10_iklan Dan Dimensi Etisnya

Embed Size (px)

Citation preview

Hakikat salah satu strategi pemasaran yang bermaksud mendekatkan barang yang dijual kepada konsumen (produsen dengan konsumen) Hakikat positif suatu metode yang digunakan untuk memungkinkan barang konsumen dapat dijual kepada konsumen

1. Iklan sebagai Pemberi InformasiIklan merupakan media untuk menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat tentang produk yang akan atau sedang ditawarkan dalam pasar.

1. Sebagai Pemberi Informasi Iklan berfungsi membeberkan dan menggambarkan seluruh kenyataan serinci mungkin tentang suatu produk Sasaran iklan adalah agar konsumen mengetahui dengan baik suatu produk Iklan membantu konsumen memutuskan pembelian produk untuk memenuhi kebutuhan (media informasi netral) Kemenarikan iklan bukan untuk menipu masyarakat

a.

Pandangan Ogilvy DavidIklan yang berhasil adalah ketika memberikan informasi yang benar kepada konsumen. Konsumen bukanlah orang yang tolol. Konsumen adalah istri Anda. Anda melecehkan kepintarannya kalau Anda beranggapan bahwa sebuah slogan atau beberapa sifat hambar sudah cukup untuk membujuk konsumen membeli sesuatu. Konsumen membutuhkan informasi yang Anda berikan kepadanya.

b.

Pandangan Ogilvy DavidIklan yang gagal adalah ketika memberikan informasi yang tidak benar kepada konsumen Produk yang baik dapat dijual dengan menggunakan iklan yang jujur. Kalau menurut Anda produk itu tidak baik, jangan diiklankan. Kalau Anda mengatakan hal yang tidak benar atau hal yang menyesatkan, Anda merugikan klien Anda.

3 pihak yang terlibat dan bertanggung jawab secara moral atas iklan.Produsen yang memiliki produk. Advertising agency yang mengemas iklan dalam segala dimensi (etis, estetik, informatif, dll). Bintang iklan / icon.

1. 2.

3.

Sejauh iklan berfungsi sebagai pemberi informasi, iklan tetap menghargai kebebasan para konsumen untuk memutuskan dalam membeli suatu produk. Iklan hanya memberi masukan tentang sebuah produk. Atas dasar ini, kesalahan atau kekeliruan dalam membeli sebuah produk tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada iklan. Sejauh konsumen bebas menentukan pilihan, akibat apapun yang terjadi menjadi tanggumg jawab pembeli.

Alasan mengapa iklan Normatif lebih digemari.Masyarakat yang semakin kritis dan tidak mudah dibohongi. Masyarakat mulai jenuh terhadap iklan yang terlalu berlebihan. Peran Lembaga Konsumen yang memberi informasi yang benar dan akurat kepada konsumen.

1.

2.

3.

2. Iklan sebagai Pembentuk Pendapat Umum.. Iklan dilihat sebagai suatu cara untuk mempengaruhi pendapat umum masyarakat tentang sebuah produk. .. Fungsi iklan seperti fungsi propaganda politik, yaitu fungsi iklan untuk menarik massa konsumen untuk membeli produk itu.

Tipe persuasi :Persuasi rasional : menghargai otonomi / kebebasan individu dalam membeli sebuah produk.Iklan yang mengandalkan persuasi rasional lebih menekankan isi iklan yang mau disampaikan. Persuasinya didasarkan atas fakta yang bisa dipertanggung jawabkan. Contoh iklan ini: iklan sabun, shampoo, dll.

1.

Persuasi non-rasional : tidak mementingkan kebebasan individu.Persuasi non-rasional hanya memanfaatkan aspek (kelemahan) psikologis manusia untuk membuat konsumen bisa tertarik dan terdorong untuk membeli produk tersebut. Iklan seperti ini biasanya menggunakan efek suara, gerakan tubuh, dll. Contoh : iklan sabun menggunakan model wanita yang seksi.

APAKAH ETIS KITA MELAKUKAN PERSUASI SEPERTI ITU ?Prinsip kejujuran menuntut kita untuk selalu mengatakan apa yang benar kepada orang lain dan tidak menipunya. Dalam hal ini berarti iklan tidak boleh menipu konsumen.

Dari segi etika teleologi dapat dikatakan bahwa iklan yang persuasif dapat dibenarkan dan diterima secara moral kalau iklan tersebut tidak mengganggu kebebasan individu dan sejauh iklan tersebut tidak merugikan kepentingan konsumen atau masyarakat pada umumnya.

1.

2.

Iklan mengganggu otonomi dan kebebasan manusia. Iklan membuat manusia tidak lagi dihargai kebebasannya dalam menentukan pilihan untuk membeli produk tertentu. Manusia hanya dijadikan budak iklan. Iklan manipulatif dan persuasif non-rasional menciptakan kebutuhan manusia dengan akibat manusia kini menjadi konsumtif. Secara ekonomis, hal ini baik karena akan menciptakan permintaan dan ikut menaikkan daya beli masyarakat.

3.

4.

Iklan manipulatif dan persuasif non-rasional malah membentuk dan menentukan identitas atau citra diri manusia yang modern. Manusia belum menjadi dirinya kalau belum memiliki barang sebagaimana ditawarkan oleh iklan. Bagi masyarakat Indonesia dengan tingkat perbedaan ekonomi dan sosial yang tinggi, iklan merusak rasa keadilan sosial masyarakat. Iklan yang menampilkan yang serba mewah sangat ironis dengan kenyataan sosial dimana banyak masyarakat masih berjuang untuk sekadar hidup.

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam iklan :

1. Iklan tidak boleh menyampaikan informasi yang palsu dengan maksud untuk memperdaya konsumen. 2. Iklan wajib menyampaikan semua informasi tentang produk tertentu. 3. Iklan tidak boleh mengarah pada pemaksaan. 4. Iklan tidak boleh mengarah pada tindakan yang bertentangan dengan moralitas, seperti tindak kekerasan, penipuan, pelecehan seksual, diskriminasi, dll.

MENIPU & BERBOHONG

Menipu adalah mengenakan tipu muslihat, mengecoh, mengakali, memperdaya dengan niat yang telah direncanakan. Bohong adalah perkataan dan perbuatan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Bohong dapat menjadi menipu ketika disertai keinginan untuk memperdaya orang lain. Secara moral, bohong bersifat netral, sedangkan menipu bertentangan dengan prinsip kejujuran

Bohong dapat menjadi menipu, tetapi tidak semua bohong itu menipu

Akumulasi kebohongan akan menyebabkan menipu. Menipu merupakan kebiasaan dari berbohong.

a. Menipu positifsecara sengaja mengatakan hal yang tidak ada dalam kenyataannya dengan maksud memperdaya orang lain.

b. Menipu Negatifsecara sadar tidak mengatakan (menyembunyikan) kenyataan yang sebenarnya (biasanya kenyataan yang tidak baik/berbahaya sehingga orang lain terpedaya.

IKLAN YANG TIDAK ETIS :

Berlebih-lebihan Disengaja menyembunyikan kebenaran Tidak sesuai dengan kenyataan

3 kondisi menipu :

Pernyataan yang salah secara sengaja dengan maksud memperdaya. Pernyataan yang salah berkaitan dengan janji untuk mengatakan yang sebenarnya. Pernyataan yang salah diberikan kepada orang yang berhak mengetahui kebenarannya.

John K. Galbraith mengatakan bahwa produksi lah yang menciptakan permintaan. Ia juga mengungkapkan efek ketergantungan, yaitu tunduknya konsumen pada kekuatan iklan disebabkan kebutuhan konsumen merupakan kebutuhan yang diciptakan oleh iklan. Pendapat ini ditentang oleh Frederick A. von Hayek, yang mengatakan bahwa kebutuhan kita sebenarnya dipengaruhi oleh peradaban bersama (bersifat kultural), dan bukan oleh lingkungan sosial.

Beberapa tindakan yang diharapkan dapat membatasi pengaruh iklan :

Membuat perumusan kode etik mengenai iklan. Menyusun perangkat legal politis dalam bentuk perundang-undangan tentang iklan. Membentuk badan pemerintah yang bertugas mengawasi periklanan dan relevansi iklan tersebut dengan kenyataan.