Upload
jumowo
View
220
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
15
Citation preview
PENGARUHPEMBERIANEKSTRAKBROTOWALI(Tinosporacrispa,L.)TERHADAPPERKEMBANGANFOLIKELOVARIUMTIKUSPUTIH(Rattusnorvegicus,L.)THEEFFECTOFBROTOWALI(Tinosporacrispa,L.)EXTRACTTOFOLLICLEOVARYDEVELOPMENTOFWHITERAT(Rattusnorvegicus,L.).Oleh:TutikNovitaSyari,Biologi/[email protected],Suhandoyo,M.S,TriHarjana,M.PABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak Brotowali(Tinospora crispa, L.) terhadap perkembangan folikel ovarium Tikus putih (Rattusnorvegicus,L.).
Jenis penelitian yang digunakan eksperimen dengan rancangan acak lengkap(RAL)sebanyak5kelompokperlakuan,masingmasingperlakuanterdiriatas5ulangan.Menggunakan20ekortikusputihbetinastrainwistar200gramPerlakuanterdiriataskontrol(0mg/BB/hari);(P1);0,1mg/BB/hari(P2);0,2mg/BB/hari(P3);0,3mg/BB/hari.Variabeltergayutyangdiamatiadalahfolikelovariumtikusputih.Datadianalisisdenganmenggunakan analisis ragam satu arah (One Way Anova), apabila ada perbedaandilanjutkandenganujibedaDuncansMultipleRangeTest(DMRT).
Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ekstrak Brotowali (Tinospora crispa, L.)berpengaruhnyataterhadapperkembanganfolikeldeGraff,corpus luteumdanfolikelatresia (P
PENDAHULUAN
Terdapat beberapa tanaman yang memiliki potensi sebagai agen
kontrasepsi karena mengandung senyawa yang bersifat antifertilitas,
antiestrogenik,danantiimplantasi.MenuruthasilpenelitianAnniNurliani(2007),
tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan antifertilitas banyak
mengandung flavanoid,saponin,alkaloid.Brotowalimerupakansalahsatu jenis
tanaman obat. Batang Brotowali mengandung berbagai komponen kimia di
antaranya yaitu flavanoid, saponin dan alkaloid. Kandungan flavanoid dan
alkaloid dalam Brotowali tersebut bersifat estrogenik sehingga dapat
mempengaruhi sistem hormonal serta diduga menyebabkan gangguan pada
proses ovulasi dan fertilisasi. Penelitian ini bertujuanmencari bukti pengaruh
yangdapatditimbulkanolehekstrakBrotowali terhadapperkembangan folikel
ovariumtikusputihbetina.
METODEPENELITIAN
Tikus putih betina yang digunakan adalah galur Wistar umur 2 bulan,
berat200grsebanyak20ekor.PenelitiandilakukanpadabulanMei2012Juni
2012diUnitPengelolaanHewandanlabZoologiFMIPAUNY.
Variabel bebas adalah variasi ekstrak brotowali dengan dosis 0
mg/BB/hari, 0,1 mg/BB/hari , 0,2 mg/BB/hari, 0,3 mg/BB/hari. Variabel
tergayutnya adalah jumlah folikel ovarium tikus putih (folikel primer, folikel
sekunder,folikeltersier,folikelDegraffdankorpusluteum).Penelitiandirancang
menggunakanrancanganacaklengkap(RAL).
Alatyangdigunakanadalahkandangtikus,tempatpakandanminum,alat
suntik5ml,botol jam,botol flakon, timbanganmakro,mikrometri,mikroskop
cahaya, optilab, alat bedah, alatalat pembuatan ekstrak, alatalat pembuatan
preparathistologikorgan.Bahan yangdigunakan yaitubatangbrotowali, tikus
putih,pakantikus,air,alkohol,NaClfisiologis,Giemsa,methanol,formalin4%.
Langkah percobaanmeliputi 1) tahap persiapan, 2) pembuatan ekstrak
brotowali dengan dengan metode maserasi dalam pelarut etanol 96%, 3)
perlakuan hewan coba selama 21 hari, 4) pembuatan preparat histologi, 5)
pengamatanstrukturhistologiovarium.DianalisismenggunakananalisisANOVA
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan terhadap parameter
pengamatan,jikaterdapatbedanyatadilanjutkandenganujiDMRT.
HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN
Ratarata jumlah folikelovarium tikusputihdarihasilperlakuan ragam tertera
padaGambar1
Gambar1.Grafikperkembanganfolikelovariumdancorpusluteumpadatikusputih.
Grafik diatas menunjukkan hasil perhitungan rerata folikel primer jumlah
tertinggi diperoleh dari kelompok kontrol dengan nilai 3,8 sedangkan nilai terendah
diperoleh dari p1 yaitu 3,1. Rerata jumlah folikel sekunder tertinggi diperoleh
kelompok p3 dengan nilai 2,7 sedangkan nilai terendah p1 dengan nilai 1,7. Rerata
jumlahfolikeltersiertertinggidiperolehpadaperlakuanp1dengannilai2,2sedangkan
nilaiterendahpadaperlakuanp2dengannilai1,6.Rerata jumlahfolikelatretik,rerata
tertinggi p3 yaitu 2,3, sedangkan nilai terendah diperoleh dari kelompok perlakuan
kontroldengannilai0,5.Rerata jumlahfolikeldeGraff,reratatertinggipadaperlakuan
p3 dengan nilai 0,8dan rerata terendah pada perlakuanp0 dengan nilai 0,2. Rerata
jumlah corpus luteum,rerata tertinggipadaperlakuanp0dengannilai0,8dan rerata
terendahpadaperlakuanp3dengannilai0,35.
00,51
1,52
2,53
3,54
p0 p1 p2 p3
Jumlahfolikel
Jenisperlakuan
Grafikperkembanganfolikelovariumtikusputih
folikelprimer
folikelsekunder
folikeltersier
Folikeldegraaf
folikelatresia
folikelluteal
Hasil analisis ragam untukmelihat apakah perlakuan ekstrak Brotowali berpengaruh
terhadapjumlahfolikelovariumtikusputihtersajipadatable1.
Tabel1.HasilANOVAPengaruhEkstrakBrotowaliterhadapPerkembanganFolikelOvariumTikusPutih.AnalisisANOVA Pvale KeteranganFolikelPrimer 0,101 TidaksignifikanFolikelSekunder 0,137 TidaksignifikanFolikelTersier 0,405 TidaksignifikanFolikeldeGraff 0,027* SignifikanFolikelAtretik 0,001* SignifikanKorpusLuteum 0,003* Signifikan*)Nyatapada(P
kurangnya daya dukung, sehingga dapat memicu munculnya folikel atretik.
Peningkatanjumlahfolikelatretikkemungkinan
juga dapat dikarenakan oleh saponin dalam flavanoid ekstrak Brotowali.
Senyawatersebutdapatmenimbulkanefeksitotoksikterhadapselyangsedang
tumbuhdenganmerusakselselgranulosapadaselfolikel(Guyton&Hall,1997:
1287).
SIMPULANDANSARAN
Simpulan
Hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak
Brotowali berpengaruh nyata terhadap jumlah folikel de Graff, corpus luteum dan
folikel atresia, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah folikel primer,
sekunder,danfolikeltersier.
Saran
UntukpenelitianselanjutnyadiharapkanmengukurkadarFSH,LH,danestrogen
dalamdarahagar informasipengaruhekstrakBrotowaliterhadapfolikelovarium lebih
akurat.
DAFTARPUSTAKA
Anni Nurliani. (2007). Penelusuran Potensi Antifertilitas Kulit Kayu Durian (DuriozibethinusMurr)MelaluiSkriningFitokimia.JurnalSainsdanTerapanKimia.1.(2).Hlmn.5358.
Dellman, H.D& Brown, E.M. (1992). Buku Teks Histologi Veteriner. (Alih bahasa: R.
Hartono).Jakarta:UIPress.Guyton,ArthurC.,& JhonE.Hall. (1997).BukuAjarFisiologiKedokteran.9th.ed. (Alih
bahasa:dr.IrawatiSetiawan).Jakarta:PenerbitBuluKedokteranECG.Partodiharjo,Soebadi.(1982).IlmuReproduksiHewan.Jakarta:PenerbitMutiara.
Suhandoyo, dkk. (2009). Materi E learning Reproduksi dan Embriologi Hewan.Yogyakarta:JurusanPendidikanBiologiFMIPAUNY.
Yatim,Wildan.(1982).ReproduksidanEmbriologi.Bandung:PenerbitTarsito.