21
BAB IV METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional (non eksperimental) yang menggunakan desain cross sectional. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Masyakat. Variabel yang digunakan pada penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan , obesitas, aktifitas fisik, hipertensi, konsumsi lemak, alkohol, merokok, konsumsi kafein, kurang konsumsi buah dan sayur sedangkan variabel terikatnya adalah faktor- faktor resiko yang mempengaruhi pasien dengan Diabetes Melitus. B. Populasi dan Sampel Penetian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung puskesmas pada tanggal 14 September 2015 sejumlah 283 pasien. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2006 : 91). Dalam pengambilan sampel sebaiknya menggunakan cara-cara yang lebih dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

09. Bab 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proposal

Citation preview

Page 1: 09. Bab 4

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah observasional (non eksperimental) yang menggunakan

desain cross sectional. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan

Masyakat.

Variabel yang digunakan pada penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan ,

obesitas, aktifitas fisik, hipertensi, konsumsi lemak, alkohol, merokok, konsumsi

kafein, kurang konsumsi buah dan sayur sedangkan variabel terikatnya adalah faktor-

faktor resiko yang mempengaruhi pasien dengan Diabetes Melitus.

B. Populasi dan Sampel Penetian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung puskesmas pada

tanggal 14 September 2015 sejumlah 283 pasien.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 2006 : 91). Dalam pengambilan sampel sebaiknya

menggunakan cara-cara yang lebih dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik random sampling untuk

menentukan jumlah responden atau sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin

(Ariola et al, 2006) yaitu sebagai berikut :

n = N

1+(N . e2)

Keterangan :

N: Populasi

n : Sampel

e : Tingkat kesalahan penarikan sampel 5% dan tingkat kepercayaan 95 %

Sehingga berdasarkan rumus slovin tersebut, maka jumlah sampel yaitu :

Page 2: 09. Bab 4

n = 283

1+(283 . 0,052)

n = 283

1+(0,707)

n = 283

1,707

n = 166 Orang

Sampel diambil dari tabel daftar hadir pengunjung secara acak dengan teknik simple

random sampling.

3. Scoring (Penilaian)

a. Umur

Masa hidup responden dalam tahun dengan pembulatan ke bawah

atau umur pada waktu ulang tahun yang terakhir. Dalam penelitian ini

dilihat dari rata-rata umur responden.

b. Jenis kelamin

Perbedaan seks yang di dapat sejak lahir yang dibedakan antara

laki-laki dan perempuan. Dalam penelitian ini jenis kelamin

dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu perempuan dengan nilai 0 (nol) dan

laki-laki dengan nilai 1 (satu).

Page 3: 09. Bab 4

c. Pendidikan

Pendidikan diukur berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi yang

telah dicapai responden, dalam penelitian ini pendidikan dikategorikan

menjadi dua yaitu rendah dan tinggi. Penilaian rendah dilakukan dengan

memberikan nilai 0 (nol) jika ≤ SMP, dan penilaian tinggi dilakukan

dengan memberikan nilai 1 (satu) ≥ SMA.

d. Pekerjaan

Pekerjaan diukur berdasarkan pekerjaan yang menggunakan waktu

terbanyak responden atau pekerjaan yang memberikan penghasilan

terbesar. Dalam penelitian ini pekerjaan dikategorikan menjadi dua

yaitu tidak bekerja dan bekerja. Penilaian tidak bekerja dilakukan

dengan memberikan nilai 0 (nol) dan bekerja diberikan nilai 1 (satu).

Page 4: 09. Bab 4

e. Obesitas

Obesitas diukur berdasarkan hasil pengukuran IMT, obestitas

dikategorikan menjadi dua yaitu obesitas dan normal. Penilaian obesitas

dilakukan dengan memberikan nilai 0 (nol) untuk IMT ≥ 25, dan

penilaian normal dilakukan dengan memberikan nilai 1 (satu) untuk

IMT < 25.

f. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik adalah semua gerakan tubuh yang membakar kalori,

misalnya menyapu, mengepel, mencuci baju, menimba air, bercocok

tanam dll. Aktivitas fisik dikategorikan menjadi dua yaitu aktivitas

kurang dan aktivitas cukup. Penilaian aktivitas kurang dilakukan

dengan memberikan nilai 0 (nol) jika < 150 menit selama lima hari

dalam seminggu dan penilaian aktivitas cukup dilakukan dengan

memberikan nilai 1 (satu) jika ≥ 150 menit selama lima hari dalam

seminggu.

g. Hipertensi

Hipertensi diukur berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah

sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.

Penilaian hipertensi dilakukan dengan memberikan nilai 0 (nol) jika

tekanan darah ≥ 140/90 mmHg, dan penilaian tidak hipertensi

dilakukan dengan memberikan nilai 1 (satu) jika tekanan darah <

140/90 mmHg.

Page 5: 09. Bab 4

h. Konsumsi lemak

Konsumsi makanan berlemak, yaitu makanan yang lebih dominan

kandungan lemak seperti sop buntut, sate, pizaa, burger, makanan

gorengan dll. Penilaian dilakukan dengan memberikan kategori sering

dengan nilai 0 (nol) jika mengkonsumsi 1 kali atau > 1 kali per hari,

kategori jarang dengan nilai 1 (satu) jika mengkonsumsi 3-6 kali, 1-2

kali per minggu dan < 3 kali per bulan dan kategori tidak pernah dengan

nilai 2 (dua) jika tidak pernah mengkonsumsi makanan berlemak.

i. Merokok

Merokok adalah kebiasaan merokok sekarang meliputi jumlah

batang rokok yang biasa dihisap setiap hari sesuai jenis. Merokok

dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu perokok berat, sedang dan

ringan. Penilaian perokok berat dilakukan dengan memberikan nilai 0

(nol) jika merokok > 20 batang per hari, penilaian perokok sedang

dilakukan dengan memberikan nilai 1 (satu) jika merokok 20-10 batang

per hari, penilaian perokok ringan dilakukan dengan memberikan nilai 2

(dua) jika merokok < 10 batang per hari, dan penilaian tidak pernah

merokok dengan memberikan nilai 3 (tiga).

Page 6: 09. Bab 4

j. Konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol adalah konsumsi minuman yang mengandung

alkohol antara lain adalah bir, wine, anggur sprit, fermentasi sari buah

atau minuman setempat seperti tuak, poteng cap tikus, topi miring.

Konsumsi alkohol dikategorikan menjadi dua kategori yaitu kategori

konsumsi dan tidak konsumsi alkohol. Penilaian konsumsi alkohol

dengan memberikan nilai 0 (nol) jika konsumsi alkohol dalam 1 bulan

terakhir dan memberikan nilai 1 (satu) jika tidak konsumsi alkohol

dalam 1 bulan terakhir dan tidak pernah konsumsi alkohol.

h. Konsumsi kafein

Konsumsi kafein adalah konsumsi minuman yang mengandung

kafein seperti kopi, coca cola, keratingdaeng. Konsumsi kafein

dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu kategori sering, jarang dan

tidak pernah. Penilaian sering dilakukan dengan memberikan nilai 0

(nol) jika mengkonsumsi 1 kali atau > 1 kali per hari, jarang dengan

nilai 1 (satu) jika mengkonsumsi 3-6 kali, 1-2 kali per minggu dan < 3

kali per bulan dan tidak pernah dengan nilai 2 (dua) jika tidak pernah

mengkonsumsi minuman berkafein.

Page 7: 09. Bab 4

i. Kurang konsumsi buah dan sayur

Konsumsi buah dan sayur dilihat dari frekuensi rata-rata dan porsi

asupan buah dan sayur responden dalam sehari selama seminggu.

Konsumsi buah dan sayur dikategorikan menjadi dua kategori yaitu

kurang dan cukup. Penilaian konsumsi kurang dilakukan dengan

memberikan nilai 0 (nol) jika konsumsi buah dan sayur < 5 porsi sehari

selama seminggu, dan penilaian konsumsi cukup dilakukan dengan

memberikan 1 (satu) jika konsumsi buah dan sayur-sayuran ≥ 5 porsi

sehari selamaseminggu.

Page 8: 09. Bab 4

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel :

a. Variabel terikat yaitu faktor-faktor resiko

b. Variabel bebas yaitu :

1. Umur

2. Jenis kelamin

3. Tingkat pendidikan

4. Pekerjaan

5. Obesitas

6. Aktifitas fisik

7. Hipertensi

8. Konsumsi lemak

9. Alkohol

10. Merokok

11. Konsumsi kafein

12. Kurang konsumsi buah dan sayur

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi : Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo

Waktu : 14 September 2015

E. Bahan dan Alat/Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner. Kemudian

kuisoner di cek apakah sudah diisi semua. Setelah itu dilakukan evaluasi terhadap

jawaban kuisoner para responden.

Page 9: 09. Bab 4

F. Teknik Pengelolaan Data

a. Editing

Adalah pengecekan atau pengoreksian kembali data yang telah terkumpul,

untuk menghilangkan kesalahan yang terdapat pada pencatatan dilapangan

agar informasi yang didapat benar dan akurat.

b. Data Struktur atau data file

Data dimasukkan dalam tabel untuk mempermudah pengolahan data serta

pengambilan keputusan. Tahapan pengembangan struktur data sesuai dengan

analisis yang akan dilakukan dan jenis perangkat lunak yang dipergunakan.

c. Entry

Tahapan dimana akan dilakukan pemasukan data untuk dilakukan pengolahan

dan analisis oleh program SPSS 16.0 for windows.

d. Cleaning

Kegiatan ini merupakan pembersihan data dengan memeriksa kembali data

yang sudah di masukkan apakah ada kesalahan atau tidak.

Page 10: 09. Bab 4

G. Definisi Operasional

Tabel 4.1 Definisi Operasional Indikator Kepuasan Pasien

Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Variabel Terikat

Faktor-faktor resiko

Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pasien dengan Diabetes Melitus

Kuesioner 1. Tidak beresiko

2. Kemungkinan beresiko

3. Beresiko

Ordinal

Variabel Bebas

Umur Untuk menentukan rata-rata umur pasien

Kuesioner 1. Dewasa muda

2. Dewasa tua

Nominal

Jenis kelamin Untuk menentukan apakah pasien laki-laki atau perempuan

Kuesioner 1. Laki-laki2. Perempuan

Nominal

Pendidikan Untuk mengetahui tingkat pendidikan pasien

Kuesioner 1. Rendah2. Tinggi

Nominal

Pekerjaan Untuk mengetahui pekerjaan sehari-hari pasien

Kuesioner 1. Bekerja2. Tidak

bekerja

Nominal

Obesitas Untuk mengetahui berat badan pasien

Kuesioner 1. Normal2. Obesitas

Nominal

Aktifitas fisik Untuk mengetahui aktifitas sehari-hari pasien dalam seminggu

Kuesioner 1. Aktifitas kurang

2. Aktifitas cukup

Nominal

Hipertensi Untuk mengetahui keadaan tekanan darah pasien berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah

Kuesioner 1. Hipertensi2. Tidak

hipertensi

Nominal

Konsumsi lemak Untuk mengetahui konsumsi lemak pada pasien dalam perhari, perminggu dan perbulan

Kuesioner 1. Tidak pernah

2. Jarang3. Sering

Nominal

Alkohol Untuk mengetahui Kuesioner 1. Tidak Nominal

Page 11: 09. Bab 4

apakah pasien konsumsi alkohol atau tidak dalam 1 bulan

konsumsi2. Konsumsi

Merokok Untuk mengetahui apakah pasien ada riwayat merokok atau tidak

Kuesioner 1. Tidak konsumsi

2. Sedang3. Berat

Nominal

Konsumsi kafein

Untuk mengetahui apakah pasien konsumsi kafein atau tidak per minggu nya

Kuesioner 1. Tidak pernah

2. Jarang3. Sering

Nominal

Kurangnya konsumsi buah dan sayur

Untuk mengetahui asupan buah dan sayur pada pasien dalam sehari

Kuesioner 1. Kurang2. Cukup

Nominal

H. Prosedur Penelitian

Gambar 4.1. Prosedur Penelitian Analisis Hubungan Antara Pelayanan Puskesmas Dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo

Perumusan masalah

Perancangan penelitian

Pengumpulan data

Pengolahan data

Penyajian data

Analisis data

Laporan penelitian

Page 12: 09. Bab 4

I. Analisis Data

Berdasarkan data yang terkumpul di lapangan maka dilakukan analisis data

terhadap hasil pengisian kuesioner untuk mengetahui hubungan antara variable

dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square agar analisis penelitian menghasilkan

informasi yang benar.

Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan komputer, yaitu

dengan menggunakan program stata. Adapun analisis data yang digunakan

adalah :

1. Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik

masing-masing variabel dependen dan variabel independen. Variabel

tersebut adalah penyakit DM, umur, jenis kelamin, pendidikan,

pekerjaan,

Page 13: 09. Bab 4

obesitas, aktivitas fisik, hipertensi, konsumsi lemak, merokok, konsumsi alkohol,

konsumsi kafein dan kurang konsumsi buah dan sayur di Indonesia.

2. Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

antara variabel independen (umur, jenis kelamin, obesitas, kurang

aktivitas, hipertensi, konsumsi lemak, merokok, konsumsi alkohol,

konsumsi kafein dan kurang konsumsi buah dan sayur) dengan variabel

dependen (penyakit DM) yang diteliti, analisis ini menggunakan dua uji,

yaitu uji Chi-square Test dan Independen T-tes, dengan Pvalue ≤ 0,05

artinya ada hubungan signifikan secara statistik antara variabel independen

dan dependen, dan Pvalue ≥ 0,05 yang artinya tidak ada hubungan

signifikan secara statistik antara variabel independen dan dependen. Untuk

melihat besarnya hubungan dilihat dari nilai odds rasio (OR). Rumus uji

Chi-square adalah sebagai berikut:

X2 = ∑ (0-E) 2

E

Keterangan:

X2 = statistic chi-square

0 = nilai observasi

E = nilai yang diharapkan. 40

Page 14: 09. Bab 4

3. Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui faktor yang

paling dominan mempengaruhi kejadian penyakit DM daerah

perkotaan di Indonesia. Analisis ini menggunakan uji regresi

logistik berganda karena variabel dependennya berbentuk kategorik

dengan model prediksi yang bertujuan untuk memperoleh model

yang terdiri dari beberapa variabel- independen yang dianggap baik

untuk memprediksi kejadian variabel dependen, prosedur

permodelan multivariat sebagai berikut:

a. Pemilihan kandidat dengan melakukan analisis bivariat antara

masing- masing variabel independen dengan variabel

dependennya. Apabila hasil uji bivariat mempunyai nilai Pvalue

< 0,25, maka variabel tersebut menjadi kandidat model dan

dapat masuk model multivariat, tetapi jika Pvalue > 0,25 maka

tidak masuk model multivariat.

b. Melakukan analisis variabel yang masuk ke dalam kandidat

model secara bersamaan, kemudian variabel yang memiliki

Pvalue ≤ 0,05 masuk kedalam model, dan sebaliknya untuk

variabel yang Pvalue ≥ 0,05 dikeluarkan dari model satu persatu

di mulai dari pvalue yang paling besar.

Page 15: 09. Bab 4

c. Melakukan tahap model matematis untuk memprediksi variabel

dependennya.