386
MODIFIKASI PERILAKU MODIFIKASI PERILAKU MODIFIKASI PERILAKU MODIFIKASI PERILAKU SUNARDI, PLB FIP UPI

04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

  • Upload
    tindyop

  • View
    704

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perilaku

Citation preview

Page 1: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

MODIFIKASI PERILAKUMODIFIKASI PERILAKUMODIFIKASI PERILAKUMODIFIKASI PERILAKU

SUNARDI, PLB FIP UPI

Page 2: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

RUANG LINGKUP BAHASANRUANG LINGKUP BAHASAN

� Gambaran umum

� Konsep dasar

� Karakteristik

� Teknik � Teknik

� Asesmen

� Penerapan

Page 3: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Gambaran umumGambaran umum

Asumsi dasar

� Perilaku itu dipelajari

� Perilaku maladaptif merupakan hasil belajaryang keliru.yang keliru.

� Perilaku maladaptif dpt diubah melalui proses belajar.

� Tujuan utamanya menghilangkah tingkah lakuyang salah suai dan menggantikannya dengantingkah laku baru.

Page 4: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

� Pendekatan yg berkembang pesat dan sangat populer.

� Mengapa?

Sederhana, praktis, logis, mudah dipahami dan diterapkan, dapat didemonstrasikan, dan diterapkan, dapat didemonstrasikan, menempatkan penghargaan khusus pada kebutuhan anak, dan adanya penekanan perhatian pada perilaku yang positif.

Page 5: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

KONSEP DASARKONSEP DASARMODIFIKASI

� Perubahan, merubah, memperbaiki, membuat sesuatuyang sudah ada menjadi berbeda / lebih baik.

PERILAKU

� Aktivitas, aksi, kinerja, respons, atau reaksi� Aktivitas, aksi, kinerja, respons, atau reaksi

� Tindakan sederhana / simple action

� Dapat diobservasi / can be overt (observable)

� Dapat tersembunyi / can be covert (not directly observable)

� Perilaku tersembunyi harus disimpulkan dari respon-respon terbuka / covert behavior must be inferred from overt responses.

www.mhhe.com/mayfieldpub/sarafino/presentations/ch01.ppt

Page 6: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

� Merupakan semua aktivitas yang merupakan reaksi thd lingkungan, yang meliputi:

◦ Reaksi motorik:� Bicara, berjalan, belajar� Bicara, berjalan, belajar

◦ Reaksi fisiologis� Aktifitas

◦ Reaksi Kognitif� Bayangan, imaginasi, pikiran

◦ Reaksi afektif� Perasaan: benci, kecewa, rasa sayang

Page 7: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ApaApa yang yang bukanbukan perilakuperilaku ??What is Not Behavior?What is Not Behavior?

� Deskripsi penafsiran dari sifat-sifat kepribadian / interpretive descriptions of a personality trait.interpretive descriptions of a personality trait.

� Label-label diagnostik / diagnostic labels.

� Hasil (akibat) perilaku / outcome of behavior.

www.mhhe.com/mayfieldpub/sarafino/presentations/ch01.ppt

Page 8: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

PengertianPengertianMODIFIKASI PERILAKUMODIFIKASI PERILAKU

� Berbagai upaya untuk mengubah perilaku

� Aplikasi prinsip-prinsip belajar yang teruji secara sistematis untuk mengubah perilaku tidak adaptif menjadi perilaku adaptif

� Penggunaan secara empiris teknik-teknik perubahan perilaku untuk memperbaiki perilaku melalui penguatan positif, penguatan negatif, dan hukuman.

� usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen pada manusia

Page 9: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Pandangan behaviorist:

� Klasik

Modifikasi perilaku sebagai penggunaan secara sistematik teknikkondisioning pada manusia untuk menghasilkan perubahanfrekuensi perilaku tertentu atau mengontrol lingkungan perilakutersebut. Jika teknik kondisioning diterapkan secara ketat, dengan stimulus, respon dan akibat konsekuensi diharapkanterbentuk perilaku lahiriah yang diharapkan.

� Operant

Modifikasi perilaku akan terbentuk ketika penguat atauModifikasi perilaku akan terbentuk ketika penguat ataupengukuh diberikan berupa reward atau punishment.

� Behavior AnalistModifikasi perilaku merupakan penerapan dari psikologi eksperimen sepertidalam laboratorium. Proses, emosi, problema, prosedur, semua diukur. Pengubahan perilaku dilaksanakan dengan rancangan eksperimen dibuat dengancermat. Perilaku dihitung secara cacah untuk mendaparkan data dasar. Variabelbebas dimanipulasi, metode statistik digunakan untuk melihat perubahanperilaku, pengulangan jika perlu dilakukan hingga terjadi perubahan perilakusecara jelas.

Page 10: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

PENDAPAT LAIN

� Eysenck : Modifikasi Perilaku adalah upaya mengubah perilakudan emosi manusia dengan cara yang menguntungkan berdasarkanteori yang modern dalam prinsip psikologi belajar.

� Wolpe : Penerapan prinsip-prinsip belajar yang telah terujisecara eksperimental untuk mengubah perilaku yang tidak adaptif, dengan melemahkan atau menghilangkannya dan perilaku adaptifdengan melemahkan atau menghilangkannya dan perilaku adaptifditimbulkan atau dikukuhkan

Page 11: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

PrinsipPrinsip DasarDasar dlmdlm ModifikasiModifikasiPerilakuPerilaku

◦ Respondent / classical conditioning

◦ Operant / instrumental conditioning◦ Operant / instrumental conditioning

◦ Modeling

◦ Cognitive processes

Page 12: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Respondent/classical conditioningRespondent/classical conditioning

� Ivan P Pavlov

� Percobaan anjing : makanan, lampu, air liur

� No stimulus, no respon

� Istilah : respondent dan operant behavior, � Istilah : respondent dan operant behavior, generalisasi, diskriminasi, extinction, pemulihan spontan (spontaneous recovery), reconditioning.

Page 13: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Operant conditioningOperant conditioning

� BF Skinner

� Reinforcement dan punishment

Page 14: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 15: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 16: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Operant ConditioningOperant Conditioning

� Faktor penyebab, perilaku, dan konsekuensi yang menegaskan situasi-situasi perilaku /antecedent, behavior, and consequence define behavioral situations

◦ Perangkat sebelumnya yang menjelaskan alasan terhadapperilaku / antecedents set the occasion for the behaviorperilaku /

◦ Perilaku adalah apa yang dilakukan organisme / behavior is what organisms do

◦ Konsekuensi mempengaruhi peristiwa yang akan datangdari sebuah perilaku / consequence influence the future occurrence of the behavior

Catatan :

◦ Konsekuensi juga dapat dianggap sebagai stimulus dari perilaku

berikutnya.

Page 17: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ModelingModeling

� Modeling adalah belajar melalui observasi tehadap orang lain / modeling is learning through observation of others

� Juga disebut belajar sosial, observasional, vicarious (dialami orang lain), imitatif. / also called social, (dialami orang lain), imitatif. / also called social, observational, vicarious, and imitative learning

� Modeling dipengaRuhi oleh observasi dari konsekuensi / modeling influenced by observation of

consequences

Page 18: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ModelingModeling

� Modeling dapat berupa / modeling can:

◦ Perilaku inisiatif / initiate behavior

◦ Mengajarkan tugas baru /teach new task

◦ Mempengaruhi kecepatan respon / influence Mempengaruhi kecepatan respon / influence response rate

◦ Mengajarkan respon-respon emosional / teach emotional responses

Page 19: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ProsesProses--proses kognitif proses kognitif

� Kognisi adalah pikiran / cognition is thought

� Pikiran dapat dianggap sbg suatu antecedent tersembunyi / thought can be considered a covert antecedent

� Ketepatan diri terlihat pada terjadinya korelasi � Ketepatan diri terlihat pada terjadinya korelasi positif dengan kemungkinan sukses / self-efficacy appears to be positively correlated with the likelihood of success

Page 20: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

KarakteristikKarakteristikMODIFIKASI PERILAKUMODIFIKASI PERILAKU

� Fokus pada perilaku / focuses on behavior

� Menekankan pengaruh belajar dan lingkungan / emphasizes influences of learning and the environment

� Mengikuti pendekatan ilmiah / takes a scientific approach

� Menggunakan metode-metode aktif dan pragmatik untuk mengubah perilaku / uses pragmatic and active methods to change behavior

Page 21: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Focus on behaviorFocus on behavior

� Menghindari label-label interpretatif dan sistem diagnostik / avoid interpretive labels and diagnostic systems

� Fokus pada perilaku yang berkekurangan atau yang berlebihan / focus on behavioral deficits or yang berlebihan / focus on behavioral deficits or behavioral excess

Page 22: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Prilaku yang berlebihanPrilaku yang berlebihan

• stimulasi diri (menatap jari jemari, mengepak-ngepak tangan)

• self-abuse (memukul menggigit, mencakar dirisendiri)sendiri)

• tantrum (menjerit, mengamuk)

• agresif (menendang, memukul,mencubit, menggigitorang lain)

• Dll(Sugiarmin, 2006)

Page 23: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Perilaku yang berkekurangan

� bicara (tak bicara, sedikit bicara, membeo)

� sosial (mengganggap orang sbg benda)

� sensasi (disangka tuli-buta)

� bermain (putar-putar roda mobil-mobilan)� bermain (putar-putar roda mobil-mobilan)

� emosi (hanya bengong ketika dikelitiki, tertawa tidakpada tempatnya)

� dll

(Sugiarmin, 2006)

Page 24: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

TEKNIKTEKNIK--TEKNIK MODIFIKASI PERILAKUTEKNIK MODIFIKASI PERILAKU

� asertivitas

� aversi

� extinction

� satiation

� modeling

• Desentizization / SD

• Exhaustion - kelelahan

• Imcopatible method

• Change of environment

• Flooding� modeling

� time out

� Token economy

• Flooding

• Hukuman

• reinforcement

Istilah lain yg sering ditemukan :

• Shaping, chaining, promting, fading, ABA, Discrete trial Training – DDT, thought stoping, respon cost, over control, self control, self management, RET, dsb.

Page 25: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ASERTIVITASASERTIVITAS

� Suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain. lain.

� Dituntut jujur thd dirinya & jujur pula dlm mengekspresikan perasaan, pendapat & kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan / merugikan pihak lainnya.

Page 26: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Asertive trainingAsertive training

� Latihan mempertahankan diri akibat perlakuan orang lain yang menimbulkan kecemasan, dengan cara mempertahankan hak dan harga dirinya.hak dan harga dirinya.

Page 27: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

AVERSI AVERSI

� Pemberian hukuman positif

� Diikuti sikap tegas

� Biasanya diikuti prompting

� Misal : anak marah – coret-coret tembok � Misal : anak marah – coret-coret tembok � diminta untuk menghapus.

� Disarankan sebagai opsi terakhir jika teknik behav modification lain tdk efektif.

Page 28: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Aversion therapy

� Digunakan untuk menghilangkankebiasaan buruk., dengan meningkatkankepekaan klien agar mengganti respond pada stimulus yang disenanginya dengankebalikan stimulus tersebut, dibarengikebalikan stimulus tersebut, dibarengidengan stimulus yang merugikan dirinya.

Misal:

� Homo sex – lihat photo pria telanjang –lantai aliri listrik – gemetaran.

Page 29: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Jenis-jenis prosedur hukuman positif dalamaversif :

� Overcorrection

� Positive Practice

� Restitution – ganti rugi� Restitution – ganti rugi

� Contingent Excersice

� Guided Compliance – kepatuan terbimbing

� Physical Restraint (Pengekangan Fisik)

Page 30: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

EXTINCTIONEXTINCTIONPemadamanPemadaman

� Adalah hilangnya respons.

� Tingkah laku yang telah mengalami penguatan, pada beberapa saat/periode waktu tidak lagidiperkuat, dan oleh karena itu, tingkah lakudiperkuat, dan oleh karena itu, tingkah lakutersebut berhenti untuk muncul.

� Extinction terjadi saat:

- Sebuah tingkah laku sebelumnya telahdiperkuat.

- Tidak lagi mengakibatkan penguatankonsekuensi.

Page 31: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Extinction BurstExtinction Burst((ledakanledakan ekstensiekstensi))

� Adalah peningkatan frekuensi, durasi, atauintensitas dari tklk yg tidak diperkuat selamaproses extinction.

� Dampak yg mungkin terjadi :◦ segera meningkatkan frekuensi, durasi, atau◦ segera meningkatkan frekuensi, durasi, atau

intensitas tklk.

◦ Tingkah laku baru mungkin terjadi.

◦ Respon yang emosional / tingkah laku agresifmungkin terjadi.

� Contoh: macetnya mesin kopi

Page 32: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Spontaneous RecoverySpontaneous Recovery

� Munculnya kembali tingkah laku ttt setelah beberapa waktu tidak muncul.

� kecenderungan alami perilaku untuk terjadi lagi di (dalam) situasi yang serupa dengan situasi dimana extinction belum terjadi

Page 33: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

SATIATIONSATIATIONkejenuhankejenuhan

� Teknik menghilangkan perilaku yang tidak dikehendaki dengan menghilangkan alasannya.

� Alasan tersebut ada pada diri anak.

� Misalnya : memberikan perhatian sebelum anak � Misalnya : memberikan perhatian sebelum anak menuntut perhatian / segera mengalihkan kegiatan ke kegiatan lain sebelum bosan.

� Dpt juga dengan cara pembosanan. Misal, anak yang suka berteriak-teriak, justru diminta untuk

berteriak terus sampai bosan.

Page 34: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ModelingModeling

A procedure that presents a sample of a given behavior to an individual to induce that individual to engage in similar behavior

(Sebuah prosedur yang menghadirkan contoh perilaku yang diberikan kepada individu untuk mendorong individu untukterlibat dalam perilaku yang serupa)terlibat dalam perilaku yang serupa)

� Belajar imitasi

� Belajar observasi

� Belajar sosial

� Belajar pengalaman

Page 35: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ModelingModeling

AGAR EFEKTIF� Gunakan model teman sebaya yang kompeten dalam halyang akan dimodelkan

� Lebih dari 1 model akan lebih baik� Kompleksitas perilaku yang dimodelkan harus sesuai sesuaidengan kemampuan kliendengan kemampuan klien

� Sertakan aturan-aturan lain� Berikan kesempatan klien melihat perilaku model padasaat menerima reinforcement

� Buat model yang didesain dengan benar� Bila perilaku agak kompleks, desain model-model dengankekompleksannya bertahap

� Model hendaknya serealistik mungkin

Page 36: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

� Penguatan dalam modeling

Reinforcement by the model

Self reinforcement

Page 37: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

TipeTipe--tipe Modelingtipe Modeling

� Sensory modeling

� Verbal modeling� Verbal modeling

� Live vs Symbolic modeling

Page 38: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

EfekEfek--efek Modelingefek Modeling

� Efek modeling: respon yang dihasilkan benar-benar baru.

� Efek hambatan dan tanpa hambatan: peniruan mungkin dilakukan dengan rasa peniruan mungkin dilakukan dengan rasa nyaman atau sebaliknya.

� Efek Perolehan: respon yang dihasilkan tidak benar-benar baru

Page 39: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Karakteristik ModelingKarakteristik Modeling

� Kesamaan model, kesamaan karakteristik model dengan pengamat.

� Status model, bisa berupa posisi (jabatan) dari model atau peran model.

� Standar model� Standar model

Jika model yang diamati cukup terhormat, maka pengamat tidak hanya mempertimbangkan perilaku nyata dari model tetapi juga standar performan yang ditunjukkan oleh model.

Page 40: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Faktor yang Mempengaruhi Faktor yang Mempengaruhi Belajar ModelingBelajar Modeling

a. Faktor spesiesa. Faktor spesies

b. Kompleksitas respon

c. motivasi

Page 41: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Systematic DesentisizationSystematic Desentisization

� suatu cara menghapus tingkah laku yang diperbuat secara negatif dengan menyertakan pemunculan tingkah laku yang berlawanan dengan tingkah laku yang hendak dihapuskan secara sistematik. yang hendak dihapuskan secara sistematik.

� Salah satu caranya adalah dengan melatih anak maladaptif untuk santai dan mengasosiasikan keadaan santai dengan pengalaman-pengalaman pembangkit kecemasan yang dibayangkan atau dievaluasi.

� SD � in vivo (real) / Imagination (SD-R / SD-I)

Page 42: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Systematic DesensitizationSystematic Desensitization

Page 43: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Time outTime out

� menyisihkan anak dari lingkungan atau kelompoknya.

� Penyisihan dapat dilakukan melalui observasi kontingen, penyisihan exclusion, observasi kontingen, penyisihan exclusion, dan penyisihan seclusion.

Page 44: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Token economy Token economy

� suatu cara untuk menghapus perilakumaladaptif dengan cara memberikanpemerkuat-pemerkuat tertentu yang berupa benda atau penguat simbolik lain berupa benda atau penguat simbolik lain yang bernilai ekonomis sesuai denganpersetujuan bersama.

Page 45: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Respon costRespon cost

� yaitu dengan cara memberikan denda dengan mengurangi atau memperkecil reinforcement yang akan diberikan bila prilaku yang ditampilkan ternyata tidak prilaku yang ditampilkan ternyata tidak sesuai dengan harapan.

Page 46: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

SELF CONTROLSELF CONTROL

� dilakukan untuk meningkatkan perhatian pada anak tugas-tugas tertentu.

� dilakukan melalui prosedur self assessment, mencatat diri sendiri, menentukan mencatat diri sendiri, menentukan tindakan diri sendiri, dan menyusun dorongan diri sendiri.

Page 47: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

PUNISHMENTPUNISHMENT

� POSITIVE PUNISHMENT – PAINFUL STIMULUS

� NEGATIF PUNISHMENT – MENGHILANGKAN PEMERKUAT TKLK (yang disenangi anak dan tidak berkaitan langsung dengan tingkah lakunya), tidak berkaitan langsung dengan tingkah lakunya), misal : dlm kasus anak yg suka melawan orang tua � mengurangi uang jajan, tdk boleh nonton TV, setiap kali anak memukuladiknya.

Page 48: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ReinforcementReinforcement

� Reinforcement positif

� Reinforcement negatif

� Ideosinkratik

� Specific reinforcer

Page 49: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

TERAPITINGKAH LAKU

PENGKONDISIAN

TUJUAN

MENDORONG MUNCULNYA PERILAKU YANG TEPAT MELALUI BELAJAR

TRITMEN

PENGKONDISIANMODELING

PENGKONDISIANKLASIK

TEKNIK

FLOODING

PENGKONDISIANOPERAN

MODELING

DESENSITISASISISTEMATIK

AVERSI

IN-VIVO IMAGINAL

TEKNIK

EKSTINGSI

TOKENEKONOMI

PENG-HUKUMAN

TEKNIK

OBSERVASI

LAKUKANSENDIRI

BERTAHAPLAKUKAN

IDEN TARGET PRILAKU � KETENTUAN BERI TOKEN � ATURAN PENUKARAN

Page 50: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

TEKNIKTEKNIK--TEKNIK DALAMTEKNIK DALAMPENDEKATAN BEHAVIORAISMEPENDEKATAN BEHAVIORAISME

Yates (1970) mengemukakan beberapa istilah:

� Reciprocal inhibition: suatu prosedur untukmemperkuat hubungan respond baru denganstimulus yang menimbulkan tingkah lakumaladaptive.maladaptive.

� Extinction: prosedur untuk memperlemahhubungan respond dengan stimulus. (penghapusan)

� Systematic desensitization: prosedureksperimental yang dilaksanakan dengan reciprocal inhibitation dan extinction.

Page 51: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

TEKNIKTEKNIK--TEKNIK DALAMTEKNIK DALAMPENDEKATAN BEHAVIORAISMEPENDEKATAN BEHAVIORAISME

Hersher (1970) mengembangkan beberapa teknik dalam reciprocal inhibition (hambatan timbal balik).

1. Desensitization

Mengurangkan ketegangan pasien dengan jalan mengajarkan pasien untuk santai

2. Assertive Training2. Assertive Training

Latihan mempertahankan diri akibat perlakuan orang lain yang menimbulkan kecemasan, dengan cara mempertahankan hak dan hargadirinya.

3. Sexual training

Digunakan untuk menghilangkan kecemasan yang timbul akibat pergaulandengan jenis kelamin. Misal untuk penderita impoten --- Bantu denganwanita lain, atau istri yang cemas/takut diraba suaminya – suruhmembayangkan samapi kecemasannya hilang.

Page 52: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

4. Aversion therapyDigunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk., denganmeningkatkan kepekaan klien agar mengganti respond padastimulus yang disenanginya dengan kebalikan stimulus tersebut, dibarengi dengan stimulus yang merugikan dirinya, mislanyamuntah. Homo sex – lihat photo pria telanjang – lantai aliri listrik –gemetaran.

5. Cover desensitizationDigunakan untuk merawat tingkah laku yang menyenangkan klienDigunakan untuk merawat tingkah laku yang menyenangkan klientetapi menyimpang, missal homo, alcoholic. Dimintamembayangkan prilaku yang menyenangkan tersebut, tetapi padasaat bersamaan diminta pula untuk membayangkan sesuatu yang tidak menyenangkan. Alcoholic – diminta membayangkan minum, saat gelas hampir di mulut – bayangkan ingin muntah.

Page 53: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

6. Thought StoppingEfektif digunakan untuk klien yang sangat cemas. Caranya, missal klien ditutup matanya sambil membayangkan dan mengatakansesuatu yang mengganggu dirinya, missal berkata “saya jahat” –pada saat itu klien memberi tanda, dan terapi kemudian berteriakatau berkata keras dan nyaring berkata “berhenti”. Jadi pikiranyang tadi digantikan dengan teriakan terapi, berulang-ulangsampai dirinya sendiri yang bisa menghentikan.sampai dirinya sendiri yang bisa menghentikan.

Guthri:

Imcopatibel method, exhaustion (meletihkan, melelahkan), dan cange of environment.

Page 54: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ASESMENASESMEN

� Behavioral assessment & Behavioral analysis

� Behavior assessment (murni deskriptif)

� Functional assessment mengenai penyebab � Functional assessment mengenai penyebab perilaku bermasalah tersebut : apa yang memicu masalah dan apa konsekuensinya? (S - R – C) --- A – B – C

Page 55: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral Assessment:Behavioral Assessment:

� identifikasi perilaku yang akan diubah (target behaviors)

� Pengambilan data (anamnesis) – wawancara, kuis

� Pengukuran data dasar (baseline� Pengukuran data dasar (baseline

� measure), atau fase penilaian perilaku (assessment) – obsrvasi, angket self report, self monitoring of target behavior, role play.

� Tiap sesi adalah suatu eksperimen, suatu studikasus: pengukuran data dasar - prosedur terapi- pengukuran followup

Page 56: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Functional assessment

� mengenai penyebab perilaku bermasalah

Functional Analysis:

� mengidentifikasi penyebab perilaku

� bermasalah

Social positive reinforcement (R - C)� Social positive reinforcement (R - C)

� Internal sensory positive reinforcement

� External sensory positive reinforcement

� Social negative reinforcement

� Temukan masalah perilaku (S - R)

Page 57: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

PENERAPANPENERAPAN

Prinsip dasar

• Perilaku yang akan dimodifikasi harusdiidentifikasikan dalam bentuk perilaku ygteramati (behavior objective) dan terukur.

• Ukuran perilaku ini dijadikan indikator untuk• Ukuran perilaku ini dijadikan indikator untukmenentukan tolok ukur tercapai tidaknya tujuanintervensi

• Prosedur dan teknik intervensi yang dipilihharus diarahkan untuk mengubah lingkungan.

Page 58: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

PENERAPANPENERAPAN

Prinsip dasar -lanjutan

• Metode yang digunakan harus dapat dijelaskansecara logis dan dapat dipahami orang lain

• sedapat mungkin teknik yang digunakan dapatditerapkan dalam lingkungan kehidupan sehari-diterapkan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari

• teknik dan prosedur yang digunakan selaluberdasarkan kepada prinsip psikologi belajarsecara umum serta prinsip respondent conditioning dan operant conditioning.

Page 59: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Prosedur pelaksanaanProsedur pelaksanaan

� Menetapkan target behavior

� Asesmen – melalui pendkatan ABC

� menetapkan teknik intervensi yang dipilih

melakukan intervensi� melakukan intervensi

� merekam kegiatan pelaksanaan intervensi

� Mencatat hasilnya

� melaporkan hasil

Page 60: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Teknik pelaksanaanTeknik pelaksanaan

SSR

Page 61: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

TEKNIKTEKNIK--TEKNIK MODIFIKASI TEKNIK MODIFIKASI PERILAKUPERILAKU� asertivitas

� aversi

� extinction

� satiation� satiation

� modeling

� konsekuensi negative

� time out

� hukuman

� dll

Page 62: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Learning and the EnvironmentLearning and the Environment

� Perubahan-perubahan perilaku sebagai hasil belajar / behavior changes as a result of learning

� Pengubahan situasi yang mendahului dan konsekuensi dapat mengarahkan pada perubahan perilaku / changing antecedents and consequences can lead to behavior changechange

� Pendekatan belajar dapat dibatasi oleh pengaruh-pengaruh psikologis dan budaya / learning approach may be limited by physiological and cultural influences

Page 63: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Scientific OrientationScientific Orientation

� Menggunakan teknik-teknik terapy yang secara empirik tervalidasi / use empirically validated therapy techniques

� Hasil-hasil terapy dievaluasi secara objektif / therapy outcomes evaluated objectivelytherapy outcomes evaluated objectively

Page 64: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Pragmatic and Active Methods Pragmatic and Active Methods to Change behaviorto Change behavior� therapy techniques selected based on effectiveness

� some methods based on operant conditioning, respondent conditioning, and modeling research and theoryand theory

� cognitive methods are based on our understanding of how our thoughts lead to actions

� participants take a more active role in therapy

Page 65: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Early Theory and Research Early Theory and Research

� John Locke (tabula rasa)

� Pavlov (respondent conditioning)

� Thorndike

� John Watson (father of behaviorism)John Watson (father of behaviorism)

� Watson and Rayner (Little Albert)

� Mary Cover Jones (Peter)

Page 66: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

KEMUNCULAN DAN PERTUMBUHAN MODIFIKASI PERILAKUKEMUNCULAN DAN PERTUMBUHAN MODIFIKASI PERILAKUEmergence and Growth of behavior ModificationEmergence and Growth of behavior Modification

� 1950s: modifikasi perilaku memperolehpenerimaan / behavior modification gains acceptance

� 1960s: penerbitan Journal of Applied behavior � 1960s: penerbitan Journal of Applied behavior Analysis / the establishment of the Journal of Applied behavior Analysis

� 1970s: modifikasi perilaku diperluas pada cakupankognisi / behavior modification expands to include cognition

Page 67: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

AplikasiAplikasi--aplikasi efektif dari modifikasi perilaku aplikasi efektif dari modifikasi perilaku Effective Applications of behavior ModificationEffective Applications of behavior Modification

� Pengasuhan dan hubungan orang tua – anak / parenting and parent/child relationships

◦ Perilaku perlawanan - pertentangan /oppositional behavior

◦ Ngompol / bed-wetting

� Pendidikan / education

◦ Program pembelajaran / programmed instruction◦ Program pembelajaran / programmed instruction

◦ PSI

◦ Tutor sebaya / peer tutoring

◦ Perilaku di kelas / classroom conduct

Page 68: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Effective Applications of behavior Modification Effective Applications of behavior Modification (continued)(continued)

� Kesehatan dan olahraga / health and sports

◦ Resiko-resiko kesehatan / health risks

◦ pemenuhan pada tretmen-tretmen / compliance with treatments

◦ Peningkatan tampilan atletik / enhanced athletic performance

� Setting pekerjaan / employment settings� Setting pekerjaan / employment settings

◦ Peningkatan produktivitas / increase productivity

◦ Reduksi kehilangan / reduce losses

◦ Peningkatan kenyamanan / improve safety

Page 69: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Effective Applications of behavior Effective Applications of behavior Modification Modification (continued)(continued)

� Managemen diri / self-management

◦ Belajar teknik-teknik behavioral untuk mengontrol perilaku diri sendiri / learn mengontrol perilaku diri sendiri / learn behavioral techniques to control own behavior

Page 70: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Jadwal Pemberian Reinforcment

Reinforcment

Countinous reinforcment

Interval

Fixed

Intermitted

reinforcment

Ratio

Variabel

Fixed

Variabel

Page 71: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Theories of Counseling:Theories of Counseling:Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

PowerPoint produced by Melinda Haley, M.S., New Mexico State University.

“This multimedia product and its contents are protected under copyright law. The following are prohibited by law:

� any public performance or display, including transmission of an image over a network;

� preparation of any derivative work, including the extraction, in whole or part, of any images;

� any rental, lease, or lending of the program.”

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 72: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

Development of Behavioral Approaches

� John Locke: Blank Slate

◦ John Watson: Learned Neuroses◦ John Watson: Learned Neuroses

◦ B. F. Skinner: Operant Conditioning

◦ Ivan Pavlov: Classical Conditioning

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 73: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

Basic Principles

◦ Reinforcement: Rewards and Punishments.

◦ Shaping: Working with small, incremental changes.

◦ Measurement: Objective, measurable outcomes.

◦ Action: Dwells more on behaviors than thoughts.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 74: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

Albert Ellis/Rational-Emotive Behavior Therapy (REB T)

Theoretical Constructs and Techniques

◦ Focuses on dysfunctional, irrational, unrealistic a nd distorted thoughts.

◦ Feelings and behavior are also addressed.

◦ Unconditional acceptance is important.

◦ Ellis also believed in authenticity.

◦ Clients are encouraged to think rationally.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 75: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

Albert Ellis/Rational-Emotive Behavior Therapy (REB T)

Philosophy and Beliefs

◦ Understanding belief systems is important.◦ Understanding belief systems is important.

◦ Belief systems are organized ways of thinking about reality.

◦ Belief systems affect one’s self-view.

◦ The language a client uses, will speak to their phi losophy and belief system.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 76: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

Albert Ellis/Rational-Emotive Behavior Therapy (REB T)

Philosophy and Beliefs (continued)

◦ Clients create their own emotional disturbances by believing in absolute and irrational beliefs.and irrational beliefs.

◦ Clients can choose their belief system.

◦ Counselors can help clients by identifying irratio nal beliefs and helping the client find meaning in their lives.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

BeliefsBeliefs

Page 77: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

Albert Ellis/Rational-Emotive Behavior Therapy (REB T)

Identifying Irrational Thinking

◦ Helpless thinking is the result of irrational think ing.◦ Helpless thinking is the result of irrational think ing.

◦ It usually includes “all or nothing” statements.

◦ It usually includes the words should, ought, never and must.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 78: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

Albert Ellis/Rational-Emotive Behavior Therapy (REB T)

Identifying Irrational Thinking (continued)

Five common irrational or dysfunctional ideas:

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

�“Life isn’t fair.”�“It’s awful.”�“I can’t stand it.”�“I must get what I want.”�“I’m incompetent.”

Page 79: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

Albert Ellis/Rational-Emotive Behavior Therapy (REB T)

A-B-C-D-E-F

A = The activating event.

B = The irrational belief about the event.

C = The emotional consequence.

D = Disputing the irrational beliefs.

E = The emotional effect of disputing the belief.

F = New feelings and behavior.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 80: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

Rational-Emotive Behavior Therapy and Multicultural ism

◦ The therapy fails to address contextual-situational factors that adversely impact client’s lives.

◦ REBT uses the ethnocentric approach to mental healt h care.

◦ Does not focus on the phenomenological experience o f the client.

◦ Does not address the different ways irrational beli efs are manifested by the culturally different.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 81: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

William Glasser/Reality Therapy/Choice Theory

The Basics

◦ Instead of seeking to change behavior, Reality Ther apy works on changing awareness of responsibility.

◦ Once responsibility is acknowledged by the client, it is then possible to work on behavior change.

◦ The locus of the decision is placed on the client.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 82: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

William Glasser/Reality Therapy/Choice Theory

The Basics

◦ The Reality therapist might borrow skills, techniqu es or ideas from ◦ The Reality therapist might borrow skills, techniqu es or ideas from other theories if it benefits the client.

◦ The Reality therapist will be himself or herself, u se humor, sarcasm and confrontation in personal ways to assist the cl ient in greater understanding.

◦ Role-playing, systematic planning, and teaching int entional living are all important in Reality Therapy.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 83: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

William Glasser/Reality Therapy/Choice Theory

The Basics

◦ The client has control over his or her life, choice s and personhood.

◦ There is no need to explore a client’s past because the past is over and the client’s problems occur in the present.

◦ Reality therapy puts the power into the client’s ha nds and shows the client how he or she can help himself or herself.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 84: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

William Glasser/Reality Therapy/Choice Theory

The Basics

◦ The client and counselor explores the client’s wants and needs.◦ The client and counselor explores the client’s wants and needs.

◦ It focuses on conscious, planned behavior.

◦ The therapy focuses on responsibility and choice.

◦ Trust and the relationship between client and counselor are critical.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 85: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

William Glasser/Reality Therapy/Choice Theory

The Basics

◦ Since it is often used in institutions, the counsel or’s communication ◦ Since it is often used in institutions, the counsel or’s communication of trust, warmth, respect and caring is especially important.

◦ Reality therapy helps clients look at the consequen ces of their own actions.

◦ This therapy is often used in settings other than t he counseling office (e.g. playground or detention center) and is practi ced by those other than counselors (e.g. teacher and prison guard).

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 86: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

William Glasser/Reality Therapy//Choice Theory

Cognitive Aspects of Reality Therapy

◦ Reality therapy aids the client in examining the ty pes of thoughts he

Thoughts

◦ Reality therapy aids the client in examining the ty pes of thoughts he or she has about himself or herself and the externa l world.

◦ It helps clients exert control over their own actio ns, lives, choices and feelings.

◦ Clients choose misery and symptoms. This becomes a way a client has of dealing with the world (e.g. depressing, hea daching).

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 87: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

William Glasser/Reality Therapy/Choice Theory

Cognitive Aspects of Reality Therapy

◦ There are negative additions (e.g. drugs, stealing) and positive ◦ There are negative additions (e.g. drugs, stealing) and positive addictions (e.g. walking, meditation).

◦ We choose our addictions and therefore our fate.

◦ Reality therapy helps clients to: Explore their wants and how that relates to their needs; look at what they are doing to meet those needs; evaluate behaviors in relationship to those needs and helps the client plan to change behavior to more effectively meet needs.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 88: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

William Glasser/Reality Therapy/Choice Theory

Cognitive Aspects of Reality Therapy

◦ There are negative additions (e.g. drugs, stealing) and positive ◦ There are negative additions (e.g. drugs, stealing) and positive addictions (e.g. walking, meditation).

◦ We choose our addictions and therefore our fate.

◦ Reality therapy helps clients to: Explore their wants and how that relates to their needs; look at what they are doing to meet those needs; evaluate behaviors in relationship to those needs and helps the client plan to change behavior to more effectively meet needs.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 89: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

Reality Therapy and Multiculturalism

◦ Many of the tenets of Reality therapy fits well wit h other cultures.

◦ Helping the client explore wants and needs keeps th e focus on the ◦ Helping the client explore wants and needs keeps th e focus on the client’s values and concerns within the client’s cu ltural context.

◦ Reality therapy challenges the client to see the se lf in relationship to his or her context. This includes the client’s cul tural context.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 90: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

Donald Meichenbaum’s Ten Central Tenets of Cognitiv e Behavioral Therapy

� Behavior is reciprocal between a client’s thoughts, feelings, psychological processes and resultant consequences.processes and resultant consequences.

� Cognitions do not cause emotional difficulty.

� Counselors help clients understand how they construct and construe reality.

� CBT therapists dissuade from the rationalist or objectivist position.

� There is an emphasis on collaboration with the client.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 91: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

Donald Meichenbaum’s Ten Central Tenets of Cognitiv e Behavioral Therapy (continued)

� Relapse prevention is central to cognitive behavioral therapy.

� The client/therapist relationship is critical for change to occur.

� Emotions play a critical role in cognitive-behavioral therapy.

� CBT is used with couples and families.

� CBT can be used in a variety of setting with a variety of issues.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 92: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

Applied Behavioral Analysis: Central Constructs

◦ Client-counselor relationship is imperative and counselors exhibit high levels of empathy, self-congruence and interpersonal contact. The relationship is collaborative and relationship variables differ according to client and culture.relationship is collaborative and relationship variables differ according to client and culture.

◦ Operationalization of Behavior: Focuses on the concreteness and specifics of behavior. Vagueness is transformed into objective, observable actions.

◦ Functional Analysis: The ABC’s of behavior. An individual's behavior is directly related to events and stimuli in the environment.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 93: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavioral ApproachesBehavioral Approaches

Applied Behavioral Analysis: Central Constructs

◦ Reinforcement: Behavior develops and maintains itself through a ◦ Reinforcement: Behavior develops and maintains itself through a system of punishments and rewards.

◦ Goals: These are designed to make specific behavioral changes. Goals are concrete, specific, observable and measurable.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 94: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ResourcesResources

Ivey, A. E., D’Andrea, M., Ivey, M. B. and Morgan, L. S. (2002). Theories of counseling

and psychotherapy: A multicultural perspective, 5th ed. Boston, MA.: Allyn &

Bacon.Bacon.

James, R. K. & Gilliland, B. E. (2003). Theories and strategies in counseling and

psychotherapy, 5th ed. Boston, MA: Allyn & Bacon.

Kottler, J. A. (2002). Theories in counseling and therapy: An experiential approach.

Boston, MA: Allyn & Bacon.

“Copyright © Allyn & Bacon 2004”

Page 95: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 96: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Functional Behavioral Assessment Functional Behavioral Assessment (FBA)(FBA)

Why do students act the way they do?

Recall that if a pattern of behavior difficulty develops leading to 10 days of being removed from class, a FBA and BIP need to be developed.

302 FBA 96

Page 97: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Trish’s BehaviorTrish’s Behavior

� Read Vignette II:

“This is the third time in two weeks Trish has been sent to the office for fighting on the playground!”the playground!”

302 FBA 97

Page 98: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Experience tells us…Experience tells us…

� Behaviors occur in context of a child’s interaction with his or her environment.

� Changing inappropriate behaviors requires � Changing inappropriate behaviors requires identifying and changing the environment.

� Challenging behaviors are meaningful and serve a purpose or function.

� TP: Share something that you’ve done today, its context, and the reinforcer you received.

302 FBA 98

Page 99: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Teachers address both dimensions of their Teachers address both dimensions of their students’ behaviors.students’ behaviors.

�…behavior’s form…what teachers see a student do.

�…behavior’s function…what motivates the student to student do. student to perform the action.

302 FBA 99

Many teachers tend to focus on the formof student behaviors. This has some drawbacks.

Page 100: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

DrawbacksDrawbacks to focusing on form.to focusing on form.

� Similar behaviors (reading assignments, doing homework) are done for dissimilar reasons (please teacher, maintain GPA, earn a scholarship)earn a scholarship)

� Dissimilar behaviors (reading assignments, calling out in class, pinching a peer) may be done for similar reasons (obtaining teacher attention)

302 FBA 100

Page 101: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Definition: Functional Definition: Functional BehavioralBehavioralAssessment?Assessment?

“…a set of information gathering strategies and instruments. Based on what precedes behavior and what follows it, patterns are identified that lead to the hypothesis.” lead to the hypothesis.”

302 FBA 101

Page 102: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Part I : FBA HypothesizingPart I : FBA Hypothesizingfunctional assessmentfunctional assessment

� The hypothesizing aspect of FBA is described as functional assessment. It generates clues about the ‘whys,’ ‘whens,’ ‘with ‘whys,’ ‘whens,’ ‘with whoms,” and ‘wheres’ of a student’s behavior. Clues can relate to academics, social interactions, physical concerns.

302 FBA 102

Note: This is what your physician does.

Page 103: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

The FBA process tries to help teachers discover… The FBA process tries to help teachers discover…

� Are there events that consistently precede a behavior that occurs in the classroom?

� Are there events that consistently follow these behaviors?

� What are the setting events for the � What are the setting events for the antecedents, behavior, and consequences? (These tend to be more remote in tme.)

� Can another behavior be taught/acquiredthat will serve the same function of the challenging behavior?

302 FBA 103

Page 104: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

5 functions that behaviors serve5 functions that behaviors serve� Gaining Attention (R+)

� Gaining a Tangible (R+)

� Gaining sensory stimulation (R+)

Basic behavioral belief: All we do tends to have a purpose.

� Escaping external stimulation (R-)

� Escaping internal stimulation (R-)

302 FBA 104

So what tools can teachers use to discover why students are acting the way they do?

Page 105: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Tools used for Tools used for functional assessmentfunctional assessment

� Rating Scales - based on group norms◦ Behavior Rating Profile – An indirect measure.

◦ Interviews are also indirect measures.

direct� Scatter Plot grids - based on directobservations

� ABCs - based on direct observations

302 FBA 105

Data from these sources allow those involved in FBA to create an hypothesis…why the student is behaving in a certain way. Now to test it. See next slide.

Page 106: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Part II Part II Functional AnalysisFunctional Analysis

� …is a set of procedures for determining the function of a behavior by systematic manipulation of environmental variables, antecedents and antecedents and consequences and documentation of their effect on the occurrence of the target behavior.

302 FBA106

In collaboration with the special education teacher, you will test the hypothesis by using two progress monitoring procedures.

Page 107: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Two ProgressTwo Progress--Monitoring DesignsMonitoring Designs

To test the hypothesis and to develop an intervention data are gathered using a…

� Reversal (ABAB) Design� Reversal (ABAB) Design

� Changing Conditions or Alternating Treatment Designs

302 FBA 107

Page 108: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ABAB (Reversal) DesignABAB (Reversal) Design

302 FBA 108

This picture indicates that aggression increases when hard tasks are introduced.

Page 109: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

IDEA’s Positive IDEA’s Positive Behavior Intervention PlanBehavior Intervention Plan……

“…attempts to link the management of behaviors that impede instruction with positive intervention strategies to reduce the occurrence of inappropriate behavior…”

302 FBA 109

Page 110: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

When do we use BIPs?When do we use BIPs?

http://cecp.air.org/fba

for more info.

� …at time of development, review, or revision of an IEP…

� …an occurrence of behavior subjects a student to disciplinary action…

302 FBA 110

Page 111: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

The Process: Step by stepThe Process: Step by step

302 FBA 111

Page 112: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 113: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Chapter 6Chapter 6

� Developing a Hypothesis for Behavior Change: Functional Assessment and Functional Analysis

Chapter 6 113

Page 114: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Maurice’s BehaviorMaurice’s Behavior

� Read page 170:

“At Whitier Middle School, the certain consequences for fighting is 2 days in-school suspension…”school suspension…”

Chapter 6 114

Page 115: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

TECTEC Special Issue on Functional Assessment and Special Issue on Functional Assessment and Behavior DisordersBehavior Disorders

� Behaviors occur in context of a child’s interaction with his or her environment.

� Changing inappropriate behaviors requires � Changing inappropriate behaviors requires identifying and changing the environment.

� Challenging behaviors are meaningful and serve a purpose or function.

Chapter 6 115

Page 116: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

FormForm and and FunctionFunction

�…form is what teachers see a student do.

�…function is what motivates the student to perform the perform the action.

Chapter 6 116

Page 117: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

DrawbacksDrawbacks to focusing on form.to focusing on form.

� Similar behaviors (reading assignments, doing homework) are done for dissimilar reasons (please teacher, maintain GPA, earn a scholarship)earn a scholarship)

� Dissimilar behaviors (reading assignments, calling out in class, pinching a peer) may be done for similar reasons (obtaining teacher attention)

Chapter 6 117

Page 118: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

What is functional What is functional behavioralbehavioralassessment?assessment?

“…a set of information gathering strategies and instruments. Based on what precedes Based on what precedes behavior and what follows it, patterns are identified that lead to the hypothesis.” (p. 178)

Chapter 6 118

Page 119: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

What is functional What is functional behavioralbehavioralassessment?assessment?

“…a multimethod problem-solving strategy for gathering information about the topography of a particular behavior (what is looks like), as well as the ecology (environmental variables) surrounding the ecology (environmental variables) surrounding its occurrence.”

Chapter 6 119

Antecedent Behavior Consequence

Page 120: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Part I HypothesizingPart I Hypothesizingfunctional assessmentfunctional assessment

� The hypothesizing aspect is described as functional assessment. It generates clues about the ‘whys,’ clues about the ‘whys,’ ‘whens,’ ‘with whoms,” and ‘wheres’ of a student’s behavior.

Chapter 6 120

Page 121: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

The hypothesis generating process tries to The hypothesis generating process tries to determine…determine…

� Are there events that consistently precedebehaviors?

� What are the setting events for the antecedents, behavior, and consequences?

� Are there events that consistently follow� Are there events that consistently followbehaviors?

� Can another behavior be taught/acquiredthat will serve the same function of the challenging behavior?

Chapter 6 121

Page 122: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

5 functions that behaviors serve5 functions that behaviors serve

� Gaining Attention (R+)

� Gaining a Tangible (R+)

� Gaining sensory stimulation (R+)

� Escaping external stimulation (R-)

� Escaping internal stimulation (R-)

Chapter 6 122

Act: Generate examples.

Page 123: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Tools used for Tools used for functional assessmentfunctional assessment

� Rating Scales - based on a norm group◦ Recall the BRP

� Scatter Plot grids - based on observations◦ We’ll see page 186 two slides further.

� ABCs - based on observations◦ We’ll see pages 60-61 two slides further.

Chapter 6 123

Page 124: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Functional AssessmentFunctional AssessmentActivityActivity

•In your behavior change project, what is the “form” of the behavior?

•Hypothesize what function you think the behavior is serving? (Be specific in terms of behavior is serving? (Be specific in terms of R+ or R-.)

•What made you conclude that this is the function?

Chapter 6 124

Page 125: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Hypothesizing about why a behavior occurs can be based Hypothesizing about why a behavior occurs can be based on different methods.on different methods.

•Rating Scales Indirect Methods

•Behavioral Interview(p. 181)

•Scatter Plot Grids Direct Methods(see pp. 185-187)(see pp. 185-187)

•ABCs (see p. 187)

•Anecdotal Records (pp. 59-62) See comparison to ABC on p. 61)

Chapter 6 125

Page 126: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Part II Part II Functional AnalysisFunctional Analysis� …is a set of procedures for determining the function of a behavior by systematic manipulation of environmental variables, antecedents and consequences and documentation of their effect documentation of their effect on the occurrence of the target behavior (p. 191)

� …is a strategy of manipulating the student’s environment and observing the effect on behavior (p. 178)

Chapter 6 126

Page 127: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Functional AnalysisFunctional Analysis: Common Hypotheses: Common Hypotheses

� The behavior is getting attention

� The behavior results in escaping a demandin escaping a demand

� The behavior occurs when student is alone (e.g., self-stimulation)

(see pages 192)

Chapter 6 127

Page 128: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Functional Analysis: Two ABA DesignsFunctional Analysis: Two ABA Designs

To test the hypothesis and to develop an intervention data are gathered using a…

� Reversal (ABAB) Design� Reversal (ABAB) Design

(See page 193)

� Changing Conditions Design

(See page 193)

Chapter 6 128

Page 129: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ABAB (Reversal) DesignABAB (Reversal) Design

Chapter 6 129

Page 130: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Alternating Treatment DesignAlternating Treatment Design

Chapter 6 130

Page 131: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

IDEA & the IDEA & the Behavior Intervention PlanBehavior Intervention Plan

“…attempts to link the management of behaviors that impede instruction with positive intervention strategies to reduce the occurrence of inappropriate behavior…” (p. 5151)

Chapter 6 131

Page 132: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

When do we use BIPs?When do we use BIPs?

� …at time of development, review, or revision of an IEP…

� …an occurrence of behavior subjects a student to disciplinary action…(p. 51)

Chapter 6 132

Page 133: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

The Process: Step by stepThe Process: Step by step

Chapter 6 133

Page 134: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

http://cecp.air.org/fba/http://cecp.air.org/fba/

Read Trish vignette

•ABC

Chapter 6 134

•ABC

•Scatterplots

•Interview

•Rating scale

Page 135: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 136: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Management Behavior Management

Methods for Students Methods for Students

with Emotional and with Emotional and

Behavioral Disorders: Behavioral Disorders: A Comparative StudyA Comparative StudyA Comparative StudyA Comparative Study

Kelly Mearns

Senior Research Project

Fall 2007

Trinity College

Page 137: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Research QuestionsResearch Questions

� How do behavior management strategies for Emotional/ Behavior Disorder students used in public inclusive classrooms compare or contrast to the methods used within special education methods used within special education classrooms in private settings?

� What factors influence any differences between methods used in the two different settings?

Page 138: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Background InformationBackground Information

�NCLB – the movement from mainstreaming and resource rooms to all inclusive classrooms.

�Hartford – has been planning for several years and just began implementing this Hartford – has been planning for several years and just began implementing this recently.

�Teachers and students alike are being forced to adapt.

�Really severe cases are referred to private special school settings.

Page 139: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

SignificanceSignificance

� Student with EBD have higher drop out rates than other disability groups*

� Students with EBD are also less likely to attend post-secondary schooling than other disability groups.*

� Left untreated, children's behavior problems typically � Left untreated, children's behavior problems typically multiply, intensify, and diversify over time, thus putting the child at increased risk for academic failure, social isolation, and peer rejection. These, in turn, accelerate the likelihood of school avoidance, alcoholism and drug abuse, and lifespan antisocial behavior (p. 363) **

� * – Nelson, Benner, Lane & Smith, 2004. “Academic Achievement of K-12 Students with Emotional and Behavior Disorders”, Exceptional Children, v. 71, n.1, 59-73

� ** - Hester, Baltodano, Gable, & Tonelson, 2003. “Early intervention with children at risk of emotional/behavioral disorders: a critical examination of research methodology and practices”, Education & Treatment of Children, v. 26, n. 4, 362-382.

Page 140: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Greenwell Medical SchoolGreenwell Medical School

� Student population = 120

� Services –Therapy: individual, group, occupational therapy, speech therapy

Must be referred by their public school � Must be referred by their public school system

� 4th / 5th grade classroom – 8 students, 1 special education teacher, 2 paraprofessionals◦ Bipolar disorders, Post Traumatic Stress Disorder, Autism, Oppositional Defiant Disorder

Page 141: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Rodriguez Elementary SchoolRodriguez Elementary School

� Public school in Hartford

� All inclusive classrooms

� 4 special education staff

� Focused on 3 different classrooms� Focused on 3 different classrooms◦ Mr. James’ 5th Grade classroom� Students – 20 total, 2 EBD

◦ Mrs. Leonard’s 5th Grade Classroom� Students – 27 total, 2 EBD

◦ Co-Teaching 5th Grade Classroom� Students – 30 total, 8 EBD

Page 142: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

MethodologyMethodology

� Classroom observation� At least 3 hours a week for a month in each school

� Informal Conversations� Informal Conversations◦ with multiple teachers and paraprofessionals

� Formal Interviews◦ Greenwell –1 Special Education teacher, 2 Paraprofessionals

◦ Rodriguez – 4 Regular Education Teachers, 1 Special Education teacher

Page 143: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Thesis StatementThesis Statement

� Without a school-wide commitment to behavior

management plans, classroom structure relies too

much on the individual classroom teacher’s

initiative.

� Private, special school settings provide well

structured, cohesive behavior management

systems in which all classrooms are required to

implement while public schools are lax in terms of

ensuring each classroom has a plan.

Page 144: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Rodriguez Greenwell

� Mr. James : “Not really. I

mean there are the general

rules, like no running in the

hallway. But I tend to do my

own thing. I mean, every kid is

different and then my student

could go into another

classroom and be completely

different”

� Ms. Stuart : “ Oh yes, there’s

the level system, the point

system, positive

reinforcements, motivators,

and a lot of earning”

� Required to follow these

systems and fill out intense

paperwork regarding the

implementation of this.

Is There A School Wide Is There A School Wide

Behavior Plan?Behavior Plan?

different”

� Only required to provide their

classroom with a list of

general rules, decided upon by

the teacher.

implementation of this.

Page 145: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Teacher Training Teacher Training

Rodriguez Greenwell

� Felt that she was “not prepared enough” to have EBD students in her classroom. She only “had one special ed. undergraduate course, years ago”. So she decided to just “go with the flow” – Mrs. Little

� “Everybody who is hired here

has experience in special ed.” –

Ms. Stuart

� Mandatory training on behavior flow” – Mrs. Little

� When asked what she wished she could change about the system she claimed “ school support” as the number one thing she wishes she had. She asked that they spend more time on development of those skills.

� “They can help you find ways to teach reading or math but not what to do when your class is being disrupted”

� Mandatory training on behavior

management and “Therapeutic

Crisis Intervention” – lasts 24

hours in total.

� Provided with manual including

proper steps to take in response

to most behaviors. Also include

structures forms to record

behavior such as points sheets

and intervention reports.

Page 146: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Variations in RodriguezVariations in Rodriguez

� Behavior Charts

Rewards� Rewards

� Punishment

Page 147: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Implications and Further Implications and Further

ResearchResearch� Schools should provide a solid plan for behavior management in order to ensure standards for all their students, not just EBD students.

� By providing this plan, teachers would feel more confidant in their classrooms feel more confidant in their classrooms and students would receive more consistent treatment when transitioning into new classrooms.

� Could possibly look at how many public schools do not have a behavior management system in place in Hartford.

Page 148: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 149: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Chapter 11Chapter 11

Research Methods in Research Methods in Behavior ModificationBehavior Modification

Page 150: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Accuracy of Data: Accuracy of Data: Sources of InaccuraciesSources of Inaccuracies� some indirect assessments measure outcomes of behavior, not the target behavior itself

� rating scale questions and labels may not be clearly defined

� self-report data is flawed when memory is � self-report data is flawed when memory is inaccurate

Page 151: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Accuracy of Data: Accuracy of Data: Sources of Inaccuracies Sources of Inaccuracies (continued)(continued)

� reactivity effects can modify normal responding

� definition of the target behavior may be unclear

� observers may not be trained or motivated to record accurately

� the detectability of the behavior may be � the detectability of the behavior may be impaired

Page 152: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Accuracy of Data: Accuracy of Data: Increasing ReliabilityIncreasing Reliability� use more than one independent observer

� check the interobserver reliability of observers

� train and monitor observers

Page 153: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Accuracy of Data: Accuracy of Data: Interobserver ReliabilityInterobserver Reliability� several methods are used to assess interobserver reliability

◦ the session totals method compares the total number of observations made by two observersobservers

◦ the interval-recording method compares the number of intervals in which observers agree that behavior occurred

� reliability should be above 80%

Page 154: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Accuracy of Data: Training and Accuracy of Data: Training and Monitoring ObserversMonitoring Observersother procedures can enhance accuracy

� let observers know their accuracy will be checked

� use interobserver reliability procedures in trainingtraining

� use the procedures to evaluate the accuracy of self-monitoring

Page 155: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Accuracy of Data: Training and Accuracy of Data: Training and Monitoring Observers Monitoring Observers (continued)(continued)

� use interobserver reliability procedures with indirect assessment

� interobserver reliability can be tested on samples of the observation period

Page 156: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Intrasubject ResearchIntrasubject Research

� the purpose of research will determine the appropriate research design

� intrasubject or single-subject designs are commonly used to evaluate treatment effects for an individualfor an individual

� combinations of consecutive letters of the alphabet are used to label different designs

� each letter refers to a phase of treatment with A typically referring to baseline

Page 157: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

AB DesignsAB Designs

� in AB designs, baseline (A) is followed by an intervention (B)

� comparisons (typically on a graph) can be made to see if changes occur from baseline to treatment conditionstreatment conditions

� not an ideal method to isolate the cause of change

Page 158: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Reversal, ABA or Reversal, ABA or ABAB DesignsABAB Designs� in reversal designs, baseline (A) is followed by treatment (B) and a return to the baseline (A) condition

� reinstatement of the baseline condition allows for a replication of the treatment effectfor a replication of the treatment effect

� replication makes it clearer that the treatment caused the change in behavior

Page 159: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Reversal, ABA or Reversal, ABA or ABAB Designs ABAB Designs (continued)(continued)

� reversal may not always be an appropriate design because:

◦ withdrawal of treatment may not lead to a return to baseline levels of behavior

◦ withdrawal may be undesirable or unethical◦ withdrawal may be undesirable or unethical

Page 160: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Reversal DesignsReversal Designs

300

Nu

mb

er

of

vo

ca

liza

tio

ns

ReversalBaseline

200

Intervention (Time-out + DRO)

Intervention (Time-out + DRO)

0

Daily sessions

40

Nu

mb

er

of

vo

ca

liza

tio

ns

200

100

Drug

Drug

3836343230282624222018161412108642

Page 161: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

MultipleMultiple--Baseline DesignsBaseline Designs

� multiple-baseline designs conduct more than one AB design concurrently with treatments beginning at different times

� multiple-baseline designs are useful when reversals cannot or should not be introducedreversals cannot or should not be introduced

� multiple baselines can be across behaviors, baselining several similar behaviors within an individual

Page 162: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

MultipleMultiple--Baseline Designs Baseline Designs (continued)(continued)� multiple baselines can be across subjects, applying the same treatment to the same behavior problems of two or more individuals

� multiple baselines can be across situations, baselining one type of behavior for a single baselining one type of behavior for a single individual in more than one setting

Page 163: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Multiple Baselines Across BehaviorsMultiple Baselines Across Behaviors

15

0

Intervention

Eye Fixation

Baseline

10

5

15

opriate

behavio

rs

15

0

Trial series

26

10

5

Facial Posturing

Diaphragmatic Breathing

15

0

Mean n

um

ber

of in

appro

priate

behavio

rs

10

5

24222018161412108642

Page 164: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ChangingChanging--Criterion DesignsCriterion Designs

� changing-criterion designs change over time the criterion for success and look for a relationship between criteria changes and behavior change

� one might increase or decrease:� one might increase or decrease:

◦ frequency requirements

◦ rate requirements

◦ duration requirements

◦ other requirements

Page 165: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

AlternatingAlternating--Treatment DesignsTreatment Designs

� alternating-treatment designs compare the effects of two or more treatments applied at alternating times within the same time period

� does not require a reversal

several treatments can be evaluated at the same � several treatments can be evaluated at the same time

� a disadvantage is that the treatment effects can interact

Page 166: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

AlternatingAlternating--Treatment DesignTreatment Design

40

Num

ber

of help

behavio

rs

per

sessio

n

Intervention (alternating treatments)

Modified tutoring procedures

Baseline

30

Choice

0

Consecutive weeks

161514121110987654321 13

Num

ber

of help

behavio

rs

per

sessio

n

Standard tutoring procedures

20

10

Page 167: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

GroupGroup--Based ResearchBased Research

� group research designs compare average responses of large numbers of individuals subjected to different conditions

� offer more generalizable results

may not accurately reflect behavior of � may not accurately reflect behavior of individuals

Page 168: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Group Designs: Group Designs: WithinWithin--Subjects DesignsSubjects Designs� within-subject designs evaluate the influence of different conditions on the behavior of a single group of subjects

� methods follow the structure of intrasubject designsdesigns

� group average data are substituted for response measures of individuals

Page 169: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Group Designs: Group Designs: BetweenBetween--Subjects DesignsSubjects Designs� between-subject designs evaluate the influence of different conditions (independent variable) on the behavior (dependent variable) of different groups of subjects

� the simplest of designs compares behavior of a � the simplest of designs compares behavior of a control group with that of an experimental group

Page 170: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Group Designs: BetweenGroup Designs: Between--Subjects Subjects Designs Designs (continued)(continued)

� the environment of the experimental group is manipulated and the environment of the control group is not

� the control serves as a reference for evaluating the influence of the manipulationthe influence of the manipulation

� experimental designs can include more than two groups

Page 171: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Group Designs: BetweenGroup Designs: Between--Subjects Subjects Designs Designs (continued)(continued)

� subjects are randomly assigned to groups

� when therapies are evaluated, we sometimes use waiting-list control groups

Page 172: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Group Designs: Group Designs: QuasiQuasi--Experimental DesignsExperimental Designs� quasi-experimental designs are similar to

experimental designs except subjects are not

randomly assigned

� often used in applied settings where it may not often used in applied settings where it may not

be possible or ethical to randomly assign groups

Page 173: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Dimensions of EvaluationDimensions of Evaluation

effectiveness of treatments must be evaluated from several different perspectives:

� did behavior change generalize to the individual's natural environment?

was the behavior change significant to the � was the behavior change significant to the individual's functioning and change it enough to have a practical impact?

� do long-term savings and advantages warrant costs of the treatment?

Page 174: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Importance of the ChangeImportance of the Change

� was change clinically significant and socially valid?

� did change have a meaningful impact on the individual's life?

� did treatment move the behavior within the � did treatment move the behavior within the normal range?

� is individual and those significant in his or her life satisfied with the change?

� are treatment techniques and procedures satisfactory to all involved?

Page 175: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Measuring Clinical Significance and Measuring Clinical Significance and Social ValiditySocial Validity� impact can be evaluated by:

◦ the individual

◦ those involved with the individual

◦ independent judgesindependent judges

� significance of change sometimes can be evaluated by measuring outcomes like arrests or other external interventions

Page 176: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Composing a ReportComposing a Report

after intervention is complete, a report should describe:

� target behaviors

� intervention techniques

� treatment outcomes

� follow-up results

Page 177: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Tips on Doing Behavior Tips on Doing Behavior Modification ResearchModification Research� demonstrate accuracy of observations by using more than one observer

� inform observers that you are using more than one observer

train observers� train observers

� behavior should be stable before changing conditions

� use a design other than a reversal design if you cannot expect to recover baseline

Page 178: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 179: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Doing Research in Behavior Doing Research in Behavior ModificationModification

Chapter 23

Page 180: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

IntroductionIntroduction

� Phases of Behavior Modification Program:◦ Screening phase

� Clarifying the problem and determining who should treat it

◦ Baseline phase� Determining the initial level of the behavior

◦ Treatment phase◦ Treatment phase� Intervention strategy is initiated

◦ Follow-up phase� Evaluating the persistence of desirable behavioral changes after the termination of the program

� A behavior modification research project attempts to demonstrate convincingly that it is the treatment, rather than some uncontrolled variables, that was responsible for the change in the behavior in question.

Page 181: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ReversalReversal--Replication (ABAB) Replication (ABAB) Research DesignsResearch Designs

� Baseline (A) is followed by treatment (B), return to baseline (A) condition, and then treatment again (B)

� Allows for replication of treatment effect� Allows for replication of treatment effect

� Replication makes it clearer that treatment caused change in behavior

Page 182: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ReversalReversal--Replication (ABAB) Replication (ABAB) Research DesignsResearch Designs

Page 183: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ReversalReversal--Replication (ABAB) Replication (ABAB) Research DesignsResearch Designs

Page 184: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ReversalReversal--Replication (ABAB) Replication (ABAB) Research DesignsResearch Designs

� Considerations◦ How long should the baseline phase last?

� Until see stable pattern or trend opposite that is expected from treatment� Shorter baselines in studies of behavior previously researched� Availability of time may shorten baseline time� Ethical considerations

� Some behaviors are dangerous, and it may be unethical to leave them untreated for long � Some behaviors are dangerous, and it may be unethical to leave them untreated for long periods of time

◦ How many reversals and replications are necessary?� Less replications if large effects are observed and a lot of previous research

exists in the area

� Limitations◦ Withdrawal of treatment may not lead to return to baseline

◦ Withdrawal may be undesirable or unethical

Page 185: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Multiple Baseline DesignsMultiple Baseline Designs

� Conduct more than one AB design concurrently with treatments beginning at different times

� Useful when reversals cannot be introduced� Useful when reversals cannot be introduced

Page 186: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Multiple Baseline DesignsMultiple Baseline Designs

� Across behaviors

◦ Baselining several similar behaviors within an individual

� Across subjects� Across subjects

◦ Applying the same treatment to the same behavior problems of two or more individuals

� Across situations

◦ Baselining one type of behavior for a single individual in more than one setting

Page 187: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Multiple Baseline DesignsMultiple Baseline Designs

Page 188: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ChangingChanging--Criterion DesignsCriterion Designs

� Change over time the criterion for success and look for relationship between criteria changes and behavior change

� Can increase or decrease:� Can increase or decrease:

◦ Frequency requirements

◦ Rate requirements

◦ Duration requirements

◦ Etc.

Page 189: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ChangingChanging--Criterion DesignsCriterion Designs

Page 190: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

AlternatingAlternating--Treatment DesignsTreatment Designs

� Compare effects of two or more treatment conditions considerably more rapidly than in ABAB design◦ Applied at alternating times within the same time periodperiod

◦ Also known as multielement design

� Does not require reversal

� Several treatments can be evaluated at the same time

� Disadvantage: treatment effects interaction

Page 191: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Data Analysis and InterpretationData Analysis and Interpretation

� Data typically analyzed without control groups and statistical techniques used in other areas of psychology

� Behavior modifiers interested in � Behavior modifiers interested in understanding and improving the behavior of individuals, not groups

Page 192: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Data Analysis and InterpretationData Analysis and Interpretation

� Evaluate treatments on two basic criteria:◦ Scientific

� Guidelines used by a researcher to evaluate whether or not there has been a convincing demonstration that the treatment was responsible for the changes

� Judgment made by visually inspecting the graph of the results.� Guidelines for inspecting data - There is greater confidence that a treatment

effect has been observed:effect has been observed:� the greater the number of times that results are replicated� the fewer the overlapping points between baseline and treatment phases� the sooner the effect is observed following the introduction of treatment� the larger the effect is in comparison to baseline� the more precisely the treatment procedures are specified� the more reliable the response measures� the more consistent the finding are with the existing data and accepted behavioral theory

◦ Practical� Changes to client, other significant individuals in client’s life, and society in

general

Page 193: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Data Analysis and InterpretationData Analysis and Interpretation

� Social Validity◦ Behavior modifiers need to socially validate their work on at least three levels (Wolf, 1978):� Must examine the extent to which target behaviors indentified for treatment programs are really the most indentified for treatment programs are really the most important for client and society

� Must be concerned with the acceptability to the client of the particular procedures used

� Must ensure that the consumers are satisfied with the results

Page 194: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 195: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Tocen EconomiesTocen EconomiesModifikasi Perilaku

Page 196: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

PengertianPengertian

� Token: tanda

� A program in which

◦ a group of individuals can earn tokens for a variety of desirable behaviors

◦ Dapat ditukar dengan barang atau benda

� Prosedur perubahan perilaku yang dilakukan oleh lingkungan

◦ mengatur hubungan perilaku dan konsekuensi

◦ Memberi penguat atau hadiah tidak langsung

Page 197: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Token EkonomiToken Ekonomi

� Advantages:◦ Dapat langsung diberikan sesudah suatu perilaku terjadi dan ditukarkan dengan benda bila waktu dan tempat memungkinkan

◦ Lebih mudah diberikan pada saat individu berada dalam kelompokdalam kelompok

� Penerapan ◦ pasien normal: menurunkan absen, anak nakal ◦ RSJ: disable person◦ Narkoba ◦ Meningkatkan kesadaran masyarakat

� Kedisiplinan orang-orang yang terlibat

Page 198: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Setting up a Tocen EconomiesSetting up a Tocen Economies

� Deciding on the Target Behaviors◦ Short-range & long-range objectives

◦ Arrange the objectives in order of Priority

◦ Select the most important

� Taking Baseline� Selecting Backup Reinforcers� Selecting Backup Reinforcers� Selecting the Type of Tokens to Use:

◦ Attractiveness, lighweight, portable, durable, easy to handle

� Identifying Available Help� Choosing the Locations & Equipment� Decide on Specific Implementation Procedures� Prepare Token Economy Manual for the Clients and the Staff

Page 199: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Base Line DataBase Line Data

SubjekSubjek MingguMinggu RerataRerata

II IIII IIIIII IVIV

0101 66 22 44 55 4,254,25

0202 22 44 44 22 3,003,00

0303 55 55 55 55 5,005,00

0404 22 22 22 33 2,252,25

0505 77 44 66 55 5,505,50

0606 77 77 77 77 7,007,00

0707 1414 1313 1111 1111 12,2512,25

0808 66 66 44 11 4,254,25

Page 200: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Selection Backup ReinforcersSelection Backup Reinforcers

� Use reinforcers that are effective with the Population of interest

� Premack Principle� Collect verbal information from the clients� Catalogues� Catalogues� Ask clients what they like to do when they have free-time

� Natural reinforcers� Consider the ethics and legalities� Design an appropriate store to keep, display, dan dispense the backup reinforcers

Page 201: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Specific Implementation Specific Implementation ProceduresProcedures

� Data sheet: ◦ what, who, how, and when

� Reinforcement administration:◦ How it will be adminstered and for what behavior

� Number of tokens that can be earned� Number of tokens that can be earned◦ Per behavior, per client, per day◦ Store procedures and the value of tokens

� Punishment?◦ Only for clearly defined behaviors ◦ Only when ethically justified

� Plan for potential problems

Page 202: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Penerapan Tocen EconomyPenerapan Tocen Economy

� Enurosis (Suci Murti Karini)

� Dasar pikiran: ◦ Perilaku terbentuk karena faktor lingkungan

◦ Mengubah perilaku harus melibatkan lingkungan

Kartu diberikan bila muncul perilaku yang diharapkan � Kartu diberikan bila muncul perilaku yang diharapkan dan perilaku lain yang mendukung◦ Diharapkan: tidak ngompol

◦ Pendukung: mau kencing sebelum tidur, bangun untuk kencing di kamar mandi

Page 203: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Beberapa Catatan dalam Penerapan Beberapa Catatan dalam Penerapan Tocen EconomyTocen Economy� Tocen Economy more effective than active milleu treatment tapi tocen economy tidak banyak digunakan di RSJ

� Approximately 1% pasien prikiatri diberi tocen economy therapy (Boudewyns, Fry, and economy therapy (Boudewyns, Fry, and Nightingale, 1986)

� Penyebab:◦ Resistensi petugas

◦ Tidak cukup banyak petugas yang bersedia mencatat perilaku yang diharapkan

◦ Store backup reinforcers tidak mendukung

Page 204: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Latihan untuk MahasiswaLatihan untuk Mahasiswa

� Pilih subjek:◦ Murid sekolah dasar◦ Mahasiswa◦ Disabled persons

� Identified five plausable goals for a tocen economyeconomy

� Define precisely the target behavior related to each of the five goals

� Describe a number of things you might do to identify backup reinforcers for the group of individuals you chose

Page 205: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 206: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Self ControlSelf Control

1. Learning to decrease excessive behaviors that have immediate gratificationthat have immediate gratification

�Smoking, eating, drinking

2. Responses that need to be increased

�Studying, exercising, being assertive

Page 207: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

WHY?WHY?Problems on Self ControlProblems on Self Control

� “I just can’t resist having an extra dessert”

� My term paper is due; I have a big midterm; � My term paper is due; I have a big midterm; and I have to finish writing up that lab assignement. What am I doing here at this bar? Why aren’t home studying?

Page 208: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Problems of Behavioral ExcessesProblems of Behavioral Excesses-- doing too much of somethingdoing too much of something

� Immediate Reinforcers vs Delayed Punishers:

◦ Bohong pada ortu mengatakan tidak ada PR karena ingin pergi dengan teman-teman

Immediate Reinforcers vs Cummulative Significant � Immediate Reinforcers vs Cummulative Significant Punishers

◦ Senang makan coklat walau tahu colesterol tinggi

� Immediate Reinforcers vs Delayed Reinforcers

◦ Ingin nilai bagus pada ujian esok pagi tapi ada teman yang ngajak nonton

Page 209: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Problems of Behavioral Deficiencies:Problems of Behavioral Deficiencies:responses that need to be increasedresponses that need to be increased

� Immediate small punishers vs reinforcers that are cummulatively significant

� Immediate small punishers for a behavior vs � Immediate small punishers for a behavior vs immediate but highly improbable major punisher if the behavior doesn’t occur

� Immediate small punisher for a behavior vs a Delayed major punisher if the behavior doesn’t occur

Page 210: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Steps in Self Control ProgramSteps in Self Control Program

� Specify the Problem

� Make a Commitment to Change� Make a Commitment to Change

� Take Data and Analysis Causes

� Design and Implement a Program

� Prevent Relapse and Make It Last

Page 211: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Problem SpecificationProblem Specification

� Write out the GOAL: rinci, kongkrit, dan wajar

� Make a list of things that you take as evidence that your goal has been achieved?

� Given a number of people with the same goal, how � Given a number of people with the same goal, how would you decide who had met the goal and who had not???

� If your goal is an outcome, such as achieving a certain weight then make a list of specific behaviors that will help you to achieve that outcome

Page 212: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Make a Commitment to ChangeMake a Commitment to Change

� Commitment to change and knowledge of change techniques were important (Perri & Richards, 1977)

� The Stronger of commitment the higher probability of success in changing your behavior ◦ Make a list of benefits for changing behavior◦ Make a list of benefits for changing behavior

◦ Make your commitment public

◦ Rearrange your environmet

◦ Invest considerable time and energy in planning the project

◦ Plan ahead for various ways to deal with any temptation

Page 213: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Take Data and Analyse CausesTake Data and Analyse Causes

� Take data on the occurance of the problem: WHEN, WHERE, dan HOW OFTEN

� Record Keeping: ada berapa rokok semula? Berapa sekarang?

Analyse antecedents and immediate � Analyse antecedents and immediate consequences:

◦ Permen sambil nyopir, lampu merah jadi hijau

◦ Satu donat, segelas kopi panas

◦ Seiris biskuit, pemain favorit mencetak goal

Page 214: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Design and Implement a ProgramDesign and Implement a Program

� Manage the Situation

� Manage the Behavior� Manage the Behavior

� Manage the Consequences

Page 215: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Manage the Situation Manage the Situation

� Instructions

� Modelling

� Physical guidance

� Immediate surrounding� Immediate surrounding

� Other people (mengurangi kontak dengan orang lain)

� Time of the day

Page 216: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Manage the BehaviorManage the Behavior

� Chaining:◦ Perilaku sesungguhnya adalah hasil dari rangkaian perilaku kecil

◦ Perilaku kecil merupakan isyarat bagi perilaku selanjutnyaselanjutnya

� Incompatible behavior◦ Perilaku bermasalah diganti dengan perilaku yang lebih tepat

� Shaping◦ Membentuk perilaku target secara bertahap

Page 217: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Manage the ConsequenciesManage the Consequencies

� Feedback atau self reward

◦ Cermin, tape recorder, self monitoring

� Pencatatan keuntungan melakukan programprogram

� Tetapkan peraturan:

◦ Le Bow : makan pada tempat, waktu

Page 218: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Prevent Relapse and Make it lastPrevent Relapse and Make it last

Page 219: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Self InstructionSelf Instruction

� Increase exercise and study behavior (Cohen, DeJames, Nocera, & Ramberger, 1980)

� Reduce fear (Arrick, Voss, & Rimm, 1981)� Reduce fear (Arrick, Voss, & Rimm, 1981)

� Reduce nail-bitting (Haris & McReynold, 1977)

� Improve a variety of other behavior

Page 220: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Willpower Willpower

� If you had more willpower you could get rid of that bad habits

� If you had more willpower you could improve yourself and get some better habits

Page 221: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 222: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Fading Fading The gradual change, on successive trials, of a stimulus that controls a response, so that the response eventually occurs to a partially changed or completely new stimulus

Deitz&Malone, 1985

Page 223: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Fading efektif bila:Fading efektif bila:

� Choosing the final desired stimulus

� Selecting an appropriate reinforcer

� Choosing the starting stimulus and fading steps

◦ Spesifikasi sejelas-jelasnya kondisi tertentu untuk membangunkan membangunkan

◦ Spesifikasi stimulus

◦ waktu

� Putting the plan into effect

◦ Usahakan eror seminimal mungkin

modifikasi perilaku 223

Page 224: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ModellingModelling

A procedure that presents a sample of a given behavior to an individual to induce that individual to engage in similar behavior

Page 225: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Effective Use of ModellingEffective Use of Modelling� Gunakan model teman sebaya yang kompeten dalam hal yang akan dimodelkan

� Lebih dari 1 model akan lebih baik

� Kompleksitas perilaku yang dimodelkan harus sesuai sesuai dengan kemampuan klien

Sertakan aturan-aturan lain� Sertakan aturan-aturan lain

� Berikan kesempatan klien melihat perilaku model pada saat menerima reinforcement

� Buat model yang didesain dengan benar

� Bila perilaku agak kompleks, desain model-model dengan kekompleksannya bertahap

� Model hendaknya serealistik mungkin

modifikasi perilaku 225

Page 226: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Coba lakukan eksperimenCoba lakukan eksperimen� Cobalah berbicara sambil mendesiskan suara atau sambil bersiul. Hitung berapa orang disekitarmu yang ikut bersiul?

� Cobalah menguap selebar-lebarnya, kemudian hitung berapa orang yang ikut menguap hitung berapa orang yang ikut menguap disekitarmu

� Berdirilah di depan sebuah toko atau rumah kosong selama beberapa saat, hitunglah berapa orang yang berhenti dan juga memandang ke toko atau rumah kosong tersebut?

modifikasi perilaku 226

Page 227: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Physical GuidancePhysical GuidanceApplication of physical contact to induce an individual to go through the motions of the desired behavior

Page 228: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Effective Use of GuidanceEffective Use of Guidance� Klien merasa nyaman dengan posisinya saat ini

� Tentukan stimulus yang akan dikontrol� Gunakan cue words� Reinforcement harus diberikan langsung � Reinforcement harus diberikan langsung saat itu juga

� Dimulai dari perilaku sederhana meningkat secara gradual

� Gunakan teknik tambahan 228Fading

modifikasi perilaku 228

Page 229: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 230: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

EXTINCTIONEXTINCTIONSalah satu teknik yang digunakan untuk menurunkan frekuensi dilakukan suatu perilaku tertentu

Page 231: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

The Principle of ExtinctionThe Principle of Extinction

� If, in a given situation, somebody emits a previously reinforced response and the response is not followed by a reinforcing consequenceconsequence

� Then, that person is less likely to do the same thing again when he next encounters a similar situation

Dengan kata lain, bila suatu PL muncul selama ini diperkuat olehadanya positif reinforcement, maka dihentikannya positifreinforcement akan menurunkan frekuensi PL tersebut

Page 232: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Factors Influencing the Effectiveness of Factors Influencing the Effectiveness of ExtinctionExtinction

� Extinction combined with positive reinforcement

� Controlling Reinforcers for the Behavior that is to be increased

� The setting in which extinction is carried out� The setting in which extinction is carried out

� Instructions: Make use of Rules

� Extinction is quicker after Continous Reinforcement

� Behavior being Extinguished may get worse before it gets better

� Extinction may produce Aggressions that Interferes with the program

� Extinguished Behavior may reappear after a delay

Page 233: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 234: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Fading Fading The gradual change, on successive trials, of a stimulus that controls a response, so that the response eventually occurs to a partially changed or completely new stimulus

Deitz&Malone, 1985

Page 235: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Fading efektif bila:Fading efektif bila:

� Choosing the final desired stimulus

� Selecting an appropriate reinforcer

� Choosing the starting stimulus and fading steps

◦ Spesifikasi sejelas-jelasnya kondisi tertentu untuk membangunkan membangunkan

◦ Spesifikasi stimulus

◦ waktu

� Putting the plan into effect

◦ Usahakan eror seminimal mungkin

modifikasi perilaku 235

Page 236: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ModellingModelling

A procedure that presents a sample of a given behavior to an individual to induce that individual to engage in similar behavior

Page 237: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Effective Use of ModellingEffective Use of Modelling� Gunakan model teman sebaya yang kompeten dalam hal yang akan dimodelkan

� Lebih dari 1 model akan lebih baik

� Kompleksitas perilaku yang dimodelkan harus sesuai sesuai dengan kemampuan klien

Sertakan aturan-aturan lain� Sertakan aturan-aturan lain

� Berikan kesempatan klien melihat perilaku model pada saat menerima reinforcement

� Buat model yang didesain dengan benar

� Bila perilaku agak kompleks, desain model-model dengan kekompleksannya bertahap

� Model hendaknya serealistik mungkin

modifikasi perilaku 237

Page 238: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Coba lakukan eksperimenCoba lakukan eksperimen� Cobalah berbicara sambil mendesiskan suara atau sambil bersiul. Hitung berapa orang disekitarmu yang ikut bersiul?

� Cobalah menguap selebar-lebarnya, kemudian hitung berapa orang yang ikut menguap hitung berapa orang yang ikut menguap disekitarmu

� Berdirilah di depan sebuah toko atau rumah kosong selama beberapa saat, hitunglah berapa orang yang berhenti dan juga memandang ke toko atau rumah kosong tersebut?

modifikasi perilaku 238

Page 239: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Physical GuidancePhysical GuidanceApplication of physical contact to induce an individual to go through the motions of the desired behavior

Page 240: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Effective Use of GuidanceEffective Use of Guidance� Klien merasa nyaman dengan posisinya saat ini

� Tentukan stimulus yang akan dikontrol� Gunakan cue words� Reinforcement harus diberikan langsung � Reinforcement harus diberikan langsung saat itu juga

� Dimulai dari perilaku sederhana meningkat secara gradual

� Gunakan teknik tambahan 240Fading

modifikasi perilaku 240

Page 241: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 242: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Belajar BehaviouristikBelajar BehaviouristikKelompok 1

Page 243: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Teori Belajar BehaviourismeTeori Belajar Behaviourisme

� Dipelopori oleh B.F Skinner� Menekankan pada tingkah laku yang teramati � Pada prinsipnya, manusia bukanlah organisme yang pasif tetapi ia aktif mencari akibat-akibat (konsekuensi) yang menyenangkan, karena (konsekuensi) yang menyenangkan, karena memandang bahwa manusia itu pada dasarnya bebas menetukan perilakunya, maka teori Skinner disebut teori operant conditioning

� Skinner memakai refleks sebagai unit dasar untuk menganalisa tingkah laku organisme atau individu.

Page 244: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

BehaviourismeBehaviourisme

Teori belajar Behavioristik ( Watson dan E.R. Guthrie )� Mementingkan pengaruh lingkungan� Mementingkan bagian – bagian� Mementingkan peranan reaksi (respon)� Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajar� Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajar� Mementingkan hubungan sebab akibat pada waktu yang lalu� Mementingkan pembentukan kebiasaan � Pemecahan masalah dengan “mencoba dan gagal”

Page 245: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

� Seseorang belajar adalah dengan merespon situasi yang baru dengan respon yang lama atau memakai respon yang baru dipelajari

� Cara efektif u/ mengubah dan mengontrol PL adalah dengan reinforcment, penguatan �adalah dengan reinforcment, penguatan �reward& punishment

� Pemberian reinforcment � countinous reinforcment,dan intermitted reinforcmnet

Page 246: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behaviour Behaviour -- PerilakuPerilaku

� Perilaku : merupakan semua aktivitas yang merupakan reaksi thd lingkungan, yang meliputi◦ Reaksi motorik:� Bicara, berjalan, belajar

◦◦ Reaksi fisiologis� Aktifitas

◦ Reaksi Kognitif� Bayangan, imaginasi, pikiran

◦ Reaksi afektif� Perasaan: benci,kecewa, rasa sayang

Page 247: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Jenis ResponJenis Respon

� Respondent Behavior� respon yang diperoleh atau dibangkitkan oleh karena adanya stimulus. Hal ini merupakan pandangan dari conditioning classic, S – R yang dikemukakan oleh Pavlov. Atau lebih tegas lagi dikemukakan oleh Watson “ no stimulus, no respon”. dikemukakan oleh Watson “ no stimulus, no respon”. Contoh responden behavior adalah menyempitnya mata kalau ada sinar yang tajam, saliva (keluarnya air ludah kalau ada makanan) dan lain sebagainya.

� Operant Behavior yaitu perilaku yang dikeluarkan tanpa adanya stimulus yang jelas.

Page 248: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

BehaviourismeBehaviourisme

� Setiap respon yang diikuti oleh stimulus penguat cenderung diulang.

� Stimulus penguat adalah segala sesuatu � Stimulus penguat adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan dimunculkannya respon operan.

Page 249: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Prinsip dalam Pendekatan Prinsip dalam Pendekatan BehaviourismeBehaviourisme

� Generalisasi �kecenderungan individu untuk memberikan respons yang sama terhadap stimulus original.

� Diskriminasi � individu merespons pada stimulus tertentu dan tidak pada stimulus lainnya. Untuk memproduksi diskriminasi misalnya Pavlov memberikan anjing sekerat daging persis setelah bunyi lonceng, dan bukan setelah stimulus yang lain, akibatnya anjing tadi lonceng, dan bukan setelah stimulus yang lain, akibatnya anjing tadi hanya memberi respons pada stimulus khusus tersebut yakni pada bunyi lonceng.

� Extinction �pelemahan atau penghapusan reaksi terkondisi (conditioned response). Dalam salah satu penelitian Pavlov membunyikan bel berulang-ulang tanpa disertai pemberian makanan, akhirnya anjing itu mendengar suara bel tanpa mengeluarkan air liur.

Page 250: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

� Klasikal kondisioning �TL dipelajari dengan memanfaatkan hubungan stimulus dan respon yang bersifat refleks bawaan

� Operan kondisioning �reinforcment tidak diasosiakan dengan stimulus yang dikondisikan, diasosiakan dengan stimulus yang dikondisikan, tetapi diasosiasikan dengan respon (respon dianggap sebagai pemberi reinforcment)

Page 251: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Jenis ReinforcmentJenis Reinforcment

� Reinforcement positif, yaitu stimulus yang pemberiannya terhadap operant behaviormenyebabkan perilaku itu akan diperkuat atau dipersering untuk dimunculkan.

� Reinforcement negative, yaitu stimulus yang � Reinforcement negative, yaitu stimulus yang penghilangannya untuk stimulus-stimulus yang tidak menyenangkan (aversive stimulus) akan menyebabkan diperkuat atau diperseringnya perilaku.

Page 252: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Jadwal Pemberian Reinforcment

Reinforcment

Countinous reinforcment

Interval

Fixed

Intermitt

ed

reinforcm

ent

Ratio

Variabel

Fixed

Variabel

Page 253: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Fix Interval Reinforcement Schedule (FI) � jadual pemberian reinforcement yang tetap dihitung waktu. Misalnya: Dalam penelitian Skinner, setiap 5 menit makanan akan keluar (setelah diberi makanan, respon tikus santai. Selanjutnya lebih cepat dari 5 menit/mendekati 5 menit)

Fix Ratio Reinforcement Schedule (FR) �jadual pemberian reinforcement yang tetap dihitung menurut beberapa kali respon. Misalnya: tiap 5 kali tikus memukul pedal, maka makanan akan otomatis keluar, setelah makanan keluar, maka tikus akan memukul sehingga diagram akan menanjak tajam.

Variable Interval Reinforcement Schedule (VI) �interval yang tidak tetap. Misalnya: waktunya tidak jelas/ tidak tetap. Terkadang

Variable Interval Reinforcement Schedule (VI) interval yang tidak tetap. Misalnya: waktunya tidak jelas/ tidak tetap. Terkadang makanan baru keluar setelah 5 menit, terkadang makanan bisa keluar setelah tiga menit. Sehingga respon jadi malas-malasan.

Variable Ratio Reinforcement Schedule (VR) � tidak jelas beberapa kali ketukan maka makanan akan keluar.

Page 254: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Modifikasi PerilakuModifikasi Perilaku

�Metode dalam mengubah perilaku

� Perilaku & kebiasaan yang tidak adaptif (berlebihan/kurang) dieliminasi

�Menggunakan prinsip-prinsip belajar �Menggunakan prinsip-prinsip belajar yang telah diuji secara eksperimental

�Memberi pengukuh/reinforsment pada perilaku & kebiasaan yang adaptif

Page 255: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

MPMP

� Prinsip belajar

◦ Modifikasi Perilaku

� operant conditioning

� classical conditioning

� Modelling

Page 256: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 257: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 257257

� Respondent behavior: (also called reflex behavior) is that behavior in which responses are strengthened or weakened primarily by stimuli that precede the response. (Pavlov)

� Operant behavior:The individual “operates” upon his environment to produce a certain event. (Skinner)environment to produce a certain event. (Skinner)

� Conditioning:When behavior is manipulated, the term “conditioning” is used. - classical and operant conditioning

� Reinforcement:The consequence of operant behavior is called a reinforcer.

� Response , timing and contingency

TE Behavior modification Isp- uio

Page 258: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 258258

Situation BehaviorResponsOperant

Reaction

SD R (O) SR

DiscriminatingStimuli

Respons Environmentalreaction on thisrespons

TE Behavior modification Isp- uio

Page 259: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 259259

Reinforcement If proper timingReinforcementworks

We are concernedabout contingencybetween S-R--S

Add RemoveAdd Remove

Somethingpleasant

Positivereinforcement

NegativeReduction

Somethingunpleasant

Positivereduction

Negativereinforcement

TE Behavior modification Isp- uio

Page 260: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 260260

� The value of observing, recording and measuring behavior:

� support your opinions about a situation or behavior which should be altered

� reveal a pattern of behavior which might suggest ways to alter the behavior

� reveal discrepancies between your perception of the situation and � reveal discrepancies between your perception of the situation and the situation as it exists.

� Visually indicate IF your program was successful,HOW successful it was, and WHEN the significant change occurred.

� Describe interaction for purposes of pinpointing target behavior for further programming

TE Behavior modification Isp- uio

Page 261: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 261261

� Target behavior: That behavior which is labeled, specifically defined, and is the target for observation, recording and, consequently, for modification is called the target behavior.

� We can also look for behavior that is incompatiblewith the behavior of concern as a target behavior.with the behavior of concern as a target behavior.

� Behavior modification claims to be a technique with a positive orientation. It can be used to increase as well as decrease behavior:

� stop fighting-get along with peers / stop cursing - use other words a.s.o.

TE Behavior modification Isp- uio

Page 262: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 262262

� Target behavior: That behavior which is labeled, specifically defined, and is the target for observation, recording and, consequently, for modification is called the target behavior.

� We can also look for behavior that is incompatiblewith the behavior of concern as a target behavior.with the behavior of concern as a target behavior.

� Behavior modification claims to be a technique with a positive orientation. It can be used to increase as well as decrease behavior:

� stop fighting-get along with peers / stop cursing - use other words a.s.o.

TE Behavior modification Isp- uio

Page 263: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 263263

� Finding reinforcers:� Finding proper reinforcers is very important, but also difficult since what hay be a positive reinforcer for one student may be a negative one for another. Taking a shower has been used as both pos. and neg. Reinforcer.as both pos. and neg. Reinforcer.

� The trick is to know the student:� 1. Observe him , see what he chooses to do when he does not have to be doing something.

� 2. Ask him, his friends or parent what his choice behavior are.

TE Behavior modification Isp- uio

Page 264: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 264264

� Primary reinforcers:

� build on biological based needs. Can seems primitive and unworthy, but can be effective - especially for mentally retarded.

� Advantages: Fast, and relatively simple to administrate� Advantages: Fast, and relatively simple to administrate

� Disadvantages: Easy to be “filled up”, economy, moral or ethical reactions?, reactions from others, self -esteem?

TE Behavior modification Isp- uio

Page 265: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 265265

� Secondary or socially reinforcers:� Attention (best+), praise ,expression of joy etc.

� Advantages: Natural, easy to administer but also to forget, free, be be used to all groups - also you and me

� Disadvantages: Not all children react positively on praise and not from every teacher. Not everybody (teachers ) Disadvantages: Not all children react positively on praise and not from every teacher. Not everybody (teachers ) are able to communicate genuine social ,positive reinforcement. Attention from peers can be stronger ,and that can counteract the teacher

� Is regarded as the most important reinforcer

TE Behavior modification Isp- uio

Page 266: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 266266

� When to reinforce?

� Continuous reinforcement schedule:Every response is reinforced. Very demanding approach and vulnerable for extinction.

� Intermittent reinforcement reinforcement schedule:Only some responses are reinforced:Only some responses are reinforced:

� 1. fixed ratio: every n’ response

� 2. Variable ratio: between each ex. 15 or 20

� 3. Fixed interval : every n’ minute

� 4. Variable interval: Between f.i. Every 5’ and 10’ minute

� 2 and 4 is most resistant for extinction

TE Behavior modification Isp- uio

Page 267: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 267267PunishmentPunishment� Removing a positive or present a negative reinforcer

� Some people think it is immoral in an educational contexteducational context

� Punishment can be physical – social or psychological

TE Behavior modification Isp- uio

Page 268: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 268268PunishmentPunishment� Some disatvantages:

� It does not eliminate, it merely slows down the behavior

� It does not show what appropriate behavior is

� Aggressive behavior from teachers can serve as a bad model

� Emotional results as fear and withdrawal are maladaptive

TE Behavior modification Isp- uio

Page 269: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 269269PunishmentPunishment� ”Effective” punishment are supposed to be

� Given imidiately

� Relies on withdrawal of reinforcement andovides steps for regaining them

� Makes use of warning signals

Is carried out in a calm , matter of fact way� Is carried out in a calm , matter of fact way

� Is accompanied by positive reinforcement of behavior imcompatible with behavior being punished

� Also uses procedures to make sure that the undesired behavior do not receive positive reinforcement

TE Behavior modification Isp- uio

Page 270: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 270270 Developing Developing desirable behaviordesirable behavior� Reinforce desirable behavior, overlook minor faults. The desirable behavior must be reasonable frequent

� Shaping: Reinforce behavior that has elements of the desirable one

� Modelling: Reinforce desirable behavior seen at � Modelling: Reinforce desirable behavior seen at others, but not everybody are potent models

� Special techniques: Selfinstruction (Bernstein-especially used with small children with ADHD)

� Overcorrection – Azrin – used at enuresis

TE Behavior modification Isp- uio

Page 271: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 271271Eliminate undesirable behaviorEliminate undesirable behavior

� Overlook minor faults and reinforce incompatible behavior

� Extinction: Totally overlooking. No reinforcement what so ever – difficult to administeradminister

� Time out from reinforcement –sending out for a while

� Saturation - So much reinforcement that it gives a paradoxical effect

TE Behavior modification Isp- uio

Page 272: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 272272Token economyToken economy

� Advantages:� Children learn to postpone satisfaction of basic needs

� It’s easy to avoid saturation. You can change the back –up reinforcer

� You can reach target behavior when children are little � You can reach target behavior when children are little receivable for social reinforcement

� Effective because it can be administrated at once

� Gives children the experience that behavior gives them consequensis

TE Behavior modification Isp- uio

Page 273: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 273273Token economyToken economy� Problems – or important issues by use

� Target behavior and rules for earning tokens must be clearly defined and specified

� Children must be able to obtain the back- up as well as the target behavior

� The back up must appeal and variations?� The back up must appeal and variations?

� The number of tokens must be reasonable to obtain the goal

� The earnings potential should – if possible- gather different situations

� The child should preferably compare with himself – not others

TE Behavior modification Isp- uio

Page 274: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behavior Modification Behavior Modification 274274Discuss Discuss

� Advantages by using behavior modification

� Disadvantages?

� Moral or ethical aspects?Behavior Modification 274� Moral or ethical aspects?

� Is it appropriate or useful in your country – in what kind of settings?

TE Behavior modification Isp- uio

Behavior Modification 274

Page 275: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 276: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Assertive TrainingAssertive Training

Neila Ramdhani

Page 277: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

AsertifAsertif

� Lange & Jakubowski:

◦ Memperoleh hak-hak personal

◦ Pengekspresian pikiran, perasaan, dan keyakinan kita secara langsung dan terus terang dengan jujur, langsung, dan tepat

� Kelley:

◦ Sikap seseorang dalam mengekspresikan dirinya dengan landasan hak pribadinya sendiri tanpa menyakiti atau menyinggung hak pribadi orang lainpribadinya sendiri tanpa menyakiti atau menyinggung hak pribadi orang lain

� Taubman:

◦ Kemampuan untuk menyatakan perasaan, keinginan, dan kebutuhan individu pada orang lain serta penghargaan

� Kanfer & Goldstein:

◦ Orang yang asertif dapat membela diri ketika diperlakukan tidak adil

◦ Mampu memberi tanggapan terhadap masalahnya

◦ Mampu menyatakan cintanya

Page 278: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Orang yang AsertifOrang yang AsertifFensterhein & BaerFensterhein & Baer

� Bebas mengekspresikan dirinya ◦ Verbal & non verbal◦ Tanpa ada perasaan cemas dan menyesal� Menegakkan hak-hak pribadi� Menolak permintaan yang tidak masuk akal� Menolak permintaan yang tidak masuk akal

� Komunikasi secara terbuka; langsung; terus terang; sebagaimana mestinya

� Pandangan aktif terhadap kehidupan� Menerima keterbatasan dirinya dan tidak merasa malu dalam suatu pertemuan

� Selalu berusaha mencapai cita-cita

Page 279: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Pelatihan AsertifPelatihan Asertif

� Goldstein (1986)

◦ Rangkuman yang sistematis dari ketrampilan, peraturan, konsep atau sikap yang dapat mengembangkan dan melatih kemampuan individu untuk menyampaikan dengan terus terang pikiran, perasaan, keinginan dan kebutuhannya dengan penuh percaya diri sehingga dapat berhubungan dengan lingkungan sosialnya dengan baik

� Rees & Graham (1991)� Rees & Graham (1991)

◦ Penanaman kepercayaan bahwa asertif dapat dilatihkan & dikembangkan

◦ Memilih kata-kata yang tepat untuk tujuan yang mereka inginkan

◦ Saling mendukung

◦ Pengulangan perilaku asertif dalam berbagai situasi

◦ Umpan balik bagi setiap peserta dari trainer maupun peserta

Page 280: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Asserting YourselfAsserting YourselfBower & BowerBower & Bower

� Mengajarkan ketrampilan-ketrampilan verbal & non verbal untuk mengatasi situasi-situasi yang tidak nyaman

� Reaksi dari ketidak nyamanan:◦ Menyalahkan diri sendiri◦ Menyalahkan diri sendiri

◦ Pasif atau Agresif

� Tugas peserta:◦ Analisis problem

◦ Develop a reasonable negotiation position

◦ Assert themselves effectively

Page 281: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Assertive Training untuk Menurunkan Kecemasan Assertive Training untuk Menurunkan Kecemasan Sosial (Yushi T. Ismayudha)Sosial (Yushi T. Ismayudha)

� Kognitif: ◦ Metode Rees & Graham◦ Pemilihan kalimat untuk beberapa situasi:� Maaf di awal� Menyatakan perasaan dan keputusan yang sebenarnyaMenyatakan perasaan dan keputusan yang sebenarnya� Menyatakan alasan yang mendasari� Memberi alternatif pemecahan masalah

� Perilaku:◦ Modelling video (Ramdhani, 1993)◦ Role play◦ Umpan balik

Page 282: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 283: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Modifikasi Perilaku Modifikasi Perilaku oleh:

M. SugiarminM. Sugiarmin

Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Bandung

27 Nopember 2006

Page 284: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Modifikasi PerilakuModifikasi Perilaku

� Konsep dasar modifikasi perilaku� Perilaku- segala sesuatu yang dikatakan atau dilakukan

seseorangseseorang- perilaku overt dan perilaku covert � Modifikasi perilaku- berbagai upaya untuk mengubah perilaku- penerapan prinsip-prinsip belajar yang teruji untuk

mengubah perilaku tidak adaptif menjadi perilaku adaptif

Page 285: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

�Ciri-ciri modifikasi perilaku

- perilaku yang akan dimodifikasi harus teramati dan terukur

- prosedur dan teknik yang dipilih diarahkan untuk mengubah lingkungan seseorang

- teknik yang dipilih dapat dijelaskan dan dipahami

- teknik yang dipilih dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-- teknik yang dipilih dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bisa digunakan semua orang

- teknik dan prosedur yang digunakan berdasarkan prinsip psikologi belajar

- semua orang yang terlibat dalam modifikasi perilaku mempunyai tanggung jawab bersama

Page 286: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Prinsip Dasar Modifikasi PerilakuPrinsip Dasar Modifikasi Perilaku

� Prinsip kondisioning respon

� Prinsip kondisioning operan

� Prinsip modelling

Page 287: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Masalah Perilaku (ABK)Masalah Perilaku (ABK)

� perilaku yang berkelebihan

- stimulasi diri (menatap jari jemari, mengepak-ngepak tangan)

- self-abuse (memukul menggigit, mencakar diri sendiri)sendiri)

- tantrum (menjerit, mengamuk)

- agresif (menendang, memukul,mencubit, menggigit orang lain)

- dll

Page 288: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

� Perilaku yang berkekurangan

- bicara (tak bicara, sedikit bicara, membeo)

- sosial (mengganggap orang sbg benda)

- sensasi (disangka tuli,buta)- sensasi (disangka tuli,buta)

- bermain (putar-putar roda mobil-mobilan)

- emosi (hanya bengong ketika dikelitiki, tertawa tidak pada tempatnya)

- dll

Page 289: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

TeknikTeknik--teknik modifikasi perilakuteknik modifikasi perilaku

� asertivitas

� aversi

� extinction

� satiation

� modelingmodeling

� konsekuensi negative

� time out

� hukuman

� dll

Page 290: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ProsedurProsedur pelaksanaanpelaksanaan modifikasimodifikasi perilakuperilaku

� asesmen

� melalui pendekatan A (Antecendent)-B (Behavior)

� C (consequence)

� menetapkan teknik yang dipilih

� melakukan intervensi modifikasi perilaku

� merekam kegiatan pelaksanaan intervensi

� melaporkan hasil

Page 291: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Evaluasi Evaluasi

� hal yang perlu diperhatikan

-ketelitian respon

-kecepatan respon

-kekuatan respon

-kemungkinan muncul respon lain-kemungkinan muncul respon lain

-usaha-usaha subjek untuk berespon

� Pelaporan

-grafik

-frekuensi

-durasi

Page 292: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 293: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

PSIKOLOGI BELAJARPSIKOLOGI BELAJARFAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS GUNADARMA

DEPOK

Page 294: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

PENDAHULUANPENDAHULUAN

� Secara historis studi ilmiah tentang belajar dilakukan oleh psikolog.

� Dipelopori oleh ahli-ahli seperti Ebbinghaus (1885), Bryan dan Harter (1897, 1899) dan Thorndike (1898).Thorndike (1898).

� Banyak Psikolog membuat pengakuan eksplisit bahwa belajar merupakan hal sentral dalam mempelajari tingkah laku (Hilgard, 1956), didukung oleh Tollman, Guthrie dan Hull.

Page 295: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Pengaruh Pra Psikologi Terhadap Pengaruh Pra Psikologi Terhadap Studi BelajarStudi Belajar� Filsafat:

Objek studi dari para filosof adalah peranan pikiran individu dalam mempersepsikan dunianya.Aristoteles : belajar itu melalui asosiasi Tiga hukum asosiasi : contiguity, similarity dan law of Tiga hukum asosiasi : contiguity, similarity dan law of contrast.

� Psikologi Belajar Sebagai Ilmu Pengetahuan :Psikologi belajar menggunakan pendekatan ilmiah untuk studi perilaku. Kesimpulan kesimpulan psikologis harus berdasarkan hasil observasi yang tepat dan objektif.

Page 296: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Penelitian Awal tentang Studi BelajarPenelitian Awal tentang Studi Belajar

� Herman Ebbinghaus: penelitian mengenai ingatan terhadap nonsense sylabels.

Variabel yang mempengaruhi ingatan: waktu, tipe dan jumlah materi, pengalaman.

� “Sistem” Psikologi

Sistem Psikologi menjelaskan perilaku secara komprehensif sedangkan Teori Psikologi menjelaskan sebagian perilaku.sedangkan Teori Psikologi menjelaskan sebagian perilaku.

Sistem-sistem Psikologi :

a. Strukturalisme d. Behaviorisme

b. Fungsionalisme e. Psikologi gestalt

c. Asosiasionisme f. Psikoanalisa

Page 297: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

TeoriTeori--teori Belajarteori Belajar

Pengaruh dari sistem/ aliran psikologi mulai berkurang pada 1930 dan beralih ke teori psikologi,sebab penelitian psikologi terfokus pada masalah proses sentral psikologi, seperti belajar, motivasi, dll.

Teori-teori belajar komprehensif menjadi kekuatan baru yang dominan dalam psikologi karena:dominan dalam psikologi karena:

1. Psikologi mengutamakan penelitian dan percobaan-percobaan

2. Tekanan studi psikologi menggunakan observasi perilaku

3. Tekanan kepada pentingnya proses belajar

4. Analisis S-R dalam studi perilaku

5. Penelitian mengenai belajar merupakan upaya ilmu dasar bukan sekedar ilmu terapan

Page 298: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

� Edwin Guthrie: contiguity antara S-R ada dalam proses belajar.Reinforcement merubah kondisi stimulus sehingga memunculkan respon tertentu yang diharapkan dan mencegah respon lain yang tidak diharapkan.

� Clark Hull: teori deduktif-matematis, menjelaskan kecenderungan munculnya respon berdasarkan dalil yang kecenderungan munculnya respon berdasarkan dalil yang formal dan umum (deduktif) dan diformulasi dalam bentuk matematis.

sEr = sHr x V x D x K – (Ir + sIr)

Page 299: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

� Edward Tolman: teori behaviorisme purposif, yang mencakup segi positif dari konsep behavioristik dan kognitif.

Tolman berpendapat bahwa melalui perilaku bertujuan, proses belajar bukanlah sesuatu situasi yang dapat diamati semuanya, tetapi proses nyata dari belajar terdiri dari operasi kognitif yang terpusat.

� B.F Skinner: operan conditioning, perilaku dapat � B.F Skinner: operan conditioning, perilaku dapat dimanipulasi dengan mengelola kondisi reinforcement.

� Donald Hebb: physiological learning, bahwa didalam belajar terdapat proses perubahan elektrokimia didalam satu atau lebih sinaps, yang berada diantara axon dan dendrit yang dikendalikan oleh sistem syaraf pusat.

� Jean Piaget: teori belajar kognitif, menekankan pentingnya interaksi antara pertumbuhan fisikdan perkembangan intelektual organisma.

Page 300: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

PendekatanPendekatan--pendekatan Kontemporerpendekatan Kontemporer

� Pendekatan Asosiasi dan Kognitif

pendekatan asosiasi mementingkan ikatan S-R dalam belajar, sedangkan pendekatan kognitif mementingkan proses kognitif yaitu adanya proses mental yang tinggi.mental yang tinggi.

� Pendekatan Ethologi

mementingkan struktur biologis dalam mempelajari respon organisme

� Pendekatan Belajar Verbal dan perilaku bahasa

menerapkan pendekatan asosiasi dan kognitif.

Page 301: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

PENGERTIAN BELAJARPENGERTIAN BELAJAR

� Belajar adalah proses dimana suatu aktivitas berasal atau berubah melalui reaksi pada situasi yang ditemui, asalkan ciri perubahan aktivitasnya tidak dapat dijelaskan sebagai kecenderungan respon dasar, kematangan, atau proses tubuh organisma yang bersifat sementara.respon dasar, kematangan, atau proses tubuh organisma yang bersifat sementara.

� Hal-hal pokok berkenaan dengan belajar:a. membawa perubahanb. adanya kecakapan baruc. adanya usaha

Page 302: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

CiriCiri--ciri Perubahan Perilaku ciri Perubahan Perilaku dalam Belajardalam Belajar

1. Terjadi secara sadar

2. Bersifat kontinu dan fungsional

3. Bersifat positif dan aktif3. Bersifat positif dan aktif

4. Bukan bersifat sementara

5. Bertujuan atau terarah

6. Mencakup seluruh aspek perilaku individu

Page 303: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Perilaku Bukan BelajarPerilaku Bukan Belajar

Menurut,Hilgard:

• Respon bawaan: Gerak refleks, tropisms, insting

• Kematangan: pertumbuhan

• Kelelahan

Dirambahkan oleh Wittig:Dirambahkan oleh Wittig:

• Motivasi

• Kepekaan dan kebiasaan

• Adaptasi sensori

• Ciri-ciri fisiologis

• Kondisi belajar

Page 304: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Definisi Belajar Bukan Sumber Utama Definisi Belajar Bukan Sumber Utama Ketidaksamaan Diantara TeoriKetidaksamaan Diantara Teori--teori yang teori yang AdaAda� Definisi belajar sangat sulit untuk diformulasikan secara utuh atau memuaskan, karena melibatkan semua aktifitas dan proses yang diharapkan untuk dimasukkan ataupun dihapus.

� Kontroversi itu terdapat pada fakta dan � Kontroversi itu terdapat pada fakta dan interpretasi, tetapi bukan pada definisi.

� Alasan untuk mempelajari belajar yang berbeda-beda menyebabkan pemberian tekanan kepada aspek yang berbeda-beda sehingga tampil seolah-olah ada pertentangan teori.

Page 305: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Sejumlah Masalah Tipikal yang Berhadapan Sejumlah Masalah Tipikal yang Berhadapan dengan Teori Belajardengan Teori Belajar

Terdapat beberapa pertanyaan yang timbul selama meneliti tentang belajar:

a. Apa batasan belajar?

b. Apa peran latihan dalam belajar?b. Apa peran latihan dalam belajar?

c. Seberapa penting drive dan incentive, hadiah dan hukuman?

d. Apa yang dimaksud dengan pengertian dan insight?

e. Apakah belajar membantu seseorang mempelajari hal lain?

f. Apa yang terjadi bila seseorang mengingat atau melupakan?

Page 306: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Metode PenelitianMetode Penelitian

� Metode Eksperimen

� Observasi Naturalis

Studi Kausal-Komparatif� Studi Kausal-Komparatif

� Studi Korelasi

� Tes Psikologi dan Survai

� Sejarah Kasus Klinikal

Page 307: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Subyek Penelitian Selain ManusiaSubyek Penelitian Selain Manusia

Penelitian dalam Psikologi Belajar sering

menggunakan binatang sebagai subyek.

Alasannya:

HematHemat

Hewan cepat bereproduksi

Kesempatan yang lebih leluasa

Waktu relatif tidak terbatas

Kode etik yang ketat terhadap manusia

Page 308: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Etika PenelitianEtika Penelitian

Peneliti harus melindungi hak-hak subyek dan toidak menempatkan subyek dalam

bahaya psikis maupun fisik.

Peneliti harus menjelaskan detail prosedur Peneliti harus menjelaskan detail prosedur penelitian dan meminta persetujuan dari

subjek

Page 309: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

PENGKONDISIAN KLASIKALPENGKONDISIAN KLASIKALIvan P. Pavlov (1849-1936)

� Paradigma pengkondisian klasikal:

- stimulus benar-benar netral dengan stimulus alami yang menghasilkan respon dipasangkanalami yang menghasilkan respon dipasangkan

- setelah satu atau dua kali pemasangan stimulus netral diharapkan menghasilkan respon tertentu. Bila kondisi tersebut terjadi maka telah terjadi pengkondisian klasikal.

Page 310: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Terminologi Pengkondisian KlasikalTerminologi Pengkondisian Klasikal

CS CR

Pemasangan

UCS UCR

� Pada kasus-kasus tertentu CR dan UCR tidak sama : anticipatory respon

� CS dapat menghasilkan respon tidak dibawah penelitian : orienting respon

Page 311: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

VariabelVariabel--variabel Non Pengkondisianvariabel Non Pengkondisian

a. Respon alpha

b. Habituasi

c. Sensitisasic. Sensitisasi

d. Pengkondisian palsu

e. Hambatan laten

f. Sensory preconditioning

Page 312: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Pemadaman dan Pemulihan SpontanPemadaman dan Pemulihan Spontan

� Pemadaman: menghentikan UCS, sehingga berkurangnya atau padamnya CR.berkurangnya atau padamnya CR.

� Pemulihan spontan: UCS dipresentasikan kembali.

Page 313: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Diskriminasi dan Generalisasi StimulusDiskriminasi dan Generalisasi StimulusBila S diberi stimulus yang berbeda dari CS yang asli ada tiga kemungkinan respon yang akan dilakukan yaitu:

a. membuat CR sama kuat dengan CR dari CS yang

asliasli

b. membuat CR kurang kuat dibanding CR dari CS

yang asli

c. tidak membuat CR sama sekali

Kondisi (a) dan (b) generalisasi

Kondisi (c) diskriminasi

Page 314: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Pengukuran Pengkondisian ResponPengukuran Pengkondisian Respon

� Amplitudo dari respon

� Frekuensi dari respon

� Latensi dari respon

� Ketahanan dari pemadaman

Page 315: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Inteval Antar StimulusInteval Antar Stimulus

�Delay conditioning

� Trace conditioning

� Simultaneous conditioning

� Backward conditioning

� Temporal conditioning

� Inhibition of delay

Page 316: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Efek dari Penguatan SebagianEfek dari Penguatan Sebagian

CR lebih tahan dari pemadaman, dibandingkan dengan CR berdasarkan dari dibandingkan dengan CR berdasarkan dari

penguatan terus menerus.

Page 317: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

PENGKONDISIAN PENGKONDISIAN INSTRUMENTALINSTRUMENTAL

B. F Skinner

� Proses belajar yang meliputi manipulasi � Proses belajar yang meliputi manipulasi akibat-akibat dari suatu respon dengan tujuan untuk menaikkan atau menurunkan probabilitas munculnya respon tersebut

Page 318: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Latar Belakang Pengkondisian Latar Belakang Pengkondisian InstrumentalInstrumental

� Di awali oleh penelitian Edwaed Thorndike pada akhir 1800 dan awal 1900

eksperimen “puzzle”eksperimen “puzzle”

memasukkan hewan-hewan ke dalam puzzle dengan harapan dapat menemukan jalan keluarnya.

= terdapat perilaku trial and error

Page 319: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Karakteristik Pengkondisian InstrumentalKarakteristik Pengkondisian Instrumental

� Penguatan (Reinforcement)

Pengkondisian instrumental bisa terjadi apabila terdapat penguatan untuk mendukung atau terdapat penguatan untuk mendukung atau membentuk perilaku khusus yang diinginkan.

penguatan positif

penguatan negatf

� Kontingensi

� Mengukur kekuatan respon

� Tugas-tugas diskriminatif

Page 320: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Perbandingan Perbandingan Instrumental Conditioning Instrumental Conditioning dengan dengan Classical ConditioningClassical Conditioning

a. Respon yang dikeluarkan vs respon yang diperoleh

(emitted) (elicited)

b. Identifikasi stimulus

Classical : hubungan antara CS-UCS atau CS-CR

Instrumental : hubungan antara respon dan penguatan

Page 321: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

ShapingShaping

Shaping: pembentukan respon

a. External shaping: pembentukan respon dengan cara mengontrol lingkungan dimana organisme berada

Internal Shaping : pembentukan respon b. Internal Shaping : pembentukan respon dimana kontrol yang konstan datangnya dari dalam organisma dukan dari lingkungannya

Page 322: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Penjadwalan PenguatanPenjadwalan Penguatan

� Fixed ratio (FR)

� Variable ratio (VR)

� Fixed interval (FI)

� Variable interval (VI)� Variable interval (VI)

- dalam pengkondisian instrumental ini respon yang diberi penguatan sebagian juga lebih tahan terhadap pemadaman dibandingkan respon dari penguatan yang terus menerus

Page 323: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Pemadaman dan Pemulihan SpontanPemadaman dan Pemulihan Spontan

� Pada pengkondisian ini, penghentian pemberian penguatan dapat menyebabkan pemberian penguatan dapat menyebabkan pemadaman respon (extinction).

� Pemulihan spontan dapat terjadi bahkan tanpa penambahan penguatan

Page 324: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Generalisasi dan DiskriminasiGeneralisasi dan Diskriminasi

Dalam tugas-tugas diskriminatif dicoba untuk mempertimbangkan apakah ia

membuat respon atau tidak.

Bila ia membuat respon, maka ia melakukan Bila ia membuat respon, maka ia melakukan generalisasi stimulus.

Bila S tidak merespon, maka ia melakukan diskriminasi stimulus.

Page 325: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Pertimbangan Lain dalam Pertimbangan Lain dalam Pengkondisian IntrumentalPengkondisian Intrumental

� Perilaku takhayul

� Belajar dari kondisi tidak berdaya

� Biofeedback

Page 326: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

MODELINGMODELING

Merupakan beberapa bentuk perilaku (model) yang kemudian diikuti oleh (model) yang kemudian diikuti oleh

performance atau perilkau yang sama oleh organisma

Page 327: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Pengertian ModelingPengertian Modeling

Terdapat beberapa cara pandang yang berbeda dalam mengartikan modeling:

• Belajar imitasi

• Belajar observasi• Belajar observasi

• Belajar sosial

• Belajar pengalaman

Page 328: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Perbandingan Modeling dengan Belajar Perbandingan Modeling dengan Belajar LainnyaLainnya� Modeling vs Classical Conditioning

belajar modeling tidak meliputi diperolehnya respon dan respon yang dipelajari bukan karena adanya stimulus khusus (CS)

� Modeling vs Instrumental Conditioning� Modeling vs Instrumental Conditioning

dalam modeling, respon organisma merupakan respon instrumental untuk mendapat penguatan. Efek penguatan tersebut hanya sebagai motivasi bukan penyebab terjadinya respon.

Page 329: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

� Penguatan dalam modeling

Reinforcement by the model

Self reinforcement

Page 330: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

TipeTipe--tipe Modelingtipe Modeling

� Sensory modeling

� Verbal modeling� Verbal modeling

� Live vs Symbolic modeling

Page 331: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

EfekEfek--efek Modelingefek Modeling

� Efek modeling: respon yang dihasilkan benar-benar baru.

� Efek hambatan dan tanpa hambatan: peniruan dilakukan dengan rasa nyaman peniruan dilakukan dengan rasa nyaman atau tidak oleh S.

� Efek Perolehan: respon yang dihasilkan tidak benar-benar baru

Page 332: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Karakteristik ModelingKarakteristik Modeling

� Kesamaan model, kesamaan karakteristik model dengan pengamat.

� Status model, bisa berupa posisi (jabatan) dari model atau peran model.

� Standar model� Standar model

Jika model yang diamati cukup terhormat, maka pengamat tidak hanya mempertimbangkan perilaku nyata dari model tetapi juga standar performan yang ditunjukkan oleh model.

Page 333: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Faktor yang Mempengaruhi Faktor yang Mempengaruhi Belajar ModelingBelajar Modeling

a. Faktor spesiesa. Faktor spesies

b. Kompleksitas respon

c. motivasi

Page 334: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

BELAJAR VERBALBELAJAR VERBAL

Belajar verbal adalah proses pemerolehan Belajar verbal adalah proses pemerolehan perilaku verbal baru dalam seting sedang

melakukan proses belajar

Page 335: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Latar Belakang Belajar VerbalLatar Belakang Belajar Verbal� Munculnya tiga hukum asosiasi yaitu asosiasi, contiguity dan law of contrast.

� Aristoteles: pikiran manusia adalah organizing agent

Penelitian Ebbinghaus : nonsense syllabels, � Penelitian Ebbinghaus : nonsense syllabels, yang menyimpulkan bahwa kemampuan mengingat akan menurun dengan bertambahnya waktu.

Page 336: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Belajar BerseriBelajar Berseri

� Subjek diberi stimulus berseri dan kemudian diminta untuk mengulangi (menyatakan) kembali apa yang telah diterimanya.

� Terdapat 4 metode belajar berseri,yaitu:

Metode antisipasi1. Metode antisipasi

2. Metode serial recall

3. Metode presentasi lengkap

4. Metode free recall

Page 337: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

� Ada 3 tipe asosiasi untuk menganalisis belajar berseri:

1. Immediate forward association

2. Immediate backward association2. Immediate backward association

3. Remote association

Page 338: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Kurva Posisi Berseri Kurva Posisi Berseri

� Materi awal dan akhir mudah diingat, dibanding materi tengah pelajaran:

N

Jumlah kesalahan

yang dibuat selama

belajarbelajar

0 1 Posisi berseri N

� Ingatan bebas (free recall) untuk mengingat materi belajar berseri

N Free recall

Jumlah kesalahan

yang dibuat selama

belajar

0 1 Posisi berseri N

Page 339: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Modifikasi Kurva Posisi BerseriModifikasi Kurva Posisi Berseri

� Manipulasi instruksi yang diberikan kepada subjek. Misal: memberi penekanan pada materi tengah pelajaran:

N

Jumlah kesalahan Respon instruksi

yang dibuat selama dimanipulasi

belajar

0 1 Posisi berseri N

� Manipulasi materi yang diberikan kepada subjek. Misal: 36 materi belajar berseri yang dikelompokkan dalam 3 kelompok:

N

Jumlah kesalahan

yang dibuat selama

belajar

0 1 Posisi berseri N

Page 340: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Modifikasi Kurva Posisi BerseriModifikasi Kurva Posisi Berseri� Manipulasi materi yang diberikan kepada subjek. Misal: Mengingat materi yang telah dikenal umum mudah diingat, dan yang tidak dikenal umum sulit diingat (efek Von Restorff).

N

Prosentasi kesalahan

yang dibuat selama

belajar

0 1 2 3 4 5 6 N

Posisi berseri

Materi: 1. FOH, 2. ZOD, 3. XED, 4. KAH, 5. CAT, 6. MUQ.

� Hasil belajar berseri dipengaruhi oleh urutan belajar atau pengalaman belajar.

Page 341: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Modifikasi Kurva Posisi BerseriModifikasi Kurva Posisi Berseri

� Hipotesa Berantai: usaha untuk menerangkan performan yang didapat dalam tugas-tugas berseri. Perilaku berseri dapat dilihat sebagai rantai, yang masing-masing perilaku saling berhubungan. Misal: hasil belajar semester 1 – 3 saling berhubungan.saling berhubungan.

Serial list: 1 2 3

Page 342: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Karakteristik MateriKarakteristik Materi

� Sangat berarti: diukur dari jumlah asosiasi rata-rata suatu perolehan unit verbal. Misal: kata “mama” sangat berarti bagi anak dibandingkan kata “komputer”

� Nilai asosiasi: presentasi responden tentang beberapa asosiasi dari unit verbal. Memiliki kesamaan dengan karakteristik materi sangat berarti. karakteristik materi sangat berarti.

� Familiaritas: materi yang sudah dikebal oleh subjek. Penilaiannya dibuat dalam skala 1 sampai 7 (tidak familiar sampai sangat familiar).

� Kemampuan pengucapan: penilaian kemudahan pengucapan unit verbal. Penilaiannya dibuat dalam skala 1 sampai 7 (tidak mudah sampai sangat mudah diucapkan).

Page 343: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Karakteristik MateriKarakteristik Materi

� Imagery: mudah tidaknya subjek membuat gambaran mental tentang materi belajar di dalam dirinya.

� Ketergantungan rangkaian: didasarkan atas � Ketergantungan rangkaian: didasarkan atas pengetahuan bahwa fonim, huruf dan kata tergantung pada rangkaiannya.

� Asosiasi simetri: pasangan R-S (respon-stimulus) dipelajari sama kuat dengan pasangan S-R.

Page 344: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

PRINSIPPRINSIP--PRINSIP PENGUATAN PRINSIP PENGUATAN DAN HUKUMANDAN HUKUMAN

Sebagian besar aspek psikologi belajar mempelajari penguatan-penguatan yang berfungsi meningkatkan atau memelihara

kekuatan suatu respon.

Page 345: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

TipeTipe--tipe Penguatantipe Penguatan1. Penguatan Positif dan Negatif1. Penguatan Positif dan Negatif

Konsekuensi yang mengikuti respon

Penguatan

Positif NegatifPenguatan hukuman hukuman

Diberikan dihilangkan ditunda atauDiberikan dihilangkan ditunda atau

(escape) dihindari

(avoidance)

Pengaruh dari konsekuensi

Respon diperkuat

Bila latihan dihentikan Terjadi pemadaman respon yang memperoleh penguat (pemulihan spontan mungkin terjadi)

Page 346: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

2. Penguatan primer vs sekunder

Penguatan primer adalah stimulus yang dapat meningkatkan atau memelihara kekuatan respon organisme secara otomatis. Penguatan sekunder adalah stimulus yang dapat meningkatkan atau memelihara kekuatan respon organisme bila organisme telah mempelajarinya.

3. Penguatan di Pengkondisian Klasikal, Instrumental dan Modeling3. Penguatan di Pengkondisian Klasikal, Instrumental dan Modeling

UCS (unconditioned stimulus) sebgai penguatan di pengkondisian klasikal. Stimulus yang menyertai respon organisme sebagai penguatan di pengkondisian instrumental dan modeling

4. Prinsip Premack

Beberapa keadaan performan dari perilkau yang tidak diharapkan

akan dikuatkan oleh perilaku yang diharapkan

Page 347: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Penguatan SekunderPenguatan Sekunder

Penguatan yang dipelajari, yang berfungsi sebagai sumber informasi dalam periode sebagai sumber informasi dalam periode

waktu antara membuat respon dan identifikasi informasi beberapa penguatan

yang lain yang terdapat didalam jalur penguatan sekunder.

Page 348: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Penilaian PenguatanPenilaian Penguatan

Tiga teknik untuk menilai apakah stimulus sebagai penguatan atau bukan penguatan:

1. Apakah stimulus dapat meningkatkan atau memelihara respon?

2. Apakah stimulus dapat memperpanjang tidak terjadinya pemadaman?

3. Apakah stimulus dapat sebagai penguat untuk beberapa respon lainnya?

Apabila stimulus dapat memenuhi teknik no 3 maka dapat dikategorikan sebagai penguatan yang cukup kuat.

Page 349: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Penundaan PenguatanPenundaan Penguatan

Terjadi bila respon tidak langsung diikuti dengan pemberian penguatan, dan dengan pemberian penguatan, dan

cenderung memunculkan penurunan performan organisma.

Page 350: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Sifat PenguatanSifat Penguatan

Efektifitas stimulus yang berfungsi sebagai penguatan tergantung pada:

1. Kualitas penguatan2. Kuantitas penguatan

Jumlah usaha organisme untuk memperoleh 3. Jumlah usaha organisme untuk memperoleh penguatan

� Penguatan Kontras: digunakan dalam percobaan untuk mengetahui pengaruh perubahan kuantitas atau tingkatan penguatan

� Penguatan Primer dan Sekunder

Page 351: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Penjadwalan PenguatanPenjadwalan Penguatan

� Penjadwalan sederhana: fixed ratio, fixed interval, variable ratio, variable interval.interval, variable ratio, variable interval.

� Penjadwalan lanjutan: penjadwalan jamak, penjadwalan gabungan, dan penjadwalan konkuren

Page 352: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Pertimbangan Lain dari Penjadwalan PenguatanPertimbangan Lain dari Penjadwalan Penguatan� Autoshaping, adalah pembentukan sendiri yang merupakan pemberian penguatan pada saat stimulus khusus muncul pada organisma.

� Automaintenance, adalah pemeliharaan sendiri yang akan terjadi bila organisma membuat yang akan terjadi bila organisma membuat respon terus-menerus yang seolah-olah organisme nampak mencegah penguatan yang diberikan kepadanya.

Page 353: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

TeoriTeori--teori Penguatanteori Penguatan

� Drive-Reduction Theory

Optimum Arousal Theory� Optimum Arousal Theory

� Stimulus Change Theory

Page 354: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Punishment (Hukuman)Punishment (Hukuman)Stimulus yang bilamana ditampilkan akan melemahkan kekuatan respon atau menurunkan frekuensi munculnya respon.

� Hukuman Positif� Hukuman Positif

� Hukuman Negatif

� Hukuman Negatif vs Pemadaman

Page 355: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Perbandingan prosedur HukumanPerbandingan prosedur Hukuman

Konsekuensi yang mengikuti respon

Hukuman

Positif Negatifhukuman penguat penguat

Diberikan dihilangkan ditunda

Pengaruh dari konsekuensi

Melemahnya respon

Bila latihan dihentikan

Terjadi munculnya kembali respon yang memperoleh hukuman (kecuali bila diberikan tekanan)

Page 356: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 357: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Belajar BehaviouristikBelajar BehaviouristikKelompok 1

Page 358: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Teori Belajar BehaviourismeTeori Belajar Behaviourisme

� Dipelopori oleh B.F Skinner� Menekankan pada tingkah laku yang teramati � Pada prinsipnya, manusia bukanlah organisme yang pasif tetapi ia aktif mencari akibat-akibat (konsekuensi) yang menyenangkan, karena (konsekuensi) yang menyenangkan, karena memandang bahwa manusia itu pada dasarnya bebas menetukan perilakunya, maka teori Skinner disebut teori operant conditioning

� Skinner memakai refleks sebagai unit dasar untuk menganalisa tingkah laku organisme atau individu.

Page 359: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

BehaviourismeBehaviourisme

Teori belajar Behavioristik ( Watson dan E.R. Guthrie )� Mementingkan pengaruh lingkungan� Mementingkan bagian – bagian� Mementingkan peranan reaksi (respon)� Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajar� Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajar� Mementingkan hubungan sebab akibat pada waktu yang lalu� Mementingkan pembentukan kebiasaan � Pemecahan masalah dengan “mencoba dan gagal”

Page 360: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

� Seseorang belajar adalah dengan merespon situasi yang baru dengan respon yang lama atau memakai respon yang baru dipelajari

� Cara efektif u/ mengubah dan mengontrol PL adalah dengan reinforcment, penguatan �adalah dengan reinforcment, penguatan �reward& punishment

� Pemberian reinforcment � countinous reinforcment,dan intermitted reinforcmnet

Page 361: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behaviour Behaviour -- PerilakuPerilaku

� Perilaku : merupakan semua aktivitas yang merupakan reaksi thd lingkungan, yang meliputi◦ Reaksi motorik:� Bicara, berjalan, belajar

◦◦ Reaksi fisiologis� Aktifitas

◦ Reaksi Kognitif� Bayangan, imaginasi, pikiran

◦ Reaksi afektif� Perasaan: benci,kecewa, rasa sayang

Page 362: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Jenis ResponJenis Respon

� Respondent Behavior� respon yang diperoleh atau dibangkitkan oleh karena adanya stimulus. Hal ini merupakan pandangan dari conditioning classic, S – R yang dikemukakan oleh Pavlov. Atau lebih tegas lagi dikemukakan oleh Watson “ no stimulus, no respon”. dikemukakan oleh Watson “ no stimulus, no respon”. Contoh responden behavior adalah menyempitnya mata kalau ada sinar yang tajam, saliva (keluarnya air ludah kalau ada makanan) dan lain sebagainya.

� Operant Behavior yaitu perilaku yang dikeluarkan tanpa adanya stimulus yang jelas.

Page 363: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

BehaviourismeBehaviourisme

� Setiap respon yang diikuti oleh stimulus penguat cenderung diulang.

� Stimulus penguat adalah segala sesuatu � Stimulus penguat adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan dimunculkannya respon operan.

Page 364: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Prinsip dalam Pendekatan Prinsip dalam Pendekatan BehaviourismeBehaviourisme

� Generalisasi �kecenderungan individu untuk memberikan respons yang sama terhadap stimulus original.

� Diskriminasi � individu merespons pada stimulus tertentu dan tidak pada stimulus lainnya. Untuk memproduksi diskriminasi misalnya Pavlov memberikan anjing sekerat daging persis setelah bunyi lonceng, dan bukan setelah stimulus yang lain, akibatnya anjing tadi lonceng, dan bukan setelah stimulus yang lain, akibatnya anjing tadi hanya memberi respons pada stimulus khusus tersebut yakni pada bunyi lonceng.

� Extinction �pelemahan atau penghapusan reaksi terkondisi (conditioned response). Dalam salah satu penelitian Pavlov membunyikan bel berulang-ulang tanpa disertai pemberian makanan, akhirnya anjing itu mendengar suara bel tanpa mengeluarkan air liur.

Page 365: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

� Klasikal kondisioning �TL dipelajari dengan memanfaatkan hubungan stimulus dan respon yang bersifat refleks bawaan

� Operan kondisioning �reinforcment tidak diasosiakan dengan stimulus yang dikondisikan, diasosiakan dengan stimulus yang dikondisikan, tetapi diasosiasikan dengan respon (respon dianggap sebagai pemberi reinforcment)

Page 366: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Jenis ReinforcmentJenis Reinforcment

� Reinforcement positif, yaitu stimulus yang pemberiannya terhadap operant behaviormenyebabkan perilaku itu akan diperkuat atau dipersering untuk dimunculkan.

� Reinforcement negative, yaitu stimulus yang � Reinforcement negative, yaitu stimulus yang penghilangannya untuk stimulus-stimulus yang tidak menyenangkan (aversive stimulus) akan menyebabkan diperkuat atau diperseringnya perilaku.

Page 367: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Jadwal Pemberian Reinforcment

Reinforcment

Countinous reinforcment

Interval

Fixed

Intermitt

ed

reinforcm

ent

Ratio

Variabel

Fixed

Variabel

Page 368: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Fix Interval Reinforcement Schedule (FI) � jadual pemberian reinforcement yang tetap dihitung waktu. Misalnya: Dalam penelitian Skinner, setiap 5 menit makanan akan keluar (setelah diberi makanan, respon tikus santai. Selanjutnya lebih cepat dari 5 menit/mendekati 5 menit)

Fix Ratio Reinforcement Schedule (FR) �jadual pemberian reinforcement yang tetap dihitung menurut beberapa kali respon. Misalnya: tiap 5 kali tikus memukul pedal, maka makanan akan otomatis keluar, setelah makanan keluar, maka tikus akan memukul sehingga diagram akan menanjak tajam.

Variable Interval Reinforcement Schedule (VI) �interval yang tidak tetap. Misalnya: waktunya tidak jelas/ tidak tetap. Terkadang

Variable Interval Reinforcement Schedule (VI) interval yang tidak tetap. Misalnya: waktunya tidak jelas/ tidak tetap. Terkadang makanan baru keluar setelah 5 menit, terkadang makanan bisa keluar setelah tiga menit. Sehingga respon jadi malas-malasan.

Variable Ratio Reinforcement Schedule (VR) � tidak jelas beberapa kali ketukan maka makanan akan keluar.

Page 369: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Modifikasi PerilakuModifikasi Perilaku

�Metode dalam mengubah perilaku

� Perilaku & kebiasaan yang tidak adaptif (berlebihan/kurang) dieliminasi

�Menggunakan prinsip-prinsip belajar �Menggunakan prinsip-prinsip belajar yang telah diuji secara eksperimental

�Memberi pengukuh/reinforsment pada perilaku & kebiasaan yang adaptif

Page 370: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

MPMP

� Prinsip belajar

◦ Modifikasi Perilaku

� operant conditioning

� classical conditioning

� Modelling

Page 371: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]
Page 372: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Belajar BehaviouristikBelajar BehaviouristikKelompok 1

Page 373: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Teori Belajar BehaviourismeTeori Belajar Behaviourisme

� Dipelopori oleh B.F Skinner� Menekankan pada tingkah laku yang teramati � Pada prinsipnya, manusia bukanlah organisme yang pasif tetapi ia aktif mencari akibat-akibat (konsekuensi) yang menyenangkan, karena (konsekuensi) yang menyenangkan, karena memandang bahwa manusia itu pada dasarnya bebas menetukan perilakunya, maka teori Skinner disebut teori operant conditioning

� Skinner memakai refleks sebagai unit dasar untuk menganalisa tingkah laku organisme atau individu.

Page 374: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

BehaviourismeBehaviourisme

Teori belajar Behavioristik ( Watson dan E.R. Guthrie )� Mementingkan pengaruh lingkungan� Mementingkan bagian – bagian� Mementingkan peranan reaksi (respon)� Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajar� Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajar� Mementingkan hubungan sebab akibat pada waktu yang lalu� Mementingkan pembentukan kebiasaan � Pemecahan masalah dengan “mencoba dan gagal”

Page 375: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

� Seseorang belajar adalah dengan merespon situasi yang baru dengan respon yang lama atau memakai respon yang baru dipelajari

� Cara efektif u/ mengubah dan mengontrol PL adalah dengan reinforcment, penguatan �adalah dengan reinforcment, penguatan �reward& punishment

� Pemberian reinforcment � countinous reinforcment,dan intermitted reinforcmnet

Page 376: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Behaviour Behaviour -- PerilakuPerilaku

� Perilaku : merupakan semua aktivitas yang merupakan reaksi thd lingkungan, yang meliputi◦ Reaksi motorik:� Bicara, berjalan, belajar

◦◦ Reaksi fisiologis� Aktifitas

◦ Reaksi Kognitif� Bayangan, imaginasi, pikiran

◦ Reaksi afektif� Perasaan: benci,kecewa, rasa sayang

Page 377: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Jenis ResponJenis Respon

� Respondent Behavior� respon yang diperoleh atau dibangkitkan oleh karena adanya stimulus. Hal ini merupakan pandangan dari conditioning classic, S – R yang dikemukakan oleh Pavlov. Atau lebih tegas lagi dikemukakan oleh Watson “ no stimulus, no respon”. dikemukakan oleh Watson “ no stimulus, no respon”. Contoh responden behavior adalah menyempitnya mata kalau ada sinar yang tajam, saliva (keluarnya air ludah kalau ada makanan) dan lain sebagainya.

� Operant Behavior yaitu perilaku yang dikeluarkan tanpa adanya stimulus yang jelas.

Page 378: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

BehaviourismeBehaviourisme

� Setiap respon yang diikuti oleh stimulus penguat cenderung diulang.

� Stimulus penguat adalah segala sesuatu � Stimulus penguat adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan dimunculkannya respon operan.

Page 379: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Prinsip dalam Pendekatan Prinsip dalam Pendekatan BehaviourismeBehaviourisme

� Generalisasi �kecenderungan individu untuk memberikan respons yang sama terhadap stimulus original.

� Diskriminasi � individu merespons pada stimulus tertentu dan tidak pada stimulus lainnya. Untuk memproduksi diskriminasi misalnya Pavlov memberikan anjing sekerat daging persis setelah bunyi lonceng, dan bukan setelah stimulus yang lain, akibatnya anjing tadi lonceng, dan bukan setelah stimulus yang lain, akibatnya anjing tadi hanya memberi respons pada stimulus khusus tersebut yakni pada bunyi lonceng.

� Extinction �pelemahan atau penghapusan reaksi terkondisi (conditioned response). Dalam salah satu penelitian Pavlov membunyikan bel berulang-ulang tanpa disertai pemberian makanan, akhirnya anjing itu mendengar suara bel tanpa mengeluarkan air liur.

Page 380: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

� Klasikal kondisioning �TL dipelajari dengan memanfaatkan hubungan stimulus dan respon yang bersifat refleks bawaan

� Operan kondisioning �reinforcment tidak diasosiakan dengan stimulus yang dikondisikan, diasosiakan dengan stimulus yang dikondisikan, tetapi diasosiasikan dengan respon (respon dianggap sebagai pemberi reinforcment)

Page 381: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Jenis ReinforcmentJenis Reinforcment

� Reinforcement positif, yaitu stimulus yang pemberiannya terhadap operant behaviormenyebabkan perilaku itu akan diperkuat atau dipersering untuk dimunculkan.

� Reinforcement negative, yaitu stimulus yang � Reinforcement negative, yaitu stimulus yang penghilangannya untuk stimulus-stimulus yang tidak menyenangkan (aversive stimulus) akan menyebabkan diperkuat atau diperseringnya perilaku.

Page 382: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Jadwal Pemberian Reinforcment

Reinforcment

Countinous reinforcment

Interval

Fixed

Intermitt

ed

reinforcm

ent

Ratio

Variabel

Fixed

Variabel

Page 383: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Fix Interval Reinforcement Schedule (FI) � jadual pemberian reinforcement yang tetap dihitung waktu. Misalnya: Dalam penelitian Skinner, setiap 5 menit makanan akan keluar (setelah diberi makanan, respon tikus santai. Selanjutnya lebih cepat dari 5 menit/mendekati 5 menit)

Fix Ratio Reinforcement Schedule (FR) �jadual pemberian reinforcement yang tetap dihitung menurut beberapa kali respon. Misalnya: tiap 5 kali tikus memukul pedal, maka makanan akan otomatis keluar, setelah makanan keluar, maka tikus akan memukul sehingga diagram akan menanjak tajam.

Variable Interval Reinforcement Schedule (VI) �interval yang tidak tetap. Misalnya: waktunya tidak jelas/ tidak tetap. Terkadang

Variable Interval Reinforcement Schedule (VI) interval yang tidak tetap. Misalnya: waktunya tidak jelas/ tidak tetap. Terkadang makanan baru keluar setelah 5 menit, terkadang makanan bisa keluar setelah tiga menit. Sehingga respon jadi malas-malasan.

Variable Ratio Reinforcement Schedule (VR) � tidak jelas beberapa kali ketukan maka makanan akan keluar.

Page 384: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

Modifikasi PerilakuModifikasi Perilaku

�Metode dalam mengubah perilaku

� Perilaku & kebiasaan yang tidak adaptif (berlebihan/kurang) dieliminasi

�Menggunakan prinsip-prinsip belajar �Menggunakan prinsip-prinsip belajar yang telah diuji secara eksperimental

�Memberi pengukuh/reinforsment pada perilaku & kebiasaan yang adaptif

Page 385: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

MPMP

� Prinsip belajar

◦ Modifikasi Perilaku

� operant conditioning

� classical conditioning

� Modelling

Page 386: 04. Modifikasi Perilaku [Compatibility Mode]

PUNISHMENTPUNISHMENT

� POSITIVE PUNISHMENT – PAINFUL STIMULUS

� NEGATIF PUNISHMENT – MENGHILANGKAN PEMERKUAT TKLK (yang disenangi anak dan tidak berkaitan langsung dengan tingkah lakunya), tidak berkaitan langsung dengan tingkah lakunya), misal : dlm kasus anak yg suka melawan orang tua � mengurangi uang jajan, tdk boleh nonton TV, setiap kali anak memukuladiknya.