5
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BROTOWALI (Tinospora crispa, L.) TERHADAP PERKEMBANGAN FOLIKEL OVARIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.) THE EFFECT OF BROTOWALI (Tinospora crispa, L.) EXTRACT TO FOLLICLE OVARY DEVELOPMENT OF WHITE RAT (Rattus norvegicus, L.). Oleh : Tutik Novita Syari, Biologi/Pendidikan Biologi [email protected], Suhandoyo, M.S ,Tri Harjana, M.P ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak Brotowali (Tinospora crispa, L.) terhadap perkembangan folikel ovarium Tikus putih (Rattus norvegicus, L.). Jenis penelitian yang digunakan eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) sebanyak 5 kelompok perlakuan, masingmasing perlakuan terdiri atas 5 ulangan. Menggunakan 20 ekor tikus putih betina strain wistar ±200 gram Perlakuan terdiri atas kontrol (0 mg/BB/hari); (P1); 0,1 mg/BB/hari (P2); 0,2 mg/BB/hari (P3); 0,3 mg/BB/hari. Variabel tergayut yang diamati adalah folikel ovarium tikus putih. Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam satu arah (One Way Anova), apabila ada perbedaan dilanjutkan dengan uji beda Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Brotowali (Tinospora crispa, L.) berpengaruh nyata terhadap perkembangan folikel de Graff, corpus luteum dan folikel atresia (P< 0,05) sedangkan untuk perkembangan folikel primer, folikel sekunder dan folikel tersier tidak berpengaruh nyata (P0,05). Kata Kunci: ekstrak (Tinospora crispa, L.), folikel ovarium, Tikus putih. ABSTRACT The purpose of this experiment is to know the effect of Brotowali (Tinospora crispa,L.) extract to follicle ovary development of white rat (Rattus norvegicus,L.). This research used Completely Randomized Design (CRD) with five treatments and five replications.That use 20 female white rats strain wistar with age 2 month and weight average is 200 gr. The treatments were control (0 mg/body weight/day); (P1); 0,1 mg/body weight/day (P2); 0,2 mg/body weight/day (P3); 0,3 mg/body weight/day. The dependent variable are follicles ovary. Data were analyzed using One Way Anova and Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The result showed Tinospora crispa, L. extract was affected to de Graff follicle, corpus luteum and atretic follicle (P< 0,05) there for foliculogenesis of primary follicle secondary and tertiary follicle was not effected (P0,05). Keywords: Tinospora crispa, L. extract , follicles ovary ,white rat.

1509

  • Upload
    jumowo

  • View
    220

  • Download
    7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

15

Citation preview

  • PENGARUHPEMBERIANEKSTRAKBROTOWALI(Tinosporacrispa,L.)TERHADAPPERKEMBANGANFOLIKELOVARIUMTIKUSPUTIH(Rattusnorvegicus,L.)THEEFFECTOFBROTOWALI(Tinosporacrispa,L.)EXTRACTTOFOLLICLEOVARYDEVELOPMENTOFWHITERAT(Rattusnorvegicus,L.).Oleh:TutikNovitaSyari,Biologi/[email protected],Suhandoyo,M.S,TriHarjana,M.PABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak Brotowali(Tinospora crispa, L.) terhadap perkembangan folikel ovarium Tikus putih (Rattusnorvegicus,L.).

    Jenis penelitian yang digunakan eksperimen dengan rancangan acak lengkap(RAL)sebanyak5kelompokperlakuan,masingmasingperlakuanterdiriatas5ulangan.Menggunakan20ekortikusputihbetinastrainwistar200gramPerlakuanterdiriataskontrol(0mg/BB/hari);(P1);0,1mg/BB/hari(P2);0,2mg/BB/hari(P3);0,3mg/BB/hari.Variabeltergayutyangdiamatiadalahfolikelovariumtikusputih.Datadianalisisdenganmenggunakan analisis ragam satu arah (One Way Anova), apabila ada perbedaandilanjutkandenganujibedaDuncansMultipleRangeTest(DMRT).

    Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ekstrak Brotowali (Tinospora crispa, L.)berpengaruhnyataterhadapperkembanganfolikeldeGraff,corpus luteumdanfolikelatresia (P

  • PENDAHULUAN

    Terdapat beberapa tanaman yang memiliki potensi sebagai agen

    kontrasepsi karena mengandung senyawa yang bersifat antifertilitas,

    antiestrogenik,danantiimplantasi.MenuruthasilpenelitianAnniNurliani(2007),

    tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan antifertilitas banyak

    mengandung flavanoid,saponin,alkaloid.Brotowalimerupakansalahsatu jenis

    tanaman obat. Batang Brotowali mengandung berbagai komponen kimia di

    antaranya yaitu flavanoid, saponin dan alkaloid. Kandungan flavanoid dan

    alkaloid dalam Brotowali tersebut bersifat estrogenik sehingga dapat

    mempengaruhi sistem hormonal serta diduga menyebabkan gangguan pada

    proses ovulasi dan fertilisasi. Penelitian ini bertujuanmencari bukti pengaruh

    yangdapatditimbulkanolehekstrakBrotowali terhadapperkembangan folikel

    ovariumtikusputihbetina.

    METODEPENELITIAN

    Tikus putih betina yang digunakan adalah galur Wistar umur 2 bulan,

    berat200grsebanyak20ekor.PenelitiandilakukanpadabulanMei2012Juni

    2012diUnitPengelolaanHewandanlabZoologiFMIPAUNY.

    Variabel bebas adalah variasi ekstrak brotowali dengan dosis 0

    mg/BB/hari, 0,1 mg/BB/hari , 0,2 mg/BB/hari, 0,3 mg/BB/hari. Variabel

    tergayutnya adalah jumlah folikel ovarium tikus putih (folikel primer, folikel

    sekunder,folikeltersier,folikelDegraffdankorpusluteum).Penelitiandirancang

    menggunakanrancanganacaklengkap(RAL).

    Alatyangdigunakanadalahkandangtikus,tempatpakandanminum,alat

    suntik5ml,botol jam,botol flakon, timbanganmakro,mikrometri,mikroskop

    cahaya, optilab, alat bedah, alatalat pembuatan ekstrak, alatalat pembuatan

    preparathistologikorgan.Bahan yangdigunakan yaitubatangbrotowali, tikus

    putih,pakantikus,air,alkohol,NaClfisiologis,Giemsa,methanol,formalin4%.

  • Langkah percobaanmeliputi 1) tahap persiapan, 2) pembuatan ekstrak

    brotowali dengan dengan metode maserasi dalam pelarut etanol 96%, 3)

    perlakuan hewan coba selama 21 hari, 4) pembuatan preparat histologi, 5)

    pengamatanstrukturhistologiovarium.DianalisismenggunakananalisisANOVA

    untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan terhadap parameter

    pengamatan,jikaterdapatbedanyatadilanjutkandenganujiDMRT.

    HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN

    Ratarata jumlah folikelovarium tikusputihdarihasilperlakuan ragam tertera

    padaGambar1

    Gambar1.Grafikperkembanganfolikelovariumdancorpusluteumpadatikusputih.

    Grafik diatas menunjukkan hasil perhitungan rerata folikel primer jumlah

    tertinggi diperoleh dari kelompok kontrol dengan nilai 3,8 sedangkan nilai terendah

    diperoleh dari p1 yaitu 3,1. Rerata jumlah folikel sekunder tertinggi diperoleh

    kelompok p3 dengan nilai 2,7 sedangkan nilai terendah p1 dengan nilai 1,7. Rerata

    jumlahfolikeltersiertertinggidiperolehpadaperlakuanp1dengannilai2,2sedangkan

    nilaiterendahpadaperlakuanp2dengannilai1,6.Rerata jumlahfolikelatretik,rerata

    tertinggi p3 yaitu 2,3, sedangkan nilai terendah diperoleh dari kelompok perlakuan

    kontroldengannilai0,5.Rerata jumlahfolikeldeGraff,reratatertinggipadaperlakuan

    p3 dengan nilai 0,8dan rerata terendah pada perlakuanp0 dengan nilai 0,2. Rerata

    jumlah corpus luteum,rerata tertinggipadaperlakuanp0dengannilai0,8dan rerata

    terendahpadaperlakuanp3dengannilai0,35.

    00,51

    1,52

    2,53

    3,54

    p0 p1 p2 p3

    Jumlahfolikel

    Jenisperlakuan

    Grafikperkembanganfolikelovariumtikusputih

    folikelprimer

    folikelsekunder

    folikeltersier

    Folikeldegraaf

    folikelatresia

    folikelluteal

  • Hasil analisis ragam untukmelihat apakah perlakuan ekstrak Brotowali berpengaruh

    terhadapjumlahfolikelovariumtikusputihtersajipadatable1.

    Tabel1.HasilANOVAPengaruhEkstrakBrotowaliterhadapPerkembanganFolikelOvariumTikusPutih.AnalisisANOVA Pvale KeteranganFolikelPrimer 0,101 TidaksignifikanFolikelSekunder 0,137 TidaksignifikanFolikelTersier 0,405 TidaksignifikanFolikeldeGraff 0,027* SignifikanFolikelAtretik 0,001* SignifikanKorpusLuteum 0,003* Signifikan*)Nyatapada(P

  • kurangnya daya dukung, sehingga dapat memicu munculnya folikel atretik.

    Peningkatanjumlahfolikelatretikkemungkinan

    juga dapat dikarenakan oleh saponin dalam flavanoid ekstrak Brotowali.

    Senyawatersebutdapatmenimbulkanefeksitotoksikterhadapselyangsedang

    tumbuhdenganmerusakselselgranulosapadaselfolikel(Guyton&Hall,1997:

    1287).

    SIMPULANDANSARAN

    Simpulan

    Hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak

    Brotowali berpengaruh nyata terhadap jumlah folikel de Graff, corpus luteum dan

    folikel atresia, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah folikel primer,

    sekunder,danfolikeltersier.

    Saran

    UntukpenelitianselanjutnyadiharapkanmengukurkadarFSH,LH,danestrogen

    dalamdarahagar informasipengaruhekstrakBrotowaliterhadapfolikelovarium lebih

    akurat.

    DAFTARPUSTAKA

    Anni Nurliani. (2007). Penelusuran Potensi Antifertilitas Kulit Kayu Durian (DuriozibethinusMurr)MelaluiSkriningFitokimia.JurnalSainsdanTerapanKimia.1.(2).Hlmn.5358.

    Dellman, H.D& Brown, E.M. (1992). Buku Teks Histologi Veteriner. (Alih bahasa: R.

    Hartono).Jakarta:UIPress.Guyton,ArthurC.,& JhonE.Hall. (1997).BukuAjarFisiologiKedokteran.9th.ed. (Alih

    bahasa:dr.IrawatiSetiawan).Jakarta:PenerbitBuluKedokteranECG.Partodiharjo,Soebadi.(1982).IlmuReproduksiHewan.Jakarta:PenerbitMutiara.

    Suhandoyo, dkk. (2009). Materi E learning Reproduksi dan Embriologi Hewan.Yogyakarta:JurusanPendidikanBiologiFMIPAUNY.

    Yatim,Wildan.(1982).ReproduksidanEmbriologi.Bandung:PenerbitTarsito.