23
Tahap-tahap Menggunakan SAP2000 V15.01 1. Pastikan program sudah ter install dengan versi yang sesuai 2. Data-data gambar minimal DTP bangunan yang ingin di desain telah tersedia 3. Pelajari denah bangunan  grid-grid dan tentukan letak-letak kolom sekaligus denah perencanaan balok & ring balk 4. Susun perencanaan struktur : standard mutu sampai dengan pembebanan 5. Buka program SAP2000 6. Pilih menu “File” lalu pilih “new”, atau dg shortcut “ctrl+N Lalu akan muncul Pilih model ‘grid only’ untuk leb ih memudahkan. Cata tan, atur satuan sesuai kebutuhan (yang diberi tanda warna kuning) 7. Akan muncul Pada tahap ini, Klik ‘OK’ saja!! 

122934134 Tahapan Membuat Model Bangunan Dengan Sap2000

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SAP

Citation preview

  • Tahap-tahap Menggunakan SAP2000 V15.01

    1. Pastikan program sudah ter install dengan versi yang sesuai

    2. Data-data gambar minimal DTP bangunan yang ingin di desain telah tersedia

    3. Pelajari denah bangunan grid-grid dan tentukan letak-letak kolom sekaligus denah

    perencanaan balok & ring balk

    4. Susun perencanaan struktur : standard mutu sampai dengan pembebanan

    5. Buka program SAP2000

    6. Pilih menu File lalu pilih new, atau dg shortcut ctrl+N

    Lalu akan muncul

    Pilih model grid only untuk lebih memudahkan. Catatan, atur satuan sesuai kebutuhan

    (yang diberi tanda warna kuning)

    7. Akan muncul

    Pada tahap ini, Klik OK saja!!

  • 8. Akan muncul gambar window berikut

    Gambar di atas adalah gambar grid dalam 2 window terpisah. Sebelah kiri dalam view 2D-

    sumbu XY, sedangkan sebelah kanan adalah 3D nya.

    Keduanya bisa di pilih sesuai keinginan dengan meng-klik salah satu pilihan yang di tandai

    merah. Pada pojok kanan bawah, kita bisa atur satuan yang ingin digunakan

    9. Selanjutnya, kita atur grid kita sesuai bangunan rumah yang hendak di desain dengan cara

    pilih Define coordinate/system grids.., lalu akan muncul

    Klik modify/show system, lalu akan muncul

    Perhatikan tanda kuning ; satuan yang digunakan

    Tanda merah ; ordinates atau spacing

  • Ordinates berarti titik awal menjadi titik 0, titik selanjutnya berdasarkan jarak dari titik

    0 tersebut

    Spacing adalah jarang antar titik

    X Grid Data : Grid/titik-titik pada sumbu X

    Y Grid Data : Grid/titik-titik pada sumbu Y

    Z Grid Data : Grid/titik-titik pada sumbu Z (searah ketinggian bangunan/arah gravitasi)

    Contoh isian

    Line type , Visibility, bubble loc samakan saja dengan tamplate nya. Setelah

    selesai, klik OK

    Dengan sendirinya akan muncul grid-grid yang telah diatur sebelumnya

    10. Selanjutnya, kita menentukan jenis jenis material yang kita gunakan. Biasanya, dalam

    mendesain bangunan, material yang digunakan di antaranya :

    Beton dengan mutu tertentu

    Baja/besi tulangan lentur dengan mutu tertentu

    Baja/besi tulangan geser (sengkang) dengan mutu tertentu

  • Caranya adalah :

    a) Beton

    Define material

    Akan muncul

    Klik add new material, lalu akan muncul

  • Bagian yang harus di edit adalah nama material, tipe, berat jenis (menyesuaikan

    satuan), poisson ratio, dan fc. Cara mengubahnya:

    Nama di hapus isiannya, lalu diketik ulang sesuai keinginan

    Material Type pilih dg mengklik panah kecil di samping kolom

    Units/satuan pilih dg mengklik panah kecil di samping kolom (ubah jadi Kg, m, C)

    Berat jenis isi dengan 2400

    Poisson ratio 0.2

    Untuk nilai fc , units di ubah dulu menjadi N, mm, C

    Nilai fc harus dalam satuan Mpa yang setara dengan N/mm2

    Setelah selesain mengedit, klik OK

  • b) Baja/besi tulangan lentur

    Klik add new material

    Bagian yang diberi warna kuning adalah bagian yang harus diubah sesuai dengan

    data. Jangan lupa Units/Satuan jangan sampai salah.

    Setelah selesai mengedit isian kolom-kolomnya, klik OK

    c) Baja/besi tulangan geser

    Cara nya sama dengan cara poin b

    11. Langkah selanjutnya adalah menentukan properti struktur yang akan digunakan. Minimal

    ada 2 properti/section properties yang harus di tentukan yaitu :

    Frame Sections

    Frame/rangka yang akan digunakan, biasanya meliputi : Kolom dan Balok

    Area Sections

    Area yang dimaksud adalah seperti Pelat Beton, Atap Dak Beton, dan semacamnya

  • 12. Menentukan Frame Section (Kolom & Balok)

    a) Membuat Kolom

    Define Section Properties Frame Sections add new property

    Lalu akan muncul tampilan seperti ini

    Pilihlah material concrete dan bentuk kolom yang dinginkan. Biasanya kotak atau

    lingkaran. Misalkan kotak/rectangular. Klik!!

  • Edit lah bagian yang diberi warna kuning. Material sesuai yang dibuat sebelumnya. Depth

    dan width adalah dimensi penampang kolom, menyesuaikan satuan yang si setting

    sebelumnya.

    Lalu, klik concrete reinforcement , lalu akan muncul

  • Bagian yang diberi warna kuni adalah bagian yang harus di edit.

    Longitudinal Bars = Tul Utama ubah sesuai material yang dibuat sebelumnya

    Confinement Bars = Tul.Geser (sengkang) ubah sesuai material yang dibuat

    sebelumnya

    Clear Cover for Confinement Bars = selimut beton (menyesuaikan satuan yang telah

    diatur sebelumnya).

    Number of longit bars along 3-dir face = jumlah tulangan lentur pada arah 3

    Number of longit bars along 3-dir face = jumlah tulangan lentur pada arah 2

    Longitudinal Bar Size = ukuran/dimensi/diameter tulangan utama

    Untuk melihat kodenya, klik Define Section Properties reinforcement bar

    sizes lalu akan muncul

    Bar diameter sesuai satuan yang diatur.

    Confinement Bar Size = ukuran/dimensi/diameter tulangan geser (sengkang)

    Longitudinal Spacing of confinement Bars = jarak sengkang

    Agar lebih memudahkan, Ubah bagian Check/Design menjadi Reinforcement to be

    checked. Klik OK !!

    Lakukan hal yang sama untuk membuat tipe-tipe kolom lainnya.

    b) Membuat Balok

    Caranya hampir sama dengan membuat kolom. Namun setelah bagian

    ini selesai, pada bagian concrete reinforment

  • Bagian yang diberi warna kuning harus diedit sesuai ketentuan tiap kolom.

    Selanjutnya, untuk membuat tipe balok yang lain, lakukan hal yang sama seperti

    langkah membuat balok.

    13. Menentukan Area Sections

    Define Section Properties Area Section add new section

    Bagian yang diberi warna kuning harus diedit sesuai ketentuan tiap kolom. Dan

    lakukan hal yang sama jika ada tipe pelat dengan ketebalan berbeda.

  • 14. Menentukan Jenis Beban (Load Pattern)

    Untuk Bangunan rumah 2 lantai, cukup 2 jenis beban : Beban mati (Dead Load/DL) dan

    Beban Hidup (Live Load/LL).

    Beban mati adalah beban/berat dari semua bagian dari bangunan yang bersifat tetap,

    termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian (finishing), mesin, serta

    alat-alat yang tak terpisahkan dari bangunan. Contoh : dinding, lantai/keramik,

    plumbing, dan sebagainya

    Beban Hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan

    bangunan dan mesin serta alat yang bisa berpindah. Contohnya : manusia, binatang,

    meja, kursi, dan sebagainya.

    Sumber : Buku Pedoman Pembebanan untuk Rumah dan Gedung SKBI 1.3.53.1987

    UDC 624.042

    Define Load Pattern

    Beban Mati (Dead Load) sudah menjadi default program. Jadi tinggal menambahkan

    beban hidup saja denga cara mengganti nama Dead menjadi Live, Mengubah Type

    menjadi Live, Lalu Klik add new load pattern.

    15. Menentukan Kombinasi Beban (Load Combination)

    Untuk banguan rumah 2 lantai dengan 2 jenis beban, menurut SNI hanya ada 1 jenis

    kombinasi, yaitu : 1,2 DL + 1,6 LL

    Define Load combination add new combo

    Ubah yang di beri warna kuning sesuai gambar di atas.

  • Sampai tahap ini, kita telah mendefinisikan semua input yang dibutuhkan untuk di analisa

    oleh program. Selanjutnya adalah membuat model bangunan dengan input yang telah

    didefinisikan sebelumnya.

    Model yang dibuat hanyalah elemen struktur pada bangunan, yakni : Kolom, Balok, dan

    Pelat Saja. Sedangkan untuk atap sebaiknya dibuat terpisah agar lebih memudahkan.

    Elemen struktur yang dibuat haruslah menyesuaikan dengan grid yang pada awal telah

    dibuat.

    16. Membuat Kolom dan Balok

    Klik icon seperti yang di beri warna kuning bergaris merah. Lalu pilih section sesuai frame

    section yang telah di buat, baik itu kolom maupun balok. Gambarkan dari titik ke titik kolom-

    kolom dan baloknya sampai semua kolom dan balok terhubung sesuai perencanaan dan terbentuk

    model, contohnya seperti

    Catatan : View bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan dengan mengklik salah satu pilihan yang

    diberi warna kuning.

  • 17. Membuat Pelat atau Atap Dak Beton

    Klik icon untuk bentuk persegi atau untuk bentuk selain persegi, sesuai

    dengan perencanaan mengacu pada grid yang telah dibuat. Catatan : pelat jangan sampai

    memotong balok

    18. Menentukan Perletakkan Pondasi

    Select semua titik yang akan di pasang pondasi

    Pada Toolbar, klik assign joint restraints

    Pilih perletakkan jepit seperti yang diberi warna merah, klik OK

  • 19. Mesh Pelat/Dak Beton

    Select semua Pelat dan dak beton, klik assign area automatic area mesh

    Isi kolom yang diberi warna kuning, masing-masing dengan angka 10. Klik OK.

    Selanjutnya adalah pembebanan terhadap model yang telah dibuat.

    Pembebanan rumah 2 lantai hanyalah pembebanan sendiri dan akibat gravitasi. Pedoman

    pembebanan yang digunakan adalah Buku Pedoman Pembebanan untuk Rumah dan

    Gedung SKBI 1.3.53.1987 UDC 624.042

    Beban Mati Akibat Gravitasi

  • Beban Hidup Akibat Gravitasi

    Berhubung rumah yang didesain adalah rumah tinggal 2 lantai, maka contoh pembebanan

    yang dimasukan ke dalam model SAP2000 adalah sebagai berikut

    PEMBEBANAN GRAVITASI

    RUMAH TIPE 90 GREENVILLE CILEUNGSI

    Lantai Dua

    Beban Mati (Dead Load - DL)

    No Komponen Beban Berat

    1 Dinding pasangan bata ringan: 1/2 batu 150 kg/m2

    2 Penutup lantai dari ubin (t = 2 cm) 48 kg/m2

    3 Adukan dari semen atau spesi (t = 3 cm) 63 kg/m2

    4 Instalasi listrik dan plumbing 20 kg/m2

  • 5 Penggantung langit-langit 7 kg/m2

    6 Plafond 11 kg/m2

    299 kg/m2

    Total 2.990 kN/m2

    Beban Hidup (Live Load - LL)

    No Komponen Beban Berat

    1 Lantai dan tangga rumah tinggal 200 kg/m2

    Total 2.000 kN/m2

    Lantai Atap

    Beban Mati (Dead Load - DL)

    No Komponen Beban Berat

    1 Adukan dari semen atau spesi (t = 3 cm) 63 kg/m2

    2 Instalasi listrik 10 kg/m2

    3 Penggantung langit-langit 7 kg/m2

    4 Plafond 11 kg/m2

    91 kg/m2

    Total 0.910 kN/m2

    5 Genting dan kuda-kuda (p x l x 50 kg/m2) 475 kg

    Total 4.750 kN

    Beban Hidup (Live Load - LL)

    No Komponen Beban Berat

    1 Atap dan canopy 100 kg/m2

    Total 1.000 kN/m2

    Pembebanan tergantung pada desain dan peruntukan bangunan. Untuk lebih aman, maka

    besaran tiap elemen beban mengacu pada buku Pedoman Pembebanan Rumah dan Gedung

    yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

    20. Memasukkan Beban

    a) Beban Lantai

    Select seluruh pelat lantai 2, klik assign area loads uniform (shell)

  • Ubah :

    Load Pattern beban hidup (Dead) atau beban Mati (Live)

    Units satuan untuk besaran beban yang akan dimasukkan

    Load besaran beban

    Pilih salah satu antara add to existing loads jika ingin menambahkan beban yang

    telah dimasukkan sebelumnya atau replace existing loads untuk menggantikan

    beban yang telah dimasukkan sebelumnya.

    b) Beban Atap

    Beban Atap hanya dimasukkan ke titik-titik kolom yang menanggung beban atap.

    Select titik-titik tersebut, klik assign joint loads forces

    Isi sesuai perencanaan pembebanan yang telah disusun sebelumnya. Catatan :

    Satuan/units harus selalu sesuai.

    21. Memastikan apakah beban sudah masuk atau belum

    Pada menu toolbar, klik Display show load assigns joint (untuk beban pada titik) /

    frame (untuk beban pada rangka) / area (untuk beban pada area)

    Klik OK.

  • 22. Mengecek kombinasi

    Pastikan hanya kombinasi yang anda buat saja sudah masuk ke dalam sistem. Klik

    Design concrete frame design select design combos

    23. Menjalankan atau run program

    Klik icon yang diberi warna kuning

    Lalu akan muncul tampilan seperti ini

    Sebelum di run, telebih dahulu klik Modal lalu klik run/do not run case

    Lalu klik run now. Tunggu sampai program selesai memroses. Kira-kira model bangunan

    akan berbentuk seperti ini

  • 24. Mengecek Kekuatan Desain Struktur

    Setelah selesai menjalankan program, selanjutnya adalah memastikan bahwa desain kita

    telah aman/kuat. Caranya adalah dengan mengklik icon pada toolbar di kanan

    atas. Maka akan menampilkan

    Jika terdapat bagian struktur, baik kolom maupun balok, berwarna oranye apalagi merah,

    maka kolom ataupun balok tersebut harus diubah desainnya, baik diperbesar ukurannya,

    ataupun dengan penambahan perkuatan tulangan.

    Perubahan kolom atau balok tersebut cara nya mirip dengan membuat ulang. Namun

    cukup di Modify saja. Sebelumnya mengubah, klik icon gembok lalu klik OK.

    Cukup Aman

    Aman

    Bahaya

    Gagal

    Sangat Aman

    Sangat Kuat (boros)

  • Setelah menambah tipe atau me-modify tipe kolom/balok yang lama, program kembali di

    run untuk mengecek kekuatan struktur bangunan. Apabila masih ada kolom atau balok

    yang berwarna oranye apalagi merah, maka desain harus selalu diperbaharui/diperkuat.

    Namun apabila sudah cukup kuat, maka itulah desain yang digunakan dilapangan.

    Setelah didapatkan desain yang kuat/aman, maka langkah selanjutnya adalah menghitung

    tulangan lentur dan geser.

    25. Tulangan Kolom

    Sesuai desain kolom yang sebelumnya didefinisikan saat membuat frame section. Itulah

    dimensi berikut tulangan kolom yang digunakan untuk diimplementasikan.

    26. Tulangan Balok

    Setelah di run dan di cek kekuatannya, terlebih dahulu ubah lah unit/satuan pada pojok

    kanan bawah window menjadi N, mm, C

    Angka-angka tersebut adalah luasan tulangan lentur yang dibutuhkan untuk masing-

    masing tipe balok. Tiap balok memiliki 6 luasan tulangan lentur :

    Tumpuan kanan; atas

    Tumpuan kanan; bawah

    Lapangan (tengah); atas

  • Lapangan (tengah); bawah

    Tumpuan kiri; atas

    Tumpuan kiri bawah

    Namun yang perlu diperhatikan adalah Nilai Paling Besar diantara Tumpuan (kanan &

    kiri) bagian atas dan Nilai Paling Besar pad bagian bawah.

    Untuk lebih memudahkan, kita bisa menampilkannya dalam format excel. Caranya :

    Ctrl + T , klik kotak concrete frame, OK

    Lalu Klik File Export All Tables to excel. Lalu Klik Sheet keduanya yang

    bertuliskan Conc Sum2 - ACI 318-05|IBC 2003

    FTopArea adalah luasan tulangan bagian atas, baik tumpuan maupun lapangan.

    TBotArea adalah luasan tulangan bagian bawah, baik tumpuan maupun lapangan.

    Untuk mengetahui lapangan atau tumpuan, bisa dilihat dari Location. Tumpuan

    berkisar pada jarak 0 - bentang balok. Sedangkan lapangan adalah pada bentang

    balok. Sedangkan untuk tulangan geser (sengkang), disajikan pada kolom VRebar

    mm2/mm

    Untuk memudahkan, berikut tabulasi antara luasan tulangan lentur dengan jumlah

    yang tulangan yang harus digunakan ;