16
 Politeknik Negeri Bandung Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan BAB V Jembatan Komposit Gambar Teknik Perancangan Ja lan dan J embatan 5 - 1 BAB V JEMBATAN KOMPOSIT Tujuan Pembelajaran Umum : Mampu mengenal Jenis-jenis gambar Jembatan Baja Komposit dan mengidentifikasi  bagian-bagian struktur / komponen d ari masing-masing jenis gambar Tujuan Pembelajaran Khusus : 1. Mengidentifikasi spesifikasi dan karakteristik gambar konstruksi jembatan baja komposit. 2. Menganalisa data perencanaan konstruksi dan menggambarkan sketsa pra rencana. 3. Menggambar rencana serta detail konstruksi jembatan baja kompo sit deng an mengaplikasikan  software Auto CAD. 4. Dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan gambar dengan tepat dan benar. 5.1 Tinjauan Umum Konstruksi Komposit merupakan gabungan dari 2 material yaitu baja struktural dan  beton bertulang yang memikul beban secara kompak sesuai porsinya. Dengan kata lain,  batang struktural yang dibentuk dari 2 atau lebih material disebut komposit. Pada  bangunan jembatan material komposit umumnya berupa baja struktural dan beton  bertulang yang biasanya dip akai pada elemen balok. Konstruksi jembatan komposit ini  bukan saja untuk bentang pendek maupun menengah, Jembatan bentang panjangpun terdapat kopomen komposit seperti berikut ini : 5.1.1 Jembatan Gantung Jembatan gantung adalah sistem struktur jembatan yang menggunakan kabel sebagai  pemikul utama beban lalu lintas diatasnya, pada sistem ini kabelutama ( main cable) memikul beberapa kabel gantung (  suspension cables) yangmenghubungkan antara kabel utama dengan gelagar jembatan.Kabel utamadihubungkan pada kedua tower  jembatan dan memanjang disepanjang jembatanyang berakhir pada pengangkeran

13. BAB v Jembatan Komposit

Embed Size (px)

Citation preview

  • Politeknik Negeri Bandung Program Studi Teknik Perancangan Jalan

    dan Jembatan

    BAB V Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 1

    BAB V

    JEMBATAN KOMPOSIT

    Tujuan Pembelajaran Umum :

    Mampu mengenal Jenis-jenis gambar Jembatan Baja Komposit dan mengidentifikasi

    bagian-bagian struktur / komponen dari masing-masing jenis gambar

    Tujuan Pembelajaran Khusus :

    1. Mengidentifikasi spesifikasi dan karakteristik gambar konstruksi jembatan baja

    komposit.

    2. Menganalisa data perencanaan konstruksi dan menggambarkan sketsa pra

    rencana.

    3. Menggambar rencana serta detail konstruksi jembatan baja komposit dengan

    mengaplikasikan software Auto CAD.

    4. Dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan gambar dengan tepat dan benar.

    5.1 Tinjauan Umum

    Konstruksi Komposit merupakan gabungan dari 2 material yaitu baja struktural dan

    beton bertulang yang memikul beban secara kompak sesuai porsinya. Dengan kata lain,

    batang struktural yang dibentuk dari 2 atau lebih material disebut komposit. Pada

    bangunan jembatan material komposit umumnya berupa baja struktural dan beton

    bertulang yang biasanya dipakai pada elemen balok. Konstruksi jembatan komposit ini

    bukan saja untuk bentang pendek maupun menengah, Jembatan bentang panjangpun

    terdapat kopomen komposit seperti berikut ini :

    5.1.1 Jembatan Gantung

    Jembatan gantung adalah sistem struktur jembatan yang menggunakan kabel sebagai

    pemikul utama beban lalu lintas diatasnya, pada sistem ini kabelutama (main cable)

    memikul beberapa kabel gantung (suspension cables) yangmenghubungkan antara

    kabel utama dengan gelagar jembatan.Kabel utamadihubungkan pada kedua tower

    jembatan dan memanjang disepanjang jembatanyang berakhir pada pengangkeran

  • Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 2

    pada kedua ujung jembatan untuk menahanpergerakan vertikal dan horisontal akibat

    beban-beban yang bekerja.

    Gambar 5.1, Jembatan Akashi, Jepang

    Tipe ini sering digunakan untuk jembatan bentang panjang. Jembatan gantung terdiri

    atas pelengkung penggantung dan batang penggantung (hanger) dari kabel baja, dan

    bagian yang lurus berfungsi mendukung lalulintas (dek jembatan)

    Gambar 5.2, Alat sambung kabel gantung ke kabel utama.

    Berikut ini contoh gambar jembatan gantung standar Bina Marga yang

    diperuntukan bagi kendaraan kelas B dengan spesifikasi sebagai berikut:

    1. Panjang bentang (L1) : 30-120 meter

    2. Lebar lantai kendaraan : 6,0 meter

    3. Lebar trotoar : 0,5 meter + 0,5 meter

    4. Sandaran : 0,25 meter + 0,25 meter

    5. Total lebar Jembatan : 7,5 meter

  • Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 3

    Gambar 5.3, Denah Jembatan Gantung

    Gambar 5.4, Tampak dan potongan memanjang

    Gambar 5.5, Potongan melintang

  • Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 4

    5.1.2 Jembatan Cable Stayed

    Jembatan cable-stayed adalah struktur yang mempunyai sederetan kabel linear dan

    memikul elemen horisontal kaku (misalnya balok atau rangka batang). Pada umumnya

    jembatan cable stayed menggunakan gelagar baja, rangka, beton atau beton pratekan

    sebagai gelagar utama (Zarkasi dan Rosliansjah, 1995). Pemilihan bahan gelagar

    tergantung pada ketersediaan bahan, metode pelaksanaan dan harga

    konstruksi.Penilaian parameter tersebut tidak hanya tergantung pada perhitungan

    semata melainkan masalah ekonomi dan estetika.

    Pada dasarnya komponen utama jembatan cable stayed terdiri atas gelagar, menara

    atau pylon, dan sistem kabel spserti penjelasan berikut ini :

    1. Gelagar

    Bentuk gelagar jembatan cable stayed sangat bervariasi namun yang paling sering

    digunakan ada dua yaitu stiffening truss dan solid web (Podolny and Scalzi, 1976).

    Stiffening truss digunakan untuk strukturbaja dan solid web digunakan untuk

    struktur baja atau beton baik beton bertulang maupun beton prategang. Pada

    awal perkembangan jembatan cable-stayed modern, stiffening truss banyak

    digunakan tetapi sekarang sudah mulai ditinggalkan dan jarang digunakan

    dalam desain karena mempunyai kekurangan, salah satunya adalah

    membutuhkan pabrikasi yang besar, perawatan yang relatif sulit, dan kurang

    menarik dari segi estetika.

    Gambar 5.6, Stiffening truss

    Gambar 5.7, Solid web

    Gelagar yang tersusundari solid web yang terbuat dari baja atau beton cenderung

  • Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 5

    terdiri dari dua tipe,yaitu:

    a. Gelaga pelat(plategirder),dapat terdiri atas dua atau banyak gelagar,

    b. Gelagar box ( box girder), dapat terdiri atas satu atau susunan box yang dapat

    berbentuk persegi panjang atau trapesium.

    2. Menara

    Pemilihan menara sangat dipengaruhi oleh konfigurasi kabel, estetika dan kebutuhan

    perencanaan serta pertimbangan biaya. Bentuk-bentuk menara dapat berupa rangka

    portal tropezoidal, menara kembar, menara A, atau menara tunggal. Selain bentuk

    menara yang telah disebutkan, masih banyak bentuk bentuk menara lain namun jarang

    digunakan seperti menara Y, menara V, dan lain sebagainya

    3. Sistem kabel

    Sistem kabel merupakan salah satu hal mendasar dalam perencanaan jembatan cable

    stayed. Kabel digunakan untuk menopang gelagar di antara dua tumpuan dan

    memindahkan beban tersebut ke menara. Pemilihan tatanan kabel didasarkan atas

    berbagai hal karena akan memberikan pengaruh yang berlainan terhadap perilaku

    struktur terutama pada bentuk menara dan penampang gelagar. Selain itu akan

    berpengaruh pula pada metode pelaksanaan, biaya dan arsitektur jembatan.

    Tatanan kabel transversal terhadap arah sumbu longitudinal jembatan dapat dibuat satu

    atau dua bidang dan biasanya ditempatkan secara simetri.

    a. Sistem Satu Bidang

    Pada sistem satu bidang kabel ditempatkan ditengah-tengah dek dan membatasi dua

    arah jalur lalulintas.Dari segi estetikaterlihat penampilan struktur yang indah karena

    tidak terjadi kabel bersilangan yang terlihat oleh pandangan.Untuk jembatan

    bentang panjang biasanya memerlukan menara yang tinggi menyebabkan lebar

    menara di bawah dek sangat besar.

  • Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 6

    Gambar 5.8, Jembatan Millau Viaduct, Millau, Perancis.

    b. Sistem Dua Bidang

    Tatanan kabel sistem dua bidang dapat berupa dua bidang vertikal sejajar atau dua

    bidang miring yang pada bagian atasnya lebih sempit. Keuntungan sistem ini

    adalah torsinya yang lebih kecil dibandingkan sistem satu bidang.

    Jembatan system kabel ini juga banyak terdapat di Indonesia seperti terlihat pada

    gambar 5.9.

    Gambar 5.9, Jembatan Barelang, Batam.

  • Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 7

    5.2 Balok Jembatan Komposit

    Balok komposit dapat direncanakan dalam beberapa bentuk, pada awalnya berupa

    balok yang diselimuti beton (gambar 5.10). Alternatif praktis ketika keperluan utama

    suatu struktur dimaksudkan untuk perlindungan baja dari api. Baja stuktural diselimuti

    beton sedemikian rupa sehingga secara rasional beton dioptimalkan untuk kontribusi

    kekuatan pada balok.

    Gambar 5.10.Sistem Lantai Komposit

    Metode yang lebih ekonomis, dan material yang lebih ringan dan untuk perlindungan

    tahan api banyak tersedia di pasaran, sehingga komposit tipe ini baja diselimuti beton

    jarang dipakai lagi. Sebagai bentuk lain adalah perilaku komposit dicapai dengan

    sambungan atau konektor antara balok baja dengan pelat beton bertulang pada bagian

    atasnya yang menjadi satu kesatuan elemen. Bagian dari pelat bekerja bersama dengan

    setiap balok baja untuk membentuk balok komposit yang terdiri dari the rolled shape

    dengan sayap beton di bagian atas baja (Gambar 5.11).

    Gambar 5.11, Baja Struktur dan Pelat Lantai Beton

  • Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 8

    Penyatuan perilaku komposit dimungkinkan hanya jika slippage (geseran) horizontal

    antara dua material (baja dan beton) tidak terjadi/bisa ditahan.Untuk menahan geseran

    horizontal antar permukaan ini diatasi/dipasang sebuah komponen penghubung atau

    penyambung yang disebut sebagai shear connectors. Tipe shear connectors ini bisa

    berbentuk headed studs, spiral reinforced steels, or short lengths of small channel

    shapes, yang dihubungkan dengan las sedemikian memiliki penjangkaran antara baja

    dan beton. (lihat Gambar 5.12). Headed studs paling popular dan banyak dipakai

    dilapangan.Pada tampang melintang lokasi profil baja boleh dipasang lebih dari satu

    headed studs tergantung dari lebar sayap memadai atau tidak. Jumlah headed studs

    tergantung pada jarak yang diijinkan (sesuai dengan hasil perencanaan). Pemasangan

    headed studs lebih mudah, sehingga banyak dipakai pada konstruksi jembatan

    komposit baja dan beton.

    Gambar 5.12, Penghubung Geser (shear connectors)

    Jumlah shear connectors disyaratkan untuk meyakinkan bahwa suatu balok benar-

    benar komposit penuh. Jumlah konektor sedikit lebih kecil dari jumlah pasti sehingga

    akan slippage kecil masih dibolehkan terjadi antara baja dan beton. Balok dalam

    keadaan ini disebut balok komposit sebagian (partially composite beam).

    Konstruksi komposit umumnya pada gedung menggunakan formed steel deck (tanpa

    bekesting perancah) yang melayani sebagai lantai kerja (formwork) untuk pelat beton

    dan formed steel deck ditinggalkan (tidak dilepas) setelah beton mengeras (28 hari).

    Metal deckini juga berkontribusi pada kekuatan pada pelat lantai, pada perancangan hal

    ini tidak akan diperhitungkan. Deck ini dapat digunakan dengan tujuan sebagai rusuk

    (ribs) yang bekerja secara transversal atau parallel balok. Pada sistem lantai yang

    umum, ribs dipasang tegak lurus terhadap balok lantai dan paralel untuk menopang

    girder. Shears studs dilaskan pada balok dari atas sampai ke deck. Karena studs dapat

  • Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 9

    dipasang hanya pada ribs, spasi pada sepanjang studs batang balok dibatasi pada

    perkalian jumlah spasi ribs. Bentuk pemasangan steel deck dengan ribs tegak lurus

    pada sumbu arah melintang dan memanjang balok terlihat pada gambar 5.13 a, b.

    (a) (b)

    Gambar 5.13 (a), Penghubung geser dalam komposit dan

    (b) Penghubung geser dengan dek baja

    Belakangan ini umumnya jembatan jalan raya yang menggunakan balok baja adalah

    konstruksi komposit dan balok komposit sebagai alternatif yang sebagian besar

    ekonomis. Walaupun lebih kecil, lighter rolled steel beams dapat digunakan sebagai

    konstruksi komposit.

    5.3 Kolom Komposit

    Selain profil balok baja dan plat beton bertulang komposit, pemakaian konstruksi

    kolom kompositjuga sering ditemui dilapangan, dengan alasan; memperkuat kolom,

    dan segi estetika.Bentuk konstruksi kolom komposit bisa berupa; pipa atau kotak

    berongga yang diisi beton atau baja gilas (rolled) profil diselubungi beton dengan

    tulangan memanjang dan lateral/sengkang.Gambar 5.14 mengilustrasikan dua tipe

    tersebut.

  • Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 10

    Gambar 5.14, Ilustrasi Kolom Komposit

    5.4 Tahapan Penggambaran

    Proses pengerjaan gambar rencana Konstruksi Jembatan Komposit tidak berbeda jauh

    dengan penggambaran jembatan rangka baja dan jemabatan beton lainnya.

    Jika ditinjau urutan elemen gambar struktur atas konstruksi jembatan komposit bagian

    bawah juga memerlukan elemen konstruksi yaitu bagian perletakan jembatan, kepala

    jembatan (cap), abutment, pier, pile cap, dan pondasi dengan berbagai tipikal (sesuai

    kebutuhan/perencanaan terpilih).

    Tahapan Penggambaran sebagai berikut :

    1. Pelajari konsep gambar dari prencana atau buat konsep gambar dalam bentuk

    sketsa lengkap dengan dimensi dan jenis material yang dipakai sesuai dengan data

    yang diberikan perencana.

    2. Identifikasi tipikal konstruksi dan data perencanaan serta tentukan jenis gambar

    yang dibutuhkan sesuai standar yang ditetapkan.

    3. Persiapkan rencana setting gambar dengan program CAD, mulai setting format

    kertas, dimensi, text style, dan layer. Nama-nana layer dianjurkan agar disesuaikan

    dengan nama elemen-elemen garis gambar dengan tujuan untuk memudahkan

    proses editing gambar.

    4. Proses penggabaran dapat dilakukan terlebih dahulu dengan menggambar situasi,

    gambar denah untuk mengetahui panjang dan lebar konstruksi tersebut.

    5. Selanjutnya dengan memproyeksikan gambar denah dengan menggunakan garis

    bantu dapat di buat tampak depan, tampak samping serta potongan memanjang

    atau melintang.

    6. Prose penggambaran denah maupun tampak dapat juga dengan cara mnggambar

    elemen-elemen konstruksi, seperti girder, pilar, abutmen, dan elemen lainnya,

  • Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 11

    7. Elemen gambar dapat dirobah dalam bentuk polyline dan disesuaikan dengan

    nama layernya, lalu dilanjutkan dengan merakit elemen tersebut

    8. Sekiranya ada data gambar berupa ukuran dan atau notasi tidak terlihat, maka

    gambar tersebut dibuatkan detailnya pada bagian-bagian yang dibutuhkan dengan

    skala yang sesuai dengan standar.

    9. Semua gambar dilengkapi dengan notasi/legenda, ukuran yang diperlukan.

    10. Buat daftar material seperti; daftar baja, daftar penulangan, Bar Bending Diagram

    yang merupakan kelengkapan dari Shop Drawing guna untuk memudahkan

    perkerjaan estimasi biaya dan pelaksanaan konstruksi mengerjakan tugasnya.

    11. Periksa semua kelengkapan dan kebenaran gambar setiap lembarnya, selanjutnya

    sesuaikan dengan nama atau judul gambar, urutan penomoran, skala gambar serta

    data-data yang dibutuhkan oleh gambar tersebut sesuai fungsinya.

    12. Perlu diingat Kelebihan satu langkah atau perintah dalam memproses gambar

    dengan program apapun akan butuh waktu, maka upayakan mengguanakan

    perintah-perintah AutoCAD yang paling optimal untuk menyelesaikan pekerjaan

    gambar.

    5.5 Tugas Latihan Gambar Aplikasi CAD.

    1. Persiapkan rencana setting gambar dengan program CAD, mulai setting format

    kertas, dimensi, style text, dan layer. Nama-nana layer dianjurkan agar disesuaikan

    dengan nama elemen-elemen garis gambar dengan tujuan untuk memudahkan

    proses editing gambar.

    2. Buat gambar konstruksi jembatan komposit sesuai dengan permintaan owner

    mulai dari :

    a. Denah dengan skala 1 : 100

    b. Tampak Depan, skala 1 : 100

    c. Tampak samping, skala 1 : 100

    d. Potongan memanjang dan melintang, skala 1 : 100

    e. Detail-detail sambungan rangka baja jembatan, sekala menyesuaikan

    f. Detail penulangan beton lengkap dengan Bar Bending Diagram dan

    kodefikasi serta notasi/legenda gambar sebagai kelengkapan dari Shop

    Drawing guna untuk memudahkan perkerjaan pelaksanaan konstruksi.

  • Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 12

    3. Data tugas dibedakan tiap kelompok mahasiswa, sebagai acuan pengerjaan dapat

    diidentifikasi contoh gambar Konstruksi Jembatan Komposit pada halaman 12

    sampai halaman 16 pada akhir bab buku ini

    4. Semua tugas di print diatas kertas ukuran A2

    Daftar Pustaka

    Pedoman no. 004-A/PU/2004.Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan.

    Pedoman Pemasangan Jembatan Gantung (1998), Bina Marga

    Moeljono, 2009 Struktur Baja Jembatan, Bandung: Teknik Sipil-Politeknik Negeri

    RSNI T-12-2004. Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan

    SNI 2833.2008 Standar Perancanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan

    SNI 7391-2008. Penerangan Jalan Beton Bertulang

    Sumiyanto, Joko. Struktur Komposit. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

  • Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 13

  • Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 14

  • Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 15

  • Jembatan Komposit

    Gambar Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

    5 - 16