Upload
pay-you
View
84
Download
20
Embed Size (px)
Citation preview
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
1/128
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
2/128
MODUL DASAR ARCGIS 10
Aplikasi Pengelolaan Sumber Daya Alam
Disusun oleh : Arif Prasetyo
e-mail : [email protected] website :www.ayamforester.blogspot.com
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
http://www.ayamforester.blogspot.com/http://www.ayamforester.blogspot.com/5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
3/128
DAFTAR ISI
BAB 1. PENGENALAN SIG DAN REMOTE SENSING
BAB. 2. PENGENALAN ARCGIS 10
BAB 3. PROYEKSI DAN SISTEM KOORDINAT
BAB 4. GEOREFERENCING
BAB 5. DIGITIZING ON SCREN
BAB 6. ATTRIBUTING
BAB 7. INPU DATA GPS
BAB 8. TRANSFORMASI KOORDINAT
BAB 9 . LAYOUT
BAB 10. ANALISIS SPASIAL
BAB 11. SKORING
BAB 12. ANALISIS 3D
BAB 13. HIDROLOGI
BAB 14. PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
4/128
Pengenalan SIG dan Remote Sensing| 1
BAB PENGENALAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
1 DAN REMOTE SENSING
1.1. Sistem Informasi Geografis
1.1.1 Definisi
Sistem informasi geografi terdiri dari kata sistem, informasi, dan geografis.
Sistem merupakan kombinasi sejumlah komponen di dalam sistem tersebut (sub-
sistem) yang memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Informasi
merupakan data yang ditempatkan dalam konteks yang penuh / memiliki arti oleh
yang menerima. Sedangkan geografis adalah hal yang berkaitan dengan keruangan
(spasial) ataupun bumi.
Sistem informasi merupakan kombinasi yang teratur, dari orang-orang,
hardware, software, jaringan komunikasi, sumber data, pengumpulan data, mengubah dan
menyebarkannya dalam sebuah organisasi. Contoh sistem informasi yaitu, sistem informasi
akademis, sistem informasi perdagangan, sistem informasi geografis, sistem informasi
perbankkan, sistem informasi perpustakaan, dsb.
Informasi geografis merupakan data yang memiliki keterangan tentang ruang atau
tempat yang berada di permukaan bumi. Contoh informasi geografis ialah lokasi / posisi
koordinat suatu situs budaya, panjang jaringan jalan suat kota, letak dan luas suatu kawasanlindung, dsb.
Sebuah sistem informasi geografis (SIG) adalah sistem yang digunakan untuk
menggambarkan dan mengkarakterisasi bumi dan wilayah geografis lainnya untuk tujuan
memvisualisasikan dan menganalisa informasi yang memiliki referesnsi geografis
(Arcgis Desktop Help).
Sedangkan di dalam web Departemen Kehutanan menerangkan bahwa SIG
merupakan kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat
lunak, data geografi dan personil yang didisain untuk memperoleh, menyimpan,
memperbaiki, memanipulasi, menganalisa dan menampilkan semua bentuk informasi
yang berreferensi.
Data spasial adalah data hasil pengukuran, pencatatan, dan pencitraan
erhadap suati unsur keruangan yang berada dibawah,pada, atau di atas permukaan
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
5/128
Pengenalan SIG dan Remote Sensing| 2
bumi dengan posisi keberadaannya mengacu pada system koordinat nasional (Perpres No.
85 Tahun 2007 Tentang Jaringan Data Spasial Nasional)
Menurut Undang-undang Geospasial RI No. 4 Tahun 2011 tentang
Informasi Geospasial, spasial adalah aspek keruangan suatu objek atau kejadian yang
mencakup lokasi, letak, dan posisinya.
Sistem Informasi Geografis atau yang disingkat SIG yaitu sistem berbasis
komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data geografis
(Aqullino et al ,2007). Berdasarkan definisi tersebut, secara umum sata SIG dapat di
klasifikasi menjadi tiga bagian, yaitu :
1.Data Input(masukan data)
Data masukan di dalam SIG dapat berupa data spasial maupun data
tabular (tabel). Data spasial bisa didapatkan dari citra satelit, foto udara, dan peta digital
/ hasil digitalisasi.
2.Data Handling(data yang ditangani)
a.Data Management, merupakan bagian penempatan data dalam suatu berkas atau
direktori yang terstruktur dengan baik.
b.Data Processing, merupakan tahap untuk memaknai data yang terdapat di dalam base
data
c. Data Analyzing and modeling, merupakan bagian yang bertugas untukmengkombinasikan dan mengenali makna secara global dari semua data yang
ada.
3.Data Output(hasil / keluaran)
Data ini biasanya dalam bentuk file 2 dimensi, video, ataupun data berupa tabel
yang berisi informasi setelah dilakukan data handling. Informasi yang sebelumnya
juga hanya tersedia dalam bentuk tabel, dengan adanya bagian ini data tesebut
dapat ditampilkan secara tiga dimensi untuk memudahkan interpretasi
penggunannya.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
6/128
Pengenalan SIG dan Remote Sensing| 3
1.1.2 Sumber dan Jenis Data Spasial
SIG membutuhkan masukan data yang bersifat spasial maupun deskriptif.
Beberapa sumber data tersebut antara lain adalah:
1. Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah, dsb.) Peta analog adalah petadalam bentuk cetakan. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi,
sehingga sudah mempunyai referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata
angin dsb. Peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan berbagai cara yang akan
dibahas pada bab selanjutnya. Referensi spasial dari peta analog memberikan koordinat
sebenarnya di permukaan bumi pada peta digital yang dihasilkan. Biasanya peta
analog direpresentasikan dalam format vektor.
2. Data dari sistem Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara, dsb.) Data
Pengindraan Jauh dapat dikatakan sebagai sumber data yang terpenting bagi SIG
karena ketersediaanya secara berkala. Dengan adanya bermacam-macam satelit di
ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa menerima berbagai jenis
citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya
direpresentasikan dalam format raster.
3. Data hasil pengukuran lapangan. Contoh data hasil pengukuran lapang adalah data
batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan
hutan, dsb., yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri. Pada
umumnya data ini merupakan sumber data atribut.
4. Data GPS. Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan
data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan
berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format
vector (Puntodewo dkk, 2003).
Citra Satelit
foto udara
GPS
Survey lapangPeta Analog SIG
Gambar 1.1. Sumber data dalam SIG
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
7/128
Pengenalan SIG dan Remote Sensing| 4
Berikut ini merupakan tipe dasar data spasial dari representasi muka bumi dalam SIG.
a. Features / vector (kumpulan dari points, lines, dan polygons)
Gambar 1.2. Contoh datafeature(Sumber : ArcGis Desktop Help)
Fitur-fitur geografi ini merepresentasikan permukaan bumi, seperti fenomena alam
(sungai dan vegetasi), bangunan (seperti jalan, saluran-saluran, dinding, dan gedung-
gedung), higga batas-batas suatu kawasan atau negara.
a)Point (titik), biasa digunakan untuk merepresentasikan permukaan bumi yang untuk
ukuran sebuah garis atau polygon dinilai terlalu kecil. Misalnya telepon umum, pom
bensin dsb. Titik juga bisa merepresentasikan lokasi seperti alamat suatu tempat,
koordinat GPS, atau puncak gunung.
b)Lines (garis) digunakan untuk menggambarkan suatu hal yang memiliki jalur dan
panjang, bukan suatu area, misalnya garis kontur, jaringan jalan, sungai, listrik, kabel
telepon, dsb.
c)Polygon (poligon) memperlihatkan suatu feature yang memiliki luas, misalnya batas
suatu Negara, tipe tanah, land system, atau batas-batas kawasan lainnya.
Triangulated Irregular Network(TIN) merupakan model data topologi1berbasis
vektor yang digunakan untuk merepresentasikan rupa bumi
(terrain). TIN merepresentasikan bentuk permukaan bumi melalui titik-titik contoh
yang tersebar secara tidak teratur dan feature break line, serta membentuk jaringan
segitiga tidak beraturan yang saling berhubungan. Masing-masing segitiga terdiri daritiga vertex yang mempunyai koordinat lokasi x, y dan elevasi (z). TIN akan
menghasilkan informasi yang padat (rapat) pada daerah yang kompleks, dan
informasi yang jarang pada daerah yang homogen.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
8/128
Pengenalan SIG dan Remote Sensing| 5
Gambar 1.3. Contoh data TIN (Sumber : ArcGis Desktop Help)
b. Attributes / table (data atribut)
Attribute data(data atribut) menerangkan isi yang berada di dalam suatu data spasial
(feature atau raster data) dalam bentuk tabel. Selayaknya setiap data, baik vector maupun
raster memiliki data attributeuntuk memberikan informasi diri dari data tersebut dan
bisa menjadi pembeda dengan data lainnya.
Gambar 1.4. Contoh data attribute(Sumber : ArcGis Desktop Help)
c. Imagery / raster
Data raster merupakan representasi permukaan bumi yang tersusun dari sel /
piksel sebagai satuan terkecilnya untuk menyimpan data keterangan secara inplisit. . Data
raster, seperti foto udara, citra satelit (optik maupun radar) memiliki nilai di dalam setiap
piksel datanya (Digital Number).
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
9/128
Pengenalan SIG dan Remote Sensing| 6
Gambar 1.5. Piksel / cell dalam data raster dan contoh data imagery(Sumber : ArcGis Desktop Help)
1.1.3. Komponen GIS
SIG merupakan suatu sistem yang cukup kompleks dan terdiri dari beberapa
komponen.
Gambar 1.6. Komponen SIG
Hardware :
- Komputer (PC: desktop, notebook, desk note,), stand alone/lan (prosesor,
memori/ram, video card, harddisk, display)
- Peripheral : digitizer, scanner, printer, plotter, cd writer
Software
- OS : DOS, Windows, Linux,
- Software SIG : Arcinfo, Arcview, Arcgis, Envi, Erdas, ermapper, pci,
mapinfo, dsb
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
10/128
Pengenalan SIG dan Remote Sensing| 7
Data:
- Data: Satu set informasi (numerik, alphabet, gambar) tentang sesuatu
(barang, kejadian, kegiatan)
- Metadata : Informasi identitas data
Orang / pengguna :
Operator ataupun pemakai sangat berpengaruh pada hasil akhis SIG.
Aplikasi GIS
Beberapa contoh aplikasi GIS di dalam bidang lingkungan hidup, termasuk
kehutanan yaitu :
- Penentuan Tata Guna Lahan
- Mengetahui potensi hutan
- Mengetahui penyebaran flora dan fauna
- Mengetahui kawasan yang bernilai konservasi tinggi
- Hidrologi hutan
- Mengetahui tingkat bahaya erosi, dsb
1.2 Remote Sensing
1.2.1. Definisi
Remote Sensing(penginderaan jarak jauh) adalah pengambilan atau perekaman atau
pengukuran data / informasi mengenai sifat dari suatu fenomena, objek / benda dengan
menggunakan batuan sebuah alat perekam tanpa berhubungan / kontak langsung
dengan bahan / objek studinya.
1.2.2. Konsep Perekaman data Remote Sensing
Terdapat lima komponen dasar dari sistem remote sensing, yaitu :o Target
: Objek yang di tuju di permukaan bumi.
o Sumber energy : berasal dari tenaga surya atau dari citra satelit itu sendiri.
o Alur transmisi : pengiriman data dari pendeteksian objek, perekaman data,
hingga pengiriman data citra satelit.
o Sensor : terdapat dua tipe sensor satelit, yaitu radar dan optic yang digunakan
untuk merekam dan mengirim data citra satelit.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
11/128
Pengenalan SIG dan Remote Sensing| 8
Gambar 1.7. Ilustrasi sederhana perekaman data remote sensing
1.2.3. Resolusi data Remote Sensing
Resolusi menerangkan tentang besarnya akurasi yang dapat dijangkau oleh
data remote sensing itu sendiri. Terdapat beberapa tipe resolusi yang berkaitan dengan
hal ini.
a. Resolusi Spasial
Resolusi ini menerangakan ukuran objek terkecil di muka bumi yang dapat
di jangkau dan dikenali sehinnga dapat dibedakan dengan objek yang
bersebelahan. Satuan dari resolusi ini adalah piksel atau sel.
b. Resolusi Temporal
Resolusi ini menunjukkan lamanya waktu pengambilan gambar oleh citra
satelit (data remote sensing) pada suatu tempat hingga kembali mengambil gambar
di tempat yang sama (selang waktu pengambilan gambar di tempat yang sama).
Satuan dari resolusi ini sama dengan satuan waktu ( hari, bulan, tahun, dsb)
c. Resolusi Spektral
Tipe resolusi ini membahas tentang batas spektral atau radiasi
elektromagnetik yang dapat direkam oleh sistem sensor citra satelit. Satuan dari
resolusi ini ialah m (satuan untuk panjang gelombang elektromagnetik).
d. Resolusi Radiometrik
Resolusi radiometrik adalah ukuran sensitifitas sensor untuk membedakan
aliran yang dipantulkan atau diemisikan dari suatu objek permukaan bumi. Satuan
dari resolusi ini adalah byte. Citra yang mempunyai resolusi radiometrik yang lebih
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
12/128
Pengenalan SIG dan Remote Sensing| 9
tinggi akan memberikan variasi informasi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan citra yang mempunyai resolusi radiometrik yang lebih rendah.
1.2.4. Contoh data Remote Sensing
Seluruh data remote sensingberasal dari perekaman data oleh citra satelit. Citra satelityang ada pada saat ini terdapat dua tipe berdasarkan sistem sensornya, yaitu sensor aktif
dan sensor pasif.
a. Citra dengan sensor aktif
Citra dengan sensor aktif tidak memerlukan energy matahari dalam
melakukan pengambilan data. Citra dengan sensor aktif mempunyai sumber enersi
sendiri, sehinga dapat beroperasi siang dan malam dan mempunyai kemampuan
menembus awan (tidak terpengaruh oleh atmosfer). Contoh sensor aktif yang paling
umum pada saat ini ialah teknologi RADAR (Radio Detection and Ranging). Sistem sensorRADAR mempunyai tiga fungsi yaitu:
Memancarkan gelombang microwave (radio) ke bidang permukaan tertentu
Menerima beberapa bagian dari enersi yang dipancarkan balik (backscattered)
oleh permukaan
Menangkap kekuatan (detection, amplitudo) dan perbedaan waktu (ranging,
phase) dari pancar balik gelombang energi.
Semua gelombang elektromagnetik berjalan sama dengan kecepatan cahaya,
antara lain seperti gelombang X, cahaya tampak, dan gelombang radio. Gelombang
elektromagnetik tertentu dapat dijelaskan dengan adanya medan listrik dan magnet
yang berlainan. Sedangkan panjang gelombangnya dapat dibedakan dengan adanya
polarisasi dan frekuensi atau panjang gelombang (berbanding terbalik dengan
frekuensinya). Penginderaan jauh Radar menggunakan spektrum elektromagnetikpada
bagian microwave yaitu antara frekuensi 0,3 GHz - 300 GHz atau dalam bentuk
panjang gelombang dari 1 mm - 1 m.
Contoh satelit dengan sensor aktif seperti RADAR yaitu
Japanese Earth Resources Satellite Synthetic-Aperture Radar (JERS-SAR), Advanced
Land Observing Satellite Array type L-band Synthetic Aperture Radar (ALOS
PALSAR), Shuttle Radar Topography Mission(SRTM) Airborne Synthetic Aperture
Radar(AIRSAR), dsb.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
13/128
Pengenalan SIG dan Remote Sensing| 10
Gambar 1.8. Gelombang Elektromagnetik yang digunakan dalam Penginderaan Radar.
b. Citra dengan sensor pasif
Citra satelit dengan sensor pasif bekerja sama seperti halnya kamera dengan lensa
optiknya. Citra yang direkam merukapan cahaya tampak yang kasat mata.
Gambar 1.9. Gelombang Elektromagnetik yang digunakan dalam Penginderaan citra satelit sensor
pasif
Citra satelit dengan sensor pasif tergantung pada sumber energi dari luar,
yaitu matahari. Sehingga penginderaan jauh sistem pasif menerima energi yang
dipantulkan dan/atau dipancarkan dari permukaan bumi. Teknologi penginderaan
jauh satelit yang menggunakan sensor dengan saluran tampak mata (visible) dan
inframerah.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
14/128
Pengenalan SIG dan Remote Sensing| 11
Tabel 1.1. Contoh beberapa citra satelit dengan resolusinya
Citra
satelit
Landsat
ETM+7
Spot-5
Ikonos-2
Saluran
Biru
Hijau
MerahNIR
SWIR
TIR
SWIR
Pankromatik (VNIR)
HRG
Hijau
Merah
NIR
SWIR
Pankromatik
HRS
Pankromatik
Vegetation
B0, Biru
B2, Merah
B3, NIR
SWIR
Biru
Hijau
Merah
NIR
VNIR
Resolusi
spasial
30 m
30 m
30 m30 m
30 m
30 m
30 m
15 m
10 m
10 m
10 m
20 m
2,5 atau 5 m
10 m
1165 m
1165 m
1165 m
1165 m
4 m
4 m
4 m
4 m
1 m
Resolusi
temporal
16 hari
26 hari
1 - 3 hari
ResolusiResolusi spektral
radiometrik0,45 - 0,52 m
0,52 - 0,60 m
0,63 - 0,69 m0,76 - 0,90 m
8 bytes1,55 - 1,75 m10,24 - 12,5 m2,08 - 2,35 m0,52 - 0,90 m
0,5 - 0,59 m
0,61 - 0,68 m
0,79 - 0,89 m
1,58 - 1,75 m
0,48 - 0,71 m
8 bytes0,49 - 0,69 m
0,43 - 0,47 m
0,61 - 0,68 m
0,79 - 0,89 m
1,58 - 1,75 m
0,45 - 0,52 m
0,51 - 0,60 m
0,63 - 0,70 m 11 bytes
0,76 - 0,85 m
0,45 - 0,90 m
Gambar 1.10. Ilustrasi sederhana perekaman data sensor aktif (Microwave) dan sensor pasif (optical)
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
15/128
Pengenalan Arcg is 10-1
BAB
2 PENGENALAN ARCGIS10
2.1. ArcMap 10
kArcMap merupakan modul utama di dalam ArcGis yang digunakan untuk
membuat a(create), menampilkan (viewing), memilih m(query), editing, composing dan
publishingpeta (GIS Consortium Aceh - Nias, 2007). Untuk menampilkan Arcmap
ada beberapa cara yaitu
dari shortcut desktop). C
> ArcGis > ArcMap 10
melalui ArcCatalogdengan memilih button (juga bisa
rara lain langsung menampilkan ArcMap dari Start Progr
Project yang sudah dibuat
oProjectyang sudahdisediakanolehESRI
aGambar 2.1. Tampilan browse awal ArcMap 10
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh ArcMap yaitu penjelajahan data
n(exploring), analisa SIG (an
Menu bar
Arc Toolbox
Table of Content
malyzing),presenting result, customizing datadanprogramm
Tool bar
Arc Catalog
Search
Map area / Data FrameLayout view
Data view
Coordinate System
Gambar 2.2.Tampilan ArcMap10
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
16/128
Pengenalan Arcgis 10-2
2.1.1. Table of Contents (TOC)
Dapat diaktifkan dari Menu bar Windows > Table of Content, atau klik icon
dari Tools bar. TOC merupakan listatau daftar isi data yang ditampilkan di dalam Map
Area.
Close
Mode List TOC
Layer Auto Hide TOC
Check list
tampilan aktif /
deaktif di Map
Area
Feature
Simbologi
berdasarkan
Attribute
Tipe feature:
Gambar 2.3. Table of Content
TOC terdiri atas Data Frame yang berisi layer-layer yang merepresentasikan data
yang ada. Beberapa aksi yang dapat dilakukan dalam TOC antara lain:
o Mengatur susunan layer-layer yang ada.
o Mengkaktifkan layer
o Me-nonaktifkan layer
o Melihat sistem koordinat yang digunakan (Layer Properties).
o Membuka tabel attribut data spasial (Open Attribute Table).
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
17/128
Pengenalan Arcgis 10-3
TOC memiliki 4 mode tampilan dan 1 option (untuk ArcGIS 10), yaitu:
oDrawing Order, merupakan mode standar dan paling sering digunakan.
oSource, digunakan untuk melihat sumber data spasial yang ditampilkan.
oVisibility
oSelection, digunakan untuk menentukan layer yang dapat dipilih dengan
menggunakan selection tool.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
18/128
Pengenalan Arcgis 10-4
oOption , digunakan untuk mengatur pilihan tampilan pada TOC.
a. Symbology
Representasi muka bumi yang diwakili oleh symbol (baik bentuk maupun
warna) darifeature (point, line, maupun polygon) berdasarkan attribute dapat di
sesuaikan melalui TOC.
Gambar 2.4. Tampilan data spasial degan Symbology
Symbologi padafeaturedilakukan dengan cara :
o klik kanan feature > Layer Properties.
o Symbology > Show : Categories > Unique values > Value Field
(sesuaikan yang akan ditampilkan) > Add All Values (untuk menampilkan semua
isi dari kategori / baris pada kolom Attribute) atau Add Values (untuk
menampilkan satu per-satu).
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
19/128
Pengenalan Arcgis 10-5
Gambar 2.5. Layer Properties untuk mengatur Symbology
o Klik symbolpada TOC untuk memunculkan Symbol Selector.
Gambar 2.6. Pemberian Symbol melalui TOC - Symbol Selector
o Style Reference untuk memilih tipe-tipe symbol selengkapnya
Gambar 2.7. Pemilihan Symbol dari Style Reference
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
20/128
Pengenalan Arcgis 10-6
b. Labeling
Dalam kartografi, pemberian label dan symbol merupakan hal yang penting
untuk mempermudah pengguna peta dalam memahami isi peta tersebut. Terdapat
beberapa cara untuk menampilkan label pada layar ArcMap atau saat pembuatan
peta.
a) Labeling melalui TOC
o Pilih terlebih dahulu attribute yang akan dimunculkan sebagai label melalui
Layer Properties > Label
Metode pelabelan
Label (berdasarkan attribute)
Format huruf
Label
Penempatan Label dan skala
Check list untuk mengaktifkan
Gambar 2.8. Layer Properties untuk mengatur Labels
o Aktifasi label juga bias dilakukan dengan mengklik kananfitur yang akan dilabel
> Label Feature.
b) Labeling melalui tool Labeling .
Selain melalui TOC, ArcMap juga menyediakan tools Labeling yang bisa
diaktifkan melalui Tools Bar > Labeling. Aktifkan Use Maplex Label Engine dan Best
untuk hasil yang lebih baik.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
21/128
Pengenalan Arcgis 10-7
Point Poly line Polygon
Gambar 2.9. Pengaturan Labels melalui Labeling Tools
Pada kotak Position di Label Manager atau Placement Properties, bisa diatur
letak / posisi dari label di tiga tipefeature(polygon, polyline dan point).
2.2.2. ArcToolbox
ArcToolbox merupakan kumpulan alat bantu yang disediakan untuk
melaksanakan operasi-operasi tertentu pada ArcGis. Toolbox dapat diaktifkan dari
menu Window > ArcToolboxatau dengan mengklik icon ArcToolbox pada
menu Toolbar Standar. Tampilan ArcToolbox yaitu berupa tools yang ditampilkan
pada folder-folder ArcToolbox berdasarkan pengelompokkan fungsi. Untuk
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
22/128
Pengenalan Arcgis 10-8
beberapa proses analisis spasial, terdapat tools penting yang dibahas dalam bab
Analisis Spasial.
2.2.3. SearchPencarian tipe Pencarian tipe tools
Pencarian project data work
semua tipe
Pencarian tipe
Add directory
lokasi Search
Gambar 2.10. Search Tool
Satu hal yang baru di ArcMap 10 yaitu terdapat fasilitas Search. Fasilitas ini
menyerupai alat browsing pada layanan mesin pencari Google di dalam ArcGis 10. Melalui
fafasilitas ini, kita dapat mencari data spasial, data project, dan tools dari local server,
enterprise, maupun ArcGis Online.
Gambar 2.11. Contoh hasil pencarian pada Search Tool
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
23/128
Pengenalan Arcgis 10-9
2.2.4. Toolbar
Merupakan kumpulan tool yang diletakkan didalam bar. Secara logis toolbar
memiliki tool-tool yang berkaitan secara erat dalam melaksanakan operasi-operasi
tertentu. Sebagaimana layaknya aplikasi modern lainnya yang mengandung konsep
user friendly, toolbar dapat ditampilkan atau tidak ditampilkan, dikustomasi sesuai
keinginan kita dll (sama seperti pada Ms. Office). Tool bar bisa diaktifkan melalui
Menu Bar Tools > Customize. Selain itu juga dapat diaktifkan dengan cara klik
kanan pada Menu Bar hingga muncul tampilan seperi di samping. Tanda
menunkukkan bahwa tool tersebut sudah dimunculkan / aktif pada Tools Bar.
Gambar 2.12. Aktivasi Tools
Berikut ini merupakan beberapa contoh tools standard yang terdapat pada
ArcMap10
a. Toolbar ToolsHyperlink / HTML popup
Fixed Zoom in / out Previous / Next Extend Select Element Find
Zoom in / out Pan Full Extend Select / unselect feature
Open time slider window
Find Route
Identify measure Go To XYCreate Viewer Window
Gambar 2.13. Basic Tools
Toolbar ini digunakan untuk navigasi dan explorasi data spasial yang
ditampilkan.
b. Toolbar Standard
Open MXDSave MXD Copy / Paste
Undo / Redo
Scale
Editor
Search
TOC ArcToolbox
Model builderNew Map File Cut Delete Add Data
Gambar 2.14. Tool Standard
ArcCatalog
Whats This?
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
24/128
Pengenalan Arcgi s 10-10
Toolbar ini adalah toolbar yang memiliki tool-tool standar yang sangat sering
digunakan dalam hampir semua operasi di ArcMap.
1.2.5. Menu Bar
eMerupakan kumpulan menu-menu yang ArcMap.
1.2.6. Map Area / Data Frame
Merupakan area eyang memperlihatkan data spasial yang ada. Terdapat dua
pilihan tampilan pada Data Frame, yaitu Data View danLayout View yang
terdapat di pojok kiri bawah
2.3. ArcCatalog10
ArcCatalog merupakan bagian dari ArcGis yang digunakan untuk menjelajah
(browsing), mengatur (organizing), membagi (distribution) dan menyimpan (documentation)
data - data SIG. Secara sederhana, fungsi dari ArcCatalog ialah manajemen data.
Aktifkan ArcCatalog den lgan cara Start > Program > ArcGis > ArcCatalog 10 , at
dengan memilih icon pada Standard Toolbar. Dalam ArcGis 10, ArcCatalog
Tree dapat ditampilkan di dalam ArcMap10 walaupun tanpa bantuan XTool Pro.
Arc Catalog
pada Arc Map10
Arc Catalog Desktop
Gambar 2.15. Tampilan ArcCatalog Tree dan ArcCatalog Desktop
Hal penting yang harus dilakukan dalam penggunaan ArcGis ialah
gConnecting Data. Dengan melakukan koneksi data, akan mempermudah untuk
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
25/128
Pengenalan Arcgis 10-11
pencarian file / data yang dibutuhkan. Pilih icon Connect to Folder pada menu
bar di ArcCatalog.
Gambar 2.16. ArcCatalog Tree dari induk Folder Connection.
2.3.1. Tampilan ArcCatalog.
a. Content
Merupakan petunjuk dan keterangan yang mendeskripsikan lokasi data SIG yang
ingin kita tampilkan.
Mode ContentMove up one folder
Tampilan pada
Connect to file folder Mode Content
Klik kanan pada
Feature dataset
Gambar 2.17. Tampilan ArcCatalog Desktop
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
26/128
Pengenalan Arcgis 10-12
b. Preview
Dapat melihat tampilan data dalam preview. Pada sisi bawah terdapat 2
options pilihan tampilan yaitu geography, dantable.
Mode PreviewTampilan padaMode Preview
Koordinat
Gambar 2.18. Tampilan Mode Preview tipe Geography (atas) dan Table (Bawah).
c. Description
Di dalam mode ini, kita bisa membuat dan melihat keterangan / deskripsi
details tentang data yang kita tampilkan (metadata) termasuk sistem koordinat yang
digunakan. Ada 3 options juga yang terdapat pada Description yaitu Print, Edit,
Validate, Export, danImport.
Mode Description
Gambar 2.19. Tampilan Mode Description.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
27/128
Pengenalan Arcgis 10-13
2.3.2. Data Properties
Disini kita bisa melihatpropertydari data yang ada, baik data feature, raster, table,
atau geodatabase dengan cara klik kanan pada data tersebut > Properties.
Disini juga bisa menambahkan kolom
/Fieldsesuai dengan keperluan
Gambar 2.20. Data Properties
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
28/128
Proyeksi dan Sistem Koordinat-1
BAB
3 PROYEKSI DAN SISTEM KOORDINAT
3.1. Proyeksi Peta
Peta merupakan representasi permukaan bumi dengan skala dan ukuran yang
lebih kecil pada bidang datar. Proyeksi peta adalah prosedur matematis yang
memungkinkan hasil pengukuran yang dilakukan di permukaan bumi fisis bisa
digambarkan diatas bidang datar (peta). Karena permukaan bumi fisis tidak teratur
maka akan sulit untuk melakukan perhitungan-perhitungan langsung dari
pengukuran. Misalnya untuk daerah relatif kecil, dengan jarak kurang dari 20 km,
teknik pembuatan peta lebih sederhana sebab pengaruh kelengkungan bumi dapatdiabaikan karena permukaan bumi dianggap datar. Namun untuk daerah sangat luas
(hingga ratusan km), kelengkungan bumi harus mulai diperhitungkan, permukaan
lengkung bumi tidak bisa lagi diproyeksikan ke dalam suatu bidang datar tanpa
mengalami distorsi. Untuk mengantisipasi masalah itu digunakan metode yang
disebut proyeksi peta.
Secara sederhana, proyeksi peta merupakan gambaran permukaan bumi atau
sebagian bumi pada suatu permukaan datar.
3.1.1. Tipe Proyeksi Peta
a. Berdasarkan Bidang Proyeksinya
Tipe proyeksi berdasarkan bidang proyeksinya dapat dibagi menjadi berikut:
Gambar 3.1. Tipe proyeksi berdasarkan bidang proyeksinya
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
29/128
Proyeksi dan Sistem Koordinat-2
a) Conical/ Kerucut :
Bidang proyeksi yang digunakan adalah kerucut. Sumbu simetri dari
proyeksi ini adalah sumbu dari kerucut yang melalui pusat bumi.
Gambar 3.2. Contoh proyeksi kerucut
Tangent : bidang proyeksi bersinggungan dengan permukaan bumi
Secant : bidang proyeksi berpotongan dengan permukaan bumi
b) Cylindrical/ SilinderBidang proyeksi yang digunakan adalah silinder. Sumbu simetri dari
proyeksi ini adalah sumbu dari silinder yang melalui pusat
bumi. Proyeksi Mercator merupakan salah satu proyeksi silinder paling umum dan
garis khatulistiwa (normal), equator (transverse), atau diagonal (obelique) bisa menjadi
garis singgungnya.
Gambar 3.3. Contoh proyeksi silinder
c) Azimuthal(Planar) / datar
Planar merupakan proyeksi project data peta dalam bidang datar yang
menyentuh permukaan bumi. Sebuah proyeksi planar juga
dikenal sebagai proyeksi azimut atau proyeksi zenithal
Gambar 3.4. Contoh proyeksi planar
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
30/128
Proyeksi dan Sistem Koordinat-3
b. Berdasarkan Ketentuan Geometri
Menurut ketentuan geometrik (jenis unsur yang bebas distorsi ) yang harus
dipenuhi, proyeksi peta dibedakan menjadi 3 :
a. Proyeksi Ekuidistan
Jarak antara titik yang terletak di atas peta sama dengan jarak sebenarnya di
permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala peta)
b. Proyeksi Konform
Besar sudut atau arah suatu garis yang digambarkan di atas peta sama
dengan besar sudut atau arah sebenarnya di permukaan bumi, sehingga dengan
memperhatikan faktor skala peta bentuk yang digambarkan di atas peta akan sesuai
dengan bentuk yang sebenarnya di permukaan bumi.
c. Proyeksi Ekuivalen
Luas permukaan yang digambarkan di atas peta sama dengan luas
sebenarnya di permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala peta)
c. Berdasarkan Kedudukan Bidang Proyeksi
Proyeksi peta menurut kedudukan bidang proyeksi dibedakan menjadi 3,
yaitu Proyeksi normal, Proyeksi miring, dan Proyeksi transversal.
Gambar 3.5. Proyeksi peta menurut kedudukan bidang proyeksi
Dalam memilih sistem proyeksi, terutama untuk keperluan pemetaan
topografi, perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut:
a. Kegunaan dan ketelitian peta yang diinginkan
b. Letak geografi, bentuk, dan luas wilayah yang akan dipetakan
c. Ciri-ciri asli yang ingin dipertahankan.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
31/128
Proyeksi dan Sistem Koordinat-4
3.2. Sistem Koordinat
3.2.1. Jenis-jenis sistem koordinat
a. Sistem koordinat dasar
o Sistem koordinat bidang datar
Gambar 3.6. Sistem koordinat kartesian (kiri) dan Sistem koordinat polar (kanan) untuk sistem
koordinat bidang datar
o Sistem koordinat 3D
Gambar 3.7. Sistem koordinat kartesian (kiri) dan Sistem koordinat polar (kanan) untuk sistem
koordinat 3D
b. Sistem koordinat global
Sistem koordinat ini sering juga disebut Latitude and longitude / Bujur dan
Lintang. Salah satu metode untuk menggambarkan posisi dari lokasi geografis di
permukaan bumi adalah dengan menggunakan ukuran berbentuk bola lintang
dan bujur. Nilai tersebut berupa ukuran sudut (dalam derajat) dari pusat bumi ke
titik di permukaan bumi. Jenis sistem referensi koordinat sering disebut sebagai sistem
koordinat geografis.
Garis bujur merupakan garis-garis yang menghubungkan kutub utara
dankutub selatan (sejajar dengan garis equator). Datum merupakan titik acuan awal
peta bumi (titik nol), berada di garis khatulistiwa yang sejajar dengan kota Greenwich,
Ingris. Sedangkan garis lintang merupakan garis yang sejajar dengan ekuator /
khatulistiwa.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
32/128
Proyeksi dan Sistem Koordinat-5
Garis Bujur
(vertical utara -
Garis Lintang / sejajar
Khatulistiwa
Gambar 3.8. Garis Lintang Bujur Bumi
10bujur / lintang = 111,322 km = 111.322 m
10bujur / lintang = 60 (menit) = 3600 (detik)
Contoh satuan dalam sistem koordinat geografis:
Degree Minute Second (DMS) : 503045
Degree Minute (DM) : 5030,75
Decimal Degree : 5,51250
Greenwich
Bujur Barat Bujur Timur
Lintang Utara Lintang Utara
Khatulistiwa
Bujur Barat Bujur Timur
Lintang Selatan Lintang Selatan
45 : 60 = 0.75
30.75 : 60= 0.51250
00
- longitude + longitude
+ latitude + latitude
00
- longitude + longitude
- latitude - latitude
Gambar 3.9. Ilustrasi posisi dan nilai bujur-lintang
c. Sistem koordinat regional
a) Sistem Koordinat UTM (Universal Transverse Mercator)
Seluruh wilayah yang ada di permukaan bumi dibagi menjadi 60 zona bujur.
Masing-masing zona memiliki lebar 60 atau sekitar 667 km. Zona pertama di mulai dari
lautan teduh pasifik (pertemuan antara garis 180 BT dan 180 BB) dan berakhir pada zona
terakhir di tempat zona pertama kembali.
Indonesia masuk di dalam zona 46 - 54.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
33/128
Proyeksi dan Sistem Koordinat-6
Gambar 3.10. Zona UTM Wilayah Indonesia
Berbeda dengan sistem koordinat geografis yang menggunakan perhitungan
lingkaran (derajat, menit, dan detik), sistem koordinat UTM menggunakan
perhitungan jarak (meter, kilometer, dsb) yang menunjukkan jarak sebenarnya di
lapang.
b) Sistem Koordinat Transverse Mercator 3 (TM3)
Penggunaan sistem koordinat yang dianggap akurat yaitu Transverse
Mercator 3 yang lebih dikenal sebagai Sistem Koordinat TM3. Sistem koordinat TM3
banyak digunakan oleh pengukuran yang cukup detail seperti pengukuran bidang
tanah oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). TM3 sebenarnya mirip dengan UTM,
karena TM3 membagi zona-zona UTM menjadi dua bagian. Sistem koordinat ini
memodifikasi sistem koordinat yang sudah ada sebelumnya yaitu UTM WGS 1984,
Dengan cara membagi Sistem Proyeksi UTM 6o ke 3o Sehingga dalam satu zona
UTM 48 selatan misalnya, terdiri dari 2 zona TM3, yaitu TM3 zona 48.1 dan TM3
zona 48.2.
Gambar 3.11. Zona TM3 Wilayah Indinesia
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
34/128
Georeferencing-11
BAB4 GEOREFERENCING
Georeferencing merupakan proses penempatan objek berupa raster atau image
yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam suatu sistem koordinat
dan proyeksi tertentu.
4.1. Georeferencing menggunakan koordinat yang tercantum dalam peta
analog.
1. Buka Program Arc Map dari start menu > Program> ArcGis > ArcMap 10
2. Untuk menampilkan peta yang akan di-Georeferencing, browse data dari direktorinya
melalui icon Add Data
Jika muncul peringatan Create Pyramid,pilihNountuk langsung memulainya.
Koordinat Layar
Koordinat Peta
Gambar 4.1.
Jika gambar peta / citra sudah tampil di Map Area, hal pertama yang
harus diperhatikan yaitu koordinat layar dan koordinat peta. Prinsip dari
Georeferencing ialah menyamakan koordinat layar yang mengacu pada koordinat
peta. Pada contoh gambar di atas, tipe koordinat peta (11504140) yaituDegree
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
35/128
Georeferencing-12
Minute Second (DMS) yang masuk ke dalam Geographic Coordinate System. Sedangkan
koordinat layar belum memilikinya (Unknown Unit).
3. Beri kordinat pada layer dengan cara klik kanan pada layer> Properties>
Coordinate system. Pilih Predefined, lalu sesuaikan dengan kebutuhan. Untuk
modul ini digunakan Geographic Coordinate Systemkarena koordinat peta
pada latihan berupa DMS. Jika koordinat memiliki satuan meter, pilih Projected
Coordinate System > UTM > WGS 1984 > sesuaikan dengan zona wilayah.
Gambar 4.2.
4. Aktifkan Georeferencing tool pada toolbars dari View > Toolbar >
Georeferencing, atau klik kanan pada tools bar, lalu ceckGeoreferencing.
RotasiGambar yang akan di-
Georeferencing Membuat titik ikat
Menampilkan titik ikat
Gambar 4.3.
5.Add Control Point padaGeoreferencing tool. X (hijau)merupakansource
(koordinat gambar) dan X (merah)merupakan destination(koordinat sebenarnya).
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
36/128
Georeferencing-13
6.Zoompada gambar koordinat yang berpotongan untuk mempermudah pembuatan
titik.
7. Klik kiri titik perpotongan> klik kanan> input DMS or Lon and Lat. Jika
koordinat berupa Desimal Degree atau UTM, langsung pilih Input X and Y. Buat
titik ikat minimal 4 titik ikat yang bersebrangan untuk mempermudah koreksi.
Control Control
point point
Gambar 4.4.
Titik ikat atau control point yang digukanan atau dibuat, minimal 4 titik pada
sudut yang berbeda. Jika terdapatResidualyang terlalu besar, bisa mendeletenya
dengan mengklik icon dan mengganti dengan control pointbaru yang lebih
akurat. Untuk mengecek titik ikat / control point, buka link table pada
Georeferencing tools.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
37/128
Georeferencing-14
Gambar 4.5.
Tapi, jika ingin nilaiRMS Erorrlebih baik, perhatikan hal dibawah ini.
Gambar 4.6.
Karena prinsipnya ialah kita membuat X and Y source = X and Y map, maka
perhatikan nilaisourcepada :
X pada link1 dan 3 Y pada link1 dan 2
X pada link 2 dan 4 Y pada link3 dan 4
Bandingkan dengan link table sebelumnya. Dengan sedikit merubah angkaangka
yang ada di X and Y source (menyamakan dengan menggeser titik atau mengedit
angka tersebut langsung di dalam link table) sehingga nilai TotalRMS Erorrmenjadi
lebih baik.
7. Save titik ikat tersebut (format *text)
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
38/128
Georeferencing-15
8.Georeferencing-> Rectify. Pilih folder output dan atur nama filenya (format
option).
Gambar 4.7.
4.2. Berdasarkan Feature yang sudah ada memiliki sistem koordinat
1. Add data berupa peta analog dan data feature yang sudah memiliki sistem
koordinat. Kondisi yang terjadi dalam layar ialah tidak terjadi tumpang tindih antara dua file
tersebut, karena memang koordinatnya tidak sama.
Gambar 4.8.
Prinsinya ialah kita menarik peta analog menuju feature yang bentuknya sama
sehingga peta analog tersebut memiliki koorinat yang sama dengan data / feature.
Modul ini mengunakan gambar peta analog Provinsi Bali dan data /featuregarispantai
Provinsi Bali yang sudah memiliki sistem koordinat Geographic.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
39/128
Georeferencing-16
2. KlikAdd Control Point pada Georeferencing tool.
3. Pilih lokasi pada gambar peta yang mudah dikenali pada data feature yang
digunakan sebagai acuan.Zoom to layerpadafeatureyang berada pada layer.
5. Buat titik ikat source X (hijau) pada gambar peta (kiri) dan titik ikat X (merah) /
destinationpada peta / datafeature(kanan).
Gambar 4.9.
7. Lakukan pembuatan X (hijau) source dan X (merah) destination untuk titik-titik
lainnya.
8. Pethatikan link tableuntuk mengetahui keadaan serta mengontrol titik-titik ikat.
Gambar 4.10.
Jika terdapat titik ikat yang kurang tepat (RMS Error tinggi), titik ikat tersebut dapat
diseleksi dan dihapus dengan mengklik icon
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
40/128
Georeferencing-17
Gambar 4.11.
Garis kuning tebal merupakan file berupa feature garis pantai yang digunakan
sebagai acuan, sedangkan gambar yang berwarna merupakan peta yang sudah
mengikuti koordinat pada datafeatureberdasarkan titik ikat yang telah dibuat.
9. Setelah RMS Error dibuat sekecil mungkin (dengan menambah jumlah titik ikat yang
tepat), selanjutnya proses rectify sama seperti pada Bagian A.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
41/128
Digitalisasi- 19
BAB5 DIGITIZING ON SCREEN
Digitalisasi (Digitizing) adalah proses konversi feature ke dalam format digital,
merupakan salah satu cara untuk membuat data fitur (feature data) digital. Ada
beberapa cara untuk mendigitalkanfeaturebaru yaitu digitalisasi pada layar, digitalisasi hard
copy dari peta di papan digitalisasi (digitizer tablet), atau menggunakan tools digitalisasi
otomatis.
Metode Interaktif, atau digitalisasi langsung pada layar computer (Digitizing on
Screen) merupakan salah satu metode yang paling umum. Dalam metode ini, kita
terlebih dahulu menampilkan peta dasar sebagai acuan digitalisasi (basemap) seperti
peta analog, foto udara, citra satelit, atau orthophotograph di layar sebagai basemap,
lalu kita menggambar feature, seperti jalan, penutupan lahan, sungai, batas suatu
dareah, dsb.
Dalam digitalisasi hard copy, kita bisa menggunakan tabel digitalisasi
terhubung ke komputer yang mengubah posisi pada permukaan meja menjadi digital
koordinat x, y berdasarkan rekaman titik kita pada mouse digitizer.
Gambar 5.1. Seperangkat perlengkapan / alat digitizer
Digitalisasi otomatis merupakan metode lainnya dalam melakukan digitalisasi
feature. ArcScan tools dalam ArcGIS memungkinkan kita untuk melakukannya secara
otomatis atau interaktif dengan bantuan konversi data raster-to-vektor dengan presisi tinggi
dan sedikit intervensi dari operator.
5.1. Format Shapefile (SHP)
ArcGis dapat melakukan digitalisasi di dalam ArcGis dengan beberapa tipe
format data. Untuk data vektor, software keluaran vendor ESRI ini memiliki
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
42/128
Digitalisasi- 20
kemampuan membuat dan menyimpan datafeaturedalam format Shapefile (SHP) yang
familiar dengan produk pendahulunya, ArcView. Format shapefile setidaknya minimal
memiliki 3 tipe file (bahkan bisa sampai 7 file) untuk membangun suatu data spasial yaiitu
dbf, shx, dan shp. Format dbf yang merupakan file DATABASE IV, shx merupakan file
index spatial, sedangkan shp menyimpan file grafis.
Gambar 5.2.
File berupa format ini bisa dibaca di banyak aplikasi software GIS dan
Remote Sensing lainnya, seperti Map Info, ILWIS, Global Mapper, ERDAS Image,
ENVI, PCI Geomatica dsb (data shapefile biasa digunakan sebagai mask / region of
interest(ROI) / area of interest(AOI) untuk pemotongan data raster).
5.1.1. Persiapan File
1. Pembuatan Shapefile melalui ArcCatalog (tree atau Desktop) di foder
penyimpanan datafeature.
o Klik kanan > New > Shapefile (format ArcView).
Gambar 5.3.
o Sesuaikan name, feature type, dan spatial reference. Untuk Spatial
Reference> Description System> Edit>
- Geographic Coordinate System > World > WGS 1984atau
- Projected Coordinate System > UTM > WGS 84 > WGS 1984 Zona
wilayah
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
43/128
Digitalisasi- 21
Feature type (titik,
garis, atau polygon)
Gambar 5.4.
o Untuk mengaturAttribute, klik kanan pada Shapefile > Properties.
Data type
Short/long interger : biasa untuk ID / FID
Double / Float : untuk besaran seperti luas,
keliling, ketinggian,koordinat
dsb (yang bisa serubah jika
bentuk dan posisi feature ikut
berubah)
Text : huruf
Date : format tanggal
Gambar 5.5.
2. Dragshapefile menuju layer pada Arc Map, atau load datamelalui Add Data
pada Arc Map .
5.1.2. Tools Editor
1. Aktifkan Editorpada Toolbars, View > Toolbars > Editoratau klik icon
Straight
Edit tool
Edit Annotation tool
Point
End Point Arc Edit Vertices
Sketch toolReshape Feature
Gambar 5.6.Editor Tools
Sketch Properties
Cut Polygon Attributes
Split toolCreate feature
Rotate tool
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
44/128
Digitalisasi- 22
End point
Right Angle
Trace tool Midpoint
Distance-Distance Intersection
Bezier curve segmentArc Segment
Tangent curve segmentDirection-Distance
Start point
Segment Vertex (vertices)
Gambar 5.7. Sketch tool (kiri) dansketch components(kanan)
Edit tool
Digunakan untuk mengaktifkanfeatureyang akan diedit. Edit
Annotation tool:
Digunakan untuk mengedit notasi berupa huruf pada layar / data frame.
Straight
Digunakan untuk membuat feature berupa point dan digitalisasi polyline atau
polygon dengan pola yang tidak beraturan. Tool ini paling sering digunakan
karena polanya tersebut bisa dengan baik mewakili bentuk permukaan bumi.
Gambar 5.8. Straight tool
Endpoint Arc
Hampir sama dengan Arc tool, tapi parameter lengkungan kurvanya
ditentukan pada bagian akhir dan dapat menggunakan nilai tertentu dengan
menggunakan tombol R:
Gambar 5.9. Endpoint Arc tool
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
45/128
Digitalisasi- 23
Midpoint
Digunakan untuk mendapatkan titik tengah antara 2 titik yang dipilih (titik awal
dan akhir)
Titik tengah
Titik tengah
Terbentuk garis
Gambar 5.10. Midpoint tool
Right Angle
dari 2 titik tengah
Digunakan untuk membentukfeaturedengan sudut 900di setiap belokannya.
900
900
900
Gambar 5.11. Right Angle tool
Bezier
Digunakan untuk membuat lekukan bersarkan persinggungan di tengah garis lurus
(pusat / tengah menjadi vertex)
Gambar 5.12. Bezier tool
Distance-Distance
Tool ini bekerja dengan memanfaatkan titik singgung antara 2 lingkaran yang
ditentukan jarak / radiusnya. Jika kedua lingkaran tersebut tidak
bersinggungan, maka tidak akan terdapat verteks yang dihasilkan oleh toolini,
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
46/128
Digitalisasi- 24
sebaliknya akan terdapat 2 titik singgung yang dapat dipilih. Untuk
memasukkan nilai radius yang akurat gunakan tombol R.
Gambar 5.13. Distance - Distance tool
Untuk membentuk polygon, tentunya membutuhkan lebih dari dua titikvertex.
Intersection
Tool ini digunakan untuk menemukan titik singgung antara 2 garis. Titik
singgung ini kemudin bisa digunakan sebagai vertex untuk kemudian
dijadikan line,polygon,atah hanya sebuahpoint.
garis singgungfeature
Vertex hasil perpotongan
2 garis singgung
Perpotongan 2
garis singgung
Gambar 5.14. Intersection tool
Arc
Tool ini digunakan untuk membuat garis lengkungan yang membutuhkan 3
parameter yaitu titik awal, titik tengah/poros dan titik akhir. Garis sketsa yang
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
47/128
Digitalisasi- 25
terbentuk akan selalu melalui ketiga titik tersebut walaupun titik genap
(tengah) tidak terlihat.
Letak titik ke 4
Letak titik ke 2 Letak titik ke 6
Letak titik ke 8
Gambar 5.15. Arc tool
Tangent Curve tool
Tool ini membuat segmen yang berbentuk tangensial terhadap segmen
sebelumnya. Tool ini digunakan setelah ada segmen yang dibuat dengan
menggunakan tool lain. Tekan tombol R pada keyboard untuk menentukan
radiusnya.
Gambar 5.16. Tangen Curve tool
Trace tool
Digunakan untuk mengikuti jejak / bentuk feature yang telah ada (tracing).
Biasanya digunakan untuk mengisi polygon yang berada di dalam / diantara
polygonslainnya.
Feature baru tanpa
Feature yang terseleksi bisa
menjadi Jalur Trace toolsPembuatan fitur di dalam
polygondengan Trace Tool
Gambar 5.17. Trace tool
adanya Gap dengan
feature lain di sekitarnya
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
48/128
Digitalisasi- 26
Pilihan lainnya terdapat di dalam Trace Option yang dapat dimunculkan
dengan menekan tombol O pada keyboard.
Gambar 5.18. Trace option tool
Direction Distance
Toolini digunakan untuk menentukan verteks berdasarkan 2 titik input. Satu titik
input memerlukan parameter sudut (bearing), sedangkan titik input yang lain
memerlukan parameter jarak. Gunakan tombol A untuk memasukkan
parameter sudut dan tombol R untuk parameter Jari-jari lingkaran / D untuk
distancesecara tepat.
Gambar 5.19. Direction-distance tool
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
49/128
Digitalisasi- 27
Edit Vertices
Melalui tools ini, kita dapat mengedit vertex dengan beberapa fasilitas di
dalamnya.Menambah Finish
vertex Sketch
Menguragi Sketch
vertex Properties
Gambar 5.20. Edit Vertices tool
Reshape
Tools ini digunakan untuk merubah bentuk feature sesuai dengan jalur
pembuatan segment baru.
Reshape
Feature
Feature
lamaFeature
baru
Gambar 5.21. Reshape tool
Cut Polygons
Tools ini digunakan untuk memotong feature sesuai dengan jalur pembuatan
segment baru.
Cut
Polygon
lama
Polygon 2 Polygonbaru
1
2
Gambar 5.22. Cut Polygon tool
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
50/128
Digitalisasi- 28
Split
Tools ini digunakan untuk memotongfeature lineterseleksi di suatu titik.
Feature Split tool
terseleksiFeature Feature yang
lama baru terpotong
Gambar 5.23. Split tool
Feature Construction
Saat pembuatan feature atau segment
dilakukan, akan muncul tool Feature
Construction yang mengikuti pointer
pebuat vertex dalam segment. Di dalam tool
Gambar 5.21. Feature
Contruction tool
ini terdapat beberapa fungsi yang sama
dengan tool editor. Untuk menyembunyikan
tool ini saat pembuatan feature, tekan tombol Shift TAB pada keyboard. Jika
ingin menonaktifkannya, bisa di atur di Editing Option (Editor > Option)
Create Feature
Saat kondisi Editor tools dalam keadaan
editable, kotak Create Feature ini akan
muncul secara otomatis.
3 Tipe data feature yang akan dibuat,
berupapoint, line, & polygon
Kontruksi pembangunan feature, tersedia
dalam beberapa bentuk dan metode.
Gambar 5.22. Create Feature tool
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
51/128
Digitalisasi- 29
Attributes
Attribute feature, merupakan keterangan isi dari data
feature.
Selain dari TOC, Attribute juga bisa
dimunculkan dari Editor tools saat kondisi
feature editable.
Gambar 5.23. Attribute
Sketch Properties
Sketch Properties, merupakan informasi
kordinat vertices dalamfeature.
Dalam Sketch Properties juga bisa
meng-Edit Vertex (menambahkan dan
mengurangi) vertex, juga bisa membuat
feature berdasarkan titik-titik koordinat
yang ada.
Gambar 5.24. Sketch Properties
5.2. Digitalisasi pada Layar (Digitizing on Screen)
Untuk memulai pembuatanfeature,pilih Editor > Start Editing.
Terdapat beberapa tools yang aktif saat kondisi editable (Start Editing) seperti
gambar di berikut.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
52/128
Digitalisasi- 30
Editor toolsFeature yang akan di edit
Based map yang sudah
memiliki koordinat digital
/ telah di Georeferencing
Contruction tools
Gambar 5.25. Beberapa tools yang aktif dalam keadaan Editable.
Dalam memulai digitalisasi, seleksi terlebih
dahulu feature yang akan dibuat di kotak Create
Featurekemudian baru pilih Construction Tools yang
akan digunakan.
Gambar 5.26. Create Feature tool
5.3. Editor
Saat kondisi pembuatan / pengeditanfeaturedalam
keadaan start editing atau editable, terdapat sejumlah tools
dibawahnya (akan aktif jika suatu / beberapa feature
terseleksi)
a) Start, Stop, and Save Edit
Tools ini digunakan untuk memulai, mengakhiri dan
menyimpan hasil pembuatan / pengedianfeature.Gambar 5.27. Editor
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
53/128
Digitalisasi- 31
b) Move
Digunakan untuk menggeser posisi feature terseleksi dalam satuan unit / sistem
koordinatnya.
Gambar 5.28. Move tool
c) Split
Digunakan untuk memotong feature garis / line berdasarkan satuan koordinat dan
posisinya.
Gambar 5.29. Split tool
d) Construct Points
Membuatpointdari suatu garis (line) dengan catatan sudah adafeature titik (point) di dalam
satu layar Data Frame.
Gambar 5.30. Construct Points tool
e) Copy Parallel
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
54/128
Digitalisasi- 32
Membiat duplikat parallel (kanan dan kiri) suatifeaturegaris (line) terseleksi.
Gambar 5.31. Copy Paralel tool
f) Merge
Menyatukan beberapashape featureterseleksi menjadi satu (harus satufeature type)
Gambar 5.32. Merge tool
g) Buffer
Membuat buffer sesuai denganfeature typeyang terseleksi.
Gambar 5.33. Buffer tool
h) Union
Membuatshape featurebaru berdasarkanshape featureyang terseleksi.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
55/128
Digitalisasi- 33
Gambar 5.34. Union tool
i) Clip
Memotongpolygon feature denganpolygon.Polygon baru yang terpisah
pembuatan
polygon baru
untuk memilih jarak /
buffer dari polygon
terseleksi yang akan di
clip.
Mengapus seluruh polygon yang bertindihan dengan poligon baru yang terseleksi
Mengapus bagian polygon yang bertindihan dengan poligon baru yang terseleksi
Gambar 5.35. Clip tool
j) Snapping
Featureberupa garis memiliki percabangan seperti sungai, dan jalan. Untuk
membuat percabangan tersebut, bisa menggunakansnapping.
Dalam ArcGis 10, fasilitassnapping telah diperbaharui dari versi sebelumnya
(ArcGis 9.x) seperti yang tertulis di bagian B pada bab ini. Akan tetapi, jika belum
terbaiasa dengan magnetic snapping pada ArcGis 10, masih bisa dilakukan snaping klasik
seperti di ArcGis 9.x yang dapat di atur di dalam Editing Option.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
56/128
Digitalisasi- 34
Snapping ini dapat dilakukan dengan cara berikut :
klik kanan di dekat garis > Snap to Feature :
End point (Ujung garis)
Vertex (vertex terdekat) Midpoint (tengah garis)
Edge (tepi)
maka akan secara otomatis, kursor yang kita dekatkan akan menempel pada garis
(vertex yang dituju).
Gambar 5.36. Proses Snapping
5.4. Titik (point)
Pembuatan titik langsung dari kursor / pointer
Pembuatan titik di akhir
garis dari kursor / pointer
Langsung menuju mode Attribute
untuk mengisi Field yang sudah
disiapkan sebelumnya
Point
Gambar 5.37. Pembuatan Feature titik
3.2.2. Garis (line)
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
57/128
Digitalisasi- 35
Line : untuk membuatsegment garis dari verticeshasil klik pada
mouse / kursor / pointer.
Rectangle: membuatpolylinedengan bentuk persegi
Cirle: membuatpolylinedengan bentuk lingkaran
Ellipse: membuatpolylinedengan bentuk oval
Freehand : membuat polyline dengan bentuk mengikuti
Gambar 5.38. Contruction
Tools pada Polylinepergerakan mouse dengan hanya dua kali klik (diawal dan
diakhir garis)
Pembuatan linedengan Construction Tools Line
Pada ArcGis 10, fasilitas Snapping bisa lebih mudah
(otomatis menempel jika kursor didekatkan pada suatu
Segment) dalam pembuatan feature seperti cabang
anak sungai / simpang jalan.
Gambar 5.39. Pembuatan Feature garis / polyline
3.2.3. Poligon (polygon)
Polygon : untuk membuatsegment polygon dari vertices hasil
klik pada mouse / kursor / pointer.
Rectangle: membuatpolygondengan bentuk persegi
Cirle: membuatpolygondengan bentuk lingkaran
Ellipse: membuatpolygondengan bentuk oval
Freehand : membuat polygon dengan bentuk
Gambar 5.40. Contruction Tools mengikuti pergerakan mouse dengan hanya dua kalipada Polygon klik (diawal dan diakhir) garis)
Auto Complete Polygon : membuat polygon yang tepat bersebelahan dengan polygon
lainnya sehingga tidak menimbulkan Gap
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
58/128
Digitalisasi- 36
Auto Complete Hasil Auto
Polygon Complete Polygon
Gambar 5.41. Pembuatan Feature Polygon
Untuk pilihan Editing, (tampilan umum, digitalisasi Streaming / F8, snaping,
dan pilihan-pilihan lain, dapat diatur dalam Editing Option(Editor > Option).
o Untuk mengakhiri pembuatan Segment padafeature (pada pembuatan Line/
Polygon), klik kiri dua kali pada vertex akhir / tekan tombol F2 pada keyboard. o Setiap
selesai mengedit, lakukan penyimpanan melalui Editor > Stop Editing >
Save.
5.3. Kesalahan Pada Digitalisasi
Biasanya terdapat 2 kesalahan dalam pembuatan atau digitasi garis, yaitu:
Over shoot
Kesalahan ini terjadi biasanya karena terdapat dua garis yang tidak terhubung, tapi saling
berpotongan.
Under shoot
Kesalahan ini terjadi karena terdapat dua garis yang tidak saling terhubung.
Overshoot Undershoot
Gambar 5.42. Contoh kesalahan pembuatan datafeaure
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
59/128
Digitalisasi- 37
Kita dapat mengedit kesalahan tersebut dengan toolsAdvanced Editing
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gambar 5.43. Advanced Editing tool
1.Copy feature tools
Membuat salinan data yang terseleksi di dalam layer yang sedang aktif / diedit.
2.Fillet tools
Membuat kurva / bentuk sudut yang melengkung diantara 2 garis
3.Extend tools
Menghubungkan satu garis ke garis yang lain
4.Trim tools
Memotong garis yang berpotongan dengan garis lain
5.Line intersection tools
Intersek / memotong garis yang berpotongn dengan garis lain melalui jalur.
6.Explode Multi part feature tools
Memisahkan multi part featuremenjadifeaturesterpisah (un-merge)
7.Construct Geodetic
Membuatfeatureberdasarkan bentuk, pusat titik koordinat, ukuran (panjang dan
lebar) serta kemiringan (derajat)
8.Generalize tools
Menyederhanakan feature
9.Smooth tools
Memperhalus bentukfeatureyang terseleksi
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
60/128
Digitalisasi- 38
3.3. Format Geodatabase (gdb)
Untuk bidang pengelolaan lingkungan, khususnya di bidang kehutanan,
geodatabase merupakan format data yang cukup baik untuk digunakan. Geodatabase
meliputi seluruh data spasial yang disusun dan bisa di akses oleh walidata eselon 1dan 2 dalam mendukung penyajian data dan analisa spasial di masing-masing unti
kerja. Saran utama Ditjen Planologi Kehutanan adalah tersedianya data spasial
kehutanan yang akurat, terkini, dan konsisten, tidak terjadi duplikasi penusunan data
pada masing-masing unit kerja.
Direktorat Jendral Planologi Kehutanan sebagai unit kliring data spasial
kehutanan mengintergrasikan, memelihara (maintain) geodatabase, menyiapkan untuk
mempertukarkan dan menyebarkuaskan data spasial kehutanan sesuai dengan
prosedur dan standar yang telah ditentukan (Permenhut P.59/Menhut-II/2008)
Sumber data spasial dibangun, dikumpulkan, dimutahirkan dengan dukungan
dari para pemangku data dalam unit kerja-unit kerja Kementrian Kehutanan. Alamat
situs informasi geografis / data spasial kehutanan (webGIS Kementrian Kehutanan)
yaituhttp://webgis.dephut.go.id.
Geodatabase adalah tempat penyimpanan data dan manajemen kerangka
kerja di dalam ArcGIS. Geodatabase menggabungkan "geo" (data spasial) dengan
"database" (repositori data) untuk menciptakan sebuah pusat penyimpanan data
untuk penyimpanan dan manajemen data spasial. Hal ini dapat dimanfaatkan di
desktop, server, atau lingkungan mobile dan memungkinkan untuk menyimpan data
GIS di lokasi pusat (server) untuk akses dan manajemen data yang mudah.
Di dalam ArcGis, terdapat 2 tipe geodatabase, yaitu File Geodatabase dan
Personal Geodatabase. Perbedaan kedua tipe ini dapat dengan mudah di lihat pada
windows Exploler. Pada file Geodatabase, file berupa folder, sedangkan Personal
Geodatabase file pada windows Explorer berupa format MS. Office Access Database
yang jika kita buka di dalamnya, terdapat minimum ada 32 buah tabel dengan suffix
GDB (geodatabase) yang bberisi misalnya : GDB_UserMetadata : berisi informasi
koordinat. GDB_spatialrefs berisi informasi yang terkait koordinat juga,
GDB_release info berisi informasi versi, GDB_object Classes berisi informasi
registry untuk object, GDB_geomcolumn berisi informasi extent, GDB_Fieldinfo
berisi informasi field-field data grafis, dll.
http://webgis.dephut.go.id./http://webgis.dephut.go.id./http://webgis.dephut.go.id./http://webgis.dephut.go.id./5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
61/128
Digitalisasi- 39
File Geodatabase
Personal Geodatabase
Gambar 5.44. Tampilan sederhana format Geodatabase
3.3.1. Pembuatan file Geodatabase
1. Klik kanan pada view di ArcCatalog> New> Personal Geodatabase.
Gambar 5.45. Pembuatan Geodatabase dengan isi feature dataset
2. Di dalam Personal geodatabase, buat feature dataset.
Gambar 5.46. Penamaan Feature Dataset dalam Geodatabase
3. Pilih sistem koordinat data yang akan dibuat / digunakan , misalnya Geografis WGS
1984.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
62/128
Digitalisasi- 40
Feature data set dengan sistem koordinat Geographic
Gambar 5.7. Pendefinisian koordinat pada Feature Dataset
4. Buatfeature class, yang merupakan file-file di dalamfeature dataset.Feature yang dibuat akan
secara otomatis memiliki sistem koordinat yang sama dengan sistem koordinat feature
datasetnya.
Gambar 5.48. Pembuatan Feature Class dalam Feature Dataset
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
63/128
Digitalisasi- 41
5. Pengaturan attribute data
Gambar 5.49. Pengaturan Attribute dalam Feature Class
Gambar 5.50. Tampilan Feature Class dalam Feature Dataset dengan format Geodatabase
Untuk langkah digitalisasinya, sama dengan digitalisasi di dalam format Shapefile.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
64/128
Attributing (Table)| 36
BAB6 ATTRIBUTING (TABLE)
Setelah memilikifeature data, dilakukan pemberian atau pengeditan attribute
data yang merupakan tabel berisi keterangan tentangfeature datatersebut.
Delete Selected
Select by Attribute
Table Option
Related Tables
Selected Feature
Posisi kursor
di FID
Show All Record
Switch Selection
Show Selected Record
Gambar 6.1. Attribute Table
Zoom to Selected
Delete Selected
Field/ kolom
Jumlah yang terseleksi
Untuk membuka Attribute seperti di atas, klik kanan shapefile pada layer
ArcMap > Open Attribute table.
Gambar 6.2. Open Attribute Table dari TOC
Attribute juga terdapat di dalam baris Tools Editor dan akan aktif saat
feature dalam keadaan Editable. Di dalam attribute yang satu ini, kita tidak dapat
menambah atau mengurangi field, tapi akan lebih mudah untuk melakukan pengeditan
Attribute Data
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
65/128
Attributing (Table)| 37
Gambar 6.3. Open Attribute Table dari Editor tool
6.1. Penambahan dan pengurangan kolom / Field
Penambahan dan pengurangan Field di dalam Attribute Table dapat dilakukan saat
keadaan Stop Editing.
o PenambahanFielddilakukan melalui Table Option > Add Field.
Keterangan tipe-tipe
ini terdapat di bab 3
Gambar 6.4. Penambahan field
o
PenguranganFielddilakukan dengan cara klik kanan pada judul Field >Delete Field.
Gambar 6.5. Menghapus Field
o Jika hanya ingin menyembunyikanField, klik kanan pada judul Field >
Turn Field Off, dan untuk menampilkan semuaFieldyang tersembunyi,
Table Option > Turn All Fields On
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
66/128
Attributing (Table)| 38
Gambar 6.6. Menampilkan dan menyebunyikan Field
6.2. Menghitung luas, panjang, keliling dan koordinat atau
memperbaharuinya
Menghitung luas dan keliling, klik kanan pada judul kolom > Calculate
Geometry.
Data feature memiliki satuan system koordinat
local (misal : UTM dengan Zona daerahnya)
Gambar 6.7. Menghitung luas, panjang, keliling, serta update posisi koordinat neggunakan Calculate
Geometry
Berikut ini merupakan hal yang bisa dilakukan dengan Calculate Geometry
Gambar 6.8. Hal yang dapat dilakukan dengan Calculate Geometry (Sumber : ArcGis Desktop Help)
6.3. Find and Replace
Tool ini digunakan untuk mencari isi dari Attribute Data dan menggantinya
(persis seperti find and replace dalam Ms. Office). Tool ini terdapat dalam Table
Option > Find and Replace.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
67/128
Attributing (Table)| 39
Gambar 6.9. Find and Replace tool
Dalam melakukan Find and Replace, feature data harus dalam keadaan Start
Editing (Editable)
6.4. Select by Attribute
Tool ini digunakan untuk menyeleksi feature berdasarkan kesamaan
attributenya. Misalnya kita akan menyeleksi lokasi yang memiliki kemiringan lereng
diatas 40%.
Klik dua kali pada judul
field / kolom yang akan
dicari untuk diseleksi
Klik dua kali algoritma
yang akan digunakan
untuk mencari
attribute yang akan Klik dua attribute yang akan diseleksi
diseleksi
Perintah seleksi
Gambar 6.10. Select by Attribute
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
68/128
Attributing (Table)| 40
Featureyang terseleksi (aktif)
Attribute darifeature
yang terseleksi (aktif)
Gambar 6.11. Feature yang terseleksi melalui Select by Attribute
6.5. Merge
Fasilitas ini digunakan untuk menyatukan features dalam satu shapefile yang
memiliki attribute yang sama. Misalnya kita akan menyatukan semua kelerengan
diatas 40%.
1.Editor > Start Editing
2.Select by Attributeuntuk kelerengan 40% (seperti pada bagian C).
3. Editor > Merge.
Feature yang terseleksi akan menjadi
namaAttributesetelah dilakukan Merge
Gambar 6.11. Merge
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
69/128
Attributing (Table)| 41
Semua polygon yang memilikiAttribute
sama, bergabung menjadi satu
Gambar 6.12. Hasil proses Merge
8. Jika ingin membuat luas dengan satuan hektar, bisa ditambahkan field baru, lalu
gunakan fungsi dari Field Calculator.
Untuk menghitung luas juga dapat menggunakan ArcGis Extention XTools
Pro (untuk ArcGis 10 menggunakan versi 7.1 / versi 8.0 yang terbaru) yang dapat di
download gratis di internet. http://www.dataeast.com/en/4e_xtools.html . Dengan
ektensi tambahan ini, kita bisa melakukan banyak konversi data, proses, dan link ke
beberapa Web GIS (Google earth, Google Map)
6.6. Join Table
Join Table menrupakan penggabungan data attribute yang terpisah. Join table ini
bisa dilakunan atar data feature, maupun antara data feature dengan data tabulasi
(Ms.Excel Format) dengan catatan, field ini yang akan digabungan harus memiliki isi kolom
atau field yang sama.
Gambar 6.13. Joining Table
http://www.dataeast.com/en/4e_xtools.html./http://www.dataeast.com/en/4e_xtools.html./http://www.dataeast.com/en/4e_xtools.html./5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
70/128
Attributing (Table)| 42
Gambar 6.14. Attribute data spasial (kiri) dan file tabulasi dalam Ms.Excel (kanan)
Pada gambar di atas, terdapat dua file yang berbeda dan akan dilakukan
joining data. File attribute data spasial merupakan file penutupan lahan Indonesia
tahun 2000 (PL00_ID), tahun 2003 (PL03_ID),tahun 2006 (PL06_ID), dan tahun
2009 (PL09_ID). Data tersebut hanya memiliki kode-kode penutupan lahan (50011,
2002,20041, dsb). Fied-field ini akan di-joining dengan kolom KODE_VEG pada
data tabulasi Ms.Excel yang juga memiliki kode-kode yang sama dengan data attribute
table.
Gambar 6.15. Proses Joining data
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
71/128
Attributing (Table)| 43
Setelah dilakukan joining data, maka attribute table akan mendapatkan
tambahan kolom dari file tabulasi Ms. Excel berdasarkan kode dalam filed yang
digabungkan.
Gambar 6.16. Hasil Joining Data
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
72/128
Input Data GPS| 34
BAB7 INPUT DATA GPS
Pemasukan data dari GPS ke dalam ArcGis bisa melalui 2 cara, yaitu
memasukkan data tabulasi / tabel dan melakukan transfer data langsung dari GPS.
Untuk data tabulasi, file yang dimasukkan berformat Ms. Excel, dbf, atau text.
Sedangkan file data dari GPS, tipe filenya berupa gpx.
7.1. Transfer Data GPS
Input data hasil survey lapang dari GPS, biasanya berupa titik-titik / waypoints
dan garis / track. Data-data ini biasanya langsung bisa di transfer ke komputer dengan
menggunakan beberapa Software seperti Map Source dan OziExplorer. Untuk ESRI
sendiri menyediakan software ArcGIS Explorer Desktop yang bisa didownload gratis
di situsnyahttp://www.esri.com/software/arcgis/explorer/download.html.
7.1.1. Map Source
Data GPS yang berformat GPX dapat didownload melalui mapsource dengan cara :
1. Buka Program Map Source
2. Receive from Device3. Pilih tipe GPS > Receive
Tipe GPS
Gambar 7.1. Receive data GPS dari Map Source
http://www.esri.com/software/arcgis/explorer/download.html./http://www.esri.com/software/arcgis/explorer/download.html./http://www.esri.com/software/arcgis/explorer/download.html./http://www.esri.com/software/arcgis/explorer/download.html./5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
73/128
Input Data GPS| 35
4. Seleksi file (point / track) yang akan di download dari GPS.
Gambar 7.2. Seleksi data GPS
5. Simpan file dalam format GPX.
Gambar 7.3. Menyimpan data GPS dalam format *gpx.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
74/128
Input Data GPS| 36
7.1.2. ArcGis Explorer Desktop
Berikut ini merupakan langkah-langkah transfer data GPS ke dalam ArcGis
melalui ArcGIS Explorer Desktop.
1. Buka program ArcGIS Explorer Desktop
Gambar 7.4. Menyimpan data GPS dalam format *gpx.
2. Add Content > GPS Data Files
Gambar 7.5. Menyimpan data GPS dalam format *gpx.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
75/128
Input Data GPS| 37
Gambar 7.6. Menyimpan data GPS dalam format *gpx.
4.1.4. Global Mapper
Software ini berguna untuk konversi data *gpx ke shapefile sehingga bisa
dibaca oleh ArcGis. Langkahnya cukup singkat seperti berikut :
a. Buka Software Global Mapper > Open Your Own Data File
Gambar 7.7. Membuka file format *gpx di Global Mapper
b. Export File *gpx ke dalam format *shp dengan cara File > Export Vector
Data > Export Shapefile
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
76/128
Input Data GPS| 38
Pilih tipe feature
yang akan diExport
Gambar 7.8. Export file format *gpx ke *shp
4.2. Input Data GPS dari Tabel
Cara lain untuk memasukkan data berupa koordinat dari titik-titik / waypoints
tersebut ke dalam ArcMap yaitu menggunakan tool Add XY Data. Data yang
dimasukkan bisa berformatMs. Excelataupun Text.
FORMAT EXCEL FORMAT TEXT
Gambar 7.9. Add data tabulasi (XY Data) ke dalam Arcgis
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
77/128
Input Data GPS| 39
NAMA FILE
TIPE KOORDINAT DISESUAIKAN DENGAN
UNIT KOORDINAT PADA DATA GPS
Gambar 7.10. Pengaturan pemasukan data tabulasi
Untuk merubah format data menjadi Shapefile, klik kanan pada layer file
tersebut, lalu lakukan Export Data, simpan di folder yang telah disediakan.
Gambar 7.10. Export data ke dalam format lain (Shapefile / Geodatabase)
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
78/128
Transformasi Koordinat| 40
BAB8 TRANSFORMASI KOORDINAT
Sistem proyeksi koordinat suatu data spasial dapat dirubah dari satu sistem
proyeksi ke sistem proyeksi lainnya. Seperti yang sudah dijabarkan dalam bagian
pendahuluan / pengenalan, sistem proyeksi koordinat secara umum terdapat dua
sistem, yaitu sistem proyeksi geografis dan sistem proyeksi Mercator. Sistem proyeksi
geografis memiliki satuan waktu, sedangkan untuk suatu contoh misalnya panjang
sungai, luas penutupan lahan / besarnya deforestasi di suatu kawasan harus dalam
satuan panjang atau luas.
Untuk merubah sistem koordinat Geographic (satuan waktu) ke UTM (satuan
panjang/luas) atau ke sistem koordinat TM3 serta sebaliknya, dapat dilakukan dengan tool
Projection and Transform.
Pada ArcToolbox > Data Management Tools > Projection and Transform
Gambar 8.1. Projection and Transformation Tool
Feature(untuk data vektor)
: untuk melakukan transformasi koordinat yg jumlah
featurenya lebih dari satu secara bersamaan
: untuk melakukan transformasi koordinat suatufeature
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
79/128
Transformasi Koordinat| 41
Raster (untuk data raster)
Flip
Gambar 8.2. Flip Projection
Mengorientasi ulang raster dengan membalikkannya dari atas ke bawah, di
sepanjang sumbu horizontal melalui pusat raster. Hal ini akan berguna untuk
memperbaiki raster dataset yang terbalik.
Mirror
Gambar 8.3. Mirror Projection
Alat ini mengorientasikan ulang raster dengan membalik itu, dari kiri ke
kanan, di sepanjang sumbu vertikal melalui pusat raster
Project Raster
Bagian dari tool ini digunakan untuk mengkonversi sistem koordinat datu ke sistem
koordinat lainnya.
Rescale
Merubah ukuran raster dalam dimensi X dan Y
Rotate
Alat ini mengubah dataset raster di sekitar titik poros tertentu oleh sudut yang
ditentukan dalam derajat; dataset raster akan berputar searah jarum jam. Nilai yang
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
80/128
Transformasi Koordinat| 42
benar untuk sudut rotasi adalah setiap nomor dari 0 sampai 360, termasuk nilai-
nilai pecahan. Sebuah nilai yang negatif akan memutar gambar berlawanan.
Gambar 8.4. Rotate Projection
Shift
Bergerak (slide) raster ke lokasi geografis baru, berdasarkan nilai-nilai x dan y
pergeseran. Alat ini berguna jika dataset raster Anda harus bergeser untuk
menyelaraskan dengan file data lainnya
Gambar 8.5. Shift Projection
Convert Coordinate Nation
Mengubah tabel yang berisi field titik koordinat koordinat ke titik fitur kelas.
Field koordinasi tabel input itu dapat dalam berbagai macam notasi,
seperti GARS, UTM, dan MGRS. Parameter output kelas fitur juga berisi titik
koordinat field dalam notasi koordinat yang dipilih.
Define Projection
Tool ini akan memperbaiki informasi sistem koordinat (proyeksi peta dan
datum) yang tersimpan dengan dataset dalam suatu data spasial. Penggunaan alat ini hanya
untuk datasets yang memiliki sistem koordinat yang tidak diketahui atau salah
didefinisikan.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
81/128
Transformasi Koordinat| 43
Semua dataset geografis memiliki sistem koordinat yang digunakan di
dalam ArcGIS untuk menampilkan, mengukur, dan mengubah data geografis. Jika
sistem koordinat dataset tidak diketahui atau tidak benar, kita dapat menggunakan
tool ini untuk menentukan sistem koordinat yang benar denggan catatan kita harus
terlebih dahulu mengetahui sistem koordinat yang benar dari dataset sebelum
menggunakan tool ini.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
82/128
Layout| 43
BAB9 LAYOUT
Output terakhir dalam pembuatan peta ialah mencetaknya dalam bentuk
gambar/print. Output yang dikehendaki oleh sebagian besar pengguna adalah layout peta
yang menarik dan jelas, dan mudah dimengerti.
Judul Peta
Sistem gridSkala dan arah mata angin
Sistem proyeksi dan
koordinat peta
Legenda
Map FrameSumber data
Inset
Tabel
Pembuat peta
Gambar 9.1. Contoh Layout peta beserta komponennya
9.1. Layout tools.
Fixed zoom out / in, Zoom whole pages, 100% Draft mode, Focus data frame
Change
layout
Zoom out / in, Pan Perevious / Next Zoom, Zoom %
Gambar 9.2. Layout Tool
Untuk mengatur apapun yang berkaitan dengan tampilan layout, gunakan tools
ini, kecuali ingin melakukanzoom data, bisa menggunakan tools Standard.
Untuk memulai pembuatan layout peta, pilih View> Layout View, atau icon
Layout viewyang berada di pojok kiri bawah pada Map Frame.
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
83/128
Layout| 44
Layout view Refresh
Data view
Pause view
Gambar 9.3. Layout dan data view
Tampilan di atas masih merupakan frame layout view awal tanpa ada
keterangan laiinya seperti judul peta, legenda,skala, inset serta indeks peta, grid, dsb.
ArcGis sendiri meyediakan beberapa tipeLayout Templateyang bisa dipilih melalui
tool Layout > Change Layout
Gambar 9.4. Layout Tempelate ArcGis
Gambar diatas merupakan contoh layout untuk Traditional layout Template dan
World Layout Template yang telah disediakan di dalam ArcMap. Untuk menambahkan
legenda, skala, arah mata angin dll, pilih Insertpada Toolbars.
Data/peta lain. Biasanya digunakan untuk inset
atau view peta lainnya
Judul
Teks
Teks yang berhubungan dengan
keterangan peta
Garis luar
Legenda
Arah mata angin
Garis skala
Skala berupa teks
Gambar / logo
Objek
Gambar 9.5. Tools dalam Insert Menu Bar
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
84/128
Layout| 45
Jika ingin memasukkan atribut atau tabel, buka atribut dari Open Attribute
table > Option > Add Table to Layout atau meng-copy tabel dari Ms. Excel
menuju layout.
9.2. Legenda (Legend Properties)
o Legend
Panjang dan lebar Check list untuk
symbol dalam menampilkan Title
legenda
Untuk mengetur jarak
atara judul, symbol, label,
dsb di dalam legenda
Gambar 9.6. Legend properties tool - Legend
o Items
Memindahkan layer yg terseleksi dalam
Map Layer ke dalam Legend ItemLayer yang terdapat
di dalam TOC
Gambar 9.7. Legend properties tool - Item
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
85/128
Layout| 46
o Frame and Size and Position
Gambar 9.8. Legend properties tool - Frame and Size Position
9.3. Grid
Untuk memberikan koordinat akhir pada peta (grid), klik kanan frame aktif pada
view ArcMap > Properties > Grids > New Grid. Akan muncul Grid and Graticules
Wizard.
Graticule : Untuk membuat dalam satuan DMS atau DD
Measured Grid : Untuk membuat dalam satuan Mercator (UTM atau TM3)
dalam satuan meter.
Reference Grid : Untuk membuat berdasar definisi sendiri
Gambar 9.9. Pemilihan Grid Koordinat
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
86/128
Layout| 47
Jika sudah selesai sampai tahap Finish, dan masih kurang puas dengan
hasilnya, bisa diperbaiki kembali lewat Data Frame Properties. Bisa lewat Style atau
Properties. Di kotak ini kita bisa merubah tipe koordinat, huruf, garis, interval,
dan sebagainya.
Gambar 9.10. Pengaturan Grid Koordinat
Untuk pengaturan grid dalam format UTM / TM3 (Measured Grid) secara
standard, terdapat banyak angka nol di belakang desimal (koma), dan belum ada
labeling meridian seperti gambar berikut :
Gambar 9.11. Grid Koordinat UTM default
Untuk mengaturnya, terdapat beberapa langkah yang bisa digunakan.
a. Untuk mengatur nilai desimal
Dataframe Properties > Grids > Measured GRID (UTM Grid) >
Properties > Labels > Additional Properties > Number format > Atur
format angka menjadi 0 (nol).
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
87/128
Layout| 48
b. Untuk mengatut labeling meridian
Dataframe Properties > Grids > Measured GRID (UTM Grid) >
Properties > Labels > Label Style > Corner Label > Additional
Properties
Gambar 9.9. Reference System Properties
Menggunakan dua sistem koordinat.
Untuk keperluan survey lapang, biasanya dalam peta survey dicantumkan dua
sistem koordinat dalam satu peta secara bersamaan seperti gambar / peta survey layar citra
Landsat berikut ini.
MeasuredGraticule
Gambar 9.10. Peta dengan dua tipe Reference System Coordinate
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
88/128
Layout| 49
Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan kedua tipe Grid dalam satu Data
Frame Properties.
Gambar 9.11. Pengaturan dua tipe Reference System Coordinate
9.4. Save Project dan Export Map
Gunakan File > Save As untuk menyimpan keseluruhan setting map yang yang
sudah dibuat / berupa Project dalam format MXD. Penyimpanan dalam format MXD
menghendaki keseluruhan data di dalam Map Frame tetap berada pada folder yang
sama ketika membuka data-data tersebut dalam komputer yang kita gunakan sehingga
saat membuka file MXD tersebut semua data langsung bisa masuk / tampil dalam
Map Frame.
Untuk membuat peta dalam kondisi siap cetak (format JPG, PNG, BMP, dsb), bisa
dilakukan dengan membuka Toolbar File > Export Map, lalu atur resolusi sesuai dan
tipe file dengan yang diinginkan.
Atur resolusi sesuai dengan
kebutuhan
Gambar 9.12. Export Map ke dalam format siap cetak
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
89/128
Analisis Spasial | 50
BAB10 ANALISIS SPASIAL
Geoprocessing merupakan tools untuk semua orang yang berkaitan
dengan ArcGIS, baik pemula ataupun seorang professional. Tujuan mendasar
dari Geoprocessing adalah untuk memungkinkan dalam
mengotomatisasi pekerjaan SIG dan menjalankan analisa spasial serta pemodelan.
Di dalam ArcGis 10, beberapa fungsi Geoprocessing sudah tersedia di dalam
toolbar walaupun tools tersebut masih bisa di akses dari ArcToolbox.
Gambar 10.1. Beberapa tools tang digunakan dalam analisa spasial
10.1. Extract
10.1.1. Clip
Gambar 10.2. Clip Tool Process
Digunakan untuk memotong polygon berdasarkan bentuk dari polygon
lainnya. Feature yang terbentuk sebagai output yaitu feature yang bertindihan antara
inputdan clip feature. Misalnya untuk membuat feature baru (output) berupa
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
90/128
Analisis Spasial | 51
kelerengan Kabupaten Bogor, feature data kelerengan Provinsi Jawa Barat ( input)
dipotong dengan menggunakan feature batas Kabupaten Bogor (Clip Feature).
10.1.2. Select
Gambar 10.3. Select Tool Process
Digunakan untuk membuat feature baru berdasarkan seleksi dari Query
Builder (SQL). Misalnya pada satu feature penutupan lahan terdapat 13 penutupan
lahan. Kita ingin membuat satu feature baru (misalnya feature Hutan Lahan Kering
Primer) berdasarkan kelas penutupan lahan tersebut, maka cara seperti gambar di
atas yang dikerjakan.
10.1.3. Split
Gambar 10.4. Split Tool Process
Digunakan untuk memisahkan / memotong suatu feature berdasarkan
bagian-bagian tertentu. Misalnya kita memiliki feature penutupan lahan di pulau jawa
(input). Dengan menggunakan satu feature batas administrasi / provinsi (split
feature), kita dapat membuat data penutupan lahan di setiap provinsinya(output).
5/26/2018 136882191 Modul Dasar Arcgis 10
91/128
Analisis Spasial | 52
10.2. Overlay
10.2. 1. Erase
Gambar 10.5. Erase Tool Process
Digunakan untuk membuat feature dari hasil menghapusan suatu feature polygon
(input)berdasarkan bentuk feature polygon penhapusnya (erase feature).
10.2. 2. Identify
Gambar 10.6. Identify Tool Process
Membuat feature baru dengan bentuk yang sama dengan f