14
By Thamrin Syamsudin, dr., Sp.S(K)

1. Neuroradiologyind

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Neuroradiologyind

Citation preview

Page 1: 1.  Neuroradiologyind

By Thamrin Syamsudin, dr., Sp.S(K)

Page 2: 1.  Neuroradiologyind

Definisi :

Pemeriksaaan radiologi berguna untuk mendukung atau mengkonfirmasi dari gangguan saraf

Dua jenis pemeriksaan :

Non-invasive :

Skull X-Ray( sinar X pada tengkorak )

Vertebrae X-Ray( sinar X pada vertebrae )

Invasive (mengunakan bahan kontras) :

Angiography

Myelography

Page 3: 1.  Neuroradiologyind

Skull X-Ray

Proyeksi :

•Postero-Anterior (PA) pada berbagai sudut

•Antero-Posterior (AP)

•Lateral kanan/kiri

•Dasar tulang tengkorak

•Gambaran foto khusus:

Sinus paranasal,

Photo sellar (sella turcica )

Page 4: 1.  Neuroradiologyind

Skull X-Ray

Digunakan untuk

1. Tulang tengkorak

•external tabulae ( tubula externa )

•intenal tabulae ( tubula interna )

•diploe

•Penanda digital

pada meningioma : endostosis or penonjolan dimasukan ke tabulae interna

2. Sutura : sagital, coronary, lambdoid

anak-anak : belum menutup secara sempurna

Page 5: 1.  Neuroradiologyind

Synostosis : sutura menutup lebih awal

Space Occupying Process : pelebaran sutura

3. Sella tursica :

•Tubercel cella

•Dorsum sellae

•Anterior and posterior clinoid process

Pada cronis tekanan intra cranial meningkat sellae rusak : yang terkena pertama adalah dorsum

Hypophyseal tumour : ballooning sellae ( sela menggelembung )

Page 6: 1.  Neuroradiologyind

4. Temporal bone :

•Sering fraktur oleh karena cedera kepala

•berbahaya : rupture arteri meningea media perdarahan subarachnoid (menyebabkan kematian jika masif)

•Penanda Vascular

5. Paranasal sinus :

infeksi / inflamasi opaq

Page 7: 1.  Neuroradiologyind

Abnormalitas pd Skull X-Ray :

•Congenital : microcephaly, macrocephaly, cranio-synostosis

•Fracture : pada cedera kepala

•Penyakit tulang : osteoporosis, osteoblastic

•Calcification :

Normal – pada glandula hipofisis, pleksus koroideus, duramatter

Abnormal – AVM, tumor otak, tuberculoma, lesi hemoragik

luas

Page 8: 1.  Neuroradiologyind

Tanda dari peningkatan tekanan intrakranial (ICP)

Destruksi sela

Impressiones digitatae

Pelebaran sutura (pada anak )

Penningkatan vascular markings

Page 9: 1.  Neuroradiologyind

Vertebra X-Ray

Proyeksi :

AP, PA

Lateral, dan

Obligue

Terdiri dari : 7 segmen cervical

12 segments thorakal

5 segments lumbal

5 segments sacrum

Page 10: 1.  Neuroradiologyind

Vertebral X-Ray

Digunakan untuk :

bentuk –

Lordosis (normal pada cervical dan lumbal)

Scoliosis : HNP

Kyphosis : Tuberculous spondylitis

Corpus vertebralis –

kerusakan lesi pada metastatic tumor, inflammasi

penekanan lesi pada trauma

Jarak Intervertebral –

penonjilan lempeng pada HNP

Page 11: 1.  Neuroradiologyind

Vertebra X-Ray

Pedicles –

mengenai corpus vertebrae : pengikisan dan pengrusakan oleh tumor

Processus Articular : luxation

Foramen Intervertebral : melebar pada neurinoma

Processus Spinosus

Lamina : erosi penyempitan intervertebral

Canalis Spinalis : stenosis jika terjadi penyempitan

Page 12: 1.  Neuroradiologyind

Ganguaan pada columna vertebralis

Anomaly kongenital

Fraktur/Dislokasi

Inflamasi

Tumor, dll

Pasien dipersiapkan secara khusus untuk photo lumbo sacral : berikan laxantia pada

malam sebelumnya.

Page 13: 1.  Neuroradiologyind

Myelography

Definisi :

memasukkan bahan kontras ke subarachnoid untuk melihat jalur cairan serebrospinal

Prosedur :

Daerah penusukannya

pungsi lumbal untuk myelography bagian atas

pungsi cisternal untuk myelography bagian bawah

Page 14: 1.  Neuroradiologyind

Jumlah cairan serebrospinal yang diambil sama dengan jumlah bahan kontras yang dimasukan (sekitar 10-20 mL)

Masukan bahan kontras secara perlahan-lahan

Ambil foto sinar-X dengan proyeksi yang berpariasi sesuai dengan kebutuhan (AP, Lateral, Obligue)