PERCOBAAN 1 BIOKIMIA KARBOHIDRAT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1. Identifikasi Karbohidrat dg Uji Molish dan Uji Biuret

Citation preview

PERCOBAAN 1 KARBOHIDRAT

PERCOBAAN 1KARBOHIDRATTujuan PraktikumMengidentifikasi senyawa-senyawa karbohidratTerampil melakukan uji sifat pereduksi senyawa-senyawa karbohidratMembedakan senyawa-senyawa karbohidrat berdasarkan pengamatan kristal osazonMenjelaskan peristiwa kimia dalam hidrolisis sukrosaDasar TeoritisPengertian KarbohidratKarbohidrat adalah polihidroksi aldehida (golongan aldosa) atau polihidroksi keton (golongan ketosa), yang mempunyai rumus molekul umum (CH2O)n. Karbohidrat adalah suatu polimer yang tersusun atas monomer-monomer. Dari jumlah monomer yang menyusunnya, karbohidrat dapat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, trisakarida dan seterusnya sampai polisakarida. (Martoharsono 1994)Penggolongan KarbohidratMonosakaridaMonosakarida sering juga disebut gula sederhana (simple sugar). Karena monosakarida hanya terdiri dari satu unit polihidroksi aldehid atau keton. Hal ini menyababkan monosakarida tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi.

Monosakarida yang umum ialah yang atom C-nya berkisar anatar 3-7. terbagi menjadi golongan aldosa dengan aldo-triosa, aldo-tetrosa, aldo-pentosa, dst. Golongan yang kedua adalah ketosa. (Martoharsono 1994). Dalam ilmu gizi hanya ada 3 jenis monosakarida yang penting yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa (Baliwati 2005). Fruktosa merupakan ketoheksosa, glukosa merupakan aldoheksosa dan galaktosa merupakan aldoheksosa yang tidak terdapat bebes di alam. (Deman 1997)2. DisakaridaMerupakan karbohidrat yang tersusun dari dua satuan monosakarida yang dipersatukan oleh hubungan glikosida dari karbon 1 dari satuan lain ke suatu OH satuan lain. Disakarida ini terdiri dari maltosa, selebrosa, laktosa, dan sukrosa. Laktosa terdiri dari D-glukosa dan D-galaktosa. Sukrosa terdiri atas satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. (Fessenden 1986)3. PolisakaridaMengandung banyak monosakarida yang berhubungan dan beragam panjang rantai serta berat molekulnya. Contoh polisakarida yaitu pati, selulosa, dan kitin. Polisakarida merupakan polimer monosakarida yang memiliki bobot molekul yang tinggi dan bila dihidrolisis akan menghasilkan lebih dari sepuluh monosakarida seperti amilum, glikogen, selulosa. (Schieber et al 2004)Menurut Almatsier (2010), Analisis Uji kualitatif Karbohidrat yaitu:Uji Molish yaitu reaksi yang didasarkan pada pembentukan furfural atau turunannya dari karbohidrat yang dapat didehidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furfural atau senyawa yang tersubstitusi, seperti hidroksimetil furfural.Uji benedict merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas, uji benedict berdasarkan reduksi ion Cu 2+ menjadi ion Cu+ oleh gugus pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3. Uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange, atau merah bata serta ada endapan merah bata. Bahan :XilosaGlukosaGalaktosaFruktosaArabinosaAmilumSukrosalaktosaSampel susuH2SO4 pekatPereaksi molishPereaksi benedictAquades

Alat:Tabung reaksiRak tabung reaksiWaterbathPenjepit kayuPipet tetesCARA KERJAUji Umum terhadap karbohidrat (Uji Molish)

+10 tetes sampelberbeda pada setiapTabung reaksi

10 tetessampel

+10 tetes pereaksiMolish pada setiapTabung reaksiTabung dikocokTabung dimiringkan+10 tetes H2SO4 p.a pada setiapTabung reaksiMengamati dan mencatat perubahan warna yang terjadi pada batas antara 2 lapisan dalam tabung123456CARA KERJAUji Sifat Pereduksi (Uji Bendict)+10 tetes sampelberbeda pada setiapTabung reaksi dan 20 tetes untuk aquades

10 tetessampel+10 tetes pereaksibenedict pada setiapTabung reaksiTabung dikocokMengamati dan mencatat perubahan warna yang terjadi pada batas antara 2 lapisan dalam tabung12345Memanaskan tabung pda waterbathSelama 5 menitHASIL PENGAMATANUji Umum terhadap karbohidrat (Uji Molish)

Sampel 1% KarbohidratPrubahan Warna Setelah diberikan H2SO4 p.a Keterangan (+/-)AquadesTidak terbentuk kompleks cincin berwana ungu-Sampel susuterbentuk kompleks cincin berwana ungu+Amilumterbentuk kompleks cincin berwana ungu+Sukrosaterbentuk kompleks cincin berwana ungu+Fruktosaterbentuk kompleks cincin berwana ungu+Laktosaterbentuk kompleks cincin berwana ungu+Glukosaterbentuk kompleks cincin berwana ungu+Arabinosaterbentuk kompleks cincin berwana ungu+Xilosaterbentuk kompleks cincin berwana ungu+Galaktosaterbentuk kompleks cincin berwana ungu+Uji Sifat Pereduksi (Uji Bendict)Sampel 1% KarbohidratSampel + pereaksi Benedict (sebelum dipanaskan)Prubahan Warna Setelah dipanaskanKeterangan (+/-)AquadesBiruTidak terdapat endapan-Sampel susuBiruTerdapat endapan kuning+AmilumBiruTidak terdapat endapan-SukrosaBiruTerdapat endapan merah bata+FruktosaBiruTerdapat endapan merah bata+LaktosaBiruTerdapat endapan merah bata+GlukosaBiruTerdapat endapan merah bata+ArabinosaBiruTerdapat endapan merah bata+XilosaBiruTerdapat endapan merah bata+GalaktosaBiruTerdapat endapan merah bata+PEMBAHASANPada praktikum karbohidrat ini ada dua kegitan yang dilakukan. Yang pertama adalah uji molish untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa karbohidrat dan yang kedua adalah uji benedict untuk uji sifat pereduksi senyawa-senyawa karbohidrat.Untuk masing-masing kegiatan digunakan sampel berupa arabinosa, xilosa, glukosa, fruktosa, galaktosa, laktosa, sukrosa, amilum, sampel susu, dan aquades sebagai kontrol.

Rumus cincin ungu yang terbentuk adalah sebagai berikut:Dalam penetesan atau pemberian H2SO4 p.a haruslah melewati dinding pada tabung, karena bila tidak, karbohidrat dalam sampel akan rusak dan agar tidak bercampur dengan larutan. H2SO4 p.a berfungsi untuk menghidrolisis glukosa yang mempercepat reaksi sehingga menjadi hidroksimetil furfural atau furfural.

Hidrolisis adalah pemecahan kimiawi suatu molekul, kerana pengikatan air, menghasilkan molekul-molekul yang lebih kecil. Dimana air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH-). Dehidrasi berbeda dengan hidrolisis, dehidrasi adalah keadaan dimana hilangnya unsur hidrogen pada objek.

Alkohol dalam pereaksi molish berfungsi melindungi karbohidrat dalam sampel, sehingga saat ditambahkan H2SO4 p.a, karbohidrat yang ada tidak langsung terhidrolisis semua.

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa semua sampel ketika direaksikan dengan pereaksi molish dapat membentuk kompleks cincin berwarna ungu yang membatasi larutan dengan asam sulfat pekat. Hal ini menunjukkan adanya karbohidrat dalam larutan sampel tersebut. Kecuali aquades tidak terbentuk kompleks cincin ungu, dimana aquades hanya sebagai kontrol.2. Uji BenedictKedalam sepuluh sampel tabung reaksi yang suah terisi sampel dimasukkan 10 tetes pereaksi benedict kemudian dikocok. Setelah itu dengan menggunakan penjepit, bagian bawah tabung reaksi dicelupkan pada air mendidih waterbath selama 5 menit sambil mengamati perubahan warna yang terjadi.

Benedict reagen digunakan untuk menguji atau memeriksa kehadiran gula pereduksi dalam suatu cairan yang dapat dibuktikan dengan terbentuknya endapan berwarna merah bata. Akan tetapi tidak selamanya warna larutan atau endapan yang terbentuk berwarna merah bata. Hal ini bergantung pada konsentrasi atau kadar gula reduksi yang dikandung oleh tiap-tiap larutan yang diuji (Sampel).

Sukrosa, laktosa, glukosa, galaktosa, xilosa, fruktosa, arabinosa,dan sampel susu menunjukkan hasil yang postif. Endapan merah bata yang terbentuk karena adanya hasil reduksi ion Cu 2+ menjadi ion Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas yang terkandung dalam gula reduksi yang berlangsung pada suasana alkalis (basa)

Berikut reaksi yang berlangsung: O O || || R-C-H + Cu2+2OH- R-C-OH + Cu2O (s) + H2O(Gula pereduksi) (endapan merah bata)

Seharusnya sampel sukrosa tidak membentuk endapan merah bata sama seperti amilum yang tetap berwarna biru. Sukrosa tidak memiliki gugus aldehid atau keton bebas karena terbentuk dari glukosa yang mengikat aldehid dan fruktosa yang mengikat gugus keton sehingga sukar ion Cu 2+ menjadi ion Cu+. Sedangkan amilum terdiri dari dua macam polisakaruda yang keduanya polimer dari glukosa, dimana glukosa mengikat gugus aldehid sehingga sukar mereduksi ion Cu 2+.

Namun pada pemanasan yang cukup lama dapat dihasilkan endapan merah bata pada disakarida dan polisakarida sebab memerlukan waktu untuk mengubah gugus-gugusnya menjadi lebih sederhana terlebih dahulu.

Hal itulah yang terjadi pada sukrosa yang telah mengalami pemanasan yang cukup lama, disakarida tersebut mengalami hidrolisis sehingga masing-masing mempunyai daya reduksi. Seangkan pada amilum yang merupakan polisakarida membutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk menyederhanakan gugus-gugus. SIMPULAN DAN SARANSimpulanReaksi uji molish dan uji benedict merupakan metode dalam menunjukkan adanya karbohidrat dan menguji sifat pereduksi Reaksi molish membentuk adanya kompleks cincin berwarna ungu pada sampel antara lain: susu, sukrosa, laktosa, amilum, galaktosa, arabinosa, xilosa, fruktosa, dan glukosa.Reaksi benedict membentuk endapan berwarna merah bata karena adanya hasil reduksi ion Cu 2+ menjadi ion Cu+ oleh gugud aldehid atau keton bebas yang terkandung dalam susu, sukrosa, laktosa, galaktosa, arabinosa, xilosa, fruktosa, dan glukosa2. SaranSebaiknya praktikan lebih teliti lagi memeriksa/mengamati suatu larutan serta setelah di beri H2SO4 p.a (pada uji molish) langsung diamati karena dapat berpengaruh terhadap hasil akhir.Daftar PustakaAlmatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka UtamaBaliwati. 2005. Pengantar pangan dan gizi. Jakarta: Penebar SwadayaDeman, M John. 1997. Kimia Makanan Edisi 2. Bandung: ITBFessenden. 1986. Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta: Binarupa AksaraMartoharsono, Soeharsono. 1994. Biokimia Jilid 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Schieberle et al. 2004. Food Chemistry, 3d ed. Garching SpingerTim Dosen Biokimia. 2015. Petunjuk Buku Praktikum Biokimia. Semarang: Laboraturium Kimia Bioorganik.