31
JURNAL REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM ANIMASI (Studi Semiotika Tentang Representasi Perempuan yang Diwakili Tokoh Princess dalam Film Animasi Disney Moana) Oleh: NGUNGRUM QURANI ISDARMADJI D1215036 FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

 · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

JURNAL

REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM ANIMASI

(Studi Semiotika Tentang Representasi Perempuan

yang Diwakili Tokoh Princess dalam Film Animasi Disney Moana)

Oleh:

NGUNGRUM QURANI ISDARMADJI

D1215036

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

Page 2:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

WOMAN REPRESENTATION IN ANIMATED FILMS(Semiotics Study on Woman Representation Which Is Represented by Princess

in Disney Moana Animation Movie)

Ngungrum Qurani IsdarmadjiMonika Sri Yuliarti

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan PolitikUniversitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

This research is motivated by the tendency of princess animation movies in influencing the audience especially children. Children can easily accept and imitate the values in princess movies. This phenomenon is not followed by the born of princess movies depicting women in accordance with reality. Disney several times tried to answer the issue by producing different princess figure, but the princess are still considered racist and displays woman depictions that are not in accordance with reality. In 2016, Disney released a princess movie entitled Moana. Unlike the princess predecessors, Moana's appearance as a woman tends to be more praised. This encourages researchers to see how the woman figure is represented in the animated movie Moana.

This research is a qualitative paradigm research. This study sees communication as the production and exchange of meaning. This study deals with how messages or texts interact with people in order to generate meaning. To achieve the level of meaning of the message, Roland Barthes's semiotics approach is used which examines a sign through denotation, connotation, and myth. The author uses 16 pieces of scenes (shots) in the film Moana selected based on the category of job, nature, behavior, way of thinking, the appearance of women, and its relationship with men. In addition, the scenes are also selected based on the existence of all or some elements of the film that can be studied such as the narrative elements, semantics, and cinematography.

In this research, data analysis is done in two stages. The first stage, the authors do the study by looking at the existing denotation on selected scene pieces. The author then did a study by looking at the connotations of the symbols described in the first stage. After conducting a denotation and connotation analysis, the next step is to analyze the myth.

After reviewing the Disney Moana animated films of the job category, the nature, the behavior, the way of thinking, and the appearance of women, and their relationship with men, the researchers concluded that the women in the film Moana are represented as a person who can make important decisions, participate in governmental matter , not cowardly, confident and able to achieve the goal, rational, intelligent, strong, active (express opinion directly), tend to be rough, not slim, and not always trying to look beautiful.Keywords: Semiotics Roland Barthes, Women Representation, Film, Disney Princess

1

Page 3:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

Pendahuluan

Film merupakan salah satu bentuk media massa yang memiliki pengaruh yang

spesifik dan terukur pada konsep penonton terhadap realitas. Para ahli dan kritikus

menyadari kemampuan film untuk memengaruhi penontonnya terutama anak-

anak. Salah satu genre film yang begitu diminati oleh semua orang dari berbagai

jenjang usia terutama anak-anak adalah yang mengangkat kisah seorang putri atau

princess.

Bila berbicara kisah para princess, Disney menjadi produsen terkuat saat ini.

Disney tidak hanya memproduksi film princess yang laku keras di pasaran,

Disney juga berhasil merambah pasar merchandise yang digandungi oleh anak-

anak perempuan. Nilai jual games dan mainan bertema Disney Princess di tahun

2014 mencapai 722 juta dollar Amerika. Disney mengatakan awal bulan

Desember 2014 sudah terjual tiga juta gaun Frozen di Amerika Utara. Jumlah ini

setara dengan jumlah anak perempuan usia empat tahun di Amerika Utara. Disney

juga meluncurkan merek Frozen dalam bentuk jus dan yoghurt kemasan, perban,

hingga produk perawatan mulut. Disney memperkirakan bahwa Frozen telah

membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014

(Appelbaum, 2014).

Kesuksesan film dan produk-produk di bawah lini Disney Princess dapat

menjadi salah satu bukti kuatnya merek ini dalam memengaruhi anak-anak

perempuan maupun masyarakat secara umum. Sayangnya film-film di bawah lini

Disney Princess maupun film-film bertema puteri kerajaan lainnya belum

mencerminkan sosok perempuan yang realistis. Kebanyakan dari film-film

bertema princess juga banyak mengandung diskriminasi terhadap sosok

perempuan.

Film-film Disney Princess yang mengangkat kisah hidup seorang putri, mulai

dari Snow White and the Seven Dwarfs sampai Beauty and the Beast, memiliki

unsur serupa (Matyas dalam Go, 2013). Film-film tersebut menggambarkan putri

atau perempuan dengan sudut pandang tertentu. Princess dalam kisah Snow White

and the Seven Dwarfs sampai Beauty and the Beast, yang rilis dari tahun 1937-

1991, digambarkan sebagai sosok wanita yang cantik, muda, baik hati, cenderung

tidak berdaya tanpa bantuan pria dan meyakini bahwa untuk hidup bahagia

2

Page 4:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

mereka harus menikahi seorang pangeran. Banyak kritik yang akhirnya

manghampiri Disney karena hanya membuat tokoh putri berkulit putih saja.

Disney kemudian menanggapi isu rasial tersebut dengan melahirkan tokoh

putri non-kulit putih di tahun 1992 melalui sosok Putri Jasmine dalam Film

Aladdin yang berasal dari Timur Tengah atau Arab. Upaya Disney tidak berhenti

sampai di situ, tahun 1995 Disney melahirkan sosok putri dari Indian, penduduk

asli Benua Amerika, Pocahontas. Dua karakter putri baru dalam film Aladdin dan

Pocahontas tersebut kemudian diikuti oleh karakter putri lainnya dalam film,

yakni Mulan dari China, The Princess and the Frog mewakili Afrika-Amerika,

Tangled, dan Brave. Namun keenam princess Disney tersebut belum bisa

memuaskan para ktitikus film.

Pada tahun 2016, Disney memperkenalkan tokoh princess baru. Sosok

princess bernama Moana ini mewakili karakter perempuan dari Polynesia.

Berdasarkan hasil penelusuran peneliti, berbeda dari tokoh princess

pendahulunya, penggambaran sosok perempuan dalam Moana cenderung minim

kritik. Banyak artikel yang memuji penggambaran sosoknya. Hal ini yang

menarik minat peneliti untuk menggali lebih jauh tentang penggambaran sosok

perempuan yang diwakili oleh Moana. Peneliti ingin melihat sejauh mana

kemajuan yang Disney buat dalam menggambarkan perempuan dalam film

animasinya. Peneliti ingin mengetahui apakah penggambaran sosok perempuan

dalam Moana telah mendekati sosok perempuan dalam realitas objektif.

Penelitian ini akan fokus meneliti tentang sosok perempuan yang diwakili oleh

tokoh Moana dilihat dari pekerjaan, sifat, tingkah laku, cara berpikir, dan

penampilan kaum perempuan, serta hubungannya dengan laki-laki (Go, 2013).

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai referensi ide produksi film

dalam menggambarkan sosok perempuan mendekati realitas objektif. Nantinya

para pembuat film lain dapat menghasilkan karya-karya film yang lebih baik

dalam menggambarkan sosok perempuan mendekati realitas yang ada di

kehidupan nyata.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang yang telah disebutkan, maka didapatkan rumusan

permasalahan sebagai berikut:

3

Page 5:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

Bagaimana sosok perempuan yang diwakili oleh tokoh seorang putri

(princess) direpresentasikan dalam film animasi Moana?

Telaah Pustaka

1. Komunikasi Massa

Komunikasi merupakan salah satu dari kegiatan sehari-hari yang benar-

benar terhubung dengan semua kehidupan kemanusiaan, sehingga kadang-

kadang kita mengabaikan penyebaran, kepentingan, dan kerumitannya

(Littlejohn dan Foss, 2013). Setiap aspek kehidupan manusia dipengaruhi

oleh komunikasi dengan orang lain. Menurut Fiske (2011) komunikasi adalah

salah satu aktivitas manusia yang diakui setiap orang namun hanya sedikit

yang bisa mendefinisikannya secara memuaskan.

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak

dan elektronik). Komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of

mass communication (media komunikasi massa) (Nurudin, 2015). Massa

dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang

berkaitan dengan media massa. Massa di sini menunjuk pada khalayak,

audience, penonton, pemirsa, atau pembaca. Menurut Nurudin (2015), media

massa dalam komunikasi massa terbagi atas media elektronik (televisi, radio),

media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), buku, dan film.

2. Film Sebagai Representasi Realitas

Film merupakan salah satu bentuk media massa yang memiliki peran

menyampaikan pesan. Isi media, termasuk film, pada hakikatnya adalah hasil

konstruksi realitas dengan bahasa sebagai perangkat dasarnya. Selain

berperan sebagai alat merepresentasikan realitas, bahasa juga mampu

menentukan relief seperti apa yang akan diciptakan dari realitas tersebut

(Sobur, 2012).

Film merekam realitas yang berkembang dalam masyarakat kemudian

diangkat ke layar lebar. Sebagai representasi realitas, film membentuk dan

“menghadirkan kembali” realitas berdasarkan kode-kode, konvensi-konvensi,

dan ideologi dari kebudayaannya (Graeme Turner dalam Sobur, 2012). Oleh

karena itu film berhubungan langsung dengan masyarakat atau massa. Para

4

Page 6:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

pembuat film mempunyai pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada

penonton yang bertujuan untuk membentuk sebuah makna.

3. Sinematografi

Sinematografi adalah perlakuan sineas terhadap kamera serta stok filmnya.

Unsur sinematografi secara umum dibagi menjadi tiga aspek, yakni: kamera

dan film, framing, serta durasi gambar. Framing merupakan hubungan

kamera dengan objek yang dijabarkan kembali menjadi jarak dan sudut

kamera. Jarak sendiri terbagi menjadi Extreme Long Shot, Very Long Shot,

Long Shot, Medium Long Shot, Medium Shot, Medium Close-up, Close-up,

Big Close-up, dan Extreme Close-up. Selain jarak, framing juga terdiri dari

sudut kamera. Sudut kamera adalah sudut pandang kamera terhadap objek

yang berada dalam frame. Secara umum, sudut kamera dapat dibagi menjadi

tiga yakni Low Angle, High Angle, dan Eye Level

4. Representasi Perempuan

Media kebanyakan merepresentasikan laki-laki dengan sifar aktif,

petualang, kuat, agresif secara seksual, dan sebagian besar tidak terlibat

dalam hubungan-hubungan antar manusia. Sedangkan perempuan

direpresentasikan muda, langsingm cantik, pasif, bergantung, dan seringkali

tidak cakap/tangkas (Wood dalam Go, 2013).

Media massa menstrereotipe perempuan ke dalam 6 kategori, yakni di

bidang pekerjaan/kegiatan, sifat-sifat, sikap/tingkah laku, cara berpikir,

hubungan dengan laki-laki dan penampilannya (Go, 2013). Dalam penelitian

ini, peneliti akan meneliti representasi perempuan berdasarkan 6 kategori

yang juga digunakan Go (2013) dalam jurnal berjudul Representasi

Stereotipe Perempuan Dalam Film Brave. Pada jurnal karya Go (2013), ia

mengolah 6 kategori tersebut ke dalam beberapa sub kategori yang

diungkapkan oleh para peneliti lainnya.

a. Pekerjaan

Pada kategori pekerjaan, Go (2013) membaginya ke dalam beberapa sub

kategori, yakni ranah pekerjaan/ kegiatan di rumah (domestik), tidak bisa

membuat keputusan penting, dan tidak terlibat dengan dunia

politik/pemerintahan.

5

Page 7:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

b. Sifat

Pada kategori sifat, Go (2013) membaginya ke dalam beberapa sub

kategori, yakni penuh belas kasih (compasion), penakut, dan percaya diri

tapi tidak berdaya mencapai tujuannya.

c. Sikap/Tingkah laku

Pada kategori sikap atau tingkah laku, Go (2013) membaginya ke dalam

beberapa sub kategori, yakni lemah, pasif (tidak mengutarakan pemikiran

secara langsung), dan bertingkah laku dan berbicara dengan manis (tidak

kasar).

d. Cara Berpikir

Pada kategori cara berpikir, Go (2013) membaginya ke dalam dua sub

kategori, yakni tidak rasional dan tidak cerdas.

e. Penampilan

Pada kategori penampilan, Go (2013) membaginya ke dalam beberapa sub

kategori, yakni berusaha selalu tampil cantik, langsing, dan tidak

berpakaian terbuka.

f. Hubungan Perempuan dengan Laki-Laki

Pada kategori hubungan perempuan dengan laki-laki, Go (2013)

membaginya ke dalam beberapa sub kategori, yakni sebagai pendamping

yang selalu menolong dan bergantung pada laki-laki.

5. Semotika Roland Barthes

Istilah semeiotics diperkenalkan oleh Hippocrates (460-337 SM), penemu

ilmu medis Barat, seperti ilmu gejala-gejala. Gejala menurut Hippocrates,

merupakan simeon. Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata

Yunani simeon yang berarti petunjuk (mark) atau tanda (sign) fisik (Danesi,

2010). Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang atas dasar konvesi

sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang

lain (Eco dalam Sobur, 2012: 95).

Roland Barthes sangat dikenal luas sebagai penulis yang menggunakan

analisis semiotik dan mengembangkan pemikiran Ferdinand de Saussure.

Barthes memberikan sumbangsih besar pada ketekunannya mempelajari

tentang tanda adalah peran pembaca. Konotasi, walaupun merupakan sifat asli

6

Page 8:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

tanda, membutuhkan keaktifan pembaca agar dapat berfungsi. Barthes secara

panjang lebar mengulas apa yang sering disebut sebagai sistem pemaknaan

tataran ke-dua, yang dibangun diatas sistem lain yang telah ada sebelumnya.

Sistem ke-dua ini oleh Barthes disebut konotatif, yang didalam mythologies-

nya secara tegas ia bedakan dari denotatif atau sistem pemaknaan tataran

pertama.

Roland Barthes juga memperkenalkan model sistematis dalam

menganalisis makna dari tanda-tanda. Fokus perhatian Barthes lebih tertuju

pada gagasan tentang signifikansi dua tahap (two order of signification)

seperti yang terlihat pada gambar berikut (Fiske, 1990 dalam Sobur, 2012).

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian berparadigma kualitatif. Penelitian

kualitatif merupakan penelitian yang menafsirkan fenomena dari sejumlah

individu atau sekelompok orang yang berkaitan dengan masalah sosial atau

kemanusiaan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti berusaha untuk mengeksplorasi

dan memahami makna dari sebuah fenomena (Creswell, 2012).

Representasi tentang sosok perempuan dalam masyarakat yang diwakili

oleh tokoh seorang putri atau princess yang ditampilkan dalam film animasi

Moana dilihat dengan memfokuskan pada tanda-tanda yang ada. Tanda-tanda ini

terdapat pada shot-shot dan dialog dalam film animasi Moana, dimana tanda-

tanda ini menggambarkan sosok perempuan (pekerjaan, sifat, tingkah laku, cara

7

Sumber: John Fiske, 1990 dalam Alex Sobur, Analisis Teks Media, 2012, hlm. 127

Page 9:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

berpikir, dan penampilan kaum perempuan, serta hubungannya dengan laki-laki)

bila dilihat dari sebuah film.

Semiotika digunakan untuk membantu menganalisa makna dan tanda-

tanda yang ada di film animasi Moana. Semiotika adalah suatu upaya mendekati

interpretasi lambang-lambang, yakni bagaimana membaca lambang-lambang

proses menemukan makna.

Sajian dan Analisis Data

1. Pekerjaan

Kategori pekerjaan dibagi ke dalam beberapa sub kategori, yakni ranah

pekerjaan/ kegiatan di rumah (domestik), tidak bisa membuat keputusan

penting, dan tidak terlibat dengan dunia politik/pemerintahan.

8

Page 10:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

Dari rangkaian tanda dalam scene yang merepresentasikan ranah

pekerjaan/kegiatan di rumah (domestik), tidak bisa membuat keputusan

penting, dan tidak terlibat dengan dunia politik/pemerintahan dapat ditarik

suatu makna dimana perempuan dalam film ini masih digambarkan terlibat

dalam kegiatan domestik namun digambarkan bisa membuat keputusan

penting dan terlibat dengan dunia politik/pemerintahan. Rangkaian tanda

tersebut berupa tokoh yang terlibat dalam adegan, dialog, dan teknik

pengambilan gambar.

Pada gambar (1) seluruh tokoh yang terlibat pada adegan adalah

perempuan, tidak ada satupun tokoh laki-laki yang nampak. Hal ini secara

tidak langsung memberikan pesan bahwa memasak, salah satu kegiatan

domestik, adalah sebuah kegiatan yang hanya dilakukan oleh perempuan.

Teknik pengambilan gambar medium long shot memungkinkan penonton

mengidentifikasi jenis kelamin tokoh. Dari analisis konotasi tersebut maka

dikaitkan dengan mitos yang ada. Mitos seorang yang mengganggap

kegiatan domestik seperti memasak adalah wilayah kerja perempuan dalam

kebudayaan tertentu.

Pada gambar (2) Moana membuat sebuah keputusan penting untuk

memecahkan masalah rusaknya hasil panen yang di hadapi beberapa wanita.

Moana menyarankan untuk menebang semua pohon yang berpenyakit,

menanam pohon-pohon kelapa baru, dan menentukan tempat dimana pohon-

pohon kelapa yang baru harus ditanam. Padahal dalam beberapa adat,

penentuan lahan untuk menanam akan melalui sebuah proses panjang.

Pengambilan keputusan semacam ini juga hanya dilakukan oleh pemimpin

atau bisa juga dilakukan oleh orang yang dituakan.

Teknik pengambilan gambar menggunakan medium long shot. Shot ini

menampilan objek dalam jarak yang cukup dekat dengan penonton, akan

tetapi tetap menunjukan bahasa tubuh tokoh secara jelas (Naratama, 2004).

Dari analisis konotasi tersebut maka dikaitkan dengan mitos yang ada.

Mitos tentang proses pengambilan keputusan penting dalam kebudayaan

tertentu.

9

Page 11:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6

Pada gambar (3) terlihat sebuah headdress yang dibuat untuk Moana.

Dalam beberapa tradisi suku di dunia, headdress memiliki makna yang

berbeda-beda. Suku Indian adalah salah satu suku yang menggunakan

headdress sebagai penanda bahwa pemakainya merupakan orang terkuat

dan paling berpengaruh di suku tersebut. Teknik pengambilan gambar yang

digunakan adalah long shot yang berguna untuk memberikan kesan keadaan

kehidupan, kegiatan, interaksi antarkarakter di dalam setting cerita. Dari

analisis konotasi tersebut maka dikaitkan dengan mitos yang ada. Mitos

tentang proses penggunaan headdress dalam kebudayaan tertentu.

2. Sifat

Kategori sifat dibagi ke dalam beberapa sub kategori, yakni penuh belas

kasih (compasion), penakut, dan percaya diri tapi tidak berdaya mencapai

tujuannya.

10

Page 12:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

Dari rangkaian tanda dalam scene yang merepresentasikan penuh belas

kasih (compasion), penakut, dan percaya diri tapi tidak berdaya mencapai

tujuannya dapat ditarik suatu makna dimana perempuan dalam film ini masih

digambarkan penuh belas kasih (compasion), namun digambarkan pemberani

dan berdaya mencapai tujuannya. Rangkaian tanda tersebut berupa tokoh yang

terlibat dalam adegan, dialog, gesture dan teknik pengambilan gambar.

Pada gambar (4) Sina tampak menghampiri Moana yang bersedih lalu

duduk bersamanya merupakan bentuk empati dan simpati sebagai wujud belas

kasih. Menurut Neff (2015), belas kasih (compassion) sendiri mengacu pada

gabungan kualitas yang sangat baik yakni kebaikan (kindness), kelembutan

(tenderness), kebajikan (benevolence), pengertian (understanding), empati

(empathy), simpati (sympathy), dan perasaan sesama (fellow-feeling), disertai

dorongan untuk membantu makhluk hidup lainnya, manusia atau hewan, yang

sedang dalam kesulitan. Teknik pengambilan gambar pada adegan ini yaitu

close-up (CU). Close-up memiliki makna psikologis. Dari analisis konotasi

tersebut maka dikaitkan dengan mitos yang ada. Mitos seorang yang

mengganggap perempuan penuh belas kasih dalam kebudayaan tertentu.

Pada gambar (5) Moana dikejar oleh Tamatoa karena ia ingin

menyelamatkan Maui. Moana menjadikan dirinya sebagai umpan agar Maui

tidak dimangsa oleh Tamatoa. Moana menunjukan keberaniannya dengan

“merelakan” dirinya sebagai umpan. Teknik pengambilan gambar pada adegan

ini yaitu very long shot (VLS). Very long shot digunakan secara luas di mana

informasi akan figur dibutuhkan tanpa informasi individu secara detail. Dari

analisis konotasi tersebut maka dikaitkan dengan mitos yang ada. Mitos

tentang perempuan pemberani dalam kebudayaan tertentu.

Pada gambar (6) terlihat kedua kaki Moana dilebarkan dan digunakan

sebagai tumpuan. Tubuh Moana tampak tegak dengan bahu tertarik ke

belakang. Amy Cuddy dalam Wahyuningsih (2015) berpendapat bahwa pose

tubuh yang menunjukan sisi kuat adalah terbuka, lengan dan kaki melebar,

bahu tertarik ke belakang atau dada membusung. Bahasa tubuh yang

ditunjukkan Moana dapat diartikan bahwa ia percaya bahwa ia kuat dan

mampu mencapai tujuannya untuk mengembalikan jantung Te Fiti.

11

Page 13:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

Gambar 7 Gambar 9

Teknik pengambilan gambar pada adegan ini yaitu long shot (LS). Shot ini

memberikan kesan keadaan kehidupan, kegiatan, interaksi antarkarakter di

dalam setting cerita. Dari analisis konotasi tersebut maka dikaitkan dengan

mitos yang ada. Mitos tentang proses perempuan yang percaya diri dan mampu

mencapai tujuannya dalam kebudayaan tertentu.

3. Sikap/Tingkah Laku

Kategori sikap atau tingkah laku dibagi ke dalam beberapa sub kategori,

yakni lemah, pasif (tidak mengutarakan pemikiran secara langsung), dan

bertingkah laku dan berbicara dengan manis (tidak kasar).

Dari rangkaian

tanda dalam scene yang merepresentasikan lemah, pasif (tidak mengutarakan

pemikiran secara langsung), dan bertingkah laku dan berbicara dengan manis

(tidak kasar) dapat ditarik suatu makna dimana perempuan dalam film ini

digambarkan berlawanan (kontradiksi) dari subkategori tersebut. Rangkaian

tanda tersebut berupa tokoh yang terlibat dalam adegan, dialog, gesture dan

teknik pengambilan gambar.

Pada gambar (7) menunjukan kegigihan Moana saat melakukan pelayaran

untuk mencari Maui. Hal ini mengindikasikan bahwa Moana bukanlah sosok

perempuan yang lemah. Moana tidak gentar pergi seorang diri melintasi lautan

padahal ia tidak memiliki kemampuan untuk menakhodai sebuah kano. Teknik

pengambilan gambar pada adegan ini yaitu very long shot (VLS), di mana

sosok tokoh dan gerakan yang dilakukannya hampir sama pentingnya dengan

latar belakangnya. Dari analisis konotasi tersebut maka dikaitkan dengan

mitos yang ada. Mitos perempuan yang kuat kebudayaan tertentu.

Pada gambar (8) Moana berdiri tepat di tengah ruangan dan tampak

sedang menyampaikan pendapatnya. Pertemuan ini dihadiri oleh penduduk

Motunui yang tua maupun muda serta laki-laki maupun perempuan. Teknik

pengambilan gambar adalah long shot (LS). Pada long shot tubuh fisik

12

Gambar 8

Page 14:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

Gambar 10

manusia/tokoh telah tampak jelas namun latarbelakang masih dominan. Dari

analisis konotasi tersebut maka dikaitkan dengan mitos yang ada. Mitos

tentang bagaimana perempuan mengemukakan pendapatnya dalam kebudayaan

tertentu.

Pada gambar (9) tampak Moana melampiaskan kemarahannya langsung

pada laut. Moana mengarahkan pandangan tajam dan tangannya ke arah laut

dan mengeluarkan beberapa dialog makian. Teknik pengambilan gambar

adalah long shot (LS). Pada long shot tubuh fisik manusia/tokoh telah tampak

jelas namun latarbelakang masih dominan. Dari analisis konotasi tersebut maka

dikaitkan dengan mitos yang ada. Mitos tentang bagaimana perempuan

berbicara dalam kebudayaan tertentu.

4. Cara Berpikir

Kategori cara berpikir dibagi ke dalam dua sub kategori, yakni tidak

rasional dan tidak cerdas.

Dari rangkaian tanda dalam scene yang merepresentasikan tidak rasional

dan tidak cerdas dapat ditarik suatu makna dimana perempuan dalam film ini

digambarkan berlawanan (kontradiksi) dari subkategori tersebut. Rangkaian

tanda tersebut berupa tokoh yang terlibat dalam adegan, dialog, gesture dan

teknik pengambilan gambar.

Pada gambar (10) Moana menyampaikan cara untuk melewati Te Ka. Te

Ka merupakan monster yang tubuhnya terbuat dari lava. Te Ka tidak dapat

beranjak dari pulau pembatas karena pulau pembatas tersebut dibatasi oleh

genangan air. Apabila terkena air maka Te Ka akan merasa kesakitan. Moana

berpikir ia dan Maui bisa mencari jalan lain untuk melewati Te Ka. Hal yang

paling penting adalah jalur tersebut harus melewati area berair. Pemikirannya

tentang sifat lava yang tidak dapat terkena air menunjukan bahwa Moana

mampu berpikir secara rasional. Teknik pengambilan gambar adalah long shot

13

Gambar 11

Page 15:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

Gambar 13

(LS). Pada long shot tubuh fisik manusia/tokoh telah tampak jelas namun

latarbelakang masih dominan. Dari analisis konotasi tersebut maka dikaitkan

dengan mitos yang ada. Mitos tentang perempuan yang mampu berpikir

rasional dalam kebudayaan tertentu.

Pada gambar (11) Moana digambarkan mampu menyelesaikan sebuah

masalah yang sudah berkali-kali coba diselesaikan sendiri oleh seorang laki-

laki pada gambar tetapi gagal. Moana kemudian datang dan mencoba

menganalisa permasalahan laki-laki tersebut dan mencari penyebab

sebenarnya. Teknik pengambilan gambarnya adalah medium long shot (MLS)

yang memungkinkan penonton untuk melihat dengan cukup jelas pakaian yang

dikenakan tokoh, jenis rambut, warna kulit, dan perubahan ekspresi wajah.

Dari analisis konotasi tersebut maka dikaitkan dengan mitos yang ada. Mitos

tentang proses perempuan cerdas dalam kebudayaan tertentu.

5. Penampilan

Kategori penampilan dibagi ke dalam beberapa sub kategori, yakni

berusaha selalu tampil cantik, langsing, dan tidak berpakaian terbuka.

Dari rangkaian tanda dalam scene yang merepresentasikan berusaha selalu

tampil cantik, langsing, dan tidak berpakaian terbuka dapat ditarik suatu makna

dimana perempuan dalam film ini masih digambarkan tidak berpakaian

terbuka, namun digambarkan tidak selalu berusaha selalu tampil cantik dan

tidak langsing. Rangkaian tanda tersebut berupa tokoh yang terlibat dalam

adegan, dialog, gesture dan teknik pengambilan gambar.

Pada gambar (12) memperlihatkan Moana yang tampil “apa adanya”

setelah bangun dari pingsan. Penampilannya tampak acak-acakan. Rambut,

wajah, dan tubuhnya dipenuhi dengan pasir pantai dan berantakan. Hal ini

bermakna bahwa perempuan dalam keadaan tertentu tidak dapat tampil selalu

14

Gambar 12 Gambar 14

Page 16:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

sempurna. Teknik pengambilan gambar medium close-up (MCU) yang mampu

memberikan informasi kepada penonton semua hal terkait tokoh (detail wajah,

warna kulit, perubahan ekspresi wajah). Dari analisis konotasi tersebut maka

dikaitkan dengan mitos yang ada. Mitos tentang prempuan yang berusaha

tampil cantik dalam kebudayaan tertentu.

Pada gambar (13) terlihat Moana dan Gramma Tala sedang melakukan

sebuah tarian. Saat melakukan gerakan tari, penonton dapat melihat dengan

jelas bahwa postur tubuh Gramma Tala gemuk. Lebih lanjut postur tubuh

Moana tampak tidak terlalu langsing namun juga tidak terlalu gemuk. Teknik

pengambilan gambar adalah long shot (LS). Pada long shot tubuh fisik

manusia/tokoh telah tampak jelas namun latarbelakang masih dominan. Dari

analisis konotasi tersebut maka dikaitkan dengan mitos yang ada. Mitos

tentang bentuk tubuh perempuan dalam kebudayaan tertentu.

Pada gambar (14) terlihat cara berpakaian Moana dan beberapa wanita di

Motunui. Pakaian yang dikenakan Moana dan juga wanita Motunui pada

dasarnya merupakan bentuk pakaian yang tertutup. Hal ini sesuai dengan

penggunaan pakaian yang ada di dataran asli Polynesia. Teknik pengambilan

gambar yang digunakan adalah long shot yang berguna untuk memberikan

kesan keadaan kehidupan, kegiatan, interaksi antarkarakter di dalam setting

cerita. Dari analisis konotasi tersebut maka dikaitkan dengan mitos yang ada.

Mitos tentang proses cara berpakaian perempuan dalam kebudayaan tertentu.

6. Hubungan dengan Laki-laki

Kategori hubungan perempuan dengan laki-laki dibagi ke dalam beberapa

sub kategori, yakni sebagai pendamping yang selalu menolong dan bergantung

pada laki-laki.

15

Gambar 15 Gambar 16

Page 17:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

Dari rangkaian tanda dalam scene yang merepresentasikan perempuan

sebagai pendamping yang selalu menolong dan bergantung pada laki-laki dapat

ditarik suatu makna dimana perempuan dalam film ini masih seperti dua

subkategori tersebut. Rangkaian tanda tersebut berupa tokoh yang terlibat

dalam adegan, dialog, gesture dan teknik pengambilan gambar.

Pada gambar (15) Moana berusaha memberi pertolongan pada Maui.

Pertolongan yang Moana berikan adalah melalui kalimat membangkitkan

semangat. Sebelumnya, Moana juga mengatakan bahwa ia tidak dapat

menolong Maui jika Maui tidak mengizikannnya. Hal ini ia katakan dengan

kalimat dialog. Selain menggunakan kalimat dialog untuk menyemangati Maui,

Moana juga melakukan beberapa gesture untuk menunjukan perhatiannya.

Teknik pengambilan gambar menggunakan teknik close-up (CU) yang

mampu memperlihatkan wajah, tangan, dan kaki, atau objek kecil lainnya, juga

memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta gesture yang mendetail. Dari

analisis konotasi tersebut maka dikaitkan dengan mitos yang ada. Mitos

tentang peran perempuan sebagai pendamping yang selalu menolong dalam

kebudayaan tertentu.

Pada gambar (16) diceritakan Moana harus mencari Maui sebelum ia bisa

mengembalikan jantung Te Fiti. Maui adalah sosok manusia setengah dewa

yang memiliki kemampuan berlayar mumpuni, keahlian untuk mengubah

wujud, dan kekuatan dari pancingnya dapat membantu Moana untuk

mensukseskan misinya. Moana memiliki keyakinan, kecerdasan, dan rasa

percaya diri untuk menyelesaikan misi ini. Namun, keyakinan, kecerdasan, dan

rasa percaya diri saja tidak cukup. Jika ingin berhasil dalam misi ini, Moana

(perempuan) tetaplah membutuhkan bantuan dari Maui (laki-laki).

. Teknik pengambilan gambar yang digunakan adalah medium close-up

(MCU), shot ini mampu memberikan informasi kepada penonton semua hal

terkait tokoh (detail wajah, warna kulit, perubahan ekspresi wajah). Dari

analisis konotasi tersebut maka dikaitkan dengan mitos yang ada. Mitos

tentang perempuan yang bergantung pada laku-laki dalam kebudayaan tertentu.

16

Page 18:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi yang telah dilakukan terhadap

film Moana pada bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut

yakni, keenam kategori representasi perempuan yang digunakan dalam penelitian

yakni pekerjaan, sifat, sikap/tingkah laku, cara berpikir, penampilan, dan

hubungan perempuan dengan laki-laki, semuanya terwakili dalam film Moana.

Melalui analisis semiotika Roland Barthes terhadap scene-scene kunci

dalam film Moana, ditemukan kategori yang menarik dan kontradiktif dari

penggambaran perempuan di film Disney princess sebelumnya. Kategori tersebut

adalah cara berpikir, sikap/tingkah laku, dan penampilan.

a. Kategori cara berpikir muncul sebagai kategori yang menarik karena sosok

perempuan dalam film Moana digambarkan sebagai perempuan yang cerdas

dan mampu berpikir rasional.

b. Kategori sikap/tingkah laku juga menunjukan perempuan yang kuat, aktif

(mengutarakan pemikiran secara langsung), dan berbicara dengan tidak manis

(cenderung kasar).

c. Kategori lainnya yang muncul dengan perkembangan adalah penggambaran

penampilan perempuan. Pada film ini perempuan tidak digambarkan sebagai

sosok yang selalu berusaha untuk tampil cantik dan langsing.

Pada kategori lainnya seperti pekerjaan, sifat, dan hubungan dengan laki-

laki cenderung masih memiliki subkategori yang mirip dengan penggambaran

perempuan yang distereotipkan oleh media maupun di film-film Disney princess

sebelumnya. Stereotip tersebut mencakup ranah pekerjaan domestik, sifat yang

penuh belas kasih (compassion), bertindak sebagai pendamping laki-laki yang

selalu menolong, dan bergantung pada laki-laki.

Dari temuan penelitian ini, peneliti menyimpulkan dari rumusan masalah

mengenai representasi perempuan dalam film Moana adalah digambarkan sebagai

sosok yang bisa membuat keputusan penting, terlibat dengan dunia pemerintahan

di desanya, tidak penakut, percaya diri dan bisa mencapai tujuannya, rasional,

cerdas, kuat, aktif (menyampaikan pendapat secara langsung), berbicara dengan

tidak manis (cenderung kasar), tidak langsing, serta tidak selalu berusaha untuk

tampil cantik.

17

Page 19:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

Perubahan yang cukup signifikan dalam merepresentasikan perempuan

dalam film Moana menjadi sebuah hal baru pada film princess yang sangat

dicintai anak-anak. Hal ini menjadi sangat penting karena sosok princess

memberikan pesan kepada anak-anak bagaimana penggambaran perempuan dalam

memandang diri mereka sendiri. Anak-anak cenderung belajar mengenai

lingkungan dari apa yang mereka tonton.

Saran

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, maka ada beberapa saran yang

dapat penulis berikan, yakni penelitian ini terbatas pada pemaknaan simbol-

simbol yang merepresentasikan perempuan berdasarkan subkategori yang telah

dimodifikasi dari penelitian Go (2013). Penelitian selanjutnya dapat

memfokuskan pada subkategori lain yang belum dicantumkan dalam penelitian

ini, seperti perempuan yang hanya terlibat dalam sejumlah profesi saja (biasanya

berkaitan dengan pengasuhan/nurturing), emosional (mengandalkan perasaan

dibandingkan logika), dan lain-lain. Selain Go (2013), ada beberapa peneliti lain

yang melakukan pendekatan representasi perempuan dari kategori dan subkategori

yang berbeda.

Penelitian lebih lanjut juga dapat menggunakan sejumlah teori dan

sumber-sumber yang lebih banyak lagi, terutama teori untuk melihat makna

berdasarkan sinematografi film. Hal ini dilakukan agar makna dalam film yang

dikaji dapat diungkap dengan lebih valid.

Semua simbol dalam film dapat dimaknai berbeda oleh masing-masing

individu, oleh sebab itu peneliti terhadap teks yang diteliti bersifat subjektif. Hal

ini kemudian melahirkan perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Peneliti

mengharapkan adanya penelitian lain yang mengangkat tema serupa dengan

penelitian ini guna mengurangi subjektifitas yang mungkin saja terjadi. Adanya

penelitian lain juga diharapkan dapat mengembangkan tema yang sudah diangkat

peneliti sehingga dapat memberikan sumbangsih yang lebih besar pada

interpretasi film menggunakan teknik semiotika.

Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat mematangkan konsep dan

pemikiran sebelum menentukan tema yang akan diambil sebagai bahan penelitian.

Hal ini dilakukan agar peneliti selanjutnya dapat melewati dan mengantisipasi

18

Page 20:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

hambatan-hambatan dalam proses pengerjaan. Mengambil tema yang memiliki

unsur kedekatan maupun disukai bisa menjadi salah satu cara agar lebih

menikmati dalam proses mengerjakan penelitian.

19

Page 21:  · Web viewDisney memperkirakan bahwa Frozen telah membawa pendapatan ritel sekitar 65 juta poundsterling selama tahun 2014 (Appelbaum, 2014). Kesuksesan film dan produk-produk di

DAFTAR PUSTAKA

Appelbaum, B. (2014). Disney’s Frozen: The Power of Princess Merchandising. Retrieved from http://www.independent.co.uk/news/business/analysis-and-features/disneys-frozen-the-power-of-princess-merchandising-9899016.html .

Creswell, J. (2012). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta, Indonesia: Pustaka Pelajar.

Danesi, M. (2011). Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta, Indonesia: Jalasutra.Fiske, J. (2011). Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling

Komprehensif. Yogyakarta, Indonesia: Jalasutra.Go, F. (2013). Representasi Stereotipe Perempuan Dalam Film Brave. Jurnal E-

Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya, 1(2), 13-24.Littlejohn, S & Foss, K. (2013). Teori Komunikasi: Theories of Human

Communication. Jakarta, Indonesia: Salemba Humanika.Naratama. (2004). Menjadi sutradara televisi dengan single dan multi camera.

Jakarta, Indonesia: Gramedia Pustaka Utama.Neff, K. (2015). The Five Myths of Self-Compassion. Retrieved from

https://greatergood.berkeley.edu/article/item/the_five_myths_of_self_compassion.

Nurudin. (2015). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta, Indonesia: PT Rajagrafindo Persada.

Sobur, A. (2012). Analisis Teks Media. Bandung, Indonesia: PT Remaja Rosdakarya.

Wahyuningsih, A. (2015). Pahami Arti 11 Bahasa Tubuh dari Lawan Bicaramu. Retrieved from https://www.brilio.net/life/pahami-arti-11-bahasa-tubuh-dari-lawan-bicaramu-150812l.html.

20