Upload
khangminh22
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENGATASI
KENAKALAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH
RIYADHUL JANNAH KECAMATAN BRAM
ITAM KABUPATEN TANJUNG
JABUNG BARAT
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sarjana Pendidikan
Strata Satu (S1)
OLEH:
RISKA
NIM : TP 140876
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENGATASI
KENAKALAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH
RIYADHUL JANNAH KECAMATAN BRAM
ITAM KABUPATEN TANJUNG
JABUNG BARAT
SKRIPSI
OLEH:
RISKA
NIM : TP 140876
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
1. Ayahku Dg. Mangeppe dan Ibundaku Almh Nurasiah yang telah sangat
berjasa mendidik membimbing dan mengasuh serta mengorbankan segala
daya kemampuannya untuk menyelesaikan anaknya dalam menamatkan
pendidikan di UIN STS JAMBI.
2. Kepada kakak Nurbayah, Nurhayati, Nurhasanah, Syarifuddin, Bahtiar,
Firmansyah dan adikku Nurfina, terima kasih telah member semangat dan
dorongan kepada saya untuk menyelesaikan pendidikan di UIN STS JAMBI.
Penulis tidak dapat membalas budi baik tersebut, hanya kuserahkan
kepada Allah SWT, semoga amal perbuatan yang telah diberikan penulis
bernilai pahala di sisi Allah SWT dan bermanfaat bagi pembaca, Amiin ya
Robbal ‘Alamiin.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
MOTTO
(٦)
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah
terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan”. (Anonim, Al-quran Terjemah, hal. 560:6)
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
KATA PENGANTAR
الرحيم الرحمن اهلل بسم
Alhamdulillah puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena
ridho-Nya semata penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya
Guru Akidah Akhlak dalam Mengatasi Kenakalan Siswa di Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat”.
Adapun maksud dan tujuan penulis ini adalah sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Tarbiyah UIN STS
JAMBI. Tak lupa pula rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis ucapkan
kepada yang terhormat:
1. Ayahanda dan (Almh) Ibunda yang tercinta yang telah memberikan do’a
dan bantuan moril maupun spiritual yang tiada hingganya.
2. Bapak Rektor Dr. H. Hadri Hasan, M.A UIN STS JAMBI dan WAREK I,
II, III.
3. Ibu Dekan Dr. Hj. Armida, M.Pd Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN
STS JAMBI beserta Wakil Dekan I, II, III
4. Bapak Ridwan, S.Psi, M..Psi, Psikolog, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Agama Islam.
5. Ibu Dra. Hj. Hasnidar Karim, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Ibu
Hj. Hindun, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, pengarahan,
motivasi dan mendukung penulisan skripsi ini.
6. Segenap dosen dan karyawan/karyawatidi UIN STS JAMBI
7. Bapak Kepala Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
8. Bapak dan Ibu guru khususnya guru Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
yang telah meluangkan waktunya dalam membantu memberikan data
dalam penelitian ini.
9. Teman-teman jurusan Pendidikan Agama Islam dan teman-teman kost
yang selama ini tealah menemani disaat suka maupun duka. Semoga
kebersamaan kita tetap terjaga.
Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membaca. Semoga Allah SWT melimpahkan berkah dan rahmat-Nya atas bantuan
dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRAK
Nama : Riska
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Upaya Guru Akidah akhlak dalam Mengatasi Kenakalan Siswa di
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Skripsi ini membahas tentang upaya guru akidah akhlak dalam mengatasi
kenakalan siswa di madrasah aliyah riyadhul jannah kecamatan bram itam
kabupaten tanjung jabung barat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif,
sedangkan pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode
wawancara, dan metode dokumentasi. Penelitian ini menemukan bahwa upaya
guru akidah akhlah dalam mengatasi kenakalan siswa ini sangat berpengaruh
sekali terhadap proses belajar mengajar di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah.
Hasil penelitian ini menyarankan agar guru Akidah Akhlak hendaknya perlu
memahami aspek-aspek psikis dan kepribadian siswa secara teliti dan objektif,
sehingga dengan demikian dapat dicegah kemungkinan kecenderungan
munculnya perilaku menyimpang atau kenakalan siswa, dan memudahkan guru
dalam memberikan pendidikan dan pengajaran.
Kata Kunci : Upaya, Guru Akidah Akhlak, Kenakalan Siswa
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRACK
Name : Riska
Major : Islamic Religious Education
Title : Effort Learn Akidah behavior in Overcoming Mischief of Student
in Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah District Of Bram Itam Sub-
Province Foreland of Jabung West.
This thesis effort learn akidah behavior in overcoming mischief of student in
madrasah aliyah riyadhul jannah district of bram itam sub-province foreland of
jabung west. This research represent research qualitative, while collecting use
observation method. This research find that effort learn akidah akhlak in
overcoming mischief of this is student very having an effect one once to process
learn to teach in madrasah aliyah riyadhul jannah. Result of this research suggest
that teacher of akidah behavior shall need to comprehend psychical aspects and
personality of student accurately and is objective, so that thereby can be prevented
possibility of tendency of behavioral appearance digress or mischief of student,
and facilitate teacher in giving teaching and edacation.
Keyword : Effort, Learn Akidah Behavior, Mischief of Student
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... ii
NOTA DINAS ................................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ABSTRACK ................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
MOTTO .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
A. LatarBelakangMasalah ........................................................... 1
B. FokusPenelitian ...................................................................... 4
C. RumusanMasalah ................................................................... 4
D. TujuandanKegunaanPenelitian .............................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KajianTeoritik ........................................................................ 6
B. Upaya ..................................................................................... 6
C. Guru ....................................................................................... 6
D. TanggungJawab Guru ............................................................ 10
E. Guru SebagaiAgenPembelajaran ........................................... 11
F. TugasdanPeran Guru .............................................................. 12
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
G. AkidahAkhlak ........................................................................ 15
H. KenakalanAnak ...................................................................... 17
I. Bentuk Penyimpangan Sikap/Kenakalan Anak Didik ........... 19
J. StudiRelevan .......................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. PendekatandanDesainPenelitian ............................................ 28
B. Setting danSubjekPenelitian................................................... 30
C. JenisdanSumber Data ............................................................. 31
D. TeknikPengumpulan Data ...................................................... 32
E. TeknikAnalisis Data ............................................................... 35
F. TeknikPemeriksaanKeabsahan Data ...................................... 35
G. JadwalPenelitian ..................................................................... 38
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. TemuanUmum ...................................................................... 39
1. Sejarahberdirinya Madrasah AliyahRiyadhulJannah ....... 39
2. Visi, MisidanTujuan Madrasah Aliyah ............................ 40
3. LetakGeografis ................................................................. 42
4. IdentitasSekolah ............................................................... 42
5. IdentitasKepalaSekolah .................................................... 43
6. StrukturOrganisasi ........................................................... 43
7. SaranadanPrasarana.......................................................... 51
B. TemuanKhususdanPembahasan ........................................ 54
1. BentukKenakalanSiswa di Madrasah Aliyah
RiyadhulJannah ............................................................... 54
2. Faktor-faktorPenyebabKenakalanSiswa
di Madrasah AliyahRiyadhulJannah ............................... 58
3. Kendala Guru AkidahAkhlakdalamMengatasiKenakalan
Siswa di Madrasah AliyahRiyadhulJannah ..................... 61
4. Upaya Guru AkidahAkhlakdalamMengatasiKenakalan
Siswa di Madrasah AliyahRiyadhulJannah ..................... 64
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 68
B. Saran-saran ........................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jadwal Penelitian......................................................................... ……..37
Tabel 2 Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah ............. ……..43
Tabel 3 Keadaan guru di Sekolah Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah .... ……..45
Tabel 4 Daftar Nama Wali Kelas Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah..... ……..48
Tabel 5 Keadaan tenaga administrasi di Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah .................................................................................... 48
Tabel 6 Keadaan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah ................ ……..49
Tabel 7 Keadaan Sarana dan Prasana Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah….51
Tabel 8 Fasilitas pendukung PBM dan fasilitas di Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah ........................................................................ ……..52
Tabel 9 Data Bentuk Kasus dan Jumlah Siswa Bermasalah ................... ……..53
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kenakalan dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita melihat kenakalan,
misalnya tawuran antar sekolah. Kenakalan merupakan suatu perbuatan atau
tingkah laku moral yang dilakukan oleh sesorang baik secara individu maupun
secara kelompok yang sifatnya melanggar ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan
yang telah ditetapkan.
Kenakalan merupakan suatu isu yang sering ditampilkan dalam berbagai
media. Media sering memuat berita tentang remaja seperti perkelahian remaja,
tawuran, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, seks bebas, balapan liar dan
lainnya.Akhir-akhir ini kenakalan telah membawa kepada perilaku kejahatan
sebagai akibat kasus anak-anak bermasalah dengan hukum.
Pada dasar nya perilaku kenakalan dimaknai sebagai suatu bentuk perilaku
yang tidak sesuai dengan norma-norma yang hidup di tengah masyarakat. Perilaku
yang tidak sesuai dengan norma itu dianggap sebagai anak yang cacat sosial
(Kartini Kartono, 1988. hal. 93) dan kemudian masyarakat menilai cacat tersebut
sebagai sebuah kelainan sehingga perilaku mereka pun disebut dengan kenakalan.
Pada era Globalisasi saat ini kenakalan telah banyak yang menjurus pada
pelanggaran dan kejahatan sehingga jumlah anak yang berhadapan dengan hukum
selalu meningkat.Dari fenomena tersebut muncul reaksi masyarakat untuk
menanggulanginya yang kemudian diwujudkan dalam bentuk kebijakan kriminal.
Kenakalan siswa adalah tindakan sesuai orang yang belum dewasa yang
sengaja melanggar hukum, jika di diketahui oleh petugas hukum maka ia bisa
dikenai hukuman.
Dengan maraknya kasus-kasus perkelahian antar pelajar, maka lingkungan
pergaulan yang buruk merupakan tempat yang potensial bagi kausa terjadinya
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
kenakalan anak. Kenakalan murid yang tidak diantisipasi sejak awal dapat
menimbulkan kemarahan pada setiap guru.
Kenakalan zaman sekarang ini sudah semakin meluas dan tidak dapat
terkendali lagi, sehingga banyak siswa yang terpengaruh akibat pergaulan bebas.
Berbagai berita mengenai kenakalan dengan status sebagai siswa hampir setiap
hari dapat ditemukan diberbagai sekolah. Siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul
Jannah kecamatan Bram Itam Tanjung Jabung Barat juga melakukan berbagai
kenakalan terutama yang berkaitan dengan pelanggaran terhadap: (1) membolos;
(2) merokok dilingkungan sekolah; (3) membuat keributan di kelas; (4) telat
datang kesekolah; (5) tidak memakai seragam sekolah.
Oleh karena itu pelanggaran tersebut menimbulkan keprihatinan tersendiri
pada guru-guru di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah kecamatan Bram Itam.
Pelanggaran yang sering dilakukan yaitu membolos, merokok, pelanggaran
tersebut mencerminkan tidak adanya kedisplinan dari para siswa untuk mematuhi
tata tertib sekolah, juga menggangu proses belajar disekolah tersebut. Kenakalan
siswa-siswa tersebut dapat digolongkan dalam 4 jenis kenakalan sesuai dengan
teori Jensen dalam (Sarwono, 2007) seperti berkelahi yang tergolong pada
kenakalan remaja yang menimbulkan korban materi, kenakalan yang melawan
status salah satunya adalah membolos, sedangkan pelanggaran lainnya dapat
dimasukkan pada kenakalan social yang tidak menimbulkan korban di pihak
orang lain.
Banyak faktor penyebab kenakalan siswa selain disebabkan oleh faktor
internal akibat perubahan dalam diri siswa, juga disesbabkan oleh kombinasi dari
beberapa faktor. Faktor penyebab tersebut seperti yang dikemukakan oleh Phillip
Graham dalam (Sarwono, 2007) di bagi kedalam dua golongan yaitu faktor
lingkungan dan faktor pribadi. Sedangkan faktor-faktor pribadi menurut Santrock
(2002) meliputi pengendalian yang rendah, pengaruh teman sebaya yang negative,
identitas diri yang rendah, dan tidak adanya harapan terhadap pendidikan.
Faktor-faktor kenakalan tersebut yang akan menjadi dasar identifikasi
penyebab kenakalan siswa. Faktor penyebab kenakalan tersebut digolongkan
kembali dalam dua faktor lingkungan social, dan faktor pribadi. Identifikasi
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
tersebut diharapkan dapat mengetahui faktor-faktor dominan yang berpengaruh
pada kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah kecamatan Bram Itam
Tanjung Jabung Barat.
Kenakalan siswa adalah tindakan sesuai orang yang belum dewasa yang
sengaja melanggar hukum yang diketahui oleh petugas hukum ia bisa dikenai
hukuman. Batasan pengertian yang di pakai adalah bahwa tindakan tersebut di
lakukan oleh remaja dengan status sebagai siswa, yaitu siswa pada Madrasah
Aliyah Riyadhul Jannah kecamatan Bram Itam.Siswa tersebut berusia 16 tahun
sampai 19 tahun (remaja akhir).Hukum yang dimaksud adalah tata tertib sekolah
pada Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah kecamatan Bram Itam Tanjung Jabung
Brat. Hukmuan yang di berikan adalah sangsi dari sekolah (Guru BK) tersebut.
Masdrasah Aliyah Riyadhul Jannah adalah salah satu lembaga pendidikan di
Indonesia di bawah naungan masyarakat yang berdomisili Islam Artinya lembaga
pendidikan ini memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama dalam satu
wadah. Kebanyakan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah masih berada
dalam jenjang usia remaja yang usianya berkisar 16 tahun sampai 19 tahun,di
mana pada usia tersebut sering mengalami kegoncangan, sehingga mereka
melampiaskan dengan hal-hal yang melanggar peraturan yang telah di tetapkan
oleh Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah.
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah disamping lembaga di bawah naungan
masyarakat yang berdomisili Islam yang notabene merupakan salah satu lembaga
pendidikan keagamaan yang nantinya mempersiapkan peserta didik untuk
menjalankan peranan penguasaan pengetahuan keagamaan, juga lembaga ini
berlokasi di pinggir perkotaan yang mana arus modernisasi sangat cepat sehingga
lebih rentan terhadap tindak kenakalan.
Berdasarkan pengamatan awal (Grentour) yang di lakukan oleh penulis di
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah kecamatan Bram Itam terlihat bahwa masih
banyak siswa kelas XI IPS1 berjumlah 11 orang, XI IPS2 berjumlah 9 orang dan
XI IPA berjumlah 7 orang. Pertama, masih banyak siswa kelas XI melakukan
pelanggaran seperti membolos, keluyuran, merokok. Kedua, masih banyak siswa
kelas XI tidak mentaati peraturan sekolah. Ketiga, masih banyak siswa kelas XI
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
tidak disiplin. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik mengangkat judul
tentang “UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENGATASI
KENAKALAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH RIYADHUL JANNAH
KECAMATAN BRAM ITAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG
BARAT”
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis membatasi permasalahan
yang akan di bahas yaitu upaya guru aqidah akhlaq dalam menangani kenakalan
siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat. Penulis memfokuskan objek penelitian ini pada siswa
kelas XI.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
2. Apa faktor-faktor penyebab kenakalan siswa di Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung
Barat?
3. Apa saja kendala guru akidah akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa di
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat?
4. Bagaimana upaya guru akidah akhlak dalam menaggulangi kenakalan
siswa terjadi di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan penelitian di atas, penulis dapat menuliskan tujuan dari
penelitian ini yaitu:
a) Untuk mengetahui bentuk kenakalan siswa di Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
b) Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan siswa di Madrasah
Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
c) Untuk mengetahui apa saja kendala guru akidah akhlak dalam
mengatasi kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
d) Untuk mengetahui upaya guru akidah akhlak dalam menaggulangi
kenakalan siswa terjadi di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
2. Kegunaan Penilitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
a) Untuk menambah wawasan bagi penulis dan sebagai bahan masukan
terhadap lembaga pendidikan tersebut, tentang kenakalan siswa yang
dilakukan oleh siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
b) Memberikan konstribusi positif bagi penulis
c) Sebagai syarat guna mencapai gelar Sarjana Strata (S1) dalam
Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
Untuk menegaskan arah pembahasan proposal skripsi ini maka perlu
diberikan pengertian dan penjelasan terhadap judul proposal skripsi tersebut,
sekaligus untuk menghindari pemahaman yang simpang siur terhadap judul
proposal skripsi tersebut. Kerangka teori yang penulis maksud dalam penelitian
ini adalah membahas teori yang erat kaitannya dengan permasalahan yang akan
dibahas sebagai landasan dasar penelitian. Teori tersebut adalah sebagai berikut:
1. Upaya
Upaya menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikansebagai
usaha kegiatan yang mengarahkan tenaga, pikiran untuk mencapaisuatu
tujuan. Upaya juga berarti usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,
memecahkan persoalan mencari jalan keluar (Depdikbud KBBI, 2002. hlm.
250). Selanjutnya menurut Tim Penyusun Departemen Pendidikan Nasional
(2008: 1787), “upaya adalah mengusahakan, mengikhtiarkan, melakukan
sesuatu untuk mencari akal (jalan keluar) dan sebagainya”. Berdasarkan uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa upaya adalah suatu usaha yang dilakukan
dengan maksud tertentu agar semua permasalahan yang ada dapat
terselesaikan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Guru
Definisi Guru dalam Pendidikan Islam. Pendidikan dalam Islam ialah
siapa saja yang bertangung jawab terhadap perkembangan anak didik. Dalam
Islam, orang yang paling bertanggung jawab tersebut adalah orang tua (ayah
dan ibu) anak didik. Tangung jawab itu disebabkan sekurang-kurangnya oleh
dua hal: pertama, karena kodrat, yaitu karena orang tua ditakdirkan menjadi
orang tua anaknya, dank karena itu ia ditakdirkan pula bertangung jawab
mendidik anaknya; kedua, karena kepentingan kedua orang tua, yaitu orang
tua berkepentingan terhadap kemajuan perkembangan anaknya, sukses
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
anaknya adalah sukses orang tua juga. .” (Ahmad Tafsir, 2011. Hal. 74)
Tangung jawab pertama dan utama terletak pada orang tua berdasarkan juga
pada firman Allah seperti yang tersebut dalam al-quran:
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharah dirimu dan angota keluargamu
dari ancaman neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka
kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Anonim, Al-Quran Terjemah, hal.
560:6)
Pendidik mempunyai dua arti, ialah arti yang luas dan arti yang sempit.
Pendidik dalam arti luas adalah semua orang yang berkewajiban membina
anak-anak. Secara alamiah semua anak, sebelum mereka dewasa menerima
pembinaan dan orang-orang dewasa agar mereka dapat berkembang dan
bertumbuh secara wajar. Sebab secara alamiah pula anak manusia
membutuhkan pembimbing seperti itu karena ia dibekali insting sedikit sekali
untuk memertahankan hidupnya. (Made Pidarta, 2007. hal, 276)
Guru dalam menjalankan tugasnya, ia perlu mengadakan kerja sama
dengan oran tua peserta didik, dengan badang-badang kemasyarakatan, dan
sekali-kali membawa peserta didik mengunjungi obyek-obyek yang kiranya
perlu diketahui peserta didik dalam rangka kurikulum sekolah. Selain
melaksanakan tugas profesinya di sekolah, guru wajib pula berartisipasi
dalam kegiatan-kegiatan masyarakat serta memperbaiki peranan dan
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
kualifikasi proesionalnya. (Departemen Agama Direktorat Jenderal
Kelembagaan Agama Islam.. 2005. Hal.64)
Untuk itu, tuntutan terhadap layanan pendidikan yang bermutu semakin
menguat. Dengan demikian, pendidikan harus diorganisir dalam sebuah
system supaya infestasinya jelas, efektif, dan terkendali.
a) Guru yang kreatif
Kreativitas adalah salah satu kata kunci yang perlu dilakukan guru
untuk memberikan layanan pendidikan yang maksimal sesuai
kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan. Sebagaimana
menjadi guru yang kreatif. (Nurdin Mohamad, 2012. Hal. 152-153)
b) Menjadi Guru Inspiratif
Guru adalah sosok yang paling utama dijagad ini. Bagaimana tidak,
guru adalah orang yang paling penting dalam mencerdaskan kehidupan
manusia. Meskipun demikian, belum dapat dikatakan bahwa semua guru
dapat menjadi inspirasi bagi siswanya untuk cerdas dalam tingkah laku
hidupnya. Guru yang mampu menjadi inspirasi siswa adalah guru yang
sebenarnya. Setidaknya ada 3 pendekatan yang telah dirumuskan, yang
mana bisa dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran dikelas.
(1) Pendekatan kecerdasan spiritual
Pada pendekatan spiritual, pendekatan yang harus dilakukan oleh guru
adalah meningkatkan potensi siswa dengan membangkitkan spiritual
quotient dengan cara menanamkan atau mengajarkan nilai-nilai kebenaran
yang terkandung dalam agama. Pondasi dari kecerdasan spiritual adalah
kejujuran, kebajika, keindahan dan keramahan.
(2) Pendekatan kecerdasan sosial
Kecerdasan sosial adalah kemampuan untuk saling mengerti sesame
manusia dan bijaksana dalam hubungan manusia. Kecerdasan sosial
berbeda dengan kemampuan akademik. Saat ini banyak tudingan terhadap
dunia pendidikan, dimana produk pendidikan kita adalah manusia-manusia
yang yang biasa menyikut orang untuk mempertahankan kepentingannya,
karena kurikulum ternyata mendorong orang semakin cerdas sekaligus
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
menyuburkan sikap-sikap individualistis atau mementingkan diri sendiri.
Disisi lain manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri. Oleh
karena itu, penting kiranya mengembangkan sikap kerja sama, tenggang
rasa, simpati, empati, dan budi pekerti yang luhur kepada setiap pesrta
didik. (Fita Nur Arifah, 2016. Hal. 32-36)
c) Kebijakan peningkatan mutu tenaga guru
tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa,
mengembangkan manusia Indonesi seutuhnya, yang meliputi:
(1) Manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa,
(2) Manusia berbudi pekerti luhur
(3) Manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
(4) Manusia yang memiliki kesehatan jasmani dan rohani
(5) Manusia yang memiliki kepribadian mantap dan mandiri
(6) Manusia yang memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan
Guru selama ini memang telah diperlakukan sebagai profesi tetapi
perlakuan yang diberikan kepada guru tidak mencerminkan bahwa
pekerjaan sebagai guru adalah profesi. Hal ini dapat dilihat dari berbgai
penderitaan yang dialami guru dalam melaksanakan tugasnya. (Muhyi
Batubara, 2004. Hal. 51-54)
Dari penertian diatas dapat disimpulkan bahwa guru adalah seseorang
yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya dan bertanggung
jawab untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan
mengevaluasi anak didiknya agar bermanfaat dimasa yang akan datang.
3. Tanggung Jawab Guru
a) Guru harus menuntut para peserta didik belajar
Tangung jawab guru yang terpenting ialah merencanakan dan
menuntut para peserta didik melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
b) Turut serta membina kurikulum sekolah
Sesungguhnya guru merupakan seorang key person yang paling
mengetahui tentang kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
c) Melakukan pembinaan terhadap diri siswa
Memompakan pengetahuan kepada pesrta didik kiranya bukan
pekerjaan yang sulit. Tetapi membina siswa agar menjadi manusia
berwatak (berkarakter) sudah pasti bukan pekerjaan mudah.
d) Memberikan bimbingan kepada peserta didik
Bimbingan kepada peserta didik agar mereka mampu mengenal
dirinya sendiri, memecahkan maslahnya sendiri, mampu menghadapi
kenyatan dan memiliki stamina emosional yang baik, sangat
diperlukan.
e) Melakukan diagnosis atas kesulitan belajar dan mengadakan penilaian
a tas kemauan belajar
Guru bertanggung jawab menyesuaikan semua situasi belajar
dengan minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik.
((Departemen Agama Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.
2005. Hal. 76-79)
Dari berbagai tanggung jawab guru diatas dapat disimpilkan bahwa
guru bertanggung jawab untuk melaksanakan pembinaan kepada diri siswa
baik kepribadian, watak serta jasmani. Guru mempunyai tanggung jawab
moral dan seorang guru bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan
kepada siswanya. Tugas dan tanggung jawab guru tidak dapat dibatasi oleh
ruang dan waktu.
4. Guru sebagai Agen Pembelajaran
a) Guru sebagai fasilitator
Tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta
didik, tetapi harus menjadi uasilitator yang bertugas memberikan
kemudahan belajar kepada seluruh esrta didik agar data belajar dalam
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas,
dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka.
b) Guru sebagai motivator
Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan
sunguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi.
c) Guru sebagai pemacu
Sebagai emacu belajar, guru harus mampu melliatgandakan
potensi peserta didik, dan mengembangkannya sesuai dengan asirasi
dan cita-cita mereka di masa yang akan datang.
d) Guru sebagai pemberi inspirasi
Sebagai emberi insirasi belajar, guru harus mampu memerankan
diri dan memberikan inspurasi bagi pesrta didik, sehingga kegiatan
belajar dan pembelajaran dapat membangkitkan berbagai pemikiran,
gagasan, dan ide-ide baru. (E. Mulyasa. 2009. Hal. 53-67)
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa guru mempunyai
berbagai peranan penting dalam metode pembelajaran yaitu; sebagai
fasilitator, motivator, inspirator, dan innovator untuk mencapai hasil tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Guru disekolah adalah pendidik, tugasnya
membimbing dan mendampingi siswa agar kelak dapat hidup mandiri.
5. Tugas dan Peran Guru
Peran guru di sekolah ditentukan oleh kedudukannya sebagai orang
dewasa, sebagai pengajar dan pendidik dan sebagai pegawai. Yang paling
utama ialah kedudukannya sebagai pengajar dan pendidik, yakni sebgai guru.
Berdasarkan kedududkannya sebagai guru ia harus menunjukkan kekuatan
yang layak bagi guru menurut harapan masyarakat. Apa yang dituntut dari
guru dalam aspek etis, intlektual dan sosial lebih tinggi daripada yang dituntut
dari orang dewasa lainnya. Guru sebagai pendidik dan Pembina generasi
muda harus menjadi teladan, didalam maupun diluar sekolah. Guru harus
sadar akan kedudukannya selama 24 jam sehari. Dimana dan kapan saja ia
akan selalu dipandang sebagai guru yang harus memerlihatkan kelakuan yang
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
dapat ditiru oleh masyarakat, khusunya oleh anak didik. (Nasution. 1999. hal,
91)
a) Peran guru guru dalam dunia pendidikan
Proses pembelajaran di dalam dunia pendidikan memiliki andil
dalam proses tercerabutnya anak-anak dari akar budaya yang
melingkupinya. Kondisi ini seharusnya menjadi inspirasi bagi dunia
pendidikan untuk m elakukan berbagai perubahan dalam proses
pembelajaran. Artinya, apabila terjadi inkonsistensi perilaku pada diri
siswa, itu menjadi pertanda ada masalah dalam proses pembelajaran.
Ketika anak-anak dilibatkan, kenakalannya akan berkurang. Semakin
siswa tidak mengetahui kalau mereka sedang didisiplinkan, akan semakin
baik. Agar anak-anak menjadi manusia yang humanis, yaitu cerdas,
kreatif dan berakhlak mulia, maka kita perlu membangun suasana
sekolah yang humanis pula. Buatlah sekolah agar menjadi lebih seperti
kehidupan nyata, lakukan kegiatan-kegiatan simulasi, berikan lebih
banyak kebaruan dan umpan balik serta dapatkan kerja sama
pembelajaran dengan memancing ketertarikan dan rasa hormat mereka.
b) Peran guru terhadap masa depan bangsa
Guru yang professional dan berkarakter adalah guru yang mampu
dan mau menjalankan tugasnya secara baik dan menginternalisasikan
nilai-nilai positif kepada siswanya. Guru menempati posisi sentral dalam
melahirkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di negeri ini.
Sekalipun dewasa ini dikembangkan corak pendidikan yang lebih
berorientasi terhadap kmptensi siswa, tapi kenyataan ini tidak
mengurangi arti dan peran guru dalam proses pendidikan. Guru tetap
merupakan unsure dasar pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap
proses pendidikan, terlebih bagi penciptaan SDM yang berkualitas.
Metode pembelajaran lebih penting daripada materi belajar, tetapi
eksistensi guru dalam proses pembelajaran jauh lebih penting daripada
metode pembelajaran.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
c) Peran guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa
Pembelajaran yang efektif, bukan membuat anda pusing, namun
bagaimana tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah dan
menyenangkan. Motivasi berpangkal dari kata “motif” yang dapat
diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.
Motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik.
(1) Motivasi intrinsik
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri
tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, namun atas
dasar kemauan sendiri.
(2) Motivasi ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan
dari orang lain, sehingga dengan keadaan demikian siswa mau
melakukan sesuatu atau belajar. (Fita Nur Arifah, 2016. Hal. 18-
27)
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa, antara lain sebagai berikut.
1. Memnjelaskan tujuan belajar kepada peserta didik
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya telebih dahulu
seorang guru menjelaskan mengenai tujuan instruksional khusus yang
akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan, maka makin besar
pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan
memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi.
Disamping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk
bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Guru berusaha mengadakan persaingan diantara siswanya untuk
meningkatkan prestasi belajarnya dan berusaha memperbaiki hasil
prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan
penghargaan atau pujian yang bersifat membangun.
5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat
proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar
siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi
belajarnya. (Fita Nur Arifah, 2016. Hal. 28)
Beberapa tugas dan peran guru yang cukup berat dan erlu dilaksanakan
dalam mendukung pelaksanaan pendidikan budi pekerti di sekolah sebagai
berikut:
1. Seorang pendidik atau guru haruslah menjadi model, sekaligus
menjadi mentor dari peserta didik dalam mewujudkan nilai-nilai moral
pada kehidupan di sekolah.
2. Tugas pendidik adalah menumbuhkan kesadaran berkarya.
Kebudayaan merupakan suatu arena pergaulan antarmanusia yang
bekerja. Tanpa bekerja tidak mungkin ditumbuhkan suatu masyarakat
budaya.
3. Masyarakat sekolah haruslah merupakan masyarakat bermoral.
Mengenai budaya kampus dan budaya sekolah, maka sekolah dan
kampus bukan semata-mata untuk meningkatkan kemampuan
intlektual, tetapi juga memupuk kejujuran, kebenaran, dan pengabdian
kepada kemanusiaan.
4. Menciptakan situasi demokratis di ruang kelas. Salah satu kondisi
pelaksanaan kehidupan moral ialah menciptakan situasi dimana
perilaku moral dapat terwujud.
5. Mewujudkan nila-nilai melalui kurikulum. Nilai-nilai moral bukan
hanya disamaikan melalui mata pelajaran yang khusus, tetapi juga
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
terkandung dalam semua program kurikulum. (Nurul Zuriah, 2007.
hal, 105-108)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tugas dan peran
guru sebagai demonstrator dalam proses belajar mengajar hendaknya
senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan
diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti
meningkatkan kemampuan yan dimiliki oleh peserta didik.
6. Akidah Akhlak
Pengertian akidah menurut bahasa, akidah berasal dari kata’aqada-
ya’qidu-aqdan-aqiidatan’aqdan artinya simpul, ikatan, perjanjian dan kukuh.
Aqiidah berarti sesuatu yan dipegang teguh dan kuat dalam lubuk jiwa dan
tidak dapat beralih dari padanya. Adapun menurut istilah, akidah adalah
kumpulan kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia
berdasrkan akal, wahyu, dan fitrah serta diyakini kebenarannya dan ditolak
segala sesuatu yang bertentangan dengannya. Oleh karena merupakan
keyakinan, maka akidah dapat mententramkan jiwa manusia. Dari pengertian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa akidah Islam adalah sesuatu yang
dipercayai dan diyakini kebenarannya oleh hati manusia, sesuai ajaran Islam
dengan berpedoman kepada Al-quran dan hadits. Dengan berpedoman pada
Al-quran dan hadits yang mengandung nilai-nilai yang murni dan benar,
akidah islam itu dapat menentramkan setiap orang yang menganut dan
mempertahankannya. (Kholisin, 2008. Hal. 2)
Sedangkan pengertian akhlak adalah kata “akhlak” berasal dari bahasa
Arab “khuluq”, jamaknya “khuluqun”. Menurut lughat diartikan sebagai budi
pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Kata akhlak ini lebih luas artinya
daripada moral atau etika yang sering dipakai dalam bahasa indonesia sebab
“akhlak” meliputi segi-segi kewajiban dari tingkah laku lahiriah dan batiniah
seseorang. Kata “akhlak” mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan “khalqun” yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan
Khaliq yang berarti pencipta, dan makhluk yang berarti yang diciptakan.
Pengertian akhlak akan timbul sebagai media yang memunkinkan adanya
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
hubungan baik antara Khaliq dengan makhluk dan antara makhluk dengan
makhluk. (Abdul Rozak, 2014. Hal. 205-206)
Perkataan ini dipetik dari kalimat yang tercantum dalam Al-quran:
“Dan sesunguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.
(Anonim, Al-Quran Terjemah, hal. 564: 4)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akidah adalah suatu
kemampuan yang dapat diterima oleh akal manusia, sedangkan akhlak adalah
tingkah laku, tabi’at, perangai ataupun karakter yang dimiliki manusia.
Akidah akhlaq adalah penanaman nilai ajaran Islam sebaai pedoman
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
7. Kenakalan Anak
Para ahli berpendapat bahwa kematian orang tua dapat mempengaruhi
perkembangan jiwa anak, yang selanjutnya anak mempunyai resiko tinggi
untuk menjadi anak nakal dengan tindakan-tindakan anti sosialnya. Keadaan
ini terlebih-lebih lagi kalau dalam keluarga tersebut terjadi perceraian,
perpisahan (separate), pertengkaran antara ayah dan ibu, dan keadaan lainnya
yang merupakan diharmoni/disfungsi keluarga. Dengan demikian pengertian
deprivasi parental mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar kematian
orangtua (loss) tetapi terutama ketidak-adaan (lack) peran orangtua dalam
pendidikan anak. Kenakalan anak laki-laki jauh lebih besar prosentasenya
pada keluarga yang pecah daripada keluarga yang kematian rangtua atau
keluarga utuh. Kenakalan anak akibat kematian orangtua lebih tinggi
prosentasinya dibandingkan dengan anak yang tidak kehilangan orangtuanya.
Meskipun suatu keluarga masih utuh (kedua orangtua masih hidup dan
tinggal satu atap), namun suasana rumah tangga yang tidak sehat dan bahagia
akan menyebabkan prosentase anak menjadi nakal semakin tinggi. Anak yang
semula dipisahkan dari kedua orangtuanya (karena kedua orangtuanya selalu
rebut), lalu dikembalikan lagi setelah kedua orangtua rukun kembali ternyata
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
lebih baik dibandingkan dengan kondisi keluarga yang masih kacau. (Andi
Hakim. 2001. Hal. 84-85)
Perubahan-perubahan sosial yang cepat sebagai konsekuensi modernisasi,
industrialisasi dan kemajuan teknlogi telah mengakibatkan pola kehidupan
yang semula bercorak sosial religious telah bergeser kepada pola sekuler
materialistis. Gejala-gejala dehumanisasi (memudarnya nila-nilai
kemanusiaan) semakin terasa dalam kehidupan kota-kota besar. Perubahan-
perubahan sosial ini telah mempengaruhi pula kehidupan keluarga/rumah
tangga. Berbagai stress psikososial menyebabkan banyak rumah tangga yang
mengalami ketegangan, kehilangan kahangatan, hubungan buruk antara kedua
orangtua dengan anak, dan seringnya orangtua “absen” dirumah. Kesemuanya
itu mempunyai konsekuensi pada perkembangan anak yang erat hubungannya
dengan berbagai perilaku yang menyimpang. (Azyumardi. 2002. Hal, 86)
Suasana ketegangan dirumah mengakibatkan tingginya prosentase
perilaku menyimpang terhadap anak. Dan suasana yang hangat diantara
kedua orangtua menurunkan prosentase kenakalan anak. Hubungan buruk
antara anak dengan kedua orangtua mengakibatkan prosentase kenakalan
anak meningkat. Demikian juga pengaruhnya pada anak laki-laki dan
perempuan kalau ayah atau ibunya sering absen dirumah. Kepribadian
orangtua juga memengaruhi perkembangan jiwa anak. Bila salah seorang atau
kedua orangtua mempunyai kelainan kepribadian, maka prosentase kenakalan
anak jauh lebih tinggi daripada kalau kedua orangtua tidak mempunyai
kelainan kepribadian. Andaikala salah satu pasangan mempunyai kelainan
kepribadian, namun pasangan lainnya dapat mengimbangi sehingga
perkawinan itu masih dapat dijaga kerukunannya, maka dikatakan
perkawinan itu masih tergolong baik dan pengaruhnya terhadap anak tidak
besar. Tetapi kalau salah satu pasangan mempunyai kelainan, namun
pasangannya tidak dapat mengimbangi sehingga kerukunan rumah tangga
tidak ada, maka dikatkan perkawinan itu buruk dan pengaruhnya terhadap
anak besar sekali. Prosentase penyimpangan anak laki-laki sangat tinggi kalau
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
salah satu orangtuanya mempunyai kelainan kepribadian. (Dadang Hawari,
2001. Hal. 84-87)
Dari pengertian di atas dapat saya simpulkan bahwa kenakalan adalah
suatu bentuk atau tindakan menyimpang dari aturan-aturan maupun norma
hukum yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh seorang individu maupun
antar kelompok.
8. Bentuk Penyimpangan Sikap/kenakalan Anak Didik
Pada saat ini banyak penyimpangan perilaku anak yang perlu
penanggulangan secepatnya. Penyimpangan perilaku anak di antaranya:
merokok, perkelahian antar pelajar, bolos, pergaulan bebas yang menjurus
kepada kebebasan seks dan kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak seperti
pencurian unag di sekolah maupun tempat-tempat lain untuk menanggulangi
perilaku yang negative, perlu diidentifikasi (dikenali) penyebab
penyimpangan parilaku tersebut.
Seorang siswa dikategorikan sebagai anak yang bermasalah apabila ia
menunjukkan gejala-gejala penyimpanan dari perilaku yang lazim dilakukan
oleh anak-anak pada umumnya. Penyimpangan perilaku ada yang sederhana
ada juga yang ekstrim. Penyimpangan perilaku yang sederhana semisal:
mengantuk, suka menyendiri, kadang terlambat datang, sedangkan ekstrim
ialah semisal sering membolos, memeras teman-temannya, ataupun tidak
sopan kepada orang lain juga kepada gurunya. (Abdul Wahib, 2010, hal. 138)
Secara garis besar pangkal soal masalah-masalah siswa dapat
dikelompokkan menjadi dua: internal dan eksternal.
a) Internal
Sebab-sebab internal ialah sebab-sebab yang berpangkat dari kondisi
itu sendiri. Hal ini bisa bermula dari adanya kelainan fisik maupun
kelainan psikis.
(1) Kelainan fisik
Anak-anak yang menderita kelainan fisik akan merasa tertolak
untuk hadir di tengah-tengah temannya yang normal. Kelainan
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
fisik amatlah banyak bentuknya. Diantaranya ialah buta, bermata
satu, bisu, tuli, kaki kecil atau bahkan lumpuh total.
(2) Kelainan psikis
Yang dimaksud dengan kelainan psikis ialah kelainan yang
terjadi pada kemampuan berfikir (kecerdasan) seorang anak.
Kelainan ini baik secara inferio (lemah) maupun superior (kuat).
b) Eksternal
Sebab-sebab eksternal ialah sebab-sebab yang hadir dari luar si
murid. Sebab-sebab eksternal berpangkal dari keluarga, peraulan, salah
asuh atau pengalaman hidup yang tak menyenangkan.
(1) Keluarga
Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang pertama kali
dikenal oleh anak. Anak mulai menerima nilai-nilai baru dari dalam
keluarga dan dari keluargalah anak mulai mensosialisasikkan diri.
Lingkungan keluara, diakui oleh semua ahli Pendidikan maupun
Sosiologi sebagai lingkungan yang sangat menentukan bagi
perkembangan anak selanjutnya.
(2) Pergaulan
Lingkungan kedua yang dikenal oleh anak adalah lingkungan
masyarakat atau lingkungan pergaulan anak-anak yang telah
dididik baik oleh orang tuanya anak akan mendapatkan kesulitan
untuk mngembangkan diri ditengah-tengah lingkungan yang tak
baik.
(3) Pengalaman hidup
Peptah mengatakan “pengalaman adalah guru yang terbaik”.
Pepatah ini mengajarkan bahwa, pengalam-pengalaman masa lalu
tak akan pernah hilang. Semuanya akan tersimpan rapi dalam ruang
ingatan. (Abdul Wahib, 2010, hal. 139-142)
Upaya pendidikan yang dilakukan oleh orangtua maupun pembina perlu
mempertimbangkan adanya pergeseran-pergeseran nilai sebagai dampak dari
kemajuan dan pembangunan yang dilakukan masa ini. Bila upaya pendidikan
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
yang akan menanamkan sikap dan nilai-nilai kehidupan tidak
memperhitungkan perubahan keadaan ke arah globalisasi, maka akan muncul
beberapa kesulitan pada perkembangan anak, di antaranya konflik dan
ketidakmampuan menentukan sikap dalam rangka berperan positif ditengah
perubahan zaman. Penyimpangan sikap mungkin diantaranya muncul karena
adanya perbedaan persepsi (pandangan) terhadap sikap anak itu sendiri.
Perbedaan persepsi ini dapat menimbulkan kesulitan dalam perkembangan
anak. Penyimpangan sikap pada anak adalah tingkah laku dan sikap yang
dimiliki oleh anak-anak yang normal yang keluar dari kriteria sifat-sifat yang
positif dalam masyarakat Indonesia. Perilaku yang negative sering
diinterprestasikan (ditafsirkan) sebagai kenakalan anak. Kata nakal secara
umum diartikan suatu perilaku negative yang lewat batas. Yang dimaksud
batas adalah norma-norma yang berlaku pada Negara kita. (Emil Salim. 2001.
Hal.141-142)
Dilain pihak ada persepsi (pandangan) yang salah terhadap sikap anak,
umpamanya: anak yang terbuka, dianggap kurang ajar, berani dikira nekad,
lemah dianggap baik, patuh dianggap hormat dan sebagainya. Persepsi
tehadap sikap ini menimbulkan penanganan yang berbeda-beda terhadap
perilaku anak. Antara seorang ibu dan bapak bisa saja berbeda, antara orang
tua dan guru pun dapat tidak sepaham. Sehingga seorang anak akan
dikembangkan dalam tarik-menarik tiga kekuatan yang memiliki nilai-nilai.
Tiga kekuatan ini adalah: kutub rumah, sekolah dan masyarakat. Persepsi
terhadap sikap juga ditentukan oleh latar belakang pendidikan, tradisi-tradisi
setemapat dan falsafah bangsa maupun agama. Di lain pihak pergeseran nilai
dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern juga akan menentukan
baik buruknya sikap postif maupun negative. Dapat disimpulakan bahwa
yang dimaksud dengan sika yang menyimapang atau negative adalah sikap
yang bertentangan dengan falsafah bangsa, agama, dan tradisi setempat.
Kriteria lain adalah sikap yang menghambat kemajuan berfikir untuk
memajukan bangsa. Dapat pula dikatakan bahwa perilaku yang positif adalah
perilaku yang menjujung tinggi nilai agama, falsafah bangsa, dan tradisi
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
setempat, sekaligus sikap yang memungkinkan terjadinya pengembangan
pribadi yang siap berperan positif di masa mendatang. (Mutahar. 2001. Hal.
142)
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap positif maupun
negative adalah faktor potensi pada anak itu sendiri, umpamanya kesehatan,
potensi, bakat dan sebagainya. Setiap anak memiliki keunikannya masing-
masing. Tetapi di lain pihak ada faktor pendidikan yang mempengaruhi sikap,
seperti yang akan diuraikan.
a) Sikap orang tua terhadap anak
Schafer (1956) mengutarakan bahwa kasih sayang merupakan kunci
keberhasilan perkembangan anak. Imam Ghazali mengatakan bahwa kasih
sayang merupakan makanan rohani yang dapat diberikan orangutan dan
lingkungannya kepada anak. Bila kasih sayang diberikan terlalu banyak,
maka anak akan menjadi tergantung dan tidak mandiri. Di lain pihak kalau
di berikan terlalu sedikit, anak menjadi nakal atau merasa tidak diinginkan
kehadirannya.
Hubungan yang member kesan menguasai, membatasi, dan sewenag-
wenang dan otoriter akan mengasilkan anak yang sering mengalami konflik
dan kecendrungan menjadi tertekan, pemalu dan pada akhirnya akan sukar
untuk melaksanakan peran orang dewasa. Ia akan banyak mengeluh,
menggerutu dan sering menyakiti dan menyalahkan dirinya sendiri.
Hubungan yang membernuansa tidak menyukai anak dan segalanya “serba
boleh” akan member kesan bahwa orangtua melepaskan anak berbuat
semaunya, tidak memperdulikan, masa bdoh dan melalaikan. Sebagai akibat
anaknya dapat menjadi naka, jahat, melakukan segalanya secara semaunya
dan tanpa memperdulikan apakah perlu minta izin atau tidak sebelum
melakukan sesuatu. Sebaiknya bila kasih sayang diberikan dengan cara
bekerja sama, koperatif, dan demokratis, maka anak akan menjadi aktif,
bersahabat, ramah, mudah bergaul, sanggup melaksanakan peran orang
dewasa, tidak menyalahkan diri sendiri, kreatif, luwes, tidak kaku dalam
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
menerapkan peraturan dan lebih berhasil dalam berkomunikasi serta
memberikan pendapat. (Husni Rahim. 2001. Hal.143)
b) Pola pembinaan
Suasana harmonis merupakan syarat mutlak untuk berkembangnya
watak anak menjadi positif. Suasana ini dihasilkan oleh cara orangtua
menangani anak. Pola asuh ini dapat pula berlaku di sekolah antara guru dan
muridnya. Bila seorang guru dan orangtua terlalu otoriter dan menganggap
anak/siswa sebagai obyek maka anak akan menjadi penakut, mematuhi
disiplin yang mati dan tidak kreatif. Orangtua maupun guru diharapkan
untuk dapat memperlakukan anak sebagai obyek dan subyek agar anak
dapat menjadi matang. Di bawah ini dapat diperhatikan bagan yang
Menunjukkan tiga bentuk sikap guru dan orangtua. Pola pendidikan ini akan
mempengaruhi pola berfikir dan akan mempengaruhi sikap terhadap ilmu
pengetahuan, pendekatan belajar maupun strategi belajar. Bentuk
pembinaan yang melihat anak sebagai obyek dan subyek akan menghasilkan
anak yang mampu menghasilkan gagasan dan menetukan penemuan baru.
Dengan demikian pengelolaan kelas dituntuk untuk memiliki faktor-faktor
berikut ini:
(1) Partisipasi aktif dalam kelas
Siswa mampu berargumentasi dan memberikan pikiran yang asli
dari dirinya. Semua anggota kelas dapat menerima kritik
membangun dengan matang.
(2) Manajemen kelas
Hal ini dicitrai adanya rencana pelajaran yang mencakup:
kegiatan belajar di sekolah maupun di luar kelas, disiplin waktu dan
tugas (mencakup tugas praktek maupun tugas tertulis)
(3) Adanya suasana kompetisi yang sehat
Evaluasi Menunjukkan adanya daya saing intelektual yang
matang (berfikir mandiri, bekerja sendiri/kelompok), mampu
mengutarakan gagasan dengan jelas.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
(4) Menghargai kerja keras
Pola belajar untuk mencapai hasil optimal denagn adanya
tujuan-tujuan yang jelas yang telah direncanakan (rencana jangka
pendek maupun jangka panjang).
(5) Kemandirian akademis
Mampu mneggunakan dan dan memanfaatkan perpustakaan,
laboratorium, fasilitas sekolah, penasehat akademik dan lain-lain
dengan optimal.
(6) Merasa sama kedudukan antar siswa
Meskipun datang dari latar belakang yang berbeda-beda dan
tidak mengharapkan perlakuan berlebihan dari siapa pun.
(7) Menghormati sesame teman
Tolong-menolong, dan ikut merasakan kekurangan yang dialami
teman. Mau bekerja sama untuk hal-hal yang positif dalam bidang
pendidikan.
(8) Suasana demokratis harus muncul dalam kelas
Diantaranya seperti: sopan, terus terang, menegakkan yang
benar dan memntingkan kpentingan masyarakat.
(9) Hubungan guru-murid
Adalah hubungan akademis tetapi memperhatikan kaidah-kaidah
sopan santun Bangsa Indonesia. (Arief Rchman, 2001. Hal. 141-146)
c) Suasana rumah tangga
Suasana rumah tangga harus berada pada sikap-sikap yang seimbang.
Setiap anggota rumah tangga harus mampu bekerjasama, namun
menghormati hak pribadi. Sikap anggota harus positif. 1) bekerjasama dan
tidak individualist; 2) demokratis dan tidak mau menang sendiri; 3)
melindungi dan tidak memanjakan; 4) mengawasi dan tidak mencurigai; 5)
bertanggung jawab dan tidak menguasai. Suasana rumah tangga perlu
diarahkan ke suatu tujuan yang jelas yaitu mendapatkan kebahagiaan di
dunia dan diakhirat. Dengan tujuan yang jelas maka aka nada aturan main
yang jelas. (Nurcholis Madjid. 2001. Hal. 146-147)
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
d) Bentuk komunikasi
Teknik komunikasi yang perlu dikembangkan adalah komunikasi multi
arah, sehingga anak mampu mengidentifikasi peran bagi dirinya sendiri dan
juga peran angota rumah tangga lainnya.komunikasi antara anggota rumah
tangga peru terbukia dan dilakukan dalam keadaan stabil. Komunikasi
seperti itu akan menghasilkan anak yang bersifat optimis, aktif dan mau
bermasyarakat, bergaul, bergembira, semangat dan berpandang luas. Bentuk
komunikasi yang positif akan menghasilkan sikap positif yaitu optimis,
bersemangat sampai ke tenggang rasa dan hati-hati. (Utami Munandar.
2001. Hal. 148)
e) Pembinaan agama yang luas
Agama tidak saja menempa kecerdasan akal dan kehalusan perasaan,
tetapi mampu menebalkan iman sehingga hati nurani seseorang mampu
berfungsi sebagai pos pengawas lalu lintas nafsu, pengendali akal yang
nakal dan perasaan yang beringas. Agama dapat menempa sikap sabar pada
anak, sabar yang diwarnai sikap tidak putus asa, pemaaf, kuat berprinsip dan
semangat berjuang dan tawakkal akan membentuk anak yang kuat
pribadinya. Dengan memahami hubungan, suasana, komunikasi keluarga,
sekolah dan masyarakat kita dapat berst7rategi agar jumlah penyimpangan
dan kenakalan anak berkurang. (Dzakiah Drajat. 2001. Hal. 148)
9. Studi Relevan
Penelitian ini mengenai Upaya Guru Akidah Akhlak dalam Mengatasi
Kenakalan Siswa.Beradasarkan eksplorasi peneliti, ditemukan beberapa
tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini.
Pertama, adalah penelitian dari Isriah Afifah pada tahun 2009 yang
berjudul “Kenakalan Siswa dan Upaya Mengatasinya di Madrasah
Tsanawiyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta”.Didalam penelitian ini
terlihat bahwa, jenis-jenis kenakalan yang sering dilakukan siswa Maadrasah
Tsanawiyah Ali maksum di kelompokkan menjadi 4 yaitu: a). kenakalan
melawan status, b). kenakalan yang menimbulkan kerugian materi pada orang
lain, c). kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, d).
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
kenakalan sosial. Dan dipengaruhi beberapa faktor yaitu: a). faktor internal,
diantaranya ketidakstabilan emosi dan perasaan dalam diri siswa, b). faktor
eksternal, diantaranya dipengaruhi teman sebaya yang sangat dominan,
pengaruh media massa yang tidak mengindahkan dasar-dasar tuntunan moral.
Usaha-usaha yang dilakukan pihak Madrasah Tsanawiyah utuk untuk
mengatasi kenakalan siswa dengan melakukan beberapa langkah: a). Usaha
prevebtif, yaitu upaya pencegahan terhadap timbulnya kenakalan siswa. b).
Usaha represif, yaitu usaha penanggulangan kenakalan dengan cara menindak
kenakalan yang telah terjadi. c). Usaha kuratif, yaitu tindakan rehabilitas yang
dilakukan setelah tindakan-tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan.
Kedua, adalah penelitian dari Hamid pada tahun 2009 yang berjudul
“Usaha Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa
Di SMP Ponegoro Didepok Sleman”. Hasil penelitian ini juga terlihat bahwa,
ada beberapa faktor yang menyebabkan sisawa SMP Diponegoro Depok
melakukan kenakalan seperti merokok, berkelahi, membolos sekolah, rebut
didalam kelas dan terlambat masuk kelas. Adapun faktor yang menyebabkan
kenakalan siswa tersebut ialah: 1). Lingkungan keluarga yang kurang
mendukung, 2). Lingkungan sekolah, 3). Pergaulan siswa yang kurang baik.
Sedangkan mengeni usaha-usaha yang dilakukan oleh guru pendidikan
Agama islam terhadap permasalahan kenakalan siswa ialah: a). Usaha
preventif yang sifatnya mengantisipasi terjadinya kenakalan, b). Usaha
represif yang bersifat mengatasi atau menahan timbulnya kenakalan yang
lebih parah lagi, c). Usaha kuratif yang merupakan usaha terakhir dalam
mengatasi kenakalan. Hal ini dapat kita lihat dari siswa yang membolos mulai
jarang membolos lagi, siswa yang merokok mulai menyadari akan dampak
negatif dari merokok dan mulai meninggalkan kebiasaan merokok tersebut,
serta sudah tidak ada lagi siswa yang berkelahi.
Ketiga, adalah penelitian dari Achmad Suroji pada tahun 2014 yang
berjudul “Problem dan Strategi Penanggulangan Kenakalan Siswa di Mts
Muhammadiyah Boyolali Cekelan Kauman Kemusu Boyolali”.Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk kenakalan yang dilakukan siswa di
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Mts Muhammadiyah Boyolali Menunjukkan keberadaannya yaitu:
Membolos, merokok, pakaian seragam sekolah (baju dikeluarkan), terlambat
datang kesekolah, mencontek saat ulangan harian, bergurau/tidak
memperhatikan guru saat proses pembelajaran, bermain HP saat proses
pembelajaran, sepatu dan ikat pinggang tidak sesuai prosedur sekolah, kuku
panjang, kekantin saat jam pembelajaran. Faktor penyebab kenakalan Siswa
di Mts Muhammadiyah Boyolali disebabkan oleh berbagai hal yang sangat
komplek, yaitu faktor dari dalam diri siswa (faktor internal) siswa tidak bisa
menyesuaikan diri dengan lingkungan atau keadaan sekolah. Faktor dari luar
diri siswa (faktor eksternal), yaitu: pengaruh dari teman, longgarnya disiplin
sekolah, pemberian sangsi yang belum sesuai dengan ketentuan yang ada,
bangunan sekolah yang tidak memenuhi persyaratan (pagar masih bisa
diterobos siswa).
Dari beberapa penelitian diatas maka persamaannya ialah terletak pada
usaha-usaha untuk mengatasi kenakalan siswa. Selain persamaannya terdapat
pula perbedaan yakni untuk mengetahui intensitas kenakalan siswa. Dari
pemaparan di atas telah jelas bahwa mengenai perbedaan dan persamaan
antara penelitian yang akan dilakukan dengan hasil penelitian-penelitian
yang sudah dilakukan. Penelitian ini lebih menekan kan kepada baaimana
upaya mengatasinya kenakalan tersebut. Oleh karena itu penelitian ini
berjudul Upaya Guru Aqidah Akhlaq dalam Mengatasi Kenakalan Siswa di
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat dapat dilakukan karena masalah yang akan diteliti
bukan duplikasi dari penelitian-penelitian yang sebelumnya.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
Berdasarkan dengan judul yang penulis ambil, jenis penelitian ini termasuk
dalam jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Yaitu suatu
penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu
organisasi, lembaga/gejala tertentu. Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian
kasus hanya meliputi daerah atau subyek yang sangat sempit tetapi dari sifat
penelitian, penelitian kasus lebih mendalam (Suharsimi Arikunto, 2002, hal. 120).
Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller dalam Moleong
mendefinisikan bahwa ”penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. (Lexy J Moleong, 2011, hal. 3).
Analisis deskriptif juga dapat didefinisikan sebagai suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai upaya untuk
memberikan jawaban atas permasalahan yang telah dibentangkan, karena sifatnya
menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Dengan kata lain penelitian ini
berupaya menggambarkan, menguraikan suatu keadaan yang sedang berlangsung
berdasarkan fakta dan informasi yang diperoleh dari lapangan dan kemudian
dianalisis beradasarkan variable yang satu dengan lainnya sebagai upaya untuk
memberikan solusi tentang mengatasi kenakalan siswa, yang dimana lokasi
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Pemilihan metode ini didasarkan atas beberapa pertimbangan. Pertama,
menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan
kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
hubungan antara peneliti dengan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan
lebih bisa menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. (Lexy J Moleong, 2011, hal. 5).
Berdasarkan dengan judul yang penulis ambil, Kirk dan Miller dalam
Moleong mendefinisikan bahwa ”penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam
ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan
pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang
tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. (Lexy J Moleong, 2011: 3)
Metode deskriptif juga dapat didefinisikan sebagai suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai upaya untuk
memberikan jawaban atas permasalahan yang telah dibentangkan, karena sifatnya
menggunakan penekatan analisis deskriptif. Dengan kata lain penelitian ini
berupaya menggambarkan, menguraikan suatu keadaan yang sedang berlangsung
berdasarkan fakta dan informasi yang diperoleh dari lapangan dan kemudian
dianalisis beradasarkan variable yang satu dengan lainnya sebagai upaya
mengatasi kenakalan siswa di madrasah Aliyah riyadhul jannah, yang dimana
lokasi Penelitian ini dilakukan di kecamatan bram itam kabupaten tanjung jabung
barat.
Pemilihan metode ini didasarkan atas beberapa pertimbangan. Pertama,
menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan
kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat
hubungan antara peneliti dengan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan
lebih bisa menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. (Lexy J Moleong, 2011: 5)
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat atas berbagai pertimbangan;
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
banyaknya fenomena-fenomena kenakalan yang terjadi pada Siswa di
Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung
Jabung Barat baik dari sering membolos, merokok, ketika jam pelajaran
berlangsung mereka masih asik bermain dan masalah-masalah kenakalan
anak yang terjadi di sana.
2. Subjek Penelitian
Atas berbagai pertimbangan sebagaimana dikemukakan di atas
makayangakan dijadikan sebagai informan (Subjek penelitian) ini adalah:
a) Guru Akidah Akhlak di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
b) Kepala sekolah di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
c) Para siswa Di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Adapun teknik pengambilan sample dan informan dalam penelitian ini
menggunakan cara snow ball sampling. Snow ball sampling adalah “proses
penyebaran sample yang seibarat bola salju, yang mulanya kecil, kemudian
semakin membesar dalam proses “Bergulir menggelindir”. (Sanafiah Faisal,
1990: 38) Sebagai subjek utama yaitu Guru Akidah Akhlak (Pendidik) yang
mengajar di kelas XI dan sebagai respondennya murid yang belajar di kelas
XI di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung
Jabung Barat. Adapun sebagai sumber informasi untuk memperoleh data
tentang realita Kenakalan Siswa di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung
dari sumber utama melalui observasi dan wawancara di lapangan. Sedangkan
data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bacaan literatur-literatur serta
sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini, dengan kata
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
lain data sekunder dapat diperoleh dari sumber kedua berupa dokumentasi
serta peristiwa yang bersifat lisan atau tulisan. Data sekunder ini digunakan
sebagai data pelengkap atau data pendukung dari data primer.
a) Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti
kepada sumbernya, tanpa adanya perantara (Mukhtar, 2010, hal. 87).
Yakni data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dan
pengamatan (observasi) terhadap situasi dan kondisi Kenakalan Siswa di
Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung
Jabung Barat.
b) Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari dokumentasi (profil sekolah
dan struktur organisasi) atau publikasi lainnya (Mukhtar, 2010, hal. 91).
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi yang
meliputi profil Madrasah Riyadhul Jannah dan berupa dokumentasi,
berupa foto kegiatan, arsip dokumentasi resmi yang berhubungan
dengan Kenakalan Siswa di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram
Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
2. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek
darimana data diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 2002, hal. 207) Sedangkan
menurut Suharsimi Arikunto, yang dimaksud dengan sumber data adalah
subyek darimana data-data diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2002, hal.
106).Sumber data yaitu berbentuk perkataan maupun tindakan, yang didapat
melalui wawancara. Sumber data peristiwa (situasi) yang didapat melalui
observasi. Dan sumber data dari dokumen didapat dari instansi terkait.
“menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-
kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan
lain-lain (Jam’an Satori, 2009, hal. 105).
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Sumber data di sini merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh
yaitu :
a) Sumber data berupa manusia, yakni Guru Akidah Akhlaq, Kepala
Sekolah dan para siswa di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram
Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
b) Sumber data berupa suasana, dan kondisi di Madrasah Riyadhul Jannah
Kecamatan Riyadhul Jannah.
c) Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan, arsip
dokumentasi resmi yang berhubungan dengan Kenakalan Siswa di
Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung
Jabung Barat.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang ditempuh untuk mendapatkan
data/fakta yang terjadi pada subjek penelitian untuk memperoleh data yang valid.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui metode
observasi, wawancara, dokumentasi.
1. Metode Observasi
Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengamatan secara langsung
(Lexy J Moleong, 2011, hal. 125).Metode ini dilakukan dengan jalan terjun
langsung kedalam lingkungan dimana penelitian itu dilakukan disertai dengan
pencatatan terhadap hal-hal yang muncul terkait dengan informasi data yang
dibutuhkan. Penulis menggunakan metode ini untuk mengamati secara
langsung data yang ada di lapangan, terutama tentang data yang ada di
dengan Kenakalan Siswa diMadrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Metode ini digunakan untuk mengungkapkan data yang mana secara
langsung dapat mengamati hal-hal yang berhubungan dengan meningkatkan
nilai-nilai keagamaan di lingkungan sekitar.
Langkah-langkah yang dilakukan:
a) Mengamati perilaku siswa di Sekolah Madrasah Riyadhul Jannah
Kecamatan tanjung Jabung Barat.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
b) Memperhatikan kendala-kendala Siswa di Madrasah Riyadhul
Jannah Kecamatan tanjung Jabung Barat.
c) Memperhatikan upaya-upaya yang dilakukan oleh seorang guru
akidah akhlak terhadap permasalahan-permasalahan siswa yang
terjadi di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan tanjung Jabung
Barat.
2. Metode Wawancara / interview
“Interview atau wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal
semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi” (Nasution,
2006, hal. 113). Metode wawancara ini penulis lakukan untuk mengambil
data, dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan responden dan
mendengarkan langsung serta mencatat dengan teliti apa yang diterangkan
oleh responden, metode ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi
dari beberapa sumber data yang bersangkutan yaitu,kepala sekolah, guru
akidah akhlak serta murid yang ada dilingkungan madrasah. Sebelum penulis
melalukan wawancara, penulis sudah mempersiapkan seperangkat pertanyaan
yang berkaitan dengan penelitian.
Adapun datanya meliputi:
a) Metode yang digunakan dalam bentuk pelaksanaan dan kegiatan dalam
mengatasi Kenakalan siswa di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
b) Bentuk-bentuk Kenakalan Siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
kecamatan Bram Itam?
c) Cara yang digunakan dalam mengatasi kenakalan siswa di Madrasah
Riyadhul Jannah Kecamatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
d) Upaya-upaya Guru akidah akhlaq dalam mengatasi kenakalan siswa di
Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Kabupaten Tanjung Jabung
Barat.
e) Sejauh mana pencapaian yang diperoleh dari bentuk metode yang
digunakan.
Interview ditinjau dari segi pelaksanaannya, maka dibedakan menjadi:
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
a) Interview bebas (inguided interview) dimana pewancara bebas
menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan
dikumpulkan.
b) Interview terpimpin (guided interview) yaitu interview yang
dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan
pertanyaan lengkap dan terperinci seperti, yang dimaksud dalam
interview terstruktur.
c) Interview bebas terpimpin yaitu kombinasi antara interview bebas
dan interview terpimpin (Suharsimi Arikunto, 2002, hal. 132).
Metode Dokumentasi adalah suatu cara mencari data terhadap hal-hal
seluk beluk penelitian baik berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
prasasti, majalah, agenda dan lain sebagainya. (Sugiono, 2012: 138) Data
tersebut antara lain :
a) Historis dan geografis
b) Struktur Organisasi
c) Keadaan masyarakat
d) Keadaan sarana dan prasarana.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini yang akan di analisis adalah melalui pendekatan
kualitatif dengan menggunakan cara deduktif. Deduktif adalah suatu proses
berfikir dengan mengemukakan permasalahan yang bersifat umum kemudian
dibahas kepada permasalahan yang bersifat khusus. Analisis data meliputi:
1. Reduksi Data
“Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia
dari dri berbagai sumber yaitu dari wawancara, observasi, dan dokumentasi”
(Jam’an Satori, 2009, hal. 219). Setelah dibaca, dipelajari, maka langkah
selanjutnya adalah reduksi data.
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data-data kasar yang muncul
dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Reduksi data dilakukan selama
penelitian berlangsung.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Penyajian data
Setelah melalui reduksi data langkah selanjutnya dalam analisa data
adalah penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan
peneliti melalukan penarikan kesimpulan.
3. Verifikasi / penarikan kesimpulan
Setelah data terkumpul direduksi yang selanjutnya disajikan. Maka
langkah terakhir dalam penganalisa data adalah menarik kesimpulan atau
verifikasi dan analisanya menggunakan analisa model interaktif, artinya
analisa ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama
tersebut.
F. Uji Keterpercayaan Data (Trushwortnines)
Untuk menetapkan keterpercayaan data, maka diperlukan tehnik pemeriksaan.
Pelaksanaan pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu, ada beberapa
tehnik yang digunakan dalam pengecekan keabsahan temuan, diantaranya :
1. Perpanjang keikutsertaan
Perpanjang keikutsertaan dalam artian memperpanjang waktu di
lapangan sehingga kejenuhan pengumpilan data tercapai. Jika hal ini
dilakukan maka membatasi membatasi gangguan dari dampak peneliti pada
konteks, membatasikekeliruan peneliti, dan mengkonpensasikan pengaruh
dari kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat. Perpanjangan
waktu di lapangan akan memungkinkan penungkatan derajat kepercayaan
data yang dikumpul. (Sugiono, 2012: 219)
2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan dalam pengamatan berarti menemukan ciri-ciri dan unsur-
unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang
sedang dicari dan kemudian memusatkan diri terhadap hal-hal tersebut secara
rinci berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. (Sugiono,
2012: 99) Hal ini diharapkan dapat mengurangi distorsi data yang timbul
akibat peneliti terburu-buru dalam menilai suatu persoalaan, ataupun
kesalahan responden yang vtidak benar dalam memberikan informasi.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Triangulasi
Trianggulasi merupakan teknik pemerikasaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu diluar data pokok. Untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu, terdapat empat macam teknik
pemerikasaan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan teori. (Lexy J
Moleong, 2011: 178)
Hal ini dapat dicapai dengan jalan:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa
yang dikatakannya secara pribadi
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, dan orang
berpendidikan.
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
G. Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 (lima) bulan, mulai dari September
2017 sampai September 2018, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Bulan, Tahun 2017-2018
September
-Oktober
November-
Desember
Januari-
Maret April-Juni
Juli-
September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
penelitian
X
2 Menyusun atau
menulis konsep
proposal
x
3 Mengajukan judul
ke Fakultas untuk
persetujuan judul
X
4 Konsultasi dengan
dosen pembimbing
x X
5 Seminar proposal x
6 Izin atau perintah
riset
X
7 Pelaksanaan riset x x x
8 Penulisan konsep
skripsi
x
9 Konsultasi kepada
dosen pembimbing
x x
10 Penggandaan
skripsi
11 Munaqasah dan
perbaikan
12 Penggandaan
skripsi dan
penyampaian
skripsi kepada tim
Penguji dan
Fakultas
Catatan : Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. TEMUAN UMUM
1. Sejarah berdirinya Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Madrasah aliyah swasta ini berdiri sudah lama yaitu pada tahun 1990.
Pada awalnya madrasah ini merupakan madrasah YPAM (yayasan
pendidikan amal ma’ruf) dengan pembiayaan dari orang tua siswa. Pada
tahun 1993 berubah menjadi Sekolah Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan bram itam Tanjung Jabung Barat. Pada 1993 kurikulum berbasis
kompetensi. Statusnya madrasah aliyah riyadhul jannah. Prestasi siswa pada
tahun 2015 juara II kategori pelajar lomba senam jantung sehat tingkat
kecamatan betara tahun 2015, juara II lomba inovasi teknologi tepat guna,
tingkat kabupaten tanjung jabung barat tahun 2015, juara II lomba karya
ilmiah tingkat SMA/Sederajat tahun 2015, pada tahun 2016 juara III lomba
inovasi teknlogi tepat guna tingkat kabupaten tanjung jabung barat tahun
2016, juara III lombar karya tulis ilmiah tingkat kabupaten tanjung jabung
barat taun 2016, juara II lomba inovasi teknologi tepat guna, tingkat
kabupaten tanjung jabung barat tahun 2017, juara I lomba kuis hari boden
powel saka wira kartika kodim tanjung jabung barat tahun 2018, juara II
cabang hadrah putrid mtq ke-VI tingkat desa tahun 2018.
Pada tahun 1991 kurikulum tingkat satuan pelajaran (KTSP) statusnya
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat. Dan lokal kelas siswa-siswi di madrasah aliyah ini ada
9 jumlah kelas akan tetapi masing kelas berbeda-beda kelas seperi: kelas X
kelas XI kelas XII. Dalam perkembangan madrasah ini pun mengalami
kemajuan yang cukup besar dan menjadi salah satu basis pendidikan agama
dan pensi setingkat SLTA kecamatan bram itam .
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Oleh karena itu masyarakat yang ada di desa madrasah aliyah riyadhul
jannah kecamatan bram itam kabupaten tanjung jabung barat. Para orang tua
dapat menyekolahkan anaknyadi madrasah tersebut, sebab mereka
menginginkan anaknya berpendidikan agama dan berilmu pengatahuan yang
bermanfaat. KeberadaanMadrasah Aliyah yang jauh dari kota tidak
menyurutkan semangat seluruh komponen masyarakat di sekitarnya terus
berbenah menuju perubahan positif. Inilah yang membuat madrasah aliyah
dapat berpresentasi baik di wilayah sendiri maupun di luar. Untuk
mewujudkan visi dan misi.
Adapun Visi dan Misi Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah
2. Visi dan Misi
Adapun visinya adalah Cerdas, agamis, berakhlakul karimah, beriman,
taqwa, dan menguasai teknologi.
Adapun Misinya sebagai berikut:
a. Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan perkembangan IPTEK
b. Meningkatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan
c. Meningkatkan pelayanan pendidikan yang adil dan merata kepada
masyarakat
d. Menumbuhkan sikap berakhlakul karimah terhadap sesamanya
dengan dasar IMTAQ
e. Menumbuhkan peran aktif semua warga sekolah dan masyarakat
sekitar sekolah
f. Menumbuhkan hubungan yang harmonis antar sekolah dan
masyarakat
g. Menumbuhkan sikap ulet dan kerja keras dalam menuntut ilmu
Untuk mewujudkan visi tersebut, madrasah aliyah riyadhul
jannnahmenetapkan hal-hal yaitu:
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
a. Terwujudnya siswa-siswi yang cerdas yang mampu berkompetensi
baik sesama teman satu sekolah maupun antar teman lain sekolah.
b. Tumbuhnya nilai-nilai agamis pada diri siswa dengan dasar iman dan
taqwa, sehingga dapt menjalankan perintah Allah SWT dan dapt
menjauhi apa yang di larang oleh Allah SWT.
c. Tumbuhnya sikap moral yang memiliki akhlakul karimah, sehingga
daoat menjalin hubungan yang baik antar sesamanya, baik
dilingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat dan
keluarga.
d. Timbulnya sikap hidup yang beriman dan taqwa pada diri siswa,
sehingga pada diri siswa seakan-akan ada yang mengawasi setiap
langkah apa yang dilakukan, mereka berbuat baik walau tanpa
diawasi oleh guru ataupun rang tua.
e. Terwujudnya siswa-siswi yang mampu berkompetensi dalam
menggunakan teknlogi yang semakin pesat perkembangannya,
sehingga mereka dapat memanfaatkan dampak positif dari kemajuan
teknlogi. Dan dapat mengantisipasi dampak negative yang akan
timbul dari kemajuan teknlogi.
f. Terwujudnya hubungan yang lebih harmonis antar warga sekolah,
sehingga warga sekolah merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan satu sama lain, saling bahu membahu dalam membina
kemajuan sekolah.
g. Terwujudnya jumlah lulusan yang mempunyai nilai rata-rata minimal
7,0.
Adapun tujuannya yang hendak di capai adalah:
a. Meningkatkan mutu pembelajaran di kelas yaitu melaksanakan
pembelajaran yang berbasis kompetensi dan islami dengan
menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan invatif.
b. Melaksanakan kegiatan les sore pada matapelajaran tertentu.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
c. Melaksanakan kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
3. Letak Geografis
Madrasah aliyah riyadhul jannah ini terletak di perbatasan simpang tiga
teluk nilaudekat kantor camat Jl.Lintas kualatungkal-jambi, RT6desa bram
itam raya kecamatan bram itam kabupaten tanjung jabung barat.Bila dilihat
dari letak geografisnya sekolah madrasah aliyah riyadhul jannah kecamatan
bram itam terletak di wilayah yang sanag trategis, karena sekolah ini tersebut
terletak dipinggir jalan raya dan tidak jauh dari rumah penduduk.
untuk lebih jelasnya letak sekolah madrasah aliyah kecamatan bram itam
ini dapat dilihat melalui batas-batas berikut ini:
a. Sebelah utara berbatasan dengan kebun warga
b. Sebelah selatan berbatasan dengan masjid barat
d. Sebelah barat berbatasan dengan kebun warga
e. Sebelah timur berbatasan dengan sekolah mts riyadhul jannah
4. Identitas Sekolah
a. Nama sekolah : Sekolah Madrasah Aliyah Riyadhul jannah
b. NSM : 131215060004
c. Tahun didirikan : 1990
d. Jenjangan akreditasi : C
e. Alamat sekolah : Jl. lintas Kuala Tungkal-Jambi Km
15 dusun BumI Suci , RT/RW 6/3
f. Desa : Bram Itam Raya
g. Jalan : Jl. lintas Kuala Tungkal-Jambi, RT 6
h. Kecamatan : Bram Itam
i. Kabupaten : Tanjung Jabung Barat
j. Provinsi : Jambi
k. Kode pos : 36513
l. Luas tanah : 25.000 m2
m. Luas sekolah bangunan : 588 M2
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
5. Identitas Kepala Sekolah
Nama : Drs. Khairul Anwar
Nip : 196912171997032003
Pangkat/ Gol : -
Pendidikan terakhir : S1
Jurusan ijazah : Bahasa Arab
6. Struktur Organisasi
Struktur adalah suatu susunan personil yang tergabung dalam suatu
organisasi.Melalui struktur organisasi inilah maka dapat di lihat tugas,
wewenang bidang kerja yang ada dalam organisasi tersebut.Dengan adanya
struktur organisasi akan memudahkan bagi pemimpin mengadakan
pengawasan, mengkoordinasi dan pengambilan keputusan-keputusan yang
diperlukan dalam organisasi.
Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki berbagai
kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan, untuk mengatur dan
menyusun program kegiatan madrasah agar dapat berjalan dengan lancar dan
terorganisasi.Hal ini diperlukan suatu organisasi untuk pembagian tugas
secara merata dan profesional pengurus sekolah.
Struktur organisasi merupakan tolak ukur dalam suatu organisasi dan
merupakan pendukung dalam pelaksanaan program organisasi.Sebagaimana
sekolah-sekolah lainnya, Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram
Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga memiliki struktur organisasi
sebagai wadah memperlancarkan kerja unsur-unsur dalam lembaga
pendidikan.Dengan struktur organisasi inimadrasah Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
memiliki mekanisme organisasi antara kepala sekolah dengan karyawan,
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
majelis guru dan sesama petugas lainnya.Untuk lebih jelas tentang struktur
organisasiMadrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat pada bagan berikut.
Gambar 2.Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Dokumentasi tahun ajaran 2018
Komite Madrasah
ROFIUN
Kepala Madrasah
DRS. KHAIRUL ANWAR
Kepala Tata Usaha
JANNATUL YULIANA (K-TU)
Bendahara Madrasah
JARIAH, S.Pd
Waka Madrasah
Bid. Sarana & Prasarana
M. KHAIRUDDIN
Waka Madrasah
Bid. Kurikulum
SUGENG S.Pd
Waka Madrasah
Bid. Kesiswaan
KHANAFI S.Pd.I
WALI KELAS GURU MATA PELAJARAN
PESERTA DIDIK
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
a) Keadaan guru
Guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar memegang peranan
penting terutama dalam membentuk sumber daya manusia, Selain itu
guru juga merupakan faktor penetu dalam proses pembelajar, dimana
guru bertugas mengajar, mendidik, dan membimbing siswa dalam
mencapai tujuan pendidikan.
Guru profesional sebagai pengendali mutu pendidikan.Peran guru di
ganda memiliki peran ganda, di pundak merekalah terletak mutu
pendidikan. Guru juga seorang managerial yang akan mengelolah
proses pembelajaran, mendesain pembelajaran, melaksanakan aktivitas
pembelajaran bersama siswa dan melakukan pengontrol atas kecakapan
dan prestasi siswa-siswi.
Keadaan guru diMadrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat secara keseluruhan.Dalam
kesempatan ini penulis tertarik membicarakan tentang latar belakang
pendidikan para guru khusunya di madrasah aliyah riyadhul jannah.Jika
dilihat dari latar belakang pendidikan guru Madrasah Aliyah Riyadhul
Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
yangmemegang mata pelajaran, ada yang tidak sesui dengan
keahliannya dikarenakan jumlah guru yang kurang memadai.Sehingga
guru yang mengajar harus mampu menyesuikan ilmu yang mereka
miliki dengan bidang studi yang diajarkan. PengajarMadrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung
Barat terdiri dari sarjana Strata Satu (S1).
Kondisi tenaga pengajar dan tenaga pendidik adalah lulusan Strata
satu (S1) 26 lulusan S1, 1 lulusan S2, 1 lulusan D3, 1 lulusan D2 dan
lulusan SMA sederajat dengan rincian 1 orang. Berikut keadaan guru di
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Baratmelalui hasil dokumentasi.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 3. Keadaan guru dan pegawai di Sekolah Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
No Nama Jk Jabatan Tempat/Tgl lahir Mulai Tugas Ijazah
PDD
JURUSAN
THN
Mengajar Mata
Pelajaran
1. Drs. Khairul Anwar L Kepala Sekolah Sei Saren, 02 April 1966 01 JULI 1995 S1-B.Arab-
1992
PKN
2. Sugeng S, S.Pd L Waka Kesis/Waka
Kuri
Palembang, 17 Juli 1963 01 JULI 1995 S1-MTK-2007 Akuntansi, Bhs.
Indonesia
3. M. Khairuddin L Humas/Sanpras Sei Saren, 02 Maret 1967 01 JULI 1995 SMA-IPA-1987 Matematika,
Geografi
4. Jariah, S.Pd P Bendahara Sei Saren, 04 Januari 1983 01 JULI 2008 S1-B.Ing-2004 Bhs. Inggris
5. Khanafi S.Pd L Ka. Tata Usaha Sei Saren, 28 Juli 1981 01 JULI 2011 S1-MPI-1995 TIK, Akidah
Akhlak
6. Zainuddin simmi L Guru Jambi, 07 Mei 1953 01 JULI 1995 SMA-IPS-2008 Muatan Lokal
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
7. M. Komari, A.Md L Guru Sei Saren, 15 Mei 1951 01 JULI 1995 D3-PAI-1999 Muatan Lokal
8. M. Miftakhul W, S.Pd L Wali Kelas XII IPS 1 Teluk Sialang, 02 Mei 1988 01 JAN 2011 S1-PAI-2011 SKI, Qur’an
Hadits, Aqidah
9. Sanariah S.Pd P Wali Kelas XII IPS 2 S. Tiram 10 Agustus 1984 01 JAN 2011 S1-Sejarah-
2007
Sejarah, Sosiologi
10. Vebrina vera M, S.Pd P Wali Kelas XII IPA Tamiai, 21 Februari 1987 01 JULI 2008 S1-KIMIA-
2009
Kimia, Fisika
11. Dra. Fathonah P Guru Prt 4 Sei Saren, 06 Juli 1962 01 JAN 1995 S1-Per.Ag-1987 Bhs. Indonesia,
Fiqih
12. Rusli tarigan, S.Ag L Guru Bela Rakyat, 29 Nop 1966 01 JULI 2005 S1-Manaj1992 Ekonomi
13. Drs. Syahruddin L Guru Prt 4 Sei Saren, 07 Juni 1967 01 JULI 1995 S1-Akta IV-
1992
Aqidah Akhlak,
Fiqih
14. Yusuf, S.Ag L Guru B.I Kiri, 04 Mei 1973 01 JULI 1995 S1-Akta IV-
1999
Bhs. Arab
15. Zainal ilmi, S.Pd L Guru Jambi, 07 Mei 1987 01 JULI 2011 SI-MTK-2010 Matematika
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
16. Sami’an simmi, A.Ma L Guuru Tungkal, 06 Sep 1950 01 JULI 1995 D2-PAI-1992 Fiqih, SKI
17. Ihsanul arifin, S.Si L Wali Kelas XI IPS Banyuwangi, 11 Nop 1982 01 JULI 2011 S1-Biologi-2010 Sosiologi
18. Anisa, S.Pd P Guru Padang, 18 Februari 1985 01 JULI 2015 S1-Geografi- Geografi
19. Eka wahyuni, S.Pd P Wali Kelas XI IPA Sei Saren, 18 Des 1983 01 JAN 2011 S1-Biologi-2007 Biologi
20. Tarsini, S.Pd P Guru Sei Saren, 15 Maret 1986 01 JAN 2009 S1-PAI-2008 Qur’an Hadits
21. Armi, S.Pd.I L Guru Bukit Tinggi, 21 April 1964 01 JULI 1997 S1-PAI-2010 Seni Budaya
22. Sarjono L Guru Panglong, 08 Feb 1987 01 JULI 2009 SLTA Penjas Porkes
23. Siti nurazizah, s.pd P Wali Kelas X Inti 2 Brebes, 17 April 1987 01 JAN 2013 S1-B.Ing-2010 Bhs. Inggris
24. Nurhasanah, s.pd P Wali Kelas X Inti 1 Sei Saren, 18 Agus 1989 01 JULI 2014 S1-MTK-2013 Matematika
25. Puji astuti, s.pd P Guru Sei Saren, 25 Feb 1992 01 JULI 2015 S1-B.Indo-2014 Bhs. Indonesia
26. Jannatul Yuliana P Tata Usaha Sei Saren, 03 Nov 1991 01 JULI 2014 MA. RJ Tata Usaha
27. Yuli ari rahmawati,
S.Pd
P Pustakawan Sei Sare, 15 Des 1992 01 JULI 2015 S1-Pkn-2015 Pustakawan
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
28. Meliyati, S.E P Guru Palembang, 21 Jan 1977 01 JULI 2014 S1-Ekonomi-
2004
Ekonomi
29. Novita, S.Pd P Guru Sei Saren, 04 Nov 1993 01 JULI 2016 S1-B.Ing-2015 Bahasa Ingris
30. Khoirun ni’mah,
S.Pd
P Guru Parit Tomo, 06 Des 1993 2015 S1-B.Arab-
2015
Bahasa Arab
Dokumentasi tahun ajaran 2018
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
b) Nama Wali Kelas
Tabel 4. Daftar Nama Wali Kelas Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
No. NAMA KELAS
1. Miftakhul Witron, S.Pd Wali Kelas X IPS 1
2. Tarsini, S.Pd Wali Kelas X IPS 2
3. Nurhasanah, S.Pd Wali Kelas X IPA
4. Novita, S.Pd Wali Kelas XI IPS 1
5. Puji Astuti, S.Pd Wali Kelas XI IPS 2
6. Sanariyah Fatmawati, S.Pd Wali Kelas XI IPA
7. Vebrina Vera M, S.Pd, M.Pd Wali Kelas XII IPS 1
8. M. Khairuddin Wali Kelas XII IPS 2
9. Ikhsanul Arifin, S.Pd Wali Kelas XII IPA
c) Keadaan Tenaga Administrasi
Tabel 5: Keadaan tenaga administrasi di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
No. NAMA JABATAN
1. Jannatul Yuliana Tata Usaha
2. Khanafi, S.Pd Ka. Tata Usaha
3. Jariyah, S.Pd Bendahara
4. Yuli ari rahmawati, S.Pd Pustakawan
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
5. M. Khairuddin Humas/Sanpras
6. Drs. Khairul Anwar Penasehat
Dokumentasi tahun ajaran 2018
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
d) Keadaan Siswa
Siswa bagi Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah unsur utama dalam
menyelenggarakan penddikan dan pembelajaran di sekolah.Tanpa siswa
maka penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran tidak akan
terlaksana. Siwa adalah objek tujuan pendidikan dalam proses belajar
mengajaar, siswa dididik dan di bimbing agar menjadi manusia yang
mempunyai tanggung jawab.
Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai keadaan siswa
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat 2017/2018 data penulis terima siswa yang belajar
di sekolah tersebut berjumlah 260 siswa dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 6 : keadaan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
No. KELAS JUMLAH
LK PR JUMLAH
1. X IPA 9 16 25
2. X IPS1
13 18 31
3. X IPS2
14 18 32
4. XI IPA 8 28 36
5. XI IPS1
15 14 29
6. XI IPS2
17 12 29
7. XII IPA 7 18 25
8. XII IPS1
17 10 27
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
7. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan faktor yang secara langsung maupun
tidak langsung ikut menunjang dan menentukan kelancaran kegiatan
pendidikan dan pembelajaran yang pada gilirannya pula mempermudahkan
tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran. Dalam melaksanakan
pendidikan dan pembelajaran, sarana dan prasarana sangat penting, baik
lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal.
Sarana dan prasarana merupakan penunjang bagi pelaksana pendidikan untuk
memajukan dan meningkatkan hasil yang akan dicapai dalam pendidikan dan
pembelajaran tersebut. Karena tanpa adanya sarana dan prasarana, pendidikan
pendidikan pembelajaran tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat sebagai lembaga pendidikan formal tidak terlepas dari
sarana dan prasarana yang dimiliki sebagai pusat pendidikan dan
pembelajaran dimana proses pembelajaran berlangsung.
Sarana dan prasarana yang mendukung lengkap memudahkan proses
pembelajaran, karena kelengkapan yang mendekati maksimal akan memberi
variasi pada proses pembelajaran.Namun di Madrasah Aliyah Riyadhul
Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam hal ini
masih kurang atau belum lengkap.
Sarana dan prasarana dapat berupa gedung beserta segala lainnya,
perpustakaan dan isinya serta sarana dan prasarana kurikuler seperti lapangan
olahraga dan lain-lain. Sarana prasana ini dapat diperoleh dari usaha bersama
dan juga dari bantuan dari pemerintah setempat serta siswanya masyarakat
setempat. Diharapkan sarana dan prasana di Madrasah Aliyah Riyadhul
Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat bisa
dikelolah dengan baik. Untuk lebih jelas mengenai keadaan sarana dan
prasarana yang tersedia di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat pada tabel berikut
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
ini: Di bawah ini penulis mencantumkan sarana dan prasarana yang ada di
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat sebagai berikut:
Tabel 7. Keadaan Sarana dan Prasana Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
No Ruang/Lokal Jumlah Keterangan
1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2 Ruang Majelis Guru 1 Baik
3 Ruang Tata Usaha 1 Baik
4 Ruang Belajar 9 Baik
5 Ruang Perpustakaan 1 Rusak Ringan
6 Ruang Osis 1 Rusak Sedang
7 Ruang Ibadah 1 Baik
Dokumentasi tahun ajaran 2018
Sebagaimana telah diketahui bahwa salah satu turut menentu kualitas
madrasah ataupun kelulusan suatu lembaga pendidikan yang kondisi sarana
dan prasarana di madrasah tersebut memadai. Di samping faktor yang
lainnya. Apabila sarana dan prasarana lengkap maka kelulusannya bisa
menjadi baik, jika sangat minim sarana dan prasarananya tidak mengherankan
jika mutunya kurang memuaskan.
Sarana dan prasarana merupakan faktor yang secara berlangsung
maupun tidak langsung ikut menunjang dari menentukan kelancaran kegiatan
pendidikan dan pengajaran di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, yang pada gilirannya pula
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
memudahkan tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di madrasah
tersebut.
Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat dan diketahui keadaan sarana
dan prasarana yang ada di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dikatakan cukp lengkap
dan cukup memadai.
Tabel 8. Fasilitas pendukung PBM dan fasilitas di Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah
No Fasilitas Jumlah Keterangan
1 Buku 560 Baik
2 Papan Tulis 9 Baik
3 Komputer/Laptop 3 Baik
4 Alat Marcing Band 1 Baik
5 Guru 30 Baik
6 Wc Murid dan Guru 5 Rusak Sedang
7 Ruang kelas 9 Baik
8 Sarana Air Bersih 2 Rusak Sedang
9 Perpustakaan 1 Rusak Ringan
10 Ruang TU 1 Baik
11 Ruang UKS 1 Rusak Sedang
12 Lapangan Upacara 1 Baik
13 Lapangan Bola Volly 1 Baik
Dokumentasi tahun ajaran 2018
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel di atas menjelaskan bahwa mengenai sarana dan prasarana yang
tersedia di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kematan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat terdapat bahwa, Hal ini kelihatan dari tabel di atas
dimana tersedia ruang serba guna.
B. Temuan Khusus
1. Bentuk Kenakalan Siswa Di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah tidak semuanya
dapat dikatakan nakal. Sebagian besar masih ada ditemukan siswa yang tidak
melakukakan tindakan-tidakan yang melanggar peraturan Madrasah dan
mengenai hal ini dapat dapat di jelaskan secara lengkap. Berdasarkan hasil
penelitian berupa observasi, wawancara dan dokumentasi di madrasah aliyah
riyadhul jannah. Pelanggaran yang dilakukan siswa di madrasah aliyah
riyadhul jannah terhadap bentuk kenakalan seperti:
a. membolos
b. merokok dilingkungan sekolah
c. membuat keributan di kelas
d. telat datang kesekolah
e. tidak memakain seragam sekolah. (Observasi 24 Aprili 2018)
Berdasrkan analisis hasil transkripsi wawancara di madrasah aliyah
riyadhul jannah kecamatan bram itam kabupaten tanjung jabung barat
merupakanjawaban langsung oleh orang-orang yang terlibat dalam mengatasi
kenakalan siswa seperti siswa, Guru tentang Upaya guru Akidah Akhlak
dalam mengatasi kenakalan siswa. tidak memakai seragam sekolah. dengan
demikian peneliti menemukan jawaban permasalahan tersebut sebagai berikut
:
Sebagaimana telah diketahui bahwa aktifitas belajar mengajar di sekolah
tidak selamanya berlangsung secara efektif.Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan tingkah laku anak didik dalam belajar. Madrasah aliyah riyadhul
jannah mempunyai tanggung jawab yang besar tehadap kepribadian siswa,
karena di Madrasah aliyah riyadhul jannah selain memberikan ilmu
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
pengetahuan juga memberikan pendidikan akhlak dan nilai-nilai norma.
Untuk itu madrasah bertugas untuk merealisasikan dari tujuan pendidikan
nasional pada umumnya dan tujuan inturksional pada khususnya.Dalam
rangka mendewasakan siswa dan menjadi sebagai anggota masyarakat yang
berguna bagi dirinya sendiri maupun bagi nusa, bangsa dan agama. Dan
situasi pembelajaran merupakan suatu keadaan tertentu di mana terjadi
interaksi antara guru dengan siswa di dalam terdapat sejumlah komponen-
komponen, unsur-unsur dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran
diri sendiri. (Observasi 24 April 2018)
Dalam kegiatan guru Akidah Akhlak merupakan salah satu faktor yang
sangat mempengaruhi, guru mempunyai peran penting karena tanpa adanya
guru, maka kegiatan membina akhlak siwa tidak mungkin dapat berlangsung
sbagaiman mestinya, Adapun tugas sering guru diantaranya adalah
merencanankan, mengajar dan mengevaluasi terhadap peserta didiknya.
Sebagaimana diketahui bahwa mengajar bukanlah merupakaan pekerjaan
yang mudah, oleh karena itu tugas tersebut memerlukan persiapan yang baik
sebelumnya secara terkonsep atau tertulis. Untuk itu sebelum mengajar guru
harus membuat persiapan terlebih dahulu. agar mempermudahkan guru dalam
mengorganisasi berbagai hal berkaitan kegiatan pembelajaran.
Hasil pengamatan penulis tersebut di atas dapat dapat di pahami guru
akidah ahklah dalam membina akhlak di kelas XI di Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah benar-benar baik ,dalam membina akhlak siswa untuk
merubah karakternya. Sebagaimana diketahui bahwa sekarang ini berlaku
kurikulum 13 di mana kegiatam membina akhlak siswa dituntun berperan
aktif, Sedangkan guru sebagai fasilator yang hanya berlangsung. Dengan
demikian guru tidak lagi dianggap sebagai salah satunya sumber informasi,
karena informasi itu dapat pula berasal dari siswa. (Observasi 24 April 2018)
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannahadalah salah satu sekolah yang
berdomisili di Kecamatan Bram ItamKabupaten Tanjung Jabung Barat, turut
berperan serta bertanggung jawab dalam mengatasi kenakalan siswa.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan analisis hasil transkripsi wawancara dengan empat orang
informan, yaitu: (1) Guru A, selaku Kepala Sekolah Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
(2) Guru B, selaku guru BP/BK, (3) Guru C, selaku guru Pkn, (4) Guru D,
selaku guru Akidah Akhlak. Disamping itu juga hasil wawancara dengan tiga
orang siswa sebagai informan, yaitu: (1) Siswa A, (2) Siswa B dan (3) Siswa
C, serta berdasarkan hasil analisis dokumentasi tentang gambaran bentuk
kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam tiga tahun terakhir (tahun 2015
sampai dengan 2017), sebagaimana dipaparkan berikut ini.
Kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah memang terdapat
beberapa bentuk kenakalan namun tidak semua siswa yang melakukannya
hanya sebagian saja misalnya, bolos sekolah, tidak memakai pakaian
seragam, sering terlambat, merokok, rebut di kelas. (Observasi, 24 April
2018) Dalam kaitannya dengan isu kenakalan siswa dan bentuk kenakalan
yang dilakukannya di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram
Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam wawancara dikemukakan
sebagai berikut:
Mengenai isu kenakalan siswa di madrasah ini, ya memang saya rasakan
itu ada, tetapi tidak semua siswa berbuat nakal.Hanya sebagaian kecil
siswa yang ada disini sering membuat kasus-kasus tertentu atau membuat
masalah. Bentuk-bentuk kasus itu, ya…. Bervariasi, seperti: blos sekolah
tanpa seragam, tidak pakai pakaian seragam, sering datang terlambat
disekolah, tidak mengikuti pelajaran dikelas, tidak mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan guru, membuat gaduh dikelas, merkok dan kasus-
kasus lainnya. Kasus-kasus yang dilakukan siswa di madrasah dalam
empat tahun terakhir ini, yaitu tahun 2014 sampai tahun 2017 hingga
sekarang tampaknya kasus-kasus itu secara kuantitas maupun kualitas
kecenderungannya menurun. (Wawancara, 24 April 2018)
Untuk melengkapi penjelasan Kepala Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersebut, dan untuk
memperoleh gambaran lebih jelas kaitannya dengan kenakalan siswa di
peroleh penjelasan dari hasil wawancara dengan Guru B selaku guru BP/BK
sebagai berikut:
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Mengenai bentuk kasus kenakalan siswa, dan data jumlah siswa
bermasalah atau memiliki kasus kenakalan dimaksud. Hal ini suadara
dapat melihat catatan dan data-data kasus siswa pada arsip/dokumentasi
yang ada di BP/BK. Sedangkan mengenai proses diperoleh atau
diketahuinya bahwa si “A” atau si “B” melakukan kasus kenakalan di
madrasah adalah berdasar atas laporan dari para guru mata prlajaran,
guru wali kelas, kepala sekolah, guru piket, karyawan maupun juga
berdasar dari pengamatan kami secara langsung dilapangan.
(Wawancara, 25 April 2018)
Begitu juga menurut Guru C selaku guru Pkn, menjelaskan:
Mengenai gambaran kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul
Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah
beragam atau bervariasi, dan terbatas dilakukan oleh siswa tertentu saja,
seperti: terlambat datang ke sekolah atau terlambat mengikuti pelajaran
di kelas, bolos sekolah tanpa izin, tidak memakai pakaian seragam
sekolah, tidak mengikuti upacara bendera, membuat onar atau gaduh saat
pelajaran berlangsung, tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
guru, tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran, dan
menyontek teman saat ulangan,. Di samping itu masih ada bnetuk
kenakalan lain yang dilakukan siswa yaitu merokok (terutama dilakukan
siswa laki-laki), tidak mengembaikan buku perpustakaan sekolah yang
dipinjam, dan pulang lebih awal dari sekolah sebelum waktunya.
(Wawancara, 26 April 2018)
Selanjutnya disisi lain di peroleh gambaran bentuk kenakalan siswa dari
hasil wawancara dengan tiga orang siswa/klien yang bermasalah atau
melakukan tindak kenakalan, yang secara kebetulan habis dipanggil oleh
Guru D, selaku guru Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk menerima
pembinaan atas pelanggaran perbuatan atau perilakunya di sekolah. Mereka
masing-masing menuturkan tentang kasus atau permasalahannya
sebagaimana dikutip dalam wawancara sebagai berikut:
Riski Adiansyah Siswa D, kelas XI IPS2 menceritakan masalahnya:
Untuk pribadi saya, ada baiknya saya kemukakan mengenai kasus atau
masalah yang menimpa saya sehingga berurusan dengan guru Kimia,
saya sering bolos sekolah tanpa memberitahu, kadang-kadang tidak
mengikuti pelajaran di kelas dan saya sering tidak mengerjakan tugas
yang diberikan guru. Akibat perbuatan saya ini, saya sering diperingatkan
guru yang akhirnya dilaporkan ke Kepala Madrasah. (Wawancara, 28
April 2018).
Lain halnya dengan Siswa E kelas X IPS1 yang mengemukakan, yaitu:
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Sedangkana kasus saya adalah sering terlambat datang kesekolah, tidak
mengerjakan tugas yang di berikan guru, dan ketahuan merokok di
sekolah sehingga diperingatkan guru Kimia dan di laporkan ke Kepala
Madrasah. (Wawancara, 28 April 2018).
Berikutnya di susul Siswa F XI IPS1 menceritakan mengenai kasusnya
sebagai berikut:
Mengenai kasus saya adalah sering tidak masuk sekolah atau bolos,
ketahuan mencoret-coren dinding di kelas, dan sering pulang lebih awal
dari sekolah. (Wawancara, 28 April 2018)
Memperhatikan paparan data dari hasil wawancara dengan para informan
tersebut, dan dari hasil analisis dokumentasi, maka dapat di simpulkan
tenyang bnetuk kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah dapat di
kategorikan hanya sebatas dalam bentuk pelanggaran, yaitu pelanggaran
terhadap peraturan tata tertib sekolah, pelanggaran terhadapkegiatan belajar
mengajar, pelanggaran terhadap ketentraman sekolah, dan pelanggarana
terhadapa etika pergaulan dengan warga sekolah.
2. Faktor-faktor Penyebab Kenakalan siswa di Madrasaha Aliyah
Riyadhul Jannah
Munculnya berbagai bentuk kenakalan yang dilakukan atau terjadi di
kalangan siswa Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah tersebut tentu ada faktor
penyebanya.Faktor-faktor penyebab kenakalan siswa perlu diungkap secara
jelas sehingga memudahkan dalam pembinaan dan pencegahannya. Faktor-
faktor yang memengaruhi siswa sehingga terjadinya kenakalan yaitu:
a) Factor internal pada diri siswa itu sendiri, Faktor internal pada diri siswa
itu bersumber pada kurang disiplinnya diri dan rendahnya motivasi
belajar, serta ketidakmampuan diri dalam memecahkan masalah
(intelegensi).
b) faktor eksternal dalam hal ini lingkungan keluarga, dan faktor
lingkunagn sosial (pergaulan) juga sebagai faktor penyebab atau pemicu
kenakalan siswa. (Observasi, 24 April 2018)
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Dalam hubungan ini perlu dilakukan penelusuran informasi terutama
pada Kepala Madrasah, guru Akidah Akhlak guru BP/BK dan guru Pkn, serta
siswa/klien yang bermasalah terkait dengan tindak kenakalan siswa di
madrasah.
Dari hasil wawancara Kepala Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah, seorang
guru Akidah Akhlak, guru BP/BK dan guru Pkn serta tiga siswa/klien
bermasalah diperoleh sejumlah informasi tentang faktor-faktor penyebab
kenakalan siswa. Seperti dijelaskan oleh Bapak Guru A , selaku Kepala
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat berikut ini.
Mengenai hal ini, menurut informasi yang saya peroleh dari guru Pkn
yang menanganinya bahwa faktor penyebab kasus atau kenakalan yang
dilakukan siswa juga pada dasarnya bervariasi, yaitu ada karena faktor
kurang disiplinnya siswa itu sendiri, karena pengaruh ajakan teman-
temannya (sesama siswa), karena tuntutan orang tua, seperti membantu
pekerjaan orang tuanya dirumah sehingga bolos sekolah atau pulang
lebih awal dari sekolah, dan juga karena faktor kurangnya dorongan atau
motivasi belajar pada dirinya. (Wawancara, 24 April 2018).
Sehubungan dengan penjelasan Kepala Madrasah Aliyah Riyadhul
Jannah tersebut, ditegaskan lagi oleh Guru B, selaku guru BP/BK mengenai
kaitannya dengan faktor-faktor penyebab kenakalan siswa berikut:
Dari apa yang kami ketahui selama ini bahwa faktor penyebab kasus atau
kenakalan siswa, diantaranya adalah faktor kurang disiplinnya siswa itu
sendiri, pengaruh pergaulan dengan temannya, rendahnya minat belajar
atau kurangnya dorongan atau motivasi belajar pada dirinya, dan
disamping itu juga disebabkan karena faktor kondisi sosial ekonomi
orang tua, dimana siswa bersangkutan kerap blos sekolah atau pulang
lebih awal dari sekolah hanya sekedar membantu pekerjaan orang tuanya
di rumah. (Wawancara, 25 April 2018)
Demikian pula pendapat Guru C, selaku gur Pkn sebagai berikut:
Mengenai faktor-faktor penyebab kenakalan siswa yang saya lihat adalah
kurangnya kesadaran siswa itu sendiri, sehingga sering bolos pada saat
jam pelajaran berlangsung dengan alasan: “Permisi”, “pak! saya permisi
ke wc sebentar, bu! Saya permisi keluar sebentar”.Itulah alasan mereka
jika ingin bolos. (Wawancara, 26 April 2018).
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Sementara itu Guru D, selaku guru Akidah Akhlak menjelaskan
mengenai faktor-faktor penyebab kenakalan siswa sebagai berikut:
Dari pengalaman saya mengajar dan menangani siswa-siswa yang bolos
tidak mengikuti pelajaran Akidah Akhlak, dan siswa yang tidak
mengerjakan tugas-tugas pelajaran yang saya berikan, ketika saya Tanya
kepada mereka (siswa) tersebut, dimana jawabannya adalah: “malas
datang ke sekolah”, dan “tidak ada waktu mengerjakan tugas-tugas
pelajaran di rumah, karena membantu orang tua brjualan, panen sawit,
dan lain sebagainya”. Bahkan ada siswa yang pengakuannya karena
“pelajaran membosankan sehingga malas belajar”.Demikianlah sedikit
gambaran faktor-faktor penyebab kenakalan siswa di madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah khususnya di kelas XI. (Wawancara, 26 April).
Lain halnya jika dilihat dari sisi sisw/klien yang terkena kasus kenakalan
di madrasah. Dari hasil wawancara denagn tiga orang siswa/klien di ruang
BP/BK Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah tentang faktor penyebab atau yang
melatarbelakangi dirinya melakukan tindak kenakalan di madrasah sebagai
berikut:
Siswa G seorang siswa kelas X IPS 2 Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
menceritakan permasalahannya, mengapa dirinya sering blos sekolah, kadang
tidak mengikuti pelajaran dikelas dan sering tidak mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan guru serta merokok dilingkungan sekolah.
Ia menjelaskan: terus terang saja, bahwa apa yang saya lakukan itu
sebenarnya salah, yaitu melanggar peraturan tata tertib madrasah. Saya
terpaksa melakukan hal itu, seperti bolos sekolah, kadang-kadang tidak
mengikuti pelajaran di kelas, dan tidak mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan guru, karena saya dirumah membantu pekerjaan orang tua yaitu
berjualan.Dan kadang-kadang saya ketahuan merokok di lingkungan
sekolah itu sebabnya saya dilarang keras merokok dirumah maupun
diluar rumah sehingga saya lakukan itu disekolah agar orang tua saya
tidak melihat. (Wawancara, 28 April 2018).
Lain lagi halnya dengan Siswa G, siswa kelas IPS 2 dan Sisa H siswa
kelas XI IPA , kedua siswa ini mengatakan hal yang sama:
Saya: mengakui bahwa perbuatan saya itu adalah salah. Perbuatan bolos,
berbuat gaduh di kelas, tidak mengerjakan tugas dan pulang lebih awal
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
dari sekolah karena saya ikut-ikutan teman.Sedangkan perbuatan saya
(Krisna Pradana Santoso) yaitu merokok di sekolah hanya sekedar iseng,
itupun saya lakukan saat jam istirahat. Sama dengan saya (Siswa H),
dimana saya melakukan coret-coret ditembok atau di dinding sekolah itu
juga karena sekedar iseng aja. (Wawancara, 28 April 2018).
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kenakalan
siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat disebabkan atau ditimbulkan oleh dua faktor utama,
yaitu faktor internal pada diri siswa itu sendiri, dan faktor eksternal dalam hal
ini faktor lingkungan keluarga, dan faktor lingkungan sosial (pergaulan).
Faktor internal pada diri siswa itu bersumber pada kurang disiplinnya diri dan
rendahnya motivasi belajar, serta ketidakmampuan diri dalam memecahkan
masalah (intelegensi).Sedangkan faktor eksternal dalam hal ini lingkungan
keluarga, dan faktor lingkunagn sosial (pergaulan) juga sebagai faktor
penyebab atau pemicu kenakalan siswa.Lingkungan keluarga yang paling
menonjol sebagai faktor penyebab kenakalan siswa itu adalah keadaan sosial
ekonomi keluarag (orang tua), yaitu membantu mencari nafkah untuk
kebutuhan ekonomi keluarga sehingga sering bolos sekolah.Begitun juga
pengaruh lingkungan sosial (pergaulan antar siswa), yaitu karena ajakan
teman sesama siswa.
3. Kendala Guru Akidah Akhlah dalam Mengatasi Kenakalan Siswa di
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Berkaitan dengan kendala Guru Akidah Akhlak dalam menanggulangi
kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, berdasarkan hasil wawancaradengan Guru
A, selaku Kepala Madrasah, dimana beliau menjelaskan berikut ini:
Kendala pihak Madrasah ataupun Guru Akidah Akhlak dalam mengatasi
kenakalan siswa terdapat dua faktor kendala yakni: a) Kendala internal,
Kendala internal ini meliputi, ketidakterbukaan siswa yang bermasalah,
ketetrbatasan dalam memberikan bimbingan. b) Kendala eksternal, kendala
eksternal ini meliputi, rendahnya sosial ekonomi di kalangan orang tua/wali
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
siswa, sehingga siswa terbebani, kondisi lingkungan sekitar sekolah.
(Observasi, 24
Mengenai hal ini, memang ada sejumlah kendala yang di alami dalam
melakukan pembinaan dan pencegahan kenakalan siswa tersebut,
diantaranya, yaitu: lemahnya data-data atau informasi tentang riwayat
hidup siswa/klien yang bermasalah, ketidakterbukaan siswa/klien
mengenai kasus dan permasalahannya, kurangnya keperdulian orang
tua/wali siswa terhadap kasus atau permasalahan yang dialami
putra/putrinya, dan juga kendala keterbatasan guru mata pelajaran dalam
meberikan materi pendidikan karakter dikelas. (Wawancara, 24 April
2018).
Sama halnya dengan penjelasan di atas, di mana dalam wawancara
dengan Guru B, selaku guru BP/BK Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, yang menangani
masalah pembinaan dan pencegahan kenakalan siswa, menjelaskan berikut
ini:
Memang ada sejumlah kendala dalam melaksanakan pembinaan dan
pencegahan kenakalan siswa, yaitu tidak lengkapnya data-data atau
informasi tentang riwayat hidup siswa/klien yang bermasalah,
ketidakterbukaan siswa/klien mengenai kasus dan permasalahannya,
kurangnya keperdulian orang tua/wali siswa terhadap kasus atau
permasalahan yang dialami putra/putrinya, dan juga kendala keterbatasan
guru mata pelajaran dalam meberikan materi pendidikan karakter melalui
kegiatan PBM di kelas karena keterbatasan waktu jam mengajara guru
mata pelajaran. (Wawancara, 25 April 2018).
Adapun Guru B, selaku Guru Pkn, mengemukakan mengenai kendala
sekolah dalam menanggulangi kenakalan siswa adalah:
Kendala sekolah dalam menanggulangi kenakalan siswa memang ada
beberapa kendala salah satunya, seperti: kurangnya kesadaran siswa itu
sendiri sehingga pihak sekolah sulit untuk memberikan bimbingan dan
pembinaan karakter siswa, kurangnya keperdulian orang tua/wali dalam
permasalahan siswa yang dialami. (Wawancara, 26 April 2018)
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Begitu juga penjelasan menurut Guru D, selaku Guru Akidah Akhlak,
mengemukakan mengenai kendala dalam menanggulangi kenakalan siswa
adalah:
Kesulitan bagi para guru mata pelajaran dalam mensinergikan materi
pendidikan karakter dengan materi pelajaran lainnya.Disamping itu juga
kendala dalam hal keterbatasan alokasi waktu untuk memberikan
bimbingan dan pembinaan karakter siswa. Dalam kaitannya dengan
pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak, kendala yang saya alami
adalah menentukan alokasi waktu untuk kegiatan siswa di luar kelas,
karena pelajaran Akidah Akhlak pada dasarnya bersifat kontekstual yaitu
berkaitan dengan kehidupan nyata sehari-hari dimasyarakat.
Pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Agama Islam hanya dapat
dilakukan dengan cara nilai-nilai, akhlak, budi pekerti dan moral yang
ada dalam kegiatan ekstra kurikuler yang relevan. Namun kendalanya
adalah dalam menentukan alokasi waktu tersebut. Selain itu juga kendala
yang saya alami dalam menentukan aspek afektif siswa, guna mengetahui
taraf kemajuan hasil pembelajaran Akidah Akhlak khususnya berkaitan
dengan penerapan nilai-nilai, akhlak, moral budi pekerti dan perilaku
siswa dalam kehidupan sehari-hari di luuar kelas. (Wawancara, 26 April
2018).
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa kendala Guru Akidah
Akhlak dan Pihak Madrasah dalam upaya mengatasi kenakalan siswa di
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat adalah dapat dikelompokkan dalam dua faktor kendala,
yaitu: (1) kendala internal sekolah, dan (2) kendala eksternal.
Kendala internal meliputi: (1) keterbatasan dalam memberikan
bimbingan karakter pada siswa saat pembelajaran di sekolah, (2)
ketidakterbukaan siswa yang bermasalah dalam pemberian informasi
mengenai permasalahan yang dialaminya, (3) kendala lain yang selalu
dialami para guru khsusnya guru Akidah Akhlak dalam mengatasi kenakalan
siswa melalui PBM dan kegiatan ekstrakurikuler adalah keterbatasan peluang
bagi siswa dalam mengembangkan bakat dan minatnya di sekolah, karena
keterbatasan alokasi waktu untuk kegiatan tersebut.
Sedangkan kendala dari faktor eksternal, yaitu: (1) kondisi lingkungan
sekitar sekolah, seperti: lokasi sekolah dekat dengan jalan raya, (2) tingkat
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
sosial ekonomi rendah di kalangan orang tua/wali siswa, cenderung memberi
beban atau menekan proses pengembangan individu siswa. Siswa
bersangkutan dihadapkan dengan dua kondisi, yaitu membantu pekerjaan
orang tua mencari nafkah, dan menuntut ilmu di sekolah, sehingga upaya
guru Akidah Akhlak dalam menanggulangi kenakalan siswa tidak dapat
dilaksanakan secara maksimal.
4. Upaya Guru Akidah Akhlak dalam Mengatasi Kenakalan siswa di
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Dalam kaitannya dengan masalah kenakalan siswa di madrasah sudah
semestinya perlu mendapat perhatian dan upaya mengatasinya dari pihak
guru-guru dan pihak madrasah. Hal ini di sebabkan karena madrasah
merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sengaja dirancang untuk
melaksanakan pendidikan, dimana fungsinya diantaranya adalah untuk
mempersiapkan anak didiknya sebagai individu, warga masyarakat, warga
Negara dan warga dunia di masa depan yang berpengalaman, keterampilan
dan berkarakter. Madrasah yang demikianlah yang diharapkan mampu
malaksanakan fungsi pendidikan secara optimal, yaitu membentuk anak didik
menjadi pribadi utuh yang dilandasi akhlak dan budi pekerti luhur.Untuk
itulah perlu upaya guru Akidah Akhlak dan dalam mengatasi kenakalan siswa
secara dini.Upaya yang dilakukan oleh pihak madrasah terutama guru akidah
akhlak ialah dengan cara:
a) Melakukan pengajian di masjid
b) Melakukan pembinaan kegiatan intrakurikuler.
c) Melakukan pengevaluasian setiap tahunnya, program tahunan dalam
bidang akademik atau pengajaran eksrakurikuler dengan penekanan pada
kegiatan-kegiatan berbasis karakter dan Islami.. (Observasi, 24 April
2018)
Dalam kaitan dengan upaya guru Akidah Akhlak dalam mengatasi
kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, berdasarkan hasil wawancara
dengan Guru para guru dan pihak sekolah.Menurut Guru A, selaku Kepala
Madrasah, upaya sekolah dalam mengatasi kenalakan siswa dijelaskan:
Hal ini dilakukan melalui program tahunan sekolah secara
berkelanjutan, yaitu melaksanakan pendidikan karakter. Strategi
pendidikan karakter yang deprogram sekolah dilaksanakan melalui dua
pendekatan yaitu: (1) program sekolah bidang akademik/pengajaran,
dan (2) program sekolah bidang kesiswaan. Dalam program sekolah
bidang akademik/pengajaran, dimana materi pendidikan karakter
diintegrasikan (dipadukan) ke dalam materi pelajaran pada setiap mata
pelajaran sesuai dengan kurikulum sekolah. Sedangkan untuk program
sekolah bidang kesiswaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan karakter yang meliputi: (1) bidang olahraga, (2)
bidang seni, (3) bidang Agama, (4) bidang akademik/karya ilmiah dan
(5) bidang kepramukaan. (Wawancara, 24 April 2018).
Dalam kaitan dengan upaya guru Akidah Akhlak dalam mengatasi
kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, berdasarkan hasil wawancara dengan Guru
Akidah Akhlak dalam hal ini Guru D, dimana beliau menjelaskan berikut ini.
Upaya dalam mengatasi kenakalan siswa yang saya lakukan tentu
diarahkan atau difokuskan pada pembinaan dan pencegaan kenakalan
siswa melalui pendekatan kepada siswa itu sendiri dan melalui
pendidikan karakter.Hal ini dilakukan dalam bentuk program pembinaan
yang berkelanjutan.Program ini terintegrasi ke dalam program tahunan
sekolah bidang kesiswaan.Operasionalnya dilakukan sejummlah kegiatan
yang dipadukan (terintegrasi) dengan program pengajaran pada setiap
mata pelajaran yang diberikan oleh masng-masing guru
bersangkutan.Disamping itu juga dilakukan kegiatan layanan
permasalahan tertentu.Kegiatan layanan bimbingan dan konseling ini
dilakukan oleh guru BP/BK baik pada siswa/klien secara individu
(perorangan) maupun kelompok. Secara teknis program pendidikan
karakter ini dikoordinir guru Prakarya (Wawancara, 25 April 2018).
Gambaran lebih lanjut mengenai upaya guru Akidah Akhlak dalam
mengatasi kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam wawancara dengan Guru
B, selaku guru BP/BK menjelaskan berikut ini:
Mengenai hal ini, upaya yang dilakukan adalah: (1) membantu
siswa/klien memahami diri dari lingkungannya, (2) membantu
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
siswa/klien agar mampu mencegah atau menghindarkan diri dari
berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya,
(3) membantu siswa/klien mengatasi masalah yang dialaminya, (4)
membantu siswa/klien memelihara dan menumbuhkembangkan berbagai
potensi dan kondisi positif yang dimilkinya, (5) membantu siswa/klien
memperoleh pembelaan atas diri dan atau kepentingan yang kurang
mendapat perhatian. (Wawancara, 25 April 2018).
Sedangkan menurut Guru C selaku guru Pkn, upaya guru Akidah Akhlak
dan pihak madrasah dalam mengatasi kenakalan siswa dijelaskan:
Hal ini dilakukan pendidikan karakter: Strategi pendidikan karakter yang
deprogram disekolah dilaksanakan melalui dua pendekatan yaitu: (1)
program seklah bidang akademik/pengajaran, dan (2) program sekolah
bidang kesiswaan. Dalam program sekolah bidang akademik/pengajaran,
dimana materi pendidikan karakter diintegrasikan (dipadukan) ke dalam
materi pelajaran pada setiap mata pelajaran sesuai dengan kurikulum
sekolah. Sedangkan untuk program sekolah bidang kesiswaan merupakan
kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan karakter yang meliputi:
(1) bidang olahraga, (2) bidang seni, (3) bidang agama, (4) bidang
akademik/karya ilmiah dan (5) bidang kepramukaan. (Wawancara, 28
April 2018).
Jika dilihat dari sisi siswa/klien yang bermasalah berkaitan dengan upaya
guru Akidah Akhlak mengatasi kenalakan siswa di Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
sesuai dengan pengalamannya, menurut pendapata tiga orang siswa, yaitu
Siswa G (kelas XI IPS2, Siswa H kelas XI IPS1, Siswa I kelas XI IPS2,
sebagai berikut:
Siswa G mengemukakan bahwa setiap hari masuk sekolah, saya
diwajibkan mengisi daftar hadir di BP/BK. Kegiatan yang pernah saya
peroleh dari guru Akidah Akhlak adalah berupa nasihat-nasihat yang
berkaitan dengan nilai-nilai sikap, akhlak, moral, dan perilaku, member
dorongan dan motivasi belajar, member pengetahuan yang bermanfaat
bagi saya tentang cara-cara memecahkan masalah atau kesulitan yang
berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru. Melakukan diskusi
dengan topic yang terkait dengan permasalahan yang dialami siswa, dan
membantu kegiatan sosial di sekolah. (Wawancara, 29 April 2018).
Begitu juga dengan siswa/klien yang bernama Siswa H kelas XI IPS2,
dan Siswa I kelas XI IPS2 secara bersama-sama memperkuat penjelasan yang
dikemukakan Siswa F tersebut, yaitu:
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Ya …memang itu kegiatan-kegiatan yang pernah kami peroleh atau kami
alami di sekolah. (Wawancara, 29 April 2018).
Adapun mengenai kesan mereka terhadap pendidikan karakter dan upaya
pembinaan yang di berikan oleh guru Akidah Akhlak dan pihak madrasah
dalam membantu siswa mengatasi kenakalan siswa di Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
secara serentak ketiga responden menjawab:
Ya …sangat bermanfaat bagi kami. (Wawancara, 29 April 2018).
Dari paparan diatas dapat data diatas dapat disimpulkan bahwa upaya
guru Akidah Akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa melalui pendidikan
karater yang dilakukan oleh guru Akidah Akhlak dan pihak sekolah dalam
bentuk program tahunan Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram
Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang meliputi: (1) program tahunan
bidang akademik/pengajaran, dan (2) program tahunan bidang kesiswaan.
Dalam operasionalnya dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler dengan penekanan pada kegiatan-kegiatan berbasis karakter
dan Islam
1
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimulan
Berdasarkana paparan data dan temuan penelitian, serta pembahasan
sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka hasil penelitian dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Bentuk Kenakalan Siswa Di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Menurut observasi dilapangan bentuk kenakalan siswa di madrasah
Aliyah Riyadhul Jannah yaitu para siswa melakukan pelanggaran terhadap
tata tertib sekolah seperti membolos, merokok, di lingkungan sekolah,
membuat keributan dikelas.
2. Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Siswa di Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
Faktor-faktor penyebab kenakalan siswa di madrasah Aliyah Riyadhul
Jannah yang terjadi dilapangan terdapat dua faktor, yaitu: Pertama, faktor
internal, faktor ini terdapat pada diri siswa itu sendiri yang bersumber pada
kurang disimplinnya diri dan rendahnya motivasi belajar, serta
ketidakmampuan diri dalam memecahkan masalah. Kedua, faktor eksternal,
dalam hal ini terdapat dilingkungan keluarga, dimana faktor kondisi sosial
ekonomi orang tua yang kurang mampu, siswa bersangkutan merasa
terbebani sehingga kerap bolos sekolah atau pulang lebih awal dari
sekolahnya
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Kendala Guru Akidah Akhlak dalam Menagatasi Kenakalan Siswa Di
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
Menurut observasi peneliti lakukan kendala guru akidah akhlak dalam
mengatasi kenakalan siswa di madrasah Aliyah Riyadhul Jannah dapat
dikelompokkan menjadi dua faktor kendala, yaitu: pertama, kendala internal
sekolah, dimana adanya ketidakterbukaan siswa yang bermasalah terhadap
guru sehingga pihak sekolah/guru sulit untuk mengatasinya serta kurangnya
komunikasi antara orang tua/wali dan pihak sekolah/guru. Kedua, kendala
eksternal. Kendala eksternal ini meliputi rendahnya sosial ekonomi di
kalangan orang tua/wali siswa, sehingga siswa terbebani, kurangnya
keperdulian orang tua/wali siswa terhadap kasus atau permasalahan yang
dialami putra/putrinya dan kondisi lingkungan sekitar sekolah.
4. Upaya Guru Akidah Akhlak dalam Menagatasi Kenakalan Siswa Di
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
Upaya yang dilakukan guru akidah akhlak dalam mengatasi kenakalan
siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah ialah dengan cara: pertama,
melakukan pengajian di masjid agar mereka jera atas apa yang mereka
lakukan; kedua, melakukan pembinaan kegiatan intrakurikuler (memberikan
materi pelajaran yang berkarakter kemudian diintegrasikan sesuai kurikulum
sekolah); ketiga, melakukan pengevaluasian pada setiap tahunnya agar
guru/pihak sekolah mengetahui apakah dalam setiap tahunnya mengalami
peningkatan atau sebaliknya.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Saran
Dari kesimpulanhasilpenelitiandiatas, dapatdiajukanbeberapa saran antara lain:
1. Bagi sekolah, perlu peningkatan dan berkelanjutan tentang sekolah berbasis
karakter dan Islami yang bersifat intrakurikuler maupun ekstrakurikuler
sehingga dapat mengembangkan otensi diri yang dimiliki siswa dalam rangka
membantu proses tugas perkembangan nilai-nilai, akhlak, budi pekerti, sikap
moral, dan perilaku siswa melalui pendidikan karakter yang terintegrasikan
dalam setiap mata pelajaran yang sesuai dengan kurikulum sekolah (KTSP)
2. Bagi guru, hendaknya perlu memahami aspek-aspek psikis dan kepribadian
siswa secara relative dan objektif, sehingga dengan demikian dapat di cegah
kemungkinan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang atau
kenakalan dikalangan siswa, dan memudahkan guru dalam memberikan
pendidikan dan pengajaran karakter pada siswa sesuai dengan tugas
perkembangan usianya. Terlebih lagi guru akidah akhlak dapat berperan aktif
dalam menumbuhkan nilai-nilai karakter siswa dengan melakukan
pembiasaan dalam bentuk perilaku, dan kegiatan yang mencerminkan dari
nilai-nilai pendidikan karakter dan Islam yang menjadi prioritas dari
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah.
3. Bagi orang tua siswa, hendaknya perilaku proaktif dan menjalin kerjasama
yang baik melalui komunikasi yang intensif kepada pihak sekolah dan guru
termasuk guru akidah akhlak, sehingga tiap permasalahan yang muncul pada
diri siswa sdalam hal ini putra-putrinya dapat ditanggulangi secara dini.
Dengan demikian siswa bersangkutan tidak mengalami kesualitan proses
pendidikan di sekolah.
4. Bagi penelitian, perlu adanya penelitian lebih lanjut dan secara mendalam
yang berkaitan dengan temuan penelitian ini sehingga dapat membantu pihak
sekolah dalam upaya mengatasi kenakalan siswa atau perilaku menyimpang
dikalangan siswa.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rozak, Akidah akhlak. Bandung: CV Pustaka Setia. hal, 205-206
Abdul Wahib, Psikologi pendidika. Jakarta: Rineka Cipta. hal, 138. 2010
Ahmad Tafsir, Ilmu pendidikan dalam perspektif Islam. Bandun: PT Remaja
Rosdakarya, hal. 74. 2011
Akmal Hawi, Strategi pengembangan mutu madrasah. Palembang, IAIN Raden Patah
Press, hal. 159. 2007
Alwan Khoiri, dkk. Akhlak tasawuf. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan
Klijaga, hal. 7. 2005
Anonim, Depag Agama RI, Al-quran dan terjemahannya. Bandung, Penerbit
diponegoro, hal. 560. 2005
Anonim, UU Sistem Pendidikan nasional nomor 20 Tahun 2003, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. 2007
Arief Rachman. Pendidikan agama dan akhlak bagi anak & remaja. Ciputat Indah
Permai: PT. Logos Wacana ilmu, hal. 141-146. 2001
Beni Ahmad Saebani dan Abdul Hamid, Ilmu akhlaq. Bandung: CV Pustaka Setia,
hal. 204. 2010
Dadang Hawari, Pendidikan agama dan akhlak bagi anak & remaja. Ciputat Indah
Permai: PT. Logos Wacana ilmu, hal. 84-87. 2001
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, hal, 250. 2002
E. Mulyasa. Standar kompetensi dan sertifikasi guru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009. Hal. 53-67
Fita Nur Ariah, Menjadi guru teladan, kreatif, inspiratif, motivatif, & professional.
Yogyakarta: Araska Publisher, hal. 18-28. 2016
Kartini Kartono, Patologi sosial 2 kenakalan remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
2008
Kholisin, Akidah akhlak. Sidoarjo: Media ilmu, hal. 2. 2008
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
Lexy J Moleong. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
hal. 5. 2011
Made Pidarta, Landasan pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2007. hal, 276
Martimis Yamin. Profesionalisasi guru dan implementasi KTSP. Jakarta: Gaung
Persada Press. 2007. hal, 3
Muhammad Rifa’i, Sosiologi pendidikan.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, hal. 139-140.
2011
Muhktar. Bimbingan skripsi, tesis dan artikel ilmiah. Sulthan Thaha Press: Gaung
Persada Press. hal, 91. 2010
Muhyi Batubara. Sosiologi pendidikan. Jakarta: Ciputat ress, hal. 51-54. 2004
Nasution. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. 1999. hal, 91
Nurdin Mohamad, Belajar dengan pendekatan pailkem. Jakarta: PT Bumi Aksara,
hal. 152-153. 2012
Nurul Zuriah, Pendidikan moral dan budi pekerti dalam persektif perubahan. Jakarta:
Bumi Aksara. 2007. hal, 105-108
Ramayulis, Ilmu pendidikan islam. Jakarta: Kalam Mulia, hal, 27. 2008
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi remaja. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, hal.
205. 1994
Sugiono. Metode penelitian pendidikan. Bndung: Alfabeta, hal. 138. 2012
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi.Jakarta: PT Rineka
Cipta, hal. 12. 1990
Tafsir ayat-ayat pendidikan (Tafsir al-ayat al-tarbawiy). Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, hal. 191. 2012
Yumahar Ilyas, Kuliah akhlaq.Yogyakarta: Pustaka Pelajar,hal. 2. 2007
Y. Singgih D. Gunarsa, Psikologi untuk membimbing,Jakarta: BPK Gunung Mulia,
hal. 136. 1995
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
A. OBSERVASI
1. Mengamati keadaan lokasi penelitian, yaitu terletak batas-batas wilayah
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
2. Mengamati secara langsung keadaan siswa/i di kelas di Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
3. Mengamati secara lansung peran guru mata pelajaran Akidah Akhlak di
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
4. Mengamati pola pengajaran yang diterapkan guru akidah akhlak dalam
mengatasi kenakalan siswa/i di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
5. Mengamati kondisi siswa/i di kelas XI dalam proses pembelajaran Akidah
Akhlak di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
6. Mengamati secara langsung penyebab munculnya masalah kenakalan
siswa/i di kelas` XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram
Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
7. Mengamati hasil yang dicapai guru Akidah Akhlak dalam mengatasi
masalah belajar siswa/i di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
8. Mengamati secara lansung proses kerja sama guru Akidah Akhlak dengan
guru mata pelajaran yang lain di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
9. Mengamati suasana dan fasilitas pembelajaran mata pelajaran Akidah
Akhlak di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram
Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
10. Mengamati upaya yang di lakukan pihak Madrasah dalam mengatasi
kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram
Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
B. WAWANCARA
a) KEPALA SEKOLAH
1. Bagaimana bentuk kenakalan siswa/i yang terjadi di kelas XI
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat?
2. Apa faktor-faktor penyebab kenakalan siswa/i di Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung
Barat?
3. Apa kendala Bapak/Ibu dalam mengatasi kenakalan siswa/i di
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat?
4. Bagaimana upaya yang dilakukan Bapak/Ibu dalam mengatasi
kenakalan siswa/i di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
5. Bagaimana menurut Bapak/Ibu batas atau tingkat kenakalan siswa/i
yang terjadi di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram
Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini di banding dengan
madrasah lainnya?
6. Sejauh mana pencapaian yang diperoleh dari bentuk metode yang
digunakann?
7. Bagaiman kerja sama antara guru Akidah dengan tenaga pengajar
lain dalam membimbing siswa/i di kelas XI Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung
Barat?
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
8. Bagaimana upaya program pembinaan Akidah Akhlak yang sudah
berjalan di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
9. Bagaimana peran guru Akidah Akhlak dalam mengatasi kenakalan
siwa/i di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
10. Apakah anda memberikan praktek langsung kepada siswa/i setelah
menyampaikan teori di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
b) GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK
1. Bagaimana bentuk kenakalan siswa/i yang terjadi di kelas XI
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat?
2. Apa faktor-faktor penyebab kenakalan siswa/i di Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung
Barat?
3. Apa kendala Bapak/Ibu dalam mengatasi kenakalan siswa/i di
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat?
4. Bagaimana upaya yang dilakukan Bapak/Ibu dalam mengatasi
kenakalan siswa/i di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
5. Bagaimana latar belakang terjadinya kenakalan pada siswa-siswi
yang ada di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram
Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
6. Apa saja aturan Madrasah yang berkaitan dengan kenakalan siswa/i
di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
7. Apa saja sanksi yang di berikan kepada siswa/i jika melanggar
peraturan yang ada di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
8. Bagaimana menurut Bapak/Ibu batas atau tingkat kenakalan siswa/i
yang terjadi di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram
Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini di banding dengan
madrasah lainnya?
9. Bagaiman kerja sama antara guru Akidah dengan tenaga pengajar
lain dalam mengatasi kenakalan siswa/i di kelas XI Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung
Barat?
10. Bagaimana peran guru Akidah Akhlak dalam mengatasi kenakalan
siwa/i di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
c) Siswa
1. Menurut anda bagaimana guru Akidah Akhlak dalam memberikan
pelajaran di kelas XI di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
2. Bagaima situasi dan kondisi dalam pelaksanaan pembelajaran Akidah
Aklah dikelas di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
3. Apakah anda di dalam proses belajar mengajar melaksanakan praktek
shalat di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram
Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
4. Bagaimana kegiatan ekstrakurikuler di kelas XI Madrasah Aliyah
Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung
Barat?
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
5. Bagaimana sikap anda terhadap guru Akidah Akhlak di kelas XI
Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten
Tanjung Jabung Barat?
6. Apakah anda menyukai pelajaran Akidah Akhlak di kelas
XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
7. Apakah anda setiap hari membaca do’a dan surah yasin sebelum
memulai pelajaran ?
8. Apa manfaat dari membaca do’a untuk siswa di kelas XI Madrasah
Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung
Jabung Barat?
9. Apakah ada program pembinaan yang dilakukan guru akidah atau
pihak madrasah?
10. Program pembinaan yang seperti apa yang dilakukan guru akidah atau
pihak madrasah?
C. DOKUMENTASI
1. Keadaan guru, karyawan/i siswa/i di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
2. Struktur organisasi di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan
Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
3. Keadaan sarana dan prasana di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah
Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat
4. Kenakalan Siswa
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Riska
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Seb. Sanglar. 10 Oktober 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Mendalo Indah, Perum Arza. Blok BK. No.28
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi
No Jenis Pendidikan Tempat Tahun
Tamat
1. SDN 082 Sebrang Sanglar, Riau 2008
2. MTS Riyadhul Jannah Bram itam Ka. Tungkal 2011
3. MA Riyadhul Jannah Bram itam Ka. Tungkal 2014
4. S1Pendidikan Agama
Islam
UIN STS JAMBI 2018