6
1 KOMPOSISI DAN STRUKTUR GASTROPODA DI SUNGAI KUANTAN DESA LUBUK TERENTANG KECAMATAN GUNUNG TOAR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI, RIAU Oleh: Heffy Utami 1 , Jabang Nurdin 2, Armen Lusi 1 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 1) Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Jurusan biologi FMIPA Universitas Andalas ABSTRACT The Gastropod is macroorganism in the water. It is important for live organism in the water, it is as primary consumer. The research purpose to know the composition and structure of the Gastropod in the Kuantan river. The research was carried out in may of 2013 with a descriptive survey method in purposive random sampling with a set of field conditions based on station. This method is used because there are MCK, gold minning, rubber plantation. A total of Gastropod species found are 14 species belong 9 genera, 4 families and 1 ordo. Thiaridae found as the families with the highest of species (7 species), followed by Pleuroceridae (5 species), Pachychilidae and Cochlipidae found 1 species. Melanoides anomala found as dominant species (18,34%). The highest of totally density showed in the station II (22,37 individu/m 2 ) and the lowest density showed in the station III (16,00 individu/m 2 ). Indeks diversity of Gastropod in the Kuantan river turn 1,39-2,14, So the Kuantan river into medium pollution category. Physics and chemistry factor in the Kuantan river suitable to life the Gastropod. Keywords: Composition, Structure, Gastropod and Kuantan River PENDAHULUAN Sungai sebagai salah satu ekosistem perairan yang mengalir dari dataran tinggi ke dataran yang lebih rendah. Menurut Odum (1998) Pengkajian tentang ekologi sungai dapat dilakukan dari sudut aliran energi, melalui sebagian atau keseluruhan ekosistem dan organisme dianggapsebagai pengubah energi yang berperan dalam siklus biogeokimia. Pada sungai dapat ditemui hewan dan tumbuhan perairan, substrat dasar sungai, dan bahan organik yang saling berinteraksi. Kehidupan di air dijumpai tidak hanya pada badan air tapi juga pada dasar air yang padat. Di dasar air, jumlah kehidupan sangat terbatas karena ketersediaan nutrient yang terbatas. Menurut Isnaeni (2006) hewan yang hidup di air dalam hanyalah hewan-hewan yang mampu hidup dengan jumlah dan jenis nutrient terbatas, sekaligus bersifat bertoleran. Salah satu hewan yang hidup di dasar sungai yang mempunyai potensi cukup tinggi baik secara ekonomi maupun

1049-2080-1-SM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jurnal

Citation preview

  • 1

    KOMPOSISI DAN STRUKTUR GASTROPODA DI SUNGAI KUANTAN DESA LUBUK TERENTANG KECAMATAN GUNUNG TOAR

    KABUPATEN KUANTAN SINGINGI, RIAU

    Oleh:

    Heffy Utami1, Jabang Nurdin2, Armen Lusi1

    Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 1)Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

    2)Jurusan biologi FMIPA Universitas Andalas

    ABSTRACT

    The Gastropod is macroorganism in the water. It is important for live organism in the water, it is as primary consumer. The research purpose to know the composition and structure of the Gastropod in the Kuantan river. The research was carried out in may of 2013 with a descriptive survey method in purposive random sampling with a set of field conditions based on station. This method is used because there are MCK, gold minning, rubber plantation. A total of Gastropod species found are 14 species belong 9 genera, 4 families and 1 ordo. Thiaridae found as the families with the highest of species (7 species), followed by Pleuroceridae (5 species), Pachychilidae and Cochlipidae found 1 species. Melanoides anomala found as dominant species (18,34%). The highest of totally density showed in the station II (22,37 individu/m2) and the lowest density showed in the station III (16,00 individu/m2). Indeks diversity of Gastropod in the Kuantan river turn 1,39-2,14, So the Kuantan river into medium pollution category. Physics and chemistry factor in the Kuantan river suitable to life the Gastropod.

    Keywords: Composition, Structure, Gastropod and Kuantan River PENDAHULUAN

    Sungai sebagai salah satu ekosistem

    perairan yang mengalir dari dataran tinggi

    ke dataran yang lebih rendah. Menurut

    Odum (1998) Pengkajian tentang ekologi

    sungai dapat dilakukan dari sudut aliran

    energi, melalui sebagian atau keseluruhan

    ekosistem dan organisme dianggapsebagai

    pengubah energi yang berperan dalam

    siklus biogeokimia.

    Pada sungai dapat ditemui hewan dan

    tumbuhan perairan, substrat dasar sungai,

    dan bahan organik yang saling

    berinteraksi. Kehidupan di air dijumpai

    tidak hanya pada badan air tapi juga pada

    dasar air yang padat. Di dasar air, jumlah

    kehidupan sangat terbatas karena

    ketersediaan nutrient yang terbatas.

    Menurut Isnaeni (2006) hewan yang hidup

    di air dalam hanyalah hewan-hewan yang

    mampu hidup dengan jumlah dan jenis

    nutrient terbatas, sekaligus bersifat

    bertoleran. Salah satu hewan yang hidup di

    dasar sungai yang mempunyai potensi

    cukup tinggi baik secara ekonomi maupun

  • 2

    ekosistem adalah Gastropoda dari Phylum

    Mollusca.

    Gastropoda sebagian besar sangat

    bermanfaat dalam kehidupan manusia,

    dagingnya dapat dikonsumsi karena

    mengandung protein tinggi atau sebagai

    makanan berbagai ikan, dan unggas.

    Sedangkan cangkang dari Gastropoda

    bernilai ekonomis. Selain itu, fungsi

    ekologi Gastropoda menurut Nybakken

    (1992) adalah sebagai karnivora yang

    memangsa hewan seperti bivalvia dengan

    cara melubangi cangkangnya dan

    memakan isinya.

    Sepanjang sungai Kuantan dijumpai

    rumah-rumah penduduk dimana mereka

    memanfaatkan sungai sebagai sarana

    MCK, Irigasi, objek wisata pada musim

    pacu jalur serta terdapat aktivitas

    pendulangan emas. Karena adanya

    berbagai aktivitas penduduk di sekitar

    sungai menyebabkan sungai menjadi

    tercemar.

    Pengaruh pencemaran dapat

    merubah keanekaragaman populasi

    Gastropoda. Hanya spesies yang tahan

    terhadap pencemaran saja yang

    mendominasi di daerah tercemar,

    sedangkan spesies lain yang tidak tahan

    akan mati dan menyingkir dari daerah

    tersebut. Dampak pencemaran ini bisa

    mengurangi keanekargaman Gastropoda

    pada suatu wilayah.

    Penyebaran jenis dan populasi komunitas

    Gastropoda ditentukan oleh sifat fisika,

    kimia perairan yakni kecepatan arus, suhu

    air, kandungan oksigen terlarut, pH,

    kandungan kalsium. Menurut Suin (2002)

    Perubahan faktor fisika Dan kimia air

    dapat menyebabkan kematian organisme

    air.

    METODE

    Penelitian ini dilakukan dengan

    metode survei deskriptif yaitu koleksi

    langsung hewan yang ditemukan di lokasi

    penelitian. Pengambilan sampel secara

    purposive random sampling dengan

    menetapkan tiga stasiun berdasarkan

    kondisi lapangan. Pada masing-masing

    stasiun dipasang bingkai kuadrat sebanyak

    4 bingkai ukuran 2525 cm di pinggir

    sungai secara acak.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Gastropoda yang didapatkan di

    Sungai Kuantan selama penelitian

    seluruhnya ada 14 spesies Gastropoda

    yang termasuk ke dalam 9 genus, 4 famili

    dan 1 ordo dapat dilihat pada Tabel 1.

  • 3

    Tabel 1. Klasifikasi Gastropoda yang ditemukan pada lokasi penelitian. Ordo Famili Genus Spesies

    Mesogastropoda

    Thiaridae Thiara Thiara balonnensis (Conrad, 1850)

    Thiara rudis(Lea, 1850)

    Thiara scabra lamberti (Crosse, 1869)

    Melanoides Melanoides anomala (Dautzenberg dan Germain,1914) Melanoides pupiformis (Smith, 1877)

    Terebia Tarebia invieta (Mousson) Tarebia granifera celebensis (Quoy & Gaimard, 1834)

    Pleuroceridae

    Sulcospira Sulcospira testudinaria (Busch, 1842)

    Sulcospira Sulcospira (Mousson, 1848) Elimia Elimia laeta (Lea) Potadoma Potadoma alutacea (Pilsbry & Beecher,

    1927) Goniobasis Goniobasis laqueata (Say, 1829)

    Pachychilidae Doryssa Doryssa millepunctata (Tryon, 1865) Cochliopidae Littoridina Littoridina atacamensis (Philippi)

    Tabel di atas menunjukkan bahwa

    Famili Thiaridae mendominasi di daerah

    penelitian (7 spesies) kemudian diikuti

    famili Pleuroceridae (5 spesies),

    Pachychilidae dan Cochliopidae masing-

    masing 1 spesies. Dari hasil penelitian

    yang telah dilakukan, Gastropoda yang

    ditemukan di sungai Kuantan desa Lubuk

    Terentang kecamatan Gunung Toar

    kabupaten Kuantan Singingi Riau maka

    dapat diketahui komposisinya dalam Tabel

    2.

    Tabel 2 menunjukkan bahwa spesies

    Gastropoda didapatkan paling banyak di

    stasiun II yaitu 9 spesies. Hal ini

    dipengaruhi salah satunya oleh kondisi

    perairan yang relatif tenang. Tercatat pada

    stasiun II rata-rata kecepatan 0,08 m/dtk

    (Tabel 3). Kecepatan arus pada stasiun I

    tidak berbeda jauh dengan stasiun II,

    sehingga kondisi ini menunjang berbagai

    jenis Gastropoda untuk hidup dan

    berkembang biak. Pada stasiun III

    ditemukan hanya 4 spesies Gastropoda.

    Kecepatan arus di stasiun ini rata-rata 0,15

    m/dtk, walaupun tergolong masuk dalam

    arus lambat, namun nilai tersebut paling

    tinggi dibandingkan dengan stasiun I dan

    stasiun II.

    Total kepadatan rata-rata Gastropoda

    tertinggi ditemukan pada stasiun II yaitu

    22,37 ind./m2, kemudian diikuti stasiun I

    dengan total kepadatan rata-rata 21,33

    ind./m2, stasiun III dengan total kepadatan

    rata-rata 16,00 ind/m2.

    Pada Tabel 2 dapat dilihat nilai

    indeks diversitas perairan. Berdasarkan

    kriteria yang ditentukan Wilha dalam

  • Fachrul (2007), maka indeks

    keanekaragaman spesies Gastropoda di

    sungai Kuantan desa Lubuk Terentang dari

    Tabel 2. Komposisi Gastropoda di sungai Kuantan desa Lubuk Terentang kecamatan Gunung Toar, Riau

    Nama Spesies

    Stasiun I

    X K A. Thiaridae Thiara balonnensis 1,67 26,67 15,63 Thiara rudis - - Thiara scabra lamberti 1,00 16,00 Melanoides anomala 2,00 32,00 18,75 Melanoides pupiformis 1,00 16,00 Tarebia invieta - - Tarebia granifera

    celebensis - - B. Pachychilidae Doryssa millepunctata 2,00 32,00 18,75 C. Cochliopidae Littoridina atacamensis 1,00 16,00 D. Pleuroceridae Sulcospira testudinaria - - Sulcospira sulcospira - - Potadoma alutacea

    Elimia laeta 1,00 16,00 Goniobasis laqueata 1,00 16,00

    Jumlah 10,67 170,67 100,00 Kepadatan Rata-rata 21,33 Indeks Diversitas

    Komposisi spesies Gastropoda

    secara keseluruhan berdasarkan semua

    Gambar 1. Diagram lingkaran komposisi Gastropoda di sungai Kuantan Gambar tersebut menunjukkan

    komposisi spesies Gastropoda tertinggi di

    sungai Kuantan adalah

    anomala yaitu 18,34%, hal ini disebabkan

    7,34%

    7,34%

    3,67%

    3,67%

    3,67%

    3,67%

    3,67%3,67%3,67%

    Fachrul (2007), maka indeks

    keanekaragaman spesies Gastropoda di

    sungai Kuantan desa Lubuk Terentang dari

    stasiun I, II, III menunjukkan kondisi

    perairan yang setengah tercemar.

    . Komposisi Gastropoda di sungai Kuantan desa Lubuk Terentang kecamatan

    Stasiun I Stasiun II

    KR F FR X K KR F FR X

    15,63 0,75 21,43 1,33 21,33 10,60 0,50 15,38 -

    - - - 1,00 16,00 7,95 0,25 7,69 - 9,38 0,25 7,14 - - - - - -

    18,75 0,75 21,43 2,00 32,00 15,89 0,25 7,69 1,00

    9,38 0,25 7,14 - - - - - - - - - 1,00 16,00 7,95 0,25 7,69

    - - - - - - - - 1,00

    18,75 0,50 14,29 2,00 32,00 15,89 0,25 7,69 -

    9,38 0,25 7,14 - - - - - -

    - - - 1,00 16,00 7,95 0,25 7,69 1,00 - - - - - - - - 1,00 16,00

    1,00 16,00 7,95 0,25 7,69 - 9,38 0,25 7,14 1,00 16,00 7,95 0,25 7,69 -

    9,38 0,50 14,29 2,25 36,00 17,88 1,00 30,77 -

    100,00 3,50 100,00 12,58 201,33 100,00 3,25 100,00 4,00 64,0021,33 22,37

    2,03 2,14

    Komposisi spesies Gastropoda

    secara keseluruhan berdasarkan semua

    stasiun di sungai Kuantan dapat dilihat

    pada Gambar 1.

    Gambar 1. Diagram lingkaran komposisi Gastropoda di sungai Kuantan

    Gambar tersebut menunjukkan

    komposisi spesies Gastropoda tertinggi di

    sungai Kuantan adalah Melanoides

    yaitu 18,34%, hal ini disebabkan

    spesies tersebut hidup di permukaan

    lumpur. Pada stasiun I dan III subtrat dasar

    sungai berupa bebatuan tet

    bebatuan terdapat lumpur sehingga

    18,34%

    14,68%

    11,93%

    11,00%

    3,67%Melanoides anomalaDoryssa millepunctataGoniobasis laqueataThiara balonnensisSulcospira testudinariaElimia laeta Littoridina atacamensisTarebia invietaTarebia granifera celebensisMelanoides pupiformisThiara rudisSulcospira sulcospiraThiara scabra lambertiPotadoma alutacea

    4

    stasiun I, II, III menunjukkan kondisi

    perairan yang setengah tercemar.

    . Komposisi Gastropoda di sungai Kuantan desa Lubuk Terentang kecamatan

    Stasiun III

    K KR F FR

    - - - -

    - - - - - - - -

    16,00 25,00 0,75 50,00

    - - - -

    16,00 25,00 0,25 16,67 - - - - - - - -

    16,00 25,00 0,25 16,67 16,00 25,00 0,25 16,67

    - - - - - - - -

    - - - -

    64,00 100,00 1,50 100,00 16,00

    1,39

    stasiun di sungai Kuantan dapat dilihat

    spesies tersebut hidup di permukaan

    lumpur. Pada stasiun I dan III subtrat dasar

    sungai berupa bebatuan tetapi di sela-sela

    bebatuan terdapat lumpur sehingga

    Melanoides anomalaDoryssa millepunctataGoniobasis laqueataThiara balonnensisSulcospira testudinariaElimia laeta Littoridina atacamensisTarebia invietaTarebia granifera celebensisMelanoides pupiformisThiara rudisSulcospira sulcospiraThiara scabra lambertiPotadoma alutacea

  • 5

    Melanoides anomala banyak ditemukan

    pada stasiun ini. selanjutnya Doryssa

    millepunctata sebanyak 14,68%,

    Goniobasis laqueta 12%, Thiara

    balonnensis 11%, Sulcospira testudinaria

    dan Elimia laeta 7,34%. Komposisi

    spesies terendah (3,67%) diantaranya

    adalah Littoridina atacamensis, Tarebia

    invieta, Thiara scabra lamberti, Tarebia

    granifera celebensis, Melanoides

    pupiformis, Thiara rudis, Sulcospira

    sulcospira, dan Potadoma alutacea.

    Kehadiran Gastropoda pada suatu

    daerah sangat dipengaruhi oleh faktor

    fisika kimia perairannya. Hasil pengukuran

    parameter fisika kimia perairan dapat di

    lihat pada Tabel 3.

    Tabel 3. Faktor fisika kimia air di sungai Kuantan Parameter Stasiun I Stasiun II Stasiun III

    Suhu air 300C 280C 280C Kecepatan arus 0,1 m/dt 0,08 m/dt 0,15 m/dt Bahan partikulat air 0,01 g 0,007 g 0,016 g pH air 6,5 6,8 7 Disolved Oksigen 11 ppm 13 ppm 10 ppm

    Kandungan Calsium 22,38 ppm 23,64 ppm 21,55 ppm Suhu di ketiga stasiun masih jauh

    lebih tinggi dari suhu yang paling ideal

    bagi pertumbuhan Gastropoda. Menurut

    Thorp (1991) suhu yang paling

    mendukung pertumbuhan Gastropoda

    antara 15-200 C, sementara pada daerah

    subtropis Gastropoda tumbuh lebih baik

    pada suhu 20-250 C. Sedangkan menurut

    Pennak (1978) spesies Gastropoda dapat

    mentoleransi suhu sampai 300C.

    Kecepatan arus di sungai Kuantan

    tergolong sangat lambat dan lambat

    berkisar antara 0,08-0,15 m/dtk. Bahan

    partikulat yang menyebabkan kekeruhan

    umumnya lumpur dan partikel yang

    mengendap. Bahan partikulat yang

    terkandung dalam perairan di sungai

    Kuantan berkisar antara 0,07- 0,016 g,

    dimana bahan partikulat terpadat pada

    stasiun III dan terendah pada stasiun II.

    Pennak (1978) menyatakan bahwa

    pada umumnya Gastropoda tidak dapat

    hidup pada pH di bawah 6,2. Dari hasil

    penelitian di lapangan nilai pH perairan

    sungai Kuantan berkisar antara 6,5-7 yang

    berarti pH di sungai Kuantan bertoleransi

    untuk kehidupan Gastropoda.

    Berdasarkan hasil penelitian di

    lapangan Oksigen terlarut (DO) pada

    stasiun I, II, III berkisar antara 10-13 ppm.

    Menurut Sastrawijaya (1991) Kehidupan

    di air dapat bertahan jika ada Oksigen

    terlarut minimum sebanyak 5 mg Oksigen

    setiap liter air (5 bpj atau 5 ppm). Jadi

    sungai Kuantan bertoleransi terhadap

    kehidupan Gastropoda.

  • 6

    Kandungan Kalsium di Sungai

    Kuantan desa Lubuk Terentang berkisar

    antara 21,55 ppm- 23,64 ppm, dimana

    angka ini berdasarkan klasifikasi

    Wardoyo dalam Kordi (1996) termasuk ke

    dalam klasifikasi sedang.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan penelitian yang telah

    dilakukan maka dapat diambil kesimpulan

    bahwa Gastropoda yang ditemukan di

    sepanjang sungai Kuantan desa Lubuk

    Terentang sebanyak 14 spesies, 9 Genus, 4

    Famili yang termasuk ke dalam Ordo

    Mesogastropoda.Total kepadatan rata-rata

    Gastropoda tertinggi di temukan pada

    stasiun II yaitu 22,37 ind./m2 dengan

    komposisi spesies tertinggi dari ketiga

    stasiun adalah Melanoides anomala yaitu

    18,34%.

    Tingkat pencemaran di Sungai

    Kuantan berdasarkan indeks keaneka-

    ragaman Shannon-Wiener berada pada

    kriteria sedang, dengan nilai pada stasiun

    I adalah 2,03; stasiun II adalah 2,14;

    stasiun III 1,39. Faktor fisika kimia

    perairan yang didapatkan adalah suhu air

    berkisar antara 28-300 C; kecepatan arus

    0,08-0,15 m/dtk; bahan partikulat air

    antara 0,007-0,016 mg; pH air 6,5 - 7;

    kandungan DO berkisar antara 10-13 ppm

    dan kandungan kalsium 21,55-23,64 ppm.

    DAFTAR RUJUKAN

    Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara: Jakarta.

    Isnaeni, W. 2006. Fisiologi

    Hewan.Yogyakarta: Kanisius Kordi, M.G. 1996. Parameter Kualitas Air.

    Karya Anda: Surabaya. Nybakken, J, W. 1992. Biologi Laut Suatu

    Pendekatan Ekologis. Jakarta: Gramedia

    Odum E. P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

    Pennak, R. W. 1978. Fresh-Water

    Invertebrates Of The United States. A Wiley-Interscience Publication: New York.

    Sastrawijaya, A, T. 1991. Pencemaran

    Lingkungan. PT Rineka Cipta: Jakarta.

    Suin, N. M. 2002. Metode Ekologi.

    Padang: Universitas Andalas Thorp, J dan Covich, A. 2001. Ecology

    And Classification Of North American Freshwater Invertebrates. Academic Press: Florida