Upload
dani-yan-sadli
View
235
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
imd
Citation preview
BAB IV. 13
Inisiasi Menyusu Dini
Apa yang dimaksud dengan IMD?
Bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir pada satu jam pertama, bayi dibiarkan
merangkak mencari payudara ibu dan membiarkan kulit bayi kontak langsung dengan kulit
ibunya.
Apa manfaat IMD?
Bagi Bayi Mencegah hipotermia. Hal ini karena dalam proses IMD ketika sang bayi
merangkak didada mencari payudara sang ibu untuk menyusui maka kehangatan ibu
akan memberikan kenyamanan pada sang bayi.
Bagi Ibu dan Bayi
1. Membuat keduanya merasa lebih tenang dan rileks setelah melalui proses persalinan
yang baru dijalani berdua.
2. Pernafasan dan detak jantung keduanya akan lebih stabil. Bayi akan lebih jarang
menangis sehingga hal ini akan bermanfaat untuk mengurangi pemakaian energi.
3. Ikatan batin antara ibu dan bayi anak akan lebih erat terjamin.
4. Saat merangkak mencari payudara, bayi memindahkan bakteri dari kulit ibunya dan
ia akan menjilat-jilat kulit ibu, menelan bakteri “baik” dari kulit ibu. Bakteri “baik”
ini akan berkembang biak membentuk koloni kulit di kulit usus bayi, menyaingi
bakteri “jahat” dari lingkungan sekitarnya.
5. Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil dalam proses menyusui
ASI eksklusif dan akan lebih lama disusui.
6. Bayi mendapatkan kolostrum ASI yang pertama kali keluar yang kaya akan daya
tahan tubuh penting untuk ketahanan terhadap infeksi, penting untuk pertumbuhan
usus, bahkan kelangsungan hidup bayi. Kolostrum akan membuat lapisan yang akan
melindungi dinding usus bayi yang masih belum matang sekaligus mematangkan
dinding usus ini.
40
BAB IV. 13
Bagi Ibu:
1. Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin.
2. Meningkatkan keberhasilan produksi dan kelancaran ASI sang Ibu.
3. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi.
Daftar pustaka
1. Gupta. 2007. Tujuan Inisiasi Menyusu Dini
2. JNPK-KR. 2007.Pelatihan Asuhan Persalinan Normal dan Lampiran Inisiasi
Menyusu Dini. Jakarta : JNPK-KR
3. Meutia. 2009. Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta : Pustaka Bunda
41