Upload
salomo-frangky-p-hutabarat
View
175
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Kinerja
Citation preview
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KINERJA
ATAS
PELAYANAN FARMASI PADA
BADAN LAYANAN UMUM
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN
TAHUN ANGGARAN 2007 DAN SEMESTER I 2008
DI
JAKARTA
AUDITAMA KEUANGAN NEGARA VIDI JAKARTA
Nomor : 01/S/VIII-XIX.11/2/2009Tanggal : 26 Februari 2009
i
DAFTAR ISI
Halaman
RESUME HASIL PEMERIKSAAN ………….…………………………… 1
BAB I PENDAHULUAN ………………………………….…………… 6
A. Dasar Hukum Pemeriksaan ……………………………………… 6
B. Tujuan Pemeriksaan ………………………………...…………… 6
C. Lingkup dan Sasaran Pemeriksaan ………….…………………... 6
D. Metodologi Pemeriksaan ………………………………………… 6
E. Entitas Yang Diperiksa ………………………………………….. 6
F. Jangka Waktu Pemeriksaan ……………………………………... 7
G. Standar Pemeriksaan …………………………………………….. 7
BAB II GAMBARAN UMUM …………………………………………. 8
A. Badan Layanan Umum RSUP Persahabatan ................................. 8
B. Visi, Misi, Arah Pengembangan, Tujuan, Sasaran dan StrategiRSUP Persahabatan ....................................................................... 9
C. Pencapaian Kinerja RSUP Persahabatan ...................................... 11
D. Pelayanan Farmasi RSUP Persahabatan ....................................... 12
E. Sumber Daya Keuangan RSUP Persahabatan .............................. 15
F. Sistem Pengendalian Intern RSUP Persahabatan ........................... 15
BAB III TEMUAN PEMERIKSAAN ………………………………….. 25
1. Usulan perencanaan di IF tidak mencakup seluruh kebutuhanperbekalan farmasi yang ada RSUP Persahabatan ........................ 25
ii
Halaman
2. Alokasi anggaran perbekalan farmasi di Bagian PerencanaAnggaran tidak menggambarkan kebutuhan riel perbekalanfarmasi RSUP Persahabatan........................................................... 30
3. Kegiatan perencanaan perbekalan farmasi belum dilaksanakansesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh RSUPPersahabatan .................................................................................. 33
4. Usulan perencanaan IF setiap triwulan kurang akurat ...................40
5. Apotik RSUP Persahabatan belum sepenuhnya dapat memenuhikebutuhan perbekalan farmasi ....................................................... 42
6. Pengadaan Reagen dengan cara kerjasama operasi tidak melaluiPanitia Pengadaan Barang/Jasa dan pengendaliannya lemah... … 47
7. Pengadaan gas medis TA 2007 dan Semester I 2008 di RSUPPersahabatan tidak sesuai ketentuan .............................................. 52
8. Pengadaan perbekalan farmasi di Apotik RSUP Persahabatantidak melalui Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan penerimaannyatidak melalui Tim Penerima Barang .............................................. 56
9. Penerimaan barang perbekalan farmasi khususnya gas medis danreagen tidak sesuai ketentuan ......................................................... 59
10. Pelaksanaan penyimpanan perbekalan farmasi tidak sesuaidengan prosedur yang ditetapkan .................................................. 62
11. Penanganan perbekalan farmasi yang telah kadaluarsa tidakdilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan ....................... 66
12. Aktivitas distribusi perbekalan farmasi tidak sesuai prosedur danbeberapa aktivitas distribusi perbekalan farmasi belum didukungdengan prosedur kerja ....................................................................
69
13 Pengembangan perangkat lunak SIMRS RSUP Persahabatanuntuk pengelolaan perbekalan farmasi belum optimal .................. 74
14 Pelayanan farmasi klinik di RSUP Persahabatan belumdilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan farmasi di rumahsakit ............................................................................................... 81
iii
Halaman
15 Pelaksanaan pelayanan resep rawat inap dan rawat jalan pasienGAKIN dan JAMKESMAS tidak memperhatikan efisiensi waktupelayanan ....................................................................................... 85
16 Kegiatan pengembalian/retur uang obat Apotek IGD dan RawatInap RSUP Persahabatan belum sesuai Standar Operasional danProsedur (SOP) .............................................................................. 92
iv
Halaman
Lampiran-lampiran :
Lampiran 1 : Struktur Organisasi RSUP Persahabatan .....................
Lampiran 2 : Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP
Persahabatan ................................................................
Lampiran 3 : Struktur Organisasi Instalasi Logistik RSUP
Persahabatan .................................................................
Lampiran 4 : Struktur Organisasi Instalasi Patologi Klinik dan
Mikrobiologi RSUP Persahabatan ................................
Lampiran 5 : Struktur Organisasi Apotek RSUP Persahabatan ........
Lampiran 6 : Struktur Organisasi Instalasi Pelayanan Sosial dan
Pasien Jaminan (IPSPJ) RSUP Persahabatan ...............
Lampiran 7 : SOP/Prosedur Tetap Instalasi Farmasi ........................
Lampiran 8 : Perbedaan perencanaan IF dan IL Triwulan IV TA
2007 ..............................................................................
Lampiran 9 : Denah Penyimpanan Perbekalan Farmasi ....................
Lampiran 10 : Aplikasi SIM RSUP Persahabatan ...............................
Lampiran 11 : Kuesioner Pelayanan Kefarmasian Apotek RSUP
Persahabatan .................................................................
v
DAFTAR ISTILAH
Apotik Counter : Adalah bagian apotik induk yang tersebar dibeberapa
lokasi dilingkungan Rumah Sakit
Cito : Segera atau mendesak.
Depo farmasi : Bagian yang berada di bawah Instalasi Farmasi yang
mengurusi kebutuhan perbekalan farmasi.
Farmasi on Call : Pelayanan informasi farmasi melalui telpon selama 24
jam.
Floor stock : Penyampaian perbekalan farmasi ke setiap ruangan /
poliklinik / instalasi sesuai standar kebutuhan yang
telah ditetapkan oleh Instalasi Farmasi.
Formularium Rumah Sakit : Daftar obat baku yang digunakan oleh rumah sakit,
yang dipilih secara rasional dan dilengkapi dengan
penjelasan, sehingga merupakan informasi obat yang
lengkap untuk pelayanan medik rumah sakit.
Daftar obat dan merk dagang obat yang telah
disahkan oleh Tim Farmasi dan Terapi (TFT) Rumah
Sakit yang harus dijadikan acuan dokter di Rumah
Sakit dalam menuliskan resep obat untuk pasien.
Gudang Logistik Farmasi : Gudang penyimpanan perbekalan farmasi yang
merupakan bagian dari Instalasi Logistik.
Kejadian Luar Biasa (KLB) : Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan /
kematian yang bermakna pada suatu daerah atau
kelompok masyarakat dalam kurun waktu tertentu
dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada
terjadinya wabah.
Material Safety Data Sheet
(MSDS)
: Daftar yang dirancang untuk memberikan informasi
tentang prosedur yang tepat mengenai penanganan
suatu bahan kimia kepada pekerja dan perseorangan
yang berada dalam keadaan darurat.
MSDS memberikan informasi mengenai data fisik
vi
(titik lebur, titik didih, dan sebagainya), kandungan
racun, efek terhadap kesehatan, pertolongan pertama,
reaktivitas, penyimpanan, pembuangan, peralatan
pelindung, dan prosedur kebocoran.
Pelayanan Informasi Obat : Saluran informasi yang dapat memberikan penjelasan
kepada konsumen rumah sakit (dhi. Pasien, keluarga
pasien, dan masyarakat) atas pelayanan perbekalan
farmasi yang dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi.
Perbekalan Farmasi : Obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat
tradisional), alat kesehatan, dan kosmetika.
Reagensia : Cairan pelengkap penguji sampel di laboratorium.
Respon time : Waktu mulai melakukan pelayanan
Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit
: Sistem pengolahan data yang terpusat di Rumah Sakit
dimana data tersimpan dalam suatu penyimpanan data
yang dapat diakses oleh beberapa user dalam waktu
yang bersamaan.
Sistem amvrahan : Sistem permintaan barang dari unit pelaksana ke
gudang farmasi sesuai dengan jatah.
Standar Pelayanan Minimal : Standar pelayanan yang minimal harus dilakukan
untuk melayani konsumen / pasien.
Tim Farmasi dan Terapi : Tim yang menyusun Formularium Rumah Sakit;
anggotanya terdiri dari staf medik semua bidang
keahlian yang ada di rumah sakit dan staf Instalasi
Farmasi dengan maksud untuk menunjang
peningkatan pengobatan yang rasional, sekaligus
meningkatkan daya guna dan hasil guna dana yang
tersedia sebagai usaha untuk meningkatkan mutu dan
memeratakan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Tim yang dibentuk oleh manajemen Rumah Sakit
yang mempunyai tugas untuk menyusun obat-obatan
yang akan diberikan kepada pasien.
vii
Unit dosis (unit dose) : Penyampaian obat kepada pasien sesuai permintaan
dokter berupa kemasan unit tunggal untuk sekali
pakai dan obat disiapkan untuk pemakaian selama 24
jam.
viii
DAFTAR SINGKATAN
ADK : Arsip Data Komputer
ABT : Anggaran Biaya Tambahan
BPA : Bagian Perencanaan Anggaran
RBA : Rencana Bisnis dan Anggaran
IRIN : Instalasi Rawat Inap
IRJ : Instalasi Rawat Jalan
IPSPJ : Instalasi Pelayanan Sosial dan Pasien Jaminan
IPS : Instalasi Pemeliharaan Sarana
IL : Instalasi Logistik
IF : Instalasi Farmasi
IPKM : Instalasi Patologi Klinik dan Mikrobiologi
IGD : Instalasi Gawat Darurat
IKS : Ikatan Kerja Sama
IFRS : Instalasi Farmasi Rumah Sakit
IPMT : Instalasi Pemeriksaan Medis Terpadu
Jamkesmas : Jaminan Kesehatan Masyarakat
KFT : Komisi Farmasi dan Terapi
KSO : Kerja Sama Operasional
LAKIP : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
LHA : Laporan Hasil Audit
MONEV : Monitoring dan Evaluasi
PARS : Pedoman Akuntansi Rumah Sakit
PKMRS : Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit
ix
PIO : Pelayanan Informasi Obat
PPK-BLU : Pola Pengelolaan Keuangan-Badan Layanan Umum
PO : Purchase Order
PROTAP : Prosedur Tetap
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
RENSTRA : Rencana Strategis Bisnis
RJP : Rencana Jangka Panjang
SOP : Standar Operating Prosedur
SIMRS : Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
SOTK : Struktur Organisasi dan Tata Kerja
SPI : Sistem Pengendalian Intern
SABMN : Sistem Akuntansi Barang Milik Negara
TFT : Tim Farmasi dan Terapi
UDD : Unit Dose Dispensing
UPT : Unit Pelaksana Teknis
SMF : Satuan Medis Fungsional
BPK-RI 1
HASIL PEMERIKSAAN
ATAS
PELAYANAN FARMASI
TAHUN ANGGARAN 2007 DAN SEMESTER I 2008
PADA BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) PERSAHABATAN
RESUME HASIL PEMERIKSAAN
Berdasarkan Undang-undang (UU) No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) dan UU No. 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, BPK-RI telah
melakukan pemeriksaan kinerja atas pelayanan farmasi Badan Layanan Umum (BLU)
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Tahun Anggaran (TA) 2007 dan
Semester I 2008. Pemeriksaan dilakukan dengan berpedoman pada Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara (SPKN) BPK-RI Tahun 2007 dan Panduan Manajemen Pemeriksaan
Tahun 2008.
Tujuan pemeriksaan adalah untuk menilai efektivitas manajemen RSUP Persahabatan
dalam memberikan pelayanan farmasi dengan sasaran pemeriksaan pada unit kerja
Instalasi Farmasi, Instalasi Logistik (Farmasi), dan Apotik sebagai pengelola kegiatan
pelayanan kefarmasian di RSUP Persahabatan; mencakup aspek perencanaan kebutuhan
perbekalan farmasi, pelaksanaan (meliputi: pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan
pendistribusian kebutuhan perbekalan farmasi), monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan
pengelolaan perbekalan farmasi, dan pelayanan farmasi. Pemeriksaan dilakukan untuk
periode TA 2007 dan Semester I TA 2008.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pelayanan farmasi pada RSUP Persahabatan
belum efektif. Hal tersebut meliputi (i) perencanaan kebutuhan di Instalasi Farmasi belum
dapat memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi RSUP Persahabatan; (ii) pengadaan,
penerimaan, pendistribusian, dan penyimpanan perbekalan farmasi belum dilaksanakan
secara optimal dan belum sepenuhnya sesuai dengan kebijakan; (iii) monitoring dan
pelaporan yang belum didukung oleh SIMRS yang terintegrasi; serta (iv) pelayanan
kefarmasian belum didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan belum
BPK-RI 2
sepenuhnya sesuai dengan kebijakan. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut hal-hal
yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Perencanaan
a. Usulan perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi (IF) tidak
mencakup seluruh kebutuhan yang ada di RSUP Persahabatan karena
perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi juga dilakukan oleh Apotik, Instalasi
Patologi Klinik dan Mikrobiologi, dan Instalasi Logistik. Selain itu, alokasi
anggaran perbekalan farmasi di Bagian Perencana Anggaran tidak
menggambarkan kebutuhan riil perbekalan farmasi RSUP Persahabatan, serta
kegiatan perencanaan perbekalan farmasi belum dilaksanakan sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan oleh RSUP Persahabatan. Hal tersebut
mengakibatkan: (i) perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi tidak
komprehensif tetapi masih terpecah-pecah sehingga kontrol terhadap pengelolaan
perbekalan farmasi menjadi lemah; (ii) tidak termonitornya alokasi anggaran dari
seluruh unit-unit kerja yang mengelola perbekalan farmasi; dan (iii) tumpang
tindihnya tugas pokok dan fungsi (tupoksi) IF dalam mengelola perbekalan
farmasi dengan tupoksi IL. Hal tersebut disebabkan: (i) RSUP Persahabatan
tidak menetapkan ketetapan mengenai pengelolaan perbekalan farmasi sesuai
dengan standar yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, yaitu pengelolaan
perbekalan farmasi melalui satu pintu; dan (ii) lemahnya pengawasan dari
manajemen rumah sakit terhadap pengelolaan perbekalan farmasi.
b. Apotik RSUP persahabatan belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan
perbekalan farmasi. Hal ini mengakibatkan Apotik belum secara maksimal dapat
memenuhi pelayanan prima kepada pasien terutama yang berkaitan dengan
kebutuhan perbekalan farmasi. Hal ini disebabkan adanya perencanaan yang
tidak sesuai dengan standar Formularium melainkan sebagian diantaranya
berdasarkan trend peresepan dokter.
2. Kegiatan Pengadaan
Pengadaan perbekalan farmasi khususnya obat-obatan di apotik, reagen dan gas
medis TA 2007 dan Semester I TA 2008 tidak melalui panitia pengadaan barang/jasa.
Hal tersebut mengakibatkan proses pengadaan belum sepenuhnya mengikuti prinsip-
prinsip efisien, efektif, transparan, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan tidak
memperhatikan praktek bisinis yang sehat. Hal tersebut disebabkan: (i) tumpang
tindihnya struktur organisasi perbekalan farmasi RSUP Persahabatan dalam
pengelolaan perbekalan farmasi; (ii) pengelolaan perbekalan farmasi RSUP
Persahabatan belum satu pintu; (iii) Tumpang tindihnya peraturan yang berkaitan
dengan pengadaan perbekalan farmasi RSUP Persahabatan.
3. Kegiatan Penerimaan
Penerimaan barang perbekalan farmasi khususnya gas medis dan reagen tidak sesuai
ketentuan. Hal ini mengakibatkan: (i) penerimaan barang perbekalan farmasi;
khususnya reagen dan gas medis tidak diketahui oleh Instalasi Farmasi; (ii) dokumen
BPK-RI 3
Panitia Penerima Perbekalan Farmasi khususnya reagen dan gas medis belum dapat
dijadikan acuan pengambilan keputusan baik untuk perencanaan maupun
pembayaran. Hal tersebut disebabkan karena RSUP Persahabatan belum menetapkan
SOP Penerimaan Barang/Jasa dan Penerimaan Barang Perbekalan Farmasi.
4. Kegiatan Penyimpanan
Pelaksanaan penyimpanan perbekalan farmasi dan penanganan yang telah kadaluarsa
tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Hal ini mengakibatkan kualitas/mutu
perbekalan farmasi kurang terjamin dan aman serta dapat membahayakan bagi
petugas pelaksana gudang, dan perbekalan farmasi yang telah kadaluarsa akhirnya
menumpuk di gudang, membebani administrasi gudang, dan mengganggu faktor
kenyamanan bagi petugas gudang. Hal tersebut disebabkan: (i) belum adanya Standar
Operasional dan Prosedur (SOP) di Instalasi Logistik yang mengatur penyimpanan
untuk persediaan cairan infus, gas medis, dan perbekalan farmasi yang kadaluarsa
secara detail/rinci; (ii) kurangnya sarana dan prasarana pada gudang penyimpanan
perbekalan farmasi; (iii) Direktur Umum, SDM dan Pendidikan kurang memahami
prosedur atau langkah-langkah yang seharusnya dilaksanakan dalam prosedur tetap
mengenai penghapusan/penarikan obat yang telah kadaluarsa.
5. Kegiatan Distribusi
Aktivitas distribusi perbekalan farmasi tidak sesuai prosedur dan beberapa aktivitas
distribusi perbekalan farmasi belum didukung dengan prosedur kerja. Hal ini
mengakibatkan kebijakan manajemen dalam hal distribusi dan penyelenggaraan
proses distribusi belum dapat menjamin terlaksananya distribusi perbekalan farmasi
secara efektif. Hal tersebut disebabkan: (i) tidak ditaatinya prosedur yang ada oleh
petugas/perawat dalam melaksanakan kegiatan distribusi perbekalan farmasi rumah
sakit; dan (ii) prosedur kerja yang ada belum mencakup seluruh aktivitas proses
distribusi perbekalan farmasi dan penyusunan prosedur kerja belum melalui tahapan
survei yang memadai untuk menginventarisasi dan menganalisis setiap kegiatan
dalam proses distribusi perbekalan farmasi di rumah sakit.
6. Kegiatan Monev dan Pelaporan
Pengembangan perangkat lunak Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
RSUP Persahabatan untuk pengelolaan perbekalan farmasi belum optimal. Hal
tersebut mengakibatkan laporan-laporan yang dihasilkan tidak tepat waktu dan
tingkat keakurasian data kurang dapat diandalkan sehingga tidak dapat digunakan
sebagai dasar pembuatan perencanaan kebutuhan farmasi. Hal tersebut disebabkan:
(i) kurangnya personil Instalasi SIMRS yang memiliki kompetensi sebagai
programer; (ii) pengembang software (vendor) perangkat lunak SIMRS beberapa kali
mengalami pergantian karena software yang mereka hasilkan tidak mampu
memenuhi kebutuhan RSUP Persahabatan; dan (iii) sedikitnya vendor yang
mempunyai pengetahuan tentang alat-alat kesehatan terutama alat-alat laboratorium.
7. Kegiatan Pelayanan
a. Pelayanan farmasi klinik di RSUP Persahabatan belum dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan farmasi di Rumah Sakit mengakibatkan pasien belum
BPK-RI 4
memperoleh pelayanan kefarmasian terpadu yang berorientasi kepada pelayanan
pasien dan penyediaan obat yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat. Hal tersebut disebabkan: (i) pelayanan farmasi di RSUP
Persahabatan masih bersifat konvensional yang hanya berorientasi pada produk
(yaitu sebatas penyediaan dan pendistribusian); (ii) kurangnya sumber daya
manusia (Apoteker dan Asisten Apoteker) yang memadai untuk melayani semua
pasien di RSUP Persahabatan; dan (iii) kurangnya sarana dan prasarana
pendukung kegiatan farmasi klinik serta kurangnya dukungan manajemen RSUP
Persahabatan.
b. Pelaksanaan pelayanan resep rawat inap dan rawat jalan pasien GAKIN dan
JAMKESMAS tidak memperhatikan efisiensi waktu pelayanan mengakibatkan
waktu tunggu pelayanan obat menjadi sangat lama. Hal tersebut disebabkan
prosedur operasional pelayanan obat, baik rawat inap maupun rawat jalan untuk
pasien Keluarga Miskin (Gakin) dan Askeskin/Jamkesmas dibuat dengan tidak
memperhatikan efisiensi waktu pelayanan dan kurangnya sumber daya manusia
untuk melakukan pelayanan di Apotek.
c. Kegiatan pengembalian/retur uang obat apotek IGD dan Rawat Inap RSUP
Persahabatan tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP). Hal tersebut
mengakibatkan pelaksanaan kegiatan pelayanan pengembalian uang obat kurang
efektif dan tidak diinformasikannya prosedur pengembalian secara
tertulis/transparan kepada pasien/keluarga dapat dimanfaatkan/disalahgunakan
oleh pihak-pihak tertentu di rumah sakit. Hal tersebut disebabkan: (i) kurangnya
pemahaman pihak Apotek RSUP Persahabatan atas SOP Pengembalian Obat; (ii)
kurangnya sumber daya manusia; dan (iii) pihak Manajemen Apotek kurang
peduli terhadap fungsi verifikasi/pengendalian atas bukti, jumlah uang yang
dibayarkan maupun obat yang masuk/diterima.
Berkaitan dengan permasalahan tersebut di atas, BPK-RI merekomendasikan kepada
Direktur Utama RSUP Persahabatan agar segera : (1) melaksanakan pengelolaan
perbekalan farmasi dengan sistem satu pintu sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum
(SPM) perbekalan farmasi dan melaksanakan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi
sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan; (2) menyusun dan menetapkan SOP dan
kebijakan sesuai dengan kebutuhan Instalasi Farmasi serta mekanisme kerja untuk
seluruh aspek pengelolaan perbekalan farmasi; (3) melakukan penyempurnaan Sistem
Organisasi dan Tata Kerja pengelolaan perbekalan farmasi.
BPK-RI 5
Untuk selanjutnya, Direksi RSUP Persahabatan lebih meningkatkan pengendalian atas
pelaksanaan kegiatan serta dihindari terjadinya masalah yang berulang pada masa
mendatang dan mengambil langkah-langkah perbaikan serta tindak lanjut atas masalah-
masalah yang diuraikan secara rinci dalam laporan ini.
Jakarta, 2009
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Penanggung Jawab Pemeriksaan,
A.M Endang Sukeksi
BPK-RI 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum Pemeriksaan
1. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
2. Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia (BPK-RI);
3. Rencana Kegiatan Pemeriksaan (RKP) BPK-RI Tahun Anggaran (TA) 2008.
B. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan kinerja pada RSUP Persahabatan adalah untuk menilai
efektivitas manajemen RSUP Persahabatan di Jakarta dalam pelayanan farmasi
dimana hasil penilaian ini dapat dijadikan acuan bagi pihak manajemen untuk
menciptakan atau meningkatkan efektivitas pelayanan farmasi.
C. Lingkup dan Sasaran Pemeriksaan
Lingkup pemeriksaan adalah pelayanan farmasi BLU RSUP Persahabatan TA 2007
dan Semester I TA 2008, dengan sasaran pemeriksaan meliputi kegiatan :
a. Perencanaan Kebutuhan Perbekalan Farmasi;
b. Kegiatan Pengadaan, Penerimaan, Pendistribusian dan Penyimpanan Perbekalan
Farmasi;
c. Monitoring dan Evaluasi atas Pengelolaan Perbekalan Farmasi;
d. Pelayanan Kefarmasian Rumah Sakit.
D. Metodologi Pemeriksaan
Metodologi pemeriksaan dilakukan melalui :
1. Pengujian terhadap unsur-unsur dalam Sistem Pengendalian Intern;
2. Uji petik atas pelaksanaan kegiatan pelayanan farmasi serta
pertanggungjawabannya;
3. Review dan analisis dokumen/data terkait peraturan yang mendasari BLU dan
pelayanan farmasi serta observasi lapangan.
4. Konfirmasi/wawancara kepada pejabat-pejabat pelaksana dan instansi terkait.
E. Entitas Yang Diperiksa
Pemeriksaan dilaksanakan terhadap RSUP Persahabatan di Jakarta dengan fokus
pemeriksaan pada IF, IL, Apotik dan IPKM yang terkait dengan pelayanan farmasi di
RSUP Persahabatan.
BPK-RI 7
F. Jangka Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan dalam dua tahap yaitu pemeriksaan pendahuluan berdasarkan
Surat Tugas No. 06/ST/VIII/08/2007 tanggal 24 Agustus 2007 selama 10 hari kerja
mulai tanggal 13 s.d. 27 Agustus 2008 dan pemeriksaan terinci berdasarkan Surat
Tugas No.16/ST/VIII/10/2008 tanggal 8 Oktober 2008 selama 35 hari kerja mulai
tanggal 14 Oktober s.d. 1 Desember 2008.
G. Standar Pemeriksaan
1. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) BPK-RI Tahun 2007;
2. Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP) Tahun 2008.
BPK-RI 8
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Badan Layanan Umum RSUP Persahabatan
RSUP Persahabatan adalah rumah sakit vertikal Departemen Kesehatan (Depkes)
yang didirikan pada tanggal 7 November 1963 atas bantuan Pemerintah Rusia.
Pengelolaan rumah sakit pada saat berdiri merupakan bagian dari RSUP Cipto
Mangunkusumo (RSCM). Pada tahun 1975, Rumah Sakit Persahabatan berubah
menjadi rumah sakit mandiri di bawah Departemen Kesehatan. Kemudian
berkembang menjadi pusat rujukan nasional bidang penyakit paru dan laboratorium
kuman tubercolosis, yang mendapat pengakuan sebagai World Health Organization
(WHO) Collaboration Center for Tubercolosis.
Pada tahun 1992, RSUP Persahabatan ditetapkan sebagai Unit Rumah Sakit Swadana.
Kemudian tahun 1998 RSUP Persahabatan berubah lagi statusnya menjadi Rumah
Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pada tahun 2000 RSUP
Persahabatan berubah menjadi Perusahaan Jawatan, sesuai dengan PP No. 118
tanggal 12 Desember 2000.
Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara, maka Pemerintah menerbitkan PP No. 23
Tahun 2005 perihal Pengelolaan Keuangan BLU. Menurut PP No. 23 Tahun 2005
pasal 37 ayat 2, menyatakan bahwa Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk
Rumah Sakit Jawatan (Perjan) beralih statusnya menjadi instansi pemerintah yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK)-BLU.
Pengalihan status tersebut diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) Menteri
Kesehatan (Menkes) RI No. 861/MENKES/VI/2005 tanggal 16 Juni 2005.
Berdasarkan SK Menkes No.1679/Menkes/Per/XII/2005, PPK-BLU memiliki tugas
menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan
secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan
dan pencegahan, melaksanakan upaya rujukan serta menyelenggarakan pendidikan,
pelatihan dan penelitian.
Tugas Pokok dan Fungsi RSUP Persahabatan sebagaimana tertuang dalam SK
Menkes RI Nomor 1679/MENKES/PER/XII/2005 tanggal 27 Desember 2005 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) RSUP Persahabatan Jakarta dijabarkan
melalui SK Direktur Utama RSUP Persahabatan Nomor HK.00.06.00.08 B tanggal 3
Februari 2006 tentang Perlakuan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) di
lingkungan RSUP Persahabatan adalah sebagai berikut:
1. RSUP Persahabatan Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan upaya
penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu,
dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan,
melaksanakan upaya rujukan serta menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan
penelitian.
BPK-RI 9
2. Fungsi :
a. Pelayanan medis.
b. Pelayanan penunjang medis, non medis dan umum.
c. Pelayanan dan asuhan keperawatan.
d. Pelayanan rujukan.
e. Pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit.
f. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan.
g. Penelitian dan pengembangan.
h. Pelayanan administrasi umum dan keuangan.
B. Visi, Misi, Arah Pengembangan, Tujuan, Sasaran dan Strategi RSUP
Persahabatan
1. Visi
“Menjadi rumah sakit terdepan dalam menyehatkan masyarakat dengan unggulan
kesehatan respirasi kelas dunia”.
2. Misi
a. Mengembangkan kepemimpinan yang visioner.
b. Menyelenggarakan pelayanan prima yang profesional.
c. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengembangan.
d. Mengembangkan pelayanan unggulan di bidang kesehatan respirasi.
e. Menyelenggarakan pemberdayaan seluruh potensi sumber daya rumah sakit,
kemitraan, serta peningkatan kesejahteraan.
3. Tujuan
a. Menjadikan rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan prima dan
mampu untuk:
1). Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu, memuaskan, dan
profesional berdasarkan standar yang ditetapkan.
2). Mengembangkan pendidikan dan penelitian kedokteran dan kesehatan.
3). Menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak
untuk menjalin jaringan kerjasama yang saling menguntungkan.
4). Mewujudkan keselamatan dan kepuasan pelanggan.
5). Memberdayakan kepemimpinan untuk menggerakkan seluruh potensi
sumber daya yang ada di rumah sakit.
BPK-RI 10
b. Menjadikan rumah sakit yang mampu mewujudkan fungsinya sebagai pusat
pelayanan masyarakat, pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan
respirasi di Indonesia.
4. Arah Pengembangan
Arah dan Pengembangan meliputi delapan pertimbangan tantangan kedepan,
yaitu:
a. Memperhatikan visi Depkes “ Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat”.
Artinya kondisi masyarakat menyadari, mau dan mampu untuk mengenali,
mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi sehingga
dapat bebas dari gangguan kesehatan.
b. Tuntutan manajemen peningkatan kualitas pelayanan yang aman, efektif dan
efisien baik internal maupun eksternal berdasarkan kaidah dan prinsip
ekonomi tanpa menelantarkan fungsi sosial sebagai rumah sakit pemerintah.
c. Tuntutan masyarakat atas kualitas pelayanan dengan prinsip customers
satisfaction dan customers sensation, memasuki era kesejagatan dan
perekonomian bebas/liberal (AFTA 2008 dan APEC 2020).
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan dalam mutu
pelayanan yang terjadi sangat cepat, menuntut rumah sakit untuk senantiasa
cermat mengikuti dan memanfaatkannya demi mempertahankan daya saing
dalam percaturan pelayanan rumah sakit yang semakin bebas dan terbuka.
e. Menyikapi dilematis antara tuntutan mutu dan biaya yang terjangkau oleh
masyarakat pengguna jasa rumah sakit mengharuskan kearifan, kecermatan
dan kreatifitas pihak manajemen rumah sakit dalam menetapkan kebijakan
sistem pengelolaan keuangan yang tidak merugikan semua stakeholder.
f. Masih tingginya angka kesakitan/kematian penyakit saluran pernapasan
menurut hasil SKRT tahun 2000.
g. Perubahan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, perubahan paradigma sistem
pelayanan kesehatan serta perkembangan teknologi dan dinamika lingkungan
global mengharuskan adanya perubahan sistem manajemen rumah sakit.
h. Indonesia menghadapi beban ganda dalam pembangunan kesehatan.
5. Sasaran dan Strategi Tahun 2006 s.d 2010
a. Sasaran dan strategi meliputi empat bidang kegiatan, yaitu :
1). Keuangan (shareholder value).
2). Proses bisnis (internal).
3). Pelanggan.
4). Pembelajaran, pertumbuhan dan inovasi.
b. Sasaran dan strategi tersebut di atas dijabarkan ke dalam tiga aspek, yaitu:
1). Pelayanan Medik dan Keperawatan.
BPK-RI 11
2). Keuangan dan Umum.
3). Sumber Daya Manusia dan Pendidikan.
C. Pencapaian Kinerja RSUP Persahabatan
RSUP Persahabatan mempunyai kewajiban sesuai SK Menkes
No.998/Menkes/PER/XI/2006 untuk membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban
secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas yang berisi hasil pengukuran kinerja
kegiatan dari program yang telah ditetapkan selama kurun waktu satu tahun.
Pelaksanaan program kerja di Rumah Sakit dijabarkan oleh masing-masing pusat
pertanggungjawaban terutama terkait pelaksanaan anggaran yang dapat dilihat dari
pencapaian pendapatan fungsional rumah sakit sendiri maupun dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2007. Disamping
pencapaian pendapatan, pengukuran kinerja adalah terealisasinya semua pendapatan
yang dianggarkan menjadi belanja rumah sakit.
Tujuan adanya pencapaian kinerja untuk mengetahui pencapaian realisasi dan daya
serap serta kemajuan yang ditemukan dalam pelaksanaannya.
Dalam kurun waktu tahun 2007, hasil pengukuran pencapaian kinerja atas kegiatan
RSUP Persahabatan berdasarkan format Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), yaitu
sebagai berikut :
No. Program Indikator Kinerja Target (Rp) Realisasi (Rp) %1. Peningkatan
Pendapatan RSTersedianya pendapatanfungsional
157.566.147.000 178.161.682.000 113,07
2 Peningkatan mutupelayanan RSUPPersahabatan terhadappasien umum/khusussesuai standar yangberlaku baik pelayananrawat jalan, rawatinap, farmasi,radiologi,laboratorium, rujukan,kemampuan disiplinkerja dan administrasi
- Terbayarnya gaji tenagahonorer, managemendiklat, kesra pegawai.
- Terbayarnya jasapelayanan medis danpenunjang.
- Terbayarnya langgananlistrik, telepon, air dangas.
- Tersedianya barangmakanan, farmasi, BRT,alkes, kimia dan bahanlainnya.
- Tersedianya cetakan,ATK, perlengkapankomputer, SIRS.
- Terpeliharanyaperalatan alkes, invkantor.
- Tersediannya alat medikdan non medik, pemgedung dan pertamanan.
92.000.000.000 78.133.219.636 84,93
BPK-RI 12
No. Program Indikator Kinerja Target (Rp) Realisasi (Rp) %3. Belanja pegawai dan
operasional lainnya- Tersedianya gaji dan
tunjangansuami/istri/anak PNS,struktural danfungsional PNS, PPh,umum dan lembur,beras,listrik,air dan gas.
- Tersedianya bahanmakanan pasien.
- Tersedianya kebutuhanlayanan operasional danmanajemen RS.
- Barang cetakan danATK
57.825.352.000 53.481.939.460 92,49
4. Mengembangkanfasilitas penunjangpelayanan medis(DIPA Modal)
- Tersedianya alatkedokteran,kesehatan,dan mesin
18.000.000.000 15.501.398.600 86,12
Secara ringkas pencapaian kinerja kegiatan pendapatan dan realisasi anggaran RSUP
Persahabatan dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pencapaian pendapatan fungsional tercapai 113% disebabkan kenaikan volume
kegiatan secara keseluruhan dan tarif rumah sakit.
2. Penyerapan biaya dari anggaran Pendapatan rumah sakit pencapaiannya adalah
84,93% terjadi karena pengeluaran masih dapat ditekan sehemat mungkin.
3. Penyerapan dana dari APBN untuk DIPA Rutin pencapaiannya adalah 92% karena
adanya belanja barang yang mengikat sehingga tidak bisa direalisasikan ke MAK
yang lain.
4. Penyerapan dana dari APBN untuk DIPA Modal pecapaiannya tidak dapat 100%
terjadi karena pelaksanaannya tidak bisa persis seperti yang ada pada DIPA dan ada
revisi pagu anggaran untuk penanggulangan pembayaran orang miskin sehingga
prosentasenya menjadi 86,12%.
D. Pelayanan Farmasi RSUP Persahabatan
1. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Pengelolaan perbekalan farmasi di RSUP Persahabatan meliputi jenis perbekalan
farmasi seperti obat, alat kesehatan (alkes) habis pakai, alat balut dan
perlengkapan farmasi, bahan kimia/bahan baku, benang bedah, X-Ray Film, Gas
Medis dan Reagen. Perbekalan farmasi tersebut dikelola oleh IF, kecuali Gas
Medis yang dikelola oleh IL, reagen yang dikelola oleh IPKM, sedangkan Apotik
memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi melalui resep obat khususnya untuk
jenis perbekalan farmasi obat dan alkes habis pakai.
BPK-RI 13
Langkah-langkah dalam pengelolaan perbekalan farmasi meliputi perencanaan
(pemilihan jenis/jumlah perbekalan farmasi), pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian dan pelaporan.
a. Perencanaan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi dibuat setiap tahunan
dan triwulanan. Untuk perencanaan tahunan dibuat untuk penentuan
anggaran penggunaan perbekalan farmasi IF selama 1 tahun. Sedangkan
perencanaan triwulanan dibuat untuk menyesuaikan dengan kebutuhan yang
dapat berubah dalam waktu yang lebih pendek. Proses penetapan
perencanaan tersebut disusun oleh Instalasi Farmasi kemudian disampaikan
kepada Direktur Medik & Keperawatan yang selanjutnya akan berakhir di
Tim Pengadaan untuk dilakukan proses pengadaannya. Sementara di IL dan
IPKM perencanaan dibuat secara bulanan dan dilaporkan ke atasan langsung,
sedangkan di Apotik tidak ada perencanaan rutin tetapi langsung melakukan
pembelian setiap minggu.
b. Pengadaan perbekalan farmasi berasal dari 2 (dua) sumber dana yaitu
Anggaran Pendapatan Rumah Sakit dan anggaran yang bersumber dari
APBN (DIPA). Pengadaan yang bersumber pada Dana Pendapatan dilakukan
dengan metode pembelian langsung. Sedangkan pengadaan yang bersumber
pada Dana DIPA menggunakan metode pelelangan /tender, pembelian
langsung dan penunjukan langsung. Proses pengadaan perbekalan farmasi
yang dilakukan oleh Tim Pengadaan hanya untuk perbekalan farmasi yang
direncanakan melalui IF. Sedangkan untuk perbekalan farmasi yang
direncanakan oleh IL, IPKM dan Apotik dilakukan sendiri, tidak melalui Tim
Pengadaan.
c. Penerimaan perbekalan farmasi dilakukan oleh Tim Penerima Barang di
gudang farmasi. Petugas gudang farmasi melakukan verifikasi kembali untuk
dilakukan proses penyimpanan dan mengarsipkan dokumen penerimaan.
d. Perbekalan farmasi disimpan di gudang farmasi pada 4 (empat) ruang
penyimpanan, yaitu:
1) Ruang Obat, meliputi obat suntik, tablet/kapsul/sirup, antiseptic, obat
mata, obat gigi dan lain-lain.
2) Ruang Alat Balut dan Perlengkapan Farmasi, meliputi Gaas Verband,
Kapas, Gypsone, Kasa/Hidrofil Steril dan lain-lain.
3) Ruang Radiologi, meliputi Film Laser Type Kodak, Ultravist, Iopamiro
300 dan lain-lain.
4) Ruang Alat Kesehatan, meliputi Blood Set, Cateter, Disposibel Spuit,
Infus Set dan lain-lain.
e. Pendistribusian perbekalan farmasi sebagai berikut:
Dalam pelaksanaan pendistribusian perbekalan farmasi, IF menerapkan tiga
sistem distribusi obat dan perbekalan farmasi, meliputi :
1). Sistem distribusi Floor Stock (persediaan di ruangan) adalah
pendistribusian perbekalan farmasi untuk persediaan di ruang-ruang
BPK-RI 14
perawatan, perbekalan farmasi yang disimpan tidak dalam jumlah besar
dan dapat dikontrol secara berkala oleh petugas farmasi/perawat sebagai
penanggungjawab ruangan.
2). Sistem distribusi Unit Dose Dispensing adalah pendistribusian
perbekalan farmasi dengan resep perorangan yang disiapkan, diberikan
atau digunakan dan dibayar dalam unit dosis tunggal/ganda yang berisi
obat dalam jumlah yang telah ditetapkan atau jumlah yang cukup untuk
penggunaan satu kali dosis biasa.
3). Sistem distribusi Resep Individual adalah pendistribusian perbekalan
farmasi dengan resep perorangan/pasien rawat jalan dan rawat inap
melalui IF.
f. Pelaporan berkaitan dengan pengelolaan perbekalan farmasi belum
terintegrasi, masih dilakukan secara terpisah oleh IF, IL, IPKM dan Apotik
ke atasan masing-masing. Untuk IF dan IPKM pelaporan ditujukan ke
Direktur Medik dan Keperawatan, untuk IL ke Direktur Umum, SDM dan
Pendidikan, sedangkan Apotik ke Direktur Keuangan (Dirkeu).
2. Pelayanan kefarmasian
Pelayanan kefarmasian di RSUP Persahabatan dilaksanakan oleh IF RSUP
Persahabatan berkoordinasi dengan Apotek RSUP Persahabatan. Dalam
pelaksanaan pelayanan kefarmasian, khususnya farmasi klinik, Apotek RSUP
Persahabatan hanya bersifat pasif yaitu memberikan pelayanan setelah ada
permintaan dari pasien.
Sesuai dengan SK Dirut RSUP Persahabatan No. HK.00.06.00.84C tanggal 26
Februari 2007 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian, cakupan Pelayanan
Farmasi Klinik meliputi:
a. Konseling
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO), termasuk Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS)
c. Evaluasi penggunaan obat
d. Monitoring pemakaian obat, alat kesehatan, dan penulisan resep
e. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat
kesehatan
f. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat
kesehatan.
Pelayanan kefarmasian yang telah dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi RSUP
Persahabatan; khususnya Pelayanan Farmasi Klinik adalah PIO dan PKMRS,
Konseling, Evaluasi resep dan pengkajian penggunaan obat, visite/ronde pasien
HIV/AIDS dan Unit Dose Dispensing (UDD).
BPK-RI 15
E. Sumber Daya Keuangan RSUP Persahabatan
Anggaran dan Realisasi untuk Tahun Anggaran 2007 ( 1 Januari sd 31 Desember
2007) adalah sebagai berikut:
Sumber Dana Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp)Pendapatan 102.336.330.000 78.133.219.636 24.203.110.364
DIPA Operasional (BA. 069) 57.825.352.000 53.481.939.000 4.343.413.000DIPA Modal (BA.024) 15.650.000.000 15.501.399.000 148.601.400Jumlah 175.811.682.000 147.116.557.636 28.695.124.764
Anggaran dan Realisasi untuk Tahun Anggaran 2008 ( 1 Januari sd 30 Juni 2008)
adalah sebagai berikut:
Sumber Dana Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa (Rp)Pendapatan 123.292.011.000 55.877.337.069 67.414.673.931
DIPA Operasional (BA. 069) 61.778.184.000 29.292.024.030 32.486.159.970DIPA Modal (BA.024) 0 0 0Jumlah 185.070.195.000 85.169.361.099 99.900.833.901
F. Sistem Pengendalian Intern RSUP Persahabatan
1. Organisasi
Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) RSUP Persahabatan ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan Nomor: HK.00.06.00.08
B tanggal 3 Februari 2006 tentang Perlakuan SOTK di lingkungan RSUP
Persahabatan (Lampiran 1), yaitu sebagai berikut:
a. Dirut dibantu oleh 3 direktur, yaitu :
1) Direktur Medik dan Keperawatan, yang bertanggung jawab terhadap
Bidang Pelayanan Medik, Bidang Pelayanan Keperawatan, Bidang
Fasilitas Pelayanan Medik, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap
A/B/C, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Perawatan Intensif, Instalasi
Bedah Sentral, IPKM, Instalasi Patologi Anatomi dan Pemulasaran
Jenazah, Instalasi Radiodiagnostik, Instalasi Radioterapi, Instalasi
Pemeriksaan Medis Terpadu, IF, Instalasi Pusat Kesehatan Respirasi
Nasional (Griya Puspa) dan Instalasi Rehabilitasi Medis.
2) Direktur Umum, SDM dan Pendidikan, yang bertanggung jawab
terhadap Bagian Umum, Bagian Sumber Daya Manusia, Bagian
Pendidikan dan Penelitian, Instalasi Sanitasi dan Pemeliharaan Sarana,
Instalasi Manajemen Informasi Kesehatan, IL, Instalasi Gizi, Instalasi
Pengamanan, Perparkiran dan Pertamanan, Instalasi Pelayanan
Pelanggan, Instalasi Sterilisasi Sentral
3) Direktur Keuangan, yang bertanggung jawab terhadap Bagian
Perencanaan Anggaran, Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana,
Bagian Akuntansi, Instalasi Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit
dan Instalasi Penyelesaian Piutang.
BPK-RI 16
b. Direktur Utama juga dibantu oleh Dewan Pengawas dan 4 komite, yaitu :
1) Komite Medik
2) Komite Etik dan Hukum.
3) Komite Kajian dan Pengembangan Rumah Sakit.
4) Komite Pelayanan Unggulan.
Dalam Keputusan Dirut RSUP Persahabatan Nomor: HK.00.06.00.08 B tanggal
3 Pebruari 2006 tentang Perlakuan SOTK di lingkungan RSUP Persahabatan,
telah dijabarkan lebih lanjut mengenai nama jabatan, unit organisasi, tugas
pokok, fungsi, hasil kerja, uraian tugas, dan persyaratan jabatan untuk setiap
jabatan.
Unit kerja yang melakukan pelayanan farmasi RSUP Persahabatan melibatkan
beberapa unit kerja, sebagaimana tertuang dalam SK Dirut RSUP Persahabatan
yaitu:
a) No.HK.00.07.00.53 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK IF RSUP
Persahabatan (Lampiran 2).
Tugas pokoknya adalah menyelenggarakan kegiatan peracikan,
penyimpanan, penyediaan, penyaluran obat-obatan dan bahan kimia,
penyimpanan dan penyaluran alat kedokteran, alat keperawatan dan alat
kesehatan serta mengelola dan mengkoordinasikan seluruh pelayanan apotik
dan depo-depo serta menyelenggarakan pelayanan farmasi klinik dan
informasi obat.
b) No.HK.00.07.00.59 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK IL RSUP
Persahabatan (Lampiran 3).
Tugas pokoknya adalah menyelenggarakan kegiatan penerimaan,
penyimpanan dan penyaluran barang habis pakai, alat rumah tangga, alat
kedokteran, obat-obatan, alat perawatan dan alat kesehatan, barang kebutuhan
gizi, dan melakukan administrasi dan pelaporan.
c) No. HK.00.07.00.51 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK IPKM RSUP
Persahabatan (Lampiran 4).
Tugas pokoknya adalah menyelenggarakan kegiatan pelayanan pemeriksaan
laboratorium patologi klinik dan mikrobiologi yang meliputi pemeriksaan
darah, urine, feses, dan cairan tubuh lainnya pada Laboratorium Induk, IGD,
24 Jam, IPMT, Griya Puspa, Bank Darah rumah sakit dan Mikrobiologi
Klinik.
d) No.HK.00.07.00.66 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK Apotik RSUP
Persahabatan (Lampiran 5).
Tugas pokoknya adalah melaksanakan pelayanan obat bagi pasien rawat jalan
dan rawat inap secara profesional, efisien, bermutu dan sesuai standar
pelayanan apotik.
BPK-RI 17
Apotik merupakan Bisnis Unit yang menyelenggarakan sendiri kegiatan
operasionalnya, dari mulai perencanaan, pengadaan perbekalan farmasi,
penyimpanan sampai dengan pendistribusian.
e) Untuk pelayanan perbekalan farmasi untuk pasien jaminan diatur dalam SK
Dirut No.HK.00.07.00.171A tanggal 1 November 2007 tentang SOTK
Instalasi Pelayanan Sosial dan Pasien Jaminan (IPSPJ) RSUP
Persahabatan (Lampiran 6), yang tugas pokoknya adalah mengkoordinasikan
dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan sosial dan pelayanan pasien
jaminan lain. Selain itu melakukan koordinasi juga terhadap administrasi
pasien miskin dan Kejadian Luar Biasa (KLB), dan penyelesaian piutang
pasien.
2. Kebijakan
Keputusan yang dikeluarkan oleh Dirut telah dibuat secara tertulis dan
ditembuskan ke Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI. Sedangkan kebijakan-
kebijakan intern rumah sakit dibuat oleh instalasi terkait dan diketahui/disetujui
oleh direktur yang bertanggungjawab, serta disahkan oleh Dirut, namun tanpa
tembusan ke Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI.
Kebijakan Dirut RSUP Persahabatan terkait dengan pelayanan farmasi yaitu
berdasarkan SOTK yang telah ditetapkan oleh Dirut untuk unit-unit kerja yang
melakukan pelayanan farmasi.
3. Perencanaan
Secara umum perencanaan/penganggaran di RSUP Persahabatan adalah sebagai
berikut :
a. Telah disusun Rencana Jangka Panjang untuk kurun lima tahun (RJP) tahun
2006-2010 atau Rencana Strategis (Renstra) Bisnis RSUP Persahabatan yang
mengacu pada rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga (Renstra–
KL), isinya memuat antara lain:
1) Tujuan Penyusunan Renstra RSUP Persahabatan akan menjadi rumusan
tujuan dan sasaran yang hendak dicapai oleh RSUP Persahabatan dan
merupakan pedoman dalam penyusunan RBA tahunan RSUP
Persahabatan selama lima tahun.
2) Ruang lingkup Renstra Bisnis meliputi antara lain :
a). Pendahuluan, yang berisi tentang: Pendahuluan, Latar belakang dan
sejarah singkat RSUP Persahabatan, analisis Internal dan Eksternal
RSUP Persahabatan, arah dan Pengembangan RSUP Persahabatan.
b). Analisis Situasi dan Kecenderungan, yang berisi tentang Pola
Penyakit, Sistem Pelayanan, Sistem Manajemen, Sistem Pendidikan,
Penelitian dan Pengembangan, Analisis Strength,
Weakness,Opportunity and Threat (SWOT) dan Isu Strategis.
BPK-RI 18
c). Visi,Misi dan Nilai-nilai yang berisi tentang: Visi Depkes RI, Visi,
Misi dan Nilai-nilai RSUP Persahabatan dan Organisasi.
d). Tujuan, Strategis,Sasaran dan Program Kerja, yang berisi tentang:
Tujuan, Sasaran, Strategi RSUP Persahabatan, Sasaran dan Strategi
Direktorat, Kebijakan Strategis dan Program Kerja per Direktorat.
e). Proyeksi Keuangan dan Investasi yang berisi tentang: Proyeksi
Keuangan dan Investasi selama 5 Tahun dan Proyeksi Keuangan.
3) Visi RSUP Persahabatan
4) Misi RSUP Persahabatan
5) Fungsi RSUP Persahabatan, antara lain :
6) Indikator Kinerja RSUP Persahabatan, terbagi dalam tiga bagian yaitu
Indikator Kinerja Keuangan, Kinerja Operasional, dan Kinerja Mutu
Pelayanan dan Manfaat bagi Masyarakat
b. Selain Renstra Bisnis, RSUP Persahabatan juga telah menyusun RBA Tahun
2007 dan Tahun 2008 yang merupakan rincian dari Renstra Bisnis Rumah
Sakit.
Perencanaan Perbekalan Farmasi
Perencanaan perbekalan farmasi di IF dibuat tahunan dan triwulanan. Untuk yang
tahunan, usulan perencanaan diajukan ke Bagian Perencanaan Anggaran (BPA)
untuk penetapan anggaran, tetapi setelah anggaran ditetapkan, BPA tidak
menginformasikan ke IF sehingga IF dalam membuat perencanaan baik tahunan
dan triwulanan tidak berdasarkan dari anggaran yang telah ditetapkan
Perencanaan triwulanan dibuat untuk jenis dan jumlah perbekalan farmasi yang
dibutuhkan dalam periode tiga bulan sehingga lebih rinci/detail. Perencanaan ini
dibuat berdasarkan laporan pemakaian perbekalan farmasi/realisasi bulan
sebelumnya, sisa stok yang ada di Gudang Logistik Farmasi, permintaan dari
instalasi-instalasi pelayanan, Formularium RS dan pola penyakit.
Sementara itu perbekalan farmasi yang dikelola oleh IL dan IPKM, perencanaan
nya dibuat secara bulanan dan dilaporkan ke atasan langsung, sedangkan di
Apotik tidak ada perencanaan tetapi langsung melakukan pembelian setiap
minggu sesuai kebutuhan.
4. Prosedur
Prosedur yang digunakan oleh RSUP Persahabatan dalam kegiatan
operasionalnya adalah berdasarkan Surat Keputusan dari Direktur Utama.
Prosedur kerja tersebut dibuat secara tertulis guna menjamin pelaksanaan
kegiatan berjalan secara ekonomis, efektif, dan efisien. Prosedur kerja yang
terkait dengan pelayanan farmasi di RSUP Persahabatan, antara lain:
BPK-RI 19
a. Keputusan Dirut RSUP Persahabatan No.HK.00.07.00.81 D tentang
Pedoman Apotik RSUP Persahabatan, ditetapkan 17 Maret 2007, yang
memuat antara lain mengenai :
1) Prosedur Pelayanan.
2) Prosedur Perencanaan.
3) Prosedur Pembelian/Pengadaan.
4) Prosedur Penyimpanan.
5) Prosedur Administrasi Keuangan.
6) Prosedur Pelaporan dan Evaluasi.
Prosedur Pelayanan Kefarmasian Di Apotik RSUP Persahabatan
1) Berdasarkan hasil survey praktek kerja lapangan mahasiswa Universitas
17 Agustus 1945 Jakarta di Instalasi Farmasi RSUP Persahabatan) atas
waktu tunggu pelayanan resep pada bulan Maret 2008 dapat diketahui
bahwa:
a) Rata-rata waktu pelayanan resep pasien Askeskin adalah 123 menit
(2 jam 3 menit).
b) Rata-rata waktu pelayanan resep pasien Gakin adalah 64,6 menit (1
jam , 4 menit, dan 36 detik).
c) Rata-rata waktu pelayanan resep pasien Askes adalah 34,4 menit (34
menit 24 detik).
d) Rata-rata waktu pelayanan resep pasien umum adalah 30,8 menit (30
menit 48 detik).
Meskipun survey ini telah dilaksanakan pada Bulan Maret 2008 dan telah
dilaporkan kepada Apotek RSUP Persahabatan namun belum ada tindak
lanjut dari manajemen RSUP Persahabatan atas lamanya waktu
pelayanan resep pasien Jamkesmas/Askeskin dan Gakin.
2) Survey selanjutnya yang dilakukan oleh IF adalah mengenai kepuasan
pelanggan terhadap pelayanan farmasi (penugasan khusus kepada
mahasiswa kerja praktek Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
Berdasarkan hasil rekapitulasi data kuesioner yang diisi oleh pasien
Apotek Rawat Jalan dan Apotek Rawat Inap RSUP Persahabatan dapat
disimpulkan bahwa:
a) Kecepatan pelayanan resep di Apotek Rawat Jalan mempunyai nilai
rata-rata 1,85 yang berarti bahwa kecepatan pelayanan resep masih
kurang baik dan perlu ditingkatkan dengan mempersingkat waktu
tunggu pelayanan resep.
b) Kecepatan pelayanan resep di Apotek Rawat Inap mempunyai nilai
rata-rata 2,16 yang berarti bahwa kecepatan pelayanan resep masih
BPK-RI 20
kurang baik dan perlu ditingkatkan dengan mempersingkat waktu
tunggu pelayanan resep.
c) Hasil survey Persepsi Pelanggan tentang Pelayanan Kefarmasian di
Apotek Rawat Jalan dan Apotek Rawat Inap RSUP Persahabatan
menyimpulkan bahwa:
- Hasil Survey di Apotek Rawat Jalan RSUP Persahabatan
1) Hasil survey tentang pelayanan kefarmasian yang sudah baik
adalah:
a) Kemudahan prosedur dan alur pelayanan.
b) Ketepatan petugas dalam melayani resep.
Sedangkan pelayanan kefarmasian yang masih kurang dan perlu
perbaikan adalah:
a) Kesopanan dan keramahan petugas.
b) Kecepatan pelayanan resep.
c) Ketersediaan obat-obatan maupun alat kesehatan.
d) Kenyamanan ruang tunggu.
e) Pemberian informasi obat.
2) Hasil survey atas harga obat di Apotek Rawat Jalan RSUP
Persahabatan jika dibandingkan dengan Apotek di luar RSUP
Persahabatan menunjukkan 24 % responden berpendapat bahwa
harga obat di Apotek Rawat Jalan RSUP Persahabatan lebih
murah sedangkan 10% responden menjawab lebih mahal
dibandingkan dengan harga obat di Apotek lain.
3) Sebagian besar responden Apotek Rawat Jalan memberikan saran
agar Apotek menambah petugas sehingga kecepatan pelayanan
kefarmasian semakin baik.
- Hasil Survey di Apotek Rawat Inap RSUP Persahabatan
1) Hasil survey tentang pelayanan kefarmasian yang sudah baik
adalah:
a) Kemudahan prosedur dan alur pelayanan.
b) Kesopanan dan keramahan petugas
c) Ketepatan petugas dalam melayani resep.
d) Ketersediaan obat-obatan maupun alat kesehatan.
e) Kenyamanan ruang tunggu.
Sedangkan pelayanan kefarmasian yang masih kurang dan perlu
perbaikan adalah:
BPK-RI 21
a) Kecepatan pelayanan resep.
b) Pemberian informasi obat.
2) Hasil survey atas harga obat di Apotek Rawat Inap RSUP
Persahabatan jika dibandingkan dengan Apotek di luar RSUP
Persahabatan menunjukkan responden yang berpendapat bahwa
harga lebih mahal dan lebih murah prosentasenya berimbang; yaitu
12% dan 11%.
3) Sebagian besar responden Apotek Rawat Inap memberikan saran
agar Apotek menambah petugas sehingga kecepatan pelayanan
kefarmasian semakin baik.
Dari hasil survey tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan kefarmasian di Apotek RSUP Persahabatan masih harus
ditingkatkan terutama kecepatan pelayanan resep dan pemberian
informasi obat.
a. Keputusan Dirut RSUP Persahabatan No. HK.00.06.00.87 B tanggal 4
April 2007 tentang Pemberlakuan Prosedur Tetap Pelayanan Kefarmasian
Di RSUP Persahabatan, diketahui bahwa IF telah memiliki 57 (lima puluh
tujuh) buah SOP/Protap yang mencerminkan standar pelayanan yang
mutakhir dan sesuai dengan peraturan dan tujuan dari pelayanan farmasi,
serta mengacu kepada Kebijakan RSUP Persahabatan yang telah disahkan
oleh Dirut RSUP Persahabatan. (Lampiran 7)
b. Prosedur penyimpanan dan penerimaan barang farmasi pada IL
No. Prosedur No. Dokumen Tanggal1. Penyimpanan Barang Di Instalasi Logistik
(Farmasi)09.05.03.08 April 2007
2. Tim Panitia Penerimaan Barang/Jasa DiLogistik Farmasi
09.05.03.09 April 2007
4. Pengadaan Gas Medis 09.05.03.11 April 20075. Pengambilan Gas Medis Dalam Tabung Di
Logistik Farmasi09.05.03.12 April 2007
c. Prosedur pengelolaan perbekalan farmasi berupa reagen pada IPKM yaitu:
No. Prosedur No. Dokumen Tanggal1. Pengadaan dan Pengelolaan Reagen 10.05.11 11 Februari 2008
5. Pencatatan
RSUP Persahabatan telah melakukan pencatatan terhadap semua transaksi sesuai
dengan Pedoman Akuntansi Rumah Sakit (PARS) dan telah dilaporkan dalam
Laporan Keuangan. Pencatatan transaksi dilakukan oleh bagian akuntansi yang
dikepalai oleh seorang Kepala Bagian Akuntansi (yang bertanggungjawab kepada
Direktur Keuangan).
BPK-RI 22
Dalam hal pelayanan farmasi, laporan persediaan sisa bahan baku produksi obat
yang ada di IL dan IPKM belum dilaporkan ke Bagian Akuntansi sehingga
pencatatan Persediaan di Neraca RSUP Persahabatan belum mencerminkan nilai
persediaan sisa bahan baku yang sebenarnya pada kedua instalasi tersebut.
Selain itu, perencanaan dan pengadaan gas medis dan reagen yang masing-
masing dibuat oleh IPKM dan IL tidak tercatat dalam perencanaan/penganggaran
tahunan perbekalan farmasi yang diajukankan oleh IF ke BPA.
6. Pelaporan
Secara keseluruhan pelaksanaan pelaporan, monitoring, dan evaluasi atas
kegiatan perbekalan farmasi pada IF, IL, Apotik dan IPKM RSUP Persahabatan
telah berjalan cukup baik, namun masih terdapat hal-hal yang perlu ditingkatkan
yaitu :
a. IF belum membuat Laporan Penghapusan/Penarikan Farmasi/Obat Rusak
atau kadaluarsa setiap bulannya sebagaimana telah diatur dalam SOP/Protap
No.09.05.01.49 tanggal 13 Maret 2007 tentang Penghapusan/Penarikan Obat
yang Rusak/Kadaluarsa.
b. Pembuatan Laporan Sisa Bahan Baku Obat di Bagian Produksi IF dilakukan
setiap triwulan dan setiap tahun bukan secara rutin bulanan sebagaimana
diatur dalam SOP/Protap Nomor 09.05.01.46 tentang Pencatatan dan
Pelaporan Produksi Farmasi. Selain itu, diketahui bahwa Laporan Sisa Bahan
Baku Obat yang telah diterima oleh Kepala IF tidak diteruskan ke Bagian
Akuntansi sebagai bahan pencatatan/pelaporan persediaan di Neraca RSUP
Persahabatan sehingga Persediaan di Neraca RSUP Persahabatan belum
menggambarkan nilai persediaan bahan baku obat pada IF.
c. Kegiatan Monev pengelolaan perbekalan farmasi di IL dan IPKM belum
didukung dengan SOP/Prosedur Tetap.
Selain itu, pelaporan yang berkaitan dengan pelayanan farmasi belum semua
telah tersedia perangkat lunaknya. Selama ini pelaksanaan kegiatan pelaporan
menggunakan software yang tidak terintegrasi, misalnya untuk penyusunan
laporan stok opname di IL, IF dan IPKM, laporan keuangan di Apotek masih
menggunakan software Microsoft Excel. Kondisi ini menuntut penanggung jawab
laporan melakukan beberapa kali input data dari beberapa pihak yang berbeda
dan beberapa kali melakukan data processing sehingga rawan akan terjadinya
salah memasukkan data/rumus.
7. Personalia
Berdasarkan RBA RS Persahabatan TA 2008, kinerja selama tahun 2007 adalah
telah terbentuknya SOTK RSUP Persahabatan berdasarkan Peraturan Menkes
No.1679/Menkes/Per/XII/2005 tanggal 27 Desember 2005, telah dilakukan
evaluasi terhadap personil yang menduduki jabatan dan dilakukan perubahan
untuk memperbaiki kinerja dimasa mendatang, dan telah ditetapkan visi, misi,
motto, nilai-nilai dan tujuan rumah sakit.
BPK-RI 23
Jumlah Sumber Daya Manusia RS Persahabatan TA 2007 sebanyak 1.740 orang
yang terdiri dari :
No Jenis Tenaga PNS Non PNS Lain-lain JumlahI MEDIS :
a. Dokter Umum 19 6 - 25b. Dokter PPDS - - 60 60c. Dokter Ahli 114 7 - 121d. Dokter Gigi 8 - - 8e. Dokter BBS/PTT - - - -
II PERAWAT 542 124 - 666III PENUNJANG MEDIS 148 52 - 198IV NON MEDIS 343 319 - 662
Jumlah 1.172 508 60 1.740
8. Pengawasan Internal
Untuk Tahun Anggaran 2007, Inspektorat Jenderal Depkes tidak melakukan
pemeriksaan di RSUP Persahabatan.
Pemeriksaan oleh Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) dilakukan berdasarkan atas
pengajuan objek-objek yang akan diperiksa, yang disetujui oleh Dirut, dimana
pengajuan tersebut dilakukan setiap tahun. Berikut adalah objek pemeriksaan
yang telah dilaksanakan selama tahun 2007 dan 2008:
Tahun 2007 :
a. Audit Instalasi Rawat Jalan.
b. Audit Griya Puspa.
c. Audit Instalasi Patologi Klinik.
d. Audit Instalasi Radiodiagnostik.
e. Audit Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana.
f. Audit Bagian DIKLIT (Pendidikan dan Penelitian).
g. Audit Instalasi Pelayanan Sosial (khusus).
h. Audit Instalasi Rawat Inap (IRIN) B.
i. Audit Instalasi Rawat Inap C.
j. Audit Pengadaan Barang.
k. Kas Kecil dan Kas Intern (rutin).
l. Tindak Lanjut objek pemeriksaan sebelumnya (rutin).
Tahun 2008 (sampai dengan bulan Agustus):
a. Audit Apotik RS Persahabatan.
b. Audit Instalasi Sanitasi.
c. Audit Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPS).
d. Audit Instalasi Gawat Darurat (IGD).
BPK-RI 24
e. Kas Kecil dan Kas Intern (rutin).
f. Tindak Lanjut objek pemeriksaan sebelumnya (rutin).
Kegiatan monitoring tindak lanjut untuk hasil audit dilakukan satu tahun setelah
Laporan Hasil Audit diterbitkan sehingga untuk hasil audit tahun 2007 akan
dimonitoring pada tahun 2008, dan hasil audit tahun 2008 akan dimonitoring
pada tahun 2009. Dari kegiatan audit tahun 2007 yang telah ditindaklanjuti
adalah Instalasi Radiologi, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Griya Puspa dan
Bagian Diklit. Sementara hasil audit tahun 2008 belum seluruhnya di
tindaklanjuti.
BPK-RI 25
BAB III
TEMUAN PEMERIKSAAN
Tujuan pemeriksaan kinerja pada RSUP Persahabatan adalah untuk menilai efektivitas
manajemen RSUP Persahabatan di Jakarta dalam pelayanan farmasi. Untuk menilai
efektivitas manajemen dalam pelayanan farmasi, berikut ini adalah langkah-langkah yang
dinilai:
1. Perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi
2. Pelaksanaan meliputi pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian
kebutuhan perbekalan farmasi
3. Monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pengelolaan perbekalan farmasi
4. Pelayanan farmasi meliputi perencanaan, pelaksanaan dan monitoring
Selanjutnya penilaian atas langkah-langkah dalam pelayanan farmasi tersebut meliputi:
1. Perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi sesuai dengan standar Menkes, kebijakan,
SOP, data kebutuhan perbekalan farmasi berdasarkan trend kebutuhan tahun berjalan,
dan alokasi anggaran sesuai dengan prioritas kebutuhan.
2. Pelaksanaan pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pemusnahan
sesuai dengan kebijakan dan SOP.
3. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas pengelolaan perbekalan farmasi sesuai
dengan kebijakan dan SOP.
4. Pelaksanaan pelayanan farmasi sesuai dengan SPM, kebijakan dan SOP.
Hasil pemeriksaan atas pelayanan farmasi adalah sebagai berikut:
1. Usulan perencanaan di IF tidak mencakup seluruh kebutuhan perbekalan
farmasi yang ada RSUP Persahabatan
IF RSUP Persahabatan merupakan instalasi yang bertanggung jawab terhadap
pemenuhan kebutuhan perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi kepada pasien di
RSUP Persahabatan baik melalui depo-depo farmasi maupun instalasi-instalasi
pelayanan. Jenis perbekalan farmasi yang dipenuhi melalui IF digolongkan atas:
a. Obat Non Generik
b. Obat Generik & Obat Gigi
c. Alat Kesehatan
d. Alat balut & Perlengkapan Farmasi
e. Bahan Kimia
f. Benang Bedah
g. X-Ray Film
BPK-RI 26
Perbekalan farmasi tersebut diatas didistribusikan dan digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan kepada pasien melalui depo-depo farmasi, antara lain:
a. Depo Farmasi IGD melayani kebutuhan perbekalan farmasi di Instalasi Gawat
Darurat
b. Depo
c. Farmasi Bedah Sentral melayani Instalasi Bedah Sentral dan Instalasi Anestesi
dan Reanimasi.
d. Depo Farmasi Mawar melayani Instalasi Rawat Inap C.
e. Depo Farmasi Melati melayani Instalasi Rawat Inap C
f. Depo Farmasi Dahlia melayani Instalasi Rawat Inap B
g. Depo Farmasi Soka melayani Soka Atas, Soka Bawah dan Ruang Flu Burung
h. Depo Farmasi Griya Puspa melayani Instalasi Griya Puspa khusus Rawat Inap,
sedangkan Rawat Jalan Griya Puspa belum ada depo farmasinya.
i. Depo Farmasi Anggrek melayani Instalasi Rawat Inap A
j. Apotik Pegawai
Selain depo-depo farmasi, masih terdapat instalasi-instalasi pelayanan yang tidak
mempunyai depo farmasi, yang pemenuhan kebutuhannya langsung meminta ke IF,
instalasi-instalasi tersebut antara lain:
a. Instalasi Rawat Jalan yang terdiri dari 18 poliklinik yang masing-masing
poliklinik tersebut mengajukan permintaan sendiri.
b. Instalasi Perawatan Intensif
c. Instalasi Patologi Anatomi dan Pemulasaran
d. Instalasi Radiodiagnostik
e. Instalasi Radioterapi
f. Instalasi Pemeriksaan Medis Terpadu
g. Instalasi Rehabilitasi Medis
h. Instalasi Sanitasi dan Pemeliharaan Sarana
i. Instalasi Gizi
j. Instalasi Sterilisasi Sentral dan Binatu
Karena banyaknya depo farmasi dan instalasi pelayanan yang meminta perbekalan
farmasi ke IF, maka IF telah menetapkan jadwal, sehingga permintaan perbekalan
farmasi dilakukan 1 minggu sekali.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kebutuhan perbekalan farmasi untuk seluruh
RSUP Persahabatan tidak seluruhnya melalui IF. Hal ini ditunjukkan dengan hal-hal
sebagai berikut:
BPK-RI 27
a. Apotik melakukan sendiri pengelolaan perbekalan farmasinya dari mulai
merencanakan, mengadakan, menyimpan sampai dengan mendistribusikan semua
jenis perbekalan farmasi yang dibutuhkan pasien khususnya melalui resep.
b. IPKM yang mengelola sendiri kebutuhan perbekalan farmasinya, dalam hal ini
terutama kebutuhan reagen. Instalasi ini membawahi 6 laboratorium yaitu
Laboratorium Induk, Lab IGD, Lab 24 Jam, Lab IPMT, Lab Griya Puspa, Lab
Mikrobiologi Klinik dan 1 Bank Darah.
c. IL mengelola kebutuhan gas medis. Pemenuhan kebutuhan gas medis untuk
depo-depo farmasi dan instalasi-instalasi pelayanan tidak melalui IF tetapi
langsung ke IL.
Berikut adalah aturan dan kebijakan dan prosedur tetap terkait dengan pengelolaan
perbekalan farmasi:
a. Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.1197/Menkes/SK/X/2004
tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit yang antara lain menjelaskan
bahwa Perbekalan Farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan
obat, alat kesehatan, reagen, radio farmasi dan gas medis. Pengelolaan
Perbekalan Farmasi adalah suatu proses yang merupakan siklus kegiatan,
dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta
evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan. Sedangkan struktur organisasi
minimal Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) yaitu Kepala IF membawahi
kegiatan Pengelolaan Perbekalan Farmasi, Pelayanan Farmasi Klinik dan
Manajemen Mutu, seperti tergambar dibawah ini.
Pengelolaan PerbekalanFarmasi
Pelayanan FarmasiKlinik
Manajemen Mutu
Kepala InstalasiFarmasi Rumah Sakit
Administrasi IFRS
STRUKTUR ORGANISASIMINIMAL IFRS
b. Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Direktur Utama RSUP Persahabatan
antara lain:
1) Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan No.HK.00.07.00.53 tanggal
14 Februari 2007 tentang SOTK IF RSUP Persahabatan, yang salah satunya
menjelaskan bahwa IF bertanggung jawab langsung kepada Direktur Medik
BPK-RI 28
dan Keperawatan. Salah satu tugasnya yaitu menyediakan fasilitas dan
menyelenggarakan kegiatan peracikan, penyimpanan, penyediaan dan
penyaluran obat-obatan dan bahan kimia, penyimpanan dan penyaluran alat
kedokteran, alat keperawatan dan alat kesehatan serta mengelola dan
mengkoordinasikan seluruh pelayanan apotik dan depo-depo,
menyelenggarakan pelayanan Farmasi Klinik dan Informasi Obat. Fungsi IF
adalah menyelenggarakan pengelolaan perbekalan farmasi. Dalam Pasal 13
disebutkan bahwa dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian, IF
melakukan koordinasi dengan Apotik.
2) Keputusan Dirut RSUP Persahabatan No.HK.00.07.00.59 tanggal 14 Februari
2007 tentang SOTK IL RSUP Persahabatan, antara lain menyebutkan bahwa
tugas IL adalah menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan
penerimaan, penyimpanan dan penyaluran barang pakai habis, alat rumah
tangga, alat kedokteran, obat-obatan, alat perawatan dan alat kesehatan,
barang kebutuhan gizi, serta melakukan administrasi dan pelaporan. Terkait
dengan
IL menyelenggarakan fungsi:
a) Membuat rekapitulasi permintaan barang serta rencana anggaran biaya
dari semua instalasi pengguna
b) Penerima barang-barang farmasi, umum dan gizi dari Panitia Penerima
Barang
c) Penyimpan semua barang yang diterima sesuai dengan aturan yang
berlaku
d) Pendistribusian barang-barang tersebut secara efektif dan efisien kepada
instalasi pengguna
e) Pembuat rencana kebutuhan berdasarkan permintaan instalasi pengguna
dan stok yang ada
f) Pelapor barang inventaris sesuai SABMN dalam bentuk ADK (Arsip
Data Komputer) ke Depkes.
3) Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan No. HK.00.07.00.51 tanggal
14 Februari 2007 tentang SOTK IPKM RSUP Persahabatan, diketahui
bahwa Instalasi Patologi Klinik dan Mikrobiologi (IPKM) RSUP
Persahabatan memiliki tugas menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan
kegiatan pelayanan pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik dan
Mikrobiologi yang meliputi pemeriksaan darah, urine, feses dan cairan tubuh
lain di Laboratorium Induk, Laboratorium IGD, Laboratorium 24 Jam,
Laboratorium IPMT, Laboratorium Griya Puspa dan Bank Darah Rumah
Sakit
4) Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan Nomor
HK.00.07.00.13 tanggal 26 Januari 2004 tentang Penggabungan
Laboratorium Klinik 24 Jam dan Laboratorium Klinik Menjadi Unit
BPK-RI 29
Usaha Laboratorium Rumah Sakit Persahabatan, Pasal 1, menyebutkan
bahwa Unit Usaha Laboratorium RS Persahabatan diberi otonomi untuk
mengelola sendiri kegiatan operasionalnya dengan mengacu pada kebijakan
umum rumah sakit.
5) Kebijakan untuk Apotik yaitu Keputusan Direktur Utama RSUP
Persahabatan No.HK.00.07.00.66 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK
Apotik RSUP Persahabatan, antara lain menjelaskan bahwa Apotik
setingkat dengan Instalasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Medik dan Keperawatan. Tugasnya adalah unit
pelayanan non struktural yang melaksanakan pelayanan obat bagi pasien
rawat jalan dan rawat inap secara profesional, efisien, bermutu, sesuai standar
pelayanan Apotik yang baik. Salah satu fungsi Apotik adalah sebagai Unit
Bisnis dapat memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya kepada RSUP
Persahabatan.
Ketetapan-ketetapan yang dibuat oleh Dirut tersebut diatas tidak sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan yaitu IF seharusnya bertanggung
jawab atas seluruh pemenuhan kebutuhan perbekalan farmasi di rumah sakit.
Sedangkan yang terjadi di RSUP Persahabatan adalah bahwa tidak seluruh
perbekalan farmasi menjadi tanggung jawab IF karena masih terdapat beberapa unit
kerja yang mengelola sendiri perbekalan farmasinya yaitu dari mulai merencanakan
sampai mendistribusikan kepada pasien.
Hal ini mengakibatkan perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi tidak
komprehensif artinya pengelolaan kebutuhan perbekalan farmasi tidak dikelola
melalui satu pintu yaitu melalui IF, tetapi masih terpecah-pecah sehingga kontrol
terhadap pengelolaan perbekalan farmasi menjadi lemah.
Hal ini disebabkan RSUP Persahabatan tidak menetapkan ketetapan mengenai
pengelolaan perbekalan farmasi sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan. Selain itu lemahnya pengawasan dari manajemen rumah sakit terhadap
pengelolaan perbekalan farmasi untuk pasien.
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:
a. Akan segera ditindaklanjuti dengan protap yang isinya penjabaran dari SK Dirut
No.HK.00.06.00.183, tentang Koordinator anggaran yang isinya semua unit
kerja yang membutuhkan perbekalan farmasi mengajukan permintaannya ke IF.
b. Segera akan ada pelaporan terpadu yang berisi kompilasi data dari semua unit
pengelola perbekalan farmasi.
c. Segera mengkaji ulang Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) IF dan IL.
BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera
melaksanakan standar yang telah ditetapkan oleh Menkes dalam hal pengelolaan
perbekalan farmasi melalui satu pintu yaitu melalui IF, tidak ada lagi unit kerja yang
melakukan pengelolaan perbekalan farmasi secara terpisah.
BPK-RI 30
2. Alokasi anggaran perbekalan farmasi di Bagian Perencana Anggaran tidak
menggambarkan kebutuhan riel perbekalan farmasi RSUP Persahabatan
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan perbekalan farmasi tercapai secara maksimal,
RSUP Persahabatan setiap tahun menyusun anggaran perbekalan farmasi.
Penganggaran dilakukan oleh BPA berdasarkan usulan-usulan yang diterima dari
unit-unit kerja di RSUP Persahabatan. Terkait dengan perbekalan farmasi, selain IF,
terdapat beberapa unit kerja yang mengelola sendiri perbekalan farmasinya dari mulai
merencanakan, mengadakan sampai dengan mendistribusikan yaitu IL mengelola Gas
Medis, IPKM mengelola reagen dan Apotik yang mengelola perbekalan farmasi
terkait dengan pemenuhan resep pasien. Selama Tahun 2007 dan 2008, BPA
seharusnya menerima usulan perencanaan dari IF, IL, IPKM dan Apotik, tetapi yang
diterima oleh BPA hanya usulan perencanaan dari IF.
Usulan perencanaan tahun 2007 dari IF untuk BPA diterima sebanyak 1 (satu) kali
yaitu sebesar Rp8.564.195.825,00. Dasar perencanaannya adalah berdasarkan
prediksi umum setiap tahun antara lain kenaikan harga, trend kenaikan sebesar 15-
20%, kenaikan tingkat pelayanan ke pasien, semua data pemakaian perbekalan
farmasi (obat-obatan yang tidak melalui peresepan dokter, alat kesehatan, alat balut,
bahan kimia selain reagen dan gas medis, benang bedah dan x –ray film) selama 1
(satu) tahun, beberapa permintaan perbekalan farmasi diluar kebutuhan rutin dari
instalasi-instalasi pelayanan yang diajukan ke Direktur Medik dan Keperawatan dan
di disposisi ke IF dan pola penyakit selama 1 (satu) tahun yang datanya diperoleh dari
bagian Rekam Medis.
Sedangkan usulan untuk tahun 2008 diterima sebanyak 2 (dua) kali, pertama sebesar
Rp23.036.593.121,00, diusulkan pada tanggal 30 Juni 2007. Sedangkan usulan kedua
adalah sebesar Rp12.934.478.412,00 pada tanggal 29 Maret 2008. Alasan pengajuan
2 usulan tersebut adalah karena ketika IF mengajukan usulan yang pertama, IF tidak
hanya memasukkan prediksi umum seperti yang telah diuraikan diatas, tetapi juga
memasukkan seluruh komponen lain yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
perbekalan farmasi untuk pasien selama 1 (satu) tahun antara lain:
a. Kebijakan-kebijakan secara lisan dari pimpinan mengenai rencana-rencana
kegiatan terkait perbekalan farmasi yang harus disediakan untuk tahun 2008
seperti contohnya rencana bahwa Depo Farmasi IGD menjadi 24 jam dsb.
b. Ada beberapa jenis perbekalan farmasi yang tidak dimunculkan dalam
perencanaan triwulanan IF, tetapi perbekalan farmasi tersebut masuk kedalam
Laporan Mutasi IL. Untuk mengakomodir hal tersebut, IF berusaha memasukkan
seluruh perbekalan farmasi tersebut (selain reagen dan gas medis karena
perencanaannya tidak melalui IF) kedalam usulan perencanaan tahun 2008.
c. Ikatan kerjasama (IKS) dengan pihak ketiga PT. Sinar Roda Utama yaitu untuk
Haemodialisa Set. Perjanjian ini menyangkut penggunaan Mesin Haemodialisa
milik PT. Sinar Roda Utama yang digunakan untuk pelayanan pasien
Haemodialisa di RSUP Persahabatan. Terdapat beberapa alat kesehatan habis
pakai yang dipakai oleh pasien untuk menggunakan mesin tersebut yang
disediakan oleh PT. Sinar Roda Utama. Alat kesehatan habis pakai tersebut yang
BPK-RI 31
dihitung sebagai paket pengobatan Haemodialisa untuk tiap pasien yaitu untuk 1
(satu) kali tindakan ke pasien. Perkiraan jumlah paket pengobatan untuk pasien
selama 1 (satu) tahun inilah yang dimasukkan untuk usulan perencanaan tahun
2008.
Usulan pertama diajukan ke BPA dan menurut BPA usulan tersebut terlalu besar.
Oleh IF telah dijelaskan seperti yang telah diuraikan diatas, tetapi tidak ada arahan
lebih lanjut dari BPA mengenai apa saja hal-hal yang dapat dimasukkan atau
dikeluarkan dari usulan perencanaan. Kemudian IF membuat perencanaan baru yaitu
usulan yang kedua, dengan nilai yang jauh lebih kecil. Unsur-unsur yang dimasukkan
kedalamnya hanya bersifat rutin saja berdasarkan prediksi umum kebutuhan 1 (satu)
tahun (seperti uraian tersebut diatas). Usulan inilah yang digunakan oleh BPA sebagai
alokasi untuk Tahun 2008.
Berikut adalah data yang diperoleh dari BPA mengenai Alokasi Anggaran dan
Realisasi Biaya Bahan IF RSUP Persahabatan yang dananya bersumber dari Dana
Non DIPA (Pendapatan RS) selama Tahun 2007 dan Semester I 2008:
Dalam Ribuan Rupiah
No URAIAN
TAHUN 2007 Tahun 2008Alokasi
Anggaran Realisasi %Alokasi
Anggaran Realisasi s.d Juni %
1 Obat 3.353.111 7.633.850 227,66 5.655.076 5.366.049 94,89
2 Alkes 2.554.136 3.555.639 139,21 3.334.422 1.136.785 34,09
3 Bahan Kimia / Reagen 536.403 5.130.437 956,45 675.377 2.378.657 352,20
4 X-Ray 652.456 894.883 137,16 689.884 185.515 26,89
5 Alat Balut 1.468.089 930.736 63,40 2.579.719 738.666 28,63
JUMLAH 8.564.196 18.145.545 211,88 12.934.478 9.805.672 75,81
Dari data diatas menunjukkan :
a. Tahun 2007.
Nilai alokasi anggaran sesuai dengan usulan perencanaan IF, namun realisasinya
jauh melampaui alokasi.
Menurut BPA, realisasi yang melampaui alokasi disebabkan:
1) Adanya pembelian langsung tanpa melalui BPA,
2) Adanya IKS dengan pihak ketiga tanpa melalui BPA
3) Adanya ketidaksiplinan penggunaan anggaran rumah sakit
Realisasi biaya bahan perbekalan farmasi IF yang melampaui alokasi anggaran
tersebut diatas disebabkan oleh alat kesehatan habis pakai yang menggunakan
mesin Haemodialisa Set sebagaimana dijelaskan diatas, pembelian langsung obat
oleh Apotik dan bahan kimia/reagen dan gas medis oleh IL dan IPKM yang tidak
dilaporkan ke IF (sebagai Koordinator Anggaran Perbekalan Farmasi).
BPK-RI 32
b. Tahun 2008
Nilai alokasi sesuai dengan usulan perencanaan IF yang kedua yaitu sebesar
Rp12.934.478.412,00. Jika dilihat dari nilai alokasi dan realisasi masing-masing
jenis perbekalan, Bahan Kimia/Reagen sudah melampaui anggaran yaitu
realisasinya telah mencapai 352%. Seperti halnya dengan di Tahun 2007, terjadi
karena ada realisasi dari unit kerja lain yang masuk sebagai realisasi IF. Atas hal
ini juga BPA tidak dapat menjelaskan lebih lanjut pengelompokkannya.
Kondisi tersebut diatas tidak sesuai dengan Keputusan Dirut No.HK.00.07.00.34
tanggal 15 Februari 2007 tentang SOTK BPA RSUP Persahabatan yang antara lain
menyebutkan bahwa tugas BPA adalah merencanakan, mengkoordinasikan,
memonitor dan mengevaluasi penyusunan program dan anggaran.
Dari kebijakan yang telah ditetapkan sudah jelas diatur bahwa BPA bertanggung
jawab terhadap seluruh pengelolaan anggaran di rumah sakit. Unit-unit kerja yang
melakukan pengelolaan perbekalan farmasi secara terpisah harus melaporkan
anggaran dan realisasinya sehingga laporan penggunaan anggaran rumah sakit yang
dibuat oleh BPA dapat mencerminkan satu kesatuan yang utuh atas perbekalan
farmasi rumah sakit.
Hal tersebut mengakibatkan:
a. Tidak termonitornya alokasi anggaran dari seluruh unit-unit kerja yang mengelola
perbekalan farmasi.
b. Tidak terkontrolnya nilai realisasi anggaran IF terhadap alokasi anggarannya.
Hal tersebut terjadi karena RSUP Persahabatan tidak mengelola perbekalan farmasi
melalui satu pintu. Masih adanya penggunaan anggaran rumah sakit secara langsung
oleh unit-unit kerja yang mengelola perbekalan farmasi yang berdiri sendiri tanpa
diketahui oleh BPA sehingga unit-unit kerja tersebut tidak mengajukan usulan
kebutuhan 1 (satu) tahun.
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:
a. Anggaran Farmasi yang diajukan ke BPA terpisah dari perbekalan farmasi secara
keseluruhan (IKS, Laboratorium, Haemodialisa Set), akan tetapi BPA sudah
mengalokasikan seluruh kebutuhan farmasi dengan alokasi yang terpisah.
b. Tidak termonitornya alokasi anggaran dari seluruh unit kerja yang mengelola
pembekalan farmasi disebabkan adanya pembelian langsung dan pembelian yang
telah dibuat kontraknya dalam IKS tertentu sehingga pelaksanaannya langsung ke
Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana, namun seluruh belanja tersebut
terakomodir dalam perencanaan belanja rumah sakit secara keseluruhan.
c. Nilai realisasi melampaui nilai alokasi dari IF namun tidak melampaui rencana
belanja barang farmasi keseluruhan dengan sedikit variasi sesuai trend penyakit .
BPK-RI merekomendasikan kepada Direktur Utama RSUP Persahabatan agar segera
melakukan pengelolaan perbekalan farmasi di RSUP Persahabatan melalui satu pintu
yaitu IF, tidak terpecah-pecah dilakukan oleh beberapa unit kerja sehingga
BPK-RI 33
pengelolaan anggaran terkoordinasi dengan baik, serta mengoptimalkan peran dan
fungsi BPA sesuai dengan SOTKnya.
3. Kegiatan perencanaan perbekalan farmasi belum dilaksanakan sesuai dengankebijakan yang telah ditetapkan oleh RSUP Persahabatan
Dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi, IF merencanakan
kebutuhan perbekalan farmasi dengan mengajukan usulan perencanaan kebutuhan,
yaitu:
a. Usulan perencanaan secara tahunan lebih difokuskan untuk pengalokasian
anggaran perbekalan farmasi selama 1 (satu) tahun. Usulan ini nantinya akan
menjadi dasar bagi rumah sakit untuk menentukan jumlah anggaran yang dapat
digunakan untuk perbekalan farmasi selama 1 tahun.
b. Usulan Perencanaan secara triwulan yaitu setiap 3 (tiga) bulan sekali, lebih
difokuskan untuk jenis-jenis perbekalan farmasi yang dibutuhkan secara rutin
untuk pelayanan kepada pasien.
Perlu diketahui bahwa perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi yang diajukan oleh
IF tidak termasuk gas medis yang direncanakan IL dan reagen yang direncanakan
oleh IPKM. Sehingga perencanaan yang akan dibahas lebih dalam disini adalah
perencanaan triwulanan IF selain perbekalan farmasi gas medis dan reagen.
Perencanaan triwulanan yang dibuat IF berdasarkan data-data sebagai berikut:
a. Pemakaian barang-barang farmasi yang didistribusikan melalui depo-depo
farmasi maupun langsung diminta oleh instalasi-instalasi pelayanan. Setiap bulan
depo-depo farmasi melaporkan perbekalan farmasi yang digunakan setiap
bulannya.
b. Pemintaan kebutuhan dari instalasi-instalasi pelayanan/ruangan. Permintaan
secara rutin diperoleh berdasarkan pengisian formulir yang disebarkan oleh IF
untuk diisi tentang kebutuhan perbekalan farmasi yang dibutuhkan. Sedangkan
untuk yang diluar perencanaan rutin, berdasarkan dokumen di IF, permintaan
tersebut ditujukan ke Direktur Medik dan Keperawatan atau ke IF. Jika terkait
dengan obat, permintaan akan diajukan ke IF dan harus diverifikasi terlebih
dahulu oleh Tim Farmasi dan Terapi (TFT) sebelum dapat direncanakan.
Sedangkan selain obat, permintaan ditujukan ke Direktur Medik dan
Keperawatan, di disposisi ke IF untuk perencanaannya.
c. Laporan dari IL berupa laporan bulanan isinya tentang mutasi logistik farmasi
untuk Radiologi, Narkotik, Vaksin dan Gas Medis, dhi yang digunakan oleh IF
adalah mutasi logistik farmasi selain Gas Medis. Sedangkan Laporan Triwulan
yaitu Laporan Mutasi Logistik Farmasi untuk Alat Kesehatan, Obat, Bahan
Kimia, Perlengkapan Farmasi, X-Ray Film dan Persediaan Gas Medis. Sama
seperti laporan bulanan, yang digunakan oleh IF adalah selain Gas Medis.
BPK-RI 34
d. Pola penyakit yaitu mengenai penyakit-penyakit yang banyak di derita oleh
pasien yang dirawat di RSUP Persahabatan untuk periode 1 (satu) tahun. Data ini
diperoleh dari Bagian Rekam Medis.
e. Formularium sudah digunakan sebagai standar bagi IF untuk merencanakan
perbekalan farmasi. Perubahan obat yang tidak sesuai Formularium, harus di
verifikasi terlebih dahulu oleh TFT sebelum dapat direncanakan.
Sementara itu TFT telah berperan secara rutin dalam kegiatan perencanaan tahunan
maupun triwulanan. Sebelum rencana tahunan maupun triwulanan diajukan oleh IF
ke Direktur Medik dan Keperawatan, IF meminta verifikasi terlebih dahulu ke TFT
sehingga dapat diyakinkan bahwa seluruh perbekalan farmasi telah sesuai dengan
Formularium. Berdasarkan data-data diatas, IF mengajukan perencanaan triwulan. Uji
petik atas alur perencanaan yaitu perencanaan Triwulan IV Tahun 2007 adalah seperti
alur dibawah ini:
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa IF membuat perencanaan Triwulan IV
tahun 2007 rangkap 3 (tiga), dokumen A1 ditujukan ke Direktur Medik dan
Keperawatan sebagai atasan langsungnya, dokumen A2 sebagai tembusan ke IL dan
dokumen A3 sebagai arsip. Dokumen A2 yang diterima IL hanya disimpan sebagai
BPK-RI 35
arsip di IL. Dokumen A1 di disposisi oleh Direktur Medik dan Keperawatan ke IL. IL
menyesuaikan dengan stok yang ada di Gudang Logistik Farmasi. Kemudian IL
membuat perencanaan baru (B) atas perubahan-perubahan yang dibuat dari
perencanaan IF (A1) dan ditujukan ke Direktur Umum. Kemudian Dokumen B
ditujukan ke Direktur Umum dengan Dokumen A1 sebagai lampirannya. Oleh
Direktur Umum, Dokumen B di disposisi ke Direktur Keuangan, dan seterusnya di
disposisi ke Kabag Anggaran, ke PPK DIPA Operasional sampai ke Tim Pengadaan.
Untuk Dokumen A1 yang sebagai lampiran, ketika di konfirmasi ke Bagian
Anggaran, yang diketahui hanya Dokumen B, demikian juga dengan konfirmasi di
Tim Pengadaan, sehingga Dokumen A1 tidak diketahui dimana berakhirnya.
Sementara itu untuk mengetahui apakah alur seperti tergambar diatas juga dilakukan
di setiap perencanaan triwulanan. Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan terhadap
perencanaan Triwulan II Tahun 2008 yang menunjukkan alur sebagai berikut:
a. Perencanaan yang dibuat oleh IF dibuat rangkap 4 (empat) yaitu untuk Direktur
Medik dan Keperawatan, dengan tembusan ke Kabid Pelayanan Medis, Kepala IF
dan sebagai Arsip.
b. Setelah diterima oleh Direktur Medik dan Keperawatan tidak di disposisi ke IL
tetapi di disposisi ke Kabid Pelayanan yaitu ”Mohon dikoreksi dengan benar,
pengajuan dari Kepala IF karena tidak mencantumkan sisa stok berapa,
pemakaian berapa banyak jumlah stok awal berapa?”. Dan kemudian di disposisi
ke Kasie Monev yaitu: ”Mohon ditelaah, dicocokkan”.
c. Dari Kasie Monev di disposisi kembali ke Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan
Medik yaitu: ”Saya sudah koordinasi dengan Kepala IF menurut bahan
permintaan dari IF ini sudah berdasarkan data mutasi logistik, data konsumsi dari
distribusi dan permintaan user. Sehingga untuk informasi lebih lanjut bisa
ditanyakan ke Kepala IF”. Kemudian oleh Kabid Pelayanan Medik di disposisi
kembali ke Direktur Medik dan Keperawatan yaitu: ”Hasil telaahan kami
kembalikan, mohon untuk segera di acc untuk ke pengadaan/logistik”.
d. Setelah diterima oleh Direktur Medik dan Keperawatan maka proses selanjutnya
sama dengan proses di Triwulan IV Tahun 2007. di disposisi ke IL yaitu:
”Mohon tindak lanjut prinsip, acc”.
e. Setelah sampai pada alur terakhir seperti alur diatas yaitu sampai di Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa, alur menjadi lebih panjang.
f. Kepala Panitia Pengadaan Barang dan Jasa mendisposisi ke Kepala IL yaitu:
”Berhubung obat non generik jenis Narkotika dan Psikotropika tidak bisa
menggunakan tender DIPA, maka item tersebut dikeluarkan”.
g. Kemudian Kepala IL membuat perencanaan lagi khusus untuk Obat Non Generik
sebesar Rp209.956.640,00 dan ditujukan ke Direktur Umum, SDM dan
Pendidikan.
h. Proses ini masih terus berlanjut. (tidak didapatkan dokumen disposisi
selanjutnya)
BPK-RI 36
Dari 2 alur perencanaan yaitu Triwulan IV tahun 2007 dan Triwulan II tahun 2008
menunjukkan perbedaan alur disposisi perencanaan sebelum di terima di Tim
Pengadaan. Jumlah dokumen yang dibuat oleh IF juga berbeda. Alur perencanaan
Triwulan II tahun 2008 lebih panjang karena melibatkan Kabid Pelayanan dan Kasie
Monev. Selain itu untuk yang Triwulan II tahun 2008, setelah sampai di Tim
Pengadaan alur disposisi masih berlanjut lagi terkait dengan obat non generik jenis
Narkotika dan Psikotropika.
Beberapa kebijakan dan prosedur tetap terkait dengan kegiatan perencanaan adalah
sebagai berikut:
a. Kebijakan yang ditetapkan dalam Keputusan Dirut RSUP Persahabatan
No.HK.00.07.67A tanggal 21 Februari 2007 tentang Pemberlakuan Pedoman
Pelayanan Farmasi IF RSUP Persahabatan, terkait dengan kegiatan perencanaan
mengatur bahwa IF membuat perencanaan setiap tiga bulan sekali kepada
Direktur Medik dan Keperawatan dengan tembusan IL. Setelah disetujui oleh
Direktur Medik dan Keperawatan, perencanaan diteruskan kepada Direktur
Keuangan lalu mengkoordinasikan kepada Kepala BPA. Setelah Kepala BPA
selesai menyesuaikan dengan anggaran yang ada, lalu dikembalikan ke Dirkeu
untuk disetujui, baru setelah itu dilakukan pengadaan. IF menyusun perencanaan
berdasarkan metode konsumtif, pola penyakit (data epidemiologi) dan prospektif.
Berikut secara jelas bagan alur pengelolaan perbekalan farmasi:
b. Protap No Dok.09.05.01.02 tanggal 5 Maret 2007 tentang Perencanaan
Kebutuhan Perbekalan Farmasi. Perencanaan perbekalan farmasi adalah kegiatan
BPK-RI 37
menyusun perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi untuk memenuhi
kebutuhan rumah sakit secara efektif dan efisien berdasarkan fasilitas yang ada,
standar pelayanan farmasi serta peraturan berlaku. Prosedurnya antara lain:
1) IF membuat perencanaan kebutuhan setiap 3 (tiga) bulan sekali, berdasarkan
data:
a) Pemakaian
b) Kebutuhan Instalasi/Ruangan
c) Stock gudang farmasi di IL
d) Pola penyakit
e) Formularium
f) Alokasi dana
2) Perencanaan dikirimkan ke Direktur Medik dan Keperawatan dengan
tembusan IL.
c. SK Dirut RSUP Persahabatan No.KU.01.01.5.220 tanggal 16 Juni 2006 dan SK
No.HK.00.06.00.183 tanggal 19 November 2007, menetapkan bahwa
Koordinator Anggaran Barang Farmasi adalah Kepala IF.
d. Kebijakan untuk IL yaitu Keputusan Dirut RSUP Persahabatan
No.HK.00.07.00.59 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK IL RSUP
Persahabatan, antara lain menyebutkan bahwa tugas IL adalah menyediakan
fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan penerimaan, penyimpanan dan
penyaluran barang pakai habis, alat rumah tangga, alat kedokteran, obat-obatan,
alat perawatan dan alat kesehatan, barang kebutuhan gizi, serta melakukan
administrasi dan pelaporan.
Terkait dengan perencanaan, IL menyelenggarakan fungsi:
1) Membuat rekapitulasi permintaan barang serta rencana anggaran biaya dari
semua instalasi pengguna
2) Pembuat rencana kebutuhan berdasarkan permintaan instalasi pengguna dan
stok yang ada
Jika dibandingkan antara kondisi yang ada dengan beberapa kebijakan yang telah
ditetapkan oleh RSUP Persahabatan, terdapat ketidaksesuaian antara lain:
a. Terkait dengan data yang digunakan oleh IF sebagai dasar perencanaan
triwulanan disebutkan tentang alokasi dana. BPA tidak pernah menginformasikan
kepada IF tentang alokasi dana yang dapat digunakan. Usulan sudah diajukan
setiap tahun oleh IF, tetapi feedback mengenai jumlah alokasi yang dapat
digunakan, tidak pernah diberitahukan ke IF.
b. Tidak sesuainya alur perencanaan. Alur perencanaan yang dilakukan di RSUP
Persahabatan tidak sesuai dengan alur yang telah ditetapkan dalam kebijakan
Direktur Utama. Bahkan alur disposisi untuk 2 (dua) triwulan tersebut diatas juga
berbeda.
BPK-RI 38
c. Terdapat 2 perencanaan yaitu perencanaan yang dibuat oleh IF dan IL (sebagai
perubahan atas perencanaan oleh IF). Dalam kebijakan tersebut tidak diatur
bahwa IL dapat membuat perencanaan baru sebagai hasil perubahan dari
perencanaan awal IF.
Menurut Kepala IL, perencanaan yang baru tidak akan dibuat jika tidak ada
disposisi dari pimpinan, dalam hal ini Direktur Medik dan Keperawatan, yang
memerintahkan untuk menyesuaikan dengan stok yang ada di Gudang Logistik
Farmasi sedangkan tembusan dokumen perencanaan yang diterima dari IF hanya
bersifat sebagai arsip saja.
Sedangkan menurut IF, alur disposisi seperti yang telah diuraikan diatas, tidak
pernah diketahui oleh Kepala IF. Kepala IF hanya mengusulkan perencanaan
triwulanan yang diajukan ke Direktur Medik dan Keperawatan, selanjutnya
apakah usulan tersebut disetujui atau tidak, juga tidak diketahui. Demikian juga
dengan perubahan-perubahan jenis barang dan kuantitas yang dibuat oleh IL,
perubahan ini juga tidak pernah diinformasikan ke IF.
d. Fungsi Kepala IF sebagai Koordinator Anggaran Barang Farmasi tidak berjalan
sehingga segala hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan perbekalan
farmasi di RS tidak sepengetahuan IF.
e. Dua perencanaan IF dan IL, baik dari segi jenis, kuantitas maupun harga satuan
perbekalan farmasi terdapat perbedaan. Selama ini yang menjadi dasar
pemenuhan kebutuhan perbekalan farmasi dan diadakan oleh Tim Pengadaan
RSUP Persahabatan adalah perencanaan baru (perubahan perencanaan IF) yang
dibuat IL. Dalam Lampiran 8 adalah hasil pemeriksaan lebih lanjut atas
perbedaan perencanaan yang dibuat oleh IF dan IL. Dari data terlampir
menunjukkan bahwa:
1) Terdapat total 443 nama perbekalan farmasi yang terbagi dalam 7 golongan
yang direncanakan IF untuk periode Triwulan IV Tahun 2007.
2) Dari 443 perbekalan farmasi, sebanyak 175 perbekalan farmasi yang
kuantitas antara IF dan IL sama atau di kolom f menunjukkan angka 0 (nol).
Sedangkan sisanya sebanyak 268 perbekalan farmasi dengan kuantitas yang
berbeda, di kolom f menunjukkan angka selisih antara IL dan IF. Nilai
berbeda terjadi karena adanya pengurangan kuantitas dari perbekalan farmasi
yang dilakukan IL terhadap perencanaan IF. Ini bisa saja terjadi karena
berdasarkan stok yang ada di Gudang Logistik Farmasi sehingga ada
perbekalan farmasi yang direncanakan oleh IF tetapi kuantitasnya menjadi
nol di perencanaan IL.
3) Terkait dengan harga satuan, beberapa perbekalan farmasi menggunakan
harga satuan yang sama, sedangkan beberapa menggunakan harga yang
berbeda. Didalam lampiran jika harga dari IF dan IL sama, dikolom
“perbedaan harga satuan (i)” akan tertulis 0 (nol), sedangkan jika berbeda,
akan tertulis selisih nilai harga satuan. Terdapat sebanyak 251 perbekalan
BPK-RI 39
farmasi yang mempunyai harga yang sama, sedangkan sebanyak 72
perbekalan farmasi yang harga satuannya berbeda.
Sedangkan sisanya sebanyak 120 perbekalan farmasi terdapat tanda # karena
secara kuantitas direncanakan oleh IF sehingga ada harga satuan, sedangkan
oleh IL sama sekali tidak direncanakan (dalam kolom e sebanyak nol)
sehingga tidak ada harga satuan. Menurut Kepala IF sumber yang digunakan
untuk menetapkan harga satuan adalah berasal dari distributor penyedia
perbekalan farmasi, sedangkan menurut Kepala IL sumber yang digunakan
juga dari distributor, sehingga sebenarnya sumber yang digunakan adalah
sama, tetapi pada kenyataannya data yang disampaikan bisa berbeda.
4) Terdapat juga beberapa perbekalan farmasi yang tidak direncanakan oleh IF
tetapi direncanakan oleh IL, dengan tanda * yaitu sebanyak 12 perbekalan
farmasi diluar total 443 perbekalan farmasi. Padahal jika dilihat dari
penjelasan sebelumnya diatas, perencanaan perbekalan farmasi oleh IF adalah
berdasarkan pemakaian barang-barang farmasi baik yang didistribusikan
melalui depo-depo farmasi maupun yang langsung diminta oleh instalasi-
instalasi pelayanan sehingga seharusnya data jenis perbekalan farmasi yang
digunakan untuk membuat perencanaan di IF sudah cukup tersedia. Hal ini
terjadi karena adanya permintaan perbekalan farmasi tanpa melalui IF.
Hal-hal tersebut diatas mengakibatkan :
a. Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) IF dalam mengelola perbekalan farmasi
tumpang tindih dengan tupoksi IL sehingga perencanaan menjadi tidak efektif.
b. Tidak terintegrasinya pemenuhan kebutuhan perbekalan farmasi untuk seluruh
pasien yang dirawat. Selain itu, pihak RSUP Persahabatan tidak dapat menilai
kinerjanya secara menyeluruh terkait kemampuan rumah sakit dalam memenuhi
kebutuhan perbekalan farmasi.
Hal ini disebabkan antara lain:
a. Belum dilaksanakannya kegiatan perencanaan sesuai dengan kebijakan yang
telah ditetapkan karena alur perencanaan yang berbeda-beda.
b. Kurangnya sinkronisasi kebijakan dan prosedur tetap yang ditetapkan untuk IF
dan IL tentang perencanaan perbekalan farmasi.
c. Tidak adanya ketentuan yang menjelaskan bahwa pemenuhan seluruh perbekalan
farmasi di RSUP Persahabatan harus melalui IF karena masih ada unit-unit kerja
di RSUP Persahabatan yang meminta langsung perbekalan farmasi ke IL.
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:
a. Kedepan akan dilakukan kegiatan perencanaan sesuai kebijakan dan prosedur
tetap.
b. Gas Medis akan masuk dalam perencanaan IF.
c. Laporan stok perbekalan farmasi yang ada di IL akan dikirim per bulan ke IF.
d. Untuk mengefisienkan perencanaan akan dilakukan oleh IF dengan
mempertimbangkan laporan stok perbulan dari IL.
BPK-RI 40
BPK-RI merekomendasikan Dirut RSUP Persahabatan agar segera:
a. Membuat alur yang jelas untuk kegiatan perencanaan perbekalan farmasi dari
mulai awal merencanakan sampai dengan ke Tim Pengadaan baik yang tahunan
maupun triwulanan.
b. Menetapkan kebijakan yang jelas terkait dengan pemenuhan kebutuhan
perbekalan farmasi untuk seluruh unit-unit kerja di RSUP Persahabatan harus
melalui IF, dan ditegaskan bahwa IL supaya tidak melakukan kegiatan
perencanaan perbekalan farmasi.
4. Usulan perencanaan IF setiap triwulan kurang akurat
Dalam rangka memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi untuk pasien di RSUP
Persahabatan, IF membuat perencanaan tahunan dan triwulanan. Perencanaan
tahunan lebih difokuskan untuk penganggaran perbekalan farmasi selama 1 tahun.
Sedangkan yang triwulanan, lebih detail untuk jenis dan jumlah perbekalan farmasi
yang dibutuhkan dalam periode yang lebih pendek yaitu setiap 3 bulan. Dalam
membuat perencanaan triwulanan oleh IF, IL mempunyai peranan yang cukup
penting yaitu dalam penyediaan dokumen mutasi perbekalan farmasi di Gudang
Logistik Farmasi yang mendukung agar perencanaan perbekalan farmasi sesuai
dengan kebutuhan riil rumah sakit.
Berikut adalah laporan-laporan yang dibuat oleh IL terkait dengan perbekalan farmasi
yang diterima oleh IF:
a. Laporan Bulanan yaitu Laporan Mutasi Logistik Farmasi mencakup laporan
mutasi untuk Radiologi, Narkotik, Vaksin dan Gas Medis
b. Laporan Triwulanan yaitu Laporan Mutasi Logistik Farmasi Triwulan antara lain
mutasi Alat Kesehatan, Obat, Bahan Kimia, Perlengkapan Farmasi, X-Ray Film
dan Persediaan Gas Medis
Dari laporan tersebut diatas yang digunakan oleh IF adalah Laporan Bulanan dan
Laporan Triwulanan kecuali data mutasi Gas Medis karena Gas Medis direncanakan,
diadakan dan didistribusikan langsung oleh IL.
Berdasarkan wawancara dengan Kepala IL, diketahui bahwa dibedakannya beberapa
jenis perbekalan farmasi kedalam laporan bulanan dan triwulanan dikarenakan
beberapa hal, yaitu :
a. Untuk perbekalan farmasi yang pergerakannya lambat dan jenisnya tidak terlalu
banyak dimasukkan dalam laporan bulanan.
b. Untuk perbekalan farmasi yang pergerakannya cepat dan jenisnya banyak
terutama obat dimasukkan dalam laporan triwulanan.
c. Kekurangan sumber daya manusia juga menjadi salah satu faktor tidak seluruh
perbekalan farmasi dapat dilaporkan secara bulanan.
Kebijakan untuk IL yaitu Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan
No.HK.00.07.00.59 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK IL RSUP Persahabatan,
BPK-RI 41
menyebutkan dalam salah satu pasalnya yaitu Pasal 8 mengatur tugas Wakil Kepala
Logistik Farmasi yaitu memeriksa laporan pemakaian barang farmasi setiap bulan,
triwulan dan tahunan.
Dari aturan kebijakan tersebut jelas bahwa seluruh perbekalan yang dikelola di
Logistik Farmasi harus dibuat laporan pemakaian barang farmasi setiap bulan,
triwulan dan tahunan. Selain itu, diketahui bahwa ada perangkapan jabatan yaitu
Kepala IL menjabat juga sebagai Wakil Kepala Logistik Farmasi.
Selain pentingnya laporan pemakaian perbekalan farmasi yang harus dibuat setiap
bulan, ada hal lain yang cukup penting untuk menunjang keakuratan data
perencanaan perbekalan farmasi yaitu ketepatan waktu dalam penyampaian laporan
tersebut. Berdasarkan data ekspedisi penerimaan dokumen di IF untuk laporan-
laporan yang diterima dari IL adalah sebagai berikut:
No.Tanggal
SuratNo.Surat Perihal
DiterimaInst.Farmasi
Keterlambatan
TAHUN2007
1 19/02/2007 152/Log - RSP/II/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Januari 2007 20/02/2007 13 hari
2 16/03/2007 171/Log - RSP/III/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Februari 2007 16/03/2007 9 hari
3 23/04/2007 195/Log - RSP/IV/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Maret 2007 23/04/2007 16 hari
4 9/5/2007 210/Log – RSP/IV/2007 Lap. Mutasi Log Farmasi TW I 2007 9/5/2007 32 hari
5 24/05/2007 222/Log - RSP/V/07 Lap. Mutasi Log Farmasi April 2007 25/05/2007 18 hari
6 21/06/2007 243/Log - RSP/VI/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Mei 2007 21/06/2007 14 hari
7 20/07/2007 277/Log - RSP/VII/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Juni 2007 20/07/2007 13 hari
8 20/08/2007 303A/Log - RSP/VIII/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Juli 2007 21/08/2007 14 hari
9 7/9/2007 284/Log – RSP/IX/2007 Lap. Mutasi Log Farmasi TW II 2007 7/9/2007 62 hari
10 18/09/2007 325/Log - RSP/IX/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Agustus 2007 19/09/2007 12 hari
11 29/10/2007 345/Log - RSP/X/07 Lap. Mutasi Log Farmasi September 2007 29/10/2007 22 hari
12 6/11/2007 349/Log – RSP/XI/2007 Lap. Mutasi Log Farmasi TW III 2007 6/11/2007 29 hari
13 30/11/2007 367/Log - RSP/XI/07 Lap. Mutasi Log Farmasi Oktober 2007 31/11/2007 24 hari
14 31/12/2007 408/Log - RSP/XII/07 Lap. Mutasi Log Farmasi November 2007 2/1/2008 25 hari
15 21/01/2008 015/Log - RSP/I/08 Lap. Mutasi Log Farmasi Desember 2007 21/01/2008 14 hari
16 29/1/2008 020/Log - RSP/I/2008 Lap. Mutasi Log Farmasi TW IV 2007 29/1/2008 22 hariTAHUN
2008
1 16/02/2008 031/Log - RSP/II/08 Lap. Mutasi Log Farmasi Januari 2008 16/02/2008 9 hari
2 13/03/2008 049/Log - RSP/III/08 Lap. Mutasi LogFarmasi Februari 2008 13/03/2008 6 hari
3 17/04/2008059
/Log - RSP/IV/08 Lap. Mutasi Log Farmasi Maret 2008 17/04/2008 10 hari
4 24/04/2008 064/Log - RSP/IV/08 Lap. Mutasi Log Farmasi TW I 2008 24/04/2008 17 hari
5 26/05/2008 091/Log - RSP/V/08 Lap. Mutasi Log Farmasi April 2008 26/05/2008 19 hari
6 10/6/2008 088/Log - RSP/VI/08 Lap. Mutasi Log Farmasi Mei 2008 10/6/2008 3 hari
7 24/07/2008 128/Log - RSP/VII/08 Lap. Mutasi Log Farmasi Juni 2008 24/07/2008 17 hari
8 29/07/2008 141/Log - RSP/VII/08 Lap. Mutasi Log Farmasi TW II 2008 29/07/2008 22 hari
KET: Menghitung keterlambatan, contoh Lap Mutasi Log Jan 2007: dihitung dari awal Feb s.d diterima oleh IF.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.171/PMK.85/2007 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat antara lain disebutkan
BPK-RI 42
bahwa laporan keuangan bulanan unit akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran harus
diterima KPPN selambal-lambatnya tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya. Dengan
demikian seharusnya laporan bulanan/triwulanan IL tersebut minimal disampaikan ke
IF pada tanggal 7 bulan berikutnya.
Dari data diatas diketahui bahwa rata-rata dokumen yang diterima dari IL terlambat
selama 18 hari. Bahkan ada Laporan Triwulan II tahun 2007 yaitu untuk mutasi bulan
April, Mei dan Juni, yang baru diterima oleh IF pada tanggal 7 September 2007 (62
hari). Laporan Triwulan menjadi laporan yang sangat penting bagi IF karena
menyangkut mutasi barang-barang farmasi yang paling banyak dibutuhkan dalam
pelayanan dan pergerakannya cepat.
IF dalam membuat perencanaan triwulanan yang berisi data rencana kebutuhan
logistik farmasi (obat generik dan non generik, alat kesehatan, alat balut dan
perlengkapan farmasi,bahan kimia, benang bedah, dan x ray film), selain berdasarkan
data pemakaian barang-barang farmasi dari depo-depo, permintaan kebutuhan dari
instalasi/ruangan, pola penyakit,dan formularium, juga berdasarkan data dari IL
berupa laporan mutasi/stok logistik farmasi tersebut diatas. Dengan mengetahui
kondisi sisa/stok logistik farmasi tersebut diatas dari IL (jika laporan disampaikan
tepat waktu) paling tidak data perencanaan triwulanan IF akan lebih akurat karena
data awal berupa berapa sisa stok logistik/perbekalan farmasi pada bulan/triwulan
tertentu sudah diketahui.
Keterlambatan penyampaian laporan bulanan dan triwulan serta tidak dibuatnya
laporan sesuai ketentuan khususnya untuk perbekalan farmasi yang pergerakannya
cepat berakibat kurang akuratnya data yang digunakan oleh IF dalam merencanakan
kebutuhan perbekalan farmasi setiap periode.
Hal tersebut disebabkan Kepala IL lalai melaksanakan tugasnya.
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa hal ini karena belum didukung
sistim informasi yang computerized. Pada tahun mendatang akan dibuat program
inventory untuk memudahkan perencanaan kebutuhan logistik.
BPK-RI merekomendasikan kepada Direktur Utama RSUP Persahabatan agar
menegur secara tertulis Kepala IL untuk membuat laporan mutasi barang farmasi
sesuai ketentuan dan menyampaikan laporan secara tepat waktu.
5. Apotik RSUP Persahabatan belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhanperbekalan farmasi
Pemenuhan kebutuhan perbekalan farmasi di RSUP Persahabatan khususnya yang
melalui resep dipenuhi melalui Apotik. Apotik merupakan unit kerja yang berdiri
sendiri dan melakukan pengelolaan perbekalan farmasi secara terpisah. Pengelolaan
perbekalan farmasinya meliputi merencanakan, mengadakan, menerima, menyimpan
sampai mendistribusikan perbekalan farmasi. Apotik memiliki 6 counter yaitu Apotik
Rawat Jalan 1, Apotik Rawat Jalan 2, Apotik Instalasi Gawat Darurat (IGD), Apotik
Griya Puspa, Apotik Asma, Apotik Rawat Inap dan 1 Gudang Apotik.
BPK-RI 43
Khusus untuk kegiatan perencanaan, Apotik tidak melakukan perencanaan secara
bulanan, triwulanan atau tahunan, tetapi membeli langsung ke distributor penyedia
perbekalan farmasi. Pembelian secara rutin dilakukan setiap 1 minggu sekali yaitu
hari Selasa. Pembeliannya dilakukan berdasarkan data perbekalan farmasi yang sisa
stoknya hampir habis di Gudang Apotik, data tersebut ditulis dalam sebuah buku
DEFECTA (permintaan kebutuhan) dan ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Gudang. Untuk pembeliannya, data dalam buku tersebut di verifikasi oleh Asisten
Manajer Logistik Apotik dan Manajer Apotik. Setelah disetujui oleh Manajer Apotik,
oleh Asisten Manajer Logistik Apotik dibuatkan Surat Pesanan yang telah
dikelompokkan berdasarkan masing-masing distributor penyedia perbekalan farmasi.
Jika ada kebutuhan perbekalan farmasi diluar yang rutin, maka disebut sebagai
kebutuhan CITO (segera). Alur perencanaannya juga sama dengan pembelian rutin,
harus memperoleh verifikasi terlebih dahulu dari Manajer Apotik. Kebutuhan cito
karena ada perbekalan farmasi yang banyak dibutuhkan dan stoknya tinggal sedikit
sehingga harus dibeli segera. Atau jika ada kebutuhan dari resep pasien yang stoknya
tidak ada di Gudang Apotik, sehingga harus segera dipesan ke distributor. Jika tidak
dapat dipenuhi melalui distributor, pasien umum harus membelinya di Apotik luar
RSUP Persahabatan, tetapi untuk pasien VIP atau Griya Puspa, pihak Apotik RSUP
Persahabatan akan membelikan ke Apotik luar RSUP Persahabatan.
Dasar pemenuhan kebutuhan perbekalan farmasi yang secara rutin, selain
berdasarkan stok gudang, juga berdasarkan trend peresepan dokter. Jika obat yang
diresepkan oleh dokter berubah, maka Apotik akan berusaha untuk menyediakannya
dan merubah/menambah jenis obat yang disediakan di Apotik. Hal ini ditandai
dengan adanya obat donasi dari beberapa distributor obat yang dijual oleh Apotik.
Jika obat tertentu, sebut saja ”Obat A” tidak pernah ada sebelumnya di Apotik, pihak
distributor Obat A akan menemui pihak Apotik untuk menawarkan obat tersebut
karena ada dokter yang akan menggunakan obat tersebut. Apotik tidak akan langsung
melakukan pembelian tetapi meminta pihak distributor untuk memberikan donasi
kepada Apotik. Dan jika memang obat tersebut akan banyak diresepkan oleh dokter
maka Apotik akan mulai untuk membeli.
Trend peresepan dokter juga ditandai dengan adanya pembelian obat di Apotik luar
RSUP Persahabatan. Pembelian yang dilakukan diluar Apotik selain karena
persediaannya sedang habis di Apotik, juga karena jenis obat yang diresepkan tidak
ada sebelumnya di Apotik, jumlah yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, obat
tersebut belum tentu dibutuhkan lagi pada waktu yang akan datang dsb. Pembelian di
Apotik luar RSUP Persahabatan dilakukan oleh pihak Apotik hanya untuk pasien VIP
dan Griya Puspa.
Untuk pasien umum, jika obat yang dibutuhkan tidak tersedia di Apotik RSUP
Persahabatan maka pasien tersebut disarankan untuk membeli diluar. Ini terlihat dari
hasil survey yang dilakukan oleh Apotik pada bulan Maret 2008 diseluruh counter
Apotik, dengan hasil sebagai berikut:
BPK-RI 44
No Nama Apotik Counter Jumlah /R yg ditolak Jumlah Total Resep %
1 Apotik Rawat Jalan 1 92 12376 0.74
2 Apotik Rawat Jalan 2 95 4294 2.21
3 Apotik IGD 124 24908 0.50
4 Apotik Griya Puspa 25 3203 0.78
5 Apotik Asma 0 702 0.00
6 Apotik Rawat Inap 675 29898 2.26
Beberapa keputusan yang ditetapkan oleh Direktur Utama terkait kegiatan
perencanaan di Apotik antara lain:
a. Kebijakan untuk Apotik yaitu Keputusan Dirut RSUP Persahabatan
No.HK.00.07.00.66 tanggal 14 Februari 2007 tentang SOTK Apotik RSUP
Persahabatan, antara lain menjelaskan bahwa Apotik setingkat dengan Instalasi
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Medik
dan Keperawatan. Tugasnya adalah unit pelayanan non struktural yang
melaksanakan pelayanan obat bagi pasien rawat jalan dan rawat inap secara
profesional, efisien, bermutu, sesuai standar pelayanan Apotik yang baik.
Beberapa fungsi yang diselenggarakan Apotik antara lain:
1) Menyelenggarakan pengadaan secara efisien sesuai dengan kebijakan yang
ditentukan oleh Direksi RSUP Persahabatan, serta penyiapan obat, alat
kesehatan dan perbekalan farmasi untuk kebutuhan Apotik sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
2) Sebagai Unit Bisnis dapat memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya
kepada RSUP Persahabatan.
b. Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan No.HK.00.07.00.81D tanggal 17
Maret 2007 tentang Pedoman Apotik RSUP Persahabatan yang salah satunya
mengatur tentang Perencanaan yang antara lain:
1) Koordinator Gudang Apotik membuat daftar obat/barang yang kosong, yang
dibutuhkan atau yang sudah mencapai minimal stock pada buku perencanaan
dan merencanakan untuk pembeliannya.
2) Asisten Manajer Logistik Apotik memverifikasi rencana pembelian untuk
kebutuhan Apotik 1 minggu dengan melihat stock yang ada, kebutuhan
Apotik –apotik dan resep dokter.
3) Kemudian dimintakan persetujuan Manajer Apotik untuk dapat diadakan
pembeliannya.
4) Untuk obat-obat yang CITO maka perencanaan pembeliannya harus disetujui
Manajer Apotik.
Dalam Pedoman Apotik RSUP Persahabatan tersebut diatas terkait dengan
Perencanaan, juga dijelaskan alur pembelian/pengadaan yaitu:
1) Dilakukan oleh petugas gudang Apotik dengan membuat DEFECTA, barang
yang akan dibeli berdasarkan stock, kebutuhan Apotik dan Standar RSUP
Persahabatan (Formularium).
BPK-RI 45
2) Diverifikasi oleh penanggung jawab gudang dan di “acc”.
3) Dimintakan persetujuan ke Manajer Apotik.
4) Untuk obat CITO dapat direncanakan segera dengan persetujuan Manajer
Apotik.
c. Keputusan Dirut RSUP Persahabatan No.HK.00.07.00.85B tanggal 17 April 2007
tentang Standar Prosedur Operasional Apotik RSUP Persahabatan, Nomor
Dokumen.Ap.05.02.13 tentang Pengadaan/Pembelian, yang antara lain mengatur
mengenai Prosedur Perencanaan, salah satunya menyebutkan bahwa perencanaan
pengadaan untuk kebutuhan 1 minggu berdasar obat yang habis atau dibutuhkan
segera oleh pasien, trend peresepan (sesuai permintaan) dokter, serta kebutuhan
apotik-apotik di RSUP Persahabatan serta mempertimbangkan minimal
persediaan yang harus ada.
Dari ketetapan tersebut diatas menunjukkan bahwa:
a. Dari ketetapan no.1 bahwa Apotik sebagai Unit Bisnis dapat memberikan
keuntungan yang sebesar-besarnya kepada RSUP Persahabatan. Kebijakan ini
didukung dengan ditetapkan standar operasional pada no.3 diatas yang
menyebutkan bahwa perencanaan pengadaan berdasarkan trend peresepan dokter.
Ini menunjukkan bahwa Apotik RSUP Persahabatan merupakan profit center
bagi RSUP Persahabatan. Ini tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No.23
tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU, Bab I, Ketentuan Umum, Pasal
1 yaitu BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/ atau
jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
b. Sementara ketetapan no.2 menunjukkan bahwa alur perencanaan yang dilakukan
oleh Apotik telah sesuai dengan ketetapan. Sedangkan dalam alur
pengadaan/pembelian, perencanaannya tidak didasarkan pada standar RSUP
Persahabatan (Formularium). Formularium adalah standar obat yang dapat
digunakan di lingkungan RSUP Persahabatan dan ditetapkan oleh Dirut RSUP
Persahabatan dalam Surat Keputusan (SK) No.HK.00.06.00.129A tentang
Kebijakan Penggunaan Obat di RSUP Persahabatan. Beberapa mengatur antara
lain:
1) Obat-obat yang dipakai di RSUP Persahabatan harus mengacu pada
Formularium.
2) Formularium dibuat oleh Panitia Farmasi dan Terapi atas usulan Satuan
Medis Fungsional (SMF) kemudian ditetapkan oleh Dirut.
3) IF/Apotik RSUP Persahabatan harus menyediakan obat-obatan sesuai
formularium yang telah disepakati.
4) Semua dokter yang bekerja di lingkungan RSUP Persahabatan wajib
menggunakan Formularium.
BPK-RI 46
5) Instalasi/Apotik RSUP Persahabatan dapat mengganti peresepan dokter
sesuai dengan Formularium dengan pemberitahuan lebih dahulu kepada
dokter yang bersangkutan.
6) SMF yang menulis resep di luar Formularium akan diperingatkan secara lisan
sampai tertulis oleh Direktur RSUP Persahabatan atas usulan TFT dan
Komite Medik.
Dengan demikian Formularium merupakan standar yang telah disepakati bersama
karena dibuat atas SMF, dimana dokter adalah bagian dari SMF sehingga
seharusnya tidak perlu ada obat donasi atau obat yang harus di beli di Apotik
luar.
Adanya obat yang dibeli di Apotik luar dan resep yang ditolak berakibat Apotik
belum secara maksimal dapat memenuhi pelayanan prima kepada pasien terutama
yang berkaitan dengan kebutuhan perbekalan farmasi.
Hal ini disebabkan adanya perencanaan yang tidak sesuai dengan standar
Formularium melainkan sebagian diantaranya berdasarkan trend peresepan dokter.
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:
a. Dokter terkadang menggunakan obat diluar Formularium, jika tidak disiapkan
kita akan kehilangan pendapatan, sehingga obat diluar Formularium disediakan
secara terbatas.
b. Obat yang ditolak adalah obat yang jarang dipakai atau dalam proses pengadaan.
c. Obat yang dibeli darurat (CITO) biasanya adalah obat yang akan segera dipakai
oleh pasien VIP/Griya Puspa pada sore, malam atau pada hari libur. Oleh karena
itu ketersediaan obat diluar jam kerja akan lebih ditingkatkan lagi.
d. SOP Pengadaan/pembelian akan diperbaiki dengan ditambah dengan obat-obat
sesuai Formularium RS.
e. SK SOTK Apotik RSUP Persahabatan akan diperbaiki untuk lebih memperjelas
lagi kebijakan Menkes tentang pelayanan farmasi satu pintu.
BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera:
a. Membuat kebijakan terkait dengan tugas dan fungsi Apotik RSUP Persahabatan
supaya mengacu pada aturan BLU yaitu memberikan pelayanan kepada
masyarakat tanpa mengutamakan mencari keuntungan.
b. Membuat ketentuan dan sanksi untuk dokter-dokter yang bertugas di RSUP
Persahabatan, agar dalam menulis resep kepada pasien mematuhi Formularium
yang telah ditetapkan.
BPK-RI 47
6. Pengadaan Reagen Dengan Cara Kerjasama Operasi Tidak Melalui Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa RSUP Persahabatan dan Pengendaliannya Lemah
Dalam rangka memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi untuk keperluan
laboratorium, RSUP Persahabatan selama Tahun Anggaran 2007 sampai dengan
Semester I 2008 telah melaksanakan pembelian reagen sebesar Rp7.996.323.149,00.
Pengadaan reagen dilakukan melalui perjanjian kerjasama operasi (KSO) dengan
beberapa rekanan. Pengadaan reagen dengan cara kerjasama operasi (KSO) dilakukan
RSUP Persahabatan semenjak masih berstatus Perusahaan Jawatan (Perjan) sampai
dengan statusnya berubah menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Kontrak
kerjasama peminjaman alat tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama (Dirut)
RSUP Persahabatan dengan beberapa perusahaan. Dalam kontrak kerjasama tersebut
diatur mengenai kerjasama peminjaman alat, namun sebagai imbal jasa, RSUP
Persahabatan diharuskan membeli reagen pada perusahaan yang meminjamkan
alatnya maupun pada distributor yang ditunjuk oleh perusahaan yang alatnya
dipinjamkan.
Dalam pelaksanaan KSO tersebut, pengadaan reagen direncanakan dan diusulkan
langsung oleh IPKM RSUP Persahabatan serta pemesanan barang dilakukan oleh
Kepala IPKM setiap bulan sesuai kebutuhan. Dibawah ini daftar rekanan yang
melakukan kontrak KSO alat dan pembelian reagen dengan RSUP Persahabatan
tersebut diatas, yaitu sebagai berikut:
No. Rekanan No/tgl kontrak Jangkawaktu
Harga BeliReagen
Keterangan
1 PT.Roche IndonesiaJakarta
IW/2294/CardiacReader/06/2005 danKS.0201.01B /1/Jan/05
3 tahun Harga sudahditentukandalam kontrak
Sebagai imbalanpembelian Reagendipinjamkan 1 unitCardiac reader
2 PT.DiastikaBiotekindo Jakarta
Reff.No.A-101/DB/VI/2008 danReff.KS.02.01.00.1687/25/Juli/2008
1 tahun Hargaditentukandalam kontrak
Perjanjian alatIn2it HbA1cAnalyzer-BioRad.
3 PT.Menjangan Jakarta No.0542/M/KSO/IX/05No.KS.0201.00.2989B/1-Sept-05
3 tahun Hargasolutionpack/Na/K/Cldi kontraksebesarRp10.751.950
Kerjasama operasialat Analyzer merkIL ILYTENa/K/CL
4 PT.Abbott IndonesiaJakarta
No.R.007/CD/V/2006/RR-AP danNo.KS.0201.00.2566ª/18-09-2006
3 tahun Harga di kon-trak berdasar-kan price listpada saatpenyerahan,discount 30%
Peminjaman alatCell Dyn 3200
5 PT. Roche IndonesiaJakarta
SPK/25/2007/XI/EL2/26-Nop-08
3 tahun Harga daridistributor su-dahditentukandalam kontrak
Sebagai imbalanpembelian Reagendipinjamkan 1 unitElecsys 2010.
BPK-RI 48
No. Rekanan No/tgl kontrak Jangkawaktu
Harga BeliReagen
Keterangan
6 PT.BehrindoNusaperkasa Jakarta
SPJ-BNP/0605 danNo.KS.02.01.00.2426A/1-Sept-06
3 tahun Harga ditetap-kan dalamkontrak
Perjanjiankerjasama 1Dimension® ARdan 1 unit UPS
7 CV.Ajidarma DiatransMedika Jakarta
No.009/KSO/ADM/VI/08 danNo.KS.02.01.00.1690/2-06-2008
1 tahun Harga reagen/set di kontrakRp8,8 jutadan Rp.3,3juta untukcontrol blood.
Pemeliharaan alatBlood danElektrolyteAnalyzer
8 PT.Akurat IntanMadya Jakarta
No.0152/S-M/AIM/VI-2008 danNo.KS.02.01.00.1960/2-Juni-08
3 tahun Harga dalamkontrak tidakditentukan be-sarannya dantidak menun-juk ke pricelist
Perjanjian pemin-jaman alat URI-NALISA Clinitek500
Total realisasi pengadaan reagen dengan cara KSO sesuai kebutuhan selama Tahun
2007 dan sampai dengan Semester I 2008 sebesar Rp7.996.323.149,00, dengan
rincian sebagai berikut:
Tahun 2007 Semester I tahun 2008
Bulan Realisasi (Rp) Bulan Realisasi (Rp)
Januari 193,757,856 Januari 375,826,849Pebruari 235,146,226 . Pebruari (1) 343,412,552
Maret (1) 246,064,570 Pebruari (2) 420,055,770
Maret (2) 252,400,690 Maret 434,512,330
April (1) 305,638,756 April 421,149,733
April (2) 294,003,235 Mei (1) 448,405,176
April (3) 219,629,711 Mei (2) 246,126,425
Mei 285,690,484 Juni 442,760,246
Juni (1) 232,601,709 Jumlah 3,132,249,081
Juni (2) 353,984,440
Juli (3) 250,970,962
Agustus 354,332,296
September 244,387,653Oktober 365,307,666
November 376,705,214
Desember (1) 326,331,408
Desember (2) 327,121,192
Jumlah 4,864,074,068
Adapun proses pengadaan dan pengelolaan reagen di IPKM sesuai prosedur tetap
(protap) No.Dokumen 10.05.11 tanggal 11 Pebruari 2008 tentang Pengadaan dan
BPK-RI 49
Pengelolaan Reagen yang dibuat oleh Kepala IPKM dan ditetapkan Direktur Utama,
adalah sebagai berikut:
a. Setiap akhir bulan, petugas penanggungjawab reagen membuat rencana
kebutuhan reagen satu bulan untuk keperluan bulan berikutnya. Masing-masing
dibuat oleh petugas penanggungjawab reagen Lab Induk, Lab 24 jam dan Lab
Mikrobiologi.
b. Kemudian perencanaan diserahkan kepada Kepala IPKM atau wakilnya untuk
dievaluasi dan dibuatkan surat pemesanan ke distributor yang bersangkutan.
c. Barang- barang yang dibeli dan diterima, setelah datang dilaboratorium segera
dicek Tim Penerima Barang dan dicatat dibuku penerimaan barang yang memuat
kolom untuk:
1) tanggal penerimaan
2) nomor, nama barang
3) nama distributornama katalog
4) banyaknya barang
5) tanda tangan pengambil barang
6) harga satuan
7) jumlah harga yang dibayar
d. Barang- barang yang diterima akan dibayar oleh Petugas Pembantu Bendahara
Rumah Sakit yang ditempatkan di laboratorium.
e. Setiap pengeluaran reagen dari gudang harus diketahui petugas
penanggungjawab reagen.
f. Setiap bulan penanggungjawab reagen membuat laporan penggunaan reagen.
Laporan tersebut dikirim ke Direktur Rumah Sakit, Bagian Logistik, Bagian
Keuangan dan Bagian Akuntansi. Surat penagihan, kuitansi dan Purchase Order
(PO) diverifikasi lagi oleh Asisten Manajer Umum dan Keuangan.
Berdasarkan uraian diatas terkait dengan hasil pemeriksaan terhadap proses awal
sebelum dibuat perjanjian KSO maupun pada saat pelaksanaan KSO Tahun 2007 dan
Semester I Tahun 2008, diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. Proses awal dibuatnya perjanjian KSO tidak melalui unit kerja yang mempunyai
tugas untuk menilai dan mengevaluasi kewajaran harga (Panitia Pengadaaan
Barang dan Jasa).
b. Pihak RSUP Persahabatan tidak membuat kajian berkaitan dengan apakah
pembelian alat laboratorium dan reagen melalui cara KSO lebih menguntungkan
bila dibandingkan jika membeli alat sendiri.
c. Pengadaan reagen direncanakan dan diusulkan langsung oleh IPKM bukan oleh
IF RSUP Persahabatan, serta pemesanan barang dilakukan oleh Kepala IPKM
setiap bulan sesuai kebutuhan.
BPK-RI 50
d. Rincian anggaran biaya untuk pengadaan reagen TA.2007 dan 2008 tidak
dialokasikan anggarannya pada RBA IF RSUP Persahabatan TA.2007 dan 2008
e. Pengadaan/Pembelian reagen Tahun 2007 dan Semester I bulan Maret, April,
Mei dan Juni TA 2008 tidak didukung izin prinsip dari Dirkeu.
f. Ketentuan yang diatur dalam KSO mengandung kelemahan, antara lain :
- Harga beli reagen sudah ditetapkan dalam semua kontrak KSO sesuai harga
yang ditentukan oleh rekanan.
- Apabila terjadi perubahan harga (dengan alasan terjadi perubahan moneter
/kurs maupun kenaikan harga dari pabrik) ditentukan oleh rekanan, tanpa
melalui penawaran. Pihak rekanan hanya memberitahukan perubahan harga
tersebut secara tertulis tanpa melalui proses penilaian dan persetujuan dari
pihak RSUP Persahabatan. Hal ini terjadi pada 5 (lima) dari 8 (delapan)
kontrak KSO.
- Sedangkan untuk 3 (tiga) kontrak KSO lainnya, apabila terjadi perubahan
harga, pihak rekanan mengajukan surat penawaran atau membuat surat
kesepakatan dengan pihak RSUP Persahabatan. Namun atas perubahan harga
tersebut, pihak RSUP Persahabatan tidak melibatkan unit kerja yang
mempunyai tugas untuk menilai dan mengevaluasi kewajaran harga (Panitia
Pengadaaan Barang dan Jasa).
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Kepmenkes Nomor.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi
di Rumah Sakit tanggal 19 Oktober 2004 Bab I angka 1.3 bagian g yaitu
perbekalan farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan obat, alat
kesehatan, reagen, radio farmasi, gas medis dan poin 6.1.3 yaitu Pengadaan
merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan
dan disetujui melalui pembelian secara tender atau secara langsung.
b. SK Dirut RSUP Persahabatan Nomor: HK.00.06.00.84C tanggal 26 Februari
2007 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian poin F bagian b.3 yaitu
pengadaan perbekalan farmasi dilaksanakan oleh panitia pengadaan barang/jasa
berkoordinasi dengan IL.
c. SOP Pengadaan barang dan jasa di lingkungan RSUP Persahabatan
No.HK.00.07.00.301 tanggal 28 Nopember 2006 tentang langkah-langkah
kebijakan yaitu antara lain mengatakan pengadaan barang/jasa yang dananya
bersumber Non APBN, yaitu penerimaan Rumah Sakit yang diperoleh dari
kegiatan pelayanan, pendidikan, penelitian dan penerimaan lainnya yang bukan
bersumber dari APBN, diatur tersendiri dengan memperhatikan prinsip-prinsip
efisien, efektif, transparan, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan dengan
memperhatikan praktek bisinis yang sehat.
d. SOP Pengadaan barang dan jasa dilingkungan RSUP Persahabatan
No.HK.00.07.00.301 tanggal 28 Nopember 2006 lampiran 4 tentang prosedur
Pengadaan Barang dan Jasa melalui pembelian langsung yang dananya
bersumber dari Non APBN RSUP Persahabatan yang antara lain menyatakan Izin
BPK-RI 51
Prinsip pembelian langsung diberikan oleh Direktur Keuangan atas usulan
Direktur terkait setelah melalui kajian yang diperlukan oleh Bidang/Bagian.
Hal tersebut diatas mengakibatkan :
a. Alokasi anggaran pengadaan reagen TA.2007/2008 tidak direncanakan dalam
RBA perbekalan Farmasi TA.2007/2008
b. IF sebagai koordinator fungsi pelayanan farmasi (Koordinator Anggaran
perbekalan farmasi) tidak mengetahui usulan perencanaan dan pengadaan reagen
yang dilakukan oleh IPKM.
c. Sulit untuk menilai apakah pelaksanaan KSO alat laboratorium dan pembelian
reagen telah efisien, efektif,dan transparan, adil/tidak diskriminatif,
akuntabel.dan tidak memperhatikan praktek bisinis yang sehat.
d. Pengadaan/ Pembelian reagen Tahun 2007 dan semester I bulan Maret, April,
Mei dan Juni TA.2008 tidak didukung bukti yang sah.
Hal tersebut disebabkan oleh:
a. Pengelolaan perbekalan farmasi RSUP Persahabatan belum satu pintu.
b. Tumpang tindihnya peraturan yang berkaitan dengan proses pengadaan
perbekalan farmasi RSUP Persahabatan.
c. Tidak adanya peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan yang
mengatur tentang pelaksanaan KSO di lingkungan Rumah Sakit.
d. Tidak adanya kebijakan Direksi RSUP Persahabatan dan Standar Operasional
Prosedur yang mengatur tentang syarat-syarat KSO maupun tata cara
pelaksanaan KSO.
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa ini disebabkan sebagian besar
peralatan di Lab diadakan dengan bentuk IKS dengan pihak luar dalam bentuk Kerja
Sama Operasional (KSO). Tujuan KSO adalah untuk memenuhi kebutuhan peralatan
Lab yang tidak dapat disediakan dari dana pemerintah karena harganya yang sangat
mahal.
a. Pengadaan reagen terikat dengan kontrak sesuai IKS mengikuti alat yang
digunakan, dengan pembelian reagen langsung ke distributor. Mengingat biaya
kebutuhan reagen juga sangat besar dan terbatasnya tempat penyimpanan reagen
yang membutuhkan tempat khusus (refrigerator) maka untuk efisiensi dan
optimalisasi pemakaian, reagen diadakan setiap 1 bulan sekali.
b. Sistem KSO saat ini secara keseluruhan lebih menguntungkan dengan manfaat
yang didapat:
1) RS tidak perlu investasi alat yang harganya sangat mahal.
2) Tidak mengeluarkan biaya pemeliharaan alat karena akan ditanggung oleh
perusahaan.
BPK-RI 52
3) Mengikuti kemajuan teknologi, alat sewaktu-waktu dapat di upgrade sesuai
dengan kebutuhan menurut keadaan.
4) Bila alat rusak dapat diganti dengan alat lain yang sama oleh perusahaan
sehingga pelayanan pasien untuk pemeriksaan Lab dapat berjalan terus.
5) Jaminan tersedianya reagen lebih baik dari perusahaan.
Namun dalam tahun mendatang pengadaan reagen akan dilakukan melalui panitia
pengadaan.
BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera:
a. Melakukan pengelolaan perbekalan farmasi khususnya reagen melalui satu pintu
yaitu IF.
b. Membuat peraturan tentang tata cara dan persyaratan pelaksanaan KSO dengan
pihak ketiga dan selanjutnya membuat SOP untuk pelaksanaannya. Dalam
peraturan tersebut antara lain mengatur tentang perlunya dilaksanakan
survey/evaluasi harga yang dilakukan oleh Panitia Pengadaan agar diperoleh
harga yang menguntungkan.
c. Melibatkan Panitia Pengadaan Barang/Jasa RSUP Persahabatan dalam menilai
dan mengevaluasi kewajaran harga pada saat akan melakukan perjanjian KSO
maupun dalam pelaksanaan KSO terkait dengan adanya perubahan harga dari
rekanan.
7. Pengadaan gas medis TA 2007 dan Semester I 2008 di RSUP Persahabatan tidaksesuai ketentuan
Salah satu siklus kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi adalah pengadaan barang
farmasi. Perbekalan farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan obat,
alat kesehatan, reagen, radio farmasi dan gas medis.
RSUP Persahabatan dalam memenuhi pelayanan perbekalan farmasi khususnya gas
medis setiap tahun melaksanakan pengadaan gas medis. TA 2007 IL RSUP
Persahabatan melalui Kepala IL mengusulkan pengadaan gas medis kepada Direktur
Umum, SDM dan Pendidikan sebanyak 264.300,00 liter senilai Rp770.434.500,00
dengan rincian sebagai berikut:
No. Bulan Jumlah/Rp Usulan/ Tanggal
1 Januari 58,300,000.00 151/log-RSP/XII/06/26-12-06
2 Pebruari 61,798,000.00 116C/log/RSP/I/07/26-01-07
3 Maret 73,166,500.00 137k/log-RSP/II/07/23-02-07
4 April 58,300,000.00 195CK/log-RSP/IV/07/25-04-07
5 Mei 64,130,000.00 197h/log/RSP/IV/25-04-07
6 Juni 64,130,000.00 222L/log-RSP/V/07/2-06-07
7 Juli 67,045,000.00 256Q/log-RSP/V/07/25-06-07
8 Agustus 64,130,000.00 2805/log/RSP/VII/07/30-07-07
9 September 58,300,000.00 307B/log-RSP/VIII/07-25-08-07
BPK-RI 53
No. Bulan Jumlah/Rp Usulan/ Tanggal
10 Oktober 64,130,000.00 329h/log/RSP/IX/07/25-09-07
11 Nopember 64,130,000.00 343d/log/RSP/X/07/25-10-07
12 Desember 72,875,000.00 363/log/RSP/XI/07/26-11-07
Total 770,434,500.00
Dari usulan kebutuhan gas medis diatas, diketahui bahwa jenis pengadaannya adalah
sama setiap bulan dan rutin dibutuhkan oleh RSUP Persahabatan. Pengadaan tersebut
telah selesai dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Barang dengan menerbitkan 12
(dua belas) Surat Pemesanan Barang (SPB) kepada PT Aneka Gas Industri dan telah
dibayar lunas sebesar Rp686.281.388,00. Sumber dana pengadaan gas medis ini
berasal dari dana pendapatan RSUP Persahabatan.
TA 2008 IL juga mengusulkan pengadaan Gas Medis kepada Direktur Umum, SDM
dan Pendidikan sebanyak 300.000,00 liter sebesar Rp874.500.000,00 sesuai surat
usulan pengadaan Nomor 371b/Log-RSP/XII/2007 tanggal 6 Desember 2007. Dalam
merealisasikan usulan pengadaan gas medis dibuat perjanjian kerjasama Pengadaan
Liquid Oxyfen (Gas Cair) Nomor. Ks.02.01.00.797 dan 007/Sp/Agi-wil.3/1108
ditandatangani tanggal 25 bulan April 2008 oleh masing-masing Direktur Utama
RSUP Persahabatan dengan Direktur PT. Aneka Gas Industri. Nilai kontrak
kerjasama tersebut sebesar Rp2.915,00/liter, jangka waktu efektif 1 Januari s.d 31
Desember 2008, dengan realisai pembayaran gas medis sampai bulan Juli 2008
adalah sebesar Rp493.733.959,00.
Dari hasil pemeriksaan atas pengadaan gas medis TA.2007 dan TA 2008 diketahui
hal-hal berikut:
a. Pengadaan gas medis Tahun 2007 direncanakan dan diusulkan pengadaannya
langsung oleh IL bukan oleh IF RSUP Persahabatan sebagai Kepala Instalasi
pengguna gas medis.
b. Pengadaan gas medis Tahun 2007 dilakukan dengan pembelian langsung setiap
bulan dengan nilai realisasi pengadaan selama setahun sebesar Rp686.281.388,00
c. Panitia Pengadaan barang/jasa tidak melakukan proses pelelangan atas pengadaan
gas medis tetapi langsung memesan barang kepada PT Aneka Gas Industri
berdasarkan usulan dari IL.
d. Rincian anggaran biaya untuk pengadaan gas medis TA.2007/2008 tidak
dialokasikan anggarannya pada RBA IF RSUP Persahabatan TA.2007/2008
sebagai Koordinator Anggaran Perbekalan Farmasi
e. Pengadaan gas medis Semester I TA 2008 tidak melalui panitia pengadaan
barang/jasa, tetapi dipesan langsung oleh IL.
f. Penerimaan gas medis dan pembayaran kepada PT Aneka Gas Industri bulan
Januari, Pebruari, Maret dan April 2008 sebesar Rp272.775.504,00 tidak sah
karena Perjanjian Kerjasama pengadaan gas medis antara Direktur RSUP
BPK-RI 54
Persahabatan dan PT Aneka Gas Industri ditandatangani tanggal 25 April 2008,
sehingga penerimaan dan pembayaran barang mendahului kontrak kerjasama.
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit tanggal 19 Oktober 2004 Bab I angka 1.3
bagian g yaitu perbekalan farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat,
bahan obat, alat kesehatan, reagen, radio farmasi, gas medis dan poin 6.1.3 yaitu
Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah
direncanakan dan disetujui melalui pembelian secara tender atau secara langsung.
b. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan Nomor: HK.00.06.00.84C
tanggal 26 Februari 2007 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian poin F
bagian b.3 yaitu Pengadaan perbekalan farmasi dilaksanakan oleh panitia
pengadaan barang/jasa dengan berkoordinasi IL.
c. Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan Nomor: HK.00.07.00.67A
tentang Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Farmasi IF RSUP Persahabatan
tanggal 21 Pebruari 2007 bagian pengadaan yaitu Perbekalan farmasi diadakan
oleh panitia pengadaan setelah menerima daftar perencanaan perbekalan farmasi
yang telah disetujui oleh Direktur Keuangan dan Direktur Medik dan
Keperawatan lalu menetapkan dan menunjuk rekanan sesuai prosedur yang
berlaku.Rekanan yang ditunjuk harus menyerahkan barang sesuai dengan Surat
Perintah Kerja (SPK) ke IL.
d. SK Dirut RSUP Persahabatan Nomor:HK.00.07.00.59 tanggal 14 Pebruari 2007
tentang SOTK IL.
Pasal 3, Tugas:
IL RSUP Pershabatan adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan
fasilitas dan meyelenggarakan kegiatan penerimaan, penyimpanan dan
penyaluran barang habis pakai, alat rumah tangga, alat kedokteran, obat-obatan,
alat perawatandan alat kesehatan, barang kebutuhan gizi serta melakukan
administrasi dan pelaporan.
Pasal 4 Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 3, IL, RSUP Persahabatan
menyelenggarakan fungsi :
1) Membuat rekapitulasi permintaan barang serta rencana anggaran biaya dari
instalasi pengguna.
2) Penerimaan barang-barang farmasi, umum dan gizi dari panitia penerima
barang.
3) Penyimpan semua barang yang diterima sesuai dengan aturan yang berlaku.
4) Pendistribusian barang-barang tersebut secara efektif dan effisien kepada
installasi pengguna.
BPK-RI 55
5) Pembuat rencana kebutuhan berdasarkan permintaan instalasi pengguna dan
stock yang ada.
6) Pelapor barang inventaris sesuai SABMN dalam bentuk ADK (Arsip Data
Komputer) ke Depkes.
Pasal 8 butir b.
Wakil Kepala Logistik Farmasi, IL , RSUP Persahabatan Jakarta mempunyai
tugas:
1) Mengawasi perencanaan dan meneliti penerimaan barang farmasi dan gas
medis bersama panitia penerima barang
2) Memeriksa permintaan barang farmasi dan gas dari unit-unit pengguna
Logistik Farmasi dengan menggunakan bon permintaan yang disetujui oleh
kepala unit satuan kerja masing-masing.
3) Mengendalikan pendistribusian barang farmasi ke masing-masing kartu stok
barang
4) Merekap perhitungan jumlah dan harga dari masing-masing barang farmasi
yang telah dikeluarkan untuk setiap unit kerja
5) Memantau penataan dan perapihan kembali setiap jenis barang farmasi pada
rak barang
6) Memeriksa laporan pemakaian barang farmasi setiap bulan, triwulan dan
tahunan
e. SOP Pengadaan barang dan jasa di lingkungan RSUP Persahabatan
Nomor.HK.00.07.00.301 tanggal 28 Nopember 2006 tentang langkah-langkah
kebijakan yaitu antara lain mengatakan pengadaan barang/jasa yang dananya
bersumber Non APBN, yaitu penerimaan Rumah Sakit yang diperoleh dari
kegiatan pelayanan, pendidikan, penelitian dan penerimaan lainnya yang bukan
bersumber dari APBN, diatur tersendiri dengan memperhatikan prinsip-prinsip
efisien,efektif, transparan, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan dengan
memperhatikan praktek bisinis yang sehat.
Hal tersebut mengakibatkan:
a. Alokasi anggaran pengadaan gas medis TA.2007/2008 tidak direncanakan dalam
RBA perbekalan farmasi TA 2007/2008
b. IF sebagai koordinator fungsi pelayanan farmasi (Koordinator Anggaran
perbekalan farmasi) tidak mengetahui usulan perencanaan, pengadaan gas medis
yang dilakukan oleh IL.
c. Proses pengadaan gas medis RSUP Persahabatan mengabaikan prinsip-prinsip
efisien, efektif, transparan, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan tidak
memperhatikan praktek bisinis yang sehat.
Hal tersebut disebabkan oleh:
a. Pengelolaan perbekalan farmasi RSUP Persahabatan belum satu pintu.
BPK-RI 56
b. Tumpang tindihnya struktur organisasi perbekalan farmasi RSUP Persahabatan
dalam pengelolaan perbekalan farmasi.
c. Kurangnya pemahaman SOP pengadaan barang/jasa lingkup RSUP Persahabatan
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:
a. Gas Medis adalah kebutuhan yang vital bagi pasien (life saving), jadi harus selalu
ada .
b. Pengadaan Gas Medis tahun 2007 direncanakan tiap bulan dan pengadaannya
oleh panitia pengadaan barang menggunakan anggaran dari PNBP BLU .
c. Pengadaan Gas Medis tahun 2008 berdasarkan IKS dan penagihan dilakukan tiap
bulan. Harga pembelian bulan Desember 2007 sama dengan harga pembelian
untuk tahun 2008.
d. Perencanaan Gas Medis untuk tahun 2009 akan dibuat oleh IF, dan pengadaan
melalui proses di panitia pengadaan barang dan jasa rumah sakit .
BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera:
a. Melakukan pengelolaan perbekalan farmasi khususnya gas medis melalui satu
pintu yaitu melalui IF.
b. Melakukan pengadaan Gas Medis melalui Panitia Pengadaan Barang/Jasa RSUP
Persahabatan.
c. Memberikan teguran secara tertulis kepada Kepala IL dan melakukan sosialisasi
SOP pengadaan barang/jasa RSUP Persahabatan kepada IL
8. Pengadaan perbekalan farmasi di Apotik RSUP Persahabatan tidak melaluiPanitia Pengadaan Barang/Jasa dan penerimaannya tidak melalui TimPenerima Barang
Apotik RSUP Persahabatan merupakan bagian dari kegiatan Pelayanan Penunjang
Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kepada pasien berdasarkan resep dokter,
dan merupakan Unit Usaha RSUP Persahabatan.
Sebagai Unit Usaha RSUP Persahabatan, maka Apotik diberi wewenang untuk
mengelola sendiri kegiatan operasionalnya, termasuk keuangannya.
Didalam melaksanakan kegiatannya Apotik berkewajiban membuat dan
menyampaikan perencanaan kegiatan dan anggarannya, untuk mendapat persetujuan
dari Dirut.
Untuk kelancaran kegiatan operasionalnya Unit Usaha Apotik diberi kewenangan
untuk menyelenggarakan pengadaan secara langsung sesuai dengan kebijakan Direksi
dengan memperhatikan azas efisensi, efektivitas, mutu dan keamanan terjamin.
Dalam proses perencanaan petugas gudang apotik membuat daftar barang yang akan
dibeli berdasarkan stock, kebutuhan apotik dan standar RSUP (Formularium), setelah
diverifikasi oleh penanggungjawab gudang dimintakan persetujuan Manajer Apotik.
Asisten Manajer Logistik Apotik membuat Surat Pesanan (SP) dan dilaksanakan ke
BPK-RI 57
distributor/PBF melalui salesman, internet, telepon dan faximile. Pengiriman barang
dilaksanakan oleh distributor sesuai SP dan Faktur serta barangnya. Bagian gudang
menerima barang dengan mencocokan antara SP dan barang diterima.
SOP pengadaan /pembelian obat di Apotik sesuai dengan Prosedur Tetap
No.Ap.05.00.13 tanggal 12 April 2007 yaitu sebagai berikut:
a. Pemesanan dilakukan oleh apotik RSUP Persahabatan ke Distributor/ Pedagang
Besar Farmasi (PBF) atau Perusahaan lain setiap hari selasa.
b. Pemesanan dilakukan dengan Surat Pesanan yang diambil langsung oleh
Salesmen yang bersangkutan, dientry melalui internet, faximile maupun
pertelepon dilakukan oleh Asisten Manajer Logistik Apotik
c. Pengiriman oleh distributor/PBF pada hari itu juga atau besoknya.
d. Bila ada obat yang kosong dari pabriknya maka distributor harus memberikan
informasi ke Apotik
e. Obat-obat tertentu seperti Narkoba maka obat harus dibayar tunai pada saat
barang diterima oleh Apotik.
Selanjutnya barang yang dipesan diterima oleh bagian Gudang dengan prosedur
sebagai berikut:
a. Obat yang datang dari Distributor/PBF diterima oleh petugas Gudang Apotik,
dengan mencocokkan obat/barangnya dengan Faktur dan Surat Pesanannya.
b. Apabila ada yang salah kirim atau tidak sesuai dengan Surat Pesanannya maka
petugas gudang Apotik dapat langsung mengembalikan ke pengirim barang
dengan memberi tanda retur pada barang yang dikembalikan.
c. Bila sudah cocok maka petugas Gudang Apotik membubuhkan tanda tangannya
pada Faktur dan stempel Gudang Apotik RSUP Persahabatan.
d. Faktur diambil rangkap 2, untuk Gudang dan Akuntansi Apotik.
Apotik RSUP Persahabatan selama Tahun 2007 untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan telah melaksanakan pembelian obat-obatan kepada beberapa distributor
sebesar Rp17.383.703.397,00 (lampiran)
Hasil pemeriksaan atas pengadaan obat-obatan di apotik diketahui sebagai berikut:
a. Pengadaan perbekalan farmasi (obat-obatan) di apotik RSUP Persahabatan
TA.2007 tidak melalui panitia pengadaan barang/jasa.
b. Penerimaan obat-obatan di apotik tidak melalui panitia penerimaan barang.
c. Seluruh pembelian obat melalui Surat Pemesanan Barang tanpa harga nomimal
hanya kuantitasnya saja, setelah barang yang dipesan datang diikuti oleh faktur
pembayaran yang diterbitkan oleh distributor sendiri sehingga pengendalian
harga dan jumlah tagihan tidak optimal.
d. Jumlah pembelian obat-obatan bulan Januari, Maret, Mei dan Desember Tahun
2007 minimal sebesar Rp4.806.298.117,00 dilaksanakan berulang pada
BPK-RI 58
distributor yang sama antara lain yaitu Anugrah Pharmindo Lestari sebesar
Rp653.383.177,00, Antar Mitra Sembada sebesar Rp525.020.474,00, Anugrah
Argon Medica sebesar Rp760.167.680,00, Bina San Prima sebesar
Rp302.763.840,00, Enseval Putra Mega Trading sebesar Rp1.039.027.583,00,
Mensa Bina Sukses sebesar Rp578.972.097,00, Merapi Utama Pharma sebesar
Rp641.648.742,00 dan Parit Padang Rp305.314.524,00 tanpa proses pengadaan
(pemilihan langsung atau penunjukan langsung)
e. Pengadaan dan penerimaan perbekalan farmasi khususnya obat-obatan di apotik
tidak pernah dilaporkan kepada IF sebagai Koordinator Anggaran Farmasi.
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Persahabatan Nomor: HK.00.06.00.84C
tanggal 26 Februari 2007 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian poin F
bagian b.3 yaitu Pengadaan perbekalan farmasi dilaksanakan oleh panitia
pengadaan barang/jasa dengan berkoordinasi IL
b. SOP Pengadaan barang dan jasa dilingkungan RSUP Persahabatan
Nomor.HK.00.07.00.301 tanggal 28 Nopember 2006 tentang langkah-langkah
kebijakan yaitu antara lain mengatakan pengadaan barang/jasa yang dananya
bersumber Non APBN, yaitu penerimaan Rumah Sakit yang diperoleh dari
kegiatan pelayanan, pendidikan, penelitian dan penerimaan lainnya yang bukan
bersumber dari APBN, diatur tersendiri dengan memperhatikan prinsip-prinsip
efisien, efektif, transparan, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan dengan
memperhatikan praktek bisinis yang sehat dan Bab IV butir b, tentang tatacara
pengadaan Barang/Jasa yang bersumber dari dana Non APBN dapat dilakukan
dengan pemilihan langsung untuk nilai Rp500.000.000,00 sampai dengan atau
kurang dari Rp1.000.000.000,00 dan penunjukan langsung untuk pengadaan
dengan nilai Rp200.000.000,00 sampai dengan atau kurang dari
Rp500.000.000,00.
Hal tersebut mengakibatkan :
a. Alokasi anggaran pengadaan Perbekalan farmasi di Apotik TA.2007 tidak
direncanakan dalam RBA perbekalan Farmasi TA.2007
b. IF sebagai koordinator fungsi pelayanan farmasi (Koordinator Anggaran
perbekalan farmasi) tidak mengetahui usulan perencanaan, pengadaan Obat-
obatan yang dilakukan oleh Apotik.
c. Proses pengadaan Obat-obatan di Apotik RSUP Persahabatan belum sepenuhnya
mendukung prinsip-prinsip efisien,efektif, transparan, adil/tidak diskriminatif,
akuntabel dan tidak memperhatikan praktek bisinis yang sehat.
d. Pengadaan obat-obatan tidak diikuti oleh spesifikasi teknis barang, expired date
dan harga yang paling efisien.
Hal tersebut disebabkan oleh:
a. Pengelolaan perbekalan farmasi RSUP Persahabatan belum satu pintu
BPK-RI 59
b. Tumpang tindihnya struktur organisasi perbekalan farmasi RSUP Persahabatan
dalam pengelolaan perbekalan farmasi.
c. Tumpang tindihnya peraturan yang berkaitan dengan pengadaan perbekalan
farmasi RSUP Persahabatan.
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:
a. Pengadaan pada Apotik RSUP Persahabatan sesuai dengan Surat Keputusan
Direktur Utama RSUP Persahabatan no. HK.00.07.00.66.A tentang Pembentukan
Apotik sebagai unit Usaha RSUP Persahabatan, dengan tujuan meningkatkan
fleksibilitas pengelolaan agar dapat meningkatkan efisiensi .
b. Pelaksanaan pengadaan barang telah mempertimbangkan proses pengadaan yang
efisien dan efektif. Harga pembelian telah dapat ditekan dan semua hasil
dimasukkan ke rumah sakit .
c. Pembelian obat dilakukan tidak lewat rekanan melainkan ke distributor utama.
Adapun merk yang dipakai disesuaikan dengan formularium dan permintaan
dokter.
d. Surat Pesanan Apotik akan diperbaiki menjadi rangkap 4 (empat), satu untuk
Distributor, satu untuk arsip gudang, satu untuk arsip bagian pemesanan, dan satu
untuk Instalasi Farmasi.
e. Penetapan uang insentif akan direvisi untuk lebih meningkatkan gairah kerja
karyawan.
f. SOP Pengadaan/pembelian obat di Apotik akan direvisi kembali.
BPK-RI merekomendasikan Direktur Umum RSUP Persahabatan agar segera:
a. Melakukan pengelolaan perbekalan farmasi melalui satu pintu yaitu melalui IF
b. Melakukan pengadaan perbekalan farmasi melalui Panitia Pengadaan
Barang/Jasa RSUP Persahabatan.
9. Penerimaan barang perbekalan farmasi khususnya gas medis dan reagen tidaksesuai ketentuan
Kegiatan penerimaan barang merupakan salah satu bagian dari pengelolaan
perbekalan farmasi setelah pengadaan barang. Penerimaan perbekalan farmasi pada
RSUP Persahabatan dilaksanakan oleh Tim Penerima yang ditetapkan oleh Dirut
RSUP Persahabatan.
Pada Tahun 2007 RSUP Persahabatan membentuk Panitia Penerima Barang/Jasa
berdasarkan SK Dirut Nomor HK.00.06.00.93 tanggal 29 Juni 2007 tentang
Pembentukan Panitia Pengawasan dan Penerimaan Barang dan Pekerjaan Jasa dari
anggaran pendapatan rumah sakit tahun 2007. Selanjutnya berdasarkan SK Dirut
Persahabatan Nomor HK.00.06.00.03 tanggal 7 Januari 2008 tentang Pembentukan
Panitia Pengawasan dan Penerimaan Barang dan Pekerjaan Jasa dari anggaran
BPK-RI 60
pendapatan rumah sakit Tahun 2008, telah ditetapkan tugas dan tanggung jawab Tim
Penerima yaitu
a. Meneliti barang dan pekerjaan/jasa yang dipesan oleh panitia pengadaan barang
dan jasa dari anggaran pendapatan RSUP Persahabatan terhadap spesifikasi,
mutu, kelengkapan dan kondisi nyata (actual condition)
b. Apabila hasil pemeriksaan barang atau uji coba tidak sesuai dengan jenis, mutu,
spesifikasi barang yang ditetapkan dalam kontrak/PO, maka pengguna atau
penerima barang berhak menolak barang tersebut dan penyedia barang harus
mengganti atau memperbaiki barang yang tidak sesuai tersebut dengan biaya
sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang.
c. Berita Acara Serah Terima merupakan dokumen yang harus dilampiri dalam
surat permintaan pembayaran
Selama Tahun 2008 Panitia Penerima Barang telah menerima gas medis periode
bulan Januari sampai dengan April 2008 dengan nilai sebesar Rp272.775.504,00
dimana pengadaannya dilakukan oleh IL.
Dalam Tahun 2007 dan semester I Tahun 2008, RSUP Persahabatan melalui IPKM
telah menerima reagen untuk kebutuhan pelayanan dengan nilai sebesar
Rp7.996.323.149,00.
Hasil pemeriksaan atas penerimaan Gas Medis di IL dan Reagen di IPKM, diketahui
sebagai berikut:
a. Penerimaan gas medis oleh panitia penerima barang tidak diikuti oleh
pemeriksaan spesifikasi teknis barang dan tidak dilaporkan secara periodik
kepada IF.
b. Penerimaan gas medis semester I TA.2008 bulan Januari, Pebruari, Maret dan
April sebesar Rp272.775.504,00 mendahului kontrak pengadaan gas medis yang
baru ditandatangani tanggal 25 April 2008.
c. Penerimaan reagen pada IPKM tidak melalui Panitia Pengawasan dan Penerima
Barang dan Pekerjaaan Jasa RSUP Persahabatan, tetapi langsung diterima oleh
petugas penerima barang IPKM.
d. Penerimaan reagen pada IPKM tidak diikuti dengan pengecekan atas jumlah
reagen yang dipesan sesuai Surat Pemesanan sehingga tidak ada pengendalian
dan tidak pernah dilaporkan kepada IF.
e. Penerimaan reagen di IPKM tidak seluruh jenis barang diisi kolom expired date.
f. Terdapat penerimaan reagen selama Tahun 2007 dan bulan Maret, April, Mei dan
Juni 2008 tanpa melalui izin prinsip dari Direktur Medik dan Keperawatan/
Direktur Keuangan.
g. Kuitansi pembayaran gas medis dan reagen Tahun 2007 tidak ditandatangani oleh
sekurang-kurangnya 2 (dua) orang panitia penerima barang.
BPK-RI 61
h. RSUP Persahabatan belum membuat SOP Pengawasan dan Penerimaan
Barang/Jasa, khususnya barang perbekalan farmasi.
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Kepmenkes Nomor.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi
di Rumah Sakit tanggal 19 Oktober 2004 poin 6.1.5 yaitu Penerimaan merupakan
kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan
aturan kefarmasian melalui pembelian secara langsung, tender, konsinyasi atau
sumbangan Pedoman dalam penerimaan perbekalan farmasi:
1) Pabrik harus mempunyai sertifikat analisa
2) Barang harus bersumber dari distributor utama
3) Harus mempunyai MSDS
4) Khusus untuk alat kesehatan/ kedokteran harus mempunyai Certificate of
Origin
5) Expire date minimal 2 tahun.
Poin 2.5 tentang Kebijakan dan Prosedur yaitu semua kebijakan dan prosedur
yang ada harus tertulis dan dicantumkan tanggal dikeluarkannya peraturan
tersebut. Peraturan dan prosedur yang ada harus mencerminkan standar
pelayanan farmasi mutakhir yang sesuai dengan peraturan dan tujuan dari pada
pelayanan farmasi itu sendiri.
b. SOP Pengadaan Barang dan Jasa melalui pembelian langsung di lingkungan
RSUP Persahabatan lampiran 4 angka 5.4.7 tentang Prosedur yaitu sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang anggota panitia penerima dan Ka.IL/Instalasi Prasarana
Sarana membubuhkan tanda tangan pada kuitansi pembayaran dan dicatat setelah
meneliti kebenarannya.
Hal tersebut mengakibatkan:
Pengendalian atas penerimaan barang perbekalan farmasi khususnya reagen dan gas
medis lemah dan berpotensi terjadi penyalahgunaan pengeluaran uang.
Hal tersebut terjadi karena :
a. Koordinasi antara IPKM dengan Panitia Pengawas dan Penerimaan
barang/pekerjaan tidak berjalan dengan baik.
b. RSUP Persahabatan belum menetapkan SOP Penerimaan Barang/Jasa dan
Penerimaan Barang Perbekalan Farmasi.
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa SOP Penerimaan barang/jasa di
logistik farmasi sudah ada tetapi bersifat umum, akan dibuat SOP Penerimaan
barang/jasa perbekalan farmasi yang lebih rinci.
BPK-RI merekomendasikan kepada Direktur Utama RSUP Persahabatan agar segera
membuat SOP Penerimaan Barang/Jasa khususnya penerimaan barang perbekalan
farmasi, dan menegur secara tertulis Panitia Pengawas dan Penerima
barang/pekerjaan dan IPKM untuk melaksanakan tugas sesuai ketentuan.
BPK-RI 62
10. Pelaksanaan penyimpanan perbekalan farmasi tidak sesuai dengan proseduryang ditetapkan
Perbekalan farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan baku, alat
kesehatan habis pakai, reagen, radiologi, gas medik, cairan antiseptik, alat balut serta
perlengkapan farmasi. Penyimpanan perbekalan farmasi merupakan unsur kegiatan
dalam rangkaian pengelolaan perbekalan farmasi yang menyelenggarakan pengaturan
dan penyimpanan perbekalan farmasi sesuai persyaratan penyimpanan yang berlaku
dengan memperhatikan lokasi, pengaturan ruangan, pemilihan jenis dan bentuk
barang yang disimpan, penggunaan alat bantu dan pengamanan. Prosedur tetap
penyimpanan perbekalan farmasi bertujuan antara lain menjaga kualitas atau mutu
supaya tetap baik dan aman, menjamin pelayanan yang cepat dan tepat dengan
menjaga persediaan dan mencegah terjadi kehilangan perbekalan tersebut. Dalam
prosedur dan kebijakan penyimpanan perbekalan farmasi mensyaratkan ruangan dan
peralatan dengan kondisi tertentu, maka dibutuhkan tempat penyimpanan yang
memenuhi persyaratan tersebut.
Prosedur penyimpanan perbekalan farmasi pada RSUP Persahabatan memperhatikan
persyaratan penyimpanan sebagai berikut :
a. Dibedakan menurut bentuk, jenis dan golongannya.
b. Dibedakan menurut suhu dan kestabilannya.
c. Dibedakan berdasarkan sifat bahan yang mudah/tidaknya meledak dan terbakar.
Sedangkan prosedur penyimpanan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) seperti
Ethylene glycol, Acetic acid, Xylene (campuran isomer) dan lain-lain memperhatikan
syarat-syarat penyimpanan perbekalan farmasi sesuai dengan MSDS / Daftar
Keselamatan Data Bahan diterbitkan pihak pabrikan/produsen.
Prosedur-prosedur Tetap (Protap) Penyimpanan Perbekalan Farmasi di RSUP
Persahabatan, sebagai berikut:
a. SK Menkes No.1197/MENKES/SK/X/2004 tanggal 19 Oktober 2004 tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.
b. Standar Prosedur Operasional Instalasi Logistik: Penyimpanan Barang di
Instalasi Logistik (Farmasi) No. Dokumen 09.05.03.08 bulan April 2007 (Revisi
III).
c. Standar Prosedur Operasional IL: Penyimpanan Bahan Berbahaya di Logistik
Farmasi No. Dokumen 09.05.03.10 (tanpa tanggal) bulan April 2007 (Revisi III).
d. Prosedur Tetap Penyimpanan Perbekalan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.08
tanggal 6 Maret 2007 (Revisi III).
e. Prosedur Tetap IF: Penyimpanan Barang di IL (Logistik Farmasi) No. Dokumen
09.05.01.06 (Revisi III) tanggal 7 Maret 2007.
f. Prosedur Tetap Penyimpanan di Instalasi Apotik No. Dokumen Ap.05.02.14
tanggal 12 April 2007 (Revisi I).
g. SK Direktur Utama RSUP Persahabatan No.HK.00.06.00.40A tentang
Penyimpanan, Pengamanan dan Penanganan Bahan Berbahaya.
BPK-RI 63
Berdasarkan prosedur tetap tersebut di atas, diketahui pelaksanaan kegiatan
penyimpanan perbekalan farmasi dalam rangka mendukung pelayanan rumah sakit
adalah sebagai berikut:
a. Gudang Logistik Farmasi, terdiri dari:
1) Gudang Obat
Ruangan penyimpanan obat dilengkapi dengan Air Condition (AC) yang
tertutup dan terbebas dari debu, untuk obat-obat tertentu dalam
penyimpanannya disesuaikan dengan suhu ruang atau suhu dingin yang
dikelompokkan menurut jenis dan disusun sesuai urutan alfabetis. Jenis obat
yang disimpan meliputi obat suntik, tablet/kapsul/syrup, antiseptik, obat
mata, obat gigi dan lain-lain.
Terdapat dua buah lemari pendingin (refrigerator) untuk menyimpan
perbekalan farmasi berupa obat-obat pada suhu:
a) -1 ºC s.d 0 ºC; untuk Anestesi, suppositoria, Hiperin. Vaksin, HIV dan
obat flu burung merupakan sumbangan dari Departemen Kesehatan.
b) -40 ºC s.d 5 ºC; untuk injeksi (roculax).
Selain perbekalan obat, ruangan ini dipergunakan untuk menyimpan
persediaan cairan infus yang jumlahnya relatif banyak dan menyita
tempat/ruangan, sehingga ada sejumlah kardus yang berisi cairan infus yang
diletakkan dilantai tanpa memakai palet/alas. Berdasarkan dokumen
persediaan cairan infus sesuai pengadaan terakhir bulan Juli dan Agustus
berjumlah 20.500 flabot/botol. Kondisi ini dapat mengakibatkan persediaan
cairan infus mengalami penurunan mutu/kualitas dan dapat menimbulkan
kerusakan karena penyimpanan yang tidak sesuai standar.
Gudang obat ini dipakai juga menyimpan beberapa persediaan gas medis
yaitu Karbondioksida (CO2) berupa tabung berukuran besar (6M3), Oksigen
(O2) berupa tabung berukuran kecil (1M3). Tempat penyimpanan gas medik
sendiri sebenarnya terpisah dari gudang obat dan berada dekat ruang Instalasi
Bedah Sentral. Namun, menurut petugas terkait karena faktor keamanan dan
memudahkan dalam melakukan kontrol saat pengambilan barang oleh user
(poliklinik/ruangan/instalasi), persediaan gas medis tersebut disimpan dalam
gudang obat.
2) Gudang Alat Balut dan Perlengkapan Farmasi
Merupakan ruangan penyimpanan dengan suhu ruang ± 25ºC digunakan
untuk menyimpan bahan berupa alat balut untuk Instalasi Bedah Sentral dan
IGD. Contoh alat balut meliputi Gas Verband, Kapas, Gypsone, Covermed,
Kasa/Hidrofil Steril dan lain-lain. Sedangkan Perlengkapan Farmasi meliputi
Botol berbagai ukuran, Pot Plastik berbagai ukuran untuk keperluan
laboratorium.
Dalam gudang ini dipakai juga untuk penyimpanan bahan baku obat untuk
produksi farmasi oleh Bagian Produksi yang disiapkan untuk kebutuhan satu
BPK-RI 64
minggu misalnya salep, bedak tabur, puyer, OBH dan lain-lain. Bahan baku
kimia padat meliputi Parafin solid (low melting), Vaselin album, Tawas,
Campora dan lain-lain. Sedangkan bahan kimia cair meliputi Aceton,
Aquadest, Alkohol, Formalin, Glycerin, Xylol dan lain-lain.
3) Gudang Radiologi
Ruangan penyimpanan dengan suhu ruang ± 25ºC yang dilengkapi dengan
fasilitas mesin pendingin (AC) digunakan untuk menyimpan perbekalan
farmasi berupa Film Rontgen berbagai ukuran, Film Laser type Kodak,
Ultravist, Iopamiro 300, Omnipagaqui 50 cc dan lain-lain.
4) Gudang Alat Kesehatan
Merupakan ruangan penyimpanan alat kesehatan (termasuk alkes habis
pakai) yang meliputi Blood Set, Cateter, Disposible Spuit, Venflon, Infus Set,
Jarum Hecting dan lain-lain.
Dalam ruangan ini dipergunakan juga untuk menyimpan perbekalan
farmasi/obat yang telah mengalami kadaluarsa/rusak senilai
Rp501.515.857,00. Menurut petugas gudang, obat kadaluarsa telah lama
disimpan dalam ruangan ini dan belum ada tindak lanjut pemusnahan
perbekalan tersebut, sehingga akan membebani administrasi gudang. Kepala
IL telah mengusulkan proses pemusnahan perbekalan farmasi
kadaluarsa/rusak kepada Direktur Umum, SDM dan Pendidikan namun
belum ada respon tindak lanjutnya.
Denah ruangan/gudang Logistik Farmasi, tempat penyimpanan Perbekalan
Farmasi Rumah Sakit terlihat dalam (Lampiran 9)
b. Gudang Apotik
Penyimpanan perbekalan farmasi berupa persediaan cairan infus diletakkan tanpa
memakai palet sehingga akan terjadi kelembaban di lantai dan sebagian obat
kadaluarsa masih tersimpan di ruang kerja apoteker, apabila terjadi penumpukan
akan membebani ruangan kerja apotik.
Dari uraian diatas diketahui bahwa pelaksanaan penyimpanan dalam gudang
penyimpanan telah mengikuti prosedur yang ditetapkan, namun masih terdapat
perbekalan farmasi yang disimpan tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Diantaranya penyimpanan sebagian cairan infus yang diletakkan tanpa palet,
perbekalan farmasi (obat) yang telah mengalami kadaluarsa/rusak tidak dipisahkan
dalam ruangan tersendiri dan persediaan gas medis yang disimpan dalam gudang
obat. Kondisi ini terjadi karena Prosedur Tetap IL dan Apotik belum seluruhnya
mengatur secara detail/rinci cara penyimpanan perbekalan farmasi untuk persediaan
cairan infus, persediaan gas medis dan penyimpanan perbekalan yang telah
kadaluarsa.
BPK-RI 65
Hal tersebut tidak sesuai dengan :
a. SK Menkes Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 tanggal 19 Oktober 2004 tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, dalam Bab V mengenai Fasilitas dan
Peralatan menyebutkan antara lain :
1) Ruang penyimpanan perbekalan farmasi harus memperhatikan kondisi,
sanitasi, temperatur, kelembaban, fentilasi, pemisahan untuk menjamin mutu
produk dan keamanan petugas
2) Peralatan penyimpanan kondisi umum mensyaratkan bahwa lantai dilengkapi
dengan palet.
b. Lampiran SK Menkes Nomor 1439/MENKES/SK/XI/2002 tanggal 22 November
2002 tentang Penggunaan Gas Medis pada Sarana Pelayanan Kesehatan, dalam
huruf (B) Syarat dan Kelengkapan Tabung Gas Medis menyatakan bahwa
Penyimpanan memiliki syarat antara lain :
1) Tabung gas medis harus disimpan berdiri, dipasang penutup kran dan
dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi
goncangan.
2) Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing-masing gas medis dibedakan
tempatnya.
Hal tersebut mengakibatkan kualitas / mutu perbekalan farmasi kurang terjamin dan
aman serta dapat membahayakan bagi petugas pelaksana gudang.
Hal tersebut disebabkan :
a. Belum adanya SOP di IL yang mengatur penyimpanan untuk persediaan Cairan
Infus, Gas Medis dan Perbekalan Farmasi yang kadaluarsa secara detail / rinci.
b. Kurangnya sarana dan prasarana pada gudang penyimpanan perbekalan farmasi,
dan selain itu Prosedur Tetap Penyimpanan Perbekalan Farmasi dan MSDS
belum disosialisasikan dengan baik kepada petugas pelaksana gudang.
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:
a. IL sudah mempunyai SOP penyimpanan barang perbekalan farmasi termasuk
obat, alat kesehatan, bahan kimia secara umum. SOP penyimpanan gas medis dan
obat kadaluarsa secara rinci akan dibuat
b. SOP dan MSDS akan disosialisasikan ke petugas gudang.
BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera:
a. Menyusun dan melengkapi SOP yang mengatur penyimpanan persediaan infus,
gas medis dan barang farmasi yang kadaluarsa secara rinci/detail yang mengacu
pada syarat-syarat penyimpanan perbekalan farmasi sesuai dengan MSDS, SK
Menkes No.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit dan SK Menkes No.1439/Menkes/SK/XI/2002 tentang Penggunaan
Gas Medis pada Sarana Pelayanan.
BPK-RI 66
b. Melakukan penataan kembali terhadap gudang perbekalan farmasi supaya dapat
menampung perbekalan farmasi dan selain itu perlu dilakukan sosialisasi
prosedur kerja penyimpanan perbekalan farmasi kepada petugas terkait.
11. Penanganan perbekalan farmasi yang telah kadaluarsa tidak dilakukan sesuaidengan prosedur yang ditetapkan
Kategori perbekalan farmasi yang kadaluarsa/rusak merupakan obat yang sudah
berubah dari keadaan semula baik bentuk, warna maupun bau dan telah lewat dari
batas waktu yang telah ditentukan penggunaannya oleh pabrikan atau produsen.
Barang-barang perbekalan farmasi meliputi obat, alat kesehatan habis pakai,
radiologi, bahan kimia, alat balut dan lain-lain. Penghapusan / penarikan obat adalah
tindakan penarikan obat-obatan atau perbekalan farmasi lain yang telah beredar, baik
didistribusi, depo-depo farmasi maupun di ruangan rawat untuk dimusnahkan sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Tujuan penarikan obat yang kadaluarsa untuk
menjamin kualitas, keamanan, kemanfaatan dan keefektifan terhadap obat-obat yang
beredar dan digunakan oleh pasien di RSUP Persahabatan.
Pada tahun 2005, telah dibentuk Panitia Penghapusan Barang RSUP Persahabatan
sesuai SK Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik No.HK.00.06.1.2.2501 tanggal 13
Juni 2005. Kemudian dibentuk kembali Tahun 2008 sesuai Surat Keputusan Direktur
Jenderal Bina Pelayanan Medik Nomor HK.03.05/I/2946/08 tanggal 21 Agustus 2008
tentang Pembentukan Panitia Penghapusan Barang Milik Negara Rumah Sakit
Persahabatan Jakarta yang susunan tim terdiri dari Direktur Umum, Sumber Daya
Manusia dan Pendidikan; Kepala IL; Sekretaris dan anggota. Panitia tersebut bertugas
antara lain melaksanakan tindak lanjut penghapusan sesuai ketentuan dan menyusun
laporan termasuk membuat Berita Acara hasil pelaksanaan tindak lanjut
penghapusan.
Protap penghapusan/penarikan obat yang kadaluarsa/rusak No. Dokumen 09.05.01.49
tanggal 13 Maret 2007, mengatur bahwa obat dan alat kesehatan yang akan dihapus
dicatat mengenai nama obat atau alat kesehatan, jumlah dan bentuk sediaan dan
alasan dihapus (kadaluarsa/rusak).
Perbekalan farmasi yang telah kadaluarsa di lingkungan RSUP Persahabatan berasal
dari kegiatan pelayanan kefarmasian pada Gudang Logistik Farmasi yaitu Obat, Alat
Kesehatan, Radiologi, Bahan Kimia dan Alat Balut. Sedangkan dari Instalasi Apotik,
obat yang telah kadaluarsa berasal dari counter-counter Apotik yaitu Apotik Rawat
Jalan I, Apotik Rawat Jalan II, Apotik Instalasi Gawat Darurat, Apotik Griya Puspa,
Apotik Penyakit Asma, Apotik Rawat Inap dan Gudang Besar Apotik.
Perbekalan farmasi yang telah mengalami kadaluarsa tersebut diketahui dari hasil
laporan stock opname perbekalan farmasi pada Instalasi di Rumah Sakit. Untuk
Instalasi Logistik dilakukan stock opname setiap tiga bulan sekali (triwulanan) dan
Instalasi Apotik melakukan stock opname setiap bulan sekali karena perputaran obat
yang cepat. Berdasarkan dokumen stock opname yang diterima, perbekalan farmasi
rumah sakit yang telah kadaluarsa dapat diketahui :
BPK-RI 67
a. Stock opname perbekalan farmasi pada IL di Gudang Logistik Farmasi untuk
Tahun 2006 (per 31 Desember 2007) senilai Rp3.526.410.161,08 dan untuk
Tahun 2008 (stock opname Triwulan II per 30 Juni 2008) senilai
Rp2.029.035.054,17. Berdasarkan hasil laporan inventarisasi tersebut, perbekalan
farmasi yang telah mengalami kadaluarsa senilai Rp501.515.857,00 dan masih
tersimpan menjadi satu di Gudang Alat Kesehatan.
b. Stock opname perbekalan farmasi pada Instalasi Apotik untuk Tahun 2007 ( per
31 Desember 2007) senilai Rp1.916.669.498,00 dan untuk Tahun 2008 (stock
opname Triwulan II per 30 Juni 2008) senilai Rp2.294.962.754,00. Berdasarkan
stock opname tersebut, obat yang telah mengalami kadaluarsa s.d bulan Agustus
2008 senilai Rp224.856.682,03 (Rp200.436.710,11 + Rp24.419.971,92) dan
masih tersimpan di Gudang Apotik.
c. Stock opname perbekalan farmasi pada IF untuk Tahun 2007 (per 31 Desember
2007) senilai Rp643.740.000,00 dan untuk Tahun 2008 (rekapitulasi pemakaian
perbekalan farmasi s.d bulan Juni 2008) senilai Rp132.075.700,00. Perbekalan
farmasi yang telah kadaluarsa tidak ada catatan dalam laporan stock opname yang
dilakukan setiap bulan sekali.
Pemeriksaan dokumen lebih lanjut atas buku catatan obat pada Bagian Distribusi
diketahui terdapat beberapa jenis obat yang telah mengalami kadaluarsa minimal
senilai Rp11.176.600,00 berasal dari depo-depo/ruang rawat/poliklinik (expired
date sejak tahun 2002) tersimpan di ruang IF. Karena jumlahnya relatif sedikit
dan belum dibuatkan laporan maka Kepala IF tidak mengetahui secara detail/rinci
tentang obat kadaluarsa sehingga belum diusulkan untuk penghapusannya ke IL
sebagai Pengurus Barang RSUP Persahabatan.
Perbekalan farmasi yang kadaluarsa tersebut seluruhnya senilai Rp737.549.139,03
antara lain disebabkan oleh trend pemakaian obat yang berubah setiap waktu atas
resep dokter kepada pasien, dan stock opname yang dilakukan belum mendeteksi
adanya obat yang kadaluarsa sehingga banyak yang menumpuk pada konter apotik
dan ruangan/instalasi/poliklinik.
Berdasarkan konfirmasi dengan petugas terkait, diketahui sejak Tahun 1995 pihak
RSUP Persahabatan belum pernah melakukan penghapusan / penarikan perbekalan
farmasi yang telah mengalami kadaluarsa, meskipun telah dibentuk adanya Panitia
Penghapusan Barang Milik Negara RSUP Persahabatan Jakarta. Selain itu, IL sebagai
Pengurus Barang Rumah Sakit belum mempunyai prosedur/kebijakan mengenai
penanganan perbekalan farmasi yang kadaluarsa dan masih mengacu pada protap
yang ada di IF.
Upaya yang telah dilakukan oleh Kepala IL sesuai laporan Nomor 043/Log-
RSP/III/2008 tanggal 5 Maret 2008 tentang Laporan barang yang sudah kadaluarsa,
telah menginventarisir dan mengirimkan daftar perbekalan farmasi yang kadaluarsa
kepada Direktur Umum, SDM dan Pendidikan, namun sampai pemeriksaan berakhir
belum mendapatkan respon untuk tindak lanjut penghapusannya.
BPK-RI 68
Hal tersebut tidak sesuai dengan kriteria:
a. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.49 tanggal 13 Maret
2007 (Revisi III) tentang Penghapusan / Penarikan Obat Yang Kadaluarsa/Rusak
(di lingkungan RSUP Persahabatan). Dalam Protap tersebut obat yang kadaluarsa
dibuatkan Berita Acara oleh IL dan dimintakan persetujuan Direktur Umum,
SDM dan Pendidikan. Selanjutnya setelah disetujui oleh Direktur Umum, SDM
dan Pendidikan kemudian dibuat surat mutasi barang oleh Instalasi Logistik
untuk dilakukan proses penghapusan. Penghapusan dilakukan oleh Panitia
Penghapusan dan disaksikan oleh Apoteker, untuk obat narkotika dan
psikotropika harus disaksikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Tingkat II.
b. SK Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Nomor HK.03.05/I/2946/08 tanggal
21 Agustus 2008 tentang Pembentukan Panitia Penghapusan Barang Milik
Negara Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Tugas panitia penghapusan
diantaranya meneliti usulan penghapusan dan melaksanakan tindak lanjut
penghapusan sesuai ketentuan.
Hal tersebut mengakibatkan penyimpanan perbekalan farmasi yang telah kadaluarsa
akhirnya menumpuk pada gudang perbekalan farmasi di Logistik Farmasi, Apotik,
Ruangan IF Rumah Sakit dan membebani administrasi gudang serta dapat
mengganggu faktor kenyamanan dan keamanan serta keselamatan bagi petugas
gudang.
Hal tersebut disebabkan :
a. Pimpinan RSUP Persahabatan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian
atas perbekalan farmasi yang kadaluarsa belum optimal.
b. Direktur Umum, SDM dan Pendidikan kurang memahami terhadap prosedur atau
langkah-langkah yang seharusnya dilaksanakan dalam prosedur tetap mengenai
penghapusan / penarikan obat yang telah kadaluarsa.
c. Kinerja panitia penghapusan barang perbekalan farmasi rumah sakit tidak
optimal.
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa Dirut akan memberikan teguran
kepada pejabat terkait yang bertanggungjawab terhadap pemusnahan obat, dan panitia
akan direvisi kembali.
BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera:
a. Melakukan pengendalian dan pengawasan atas perbekalan yang kadaluarsa
b. Menegur secara tertulis kepada Tim Penghapusan Barang supaya bekerja lebih
optimal
c. Mengajukan usulan penghapusan perbekalan farmasi yang kadaluarsa kepada
Menteri Kesehatan c.q Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes.
BPK-RI 69
12. Aktivitas distribusi perbekalan farmasi tidak sesuai prosedur dan beberapaaktivitas distribusi perbekalan farmasi belum didukung dengan prosedur kerja
Pelayanan farmasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan
kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien,
penyediaan obat dan perbekalan farmasi. Dalam SK Direktur Utama RSUP
Persahabatan No.HK.00.06.00 83B tentang Kebijakan Pengelolaan Perbekalan
Farmasi di RSUP Persahabatan, menyatakan bahwa penyaluran/distribusi dan
penyerahan perbekalan farmasi rumah sakit dilakukan oleh IF untuk alat kesehatan
habis pakai (disposibel), obat-obatan, cairan, alat balut dan perlengkapan farmasi
lainnya. Sedangkan alat kesehatan yang tidak langsung dipakai pasien, X-ray, reagen
oleh Instalasi Logistik dengan persetujuan dan diketahui oleh Kepala IF. Untuk
pendistribusian perbekalan farmasi kepada Apotik-apotik di lingkungan RSUP
Persahabatan, dilakukan oleh Apotik rumah sakit.
Pada IF dan Instalasi Apotik RSUP Persahabatan dalam pengelolaan terkait distribusi
perbekalan farmasi telah menetapkan Standar Operasional berupa prosedur tetap,
sebagai berikut:
a. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.09 tanggal 6 Maret
2007 tentang Distribusi dan Penyerahan Perbekalan Farmasi.
Tujuan prosedur tersebut adalah menyelenggarakan pendistribusian dan
penyerahan perbekalan farmasi kepada pengguna (depo/ruangan) dengan baik,
cepat dan tepat setiap minggu.
b. Standar Prosedur Operasional Instalasi Logistik No. Dokumen 09.05.03.07
(Revisi III) (tanpa tanggal) Maret 2007 tentang Pengambilan Barang dari
Logistik Farmasi ke Unit Pengguna.
Tujuan prosedur tersebut adalah menyelenggarakan pelayanan administrasi yang
tertib dan teratur pada pengambilan barang di Logistik Farmasi.
c. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.11 tanggal 6 Maret
2007 tentang Permintaan Alat Kesehatan ke Bagian Perbekalan dan Produksi.
Tujuan prosedur tersebut adalah menyelenggarakan permintaan alat kesehatan
dengan tertib sesuai prosedur yang berlaku.
d. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.10 tanggal 6 Maret
2007 tentang Permintaan Obat-obatan dan Bahan Dasar ke Distribusi.
Tujuan prosedur tersebut adalah menyelenggarakan permintaan obat-obatan dan
bahan dasar dengan tertib sesuai prosedur yang berlaku.
e. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.12 tanggal 6 Maret
2007 tentang Permintaan Perbekalan Farmasi dari IF ke IL.
Tujuan prosedur tersebut adalah menyelenggarakan permintaan perbekalan
farmasi ke IL dengan baik dan tertib.
f. Prosedur Tetap Apotik No. Dokumen Ap.05.02.15 tanggal 12 April 2007 tentang
Pendistribusian ke Apotik-apotik.
BPK-RI 70
Tujuan prosedur tersebut adalah menyelenggarakan pendistribusian obat, alat
kesehatan habis pakai dan perlengkapan farmasi dari Gudang Apotik ke Apotik-
apotik dilingkungan RSUP Persahabatan untuk melayani kebutuhan resep dokter,
baik dari dalam maupun dari luar RSUP Persahabatan, dengan tertib administrasi
yang baik dan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dalam pelaksanaan pendistribusian perbekalan farmasi, IF menerapkan tiga sistem
distribusi obat dan perbekalan farmasi, sebagai berikut:
a. Sistem distribusi floor stock (persediaan di ruangan) adalah pendistribusian
perbekalan farmasi untuk persediaan di ruang-ruang perawatan, perbekalan
farmasi yang disimpan tidak dalam jumlah besar dan dapat dikontrol secara
berkala oleh petugas farmasi/perawat sebagai penanggungjawab ruangan.
b. Sistem distribusi Unit Dose Dispensing adalah pendistribusian perbekalan
farmasi dengan resep perorangan yang disiapkan, diberikan atau digunakan dan
dibayar dalam unit dosis tunggal/ganda yang berisi obat dalam jumlah yang telah
ditetapkan atau jumlah yang cukup untuk penggunaan satu kali dosis biasa.
c. Sistem distribusi Resep Individual adalah pendistribusian perbekalan farmasi
dengan resep perorangan/pasien rawat jalan dan rawat inap melalui IF.
Perbekalan farmasi untuk melayani pasien didistribusikan ke ruang rawat inap dan
rawat jalan, antara lain :
a. Poliklinik/ruangan/instalasi tidak mempunyai depo farmasi, sistem distribusi
menggunakan floor stock (persediaan di ruangan).
b. IGD memiliki depo farmasi, pendistribusiannya dengan sistem resep individual
dengan floor stock/persediaan di ruangan. Depo Farmasi terdapat di Instalasi
Gawat Darurat, Instalasi Bedah Sentral, Mawar Rawat Inap C, Melati Rawat Inap
C, Dahlia Rawat Inap B, Ruang Soka Atas dan Bawah, Flu Burung , Rawat Inap
Griya Puspa, Anggrek Rawat Inap A.
c. Ruangan rawat inap dan rawat jalan menggunakan sistem distribusi gabungan
floor stock, unit dose dan resep individual.
Pendistribusian atau penyerahan perbekalan farmasi dari Gudang Perbekalan Farmasi
kepada depo-depo farmasi dan ruangan/instalasi/poliklinik (yang tidak mempunyai
depo) dilakukan berdasarkan atas pengajuan permintaan/amprahan perbekalan
farmasi dengan mempertimbangkan kebutuhan masing-masing / resep dokter yang
diterima dan sisa persediaan akhir perbekalan farmasi di masing-masing depo farmasi
atau ruangan/instalasi/poliklinik. Secara garis besar, alur permintaan dan distribusi
perbekalan farmasi, seperti dalam gambar.
Gambar : Alur Permintaan dan Penyerahan Perbekalan Farmasi RSUP Persahabatan.
BPK-RI 71
Dari Pemeriksaan dokumen terkait distribusi perbekalan farmasi di IF, IL dan
Instalasi Apotik, terdapat kegiatan distribusi dilaksanakan belum sesuai dengan
prosedurnya, antara lain:
a. Unit kerja di luar IF (ruangan/instalasi/poliklinik) dalam mengajukan
permintaan/amprahan perbekalan farmasi ke Gudang Perbekalan dan Produksi
tidak semua diotorisasi / ditandatangani dan persetujuan oleh Kepala
SMF/Instalasi sebagai penanggungjawab unit kerja, melainkan hanya
wakil/penanggungjawab ruangan/instalasi. Selain itu, sebagian Bon Permintaan
Barang tidak dilampiri laporan pemakaian barang minggu sebelumnya sehingga
petugas distribusi tidak dapat mengontrol perbekalan farmasi di
ruangan/instalasi/poliklinik apakah telah sesuai dengan standar kebutuhan
perbekalan farmasi unit kerja tersebut.
b. Pengajuan formulir amprahan dari ruangan/instalasi/poliklinik kepada Gudang
Logistik Farmasi tidak semua diotorisasi/tanda tangani dan persetujuan oleh
Kepala SMF/Instalasi sebagai penanggungjawab unit kerja, melainkan hanya
wakil/penanggungjawab ruangan/instalasi dan tidak disertai laporan pemakaian
barang minggu sebelumnya. Film rontgen yang rusak/habis dipakai pada saat
permintaan dan pengambilan perbekalan tersebut tidak disertai dengan bukti
bekas pemakaian barangnya.
c. Apotik-apotik setiap harinya dalam melakukan permintaan/amprahan perbekalan
farmasi ke Gudang Apotik tidak memakai blanko Daftar Permintaan Obat
(seharusnya dibuat rangkap dua), melainkan menggunakan Buku Permintaan,
sehingga di Gudang Apotik tidak mempunyai catatan/arsip permintaan dari
masing-masing apotik. Dalam prosedur kerja ditetapkan bahwa Buku Permintaan
itu dipakai hanya apabila sangat membutuhkan dengan segera obat/cito untuk
keperluan pasien yang sifatnya mendesak.
Gudang Perbekalan FarmasiRumah Sakit
Depo-depo FarmasiRuangan/Instalasi/
Poliklinik (tidak mem-punyai Depo Farmasi)
Pasien atauKeluarga Pasien
= Penyerahan barang= Permintaan/pengambilan
Petugas (Perawat)
BPK-RI 72
Selain itu, hasil pemeriksaan atas prosedur kerja yang berkaitan dengan distribusi
perbekalan farmasi terdapat aktivitas-aktivitas distribusi yang belum ditetapkan
prosedur kerjanya, sebagai berikut:
a. Aktivitas distribusi antar satu depo farmasi dengan depo farmasi lainnya, jika
terjadi kondisi di Gudang Perbekalan & Produksi atau di Gudang Logistik
Farmasi persediaan stock obat/perbekalan farmasi lagi kosong/habis, maka depo
farmasi yang membutuhkan obat/perbekalan farmasi mengambil atau meminjam
lebih dahulu kepada depo farmasi lain yang masih memiliki stock
obat/perbekalan farmasi.
b. Pelaksanaan sistem jemput resep kepada pasien rawat inap di Griya Puspa Lantai
IV dan Mawar Bawah Ruang VIP. Sistem jemput yang ada di IF tersebut
memberikan dampak terhadap penjualan obat dan langkah ini perlu didukung
dengan prosedur kerja yang jelas agar dapat memberikan hasil optimal.
c. Aktivitas distribusi obat antar apotik satu dengan apotik yang lain, jika terjadi
kondisi di Gudang Apotik bahwa persediaan stock obat lagi kosong/habis, maka
apotik yang membutuhkan obat/perbekalan farmasi mengambil atau meminjam
dahulu kepada apotik lain yang masih memiliki obat/perbekalan farmasi.
Kondisi diatas menggambarkan bahwa beberapa kegiatan terkait dengan distribusi
perbekalan farmasi belum mempunyai landasan prosedur kerja dan prosedur kerja
yang ada belum dilaksanakan secara optimal. Perlunya dilakukan perbaikan-
perbaikan terhadap prosedur kerja sehingga kegiatan distribusi perbekalan farmasi
berjalan lebih efektif.
Hal tersebut tidak sesuai dengan :
a. SK Menkes Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 tanggal 19 Oktober 2004 pada
Bab II: Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit meliputi Kebijakan dan
Prosedur menyatakan bahwa Semua kebijakan dan prosedur yang ada harus
tertulis dan dicantumkan tanggal dikeluarkannya peraturan tersebut. Peraturan
dan prosedur yang ada harus mencerminkan standar pelayanan farmasi mutakhir
yang sesuai dengan peraturan dan tujuan dari pada pelayanan farmasi itu sendiri,
antara lain:
1). Kriteria kebijakan dan prosedur dibuat oleh Kepala Instalasi, Panitia/Komite
Farmasi dan Terapi serta para Apoteker;
2). Kebijakan dan prosedur yang tertulis mencakup pengelolaan perbekalan
farmasi yang meliputi pendistribusian dan penyerahan perbekalan farmasi.
b. Prosedur Tetap IL No. Dokumen 09.05.03.07 Revisi III (tanpa tanggal) bulan
Maret 2007 tentang Pengambilan Barang dari Logistik Farmasi ke Unit
Pengguna. Prosedurnya bahwa Setiap pengambilan barang harus menggunakan
buku permintaan barang dan diketahui/disetujui oleh pejabat yang berwenang
(Kepala Bagian/Kepala Instalasi/Kepala SMF dan disertai laporan pemakaian
barang sebelumnya).
BPK-RI 73
c. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.11 tanggal 6 Maret
2007 tentang Permintaan Alat Kesehatan ke Bagian Perbekalan dan Produksi,
Prosedurnya bahwa Petugas depo/ruangan menuliskan alat kesehatan yang
diminta pada buku permintaan barang, ditanda tangani oleh Kepala Instalasi dan
penanggung jawab ruangan.
d. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi No. Dokumen 09.05.01.09 tanggal 6 Maret
2007 (Revisi III) tentang Distribusi dan Penyerahan Perbekalan Farmasi,
Prosedurnya bahwa Petugas depo/ruangan menyerahkan laporan mingguan dari
permintaan minggu yang lalu.
e. Prosedur Tetap Apotik No. Dokumen Ap05.02.15 tanggal 12 April 2007 (Revisi)
tentang Pendistribusian ke Apotik-apotik, menyatakan bahwa Setiap pagi setiap
apotik di RSUP Persahabatan membuat amprahan (permintaan) ke Gudang
Apotik yang ditanda tangani oleh Asisten Manajer Pelayanan, Koordinator
Apotik yang bersangkutan atau petugas yang ditunjuk. Apabila memerlukan
segera obat/Cito dapat meminta ke Gudang Apotik dengan menuliskan
permintaannya di Buku Permintaan.
Hal tersebut mengakibatkan kebijakan manajemen dalam hal distribusi dan
penyelenggaraan proses distribusi belum dapat menjamin terlaksananya distribusi
perbekalan farmasi secara efektif.
Hal tersebut disebabkan :
a. Tidak ditaatinya prosedur yang ada oleh petugas/perawat dalam melaksanakan
kegiatan distribusi perbekalan farmasi rumah sakit.
b. Prosedur kerja yang ada belum mencakup seluruh aktivitas proses distribusi
perbekalan farmasi dan penyusunan prosedur kerja belum melalui tahapan survei
yang memadai untuk menginventarisasi dan menganalisa atas setiap kegiatan
dalam proses distribusi perbekalan farmasi di rumah sakit.
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:
a. Tidak ditaatinya prosedur kadang dilakukan dalam keadaan darurat, sehingga
otorisasi permintaan perbekalan farmasi baik di IF dan IL dilakukan oleh pejabat
dibawah kepala instalasi.
b. Aktivitas saling meminjam antar depo farmasi maupun apotik akan
ditindaklanjuti dengan prosedur kerja.
c. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi di Griya Puspa dan Mawar Bawah dengan
sistem jemput resep akan diperjelas atau lebih detail.
d. Akan dibuat prosedur kerja yang mencakup seluruh aktivitas proses distribusi.
BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera:
a. Menegur secara tertulis kepada Kepala Instalasi/Ruangan/Poliklinik supaya
mentaati prosedur kerja kegiatan distribusi perbekalan farmasi
b. Segera menyusun dan melengkapi prosedur kerja mencakup seluruh aktivitas
distribusi sesuai kebutuhan dalam pengelolaan perbekalan farmasi
BPK-RI 74
13. Pengembangan perangkat lunak SIMRS RSUP Persahabatan untuk
pengelolaan perbekalan farmasi belum optimal
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Instalasi SIMRS, Waka Umum dan
Operasional SIMRS, Tenaga Konsultan SIMRS, dan Koordinator Piranti Keras dan
Jaringan SIMRS diketahui hal-hal berikut ini:
14. Tahun 1998
Instalasi SIMRS maupun perangkat lunak (software) SIMRS cikal bakalnya
dimulai tahun 1998. Hal ini ditandai dengan adanya kerja sama antara RSUP
Persahabatan dengan PT. Trimandiri dalam pengembangan software di Ruang
IGD. Jenis software yang dibuat adalah untuk pendaftaran (registrasi) pasien.
Software ini dikelola oleh unit organisasi Rekam Medis. Software Registrasi
Pasien berfungsi untuk merekam kegiatan penerimaan pasien. Data yang
dimasukkan ke dalam software ini mulai dari data pribadi (nama, alamat, jenis
kelamin, pekerjaan, pendidikan, umur), cara bayar, dokter yang menangani.
Software ini berdiri sendiri (stand alone) dan tidak terintegrasi dengan software
lain. Software ini mampu memberikan laporan kepada manajemen mengenai
jumlah pelayanan medik di IGD, jenis penanganan pasien dan jumlah per
penanganan, alamat pasien per kecamatan, dan laporan pasien per jenis kelamin.
15. Tahun 2002
RSUP Persahabatan berusaha menambah jenis software yang ada di Ruang IGD,
Rawat Inap dan Rawat Jalan. Jenis software yang dikembangkan adalah sistem
penagihan (billing system). Software ini berfungsi untuk membuat tagihan kepada
pasien yang datang sesuai dengan jenis pelayanan medik yang diberikan oleh
rumah sakit. Jumlah tagihan yang keluar sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan
oleh rumah sakit yang sebelumnya telah dimasukkan ke dalam database billing
system. Software ini mampu memberikan laporan kepada pihak manajemen
mengenai jumlah pendapatan yang diterima oleh Ruang IGD, Rawat Inap dan
Rawat Jalan.
Pekerjaan pembuatan billing system tersebut dikerjakan oleh dua pengembang
software, yaitu oleh seorang tenaga konsultan dan PT. QPro. Tenaga konsultan
yang dipekerjakan sebenarnya adalah salah satu karyawan dari PT. Trimandiri
yang sebelumnya telah mengerjakan software registrasi di Ruang IGD.
Tenaga konsultan mengerjakan software billing system di Ruang IGD dan Ruang
Rawat Inap. Sedangkan untuk Ruang Rawat Jalan dikerjakan oleh PT. QPro.
Software billing system yang dikerjakan oleh tenaga konsultan terintegrasi
dengan software registrasi yang sebelumnya telah ada. Sedangkan untuk billing
system yang dikerjakan PT. QPro sifatnya stand alone atau tidak terintegrasi.
16. Tahun 2004
Software yang telah dibuat oleh tenaga konsultan maupun PT. QPro diuji coba
untuk diterapkan di RSUP Persahabatan. Hasilnya, software yang dikembangkan
oleh tenaga konsultan berjalan dengan baik. Sedangkan software yang
BPK-RI 75
dikembangkan oleh PT. QPro tidak berjalan dengan baik dan tidak bisa
terintegrasi dengan software lain yang telah ada.
17. Tahun 2005
Unit organisasi Perencanaan dan Pengembangan (Renbang) mengusulkan kepada
Direksi untuk melaksanakan pengadaan jasa pembuatan software SIMRS
terintegrasi yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan manajemen terhadap
informasi yang up to date dan valid untuk pengambilan keputusan yang strategis
dengan cepat dan tepat.
18. Tahun 2006
Lelang terbuka untuk pengadaan jasa software SIMRS tersebut diadakan dan
dimenangkan oleh CV. Cipta Sarana Informatika (CSI). Untuk memelihara dan
mengembangkan software SIMRS tersebut, nantinya bila sudah jadi, maka CV.
CSI merupakan mitra kerja Instalasi SIMRS.
19. Tahun 2007
RSUP Persahabatan memutus kerjasama dengan CV. CSI secara sepihak. Hal ini
dilakukan pihak RSUP Persahabatan karena CV. CSI dinilai telah melakukan
wan prestasi dengan tidak memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah disepakati
dalam kontrak kerjasama.Kasus ini telah dibawa ke pengadilan dan dimenangkan
oleh RSUP Persahabatan sesuai dengan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur
tanggal 20 November 2008.
Akibat kejadian tersebut maka pihak RSUP Persahabatan kembali melakukan
kerjasama dengan dua orang tenaga konsultan untuk mengembangkan dan
memelihara software SIMRS. Kerjasama tersebut dimulai sejak tanggal 1 Juli
2007 dan terus diperbarui setiap enam bulan sekali. Kerjasama tersebut
direncanakan akan berakhir pada akhir tahun 2009 atau sesudah software SIMRS
telah rampung seluruhnya.
20. Tahun 2008
Instalasi SIMRS telah berhasil memenuhi target untuk menyediakan dan
mengembangkan infrastruktur jaringan maupun perangkat keras (hardware)
dengan menggunakan teknologi termutakhir. Agar nantinya, bila software
SIMRS telah rampung seluruhnya, dapat diakses oleh pengguna SIMRS dengan
cepat dan lancar.
Selama tahun 2008, software SIMRS telah berkembang dengan pesat. Semula
hanya tersedia software untuk registrasi pasien dan billing system namun
sekarang sudah tersedia software untuk Akuntansi, Keuangan, Apotek Farmasi
dan Inventory, Rekam Medis, Penunjang Medis (Pelayanan Gizi), Penunjang
Medis (Rehabilitasi Medik), Penunjang Medis (Radiodiagnostik), Penunjang
Medis (Laboratorium Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Tranfusi Darah), dan
Pelayanan. Semua software tersebut terintegrasi dan saling menunjang satu sama
lain. (Lampiran 10)
BPK-RI 76
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada Instalasi SIMRS, IPKM, dan Apotek diketahui
bahwa:
a. Instalasi SIMRS dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi SIMRS yang
membawahi dua Wakil Kepala, yaitu Wakil Kepala Umum dan Operasional dan
Wakil Kepala Perencanaan dan Pengembangan. Wakil Kepala Umum dan
Operasional membawahi empat koordinator, yaitu Koordinator Implementasi,
Koordinator Piranti Keras dan Jaringan Koordinator Administrasi, Koordinator
Verifikasi Data. Sedangkan Wakil Kepala Perencanaan dan Pengembangan
membawahi dua koordinator yaitu Koordinator Entry Data dan Koordinator
Piranti Lunak. Jumlah personil Instalasi SIMRS sebanyak 26 orang dengan
komposisi personil berdasarkan kompetensinya, yaitu 1 orang dokter, 1 orang
programmer, 24 orang system analyst
b. Pada tanggal 2 April 2008 IPKM telah melakukan kerjasama dengan PT. Sarana
Maju Sejahtera untuk mengembangkan sistem informai laboratorium sendiri yang
diberi nama VANSLab. Hal ini dilakukan karena kurangnya kemampuan dan
pengetahuan personil Instalasi SIMRS untuk menggali informasi yang dapat
dihasilkan dari mesin-mesin yang digunakan oleh IPKM. Sedangkan software
hasil karya Instalasi SIMRS yang telah diaplikasikan di IPKM dan berjalan
dengan baik adalah software untuk billing system.
c. Hasil wawancara dengan Manajer Apotek, diketahui bahwa Apotek juga
memiliki software sendiri untuk menunjang kegiatan di Apotek. Software ini
dikembangkan oleh PT. Erakom. Software buatan PT. Erakom digunakan oleh
Apotek untuk membantu dalam proses penagihan (billing system) kepada pasien
di Instalasi Rawat Jalan. Hal ini disebabkan software billing system yang
dikembangkan oleh Instalasi SIMRS tidak mampu untuk diterapkan di Instalasi
Rawat Jalan namun bekerja dengan baik di Instalasi Rawat Inap.
Selain itu, hasil pemeriksaan SOP Pelaporan dan Monev pada IF, IL, Apotek, dan
IPKM diketahui bahwa belum semua laporan yang berkaitan dengan pengelolaan
perbekalan farmasi telah tersedia perangkat lunaknya. Selama ini pelaksanaan
kegiatan pelaporan menggunakan software yang tidak terintegrasi, misalnya untuk
penyusunan laporan stok opname di IL, IF dan IPKM, laporan keuangan di Apotek
masih menggunakan software Microsoft Excel. Kondisi ini menuntut penanggung
jawab laporan melakukan beberapa kali input data dari beberapa pihak yang berbeda
dan beberapa kali melakukan data processing. Hal ini rawan akan terjadinya salah
memasukkan data dan salah memasukkan rumus untuk data processing sehingga
informasi yang disajikan dalam laporan juga rawan untuk salah. Laporan dan
perangkat lunak yang tersedia dapat dilihat dari tabel berikut:
BPK-RI 77
a. SOP/Protap tentang pelaporan IF di RSUP Persahabatan terdiri dari:
No. Keterangan SOP/
Prosedur Tetap
Nama Laporan Perangkat Lunak
SIMRS
1. No. 09.05.01.02 tanggal 5 Maret
2007 tentang Perencanaan
Kebutuhan Perbekalan Farmasi
Perencanaan Kebutuhan Perbekalan Farmasi Belum tersedia
2. No. 09.05.01.31 tanggal 5 Maret
2007 tentang Pelaporan
Pemakaian Perbekalan Farmasi
di Raung Rawat Inap/Jalan
Laporan Pemakaian Perbekalan Farmasi di
Ruang Rawat Inap/Rawat Jalan
Belum tersedia
3. No. 09.05.01.38 tanggal 9 Maret
2007 tentang Pencatatan dan
Pelaporan Perbekalan Farmasi
Laporan Pemakaian Perbekalan Farmasi
Laporan Pemakaian Sediaan Jadi Narkotika
dan Psikotropika
Laporan Pemakaian Vaksin
Laporan Pemakaian Bahan Kontras
Askeskin
Laporan Pemakaian Alat Askeskin
Laporan Pelayanan Farmasi Klinik
Belum tersedia
Belum tersedia
Belum tersedia
Belum tersedia
Belum tersedia
Belum tersedia
4. No. 09.05.01.46 tanggal 12
Maret 2007 tentang Pencatatan
dan Pelaporan Produksi Farmasi
Laporan Pembuatan/ Pemakaian Sub
Instalasi Produksi
Laporan Sisa Bahan Baku Obat
Belum tersedia
Belum tersedia
5. No. 09.05.01.17 tanggal 8 Maret
2007 tentang Prosedur Tetap
Pelayanan Farmasi Untuk Pasien
HIV
Laporan Pemakaian Obat HIV Aids Belum tersedia
6. No. 09.05.01.18 tanggal 6 Maret
2007 tentang Pelayanan Obat
TB-DOTS Untuk Pasien Anak
Laporan Pemakaian Obat TB Anak Belum tersedia
7. No. 09.05.01.36 tanggal 6 Maret
2007 tentang Pemantauan
Penggunaan Obat Generik
Laporan Pemakaian Obat Generik Belum tersedia
8. No. 09.05.01.49 tanggal 13
Maret 2007 tentang
Penghapusan/Penarikan Obat
Yang Rusak/Kadaluarsa
Laporan Obat Kadaluarsa Belum tersedia
b. Kegiatan pelaporan yang dilaksanakan oleh IL RSUP Persahabatan
No. Keterangan SOP/
Prosedur Tetap
Nama Laporan Perangkat Lunak
SIMRS
1. Tidak ada SOP/Prosedur Tetap Laporan Mutasi Logistik Farmasi (seluruh
perbekalan farmasi)
Ada, namun belum
memenuhi
kebutuhan IL
2. Tidak ada SOP/Prosedur Tetap Laporan Mutasi Logistik Farmasi (Radiologi,
Narkotik, Vaksin, dan Gas Medis)
s.d.a
3. Tidak ada SOP/Prosedur Tetap Laporan Barang Kadaluarsa Belum tersedia
BPK-RI 78
c. SOP/Prosedur Tetap yang dilaksanakan oleh Apotek RSUP Persahabatan
No. Keterangan SOP/
Prosedur Tetap
Nama Laporan Perangkat Lunak
SIMRS
1. No. Ap.05.02.36 tanggal 12 April
2007 tentang Pelaporan dan
Evaluasi
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)
Laporan Adminsitrasi Keuangan, berupa:
a. Laporan Jumlah Resep
b. Laporan Omset Penjualan
c. Laporan Saldo Hutang
d. Laporan Saldo Piutang
e. Neraca
f. Laporan Laba Rugi
g. Laporan Arus Kas
Laporan tertentu sesuai permintaan Direksi
Laporan Evaluasi
Laporan yang berhubungan dengan
kefarmasian, misal : Laporan Narkotika,
dan sesuai kebutuhan
Belum tersedia
Ada
Ada
Ada
Ada
Belum tersedia
Belum tersedia
Belum tersedia
Belum tersedia
Belum tersedia
Belum tersedia
d. SOP/Prosedur Tetap tentang Pelaporan dan kegiatan Monev yang dilaksanakan oleh
IPLKM RSUP Persahabatan
No. Keterangan SOP/
Prosedur Tetap
Nama Laporan Perangkat Lunak
SIMRS
1. No. 10.05.09 tanggal 11 Februari
2008 tentang Pengarsipan
Laboratorium Klinik
Laporan Jumlah Pasien
Laporan Resume Pemeriksaan
Laporan Permintaan Pemeriksaan
Laporan Bulanan Pemakaian Komponen
Darah
Ada
Ada
Ada
Belum ada
2. No. 10.05.10 tanggal 11 Februari
2008 tentang Pengadaan dan
Pemakaian Barang Logistik
Laporan Pemakaian Barang Belum ada
3. No. 10.05.11 tanggal 11 Februari
2008 tentang Pengadaan dan
Pengelolaan Reagen
Daftar Rencana Kebutuhan Reagen
Laporan Pemakaian Barang
Belum ada
Belum ada
4. Tidak ada SOP/Prosedur Tetap Evaluasi Jumlah Pemeriksaan Lab. Induk Belum ada
5. Tidak ada SOP/Prosedur Tetap Evaluasi Jumlah Pemeriksaan Lab.
Mikrobiologi
Belum ada
6. Tidak ada SOP/Prosedur Tetap Evaluasi Jumlah Pemeriksaan Labu Darah Belum ada
7. Tidak ada SOP/Prosedur Tetap Evaluasi Jumlah Pasien Belum ada
Hal ini belum sesuai dengan Permenkes Nomor 1679/MENKES/PER/XII/2005
tentang SOTK RSUP Persahabatan Jakarta pasal 53 yang menyebutkan bahwa
Instalasi SIMRS adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan
menyelenggarakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, pelaporan, analisis, dan
desiminasi informasi untuk kebutuhan manajemen pada semua tingkatan, serta
melakukan pemeliharaan dan pengembangan piranti keras dan piranti lunak SIMRS.
BPK-RI 79
Belum tersedianya perangkat lunak SIMRS yang terintegrasi pada IL, IF, IPKM, dan
Apotek mengakibatkan laporan-laporan yang dihasilkan tidak tepat waktu dan tingkat
keakurasian data kurang dapat diandalkan sehingga tidak dapat digunakan sebagai
dasar pembuatan perencanaan kebutuhan farmasi.
Belum optimalnya pengembangan SIMRS di RSUP Persahabatan disebabkan oleh
beberapa hal antara lain:
a. Kurangnya personil Instalasi SIMRS yang memiliki kompetensi sebagai
programer.
b. Pengembang software (vendor) perangkat lunak SIMRS beberapa kali mengalami
pergantian karena software yang mereka hasilkan tidak mampu memenuhi
kebutuhan RSUP Persahabatan.
c. Sedikitnya vendor yang mempunyai pengetahuan tentang alat-alat kesehatan
terutama alat-alat laboratorium.
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan sebagai berikut:.
a. Perangkat lunak SIMRS terkait Pelaporan di IF RSUP Persahabatan
NO Keterangan SOP/Prosedur Nama Laporan Keterangan1. No.09.05.01.02 tanggal 5 Maret 2007 tentang
perencanaan kebutuhan perbekalan farmasiPerencanaan kebutuhan perbekalanfarmasi
Aplikasi sudahada namunformat pelaporanbelum dibuat
2. No.09.05.01.31 tanggal 5 Maret 2007 tentangpelaporan pemakaian perbekalan farmasi diruang rawat inap/rawat jalan
Laporan pemakaian perbekalan farmasidi ruang rawat inap /rawat jalan
3. No.09.05.01.38 tanggal 9 Maret 2007 tentangpencatatatan dan pelaporan perbekalanfarmasi
Laporan pemakaian perbekalanfarmasi
Laporan pemakaian persediaanjadi narkotika dan psikotropika
Laporan pemakaian vaksin Laporan pemakaian bahan kontras
askeskin Laporan pemakaian alat askeskin Laporan pelayanan farmasi klinik
4. No.09.05.01.46 tanggal 12 Maret 2007tentang pencatatan dan pelaporan produksifarmasi
Laporan pembuatan/pemakaiansub instalasi produksi
Laporan sisa bahan baku obat5. No.09.05.01.17 tanggal 8 Maret 2007 tentang
prosedur tetap pelayanan farmasi untuk pasienHIV-AIDS
Laporan pemakaian obat HIV-AIDS
6. No.09.05.01.18 tanggal 6 Maret 2007 tentangpelayanan obat TB-DOTS untuk pasien anak
Laporan pemakaian obat TB anak
7. No.09.05.01.36 tanggal 6 Maret 2007 tentangpemantauan penggunaan obat Generik
Laporan pemakaian obat Generik
8. No.09.05.01.49 tanggal 13 Maret 2007 tentangpenghapusan/penarikan obat yangrusak/kadaluarsa
Laporan obat kadaluarsa
BPK-RI 80
b. Perangkat lunak SIMRS terkait Pelaporan di IL RSUP Persahabatan
No. Keterangan SOP/Prosedur Nama Laporan Keterangan1. Tidak ada SOP Laporan mutasi logistik farmasi (seluruh
perbekalan farmasi)Akan dilakukanpengembangan aplikasisesuai dengan kebutuhanIL
2. Tidak ada SOP Laporan mutasi logistik farmasi (radiologi,narkotik, vaksin dan gas medis)
3. Tidak ada SOP Laporan barang kadaluarsa
c. Perangkat lunak SIMRS terkait Pelaporan di Apotek RSUP Persahabatan
No. Keterangan SOP/Prosedur Nama Laporan Keterangan1. No.Ap.05.02.36 tanggal 12 April
tentang pelaporan dan evaluasi Rencana bisnis dan anggaran (RBA) Laporan Administrasi keuangan,
berupa :o Laporan jumlah resepo Laporan omset penjualano Laporan saldo hutango Laporan saldo piutango Neracao Laporan laba rugio Laporan arus kaso Laporan tertentu sesuai
permintaan direksi Laporan evaluasi Laporan yang berhubungan dengan
kefarmasian, misal : laporannarkotika dan sesuai kebutuhan
Akan dilakukanpengembangan aplikasisesuai dengan kebutuhanApotek
d. Perangkat lunak SIMRS terkait Pelaporan di IPKM RSUP Persahabatan
No. Keterangan SOP/Prosedur Nama Laporan Keterangan1. No.10.05.09 tanggal 11 Februari
2008 tentang pengarsipanlaboratorium klinik
Laporan jumlah pasien Laporan resume pemeriksaan Laporan permintaan pemeriksaan Laporan bulanan pemekaian komponen
darah
Akan dilakukanpengembangan aplikasisesuai dengankebutuhan IPLKM
2. No.10.05.10 tanggal 11 Februari2008 tentang pengadaan danpemakaian barang logistic
Laporan pemakaian barang
3. No.10.05.11 tanggal 11 Februari2008 tentang pengadaan danpengolahan reagen
Daftar rencana kebutuhan reagen Laporan pemakaian barang
4. Tidak ada SOP Evaluasi jumlah pemeriksaan lab induk5. Tidak ada SOP Evaluasi jumlah pemeriksaan lab
mikrobiologi6. Tidak ada SOP Evaluasi jumlah pemeriksaan labu darah7. Tidak ada SOP Evaluasi jumlah pasien
Untuk program Persediaan diharapkan akan terwujud pada tahun 2009 .
BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera:
a. Segera menyediakan software SIMRS yang berkaitan dengan pengelolaan
perbekalan farmasi di IF, IL, IPKM, dan Apotek.
BPK-RI 81
b. Segera mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi personil untuk bisa menjadi
programmer yang handal.
c. Merevisi surat perjanjian kerjasama, antara tenaga konsultan SIMRS dengan
pihak RSUP Persahabatan, dengan mencantumkan kriteria-kriteria yang bisa
digunakan untuk menilai pekerjaan tenaga konsultan tersebut serta hak-hak apa
saja yang didapatkan oleh RSUP Persahabatan bila software SIMR telah selesai
dikembangkan atau apabila vendor tidak mampu memenuhi kriteria-kriteria yang
ada dalam surat perjanjian kerjasama.
d. Menjalin kerjasama dengan penyedia alat-alat laboratorium untuk mengetahui
informasi apa saja yang mampu dihasilkan oleh alat-alat laboratorium yang
berguna untuk SIMRS dan bagaimana cara mengunduhnya (download).
14. Pelayanan farmasi klinik di RSUP Persahabatan belum dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan farmasi di rumah sakit
Pelayanan Farmasi Klinik merupakan salah satu bidang dalam pelayanan
kefarmasian. Farmasi Klinik didefinisikan sebagai suatu bagian yang berhubungan
secara langsung dengan perawatan penderita atau pelayanan yang berinteraksi
langsung dalam proses penggunaan obat untuk menjamin keamanan, kemanfaatan,
keefektifan, serta ketepatan penggunaan dan peningkatan rasionalitas penggunaan
obat berdasarkan ilmu, teknologi, dan fungsi dalam perawatan penderita serta dalam
sistem pelayanan kesehatan masyarakat.
Sesuai dengan Kepmenkes Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat
dan alat kesehatan bertujuan untuk:
a. Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan pelayanan farmasi di rumah sakit.
b. Memberikan pelayanan farmasi yang dapat menjamin efektivitas, keamanan, dan
efisiensi penggunaan obat.
c. Meningkatkan kerja sama dengan pasien dan profesi kesehatan lain yang terkait
dalam pelayanan farmasi.
d. Melaksanakan kebijakan obat di Rumah Sakit dalam rangka meningkatkan
penggunaan obat secara rasional.
Kegiatan pelayanan kefarmasian yang sesuai dengan Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit adalah:
a. Pengkajian Resep
b. Dispensing; yang dibedakan atas dispensing sediaan farmasi khusus dan
dispensing sediaan farmasi berbahaya,
c. Pemantauan dan pelaporan efek samping obat
d. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
e. Konseling
BPK-RI 82
f. Pemantauan kadar obat dalam darah
g. Ronde/Visite Pasien
h. Pengkajian penggunaan obat.
Sesuai dengan SK Dirut RSUP Persahabatan Nomor HK.00.07.00.67.A tanggal 21
Februari 2007 tentang Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Farmasi IF RSUP
Persahabatan ditetapkan bahwa Pelayanan Farmasi Klinik yang dilakukan di IF
RSUP Persahabatan meliputi:
a. Konseling yang dilakukan pada:
1) Pasien Rawat Inap : - Konseling pasien rawat inap (bed side counseling)
- Konseling pasien pulang.
2) Pasien Rawat Jalan: melakukan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah
Sakit (PKMRS) setiap bulan.
b. Evaluasi Resep, meliputi:
1) Administrasi
2) Evaluasi penulisan resep sesuai dengan kewajiban penulisan obat generik dan
formularium RSUP Persahabatan.
c. Persentase penggunaan Antibiotik
d. Informasi obat melalui leaflet
e. Visite/ronde bersama Tim Pokja untuk pasien HIV/AIDS.
Selain itu, SK Dirut RSUP Persahabatan No. HK.00.06.00.84C tanggal 26 Februari
2007 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian, cakupan Pelayanan Farmasi Klinik
meliputi:
a. Konseling
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO), termasuk PKMRS
c. Evaluasi penggunaan obat
d. Monitoring pemakaian obat, alat kesehatan, dan penulisan resep
e. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat
kesehatan
f. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan.
Berdasarkan Laporan Kegiatan IF RSUP Persahabatan tahun 2007, evaluasi atas
kegiatan Pelayanan Farmasi Klinik yang telah dilaksanakan adalah:
a. Pelayanan Informasi Obat (PIO) dan PKMRS
Hasil evaluasi kegiatan PIO yang dilaksanakan oleh IF menunujukkan bahwa
kegiatan ini kurang diminati oleh pasien. Hal tersebut disebabkan oleh
ketidaktahuan pasien tentang lokasi tempat pengambilan leaflet, kurangnya
kesadaran pasien akan pentingnya pengetahuan tentang obat, dan masih
BPK-RI 83
kurangnya minat baca pasien. Sedangkan evaluasi kegiatan PKMRS
menunjukkan bahwa kegiatan ini belum dapat dilaksanakan sesuai rencana awal,
yaitu 2 (dua) kali dalam satu bulan namun baru dapat dilaksanakan setiap bulan
selama tahun 2007. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya tenaga Apoteker
untuk memberikan penyuluhan karena beban kerja Apoteker yang cukup banyak
di IF.
b. Konseling
Kegiatan konseling yang dilaksanakan oleh IF pada tahun 2007 merupakan
kegiatan konseling kepada pasien rawat inap dan pasien yang akan pulang setelah
mendapat perawatan. Konseling kepada pasien rawat inap tersebut dilaksanakan
dengan cara Apoteker (sebagai petugas yang akan memberikan konseling)
mengunjungi pasien di ruang rawat.
Berdasarkan hasil observasi dan interviu dengan pihak IF diketahui bahwa tidak
ada pasien Rumah Sakit yang berkunjung ke IF untuk meminta konseling.
Ketidaktersediaan ruangan dan peralatan (sarana dan prasarana konsultasi) yang
sesuai dengan Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit menjadi kendala bagi
IF untuk menyelenggarakan kegiatan konseling sesuai standar.
Evaluasi atas pelaksanaan kegiatan konseling menunjukkan jumlah pasien rawat
inap yang mendapatkan konseling dari Apoteker selama tahun 2007 sebanyak
132 pasien atau rata-rata pasien yang mendapat konseling sebanyak 11 pasien per
bulan.
c. Evaluasi resep dan pengkajian penggunaan obat
Kegiatan evaluasi resep dan pengkajian penggunaan obat pada tahun 2007
dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dalam setahun, yaitu pada Bulan Januari,
Maret, April, dan Juni. Resep yang dievaluasi adalah resep dari ruang rawat inap
Bulan Juni – Desember 2006 dan resep Bulan Januari – April 2007. Aspek yang
dilihat dalam evaluasi ini adalah kesesuaian dengan formularium, kepatuhan
menulis generik, penulisan antibiotika, antibiotika sesuai formularium, dan
antibiotika generik.
d. Visite/ronde pasien HIV/AIDS
Kegiatan visite/ronde pasien HIV/AIDS dilaksanakan mulai Bulan Oktober 2007.
Kegiatan ini merupakan kerja tim yang tergabung dalam Tim Pokja HIV/AIDS.
Kegiatan visite/ronde pasien baru dilaksanakan kepada pasien HIV/AIDS; pasien
dengan penyakit lainnya yang membutuhkan perawatan intensif belum menjadi
obyek kegiatan ini.
e. Unit Dose Dispensing (UDD)
Berdasarkan hasil evaluasi Program Pelayanan UDD di ruang rawat diketahui
bahwa pencapaian program ini baru 20%; sedangkan Rencana Kegiatan IF Tahun
2007 dan 2008 menetapkan target atas pelaksanaan Program Pelayanan UDD
adalah tercapainya Pelayanan Farmasi UDD di semua ruang rawat inap dalam
rangka Patient Safety. Saat ini ruang rawat yang telah menjalankan sistem UDD
BPK-RI 84
adalah Ruang Mawar, Ruang Melati, dan Griya Puspa. Kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan Program Pelayanan UDD adalah jumlah sumber daya
manusia (khususnya Asisten Apoteker) yang belum mencukupi, sarana prasarana
yang belum mendukung, masih terdapat ruang rawat yang belum mempunyai
petugas Depo Farmasi (Ruang Bougenville, Ruang Cempaka, IPI, ICCU,
Kardiologi dan Kebidanan), dan Sistem Informasi Manajemen yang belum
terintegrasi.
Apabila mengacu pada Kepmenkes Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit maka terdapat kegiatan pelayanan farmasi
klinik yang belum dilaksanakan oleh IF RSUP Persahabatan, yaitu:
a. Dispensing untuk sediaan farmasi khusus dan sediaan farmasi berbahaya.
Dispensing yang telah dilakukan oleh IF RSUP Persahabatan adalah Unit Dose
Dispensing; pemberian obat dan alat kesehatan sesuai dengan yang telah
diresepkan dokter kepada pasien rawat inap dalam rangka patient safety.
IF RSUP Persahabatan belum siap untuk melakukan dispensing sediaan, baik
sediaan farmasi khusus maupun sediaan farmasi berbahaya karena
ketidaktersediaan sarana dan prasarana yang mendukung; antara lain tidak
tersedianya lemari pencampuran Biological Safety Cabinet.
b. Pemantauan dan pelaporan efek samping obat.
c. Pemantauan kadar obat dalam darah.
Selain itu, di dalam Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit menyebutkan bahwa
peralatan (sarana dan prasarana) yang minimal tersedia untuk kegiatan Konsultasi dan
Informasi Obat adalah sebagai berikut ini.
a. Peralatan Konsultasi
1) Buku kepustakaan, bahan-bahan leaflet, brosur, dan lain-lain,
2) Meja dan kursi untuk Apoteker dan 2 (dua) orang pelanggan serta lemari
untuk menyimpan medical record,
3) Komputer,
4) Telepon,
5) Lemari arsip,
6) Kartu arsip.
b. Peralatan Ruang Informasi Obat
1) Kepustakaan yang memadai untuk melaksanakan pelayanan informasi obat,
2) Peralatan meja, kursi, rak buku, dan kotak,
3) Komputer,
4) Telepon – faxcimile,
5) Lemari arsip,
BPK-RI 85
6) Kartu arsip,
7) TV dan VCD; disesuaikan dengan kondisi Rumah Sakit.
Berdasarkan hasil observasi di IF dan Apotek Rumah Sakit diketahui bahwa belum
tersedia sarana prasarana Pelayanan Konsultasi dan Pelayanan Informasi Obat yang
sesuai dengan Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. Dengan demikian, hal
tersebut di atas tidak sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.
1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.
Adanya kegiatan pelayanan farmasi klinik yang belum dilaksanakan sesuai dengan
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit mengakibatkan pasien belum
memperoleh pelayanan kefarmasian terpadu yang berorientasi kepada pelayanan
pasien dan penyediaan obat yang bermutu yang terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.
Belum terlaksananya pelayanan kefarmasian sesuai dengan Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit disebabkan oleh pelayanan farmasi di RSUP Persahabatan
masih bersifat konvensional yang hanya berorientasi pada produk (yaitu sebatas
penyediaan dan pendistribusian), kurangnya sumber daya manusia (Apoteker dan
Asisten Apoteker) yang memadai untuk melayani semua pasien di RSUP
Persahabatan, sarana dan prasarana pendukung kegiatan farmasi klinik, dan dukungan
manajemen RSUP Persahabatan.
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:
a. Memang belum semua kegiatan pelayanan farmasi klinik dilakukan oleh IF
dikarenakan sarana dan prasarana, jumlah sumber daya manusia yang belum
mencukupi, tetapi pelayanan farmasi klinik yang sedikit membutuhkan dana
sudah dilakukan semua.
b. Usulan Rencana Pengembangan Pelayanan untuk pelayanan farmasi klinik sudah
dilakukan tiap tahun Pengoplosan Obat (Sitostatika )
c. Apotik akan melakukan pelayanan konsultasi obat dan pelayanan informasi obat
bila sudah ada tambahan tenaga Apoteker.
BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera menyusun
Plan Of Action mengenai Pelayanan Farmasi Klinik yang didalamnya menguraikan
perencanaan SDM yang kompeten di bidang Farmasi Klinik, dan sarana serta
prasarana yang mendukung terwujudnya kegiatan pelayanan Farmasi Klinik.
15. Pelaksanaan pelayanan resep rawat inap dan rawat jalan pasien GAKIN dan
JAMKESMAS tidak memperhatikan efisiensi waktu pelayanan
RSUP Persahabatan sebagai unit organisasi vertikal Depkes merupakan salah satu
rumah sakit milik Pemerintah yang memberikan pelayanan kepada pasien miskin
sebagai bentuk dukungan atas pelaksanaan program pemerintah, yaitu Program Gakin
(Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) dan Askeskin/Jamkesmas (Pemerintah Pusat).
BPK-RI 86
Sebagai rumah sakit milik Pemerintah yang mendukung Program Gakin dan
Askeskin/Jamkesmas, pasien RSUP Persahabatan mayoritas adalah pasien Gakin dan
pasien Askeskin/Jamkesmas. Untuk itu di RSUP Persahabatan terdapat unit kerja
khusus yang menangani pelayanan pasien Gakin dan Askeskin/Jamkesmas, yaitu
Instalasi Pelayanan Sosial Dan Pasien Jaminan (IPSPJ). Unit kerja ini merupakan unit
pelayanan non struktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Keuangan.
Tugas pokok IPSPJ sesuai dengan Keputusan Dirut RSUP Persahabatan No.
HK.00.07.00.171a tentang SOTK IPSPJ adalah:
a. Menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan/pelayanan sosial dan
pasien jaminan.
b. Memberikan pelayanan administrasi pasien tidak mampu, Askeskin, Askes,
Jaminan Perusahaan, dan Jamsostek.
c. Melakukan penagihan serta pelaporan piutang.
Berdasarkan tugas pokoknya, IPSPJ selanjutnya menyusun Standar Prosedur
Operasional No. HK.00.06.00.01.G tanggal 01 Januari 2008 tentang Pelayanan Obat
Rawat Inap Pasien Gakin Dan SKTM Verifikasi Miskin RSUP Persahabatan.
Alur pelayanan obat rawat inap Pasien Gakin dan SKTM Verifikasi Miskin sesuai
dengan SOP tersebut di atas digambarkan dalam flowchart di bawah ini.
BPK-RI 87
Prosedur Pelayanan Obat Rawat Inap Untuk Pasien Gakin & SKTM Verifikasi Miskin RSUP Persahabatan(Sesuai SOP Instalasi Pelayanan Sosial Dan Pasien Jaminan No. HK.00.06.00.01.G)
Mulai
Resep Dokter
PASIEN
Perawat menulispermintaan obatke dalam lembarpelayanan Gakin
LembarPelayanan Gakin
Resep Dokter
Keluarga Pasien Apotek Rawat InapInstalasi Pelayanan Sosial
Dan Pasien Jaminan
Resep Dokter
LembarPelayanan Gakin
Surat Jaminan(SJ) Dinkes Prop.
Surat Jaminan(SJ) Rawat Inap
Resep Dokter
LembarPengesahan
Gakin
SJ Dinkes Prop.
SJ Rawat Inap
Petugas Apotekmengecek persediaan
obat dan memberiperincian harga
Ada ObatGenerik?
Ya Tidak
Diganti denganObat Generik/obat
sejenis denganharga yang lebih
murah.
Resep Dokter
LembarPelayanan Gakin
SJ Dinkes Prop.
SJ Rawat Inap
1
Resep Dokter
LembarPengesahan
Gakin
SJ Dinkes Prop.
SJ Rawat Inap
1
Petugas mengecek tglJaminan Rawat &Biaya Perawatan
(untuk pasien yangsudah lama dirawat)
Persetujuan Ka.IPSPJ/Waka. Yan.IPSPJ/Koord. Yan
IPSPJ
Verifikasi Obat olehKa. IPSPJ/Waka. Yan.
IPSPJ/Koord. Yan.IPSPJ
Sesuaipersyaratan
Paraf, tanggal,dan stempel nama
pada resep
Resep Dokter
LembarPelayanan Gakin
SJ Dinkes Prop.
SJ Rawat Inap
2
BPK-RI 88
Dari gambar flowchart di atas dapat disimpulkan bahwa untuk pelayanan obat rawat
inap Pasien Gakin dan SKTM verifikasi miskin melibatkan 2 unit kerja yang terpisah,
yaitu Apotik Rawat Inap dan IPSPJ. Namun menurut hasil evaluasi atas survey waktu
tunggu pelayanan resep di Apotik Rawat Inap (survey pada Bulan Mei 2008) yang
dilakukan oleh IF dan hasil pengamatan di lapangan, IF dilibatkan dalam pemberian
alkes habis pakai. Menurut informasi dari Kepala IPSPJ, alkes habis pakai diambil di
IF karena alkes habis pakai tersebut tidak terdaftar dalam formularium
Askeskin/Formularium Jamkesmas; dengan kata lain alkes habis pakai tersebut tidak
dapat dimasukkan dalam software yang tersedia di Apotek RSUP Persahabatan dan
IPSPJ sehingga tidak dapat ditagihkan ke PT Askes (Persero) dan menjadi
tanggungan rumah sakit.
BPK-RI 89
Apabila digambarkan maka proses pelayanan obat untuk Pasien Gakin dan
Askeskin/Jamkesmas adalah resep diberikan ke Apotek untuk diberi harga, kemudian
disampaikan ke IPSPJ (yang berlokasi di bagian depan RSUP Persahabatan),
selanjutnya setelah IPSPJ memverifikasi kelengkapan administrasi dan telah
mendapat persetujuan; apabila di dalam resep terdapat alkes habis pakai, resep
tersebut dibawa ke IF (yang berlokasi di belakang RSUP Persahabatan) untuk
mengambil alkes habis pakai. Setelah resep mendapat persetujuan dari IPSPJ dan
telah mengambil alkes habis pakai di IF kemudian kembali ke Apotek untuk
mengambil obat.
Flowchart atas alur pelayanan obat untuk Pasien Gakin dan Askeskin/Jamkesmas
dapat digambarkan seperti di bawah ini.
BPK-RI 90
Dari flowchart di atas dapat disimpulkan bahwa unit kerja yang melakukan proses
pelayanan obat kepada Pasien Gakin dan Askeskin/Jamkesmas terdiri dari 3 unit
kerja yang berbeda dengan lokasi yang saling berjauhan; yaitu Apotek Rawat
Inap/Rawat Jalan, IPSPJ, dan IF.
BPK-RI 91
Alur pelayanan obat untuk Pasien Gakin dan Askeskin/Jamkesmas yang berbelit-belit
dan tidak praktis tersebut mengakibatkan waktu tunggu pelayanan obat menjadi
sangat lama. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan oleh IF di Apotek Rawat
Inap pada tanggal 17 – 19 Maret 2008, waktu tunggu pelayanan obat untuk Pasien
Gakin adalah 65 menit dan untuk Pasien Askeskin/Jamkesmas adalah 123 menit.
Hal tersebut disebabkan oleh pelaksanaan pelayanan resep, baik rawat inap maupun
rawat jalan untuk Pasien Gakin dan Askeskin/Jamkesmas tidak memperhatikan
efisiensi waktu pelayanan, kurangnya sumber daya manusia untuk melakukan
pelayanan di Apotek, dan pengelolaan perbekalan farmasi yang belum satu pintu;
dalam hal ini terdapat pemisahan kewenangan antara konter apotek (yang berada di
bawah koordinasi Apotek RSUP Persahabatan) dan depo farmasi (yang berada di
bawah koordinasi IF) dalam pembebanan harga alkes habis pakai (software yang
tersedia di apotek tidak dapat mengakomodasi tagihan alkes habis pakai).
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:
a. Pasien Gakin dan SKTM DKI setelah resepnya diverifikasi oleh IPSPJ dan
mendapat persetujuan, langsung mengambil obat di Apotik RSUP Persahabatan,
tanpa perlu ke IF dan tidak perlu diverifikasi lagi oleh IF.
b. Sedangkan untuk pasien Askeskin/Jamkesmas, yang perlu diambil oleh pasien ke
If hanya alkes habis pakai. Hal ini disebabkan alkes habis pakai tersebut tidak
terdaftar dalam Formularium Askeskin / Formularium Jamkesmas, dengan kata
lain tidak dapat ditagihkan menggunakan software yang tersedia di Apotik RSUP
Persahabatan dan di IPSPJ shingga menjadi tanggungan rumah sakit, dengan
demikian pengeluaran alkes ini harus tercatat di IF.
Pasien Askeskin/Jamkesmas setelah mendapat persetujuan dari IPSPJ, membawa
resep tersebut ke IF untuk mengambil alkes tersebut. Dalam hal ini IF tidak
melakukan verifikasi atas obat-obatan Askeskin / Jamkesmas. tetapi karena resep
alkes menjadi satu dengan resep obat-obatan lain, maka resep tersebut tetap
dibawa ke IF. Di samping itu IF harus mencocokkan jenis alkes (terutama spuit)
dengan obat yang diminta, apakah ukuran alkes tersebut sesuai dengan ukuran
obat.
c. Obat-obatan untuk Askeskin / Jamkesmas mengacu pada Formularium Askeskin /
Jamkesmas dan bukan mengacu pada DPHO.
BPK-RI merekomendasikan kepada Dirut RSUP Persahabatan agar segera dapat
meningkatkan efisiensi waktu pelayanan resep untuk pasien Gakin dan Jamkesmas
dengan cara antara lain:
a. Mewujudkan pelayanan farmasi satu pintu agar tidak ada lagi pemisahan
kewenangan antara Apotek RSUP Persahabatan dan IF dalam hal penyimpanan
dan pemakaian perbekalan farmasi.
b. Melakukan perencanaan kebutuhan SDM untuk pelayanan farmasi sesuai dengan
beban kerja agar dapat melakukan pelayanan secara efisien.
BPK-RI 92
c. Merubah sistem billing di Apotek RSUP Persahabatan agar dapat
mengakomodasi harga alkes habis pakai.
16. Kegiatan pengembalian/retur uang obat Apotek IGD dan Rawat Inap RSUP
Persahabatan belum sesuai Standar Operasional dan Prosedur (SOP)
Kegiatan retur/pengembalian uang obat yang dibeli pasien dari Apotek merupakan
salah satu bagian dari pelaksanaan kegiatan pelayanan kefarmasian yang ada di
Apotek RSUP Persahabatan baik Apotek rawat jalan maupun Apotek rawat inap.
Beberapa SOP atau Prosedur Tetap (Protap) yang mengatur pelaksanaan kegiatan
pengembalian uang obat tersebut, yaitu sebagai berikut :
a. SOP/Protap Pengembalian Uang Jaminan Askes No.Ap.05.00.32 tanggal terbit
12 April 2007, No.Revisi I yang ditetapkan oleh Dirut RSUP Persahabatan.
Menurut SOP tersebut, pengembalian uang jaminan Askes adalah pengembalian
uang obat kepada peserta Askes yang membayar obatnya dahulu karena
persyaratan administrasinya belum lengkap. Bila persyaratan administrasi sudah
lengkap maka Apotek mengembalikan uang obat tersebut. Unit yang terkait
dalam protap ini adalah Apotek Rawat Inap RSUP Persahabatan dan peserta
Askes. Sedangkan dokumen yang terkait adalah Resep Pasien, Formulir Jaminan
Askes, dan Catatan Kasir atas pengembalian uang.
b. SOP/Protap Pengembalian Uang Sisa Obat Pasien No.Ap.05.00.33 tanggal terbit
12 April 2007, No.Revisi I yang ditetapkan oleh Dirut RSUP Persahabatan.
Menurut SOP tersebut, pengembalian uang sisa obat pasien adalah pengembalian
uang kepada pasien pada saat pasien pulang, dimana masih ada sisa obat yang
sudah tidak dipergunakan lagi, khususnya obat parenteral pada saat pasien pulang
dan diberikan terutama kepada pasien karena alasan ekonomi. Unit yang terkait
dalam protap ini adalah Apotek, dokter ruang rawat/manajer instalasi rawat inap
dan pasien/keluarganya. Sedangkan dokumen yang terkait adalah Resep Pasien,
Surat Pernyataan Dokter yang Merawat, Persetujuan Manajer Apotek atau Asmen
Apotek, dan Buku Catatan Kasir.
c. SOP/Protap Pengembalian Uang Sisa Obat Pasien Meninggal No.Ap.05.00.34
tanggal terbit 12 April 2007, No.Revisi I yang ditetapkan oleh Dirut RSUP
Persahabatan.
Menurut SOP tersebut, pengembalian uang sisa obat pasien meninggal adalah
pengembalian uang kepada keluarga pasien yang meninggal, dimana masih ada
sisa obat yang sudah tidak dipergunakan lagi, khususnya obat parenteral dengan
tujuan untuk membantu keluarga pasien yang meninggal. Unit yang terkait dalam
protap ini adalah Apotek, dokter ruang rawat/manajer instalasi rawat inap dan
keluarga pasien. Sedangkan dokumen yang terkait adalah Resep Pasien, Surat
Pernyataan Dokter yang Merawat, Persetujuan Manajer Apotek atau Asmen
Apotek, dan Buku Catatan Kasir.
BPK-RI 93
d. SOP/Protap Pengembalian Uang Sisa Obat Pasien Karena Batal No.Ap.05.00.35
tanggal terbit 12 April 2007, No.Revisi I yang ditetapkan oleh Dirut RSUP
Persahabatan.
Menurut SOP tersebut, pengembalian uang obat pasien karena batal adalah
pengembalian uang kepada pasien karena batal atau tidak jadi membeli obat di
Apotek karena obatnya kosong, dan sudah terlanjur membayar di kasir Apotek.
Unit yang terkait dalam protap ini adalah Apotek (kasir, petugas Apotek,
penanggungjawab dan pasien. Sedangkan dokumen yang terkait adalah Resep
Pasien, Billing Baru, dan Buku Catatan Kasir.
Berdasarkan data dalam laporan keuangan bulanan Apotek selama tahun 2007 dan
2008 (s.d bulan September 2008), diketahui terdapat retur/pengembalian uang obat
kepada pasien/keluarga pasien baik pengembalian uang jaminan askes, uang sisa obat
pasien, sisa obat pasien meninggal, maupun karena batal, yaitu masing-masing
sebesar Rp837.912.999,00 dan sebesar Rp598.339.350,00, terdiri dari:
Bulan Thn 2007 (Rp) Thn 2008 (Rp)
Januari 57.053.050 69.845.500
Februari 125.148.989 67.251.750
Maret 121.360.900 60.298.750
April 71.078.150 62.201.850
Mei 65.069.400 62.216.550
Juni 60.433.000 89.932.650
Juli 64.044.660 69.376.450
Agustus 57.942.950 53.776.050
September 71.714.500 63.439.800
Oktober 47.504.850 -
Nopember 47.404.150 -
Desember 49.148.400 -
Jumlah 837.912.999 598.339.350
*)Note: data tersebut di atas tidak bisa dirinci per jenis retur yangdilakukan.
Pemeriksaan lebih lanjut secara uji petik terhadap pelaksanaan kegiatan
pengembalian uang obat pada Apotek IGD dan Apotek Rawat Inap, diketahui hal-hal
sebagai berikut:
a. Pengembalian uang obat jaminan Askes pada Apotek IGD tidak diatur/tidak ada
dalam SOP Pengembalian Uang Obat Apotek RSUP Persahabatan
Berdasarkan wawancara dengan petugas Apotek dan Kasir IGD serta pemeriksaan
terhadap dokumen pendukung pengembalian uang obat di Apotek IGD, diketahui
bahwa proses pelaksanaan kegiatan pengembalian uang obat jaminan Askes
sebagai berikut:
BPK-RI 94
1) Pasien Askes yang membeli obat-obatan yang termasuk dalam Daftar dan
Plafon Harga Obat (DPHO) PT Askes, datang membawa struk/tanda terima
asli pembelian obat di Apotek IGD bersama dengan dokumen kelengkapan
pengurusan Jaminan Askes, yaitu fotocopy Kartu Askes dan Formulir PHB
dari IGD.
2) Oleh petugas Apotek, struk pembelian tersebut diteliti apakah benar dibeli
dari Apotek IGD RSUP Persahabatan. Apabila benar dibuatkan semacam
memo/catatan tertulis oleh petugas Apotek untuk diserahkan ke Kasir IGD
berserta struk pembelian obat dan nilai uang yang harus dikembalikan ke
pasien.
3) Kasir IGD mengembalikan uang obat ke pasien dan membuat catatan
pengembalian uang Askes tersebut.
4) Keesokan harinya Bendahara Apotek Besar melakukan verifikasi terhadap
pembayaran tersebut dan mengambil berkas retur/pengembalian uang beserta
laporan harian penghargaan resep harian untuk dibukukan oleh petugas
akuntansi Apotek.
5) Petugas Apotek baru mencatat nama obat yang diretur tersebut pada
keesokan harinya di buku retur tanpa nilai nominal.
Pelaksanaan pengembalian uang obat jaminan Askes ini pada Apotek IGD
tidak/belum diatur dalam SOP/Protap pengembalian uang obat jaminan askes
yang telah ditetapkan oleh Dirut RSUP, yang antara lain menyebutkan bahwa
unit/bagian yang terkait dengan protap ini adalah Apotek Rawat Inap. Dengan
demikian, seharusnya Apotek diluar Apotek Rawat Inap (dhi Apotek IGD) tidak
boleh melayani pengembalian obat pasien Jaminan Askes yang disebabkan
belum lengkapnya persyaratan administrasi.
b. Pengembalian uang obat Jaminan Askes dilaksanakan tidak sesuai SOP/Protap
Berdasarkan uji petik terhadap dokumen retur uang obat jaminan askes pada
Apotek IGD bulan Juni 2008 dan Apotek Rawat Inap bulan Maret 2008 ,
diketahui terdapat beberapa pengembalian uang obat jaminan askes yang
dilaksanakan tidak sesuai SOP/Protap, yaitu:
1) Pengembalian uang obat jaminan Askes pada Apotek IGD tidak dibuatkan
Formulir Jaminan Askes
Terhadap pasien/keluarga pasien yang belum melengkapi persyaratan
administrasi askes, petugas Apotek IGD tidak pernah membuat surat jaminan
askes yang berisi nama pasien, nama obat, tanda tangan si pasien, dan jumlah
uang yang dibayar. Oleh petugas Apotek, pasien/keluarga pasien yang hanya
dibuatkan struk/tanda pembelian sebagai dasar untuk meminta pengembalian
uang jaminan askes.
2) Formulir Jaminan Askes yang dibuat oleh Apotek Rawat berlaku lebih dari 3
(tiga) hari
BPK-RI 95
Pemeriksaan terhadap bukti-bukti kelengkapan retur uang obat jaminan
Askes secara uji petik di bulan Maret 2008 pada Apotek Rawat Inap
menunjukkan bahwa sebagian besar pelaksanaan kegiatan ini relatif lebih
tertib administrasi (antara lain kelengkapan struk pembelian dan formulir
jaminan) dibandingkan dengan Apotek IGD kecuali pada formulir jaminan
askes, pada kiri bawah formulir dibuat catatan bahwa uang jaminan ini hanya
berlaku 1 (satu) minggu. Pemberlakuan jaminan ini selama satu minggu tidak
sesuai SOP, yaitu selama tiga hari.
3) Terdapat pengembalian uang jaminan askes melebihi 3 hari sejak tanggal
pembelian, antara lain:
a) Retur uang pasien jaminan askes a.n F tanggal 21/06/08 sebesar
Rp26.000,00 tanggal struk pembelian obat dikeluarkan oleh Apotek IGD
yakni13/06/08. Dengan demikian jangka waktu antara tanggal retur
dengan tanggal pembelian obat selama 9 hari. Selain itu, pasien juga
tidak melampirkan struk pembelian obat di Apotek IGD, terlihat dari
persetujuan oleh petugas Apotek dari arsip struk/resep Apotek.
b) Retur uang pasien jaminan askes a.n K tanggal 25/06/08 sebesar
Rp49.000,00 tanggal struk pembelian obat dikeluarkan oleh Apotek IGD
yakni 19/06/08. Dengan demikian jangka waktu antara tanggal retur uang
dengan tanggal pembelian obat selama 7 hari.
c) Retur uang pasien jaminan askes a.n S tanggal 09/06/08 sebesar
Rp46.000,00 tanggal struk pembelian obat dikeluarkan oleh Apotek IGD
yakni 04/06/08. Dengan demikian jangka waktu antara tanggal retur uang
dengan tanggal pembelian obat selama 9 hari.
d) Retur uang pasien jaminan askes a.n K tanggal 16/06/08 sebesar
Rp50.000,00 tanggal struk pembelian obat dikeluarkan oleh Apotek IGD
yakni 7/06/08. Dengan demikian jangka waktu antara tanggal retur uang
dengan tanggal pembelian obat selama 10 hari.
4) Terdapat pengembalian uang jaminan askes tidak sesuai dengan nilai yang
tertera diresep
Retur uang pasien jaminan askes a.n I tanggal 27/06/08 sebesar Rp57.000,00,
tanggal resep obat dikeluarkan oleh Apotek IGD yakni 25/06/08 sebesar
Rp17.000,00; 26/06/08 sebesar Rp58.000,00, dan 25/06/08 sebesar
Rp8.500,00. Berdasarkan catatan/memo petugas Apotek yang ditujukan ke
Kasir IGD ditulis pasien jaminan askes dan nilai uang sebesar Rp57.000,00.
Tidak diketahui dasar perhitungan pembayaran tersebut. Seharusnya kalau
memang pasien askes maka nilai uang yang dikembalikan kepada pasien
sesuai nominal yang tertera di struk pembelian.
c. Pengembalian Uang Sisa Obat Pasien pada Apotek IGD Dilaksanakan Tidak
Sesuai SOP/Protap
Pemeriksaan terhadap pengembalian obat sisa pada Apotek IGD menunjukkan
bahwa sebagian besar obat yang dikembalikan adalah obat-obatan dalam bentuk
BPK-RI 96
injeksi, cairan, dan spuit. Berdasarkan uji petik terhadap dokumen retur uang sisa
obat Apotek IGD pada bulan Juni 2008, diketahui terdapat pengembalian uang
sisa obat pasien yang dilaksanakan tidak sesuai SOP/Protap, yaitu:
1) Terdapat retur obat sisa yang tidak dilengkapi surat pernyataan dokter yang
merawat dan tidak ada struk pembelian obat, antara lain:
a) Retur uang sisa obat a.n R tanggal 30/06/08 sebesar Rp26.000,00
tanggal struk pembelian obat dikeluarkan oleh Apotek IGD yakni
27/06/08. Pasien tidak membawa surat pernyataan dokter yang merawat
sehingga dasar pengembalian uang tersebut hanya memo/catatan dari
petugas Apotek. Petugas Apotek tidak menandai nama obat yang diretur
pada struk pembelian sehingga tidak diketahui dasar penentuan harga
retur obat sisa (termasuk apakah mendapat potongan 10% atau tidak).
b) Retur uang sisa obat a.n Ny. L tanggal 19/06/08 sebesar Rp130.000,00
tanggal struk pembelian obat dikeluarkan oleh Apotek IGD yakni
13/06/08. Pasien tidak membawa struk pembelian obat dan dasar
pengembalian uang tersebut hanya memo/catatan dari petugas Apotek.
Dengan demikian tidak diketahui nama obat yang diretur dan dasar
penetapan harga retur obat sisa (termasuk apakah mendapat potongan
10% atau tidak).
c) Retur uang sisa obat a.n .....(tidak diketahui) tanggal 17/06/08 sebesar
Rp107.000,00 tanggal struk pembelian obat sesuai catatan/memo yang
dibuat oleh petugas Apotek IGD yakni 16/06/08. Pasien tidak membawa
struk pembelian obat dan surat pernyataan dokter yang merawatnya.
Dasar pengembalian uang tersebut hanya memo/catatan dari petugas
Apotek tanpa menyebut nama pasien atau nomor resep sehingga tidak
diketahui pasti apakah obat tersebut benar dibeli di Apotek IGD serta
dasar penetapan harga retur obat sisa (termasuk apakah mendapat
potongan 10% atau tidak).
2) Terdapat surat pernyataan dokter yang tidak menyebutkan nama asal
poliklinik atau unit/instalasi, nama pasien, nama obat yang dikembalikan dan
tanggal surat, antara lain:
Retur uang sisa obat a.n Ny. R tanggal 03/06/08 sebesar Rp74.000,00 tanggal
struk pembelian obat dikeluarkan oleh Apotek IGD yakni 03/06/08. Dalam
surat pernyataan dokter tidak disebut identitas pasien, nama obat yang akan
diretur, asal surat dari ruang rawat/poliklinik atau unit/instalasi, dan tanggal
surat sehingga tidak bisa dicrosscheck dengan struk pembelian a.n pasien
tersebut. Petugas Apotek juga tidak menandai nama obat yang diretur dan
tanggal persetujuan sehingga dasar penetapan harga retur obat sisa (termasuk
apakah mendapat potongan 10% atau tidak) kurang dapat diketahui.
3) Tidak terdapat persetujuan Manajer Apotek atau Asmen Apotek terhadap
pengembalian uang sisa obat
BPK-RI 97
Berdasarkan pemeriksaan dokumen retur obat sisa, diketahui tidak ada sama
sekali persetujuan Manajer Apotek atau Asmen Apotek terhadap
pengembalian uang sisa obat sebagaimana tertuang dalam SOP/Protap
pengembalian uang sisa obat. Persetujuan retur uang obat hanya dibuat oleh
petugas Apotek saja.
d. Mekanisme kontrol atas kegiatan retur/pengembalian uang obat pasien
kurang optimal
Mengingat nilai/jumlah uangnya relatif besar dan jumlah obatnya relatif banyak,
maka kontrol atau pengendalian atas pembayaran maupun pencatatan atas obat
yang dikembalikan tersebut mutlak diperlukan. Berdasarkan wawancara dengan
petugas Apotek maupun pemeriksaan dokumen retur uang obat baik jaminan
askes, obat sisa, pasien meninggal, maupun retur karena batal diketahui bahwa
mekanisme pengendalian terhadap kegiatan ini lemah. Hal tersebut antara lain
terlihat dari:
1) Obat yang diterima dari retur tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik
dan ditumpuk dalam suatu tempat dimana siapa saja orang yang masuk
kedalam ruangan Apotek bisa melihat dan mengambilnya. Obat hasil retur
dicatat pada buku retur maupun diinput ke komputer oleh petugas Apotek
pada keesokan harinya.
2) Penanggungjawab/manajer Apotek/asmen pelayanan maupun bendahara
Apotek tidak pernah melakukan verifikasi terhadap pengembalian uang obat
dengan mencocok bukti pengembalian dengan obat yang masuk/diterima
sebagaimana diatur dalam SOP.
3) Petugas/Penanggungjawab Apotek tidak membuat Laporan Harian Retur
yang antara lain berisi informasi mengenai jumlah uang, nama obat, maupun
jenis/alasan retur yang dilakukan. Petugas Apotek hanya membuat catatan
kecil nilai uang (ditulis tangan) sebagai pengurang penjualan dalam laporan
harian penjualan/penghargaan resep, nama/jenis retur yang diterima tidak
dirinci.
4) Bagian akuntansi Apotek juga tidak membuat laporan bulanan khusus retur
sebagai laporan pendukung dari laporan keuangan bulanan. Pelaporan
tersebut dapat digunakan sebagai bahan evaluasi maupun alat
kontrol/pengendalian.
e. Terdapat Retur Obat Sisa Pasien Askeskin/Jamkesmas dan Gakin
Berdasarkan Laporan Retur Obat Gakin bulanan yang dibuat oleh Manajer
Apotek RSUP Persahabatan ditujukan kepada Kepala IPSPJ, diketahui terdapat
retur obat Gakin, Askeskin, dan Avian Influensa (AI) tahun 2007 dan 2008
masing-masing sebesar Rp41.455.033,00 dan Rp108.604.068,00 dengan rincian
sebagai berikut :
BPK-RI 98
Bulan Thn 2007 (Rp) Thn 2008 (Rp)
Januari - 39.691.990,00
Februari - 22.361.231,00
Maret - 10.832.047,00
April - 1.134.822,00
Mei - 4.877.337,00
Juni - 14.244.573,00
Juli - 2.194.401,00
Agustus * 2.182.550,00
September - 1.545.655,00
Oktober 16.391.054,00 9.539.462,00
Nopember 11.154.597,00 -
Desember 13.909.352,00 -
Jumlah 41.455.003,00 108.604.068,00
*)Note: data retur bulan Okt 2007 merupakan gabungan retur bulan Agsts/d Okt 2007.
Data pengembalian obat tersebut di atas sebagian besar berasal dari pasien Gakin
dan Askeskin. Data retur yang ada pada tahun 2007 tidak lengkap karena
pencatatan atas penerimaan obat retur tersebut baru mulai dilakukan oleh
Manajer Apotek pada Bulan Agustus 2007. Tidak menutup kemungkinan bahwa
jumlah/nilai obat retur yang berasal dari kedua jenis pasien ini sebelum bulan
Agustus 2007 relatif banyak namun datanya cukup sulit untuk ditelusuri.
Menurut informasi dari Manajer Apotek maupun Kepala Instalasi Pelayanan
Sosial dan Pasien Jaminan, atas retur obat tersebut tetap dicatat sebagai penjualan
tunai/kredit ke PT Askes/Depkes maupun ke Pemprov DKI dikarenakan
billing/tagihan atas penjualan obat tersebut sudah tidak bisa diganti lagi
mengingat pengembalian obat tersebut ke Apotek dilakukan lebih dari satu hari
sejak pasien yang dirawat pulang/meninggal dunia.
Kondisi ini menggambarkan bahwa pihak RSUP Persahabatan (dhi. Apotek dan
Dokter) tidak konsisten dan diskriminatif dalam memberlakukan
prosedur/kegiatan pengembalian obat sisa pasien Gakin, Askeskin/Jamkesmas
dan AI yang notabenenya pengobatannya gratis/ditanggung pemerintah.
f) Tidak terdapat informasi/petunjuk mengenai adanya prosedur
pengembalian uang obat
Berdasarkan pengamatan di Ruangan IGD, Apotek IGD, dan Apotek Rawat
Inap diketahui tidak terdapat informasi yang ditempel secara tertulis mengenai
adanya prosedur pengembalian uang obat baik jaminan askes, uang sisa obat, dan
uang sisa obat pasien meninggal sehingga kurang dapat diyakini apakah semua
pasien yang membeli obat di Apotek RSUP Persahabatan telah mengetahui
BPK-RI 99
adanya prosedur pengembalian obat khususnya obat sisa pasien rawat jalan/IGD
maupun rawat inap baik yang telah meninggal maupun pasien pulang.
Berdasarkan wawancara dengan petugas Apotek IGD, pasien kemungkinan
mengetahui adanya prosedur tersebut dari informasi perawat atau dokter.
Kondisi tersebut diatas tidak sesuai dengan:
a. SOP/Protap Pengembalian Uang Jaminan Askes No.Ap.05.00.32 tanggal terbit
12 April 2007, No.Revisi I yang ditetapkan oleh Dirut RSUP Persahabatan antara
lain mengenai Prosedur No.2 yang mengatur bahwa Pasien membayar di kasir
dan diberi Formulir Jaminan Askes yang berisi nama pasien, dst, Prosedur No.4
mengatur bahwa Formulir Jaminan Askes hanya berlaku untuk 3 hari.
Unit yang terkait SOP ini adalah Apotek Rawat Inap RSUP Persahabatan dan
Peserta Askes.
b. SOP/Protap Pengembalian Uang Sisa Obat Pasien No.Ap.05.00.33 tanggal terbit
12 April 2007, No.Revisi I yang ditetapkan oleh Dirut RSUP Persahabatan,
antara lain Prosedur No.1 dan 2 yang menyebutkan bahwa Keluarga pasien
membawa surat pernyataan dokter yang merawatnya serta dimintakan
persetujuan ke Manajer Apotekatau Asmen Apotek.
c. Kepmenkes No.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit tanggal 19 Oktober 2004, point 2.5 tentang Kebijakan dan Prosedur
yaitu Semua kebijakan dan prosedur yang ada harus tertulis dan dicantumkan
tanggal dikeluarkan peraturan tersebut. Peraturan dan prosedur yang ada harus
mencerminkan standar pelayanan farmasi mutakhir yang sesuai dengan peraturan
dan tujuan dari pelayanan farmasi itu sendiri.
Hal tersebut diatas mengakibatkan:
a. Pelaksanaan kegiatan pelayanan pengembalian uang obat kurang efektif dan tidak
menyeluruh.
b. Terdapat kelebihan klaim penagihan obat pasien Gakin, Askeskin/Jamkesmas, dan AI
kepada Pemprov DKI Jakarta, PT Askes dan Depkes.
c. Tidak diinformasikannya prosedur pengembalian secara tertulis/transparan kepada
pasien/keluarga dapat dimanfaatkan/disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu rumah
sakit.
Hal tersebut disebabkan oleh:
a. Kurangnya pemahaman Pihak Apotek RSUP Persahabatan atas SOP Pengembalian
Obat.
b. Kurangnya sumber daya manusia karena petugas Apotek selain bertugas
melaksanakan fungsi pelayanan sekaligus melakukan fungsi administrasi/pencatatan.
c. Pihak Manajemen Apotek kurang peduli terhadap fungsi verifikasi/pengendalian atas
bukti, jumlah uang yang dibayarkan maupun obat yang masuk/diterima.
BPK-RI 100
d. Pihak Apotek dan dokter RSUP Persahabatan tidak konsisten dalam melaksanakan
SOP Pengembalian Obat terhadap pasien Gakin/Askeskin/AI.
Manajemen RSUP Persahabatan menjelaskan bahwa:
a. Akan diantisipasi dengan pelaksanaan UDD, yaitu pemberian sekali pakai untuk 1
hari pemakaian, sehingga tidak ada lagi obat sisa.
b. SOP akan diperbaiki yang berlaku untuk semua Apotik di RSUP Persahabatan dan
dilaksanakan dengan baik serta pengawasan retur atau pengembalian obat
ditingkatkan.
c. SOP Pengembalian Obat akan disosialisasikan kembali kepada petugas Apotik dan
perawat baik di IGD maupun di Ruang Rawat Inap.
d. SOP Pengembalian Obat akan ditempel di Apotik IGD dan Apotik Rawat Inap dan
disosialisasikan kepada pasien.
e. Untuk retur atau pengembalian obat Gakin Apotik sudah melaporkan ke IPSPJ
setiap bulan dan akan ditindak lanjuti oleh IPSPJ, selanjutnya IPSPJ akan melaporkan
ke Bagian Perbendahaan dan Mobilisasi Dana (PMD) lalu dari Bagian PMD akan
mengembalikan ke Dinas Kesehatan DKI.
BPK-RI merekomendasikan kepada Direktur RSUP Persahabatan agar segera:
a. Menginstruksikan penulisan resep oleh dokter sesuai dengan kebutuhan pasien untuk
menghindari banyaknya obat sisa.
b. Menegur secara tertulis pihak Apotik agar dalam melaksanakan kegiatan
retur/pengembalian uang obat mematuhi semua prosedur kerja yang ada dalam SOP
Pengembalian Obat serta konsisten dan transparan dalam memberlakukan SOP
tersebut kepada semua pasien dan perawat/dokter.
c. Menyusun dan melengkapi SOP Pengembalian Uang Obat di Apotik IGD serta SOP
Penerimaan, Pencatatan dan Pelaporan Obat Retur.
d. Menginstruksikan Kepala IPSPJ untuk menindaklanjuti Laporan Obat Sisa Pasien
Gakin dan Askeskin/Jamkesmas yang dibuat oleh Manajer Apotik.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Lampiran 5
STRUKTUR ORGANISASI APOTEK RSUP PERSAHABATAN
ASISTEN MANAJERLOGISTIK APOTIK
KOORDINATORGUDANG APOTIK
ASISTENMANAJER
PELAYANAN
KOORDINATORAKUNTANSI
KOORD. APOTIKRAWAT JALAN I
KOORD. APOTIKRAWAT JALAN II
ASISTEN MANAJERUMUM & KEUANGAN
BENDAHARA APOTIK
KOORD. APOTIKRAWAT INAP
KEPALA INSTALASIAPOTIK
MANAJER APOTIK
KOORD. APOTIK IGD
Lampiran 7
SOP/PROSEDUR TETAP INSTALASI FARMASI
No. Prosedur No. Dokumen Tanggal1. Pemilihan Seleksi Obat 09.05.01.01 5 Maret 20072. Perencanaan Kebutuhan Perbekalan Farmasi 09.05.01.02 5 Maret 20073. Pengadaan Perbekalan Farmasi 09.05.01.03 5 Maret 20074. Pembuatan Obat dan Pengemasan Kembali 09.05.01.04 6 Maret 20075. Penerimaan Perbekalan Farmasi di Logistik
Farmasi09.05.01.05 5 Maret 2007
6. Penyimpanan Barang di Instalasi Logistik(Logistik Farmasi)
09.05.01.06 7 Maret 2007
7. Penerimaan Perbekalan Farmasi di BagianPerbekalan
09.05.01.07 6 Maret 2007
8. Prosedur Tetap Penyimpanan PerbekalanFarmasi
09.05.01.08 6 Maret 2007
9. Distribusi dan Penyerahan Perbekalan Farmasi 09.05.01.09 6 Maret 200710. Permintaan Obat-Obatan dan Bahan Dasar ke
Distribusi09.05.01.10 6 Maret 2007
11 Permintaan Alat Kesehatan ke BagianPerbekalan dan Produksi
09.05.01.11 6 Maret 2007
12 Permintaan Perbekalan Farmasi Dari InstalasiFarmasi ke Instalasi Logistik
09.05.01.12 6 Maret 2007
13. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi ApotekPegawai
09.05.01.13 8 Maret 2007
14. Penerimaan Resep di Apotek Pegawai 09.05.01.14 8 Maret 200715. Penyimpanan Obat di Apotek Pegawai 09.05.01.15 6 Maret 200716. Penyerahan Obat di Apotek Pegawai 09.05.01.16 6 Maret 200717. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi Untuk
Pasien HIV09.05.01.17 8 Maret 2007
18. Pelayanan Obat TB-DOTS Untuk Pasien Anak 09.05.01.18 6 Maret 200719. Pengambilan Alat Kesehatan Pasien
Askeskin/Jamkesmas09.05.01.19 6 Maret 2007
20. Penerimaan Perbekalan Farmasi di DepoFarmasi Rawat Inap
09.05.01.20 6 Maret 2007
21. Penyimpanan Perbekalan Farmasi di DepoFarmasi
09.05.01.21 6 Maret 2007
22. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi di InstalasiBedah Sentral
09.05.01.22 6 Maret 2007
23. Prosedur Tetap Pelayanan di Depo FarmasiRuang Melati
09.05.01.23 7 Maret 2007
24. Prosedur Tetap Penyerahan Resep Dari DepoFarmasi Rawat Inap Melati Ke Apotek RawatInap Dan Serah Terima Obat Dari ApotekRawat Inap ke Depo Farmasi Rawat Inap Melati
09.05.01.24 6 Maret 2007
25. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi di ApotekRSUP Persahabatan
09.05.01.25 6 Maret 2007
26. Pemakaian Perbekalan Farmasi di LemariEmergency Ruang Rawat Inap
09.05.01.26 6 Maret 2007
27. Pelayanan Farmasi di Instalasi Gawat Darurat 09.05.01.27 6 Maret 200728. Penyiapan Obat dan Alkes Untuk Paket
Tindakan Kebidanan09.05.01.28 6 Maret 2007
Lampiran 7
No. Prosedur No. Dokumen Tanggal29. Prosedur Tetap Pelayanan Farmasi di Ruang
Rawat Griya Puspa09.05.01.29 8 Maret 2007
30. Pencatatan Pemakaian Perbekalan Farmasi diRuang Rawat Inap/Rawat Jalan
09.05.01.30 5 Maret 2007
31. Pelaporan Pemakaian Perbekalan Farmasi diRuang Rawat Inap/Rawat Jalan
09.05.01.31 5 Maret 2007
32. Pelayanan Obat/Alat Kesehatan Untuk PasienDemam Berdarah
09.05.01.32 6 Maret 2007
33. Permintaan Perbekalan Farmasi Dari InstalasiFarmasi ke Instalasi Logistik
09.05.01.33 6 Maret 2007
34. Uji Coba/Trial Alat Kesehatan dan Obat 09.05.01.34 6 Maret 200735. Prosedur Tetap Pengkajian Penggunaan Obat 09.05.01.35 6 Maret 200736. Pemantauan Penggunaan Obat Generik 09.05.01.36 6 Maret 200737. Monitorin Efek Samping Obat 09.05.01.37 7 Maret 200738. Pencatatan dan Pelaporan Penggunaan
Perbekalan Farmasi09.05.01.38 9 Maret 2007
39. Evaluasi Kinerja Tenaga Farmasi 09.05.01.39 9 Maret 200740. Petugas Depo Yang Berhalangan 09.05.01.40 9 Maret 200741. Konseling Secara Terbatas 09.05.01.41 9 Maret 200742. PKMRS Instalasi Farmasi 09.05.01.42 9 Maret 200743. Petugas Farmasi Atau Depo Farmasi Yang Cuti 09.05.01.43 12 Maret 200744. Praktek Kerja Profesi/Lapangan di Instalasi
Farmasi09.05.01.44 12 Maret 2007
45. Pelayanan Produksi Farmasi 09.05.01.45 12 Maret 200746. Pencatatan dan Pelaporan Produksi Farmasi 09.05.01.46 12 Maret 200747. Evaluasi dan Pengendalian Mutu 09.05.01.47 12 Maret 200748. Pengawasan Mutu dan Pengendalian Perbekalan
Farmasi Serta Pelayanan Kefarmasian09.05.01.48 12 Maret 2007
49. Penghapusan/Penarikan Obat YangRusak/Kadaluarsa
09.05.01.49 13 Maret 2007
50. Orientasi Pegawai Baru 09.05.01.50 13 Maret 200751. Informasi dan Penyuluhan 09.05.01.51 13 Maret 200752. Konseling Pasien di Ruang Inap dan Pasien
Akan Pulang09.05.01.52 8 Maret 2007
53. Prosedur Tetap Penulisan Resep Secara Bijak 09.05.01.53 8 Maret 200754. Evaluasi Kinerja Tenaga Farmasi 09.05.01.54 12 Maret 200755. Penulisan Resep Di Ruang Rawat Inap 09.05.01.55 8 Maret 200756. Pelayanan Farmasi 24 Jam 09.05.01.56 8 Maret 200757. Pengadaan Perbekalan Farmasi di Luar
Perencanaan/CITO09.05.01.57 20 Agustus 2008
Lampiran 8
MERK,PABRIK,
DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
I GOL I: OBAT GENERIK
1 ADRENALIN OGB 1200 1.200 - 462,00 1.200,00 738,00
2 AMBROXOL, TABLET OGB 600 - (600) 180,00 - #
3 AMINOPHYLLINE OGB 180 180 - 4.200,00 4.200,00 -
4 AMOKSISILLIN 500mg OGB 15000 10.000 (5.000) 329,00 329,00 -
5 ANTALGIN OGB 6000 - (6.000) 90,00 - #
6 ANTASIDA OGB 6000 - (6.000) 60,00 - #
7 ASAM MEFENAMAT 500 mg OGB 6000 5.000 (1.000) 318,00 318,00 -
8 ATROPIN SULFAS OGB 1800 1.500 (300) 260,00 260,00 -
9 CEFTRIAXON 1gr OGB 12 240 228 30.000,00 10.568,00 (19.432,00)
10 CEPHADROXIL 500mg OGB 200 200 - 2.530,00 2.530,00 -
11 CHLORAMPHENICOL 250mg OGB 1080 - (1.080) 360,00 - #
12 CHLORPHENONE 4mg OGB 6000 6.000 - 58,00 58,00 -
13 CIPROFLOXACIN 500mg OGB 1800 1.500 (300) 408,00 408,00 -
14 CODEIN 10mg KIMIA FARMA 3000 - (3.000) 445,00 - #
15 COTRIMOXAZOL AD OGB 1800 1.800 - 276,00 276,00 -
16 DEXAMETHAZONE 5 mg OGB 3000 - (3.000) 1.650,00 - #
17 DEXAMETHAZONE 5 mg OGB 3000 - (3.000) 42,00 - #
18 DEXTROSE 5%, 500ml OGB 4500 - (4.500) 4.585,00 - #
19 DIAZEPAM 10mg OGB 800 800 - 816,00 816,00 -
20 EPHEDRINE HCL OGB 1000 - (1.000) 42,00 - #
21 ETAMBUTOL 500mg OGB 3000 - (3.000) 492,00 - #
22 FENTANYL, 2ml KIMIA FARMA 750 - (750) 26.400,00 - #
23 GARAM ORALIT OGB 300 - (300) 500,00 - #
24 GENTAMYCIN 80mg OGB 60 100 40 6.500,00 6.500,00 -
25 GLICERYL GUAICOLAT OGB 2000 2.000 - 65,00 65,00 -
26 INH 100 mg OGB 1000 - (1.000) 48,00 - #
27 INH 300 mg OGB 1000 - (1.000) 132,00 - #
28 LIDOCAIN 2% OGB 9000 9.000 - 900,00 900,00 -
29 LIDOCAIN COMP. OGB 1200 900 (300) 1.116,00 1.116,00 -
30 METHYL PREEDNISOLON 4mg OGB 600 600 - 156,00 156,00 -
31 MORPHIN KIMIA FARMA 90 - (90) 10.652,00 - #
32 NACL 0.9%, 5OO ml OGB 9000 3.000 (6.000) 4.950,00 4.950,00 -
33 PAPAVERINE OGB 1000 - (1.000) 84,00 - #
34 PARACETAMOL OGB 6000 6.000 - 65,00 65,00 -
35 PARACETAMOL SYRUP OGB 144 - (144) 3.600,00 - #
36 PETHIDIN KIMIA FARMA 360 - (360) 12.297,00 - #
37 PHENOBARBITAL 100mg OGB 180 180 - 532,00 532,00 -
38 PHENOBARBITAL 30 mg OGB 2000 2.000 - 24,00 24,00 -
39 PIRAZINAMID 500mg OGB 1500 - (1.500) 720,00 - #
40 PREDNISONE 5mg OGB 3000 3.000 - 156,00 156,00 -
41 PROCAIN PENICILLIN 3 juta/unit OGB 100 100 - 9.000,00 9.000,00 -
KUANTITAS HARGA SATUAN
PERBEDAAN PERENCANAAN ANTARA INSTALASI FARMASI & INSTALASI LOGISTIK
TRIWULAN IV TAHUN ANGGARAN 2007
No. NAMA BARANG
Lampiran 8
MERK,PABRIK,
DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG
42 RANITIDINE OGB 1500 1.500 - 540,00 540,00 -
43 RIFAMFICIN 300mg OGB 720 - (720) 576,00 - #
44 RIFAMFICIN 450 mg OGB 600 - (600) 823,00 - #
45 RIFAMFICIN 600mg OGB 600 - (600) 1.486,00 - #
46 RINGER LACTATE 500ml OGB 6000 2.000 (4.000) 5.916,00 5.916,00 -
47 TETRACYCLINE 250mg OGB 200 - (200) 300,00 - #
48 VITAMIN B COMPLEX OGB 6000 6.000 - 27,00 27,00 -
49 VITAMIN B1 50mg OGB 3000 3.000 - 25,00 25,00 -
50 VITAMIN B12 OGB 3000 - (3.000) 72,00 - #
51 VITAMIN B6 OGB 3000 3.000 - 27,00 27,00 -
52 VITAMIN C 100mg, INJEKSI OGB 600 600 - 1.200,00 1.200,00 -
53 VITAMIN C 50mg OGB 6000 - (6.000) 95,00 - #
54 VITAMIN K OGB 500 500 - 80,00 80,00 -
55 VITAMIN K/Fitomenadion 10mg/ml, injeksi OGB 600 - (600) 1.440,00 - #
56 YODIUM POVIDON, Fles - 1000 ml OGB 300 300 - 42.000,00 42.000,00 -
57 BROMHEXIN OGB 300 - (300) 1.180,00 - #
58 LINCOMYCIN 500 mg OGB 100 - (100) 812,00 - #
59 OMZ 20 mg OGB 100 100 - 11.883,00 11.883,00 -
60 DEXTROMETROPHAN OGB 1000 - (1.000) 56,00 - #
* RANITIDINE inj OGB 20 * - 6.072,00 *
OBAT GIGI
61 AMALGAM POWDER ANTALOY 6 - (6) 171.600,00 - #
62 ARSENICAL 6 - (6) 60.000,00 - #
63 BONDING 6 - (6) 294.000,00 - #
64 CAVITON CAVEX 6 - (6) 107.400,00 - #
65 CHKM 6 - (6) 69.000,00 - #
66 ELITE CEMENT PUDER&LIQ ELITE 3 - (3) 258.000,00 - #
67 EUGINOL 6 - (6) 69.600,00 - #
68 FUJI IONOMER II 3 3 - 348.000,00 422.400,00 74.400,00
69 GUTTA PERCHA ROEKO 6 - (6) 70.800,00 - #
70 MERCURY SDI 6 - (6) 91.800,00 - #
71 OCO 3 - (3) 118.200,00 - #
72 PAPER POINT ROEKO 9 - (9) 108.000,00 - #
73 QUICK SPRAY 3 - (3) 574.800,00 - #
74 TAMBALAN SINAR SPECTRUM 6 - (6) 720.000,00 - #
75 TKF 3 - (3) 63.600,00 - #
* ENDOMETHASONE 0 3 * - 302.500,00 *
* FORMOCRESOL 0 2 * - 118.800,00 *
* ETCING 0 2 * - 99.000,00 *
II GOL I: OBAT NON GENERIK
76 LARUTAN POLICRESULEN 36% (g/g)Botol = 100 ml
(albothyl)3 3 -
250.000,00 250.000,00 -
77 AQUABIDESTILATA 25 mlBotol plastik, dos= 100 botol
(Otsuka)100 600 500
1.520,00 1.754,00 234,00
Lampiran 8
MERK,PABRIK,
DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG
78 AQUABIDESTILATA 500 mlBotol kaca 500ml, dos = 6 btl
(Ikapharmindo)300 800 500
7.200,00 8.855,00 1.655,00
79Larutan Infus berisi Ringer acetate dgn
Osmolaritas 273,4 mOsm/lBotol plastik 500 ml
(Otsuka)100 180 80
11.400,00 13.740,00 2.340,00
80 ATRACURIUM BESYLATE 10mg/ml Ampul/vials = 5 ml. (Glaxo) 50 50 - 72.000,00 43.995,00 (28.005,00)
Novell 200 300 100 55.440,00 34.690,00 (20.750,00)
Combiphar 100 200 100 55.440,00 38.610,00 (16.830,00)
81LARUTAN INHALASI : IPATROPIUM
BROMIDA 0,025%Fles = 20 ml (Boehringer) 50 100 50
131.100,00 137.438,00 6.338,00
82LARUTAN INHALASI : FENOTEROL
HIDROBROMIDE 0.1%Fles = 50 ml (Boehringer) 50 100 50
131.100,00 180.180,00 49.080,00
83 LARUTAN BROMHEXIN HCL 8mg/4ml Fles = 40 ml (Boehringer ) 30 60 30 49.800,00 48.153,00 (1.647,00)
84TERBUTALIN SULFAT KANISTER DGN
TABUNG NEBUHALER
Kanister = 40 dosis, 1 dosis
mengandung 0,25mg terbutalin sulfat
( Merck)
10 3 (7)
155.400,00 155.400,00 -
85 CALCII GLUCONAS 10%, 100mg/mlAmpul = 10 ml, dos - 24 ampul (Ethica)
24 24 -8.000,00 8.250,00 250,00
86 CLONIDIN HCL 0,15mg/mlAmpul = 1 ml, dos = 10 ampul
(Boehringer)400 600 200
33.540,00 37.431,00 3.891,00
87 CHLORAMPHENICOL 0.25%, TM Botol = 15 ml ( Cendo ) 10 10 - 22.440,00 22.440,00 -
88 TROPIKAMIDA 1%, TETES MATA Botol = 15 ml ( Cendo ) 20 30 10 30.900,00 44.567,00 13.667,00
89 TETRACAIN 2%, TETES MATA Botol = 15 ml ( Cendo ) 20 20 - 20.400,00 20.400,00 -
90 TETRACAIN 0.5%, TETES MATA Botol = 15 ml ( Cendo ) 15 15 - 17.700,00 17.700,00 -
91 DIDEOKSI KANAMYCIN B 50mg/vials Dos = 10 vials ( Meiji) 150 200 50 64.200,00 65.445,00 1.245,00
92 DIFENHYDRAMIN HCL 10mg/mlvials = 10 ml, dos = 10 vials
(Ethica/Ikapharmindo/Soho)20 90 70
9.800,00 9.800,00 -
93 DOPAMIN HCL 20mg/ml ampul = 10 ml. Dos = 5 ampul (Abbot) 20 30 1043.200,00 47.212,00 4.012,00
94 EPHEDRINE HCL 50mg/ml Ampul 10 ml, Dos = 10 ampul (Ethica) 300 300 - 9.840,00 9.240,00 (600,00)
95 ROCURONIUM BROMIDA 50mg/ml vials, box = 12 vials (Organon) 180 180 - 122.100,00 123.067,00 967,00
96LARUTAN ANESTESI INHALASI :
ENFLURANE 250 mlBotol kaca = 250 ml (Abbot) 20 20 -
958.200,00 903.870,00 (54.330,00)
FAHRENHEIT 10 5 (5) 870.000,00 870.000,00 -
97 FUROSEMIDE 10mg/mlAmpul = 2ml, dos = 5 ampul.
(Landson/Fahrenheit)200 200 -
1.920,00 1.559,00 (361,00)
98 SUCCYNIKHOLIN KHLORIDA 20mg/ml Vials = 10ml. Dos = 25 vials. (HOSPIRA) 30 - (30)48.840,00 - #
99CAIRAN KOLLOID berisi HES 6% dengan BM
200.000/0,5Fles = 500 ml, (Fresenius/Claris) 30 100 70
81.600,00 89.999,00 8.399,00
100 CAIRAN KOLLOID BERISI GELATIN B. BRAUN 30 20 (10) 121.000,00 121.000,00 -
101CAIRAN KOLLOID berisi HES 6% dgn BM
130.000/0,4Fles = 500 ml, (Fresenius) 20 50 30
204.000,00 213.180,00 9.180,00
102LARUTAN ANESTESEI INHALASI :
HALOTHANE BP, fles = 250 ml
Botol kaca 250ml, dos = 1
botol (DexaMedica)20 10 (10)
1.077.000,00 815.100,00 (261.900,00)
103LARUTAN ANESTESI INHALASI :
ISOFLURANE 250 ml
Botol kaca 250ml, dos = 1
botol (DexaMedica)30 20 (10)
1.350.000,00 1.149.720,00 (200.280,00)
Lampiran 8
MERK,PABRIK,
DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG
104 HEPARIN SODIUM 5.000 IU Vial = 5 ml ( Fahrenheit) 300 300 - 36.000,00 36.000,00 -
105 SULBENICILLIN 1gr/vials vials, dos = 10 vials (Takeda) 30 60 30 36.300,00 36.300,00 -
106 KETAMIN HCL 100 mg/ml CLARIS 10 30 20 71.500,00 71.500,00 -
107 KETOROLAC HCL 100 mg/mlAmpul = 1 ml, dos = 6/5 ampul (Novell)
box = 6 amp240 600 360
28.000,00 28.000,00 -
PHAPROS, box = 50 amp 200 100 (100) 28.000,00 28.000,00 -
KALBE FARMA 200 100 (100) 20.000,00 20.000,00 -
108 BUPICAIN HCL 0.5% SPINAL HEAVY DEXA MEDICA 100 200 100 49.500,00 49.500,00 -
NOVELL 300 400 100 37.500,00 41.580,00 4.080,00
109 ROPIVACAIN HCL 7,5 mg/mlampul = 20 ml, dos = 5 ampul
(Astra Zeneca)20 20 -
96.000,00 96.000,00 -
110 LEVO BUPIVACAIN 5 mg/ml Poly ampul 10 ml (Abbot) 10 10 - 118.800,00 118.800,00 -
111 TRAMADOL 100 mg/2mlampul= 2ml, dos 5 ampul
(COMBIPHAR)50 10 (40)
18.000,00 18.000,00 -
112 INDOFARMA 50 20 (30) 18.000,00 15.000,00 (3.000,00)
113 TRAMADOL SUPP Dos = 10 pcs (Pharos) 50 30 (20) 12.000,00 12.000,00 -
114 KETOPROFEN 100 mg SUPP box = 10 pcs ( Combiphar) 50 10 (40) 10.800,00 10.800,00 -
Dexa medica 50 10 (40) 10.800,00 10.800,00 -
115 ONDANSETRON 4mG/2ml dos = 5 ampul ( Novell) 300 400 100 15.840,00 15.840,00 -
FERRON 300 200 (100) 15.000,00 15.000,00 -
KALBE FARMA 200 200 - 15.000,00 15.000,00 -
116 OXYTOCIN 10 IUampul, dos/kotak = 100 ampul (KALBE
FARMA/ORGANON)2000 2.000 -
7.500,00 7.500,00 -
117 PANKURONIUM BROMIDA 2mg/ml ampul = 2 ml, dos 10 amp (Organon) 150 50 (100) 37.500,00 37.500,00 -
118 PPD 2 TU, injeksi vial = 1,5 ml (Bio Farma) 60 60 - 270.000,00 308.880,00 38.880,00
119 PROPOFOL 200 mg vial/ampul= 20 ml (Claris) 100 300 200 51.600,00 61.380,00 9.780,00
Novell 50 300 250 68.200,00 68.200,00 -
B. BRAUN 50 50 - 72.000,00 72.000,00 -
120 NEOSTIGMIN METHYL SULPHATE 0.5mg/mlampul = 1 ml, dos = 5 ampul
(Combiphar)150 200 50
11.900,00 11.900,00 -
121 SEVOFLURANE 250 ml Botol = 250 ml (Abbot) 30 18 (12) 2.489.400,00 2.489.400,00 -
122LARUTAN DIAZEPAM 5mg ( PER
RECTAL)dos = 5 pcs (Alpharma) 20 20 -
12.600,00 12.600,00 -
123 VAKSIN TETANUS JERAP vial, dos = 10 vials (Biofarma) 200 150 (50) 41.700,00 46.332,00 4.632,00
124 ASAM TRANEKSAMAT 5%(50mg/ml)ampul 5ml , dos = 10 ampul (Dexa
Medica, Corsa)100 500 400
5.580,00 5.580,00 -
125 ETHAMSYLATEampul 250mg/2ml, dos= 6 ampul
(Corsa, OM Pharma)50 360 310
10.800,00 10.800,00 -
126LARUTAN DIAZEPAM 10 mg (
PER RECTAL)dos = 5 pcs (Alpharma) 20 20 -
19.200,00 19.200,00 -
127 LIDOCAIN COMP. 2% PHAPROS 300 - (300) 1.500,00 - #
128 DEXTROSE 40%, INFUS ampul = 25 ml, dos = 50 ampul (Otsuka) 100 100 -1.440,00 1.942,00 502,00
129 ETOMIDAT LIPURO 20mg/10mlampul = 20 ml, box = 10 ampul
(B.Braun)20 10 (10)
71.500,00 71.500,00 -
130 SALBUTAMOL SULFAT Nebules 2,5 mg dos = 20 pcs (Glaxo Smith Kline) 400 600 200 7.860,00 8.554,00 694,00
Lampiran 8
MERK,PABRIK,
DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG
131 LIDOCAIN HCL JELLY 2%tube = 10 gr, dos = 10 tube (Astra
Zeneca)30 100 70
45.500,00 53.298,00 7.798,00
132 LIDOCAIN HCL JELLY 10% SPRAY botol = 50 ml, (Astra Zeneca) 2 12 10 231.000,00 266.497,00 35.497,00
133 PIRAMIDONvial= 10 ml, dos = 10 vials.
(Prafa,Ethica)20 20 -
10.600,00 10.600,00 -
134 CHLORAETHYL SPRAY botol = 100 ml (dr Hennings) 20 20 - 102.000,00 112.200,00 10.200,00
135 GENTAMYCIN SALEP MATA tube = 10 gr. (Cendo) 80 80 - 21.000,00 29.609,00 8.609,00
136 METHYL ERGOMETRIN MALEAT 0.2mg/ml ampul, dos = 100 ampul (Kalbe F.) 2000 2.000 - 4.100,00 4.100,00 -
137 BROMHEKSIN HCLtablet = 8 mg, dos = 100 tablet (Kalbe
Farma)1000 - (1.000)
480,00 - #
138 MIDAZOLAM 5mg/ml ampul 5ml, dos = 5 ampul (Novell) 100 200 100 15.000,00 15.000,00 -
CLARIS 100 200 100 13.200,00 13.200,00 -
139 ATTAGAPULGIT 600mg tablet, dos = 100 tablet (Biomedis) 500 500 - 600,00 600,00 -
140CARBACHOL INTRAOCULAR UPS 0,01%,
ED 2012vials= 1,5 ml, dos= 10 vilas (Alcon) 20 30 10
72.600,00 72.600,00 -
141 ISOPTIN INJ TRANSFARMA 20 20 - 19.200,00 22.833,00 3.633,00
142 XYLOCARD 100 mg ASTRA Z 20 - (20) 39.600,00 - #
143 XYLOCARD 500 mg ASTRA Z 20 - (20) 50.400,00 - #
144 LANOXIN TRANS FARMA 20 100 80 28.200,00 44.400,00 16.200,00
145 ATS 20.000 iu BIO FARMA 20 10 (10) 387.440,00 387.440,00 -
146 CENDO EFRISEL 10%, 15ml CENDO 10 10 - 18.620,00 18.620,00 -
147 NEO K 2 mg Box = 50 ampul (Combiphar) 100 - (100) 12.100,00 - #
148LARUTAN INTRAVENUS INFUSION 20%
(MANNITOL)OTSUKA 20 20 -
40.500,00 40.500,00 -
149 LARUTAN DEXTROSE 10% 100cc OTSUKA 40 - (40) 7.700,00 - #
150 KJ JELLY 20gr JOHNSON&JOHNSON 30 30 - 16.077,00 26.400,00 10.323,00
151 LARUTAN BIC. NATRIC 25ml Botol plastik 25 ml (OTSUKA) 50 300 250 9.000,00 9.000,00 -
152 LARUTAN KCL 25 ml Botol plastik 25 ml (OTSUKA) 50 300 250 2.400,00 2.400,00 -
153
LARUTAN KOMBNASI : Dextrose Monohidrat
4,5gr, water for inj.qs, Sodium 77meg/l,
Chlorid 77 meg/l, Osmolarity 280 mgsm/l
Botol plastik 500 ml
(Otsuka)40 200 160
12.000,00 12.000,00 -
154 ULTRASTOP 2 5 3 360.000,00 360.000,00 -
155 LARUTAN MGSO4 25ml Botol plastik 25 ml (OTSUKA) 100 300 200 4.050,00 4.050,00 -
156 CORDARONE 20 10 (10) 32.650,00 32.650,00 -
157 PHENINTOIN 20 10 (10) 99.850,00 99.850,00 -
158 SERENACE 20 10 (10) 27.400,00 27.400,00 -
159 KENACORT A INTRADERMAL 10 10 - 100.000,00 100.000,00 -
160 NITROGLICERIN 1gr PHAROS 20 20 - 39.975,00 39.975,00 -
161 NICARPIPIN HCL 10mg ASTELLAS 20 20 - 126.000,00 126.000,00 -
162 HEPTAMYL CORSA 20 20 - 15.000,00 15.000,00 -
* ATS 1500 UNIT 0 600 * - 61.776,00 *
* EPINEFRIN inj 0 900 * - 1.829,50 *
* DOBUTAMIN 0 150 * - 114.000,00 *
* EPIDOSIN 0 10 * - 9.993,00 *
Lampiran 8
MERK,PABRIK,
DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG
* NOCOBA 0 10 * 87.780,00 *
* VIT C inj 0 500 * - 5.808,00 *
* COMBIVENT NEB 0 150 * - 10.190,40 *
I GOL IIA: ALAT KESEHATAN
163 1 LS - 2 LUER LOCK B. BRAUN 100 - (100) 14.300,00 - #
164 ACCU FLO SCAIDT BIO MED PRO 60 - (60) 250.000,00 - #
165 APRON PLASTIK, dus = 100Non steril, dos = 100 pcs
(Jantra RS)40 - (40)
300.000,00 - #
166 AUTOCLAVE TIP Ukuran 3/4 " ( 3M ) 30 10 (20) 90.000,00 56.628,00 (33.372,00)
167 BALON TENSIMETER NOVA/ABN/REISTER 50 20 (30) 35.000,00 35.000,00 -
168 BLOOD ADMINISTRASION SET TERUMO/JMS 8.000 5.000 (3.000) 11.088,00 12.375,00 1.287,00
169 BOOR FISSUR DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 -
170 BOOR INVERTED DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 -
171 BOOR ROUND DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 -
172 CATHETER TIP 50cc
syringe catheter tip single use, steril,
non tonic, non pyrogenic, latex free
(Terumo)
50 50 -
16.000,00 16.000,00 -
173 CERTOFIX FR 4 DOUBLE LUMEN B. BRAUN 4 - (4) 500.000,00 - #
174 CERTOFIX FR 7 DOUBLE LUMEN B. BRAUN 10 - (10) 617.000,00 - #
175 CURASPON STANDARD CURASPON 50 - (50) 30.000,00 - #
176 CVP MANOMETER HOSPIRA 20 - (20) 82.500,00 - #
177 CYTOBRUSH PLUS 500 - (500) 1.500,00 1.500,00 #
178 DECK GLASS Uk. 22 X 22 ASSISTANT 2 - (2) 423.500,00 - #
179 DECK GLASS Uk. 24 X 24 ASSISTANT 7 - (7) 600.000,00 - #
180 DECK GLASS Uk. 24 X 60 ASSISTANT 4 - (4) 907.500,00 - #
181 DISCOFIX 3WAY+10cm TUBING B. BRAUN 50 - (50) 26.400,00 - #
182 DISP. MICROTOM BLADELow profile, microtome blades, box
= 50 pcs (Leica)3 - (3)
1.831.000,00 - #
183 DISP. SPUIT 1CC, Insulin 40IUSyring with needle, single use, steril,
nono tonic, non pyrogenic, latex free1.000 1.000 -
1.420,00 1.420,00 -
184 DISP. SPUIT 1CC, TuberculinSyring with needle, single use, steril,
nono tonic, non pyrogenic, latex free2.000 1.000 (1.000)
1.300,00 1.300,00 -
185 DISP. SPUIT 3CC
Syring with needle, single use, steril,
nono tonic, non pyrogenic, latex free
(Terumo)
35.000 25.000 (10.000)
950,00 950,00 -
186 DISP. SPUIT 5CCSyring with needle, single use, steril,
nono tonic, non pyrogenic, latex free25.000 20.000 (5.000)
1.130,00 1.130,00 -
187 DISP. SPUIT 10CCSyring with needle, single use, steril,
nono tonic, non pyrogenic, latex free10.000 10.000 -
1.741,00 1.741,00 -
188 DISP. SPUIT 20CCSyring , single use, steril, nono tonic,
non pyrogenic, latex free, eccentric1.500 1.000 (500)
4.380,00 4.380,00 -
189 DISP. SPUIT 50CCSyring , single use, steril, nono tonic,
non pyrogenic, latex free, eccentric300 200 (100)
9.600,00 9.600,00 -
190 DOP MATA Plastik (3M) 500 500 - 10.000,00 10.000,00 -
191 DRAIN INTRA PLEURA panjang 30 m, diameter 7 (CSL) 4 - (4) 962.500,00 - #
192 DRUM CARTRIDGEPolyrethane drum cartridge catheter,
steril (HOSPIRA)120 120 -
90.750,00 84.150,00 (6.600,00)
Lampiran 8
MERK,PABRIK,
DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG
193 ELECTRODE CHEST.Adult ECG elektrode mengandung
Ag/Agcl ( CONMED6.000 3.000 (3.000)
3.200,00 3.200,00 -
194 ELECTRODE CSM DAN METER 60 60 - 50.000,00 50.000,00 -
195 EMBIDING CASETTEEmbedding cassettes W/O LID, box
= 1000 pcs (Shandon)6 - (6)
1.200.000,00 - #
196 ENDOTRACHEAL NON KINGKINGCuffed tracheal tube, murphy eye,
oral/nasal (Kendall/Portex)20 20 -
225.000,00 225.000,00 -
197ENDOTRACHEAL TUBE ADULT,
No. 3. - 3,5
Cuffed tracheal tube, murphy eye,
oral/nasal (Kendall/Portex)20 - (20)
40.000,00 - #
198ENDOTRACHEAL TUBE ADULT,
No. 7 .- 7,5.
Cuffed tracheal tube, murphy eye,
oral/nasal (Kendall/Portex)50 50 -
40.000,00 40.000,00 -
199 EPIDURAL SET+ NEDLE No. 18set for continuous epidural anaesthesia
with tuohy type needle, catheter and120 120 -
198.000,00 198.000,00 -
200 FEEDING TUBE No. 5 Panjang NIPRO/JMS 100 100 - 11.000,00 11.000,00 -
201 FEEDING TUBE No. 8 Panjang NIPRO/JMS 100 100 - 11.000,00 11.000,00 -
202 FOLLEY CATHETER No. 10.For urological use only, steril, single use,
2 way silicone elastomer coated inflate20 20 -
35.000,00 35.000,00 -
203 FOLLEY CATHETER No. 14
For urological use only, steril, single use,
2 way silicone elastomer coated inflate
with 35ml of sterile water
(BSN/WRP/Bardia)
50 50 -
10.000,00 10.000,00 -
204 FOLLEY CATHETER No. 16
For urological use only, steril, single use,
2 way silicone elastomer coated inflate
with 35ml of sterile water
(BSN/WRP/Bardia)
600 600 -
10.000,00 10.000,00 -
205 FOLLEY CATHETER No. 18
For urological use only, steril, single use,
2 way silicone elastomer coated inflate
with 35ml of sterile water
(BSN/WRP/Bardia)
100 100 -
10.000,00 10.000,00 -
206 FOLLEY CATHETER No. 8.
For urological use only, steril, single use,
2 way silicone elastomer coated inflate
with 35ml of sterile water
20 20 -
35.000,00 35.000,00 -
207 GOWN ISOLASI 200 - (200) 35.500,00 - #
208 GUEDEL PLASTIK 60 60 - 11.000,00 11.000,00 -
209 HANDSHOEN No. 6.5 STERILPOWDER/ NON POWDER GAMEX
ANSELL800 800 -
6.000,00 6.000,00 -
210 HANDSHOEN No. 6.5 STERILPowder/Non powder
B.BRAUN/AMS/ANSELL800 - (800)
4.000,00 - #
211 HANDSHOEN No. 7.0 STERILPOWDER/ NON POWDER GAMEX
ANSELL3.000 2.000 (1.000)
6.000,00 6.000,00 -
212 HANDSHOEN No. 7.0 STERILPowder/Non powder
B.BRAUN/AMS/ANSELL2.000 - (2.000)
4.000,00 - #
213 HANDSHOEN No. 7.5 STERILPowder/Non powder
B.BRAUN/AMS/ANSELL3.000 - (3.000)
4.000,00 - #
214 HANDSHOEN No. 7.5 STERILPOWDER/ NON POWDER GAMEX
ANSELL3.000 2.000 (1.000)
6.000,00 6.000,00 -
215 HANDSHOEN No. 8.0 STERILPOWDER/ NON POWDER GAMEX
ANSELL1.000 1.000 -
6.000,00 6.000,00 -
Lampiran 8
MERK,PABRIK,
DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG
216HANDSHOEN NON STERIL
UKURAN (M), box=100
Powder surgical gloves
(B.BRAUN/ ANSELL400 400 -
44.000,00 44.000,00 -
217HANDSHOEN NON STERIL
UKURAN (L), box=100
Powder surgical gloves (
B.BRAUN)/ ANSELL400 - (400)
44.000,00 - #
218 INFUS SET TERUMO 500 500 - 7.551,00 7.551,00 -
219 INFUS SET PEDIATRIC TERUMO 100 100 - 13.180,00 11.798,00 (1.382,00)
220 IV CATHETER No. 14. ( 14Gx2")Radiopaque,Sengle use, steril, non
pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)50 50 -
9.000,00 9.000,00 -
221 IV CATHETER No. 16. ( 16Gx2")Radiopaque,Sengle use, steril, non
pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)100 100 -
9.000,00 9.000,00 -
222 IV CATHETER No. 18. ( 18Gx2")Radiopaque,Sengle use, steril, non
pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)150 150 -
9.000,00 9.000,00 -
223 IV CATHETER No. 20. ( 20Gx2")Radiopaque,Sengle use, steril, non
pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)300 300 -
9.000,00 9.000,00 -
224 IV CATHETER No. 22. ( 20Gx2")Radiopaque,Sengle use, steril, non
pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)300 300 -
9.000,00 9.000,00 -
225 IV CATHETER No. 24. ( 20Gx2")Radiopaque,Sengle use, steril, non
pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)200 200 -
9.000,00 9.000,00 -
226 IV CATHETER+ENTRY PORT No. 18Radiopaque,IV canula with injection port
for needle, free application, steril1.200 1.200 -
9.500,00 9.500,00 -
227 IV CATHETER+ENTRY PORT No. 20Radiopaque,IV canula with injection port
for needle, free application, steril
(BD/B.Braun,AMS)
2.000 2.000 -9.500,00 9.500,00 -
228 IV CATHETER+ENTRY PORT No. 22
Radiopaque,IV canula with injection port
for needle, free application, steril
(BD/B.Braun,AMS)
1.000 1.000 -
9.500,00 9.500,00 -
229 IV CATHETER+ENTRY PORT No. 24Radiopaque,IV canula with injection port
for needle, free application, steril
(BD/B.Braun,AMS)
600 600 -9.500,00 9.500,00 -
230 JARUM HECTING Otot,/Kulit/Usus. (GSTC, Unimed) 400 100 (300) 45.000,00 79.560,00 34.560,00
231 KERTAS ECG 30X50Width = 50m/m, length = 30 mts, deluxe
(Fukuda)400 200 (200)
13.000,00 14.760,00 1.760,00
232 KERTAS HIGH DENSITY UPP IIThermal print media 110 mm x 20 m
(Sony)50 - (50)
170.000,00 - #
233 KERTAS USG UPC 2010 SONY 5 - (5) 150.000,00 - #
234 KERTAS USG UPC 21L SONY 5 - (5) 900.000,00 - #
235 KROMOFAN Dust free alginate impression material 6 6 -65.000,00 65.000,00 -
236 MANSET TENSIMETER ABN/REISTER/NOVA 30 9 (21) 36.000,00 36.000,00 -
237 MASKER ADULT REBREATHING SALTER LAB/HUDSON 50 20 (30) 30.000,00 30.000,00 -
238 MASKER ADULT NON REBREATHING SALTER LAB/HUDSON 50 20 (30) 60.000,00 60.000,00 -
239MASKER DISP. TALI KAIN THREE PLY, box
= 50 pcs,SURGILAB/3M 250 100 (150)
45.000,00 45.000,00 -
240MASKER DISP. TALI KAIN THREE PLY, box
= 50 pcs,600 300 (300)
25.000,00 25.000,00 -
241 MASKER INHALASI/NEBULIZER HUSDON/INTER SURGILAB 30 30 - 40.000,00 40.000,00 -
242 MOUTH PIECE,box =100 diameter 2,5cm MINATO 8 4 (4) 600.000,00 557.000,00 (43.000,00)
Lampiran 8
MERK,PABRIK,
DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG
243 MULTIVENT MASK No. 1 ADULT HUDSON/INTER SURGILAB 20 20 - 40.000,00 40.000,00 -
244 NASAL OXYGEN 150 150 - 10.000,00 10.000,00 -
245 NEDLE No. 25 TERUMO 6 6 - 60.000,00 60.000,00 -
246 NEDLE No. 26 TERUMO 6 6 - 60.000,00 60.000,00 -
247 NELATON CATHETER No. 14 RUSCH/GOLD CROSS 50 50 - 10.000,00 10.000,00 -
248 NELATON CATHETER No. 20 RUSCH/GOLD CROSS 50 0 (50) 10.000,00 - (10.000,00)
249 OBJECT GLASS, PETI = 50 box RRC 3 1 (2) 900.000,00 780.000,00 (120.000,00)
250 OPTEMP ALCON 30 20 (10) 176.000,00 176.000,00 -
251 PENCIL POINT G27 B.BRAUN 100 - (100) 70.000,00 - #
252 PERFUSOR TUBING WHITE 200cm B. BRAUN 50 - (50) 38.500,00 - #
253 PISAU OPERASI No. 11Steril, surgical blade, Tuv, tajam
(Aesculap)3 2 (1)
170.000,00 188.760,00 18.760,00
254 PISAU OPERASI No. 12Steril, surgical blade, Tuv, tajam
(Aesculap)4 - (4)
170.000,00 - #
255 PISAU OPERASI No. 15Steril, surgical blade, Tuv, tajam
(Aesculap)8 5 (3)
170.000,00 188.760,00 18.760,00
256 PISAU OPERASI No. 20Steril, surgical blade, Tuv, tajam
(Aesculap)8 5 (3)
170.000,00 188.760,00 18.760,00
257 PISAU OPERASI No. 22 Steril, surgical blade, Tuv, tajam
(Aesculap)8 5 (3) 170.000,00 188.760,00 18.760,00
258 PISAU OPERASI No. 23Steril, surgical blade, Tuv, tajam
(Aesculap)10 5 (5)
170.000,00 188.760,00 18.760,00
259 POLYHESIVE II REM ADULT surgical alkesindo 20 20 - 150.000,00 158.400,00 8.400,00
260 RECTAL TUBE BENING, SILIKON 50 50 - 15.000,00 15.000,00 -
261 SPATEL ERY 300 300 - 200,00 200,00 -
262 SPINAL NEEDLE No. G25 Needle for spinal anestesia (B.Braun) 50 50 - 27.500,00 27.500,00 -
263 SPINAL NEEDLE No. G26 Needle for spinal anestesia (B.Braun) 100 100 - 27.500,00 27.500,00 -
264 SPINAL NEEDLE No. G27 Needle for spinal anestesia (B.Braun) 1.200 600 (600) 27.500,00 27.500,00 -
265 SPONGOSTAN MATA 50 20 (30) 15.000,00 14.850,00 (150,00)
266 STIMUPLEX A 100 B. BRAUN 20 - (20) 150.000,00 - #
267 STOMACH TUBE No. 12 Steril forr single use. TERUMO 50 50 - 15.000,00 15.840,00 840,00
268 STOMACH TUBE No. 16Steril forr single use.
(TERUMO/NIPRO/JMS)100 100 -
15.000,00 15.840,00 840,00
269 STOMACH TUBE No. 18Steril forr single use.
(TERUMO/NIPRO/JMS)100 100 -
15.000,00 15.840,00 840,00
270 SUCTION CATHETER No. 10STERIL,AMS/ UNOMEDICAL
RUSCH/PHARMAPLAST50 50 -
9.000,00 9.000,00 -
271 SUCTION CATHETER No. 16 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST 100 100 - 9.000,00 9.000,00 -
272 SUCTION CATHETER No. 18 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST 100 100 - 9.000,00 9.000,00 -
273 SUCTION CATHETER No. 6 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST 50 50 - 9.000,00 9.000,00 -
274 SUCTION CATHETER No. 8 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST 100 100 - 9.000,00 9.000,00 -
275 SUPER GIPS/BIRU 8 8 - 30.000,00 30.000,00 -
276 SURGICAL STEEL M653G ETHICON 8 2 (6) 600.000,00 600.000,00 -
277 THERMOMETER SAFETY 500 240 (260) 8.000,00 8.000,00 -
278 THREE WAY STOP COCK TERUMO/AMS 120 120 - 6.250,00 16.632,00 10.382,00
279 TONGUE SPATEL KAYU 5.000 - (5.000) 250,00 - #
Lampiran 8
MERK,PABRIK,
DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG
280 TRACHEOSTOMY TUBE BLUE LINE PORTEX 20 - (20) 535.000,00 - #
281 ULTRA SONIC JELLY, galon= 5literHypo allergenic odorless, non staining,
non inflating, water soluble. galon=5liter
(Parker)
8 4 (4)320.000,00 170.280,00 (149.720,00)
282 UNDER PAD AIRLAID, uk. 60X90cm AMS 800 800 - 5.400,00 5.400,00 -
283 URINE BAG NON STERILCapacity 2000 ml, single use, steril,
nono tonic, non pyrogenic, disposable
(AMS)
500 250 (250)3.500,00 3.500,00 -
284 WING NEDLE No 23 JMS 100 50 (50) 6.000,00 6.000,00 -
285 WING NEDLE No 25 JMS 100 50 (50) 6.000,00 6.000,00 -
* Lampu Halogen Type 7158 XHP 24V Philips 0 20 * - 42.000,00 *
II GOL IIB: ALAT BALUT DAN PERLENGKAPAN FARMASI
ALAT BALUT
286 BANTALAN DASAR GIPS 4" BSN ( ED 2011) 80 80 - 19.000,00 19.127,00 127,00
287 BANTALAN DASAR GIPS 6" BSN ( ED 2011) 80 48 (32) 28.000,00 28.000,00 -
288 COVERMED STERIL uk. 7,2CMX5CM 1 pack = 50 stick (BSN)(ED 2011) 6 6 - 95.675,00 95.675,00 -
289 CURAPOR IV ( ED 2011 ) 1.200 800 (400) 2.350,00 2.350,00 -
290 DEPPER ( ED 2011 ) 30 - (30) 15.000,00 - #
291 ELASTIC VERBAND 3" BSN ( ED 2011) 25 - (25) 32.000,00 - #
292 ELASTIC VERBAND 4" BSN ( ED 2011) 100 100 - 40.000,00 40.000,00 -
293 ELASTIC VERBAND 6" BSN ( ED 2011) 150 150 - 51.500,00 51.500,00 -
294 ELASTOMUL ( ED 2011 ) 15 15 - 39.600,00 39.600,00 -
295 GAAS VERBAND ukuran 40 x 80 cm Standard 150 50 (100) 99.000,00 107.400,00 8.400,00
296 GAAS VERBAND ukuran 80 x 90 cm Standard/Nasional 300 120 (180) 187.000,00 191.400,00 4.400,00
297 GYPS, ukuran 4" BSN ( ED 2011) 48 - (48) 33.000,00 - #
298 GYPS, ukuran 6" BSN ( ED 2011) 48 - (48) 39.380,00 - #
299 KAPAS LEMAK, @ 1 kg KASA INDAH 20 - (20) 25.500,00 - #
300 KAPAS PUTIH, @ 1kg KASA INDAH 200 50 (150) 42.159,00 39.283,00 (2.876,00)
301Kassa steril dengan white parafin sbg anti
inflamasi/antibiotika (Sofratulle/Bactrigas)
Bahan steril dan siap pakai, ukuran
10x10cm (AMS, Prafa)250 200 (50)
15.100,00 15.100,00 -
302 Lembaran penahan penutup luka, berperekatHypoalergen, elastic,bahan nonnoven
poliester, ukuran 5cm x 1m,(BSN)600 400 (200)
5.500,00 6.436,00 936,00
303 LIDI KAPAS, pak = 100 pcs NASIONAL 100 100 - 5.400,00 5.400,00 -
304 PLESTER COKLAT ukuran 3"X5 m Leukoplast/BSN (ED 2011) 1.500 500 (1.000) 27.280,00 30.220,00 2.940,00
305 PLESTER DGN BANTALAN DI TENGAHUkuran 8 x 2,5 cm
(Hansaplast/Tensoplast) (ED 201)1.200 800 (400)
350,00 350,00 -
306 PLESTER PUTIH ukuran 1/2" 3M/BSN (ED 2011) 600 300 (300) 9.500,00 10.816,00 1.316,00
307 TEGADERM B. ukuran 9cmx25cm 3M ( ED2011) 200 50 (150) 38.456,00 38.456,00 -
308 TEGADERM K. ukuran 5cmx7cm 3M ( ED2011) 300 50 (250) 9.196,00 9.196,00 -
309 VERBAND ukuran 4x10 Standard/Nasional 10.000 8.000 (2.000) 1.300,00 1.482,00 182,00
310 VERBAND ukuran 4x5 Standard/Nasional 10.000 8.000 (2.000) 680,00 742,00 62,00
PERLENGKAPAN FARMASI - -
311 BOTOL KACA 100CC + TUTUP BARU 1.000 1.000 - 650,00 650,00 -
312 BOTOL KACA 200CC + TUTUP BARU 200 - (200) 870,00 - #
313 BOTOL KACA 30CC + TUTUP BARU 300 - (300) 420,00 - #
314 BOTOL KACA 60CC + TUTUP BARU 600 300 (300) 550,00 550,00 -
Lampiran 8
MERK,PABRIK,
DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG
315 POT PLASTIK 100CC BARU 2.000 - (2.000) 600,00 - #
316 POT PLASTIK 200CC BARU 2.000 1.000 (1.000) 1.100,00 1.100,00 -
317 POT PLASTIK 30CC BARU 20.000 10.000 (10.000) 320,00 320,00 -
318 POT PLASTIK 50CC BARU 2.000 - (2.000) 400,00 - #
III GOL IIC: BENANG BEDAH
319Benang bedah , tidak diserap,syntetic,
monofilament, polypropelene no. 1
Jarum taper point, 1/2 circle, 40mm,
panjang 100cm, biru,u/hernia,abdo men
tandon, kode CP -535(USSDG)
24 24 -
76.450,00 76.450,00 -
320Benang bedah , tidak diserap,syntetic,
monofilament, polypropelene no. 2-0
Jarum ; reverse cutting, 3/8 circle,
26mm, panjang 75cm, biru, u/ kulit,
kode SP-685 (USSDG)
36 36 -
75.900,00 75.900,00 -
321Benang bedah , tidak diserap,syntetic,
monofilament, polypropelene no. 3-0
Jarum reverse cutting, 3/8 circle, 24mm,
panjang 45cm, biru, u/kulit, kode SP-
684 (USSDG)
60 60 -71.500,00 71.500,00 -
322Benang bedah , tidak diserap,syntetic,
monofilament, polypropelene no. 3-0
Jarum taper point, 1/2 circle, 17mm,
panjang 90cm, biru, u/ cardiovascular,
kode VP-558 (USSDG)
36 36 -
106.150,00 106.150,00 -
323Benang bedah , tidak diserap,syntetic,
monofilament, polypropelene no. 4-0
Jarum reverse cutting, 3/8 circle, 19mm,
panjang 45cm, biru, u/ kulit/cosmetic,
kode SP-683 (USSDG)
24 24 -
74.800,00 74.800,00 -
324Benang bedah , tidak diserap,syntetic,
monofilament, polypropelene no. 5-0
Jarum prec point reverse cutting,3/8
circle,16mm, panjang 45cm, blue,
monofilament, plastic, skin, subcuticular,24 24 -
74.800,00 74.800,00 -
325 BENANG BEDAH SUTERA No. 0panjang 2x75cm, tanpa jarum, black,
SW214, box = 12 sachet60 60 -
10.120,00 10.120,00 -
326 BENANG BEDAH SUTERA No. 1panjang 2x75cm, tanpa jarum, black,
SW215, box = 12 sachet60 60 -
10.560,00 10.560,00 -
327 BENANG BEDAH SUTERA No. 2panjang 2x75cm, tanpa jarum, black,
SW216, box = 12 sachet60 60 -
10.758,00 10.758,00 -
328 BENANG BEDAH SUTERA No. 2-0panjang 13x60cm, tanpa jarum, black,
W213, box = 12 sachet60 60 -
46.236,00 46.236,00 -
329 BENANG BEDAH SUTERA No. 2-0panjang 2x75cm, tanpa jarum, black,
SW213, box = 12 sachet96 96 -
9.702,00 9.702,00 -
330 BENANG BEDAH SUTERA No. 3panjang 2x75cm, tanpa jarum, black,
SW217, box = 12 sachet24 24 -
10.758,00 10.758,00 -
331 BENANG BEDAH SUTERA No. 3-0panjang 2x75cm, tanpa jarum, black,
SW212, box = 12 sachet180 120 (60)
9.548,00 9.548,00 -
332 BENANG BEDAH SUTERA No. 4-0panjang 2x75cm, tanpa jarum, black,
SW211, box = 12 sachet84 84 -
9.548,00 9.548,00 -
333Benang bedah tidak diserap, alamiah,
monofilament, no. 2-0
Jarum taper point, 1/2 circle, 30mm,
hitam, panjang 75cm, usus/ligasi, GS-84 48 (36)
41.800,00 41.800,00 -
334Benang bedah tidak diserap, alamiah,
monofilament, no. 3-0
Jarum reverse cutting, 3/8 circle, 24mm,
panjang 45cm, warna Hitam, u/ kulit,48 48 -
41.250,00 41.250,00 -
335Benang bedah tidak diserap, alamiah,
monofilament, no. 3-0
Jarum taper point, 1/2 circle, 26mm,
panjang 90cm, hitam, u/usus,subcutis,36 36 -
43.650,00 43.650,00 -
336Benang bedah tidak diserap, alamiah,
multifilament, no. 2-0
Jarum taper point, 1/2 circle, 30mm,
panjang 90cm, black, usus/ligasi, W333132 60 (72)
40.480,00 40.480,00 -
Lampiran 8
MERK,PABRIK,
DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG
337Benang bedah tidak diserap, alamiah,
multifilament, no. 3-0
Jarum reverse cuting, 3/8circle, 24mm,
panjang 45cm, black, u/ kulit W32872 48 (24)
39.600,00 39.600,00 -
338Benang bedah tidak diserap, alamiah,
multifilament, no. 3-0
Jarum taper point, 1/2circle, 26cm,
panjang 90cm, black u/usus,84 48 (36)
44.000,00 44.000,00 -
339Benang bedah tidak diserap, syntetic,
monofilament, polypropelene no. 1
Jarum round bodied/taper point, 1/2
circle,40mm, panjang100cm blue48 24 (24)
78.650,00 78.650,00 -
340Benang bedah tidak diserap, syntetic,
monofilament, polypropelene no. 2-0
Jarum reverse cutting(FS), 3/8 circle,
26mm, panjang 45cm, blue72 36 (36)
72.270,00 72.270,00 -
341Benang bedah tidak diserap, syntetic,
monofilament, polypropelene no. 3-0
Jarum P cutting, 3/8 circle, 26mm,
panjang 45cm, blue monofilament96 48 (48)
73.810,00 73.810,00 -
342Benang bedah tidak diserap, syntetic,
monofilament, polypropelene no. 3-0
Jarum tapercut double, 1/2 circle,
17mm, panjang 90cm, clear, vascular,60 36 (24)
106.232,00 106.232,00 -
343Benang bedah tidak diserap, syntetic,
monofilament, polypropelene no. 5-0
Jarum Prec. point rev.cutting, 3/8 circle,
16mm, panjang 45cm, blue48 36 (12)
98.973,00 98.973,00 -
344Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament,
no. 0
Jarum taper point, 1/2 circle, 40mm,
panjang 90cm, violet, subcutis, fascia,60 48 (12)
79.200,00 79.200,00 -
345Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament,
no. 1
Jarum taper point, 1/2 circle, 40mm,
panjang 90cm, violet, subcutis, fascia,60 36 (24)
80.850,00 80.850,00 -
346Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament,
no. 2-0
Jarum taper point, 1/2 circle, 37mm,
panjang 90cm, violet, u/ otot-fascia,96 96 -
79.200,00 79.200,00 -
347Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament,
no. 3-0
Jarum reverse cutting, 3/8 circle,24mm,
panjang 75cm, undyed, u/ kulit, kode SL-36 36 -
67.100,00 67.100,00 -
348Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament,
no. 4-0
Jarum: Taper point, 1/2 circle, 22mm,
panjang 75cm, violet, untuk Gastro-int,48 48 -
67.100,00 67.100,00 -
349Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament
no. 0
Jarum taper cut, 1/2 circle, 36mm,
panjang 90cm,Violet braided. Ob120 120 -
79.310,00 79.310,00 -
350Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament
no. 1
Jarum taper cut heavy, 1/2 circle,
35mm, panjang 90cm,Violet braided. Ob120 120 -
76.725,00 76.725,00 -
351Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament
no. 2-0
Jarum taper point, 5/8 circle, 27,4cm,
panjang 70cm, violet, braided, u/ urologi36 36 -
77.055,00 77.055,00 -
352Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament
no. 2-0
Jarum taper point, 1/2 circle, 35mm,
panjang 90cm,Violet, subcutis,fascia,120 60 (60)
79.310,00 79.310,00 -
353Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament
no. 3-0
Jarum reverse cutting, 3/8 circle, 26mm,
panjang 75cm, undyed, skin, W9890120 60 (60)
67.265,00 67.265,00 -
354Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament
no. 3-0
Jarum round bodied, 1/2 circle, 17mm,
panjang 70cm, violet, braided, urologie,360 180 (180)
80.575,00 80.575,00 -
355Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament
no. 4-0
Jarum reverse cutting, 3/8 circle, 19mm,
panjang 45cm, violet braided, skin,144 84 (60)
63.635,00 63.635,00 -
356Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament
no. 4-0
Jarum round bodied/taper point, 1/2
circle,20mm, panjang 75cm, violet108 72 (36)
68.007,00 68.007,00 -
357Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament
no. 5-0
Jarum round bodied/taper point, 1/2
circle, 16mm, panjang 75cm, violet48 24 (24)
70.290,00 70.290,00 -
358 CATGUT CHROMIC No. 0(W114)Panjang 1x150cm, tanpa jarum,
box = 12 sach (W114)144 144 -
13.493,00 13.493,00 -
359 CATGUT CHROMIC No. 1(W115)Panjang 1x150cm, tanpa jarum,
box = 12 sach (W115)60 60 -
14.758,00 14.758,00 -
360 CATGUT CHROMIC No. 2(W116)Panjang 1x150cm, tanpa jarum,
box = 12 sach (W116)288 180 (108)
16.023,00 16.023,00 -
Lampiran 8
MERK,PABRIK,
DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG
361 CATGUT CHROMIC No. 1 ATRjarum Taper cut heavy, 36 mm 1/2
circle, panjang 68cm, Ob-gyn,fascia,216 120 (96)
61.930,00 61.930,00 -
362 CATGUT CHROMIC No. 2-0(W113)Panjang 1x150cm, tanpa jarum,
box = 12 sach (W113)960 360 (600)
12.650,00 12.650,00 -
363 CATGUT CHROMIC No. 3-0(W112)Panjang 1x150cm, tanpa jarum,
box = 12 sach (W112)180 120 (60)
11.807,00 11.807,00 -
364 CATGUT CHROMIC GUT no. 2 ATRJarum Taper point, 1/2 circle, 48mm,
panjang 75cm, chromic, fascia, otot,180 120 (60)
38.555,00 38.555,00 -
365 CATGUT CHROMIC GUT no. 2 ATRJarum Taper point, 1/2 circle, 48mm,
panjang 75cm, chromic, fascia, otot,36 36 -
53.900,00 53.900,00 -
366 CATGUT CHROMIC GUT no. 2-0 ATRJarum reverse cutting, 1/2 circle, 37mm,
panjang 150cm, chromic CG98384 48 (36)
80.300,00 80.300,00 -
367 CATGUT CHROMIC GUT no. 2-0 ATRJarum reverse cutting, 1/2 circle, 37mm,
panjang 150cm, chromic Og-gyn, 983H180 108 (72)
82.280,00 82.280,00 -
368 CATGUT PLAIN No. 2-0(W103)Panjang 1x150cm, tanpa jarum,
box = 12 sach (W103)108 108 -
12.650,00 12.650,00 -
369 CATGUT PLAIN No. 3-0(W102)Panjang 1x150cm, tanpa jarum,
box = 12 sach (W102)108 - (108)
11.807,00 - #
370 CATGUT PLAIN No. 4-0(U207H)Jarum round bodied, 16mm, 1/2 circle,
panjang 68cm U 207H, Urologi (Ethicon)24 24 -
57.609,00 57.609,00 -
371 MERSILK No. 2-0 CUTING (W321H) ETHICON 48 36 (12) 35.200,00 35.200,00 -
372 MERSILK No. 7-0 W 1814 ETHICON 12 12 - 84.480,00 84.480,00 -
373Monofilamnet polyamide 6 suture,
no. 10-0
jarum = CS ultima spatula double 3/8
circle, 6mm, panjang 30cm,, black,84 60 (24)
134.310,00 134.310,00 -
374 POLYSORB No. 2-0 CUTING (SL 586) USSDG 24 24 - 70.400,00 70.400,00 -
375 PREMILENE No. 2-0 CUTING DS 24 C. 009023/6 B. BRAUN 36 36 - 68.750,00 68.750,00 -
376 PREMILENE No. 3-0 CUTING DS 24 C. 009023/5 B. BRAUN 84 84 - 66.330,00 66.330,00 -
377 PREMILENE No. 4-0 CUTING DS 19 C. 009052/0 B. BRAUN 36 36 - 71.610,00 71.610,00 -
378 PROLENE No. 2-0 TAPER (W295) ETHICON 60 60 - 66.550,00 66.550,00 -
379 PROLENE No. 3-0 TAPER W8522 ETHICON 144 72 (72) 109.148,00 109.148,00 -
380 PROLENE No. 4-0 CUTING (W8015) ETHICON 84 48 (36) 75.268,00 75.268,00 -
381 PROLENE No. 4-0 TAPER (W8557) ETHICON 72 36 (36) 123.420,00 123.420,00 -
382 PROLENE No. 6-0 CUTING (8606G ETHICON 36 36 - 107.690,00 107.690,00 -
383 PROLENE No. 6-0 TAPER (W8706) ETHICON 72 36 (36) 116.655,00 116.655,00 -
384 SAFIL No. 1 TAPER HR 40S C. 1048557 B. BRAUN 60 60 - 82.610,00 82.610,00 -
385 SAFIL No. 3-0 CUTING DS 19 C.1048221 B. BRAUN 48 48 - 67.848,00 67.848,00 -
386 SAFIL No. 3-0 TAPER HRT 26 C.1048556 B. BRAUN 60 60 - 66.705,00 66.705,00 -
387 SAFIL No. 0, TP HR40S C.1048556 B. BRAUN 60 60 - 83.380,00 83.380,00 -
388 VICRYL No. 2-0 CUTING (J328) ETHICON 48 48 - 73.205,00 73.205,00 -
389 VICRYL No. 5-0 CUTING ( W 9442 ) ETHICON 36 24 (12) 80.000,00 80.000,00 -
390 CAT GUT CHROMIC No. 2 HR 48 56064/2 B.BRAUN 60 60 - 52.690,00 52.690,00 -
391 CAT GUT CHROMIC No. 2-0 HR 375 53396/3 B. BRAUN 96 96 - 54.120,00 54.120,00 -
VI GOL III: BAHAN KIMIA
BAHAN KIMIA PADAT
392 ACID BORIC 10 10 - 16.500,00 16.500,00 -
393 CAMPHORA 1 - (1) 10.000,00 - #
394 GOM ARAB 10 - (10) 22.603,00 - #
Lampiran 8
MERK,PABRIK,
DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG
395 PARAFIN SOLIDUM LOW MELTING SHANDON 2 2 - 260.000,00 260.000,00 -
396 TALCUM, sak = 25kg 2 1 (1) 4.400,00 71.400,00 67.000,00
397 FORMALIN TABLET, fles = 100 tablet 2 - (2) 20.000,00 - #
398 PRESEPT TABLET 2,5gr , fles = 100 tab. 2 - (2) 275.000,00 - #
399 CYDEZYME, galon = 5 liter Johnson&Johnson 4 - (4) 715.000,00 - #
400 TAWAS 1 1 - 7.000,00 7.980,00 980,00
401 VASELIN ALBUM 25 - (25) 35.000,00 - #
402 PHENOL CRYSTAL BRATACO 1 - (1) 50.000,00 - #
403 SUCCUS POWDER 10 - (10) 132.000,00 - #
404 CHLORETUM AMONIUM 5 - (5) 21.500,00 - #
BAHAN KIMA CAIR
405 ACETON, fles = 1 liter lampirkan CA/MSDS 10 10 - 42.000,00 39.900,00 (2.100,00)
406 AETHANOL 96%, drum = 200 liter lampirkan CA/MSDS 2 - (2) 5.500.000,00 - #
407 AQUADEST 1000 - (1.000) 750,00 - #
408 CHLORHEXIDINE GLUCONAT 2%, gln = 5lt BSN 10 - (10) 650.000,00 - #
409 CHLORHEXIDINE GLUCONAT 4%, gln = 5lt SSL 6 - (6) 809.500,00 - #
410 CHLORIN SOL., galon = 3,8 liter BAYER 20 20 - 23.000,00 23.000,00 -
411 FORMALIN CAIR 10 - (10) 19.000,00 - #
412 GLUTARALDEHYDE SOL. Galon = 5 ltr Johnson&Johnson 6 6 - 230.000,00 230.000,00 -
413 GLYCERIN 10 - (10) 39.000,00 - #
414 H2O2 50% 10 10 - 19.000,00 12.000,00 (7.000,00)
415Larutan campuran :Chlorhexidin 1,5% b/v,
Cetrimide 15% b/v, galon = 5literNICHOLAS 3 3
- 625.000,00 704.088,00 79.088,00
416 LYSOL, drum = 200 liter lampirkan CA/MSDS 1 - (1) 1.050.000,00 - #
417 PARAFIN LIQUID 10 - (10) 62.000,00 - #
418 SODALIME, galon = 5 liter SOFNOLIME/MIE 6 4 (2) 380.000,00 380.000,00 -
419 TYPOL 10 - (10) 15.000,00 - #
420 XYLOL, 10 - (10) 27.000,00 - #
BAHAN KIMA P.A. -
421 CRYOMATIC MERCK 1 1 - 800.000,00 800.000,00 -
422 ENTELAN, fles = 100 ml MERCK7961 3 3 - 340.000,00 277.200,00 (62.800,00)
423 ETHANOL ABSOLUT, fles = 2,5 liter MERCK. 983 3 0 (3) 260.000,00 - #
424 PAPANICOLUS LOSUNG H MERCK 9253 3 3 - 680.000,00 561.000,00 (119.000,00)
425 PAPANICOLUS LOSUNG P MERCK 9272 3 3 - 520.000,00 520.000,00 -
VII GOL IV: X-RAY FILM
426 BARIUM COLON EZ PAQUE ( ED 2011 ) 20 0 (20) 155.000,00 - #
427 DENTAL FILM GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 3 0 (3) 375.650,00 - #
428 DEVELOPER G 139 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 15 0 (15) 528.000,00 - #
429 DEVELOPER G.153 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 6 0 (6) 600.000,00 - #
430 FILM LASER DVB Uk. 35 X 43 GREEN SENSITIF (KODAK)ED 2011 15 0 (15) 2.519.000,00 - #
431 FILM MAMOGRAFI HDRC ( ED 2011 ) 1 0 (1) 747.300,00 - #
432 FILM RONTGEN 35 X 43 CPG PLUS ( ED 2011 ) 2 0 (2) 759.000,00 - #
433 FILM RONTGEN Ukuran 18x 24 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 6 0 (6) 248.050,00 - #
434 FILM RONTGEN Ukuran 24 x 30 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 45 15 (30) 385.000,00 462.000,00 77.000,00
435 FILM RONTGEN Ukuran 30 x 40 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 60 15 (45) 605.000,00 693.000,00 88.000,00
Lampiran 8
MERK,PABRIK,
DLL. Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan Inst. Farmasi Inst. Logistik Perbedaan
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
KUANTITAS HARGA SATUANNo. NAMA BARANG
436 FILM RONTGEN Ukuran 35 x 35 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 75 15 (60) 635.250,00 762.300,00 127.050,00
437 FIXER G334 AGFA 15 15 - 302.500,00 363.000,00 60.500,00
438 FIXER G354 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 6 0 (6) 599.500,00 - #
439 MEDE SCAN BaSO4 Susp. ( ED 2011 ) 20 40 20 75.452,00 75.452,00 -
440 PANORAMIC DENTAL FILM 15 X 30 GREEN SENSITIF (AGFA) (ED 2011) 3 0 (3) 224.950,00 - #
441 ULTRAVIST, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 215.000,00 215.000,00 -
442 IOPAMIRO 300, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 217.000,00 217.000,00 -
443 OMNIPAQUE, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 219.000,00 219.000,00 -
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
185
DISP. SPUIT 3CC
Syring with needle,
single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, latex free (Terumo)
35.000
25.000
(10.000)
950,00
950,00
- 317 POT PLASTIK 30CC BARU 20.000 10.000 (10.000) 320,00 320,00 - 5 ANTALGIN OGB 6000 - (6.000) 90,00 - # 6 ANTASIDA OGB 6000 - (6.000) 60,00 - # 32 NACL 0.9%, 5OO ml OGB 9000 3.000 (6.000) 4.950,00 4.950,00 - 53 VITAMIN C 50mg OGB 6000 - (6.000) 95,00 - # 4 AMOKSISILLIN 500mg OGB 15000 10.000 (5.000) 329,00 329,00 -
186
DISP. SPUIT 5CC
Syring with needle,
single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, latex free (Terumo)
25.000
20.000
(5.000)
1.130,00
1.130,00
- 279 TONGUE SPATEL KAYU 5.000 - (5.000) 250,00 - # 18 DEXTROSE 5%, 500ml OGB 4500 - (4.500) 4.585,00 - # 46 RINGER LACTATE 500ml OGB 6000 2.000 (4.000) 5.916,00 5.916,00 - 14 CODEIN 10mg KIMIA FARMA 3000 - (3.000) 445,00 - # 16 DEXAMETHAZONE 5 mg OGB 3000 - (3.000) 1.650,00 - # 17 DEXAMETHAZONE 5 mg OGB 3000 - (3.000) 42,00 - # 21 ETAMBUTOL 500mg OGB 3000 - (3.000) 492,00 - # 50 VITAMIN B12 OGB 3000 - (3.000) 72,00 - #
168 BLOOD ADMINISTRASION SET TERUMO/JMS 8.000 5.000 (3.000) 11.088,00 12.375,00 1.287,00
193
ELECTRODE CHEST. Adult ECG elektrode
mengandung Ag/Agcl ( CONMED
6.000
3.000
(3.000)
3.200,00
3.200,00
-
213
HANDSHOEN No. 7.5 STERIL Powder/Non powder
B.BRAUN/AMS/ANSEL L
3.000
-
(3.000)
4.000,00
-
#
212
HANDSHOEN No. 7.0 STERIL Powder/Non powder
B.BRAUN/AMS/ANSEL L
2.000
-
(2.000)
4.000,00
-
# 309 VERBAND ukuran 4x10 Standard/Nasional 10.000 8.000 (2.000) 1.300,00 1.482,00 182,00310 VERBAND ukuran 4x5 Standard/Nasional 10.000 8.000 (2.000) 680,00 742,00 62,00
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 315 POT PLASTIK 100CC BARU 2.000 - (2.000) 600,00 - #318 POT PLASTIK 50CC BARU 2.000 - (2.000) 400,00 - #39 PIRAZINAMID 500mg OGB 1500 - (1.500) 720,00 - # 11 CHLORAMPHENICOL 250mg OGB 1080 - (1.080) 360,00 - # 7 ASAM MEFENAMAT 500 mg OGB 6000 5.000 (1.000) 318,00 318,00 - 20 EPHEDRINE HCL OGB 1000 - (1.000) 42,00 - # 26 INH 100 mg OGB 1000 - (1.000) 48,00 - # 27 INH 300 mg OGB 1000 - (1.000) 132,00 - # 33 PAPAVERINE OGB 1000 - (1.000) 84,00 - # 60 DEXTROMETROPHAN OGB 1000 - (1.000) 56,00 - #
137
BROMHEKSIN HCL
tablet = 8 mg, dos = 100 tablet (Kalbe
Farma)
1000
-
(1.000)
480,00
-
#
184
DISP. SPUIT 1CC, Tuberculin
Syring with needle,
single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, latex free (Terumo)
2.000
1.000
(1.000)
1.300,00
1.300,00
-
211
HANDSHOEN No. 7.0 STERIL POWDER/ NON
POWDER GAMEX ANSELL
3.000
2.000
(1.000)
6.000,00
6.000,00
-
214
HANDSHOEN No. 7.5 STERIL POWDER/ NON
POWDER GAMEX ANSELL
3.000
2.000
(1.000)
6.000,00
6.000,00
- 304 PLESTER COKLAT ukuran 3"X5 meukoplast/BSN (ED 2011 1.500 500 (1.000) 27.280,00 30.220,00 2.940,00316 POT PLASTIK 200CC BARU 2.000 1.000 (1.000) 1.100,00 1.100,00 - 407 AQUADEST 1000 - (1.000) 750,00 - #
210
HANDSHOEN No. 6.5 STERIL
Powder/Non powder B.BRAUN/AMS/ANSEL
L
800
-
(800)
4.000,00
-
# 22 FENTANYL, 2ml KIMIA FARMA 750 - (750) 26.400,00 - # 43 RIFAMFICIN 300mg OGB 720 - (720) 576,00 - # 2 AMBROXOL, TABLET OGB 600 - (600) 180,00 - # 44 RIFAMFICIN 450 mg OGB 600 - (600) 823,00 - # 45 RIFAMFICIN 600mg OGB 600 - (600) 1.486,00 - # 55 VITAMIN K/Fitomenadion 10mg/ml OGB 600 - (600) 1.440,00 - #
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
264
SPINAL NEEDLE No. G27 Needle for spinal anestesia (B.Braun)
1.200
600
(600)
27.500,00
27.500,00
-
362
CATGUT CHROMIC No. 2-0(W11
Panjang 1x150cm,
tanpa jarum, box= 12 sach (W113)
(Ethicon)
960
360
(600)
12.650,00
12.650,00
- 177 CYTOBRUSH PLUS 500 - (500) 1.500,00 1.500,00 #
188
DISP. SPUIT 20CC
Syring , single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, latex free,
eccentric (Terumo/jms/Nipro)
1.500
1.000
(500)
4.380,00
4.380,00
-
217
HANDSHOEN NON STERIL UKURAN (L), box=100
Powder surgical gloves( B.BRAUN)/ ANSELL
400
-
(400)
44.000,00
-
# 289 CURAPOR IV ( ED 2011 ) 1.200 800 (400) 2.350,00 2.350,00 -
305
PLESTER DGN BANTALAN DI TENGAH
Ukuran 8 x 2,5 cm (Hansaplast/Tensoplast
) (ED 201)
1.200
800
(400)
350,00
350,00
- 36 PETHIDIN KIMIA FARMA 360 - (360) 12.297,00 - # 8 ATROPIN SULFAS OGB 1800 1.500 (300) 260,00 260,00 - 13 CIPROFLOXACIN 500mg OGB 1800 1.500 (300) 408,00 408,00 - 23 GARAM ORALIT OGB 300 - (300) 500,00 - # 29 LIDOCAIN COMP. OGB 1200 900 (300) 1.116,00 1.116,00 - 57 BROMHEXIN OGB 300 - (300) 1.180,00 - #
127 LIDOCAIN COMP. 2% PHAPROS 300 - (300) 1.500,00 - #
230
JARUM HECTING Otot,/Kulit/Usus. (GSTC, Unimed)
400
100
(300)
45.000,00
79.560,00
34.560,00
240 MASKER DISP. TALI KAIN THREE PLY, box = 50 pcs,
600
300
(300)
25.000,00
25.000,00
- 306 PLESTER PUTIH ukuran 1/2" 3M/BSN (ED 2011) 600 300 (300) 9.500,00 10.816,00 1.316,00313 BOTOL KACA 30CC + TUTUP BARU 300 - (300) 420,00 - #314 BOTOL KACA 60CC + TUTUP BARU 600 300 (300) 550,00 550,00 - 277 THERMOMETER SAFETY 500 240 (260) 8.000,00 8.000,00 -
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
283
URINE BAG NON STERIL
Capacity 2000 ml,
single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, disposable (AMS)
500
250
(250)
3.500,00
3.500,00
- 308 TEGADERM K. ukuran 5cmx7cm 3M ( ED2011) 300 50 (250) 9.196,00 9.196,00 - 47 TETRACYCLINE 250mg OGB 200 - (200) 300,00 - #
207 GOWN ISOLASI 200 - (200) 35.500,00 - #
231
KERTAS ECG 30X50 Width = 50m/m, length
= 30 mts, deluxe (Fukuda)
400
200
(200)
13.000,00
14.760,00
1.760,00
302
Lembaran penahan penutup luka, berperekat
Hypoalergen,
elastic,bahan nonnoven poliester, ukuran 5cm x
1m,(BSN)
600
400
(200)
5.500,00
6.436,00
936,00312 BOTOL KACA 200CC + TUTUP BARU 200 - (200) 870,00 - #296 GAAS VERBAND ukuran 80 x 90 c Standard/Nasional 300 120 (180) 187.000,00 191.400,00 4.400,00
354
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 3-0
Jarum round bodied,
1/2 circle, 17mm, panjang 70cm, violet, braided, urologie, gastro int, paediatric, W9114(Ethicon)
360
180
(180)
80.575,00
80.575,00
-
239 MASKER DISP. TALI KAIN THREE PLY, box = 50 pcs,
SURGILAB/3M
250
100
(150)
45.000,00
45.000,00
- 300 KAPAS PUTIH, @ 1kg KASA INDAH 200 50 (150) 42.159,00 39.283,00 (2.876,00)307 TEGADERM B. ukuran 9cmx25cm 3M ( ED2011) 200 50 (150) 38.456,00 38.456,00 - 35 PARACETAMOL SYRUP OGB 144 - (144) 3.600,00 - #
360
CATGUT CHROMIC No. 2(W11
Panjang 1x150cm,
tanpa jarum, box= 12 sach (W116)
(Ethicon)
288
180
(108)
16.023,00
16.023,00
-
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
369
CATGUT PLAIN No. 3-0(W102)
Panjang 1x150cm,
tanpa jarum, box= 12 sach (W102)
(Ethicon)
108
-
(108)
11.807,00
-
# 58 LINCOMYCIN 500 mg OGB 100 - (100) 812,00 - #
PHAPROS, box = 50 am 200 100 (100) 28.000,00 28.000,00 - KALBE FARMA 200 100 (100) 20.000,00 20.000,00 -
FERRON 300 200 (100) 15.000,00 15.000,00 -
117
PANKURONIUM BROMIDA 2mg/ m
amp (Organon)
150
50
(100) 37.500,00
37.500,00
-
147
NEO K 2 mg Box = 50 ampul
(Combiphar)
100
-
(100) 12.100,00
-
#
163 1 LS - 2 LUER LOCK B. BRAUN 100 - (100) 14.300,00 - #
189
DISP. SPUIT 50CC
Syring , single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, latex free,
eccentric (Terumo/JMS)
300
200
(100)
9.600,00
9.600,00
- 251 PENCIL POINT G27 B.BRAUN 100 - (100) 70.000,00 - # 295 GAAS VERBAND ukuran 40 x 80 c Standard 150 50 (100) 99.000,00 107.400,00 8.400,00
361
CATGUT CHROMIC No. 1 AT
jarum Taper cut heavy,36 mm 1/2 circle,
R panjang 68cm, Ob- gyn,fascia, kode 839H
(Ethicon)
216
120
(96)
61.930,00
61.930,00
- 31 MORPHIN KIMIA FARMA 90 - (90) 10.652,00 - #
336
Benang bedah tidak diserap, alamiah, multifilament, no. 2-0
Jarum taper point, 1/2 circle, 30mm, panjang
90cm, black, usus/ligasi, W333
(ETHICON)
132
60
(72)
40.480,00
40.480,00
-
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
367
CATGUT CHROMIC GUT no. 2-0
Jarum reverse cutting,
1/2 circle, 37mm, panjang 150cm,
chromic Og-gyn, 983H(ETHICON)
180
108
(72)
82.280,00
82.280,00
-
379 PROLENE No. 3-0 TAPER W8522
ETHICON
144
72
(72)
109.148,00
109.148,00
- 164 ACCU FLO SCAIDT BIO MED PRO 60 - (60) 250.000,00 - #
331
BENANG BEDAH SUTERA No. 3-
panjang 2x75cm, tanpa jarum, black, SW212,
box = 12 sachet (Ethicon)
180
120
(60)
9.548,00
9.548,00
-
352
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 2-0
Jarum taper point, 1/2 circle, 35mm, panjang
90cm,Violet, subcutis,fascia, otot, uterus W9463 (Ethicon)
120
60
(60)
79.310,00
79.310,00
-
353
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 3-0
Jarum reverse cutting,
3/8 circle, 26mm, panjang 75cm, undyed, skin, W9890 (Ethicon)
120
60
(60)
67.265,00
67.265,00
-
355
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 4-0
Jarum reverse cutting,
3/8 circle, 19mm, panjang 45cm, violet
braided, skin, W9386(Ethicon)
144
84
(60)
63.635,00
63.635,00
-
363
CATGUT CHROMIC No. 3-0(W11
Panjang 1x150cm,
tanpa jarum, box= 12 sach (W112)
(Ethicon)
180
120
(60)
11.807,00
11.807,00
-
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
364
CATGUT CHROMIC GUT no. 2 AT
Jarum Taper point, 1/2circle, 48mm, panjang 75cm, chromic, fascia,
otot, uterus, W728 (ETHICON)
180
120
(60)
38.555,00
38.555,00
- 436 FILM RONTGEN Ukuran 35 x 35 N SENSITIF (AGFA) 75 15 (60) 635.250,00 762.300,00 127.050,00
123
VAKSIN TETANUS JERAP vial, dos = 10 vials
(Biofarma)
200
150
(50) 41.700,00
46.332,00
4.632,00
175 CURASPON STANDARD CURASPON 50 - (50) 30.000,00 - # 181 DISCOFIX 3WAY+10cm TUBING B. BRAUN 50 - (50) 26.400,00 - #
232
KERTAS HIGH DENSITY UPP II
Thermal print media
110 mm x 20 m (Sony)
50
-
(50)
170.000,00
-
# 248 NELATON CATHETER No. 20 RUSCH/GOLD CROSS 50 0 (50) 10.000,00 - (10.000,00)252 PERFUSOR TUBING WHITE 200c B. BRAUN 50 - (50) 38.500,00 - # 284 WING NEDLE No 23 JMS 100 50 (50) 6.000,00 6.000,00 - 285 WING NEDLE No 25 JMS 100 50 (50) 6.000,00 6.000,00 -
301
Kassa steril dengan white parafin sbg anti inflamasi/antibiotika (Sofratulle/Bactrigas)
Bahan steril dan siap
pakai, ukuran 10x10cm(AMS, Prafa)
250
200
(50)
15.100,00
15.100,00
- 297 GYPS, ukuran 4" BSN ( ED 2011) 48 - (48) 33.000,00 - #298 GYPS, ukuran 6" BSN ( ED 2011) 48 - (48) 39.380,00 - #
341
Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0
Jarum P cutting, 3/8
circle, 26mm, panjang 45cm, blue
monofilament plastic, skin, subcuticular, W8021T(Ethicon)
96
48
(48)
73.810,00
73.810,00
- 435 FILM RONTGEN Ukuran 30 x 40 N SENSITIF (AGFA) 60 15 (45) 605.000,00 693.000,00 88.000,00
111
TRAMADOL 100 mg/2ml
ampul= 2ml, dos 5
ampul (COMBIPHAR)
50
10
(40)
18.000,00
18.000,00
- 114 KETOPROFEN 100 mg SUPP ox = 10 pcs ( Combiphar 50 10 (40) 10.800,00 10.800,00 -
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) Dexa medica 50 10 (40) 10.800,00 10.800,00 -
149 LARUTAN DEXTROSE 10%
100cc
OTSUKA
40
-
(40) 7.700,00
-
#
165
APRON PLASTIK, dus = 100
Non steril, dos = 100 pcs (Jantra
RS)
40
-
(40)
300.000,00
-
#
333
Benang bedah tidak diserap, alamiah, monofilament, no. 2-0
Jarum taper point, 1/2 circle, 30mm, hitam,
panjang 75cm, usus/ligasi, GS- 823(USSDG)
84
48
(36)
41.800,00
41.800,00
-
338
Benang bedah tidak diserap, alamiah, multifilament, no. 3-0
Jarum taper point, 1/2circle, 26cm,
panjang 90cm, black u/usus, subcutis,ligasi, W570 (ETHICON)
84
48
(36)
44.000,00
44.000,00
-
340
Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 2-0
Jarum reverse
cutting(FS), 3/8 circle, 26mm, panjang 45cm, blue monofilament, skin, 8685H(Ethicon)
72
36
(36)
72.270,00
72.270,00
-
356
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 4-0
Jarum round bodied/taper point, 1/2 circle,20mm, panjang 75cm, violet braided, urologie, gastro int,
paediatric W9113(Ethicon)
108
72
(36)
68.007,00
68.007,00
-
366
CATGUT CHROMIC GUT no. 2-0
Jarum reverse cutting,1/2 circle, 37mm, panjang 150cm, chromic CG983
(USSDG)
84
48
(36)
80.300,00
80.300,00
-
380 PROLENE No. 4-0 CUTING (W8015)
ETHICON
84
48
(36)
75.268,00
75.268,00
-
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
381 PROLENE No. 4-0 TAPER (W8557)
ETHICON
72
36
(36)
123.420,00
123.420,00
-
383 PROLENE No. 6-0 TAPER (W8706)
ETHICON
72
36
(36)
116.655,00
116.655,00
- 287 BANTALAN DASAR GIPS 6" BSN ( ED 2011) 80 48 (32) 28.000,00 28.000,00 -
98
SUCCYNIKHOLIN KHLORIDA 20
m
vials. (HOSPIRA)
30
-
(30) 48.840,00
-
#
112 INDOFARMA 50 20 (30) 18.000,00 15.000,00 (3.000,00)167 BALON TENSIMETER NOVA/ABN/REISTER 50 20 (30) 35.000,00 35.000,00 - 237 MASKER ADULT REBREATHING SALTER LAB/HUDSON 50 20 (30) 30.000,00 30.000,00 - 238 MASKER ADULT NON REBREAT SALTER LAB/HUDSON 50 20 (30) 60.000,00 60.000,00 - 265 SPONGOSTAN MATA 50 20 (30) 15.000,00 14.850,00 (150,00)290 DEPPER ( ED 2011 ) 30 - (30) 15.000,00 - #434 FILM RONTGEN Ukuran 24 x 30 N SENSITIF (AGFA) 45 15 (30) 385.000,00 462.000,00 77.000,00291 ELASTIC VERBAND 3" BSN ( ED 2011) 25 - (25) 32.000,00 - #401 VASELIN ALBUM 25 - (25) 35.000,00 - #
337
Benang bedah tidak diserap, alamiah, multifilament, no. 3-0
Jarum reverse cuting,
3/8circle, 24mm, panjang 45cm, black, u/ kulit W328 (ETHICON)
72
48
(24)
39.600,00
39.600,00
-
339
Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 1
Jarum round
bodied/taper point, 1/2 circle,40mm,
panjang100cm blue monofilament, fascia,
hernia repair,W742(Ethicon)
48
24
(24)
78.650,00
78.650,00
-
342
Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0
Jarum tapercut double,
1/2 circle, 17mm, panjang 90cm, clear,
vascular, W8936(Ethicon)
60
36
(24)
106.232,00
106.232,00
-
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
345
Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 1
Jarum taper point, 1/2 circle, 40mm, panjang 90cm, violet, subcutis, fascia, otot, uterus, kode CL-915 (USSDG)
60
36
(24)
80.850,00
80.850,00
-
357
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 5-0
Jarum round bodied/taper point, 1/2 circle, 16mm, panjang 75cm, violet braided,
intestinal, tonsil, urologie,
W9105(Ethicon)
48
24
(24)
70.290,00
70.290,00
-
373
Monofilamnet polyamide 6 suture, no. 10-0
jarum = CS ultima
spatula double 3/8 circle, 6mm, panjang
30cm,, black, cataract, cornea kode U 7003
(Ethicon)
84
60
(24)
134.310,00
134.310,00
- 236 MANSET TENSIMETER ABN/REISTER/NOVA 30 9 (21) 36.000,00 36.000,00 - 113 TRAMADOL SUPP Dos = 10 pcs (Pharos) 50 30 (20) 12.000,00 12.000,00 - 142 XYLOCARD 100 mg ASTRA Z 20 - (20) 39.600,00 - # 143 XYLOCARD 500 mg ASTRA Z 20 - (20) 50.400,00 - # 166 AUTOCLAVE TIP Ukuran 3/4 " ( 3M ) 30 10 (20) 90.000,00 56.628,00 (33.372,00)176 CVP MANOMETER HOSPIRA 20 - (20) 82.500,00 - #
197
ENDOTRACHEAL TUBE ADULT, No. 3. - 3,5
Cuffed tracheal tube,
murphy eye, oral/nasal(Kendall/Portex)
20
-
(20)
40.000,00
-
# 266 STIMUPLEX A 100 B. BRAUN 20 - (20) 150.000,00 - # 280 TRACHEOSTOMY TUBE BLUE LINE PORTEX 20 - (20) 535.000,00 - # 299 KAPAS LEMAK, @ 1 kg KASA INDAH 20 - (20) 25.500,00 - #426 BARIUM COLON EZ PAQUE ( ED 2011 ) 20 0 (20) 155.000,00 - # 428 DEVELOPER G 139 N SENSITIF (AGFA) 15 0 (15) 528.000,00 - #
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 430 FILM LASER DVB Uk. 35 X 43 N SENSITIF (KODAK)E 15 0 (15) 2.519.000,00 - #
121
SEVOFLURANE 250 ml
Botol = 250 ml (Abbot)
30
18
(12)
2.489.400,00
2.489.400,00
-
343
Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 5-0
Jarum Prec. point
rev.cutting, 3/8 circle, 16mm, panjang 45cm,
blue monofilament, plastic, skin, subcuticular,
8681H(Ethicon)
48
36
(12)
98.973,00
98.973,00
-
344
Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 0
Jarum taper point, 1/2 circle, 40mm, panjang 90cm, violet, subcutis, fascia, otot, uterus, kode CL-914 (USSDG)
60
48
(12)
79.200,00
79.200,00
-
371 MERSILK No. 2-0 CUTING (W321H)
ETHICON
48
36
(12)
35.200,00
35.200,00
-
389 VICRYL No. 5-0 CUTING ( W 9442 )
ETHICON
36
24
(12)
80.000,00
80.000,00
-
100 CAIRAN KOLLOID BERISI GELATIN
B. BRAUN
30
20
(10)
121.000,00
121.000,00
-
102 LARUTAN ANESTESEI INHALASI : HALOTHANE BP, fles= 250 ml
Botol kaca 250ml, dos = 1 botol (DexaMedica)
20
10
(10)
1.077.000,00
815.100,00
(261.900,00)
103
LARUTAN ANESTESI INHALASI : ISOFLURANE 250 ml
Botol kaca 250ml, dos = 1 botol (DexaMedica)
30
20
(10)
1.350.000,00
1.149.720,00
(200.280,00)
129
ETOMIDAT LIPURO 20mg/10ml ampul = 20 ml, box = 10 ampul (B.Braun)
20
10
(10)
71.500,00
71.500,00
- 145 ATS 20.000 iu BIO FARMA 20 10 (10) 387.440,00 387.440,00 - 156 CORDARONE 20 10 (10) 32.650,00 32.650,00 - 157 PHENINTOIN 20 10 (10) 99.850,00 99.850,00 - 158 SERENACE 20 10 (10) 27.400,00 27.400,00 -
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 174 CERTOFIX FR 7 DOUBLE LUME B. BRAUN 10 - (10) 617.000,00 - # 250 OPTEMP ALCON 30 20 (10) 176.000,00 176.000,00 - 394 GOM ARAB 10 - (10) 22.603,00 - # 403 SUCCUS POWDER 10 - (10) 132.000,00 - # 408 CHLORHEXIDINE GLUCONAT 2% BSN 10 - (10) 650.000,00 - # 411 FORMALIN CAIR 10 - (10) 19.000,00 - # 413 GLYCERIN 10 - (10) 39.000,00 - # 417 PARAFIN LIQUID 10 - (10) 62.000,00 - # 419 TYPOL 10 - (10) 15.000,00 - # 420 XYLOL, 10 - (10) 27.000,00 - # 72 PAPER POINT ROEKO 9 - (9) 108.000,00 - #
TERBUTALIN SULFAT Kanister = 40 dosis, 1
84 KANISTER DGN TABUNG dosis mengandung 10 3 (7)
NEBUHALER 0,25mg terbutalin sulfat ( Merck)
155.400,00 155.400,00 -
179 DECK GLASS Uk. 24 X 24 ASSISTANT 7 - (7) 600.000,00 - # 61 AMALGAM POWDER ANTALOY 6 - (6) 171.600,00 - # 62 ARSENICAL 6 - (6) 60.000,00 - # 63 BONDING 6 - (6) 294.000,00 - # 64 CAVITON CAVEX 6 - (6) 107.400,00 - # 65 CHKM 6 - (6) 69.000,00 - # 67 EUGINOL 6 - (6) 69.600,00 - # 69 GUTTA PERCHA ROEKO 6 - (6) 70.800,00 - # 70 MERCURY SDI 6 - (6) 91.800,00 - # 74 TAMBALAN SINAR SPECTRUM 6 - (6) 720.000,00 - #
Embedding cassettes 195 EMBIDING CASETTE W/O LID, box =
1000 pcs (Shandon) 6 - (6)
1.200.000,00 - #
276 SURGICAL STEEL M653G ETHICON 8 2 (6) 600.000,00 600.000,00 - 409 CHLORHEXIDINE GLUCONAT 4% SSL 6 - (6) 809.500,00 - # 429 DEVELOPER G.153 N SENSITIF (AGFA) (ED 6 0 (6) 600.000,00 - # 433 FILM RONTGEN Ukuran 18x 24 N SENSITIF (AGFA) (ED 6 0 (6) 248.050,00 - # 438 FIXER G354 N SENSITIF (AGFA) (ED 6 0 (6) 599.500,00 - #
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) FAHRENHEIT 10 5 (5) 870.000,00 870.000,00 -
233 KERTAS USG UPC 2010 SONY 5 - (5) 150.000,00 - # 234 KERTAS USG UPC 21L SONY 5 - (5) 900.000,00 - #
258
PISAU OPERASI No. 23
Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)
10
5
(5)
170.000,00
188.760,00
18.760,00404 CHLORETUM AMONIUM 5 - (5) 21.500,00 - # 173 CERTOFIX FR 4 DOUBLE LUME B. BRAUN 4 - (4) 500.000,00 - # 180 DECK GLASS Uk. 24 X 60 ASSISTANT 4 - (4) 907.500,00 - # 191 DRAIN INTRA PLEURA jang 30 m, diameter 7 (C 4 - (4) 962.500,00 - # 242 MOUTH PIECE,box =100 diameter MINATO 8 4 (4) 600.000,00 557.000,00 (43.000,00)
254
PISAU OPERASI No. 12
Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)
4
-
(4)
170.000,00
-
#
281
ULTRA SONIC JELLY, galon= 5lite
Hypo allergenic
odorless, non staining, non inflating, water soluble. galon=5liter
(Parker)
8
4
(4)
320.000,00
170.280,00
(149.720,00)399 CYDEZYME, galon = 5 liter Johnson&Johnson 4 - (4) 715.000,00 - # 66 ELITE CEMENT PUDER&LIQ ELITE 3 - (3) 258.000,00 - # 71 OCO 3 - (3) 118.200,00 - # 73 QUICK SPRAY 3 - (3) 574.800,00 - # 75 TKF 3 - (3) 63.600,00 - #
182
DISP. MICROTOM BLADE
Low profile, microtome blades, box = 50
pcs (Leica)
3
-
(3)
1.831.000,00
-
#
255
PISAU OPERASI No. 15
Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)
8
5
(3)
170.000,00
188.760,00
18.760,00
256
PISAU OPERASI No. 20
Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)
8
5
(3)
170.000,00
188.760,00
18.760,00
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
257
PISAU OPERASI No. 22
Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)
8
5
(3)
170.000,00
188.760,00
18.760,00423 ETHANOL ABSOLUT, fles = 2,5 lit MERCK. 983 3 0 (3) 260.000,00 - # 427 DENTAL FILM N SENSITIF (AGFA) 3 0 (3) 375.650,00 - # 440 PANORAMIC DENTAL FILM 15 X N SENSITIF (AGFA) 3 0 (3) 224.950,00 - # 178 DECK GLASS Uk. 22 X 22 ASSISTANT 2 - (2) 423.500,00 - # 249 OBJECT GLASS, PETI = 50 box RRC 3 1 (2) 900.000,00 780.000,00 (120.000,00)397 FORMALIN TABLET, fles = 100 tablet 2 - (2) 20.000,00 - # 398 PRESEPT TABLET 2,5gr , fles = 100 tab. 2 - (2) 275.000,00 - # 406 AETHANOL 96%, drum = 200 liter lampirkan CA/MSDS 2 - (2) 5.500.000,00 - # 418 SODALIME, galon = 5 liter SOFNOLIME/MIE 6 4 (2) 380.000,00 380.000,00 - 432 FILM RONTGEN 35 X 43 CPG PL ( ED 2011 ) 2 0 (2) 759.000,00 - #
253
PISAU OPERASI No. 11
Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)
3
2
(1)
170.000,00
188.760,00
18.760,00393 CAMPHORA 1 - (1) 10.000,00 - # 396 TALCUM, sak = 25kg 2 1 (1) 4.400,00 71.400,00 67.000,00402 PHENOL CRYSTAL BRATACO 1 - (1) 50.000,00 - # 416 LYSOL, drum = 200 liter lampirkan CA/MSDS 1 - (1) 1.050.000,00 - # 431 FILM MAMOGRAFI HDRC ( ED 2011 ) 1 0 (1) 747.300,00 - # 1 ADRENALIN OGB 1200 1.200 - 462,00 1.200,00 738,003 AMINOPHYLLINE OGB 180 180 - 4.200,00 4.200,00 - 10 CEPHADROXIL 500mg OGB 200 200 - 2.530,00 2.530,00 - 12 CHLORPHENONE 4mg OGB 6000 6.000 - 58,00 58,00 - 15 COTRIMOXAZOL AD OGB 1800 1.800 - 276,00 276,00 - 19 DIAZEPAM 10mg OGB 800 800 - 816,00 816,00 - 25 GLICERYL GUAICOLAT OGB 2000 2.000 - 65,00 65,00 - 28 LIDOCAIN 2% OGB 9000 9.000 - 900,00 900,00 - 30 METHYL PREEDNISOLON 4mg OGB 600 600 - 156,00 156,00 - 34 PARACETAMOL OGB 6000 6.000 - 65,00 65,00 - 37 PHENOBARBITAL 100mg OGB 180 180 - 532,00 532,00 - 38 PHENOBARBITAL 30 mg OGB 2000 2.000 - 24,00 24,00 - 40 PREDNISONE 5mg OGB 3000 3.000 - 156,00 156,00 - 41 PROCAIN PENICILLIN 3 juta/unit OGB 100 100 - 9.000,00 9.000,00 -
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 42 RANITIDINE OGB 1500 1.500 - 540,00 540,00 - 48 VITAMIN B COMPLEX OGB 6000 6.000 - 27,00 27,00 - 49 VITAMIN B1 50mg OGB 3000 3.000 - 25,00 25,00 - 51 VITAMIN B6 OGB 3000 3.000 - 27,00 27,00 - 52 VITAMIN C 100mg, INJEKSI OGB 600 600 - 1.200,00 1.200,00 - 54 VITAMIN K OGB 500 500 - 80,00 80,00 - 56 YODIUM POVIDON, Fles - 1000 m OGB 300 300 - 42.000,00 42.000,00 - 59 OMZ 20 mg OGB 100 100 - 11.883,00 11.883,00 - 68 FUJI IONOMER II 3 3 - 348.000,00 422.400,00 0
76
LARUTAN POLICRESULEN 36% ( Botol = 100 ml
(albothyl)
3
3
- 250.000,00
250.000,00
-
80
ATRACURIUM BESYLATE 10mg/ Ampul/vials = 5 ml.
(Glaxo)
50
50
- 72.000,00
43.995,00
(28.005,00)
85
CALCII GLUCONAS 10%, 100mg/ Ampul = 10 ml, dos - 24
ampul (Ethica)
24
24
- 8.000,00
8.250,00
250,00
87
CHLORAMPHENICOL 0.25%, TM
Botol = 15 ml ( Cendo )
10
10
-
22.440,00
22.440,00
-
89
TETRACAIN 2%, TETES MATA Botol = 15 ml ( Cendo )
20
20
-
20.400,00
20.400,00
-
90
TETRACAIN 0.5%, TETES MATA Botol = 15 ml ( Cendo )
15
15
-
17.700,00
17.700,00
-
94
EPHEDRINE HCL 50mg/ml Ampul 10 ml, Dos = 10ampul (Ethica)
300
300
-
9.840,00
9.240,00
(600,00)
95
ROCURONIUM BROMIDA 50mg/ m
(Organon)
180
180
- 122.100,00
123.067,00
967,00
96
LARUTAN ANESTESI INHALASI : ENFLURANE 250 ml
Botol kaca = 250 ml
(Abbot)
20
20
-
958.200,00
903.870,00
(54.330,00)
97
FUROSEMIDE 10mg/ml
Ampul = 2ml, dos = 5
ampul. (Landson/Fahrenheit)
200
200
-
1.920,00
1.559,00
(361,00)104 HEPARIN SODIUM 5.000 IU Vial = 5 ml ( Fahrenheit) 300 300 - 36.000,00 36.000,00 -
109
ROPIVACAIN HCL 7,5 mg/ml
ampul = 20 ml, dos = 5 ampul (Astra
Zeneca)
20
20
-
96.000,00
96.000,00
-
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 110 LEVO BUPIVACAIN 5 mg/ml oP ly ampul 10 ml 10 10 - 118.800,00 118.800,00 -
KALBE FARMA 200 200 - 15.000,00 15.000,00 -
116
OXYTOCIN 10 IU ampul, dos/kotak = 100
ampul (KALBE FARMA/ORGANON)
2000
2.000
-
7.500,00
7.500,00
- 118 PPD 2 TU, injeksi vial = 1,5 ml (Bio Farma) 60 60 - 270.000,00 308.880,00 38.880,00
B. BRAUN 50 50 - 72.000,00 72.000,00 -
122 LARUTAN DIAZEPAM 5mg ( PER RECTAL)
dos = 5 pcs (Alpharma)
20
20
-
12.600,00
12.600,00
-
126 LARUTAN DIAZEPAM 10 mg ( PER RECTAL)
dos = 5 pcs (Alpharma)
20
20
-
19.200,00
19.200,00
-
128
DEXTROSE 40%, INFUS ampul = 25 ml, dos = 50 ampul (Otsuka)
100
100
-
1.440,00
1.942,00
502,00
133
PIRAMIDON vial= 10 ml, dos = 10 vials. (Prafa,Ethica)
20
20
-
10.600,00
10.600,00
-
134
CHLORAETHYL SPRAY botol = 100 ml (dr Hennings)
20
20
-
102.000,00
112.200,00
10.200,00
135
GENTAMYCIN SALEP MATA
tube = 10 gr. (Cendo)
80
80
- 21.000,00
29.609,00
8.609,00
136 METHYL ERGOMETRIN
MALEAT 0.2mg/ml ampul, dos = 100 ampul (Kalbe F.)
2000
2.000
-
4.100,00
4.100,00
-
139
ATTAGAPULGIT 600mg tablet, dos = 100 tablet(Biomedis)
500
500
-
600,00
600,00
- 141 ISOPTIN INJ TRANSFARMA 20 20 - 19.200,00 22.833,00 3.633,00146 CENDO EFRISEL 10%, 15ml CENDO 10 10 - 18.620,00 18.620,00 -
148 LARUTAN INTRAVENUS
INFUSION 20% (MANNITOL)
OTSUKA
20
20
-
40.500,00
40.500,00
-
150
KJ JELLY 20gr JOHNSON&JOHNSON
30
30
-
16.077,00
26.400,00
10.323,00159 KENACORT A INTRADERMAL 10 10 - 100.000,00 100.000,00 - 160 NITROGLICERIN 1gr PHAROS 20 20 - 39.975,00 39.975,00 - 161 NICARPIPIN HCL 10mg ASTELLAS 20 20 - 126.000,00 126.000,00 - 162 HEPTAMYL CORSA 20 20 - 15.000,00 15.000,00 - 169 BOOR FISSUR DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 - 170 BOOR INVERTED DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 - 171 BOOR ROUND DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 -
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
172
CATHETER TIP 50cc
syringe catheter tip
single use, steril, non tonic, non pyrogenic, latex free (Terumo)
50
50
-
16.000,00
16.000,00
-
183
DISP. SPUIT 1CC, Insulin 40IU
Syring with needle,
single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, latex free (Terumo)
1.000
1.000
-
1.420,00
1.420,00
-
187
DISP. SPUIT 10CC
Syring with needle,
single use, steril, nono tonic, non pyrogenic, latex free (Terumo)
10.000
10.000
-
1.741,00
1.741,00
- 190 DOP MATA Plastik (3M) 500 500 - 10.000,00 10.000,00 -
192
DRUM CARTRIDGE
Polyrethane drum cartridge catheter, steril
(HOSPIRA)
120
120
-
90.750,00
84.150,00
(6.600,00)194 ELECTRODE CSM DAN METER 60 60 - 50.000,00 50.000,00 -
196
ENDOTRACHEAL NON KINGKING
Cuffed tracheal tube,
murphy eye, oral/nasal(Kendall/Portex)
20
20
-
225.000,00
225.000,00
-
198
ENDOTRACHEAL TUBE ADULT, No. 7 .- 7,5.
Cuffed tracheal tube,
murphy eye, oral/nasal(Kendall/Portex)
50
50
-
40.000,00
40.000,00
-
199
EPIDURAL SET+ NEDLE No. 18
set for continuous
epidural anaesthesia with tuohy type needle, catheter and epidural flat filter (B. Braun)
120
120
-
198.000,00
198.000,00
- 200 FEEDING TUBE No. 5 Panjang NIPRO/JMS 100 100 - 11.000,00 11.000,00 -
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 201 FEEDING TUBE No. 8 Panjang NIPRO/JMS 100 100 - 11.000,00 11.000,00 -
202
FOLLEY CATHETER No. 10.
For urological use only, steril, single use, 2 way
silicone elastomer coated inflate with 35ml
of sterile water (BSN/WRP/Bardia)
20
20
-
35.000,00
35.000,00
-
203
FOLLEY CATHETER No. 14
For urological use only, steril, single use, 2 way
silicone elastomer coated inflate with 35ml
of sterile water (BSN/WRP/Bardia)
50
50
-
10.000,00
10.000,00
-
204
FOLLEY CATHETER No. 16
For urological use only, steril, single use, 2 way
silicone elastomer coated inflate with 35ml
of sterile water (BSN/WRP/Bardia)
600
600
-
10.000,00
10.000,00
-
205
FOLLEY CATHETER No. 18
For urological use only, steril, single use, 2 way
silicone elastomer coated inflate with 35ml
of sterile water (BSN/WRP/Bardia)
100
100
-
10.000,00
10.000,00
-
206
FOLLEY CATHETER No. 8.
For urological use only, steril, single use, 2 way
silicone elastomer coated inflate with 35ml
of sterile water (BSN/WRP/Bardia)
20
20
-
35.000,00
35.000,00
- 208 GUEDEL PLASTIK 60 60 - 11.000,00 11.000,00 -
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
209
HANDSHOEN No. 6.5 STERIL POWDER/ NON
POWDER GAMEX ANSELL
800
800
-
6.000,00
6.000,00
-
215
HANDSHOEN No. 8.0 STERIL POWDER/ NON
POWDER GAMEX ANSELL
1.000
1.000
-
6.000,00
6.000,00
-
216
HANDSHOEN NON STERIL UKURAN (M), box=100
Powder surgical gloves
(B.BRAUN/ ANSELL
400
400
-
44.000,00
44.000,00
- 218 INFUS SET TERUMO 500 500 - 7.551,00 7.551,00 - 219 INFUS SET PEDIATRIC TERUMO 100 100 - 13.180,00 11.798,00 (1.382,00)
220
IV CATHETER No. 14. ( 14Gx2")
Radiopaque,Sengle use, steril, non
pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)
50
50
-
9.000,00
9.000,00
-
221
IV CATHETER No. 16. ( 16Gx2")
Radiopaque,Sengle use, steril, non
pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)
100
100
-
9.000,00
9.000,00
-
222
IV CATHETER No. 18. ( 18Gx2")
Radiopaque,Sengle use, steril, non
pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)
150
150
-
9.000,00
9.000,00
-
223
IV CATHETER No. 20. ( 20Gx2")
Radiopaque,Sengle use, steril, non
pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)
300
300
-
9.000,00
9.000,00
-
224
IV CATHETER No. 22. ( 20Gx2")
Radiopaque,Sengle use, steril, non
pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)
300
300
-
9.000,00
9.000,00
-
225
IV CATHETER No. 24. ( 20Gx2")
Radiopaque,Sengle use, steril, non
pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)
200
200
-
9.000,00
9.000,00
-
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
226
IV CATHETER+ENTRY PORT No.
Radiopaque,IV canula with injection port for
needle, free application, steril
(BD/B.Braun,AMS)
1.200
1.200
-
9.500,00
9.500,00
-
227
IV CATHETER+ENTRY PORT No.
Radiopaque,IV canula with injection port for
needle, free application, steril
(BD/B.Braun,AMS)
2.000
2.000
-
9.500,00
9.500,00
-
228
IV CATHETER+ENTRY PORT No.
Radiopaque,IV canula with injection port for
needle, free application,steril
(BD/B.Braun,AMS)
1.000
1.000
-
9.500,00
9.500,00
-
229
IV CATHETER+ENTRY PORT No.
Radiopaque,IV canula with injection port for
needle, free application, steril
(BD/B.Braun,AMS)
600
600
-
9.500,00
9.500,00
-
235
KROMOFAN Dust free alginate impression material
6
6
-
65.000,00
65.000,00
- 241 MASKER INHALASI/NEBULIZER SU DON/INTER 30 30 - 40.000,00 40.000,00 - 243 MULTIVENT MASK No. 1 ADULT DU SON/INTER 20 20 - 40.000,00 40.000,00 - 244 NASAL OXYGEN 150 150 - 10.000,00 10.000,00 - 245 NEDLE No. 25 TERUMO 6 6 - 60.000,00 60.000,00 - 246 NEDLE No. 26 TERUMO 6 6 - 60.000,00 60.000,00 - 247 NELATON CATHETER No. 14 RUSCH/GOLD CROSS 50 50 - 10.000,00 10.000,00 - 259 POLYHESIVE II REM ADULT surgical alkesindo 20 20 - 150.000,00 158.400,00 8.400,00260 RECTAL TUBE BENING, SILIKON 50 50 - 15.000,00 15.000,00 - 261 SPATEL ERY 300 300 - 200,00 200,00 -
262
SPINAL NEEDLE No. G25 Needle for spinal
anestesia (B.Braun)
50
50
-
27.500,00
27.500,00
-
263
SPINAL NEEDLE No. G26 Needle for spinal anestesia (B.Braun)
100
100
-
27.500,00
27.500,00
-
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
267
STOMACH TUBE No. 12 Steril forr single use. TERUMO
50
50
-
15.000,00
15.840,00
840,00
268
STOMACH TUBE No. 16 Steril forr single use.
(TERUMO/NIPRO/JMS)
100
100
-
15.000,00
15.840,00
840,00
269
STOMACH TUBE No. 18 Steril forr single use.
(TERUMO/NIPRO/JMS)
100
100
-
15.000,00
15.840,00
840,00
270
SUCTION CATHETER No. 10 STERIL,AMS/ UNOMEDICAL
RUSCH/PHARMAPLAS T
50
50
-
9.000,00
9.000,00
-
271
SUCTION CATHETER No. 16 STERIL,
RUSCH/PHARMAPLAS T
100
100
-
9.000,00
9.000,00
-
272
SUCTION CATHETER No. 18 STERIL,
RUSCH/PHARMAPLAS T
100
100
-
9.000,00
9.000,00
-
273
SUCTION CATHETER No. 6 STERIL,
RUSCH/PHARMAPLAS T
50
50
-
9.000,00
9.000,00
-
274
SUCTION CATHETER No. 8 STERIL,
RUSCH/PHARMAPLAS T
100
100
-
9.000,00
9.000,00
- 275 SUPER GIPS/BIRU 8 8 - 30.000,00 30.000,00 - 278 THREE WAY STOP COCK TERUMO/AMS 120 120 - 6.250,00 16.632,00 10.382,00282 UNDER PAD AIRLAID, uk. 60X90c AMS 800 800 - 5.400,00 5.400,00 - 286 BANTALAN DASAR GIPS 4" BSN ( ED 2011) 80 80 - 19.000,00 19.127,00 127,00288 COVERMED STERIL uk. 7,2CMX5ck = 50 stick (BSN)(ED 2 6 6 - 95.675,00 95.675,00 - 292 ELASTIC VERBAND 4" BSN ( ED 2011) 100 100 - 40.000,00 40.000,00 - 293 ELASTIC VERBAND 6" BSN ( ED 2011) 150 150 - 51.500,00 51.500,00 - 294 ELASTOMUL ( ED 2011 ) 15 15 - 39.600,00 39.600,00 - 303 LIDI KAPAS, pak = 100 pcs NASIONAL 100 100 - 5.400,00 5.400,00 -
PERLENGKAPAN FARMASI - - 311 BOTOL KACA 100CC + TUTUP BARU 1.000 1.000 - 650,00 650,00 -
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
319
Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 1
Jarum taper point, 1/2 circle, 40mm, panjang
100cm, biru,u/hernia,abdo men tandon, kode CP -
535(USSDG)
24
24
-
76.450,00
76.450,00
-
320
Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 2-0
Jarum ; reverse cutting,
3/8 circle, 26mm, panjang 75cm, biru, u/ kulit, kode SP-685
(USSDG)
36
36
-
75.900,00
75.900,00
-
321
Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0
Jarum reverse cutting,
3/8 circle, 24mm, panjang 45cm, biru, u/kulit, kode SP-684
(USSDG)
60
60
-
71.500,00
71.500,00
-
322
Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0
Jarum taper point, 1/2 circle, 17mm, panjang
90cm, biru, u/ cardiovascular, kode VP-558 (USSDG)
36
36
-
106.150,00
106.150,00
-
323
Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 4-0
Jarum reverse cutting,
3/8 circle, 19mm, panjang 45cm, biru, u/ kulit/cosmetic, kode SP-
683 (USSDG)
24
24
-
74.800,00
74.800,00
-
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
324
Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 5-0
Jarum prec point
reverse cutting,3/8 circle,16mm, panjang
45cm, blue, monofilament, plastic, skin, subcuticular, SP
1681 (USSDG)
24
24
-
74.800,00
74.800,00
-
325
BENANG BEDAH SUTERA No. 0
panjang 2x75cm, tanpa jarum, black, SW214,
box = 12 sachet (Ethicon)
60
60
-
10.120,00
10.120,00
-
326
BENANG BEDAH SUTERA No. 1
panjang 2x75cm, tanpa jarum, black, SW215,
box = 12 sachet (Ethicon)
60
60
-
10.560,00
10.560,00
-
327
BENANG BEDAH SUTERA No. 2
panjang 2x75cm, tanpa jarum, black, SW216,
box = 12 sachet (Ethicon)
60
60
-
10.758,00
10.758,00
-
328
BENANG BEDAH SUTERA No. 2-
panjang 13x60cm,
tanpa jarum, black, W213, box = 12 sachet
(Ethicon)
60
60
-
46.236,00
46.236,00
-
329
BENANG BEDAH SUTERA No. 2-
panjang 2x75cm, tanpa jarum, black, SW213,
box = 12 sachet (Ethicon)
96
96
-
9.702,00
9.702,00
-
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
330
BENANG BEDAH SUTERA No. 3
panjang 2x75cm, tanpa jarum, black, SW217,
box = 12 sachet (Ethicon)
24
24
-
10.758,00
10.758,00
-
332
BENANG BEDAH SUTERA No. 4-
panjang 2x75cm, tanpa jarum, black, SW211,
box = 12 sachet (Ethicon)
84
84
-
9.548,00
9.548,00
-
334
Benang bedah tidak diserap, alamiah, monofilament, no. 3-0
Jarum reverse cutting,
3/8 circle, 24mm, panjang 45cm, warna Hitam, u/ kulit, kode SS-
684 (USSDG)
48
48
-
41.250,00
41.250,00
-
335
Benang bedah tidak diserap, alamiah, monofilament, no. 3-0
Jarum taper point, 1/2 circle, 26mm, panjang
90cm, hitam, u/usus,subcutis, ligasi, kode GS-932/832.
(USSDG)
36
36
-
43.650,00
43.650,00
-
346
Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 2-0
Jarum taper point, 1/2 circle, 37mm, panjang 90cm, violet, u/ otot- fascia, kode CL-923
(USSDG)
96
96
-
79.200,00
79.200,00
-
347
Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 3-0
Jarum reverse cutting,
3/8 circle,24mm, panjang 75cm, undyed, u/ kulit, kode SL-693
(USSDG)
36
36
-
67.100,00
67.100,00
-
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
348
Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 4-0
Jarum: Taper point, 1/2circle, 22mm, panjang
75cm, violet, untuk Gastro-int, subcutis, kode GL_181 (USSDG)
48
48
-
67.100,00
67.100,00
-
349
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 0
Jarum taper cut, 1/2
circle, 36mm, panjang 90cm,Violet braided.
Ob gyn,Fascia,W9464(Ethicon)
120
120
-
79.310,00
79.310,00
-
350
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 1
Jarum taper cut heavy,
1/2 circle, 35mm, panjang 90cm,Violet
braided. Ob gyn,Fascia,W9465
(Ethicon)
120
120
-
76.725,00
76.725,00
-
351
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 2-0
Jarum taper point, 5/8
circle, 27,4cm, panjang70cm, violet, braided, u/
urologi gascia J602(ethicon)
36
36
-
77.055,00
77.055,00
-
358
CATGUT CHROMIC No. 0(W11
Panjang 1x150cm,
tanpa jarum, box= 12 sach (W114)
(Ethicon)
144
144
-
13.493,00
13.493,00
-
359
CATGUT CHROMIC No. 1(W11
Panjang 1x150cm,
tanpa jarum, box= 12 sach (W115)
(Ethicon)
60
60
-
14.758,00
14.758,00
-
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
365
CATGUT CHROMIC GUT no. 2 AT
Jarum Taper point, 1/2circle, 48mm, panjang 75cm, chromic, fascia, otot, CG866 (USSDG)
36
36
-
53.900,00
53.900,00
-
368
CATGUT PLAIN No. 2-0(W103)
Panjang 1x150cm,
tanpa jarum, box= 12 sach (W103)
(Ethicon)
108
108
-
12.650,00
12.650,00
-
370
CATGUT PLAIN No. 4-0(U207H)
Jarum round bodied,
16mm, 1/2 circle, panjang 68cm U 207H,
Urologi (Ethicon)
24
24
-
57.609,00
57.609,00
- 372 MERSILK No. 7-0 W 1814 ETHICON 12 12 - 84.480,00 84.480,00 -
374 POLYSORB No. 2-0 CUTING (SL
586)
USSDG
24
24
- 70.400,00
70.400,00
-
375 PREMILENE No. 2-0 CUTING DS
24 C. 009023/6 B. BRAUN
36
36
-
68.750,00
68.750,00
-
376 PREMILENE No. 3-0 CUTING DS24
C. 009023/5 B. BRAUN
84
84
-
66.330,00
66.330,00
-
377 PREMILENE No. 4-0 CUTING DS19
C. 009052/0 B. BRAUN
36
36
-
71.610,00
71.610,00
-
378 PROLENE No. 2-0 TAPER (W295)
ETHICON
60
60
-
66.550,00
66.550,00
-
382 PROLENE No. 6-0 CUTING (8606G
ETHICON
36
36
-
107.690,00
107.690,00
-
384
SAFIL No. 1 TAPER HR 40S C. 1048557 B. BRAUN
60
60
-
82.610,00
82.610,00
-
385
SAFIL No. 3-0 CUTING DS 19 C.1048221 B. BRAUN
48
48
-
67.848,00
67.848,00
-
386
SAFIL No. 3-0 TAPER HRT 26 C.1048556 B. BRAUN
60
60
-
66.705,00
66.705,00
-
387
SAFIL No. 0, TP HR40S C.1048556 B. BRAUN
60
60
-
83.380,00
83.380,00
-
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
388
VICRYL No. 2-0 CUTING (J328)
ETHICON
48
48
- 73.205,00
73.205,00
-
390
CAT GUT CHROMIC No. 2 HR 48
56064/2 B.BRAUN
60
60
-
52.690,00
52.690,00
-
391 CAT GUT CHROMIC No. 2-0 HR 375
53396/3 B. BRAUN
96
96
-
54.120,00
54.120,00
- 392 ACID BORIC 10 10 - 16.500,00 16.500,00 - 395 PARAFIN SOLIDUM LOW MELTIN SHANDON 2 2 - 260.000,00 260.000,00 - 400 TAWAS 1 1 - 7.000,00 7.980,00 980,00405 ACETON, fles = 1 liter lampirkan CA/MSDS 10 10 - 42.000,00 39.900,00 (2.100,00)410 CHLORIN SOL., galon = 3,8 liter BAYER 20 20 - 23.000,00 23.000,00 - 412 GLUTARALDEHYDE SOL. Galon Johnson&Johnson 6 6 - 230.000,00 230.000,00 - 414 H2O2 50% 10 10 - 19.000,00 12.000,00 (7.000,00)
415
Larutan campuran :Chlorhexidin 1,5% b/v, Cetrimide 15% b/v, galon = 5liter
NICHOLAS
3
3
-
625.000,00
704.088,00
79.088,00421 CRYOMATIC MERCK 1 1 - 800.000,00 800.000,00 - 422 ENTELAN, fles = 100 ml MERCK7961 3 3 - 340.000,00 277.200,00 (62.800,00)424 PAPANICOLUS LOSUNG H MERCK 9253 3 3 - 680.000,00 561.000,00 (119.000,00)425 PAPANICOLUS LOSUNG P MERCK 9272 3 3 - 520.000,00 520.000,00 - 437 FIXER G334 AGFA 15 15 - 302.500,00 363.000,00 60.500,00441 ULTRAVIST, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 215.000,00 215.000,00 - 442 IOPAMIRO 300, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 217.000,00 217.000,00 - 443 OMNIPAQUE, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 219.000,00 219.000,00 - 154 ULTRASTOP 2 5 3 360.000,00 360.000,00 -
88
TROPIKAMIDA 1%, TETES MATA
Botol = 15 ml ( Cendo )
20
30
10
30.900,00
44.567,00
13.667,00
93
DOPAMIN HCL 20mg/ml ampul = 10 ml. Dos = 5ampul (Abbot)
20
30
10
43.200,00
47.212,00
4.012,00
132
LIDOCAIN HCL JELLY 10% SPRA botol = 50 ml, (Astra Zeneca)
2
12
10
231.000,00
266.497,00
35.497,00
140 CARBACHOL INTRAOCULAR UPS 0,01%, ED 2012
vials= 1,5 ml, dos= 10 vilas (Alcon)
20
30
10
72.600,00
72.600,00
- 106 KETAMIN HCL 100 mg/ml CLARIS 10 30 20 71.500,00 71.500,00 - 439 MEDE SCAN BaSO4 Susp. ( ED 2011 ) 20 40 20 75.452,00 75.452,00 -
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
83
LARUTAN BROMHEXIN HCL 8mg Fles = 40 ml (Boehringer )
30
60
30
49.800,00
48.153,00
(1.647,00)
101 CAIRAN KOLLOID berisi HES 6%dgn BM 130.000/0,4
Fles = 500 ml, (Fresenius)
20
50
30
204.000,00
213.180,00
9.180,00105 SULBENICILLIN 1gr/vials ls, dos = 10 vials (Taked 30 60 30 36.300,00 36.300,00 - 24 GENTAMYCIN 80mg OGB 60 100 40 6.500,00 6.500,00 -
81
LARUTAN INHALASI : IPATROPIUM BROMIDA 0,025%
Fles = 20 ml (Boehringer)
50
100
50
131.100,00
137.438,00
6.338,00
82 LARUTAN INHALASI : FENOTEROL HIDROBROMIDE 0.1%
Fles = 50 ml (Boehringer)
50
100
50
131.100,00
180.180,00
49.080,00
91
DIDEOKSI KANAMYCIN B 50mg/v
Dos = 10 vials ( Meiji)
150
200
50 64.200,00
65.445,00
1.245,00
120
NEOSTIGMIN METHYL SULPHATE 0.5mg/ml
ampul = 1 ml, dos = 5 ampul (Combiphar)
150
200
50
11.900,00
11.900,00
-
92
DIFENHYDRAMIN HCL 10mg/ml vials = 10 ml, dos = 10
vials (Ethica/Ikapharmindo/S
oho)
20
90
70
9.800,00
9.800,00
-
99 CAIRAN KOLLOID berisi HES 6%dengan BM 200.000/0,5
Fles = 500 ml, (Fresenius/Claris)
30
100
70
81.600,00
89.999,00
8.399,00
131
LIDOCAIN HCL JELLY 2%
tube = 10 gr, dos = 10 tube (Astra Zeneca)
30
100
70
45.500,00
53.298,00
7.798,00
79
Larutan Infus berisi Ringer acetate dgn Osmolaritas 273,4 mOsm/l
Botol plastik 500 ml
(Otsuka)
100
180
80
11.400,00
13.740,00
2.340,00144 LANOXIN TRANS FARMA 20 100 80 28.200,00 44.400,00 16.200,00
Novell 200 300 100 55.440,00 34.690,00 (20.750,00)Combiphar 100 200 100 55.440,00 38.610,00 (16.830,00)
108 BUPICAIN HCL 0.5% SPINAL HEA DEXA MEDICA 100 200 100 49.500,00 49.500,00 - NOVELL 300 400 100 37.500,00 41.580,00 4.080,00
115 ONDANSETRON 4mG/2ml dos = 5 ampul ( Novell) 300 400 100 15.840,00 15.840,00 -
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
138
MIDAZOLAM 5mg/ml ampul 5ml, dos = 5 ampul (Novell)
100
200
100
15.000,00
15.000,00
- CLARIS 100 200 100 13.200,00 13.200,00 -
153
LARUTAN KOMBNASI : Dextrose Monohidrat 4,5gr, water for inj.qs, Sodium 77meg/l, Chlorid 77 meg/l, Osmolarity 280 mgsm/l
Botol plastik 500 ml (Otsuka)
40
200
160
12.000,00
12.000,00
-
86
CLONIDIN HCL 0,15mg/ml Ampul = 1 ml, dos = 10
ampul (Boehringer)
400
600
200
33.540,00
37.431,00
3.891,00119 PROPOFOL 200 mg iv al/ampul= 20 ml 100 300 200 51.600,00 61.380,00 9.780,00
130
SALBUTAMOL SULFAT Nebules 2 dos = 20 pcs (Glaxo
Smith Kline)
400
600
200 7.860,00
8.554,00
694,00
155
LARUTAN MGSO4 25ml Botol plastik 25 ml
(OTSUKA)
100
300
200 4.050,00
4.050,00
-
9 CEFTRIAXON 1gr OGB 12 240 228 30.000,00 10.568,00 (19.432,00)Novell 50 300 250 68.200,00 68.200,00 -
151
LARUTAN BIC. NATRIC 25ml Botol plastik 25 ml
(OTSUKA)
50
300
250 9.000,00
9.000,00
-
152
LARUTAN KCL 25 ml Botol plastik 25 ml
(OTSUKA)
50
300
250 2.400,00
2.400,00
-
125
ETHAMSYLATE
ampul 250mg/2ml, dos= 6 ampul (Corsa,
OM Pharma)
50
360
310
10.800,00
10.800,00
-
107
KETOROLAC HCL 100 mg/ml Ampul = 1 ml, dos = 6/5 ampul (Novell) box = 6
amp
240
600
360
28.000,00
28.000,00
-
124
ASAM TRANEKSAMAT 5%(50mg/ampul 5ml , dos = 10 ampul (Dexa Medica,
Corsa)
100
500
400
5.580,00
5.580,00
-
77
AQUABIDESTILATA 25 ml Botol plastik, dos= 100
botol (Otsuka)
100
600
500
1.520,00
1.754,00
234,00
Di short berdasarkan kuantitas Dari 443 item, sebanyak 175 item yang nilainya nol, sisanya sebanyak 268 item ada selisih angkanya
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
78
AQUABIDESTILATA 500 ml Botol kaca 500ml, dos = 6 btl (Ikapharmindo)
300
800
500
7.200,00
8.855,00
1.655,00* RANITIDINE inj OGB 20 * - 6.072,00 * * ENDOMETHASONE 0 3 * - 302.500,00 * * FORMOCRESOL 0 2 * - 118.800,00 * * ETCING 0 2 * - 99.000,00 * * ATS 1500 UNIT 0 600 * - 61.776,00 * * EPINEFRIN inj 0 900 * - 1.829,50 * * DOBUTAMIN 0 150 * - 114.000,00 * * EPIDOSIN 0 10 * - 9.993,00 * * NOCOBA 0 10 * 87.780,00 * * VIT C inj 0 500 * - 5.808,00 * * COMBIVENT NEB 0 150 * - 10.190,40 * * Lampu Halogen Type 7158 XHP 24 Philips 0 20 * - 42.000,00 * I GOL I: OBAT GENERIK
OBAT GIGI II GOL I: OBAT NON GENERIK I GOL IIA: ALAT KESEHATAN II GOL IIB: ALAT BALUT DAN PERLENGKAPAN FARMASI
ALAT BALUT III GOL IIC: BENANG BEDAH VI GOL III: BAHAN KIMIA
BAHAN KIMIA PADAT BAHAN KIMA CAIR BAHAN KIMA P.A. -
VII GOL IV: X-RAY FILM
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
102 LARUTAN ANESTESEI INHALASI : HALOTHANE BP, fles = 250 ml
Botol kaca 250ml,
dos = 1 botol (DexaMedica)
20
10
(10)
1.077.000,00
815.100,00
(261.900,00)
103
LARUTAN ANESTESI INHALASI: ISOFLURANE 250 ml
Botol kaca 250ml,
dos = 1 botol (DexaMedica)
30
20
(10)
1.350.000,00
1.149.720,00
(200.280,00)
281
ULTRA SONIC JELLY, galon= 5lit
Hypo allergenic odorless, non staining, non inflating, water soluble. galon=5liter
(Parker)
8
4
(4)
320.000,00
170.280,00
(149.720,00)249 OBJECT GLASS, PETI = 50 box RRC 3 1 (2) 900.000,00 780.000,00 (120.000,00)424 PAPANICOLUS LOSUNG H MERCK 9253 3 3 - 680.000,00 561.000,00 (119.000,00)422 ENTELAN, fles = 100 ml MERCK7961 3 3 - 340.000,00 277.200,00 (62.800,00)
96
LARUTAN ANESTESI INHALASI: ENFLURANE 250 ml
Botol kaca = 250 ml
(Abbot)
20
20
-
958.200,00
903.870,00
(54.330,00)242 MOUTH PIECE,box =100 diamete MINATO 8 4 (4) 600.000,00 557.000,00 (43.000,00)166 AUTOCLAVE TIP Ukuran 3/4 " ( 3M ) 30 10 (20) 90.000,00 56.628,00 (33.372,00)
80
ATRACURIUM BESYLATE 10mg/
Ampul/vials = 5 ml. (Glaxo)
50
50
-
72.000,00
43.995,00
(28.005,00)Novell 200 300 100 55.440,00 34.690,00 (20.750,00)
9 CEFTRIAXON 1gr OGB 12 240 228 30.000,00 10.568,00 (19.432,00)Combiphar 100 200 100 55.440,00 38.610,00 (16.830,00)
248 NELATON CATHETER No. 20 RUSCH/GOLD CROSS 50 0 (50) 10.000,00 - (10.000,00)414 H2O2 50% 10 10 - 19.000,00 12.000,00 (7.000,00)
192
DRUM CARTRIDGE
Polyrethane drum cartridge catheter, steril (HOSPIRA)
120
120
-
90.750,00
84.150,00
(6.600,00)112 INDOFARMA 50 20 (30) 18.000,00 15.000,00 (3.000,00)300 KAPAS PUTIH, @ 1kg KASA INDAH 200 50 (150) 42.159,00 39.283,00 (2.876,00)405 ACETON, fles = 1 liter lampirkan CA/MSDS 10 10 - 42.000,00 39.900,00 (2.100,00)
83
LARUTAN BROMHEXIN HCL 8m
Fles = 40 ml (Boehringer )
30
60
30
49.800,00
48.153,00
(1.647,00)219 INFUS SET PEDIATRIC TERUMO 100 100 - 13.180,00 11.798,00 (1.382,00)
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
94
EPHEDRINE HCL 50mg/ml Ampul 10 ml, Dos = 10 ampul (Ethica)
300
300
-
9.840,00
9.240,00
(600,00)
97
FUROSEMIDE 10mg/ml Ampul = 2ml, dos = 5
ampul. (Landson/Fahrenheit)
200
200
-
1.920,00
1.559,00
(361,00)265 SPONGOSTAN MATA 50 20 (30) 15.000,00 14.850,00 (150,00)3 AMINOPHYLLINE OGB 180 180 - 4.200,00 4.200,00 - 4 AMOKSISILLIN 500mg OGB 15000 10.000 (5.000) 329,00 329,00 - 7 ASAM MEFENAMAT 500 mg OGB 6000 5.000 (1.000) 318,00 318,00 - 8 ATROPIN SULFAS OGB 1800 1.500 (300) 260,00 260,00 - 10 CEPHADROXIL 500mg OGB 200 200 - 2.530,00 2.530,00 - 12 CHLORPHENONE 4mg OGB 6000 6.000 - 58,00 58,00 - 13 CIPROFLOXACIN 500mg OGB 1800 1.500 (300) 408,00 408,00 - 15 COTRIMOXAZOL AD OGB 1800 1.800 - 276,00 276,00 - 19 DIAZEPAM 10mg OGB 800 800 - 816,00 816,00 - 24 GENTAMYCIN 80mg OGB 60 100 40 6.500,00 6.500,00 - 25 GLICERYL GUAICOLAT OGB 2000 2.000 - 65,00 65,00 - 28 LIDOCAIN 2% OGB 9000 9.000 - 900,00 900,00 - 29 LIDOCAIN COMP. OGB 1200 900 (300) 1.116,00 1.116,00 - 30 METHYL PREEDNISOLON 4mg OGB 600 600 - 156,00 156,00 - 32 NACL 0.9%, 5OO ml OGB 9000 3.000 (6.000) 4.950,00 4.950,00 - 34 PARACETAMOL OGB 6000 6.000 - 65,00 65,00 - 37 PHENOBARBITAL 100mg OGB 180 180 - 532,00 532,00 - 38 PHENOBARBITAL 30 mg OGB 2000 2.000 - 24,00 24,00 - 40 PREDNISONE 5mg OGB 3000 3.000 - 156,00 156,00 - 41 PROCAIN PENICILLIN 3 juta/unit OGB 100 100 - 9.000,00 9.000,00 - 42 RANITIDINE OGB 1500 1.500 - 540,00 540,00 - 46 RINGER LACTATE 500ml OGB 6000 2.000 (4.000) 5.916,00 5.916,00 - 48 VITAMIN B COMPLEX OGB 6000 6.000 - 27,00 27,00 - 49 VITAMIN B1 50mg OGB 3000 3.000 - 25,00 25,00 - 51 VITAMIN B6 OGB 3000 3.000 - 27,00 27,00 - 52 VITAMIN C 100mg, INJEKSI OGB 600 600 - 1.200,00 1.200,00 - 54 VITAMIN K OGB 500 500 - 80,00 80,00 - 56 YODIUM POVIDON, Fles - 1000 OGB 300 300 - 42.000,00 42.000,00 -
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 59 OMZ 20 mg OGB 100 100 - 11.883,00 11.883,00 - 68 FUJI IONOMER II 3 3 - 348.000,00 422.400,00 74.400,00
76
LARUTAN POLICRESULEN 36% Botol = 100 ml
(albothyl)
3
3
- 250.000,00
250.000,00
-
84
TERBUTALIN SULFAT KANISTER DGN TABUNG NEBUHALER
Kanister = 40 dosis, 1 dosis mengandung 0,25mg
terbutalin sulfat ( Merck)
10
3
(7)
155.400,00
155.400,00
- 87 CHLORAMPHENICOL 0.25%, T M Botol = 15 ml ( Cendo ) 10 10 - 22.440,00 22.440,00 - 89 TETRACAIN 2%, TETES MATA Botol = 15 ml ( Cendo ) 20 20 - 20.400,00 20.400,00 - 90 TETRACAIN 0.5%, TETES MATA Botol = 15 ml ( Cendo ) 15 15 - 17.700,00 17.700,00 -
92
DIFENHYDRAMIN HCL 10mg/ml
vials = 10 ml, dos = 10 vials(Ethica/Ikapharmindo/Soho)
20
90
70
9.800,00
9.800,00
- FAHRENHEIT 10 5 (5) 870.000,00 870.000,00 -
100 CAIRAN KOLLOID BERISI
GELATIN
B. BRAUN
30
20
(10) 121.000,00
121.000,00
-
104 HEPARIN SODIUM 5.000 IU Vial = 5 ml ( Fahrenheit) 300 300 - 36.000,00 36.000,00 - 105 SULBENICILLIN 1gr/vials vials, dos = 10 vials (Takeda) 30 60 30 36.300,00 36.300,00 - 106 KETAMIN HCL 100 mg/ml CLARIS 10 30 20 71.500,00 71.500,00 -
107
KETOROLAC HCL 100 mg/ml
Ampul = 1 ml, dos = 6/5
ampul (Novell) box = 6 amp
240
600
360
28.000,00
28.000,00
- PHAPROS, box = 50 amp 200 100 (100) 28.000,00 28.000,00 -
KALBE FARMA 200 100 (100) 20.000,00 20.000,00 - 108 BUPICAIN HCL 0.5% SPINAL HE DEXA MEDICA 100 200 100 49.500,00 49.500,00 -
109
ROPIVACAIN HCL 7,5 mg/ml
ampul = 20 ml, dos = 5
ampul (Astra Zeneca)
20
20
-
96.000,00
96.000,00
- 110 LEVO BUPIVACAIN 5 mg/ml Poly ampul 10 ml (Abbot) 10 10 - 118.800,00 118.800,00 -
111
TRAMADOL 100 mg/2ml ampul= 2ml, dos 5 ampul
(COMBIPHAR)
50
10
(40) 18.000,00
18.000,00
-
113 TRAMADOL SUPP Dos = 10 pcs (Pharos) 50 30 (20) 12.000,00 12.000,00 - 114 KETOPROFEN 100 mg SUPP box = 10 pcs ( Combiphar) 50 10 (40) 10.800,00 10.800,00 -
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) Dexa medica 50 10 (40) 10.800,00 10.800,00 -
115 ONDANSETRON 4mG/2ml dos = 5 ampul ( Novell) 300 400 100 15.840,00 15.840,00 - FERRON 300 200 (100) 15.000,00 15.000,00 -
KALBE FARMA 200 200 - 15.000,00 15.000,00 -
116
OXYTOCIN 10 IU ampul, dos/kotak = 100
ampul (KALBE FARMA/ORGANON)
2000
2.000
-
7.500,00
7.500,00
-
117
PANKURONIUM BROMIDA 2mg/ ampul = 2 ml, dos 10 amp (Organon)
150
50
(100)
37.500,00
37.500,00
- Novell 50 300 250 68.200,00 68.200,00 -
B. BRAUN 50 50 - 72.000,00 72.000,00 -
120 NEOSTIGMIN METHYL SULPHATE 0.5mg/ml
ampul = 1 ml, dos = 5 ampul(Combiphar)
150
200
50
11.900,00
11.900,00
- 121 SEVOFLURANE 250 ml Botol = 250 ml (Abbot) 30 18 (12) 2.489.400,00 2.489.400,00 -
122 LARUTAN DIAZEPAM 5mg
( PER RECTAL)
dos = 5 pcs (Alpharma)
20
20
- 12.600,00
12.600,00
-
124
ASAM TRANEKSAMAT 5%(50mg
ampul 5ml , dos = 10 ampul
(Dexa Medica, Corsa)
100
500
400
5.580,00
5.580,00
-
125
ETHAMSYLATE
ampul 250mg/2ml, dos= 6 ampul (Corsa, OM Pharma)
50
360
310
10.800,00
10.800,00
-
126 LARUTAN DIAZEPAM 10 mg ( PER RECTAL)
dos = 5 pcs (Alpharma)
20
20
-
19.200,00
19.200,00
-
129
ETOMIDAT LIPURO 20mg/10ml ampul = 20 ml, box = 10 ampul (B.Braun)
20
10
(10)
71.500,00
71.500,00
-
133
PIRAMIDON vial= 10 ml, dos = 10 vials. (Prafa,Ethica)
20
20
-
10.600,00
10.600,00
-
136 METHYL ERGOMETRIN MALEAT 0.2mg/ml
ampul, dos = 100 ampul (Kalbe F.)
2000
2.000
-
4.100,00
4.100,00
-
138
MIDAZOLAM 5mg/ml ampul 5ml, dos = 5 ampul (Novell)
100
200
100
15.000,00
15.000,00
- CLARIS 100 200 100 13.200,00 13.200,00 -
139
ATTAGAPULGIT 600mg tablet, dos = 100 tablet
(Biomedis)
500
500
- 600,00
600,00
-
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
140
CARBACHOL INTRAOCULAR UPS 0,01%, ED 2012
vials= 1,5 ml, dos= 10 vilas
(Alcon)
20
30
10
72.600,00
72.600,00
- 145 ATS 20.000 iu BIO FARMA 20 10 (10) 387.440,00 387.440,00 - 146 CENDO EFRISEL 10%, 15ml CENDO 10 10 - 18.620,00 18.620,00 -
148 LARUTAN INTRAVENUS
INFUSION 20% (MANNITOL)
OTSUKA
20
20
-
40.500,00
40.500,00
-
151
LARUTAN BIC. NATRIC 25ml Botol plastik 25 ml (OTSUKA)
50
300
250
9.000,00
9.000,00
-
152
LARUTAN KCL 25 ml Botol plastik 25 ml (OTSUKA)
50
300
250
2.400,00
2.400,00
-
153
LARUTAN KOMBNASI : Dextrose Monohidrat 4,5gr, water for inj.qs, Sodium 77meg/l, Chlorid 77 meg/l, Osmolarity 280mgsm/l
Botol plastik 500 ml (Otsuka)
40
200
160
12.000,00
12.000,00
- 154 ULTRASTOP 2 5 3 360.000,00 360.000,00 -
155
LARUTAN MGSO4 25ml Botol plastik 25 ml
(OTSUKA)
100
300
200 4.050,00
4.050,00
-
156 CORDARONE 20 10 (10) 32.650,00 32.650,00 - 157 PHENINTOIN 20 10 (10) 99.850,00 99.850,00 - 158 SERENACE 20 10 (10) 27.400,00 27.400,00 -
159
KENACORT A INTRADERMAL
10
10
- 100.000,00
100.000,00
-
160 NITROGLICERIN 1gr PHAROS 20 20 - 39.975,00 39.975,00 - 161 NICARPIPIN HCL 10mg ASTELLAS 20 20 - 126.000,00 126.000,00 - 162 HEPTAMYL CORSA 20 20 - 15.000,00 15.000,00 - 167 BALON TENSIMETER NOVA/ABN/REISTER 50 20 (30) 35.000,00 35.000,00 - 169 BOOR FISSUR DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 - 170 BOOR INVERTED DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 - 171 BOOR ROUND DIAMOND/MESINGER 30 30 - 52.000,00 52.000,00 -
172
CATHETER TIP 50cc syringe catheter tip single use, steril, non tonic, non pyrogenic, latex free
(Terumo)
50
50
-
16.000,00
16.000,00
-
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
183
DISP. SPUIT 1CC, Insulin 40IU
Syring with needle, single use, steril, nono tonic, non
pyrogenic, latex free (Terumo)
1.000
1.000
-
1.420,00
1.420,00
-
184
DISP. SPUIT 1CC, Tuberculin Syring with needle, single use, steril, nono tonic, non
pyrogenic, latex free (Terumo)
2.000
1.000
(1.000)
1.300,00
1.300,00
-
185
DISP. SPUIT 3CC Syring with needle, single use, steril, nono tonic, non
pyrogenic, latex free (Terumo)
35.000
25.000
(10.000)
950,00
950,00
-
186
DISP. SPUIT 5CC Syring with needle, single use, steril, nono tonic, non
pyrogenic, latex free (Terumo)
25.000
20.000
(5.000)
1.130,00
1.130,00
-
187
DISP. SPUIT 10CC Syring with needle, single use, steril, nono tonic, non
pyrogenic, latex free (Terumo)
10.000
10.000
-
1.741,00
1.741,00
-
188
DISP. SPUIT 20CC
Syring , single use, steril, nono tonic, non pyrogenic,
latex free, eccentric (Terumo/jms/Nipro)
1.500
1.000
(500)
4.380,00
4.380,00
-
189
DISP. SPUIT 50CC Syring , single use, steril, nono tonic, non pyrogenic,
latex free, eccentric (Terumo/JMS)
300
200
(100)
9.600,00
9.600,00
- 190 DOP MATA Plastik (3M) 500 500 - 10.000,00 10.000,00 -
193
ELECTRODE CHEST.
Adult ECG elektrode mengandung Ag/Agcl (
CONMED
6.000
3.000
(3.000)
3.200,00
3.200,00
- 194 ELECTRODE CSM DAN METER 60 60 - 50.000,00 50.000,00 -
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
196
ENDOTRACHEAL NON KINGKING
Cuffed tracheal tube, murphy eye, oral/nasal
(Kendall/Portex)
20
20
-
225.000,00
225.000,00
-
198
ENDOTRACHEAL TUBE ADULT, No. 7 .- 7,5.
Cuffed tracheal tube, murphy eye, oral/nasal
(Kendall/Portex)
50
50
-
40.000,00
40.000,00
-
199
EPIDURAL SET+ NEDLE No. 18
set for continuous epidural
anaesthesia with tuohy type needle, catheter and
epidural flat filter (B. Braun)
120
120
-
198.000,00
198.000,00
- 200 FEEDING TUBE No. 5 Panjang NIPRO/JMS 100 100 - 11.000,00 11.000,00 - 201 FEEDING TUBE No. 8 Panjang NIPRO/JMS 100 100 - 11.000,00 11.000,00 -
202
FOLLEY CATHETER No. 10.
For urological use only,
steril, single use, 2 way silicone elastomer coated inflate with 35ml of sterile water (BSN/WRP/Bardia)
20
20
-
35.000,00
35.000,00
-
203
FOLLEY CATHETER No. 14
For urological use only,
steril, single use, 2 way silicone elastomer coated inflate with 35ml of sterile water (BSN/WRP/Bardia)
50
50
-
10.000,00
10.000,00
-
204
FOLLEY CATHETER No. 16
For urological use only,
steril, single use, 2 way silicone elastomer coated inflate with 35ml of sterile water (BSN/WRP/Bardia)
600
600
-
10.000,00
10.000,00
-
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
205
FOLLEY CATHETER No. 18
For urological use only,
steril, single use, 2 way silicone elastomer coated inflate with 35ml of sterile water (BSN/WRP/Bardia)
100
100
-
10.000,00
10.000,00
-
206
FOLLEY CATHETER No. 8.
For urological use only,
steril, single use, 2 way silicone elastomer coated inflate with 35ml of sterile water (BSN/WRP/Bardia)
20
20
-
35.000,00
35.000,00
- 208 GUEDEL PLASTIK 60 60 - 11.000,00 11.000,00 -
209
HANDSHOEN No. 6.5 STERIL
POWDER/ NON POWDER
GAMEX ANSELL
800
800
-
6.000,00
6.000,00
-
211
HANDSHOEN No. 7.0 STERIL POWDER/ NON POWDER
GAMEX ANSELL
3.000
2.000
(1.000)
6.000,00
6.000,00
-
214
HANDSHOEN No. 7.5 STERIL POWDER/ NON POWDER
GAMEX ANSELL
3.000
2.000
(1.000)
6.000,00
6.000,00
-
215
HANDSHOEN No. 8.0 STERIL POWDER/ NON POWDER
GAMEX ANSELL
1.000
1.000
-
6.000,00
6.000,00
-
216 HANDSHOEN NON STERIL UKURAN (M), box=100
Powder surgical gloves (B.BRAUN/ ANSELL
400
400
-
44.000,00
44.000,00
- 218 INFUS SET TERUMO 500 500 - 7.551,00 7.551,00 -
220
IV CATHETER No. 14. ( 14Gx2")
Radiopaque,Sengle use, steril, non pyrogenic (AMS,
BD, B.Braun)
50
50
-
9.000,00
9.000,00
-
221
IV CATHETER No. 16. ( 16Gx2")Radiopaque,Sengle use,
steril, non pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)
100
100
-
9.000,00
9.000,00
-
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
222
IV CATHETER No. 18. ( 18Gx2")Radiopaque,Sengle use,
steril, non pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)
150
150
-
9.000,00
9.000,00
-
223
IV CATHETER No. 20. ( 20Gx2")Radiopaque,Sengle use,
steril, non pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)
300
300
-
9.000,00
9.000,00
-
224
IV CATHETER No. 22. ( 20Gx2")Radiopaque,Sengle use,
steril, non pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)
300
300
-
9.000,00
9.000,00
-
225
IV CATHETER No. 24. ( 20Gx2")Radiopaque,Sengle use,
steril, non pyrogenic (AMS, BD, B.Braun)
200
200
-
9.000,00
9.000,00
-
226
IV CATHETER+ENTRY PORT No
Radiopaque,IV canula with injection port for needle, free
application, steril (BD/B.Braun,AMS)
1.200
1.200
-
9.500,00
9.500,00
-
227
IV CATHETER+ENTRY PORT No
Radiopaque,IV canula with injection port for needle, free
application, steril (BD/B.Braun,AMS)
2.000
2.000
-
9.500,00
9.500,00
-
228
IV CATHETER+ENTRY PORT No
Radiopaque,IV canula with injection port for needle, free
application, steril (BD/B.Braun,AMS)
1.000
1.000
-
9.500,00
9.500,00
-
229
IV CATHETER+ENTRY PORT No
Radiopaque,IV canula with injection port for needle, free
application, steril (BD/B.Braun,AMS)
600
600
-
9.500,00
9.500,00
-
235
KROMOFAN Dust free alginate impression material
6
6
-
65.000,00
65.000,00
- 236 MANSET TENSIMETER ABN/REISTER/NOVA 30 9 (21) 36.000,00 36.000,00 - 237 MASKER ADULT REBREATHIN SALTER LAB/HUDSON 50 20 (30) 30.000,00 30.000,00 - 238 MASKER ADULT NON REBREAT SALTER LAB/HUDSON 50 20 (30) 60.000,00 60.000,00 -
239 MASKER DISP. TALI KAIN
THREE PLY, box = 50 pcs,
SURGILAB/3M
250
100
(150) 45.000,00
45.000,00
-
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
240 MASKER DISP. TALI KAIN THREE PLY, box = 50 pcs,
600
300
(300)
25.000,00
25.000,00
- 241 MASKER INHALASI/NEBULIZER HUSDON/INTER SURGILAB 30 30 - 40.000,00 40.000,00 - 243 MULTIVENT MASK No. 1 ADULT HUDSON/INTER SURGILAB 20 20 - 40.000,00 40.000,00 - 244 NASAL OXYGEN 150 150 - 10.000,00 10.000,00 - 245 NEDLE No. 25 TERUMO 6 6 - 60.000,00 60.000,00 - 246 NEDLE No. 26 TERUMO 6 6 - 60.000,00 60.000,00 - 247 NELATON CATHETER No. 14 RUSCH/GOLD CROSS 50 50 - 10.000,00 10.000,00 - 250 OPTEMP ALCON 30 20 (10) 176.000,00 176.000,00 - 260 RECTAL TUBE BENING, SILIKON 50 50 - 15.000,00 15.000,00 - 261 SPATEL ERY 300 300 - 200,00 200,00 -
262
SPINAL NEEDLE No. G25 Needle for spinal anestesia
(B.Braun)
50
50
- 27.500,00
27.500,00
-
263
SPINAL NEEDLE No. G26 Needle for spinal anestesia
(B.Braun)
100
100
- 27.500,00
27.500,00
-
264
SPINAL NEEDLE No. G27 Needle for spinal anestesia
(B.Braun)
1.200
600
(600) 27.500,00
27.500,00
-
270
SUCTION CATHETER No. 10
STERIL,AMS/ UNOMEDICAL
RUSCH/PHARMAPLAST
50
50
-
9.000,00
9.000,00
-
271
SUCTION CATHETER No. 16 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST
100
100
-
9.000,00
9.000,00
-
272
SUCTION CATHETER No. 18 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST
100
100
-
9.000,00
9.000,00
-
273
SUCTION CATHETER No. 6 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST
50
50
-
9.000,00
9.000,00
-
274
SUCTION CATHETER No. 8 STERIL, RUSCH/PHARMAPLAST
100
100
-
9.000,00
9.000,00
- 275 SUPER GIPS/BIRU 8 8 - 30.000,00 30.000,00 - 276 SURGICAL STEEL M653G ETHICON 8 2 (6) 600.000,00 600.000,00 - 277 THERMOMETER SAFETY 500 240 (260) 8.000,00 8.000,00 - 282 UNDER PAD AIRLAID, uk. 60X90 AMS 800 800 - 5.400,00 5.400,00 -
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
283
URINE BAG NON STERIL Capacity 2000 ml, single
use, steril, nono tonic, non pyrogenic, disposable
(AMS)
500
250
(250)
3.500,00
3.500,00
- 284 WING NEDLE No 23 JMS 100 50 (50) 6.000,00 6.000,00 - 285 WING NEDLE No 25 JMS 100 50 (50) 6.000,00 6.000,00 - 287 BANTALAN DASAR GIPS 6" BSN ( ED 2011) 80 48 (32) 28.000,00 28.000,00 - 288 COVERMED STERIL uk. 7,2CMXpack = 50 stick (BSN)(ED 20 6 6 - 95.675,00 95.675,00 - 289 CURAPOR IV ( ED 2011 ) 1.200 800 (400) 2.350,00 2.350,00 - 292 ELASTIC VERBAND 4" BSN ( ED 2011) 100 100 - 40.000,00 40.000,00 - 293 ELASTIC VERBAND 6" BSN ( ED 2011) 150 150 - 51.500,00 51.500,00 - 294 ELASTOMUL ( ED 2011 ) 15 15 - 39.600,00 39.600,00 -
301
Kassa steril dengan white parafin sbg anti inflamasi/antibiotika (Sofratulle/Bactrigas)
Bahan steril dan siap pakai,
ukuran 10x10cm (AMS, Prafa)
250
200
(50)
15.100,00
15.100,00
- 303 LIDI KAPAS, pak = 100 pcs NASIONAL 100 100 - 5.400,00 5.400,00 -
305
PLESTER DGN BANTALAN DI TENGAH
Ukuran 8 x 2,5 cm (Hansaplast/Tensoplast)
(ED 201)
1.200
800
(400)
350,00
350,00
- 307 TEGADERM B. ukuran 9cmx25c 3M ( ED2011) 200 50 (150) 38.456,00 38.456,00 - 308 TEGADERM K. ukuran 5cmx7cm 3M ( ED2011) 300 50 (250) 9.196,00 9.196,00 -
PERLENGKAPAN FARMASI - - 311 BOTOL KACA 100CC + TUTUP BARU 1.000 1.000 - 650,00 650,00 - 314 BOTOL KACA 60CC + TUTUP BARU 600 300 (300) 550,00 550,00 - 316 POT PLASTIK 200CC BARU 2.000 1.000 (1.000) 1.100,00 1.100,00 - 317 POT PLASTIK 30CC BARU 20.000 10.000 (10.000) 320,00 320,00 -
319
Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 1
Jarum taper point, 1/2 circle,
40mm, panjang 100cm, biru,u/hernia,abdo men tandon, kode CP -
535(USSDG)
24
24
-
76.450,00
76.450,00
-
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
320
Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 2-0
Jarum ; reverse cutting, 3/8
circle, 26mm, panjang 75cm, biru, u/ kulit, kode SP-
685 (USSDG)
36
36
-
75.900,00
75.900,00
-
321
Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0
Jarum reverse cutting, 3/8
circle, 24mm, panjang 45cm, biru, u/kulit, kode SP-
684 (USSDG)
60
60
-
71.500,00
71.500,00
-
322
Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0
Jarum taper point, 1/2 circle,17mm, panjang 90cm, biru, u/ cardiovascular, kode VP-
558 (USSDG)
36
36
-
106.150,00
106.150,00
-
323
Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 4-0
Jarum reverse cutting, 3/8
circle, 19mm, panjang 45cm, biru, u/ kulit/cosmetic,
kode SP-683 (USSDG)
24
24
-
74.800,00
74.800,00
-
324
Benang bedah , tidak diserap,syntetic, monofilament, polypropelene no. 5-0
Jarum prec point reverse cutting,3/8 circle,16mm,
panjang 45cm, blue, monofilament, plastic, skin,
subcuticular, SP 1681 (USSDG)
24
24
-
74.800,00
74.800,00
-
325
BENANG BEDAH SUTERA No. 0
panjang 2x75cm, tanpa
jarum, black, SW214, box =12 sachet (Ethicon)
60
60
-
10.120,00
10.120,00
-
326
BENANG BEDAH SUTERA No. 1
panjang 2x75cm, tanpa
jarum, black, SW215, box =12 sachet (Ethicon)
60
60
-
10.560,00
10.560,00
-
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
327
BENANG BEDAH SUTERA No. 2
panjang 2x75cm, tanpa
jarum, black, SW216, box =12 sachet (Ethicon)
60
60
-
10.758,00
10.758,00
-
328
BENANG BEDAH SUTERA No. 2-
panjang 13x60cm, tanpa
jarum, black, W213, box = 12 sachet (Ethicon)
60
60
-
46.236,00
46.236,00
-
329
BENANG BEDAH SUTERA No. 2-
panjang 2x75cm, tanpa
jarum, black, SW213, box =12 sachet (Ethicon)
96
96
-
9.702,00
9.702,00
-
330
BENANG BEDAH SUTERA No. 3
panjang 2x75cm, tanpa
jarum, black, SW217, box =12 sachet (Ethicon)
24
24
-
10.758,00
10.758,00
-
331
BENANG BEDAH SUTERA No. 3-
panjang 2x75cm, tanpa
jarum, black, SW212, box =12 sachet (Ethicon)
180
120
(60)
9.548,00
9.548,00
-
332
BENANG BEDAH SUTERA No. 4-
panjang 2x75cm, tanpa
jarum, black, SW211, box =12 sachet (Ethicon)
84
84
-
9.548,00
9.548,00
-
333
Benang bedah tidak diserap, alamiah, monofilament, no. 2-0
Jarum taper point, 1/2 circle,
30mm, hitam, panjang 75cm, usus/ligasi, GS-
823(USSDG)
84
48
(36)
41.800,00
41.800,00
-
334
Benang bedah tidak diserap, alamiah, monofilament, no. 3-0
Jarum reverse cutting, 3/8
circle, 24mm, panjang 45cm, warna Hitam, u/ kulit,
kode SS-684 (USSDG)
48
48
-
41.250,00
41.250,00
-
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
335
Benang bedah tidak diserap, alamiah, monofilament, no. 3-0
Jarum taper point, 1/2 circle,
26mm, panjang 90cm, hitam, u/usus,subcutis, ligasi, kode GS-932/832.
(USSDG)
36
36
-
43.650,00
43.650,00
-
336
Benang bedah tidak diserap, alamiah, multifilament, no. 2-0
Jarum taper point, 1/2 circle,30mm, panjang 90cm,
black, usus/ligasi, W333 (ETHICON)
132
60
(72)
40.480,00
40.480,00
-
337
Benang bedah tidak diserap, alamiah, multifilament, no. 3-0
Jarum reverse cuting, 3/8circle, 24mm, panjang
45cm, black, u/ kulit W328 (ETHICON)
72
48
(24)
39.600,00
39.600,00
-
338
Benang bedah tidak diserap, alamiah, multifilament, no. 3-0
Jarum taper point, 1/2circle,26cm, panjang 90cm, black
u/usus, subcutis,ligasi, W570 (ETHICON)
84
48
(36)
44.000,00
44.000,00
-
339
Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 1
Jarum round bodied/taper
point, 1/2 circle,40mm, panjang100cm blue
monofilament, fascia, hernia repair,W742(Ethicon)
48
24
(24)
78.650,00
78.650,00
-
340
Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 2-0
Jarum reverse cutting(FS), 3/8 circle, 26mm, panjang 45cm, blue monofilament,
skin, 8685H(Ethicon)
72
36
(36)
72.270,00
72.270,00
-
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
341
Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0
Jarum P cutting, 3/8 circle, 26mm, panjang 45cm, blue monofilament plastic, skin,
subcuticular, W8021T(Ethicon)
96
48
(48)
73.810,00
73.810,00
-
342
Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 3-0
Jarum tapercut double, 1/2
circle, 17mm, panjang 90cm, clear, vascular,
W8936(Ethicon)
60
36
(24)
106.232,00
106.232,00
-
343
Benang bedah tidak diserap, syntetic, monofilament, polypropelene no. 5-0
Jarum Prec. point
rev.cutting, 3/8 circle, 16mm, panjang 45cm, blue monofilament, plastic, skin,
subcuticular, 8681H(Ethicon)
48
36
(12)
98.973,00
98.973,00
-
344
Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 0
Jarum taper point, 1/2 circle,40mm, panjang 90cm,
violet, subcutis, fascia, otot,uterus, kode CL-914
(USSDG)
60
48
(12)
79.200,00
79.200,00
-
345
Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 1
Jarum taper point, 1/2 circle,40mm, panjang 90cm,
violet, subcutis, fascia, otot,uterus, kode CL-915
(USSDG)
60
36
(24)
80.850,00
80.850,00
-
346
Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 2-0
Jarum taper point, 1/2 circle,
37mm, panjang 90cm, violet, u/ otot-fascia, kode
CL-923 (USSDG)
96
96
-
79.200,00
79.200,00
-
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
347
Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 3-0
Jarum reverse cutting, 3/8
circle,24mm, panjang 75cm, undyed, u/ kulit, kode SL-
693 (USSDG)
36
36
-
67.100,00
67.100,00
-
348
Benang bedah, diserap, sintetic, multifilament, no. 4-0
Jarum: Taper point, 1/2 circle, 22mm, panjang
75cm, violet, untuk Gastro- int, subcutis, kode GL_181
(USSDG)
48
48
-
67.100,00
67.100,00
-
349
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 0
Jarum taper cut, 1/2 circle, 36mm, panjang 90cm,Violet
braided. Ob gyn,Fascia,W9464 (Ethicon)
120
120
-
79.310,00
79.310,00
-
350
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 1
Jarum taper cut heavy, 1/2
circle, 35mm, panjang 90cm,Violet braided. Ob
gyn,Fascia,W9465 (Ethicon)
120
120
-
76.725,00
76.725,00
-
351
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 2-0
Jarum taper point, 5/8 circle,
27,4cm, panjang 70cm, violet, braided, u/ urologi gascia J602(ethicon)
36
36
-
77.055,00
77.055,00
-
352
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 2-0
Jarum taper point, 1/2 circle,35mm, panjang 90cm,Violet, subcutis,fascia, otot, uterus
W9463 (Ethicon)
120
60
(60)
79.310,00
79.310,00
-
353
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 3-0
Jarum reverse cutting, 3/8 circle, 26mm, panjang
75cm, undyed, skin, W9890(Ethicon)
120
60
(60)
67.265,00
67.265,00
-
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
354
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 3-0
Jarum round bodied, 1/2 circle, 17mm, panjang 70cm, violet, braided, urologie, gastro int,
paediatric, W9114(Ethicon)
360
180
(180)
80.575,00
80.575,00
-
355
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 4-0
Jarum reverse cutting, 3/8
circle, 19mm, panjang 45cm, violet braided, skin,
W9386(Ethicon)
144
84
(60)
63.635,00
63.635,00
-
356
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 4-0
Jarum round bodied/taper
point, 1/2 circle,20mm, panjang 75cm, violet
braided, urologie, gastro int, paediatric W9113(Ethicon)
108
72
(36)
68.007,00
68.007,00
-
357
Benang bedah, syntetic, diserap, multifilament no. 5-0
Jarum round bodied/taper point, 1/2 circle, 16mm, panjang 75cm, violet braided, intestinal, tonsil, urologie, W9105(Ethicon)
48
24
(24)
70.290,00
70.290,00
-
358
CATGUT CHROMIC No. 0(W1
Panjang 1x150cm, tanpa
jarum, box = 12 sach(W114) (Ethicon)
144
144
-
13.493,00
13.493,00
-
359
CATGUT CHROMIC No. 1(W1
Panjang 1x150cm, tanpa
jarum, box = 12 sach(W115) (Ethicon)
60
60
-
14.758,00
14.758,00
-
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
360
CATGUT CHROMIC No. 2(W1
Panjang 1x150cm, tanpa jarum, box = 12 sach
(W116) (Ethicon)
288
180
(108)
16.023,00
16.023,00
-
361
CATGUT CHROMIC No. 1 AT
jarum Taper cut heavy, 36
mm 1/2 circle, panjang 68cm, Ob-gyn,fascia, kode
839H (Ethicon)
216
120
(96)
61.930,00
61.930,00
-
362
CATGUT CHROMIC No. 2-0(W1
Panjang 1x150cm, tanpa jarum, box = 12 sach
(W113) (Ethicon)
960
360
(600)
12.650,00
12.650,00
-
363
CATGUT CHROMIC No. 3-0(W1
Panjang 1x150cm, tanpa jarum, box = 12 sach
(W112) (Ethicon)
180
120
(60)
11.807,00
11.807,00
-
364
CATGUT CHROMIC GUT no. 2 A
Jarum Taper point, 1/2 circle, 48mm, panjang
75cm, chromic, fascia, otot, uterus, W728 (ETHICON)
180
120
(60)
38.555,00
38.555,00
-
365
CATGUT CHROMIC GUT no. 2 A
Jarum Taper point, 1/2 circle, 48mm, panjang
75cm, chromic, fascia, otot, CG866 (USSDG)
36
36
-
53.900,00
53.900,00
-
366
CATGUT CHROMIC GUT no. 2-0
Jarum reverse cutting, 1/2 circle, 37mm, panjang
150cm, chromic CG983 (USSDG)
84
48
(36)
80.300,00
80.300,00
-
367
CATGUT CHROMIC GUT no. 2-0
Jarum reverse cutting, 1/2
circle, 37mm, panjang 150cm, chromic Og-gyn,
983H (ETHICON)
180
108
(72)
82.280,00
82.280,00
-
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
368
CATGUT PLAIN No. 2-0(W103)
Panjang 1x150cm, tanpa jarum, box = 12 sach
(W103) (Ethicon)
108
108
-
12.650,00
12.650,00
-
370
CATGUT PLAIN No. 4-0(U207H
Jarum round bodied, 16mm,1/2 circle, panjang 68cm U
207H, Urologi (Ethicon)
24
24
-
57.609,00
57.609,00
-
371 MERSILK No. 2-0 CUTING (W321H)
ETHICON
48
36
(12)
35.200,00
35.200,00
- 372 MERSILK No. 7-0 W 1814 ETHICON 12 12 - 84.480,00 84.480,00 -
373
Monofilamnet polyamide 6 suture, no. 10-0
jarum = CS ultima spatula double 3/8 circle, 6mm, panjang 30cm,, black, cataract, cornea kode U
7003 (Ethicon)
84
60
(24)
134.310,00
134.310,00
-
374 POLYSORB No. 2-0 CUTING (SL 586)
USSDG
24
24
-
70.400,00
70.400,00
-
375 PREMILENE No. 2-0 CUTING DS 24
C. 009023/6 B. BRAUN
36
36
-
68.750,00
68.750,00
-
376 PREMILENE No. 3-0 CUTING DS 24
C. 009023/5 B. BRAUN
84
84
-
66.330,00
66.330,00
-
377 PREMILENE No. 4-0 CUTING DS 19
C. 009052/0 B. BRAUN
36
36
-
71.610,00
71.610,00
-
378 PROLENE No. 2-0 TAPER (W295)
ETHICON
60
60
-
66.550,00
66.550,00
-
379 PROLENE No. 3-0 TAPER W8522
ETHICON
144
72
(72)
109.148,00
109.148,00
-
380 PROLENE No. 4-0 CUTING (W8015)
ETHICON
84
48
(36)
75.268,00
75.268,00
-
381 PROLENE No. 4-0 TAPER (W8557)
ETHICON
72
36
(36)
123.420,00
123.420,00
-
382 PROLENE No. 6-0 CUTING (8606G
ETHICON
36
36
-
107.690,00
107.690,00
-
383 PROLENE No. 6-0 TAPER (W8706)
ETHICON
72
36
(36)
116.655,00
116.655,00
-
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 384 SAFIL No. 1 TAPER HR 40S C. 1048557 B. BRAUN 60 60 - 82.610,00 82.610,00 -
385
SAFIL No. 3-0 CUTING DS 19
C.1048221 B. BRAUN
48
48
-
67.848,00
67.848,00
-
386
SAFIL No. 3-0 TAPER HRT 26
C.1048556 B. BRAUN
60
60
- 66.705,00
66.705,00
-
387 SAFIL No. 0, TP HR40S C.1048556 B. BRAUN 60 60 - 83.380,00 83.380,00 -
388
VICRYL No. 2-0 CUTING (J328)
ETHICON
48
48
- 73.205,00
73.205,00
-
389 VICRYL No. 5-0 CUTING ( W
9442 )
ETHICON
36
24
(12) 80.000,00
80.000,00
-
390 CAT GUT CHROMIC No. 2 HR
48
56064/2 B.BRAUN
60
60
- 52.690,00
52.690,00
-
391 CAT GUT CHROMIC No. 2-0 HR
375
53396/3 B. BRAUN
96
96
- 54.120,00
54.120,00
-
392 ACID BORIC 10 10 - 16.500,00 16.500,00 - 395 PARAFIN SOLIDUM LOW MELTI SHANDON 2 2 - 260.000,00 260.000,00 - 410 CHLORIN SOL., galon = 3,8 liter BAYER 20 20 - 23.000,00 23.000,00 - 412 GLUTARALDEHYDE SOL. Galon Johnson&Johnson 6 6 - 230.000,00 230.000,00 - 418 SODALIME, galon = 5 liter SOFNOLIME/MIE 6 4 (2) 380.000,00 380.000,00 -
BAHAN KIMA P.A. - 421 CRYOMATIC MERCK 1 1 - 800.000,00 800.000,00 - 425 PAPANICOLUS LOSUNG P MERCK 9272 3 3 - 520.000,00 520.000,00 - 439 MEDE SCAN BaSO4 Susp. ( ED 2011 ) 20 40 20 75.452,00 75.452,00 - 441 ULTRAVIST, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 215.000,00 215.000,00 - 442 IOPAMIRO 300, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 217.000,00 217.000,00 - 443 OMNIPAQUE, botol @ 50cc ( ED 2011 ) 10 10 - 219.000,00 219.000,00 - 310 VERBAND ukuran 4x5 Standard/Nasional 10.000 8.000 (2.000) 680,00 742,00 62,00286 BANTALAN DASAR GIPS 4" BSN ( ED 2011) 80 80 - 19.000,00 19.127,00 127,00309 VERBAND ukuran 4x10 Standard/Nasional 10.000 8.000 (2.000) 1.300,00 1.482,00 182,00
77
AQUABIDESTILATA 25 ml Botol plastik, dos= 100 botol
(Otsuka)
100
600
500 1.520,00
1.754,00
234,00
85
CALCII GLUCONAS 10%, 100mg Ampul = 10 ml, dos - 24
ampul (Ethica)
24
24
- 8.000,00
8.250,00
250,00
128
DEXTROSE 40%, INFUS ampul = 25 ml, dos = 50
ampul (Otsuka)
100
100
- 1.440,00
1.942,00
502,00
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
130
SALBUTAMOL SULFAT Nebules dos = 20 pcs (Glaxo Smith Kline)
400
600
200
7.860,00
8.554,00
694,001 ADRENALIN OGB 1200 1.200 - 462,00 1.200,00 738,00
267
STOMACH TUBE No. 12 Steril forr single use.
TERUMO
50
50
-
15.000,00
15.840,00
840,00
268
STOMACH TUBE No. 16 Steril forr single use. (TERUMO/NIPRO/JMS)
100
100
-
15.000,00
15.840,00
840,00
269
STOMACH TUBE No. 18 Steril forr single use. (TERUMO/NIPRO/JMS)
100
100
-
15.000,00
15.840,00
840,00
302
Lembaran penahan penutup luka, berperekat
Hypoalergen, elastic,bahan nonnoven poliester, ukuran
5cm x 1m,(BSN)
600
400
(200)
5.500,00
6.436,00
936,00
95
ROCURONIUM BROMIDA 50mg/ vials, box = 12 vials (Organon)
180
180
-
122.100,00
123.067,00
967,00400 TAWAS 1 1 - 7.000,00 7.980,00 980,0091 DIDEOKSI KANAMYCIN B 50mg/ Dos = 10 vials ( Meiji) 150 200 50 64.200,00 65.445,00 1.245,00
168 BLOOD ADMINISTRASION SET TERUMO/JMS 8.000 5.000 (3.000) 11.088,00 12.375,00 1.287,00306 PLESTER PUTIH ukuran 1/2" 3M/BSN (ED 2011) 600 300 (300) 9.500,00 10.816,00 1.316,00
78
AQUABIDESTILATA 500 ml Botol kaca 500ml, dos = 6
btl (Ikapharmindo)
300
800
500 7.200,00
8.855,00
1.655,00
231
KERTAS ECG 30X50 Width = 50m/m, length = 30
mts, deluxe (Fukuda)
400
200
(200) 13.000,00
14.760,00
1.760,00
79
Larutan Infus berisi Ringer acetate dgn Osmolaritas 273,4 mOsm/l
Botol plastik 500 ml
(Otsuka)
100
180
80
11.400,00
13.740,00
2.340,00304 PLESTER COKLAT ukuran 3"X5 Leukoplast/BSN (ED 2011) 1.500 500 (1.000) 27.280,00 30.220,00 2.940,00141 ISOPTIN INJ TRANSFARMA 20 20 - 19.200,00 22.833,00 3.633,00
86
CLONIDIN HCL 0,15mg/ml Ampul = 1 ml, dos = 10
ampul (Boehringer)
400
600
200 33.540,00
37.431,00
3.891,00
93
DOPAMIN HCL 20mg/ml ampul = 10 ml. Dos = 5
ampul (Abbot)
20
30
10 43.200,00
47.212,00
4.012,00
NOVELL 300 400 100 37.500,00 41.580,00 4.080,00296 GAAS VERBAND ukuran 80 x 90 Standard/Nasional 300 120 (180) 187.000,00 191.400,00 4.400,00
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g)
123
VAKSIN TETANUS JERAP vial, dos = 10 vials (Biofarma)
200
150
(50)
41.700,00
46.332,00
4.632,00
81
LARUTAN INHALASI : IPATROPIUM BROMIDA 0,025%
Fles = 20 ml (Boehringer)
50
100
50
131.100,00
137.438,00
6.338,00
131
LIDOCAIN HCL JELLY 2% tube = 10 gr, dos = 10 tube(Astra Zeneca)
30
100
70
45.500,00
53.298,00
7.798,00
99 CAIRAN KOLLOID berisi HES 6% dengan BM 200.000/0,5
Fles = 500 ml, (Fresenius/Claris)
30
100
70
81.600,00
89.999,00
8.399,00259 POLYHESIVE II REM ADULT surgical alkesindo 20 20 - 150.000,00 158.400,00 8.400,00295 GAAS VERBAND ukuran 40 x 80 Standard 150 50 (100) 99.000,00 107.400,00 8.400,00135 GENTAMYCIN SALEP MATA tube = 10 gr. (Cendo) 80 80 - 21.000,00 29.609,00 8.609,00
101 CAIRAN KOLLOID berisi HES
6% dgn BM 130.000/0,4
Fles = 500 ml, (Fresenius)
20
50
30 204.000,00
213.180,00
9.180,00
119 PROPOFOL 200 mg vial/ampul= 20 ml (Claris) 100 300 200 51.600,00 61.380,00 9.780,00
134
CHLORAETHYL SPRAY botol = 100 ml (dr Hennings)
20
20
-
102.000,00
112.200,00
10.200,00150 KJ JELLY 20gr JOHNSON&JOHNSON 30 30 - 16.077,00 26.400,00 10.323,00278 THREE WAY STOP COCK TERUMO/AMS 120 120 - 6.250,00 16.632,00 10.382,0088 TROPIKAMIDA 1%, TETES MAT Botol = 15 ml ( Cendo ) 20 30 10 30.900,00 44.567,00 13.667,00
144 LANOXIN TRANS FARMA 20 100 80 28.200,00 44.400,00 16.200,00
253
PISAU OPERASI No. 11 Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)
3
2
(1)
170.000,00
188.760,00
18.760,00
255
PISAU OPERASI No. 15 Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)
8
5
(3)
170.000,00
188.760,00
18.760,00
256
PISAU OPERASI No. 20 Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)
8
5
(3)
170.000,00
188.760,00
18.760,00
257
PISAU OPERASI No. 22 Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)
8
5
(3)
170.000,00
188.760,00
18.760,00
258
PISAU OPERASI No. 23 Steril, surgical blade, Tuv, tajam (Aesculap)
10
5
(5)
170.000,00
188.760,00
18.760,00
230
JARUM HECTING Otot,/Kulit/Usus. (GSTC, Unimed)
400
100
(300)
45.000,00
79.560,00
34.560,00
132
LIDOCAIN HCL JELLY 10% SPR botol = 50 ml, (Astra Zeneca)
2
12
10
231.000,00
266.497,00
35.497,00
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 118 PPD 2 TU, injeksi vial = 1,5 ml (Bio Farma) 60 60 - 270.000,00 308.880,00 38.880,00
82
LARUTAN INHALASI : FENOTEROL HIDROBROMIDE 0.1%
Fles = 50 ml (Boehringer)
50
100
50
131.100,00
180.180,00
49.080,00437 FIXER G334 AGFA 15 15 - 302.500,00 363.000,00 60.500,00396 TALCUM, sak = 25kg 2 1 (1) 4.400,00 71.400,00 67.000,00434 FILM RONTGEN Ukuran 24 x 30 EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 45 15 (30) 385.000,00 462.000,00 77.000,00
415
Larutan campuran :Chlorhexidin 1,5% b/v, Cetrimide 15% b/v, galon= 5liter
NICHOLAS
3
3
-
625.000,00
704.088,00
79.088,00435 FILM RONTGEN Ukuran 30 x 40 EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 60 15 (45) 605.000,00 693.000,00 88.000,00436 FILM RONTGEN Ukuran 35 x 35 EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 75 15 (60) 635.250,00 762.300,00 127.050,002 AMBROXOL, TABLET OGB 600 - (600) 180,00 - # 5 ANTALGIN OGB 6000 - (6.000) 90,00 - # 6 ANTASIDA OGB 6000 - (6.000) 60,00 - # 11 CHLORAMPHENICOL 250mg OGB 1080 - (1.080) 360,00 - # 14 CODEIN 10mg KIMIA FARMA 3000 - (3.000) 445,00 - # 16 DEXAMETHAZONE 5 mg OGB 3000 - (3.000) 1.650,00 - # 17 DEXAMETHAZONE 5 mg OGB 3000 - (3.000) 42,00 - # 18 DEXTROSE 5%, 500ml OGB 4500 - (4.500) 4.585,00 - # 20 EPHEDRINE HCL OGB 1000 - (1.000) 42,00 - # 21 ETAMBUTOL 500mg OGB 3000 - (3.000) 492,00 - # 22 FENTANYL, 2ml KIMIA FARMA 750 - (750) 26.400,00 - # 23 GARAM ORALIT OGB 300 - (300) 500,00 - # 26 INH 100 mg OGB 1000 - (1.000) 48,00 - # 27 INH 300 mg OGB 1000 - (1.000) 132,00 - # 31 MORPHIN KIMIA FARMA 90 - (90) 10.652,00 - # 33 PAPAVERINE OGB 1000 - (1.000) 84,00 - # 35 PARACETAMOL SYRUP OGB 144 - (144) 3.600,00 - # 36 PETHIDIN KIMIA FARMA 360 - (360) 12.297,00 - # 39 PIRAZINAMID 500mg OGB 1500 - (1.500) 720,00 - # 43 RIFAMFICIN 300mg OGB 720 - (720) 576,00 - # 44 RIFAMFICIN 450 mg OGB 600 - (600) 823,00 - #
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 45 RIFAMFICIN 600mg OGB 600 - (600) 1.486,00 - # 47 TETRACYCLINE 250mg OGB 200 - (200) 300,00 - # 50 VITAMIN B12 OGB 3000 - (3.000) 72,00 - # 53 VITAMIN C 50mg OGB 6000 - (6.000) 95,00 - # 55 VITAMIN K/Fitomenadion 10mg/m OGB 600 - (600) 1.440,00 - # 57 BROMHEXIN OGB 300 - (300) 1.180,00 - # 58 LINCOMYCIN 500 mg OGB 100 - (100) 812,00 - # 60 DEXTROMETROPHAN OGB 1000 - (1.000) 56,00 - # 61 AMALGAM POWDER ANTALOY 6 - (6) 171.600,00 - # 62 ARSENICAL 6 - (6) 60.000,00 - # 63 BONDING 6 - (6) 294.000,00 - # 64 CAVITON CAVEX 6 - (6) 107.400,00 - # 65 CHKM 6 - (6) 69.000,00 - # 66 ELITE CEMENT PUDER&LIQ ELITE 3 - (3) 258.000,00 - # 67 EUGINOL 6 - (6) 69.600,00 - # 69 GUTTA PERCHA ROEKO 6 - (6) 70.800,00 - # 70 MERCURY SDI 6 - (6) 91.800,00 - # 71 OCO 3 - (3) 118.200,00 - # 72 PAPER POINT ROEKO 9 - (9) 108.000,00 - # 73 QUICK SPRAY 3 - (3) 574.800,00 - # 74 TAMBALAN SINAR SPECTRUM 6 - (6) 720.000,00 - # 75 TKF 3 - (3) 63.600,00 - #
98
SUCCYNIKHOLIN KHLORIDA 20 Vials = 10ml. Dos = 25 vials.
(HOSPIRA)
30
-
(30) 48.840,00
-
#
127 LIDOCAIN COMP. 2% PHAPROS 300 - (300) 1.500,00 - #
137
BROMHEKSIN HCL tablet = 8 mg, dos = 100 tablet (Kalbe Farma)
1000
-
(1.000)
480,00
-
# 142 XYLOCARD 100 mg ASTRA Z 20 - (20) 39.600,00 - # 143 XYLOCARD 500 mg ASTRA Z 20 - (20) 50.400,00 - #
147
NEO K 2 mg Box = 50 ampul
(Combiphar)
100
-
(100) 12.100,00
-
#
149 LARUTAN DEXTROSE 10%
100cc
OTSUKA
40
-
(40) 7.700,00
-
#
163 1 LS - 2 LUER LOCK B. BRAUN 100 - (100) 14.300,00 - #
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 164 ACCU FLO SCAIDT BIO MED PRO 60 - (60) 250.000,00 - #
165
APRON PLASTIK, dus = 100 Non steril, dos = 100 pcs
(Jantra RS)
40
-
(40) 300.000,00
-
#
173 CERTOFIX FR 4 DOUBLE LUME B. BRAUN 4 - (4) 500.000,00 - # 174 CERTOFIX FR 7 DOUBLE LUME B. BRAUN 10 - (10) 617.000,00 - # 175 CURASPON STANDARD CURASPON 50 - (50) 30.000,00 - # 176 CVP MANOMETER HOSPIRA 20 - (20) 82.500,00 - # 177 CYTOBRUSH PLUS 500 - (500) 1.500,00 1.500,00 # 178 DECK GLASS Uk. 22 X 22 ASSISTANT 2 - (2) 423.500,00 - # 179 DECK GLASS Uk. 24 X 24 ASSISTANT 7 - (7) 600.000,00 - # 180 DECK GLASS Uk. 24 X 60 ASSISTANT 4 - (4) 907.500,00 - # 181 DISCOFIX 3WAY+10cm TUBING B. BRAUN 50 - (50) 26.400,00 - #
182
DISP. MICROTOM BLADE
Low profile, microtome blades, box = 50 pcs
(Leica)
3
-
(3)
1.831.000,00
-
# 191 DRAIN INTRA PLEURA anjang 30 m, diameter 7 (CS 4 - (4) 962.500,00 - #
195
EMBIDING CASETTE
Embedding cassettes W/O LID, box = 1000 pcs
(Shandon)
6
-
(6)
1.200.000,00
-
#
197
ENDOTRACHEAL TUBE ADULT, No. 3. - 3,5
Cuffed tracheal tube, murphy eye, oral/nasal
(Kendall/Portex)
20
-
(20)
40.000,00
-
# 207 GOWN ISOLASI 200 - (200) 35.500,00 - #
210
HANDSHOEN No. 6.5 STERIL Powder/Non powder
B.BRAUN/AMS/ANSELL
800
-
(800) 4.000,00
-
#
212
HANDSHOEN No. 7.0 STERIL Powder/Non powder
B.BRAUN/AMS/ANSELL
2.000
-
(2.000) 4.000,00
-
#
213
HANDSHOEN No. 7.5 STERIL Powder/Non powder
B.BRAUN/AMS/ANSELL
3.000
-
(3.000) 4.000,00
-
#
217 HANDSHOEN NON STERIL
UKURAN (L), box=100 Powder surgical gloves ( B.BRAUN)/ ANSELL
400
-
(400)
44.000,00
-
#
232
KERTAS HIGH DENSITY UPP II Thermal print media 110 mm x 20 m (Sony)
50
-
(50)
170.000,00
-
# 233 KERTAS USG UPC 2010 SONY 5 - (5) 150.000,00 - # 234 KERTAS USG UPC 21L SONY 5 - (5) 900.000,00 - #
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 251 PENCIL POINT G27 B.BRAUN 100 - (100) 70.000,00 - # 252 PERFUSOR TUBING WHITE 200 B. BRAUN 50 - (50) 38.500,00 - #
254
PISAU OPERASI No. 12 Steril, surgical blade, Tuv,
tajam (Aesculap)
4
-
(4)
170.000,00
-
# 266 STIMUPLEX A 100 B. BRAUN 20 - (20) 150.000,00 - # 279 TONGUE SPATEL KAYU 5.000 - (5.000) 250,00 - # 280 TRACHEOSTOMY TUBE BLUE LINE PORTEX 20 - (20) 535.000,00 - # 290 DEPPER ( ED 2011 ) 30 - (30) 15.000,00 - #291 ELASTIC VERBAND 3" BSN ( ED 2011) 25 - (25) 32.000,00 - #297 GYPS, ukuran 4" BSN ( ED 2011) 48 - (48) 33.000,00 - #298 GYPS, ukuran 6" BSN ( ED 2011) 48 - (48) 39.380,00 - #299 KAPAS LEMAK, @ 1 kg KASA INDAH 20 - (20) 25.500,00 - #312 BOTOL KACA 200CC + TUTUP BARU 200 - (200) 870,00 - #313 BOTOL KACA 30CC + TUTUP BARU 300 - (300) 420,00 - #315 POT PLASTIK 100CC BARU 2.000 - (2.000) 600,00 - #318 POT PLASTIK 50CC BARU 2.000 - (2.000) 400,00 - #
369
CATGUT PLAIN No. 3-0(W102)
Panjang 1x150cm, tanpa jarum, box = 12 sach
(W102) (Ethicon)
108
-
(108)
11.807,00
-
# 393 CAMPHORA 1 - (1) 10.000,00 - # 394 GOM ARAB 10 - (10) 22.603,00 - # 397 FORMALIN TABLET, fles = 100 tablet 2 - (2) 20.000,00 - # 398 PRESEPT TABLET 2,5gr , fles = 100 tab. 2 - (2) 275.000,00 - # 399 CYDEZYME, galon = 5 liter Johnson&Johnson 4 - (4) 715.000,00 - # 401 VASELIN ALBUM 25 - (25) 35.000,00 - # 402 PHENOL CRYSTAL BRATACO 1 - (1) 50.000,00 - # 403 SUCCUS POWDER 10 - (10) 132.000,00 - # 404 CHLORETUM AMONIUM 5 - (5) 21.500,00 - # 406 AETHANOL 96%, drum = 200 liter lampirkan CA/MSDS 2 - (2) 5.500.000,00 - # 407 AQUADEST 1000 - (1.000) 750,00 - # 408 CHLORHEXIDINE GLUCONAT 2 BSN 10 - (10) 650.000,00 - # 409 CHLORHEXIDINE GLUCONAT 4 SSL 6 - (6) 809.500,00 - # 411 FORMALIN CAIR 10 - (10) 19.000,00 - #
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) 413 GLYCERIN 10 - (10) 39.000,00 - # 416 LYSOL, drum = 200 liter lampirkan CA/MSDS 1 - (1) 1.050.000,00 - # 417 PARAFIN LIQUID 10 - (10) 62.000,00 - # 419 TYPOL 10 - (10) 15.000,00 - # 420 XYLOL, 10 - (10) 27.000,00 - # 423 ETHANOL ABSOLUT, fles = 2,5 li MERCK. 983 3 0 (3) 260.000,00 - # 426 BARIUM COLON EZ PAQUE ( ED 2011 ) 20 0 (20) 155.000,00 - # 427 DENTAL FILM EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 3 0 (3) 375.650,00 - # 428 DEVELOPER G 139 EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 15 0 (15) 528.000,00 - # 429 DEVELOPER G.153 EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 6 0 (6) 600.000,00 - # 430 FILM LASER DVB Uk. 35 X 43 EN SENSITIF (KODAK)ED 2 15 0 (15) 2.519.000,00 - # 431 FILM MAMOGRAFI HDRC ( ED 2011 ) 1 0 (1) 747.300,00 - # 432 FILM RONTGEN 35 X 43 CPG PL ( ED 2011 ) 2 0 (2) 759.000,00 - # 433 FILM RONTGEN Ukuran 18x 24 EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 6 0 (6) 248.050,00 - # 438 FIXER G354 EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 6 0 (6) 599.500,00 - # 440 PANORAMIC DENTAL FILM 15 X EN SENSITIF (AGFA) (ED 2 3 0 (3) 224.950,00 - #
* RANITIDINE inj OGB 20 * - 6.072,00 * * ENDOMETHASONE 0 3 * - 302.500,00 * * FORMOCRESOL 0 2 * - 118.800,00 * * ETCING 0 2 * - 99.000,00 * * ATS 1500 UNIT 0 600 * - 61.776,00 * * EPINEFRIN inj 0 900 * - 1.829,50 * * DOBUTAMIN 0 150 * - 114.000,00 * * EPIDOSIN 0 10 * - 9.993,00 * * NOCOBA 0 10 * 87.780,00 * * VIT C inj 0 500 * - 5.808,00 * * COMBIVENT NEB 0 150 * - 10.190,40 * * Lampu Halogen Type 7158 XHP 2 Philips 0 20 * - 42.000,00 * I GOL I: OBAT GENERIK
OBAT GIGI II GOL I: OBAT NON GENERIK I GOL IIA: ALAT KESEHATAN II GOL IIB: ALAT BALUT DAN PERLENGKAPAN FARMASI
Di short berdasarkan harga satuan utk yg # sebanyak 120 item yg sama sebanyak 251 item
a b c d e f=(e-f) g h i=(h-g) ALAT BALUT
III GOL IIC: BENANG BEDAH VI GOL III: BAHAN KIMIA
BAHAN KIMIA PADAT BAHAN KIMA CAIR
VII GOL IV: X-RAY FILM
Lampiran 10
APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
RSUP PERSAHABATAN
No. Nama Aplikasi Output User
1 Registrasi (PendaftaranPasien)
a. Laporan Pasien RS Per Cara Bayarb. Laporan Pasien Dirawatc. Laporan Pasien Mutasid. Laporan Pasien Keluare. Laporan Pasien Per Instalasif. Laporan Pasien RS per Harig. Laporan Pengeluaran Karcish. Laporan Pencentakan Kartu Identitas
Berobati. Laporan Sensus Pasien (Pasien Baru dan
Lama)j. Laporan Statistik Registrasi Masuk
Rawat Inapk. Laporan Statistik Registrasi Masuk
Poliklinikl. Register Pendaftaran Pasien Per
Poliklinikm. Register Rawat Inap Per Ruang Rawatn. Grafik Pasien RJ Per Polikliniko. Grafik Pasien Per Ruang Rawatp. Grafik Pasien Per Kecamatanq. Grafik Pasien Per Wilayahr. Grafik Pasien Per Cara Bayars. Menerbitkan Sensus Harian Ruangant. Menerbitkan Jaminan Rawat Pasien
Gakinu. Menerbitkan Permintaan Jaminan Rawat
dari Dinkes dan Perpanjangan JaminanRawat
v. Menerbitkan Surat Katastropik(Keterangan Biaya Tinggi)
w. Menerbitkan Suara Pertambahan Biayax. Menerbitkan Sensus Harian Per Shifty. Menerbitkan Sensus Pasien Per Jenis
Pelayananz. Menerbitkan Rekapitulasi Per Jenis
Pasienaa. Menerbitkan Analisa Sensusbb. Monitoring Jaminan Rawat Pasien
GAKINcc. Monitoring Surat Katatropik
Intalasi ManajemenInformasi Kesehatan
2. Pelayanan a. Laporan Pendapatan Perawatan PerPasien
b. Laporan Pendapatan Perawatan/Akomodasi
c. Laporan Pendapatan Per tindakan Medisd. Laporan Pendapatan Visitee. Laporan Pendapatan Konsulf. Laporan Pendapatan Terhutangg. Rekap Pendapatan Terhutangh. Data Pembayaran Pasien Keluari. Laporan Pendapatan Jasa Medis Per
Dokterj. Laporan Pendapatan Jasa Keperawatank. Laporan Pendapatan Jasa Medis Per
SMFl. Laporan Pendapatan Jasa Tenaga
Penunjang Medism. Grafik Pendapatan Per Instalasin. Rekap Pasien Per Tindakan
Ruang Rawat Inap/Jalan
Lampiran 10
No. Nama Aplikasi Output User
o. Jadwal Operasi di Poliklinik/ Admission3. Pembayaran a. Laporan Pendapatan Rumah Sakit
b. Laporan Penerimaan Rumah Sakitc. Laporan Pendapatan dan Penerimaan
(Harian, Bulanan, Triwulanan, Semester,Tahunan)
d. Laporan Piutange. Laporan Hutangf. Laporan Refundg. Laporan Penerimaan Biaya Administrasih. Laporan Pendapatan Instalasi Per Bulani. Laporan Pendapatan Per IRINj. Laporan Pendapatan Per Cara Bayark. Laporan Pendapatan Per Layananl. Laporan Pendapatan Layanan Per Cara
Bayarm. Laporan Pendapatan Per Tindakann. Laporan Pendapatan Per Kelompok
Tindakano. Laporan Pendapatan Per Ruang Rawat/
Per Kelas Pasienp. Laporan Pendapatan Per Ruang
Rawat/Per Kelas Perawatanq. Laporan Pendapatan Per Kelas/Pasien
Keuangan, Ruang RawatInap/Jalan
4. Penunjang Medis (Lab.Patologi Klinik,Mikrobiologi, PA,Tranfusi Darah)
a. Laporan Jumlah Pasienb. Laporan Jumlah Pemeriksaanc. Laporan Jumlah Pemeriksaan Yang
Dirujukd. Laporan Pendapatan dan Penghasilan
Lab. PK per Hari/Minggu/Bulan danTahun
e. Monitoring Grafik Hasil Lab Per Pasienf. Monitoring QC Per Alat Automaticg. Monitoring Inventory Alat, Reagen, dan
Bahan Habis Pakaih. Monitoring Turn Around Time :
Pendaftaran, Pengambilan Sample,Keluar Hasil
Instalasi LaboratoriumPatologi Klinik danMikrobiologi ( Aplikasimasih dalam tarafpengembangan)
5. Penunjang Medis(Radiodiagnostik)
a. Laporan Jumlah Pasien Per Tindakan,Per Cara Bayar, Per Asal Pasien
b. Laporan Jumlah Kunjungan Pasien PerCara Bayar, Per Asal Pasien
c. Laporan Pemakaian Filmd. Laporan Pemakaian Kontrase. Laporan Pemakaian Cairan Processing
Filmf. Laporan Pemakaian Alkesg. Laporan Jasa Dokterh. Laporan Jasa Tenaga Penunjang Medisi. Laporan Second Opinion
Instalasi Radiodiagnostik
6. Penunjang Medis(Rehabilitasi Medis)
a. Laporan Jumlah Pasien Per Tindakan,Per Cara Bayar, Per Asal Pasien, PerTenaga Yang Melayani
b. Laporan Jumlah Kunjungan Pasien PerTindakan, Per Cara Bayar, Per AsalPasien, Per Tenaga Yang Melayani
c. Laporan Jasa Dokterd. Laporan Jasa Tenaga Penunjang Medis
Instalasi Rehab Medis
7. Penunjang Medis(Pelayanan Gizi)
a. Laporan Pembelian Barangb. Laporan Distribusi Makanan
Berdasarkan Diet dan Kelas Perawatanc. Laporan Distribusi Makanan
Berdasarkan Jenis Tenagad. Laporan Jumlah Snack Pegawai
Berdasarkan Unit Kerja
Instalasi Gizi
Lampiran 10
No. Nama Aplikasi Output User
e. Laporan Penggunaan Bahan Makananf. Laporan Jumlah Konsultasi Gizi Per Unit
Kerja8. Rekam Medis a. Laporan Diagnosa Terbanyak
b. Laporan Operasi Terbanyakc. Laporan Sebab Meninggal Terbanyakd. Laporan Indeks Diagnosae. Laporan Indeks Kematiaf. Laporan Indeks Penyakitg. Laporan Indeks Diagnosa Utamah. Laporan Indeks Operasi/Tindakani. Laporan Administrasi RMj. Laporan Kegiatan Rumah Sakit
Instalasi ManajemenInformasi Kesehatan
9. Apotek Farmasi danInventory
a. Laporan Penerimaan Obat/Barang PerSupplier
b. Laporan Rekap Penerimaan Barang PerSupplier
c. Laporan Jatuh Tempo Pembayaran keSupplier
d. Laporan Rekap Jatuh TempoPembayaran Ke Supplier
e. Laporan Penerimaan Barang Ke Pabrikf. Laporan Pengeluaran Barangg. Laporan Stok Obat/Alkesh. Laporan Retur Ke Supplieri. Laporan Mutasi Obat/Persediaanj. Laporan Pelayanan Obat Ke Pasienk. Laporan Pengeluaran Obat Ke Pasienl. Laporan Penjualan Oabt Detailm. Laporan Resep Kredit Per Ruang Rawatn. Laporan Pengeluaran Obat/Alat Mediso. Laporan Penjualan Pelayanan Obatp. Laporan Barang Kadaluarsaq. Laporan Baran Minimum dan
Maksimum Stokr. Laporan Rincian Faktur Penjualan Per
Obat Per Units. Laporan Pengeluaran Obat Per Pasient. Laporan Pengeluaran Obat Per Gudangu. Laporan Resepv. Laporan Mutasi Persediaanw. Laporan Hutangx. Laporan Piutangy. Laporan PPNz. Laporan Kebutuhan Barangaa. Laporan PO dan Price Listbb. Laporan Penjualan Barangcc. Laporan Pemakaian DPHO (Askes)dd. Laporan Penagihan Penjualanee. Laporan Mutasi Barang Inventaris
Triwulanff. Laporan Mutasi Barang Inventaris
Tahunan
Apotek
10. Keuangan a. Laporan Pemberian Keringananb. Laporan Pemberian Piutang Berdasarkan
Umur Piutang dan Jenis Piutangc. Laporan Penagihan Piutangd. Laporan Pembayaran Piutange. Laporan Klaim Piutang Penjaminf. Laporan Hutangg. Laporan Refundh. Laporan Pendapatan Jasa Dokter,
Perawat dan Tenaga Penunjang Medisi. Laporan Penerimaan Jasa Dokter,
Perawat dan Tenaga Penunjang Medis
Keuangan, Yansos
Lampiran 10
No. Nama Aplikasi Output User
j. Laporan Pengambilan Jasa Dokter,Perawat dan Tenaga Penunjang Medis
k. Laporan Periode Finansiall. Laporan Realisasi DIPAm. Laporan Realisasi RBAn. Laporan Realisasi ABTo. Laporan Perhitungan Jasa Medisp. Laporan Penerimaan SPMq. Laporan Penjualan Unit Inventoryr. Laporan Penerimaan Lains. Laporan Pengeluaran Pembeliant. Laporan Pengeluaran Gaji Pegawai Per
Unit Kerjau. Laporan Pengeluaran Lainv. Laporan Buku Kas Umumw. Laporan Buku Bantux. Laporan Realisasi Belanjaa. Laporan Daya Serap
11. Akuntansi b. Daftar Buku Besarc. Daftar Buku Tambahand. Laporan Pasien Verifikasie. Laporan Transaksi Jurnal Per Sumber
(harian dan bulanan)f. Laporan Transaksi Jurnal Per Buku
Besar (harian dan bulanan)g. Laporan Transaksi Jurnal Per User
(harian dan bulanan)h. Laporan Neraca Awali. Laporan Neraca Per Bulan, Triwulan,
Semesterj. Laporan Neraca Per Tahunk. Laporan Laba Rugi (bulanan, triwulan,
semester, tahunan)l. Laporan Arus Kas (bulanan, triwulanan,
semester, tahunan)m. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
(bulanan, triwulanan, semester, tahunan)n. Laporan Neraca Percobaano. Laporan Kode Perkiraanp. Laporan Transaksi Buku Besar (bulanan,
triwulanan, semester, tahunan)q. Analisa Laporan Keuangan
Akuntansi, Yansos
Lampiran 11
KUESIONER PELAYANAN KEFARMASIAN APOTEK RSUP PERSAHABATAN
DATA RESPONDEN
No. Responden :Umur :Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. PerempuanPendidikan Terakhir : 1. SD ke bawah 4. D1 – D2 – D3
2. SLTP 5. S13. SLTA 6. S2 ke atas
Pekerjaan Utama : 1. PNS/TNI/POLRI 4. Pelajar/Mahasiswa
2. Pegawai Swasta 5. Lainnya
3. Wiraswasta
PENDAPAT RESPONDEN TENTANG PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK
RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP RSUP PERSAHABATAN
1. Bagaimana pendapat Anda tentang pelayanan kefarmasian di Apotek Rawat Jalan/Rawat
Inap RSUP Persahabatan?
(Berilah tanda √ pada kolom yang tersedia)
No. Pelayanan Kefarmasian Baik Sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup Baik
(2)
KurangBaik
(1)
A Kemudahan prosedur dan alurpelayanan
B Kesopanan dan keramahan petugas
C Kecepatan pelayanan resep
D Ketepatan petugas dalam melayaniresep
E Ketersediaan obat-obatan maupunalat kesehatan
F Kenyamanan ruang tunggu
G Pemberian informasi obat
2. Bagaimana pendapat Anda tentang harga obat di Apotek RSUP Persahabatan dibandingkan
dengan Apotek di luar RSUP Persahabatan (bagi yang pernah membeli obat yang sama di
Apotek lainnya)?
a. Lebih mahal c. Lebih murah
b. Sama d. Tidak tahu
3. Apa saran dan komentar Anda untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian di Apotek RSUP
Persahabatan?