09E02904 Antrian Dan Implementasinya

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    1/57

    SIMULASI ANTRIAN DAN IMPLEMENTASINYA

    SKRIPSI

    ELIDA FITRI

    050803040

    (Operasi Riset)

    DEPARTEMEN MATEMATIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2009

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    2/57

    SIMULASI ANTRIAN DAN IMPLEMENTASINYA

    SKRIPSI

    Diajukan untuk memenuhi syarat mendapat gelar Sarjana Sains

    ELIDA FITRI

    050803040

    (Operasi Riset)

    DEPARTEMEN MATEMATIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2009

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    3/57

    PERSETUJUAN

    Judul : SIMULASI ANTRIAN DAN IMPLEMENTASINYA

    Kategori : SKRIPSI

    Nama : ELIDA FITRI

    Nomor Induk Mahasiswa : 050803040

    Program studi : SARJANA (S1) MATEMATIKA

    Departemen : MATEMATIKA

    Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

    ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA

    UTARA

    Diluluskan di

    Medan, Oktober 2009

    Komisi Pembimbing :

    Pembimbing 2 Pembimbing 1

    Drs.Suwarno Ariswoyo, M.Si Drs. Faigiziduhu Buull, M.Si

    NIP. 19500321 198003 1 001 NIP. 19531218 198003 1 003

    Diketahui/Disetujui oleh

    Departemen Matematika FMIPA USU

    Ketua,

    Dr. Saib Suwilo, M.ScNIP. 19640109 198803 1 004

    ii

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    4/57

    PERNYATAAN

    SIMULASI ANTRIAN DAN IMPLEMENTASINYA

    SKRIPSI

    Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa

    kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

    Medan, Oktober 2009

    ELIDA FITRI

    050803040

    iii

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    5/57

    PENGHARGAAN

    Bismillahirrahmanirrahim.

    Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT Yang Maha Pengasih dan

    Maha Penyayang, dengan limpahan Anugerah dan Karunia-Nya skripsi ini berhasil

    diselesaikan dalam waktu yang ditetapkan.

    Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dan diselesaikan oleh

    seluruh mahasiswa fakultas MIPA Departemen Matematika. Pada skripsi ini penulis

    mengambil judul skripsi tentang Simulasi Antrian dan Implementasinya.

    Demikian, penulis juga menyadari keterlibatan berbagai pihak yang telah

    membantu demi terselesaikannya skripsi ini. Oleh karena itu terima kasih penulis

    ucapkan kepada:

    1. Drs. Faigiziduhu Buull, M.Si selaku dosen dan pembimbing I yang telah

    memberikan banyak bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

    2. Drs.Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku dosen dan pembimbing II atas bantuan

    dan penjelasan yang diberikan demi selesainya skripsi ini.

    3. Bapak Drs. H. Haluddin Panjaitan dan Ibu Dra. Elly Rosmaini, M.Si selaku

    komisi penguji atas masukan dan saran yang telah diberikan demi perbaikan

    skripsi ini.

    4. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc dan Bapak Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si selaku

    ketua dan sekretaris departemen matematika FMIPA USU

    5. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlyanto M.Sc selaku Dekan FMIPA USU

    6. Semua Dosen dan Pegawai Departemen Matematika FMIPA USU

    7. Ayahanda (almarhum) dan Ibunda tercinta, yang sangat saya kasihi dan

    sayangi atas doa dan dukungan moril maupun materil yang diberikan selama

    ini.

    8. Abang dan kakak kandung saya: bang Munardi, bang Ihsan Kurnia, kak

    Saryana, dan adinda Safrizal, yang selalu memberikan motivasi, saran dan

    bantuannya.

    iv

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    6/57

    9. Seluruh rekan-rekan Matematika stambuk 2005 seperjuangan, istimewa untuk

    kak mala tercinta, dechi lon sayang, eng2 (vita), febri, ulan, dsandra rizal,

    yang selalu memberi semangat, dukungan, motivasi selama ini.

    10.Teman-teman satu kost di M. Yusuf: kvera, diin, dirma, ddesitercinta yang

    telah memberikan motivasi dan bantuannya.

    11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

    Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyelesaikan

    skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang bersifat

    membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga segala bentuk bantuan yang

    telah diberikan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT.

    Akhir kata, kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak pembaca.

    Hormat saya,

    Penulis

    v

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    7/57

    ABSTRAK

    Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mempelajari kinerja sistem antrian dengan cara memodelkan

    simulasi antrian tunggal. Dari analisis perhitungan uji distribusi akan diperoleh model antriannya.

    Parameter sistem yang diukur adalah ekspektasi kecepatan pertibaan rata-rata, ekspektasi kecepatan

    pelayanan rata-rata, peluang masa sibuk, probabilitas semua pelayanan menganggur atau tidak ada

    pasien dalam sistem, ekspektasi panjang antrian, ekspektasi panjang garis, ekspektasi waktu menunggu

    dalam sistem, ekspektasi waktu menunggu dalam antrian.

    vi

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    8/57

    ABSTRACT

    The aim of this paper is to learn the performance of queue system by modeling single queue simulation.

    From calculation analysis test the distribution will be obtained its queue model. System parameter

    measured is expectation of speed of mean arriving, expectation of speed of mean service, opportunity

    of a period to business, probability of all out of job service or no patient in system, long expectation of

    queue, long expectation mark with lines the, expectation time await in system, expectation time await

    in queue.

    vii

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    9/57

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Persetujuan ii

    Pernyataan iii

    Penghargaan iv

    Abstrak v

    Abstract vi

    Daftar Isi vii

    Daftar Tabel xi

    Daftar Gambar xii

    Bab 1 Pendahuluan 1

    1.1Latar Belakang 1

    1.2Perumusan Masalah 3

    1.3Batasan Masalah 3

    1.4Tujuan Penelitian 3

    1.5Manfaat Penelitian 4

    1.6Tinjauan Pustaka 4

    Bab 2 Landasan Teori 6

    2.1 Teori Antrian 6

    2.2 Sistem Antrian 7

    2.2.1 Kedatangan Populasi yang akan Dilayani (calling population) 7

    2.2.2. Antri 8

    2.2.3. Pelayanan 8

    2.3 Disiplin Antrian 9

    2.4 Elemen Dasar Antrian 11

    2.4.1 Distribusi Kedatangan 11

    2.4.2 Barisan Antri 11

    2.4.3 Mekanisme Pelayanan 12

    2.4.4 Waktu Pelayanan 12

    2.4.5 Sumber Masukan 12

    2.5 Model- Model Antrian 13

    viii

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    10/57

    2.5.1 Single Channel, Single Phase 14

    2.5.2 Single Channel, Multi Phase 14

    2.5.3 Multi Channel, Single Phase 15

    2.5.4 Multi Channel, Multi Server 15

    2.6 Terminologi dan Notasi 16

    2.7 Pola Kedatangan dan Lama Pelayanan 17

    2.7.1 Pola kedatangan 18

    2.7.1.1 Uji Kesesuaian Poisson 19

    2.7.2 Lama Pelayanan 19

    2.7.2.1 Uji Kesesuaian Eksponensial 19

    2.7.2.2 Pembangkit Bilangan Random 20

    2.8 Analisis Formula yang digunakan 20

    2.8.1 Menentukan peluang masa sibuk (P) 20

    2.8.2 Menentukan peluang semua pelayanan menganggur 21

    2.8.3 Ekspensi panjang antrian ( Lq) 21

    2.8.4 Ekspektasi panjang garis (L) 21

    2.8.5 Ekspektasi waktu menunggu dalam sistem (Ws) 22

    2.8.6 Ekspektasi waktu menunggu dalam antrian (Wq) 22

    Bab 3 Pembahasan 23

    3.1 Pengumpulan Data 23

    3.2 Pengolahan Data 28

    3.2.1 Waktu Antar Kedatangan Pasien 28

    3.2.2 Waktu Pelayanan Pasien 30

    3.3 Mensimulasikan Model 32

    3.3.1 Waktu Pemeriksaan Pasien lama 32

    3.3.2 Waktu Pemeriksaan Pasien baru 33

    3.3.3 Waktu Pembuatan Kartu Riwayat Kesehatan 34

    3.4 Analisis Hasil Perhitungan Berdasarkan Analisis dan Simulasi

    Dengan Menggunakan Teori Antrian 35

    3.4.1 Hasil Perhitungan Berdasarkan Analisis Menggunakan

    Teori Antrian 35

    3.4.1 Hasil Perhitungan Berdasarkan Analisis

    dengan Menggunakan Teori Antrian` 35

    ix

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    11/57

    3.4.1.1 Ekspektasi Kecepatan pertibaan rata-rata 36

    3.4.1.2 Ekspektasi kecepatan pelayanan rata-rata 36

    3.4.1.3 Menetukan peluang masa sibuk 37

    3.4.1.4 Menentukan peluang semua pelayanan menganggur

    3.4.1.5 Menentukan espektasi panjang antrian 37

    3.4.1.6 Menentukan panjang garis 38

    3.4.1.7 Menentukan ekspektasi waktu menunggu

    dalam sistem 38

    3.4.1.8 Menentukan ekspektasi waktu menunggu

    dalam antrian 38

    3.4.2 Hasil Perhitungan Berdasarkan Simulasi Menggunakan

    Teori Antrian 38

    3.4.2.1 Ekspektasi Kecepatan pertibaan rata-rata 38

    3.4.2.2 Ekspektasi kecepatan pelayanan rata-rata 39

    3.4.2.3 Menetukan peluang masa sibuk 40

    3.4.2.4 Menentukan peluang semua pelayanan menganggur 40

    3.4.2.4 Menentukan espektasi panjang antrian 40

    3.4.2.5 Menentukan Panjang garis 40

    3.4.2.6 Menentukan ekspektasi waktu menunggu

    dalam sistem 41

    3.4.2.8Menentukan ekspektasi waktu menunggu

    dalam antrian 41

    Bab 4 Kesimpulan dan Saran 42

    4.1 Kesimpulan 42

    4.2 Saran 43

    Daftar Pustaka 44

    Lampiran

    x

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    12/57

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    Tabel 3.1 Rangkuman Data Keadaan Klinik minggu 1 (jam 15:00-17:00) 23

    Tabel 3.2 Rangkuman Data Keadaan Klinik minggu II (jam 15:00-17:00) 24

    Tabel 3.3 Rangkuman Data Keadaan Klinik minggu III (jam 15:00-17:00) 24

    Tabel 3.4Data Tingkat kedatangan Pasien setiap jam minggu ke-I 24

    Tabel 3.5 Data Tingkat kedatangan Pasien setiap jam minggu ke-II 25

    Tabel 3.6 Data Tingkat kedatangan Pasien setiap jam minggu ke-III 25

    Tabel 3.7 Data rata-rata waktu Pelayanan (dalam menit) minggu I 26

    Tabel 3.8 Data rata-rata waktu Pelayanan (dalam menit) minggu II 26

    Tabel 3.9 Data rata-rata Waktu Pelayanan (dalam menit) minggu III 26

    Tabel 3.10 Rata-Rata Kecepatan kedatangan Pasien Lama Gabungan 28

    Tabel 3.11 Rata-Rata Kecepatan kedatangan Pasien Baru Gabungan 29

    Tabel 3.12 Rata-Rata Kecepatan pelayanan Pasien Lama Gabungan 30

    Tabel 3.13 Rata-Rata Kecepatan pelayanan Pasien Baru Gabungan 31

    Tabel 3.14 Simulasi Waktu Pemeriksaan Pasien lama 32

    Tabel 3.15 Simulasi Waktu Pemeriksaan Pasien Baru 33

    Tabel 3.16 Simulasi Pembuatan Kartu Riwayat Kesehatan Pasien Baru 35

    Tabel 3.17 Rangkuman Hasil Pengolahan Data 41

    xi

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    13/57

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    Gambar 2.5.1 Visualisasi sebuah sistem 13

    Gambar 2.5.2 Single Channel, Single Phase 14

    Gambar 2.5.3 Single Channel, Multi Phase 14

    Gambar 2.5.4 Multi Channel, Single Phase 15

    Gambar 2.5.5 Multi Channel, Multi Server 16

    xii

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    14/57

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Meningkatnya kompetisi yang mengarah pada pemenuhan tuntutan kebutuhan

    konsumen baik secara kuantitas maupun kualitas menyebabkan dunia usaha harus

    terus berjuang meningkatkan pelayanan dan fleksibilitasnya untuk dapat beradaptasi

    dan berinovasi secara cepat dan tepat. Salah satu hal yang menyolok dalam sebuah

    instansi pelayanan langsung ke konsumen adalah bagian fasilitas pelayanan (kasir).

    Waktu mengantri yang terlalu panjang bisa menyebabkan konsumen enggan untuk

    berkunjung kembali di masa yang akan datang, di sisi lain bila tidak ada antrian

    hingga tenaga kerja bagian fasilitas pelayanan (kasir) banyak yang menganggur akan

    menyebabkan kerugian secara implisit bagi perusahaan.

    Dalam model-model antrian, kedatangan pelanggan dan waktu pelayanan

    dijelaskan dalam bentuk distribusi probabilitas, yang umumnya disebut sebagai

    Distribusi Kedatangan (arrival distribution)dan Distribusi Waktu Pelayanan (service

    time distribution). Selain kedua faktor tersebut ada faktor lain yang juga cukup

    penting dalam pengembangan model-model antrian, diantaranya: rancangan sarana

    pelayanan, peraturan pelayanan dan prioritas pelayanan, ukuran antrian, dan perilaku

    manusia menjadi hal yang tidak terlepas dari masalah antrian ini. Faktor

    ketidakpastian (randomize)juga sangat berpengaruh dalam perilaku sistem pelayanan.

    Di mana dalam sistem pelayanan tersebut baik tingkat kedatangan pelanggan maupun

    tingkat pelayanan sama-sama mempunyai sifat tidak pasti (random).Salah satu cara

    yang biasa digunakan untuk mengamati perilaku sistem yang mengandung faktor

    ketidakpastian (randomize) yaitu menggunakan model simulasi. Sistem yang besar

    dan kompleks menyebabkan simulasi sebagai alat analisis untuk pengambilan

    keputusan menjadi semakin populer dan diperlukan.

    Simulasi berusaha mempresentasikan sistem nyata yang ada dengan presisi

    yang lebih mudah untuk diamati dibandingkan jenis model lain. Dengan simulasi

    memungkinkan untuk dapat mengamati bagaimana sistem yang dipresentasikan dalam

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    15/57

    model ini berperilaku. Dengan kata lain model simulasi yang baik adalah model

    simulasi yang tidak hanya berorientasi pada output/hasil dari sebuah sistem,

    melainkan bagaimana model tersebut dapat menjelaskan karakteristik dan perubahan

    sistem dari waktu ke waktu. Semakin mampu model simulasi menirukan sistem

    nyatanya maka semakin baik model tersebut.

    Dari uraian di atas, dengan menyadari arti pentingnya pelayanan yang lebih

    baik kepada pelanggan maka perlu adanya perbaikan kinerja dari proses pelayanan

    yang mempunyai sifat ketidakpastian tersebut. Sedangkan simulasi sangat cocok

    untuk mengamati sistem yang bersifat tidak pasti, sehingga hal tersebut

    melatarbelakangi penulis mengangkat permasalahan ini sebagai judul skripsi, yaitu:

    SIMULASI ANTRIAN DAN IMPLEMENTASINYA.

    Suatu proses antrian (queueing process) adalah suatu proses yang

    berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan,

    kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian) jika semua pelayannya sibuk, dan

    akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut.

    Teori antrian pertama kali dikemukakan oleh A.K. Erlang, seorang ahli

    matematika bangsa Denmark pada tahun 1913 dalam bukunya Solution of Some

    Problem in the Theory of Probability of Significance in Automatic Telephone

    Exchange. Penggunaan istilah Sistem Antrian (Queueing System) dijumpai pertama

    kali pada tahun 1951 didalam journal Royal Statistical Sosiety, sedangkan masalah

    antrian itu sendiri sebenarnya sudah dijumpai sejak zaman Moses atau Noah.

    Dalam kesempatan ini aplikasi masalah antrian secara khusus akan dibahas

    oleh penulispada Klinik Spesialis Dalam (INTERNIST) Dr. H. Faisal Lubis, Sp.PD

    Bireun. Setiap harinya pasien banyak datang ke Klinik Spesialis Dalam

    (INTERNIST) Dr. H. Faisal Lubis, Sp.PD tersebut untuk berobat sehingga dengan

    banyaknya pasien yang berdatangan tersebut maka terjadi kesibukan pelayanan.

    Karena adanya permasalahan antrian pada Klinik Spesialis Dalam

    (INTERNIST) Dr. H. Faisal Lubis, Sp.PD tersebut maka diadakan penelitian secara

    sistematis untuk menganalisis masalah antrian tersebut. Sehingga pada akhirnya

    2

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    16/57

    masalah antrian tersebut dapat dikurangi atau bahkan dapat dicegah sehingga pasien

    puas terhadap pelayanan yang diberikan dan dari pihak klinik sendiri dapat

    memberikan pelayanan yang optimal.

    1.2 Perumusan Masalah

    Masalah yang akan dibahas adalah menentukan model antrian yang paling tepat

    digunakan sehingga dapat menghindarkan terjadinya antrian. Jika dimungkinkan,

    akan dicari solusi penyelesaian agar lama waktu antri pengunjung berkurang dengan

    tanpa menambah fasilitas ataupun komponen penunjang lain secara signifikan.

    Pelayanan yang optimal dalam dunia kesehatan adalah suatu hal yang sangat

    penting, karena disamping menyangkut masalah dari baik buruk nya reputasi klinik,

    juga menyangkut masalah nyawa dari pasien itu sendiri.

    1.3Batasan Masalah

    Dari masalah yang dirumuskan di atas maka dapat dilakukan pembatasan masalah,

    agar lebih mengarahkan permasalahan tersebut pada tujuannya sehingga menjadi

    lebih jelas. Adapun pembatasan masalahnya adalah sebagai berikut:

    1. Ruang lingkup penelitian hanya mencakup kedatangan, pelayanan, disiplin

    antrian dan jumlah fasilitas pelayanan yang tersedia.

    2. Pembatasan masalah dilakukan hanya yang menyangkut proses antrian pasien

    baru yang akan membuat kartu daftar riwayat hidup, dan pasien lama yang

    langsung dilayani dokter.

    3. Model antrian yang akan digunakan adalah model antrian tunggal

    1.4Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memodelkan simulasi antrian tunggal di

    klinik. Dan jika dimungkinkan, akan dicari solusi penyelesaian agar lama waktu antri

    pengunjung dengan tanpa menambah fasilitas ataupun komponen penunjang lain

    secara signifikan.

    3

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    17/57

    1.5 Manfaat Penelitian

    1. Dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah di

    lapangan.

    2. Dapat dijadikan masukan dalam menentukan kebijakan dalam mengurangi

    antrian.

    3. Dapat dijadikan sebagai sumber ilmu pengetahuan khususnya dalam simulasi

    antrian.

    1.6Tinjauan Pustaka

    Sebagai acuan yang digunakan oleh penulis sebagai landasan teori dalam penulisan

    tugas akhir ini penulis mengutip dari buku-buku teori antrian.

    Berikut ini adalah tinjauan pustaka yang digunakan oleh penulis:

    1. Aminuddin, S.Si (2005), dalam bukunya yang berjudul Prinsip-Prinsip

    Riset Operasi. Dikatakan, bahwa apabila waktu pelayanan bersifat acak, kita

    harus mendapatkan distribusi probabilitas yang paling sesuai untuk

    menggambarkan perilakunya. Biasanya jika waktu pelayanannyan acak,

    analisis antrian menggunakan distribusi probabilitas eksponensial.

    2. Drs. Suad Husnan MBA (1982), dalam bukunya yang berjudul Teori

    Antrian. Dikatakan, bahwa salah satu cara yang tepat untuk mengatasi

    masalah antrian ini adalah dengan menggunakan metode simulasi keseluruhan

    masalah untuk merancang suatu percobaan yang akan menirukan semirip

    mungkin keadaan yang sebenarnya dan kemudian mengamati apa yang akan

    terjadi. Metode simulasi ini merupakan salah satu metode yang efektif untuk

    memecahkan masalah antrian jenis ini.

    3. Dra. Fien Zulfikarijah, M. M (2004), dalam bukunya yang berjudul

    Operation Research. Dikatakan, bahwa bila suatu sistem memiliki

    fasilitas pelayanan lebih dari jumlah optimal, ini berarti membutuhkan

    investasi modal yang berlebihan. Akan tetapi, apabila jumlahnya kurang dari

    optimal, maka hasilnya adalah tertundanya pelayanan.

    4. Richard Bronson, Hans J. Wospakrik (1982), dalam bukunya yang berjudul

    Teori dan Soal-Soal Operation Research. Dikatakan, bahwa Suatu proses

    4

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    18/57

    antrian (queueing process) adalah suatu proses yang berhubungan dengan

    kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian

    menunggu dalam suatu baris (antrian) jika semua pelayannya sibuk, dan

    akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut. Sebuah sistem antrian adalah suatu

    himpunan pelanggan, pelayan dan suatu aturan yang mengatur kedatangan

    pada pelanggan dan pemrosesan masalahnya.

    5. Roberth V. Hogg dan Elliot A. Tanis (1977), dalam bukunya yang berjudul

    Probability and Statistical Inference. Dikatakan, bahwa variabel random

    X akan berdistribusi uniform jika fungsi PDF sama dengan konstan dalam

    interval [a, b].

    6. Sihono Dwi waluyo (2001), dalam bukunya yang berjudul Statistika Untuk

    Pengambilan Keputusan. Dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan

    pengujian hipotesis adalah pengujian terhadap pernyataan (statement) atau

    anggapan yang berkaitan dengan parameter populasi. Hipotesis yang

    dirumuskan dengan harapan akan diterima kebenarannya disebut hipotesis

    teoretis , artinya hipotesis yang didasarkan pada teori yang mendukung

    hipotesis tersebut.

    7. Sri Mulyono, SE., MSc (2004), dalam bukunya yang berjudul Riset

    Operasi. Dikatakan, bahwa dalam simulasi, variabel randim dinyatakan

    dalam distribusi probabilitas, sehingga sebagian besar model simulasi adalah

    model probabilistik.

    8. Drs. Siswanto, M. Sc (2007), dalam bukunya yang berjudul Operation

    Research. Dikatakan, bahwa sebuah fasilitas pelayanan dalam sebuah sistem

    mungkin hanya terdiri satu kali proses, artinya setelah selesai proses

    pelayanan segera keluar dari sistem; namun mungkin juga memerlukan

    beberapa kali tahap proses dimana penyelesaian proses pelayanan dalam

    sebuah tahap perlu dilanjutkan dengan tahap berikutnya. Hal ini tentu saja

    mempengaruhi konfigurasi model antrian.

    9. Thomas J. Kakiay (2004), dalam bukunya yang berjudul Dasar Teori

    Antrian. Dikatakan, bahwa tujuan sebenarnya dari teori antrian adalah

    meneliti kegiatan dari fasilitas pelayanan dalam rangkaian kondisi random dari

    suatu sistem antrian yang terjadi.

    5

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    19/57

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    20/57

    Suatu asumsi yang sangat penting dalam teori antrian adalah apakah sistem

    mencapai suatu keadaan keseimbangan atau dinamakan steady state. Ini berarti

    diasumsikan bahwa ciri-ciri operasi seperti panjang antrian dan rata-rata waktu

    menunggu akan memiliki nilai konstan setelah berjalan selam suatu periode waktu.

    2.2 Sistem Antrian

    Sebuah Sistem Antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan dan suatu aturan

    yang mengatur kedatangan pada pelanggan dan pemrosesan masalahnya. Pelanggan

    yang tiba dapat bersifat tetap atau tidak tetap untuk memperoleh pelayanan. Apabila

    pelanggan yang tiba dapat langsung masuk kedalam sistem pelayanan maka

    pelanggan tersebut langsung dilayani, sebaliknya jika harus menunggu maka mereka

    harus membentuk antrian hingga tiba waktu pelanggan.

    Ada tiga komponen dalam sistem antrian yaitu :

    1. Kedatangan , populasi yang akan dilayani (calling population)

    2. Antri

    3. Pelayanan

    Masing-masing komponen dalam sistim antrian tersebut mempunyai karakteristik

    sendiri sendiri. Karakteristik dari masing-masing komponen tersebut adalah :

    2.2.1 Kedatangan Populasi yang akan Dilayani (calling population)

    Karakteristik dari populasi yang akan dilayani (calling population) dapat dilihat

    menurut ukurannya, pola kedatangan, serta perilaku dari populasi yang akan dilayani.

    Menurut ukurannya, populasi yang akan dilayani bisa terbatas (finite) bisa juga tidak

    terbatas (infinite). Sebagai contoh jumlah mahasiswa yang antri untuk registrasi di

    sebuah perguruan tinggi sudah diketahui jumlahnya (finite), sedangkan jumlah

    nasabah bank yang antri untuk setor, menarik tabungan, maupun membuka rekening

    baru, bisa tak terbatas (infinite).

    Pola kedatangan bisa teratur, bisa juga acak (random). Kedatangan yang

    teratur sering dijumpai pada proses pembuatan/ pengemasan produk yang sudah

    7

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    21/57

    distandardisasi. Pada proses semacam ini, kedatangan produk untuk diproses pada

    bagian selanjutnya biasanya sudah ditentukan waktunya, misalnya setiap 30 detik.

    Sedangkan pola kedatangan yang sifatnya acak (random) banyak dijumpai misalnya

    kedatangan nasabah di bank. Pola kedatangan yang sifatnya acak dapat digambarkan

    dengan distribusi statistik dan dapat ditentukan dua cara yaitu kedatangan per satuan

    waktu dan distribusi waktu antar kedatangan.

    2.2.2. Antri

    Inti dari analisis antrian adalah antri itu sendiri. Timbulnya antrian terutama

    tergantung dari sifat kedatangan dan proses pelayanan. Penentu antrian lain yang

    penting adalah disiplin antrian. Disiplin antrian adalah aturan keputusan yang

    menjelaskan cara melayani pengantri, misalnya, yang pertama datang yang pertama

    dilayani, dan lain-lain. Jika tidak ada antrian berarti terdapat pelayan yang

    menganggur atau kelebihan fasilitas pelayanan.

    2.2.3. Pelayanan

    Karakteristik fasilitas pelayanan dapat dilihat dari tiga hal, yaitu tata letak (lay out)

    secara fisik dari sistem antrian, disiplin antrian, waktu pelayanan.

    a. Tata letak

    Letak fisik dari sistem antrian digambarkan dengan jumlah saluran, atau juga

    disebut jumlah pelayanan. Bila terdapat satu saluran pelayanan maka

    dikatakan sistem saluran tunggal. Sistem saluran majemuk mempunyai sumber

    pelayanan lebih dari satu saluran yang beroperasi secara bersamaan.

    b. Disiplin antrian

    Ada dua klasifikasi yaitu prioritas dan first come first serve. Disiplin prioritas

    dikelompokkan menjadi dua, yaitu preemptive dan non preemptive. Disiplin

    preemptive menggambarkan situasi di mana pelayan sedang melayani

    seseorang, kemudian beralih melayani orang yang diprioritaskan meskipun

    belum selesai melayani orang sebelumnya. Sementara disiplin non preemptive

    8

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    22/57

    menggambarkan situasi di mana pelayan akan menyelesaikan pelayanannya

    baru kemudian beralih melayani orang yang diprioritaskan.

    Sedangkan disiplin first come first serve menggambarkan bahwa orang

    yang lebih dahulu datang akan dilayani terlebih dahulu. Dalam kenyataannya

    sering dijumpai kombinasi dari kedua jenis antrian tersebut. Yaitu prioritas

    dan first come first serve. Sebagai contoh, para pembeli yang akan melakukan

    pembayaran di kasir untuk pembelian kurang dari sepuluh jenis barang

    (dengan keranjang) di super market disediakan counter tersendiri.

    c. Karakteristik waktu pelayanan

    Pelayanan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih

    pelayan, atau satu atau lebih fasilitas pelayanan. Contohnya, jalan tol dapat

    memiliki beberapa pintu tol. Mekanisme pelayanan dapat hanya terdiri dari

    satu pelayan dalam satu fasilitas pelayanan yang ditemui pada loket seperti

    pada penjualan tiket di gedung bioskop. Di samping itu, perlu diketahui cara

    pelayanan dirampungkan, yang kadang-kadang merupakan proses random.

    Waktu yang dibutuhkan untuk melayani bisa dikategorikan sebagai

    konstan dan acak. Waktu pelayanan konstan, jika waktu yang dibutuhkan

    untuk melayani sama untuk setiap pelanggan. Sedangkan waktu pelayanan

    acak, jika waktu yang dibutuhkan untuk melayani berbeda-beda untuk setiap

    pelanggan. Jika waktu pelayanan acak, diasumsikan mengikuti distribusi

    eksponensial.

    2.3 Disiplin Antrian

    Ada dua klasifikasi yaitu prioritas dan first come first serve. Disiplin prioritas

    dikelompokkan menjadi dua, yaitu preemptive dan non preemptive. Disiplin

    preemptive menggambarkan situasi dimana pelayan sedang melayani seseorang,

    kemudian beralih melayani orang yang diprioritaskan meskipun belum selesai

    melayani orang sebelumnya. Sementara disiplin non preemptive menggambarkan

    situasi dimana pelayan akan menyelesaikan pelayanannya baru kemudian beralih

    9

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    23/57

    melayani orang yang diprioritaskan. Sedangkan disiplin first come first serve

    menggambarkan bahwa orang yang lebih dahulu datang akan dilayani terlebih dahulu.

    Dalam kenyataannya sering dijumpai kombinasi dari kedua jenis disiplin

    antrian tersebut. Yaitu prioritas dan first come first serve. Sebagai contoh, para

    pembeli yang akan melakukan pembayaran di kasir untuk pembelian kurang dari

    sepuluh jenis barang (dengan keranjang) di super market disediakan counter

    tersendiri. Jadi disiplin antrian adalah aturan dalam mana para pelanggan dilayani atau

    disiplin pelayanan (service discipline) yang memuat urutan (order) para pelanggan

    menerima layanan.

    Aturan pelayanan menurut urutan kedatangan ini dapat didasarkan pada:

    1. Pertama Masuk Pertama Keluar atau First In First Out (FIFO) disebut juga First

    Come First Served (FCFS) merupakan suatu peraturan di mana yang akan

    dilayani terlebih dahulu adalah pelanggan yang datang terlebih dahulu.

    Contohnya: antrian di loket-loket penjualan kerete api, di bioskop dan lain-lain.

    2. Yang Terakhir Masuk Pertama Keluar atau Last In First Out ( LIFO) disebut juga

    Last Come First Served (LCFS) merupakan antrian di mana yang paling akhir

    adalah yang dilayani paling awal atau paling dahulu.

    Contohnya: pada sistem bongkar muat barang di dalam truk, di mana barang yang

    masuk terakhir justru akan keluar terlebih dahulu.

    3. Pelayanan dalam Urutan Acak atau Service In Random Order (SIRO) atau

    dikenal juga Randon Selection For Service (RSS) artinya pelayanan dilakukan

    secara acak , tidak mempersoalkan siapa yang lebih dahulu tiba.

    Contohnya: pada arisan, di mana pelayanan atau service dilakukan berdasarkan

    undian (random).

    4. Pelayanan Berdasarkan Prioritas atau Priority Service (PR) artinya prioritaspelayanan diberikan kepada mereka yang mempunyai prioritas lebih tinggi

    dibandingkan dengan mereka yang mempunyai lebih rendah, meskipun yang

    terakhir ini kemungkinan sudah dahulu tiba dalam garis tunggu.

    Contohnya: seseorang yang keadaan penyakit yang lebih berat dibanding dengan

    orang lain dalam suatu tempat praktek dokter, mungkin juga karena kedudukan

    atau jabatan seseorang menyebabkan dia dipanggil terlebih dahulu atau diberi

    10

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    24/57

    prioritas lebih tinggi. Demikian juga bagi seseorang yang menggunakan waktu

    pelayanan yang lebih sedikit diberi prioritas dibanding dengan mereka yang

    memerlukaan pelayanan lebih lama, tidak mempersoalkan siapa yang lebih dahulu

    masuk dalam garis tunggu.

    2.4 Elemen Dasar Antrian

    Elemen-elemen dasar model antrian bergantung kepada faktor-faktor berikut:

    2.4.1 Distribusi Kedatangan

    Distribusi kedatangan adalah cara populasi memasuki sistem. Distribusi kedatangan

    itu dapat bersifat konstan (constant arrival distribution) artinya setiap pelanggan,

    mungkin datang setiap 7 menit sekali atau dalam 1 jam. Atau, bisa bersifat random

    (arrival random distribution) artinya, kemungkinan terdapat pelanggan yang datang

    dalam waktu 5 menit, 7 menit, 10 menit, dan seterusnya.

    2.4.2 Barisan Antri

    Suatu antrian selalu ditandai dari besarnya jumlah pelanggan yang ada di dalam

    sistem untuk mendapatkan pelayanan. Batasan panjang antrian bisa terbatas (limited)

    apabila jumlah pelanggan yang dibolehkan masuk kedalam sistem dibatasi sampai

    jumlah tertentu. Sebagai contoh antrian di rumah makan, masuk kategori panjang

    antrian yang terbatas karena keterbatasan tempat. Bila pembatasan yang demikian

    tidak disediakan, maka antrian dikatakan tidak terbatas (unlimited). Sebagai contoh

    antrian di jalan tol masuk dalam kategori panjang antrian yang tidak terbatas.

    Dalam kasus batasan panjang antrian yang tertentu (definite line-length) dapat

    menyebabkan penundaan kedatangan antrian bila batasan telah tercapai. Contoh :

    sejumlah tertentu pesawat pada landasan telah melebihi suatu kapasitas bandara,

    kedatangan pesawat yang baru dialihkan ke bandara yang lain.

    11

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    25/57

    2.4.3 Mekanisme Pelayanan

    Mekanisme pelayanan adalah jumlah susunan stasiun, yang terdiri dari satu atau lebih

    stasiun pelayanan.

    Desain fasilitas pelayanan dapat dibagi dalam 3 bentuk, yaitu:

    a. Bentuk series, dalam satu garis lurus atau melingkar.

    b. Bentuk paralel, dalam beberapa garis lurus yang antara yang satu dengan

    lainnya paralel.

    c. Bentuk network station, yang dapat didesain secara series dengan pelayanan

    lebih dari satu pada setiap stasiun. Bentuk ini juga dapat dilakukan secara

    paralel dengan stasiun yang berbeda-beda.

    Suatu model dikatakan pelayanan tunggal apabila sistem hanya mempunyai

    satu sistem pelayanan dan model dikatakan model pelayanan ganda bila lebih dari

    satu satu stasiun pelayanan.

    2.4.4 Waktu Pelayanan

    Waktu Pelayanan adalah waktu yang diperlukan untuk pelayanan, sejak pelayanan

    dimulai hingga selesai pelayanan. Waktu pelayanan boleh tetap dari waktu ke waktu

    untuk semua pelanggan atau boleh juga berupa variable acak. Umumnya untuk

    keperluan analisis, waktu pelayanan dianggap sebagai variable acak yang terpencar

    secara bebas dan sama dan tidak tergantung pada waktu pertibaan.

    2.4.5 Sumber MasukanSumber adalah kumpulan orang atau barang dari mana satuan-satuan datang atau

    dipanggil untuk dilayani. Ukuran populasi dikatakan tidak terbatas apabila jumlah

    pelanggan cukup besar dan dikatakan terbatas apabila jumlah pelanggan kecil.

    12

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    26/57

    2.5 Model-Model Antrian

    Dalam pendekatan sistem ada 4 faktor yang dominan, yaitu [1] Batas Sistem, [2]

    Input, [3] Proses, dan [4] Output. Model antrian perlu ditentukan batasannya agar

    jelas parameter-parameter yang terlibat di dalam masalah yang sedang diobservasi.

    Batas sistem ini akan memudahkan untuk mengetahui apakah mereka yang sudah

    berada digaris tunggu kemudian keluar masih diobservasi, demikian pulasejauh mana

    batasan proses pelayanan di mana pasilitas pelayanan telah selesai dengan

    aktivitasnya.

    Input pada model antrianadalah mereka yang menghendaki pelayanan dari sebuah

    fasilitas yang menawarkan jenis pelayanan. Misalnya: pelanggan salon, pasien klinik,

    nasabah bank, perbaikan mesin,dan lain-lain.

    Proses adalah kegiatan tertentu untuk melayani permintaan pelanggan. Misalnya:

    potong rambut, menabung atau mengambil uang, reparaasi atau perbaikan mesin dan

    lain-lain.

    Output adalah pelanggan yang telah selesai dilayani didalam fasilitas pelayanan.

    Selama input adalah yang membutuhkan pelayanan proses dimana terbentuk garis

    tunggu untuk memperoleh pelayanan, maka inputnya adalah yang berada di garis

    tunggu.

    o Batas sistem

    Gambar 2.5.1 Visualisasi sebuah sistem

    Berdasarkan sifat penelitiannya dapat diklasifikasikan fasilitas-fasilitas

    pelayanan dalam susunan saluran dan phase yang akan membentuk suatu struktur

    antrian yang berbeda-beda. Istilah saluran menunjukkan jumlah jalur untuk memasuki

    sistem pelayanan. Sedangkan istilah phase berarti jumlah stasiun-stasiun pelayanan, di

    mana para pelanggan harus melaluinya sebelum pelayanan dinyatakan lengkap.

    INPUT PROSES OUTPUT

    13

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    27/57

    Ada empat model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh

    sistem antrian:

    2.5.1 Single Channel, Single Phase

    Sistem antrian jalur tunggal (single channel, single server) berarti bahwa dalam sistem

    antrian tersebut hanya terdapat satu pemberi layanan serta satu jenis layanan yang

    diberikan, sehingga yang telah menerima pelayanan dapat langsung keluar dari ssstem

    antrian. Contohnya adalah pada pembelian tiket bus yang dilayani oleh satu loket,

    seorang pelayan toko dan lain-lain.

    Sistem Antrian:

    Datang keluar

    Gambar 2.5.2 Single Channel, Single Phase

    2.5.2. Single Channel, Multi Phase

    Sementara sistem antrian jalur tunggal tahapan berganda (single channel multi phase)

    berarti dalam sistem antrian tersebut terdapat lebih dari satu jenis layanan yang

    diberikan, tetapi dalam setiap jenis layanan hanya terdapat satu pemberi layanan.

    Contohnya adalah: pada proses pencucian mobil.

    Sistem Antrian:

    Datang keluar

    Gambar 2.5.3 Single Channel, Multi Phase

    Fasilitas

    pelayanan 1

    Fasilitas

    pelayanan 1

    Fasilitas

    pelayanan 2

    14

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    28/57

    2.5.3. Multi Channel, Single Phase

    Sistem antrian jalur berganda satu tahap (multi channel single phase) adalah terdapat

    satu jenis layanan dalam sistem antrian tersebut , namun terdapat lebih dari satu

    pemberi layanan. Misalnya: pada pembelian tiket yang dilayani oleh lebih dari satu

    loket, pelayanan nasabah di Bank, dan lain-lain.

    Sistem Antrian:

    Datang keluar

    Gambar 2.5.4 Multi Channel, Single Phase

    2.5.4. Multi Channel, Multi Server

    Sistem antrian jalur berganda dengan tahapan berganda (multi channel, multi phase)

    adalah sistem antrian di mana terdapat lebih dari satu jenis layanan dan terdapat lebih

    dari satu pemberi layanan dalam setiap jenis layanan. Sebagai contohnya adalah pada

    pelayanan kepada pasien di rumah sakit dan pendaftaran, diagnosa, tindakan medis

    sampai pembayaran. Setiap sistem pelayanan ini mempunyai beberapa fasilitas

    pelayanan pada setiap tahap, sehingga lebih satu individu dapat dilayani pada suatu

    waktu.

    Fasilitas

    pelayanan 1

    Fasilitaspelayanan 1

    15

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    29/57

    Sistem Antrian:

    Datang keluar

    Gambar 2.5.4 Multi Channel, Multi Server

    2.6 Terminologi dan Notasi

    Terminologi dan notasi yang biasa digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut:

    1. Keadaan sistem adalah jumlah atau banyaknya aktivitas pelayanan yang

    melayani satuan pelanggan dalam sistem.

    2. Panjang antrian adalah banyaknya satuan yang berada dalam sistem dikurangi

    dengan jumlah satuan yang sedang dilayani.

    Notasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

    n = jumlah satuan pasien dalam sistem antrian pada waktu t.

    c = jumlah satuan pelayanan.

    Pn(t) = peluang bahwa ada n pasien yang masuk dalam antrian dalam waktu t.

    = tingkat kedatangan.

    1 = rata-rata kedatangan pelanggan.

    t = Peluang bahwa ada satu satuan pasien yang masuk dalam antrian

    selama waktu t.

    = tingkat pelayanan.

    1 = rata-rata waktu pelayanan

    t = peluang bahwa ada satu satuan pasien yang selesai dilayani selama

    Fasilitas

    pelayanan

    1

    Fasilitaspelayanan

    1

    Fasilitas

    pelayanan

    1

    Fasilitaspelayanan

    1

    16

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    30/57

    waktu t.

    = tingkat kesibukansistem

    c = faktor untuk fasilitas untuk pelayanan c.

    L = ekspektasi panjang garis.Lq = ekspektasi panjang antrian.

    W = ekspektasi waktu menunggu dalam sistem.

    Wq = ekspektasi menunggu dalam antrian.

    Untuk kemudahan dalam memahami karakteristik suatu sistem antrian

    digunakan notasi Kendall Lee yaitu format umum, (a / b / c) : (d / e / f).

    Notasi ini dikenalkan pertama kali oleh DG Kendall dalam bentuk (a / b / c) dan

    selanjutnya AM. Lee menambahkan simbol d, e, dan f pada notasi kendall.

    Notasi tersebut mempunyai arti sebagai berikut:

    a : Bentuk distribusi pertibaan , yaitu jumlah pertibaan pertambahan waktu.

    b : Bentuk distribusi pelayanan, yaitu selang waktu antara satuan-satuan yang

    dilayani.

    c : Jumlah saluran paralel dalam sistem.

    d : Disiplin pelayanan.

    e : Jumlah maksimum yang diperkenankan berada dalam sistem.

    f : Besarnya populasi masukan.

    Simbol a dan b untuk kedatangan dan kepergian digunakan kode-kode berikut

    sebagai pengganti:

    M : Distribusi pertibaan poisson atau distribusi pelayanan eksponensial.

    D : Waktu pelayan tetap.

    G : Distribusi umum keberangkatan atau waktu pelayanan

    Untuk huruf-huruf d digunakan kode-kode penggganti:

    FIFO atau FCFS

    LIFO atau LCFS

    SIRO

    17

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    31/57

    Untuk huruf c, dipergunakan bilangan bulat positif yang menggunakan jumlah

    pelayanan paralel. Untuk huruf e dan f digunakan kode N atau menyatakan jumlah

    terbatas atau tak berhingga satu-satuan dalam sistem antrian dan populasi masukan.

    Misalnya pada penulisan model (M/M/1) : (FIFO/~/~), ini berarti bahwa

    model menyatakan pertibaan berdistribusi poisson, waktu pelayanan berdistribusi

    eksponensial, jumlah satuan pelayanan Waktu, pelayanan adalah first in first out,

    jumlah langganan yang boleh masuk tidak berhingga dalam sistem antrian dan ukuran

    (besarnya) populasi masukan juga tidak berhingga.

    2.7 Pola Kedatangan dan Lama Pelayanan

    2.7.1 Pola kedatangan

    Salah satu cara menentukan distribusi probabilitas adalah memberikan sebuah

    variable untuk menguji hasil outcome-nya. Distribusi probabilitas, harus dicatat, tidak

    selalu menjadi basis dalam pengamatan. Seringkali, managerial mengestimasi

    berdasarkan keputusan dan pengalaman yang digunakan untuk membuat sebuah

    distribusi dari variabel tersebut. Dan distribusi itu sendiri dapat berupa data empiris

    atau berdasarkan bentuk yang diketahui seperti uniform, normal, binomial, poisson

    atau eksponensial.

    Fungsi peluang poisson digunakan untuk menggambarkan tingkat kedatangan

    dengan asumsi bahwa jumlah kedatangan adalah acak dan kedatangan pelanggan

    antar interval waktu saling tidak mempengaruhi. Probabilitas tepat terjadinya x

    kedatangan dalam distribusi Poisson dapat diketahui dengan menggunakan rumus:

    !)(

    x

    exP

    x

    Di mana:

    P(x) = peluang bahwa ada x kedatangan dalam sistem

    = tingkat kedatangan rata-rata

    e = bilangan navier (e = 2,71828)

    x = variabel acak diskrit yang menyatakan banyaknya kedatanganper interval waktu

    18

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    32/57

    2.7.1.1 Uji Kesesuaian Poisson

    Untuk menghitung nilai 2x dari data pengamatan pada h1, h2, sampai h18 terlebih

    dahulu ditentukan nilai waktu pelayanan yang diharapkan dengan menggunakanrumus distribusi Poisson.

    Untuk menentukan nilai 2x maka digunakan rumus:

    x

    xxx

    i

    2

    2

    Kriteria keputusan dilakukan dengan terima rata-rata pelayanan berdistribusi Poissonapabila tabelhitung xx

    22 dalam hal lain keputusan ditolak.

    2.7.2 Lama Pelayanan

    Lama pelayanan yang dihitung sejak kedatangan pelanggan dalam sistem antrian

    sampai selesai pelayanan mengikuti distribusi Eksponensial. Ini bisa dilakukan

    dengan membandingkan sample waktu pelayanan yang sebenarnya dengan waktupelayananan yang diharapkan berdasarkan rumus sebagai berikut:

    tetf

    )(

    Dengan :

    = Rata-rata tiap pelayanan (unit pelayanan per unit waktu)

    e = Bilangan Navier (e = 2, 71828)t = waktu lamanya pelayanan (unit pelayanan per unit waktu)

    2.7.2.1 Uji Kesesuaian Eksponensial

    Untuk menghitung nilai 2x dari data pengamatan pada h1, h2, sampai h10 terlebih

    dahulu ditentukan nilai waktu pelayanan yang diharapkan dengan menggunakanrumus distribusi Eksponensial.

    19

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    33/57

    Untuk menentukan nilai 2x maka digunakan rumus:

    harapan

    2

    harapan2

    i

    iix

    Kriteria keputusan dilakukan dengan terima rata-rata pelayanan berdistribusi

    eksponensial apabila tabelhitung xx22

    dalam hal lain keputusan ditolak.

    2.7.2.2 Pembangkit Bilangan Random

    Bilangan random digunakan untuk menentukan berapa lama waktu yang digunakan

    sesuai dengan jenis distribusinya yaitu berdistribusi eksponensial. Untuk

    membangkitkan bilangan random ini digunakan alat bantu berupa perangkat lunak,

    penulis menggunakan Excel untuk membangkitkan bilangan random antara 01.

    Algoritma untuk menentukan x

    Diketahui jenis distribusi eksponensial dengan rata-rata waktu kedatangan dan

    bilangan random u

    Algoritma:1. Bangkitkan bilangan random u (0 , 1)

    2. x = -ln (u)

    3. Diperoleh x

    2.8 Analisis Formula yang digunakan

    Dalam melakukan perhitungan penulis mengambil acuan dengan formula yang

    digunakan dalam pemecahan persoalan yang ditemukan di klinik, yaitu:

    2.8.1 Menentukan peluang masa sibuk ():

    Ketika menandai tingkat kedatangan dan menandai tingkat pelayanan dimana >

    menyertai sebagai asumsi maka tingkat kesibukan sistem dapat dinyatakan:

    20

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    34/57

    2.8.2 Menentukan peluang semua pelayanan menganggur (P):

    Tingkat kesibukan sistem paling sibuk adalah 100% dan jika tingkat

    kedatangan dan semakin kecil pada tingkat pelayanan yang tidak berubah maka

    tingkat kesibukan akan menurun. Dengan demikian, probabilitas sistem yang sedang

    kosong sangat tergantung pada penggunaan fasilitas pelayanannya. Secara matematik

    dituliskan:

    0P

    Secara umum P0merupakan peluang waktu menganggur berlaku untuk semua

    sistem pelayanan baik dalam sistem pelayanan tunggal maupun sistem pelayanan

    ganda. Bila seorang yang berada dalam sistem, maka satu pelayan akan sibuk dan c-1

    pelayan akan menganggur.

    Maka dinyatakan dengan formula:

    1

    n

    nP

    2.8.3 Ekspensi panjang antrian ( Lq)

    Untuk sistem saluran tunggal ekspektasi panjang antrian dinyatakan dengan:

    2

    qL

    2.8.4 Ekspektasi panjang garis (L):

    Untuk sistem saluran tunggal ekspektasi panjang garis dinyatakan dengan:

    21

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    35/57

    2

    sL

    2.8.5 Ekspektasi waktu menunggu dalam sistem (Ws):

    LW

    s

    2.8.6 Ekspektasi waktu menunggu dalam antrian (Wq):

    Karena waktu menunggu rata-rata dalam antrian ditambah dengan waktu pelayanan

    merupakan waktu menunggu rata-rata dalam sistem, maka:

    sq

    WW

    22

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    36/57

    BAB 3

    PEMBAHASAN

    3.1 Pengumpulan Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari pengamatan

    langsung pada Klinik Spesialis Dalam (INTERNIST) Dr. H. Faisal Lubis, Sp. PD

    Bireun. Pengamatan dilakukan selama 18 hari, yaitu pada hari senin sampai sabtu

    (mulai tanggal 6 Juli 2009 sampai dengan tanggal 1 Agustus 2009). Waktu yang

    dipilih berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama 3 hari dengan mencatat waktu

    pertibaan pasien, waktu mulai dilayani, waktu selesai dilayani pada setiap pasien yang

    datang memeriksakan diri.

    Pencatatan lama waktu-waktu tersebut di atas berdasarkan perhitungan dengan

    memakai stopwatch yaitu mulai dari pasien datang, pasien dilayani, sampai pasien

    selesai dilayani.

    Dari pengumpulan data di lapangan maka diperoleh jumlah kedatangan pasien sebagai

    berikut:

    Tabel 3-1 Rangkuman Data Keadaan Klinik minggu 1 (jam 15:00-17:00)

    Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat sabtu

    JumlahPasien

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru29

    12 23 11 24 12 23 9 17 13 15 19

    Lama

    pengamatan

    (jam)

    2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    37/57

    Tabel 3-2 Rangkuman Data Keadaan Klinik minggu II (jam 15:00-17:00)

    Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat sabtu

    Jumlah

    Pasien

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    2014 17 15 19 14 20 10 18 13 17 15

    Lama

    penga

    matan

    (jam)

    2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

    Tabel 3-3 Rangkuman Data Keadaan Klinik minggu III (jam 15:00-17:00)

    Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat sabtu

    Jumlah

    Pasien

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    1623 23 11 17 15 14 17 17 16 23 10

    Lamapenga

    matan(jam)

    2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

    Tabel 3-4 Data Tingkat kedatangan Pasien setiap jam minggu ke-I

    Hari

    Waktu

    Senin Selasa Rabu Kamis Jumat sabtu

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    15:00-16:00

    21 7 15 5 136

    13 9 13 8 8 8

    16:00-

    17:008 5 8 6 11 6 10 3 4 5 7 11

    24

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    38/57

    Tabel 3-5 Data Tingkat kedatangan Pasien setiap jam minggu ke-II

    Hari

    Waktu

    Senin Selasa Rabu Kamis Jumat sabtu

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    15:00-

    16:00 238 10 12 5 8 13 7 11 8 9 10

    16:00-

    17:007 6 7 3 14 6 7 3 7 4 8 5

    Tabel 3-6 Data Tingkat kedatangan Pasien setiap jam minggu ke-III

    Hari

    Waktu

    Senin Selasa Rabu Kamis Jumat sabtu

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    15:00-

    16:00 117 15 7 10 10 9 9 12 8 15 6

    16:00-

    17:005 16 8 4 7 5 5 8 5 8 8 4

    untuk pasien lama

    5,112

    1013

    5,112

    815

    5,142

    821

    3

    2

    1

    h

    h

    h

    Dengan cara yang sama akan dihitung nilai (h4), (h5), (h6), , (h18).

    untuk pasien baru

    62

    66

    5,52

    65

    62

    57

    3

    2

    1

    h

    h

    h

    Dengan cara yang sama akan dihitung nilai (h4), (h5), (h6), , (h18)

    25

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    39/57

    Tabel 3-7 Data rata-rata waktu Pelayanan (dalam menit) minggu I

    Hari

    Waktu

    Senin Selasa Rabu Kamis Jumat sabtu

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    15:00-

    16:00 5,7625 6 5,200 4,515 5,167 5,769 3,833 5,000 5,625 5,750 5

    16:00-17:00

    6,625 5 5,5 5,667 6,182 5,667 7,000 5,667 4,500 5,800 5 6,273

    Tabel 3-8 Data rata-rata waktu Pelayanan (dalam menit) minggu II

    Hari

    waktu

    Senin Selasa Rabu Kamis Jumat sabtu

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    Plama

    Pbaru

    15:00-16:00

    5,1306,250 5,200 5,500 3,400 6,500 5,846 4,714 5,091 6,125 5,444 5,200

    16:00-17:00

    5,429 4,833 5,857 5,667 5,857 5,167 5,286 5,00 5,857 4,500 5,125 5,600

    Tabel 3-9 Data rata-rata waktu Pelayanan (dalam menit) minggu III

    Hari

    waktu

    Senin Selasa Rabu Kamis Jumat sabtu

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    P

    lama

    P

    baru

    15:00-16:00 5,545

    5,571 5,400 6,286 4,800 5,800 5,667 5,333 4,750 7,127 5,133 3,667

    16:00-17:00

    4,800 5,625 5,875 6,250 5,000 6,200 4,600 5,570 4,400 4,750 4,750 5,500

    untuk pasien lama

    1614,01935,6

    1

    2

    625,6762,5

    1)(

    1

    h

    174,075,5

    1

    2

    5,56

    1)(

    2

    h

    26

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    40/57

    187,03485,5

    1

    2

    182,6515,4

    1)(

    3

    h

    Dengan cara yang sama akan dihitung nilai (h4), (h5), (h6), , (h18).Untuk menghitung nilai harapandengan nilai t = 1, digunakan rumus:

    t)(

    etf

    Jadi dapat dihitung nilai-nilai harapan sebagai berikut:

    137,0)(

    )161,0()(

    e)()(

    1

    161,0

    1

    t-

    1

    h

    eh

    tfh

    harapan

    harapan

    harapan

    146,0)(

    )174,0()(

    2

    174,0

    2

    h

    eh

    harapan

    harapan

    Dengan cara yang sama akan dihitung nilai harapan (h3), harapan (h4), , harapan (h18)

    untuk pasien baru

    25.05

    1

    2

    55

    1)(

    1

    h

    184,04335,5

    1

    2

    667,52,5

    1)(

    2

    h

    Dengan cara yang sama akan dihitung nilai (h3), (h4), (h5), , (h18)

    Untuk menghitung harapandengan t = 1, dengan rumus

    t-e)(

    tf

    Jadi dapat dihitung nilai-nilai harapan sebagai berikut:

    195,0)(

    25,0)(

    e)()(

    1

    25,0

    1

    t-

    1

    h

    eh

    tfh

    harapan

    harapan

    harapan

    27

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    41/57

    153,0)(

    184,0)(

    2

    184,0

    2

    h

    eh

    harapan

    harapaan

    Dengan cara yang sama akan dihitung nilai harapan (h3), harapan (h4), , harapan (h18)

    3.2 Pengolahan Data

    3.2.1 Waktu Antar Kedatangan Pasien

    Uji Kesesuaian Poisson

    Untuk menghitung nilai 2x dari data pengamatan pada h1, h2, sampai h18 terlebih

    dahulu ditentukan nilai kemungkinan waktu pelayanan yang diharapkan dengan

    menggunakan rumus distribusi Eksponensial dan mengambil nilai t = 1 pada rumus

    distribusi eksponensial.

    Untuk menentukan nilai 2x maka digunakan rumus:

    x

    xxx

    i

    2

    2

    Kriteria keputusan dilakukan dengan terima rata-rata pelayanan berdistribusi

    eksponensial apabila tabelhitung xx22

    dalam hal lain keputusan ditolak.

    Tabel 3-10 Rata-rata kecepatan kedatangan pasien lama

    Hari h1 h2 h3 h4 h5 h6 h7 h8

    14,5 11,5 11,5 11,5 8,5 12,5 15 8,5

    h9 h10 h11 h12 h13 h14 h15 h16 h17 h18

    9,5 10 9 8,5 8 11,5 8,5 7 8,5 11,5

    Dari data diatas maka:

    x

    xx

    x i

    2

    2

    28

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    42/57

    84,814,10

    6532,892x

    Berdasarkan nilai batas kritis 2x dengan taraf nyata 05,0 dan k = 18

    Maka 6,27)17(95,02

    )1)(1(2

    xx k

    Sehingga, 27,68,84yakni22 tabelhitung xx

    Maka diterima asumsi bahwa pola pelayanan pasien berdistribusi Poisson.

    Tabel 3-11 Rata-rata kecepatan kedatangan pasien baru gabungan

    Hari h1 h2 h3 h4 h5 h6 h7 h8

    6 5,5 6 6 6,5 9,5 7 7,5

    h9 h10 h11 h12 h13 h14 h15 h16 h17 h18

    7 5 6 7,5 11,5 5,5 7,5 8,5 8 5

    Dari data diatas maka:

    x

    xxx

    i

    2

    2

    62,218

    3262,472x

    Berdasarkan nilai batas kritis 2x dengan taraf nyata 05,0 dan k = 18

    Maka 6,27)17(95,02

    )1)(1(2

    xx k

    Sehingga, 27,62,62yakni22 tabelhitung xx

    Maka diterima asumsi bahwa pola pelayanan pasien berdistribusi poisson.

    Waktu Pelayanan Pasien

    Uji Kesesuaian Eksponensial

    Untuk menghitung nilai 2x dari data pengamatan pada h1, h2, sampai h18 terlebih

    dahulu ditentukan nilai kemungkinan waktu pelayanan yang diharapkan dengan

    29

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    43/57

    menggunakan rumus distribusi Eksponensial dan mengambil nilai t = 1 pada rumus

    distribusi eksponensial.

    Untuk menentukan nilai 2x maka digunakan rumus:

    harapan

    2

    harapan2

    i

    iix

    Kriteria keputusan dilakukan dengan terima rata-rata pelayanan berdistribusi

    eksponensial apabila tabelhitung xx22

    dalam hal lain keputusan ditolak.

    Tabel 3-12 Rata-rata kecepatan pelayanan pasien lama

    Hari h1 h2 h3 h4 h5 h6 h7 h8

    0,161 0,174 0,187 0,157 0,210 0,186 0,189 0,181

    harapan 0,137 0,146 0,155 0,134 0,170 0,155 0,156 0,151

    h9 h10 h11 h12 h13 h14 h15 h16 h17 h18

    0,216 0,180 0,183 0,189 0,193 0,177 0,204 0,195 0,219 0,202

    0,174 0,150 0,152 0,156 0,159 0,148 0,166 0,160 0,176 0.165

    Dari data diatas maka:

    102,0

    281,0

    02871,0

    2

    2

    harapan

    2

    harapan2

    x

    x

    x

    i

    ii

    Berdasarkan nilai batas kritis 2x dengan taraf nyata 05,0 dan k = 18

    Maka 6,27)17(95,02

    )1)(1(2

    xx k

    Sehingga, 27,60,102yakni22 tabelhitung xx

    Maka diterima asumsi bahwa pola pelayanan pasien berdistribusi eksponensial.

    30

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    44/57

    Tabel 3-13 Rata-rata kecepatan pelayanan pasien baru gabungan

    Hari h1 h2 h3 h4 h5 h6 h7 h8

    0,250 0,184 0,185 0,210 0,175 0,177 0,180 0,179

    harapan 0,195 0,153 0,154 0,170 0,147 0,148 0,150 0,149

    h9 h10 h11 h12 h13 h14 h15 h16 h17 h18

    0,171 0,218 0,188 0,182 0,179 0,159 0,167 0,180 0,168 0,218

    0,1144 0,175 0,156 0,152 0,149 0,136 0,131 0,150 0,142 0.175

    Dari data diatas maka:

    059,0

    776,2

    163,0

    2

    2

    harapan

    2

    harapan2

    x

    x

    x

    i

    ii

    Berdasarkan nilai batas kritis 2x dengan taraf nyata 05,0 dan k = 18

    Maka 6,27)17(95,02

    )1)(1(2

    xx k

    Sehingga, 27,60,059yakni22 tabelhitung xx

    Maka diterima asumsi bahwa pola pelayanan pasien berdistribusi eksponensial.

    3.3 Mensimulasikan Model

    Metode simulasi merupakan salah satu metode yang lebih efektif untuk memecahkan

    masalah antrian jenis ini. Untuk mensimulasikan waktu kedatangan, waktu pelayanan

    yang bersifat random, maka akan digunakan angka-angka random.

    Bilangan random digunakan untuk menentukan berapa lama waktu yang digunakan

    sesuai dengan jenis distribusinya. Untuk membangkitkan bilangan random ini

    digunakan alat bantu berupa perangkat lunak, yaitu Microsoft Excel untuk

    membangkitkan bilangan random antara 0-1.

    31

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    45/57

    3.3.1 Waktu Pemeriksaan Pasien lama

    Dari uji distribusi diketahui waktu pemeriksaan berdistribusi Eksponensial. Diketahui

    waktu rata-rata pemeriksaan 5,313 menit.

    Jadi fungsi distribusinya yaitu:

    (u)lnt

    Algoritma untuk menentukan x

    1. Bangkitkan bilangan random u (0 , 1)

    2. x = -5,313 ln (u)

    3. Diperoleh x

    Tabel 3-14 Simulasi Waktu Pemeriksaan Pasien lama

    kedatangan

    pasien Baru

    bilangan random

    (u)

    rata-rata waktu pemeriksaan

    x =-5,313 ln (u)

    1 0,94 0,329

    2 0,33 5,8903 0,92 0,443

    4 0,96 0.217

    5 0,40 4,868

    6 0,28 6,763

    7 0,93 0,386

    8 0,10 12,234

    9 0,76 1,45810 0,86 0,801

    11 0,41 4,737

    12 0,06 14,948

    13 0,82 1,054

    14 0,20 8,551

    15 0,48 3,900

    16 0,61 2,626

    32

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    46/57

    17 0,44 4,362

    18 0,89 1,619

    jumlah 74,166

    rata-rata 4,1214

    3.3.2 Waktu Pemeriksaan Pasien baru

    Dari uji distribusi diketahui pemeriksaan dokter berdistribusi eksponensial. Diketahui

    waktu rata-rata pemeriksaan 5,465 menit. Jadi fungsi distribusinya yaitu:

    (u)lnt

    Algoritma untuk menentukan x

    1. Bangkitkan bilangan random u (0 , 1)

    2. x = -5,465 ln (u)

    3. Diperoleh x

    Tabel 3-15 Simulasi Waktu Pemeriksaan Pasien Baru

    kedatangan

    pasien Baru

    Bilangan random

    (u)

    rata-rata waktu pemeriksaan

    x = -5,465 ln (u)

    1 0.03 19,163

    2 0.69 2,028

    3 0.79 1,288

    4 0.35 5,737

    5 0.13 11,150

    6 0.73 1,720

    7 0.36 5,580

    8 0.94 0,338

    9 0.09 13,159

    33

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    47/57

    3.3.3 Waktu Pembuatan Kartu Riwayat Kesehatan

    Dari uji distribusi diketahi pemeriksaan dokter berdistribusi Eksponensial. Diketahui

    waktu rata-rata pemeriksaan 1,955 menit. Jadi fungsi distribusinya yaitu:

    (u)lnt

    Algoritma untuk menentukan x

    1. Bangkitkan bilangan random u (0 , 1)

    2. x = -1,955 ln (u)

    3. Diperoleh x

    10 0.53 3,470

    11 0.15 10,368

    12 0.55 3,267

    13 0.7 1,950

    14 0.46 4,243

    15 0.4 5,007

    16 0.71 1,872

    17 0.57 3,072

    18 0.23 8,030

    jumlah 101,736

    rata-rata 5,652

    34

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    48/57

    Tabel 3-16 simulasi Pembuatan Kartu Riwayat Kesehatan Pasien Baru

    kedatangan

    pasien Baru

    bilangan random

    ()

    rata-rata waktu pembuatan KRK

    t = -1,955 ln (u)

    10.46

    1,518

    2 0.05 5,857

    3 0.17 3,464

    4 0.47 1,476

    5 0.93 0,142

    6 0.86 0,295

    7 0.39 1,841

    80.34

    2,110

    9 0.45 1,561

    10 0.2 3,146

    11 0.14 3,844

    12 0.6 0,999

    13 0.08 4,938

    14 0.62 0,935

    150.56

    1,133

    16 0.44 1,605

    17 0.52 1,278

    18 0.09 4,706

    Jumlah 40,848

    rata-rata 2,269

    3.4 Hasil Perhitungan Berdasarkan Analisis dan Simulasi dengan Menggunakan

    Teori Antrian

    3.4.1 Hasil Perhitungan Berdasarkan Analisis dengan Menggunakan Teori

    Antrian

    Berdasarkan analisis terhadap tingkat kedatangan, waktu pelayanan, model antrian di

    Klinik Spesialis Dalam (INTERNIST) Dr. H. Faisal Lubis, Sp.PD Bireun adalah

    35

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    49/57

    model antrian dengan pola kedatangan poisson, dan waktu pelayanan berdistribusi

    eksponensial sebelum melakukan simulasi:

    3.4.1.1Ekspektasi Kecepatan pertibaan rata-rata ():

    menitperpasien0,163

    jamperpasien778,9

    36

    352

    pengamatanwaktu

    pengamatanselamalamapasienjumlah

    menitperpasien0,115

    jamperpasien889,6

    36

    248

    pengamatanwaktupengamatanselamabarupasienjumlah

    gabungan = 0,163 + 0,115

    gabungan= 0,278 pasien per menit

    3.4.1.2Ekspektasi kecepatan pelayanan rata-rata ():

    Dari data diketahui rata-rata pelayanan pasien lama = 5,313 menit, lama

    pelayanan pasien baru = lama pemeriksaan dokter + lama pelayanan

    pembuatan kartu riwayat kesehatan = 5,465 + 1,9545 = 7,4195 menit.

    lamapasienpelayananwakturata-rata

    1lamapasien

    313,5

    1lamapasien

    menitperpasien188,0lamapasien

    36

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    50/57

    menitperpasien135,0

    4195,7

    1

    barupasienpelayananwakturata-rata

    1barupasien

    menitperpasien323,0135,0188,0 gabungan

    3.4.1.3Menetukan peluang masa sibuk :

    menitperpasien861,0

    323,0

    278,0

    3.4.1.4Menentukan peluang semua pelayanan menganggur

    323,0

    861,0

    278,0

    0

    0

    P

    P

    3.4.1.5Ekspektasi panjang antrian (Lq):

    )(

    2

    qL

    menitperpasien317,5

    014535,0

    0772841,0

    )278,0323,0(323,0

    )278,0(2

    q

    q

    q

    L

    L

    L

    37

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    51/57

    3.4.1.6Menentukan ekspektasi panjang garis (L):

    L = Lq +

    L = 5,317 + 0,861

    L = 6,178 pasien per menit

    3.4.1.7Menentukan ekspektasi waktu menunggu dalam sistem (W):

    menit22,223

    278,0

    6,178

    W

    W

    LW

    3.4.1.8Menentukan ekspektasi waktu menunggu dalam antrian (Wq):

    menit9,21

    323,0223,22

    q

    q

    q

    W

    W

    WW

    3.4.2 Hasil Perhitungan Berdasarkan Simulasi dengan Menggunakan TeoriAntrian

    Berdasarkan analisis terhadap tingkat kedatangan, waktu pelayanan, model antrian di

    Klinik Spesialis Dalam (INTERNIST) Dr. H. Faisal Lubis, Sp.PD Bireun adalah

    model antrian dengan pola kedatangan uniform, dan waktu pelayanan berdistribusi

    eksponensial sesudah melakukan simulasi:

    3.4.2.1Ekspektasi Kecepatan pertibaan rata-rata ():

    Dari data diketahui:

    pengamatanwaktu

    pengamatanselamalamapasienjumlah

    38

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    52/57

    menitperpasien0,163

    jamperpasien778,9

    36

    352

    menitperpasien0,115

    jamperpasien889,6

    36

    248

    pengamatanwaktu

    pengamatanselamabarupasienjumlah

    gabungan = 0,163 + 0,115

    gabungan= 0,278 pasien per menit

    3.4.2.2Ekspektasi kecepatan pelayanan rata-rata ():

    Dari data diketahui rata-rata pelayanan pasien lama = 4,1214 menit, lama

    pelayanan pasien baru = lama pemeriksaan dokter + lama pelayanan

    pembuatan kartu riwayat kesehatan = 5,652 + 2,269 = 7,921 menit.

    menitperpasien243,0

    1214,4

    1

    lamapasienpelayananwakturata-rata

    1

    lamapasien

    lamapasien

    lamapasien

    menitperpasien126,0

    921,7

    1

    barupasienpelayananwakturata-rata

    1

    barupasien

    barupasien

    barupasien

    menitperpasien369,0126,0243,0 gabungan

    39

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    53/57

    3.4.2.3Menentukan peluang masa sibuk:

    menitperpasien753,0

    369,0

    278,0

    3.4.2.4Menentukan Peluang semua pelayan menganggur:

    369,0

    753,0

    278,0

    0

    0

    P

    P

    3.4.2.5Ekspektasi panjang antrian:

    )278,0369,0(369,0

    )278,0(

    )(

    2

    2

    q

    q

    L

    L

    3.4.2.6Menentukan ekspektasi panjang garis:

    L = Lq +

    L = 2,302 + 0,753

    L = 3,655 pasien per menit

    menitperpasien302,2

    033579,0

    077284,0

    q

    q

    L

    L

    40

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    54/57

    3.4.2.7Menentukan ekspektasi waktu menunggu dalam sistem:

    menit9,550

    278,0

    2,655

    W

    W

    LW

    3.4.2.8Menetukan ekspektasi waktu menunggu dalam antrian:

    menit9,181369,0550,9

    q

    q

    q

    WW

    WW

    Tabel 3.17 Rangkuman Hasil Pengolahan Data

    Nilai Hasil Analisis Hasil Simulasi

    0,278 0,278

    0,323 0,369

    0,861 0,753P0 0,323 0,369

    Lq 5,317 2,302

    L 6,178 2,655

    W 22,223 9,550

    Wq 21,9 9,181

    41

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    55/57

    BAB 4

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Dari hasil pembahasan yang telah disajikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

    1. Model antrian yang diperoleh adalah model (M/M/1) :(FIFO/~/~),

    tingkat kedatangan berdistribusi Poisson, waktu pelayanan berdistribusi

    eksponensial, dengan jumlah pelayanan adalah seorang dokter, disiplin

    antrian yang digunakan adalah pasien yang pertama datang yang pertamadilayani, jumlah pelanggan dalam sistem antrian dan ukuran populasi pada

    sumber masukan adalah tak berhingga.

    2. Dari hasil analisis data pada waktu kedatangan pasien, waktu pelayanan

    pasien, dan waktu pembuatan kartu riwayat kesehatan diperoleh nilai:

    ekspektasi kecepatan pertibaan rata-rata () = 0,278 pasien per menit,

    ekspektasi kecepatan pelayanan rata-rata () = 0,318 pasien per menit,

    peluang masa sibuk () = 0,323, probabilitas semua pelayanan

    menganggur atau tidak ada pasien dalam sistem (P0) = 0,537, ekspektasi

    panjang antrian (Lq) = 5,317 pasien per menit, ekspektasi panjang garis

    (L) = 6,178 pasien per menit, ekspektasi waktu menunggu dalam sistem

    (W) = 22,223 menit, ekspektasi waktu menunggu dalam antrian (Wq) =

    21,9 menit.

    3. Dari simulasi yang dilakukan pada waktu kedatangan pasien, waktu

    pelayanan pasien, dan waktu pembuatan kartu riwayat kesehatan diperoleh

    nilai: ekspektasi kecepatan pertibaan rata-rata () = 0,278 pasien per

    menit, ekspektasi kecepatan pelayanan rata-rata () = 0,369 pasien per

    menit, peluang masa sibuk = 0,369, probabilitas semua pelayanan

    menganggur atau tidak ada pasien dalam sistem (P0) = 0,369, ekspektasi

    panjang antrian (Lq) = 2,302 pasien per menit,

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    56/57

    ekspektasi panjang garis (L) = 2,655 pasien per menit, ekspektasi waktu

    menunggu dalam sistem (W) = 9,550 menit, ekspektasi waktu menunggu

    dalam antrian (Wq) = 9,181 menit.

    5.2 Saran

    Tingkat kedatangan pasien dan kecepatan pelayanan untuk selalu di analisa, sehingga

    dapat ditentukan kebijakan untuk mengantisipasi antrian yang terjadi demi

    memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien. Pelayanan kesehatan tidak ada tawar

    menawar, karena menyangkut masalah nyawa manusia. Dengan demikian pelayanan

    pasien yang terbaik akan sangat bermanfaat demi tertolongnya pasien.

    Pada pelayanan kedatangan yaitu pada pendaftaran pasien sebaiknya diberikan

    nomor antrian dan diberitahukan interval waktu untuk dilayani dokter supaya para

    pasien datang beberapa saat akan dilayani oleh dokter, sehingga pasien tidak terlalu

    lama antri untuk menunggu dan antrian pun tidak menumpuk di klinik.

    43

    Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

  • 8/13/2019 09E02904 Antrian Dan Implementasinya

    57/57

    DAFTAR PUSTAKA

    Aminuddin, 2005., Prinsip-Prinsip Riset Operasi. Erlangga: Jakarta.

    Bronson, Richard, 1991., Teori Dan Soal-Soal operation Research.Edisi pertamacetakan kedua. Erlangga: Jakarta.

    Dwi Waluyo, Sihono, 2001., Statistika Untuk Pengambilan Keputusan. Ghalia

    Indonesia: Jakarta.

    Husnan, Suad, 1982., Teori Antrian. BPFE : Yogyakarta.

    Kakiay, Thomas J, 2004., Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata. Andi:

    Yogyakarta.

    Mulyono, Sri, 2004., Riset Operasi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia:

    Jakarta.

    Siagian, P, 1987., Penelitian Opersional Teori dan Praktek. Universitas Indonesia-

    PRESS: Jakarta.

    Siswanto, 2007., Operation research.Jilid 1. Erlangga: Jakarta.

    Tarigan, Josep R; Suparmoko, M, 2000., Metode Pengumpulan Data. BPFE:

    Yogyakarta.

    Tim Penelitian Dan Pengembangan Wahana Komputer, 2001., Pengolahan Data

    Statistik DenganSPSS 10.0. Salemba Infotex: Jakarta.

    V. Hogg, Robert; A. Tanis, Elliot, 1977., Probability and Statistical Inference.

    Simon and Schuster/A Viacom Company Company: New Jersey 07458.

    Zulfikarijah, Fien, 2004., Operation research. Edisi pertama Cetakan pertama.

    Bayumedia Publishing: Malang.

    44