33
Systemic Lupus Erythematosus By: Tika Junita

126031089 Laporan Kasus 3 Sle

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dfsdfsdfsdf

Citation preview

  • Systemic Lupus Erythematosus

    By: Tika Junita

  • Kasus

    Ny. F, 35 thn, seorang guru TK di desa Ciherang datang ke RSUD Cianjur

    tanggal 21 Februari 2011 karena tidak bisa berjalan sejak 5 bulan.

  • Riwayat Penyakit

    7 bln yg lalu

    6 bln yg lalu

    5 bln yg lalu

    1 bln yg lalu

    1 mgg yg lalu

    MRS

    Merasa nyeri di kedua kaki

    RS : cikungunya

    BAB mencret Demam, lemas Sesak , Kejang Tidak mampu

    bekerja

    Lemas Tidak mau makan

    BB 10 kg

    Terdapat ruam kemerahan pada wajah

    dan hampir seluruh permukaan kulit

    Bengkak di telinga dr.kulit

    Bibir kering dan pecah-pecah

    Ruam jadi kehitaman

    Rambut rontok Sesak RS; DC

    Kehilangan keseimbangan

    Kejang kehilangan kesadaran

  • Pemeriksaan Fisik

    Keadaan

    Umum

    Ny. F terbaring lemah di tempat tidur tampak kurus, dan

    berbicara seperlunya serta sering murung. TB 157 cm, BB

    40 kg, TD: 120/80 mmHg, HR 89x/menit, RR 22x/menit,

    T 37,8oC.

  • Kulit: Telapak tangan terasa kering dan tampak pucat, tampak ruam dan bintik kehitaman

    yang simetris pada hampir seluruh permukaan kulit. Kulit tampak kering dan layu.

    Pada lipatan kuku proksimal dan distal tampak pigmentasi.

    Pembanding Pasien

  • Kepala:

    Normocephal Rambut kering dan mudah rontok, Mata : cekung dan sayu, anemis +/+, dan sclera berwarna putih.

    Telinga: terdapat bekas ruam pada kedua telinga,

    Mulut :Bibir kering dan pecah-pecah, mukosa oral tampak hiperemis, beberapa papilla interdental tampak berwarna merah dan agak bengkak.

    Pembanding Pasien

    DLE

  • Leher: Tidak ditemukan thyroid atau pun benjolan lain, KGB tidak teraba, JVP tidak

    meningkat

    Toraks Normocest, pergerakan dada simetris, vokal fremitus baik, napas

    vesikuler, rhonki pada kedua lapang paru namun dominan di basal kiri,

    wheezing tidak ditemukan. Ictus cordis tampak pada ICS 6 linea mid

    axilaris anterior, tidak terdapat suara tambahan pada jantung.

    P A S I E n

    P E B A N D I N g

  • silhouette sign

  • Abdomen : Datar, mengeluh nyeri saat ditekan epigastrium, BU dalam batas

    normal. hepar teraba 3 jbac dan 4 jbpx, tepi tajam, rata, konsistensi

    kenyal dan nyeri. Lien dan ginjal tidak teraba.

    Ekstremitas : Betis lemas dan nyeri bila di tekan namun tidak tampak

    deformitas sendi, pergerakan pada kedua lutut tungkai bawah

    terbatas. Serta ditemukan pitting edema

  • Key Word

    Nyeri pada sendi-sendi di kedua kaki hingga tidak bisa berjalan

    Lemas, cepat capek dan tidak bisa beraktifitas seperti semula

    Diare lama, demam lama BB 10 Kg Ruam pada kulit dan wajah Rambut rontok, bibir kering dan pecah-pecah Kejang hingga penurunan kesadaran Pasien sering murung dan berbicara seperlunya

  • Diagnosis

    Sytemic Lupus Erythematosus

  • Laboratorium

    20/10-2010

    03/01-2011

    22/02-11

    23/02-2011

    26/02-2011

    pH 7 7 8

    Leu Banyak 2-3 2-3

    Pro +3 +2 +1 +1

    UBG --

    Bil --

    Ery 4-5 +3

    Urinalisis

  • 20/10-2010

    14/1-2011

    18/1-2011

    03/01-2011

    20/02-2011

    22/02-2011

    23/03-2011

    01/03/2011

    Hb 6,5

    Ht

    Trombo 110 100

    Leuko

    Ureum 44,9

    Kreatinin

    0,6 0,6

    Albumin 1,03 1,57 1,49 1,13 1,14

    Globulin 4,56 4,56

    SGOT 99 71 29

    SGPT 110 22 10

    Kimia

    Darah

  • 24-02-2011

    USG: Hepar normal, nephrolitiasis kanan

    BNO: tidak tampak urolitiasis opak

    ANAReaktif, pola homogenous

    Anti-DS DNA: Reaktif > 236 IUS

    VORC (-)

    Ro Toraks:

    Bronchitis

    Pembesaran jantung dengan bendungan paru

    22-02-2011

    23-02-2011

  • Menegakkan diagnosis American College of Rheumatology (ACR), pada tahun 1982 mengajukan 11 kriteria untuk klasifikasi SLE, dimana bila didapatkan 4 kriteria, maka diagnosis SLE dapat ditegakkan. Kriteria tersebut adalah:

    Ruam malar (+) Ruam discoid Fotosensitivitas (?) Ulserasi di mulut atau nasofaring (+) Artritis (+) Serositis, yaitu pleuritis atau perikarditis (+) Kelainan ginjal, yaitu proteinuria persisten >0,5 gram/hari, atau adanya

    silinder sel (+) Kelaianan neurologik, yaitu kejang-kejang atau psikosis (+) Kelainan hematologik, yaitu anemia hemolitik, atau leukopenia, atau

    limfopenia, atau trombositopenia (+) Kelainan imunologik, yaitu sel LE positif atau anti DNA positif, atau anti sm

    positif atau tes serologic untuk sifilis yang positif palsu Anti-DS DNA : Reaktif > 236 IUS

    Antibodi antinuklear (ANA) positif ANA Reaktif pola homogenous.

  • Manifestasi Klinis

    1. Lemas dan cepat capek sejak 5 bulan

    2. BB pasien 10 kg dalam waktu tahun.

    3. Sering mendadak demam yang kadang tinggi kadang tidak, lekosit : 4,3

    4. Rambut rontok sejak 5 bulan. Nafsu makan sejak 1 bln terakhir, alasannya sakit di mulut.

    Gejala konstitusional

    1. Kelelahan

    2. Penurunan BB dalam

    beberapa bulan terakhir

    3. Demam bahkan bisa

    mencapai 40oC tanpa

    adanya bukti leukositosis

    4. Lain-lain: rambut rontok,

    kehilangan nafsu makan,

    pembesaran KGB, sakit

    kepala, mual dan muntah

    Temuan

  • sejak 7 bulan pasien merasa sakit-sakit di daerah sendi, terutama pada kadua kaki, terlebih bagian lutut dan pinggul, 5 bulan kebelakang pasien mulai sulit berjalan, dan sering terjatuh, Lutut, panggul, jari-jari kaki pasien nyeri saat di gerakkan, namun tidak ada perubahan warna pada sekitar sendi.

    1.Merupakan keluhan yang sering dijumpai, > 90%. Keluhan dapat berupa nyeri otot, nyeri sendi atau arthritis dimana tampak jelas bukti inflamasi sendi.

    2.Kelainan sendi pada SLE mirip arthritis rematoid karena simetris. Bedanya, SLE pada umumnya tidak menyebabkan kelainan deformitas, kaku sendi dan lain sebagainya

    Manifestasi Muskuloskeletal Temuan

  • Manifestasi kulit

    Manifestasi paru

    Manifestasi kardiologis

    Manifestasi renal

    Pneumonitis lupus

    Ronki di basal

    Hemoptisis

    Perikarditis

    PJK

    Valvulitis

    Temuan SLE

    Dari

    gambaran

    radiologi

    Tanggal 20/10/2010 Protein urine +3,

    Gangguan ginjal ?

  • Manifertasi gastrointestinalhepar membesar 3 jbac dan 4 jbpx, nyeri(+) pernukaan rata, tepi tajam, konsistensi kenyal. 20/10/2010 SGOT : 99, SGPT: 110. 03/01/2011 SGPT: 71, SGOT: 22.

    Manifestasi neuropsikiatrik kejang (+)

    Epilepsi seluler ?

  • Follow up

    Tanggal Subjek Objek Plening Asesment

    22/02-2011 TD: 120/80, HR: 89, RR: 22, T: 37,8oC

    BB , Batuk(+), sesak(+), lemas,

    demam(+), mencret(+), bibir

    pecah-pecah, kaki tidak bisa

    digerakkan dan sulit diajak

    berjalan. Betis sakit.

    Hb: 6,5, As. Urat: 8,6

    GDP : 75 mg%, ureum

    44,9, kreatinin 0,6

    Kolesterol total 88

    Pro.total: 5,8,

    albumin: 1,13

    Gliserin: 4,05

    SGOT:29, SGPT: 10

    Urinalisa:

    -warna kuning jernih

    -pH: 7, protein (+)

    -Eritrosit 4-5

    Elektrolite:

    -K+: 3,77 meq/L

    -Na+: 131,6 meq/L

    Cl-: 106,8

    USG: Hepar normal,

    nephrolitiasis kanan

    D5%

    Curcuma 3dd1

    Darah lengkap

  • Tanggal Subjek Objek Plening Asesment

    23/02-2011 Lemas, sesak(+), batuk (+), punggung sakit, BAB (N), udema

    (+)

    TD: 130/90, HR: 80, RR:

    20, T: 36oC

    BNO: tidak tampak

    urolitiasis opak

    Urinalisis:

    Marna: kuning jernih

    Pro +1, pH:7,

    D5%

    Curcuma 3dd1

    BNO

    Ana anti ds DNA

    24/02-2011 Lemas(+), demam , Mencret(+), nyeri punggung(+),

    kaki sakit dan sulit digerakkan,

    udema (+)

    TD: 110/70, HR: 80, RR:

    20, T: 36oC

    ANAReaktif, pola

    homogenous

    Anti-DS DNA: Reaktif >

    236 IUS

    VORC (-)

    Ro Toraks:

    - Bronchitis

    - Pembesaran jantung

    dengan bendungan

    paru

    D5%

    Inj.Ketopain 2dd1

    Curcuma 3dd1

    Sanmol (3dd1)

    Diet TKTP

    Toraks foto

    Lanzoprazole

    Pan-Amin G

    25/02-2011 Lemas(+), nyeri pinggang, odema(+)

    TD: 110/70, HR: 80,

    RR: 20, T: 36oC

    D5%

    Inj.Ketopain 2dd1

    Inf.Pan-Amin G 1dd1

    Curcuma 3dd1

    Sanmol 3dd1

    Lanzoprazole 1dd1

    VDRL

    Urin ulang

    Tx.Metotreksat 1,5 g

  • Tanggal Subjek Objek Plening Asesment

    26/02-2011 TD:110/70, HR:80, RR:20, T: 36,5oC

    Lemas (+), odema(+), nyeri kaki

    VDRL: (-), untuk malaria

    Urine:

    - Eritrosit +3

    - pH 8

    D5%

    Inf.Pan-Amin G 1dd1

    Lanzoprazole 1dd1

    Curcuma 1dd1

    Sanmol 3dd1

    Fisioterapi

    28/02-2011 Lemas(+), kedua kaki sakit, badan pegal-pegal, demam(+),

    kejang 5 menit

    TD: 130/80, HR: 80,

    RR: 18, T: 36,5oC

    D5%

    Inf.Pan-Amin G 1dd1

    Inj.Ketorolac 3dd1

    Lanzoprazole 1dd1

    Curcuma 3dd1

    Sanmol 3dd1

    Fisioterapi

    Konsul neurologi: Epilepsi

    seeluler

    01/03-2011 Mual(+), muntah(+), demam, kejang(+), lemas.

    TD: 130/90, HR: 80,

    RR: 20, T: 36,5oC

    Albumin : 1,14gr%

    D5%

    Inf.Pan-Amin G 1dd1

    Inj.ketorolak 3dd1

    Lanzoprazole 1dd1

    Curcuma 1dd1

    Sanmol 3dd1

    Metotreksat

    Metylprednison

    Konsul dokter kulit

    DSE (discoid lupus

    erythematosus)

  • Tanggal Subjek Objek Plening Asesment

    02/03-2011 Lemas, sakit kepala(+) TD:130/80, HR:80,

    RR: 20, T: 37,3oC

    D5%

    Inf.Pan-Amin G 1dd1

    Inj.Ondansetron 3dd1

    Lanzoprazole 1dd1

    Curcuma 3dd1

    Sanmol 3dd1

    Metotreksat 1dd1

    Metylprednison

    Grazolam 1dd1

    03/03-2011 Lemas , ada perbaikan pada

    kaki walau tidak sepenuhnya

    TD: 150/90, HR: 80,

    RR: 20, T: 36,7oC

    D5%

    Lanzoprazole 1dd1

    Curcuma 3dd1

    Sanmol 3ddl

    Metotreksat 1dd2

    Grazolam 1dd1

    Salf.Kenalog

    Rencana Pulang

    Metrohaxale tiap hari senin

  • Prinsip umum penatalaksanaan SLE

    Penyuluhan dan intervensi psikososial:

    -Selalu gunakan payung, topi, baju lengan panjang bila bepergian

    Putuskan pasien akan memperoleh terapi konservatif atau terapi agresif

  • Terapi Konservatif

    Artritis, atralgia, mialgia:

    -ringananalgetik sederhana atau OAINS bila tdk responpertimbangkan pemberian obat antimalaria

    Lupus kutaneus:

    -gunakan baju pelindung, sunscreen topikal.

    -obat2 antimalaria, glukokortikoid (hidrokortison, betametason)

  • Terapi Agresif

    Dimulai dengan pemberian glukokortikoid dosis tinggi, hrs segera dimulai bila timbul manifestasi serius SLE yang mengancam nyawa, ex: vaskulitis, lupus kutaneus berat, poliartritis, poliserositis, miokardiis pneumonitis lupus, glomerulonefritis, anemia hemolitik, trombositopeni, sindrom otak organik, defek kognitif yang berat, neuropati perifer dan krisis lupus

  • Manifestasi minor: prednison 0,5 mg/KgBB/hari

    Manifestasi mayor: prednison 1-1,5 mg/KgBB/hari, setelah 6 minggu, penurunan dosis perlahan.

    Kalau 4 minggu tdk ada perbaikan: Siklofosfamid IV 0,5-1 gr/m2 dalam250 ml NaCl 0,9 % selama 60 menit, diikuti pemberian cairan 2-3 L/24 jam pasca pemberian obat

  • Penatalaksanaan Keadaan Khusus

    Trombosis: antikoagulan, ex: warfarin

    Abortus berulang: glukokortikoid, kec betametason dan deksametason

    Trombositopeni: prednison 0,5-1 mg/KbBB/hari 3-4 minggu, turunkan perlahankrg berefekdanazol 400-800 mg/hari, imunoglobulin atau splenektomiresisten, berikan siklofosfamid/bulan sampai 6 bulan

  • LES pada SSP: stroke, berikan antikoagulan

    kejang: antikonvulsan > baik dari imunosupresan

  • Terapi

    Pasien mendapat: Metotreksat

    Methyl Prednison

    Lanzoprazole

    Pan-Amin G

    Ondancetron

    Sanmol

    Ketopain

    Curcuma

  • Prognosis

    70% pasien SLE dapat bertahan hidup dalam 10 tahun.

    Jika terbukti pasien dengan keterlibatan otak, ginjal, paru atau jantung yang parah. Infeksi dan gagal ginjal bisa menjadi penyebab utama kematian.

    Jika tidak terbukti, kemungkinan bertahan sampai 10 tahun.

  • Terimakasih