Upload
nabila-sajidah
View
208
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Penjelasan umum mengenai struktur konstruksi bangunan tingkat rendah secara umum dan sub-struktur dibawahnya
Citation preview
STRUKTUR & KONSTRUKSI STRUKTUR & KONSTRUKSI BANGUNAN BANGUNAN
Senin 22 Agustus 2011
ARS-241ARS-241SEMESTER 3SEMESTER 3
3 SKS3 SKS
(STRUKTUR BANGUNAN SEDERHANA)
KELAS / SKEDUL KULIAH / DOSEN KELAS
KLSSKEDUL KULIAH
DOSEN KELAS
A SENIN13.00 – 15.50
Ir. E.B. HANDOKO SUTANTO, MT(DOSEN PENANGGUNG-JAWAB)
B SENIN15.00 – 17.50
RICKY IBRAHIM, ST, MT
C KAMIS09.00 – 11.50
RICKY IBRAHIM, ST, MT
D KAMIS13.00 – 15.50
RICKY IBRAHIM, ST, MT
JUMLAH KULIAH
KAKI BANGUNAN KAKI BANGUNAN – 1 TUGAS K.A.T.– 1 TUGAS K.A.T.- 1 X PRESENTASI- 1 X PRESENTASI
BADAN BANGUNAN BADAN BANGUNAN – 1 TUGAS K.A.T.– 1 TUGAS K.A.T.- 1 X PRESENTASI- 1 X PRESENTASI
KEPALA BANGUNAN KEPALA BANGUNAN – 1 TUGAS K.A.T.– 1 TUGAS K.A.T.- 1 X PRESENTASI- 1 X PRESENTASI
KELAS HARI TOTAL KULIAH
A SENIN 13.00 – 15.50 12 X
B SENIN 15.00 – 17.50 12 X
C KAMIS 09.00 – 11.50 12 X
D KAMIS 13.00 – 15.50 12 X
TUGAS K.A.T.
TUGAS K.A.T.:
Berupa Tugas BER-REGU, Jenis Tugas: STUDI LITERATUR & STUDI
KASUS dari STRUKTUR & KONSTRUKSI BANGUNAN dengan bentuk Majemuk, ber-basement berlantai 3 – 4 (termasuk basement),
Penyajian Tugas, berbentuk CD & makalah singkat 8 – 15 halaman,
Format Presentasi POWER POINT, Format makalah A4 dan kelipatannya
TUGAS (BER-REGU) = 30%TUGAS (BER-REGU) = 30%
- TUGAS 1 = 10% : KAKI BANGUNAN- TUGAS 1 = 10% : KAKI BANGUNAN
- TUGAS 2 = 10% : BADAN BANGUNAN- TUGAS 2 = 10% : BADAN BANGUNAN
- TUGAS 3 = 10% : KEPALA BANGUNAN- TUGAS 3 = 10% : KEPALA BANGUNAN
UTS UTS = 30%= 30%UAS UAS = 40%= 40%
PROPORSI NILAI
RANGE PENILAIAN: A > 80B = 70 – 79C = 60 – 69D = 50 – 59E < 49 TIDAK LULUS
NILAI PRESENTASI:- Presenter = 0 – 10 (Kelompok)- Diskusi = 0 – 10 (Kelas)
TATA-TERTIB:- Keterlambatan dalam kehadiran yang dapat ditolerir adalah = 15 menit- Dilarang keras memakai SANDAL / dandanan yang tidak sopan,- Selama perkuliahan agar tidak membunyikan Hand Phone / membuat keributan,- Presensi minimum (baik dalam KULIAH maupun dalam ASISTENSI) = 75% ( 9 x dari 12 x pertemuan ). Kekurangan presensi tanpa ijin / tanpa keterangan apa-apa tidak diperkenankan ikut UJIAN,- Semua Tugas WAJIB diikuti. Kekurangan komponen nilai tugas Nilai
Akhir = E
KEPUSTAKAAN:Coduto, Donald P.; FOUNDATION DESIGN: Principles and Practices, New Jersey: Prentice Hall International,
Inc., 1994Darmodiharjo, Darji., ILMU BANGUNAN GEDUNG 3, Bandung: Departemen Pendidikan & Kebudayaan, 1981Dishongh, Burl E., (Pariatmono. Ed.), Pokok-pokok Teknologi Struktur untuk KONSTRUKSI DAN ARSITEKTUR,
Jakarta: Erlangga, 2003Frick, Heinz & LMF Purwanto; SISTEM BENTUK STRUKTUR BANGUNAN - Dasar-dasar konstruksi dalam
arsitektur, Yogyakarta: Kanisius, 1998Lin, T.Y. & S.D. Stotesbury; STRUCTURAL CONCEPTS AND SYSTEMS FOR ARCHITECTS AND
ENGINEERS, Toronto: John Wiley & Sons, Inc., 1981 MacDonald, Angus J.; STRUCTURE & ARCHITECTURE 2ed, Oxford: Architectural Press, 2001 ---------------------; STRUKTUR & ARSITEKTUR 2ed (terjemahan: Pariatmono & Paulus Hanoto Adjie), Jakarta:
Erlangga, 2001Puspantoro, Ign. Benny., KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT RENDAH, Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 1996Salvadori, Mario & Robert Heller; STRUCTURE IN ARCHITECTURE – The Building of Buildings, New Jersey:
Prentice Hall, Inc., 1975Schodek, Daniel L.; STRUCTURES, New Jersey: Prentice Hall, Inc., 1980------------------------; STRUKTUR (terjemahan: Bambang Suryoatmono), Jakarta: Erlangga, 1992Team Dosen Struktur Bangunan Sederhana – Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur, Universitas Katolik
Parahyangan; DIKTAT SBS, Bandung: 2005Zuk, William; CONCEPT OF STRUCTURE, New York: Reinhold Publishing Corporation, 1963
POKOK BAHASAN: POKOK BAHASAN: Struktur dan Konstruksi Bangunan s/d 4 lantai – mulai Struktur dan Konstruksi Bangunan s/d 4 lantai – mulai
dari Sub Struktur (termasuk dari Sub Struktur (termasuk BasementBasement) hingga ke Atap ) hingga ke Atap & variannya,& variannya,
SILABUS PADA BUKU JUKLAK: SILABUS PADA BUKU JUKLAK: STRUKTUR & KONSTRUKSI BANGUNAN 2 STRUKTUR & KONSTRUKSI BANGUNAN 2
(ARS.241) (ARS.241) Prasyarat:Prasyarat: Pernah menempuh Pernah menempuh ARS.141 & ARS.142ARS.141 & ARS.142 Memberi pengetahuan tentang Struktur & Konstruksi Memberi pengetahuan tentang Struktur & Konstruksi
Bangunan yang terdiri dari 2 hingga 4 lantai, mulai dari Bangunan yang terdiri dari 2 hingga 4 lantai, mulai dari Sub-Struktur (yaitu: Struktur Pondasi & Kaki Bangunan, Sub-Struktur (yaitu: Struktur Pondasi & Kaki Bangunan, termasuk Pondasi Dinding Penahan Tanah dan termasuk Pondasi Dinding Penahan Tanah dan BasementBasement), serta Super-Strukturnya (yang meliputi: ), serta Super-Strukturnya (yang meliputi: Struktur-struktur Pendukung dan Pengisi pada Badan Struktur-struktur Pendukung dan Pengisi pada Badan Bangunan, Struktur Loteng dan Tangga, serta Bangunan, Struktur Loteng dan Tangga, serta Dimensionering Struktur yang berkaitan), Struktur Dimensionering Struktur yang berkaitan), Struktur Pracetak, hingga Struktur Penutup Atap KombinasiPracetak, hingga Struktur Penutup Atap Kombinasi
STRUKTUR & KONSTRUKSI:
STRUKTUR: Susunan atau pengaturan bagian-bagian gedung yang menerima beban atau konstruksi utama dari gedung – tanpa mempedulikan apakah konstruksi tersebut dapat dilihat atau tidak kelihatan. Struktur gedung umumnya terdiri atas konstruksi pondasi, dinding, kolom, pelat lantai, dan kuda-kuda atap,
KONSTRUKSI (Lt: Construere): Susunan dan hubungan bahan bangunan sedemikian rupa sehingga penyusunan tersebut menjadi satu kesatuan yang dapat menahan beban dan menjadi kuat
(Frick, Heinz & LMF.Purwanto, SISTEM BENTUK STRUKTUR BANGUNAN, Dasar-dasar konstruksi dalam arsitektur, Yogyakarta: Kanisius, 1998: 152, 149)
STRUCTURE & CONSTRUCTIONS:
STRUCTURE: a combination of units constructed and so interconnected, in an organized way, as to provide rigidity between its elements,STRUCTURAL: said of a load-bearing member, element, etc., of a building,
CONSTRUCTION: all the on-site work done in building or altering structures, from land clearance through completion, including excavation, erection, and the assembly & installation of components & equipment.
(Harris, Cyril M., DICTIONARY OF ARCHITECTURE AND CONSTRUCTION, New York: McGraw-Hill, Inc.,1975)
SKB1 SKB1 vs. SKB2SKB2
STRUKTUR & KONSTRUKSI BANGUNAN 1MATERI:-Bangunan sederhana-1 massa-Tidak bertingkat -Pondasi dangkal-Berada ditanah datar-Dimensi relatif kecil (bentang kuda-kuda 5 – 6 m)-Atap bertipe sederhana: pelana, perisai & datar
STRUKTUR & KONSTRUKSI BANGUNAN 2MATERI:-Bangunan sederhana hingga semi kompleks-2 – 3 massa, yang bergabung menjadi 1 kesatuan-Bertingkat 3 – 4 memiliki loteng & tangga-Pondasi dangkal & semi-dalam-Terletak ditanah berkontur ada semi-basement / DPT, dengan lantai ‘split-level’ atau penuh-Dimensi relatif sedang (bentang kuda-kuda 7 – 10 m)-Atap bertipe: kombinasi (yang merupakan pengembangan dari tipe atap di SKB 1)
KEPALA : Atap
BADAN : Elemen Struktural:
Kolom, balok, lantai, loteng, tangga & dinding struktural
Elemen Non Struktural:
Dinding pengisi, dinding pelapis (cladding), penutup lantai, baluster/ dinding parapet, kusen dan plafond
KAKI : Pondasi, dinding penahan tanah (retaining wall), turap, basement (kelder) dan revetment
HARUS INTEGRATED
SATU SAMA LAIN
LINGKUP STRUKTUR:LINGKUP STRUKTUR:
Sub Structure
(struktur bawah)
Upper / Super Structure
(struktur atas)
KEPALA & KAKI adakah Elemen Struktural / Non Struktural?
OBYEK PEMBAHASAN BANGUNAN SEDERHANA hingga SEMI KOMPLEKS
- Gambar Kerja,- Pelaksanaan Konstruksi,
Jumlah lantai : 3 – 4 LANTAI memiliki loteng & tangga, TIPE STRUKTUR – RANGKA BETON BERTULANG dinding /
kusen hanya sebagai elemen ‘pengisi’ saja, TERLETAK DILAHAN BERKONTUR LANTAI BISA BERTIPE
‘MEZANINE’/ ‘SPLIT-LEVEL’ , ADA SEMI BASEMENT memiliki dinding kedap air, MEMILIKI RETAINING WALL (DINDING PENAHAN TANAH / DPT), TIPE, BENTUK & MATERIAL PENUTUP ATAP KOMBINASI: pelana-perisai, perisai-pelana, perisai-perisai, patah keluar, patah
kedalam, dsb. ( DENGAN KONSTRUKSI PENDUKUNG ATAP – RANGKA BATANG KAYU / BAJA / BETON BERTULANG),
PONDASI DANGKAL, SEMI DALAM & DPT
MATERI PERKULIAHAN SKB2:MATERI PERKULIAHAN SKB2: SUB-STRUCTURE STRUKTUR & KONSTRUKSI
“KAKI” BANGUNAN:- pondasi- lantai- basement
UPPER / SUPER-STRUCTURES:a). STRUKTUR & KONSTRUKSI “BADAN”
BANGUNAN:- dinding (termasuk kolom) - lantai tingkat / loteng- tangga
b). STRUKTUR & KONSTRUKSI “KEPALA” BANGUNAN:- atap kombinasi- plafon
DIBAWAH
PERMUKAAN
TANAH / AIR
DIATAS
PERMUKAAN
TANAH / AIR
SUB-STRUCTURE (“Kaki Bangunan”)
UPPER / SUPER-STRUCTURES (“Kepala & Badan Bangunan”)
BASEMENT SEMI BASEMENT
Adalah bagian bangunan yang berada dibawah level permukaan tanah / AIR
Merupakan bagian yang terpenting bagi ‘berdiri’ / TEGAK nya suatu bangunan
Pada umumnya masalah ESTETIKA bukan merupakan hal yang utama (meskipun kadang-kadang diperlukan juga – dalam beberapa kasus tertentu.
Misalnya:- DINDING PENAHAN TANAH yang juga berfungsi sebagai dinding
interior ruangan / basement,- PONDASI TIANG yang berfungsi juga sebagai dinding / kolom struktural),- PONDASI TURAP yang berfungsi estetis (misalnya: merupakan
bagian dari pagar / dinding eksterior, dinding saluran / tepian air yang diekspos, dll.)
PRIORITAS UTAMA lebih kearah FUNGSI & KEKOKOHAN STRUKTUR
Sub – StructureSub – Structure / Sub - Struktur / Sub - Struktur
Sub – Struktur PondasiSub – Struktur Pondasi Adalah bagian dari struktur pendukung bangunan, yang merupakan
perantara dari : pertemuan bangunan dengan permukaan bumi, Merupakan suatu konstruksi perata beban – dari bangunan ke “bumi”, pondasi adalah:
- susunan material (“tanah” / “batu” / material lain) yang berfungsi mendukung beban bangunan,- setiap bagian dari struktur bertugas meneruskan beban bangunan terhadap tanah
Desain Struktur Pondasi, meliputi:a). Evaluasi kapasitas (susunan, kepadatan, daya dukung, dll.) dari
tanah yang mendukung beban bangunan,b). Desain elemen-elemen struktural yang men-transfer beban dari
‘upper / super-structure’ terhadap tanah
CATATAN: - Kemampuan elemen struktur untuk men-transfer beban bangunan dibatasi
oleh kapabilitas tanah dalam mendukung bangunan,- Kegagalan pondasi dapat menghancurkan keseluruhan upper-structure yang
ada diatasnya
Pemilihan tipe pondasi:Pemilihan tipe pondasi: Fungsi bangunan (residensial, komersial, jalan raya,
jalan kereta api, jembatan, bendungan, dll.), Beban dan jenis bangunan (hi-rise vs. wide span?)
karena pondasi akan diperlukan untuk mengantisipasi arah dan besaran gaya beban yang terjadi,
Kondisi sub-soil / lapisan tanah / landasan pendukung beban,
Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan konstruksi pondasi (yang berkaitan dengan biaya super-struktur yang dianggarkan)
Kriteria Desain:Kriteria Desain: Pondasi harus mampu menunjang keamanan /
kenyamanan bangunan & penghuninya, Kerusakan / penurunan badan pondasi harus berada
dalam batas-batas limit yang diijinkan (antara 5 – 7,5 cm masih berada dalam batas-batas normal)
Persyaratan PondasiPersyaratan Pondasi Bentuk & konstruksinya harus kokoh, kuat & stabil secara fisik (&
psikis) - dapat menahan seluruh gaya beban yang bekerja padanya, Aman tidak mudah rusak karena pengaruh intern (perubahan
kimiawi dari susunan material yang dipergunakan) maupun dari pengaruh ekstern (akibat: aktivitas manusia / binatang / tumbuh-tumbuhan, air tanah, gaya-gaya beban bangunan, cuaca, dll.),
Dapat mengakomodasi pengaruh perubahan / pergeseran tanah, Tahan lama tidak mudah hancur, rusak, lapuk / korosif
(umumnya diupayakan agar: free maintenance), Memenuhi kebutuhan, sesuai dengan fungsinya (jika fungsinya
sebagai dinding sebaiknya dipasangkan sesuai dengan persyaratan dinding, jika dipakai sebagai bendungan harus kedap air, dsb.),
Untuk pondasi yang terletak diatas permukaan tanah segi estetika bentuk / tampak – juga harus diperhatikan,
Pondasi harus efektif dan efisien sebagai konstruksi pen-transfer / penahan beban bangunan
1). Klasifikasi berdasarkan pola dukunga). End Bearing
Daya dukung diperoleh dari seluruh lapisan tanah (keras) yang berada di bagian bawah / bagian alas pondasi.Umumnya pondasi dangkal mengikuti pola ini.
b). Side / Skin FrictionDaya dukung diperoleh dari lapisan tanah yang berada diseluruh selubung bagian luar pondasi disebut juga ‘daya / tegangan lekat’ (side / skin friction).Beberapa jenis pondasi tiang mengandalkan daya dukung dari Side Friction ini syarat bagian luar pondasi harus memiliki permukaan yang ‘kasar’ / tidak licin, sehingga terjadi tegangan geser (friction) / tegangan lekat yang besar / cukup baik.Umumnya jenis pondasi semi dalam menganut pola ini.
c). Kombinasi antara a) & b)Daya dukung diperoleh dari lapisan tanah yang berada pada bagian bawah dan seluruh bagian sisi luar pondasi.Pondasi yang amat dalam biasanya didukung oleh jenis kombinasi pola dukung ini.
Tipe pondasi:Tipe pondasi:2). Klasifikasi berdasarkan kedalaman pondasi
Foundation Foundation
Shallow Shallow DeepDeep
Footings Raft
Piles Well / Caisson
Isolated Combined Strip
Conventional
Raft
Buoyancy
Raft
FOUNDATION SYSTEMS
Patokan umum:
Shallow Foundations (terdiri dari jenis: footings / spread footings) D < B
Deep Foundations (yaitu jenis: pile & caisson foundations) D > B
B
B B B
D
D
D DD < B D > B
a) b) c)
B > D end bearing B < D side friction / kombinasi
B
D
B
D
B
D
Beban bangunan selalu setara dengan pemindahan beban / kedalaman pondasi,
Kedalaman pondasi umumnya menambah daya dukung pada dasar pondasi (end bearing / end resistance),
Sedangkan tegangan lekat (skin friction) - ada batasnya kedalaman tanah makin besar – daya dukungnya tidak selalu makin besar / makin baik, dan tegangan lekatnya juga belum tentu makin baik,
Contoh: 0 Pada titik A:
- beban bangunan - kecil maka kedalaman pondasi tidak besar / dangkal
Di titik B:
- beban bangunan lebih besar maka pondasi dibuat lebih dalam
Pada titik C:
- beban bangunan sangat besar maka pondasi juga dibuat sangat dalam
- gabungan antara end bearing & daya lekat sangat berarti besarnya
Bagaimana pengaruh Tegangan lekat (skin friction) pada masing-masing titik?
Perhitungan pondasi sederhanaPerhitungan pondasi sederhana
BEBAN TOTAL BANGUNAN
DAYA DUKUNG TANAH = --------------------------------------
LUAS ALAS PONDASI
DAYA DUKUNG TANAH didapat dari kemampuan tanah ‘melawan’ / mendukung beban total bangunan / upper-structure + sub-structure + beban-beban lain (ton/m2 atau kg/cm2),
BEBAN TOTAL BANGUNAN Adalah luasan areal bangunan (upper-structure + sub-structure + beban-beban) yang membebani pondasi / sub-structure (m2 x jumlah lapis yang didukung) Persis sama - seperti perhitungan dimensi kolom struktur (yang terletak ‘didalam’ tanah),
LUAS ALAS PONDASI adalah dimensi luas telapak pondasi yang mendapat perlawanan dari tanah (m2 / cm2). Perhitungan dilakukan dengan anggapan daya dukung didapatkan pada end bearing (friction umumnya jarang diperhitungkan karena perhitungan ini hanya perhitungan ‘kasar’ saja dan skin friction hanya diperlukan untuk kondisi khusus)
Beban hidup Beban mati
Beban-beban
yang lain
Perhitungan Dimensi PondasiPerhitungan Dimensi Pondasi Rumus:
Pondasi lajur - Selalu diambil bagian pondasi - dalam lajur 1,00 meter F = 1,00 m x b (lebar alas pondasi),
- Jika ijin didapat (dari hasil test) & beban total dapat diketahui (dari hasil perhitungan), maka dimensi b dapat diperoleh,
Pondasi Setempat- F adalah penampang alas pondasi (bisa: bulat / lingkaran, bujursangkar, 4 persegi panjang, segi-n beraturan, segitiga, dll.),- Beban (P) = beban seluas lantai yang didukung oleh pondasi setempat tersebut (tergantung dari: fungsi / jenis bangunan, banyaknya lapisan lantai yang didukung, gaya-gaya beban yang terjadi, dll.),- Jika ijin dapat diperoleh (dari hasil test: Soil Penetration Test / Cone Penetration Test / Sondir), maka dimensi luas alas pondasi dapat diperoleh
Beban total bangunan (P)
Daya Dukung Tanah (ijin) = -----------------------------------
Luas Alas Pondasi (F)
CATATAN: Daya dukung tanah (ijin) - jika makin dalam galian umumnya makin besar
nilainya akibatnya penampang pondasi juga akan main kecil
CONTOH PERHITUNGAN PONDASICONTOH PERHITUNGAN PONDASI P
ijin > ------
F
Jika ijin = 0,5 Kg/cm2
Maka beban maksimum yang dapat ditanggung oleh Pondasi Lajur selebar 80 cm adalah = 80 x 100 x 0,5 = 4000 Kg
Untuk safety factor maka beban tidak boleh menjadi maksimum Jadi yang diperoleh HARUS < dari ijin Maka dalam perhitungan, selalu P diperbandingkan dengan F - untuk
memperoleh yang HARUS < dari ijin Misalnya: P 3600
----- = -------- = 0,4 < 0,5
F 8000
Maka Pondasi - AMAN
Persyaratan kekuatan pondasi:SYARAT: Luas alas pondasi x kemampuan daya dukung tanah > beban total
yang terjadi
Artinya: Makin luas alas pondasi daya dukungnya makin besar, Makin besar daya dukung tanah (artinya pondasi harus makin dalam) beban
total bangunan yang dapat didukung juga akan makin besar, DPL, jika beban total bangunan sangat besar diperlukan daya dukung tanah
yang besar & luasan alas pondasi yang sangat besar
Penjelasan: Untuk pondasi lajur perhitungan dilakukan pada jalur 1,00 meter panjang
pondasi Penampang alas pondasi setempat, bisa berbentuk: bujur sangkar, empat
persegi panjang, lingkaran, segi banyak, dll. Khusus untuk pondasi tiang jika hasil yang diperoleh dari perhitungan –
melampaui batas kekuatan pondasi jumlah pondasi dapat digandakan & dipersatukan dengan menggunakan pile cap / poer
CONTOH LAIN Berapa Daya dukung Pondasi Tiang sistem End Bearing dengan diameter 30
cm ? Ǿ 30 cm R = 15 cm, maka Luas Alas Pondasi = πR² = 3,14 x 15 x 15 = 706,5
cm² Misalnya Pondasi Dalam ini – dari hasil Test Sondir sedalam 6,00 meter dari
permukaan tanah mendapatkan ijin = 7,5 kg/cmkg/cm22
Maka beban yang maksimum yang dapat didukung oleh 1 Pondasi Tiang adalah = 706,5 x 7,5 = 5298,75 kg
Jika Beban Total yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah = 15 ton = 15000 kg diperlukan berapa Pondasi Tiang?
Jumlah Pondasi Tiang = 15000 : 5298,75 = 2,83 Jumlah Pondasi Tiang adalah = 3 buah
Jadi ? Berapakah nya sekarang ? = 15000 : (706,5 x 3) = 7,077 kg/cm² SAVE & bagaimana jika Skin Friction diperhitungkan? Apakah lebih save?
KASUS LAIN Bagaimana jika beban maksimum bangunan yang besarnya 15 ton
tersebut – disyaratkan harus didukung hanya oleh 1 (SATU) Pondasi Tiang?
Maka perhitungannya menjadi:
Dimensi Pondasi = 15000 kg : 7,5 kg/cm² = 2000 cm² Jika Pondasi Tiang berbentuk lingkaran, berapa R nya?
= 25,3 cm
Jadi diameter Pondasi Tiang yang dipergunakan adalah =
25,3 x 2 = 50,6 cm
Jika pakai mesin dengan mesin bor berdiameter 55 atau 60 cm
KENAPA HARUS PAKAI DIAMETER YANG LEBIH BESAR?
BAGAIMANA JIKA DIGALI SECARA MANUAL?
BERAPA DIAMETER IDEALNYA?
R = √2000 : 3,14 = √ 636,94 cm²
TQTQ
C U NEXT TIMEC U NEXT TIME