196
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KINERJA ATAS PELAYANAN FARMASI PADA BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN TAHUN ANGGARAN 2007 DAN SEMESTER I 2008 DI JAKARTA AUDITAMA KEUANGAN NEGARA VI DI JAKARTA Nomor : 01/S/VIII-XIX.11/2/2009 Tanggal : 26 Februari 2009

115 Depkes RSUP Persahabatan Kinerja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Kinerja

Citation preview

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KINERJA

ATAS

PELAYANAN FARMASI PADA

BADAN LAYANAN UMUM

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN

TAHUN ANGGARAN 2007 DAN SEMESTER I 2008

DI

JAKARTA

AUDITAMA KEUANGAN NEGARA VIDI JAKARTA

Nomor : 01/S/VIII-XIX.11/2/2009Tanggal : 26 Februari 2009

i

DAFTAR ISI

Halaman

RESUME HASIL PEMERIKSAAN ………….…………………………… 1

BAB I PENDAHULUAN ………………………………….…………… 6

A. Dasar Hukum Pemeriksaan ……………………………………… 6

B. Tujuan Pemeriksaan ………………………………...…………… 6

C. Lingkup dan Sasaran Pemeriksaan ………….…………………... 6

D. Metodologi Pemeriksaan ………………………………………… 6

E. Entitas Yang Diperiksa ………………………………………….. 6

F. Jangka Waktu Pemeriksaan ……………………………………... 7

G. Standar Pemeriksaan …………………………………………….. 7

BAB II GAMBARAN UMUM …………………………………………. 8

A. Badan Layanan Umum RSUP Persahabatan ................................. 8

B. Visi, Misi, Arah Pengembangan, Tujuan, Sasaran dan StrategiRSUP Persahabatan ....................................................................... 9

C. Pencapaian Kinerja RSUP Persahabatan ...................................... 11

D. Pelayanan Farmasi RSUP Persahabatan ....................................... 12

E. Sumber Daya Keuangan RSUP Persahabatan .............................. 15

F. Sistem Pengendalian Intern RSUP Persahabatan ........................... 15

BAB III TEMUAN PEMERIKSAAN ………………………………….. 25

1. Usulan perencanaan di IF tidak mencakup seluruh kebutuhanperbekalan farmasi yang ada RSUP Persahabatan ........................ 25

ii

Halaman

2. Alokasi anggaran perbekalan farmasi di Bagian PerencanaAnggaran tidak menggambarkan kebutuhan riel perbekalanfarmasi RSUP Persahabatan........................................................... 30

3. Kegiatan perencanaan perbekalan farmasi belum dilaksanakansesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh RSUPPersahabatan .................................................................................. 33

4. Usulan perencanaan IF setiap triwulan kurang akurat ...................40

5. Apotik RSUP Persahabatan belum sepenuhnya dapat memenuhikebutuhan perbekalan farmasi ....................................................... 42

6. Pengadaan Reagen dengan cara kerjasama operasi tidak melaluiPanitia Pengadaan Barang/Jasa dan pengendaliannya lemah... … 47

7. Pengadaan gas medis TA 2007 dan Semester I 2008 di RSUPPersahabatan tidak sesuai ketentuan .............................................. 52

8. Pengadaan perbekalan farmasi di Apotik RSUP Persahabatantidak melalui Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan penerimaannyatidak melalui Tim Penerima Barang .............................................. 56

9. Penerimaan barang perbekalan farmasi khususnya gas medis danreagen tidak sesuai ketentuan ......................................................... 59

10. Pelaksanaan penyimpanan perbekalan farmasi tidak sesuaidengan prosedur yang ditetapkan .................................................. 62

11. Penanganan perbekalan farmasi yang telah kadaluarsa tidakdilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan ....................... 66

12. Aktivitas distribusi perbekalan farmasi tidak sesuai prosedur danbeberapa aktivitas distribusi perbekalan farmasi belum didukungdengan prosedur kerja ....................................................................

69

13 Pengembangan perangkat lunak SIMRS RSUP Persahabatanuntuk pengelolaan perbekalan farmasi belum optimal .................. 74

14 Pelayanan farmasi klinik di RSUP Persahabatan belumdilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan farmasi di rumahsakit ............................................................................................... 81

iii

Halaman

15 Pelaksanaan pelayanan resep rawat inap dan rawat jalan pasienGAKIN dan JAMKESMAS tidak memperhatikan efisiensi waktupelayanan ....................................................................................... 85

16 Kegiatan pengembalian/retur uang obat Apotek IGD dan RawatInap RSUP Persahabatan belum sesuai Standar Operasional danProsedur (SOP) .............................................................................. 92

iv

Halaman

Lampiran-lampiran :

Lampiran 1 : Struktur Organisasi RSUP Persahabatan .....................

Lampiran 2 : Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP

Persahabatan ................................................................

Lampiran 3 : Struktur Organisasi Instalasi Logistik RSUP

Persahabatan .................................................................

Lampiran 4 : Struktur Organisasi Instalasi Patologi Klinik dan

Mikrobiologi RSUP Persahabatan ................................

Lampiran 5 : Struktur Organisasi Apotek RSUP Persahabatan ........

Lampiran 6 : Struktur Organisasi Instalasi Pelayanan Sosial dan

Pasien Jaminan (IPSPJ) RSUP Persahabatan ...............

Lampiran 7 : SOP/Prosedur Tetap Instalasi Farmasi ........................

Lampiran 8 : Perbedaan perencanaan IF dan IL Triwulan IV TA

2007 ..............................................................................

Lampiran 9 : Denah Penyimpanan Perbekalan Farmasi ....................

Lampiran 10 : Aplikasi SIM RSUP Persahabatan ...............................

Lampiran 11 : Kuesioner Pelayanan Kefarmasian Apotek RSUP

Persahabatan .................................................................

v

DAFTAR ISTILAH

Apotik Counter : Adalah bagian apotik induk yang tersebar dibeberapa

lokasi dilingkungan Rumah Sakit

Cito : Segera atau mendesak.

Depo farmasi : Bagian yang berada di bawah Instalasi Farmasi yang

mengurusi kebutuhan perbekalan farmasi.

Farmasi on Call : Pelayanan informasi farmasi melalui telpon selama 24

jam.

Floor stock : Penyampaian perbekalan farmasi ke setiap ruangan /

poliklinik / instalasi sesuai standar kebutuhan yang

telah ditetapkan oleh Instalasi Farmasi.

Formularium Rumah Sakit : Daftar obat baku yang digunakan oleh rumah sakit,

yang dipilih secara rasional dan dilengkapi dengan

penjelasan, sehingga merupakan informasi obat yang

lengkap untuk pelayanan medik rumah sakit.

Daftar obat dan merk dagang obat yang telah

disahkan oleh Tim Farmasi dan Terapi (TFT) Rumah

Sakit yang harus dijadikan acuan dokter di Rumah

Sakit dalam menuliskan resep obat untuk pasien.

Gudang Logistik Farmasi : Gudang penyimpanan perbekalan farmasi yang

merupakan bagian dari Instalasi Logistik.

Kejadian Luar Biasa (KLB) : Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan /

kematian yang bermakna pada suatu daerah atau

kelompok masyarakat dalam kurun waktu tertentu

dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada

terjadinya wabah.

Material Safety Data Sheet

(MSDS)

: Daftar yang dirancang untuk memberikan informasi

tentang prosedur yang tepat mengenai penanganan

suatu bahan kimia kepada pekerja dan perseorangan

yang berada dalam keadaan darurat.

MSDS memberikan informasi mengenai data fisik

vi

(titik lebur, titik didih, dan sebagainya), kandungan

racun, efek terhadap kesehatan, pertolongan pertama,

reaktivitas, penyimpanan, pembuangan, peralatan

pelindung, dan prosedur kebocoran.

Pelayanan Informasi Obat : Saluran informasi yang dapat memberikan penjelasan

kepada konsumen rumah sakit (dhi. Pasien, keluarga

pasien, dan masyarakat) atas pelayanan perbekalan

farmasi yang dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi.

Perbekalan Farmasi : Obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat

tradisional), alat kesehatan, dan kosmetika.

Reagensia : Cairan pelengkap penguji sampel di laboratorium.

Respon time : Waktu mulai melakukan pelayanan

Sistem Informasi Manajemen

Rumah Sakit

: Sistem pengolahan data yang terpusat di Rumah Sakit

dimana data tersimpan dalam suatu penyimpanan data

yang dapat diakses oleh beberapa user dalam waktu

yang bersamaan.

Sistem amvrahan : Sistem permintaan barang dari unit pelaksana ke

gudang farmasi sesuai dengan jatah.

Standar Pelayanan Minimal : Standar pelayanan yang minimal harus dilakukan

untuk melayani konsumen / pasien.

Tim Farmasi dan Terapi : Tim yang menyusun Formularium Rumah Sakit;

anggotanya terdiri dari staf medik semua bidang

keahlian yang ada di rumah sakit dan staf Instalasi

Farmasi dengan maksud untuk menunjang

peningkatan pengobatan yang rasional, sekaligus

meningkatkan daya guna dan hasil guna dana yang

tersedia sebagai usaha untuk meningkatkan mutu dan

memeratakan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Tim yang dibentuk oleh manajemen Rumah Sakit

yang mempunyai tugas untuk menyusun obat-obatan

yang akan diberikan kepada pasien.

vii

Unit dosis (unit dose) : Penyampaian obat kepada pasien sesuai permintaan

dokter berupa kemasan unit tunggal untuk sekali

pakai dan obat disiapkan untuk pemakaian selama 24

jam.

viii

DAFTAR SINGKATAN

ADK : Arsip Data Komputer

ABT : Anggaran Biaya Tambahan

BPA : Bagian Perencanaan Anggaran

RBA : Rencana Bisnis dan Anggaran

IRIN : Instalasi Rawat Inap

IRJ : Instalasi Rawat Jalan

IPSPJ : Instalasi Pelayanan Sosial dan Pasien Jaminan

IPS : Instalasi Pemeliharaan Sarana

IL : Instalasi Logistik

IF : Instalasi Farmasi

IPKM : Instalasi Patologi Klinik dan Mikrobiologi

IGD : Instalasi Gawat Darurat

IKS : Ikatan Kerja Sama

IFRS : Instalasi Farmasi Rumah Sakit

IPMT : Instalasi Pemeriksaan Medis Terpadu

Jamkesmas : Jaminan Kesehatan Masyarakat

KFT : Komisi Farmasi dan Terapi

KSO : Kerja Sama Operasional

LAKIP : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LHA : Laporan Hasil Audit

MONEV : Monitoring dan Evaluasi

PARS : Pedoman Akuntansi Rumah Sakit

PKMRS : Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit

ix

PIO : Pelayanan Informasi Obat

PPK-BLU : Pola Pengelolaan Keuangan-Badan Layanan Umum

PO : Purchase Order

PROTAP : Prosedur Tetap

RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat

RENSTRA : Rencana Strategis Bisnis

RJP : Rencana Jangka Panjang

SOP : Standar Operating Prosedur

SIMRS : Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

SOTK : Struktur Organisasi dan Tata Kerja

SPI : Sistem Pengendalian Intern

SABMN : Sistem Akuntansi Barang Milik Negara

TFT : Tim Farmasi dan Terapi

UDD : Unit Dose Dispensing

UPT : Unit Pelaksana Teknis

SMF : Satuan Medis Fungsional

BPK-RI 1

HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

PELAYANAN FARMASI

TAHUN ANGGARAN 2007 DAN SEMESTER I 2008

PADA BADAN LAYANAN UMUM (BLU)

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) PERSAHABATAN

RESUME HASIL PEMERIKSAAN

Berdasarkan Undang-undang (UU) No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa

Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) dan UU No. 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, BPK-RI telah

melakukan pemeriksaan kinerja atas pelayanan farmasi Badan Layanan Umum (BLU)

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Tahun Anggaran (TA) 2007 dan

Semester I 2008. Pemeriksaan dilakukan dengan berpedoman pada Standar Pemeriksaan

Keuangan Negara (SPKN) BPK-RI Tahun 2007 dan Panduan Manajemen Pemeriksaan

Tahun 2008.

Tujuan pemeriksaan adalah untuk menilai efektivitas manajemen RSUP Persahabatan

dalam memberikan pelayanan farmasi dengan sasaran pemeriksaan pada unit kerja

Instalasi Farmasi, Instalasi Logistik (Farmasi), dan Apotik sebagai pengelola kegiatan

pelayanan kefarmasian di RSUP Persahabatan; mencakup aspek perencanaan kebutuhan

perbekalan farmasi, pelaksanaan (meliputi: pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan

pendistribusian kebutuhan perbekalan farmasi), monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan

pengelolaan perbekalan farmasi, dan pelayanan farmasi. Pemeriksaan dilakukan untuk

periode TA 2007 dan Semester I TA 2008.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pelayanan farmasi pada RSUP Persahabatan

belum efektif. Hal tersebut meliputi (i) perencanaan kebutuhan di Instalasi Farmasi belum

dapat memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi RSUP Persahabatan; (ii) pengadaan,

penerimaan, pendistribusian, dan penyimpanan perbekalan farmasi belum dilaksanakan

secara optimal dan belum sepenuhnya sesuai dengan kebijakan; (iii) monitoring dan

pelaporan yang belum didukung oleh SIMRS yang terintegrasi; serta (iv) pelayanan

kefarmasian belum didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan belum

BPK-RI 2

sepenuhnya sesuai dengan kebijakan. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut hal-hal

yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Perencanaan

a. Usulan perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi (IF) tidak

mencakup seluruh kebutuhan yang ada di RSUP Persahabatan karena

perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi juga dilakukan oleh Apotik, Instalasi

Patologi Klinik dan Mikrobiologi, dan Instalasi Logistik. Selain itu, alokasi

anggaran perbekalan farmasi di Bagian Perencana Anggaran tidak

menggambarkan kebutuhan riil perbekalan farmasi RSUP Persahabatan, serta

kegiatan perencanaan perbekalan farmasi belum dilaksanakan sesuai dengan

kebijakan yang telah ditetapkan oleh RSUP Persahabatan. Hal tersebut

mengakibatkan: (i) perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi tidak

komprehensif tetapi masih terpecah-pecah sehingga kontrol terhadap pengelolaan

perbekalan farmasi menjadi lemah; (ii) tidak termonitornya alokasi anggaran dari

seluruh unit-unit kerja yang mengelola perbekalan farmasi; dan (iii) tumpang

tindihnya tugas pokok dan fungsi (tupoksi) IF dalam mengelola perbekalan

farmasi dengan tupoksi IL. Hal tersebut disebabkan: (i) RSUP Persahabatan

tidak menetapkan ketetapan mengenai pengelolaan perbekalan farmasi sesuai

dengan standar yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, yaitu pengelolaan

perbekalan farmasi melalui satu pintu; dan (ii) lemahnya pengawasan dari

manajemen rumah sakit terhadap pengelolaan perbekalan farmasi.

b. Apotik RSUP persahabatan belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan

perbekalan farmasi. Hal ini mengakibatkan Apotik belum secara maksimal dapat

memenuhi pelayanan prima kepada pasien terutama yang berkaitan dengan

kebutuhan perbekalan farmasi. Hal ini disebabkan adanya perencanaan yang

tidak sesuai dengan standar Formularium melainkan sebagian diantaranya

berdasarkan trend peresepan dokter.

2. Kegiatan Pengadaan

Pengadaan perbekalan farmasi khususnya obat-obatan di apotik, reagen dan gas

medis TA 2007 dan Semester I TA 2008 tidak melalui panitia pengadaan barang/jasa.

Hal tersebut mengakibatkan proses pengadaan belum sepenuhnya mengikuti prinsip-

prinsip efisien, efektif, transparan, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan tidak

memperhatikan praktek bisinis yang sehat. Hal tersebut disebabkan: (i) tumpang

tindihnya struktur organisasi perbekalan farmasi RSUP Persahabatan dalam

pengelolaan perbekalan farmasi; (ii) pengelolaan perbekalan farmasi RSUP

Persahabatan belum satu pintu; (iii) Tumpang tindihnya peraturan yang berkaitan

dengan pengadaan perbekalan farmasi RSUP Persahabatan.

3. Kegiatan Penerimaan

Penerimaan barang perbekalan farmasi khususnya gas medis dan reagen tidak sesuai

ketentuan. Hal ini mengakibatkan: (i) penerimaan barang perbekalan farmasi;

khususnya reagen dan gas medis tidak diketahui oleh Instalasi Farmasi; (ii) dokumen

BPK-RI 3

Panitia Penerima Perbekalan Farmasi khususnya reagen dan gas medis belum dapat

dijadikan acuan pengambilan keputusan baik untuk perencanaan maupun

pembayaran. Hal tersebut disebabkan karena RSUP Persahabatan belum menetapkan

SOP Penerimaan Barang/Jasa dan Penerimaan Barang Perbekalan Farmasi.

4. Kegiatan Penyimpanan

Pelaksanaan penyimpanan perbekalan farmasi dan penanganan yang telah kadaluarsa

tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Hal ini mengakibatkan kualitas/mutu

perbekalan farmasi kurang terjamin dan aman serta dapat membahayakan bagi

petugas pelaksana gudang, dan perbekalan farmasi yang telah kadaluarsa akhirnya

menumpuk di gudang, membebani administrasi gudang, dan mengganggu faktor

kenyamanan bagi petugas gudang. Hal tersebut disebabkan: (i) belum adanya Standar

Operasional dan Prosedur (SOP) di Instalasi Logistik yang mengatur penyimpanan

untuk persediaan cairan infus, gas medis, dan perbekalan farmasi yang kadaluarsa

secara detail/rinci; (ii) kurangnya sarana dan prasarana pada gudang penyimpanan

perbekalan farmasi; (iii) Direktur Umum, SDM dan Pendidikan kurang memahami

prosedur atau langkah-langkah yang seharusnya dilaksanakan dalam prosedur tetap

mengenai penghapusan/penarikan obat yang telah kadaluarsa.

5. Kegiatan Distribusi

Aktivitas distribusi perbekalan farmasi tidak sesuai prosedur dan beberapa aktivitas

distribusi perbekalan farmasi belum didukung dengan prosedur kerja. Hal ini

mengakibatkan kebijakan manajemen dalam hal distribusi dan penyelenggaraan

proses distribusi belum dapat menjamin terlaksananya distribusi perbekalan farmasi

secara efektif. Hal tersebut disebabkan: (i) tidak ditaatinya prosedur yang ada oleh

petugas/perawat dalam melaksanakan kegiatan distribusi perbekalan farmasi rumah

sakit; dan (ii) prosedur kerja yang ada belum mencakup seluruh aktivitas proses

distribusi perbekalan farmasi dan penyusunan prosedur kerja belum melalui tahapan

survei yang memadai untuk menginventarisasi dan menganalisis setiap kegiatan

dalam proses distribusi perbekalan farmasi di rumah sakit.

6. Kegiatan Monev dan Pelaporan

Pengembangan perangkat lunak Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

RSUP Persahabatan untuk pengelolaan perbekalan farmasi belum optimal. Hal

tersebut mengakibatkan laporan-laporan yang dihasilkan tidak tepat waktu dan

tingkat keakurasian data kurang dapat diandalkan sehingga tidak dapat digunakan

sebagai dasar pembuatan perencanaan kebutuhan farmasi. Hal tersebut disebabkan:

(i) kurangnya personil Instalasi SIMRS yang memiliki kompetensi sebagai

programer; (ii) pengembang software (vendor) perangkat lunak SIMRS beberapa kali

mengalami pergantian karena software yang mereka hasilkan tidak mampu

memenuhi kebutuhan RSUP Persahabatan; dan (iii) sedikitnya vendor yang

mempunyai pengetahuan tentang alat-alat kesehatan terutama alat-alat laboratorium.

7. Kegiatan Pelayanan

a. Pelayanan farmasi klinik di RSUP Persahabatan belum dilaksanakan sesuai

dengan standar pelayanan farmasi di Rumah Sakit mengakibatkan pasien belum

BPK-RI 4

memperoleh pelayanan kefarmasian terpadu yang berorientasi kepada pelayanan

pasien dan penyediaan obat yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan

masyarakat. Hal tersebut disebabkan: (i) pelayanan farmasi di RSUP

Persahabatan masih bersifat konvensional yang hanya berorientasi pada produk

(yaitu sebatas penyediaan dan pendistribusian); (ii) kurangnya sumber daya

manusia (Apoteker dan Asisten Apoteker) yang memadai untuk melayani semua

pasien di RSUP Persahabatan; dan (iii) kurangnya sarana dan prasarana

pendukung kegiatan farmasi klinik serta kurangnya dukungan manajemen RSUP

Persahabatan.

b. Pelaksanaan pelayanan resep rawat inap dan rawat jalan pasien GAKIN dan

JAMKESMAS tidak memperhatikan efisiensi waktu pelayanan mengakibatkan

waktu tunggu pelayanan obat menjadi sangat lama. Hal tersebut disebabkan

prosedur operasional pelayanan obat, baik rawat inap maupun rawat jalan untuk

pasien Keluarga Miskin (Gakin) dan Askeskin/Jamkesmas dibuat dengan tidak

memperhatikan efisiensi waktu pelayanan dan kurangnya sumber daya manusia

untuk melakukan pelayanan di Apotek.

c. Kegiatan pengembalian/retur uang obat apotek IGD dan Rawat Inap RSUP

Persahabatan tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP). Hal tersebut

mengakibatkan pelaksanaan kegiatan pelayanan pengembalian uang obat kurang

efektif dan tidak diinformasikannya prosedur pengembalian secara

tertulis/transparan kepada pasien/keluarga dapat dimanfaatkan/disalahgunakan

oleh pihak-pihak tertentu di rumah sakit. Hal tersebut disebabkan: (i) kurangnya

pemahaman pihak Apotek RSUP Persahabatan atas SOP Pengembalian Obat; (ii)

kurangnya sumber daya manusia; dan (iii) pihak Manajemen Apotek kurang

peduli terhadap fungsi verifikasi/pengendalian atas bukti, jumlah uang yang

dibayarkan maupun obat yang masuk/diterima.

Berkaitan dengan permasalahan tersebut di atas, BPK-RI merekomendasikan kepada

Direktur Utama RSUP Persahabatan agar segera : (1) melaksanakan pengelolaan

perbekalan farmasi dengan sistem satu pintu sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum

(SPM) perbekalan farmasi dan melaksanakan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi

sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan; (2) menyusun dan menetapkan SOP dan

kebijakan sesuai dengan kebutuhan Instalasi Farmasi serta mekanisme kerja untuk

seluruh aspek pengelolaan perbekalan farmasi; (3) melakukan penyempurnaan Sistem

Organisasi dan Tata Kerja pengelolaan perbekalan farmasi.

BPK-RI 5

Untuk selanjutnya, Direksi RSUP Persahabatan lebih meningkatkan pengendalian atas

pelaksanaan kegiatan serta dihindari terjadinya masalah yang berulang pada masa

mendatang dan mengambil langkah-langkah perbaikan serta tindak lanjut atas masalah-

masalah yang diuraikan secara rinci dalam laporan ini.

Jakarta, 2009

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Penanggung Jawab Pemeriksaan,

A.M Endang Sukeksi

BPK-RI 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Hukum Pemeriksaan

1. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara;

2. Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK-RI);

3. Rencana Kegiatan Pemeriksaan (RKP) BPK-RI Tahun Anggaran (TA) 2008.

B. Tujuan Pemeriksaan

Tujuan pemeriksaan kinerja pada RSUP Persahabatan adalah untuk menilai

efektivitas manajemen RSUP Persahabatan di Jakarta dalam pelayanan farmasi

dimana hasil penilaian ini dapat dijadikan acuan bagi pihak manajemen untuk

menciptakan atau meningkatkan efektivitas pelayanan farmasi.

C. Lingkup dan Sasaran Pemeriksaan

Lingkup pemeriksaan adalah pelayanan farmasi BLU RSUP Persahabatan TA 2007

dan Semester I TA 2008, dengan sasaran pemeriksaan meliputi kegiatan :

a. Perencanaan Kebutuhan Perbekalan Farmasi;

b. Kegiatan Pengadaan, Penerimaan, Pendistribusian dan Penyimpanan Perbekalan

Farmasi;

c. Monitoring dan Evaluasi atas Pengelolaan Perbekalan Farmasi;

d. Pelayanan Kefarmasian Rumah Sakit.

D. Metodologi Pemeriksaan

Metodologi pemeriksaan dilakukan melalui :

1. Pengujian terhadap unsur-unsur dalam Sistem Pengendalian Intern;

2. Uji petik atas pelaksanaan kegiatan pelayanan farmasi serta

pertanggungjawabannya;

3. Review dan analisis dokumen/data terkait peraturan yang mendasari BLU dan

pelayanan farmasi serta observasi lapangan.

4. Konfirmasi/wawancara kepada pejabat-pejabat pelaksana dan instansi terkait.

E. Entitas Yang Diperiksa

Pemeriksaan dilaksanakan terhadap RSUP Persahabatan di Jakarta dengan fokus

pemeriksaan pada IF, IL, Apotik dan IPKM yang terkait dengan pelayanan farmasi di

RSUP Persahabatan.

BPK-RI 7

F. Jangka Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan dalam dua tahap yaitu pemeriksaan pendahuluan berdasarkan

Surat Tugas No. 06/ST/VIII/08/2007 tanggal 24 Agustus 2007 selama 10 hari kerja

mulai tanggal 13 s.d. 27 Agustus 2008 dan pemeriksaan terinci berdasarkan Surat

Tugas No.16/ST/VIII/10/2008 tanggal 8 Oktober 2008 selama 35 hari kerja mulai

tanggal 14 Oktober s.d. 1 Desember 2008.

G. Standar Pemeriksaan

1. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) BPK-RI Tahun 2007;

2. Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP) Tahun 2008.

BPK-RI 8

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Badan Layanan Umum RSUP Persahabatan

RSUP Persahabatan adalah rumah sakit vertikal Departemen Kesehatan (Depkes)

yang didirikan pada tanggal 7 November 1963 atas bantuan Pemerintah Rusia.

Pengelolaan rumah sakit pada saat berdiri merupakan bagian dari RSUP Cipto

Mangunkusumo (RSCM). Pada tahun 1975, Rumah Sakit Persahabatan berubah

menjadi rumah sakit mandiri di bawah Departemen Kesehatan. Kemudian

berkembang menjadi pusat rujukan nasional bidang penyakit paru dan laboratorium

kuman tubercolosis, yang mendapat pengakuan sebagai World Health Organization

(WHO) Collaboration Center for Tubercolosis.

Pada tahun 1992, RSUP Persahabatan ditetapkan sebagai Unit Rumah Sakit Swadana.

Kemudian tahun 1998 RSUP Persahabatan berubah lagi statusnya menjadi Rumah

Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pada tahun 2000 RSUP

Persahabatan berubah menjadi Perusahaan Jawatan, sesuai dengan PP No. 118

tanggal 12 Desember 2000.

Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 1 Tahun

2004 tentang Perbendaharaan Negara, maka Pemerintah menerbitkan PP No. 23

Tahun 2005 perihal Pengelolaan Keuangan BLU. Menurut PP No. 23 Tahun 2005

pasal 37 ayat 2, menyatakan bahwa Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk

Rumah Sakit Jawatan (Perjan) beralih statusnya menjadi instansi pemerintah yang

menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK)-BLU.

Pengalihan status tersebut diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) Menteri

Kesehatan (Menkes) RI No. 861/MENKES/VI/2005 tanggal 16 Juni 2005.

Berdasarkan SK Menkes No.1679/Menkes/Per/XII/2005, PPK-BLU memiliki tugas

menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan

secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan

dan pencegahan, melaksanakan upaya rujukan serta menyelenggarakan pendidikan,

pelatihan dan penelitian.

Tugas Pokok dan Fungsi RSUP Persahabatan sebagaimana tertuang dalam SK

Menkes RI Nomor 1679/MENKES/PER/XII/2005 tanggal 27 Desember 2005 tentang

Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) RSUP Persahabatan Jakarta dijabarkan

melalui SK Direktur Utama RSUP Persahabatan Nomor HK.00.06.00.08 B tanggal 3

Februari 2006 tentang Perlakuan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) di

lingkungan RSUP Persahabatan adalah sebagai berikut:

1. RSUP Persahabatan Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan upaya

penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu,

dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan,

melaksanakan upaya rujukan serta menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan

penelitian.

BPK-RI 9

2. Fungsi :

a. Pelayanan medis.

b. Pelayanan penunjang medis, non medis dan umum.

c. Pelayanan dan asuhan keperawatan.

d. Pelayanan rujukan.

e. Pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit.

f. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan.

g. Penelitian dan pengembangan.

h. Pelayanan administrasi umum dan keuangan.

B. Visi, Misi, Arah Pengembangan, Tujuan, Sasaran dan Strategi RSUP

Persahabatan

1. Visi

“Menjadi rumah sakit terdepan dalam menyehatkan masyarakat dengan unggulan

kesehatan respirasi kelas dunia”.

2. Misi

a. Mengembangkan kepemimpinan yang visioner.

b. Menyelenggarakan pelayanan prima yang profesional.

c. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengembangan.

d. Mengembangkan pelayanan unggulan di bidang kesehatan respirasi.

e. Menyelenggarakan pemberdayaan seluruh potensi sumber daya rumah sakit,

kemitraan, serta peningkatan kesejahteraan.

3. Tujuan

a. Menjadikan rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan prima dan

mampu untuk:

1). Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu, memuaskan, dan

profesional berdasarkan standar yang ditetapkan.

2). Mengembangkan pendidikan dan penelitian kedokteran dan kesehatan.

3). Menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak

untuk menjalin jaringan kerjasama yang saling menguntungkan.

4). Mewujudkan keselamatan dan kepuasan pelanggan.

5). Memberdayakan kepemimpinan untuk menggerakkan seluruh potensi

sumber daya yang ada di rumah sakit.

BPK-RI 10

b. Menjadikan rumah sakit yang mampu mewujudkan fungsinya sebagai pusat

pelayanan masyarakat, pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan

respirasi di Indonesia.

4. Arah Pengembangan

Arah dan Pengembangan meliputi delapan pertimbangan tantangan kedepan,

yaitu:

a. Memperhatikan visi Depkes “ Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat”.

Artinya kondisi masyarakat menyadari, mau dan mampu untuk mengenali,

mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi sehingga

dapat bebas dari gangguan kesehatan.

b. Tuntutan manajemen peningkatan kualitas pelayanan yang aman, efektif dan

efisien baik internal maupun eksternal berdasarkan kaidah dan prinsip

ekonomi tanpa menelantarkan fungsi sosial sebagai rumah sakit pemerintah.

c. Tuntutan masyarakat atas kualitas pelayanan dengan prinsip customers

satisfaction dan customers sensation, memasuki era kesejagatan dan

perekonomian bebas/liberal (AFTA 2008 dan APEC 2020).

d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan dalam mutu

pelayanan yang terjadi sangat cepat, menuntut rumah sakit untuk senantiasa

cermat mengikuti dan memanfaatkannya demi mempertahankan daya saing

dalam percaturan pelayanan rumah sakit yang semakin bebas dan terbuka.

e. Menyikapi dilematis antara tuntutan mutu dan biaya yang terjangkau oleh

masyarakat pengguna jasa rumah sakit mengharuskan kearifan, kecermatan

dan kreatifitas pihak manajemen rumah sakit dalam menetapkan kebijakan

sistem pengelolaan keuangan yang tidak merugikan semua stakeholder.

f. Masih tingginya angka kesakitan/kematian penyakit saluran pernapasan

menurut hasil SKRT tahun 2000.

g. Perubahan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, perubahan paradigma sistem

pelayanan kesehatan serta perkembangan teknologi dan dinamika lingkungan

global mengharuskan adanya perubahan sistem manajemen rumah sakit.

h. Indonesia menghadapi beban ganda dalam pembangunan kesehatan.

5. Sasaran dan Strategi Tahun 2006 s.d 2010

a. Sasaran dan strategi meliputi empat bidang kegiatan, yaitu :

1). Keuangan (shareholder value).

2). Proses bisnis (internal).

3). Pelanggan.

4). Pembelajaran, pertumbuhan dan inovasi.

b. Sasaran dan strategi tersebut di atas dijabarkan ke dalam tiga aspek, yaitu:

1). Pelayanan Medik dan Keperawatan.

BPK-RI 11

2). Keuangan dan Umum.

3). Sumber Daya Manusia dan Pendidikan.

C. Pencapaian Kinerja RSUP Persahabatan

RSUP Persahabatan mempunyai kewajiban sesuai SK Menkes

No.998/Menkes/PER/XI/2006 untuk membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban

secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas yang berisi hasil pengukuran kinerja

kegiatan dari program yang telah ditetapkan selama kurun waktu satu tahun.

Pelaksanaan program kerja di Rumah Sakit dijabarkan oleh masing-masing pusat

pertanggungjawaban terutama terkait pelaksanaan anggaran yang dapat dilihat dari

pencapaian pendapatan fungsional rumah sakit sendiri maupun dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2007. Disamping

pencapaian pendapatan, pengukuran kinerja adalah terealisasinya semua pendapatan

yang dianggarkan menjadi belanja rumah sakit.

Tujuan adanya pencapaian kinerja untuk mengetahui pencapaian realisasi dan daya

serap serta kemajuan yang ditemukan dalam pelaksanaannya.

Dalam kurun waktu tahun 2007, hasil pengukuran pencapaian kinerja atas kegiatan

RSUP Persahabatan berdasarkan format Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), yaitu

sebagai berikut :

No. Program Indikator Kinerja Target (Rp) Realisasi (Rp) %1. Peningkatan

Pendapatan RSTersedianya pendapatanfungsional

157.566.147.000 178.161.682.000 113,07

2 Peningkatan mutupelayanan RSUPPersahabatan terhadappasien umum/khusussesuai standar yangberlaku baik pelayananrawat jalan, rawatinap, farmasi,radiologi,laboratorium, rujukan,kemampuan disiplinkerja dan administrasi

- Terbayarnya gaji tenagahonorer, managemendiklat, kesra pegawai.

- Terbayarnya jasapelayanan medis danpenunjang.

- Terbayarnya langgananlistrik, telepon, air dangas.

- Tersedianya barangmakanan, farmasi, BRT,alkes, kimia dan bahanlainnya.

- Tersedianya cetakan,ATK, perlengkapankomputer, SIRS.

- Terpeliharanyaperalatan alkes, invkantor.

- Tersediannya alat medikdan non medik, pemgedung dan pertamanan.

92.000.000.000 78.133.219.636 84,93

BPK-RI 12

No. Program Indikator Kinerja Target (Rp) Realisasi (Rp) %3. Belanja pegawai dan

operasional lainnya- Tersedianya gaji dan

tunjangansuami/istri/anak PNS,struktural danfungsional PNS, PPh,umum dan lembur,beras,listrik,air dan gas.

- Tersedianya bahanmakanan pasien.

- Tersedianya kebutuhanlayanan operasional danmanajemen RS.

- Barang cetakan danATK

57.825.352.000 53.481.939.460 92,49

4. Mengembangkanfasilitas penunjangpelayanan medis(DIPA Modal)

- Tersedianya alatkedokteran,kesehatan,dan mesin

18.000.000.000 15.501.398.600 86,12

Secara ringkas pencapaian kinerja kegiatan pendapatan dan realisasi anggaran RSUP

Persahabatan dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Pencapaian pendapatan fungsional tercapai 113% disebabkan kenaikan volume

kegiatan secara keseluruhan dan tarif rumah sakit.

2. Penyerapan biaya dari anggaran Pendapatan rumah sakit pencapaiannya adalah

84,93% terjadi karena pengeluaran masih dapat ditekan sehemat mungkin.

3. Penyerapan dana dari APBN untuk DIPA Rutin pencapaiannya adalah 92% karena

adanya belanja barang yang mengikat sehingga tidak bisa direalisasikan ke MAK

yang lain.

4. Penyerapan dana dari APBN untuk DIPA Modal pecapaiannya tidak dapat 100%

terjadi karena pelaksanaannya tidak bisa persis seperti yang ada pada DIPA dan ada

revisi pagu anggaran untuk penanggulangan pembayaran orang miskin sehingga

prosentasenya menjadi 86,12%.

D. Pelayanan Farmasi RSUP Persahabatan

1. Pengelolaan Perbekalan Farmasi

Pengelolaan perbekalan farmasi di RSUP Persahabatan meliputi jenis perbekalan

farmasi seperti obat, alat kesehatan (alkes) habis pakai, alat balut dan

perlengkapan farmasi, bahan kimia/bahan baku, benang bedah, X-Ray Film, Gas

Medis dan Reagen. Perbekalan farmasi tersebut dikelola oleh IF, kecuali Gas

Medis yang dikelola oleh IL, reagen yang dikelola oleh IPKM, sedangkan Apotik

memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi melalui resep obat khususnya untuk

jenis perbekalan farmasi obat dan alkes habis pakai.

BPK-RI 13

Langkah-langkah dalam pengelolaan perbekalan farmasi meliputi perencanaan

(pemilihan jenis/jumlah perbekalan farmasi), pengadaan, penerimaan,

penyimpanan, pendistribusian dan pelaporan.

a. Perencanaan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi dibuat setiap tahunan

dan triwulanan. Untuk perencanaan tahunan dibuat untuk penentuan

anggaran penggunaan perbekalan farmasi IF selama 1 tahun. Sedangkan

perencanaan triwulanan dibuat untuk menyesuaikan dengan kebutuhan yang

dapat berubah dalam waktu yang lebih pendek. Proses penetapan

perencanaan tersebut disusun oleh Instalasi Farmasi kemudian disampaikan

kepada Direktur Medik & Keperawatan yang selanjutnya akan berakhir di

Tim Pengadaan untuk dilakukan proses pengadaannya. Sementara di IL dan

IPKM perencanaan dibuat secara bulanan dan dilaporkan ke atasan langsung,

sedangkan di Apotik tidak ada perencanaan rutin tetapi langsung melakukan

pembelian setiap minggu.

b. Pengadaan perbekalan farmasi berasal dari 2 (dua) sumber dana yaitu

Anggaran Pendapatan Rumah Sakit dan anggaran yang bersumber dari

APBN (DIPA). Pengadaan yang bersumber pada Dana Pendapatan dilakukan

dengan metode pembelian langsung. Sedangkan pengadaan yang bersumber

pada Dana DIPA menggunakan metode pelelangan /tender, pembelian

langsung dan penunjukan langsung. Proses pengadaan perbekalan farmasi

yang dilakukan oleh Tim Pengadaan hanya untuk perbekalan farmasi yang

direncanakan melalui IF. Sedangkan untuk perbekalan farmasi yang

direncanakan oleh IL, IPKM dan Apotik dilakukan sendiri, tidak melalui Tim

Pengadaan.

c. Penerimaan perbekalan farmasi dilakukan oleh Tim Penerima Barang di

gudang farmasi. Petugas gudang farmasi melakukan verifikasi kembali untuk

dilakukan proses penyimpanan dan mengarsipkan dokumen penerimaan.

d. Perbekalan farmasi disimpan di gudang farmasi pada 4 (empat) ruang

penyimpanan, yaitu:

1) Ruang Obat, meliputi obat suntik, tablet/kapsul/sirup, antiseptic, obat

mata, obat gigi dan lain-lain.

2) Ruang Alat Balut dan Perlengkapan Farmasi, meliputi Gaas Verband,

Kapas, Gypsone, Kasa/Hidrofil Steril dan lain-lain.

3) Ruang Radiologi, meliputi Film Laser Type Kodak, Ultravist, Iopamiro

300 dan lain-lain.

4) Ruang Alat Kesehatan, meliputi Blood Set, Cateter, Disposibel Spuit,

Infus Set dan lain-lain.

e. Pendistribusian perbekalan farmasi sebagai berikut:

Dalam pelaksanaan pendistribusian perbekalan farmasi, IF menerapkan tiga

sistem distribusi obat dan perbekalan farmasi, meliputi :

1). Sistem distribusi Floor Stock (persediaan di ruangan) adalah

pendistribusian perbekalan farmasi untuk persediaan di ruang-ruang

BPK-RI 14

perawatan, perbekalan farmasi yang disimpan tidak dalam jumlah besar

dan dapat dikontrol secara berkala oleh petugas farmasi/perawat sebagai

penanggungjawab ruangan.

2). Sistem distribusi Unit Dose Dispensing adalah pendistribusian

perbekalan farmasi dengan resep perorangan yang disiapkan, diberikan

atau digunakan dan dibayar dalam unit dosis tunggal/ganda yang berisi

obat dalam jumlah yang telah ditetapkan atau jumlah yang cukup untuk

penggunaan satu kali dosis biasa.

3). Sistem distribusi Resep Individual adalah pendistribusian perbekalan

farmasi dengan resep perorangan/pasien rawat jalan dan rawat inap

melalui IF.

f. Pelaporan berkaitan dengan pengelolaan perbekalan farmasi belum

terintegrasi, masih dilakukan secara terpisah oleh IF, IL, IPKM dan Apotik

ke atasan masing-masing. Untuk IF dan IPKM pelaporan ditujukan ke

Direktur Medik dan Keperawatan, untuk IL ke Direktur Umum, SDM dan

Pendidikan, sedangkan Apotik ke Direktur Keuangan (Dirkeu).

2. Pelayanan kefarmasian

Pelayanan kefarmasian di RSUP Persahabatan dilaksanakan oleh IF RSUP

Persahabatan berkoordinasi dengan Apotek RSUP Persahabatan. Dalam

pelaksanaan pelayanan kefarmasian, khususnya farmasi klinik, Apotek RSUP

Persahabatan hanya bersifat pasif yaitu memberikan pelayanan setelah ada

permintaan dari pasien.

Sesuai dengan SK Dirut RSUP Persahabatan No. HK.00.06.00.84C tanggal 26

Februari 2007 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian, cakupan Pelayanan

Farmasi Klinik meliputi:

a. Konseling

b. Pelayanan Informasi Obat (PIO), termasuk Penyuluhan Kesehatan

Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS)

c. Evaluasi penggunaan obat

d. Monitoring pemakaian obat, alat kesehatan, dan penulisan resep

e. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat

kesehatan

f. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat

kesehatan.

Pelayanan kefarmasian yang telah dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi RSUP

Persahabatan; khususnya Pelayanan Farmasi Klinik adalah PIO dan PKMRS,

Konseling, Evaluasi resep dan pengkajian penggunaan obat, visite/ronde pasien

HIV/AIDS dan Unit Dose Dispensing (UDD).

BPK-RI 15

E. Sumber Daya Keuangan RSUP Persahabatan

Anggaran dan Realisasi untuk Tahun Anggaran 2007 ( 1 Januari sd 31 Desember

2007) adalah sebagai berikut:

Sumber Dana Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp)Pendapatan 102.336.330.000 78.133.219.636 24.203.110.364

DIPA Operasional (BA. 069) 57.825.352.000 53.481.939.000 4.343.413.000DIPA Modal (BA.024) 15.650.000.000 15.501.399.000 148.601.400Jumlah 175.811.682.000 147.116.557.636 28.695.124.764

Anggaran dan Realisasi untuk Tahun Anggaran 2008 ( 1 Januari sd 30 Juni 2008)

adalah sebagai berikut:

Sumber Dana Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp)Pendapatan 123.292.011.000 55.877.337.069 67.414.673.931

DIPA Operasional (BA. 069) 61.778.184.000 29.292.024.030 32.486.159.970DIPA Modal (BA.024) 0 0 0Jumlah 185.070.195.000 85.169.361.099 99.900.833.901

F. Sistem Pengendalian Intern RSUP Persahabatan

1. Organisasi

Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) RSUP Persahabatan ditetapkan

dengan Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan Nomor: HK.00.06.00.08

B tanggal 3 Februari 2006 tentang Perlakuan SOTK di lingkungan RSUP

Persahabatan (Lampiran 1), yaitu sebagai berikut:

a. Dirut dibantu oleh 3 direktur, yaitu :

1) Direktur Medik dan Keperawatan, yang bertanggung jawab terhadap

Bidang Pelayanan Medik, Bidang Pelayanan Keperawatan, Bidang

Fasilitas Pelayanan Medik, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap

A/B/C, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Perawatan Intensif, Instalasi

Bedah Sentral, IPKM, Instalasi Patologi Anatomi dan Pemulasaran

Jenazah, Instalasi Radiodiagnostik, Instalasi Radioterapi, Instalasi

Pemeriksaan Medis Terpadu, IF, Instalasi Pusat Kesehatan Respirasi

Nasional (Griya Puspa) dan Instalasi Rehabilitasi Medis.

2) Direktur Umum, SDM dan Pendidikan, yang bertanggung jawab

terhadap Bagian Umum, Bagian Sumber Daya Manusia, Bagian

Pendidikan dan Penelitian, Instalasi Sanitasi dan Pemeliharaan Sarana,

Instalasi Manajemen Informasi Kesehatan, IL, Instalasi Gizi, Instalasi

Pengamanan, Perparkiran dan Pertamanan, Instalasi Pelayanan

Pelanggan, Instalasi Sterilisasi Sentral

3) Direktur Keuangan, yang bertanggung jawab terhadap Bagian

Perencanaan Anggaran, Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana,

Bagian Akuntansi, Instalasi Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit

dan Instalasi Penyelesaian Piutang.

BPK-RI 16

b. Direktur Utama juga dibantu oleh Dewan Pengawas dan 4 komite, yaitu :

1) Komite Medik

2) Komite Etik dan Hukum.

3) Komite Kajian dan Pengembangan Rumah Sakit.

4) Komite Pelayanan Unggulan.

Dalam Keputusan Dirut RSUP Persahabatan Nomor: HK.00.06.00.08 B tanggal

3 Pebruari 2006 tentang Perlakuan SOTK di lingkungan RSUP Persahabatan,

telah dijabarkan lebih lanjut mengenai nama jabatan, unit organisasi, tugas

pokok, fungsi, hasil kerja, uraian tugas, dan persyaratan jabatan untuk setiap

jabatan.

Unit kerja yang melakukan pelayanan farmasi RSUP Persahabatan melibatkan

beberapa unit kerja, sebagaimana tertuang dalam SK Dirut RSUP Persahabatan

yaitu:

a) No.HK.00.07.00.53 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK IF RSUP

Persahabatan (Lampiran 2).

Tugas pokoknya adalah menyelenggarakan kegiatan peracikan,

penyimpanan, penyediaan, penyaluran obat-obatan dan bahan kimia,

penyimpanan dan penyaluran alat kedokteran, alat keperawatan dan alat

kesehatan serta mengelola dan mengkoordinasikan seluruh pelayanan apotik

dan depo-depo serta menyelenggarakan pelayanan farmasi klinik dan

informasi obat.

b) No.HK.00.07.00.59 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK IL RSUP

Persahabatan (Lampiran 3).

Tugas pokoknya adalah menyelenggarakan kegiatan penerimaan,

penyimpanan dan penyaluran barang habis pakai, alat rumah tangga, alat

kedokteran, obat-obatan, alat perawatan dan alat kesehatan, barang kebutuhan

gizi, dan melakukan administrasi dan pelaporan.

c) No. HK.00.07.00.51 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK IPKM RSUP

Persahabatan (Lampiran 4).

Tugas pokoknya adalah menyelenggarakan kegiatan pelayanan pemeriksaan

laboratorium patologi klinik dan mikrobiologi yang meliputi pemeriksaan

darah, urine, feses, dan cairan tubuh lainnya pada Laboratorium Induk, IGD,

24 Jam, IPMT, Griya Puspa, Bank Darah rumah sakit dan Mikrobiologi

Klinik.

d) No.HK.00.07.00.66 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK Apotik RSUP

Persahabatan (Lampiran 5).

Tugas pokoknya adalah melaksanakan pelayanan obat bagi pasien rawat jalan

dan rawat inap secara profesional, efisien, bermutu dan sesuai standar

pelayanan apotik.

BPK-RI 17

Apotik merupakan Bisnis Unit yang menyelenggarakan sendiri kegiatan

operasionalnya, dari mulai perencanaan, pengadaan perbekalan farmasi,

penyimpanan sampai dengan pendistribusian.

e) Untuk pelayanan perbekalan farmasi untuk pasien jaminan diatur dalam SK

Dirut No.HK.00.07.00.171A tanggal 1 November 2007 tentang SOTK

Instalasi Pelayanan Sosial dan Pasien Jaminan (IPSPJ) RSUP

Persahabatan (Lampiran 6), yang tugas pokoknya adalah mengkoordinasikan

dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan sosial dan pelayanan pasien

jaminan lain. Selain itu melakukan koordinasi juga terhadap administrasi

pasien miskin dan Kejadian Luar Biasa (KLB), dan penyelesaian piutang

pasien.

2. Kebijakan

Keputusan yang dikeluarkan oleh Dirut telah dibuat secara tertulis dan

ditembuskan ke Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI. Sedangkan kebijakan-

kebijakan intern rumah sakit dibuat oleh instalasi terkait dan diketahui/disetujui

oleh direktur yang bertanggungjawab, serta disahkan oleh Dirut, namun tanpa

tembusan ke Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI.

Kebijakan Dirut RSUP Persahabatan terkait dengan pelayanan farmasi yaitu

berdasarkan SOTK yang telah ditetapkan oleh Dirut untuk unit-unit kerja yang

melakukan pelayanan farmasi.

3. Perencanaan

Secara umum perencanaan/penganggaran di RSUP Persahabatan adalah sebagai

berikut :

a. Telah disusun Rencana Jangka Panjang untuk kurun lima tahun (RJP) tahun

2006-2010 atau Rencana Strategis (Renstra) Bisnis RSUP Persahabatan yang

mengacu pada rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga (Renstra–

KL), isinya memuat antara lain:

1) Tujuan Penyusunan Renstra RSUP Persahabatan akan menjadi rumusan

tujuan dan sasaran yang hendak dicapai oleh RSUP Persahabatan dan

merupakan pedoman dalam penyusunan RBA tahunan RSUP

Persahabatan selama lima tahun.

2) Ruang lingkup Renstra Bisnis meliputi antara lain :

a). Pendahuluan, yang berisi tentang: Pendahuluan, Latar belakang dan

sejarah singkat RSUP Persahabatan, analisis Internal dan Eksternal

RSUP Persahabatan, arah dan Pengembangan RSUP Persahabatan.

b). Analisis Situasi dan Kecenderungan, yang berisi tentang Pola

Penyakit, Sistem Pelayanan, Sistem Manajemen, Sistem Pendidikan,

Penelitian dan Pengembangan, Analisis Strength,

Weakness,Opportunity and Threat (SWOT) dan Isu Strategis.

BPK-RI 18

c). Visi,Misi dan Nilai-nilai yang berisi tentang: Visi Depkes RI, Visi,

Misi dan Nilai-nilai RSUP Persahabatan dan Organisasi.

d). Tujuan, Strategis,Sasaran dan Program Kerja, yang berisi tentang:

Tujuan, Sasaran, Strategi RSUP Persahabatan, Sasaran dan Strategi

Direktorat, Kebijakan Strategis dan Program Kerja per Direktorat.

e). Proyeksi Keuangan dan Investasi yang berisi tentang: Proyeksi

Keuangan dan Investasi selama 5 Tahun dan Proyeksi Keuangan.

3) Visi RSUP Persahabatan

4) Misi RSUP Persahabatan

5) Fungsi RSUP Persahabatan, antara lain :

6) Indikator Kinerja RSUP Persahabatan, terbagi dalam tiga bagian yaitu

Indikator Kinerja Keuangan, Kinerja Operasional, dan Kinerja Mutu

Pelayanan dan Manfaat bagi Masyarakat

b. Selain Renstra Bisnis, RSUP Persahabatan juga telah menyusun RBA Tahun

2007 dan Tahun 2008 yang merupakan rincian dari Renstra Bisnis Rumah

Sakit.

Perencanaan Perbekalan Farmasi

Perencanaan perbekalan farmasi di IF dibuat tahunan dan triwulanan. Untuk yang

tahunan, usulan perencanaan diajukan ke Bagian Perencanaan Anggaran (BPA)

untuk penetapan anggaran, tetapi setelah anggaran ditetapkan, BPA tidak

menginformasikan ke IF sehingga IF dalam membuat perencanaan baik tahunan

dan triwulanan tidak berdasarkan dari anggaran yang telah ditetapkan

Perencanaan triwulanan dibuat untuk jenis dan jumlah perbekalan farmasi yang

dibutuhkan dalam periode tiga bulan sehingga lebih rinci/detail. Perencanaan ini

dibuat berdasarkan laporan pemakaian perbekalan farmasi/realisasi bulan

sebelumnya, sisa stok yang ada di Gudang Logistik Farmasi, permintaan dari

instalasi-instalasi pelayanan, Formularium RS dan pola penyakit.

Sementara itu perbekalan farmasi yang dikelola oleh IL dan IPKM, perencanaan

nya dibuat secara bulanan dan dilaporkan ke atasan langsung, sedangkan di

Apotik tidak ada perencanaan tetapi langsung melakukan pembelian setiap

minggu sesuai kebutuhan.

4. Prosedur

Prosedur yang digunakan oleh RSUP Persahabatan dalam kegiatan

operasionalnya adalah berdasarkan Surat Keputusan dari Direktur Utama.

Prosedur kerja tersebut dibuat secara tertulis guna menjamin pelaksanaan

kegiatan berjalan secara ekonomis, efektif, dan efisien. Prosedur kerja yang

terkait dengan pelayanan farmasi di RSUP Persahabatan, antara lain:

BPK-RI 19

a. Keputusan Dirut RSUP Persahabatan No.HK.00.07.00.81 D tentang

Pedoman Apotik RSUP Persahabatan, ditetapkan 17 Maret 2007, yang

memuat antara lain mengenai :

1) Prosedur Pelayanan.

2) Prosedur Perencanaan.

3) Prosedur Pembelian/Pengadaan.

4) Prosedur Penyimpanan.

5) Prosedur Administrasi Keuangan.

6) Prosedur Pelaporan dan Evaluasi.

Prosedur Pelayanan Kefarmasian Di Apotik RSUP Persahabatan

1) Berdasarkan hasil survey praktek kerja lapangan mahasiswa Universitas

17 Agustus 1945 Jakarta di Instalasi Farmasi RSUP Persahabatan) atas

waktu tunggu pelayanan resep pada bulan Maret 2008 dapat diketahui

bahwa:

a) Rata-rata waktu pelayanan resep pasien Askeskin adalah 123 menit

(2 jam 3 menit).

b) Rata-rata waktu pelayanan resep pasien Gakin adalah 64,6 menit (1

jam , 4 menit, dan 36 detik).

c) Rata-rata waktu pelayanan resep pasien Askes adalah 34,4 menit (34

menit 24 detik).

d) Rata-rata waktu pelayanan resep pasien umum adalah 30,8 menit (30

menit 48 detik).

Meskipun survey ini telah dilaksanakan pada Bulan Maret 2008 dan telah

dilaporkan kepada Apotek RSUP Persahabatan namun belum ada tindak

lanjut dari manajemen RSUP Persahabatan atas lamanya waktu

pelayanan resep pasien Jamkesmas/Askeskin dan Gakin.

2) Survey selanjutnya yang dilakukan oleh IF adalah mengenai kepuasan

pelanggan terhadap pelayanan farmasi (penugasan khusus kepada

mahasiswa kerja praktek Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

Berdasarkan hasil rekapitulasi data kuesioner yang diisi oleh pasien

Apotek Rawat Jalan dan Apotek Rawat Inap RSUP Persahabatan dapat

disimpulkan bahwa:

a) Kecepatan pelayanan resep di Apotek Rawat Jalan mempunyai nilai

rata-rata 1,85 yang berarti bahwa kecepatan pelayanan resep masih

kurang baik dan perlu ditingkatkan dengan mempersingkat waktu

tunggu pelayanan resep.

b) Kecepatan pelayanan resep di Apotek Rawat Inap mempunyai nilai

rata-rata 2,16 yang berarti bahwa kecepatan pelayanan resep masih

BPK-RI 20

kurang baik dan perlu ditingkatkan dengan mempersingkat waktu

tunggu pelayanan resep.

c) Hasil survey Persepsi Pelanggan tentang Pelayanan Kefarmasian di

Apotek Rawat Jalan dan Apotek Rawat Inap RSUP Persahabatan

menyimpulkan bahwa:

- Hasil Survey di Apotek Rawat Jalan RSUP Persahabatan

1) Hasil survey tentang pelayanan kefarmasian yang sudah baik

adalah:

a) Kemudahan prosedur dan alur pelayanan.

b) Ketepatan petugas dalam melayani resep.

Sedangkan pelayanan kefarmasian yang masih kurang dan perlu

perbaikan adalah:

a) Kesopanan dan keramahan petugas.

b) Kecepatan pelayanan resep.

c) Ketersediaan obat-obatan maupun alat kesehatan.

d) Kenyamanan ruang tunggu.

e) Pemberian informasi obat.

2) Hasil survey atas harga obat di Apotek Rawat Jalan RSUP

Persahabatan jika dibandingkan dengan Apotek di luar RSUP

Persahabatan menunjukkan 24 % responden berpendapat bahwa

harga obat di Apotek Rawat Jalan RSUP Persahabatan lebih

murah sedangkan 10% responden menjawab lebih mahal

dibandingkan dengan harga obat di Apotek lain.

3) Sebagian besar responden Apotek Rawat Jalan memberikan saran

agar Apotek menambah petugas sehingga kecepatan pelayanan

kefarmasian semakin baik.

- Hasil Survey di Apotek Rawat Inap RSUP Persahabatan

1) Hasil survey tentang pelayanan kefarmasian yang sudah baik

adalah:

a) Kemudahan prosedur dan alur pelayanan.

b) Kesopanan dan keramahan petugas

c) Ketepatan petugas dalam melayani resep.

d) Ketersediaan obat-obatan maupun alat kesehatan.

e) Kenyamanan ruang tunggu.

Sedangkan pelayanan kefarmasian yang masih kurang dan perlu

perbaikan adalah:

BPK-RI 21

a) Kecepatan pelayanan resep.

b) Pemberian informasi obat.

2) Hasil survey atas harga obat di Apotek Rawat Inap RSUP

Persahabatan jika dibandingkan dengan Apotek di luar RSUP

Persahabatan menunjukkan responden yang berpendapat bahwa

harga lebih mahal dan lebih murah prosentasenya berimbang; yaitu

12% dan 11%.

3) Sebagian besar responden Apotek Rawat Inap memberikan saran

agar Apotek menambah petugas sehingga kecepatan pelayanan

kefarmasian semakin baik.

Dari hasil survey tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas

pelayanan kefarmasian di Apotek RSUP Persahabatan masih harus

ditingkatkan terutama kecepatan pelayanan resep dan pemberian

informasi obat.

a. Keputusan Dirut RSUP Persahabatan No. HK.00.06.00.87 B tanggal 4

April 2007 tentang Pemberlakuan Prosedur Tetap Pelayanan Kefarmasian

Di RSUP Persahabatan, diketahui bahwa IF telah memiliki 57 (lima puluh

tujuh) buah SOP/Protap yang mencerminkan standar pelayanan yang

mutakhir dan sesuai dengan peraturan dan tujuan dari pelayanan farmasi,

serta mengacu kepada Kebijakan RSUP Persahabatan yang telah disahkan

oleh Dirut RSUP Persahabatan. (Lampiran 7)

b. Prosedur penyimpanan dan penerimaan barang farmasi pada IL

No. Prosedur No. Dokumen Tanggal1. Penyimpanan Barang Di Instalasi Logistik

(Farmasi)09.05.03.08 April 2007

2. Tim Panitia Penerimaan Barang/Jasa DiLogistik Farmasi

09.05.03.09 April 2007

4. Pengadaan Gas Medis 09.05.03.11 April 20075. Pengambilan Gas Medis Dalam Tabung Di

Logistik Farmasi09.05.03.12 April 2007

c. Prosedur pengelolaan perbekalan farmasi berupa reagen pada IPKM yaitu:

No. Prosedur No. Dokumen Tanggal1. Pengadaan dan Pengelolaan Reagen 10.05.11 11 Februari 2008

5. Pencatatan

RSUP Persahabatan telah melakukan pencatatan terhadap semua transaksi sesuai

dengan Pedoman Akuntansi Rumah Sakit (PARS) dan telah dilaporkan dalam

Laporan Keuangan. Pencatatan transaksi dilakukan oleh bagian akuntansi yang

dikepalai oleh seorang Kepala Bagian Akuntansi (yang bertanggungjawab kepada

Direktur Keuangan).

BPK-RI 22

Dalam hal pelayanan farmasi, laporan persediaan sisa bahan baku produksi obat

yang ada di IL dan IPKM belum dilaporkan ke Bagian Akuntansi sehingga

pencatatan Persediaan di Neraca RSUP Persahabatan belum mencerminkan nilai

persediaan sisa bahan baku yang sebenarnya pada kedua instalasi tersebut.

Selain itu, perencanaan dan pengadaan gas medis dan reagen yang masing-

masing dibuat oleh IPKM dan IL tidak tercatat dalam perencanaan/penganggaran

tahunan perbekalan farmasi yang diajukankan oleh IF ke BPA.

6. Pelaporan

Secara keseluruhan pelaksanaan pelaporan, monitoring, dan evaluasi atas

kegiatan perbekalan farmasi pada IF, IL, Apotik dan IPKM RSUP Persahabatan

telah berjalan cukup baik, namun masih terdapat hal-hal yang perlu ditingkatkan

yaitu :

a. IF belum membuat Laporan Penghapusan/Penarikan Farmasi/Obat Rusak

atau kadaluarsa setiap bulannya sebagaimana telah diatur dalam SOP/Protap

No.09.05.01.49 tanggal 13 Maret 2007 tentang Penghapusan/Penarikan Obat

yang Rusak/Kadaluarsa.

b. Pembuatan Laporan Sisa Bahan Baku Obat di Bagian Produksi IF dilakukan

setiap triwulan dan setiap tahun bukan secara rutin bulanan sebagaimana

diatur dalam SOP/Protap Nomor 09.05.01.46 tentang Pencatatan dan

Pelaporan Produksi Farmasi. Selain itu, diketahui bahwa Laporan Sisa Bahan

Baku Obat yang telah diterima oleh Kepala IF tidak diteruskan ke Bagian

Akuntansi sebagai bahan pencatatan/pelaporan persediaan di Neraca RSUP

Persahabatan sehingga Persediaan di Neraca RSUP Persahabatan belum

menggambarkan nilai persediaan bahan baku obat pada IF.

c. Kegiatan Monev pengelolaan perbekalan farmasi di IL dan IPKM belum

didukung dengan SOP/Prosedur Tetap.

Selain itu, pelaporan yang berkaitan dengan pelayanan farmasi belum semua

telah tersedia perangkat lunaknya. Selama ini pelaksanaan kegiatan pelaporan

menggunakan software yang tidak terintegrasi, misalnya untuk penyusunan

laporan stok opname di IL, IF dan IPKM, laporan keuangan di Apotek masih

menggunakan software Microsoft Excel. Kondisi ini menuntut penanggung jawab

laporan melakukan beberapa kali input data dari beberapa pihak yang berbeda

dan beberapa kali melakukan data processing sehingga rawan akan terjadinya

salah memasukkan data/rumus.

7. Personalia

Berdasarkan RBA RS Persahabatan TA 2008, kinerja selama tahun 2007 adalah

telah terbentuknya SOTK RSUP Persahabatan berdasarkan Peraturan Menkes

No.1679/Menkes/Per/XII/2005 tanggal 27 Desember 2005, telah dilakukan

evaluasi terhadap personil yang menduduki jabatan dan dilakukan perubahan

untuk memperbaiki kinerja dimasa mendatang, dan telah ditetapkan visi, misi,

motto, nilai-nilai dan tujuan rumah sakit.

BPK-RI 23

Jumlah Sumber Daya Manusia RS Persahabatan TA 2007 sebanyak 1.740 orang

yang terdiri dari :

No Jenis Tenaga PNS Non PNS Lain-lain JumlahI MEDIS :

a. Dokter Umum 19 6 - 25b. Dokter PPDS - - 60 60c. Dokter Ahli 114 7 - 121d. Dokter Gigi 8 - - 8e. Dokter BBS/PTT - - - -

II PERAWAT 542 124 - 666III PENUNJANG MEDIS 148 52 - 198IV NON MEDIS 343 319 - 662

Jumlah 1.172 508 60 1.740

8. Pengawasan Internal

Untuk Tahun Anggaran 2007, Inspektorat Jenderal Depkes tidak melakukan

pemeriksaan di RSUP Persahabatan.

Pemeriksaan oleh Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) dilakukan berdasarkan atas

pengajuan objek-objek yang akan diperiksa, yang disetujui oleh Dirut, dimana

pengajuan tersebut dilakukan setiap tahun. Berikut adalah objek pemeriksaan

yang telah dilaksanakan selama tahun 2007 dan 2008:

Tahun 2007 :

a. Audit Instalasi Rawat Jalan.

b. Audit Griya Puspa.

c. Audit Instalasi Patologi Klinik.

d. Audit Instalasi Radiodiagnostik.

e. Audit Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana.

f. Audit Bagian DIKLIT (Pendidikan dan Penelitian).

g. Audit Instalasi Pelayanan Sosial (khusus).

h. Audit Instalasi Rawat Inap (IRIN) B.

i. Audit Instalasi Rawat Inap C.

j. Audit Pengadaan Barang.

k. Kas Kecil dan Kas Intern (rutin).

l. Tindak Lanjut objek pemeriksaan sebelumnya (rutin).

Tahun 2008 (sampai dengan bulan Agustus):

a. Audit Apotik RS Persahabatan.

b. Audit Instalasi Sanitasi.

c. Audit Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPS).

d. Audit Instalasi Gawat Darurat (IGD).

BPK-RI 24

e. Kas Kecil dan Kas Intern (rutin).

f. Tindak Lanjut objek pemeriksaan sebelumnya (rutin).

Kegiatan monitoring tindak lanjut untuk hasil audit dilakukan satu tahun setelah

Laporan Hasil Audit diterbitkan sehingga untuk hasil audit tahun 2007 akan

dimonitoring pada tahun 2008, dan hasil audit tahun 2008 akan dimonitoring

pada tahun 2009. Dari kegiatan audit tahun 2007 yang telah ditindaklanjuti

adalah Instalasi Radiologi, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Griya Puspa dan

Bagian Diklit. Sementara hasil audit tahun 2008 belum seluruhnya di

tindaklanjuti.

BPK-RI 25

BAB III

TEMUAN PEMERIKSAAN

Tujuan pemeriksaan kinerja pada RSUP Persahabatan adalah untuk menilai efektivitas

manajemen RSUP Persahabatan di Jakarta dalam pelayanan farmasi. Untuk menilai

efektivitas manajemen dalam pelayanan farmasi, berikut ini adalah langkah-langkah yang

dinilai:

1. Perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi

2. Pelaksanaan meliputi pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian

kebutuhan perbekalan farmasi

3. Monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pengelolaan perbekalan farmasi

4. Pelayanan farmasi meliputi perencanaan, pelaksanaan dan monitoring

Selanjutnya penilaian atas langkah-langkah dalam pelayanan farmasi tersebut meliputi:

1. Perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi sesuai dengan standar Menkes, kebijakan,

SOP, data kebutuhan perbekalan farmasi berdasarkan trend kebutuhan tahun berjalan,

dan alokasi anggaran sesuai dengan prioritas kebutuhan.

2. Pelaksanaan pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pemusnahan

sesuai dengan kebijakan dan SOP.

3. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas pengelolaan perbekalan farmasi sesuai

dengan kebijakan dan SOP.

4. Pelaksanaan pelayanan farmasi sesuai dengan SPM, kebijakan dan SOP.

Hasil pemeriksaan atas pelayanan farmasi adalah sebagai berikut:

1. Usulan perencanaan di IF tidak mencakup seluruh kebutuhan perbekalan

farmasi yang ada RSUP Persahabatan

IF RSUP Persahabatan merupakan instalasi yang bertanggung jawab terhadap

pemenuhan kebutuhan perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi kepada pasien di

RSUP Persahabatan baik melalui depo-depo farmasi maupun instalasi-instalasi

pelayanan. Jenis perbekalan farmasi yang dipenuhi melalui IF digolongkan atas:

a. Obat Non Generik

b. Obat Generik & Obat Gigi

c. Alat Kesehatan

d. Alat balut & Perlengkapan Farmasi

e. Bahan Kimia

f. Benang Bedah

g. X-Ray Film

BPK-RI 26

Perbekalan farmasi tersebut diatas didistribusikan dan digunakan untuk pemenuhan

kebutuhan kepada pasien melalui depo-depo farmasi, antara lain:

a. Depo Farmasi IGD melayani kebutuhan perbekalan farmasi di Instalasi Gawat

Darurat

b. Depo

c. Farmasi Bedah Sentral melayani Instalasi Bedah Sentral dan Instalasi Anestesi

dan Reanimasi.

d. Depo Farmasi Mawar melayani Instalasi Rawat Inap C.

e. Depo Farmasi Melati melayani Instalasi Rawat Inap C

f. Depo Farmasi Dahlia melayani Instalasi Rawat Inap B

g. Depo Farmasi Soka melayani Soka Atas, Soka Bawah dan Ruang Flu Burung

h. Depo Farmasi Griya Puspa melayani Instalasi Griya Puspa khusus Rawat Inap,

sedangkan Rawat Jalan Griya Puspa belum ada depo farmasinya.

i. Depo Farmasi Anggrek melayani Instalasi Rawat Inap A

j. Apotik Pegawai

Selain depo-depo farmasi, masih terdapat instalasi-instalasi pelayanan yang tidak

mempunyai depo farmasi, yang pemenuhan kebutuhannya langsung meminta ke IF,

instalasi-instalasi tersebut antara lain:

a. Instalasi Rawat Jalan yang terdiri dari 18 poliklinik yang masing-masing

poliklinik tersebut mengajukan permintaan sendiri.

b. Instalasi Perawatan Intensif

c. Instalasi Patologi Anatomi dan Pemulasaran

d. Instalasi Radiodiagnostik

e. Instalasi Radioterapi

f. Instalasi Pemeriksaan Medis Terpadu

g. Instalasi Rehabilitasi Medis

h. Instalasi Sanitasi dan Pemeliharaan Sarana

i. Instalasi Gizi

j. Instalasi Sterilisasi Sentral dan Binatu

Karena banyaknya depo farmasi dan instalasi pelayanan yang meminta perbekalan

farmasi ke IF, maka IF telah menetapkan jadwal, sehingga permintaan perbekalan

farmasi dilakukan 1 minggu sekali.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kebutuhan perbekalan farmasi untuk seluruh

RSUP Persahabatan tidak seluruhnya melalui IF. Hal ini ditunjukkan dengan hal-hal

sebagai berikut:

BPK-RI 27

a. Apotik melakukan sendiri pengelolaan perbekalan farmasinya dari mulai

merencanakan, mengadakan, menyimpan sampai dengan mendistribusikan semua

jenis perbekalan farmasi yang dibutuhkan pasien khususnya melalui resep.

b. IPKM yang mengelola sendiri kebutuhan perbekalan farmasinya, dalam hal ini

terutama kebutuhan reagen. Instalasi ini membawahi 6 laboratorium yaitu

Laboratorium Induk, Lab IGD, Lab 24 Jam, Lab IPMT, Lab Griya Puspa, Lab

Mikrobiologi Klinik dan 1 Bank Darah.

c. IL mengelola kebutuhan gas medis. Pemenuhan kebutuhan gas medis untuk

depo-depo farmasi dan instalasi-instalasi pelayanan tidak melalui IF tetapi

langsung ke IL.

Berikut adalah aturan dan kebijakan dan prosedur tetap terkait dengan pengelolaan

perbekalan farmasi:

a. Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.1197/Menkes/SK/X/2004

tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit yang antara lain menjelaskan

bahwa Perbekalan Farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan

obat, alat kesehatan, reagen, radio farmasi dan gas medis. Pengelolaan

Perbekalan Farmasi adalah suatu proses yang merupakan siklus kegiatan,

dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,

pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta

evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan. Sedangkan struktur organisasi

minimal Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) yaitu Kepala IF membawahi

kegiatan Pengelolaan Perbekalan Farmasi, Pelayanan Farmasi Klinik dan

Manajemen Mutu, seperti tergambar dibawah ini.

Pengelolaan PerbekalanFarmasi

Pelayanan FarmasiKlinik

Manajemen Mutu

Kepala InstalasiFarmasi Rumah Sakit

Administrasi IFRS

STRUKTUR ORGANISASIMINIMAL IFRS

b. Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Direktur Utama RSUP Persahabatan

antara lain:

1) Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan No.HK.00.07.00.53 tanggal

14 Februari 2007 tentang SOTK IF RSUP Persahabatan, yang salah satunya

menjelaskan bahwa IF bertanggung jawab langsung kepada Direktur Medik

BPK-RI 28

dan Keperawatan. Salah satu tugasnya yaitu menyediakan fasilitas dan

menyelenggarakan kegiatan peracikan, penyimpanan, penyediaan dan

penyaluran obat-obatan dan bahan kimia, penyimpanan dan penyaluran alat

kedokteran, alat keperawatan dan alat kesehatan serta mengelola dan

mengkoordinasikan seluruh pelayanan apotik dan depo-depo,

menyelenggarakan pelayanan Farmasi Klinik dan Informasi Obat. Fungsi IF

adalah menyelenggarakan pengelolaan perbekalan farmasi. Dalam Pasal 13

disebutkan bahwa dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian, IF

melakukan koordinasi dengan Apotik.

2) Keputusan Dirut RSUP Persahabatan No.HK.00.07.00.59 tanggal 14 Februari

2007 tentang SOTK IL RSUP Persahabatan, antara lain menyebutkan bahwa

tugas IL adalah menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan

penerimaan, penyimpanan dan penyaluran barang pakai habis, alat rumah

tangga, alat kedokteran, obat-obatan, alat perawatan dan alat kesehatan,

barang kebutuhan gizi, serta melakukan administrasi dan pelaporan. Terkait

dengan

IL menyelenggarakan fungsi:

a) Membuat rekapitulasi permintaan barang serta rencana anggaran biaya

dari semua instalasi pengguna

b) Penerima barang-barang farmasi, umum dan gizi dari Panitia Penerima

Barang

c) Penyimpan semua barang yang diterima sesuai dengan aturan yang

berlaku

d) Pendistribusian barang-barang tersebut secara efektif dan efisien kepada

instalasi pengguna

e) Pembuat rencana kebutuhan berdasarkan permintaan instalasi pengguna

dan stok yang ada

f) Pelapor barang inventaris sesuai SABMN dalam bentuk ADK (Arsip

Data Komputer) ke Depkes.

3) Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan No. HK.00.07.00.51 tanggal

14 Februari 2007 tentang SOTK IPKM RSUP Persahabatan, diketahui

bahwa Instalasi Patologi Klinik dan Mikrobiologi (IPKM) RSUP

Persahabatan memiliki tugas menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan

kegiatan pelayanan pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik dan

Mikrobiologi yang meliputi pemeriksaan darah, urine, feses dan cairan tubuh

lain di Laboratorium Induk, Laboratorium IGD, Laboratorium 24 Jam,

Laboratorium IPMT, Laboratorium Griya Puspa dan Bank Darah Rumah

Sakit

4) Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan Nomor

HK.00.07.00.13 tanggal 26 Januari 2004 tentang Penggabungan

Laboratorium Klinik 24 Jam dan Laboratorium Klinik Menjadi Unit

BPK-RI 29

Usaha Laboratorium Rumah Sakit Persahabatan, Pasal 1, menyebutkan

bahwa Unit Usaha Laboratorium RS Persahabatan diberi otonomi untuk

mengelola sendiri kegiatan operasionalnya dengan mengacu pada kebijakan

umum rumah sakit.

5) Kebijakan untuk Apotik yaitu Keputusan Direktur Utama RSUP

Persahabatan No.HK.00.07.00.66 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK

Apotik RSUP Persahabatan, antara lain menjelaskan bahwa Apotik

setingkat dengan Instalasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Direktur Medik dan Keperawatan. Tugasnya adalah unit

pelayanan non struktural yang melaksanakan pelayanan obat bagi pasien

rawat jalan dan rawat inap secara profesional, efisien, bermutu, sesuai standar

pelayanan Apotik yang baik. Salah satu fungsi Apotik adalah sebagai Unit

Bisnis dapat memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya kepada RSUP

Persahabatan.

Ketetapan-ketetapan yang dibuat oleh Dirut tersebut diatas tidak sesuai dengan

standar yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan yaitu IF seharusnya bertanggung

jawab atas seluruh pemenuhan kebutuhan perbekalan farmasi di rumah sakit.

Sedangkan yang terjadi di RSUP Persahabatan adalah bahwa tidak seluruh

perbekalan farmasi menjadi tanggung jawab IF karena masih terdapat beberapa unit

kerja yang mengelola sendiri perbekalan farmasinya yaitu dari mulai merencanakan

sampai mendistribusikan kepada pasien.

Hal ini mengakibatkan perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi tidak

komprehensif artinya pengelolaan kebutuhan perbekalan farmasi tidak dikelola

melalui satu pintu yaitu melalui IF, tetapi masih terpecah-pecah sehingga kontrol

terhadap pengelolaan perbekalan farmasi menjadi lemah.

Hal ini disebabkan RSUP Persahabatan tidak menetapkan ketetapan mengenai

pengelolaan perbekalan farmasi sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Menteri

Kesehatan. Selain itu lemahnya pengawasan dari manajemen rumah sakit terhadap

pengelolaan perbekalan farmasi untuk pasien.

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:

a. Akan segera ditindaklanjuti dengan protap yang isinya penjabaran dari SK Dirut

No.HK.00.06.00.183, tentang Koordinator anggaran yang isinya semua unit

kerja yang membutuhkan perbekalan farmasi mengajukan permintaannya ke IF.

b. Segera akan ada pelaporan terpadu yang berisi kompilasi data dari semua unit

pengelola perbekalan farmasi.

c. Segera mengkaji ulang Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) IF dan IL.

BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera

melaksanakan standar yang telah ditetapkan oleh Menkes dalam hal pengelolaan

perbekalan farmasi melalui satu pintu yaitu melalui IF, tidak ada lagi unit kerja yang

melakukan pengelolaan perbekalan farmasi secara terpisah.

BPK-RI 30

2. Alokasi anggaran perbekalan farmasi di Bagian Perencana Anggaran tidak

menggambarkan kebutuhan riel perbekalan farmasi RSUP Persahabatan

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan perbekalan farmasi tercapai secara maksimal,

RSUP Persahabatan setiap tahun menyusun anggaran perbekalan farmasi.

Penganggaran dilakukan oleh BPA berdasarkan usulan-usulan yang diterima dari

unit-unit kerja di RSUP Persahabatan. Terkait dengan perbekalan farmasi, selain IF,

terdapat beberapa unit kerja yang mengelola sendiri perbekalan farmasinya dari mulai

merencanakan, mengadakan sampai dengan mendistribusikan yaitu IL mengelola Gas

Medis, IPKM mengelola reagen dan Apotik yang mengelola perbekalan farmasi

terkait dengan pemenuhan resep pasien. Selama Tahun 2007 dan 2008, BPA

seharusnya menerima usulan perencanaan dari IF, IL, IPKM dan Apotik, tetapi yang

diterima oleh BPA hanya usulan perencanaan dari IF.

Usulan perencanaan tahun 2007 dari IF untuk BPA diterima sebanyak 1 (satu) kali

yaitu sebesar Rp8.564.195.825,00. Dasar perencanaannya adalah berdasarkan

prediksi umum setiap tahun antara lain kenaikan harga, trend kenaikan sebesar 15-

20%, kenaikan tingkat pelayanan ke pasien, semua data pemakaian perbekalan

farmasi (obat-obatan yang tidak melalui peresepan dokter, alat kesehatan, alat balut,

bahan kimia selain reagen dan gas medis, benang bedah dan x –ray film) selama 1

(satu) tahun, beberapa permintaan perbekalan farmasi diluar kebutuhan rutin dari

instalasi-instalasi pelayanan yang diajukan ke Direktur Medik dan Keperawatan dan

di disposisi ke IF dan pola penyakit selama 1 (satu) tahun yang datanya diperoleh dari

bagian Rekam Medis.

Sedangkan usulan untuk tahun 2008 diterima sebanyak 2 (dua) kali, pertama sebesar

Rp23.036.593.121,00, diusulkan pada tanggal 30 Juni 2007. Sedangkan usulan kedua

adalah sebesar Rp12.934.478.412,00 pada tanggal 29 Maret 2008. Alasan pengajuan

2 usulan tersebut adalah karena ketika IF mengajukan usulan yang pertama, IF tidak

hanya memasukkan prediksi umum seperti yang telah diuraikan diatas, tetapi juga

memasukkan seluruh komponen lain yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan

perbekalan farmasi untuk pasien selama 1 (satu) tahun antara lain:

a. Kebijakan-kebijakan secara lisan dari pimpinan mengenai rencana-rencana

kegiatan terkait perbekalan farmasi yang harus disediakan untuk tahun 2008

seperti contohnya rencana bahwa Depo Farmasi IGD menjadi 24 jam dsb.

b. Ada beberapa jenis perbekalan farmasi yang tidak dimunculkan dalam

perencanaan triwulanan IF, tetapi perbekalan farmasi tersebut masuk kedalam

Laporan Mutasi IL. Untuk mengakomodir hal tersebut, IF berusaha memasukkan

seluruh perbekalan farmasi tersebut (selain reagen dan gas medis karena

perencanaannya tidak melalui IF) kedalam usulan perencanaan tahun 2008.

c. Ikatan kerjasama (IKS) dengan pihak ketiga PT. Sinar Roda Utama yaitu untuk

Haemodialisa Set. Perjanjian ini menyangkut penggunaan Mesin Haemodialisa

milik PT. Sinar Roda Utama yang digunakan untuk pelayanan pasien

Haemodialisa di RSUP Persahabatan. Terdapat beberapa alat kesehatan habis

pakai yang dipakai oleh pasien untuk menggunakan mesin tersebut yang

disediakan oleh PT. Sinar Roda Utama. Alat kesehatan habis pakai tersebut yang

BPK-RI 31

dihitung sebagai paket pengobatan Haemodialisa untuk tiap pasien yaitu untuk 1

(satu) kali tindakan ke pasien. Perkiraan jumlah paket pengobatan untuk pasien

selama 1 (satu) tahun inilah yang dimasukkan untuk usulan perencanaan tahun

2008.

Usulan pertama diajukan ke BPA dan menurut BPA usulan tersebut terlalu besar.

Oleh IF telah dijelaskan seperti yang telah diuraikan diatas, tetapi tidak ada arahan

lebih lanjut dari BPA mengenai apa saja hal-hal yang dapat dimasukkan atau

dikeluarkan dari usulan perencanaan. Kemudian IF membuat perencanaan baru yaitu

usulan yang kedua, dengan nilai yang jauh lebih kecil. Unsur-unsur yang dimasukkan

kedalamnya hanya bersifat rutin saja berdasarkan prediksi umum kebutuhan 1 (satu)

tahun (seperti uraian tersebut diatas). Usulan inilah yang digunakan oleh BPA sebagai

alokasi untuk Tahun 2008.

Berikut adalah data yang diperoleh dari BPA mengenai Alokasi Anggaran dan

Realisasi Biaya Bahan IF RSUP Persahabatan yang dananya bersumber dari Dana

Non DIPA (Pendapatan RS) selama Tahun 2007 dan Semester I 2008:

Dalam Ribuan Rupiah

No URAIAN

TAHUN 2007 Tahun 2008Alokasi

Anggaran Realisasi %Alokasi

Anggaran Realisasi s.d Juni %

1 Obat 3.353.111 7.633.850 227,66 5.655.076 5.366.049 94,89

2 Alkes 2.554.136 3.555.639 139,21 3.334.422 1.136.785 34,09

3 Bahan Kimia / Reagen 536.403 5.130.437 956,45 675.377 2.378.657 352,20

4 X-Ray 652.456 894.883 137,16 689.884 185.515 26,89

5 Alat Balut 1.468.089 930.736 63,40 2.579.719 738.666 28,63

JUMLAH 8.564.196 18.145.545 211,88 12.934.478 9.805.672 75,81

Dari data diatas menunjukkan :

a. Tahun 2007.

Nilai alokasi anggaran sesuai dengan usulan perencanaan IF, namun realisasinya

jauh melampaui alokasi.

Menurut BPA, realisasi yang melampaui alokasi disebabkan:

1) Adanya pembelian langsung tanpa melalui BPA,

2) Adanya IKS dengan pihak ketiga tanpa melalui BPA

3) Adanya ketidaksiplinan penggunaan anggaran rumah sakit

Realisasi biaya bahan perbekalan farmasi IF yang melampaui alokasi anggaran

tersebut diatas disebabkan oleh alat kesehatan habis pakai yang menggunakan

mesin Haemodialisa Set sebagaimana dijelaskan diatas, pembelian langsung obat

oleh Apotik dan bahan kimia/reagen dan gas medis oleh IL dan IPKM yang tidak

dilaporkan ke IF (sebagai Koordinator Anggaran Perbekalan Farmasi).

BPK-RI 32

b. Tahun 2008

Nilai alokasi sesuai dengan usulan perencanaan IF yang kedua yaitu sebesar

Rp12.934.478.412,00. Jika dilihat dari nilai alokasi dan realisasi masing-masing

jenis perbekalan, Bahan Kimia/Reagen sudah melampaui anggaran yaitu

realisasinya telah mencapai 352%. Seperti halnya dengan di Tahun 2007, terjadi

karena ada realisasi dari unit kerja lain yang masuk sebagai realisasi IF. Atas hal

ini juga BPA tidak dapat menjelaskan lebih lanjut pengelompokkannya.

Kondisi tersebut diatas tidak sesuai dengan Keputusan Dirut No.HK.00.07.00.34

tanggal 15 Februari 2007 tentang SOTK BPA RSUP Persahabatan yang antara lain

menyebutkan bahwa tugas BPA adalah merencanakan, mengkoordinasikan,

memonitor dan mengevaluasi penyusunan program dan anggaran.

Dari kebijakan yang telah ditetapkan sudah jelas diatur bahwa BPA bertanggung

jawab terhadap seluruh pengelolaan anggaran di rumah sakit. Unit-unit kerja yang

melakukan pengelolaan perbekalan farmasi secara terpisah harus melaporkan

anggaran dan realisasinya sehingga laporan penggunaan anggaran rumah sakit yang

dibuat oleh BPA dapat mencerminkan satu kesatuan yang utuh atas perbekalan

farmasi rumah sakit.

Hal tersebut mengakibatkan:

a. Tidak termonitornya alokasi anggaran dari seluruh unit-unit kerja yang mengelola

perbekalan farmasi.

b. Tidak terkontrolnya nilai realisasi anggaran IF terhadap alokasi anggarannya.

Hal tersebut terjadi karena RSUP Persahabatan tidak mengelola perbekalan farmasi

melalui satu pintu. Masih adanya penggunaan anggaran rumah sakit secara langsung

oleh unit-unit kerja yang mengelola perbekalan farmasi yang berdiri sendiri tanpa

diketahui oleh BPA sehingga unit-unit kerja tersebut tidak mengajukan usulan

kebutuhan 1 (satu) tahun.

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:

a. Anggaran Farmasi yang diajukan ke BPA terpisah dari perbekalan farmasi secara

keseluruhan (IKS, Laboratorium, Haemodialisa Set), akan tetapi BPA sudah

mengalokasikan seluruh kebutuhan farmasi dengan alokasi yang terpisah.

b. Tidak termonitornya alokasi anggaran dari seluruh unit kerja yang mengelola

pembekalan farmasi disebabkan adanya pembelian langsung dan pembelian yang

telah dibuat kontraknya dalam IKS tertentu sehingga pelaksanaannya langsung ke

Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana, namun seluruh belanja tersebut

terakomodir dalam perencanaan belanja rumah sakit secara keseluruhan.

c. Nilai realisasi melampaui nilai alokasi dari IF namun tidak melampaui rencana

belanja barang farmasi keseluruhan dengan sedikit variasi sesuai trend penyakit .

BPK-RI merekomendasikan kepada Direktur Utama RSUP Persahabatan agar segera

melakukan pengelolaan perbekalan farmasi di RSUP Persahabatan melalui satu pintu

yaitu IF, tidak terpecah-pecah dilakukan oleh beberapa unit kerja sehingga

BPK-RI 33

pengelolaan anggaran terkoordinasi dengan baik, serta mengoptimalkan peran dan

fungsi BPA sesuai dengan SOTKnya.

3. Kegiatan perencanaan perbekalan farmasi belum dilaksanakan sesuai dengankebijakan yang telah ditetapkan oleh RSUP Persahabatan

Dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi, IF merencanakan

kebutuhan perbekalan farmasi dengan mengajukan usulan perencanaan kebutuhan,

yaitu:

a. Usulan perencanaan secara tahunan lebih difokuskan untuk pengalokasian

anggaran perbekalan farmasi selama 1 (satu) tahun. Usulan ini nantinya akan

menjadi dasar bagi rumah sakit untuk menentukan jumlah anggaran yang dapat

digunakan untuk perbekalan farmasi selama 1 tahun.

b. Usulan Perencanaan secara triwulan yaitu setiap 3 (tiga) bulan sekali, lebih

difokuskan untuk jenis-jenis perbekalan farmasi yang dibutuhkan secara rutin

untuk pelayanan kepada pasien.

Perlu diketahui bahwa perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi yang diajukan oleh

IF tidak termasuk gas medis yang direncanakan IL dan reagen yang direncanakan

oleh IPKM. Sehingga perencanaan yang akan dibahas lebih dalam disini adalah

perencanaan triwulanan IF selain perbekalan farmasi gas medis dan reagen.

Perencanaan triwulanan yang dibuat IF berdasarkan data-data sebagai berikut:

a. Pemakaian barang-barang farmasi yang didistribusikan melalui depo-depo

farmasi maupun langsung diminta oleh instalasi-instalasi pelayanan. Setiap bulan

depo-depo farmasi melaporkan perbekalan farmasi yang digunakan setiap

bulannya.

b. Pemintaan kebutuhan dari instalasi-instalasi pelayanan/ruangan. Permintaan

secara rutin diperoleh berdasarkan pengisian formulir yang disebarkan oleh IF

untuk diisi tentang kebutuhan perbekalan farmasi yang dibutuhkan. Sedangkan

untuk yang diluar perencanaan rutin, berdasarkan dokumen di IF, permintaan

tersebut ditujukan ke Direktur Medik dan Keperawatan atau ke IF. Jika terkait

dengan obat, permintaan akan diajukan ke IF dan harus diverifikasi terlebih

dahulu oleh Tim Farmasi dan Terapi (TFT) sebelum dapat direncanakan.

Sedangkan selain obat, permintaan ditujukan ke Direktur Medik dan

Keperawatan, di disposisi ke IF untuk perencanaannya.

c. Laporan dari IL berupa laporan bulanan isinya tentang mutasi logistik farmasi

untuk Radiologi, Narkotik, Vaksin dan Gas Medis, dhi yang digunakan oleh IF

adalah mutasi logistik farmasi selain Gas Medis. Sedangkan Laporan Triwulan

yaitu Laporan Mutasi Logistik Farmasi untuk Alat Kesehatan, Obat, Bahan

Kimia, Perlengkapan Farmasi, X-Ray Film dan Persediaan Gas Medis. Sama

seperti laporan bulanan, yang digunakan oleh IF adalah selain Gas Medis.

BPK-RI 34

d. Pola penyakit yaitu mengenai penyakit-penyakit yang banyak di derita oleh

pasien yang dirawat di RSUP Persahabatan untuk periode 1 (satu) tahun. Data ini

diperoleh dari Bagian Rekam Medis.

e. Formularium sudah digunakan sebagai standar bagi IF untuk merencanakan

perbekalan farmasi. Perubahan obat yang tidak sesuai Formularium, harus di

verifikasi terlebih dahulu oleh TFT sebelum dapat direncanakan.

Sementara itu TFT telah berperan secara rutin dalam kegiatan perencanaan tahunan

maupun triwulanan. Sebelum rencana tahunan maupun triwulanan diajukan oleh IF

ke Direktur Medik dan Keperawatan, IF meminta verifikasi terlebih dahulu ke TFT

sehingga dapat diyakinkan bahwa seluruh perbekalan farmasi telah sesuai dengan

Formularium. Berdasarkan data-data diatas, IF mengajukan perencanaan triwulan. Uji

petik atas alur perencanaan yaitu perencanaan Triwulan IV Tahun 2007 adalah seperti

alur dibawah ini:

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa IF membuat perencanaan Triwulan IV

tahun 2007 rangkap 3 (tiga), dokumen A1 ditujukan ke Direktur Medik dan

Keperawatan sebagai atasan langsungnya, dokumen A2 sebagai tembusan ke IL dan

dokumen A3 sebagai arsip. Dokumen A2 yang diterima IL hanya disimpan sebagai

BPK-RI 35

arsip di IL. Dokumen A1 di disposisi oleh Direktur Medik dan Keperawatan ke IL. IL

menyesuaikan dengan stok yang ada di Gudang Logistik Farmasi. Kemudian IL

membuat perencanaan baru (B) atas perubahan-perubahan yang dibuat dari

perencanaan IF (A1) dan ditujukan ke Direktur Umum. Kemudian Dokumen B

ditujukan ke Direktur Umum dengan Dokumen A1 sebagai lampirannya. Oleh

Direktur Umum, Dokumen B di disposisi ke Direktur Keuangan, dan seterusnya di

disposisi ke Kabag Anggaran, ke PPK DIPA Operasional sampai ke Tim Pengadaan.

Untuk Dokumen A1 yang sebagai lampiran, ketika di konfirmasi ke Bagian

Anggaran, yang diketahui hanya Dokumen B, demikian juga dengan konfirmasi di

Tim Pengadaan, sehingga Dokumen A1 tidak diketahui dimana berakhirnya.

Sementara itu untuk mengetahui apakah alur seperti tergambar diatas juga dilakukan

di setiap perencanaan triwulanan. Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan terhadap

perencanaan Triwulan II Tahun 2008 yang menunjukkan alur sebagai berikut:

a. Perencanaan yang dibuat oleh IF dibuat rangkap 4 (empat) yaitu untuk Direktur

Medik dan Keperawatan, dengan tembusan ke Kabid Pelayanan Medis, Kepala IF

dan sebagai Arsip.

b. Setelah diterima oleh Direktur Medik dan Keperawatan tidak di disposisi ke IL

tetapi di disposisi ke Kabid Pelayanan yaitu ”Mohon dikoreksi dengan benar,

pengajuan dari Kepala IF karena tidak mencantumkan sisa stok berapa,

pemakaian berapa banyak jumlah stok awal berapa?”. Dan kemudian di disposisi

ke Kasie Monev yaitu: ”Mohon ditelaah, dicocokkan”.

c. Dari Kasie Monev di disposisi kembali ke Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan

Medik yaitu: ”Saya sudah koordinasi dengan Kepala IF menurut bahan

permintaan dari IF ini sudah berdasarkan data mutasi logistik, data konsumsi dari

distribusi dan permintaan user. Sehingga untuk informasi lebih lanjut bisa

ditanyakan ke Kepala IF”. Kemudian oleh Kabid Pelayanan Medik di disposisi

kembali ke Direktur Medik dan Keperawatan yaitu: ”Hasil telaahan kami

kembalikan, mohon untuk segera di acc untuk ke pengadaan/logistik”.

d. Setelah diterima oleh Direktur Medik dan Keperawatan maka proses selanjutnya

sama dengan proses di Triwulan IV Tahun 2007. di disposisi ke IL yaitu:

”Mohon tindak lanjut prinsip, acc”.

e. Setelah sampai pada alur terakhir seperti alur diatas yaitu sampai di Panitia

Pengadaan Barang dan Jasa, alur menjadi lebih panjang.

f. Kepala Panitia Pengadaan Barang dan Jasa mendisposisi ke Kepala IL yaitu:

”Berhubung obat non generik jenis Narkotika dan Psikotropika tidak bisa

menggunakan tender DIPA, maka item tersebut dikeluarkan”.

g. Kemudian Kepala IL membuat perencanaan lagi khusus untuk Obat Non Generik

sebesar Rp209.956.640,00 dan ditujukan ke Direktur Umum, SDM dan

Pendidikan.

h. Proses ini masih terus berlanjut. (tidak didapatkan dokumen disposisi

selanjutnya)

BPK-RI 36

Dari 2 alur perencanaan yaitu Triwulan IV tahun 2007 dan Triwulan II tahun 2008

menunjukkan perbedaan alur disposisi perencanaan sebelum di terima di Tim

Pengadaan. Jumlah dokumen yang dibuat oleh IF juga berbeda. Alur perencanaan

Triwulan II tahun 2008 lebih panjang karena melibatkan Kabid Pelayanan dan Kasie

Monev. Selain itu untuk yang Triwulan II tahun 2008, setelah sampai di Tim

Pengadaan alur disposisi masih berlanjut lagi terkait dengan obat non generik jenis

Narkotika dan Psikotropika.

Beberapa kebijakan dan prosedur tetap terkait dengan kegiatan perencanaan adalah

sebagai berikut:

a. Kebijakan yang ditetapkan dalam Keputusan Dirut RSUP Persahabatan

No.HK.00.07.67A tanggal 21 Februari 2007 tentang Pemberlakuan Pedoman

Pelayanan Farmasi IF RSUP Persahabatan, terkait dengan kegiatan perencanaan

mengatur bahwa IF membuat perencanaan setiap tiga bulan sekali kepada

Direktur Medik dan Keperawatan dengan tembusan IL. Setelah disetujui oleh

Direktur Medik dan Keperawatan, perencanaan diteruskan kepada Direktur

Keuangan lalu mengkoordinasikan kepada Kepala BPA. Setelah Kepala BPA

selesai menyesuaikan dengan anggaran yang ada, lalu dikembalikan ke Dirkeu

untuk disetujui, baru setelah itu dilakukan pengadaan. IF menyusun perencanaan

berdasarkan metode konsumtif, pola penyakit (data epidemiologi) dan prospektif.

Berikut secara jelas bagan alur pengelolaan perbekalan farmasi:

b. Protap No Dok.09.05.01.02 tanggal 5 Maret 2007 tentang Perencanaan

Kebutuhan Perbekalan Farmasi. Perencanaan perbekalan farmasi adalah kegiatan

BPK-RI 37

menyusun perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi untuk memenuhi

kebutuhan rumah sakit secara efektif dan efisien berdasarkan fasilitas yang ada,

standar pelayanan farmasi serta peraturan berlaku. Prosedurnya antara lain:

1) IF membuat perencanaan kebutuhan setiap 3 (tiga) bulan sekali, berdasarkan

data:

a) Pemakaian

b) Kebutuhan Instalasi/Ruangan

c) Stock gudang farmasi di IL

d) Pola penyakit

e) Formularium

f) Alokasi dana

2) Perencanaan dikirimkan ke Direktur Medik dan Keperawatan dengan

tembusan IL.

c. SK Dirut RSUP Persahabatan No.KU.01.01.5.220 tanggal 16 Juni 2006 dan SK

No.HK.00.06.00.183 tanggal 19 November 2007, menetapkan bahwa

Koordinator Anggaran Barang Farmasi adalah Kepala IF.

d. Kebijakan untuk IL yaitu Keputusan Dirut RSUP Persahabatan

No.HK.00.07.00.59 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK IL RSUP

Persahabatan, antara lain menyebutkan bahwa tugas IL adalah menyediakan

fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan penerimaan, penyimpanan dan

penyaluran barang pakai habis, alat rumah tangga, alat kedokteran, obat-obatan,

alat perawatan dan alat kesehatan, barang kebutuhan gizi, serta melakukan

administrasi dan pelaporan.

Terkait dengan perencanaan, IL menyelenggarakan fungsi:

1) Membuat rekapitulasi permintaan barang serta rencana anggaran biaya dari

semua instalasi pengguna

2) Pembuat rencana kebutuhan berdasarkan permintaan instalasi pengguna dan

stok yang ada

Jika dibandingkan antara kondisi yang ada dengan beberapa kebijakan yang telah

ditetapkan oleh RSUP Persahabatan, terdapat ketidaksesuaian antara lain:

a. Terkait dengan data yang digunakan oleh IF sebagai dasar perencanaan

triwulanan disebutkan tentang alokasi dana. BPA tidak pernah menginformasikan

kepada IF tentang alokasi dana yang dapat digunakan. Usulan sudah diajukan

setiap tahun oleh IF, tetapi feedback mengenai jumlah alokasi yang dapat

digunakan, tidak pernah diberitahukan ke IF.

b. Tidak sesuainya alur perencanaan. Alur perencanaan yang dilakukan di RSUP

Persahabatan tidak sesuai dengan alur yang telah ditetapkan dalam kebijakan

Direktur Utama. Bahkan alur disposisi untuk 2 (dua) triwulan tersebut diatas juga

berbeda.

BPK-RI 38

c. Terdapat 2 perencanaan yaitu perencanaan yang dibuat oleh IF dan IL (sebagai

perubahan atas perencanaan oleh IF). Dalam kebijakan tersebut tidak diatur

bahwa IL dapat membuat perencanaan baru sebagai hasil perubahan dari

perencanaan awal IF.

Menurut Kepala IL, perencanaan yang baru tidak akan dibuat jika tidak ada

disposisi dari pimpinan, dalam hal ini Direktur Medik dan Keperawatan, yang

memerintahkan untuk menyesuaikan dengan stok yang ada di Gudang Logistik

Farmasi sedangkan tembusan dokumen perencanaan yang diterima dari IF hanya

bersifat sebagai arsip saja.

Sedangkan menurut IF, alur disposisi seperti yang telah diuraikan diatas, tidak

pernah diketahui oleh Kepala IF. Kepala IF hanya mengusulkan perencanaan

triwulanan yang diajukan ke Direktur Medik dan Keperawatan, selanjutnya

apakah usulan tersebut disetujui atau tidak, juga tidak diketahui. Demikian juga

dengan perubahan-perubahan jenis barang dan kuantitas yang dibuat oleh IL,

perubahan ini juga tidak pernah diinformasikan ke IF.

d. Fungsi Kepala IF sebagai Koordinator Anggaran Barang Farmasi tidak berjalan

sehingga segala hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan perbekalan

farmasi di RS tidak sepengetahuan IF.

e. Dua perencanaan IF dan IL, baik dari segi jenis, kuantitas maupun harga satuan

perbekalan farmasi terdapat perbedaan. Selama ini yang menjadi dasar

pemenuhan kebutuhan perbekalan farmasi dan diadakan oleh Tim Pengadaan

RSUP Persahabatan adalah perencanaan baru (perubahan perencanaan IF) yang

dibuat IL. Dalam Lampiran 8 adalah hasil pemeriksaan lebih lanjut atas

perbedaan perencanaan yang dibuat oleh IF dan IL. Dari data terlampir

menunjukkan bahwa:

1) Terdapat total 443 nama perbekalan farmasi yang terbagi dalam 7 golongan

yang direncanakan IF untuk periode Triwulan IV Tahun 2007.

2) Dari 443 perbekalan farmasi, sebanyak 175 perbekalan farmasi yang

kuantitas antara IF dan IL sama atau di kolom f menunjukkan angka 0 (nol).

Sedangkan sisanya sebanyak 268 perbekalan farmasi dengan kuantitas yang

berbeda, di kolom f menunjukkan angka selisih antara IL dan IF. Nilai

berbeda terjadi karena adanya pengurangan kuantitas dari perbekalan farmasi

yang dilakukan IL terhadap perencanaan IF. Ini bisa saja terjadi karena

berdasarkan stok yang ada di Gudang Logistik Farmasi sehingga ada

perbekalan farmasi yang direncanakan oleh IF tetapi kuantitasnya menjadi

nol di perencanaan IL.

3) Terkait dengan harga satuan, beberapa perbekalan farmasi menggunakan

harga satuan yang sama, sedangkan beberapa menggunakan harga yang

berbeda. Didalam lampiran jika harga dari IF dan IL sama, dikolom

“perbedaan harga satuan (i)” akan tertulis 0 (nol), sedangkan jika berbeda,

akan tertulis selisih nilai harga satuan. Terdapat sebanyak 251 perbekalan

BPK-RI 39

farmasi yang mempunyai harga yang sama, sedangkan sebanyak 72

perbekalan farmasi yang harga satuannya berbeda.

Sedangkan sisanya sebanyak 120 perbekalan farmasi terdapat tanda # karena

secara kuantitas direncanakan oleh IF sehingga ada harga satuan, sedangkan

oleh IL sama sekali tidak direncanakan (dalam kolom e sebanyak nol)

sehingga tidak ada harga satuan. Menurut Kepala IF sumber yang digunakan

untuk menetapkan harga satuan adalah berasal dari distributor penyedia

perbekalan farmasi, sedangkan menurut Kepala IL sumber yang digunakan

juga dari distributor, sehingga sebenarnya sumber yang digunakan adalah

sama, tetapi pada kenyataannya data yang disampaikan bisa berbeda.

4) Terdapat juga beberapa perbekalan farmasi yang tidak direncanakan oleh IF

tetapi direncanakan oleh IL, dengan tanda * yaitu sebanyak 12 perbekalan

farmasi diluar total 443 perbekalan farmasi. Padahal jika dilihat dari

penjelasan sebelumnya diatas, perencanaan perbekalan farmasi oleh IF adalah

berdasarkan pemakaian barang-barang farmasi baik yang didistribusikan

melalui depo-depo farmasi maupun yang langsung diminta oleh instalasi-

instalasi pelayanan sehingga seharusnya data jenis perbekalan farmasi yang

digunakan untuk membuat perencanaan di IF sudah cukup tersedia. Hal ini

terjadi karena adanya permintaan perbekalan farmasi tanpa melalui IF.

Hal-hal tersebut diatas mengakibatkan :

a. Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) IF dalam mengelola perbekalan farmasi

tumpang tindih dengan tupoksi IL sehingga perencanaan menjadi tidak efektif.

b. Tidak terintegrasinya pemenuhan kebutuhan perbekalan farmasi untuk seluruh

pasien yang dirawat. Selain itu, pihak RSUP Persahabatan tidak dapat menilai

kinerjanya secara menyeluruh terkait kemampuan rumah sakit dalam memenuhi

kebutuhan perbekalan farmasi.

Hal ini disebabkan antara lain:

a. Belum dilaksanakannya kegiatan perencanaan sesuai dengan kebijakan yang

telah ditetapkan karena alur perencanaan yang berbeda-beda.

b. Kurangnya sinkronisasi kebijakan dan prosedur tetap yang ditetapkan untuk IF

dan IL tentang perencanaan perbekalan farmasi.

c. Tidak adanya ketentuan yang menjelaskan bahwa pemenuhan seluruh perbekalan

farmasi di RSUP Persahabatan harus melalui IF karena masih ada unit-unit kerja

di RSUP Persahabatan yang meminta langsung perbekalan farmasi ke IL.

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:

a. Kedepan akan dilakukan kegiatan perencanaan sesuai kebijakan dan prosedur

tetap.

b. Gas Medis akan masuk dalam perencanaan IF.

c. Laporan stok perbekalan farmasi yang ada di IL akan dikirim per bulan ke IF.

d. Untuk mengefisienkan perencanaan akan dilakukan oleh IF dengan

mempertimbangkan laporan stok perbulan dari IL.

BPK-RI 40

BPK-RI merekomendasikan Dirut RSUP Persahabatan agar segera:

a. Membuat alur yang jelas untuk kegiatan perencanaan perbekalan farmasi dari

mulai awal merencanakan sampai dengan ke Tim Pengadaan baik yang tahunan

maupun triwulanan.

b. Menetapkan kebijakan yang jelas terkait dengan pemenuhan kebutuhan

perbekalan farmasi untuk seluruh unit-unit kerja di RSUP Persahabatan harus

melalui IF, dan ditegaskan bahwa IL supaya tidak melakukan kegiatan

perencanaan perbekalan farmasi.

4. Usulan perencanaan IF setiap triwulan kurang akurat

Dalam rangka memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi untuk pasien di RSUP

Persahabatan, IF membuat perencanaan tahunan dan triwulanan. Perencanaan

tahunan lebih difokuskan untuk penganggaran perbekalan farmasi selama 1 tahun.

Sedangkan yang triwulanan, lebih detail untuk jenis dan jumlah perbekalan farmasi

yang dibutuhkan dalam periode yang lebih pendek yaitu setiap 3 bulan. Dalam

membuat perencanaan triwulanan oleh IF, IL mempunyai peranan yang cukup

penting yaitu dalam penyediaan dokumen mutasi perbekalan farmasi di Gudang

Logistik Farmasi yang mendukung agar perencanaan perbekalan farmasi sesuai

dengan kebutuhan riil rumah sakit.

Berikut adalah laporan-laporan yang dibuat oleh IL terkait dengan perbekalan farmasi

yang diterima oleh IF:

a. Laporan Bulanan yaitu Laporan Mutasi Logistik Farmasi mencakup laporan

mutasi untuk Radiologi, Narkotik, Vaksin dan Gas Medis

b. Laporan Triwulanan yaitu Laporan Mutasi Logistik Farmasi Triwulan antara lain

mutasi Alat Kesehatan, Obat, Bahan Kimia, Perlengkapan Farmasi, X-Ray Film

dan Persediaan Gas Medis

Dari laporan tersebut diatas yang digunakan oleh IF adalah Laporan Bulanan dan

Laporan Triwulanan kecuali data mutasi Gas Medis karena Gas Medis direncanakan,

diadakan dan didistribusikan langsung oleh IL.

Berdasarkan wawancara dengan Kepala IL, diketahui bahwa dibedakannya beberapa

jenis perbekalan farmasi kedalam laporan bulanan dan triwulanan dikarenakan

beberapa hal, yaitu :

a. Untuk perbekalan farmasi yang pergerakannya lambat dan jenisnya tidak terlalu

banyak dimasukkan dalam laporan bulanan.

b. Untuk perbekalan farmasi yang pergerakannya cepat dan jenisnya banyak

terutama obat dimasukkan dalam laporan triwulanan.

c. Kekurangan sumber daya manusia juga menjadi salah satu faktor tidak seluruh

perbekalan farmasi dapat dilaporkan secara bulanan.

Kebijakan untuk IL yaitu Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan

No.HK.00.07.00.59 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK IL RSUP Persahabatan,

BPK-RI 41

menyebutkan dalam salah satu pasalnya yaitu Pasal 8 mengatur tugas Wakil Kepala

Logistik Farmasi yaitu memeriksa laporan pemakaian barang farmasi setiap bulan,

triwulan dan tahunan.

Dari aturan kebijakan tersebut jelas bahwa seluruh perbekalan yang dikelola di

Logistik Farmasi harus dibuat laporan pemakaian barang farmasi setiap bulan,

triwulan dan tahunan. Selain itu, diketahui bahwa ada perangkapan jabatan yaitu

Kepala IL menjabat juga sebagai Wakil Kepala Logistik Farmasi.

Selain pentingnya laporan pemakaian perbekalan farmasi yang harus dibuat setiap

bulan, ada hal lain yang cukup penting untuk menunjang keakuratan data

perencanaan perbekalan farmasi yaitu ketepatan waktu dalam penyampaian laporan

tersebut. Berdasarkan data ekspedisi penerimaan dokumen di IF untuk laporan-

laporan yang diterima dari IL adalah sebagai berikut:

No.Tanggal

SuratNo.Surat Perihal

DiterimaInst.Farmasi

Keterlambatan

TAHUN2007

1 19/02/2007 152/Log - RSP/II/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Januari 2007 20/02/2007 13 hari

2 16/03/2007 171/Log - RSP/III/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Februari 2007 16/03/2007 9 hari

3 23/04/2007 195/Log - RSP/IV/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Maret 2007 23/04/2007 16 hari

4 9/5/2007 210/Log – RSP/IV/2007 Lap. Mutasi Log Farmasi TW I 2007 9/5/2007 32 hari

5 24/05/2007 222/Log - RSP/V/07 Lap. Mutasi Log Farmasi April 2007 25/05/2007 18 hari

6 21/06/2007 243/Log - RSP/VI/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Mei 2007 21/06/2007 14 hari

7 20/07/2007 277/Log - RSP/VII/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Juni 2007 20/07/2007 13 hari

8 20/08/2007 303A/Log - RSP/VIII/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Juli 2007 21/08/2007 14 hari

9 7/9/2007 284/Log – RSP/IX/2007 Lap. Mutasi Log Farmasi TW II 2007 7/9/2007 62 hari

10 18/09/2007 325/Log - RSP/IX/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Agustus 2007 19/09/2007 12 hari

11 29/10/2007 345/Log - RSP/X/07 Lap. Mutasi Log Farmasi September 2007 29/10/2007 22 hari

12 6/11/2007 349/Log – RSP/XI/2007 Lap. Mutasi Log Farmasi TW III 2007 6/11/2007 29 hari

13 30/11/2007 367/Log - RSP/XI/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Oktober 2007 31/11/2007 24 hari

14 31/12/2007 408/Log - RSP/XII/07 Lap. Mutasi Log Farmasi November 2007 2/1/2008 25 hari

15 21/01/2008 015/Log - RSP/I/08 Lap. Mutasi Log Farmasi Desember 2007 21/01/2008 14 hari

16 29/1/2008 020/Log - RSP/I/2008 Lap. Mutasi Log Farmasi TW IV 2007 29/1/2008 22 hariTAHUN

2008

1 16/02/2008 031/Log - RSP/II/08 Lap. Mutasi Log Farmasi Januari 2008 16/02/2008 9 hari

2 13/03/2008 049/Log - RSP/III/08 Lap. Mutasi LogFarmasi Februari 2008 13/03/2008 6 hari

3 17/04/2008059

/Log - RSP/IV/08 Lap. Mutasi Log Farmasi Maret 2008 17/04/2008 10 hari

4 24/04/2008 064/Log - RSP/IV/08 Lap. Mutasi Log Farmasi TW I 2008 24/04/2008 17 hari

5 26/05/2008 091/Log - RSP/V/08 Lap. Mutasi Log Farmasi April 2008 26/05/2008 19 hari

6 10/6/2008 088/Log - RSP/VI/08 Lap. Mutasi Log Farmasi Mei 2008 10/6/2008 3 hari

7 24/07/2008 128/Log - RSP/VII/08 Lap. Mutasi Log Farmasi Juni 2008 24/07/2008 17 hari

8 29/07/2008 141/Log - RSP/VII/08 Lap. Mutasi Log Farmasi TW II 2008 29/07/2008 22 hari

KET: Menghitung keterlambatan, contoh Lap Mutasi Log Jan 2007: dihitung dari awal Feb s.d diterima oleh IF.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.171/PMK.85/2007 tentang

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat antara lain disebutkan

BPK-RI 42

bahwa laporan keuangan bulanan unit akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran harus

diterima KPPN selambal-lambatnya tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya. Dengan

demikian seharusnya laporan bulanan/triwulanan IL tersebut minimal disampaikan ke

IF pada tanggal 7 bulan berikutnya.

Dari data diatas diketahui bahwa rata-rata dokumen yang diterima dari IL terlambat

selama 18 hari. Bahkan ada Laporan Triwulan II tahun 2007 yaitu untuk mutasi bulan

April, Mei dan Juni, yang baru diterima oleh IF pada tanggal 7 September 2007 (62

hari). Laporan Triwulan menjadi laporan yang sangat penting bagi IF karena

menyangkut mutasi barang-barang farmasi yang paling banyak dibutuhkan dalam

pelayanan dan pergerakannya cepat.

IF dalam membuat perencanaan triwulanan yang berisi data rencana kebutuhan

logistik farmasi (obat generik dan non generik, alat kesehatan, alat balut dan

perlengkapan farmasi,bahan kimia, benang bedah, dan x ray film), selain berdasarkan

data pemakaian barang-barang farmasi dari depo-depo, permintaan kebutuhan dari

instalasi/ruangan, pola penyakit,dan formularium, juga berdasarkan data dari IL

berupa laporan mutasi/stok logistik farmasi tersebut diatas. Dengan mengetahui

kondisi sisa/stok logistik farmasi tersebut diatas dari IL (jika laporan disampaikan

tepat waktu) paling tidak data perencanaan triwulanan IF akan lebih akurat karena

data awal berupa berapa sisa stok logistik/perbekalan farmasi pada bulan/triwulan

tertentu sudah diketahui.

Keterlambatan penyampaian laporan bulanan dan triwulan serta tidak dibuatnya

laporan sesuai ketentuan khususnya untuk perbekalan farmasi yang pergerakannya

cepat berakibat kurang akuratnya data yang digunakan oleh IF dalam merencanakan

kebutuhan perbekalan farmasi setiap periode.

Hal tersebut disebabkan Kepala IL lalai melaksanakan tugasnya.

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa hal ini karena belum didukung

sistim informasi yang computerized. Pada tahun mendatang akan dibuat program

inventory untuk memudahkan perencanaan kebutuhan logistik.

BPK-RI merekomendasikan kepada Direktur Utama RSUP Persahabatan agar

menegur secara tertulis Kepala IL untuk membuat laporan mutasi barang farmasi

sesuai ketentuan dan menyampaikan laporan secara tepat waktu.

5. Apotik RSUP Persahabatan belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhanperbekalan farmasi

Pemenuhan kebutuhan perbekalan farmasi di RSUP Persahabatan khususnya yang

melalui resep dipenuhi melalui Apotik. Apotik merupakan unit kerja yang berdiri

sendiri dan melakukan pengelolaan perbekalan farmasi secara terpisah. Pengelolaan

perbekalan farmasinya meliputi merencanakan, mengadakan, menerima, menyimpan

sampai mendistribusikan perbekalan farmasi. Apotik memiliki 6 counter yaitu Apotik

Rawat Jalan 1, Apotik Rawat Jalan 2, Apotik Instalasi Gawat Darurat (IGD), Apotik

Griya Puspa, Apotik Asma, Apotik Rawat Inap dan 1 Gudang Apotik.

BPK-RI 43

Khusus untuk kegiatan perencanaan, Apotik tidak melakukan perencanaan secara

bulanan, triwulanan atau tahunan, tetapi membeli langsung ke distributor penyedia

perbekalan farmasi. Pembelian secara rutin dilakukan setiap 1 minggu sekali yaitu

hari Selasa. Pembeliannya dilakukan berdasarkan data perbekalan farmasi yang sisa

stoknya hampir habis di Gudang Apotik, data tersebut ditulis dalam sebuah buku

DEFECTA (permintaan kebutuhan) dan ditandatangani oleh Penanggung Jawab

Gudang. Untuk pembeliannya, data dalam buku tersebut di verifikasi oleh Asisten

Manajer Logistik Apotik dan Manajer Apotik. Setelah disetujui oleh Manajer Apotik,

oleh Asisten Manajer Logistik Apotik dibuatkan Surat Pesanan yang telah

dikelompokkan berdasarkan masing-masing distributor penyedia perbekalan farmasi.

Jika ada kebutuhan perbekalan farmasi diluar yang rutin, maka disebut sebagai

kebutuhan CITO (segera). Alur perencanaannya juga sama dengan pembelian rutin,

harus memperoleh verifikasi terlebih dahulu dari Manajer Apotik. Kebutuhan cito

karena ada perbekalan farmasi yang banyak dibutuhkan dan stoknya tinggal sedikit

sehingga harus dibeli segera. Atau jika ada kebutuhan dari resep pasien yang stoknya

tidak ada di Gudang Apotik, sehingga harus segera dipesan ke distributor. Jika tidak

dapat dipenuhi melalui distributor, pasien umum harus membelinya di Apotik luar

RSUP Persahabatan, tetapi untuk pasien VIP atau Griya Puspa, pihak Apotik RSUP

Persahabatan akan membelikan ke Apotik luar RSUP Persahabatan.

Dasar pemenuhan kebutuhan perbekalan farmasi yang secara rutin, selain

berdasarkan stok gudang, juga berdasarkan trend peresepan dokter. Jika obat yang

diresepkan oleh dokter berubah, maka Apotik akan berusaha untuk menyediakannya

dan merubah/menambah jenis obat yang disediakan di Apotik. Hal ini ditandai

dengan adanya obat donasi dari beberapa distributor obat yang dijual oleh Apotik.

Jika obat tertentu, sebut saja ”Obat A” tidak pernah ada sebelumnya di Apotik, pihak

distributor Obat A akan menemui pihak Apotik untuk menawarkan obat tersebut

karena ada dokter yang akan menggunakan obat tersebut. Apotik tidak akan langsung

melakukan pembelian tetapi meminta pihak distributor untuk memberikan donasi

kepada Apotik. Dan jika memang obat tersebut akan banyak diresepkan oleh dokter

maka Apotik akan mulai untuk membeli.

Trend peresepan dokter juga ditandai dengan adanya pembelian obat di Apotik luar

RSUP Persahabatan. Pembelian yang dilakukan diluar Apotik selain karena

persediaannya sedang habis di Apotik, juga karena jenis obat yang diresepkan tidak

ada sebelumnya di Apotik, jumlah yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, obat

tersebut belum tentu dibutuhkan lagi pada waktu yang akan datang dsb. Pembelian di

Apotik luar RSUP Persahabatan dilakukan oleh pihak Apotik hanya untuk pasien VIP

dan Griya Puspa.

Untuk pasien umum, jika obat yang dibutuhkan tidak tersedia di Apotik RSUP

Persahabatan maka pasien tersebut disarankan untuk membeli diluar. Ini terlihat dari

hasil survey yang dilakukan oleh Apotik pada bulan Maret 2008 diseluruh counter

Apotik, dengan hasil sebagai berikut:

BPK-RI 44

No Nama Apotik Counter Jumlah /R yg ditolak Jumlah Total Resep %

1 Apotik Rawat Jalan 1 92 12376 0.74

2 Apotik Rawat Jalan 2 95 4294 2.21

3 Apotik IGD 124 24908 0.50

4 Apotik Griya Puspa 25 3203 0.78

5 Apotik Asma 0 702 0.00

6 Apotik Rawat Inap 675 29898 2.26

Beberapa keputusan yang ditetapkan oleh Direktur Utama terkait kegiatan

perencanaan di Apotik antara lain:

a. Kebijakan untuk Apotik yaitu Keputusan Dirut RSUP Persahabatan

No.HK.00.07.00.66 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK Apotik RSUP

Persahabatan, antara lain menjelaskan bahwa Apotik setingkat dengan Instalasi

yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Medik

dan Keperawatan. Tugasnya adalah unit pelayanan non struktural yang

melaksanakan pelayanan obat bagi pasien rawat jalan dan rawat inap secara

profesional, efisien, bermutu, sesuai standar pelayanan Apotik yang baik.

Beberapa fungsi yang diselenggarakan Apotik antara lain:

1) Menyelenggarakan pengadaan secara efisien sesuai dengan kebijakan yang

ditentukan oleh Direksi RSUP Persahabatan, serta penyiapan obat, alat

kesehatan dan perbekalan farmasi untuk kebutuhan Apotik sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

2) Sebagai Unit Bisnis dapat memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya

kepada RSUP Persahabatan.

b. Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan No.HK.00.07.00.81D tanggal 17

Maret 2007 tentang Pedoman Apotik RSUP Persahabatan yang salah satunya

mengatur tentang Perencanaan yang antara lain:

1) Koordinator Gudang Apotik membuat daftar obat/barang yang kosong, yang

dibutuhkan atau yang sudah mencapai minimal stock pada buku perencanaan

dan merencanakan untuk pembeliannya.

2) Asisten Manajer Logistik Apotik memverifikasi rencana pembelian untuk

kebutuhan Apotik 1 minggu dengan melihat stock yang ada, kebutuhan

Apotik –apotik dan resep dokter.

3) Kemudian dimintakan persetujuan Manajer Apotik untuk dapat diadakan

pembeliannya.

4) Untuk obat-obat yang CITO maka perencanaan pembeliannya harus disetujui

Manajer Apotik.

Dalam Pedoman Apotik RSUP Persahabatan tersebut diatas terkait dengan

Perencanaan, juga dijelaskan alur pembelian/pengadaan yaitu:

1) Dilakukan oleh petugas gudang Apotik dengan membuat DEFECTA, barang

yang akan dibeli berdasarkan stock, kebutuhan Apotik dan Standar RSUP

Persahabatan (Formularium).

BPK-RI 45

2) Diverifikasi oleh penanggung jawab gudang dan di “acc”.

3) Dimintakan persetujuan ke Manajer Apotik.

4) Untuk obat CITO dapat direncanakan segera dengan persetujuan Manajer

Apotik.

c. Keputusan Dirut RSUP Persahabatan No.HK.00.07.00.85B tanggal 17 April 2007

tentang Standar Prosedur Operasional Apotik RSUP Persahabatan, Nomor

Dokumen.Ap.05.02.13 tentang Pengadaan/Pembelian, yang antara lain mengatur

mengenai Prosedur Perencanaan, salah satunya menyebutkan bahwa perencanaan

pengadaan untuk kebutuhan 1 minggu berdasar obat yang habis atau dibutuhkan

segera oleh pasien, trend peresepan (sesuai permintaan) dokter, serta kebutuhan

apotik-apotik di RSUP Persahabatan serta mempertimbangkan minimal

persediaan yang harus ada.

Dari ketetapan tersebut diatas menunjukkan bahwa:

a. Dari ketetapan no.1 bahwa Apotik sebagai Unit Bisnis dapat memberikan

keuntungan yang sebesar-besarnya kepada RSUP Persahabatan. Kebijakan ini

didukung dengan ditetapkan standar operasional pada no.3 diatas yang

menyebutkan bahwa perencanaan pengadaan berdasarkan trend peresepan dokter.

Ini menunjukkan bahwa Apotik RSUP Persahabatan merupakan profit center

bagi RSUP Persahabatan. Ini tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No.23

tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU, Bab I, Ketentuan Umum, Pasal

1 yaitu BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/ atau

jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan

kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

b. Sementara ketetapan no.2 menunjukkan bahwa alur perencanaan yang dilakukan

oleh Apotik telah sesuai dengan ketetapan. Sedangkan dalam alur

pengadaan/pembelian, perencanaannya tidak didasarkan pada standar RSUP

Persahabatan (Formularium). Formularium adalah standar obat yang dapat

digunakan di lingkungan RSUP Persahabatan dan ditetapkan oleh Dirut RSUP

Persahabatan dalam Surat Keputusan (SK) No.HK.00.06.00.129A tentang

Kebijakan Penggunaan Obat di RSUP Persahabatan. Beberapa mengatur antara

lain:

1) Obat-obat yang dipakai di RSUP Persahabatan harus mengacu pada

Formularium.

2) Formularium dibuat oleh Panitia Farmasi dan Terapi atas usulan Satuan

Medis Fungsional (SMF) kemudian ditetapkan oleh Dirut.

3) IF/Apotik RSUP Persahabatan harus menyediakan obat-obatan sesuai

formularium yang telah disepakati.

4) Semua dokter yang bekerja di lingkungan RSUP Persahabatan wajib

menggunakan Formularium.

BPK-RI 46

5) Instalasi/Apotik RSUP Persahabatan dapat mengganti peresepan dokter

sesuai dengan Formularium dengan pemberitahuan lebih dahulu kepada

dokter yang bersangkutan.

6) SMF yang menulis resep di luar Formularium akan diperingatkan secara lisan

sampai tertulis oleh Direktur RSUP Persahabatan atas usulan TFT dan

Komite Medik.

Dengan demikian Formularium merupakan standar yang telah disepakati bersama

karena dibuat atas SMF, dimana dokter adalah bagian dari SMF sehingga

seharusnya tidak perlu ada obat donasi atau obat yang harus di beli di Apotik

luar.

Adanya obat yang dibeli di Apotik luar dan resep yang ditolak berakibat Apotik

belum secara maksimal dapat memenuhi pelayanan prima kepada pasien terutama

yang berkaitan dengan kebutuhan perbekalan farmasi.

Hal ini disebabkan adanya perencanaan yang tidak sesuai dengan standar

Formularium melainkan sebagian diantaranya berdasarkan trend peresepan dokter.

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:

a. Dokter terkadang menggunakan obat diluar Formularium, jika tidak disiapkan

kita akan kehilangan pendapatan, sehingga obat diluar Formularium disediakan

secara terbatas.

b. Obat yang ditolak adalah obat yang jarang dipakai atau dalam proses pengadaan.

c. Obat yang dibeli darurat (CITO) biasanya adalah obat yang akan segera dipakai

oleh pasien VIP/Griya Puspa pada sore, malam atau pada hari libur. Oleh karena

itu ketersediaan obat diluar jam kerja akan lebih ditingkatkan lagi.

d. SOP Pengadaan/pembelian akan diperbaiki dengan ditambah dengan obat-obat

sesuai Formularium RS.

e. SK SOTK Apotik RSUP Persahabatan akan diperbaiki untuk lebih memperjelas

lagi kebijakan Menkes tentang pelayanan farmasi satu pintu.

BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera:

a. Membuat kebijakan terkait dengan tugas dan fungsi Apotik RSUP Persahabatan

supaya mengacu pada aturan BLU yaitu memberikan pelayanan kepada

masyarakat tanpa mengutamakan mencari keuntungan.

b. Membuat ketentuan dan sanksi untuk dokter-dokter yang bertugas di RSUP

Persahabatan, agar dalam menulis resep kepada pasien mematuhi Formularium

yang telah ditetapkan.

BPK-RI 47

6. Pengadaan Reagen Dengan Cara Kerjasama Operasi Tidak Melalui Panitia

Pengadaan Barang dan Jasa RSUP Persahabatan dan Pengendaliannya Lemah

Dalam rangka memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi untuk keperluan

laboratorium, RSUP Persahabatan selama Tahun Anggaran 2007 sampai dengan

Semester I 2008 telah melaksanakan pembelian reagen sebesar Rp7.996.323.149,00.

Pengadaan reagen dilakukan melalui perjanjian kerjasama operasi (KSO) dengan

beberapa rekanan. Pengadaan reagen dengan cara kerjasama operasi (KSO) dilakukan

RSUP Persahabatan semenjak masih berstatus Perusahaan Jawatan (Perjan) sampai

dengan statusnya berubah menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Kontrak

kerjasama peminjaman alat tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama (Dirut)

RSUP Persahabatan dengan beberapa perusahaan. Dalam kontrak kerjasama tersebut

diatur mengenai kerjasama peminjaman alat, namun sebagai imbal jasa, RSUP

Persahabatan diharuskan membeli reagen pada perusahaan yang meminjamkan

alatnya maupun pada distributor yang ditunjuk oleh perusahaan yang alatnya

dipinjamkan.

Dalam pelaksanaan KSO tersebut, pengadaan reagen direncanakan dan diusulkan

langsung oleh IPKM RSUP Persahabatan serta pemesanan barang dilakukan oleh

Kepala IPKM setiap bulan sesuai kebutuhan. Dibawah ini daftar rekanan yang

melakukan kontrak KSO alat dan pembelian reagen dengan RSUP Persahabatan

tersebut diatas, yaitu sebagai berikut:

No. Rekanan No/tgl kontrak Jangkawaktu

Harga BeliReagen

Keterangan

1 PT.Roche IndonesiaJakarta

IW/2294/CardiacReader/06/2005 danKS.0201.01B /1/Jan/05

3 tahun Harga sudahditentukandalam kontrak

Sebagai imbalanpembelian Reagendipinjamkan 1 unitCardiac reader

2 PT.DiastikaBiotekindo Jakarta

Reff.No.A-101/DB/VI/2008 danReff.KS.02.01.00.1687/25/Juli/2008

1 tahun Hargaditentukandalam kontrak

Perjanjian alatIn2it HbA1cAnalyzer-BioRad.

3 PT.Menjangan Jakarta No.0542/M/KSO/IX/05No.KS.0201.00.2989B/1-Sept-05

3 tahun Hargasolutionpack/Na/K/Cldi kontraksebesarRp10.751.950

Kerjasama operasialat Analyzer merkIL ILYTENa/K/CL

4 PT.Abbott IndonesiaJakarta

No.R.007/CD/V/2006/RR-AP danNo.KS.0201.00.2566ª/18-09-2006

3 tahun Harga di kon-trak berdasar-kan price listpada saatpenyerahan,discount 30%

Peminjaman alatCell Dyn 3200

5 PT. Roche IndonesiaJakarta

SPK/25/2007/XI/EL2/26-Nop-08

3 tahun Harga daridistributor su-dahditentukandalam kontrak

Sebagai imbalanpembelian Reagendipinjamkan 1 unitElecsys 2010.

BPK-RI 48

No. Rekanan No/tgl kontrak Jangkawaktu

Harga BeliReagen

Keterangan

6 PT.BehrindoNusaperkasa Jakarta

SPJ-BNP/0605 danNo.KS.02.01.00.2426A/1-Sept-06

3 tahun Harga ditetap-kan dalamkontrak

Perjanjiankerjasama 1Dimension® ARdan 1 unit UPS

7 CV.Ajidarma DiatransMedika Jakarta

No.009/KSO/ADM/VI/08 danNo.KS.02.01.00.1690/2-06-2008

1 tahun Harga reagen/set di kontrakRp8,8 jutadan Rp.3,3juta untukcontrol blood.

Pemeliharaan alatBlood danElektrolyteAnalyzer

8 PT.Akurat IntanMadya Jakarta

No.0152/S-M/AIM/VI-2008 danNo.KS.02.01.00.1960/2-Juni-08

3 tahun Harga dalamkontrak tidakditentukan be-sarannya dantidak menun-juk ke pricelist

Perjanjian pemin-jaman alat URI-NALISA Clinitek500

Total realisasi pengadaan reagen dengan cara KSO sesuai kebutuhan selama Tahun

2007 dan sampai dengan Semester I 2008 sebesar Rp7.996.323.149,00, dengan

rincian sebagai berikut:

Tahun 2007 Semester I tahun 2008

Bulan Realisasi (Rp) Bulan Realisasi (Rp)

Januari 193,757,856 Januari 375,826,849Pebruari 235,146,226 . Pebruari (1) 343,412,552

Maret (1) 246,064,570 Pebruari (2) 420,055,770

Maret (2) 252,400,690 Maret 434,512,330

April (1) 305,638,756 April 421,149,733

April (2) 294,003,235 Mei (1) 448,405,176

April (3) 219,629,711 Mei (2) 246,126,425

Mei 285,690,484 Juni 442,760,246

Juni (1) 232,601,709 Jumlah 3,132,249,081

Juni (2) 353,984,440

Juli (3) 250,970,962

Agustus 354,332,296

September 244,387,653Oktober 365,307,666

November 376,705,214

Desember (1) 326,331,408

Desember (2) 327,121,192

Jumlah 4,864,074,068

Adapun proses pengadaan dan pengelolaan reagen di IPKM sesuai prosedur tetap

(protap) No.Dokumen 10.05.11 tanggal 11 Pebruari 2008 tentang Pengadaan dan

BPK-RI 49

Pengelolaan Reagen yang dibuat oleh Kepala IPKM dan ditetapkan Direktur Utama,

adalah sebagai berikut:

a. Setiap akhir bulan, petugas penanggungjawab reagen membuat rencana

kebutuhan reagen satu bulan untuk keperluan bulan berikutnya. Masing-masing

dibuat oleh petugas penanggungjawab reagen Lab Induk, Lab 24 jam dan Lab

Mikrobiologi.

b. Kemudian perencanaan diserahkan kepada Kepala IPKM atau wakilnya untuk

dievaluasi dan dibuatkan surat pemesanan ke distributor yang bersangkutan.

c. Barang- barang yang dibeli dan diterima, setelah datang dilaboratorium segera

dicek Tim Penerima Barang dan dicatat dibuku penerimaan barang yang memuat

kolom untuk:

1) tanggal penerimaan

2) nomor, nama barang

3) nama distributornama katalog

4) banyaknya barang

5) tanda tangan pengambil barang

6) harga satuan

7) jumlah harga yang dibayar

d. Barang- barang yang diterima akan dibayar oleh Petugas Pembantu Bendahara

Rumah Sakit yang ditempatkan di laboratorium.

e. Setiap pengeluaran reagen dari gudang harus diketahui petugas

penanggungjawab reagen.

f. Setiap bulan penanggungjawab reagen membuat laporan penggunaan reagen.

Laporan tersebut dikirim ke Direktur Rumah Sakit, Bagian Logistik, Bagian

Keuangan dan Bagian Akuntansi. Surat penagihan, kuitansi dan Purchase Order

(PO) diverifikasi lagi oleh Asisten Manajer Umum dan Keuangan.

Berdasarkan uraian diatas terkait dengan hasil pemeriksaan terhadap proses awal

sebelum dibuat perjanjian KSO maupun pada saat pelaksanaan KSO Tahun 2007 dan

Semester I Tahun 2008, diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Proses awal dibuatnya perjanjian KSO tidak melalui unit kerja yang mempunyai

tugas untuk menilai dan mengevaluasi kewajaran harga (Panitia Pengadaaan

Barang dan Jasa).

b. Pihak RSUP Persahabatan tidak membuat kajian berkaitan dengan apakah

pembelian alat laboratorium dan reagen melalui cara KSO lebih menguntungkan

bila dibandingkan jika membeli alat sendiri.

c. Pengadaan reagen direncanakan dan diusulkan langsung oleh IPKM bukan oleh

IF RSUP Persahabatan, serta pemesanan barang dilakukan oleh Kepala IPKM

setiap bulan sesuai kebutuhan.

BPK-RI 50

d. Rincian anggaran biaya untuk pengadaan reagen TA.2007 dan 2008 tidak

dialokasikan anggarannya pada RBA IF RSUP Persahabatan TA.2007 dan 2008

e. Pengadaan/Pembelian reagen Tahun 2007 dan Semester I bulan Maret, April,

Mei dan Juni TA 2008 tidak didukung izin prinsip dari Dirkeu.

f. Ketentuan yang diatur dalam KSO mengandung kelemahan, antara lain :

- Harga beli reagen sudah ditetapkan dalam semua kontrak KSO sesuai harga

yang ditentukan oleh rekanan.

- Apabila terjadi perubahan harga (dengan alasan terjadi perubahan moneter

/kurs maupun kenaikan harga dari pabrik) ditentukan oleh rekanan, tanpa

melalui penawaran. Pihak rekanan hanya memberitahukan perubahan harga

tersebut secara tertulis tanpa melalui proses penilaian dan persetujuan dari

pihak RSUP Persahabatan. Hal ini terjadi pada 5 (lima) dari 8 (delapan)

kontrak KSO.

- Sedangkan untuk 3 (tiga) kontrak KSO lainnya, apabila terjadi perubahan

harga, pihak rekanan mengajukan surat penawaran atau membuat surat

kesepakatan dengan pihak RSUP Persahabatan. Namun atas perubahan harga

tersebut, pihak RSUP Persahabatan tidak melibatkan unit kerja yang

mempunyai tugas untuk menilai dan mengevaluasi kewajaran harga (Panitia

Pengadaaan Barang dan Jasa).

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Kepmenkes Nomor.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi

di Rumah Sakit tanggal 19 Oktober 2004 Bab I angka 1.3 bagian g yaitu

perbekalan farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan obat, alat

kesehatan, reagen, radio farmasi, gas medis dan poin 6.1.3 yaitu Pengadaan

merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan

dan disetujui melalui pembelian secara tender atau secara langsung.

b. SK Dirut RSUP Persahabatan Nomor: HK.00.06.00.84C tanggal 26 Februari

2007 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian poin F bagian b.3 yaitu

pengadaan perbekalan farmasi dilaksanakan oleh panitia pengadaan barang/jasa

berkoordinasi dengan IL.

c. SOP Pengadaan barang dan jasa di lingkungan RSUP Persahabatan

No.HK.00.07.00.301 tanggal 28 Nopember 2006 tentang langkah-langkah

kebijakan yaitu antara lain mengatakan pengadaan barang/jasa yang dananya

bersumber Non APBN, yaitu penerimaan Rumah Sakit yang diperoleh dari

kegiatan pelayanan, pendidikan, penelitian dan penerimaan lainnya yang bukan

bersumber dari APBN, diatur tersendiri dengan memperhatikan prinsip-prinsip

efisien, efektif, transparan, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan dengan

memperhatikan praktek bisinis yang sehat.

d. SOP Pengadaan barang dan jasa dilingkungan RSUP Persahabatan

No.HK.00.07.00.301 tanggal 28 Nopember 2006 lampiran 4 tentang prosedur

Pengadaan Barang dan Jasa melalui pembelian langsung yang dananya

bersumber dari Non APBN RSUP Persahabatan yang antara lain menyatakan Izin

BPK-RI 51

Prinsip pembelian langsung diberikan oleh Direktur Keuangan atas usulan

Direktur terkait setelah melalui kajian yang diperlukan oleh Bidang/Bagian.

Hal tersebut diatas mengakibatkan :

a. Alokasi anggaran pengadaan reagen TA.2007/2008 tidak direncanakan dalam

RBA perbekalan Farmasi TA.2007/2008

b. IF sebagai koordinator fungsi pelayanan farmasi (Koordinator Anggaran

perbekalan farmasi) tidak mengetahui usulan perencanaan dan pengadaan reagen

yang dilakukan oleh IPKM.

c. Sulit untuk menilai apakah pelaksanaan KSO alat laboratorium dan pembelian

reagen telah efisien, efektif,dan transparan, adil/tidak diskriminatif,

akuntabel.dan tidak memperhatikan praktek bisinis yang sehat.

d. Pengadaan/ Pembelian reagen Tahun 2007 dan semester I bulan Maret, April,

Mei dan Juni TA.2008 tidak didukung bukti yang sah.

Hal tersebut disebabkan oleh:

a. Pengelolaan perbekalan farmasi RSUP Persahabatan belum satu pintu.

b. Tumpang tindihnya peraturan yang berkaitan dengan proses pengadaan

perbekalan farmasi RSUP Persahabatan.

c. Tidak adanya peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan yang

mengatur tentang pelaksanaan KSO di lingkungan Rumah Sakit.

d. Tidak adanya kebijakan Direksi RSUP Persahabatan dan Standar Operasional

Prosedur yang mengatur tentang syarat-syarat KSO maupun tata cara

pelaksanaan KSO.

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa ini disebabkan sebagian besar

peralatan di Lab diadakan dengan bentuk IKS dengan pihak luar dalam bentuk Kerja

Sama Operasional (KSO). Tujuan KSO adalah untuk memenuhi kebutuhan peralatan

Lab yang tidak dapat disediakan dari dana pemerintah karena harganya yang sangat

mahal.

a. Pengadaan reagen terikat dengan kontrak sesuai IKS mengikuti alat yang

digunakan, dengan pembelian reagen langsung ke distributor. Mengingat biaya

kebutuhan reagen juga sangat besar dan terbatasnya tempat penyimpanan reagen

yang membutuhkan tempat khusus (refrigerator) maka untuk efisiensi dan

optimalisasi pemakaian, reagen diadakan setiap 1 bulan sekali.

b. Sistem KSO saat ini secara keseluruhan lebih menguntungkan dengan manfaat

yang didapat:

1) RS tidak perlu investasi alat yang harganya sangat mahal.

2) Tidak mengeluarkan biaya pemeliharaan alat karena akan ditanggung oleh

perusahaan.

BPK-RI 52

3) Mengikuti kemajuan teknologi, alat sewaktu-waktu dapat di upgrade sesuai

dengan kebutuhan menurut keadaan.

4) Bila alat rusak dapat diganti dengan alat lain yang sama oleh perusahaan

sehingga pelayanan pasien untuk pemeriksaan Lab dapat berjalan terus.

5) Jaminan tersedianya reagen lebih baik dari perusahaan.

Namun dalam tahun mendatang pengadaan reagen akan dilakukan melalui panitia

pengadaan.

BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera:

a. Melakukan pengelolaan perbekalan farmasi khususnya reagen melalui satu pintu

yaitu IF.

b. Membuat peraturan tentang tata cara dan persyaratan pelaksanaan KSO dengan

pihak ketiga dan selanjutnya membuat SOP untuk pelaksanaannya. Dalam

peraturan tersebut antara lain mengatur tentang perlunya dilaksanakan

survey/evaluasi harga yang dilakukan oleh Panitia Pengadaan agar diperoleh

harga yang menguntungkan.

c. Melibatkan Panitia Pengadaan Barang/Jasa RSUP Persahabatan dalam menilai

dan mengevaluasi kewajaran harga pada saat akan melakukan perjanjian KSO

maupun dalam pelaksanaan KSO terkait dengan adanya perubahan harga dari

rekanan.

7. Pengadaan gas medis TA 2007 dan Semester I 2008 di RSUP Persahabatan tidaksesuai ketentuan

Salah satu siklus kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi adalah pengadaan barang

farmasi. Perbekalan farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan obat,

alat kesehatan, reagen, radio farmasi dan gas medis.

RSUP Persahabatan dalam memenuhi pelayanan perbekalan farmasi khususnya gas

medis setiap tahun melaksanakan pengadaan gas medis. TA 2007 IL RSUP

Persahabatan melalui Kepala IL mengusulkan pengadaan gas medis kepada Direktur

Umum, SDM dan Pendidikan sebanyak 264.300,00 liter senilai Rp770.434.500,00

dengan rincian sebagai berikut:

No. Bulan Jumlah/Rp Usulan/ Tanggal

1 Januari 58,300,000.00 151/log-RSP/XII/06/26-12-06

2 Pebruari 61,798,000.00 116C/log/RSP/I/07/26-01-07

3 Maret 73,166,500.00 137k/log-RSP/II/07/23-02-07

4 April 58,300,000.00 195CK/log-RSP/IV/07/25-04-07

5 Mei 64,130,000.00 197h/log/RSP/IV/25-04-07

6 Juni 64,130,000.00 222L/log-RSP/V/07/2-06-07

7 Juli 67,045,000.00 256Q/log-RSP/V/07/25-06-07

8 Agustus 64,130,000.00 2805/log/RSP/VII/07/30-07-07

9 September 58,300,000.00 307B/log-RSP/VIII/07-25-08-07

BPK-RI 53

No. Bulan Jumlah/Rp Usulan/ Tanggal

10 Oktober 64,130,000.00 329h/log/RSP/IX/07/25-09-07

11 Nopember 64,130,000.00 343d/log/RSP/X/07/25-10-07

12 Desember 72,875,000.00 363/log/RSP/XI/07/26-11-07

Total 770,434,500.00

Dari usulan kebutuhan gas medis diatas, diketahui bahwa jenis pengadaannya adalah

sama setiap bulan dan rutin dibutuhkan oleh RSUP Persahabatan. Pengadaan tersebut

telah selesai dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Barang dengan menerbitkan 12

(dua belas) Surat Pemesanan Barang (SPB) kepada PT Aneka Gas Industri dan telah

dibayar lunas sebesar Rp686.281.388,00. Sumber dana pengadaan gas medis ini

berasal dari dana pendapatan RSUP Persahabatan.

TA 2008 IL juga mengusulkan pengadaan Gas Medis kepada Direktur Umum, SDM

dan Pendidikan sebanyak 300.000,00 liter sebesar Rp874.500.000,00 sesuai surat

usulan pengadaan Nomor 371b/Log-RSP/XII/2007 tanggal 6 Desember 2007. Dalam

merealisasikan usulan pengadaan gas medis dibuat perjanjian kerjasama Pengadaan

Liquid Oxyfen (Gas Cair) Nomor. Ks.02.01.00.797 dan 007/Sp/Agi-wil.3/1108

ditandatangani tanggal 25 bulan April 2008 oleh masing-masing Direktur Utama

RSUP Persahabatan dengan Direktur PT. Aneka Gas Industri. Nilai kontrak

kerjasama tersebut sebesar Rp2.915,00/liter, jangka waktu efektif 1 Januari s.d 31

Desember 2008, dengan realisai pembayaran gas medis sampai bulan Juli 2008

adalah sebesar Rp493.733.959,00.

Dari hasil pemeriksaan atas pengadaan gas medis TA.2007 dan TA 2008 diketahui

hal-hal berikut:

a. Pengadaan gas medis Tahun 2007 direncanakan dan diusulkan pengadaannya

langsung oleh IL bukan oleh IF RSUP Persahabatan sebagai Kepala Instalasi

pengguna gas medis.

b. Pengadaan gas medis Tahun 2007 dilakukan dengan pembelian langsung setiap

bulan dengan nilai realisasi pengadaan selama setahun sebesar Rp686.281.388,00

c. Panitia Pengadaan barang/jasa tidak melakukan proses pelelangan atas pengadaan

gas medis tetapi langsung memesan barang kepada PT Aneka Gas Industri

berdasarkan usulan dari IL.

d. Rincian anggaran biaya untuk pengadaan gas medis TA.2007/2008 tidak

dialokasikan anggarannya pada RBA IF RSUP Persahabatan TA.2007/2008

sebagai Koordinator Anggaran Perbekalan Farmasi

e. Pengadaan gas medis Semester I TA 2008 tidak melalui panitia pengadaan

barang/jasa, tetapi dipesan langsung oleh IL.

f. Penerimaan gas medis dan pembayaran kepada PT Aneka Gas Industri bulan

Januari, Pebruari, Maret dan April 2008 sebesar Rp272.775.504,00 tidak sah

karena Perjanjian Kerjasama pengadaan gas medis antara Direktur RSUP

BPK-RI 54

Persahabatan dan PT Aneka Gas Industri ditandatangani tanggal 25 April 2008,

sehingga penerimaan dan pembayaran barang mendahului kontrak kerjasama.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar

Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit tanggal 19 Oktober 2004 Bab I angka 1.3

bagian g yaitu perbekalan farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat,

bahan obat, alat kesehatan, reagen, radio farmasi, gas medis dan poin 6.1.3 yaitu

Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah

direncanakan dan disetujui melalui pembelian secara tender atau secara langsung.

b. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan Nomor: HK.00.06.00.84C

tanggal 26 Februari 2007 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian poin F

bagian b.3 yaitu Pengadaan perbekalan farmasi dilaksanakan oleh panitia

pengadaan barang/jasa dengan berkoordinasi IL.

c. Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan Nomor: HK.00.07.00.67A

tentang Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Farmasi IF RSUP Persahabatan

tanggal 21 Pebruari 2007 bagian pengadaan yaitu Perbekalan farmasi diadakan

oleh panitia pengadaan setelah menerima daftar perencanaan perbekalan farmasi

yang telah disetujui oleh Direktur Keuangan dan Direktur Medik dan

Keperawatan lalu menetapkan dan menunjuk rekanan sesuai prosedur yang

berlaku.Rekanan yang ditunjuk harus menyerahkan barang sesuai dengan Surat

Perintah Kerja (SPK) ke IL.

d. SK Dirut RSUP Persahabatan Nomor:HK.00.07.00.59 tanggal 14 Pebruari 2007

tentang SOTK IL.

Pasal 3, Tugas:

IL RSUP Pershabatan adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan

fasilitas dan meyelenggarakan kegiatan penerimaan, penyimpanan dan

penyaluran barang habis pakai, alat rumah tangga, alat kedokteran, obat-obatan,

alat perawatandan alat kesehatan, barang kebutuhan gizi serta melakukan

administrasi dan pelaporan.

Pasal 4 Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 3, IL, RSUP Persahabatan

menyelenggarakan fungsi :

1) Membuat rekapitulasi permintaan barang serta rencana anggaran biaya dari

instalasi pengguna.

2) Penerimaan barang-barang farmasi, umum dan gizi dari panitia penerima

barang.

3) Penyimpan semua barang yang diterima sesuai dengan aturan yang berlaku.

4) Pendistribusian barang-barang tersebut secara efektif dan effisien kepada

installasi pengguna.

BPK-RI 55

5) Pembuat rencana kebutuhan berdasarkan permintaan instalasi pengguna dan

stock yang ada.

6) Pelapor barang inventaris sesuai SABMN dalam bentuk ADK (Arsip Data

Komputer) ke Depkes.

Pasal 8 butir b.

Wakil Kepala Logistik Farmasi, IL , RSUP Persahabatan Jakarta mempunyai

tugas:

1) Mengawasi perencanaan dan meneliti penerimaan barang farmasi dan gas

medis bersama panitia penerima barang

2) Memeriksa permintaan barang farmasi dan gas dari unit-unit pengguna

Logistik Farmasi dengan menggunakan bon permintaan yang disetujui oleh

kepala unit satuan kerja masing-masing.

3) Mengendalikan pendistribusian barang farmasi ke masing-masing kartu stok

barang

4) Merekap perhitungan jumlah dan harga dari masing-masing barang farmasi

yang telah dikeluarkan untuk setiap unit kerja

5) Memantau penataan dan perapihan kembali setiap jenis barang farmasi pada

rak barang

6) Memeriksa laporan pemakaian barang farmasi setiap bulan, triwulan dan

tahunan

e. SOP Pengadaan barang dan jasa di lingkungan RSUP Persahabatan

Nomor.HK.00.07.00.301 tanggal 28 Nopember 2006 tentang langkah-langkah

kebijakan yaitu antara lain mengatakan pengadaan barang/jasa yang dananya

bersumber Non APBN, yaitu penerimaan Rumah Sakit yang diperoleh dari

kegiatan pelayanan, pendidikan, penelitian dan penerimaan lainnya yang bukan

bersumber dari APBN, diatur tersendiri dengan memperhatikan prinsip-prinsip

efisien,efektif, transparan, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan dengan

memperhatikan praktek bisinis yang sehat.

Hal tersebut mengakibatkan:

a. Alokasi anggaran pengadaan gas medis TA.2007/2008 tidak direncanakan dalam

RBA perbekalan farmasi TA 2007/2008

b. IF sebagai koordinator fungsi pelayanan farmasi (Koordinator Anggaran

perbekalan farmasi) tidak mengetahui usulan perencanaan, pengadaan gas medis

yang dilakukan oleh IL.

c. Proses pengadaan gas medis RSUP Persahabatan mengabaikan prinsip-prinsip

efisien, efektif, transparan, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan tidak

memperhatikan praktek bisinis yang sehat.

Hal tersebut disebabkan oleh:

a. Pengelolaan perbekalan farmasi RSUP Persahabatan belum satu pintu.

BPK-RI 56

b. Tumpang tindihnya struktur organisasi perbekalan farmasi RSUP Persahabatan

dalam pengelolaan perbekalan farmasi.

c. Kurangnya pemahaman SOP pengadaan barang/jasa lingkup RSUP Persahabatan

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:

a. Gas Medis adalah kebutuhan yang vital bagi pasien (life saving), jadi harus selalu

ada .

b. Pengadaan Gas Medis tahun 2007 direncanakan tiap bulan dan pengadaannya

oleh panitia pengadaan barang menggunakan anggaran dari PNBP BLU .

c. Pengadaan Gas Medis tahun 2008 berdasarkan IKS dan penagihan dilakukan tiap

bulan. Harga pembelian bulan Desember 2007 sama dengan harga pembelian

untuk tahun 2008.

d. Perencanaan Gas Medis untuk tahun 2009 akan dibuat oleh IF, dan pengadaan

melalui proses di panitia pengadaan barang dan jasa rumah sakit .

BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera:

a. Melakukan pengelolaan perbekalan farmasi khususnya gas medis melalui satu

pintu yaitu melalui IF.

b. Melakukan pengadaan Gas Medis melalui Panitia Pengadaan Barang/Jasa RSUP

Persahabatan.

c. Memberikan teguran secara tertulis kepada Kepala IL dan melakukan sosialisasi

SOP pengadaan barang/jasa RSUP Persahabatan kepada IL

8. Pengadaan perbekalan farmasi di Apotik RSUP Persahabatan tidak melaluiPanitia Pengadaan Barang/Jasa dan penerimaannya tidak melalui TimPenerima Barang

Apotik RSUP Persahabatan merupakan bagian dari kegiatan Pelayanan Penunjang

Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kepada pasien berdasarkan resep dokter,

dan merupakan Unit Usaha RSUP Persahabatan.

Sebagai Unit Usaha RSUP Persahabatan, maka Apotik diberi wewenang untuk

mengelola sendiri kegiatan operasionalnya, termasuk keuangannya.

Didalam melaksanakan kegiatannya Apotik berkewajiban membuat dan

menyampaikan perencanaan kegiatan dan anggarannya, untuk mendapat persetujuan

dari Dirut.

Untuk kelancaran kegiatan operasionalnya Unit Usaha Apotik diberi kewenangan

untuk menyelenggarakan pengadaan secara langsung sesuai dengan kebijakan Direksi

dengan memperhatikan azas efisensi, efektivitas, mutu dan keamanan terjamin.

Dalam proses perencanaan petugas gudang apotik membuat daftar barang yang akan

dibeli berdasarkan stock, kebutuhan apotik dan standar RSUP (Formularium), setelah

diverifikasi oleh penanggungjawab gudang dimintakan persetujuan Manajer Apotik.

Asisten Manajer Logistik Apotik membuat Surat Pesanan (SP) dan dilaksanakan ke

BPK-RI 57

distributor/PBF melalui salesman, internet, telepon dan faximile. Pengiriman barang

dilaksanakan oleh distributor sesuai SP dan Faktur serta barangnya. Bagian gudang

menerima barang dengan mencocokan antara SP dan barang diterima.

SOP pengadaan /pembelian obat di Apotik sesuai dengan Prosedur Tetap

No.Ap.05.00.13 tanggal 12 April 2007 yaitu sebagai berikut:

a. Pemesanan dilakukan oleh apotik RSUP Persahabatan ke Distributor/ Pedagang

Besar Farmasi (PBF) atau Perusahaan lain setiap hari selasa.

b. Pemesanan dilakukan dengan Surat Pesanan yang diambil langsung oleh

Salesmen yang bersangkutan, dientry melalui internet, faximile maupun

pertelepon dilakukan oleh Asisten Manajer Logistik Apotik

c. Pengiriman oleh distributor/PBF pada hari itu juga atau besoknya.

d. Bila ada obat yang kosong dari pabriknya maka distributor harus memberikan

informasi ke Apotik

e. Obat-obat tertentu seperti Narkoba maka obat harus dibayar tunai pada saat

barang diterima oleh Apotik.

Selanjutnya barang yang dipesan diterima oleh bagian Gudang dengan prosedur

sebagai berikut:

a. Obat yang datang dari Distributor/PBF diterima oleh petugas Gudang Apotik,

dengan mencocokkan obat/barangnya dengan Faktur dan Surat Pesanannya.

b. Apabila ada yang salah kirim atau tidak sesuai dengan Surat Pesanannya maka

petugas gudang Apotik dapat langsung mengembalikan ke pengirim barang

dengan memberi tanda retur pada barang yang dikembalikan.

c. Bila sudah cocok maka petugas Gudang Apotik membubuhkan tanda tangannya

pada Faktur dan stempel Gudang Apotik RSUP Persahabatan.

d. Faktur diambil rangkap 2, untuk Gudang dan Akuntansi Apotik.

Apotik RSUP Persahabatan selama Tahun 2007 untuk memenuhi kebutuhan

pelayanan telah melaksanakan pembelian obat-obatan kepada beberapa distributor

sebesar Rp17.383.703.397,00 (lampiran)

Hasil pemeriksaan atas pengadaan obat-obatan di apotik diketahui sebagai berikut:

a. Pengadaan perbekalan farmasi (obat-obatan) di apotik RSUP Persahabatan

TA.2007 tidak melalui panitia pengadaan barang/jasa.

b. Penerimaan obat-obatan di apotik tidak melalui panitia penerimaan barang.

c. Seluruh pembelian obat melalui Surat Pemesanan Barang tanpa harga nomimal

hanya kuantitasnya saja, setelah barang yang dipesan datang diikuti oleh faktur

pembayaran yang diterbitkan oleh distributor sendiri sehingga pengendalian

harga dan jumlah tagihan tidak optimal.

d. Jumlah pembelian obat-obatan bulan Januari, Maret, Mei dan Desember Tahun

2007 minimal sebesar Rp4.806.298.117,00 dilaksanakan berulang pada

BPK-RI 58

distributor yang sama antara lain yaitu Anugrah Pharmindo Lestari sebesar

Rp653.383.177,00, Antar Mitra Sembada sebesar Rp525.020.474,00, Anugrah

Argon Medica sebesar Rp760.167.680,00, Bina San Prima sebesar

Rp302.763.840,00, Enseval Putra Mega Trading sebesar Rp1.039.027.583,00,

Mensa Bina Sukses sebesar Rp578.972.097,00, Merapi Utama Pharma sebesar

Rp641.648.742,00 dan Parit Padang Rp305.314.524,00 tanpa proses pengadaan

(pemilihan langsung atau penunjukan langsung)

e. Pengadaan dan penerimaan perbekalan farmasi khususnya obat-obatan di apotik

tidak pernah dilaporkan kepada IF sebagai Koordinator Anggaran Farmasi.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan Nomor: HK.00.06.00.84C

tanggal 26 Februari 2007 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian poin F

bagian b.3 yaitu Pengadaan perbekalan farmasi dilaksanakan oleh panitia

pengadaan barang/jasa dengan berkoordinasi IL

b. SOP Pengadaan barang dan jasa dilingkungan RSUP Persahabatan

Nomor.HK.00.07.00.301 tanggal 28 Nopember 2006 tentang langkah-langkah

kebijakan yaitu antara lain mengatakan pengadaan barang/jasa yang dananya

bersumber Non APBN, yaitu penerimaan Rumah Sakit yang diperoleh dari

kegiatan pelayanan, pendidikan, penelitian dan penerimaan lainnya yang bukan

bersumber dari APBN, diatur tersendiri dengan memperhatikan prinsip-prinsip

efisien, efektif, transparan, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan dengan

memperhatikan praktek bisinis yang sehat dan Bab IV butir b, tentang tatacara

pengadaan Barang/Jasa yang bersumber dari dana Non APBN dapat dilakukan

dengan pemilihan langsung untuk nilai Rp500.000.000,00 sampai dengan atau

kurang dari Rp1.000.000.000,00 dan penunjukan langsung untuk pengadaan

dengan nilai Rp200.000.000,00 sampai dengan atau kurang dari

Rp500.000.000,00.

Hal tersebut mengakibatkan :

a. Alokasi anggaran pengadaan Perbekalan farmasi di Apotik TA.2007 tidak

direncanakan dalam RBA perbekalan Farmasi TA.2007

b. IF sebagai koordinator fungsi pelayanan farmasi (Koordinator Anggaran

perbekalan farmasi) tidak mengetahui usulan perencanaan, pengadaan Obat-

obatan yang dilakukan oleh Apotik.

c. Proses pengadaan Obat-obatan di Apotik RSUP Persahabatan belum sepenuhnya

mendukung prinsip-prinsip efisien,efektif, transparan, adil/tidak diskriminatif,

akuntabel dan tidak memperhatikan praktek bisinis yang sehat.

d. Pengadaan obat-obatan tidak diikuti oleh spesifikasi teknis barang, expired date

dan harga yang paling efisien.

Hal tersebut disebabkan oleh:

a. Pengelolaan perbekalan farmasi RSUP Persahabatan belum satu pintu

BPK-RI 59

b. Tumpang tindihnya struktur organisasi perbekalan farmasi RSUP Persahabatan

dalam pengelolaan perbekalan farmasi.

c. Tumpang tindihnya peraturan yang berkaitan dengan pengadaan perbekalan

farmasi RSUP Persahabatan.

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:

a. Pengadaan pada Apotik RSUP Persahabatan sesuai dengan Surat Keputusan

Direktur Utama RSUP Persahabatan no. HK.00.07.00.66.A tentang Pembentukan

Apotik sebagai unit Usaha RSUP Persahabatan, dengan tujuan meningkatkan

fleksibilitas pengelolaan agar dapat meningkatkan efisiensi .

b. Pelaksanaan pengadaan barang telah mempertimbangkan proses pengadaan yang

efisien dan efektif. Harga pembelian telah dapat ditekan dan semua hasil

dimasukkan ke rumah sakit .

c. Pembelian obat dilakukan tidak lewat rekanan melainkan ke distributor utama.

Adapun merk yang dipakai disesuaikan dengan formularium dan permintaan

dokter.

d. Surat Pesanan Apotik akan diperbaiki menjadi rangkap 4 (empat), satu untuk

Distributor, satu untuk arsip gudang, satu untuk arsip bagian pemesanan, dan satu

untuk Instalasi Farmasi.

e. Penetapan uang insentif akan direvisi untuk lebih meningkatkan gairah kerja

karyawan.

f. SOP Pengadaan/pembelian obat di Apotik akan direvisi kembali.

BPK-RI merekomendasikan Direktur Umum RSUP Persahabatan agar segera:

a. Melakukan pengelolaan perbekalan farmasi melalui satu pintu yaitu melalui IF

b. Melakukan pengadaan perbekalan farmasi melalui Panitia Pengadaan

Barang/Jasa RSUP Persahabatan.

9. Penerimaan barang perbekalan farmasi khususnya gas medis dan reagen tidaksesuai ketentuan

Kegiatan penerimaan barang merupakan salah satu bagian dari pengelolaan

perbekalan farmasi setelah pengadaan barang. Penerimaan perbekalan farmasi pada

RSUP Persahabatan dilaksanakan oleh Tim Penerima yang ditetapkan oleh Dirut

RSUP Persahabatan.

Pada Tahun 2007 RSUP Persahabatan membentuk Panitia Penerima Barang/Jasa

berdasarkan SK Dirut Nomor HK.00.06.00.93 tanggal 29 Juni 2007 tentang

Pembentukan Panitia Pengawasan dan Penerimaan Barang dan Pekerjaan Jasa dari

anggaran pendapatan rumah sakit tahun 2007. Selanjutnya berdasarkan SK Dirut

Persahabatan Nomor HK.00.06.00.03 tanggal 7 Januari 2008 tentang Pembentukan

Panitia Pengawasan dan Penerimaan Barang dan Pekerjaan Jasa dari anggaran

BPK-RI 60

pendapatan rumah sakit Tahun 2008, telah ditetapkan tugas dan tanggung jawab Tim

Penerima yaitu

a. Meneliti barang dan pekerjaan/jasa yang dipesan oleh panitia pengadaan barang

dan jasa dari anggaran pendapatan RSUP Persahabatan terhadap spesifikasi,

mutu, kelengkapan dan kondisi nyata (actual condition)

b. Apabila hasil pemeriksaan barang atau uji coba tidak sesuai dengan jenis, mutu,

spesifikasi barang yang ditetapkan dalam kontrak/PO, maka pengguna atau

penerima barang berhak menolak barang tersebut dan penyedia barang harus

mengganti atau memperbaiki barang yang tidak sesuai tersebut dengan biaya

sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang.

c. Berita Acara Serah Terima merupakan dokumen yang harus dilampiri dalam

surat permintaan pembayaran

Selama Tahun 2008 Panitia Penerima Barang telah menerima gas medis periode

bulan Januari sampai dengan April 2008 dengan nilai sebesar Rp272.775.504,00

dimana pengadaannya dilakukan oleh IL.

Dalam Tahun 2007 dan semester I Tahun 2008, RSUP Persahabatan melalui IPKM

telah menerima reagen untuk kebutuhan pelayanan dengan nilai sebesar

Rp7.996.323.149,00.

Hasil pemeriksaan atas penerimaan Gas Medis di IL dan Reagen di IPKM, diketahui

sebagai berikut:

a. Penerimaan gas medis oleh panitia penerima barang tidak diikuti oleh

pemeriksaan spesifikasi teknis barang dan tidak dilaporkan secara periodik

kepada IF.

b. Penerimaan gas medis semester I TA.2008 bulan Januari, Pebruari, Maret dan

April sebesar Rp272.775.504,00 mendahului kontrak pengadaan gas medis yang

baru ditandatangani tanggal 25 April 2008.

c. Penerimaan reagen pada IPKM tidak melalui Panitia Pengawasan dan Penerima

Barang dan Pekerjaaan Jasa RSUP Persahabatan, tetapi langsung diterima oleh

petugas penerima barang IPKM.

d. Penerimaan reagen pada IPKM tidak diikuti dengan pengecekan atas jumlah

reagen yang dipesan sesuai Surat Pemesanan sehingga tidak ada pengendalian

dan tidak pernah dilaporkan kepada IF.

e. Penerimaan reagen di IPKM tidak seluruh jenis barang diisi kolom expired date.

f. Terdapat penerimaan reagen selama Tahun 2007 dan bulan Maret, April, Mei dan

Juni 2008 tanpa melalui izin prinsip dari Direktur Medik dan Keperawatan/

Direktur Keuangan.

g. Kuitansi pembayaran gas medis dan reagen Tahun 2007 tidak ditandatangani oleh

sekurang-kurangnya 2 (dua) orang panitia penerima barang.

BPK-RI 61

h. RSUP Persahabatan belum membuat SOP Pengawasan dan Penerimaan

Barang/Jasa, khususnya barang perbekalan farmasi.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

a. Kepmenkes Nomor.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi

di Rumah Sakit tanggal 19 Oktober 2004 poin 6.1.5 yaitu Penerimaan merupakan

kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan

aturan kefarmasian melalui pembelian secara langsung, tender, konsinyasi atau

sumbangan Pedoman dalam penerimaan perbekalan farmasi:

1) Pabrik harus mempunyai sertifikat analisa

2) Barang harus bersumber dari distributor utama

3) Harus mempunyai MSDS

4) Khusus untuk alat kesehatan/ kedokteran harus mempunyai Certificate of

Origin

5) Expire date minimal 2 tahun.

Poin 2.5 tentang Kebijakan dan Prosedur yaitu semua kebijakan dan prosedur

yang ada harus tertulis dan dicantumkan tanggal dikeluarkannya peraturan

tersebut. Peraturan dan prosedur yang ada harus mencerminkan standar

pelayanan farmasi mutakhir yang sesuai dengan peraturan dan tujuan dari pada

pelayanan farmasi itu sendiri.

b. SOP Pengadaan Barang dan Jasa melalui pembelian langsung di lingkungan

RSUP Persahabatan lampiran 4 angka 5.4.7 tentang Prosedur yaitu sekurang-

kurangnya 2 (dua) orang anggota panitia penerima dan Ka.IL/Instalasi Prasarana

Sarana membubuhkan tanda tangan pada kuitansi pembayaran dan dicatat setelah

meneliti kebenarannya.

Hal tersebut mengakibatkan:

Pengendalian atas penerimaan barang perbekalan farmasi khususnya reagen dan gas

medis lemah dan berpotensi terjadi penyalahgunaan pengeluaran uang.

Hal tersebut terjadi karena :

a. Koordinasi antara IPKM dengan Panitia Pengawas dan Penerimaan

barang/pekerjaan tidak berjalan dengan baik.

b. RSUP Persahabatan belum menetapkan SOP Penerimaan Barang/Jasa dan

Penerimaan Barang Perbekalan Farmasi.

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa SOP Penerimaan barang/jasa di

logistik farmasi sudah ada tetapi bersifat umum, akan dibuat SOP Penerimaan

barang/jasa perbekalan farmasi yang lebih rinci.

BPK-RI merekomendasikan kepada Direktur Utama RSUP Persahabatan agar segera

membuat SOP Penerimaan Barang/Jasa khususnya penerimaan barang perbekalan

farmasi, dan menegur secara tertulis Panitia Pengawas dan Penerima

barang/pekerjaan dan IPKM untuk melaksanakan tugas sesuai ketentuan.

BPK-RI 62

10. Pelaksanaan penyimpanan perbekalan farmasi tidak sesuai dengan proseduryang ditetapkan

Perbekalan farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan baku, alat

kesehatan habis pakai, reagen, radiologi, gas medik, cairan antiseptik, alat balut serta

perlengkapan farmasi. Penyimpanan perbekalan farmasi merupakan unsur kegiatan

dalam rangkaian pengelolaan perbekalan farmasi yang menyelenggarakan pengaturan

dan penyimpanan perbekalan farmasi sesuai persyaratan penyimpanan yang berlaku

dengan memperhatikan lokasi, pengaturan ruangan, pemilihan jenis dan bentuk

barang yang disimpan, penggunaan alat bantu dan pengamanan. Prosedur tetap

penyimpanan perbekalan farmasi bertujuan antara lain menjaga kualitas atau mutu

supaya tetap baik dan aman, menjamin pelayanan yang cepat dan tepat dengan

menjaga persediaan dan mencegah terjadi kehilangan perbekalan tersebut. Dalam

prosedur dan kebijakan penyimpanan perbekalan farmasi mensyaratkan ruangan dan

peralatan dengan kondisi tertentu, maka dibutuhkan tempat penyimpanan yang

memenuhi persyaratan tersebut.

Prosedur penyimpanan perbekalan farmasi pada RSUP Persahabatan memperhatikan

persyaratan penyimpanan sebagai berikut :

a. Dibedakan menurut bentuk, jenis dan golongannya.

b. Dibedakan menurut suhu dan kestabilannya.

c. Dibedakan berdasarkan sifat bahan yang mudah/tidaknya meledak dan terbakar.

Sedangkan prosedur penyimpanan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) seperti

Ethylene glycol, Acetic acid, Xylene (campuran isomer) dan lain-lain memperhatikan

syarat-syarat penyimpanan perbekalan farmasi sesuai dengan MSDS / Daftar

Keselamatan Data Bahan diterbitkan pihak pabrikan/produsen.

Prosedur-prosedur Tetap (Protap) Penyimpanan Perbekalan Farmasi di RSUP

Persahabatan, sebagai berikut:

a. SK Menkes No.1197/MENKES/SK/X/2004 tanggal 19 Oktober 2004 tentang

Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.

b. Standar Prosedur Operasional Instalasi Logistik: Penyimpanan Barang di

Instalasi Logistik (Farmasi) No. Dokumen 09.05.03.08 bulan April 2007 (Revisi

III).

c. Standar Prosedur Operasional IL: Penyimpanan Bahan Berbahaya di Logistik

Farmasi No. Dokumen 09.05.03.10 (tanpa tanggal) bulan April 2007 (Revisi III).

d. Prosedur Tetap Penyimpanan Perbekalan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.08

tanggal 6 Maret 2007 (Revisi III).

e. Prosedur Tetap IF: Penyimpanan Barang di IL (Logistik Farmasi) No. Dokumen

09.05.01.06 (Revisi III) tanggal 7 Maret 2007.

f. Prosedur Tetap Penyimpanan di Instalasi Apotik No. Dokumen Ap.05.02.14

tanggal 12 April 2007 (Revisi I).

g. SK Direktur Utama RSUP Persahabatan No.HK.00.06.00.40A tentang

Penyimpanan, Pengamanan dan Penanganan Bahan Berbahaya.

BPK-RI 63

Berdasarkan prosedur tetap tersebut di atas, diketahui pelaksanaan kegiatan

penyimpanan perbekalan farmasi dalam rangka mendukung pelayanan rumah sakit

adalah sebagai berikut:

a. Gudang Logistik Farmasi, terdiri dari:

1) Gudang Obat

Ruangan penyimpanan obat dilengkapi dengan Air Condition (AC) yang

tertutup dan terbebas dari debu, untuk obat-obat tertentu dalam

penyimpanannya disesuaikan dengan suhu ruang atau suhu dingin yang

dikelompokkan menurut jenis dan disusun sesuai urutan alfabetis. Jenis obat

yang disimpan meliputi obat suntik, tablet/kapsul/syrup, antiseptik, obat

mata, obat gigi dan lain-lain.

Terdapat dua buah lemari pendingin (refrigerator) untuk menyimpan

perbekalan farmasi berupa obat-obat pada suhu:

a) -1 ºC s.d 0 ºC; untuk Anestesi, suppositoria, Hiperin. Vaksin, HIV dan

obat flu burung merupakan sumbangan dari Departemen Kesehatan.

b) -40 ºC s.d 5 ºC; untuk injeksi (roculax).

Selain perbekalan obat, ruangan ini dipergunakan untuk menyimpan

persediaan cairan infus yang jumlahnya relatif banyak dan menyita

tempat/ruangan, sehingga ada sejumlah kardus yang berisi cairan infus yang

diletakkan dilantai tanpa memakai palet/alas. Berdasarkan dokumen

persediaan cairan infus sesuai pengadaan terakhir bulan Juli dan Agustus

berjumlah 20.500 flabot/botol. Kondisi ini dapat mengakibatkan persediaan

cairan infus mengalami penurunan mutu/kualitas dan dapat menimbulkan

kerusakan karena penyimpanan yang tidak sesuai standar.

Gudang obat ini dipakai juga menyimpan beberapa persediaan gas medis

yaitu Karbondioksida (CO2) berupa tabung berukuran besar (6M3), Oksigen

(O2) berupa tabung berukuran kecil (1M3). Tempat penyimpanan gas medik

sendiri sebenarnya terpisah dari gudang obat dan berada dekat ruang Instalasi

Bedah Sentral. Namun, menurut petugas terkait karena faktor keamanan dan

memudahkan dalam melakukan kontrol saat pengambilan barang oleh user

(poliklinik/ruangan/instalasi), persediaan gas medis tersebut disimpan dalam

gudang obat.

2) Gudang Alat Balut dan Perlengkapan Farmasi

Merupakan ruangan penyimpanan dengan suhu ruang ± 25ºC digunakan

untuk menyimpan bahan berupa alat balut untuk Instalasi Bedah Sentral dan

IGD. Contoh alat balut meliputi Gas Verband, Kapas, Gypsone, Covermed,

Kasa/Hidrofil Steril dan lain-lain. Sedangkan Perlengkapan Farmasi meliputi

Botol berbagai ukuran, Pot Plastik berbagai ukuran untuk keperluan

laboratorium.

Dalam gudang ini dipakai juga untuk penyimpanan bahan baku obat untuk

produksi farmasi oleh Bagian Produksi yang disiapkan untuk kebutuhan satu

BPK-RI 64

minggu misalnya salep, bedak tabur, puyer, OBH dan lain-lain. Bahan baku

kimia padat meliputi Parafin solid (low melting), Vaselin album, Tawas,

Campora dan lain-lain. Sedangkan bahan kimia cair meliputi Aceton,

Aquadest, Alkohol, Formalin, Glycerin, Xylol dan lain-lain.

3) Gudang Radiologi

Ruangan penyimpanan dengan suhu ruang ± 25ºC yang dilengkapi dengan

fasilitas mesin pendingin (AC) digunakan untuk menyimpan perbekalan

farmasi berupa Film Rontgen berbagai ukuran, Film Laser type Kodak,

Ultravist, Iopamiro 300, Omnipagaqui 50 cc dan lain-lain.

4) Gudang Alat Kesehatan

Merupakan ruangan penyimpanan alat kesehatan (termasuk alkes habis

pakai) yang meliputi Blood Set, Cateter, Disposible Spuit, Venflon, Infus Set,

Jarum Hecting dan lain-lain.

Dalam ruangan ini dipergunakan juga untuk menyimpan perbekalan

farmasi/obat yang telah mengalami kadaluarsa/rusak senilai

Rp501.515.857,00. Menurut petugas gudang, obat kadaluarsa telah lama

disimpan dalam ruangan ini dan belum ada tindak lanjut pemusnahan

perbekalan tersebut, sehingga akan membebani administrasi gudang. Kepala

IL telah mengusulkan proses pemusnahan perbekalan farmasi

kadaluarsa/rusak kepada Direktur Umum, SDM dan Pendidikan namun

belum ada respon tindak lanjutnya.

Denah ruangan/gudang Logistik Farmasi, tempat penyimpanan Perbekalan

Farmasi Rumah Sakit terlihat dalam (Lampiran 9)

b. Gudang Apotik

Penyimpanan perbekalan farmasi berupa persediaan cairan infus diletakkan tanpa

memakai palet sehingga akan terjadi kelembaban di lantai dan sebagian obat

kadaluarsa masih tersimpan di ruang kerja apoteker, apabila terjadi penumpukan

akan membebani ruangan kerja apotik.

Dari uraian diatas diketahui bahwa pelaksanaan penyimpanan dalam gudang

penyimpanan telah mengikuti prosedur yang ditetapkan, namun masih terdapat

perbekalan farmasi yang disimpan tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Diantaranya penyimpanan sebagian cairan infus yang diletakkan tanpa palet,

perbekalan farmasi (obat) yang telah mengalami kadaluarsa/rusak tidak dipisahkan

dalam ruangan tersendiri dan persediaan gas medis yang disimpan dalam gudang

obat. Kondisi ini terjadi karena Prosedur Tetap IL dan Apotik belum seluruhnya

mengatur secara detail/rinci cara penyimpanan perbekalan farmasi untuk persediaan

cairan infus, persediaan gas medis dan penyimpanan perbekalan yang telah

kadaluarsa.

BPK-RI 65

Hal tersebut tidak sesuai dengan :

a. SK Menkes Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 tanggal 19 Oktober 2004 tentang

Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, dalam Bab V mengenai Fasilitas dan

Peralatan menyebutkan antara lain :

1) Ruang penyimpanan perbekalan farmasi harus memperhatikan kondisi,

sanitasi, temperatur, kelembaban, fentilasi, pemisahan untuk menjamin mutu

produk dan keamanan petugas

2) Peralatan penyimpanan kondisi umum mensyaratkan bahwa lantai dilengkapi

dengan palet.

b. Lampiran SK Menkes Nomor 1439/MENKES/SK/XI/2002 tanggal 22 November

2002 tentang Penggunaan Gas Medis pada Sarana Pelayanan Kesehatan, dalam

huruf (B) Syarat dan Kelengkapan Tabung Gas Medis menyatakan bahwa

Penyimpanan memiliki syarat antara lain :

1) Tabung gas medis harus disimpan berdiri, dipasang penutup kran dan

dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi

goncangan.

2) Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing-masing gas medis dibedakan

tempatnya.

Hal tersebut mengakibatkan kualitas / mutu perbekalan farmasi kurang terjamin dan

aman serta dapat membahayakan bagi petugas pelaksana gudang.

Hal tersebut disebabkan :

a. Belum adanya SOP di IL yang mengatur penyimpanan untuk persediaan Cairan

Infus, Gas Medis dan Perbekalan Farmasi yang kadaluarsa secara detail / rinci.

b. Kurangnya sarana dan prasarana pada gudang penyimpanan perbekalan farmasi,

dan selain itu Prosedur Tetap Penyimpanan Perbekalan Farmasi dan MSDS

belum disosialisasikan dengan baik kepada petugas pelaksana gudang.

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:

a. IL sudah mempunyai SOP penyimpanan barang perbekalan farmasi termasuk

obat, alat kesehatan, bahan kimia secara umum. SOP penyimpanan gas medis dan

obat kadaluarsa secara rinci akan dibuat

b. SOP dan MSDS akan disosialisasikan ke petugas gudang.

BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera:

a. Menyusun dan melengkapi SOP yang mengatur penyimpanan persediaan infus,

gas medis dan barang farmasi yang kadaluarsa secara rinci/detail yang mengacu

pada syarat-syarat penyimpanan perbekalan farmasi sesuai dengan MSDS, SK

Menkes No.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di

Rumah Sakit dan SK Menkes No.1439/Menkes/SK/XI/2002 tentang Penggunaan

Gas Medis pada Sarana Pelayanan.

BPK-RI 66

b. Melakukan penataan kembali terhadap gudang perbekalan farmasi supaya dapat

menampung perbekalan farmasi dan selain itu perlu dilakukan sosialisasi

prosedur kerja penyimpanan perbekalan farmasi kepada petugas terkait.

11. Penanganan perbekalan farmasi yang telah kadaluarsa tidak dilakukan sesuaidengan prosedur yang ditetapkan

Kategori perbekalan farmasi yang kadaluarsa/rusak merupakan obat yang sudah

berubah dari keadaan semula baik bentuk, warna maupun bau dan telah lewat dari

batas waktu yang telah ditentukan penggunaannya oleh pabrikan atau produsen.

Barang-barang perbekalan farmasi meliputi obat, alat kesehatan habis pakai,

radiologi, bahan kimia, alat balut dan lain-lain. Penghapusan / penarikan obat adalah

tindakan penarikan obat-obatan atau perbekalan farmasi lain yang telah beredar, baik

didistribusi, depo-depo farmasi maupun di ruangan rawat untuk dimusnahkan sesuai

dengan peraturan yang berlaku. Tujuan penarikan obat yang kadaluarsa untuk

menjamin kualitas, keamanan, kemanfaatan dan keefektifan terhadap obat-obat yang

beredar dan digunakan oleh pasien di RSUP Persahabatan.

Pada tahun 2005, telah dibentuk Panitia Penghapusan Barang RSUP Persahabatan

sesuai SK Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik No.HK.00.06.1.2.2501 tanggal 13

Juni 2005. Kemudian dibentuk kembali Tahun 2008 sesuai Surat Keputusan Direktur

Jenderal Bina Pelayanan Medik Nomor HK.03.05/I/2946/08 tanggal 21 Agustus 2008

tentang Pembentukan Panitia Penghapusan Barang Milik Negara Rumah Sakit

Persahabatan Jakarta yang susunan tim terdiri dari Direktur Umum, Sumber Daya

Manusia dan Pendidikan; Kepala IL; Sekretaris dan anggota. Panitia tersebut bertugas

antara lain melaksanakan tindak lanjut penghapusan sesuai ketentuan dan menyusun

laporan termasuk membuat Berita Acara hasil pelaksanaan tindak lanjut

penghapusan.

Protap penghapusan/penarikan obat yang kadaluarsa/rusak No. Dokumen 09.05.01.49

tanggal 13 Maret 2007, mengatur bahwa obat dan alat kesehatan yang akan dihapus

dicatat mengenai nama obat atau alat kesehatan, jumlah dan bentuk sediaan dan

alasan dihapus (kadaluarsa/rusak).

Perbekalan farmasi yang telah kadaluarsa di lingkungan RSUP Persahabatan berasal

dari kegiatan pelayanan kefarmasian pada Gudang Logistik Farmasi yaitu Obat, Alat

Kesehatan, Radiologi, Bahan Kimia dan Alat Balut. Sedangkan dari Instalasi Apotik,

obat yang telah kadaluarsa berasal dari counter-counter Apotik yaitu Apotik Rawat

Jalan I, Apotik Rawat Jalan II, Apotik Instalasi Gawat Darurat, Apotik Griya Puspa,

Apotik Penyakit Asma, Apotik Rawat Inap dan Gudang Besar Apotik.

Perbekalan farmasi yang telah mengalami kadaluarsa tersebut diketahui dari hasil

laporan stock opname perbekalan farmasi pada Instalasi di Rumah Sakit. Untuk

Instalasi Logistik dilakukan stock opname setiap tiga bulan sekali (triwulanan) dan

Instalasi Apotik melakukan stock opname setiap bulan sekali karena perputaran obat

yang cepat. Berdasarkan dokumen stock opname yang diterima, perbekalan farmasi

rumah sakit yang telah kadaluarsa dapat diketahui :

BPK-RI 67

a. Stock opname perbekalan farmasi pada IL di Gudang Logistik Farmasi untuk

Tahun 2006 (per 31 Desember 2007) senilai Rp3.526.410.161,08 dan untuk

Tahun 2008 (stock opname Triwulan II per 30 Juni 2008) senilai

Rp2.029.035.054,17. Berdasarkan hasil laporan inventarisasi tersebut, perbekalan

farmasi yang telah mengalami kadaluarsa senilai Rp501.515.857,00 dan masih

tersimpan menjadi satu di Gudang Alat Kesehatan.

b. Stock opname perbekalan farmasi pada Instalasi Apotik untuk Tahun 2007 ( per

31 Desember 2007) senilai Rp1.916.669.498,00 dan untuk Tahun 2008 (stock

opname Triwulan II per 30 Juni 2008) senilai Rp2.294.962.754,00. Berdasarkan

stock opname tersebut, obat yang telah mengalami kadaluarsa s.d bulan Agustus

2008 senilai Rp224.856.682,03 (Rp200.436.710,11 + Rp24.419.971,92) dan

masih tersimpan di Gudang Apotik.

c. Stock opname perbekalan farmasi pada IF untuk Tahun 2007 (per 31 Desember

2007) senilai Rp643.740.000,00 dan untuk Tahun 2008 (rekapitulasi pemakaian

perbekalan farmasi s.d bulan Juni 2008) senilai Rp132.075.700,00. Perbekalan

farmasi yang telah kadaluarsa tidak ada catatan dalam laporan stock opname yang

dilakukan setiap bulan sekali.

Pemeriksaan dokumen lebih lanjut atas buku catatan obat pada Bagian Distribusi

diketahui terdapat beberapa jenis obat yang telah mengalami kadaluarsa minimal

senilai Rp11.176.600,00 berasal dari depo-depo/ruang rawat/poliklinik (expired

date sejak tahun 2002) tersimpan di ruang IF. Karena jumlahnya relatif sedikit

dan belum dibuatkan laporan maka Kepala IF tidak mengetahui secara detail/rinci

tentang obat kadaluarsa sehingga belum diusulkan untuk penghapusannya ke IL

sebagai Pengurus Barang RSUP Persahabatan.

Perbekalan farmasi yang kadaluarsa tersebut seluruhnya senilai Rp737.549.139,03

antara lain disebabkan oleh trend pemakaian obat yang berubah setiap waktu atas

resep dokter kepada pasien, dan stock opname yang dilakukan belum mendeteksi

adanya obat yang kadaluarsa sehingga banyak yang menumpuk pada konter apotik

dan ruangan/instalasi/poliklinik.

Berdasarkan konfirmasi dengan petugas terkait, diketahui sejak Tahun 1995 pihak

RSUP Persahabatan belum pernah melakukan penghapusan / penarikan perbekalan

farmasi yang telah mengalami kadaluarsa, meskipun telah dibentuk adanya Panitia

Penghapusan Barang Milik Negara RSUP Persahabatan Jakarta. Selain itu, IL sebagai

Pengurus Barang Rumah Sakit belum mempunyai prosedur/kebijakan mengenai

penanganan perbekalan farmasi yang kadaluarsa dan masih mengacu pada protap

yang ada di IF.

Upaya yang telah dilakukan oleh Kepala IL sesuai laporan Nomor 043/Log-

RSP/III/2008 tanggal 5 Maret 2008 tentang Laporan barang yang sudah kadaluarsa,

telah menginventarisir dan mengirimkan daftar perbekalan farmasi yang kadaluarsa

kepada Direktur Umum, SDM dan Pendidikan, namun sampai pemeriksaan berakhir

belum mendapatkan respon untuk tindak lanjut penghapusannya.

BPK-RI 68

Hal tersebut tidak sesuai dengan kriteria:

a. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.49 tanggal 13 Maret

2007 (Revisi III) tentang Penghapusan / Penarikan Obat Yang Kadaluarsa/Rusak

(di lingkungan RSUP Persahabatan). Dalam Protap tersebut obat yang kadaluarsa

dibuatkan Berita Acara oleh IL dan dimintakan persetujuan Direktur Umum,

SDM dan Pendidikan. Selanjutnya setelah disetujui oleh Direktur Umum, SDM

dan Pendidikan kemudian dibuat surat mutasi barang oleh Instalasi Logistik

untuk dilakukan proses penghapusan. Penghapusan dilakukan oleh Panitia

Penghapusan dan disaksikan oleh Apoteker, untuk obat narkotika dan

psikotropika harus disaksikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Tingkat II.

b. SK Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Nomor HK.03.05/I/2946/08 tanggal

21 Agustus 2008 tentang Pembentukan Panitia Penghapusan Barang Milik

Negara Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Tugas panitia penghapusan

diantaranya meneliti usulan penghapusan dan melaksanakan tindak lanjut

penghapusan sesuai ketentuan.

Hal tersebut mengakibatkan penyimpanan perbekalan farmasi yang telah kadaluarsa

akhirnya menumpuk pada gudang perbekalan farmasi di Logistik Farmasi, Apotik,

Ruangan IF Rumah Sakit dan membebani administrasi gudang serta dapat

mengganggu faktor kenyamanan dan keamanan serta keselamatan bagi petugas

gudang.

Hal tersebut disebabkan :

a. Pimpinan RSUP Persahabatan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian

atas perbekalan farmasi yang kadaluarsa belum optimal.

b. Direktur Umum, SDM dan Pendidikan kurang memahami terhadap prosedur atau

langkah-langkah yang seharusnya dilaksanakan dalam prosedur tetap mengenai

penghapusan / penarikan obat yang telah kadaluarsa.

c. Kinerja panitia penghapusan barang perbekalan farmasi rumah sakit tidak

optimal.

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa Dirut akan memberikan teguran

kepada pejabat terkait yang bertanggungjawab terhadap pemusnahan obat, dan panitia

akan direvisi kembali.

BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera:

a. Melakukan pengendalian dan pengawasan atas perbekalan yang kadaluarsa

b. Menegur secara tertulis kepada Tim Penghapusan Barang supaya bekerja lebih

optimal

c. Mengajukan usulan penghapusan perbekalan farmasi yang kadaluarsa kepada

Menteri Kesehatan c.q Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes.

BPK-RI 69

12. Aktivitas distribusi perbekalan farmasi tidak sesuai prosedur dan beberapaaktivitas distribusi perbekalan farmasi belum didukung dengan prosedur kerja

Pelayanan farmasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan

kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien,

penyediaan obat dan perbekalan farmasi. Dalam SK Direktur Utama RSUP

Persahabatan No.HK.00.06.00 83B tentang Kebijakan Pengelolaan Perbekalan

Farmasi di RSUP Persahabatan, menyatakan bahwa penyaluran/distribusi dan

penyerahan perbekalan farmasi rumah sakit dilakukan oleh IF untuk alat kesehatan

habis pakai (disposibel), obat-obatan, cairan, alat balut dan perlengkapan farmasi

lainnya. Sedangkan alat kesehatan yang tidak langsung dipakai pasien, X-ray, reagen

oleh Instalasi Logistik dengan persetujuan dan diketahui oleh Kepala IF. Untuk

pendistribusian perbekalan farmasi kepada Apotik-apotik di lingkungan RSUP

Persahabatan, dilakukan oleh Apotik rumah sakit.

Pada IF dan Instalasi Apotik RSUP Persahabatan dalam pengelolaan terkait distribusi

perbekalan farmasi telah menetapkan Standar Operasional berupa prosedur tetap,

sebagai berikut:

a. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.09 tanggal 6 Maret

2007 tentang Distribusi dan Penyerahan Perbekalan Farmasi.

Tujuan prosedur tersebut adalah menyelenggarakan pendistribusian dan

penyerahan perbekalan farmasi kepada pengguna (depo/ruangan) dengan baik,

cepat dan tepat setiap minggu.

b. Standar Prosedur Operasional Instalasi Logistik No. Dokumen 09.05.03.07

(Revisi III) (tanpa tanggal) Maret 2007 tentang Pengambilan Barang dari

Logistik Farmasi ke Unit Pengguna.

Tujuan prosedur tersebut adalah menyelenggarakan pelayanan administrasi yang

tertib dan teratur pada pengambilan barang di Logistik Farmasi.

c. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.11 tanggal 6 Maret

2007 tentang Permintaan Alat Kesehatan ke Bagian Perbekalan dan Produksi.

Tujuan prosedur tersebut adalah menyelenggarakan permintaan alat kesehatan

dengan tertib sesuai prosedur yang berlaku.

d. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.10 tanggal 6 Maret

2007 tentang Permintaan Obat-obatan dan Bahan Dasar ke Distribusi.

Tujuan prosedur tersebut adalah menyelenggarakan permintaan obat-obatan dan

bahan dasar dengan tertib sesuai prosedur yang berlaku.

e. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.12 tanggal 6 Maret

2007 tentang Permintaan Perbekalan Farmasi dari IF ke IL.

Tujuan prosedur tersebut adalah menyelenggarakan permintaan perbekalan

farmasi ke IL dengan baik dan tertib.

f. Prosedur Tetap Apotik No. Dokumen Ap.05.02.15 tanggal 12 April 2007 tentang

Pendistribusian ke Apotik-apotik.

BPK-RI 70

Tujuan prosedur tersebut adalah menyelenggarakan pendistribusian obat, alat

kesehatan habis pakai dan perlengkapan farmasi dari Gudang Apotik ke Apotik-

apotik dilingkungan RSUP Persahabatan untuk melayani kebutuhan resep dokter,

baik dari dalam maupun dari luar RSUP Persahabatan, dengan tertib administrasi

yang baik dan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dalam pelaksanaan pendistribusian perbekalan farmasi, IF menerapkan tiga sistem

distribusi obat dan perbekalan farmasi, sebagai berikut:

a. Sistem distribusi floor stock (persediaan di ruangan) adalah pendistribusian

perbekalan farmasi untuk persediaan di ruang-ruang perawatan, perbekalan

farmasi yang disimpan tidak dalam jumlah besar dan dapat dikontrol secara

berkala oleh petugas farmasi/perawat sebagai penanggungjawab ruangan.

b. Sistem distribusi Unit Dose Dispensing adalah pendistribusian perbekalan

farmasi dengan resep perorangan yang disiapkan, diberikan atau digunakan dan

dibayar dalam unit dosis tunggal/ganda yang berisi obat dalam jumlah yang telah

ditetapkan atau jumlah yang cukup untuk penggunaan satu kali dosis biasa.

c. Sistem distribusi Resep Individual adalah pendistribusian perbekalan farmasi

dengan resep perorangan/pasien rawat jalan dan rawat inap melalui IF.

Perbekalan farmasi untuk melayani pasien didistribusikan ke ruang rawat inap dan

rawat jalan, antara lain :

a. Poliklinik/ruangan/instalasi tidak mempunyai depo farmasi, sistem distribusi

menggunakan floor stock (persediaan di ruangan).

b. IGD memiliki depo farmasi, pendistribusiannya dengan sistem resep individual

dengan floor stock/persediaan di ruangan. Depo Farmasi terdapat di Instalasi

Gawat Darurat, Instalasi Bedah Sentral, Mawar Rawat Inap C, Melati Rawat Inap

C, Dahlia Rawat Inap B, Ruang Soka Atas dan Bawah, Flu Burung , Rawat Inap

Griya Puspa, Anggrek Rawat Inap A.

c. Ruangan rawat inap dan rawat jalan menggunakan sistem distribusi gabungan

floor stock, unit dose dan resep individual.

Pendistribusian atau penyerahan perbekalan farmasi dari Gudang Perbekalan Farmasi

kepada depo-depo farmasi dan ruangan/instalasi/poliklinik (yang tidak mempunyai

depo) dilakukan berdasarkan atas pengajuan permintaan/amprahan perbekalan

farmasi dengan mempertimbangkan kebutuhan masing-masing / resep dokter yang

diterima dan sisa persediaan akhir perbekalan farmasi di masing-masing depo farmasi

atau ruangan/instalasi/poliklinik. Secara garis besar, alur permintaan dan distribusi

perbekalan farmasi, seperti dalam gambar.

Gambar : Alur Permintaan dan Penyerahan Perbekalan Farmasi RSUP Persahabatan.

BPK-RI 71

Dari Pemeriksaan dokumen terkait distribusi perbekalan farmasi di IF, IL dan

Instalasi Apotik, terdapat kegiatan distribusi dilaksanakan belum sesuai dengan

prosedurnya, antara lain:

a. Unit kerja di luar IF (ruangan/instalasi/poliklinik) dalam mengajukan

permintaan/amprahan perbekalan farmasi ke Gudang Perbekalan dan Produksi

tidak semua diotorisasi / ditandatangani dan persetujuan oleh Kepala

SMF/Instalasi sebagai penanggungjawab unit kerja, melainkan hanya

wakil/penanggungjawab ruangan/instalasi. Selain itu, sebagian Bon Permintaan

Barang tidak dilampiri laporan pemakaian barang minggu sebelumnya sehingga

petugas distribusi tidak dapat mengontrol perbekalan farmasi di

ruangan/instalasi/poliklinik apakah telah sesuai dengan standar kebutuhan

perbekalan farmasi unit kerja tersebut.

b. Pengajuan formulir amprahan dari ruangan/instalasi/poliklinik kepada Gudang

Logistik Farmasi tidak semua diotorisasi/tanda tangani dan persetujuan oleh

Kepala SMF/Instalasi sebagai penanggungjawab unit kerja, melainkan hanya

wakil/penanggungjawab ruangan/instalasi dan tidak disertai laporan pemakaian

barang minggu sebelumnya. Film rontgen yang rusak/habis dipakai pada saat

permintaan dan pengambilan perbekalan tersebut tidak disertai dengan bukti

bekas pemakaian barangnya.

c. Apotik-apotik setiap harinya dalam melakukan permintaan/amprahan perbekalan

farmasi ke Gudang Apotik tidak memakai blanko Daftar Permintaan Obat

(seharusnya dibuat rangkap dua), melainkan menggunakan Buku Permintaan,

sehingga di Gudang Apotik tidak mempunyai catatan/arsip permintaan dari

masing-masing apotik. Dalam prosedur kerja ditetapkan bahwa Buku Permintaan

itu dipakai hanya apabila sangat membutuhkan dengan segera obat/cito untuk

keperluan pasien yang sifatnya mendesak.

Gudang Perbekalan FarmasiRumah Sakit

Depo-depo FarmasiRuangan/Instalasi/

Poliklinik (tidak mem-punyai Depo Farmasi)

Pasien atauKeluarga Pasien

= Penyerahan barang= Permintaan/pengambilan

Petugas (Perawat)

BPK-RI 72

Selain itu, hasil pemeriksaan atas prosedur kerja yang berkaitan dengan distribusi

perbekalan farmasi terdapat aktivitas-aktivitas distribusi yang belum ditetapkan

prosedur kerjanya, sebagai berikut:

a. Aktivitas distribusi antar satu depo farmasi dengan depo farmasi lainnya, jika

terjadi kondisi di Gudang Perbekalan & Produksi atau di Gudang Logistik

Farmasi persediaan stock obat/perbekalan farmasi lagi kosong/habis, maka depo

farmasi yang membutuhkan obat/perbekalan farmasi mengambil atau meminjam

lebih dahulu kepada depo farmasi lain yang masih memiliki stock

obat/perbekalan farmasi.

b. Pelaksanaan sistem jemput resep kepada pasien rawat inap di Griya Puspa Lantai

IV dan Mawar Bawah Ruang VIP. Sistem jemput yang ada di IF tersebut

memberikan dampak terhadap penjualan obat dan langkah ini perlu didukung

dengan prosedur kerja yang jelas agar dapat memberikan hasil optimal.

c. Aktivitas distribusi obat antar apotik satu dengan apotik yang lain, jika terjadi

kondisi di Gudang Apotik bahwa persediaan stock obat lagi kosong/habis, maka

apotik yang membutuhkan obat/perbekalan farmasi mengambil atau meminjam

dahulu kepada apotik lain yang masih memiliki obat/perbekalan farmasi.

Kondisi diatas menggambarkan bahwa beberapa kegiatan terkait dengan distribusi

perbekalan farmasi belum mempunyai landasan prosedur kerja dan prosedur kerja

yang ada belum dilaksanakan secara optimal. Perlunya dilakukan perbaikan-

perbaikan terhadap prosedur kerja sehingga kegiatan distribusi perbekalan farmasi

berjalan lebih efektif.

Hal tersebut tidak sesuai dengan :

a. SK Menkes Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 tanggal 19 Oktober 2004 pada

Bab II: Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit meliputi Kebijakan dan

Prosedur menyatakan bahwa Semua kebijakan dan prosedur yang ada harus

tertulis dan dicantumkan tanggal dikeluarkannya peraturan tersebut. Peraturan

dan prosedur yang ada harus mencerminkan standar pelayanan farmasi mutakhir

yang sesuai dengan peraturan dan tujuan dari pada pelayanan farmasi itu sendiri,

antara lain:

1). Kriteria kebijakan dan prosedur dibuat oleh Kepala Instalasi, Panitia/Komite

Farmasi dan Terapi serta para Apoteker;

2). Kebijakan dan prosedur yang tertulis mencakup pengelolaan perbekalan

farmasi yang meliputi pendistribusian dan penyerahan perbekalan farmasi.

b. Prosedur Tetap IL No. Dokumen 09.05.03.07 Revisi III (tanpa tanggal) bulan

Maret 2007 tentang Pengambilan Barang dari Logistik Farmasi ke Unit

Pengguna. Prosedurnya bahwa Setiap pengambilan barang harus menggunakan

buku permintaan barang dan diketahui/disetujui oleh pejabat yang berwenang

(Kepala Bagian/Kepala Instalasi/Kepala SMF dan disertai laporan pemakaian

barang sebelumnya).

BPK-RI 73

c. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.11 tanggal 6 Maret

2007 tentang Permintaan Alat Kesehatan ke Bagian Perbekalan dan Produksi,

Prosedurnya bahwa Petugas depo/ruangan menuliskan alat kesehatan yang

diminta pada buku permintaan barang, ditanda tangani oleh Kepala Instalasi dan

penanggung jawab ruangan.

d. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.09 tanggal 6 Maret

2007 (Revisi III) tentang Distribusi dan Penyerahan Perbekalan Farmasi,

Prosedurnya bahwa Petugas depo/ruangan menyerahkan laporan mingguan dari

permintaan minggu yang lalu.

e. Prosedur Tetap Apotik No. Dokumen Ap05.02.15 tanggal 12 April 2007 (Revisi)

tentang Pendistribusian ke Apotik-apotik, menyatakan bahwa Setiap pagi setiap

apotik di RSUP Persahabatan membuat amprahan (permintaan) ke Gudang

Apotik yang ditanda tangani oleh Asisten Manajer Pelayanan, Koordinator

Apotik yang bersangkutan atau petugas yang ditunjuk. Apabila memerlukan

segera obat/Cito dapat meminta ke Gudang Apotik dengan menuliskan

permintaannya di Buku Permintaan.

Hal tersebut mengakibatkan kebijakan manajemen dalam hal distribusi dan

penyelenggaraan proses distribusi belum dapat menjamin terlaksananya distribusi

perbekalan farmasi secara efektif.

Hal tersebut disebabkan :

a. Tidak ditaatinya prosedur yang ada oleh petugas/perawat dalam melaksanakan

kegiatan distribusi perbekalan farmasi rumah sakit.

b. Prosedur kerja yang ada belum mencakup seluruh aktivitas proses distribusi

perbekalan farmasi dan penyusunan prosedur kerja belum melalui tahapan survei

yang memadai untuk menginventarisasi dan menganalisa atas setiap kegiatan

dalam proses distribusi perbekalan farmasi di rumah sakit.

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:

a. Tidak ditaatinya prosedur kadang dilakukan dalam keadaan darurat, sehingga

otorisasi permintaan perbekalan farmasi baik di IF dan IL dilakukan oleh pejabat

dibawah kepala instalasi.

b. Aktivitas saling meminjam antar depo farmasi maupun apotik akan

ditindaklanjuti dengan prosedur kerja.

c. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi di Griya Puspa dan Mawar Bawah dengan

sistem jemput resep akan diperjelas atau lebih detail.

d. Akan dibuat prosedur kerja yang mencakup seluruh aktivitas proses distribusi.

BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera:

a. Menegur secara tertulis kepada Kepala Instalasi/Ruangan/Poliklinik supaya

mentaati prosedur kerja kegiatan distribusi perbekalan farmasi

b. Segera menyusun dan melengkapi prosedur kerja mencakup seluruh aktivitas

distribusi sesuai kebutuhan dalam pengelolaan perbekalan farmasi

BPK-RI 74

13. Pengembangan perangkat lunak SIMRS RSUP Persahabatan untuk

pengelolaan perbekalan farmasi belum optimal

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Instalasi SIMRS, Waka Umum dan

Operasional SIMRS, Tenaga Konsultan SIMRS, dan Koordinator Piranti Keras dan

Jaringan SIMRS diketahui hal-hal berikut ini:

14. Tahun 1998

Instalasi SIMRS maupun perangkat lunak (software) SIMRS cikal bakalnya

dimulai tahun 1998. Hal ini ditandai dengan adanya kerja sama antara RSUP

Persahabatan dengan PT. Trimandiri dalam pengembangan software di Ruang

IGD. Jenis software yang dibuat adalah untuk pendaftaran (registrasi) pasien.

Software ini dikelola oleh unit organisasi Rekam Medis. Software Registrasi

Pasien berfungsi untuk merekam kegiatan penerimaan pasien. Data yang

dimasukkan ke dalam software ini mulai dari data pribadi (nama, alamat, jenis

kelamin, pekerjaan, pendidikan, umur), cara bayar, dokter yang menangani.

Software ini berdiri sendiri (stand alone) dan tidak terintegrasi dengan software

lain. Software ini mampu memberikan laporan kepada manajemen mengenai

jumlah pelayanan medik di IGD, jenis penanganan pasien dan jumlah per

penanganan, alamat pasien per kecamatan, dan laporan pasien per jenis kelamin.

15. Tahun 2002

RSUP Persahabatan berusaha menambah jenis software yang ada di Ruang IGD,

Rawat Inap dan Rawat Jalan. Jenis software yang dikembangkan adalah sistem

penagihan (billing system). Software ini berfungsi untuk membuat tagihan kepada

pasien yang datang sesuai dengan jenis pelayanan medik yang diberikan oleh

rumah sakit. Jumlah tagihan yang keluar sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan

oleh rumah sakit yang sebelumnya telah dimasukkan ke dalam database billing

system. Software ini mampu memberikan laporan kepada pihak manajemen

mengenai jumlah pendapatan yang diterima oleh Ruang IGD, Rawat Inap dan

Rawat Jalan.

Pekerjaan pembuatan billing system tersebut dikerjakan oleh dua pengembang

software, yaitu oleh seorang tenaga konsultan dan PT. QPro. Tenaga konsultan

yang dipekerjakan sebenarnya adalah salah satu karyawan dari PT. Trimandiri

yang sebelumnya telah mengerjakan software registrasi di Ruang IGD.

Tenaga konsultan mengerjakan software billing system di Ruang IGD dan Ruang

Rawat Inap. Sedangkan untuk Ruang Rawat Jalan dikerjakan oleh PT. QPro.

Software billing system yang dikerjakan oleh tenaga konsultan terintegrasi

dengan software registrasi yang sebelumnya telah ada. Sedangkan untuk billing

system yang dikerjakan PT. QPro sifatnya stand alone atau tidak terintegrasi.

16. Tahun 2004

Software yang telah dibuat oleh tenaga konsultan maupun PT. QPro diuji coba

untuk diterapkan di RSUP Persahabatan. Hasilnya, software yang dikembangkan

oleh tenaga konsultan berjalan dengan baik. Sedangkan software yang

BPK-RI 75

dikembangkan oleh PT. QPro tidak berjalan dengan baik dan tidak bisa

terintegrasi dengan software lain yang telah ada.

17. Tahun 2005

Unit organisasi Perencanaan dan Pengembangan (Renbang) mengusulkan kepada

Direksi untuk melaksanakan pengadaan jasa pembuatan software SIMRS

terintegrasi yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan manajemen terhadap

informasi yang up to date dan valid untuk pengambilan keputusan yang strategis

dengan cepat dan tepat.

18. Tahun 2006

Lelang terbuka untuk pengadaan jasa software SIMRS tersebut diadakan dan

dimenangkan oleh CV. Cipta Sarana Informatika (CSI). Untuk memelihara dan

mengembangkan software SIMRS tersebut, nantinya bila sudah jadi, maka CV.

CSI merupakan mitra kerja Instalasi SIMRS.

19. Tahun 2007

RSUP Persahabatan memutus kerjasama dengan CV. CSI secara sepihak. Hal ini

dilakukan pihak RSUP Persahabatan karena CV. CSI dinilai telah melakukan

wan prestasi dengan tidak memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah disepakati

dalam kontrak kerjasama.Kasus ini telah dibawa ke pengadilan dan dimenangkan

oleh RSUP Persahabatan sesuai dengan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur

tanggal 20 November 2008.

Akibat kejadian tersebut maka pihak RSUP Persahabatan kembali melakukan

kerjasama dengan dua orang tenaga konsultan untuk mengembangkan dan

memelihara software SIMRS. Kerjasama tersebut dimulai sejak tanggal 1 Juli

2007 dan terus diperbarui setiap enam bulan sekali. Kerjasama tersebut

direncanakan akan berakhir pada akhir tahun 2009 atau sesudah software SIMRS

telah rampung seluruhnya.

20. Tahun 2008

Instalasi SIMRS telah berhasil memenuhi target untuk menyediakan dan

mengembangkan infrastruktur jaringan maupun perangkat keras (hardware)

dengan menggunakan teknologi termutakhir. Agar nantinya, bila software

SIMRS telah rampung seluruhnya, dapat diakses oleh pengguna SIMRS dengan

cepat dan lancar.

Selama tahun 2008, software SIMRS telah berkembang dengan pesat. Semula

hanya tersedia software untuk registrasi pasien dan billing system namun

sekarang sudah tersedia software untuk Akuntansi, Keuangan, Apotek Farmasi

dan Inventory, Rekam Medis, Penunjang Medis (Pelayanan Gizi), Penunjang

Medis (Rehabilitasi Medik), Penunjang Medis (Radiodiagnostik), Penunjang

Medis (Laboratorium Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Tranfusi Darah), dan

Pelayanan. Semua software tersebut terintegrasi dan saling menunjang satu sama

lain. (Lampiran 10)

BPK-RI 76

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada Instalasi SIMRS, IPKM, dan Apotek diketahui

bahwa:

a. Instalasi SIMRS dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi SIMRS yang

membawahi dua Wakil Kepala, yaitu Wakil Kepala Umum dan Operasional dan

Wakil Kepala Perencanaan dan Pengembangan. Wakil Kepala Umum dan

Operasional membawahi empat koordinator, yaitu Koordinator Implementasi,

Koordinator Piranti Keras dan Jaringan Koordinator Administrasi, Koordinator

Verifikasi Data. Sedangkan Wakil Kepala Perencanaan dan Pengembangan

membawahi dua koordinator yaitu Koordinator Entry Data dan Koordinator

Piranti Lunak. Jumlah personil Instalasi SIMRS sebanyak 26 orang dengan

komposisi personil berdasarkan kompetensinya, yaitu 1 orang dokter, 1 orang

programmer, 24 orang system analyst

b. Pada tanggal 2 April 2008 IPKM telah melakukan kerjasama dengan PT. Sarana

Maju Sejahtera untuk mengembangkan sistem informai laboratorium sendiri yang

diberi nama VANSLab. Hal ini dilakukan karena kurangnya kemampuan dan

pengetahuan personil Instalasi SIMRS untuk menggali informasi yang dapat

dihasilkan dari mesin-mesin yang digunakan oleh IPKM. Sedangkan software

hasil karya Instalasi SIMRS yang telah diaplikasikan di IPKM dan berjalan

dengan baik adalah software untuk billing system.

c. Hasil wawancara dengan Manajer Apotek, diketahui bahwa Apotek juga

memiliki software sendiri untuk menunjang kegiatan di Apotek. Software ini

dikembangkan oleh PT. Erakom. Software buatan PT. Erakom digunakan oleh

Apotek untuk membantu dalam proses penagihan (billing system) kepada pasien

di Instalasi Rawat Jalan. Hal ini disebabkan software billing system yang

dikembangkan oleh Instalasi SIMRS tidak mampu untuk diterapkan di Instalasi

Rawat Jalan namun bekerja dengan baik di Instalasi Rawat Inap.

Selain itu, hasil pemeriksaan SOP Pelaporan dan Monev pada IF, IL, Apotek, dan

IPKM diketahui bahwa belum semua laporan yang berkaitan dengan pengelolaan

perbekalan farmasi telah tersedia perangkat lunaknya. Selama ini pelaksanaan

kegiatan pelaporan menggunakan software yang tidak terintegrasi, misalnya untuk

penyusunan laporan stok opname di IL, IF dan IPKM, laporan keuangan di Apotek

masih menggunakan software Microsoft Excel. Kondisi ini menuntut penanggung

jawab laporan melakukan beberapa kali input data dari beberapa pihak yang berbeda

dan beberapa kali melakukan data processing. Hal ini rawan akan terjadinya salah

memasukkan data dan salah memasukkan rumus untuk data processing sehingga

informasi yang disajikan dalam laporan juga rawan untuk salah. Laporan dan

perangkat lunak yang tersedia dapat dilihat dari tabel berikut:

BPK-RI 77

a. SOP/Protap tentang pelaporan IF di RSUP Persahabatan terdiri dari:

No. Keterangan SOP/

Prosedur Tetap

Nama Laporan Perangkat Lunak

SIMRS

1. No. 09.05.01.02 tanggal 5 Maret

2007 tentang Perencanaan

Kebutuhan Perbekalan Farmasi

Perencanaan Kebutuhan Perbekalan Farmasi Belum tersedia

2. No. 09.05.01.31 tanggal 5 Maret

2007 tentang Pelaporan

Pemakaian Perbekalan Farmasi

di Raung Rawat Inap/Jalan

Laporan Pemakaian Perbekalan Farmasi di

Ruang Rawat Inap/Rawat Jalan

Belum tersedia

3. No. 09.05.01.38 tanggal 9 Maret

2007 tentang Pencatatan dan

Pelaporan Perbekalan Farmasi

Laporan Pemakaian Perbekalan Farmasi

Laporan Pemakaian Sediaan Jadi Narkotika

dan Psikotropika

Laporan Pemakaian Vaksin

Laporan Pemakaian Bahan Kontras

Askeskin

Laporan Pemakaian Alat Askeskin

Laporan Pelayanan Farmasi Klinik

Belum tersedia

Belum tersedia

Belum tersedia

Belum tersedia

Belum tersedia

Belum tersedia

4. No. 09.05.01.46 tanggal 12

Maret 2007 tentang Pencatatan

dan Pelaporan Produksi Farmasi

Laporan Pembuatan/ Pemakaian Sub

Instalasi Produksi

Laporan Sisa Bahan Baku Obat

Belum tersedia

Belum tersedia

5. No. 09.05.01.17 tanggal 8 Maret

2007 tentang Prosedur Tetap

Pelayanan Farmasi Untuk Pasien

HIV

Laporan Pemakaian Obat HIV Aids Belum tersedia

6. No. 09.05.01.18 tanggal 6 Maret

2007 tentang Pelayanan Obat

TB-DOTS Untuk Pasien Anak

Laporan Pemakaian Obat TB Anak Belum tersedia

7. No. 09.05.01.36 tanggal 6 Maret

2007 tentang Pemantauan

Penggunaan Obat Generik

Laporan Pemakaian Obat Generik Belum tersedia

8. No. 09.05.01.49 tanggal 13

Maret 2007 tentang

Penghapusan/Penarikan Obat

Yang Rusak/Kadaluarsa

Laporan Obat Kadaluarsa Belum tersedia

b. Kegiatan pelaporan yang dilaksanakan oleh IL RSUP Persahabatan

No. Keterangan SOP/

Prosedur Tetap

Nama Laporan Perangkat Lunak

SIMRS

1. Tidak ada SOP/Prosedur Tetap Laporan Mutasi Logistik Farmasi (seluruh

perbekalan farmasi)

Ada, namun belum

memenuhi

kebutuhan IL

2. Tidak ada SOP/Prosedur Tetap Laporan Mutasi Logistik Farmasi (Radiologi,

Narkotik, Vaksin, dan Gas Medis)

s.d.a

3. Tidak ada SOP/Prosedur Tetap Laporan Barang Kadaluarsa Belum tersedia

BPK-RI 78

c. SOP/Prosedur Tetap yang dilaksanakan oleh Apotek RSUP Persahabatan

No. Keterangan SOP/

Prosedur Tetap

Nama Laporan Perangkat Lunak

SIMRS

1. No. Ap.05.02.36 tanggal 12 April

2007 tentang Pelaporan dan

Evaluasi

Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)

Laporan Adminsitrasi Keuangan, berupa:

a. Laporan Jumlah Resep

b. Laporan Omset Penjualan

c. Laporan Saldo Hutang

d. Laporan Saldo Piutang

e. Neraca

f. Laporan Laba Rugi

g. Laporan Arus Kas

Laporan tertentu sesuai permintaan Direksi

Laporan Evaluasi

Laporan yang berhubungan dengan

kefarmasian, misal : Laporan Narkotika,

dan sesuai kebutuhan

Belum tersedia

Ada

Ada

Ada

Ada

Belum tersedia

Belum tersedia

Belum tersedia

Belum tersedia

Belum tersedia

Belum tersedia

d. SOP/Prosedur Tetap tentang Pelaporan dan kegiatan Monev yang dilaksanakan oleh

IPLKM RSUP Persahabatan

No. Keterangan SOP/

Prosedur Tetap

Nama Laporan Perangkat Lunak

SIMRS

1. No. 10.05.09 tanggal 11 Februari

2008 tentang Pengarsipan

Laboratorium Klinik

Laporan Jumlah Pasien

Laporan Resume Pemeriksaan

Laporan Permintaan Pemeriksaan

Laporan Bulanan Pemakaian Komponen

Darah

Ada

Ada

Ada

Belum ada

2. No. 10.05.10 tanggal 11 Februari

2008 tentang Pengadaan dan

Pemakaian Barang Logistik

Laporan Pemakaian Barang Belum ada

3. No. 10.05.11 tanggal 11 Februari

2008 tentang Pengadaan dan

Pengelolaan Reagen

Daftar Rencana Kebutuhan Reagen

Laporan Pemakaian Barang

Belum ada

Belum ada

4. Tidak ada SOP/Prosedur Tetap Evaluasi Jumlah Pemeriksaan Lab. Induk Belum ada

5. Tidak ada SOP/Prosedur Tetap Evaluasi Jumlah Pemeriksaan Lab.

Mikrobiologi

Belum ada

6. Tidak ada SOP/Prosedur Tetap Evaluasi Jumlah Pemeriksaan Labu Darah Belum ada

7. Tidak ada SOP/Prosedur Tetap Evaluasi Jumlah Pasien Belum ada

Hal ini belum sesuai dengan Permenkes Nomor 1679/MENKES/PER/XII/2005

tentang SOTK RSUP Persahabatan Jakarta pasal 53 yang menyebutkan bahwa

Instalasi SIMRS adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan

menyelenggarakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, pelaporan, analisis, dan

desiminasi informasi untuk kebutuhan manajemen pada semua tingkatan, serta

melakukan pemeliharaan dan pengembangan piranti keras dan piranti lunak SIMRS.

BPK-RI 79

Belum tersedianya perangkat lunak SIMRS yang terintegrasi pada IL, IF, IPKM, dan

Apotek mengakibatkan laporan-laporan yang dihasilkan tidak tepat waktu dan tingkat

keakurasian data kurang dapat diandalkan sehingga tidak dapat digunakan sebagai

dasar pembuatan perencanaan kebutuhan farmasi.

Belum optimalnya pengembangan SIMRS di RSUP Persahabatan disebabkan oleh

beberapa hal antara lain:

a. Kurangnya personil Instalasi SIMRS yang memiliki kompetensi sebagai

programer.

b. Pengembang software (vendor) perangkat lunak SIMRS beberapa kali mengalami

pergantian karena software yang mereka hasilkan tidak mampu memenuhi

kebutuhan RSUP Persahabatan.

c. Sedikitnya vendor yang mempunyai pengetahuan tentang alat-alat kesehatan

terutama alat-alat laboratorium.

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan sebagai berikut:.

a. Perangkat lunak SIMRS terkait Pelaporan di IF RSUP Persahabatan

NO Keterangan SOP/Prosedur Nama Laporan Keterangan1. No.09.05.01.02 tanggal 5 Maret 2007 tentang

perencanaan kebutuhan perbekalan farmasiPerencanaan kebutuhan perbekalanfarmasi

Aplikasi sudahada namunformat pelaporanbelum dibuat

2. No.09.05.01.31 tanggal 5 Maret 2007 tentangpelaporan pemakaian perbekalan farmasi diruang rawat inap/rawat jalan

Laporan pemakaian perbekalan farmasidi ruang rawat inap /rawat jalan

3. No.09.05.01.38 tanggal 9 Maret 2007 tentangpencatatatan dan pelaporan perbekalanfarmasi

Laporan pemakaian perbekalanfarmasi

Laporan pemakaian persediaanjadi narkotika dan psikotropika

Laporan pemakaian vaksin Laporan pemakaian bahan kontras

askeskin Laporan pemakaian alat askeskin Laporan pelayanan farmasi klinik

4. No.09.05.01.46 tanggal 12 Maret 2007tentang pencatatan dan pelaporan produksifarmasi

Laporan pembuatan/pemakaiansub instalasi produksi

Laporan sisa bahan baku obat5. No.09.05.01.17 tanggal 8 Maret 2007 tentang

prosedur tetap pelayanan farmasi untuk pasienHIV-AIDS

Laporan pemakaian obat HIV-AIDS

6. No.09.05.01.18 tanggal 6 Maret 2007 tentangpelayanan obat TB-DOTS untuk pasien anak

Laporan pemakaian obat TB anak

7. No.09.05.01.36 tanggal 6 Maret 2007 tentangpemantauan penggunaan obat Generik

Laporan pemakaian obat Generik

8. No.09.05.01.49 tanggal 13 Maret 2007 tentangpenghapusan/penarikan obat yangrusak/kadaluarsa

Laporan obat kadaluarsa

BPK-RI 80

b. Perangkat lunak SIMRS terkait Pelaporan di IL RSUP Persahabatan

No. Keterangan SOP/Prosedur Nama Laporan Keterangan1. Tidak ada SOP Laporan mutasi logistik farmasi (seluruh

perbekalan farmasi)Akan dilakukanpengembangan aplikasisesuai dengan kebutuhanIL

2. Tidak ada SOP Laporan mutasi logistik farmasi (radiologi,narkotik, vaksin dan gas medis)

3. Tidak ada SOP Laporan barang kadaluarsa

c. Perangkat lunak SIMRS terkait Pelaporan di Apotek RSUP Persahabatan

No. Keterangan SOP/Prosedur Nama Laporan Keterangan1. No.Ap.05.02.36 tanggal 12 April

tentang pelaporan dan evaluasi Rencana bisnis dan anggaran (RBA) Laporan Administrasi keuangan,

berupa :o Laporan jumlah resepo Laporan omset penjualano Laporan saldo hutango Laporan saldo piutango Neracao Laporan laba rugio Laporan arus kaso Laporan tertentu sesuai

permintaan direksi Laporan evaluasi Laporan yang berhubungan dengan

kefarmasian, misal : laporannarkotika dan sesuai kebutuhan

Akan dilakukanpengembangan aplikasisesuai dengan kebutuhanApotek

d. Perangkat lunak SIMRS terkait Pelaporan di IPKM RSUP Persahabatan

No. Keterangan SOP/Prosedur Nama Laporan Keterangan1. No.10.05.09 tanggal 11 Februari

2008 tentang pengarsipanlaboratorium klinik

Laporan jumlah pasien Laporan resume pemeriksaan Laporan permintaan pemeriksaan Laporan bulanan pemekaian komponen

darah

Akan dilakukanpengembangan aplikasisesuai dengankebutuhan IPLKM

2. No.10.05.10 tanggal 11 Februari2008 tentang pengadaan danpemakaian barang logistic

Laporan pemakaian barang

3. No.10.05.11 tanggal 11 Februari2008 tentang pengadaan danpengolahan reagen

Daftar rencana kebutuhan reagen Laporan pemakaian barang

4. Tidak ada SOP Evaluasi jumlah pemeriksaan lab induk5. Tidak ada SOP Evaluasi jumlah pemeriksaan lab

mikrobiologi6. Tidak ada SOP Evaluasi jumlah pemeriksaan labu darah7. Tidak ada SOP Evaluasi jumlah pasien

Untuk program Persediaan diharapkan akan terwujud pada tahun 2009 .

BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera:

a. Segera menyediakan software SIMRS yang berkaitan dengan pengelolaan

perbekalan farmasi di IF, IL, IPKM, dan Apotek.

BPK-RI 81

b. Segera mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi personil untuk bisa menjadi

programmer yang handal.

c. Merevisi surat perjanjian kerjasama, antara tenaga konsultan SIMRS dengan

pihak RSUP Persahabatan, dengan mencantumkan kriteria-kriteria yang bisa

digunakan untuk menilai pekerjaan tenaga konsultan tersebut serta hak-hak apa

saja yang didapatkan oleh RSUP Persahabatan bila software SIMR telah selesai

dikembangkan atau apabila vendor tidak mampu memenuhi kriteria-kriteria yang

ada dalam surat perjanjian kerjasama.

d. Menjalin kerjasama dengan penyedia alat-alat laboratorium untuk mengetahui

informasi apa saja yang mampu dihasilkan oleh alat-alat laboratorium yang

berguna untuk SIMRS dan bagaimana cara mengunduhnya (download).

14. Pelayanan farmasi klinik di RSUP Persahabatan belum dilaksanakan sesuai

dengan standar pelayanan farmasi di rumah sakit

Pelayanan Farmasi Klinik merupakan salah satu bidang dalam pelayanan

kefarmasian. Farmasi Klinik didefinisikan sebagai suatu bagian yang berhubungan

secara langsung dengan perawatan penderita atau pelayanan yang berinteraksi

langsung dalam proses penggunaan obat untuk menjamin keamanan, kemanfaatan,

keefektifan, serta ketepatan penggunaan dan peningkatan rasionalitas penggunaan

obat berdasarkan ilmu, teknologi, dan fungsi dalam perawatan penderita serta dalam

sistem pelayanan kesehatan masyarakat.

Sesuai dengan Kepmenkes Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar

Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat

dan alat kesehatan bertujuan untuk:

a. Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan pelayanan farmasi di rumah sakit.

b. Memberikan pelayanan farmasi yang dapat menjamin efektivitas, keamanan, dan

efisiensi penggunaan obat.

c. Meningkatkan kerja sama dengan pasien dan profesi kesehatan lain yang terkait

dalam pelayanan farmasi.

d. Melaksanakan kebijakan obat di Rumah Sakit dalam rangka meningkatkan

penggunaan obat secara rasional.

Kegiatan pelayanan kefarmasian yang sesuai dengan Standar Pelayanan Farmasi di

Rumah Sakit adalah:

a. Pengkajian Resep

b. Dispensing; yang dibedakan atas dispensing sediaan farmasi khusus dan

dispensing sediaan farmasi berbahaya,

c. Pemantauan dan pelaporan efek samping obat

d. Pelayanan Informasi Obat (PIO)

e. Konseling

BPK-RI 82

f. Pemantauan kadar obat dalam darah

g. Ronde/Visite Pasien

h. Pengkajian penggunaan obat.

Sesuai dengan SK Dirut RSUP Persahabatan Nomor HK.00.07.00.67.A tanggal 21

Februari 2007 tentang Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Farmasi IF RSUP

Persahabatan ditetapkan bahwa Pelayanan Farmasi Klinik yang dilakukan di IF

RSUP Persahabatan meliputi:

a. Konseling yang dilakukan pada:

1) Pasien Rawat Inap : - Konseling pasien rawat inap (bed side counseling)

- Konseling pasien pulang.

2) Pasien Rawat Jalan: melakukan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah

Sakit (PKMRS) setiap bulan.

b. Evaluasi Resep, meliputi:

1) Administrasi

2) Evaluasi penulisan resep sesuai dengan kewajiban penulisan obat generik dan

formularium RSUP Persahabatan.

c. Persentase penggunaan Antibiotik

d. Informasi obat melalui leaflet

e. Visite/ronde bersama Tim Pokja untuk pasien HIV/AIDS.

Selain itu, SK Dirut RSUP Persahabatan No. HK.00.06.00.84C tanggal 26 Februari

2007 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian, cakupan Pelayanan Farmasi Klinik

meliputi:

a. Konseling

b. Pelayanan Informasi Obat (PIO), termasuk PKMRS

c. Evaluasi penggunaan obat

d. Monitoring pemakaian obat, alat kesehatan, dan penulisan resep

e. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat

kesehatan

f. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan.

Berdasarkan Laporan Kegiatan IF RSUP Persahabatan tahun 2007, evaluasi atas

kegiatan Pelayanan Farmasi Klinik yang telah dilaksanakan adalah:

a. Pelayanan Informasi Obat (PIO) dan PKMRS

Hasil evaluasi kegiatan PIO yang dilaksanakan oleh IF menunujukkan bahwa

kegiatan ini kurang diminati oleh pasien. Hal tersebut disebabkan oleh

ketidaktahuan pasien tentang lokasi tempat pengambilan leaflet, kurangnya

kesadaran pasien akan pentingnya pengetahuan tentang obat, dan masih

BPK-RI 83

kurangnya minat baca pasien. Sedangkan evaluasi kegiatan PKMRS

menunjukkan bahwa kegiatan ini belum dapat dilaksanakan sesuai rencana awal,

yaitu 2 (dua) kali dalam satu bulan namun baru dapat dilaksanakan setiap bulan

selama tahun 2007. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya tenaga Apoteker

untuk memberikan penyuluhan karena beban kerja Apoteker yang cukup banyak

di IF.

b. Konseling

Kegiatan konseling yang dilaksanakan oleh IF pada tahun 2007 merupakan

kegiatan konseling kepada pasien rawat inap dan pasien yang akan pulang setelah

mendapat perawatan. Konseling kepada pasien rawat inap tersebut dilaksanakan

dengan cara Apoteker (sebagai petugas yang akan memberikan konseling)

mengunjungi pasien di ruang rawat.

Berdasarkan hasil observasi dan interviu dengan pihak IF diketahui bahwa tidak

ada pasien Rumah Sakit yang berkunjung ke IF untuk meminta konseling.

Ketidaktersediaan ruangan dan peralatan (sarana dan prasarana konsultasi) yang

sesuai dengan Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit menjadi kendala bagi

IF untuk menyelenggarakan kegiatan konseling sesuai standar.

Evaluasi atas pelaksanaan kegiatan konseling menunjukkan jumlah pasien rawat

inap yang mendapatkan konseling dari Apoteker selama tahun 2007 sebanyak

132 pasien atau rata-rata pasien yang mendapat konseling sebanyak 11 pasien per

bulan.

c. Evaluasi resep dan pengkajian penggunaan obat

Kegiatan evaluasi resep dan pengkajian penggunaan obat pada tahun 2007

dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dalam setahun, yaitu pada Bulan Januari,

Maret, April, dan Juni. Resep yang dievaluasi adalah resep dari ruang rawat inap

Bulan Juni – Desember 2006 dan resep Bulan Januari – April 2007. Aspek yang

dilihat dalam evaluasi ini adalah kesesuaian dengan formularium, kepatuhan

menulis generik, penulisan antibiotika, antibiotika sesuai formularium, dan

antibiotika generik.

d. Visite/ronde pasien HIV/AIDS

Kegiatan visite/ronde pasien HIV/AIDS dilaksanakan mulai Bulan Oktober 2007.

Kegiatan ini merupakan kerja tim yang tergabung dalam Tim Pokja HIV/AIDS.

Kegiatan visite/ronde pasien baru dilaksanakan kepada pasien HIV/AIDS; pasien

dengan penyakit lainnya yang membutuhkan perawatan intensif belum menjadi

obyek kegiatan ini.

e. Unit Dose Dispensing (UDD)

Berdasarkan hasil evaluasi Program Pelayanan UDD di ruang rawat diketahui

bahwa pencapaian program ini baru 20%; sedangkan Rencana Kegiatan IF Tahun

2007 dan 2008 menetapkan target atas pelaksanaan Program Pelayanan UDD

adalah tercapainya Pelayanan Farmasi UDD di semua ruang rawat inap dalam

rangka Patient Safety. Saat ini ruang rawat yang telah menjalankan sistem UDD

BPK-RI 84

adalah Ruang Mawar, Ruang Melati, dan Griya Puspa. Kendala yang dihadapi

dalam pelaksanaan Program Pelayanan UDD adalah jumlah sumber daya

manusia (khususnya Asisten Apoteker) yang belum mencukupi, sarana prasarana

yang belum mendukung, masih terdapat ruang rawat yang belum mempunyai

petugas Depo Farmasi (Ruang Bougenville, Ruang Cempaka, IPI, ICCU,

Kardiologi dan Kebidanan), dan Sistem Informasi Manajemen yang belum

terintegrasi.

Apabila mengacu pada Kepmenkes Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang

Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit maka terdapat kegiatan pelayanan farmasi

klinik yang belum dilaksanakan oleh IF RSUP Persahabatan, yaitu:

a. Dispensing untuk sediaan farmasi khusus dan sediaan farmasi berbahaya.

Dispensing yang telah dilakukan oleh IF RSUP Persahabatan adalah Unit Dose

Dispensing; pemberian obat dan alat kesehatan sesuai dengan yang telah

diresepkan dokter kepada pasien rawat inap dalam rangka patient safety.

IF RSUP Persahabatan belum siap untuk melakukan dispensing sediaan, baik

sediaan farmasi khusus maupun sediaan farmasi berbahaya karena

ketidaktersediaan sarana dan prasarana yang mendukung; antara lain tidak

tersedianya lemari pencampuran Biological Safety Cabinet.

b. Pemantauan dan pelaporan efek samping obat.

c. Pemantauan kadar obat dalam darah.

Selain itu, di dalam Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit menyebutkan bahwa

peralatan (sarana dan prasarana) yang minimal tersedia untuk kegiatan Konsultasi dan

Informasi Obat adalah sebagai berikut ini.

a. Peralatan Konsultasi

1) Buku kepustakaan, bahan-bahan leaflet, brosur, dan lain-lain,

2) Meja dan kursi untuk Apoteker dan 2 (dua) orang pelanggan serta lemari

untuk menyimpan medical record,

3) Komputer,

4) Telepon,

5) Lemari arsip,

6) Kartu arsip.

b. Peralatan Ruang Informasi Obat

1) Kepustakaan yang memadai untuk melaksanakan pelayanan informasi obat,

2) Peralatan meja, kursi, rak buku, dan kotak,

3) Komputer,

4) Telepon – faxcimile,

5) Lemari arsip,

BPK-RI 85

6) Kartu arsip,

7) TV dan VCD; disesuaikan dengan kondisi Rumah Sakit.

Berdasarkan hasil observasi di IF dan Apotek Rumah Sakit diketahui bahwa belum

tersedia sarana prasarana Pelayanan Konsultasi dan Pelayanan Informasi Obat yang

sesuai dengan Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. Dengan demikian, hal

tersebut di atas tidak sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.

1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.

Adanya kegiatan pelayanan farmasi klinik yang belum dilaksanakan sesuai dengan

Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit mengakibatkan pasien belum

memperoleh pelayanan kefarmasian terpadu yang berorientasi kepada pelayanan

pasien dan penyediaan obat yang bermutu yang terjangkau bagi semua lapisan

masyarakat.

Belum terlaksananya pelayanan kefarmasian sesuai dengan Standar Pelayanan

Farmasi di Rumah Sakit disebabkan oleh pelayanan farmasi di RSUP Persahabatan

masih bersifat konvensional yang hanya berorientasi pada produk (yaitu sebatas

penyediaan dan pendistribusian), kurangnya sumber daya manusia (Apoteker dan

Asisten Apoteker) yang memadai untuk melayani semua pasien di RSUP

Persahabatan, sarana dan prasarana pendukung kegiatan farmasi klinik, dan dukungan

manajemen RSUP Persahabatan.

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:

a. Memang belum semua kegiatan pelayanan farmasi klinik dilakukan oleh IF

dikarenakan sarana dan prasarana, jumlah sumber daya manusia yang belum

mencukupi, tetapi pelayanan farmasi klinik yang sedikit membutuhkan dana

sudah dilakukan semua.

b. Usulan Rencana Pengembangan Pelayanan untuk pelayanan farmasi klinik sudah

dilakukan tiap tahun Pengoplosan Obat (Sitostatika )

c. Apotik akan melakukan pelayanan konsultasi obat dan pelayanan informasi obat

bila sudah ada tambahan tenaga Apoteker.

BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera menyusun

Plan Of Action mengenai Pelayanan Farmasi Klinik yang didalamnya menguraikan

perencanaan SDM yang kompeten di bidang Farmasi Klinik, dan sarana serta

prasarana yang mendukung terwujudnya kegiatan pelayanan Farmasi Klinik.

15. Pelaksanaan pelayanan resep rawat inap dan rawat jalan pasien GAKIN dan

JAMKESMAS tidak memperhatikan efisiensi waktu pelayanan

RSUP Persahabatan sebagai unit organisasi vertikal Depkes merupakan salah satu

rumah sakit milik Pemerintah yang memberikan pelayanan kepada pasien miskin

sebagai bentuk dukungan atas pelaksanaan program pemerintah, yaitu Program Gakin

(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) dan Askeskin/Jamkesmas (Pemerintah Pusat).

BPK-RI 86

Sebagai rumah sakit milik Pemerintah yang mendukung Program Gakin dan

Askeskin/Jamkesmas, pasien RSUP Persahabatan mayoritas adalah pasien Gakin dan

pasien Askeskin/Jamkesmas. Untuk itu di RSUP Persahabatan terdapat unit kerja

khusus yang menangani pelayanan pasien Gakin dan Askeskin/Jamkesmas, yaitu

Instalasi Pelayanan Sosial Dan Pasien Jaminan (IPSPJ). Unit kerja ini merupakan unit

pelayanan non struktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Direktur Keuangan.

Tugas pokok IPSPJ sesuai dengan Keputusan Dirut RSUP Persahabatan No.

HK.00.07.00.171a tentang SOTK IPSPJ adalah:

a. Menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan/pelayanan sosial dan

pasien jaminan.

b. Memberikan pelayanan administrasi pasien tidak mampu, Askeskin, Askes,

Jaminan Perusahaan, dan Jamsostek.

c. Melakukan penagihan serta pelaporan piutang.

Berdasarkan tugas pokoknya, IPSPJ selanjutnya menyusun Standar Prosedur

Operasional No. HK.00.06.00.01.G tanggal 01 Januari 2008 tentang Pelayanan Obat

Rawat Inap Pasien Gakin Dan SKTM Verifikasi Miskin RSUP Persahabatan.

Alur pelayanan obat rawat inap Pasien Gakin dan SKTM Verifikasi Miskin sesuai

dengan SOP tersebut di atas digambarkan dalam flowchart di bawah ini.

BPK-RI 87

Prosedur Pelayanan Obat Rawat Inap Untuk Pasien Gakin & SKTM Verifikasi Miskin RSUP Persahabatan(Sesuai SOP Instalasi Pelayanan Sosial Dan Pasien Jaminan No. HK.00.06.00.01.G)

Mulai

Resep Dokter

PASIEN

Perawat menulispermintaan obatke dalam lembarpelayanan Gakin

LembarPelayanan Gakin

Resep Dokter

Keluarga Pasien Apotek Rawat InapInstalasi Pelayanan Sosial

Dan Pasien Jaminan

Resep Dokter

LembarPelayanan Gakin

Surat Jaminan(SJ) Dinkes Prop.

Surat Jaminan(SJ) Rawat Inap

Resep Dokter

LembarPengesahan

Gakin

SJ Dinkes Prop.

SJ Rawat Inap

Petugas Apotekmengecek persediaan

obat dan memberiperincian harga

Ada ObatGenerik?

Ya Tidak

Diganti denganObat Generik/obat

sejenis denganharga yang lebih

murah.

Resep Dokter

LembarPelayanan Gakin

SJ Dinkes Prop.

SJ Rawat Inap

1

Resep Dokter

LembarPengesahan

Gakin

SJ Dinkes Prop.

SJ Rawat Inap

1

Petugas mengecek tglJaminan Rawat &Biaya Perawatan

(untuk pasien yangsudah lama dirawat)

Persetujuan Ka.IPSPJ/Waka. Yan.IPSPJ/Koord. Yan

IPSPJ

Verifikasi Obat olehKa. IPSPJ/Waka. Yan.

IPSPJ/Koord. Yan.IPSPJ

Sesuaipersyaratan

Paraf, tanggal,dan stempel nama

pada resep

Resep Dokter

LembarPelayanan Gakin

SJ Dinkes Prop.

SJ Rawat Inap

2

BPK-RI 88

Dari gambar flowchart di atas dapat disimpulkan bahwa untuk pelayanan obat rawat

inap Pasien Gakin dan SKTM verifikasi miskin melibatkan 2 unit kerja yang terpisah,

yaitu Apotik Rawat Inap dan IPSPJ. Namun menurut hasil evaluasi atas survey waktu

tunggu pelayanan resep di Apotik Rawat Inap (survey pada Bulan Mei 2008) yang

dilakukan oleh IF dan hasil pengamatan di lapangan, IF dilibatkan dalam pemberian

alkes habis pakai. Menurut informasi dari Kepala IPSPJ, alkes habis pakai diambil di

IF karena alkes habis pakai tersebut tidak terdaftar dalam formularium

Askeskin/Formularium Jamkesmas; dengan kata lain alkes habis pakai tersebut tidak

dapat dimasukkan dalam software yang tersedia di Apotek RSUP Persahabatan dan

IPSPJ sehingga tidak dapat ditagihkan ke PT Askes (Persero) dan menjadi

tanggungan rumah sakit.

BPK-RI 89

Apabila digambarkan maka proses pelayanan obat untuk Pasien Gakin dan

Askeskin/Jamkesmas adalah resep diberikan ke Apotek untuk diberi harga, kemudian

disampaikan ke IPSPJ (yang berlokasi di bagian depan RSUP Persahabatan),

selanjutnya setelah IPSPJ memverifikasi kelengkapan administrasi dan telah

mendapat persetujuan; apabila di dalam resep terdapat alkes habis pakai, resep

tersebut dibawa ke IF (yang berlokasi di belakang RSUP Persahabatan) untuk

mengambil alkes habis pakai. Setelah resep mendapat persetujuan dari IPSPJ dan

telah mengambil alkes habis pakai di IF kemudian kembali ke Apotek untuk

mengambil obat.

Flowchart atas alur pelayanan obat untuk Pasien Gakin dan Askeskin/Jamkesmas

dapat digambarkan seperti di bawah ini.

BPK-RI 90

Dari flowchart di atas dapat disimpulkan bahwa unit kerja yang melakukan proses

pelayanan obat kepada Pasien Gakin dan Askeskin/Jamkesmas terdiri dari 3 unit

kerja yang berbeda dengan lokasi yang saling berjauhan; yaitu Apotek Rawat

Inap/Rawat Jalan, IPSPJ, dan IF.

BPK-RI 91

Alur pelayanan obat untuk Pasien Gakin dan Askeskin/Jamkesmas yang berbelit-belit

dan tidak praktis tersebut mengakibatkan waktu tunggu pelayanan obat menjadi

sangat lama. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan oleh IF di Apotek Rawat

Inap pada tanggal 17 – 19 Maret 2008, waktu tunggu pelayanan obat untuk Pasien

Gakin adalah 65 menit dan untuk Pasien Askeskin/Jamkesmas adalah 123 menit.

Hal tersebut disebabkan oleh pelaksanaan pelayanan resep, baik rawat inap maupun

rawat jalan untuk Pasien Gakin dan Askeskin/Jamkesmas tidak memperhatikan

efisiensi waktu pelayanan, kurangnya sumber daya manusia untuk melakukan

pelayanan di Apotek, dan pengelolaan perbekalan farmasi yang belum satu pintu;

dalam hal ini terdapat pemisahan kewenangan antara konter apotek (yang berada di

bawah koordinasi Apotek RSUP Persahabatan) dan depo farmasi (yang berada di

bawah koordinasi IF) dalam pembebanan harga alkes habis pakai (software yang

tersedia di apotek tidak dapat mengakomodasi tagihan alkes habis pakai).

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:

a. Pasien Gakin dan SKTM DKI setelah resepnya diverifikasi oleh IPSPJ dan

mendapat persetujuan, langsung mengambil obat di Apotik RSUP Persahabatan,

tanpa perlu ke IF dan tidak perlu diverifikasi lagi oleh IF.

b. Sedangkan untuk pasien Askeskin/Jamkesmas, yang perlu diambil oleh pasien ke

If hanya alkes habis pakai. Hal ini disebabkan alkes habis pakai tersebut tidak

terdaftar dalam Formularium Askeskin / Formularium Jamkesmas, dengan kata

lain tidak dapat ditagihkan menggunakan software yang tersedia di Apotik RSUP

Persahabatan dan di IPSPJ shingga menjadi tanggungan rumah sakit, dengan

demikian pengeluaran alkes ini harus tercatat di IF.

Pasien Askeskin/Jamkesmas setelah mendapat persetujuan dari IPSPJ, membawa

resep tersebut ke IF untuk mengambil alkes tersebut. Dalam hal ini IF tidak

melakukan verifikasi atas obat-obatan Askeskin / Jamkesmas. tetapi karena resep

alkes menjadi satu dengan resep obat-obatan lain, maka resep tersebut tetap

dibawa ke IF. Di samping itu IF harus mencocokkan jenis alkes (terutama spuit)

dengan obat yang diminta, apakah ukuran alkes tersebut sesuai dengan ukuran

obat.

c. Obat-obatan untuk Askeskin / Jamkesmas mengacu pada Formularium Askeskin /

Jamkesmas dan bukan mengacu pada DPHO.

BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera dapat

meningkatkan efisiensi waktu pelayanan resep untuk pasien Gakin dan Jamkesmas

dengan cara antara lain:

a. Mewujudkan pelayanan farmasi satu pintu agar tidak ada lagi pemisahan

kewenangan antara Apotek RSUP Persahabatan dan IF dalam hal penyimpanan

dan pemakaian perbekalan farmasi.

b. Melakukan perencanaan kebutuhan SDM untuk pelayanan farmasi sesuai dengan

beban kerja agar dapat melakukan pelayanan secara efisien.

BPK-RI 92

c. Merubah sistem billing di Apotek RSUP Persahabatan agar dapat

mengakomodasi harga alkes habis pakai.

16. Kegiatan pengembalian/retur uang obat Apotek IGD dan Rawat Inap RSUP

Persahabatan belum sesuai Standar Operasional dan Prosedur (SOP)

Kegiatan retur/pengembalian uang obat yang dibeli pasien dari Apotek merupakan

salah satu bagian dari pelaksanaan kegiatan pelayanan kefarmasian yang ada di

Apotek RSUP Persahabatan baik Apotek rawat jalan maupun Apotek rawat inap.

Beberapa SOP atau Prosedur Tetap (Protap) yang mengatur pelaksanaan kegiatan

pengembalian uang obat tersebut, yaitu sebagai berikut :

a. SOP/Protap Pengembalian Uang Jaminan Askes No.Ap.05.00.32 tanggal terbit

12 April 2007, No.Revisi I yang ditetapkan oleh Dirut RSUP Persahabatan.

Menurut SOP tersebut, pengembalian uang jaminan Askes adalah pengembalian

uang obat kepada peserta Askes yang membayar obatnya dahulu karena

persyaratan administrasinya belum lengkap. Bila persyaratan administrasi sudah

lengkap maka Apotek mengembalikan uang obat tersebut. Unit yang terkait

dalam protap ini adalah Apotek Rawat Inap RSUP Persahabatan dan peserta

Askes. Sedangkan dokumen yang terkait adalah Resep Pasien, Formulir Jaminan

Askes, dan Catatan Kasir atas pengembalian uang.

b. SOP/Protap Pengembalian Uang Sisa Obat Pasien No.Ap.05.00.33 tanggal terbit

12 April 2007, No.Revisi I yang ditetapkan oleh Dirut RSUP Persahabatan.

Menurut SOP tersebut, pengembalian uang sisa obat pasien adalah pengembalian

uang kepada pasien pada saat pasien pulang, dimana masih ada sisa obat yang

sudah tidak dipergunakan lagi, khususnya obat parenteral pada saat pasien pulang

dan diberikan terutama kepada pasien karena alasan ekonomi. Unit yang terkait

dalam protap ini adalah Apotek, dokter ruang rawat/manajer instalasi rawat inap

dan pasien/keluarganya. Sedangkan dokumen yang terkait adalah Resep Pasien,

Surat Pernyataan Dokter yang Merawat, Persetujuan Manajer Apotek atau Asmen

Apotek, dan Buku Catatan Kasir.

c. SOP/Protap Pengembalian Uang Sisa Obat Pasien Meninggal No.Ap.05.00.34

tanggal terbit 12 April 2007, No.Revisi I yang ditetapkan oleh Dirut RSUP

Persahabatan.

Menurut SOP tersebut, pengembalian uang sisa obat pasien meninggal adalah

pengembalian uang kepada keluarga pasien yang meninggal, dimana masih ada

sisa obat yang sudah tidak dipergunakan lagi, khususnya obat parenteral dengan

tujuan untuk membantu keluarga pasien yang meninggal. Unit yang terkait dalam

protap ini adalah Apotek, dokter ruang rawat/manajer instalasi rawat inap dan

keluarga pasien. Sedangkan dokumen yang terkait adalah Resep Pasien, Surat

Pernyataan Dokter yang Merawat, Persetujuan Manajer Apotek atau Asmen

Apotek, dan Buku Catatan Kasir.

BPK-RI 93

d. SOP/Protap Pengembalian Uang Sisa Obat Pasien Karena Batal No.Ap.05.00.35

tanggal terbit 12 April 2007, No.Revisi I yang ditetapkan oleh Dirut RSUP

Persahabatan.

Menurut SOP tersebut, pengembalian uang obat pasien karena batal adalah

pengembalian uang kepada pasien karena batal atau tidak jadi membeli obat di

Apotek karena obatnya kosong, dan sudah terlanjur membayar di kasir Apotek.

Unit yang terkait dalam protap ini adalah Apotek (kasir, petugas Apotek,

penanggungjawab dan pasien. Sedangkan dokumen yang terkait adalah Resep

Pasien, Billing Baru, dan Buku Catatan Kasir.

Berdasarkan data dalam laporan keuangan bulanan Apotek selama tahun 2007 dan

2008 (s.d bulan September 2008), diketahui terdapat retur/pengembalian uang obat

kepada pasien/keluarga pasien baik pengembalian uang jaminan askes, uang sisa obat

pasien, sisa obat pasien meninggal, maupun karena batal, yaitu masing-masing

sebesar Rp837.912.999,00 dan sebesar Rp598.339.350,00, terdiri dari:

Bulan Thn 2007 (Rp) Thn 2008 (Rp)

Januari 57.053.050 69.845.500

Februari 125.148.989 67.251.750

Maret 121.360.900 60.298.750

April 71.078.150 62.201.850

Mei 65.069.400 62.216.550

Juni 60.433.000 89.932.650

Juli 64.044.660 69.376.450

Agustus 57.942.950 53.776.050

September 71.714.500 63.439.800

Oktober 47.504.850 -

Nopember 47.404.150 -

Desember 49.148.400 -

Jumlah 837.912.999 598.339.350

*)Note: data tersebut di atas tidak bisa dirinci per jenis retur yangdilakukan.

Pemeriksaan lebih lanjut secara uji petik terhadap pelaksanaan kegiatan

pengembalian uang obat pada Apotek IGD dan Apotek Rawat Inap, diketahui hal-hal

sebagai berikut:

a. Pengembalian uang obat jaminan Askes pada Apotek IGD tidak diatur/tidak ada

dalam SOP Pengembalian Uang Obat Apotek RSUP Persahabatan

Berdasarkan wawancara dengan petugas Apotek dan Kasir IGD serta pemeriksaan

terhadap dokumen pendukung pengembalian uang obat di Apotek IGD, diketahui

bahwa proses pelaksanaan kegiatan pengembalian uang obat jaminan Askes

sebagai berikut:

BPK-RI 94

1) Pasien Askes yang membeli obat-obatan yang termasuk dalam Daftar dan

Plafon Harga Obat (DPHO) PT Askes, datang membawa struk/tanda terima

asli pembelian obat di Apotek IGD bersama dengan dokumen kelengkapan

pengurusan Jaminan Askes, yaitu fotocopy Kartu Askes dan Formulir PHB

dari IGD.

2) Oleh petugas Apotek, struk pembelian tersebut diteliti apakah benar dibeli

dari Apotek IGD RSUP Persahabatan. Apabila benar dibuatkan semacam

memo/catatan tertulis oleh petugas Apotek untuk diserahkan ke Kasir IGD

berserta struk pembelian obat dan nilai uang yang harus dikembalikan ke

pasien.

3) Kasir IGD mengembalikan uang obat ke pasien dan membuat catatan

pengembalian uang Askes tersebut.

4) Keesokan harinya Bendahara Apotek Besar melakukan verifikasi terhadap

pembayaran tersebut dan mengambil berkas retur/pengembalian uang beserta

laporan harian penghargaan resep harian untuk dibukukan oleh petugas

akuntansi Apotek.

5) Petugas Apotek baru mencatat nama obat yang diretur tersebut pada

keesokan harinya di buku retur tanpa nilai nominal.

Pelaksanaan pengembalian uang obat jaminan Askes ini pada Apotek IGD

tidak/belum diatur dalam SOP/Protap pengembalian uang obat jaminan askes

yang telah ditetapkan oleh Dirut RSUP, yang antara lain menyebutkan bahwa

unit/bagian yang terkait dengan protap ini adalah Apotek Rawat Inap. Dengan

demikian, seharusnya Apotek diluar Apotek Rawat Inap (dhi Apotek IGD) tidak

boleh melayani pengembalian obat pasien Jaminan Askes yang disebabkan

belum lengkapnya persyaratan administrasi.

b. Pengembalian uang obat Jaminan Askes dilaksanakan tidak sesuai SOP/Protap

Berdasarkan uji petik terhadap dokumen retur uang obat jaminan askes pada

Apotek IGD bulan Juni 2008 dan Apotek Rawat Inap bulan Maret 2008 ,

diketahui terdapat beberapa pengembalian uang obat jaminan askes yang

dilaksanakan tidak sesuai SOP/Protap, yaitu:

1) Pengembalian uang obat jaminan Askes pada Apotek IGD tidak dibuatkan

Formulir Jaminan Askes

Terhadap pasien/keluarga pasien yang belum melengkapi persyaratan

administrasi askes, petugas Apotek IGD tidak pernah membuat surat jaminan

askes yang berisi nama pasien, nama obat, tanda tangan si pasien, dan jumlah

uang yang dibayar. Oleh petugas Apotek, pasien/keluarga pasien yang hanya

dibuatkan struk/tanda pembelian sebagai dasar untuk meminta pengembalian

uang jaminan askes.

2) Formulir Jaminan Askes yang dibuat oleh Apotek Rawat berlaku lebih dari 3

(tiga) hari

BPK-RI 95

Pemeriksaan terhadap bukti-bukti kelengkapan retur uang obat jaminan

Askes secara uji petik di bulan Maret 2008 pada Apotek Rawat Inap

menunjukkan bahwa sebagian besar pelaksanaan kegiatan ini relatif lebih

tertib administrasi (antara lain kelengkapan struk pembelian dan formulir

jaminan) dibandingkan dengan Apotek IGD kecuali pada formulir jaminan

askes, pada kiri bawah formulir dibuat catatan bahwa uang jaminan ini hanya

berlaku 1 (satu) minggu. Pemberlakuan jaminan ini selama satu minggu tidak

sesuai SOP, yaitu selama tiga hari.

3) Terdapat pengembalian uang jaminan askes melebihi 3 hari sejak tanggal

pembelian, antara lain:

a) Retur uang pasien jaminan askes a.n F tanggal 21/06/08 sebesar

Rp26.000,00 tanggal struk pembelian obat dikeluarkan oleh Apotek IGD

yakni13/06/08. Dengan demikian jangka waktu antara tanggal retur

dengan tanggal pembelian obat selama 9 hari. Selain itu, pasien juga

tidak melampirkan struk pembelian obat di Apotek IGD, terlihat dari

persetujuan oleh petugas Apotek dari arsip struk/resep Apotek.

b) Retur uang pasien jaminan askes a.n K tanggal 25/06/08 sebesar

Rp49.000,00 tanggal struk pembelian obat dikeluarkan oleh Apotek IGD

yakni 19/06/08. Dengan demikian jangka waktu antara tanggal retur uang

dengan tanggal pembelian obat selama 7 hari.

c) Retur uang pasien jaminan askes a.n S tanggal 09/06/08 sebesar

Rp46.000,00 tanggal struk pembelian obat dikeluarkan oleh Apotek IGD

yakni 04/06/08. Dengan demikian jangka waktu antara tanggal retur uang

dengan tanggal pembelian obat selama 9 hari.

d) Retur uang pasien jaminan askes a.n K tanggal 16/06/08 sebesar

Rp50.000,00 tanggal struk pembelian obat dikeluarkan oleh Apotek IGD

yakni 7/06/08. Dengan demikian jangka waktu antara tanggal retur uang

dengan tanggal pembelian obat selama 10 hari.

4) Terdapat pengembalian uang jaminan askes tidak sesuai dengan nilai yang

tertera diresep

Retur uang pasien jaminan askes a.n I tanggal 27/06/08 sebesar Rp57.000,00,

tanggal resep obat dikeluarkan oleh Apotek IGD yakni 25/06/08 sebesar

Rp17.000,00; 26/06/08 sebesar Rp58.000,00, dan 25/06/08 sebesar

Rp8.500,00. Berdasarkan catatan/memo petugas Apotek yang ditujukan ke

Kasir IGD ditulis pasien jaminan askes dan nilai uang sebesar Rp57.000,00.

Tidak diketahui dasar perhitungan pembayaran tersebut. Seharusnya kalau

memang pasien askes maka nilai uang yang dikembalikan kepada pasien

sesuai nominal yang tertera di struk pembelian.

c. Pengembalian Uang Sisa Obat Pasien pada Apotek IGD Dilaksanakan Tidak

Sesuai SOP/Protap

Pemeriksaan terhadap pengembalian obat sisa pada Apotek IGD menunjukkan

bahwa sebagian besar obat yang dikembalikan adalah obat-obatan dalam bentuk

BPK-RI 96

injeksi, cairan, dan spuit. Berdasarkan uji petik terhadap dokumen retur uang sisa

obat Apotek IGD pada bulan Juni 2008, diketahui terdapat pengembalian uang

sisa obat pasien yang dilaksanakan tidak sesuai SOP/Protap, yaitu:

1) Terdapat retur obat sisa yang tidak dilengkapi surat pernyataan dokter yang

merawat dan tidak ada struk pembelian obat, antara lain:

a) Retur uang sisa obat a.n R tanggal 30/06/08 sebesar Rp26.000,00

tanggal struk pembelian obat dikeluarkan oleh Apotek IGD yakni

27/06/08. Pasien tidak membawa surat pernyataan dokter yang merawat

sehingga dasar pengembalian uang tersebut hanya memo/catatan dari

petugas Apotek. Petugas Apotek tidak menandai nama obat yang diretur

pada struk pembelian sehingga tidak diketahui dasar penentuan harga

retur obat sisa (termasuk apakah mendapat potongan 10% atau tidak).

b) Retur uang sisa obat a.n Ny. L tanggal 19/06/08 sebesar Rp130.000,00

tanggal struk pembelian obat dikeluarkan oleh Apotek IGD yakni

13/06/08. Pasien tidak membawa struk pembelian obat dan dasar

pengembalian uang tersebut hanya memo/catatan dari petugas Apotek.

Dengan demikian tidak diketahui nama obat yang diretur dan dasar

penetapan harga retur obat sisa (termasuk apakah mendapat potongan

10% atau tidak).

c) Retur uang sisa obat a.n .....(tidak diketahui) tanggal 17/06/08 sebesar

Rp107.000,00 tanggal struk pembelian obat sesuai catatan/memo yang

dibuat oleh petugas Apotek IGD yakni 16/06/08. Pasien tidak membawa

struk pembelian obat dan surat pernyataan dokter yang merawatnya.

Dasar pengembalian uang tersebut hanya memo/catatan dari petugas

Apotek tanpa menyebut nama pasien atau nomor resep sehingga tidak

diketahui pasti apakah obat tersebut benar dibeli di Apotek IGD serta

dasar penetapan harga retur obat sisa (termasuk apakah mendapat

potongan 10% atau tidak).

2) Terdapat surat pernyataan dokter yang tidak menyebutkan nama asal

poliklinik atau unit/instalasi, nama pasien, nama obat yang dikembalikan dan

tanggal surat, antara lain:

Retur uang sisa obat a.n Ny. R tanggal 03/06/08 sebesar Rp74.000,00 tanggal

struk pembelian obat dikeluarkan oleh Apotek IGD yakni 03/06/08. Dalam

surat pernyataan dokter tidak disebut identitas pasien, nama obat yang akan

diretur, asal surat dari ruang rawat/poliklinik atau unit/instalasi, dan tanggal

surat sehingga tidak bisa dicrosscheck dengan struk pembelian a.n pasien

tersebut. Petugas Apotek juga tidak menandai nama obat yang diretur dan

tanggal persetujuan sehingga dasar penetapan harga retur obat sisa (termasuk

apakah mendapat potongan 10% atau tidak) kurang dapat diketahui.

3) Tidak terdapat persetujuan Manajer Apotek atau Asmen Apotek terhadap

pengembalian uang sisa obat

BPK-RI 97

Berdasarkan pemeriksaan dokumen retur obat sisa, diketahui tidak ada sama

sekali persetujuan Manajer Apotek atau Asmen Apotek terhadap

pengembalian uang sisa obat sebagaimana tertuang dalam SOP/Protap

pengembalian uang sisa obat. Persetujuan retur uang obat hanya dibuat oleh

petugas Apotek saja.

d. Mekanisme kontrol atas kegiatan retur/pengembalian uang obat pasien

kurang optimal

Mengingat nilai/jumlah uangnya relatif besar dan jumlah obatnya relatif banyak,

maka kontrol atau pengendalian atas pembayaran maupun pencatatan atas obat

yang dikembalikan tersebut mutlak diperlukan. Berdasarkan wawancara dengan

petugas Apotek maupun pemeriksaan dokumen retur uang obat baik jaminan

askes, obat sisa, pasien meninggal, maupun retur karena batal diketahui bahwa

mekanisme pengendalian terhadap kegiatan ini lemah. Hal tersebut antara lain

terlihat dari:

1) Obat yang diterima dari retur tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik

dan ditumpuk dalam suatu tempat dimana siapa saja orang yang masuk

kedalam ruangan Apotek bisa melihat dan mengambilnya. Obat hasil retur

dicatat pada buku retur maupun diinput ke komputer oleh petugas Apotek

pada keesokan harinya.

2) Penanggungjawab/manajer Apotek/asmen pelayanan maupun bendahara

Apotek tidak pernah melakukan verifikasi terhadap pengembalian uang obat

dengan mencocok bukti pengembalian dengan obat yang masuk/diterima

sebagaimana diatur dalam SOP.

3) Petugas/Penanggungjawab Apotek tidak membuat Laporan Harian Retur

yang antara lain berisi informasi mengenai jumlah uang, nama obat, maupun

jenis/alasan retur yang dilakukan. Petugas Apotek hanya membuat catatan

kecil nilai uang (ditulis tangan) sebagai pengurang penjualan dalam laporan

harian penjualan/penghargaan resep, nama/jenis retur yang diterima tidak

dirinci.

4) Bagian akuntansi Apotek juga tidak membuat laporan bulanan khusus retur

sebagai laporan pendukung dari laporan keuangan bulanan. Pelaporan

tersebut dapat digunakan sebagai bahan evaluasi maupun alat

kontrol/pengendalian.

e. Terdapat Retur Obat Sisa Pasien Askeskin/Jamkesmas dan Gakin

Berdasarkan Laporan Retur Obat Gakin bulanan yang dibuat oleh Manajer

Apotek RSUP Persahabatan ditujukan kepada Kepala IPSPJ, diketahui terdapat

retur obat Gakin, Askeskin, dan Avian Influensa (AI) tahun 2007 dan 2008

masing-masing sebesar Rp41.455.033,00 dan Rp108.604.068,00 dengan rincian

sebagai berikut :

BPK-RI 98

Bulan Thn 2007 (Rp) Thn 2008 (Rp)

Januari - 39.691.990,00

Februari - 22.361.231,00

Maret - 10.832.047,00

April - 1.134.822,00

Mei - 4.877.337,00

Juni - 14.244.573,00

Juli - 2.194.401,00

Agustus * 2.182.550,00

September - 1.545.655,00

Oktober 16.391.054,00 9.539.462,00

Nopember 11.154.597,00 -

Desember 13.909.352,00 -

Jumlah 41.455.003,00 108.604.068,00

*)Note: data retur bulan Okt 2007 merupakan gabungan retur bulan Agsts/d Okt 2007.

Data pengembalian obat tersebut di atas sebagian besar berasal dari pasien Gakin

dan Askeskin. Data retur yang ada pada tahun 2007 tidak lengkap karena

pencatatan atas penerimaan obat retur tersebut baru mulai dilakukan oleh

Manajer Apotek pada Bulan Agustus 2007. Tidak menutup kemungkinan bahwa

jumlah/nilai obat retur yang berasal dari kedua jenis pasien ini sebelum bulan

Agustus 2007 relatif banyak namun datanya cukup sulit untuk ditelusuri.

Menurut informasi dari Manajer Apotek maupun Kepala Instalasi Pelayanan

Sosial dan Pasien Jaminan, atas retur obat tersebut tetap dicatat sebagai penjualan

tunai/kredit ke PT Askes/Depkes maupun ke Pemprov DKI dikarenakan

billing/tagihan atas penjualan obat tersebut sudah tidak bisa diganti lagi

mengingat pengembalian obat tersebut ke Apotek dilakukan lebih dari satu hari

sejak pasien yang dirawat pulang/meninggal dunia.

Kondisi ini menggambarkan bahwa pihak RSUP Persahabatan (dhi. Apotek dan

Dokter) tidak konsisten dan diskriminatif dalam memberlakukan

prosedur/kegiatan pengembalian obat sisa pasien Gakin, Askeskin/Jamkesmas

dan AI yang notabenenya pengobatannya gratis/ditanggung pemerintah.

f) Tidak terdapat informasi/petunjuk mengenai adanya prosedur

pengembalian uang obat

Berdasarkan pengamatan di Ruangan IGD, Apotek IGD, dan Apotek Rawat

Inap diketahui tidak terdapat informasi yang ditempel secara tertulis mengenai

adanya prosedur pengembalian uang obat baik jaminan askes, uang sisa obat, dan

uang sisa obat pasien meninggal sehingga kurang dapat diyakini apakah semua

pasien yang membeli obat di Apotek RSUP Persahabatan telah mengetahui

BPK-RI 99

adanya prosedur pengembalian obat khususnya obat sisa pasien rawat jalan/IGD

maupun rawat inap baik yang telah meninggal maupun pasien pulang.

Berdasarkan wawancara dengan petugas Apotek IGD, pasien kemungkinan

mengetahui adanya prosedur tersebut dari informasi perawat atau dokter.

Kondisi tersebut diatas tidak sesuai dengan:

a. SOP/Protap Pengembalian Uang Jaminan Askes No.Ap.05.00.32 tanggal terbit

12 April 2007, No.Revisi I yang ditetapkan oleh Dirut RSUP Persahabatan antara

lain mengenai Prosedur No.2 yang mengatur bahwa Pasien membayar di kasir

dan diberi Formulir Jaminan Askes yang berisi nama pasien, dst, Prosedur No.4

mengatur bahwa Formulir Jaminan Askes hanya berlaku untuk 3 hari.

Unit yang terkait SOP ini adalah Apotek Rawat Inap RSUP Persahabatan dan

Peserta Askes.

b. SOP/Protap Pengembalian Uang Sisa Obat Pasien No.Ap.05.00.33 tanggal terbit

12 April 2007, No.Revisi I yang ditetapkan oleh Dirut RSUP Persahabatan,

antara lain Prosedur No.1 dan 2 yang menyebutkan bahwa Keluarga pasien

membawa surat pernyataan dokter yang merawatnya serta dimintakan

persetujuan ke Manajer Apotekatau Asmen Apotek.

c. Kepmenkes No.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di

Rumah Sakit tanggal 19 Oktober 2004, point 2.5 tentang Kebijakan dan Prosedur

yaitu Semua kebijakan dan prosedur yang ada harus tertulis dan dicantumkan

tanggal dikeluarkan peraturan tersebut. Peraturan dan prosedur yang ada harus

mencerminkan standar pelayanan farmasi mutakhir yang sesuai dengan peraturan

dan tujuan dari pelayanan farmasi itu sendiri.

Hal tersebut diatas mengakibatkan:

a. Pelaksanaan kegiatan pelayanan pengembalian uang obat kurang efektif dan tidak

menyeluruh.

b. Terdapat kelebihan klaim penagihan obat pasien Gakin, Askeskin/Jamkesmas, dan AI

kepada Pemprov DKI Jakarta, PT Askes dan Depkes.

c. Tidak diinformasikannya prosedur pengembalian secara tertulis/transparan kepada

pasien/keluarga dapat dimanfaatkan/disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu rumah

sakit.

Hal tersebut disebabkan oleh:

a. Kurangnya pemahaman Pihak Apotek RSUP Persahabatan atas SOP Pengembalian

Obat.

b. Kurangnya sumber daya manusia karena petugas Apotek selain bertugas

melaksanakan fungsi pelayanan sekaligus melakukan fungsi administrasi/pencatatan.

c. Pihak Manajemen Apotek kurang peduli terhadap fungsi verifikasi/pengendalian atas

bukti, jumlah uang yang dibayarkan maupun obat yang masuk/diterima.

BPK-RI 100

d. Pihak Apotek dan dokter RSUP Persahabatan tidak konsisten dalam melaksanakan

SOP Pengembalian Obat terhadap pasien Gakin/Askeskin/AI.

Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:

a. Akan diantisipasi dengan pelaksanaan UDD, yaitu pemberian sekali pakai untuk 1

hari pemakaian, sehingga tidak ada lagi obat sisa.

b. SOP akan diperbaiki yang berlaku untuk semua Apotik di RSUP Persahabatan dan

dilaksanakan dengan baik serta pengawasan retur atau pengembalian obat

ditingkatkan.

c. SOP Pengembalian Obat akan disosialisasikan kembali kepada petugas Apotik dan

perawat baik di IGD maupun di Ruang Rawat Inap.

d. SOP Pengembalian Obat akan ditempel di Apotik IGD dan Apotik Rawat Inap dan

disosialisasikan kepada pasien.

e. Untuk retur atau pengembalian obat Gakin Apotik sudah melaporkan ke IPSPJ

setiap bulan dan akan ditindak lanjuti oleh IPSPJ, selanjutnya IPSPJ akan melaporkan

ke Bagian Perbendahaan dan Mobilisasi Dana (PMD) lalu dari Bagian PMD akan

mengembalikan ke Dinas Kesehatan DKI.

BPK-RI merekomendasikan kepada Direktur RSUP Persahabatan agar segera:

a. Menginstruksikan penulisan resep oleh dokter sesuai dengan kebutuhan pasien untuk

menghindari banyaknya obat sisa.

b. Menegur secara tertulis pihak Apotik agar dalam melaksanakan kegiatan

retur/pengembalian uang obat mematuhi semua prosedur kerja yang ada dalam SOP

Pengembalian Obat serta konsisten dan transparan dalam memberlakukan SOP

tersebut kepada semua pasien dan perawat/dokter.

c. Menyusun dan melengkapi SOP Pengembalian Uang Obat di Apotik IGD serta SOP

Penerimaan, Pencatatan dan Pelaporan Obat Retur.

d. Menginstruksikan Kepala IPSPJ untuk menindaklanjuti Laporan Obat Sisa Pasien

Gakin dan Askeskin/Jamkesmas yang dibuat oleh Manajer Apotik.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

STRUKTUR ORGANISASI APOTEK RSUP PERSAHABATAN

ASISTEN MANAJERLOGISTIK APOTIK

KOORDINATORGUDANG APOTIK

ASISTENMANAJER

PELAYANAN

KOORDINATORAKUNTANSI

KOORD. APOTIKRAWAT JALAN I

KOORD. APOTIKRAWAT JALAN II

ASISTEN MANAJERUMUM & KEUANGAN

BENDAHARA APOTIK

KOORD. APOTIKRAWAT INAP

KEPALA INSTALASIAPOTIK

MANAJER APOTIK

KOORD. APOTIK IGD

Lampiran 6

Lampiran 7

SOP/PROSEDUR TETAP INSTALASI FARMASI

No. Prosedur No. Dokumen Tanggal1. Pemilihan Seleksi Obat 09.05.01.01 5 Maret 20072. Perencanaan Kebutuhan Perbekalan Farmasi 09.05.01.02 5 Maret 20073. Pengadaan Perbekalan Farmasi 09.05.01.03 5 Maret 20074. Pembuatan Obat dan Pengemasan Kembali 09.05.01.04 6 Maret 20075. Penerimaan Perbekalan Farmasi di Logistik

Farmasi09.05.01.05 5 Maret 2007

6. Penyimpanan Barang di Instalasi Logistik(Logistik Farmasi)

09.05.01.06 7 Maret 2007

7. Penerimaan Perbekalan Farmasi di BagianPerbekalan

09.05.01.07 6 Maret 2007

8. Prosedur Tetap Penyimpanan PerbekalanFarmasi

09.05.01.08 6 Maret 2007

9. Distribusi dan Penyerahan Perbekalan Farmasi 09.05.01.09 6 Maret 200710. Permintaan Obat-Obatan dan Bahan Dasar ke

Distribusi09.05.01.10 6 Maret 2007

11 Permintaan Alat Kesehatan ke BagianPerbekalan dan Produksi

09.05.01.11 6 Maret 2007

12 Permintaan Perbekalan Farmasi Dari InstalasiFarmasi ke Instalasi Logistik

09.05.01.12 6 Maret 2007

13. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi ApotekPegawai

09.05.01.13 8 Maret 2007

14. Penerimaan Resep di Apotek Pegawai 09.05.01.14 8 Maret 200715. Penyimpanan Obat di Apotek Pegawai 09.05.01.15 6 Maret 200716. Penyerahan Obat di Apotek Pegawai 09.05.01.16 6 Maret 200717. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi Untuk

Pasien HIV09.05.01.17 8 Maret 2007

18. Pelayanan Obat TB-DOTS Untuk Pasien Anak 09.05.01.18 6 Maret 200719. Pengambilan Alat Kesehatan Pasien

Askeskin/Jamkesmas09.05.01.19 6 Maret 2007

20. Penerimaan Perbekalan Farmasi di DepoFarmasi Rawat Inap

09.05.01.20 6 Maret 2007

21. Penyimpanan Perbekalan Farmasi di DepoFarmasi

09.05.01.21 6 Maret 2007

22. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi di InstalasiBedah Sentral

09.05.01.22 6 Maret 2007

23. Prosedur Tetap Pelayanan di Depo FarmasiRuang Melati

09.05.01.23 7 Maret 2007

24. Prosedur Tetap Penyerahan Resep Dari DepoFarmasi Rawat Inap Melati Ke Apotek RawatInap Dan Serah Terima Obat Dari ApotekRawat Inap ke Depo Farmasi Rawat Inap Melati

09.05.01.24 6 Maret 2007

25. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi di ApotekRSUP Persahabatan

09.05.01.25 6 Maret 2007

26. Pemakaian Perbekalan Farmasi di LemariEmergency Ruang Rawat Inap

09.05.01.26 6 Maret 2007

27. Pelayanan Farmasi di Instalasi Gawat Darurat 09.05.01.27 6 Maret 200728. Penyiapan Obat dan Alkes Untuk Paket

Tindakan Kebidanan09.05.01.28 6 Maret 2007

Lampiran 7

No. Prosedur No. Dokumen Tanggal29. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi di Ruang

Rawat Griya Puspa09.05.01.29 8 Maret 2007

30. Pencatatan Pemakaian Perbekalan Farmasi diRuang Rawat Inap/Rawat Jalan

09.05.01.30 5 Maret 2007

31. Pelaporan Pemakaian Perbekalan Farmasi diRuang Rawat Inap/Rawat Jalan

09.05.01.31 5 Maret 2007

32. Pelayanan Obat/Alat Kesehatan Untuk PasienDemam Berdarah

09.05.01.32 6 Maret 2007

33. Permintaan Perbekalan Farmasi Dari InstalasiFarmasi ke Instalasi Logistik

09.05.01.33 6 Maret 2007

34. Uji Coba/Trial Alat Kesehatan dan Obat 09.05.01.34 6 Maret 200735. Prosedur Tetap Pengkajian Penggunaan Obat 09.05.01.35 6 Maret 200736. Pemantauan Penggunaan Obat Generik 09.05.01.36 6 Maret 200737. Monitorin Efek Samping Obat 09.05.01.37 7 Maret 200738. Pencatatan dan Pelaporan Penggunaan

Perbekalan Farmasi09.05.01.38 9 Maret 2007

39. Evaluasi Kinerja Tenaga Farmasi 09.05.01.39 9 Maret 200740. Petugas Depo Yang Berhalangan 09.05.01.40 9 Maret 200741. Konseling Secara Terbatas 09.05.01.41 9 Maret 200742. PKMRS Instalasi Farmasi 09.05.01.42 9 Maret 200743. Petugas Farmasi Atau Depo Farmasi Yang Cuti 09.05.01.43 12 Maret 200744. Praktek Kerja Profesi/Lapangan di Instalasi

Farmasi09.05.01.44 12 Maret 2007

45. Pelayanan Produksi Farmasi 09.05.01.45 12 Maret 200746. Pencatatan dan Pelaporan Produksi Farmasi 09.05.01.46 12 Maret 200747. Evaluasi dan Pengendalian Mutu 09.05.01.47 12 Maret 200748. Pengawasan Mutu dan Pengendalian Perbekalan

Farmasi Serta Pelayanan Kefarmasian09.05.01.48 12 Maret 2007

49. Penghapusan/Penarikan Obat YangRusak/Kadaluarsa

09.05.01.49 13 Maret 2007

50. Orientasi Pegawai Baru 09.05.01.50 13 Maret 200751. Informasi dan Penyuluhan 09.05.01.51 13 Maret 200752. Konseling Pasien di Ruang Inap dan Pasien

Akan Pulang09.05.01.52 8 Maret 2007

53. Prosedur Tetap Penulisan Resep Secara Bijak 09.05.01.53 8 Maret 200754. Evaluasi Kinerja Tenaga Farmasi 09.05.01.54 12 Maret 200755. Penulisan Resep Di Ruang Rawat Inap 09.05.01.55 8 Maret 200756. Pelayanan Farmasi 24 Jam 09.05.01.56 8 Maret 200757. Pengadaan Perbekalan Farmasi di Luar

Perencanaan/CITO09.05.01.57 20 Agustus 2008

Lampiran 8

MERK,PABRIK,

DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

I GOL I: OBAT GENERIK

1 ADRENALIN OGB 1200 1.200 - 462,00 1.200,00 738,00

2 AMBROXOL, TABLET OGB 600 - (600) 180,00 - #

3 AMINOPHYLLINE OGB 180 180 - 4.200,00 4.200,00 -

4 AMOKSISILLIN 500mg OGB 15000 10.000 (5.000) 329,00 329,00 -

5 ANTALGIN OGB 6000 - (6.000) 90,00 - #

6 ANTASIDA OGB 6000 - (6.000) 60,00 - #

7 ASAM MEFENAMAT 500 mg OGB 6000 5.000 (1.000) 318,00 318,00 -

8 ATROPIN SULFAS OGB 1800 1.500 (300) 260,00 260,00 -

9 CEFTRIAXON 1gr OGB 12 240 228 30.000,00 10.568,00 (19.432,00)

10 CEPHADROXIL 500mg OGB 200 200 - 2.530,00 2.530,00 -

11 CHLORAMPHENICOL 250mg OGB 1080 - (1.080) 360,00 - #

12 CHLORPHENONE 4mg OGB 6000 6.000 - 58,00 58,00 -

13 CIPROFLOXACIN 500mg OGB 1800 1.500 (300) 408,00 408,00 -

14 CODEIN 10mg KIMIA FARMA 3000 - (3.000) 445,00 - #

15 COTRIMOXAZOL AD OGB 1800 1.800 - 276,00 276,00 -

16 DEXAMETHAZONE 5 mg OGB 3000 - (3.000) 1.650,00 - #

17 DEXAMETHAZONE 5 mg OGB 3000 - (3.000) 42,00 - #

18 DEXTROSE 5%, 500ml OGB 4500 - (4.500) 4.585,00 - #

19 DIAZEPAM 10mg OGB 800 800 - 816,00 816,00 -

20 EPHEDRINE HCL OGB 1000 - (1.000) 42,00 - #

21 ETAMBUTOL 500mg OGB 3000 - (3.000) 492,00 - #

22 FENTANYL, 2ml KIMIA FARMA 750 - (750) 26.400,00 - #

23 GARAM ORALIT OGB 300 - (300) 500,00 - #

24 GENTAMYCIN 80mg OGB 60 100 40 6.500,00 6.500,00 -

25 GLICERYL GUAICOLAT OGB 2000 2.000 - 65,00 65,00 -

26 INH 100 mg OGB 1000 - (1.000) 48,00 - #

27 INH 300 mg OGB 1000 - (1.000) 132,00 - #

28 LIDOCAIN 2% OGB 9000 9.000 - 900,00 900,00 -

29 LIDOCAIN COMP. OGB 1200 900 (300) 1.116,00 1.116,00 -

30 METHYL PREEDNISOLON 4mg OGB 600 600 - 156,00 156,00 -

31 MORPHIN KIMIA FARMA 90 - (90) 10.652,00 - #

32 NACL 0.9%, 5OO ml OGB 9000 3.000 (6.000) 4.950,00 4.950,00 -

33 PAPAVERINE OGB 1000 - (1.000) 84,00 - #

34 PARACETAMOL OGB 6000 6.000 - 65,00 65,00 -

35 PARACETAMOL SYRUP OGB 144 - (144) 3.600,00 - #

36 PETHIDIN KIMIA FARMA 360 - (360) 12.297,00 - #

37 PHENOBARBITAL 100mg OGB 180 180 - 532,00 532,00 -

38 PHENOBARBITAL 30 mg OGB 2000 2.000 - 24,00 24,00 -

39 PIRAZINAMID 500mg OGB 1500 - (1.500) 720,00 - #

40 PREDNISONE 5mg OGB 3000 3.000 - 156,00 156,00 -

41 PROCAIN PENICILLIN 3 juta/unit OGB 100 100 - 9.000,00 9.000,00 -

KUANTITAS HARGA SATUAN

PERBEDAAN PERENCANAAN ANTARA INSTALASI FARMASI & INSTALASI LOGISTIK

TRIWULAN IV TAHUN ANGGARAN 2007

No. NAMA BARANG

Lampiran 8

MERK,PABRIK,

DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG

42 RANITIDINE OGB 1500 1.500 - 540,00 540,00 -

43 RIFAMFICIN 300mg OGB 720 - (720) 576,00 - #

44 RIFAMFICIN 450 mg OGB 600 - (600) 823,00 - #

45 RIFAMFICIN 600mg OGB 600 - (600) 1.486,00 - #

46 RINGER LACTATE 500ml OGB 6000 2.000 (4.000) 5.916,00 5.916,00 -

47 TETRACYCLINE 250mg OGB 200 - (200) 300,00 - #

48 VITAMIN B COMPLEX OGB 6000 6.000 - 27,00 27,00 -

49 VITAMIN B1 50mg OGB 3000 3.000 - 25,00 25,00 -

50 VITAMIN B12 OGB 3000 - (3.000) 72,00 - #

51 VITAMIN B6 OGB 3000 3.000 - 27,00 27,00 -

52 VITAMIN C 100mg, INJEKSI OGB 600 600 - 1.200,00 1.200,00 -

53 VITAMIN C 50mg OGB 6000 - (6.000) 95,00 - #

54 VITAMIN K OGB 500 500 - 80,00 80,00 -

55 VITAMIN K/Fitomenadion 10mg/ml, injeksi OGB 600 - (600) 1.440,00 - #

56 YODIUM POVIDON, Fles - 1000 ml OGB 300 300 - 42.000,00 42.000,00 -

57 BROMHEXIN OGB 300 - (300) 1.180,00 - #

58 LINCOMYCIN 500 mg OGB 100 - (100) 812,00 - #

59 OMZ 20 mg OGB 100 100 - 11.883,00 11.883,00 -

60 DEXTROMETROPHAN OGB 1000 - (1.000) 56,00 - #

* RANITIDINE inj OGB 20 * - 6.072,00 *

OBAT GIGI

61 AMALGAM POWDER ANTALOY 6 - (6) 171.600,00 - #

62 ARSENICAL 6 - (6) 60.000,00 - #

63 BONDING 6 - (6) 294.000,00 - #

64 CAVITON CAVEX 6 - (6) 107.400,00 - #

65 CHKM 6 - (6) 69.000,00 - #

66 ELITE CEMENT PUDER&LIQ ELITE 3 - (3) 258.000,00 - #

67 EUGINOL 6 - (6) 69.600,00 - #

68 FUJI IONOMER II 3 3 - 348.000,00 422.400,00 74.400,00

69 GUTTA PERCHA ROEKO 6 - (6) 70.800,00 - #

70 MERCURY SDI 6 - (6) 91.800,00 - #

71 OCO 3 - (3) 118.200,00 - #

72 PAPER POINT ROEKO 9 - (9) 108.000,00 - #

73 QUICK SPRAY 3 - (3) 574.800,00 - #

74 TAMBALAN SINAR SPECTRUM 6 - (6) 720.000,00 - #

75 TKF 3 - (3) 63.600,00 - #

* ENDOMETHASONE 0 3 * - 302.500,00 *

* FORMOCRESOL 0 2 * - 118.800,00 *

* ETCING 0 2 * - 99.000,00 *

II GOL I: OBAT NON GENERIK

76 LARUTAN POLICRESULEN 36% (g/g)Botol = 100 ml

(albothyl)3 3 -

250.000,00 250.000,00 -

77 AQUABIDESTILATA 25 mlBotol plastik, dos= 100 botol

(Otsuka)100 600 500

1.520,00 1.754,00 234,00

Lampiran 8

MERK,PABRIK,

DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG

78 AQUABIDESTILATA 500 mlBotol kaca 500ml, dos = 6 btl

(Ikapharmindo)300 800 500

7.200,00 8.855,00 1.655,00

79Larutan Infus berisi Ringer acetate dgn

Osmolaritas 273,4 mOsm/lBotol plastik 500 ml

(Otsuka)100 180 80

11.400,00 13.740,00 2.340,00

80 ATRACURIUM BESYLATE 10mg/ml Ampul/vials = 5 ml. (Glaxo) 50 50 - 72.000,00 43.995,00 (28.005,00)

Novell 200 300 100 55.440,00 34.690,00 (20.750,00)

Combiphar 100 200 100 55.440,00 38.610,00 (16.830,00)

81LARUTAN INHALASI : IPATROPIUM

BROMIDA 0,025%Fles = 20 ml (Boehringer) 50 100 50

131.100,00 137.438,00 6.338,00

82LARUTAN INHALASI : FENOTEROL

HIDROBROMIDE 0.1%Fles = 50 ml (Boehringer) 50 100 50

131.100,00 180.180,00 49.080,00

83 LARUTAN BROMHEXIN HCL 8mg/4ml Fles = 40 ml (Boehringer ) 30 60 30 49.800,00 48.153,00 (1.647,00)

84TERBUTALIN SULFAT KANISTER DGN

TABUNG NEBUHALER

Kanister = 40 dosis, 1 dosis

mengandung 0,25mg terbutalin sulfat

( Merck)

10 3 (7)

155.400,00 155.400,00 -

85 CALCII GLUCONAS 10%, 100mg/mlAmpul = 10 ml, dos - 24 ampul (Ethica)

24 24 -8.000,00 8.250,00 250,00

86 CLONIDIN HCL 0,15mg/mlAmpul = 1 ml, dos = 10 ampul

(Boehringer)400 600 200

33.540,00 37.431,00 3.891,00

87 CHLORAMPHENICOL 0.25%, TM Botol = 15 ml ( Cendo ) 10 10 - 22.440,00 22.440,00 -

88 TROPIKAMIDA 1%, TETES MATA Botol = 15 ml ( Cendo ) 20 30 10 30.900,00 44.567,00 13.667,00

89 TETRACAIN 2%, TETES MATA Botol = 15 ml ( Cendo ) 20 20 - 20.400,00 20.400,00 -

90 TETRACAIN 0.5%, TETES MATA Botol = 15 ml ( Cendo ) 15 15 - 17.700,00 17.700,00 -

91 DIDEOKSI KANAMYCIN B 50mg/vials Dos = 10 vials ( Meiji) 150 200 50 64.200,00 65.445,00 1.245,00

92 DIFENHYDRAMIN HCL 10mg/mlvials = 10 ml, dos = 10 vials

(Ethica/Ikapharmindo/Soho)20 90 70

9.800,00 9.800,00 -

93 DOPAMIN HCL 20mg/ml ampul = 10 ml. Dos = 5 ampul (Abbot) 20 30 1043.200,00 47.212,00 4.012,00

94 EPHEDRINE HCL 50mg/ml Ampul 10 ml, Dos = 10 ampul (Ethica) 300 300 - 9.840,00 9.240,00 (600,00)

95 ROCURONIUM BROMIDA 50mg/ml vials, box = 12 vials (Organon) 180 180 - 122.100,00 123.067,00 967,00

96LARUTAN ANESTESI INHALASI :

ENFLURANE 250 mlBotol kaca = 250 ml (Abbot) 20 20 -

958.200,00 903.870,00 (54.330,00)

FAHRENHEIT 10 5 (5) 870.000,00 870.000,00 -

97 FUROSEMIDE 10mg/mlAmpul = 2ml, dos = 5 ampul.

(Landson/Fahrenheit)200 200 -

1.920,00 1.559,00 (361,00)

98 SUCCYNIKHOLIN KHLORIDA 20mg/ml Vials = 10ml. Dos = 25 vials. (HOSPIRA) 30 - (30)48.840,00 - #

99CAIRAN KOLLOID berisi HES 6% dengan BM

200.000/0,5Fles = 500 ml, (Fresenius/Claris) 30 100 70

81.600,00 89.999,00 8.399,00

100 CAIRAN KOLLOID BERISI GELATIN B. BRAUN 30 20 (10) 121.000,00 121.000,00 -

101CAIRAN KOLLOID berisi HES 6% dgn BM

130.000/0,4Fles = 500 ml, (Fresenius) 20 50 30

204.000,00 213.180,00 9.180,00

102LARUTAN ANESTESEI INHALASI :

HALOTHANE BP, fles = 250 ml

Botol kaca 250ml, dos = 1

botol (DexaMedica)20 10 (10)

1.077.000,00 815.100,00 (261.900,00)

103LARUTAN ANESTESI INHALASI :

ISOFLURANE 250 ml

Botol kaca 250ml, dos = 1

botol (DexaMedica)30 20 (10)

1.350.000,00 1.149.720,00 (200.280,00)

Lampiran 8

MERK,PABRIK,

DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG

104 HEPARIN SODIUM 5.000 IU Vial = 5 ml ( Fahrenheit) 300 300 - 36.000,00 36.000,00 -

105 SULBENICILLIN 1gr/vials vials, dos = 10 vials (Takeda) 30 60 30 36.300,00 36.300,00 -

106 KETAMIN HCL 100 mg/ml CLARIS 10 30 20 71.500,00 71.500,00 -

107 KETOROLAC HCL 100 mg/mlAmpul = 1 ml, dos = 6/5 ampul (Novell)

box = 6 amp240 600 360

28.000,00 28.000,00 -

PHAPROS, box = 50 amp 200 100 (100) 28.000,00 28.000,00 -

KALBE FARMA 200 100 (100) 20.000,00 20.000,00 -

108 BUPICAIN HCL 0.5% SPINAL HEAVY DEXA MEDICA 100 200 100 49.500,00 49.500,00 -

NOVELL 300 400 100 37.500,00 41.580,00 4.080,00

109 ROPIVACAIN HCL 7,5 mg/mlampul = 20 ml, dos = 5 ampul

(Astra Zeneca)20 20 -

96.000,00 96.000,00 -

110 LEVO BUPIVACAIN 5 mg/ml Poly ampul 10 ml (Abbot) 10 10 - 118.800,00 118.800,00 -

111 TRAMADOL 100 mg/2mlampul= 2ml, dos 5 ampul

(COMBIPHAR)50 10 (40)

18.000,00 18.000,00 -

112 INDOFARMA 50 20 (30) 18.000,00 15.000,00 (3.000,00)

113 TRAMADOL SUPP Dos = 10 pcs (Pharos) 50 30 (20) 12.000,00 12.000,00 -

114 KETOPROFEN 100 mg SUPP box = 10 pcs ( Combiphar) 50 10 (40) 10.800,00 10.800,00 -

Dexa medica 50 10 (40) 10.800,00 10.800,00 -

115 ONDANSETRON 4mG/2ml dos = 5 ampul ( Novell) 300 400 100 15.840,00 15.840,00 -

FERRON 300 200 (100) 15.000,00 15.000,00 -

KALBE FARMA 200 200 - 15.000,00 15.000,00 -

116 OXYTOCIN 10 IUampul, dos/kotak = 100 ampul (KALBE

FARMA/ORGANON)2000 2.000 -

7.500,00 7.500,00 -

117 PANKURONIUM BROMIDA 2mg/ml ampul = 2 ml, dos 10 amp (Organon) 150 50 (100) 37.500,00 37.500,00 -

118 PPD 2 TU, injeksi vial = 1,5 ml (Bio Farma) 60 60 - 270.000,00 308.880,00 38.880,00

119 PROPOFOL 200 mg vial/ampul= 20 ml (Claris) 100 300 200 51.600,00 61.380,00 9.780,00

Novell 50 300 250 68.200,00 68.200,00 -

B. BRAUN 50 50 - 72.000,00 72.000,00 -

120 NEOSTIGMIN METHYL SULPHATE 0.5mg/mlampul = 1 ml, dos = 5 ampul

(Combiphar)150 200 50

11.900,00 11.900,00 -

121 SEVOFLURANE 250 ml Botol = 250 ml (Abbot) 30 18 (12) 2.489.400,00 2.489.400,00 -

122LARUTAN DIAZEPAM 5mg ( PER

RECTAL)dos = 5 pcs (Alpharma) 20 20 -

12.600,00 12.600,00 -

123 VAKSIN TETANUS JERAP vial, dos = 10 vials (Biofarma) 200 150 (50) 41.700,00 46.332,00 4.632,00

124 ASAM TRANEKSAMAT 5%(50mg/ml)ampul 5ml , dos = 10 ampul (Dexa

Medica, Corsa)100 500 400

5.580,00 5.580,00 -

125 ETHAMSYLATEampul 250mg/2ml, dos= 6 ampul

(Corsa, OM Pharma)50 360 310

10.800,00 10.800,00 -

126LARUTAN DIAZEPAM 10 mg (

PER RECTAL)dos = 5 pcs (Alpharma) 20 20 -

19.200,00 19.200,00 -

127 LIDOCAIN COMP. 2% PHAPROS 300 - (300) 1.500,00 - #

128 DEXTROSE 40%, INFUS ampul = 25 ml, dos = 50 ampul (Otsuka) 100 100 -1.440,00 1.942,00 502,00

129 ETOMIDAT LIPURO 20mg/10mlampul = 20 ml, box = 10 ampul

(B.Braun)20 10 (10)

71.500,00 71.500,00 -

130 SALBUTAMOL SULFAT Nebules 2,5 mg dos = 20 pcs (Glaxo Smith Kline) 400 600 200 7.860,00 8.554,00 694,00

Lampiran 8

MERK,PABRIK,

DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG

131 LIDOCAIN HCL JELLY 2%tube = 10 gr, dos = 10 tube (Astra

Zeneca)30 100 70

45.500,00 53.298,00 7.798,00

132 LIDOCAIN HCL JELLY 10% SPRAY botol = 50 ml, (Astra Zeneca) 2 12 10 231.000,00 266.497,00 35.497,00

133 PIRAMIDONvial= 10 ml, dos = 10 vials.

(Prafa,Ethica)20 20 -

10.600,00 10.600,00 -

134 CHLORAETHYL SPRAY botol = 100 ml (dr Hennings) 20 20 - 102.000,00 112.200,00 10.200,00

135 GENTAMYCIN SALEP MATA tube = 10 gr. (Cendo) 80 80 - 21.000,00 29.609,00 8.609,00

136 METHYL ERGOMETRIN MALEAT 0.2mg/ml ampul, dos = 100 ampul (Kalbe F.) 2000 2.000 - 4.100,00 4.100,00 -

137 BROMHEKSIN HCLtablet = 8 mg, dos = 100 tablet (Kalbe

Farma)1000 - (1.000)

480,00 - #

138 MIDAZOLAM 5mg/ml ampul 5ml, dos = 5 ampul (Novell) 100 200 100 15.000,00 15.000,00 -

CLARIS 100 200 100 13.200,00 13.200,00 -

139 ATTAGAPULGIT 600mg tablet, dos = 100 tablet (Biomedis) 500 500 - 600,00 600,00 -

140CARBACHOL INTRAOCULAR UPS 0,01%,

ED 2012vials= 1,5 ml, dos= 10 vilas (Alcon) 20 30 10

72.600,00 72.600,00 -

141 ISOPTIN INJ TRANSFARMA 20 20 - 19.200,00 22.833,00 3.633,00

142 XYLOCARD 100 mg ASTRA Z 20 - (20) 39.600,00 - #

143 XYLOCARD 500 mg ASTRA Z 20 - (20) 50.400,00 - #

144 LANOXIN TRANS FARMA 20 100 80 28.200,00 44.400,00 16.200,00

145 ATS 20.000 iu BIO FARMA 20 10 (10) 387.440,00 387.440,00 -

146 CENDO EFRISEL 10%, 15ml CENDO 10 10 - 18.620,00 18.620,00 -

147 NEO K 2 mg Box = 50 ampul (Combiphar) 100 - (100) 12.100,00 - #

148LARUTAN INTRAVENUS INFUSION 20%

(MANNITOL)OTSUKA 20 20 -

40.500,00 40.500,00 -

149 LARUTAN DEXTROSE 10% 100cc OTSUKA 40 - (40) 7.700,00 - #

150 KJ JELLY 20gr JOHNSON&JOHNSON 30 30 - 16.077,00 26.400,00 10.323,00

151 LARUTAN BIC. NATRIC 25ml Botol plastik 25 ml (OTSUKA) 50 300 250 9.000,00 9.000,00 -

152 LARUTAN KCL 25 ml Botol plastik 25 ml (OTSUKA) 50 300 250 2.400,00 2.400,00 -

153

LARUTAN KOMBNASI : Dextrose Monohidrat

4,5gr, water for inj.qs, Sodium 77meg/l,

Chlorid 77 meg/l, Osmolarity 280 mgsm/l

Botol plastik 500 ml

(Otsuka)40 200 160

12.000,00 12.000,00 -

154 ULTRASTOP 2 5 3 360.000,00 360.000,00 -

155 LARUTAN MGSO4 25ml Botol plastik 25 ml (OTSUKA) 100 300 200 4.050,00 4.050,00 -

156 CORDARONE 20 10 (10) 32.650,00 32.650,00 -

157 PHENINTOIN 20 10 (10) 99.850,00 99.850,00 -

158 SERENACE 20 10 (10) 27.400,00 27.400,00 -

159 KENACORT A INTRADERMAL 10 10 - 100.000,00 100.000,00 -

160 NITROGLICERIN 1gr PHAROS 20 20 - 39.975,00 39.975,00 -

161 NICARPIPIN HCL 10mg ASTELLAS 20 20 - 126.000,00 126.000,00 -

162 HEPTAMYL CORSA 20 20 - 15.000,00 15.000,00 -

* ATS 1500 UNIT 0 600 * - 61.776,00 *

* EPINEFRIN inj 0 900 * - 1.829,50 *

* DOBUTAMIN 0 150 * - 114.000,00 *

* EPIDOSIN 0 10 * - 9.993,00 *

Lampiran 8

MERK,PABRIK,

DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG

* NOCOBA 0 10 * 87.780,00 *

* VIT C inj 0 500 * - 5.808,00 *

* COMBIVENT NEB 0 150 * - 10.190,40 *

I GOL IIA: ALAT KESEHATAN

163 1 LS - 2 LUER LOCK B. BRAUN 100 - (100) 14.300,00 - #

164 ACCU FLO SCAIDT BIO MED PRO 60 - (60) 250.000,00 - #

165 APRON PLASTIK, dus = 100Non steril, dos = 100 pcs

(Jantra RS)40 - (40)

300.000,00 - #

166 AUTOCLAVE TIP Ukuran 3/4 " ( 3M ) 30 10 (20) 90.000,00 56.628,00 (33.372,00)

167 BALON TENSIMETER NOVA/ABN/REISTER 50 20 (30) 35.000,00 35.000,00 -

168 BLOOD ADMINISTRASION SET TERUMO/JMS 8.000 5.000 (3.000) 11.088,00 12.375,00 1.287,00

169 BOOR FISSUR DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 -

170 BOOR INVERTED DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 -

171 BOOR ROUND DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 -

172 CATHETER TIP 50cc

syringe catheter tip single use, steril,

non tonic, non pyrogenic, latex free

(Terumo)

50 50 -

16.000,00 16.000,00 -

173 CERTOFIX FR 4 DOUBLE LUMEN B. BRAUN 4 - (4) 500.000,00 - #

174 CERTOFIX FR 7 DOUBLE LUMEN B. BRAUN 10 - (10) 617.000,00 - #

175 CURASPON STANDARD CURASPON 50 - (50) 30.000,00 - #

176 CVP MANOMETER HOSPIRA 20 - (20) 82.500,00 - #

177 CYTOBRUSH PLUS 500 - (500) 1.500,00 1.500,00 #

178 DECK GLASS Uk. 22 X 22 ASSISTANT 2 - (2) 423.500,00 - #

179 DECK GLASS Uk. 24 X 24 ASSISTANT 7 - (7) 600.000,00 - #

180 DECK GLASS Uk. 24 X 60 ASSISTANT 4 - (4) 907.500,00 - #

181 DISCOFIX 3WAY+10cm TUBING B. BRAUN 50 - (50) 26.400,00 - #

182 DISP. MICROTOM BLADELow profile, microtome blades, box

= 50 pcs (Leica)3 - (3)

1.831.000,00 - #

183 DISP. SPUIT 1CC, Insulin 40IUSyring with needle, single use, steril,

nono tonic, non pyrogenic, latex free1.000 1.000 -

1.420,00 1.420,00 -

184 DISP. SPUIT 1CC, TuberculinSyring with needle, single use, steril,

nono tonic, non pyrogenic, latex free2.000 1.000 (1.000)

1.300,00 1.300,00 -

185 DISP. SPUIT 3CC

Syring with needle, single use, steril,

nono tonic, non pyrogenic, latex free

(Terumo)

35.000 25.000 (10.000)

950,00 950,00 -

186 DISP. SPUIT 5CCSyring with needle, single use, steril,

nono tonic, non pyrogenic, latex free25.000 20.000 (5.000)

1.130,00 1.130,00 -

187 DISP. SPUIT 10CCSyring with needle, single use, steril,

nono tonic, non pyrogenic, latex free10.000 10.000 -

1.741,00 1.741,00 -

188 DISP. SPUIT 20CCSyring , single use, steril, nono tonic,

non pyrogenic, latex free, eccentric1.500 1.000 (500)

4.380,00 4.380,00 -

189 DISP. SPUIT 50CCSyring , single use, steril, nono tonic,

non pyrogenic, latex free, eccentric300 200 (100)

9.600,00 9.600,00 -

190 DOP MATA Plastik (3M) 500 500 - 10.000,00 10.000,00 -

191 DRAIN INTRA PLEURA panjang 30 m, diameter 7 (CSL) 4 - (4) 962.500,00 - #

192 DRUM CARTRIDGEPolyrethane drum cartridge catheter,

steril (HOSPIRA)120 120 -

90.750,00 84.150,00 (6.600,00)

Lampiran 8

MERK,PABRIK,

DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG

193 ELECTRODE CHEST.Adult ECG elektrode mengandung

Ag/Agcl ( CONMED6.000 3.000 (3.000)

3.200,00 3.200,00 -

194 ELECTRODE CSM DAN METER 60 60 - 50.000,00 50.000,00 -

195 EMBIDING CASETTEEmbedding cassettes W/O LID, box

= 1000 pcs (Shandon)6 - (6)

1.200.000,00 - #

196 ENDOTRACHEAL NON KINGKINGCuffed tracheal tube, murphy eye,

oral/nasal (Kendall/Portex)20 20 -

225.000,00 225.000,00 -

197ENDOTRACHEAL TUBE ADULT,

No. 3. - 3,5

Cuffed tracheal tube, murphy eye,

oral/nasal (Kendall/Portex)20 - (20)

40.000,00 - #

198ENDOTRACHEAL TUBE ADULT,

No. 7 .- 7,5.

Cuffed tracheal tube, murphy eye,

oral/nasal (Kendall/Portex)50 50 -

40.000,00 40.000,00 -

199 EPIDURAL SET+ NEDLE No. 18set for continuous epidural anaesthesia

with tuohy type needle, catheter and120 120 -

198.000,00 198.000,00 -

200 FEEDING TUBE No. 5 Panjang NIPRO/JMS 100 100 - 11.000,00 11.000,00 -

201 FEEDING TUBE No. 8 Panjang NIPRO/JMS 100 100 - 11.000,00 11.000,00 -

202 FOLLEY CATHETER No. 10.For urological use only, steril, single use,

2 way silicone elastomer coated inflate20 20 -

35.000,00 35.000,00 -

203 FOLLEY CATHETER No. 14

For urological use only, steril, single use,

2 way silicone elastomer coated inflate

with 35ml of sterile water

(BSN/WRP/Bardia)

50 50 -

10.000,00 10.000,00 -

204 FOLLEY CATHETER No. 16

For urological use only, steril, single use,

2 way silicone elastomer coated inflate

with 35ml of sterile water

(BSN/WRP/Bardia)

600 600 -

10.000,00 10.000,00 -

205 FOLLEY CATHETER No. 18

For urological use only, steril, single use,

2 way silicone elastomer coated inflate

with 35ml of sterile water

(BSN/WRP/Bardia)

100 100 -

10.000,00 10.000,00 -

206 FOLLEY CATHETER No. 8.

For urological use only, steril, single use,

2 way silicone elastomer coated inflate

with 35ml of sterile water

20 20 -

35.000,00 35.000,00 -

207 GOWN ISOLASI 200 - (200) 35.500,00 - #

208 GUEDEL PLASTIK 60 60 - 11.000,00 11.000,00 -

209 HANDSHOEN No. 6.5 STERILPOWDER/ NON POWDER GAMEX

ANSELL800 800 -

6.000,00 6.000,00 -

210 HANDSHOEN No. 6.5 STERILPowder/Non powder

B.BRAUN/AMS/ANSELL800 - (800)

4.000,00 - #

211 HANDSHOEN No. 7.0 STERILPOWDER/ NON POWDER GAMEX

ANSELL3.000 2.000 (1.000)

6.000,00 6.000,00 -

212 HANDSHOEN No. 7.0 STERILPowder/Non powder

B.BRAUN/AMS/ANSELL2.000 - (2.000)

4.000,00 - #

213 HANDSHOEN No. 7.5 STERILPowder/Non powder

B.BRAUN/AMS/ANSELL3.000 - (3.000)

4.000,00 - #

214 HANDSHOEN No. 7.5 STERILPOWDER/ NON POWDER GAMEX

ANSELL3.000 2.000 (1.000)

6.000,00 6.000,00 -

215 HANDSHOEN No. 8.0 STERILPOWDER/ NON POWDER GAMEX

ANSELL1.000 1.000 -

6.000,00 6.000,00 -

Lampiran 8

MERK,PABRIK,

DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG

216HANDSHOEN NON STERIL

UKURAN (M), box=100

Powder surgical gloves

(B.BRAUN/ ANSELL400 400 -

44.000,00 44.000,00 -

217HANDSHOEN NON STERIL

UKURAN (L), box=100

Powder surgical gloves (

B.BRAUN)/ ANSELL400 - (400)

44.000,00 - #

218 INFUS SET TERUMO 500 500 - 7.551,00 7.551,00 -

219 INFUS SET PEDIATRIC TERUMO 100 100 - 13.180,00 11.798,00 (1.382,00)

220 IV CATHETER No. 14. ( 14Gx2")Radiopaque,Sengle use, steril, non

pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)50 50 -

9.000,00 9.000,00 -

221 IV CATHETER No. 16. ( 16Gx2")Radiopaque,Sengle use, steril, non

pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)100 100 -

9.000,00 9.000,00 -

222 IV CATHETER No. 18. ( 18Gx2")Radiopaque,Sengle use, steril, non

pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)150 150 -

9.000,00 9.000,00 -

223 IV CATHETER No. 20. ( 20Gx2")Radiopaque,Sengle use, steril, non

pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)300 300 -

9.000,00 9.000,00 -

224 IV CATHETER No. 22. ( 20Gx2")Radiopaque,Sengle use, steril, non

pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)300 300 -

9.000,00 9.000,00 -

225 IV CATHETER No. 24. ( 20Gx2")Radiopaque,Sengle use, steril, non

pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)200 200 -

9.000,00 9.000,00 -

226 IV CATHETER+ENTRY PORT No. 18Radiopaque,IV canula with injection port

for needle, free application, steril1.200 1.200 -

9.500,00 9.500,00 -

227 IV CATHETER+ENTRY PORT No. 20Radiopaque,IV canula with injection port

for needle, free application, steril

(BD/B.Braun,AMS)

2.000 2.000 -9.500,00 9.500,00 -

228 IV CATHETER+ENTRY PORT No. 22

Radiopaque,IV canula with injection port

for needle, free application, steril

(BD/B.Braun,AMS)

1.000 1.000 -

9.500,00 9.500,00 -

229 IV CATHETER+ENTRY PORT No. 24Radiopaque,IV canula with injection port

for needle, free application, steril

(BD/B.Braun,AMS)

600 600 -9.500,00 9.500,00 -

230 JARUM HECTING Otot,/Kulit/Usus. (GSTC, Unimed) 400 100 (300) 45.000,00 79.560,00 34.560,00

231 KERTAS ECG 30X50Width = 50m/m, length = 30 mts, deluxe

(Fukuda)400 200 (200)

13.000,00 14.760,00 1.760,00

232 KERTAS HIGH DENSITY UPP IIThermal print media 110 mm x 20 m

(Sony)50 - (50)

170.000,00 - #

233 KERTAS USG UPC 2010 SONY 5 - (5) 150.000,00 - #

234 KERTAS USG UPC 21L SONY 5 - (5) 900.000,00 - #

235 KROMOFAN Dust free alginate impression material 6 6 -65.000,00 65.000,00 -

236 MANSET TENSIMETER ABN/REISTER/NOVA 30 9 (21) 36.000,00 36.000,00 -

237 MASKER ADULT REBREATHING SALTER LAB/HUDSON 50 20 (30) 30.000,00 30.000,00 -

238 MASKER ADULT NON REBREATHING SALTER LAB/HUDSON 50 20 (30) 60.000,00 60.000,00 -

239MASKER DISP. TALI KAIN THREE PLY, box

= 50 pcs,SURGILAB/3M 250 100 (150)

45.000,00 45.000,00 -

240MASKER DISP. TALI KAIN THREE PLY, box

= 50 pcs,600 300 (300)

25.000,00 25.000,00 -

241 MASKER INHALASI/NEBULIZER HUSDON/INTER SURGILAB 30 30 - 40.000,00 40.000,00 -

242 MOUTH PIECE,box =100 diameter 2,5cm MINATO 8 4 (4) 600.000,00 557.000,00 (43.000,00)

Lampiran 8

MERK,PABRIK,

DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG

243 MULTIVENT MASK No. 1 ADULT HUDSON/INTER SURGILAB 20 20 - 40.000,00 40.000,00 -

244 NASAL OXYGEN 150 150 - 10.000,00 10.000,00 -

245 NEDLE No. 25 TERUMO 6 6 - 60.000,00 60.000,00 -

246 NEDLE No. 26 TERUMO 6 6 - 60.000,00 60.000,00 -

247 NELATON CATHETER No. 14 RUSCH/GOLD CROSS 50 50 - 10.000,00 10.000,00 -

248 NELATON CATHETER No. 20 RUSCH/GOLD CROSS 50 0 (50) 10.000,00 - (10.000,00)

249 OBJECT GLASS, PETI = 50 box RRC 3 1 (2) 900.000,00 780.000,00 (120.000,00)

250 OPTEMP ALCON 30 20 (10) 176.000,00 176.000,00 -

251 PENCIL POINT G27 B.BRAUN 100 - (100) 70.000,00 - #

252 PERFUSOR TUBING WHITE 200cm B. BRAUN 50 - (50) 38.500,00 - #

253 PISAU OPERASI No. 11Steril, surgical blade, Tuv, tajam

(Aesculap)3 2 (1)

170.000,00 188.760,00 18.760,00

254 PISAU OPERASI No. 12Steril, surgical blade, Tuv, tajam

(Aesculap)4 - (4)

170.000,00 - #

255 PISAU OPERASI No. 15Steril, surgical blade, Tuv, tajam

(Aesculap)8 5 (3)

170.000,00 188.760,00 18.760,00

256 PISAU OPERASI No. 20Steril, surgical blade, Tuv, tajam

(Aesculap)8 5 (3)

170.000,00 188.760,00 18.760,00

257 PISAU OPERASI No. 22 Steril, surgical blade, Tuv, tajam

(Aesculap)8 5 (3) 170.000,00 188.760,00 18.760,00

258 PISAU OPERASI No. 23Steril, surgical blade, Tuv, tajam

(Aesculap)10 5 (5)

170.000,00 188.760,00 18.760,00

259 POLYHESIVE II REM ADULT surgical alkesindo 20 20 - 150.000,00 158.400,00 8.400,00

260 RECTAL TUBE BENING, SILIKON 50 50 - 15.000,00 15.000,00 -

261 SPATEL ERY 300 300 - 200,00 200,00 -

262 SPINAL NEEDLE No. G25 Needle for spinal anestesia (B.Braun) 50 50 - 27.500,00 27.500,00 -

263 SPINAL NEEDLE No. G26 Needle for spinal anestesia (B.Braun) 100 100 - 27.500,00 27.500,00 -

264 SPINAL NEEDLE No. G27 Needle for spinal anestesia (B.Braun) 1.200 600 (600) 27.500,00 27.500,00 -

265 SPONGOSTAN MATA 50 20 (30) 15.000,00 14.850,00 (150,00)

266 STIMUPLEX A 100 B. BRAUN 20 - (20) 150.000,00 - #

267 STOMACH TUBE No. 12 Steril forr single use. TERUMO 50 50 - 15.000,00 15.840,00 840,00

268 STOMACH TUBE No. 16Steril forr single use.

(TERUMO/NIPRO/JMS)100 100 -

15.000,00 15.840,00 840,00

269 STOMACH TUBE No. 18Steril forr single use.

(TERUMO/NIPRO/JMS)100 100 -

15.000,00 15.840,00 840,00

270 SUCTION CATHETER No. 10STERIL,AMS/ UNOMEDICAL

RUSCH/PHARMAPLAST50 50 -

9.000,00 9.000,00 -

271 SUCTION CATHETER No. 16 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST 100 100 - 9.000,00 9.000,00 -

272 SUCTION CATHETER No. 18 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST 100 100 - 9.000,00 9.000,00 -

273 SUCTION CATHETER No. 6 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST 50 50 - 9.000,00 9.000,00 -

274 SUCTION CATHETER No. 8 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST 100 100 - 9.000,00 9.000,00 -

275 SUPER GIPS/BIRU 8 8 - 30.000,00 30.000,00 -

276 SURGICAL STEEL M653G ETHICON 8 2 (6) 600.000,00 600.000,00 -

277 THERMOMETER SAFETY 500 240 (260) 8.000,00 8.000,00 -

278 THREE WAY STOP COCK TERUMO/AMS 120 120 - 6.250,00 16.632,00 10.382,00

279 TONGUE SPATEL KAYU 5.000 - (5.000) 250,00 - #

Lampiran 8

MERK,PABRIK,

DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG

280 TRACHEOSTOMY TUBE BLUE LINE PORTEX 20 - (20) 535.000,00 - #

281 ULTRA SONIC JELLY, galon= 5literHypo allergenic odorless, non staining,

non inflating, water soluble. galon=5liter

(Parker)

8 4 (4)320.000,00 170.280,00 (149.720,00)

282 UNDER PAD AIRLAID, uk. 60X90cm AMS 800 800 - 5.400,00 5.400,00 -

283 URINE BAG NON STERILCapacity 2000 ml, single use, steril,

nono tonic, non pyrogenic, disposable

(AMS)

500 250 (250)3.500,00 3.500,00 -

284 WING NEDLE No 23 JMS 100 50 (50) 6.000,00 6.000,00 -

285 WING NEDLE No 25 JMS 100 50 (50) 6.000,00 6.000,00 -

* Lampu Halogen Type 7158 XHP 24V Philips 0 20 * - 42.000,00 *

II GOL IIB: ALAT BALUT DAN PERLENGKAPAN FARMASI

ALAT BALUT

286 BANTALAN DASAR GIPS 4" BSN ( ED 2011) 80 80 - 19.000,00 19.127,00 127,00

287 BANTALAN DASAR GIPS 6" BSN ( ED 2011) 80 48 (32) 28.000,00 28.000,00 -

288 COVERMED STERIL uk. 7,2CMX5CM 1 pack = 50 stick (BSN)(ED 2011) 6 6 - 95.675,00 95.675,00 -

289 CURAPOR IV ( ED 2011 ) 1.200 800 (400) 2.350,00 2.350,00 -

290 DEPPER ( ED 2011 ) 30 - (30) 15.000,00 - #

291 ELASTIC VERBAND 3" BSN ( ED 2011) 25 - (25) 32.000,00 - #

292 ELASTIC VERBAND 4" BSN ( ED 2011) 100 100 - 40.000,00 40.000,00 -

293 ELASTIC VERBAND 6" BSN ( ED 2011) 150 150 - 51.500,00 51.500,00 -

294 ELASTOMUL ( ED 2011 ) 15 15 - 39.600,00 39.600,00 -

295 GAAS VERBAND ukuran 40 x 80 cm Standard 150 50 (100) 99.000,00 107.400,00 8.400,00

296 GAAS VERBAND ukuran 80 x 90 cm Standard/Nasional 300 120 (180) 187.000,00 191.400,00 4.400,00

297 GYPS, ukuran 4" BSN ( ED 2011) 48 - (48) 33.000,00 - #

298 GYPS, ukuran 6" BSN ( ED 2011) 48 - (48) 39.380,00 - #

299 KAPAS LEMAK, @ 1 kg KASA INDAH 20 - (20) 25.500,00 - #

300 KAPAS PUTIH, @ 1kg KASA INDAH 200 50 (150) 42.159,00 39.283,00 (2.876,00)

301Kassa steril dengan white parafin sbg anti

inflamasi/antibiotika (Sofratulle/Bactrigas)

Bahan steril dan siap pakai, ukuran

10x10cm (AMS, Prafa)250 200 (50)

15.100,00 15.100,00 -

302 Lembaran penahan penutup luka, berperekatHypoalergen, elastic,bahan nonnoven

poliester, ukuran 5cm x 1m,(BSN)600 400 (200)

5.500,00 6.436,00 936,00

303 LIDI KAPAS, pak = 100 pcs NASIONAL 100 100 - 5.400,00 5.400,00 -

304 PLESTER COKLAT ukuran 3"X5 m Leukoplast/BSN (ED 2011) 1.500 500 (1.000) 27.280,00 30.220,00 2.940,00

305 PLESTER DGN BANTALAN DI TENGAHUkuran 8 x 2,5 cm

(Hansaplast/Tensoplast) (ED 201)1.200 800 (400)

350,00 350,00 -

306 PLESTER PUTIH ukuran 1/2" 3M/BSN (ED 2011) 600 300 (300) 9.500,00 10.816,00 1.316,00

307 TEGADERM B. ukuran 9cmx25cm 3M ( ED2011) 200 50 (150) 38.456,00 38.456,00 -

308 TEGADERM K. ukuran 5cmx7cm 3M ( ED2011) 300 50 (250) 9.196,00 9.196,00 -

309 VERBAND ukuran 4x10 Standard/Nasional 10.000 8.000 (2.000) 1.300,00 1.482,00 182,00

310 VERBAND ukuran 4x5 Standard/Nasional 10.000 8.000 (2.000) 680,00 742,00 62,00

PERLENGKAPAN FARMASI - -

311 BOTOL KACA 100CC + TUTUP BARU 1.000 1.000 - 650,00 650,00 -

312 BOTOL KACA 200CC + TUTUP BARU 200 - (200) 870,00 - #

313 BOTOL KACA 30CC + TUTUP BARU 300 - (300) 420,00 - #

314 BOTOL KACA 60CC + TUTUP BARU 600 300 (300) 550,00 550,00 -

Lampiran 8

MERK,PABRIK,

DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG

315 POT PLASTIK 100CC BARU 2.000 - (2.000) 600,00 - #

316 POT PLASTIK 200CC BARU 2.000 1.000 (1.000) 1.100,00 1.100,00 -

317 POT PLASTIK 30CC BARU 20.000 10.000 (10.000) 320,00 320,00 -

318 POT PLASTIK 50CC BARU 2.000 - (2.000) 400,00 - #

III GOL IIC: BENANG BEDAH

319Benang bedah , tidak diserap,syntetic,

monofilament, polypropelene no. 1

Jarum taper point, 1/2 circle, 40mm,

panjang 100cm, biru,u/hernia,abdo men

tandon, kode CP -535(USSDG)

24 24 -

76.450,00 76.450,00 -

320Benang bedah , tidak diserap,syntetic,

monofilament, polypropelene no. 2-0

Jarum ; reverse cutting, 3/8 circle,

26mm, panjang 75cm, biru, u/ kulit,

kode SP-685 (USSDG)

36 36 -

75.900,00 75.900,00 -

321Benang bedah , tidak diserap,syntetic,

monofilament, polypropelene no. 3-0

Jarum reverse cutting, 3/8 circle, 24mm,

panjang 45cm, biru, u/kulit, kode SP-

684 (USSDG)

60 60 -71.500,00 71.500,00 -

322Benang bedah , tidak diserap,syntetic,

monofilament, polypropelene no. 3-0

Jarum taper point, 1/2 circle, 17mm,

panjang 90cm, biru, u/ cardiovascular,

kode VP-558 (USSDG)

36 36 -

106.150,00 106.150,00 -

323Benang bedah , tidak diserap,syntetic,

monofilament, polypropelene no. 4-0

Jarum reverse cutting, 3/8 circle, 19mm,

panjang 45cm, biru, u/ kulit/cosmetic,

kode SP-683 (USSDG)

24 24 -

74.800,00 74.800,00 -

324Benang bedah , tidak diserap,syntetic,

monofilament, polypropelene no. 5-0

Jarum prec point reverse cutting,3/8

circle,16mm, panjang 45cm, blue,

monofilament, plastic, skin, subcuticular,24 24 -

74.800,00 74.800,00 -

325 BENANG BEDAH SUTERA No. 0panjang 2x75cm, tanpa jarum, black,

SW214, box = 12 sachet60 60 -

10.120,00 10.120,00 -

326 BENANG BEDAH SUTERA No. 1panjang 2x75cm, tanpa jarum, black,

SW215, box = 12 sachet60 60 -

10.560,00 10.560,00 -

327 BENANG BEDAH SUTERA No. 2panjang 2x75cm, tanpa jarum, black,

SW216, box = 12 sachet60 60 -

10.758,00 10.758,00 -

328 BENANG BEDAH SUTERA No. 2-0panjang 13x60cm, tanpa jarum, black,

W213, box = 12 sachet60 60 -

46.236,00 46.236,00 -

329 BENANG BEDAH SUTERA No. 2-0panjang 2x75cm, tanpa jarum, black,

SW213, box = 12 sachet96 96 -

9.702,00 9.702,00 -

330 BENANG BEDAH SUTERA No. 3panjang 2x75cm, tanpa jarum, black,

SW217, box = 12 sachet24 24 -

10.758,00 10.758,00 -

331 BENANG BEDAH SUTERA No. 3-0panjang 2x75cm, tanpa jarum, black,

SW212, box = 12 sachet180 120 (60)

9.548,00 9.548,00 -

332 BENANG BEDAH SUTERA No. 4-0panjang 2x75cm, tanpa jarum, black,

SW211, box = 12 sachet84 84 -

9.548,00 9.548,00 -

333Benang bedah tidak diserap, alamiah,

monofilament, no. 2-0

Jarum taper point, 1/2 circle, 30mm,

hitam, panjang 75cm, usus/ligasi, GS-84 48 (36)

41.800,00 41.800,00 -

334Benang bedah tidak diserap, alamiah,

monofilament, no. 3-0

Jarum reverse cutting, 3/8 circle, 24mm,

panjang 45cm, warna Hitam, u/ kulit,48 48 -

41.250,00 41.250,00 -

335Benang bedah tidak diserap, alamiah,

monofilament, no. 3-0

Jarum taper point, 1/2 circle, 26mm,

panjang 90cm, hitam, u/usus,subcutis,36 36 -

43.650,00 43.650,00 -

336Benang bedah tidak diserap, alamiah,

multifilament, no. 2-0

Jarum taper point, 1/2 circle, 30mm,

panjang 90cm, black, usus/ligasi, W333132 60 (72)

40.480,00 40.480,00 -

Lampiran 8

MERK,PABRIK,

DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG

337Benang bedah tidak diserap, alamiah,

multifilament, no. 3-0

Jarum reverse cuting, 3/8circle, 24mm,

panjang 45cm, black, u/ kulit W32872 48 (24)

39.600,00 39.600,00 -

338Benang bedah tidak diserap, alamiah,

multifilament, no. 3-0

Jarum taper point, 1/2circle, 26cm,

panjang 90cm, black u/usus,84 48 (36)

44.000,00 44.000,00 -

339Benang bedah tidak diserap, syntetic,

monofilament, polypropelene no. 1

Jarum round bodied/taper point, 1/2

circle,40mm, panjang100cm blue48 24 (24)

78.650,00 78.650,00 -

340Benang bedah tidak diserap, syntetic,

monofilament, polypropelene no. 2-0

Jarum reverse cutting(FS), 3/8 circle,

26mm, panjang 45cm, blue72 36 (36)

72.270,00 72.270,00 -

341Benang bedah tidak diserap, syntetic,

monofilament, polypropelene no. 3-0

Jarum P cutting, 3/8 circle, 26mm,

panjang 45cm, blue monofilament96 48 (48)

73.810,00 73.810,00 -

342Benang bedah tidak diserap, syntetic,

monofilament, polypropelene no. 3-0

Jarum tapercut double, 1/2 circle,

17mm, panjang 90cm, clear, vascular,60 36 (24)

106.232,00 106.232,00 -

343Benang bedah tidak diserap, syntetic,

monofilament, polypropelene no. 5-0

Jarum Prec. point rev.cutting, 3/8 circle,

16mm, panjang 45cm, blue48 36 (12)

98.973,00 98.973,00 -

344Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament,

no. 0

Jarum taper point, 1/2 circle, 40mm,

panjang 90cm, violet, subcutis, fascia,60 48 (12)

79.200,00 79.200,00 -

345Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament,

no. 1

Jarum taper point, 1/2 circle, 40mm,

panjang 90cm, violet, subcutis, fascia,60 36 (24)

80.850,00 80.850,00 -

346Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament,

no. 2-0

Jarum taper point, 1/2 circle, 37mm,

panjang 90cm, violet, u/ otot-fascia,96 96 -

79.200,00 79.200,00 -

347Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament,

no. 3-0

Jarum reverse cutting, 3/8 circle,24mm,

panjang 75cm, undyed, u/ kulit, kode SL-36 36 -

67.100,00 67.100,00 -

348Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament,

no. 4-0

Jarum: Taper point, 1/2 circle, 22mm,

panjang 75cm, violet, untuk Gastro-int,48 48 -

67.100,00 67.100,00 -

349Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament

no. 0

Jarum taper cut, 1/2 circle, 36mm,

panjang 90cm,Violet braided. Ob120 120 -

79.310,00 79.310,00 -

350Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament

no. 1

Jarum taper cut heavy, 1/2 circle,

35mm, panjang 90cm,Violet braided. Ob120 120 -

76.725,00 76.725,00 -

351Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament

no. 2-0

Jarum taper point, 5/8 circle, 27,4cm,

panjang 70cm, violet, braided, u/ urologi36 36 -

77.055,00 77.055,00 -

352Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament

no. 2-0

Jarum taper point, 1/2 circle, 35mm,

panjang 90cm,Violet, subcutis,fascia,120 60 (60)

79.310,00 79.310,00 -

353Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament

no. 3-0

Jarum reverse cutting, 3/8 circle, 26mm,

panjang 75cm, undyed, skin, W9890120 60 (60)

67.265,00 67.265,00 -

354Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament

no. 3-0

Jarum round bodied, 1/2 circle, 17mm,

panjang 70cm, violet, braided, urologie,360 180 (180)

80.575,00 80.575,00 -

355Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament

no. 4-0

Jarum reverse cutting, 3/8 circle, 19mm,

panjang 45cm, violet braided, skin,144 84 (60)

63.635,00 63.635,00 -

356Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament

no. 4-0

Jarum round bodied/taper point, 1/2

circle,20mm, panjang 75cm, violet108 72 (36)

68.007,00 68.007,00 -

357Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament

no. 5-0

Jarum round bodied/taper point, 1/2

circle, 16mm, panjang 75cm, violet48 24 (24)

70.290,00 70.290,00 -

358 CATGUT CHROMIC No. 0(W114)Panjang 1x150cm, tanpa jarum,

box = 12 sach (W114)144 144 -

13.493,00 13.493,00 -

359 CATGUT CHROMIC No. 1(W115)Panjang 1x150cm, tanpa jarum,

box = 12 sach (W115)60 60 -

14.758,00 14.758,00 -

360 CATGUT CHROMIC No. 2(W116)Panjang 1x150cm, tanpa jarum,

box = 12 sach (W116)288 180 (108)

16.023,00 16.023,00 -

Lampiran 8

MERK,PABRIK,

DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG

361 CATGUT CHROMIC No. 1 ATRjarum Taper cut heavy, 36 mm 1/2

circle, panjang 68cm, Ob-gyn,fascia,216 120 (96)

61.930,00 61.930,00 -

362 CATGUT CHROMIC No. 2-0(W113)Panjang 1x150cm, tanpa jarum,

box = 12 sach (W113)960 360 (600)

12.650,00 12.650,00 -

363 CATGUT CHROMIC No. 3-0(W112)Panjang 1x150cm, tanpa jarum,

box = 12 sach (W112)180 120 (60)

11.807,00 11.807,00 -

364 CATGUT CHROMIC GUT no. 2 ATRJarum Taper point, 1/2 circle, 48mm,

panjang 75cm, chromic, fascia, otot,180 120 (60)

38.555,00 38.555,00 -

365 CATGUT CHROMIC GUT no. 2 ATRJarum Taper point, 1/2 circle, 48mm,

panjang 75cm, chromic, fascia, otot,36 36 -

53.900,00 53.900,00 -

366 CATGUT CHROMIC GUT no. 2-0 ATRJarum reverse cutting, 1/2 circle, 37mm,

panjang 150cm, chromic CG98384 48 (36)

80.300,00 80.300,00 -

367 CATGUT CHROMIC GUT no. 2-0 ATRJarum reverse cutting, 1/2 circle, 37mm,

panjang 150cm, chromic Og-gyn, 983H180 108 (72)

82.280,00 82.280,00 -

368 CATGUT PLAIN No. 2-0(W103)Panjang 1x150cm, tanpa jarum,

box = 12 sach (W103)108 108 -

12.650,00 12.650,00 -

369 CATGUT PLAIN No. 3-0(W102)Panjang 1x150cm, tanpa jarum,

box = 12 sach (W102)108 - (108)

11.807,00 - #

370 CATGUT PLAIN No. 4-0(U207H)Jarum round bodied, 16mm, 1/2 circle,

panjang 68cm U 207H, Urologi (Ethicon)24 24 -

57.609,00 57.609,00 -

371 MERSILK No. 2-0 CUTING (W321H) ETHICON 48 36 (12) 35.200,00 35.200,00 -

372 MERSILK No. 7-0 W 1814 ETHICON 12 12 - 84.480,00 84.480,00 -

373Monofilamnet polyamide 6 suture,

no. 10-0

jarum = CS ultima spatula double 3/8

circle, 6mm, panjang 30cm,, black,84 60 (24)

134.310,00 134.310,00 -

374 POLYSORB No. 2-0 CUTING (SL 586) USSDG 24 24 - 70.400,00 70.400,00 -

375 PREMILENE No. 2-0 CUTING DS 24 C. 009023/6 B. BRAUN 36 36 - 68.750,00 68.750,00 -

376 PREMILENE No. 3-0 CUTING DS 24 C. 009023/5 B. BRAUN 84 84 - 66.330,00 66.330,00 -

377 PREMILENE No. 4-0 CUTING DS 19 C. 009052/0 B. BRAUN 36 36 - 71.610,00 71.610,00 -

378 PROLENE No. 2-0 TAPER (W295) ETHICON 60 60 - 66.550,00 66.550,00 -

379 PROLENE No. 3-0 TAPER W8522 ETHICON 144 72 (72) 109.148,00 109.148,00 -

380 PROLENE No. 4-0 CUTING (W8015) ETHICON 84 48 (36) 75.268,00 75.268,00 -

381 PROLENE No. 4-0 TAPER (W8557) ETHICON 72 36 (36) 123.420,00 123.420,00 -

382 PROLENE No. 6-0 CUTING (8606G ETHICON 36 36 - 107.690,00 107.690,00 -

383 PROLENE No. 6-0 TAPER (W8706) ETHICON 72 36 (36) 116.655,00 116.655,00 -

384 SAFIL No. 1 TAPER HR 40S C. 1048557 B. BRAUN 60 60 - 82.610,00 82.610,00 -

385 SAFIL No. 3-0 CUTING DS 19 C.1048221 B. BRAUN 48 48 - 67.848,00 67.848,00 -

386 SAFIL No. 3-0 TAPER HRT 26 C.1048556 B. BRAUN 60 60 - 66.705,00 66.705,00 -

387 SAFIL No. 0, TP HR40S C.1048556 B. BRAUN 60 60 - 83.380,00 83.380,00 -

388 VICRYL No. 2-0 CUTING (J328) ETHICON 48 48 - 73.205,00 73.205,00 -

389 VICRYL No. 5-0 CUTING ( W 9442 ) ETHICON 36 24 (12) 80.000,00 80.000,00 -

390 CAT GUT CHROMIC No. 2 HR 48 56064/2 B.BRAUN 60 60 - 52.690,00 52.690,00 -

391 CAT GUT CHROMIC No. 2-0 HR 375 53396/3 B. BRAUN 96 96 - 54.120,00 54.120,00 -

VI GOL III: BAHAN KIMIA

BAHAN KIMIA PADAT

392 ACID BORIC 10 10 - 16.500,00 16.500,00 -

393 CAMPHORA 1 - (1) 10.000,00 - #

394 GOM ARAB 10 - (10) 22.603,00 - #

Lampiran 8

MERK,PABRIK,

DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG

395 PARAFIN SOLIDUM LOW MELTING SHANDON 2 2 - 260.000,00 260.000,00 -

396 TALCUM, sak = 25kg 2 1 (1) 4.400,00 71.400,00 67.000,00

397 FORMALIN TABLET, fles = 100 tablet 2 - (2) 20.000,00 - #

398 PRESEPT TABLET 2,5gr , fles = 100 tab. 2 - (2) 275.000,00 - #

399 CYDEZYME, galon = 5 liter Johnson&Johnson 4 - (4) 715.000,00 - #

400 TAWAS 1 1 - 7.000,00 7.980,00 980,00

401 VASELIN ALBUM 25 - (25) 35.000,00 - #

402 PHENOL CRYSTAL BRATACO 1 - (1) 50.000,00 - #

403 SUCCUS POWDER 10 - (10) 132.000,00 - #

404 CHLORETUM AMONIUM 5 - (5) 21.500,00 - #

BAHAN KIMA CAIR

405 ACETON, fles = 1 liter lampirkan CA/MSDS 10 10 - 42.000,00 39.900,00 (2.100,00)

406 AETHANOL 96%, drum = 200 liter lampirkan CA/MSDS 2 - (2) 5.500.000,00 - #

407 AQUADEST 1000 - (1.000) 750,00 - #

408 CHLORHEXIDINE GLUCONAT 2%, gln = 5lt BSN 10 - (10) 650.000,00 - #

409 CHLORHEXIDINE GLUCONAT 4%, gln = 5lt SSL 6 - (6) 809.500,00 - #

410 CHLORIN SOL., galon = 3,8 liter BAYER 20 20 - 23.000,00 23.000,00 -

411 FORMALIN CAIR 10 - (10) 19.000,00 - #

412 GLUTARALDEHYDE SOL. Galon = 5 ltr Johnson&Johnson 6 6 - 230.000,00 230.000,00 -

413 GLYCERIN 10 - (10) 39.000,00 - #

414 H2O2 50% 10 10 - 19.000,00 12.000,00 (7.000,00)

415Larutan campuran :Chlorhexidin 1,5% b/v,

Cetrimide 15% b/v, galon = 5literNICHOLAS 3 3

- 625.000,00 704.088,00 79.088,00

416 LYSOL, drum = 200 liter lampirkan CA/MSDS 1 - (1) 1.050.000,00 - #

417 PARAFIN LIQUID 10 - (10) 62.000,00 - #

418 SODALIME, galon = 5 liter SOFNOLIME/MIE 6 4 (2) 380.000,00 380.000,00 -

419 TYPOL 10 - (10) 15.000,00 - #

420 XYLOL, 10 - (10) 27.000,00 - #

BAHAN KIMA P.A. -

421 CRYOMATIC MERCK 1 1 - 800.000,00 800.000,00 -

422 ENTELAN, fles = 100 ml MERCK7961 3 3 - 340.000,00 277.200,00 (62.800,00)

423 ETHANOL ABSOLUT, fles = 2,5 liter MERCK. 983 3 0 (3) 260.000,00 - #

424 PAPANICOLUS LOSUNG H MERCK 9253 3 3 - 680.000,00 561.000,00 (119.000,00)

425 PAPANICOLUS LOSUNG P MERCK 9272 3 3 - 520.000,00 520.000,00 -

VII GOL IV: X-RAY FILM

426 BARIUM COLON EZ PAQUE ( ED 2011 ) 20 0 (20) 155.000,00 - #

427 DENTAL FILM GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 3 0 (3) 375.650,00 - #

428 DEVELOPER G 139 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 15 0 (15) 528.000,00 - #

429 DEVELOPER G.153 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 6 0 (6) 600.000,00 - #

430 FILM LASER DVB Uk. 35 X 43 GREEN SENSITIF (KODAK)ED 2011 15 0 (15) 2.519.000,00 - #

431 FILM MAMOGRAFI HDRC ( ED 2011 ) 1 0 (1) 747.300,00 - #

432 FILM RONTGEN 35 X 43 CPG PLUS ( ED 2011 ) 2 0 (2) 759.000,00 - #

433 FILM RONTGEN Ukuran 18x 24 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 6 0 (6) 248.050,00 - #

434 FILM RONTGEN Ukuran 24 x 30 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 45 15 (30) 385.000,00 462.000,00 77.000,00

435 FILM RONTGEN Ukuran 30 x 40 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 60 15 (45) 605.000,00 693.000,00 88.000,00

Lampiran 8

MERK,PABRIK,

DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG

436 FILM RONTGEN Ukuran 35 x 35 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 75 15 (60) 635.250,00 762.300,00 127.050,00

437 FIXER G334 AGFA 15 15 - 302.500,00 363.000,00 60.500,00

438 FIXER G354 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 6 0 (6) 599.500,00 - #

439 MEDE SCAN BaSO4 Susp. ( ED 2011 ) 20 40 20 75.452,00 75.452,00 -

440 PANORAMIC DENTAL FILM 15 X 30 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 3 0 (3) 224.950,00 - #

441 ULTRAVIST, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 215.000,00 215.000,00 -

442 IOPAMIRO 300, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 217.000,00 217.000,00 -

443 OMNIPAQUE, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 219.000,00 219.000,00 -

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

185

DISP. SPUIT 3CC

Syring with needle,

single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, latex free (Terumo)

35.000

25.000

(10.000)

950,00

950,00

- 317 POT PLASTIK 30CC BARU 20.000 10.000 (10.000) 320,00 320,00 - 5 ANTALGIN OGB 6000 - (6.000) 90,00 - # 6 ANTASIDA OGB 6000 - (6.000) 60,00 - # 32 NACL 0.9%, 5OO ml OGB 9000 3.000 (6.000) 4.950,00 4.950,00 - 53 VITAMIN C 50mg OGB 6000 - (6.000) 95,00 - # 4 AMOKSISILLIN 500mg OGB 15000 10.000 (5.000) 329,00 329,00 -

186

DISP. SPUIT 5CC

Syring with needle,

single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, latex free (Terumo)

25.000

20.000

(5.000)

1.130,00

1.130,00

- 279 TONGUE SPATEL KAYU 5.000 - (5.000) 250,00 - # 18 DEXTROSE 5%, 500ml OGB 4500 - (4.500) 4.585,00 - # 46 RINGER LACTATE 500ml OGB 6000 2.000 (4.000) 5.916,00 5.916,00 - 14 CODEIN 10mg KIMIA FARMA 3000 - (3.000) 445,00 - # 16 DEXAMETHAZONE 5 mg OGB 3000 - (3.000) 1.650,00 - # 17 DEXAMETHAZONE 5 mg OGB 3000 - (3.000) 42,00 - # 21 ETAMBUTOL 500mg OGB 3000 - (3.000) 492,00 - # 50 VITAMIN B12 OGB 3000 - (3.000) 72,00 - #

168 BLOOD ADMINISTRASION SET TERUMO/JMS 8.000 5.000 (3.000) 11.088,00 12.375,00 1.287,00

193

ELECTRODE CHEST. Adult ECG elektrode

mengandung Ag/Agcl ( CONMED

6.000

3.000

(3.000)

3.200,00

3.200,00

-

213

HANDSHOEN No. 7.5 STERIL Powder/Non powder

B.BRAUN/AMS/ANSEL L

3.000

-

(3.000)

4.000,00

-

#

212

HANDSHOEN No. 7.0 STERIL Powder/Non powder

B.BRAUN/AMS/ANSEL L

2.000

-

(2.000)

4.000,00

-

# 309 VERBAND ukuran 4x10 Standard/Nasional 10.000 8.000 (2.000) 1.300,00 1.482,00 182,00310 VERBAND ukuran 4x5 Standard/Nasional 10.000 8.000 (2.000) 680,00 742,00 62,00

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 315 POT PLASTIK 100CC BARU 2.000 - (2.000) 600,00 - #318 POT PLASTIK 50CC BARU 2.000 - (2.000) 400,00 - #39 PIRAZINAMID 500mg OGB 1500 - (1.500) 720,00 - # 11 CHLORAMPHENICOL 250mg OGB 1080 - (1.080) 360,00 - # 7 ASAM MEFENAMAT 500 mg OGB 6000 5.000 (1.000) 318,00 318,00 - 20 EPHEDRINE HCL OGB 1000 - (1.000) 42,00 - # 26 INH 100 mg OGB 1000 - (1.000) 48,00 - # 27 INH 300 mg OGB 1000 - (1.000) 132,00 - # 33 PAPAVERINE OGB 1000 - (1.000) 84,00 - # 60 DEXTROMETROPHAN OGB 1000 - (1.000) 56,00 - #

137

BROMHEKSIN HCL

tablet = 8 mg, dos = 100 tablet (Kalbe

Farma)

1000

-

(1.000)

480,00

-

#

184

DISP. SPUIT 1CC, Tuberculin

Syring with needle,

single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, latex free (Terumo)

2.000

1.000

(1.000)

1.300,00

1.300,00

-

211

HANDSHOEN No. 7.0 STERIL POWDER/ NON

POWDER GAMEX ANSELL

3.000

2.000

(1.000)

6.000,00

6.000,00

-

214

HANDSHOEN No. 7.5 STERIL POWDER/ NON

POWDER GAMEX ANSELL

3.000

2.000

(1.000)

6.000,00

6.000,00

- 304 PLESTER COKLAT ukuran 3"X5 meukoplast/BSN (ED 2011 1.500 500 (1.000) 27.280,00 30.220,00 2.940,00316 POT PLASTIK 200CC BARU 2.000 1.000 (1.000) 1.100,00 1.100,00 - 407 AQUADEST 1000 - (1.000) 750,00 - #

210

HANDSHOEN No. 6.5 STERIL

Powder/Non powder B.BRAUN/AMS/ANSEL

L

800

-

(800)

4.000,00

-

# 22 FENTANYL, 2ml KIMIA FARMA 750 - (750) 26.400,00 - # 43 RIFAMFICIN 300mg OGB 720 - (720) 576,00 - # 2 AMBROXOL, TABLET OGB 600 - (600) 180,00 - # 44 RIFAMFICIN 450 mg OGB 600 - (600) 823,00 - # 45 RIFAMFICIN 600mg OGB 600 - (600) 1.486,00 - # 55 VITAMIN K/Fitomenadion 10mg/ml OGB 600 - (600) 1.440,00 - #

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

264

SPINAL NEEDLE No. G27 Needle for spinal anestesia (B.Braun)

1.200

600

(600)

27.500,00

27.500,00

-

362

CATGUT CHROMIC No. 2-0(W11

Panjang 1x150cm,

tanpa jarum, box= 12 sach (W113)

(Ethicon)

960

360

(600)

12.650,00

12.650,00

- 177 CYTOBRUSH PLUS 500 - (500) 1.500,00 1.500,00 #

188

DISP. SPUIT 20CC

Syring , single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, latex free,

eccentric (Terumo/jms/Nipro)

1.500

1.000

(500)

4.380,00

4.380,00

-

217

HANDSHOEN NON STERIL UKURAN (L), box=100

Powder surgical gloves( B.BRAUN)/ ANSELL

400

-

(400)

44.000,00

-

# 289 CURAPOR IV ( ED 2011 ) 1.200 800 (400) 2.350,00 2.350,00 -

305

PLESTER DGN BANTALAN DI TENGAH

Ukuran 8 x 2,5 cm (Hansaplast/Tensoplast

) (ED 201)

1.200

800

(400)

350,00

350,00

- 36 PETHIDIN KIMIA FARMA 360 - (360) 12.297,00 - # 8 ATROPIN SULFAS OGB 1800 1.500 (300) 260,00 260,00 - 13 CIPROFLOXACIN 500mg OGB 1800 1.500 (300) 408,00 408,00 - 23 GARAM ORALIT OGB 300 - (300) 500,00 - # 29 LIDOCAIN COMP. OGB 1200 900 (300) 1.116,00 1.116,00 - 57 BROMHEXIN OGB 300 - (300) 1.180,00 - #

127 LIDOCAIN COMP. 2% PHAPROS 300 - (300) 1.500,00 - #

230

JARUM HECTING Otot,/Kulit/Usus. (GSTC, Unimed)

400

100

(300)

45.000,00

79.560,00

34.560,00

240 MASKER DISP. TALI KAIN THREE PLY, box = 50 pcs,

600

300

(300)

25.000,00

25.000,00

- 306 PLESTER PUTIH ukuran 1/2" 3M/BSN (ED 2011) 600 300 (300) 9.500,00 10.816,00 1.316,00313 BOTOL KACA 30CC + TUTUP BARU 300 - (300) 420,00 - #314 BOTOL KACA 60CC + TUTUP BARU 600 300 (300) 550,00 550,00 - 277 THERMOMETER SAFETY 500 240 (260) 8.000,00 8.000,00 -

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

283

URINE BAG NON STERIL

Capacity 2000 ml,

single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, disposable (AMS)

500

250

(250)

3.500,00

3.500,00

- 308 TEGADERM K. ukuran 5cmx7cm 3M ( ED2011) 300 50 (250) 9.196,00 9.196,00 - 47 TETRACYCLINE 250mg OGB 200 - (200) 300,00 - #

207 GOWN ISOLASI 200 - (200) 35.500,00 - #

231

KERTAS ECG 30X50 Width = 50m/m, length

= 30 mts, deluxe (Fukuda)

400

200

(200)

13.000,00

14.760,00

1.760,00

302

Lembaran penahan penutup luka, berperekat

Hypoalergen,

elastic,bahan nonnoven poliester, ukuran 5cm x

1m,(BSN)

600

400

(200)

5.500,00

6.436,00

936,00312 BOTOL KACA 200CC + TUTUP BARU 200 - (200) 870,00 - #296 GAAS VERBAND ukuran 80 x 90 c Standard/Nasional 300 120 (180) 187.000,00 191.400,00 4.400,00

354

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 3-0

Jarum round bodied,

1/2 circle, 17mm, panjang 70cm, violet, braided, urologie, gastro int, paediatric, W9114(Ethicon)

360

180

(180)

80.575,00

80.575,00

-

239 MASKER DISP. TALI KAIN THREE PLY, box = 50 pcs,

SURGILAB/3M

250

100

(150)

45.000,00

45.000,00

- 300 KAPAS PUTIH, @ 1kg KASA INDAH 200 50 (150) 42.159,00 39.283,00 (2.876,00)307 TEGADERM B. ukuran 9cmx25cm 3M ( ED2011) 200 50 (150) 38.456,00 38.456,00 - 35 PARACETAMOL SYRUP OGB 144 - (144) 3.600,00 - #

360

CATGUT CHROMIC No. 2(W11

Panjang 1x150cm,

tanpa jarum, box= 12 sach (W116)

(Ethicon)

288

180

(108)

16.023,00

16.023,00

-

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

369

CATGUT PLAIN No. 3-0(W102)

Panjang 1x150cm,

tanpa jarum, box= 12 sach (W102)

(Ethicon)

108

-

(108)

11.807,00

-

# 58 LINCOMYCIN 500 mg OGB 100 - (100) 812,00 - #

PHAPROS, box = 50 am 200 100 (100) 28.000,00 28.000,00 - KALBE FARMA 200 100 (100) 20.000,00 20.000,00 -

FERRON 300 200 (100) 15.000,00 15.000,00 -

117

PANKURONIUM BROMIDA 2mg/ m

amp (Organon)

150

50

(100) 37.500,00

37.500,00

-

147

NEO K 2 mg Box = 50 ampul

(Combiphar)

100

-

(100) 12.100,00

-

#

163 1 LS - 2 LUER LOCK B. BRAUN 100 - (100) 14.300,00 - #

189

DISP. SPUIT 50CC

Syring , single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, latex free,

eccentric (Terumo/JMS)

300

200

(100)

9.600,00

9.600,00

- 251 PENCIL POINT G27 B.BRAUN 100 - (100) 70.000,00 - # 295 GAAS VERBAND ukuran 40 x 80 c Standard 150 50 (100) 99.000,00 107.400,00 8.400,00

361

CATGUT CHROMIC No. 1 AT

jarum Taper cut heavy,36 mm 1/2 circle,

R panjang 68cm, Ob- gyn,fascia, kode 839H

(Ethicon)

216

120

(96)

61.930,00

61.930,00

- 31 MORPHIN KIMIA FARMA 90 - (90) 10.652,00 - #

336

Benang bedah tidak diserap, alamiah, multifilament, no. 2-0

Jarum taper point, 1/2 circle, 30mm, panjang

90cm, black, usus/ligasi, W333

(ETHICON)

132

60

(72)

40.480,00

40.480,00

-

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

367

CATGUT CHROMIC GUT no. 2-0

Jarum reverse cutting,

1/2 circle, 37mm, panjang 150cm,

chromic Og-gyn, 983H(ETHICON)

180

108

(72)

82.280,00

82.280,00

-

379 PROLENE No. 3-0 TAPER W8522

ETHICON

144

72

(72)

109.148,00

109.148,00

- 164 ACCU FLO SCAIDT BIO MED PRO 60 - (60) 250.000,00 - #

331

BENANG BEDAH SUTERA No. 3-

panjang 2x75cm, tanpa jarum, black, SW212,

box = 12 sachet (Ethicon)

180

120

(60)

9.548,00

9.548,00

-

352

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 2-0

Jarum taper point, 1/2 circle, 35mm, panjang

90cm,Violet, subcutis,fascia, otot, uterus W9463 (Ethicon)

120

60

(60)

79.310,00

79.310,00

-

353

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 3-0

Jarum reverse cutting,

3/8 circle, 26mm, panjang 75cm, undyed, skin, W9890 (Ethicon)

120

60

(60)

67.265,00

67.265,00

-

355

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 4-0

Jarum reverse cutting,

3/8 circle, 19mm, panjang 45cm, violet

braided, skin, W9386(Ethicon)

144

84

(60)

63.635,00

63.635,00

-

363

CATGUT CHROMIC No. 3-0(W11

Panjang 1x150cm,

tanpa jarum, box= 12 sach (W112)

(Ethicon)

180

120

(60)

11.807,00

11.807,00

-

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

364

CATGUT CHROMIC GUT no. 2 AT

Jarum Taper point, 1/2circle, 48mm, panjang 75cm, chromic, fascia,

otot, uterus, W728 (ETHICON)

180

120

(60)

38.555,00

38.555,00

- 436 FILM RONTGEN Ukuran 35 x 35 N SENSITIF (AGFA) 75 15 (60) 635.250,00 762.300,00 127.050,00

123

VAKSIN TETANUS JERAP vial, dos = 10 vials

(Biofarma)

200

150

(50) 41.700,00

46.332,00

4.632,00

175 CURASPON STANDARD CURASPON 50 - (50) 30.000,00 - # 181 DISCOFIX 3WAY+10cm TUBING B. BRAUN 50 - (50) 26.400,00 - #

232

KERTAS HIGH DENSITY UPP II

Thermal print media

110 mm x 20 m (Sony)

50

-

(50)

170.000,00

-

# 248 NELATON CATHETER No. 20 RUSCH/GOLD CROSS 50 0 (50) 10.000,00 - (10.000,00)252 PERFUSOR TUBING WHITE 200c B. BRAUN 50 - (50) 38.500,00 - # 284 WING NEDLE No 23 JMS 100 50 (50) 6.000,00 6.000,00 - 285 WING NEDLE No 25 JMS 100 50 (50) 6.000,00 6.000,00 -

301

Kassa steril dengan white parafin sbg anti inflamasi/antibiotika (Sofratulle/Bactrigas)

Bahan steril dan siap

pakai, ukuran 10x10cm(AMS, Prafa)

250

200

(50)

15.100,00

15.100,00

- 297 GYPS, ukuran 4" BSN ( ED 2011) 48 - (48) 33.000,00 - #298 GYPS, ukuran 6" BSN ( ED 2011) 48 - (48) 39.380,00 - #

341

Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0

Jarum P cutting, 3/8

circle, 26mm, panjang 45cm, blue

monofilament plastic, skin, subcuticular, W8021T(Ethicon)

96

48

(48)

73.810,00

73.810,00

- 435 FILM RONTGEN Ukuran 30 x 40 N SENSITIF (AGFA) 60 15 (45) 605.000,00 693.000,00 88.000,00

111

TRAMADOL 100 mg/2ml

ampul= 2ml, dos 5

ampul (COMBIPHAR)

50

10

(40)

18.000,00

18.000,00

- 114 KETOPROFEN 100 mg SUPP ox = 10 pcs ( Combiphar 50 10 (40) 10.800,00 10.800,00 -

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) Dexa medica 50 10 (40) 10.800,00 10.800,00 -

149 LARUTAN DEXTROSE 10%

100cc

OTSUKA

40

-

(40) 7.700,00

-

#

165

APRON PLASTIK, dus = 100

Non steril, dos = 100 pcs (Jantra

RS)

40

-

(40)

300.000,00

-

#

333

Benang bedah tidak diserap, alamiah, monofilament, no. 2-0

Jarum taper point, 1/2 circle, 30mm, hitam,

panjang 75cm, usus/ligasi, GS- 823(USSDG)

84

48

(36)

41.800,00

41.800,00

-

338

Benang bedah tidak diserap, alamiah, multifilament, no. 3-0

Jarum taper point, 1/2circle, 26cm,

panjang 90cm, black u/usus, subcutis,ligasi, W570 (ETHICON)

84

48

(36)

44.000,00

44.000,00

-

340

Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 2-0

Jarum reverse

cutting(FS), 3/8 circle, 26mm, panjang 45cm, blue monofilament, skin, 8685H(Ethicon)

72

36

(36)

72.270,00

72.270,00

-

356

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 4-0

Jarum round bodied/taper point, 1/2 circle,20mm, panjang 75cm, violet braided, urologie, gastro int,

paediatric W9113(Ethicon)

108

72

(36)

68.007,00

68.007,00

-

366

CATGUT CHROMIC GUT no. 2-0

Jarum reverse cutting,1/2 circle, 37mm, panjang 150cm, chromic CG983

(USSDG)

84

48

(36)

80.300,00

80.300,00

-

380 PROLENE No. 4-0 CUTING (W8015)

ETHICON

84

48

(36)

75.268,00

75.268,00

-

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

381 PROLENE No. 4-0 TAPER (W8557)

ETHICON

72

36

(36)

123.420,00

123.420,00

-

383 PROLENE No. 6-0 TAPER (W8706)

ETHICON

72

36

(36)

116.655,00

116.655,00

- 287 BANTALAN DASAR GIPS 6" BSN ( ED 2011) 80 48 (32) 28.000,00 28.000,00 -

98

SUCCYNIKHOLIN KHLORIDA 20

m

vials. (HOSPIRA)

30

-

(30) 48.840,00

-

#

112 INDOFARMA 50 20 (30) 18.000,00 15.000,00 (3.000,00)167 BALON TENSIMETER NOVA/ABN/REISTER 50 20 (30) 35.000,00 35.000,00 - 237 MASKER ADULT REBREATHING SALTER LAB/HUDSON 50 20 (30) 30.000,00 30.000,00 - 238 MASKER ADULT NON REBREAT SALTER LAB/HUDSON 50 20 (30) 60.000,00 60.000,00 - 265 SPONGOSTAN MATA 50 20 (30) 15.000,00 14.850,00 (150,00)290 DEPPER ( ED 2011 ) 30 - (30) 15.000,00 - #434 FILM RONTGEN Ukuran 24 x 30 N SENSITIF (AGFA) 45 15 (30) 385.000,00 462.000,00 77.000,00291 ELASTIC VERBAND 3" BSN ( ED 2011) 25 - (25) 32.000,00 - #401 VASELIN ALBUM 25 - (25) 35.000,00 - #

337

Benang bedah tidak diserap, alamiah, multifilament, no. 3-0

Jarum reverse cuting,

3/8circle, 24mm, panjang 45cm, black, u/ kulit W328 (ETHICON)

72

48

(24)

39.600,00

39.600,00

-

339

Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 1

Jarum round

bodied/taper point, 1/2 circle,40mm,

panjang100cm blue monofilament, fascia,

hernia repair,W742(Ethicon)

48

24

(24)

78.650,00

78.650,00

-

342

Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0

Jarum tapercut double,

1/2 circle, 17mm, panjang 90cm, clear,

vascular, W8936(Ethicon)

60

36

(24)

106.232,00

106.232,00

-

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

345

Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 1

Jarum taper point, 1/2 circle, 40mm, panjang 90cm, violet, subcutis, fascia, otot, uterus, kode CL-915 (USSDG)

60

36

(24)

80.850,00

80.850,00

-

357

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 5-0

Jarum round bodied/taper point, 1/2 circle, 16mm, panjang 75cm, violet braided,

intestinal, tonsil, urologie,

W9105(Ethicon)

48

24

(24)

70.290,00

70.290,00

-

373

Monofilamnet polyamide 6 suture, no. 10-0

jarum = CS ultima

spatula double 3/8 circle, 6mm, panjang

30cm,, black, cataract, cornea kode U 7003

(Ethicon)

84

60

(24)

134.310,00

134.310,00

- 236 MANSET TENSIMETER ABN/REISTER/NOVA 30 9 (21) 36.000,00 36.000,00 - 113 TRAMADOL SUPP Dos = 10 pcs (Pharos) 50 30 (20) 12.000,00 12.000,00 - 142 XYLOCARD 100 mg ASTRA Z 20 - (20) 39.600,00 - # 143 XYLOCARD 500 mg ASTRA Z 20 - (20) 50.400,00 - # 166 AUTOCLAVE TIP Ukuran 3/4 " ( 3M ) 30 10 (20) 90.000,00 56.628,00 (33.372,00)176 CVP MANOMETER HOSPIRA 20 - (20) 82.500,00 - #

197

ENDOTRACHEAL TUBE ADULT, No. 3. - 3,5

Cuffed tracheal tube,

murphy eye, oral/nasal(Kendall/Portex)

20

-

(20)

40.000,00

-

# 266 STIMUPLEX A 100 B. BRAUN 20 - (20) 150.000,00 - # 280 TRACHEOSTOMY TUBE BLUE LINE PORTEX 20 - (20) 535.000,00 - # 299 KAPAS LEMAK, @ 1 kg KASA INDAH 20 - (20) 25.500,00 - #426 BARIUM COLON EZ PAQUE ( ED 2011 ) 20 0 (20) 155.000,00 - # 428 DEVELOPER G 139 N SENSITIF (AGFA) 15 0 (15) 528.000,00 - #

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 430 FILM LASER DVB Uk. 35 X 43 N SENSITIF (KODAK)E 15 0 (15) 2.519.000,00 - #

121

SEVOFLURANE 250 ml

Botol = 250 ml (Abbot)

30

18

(12)

2.489.400,00

2.489.400,00

-

343

Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 5-0

Jarum Prec. point

rev.cutting, 3/8 circle, 16mm, panjang 45cm,

blue monofilament, plastic, skin, subcuticular,

8681H(Ethicon)

48

36

(12)

98.973,00

98.973,00

-

344

Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 0

Jarum taper point, 1/2 circle, 40mm, panjang 90cm, violet, subcutis, fascia, otot, uterus, kode CL-914 (USSDG)

60

48

(12)

79.200,00

79.200,00

-

371 MERSILK No. 2-0 CUTING (W321H)

ETHICON

48

36

(12)

35.200,00

35.200,00

-

389 VICRYL No. 5-0 CUTING ( W 9442 )

ETHICON

36

24

(12)

80.000,00

80.000,00

-

100 CAIRAN KOLLOID BERISI GELATIN

B. BRAUN

30

20

(10)

121.000,00

121.000,00

-

102 LARUTAN ANESTESEI INHALASI : HALOTHANE BP, fles= 250 ml

Botol kaca 250ml, dos = 1 botol (DexaMedica)

20

10

(10)

1.077.000,00

815.100,00

(261.900,00)

103

LARUTAN ANESTESI INHALASI : ISOFLURANE 250 ml

Botol kaca 250ml, dos = 1 botol (DexaMedica)

30

20

(10)

1.350.000,00

1.149.720,00

(200.280,00)

129

ETOMIDAT LIPURO 20mg/10ml ampul = 20 ml, box = 10 ampul (B.Braun)

20

10

(10)

71.500,00

71.500,00

- 145 ATS 20.000 iu BIO FARMA 20 10 (10) 387.440,00 387.440,00 - 156 CORDARONE 20 10 (10) 32.650,00 32.650,00 - 157 PHENINTOIN 20 10 (10) 99.850,00 99.850,00 - 158 SERENACE 20 10 (10) 27.400,00 27.400,00 -

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 174 CERTOFIX FR 7 DOUBLE LUME B. BRAUN 10 - (10) 617.000,00 - # 250 OPTEMP ALCON 30 20 (10) 176.000,00 176.000,00 - 394 GOM ARAB 10 - (10) 22.603,00 - # 403 SUCCUS POWDER 10 - (10) 132.000,00 - # 408 CHLORHEXIDINE GLUCONAT 2% BSN 10 - (10) 650.000,00 - # 411 FORMALIN CAIR 10 - (10) 19.000,00 - # 413 GLYCERIN 10 - (10) 39.000,00 - # 417 PARAFIN LIQUID 10 - (10) 62.000,00 - # 419 TYPOL 10 - (10) 15.000,00 - # 420 XYLOL, 10 - (10) 27.000,00 - # 72 PAPER POINT ROEKO 9 - (9) 108.000,00 - #

TERBUTALIN SULFAT Kanister = 40 dosis, 1

84 KANISTER DGN TABUNG dosis mengandung 10 3 (7)

NEBUHALER 0,25mg terbutalin sulfat ( Merck)

155.400,00 155.400,00 -

179 DECK GLASS Uk. 24 X 24 ASSISTANT 7 - (7) 600.000,00 - # 61 AMALGAM POWDER ANTALOY 6 - (6) 171.600,00 - # 62 ARSENICAL 6 - (6) 60.000,00 - # 63 BONDING 6 - (6) 294.000,00 - # 64 CAVITON CAVEX 6 - (6) 107.400,00 - # 65 CHKM 6 - (6) 69.000,00 - # 67 EUGINOL 6 - (6) 69.600,00 - # 69 GUTTA PERCHA ROEKO 6 - (6) 70.800,00 - # 70 MERCURY SDI 6 - (6) 91.800,00 - # 74 TAMBALAN SINAR SPECTRUM 6 - (6) 720.000,00 - #

Embedding cassettes 195 EMBIDING CASETTE W/O LID, box =

1000 pcs (Shandon) 6 - (6)

1.200.000,00 - #

276 SURGICAL STEEL M653G ETHICON 8 2 (6) 600.000,00 600.000,00 - 409 CHLORHEXIDINE GLUCONAT 4% SSL 6 - (6) 809.500,00 - # 429 DEVELOPER G.153 N SENSITIF (AGFA) (ED 6 0 (6) 600.000,00 - # 433 FILM RONTGEN Ukuran 18x 24 N SENSITIF (AGFA) (ED 6 0 (6) 248.050,00 - # 438 FIXER G354 N SENSITIF (AGFA) (ED 6 0 (6) 599.500,00 - #

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) FAHRENHEIT 10 5 (5) 870.000,00 870.000,00 -

233 KERTAS USG UPC 2010 SONY 5 - (5) 150.000,00 - # 234 KERTAS USG UPC 21L SONY 5 - (5) 900.000,00 - #

258

PISAU OPERASI No. 23

Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)

10

5

(5)

170.000,00

188.760,00

18.760,00404 CHLORETUM AMONIUM 5 - (5) 21.500,00 - # 173 CERTOFIX FR 4 DOUBLE LUME B. BRAUN 4 - (4) 500.000,00 - # 180 DECK GLASS Uk. 24 X 60 ASSISTANT 4 - (4) 907.500,00 - # 191 DRAIN INTRA PLEURA jang 30 m, diameter 7 (C 4 - (4) 962.500,00 - # 242 MOUTH PIECE,box =100 diameter MINATO 8 4 (4) 600.000,00 557.000,00 (43.000,00)

254

PISAU OPERASI No. 12

Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)

4

-

(4)

170.000,00

-

#

281

ULTRA SONIC JELLY, galon= 5lite

Hypo allergenic

odorless, non staining, non inflating, water soluble. galon=5liter

(Parker)

8

4

(4)

320.000,00

170.280,00

(149.720,00)399 CYDEZYME, galon = 5 liter Johnson&Johnson 4 - (4) 715.000,00 - # 66 ELITE CEMENT PUDER&LIQ ELITE 3 - (3) 258.000,00 - # 71 OCO 3 - (3) 118.200,00 - # 73 QUICK SPRAY 3 - (3) 574.800,00 - # 75 TKF 3 - (3) 63.600,00 - #

182

DISP. MICROTOM BLADE

Low profile, microtome blades, box = 50

pcs (Leica)

3

-

(3)

1.831.000,00

-

#

255

PISAU OPERASI No. 15

Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)

8

5

(3)

170.000,00

188.760,00

18.760,00

256

PISAU OPERASI No. 20

Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)

8

5

(3)

170.000,00

188.760,00

18.760,00

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

257

PISAU OPERASI No. 22

Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)

8

5

(3)

170.000,00

188.760,00

18.760,00423 ETHANOL ABSOLUT, fles = 2,5 lit MERCK. 983 3 0 (3) 260.000,00 - # 427 DENTAL FILM N SENSITIF (AGFA) 3 0 (3) 375.650,00 - # 440 PANORAMIC DENTAL FILM 15 X N SENSITIF (AGFA) 3 0 (3) 224.950,00 - # 178 DECK GLASS Uk. 22 X 22 ASSISTANT 2 - (2) 423.500,00 - # 249 OBJECT GLASS, PETI = 50 box RRC 3 1 (2) 900.000,00 780.000,00 (120.000,00)397 FORMALIN TABLET, fles = 100 tablet 2 - (2) 20.000,00 - # 398 PRESEPT TABLET 2,5gr , fles = 100 tab. 2 - (2) 275.000,00 - # 406 AETHANOL 96%, drum = 200 liter lampirkan CA/MSDS 2 - (2) 5.500.000,00 - # 418 SODALIME, galon = 5 liter SOFNOLIME/MIE 6 4 (2) 380.000,00 380.000,00 - 432 FILM RONTGEN 35 X 43 CPG PL ( ED 2011 ) 2 0 (2) 759.000,00 - #

253

PISAU OPERASI No. 11

Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)

3

2

(1)

170.000,00

188.760,00

18.760,00393 CAMPHORA 1 - (1) 10.000,00 - # 396 TALCUM, sak = 25kg 2 1 (1) 4.400,00 71.400,00 67.000,00402 PHENOL CRYSTAL BRATACO 1 - (1) 50.000,00 - # 416 LYSOL, drum = 200 liter lampirkan CA/MSDS 1 - (1) 1.050.000,00 - # 431 FILM MAMOGRAFI HDRC ( ED 2011 ) 1 0 (1) 747.300,00 - # 1 ADRENALIN OGB 1200 1.200 - 462,00 1.200,00 738,003 AMINOPHYLLINE OGB 180 180 - 4.200,00 4.200,00 - 10 CEPHADROXIL 500mg OGB 200 200 - 2.530,00 2.530,00 - 12 CHLORPHENONE 4mg OGB 6000 6.000 - 58,00 58,00 - 15 COTRIMOXAZOL AD OGB 1800 1.800 - 276,00 276,00 - 19 DIAZEPAM 10mg OGB 800 800 - 816,00 816,00 - 25 GLICERYL GUAICOLAT OGB 2000 2.000 - 65,00 65,00 - 28 LIDOCAIN 2% OGB 9000 9.000 - 900,00 900,00 - 30 METHYL PREEDNISOLON 4mg OGB 600 600 - 156,00 156,00 - 34 PARACETAMOL OGB 6000 6.000 - 65,00 65,00 - 37 PHENOBARBITAL 100mg OGB 180 180 - 532,00 532,00 - 38 PHENOBARBITAL 30 mg OGB 2000 2.000 - 24,00 24,00 - 40 PREDNISONE 5mg OGB 3000 3.000 - 156,00 156,00 - 41 PROCAIN PENICILLIN 3 juta/unit OGB 100 100 - 9.000,00 9.000,00 -

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 42 RANITIDINE OGB 1500 1.500 - 540,00 540,00 - 48 VITAMIN B COMPLEX OGB 6000 6.000 - 27,00 27,00 - 49 VITAMIN B1 50mg OGB 3000 3.000 - 25,00 25,00 - 51 VITAMIN B6 OGB 3000 3.000 - 27,00 27,00 - 52 VITAMIN C 100mg, INJEKSI OGB 600 600 - 1.200,00 1.200,00 - 54 VITAMIN K OGB 500 500 - 80,00 80,00 - 56 YODIUM POVIDON, Fles - 1000 m OGB 300 300 - 42.000,00 42.000,00 - 59 OMZ 20 mg OGB 100 100 - 11.883,00 11.883,00 - 68 FUJI IONOMER II 3 3 - 348.000,00 422.400,00 0

76

LARUTAN POLICRESULEN 36% ( Botol = 100 ml

(albothyl)

3

3

- 250.000,00

250.000,00

-

80

ATRACURIUM BESYLATE 10mg/ Ampul/vials = 5 ml.

(Glaxo)

50

50

- 72.000,00

43.995,00

(28.005,00)

85

CALCII GLUCONAS 10%, 100mg/ Ampul = 10 ml, dos - 24

ampul (Ethica)

24

24

- 8.000,00

8.250,00

250,00

87

CHLORAMPHENICOL 0.25%, TM

Botol = 15 ml ( Cendo )

10

10

-

22.440,00

22.440,00

-

89

TETRACAIN 2%, TETES MATA Botol = 15 ml ( Cendo )

20

20

-

20.400,00

20.400,00

-

90

TETRACAIN 0.5%, TETES MATA Botol = 15 ml ( Cendo )

15

15

-

17.700,00

17.700,00

-

94

EPHEDRINE HCL 50mg/ml Ampul 10 ml, Dos = 10ampul (Ethica)

300

300

-

9.840,00

9.240,00

(600,00)

95

ROCURONIUM BROMIDA 50mg/ m

(Organon)

180

180

- 122.100,00

123.067,00

967,00

96

LARUTAN ANESTESI INHALASI : ENFLURANE 250 ml

Botol kaca = 250 ml

(Abbot)

20

20

-

958.200,00

903.870,00

(54.330,00)

97

FUROSEMIDE 10mg/ml

Ampul = 2ml, dos = 5

ampul. (Landson/Fahrenheit)

200

200

-

1.920,00

1.559,00

(361,00)104 HEPARIN SODIUM 5.000 IU Vial = 5 ml ( Fahrenheit) 300 300 - 36.000,00 36.000,00 -

109

ROPIVACAIN HCL 7,5 mg/ml

ampul = 20 ml, dos = 5 ampul (Astra

Zeneca)

20

20

-

96.000,00

96.000,00

-

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 110 LEVO BUPIVACAIN 5 mg/ml oP ly ampul 10 ml 10 10 - 118.800,00 118.800,00 -

KALBE FARMA 200 200 - 15.000,00 15.000,00 -

116

OXYTOCIN 10 IU ampul, dos/kotak = 100

ampul (KALBE FARMA/ORGANON)

2000

2.000

-

7.500,00

7.500,00

- 118 PPD 2 TU, injeksi vial = 1,5 ml (Bio Farma) 60 60 - 270.000,00 308.880,00 38.880,00

B. BRAUN 50 50 - 72.000,00 72.000,00 -

122 LARUTAN DIAZEPAM 5mg ( PER RECTAL)

dos = 5 pcs (Alpharma)

20

20

-

12.600,00

12.600,00

-

126 LARUTAN DIAZEPAM 10 mg ( PER RECTAL)

dos = 5 pcs (Alpharma)

20

20

-

19.200,00

19.200,00

-

128

DEXTROSE 40%, INFUS ampul = 25 ml, dos = 50 ampul (Otsuka)

100

100

-

1.440,00

1.942,00

502,00

133

PIRAMIDON vial= 10 ml, dos = 10 vials. (Prafa,Ethica)

20

20

-

10.600,00

10.600,00

-

134

CHLORAETHYL SPRAY botol = 100 ml (dr Hennings)

20

20

-

102.000,00

112.200,00

10.200,00

135

GENTAMYCIN SALEP MATA

tube = 10 gr. (Cendo)

80

80

- 21.000,00

29.609,00

8.609,00

136 METHYL ERGOMETRIN

MALEAT 0.2mg/ml ampul, dos = 100 ampul (Kalbe F.)

2000

2.000

-

4.100,00

4.100,00

-

139

ATTAGAPULGIT 600mg tablet, dos = 100 tablet(Biomedis)

500

500

-

600,00

600,00

- 141 ISOPTIN INJ TRANSFARMA 20 20 - 19.200,00 22.833,00 3.633,00146 CENDO EFRISEL 10%, 15ml CENDO 10 10 - 18.620,00 18.620,00 -

148 LARUTAN INTRAVENUS

INFUSION 20% (MANNITOL)

OTSUKA

20

20

-

40.500,00

40.500,00

-

150

KJ JELLY 20gr JOHNSON&JOHNSON

30

30

-

16.077,00

26.400,00

10.323,00159 KENACORT A INTRADERMAL 10 10 - 100.000,00 100.000,00 - 160 NITROGLICERIN 1gr PHAROS 20 20 - 39.975,00 39.975,00 - 161 NICARPIPIN HCL 10mg ASTELLAS 20 20 - 126.000,00 126.000,00 - 162 HEPTAMYL CORSA 20 20 - 15.000,00 15.000,00 - 169 BOOR FISSUR DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 - 170 BOOR INVERTED DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 - 171 BOOR ROUND DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 -

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

172

CATHETER TIP 50cc

syringe catheter tip

single use, steril, non tonic, non pyrogenic, latex free (Terumo)

50

50

-

16.000,00

16.000,00

-

183

DISP. SPUIT 1CC, Insulin 40IU

Syring with needle,

single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, latex free (Terumo)

1.000

1.000

-

1.420,00

1.420,00

-

187

DISP. SPUIT 10CC

Syring with needle,

single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, latex free (Terumo)

10.000

10.000

-

1.741,00

1.741,00

- 190 DOP MATA Plastik (3M) 500 500 - 10.000,00 10.000,00 -

192

DRUM CARTRIDGE

Polyrethane drum cartridge catheter, steril

(HOSPIRA)

120

120

-

90.750,00

84.150,00

(6.600,00)194 ELECTRODE CSM DAN METER 60 60 - 50.000,00 50.000,00 -

196

ENDOTRACHEAL NON KINGKING

Cuffed tracheal tube,

murphy eye, oral/nasal(Kendall/Portex)

20

20

-

225.000,00

225.000,00

-

198

ENDOTRACHEAL TUBE ADULT, No. 7 .- 7,5.

Cuffed tracheal tube,

murphy eye, oral/nasal(Kendall/Portex)

50

50

-

40.000,00

40.000,00

-

199

EPIDURAL SET+ NEDLE No. 18

set for continuous

epidural anaesthesia with tuohy type needle, catheter and epidural flat filter (B. Braun)

120

120

-

198.000,00

198.000,00

- 200 FEEDING TUBE No. 5 Panjang NIPRO/JMS 100 100 - 11.000,00 11.000,00 -

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 201 FEEDING TUBE No. 8 Panjang NIPRO/JMS 100 100 - 11.000,00 11.000,00 -

202

FOLLEY CATHETER No. 10.

For urological use only, steril, single use, 2 way

silicone elastomer coated inflate with 35ml

of sterile water (BSN/WRP/Bardia)

20

20

-

35.000,00

35.000,00

-

203

FOLLEY CATHETER No. 14

For urological use only, steril, single use, 2 way

silicone elastomer coated inflate with 35ml

of sterile water (BSN/WRP/Bardia)

50

50

-

10.000,00

10.000,00

-

204

FOLLEY CATHETER No. 16

For urological use only, steril, single use, 2 way

silicone elastomer coated inflate with 35ml

of sterile water (BSN/WRP/Bardia)

600

600

-

10.000,00

10.000,00

-

205

FOLLEY CATHETER No. 18

For urological use only, steril, single use, 2 way

silicone elastomer coated inflate with 35ml

of sterile water (BSN/WRP/Bardia)

100

100

-

10.000,00

10.000,00

-

206

FOLLEY CATHETER No. 8.

For urological use only, steril, single use, 2 way

silicone elastomer coated inflate with 35ml

of sterile water (BSN/WRP/Bardia)

20

20

-

35.000,00

35.000,00

- 208 GUEDEL PLASTIK 60 60 - 11.000,00 11.000,00 -

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

209

HANDSHOEN No. 6.5 STERIL POWDER/ NON

POWDER GAMEX ANSELL

800

800

-

6.000,00

6.000,00

-

215

HANDSHOEN No. 8.0 STERIL POWDER/ NON

POWDER GAMEX ANSELL

1.000

1.000

-

6.000,00

6.000,00

-

216

HANDSHOEN NON STERIL UKURAN (M), box=100

Powder surgical gloves

(B.BRAUN/ ANSELL

400

400

-

44.000,00

44.000,00

- 218 INFUS SET TERUMO 500 500 - 7.551,00 7.551,00 - 219 INFUS SET PEDIATRIC TERUMO 100 100 - 13.180,00 11.798,00 (1.382,00)

220

IV CATHETER No. 14. ( 14Gx2")

Radiopaque,Sengle use, steril, non

pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)

50

50

-

9.000,00

9.000,00

-

221

IV CATHETER No. 16. ( 16Gx2")

Radiopaque,Sengle use, steril, non

pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)

100

100

-

9.000,00

9.000,00

-

222

IV CATHETER No. 18. ( 18Gx2")

Radiopaque,Sengle use, steril, non

pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)

150

150

-

9.000,00

9.000,00

-

223

IV CATHETER No. 20. ( 20Gx2")

Radiopaque,Sengle use, steril, non

pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)

300

300

-

9.000,00

9.000,00

-

224

IV CATHETER No. 22. ( 20Gx2")

Radiopaque,Sengle use, steril, non

pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)

300

300

-

9.000,00

9.000,00

-

225

IV CATHETER No. 24. ( 20Gx2")

Radiopaque,Sengle use, steril, non

pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)

200

200

-

9.000,00

9.000,00

-

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

226

IV CATHETER+ENTRY PORT No.

Radiopaque,IV canula with injection port for

needle, free application, steril

(BD/B.Braun,AMS)

1.200

1.200

-

9.500,00

9.500,00

-

227

IV CATHETER+ENTRY PORT No.

Radiopaque,IV canula with injection port for

needle, free application, steril

(BD/B.Braun,AMS)

2.000

2.000

-

9.500,00

9.500,00

-

228

IV CATHETER+ENTRY PORT No.

Radiopaque,IV canula with injection port for

needle, free application,steril

(BD/B.Braun,AMS)

1.000

1.000

-

9.500,00

9.500,00

-

229

IV CATHETER+ENTRY PORT No.

Radiopaque,IV canula with injection port for

needle, free application, steril

(BD/B.Braun,AMS)

600

600

-

9.500,00

9.500,00

-

235

KROMOFAN Dust free alginate impression material

6

6

-

65.000,00

65.000,00

- 241 MASKER INHALASI/NEBULIZER SU DON/INTER 30 30 - 40.000,00 40.000,00 - 243 MULTIVENT MASK No. 1 ADULT DU SON/INTER 20 20 - 40.000,00 40.000,00 - 244 NASAL OXYGEN 150 150 - 10.000,00 10.000,00 - 245 NEDLE No. 25 TERUMO 6 6 - 60.000,00 60.000,00 - 246 NEDLE No. 26 TERUMO 6 6 - 60.000,00 60.000,00 - 247 NELATON CATHETER No. 14 RUSCH/GOLD CROSS 50 50 - 10.000,00 10.000,00 - 259 POLYHESIVE II REM ADULT surgical alkesindo 20 20 - 150.000,00 158.400,00 8.400,00260 RECTAL TUBE BENING, SILIKON 50 50 - 15.000,00 15.000,00 - 261 SPATEL ERY 300 300 - 200,00 200,00 -

262

SPINAL NEEDLE No. G25 Needle for spinal

anestesia (B.Braun)

50

50

-

27.500,00

27.500,00

-

263

SPINAL NEEDLE No. G26 Needle for spinal anestesia (B.Braun)

100

100

-

27.500,00

27.500,00

-

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

267

STOMACH TUBE No. 12 Steril forr single use. TERUMO

50

50

-

15.000,00

15.840,00

840,00

268

STOMACH TUBE No. 16 Steril forr single use.

(TERUMO/NIPRO/JMS)

100

100

-

15.000,00

15.840,00

840,00

269

STOMACH TUBE No. 18 Steril forr single use.

(TERUMO/NIPRO/JMS)

100

100

-

15.000,00

15.840,00

840,00

270

SUCTION CATHETER No. 10 STERIL,AMS/ UNOMEDICAL

RUSCH/PHARMAPLAS T

50

50

-

9.000,00

9.000,00

-

271

SUCTION CATHETER No. 16 STERIL,

RUSCH/PHARMAPLAS T

100

100

-

9.000,00

9.000,00

-

272

SUCTION CATHETER No. 18 STERIL,

RUSCH/PHARMAPLAS T

100

100

-

9.000,00

9.000,00

-

273

SUCTION CATHETER No. 6 STERIL,

RUSCH/PHARMAPLAS T

50

50

-

9.000,00

9.000,00

-

274

SUCTION CATHETER No. 8 STERIL,

RUSCH/PHARMAPLAS T

100

100

-

9.000,00

9.000,00

- 275 SUPER GIPS/BIRU 8 8 - 30.000,00 30.000,00 - 278 THREE WAY STOP COCK TERUMO/AMS 120 120 - 6.250,00 16.632,00 10.382,00282 UNDER PAD AIRLAID, uk. 60X90c AMS 800 800 - 5.400,00 5.400,00 - 286 BANTALAN DASAR GIPS 4" BSN ( ED 2011) 80 80 - 19.000,00 19.127,00 127,00288 COVERMED STERIL uk. 7,2CMX5ck = 50 stick (BSN)(ED 2 6 6 - 95.675,00 95.675,00 - 292 ELASTIC VERBAND 4" BSN ( ED 2011) 100 100 - 40.000,00 40.000,00 - 293 ELASTIC VERBAND 6" BSN ( ED 2011) 150 150 - 51.500,00 51.500,00 - 294 ELASTOMUL ( ED 2011 ) 15 15 - 39.600,00 39.600,00 - 303 LIDI KAPAS, pak = 100 pcs NASIONAL 100 100 - 5.400,00 5.400,00 -

PERLENGKAPAN FARMASI - - 311 BOTOL KACA 100CC + TUTUP BARU 1.000 1.000 - 650,00 650,00 -

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

319

Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 1

Jarum taper point, 1/2 circle, 40mm, panjang

100cm, biru,u/hernia,abdo men tandon, kode CP -

535(USSDG)

24

24

-

76.450,00

76.450,00

-

320

Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 2-0

Jarum ; reverse cutting,

3/8 circle, 26mm, panjang 75cm, biru, u/ kulit, kode SP-685

(USSDG)

36

36

-

75.900,00

75.900,00

-

321

Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0

Jarum reverse cutting,

3/8 circle, 24mm, panjang 45cm, biru, u/kulit, kode SP-684

(USSDG)

60

60

-

71.500,00

71.500,00

-

322

Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0

Jarum taper point, 1/2 circle, 17mm, panjang

90cm, biru, u/ cardiovascular, kode VP-558 (USSDG)

36

36

-

106.150,00

106.150,00

-

323

Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 4-0

Jarum reverse cutting,

3/8 circle, 19mm, panjang 45cm, biru, u/ kulit/cosmetic, kode SP-

683 (USSDG)

24

24

-

74.800,00

74.800,00

-

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

324

Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 5-0

Jarum prec point

reverse cutting,3/8 circle,16mm, panjang

45cm, blue, monofilament, plastic, skin, subcuticular, SP

1681 (USSDG)

24

24

-

74.800,00

74.800,00

-

325

BENANG BEDAH SUTERA No. 0

panjang 2x75cm, tanpa jarum, black, SW214,

box = 12 sachet (Ethicon)

60

60

-

10.120,00

10.120,00

-

326

BENANG BEDAH SUTERA No. 1

panjang 2x75cm, tanpa jarum, black, SW215,

box = 12 sachet (Ethicon)

60

60

-

10.560,00

10.560,00

-

327

BENANG BEDAH SUTERA No. 2

panjang 2x75cm, tanpa jarum, black, SW216,

box = 12 sachet (Ethicon)

60

60

-

10.758,00

10.758,00

-

328

BENANG BEDAH SUTERA No. 2-

panjang 13x60cm,

tanpa jarum, black, W213, box = 12 sachet

(Ethicon)

60

60

-

46.236,00

46.236,00

-

329

BENANG BEDAH SUTERA No. 2-

panjang 2x75cm, tanpa jarum, black, SW213,

box = 12 sachet (Ethicon)

96

96

-

9.702,00

9.702,00

-

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

330

BENANG BEDAH SUTERA No. 3

panjang 2x75cm, tanpa jarum, black, SW217,

box = 12 sachet (Ethicon)

24

24

-

10.758,00

10.758,00

-

332

BENANG BEDAH SUTERA No. 4-

panjang 2x75cm, tanpa jarum, black, SW211,

box = 12 sachet (Ethicon)

84

84

-

9.548,00

9.548,00

-

334

Benang bedah tidak diserap, alamiah, monofilament, no. 3-0

Jarum reverse cutting,

3/8 circle, 24mm, panjang 45cm, warna Hitam, u/ kulit, kode SS-

684 (USSDG)

48

48

-

41.250,00

41.250,00

-

335

Benang bedah tidak diserap, alamiah, monofilament, no. 3-0

Jarum taper point, 1/2 circle, 26mm, panjang

90cm, hitam, u/usus,subcutis, ligasi, kode GS-932/832.

(USSDG)

36

36

-

43.650,00

43.650,00

-

346

Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 2-0

Jarum taper point, 1/2 circle, 37mm, panjang 90cm, violet, u/ otot- fascia, kode CL-923

(USSDG)

96

96

-

79.200,00

79.200,00

-

347

Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 3-0

Jarum reverse cutting,

3/8 circle,24mm, panjang 75cm, undyed, u/ kulit, kode SL-693

(USSDG)

36

36

-

67.100,00

67.100,00

-

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

348

Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 4-0

Jarum: Taper point, 1/2circle, 22mm, panjang

75cm, violet, untuk Gastro-int, subcutis, kode GL_181 (USSDG)

48

48

-

67.100,00

67.100,00

-

349

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 0

Jarum taper cut, 1/2

circle, 36mm, panjang 90cm,Violet braided.

Ob gyn,Fascia,W9464(Ethicon)

120

120

-

79.310,00

79.310,00

-

350

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 1

Jarum taper cut heavy,

1/2 circle, 35mm, panjang 90cm,Violet

braided. Ob gyn,Fascia,W9465

(Ethicon)

120

120

-

76.725,00

76.725,00

-

351

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 2-0

Jarum taper point, 5/8

circle, 27,4cm, panjang70cm, violet, braided, u/

urologi gascia J602(ethicon)

36

36

-

77.055,00

77.055,00

-

358

CATGUT CHROMIC No. 0(W11

Panjang 1x150cm,

tanpa jarum, box= 12 sach (W114)

(Ethicon)

144

144

-

13.493,00

13.493,00

-

359

CATGUT CHROMIC No. 1(W11

Panjang 1x150cm,

tanpa jarum, box= 12 sach (W115)

(Ethicon)

60

60

-

14.758,00

14.758,00

-

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

365

CATGUT CHROMIC GUT no. 2 AT

Jarum Taper point, 1/2circle, 48mm, panjang 75cm, chromic, fascia, otot, CG866 (USSDG)

36

36

-

53.900,00

53.900,00

-

368

CATGUT PLAIN No. 2-0(W103)

Panjang 1x150cm,

tanpa jarum, box= 12 sach (W103)

(Ethicon)

108

108

-

12.650,00

12.650,00

-

370

CATGUT PLAIN No. 4-0(U207H)

Jarum round bodied,

16mm, 1/2 circle, panjang 68cm U 207H,

Urologi (Ethicon)

24

24

-

57.609,00

57.609,00

- 372 MERSILK No. 7-0 W 1814 ETHICON 12 12 - 84.480,00 84.480,00 -

374 POLYSORB No. 2-0 CUTING (SL

586)

USSDG

24

24

- 70.400,00

70.400,00

-

375 PREMILENE No. 2-0 CUTING DS

24 C. 009023/6 B. BRAUN

36

36

-

68.750,00

68.750,00

-

376 PREMILENE No. 3-0 CUTING DS24

C. 009023/5 B. BRAUN

84

84

-

66.330,00

66.330,00

-

377 PREMILENE No. 4-0 CUTING DS19

C. 009052/0 B. BRAUN

36

36

-

71.610,00

71.610,00

-

378 PROLENE No. 2-0 TAPER (W295)

ETHICON

60

60

-

66.550,00

66.550,00

-

382 PROLENE No. 6-0 CUTING (8606G

ETHICON

36

36

-

107.690,00

107.690,00

-

384

SAFIL No. 1 TAPER HR 40S C. 1048557 B. BRAUN

60

60

-

82.610,00

82.610,00

-

385

SAFIL No. 3-0 CUTING DS 19 C.1048221 B. BRAUN

48

48

-

67.848,00

67.848,00

-

386

SAFIL No. 3-0 TAPER HRT 26 C.1048556 B. BRAUN

60

60

-

66.705,00

66.705,00

-

387

SAFIL No. 0, TP HR40S C.1048556 B. BRAUN

60

60

-

83.380,00

83.380,00

-

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

388

VICRYL No. 2-0 CUTING (J328)

ETHICON

48

48

- 73.205,00

73.205,00

-

390

CAT GUT CHROMIC No. 2 HR 48

56064/2 B.BRAUN

60

60

-

52.690,00

52.690,00

-

391 CAT GUT CHROMIC No. 2-0 HR 375

53396/3 B. BRAUN

96

96

-

54.120,00

54.120,00

- 392 ACID BORIC 10 10 - 16.500,00 16.500,00 - 395 PARAFIN SOLIDUM LOW MELTIN SHANDON 2 2 - 260.000,00 260.000,00 - 400 TAWAS 1 1 - 7.000,00 7.980,00 980,00405 ACETON, fles = 1 liter lampirkan CA/MSDS 10 10 - 42.000,00 39.900,00 (2.100,00)410 CHLORIN SOL., galon = 3,8 liter BAYER 20 20 - 23.000,00 23.000,00 - 412 GLUTARALDEHYDE SOL. Galon Johnson&Johnson 6 6 - 230.000,00 230.000,00 - 414 H2O2 50% 10 10 - 19.000,00 12.000,00 (7.000,00)

415

Larutan campuran :Chlorhexidin 1,5% b/v, Cetrimide 15% b/v, galon = 5liter

NICHOLAS

3

3

-

625.000,00

704.088,00

79.088,00421 CRYOMATIC MERCK 1 1 - 800.000,00 800.000,00 - 422 ENTELAN, fles = 100 ml MERCK7961 3 3 - 340.000,00 277.200,00 (62.800,00)424 PAPANICOLUS LOSUNG H MERCK 9253 3 3 - 680.000,00 561.000,00 (119.000,00)425 PAPANICOLUS LOSUNG P MERCK 9272 3 3 - 520.000,00 520.000,00 - 437 FIXER G334 AGFA 15 15 - 302.500,00 363.000,00 60.500,00441 ULTRAVIST, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 215.000,00 215.000,00 - 442 IOPAMIRO 300, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 217.000,00 217.000,00 - 443 OMNIPAQUE, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 219.000,00 219.000,00 - 154 ULTRASTOP 2 5 3 360.000,00 360.000,00 -

88

TROPIKAMIDA 1%, TETES MATA

Botol = 15 ml ( Cendo )

20

30

10

30.900,00

44.567,00

13.667,00

93

DOPAMIN HCL 20mg/ml ampul = 10 ml. Dos = 5ampul (Abbot)

20

30

10

43.200,00

47.212,00

4.012,00

132

LIDOCAIN HCL JELLY 10% SPRA botol = 50 ml, (Astra Zeneca)

2

12

10

231.000,00

266.497,00

35.497,00

140 CARBACHOL INTRAOCULAR UPS 0,01%, ED 2012

vials= 1,5 ml, dos= 10 vilas (Alcon)

20

30

10

72.600,00

72.600,00

- 106 KETAMIN HCL 100 mg/ml CLARIS 10 30 20 71.500,00 71.500,00 - 439 MEDE SCAN BaSO4 Susp. ( ED 2011 ) 20 40 20 75.452,00 75.452,00 -

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

83

LARUTAN BROMHEXIN HCL 8mg Fles = 40 ml (Boehringer )

30

60

30

49.800,00

48.153,00

(1.647,00)

101 CAIRAN KOLLOID berisi HES 6%dgn BM 130.000/0,4

Fles = 500 ml, (Fresenius)

20

50

30

204.000,00

213.180,00

9.180,00105 SULBENICILLIN 1gr/vials ls, dos = 10 vials (Taked 30 60 30 36.300,00 36.300,00 - 24 GENTAMYCIN 80mg OGB 60 100 40 6.500,00 6.500,00 -

81

LARUTAN INHALASI : IPATROPIUM BROMIDA 0,025%

Fles = 20 ml (Boehringer)

50

100

50

131.100,00

137.438,00

6.338,00

82 LARUTAN INHALASI : FENOTEROL HIDROBROMIDE 0.1%

Fles = 50 ml (Boehringer)

50

100

50

131.100,00

180.180,00

49.080,00

91

DIDEOKSI KANAMYCIN B 50mg/v

Dos = 10 vials ( Meiji)

150

200

50 64.200,00

65.445,00

1.245,00

120

NEOSTIGMIN METHYL SULPHATE 0.5mg/ml

ampul = 1 ml, dos = 5 ampul (Combiphar)

150

200

50

11.900,00

11.900,00

-

92

DIFENHYDRAMIN HCL 10mg/ml vials = 10 ml, dos = 10

vials (Ethica/Ikapharmindo/S

oho)

20

90

70

9.800,00

9.800,00

-

99 CAIRAN KOLLOID berisi HES 6%dengan BM 200.000/0,5

Fles = 500 ml, (Fresenius/Claris)

30

100

70

81.600,00

89.999,00

8.399,00

131

LIDOCAIN HCL JELLY 2%

tube = 10 gr, dos = 10 tube (Astra Zeneca)

30

100

70

45.500,00

53.298,00

7.798,00

79

Larutan Infus berisi Ringer acetate dgn Osmolaritas 273,4 mOsm/l

Botol plastik 500 ml

(Otsuka)

100

180

80

11.400,00

13.740,00

2.340,00144 LANOXIN TRANS FARMA 20 100 80 28.200,00 44.400,00 16.200,00

Novell 200 300 100 55.440,00 34.690,00 (20.750,00)Combiphar 100 200 100 55.440,00 38.610,00 (16.830,00)

108 BUPICAIN HCL 0.5% SPINAL HEA DEXA MEDICA 100 200 100 49.500,00 49.500,00 - NOVELL 300 400 100 37.500,00 41.580,00 4.080,00

115 ONDANSETRON 4mG/2ml dos = 5 ampul ( Novell) 300 400 100 15.840,00 15.840,00 -

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

138

MIDAZOLAM 5mg/ml ampul 5ml, dos = 5 ampul (Novell)

100

200

100

15.000,00

15.000,00

- CLARIS 100 200 100 13.200,00 13.200,00 -

153

LARUTAN KOMBNASI : Dextrose Monohidrat 4,5gr, water for inj.qs, Sodium 77meg/l, Chlorid 77 meg/l, Osmolarity 280 mgsm/l

Botol plastik 500 ml (Otsuka)

40

200

160

12.000,00

12.000,00

-

86

CLONIDIN HCL 0,15mg/ml Ampul = 1 ml, dos = 10

ampul (Boehringer)

400

600

200

33.540,00

37.431,00

3.891,00119 PROPOFOL 200 mg iv al/ampul= 20 ml 100 300 200 51.600,00 61.380,00 9.780,00

130

SALBUTAMOL SULFAT Nebules 2 dos = 20 pcs (Glaxo

Smith Kline)

400

600

200 7.860,00

8.554,00

694,00

155

LARUTAN MGSO4 25ml Botol plastik 25 ml

(OTSUKA)

100

300

200 4.050,00

4.050,00

-

9 CEFTRIAXON 1gr OGB 12 240 228 30.000,00 10.568,00 (19.432,00)Novell 50 300 250 68.200,00 68.200,00 -

151

LARUTAN BIC. NATRIC 25ml Botol plastik 25 ml

(OTSUKA)

50

300

250 9.000,00

9.000,00

-

152

LARUTAN KCL 25 ml Botol plastik 25 ml

(OTSUKA)

50

300

250 2.400,00

2.400,00

-

125

ETHAMSYLATE

ampul 250mg/2ml, dos= 6 ampul (Corsa,

OM Pharma)

50

360

310

10.800,00

10.800,00

-

107

KETOROLAC HCL 100 mg/ml Ampul = 1 ml, dos = 6/5 ampul (Novell) box = 6

amp

240

600

360

28.000,00

28.000,00

-

124

ASAM TRANEKSAMAT 5%(50mg/ampul 5ml , dos = 10 ampul (Dexa Medica,

Corsa)

100

500

400

5.580,00

5.580,00

-

77

AQUABIDESTILATA 25 ml Botol plastik, dos= 100

botol (Otsuka)

100

600

500

1.520,00

1.754,00

234,00

Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

78

AQUABIDESTILATA 500 ml Botol kaca 500ml, dos = 6 btl (Ikapharmindo)

300

800

500

7.200,00

8.855,00

1.655,00* RANITIDINE inj OGB 20 * - 6.072,00 * * ENDOMETHASONE 0 3 * - 302.500,00 * * FORMOCRESOL 0 2 * - 118.800,00 * * ETCING 0 2 * - 99.000,00 * * ATS 1500 UNIT 0 600 * - 61.776,00 * * EPINEFRIN inj 0 900 * - 1.829,50 * * DOBUTAMIN 0 150 * - 114.000,00 * * EPIDOSIN 0 10 * - 9.993,00 * * NOCOBA 0 10 * 87.780,00 * * VIT C inj 0 500 * - 5.808,00 * * COMBIVENT NEB 0 150 * - 10.190,40 * * Lampu Halogen Type 7158 XHP 24 Philips 0 20 * - 42.000,00 * I GOL I: OBAT GENERIK

OBAT GIGI II GOL I: OBAT NON GENERIK I GOL IIA: ALAT KESEHATAN II GOL IIB: ALAT BALUT DAN PERLENGKAPAN FARMASI

ALAT BALUT III GOL IIC: BENANG BEDAH VI GOL III: BAHAN KIMIA

BAHAN KIMIA PADAT BAHAN KIMA CAIR BAHAN KIMA P.A. -

VII GOL IV: X-RAY FILM

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

102 LARUTAN ANESTESEI INHALASI : HALOTHANE BP, fles = 250 ml

Botol kaca 250ml,

dos = 1 botol (DexaMedica)

20

10

(10)

1.077.000,00

815.100,00

(261.900,00)

103

LARUTAN ANESTESI INHALASI: ISOFLURANE 250 ml

Botol kaca 250ml,

dos = 1 botol (DexaMedica)

30

20

(10)

1.350.000,00

1.149.720,00

(200.280,00)

281

ULTRA SONIC JELLY, galon= 5lit

Hypo allergenic odorless, non staining, non inflating, water soluble. galon=5liter

(Parker)

8

4

(4)

320.000,00

170.280,00

(149.720,00)249 OBJECT GLASS, PETI = 50 box RRC 3 1 (2) 900.000,00 780.000,00 (120.000,00)424 PAPANICOLUS LOSUNG H MERCK 9253 3 3 - 680.000,00 561.000,00 (119.000,00)422 ENTELAN, fles = 100 ml MERCK7961 3 3 - 340.000,00 277.200,00 (62.800,00)

96

LARUTAN ANESTESI INHALASI: ENFLURANE 250 ml

Botol kaca = 250 ml

(Abbot)

20

20

-

958.200,00

903.870,00

(54.330,00)242 MOUTH PIECE,box =100 diamete MINATO 8 4 (4) 600.000,00 557.000,00 (43.000,00)166 AUTOCLAVE TIP Ukuran 3/4 " ( 3M ) 30 10 (20) 90.000,00 56.628,00 (33.372,00)

80

ATRACURIUM BESYLATE 10mg/

Ampul/vials = 5 ml. (Glaxo)

50

50

-

72.000,00

43.995,00

(28.005,00)Novell 200 300 100 55.440,00 34.690,00 (20.750,00)

9 CEFTRIAXON 1gr OGB 12 240 228 30.000,00 10.568,00 (19.432,00)Combiphar 100 200 100 55.440,00 38.610,00 (16.830,00)

248 NELATON CATHETER No. 20 RUSCH/GOLD CROSS 50 0 (50) 10.000,00 - (10.000,00)414 H2O2 50% 10 10 - 19.000,00 12.000,00 (7.000,00)

192

DRUM CARTRIDGE

Polyrethane drum cartridge catheter, steril (HOSPIRA)

120

120

-

90.750,00

84.150,00

(6.600,00)112 INDOFARMA 50 20 (30) 18.000,00 15.000,00 (3.000,00)300 KAPAS PUTIH, @ 1kg KASA INDAH 200 50 (150) 42.159,00 39.283,00 (2.876,00)405 ACETON, fles = 1 liter lampirkan CA/MSDS 10 10 - 42.000,00 39.900,00 (2.100,00)

83

LARUTAN BROMHEXIN HCL 8m

Fles = 40 ml (Boehringer )

30

60

30

49.800,00

48.153,00

(1.647,00)219 INFUS SET PEDIATRIC TERUMO 100 100 - 13.180,00 11.798,00 (1.382,00)

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

94

EPHEDRINE HCL 50mg/ml Ampul 10 ml, Dos = 10 ampul (Ethica)

300

300

-

9.840,00

9.240,00

(600,00)

97

FUROSEMIDE 10mg/ml Ampul = 2ml, dos = 5

ampul. (Landson/Fahrenheit)

200

200

-

1.920,00

1.559,00

(361,00)265 SPONGOSTAN MATA 50 20 (30) 15.000,00 14.850,00 (150,00)3 AMINOPHYLLINE OGB 180 180 - 4.200,00 4.200,00 - 4 AMOKSISILLIN 500mg OGB 15000 10.000 (5.000) 329,00 329,00 - 7 ASAM MEFENAMAT 500 mg OGB 6000 5.000 (1.000) 318,00 318,00 - 8 ATROPIN SULFAS OGB 1800 1.500 (300) 260,00 260,00 - 10 CEPHADROXIL 500mg OGB 200 200 - 2.530,00 2.530,00 - 12 CHLORPHENONE 4mg OGB 6000 6.000 - 58,00 58,00 - 13 CIPROFLOXACIN 500mg OGB 1800 1.500 (300) 408,00 408,00 - 15 COTRIMOXAZOL AD OGB 1800 1.800 - 276,00 276,00 - 19 DIAZEPAM 10mg OGB 800 800 - 816,00 816,00 - 24 GENTAMYCIN 80mg OGB 60 100 40 6.500,00 6.500,00 - 25 GLICERYL GUAICOLAT OGB 2000 2.000 - 65,00 65,00 - 28 LIDOCAIN 2% OGB 9000 9.000 - 900,00 900,00 - 29 LIDOCAIN COMP. OGB 1200 900 (300) 1.116,00 1.116,00 - 30 METHYL PREEDNISOLON 4mg OGB 600 600 - 156,00 156,00 - 32 NACL 0.9%, 5OO ml OGB 9000 3.000 (6.000) 4.950,00 4.950,00 - 34 PARACETAMOL OGB 6000 6.000 - 65,00 65,00 - 37 PHENOBARBITAL 100mg OGB 180 180 - 532,00 532,00 - 38 PHENOBARBITAL 30 mg OGB 2000 2.000 - 24,00 24,00 - 40 PREDNISONE 5mg OGB 3000 3.000 - 156,00 156,00 - 41 PROCAIN PENICILLIN 3 juta/unit OGB 100 100 - 9.000,00 9.000,00 - 42 RANITIDINE OGB 1500 1.500 - 540,00 540,00 - 46 RINGER LACTATE 500ml OGB 6000 2.000 (4.000) 5.916,00 5.916,00 - 48 VITAMIN B COMPLEX OGB 6000 6.000 - 27,00 27,00 - 49 VITAMIN B1 50mg OGB 3000 3.000 - 25,00 25,00 - 51 VITAMIN B6 OGB 3000 3.000 - 27,00 27,00 - 52 VITAMIN C 100mg, INJEKSI OGB 600 600 - 1.200,00 1.200,00 - 54 VITAMIN K OGB 500 500 - 80,00 80,00 - 56 YODIUM POVIDON, Fles - 1000 OGB 300 300 - 42.000,00 42.000,00 -

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 59 OMZ 20 mg OGB 100 100 - 11.883,00 11.883,00 - 68 FUJI IONOMER II 3 3 - 348.000,00 422.400,00 74.400,00

76

LARUTAN POLICRESULEN 36% Botol = 100 ml

(albothyl)

3

3

- 250.000,00

250.000,00

-

84

TERBUTALIN SULFAT KANISTER DGN TABUNG NEBUHALER

Kanister = 40 dosis, 1 dosis mengandung 0,25mg

terbutalin sulfat ( Merck)

10

3

(7)

155.400,00

155.400,00

- 87 CHLORAMPHENICOL 0.25%, T M Botol = 15 ml ( Cendo ) 10 10 - 22.440,00 22.440,00 - 89 TETRACAIN 2%, TETES MATA Botol = 15 ml ( Cendo ) 20 20 - 20.400,00 20.400,00 - 90 TETRACAIN 0.5%, TETES MATA Botol = 15 ml ( Cendo ) 15 15 - 17.700,00 17.700,00 -

92

DIFENHYDRAMIN HCL 10mg/ml

vials = 10 ml, dos = 10 vials(Ethica/Ikapharmindo/Soho)

20

90

70

9.800,00

9.800,00

- FAHRENHEIT 10 5 (5) 870.000,00 870.000,00 -

100 CAIRAN KOLLOID BERISI

GELATIN

B. BRAUN

30

20

(10) 121.000,00

121.000,00

-

104 HEPARIN SODIUM 5.000 IU Vial = 5 ml ( Fahrenheit) 300 300 - 36.000,00 36.000,00 - 105 SULBENICILLIN 1gr/vials vials, dos = 10 vials (Takeda) 30 60 30 36.300,00 36.300,00 - 106 KETAMIN HCL 100 mg/ml CLARIS 10 30 20 71.500,00 71.500,00 -

107

KETOROLAC HCL 100 mg/ml

Ampul = 1 ml, dos = 6/5

ampul (Novell) box = 6 amp

240

600

360

28.000,00

28.000,00

- PHAPROS, box = 50 amp 200 100 (100) 28.000,00 28.000,00 -

KALBE FARMA 200 100 (100) 20.000,00 20.000,00 - 108 BUPICAIN HCL 0.5% SPINAL HE DEXA MEDICA 100 200 100 49.500,00 49.500,00 -

109

ROPIVACAIN HCL 7,5 mg/ml

ampul = 20 ml, dos = 5

ampul (Astra Zeneca)

20

20

-

96.000,00

96.000,00

- 110 LEVO BUPIVACAIN 5 mg/ml Poly ampul 10 ml (Abbot) 10 10 - 118.800,00 118.800,00 -

111

TRAMADOL 100 mg/2ml ampul= 2ml, dos 5 ampul

(COMBIPHAR)

50

10

(40) 18.000,00

18.000,00

-

113 TRAMADOL SUPP Dos = 10 pcs (Pharos) 50 30 (20) 12.000,00 12.000,00 - 114 KETOPROFEN 100 mg SUPP box = 10 pcs ( Combiphar) 50 10 (40) 10.800,00 10.800,00 -

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) Dexa medica 50 10 (40) 10.800,00 10.800,00 -

115 ONDANSETRON 4mG/2ml dos = 5 ampul ( Novell) 300 400 100 15.840,00 15.840,00 - FERRON 300 200 (100) 15.000,00 15.000,00 -

KALBE FARMA 200 200 - 15.000,00 15.000,00 -

116

OXYTOCIN 10 IU ampul, dos/kotak = 100

ampul (KALBE FARMA/ORGANON)

2000

2.000

-

7.500,00

7.500,00

-

117

PANKURONIUM BROMIDA 2mg/ ampul = 2 ml, dos 10 amp (Organon)

150

50

(100)

37.500,00

37.500,00

- Novell 50 300 250 68.200,00 68.200,00 -

B. BRAUN 50 50 - 72.000,00 72.000,00 -

120 NEOSTIGMIN METHYL SULPHATE 0.5mg/ml

ampul = 1 ml, dos = 5 ampul(Combiphar)

150

200

50

11.900,00

11.900,00

- 121 SEVOFLURANE 250 ml Botol = 250 ml (Abbot) 30 18 (12) 2.489.400,00 2.489.400,00 -

122 LARUTAN DIAZEPAM 5mg

( PER RECTAL)

dos = 5 pcs (Alpharma)

20

20

- 12.600,00

12.600,00

-

124

ASAM TRANEKSAMAT 5%(50mg

ampul 5ml , dos = 10 ampul

(Dexa Medica, Corsa)

100

500

400

5.580,00

5.580,00

-

125

ETHAMSYLATE

ampul 250mg/2ml, dos= 6 ampul (Corsa, OM Pharma)

50

360

310

10.800,00

10.800,00

-

126 LARUTAN DIAZEPAM 10 mg ( PER RECTAL)

dos = 5 pcs (Alpharma)

20

20

-

19.200,00

19.200,00

-

129

ETOMIDAT LIPURO 20mg/10ml ampul = 20 ml, box = 10 ampul (B.Braun)

20

10

(10)

71.500,00

71.500,00

-

133

PIRAMIDON vial= 10 ml, dos = 10 vials. (Prafa,Ethica)

20

20

-

10.600,00

10.600,00

-

136 METHYL ERGOMETRIN MALEAT 0.2mg/ml

ampul, dos = 100 ampul (Kalbe F.)

2000

2.000

-

4.100,00

4.100,00

-

138

MIDAZOLAM 5mg/ml ampul 5ml, dos = 5 ampul (Novell)

100

200

100

15.000,00

15.000,00

- CLARIS 100 200 100 13.200,00 13.200,00 -

139

ATTAGAPULGIT 600mg tablet, dos = 100 tablet

(Biomedis)

500

500

- 600,00

600,00

-

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

140

CARBACHOL INTRAOCULAR UPS 0,01%, ED 2012

vials= 1,5 ml, dos= 10 vilas

(Alcon)

20

30

10

72.600,00

72.600,00

- 145 ATS 20.000 iu BIO FARMA 20 10 (10) 387.440,00 387.440,00 - 146 CENDO EFRISEL 10%, 15ml CENDO 10 10 - 18.620,00 18.620,00 -

148 LARUTAN INTRAVENUS

INFUSION 20% (MANNITOL)

OTSUKA

20

20

-

40.500,00

40.500,00

-

151

LARUTAN BIC. NATRIC 25ml Botol plastik 25 ml (OTSUKA)

50

300

250

9.000,00

9.000,00

-

152

LARUTAN KCL 25 ml Botol plastik 25 ml (OTSUKA)

50

300

250

2.400,00

2.400,00

-

153

LARUTAN KOMBNASI : Dextrose Monohidrat 4,5gr, water for inj.qs, Sodium 77meg/l, Chlorid 77 meg/l, Osmolarity 280mgsm/l

Botol plastik 500 ml (Otsuka)

40

200

160

12.000,00

12.000,00

- 154 ULTRASTOP 2 5 3 360.000,00 360.000,00 -

155

LARUTAN MGSO4 25ml Botol plastik 25 ml

(OTSUKA)

100

300

200 4.050,00

4.050,00

-

156 CORDARONE 20 10 (10) 32.650,00 32.650,00 - 157 PHENINTOIN 20 10 (10) 99.850,00 99.850,00 - 158 SERENACE 20 10 (10) 27.400,00 27.400,00 -

159

KENACORT A INTRADERMAL

10

10

- 100.000,00

100.000,00

-

160 NITROGLICERIN 1gr PHAROS 20 20 - 39.975,00 39.975,00 - 161 NICARPIPIN HCL 10mg ASTELLAS 20 20 - 126.000,00 126.000,00 - 162 HEPTAMYL CORSA 20 20 - 15.000,00 15.000,00 - 167 BALON TENSIMETER NOVA/ABN/REISTER 50 20 (30) 35.000,00 35.000,00 - 169 BOOR FISSUR DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 - 170 BOOR INVERTED DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 - 171 BOOR ROUND DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 -

172

CATHETER TIP 50cc syringe catheter tip single use, steril, non tonic, non pyrogenic, latex free

(Terumo)

50

50

-

16.000,00

16.000,00

-

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

183

DISP. SPUIT 1CC, Insulin 40IU

Syring with needle, single use, steril, nono tonic, non

pyrogenic, latex free (Terumo)

1.000

1.000

-

1.420,00

1.420,00

-

184

DISP. SPUIT 1CC, Tuberculin Syring with needle, single use, steril, nono tonic, non

pyrogenic, latex free (Terumo)

2.000

1.000

(1.000)

1.300,00

1.300,00

-

185

DISP. SPUIT 3CC Syring with needle, single use, steril, nono tonic, non

pyrogenic, latex free (Terumo)

35.000

25.000

(10.000)

950,00

950,00

-

186

DISP. SPUIT 5CC Syring with needle, single use, steril, nono tonic, non

pyrogenic, latex free (Terumo)

25.000

20.000

(5.000)

1.130,00

1.130,00

-

187

DISP. SPUIT 10CC Syring with needle, single use, steril, nono tonic, non

pyrogenic, latex free (Terumo)

10.000

10.000

-

1.741,00

1.741,00

-

188

DISP. SPUIT 20CC

Syring , single use, steril, nono tonic, non pyrogenic,

latex free, eccentric (Terumo/jms/Nipro)

1.500

1.000

(500)

4.380,00

4.380,00

-

189

DISP. SPUIT 50CC Syring , single use, steril, nono tonic, non pyrogenic,

latex free, eccentric (Terumo/JMS)

300

200

(100)

9.600,00

9.600,00

- 190 DOP MATA Plastik (3M) 500 500 - 10.000,00 10.000,00 -

193

ELECTRODE CHEST.

Adult ECG elektrode mengandung Ag/Agcl (

CONMED

6.000

3.000

(3.000)

3.200,00

3.200,00

- 194 ELECTRODE CSM DAN METER 60 60 - 50.000,00 50.000,00 -

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

196

ENDOTRACHEAL NON KINGKING

Cuffed tracheal tube, murphy eye, oral/nasal

(Kendall/Portex)

20

20

-

225.000,00

225.000,00

-

198

ENDOTRACHEAL TUBE ADULT, No. 7 .- 7,5.

Cuffed tracheal tube, murphy eye, oral/nasal

(Kendall/Portex)

50

50

-

40.000,00

40.000,00

-

199

EPIDURAL SET+ NEDLE No. 18

set for continuous epidural

anaesthesia with tuohy type needle, catheter and

epidural flat filter (B. Braun)

120

120

-

198.000,00

198.000,00

- 200 FEEDING TUBE No. 5 Panjang NIPRO/JMS 100 100 - 11.000,00 11.000,00 - 201 FEEDING TUBE No. 8 Panjang NIPRO/JMS 100 100 - 11.000,00 11.000,00 -

202

FOLLEY CATHETER No. 10.

For urological use only,

steril, single use, 2 way silicone elastomer coated inflate with 35ml of sterile water (BSN/WRP/Bardia)

20

20

-

35.000,00

35.000,00

-

203

FOLLEY CATHETER No. 14

For urological use only,

steril, single use, 2 way silicone elastomer coated inflate with 35ml of sterile water (BSN/WRP/Bardia)

50

50

-

10.000,00

10.000,00

-

204

FOLLEY CATHETER No. 16

For urological use only,

steril, single use, 2 way silicone elastomer coated inflate with 35ml of sterile water (BSN/WRP/Bardia)

600

600

-

10.000,00

10.000,00

-

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

205

FOLLEY CATHETER No. 18

For urological use only,

steril, single use, 2 way silicone elastomer coated inflate with 35ml of sterile water (BSN/WRP/Bardia)

100

100

-

10.000,00

10.000,00

-

206

FOLLEY CATHETER No. 8.

For urological use only,

steril, single use, 2 way silicone elastomer coated inflate with 35ml of sterile water (BSN/WRP/Bardia)

20

20

-

35.000,00

35.000,00

- 208 GUEDEL PLASTIK 60 60 - 11.000,00 11.000,00 -

209

HANDSHOEN No. 6.5 STERIL

POWDER/ NON POWDER

GAMEX ANSELL

800

800

-

6.000,00

6.000,00

-

211

HANDSHOEN No. 7.0 STERIL POWDER/ NON POWDER

GAMEX ANSELL

3.000

2.000

(1.000)

6.000,00

6.000,00

-

214

HANDSHOEN No. 7.5 STERIL POWDER/ NON POWDER

GAMEX ANSELL

3.000

2.000

(1.000)

6.000,00

6.000,00

-

215

HANDSHOEN No. 8.0 STERIL POWDER/ NON POWDER

GAMEX ANSELL

1.000

1.000

-

6.000,00

6.000,00

-

216 HANDSHOEN NON STERIL UKURAN (M), box=100

Powder surgical gloves (B.BRAUN/ ANSELL

400

400

-

44.000,00

44.000,00

- 218 INFUS SET TERUMO 500 500 - 7.551,00 7.551,00 -

220

IV CATHETER No. 14. ( 14Gx2")

Radiopaque,Sengle use, steril, non pyrogenic (AMS,

BD, B.Braun)

50

50

-

9.000,00

9.000,00

-

221

IV CATHETER No. 16. ( 16Gx2")Radiopaque,Sengle use,

steril, non pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)

100

100

-

9.000,00

9.000,00

-

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

222

IV CATHETER No. 18. ( 18Gx2")Radiopaque,Sengle use,

steril, non pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)

150

150

-

9.000,00

9.000,00

-

223

IV CATHETER No. 20. ( 20Gx2")Radiopaque,Sengle use,

steril, non pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)

300

300

-

9.000,00

9.000,00

-

224

IV CATHETER No. 22. ( 20Gx2")Radiopaque,Sengle use,

steril, non pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)

300

300

-

9.000,00

9.000,00

-

225

IV CATHETER No. 24. ( 20Gx2")Radiopaque,Sengle use,

steril, non pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)

200

200

-

9.000,00

9.000,00

-

226

IV CATHETER+ENTRY PORT No

Radiopaque,IV canula with injection port for needle, free

application, steril (BD/B.Braun,AMS)

1.200

1.200

-

9.500,00

9.500,00

-

227

IV CATHETER+ENTRY PORT No

Radiopaque,IV canula with injection port for needle, free

application, steril (BD/B.Braun,AMS)

2.000

2.000

-

9.500,00

9.500,00

-

228

IV CATHETER+ENTRY PORT No

Radiopaque,IV canula with injection port for needle, free

application, steril (BD/B.Braun,AMS)

1.000

1.000

-

9.500,00

9.500,00

-

229

IV CATHETER+ENTRY PORT No

Radiopaque,IV canula with injection port for needle, free

application, steril (BD/B.Braun,AMS)

600

600

-

9.500,00

9.500,00

-

235

KROMOFAN Dust free alginate impression material

6

6

-

65.000,00

65.000,00

- 236 MANSET TENSIMETER ABN/REISTER/NOVA 30 9 (21) 36.000,00 36.000,00 - 237 MASKER ADULT REBREATHIN SALTER LAB/HUDSON 50 20 (30) 30.000,00 30.000,00 - 238 MASKER ADULT NON REBREAT SALTER LAB/HUDSON 50 20 (30) 60.000,00 60.000,00 -

239 MASKER DISP. TALI KAIN

THREE PLY, box = 50 pcs,

SURGILAB/3M

250

100

(150) 45.000,00

45.000,00

-

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

240 MASKER DISP. TALI KAIN THREE PLY, box = 50 pcs,

600

300

(300)

25.000,00

25.000,00

- 241 MASKER INHALASI/NEBULIZER HUSDON/INTER SURGILAB 30 30 - 40.000,00 40.000,00 - 243 MULTIVENT MASK No. 1 ADULT HUDSON/INTER SURGILAB 20 20 - 40.000,00 40.000,00 - 244 NASAL OXYGEN 150 150 - 10.000,00 10.000,00 - 245 NEDLE No. 25 TERUMO 6 6 - 60.000,00 60.000,00 - 246 NEDLE No. 26 TERUMO 6 6 - 60.000,00 60.000,00 - 247 NELATON CATHETER No. 14 RUSCH/GOLD CROSS 50 50 - 10.000,00 10.000,00 - 250 OPTEMP ALCON 30 20 (10) 176.000,00 176.000,00 - 260 RECTAL TUBE BENING, SILIKON 50 50 - 15.000,00 15.000,00 - 261 SPATEL ERY 300 300 - 200,00 200,00 -

262

SPINAL NEEDLE No. G25 Needle for spinal anestesia

(B.Braun)

50

50

- 27.500,00

27.500,00

-

263

SPINAL NEEDLE No. G26 Needle for spinal anestesia

(B.Braun)

100

100

- 27.500,00

27.500,00

-

264

SPINAL NEEDLE No. G27 Needle for spinal anestesia

(B.Braun)

1.200

600

(600) 27.500,00

27.500,00

-

270

SUCTION CATHETER No. 10

STERIL,AMS/ UNOMEDICAL

RUSCH/PHARMAPLAST

50

50

-

9.000,00

9.000,00

-

271

SUCTION CATHETER No. 16 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST

100

100

-

9.000,00

9.000,00

-

272

SUCTION CATHETER No. 18 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST

100

100

-

9.000,00

9.000,00

-

273

SUCTION CATHETER No. 6 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST

50

50

-

9.000,00

9.000,00

-

274

SUCTION CATHETER No. 8 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST

100

100

-

9.000,00

9.000,00

- 275 SUPER GIPS/BIRU 8 8 - 30.000,00 30.000,00 - 276 SURGICAL STEEL M653G ETHICON 8 2 (6) 600.000,00 600.000,00 - 277 THERMOMETER SAFETY 500 240 (260) 8.000,00 8.000,00 - 282 UNDER PAD AIRLAID, uk. 60X90 AMS 800 800 - 5.400,00 5.400,00 -

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

283

URINE BAG NON STERIL Capacity 2000 ml, single

use, steril, nono tonic, non pyrogenic, disposable

(AMS)

500

250

(250)

3.500,00

3.500,00

- 284 WING NEDLE No 23 JMS 100 50 (50) 6.000,00 6.000,00 - 285 WING NEDLE No 25 JMS 100 50 (50) 6.000,00 6.000,00 - 287 BANTALAN DASAR GIPS 6" BSN ( ED 2011) 80 48 (32) 28.000,00 28.000,00 - 288 COVERMED STERIL uk. 7,2CMXpack = 50 stick (BSN)(ED 20 6 6 - 95.675,00 95.675,00 - 289 CURAPOR IV ( ED 2011 ) 1.200 800 (400) 2.350,00 2.350,00 - 292 ELASTIC VERBAND 4" BSN ( ED 2011) 100 100 - 40.000,00 40.000,00 - 293 ELASTIC VERBAND 6" BSN ( ED 2011) 150 150 - 51.500,00 51.500,00 - 294 ELASTOMUL ( ED 2011 ) 15 15 - 39.600,00 39.600,00 -

301

Kassa steril dengan white parafin sbg anti inflamasi/antibiotika (Sofratulle/Bactrigas)

Bahan steril dan siap pakai,

ukuran 10x10cm (AMS, Prafa)

250

200

(50)

15.100,00

15.100,00

- 303 LIDI KAPAS, pak = 100 pcs NASIONAL 100 100 - 5.400,00 5.400,00 -

305

PLESTER DGN BANTALAN DI TENGAH

Ukuran 8 x 2,5 cm (Hansaplast/Tensoplast)

(ED 201)

1.200

800

(400)

350,00

350,00

- 307 TEGADERM B. ukuran 9cmx25c 3M ( ED2011) 200 50 (150) 38.456,00 38.456,00 - 308 TEGADERM K. ukuran 5cmx7cm 3M ( ED2011) 300 50 (250) 9.196,00 9.196,00 -

PERLENGKAPAN FARMASI - - 311 BOTOL KACA 100CC + TUTUP BARU 1.000 1.000 - 650,00 650,00 - 314 BOTOL KACA 60CC + TUTUP BARU 600 300 (300) 550,00 550,00 - 316 POT PLASTIK 200CC BARU 2.000 1.000 (1.000) 1.100,00 1.100,00 - 317 POT PLASTIK 30CC BARU 20.000 10.000 (10.000) 320,00 320,00 -

319

Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 1

Jarum taper point, 1/2 circle,

40mm, panjang 100cm, biru,u/hernia,abdo men tandon, kode CP -

535(USSDG)

24

24

-

76.450,00

76.450,00

-

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

320

Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 2-0

Jarum ; reverse cutting, 3/8

circle, 26mm, panjang 75cm, biru, u/ kulit, kode SP-

685 (USSDG)

36

36

-

75.900,00

75.900,00

-

321

Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0

Jarum reverse cutting, 3/8

circle, 24mm, panjang 45cm, biru, u/kulit, kode SP-

684 (USSDG)

60

60

-

71.500,00

71.500,00

-

322

Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0

Jarum taper point, 1/2 circle,17mm, panjang 90cm, biru, u/ cardiovascular, kode VP-

558 (USSDG)

36

36

-

106.150,00

106.150,00

-

323

Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 4-0

Jarum reverse cutting, 3/8

circle, 19mm, panjang 45cm, biru, u/ kulit/cosmetic,

kode SP-683 (USSDG)

24

24

-

74.800,00

74.800,00

-

324

Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 5-0

Jarum prec point reverse cutting,3/8 circle,16mm,

panjang 45cm, blue, monofilament, plastic, skin,

subcuticular, SP 1681 (USSDG)

24

24

-

74.800,00

74.800,00

-

325

BENANG BEDAH SUTERA No. 0

panjang 2x75cm, tanpa

jarum, black, SW214, box =12 sachet (Ethicon)

60

60

-

10.120,00

10.120,00

-

326

BENANG BEDAH SUTERA No. 1

panjang 2x75cm, tanpa

jarum, black, SW215, box =12 sachet (Ethicon)

60

60

-

10.560,00

10.560,00

-

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

327

BENANG BEDAH SUTERA No. 2

panjang 2x75cm, tanpa

jarum, black, SW216, box =12 sachet (Ethicon)

60

60

-

10.758,00

10.758,00

-

328

BENANG BEDAH SUTERA No. 2-

panjang 13x60cm, tanpa

jarum, black, W213, box = 12 sachet (Ethicon)

60

60

-

46.236,00

46.236,00

-

329

BENANG BEDAH SUTERA No. 2-

panjang 2x75cm, tanpa

jarum, black, SW213, box =12 sachet (Ethicon)

96

96

-

9.702,00

9.702,00

-

330

BENANG BEDAH SUTERA No. 3

panjang 2x75cm, tanpa

jarum, black, SW217, box =12 sachet (Ethicon)

24

24

-

10.758,00

10.758,00

-

331

BENANG BEDAH SUTERA No. 3-

panjang 2x75cm, tanpa

jarum, black, SW212, box =12 sachet (Ethicon)

180

120

(60)

9.548,00

9.548,00

-

332

BENANG BEDAH SUTERA No. 4-

panjang 2x75cm, tanpa

jarum, black, SW211, box =12 sachet (Ethicon)

84

84

-

9.548,00

9.548,00

-

333

Benang bedah tidak diserap, alamiah, monofilament, no. 2-0

Jarum taper point, 1/2 circle,

30mm, hitam, panjang 75cm, usus/ligasi, GS-

823(USSDG)

84

48

(36)

41.800,00

41.800,00

-

334

Benang bedah tidak diserap, alamiah, monofilament, no. 3-0

Jarum reverse cutting, 3/8

circle, 24mm, panjang 45cm, warna Hitam, u/ kulit,

kode SS-684 (USSDG)

48

48

-

41.250,00

41.250,00

-

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

335

Benang bedah tidak diserap, alamiah, monofilament, no. 3-0

Jarum taper point, 1/2 circle,

26mm, panjang 90cm, hitam, u/usus,subcutis, ligasi, kode GS-932/832.

(USSDG)

36

36

-

43.650,00

43.650,00

-

336

Benang bedah tidak diserap, alamiah, multifilament, no. 2-0

Jarum taper point, 1/2 circle,30mm, panjang 90cm,

black, usus/ligasi, W333 (ETHICON)

132

60

(72)

40.480,00

40.480,00

-

337

Benang bedah tidak diserap, alamiah, multifilament, no. 3-0

Jarum reverse cuting, 3/8circle, 24mm, panjang

45cm, black, u/ kulit W328 (ETHICON)

72

48

(24)

39.600,00

39.600,00

-

338

Benang bedah tidak diserap, alamiah, multifilament, no. 3-0

Jarum taper point, 1/2circle,26cm, panjang 90cm, black

u/usus, subcutis,ligasi, W570 (ETHICON)

84

48

(36)

44.000,00

44.000,00

-

339

Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 1

Jarum round bodied/taper

point, 1/2 circle,40mm, panjang100cm blue

monofilament, fascia, hernia repair,W742(Ethicon)

48

24

(24)

78.650,00

78.650,00

-

340

Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 2-0

Jarum reverse cutting(FS), 3/8 circle, 26mm, panjang 45cm, blue monofilament,

skin, 8685H(Ethicon)

72

36

(36)

72.270,00

72.270,00

-

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

341

Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0

Jarum P cutting, 3/8 circle, 26mm, panjang 45cm, blue monofilament plastic, skin,

subcuticular, W8021T(Ethicon)

96

48

(48)

73.810,00

73.810,00

-

342

Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0

Jarum tapercut double, 1/2

circle, 17mm, panjang 90cm, clear, vascular,

W8936(Ethicon)

60

36

(24)

106.232,00

106.232,00

-

343

Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 5-0

Jarum Prec. point

rev.cutting, 3/8 circle, 16mm, panjang 45cm, blue monofilament, plastic, skin,

subcuticular, 8681H(Ethicon)

48

36

(12)

98.973,00

98.973,00

-

344

Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 0

Jarum taper point, 1/2 circle,40mm, panjang 90cm,

violet, subcutis, fascia, otot,uterus, kode CL-914

(USSDG)

60

48

(12)

79.200,00

79.200,00

-

345

Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 1

Jarum taper point, 1/2 circle,40mm, panjang 90cm,

violet, subcutis, fascia, otot,uterus, kode CL-915

(USSDG)

60

36

(24)

80.850,00

80.850,00

-

346

Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 2-0

Jarum taper point, 1/2 circle,

37mm, panjang 90cm, violet, u/ otot-fascia, kode

CL-923 (USSDG)

96

96

-

79.200,00

79.200,00

-

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

347

Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 3-0

Jarum reverse cutting, 3/8

circle,24mm, panjang 75cm, undyed, u/ kulit, kode SL-

693 (USSDG)

36

36

-

67.100,00

67.100,00

-

348

Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 4-0

Jarum: Taper point, 1/2 circle, 22mm, panjang

75cm, violet, untuk Gastro- int, subcutis, kode GL_181

(USSDG)

48

48

-

67.100,00

67.100,00

-

349

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 0

Jarum taper cut, 1/2 circle, 36mm, panjang 90cm,Violet

braided. Ob gyn,Fascia,W9464 (Ethicon)

120

120

-

79.310,00

79.310,00

-

350

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 1

Jarum taper cut heavy, 1/2

circle, 35mm, panjang 90cm,Violet braided. Ob

gyn,Fascia,W9465 (Ethicon)

120

120

-

76.725,00

76.725,00

-

351

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 2-0

Jarum taper point, 5/8 circle,

27,4cm, panjang 70cm, violet, braided, u/ urologi gascia J602(ethicon)

36

36

-

77.055,00

77.055,00

-

352

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 2-0

Jarum taper point, 1/2 circle,35mm, panjang 90cm,Violet, subcutis,fascia, otot, uterus

W9463 (Ethicon)

120

60

(60)

79.310,00

79.310,00

-

353

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 3-0

Jarum reverse cutting, 3/8 circle, 26mm, panjang

75cm, undyed, skin, W9890(Ethicon)

120

60

(60)

67.265,00

67.265,00

-

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

354

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 3-0

Jarum round bodied, 1/2 circle, 17mm, panjang 70cm, violet, braided, urologie, gastro int,

paediatric, W9114(Ethicon)

360

180

(180)

80.575,00

80.575,00

-

355

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 4-0

Jarum reverse cutting, 3/8

circle, 19mm, panjang 45cm, violet braided, skin,

W9386(Ethicon)

144

84

(60)

63.635,00

63.635,00

-

356

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 4-0

Jarum round bodied/taper

point, 1/2 circle,20mm, panjang 75cm, violet

braided, urologie, gastro int, paediatric W9113(Ethicon)

108

72

(36)

68.007,00

68.007,00

-

357

Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 5-0

Jarum round bodied/taper point, 1/2 circle, 16mm, panjang 75cm, violet braided, intestinal, tonsil, urologie, W9105(Ethicon)

48

24

(24)

70.290,00

70.290,00

-

358

CATGUT CHROMIC No. 0(W1

Panjang 1x150cm, tanpa

jarum, box = 12 sach(W114) (Ethicon)

144

144

-

13.493,00

13.493,00

-

359

CATGUT CHROMIC No. 1(W1

Panjang 1x150cm, tanpa

jarum, box = 12 sach(W115) (Ethicon)

60

60

-

14.758,00

14.758,00

-

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

360

CATGUT CHROMIC No. 2(W1

Panjang 1x150cm, tanpa jarum, box = 12 sach

(W116) (Ethicon)

288

180

(108)

16.023,00

16.023,00

-

361

CATGUT CHROMIC No. 1 AT

jarum Taper cut heavy, 36

mm 1/2 circle, panjang 68cm, Ob-gyn,fascia, kode

839H (Ethicon)

216

120

(96)

61.930,00

61.930,00

-

362

CATGUT CHROMIC No. 2-0(W1

Panjang 1x150cm, tanpa jarum, box = 12 sach

(W113) (Ethicon)

960

360

(600)

12.650,00

12.650,00

-

363

CATGUT CHROMIC No. 3-0(W1

Panjang 1x150cm, tanpa jarum, box = 12 sach

(W112) (Ethicon)

180

120

(60)

11.807,00

11.807,00

-

364

CATGUT CHROMIC GUT no. 2 A

Jarum Taper point, 1/2 circle, 48mm, panjang

75cm, chromic, fascia, otot, uterus, W728 (ETHICON)

180

120

(60)

38.555,00

38.555,00

-

365

CATGUT CHROMIC GUT no. 2 A

Jarum Taper point, 1/2 circle, 48mm, panjang

75cm, chromic, fascia, otot, CG866 (USSDG)

36

36

-

53.900,00

53.900,00

-

366

CATGUT CHROMIC GUT no. 2-0

Jarum reverse cutting, 1/2 circle, 37mm, panjang

150cm, chromic CG983 (USSDG)

84

48

(36)

80.300,00

80.300,00

-

367

CATGUT CHROMIC GUT no. 2-0

Jarum reverse cutting, 1/2

circle, 37mm, panjang 150cm, chromic Og-gyn,

983H (ETHICON)

180

108

(72)

82.280,00

82.280,00

-

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

368

CATGUT PLAIN No. 2-0(W103)

Panjang 1x150cm, tanpa jarum, box = 12 sach

(W103) (Ethicon)

108

108

-

12.650,00

12.650,00

-

370

CATGUT PLAIN No. 4-0(U207H

Jarum round bodied, 16mm,1/2 circle, panjang 68cm U

207H, Urologi (Ethicon)

24

24

-

57.609,00

57.609,00

-

371 MERSILK No. 2-0 CUTING (W321H)

ETHICON

48

36

(12)

35.200,00

35.200,00

- 372 MERSILK No. 7-0 W 1814 ETHICON 12 12 - 84.480,00 84.480,00 -

373

Monofilamnet polyamide 6 suture, no. 10-0

jarum = CS ultima spatula double 3/8 circle, 6mm, panjang 30cm,, black, cataract, cornea kode U

7003 (Ethicon)

84

60

(24)

134.310,00

134.310,00

-

374 POLYSORB No. 2-0 CUTING (SL 586)

USSDG

24

24

-

70.400,00

70.400,00

-

375 PREMILENE No. 2-0 CUTING DS 24

C. 009023/6 B. BRAUN

36

36

-

68.750,00

68.750,00

-

376 PREMILENE No. 3-0 CUTING DS 24

C. 009023/5 B. BRAUN

84

84

-

66.330,00

66.330,00

-

377 PREMILENE No. 4-0 CUTING DS 19

C. 009052/0 B. BRAUN

36

36

-

71.610,00

71.610,00

-

378 PROLENE No. 2-0 TAPER (W295)

ETHICON

60

60

-

66.550,00

66.550,00

-

379 PROLENE No. 3-0 TAPER W8522

ETHICON

144

72

(72)

109.148,00

109.148,00

-

380 PROLENE No. 4-0 CUTING (W8015)

ETHICON

84

48

(36)

75.268,00

75.268,00

-

381 PROLENE No. 4-0 TAPER (W8557)

ETHICON

72

36

(36)

123.420,00

123.420,00

-

382 PROLENE No. 6-0 CUTING (8606G

ETHICON

36

36

-

107.690,00

107.690,00

-

383 PROLENE No. 6-0 TAPER (W8706)

ETHICON

72

36

(36)

116.655,00

116.655,00

-

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 384 SAFIL No. 1 TAPER HR 40S C. 1048557 B. BRAUN 60 60 - 82.610,00 82.610,00 -

385

SAFIL No. 3-0 CUTING DS 19

C.1048221 B. BRAUN

48

48

-

67.848,00

67.848,00

-

386

SAFIL No. 3-0 TAPER HRT 26

C.1048556 B. BRAUN

60

60

- 66.705,00

66.705,00

-

387 SAFIL No. 0, TP HR40S C.1048556 B. BRAUN 60 60 - 83.380,00 83.380,00 -

388

VICRYL No. 2-0 CUTING (J328)

ETHICON

48

48

- 73.205,00

73.205,00

-

389 VICRYL No. 5-0 CUTING ( W

9442 )

ETHICON

36

24

(12) 80.000,00

80.000,00

-

390 CAT GUT CHROMIC No. 2 HR

48

56064/2 B.BRAUN

60

60

- 52.690,00

52.690,00

-

391 CAT GUT CHROMIC No. 2-0 HR

375

53396/3 B. BRAUN

96

96

- 54.120,00

54.120,00

-

392 ACID BORIC 10 10 - 16.500,00 16.500,00 - 395 PARAFIN SOLIDUM LOW MELTI SHANDON 2 2 - 260.000,00 260.000,00 - 410 CHLORIN SOL., galon = 3,8 liter BAYER 20 20 - 23.000,00 23.000,00 - 412 GLUTARALDEHYDE SOL. Galon Johnson&Johnson 6 6 - 230.000,00 230.000,00 - 418 SODALIME, galon = 5 liter SOFNOLIME/MIE 6 4 (2) 380.000,00 380.000,00 -

BAHAN KIMA P.A. - 421 CRYOMATIC MERCK 1 1 - 800.000,00 800.000,00 - 425 PAPANICOLUS LOSUNG P MERCK 9272 3 3 - 520.000,00 520.000,00 - 439 MEDE SCAN BaSO4 Susp. ( ED 2011 ) 20 40 20 75.452,00 75.452,00 - 441 ULTRAVIST, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 215.000,00 215.000,00 - 442 IOPAMIRO 300, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 217.000,00 217.000,00 - 443 OMNIPAQUE, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 219.000,00 219.000,00 - 310 VERBAND ukuran 4x5 Standard/Nasional 10.000 8.000 (2.000) 680,00 742,00 62,00286 BANTALAN DASAR GIPS 4" BSN ( ED 2011) 80 80 - 19.000,00 19.127,00 127,00309 VERBAND ukuran 4x10 Standard/Nasional 10.000 8.000 (2.000) 1.300,00 1.482,00 182,00

77

AQUABIDESTILATA 25 ml Botol plastik, dos= 100 botol

(Otsuka)

100

600

500 1.520,00

1.754,00

234,00

85

CALCII GLUCONAS 10%, 100mg Ampul = 10 ml, dos - 24

ampul (Ethica)

24

24

- 8.000,00

8.250,00

250,00

128

DEXTROSE 40%, INFUS ampul = 25 ml, dos = 50

ampul (Otsuka)

100

100

- 1.440,00

1.942,00

502,00

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

130

SALBUTAMOL SULFAT Nebules dos = 20 pcs (Glaxo Smith Kline)

400

600

200

7.860,00

8.554,00

694,001 ADRENALIN OGB 1200 1.200 - 462,00 1.200,00 738,00

267

STOMACH TUBE No. 12 Steril forr single use.

TERUMO

50

50

-

15.000,00

15.840,00

840,00

268

STOMACH TUBE No. 16 Steril forr single use. (TERUMO/NIPRO/JMS)

100

100

-

15.000,00

15.840,00

840,00

269

STOMACH TUBE No. 18 Steril forr single use. (TERUMO/NIPRO/JMS)

100

100

-

15.000,00

15.840,00

840,00

302

Lembaran penahan penutup luka, berperekat

Hypoalergen, elastic,bahan nonnoven poliester, ukuran

5cm x 1m,(BSN)

600

400

(200)

5.500,00

6.436,00

936,00

95

ROCURONIUM BROMIDA 50mg/ vials, box = 12 vials (Organon)

180

180

-

122.100,00

123.067,00

967,00400 TAWAS 1 1 - 7.000,00 7.980,00 980,0091 DIDEOKSI KANAMYCIN B 50mg/ Dos = 10 vials ( Meiji) 150 200 50 64.200,00 65.445,00 1.245,00

168 BLOOD ADMINISTRASION SET TERUMO/JMS 8.000 5.000 (3.000) 11.088,00 12.375,00 1.287,00306 PLESTER PUTIH ukuran 1/2" 3M/BSN (ED 2011) 600 300 (300) 9.500,00 10.816,00 1.316,00

78

AQUABIDESTILATA 500 ml Botol kaca 500ml, dos = 6

btl (Ikapharmindo)

300

800

500 7.200,00

8.855,00

1.655,00

231

KERTAS ECG 30X50 Width = 50m/m, length = 30

mts, deluxe (Fukuda)

400

200

(200) 13.000,00

14.760,00

1.760,00

79

Larutan Infus berisi Ringer acetate dgn Osmolaritas 273,4 mOsm/l

Botol plastik 500 ml

(Otsuka)

100

180

80

11.400,00

13.740,00

2.340,00304 PLESTER COKLAT ukuran 3"X5 Leukoplast/BSN (ED 2011) 1.500 500 (1.000) 27.280,00 30.220,00 2.940,00141 ISOPTIN INJ TRANSFARMA 20 20 - 19.200,00 22.833,00 3.633,00

86

CLONIDIN HCL 0,15mg/ml Ampul = 1 ml, dos = 10

ampul (Boehringer)

400

600

200 33.540,00

37.431,00

3.891,00

93

DOPAMIN HCL 20mg/ml ampul = 10 ml. Dos = 5

ampul (Abbot)

20

30

10 43.200,00

47.212,00

4.012,00

NOVELL 300 400 100 37.500,00 41.580,00 4.080,00296 GAAS VERBAND ukuran 80 x 90 Standard/Nasional 300 120 (180) 187.000,00 191.400,00 4.400,00

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)

123

VAKSIN TETANUS JERAP vial, dos = 10 vials (Biofarma)

200

150

(50)

41.700,00

46.332,00

4.632,00

81

LARUTAN INHALASI : IPATROPIUM BROMIDA 0,025%

Fles = 20 ml (Boehringer)

50

100

50

131.100,00

137.438,00

6.338,00

131

LIDOCAIN HCL JELLY 2% tube = 10 gr, dos = 10 tube(Astra Zeneca)

30

100

70

45.500,00

53.298,00

7.798,00

99 CAIRAN KOLLOID berisi HES 6% dengan BM 200.000/0,5

Fles = 500 ml, (Fresenius/Claris)

30

100

70

81.600,00

89.999,00

8.399,00259 POLYHESIVE II REM ADULT surgical alkesindo 20 20 - 150.000,00 158.400,00 8.400,00295 GAAS VERBAND ukuran 40 x 80 Standard 150 50 (100) 99.000,00 107.400,00 8.400,00135 GENTAMYCIN SALEP MATA tube = 10 gr. (Cendo) 80 80 - 21.000,00 29.609,00 8.609,00

101 CAIRAN KOLLOID berisi HES

6% dgn BM 130.000/0,4

Fles = 500 ml, (Fresenius)

20

50

30 204.000,00

213.180,00

9.180,00

119 PROPOFOL 200 mg vial/ampul= 20 ml (Claris) 100 300 200 51.600,00 61.380,00 9.780,00

134

CHLORAETHYL SPRAY botol = 100 ml (dr Hennings)

20

20

-

102.000,00

112.200,00

10.200,00150 KJ JELLY 20gr JOHNSON&JOHNSON 30 30 - 16.077,00 26.400,00 10.323,00278 THREE WAY STOP COCK TERUMO/AMS 120 120 - 6.250,00 16.632,00 10.382,0088 TROPIKAMIDA 1%, TETES MAT Botol = 15 ml ( Cendo ) 20 30 10 30.900,00 44.567,00 13.667,00

144 LANOXIN TRANS FARMA 20 100 80 28.200,00 44.400,00 16.200,00

253

PISAU OPERASI No. 11 Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)

3

2

(1)

170.000,00

188.760,00

18.760,00

255

PISAU OPERASI No. 15 Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)

8

5

(3)

170.000,00

188.760,00

18.760,00

256

PISAU OPERASI No. 20 Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)

8

5

(3)

170.000,00

188.760,00

18.760,00

257

PISAU OPERASI No. 22 Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)

8

5

(3)

170.000,00

188.760,00

18.760,00

258

PISAU OPERASI No. 23 Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)

10

5

(5)

170.000,00

188.760,00

18.760,00

230

JARUM HECTING Otot,/Kulit/Usus. (GSTC, Unimed)

400

100

(300)

45.000,00

79.560,00

34.560,00

132

LIDOCAIN HCL JELLY 10% SPR botol = 50 ml, (Astra Zeneca)

2

12

10

231.000,00

266.497,00

35.497,00

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 118 PPD 2 TU, injeksi vial = 1,5 ml (Bio Farma) 60 60 - 270.000,00 308.880,00 38.880,00

82

LARUTAN INHALASI : FENOTEROL HIDROBROMIDE 0.1%

Fles = 50 ml (Boehringer)

50

100

50

131.100,00

180.180,00

49.080,00437 FIXER G334 AGFA 15 15 - 302.500,00 363.000,00 60.500,00396 TALCUM, sak = 25kg 2 1 (1) 4.400,00 71.400,00 67.000,00434 FILM RONTGEN Ukuran 24 x 30 EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 45 15 (30) 385.000,00 462.000,00 77.000,00

415

Larutan campuran :Chlorhexidin 1,5% b/v, Cetrimide 15% b/v, galon= 5liter

NICHOLAS

3

3

-

625.000,00

704.088,00

79.088,00435 FILM RONTGEN Ukuran 30 x 40 EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 60 15 (45) 605.000,00 693.000,00 88.000,00436 FILM RONTGEN Ukuran 35 x 35 EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 75 15 (60) 635.250,00 762.300,00 127.050,002 AMBROXOL, TABLET OGB 600 - (600) 180,00 - # 5 ANTALGIN OGB 6000 - (6.000) 90,00 - # 6 ANTASIDA OGB 6000 - (6.000) 60,00 - # 11 CHLORAMPHENICOL 250mg OGB 1080 - (1.080) 360,00 - # 14 CODEIN 10mg KIMIA FARMA 3000 - (3.000) 445,00 - # 16 DEXAMETHAZONE 5 mg OGB 3000 - (3.000) 1.650,00 - # 17 DEXAMETHAZONE 5 mg OGB 3000 - (3.000) 42,00 - # 18 DEXTROSE 5%, 500ml OGB 4500 - (4.500) 4.585,00 - # 20 EPHEDRINE HCL OGB 1000 - (1.000) 42,00 - # 21 ETAMBUTOL 500mg OGB 3000 - (3.000) 492,00 - # 22 FENTANYL, 2ml KIMIA FARMA 750 - (750) 26.400,00 - # 23 GARAM ORALIT OGB 300 - (300) 500,00 - # 26 INH 100 mg OGB 1000 - (1.000) 48,00 - # 27 INH 300 mg OGB 1000 - (1.000) 132,00 - # 31 MORPHIN KIMIA FARMA 90 - (90) 10.652,00 - # 33 PAPAVERINE OGB 1000 - (1.000) 84,00 - # 35 PARACETAMOL SYRUP OGB 144 - (144) 3.600,00 - # 36 PETHIDIN KIMIA FARMA 360 - (360) 12.297,00 - # 39 PIRAZINAMID 500mg OGB 1500 - (1.500) 720,00 - # 43 RIFAMFICIN 300mg OGB 720 - (720) 576,00 - # 44 RIFAMFICIN 450 mg OGB 600 - (600) 823,00 - #

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 45 RIFAMFICIN 600mg OGB 600 - (600) 1.486,00 - # 47 TETRACYCLINE 250mg OGB 200 - (200) 300,00 - # 50 VITAMIN B12 OGB 3000 - (3.000) 72,00 - # 53 VITAMIN C 50mg OGB 6000 - (6.000) 95,00 - # 55 VITAMIN K/Fitomenadion 10mg/m OGB 600 - (600) 1.440,00 - # 57 BROMHEXIN OGB 300 - (300) 1.180,00 - # 58 LINCOMYCIN 500 mg OGB 100 - (100) 812,00 - # 60 DEXTROMETROPHAN OGB 1000 - (1.000) 56,00 - # 61 AMALGAM POWDER ANTALOY 6 - (6) 171.600,00 - # 62 ARSENICAL 6 - (6) 60.000,00 - # 63 BONDING 6 - (6) 294.000,00 - # 64 CAVITON CAVEX 6 - (6) 107.400,00 - # 65 CHKM 6 - (6) 69.000,00 - # 66 ELITE CEMENT PUDER&LIQ ELITE 3 - (3) 258.000,00 - # 67 EUGINOL 6 - (6) 69.600,00 - # 69 GUTTA PERCHA ROEKO 6 - (6) 70.800,00 - # 70 MERCURY SDI 6 - (6) 91.800,00 - # 71 OCO 3 - (3) 118.200,00 - # 72 PAPER POINT ROEKO 9 - (9) 108.000,00 - # 73 QUICK SPRAY 3 - (3) 574.800,00 - # 74 TAMBALAN SINAR SPECTRUM 6 - (6) 720.000,00 - # 75 TKF 3 - (3) 63.600,00 - #

98

SUCCYNIKHOLIN KHLORIDA 20 Vials = 10ml. Dos = 25 vials.

(HOSPIRA)

30

-

(30) 48.840,00

-

#

127 LIDOCAIN COMP. 2% PHAPROS 300 - (300) 1.500,00 - #

137

BROMHEKSIN HCL tablet = 8 mg, dos = 100 tablet (Kalbe Farma)

1000

-

(1.000)

480,00

-

# 142 XYLOCARD 100 mg ASTRA Z 20 - (20) 39.600,00 - # 143 XYLOCARD 500 mg ASTRA Z 20 - (20) 50.400,00 - #

147

NEO K 2 mg Box = 50 ampul

(Combiphar)

100

-

(100) 12.100,00

-

#

149 LARUTAN DEXTROSE 10%

100cc

OTSUKA

40

-

(40) 7.700,00

-

#

163 1 LS - 2 LUER LOCK B. BRAUN 100 - (100) 14.300,00 - #

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 164 ACCU FLO SCAIDT BIO MED PRO 60 - (60) 250.000,00 - #

165

APRON PLASTIK, dus = 100 Non steril, dos = 100 pcs

(Jantra RS)

40

-

(40) 300.000,00

-

#

173 CERTOFIX FR 4 DOUBLE LUME B. BRAUN 4 - (4) 500.000,00 - # 174 CERTOFIX FR 7 DOUBLE LUME B. BRAUN 10 - (10) 617.000,00 - # 175 CURASPON STANDARD CURASPON 50 - (50) 30.000,00 - # 176 CVP MANOMETER HOSPIRA 20 - (20) 82.500,00 - # 177 CYTOBRUSH PLUS 500 - (500) 1.500,00 1.500,00 # 178 DECK GLASS Uk. 22 X 22 ASSISTANT 2 - (2) 423.500,00 - # 179 DECK GLASS Uk. 24 X 24 ASSISTANT 7 - (7) 600.000,00 - # 180 DECK GLASS Uk. 24 X 60 ASSISTANT 4 - (4) 907.500,00 - # 181 DISCOFIX 3WAY+10cm TUBING B. BRAUN 50 - (50) 26.400,00 - #

182

DISP. MICROTOM BLADE

Low profile, microtome blades, box = 50 pcs

(Leica)

3

-

(3)

1.831.000,00

-

# 191 DRAIN INTRA PLEURA anjang 30 m, diameter 7 (CS 4 - (4) 962.500,00 - #

195

EMBIDING CASETTE

Embedding cassettes W/O LID, box = 1000 pcs

(Shandon)

6

-

(6)

1.200.000,00

-

#

197

ENDOTRACHEAL TUBE ADULT, No. 3. - 3,5

Cuffed tracheal tube, murphy eye, oral/nasal

(Kendall/Portex)

20

-

(20)

40.000,00

-

# 207 GOWN ISOLASI 200 - (200) 35.500,00 - #

210

HANDSHOEN No. 6.5 STERIL Powder/Non powder

B.BRAUN/AMS/ANSELL

800

-

(800) 4.000,00

-

#

212

HANDSHOEN No. 7.0 STERIL Powder/Non powder

B.BRAUN/AMS/ANSELL

2.000

-

(2.000) 4.000,00

-

#

213

HANDSHOEN No. 7.5 STERIL Powder/Non powder

B.BRAUN/AMS/ANSELL

3.000

-

(3.000) 4.000,00

-

#

217 HANDSHOEN NON STERIL

UKURAN (L), box=100 Powder surgical gloves ( B.BRAUN)/ ANSELL

400

-

(400)

44.000,00

-

#

232

KERTAS HIGH DENSITY UPP II Thermal print media 110 mm x 20 m (Sony)

50

-

(50)

170.000,00

-

# 233 KERTAS USG UPC 2010 SONY 5 - (5) 150.000,00 - # 234 KERTAS USG UPC 21L SONY 5 - (5) 900.000,00 - #

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 251 PENCIL POINT G27 B.BRAUN 100 - (100) 70.000,00 - # 252 PERFUSOR TUBING WHITE 200 B. BRAUN 50 - (50) 38.500,00 - #

254

PISAU OPERASI No. 12 Steril, surgical blade, Tuv,

tajam (Aesculap)

4

-

(4)

170.000,00

-

# 266 STIMUPLEX A 100 B. BRAUN 20 - (20) 150.000,00 - # 279 TONGUE SPATEL KAYU 5.000 - (5.000) 250,00 - # 280 TRACHEOSTOMY TUBE BLUE LINE PORTEX 20 - (20) 535.000,00 - # 290 DEPPER ( ED 2011 ) 30 - (30) 15.000,00 - #291 ELASTIC VERBAND 3" BSN ( ED 2011) 25 - (25) 32.000,00 - #297 GYPS, ukuran 4" BSN ( ED 2011) 48 - (48) 33.000,00 - #298 GYPS, ukuran 6" BSN ( ED 2011) 48 - (48) 39.380,00 - #299 KAPAS LEMAK, @ 1 kg KASA INDAH 20 - (20) 25.500,00 - #312 BOTOL KACA 200CC + TUTUP BARU 200 - (200) 870,00 - #313 BOTOL KACA 30CC + TUTUP BARU 300 - (300) 420,00 - #315 POT PLASTIK 100CC BARU 2.000 - (2.000) 600,00 - #318 POT PLASTIK 50CC BARU 2.000 - (2.000) 400,00 - #

369

CATGUT PLAIN No. 3-0(W102)

Panjang 1x150cm, tanpa jarum, box = 12 sach

(W102) (Ethicon)

108

-

(108)

11.807,00

-

# 393 CAMPHORA 1 - (1) 10.000,00 - # 394 GOM ARAB 10 - (10) 22.603,00 - # 397 FORMALIN TABLET, fles = 100 tablet 2 - (2) 20.000,00 - # 398 PRESEPT TABLET 2,5gr , fles = 100 tab. 2 - (2) 275.000,00 - # 399 CYDEZYME, galon = 5 liter Johnson&Johnson 4 - (4) 715.000,00 - # 401 VASELIN ALBUM 25 - (25) 35.000,00 - # 402 PHENOL CRYSTAL BRATACO 1 - (1) 50.000,00 - # 403 SUCCUS POWDER 10 - (10) 132.000,00 - # 404 CHLORETUM AMONIUM 5 - (5) 21.500,00 - # 406 AETHANOL 96%, drum = 200 liter lampirkan CA/MSDS 2 - (2) 5.500.000,00 - # 407 AQUADEST 1000 - (1.000) 750,00 - # 408 CHLORHEXIDINE GLUCONAT 2 BSN 10 - (10) 650.000,00 - # 409 CHLORHEXIDINE GLUCONAT 4 SSL 6 - (6) 809.500,00 - # 411 FORMALIN CAIR 10 - (10) 19.000,00 - #

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 413 GLYCERIN 10 - (10) 39.000,00 - # 416 LYSOL, drum = 200 liter lampirkan CA/MSDS 1 - (1) 1.050.000,00 - # 417 PARAFIN LIQUID 10 - (10) 62.000,00 - # 419 TYPOL 10 - (10) 15.000,00 - # 420 XYLOL, 10 - (10) 27.000,00 - # 423 ETHANOL ABSOLUT, fles = 2,5 li MERCK. 983 3 0 (3) 260.000,00 - # 426 BARIUM COLON EZ PAQUE ( ED 2011 ) 20 0 (20) 155.000,00 - # 427 DENTAL FILM EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 3 0 (3) 375.650,00 - # 428 DEVELOPER G 139 EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 15 0 (15) 528.000,00 - # 429 DEVELOPER G.153 EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 6 0 (6) 600.000,00 - # 430 FILM LASER DVB Uk. 35 X 43 EN SENSITIF (KODAK)ED 2 15 0 (15) 2.519.000,00 - # 431 FILM MAMOGRAFI HDRC ( ED 2011 ) 1 0 (1) 747.300,00 - # 432 FILM RONTGEN 35 X 43 CPG PL ( ED 2011 ) 2 0 (2) 759.000,00 - # 433 FILM RONTGEN Ukuran 18x 24 EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 6 0 (6) 248.050,00 - # 438 FIXER G354 EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 6 0 (6) 599.500,00 - # 440 PANORAMIC DENTAL FILM 15 X EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 3 0 (3) 224.950,00 - #

* RANITIDINE inj OGB 20 * - 6.072,00 * * ENDOMETHASONE 0 3 * - 302.500,00 * * FORMOCRESOL 0 2 * - 118.800,00 * * ETCING 0 2 * - 99.000,00 * * ATS 1500 UNIT 0 600 * - 61.776,00 * * EPINEFRIN inj 0 900 * - 1.829,50 * * DOBUTAMIN 0 150 * - 114.000,00 * * EPIDOSIN 0 10 * - 9.993,00 * * NOCOBA 0 10 * 87.780,00 * * VIT C inj 0 500 * - 5.808,00 * * COMBIVENT NEB 0 150 * - 10.190,40 * * Lampu Halogen Type 7158 XHP 2 Philips 0 20 * - 42.000,00 * I GOL I: OBAT GENERIK

OBAT GIGI II GOL I: OBAT NON GENERIK I GOL IIA: ALAT KESEHATAN II GOL IIB: ALAT BALUT DAN PERLENGKAPAN FARMASI

Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item

a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) ALAT BALUT

III GOL IIC: BENANG BEDAH VI GOL III: BAHAN KIMIA

BAHAN KIMIA PADAT BAHAN KIMA CAIR

VII GOL IV: X-RAY FILM

Lampiran 10

APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

RSUP PERSAHABATAN

No. Nama Aplikasi Output User

1 Registrasi (PendaftaranPasien)

a. Laporan Pasien RS Per Cara Bayarb. Laporan Pasien Dirawatc. Laporan Pasien Mutasid. Laporan Pasien Keluare. Laporan Pasien Per Instalasif. Laporan Pasien RS per Harig. Laporan Pengeluaran Karcish. Laporan Pencentakan Kartu Identitas

Berobati. Laporan Sensus Pasien (Pasien Baru dan

Lama)j. Laporan Statistik Registrasi Masuk

Rawat Inapk. Laporan Statistik Registrasi Masuk

Poliklinikl. Register Pendaftaran Pasien Per

Poliklinikm. Register Rawat Inap Per Ruang Rawatn. Grafik Pasien RJ Per Polikliniko. Grafik Pasien Per Ruang Rawatp. Grafik Pasien Per Kecamatanq. Grafik Pasien Per Wilayahr. Grafik Pasien Per Cara Bayars. Menerbitkan Sensus Harian Ruangant. Menerbitkan Jaminan Rawat Pasien

Gakinu. Menerbitkan Permintaan Jaminan Rawat

dari Dinkes dan Perpanjangan JaminanRawat

v. Menerbitkan Surat Katastropik(Keterangan Biaya Tinggi)

w. Menerbitkan Suara Pertambahan Biayax. Menerbitkan Sensus Harian Per Shifty. Menerbitkan Sensus Pasien Per Jenis

Pelayananz. Menerbitkan Rekapitulasi Per Jenis

Pasienaa. Menerbitkan Analisa Sensusbb. Monitoring Jaminan Rawat Pasien

GAKINcc. Monitoring Surat Katatropik

Intalasi ManajemenInformasi Kesehatan

2. Pelayanan a. Laporan Pendapatan Perawatan PerPasien

b. Laporan Pendapatan Perawatan/Akomodasi

c. Laporan Pendapatan Per tindakan Medisd. Laporan Pendapatan Visitee. Laporan Pendapatan Konsulf. Laporan Pendapatan Terhutangg. Rekap Pendapatan Terhutangh. Data Pembayaran Pasien Keluari. Laporan Pendapatan Jasa Medis Per

Dokterj. Laporan Pendapatan Jasa Keperawatank. Laporan Pendapatan Jasa Medis Per

SMFl. Laporan Pendapatan Jasa Tenaga

Penunjang Medism. Grafik Pendapatan Per Instalasin. Rekap Pasien Per Tindakan

Ruang Rawat Inap/Jalan

Lampiran 10

No. Nama Aplikasi Output User

o. Jadwal Operasi di Poliklinik/ Admission3. Pembayaran a. Laporan Pendapatan Rumah Sakit

b. Laporan Penerimaan Rumah Sakitc. Laporan Pendapatan dan Penerimaan

(Harian, Bulanan, Triwulanan, Semester,Tahunan)

d. Laporan Piutange. Laporan Hutangf. Laporan Refundg. Laporan Penerimaan Biaya Administrasih. Laporan Pendapatan Instalasi Per Bulani. Laporan Pendapatan Per IRINj. Laporan Pendapatan Per Cara Bayark. Laporan Pendapatan Per Layananl. Laporan Pendapatan Layanan Per Cara

Bayarm. Laporan Pendapatan Per Tindakann. Laporan Pendapatan Per Kelompok

Tindakano. Laporan Pendapatan Per Ruang Rawat/

Per Kelas Pasienp. Laporan Pendapatan Per Ruang

Rawat/Per Kelas Perawatanq. Laporan Pendapatan Per Kelas/Pasien

Keuangan, Ruang RawatInap/Jalan

4. Penunjang Medis (Lab.Patologi Klinik,Mikrobiologi, PA,Tranfusi Darah)

a. Laporan Jumlah Pasienb. Laporan Jumlah Pemeriksaanc. Laporan Jumlah Pemeriksaan Yang

Dirujukd. Laporan Pendapatan dan Penghasilan

Lab. PK per Hari/Minggu/Bulan danTahun

e. Monitoring Grafik Hasil Lab Per Pasienf. Monitoring QC Per Alat Automaticg. Monitoring Inventory Alat, Reagen, dan

Bahan Habis Pakaih. Monitoring Turn Around Time :

Pendaftaran, Pengambilan Sample,Keluar Hasil

Instalasi LaboratoriumPatologi Klinik danMikrobiologi ( Aplikasimasih dalam tarafpengembangan)

5. Penunjang Medis(Radiodiagnostik)

a. Laporan Jumlah Pasien Per Tindakan,Per Cara Bayar, Per Asal Pasien

b. Laporan Jumlah Kunjungan Pasien PerCara Bayar, Per Asal Pasien

c. Laporan Pemakaian Filmd. Laporan Pemakaian Kontrase. Laporan Pemakaian Cairan Processing

Filmf. Laporan Pemakaian Alkesg. Laporan Jasa Dokterh. Laporan Jasa Tenaga Penunjang Medisi. Laporan Second Opinion

Instalasi Radiodiagnostik

6. Penunjang Medis(Rehabilitasi Medis)

a. Laporan Jumlah Pasien Per Tindakan,Per Cara Bayar, Per Asal Pasien, PerTenaga Yang Melayani

b. Laporan Jumlah Kunjungan Pasien PerTindakan, Per Cara Bayar, Per AsalPasien, Per Tenaga Yang Melayani

c. Laporan Jasa Dokterd. Laporan Jasa Tenaga Penunjang Medis

Instalasi Rehab Medis

7. Penunjang Medis(Pelayanan Gizi)

a. Laporan Pembelian Barangb. Laporan Distribusi Makanan

Berdasarkan Diet dan Kelas Perawatanc. Laporan Distribusi Makanan

Berdasarkan Jenis Tenagad. Laporan Jumlah Snack Pegawai

Berdasarkan Unit Kerja

Instalasi Gizi

Lampiran 10

No. Nama Aplikasi Output User

e. Laporan Penggunaan Bahan Makananf. Laporan Jumlah Konsultasi Gizi Per Unit

Kerja8. Rekam Medis a. Laporan Diagnosa Terbanyak

b. Laporan Operasi Terbanyakc. Laporan Sebab Meninggal Terbanyakd. Laporan Indeks Diagnosae. Laporan Indeks Kematiaf. Laporan Indeks Penyakitg. Laporan Indeks Diagnosa Utamah. Laporan Indeks Operasi/Tindakani. Laporan Administrasi RMj. Laporan Kegiatan Rumah Sakit

Instalasi ManajemenInformasi Kesehatan

9. Apotek Farmasi danInventory

a. Laporan Penerimaan Obat/Barang PerSupplier

b. Laporan Rekap Penerimaan Barang PerSupplier

c. Laporan Jatuh Tempo Pembayaran keSupplier

d. Laporan Rekap Jatuh TempoPembayaran Ke Supplier

e. Laporan Penerimaan Barang Ke Pabrikf. Laporan Pengeluaran Barangg. Laporan Stok Obat/Alkesh. Laporan Retur Ke Supplieri. Laporan Mutasi Obat/Persediaanj. Laporan Pelayanan Obat Ke Pasienk. Laporan Pengeluaran Obat Ke Pasienl. Laporan Penjualan Oabt Detailm. Laporan Resep Kredit Per Ruang Rawatn. Laporan Pengeluaran Obat/Alat Mediso. Laporan Penjualan Pelayanan Obatp. Laporan Barang Kadaluarsaq. Laporan Baran Minimum dan

Maksimum Stokr. Laporan Rincian Faktur Penjualan Per

Obat Per Units. Laporan Pengeluaran Obat Per Pasient. Laporan Pengeluaran Obat Per Gudangu. Laporan Resepv. Laporan Mutasi Persediaanw. Laporan Hutangx. Laporan Piutangy. Laporan PPNz. Laporan Kebutuhan Barangaa. Laporan PO dan Price Listbb. Laporan Penjualan Barangcc. Laporan Pemakaian DPHO (Askes)dd. Laporan Penagihan Penjualanee. Laporan Mutasi Barang Inventaris

Triwulanff. Laporan Mutasi Barang Inventaris

Tahunan

Apotek

10. Keuangan a. Laporan Pemberian Keringananb. Laporan Pemberian Piutang Berdasarkan

Umur Piutang dan Jenis Piutangc. Laporan Penagihan Piutangd. Laporan Pembayaran Piutange. Laporan Klaim Piutang Penjaminf. Laporan Hutangg. Laporan Refundh. Laporan Pendapatan Jasa Dokter,

Perawat dan Tenaga Penunjang Medisi. Laporan Penerimaan Jasa Dokter,

Perawat dan Tenaga Penunjang Medis

Keuangan, Yansos

Lampiran 10

No. Nama Aplikasi Output User

j. Laporan Pengambilan Jasa Dokter,Perawat dan Tenaga Penunjang Medis

k. Laporan Periode Finansiall. Laporan Realisasi DIPAm. Laporan Realisasi RBAn. Laporan Realisasi ABTo. Laporan Perhitungan Jasa Medisp. Laporan Penerimaan SPMq. Laporan Penjualan Unit Inventoryr. Laporan Penerimaan Lains. Laporan Pengeluaran Pembeliant. Laporan Pengeluaran Gaji Pegawai Per

Unit Kerjau. Laporan Pengeluaran Lainv. Laporan Buku Kas Umumw. Laporan Buku Bantux. Laporan Realisasi Belanjaa. Laporan Daya Serap

11. Akuntansi b. Daftar Buku Besarc. Daftar Buku Tambahand. Laporan Pasien Verifikasie. Laporan Transaksi Jurnal Per Sumber

(harian dan bulanan)f. Laporan Transaksi Jurnal Per Buku

Besar (harian dan bulanan)g. Laporan Transaksi Jurnal Per User

(harian dan bulanan)h. Laporan Neraca Awali. Laporan Neraca Per Bulan, Triwulan,

Semesterj. Laporan Neraca Per Tahunk. Laporan Laba Rugi (bulanan, triwulan,

semester, tahunan)l. Laporan Arus Kas (bulanan, triwulanan,

semester, tahunan)m. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

(bulanan, triwulanan, semester, tahunan)n. Laporan Neraca Percobaano. Laporan Kode Perkiraanp. Laporan Transaksi Buku Besar (bulanan,

triwulanan, semester, tahunan)q. Analisa Laporan Keuangan

Akuntansi, Yansos

Lampiran 11

KUESIONER PELAYANAN KEFARMASIAN APOTEK RSUP PERSAHABATAN

DATA RESPONDEN

No. Responden :Umur :Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. PerempuanPendidikan Terakhir : 1. SD ke bawah 4. D1 – D2 – D3

2. SLTP 5. S13. SLTA 6. S2 ke atas

Pekerjaan Utama : 1. PNS/TNI/POLRI 4. Pelajar/Mahasiswa

2. Pegawai Swasta 5. Lainnya

3. Wiraswasta

PENDAPAT RESPONDEN TENTANG PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK

RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP RSUP PERSAHABATAN

1. Bagaimana pendapat Anda tentang pelayanan kefarmasian di Apotek Rawat Jalan/Rawat

Inap RSUP Persahabatan?

(Berilah tanda √ pada kolom yang tersedia)

No. Pelayanan Kefarmasian Baik Sekali

(4)

Baik

(3)

Cukup Baik

(2)

KurangBaik

(1)

A Kemudahan prosedur dan alurpelayanan

B Kesopanan dan keramahan petugas

C Kecepatan pelayanan resep

D Ketepatan petugas dalam melayaniresep

E Ketersediaan obat-obatan maupunalat kesehatan

F Kenyamanan ruang tunggu

G Pemberian informasi obat

2. Bagaimana pendapat Anda tentang harga obat di Apotek RSUP Persahabatan dibandingkan

dengan Apotek di luar RSUP Persahabatan (bagi yang pernah membeli obat yang sama di

Apotek lainnya)?

a. Lebih mahal c. Lebih murah

b. Sama d. Tidak tahu

3. Apa saran dan komentar Anda untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian di Apotek RSUP

Persahabatan?