54
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN Tinjauan Ekonomi & Keuangan Daerah PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

16. Kalimantan Selatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 16. Kalimantan Selatan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

Tinjauan Ekonomi &

Keuangan Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan

Page 2: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN2

Peta Kalimantan Selatan

Page 3: 16. Kalimantan Selatan

Daftar is i 3

Daftar Isi

Peta Kalimantan selatan ............................................................. 2

Daftar isi ..................................................................................... 3

Kata Pengantar ........................................................................... 4

selayang Pandang ..................................................................... 5

Geografis dan Demografis ......................................................... 6

Kondisi Pelayanan Publik ........................................................... 8

Kondisi Perekonomian .............................................................. 18

Kesejahteraan Masyarakat ....................................................... 24

Potensi Daerah ......................................................................... 28

Gambaran Umum Keuangan Daerah ...................................... 32

Kondisi Keuangan Daerah ........................................................ 45

Ucapan Terima Kasih ................................................................ 51

sumber Data ............................................................................ 52

Page 4: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN4

Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbeda-beda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unggulan daerah yang dimilikinya. inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.

setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang.

Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Prov. Kalimantan selatan ini diharapkan mampu memberikan informasi dan gambaran menyeluruh bagi para stakeholder mengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Prov. Kalimantan selatan. Kami berharap bahwa buku ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.

Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan

Dr. Marwanto Harjowiryono.

Kata Pengantar

Page 5: 16. Kalimantan Selatan

selayang Pandang 5

Selayang Pandang

Provinsi Kalimantan selatan merupakan provinsi di indonesia yang terletak

di bagian selatan pulau Kalimantan dengan ibu kotanya adalah Banjarmasin.

Pada masa lalu wilayah Kalimantan selatan merupakan bekas wilayah tiga

kerajaan yaitu Kerajaan negara Daha, Kerajaan Dipa dan Kasultanan Banjar.

Provinsi Kalimantan selatan terbentuk berdasarkan UU no 25 Tahun 1956

yang mengatur pemecahan daerah Kalimantan menjadi 3 provinsi yaitu

Kalimantan Barat, Kalimantan timur dan Kalimantan selatan. Berdasarkan UU

no.21 Tahun 1957, sebagian besar daerah sebelah barat dan utara wilayah

Kalimantan selatan dijadikan Provinsi Kalimantan Tengah. sedangkan UU

no.27 Tahun 1959 memisahkan bagian utara dari daerah Kabupaten Kotabaru

dan memasukkan wilayah itu ke dalam kekuasaan Provinsi Kalimantan Timur.

sejak saat itu Provinsi Kalimantan selatan tidak lagi mengalami perubahan

wilayah, dan tetap seperti adanya.

sebagian besar penduduk di Provinsi Kalimantan selatan merupakan etnis

suku Banjar yang jumlahnya lebih dari 75% dari seluruh penduduk di sana.

saat ini di Provinsi Kalimantan selatan terdapat 11 kabupaten dan 2 kota.

Page 6: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN6

Geografis dan Demografis

Provinsi Kalimantan selatan secara geografis, terletak di antara

114 19' 13'' - 116 33' 28'' Bujur Timur dan 1 21' 49'' – 4 10' 14''

Lintang selatan. secara administratif, Provinsi Kalimantan selatan

terletak di bagian selatan Pulau Kalimantan dengan batas-batas :

sebelah barat dengan Provinsi Kalimantan Tengah, sebelah timur

dengan selat Makasar, sebelah selatan dengan Laut Jawa dan

sebelah utara dengan Provinsi Kalimantan Timur.

Berdasarkan letak tersebut, luas wilayah Provinsi Kalimantan

selatan hanya 6,98 persen dari luas Pulau Kalimantan secara

keseluruhan. secara administratif wilayah Provinsi Kalimantan

selatan dengan Kota Banjarmasin sebagai ibukotanya, meliputi

11 kabupaten dan 2 kota. Persentase luas terbesar adalah

Kabupaten Kotabaru (25,11%), Kabupaten Tanah Bumbu

(13,50%) dan terkecil adalah Kota Banjarmasin (0,19%) dan Kota

Banjarbaru (0,88%)

Tanah di wilayah Provinsi Kalimantan selatan sebagian besar

berupa hutan ( 43 persen). Wilayah Kalimantan selatan juga

banyak dialiri sungai sungai tersebut antara lain sungai Barito,

sungai riam Kanan, sungai riam Kiwa, sungai Balangan,

sungai Batang Alai, sungai Amandit, sungai Tapin, sungai

Kintap, sungai Batulicin, sungai sampanahan dan sebagainya

Umumnya sungai-sungai tersebut berpangkal pada pegunungan

Meratus dan bermuara di Laut Jawa dan selat Makasar .

Page 7: 16. Kalimantan Selatan

Geograf is dan Demograf is 7

No Daerah Ibukota

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Luas

Wilayah

(Km2)

Kepadatan

Penduduk

(Jiwa/Km2)

1 Kab. Tanah Laut Pelaihari 296.333 3.729,30 79,46

2 Kab. Kota Baru Kotabaru 290.142 9.422,73 30,79

3 Kab. Banjar Martapura 506.839 4.710,97 107,59

4 Kab. Barito Kuala Marabahan 276.147 2.376,22 116,21

5 Kab. Tapin Rantau 167.877 2.174,95 77,19

6 Kab. Hulu Sungai Selatan Kandangan 212.485 1.804,94 117,72

7 Kab. Hulu Sungai Tengah Barabai 243.460 1.472,00 165,39

8 Kab. Hulu Sungai Utara Amuntai 209.246 951,25 219,97

9 Kab. Tabalong Tanjung 218.620 3.599,95 60,73

10 Kab. Tanah Bumbu Batulicin 267.929 5.066,96 52,88

11 Kab. Balangan Paringin 112.430 1.819,75 61,78

12 Kota Banjarmasin Banjarmasin 625.481 72,67 8.607,14

13 Kota Banjarbaru Banjarbaru 199.627 328,83 607,08

Banjarmasin 3.626.616 37.530,52 96,63Kalimantan Selatan

tabel luas Wilayah dan Jumlah

Penduduk se-Prov. Kalimantan

Selatan tahun 2009

Luas wilayah Provinsi Kalimantan selatan adalah 37.530,52 km2. Kabupaten Kota Baru memiliki wilayah paling luas yaitu 9.422,73 km2. sedangkan daerah dengan luas wilayah terkecil adalah Kota Banjarmasi yang luasnya hanya 72,67 km2.

Dari sisi demografi, jumlah penduduk Provinsi Kalsel pada tahun 2010 sebanyak 3.626.616 jiwa. Kota Banjarmasin memiliki populasi tertinggi dengan jumlah penduduk 625.481 jiwa, sedangkan daerah dengan

populasi terendah adalah Kabupaten Balangan dengan jumlah penduduk 112.430 jiwa.

Kepadatan penduduk Provinsi Kalimantan selatan yaitu 96,63 jiwa/km2 yang cenderung terpusat di ibukota provinsi. Daerah dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu Kota Banjarmasin sebesar 8.607,14 jiwa/km2. Kepadatan penduduk terkecil adalah di Kab. Kota Baru yaitu hanya 30,79 jiwa/km2.

Page 8: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN8

Kondisi Pelayanan Publik1. Pendidikan

2. Kesehatan

3. Infrastruktur

4. Perusahaan Air Minum

5. Sumber Daya Listrik

Page 9: 16. Kalimantan Selatan

Pelayanan Publ ik 9

No. Daerah Sekolah Guru MuridRasio Murid /

Guru

Rasio Murid /

Sekolah

1 Kab. Tanah Laut 280 2.692 34.390 12,77 122,82

2 Kab. Kota Baru 221 2.033 34.049 16,75 154,07

3 Kab. Banjar 362 3.865 45.176 11,69 124,80

4 Kab. Barito Kuala 269 2.673 29.747 11,13 110,58

5 Kab. Tapin 176 1.964 15.750 8,02 89,49

6 Kab. Hulu Sungai Selatan 247 2.785 22.740 8,17 92,06

7 Kab. Hulu Sungai Tengah 268 2.723 27.888 10,24 104,06

8 Kab. Hulu Sungai Utara 180 2.445 18.105 7,40 100,58

9 Kab. Tabalong 227 2.583 24.534 9,50 108,08

10 Kab. Tanah Bumbu 162 1.744 28.968 16,61 178,81

11 Kab. Balangan 163 1.759 13.889 7,90 85,21

12 Kota Banjarmasin 231 3.254 55.327 17,00 239,51

13 Kota Banjarbaru 70 1.311 18.346 13,99 262,09

Provinsi Kalimantan Selatan 2.856 31.831 368.909 11,59 129,17

Jumlah Sekolah, Guru dan murid

Sekolah Dasar (SD) se-Provinsi

Kalimantan Selatan 2008/2009

sarana pendidikan dasar berupa sD di Provinsi Kalimantan selatan sebanyak 2.856 buah sekolah. Jumlah guru sD mencapai 31.831 orang guru dan jumlah murid sD mencapai 368.909 orang.

Jumlah sD terbanyak berada di Kabupatan Banjar yaitu sebanyak 362 buah dan yang tersedikit terdapat di Kota Banjarbaru yaitu hanya 70 buah sekolah.

Jumlah guru terbanyak berada di Kab. Banjar yaitu mencapai 3.865 orang guru, dan yang paling sedikit berada di Kota Banjarbaru yaitu hanya 1.311 orang.

Jumlah murid terbanyak berada di Kota Banjarmasin yaitu sebanyak 55.327 orang murid dan yang tersedikit berada di Kab. Balangan yaitu hanya 13.889 murid.

rasio murid terhadap guru di Provinsi Kalimantan selatan yaitu 11,59 sedangkan rasio murid per sekolahnya mencapai 129,17.

rasio murid terhadap guru yang tertinggi terdapat di Kota Banjarmasin yaitu 17,00 dan yang terendah berada di Kab. Hulu sungai Utara yaitu 7,40. sedangkan rasio murid per sekolah tertinggi terdapat di Kota Banjarbaru yaitu 262,09 dan yang terendah terdapat di Kab. Balangan yaitu 85,21.

Page 10: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN10

No. Daerah Sekolah Guru MuridRasio Murid /

Guru

Rasio Murid /

Sekolah

1 Kab. Tanah Laut 48 725 7.368 10,16 153,50

2 Kab. Kota Baru 52 542 8.474 15,63 162,96

3 Kab. Banjar 58 921 9.101 9,88 156,91

4 Kab. Barito Kuala 52 727 6.808 9,36 130,92

5 Kab. Tapin 25 384 3.402 8,86 136,08

6 Kab. Hulu Sungai Selatan 35 486 4.059 8,35 115,97

7 Kab. Hulu Sungai Tengah 40 585 5.465 9,34 136,63

8 Kab. Hulu Sungai Utara 25 431 3.446 8,00 137,84

9 Kab. Tabalong 49 629 5.771 9,17 117,78

10 Kab. Tanah Bumbu 50 532 7.213 13,56 144,26

11 Kab. Balangan 24 275 2.253 8,19 93,88

12 Kota Banjarmasin 38 1.371 17.134 12,50 450,89

13 Kota Banjarbaru 15 475 5.410 11,39 360,67

Provinsi Kalimantan Selatan 511 8.083 85.904 10,63 168,11

Jumlah Sekolah, Guru dan

murid Sekolah lanjutan tingkat

Pertama (SltP) se-Provinsi

Kalimantan Selatan tahun

2008/2009

sarana pendidikan dasar berupa sLTP di Provinsi Kalimantan selatan sebanyak 511 buah sekolah. Jumlah guru sLTP mencapai 8.083 orang guru dan jumlah murid sLTP mencapai 85.904 orang.

Jumlah sLTP terbanyak berada di Kabupatan Banjar yaitu sebanyak 58 buah dan yang tersedikit terdapat di Kota Banjarbaru yaitu hanya 15 buah sekolah. Jumlah guru terbanyak berada di Kota Banjarmasin yaitu mencapai 1.371 orang guru, dan yang paling sedikit berada di Kota Banjarbaru yaitu hanya 275 orang.

Jumlah murid terbanyak berada di Kota Banjarmasin yaitu sebanyak 17.134 orang murid dan yang tersedikit berada di Kab. Balangan yaitu hanya 2.253 murid.

rasio murid terhadap guru di Provinsi Kalimantan selatan yaitu 10.63 sedangkan rasio murid per sekolahnya mencapai 168.11. rasio murid terhadap guru yang tertinggi terdapat Kab. Kota Baru yaitu 15,63 dan yang terendah berada di Kab. Hulu sungai Utara yaitu 8,00. sedangkan rasio murid per sekolah tertinggi terdapat di Kota Banjarmasin yaitu 450,89 dan yang terendah terdapat di Kab. Balangan yaitu 93,88.

Page 11: 16. Kalimantan Selatan

Pelayanan Publ ik 11

2009 2010

1 Kab. Tanah Laut 93,28 93,89

2 Kab. Kota Baru 94,02 94,03

3 Kab. Banjar 96,02 96,03

4 Kab. Barito Kuala 92,19 93,03

5 Kab. Tapin 94,22 95,70

6 Kab. Hulu Sungai Selatan 96,59 96,77

7 Kab. Hulu Sungai Tengah 97,41 97,42

8 Kab. Hulu Sungai Utara 95,87 95,99

9 Kab. Tabalong 95,93 96,01

10 Kab. Tanah Bumbu 94,27 94,72

11 Kab. Balangan 94,91 94,92

12 Kota Banjarmasin 98,28 98,70

13 Kota Banjar Baru 98,10 98,22

No. Kabupaten/Kota

Angka Melek Huruf

(persen)

Prov. Kalimantan Selatan 95,41 95,94

angka melek Huruf (amH)

se-Provinsi Kalimantan Selatan

indikator angka melek huruf di Provinsi

Kalimantan selatan pada tahun

2009 adalah 95,41 persen kemudian

meningkat menjadi 95,94 persen di

tahun 2010.

Angka melek huruf tertinggi pada

tahun 2010 terdapat di Kota

Banjarmasin yaitu mencapai 98,70%

dan yang paling rendah terdapat di

Kab. Barito Kuala yaitu 93,03%.

Page 12: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN12

No. Kabupaten / KotaAngka Partisipasi

Kasar (APK)

Angka Partisipasi

Murni (APM)No. Kabupaten / Kota

Angka Partisipasi

Kasar (APK)

Angka Partisipasi

Murni (APM)

1 Kab. Balangan 109,25 89,12 1 Kab. Balangan 70,10 50,34

2 Kab. Banjar 116,71 95,20 2 Kab. Banjar 69,50 52,67

3 Kab. Barito Kuala 115,63 94,32 3 Kab. Barito Kuala 80,10 62,48

4 Kab. Hulu Sungai Selatan 116,19 91,55 4 Kab. Hulu Sungai Selatan 81,73 60,62

5 Kab. Hulu Sungai Tengah 116,49 95,03 5 Kab. Hulu Sungai Tengah 96,63 72,93

6 Kab. Hulu Sungai Utara 112,50 91,77 6 Kab. Hulu Sungai Utara 97,45 73,86

7 Kab. Kota Baru 115,28 94,04 7 Kab. Kota Baru 92,65 68,75

8 Kab. Tabalong 120,88 98,60 8 Kab. Tabalong 95,81 74,82

9 Kab. Tanah Bumbu 115,42 94,16 9 Kab. Tanah Bumbu 79,98 60,04

10 Kab. Tanah Laut 124,72 99,15 10 Kab. Tanah Laut 82,64 61,00

11 Kab. Tapin 116,58 95,10 11 Kab. Tapin 81,40 60,98

12 Kota Banjarbaru 118,48 96,65 12 Kota Banjarbaru 100,43 77,71

13 Kota Banjarmasin 116,92 97,96 13 Kota Banjarmasin 100,78 76,47

Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SD

menurut Kab. /Kota, Tahun 2009/2010

Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP

menurut Kab. /Kota, Tahun 2009/2010

secara keseluruhan APM sD semua daerah di Provinsi Kalimantan selatan diatas

angka 90 kecuali di Kab. Balangan. APM sD tertinggi terdapat di Kab. Tanah Laut yaitu

99,15 sedangkan yang terendah terdapat di Kab. Balangan yaitu hanya 89,12.

APM sLTP di Provinsi Kalimantan Tengah sangat beragam, di Kota Banjarmasin APM

sLTP-nya paling tinggi yaitu 77,71 dan APM sLTP yang terendah terdapat di Kab.

Balangan yaitu hanya 50,34.

Page 13: 16. Kalimantan Selatan

Pelayanan Publ ik 13

PuskesmasPuskesmas

Pembantu

1 Kab. Tanah Laut 1 75 16 61

2 Kab. Kota Baru 1 68 25 67

3 Kab. Banjar 3 272 23 70

4 Kab. Barito Kuala 1 60 18 69

5 Kab. Tapin 1 57 13 42

6 Kab. Hulu Sungai Selatan 2 114 19 69

7 Kab. Hulu Sungai Tengah 1 86 19 45

8 Kab. Hulu Sungai Utara 1 103 12 34

9 Kab. Tabalong 2 142 15 55

10 Kab. Tanah Bumbu 1 23 12 23

11 Kab. Balangan 1 55 10 27

12 Kota Banjarmasin 10 1.188 26 34

13 Kota Banjar Baru 3 185 7 13

28 2.428 215 609

Banyaknya PuskesmasRumah

Sakit

Tempat

Tidur

Prov. Kalimantan Selatan

Kabupaten/KotaBanyaknya Rumah Sakit

dan Puskesmas se-Provinsi

Kalimantan Selatan 2009

Jumlah sarana kesehatan yang tersedia bagi penduduk di Provinsi Kalimantan selatan pada tahun 2009 meliputi 28 buah rumah sakit, 215 buah puskesmas, dan 609 puskesmas pembantu.

Jumlah rumah sakit yang terbanyak berada di Kota Banjarmasin yaitu mencapai 10 buah rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur pasien mencapai 1.188 buah. Jumlah puskesmas yang terbanyak berada di Kota Banjarmasin yaitu mencapai 26 buah dan yang paling sedikit berada di Kota Banjar Baru yaitu hanya 7 buah puskesmas.

Jumlah puskesmas pembantu terbanyak berada di Kab. Banjar yaitu mencapai 70 buah Pustu dan yang paling sedikit terdapat di Kota Banjar Baru yaitu hanya 13 buah Pustu.

Page 14: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN14

2009 2010

1 Kab. Tanah Laut 68,14 68,39

2 Kab. Kota Baru 65,22 65,46

3 Kab. Banjar 64,93 65,25

4 Kab. Barito Kuala 61,52 61,86

5 Kab. Tapin 67,07 67,22

6 Kab. Hulu Sungai Selatan 63,68 63,95

7 Kab. Hulu Sungai Tengah 64,91 65,28

8 Kab. Hulu Sungai Utara 62,68 63,07

9 Kab. Tabalong 62,91 63,08

10 Kab. Tanah Bumbu 64,63 64,94

11 Kab. Balangan 61,55 61,73

12 Kota Banjarmasin 66,03 66,14

13 Kota Banjar Baru 67,31 67,48

No. Daerah

Angka Harapan Hidup

(tahun)

Prov. Kalimantan Selatan 63,45 63,81

angka Harapan Hidup (aHH)

se-Provinsi Kalimantan Selatan

tahun 2009-2010

Angka harapan hidup di Provinsi Kalimantan

selatan dari tahun 2009 ke 2010 terus

mengalami peningkatan. AHH tahun 2009

sebesar 63,45 tahun menjadi 63,81 di tahun

2010.

Kab. Tanah Laut tercatat memiliki angka

harapan hidup tertinggi bila dibandingkan

dengan daerah lainnya yaitu di kisaran 68,39

tahun. sedangkan daerah dengan angka

harapan hidup terendah yaitu Kab. Balangan

dikisaran 61,73 tahun.

Page 15: 16. Kalimantan Selatan

Pelayanan Publ ik 15

Negara Provinsi Jumlah

I Jenis Permukaan

a. Diaspal 877,44 751,98 1.629,42

b. Kerikil 149,00 149,00

c. Tanah 155,40 155,40

d. Lainnya -

Jumlah 877,44 1.056,38 1.933,82

II Kondisi Jalan

a. Baik 584,49 333,02 917,51

b. Sedang 177,70 230,86 408,56

c. Rusak 60,65 271,33 331,98

d. Rusak Berat 54,60 221,17 275,77

Jumlah 877,44 1.056,38 1.933,82

Keadaan Jalan

Panjang Jalan negara dan Provinsi menurut Jenis

Permukaan, Kondisi dan Kelas Jalan (km), 2009

Panjang jalan negara dan provinsi di wilayah Provinsi Kalimantan selatan mencapai 1.933,82 kilometer. Panjang jalan negara mencapai 877,44 kilometer dan panjang jalan provinsi mencapai 1.056,38 kilometer. Panjang jalan yang sudah diaspal mencapai 1.629,42, seluruh panjang jalan negara sudah teraspal.

Kondisi jalan negara dan provinsi yang dalam keadaan baik adalah 917,51 kilometer, panjang jalan dengan kondisi sedang adalah 408,56 kilometer dan sisanya dalam keadaan rusak dan rusak berat.

Page 16: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN16

Rumah Tangga Usaha Industri Umum Jumlah

1 Cabang Banjarmasin 479.525,00 160.911,00 99.204,00 74.508,00 814.148,00

Banjarmasin 190.492,00 63.922,00 39.409,00 29.598,00 323.421,00

Banjarbaru 76.380,00 25.630,00 15.801,00 11.868,00 129.679,00

Tanah Laut 54.034,00 18.132,00 11.179,00 8.396,00 91.741,00

Banjar 89.238,00 29.945,00 18.462,00 13.866,00 151.511,00

Barito Kuala 69.381,00 23.282,00 14.353,00 10.780,00 117.796,00

2 Cabang Kota Baru 102.795,00 27.517,00 7.513,00 14.744,00 152.569,00

Kota Baru 50.595,00 10.544,00 4.482,00 6.718,00 72.339,00

Tanah Bumbu 52.200,00 16.973,00 3.031,00 8.026,00 80.230,00

3 Cabang Barabai 202.067,00 21.965,00 15.972,00 41.481,00 281.485,00

Tapin 36.955,00 4.383,00 2.923,00 7.586,00 51.847,00

Hulu Sungai Selatan 23.965,00 2.842,00 1.896,00 4.919,00 33.622,00

Hulu Sungai Tengah 45.454,00 5.391,00 3.595,00 9.331,00 63.771,00

Hulu Sungai Utara 48.021,00 3.695,00 3.798,00 9.858,00 65.372,00

Tabalong 32.042,00 3.800,00 2.524,00 6.578,00 44.944,00

Balangan 15.630,00 1.854,00 1.236,00 3.209,00 21.929,00

Kalimantan Selatan 784.387,00 210.393,00 122.689,00 130.733,00 1.248.202,00

Kabupaten/Kota

Banyaknya tenaga listrik

yang terjual di Provinsi

Kalimantan Selatan tahun

2009 (dalam mWH)

Tenaga listrik yang terjual di Provinsi Kalimantan selatan pada tahun 2009 mencapai 1.248.202 MWH. seluruh Daya Listrik tersebut dihasilkan oleh PLn cabang Banjarmasin, cabang Kota Baru dan cabang Barabai untuk melayani seluruh kabupaten dan kota di wilayah provinsi tersebut.

Pemakaian tenaga listrik yang terbesar adalah konsumen rumah tangga yaitu mencapai 784.387 MWH lalu konsumen usaha yaitu 290.393 MWH .

Tenaga listrik yang terbesar dihasilkan oleh PLn cabang Banjarmasin yaitu mencapai 814.148 MWH.

Page 17: 16. Kalimantan Selatan

Pelayanan Publ ik 17

Mata Air/

Air Tanah

1 Kab. Tanah Laut 1.036.871 - - - 1.036.871

2 Kab. Kota Baru 3.907.718 - - - 3.907.718

3 Kab. Banjardan Banjar Baru 5.650.754 - 2.676.536 - 8.327.290

4 Kab. Barito Kuala 2.631.322 - - - 2.631.322

5 Kab. Tapin 3.965.504 - - - 3.965.504

6 Kab. Hulu Sungai Selatan 3.578.308 - - - 3.578.308

7 Kab. Hulu Sungai Tengah 2.802.000 - - - 2.802.000

8 Kab. Hulu Sungai Utara 4.625.280 - - - 4.625.280

9 Kab. Tabalong 3.386.076 - 164.533 - 3.550.609

10 Kab. Tanah Bumbu 1.409.358 - - - 1.409.358

11 Kab. Balangan 1.953.307 - 109.441 - 2.062.748

12 Kota Banjarmasin 47.139.884 - - - 47.139.884

Kalimantan Selatan 82.086.382 - 2.950.510 - 85.036.892

Daerah Sungai Danau/Waduk Lainnya Jumlah

Produksi air minum se-Provinsi Kalimantan Selatan 2011 (m3)

Kebutuhan masyarakat di Provinsi Kalimantan selatan akan air minum bisa dipenuhi dari produksi air minum

di wilayah tersebut yang pada tahun 2011 mencapai 85.036.892 meter kubik. seluruh produksi air minum

sangat mengandalkan sumber mata air dari sungai yang mencapai 82.086.362 meter kubik. Yang bersumber

dari mata air atau air tanah hanya 2.950.510 meter kubik.

Jumlah produksi air minum terbanyak berada di Kota Banjarmasin yaitu mencapai 47.139.884 m3 dan yang

paling sedikit berada di Kab. Tanah Laut yaitu hanya 1.036.871 m3.

Page 18: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN18

Kondisi Perekonomian1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

2. Perhotelan

3. Produksi Tanaman Pangan

4. Produksi Perkebunan

5. Produksi Ternak

6. Produksi Perikanan

7. Industri

8. Tingkat Inflasi

Page 19: 16. Kalimantan Selatan

Perekonomian 19

Produk Domestik Regional

Bruto atas Dasar Harga Berlaku

menurut lapangan Usaha (2011)

Kinerja ekonomi Provinsi Kalimantan selatan terus meningkat hal ini ditunjukkan dengan

peningkatan PDrB harga berlaku yang terus meningkat dari 2008 hingga 2011. Pada tahun 2011

PDrB harga berlaku mencapai 68.234 miliar rupiah.

Pada dasarnya besarnya PDrB Kalimantan selatan tersebut didominasi oleh empat sektor usaha

yaitu pertambangan yang memberikan kontribusi terhadap PDrB sebesar 24,42%, lalu sektor

pertanian sebesar 20,10%, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 15,36%, dan sektor

jasa-jasa sebesar 10,69%. sedangkan keempat sektor lainnya bila diakumulasikan memberikan

kontribusi yang cukup besar yaitu sekitar29,44%

Pertambangan24,42%

Pertanian20,10%

Perdagangan, Hotel dan Restoran15,36%

Jasa-Jasa10,69%

Industri Pengolahan

9,19%

Pengangkutan dan Komunikasi

8,78%

Bangunan dan Konstruksi

5,85%

Keuangan, Persewaan

dan Jasa Perusahaan

5,04%

Listrik, Gas dan Air Minum0,57%

Lainnya29.44%

Page 20: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN20

Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi

1 Kab. Tanah Laut 80.533 5.749 29 16.710 338 61

2 Kab. Kota Baru 12.087 16.766 47 19.766 - 190

3 Kab. Banjar 18.413 1.342 192 12.969 - -

4 Kab. Barito Kuala 10.872 1.060 - 14.179 48 204

5 Kab. Tapin 15.567 375 68 3.783 - -

6 Kab. Hulu Sungai Selatan 13.025 3.479 - 5.927 248 902

7 Kab. Hulu Sungai Tengah 13.289 2.242 8 25.883 2.350 2.238

8 Kab. Hulu Sungai Utara 1.281 8.599 - 2.810 312 -

9 Kab. Tabalong 11.406 7 - 4.550 5 272

10 Kab. Tanah Bumbu 30.456 4.883 10 7.128 49 1.045

11 Kab. Balangan 5.802 15 - 4.018 42 131

12 Kota Banjarmasin 1.717 81 3 2.820 164 -

13 Kota Banjar Baru 3.417 5 8 2.718 25 690

217.865 44.603 336 123.261 3.581 5.733Provinsi Kalimantan Selatan

DaerahPopulasi ternak menurut

Jenis ternak (ekor) se-Prov.

Kalimantan Selatan tahun 2009

Peternakan di Kalimantanselatan pada tahun 2009 didominasi oleh jumlah ternak sapi yang mencapai 217.865 ekor, selanjutnya diikuti oleh ternak kambing yang mencapai 123.261 ekor dan kerbau 44.603 ekor.

sentra ternak sapi terbesar terdapat di Kab. Tanah Laut yang populasi ternak sapinya mencapai 80.533 ekor.

sentra produksi kambing terbanyak berada di Kab. Hulu sungai Tengah yang populasi ternak kambingnya mencapai 25.883 ekor.

sentra ternak kerbau yang terbesar di Kab. Kota Baru dimana populasi ternak kerbaunya mencapai 16.766 ekor.

Page 21: 16. Kalimantan Selatan

Perekonomian 21

Perikanan Laut

Perikanan Umum Budidaya

1 Kab. Tanah Laut 28.741,4 1.514,8 1.121,2

2 Kab. Kota Baru 33.568,6 810,5 5.969,4

3 Kab. Banjar 14.201,5 5.215,5 16.706,1

4 Kab. Barito Kuala 2.587,2 3.340,9 3.238,6

5 Kab. Tapin - 3.827,2 148,5

6 Kab. Hulu Sungai Selatan - 6.465,2 4.800,0

7 Kab. Hulu Sungai Tengah - 7.231,6 2.048,0

8 Kab. Hulu Sungai Utara - 12.454,1 1.391,6

9 Kab. Tabalong - 1.436,5 6.615,7

10 Kab. Tanah Bumbu 30.274,8 1.920,1 1.657,9

11 Kab. Balangan - 872,0 58,7

12 Kota Banjarmasin 1.179,3 833,3 171,6

13 Kota Banjar Baru - 30,9 288,8

110.552,8 45.952,6 44.216,1

Perikanan DaratDaerahNo

Provinsi Kalimantan Selatan

Produksi Perikanan se-Provinsi

Kalimantan Selatan 2009 (Dalam ton)

Produksi perikanan baik perikanan laut maupun darat di Provinsi Kalimantan selatan pada tahun 2009 mencapai 200.721,5 ton dimana hasil produksi perikanan laut mencapai 110.552,8 ton.

Hanya enam daerah yang menghasilkan perikanan laut yaitu Kab. Tanah Laut, Kab. Kota Baru, Kab.Banjar, Kab. Barito Kuala, Kab. Tanah Bumbu dan Kota Banjarmasin.

Produksi perikanan darat terdapat di seluruh daerah di wilayah Provinsi Kalimantan selatan. sentra perikanan darat yang terbasar terdapat di Kab. Banjar yaitu menghasilkan 21.921,6 ton dan yang paling sedikit terdapat di Kota Baru yang hanya menghasilkan 319,7 ton.

Page 22: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN22

No. Daerah Batubara Biji Besi Mangaan Kromit

1 Kab. Tanah Laut 19.079.539 22.688 400 250

2 Kab. Kota Baru 10.554.886 3.782.003 - -

3 Kab. Banjar 6.073.065 - - -

4 Kab. Barito Kuala - - - -

5 Kab. Tapin 16.603.630 - - -

6 Kab. Hulu Sungai Selatan 350.202 - - -

7 Kab. Hulu Sungai Tengah - - - -

8 Kab. Hulu Sungai Utara - - - -

9 Kab. Tabalong 26.013.062 - - -

10 Kab. Tanah Bumbu 41.480.647 3.156.449 - -

11 Kab. Balangan 21.654.404 - - -

12 Kota Banjarmasin - - - -

13 Kota Banjar Baru - - - -

141.809.435 7.165.332 400 250Prov. Kalimantan Selatan

Produksi Bahan tambang

se-Prov. Kalimantan Selatan

tahun 2011 (ton)

Produksi tambang di Provinsi Kalimantan selatan

pada tahun 2011 menghasilkan batubara sebanyak

141,8 juta ton, biji besi mencapai produksi 7,1 juta ton.

sedangkan Mangaan hanya 400 ton dan Kromit hanya

250 ton.

Kab. Tanah Bumbu merupakan daerah dengan

produksi batubara yang terbesar dan produksi biji besi

terbesar kedua.

Kab. Tanah Laut mempunyai potensi bahan tambang

untuk keempat jenis bahan tambang tersebut yaitu

batu bara, biji besi, mangaan dan kromit.

Daerah yang tidak mempunyai potensi bahan tambang

adalah Kab. Barito Kuala, Kab. Hulu sungai Tengah,

Kab. Hulu sungai Utara, Kota Banjarmasin dan Kota

Banjar Baru.

Page 23: 16. Kalimantan Selatan

Perekonomian 23

Laju

Pertumbuhan

2008 2009 (%)

Unit Usaha 52.156 54.484 1.860 3,95

Tenaga Kerja (orang) 156.995 163.808 6.845 5,02

Nilai Investasi (Ribu Rupiah) 4.108.341.991 4.244.328.023 114.381.496 3,02

Nilai Produksi (Ribu Rupiah) 4.343.593.370 4.666.235.097 412.816.360 13,69

Nilai Bahan Baku (Ribu Rupiah) 2.922.008.522 3.112.535.262 250.484.514 11,87

Nilai Tambah (Ribu Rupiah) 1.421.584.848 1.553.699.835 162.349.226 17,95

UraianTahun

Pertambahan

laju Pertumbuhan industri,

2008-2009

Jumlah unit usaha di bidang industri mengalami peningkatan, pada tahun 2009 unit usaha sebanyak 54.484 yang

berarti meningkat dari tahun sebelumnya hanya 52.156 unit usaha. Tenaga kerja yang terserap pada tahun 2009

mencapai 163.808 orang.

nilai investasi pada tahun 2009 mencapai 4.244 miliar rupiah dengan nilai produksi mencapai 4.666,23 miliar

rupiah.

Page 24: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN24

Kesejahteraan Masyarakat1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

2. Tingkat Pengangguran Terbuka

3. Jumlah Penduduk Miskin & Garis Kemiskinan

Page 25: 16. Kalimantan Selatan

Kesejahteraan Masyarakat 25

2009 2010

1 Kab. Tanah Laut 70,62 71,16

2 Kab. Kota Baru 70,86 71,20

3 Kab. Banjar 70,52 70,94

4 Kab. Barito Kuala 66,80 67,54

5 Kab. Tapin 70,13 70,58

6 Kab. Hulu Sungai Selatan 70,50 70,83

7 Kab. Hulu Sungai Tengah 70,46 70,77

8 Kab. Hulu Sungai Utara 68,45 68,89

9 Kab. Tabalong 69,45 70,00

10 Kab. Tanah Bumbu 69,24 69,74

11 Kab. Balangan 66,06 66,74

12 Kota Banjarmasin 73,49 73,84

13 Kota Banjar Baru 74,43 74,74

No. DaerahIPM

Prov. Kalimantan Selatan 69,30 69,92

indeks Pembangunan manusia

(iPm) se-Prov. Kalimantan

Selatan tahun 2009-2010

indeks pembangunan manusia

di Provinsi Kalimantan selatan

mengalami kenaikan setiap tahunnya,

pada tahun 2009 iPM mencapai 69,30

lalu meningkat menjadi 69,92 di tahun

2010.

Daerah dengan tingkat iPM tertinggi

adalah Kota Banjar Baru yang

mencapai indeks 74,74 dan yang

terendah adalah di Kab. Balangan

yaitu hanya 66,74.

Page 26: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN26

Pengangguran

(Orang)TPT (%)

Pengangguran

(Orang)TPT (%)

Pengangguran

(Orang)TPT (%)

1 Kab. Tanah Laut 7.992 5,48 5.991 3,87 9.452 5,79

2 Kab. Kota Baru 8.424 5,86 6.379 4,81 6.955 4,50

3 Kab. Banjar 9.255 4,14 10.207 3,72 12.790 4,67

4 Kab. Barito Kuala 7.864 5,04 6.065 4,25 7.405 4,88

5 Kab. Tapin 6.112 7,09 5.297 6,13 4.784 5,04

6 Kab. Hulu Sungai Selatan 5.747 4,73 4.684 4,20 4.999 4,32

7 Kab. Hulu Sungai Tengah 9.386 6,83 8.139 6,28 6.158 4,61

8 Kab. Hulu Sungai Utara 6.089 4,95 3.383 3,14 5.859 5,28

9 Kab. Tabalong 4.362 3,92 4.139 3,52 5.578 4,70

10 Kab. Tanah Bumbu 11.628 10,31 11.215 8,76 6.605 4,75

11 Kab. Balangan 1.956 3,38 1.474 2,45 1.392 2,32

12 Kota Banjarmasin 29.454 9,14 22.033 7,34 22.205 7,14

13 Kota Banjar Baru 7.543 9,31 7.668 8,10 6.573 6,69

5,23Prov. Kalimantan Selatan 115.812 6,36 96.674 5,25 100.755

No. Kabupaten/Kota

Agustus 2009 Agustus 2010 Agustus 2011

Jumlah dan tingkat

Pengangguran se-Provinsi

Kalimantan Selatan tahun

2009-2011

Jumlah pengangguran di Provinsi Kalimantan selatan pada tahun 2009 berkisar 115.812

orang, lalu pada tahun 2010 turun menjadi 96.674 orang, akan tetapi pada tahun 2011

jumlah pengangguran meningkat lagi menjadi 100.755 orang.

Daerah dengan jumlah pengangguran yang tertinggi pada tahun 2011 adalah di Kota

Banjarmasin yaitu mencapai 22.205 orang dan yang paling rendah yaitu di Kab. Balangan

hanya sekitar 1.392 orang.

Page 27: 16. Kalimantan Selatan

Kesejahteraan Masyarakat 27

2009 2010 2009 2010

1 Kab. Banjar 18,18 17,00 3,69 3,34

2 Kab. Barito Kuala 15,25 15,80 5,61 5,72

3 Kab. Hulu Sungai Selatan 15,15 16,30 7,32 7,66

4 Kab. Hulu Sungai Tengah 13,92 15,40 5,73 6,32

5 Kab. Hulu Sungai Utara 15,70 16,20 7,29 7,76

6 Kab. Kotabaru 15,42 15,90 5,55 5,45

7 Kab. Tabalong 13,16 14,30 6,83 6,53

8 Kab. Tanah Laut 13,86 15,20 5,11 5,12

9 Kab. Tapin 7,49 9,40 4,93 5,57

10 Kota Banjarbaru 8,82 12,00 5,20 5,98

11 Kota Banjarmasin 30,30 31,60 4,80 5,04

12 Kab. Balangan 7,32 8,70 7,22 7,75

13 Kab. Tanah Bumbu 13,46 17,40 5,89 6,48

No. Kabupaten/KotaJumlah (000 jiwa) Persentase

Prov. Kalimantan Selatan 188,03 205,20 5,44 5,65

Jumlah dan Persentase

Penduduk miskin se-Prov.

Kalimantan Selatan tahun 2007-

2009

Jumlah penduduk miskin di Provinsi

Kalimantan selatan pada tahun

2009 mencapai 188.030 jiwa terus

meningkat menjadi 205.200 jiwa di

tahun 2010. Daerah dengan tingkat

kemiskinan yang tertinggi terdapat

di Kota Banjarmasin yaitu mencapai

31.600 jiwa di tahun 2010 dan yang

aling rendah yaitu di Kab. Balangan

yaitu hanya 8.700 jiwa.

secara persentase potrestnya juga

relatif sama.

Page 28: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN28

Potensi Daerah

Page 29: 16. Kalimantan Selatan

Potensi Daerah 29

POTENSI INVESTASI DI KALIMANTAN SELATAN

Bidang Pangan

a .Pengembangan industri Pengolahan Daging

Provinsi Kalimantan selatan memiliki potensi untuk pengembangan

peternakan. Komoditas yang dapat dikembangkan adalah sapi

potong dengan kapasitas lahan yang cukup untuk menampung

877.500 ekor sapi yang tersebar di Kabupaten Tanah Laut, Tanah

Bumbu, Barito Kuala, dan Banjar. selain sapi potong komoditas

lain yang dapat dikembangkan antara lain kambing dan ayam ras

pedaging dengan produksi 21.100.905 kg per tahunnya.

B. Pengembangan Kelautan/Perikanan (tangkap dan

budidaya)

Provinsi Kalimantan selatan memiliki garis pantai 1.330 km, yang

merupakan perairan umum dengan luas 1 juta ha, kolam 2.400 ha;

tambak 53.382 ha; dan mina padi 3.752 Ha. Potensi sumberdaya

perikanan dan kelautan terdapat di Kabupaten Kotabaru,

Tanah Bumbu, Banjar, Tanah Laut dan Barito Kuala. Potensi

ikan yang dihasilkan adalah 110.552,80 ton dari perikanan laut,

dan 90.168,70 dari perikanan air tawar. Pembangunan industri

pengolahan ikan sangat berpotensi untuk dibangun, industri

yang dapat dibangun adalah pabrik tepung ikan, pabrik es, dan

pengalengan ikan.

C. industri Pengolahan ikan air tawar

ikan air tawar yang dibudidayakan di kolam dan keramba antara

lain: lkan Mas (Cyprinus caplo), ikan nila (Tilapia nilotica), ikan

Gurami (osphronemus gouramy), Udang Galah (Macrobanchium

rosenberg, dan Patin (Pangasius hamrush). Lokasi industri

pengolahan ikan air tawar disarankan di Kota Banjarbaru,

Kabupaten Banjar-Provinsi Kalimantan selatan. Lokasi budidaya

ikan air tawar terdapat di Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu

sungai Utara, Kabupaten Hulu sungai Tengah, Kabupaten Hulu

sungai selatan, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut,

Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Kotabaru, Kota Banjarbaru

dan Kota Banjarmasin.

D. Budidaya Kerbau Rawa

Komoditas kerbau rawa terdapat di Kecamatan Labuan Amas

Utara (LAU), yang hampir seluruh kawasannya berupa rawa dan

lebak. Kerbau rawa masuk dalam lima besar komoditas ternak

unggulan, setelah sapi, itik, ayam buras dan kambing.

Page 30: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN30

Bidang Energi

a. Pembangunan Pembangkit listrik (PltGU dan

batubara)

Provinsi Kalimantan selatan memiliki potensi untuk pengembangan

sektor energi dengan pembangunan pembangkit listrik batu

bara, potensi pengembangan PLTU yang akan dibangun adalah

sebagai berikut :

- PLTU AsAM AsAM unit 3&4 dengan kapasitas 2x65 MW

(2009/2010)

- PLTU Tanjung 2 x 65 MW (2009/2010)

- PLTU rantau 2 x 65 MW (2010)

- iPP PLTU Batulicin 2 x 7 MW (2009)

- iPP PLTU Kotabaru 2 x 6 MW (2012)

- PLTU BALAnGAn PoWEr, 2 X 65 MW (2009)

- Tanah Laut yang merupakan proyek perluasan dari

sebelumnya, yaitu dengan daya 2x 65 MW yang saat ini

sedang dalam tahap pembangunan.

- Tapin, direncanakan pembangunannya dengan daya2 x 100

MW dan

- Tabalong dengan daya 2 x 100 MW.

B. Pengembangan industri turunan Batu Bara

Batu bara merupakan produk pertambangan andalan yang

menarik bagi investor di Provinsi Kalimantan selatan. Kalimantan

merupakan salah satu pusat produksi batu bara dengan potensi

sebesar 9,101,380,000 ton. Potensi pembangunan industri briket

batubara di Kabupaten Tanah Bumbu, Tanah Laut, dan Banjar.

C. Pengembangan industri Baja dan industri turunan

Hasil tambang lainnya

Potensi Provinsi Kalimantan selatan di bidang pertambangan adalah

komoditas bijih besi. Luas lahan yang berpotensi mengadung bijih

besi adalah 1.500 ha yang terdapat di daerah Kabupaten Tanah

Laut dengan potensi produksi rata-rata per tahunnya mencapai

200.000 ton. Eksplorasi mineral bijih besi telah dilakukan di Tanah

Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru dan Balangan dan daerah lain. Jenis

mineral lain yang berpotensi untuk dikembangkan antara lain intan,

emas, marmer, lempung, serpentinit.

D.industri Briket Batubara

Bahan baku batubara masih cukup banyak tersedia di Provinsi

Kalimantan selatan dengan sumberdaya batu bara sebesar

9.101.380,000 ton dan cadangan sebesar 1.804.145.000 ton.

Page 31: 16. Kalimantan Selatan

Potensi Daerah 31

Bidang Infrastruktur

a. Pembangunan Pelabuhan Udara Pelaihari

Untuk keperluan transportasi udara yang semakin meningkat,

pemerintah Provinsi Kalimantan selatan berencana untuk

membangun bandar udara baru yang berlokasi di Pelaihari,

kabupaten Tanah Laut.

B. Pembangunan Jaringan Rel Kereta api lintas

Banjarmasin-Palangkaraya

Pembangunan jalur kereta api di Kalimantan terbagi menjadi tiga

prioritas, yaitu prioritas tinggi, sedang dan rendah. Prioritas tinggi

meliputi lintas: (1) samarinda-Balikpapan 103,5 km berbiaya

Us$ 146,9; (2) Bontang-samarinda 69 km berbiaya Us$ 98;

(3) Banjarmasin-Palangkaraya 138 km berbiaya Us$ 201,2; (4)

samarinda-Tenggarong-Kotabangun 78 km berbiaya Us$ 111,2;

(5) sambas-Kuching (Malaysia) berbiaya Us$ 176,2; dan (6)

Pontianak-Mempawah-singkawang-sambas 175.5 berbiaya Us$

247,7.

C. Pembangunan Jaringan Rel Kereta api Batubara

Dalam pengangangkutan batu bara diperlukan infrastruktur

yang memadai. Pulau Kalimantan memiliki potensi yamg besar

dalam pertambangan batu bara. Agar lebih efisien jalur kereta api

diperlukan agar biaya transportasi lebih murah dan cepat. salah

satu jalur yang direncanakan adalah pembangunan jaringan

rel kereta api batu bara jalur Buntok-Tanjung selatan dan jalur

Tanjung Batu-Tanjung Lolak.

D. Pembangunan Jembatan tanjung ayun-tarjun

Pembangunan jembatan yang berlokasi d i Kabupaten Kotabaru,

Provinsi Kalimantan selatan bertujuan untuk menghubungkan

Pulau Kalimantan dan Pulau Laut. Dengan pembangunan

jembatan ini diharapkan dapat meningkatkan aktifi tas

perekonomian penduduk.

Page 32: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN32

Gambaran Umum Keuangan Daerah

Page 33: 16. Kalimantan Selatan

Keuangan Daerah 33

Komposisi APBD Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota

Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran

2008 2009 2010 2011 2012Pendapatan 7.840,25 9.261,28 9.591,96 12.102,52 11.976,20Belanja 7.513,15 8.923,51 9.678,94 10.463,59 12.831,87Surplus/Defisit 327,10 337,77 (86,98) 1.638,93 (855,67)Pembiayaan 687,33 583,08 958,00 928,36 142,00

(2.000,00)

-

2.000,00

4.000,00

6.000,00

8.000,00

10.000,00

12.000,00

14.000,00

Mili

ar R

upia

h

Page 34: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN34

Komposisi Pendapatan APBD Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab.,dan Kota

Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran

2008 2009 2010 2011 2012PAD 1.457,07 1.401,60 1.729,82 2.470,95 2.500,29Daper 6.145,91 7.322,62 7.025,63 8.346,43 8.472,78L2PyS 237,28 537,05 836,51 1.285,13 1.003,12

- 1.000,00 2.000,00 3.000,00 4.000,00 5.000,00 6.000,00 7.000,00 8.000,00 9.000,00

Mili

ar R

upia

h

Page 35: 16. Kalimantan Selatan

Keuangan Daerah 35

Komposisi Belanja APBD Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab.,dan Kota

Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran

2008 2009 2010 2011 2012B. Pegawai 3.164,20 3.624,31 4.390,78 5.076,50 6.085,41B. Barang Jasa 1.429,96 1.704,04 1.748,66 2.123,34 2.688,54B. Modal 2.390,93 2.898,31 2.767,08 2.588,50 3.141,90B. Lain2 528,07 696,85 772,42 675,25 916,02

-

1.000,00

2.000,00

3.000,00

4.000,00

5.000,00

6.000,00

7.000,00M

iliar

Rup

iah

Page 36: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN36

Uraian PAD Pajak daerah Retribusi daerah Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

Lain-lain PAD yang sah

Kabupaten/Kota 457.713 114.014 126.232 56.855 160.613

Provinsi 1.307.147 1.117.612 57.451 12.620 119.464

Komposisi Pendapatan Asli Daerah APBD Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota (rata-rata realisasi APBD 2008-2011)

Komposisi PAD Kab/Kota Komposisi PAD Prov.

(Dalam Juta Rupiah)

24,9%

27,6%12,4%

35,1%

Pajak daerah

Retribusi daerah

Hasil pengelolaankekayaan daerahyang dipisahkan

Lain-lain PAD yangsah

85,5%

4,4%

1,0% 9,1%

Page 37: 16. Kalimantan Selatan

Keuangan Daerah 37

Komposisi Pajak Daerah APBD Prov. Kalimantan selatan (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)

Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Air Permukaan

Pajak Air Bawah Tanah

Pajak Kendaraan Diatas air

rata-rata 2008-2010 39,749 31,605 27,462 0,599 0,585 0,000

2011 34,629 37,939 27,254 0,178 0,000 0,000

(Dalam Juta Rupiah)

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

35,0

40,0

45,0

Pajak BahanBakar Kendaraan

Bermotor

Bea Balik NamaKendaraanBermotor

Pajak KendaraanBermotor

Pajak AirPermukaan

Pajak Air BawahTanah

Pajak KendaraanDiatas air

%

rata-rata 2008-2010 2011

Page 38: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN38

(Dalam Juta Rupiah)

Komposisi Pajak Daerah APBD Kab./Kota Prov. Kalimantan selatan (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pajak Penerangan

JalanBPHTB

Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian

Golongan C

Pajak Restoran

Pajak Hotel

Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak

Parkir

Pajak Air Bawah Tanah

Pajak Sarang Burung

Walet

rata-rata 2008-2010 55,43 0,00 17,74 9,89 7,96 3,81 3,36 1,59 0,02 0,00

2011 36,86 24,73 13,15 9,74 6,32 3,92 2,87 1,26 0,79 0,37

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

%

rata-rata 2008-2010 2011

Page 39: 16. Kalimantan Selatan

Keuangan Daerah 39

Tren simpanan Pemda se-Provinsi Kalimantan selatan di Perbankan Agregat Prov., Kab., dan Kota

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

8.000

Jan feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt sep Okt Nov Des

Mili

ar R

upia

h

2009 2010 2011 2012

Page 40: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN40

Potret Dana simpanan Pemda di Perbankan Prov. Kalimantan selatan Dalam bentuk Tabungan, simpanan Berjangka dan Giro Agregat Prov., Kab., dan Kota

2008 2009 2010 2011

KALSEL 1.929.685 2.112.392 1.798.669 3.128.599

Nasional 71.601.901 59.812.944 62.088.098 80.445.845

0

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

2008 2009 2010 2011

KALSEL Nasional

10.000.000

30.000.000

50.000.000

70.000.000

90.000.000

Page 41: 16. Kalimantan Selatan

Keuangan Daerah 41

Trend Persentase Dana idle Terhadap realisasi Belanja Daerah Prov. Kalimantan selatan

Agregat Prov., Kab., dan Kota

2009 2010 2011

NAS KALSEL NAS KALSEL NAS KALSEL

Belanja 389,7 8,92 424 9,68 498,1 10,46

Idle 59,8 2,11 62,1 1,8 80,5 3,13

% Idle/Blj 15,35% 23,67% 14,65% 18,58% 16,16% 29,90%

+ Tren persentase dana idle

terhadap realisasi belanja daerah

di wilayah Provinsi Kalimantan

selatan menurun pada tahun 2009

s.d. 2010, kemudian meningkat.

+ Hal ini menunjukkan bahwa

penyerapan belanja di wilayah

Provinsi Kalimantan selatan

menurun.

23,67%

18,58%

29,90%

15,35% 14,64%16,15%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

2009 2010 2011

KALSEL Nasional

Page 42: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN42

Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Prov., Kab. dan Kota sampai Dengan Bulan september 2012

(Persentase)

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des2011 4.766 8.450 14.016 20.283 26.774 33.085 42.448 54.399 58.753 67.065 76.116 98.8402012 4.890 8.247 13.265 20.141 26.240 34.541 42.777 50.794 57.773

4.766 8.45014.016 20.283

26.77433.085

42.448

54.39958.753

67.06576.116

98.840

4.8908.247

13.26520.141

26.24034.541

42.77750.794

57.773

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

%

2011 2012

secara persentase, estimasi realisasi belanja daerah sampai

dengan bulan september 2012 adalah sebesar 57,8%, lebih rendah

dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2011.

Page 43: 16. Kalimantan Selatan

Keuangan Daerah 43

Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Prov. Kalimantan selatan

sampai Dengan Bulan september 2012 (Persentase)

+ rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan september 2012 agregat per prov. adalah sebesar 57,8%.

+ Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai

realisasi belanja di atas rata-rata.

+ realisasi belanja terendah adalah Prov. Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi adalah

Prov. Maluku Utara sebesar 71,2%.

57,8

00

10

20

30

40

50

60

70

80

Kalti

m

Riau DK

I

Babe

l

Papu

a

Papb

ar

Kalse

l

Bali

Bant

en

Beng

kulu

Kalb

ar

Sum

ut

Jam

bi

Sum

bar

Jaba

r

DIY

Kalte

ng

Sum

sel

Kepr

i

Aceh

Jate

ng

Sultr

a

NTT

Sulb

ar

NTB

Sulte

ng

Mal

uku

Jatim

Lam

pung

Goro

ntal

o

Sulse

l

Sulu

t

Mal

ut

Page 44: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN44

opini BPK atas LKPD Pemda se-Provinsi Kalimantan selatan

Nama DaerahOPINI BPK

2008 2009 2010

Prov. Kalimantan Selatan WDP WDP WDP

Kab. Balangan WDP WDP

Kab. Banjar TW TW

Kab. Barito Kuala TW TW

Kab. Hulu Sungai Selatan WDP WDP WDP

Kab. Hulu Sungai Tengah WDP WDP

Kab. Hulu Sungai Utara WDP WDP WDP

Kab. Kotabaru WDP WDP

Kab. Tabalong WDP WDP

Kab. Tanah Bumbu WDP WDP

Kab. Tanah Laut WDP WDP WDP

Kab. Tapin WDP WDP WDP

Kota Banjarbaru WDP WDP

Kota Banjarmasin WDP WDP

Page 45: 16. Kalimantan Selatan

Kondis i Keuangan Daerah 45

Kondisi Keuangan DaerahIndikator Kondisi Keuangan Daerah

1. Rasio Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk

2. Rasio PAD/ Total Pendapatan Daerah

3. Rasio Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah

4. Rasio Pajak Daerah dan Retribusi Daerah/ PDRB

5. Rasio Belanja Modal / Total Belanja Daerah

6. Rasio Total Pendapatan Daerah / Total Belanja Daerah

7. Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah

8. Rasio SiLPA tahun sebelumnya / Belanja Daerah

9. Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah

Page 46: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN46

Kondisi Keuangan Daerah Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota

Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk PAD / Total Pendapatan Daerah

+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melayani

per satu orang penduduknya.

+ rasio pendapatan daerah per kapita Provinsi Kalimantan

selatan memiliki tren meningkat seperti tren pendapatan per

kapita nasional. namun demikian rasio pendapatan per kapita

Provinsi Kalimantan selatan lebih tinggi dibanding dengan rasio

secara nasional.

+ rasio ini mengukur tingkat kemandirian daerah yaitu

kemampuan daerah dalam mendanai belanjanya.

+ rasio PAD per Total Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan

selatan memiliki tren meningkat pada tahun 2007 s.d. 2008,

kemudian menurun pada tahun 2009 dan meningkat kembali

pada tahun 2010 s.d. 2011. sedangkan rasio PAD per Total

Pendapatan Daerah secara nasional cenderung meningkat.

namun demikian, rasio PAD per total pendapatan Provinsi

Kalimantan selatan lebih rendah dibanding dengan secara

nasional pada tahun 2009 s.d. 2011.

1.462,69 1.601,20 1.640,40 1.823,58 2.217,44

2.019,97 2.274,76 2.649,01 2.644,88

3.337,14

0500

1.0001.5002.0002.5003.0003.5004.000

2007 2008 2009 2010 2011

Ribu

an

Nasional prov. Kalimantan Selatan

0,16 0,18

0,18 0,19 0,21

0,160,19

0,150,18

0,20

-

0,05

0,10

0,15

0,20

0,25

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Kalimantan Selatan

Page 47: 16. Kalimantan Selatan

Kondis i Keuangan Daerah 47

Kondisi Keuangan Daerah Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota

Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah Pajak Daerah + Retribusi Daerah / PDRB

+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam mendanai

program prioritas daerah tersebut.

+ Tren rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi

Kalimantan selatan cenderung menurun pada tahun 2007 s.d. 2010,

kemudian meningkat pada tahun 2011. sedangkan rasio ruang

fiskal per total pendapatan daerah secara nasional cenderung

menurun. namun demikian rasio ruang fiskal per total pendapatan

daerah Provinsi Kalimantan selatan lebih tinggi dibanding dengan

rasio secara nasional.

+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam menggali

potensi pajak dan retribusi daerahnya menjadi penerimaan pajak

dan retribusi daerah.

+ Tren rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDrB Provinsi

Kalimantan selatan memiliki tren meningkat, sama seperti rasio

pajak daerah dan retribusi daerah per PDrB secara nasional.

namun demikian, rasio Provinsi Kalimantan selatan memiliki nilai

yang lebih tinggi dibanding dengan rasio secara nasional.

0,55

0,49 0,44

0,41

0,40

0,56

0,51 0,51

0,44

0,48

-

0,20

0,40

0,60

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Kalimantan Selatan

1,34% 1,42% 1,27% 1,33%1,58%

2,05%2,49% 2,32% 2,39%

3,00%

0,00%

0,50%

1,00%

1,50%

2,00%

2,50%

3,00%

3,50%

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Kalimantan Selatan

Page 48: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN48

Kondisi Keuangan Daerah Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota

Belanja Modal / Total Belanja

+ rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja modal terhadap total belanjanya.

+ Tren rasio belanja modal per total belanja Provinsi Kalimantan selatan cenderung menurun, sama seperti rasio belanja modal per total secara. rasio belanja modal per total belanja Provinsi Kalimantan selatan lebih tinggi dibanding dengan rasio nasional.

+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah dalam mendanai belanja daerah.

+ Tren rasio total pendapatan per total belanja di Provinsi Kalimantan selatan cenderung menurun pada tahun 2007 s.d. 2010, kemudian meningkat kembali pada tahun 2011. sedangkan rasio total pendapatan per total belanja daerah secara nasional cenderung menurun pada tahun 2007 s.d. 2009, kemudian meningkat kembali pada tahun 2010. rasio total pendapatan per total belanja Provinsi Kalimantan selatan lebih tinggi dibanding dengan rasio nasional, kecuali rasio pada tahun 2010.

Rasio Total Pendapatan Daerah /

Total Belanja Daerah

28,95% 27,46% 26,19%22,17% 21,67%

32,63% 31,82% 32,48%28,59%

24,74%

0,00%5,00%

10,00%15,00%20,00%25,00%30,00%35,00%

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Kalimantan Selatan

103,64% 102,66%

97,04%

102,22%105,70%

105,81% 104,35% 103,79%

99,10%

115,66%

80,00%

90,00%

100,00%

110,00%

120,00%

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Kalimantan Selatan

Page 49: 16. Kalimantan Selatan

Kondis i Keuangan Daerah 49

Kondisi Keuangan Daerah Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota

Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung /

Total Belanja DaerahRasio SiLPA Tahun Sebelumnya / Belanja Daerah

+ rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan Belanja

Pegawai Tidak Langsung terhadap total belanjanya.

+ rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja Provinsi

Kalimantan selatan meningkat pada tahun 2008 s.d. 2011. sedangkan

rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja secara nasional

memiliki tren meningkat sejak tahun 2007. rasio belanja pegawai tidak

langsung per total belanja Provinsi Kalimantan selatan lebih rendah

dibanding dengan rasio secara nasional.

+ rasio ini mengukur proporsi siLPA tahun sebelumnya terhadap belanja daerah tahun berjalan.

+ rasio siLPA terhadap belanja Provinsi Kalimantan selatan menurun pada tahun 2007 s.d. 2009, kemudian meningkat pada tahun 2010 s.d. 2011. sedangkan tren pada rasio siLPA terhadap belanja secara nasional cenderung menurun. rasio siLPA terhadap belanja Provinsi Kalimantan selatan lebih rendah dibanding rasio secara nasional.

28,4%

35,9% 39,4% 40,6% 40,2%31,0%

26,7% 30,8% 34,3%37,8%

0,0%

10,0%

20,0%

30,0%

40,0%

50,0%

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Kalimantan Selatan

20,06%17,07% 17,56%

12,29%

11,47%

13,70% 11,90%

9,21%12,03%

11,60%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Kalimantan Selatan

Page 50: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN50

Kondisi Keuangan Daerah Prov. Kalimantan selatan Agregat Prov., Kab., dan Kota

Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga /

Total Pendapatan Daerah

+ rasio ini mengukur proporsi pembayaran pokok utang dan bunga

yang harus dibayar dari pendapatan daerah dalam satu periode.

+ Tren rasio pembayaran pokok hutang dan bunga per total

pendapatan daerah di Provinsi Kalimantan selatan meningkat

pada tahun 2007 s.d. 2008, kemudian menurun pada tahun 2009,

dan meningkat kembali pada tahun 2010, kemudian menurun

kembali pada tahun 2011. sedangkan rasio pembayaran pokok

hutang dan bunga per total pendapatan daerah secara nasional

memiliki tren meningkat pada tahun 2008 s.d. 2010, kemudian

menurun pada tahun 2011. rasio pembayaran pokok hutang dan

bunga per total pendapatan daerah Provinsi Kalimantan selatan

lebih rendah dibanding dengan secara nasional pada tahun 2007

dan 2009, serta lebih tinggi pada tahun 2010.

0,59%0,45%

0,68%0,78%

0,70%

0,20%

0,45%

0,26%

0,83%

0,67%

0,00%

0,20%

0,40%

0,60%

0,80%

1,00%

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional prov. Kalimantan Selatan

Page 51: 16. Kalimantan Selatan

Ucapan Ter ima Kasih 51

Penyusunan buku “Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah”

dilaksanakan dengan kerjasama yang solid dan tidak akan dapat

terselesaikan tanpa kontribusi dari seluruh pihak di lingkungan

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. oleh karena itu

apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan

dalam rangkaian kata berikut ini:

+ Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktur Jenderal

Perimbangan Keuangan Dr. Marwanto Harjowiryono – dan

Direktur Evaluasi Pendanaan dan informasi Keuangan Daerah

Drs. Yusrizal ilyas, MPA – yang telah memberikan arahan dan

bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan buku ini.

+ Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada subdirektorat

Data Keuangan Daerah, Direktorat Evaluasi Pendanaan dan

informasi Keuangan Daerah yang telah menyediakan data

ringkasan APBD 2012 dan realisasi APBD 2011 melalui

sistem informasi Keuangan Daerah dan kepada Bagian

Umum, sekretariat Jenderal Perimbangan Keuangan

yang telah menyediakan data Daerah Dalam Angka dan

memfasilitasi hingga tersedianya buku ini.

+ selanjutnya terima kasih kepada tim dari subdirektorat

Evaluasi Dana Desentralisasi dan Perekonomian Daerah

yang terdiri dari Putut Hari satyaka, sE. MPP; Krisnandar,

sE; Prasetyo indro s.,sE, ME; Aris soedjatmiko, s.sos,

MM; Wahyu Widjayanto, sE, MM; Edi soeprijono, s.sos;

Arif Zainuddin Fansyuri, Ak., ME; Femmy Ferdiansyah, sH;

Chrisliana Tri Ferayanti, sE, ME; Lukman Adi santoso, sE.,

ME.; Mauliate H. silitonga, sE; nanag Garendra Timur, s.si;

rizki Anggunani, s.si; shinta Theresia Purba; virgin Marthalia

yang telah melakukan input dan pengolahan data sekaligus

mendukung penulisan dan melakukan editing buku ini.

Terima kasih atas kerja kerasnya.

Ucapan Terima Kasih

Page 52: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN52

- siKD, Kementerian Keuangan

- Kalimantan selatan dalam Angka 2010, BPs

- http://www.kalselprov.go.id

- http://www.kalsel.bps.go.id

- Potensi investasi di Kalimantan Tengah, BKPM

Sumber Data

Page 53: 16. Kalimantan Selatan

53

Page 54: 16. Kalimantan Selatan

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi KALIMANTAN SELATAN54