77
BAB 6 INDEKS HARGA DAN INFLASI KOMPETENSI INTI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP 1

157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

  • Upload
    dangnhi

  • View
    396

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

BAB 6

INDEKS HARGA DAN INFLASI

KOMPETENSI INTI

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR

4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi

terhadap perekonomian Indonesia)

PETA KONSEP

1

Page 2: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Kata Kunci:

1. Kebijakan fiskal 2. Kebijakan moneter 3. Inflasi

4. Angka indek 5. Demand full inflation 6. Cost push inflation

7. imported inflation 8. Inflasi dalam negeri 9. Deflasi

10. Devaluasi 11. Depresiasi 12. Apresiasi

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan dapat:

Mendeskripsikan indeks harga terkait dengan jenisnya serta menguasai metode

perhitungannya

Menghitung indek harga dengan berbagai macam metode

Mendeskripsikan inflasi serta mengetahui jenis-jenis inflasi

Membedakan teori-teori inflasi dari berbagai sudut pandang

Mendeskripsikan perbedaan deflasi, devaluasi, depresi, apresiasi, dan revaluasi

dan hubungannya dengan inflasi

Mendiskripsikan dampak inflasi terhadap perekonomian

PENDAHULUAN

Kenaikan harga barang-barang secara umum hampir terjadi di sepanjang tahun,

terutama pada saat menjelang hari raya idul fitri. Sering kali ibu-ibu rumah tangga

menjerit karena naiknya harga barang-barang kebutuhan sehari-hari. Kenaikan harga

barang tersebut merupakan gejala adanya inflasi.

Coba anda amati gambar dan ilustrasi di atas adalah kondisi/suasana pasar

tradisional menjelang lebaran. Setelah mengamati berilah suatu simpulan atau diskripsi

menurut anda apa yang terpikir oleh anda jika dikaitkan masalah harga sembako.

Pertanyaan-pertanyaan apakah yang akan muncul dari diri anda dari hasil pengamatan

gambar tersebut ?. Dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari diri anda cobalah

2

Gambar keadaan/suasana pasar tradisional menjelang hari raya idhul fitri dimana banyak pembeli dan barang tidak seimbang dengan permintaannya.

Page 3: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

anda jawab menurut anda sendiri.Jika anda ingin lebih mengetahui tentang masalah

tersebut pelajarilah pengembangan konsep berikut ini!

PENGEMBANGAN KONSEP

Pada kurun waktu 1996-2001, Indonesia mengalami goncangan ekonomi

dahsyat yang sering disebut dengan krisis ekonomi. Seluruh bangunan perekonomian

yang dimiliki Indonesia terguncang hebat. Lembaga keuangan banyak yang bangkrut,

produksi nasional turun, dan harga terus membumbung tinggi. Krisis ekonomi Yang

terjadi dapat diukur dan dianalisa dari indek harga maupun menurut inflasi dari nilai

uang, dengan demikian dapat diambil kebijakan agar krisis ekonomi terkait dapat

ditanggulangi.

Pada kesempatan kali ini kita akan memfokuskan diri pada inflasi. Akan tetapi,

sebelum masuk pada inflasi, pembahasan akan diawali dengan indeks harga, karena

indeks harga merupakan salah satu dasar perhitungan yang digunakan untuk

menentukan inflasi suatu negara.

Pada bab ini akan dibahas mengenai indek harga dari berbagai metode, inflasi,

deflasi, devaluasi, revaluasi, depresiasi, dan apresiasi

A. INDEKS HARGA

Dari waktu ke waktu, suatu perekonomian pasti selalu mengalami kemajuan

atau kemunduran. Di suatu saat, produksi meningkat, tetapi di saat lain menurun.

Begitu pula dengan keuntungan perusahaan, harga barang, dan biaya hidup maupun

pendapatan nasional. Untuk melakukan perbandingan antara variabel yang sama

(misal: produksi, keuntungan, harga, dan sebagainya) dalam dua waktu yang berbeda,

diperlukanlah sebuah angka indeks. Melalui angka indeks, kita dapat mengetahui maju

mundurnya suatu usaha atau kegiatan, naik turunnya pendapatan, harga, dan

sebagainya. Bayangkan jika kita dihadapkan pada data sebagai berikut. Penjualan

eceran pada tahun 2011 adalah Rp 200.000.000 dan penjualan pada tahun 2013

adalah Rp 250.000.000. Peningkatan sebesar Rp 50.000.000 itu nampaknya sangatlah

besar. Namun jika penjualan pada tahun 2013 tersebut dinyatakan dalam sebuah

indeks berdasarkan penjualan tahun 2011, ternyata peningkatannya tersebut kurang

dari 1 persen saja. Melalui pembuatan angka indeks, kita dapat mengukur secara

kuantitatif terjadinya perubahan dalam periode waktu yang berlainan, antara lain

3

Page 4: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

indeks harga untuk mengukur perubahan harga, indeks produksi untuk mengetahui

perubahan kegiatan produksi, indeks biaya hidup untuk mengukur tingkat inflasi, dan

sebagainya.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan angka indeks? Sejauh manakah

pentingnya angka indeks? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pada bab ini kita

akan membahas secara lebih rinci mengenai pengertian, peranan, jenis, serta cara

penyusunan angka indeks. Pembahasan akan lebih dikhususkan pada angka indeks

yang paling banyak mendapatkan perhatian dari pemerintah, masyarakat umum, dan

pengusaha, yaitu indeks harga.

Gambar : 6.1.

1. Pengertian Indeks Harga

Penyusunan angka indeks bukanlah inovasi terbaru. Pada tahun 1764, seorang

warga negara Italia bernama G. R. Carli telah dianggap sebagai orang pertama yang

melaporkan angka indeks. Angka-angka indeks yang disusunnya tersebut digabungkan

dalam laporan yang dibuatnya mengenai fluktuasi harga di Eropa pada tahun 1500

sampai 1750. Saat ini, berbagai pihak seperti organisasi, lembaga, perusahaan,

pemerintahan maupun individu, selalu terlibat dalam pembuatan atau paling tidak

pemantauan dan analisis angka-angka indeks tertentu. Telah disinggung bahwa tujuan

pembuatan angka indeks salah satunya adalah untuk mengukur secara kuantitatif

terjadinya perubahan dalam periode waktu yang berlainan. Angka indeks dapat

mengukur perubahan relatif berbagai hal, mulai dari harga, kuantitas, nilai, atau hal-

hal lainnya yang menjadi pusat perhatian. Secara umum, tiga perubahan sebagai

berikut dapat dianalisa dengan menggunakan angka indeks.

a. Sekumpulan atau sederetan nilai sebuah karakteristik dalam waktu yang

bersamaan dan tempat yang bersamaan. Sebagai contoh, harga beras di suatu

kota selama tahun 2.008 sampai dengan tahun 2012, penjualan makanan ringan di

sebuah swalayan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013

4

Gambar suasana kerusuhan dan pembakaran mall di KlenderKeterangan gambar: Kerusuhan dan pembakaran Mall mengakibatkan krisis ekonomi tahun 1998 yang mempengaruhi harga-harga barang secara keseluruhan

Page 5: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

b. Dua buah atau Iebih karakteristik pada tempat dan waktu yang sama. Sebagai

contoh, pertambahan penduduk dibandingkan dengan pertambahan panen padi

selama tahun 2006 sampai dengan 2010.

c. Nilai sebuah karakteristik di beberapa tempat yang berlainan pada waktu yang

sama. Sebagai contoh, biaya hidup seharihari di kota Jakarta dibandingkan dengan

biaya hidup seharihari di kota Surabaya pada tahun 2012.

Secara ringkas dapat kita katakan bahwa angka indeks adalah sebuah rasio

yang umumnya dinyatakan dalam persentase yang mengukur satu variabel pada suatu

waktu atau lokasi tertentu relatif terhadap besarnya variabel yang sama pada waktu

atau lokasi lainnya. Melalui angka indeks, perbandingan data-data yang tidak serupa

dapat lebih mudah untuk dilakukan. Indeks juga memudahkan kita dalam membaca

perubahan dalam data karena indeks dibuat dalam persen. Dengan demikian,

perubahan yang terlihat besar secara absolut, akan lebih mudah untuk dipahami dan

dibaca.

Gambar : 6.2.

2. Penyusunan Angka Indeks

Dalam menentukan angka indek tidaklah mudah seperti membalik telapak

tangan. Tetapi banyak sekali hal-hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan angka

indek. Hal ini agar dapat diperoleh hasil perhitungan angka indek yang baik dan benar.

Beberapa persoalan penting dan perlu diperhatikan dalam penyusunan angka indeks

adalah sebagai berikut.

a. Menentukan tujuan.

Penentuan tujuan ini sangat erat kaitannya dengan data yang akan

dikumpulkan, sebab jika tujuan penyusunan angka indek tidak dirumuskan secara jelas

akan terdapat kesulitan dalam mengumpulkan data. Misalnya seorang manajer

penjualan akan menghitung indek penjualan barang dalam rangka mengetahui pola

gerak musim, maka data tahunan yang dikumpulkan tidak akan berguna karena yang

diperlukan adalah data kuartalan atau bulanan atau musiman.

5

Gambar gedung Badan Pusat Statistik

Keterangan gambar: BPS merupakan badan yang menangani masalah statistik dari

berbagi macam bidang.

Page 6: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

b. Menentukan jenis barang / jasa.

Sampel atau populasi barang yang akan diambil datanya harus jelas. Misalnya bila

akan menghitung angka indek sembilan kebutuhan pokok, maka hanya akan

mengambil sampel terbatas pada barang sembilan kebutuhan pokok saja, sedangkan

barang di luar sembilan kebutuhan pokok tidak perlu dikumpulkan.

c. Memilih sumber data.

Agar tujuan perhitungan angka indek dapat tercapai, maka data yang

digunakan harus mempunyai sumber yang sama dan akurat. Misalnya data tentang

pengangguran yang dihimpun oleh Departemen Tenaga Kerja dan yang dihimpun oleh

Badan Pusat Statistik akan berbeda, karena mempunyai kepentingan yang berbeda.

Metode yang digunakan oleh Departemen Tenaga Kerja adalah metode pasif, yaitu

berdasarkan data pencari kerja di departemennya, sedangkan metode yang digunakan

oleh Badan Pusat Statistik adalah metode aktif, yaitu berdasarkan hasil sensus. Oleh

karena itu dalam penentuan sumber data harus konsisten dan akurat.

Gambar : 6.3.

d. Memilih tahun dasar.

Tahun dasar (base year) adalah tahun yang digunakan sebagai dasar

perhitungan perkembangan-perkembangan tahun berikutnya dan diberi nilai 100.

Dalam penentuan tahun dasar harus diperhatikan faktor-faktor berikut :

1) Tahun dasar hendaknya dipilih keadaan yang normal atau keadaan ekonomi yang

stabil sehingga tidak dalam kondisi inflasi atau deflasi yang cukup tinggi.

2) Tahun dasar hendaknya dipilih sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh

dengan tahun yang akan dibandingkan (jangan lebih dari 10 tahun).

e. Memilih faktor penimbang.

Dalam memilih faktor penimbang harus diperhatikan berdasarkan urutan

penting atau tidaknya suatu barang atau juga dengan kuantitas dari barang tersebut.

6

Gedung Kementrian Tenaga Kerja sebagai sumber informasi tentang ketenagakerjaan

Keterangan gambar: Dalam memilih sumber data harus sumber data yang akurat.

Page 7: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

f. Memilih metode.

Dalam memilih metode untuk menghitung angka indek juga harus diperhatikan

agar tujuan perhitungan angka indek dapat tercapai.

3. Jenis Indeks Harga

Jika kita bicara masalah indek harga maka tidak terlepas dari berbagai masalah

disekitar kehidupan kita, seperti kenaikan harga barang-barang kebutuhan ataupun

tingkat kemakmuran masyarakat dan sebagainya. Berikut adalah beberapa jenis

indeks harga sebagaimana dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

a. Indeks Harga Konsumen.

Seperti terkandung dalam namanya, indeks harga konsumen mengukur

perubahan harga sekelompok besar barang konsumsi yang dibeli konsumen. Di

Amerika Serikat, lndeks Harga Konsumen (IHK) berisi 400 jenis produk, termasuk bola

golf, hamburger, jasa pemakaman, atau pun biaya dokter gigi.

TABEL 6.1. INFLASI DI 10 KOTA SUMATRA

No Kota IHK Maret 2013 Inflasi (%)1 Pangkal Pinang 155,12 1,702 Bandar Lampung 151,33 0,973 Palembang 136,39 0,854 Bengkulu 146,06 0,725 Lhokseumawe 138,90 0,466 Medan 138,46 0,427 Padang 143,42 0,348 Pematang Siantar 144,00 0,309 Jambi 142,02 0,1010 Pekan Baru 137,18 0,0411 Dumai 140,61 - 0,0112 Banda Aceh 128,96 - 0,1213 Sibolga 145,86 - 0,1814 Batam 129,37 - 0,2715 Padang Sidempuan 138,50 - 0,5016 Tanjung Pinang 137,43 - 0,87sumber: BPS

Sementara di Indonesia, menurut buku Statistik Indonesia yang dikeluarkan

BPS pada tahun 2013 untuk 16 kota di pulau Sumatera, 10 kota mengalami inflasi

dengan inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang yaitu sebesar 1,70% seperti terlihat

dalam tabel 6.1 di atas.

b. Indeks Harga Perdagangan Besar .

7

Page 8: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Pada indeks harga perdagangan besar (IHPB) harga yang dipergunakan adalah

harga produsen. Indeks itu berguna untuk mengukur perubahan harga selama dua

periode, bukan perubahan kualitas, kuantitas, atau penjualan. Barang-barang yang

diukur dengan indeks harga perdagangan besar adalah bahan mentah dan barang jadi

yang diperjualbelikan di pasar primer. Jenis barang-barang yang dipergunakan dalam

IHPB harus diklasifikasikan ke dalam sektor-sektor tertentu yang dapat dibagi lagi ke

dalam subsektor sebagai berikut.

1) Sektor pertanian dengan subsektor bahan makanan, tanaman perdagangan,

kehutanan, perikanan, peternakan dan perkayuan

2) Sektor pertambangan dan galian dengan subsektor batubara, aspal, pasir, batu

kali, dan kerikil.

3) Sektor industri dengan subsektor tekstil, pakaian jadi, barang-barang dan kulit,

makanan, minuman, kertas, barang cetakan, karet, dan plastik. Badan Pusat

Statistik (BPS) biasanya menerbitkan laporan indeks harga perdagangan besar di

sektor barang-barang ekspor, barang-barang impor, dan bahan bangunan secara

berkala.

Gambar 6.4

c. Indeks Harga yang Dibayar dan Diterima Petani.

lndeks harga yang dibayar dan diterima petani merupakan indeks harga

barangbarang yang dibeli dan dibayar oleh petani, baik untuk proses produksi maupun

untuk biaya hidupnya. Jika dalam indeks harga itu ikut dihitung pajak, gaji buruh tani,

dan bunga hipotik yang dibayar oleh para petani, maka indeks harga yang diperoleh

disebut indeks paritas. Indeks harga yang diterima petani meliputi pendapatan yang

diterima petani, sebesar 95% dari seluruh penerimaan dalam bentuk uang hasil

penjualan produk agrarianya.

Pada indeks harga yang dibayar petani ada dua kategori penting: (1) indeks

pembelanjaan untuk konsumsi rumah tangga dan; (2) indeks pembelanjaan untuk

produksi. Indeks harga yang dibayar petani digunakan untuk mengukur perubahan

harga dan dipengaruhi oleh perubahan kualitas barang-barang yang disimpan oleh

para pedagang. Perbandingan antara indeks harga yang diterima dan dibayar petani

8

Gambar Grafik 10.1. dari hal. 75 buku laporan bulanan Data Sosial Ekonomi BPSKeterangan gambar : Indeks Harga Perdagangan Besar .

Page 9: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

disebut sebagai Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan salah satu indikator yang

secara tidak langsung dapat menunjukkan tingkat kesejahteraan petani.

Gambar : 6.5

4. Jenis Angka Indek.

Angka indek sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, hampir semua aspek

kehidupan akan dilihat tingkat perkembangannya. Dari angka indek tersebutlah kita

bisa melihat tingkat perkembangannya. Angka indek dalam ilmu ekonomi dapat

dibedakan antara lain menjadi angka indek harga, jumlah dan nilai.

a. Angka Indek Harga (Price Index).

Angka indek harga adalah angka indek yang menunjukkan perubahan harga

dari suatu periode ke periode lainnya. Angka indek harga dapat dirumuskan sebagai

berikut :

Keterangan :

Pon = angka indek harga pada tahun n

∑ = jumlah

Pn = harga tahun n tahun yang akan dihitung indeknya.

Po = harga tahun dasar.

Contoh:

TABEL 6.2. Harga sembilan kebutuhan pokok

Jenis Barang Harga Tahun 2010(Po)

HargaTahun 2011(Pn)

Beras Rp.7.700,- Rp.8.200,-Terigu Rp.6.500,- Rp.7.500,-Gula pasir Rp.12.500,- Rp.13.500,-Minyak goreng Rp.9.000,- Rp.10.000,-Garam Rp.3.000,- Rp.4.000,-Susu Rp.25.000,- Rp.27.500,-Daging Rp.60.000,- Rp.65.000,-Telur Rp.12.000,- Rp.13.500,-

9

∑PnPon = --------------- X 100 %

∑Po

Gambar grafik 8.2 halaman 64 buku laporan bulanan Data Sosial Ekonomi BPSKeterangan gambar: Indek harga yang diterima petani

Page 10: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Ikan asin Rp.28.000,- Rp.30.000,-Jumlah ∑Po = Rp.163.700,- ∑Pn = Rp.179.200,-

Jika tahun 2010 dianggap sebagai tahun dasar maka angka indek tahun 2010

adalah 100, sedangkan angka indek tahun 2011 secara agregatif dapat dicari sebagai

berikut :

∑Pn

Pon = --------------- X 100 %

∑Po

Rp. 179.200,-

Pon = -------------------------- X 100 %

Rp.163.700,-

Pon = 109,468 % = 109,47 %

b. Angka Indek Jumlah ( Quantyty Index )

Angka indek jumlah adalah angka indek yang menunjukkan perubahan

jumlah dari satu periode ke periode lainnya. Angka indek jumlah dapaat dirumuskan

sebagai berikut :

Keterangan :

Qon = angka indek jumlah tahun n

∑ = jumlah

Qn = Quantitas tahun n tahun yang akan dihitung indeknya.

Qo = Quantitas tahun dasar.

10

∑QnQon = --------------- X 100 %

∑Qo

Page 11: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Contoh :

Produksi Kain

Jenis Kain Tahun 2010(Qo)

Tahun 2011(Qn)

A 60.000 m 80.500 mB 55.000 m 50.000 mC 28.000 m 32.000 m

∑ Qo = 143.000 ∑ Qn = 162.500

Angka indek jumlah tahun 2010 sebagai tahun dasar diberi angka 100, sedangkan

angka indek jumlah tahun 2011 dapat dihitung sebagai berikut :

∑Qn

Qon = --------------- X 100 %

∑Qo

162.500

Qon = --------------- X 100 %

143.000

Qon = 113,64 %

c. Angka Indek Nilai ( Value Index )

Angka indek nilai adalah angka indek yang menunjukkan perubahan nilai uang

dari suatu periode ke periode lainnya. Angka indek nilai dapat dirumuskan sebagai

berikut :

Keterangan :

Von = angka indek nilai tahun n

∑ = jumlah

Vn = nilai tahun n tahun yang akan dihitung indeknya yang besarnya

(Pn x Qn)

Vo = nilai tahun dasar yang besarnya ( Po x Qn).

11

∑VnVon = --------------- X 100 %

∑Vo

Page 12: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Contoh :

Jenis Uang Harga Quantitas VoPo x Qn

VnPn x Qn2010

(Po)2011 (Pn) 2010 (Qo) 2011

(Qn)Dollar US 9.200 9.500 2 4 32.800 36.000Yen 300 320 2 4 1.200 1.280

34.000 37.280∑ Po x Qn ∑ Pn x Qn

Angka indek nilai tahun 2010 sebagai tahun dasar diberi angka 100, sedangkan angka

indek nilai tahun 2011 dapat dihitung sebagai berikut :

∑Vn

V on = --------------- X 100 %

∑Vo

37.280

Von = --------------- X 100 %

34.000

Von = 109,65 %

Gambar 6.6

5. Metode Perhitungan Angka Indek.

Metode perhitungan angka indek bisa dibedakan menjadi dua yaitu indek harga

tidak tertimbang dan indek harga tertimbang. Indek harga tertimbang masih

dapat beda-bedakan lagi menjadi tertimbang secara subyektif dan tertimbang

secara obyektif.

a. Indek Harga Tidak Tertimbang.

12

TUGAS KELOMPOKPergilah bersama kelompok anda ke Bursa Efek jakarta (BEJ) kumpulkan data indek harga saham gabungan, serta buatlah laporannya untuk diserahkan ke gurumu !

Gambar Gedung BEI

Keterangan gambar : indek saham gabungan dikeluarkan oleh lembaga ini

Page 13: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Untuk mencari besarnya indek harga tidak tertimbang adalah dengan cara

membandingkan jumlah harga yang ingin dicari angka indeknya dengan jumlah harga

yang dianggap sebagai tahun dasar lalu dikalikan dengan 100 %. Perhitungan angka

indek ini sering disebut angka indek sederhana secara agregatif. Kata agregatif berarti

keseluruhan atau jumlah sehingga cara ini hanya dapat digunakan untuk mengukur

angka indek untuk beberapa jenis barang. Rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut :

Keterangan :

Ion = angka indek harga pada tahun n

∑ = jumlah

Pn = harga tahun n tahun yang akan dihitung indeknya.

Po = harga tahun dasar.

Contoh :

TABEL 6.3. Sembilan kebutuhan pokok pada tahun 2010 dan 2011

Jenis Barang Harga Tahun 2010(Po)

HargaTahun 2011(Pn)

Beras Rp.7.700,- Rp.8.200,-Terigu Rp.6.500,- Rp.7.500,-Gula pasir Rp.12.500,- Rp.13.500,-Minyak goreng

Rp.9.000,- Rp.10.000,-

Garam Rp.3.000,- Rp.4.000,-Susu Rp.25.000,- Rp.27.500,-Daging Rp.60.000,- Rp.65.000,-Telur Rp.12.000,- Rp.13.500,-Ikan asin Rp.28.000,- Rp.30.000,-Jumlah ∑Po = Rp.163.700,- ∑Pn =

Rp.179.200,-

Jika tahun 2010 dianggap sebagai tahun dasar maka angka indek tahun 2003 adalah

100, sedangkan angka indek tahun 2011 secara agregatif dapat dicari sebagai berikut :

∑Pn

Ion = --------------- X 100 %

∑Po

13

∑PnIon = --------------- X 100 %

∑Po

Page 14: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Rp. 179.200,-

Ion = -------------------------- X 100 %

Rp.163.700,-

Ion = 109,468 % = 109,47 %

b. Indek Harga Tertimbang.

Perhitungan angka indek tertimbang selain memperhatikan tahun dasar (Po)

dan tahun yang dicari indeknya (Pn), juga harus mempertimbangkan faktor

penimbangnya (weight). Dalam menentukan faktor penimbang(W) dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu :

1) Faktor penimbang secara subyektif.

Faktor penimbang secara subyektif penentuannya berdasarkan ukuran

penting atau tidaknya suatu variabel. Variabel yang dianggap sangat penting diberikan

faktor penimbang yang paling besar, sedangkan variabel yang dianggap kurang

penting diberikan faktor penimbang yang lebih kecil.

2) Faktor penimbang secara obyektif.

Faktor penimbang obyektif penentuannya berdasarkan jumlah variabel yang

bersangkutan, misalnya barang konsumsi akan dihitung berdasarkan jumlah yang

dikonsumsi oleh masyarakat

Ada beberapa metode / cara dalam perhitungan angka indek tertimbang diantaranya :

14

TUGAS MANDIRIData

Jenis Barang Harga2011 2012

A Rp.800,- Rp.850,-B Rp.1.300,- Rp.1.250,-C Rp.960,- Rp.1.000,-D Rp.450,- Rp.480,-E Rp.2.100,- Rp.2.000,-

Berdasarkan data di atas hitunglah indek harga dengan metode agregaif !

Page 15: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

a) Angka Indek Tertimbang Secara Agregatif (Sederhana).

Dalam menghitung angka indek tertimbang secara agregatif (sederhana) dapat

dilakukan dengan rumus :

Keterangan :

Ion = angka indek harga pada tahun n

∑ = jumlah

Pn = harga tahun n tahun yang akan dihitung indeknya.

Po = harga tahun dasar.

W = faktor penimbang

Contoh :

Perkembangan harga sembilan kebutuhan pokok dengan faktor penimbang (W )

secara secara subyektif tahun 2010 dan 2011 di Jakarta

Contoh:

TABEL 6.4. Harga sembilan kebutuhan pokok

Jenis Barang Harga Weight

(W)2010 (Po) 2011 (Pn)

Beras Rp.7.700,- Rp.8.200,- 20

Terigu Rp.6.500,- Rp.7.500,- 14

Gula pasir Rp.12.500,- Rp.13.500,- 16

Minyak

goreng

Rp.9.000,- Rp.10.000,- 15

Garam Rp.3.000,- Rp.4.000,- 19

Susu Rp.25.000,- Rp.27.500,- 8

Daging Rp.60.000,- Rp.65.000,- 10

Telur Rp.12.000,- Rp.13.500,- 12

Ikan asin Rp.28.000,- Rp.30.000,- 6

Jumlah ∑Po = Rp.163.700,- ∑Pn = ∑W= 120

15

∑Pn x WIon = --------------- ---------X 100 %

∑Po x W

Page 16: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Rp.179.200,-

Untuk menghitung angka indek tertimbang secara agregatif dilakukan dengan

menggunakan contoh tabel berikut :

TABEL 6. 5. Indek Harga Tertimbang Agregatif

Jenis Barang Harga Weight

(W)

Harga Tertimbang

2010 (Po) 2011 (Pn) Po x W Pn x W

Beras Rp .7.700 Rp. 8.200 20 Rp.154.000 Rp.164.000

Terigu Rp. 6.500 Rp. 7.500 14 Rp. 91.000 Rp.105.000

Gula pasir Rp.12.500 Rp.13.500 16 Rp.200.000 Rp.216.000

Minyak goreng Rp. 9.000 Rp.10.000 15 Rp.135.000 Rp.150.000

Garam Rp. 3.000 Rp .4.000 19 Rp. 57.000 Rp. 76.000

Susu Rp.25.000 Rp.27.500 8 Rp.200.000 Rp.220.000

Daging Rp.60.000 Rp.65.000 10 Rp.600.000 Rp.650.000

Telur Rp.12.000 Rp.13.500 10 Rp.120.000 Rp.135.000

Ikan asin Rp.28.000 Rp.30.000 6 Rp.168.000 Rp.180.000

Jumlah Rp.163.700

∑Po

Rp.179.200,-

∑Pn

118

( ∑W )

Rp.1.725.000

( ∑Po x W )

Rp.1.896.000

( ∑Pn x W )

Jika tahun 2010 dianggap sebagai tahun dasar maka angka indek tahun 2010 adalah

100, sedangkan angka indek tertimbang secara agregatif tahun 2011 dapat dicari

sebagai berikut :

∑Pn x W

Ion = ----------------------- X 100 %

∑Po x W

Rp. 1. 896.000,-

Ion = -------------------------- X 100 %

Rp.1.725.000,-

I on = 109,91 %

16

Page 17: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga sembilan kebutuhan pokok pada

tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 9,91 % dibandingkan tahun dasar 2010

Gambar : 6.7.

b) Angka Indek Laspeyres.

Perhitungan angka indek Laspeyres (IL) merupakan angka indek tertimbang dengan

faktor penimbang (W) secara obyektif. Faktor penimbangnya ditentukan dengan

quantitas (Q) dengan menggunakan jumlah tahun dasar (Qo). Angka indek Laspeyres

(IL) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

IL = angka indek Laspeyres

∑ = jumlah

Pn = harga tahun n tahun yang akan dihitung indeknya.

Po = harga tahun dasar.

17

∑Pn xQoIL = --------------- ---------X 100 %

∑Po x Qo

TUGAS MANDIRIData

Jenis Barang Harga Weight2011 2012

A Rp.4.500,- Rp.4.600,- 9B Rp.3.800,- Rp.3.500,- 4C Rp.9.200,- Rp.10.000,- 6D Rp.6.400,- Rp.7.200,- 8E Rp.7.000,- Rp.6.800,- 5

Berdasarkan data di atas hitunglah indek harga terimbang agregatif !

Gambar kondisi pasar tradisional menjelang hari raya idhul fitri

Keterangan gambar: terjadi lonjakan harga menjelang hari raya idul fitri

Page 18: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Qo = Quantitas tahun dasar.

Contoh :

Perkembangan harga sembilan kebutuhan pokok dengan faktor penimbang (W )

secara secara obyektif tahun 2011 dan 2012 di Jakarta

TABEL 6.6 TABEL HARGA SEMBILAN KEBUTUHAN POKOK

Jenis Barang

Harga (Rp.) Kuantitas (Kg) Po x Qo

2011

Pn x Qo

20122011

(Po)

2012

(Pn)

2011

(Qo)

2012

(Qn)

Beras Rp7.700 Rp8.200 90 98 693.000 738.000

Terigu Rp6.500 Rp7.500 10 11 65.000 75.000

Gula pasir Rp12.500 Rp13.500 25 28 312.500 337.500

Minyak

goreng

Rp9.000 Rp10.000 16 18 144.000 160.000

Garam Rp3.000 Rp4.000 7 7,5 21.000 28.000

Susu Rp25.000 Rp27.500 12 14 300.000 330.000

Daging Rp60.000 Rp65.000 24 28 1.440.000 1.560.000

Telur Rp12.000 Rp13.500 56 62 672.000 756.000

Ikan asin Rp28.000 Rp30.000 11 13 308.000 330.000

Jumlah Rp.163.700

∑Po

Rp.179.200

∑Pn

251

∑Qo

279,5

∑Qn

3.955.500

∑ Po xQo

4.314.500

∑ Pn xQo

Jika tahun 2011 dianggap sebagai tahun dasar maka angka indek tahun 2011 adalah

100, sedangkan angka indek Laspeyres tahun 2012 dapat dicari sebagai berikut :

∑Pn x Qo

IL = ----------------------- X 100 %

∑Po x Qo

4.314.500

IL = -------------------------- X 100 %

3.955.500

IL = 107,983 % = 107,98 %

18

Page 19: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga sembilan kebutuhan pokok pada

tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 7,98 % dibandingkan tahun dasar 2011

c) Angka Indek Paasche.

Angka indek paasche merupakan angka indek tertimbang dengan faktor penimbang

secara obyektif. Faktor penimbangnya ditentukan dengan jumlah (Q) dengan

menggunakan jumlah tahun n (Qn).Angka indek Paasche dihitung menggunakan

rumus sebagai berikut :

Keterangan :

IP = angka indek Paasche

∑ = jumlah

Pn = harga tahun n tahun yang akan dihitung indeknya.

Po = harga tahun dasar.

Qn = Quantitas tahun n yang dicari indeknya.

Contoh :

Perkembangan harga barang sembilan kebutuhan pokok dengan faktor penimbang (W

) secara secara obyektif tahun 2011 dan 2012 di Jakarta terlihat dalam tabel contoh di

bawah ini.

TABEL 6.7 HARGA BARANG SEMBILAN KEBUTUHAN POKOK

Jenis Barang

Harga (Rp.) Kuantitas (Kg) Po x Qn

2011

Pn x Qn

20122011

(Po)

2012

(Pn)

2011

(Qo)

2012

(Qn)

Beras Rp7.700 Rp8.200 90 98 754.600 803.600

Terigu Rp6.500 Rp 7.500 10 11 71.500 82.500

Gula pasir Rp12.500 Rp13.500 25 28 350.000 378.000

Minyak goreng Rp9.000 Rp10.000 16 18 162.000 180.000

Garam Rp3.000 Rp4.000 7 7,5 22.500 30.000

Susu Rp25.000 Rp27.500 12 14 350.000 385.000

19

∑Pn xQnIP = --------------- ---------X 100 %

∑Po x Qn

Page 20: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Daging Rp60.000 Rp65.000 24 28 1.680.000 1.820.000

Telur Rp12.000 Rp13.500 56 62 744.000 837.000

Ikan asin Rp28.000 Rp30.000 11 13 364.000 390.000

Jumlah Rp163.700

∑Po

Rp179.200

∑Pn

251

∑Qo

279,5

∑Qn

4.498.600

∑ Po xQo

4.906.100

∑ Pn xQo

Jika tahun 2011 dianggap sebagai tahun dasar maka angka indek tahun 2011 adalah

100, sedangkan angka indek Paasche tahun 2012 dapat dicari sebagai berikut :

∑Pn x Qn

IP = ----------------------- X 100 %

∑Po x Qn

4.906.100

IP = -------------------------- X 100 %

4.498.600

IP = 109,058 % = 109,06 %

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga barang sembilan kebutuhan pokok

pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 9,06 % dibandingkan tahun dasar 2011

d) Angka Indek Dorbish dan Bowley.

Dorbish dan Bowley dalam menghitung angka indek menggabungkan antara angka

indek Laspeyres dengan angka indek Paasche dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

I on = Angka indek tahun n menurut Dorbish dan Bowley.

IL = Angka indek Laspeyres.

IP = Angka indek Paasche

20

IL + IPI on = ------------

2

Page 21: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Berdasarkan contoh perhitungan angka indek Laspeyres dan angka indek Paasche di

atas maka dapat dihitung angka indek menurut Dorbish dan Bowley sebagai berikut :

IL + IP

I on = ------------

2

107,98 % + 109,06 %

I on = ---------------------------

2

I on = 108,52 %

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga sembilan kebutuhan pokok pada

tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 8,52 % dibandingkan tahun dasar 2012

e) Angka Indek Marshall dan Edgeworth.

Jika Laspeyres menggunakan faktor penimbang Qo dan Paasche menggunakan faktor

penimbang Qn, maka Marshall dan Edgeworth menggabungkan kedua faktor

penimbang tersebut. Angka Indek Marshall dan Edgeworth dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut :

Keterangan :

I on = angka indek Paasche

∑ = jumlah

Pn = harga tahun n tahun yang akan dihitung indeknya.

Po = harga tahun dasar.

Qn = kuantitas tahun n yang dicari indeknya.

Qo = kuantitas tahun dasar

21

∑Pn x ( Qo + Qn ) I on = --------------- -----------------.x 100 %

∑Po x ( Qo + Qn )

Page 22: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Perkembangan harga sembilan kebutuhan pokok dengan faktor penimbang (W) secara

secara obyektif tahun 2011 dan 2012 di Jakarta terlihat dalam tabel contoh di bawah

ini.

TABEL 6.8. HARGA SEMBILAN KEBUTUHAN POKOK

Jenis Barang

Harga (Rp.) Kuantitas (Kg)Qo + Qn

Po(Qo+ Qn)

Pn(Qo+Qn)2011 (Po) 2012 (Pn) 2011 (Qo)

2012 (Qn)

Beras Rp 7.700 Rp8.200 90 98 188 1.447.600 1.541.600Terigu Rp6.500 Rp7.500 10 11 21 136.500 157.500Gula pasir

Rp12.500 Rp13.500 25 28 53 662.500 715.500

Minyak goreng

Rp9.000 Rp10.000 16 18 34 306.000 340.000

Garam Rp3.000 Rp4.000 7 7,5 14,5 43.500 58.000Susu Rp25.000 Rp27.500 12 14 26 650.000 715.000Daging Rp60.000 Rp65.000 24 28 52 3.120.000 3.380.000Telur Rp12.000 Rp13.500 56 62 118 1.416.000 1.593.000Ikan asin

Rp28.000 Rp30.000 11 13 24 672.000 720.000

Jumlah Rp163.700

∑Po

Rp.179.200∑Pn

251∑Qo

279,5∑Qn

530,5∑Qo+

Qn

7.782.100∑Po (Qo +

Qn)

8.500.600∑Pn (Qo +

Qn)Jika tahun 2011 dianggap sebagai tahun dasar maka angka indek tahun 2011 adalah

100, sedangkan angka indek Marshall dan Edgeworth tahun 2012 dapat dicari sebagai

berikut :

∑Pn (Qo + Qn)

I on = ------------------------------ X 100 %

∑Po (Qo + Qn)

8.500.600,-

I on = ----------------- X 100 %

7.782.100,-

I on = 109,232 % = 109,23 %

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga sembilan kebutuhan pokok pada

tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 9,23 % dibandingkan tahun dasar 2011

22

Page 23: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

f) Angka Indek Irving Fisher.

Angka Indek Irving Fisher dicari dengan mengakarkan perkalian angka indek Laspeyres

dan angka indek paasche. Dengan demikian angka indek ideal Irving Fisher dapat

dihitung dengan rumus :

Contoh :

Berdasarkan contoh perhitungan angka indek Laspeyres dan angka indek Paasche di

atas maka dapat dihitung angka indek menurut Irving Fisher sebagai berikut :

IF = √ 108,52 x 109,06 %

IF = √ 11835,1912

IF = 108,78966

IF = 108,79 %

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga sembilan kebutuhan pokok pada

tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 8,79 % dibandingkan tahun dasar 2011

g) Angka Indek Upah Riil.

Dalam menghitung angka indek upah riil harus mengetahui indek haga barang

konsumsi terlebih dahulu. Indek harga barang konsumsi yang dipergunakan dapat

23

TUGAS MANDIRIData.

Jenis Barang

Harga Kuantitas2011 2012 2011 2012

A Rp.6.200,- Rp.6.700,- 40 39B Rp.4.500,- Rp.4.300,- 30 38C Rp.8.400,- Rp.9.000,- 60 70D Rp.2.400,- Rp.2.500,- 20 22E Rp.7.200,- Rp.7.000,- 51 60

Berdasarkan data di atas hitunglah indek harga dengan metode :a. Laspeyres.b. Paaschec. Dorbish and Bowleyd. Marshall Edgeworthe. Irving Fisher

Page 24: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

secara regional maupun nasional. Angka indek upah riil dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut :

Contoh :

Pak Muhammad Zein di Jakarta seorang karyawan yang punya penghasilan bersih

Rp.1.870.000,- sebulan. Jika di jakarta besarnya angka indek harga barang konsumsi

sebesar 120 % maka besarnya upah riil pak Muhammad Zein sebulan dapat dihitung

sebagai berikut :

Upah nominal

Indek upah riil = -------------------------------------------- x 100 %

Indek harga barang konsumsi

Rp.1.870.000

Indek upah riil = ----------------- x 100 %

120

Indek upah riil = Rp.1.558.333,33

h) Angka Indek Berantai.

Angka indek berantai adalah angka indek yang hasil perhitungannya diperoleh atau

dilakukan dengan cara membandingkan angka indek yang berada di atas atau di

bawahnya. Sesuai dengan namanya angka indek berantai, maka angka indek ini

dihitung secara berantai. Jadi berbeda hitungannya dengan angka indek biasanya yang

menggunakan tahun dasar sebagai tahun pembanding.

Contoh:

Perkembangan harga suatu barang selama 3 tahun berturut-turut sebagai berikut :

24

Upah nominalIndek upah riil = ------------------------------------- x 100 %

Indek harga barang konsumsi

Page 25: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Contoh:

TABEL 6.9. HARGA SUATU BARANG SELAMA TIGA TAHUN BERTURUT-TURUT

Jenis Barang Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

A Rp.4.000 Rp.4.300 Rp.4.900

B Rp.4.800 Rp.5.300 Rp.5.500

C Rp.5.000 Rp.6.000 Rp.6.100

Jumlah Rp.13.800 Rp.15.600 Rp.16.500

Berdasarkan tabel di atas maka dapat kita hitung angka indek masing-masing tahun

dengan menetapkan tahun 2010 angka indeknya 100.

(1) Angka indek tahun 2011

Rp.15.600

------------ x 100 % = 113,04 %

Rp.13.800

(2) Angka indek tahun 2012

Rp.16.500

-------------- x 100 % = 105,77 %

Rp.15.600

B. INFLASI.

1. Pengertian Inflasi

Pada semester satu, telah diperkenalkan konsep arus uang dan arus barang.

Secara sederhana, arus uang dan arus barang bisa dikatakan seperti ini. Arus barang

mengalir dari hasil produksi perusahaan ke pasar barang dan bertemu dengan arus

uang yang berasal dari pembelanjaan pemerintah dan rumah tangga atau konsumen.

25

TUGAS MANDIRI1. Pak H. Murdani seorang pegawai negeri di DIY mempunyai penghasilan bersih

Rp.1.850.000,- sebulan, jika diketahui indek harga konsumen di kota Jogya 115 % maka hitunglah upah riil pak H. Murdani sebulan

2. Diketahui harga barang X selama tiga tahun berturut-turut sebagai berikut : Tahun 2011 Rp.456.000,- tahun 2012 Rp.500.000,- dan tahun 2013 Rp.550.000,- Berdasarkan data tersebut hitunglah indek harga berantai untuk tahun 2012 dan 2013 jika tahun 2011 ditentukan indeknya 100 %

Page 26: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Pada keadaan seimbang, maka penawaran hasil produksi sama dengan

permintaannya. Di sinilah harga tercipta. Begitu pula dengan uang yang tersedia di

masyarakat (uang beredar), jumlahnya tepat sesuai untuk melayani kebutuhan

ekonomi masyarakat. Jika arus uang dan barang berada dalam keseimbangan, maka

harga-harga akan stabil.

Apabila terjadi ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan barang

serta arus uang, maka harga-harga akan berubah. Inflasi terjadi apabila tingkat harga

dan biaya umum naik. Inflasi dengan demikian dapat dikatakan sebagai naiknya

harga-harga yang bersumber dari terganggunya keseimbangan antara arus uang

dan barang, atau turunnya nilai uang jika dibandingkan nilai atau harga barang-

barang secara umum.

Gambar: 6.8

Lalu harga manakah yang akan dipakai? Harga-harga sebagaimana dimaksud di

sini adalah tingkat harga umum, atau dengan kata lain, rata-rata tertimbang dari

harga-harga barang dan jasa dalam perekonomian. Tingkat harga umum biasanya

diperlihatkan oleh angka indeks harga. Terdapat beberapa jenis indeks harga

sebagaimana dikenal orang. Namun, angka indeks yang biasa dipakai untuk mengukur

tingkat inflasi adalah IHK (Indeks Harga Konsumen). IHK adalah indeks harga dari

barang-barang yang selalu dipakai oleh konsumen . Selain itu, IHK merupakan

gabungan dari beberapa indeks, antara lain indeks makanan, indeks sandang, dan

indeks perumahan. Itulah mengapa dengan menggunakan IHK akan diketahui pula

sumber inflasi mana yang lebih dominan dalam menentukan besarnya inflasi yang

terjadi.

Gambar : 6.9

26

Gambar diambil dari grafik 8.3 halaman 67 buku laporan bulanan Data Sosial Ekonomi BPSKeterangan gambar:Inflasi Pedesaan Februari 2011 – Februari 2013

Gambar sidang kabinet terbatas bidang ekuin

Ket gambar: Sidang kabinet terbatas ekuin sedang membahas inflasi tahun ybs.

Page 27: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

2. Jenis-Jenis Inflasi

Dalam membedakan jenis-jenis inflasi ada beberapa sudut tinjauan sehingga

dalam membedakan jenis inflasi lebih fokus lagi.

Inflasi bisa ditinjau dari tiga segi: (1) tingkat keparahan; (2) penyebab; dan (3) asalnya.

a. Tingkat Keparahan Inflasi, berdasarkan tingkat keparahannya, dibedakan atas

beberapa macam sebagai berikut.

1) Inflasi Ringan. Besar inflasi ringan berada di bawah 10% per tahun.

2) Inflasi Sedang. Inflasi sedang berada pada kisaran antara 10 – 30% per tahun.

3) Inflasi Berat. Inflasi berat memiliki besaran antara 30 – 100% per tahun.

4) Hiper inflasi jika besaran inflasinya di atas 100 % per tahun.

Bagaimana dengan kasus Indonesia?

Secara tahunan atau jangka panjang, inflasi di Indonesia cenderung mengalami

kenaikaan. Pada tahun 2011 bulan September sebesar 4.61 %, dan kemudian

pada bulan April 2013 menjadi 5.57. Perhatikan perkembangan inflasi Indonesia

setiap bulannya dari bulan September 2011 sampai dengan bulan April 2013

sebagai berikut

TABEL 6.10. INFLASI DI INDONESIA

No Bulan % InflasiSeptember 2011 4.61 %Oktober 2011 4.42 %November 2011 4.15 %Desember 2011 3.79 %Januari 2012 3.65 %Februari 2012 3.56 %Maret 2012 3.97 %April 2012 4.50 %Mei 2012 4.45 %Juni 2012 4.53 %Juli 2012 4.56 %Agustus 2012 4.58 %September 2012 4.31 %Oktober 2012 4.61 %November 2012 4.32 %Desember 2012 4.30 %Januari 2013 4.57 %Februari 2013 5.31 %Maret 2013 5.90 %

27

Page 28: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

April 2013 5.57 %Sumber Perhitungan inflasi Bank Indonesia

Jika kita amati tingkat inflasi di negara tercinta ini mengalami kenaikkan dari

tahun 2012 rata-rata sebesar 4,28 % dan tahun 2013 sampai dengan bulan April

rata-rata sebesar 5,34 %.

b. Penyebab Terjadinya Inflasi

Inflasi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi dua macam: (1) demand

pull-inflation dan (2) cost push inflation. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut untuk

masingmasing inflasi tersebut.

1). Demand-Pull Inflation. Inflasi jenis ini disebabkan karena kelebihan permintaan

efektif atas barang/jasa dan sering disebut juga sebagai inflasi sisi permintaan

( demand side inflation) . Permintaan dari masyarakat yang terlalu besar tidak dapat

dilayani oleh kapasitas produksi sehingga menyebabkan permintaan barang dan jasa

untuk setiap tingkat harga akan meningkat. Akibatnya, keseimbangan antara

permintaan dan penawaran awal akan terganggu dan mengakibatkan harga-harga

naik. Bila digambarkan dalam kurva, inflasi ini tampak dalam Peraga 6.1. Jika kita

perhatikan pada demand full inflation tampak adanya perubahan kurva

permintaannya yang berubah dari D1 ke D2 hal ini disebabkan adanya kenaikan

permintaan terhadap barang atau jasa sehingga mengakibatkan kenaikan harga

barang atau jasa

PERAGA 6.1 Grfik Inflasi karena kelebihan Permintaan

permintaan (demand full inflation)

2). Cost-Push Inflation Inflation. Kenaikan biaya produksi ( cost-push) mengakibatkan

harga barang-barang yang ditawarkan akan naik. Pada akhirnya, harga ekuilibrium

28

Page 29: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

menjadi naik. Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi dari bahan-bahan

baku sering disebut dengan price-push inflation. Sementara bila disebabkan oleh

kenaikan upah atau gaji disebut wage push inflation

PERAGA 6.2 GRAFIK INFLASI KARENA KENAIKAN BIAYA PRODUKSI

Inflasi karena kenaikan biaya produksi (cost push inflation)

Jika kita perhatikan pada cost push inflation tampak adanya perubahan kurva

penawaran dari S1 ke S2, hal ini disebabkan karena adanya kenaikan biaya produksi

sehingga akan berimbas terhadap harga barang atau jasa naik.

Meskipun pada akhirnya menyebabkan kenaikan harga, kedua penyebab inflasi ini

memberikan efek yang berbeda pada jumlah barang dan jasa keseimbangan. Pada

demand-pull inflation, tambahan permintaan menyebabkan jumlah barang dan jasa

pada keseimbangan bertambah. Hal ini baik untuk perekonomian karena semakin

banyak barang dan jasa berarti semakin banyak produksi nasional, maka semakin

besar pula kesejahteraan negara yang bersangkutan. Sebaliknya, pada cost-push

inflation, kenaikan harga barang yang ditawarkan menyebabkan jumlah barang dan

jasa pada keseimbangan berkurang. Hal ini merugikan perekonomian negara karena

PDB yang dihasilkan berkurang sehingga kesejahteraan negara menurun. Kondisi ini,

gabungan antara kenaikan harga (inflasi) dan menurunnya produksi nasional, sering

disebut stagflasi. Hal lain yang dapat dipahami dari kedua penyebab inflasi ini,

terutama cosh-push inflation, adalah sebuah konsep yang disebut inflasi spiral ( spiral

inflation), yaitu kenaikan tingkat inflasi yang terjadi secara terus-menerus. Spiral

inflation muncul dari interaksi antara kenaikan harga output dengan kenaikan harga

input. Peningkatan tajam harga barang atau jasa dapat menyebabkan tuntutan

kenaikan upah oleh serikat pekerja guna memenuhi standar hidup anggotanya. Ketika

29

Page 30: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

perusahaan menyetujui kenaikan upah tersebut, hal ini akan mendorong harga output

untuk naik lagi karena perusahaan berusaha mempertahankan keuntungan yang telah

diperolehnya. Harga yang lebih tinggi ini akan kembali direspon dengan tuntutan

kenaikan upah lebih lanjut dan seterusnya.

Gambar 6.10

c. Berdasarkan sumbernya

Inflasi berdasarkan sumbernya dapat dibedakan menjadi Inflasi dari dalam negeri

dan Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation).

1) Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation)

Inflasi ini timbul karena adanya inflasi di luar negeri yang mengakibatkan

naiknya harga barang di dalam negeri. Jenis inflasi ini banyak dialami oleh negara-

negara sedang berkembang yang sebagian besar usaha produksinya mempengunakan

bahan dan alat dari luar negeri. Misalnya, inflasi yang terjadi di Jepang menimbulkan

inflasi pula di Indonesia karena kenaikan harga bahan cat, bahan foto, kendaraan, dan

bahan apa saja yang berasal dari sana membawa akibat naiknya harga-harga

produksi di Indonesia. Inflasi tersebut terjadi karena berdasarkan kaitan

antarnegara yang timbul dari perdagangan internasional.

Penularan inflasi dari luar bisa juga terjadi lewat kenaikan barang ekspor. Bila

harga barang ekspor naik maka ini juga berarti kenaikan penghasilan eksportir. Lebih

jauh kenaikan penghasilan ini akan menambah permintaan. Bertambahnya

permintaan berakibat pada demand pull inflation. Selain itu, bila barang-barang

ekspor naik (karet, kayu, dan sebagainya), maka biaya produksi dan barang yang

menggunakan barang tersebut dalam proses produksinya akan naik sehingga harga

jual akan naik juga ( cost push inflation). Inflasi yang berasal dari luar negeri ini dapat

dinetralisir oleh pemerintah melalui kebijakan perpajakan dan moneter.

2) Inflasi dalam negeri

Inflasi ini berasal murni dari gejolak perekonomian dalam negeri, baik dari sisi

permintaan maupun dari sisi penawaran. Dari sisi permintaan, meningkatnya investasi

30

Gambar karyawan perusahaan yang sedang demo menuntut kenaikan upah

Keterangan gambar: Demo karyawan menuntut kenaikan UMP untuk menutup laju

inflasi

Page 31: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

swasta dalam negeri akan memacu permintaan dalam negeri. Bertambahnya

permintaan ini pada akhirnya akan menghasilkan demand-pull inflation. Sementara

dari sisi penawaran, kenaikan harga BBM yang merupakan barang produksi akan

menaikkan harga penawaran. Kenaikan harga penawaran akan menimbulkan cosh-

push inflation.

3. Penyebab Inflasi

Sejak dulu gejala inflasi dihubungkan dengan jumlah uang yang beredar. Tetapi

untuk mengetahui sebab-sebab timbulnya inflasi dan menentukan kebijakan untuk

mengatasinya sangat sulit. Kalau kecenderungan harga untuk naik pada batas tertentu

masih dapat dianalisis sebab-sebab inflasi dari segi ekonomi. Misalnya, inflasi timbul

sebab pemerintah mencetak uang terlampau banyak untuk mengatasi defisit APBN

atau pemberian kredit yang terlalu banyak melalui bank (pemerintah) sehingga jumlah

kredit dapat mempengaruhi kestabilan harga. Untuk mengatasi inflasi perlu

dikendalikan faktor-faktor dominan penyebab inflasi yang berbeda pada tiap negara.

Untuk Indonesia, faktor-faktor dominan tersebut adalah:

1) Jumlah Uang Beredar . Faktor moneter seperti terlalu banyaknya uang beredar di

masyarakat.

2) Administered Prices . Administered prices adalah harga barang dan jasa tertentu

yang tingkat harganya ditentukan secara sepihak oleh pemerintah atau BUMN,

seperti listrik, air, telepon, dan lain-lain.

3) Supply Shock. Fenomena supply shock, misalnya kekeringan, wabah ternak, gagal

panen (dari sisi domestik), dan naiknya suku bunga internasional serta harga

minyak dunia (dari sisi internasional).

4. Teori Inflasi

Secara garis besar, teori inflasi dibagi dalam tiga kelompok. Masing-masing

kelompok menjelaskan inflasi melalui sudut pandang yang berbeda-beda. _

a. Teori Kuantitas. Teori kuantitas menyatakan bahwa inflasi sangat dipengaruhi oleh

uang beredar. Berangkat dari teori Irving Fisher, dengan menganggap kecepatan

sirkulasi transaksi dan output tetap, maka jumlah uang beredar berhubungan

langsung dengan kenaikan harga. Sehingga, semakin besar pertumbuhan jumlah

31

Page 32: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

uang beredar akan menyebabkan inflasi yang semakin besar pula dengan tingkat

yang sama. Sebagai contoh, ketika bank sentral mengambil kebijakan moneter

dengan menambah jumlah uang beredar sebesar tiga kali lipat, menurut teori ini,

inflasi akan bertambah pula sebesar tiga kali lipat.

b. Teori Keynes. Menurut teori ini, Inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup

di luar batas kemampuannya (secara ekonomis). Proses inflasi ini terjadi sebagai

proses perebutan bagian rezeki di antara kelompok-kelompok sosial yang

menginginkan bagian yang lebih besar daripada yang bisa disediakan oleh

masyarakat tersebut Misalnya, pemerintah pemerintah menjalankan defisit

anggaran yang dibiayai melalui pencetakan uang baru. Ataupun pengusaha swasta

yang ingin melakukan investasi baru setelah memperoleh dana pembiayaan dari

kredit bank. Sebagai akibatnya, terjadi lonjakan permintaan dan muncul inflasi

karena posisi penawaran tetap. Teori Keynes menyebut konsep ini sebagai

inflationary-gap. Proses inflasi akan terus berlangsung selama permintaan efektif

dari semua golongan masyarakat melebihi jumlah output yang dihasilkan

masyarakat. Inflasi akan berhenti bila permintaan efektif total tidak melebihi

jumlah output yang tersedia. Bila jumlah permintaan efektif dari semua golongan

masyarakat tetap melebihi jumlah barang yang tersedia, maka harga akan naik dan

inflasi akan terus ada.

c. Teori Strukturalis Teori ini memberikan tekanan pada kekakuan dan struktur

perekonomian seperti yang terjadi di negara-negara berkembang. Kekakuan yang

terjadi di negara-negara berkembang berasal dari ketidakelastisan dari penawaran

barang dan jasa. Dengan tingkat teknologi yang rendah, penawaran tidak dapat

mengimbangi cepatnya pertumbuhan permintaan, misalnya akibat dari

pertumbuhan penduduk yang cepat, di negara-negara berkembang.

Ketidakseimbangan ini pada akhirnya akan menaikkan harga-harga dan

menimbulkan inflasi

5. Dampak Inflasi

Pada umumnya, dapat dikatakan bahwa inflasi ringan (antara 1% - 10% per

tahun) tidak merugikan, sebaliknya malah dapat mendorong perkembangan ekonomi

karena mendorong para pengusaha memperluas produksinya. Dengan demikian,

32

Page 33: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

dapat diciptakan kesempatan kerja baru. Tetapi apabila inflasi mencapai laju lebih dari

10%, maka dampaknya akan mulai terasa. Tidak setiap pelaku ekonomi merasakan

dampak negatif dari inflasi, meskipun kebanyakan pelaku merasakannya. Perhatikan

beberapa dampak inflasi di bawah ini:

a. Orang-orang Berpenghasilan Tetap. Orang yang berpenghasilan tetap seperti

karyawan tetap, guru, polisi, tentara, pegawai swasta, buruh tetap, pensiunan, dan

lain-lain, akan menderita akibat inflasi. Dengan adanya inflasi, harga barang akan

meningkat sementara gaji mereka tidak meningkat. Dengan demikian, inflasi

menyebabkan pendapatan riil merosot karena dengan jumlah gaji atau upah yang

diterima hanya akan lebih sedikit diperoleh barang atau jasa.

b. Orang-orang yang Berpenghasilan Tidak Tetap. Orang-orang yang tidak memiliki

penghasilan tetap mungkin tidak akan begitu terpengaruh inflasi karena mereka

bisa meminta upah yang mengikuti inflasi. Seorang seniman, misalnya. Ia bisa

menjual lukisannya dengan harga mengikuti inflasi. Begitu juga dengan buruh

lepas yang masih bisa menawarkan tenaganya sesuai dengan inflasi. Pedagang

yang mendapatkan perolehan dari keuntungan juga bisa menjual barang

dagangannya sesuai dengan inflasi. Meskipun demikian, untuk jangka panjang,

inflasi juga dapat merugikan mereka. Seorang pedagang, misalnya, akan kesulitan

mendapatkan pelanggan yang mampu membeli dagangannya bila inflasi terus

melaju tinggi.

c. Dunia Usaha. Inflasi menyebabkan biaya produksi barang dalam negeri menjadi

tinggi sehingga tak sanggup bersaing dengan barang impor. Selain itu, inflasi akan

menghambat perkembangan dunia usaha dan investasi karena modal yang

tersedia merosot nilainya.

d. Pemerintah. Inflasi akan menyulitkan pemerintah karena dapat mendorong

terjadinya defisit APBN yang berasal dari pembayaran bunga serta cicilan hutang

luar negeri cenderung meningkat.

e. Dampaknya terhadap perekonomian adalah:

(1) Produksi akan menurun.

Dengan adanya inflasi maka harga barang atau jasa secara umum naik, kenaikan

harga mengakibatkan permintaan terhadap barang dan jasa menurun. Dengan

33

Page 34: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

demikian produsen juga akan menurunkan produksinya sehingga tidak terjadi

penumpukan barang (over produksi)

(2) Mengakibatkan anggaran defisit.

Kenaikan harga barang tersebut menjadikan produk barang dalam negeri tidak

mampu bersaing, sehingga menurunkan ekspor barang ke luar negeri sehingga

bisa terjadi defisit neraca pembayarannya.

(3) Pembayaran bunga dan cicilan utang luar negeri meningkat.

Dengan adanya inflasi akan terjadi penurunan nilai mata uang terhadap nilai atau

harga barang. Tidak tertutup kemungkinan dengan turunnya nilai mata uang

terhadap barang tersebut akan berimbas turunya nilai mata uang terhadap valas.

Dengan demikian akan menambah beban terhadap cicilan dan bunga utang luar

negeri

(4) Daya beli masyarakat menjadi menurun

Dengan adanya inflasi maka terjadi kenaikan harga barang atau jasa. Kenaikan

harga tersebut mengakibatkan penurunan jumlah permintaan, sehingga terjadilah

penurunan daya beli masyarakat

6. Perhitungan Laju Inflasi

Perhitungan laju inflasi digunakan dasar indek harga konsumen (IHK) dengan

dasar bulan atau tahun sebelumnya.

Contoh:

TABEL 6.11 Perkembangan indek harga konsumen

Bulan IHK

Januari 2011 186

Februari 2011 192

Maret 2011 194

April 2011 202

Mei 2011 208

Juni 2011 216

Berdasarkan data di atas hitunglah laju inflasi pada:

a. Bulan Maret 2011

34

Page 35: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

b. Bulan April 2011

c. Bulan Juni 2011

Jawab:

a. laju inflasi bulan Maret 2011

194 – 192 x 100% = 2,08 %

192

b. laju inflasi bulan April 2011

202 – 194 x 100% = 4,12 %

194

c. laju inflasi bulan Juni 2011

216 – 208 x 100% = 3,85%

208

7. Cara Mengatasi Inflasi

Inflasi merupakan salah satu penyebab keresahan masyarakat dan

mengakibatkan kekhawatiran pemerintah karena mengurangi pendapatan riil

masyarakat. Dengan tingkat pendapatan tetap, adanya inflasi menurunkan daya beli

masyarakat karena jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli, berkurang jumlahnya.

Oleh sebab itu, pemerintah berusaha menekan inflasi serendah-rendahnya karena

pada dasarnya, inflasi tidak dapat dihapuskan sama sekali. Inflasi dapat

menguntungkan golongan masyarakat tertentu tetapi merugikan golongan lain,

sehingga menimbulkan ketegangan sosial. Oleh sebab itu, tiap-tiap negara berusaha

menghindari inflasi dengan menerapkan berbagai kebijakan. Beberapa kebijakan

untuk mengatasi inflasi antara lain sebagai berikut. _

1. Kebijakan Moneter.

Kebijakan ini otoritasnya berada di Bank Sentral dalam rangka mengatur jumlah

uang beredar di masyarakat melalui instrumen-instrumen moneter yang dimiliki

bank sentral. Melalui instrumen ini, diharapkan peredaran uang dapat diatur dan

inflasi dapat dikendalikan sesuai dengan yang telah ditargetkan sebelumnya. Ada

tiga kebijakan moneter yang dapat ditempuh bank sentral dalam mengatur

inflasi.

35

Page 36: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

a) Politik Diskonto. Politik diskonto ( discount policy) adalah politik Bank Sentral

untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan

tingkat bunga. Dengan menaikkan tingkat bunga diharapkan jumlah uang yang

beredar di masyarakat akan berkurang, karena orang akan lebih banyak

menyimpan uangnya di bank daripada menjalankan investasi.

b) Operasi Pasar Terbuka. Selain politik diskonto, Bank Sentral juga menjalankan

operasi pasar terbuka ( open market operation), yaitu dengan jalan membeli dan

menjual surat-surat berharga, seperti SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Melalui

penjualan surat-surat berharga, diharapkan uang akan tersedot dari masyarakat.

c) Politik Persediaan Kas. Politik persediaan kas ( cash ratio policy) ialah politik Bank

Sentral untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan

menurunkan persentase persediaan kas dari bank. Dengan dinaikkannya

persentase persediaan kas, maka diharapkan jumlah kredit akan berkurang.

Gambar : 6.11

2. Kebijakan Fiskal.

Kebijakan ini otoritasnya ada pada pemerintah dengan mempengaruhi

perekonomian melalui kebijakan anggaran dengan perubahan pengeluaran dan

penerimaan pemerintah. Jenis kebijakan fiskal ini antara lain sebagai berikut.

a) Pengaturan Pengeluaran Pemerintah. Pemerintah harus menjaga penggunaan

anggaran negara agar sesuai dengan perencanaan. Kalau pembelanjaan negara

melampaui batas yang telah ditentukan atau direncanakan, akan mendorong

pertambahan uang beredar atau sebaliknya.

b) Peningkatan Tarif Pajak. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang

utama. Dengan dinaikkannya tarif pajak, maka penghasilan rumah tangga akan

diberikan kepada pemerintah sehingga daya beli masyarakat atas barang dan jasa

akan berkurang.

c) Kebijakan Nonmoneter. Kebijakan moneter dan fiskal merupakan kebijakan yang

sering ditempuh oleh bank sentral ataupun pemerintah dalam mengatur laju

36

Gambar Sidang Dewan Gubernur Bank Indonesia dalam rangka mengambil kebijakan moneter

Keterangan gambar: Sidang Dewan Gubernur Bank Indonesia dalam rangka penentuan kebijakan moneter

Page 37: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

inflasi. Meskipun begitu, bukan berarti tidak ada kebijakan-kebijakan lain yang

dapat dilakukan. Setidaknya ada tiga kebijakan selain moneter dan fiskal yang

dapat diambil untuk mencapai laju inflasi yang diinginkan.

(1) Peningkatan Produksi. Kalau produksi meningkat, walaupun jumlah uang

bertambah, inflasi tidak terjadi. Bahkan hal ini menunjukkan adanya

peningkatan kemampuan perekonomian.

(2) Kebijakan Upah. Inflasi dapat diatasi dengan menurunkan pendapatan yang

siap dibelanjakan ( disposable income) masyarakat. Penurunan disposable

income dilakukan dengan menaikkan pajak penghasilan.

(3) Pengawasan Harga. Kecenderungan dinaikkannya harga oleh pengusaha

dapat diatasi dengan penetapan harga maksimum oleh pemerintah. Namun,

tindakan ini dapat menyebabkan timbulnya jual-beli barang tanpa

mengindahkan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah (black market).

Untuk mengatasi keadaan itu, pendistribusian barang-barang tersebut

kepada masyarakat dilakukan oleh pemerintah. Hal ini pernah dilaksanakan

pada masa orde lama.

Gambar : 6.12.

C. DEFLASI, DEVALUASI, DEPRESIASI, REVALUASI, APRESIASI

Di samping konsep inflasi, terdapat beberapa konsep lain yang terkait dengan

harga dan kebijakan pemerintah. Konsep ini perlu dipahami karena akan mampu

memperjelas konsep inflasi yang telah kita pelajari dan sebagian pernah terjadi di

Indonesia.

a. Deflasi

Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi. Pada deflasi, jumlah uang yang

beredar di dalam masyarakat terlalu sedikit, sementara barang dan jasa tersedia

secara melimpah sehingga kenaikan secara tajam nilai mata uang dan peningkatan

peranan uang tidak dapat dihindarkan.Deflasi akan mempengaruhi harapan yang akan

37

Gambar di kantor kementrian keuangan RI yang sedang melakukan rapat untuk menentukan kebijakan fiskal

Keterangan gambar : Menteri keuangan dan stafnya untuk menentukan kebijakan fiskal

Page 38: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

dating dan psikologi para pengusaha. Proses deflasi juga akan mempengaruhi

penurunan tingkat investasi yang tentu saja akan membawa kesulitan bagi

perekonomian.

Pada keadaan deflasi, para penjual akan merasa tidak aman untuk menahan

persediaan barangnya terlalu lama, karena khawatir tingkat harga akan terus

menurun. Sebaliknya, pihak pembeli akan bersikap menunggu dengan harapan harga

akan lebih turun lagi. Cara mengatasi deflasi adalah melalui kebijakan pemerintah

dengan jalan melakukan tambahan pembelanjaan sebesar (sejumlah) celah deflasi itu

sendiri, kemudian menambahkan pengeluaran masyarakat, baik untuk konsumsi

maupun investasi.

b. Devaluasi

Devaluasi berkaitan erat dengan perubahan kurs valuta asing. Devaluasi adalah

penurunan nilai mata ``uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri (valuta

asing). Kebijakan devaluasi yang dilakukan oleh pemerintah biasanya ditujukan untuk

memperbaiki posisi neraca pembayaran yang tidak seimbang. Kebijakan devaluasi

Peraga : 6.3 Kebijakan devaluasi yang pernah dialami oleh Indonesia

Sumber :...........................

c. Depresiasi

Pada krisis moneter 1997 lalu, nilai tukar mata uang kita anjlok dari kisaran

Rp2.500 per US dollar, menembus kisaran Rp15.000 per US dolar. Inilah bentuk dari

depresiasi. Jadi depresiasi dapat diartikan sebagai turunnya nilai tukar mata uang

dalam negeri terhadap mata uang luar negeri.

Kita perlu membedakan antara devaluasi dan depresiasi, mengingat keduanya

sama-sama merupakan penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta

asing. Pada devaluasi, penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing

38

Page 39: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

terjadi karena adanya kebijakan pemerintah. Sementara pada depresiasi, penurunan

nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing terjadi bukan karena adanya

kebijakan pemerintah, tetapi akibat kekuatan permintaan dan penawaran mata uang

di pasar valuta asing.

d. Revaluasi

Revaluasi adalah kebalikan dari devaluasi. Jadi, revaluasi adalah suatu usaha untuk

menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing karena nilai mata uang

dalam negeri itu dinilai terlalu rendah. Sampai saat ini, Indonesia belum mengalami

revaluasi sama sekali.

e. Apresiasi

Apresiasi merupakan kebalikan dari depresiasi, yaitu suatu kenaikan nilai tukar

mata uang dalam negeri terhadap valuta asing yang terjadi di pasar valuta asing.

Apresiasi ini akan menjadikan impor lebih murah (dalam mata uang lokal) dan ekspor

akan lebih mahal, sehingga mampu menaikkan impor dan menurunkan ekspor.

f. Redenominasi rupiah.

.....................................................................................................................................

................................................................................................................................

Gambar 6.13

TUGAS

EKONOMIKA

BI Prediksi Inflasi Maret 2014 Sebesar 0,1%

39

TUGAS MANDIRI1. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan devaluasi serta apa yang menjadi

tujuan pemerintah melakukan devaluasi!2. Jelaskan pula apa yang dimaksud:

a. Deflasib. Revaluasic. Depresiasid. Revaluasie. Apresiasi

Gambar papan yang berisi kurs valas di suatu bank

Keterangan gambar: beberapa orang sedang melihat kurs valas.

Page 40: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi akan berada di kisaran 0,1% pada Maret 2014. Angka inflasi itu masih sejalan dengan prediksi BI.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menjelaskan, prediksi yang dikatakannya itu berdasarkan dari survei pemantaun pasar yang dilakukan BI.

"Inflasi dari survei pemantauan harga sampai minggu ketiga 0,1% di bulan ketiga ini , jadi year on year nya 7,3%. Itu berdasarkan minggu ketiga kemudian kami asassment estimasi untuk keseluruhan bulan," ungkap Perry saat ditemui di kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (28/3/2014).

Perry menjelaskan, hal itu sesuai dengan target dan perkiraan sebelumnya. Dalam bulan kedua dan ketiga pada 2014, tren inflasi terus menurun jika dibandingkan pada Januari 2014.

Menurut Perry, penurunan tren inflasi itu

didorong faktor utama penggerak inflasi yaitu harga pangan masih dapat terkendali.

"Ini menentukan bahwa memang tren inflasi menurun terus berlanjut, harga pangan masih terkendali, stok masih cukup, dampak kenaikan gas tidak terlalu besar, bahkan nilai tukar depresiasi juga tidak berpengaruh," kata Perry.

Bank Indonesia sendiri hingga akhir tahun masih konsisten dengan memperkirakan inflasi akan berada di angka 4,5% plus minus 1%.

"Kami sudah assesment dampak yang ada, dalam perkiraan kami sudah memasukkan faktor gangguan distribusi, juga kenaikan tarif listrik industri, dimana kenaikan listrik memiliki kontribusi inflasi sebesar 0,2%," pungkasnya.

Jumat, 28 Maret 2014 16:30

(Liputan6.com)

D. RANGKUMAN

1. Angka Indeks sebuah rasio yang umumnya dinyatakan dalam persentase yang

mengukur satu variabel pada suatu waktu atau lokasi tertentu relatif terhadap

besarnya variabel yang sama pada waktu atau lokasi lainnya.

2. Perubahan yang dianalisa dalam angka indeks meliputi:

Sederetan nilai sebuah karakteristik dalam waktu yang bersamaan dan

tempat yang bersamaan

Dua buah atau Iebih karakteristik yang terdapat pada tempat dan waktu yang

sama

Nilai sebuah karakteristik di beberapa tempat yang berlainan pada waktu

yang sama

3. Dalam penyusunan angka indeks, hal-hal yang harusdiperhatikan yaitu tujuan

penyusunan angka indeks, sumber dan syarat perbandingan data, pemilihan

periode dasar, dan pemilihan timbangan.

40

Page 41: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

4. Jenis-jenis indek harga meliputi indeks harga konsumen (IHK), indeks harga

perdagangan besar, dan indeks harga yang dibayar dan diterima petani.

5. Perhitungan indeks harga dibagi menjadi dua, yaitu indeks harga agregatif tidak

tertimbang dan indeks harga agregatif tertimbang. Indeks harga agregatif

tertimbang terdiri dari Laspeyres, metode Paasche, dan metode tahun khas.

6. Inflasi adalah naiknya harga-harga yang bersumber dari terganggunya

keseimbangan antara arus uang dan barang.

7. Inflasi dapat dibedakan berdasarkan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan tingkat

keparahan, terdapat inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat, dan inflasi sangat

berat (hyperinflation). Berdasarkan penyebab, terdapat demand-pull inflation

dan costpush inflation. Berdasarkan asal, terdapat imported inflation dan inflasi

dari dalam negeri.

8. Di Indonesia, faktor dominan penyebab inflasi adalah faktor moneter, perubahan

administrated prices, dan fenomena supply shock.

9. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan inflasi, yaitu teori kuantitas, teori

Keynes, dan teori strukturalis.

10. Inflasi memiliki dampak negatif terhadap berbagai pelaku ekonomi, antara lain

orang-orang yang berpenghasilan tetap maupun tidak, pemerintah, dan dunia

usaha.

11. Pemerintah dalam mengendalikan inflasi, dapat mengeluarkan kebijakan moneter,

kebijakan fiskal, dan kebijakan non-moneter. Kebijakan moneter meliputi politik

diskonto, operasi pasar terbuka, dan politik persedian kas. Kebijakan fiskal

meliputi pengaturan pengeluaran pemerintah dan peningkatan tarif pajak.

Kebijakan non-moneter meliputi peningkatan produksi, kebijakan upah, dan

pengawasan harga.

12. Deflasi adalah turunnya harga barang-barang secara umum.

13. Devaluasi adalah penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang

luar negeri (valuta asing).

14. Depresiasi adalah turunnya nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata

uang luar negeri.

15. Revaluasi adalah suatu usaha untuk menaikkan nilai mata uang dalam negeri

terhadap valuta asing.

41

Page 42: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

16. Apresiasi adalah kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap valuta

asing yang terjadi di pasar valuta asing

E. EVALUASI

1. SOAL PILIHAN GANDA

1. Dalam menentukan tahun dasar salah satu yang menjadi bahan pertimbangan

adalah….

A. tahun dasar hendaknya dipilih keadaan yang normal atau keadaan ekonomi

yang stabil sehingga tidak dalam kondisi inflasi atau deflasi yang cukup

tinggi.

B. tahun dasar hendaknya dipilih dalam keadaan ekonomi yang sedang

mengalami boom atau titik puncak

C. tahun dasar hendaknya dipilih berdasarkan keadaan ekonomi yang sedang

mengalami resesi

D. tahun dasar hendaknya dipilih berdasarkan kondisi ekonomi yang sedang

mengalami deflasi

E. tahun dasar hendaknya ditentukan berdasarkan kondisi ekonomi yang

sedang inflasi

2. Indeks harga yang diterima petani adalah….

A. selisih antara hasil yang diterima petani dengan pengorbanan / harga pokok

yang telah dikeluarkan oleh petani.

B. seluruh hasil dari penjualan hasil produksi pertanian yang diperoleh seorang

petani dalam waktu tertentu.

C. seluruh nilai dari hasil produksi seorang petani yang dihitung berdasarkan

harga dasar yang ditetapkan pemerintah.

D. seluruh nilai dari hasil produksi seorang petani yang dihitung berdasarkan

harga yang berlaku di pasar.

E. seluruh nilai dari hasil produksinya yang dipergunakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup seorang petani dalam waktu tertentu

3. Data harga beberapa jenis barang

Jenis Harga Quantitas

42

Page 43: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Barang 2011

(Po)

2012

(Pn)

2011

( Qo )

2012

( Qn)

A 800 900 10 14

B 600 700 12 14

C 400 500 20 25

D 700 800 15 20

Jumlah 2.500 2.900 57 73

Berdasarkan data di atas maka besarnya angka indeks tahun 2012 menggunakan

metode Laspeyres adalah….

A. 85,53

B. 86,21

C. 116,00

D. 116,74

E. 116,91

4. tabel.

Nama Barang Harga Kuantitas

2011 ( Po ) 2012 ( Pn ) 2011 ( Qo ) 2012 ( Qn )

A 15.000 16.000 40 50

B 16.500 18.000 29 40

C 10.200 11.000 48 60

D 8.000 9.000 50 55

E 20.000 24.000 25 30

Berdasarkan data di atas maka besarnya indek harga tahun 2012 menurut Paaschi

adalah….

A. 86,13

B. 90,08

C. 111,02

D. 111,91

E. 116,10

5. Data harga beberapa jenis barang.

43

Page 44: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Jenis

Barang

Harga

2011 ( Po ) 2012 ( Pn )

A Rp.9.000,- Rp.10.000,-

B Rp.7.000,- Rp.7.500,-

C Rp.10.000,- Rp.10.400,-

D Rp.8.000,- Rp.9.200,-

E Rp.5.000,- Rp.6.000,-

F Rp.6.000,- Rp.7.500,-

G Rp.7.500,- Rp.9.000,-

Berdasarkan data di atas maka angka indeks tidak tertimbang secara agregatif

tahun 2012 dengan tahun dasar 2011 adalah….

A. 88,00

B. 88,09

C. 113,00

D. 113,09

E. 113,52

6. Data harga beberapa jenis barang

Jenis

Barang

Harga Quantitas

2011

(Po)

2012

(Pn)

2011

( Qo )

2012

( Qn)

A 800 900 10 14

B 600 700 12 14

C 400 500 20 25

D 700 800 15 20

Jumlah 2.500 2.900 57 73

Berdasarkan data di atas maka besarnya angka indeks tahun 2012 menggunakan

metode Laspeyres adalah….

A. 85,53

B. 86,21

C. 116,00

D. 116,74

44

Page 45: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

E. 116,91

7. Diketahui data sebagai berikut :

Jenis

Barang

Harga Kuantitas

2011 2012 2011 2012

A 1.900 2.100 20 30

B 1.200 1.500 18 34

C 1.500 1.900 30 40

D 1.300 1.600 25 40

E 1.800 2.500 14 19

Berdasarkan data di atas jika tahun 2011 sebagai tahun dasar maka besarnya indek

harga tahun 2012 dengan metoda Laspeyres adalah….

A. 80,75

B. 80,93

C. 123,57

D. 123,84

E. 123,93

8. Pak Takdir di Jakarta mempunyai gaji sebesar Rp.3.500.000,- sebulan. Jika

diketahui indek harga barang konsumsi di Jakarta sebesar 140 , maka besarnya

upah /gaji rial pak takdir adalah….

A. Rp.2.500.000,-

B. Rp.2.900.000,-

C. Rp.3.000.000,-

D. Rp.3.500.000,-

E. Rp.4.900.000,-

9. Jika diketahui data sebagai berikut :

Σ Po = 3,72, Σ Pn = 4,45 . Berdasarkan data tersebut maka besarnya angka

indek sederhana secara agregatif adalah….

A. 83,07 %

B. 83,60 %

C. 100 %

D. 119,62 %

45

Page 46: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

E. 120,40 %

10. Jika diketahui harga tahun dasar (Po) adalah Rp.8.000,- dan harga tahun n (Pn)

adalah Rp.9.600,- maka log harga relatif tahun n adalah….

A. 0,8333

B. 1,0000

C. 1,2000

D. 2,0000

E. 2,0792

11. Jika diketahui angka indek Laspeyres adalah 121,40 % dan angka indek Paasche

127,86 % maka angka indek Dorbish dan Boeley adalah….

A. 124,50 %

B. 124,59 %

C. 124,63 %

D. 125,50 %

E. 125,59 %

12. Jika upah nominal di Jakarta sebesar Rp.450.000,- perbulan, sedangkan indek

harga konsumen di wilayah Jakarta 143,5 % maka upah rialnya adalah….

A. Rp.313.588,85

B. Rp.314.599,95

C. Rp.316.600,-

D. Rp.645.750,-

E. Rp.650.000,-

13. Perhatikan beberapa pernyataan tentang Indeks harga di bawah ini:

(1) Dapat dijadikan standar / pedoman untuk melakukan perbandingan harga

dari waktu ke waktu.

(2) Angka indek yang menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi atas

harga pada pasar-pasar primer

(3) Indek harga merupakan petunjuk / indikator yang dapat digunakan untuk

mengukur pertumbuhan ekonomi secara umum.

(4) Indek harga pedagang besar dapat memberikan gambaran / trend dalam

perdagangan.

46

Page 47: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

E1

(5) adalah ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahan-perubahan

yang terjadi pada harga eceran barang dan jasa yang diminta oleh

konsumen dari waktu ke waktu.

Pernyataan di atas yang merupakan peranan indek harga adalah....

A. (1), (2) dan (3)

B. (1), (3) dan (4)

C. (1), (3) dan (5)

D. (2), (3) dan (4)

E. (3), (4) dan (5)

14. Pada saat tingkat inflasi sangat tinggi, maka pemerintah melakukan berbagai

upaya mengurangi pengeluaran negara, misalnya dengan mengurangi subsidi

BBM. Uraian di atas menunjukkan fungsi APBN....

A. perencanaan

B. pengawasan

C. distribusi

D. stabilasasi

E. alokasi

15. Grafik penyebab inflasi

Dari grafik di atas inflasi yang timbul disebabkan oleh....

A. kenaikkan biaya produksi

B. kenaikan harga dari E ke E1

C. bertambahnya jumlah permintaan

D. berkurangnya jumlah penawaran

E. berkurangnya jumlah permintaan

47

D D10

Q

D1

E

D

P

Page 48: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

16. Inflasi yang cukup tinggi dampaknya sangat dirasakan di berbagai bidang dan

berbagai kalangan terutama masyarakat tingkat menengah ke bawah. Dampak

negatif inflasi terhadap perdagangan internasional adalah....

A. jumlah ekspor barang ke luar negeri akan bertambah pesat

B. impor barang dari luar negeri akan terhenti total karena mahalnya harga

barang

C. jumlah ekspor barang ke luar negeri akan berkurang karena harga barang

akan naik

D. devisa negara akan meningkat sangat tajam karena barang ekspor harganya

naik

E. pemerintah akan menghentikan pengeluaran devisa agar tidak terjadi defisit

anggaran

17. Kenaikan harga BBM pada bulan Juni 2008 menyebabkan harga-harga kebutuhan

pokok meningkat, sehingga tingkat inflasi cukup meningkat. Akibat inflasi

tersebut berdampak kepada beberapa pihak diantaranya:

(1) Pegawai negeri yang berpenghasilan tetap

(2) Orang yang menyimpan uang tunai

(3) Para pedagang yang permodalannya kuat

48

Page 49: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

(4) Orang yang menyimpan dalam bentuk barang

(5) Orang yang meminjam uang dengan bunga yang rendah

Pihak yang diuntungkan oleh adanya inflasi adalah…

A. (1), (2), dan (3)

B. (1), (2), dan (4)

C. (2), (3), dan (4)

D. (2), (3), dan (5)

E. (3), (4), dan (5)

18. Dampak inflasi dalam masyarakat di bawah ini yang benar adalah….

A. inflasi sangat menguntungkan bagi masyarakat yang berpenghasilan tetap

seperti PNS.

B. inflasi sangat menguntungkan bagi masyarakat yang meminjam uang di Bank

dengan tingkat bunga yang relatif rendah.

C. inflasi sangat merugikan bagi masyarakat yang meminjam uang di Bank

meskipun tingkat bunganya relatif rendah.

D. inflasi sangat menguntungkan bagi pihak yang memberikan pinjaman

(debitor) meskipun dengan tingkat bunga yang cukup rendah.

E. inflasi pengaruhnya sangat kecil bagi masyarakat yang tidak punya

penghasilan karena harga barang relatif murah.

19. Perhatikan Indeks Harga Konsumen tahun 2010

Bulan IHK

April

Mei

Juni

100,23

104,69

107,46

Berdasarkan tabel di atas, laju inflasi bulan Juni adalah...

A. 2,57%

B. 2,65%

C. 4,26%

D. 4,45%

E. 7,21%

20. Indek Harga Konsumen suatu negara dalam beberapa tahun terlihat sbb:

49

Page 50: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Tahun IHK

2008 168,40

2009 189,20

2010 192,30

2011 204,00

2012 214,80

Berdasarkan tabel di atas laju inflasi tahun 2009 jika dibedakan berdasarkan

tingkat keparahannya termasuk jenis inflasi ... .

A. sangat ringan

B. ringan

C. sedang

D. berat

E. sangat berat

Untuk soal No 21 s/d 25 pilihlah:

A. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 benar dan keduanya mempunyai hubungan sebab akibat.

B. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 benar tetapi keduanya tidak mempunyai hubungan sebab akibat.

C. Jika pernyataan 1 salah dan pernyataan 2 benarD. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 salahE. Jika pernyataan 1 salah dan pernyataan 2 salah

21. Tahun dasar dalam indek harga hendaknya dipilih

keadaan yang normal atau keadaan ekonomi yang stabil.

Sebab

Angka indeks dapat mengukur perubahan relatif berbagai hal, mulai dari harga,

kuantitas, nilai, atau hal-hal lainnya yang menjadi pusat perhatian.

22. Barang-barang yang diukur dengan indeks harga

perdagangan besar adalah bahan mentah dan barang jadi yang diperjualbelikan di

pasar primer.

Sebab

Inflasi merupakan meningkatnya nilai mata uang rupiah terhadap harga barang

maupun jasa di dalam negeri.

50

Page 51: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

23. Seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam

jangka satu tahun merupakan indek harga yang diterima petani.

Sebab

Indeks harga yang diterima petani meliputi pendapatan yang diterima petani, dari

seluruh uang hasil penjualan produk agrarianya.

24. Inflasi berat sangat membahayakan perekonomian

suatu negara yaitu inflasi yang besarnya lebih dari 100%

Sebab

Menurut tingkat keparahannya hiper inflation tidak membahayakan perekonomian

suatu negara karena hanya berkisar 10% – 30%.

25. Istilah deflasi dengan devaluasi sebenarnya dua

istilah yang sama dalam masalah perekonomian suatu negara.

Sebab

Deflasi mengukur nilai uang dalam negeri dengan harga barang dan jasa dan

devaluasi menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing

tertentu.

Untuk soal No 26 s/d 30 pilihlah:A. Jika 1, 2, dan 3 BenarB. Jika 1 dan 3 BenarC. Jika 2 dan 4 BenarD. Jika hanya 4 BenarE. Jika semua Benar

26. Dalam menghitung angka indek banyak hal-hal yang

harus dipertimbangkan diantaranya adalah:

1. Memilih jenis barang yang akan

dipakai dalam perhitungan indek harga.

2. Menentukan tahun dasar yang

akan dipergunakan sebagai dasar perhitungan indek harga.

3. Memilih faktor penimbang

berdasarkan urutan penting atau tidaknya suatu barang.

4. Memilih metode perhitungan

angka indek yang tepat sesuai dengan tujuan.

51

Page 52: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

27. Perhitungan indek harga secara tertimbang secara

obyektif yang dilakukan oleh Laspeyres dan Paaschi dapat dibedakan:

1. Angka indek Laspeyres

menggunakan faktor penimbang Qo

2. Angka indek Paaschi menggunakan

faktor penimbang Qo

3. Angka indek Paaschi menggunakan

faktor penimbang Qn

4. Angka indek Laspeyres

menggunakan faktor penimbang Qn

28. Berdasarkan tingkat keparahannya inflasi dapat

digolongkan:

1. Inflasi ringan berada dikisaran di atas 10%.

2. Inflasi sedang berada dikisaran antara 10% - 30%.

3. Inflasi berat berada dikisaran antara 50% - 100%.

4. Hiper inflasi berada di atas 100%

29. Beberapa istilah penting yang berkaitan dengan mata

uang:

1. Apresiasi adalah kenaikan nilai tukar mata uang

dalam negeri terhadap valuta asing yang terjadi di pasar valuta asing

2. Deflasi adalah turunnya harga barang-barang secara

umum.

3. Devaluasi adalah penurunan nilai mata uang dalam

negeri terhadap mata uang luar negeri (valuta asing).

4. Revaluasi adalah suatu usaha untuk menurunkan

nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing.

30. Dalam kondisi inflasi ada beberapa pihak yang

diuntungkan diantaranya adalah:

1. Pegawai negeri yang

berpenghasilan tetap.

52

Page 53: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

2. Orang yang sudah terlanjur

meminjam uang di bank.

3. Orang yang menabung di bank

untuk memenuhi kebutuhan masa depan.

4. Orang yang menyimpan dalam

bentuk barang-barang berharga seperti emas.

2. SOAL URAIAN

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Jika diketahui indeks biaya hidup tahun 2002 adalah 200,15 dan kemudian naik

menjadi 220,2 (2003), hitunglah berapa laju inflasi tahun 2002 dan 2003!

2. Apakah sebab utama timbulnya inflasi menurut teori kuantitas? Apakah dampak

inflasi terhadap masyarakat? Bagaimanakah cara mengatasi inflasi?

Gambarkanlah kurva demand-pull inflation

3. Indeks harga merupakan komponen yang cukup penting dalam mengukur tingkat

pertumbuhan ekonomi. Apakah yang disebut oleh indeks harga? apa saja yang

dapat dijelaskan oleh angka indeks harga? Berikan contoh!

4. Dalam penentuan tahun dasar, mengapa yang dipakai adalah tahun dimana

keadaan perekonomiannya relatif stabil? Apa yang terjadi jika yang dipakai

adalah tahun yang pada saat tersebut keadaan perekonomiannya fluktuatif?

5. Dalam perhitungan indeks harga, diharapkan memiliki nilai yang akurat. Apakah

syarat-syarat perbandingan data agar mencapai kondisi akurat tersebut? Dan

ketentuan-ketentuan apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih tahun

dasar? Jelaskan Berdasarkan tabel di atas, hitunglah indeks harga perdagangan

buah agregatif tertimbang dengan menggunakan indeks Laspeyers untuk tahun

tahun 2007 dengan tahun dasar: a. 2005, 2005-2006

6. Apakah potensi krisis perekonomian dapat dilihat dari nilai trens indeks harga?

Jelaskan alasan anda! Jika diketahui indeks biaya hidup tahun 2002 adalah 200,15

dan kemudian naik menjadi 220,2 ditahun 2003, hitunglah laju inflasi tahun 2003!

7. Misalkan terjadi hyperinlation yang menyebabkan harga barang naik sebesar

seratus persen dalam tempo satu minggu. Menurutmu, apa yang akan terjadi

53

Page 54: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

pada kegiatan ekonomi masyarakat? Bagaiman pula dengan kelompok

masyarakat yang memiliki tingkat penghasilan yang tetap?

8. Jelaskan penyebab-penyebab inflasi! Berdasarkan krisis moneter pada tahun

1997 hingga 2001, penyebab manakah yang paling dominan dalam menentukan

tinggi rendahnya inflasi di Indonesia?

9. Jelaskan mengenai spiral inflation! Mengapa fenomena ini sangat ditakuti oleh

suatu negara? Menurutmu, pernahkan Indonesia mengalaminya?

10. Sebutkan teori-teori yang menjelaskan tentang inflasi dan jelaskan

perbedaannya! Untuk kasus Indonesia, teori mana yang menurutmu relevan

untuk menjelaskan inflasi di Indonesia. 11. Jelaskan kebijakan-kebijakan non-

moneter yang dapat diambila pemerintah dalam mengendalikan inflasi!

REFLEKSI DIRI :

Setelah anda mempelajari tentang Indek harga dan inflasi diharapkan dapat terbentuk

karakter:

1. Religius, dengan mempelajari tentang indek harga dan inflasi diharapkan dapat

terbentuk rasa bersukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa saya mendapatkan

pengetahuan tentang indek harga dan inflasi.

2. Mandiri, dengan mempelajari tentang indek harga dan inflasi diharapkan dapat

terbentuk sikap mandiri, sehingga dapat diterapkan dalam mengelola keuangan

sendiri supaya dapat terhidar dari kerugian akibat inflasi.

3. Tanggung jawab, dengan mempelajari indek harga dan inflasi diharapkan dapat

terbentuk sikap tanggung jawab sehingga dalam mengelola keuangan sendiri

dapat dipertanggung jawabkan dalam penggunaannya

4. Kreatif, dengan mempelajari indek harga dan inflasi diharapkan dapat terbentuk

sikap kreatif , sehingga dapat digunakan dalam mengelola keuangan sendiri

menemukan cara-cara baru dengan menentukan skala prioritas , sehingga

terhindar kerugian akibat inflasi.

5. Responsif, dengan mempelajari indek harga dan inflasi diharapkan dapat

terbentuk sikap Responsif, sehingga dapat diterapkan dalam mengelola keuangan

sendiri untuk menyikapi adanya gejala inflasi sehingga tidak menimbulkan

kerugian.

54

Page 55: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

PENILAIAN DIRI.

Setelah mempelajari masalah indek harga dan inflasi lakukanlah penilaian diri tentang

sikap anda dengan memberikan tanda (V) pada pernnyataan di bawah dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. Bacalah pernyataan-pernyataan dalam kolom

secara teliti.

b. Berilah tanda (v) sesuai dengan kondisi dan

keadaan anda sehari-hari secara jujur dengan kriteria sebagai berikut:

4 = Selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati.

3 = Sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati

2 = Kadang-kadang, , apabila cenderung lebih melakukan aspek yang diamati

1 = Tidak pernah, , apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati

c. Jika anda mendapatkan jumlah skor dari masing-

masing aspek yang diamati/dinilai maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Kurang

2. Sedang

3. Baik

4. Amat baik

Nama Peserta Didik :..........................................................

K e l a s : X (.......)

Materi Pokok : Refleksi diri tentang indek harga dan inflasi

Tanggal Penilaian : ...........................

No PERNYATAAN NILAI JUMLAH

SKOR1 2 3 4

1 Saya bersyukur kepada Tuhan Yang

55

Page 56: 157-180 INDEKS HARGA DAN INFLASI Web view4.3. Menghitung indeks harga dan inflasi (konsep, faktor penyebab dan dampak inflasi terhadap perekonomian Indonesia) PETA KONSEP. Kata Kunci:

Maha Esa telah memahami tentang

indek harga dan inflasi.

2 Saya mengelola keuangan sendiri secara

mandiri, supaya dapat terhidar dari

kerugian akibat inflasi.

3 Saya akan bertanggung jawab dalam

mengelola keuangan sendiri sehingga

dapat dipertanggung jawabkan

penggunaannya kepada orang tua.

4 Saya akan kreatif dalam mengelola

keuangan sendiri dengan cara

menentukan skala prioritas , sehingga

terhindar kerugian akibat inflasi.

5 Saya akan responsif dalam mengelola

keuangan sendiri untuk menyikapi

adanya gejala inflasi sehingga tidak

menimbulkan kerugian.

56