Upload
nur-shabrina-fahmi-skakxiia
View
52
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
..
Citation preview
Oleh:
Alhamzah Juliandou
09310325
Pembimbing
dr. Ira Karina Siregar, Sp.M
Bagian Ilmu Kesehatan Mata UPT. Balai Pengobatan Indera Masyarakat (BKIM)
Fakultas Kedokteran Malahayati
KERATITIS BAKTERIAL
*
PENDAHULUAN
ANATOMI DAN HISTOLOGI KORNEA
ANATOMI KORNEA
Kornea (latin cornum = tanduk) selaput bening mata yang terdiri dari 5 lapisan
Lapisan nya : Epitel, Membran Bowman, Stroma, Membran Descement, Endotel
Nutrisi difusi glukosa dari aqueus humor dan oksigen berdifusi dari lapisan air mata serta sirkulasi limbus di bagian perifer
Saraf sensoris berasal dari saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke V, saraf siliar longus yang berjalan suprakoroid, masuk ke dalam stroma kornea, menembus membran bowman melepas selubung Schwannya
*
HISTOLOGI KORNEA
FISIOLOGI KORNEA
Kornea berfungsi sebagai membran pelindung struktur mata internalMerefraksikan cahaya dan bersama dengan lensa memfokuskan cahaya ke retina Sifat tembus cahayanya*
KERATITIS
*
EPIDEMIOLOGI
*
Keratitis bakterialis merupakan penyebab kebutaan di negara berkembangGonzales et al. Melaporkan bahwa insidensi keratitis di selatan India 11,3 per 10.000 pendudukAngka kejadian infeksi keratitis di negara maju juga telah meningkat karena lensa kontakPenelitian di Hongkong menemukan kejadian tahunan 0,63 per 10.000 pada bukan pemakai lensa kontak dan 3,4 per 10.000 pada pemakai lensa kontakETHIOLOGY
*
PATHOFISIOLOGY
*
TEMUAN DAN GEJALA UMUM
SUBJEKTIF
Keluar air mata yang berlebihan (epifora)FotofobiaBlefarospasmeNyeriOBJEKTIF
Penurunan tajam penglihatanRadang pada kelopak mata (bengkak, merah)Mata merah (injeksi siliar)Infiltrat*
KLASIFIKASI
*
KERATITIS
*
KERATITIS BAKTERIAL
Keratitis bakterialis adalah keratitis yang disebabkan oleh bakteri patogen dan dapat menyebabkan kebutaan Ciri-ciri khusus keratitis bakterialis adalah perjalanannya yang cepatDestruksi korneal lengkap bisa terjadi dalam 2448 jam oleh beberapa agen bakteri yang virulen*
RISK FACTOR
Kontak lensPenyakit kornea sebelumnyaTrauma mataOcular surgeryKontaminasi pengobatan mataPerubahan struktur permukaankornea
*
PATOFISIOLOGI
Gangguan dari epitel kornea yang intak dan atau masuknya mikroorganisme abnormal ke stroma kornea proliferasi ulkusFaktor virulensiinvasi mikroba atau molekul efektor sekunder proses infeksiBakteri penempelan ke sel korneaSelama stadium inisiasi, epitel dan stroma pada area yang terluka dan infeksi dapat terjadi nekrosisSel inflamasi akut (terutama neutrofil) mengelilingi ulkus awal dan menyebabkan nekrosis lamella stromahypopyonToksin bakteri yang lain dan enzim (elastase, alkalin protease) dapat diproduksi selama infeksi kornea destruksi substansi kornea*
MANIFESTASI KLINIS
*
MANIFESTASI KLINIS
*
DIAGNOSIS
*
TATALAKSANA
ANTIBIOTIKTetes mata antibiotik mampu mencapai tingkat jaringan yang tinggi. Salep pada mata berguna sewaktu tidur dan juga berguna sebagai terapi tambahan. Antibiotik subkonjungtiva membantu pada keadaan ada penyebaran segera ke sclera atau perforasi Antibiotik topikal spektrum luas digunakan pada pengobatan awal Untuk keratitis yang parahdosis loading setiap 5 sampai 15 menit untuk jam pertamadiikuti oleh aplikasi setiap 15 menit sampai 1 jam pada jam berikutnya. Pada keratitis yang kurang parah, rejimen terapi dengan dosis yang kurang frekuen terbukti efektifAgen Cycloplegic digunakan untuk mengurangi pembentukan sinekhia dan untuk mengurangi nyeri*
TATALAKSANA
ANTIBIOTIKTerapi single-drug dengan menggunakan fluoroquinolone menunjukkan efektiftivitas yang sama seperti terapi kombinasi. Gatifloksasin dan moksifloksasin (generasi keempat fluoroquinolone) telah dilaporkan memiliki cakupan yang lebih baik terhadap bakteri gram-positif Terapi kombinasi antibiotika digunakan dalam kasus infeksi berat dan mata yang tidak responsif terhadap pengobatan. Pengobatan dengan lebih dari satu agen mungkin diperlukan untuk kasus-kasus penyebab mikobakteri non-tuberkulosisAntibiotik sistemik jarang dibutuhkan, tetapi dapat diipertimbangkan pada kasus-kasus yang parah atau ketika adanya ancaman perforasi dari korneaTerapi sistemik juga diperlukan dalam kasus-kasus keratitis gonokokal.*
TATALAKSANA
KORTIKOSTEROIDKeuntungan penekanan peradangan dan pengurangan pembentukan jaringan parut pada korneaKerugian timbulnya aktivitas infeksi baru, imunosupresi lokal, penghambatan sintesis kolagen dan peningkatan TIOPrinsip pada terapi kortikosteroid topikal adalah menggunakan dosis minimal kortikosteroid yang bisa memberikan efek kontrol peradangan. Keberhasilan pengobatan membutuhkan perkiraan yang optimal, regulasi dosis secara teratur, penggunaan obat antibiotika yang memadai secara bersamaan, dan follow-up. Kepatuhan dari pasien sangat penting, dan TIO harus sering dipantau*
*
PROGNOSIS
Prognosis visual tergantung pada beberapa faktor:Virulensi organisme yang bertanggung jawab atas keratitis Luas dan lokasi ulkus kornea Hasil vaskularisasi dan / atau deposisi kolagen*
*
TERIMA KASIH
*