20
PERCOBAAN I IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui cara identifikasi karbohidrat secara kualitatif. II.TINJAUAN PUSTAKA Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai di alam, terutama sebagai penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Nama lain karbohidrat adalah sakarida (berasal dari bahasa latin saccharum = gula). Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus empiris total (CH 2 O) n . Karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida, diantaranya glukosa yang mempunyai rumus molekul C 6 H 12 O 6 (Fessenden & Fessenden, 1986). Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi- fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan

1. identifikasi karbohidrat

  • Upload
    alvi6565

  • View
    12.203

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: 1. identifikasi karbohidrat

PERCOBAAN I

IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui cara identifikasi

karbohidrat secara kualitatif.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai di alam,

terutama sebagai penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Nama lain

karbohidrat adalah sakarida (berasal dari bahasa latin saccharum = gula).

Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton

yang mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O)

dengan rumus empiris total (CH2O)n. Karbohidrat paling sederhana adalah

monosakarida, diantaranya glukosa yang mempunyai rumus molekul C6H12O6

(Fessenden & Fessenden, 1986).

Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon,

hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama

karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat

yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil

proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh

tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas,

kontraksi jantung dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas

seperti bekerja dan olahraga (Irawan, 2007).

Karbohidrat salah satu bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia,

hewan, dan tumbuhan disamping lemak dan protein. Senyawa ini dalam

jaringan merupakan cdangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel.

Sebagian besar karbohidrat yang ditemukan di alam terdapat sebagai

polisakarida dengan berat molekul tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi

sebagai bentuk penyimpanan bagi monosakarida, sedangkan yang lain sebagi

penyusun struktur di dalam dinding sel dan jaringan pengikat (Hart, 1983).

Pada tumbuhan, karbohidrat disintesis dari CO2 dan H2O melalui roses

fotosinteseis dalam sel berklorofil dengan bantuan sinar matahari.

Page 2: 1. identifikasi karbohidrat

Karbohidrat yang dihasilkan merupakan cadangan makanan yang disimpan

dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum).Karbohidrat dalam tubuh

manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, dan

sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Karbohidrat dalam sel tubuh disimpan dalam hati dan jaringan otot dalam

bentuk glikogen (Pine, 1988).

Dari rumus umum karbohidrat, dapat diketahui bahwa senyawa ini

merupakan suatu polimer yang tersusun atas monomer-monomer.

Berdasarkan monomer yang menyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi 3

golongan, yaitu:

1. Monosakarida : karbohidrat paling sederhana yang tidak dapat dihidrolisis

menjadi karbohidrat lain. Bentuk ini dibedakan kembali menurut jumlah

atom C yang dimiliki dan sebagai aldosa atau ketosa. Monosakarida yang

terpenting adalah glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Contoh lainnya

tercantum dalam tabel.

2.

Oligosakarida : karbohidrat yang tersusun dari dua sampai sepuluh satuan

monosakarida. Oligosakarida yang umum adalah disakarida, yang terdiri atas

dua satuan monosakarida dan dapat dihidrolisis menjadi monosakarida.

Contoh: sukrosa, maltosa, dan laktosa.

3. Polisakarida : karbohidrat yang tersusun lebih dari sepuluh satuan

monosakarida dan dapat berantai lurus atau bercabang. Polisakarida dapat

dihidrolisis oleh asam atau enzim tertentu yang kerjanya spesifik.

Hidrolisis sebagian polisakarida menghasilkan oligosakarida dan dapat

digunakan untuk menentukan struktur molekul polisakarida. Contoh:

amilum, dekstrin, glikogen, dan sellulosa

Monosakarid

a

Rumus Molekul Aldosa Ketosa

Triosa C3H6O3 Gliserosa Dihidroksi Aseton

Tetrosa C4H8O4 Eritrosa Eritrulosa

Pentosa C5H10O5 Ribosa Ribulosa

Heksosa C6H12O6 Glukosa Fruktosa

Page 3: 1. identifikasi karbohidrat

(Riawan, 1990).

Pada umumnya, karbohidrat berupa serbuk putih yang mempunyai sifat

sukar larut dalam pelarut nonpolar, tetapi mudah larut dalam air. Kecuali,

polisakarida bersifat tidak larut dalam air. Amilum dengan air dingin akan

membentuk suspensi dan bila dipanaskan akan terbentuk pembesaran berupa

pasta dan bila didinginkan akan membentuk koloid yang kental semacam gel.

Suspensi amilum akan memberikan warna biru dengan larutan iodium. Hal

ini dapat digunakan untuk mengidentifikasikan adanyan amilum dalam suatu

bahan. Hidrolisis sempurna amilum oleh asam atau enzim akan menghasilkan

glukosa (Syukri, 1999).

Glikogen mempunyai struktur empiris yang serupa dengan amilum

pada tumbuhan. Pada proses hidrolisis, glikogen menghasilkan pula glukosa

karena baik amilum maupun glikogen, tersusun dari sejumlah satuan glukosa.

Glikogen dalam air akan membentuk koloid dan memberikan warna merah

dengan larutan iodium. Pembentukan glikogen dari glukosa dalam sel tubuh

diatur oleh hormon insulin dan prosesnya disebut glycogenesis. Sebaliknya,

proses hidrolisis glikogen menjadi glukosa disebut glycogenolysis

(Respati, 1986).

Semua jenis karbohidrat, baik monosakarida,disakarida,maupun

polisakarida, akan berwarna merah-ungu bila larutannya dicampur beberapa

tetes α-naftol dalam alkohol dan ditambahkan asam sulfat pekat, sehingga

tidak bercampur. Warna ungu akan tampak pada bidang batas antara kedua

cairan. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dalam

suatu bahan dan dikenal dengan uji Molisch. Monosakarida dan disakarida

memiliki rasa manis, sehingga sering disebut gula. Rasa manis dari gula

disebabkan oleh gugus hidroksilnya. Kebanyakan monosakarida dan

disakarida, kecuali sukrosa, adalah gula pereduksi. Sifat mereduksi

disebabkan oleh adanyan gugus aldehida atau keton bebas dalam molekulnya.

Larutan gula bereaksi positif dengan pereaksi Fehling, pereaksi Tollens,

maupun pereaksi Benedict. Sebaliknya, kebanyakan polisakarida adalah gula

nonpereduksi (Wilbraham, 1992).

Page 4: 1. identifikasi karbohidrat

III. ALAT DAN BAHAN

III.1 Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah alat pemanas,

penangas air, penjepit, pipet tetes, pipet ukur, rak tabung reaksi dan

tabung reaksi.

III.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah HCl 2 N,

HCl pekat, HNO3 pekat, H2SO4 pekat, kertas lakmus, larutan iodium,

NaOH, natrium asetat, pereaksi Barfoed, pereaksi Benedict, pereaksi

Molisch, pereaksi Saliwanoff dan sampel karbohidrat (air kelapa).

IV. PROSEDUR KERJA

Prosedur kerja pada percobaan ini yaitu :

A. Uji Molisch

1. Sampel dimasukkan dalam tabung reaksi sebanyak 15 tetes

2. Pereaksi Molisch ditambahkan sebanyak 3 tetes dan dikocok

3. Asam sulfat pekat ditambahkan sebanyak 5 tetes kemudian diamati

perubahan yang terjadi

B. Uji Iodium

1. Amilum 1% dimasukkan dalam 3 tabung reaksi berbeda

2. Tabung reaksi 1 ditambahkan 2 tetes air dan ditambahkan 1 tetes iodin

kemudian diamati perubahan yang terjadi.

3. Tabung reaksi 2 ditambahkan 2 tetes asam klorida dan ditambahkan 1

tetes iodin kemudian diamati perubahan yang terjadi.

4. Tabung reaksi 3 ditambahkan 2 tetes NaOH dan ditambahkan 1 tetes

iodin kemudian diamati perubahan yang terjadi.

C. Uji Barfoed

1. Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 15 tetes.

2. Pereaksi Barfoed ditambahkan sebanyak 10 tetes, kemudian

dimasukkan dalam penangas air dan diamati perubahan yang terjadi.

Page 5: 1. identifikasi karbohidrat

D. Uji Saliwanoff

1. Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 15 tetes.

2. Pereaksi Saliwanoff ditambahkan sebanyak 10 tetes, kemudian

dimasukkan dalam penangas air selama 1 menit dan diamati

perubahan yang terjadi.

Page 6: 1. identifikasi karbohidrat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Identifikasi Karbohidrat

No. Cara kerja Hasil Gambar

1 Uji Molisch

a. Glukosa + Pereaksi

molisch + H2SO4

b. Amilum + Pereaksi

molisch + H2SO4

c. Air kelapa + Pereaksi

molisch + H2SO4

d. Fruktosa + Pereaksi

molisch + H2SO4

e. Maltosa + Pereaksi

molisch + H2SO4

f. Laktosa + Pereaksi

molisch + H2SO4

g. Sukrosa + Pereaksi

molisch + H2SO4

Cincin ungu (+)

Cincin ungu (+)

Cincin ungu (+)

Cincin coklat (+)

Cincin coklat (+)

Cincin coklat (+)

Cincin coklat (+)

2 Uji Iodium

a. Amilum + air + iodin

b. Amilum + HCl + iodin

Larutan biru

tua (+)

Larutan biru

tua (+)

Page 7: 1. identifikasi karbohidrat

c. Amilum + NaOH +

iodine

Larutan bening

(-)

3 Uji Barfoed

a. Glukosa + Pereaksi

Barfoed + Penangas

b. Fruktosa + Pereaksi

Barfoed + Penangas

c. Sukrosa + Pereaksi

Barfoed + Penangas

d. Air kelapa + Pereaksi

Barfoed + Penangas

e. Maltosa + Pereaksi

Barfoed + Penangas

f. Laktosa + Pereaksi

Barfoed + Penangas

g. Sukrosa + Pereaksi

Barfoed + Penangas

h. Amilum + Pereaksi

Barfoed + Penangas

Merah bata (+)

(-)

(-)

Merah muda (+)

(-)

(-)

(-)

(-)

4 Uji Saliwanoff

a. Glukosa + Pereaksi

Saliwanoff + Penangas

b. Fruktosa + Pereaksi

Perubahan warna

kuning (-)

Perubahan warna

Page 8: 1. identifikasi karbohidrat

Saliwanoff + Penangas

c. Sukrosa + Pereaksi

Saliwanoff + Penangas

d. Maltosa + Pereaksi

Saliwanoff + Penangas

e. Laktosa + Pereaksi

Saliwanoff + Penangas

f. Amilum + Pereaksi

Saliwanoff + Penangas

g. Air kelapa + Pereaksi

Saliwanoff + Penangas

kuning (-)

Perubahan warna

kuning (-)

Perubahan warna

kuning (-)

Perubahan warna

kuning (-)

Perubahan warna

kuning (-)

Perubahan warna

kuning (-)

Page 9: 1. identifikasi karbohidrat

B. Pembahasan

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara identifikasi

karbohidrat secara kualitatif. Sampel yang dibawa pada praktikum ini yaitu

air kelapa. Air kelapa banyak mengandung tanin atau antidotum (anti

racun) yang paling tinggi. Kandungan zat kimia lain yang menonjol yaitu

berupa enzim yang mampu mengurai sifat racun. Komposisi kandungan

zat kimia yang terdapat pada air kelapa antara lain asam askorbat atau

vitamin C, protein, lemak, kalsium atau potassium. Mineral yang

terkandung pada air kelapa ialah zat besi, fosfor dan gula yang terdiri dari

glukosa, fruktosa dan sukrosa. Sehingga air kelapa dapat digunakan dalam

identifikasi karbohidrat.

Adapun uji kualitatif yang dilakukan pada praktikum ini meliputi uji

molisch, uji iodium, uji barfoed, dan uji saliwanoff.

1. Uji Molisch

Uji molish adalah reaksi yang paling umum untuk mengidentifikasi

adanya karbohidrat. Pada praktikum ini asam sulfat pekat menghidrolisis

ikatan glikosidik (ikatan yang menghubungkan monosakarida satu

dengan monosakarida yang lain) menghasilkan monosakarida yang

selanjutnya didehidrasi menjadi fultural dan turunannya. Pereaksi

molisch terdiri dari α-naftol dalam alkohol yang akan bereaksi dengan

furfural membentuk senyawa kompleks berwarna ungu yang disebabkan

oleh daya dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat dan akan

membentuk cincin berwarna ungu pada larutan glukosa, fruktosa,

sukrosa, laktosa, maltosa, arabinosa, dan pati. Hal ini menunjukkan

bahwa uji molisch sangat spesifik untuk membuktikan adanya

karbohidrat. Tujuan ditambahkannya asam sulfat pekat adalah untuk

menghidrolisis ikatan pada sakarida agar menghasilkan furfural.

Hasil reaksi yang positif menunjukkan bahwa larutan yang diuji

mengandung karbohidrat, sedangkan hasil reaksi yang negatif

menunjukkan bahwa larutan yang diuji tidak mengandung karbohidrat.

Terbentuknya cincin ungu menyatakan reaksi positif pada praktikum

yang memberikan reaksi positif adalah maltosa, amilum, sukrosa,

Page 10: 1. identifikasi karbohidrat

laktosa, fruktosa, glukosa dan air kelapa. Berdasarkan hasil praktikum

seluruhnya larutan karbohidrat yang direaksikan dengan asam sulfat

pekat memebentuk larutan menjadi dua lapisan dan pada bidang batas

kedua lapisan tersebut akan terbentuk cincin ungu yang disebut kwnoid.

Reaksi uji Molisch :

2. Uji Iodium

Pada praktikum uji iodium, amilum yang direaksikan dengan air dan

HCl menjadi berwarna bening kemudian dihidrolisis dan ditambahkan

dengan iodium menghasilkan warna biru tua. Hal ini karena ada dua

macam amilum atau pati, yaitu pati yang larut dan pati yang tidak larut.

Contoh pati yang larut adalah amilosa, dan pati yang tidak larut adalah

amilofektin. Jika amilosa direaksikan dengan iodium maka akan berwarna

biru, sedangkan jika amilofektin direaksikan dengan iodium akan

memberikan warna ungu kehitaman. Jadi, hasil yang diperoleh merupakan

jenis pati yang yang larut, yaitu amilosa. Berbeda halnya dengan amilum

yang direaksikan dengan NaOH menjadi berwarna bening kemudian

dihidrolisis dan ditambahkan dengan iodium menghasilkan warna larutan

bening hal ini karena NaOH bersifat basa yang akan menghidrolisis warna

dari iodium.

3. Uji Barfoed

Uji barfoed ini merupakan pengujian untuk membedakan

monosakarida atau disakarida. Pada praktikum uji Barfoed, karbohidrat

direduksi pada suasana asam. Dalam asam, polisakarida atau disakarida

Page 11: 1. identifikasi karbohidrat

akan terhidrolisis parsial menjadi sebagian kecil monomernya. Hal inilah

yang menjadi dasar untuk membedakan antara monosakarida,

oligosakarida/disakarida, dan polisakarida. Monomer gula dalam hal ini

bereaksi dengan fosfomolibdat membentuk senyawa berwarna biru.

Dibanding dengan monosakarida, polisakarida yang terhidrolisis oleh asam

mempunyai kadar monosakarida yang lebih kecil, sehingga intensitas

warna biru yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan larutan

monosakarida. Disakarida juga akan memberikan hasil positif pada larutan

memberikan warna biru dan bagian bawah terdapat endapan kemerahan

bila didihkan cukup lama hingga terjadi hidrolisis. Tapi dalam praktikum,

hasil yang diperoleh hanya glukosa dan air kelapa yang memberikan hasil

yang positif (terbentuk warna merah bata dibagian bawah larutan).

Sedangkan maltosa, amilum, sukrosa, laktosa, dan fruktosa memberikan

hasil yang negatif. Hal ini terjadi dikarenakan hidrolisis kurang cukup

waktu dan suhu yang masih kurang panas. Pada uji Barfoed, yang

terdeteksi monosakarida membentuk endapan merah bata karena terbentuk

hasil Cu2O. berikut reaksinya :

Reaksi karbohidrat dengan Cu pada uji Barfoed yaitu :

R-C-H +CuCH3COO-R-C-OH + Cu2O + CH3COOH

4. Uji Saliwanoff

Reaksi Saliwanoff (khusus menunjukkan adanya fruktosa (gugus

keton). Pereaksi saliwanoff terdiri dari serbuk resorsinol + HCl encer. Bila

fruktosa diberi pereaksi seliwanoff dan dipanaskan dlm air mendidih

selama 10 menit akan terjadi perubahan warna menjadi lebih tua. Pada uji

Saliwanoff ada pembentukan 4-hidroksimetilfurfural yang terjadi pada

reaksi antara fruktosa, sukrosa, galaktosa, glukosa, dan arabinosa yang

mendasari uji saliwanoff. Fruktosa merupakan ketosa, dan sukrosa

terbentuk atas glukosa dan fruktosa, sehingga reaksi dengan pereaksi

Page 12: 1. identifikasi karbohidrat

Saliwanof akan menghasilkan senyawa berwarna merah bata. Warna

merah bata yang muncul disebabkan oleh senyawa kompleks. Berdasarkan

hasil dari praktikum semua bahan yang diuji memberikan hasil negatif hal

ini terjadi karena kurang lamanya pemanasan sehingga tidak terjadi

hidrolisis secara sempurna. Reaksi uji Saliwanoff :

VI. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan kali ini adalah :

1. Cara identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan cara uji Molisch, uji

Iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff.

2. Hasil uji Molisch untuk semua bahan (maltosa, amilum, sukrosa, laktosa,

fruktosa, glukosa dan air kelapa) yang dianalisis memberikan hasil positif

dengan adanya cincin ungu.

3. Hasil uji Iodium amilum yang ditambahkan air dan HCl memberikan hasil

positif terbentuk warna biru tua dan amilum yang ditambahkan NaOH

memberikan hasil negatif.

4. Hasil uji Barfoed untuk glukosa dan air kelapa memberikan hasil positif

dengan terbentuknya endapan merah bata sedangkan maltosa, amilum,

sukrosa, laktosa dan fruktosa memberikan hasil negatif.

5. Hasil uji Saliwanoff untuk semua bahan (maltosa, amilum, sukrosa,

laktosa, fruktosa, glukosa dan air kelapa) yang dianalisis memberikan hasil

negatif.

Page 13: 1. identifikasi karbohidrat

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden & Fessenden. 1986. Kimia Organik 2. Erlangga. Jakarta.

Hart, H. 1983. Kimia Organik, Suatu Kuliah Singkat. Erlangga. Jakarta.

Irawan, M. A. 2007. Karbohidrat. Jurnal Sports Science Brief. 1 (3) : 1-4.

Pine, S. H. 1988. Kimia Organik 2. ITB. Bandung.

Respati. 1986. Pengantar Kimia Organik. Aksara Baru. Yogyakarta.

Riawan. 1990. Kimia Organik. Bina Rupa Aksara. Jakarta.

Syukri. 1999. Kimia Dasar 3. ITB Press. Bandung.

Wilbraham, A. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. ITB Press. Bandung.