8
[) batan Seminar Pendayagunaan Teknologi Nuklir 2017 Badan Tenaga Nuklir Nasional Tangerang Selatan 21-23 November 2017 KUALIFIKASI KINERJA AUTOCLA VE RAYPA TYPE AES-28/17937 SEBAGAI SALAH SATU PERALATAN PROSES RADIOFARMAKA 1Wayan Widiana dan Jakaria Plisat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR)-BATAN Serpong Email: wa)[email protected] . ABSTRAK Kualifikasi merupakan tindakan validasi terhadap mesin, perala tan produksi dan sarana penunjang. Autoclave merupakan salah satu perala tan yang digunakan dalam proses produksi radiofarmaka di Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR). Berdasarkan hasil inspeksi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan mengacu pada Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman (POPP) Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), maka pada Autoclave diperlukan pelaksanaan kualifikasi kinerja (Performance Qualification). Tujuan dilakukannya Kualifikasi Kinerja pada Autoclave adalah untuk memastikan stabilitas kinerja Autoclave sesuai dengan kriteria keberterimaan yang dipersyaratkan dalam POPP BPOM. Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan kualifikasi kinerja Autoclave adalah dengan melakukan pengujian kebocoran Autoclave, perhitungan untuk menentukan jumlah thermocouple yang akan digunakan dalam pengambilan data, melakukan pengujian distribusi panas pada Autoclave dengan kondisi kosong, pengujian distribusi panas pada Autoclave kondisi isi serta pengujian penetrasi panas pada Autoclave kondisi isi menggunakan bioindicator. Hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan kualifikasi Autoclave tersebut adalah bahwa Autoclave RAYPA TYPE AES-28/17937 memiliki kinerja yang stabil yang dibuktikan dengan indicator pada bioindicator yang tidak berubah wama (terjadi sterilisasi) serta nilai FO dari Analisa data yang mempunyai nilai FO > 12 menit. Dengan hasil tersebut maka disimpulkan bahwa Autoclave Type AES-28/17937 memiliki kinerja yang baik. Kata kunci: Klialifikasi Kinerja, Autoc/ave, distribusi panas, penetrasi panas ABSTRACT QUALIFICATION OF AUTOCLAVE RAYPA TAY AY-28/17937 AS AN EQUIPMENT FOR RADIOPHARMACEUTICAL PROCESS. Qualification is an act of validation of machines, production equipment and supporting facilities. Autoclave is one of the equipment used in the production process of radiopharmaceutical in PTRR. Based on the inspection results of National Agency of Drug and Food Control (BPOM) and refe"ing to the Operational Guideline for Implementation Guidance (POPP) of Good Manufacturing Practice (CPOB), the Autoclave requires the implementation of performance qualification (Performance Qualification). The purpose of Performance Qualification in Autoclave is to ensure the stability of Autoclave performance in accordance with the acceptance criteria required in POPP BPOM. The methodology used in the implementation of Autoclave performance qualification is by testing Autoclave leakage, calculation to determine the amount of thermocouple to be used in data collection, conducting heat distribution test on Autoclave with empty condition, heat distribution test for accupied condition and heat penetration testing for accupied condition using bioindicator. The result of the Autoclave qualification is that the Autoclave RAYPA TYPE AES-28/17937 has stable performance as evidenced by the indicator on the unchanged bioindicator (sterilization) and FO value from the data analysis having FO> 12 minutes. With these results it is concluded that Autoclave Type AES-28/17937 has a good performance. Key words: Performance Qualification, alltoc/ave, heat distribution, heat penetration I Wayan Widiana, dkk. 85

[) Seminar Pendayagunaan Teknologi Nuklir 2017 Badan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

[)batan

Seminar Pendayagunaan Teknologi Nuklir 2017Badan Tenaga Nuklir Nasional

Tangerang Selatan 21-23 November 2017

KUALIFIKASI KINERJA AUTOCLA VE RAYPA TYPE AES-28/17937 SEBAGAI SALAH SATUPERALATAN PROSES RADIOFARMAKA

1Wayan Widiana dan JakariaPlisat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR)-BATAN Serpong

Email: wa)[email protected] .

ABSTRAK

Kualifikasi merupakan tindakan validasi terhadap mesin, perala tan produksi dansarana penunjang. Autoclave merupakan salah satu perala tan yang digunakan dalamproses produksi radiofarmaka di Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka(PTRR). Berdasarkan hasil inspeksi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)dan mengacu pada Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman (POPP) CaraPembuatan Obat yang Baik (CPOB), maka pada Autoclave diperlukan pelaksanaankualifikasi kinerja (Performance Qualification). Tujuan dilakukannya Kualifikasi Kinerjapada Autoclave adalah untuk memastikan stabilitas kinerja Autoclave sesuai dengankriteria keberterimaan yang dipersyaratkan dalam POPP BPOM. Metodologi yangdigunakan dalam pelaksanaan kualifikasi kinerja Autoclave adalah dengan melakukanpengujian kebocoran Autoclave, perhitungan untuk menentukan jumlah thermocoupleyang akan digunakan dalam pengambilan data, melakukan pengujian distribusi panaspada Autoclave dengan kondisi kosong, pengujian distribusi panas pada Autoclavekondisi isi serta pengujian penetrasi panas pada Autoclave kondisi isi menggunakanbioindicator. Hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan kualifikasi Autoclave tersebutadalah bahwa Autoclave RAYPA TYPE AES-28/17937 memiliki kinerja yang stabilyang dibuktikan dengan indicator pada bioindicator yang tidak berubah wama (terjadisterilisasi) serta nilai FO dari Analisa data yang mempunyai nilai FO > 12 menit.Dengan hasil tersebut maka disimpulkan bahwa Autoclave Type AES-28/17937memiliki kinerja yang baik.

Kata kunci: Klialifikasi Kinerja, Autoc/ave, distribusi panas, penetrasi panas

ABSTRACT

QUALIFICATION OF AUTOCLAVE RAYPA TAY AY-28/17937 AS AN EQUIPMENTFOR RADIOPHARMACEUTICAL PROCESS. Qualification is an act of validation ofmachines, production equipment and supporting facilities. Autoclave is one of theequipment used in the production process of radiopharmaceutical in PTRR. Based onthe inspection results of National Agency of Drug and Food Control (BPOM) andrefe"ing to the Operational Guideline for Implementation Guidance (POPP) of GoodManufacturing Practice (CPOB), the Autoclave requires the implementation ofperformance qualification (Performance Qualification). The purpose of PerformanceQualification in Autoclave is to ensure the stability of Autoclave performance inaccordance with the acceptance criteria required in POPP BPOM. The methodologyused in the implementation of Autoclave performance qualification is by testingAutoclave leakage, calculation to determine the amount of thermocouple to be used indata collection, conducting heat distribution test on Autoclave with empty condition,heat distribution test for accupied condition and heat penetration testing for accupiedcondition using bioindicator. The result of the Autoclave qualification is that theAutoclave RAYPA TYPE AES-28/17937 has stable performance as evidenced by theindicator on the unchanged bioindicator (sterilization) and FO value from the dataanalysis having FO> 12 minutes. With these results it is concluded that Autoclave TypeAES-28/17937 has a good performance.

Key words: Performance Qualification, alltoc/ave, heat distribution, heat penetration

I Wayan Widiana, dkk. 85

batan

Seminar Pendayagunaan Teknologi Nuklir 2017Badan Tenaga Nuklir Nasional

Tangerang Selatan 21-23 November 2017~I~"

SENPATEN

PENDAHULUAN

P eralatan yang digunakan dalam pembuatanobat disyaratkan untuk divalidasi dengantepat, agar mutu obat terjamin sesuai

desain [1]. Secara umum validasi merupakantindakan yang dilakukan untuk membuktikanbahwa setiap bahan, proses, prosedur, kegiatan,perlengkapan dan mekanisme yang digunakandalam proses produksi dan pengawasan mutusesuai dengan pedoman dan standar yang adasehingga dapat mencapai hasil yang diharapkansecara kontinyu [2]. Kualifikasi merupakan bagiandari validasi yang terkait dengan mesin, peralatanproduksi dan sarana penunjang yang merupakanlangkah awal dalam pelaksanaan validasi.Kualifikasi mesin, peralatan produksi dan saranapenunjang terdiri dari 4 tingkatan, yaitu:Kualifikasi Desain (Design Qualification/DO),Kualifikasi Instalasi (Installation QualificationIlO),Kualifikasi Operasional (OperationalQualification/O0 dan Kualifikasi Kinerja(Performance Qualification/PO) [3]. Autoclavemerupakan salah satu peralatan produksi yangmemerlukan tindakan kualifikasi [4]. Salah satuautoclave yang dimiliki Pusat TeknologiRadioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) adalahautoclave Raypa Type AES-28/17937 yangdigunakan sebagai fasilitas sterilisasi bahan danperalatan proses radiofarmaka. Pada autoclavetersebut tindakan kualifikasi desain sampaidengan kualifikasi kinerja telah dilakukan padasaat awal instalasi. Setelah dilakukan verifikasioleh Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM), maka proses kualifikasi kinerja yangtelah dilakukan dinyatakan belum memenuhiprosedur yang dipersyaratkan seperti dalam bukuPetunjuk Operasional Penerapan Pedoman(POPP) CPOB. Sehingga kualifikasi kinerjaAutoclave harus dilakukan kembali untukmenjamin stabilitas kinerja autoclave.Autoclave didesain untuk melakukan fungsisterilisasi dengan metode pemanasan uap basah(steam). Di dalam sterilisasi, tolok ukur yangdigunakan adalah Sterility Assurance Level(SAL), yaitu level yang digunakan untukmembuat mikrobial tidak aktif dalam bentukeksponensial [5]. Misalnya SAL 10-6artinyaadalah, bahwa dari sejuta populasi maka setelahproses sterilisasi terdapat probability satumikrobial yang masih hid up. Tetapi di dalamprakteknya lebih umum digunakan persamaanilmiah yang biasa dinotasikan dengan Fo (F-nol)[6]. Sebuah autoclave dinyatakan efektif dalamproses sterilisasi yaitu dengan cara memastikanbesaran Fo. Untuk asumsi cemaran mikrobialnormal, capaian Fo minimal 12 biasa dipakaisebagai tolok ukur [7]. Misal pada sterilisasi uap

86

basah (Steam Sterilization) kondisi klasik Fo = 12,dicapai dengan memapar benda pada saturated­steam suhu 1210 C selama 12 menit [8]. Artinyabila kemudian pada suatu proses sterilisasi dihitung Fo dan didapat angka 25, maka artinyaproses sterilisasi itu ekivalen dengan memaparterus menerus obyek pada suhu 1210 C selama25 menit.

METODOLOGI

Bahan dan peralatan yang digunakandalam kegiatan kualifikasi kinerja Autoclavetersebut adalah autoclave Raypa Type AES­28/17937, Thermocouple tipe K, MultichannelTemperature Display, vial dan peralatankebersihan sebagai muatan/beban autoclaveserta Sterikon Plus Bioindicator [9].

Metodologi yang digunakan adalahdengan melakukan pengujian kebocoranautoclave, perhitungan untuk menentukan jumlahthermocouple yang akan digunakan dalampengambilan data, melakukan pengujiandistribusi panas pad a autoclave dengan kondisikosong, pengujian distribusi panas pad aautoclave kondisi beban vial dan peralatankebersihan, pengujian penetrasi panas padaautoclave kondisi isi vial dan peralatankebersihan menggunakan bioindicator [10].

Dalam pengujian kebocoran autoclavedioperasikan normal, kemudian tekanandipertahankan pada tekanan kerja 1 bar selama30 menit. Pengamatan dilakukan terhadapperubahan tekanan. Perhitungan jumlahthermocouple dilakukan untuk membuatkonfigurasi thermocouple di dalam chamberautoclave. Selanjutnya thermocoupleditempatkan sedemikian rupa di dinding dan dibagian tengah autoclave sehingga distribusipanas dapat terdeteksi oleh seluruhthermocouple. Dalam pengujian distribusi panasbaik dalam keadaan kosong maupun isi,autoclave dioperasikan normal sesuaipengoperasian saat proses. Kemudian datadiambil dan disajikan dalam bentuk tabel. Dalampengujian penetrasi panas, bioindikatordiletakkan sesuai dengan posisi thermocouplesehingga akan mendapatkan data dengankondisi panas yang sama.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian Kebocoran Autoclave

Langkah awal dalam kualifikasi kinerjamesin sterilisasi autoclave Raypa Type AES­28/17937 adalah dengan melakukan ujikebocoran atau leak test, yaitu menguji tingkat

I Wayan Widiana, dkk.

batan

Seminar Pendayagunaan Teknologi Nuklir 2017Badan Tenaga-Nuklir Nasional

Tangerang Selatan 21-23 November 2017

kebocoran pada chamber autoclave danpemipaan terkait seperti pemipaan steam danpemipaan drain [11]. Autoclave saat dioperasikanakan menghasilkan tekanan uap dan diharapkantetap stabil pad a tekanan sekitar 1 bar.Kestabilan tekanan tersebut akanmempertahankan kestabilan suhu dalamautoclave. Kebocoran dapat menurunkan nilaitekanan sehingga akan menyebabkanterganggunya kestabilan suhu autoclave.

Tabel1. Data pengamatan uji kebocoran autoclave

Akibatnya adalah proses sterilisasi menjadi tidak- sempurna. Oleh Karena itu sangat penting

dilakukannya uji kebocoran autoclave agarkestabilan suhu autoclave dapat tercapai.Berdasarkan POPP-GPOB dari BPOM, rata-ratakebocoran pada autoclave tidak boleh lebih dari1.3 kPa/10 menit [12]. Tabel 1 merupakan datahasil pengamatan terhadap uji kebocoranautoclave.

No. WaktuTekananStatus AutoclaveSuhuKeteranganIWib)

(bar) (oC)

1

14.22 0Starting-Purge Heating 22

2

14.380.2Heating 100

3

14.44 1Sterilising 30' 121Start Sterilising

4

14.54 1Steri/ising 20' 121

5

15.04 1Sterilising 10' 121

6

15.14 1Sterilising O' 121Start Cooling

7

15.34 0Cooling 95Proccess Complete

Berdasarkan Tabel 1 maka dapatdinyatakan bahwa tidak terjadi kebocoran padaautoclave saat proses sterilisasi dengan suhu121°G. Hal ini dibuktikan dengan nilai tekananyang stabil sebesar 1 bar (tidak terjadi penurunantekanan lebih dari 1.3 kPa/10 menit) selamaproses sterilisasi yaitu mulai Steri/ising 30 menitsampai dengan Sterilising 0 menit. Tekanan yangstabil menyebabkan suhu sterilisasi juga stabilpada 121 °G.

Perhitungan untuk Menentukan JumlahTermokopel

Berdasarkan POPP-GPOB dari BPOMmaka perlu ditentukan jumlah thermocouple yangdigunakan dalam melakukan kualifikasi sebuahautoclave. Jumlah thermocouple tersebut sangattergantung dari faktor geometris dan spesifikasiautoclave tersebut [12]. Untuk menghitung jumlahthermocouple dapat digunakan rumus berikut:

N = 3 + 3X(GO.6 )x(VO.2)

dimana N adalah jumlah sensor termokopel danG adalah faktor geometris yang ditentukanberdasarkan persamaan:

fm = 2(8-G)/2

fm adalah faktor grading maksimal yangditentukan berdasarkan tabel dan harga f yangdihitung berdasarkan persamaan:

f = (1 00xRo)/(1 OO+D)Ro = 2 x f:.TD = To - T ruangan

f:.T adalah variasi temperatur dalam autoclaveyang diizinkan (diperoleh dari spesifikasi teknisautoclave IManual Operasi Alat), To adalahtemperatur operasi yang direncanakan dalam halini sebesar 121 °G, V adalah volume aktifautoclave [13].

Berdasarkan faktor geometris danspesifikasi autoclave RAYPA TYPE AES­28/17937 maka dibuat tabel data dan hasilperhitungan seperti Tabel 2.

Tabel 2. Data dan hasil perhitungan dalam menentukan jumlah thermocouple

Diameter tinggivolumeDeltaRoTaTrTa - Tr fGN

(m)

(m)(cum)T (0C)(0C)COC)COC)COC)

0.28

0.20.012321.052.112124.196.91.06653123498

I Wayan Widiana, dkk. 87

batan

Seminar Pendayagunaan Teknologi Nuklir 2017Badan Tenaga Nuklir Nasional

Tangerang Selatan 21-23 November 2017~

SENPATEN

Gambar 1. lIustrasi penempatan thermocouple didalam chamber autoclave

Serdasarkan perhitungan dan hasil yangditampilkan pada Tabel 2 maka jumlahthermocouple yang digunakan dalam kualifikasiautoclave Raypa Type AES-28/17937 adalah

sebanyak 8 buah. Penempatan thermocoupledalam chamber autoclave dapat diilustrasikanseperti Gambar 1.

Pengujian Distribusi Panas pada AutoclaveKosong

Uji distribusi panas pada autoclave dalamkeadaan kosong dilakukan untuk menentukanselisih suhu pada titik terdingin dan titik terpanaspada autoclave untuk dibandingkan dengankeberterimaan yang dipersyaratkan dalam POPPCPOS.

Tabel 3. Data pengamatan distribusi panas pada autoclave kondisi kosong

Setting - 121 ·C, Tekanan = 1.1 Pa, t - 30 menit. Kondisi Kosong

Tekanan Autoclave

011.11.11.11.11.11.10

Waktu pengamatan

03035404550556075

Display

2212112112112112112112195

Termokopel

120.8 120.9120.7121.5121.9120.1121.5122.395.8

2

20.8 121.3120.9121.5122122.4122.7122.795.6

3

20.6 121121.1121.3121.3121.1121.4121.495

4

20.1 121.4121121.8122.1122.4122.712295

5

20.5 120.9120.9121.4121.8122122.1121.896.4

6

19.8 121.2121.7121.7122.3122.9122.2121.995.2

7

20.3 120.9121.6121.6121.2120.6120.3120.695.5

8

20.3 121121.7121.7121.7120.7120.5120.895.2

9

20.7 99.199.810099.8100.110099.378

Temperatur Maks

20.8121.4121.7121.8122.3122.9122.7122.796.4

Temperatur Min

19.8120.9120.7121.3121.2120.1120.3120.695

Temperatur rata2

20.4121.075121.2121.5625121.7875121.525121.675121.687595.4625

Standar Deviasi

0.346410.1982060.4035560.1685020.3796141.0278270.9207920.7180080.474906

Tmax)max

122.9

Tmin)min

120.1

Delta T1

2.8

Delta T2

0.9

Nilai keberterimaan yang dipersyaratkandalam POPP CPOS untuk perbedaan suhuantara suhu terpanas I tertinggi dengan suhuterendah I terdingin tidak boleh melebihi 5°C.

88

Dengan melihat Tabel 3 dan membandingkannyadengan kriteria keberterimaan maka Delta T1dalam Tabel 3 merupakan selisih antara suhutertinggi dengan suhu terendah, nilainya adalah

I WayanWidiana, dkk.

10batan

Seminar Pendayagunaan Teknologi Nuklir 2017Badan Tenaga Nuklir Nasional

Tangerang Selatan 21-23 November 2017

*~ .....~~,~4 tVSENPATEN

2.8 aC. Nilai selisih tersebut berada dalam batas

keberterimaan yaitu tidak boleh melebihi 5 DC.

Pengujian Distribusi Panas pada Autoclave IsiVial dan Alat Kebersihan

Pengujian distribusi panas padaautoclave kondisi isi bertujuan untukmengetahuikestabilan kinerja autoclave dengan menentukanperbedaan suhu terendah dan tertinggi kondisi isiserta perbedaan suhu terendah dengan suhuseting pada autoclave kondisi isi, kemudiandibandingkan dengan hasil pengujian distribusipanas pad a autoclave kondisi kosong. Datapengujian distribusi panas pada autoclave kondisiisi dapat dilihat pada Tabel 4.

Berdasarkan Tabel 4 diperoleh nilaiselisih suhu tertinggi dan suhu terendah (DeltaT1) sebesar 2.8 DC, nilai tersebut berada dalamrentang kriteria keberterimaan. Jika dibandingkan

selisih suhu terendah dengan suhu tertinggiantara autoclave kondisi kosong denganautoclave kondisi isi, maka kinerja autoclavemasih stabil dengan nilai selisih yang masihberada dalam rentang kriteria keberterimaanyaitu di bawah 5 DC.

Tabel4. Data pengamatan distribusi panas autoclave kondisi isi

Setting- 121°C, Tekanan = 1.1 Pa. t = 30 menit. Kondisi Isi

Tekanan Autoclave

011.11.11.11.11.11.10

Waktu pengamatan

03035404550556075

Penunjukan Indikator

2212112112112112112112195

Termokopel

121.2 120.7120.9121.1121.1121.8121.7120.792.8

2

21.2 120.5121.1121.2121.5122121.912294.6

3

21.2 121121.3121.3121.3121.1121.1121.491.7

4

21.2 121.2121.8121.5122.2122.3121.9122.194.3

5

21.2 121.4121.8121.4122121.8121.6122.694.6

6

21.2 121.8121.8122122121.8121.2119.895.6

7

21.2 121.1121.7121.4120.7121.7121120.194.8

8

21.2 121.2121.7121.2120.6121.6121.4120.393.2

9

91.696.595.995.796.696.495.676.8

Temperatur Maksimum

21.2121.8121.8122122.2122.3121.9122.695.6

Temperatur Minimum

21.2120.5120.9121.1120.6121.1121119.891.7

T emperatur rata rata

21.2121.1125121.5125121.3875121.425121.7625121.475121.12593.95

Standar Deviasi

00.4015590.3603070.2799870.6088630.3420.3535531.0443731.273914

Tmax}max

122.6

Tmin)min

119.8

Delta T1

2.8

Delta T2

1.2

Pengujian Penetrasi Panas denganBioindikator pada Autoclave Isi Vial danPeralatan Kebersihan

Pengujian penetrasi panas dilakukanuntuk mengetahui keberhasilan autoclave dalamproses sterilisasi dengan menggunakan SterikonPlus bioindikator pad a autoclave kondisi isi.

I Wayan Widiana, dkk.

Delapan buah bioindicator diletakkan denganposisi yang sama dengan posisi thermocouple.

Dua buah Sterikon Plus Bioindicator(tidak disterilisasi di dalam autoclave) digunakansebagai kontrol positif. Hasil sterilisasimenggunakan autoclave pada 8 Sterikon PlusBioindicator nantinya akan dibandingkan dengankontrol positifnya, untuk mengetahui kinerja

89

batan

Seminar Pendayagunaan Teknologi Nuklir 2017Badan Tenaga Nuklir Nasional

Tangerang Selatan 21-23 November 2017~

SENPATEN

autoclave. Kinerja autoclave dikatakan bag usapabila ke 8 Sterikon Plus Bioindicator setelahproses sterilisasi tidak menunjukkan perubahanwarna. Selanjutnya berdasarkan data suhu hasilpengujian penetrasi panas maka dihitung nilai Fe.Rumus yang digunakan adalah:

Fa (121°C) = 5 x 10A (menit)

A = ((T(t=x)+ T (t=x+5»)/2- 121)/nilaiz

T(t=x) = suhu pada waktu x menitT(t=x+5) = suhu pada waktu x+5 menitNilai Z = nilai Z (=10) Bacillus

stearothermophilus pada 121°C

Berdasarkan rumus tersebut maka

dibuat tabel hasil perhitungan seperti terlihatpada Tabel 6. Berdasarkan tabel tersebut makadiperoleh Fe minimum sebesar 33.63 menit danFe makasimum sebesar 54.25 menit. SedangkanFe rata-rata sebesar 41.33 menit. Denganmengacu pada POPP CPOB dimana Fe haruslebih besar dari 12 menit, maka autoclave RaypaType AES-28/17937 telah memenuhi syaratsehingga dapat dikatakan bahwa kinerjaautoclave Raypa Type AES-28/17937 sangatbaik.

Tabel 5. Hasil pengujian penetrasi panas pada autoclave

Setting = 121 ·C, Tekanan = 1.1 Pa, t = 15 menit, Kondisi Isi diisi Bacillus stearothermophilus (Z = 10)

Tekanan

011.11.11.11.11.11.10

Waktu

03035404550556078

Display

20121121121121121121121

Termokopel

119.3122.1122.7122.6122.7122.5122.6122.894.6

2

20.9122.2123123123.3123123.1123.496.1

3

19.4122.3122.9123123.2122.912312395.9

4

19.8122.5122.9123.1123.2122.9123.1123.496.7

5

20.4122.9123.2123.3123.6123.3122.5123.695.5

6

33122.9123.5123.5123.6123.7123.6123.797.9

7

27.2121.2121.7121.6121121.4121.512294.7

8

19.3120.5121.9122.1121.2122121.7122.495.2

18

116.1117117.1116.6116.5117117.391.8

Temp. Maks

33122.9123.5123.5123.6123.7123.6123.797.9

Temp. Min

19.3120.5121.7121.6121121.4121.512291.8

Temp. rata rata

22.4125122.075122.725122.775122.725122.7125122.6375123.037595.37778

Standar Deviasi

5.0232140.8328090.6204840.640871.0430040.7318030.7249380.6045951.68877

Tmax)max

123.7

Tmin)min

120.5

Della T1

3.2

Delta T2

0.5

90 I Wayan Widiana, dkk.

~'<Q)='

~Co

iii'='

..w

Co;1<"?'

CD•...•.

Tabel 6. Hasil perhitungan nilai Fo

A1A2A3A4A5A6A7A8Fo1

F02Fo3F04Fo5F06F07Fo8Lto

(10-15)

(Is -(15-(110-(115-(120 -(125 -(130-

(5)

110)(15)120)125)30)la)

-5.04

0.130.1550.1550.150.1450.16-1.240.0002736036.7448144137.1444697937.1444697937.0626877236.9818418057.2271988541.03579188743.34154787

-4.955

0.150.190.2050.2050.1950.215-1.1350.0003327527.0626877237.7440830958.0162269538.0162269537.8337553518.2029488661.3190841648.19534585

-5.025

0.150.1850.20.1950.1850.19-1.1650.0002832187.0626877237.6554373087.9244659627.8337553517.6554373087.7440830951.23104096547.10719093

-4.995

0.160.190.2050.1950.190.215-1.1 050.0003034747.2271988547.7440830958.0162269537.8337553517.7440830958.2029488661.41342414248.18202383

-4.945

0.1950.2150.2350.2350.180.195-1.1550.0003405037.8337553518.2029488668.5895419368.5895419367.5678062427.8337553511.25971559349.87740578

-4.315

0.210.240.2450.2550.2550.255-1.030.0014525178.1090504878.6890041448.789618078.9943545768.9943545768.9943545761.67985774154.25204669

-4.69

0.0350.0550.020.010.0350.065-1.2750.0006125215.419634575.6750540785.235642745.1164649615.419634575.8072430690.95559233.62987851

-5.12

0.010.090.0550.050.0750.095-1.230.0002275735.1164649616.1513438545.6750540785.6100922725.9425111376.2225730591.0599185835.77818551

-5.405

-0.455-0.405-0.425-0.455-0.435-0.395-1.6550.0001180651.753759371.9677503771.8791870211.753759371.8364115022.0135851720.39835704811.60292793

Fo Maksimum

0.0014525178.1090504878.6890041448.789618078.9943545768.9943545768.9943545761.67985774154.25204669

Fo Minimum

0.0002275735.1164649615.6750540785.235642745.1164649615.419634575.8072430690.95559233.62987851

Fo rala rala

0.0004382486.2588948286.774908296.8078259456.756737616.6639817326.9165212121.15030912441.32961699

Standar Deviasi

0.0004024931.9581530672.0371809132.220053652.2748910922.0988359512.0916717380.35729102312.96801945

.j'

~@>

'(J).I'D

e....

~ ~(Jq ~ I-C

~ ~ I'D

=:! p.. ==' ~ p..

(Jq = ~Vi. ......J '<~ (? ~[=~~ ~ ==' ~ ~

~ Z ~- =I ==

~~~Z •.•.~o '"I i:j< Z 0~ ~ -=' IJ1 06- ..•. (/0.~ 0 ..•..., = Zt..:; ~ ,..O-=­- "..'-1 ==:'"I

Nio.....-...)

~~... ~J:o •

~~

batan

Senlinar Pendayagunaan Teknologi N uklir 2017Badan Tenaga Nuklir Nasional

Tangerang Selatan 21-23 November 2017~SENPATEN

KESIMPULAN

Hasil pengujian distribusi panas padaautoclave dengan kondisi kosong, hasil pengujiandistribusi panas pad a autoclave kondisi isi danhasil pengujian penetrasi panas pada autoclavekondisi isi menggunakan bioindicator memilikinilai yang sesuai dengan nilai keberterimaanyang dipersyaratkan yang tertuang pada POPPCPOS sehingga kinerja dari autoclave RaypaType AES-28/17937 dinyatakan terkualifikasidengan hasil baik.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih penulis sampaikankepada Ibu Lindawati, Ibu Mujinah dan Ibu Witartiyang telah membantu dalam proses penyiapanbahan serta peralatan yang digunakan dalamproses kualifikasi.

DAFT AR PUSTAKA

[1] Anonim, PERKA BPOM RI No.HK.03.1.33. 12. 12.8195 TAHUN 2012tentang Penerapan Pedoman CaraPembuatan Obat Yang Baik. 2012.

[2] H. Ardebili and M. G. Pecht, "Qualificationand Quality Assurance," EncapsulationTechnol. Electron. Appl., pp. 351-415,2009.

[3] N. Vishal Gupta and K. S. Shukshith,"Qualification of autoclave," Int. J.PharmTech Res., vol. 9, no. 4, pp. 220­226, 2016.

[4] G. Fernlund, C. Mobuchon, and N.Zobeiry, "Autoclave Processing," inReference Module in Materials Scienceand Materials Engineering, 2017.

[5] Ansi, "The Objectives and Uses of AAMIStandards and Recommended Practices,"no. R, 2004.

[6] Sriwulantya, "Laporan praktek ke~aprofesi apoteker di PT Sydna Farma," no.89, 2015.

[7] Hesti Ayuningtyas, "Mengenal Konsep D-Value, "https://www.panganpedia.com/ilmu­pangan/mengenal-konsep-d-value/, 2015.[Online]. Available:https:/Iwww.panganpedia.com/ilmu­pangan/m engen al-konsep-d-valuel.

[8] Y. Otsubo, A Ishiguro, and Y. Uyama,"Path to Regulatory Qualification ProcessDevelopment," in The Path fromBiomarker Discovery to RegulatoryQualification, 2013, pp. 175-177.

[9] Wayan Widiana, "Protokol Kualifikasi

92

[10]

[11]

[12]

[13]

otoklaf." Pusat Teknologi Radioisotop danRadiofarmaka BATAN, 2016.R. Kusnandar, P. Hariyadi, and N.Wulandari, "Parameter Kecukupan ProsesTermal," no. 7, p. 4, 2011.widitaputra, "Kegagalan Bowie Dick Test,"https://widitaputra. wordpress. com/20 17/06/14/kegaga/an-bowie-dick-testl, 2017.[Online]. Available:https://widitaputra.wordpress.com/2017/06114/kegagalan-bowie-dick-test/.BPOM, PETUNJUK OPERASIONALPENERAPAN PEDOMAN CARAPEMBUA TAN OBAT YANG BAlK 2012JILID II. Jakarta, 2014.A.- Dry, A- Dry, A- Dry, and A- Dry,"INSTRUCTION MANUAL FOR USE ANDMAINTENANCE . MICROPROCESSORCONTROLLED WITH DRY ANDPREVACUUM' ModelsO:" pp. 1-22.

I Wayan Widiana, dkk.