12
PENGANTAR KE ARAH KRITIK SASTRA

02 pengantar ke arah kritik sastra

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 02 pengantar ke arah kritik sastra

PENGANTAR KE ARAH KRITIK SASTRA

Page 2: 02 pengantar ke arah kritik sastra

PENGERTIAN KRITIK SASTRA

Secara etimologis, kata kritik berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata krinein yang berati (menghakimi, membandingkan, atau menimbang).

Secara terminologi upaya menentukan nilai hakiki karya sastra dalam bentuk memberi pujian, mengunkapkan kesalahan, memberi pertimbangan lewat pemahaman dan penafsiran yang sistemik

Page 3: 02 pengantar ke arah kritik sastra

JENIS KRITIK SASTRA

Menurut bentuk Kritik Teoritis Kritik Terapan

Berdasarkan Pelaksanaan Kritik Judisial Kritik Induktif Kritik Impresionistik

Berdasarkan Orientasi Terhadap Karya Sastra Mimetic criticism Pragmatic criticism Expresive criticism Objective criticism

Page 4: 02 pengantar ke arah kritik sastra

Kritik Teoritis

Kritik sastra yang berusaha (bekerja) atas dasar prinsip-prinsip umum untuk menetapkan seperangkat istilah yang berhubungan, pembedaan-pembedaan, dan kategori-kategori, untuk diterapkan pada pertimbangan-pertimbangan dan interpretasi-interpretasi karya sastra maupun penerapan “kriteria” (standar atau norma) untuk menilai karya sastra dan pengarangnya.

Page 5: 02 pengantar ke arah kritik sastra

Kritik Terapan

Merupakan diskusi karya sastra tertentu dan penulis-penulisnya. Misalnya buku “Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei” Jilid II (1962) dikritik sastrawan-sastrawan dan karyanya, diantaranya Mohammad Ali, Nugroho Notosusanto, Subagio Sastrowardoyo, dan lain sebagainya

Page 6: 02 pengantar ke arah kritik sastra

Kritik Judisial

Adalah kritik sastra yang berusaha menganalisis dan menerangkan efek-efek karya sastra berdasarkan pokoknya, organisasinya, teknik, serta gayanya, dan mendasarkan pertimbangan-pertimbangan individu kritikus atas dasar standar-standar umum tentang kehebatan dan keluarbiasaan sastra

Page 7: 02 pengantar ke arah kritik sastra

Kritik Induktif

Kritik sastra yang menguraikan bagian-bagian karya sastra berdasarkan fenomena-fenomena yang ada secara objektif. Kritik induktif meneliti karya sastra sebagaimana halnya ahli ilmu alam meneliti gejala-gejala alam secara objektif, tanpa menggunakan standar-standar yang tetap yang berasal dari luar dirinya.

Page 8: 02 pengantar ke arah kritik sastra

Kritik Impresionistik

Adalah kritik sastra yang berusaha menggambarkan dengan kata-kata, sifat-sifat yang terasa dalam bagian-bagian khusus atau dalam sebuah karya sastra dan menyatakan tanggapan-tanggapan (impresi) kritikus yang ditimbulkan secara langsung oleh karya sastra.

Page 9: 02 pengantar ke arah kritik sastra

Kritik Mimetik

Kritik yang bertolak pada pandangan bahwa karya sastra merupakan tiruan atau penggambaran dunia dan kehidupan manusia. Kritik ini cenderung mengukur kemampuan suatu karya sastra dalam menangkap gambaran kehidupan yang dijadikan suatu objek

Page 10: 02 pengantar ke arah kritik sastra

Kritik Pragmatik

Kritik yang disusun berdasarkan pandangan bahwa sebuah karya sastra disusun untuk mencapai efek-efek tertentu kepada pembaca, seperti efek kesenangan, estetika, pendidikan, dan sebagainya. Model kritik ini cenderung memberikan penilaian terhadap suatu karya berdasarkan ukuran keberhasilannya dalam mencapai tujuan tersebut.

Page 11: 02 pengantar ke arah kritik sastra

Kritik Ekspresif

Kritik yang menekankan kepada kebolehan pengarang dalam mengekspresikan atau mencurahkan idenya ke dalam wujud sastra. Kritik ini cenderung menimbang karya sastra dengan memperlihatkan kemampuan pencurahan, kesejatian, atau visi penyair yang secara sadar atau tidak tercermin pada karya tersebut.

Page 12: 02 pengantar ke arah kritik sastra

Kritik Objektif

Suatu kritik sastra yang menggunakan pendekatan bahwa suatu karya sastra adalah karya yang mandiri. Kritik ini menekankan pada unsur intrinsik.