106
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH RIYADHUL JANNAH KECAMATAN BRAM ITAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) OLEH: RISKA NIM : TP 140876 PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENGATASI

Embed Size (px)

Citation preview

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENGATASI

KENAKALAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH

RIYADHUL JANNAH KECAMATAN BRAM

ITAM KABUPATEN TANJUNG

JABUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sarjana Pendidikan

Strata Satu (S1)

OLEH:

RISKA

NIM : TP 140876

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2018

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENGATASI

KENAKALAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH

RIYADHUL JANNAH KECAMATAN BRAM

ITAM KABUPATEN TANJUNG

JABUNG BARAT

SKRIPSI

OLEH:

RISKA

NIM : TP 140876

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2018

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

1. Ayahku Dg. Mangeppe dan Ibundaku Almh Nurasiah yang telah sangat

berjasa mendidik membimbing dan mengasuh serta mengorbankan segala

daya kemampuannya untuk menyelesaikan anaknya dalam menamatkan

pendidikan di UIN STS JAMBI.

2. Kepada kakak Nurbayah, Nurhayati, Nurhasanah, Syarifuddin, Bahtiar,

Firmansyah dan adikku Nurfina, terima kasih telah member semangat dan

dorongan kepada saya untuk menyelesaikan pendidikan di UIN STS JAMBI.

Penulis tidak dapat membalas budi baik tersebut, hanya kuserahkan

kepada Allah SWT, semoga amal perbuatan yang telah diberikan penulis

bernilai pahala di sisi Allah SWT dan bermanfaat bagi pembaca, Amiin ya

Robbal ‘Alamiin.

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

MOTTO

(٦)

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah

terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa

yang diperintahkan”. (Anonim, Al-quran Terjemah, hal. 560:6)

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

KATA PENGANTAR

الرحيم الرحمن اهلل بسم

Alhamdulillah puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena

ridho-Nya semata penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya

Guru Akidah Akhlak dalam Mengatasi Kenakalan Siswa di Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat”.

Adapun maksud dan tujuan penulis ini adalah sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Tarbiyah UIN STS

JAMBI. Tak lupa pula rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis ucapkan

kepada yang terhormat:

1. Ayahanda dan (Almh) Ibunda yang tercinta yang telah memberikan do’a

dan bantuan moril maupun spiritual yang tiada hingganya.

2. Bapak Rektor Dr. H. Hadri Hasan, M.A UIN STS JAMBI dan WAREK I,

II, III.

3. Ibu Dekan Dr. Hj. Armida, M.Pd Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN

STS JAMBI beserta Wakil Dekan I, II, III

4. Bapak Ridwan, S.Psi, M..Psi, Psikolog, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Agama Islam.

5. Ibu Dra. Hj. Hasnidar Karim, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Ibu

Hj. Hindun, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, pengarahan,

motivasi dan mendukung penulisan skripsi ini.

6. Segenap dosen dan karyawan/karyawatidi UIN STS JAMBI

7. Bapak Kepala Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

8. Bapak dan Ibu guru khususnya guru Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

yang telah meluangkan waktunya dalam membantu memberikan data

dalam penelitian ini.

9. Teman-teman jurusan Pendidikan Agama Islam dan teman-teman kost

yang selama ini tealah menemani disaat suka maupun duka. Semoga

kebersamaan kita tetap terjaga.

Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang

membaca. Semoga Allah SWT melimpahkan berkah dan rahmat-Nya atas bantuan

dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis.

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRAK

Nama : Riska

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : Upaya Guru Akidah akhlak dalam Mengatasi Kenakalan Siswa di

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Skripsi ini membahas tentang upaya guru akidah akhlak dalam mengatasi

kenakalan siswa di madrasah aliyah riyadhul jannah kecamatan bram itam

kabupaten tanjung jabung barat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif,

sedangkan pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode

wawancara, dan metode dokumentasi. Penelitian ini menemukan bahwa upaya

guru akidah akhlah dalam mengatasi kenakalan siswa ini sangat berpengaruh

sekali terhadap proses belajar mengajar di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah.

Hasil penelitian ini menyarankan agar guru Akidah Akhlak hendaknya perlu

memahami aspek-aspek psikis dan kepribadian siswa secara teliti dan objektif,

sehingga dengan demikian dapat dicegah kemungkinan kecenderungan

munculnya perilaku menyimpang atau kenakalan siswa, dan memudahkan guru

dalam memberikan pendidikan dan pengajaran.

Kata Kunci : Upaya, Guru Akidah Akhlak, Kenakalan Siswa

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRACK

Name : Riska

Major : Islamic Religious Education

Title : Effort Learn Akidah behavior in Overcoming Mischief of Student

in Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah District Of Bram Itam Sub-

Province Foreland of Jabung West.

This thesis effort learn akidah behavior in overcoming mischief of student in

madrasah aliyah riyadhul jannah district of bram itam sub-province foreland of

jabung west. This research represent research qualitative, while collecting use

observation method. This research find that effort learn akidah akhlak in

overcoming mischief of this is student very having an effect one once to process

learn to teach in madrasah aliyah riyadhul jannah. Result of this research suggest

that teacher of akidah behavior shall need to comprehend psychical aspects and

personality of student accurately and is objective, so that thereby can be prevented

possibility of tendency of behavioral appearance digress or mischief of student,

and facilitate teacher in giving teaching and edacation.

Keyword : Effort, Learn Akidah Behavior, Mischief of Student

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... ii

NOTA DINAS ................................................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ABSTRACK ................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

MOTTO .......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

A. LatarBelakangMasalah ........................................................... 1

B. FokusPenelitian ...................................................................... 4

C. RumusanMasalah ................................................................... 4

D. TujuandanKegunaanPenelitian .............................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. KajianTeoritik ........................................................................ 6

B. Upaya ..................................................................................... 6

C. Guru ....................................................................................... 6

D. TanggungJawab Guru ............................................................ 10

E. Guru SebagaiAgenPembelajaran ........................................... 11

F. TugasdanPeran Guru .............................................................. 12

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

G. AkidahAkhlak ........................................................................ 15

H. KenakalanAnak ...................................................................... 17

I. Bentuk Penyimpangan Sikap/Kenakalan Anak Didik ........... 19

J. StudiRelevan .......................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. PendekatandanDesainPenelitian ............................................ 28

B. Setting danSubjekPenelitian................................................... 30

C. JenisdanSumber Data ............................................................. 31

D. TeknikPengumpulan Data ...................................................... 32

E. TeknikAnalisis Data ............................................................... 35

F. TeknikPemeriksaanKeabsahan Data ...................................... 35

G. JadwalPenelitian ..................................................................... 38

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. TemuanUmum ...................................................................... 39

1. Sejarahberdirinya Madrasah AliyahRiyadhulJannah ....... 39

2. Visi, MisidanTujuan Madrasah Aliyah ............................ 40

3. LetakGeografis ................................................................. 42

4. IdentitasSekolah ............................................................... 42

5. IdentitasKepalaSekolah .................................................... 43

6. StrukturOrganisasi ........................................................... 43

7. SaranadanPrasarana.......................................................... 51

B. TemuanKhususdanPembahasan ........................................ 54

1. BentukKenakalanSiswa di Madrasah Aliyah

RiyadhulJannah ............................................................... 54

2. Faktor-faktorPenyebabKenakalanSiswa

di Madrasah AliyahRiyadhulJannah ............................... 58

3. Kendala Guru AkidahAkhlakdalamMengatasiKenakalan

Siswa di Madrasah AliyahRiyadhulJannah ..................... 61

4. Upaya Guru AkidahAkhlakdalamMengatasiKenakalan

Siswa di Madrasah AliyahRiyadhulJannah ..................... 64

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 68

B. Saran-saran ........................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jadwal Penelitian......................................................................... ……..37

Tabel 2 Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah ............. ……..43

Tabel 3 Keadaan guru di Sekolah Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah .... ……..45

Tabel 4 Daftar Nama Wali Kelas Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah..... ……..48

Tabel 5 Keadaan tenaga administrasi di Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah .................................................................................... 48

Tabel 6 Keadaan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah ................ ……..49

Tabel 7 Keadaan Sarana dan Prasana Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah….51

Tabel 8 Fasilitas pendukung PBM dan fasilitas di Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah ........................................................................ ……..52

Tabel 9 Data Bentuk Kasus dan Jumlah Siswa Bermasalah ................... ……..53

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kenakalan dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita melihat kenakalan,

misalnya tawuran antar sekolah. Kenakalan merupakan suatu perbuatan atau

tingkah laku moral yang dilakukan oleh sesorang baik secara individu maupun

secara kelompok yang sifatnya melanggar ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan

yang telah ditetapkan.

Kenakalan merupakan suatu isu yang sering ditampilkan dalam berbagai

media. Media sering memuat berita tentang remaja seperti perkelahian remaja,

tawuran, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, seks bebas, balapan liar dan

lainnya.Akhir-akhir ini kenakalan telah membawa kepada perilaku kejahatan

sebagai akibat kasus anak-anak bermasalah dengan hukum.

Pada dasar nya perilaku kenakalan dimaknai sebagai suatu bentuk perilaku

yang tidak sesuai dengan norma-norma yang hidup di tengah masyarakat. Perilaku

yang tidak sesuai dengan norma itu dianggap sebagai anak yang cacat sosial

(Kartini Kartono, 1988. hal. 93) dan kemudian masyarakat menilai cacat tersebut

sebagai sebuah kelainan sehingga perilaku mereka pun disebut dengan kenakalan.

Pada era Globalisasi saat ini kenakalan telah banyak yang menjurus pada

pelanggaran dan kejahatan sehingga jumlah anak yang berhadapan dengan hukum

selalu meningkat.Dari fenomena tersebut muncul reaksi masyarakat untuk

menanggulanginya yang kemudian diwujudkan dalam bentuk kebijakan kriminal.

Kenakalan siswa adalah tindakan sesuai orang yang belum dewasa yang

sengaja melanggar hukum, jika di diketahui oleh petugas hukum maka ia bisa

dikenai hukuman.

Dengan maraknya kasus-kasus perkelahian antar pelajar, maka lingkungan

pergaulan yang buruk merupakan tempat yang potensial bagi kausa terjadinya

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

kenakalan anak. Kenakalan murid yang tidak diantisipasi sejak awal dapat

menimbulkan kemarahan pada setiap guru.

Kenakalan zaman sekarang ini sudah semakin meluas dan tidak dapat

terkendali lagi, sehingga banyak siswa yang terpengaruh akibat pergaulan bebas.

Berbagai berita mengenai kenakalan dengan status sebagai siswa hampir setiap

hari dapat ditemukan diberbagai sekolah. Siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul

Jannah kecamatan Bram Itam Tanjung Jabung Barat juga melakukan berbagai

kenakalan terutama yang berkaitan dengan pelanggaran terhadap: (1) membolos;

(2) merokok dilingkungan sekolah; (3) membuat keributan di kelas; (4) telat

datang kesekolah; (5) tidak memakai seragam sekolah.

Oleh karena itu pelanggaran tersebut menimbulkan keprihatinan tersendiri

pada guru-guru di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah kecamatan Bram Itam.

Pelanggaran yang sering dilakukan yaitu membolos, merokok, pelanggaran

tersebut mencerminkan tidak adanya kedisplinan dari para siswa untuk mematuhi

tata tertib sekolah, juga menggangu proses belajar disekolah tersebut. Kenakalan

siswa-siswa tersebut dapat digolongkan dalam 4 jenis kenakalan sesuai dengan

teori Jensen dalam (Sarwono, 2007) seperti berkelahi yang tergolong pada

kenakalan remaja yang menimbulkan korban materi, kenakalan yang melawan

status salah satunya adalah membolos, sedangkan pelanggaran lainnya dapat

dimasukkan pada kenakalan social yang tidak menimbulkan korban di pihak

orang lain.

Banyak faktor penyebab kenakalan siswa selain disebabkan oleh faktor

internal akibat perubahan dalam diri siswa, juga disesbabkan oleh kombinasi dari

beberapa faktor. Faktor penyebab tersebut seperti yang dikemukakan oleh Phillip

Graham dalam (Sarwono, 2007) di bagi kedalam dua golongan yaitu faktor

lingkungan dan faktor pribadi. Sedangkan faktor-faktor pribadi menurut Santrock

(2002) meliputi pengendalian yang rendah, pengaruh teman sebaya yang negative,

identitas diri yang rendah, dan tidak adanya harapan terhadap pendidikan.

Faktor-faktor kenakalan tersebut yang akan menjadi dasar identifikasi

penyebab kenakalan siswa. Faktor penyebab kenakalan tersebut digolongkan

kembali dalam dua faktor lingkungan social, dan faktor pribadi. Identifikasi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

tersebut diharapkan dapat mengetahui faktor-faktor dominan yang berpengaruh

pada kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah kecamatan Bram Itam

Tanjung Jabung Barat.

Kenakalan siswa adalah tindakan sesuai orang yang belum dewasa yang

sengaja melanggar hukum yang diketahui oleh petugas hukum ia bisa dikenai

hukuman. Batasan pengertian yang di pakai adalah bahwa tindakan tersebut di

lakukan oleh remaja dengan status sebagai siswa, yaitu siswa pada Madrasah

Aliyah Riyadhul Jannah kecamatan Bram Itam.Siswa tersebut berusia 16 tahun

sampai 19 tahun (remaja akhir).Hukum yang dimaksud adalah tata tertib sekolah

pada Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah kecamatan Bram Itam Tanjung Jabung

Brat. Hukmuan yang di berikan adalah sangsi dari sekolah (Guru BK) tersebut.

Masdrasah Aliyah Riyadhul Jannah adalah salah satu lembaga pendidikan di

Indonesia di bawah naungan masyarakat yang berdomisili Islam Artinya lembaga

pendidikan ini memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama dalam satu

wadah. Kebanyakan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah masih berada

dalam jenjang usia remaja yang usianya berkisar 16 tahun sampai 19 tahun,di

mana pada usia tersebut sering mengalami kegoncangan, sehingga mereka

melampiaskan dengan hal-hal yang melanggar peraturan yang telah di tetapkan

oleh Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah.

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah disamping lembaga di bawah naungan

masyarakat yang berdomisili Islam yang notabene merupakan salah satu lembaga

pendidikan keagamaan yang nantinya mempersiapkan peserta didik untuk

menjalankan peranan penguasaan pengetahuan keagamaan, juga lembaga ini

berlokasi di pinggir perkotaan yang mana arus modernisasi sangat cepat sehingga

lebih rentan terhadap tindak kenakalan.

Berdasarkan pengamatan awal (Grentour) yang di lakukan oleh penulis di

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah kecamatan Bram Itam terlihat bahwa masih

banyak siswa kelas XI IPS1 berjumlah 11 orang, XI IPS2 berjumlah 9 orang dan

XI IPA berjumlah 7 orang. Pertama, masih banyak siswa kelas XI melakukan

pelanggaran seperti membolos, keluyuran, merokok. Kedua, masih banyak siswa

kelas XI tidak mentaati peraturan sekolah. Ketiga, masih banyak siswa kelas XI

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

tidak disiplin. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik mengangkat judul

tentang “UPAYA GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENGATASI

KENAKALAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH RIYADHUL JANNAH

KECAMATAN BRAM ITAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG

BARAT”

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis membatasi permasalahan

yang akan di bahas yaitu upaya guru aqidah akhlaq dalam menangani kenakalan

siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat. Penulis memfokuskan objek penelitian ini pada siswa

kelas XI.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

2. Apa faktor-faktor penyebab kenakalan siswa di Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung

Barat?

3. Apa saja kendala guru akidah akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa di

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat?

4. Bagaimana upaya guru akidah akhlak dalam menaggulangi kenakalan

siswa terjadi di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian di atas, penulis dapat menuliskan tujuan dari

penelitian ini yaitu:

a) Untuk mengetahui bentuk kenakalan siswa di Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung

Barat

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

b) Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan siswa di Madrasah

Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung

Jabung Barat

c) Untuk mengetahui apa saja kendala guru akidah akhlak dalam

mengatasi kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

d) Untuk mengetahui upaya guru akidah akhlak dalam menaggulangi

kenakalan siswa terjadi di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

2. Kegunaan Penilitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

a) Untuk menambah wawasan bagi penulis dan sebagai bahan masukan

terhadap lembaga pendidikan tersebut, tentang kenakalan siswa yang

dilakukan oleh siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

b) Memberikan konstribusi positif bagi penulis

c) Sebagai syarat guna mencapai gelar Sarjana Strata (S1) dalam

Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

Untuk menegaskan arah pembahasan proposal skripsi ini maka perlu

diberikan pengertian dan penjelasan terhadap judul proposal skripsi tersebut,

sekaligus untuk menghindari pemahaman yang simpang siur terhadap judul

proposal skripsi tersebut. Kerangka teori yang penulis maksud dalam penelitian

ini adalah membahas teori yang erat kaitannya dengan permasalahan yang akan

dibahas sebagai landasan dasar penelitian. Teori tersebut adalah sebagai berikut:

1. Upaya

Upaya menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikansebagai

usaha kegiatan yang mengarahkan tenaga, pikiran untuk mencapaisuatu

tujuan. Upaya juga berarti usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,

memecahkan persoalan mencari jalan keluar (Depdikbud KBBI, 2002. hlm.

250). Selanjutnya menurut Tim Penyusun Departemen Pendidikan Nasional

(2008: 1787), “upaya adalah mengusahakan, mengikhtiarkan, melakukan

sesuatu untuk mencari akal (jalan keluar) dan sebagainya”. Berdasarkan uraian

di atas dapat disimpulkan bahwa upaya adalah suatu usaha yang dilakukan

dengan maksud tertentu agar semua permasalahan yang ada dapat

terselesaikan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Guru

Definisi Guru dalam Pendidikan Islam. Pendidikan dalam Islam ialah

siapa saja yang bertangung jawab terhadap perkembangan anak didik. Dalam

Islam, orang yang paling bertanggung jawab tersebut adalah orang tua (ayah

dan ibu) anak didik. Tangung jawab itu disebabkan sekurang-kurangnya oleh

dua hal: pertama, karena kodrat, yaitu karena orang tua ditakdirkan menjadi

orang tua anaknya, dank karena itu ia ditakdirkan pula bertangung jawab

mendidik anaknya; kedua, karena kepentingan kedua orang tua, yaitu orang

tua berkepentingan terhadap kemajuan perkembangan anaknya, sukses

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

anaknya adalah sukses orang tua juga. .” (Ahmad Tafsir, 2011. Hal. 74)

Tangung jawab pertama dan utama terletak pada orang tua berdasarkan juga

pada firman Allah seperti yang tersebut dalam al-quran:

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharah dirimu dan angota keluargamu

dari ancaman neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka

kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu

mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Anonim, Al-Quran Terjemah, hal.

560:6)

Pendidik mempunyai dua arti, ialah arti yang luas dan arti yang sempit.

Pendidik dalam arti luas adalah semua orang yang berkewajiban membina

anak-anak. Secara alamiah semua anak, sebelum mereka dewasa menerima

pembinaan dan orang-orang dewasa agar mereka dapat berkembang dan

bertumbuh secara wajar. Sebab secara alamiah pula anak manusia

membutuhkan pembimbing seperti itu karena ia dibekali insting sedikit sekali

untuk memertahankan hidupnya. (Made Pidarta, 2007. hal, 276)

Guru dalam menjalankan tugasnya, ia perlu mengadakan kerja sama

dengan oran tua peserta didik, dengan badang-badang kemasyarakatan, dan

sekali-kali membawa peserta didik mengunjungi obyek-obyek yang kiranya

perlu diketahui peserta didik dalam rangka kurikulum sekolah. Selain

melaksanakan tugas profesinya di sekolah, guru wajib pula berartisipasi

dalam kegiatan-kegiatan masyarakat serta memperbaiki peranan dan

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

kualifikasi proesionalnya. (Departemen Agama Direktorat Jenderal

Kelembagaan Agama Islam.. 2005. Hal.64)

Untuk itu, tuntutan terhadap layanan pendidikan yang bermutu semakin

menguat. Dengan demikian, pendidikan harus diorganisir dalam sebuah

system supaya infestasinya jelas, efektif, dan terkendali.

a) Guru yang kreatif

Kreativitas adalah salah satu kata kunci yang perlu dilakukan guru

untuk memberikan layanan pendidikan yang maksimal sesuai

kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan. Sebagaimana

menjadi guru yang kreatif. (Nurdin Mohamad, 2012. Hal. 152-153)

b) Menjadi Guru Inspiratif

Guru adalah sosok yang paling utama dijagad ini. Bagaimana tidak,

guru adalah orang yang paling penting dalam mencerdaskan kehidupan

manusia. Meskipun demikian, belum dapat dikatakan bahwa semua guru

dapat menjadi inspirasi bagi siswanya untuk cerdas dalam tingkah laku

hidupnya. Guru yang mampu menjadi inspirasi siswa adalah guru yang

sebenarnya. Setidaknya ada 3 pendekatan yang telah dirumuskan, yang

mana bisa dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran dikelas.

(1) Pendekatan kecerdasan spiritual

Pada pendekatan spiritual, pendekatan yang harus dilakukan oleh guru

adalah meningkatkan potensi siswa dengan membangkitkan spiritual

quotient dengan cara menanamkan atau mengajarkan nilai-nilai kebenaran

yang terkandung dalam agama. Pondasi dari kecerdasan spiritual adalah

kejujuran, kebajika, keindahan dan keramahan.

(2) Pendekatan kecerdasan sosial

Kecerdasan sosial adalah kemampuan untuk saling mengerti sesame

manusia dan bijaksana dalam hubungan manusia. Kecerdasan sosial

berbeda dengan kemampuan akademik. Saat ini banyak tudingan terhadap

dunia pendidikan, dimana produk pendidikan kita adalah manusia-manusia

yang yang biasa menyikut orang untuk mempertahankan kepentingannya,

karena kurikulum ternyata mendorong orang semakin cerdas sekaligus

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

menyuburkan sikap-sikap individualistis atau mementingkan diri sendiri.

Disisi lain manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri. Oleh

karena itu, penting kiranya mengembangkan sikap kerja sama, tenggang

rasa, simpati, empati, dan budi pekerti yang luhur kepada setiap pesrta

didik. (Fita Nur Arifah, 2016. Hal. 32-36)

c) Kebijakan peningkatan mutu tenaga guru

tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa,

mengembangkan manusia Indonesi seutuhnya, yang meliputi:

(1) Manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha

Esa,

(2) Manusia berbudi pekerti luhur

(3) Manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan

(4) Manusia yang memiliki kesehatan jasmani dan rohani

(5) Manusia yang memiliki kepribadian mantap dan mandiri

(6) Manusia yang memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan

Guru selama ini memang telah diperlakukan sebagai profesi tetapi

perlakuan yang diberikan kepada guru tidak mencerminkan bahwa

pekerjaan sebagai guru adalah profesi. Hal ini dapat dilihat dari berbgai

penderitaan yang dialami guru dalam melaksanakan tugasnya. (Muhyi

Batubara, 2004. Hal. 51-54)

Dari penertian diatas dapat disimpulkan bahwa guru adalah seseorang

yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya dan bertanggung

jawab untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan

mengevaluasi anak didiknya agar bermanfaat dimasa yang akan datang.

3. Tanggung Jawab Guru

a) Guru harus menuntut para peserta didik belajar

Tangung jawab guru yang terpenting ialah merencanakan dan

menuntut para peserta didik melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna

mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan.

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

b) Turut serta membina kurikulum sekolah

Sesungguhnya guru merupakan seorang key person yang paling

mengetahui tentang kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik.

c) Melakukan pembinaan terhadap diri siswa

Memompakan pengetahuan kepada pesrta didik kiranya bukan

pekerjaan yang sulit. Tetapi membina siswa agar menjadi manusia

berwatak (berkarakter) sudah pasti bukan pekerjaan mudah.

d) Memberikan bimbingan kepada peserta didik

Bimbingan kepada peserta didik agar mereka mampu mengenal

dirinya sendiri, memecahkan maslahnya sendiri, mampu menghadapi

kenyatan dan memiliki stamina emosional yang baik, sangat

diperlukan.

e) Melakukan diagnosis atas kesulitan belajar dan mengadakan penilaian

a tas kemauan belajar

Guru bertanggung jawab menyesuaikan semua situasi belajar

dengan minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik.

((Departemen Agama Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.

2005. Hal. 76-79)

Dari berbagai tanggung jawab guru diatas dapat disimpilkan bahwa

guru bertanggung jawab untuk melaksanakan pembinaan kepada diri siswa

baik kepribadian, watak serta jasmani. Guru mempunyai tanggung jawab

moral dan seorang guru bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan

kepada siswanya. Tugas dan tanggung jawab guru tidak dapat dibatasi oleh

ruang dan waktu.

4. Guru sebagai Agen Pembelajaran

a) Guru sebagai fasilitator

Tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta

didik, tetapi harus menjadi uasilitator yang bertugas memberikan

kemudahan belajar kepada seluruh esrta didik agar data belajar dalam

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas,

dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka.

b) Guru sebagai motivator

Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan

sunguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi.

c) Guru sebagai pemacu

Sebagai emacu belajar, guru harus mampu melliatgandakan

potensi peserta didik, dan mengembangkannya sesuai dengan asirasi

dan cita-cita mereka di masa yang akan datang.

d) Guru sebagai pemberi inspirasi

Sebagai emberi insirasi belajar, guru harus mampu memerankan

diri dan memberikan inspurasi bagi pesrta didik, sehingga kegiatan

belajar dan pembelajaran dapat membangkitkan berbagai pemikiran,

gagasan, dan ide-ide baru. (E. Mulyasa. 2009. Hal. 53-67)

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa guru mempunyai

berbagai peranan penting dalam metode pembelajaran yaitu; sebagai

fasilitator, motivator, inspirator, dan innovator untuk mencapai hasil tujuan

pembelajaran yang diharapkan. Guru disekolah adalah pendidik, tugasnya

membimbing dan mendampingi siswa agar kelak dapat hidup mandiri.

5. Tugas dan Peran Guru

Peran guru di sekolah ditentukan oleh kedudukannya sebagai orang

dewasa, sebagai pengajar dan pendidik dan sebagai pegawai. Yang paling

utama ialah kedudukannya sebagai pengajar dan pendidik, yakni sebgai guru.

Berdasarkan kedududkannya sebagai guru ia harus menunjukkan kekuatan

yang layak bagi guru menurut harapan masyarakat. Apa yang dituntut dari

guru dalam aspek etis, intlektual dan sosial lebih tinggi daripada yang dituntut

dari orang dewasa lainnya. Guru sebagai pendidik dan Pembina generasi

muda harus menjadi teladan, didalam maupun diluar sekolah. Guru harus

sadar akan kedudukannya selama 24 jam sehari. Dimana dan kapan saja ia

akan selalu dipandang sebagai guru yang harus memerlihatkan kelakuan yang

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

dapat ditiru oleh masyarakat, khusunya oleh anak didik. (Nasution. 1999. hal,

91)

a) Peran guru guru dalam dunia pendidikan

Proses pembelajaran di dalam dunia pendidikan memiliki andil

dalam proses tercerabutnya anak-anak dari akar budaya yang

melingkupinya. Kondisi ini seharusnya menjadi inspirasi bagi dunia

pendidikan untuk m elakukan berbagai perubahan dalam proses

pembelajaran. Artinya, apabila terjadi inkonsistensi perilaku pada diri

siswa, itu menjadi pertanda ada masalah dalam proses pembelajaran.

Ketika anak-anak dilibatkan, kenakalannya akan berkurang. Semakin

siswa tidak mengetahui kalau mereka sedang didisiplinkan, akan semakin

baik. Agar anak-anak menjadi manusia yang humanis, yaitu cerdas,

kreatif dan berakhlak mulia, maka kita perlu membangun suasana

sekolah yang humanis pula. Buatlah sekolah agar menjadi lebih seperti

kehidupan nyata, lakukan kegiatan-kegiatan simulasi, berikan lebih

banyak kebaruan dan umpan balik serta dapatkan kerja sama

pembelajaran dengan memancing ketertarikan dan rasa hormat mereka.

b) Peran guru terhadap masa depan bangsa

Guru yang professional dan berkarakter adalah guru yang mampu

dan mau menjalankan tugasnya secara baik dan menginternalisasikan

nilai-nilai positif kepada siswanya. Guru menempati posisi sentral dalam

melahirkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di negeri ini.

Sekalipun dewasa ini dikembangkan corak pendidikan yang lebih

berorientasi terhadap kmptensi siswa, tapi kenyataan ini tidak

mengurangi arti dan peran guru dalam proses pendidikan. Guru tetap

merupakan unsure dasar pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap

proses pendidikan, terlebih bagi penciptaan SDM yang berkualitas.

Metode pembelajaran lebih penting daripada materi belajar, tetapi

eksistensi guru dalam proses pembelajaran jauh lebih penting daripada

metode pembelajaran.

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

c) Peran guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa

Pembelajaran yang efektif, bukan membuat anda pusing, namun

bagaimana tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah dan

menyenangkan. Motivasi berpangkal dari kata “motif” yang dapat

diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk

melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.

Motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik.

(1) Motivasi intrinsik

Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri

tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, namun atas

dasar kemauan sendiri.

(2) Motivasi ekstrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar

individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan

dari orang lain, sehingga dengan keadaan demikian siswa mau

melakukan sesuatu atau belajar. (Fita Nur Arifah, 2016. Hal. 18-

27)

Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk

menumbuhkan motivasi belajar siswa, antara lain sebagai berikut.

1. Memnjelaskan tujuan belajar kepada peserta didik

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya telebih dahulu

seorang guru menjelaskan mengenai tujuan instruksional khusus yang

akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan, maka makin besar

pula motivasi dalam belajar.

2. Hadiah

Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan

memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi.

Disamping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk

bisa mengejar siswa yang berprestasi.

3. Saingan/kompetisi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Guru berusaha mengadakan persaingan diantara siswanya untuk

meningkatkan prestasi belajarnya dan berusaha memperbaiki hasil

prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

4. Pujian

Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan

penghargaan atau pujian yang bersifat membangun.

5. Hukuman

Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat

proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar

siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi

belajarnya. (Fita Nur Arifah, 2016. Hal. 28)

Beberapa tugas dan peran guru yang cukup berat dan erlu dilaksanakan

dalam mendukung pelaksanaan pendidikan budi pekerti di sekolah sebagai

berikut:

1. Seorang pendidik atau guru haruslah menjadi model, sekaligus

menjadi mentor dari peserta didik dalam mewujudkan nilai-nilai moral

pada kehidupan di sekolah.

2. Tugas pendidik adalah menumbuhkan kesadaran berkarya.

Kebudayaan merupakan suatu arena pergaulan antarmanusia yang

bekerja. Tanpa bekerja tidak mungkin ditumbuhkan suatu masyarakat

budaya.

3. Masyarakat sekolah haruslah merupakan masyarakat bermoral.

Mengenai budaya kampus dan budaya sekolah, maka sekolah dan

kampus bukan semata-mata untuk meningkatkan kemampuan

intlektual, tetapi juga memupuk kejujuran, kebenaran, dan pengabdian

kepada kemanusiaan.

4. Menciptakan situasi demokratis di ruang kelas. Salah satu kondisi

pelaksanaan kehidupan moral ialah menciptakan situasi dimana

perilaku moral dapat terwujud.

5. Mewujudkan nila-nilai melalui kurikulum. Nilai-nilai moral bukan

hanya disamaikan melalui mata pelajaran yang khusus, tetapi juga

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

terkandung dalam semua program kurikulum. (Nurul Zuriah, 2007.

hal, 105-108)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tugas dan peran

guru sebagai demonstrator dalam proses belajar mengajar hendaknya

senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan

diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti

meningkatkan kemampuan yan dimiliki oleh peserta didik.

6. Akidah Akhlak

Pengertian akidah menurut bahasa, akidah berasal dari kata’aqada-

ya’qidu-aqdan-aqiidatan’aqdan artinya simpul, ikatan, perjanjian dan kukuh.

Aqiidah berarti sesuatu yan dipegang teguh dan kuat dalam lubuk jiwa dan

tidak dapat beralih dari padanya. Adapun menurut istilah, akidah adalah

kumpulan kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia

berdasrkan akal, wahyu, dan fitrah serta diyakini kebenarannya dan ditolak

segala sesuatu yang bertentangan dengannya. Oleh karena merupakan

keyakinan, maka akidah dapat mententramkan jiwa manusia. Dari pengertian

tersebut, dapat disimpulkan bahwa akidah Islam adalah sesuatu yang

dipercayai dan diyakini kebenarannya oleh hati manusia, sesuai ajaran Islam

dengan berpedoman kepada Al-quran dan hadits. Dengan berpedoman pada

Al-quran dan hadits yang mengandung nilai-nilai yang murni dan benar,

akidah islam itu dapat menentramkan setiap orang yang menganut dan

mempertahankannya. (Kholisin, 2008. Hal. 2)

Sedangkan pengertian akhlak adalah kata “akhlak” berasal dari bahasa

Arab “khuluq”, jamaknya “khuluqun”. Menurut lughat diartikan sebagai budi

pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Kata akhlak ini lebih luas artinya

daripada moral atau etika yang sering dipakai dalam bahasa indonesia sebab

“akhlak” meliputi segi-segi kewajiban dari tingkah laku lahiriah dan batiniah

seseorang. Kata “akhlak” mengandung segi-segi persesuaian dengan

perkataan “khalqun” yang berarti kejadian serta erat hubungannya dengan

Khaliq yang berarti pencipta, dan makhluk yang berarti yang diciptakan.

Pengertian akhlak akan timbul sebagai media yang memunkinkan adanya

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

hubungan baik antara Khaliq dengan makhluk dan antara makhluk dengan

makhluk. (Abdul Rozak, 2014. Hal. 205-206)

Perkataan ini dipetik dari kalimat yang tercantum dalam Al-quran:

“Dan sesunguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.

(Anonim, Al-Quran Terjemah, hal. 564: 4)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akidah adalah suatu

kemampuan yang dapat diterima oleh akal manusia, sedangkan akhlak adalah

tingkah laku, tabi’at, perangai ataupun karakter yang dimiliki manusia.

Akidah akhlaq adalah penanaman nilai ajaran Islam sebaai pedoman

mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

7. Kenakalan Anak

Para ahli berpendapat bahwa kematian orang tua dapat mempengaruhi

perkembangan jiwa anak, yang selanjutnya anak mempunyai resiko tinggi

untuk menjadi anak nakal dengan tindakan-tindakan anti sosialnya. Keadaan

ini terlebih-lebih lagi kalau dalam keluarga tersebut terjadi perceraian,

perpisahan (separate), pertengkaran antara ayah dan ibu, dan keadaan lainnya

yang merupakan diharmoni/disfungsi keluarga. Dengan demikian pengertian

deprivasi parental mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar kematian

orangtua (loss) tetapi terutama ketidak-adaan (lack) peran orangtua dalam

pendidikan anak. Kenakalan anak laki-laki jauh lebih besar prosentasenya

pada keluarga yang pecah daripada keluarga yang kematian rangtua atau

keluarga utuh. Kenakalan anak akibat kematian orangtua lebih tinggi

prosentasinya dibandingkan dengan anak yang tidak kehilangan orangtuanya.

Meskipun suatu keluarga masih utuh (kedua orangtua masih hidup dan

tinggal satu atap), namun suasana rumah tangga yang tidak sehat dan bahagia

akan menyebabkan prosentase anak menjadi nakal semakin tinggi. Anak yang

semula dipisahkan dari kedua orangtuanya (karena kedua orangtuanya selalu

rebut), lalu dikembalikan lagi setelah kedua orangtua rukun kembali ternyata

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

lebih baik dibandingkan dengan kondisi keluarga yang masih kacau. (Andi

Hakim. 2001. Hal. 84-85)

Perubahan-perubahan sosial yang cepat sebagai konsekuensi modernisasi,

industrialisasi dan kemajuan teknlogi telah mengakibatkan pola kehidupan

yang semula bercorak sosial religious telah bergeser kepada pola sekuler

materialistis. Gejala-gejala dehumanisasi (memudarnya nila-nilai

kemanusiaan) semakin terasa dalam kehidupan kota-kota besar. Perubahan-

perubahan sosial ini telah mempengaruhi pula kehidupan keluarga/rumah

tangga. Berbagai stress psikososial menyebabkan banyak rumah tangga yang

mengalami ketegangan, kehilangan kahangatan, hubungan buruk antara kedua

orangtua dengan anak, dan seringnya orangtua “absen” dirumah. Kesemuanya

itu mempunyai konsekuensi pada perkembangan anak yang erat hubungannya

dengan berbagai perilaku yang menyimpang. (Azyumardi. 2002. Hal, 86)

Suasana ketegangan dirumah mengakibatkan tingginya prosentase

perilaku menyimpang terhadap anak. Dan suasana yang hangat diantara

kedua orangtua menurunkan prosentase kenakalan anak. Hubungan buruk

antara anak dengan kedua orangtua mengakibatkan prosentase kenakalan

anak meningkat. Demikian juga pengaruhnya pada anak laki-laki dan

perempuan kalau ayah atau ibunya sering absen dirumah. Kepribadian

orangtua juga memengaruhi perkembangan jiwa anak. Bila salah seorang atau

kedua orangtua mempunyai kelainan kepribadian, maka prosentase kenakalan

anak jauh lebih tinggi daripada kalau kedua orangtua tidak mempunyai

kelainan kepribadian. Andaikala salah satu pasangan mempunyai kelainan

kepribadian, namun pasangan lainnya dapat mengimbangi sehingga

perkawinan itu masih dapat dijaga kerukunannya, maka dikatakan

perkawinan itu masih tergolong baik dan pengaruhnya terhadap anak tidak

besar. Tetapi kalau salah satu pasangan mempunyai kelainan, namun

pasangannya tidak dapat mengimbangi sehingga kerukunan rumah tangga

tidak ada, maka dikatkan perkawinan itu buruk dan pengaruhnya terhadap

anak besar sekali. Prosentase penyimpangan anak laki-laki sangat tinggi kalau

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

salah satu orangtuanya mempunyai kelainan kepribadian. (Dadang Hawari,

2001. Hal. 84-87)

Dari pengertian di atas dapat saya simpulkan bahwa kenakalan adalah

suatu bentuk atau tindakan menyimpang dari aturan-aturan maupun norma

hukum yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh seorang individu maupun

antar kelompok.

8. Bentuk Penyimpangan Sikap/kenakalan Anak Didik

Pada saat ini banyak penyimpangan perilaku anak yang perlu

penanggulangan secepatnya. Penyimpangan perilaku anak di antaranya:

merokok, perkelahian antar pelajar, bolos, pergaulan bebas yang menjurus

kepada kebebasan seks dan kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak seperti

pencurian unag di sekolah maupun tempat-tempat lain untuk menanggulangi

perilaku yang negative, perlu diidentifikasi (dikenali) penyebab

penyimpangan parilaku tersebut.

Seorang siswa dikategorikan sebagai anak yang bermasalah apabila ia

menunjukkan gejala-gejala penyimpanan dari perilaku yang lazim dilakukan

oleh anak-anak pada umumnya. Penyimpangan perilaku ada yang sederhana

ada juga yang ekstrim. Penyimpangan perilaku yang sederhana semisal:

mengantuk, suka menyendiri, kadang terlambat datang, sedangkan ekstrim

ialah semisal sering membolos, memeras teman-temannya, ataupun tidak

sopan kepada orang lain juga kepada gurunya. (Abdul Wahib, 2010, hal. 138)

Secara garis besar pangkal soal masalah-masalah siswa dapat

dikelompokkan menjadi dua: internal dan eksternal.

a) Internal

Sebab-sebab internal ialah sebab-sebab yang berpangkat dari kondisi

itu sendiri. Hal ini bisa bermula dari adanya kelainan fisik maupun

kelainan psikis.

(1) Kelainan fisik

Anak-anak yang menderita kelainan fisik akan merasa tertolak

untuk hadir di tengah-tengah temannya yang normal. Kelainan

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

fisik amatlah banyak bentuknya. Diantaranya ialah buta, bermata

satu, bisu, tuli, kaki kecil atau bahkan lumpuh total.

(2) Kelainan psikis

Yang dimaksud dengan kelainan psikis ialah kelainan yang

terjadi pada kemampuan berfikir (kecerdasan) seorang anak.

Kelainan ini baik secara inferio (lemah) maupun superior (kuat).

b) Eksternal

Sebab-sebab eksternal ialah sebab-sebab yang hadir dari luar si

murid. Sebab-sebab eksternal berpangkal dari keluarga, peraulan, salah

asuh atau pengalaman hidup yang tak menyenangkan.

(1) Keluarga

Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang pertama kali

dikenal oleh anak. Anak mulai menerima nilai-nilai baru dari dalam

keluarga dan dari keluargalah anak mulai mensosialisasikkan diri.

Lingkungan keluara, diakui oleh semua ahli Pendidikan maupun

Sosiologi sebagai lingkungan yang sangat menentukan bagi

perkembangan anak selanjutnya.

(2) Pergaulan

Lingkungan kedua yang dikenal oleh anak adalah lingkungan

masyarakat atau lingkungan pergaulan anak-anak yang telah

dididik baik oleh orang tuanya anak akan mendapatkan kesulitan

untuk mngembangkan diri ditengah-tengah lingkungan yang tak

baik.

(3) Pengalaman hidup

Peptah mengatakan “pengalaman adalah guru yang terbaik”.

Pepatah ini mengajarkan bahwa, pengalam-pengalaman masa lalu

tak akan pernah hilang. Semuanya akan tersimpan rapi dalam ruang

ingatan. (Abdul Wahib, 2010, hal. 139-142)

Upaya pendidikan yang dilakukan oleh orangtua maupun pembina perlu

mempertimbangkan adanya pergeseran-pergeseran nilai sebagai dampak dari

kemajuan dan pembangunan yang dilakukan masa ini. Bila upaya pendidikan

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

yang akan menanamkan sikap dan nilai-nilai kehidupan tidak

memperhitungkan perubahan keadaan ke arah globalisasi, maka akan muncul

beberapa kesulitan pada perkembangan anak, di antaranya konflik dan

ketidakmampuan menentukan sikap dalam rangka berperan positif ditengah

perubahan zaman. Penyimpangan sikap mungkin diantaranya muncul karena

adanya perbedaan persepsi (pandangan) terhadap sikap anak itu sendiri.

Perbedaan persepsi ini dapat menimbulkan kesulitan dalam perkembangan

anak. Penyimpangan sikap pada anak adalah tingkah laku dan sikap yang

dimiliki oleh anak-anak yang normal yang keluar dari kriteria sifat-sifat yang

positif dalam masyarakat Indonesia. Perilaku yang negative sering

diinterprestasikan (ditafsirkan) sebagai kenakalan anak. Kata nakal secara

umum diartikan suatu perilaku negative yang lewat batas. Yang dimaksud

batas adalah norma-norma yang berlaku pada Negara kita. (Emil Salim. 2001.

Hal.141-142)

Dilain pihak ada persepsi (pandangan) yang salah terhadap sikap anak,

umpamanya: anak yang terbuka, dianggap kurang ajar, berani dikira nekad,

lemah dianggap baik, patuh dianggap hormat dan sebagainya. Persepsi

tehadap sikap ini menimbulkan penanganan yang berbeda-beda terhadap

perilaku anak. Antara seorang ibu dan bapak bisa saja berbeda, antara orang

tua dan guru pun dapat tidak sepaham. Sehingga seorang anak akan

dikembangkan dalam tarik-menarik tiga kekuatan yang memiliki nilai-nilai.

Tiga kekuatan ini adalah: kutub rumah, sekolah dan masyarakat. Persepsi

terhadap sikap juga ditentukan oleh latar belakang pendidikan, tradisi-tradisi

setemapat dan falsafah bangsa maupun agama. Di lain pihak pergeseran nilai

dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern juga akan menentukan

baik buruknya sikap postif maupun negative. Dapat disimpulakan bahwa

yang dimaksud dengan sika yang menyimapang atau negative adalah sikap

yang bertentangan dengan falsafah bangsa, agama, dan tradisi setempat.

Kriteria lain adalah sikap yang menghambat kemajuan berfikir untuk

memajukan bangsa. Dapat pula dikatakan bahwa perilaku yang positif adalah

perilaku yang menjujung tinggi nilai agama, falsafah bangsa, dan tradisi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

setempat, sekaligus sikap yang memungkinkan terjadinya pengembangan

pribadi yang siap berperan positif di masa mendatang. (Mutahar. 2001. Hal.

142)

Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap positif maupun

negative adalah faktor potensi pada anak itu sendiri, umpamanya kesehatan,

potensi, bakat dan sebagainya. Setiap anak memiliki keunikannya masing-

masing. Tetapi di lain pihak ada faktor pendidikan yang mempengaruhi sikap,

seperti yang akan diuraikan.

a) Sikap orang tua terhadap anak

Schafer (1956) mengutarakan bahwa kasih sayang merupakan kunci

keberhasilan perkembangan anak. Imam Ghazali mengatakan bahwa kasih

sayang merupakan makanan rohani yang dapat diberikan orangutan dan

lingkungannya kepada anak. Bila kasih sayang diberikan terlalu banyak,

maka anak akan menjadi tergantung dan tidak mandiri. Di lain pihak kalau

di berikan terlalu sedikit, anak menjadi nakal atau merasa tidak diinginkan

kehadirannya.

Hubungan yang member kesan menguasai, membatasi, dan sewenag-

wenang dan otoriter akan mengasilkan anak yang sering mengalami konflik

dan kecendrungan menjadi tertekan, pemalu dan pada akhirnya akan sukar

untuk melaksanakan peran orang dewasa. Ia akan banyak mengeluh,

menggerutu dan sering menyakiti dan menyalahkan dirinya sendiri.

Hubungan yang membernuansa tidak menyukai anak dan segalanya “serba

boleh” akan member kesan bahwa orangtua melepaskan anak berbuat

semaunya, tidak memperdulikan, masa bdoh dan melalaikan. Sebagai akibat

anaknya dapat menjadi naka, jahat, melakukan segalanya secara semaunya

dan tanpa memperdulikan apakah perlu minta izin atau tidak sebelum

melakukan sesuatu. Sebaiknya bila kasih sayang diberikan dengan cara

bekerja sama, koperatif, dan demokratis, maka anak akan menjadi aktif,

bersahabat, ramah, mudah bergaul, sanggup melaksanakan peran orang

dewasa, tidak menyalahkan diri sendiri, kreatif, luwes, tidak kaku dalam

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

menerapkan peraturan dan lebih berhasil dalam berkomunikasi serta

memberikan pendapat. (Husni Rahim. 2001. Hal.143)

b) Pola pembinaan

Suasana harmonis merupakan syarat mutlak untuk berkembangnya

watak anak menjadi positif. Suasana ini dihasilkan oleh cara orangtua

menangani anak. Pola asuh ini dapat pula berlaku di sekolah antara guru dan

muridnya. Bila seorang guru dan orangtua terlalu otoriter dan menganggap

anak/siswa sebagai obyek maka anak akan menjadi penakut, mematuhi

disiplin yang mati dan tidak kreatif. Orangtua maupun guru diharapkan

untuk dapat memperlakukan anak sebagai obyek dan subyek agar anak

dapat menjadi matang. Di bawah ini dapat diperhatikan bagan yang

Menunjukkan tiga bentuk sikap guru dan orangtua. Pola pendidikan ini akan

mempengaruhi pola berfikir dan akan mempengaruhi sikap terhadap ilmu

pengetahuan, pendekatan belajar maupun strategi belajar. Bentuk

pembinaan yang melihat anak sebagai obyek dan subyek akan menghasilkan

anak yang mampu menghasilkan gagasan dan menetukan penemuan baru.

Dengan demikian pengelolaan kelas dituntuk untuk memiliki faktor-faktor

berikut ini:

(1) Partisipasi aktif dalam kelas

Siswa mampu berargumentasi dan memberikan pikiran yang asli

dari dirinya. Semua anggota kelas dapat menerima kritik

membangun dengan matang.

(2) Manajemen kelas

Hal ini dicitrai adanya rencana pelajaran yang mencakup:

kegiatan belajar di sekolah maupun di luar kelas, disiplin waktu dan

tugas (mencakup tugas praktek maupun tugas tertulis)

(3) Adanya suasana kompetisi yang sehat

Evaluasi Menunjukkan adanya daya saing intelektual yang

matang (berfikir mandiri, bekerja sendiri/kelompok), mampu

mengutarakan gagasan dengan jelas.

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

(4) Menghargai kerja keras

Pola belajar untuk mencapai hasil optimal denagn adanya

tujuan-tujuan yang jelas yang telah direncanakan (rencana jangka

pendek maupun jangka panjang).

(5) Kemandirian akademis

Mampu mneggunakan dan dan memanfaatkan perpustakaan,

laboratorium, fasilitas sekolah, penasehat akademik dan lain-lain

dengan optimal.

(6) Merasa sama kedudukan antar siswa

Meskipun datang dari latar belakang yang berbeda-beda dan

tidak mengharapkan perlakuan berlebihan dari siapa pun.

(7) Menghormati sesame teman

Tolong-menolong, dan ikut merasakan kekurangan yang dialami

teman. Mau bekerja sama untuk hal-hal yang positif dalam bidang

pendidikan.

(8) Suasana demokratis harus muncul dalam kelas

Diantaranya seperti: sopan, terus terang, menegakkan yang

benar dan memntingkan kpentingan masyarakat.

(9) Hubungan guru-murid

Adalah hubungan akademis tetapi memperhatikan kaidah-kaidah

sopan santun Bangsa Indonesia. (Arief Rchman, 2001. Hal. 141-146)

c) Suasana rumah tangga

Suasana rumah tangga harus berada pada sikap-sikap yang seimbang.

Setiap anggota rumah tangga harus mampu bekerjasama, namun

menghormati hak pribadi. Sikap anggota harus positif. 1) bekerjasama dan

tidak individualist; 2) demokratis dan tidak mau menang sendiri; 3)

melindungi dan tidak memanjakan; 4) mengawasi dan tidak mencurigai; 5)

bertanggung jawab dan tidak menguasai. Suasana rumah tangga perlu

diarahkan ke suatu tujuan yang jelas yaitu mendapatkan kebahagiaan di

dunia dan diakhirat. Dengan tujuan yang jelas maka aka nada aturan main

yang jelas. (Nurcholis Madjid. 2001. Hal. 146-147)

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

d) Bentuk komunikasi

Teknik komunikasi yang perlu dikembangkan adalah komunikasi multi

arah, sehingga anak mampu mengidentifikasi peran bagi dirinya sendiri dan

juga peran angota rumah tangga lainnya.komunikasi antara anggota rumah

tangga peru terbukia dan dilakukan dalam keadaan stabil. Komunikasi

seperti itu akan menghasilkan anak yang bersifat optimis, aktif dan mau

bermasyarakat, bergaul, bergembira, semangat dan berpandang luas. Bentuk

komunikasi yang positif akan menghasilkan sikap positif yaitu optimis,

bersemangat sampai ke tenggang rasa dan hati-hati. (Utami Munandar.

2001. Hal. 148)

e) Pembinaan agama yang luas

Agama tidak saja menempa kecerdasan akal dan kehalusan perasaan,

tetapi mampu menebalkan iman sehingga hati nurani seseorang mampu

berfungsi sebagai pos pengawas lalu lintas nafsu, pengendali akal yang

nakal dan perasaan yang beringas. Agama dapat menempa sikap sabar pada

anak, sabar yang diwarnai sikap tidak putus asa, pemaaf, kuat berprinsip dan

semangat berjuang dan tawakkal akan membentuk anak yang kuat

pribadinya. Dengan memahami hubungan, suasana, komunikasi keluarga,

sekolah dan masyarakat kita dapat berst7rategi agar jumlah penyimpangan

dan kenakalan anak berkurang. (Dzakiah Drajat. 2001. Hal. 148)

9. Studi Relevan

Penelitian ini mengenai Upaya Guru Akidah Akhlak dalam Mengatasi

Kenakalan Siswa.Beradasarkan eksplorasi peneliti, ditemukan beberapa

tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini.

Pertama, adalah penelitian dari Isriah Afifah pada tahun 2009 yang

berjudul “Kenakalan Siswa dan Upaya Mengatasinya di Madrasah

Tsanawiyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta”.Didalam penelitian ini

terlihat bahwa, jenis-jenis kenakalan yang sering dilakukan siswa Maadrasah

Tsanawiyah Ali maksum di kelompokkan menjadi 4 yaitu: a). kenakalan

melawan status, b). kenakalan yang menimbulkan kerugian materi pada orang

lain, c). kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, d).

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

kenakalan sosial. Dan dipengaruhi beberapa faktor yaitu: a). faktor internal,

diantaranya ketidakstabilan emosi dan perasaan dalam diri siswa, b). faktor

eksternal, diantaranya dipengaruhi teman sebaya yang sangat dominan,

pengaruh media massa yang tidak mengindahkan dasar-dasar tuntunan moral.

Usaha-usaha yang dilakukan pihak Madrasah Tsanawiyah utuk untuk

mengatasi kenakalan siswa dengan melakukan beberapa langkah: a). Usaha

prevebtif, yaitu upaya pencegahan terhadap timbulnya kenakalan siswa. b).

Usaha represif, yaitu usaha penanggulangan kenakalan dengan cara menindak

kenakalan yang telah terjadi. c). Usaha kuratif, yaitu tindakan rehabilitas yang

dilakukan setelah tindakan-tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan.

Kedua, adalah penelitian dari Hamid pada tahun 2009 yang berjudul

“Usaha Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa

Di SMP Ponegoro Didepok Sleman”. Hasil penelitian ini juga terlihat bahwa,

ada beberapa faktor yang menyebabkan sisawa SMP Diponegoro Depok

melakukan kenakalan seperti merokok, berkelahi, membolos sekolah, rebut

didalam kelas dan terlambat masuk kelas. Adapun faktor yang menyebabkan

kenakalan siswa tersebut ialah: 1). Lingkungan keluarga yang kurang

mendukung, 2). Lingkungan sekolah, 3). Pergaulan siswa yang kurang baik.

Sedangkan mengeni usaha-usaha yang dilakukan oleh guru pendidikan

Agama islam terhadap permasalahan kenakalan siswa ialah: a). Usaha

preventif yang sifatnya mengantisipasi terjadinya kenakalan, b). Usaha

represif yang bersifat mengatasi atau menahan timbulnya kenakalan yang

lebih parah lagi, c). Usaha kuratif yang merupakan usaha terakhir dalam

mengatasi kenakalan. Hal ini dapat kita lihat dari siswa yang membolos mulai

jarang membolos lagi, siswa yang merokok mulai menyadari akan dampak

negatif dari merokok dan mulai meninggalkan kebiasaan merokok tersebut,

serta sudah tidak ada lagi siswa yang berkelahi.

Ketiga, adalah penelitian dari Achmad Suroji pada tahun 2014 yang

berjudul “Problem dan Strategi Penanggulangan Kenakalan Siswa di Mts

Muhammadiyah Boyolali Cekelan Kauman Kemusu Boyolali”.Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk kenakalan yang dilakukan siswa di

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Mts Muhammadiyah Boyolali Menunjukkan keberadaannya yaitu:

Membolos, merokok, pakaian seragam sekolah (baju dikeluarkan), terlambat

datang kesekolah, mencontek saat ulangan harian, bergurau/tidak

memperhatikan guru saat proses pembelajaran, bermain HP saat proses

pembelajaran, sepatu dan ikat pinggang tidak sesuai prosedur sekolah, kuku

panjang, kekantin saat jam pembelajaran. Faktor penyebab kenakalan Siswa

di Mts Muhammadiyah Boyolali disebabkan oleh berbagai hal yang sangat

komplek, yaitu faktor dari dalam diri siswa (faktor internal) siswa tidak bisa

menyesuaikan diri dengan lingkungan atau keadaan sekolah. Faktor dari luar

diri siswa (faktor eksternal), yaitu: pengaruh dari teman, longgarnya disiplin

sekolah, pemberian sangsi yang belum sesuai dengan ketentuan yang ada,

bangunan sekolah yang tidak memenuhi persyaratan (pagar masih bisa

diterobos siswa).

Dari beberapa penelitian diatas maka persamaannya ialah terletak pada

usaha-usaha untuk mengatasi kenakalan siswa. Selain persamaannya terdapat

pula perbedaan yakni untuk mengetahui intensitas kenakalan siswa. Dari

pemaparan di atas telah jelas bahwa mengenai perbedaan dan persamaan

antara penelitian yang akan dilakukan dengan hasil penelitian-penelitian

yang sudah dilakukan. Penelitian ini lebih menekan kan kepada baaimana

upaya mengatasinya kenakalan tersebut. Oleh karena itu penelitian ini

berjudul Upaya Guru Aqidah Akhlaq dalam Mengatasi Kenakalan Siswa di

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat dapat dilakukan karena masalah yang akan diteliti

bukan duplikasi dari penelitian-penelitian yang sebelumnya.

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Berdasarkan dengan judul yang penulis ambil, jenis penelitian ini termasuk

dalam jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Yaitu suatu

penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu

organisasi, lembaga/gejala tertentu. Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian

kasus hanya meliputi daerah atau subyek yang sangat sempit tetapi dari sifat

penelitian, penelitian kasus lebih mendalam (Suharsimi Arikunto, 2002, hal. 120).

Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller dalam Moleong

mendefinisikan bahwa ”penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada

manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. (Lexy J Moleong, 2011, hal. 3).

Analisis deskriptif juga dapat didefinisikan sebagai suatu metode dalam meneliti

status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai upaya untuk

memberikan jawaban atas permasalahan yang telah dibentangkan, karena sifatnya

menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Dengan kata lain penelitian ini

berupaya menggambarkan, menguraikan suatu keadaan yang sedang berlangsung

berdasarkan fakta dan informasi yang diperoleh dari lapangan dan kemudian

dianalisis beradasarkan variable yang satu dengan lainnya sebagai upaya untuk

memberikan solusi tentang mengatasi kenakalan siswa, yang dimana lokasi

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Pemilihan metode ini didasarkan atas beberapa pertimbangan. Pertama,

menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan

kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

hubungan antara peneliti dengan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan

lebih bisa menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan

terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. (Lexy J Moleong, 2011, hal. 5).

Berdasarkan dengan judul yang penulis ambil, Kirk dan Miller dalam

Moleong mendefinisikan bahwa ”penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam

ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan

pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang

tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. (Lexy J Moleong, 2011: 3)

Metode deskriptif juga dapat didefinisikan sebagai suatu metode dalam meneliti

status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai upaya untuk

memberikan jawaban atas permasalahan yang telah dibentangkan, karena sifatnya

menggunakan penekatan analisis deskriptif. Dengan kata lain penelitian ini

berupaya menggambarkan, menguraikan suatu keadaan yang sedang berlangsung

berdasarkan fakta dan informasi yang diperoleh dari lapangan dan kemudian

dianalisis beradasarkan variable yang satu dengan lainnya sebagai upaya

mengatasi kenakalan siswa di madrasah Aliyah riyadhul jannah, yang dimana

lokasi Penelitian ini dilakukan di kecamatan bram itam kabupaten tanjung jabung

barat.

Pemilihan metode ini didasarkan atas beberapa pertimbangan. Pertama,

menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan

kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat

hubungan antara peneliti dengan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan

lebih bisa menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan

terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. (Lexy J Moleong, 2011: 5)

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat atas berbagai pertimbangan;

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

banyaknya fenomena-fenomena kenakalan yang terjadi pada Siswa di

Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung

Jabung Barat baik dari sering membolos, merokok, ketika jam pelajaran

berlangsung mereka masih asik bermain dan masalah-masalah kenakalan

anak yang terjadi di sana.

2. Subjek Penelitian

Atas berbagai pertimbangan sebagaimana dikemukakan di atas

makayangakan dijadikan sebagai informan (Subjek penelitian) ini adalah:

a) Guru Akidah Akhlak di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

b) Kepala sekolah di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

c) Para siswa Di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Adapun teknik pengambilan sample dan informan dalam penelitian ini

menggunakan cara snow ball sampling. Snow ball sampling adalah “proses

penyebaran sample yang seibarat bola salju, yang mulanya kecil, kemudian

semakin membesar dalam proses “Bergulir menggelindir”. (Sanafiah Faisal,

1990: 38) Sebagai subjek utama yaitu Guru Akidah Akhlak (Pendidik) yang

mengajar di kelas XI dan sebagai respondennya murid yang belajar di kelas

XI di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung

Jabung Barat. Adapun sebagai sumber informasi untuk memperoleh data

tentang realita Kenakalan Siswa di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung

dari sumber utama melalui observasi dan wawancara di lapangan. Sedangkan

data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bacaan literatur-literatur serta

sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini, dengan kata

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

lain data sekunder dapat diperoleh dari sumber kedua berupa dokumentasi

serta peristiwa yang bersifat lisan atau tulisan. Data sekunder ini digunakan

sebagai data pelengkap atau data pendukung dari data primer.

a) Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti

kepada sumbernya, tanpa adanya perantara (Mukhtar, 2010, hal. 87).

Yakni data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dan

pengamatan (observasi) terhadap situasi dan kondisi Kenakalan Siswa di

Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung

Jabung Barat.

b) Data Sekunder

Data sekunder ialah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari dokumentasi (profil sekolah

dan struktur organisasi) atau publikasi lainnya (Mukhtar, 2010, hal. 91).

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi yang

meliputi profil Madrasah Riyadhul Jannah dan berupa dokumentasi,

berupa foto kegiatan, arsip dokumentasi resmi yang berhubungan

dengan Kenakalan Siswa di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

2. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek

darimana data diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 2002, hal. 207) Sedangkan

menurut Suharsimi Arikunto, yang dimaksud dengan sumber data adalah

subyek darimana data-data diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2002, hal.

106).Sumber data yaitu berbentuk perkataan maupun tindakan, yang didapat

melalui wawancara. Sumber data peristiwa (situasi) yang didapat melalui

observasi. Dan sumber data dari dokumen didapat dari instansi terkait.

“menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-

kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan

lain-lain (Jam’an Satori, 2009, hal. 105).

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Sumber data di sini merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh

yaitu :

a) Sumber data berupa manusia, yakni Guru Akidah Akhlaq, Kepala

Sekolah dan para siswa di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

b) Sumber data berupa suasana, dan kondisi di Madrasah Riyadhul Jannah

Kecamatan Riyadhul Jannah.

c) Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan, arsip

dokumentasi resmi yang berhubungan dengan Kenakalan Siswa di

Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung

Jabung Barat.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang ditempuh untuk mendapatkan

data/fakta yang terjadi pada subjek penelitian untuk memperoleh data yang valid.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui metode

observasi, wawancara, dokumentasi.

1. Metode Observasi

Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengamatan secara langsung

(Lexy J Moleong, 2011, hal. 125).Metode ini dilakukan dengan jalan terjun

langsung kedalam lingkungan dimana penelitian itu dilakukan disertai dengan

pencatatan terhadap hal-hal yang muncul terkait dengan informasi data yang

dibutuhkan. Penulis menggunakan metode ini untuk mengamati secara

langsung data yang ada di lapangan, terutama tentang data yang ada di

dengan Kenakalan Siswa diMadrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Metode ini digunakan untuk mengungkapkan data yang mana secara

langsung dapat mengamati hal-hal yang berhubungan dengan meningkatkan

nilai-nilai keagamaan di lingkungan sekitar.

Langkah-langkah yang dilakukan:

a) Mengamati perilaku siswa di Sekolah Madrasah Riyadhul Jannah

Kecamatan tanjung Jabung Barat.

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

b) Memperhatikan kendala-kendala Siswa di Madrasah Riyadhul

Jannah Kecamatan tanjung Jabung Barat.

c) Memperhatikan upaya-upaya yang dilakukan oleh seorang guru

akidah akhlak terhadap permasalahan-permasalahan siswa yang

terjadi di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan tanjung Jabung

Barat.

2. Metode Wawancara / interview

“Interview atau wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal

semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi” (Nasution,

2006, hal. 113). Metode wawancara ini penulis lakukan untuk mengambil

data, dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan responden dan

mendengarkan langsung serta mencatat dengan teliti apa yang diterangkan

oleh responden, metode ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi

dari beberapa sumber data yang bersangkutan yaitu,kepala sekolah, guru

akidah akhlak serta murid yang ada dilingkungan madrasah. Sebelum penulis

melalukan wawancara, penulis sudah mempersiapkan seperangkat pertanyaan

yang berkaitan dengan penelitian.

Adapun datanya meliputi:

a) Metode yang digunakan dalam bentuk pelaksanaan dan kegiatan dalam

mengatasi Kenakalan siswa di Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan

Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

b) Bentuk-bentuk Kenakalan Siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

kecamatan Bram Itam?

c) Cara yang digunakan dalam mengatasi kenakalan siswa di Madrasah

Riyadhul Jannah Kecamatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

d) Upaya-upaya Guru akidah akhlaq dalam mengatasi kenakalan siswa di

Madrasah Riyadhul Jannah Kecamatan Kabupaten Tanjung Jabung

Barat.

e) Sejauh mana pencapaian yang diperoleh dari bentuk metode yang

digunakan.

Interview ditinjau dari segi pelaksanaannya, maka dibedakan menjadi:

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

a) Interview bebas (inguided interview) dimana pewancara bebas

menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan

dikumpulkan.

b) Interview terpimpin (guided interview) yaitu interview yang

dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan

pertanyaan lengkap dan terperinci seperti, yang dimaksud dalam

interview terstruktur.

c) Interview bebas terpimpin yaitu kombinasi antara interview bebas

dan interview terpimpin (Suharsimi Arikunto, 2002, hal. 132).

Metode Dokumentasi adalah suatu cara mencari data terhadap hal-hal

seluk beluk penelitian baik berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

prasasti, majalah, agenda dan lain sebagainya. (Sugiono, 2012: 138) Data

tersebut antara lain :

a) Historis dan geografis

b) Struktur Organisasi

c) Keadaan masyarakat

d) Keadaan sarana dan prasarana.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini yang akan di analisis adalah melalui pendekatan

kualitatif dengan menggunakan cara deduktif. Deduktif adalah suatu proses

berfikir dengan mengemukakan permasalahan yang bersifat umum kemudian

dibahas kepada permasalahan yang bersifat khusus. Analisis data meliputi:

1. Reduksi Data

“Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia

dari dri berbagai sumber yaitu dari wawancara, observasi, dan dokumentasi”

(Jam’an Satori, 2009, hal. 219). Setelah dibaca, dipelajari, maka langkah

selanjutnya adalah reduksi data.

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data-data kasar yang muncul

dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Reduksi data dilakukan selama

penelitian berlangsung.

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Penyajian data

Setelah melalui reduksi data langkah selanjutnya dalam analisa data

adalah penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan

peneliti melalukan penarikan kesimpulan.

3. Verifikasi / penarikan kesimpulan

Setelah data terkumpul direduksi yang selanjutnya disajikan. Maka

langkah terakhir dalam penganalisa data adalah menarik kesimpulan atau

verifikasi dan analisanya menggunakan analisa model interaktif, artinya

analisa ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama

tersebut.

F. Uji Keterpercayaan Data (Trushwortnines)

Untuk menetapkan keterpercayaan data, maka diperlukan tehnik pemeriksaan.

Pelaksanaan pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu, ada beberapa

tehnik yang digunakan dalam pengecekan keabsahan temuan, diantaranya :

1. Perpanjang keikutsertaan

Perpanjang keikutsertaan dalam artian memperpanjang waktu di

lapangan sehingga kejenuhan pengumpilan data tercapai. Jika hal ini

dilakukan maka membatasi membatasi gangguan dari dampak peneliti pada

konteks, membatasikekeliruan peneliti, dan mengkonpensasikan pengaruh

dari kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat. Perpanjangan

waktu di lapangan akan memungkinkan penungkatan derajat kepercayaan

data yang dikumpul. (Sugiono, 2012: 219)

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan dalam pengamatan berarti menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang

sedang dicari dan kemudian memusatkan diri terhadap hal-hal tersebut secara

rinci berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. (Sugiono,

2012: 99) Hal ini diharapkan dapat mengurangi distorsi data yang timbul

akibat peneliti terburu-buru dalam menilai suatu persoalaan, ataupun

kesalahan responden yang vtidak benar dalam memberikan informasi.

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Triangulasi

Trianggulasi merupakan teknik pemerikasaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu diluar data pokok. Untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu, terdapat empat macam teknik

pemerikasaan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan teori. (Lexy J

Moleong, 2011: 178)

Hal ini dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, dan orang

berpendidikan.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

G. Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 (lima) bulan, mulai dari September

2017 sampai September 2018, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan, Tahun 2017-2018

September

-Oktober

November-

Desember

Januari-

Maret April-Juni

Juli-

September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

penelitian

X

2 Menyusun atau

menulis konsep

proposal

x

3 Mengajukan judul

ke Fakultas untuk

persetujuan judul

X

4 Konsultasi dengan

dosen pembimbing

x X

5 Seminar proposal x

6 Izin atau perintah

riset

X

7 Pelaksanaan riset x x x

8 Penulisan konsep

skripsi

x

9 Konsultasi kepada

dosen pembimbing

x x

10 Penggandaan

skripsi

11 Munaqasah dan

perbaikan

12 Penggandaan

skripsi dan

penyampaian

skripsi kepada tim

Penguji dan

Fakultas

Catatan : Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. TEMUAN UMUM

1. Sejarah berdirinya Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Madrasah aliyah swasta ini berdiri sudah lama yaitu pada tahun 1990.

Pada awalnya madrasah ini merupakan madrasah YPAM (yayasan

pendidikan amal ma’ruf) dengan pembiayaan dari orang tua siswa. Pada

tahun 1993 berubah menjadi Sekolah Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan bram itam Tanjung Jabung Barat. Pada 1993 kurikulum berbasis

kompetensi. Statusnya madrasah aliyah riyadhul jannah. Prestasi siswa pada

tahun 2015 juara II kategori pelajar lomba senam jantung sehat tingkat

kecamatan betara tahun 2015, juara II lomba inovasi teknologi tepat guna,

tingkat kabupaten tanjung jabung barat tahun 2015, juara II lomba karya

ilmiah tingkat SMA/Sederajat tahun 2015, pada tahun 2016 juara III lomba

inovasi teknlogi tepat guna tingkat kabupaten tanjung jabung barat tahun

2016, juara III lombar karya tulis ilmiah tingkat kabupaten tanjung jabung

barat taun 2016, juara II lomba inovasi teknologi tepat guna, tingkat

kabupaten tanjung jabung barat tahun 2017, juara I lomba kuis hari boden

powel saka wira kartika kodim tanjung jabung barat tahun 2018, juara II

cabang hadrah putrid mtq ke-VI tingkat desa tahun 2018.

Pada tahun 1991 kurikulum tingkat satuan pelajaran (KTSP) statusnya

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat. Dan lokal kelas siswa-siswi di madrasah aliyah ini ada

9 jumlah kelas akan tetapi masing kelas berbeda-beda kelas seperi: kelas X

kelas XI kelas XII. Dalam perkembangan madrasah ini pun mengalami

kemajuan yang cukup besar dan menjadi salah satu basis pendidikan agama

dan pensi setingkat SLTA kecamatan bram itam .

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Oleh karena itu masyarakat yang ada di desa madrasah aliyah riyadhul

jannah kecamatan bram itam kabupaten tanjung jabung barat. Para orang tua

dapat menyekolahkan anaknyadi madrasah tersebut, sebab mereka

menginginkan anaknya berpendidikan agama dan berilmu pengatahuan yang

bermanfaat. KeberadaanMadrasah Aliyah yang jauh dari kota tidak

menyurutkan semangat seluruh komponen masyarakat di sekitarnya terus

berbenah menuju perubahan positif. Inilah yang membuat madrasah aliyah

dapat berpresentasi baik di wilayah sendiri maupun di luar. Untuk

mewujudkan visi dan misi.

Adapun Visi dan Misi Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah

2. Visi dan Misi

Adapun visinya adalah Cerdas, agamis, berakhlakul karimah, beriman,

taqwa, dan menguasai teknologi.

Adapun Misinya sebagai berikut:

a. Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

dan perkembangan IPTEK

b. Meningkatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan

c. Meningkatkan pelayanan pendidikan yang adil dan merata kepada

masyarakat

d. Menumbuhkan sikap berakhlakul karimah terhadap sesamanya

dengan dasar IMTAQ

e. Menumbuhkan peran aktif semua warga sekolah dan masyarakat

sekitar sekolah

f. Menumbuhkan hubungan yang harmonis antar sekolah dan

masyarakat

g. Menumbuhkan sikap ulet dan kerja keras dalam menuntut ilmu

Untuk mewujudkan visi tersebut, madrasah aliyah riyadhul

jannnahmenetapkan hal-hal yaitu:

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

a. Terwujudnya siswa-siswi yang cerdas yang mampu berkompetensi

baik sesama teman satu sekolah maupun antar teman lain sekolah.

b. Tumbuhnya nilai-nilai agamis pada diri siswa dengan dasar iman dan

taqwa, sehingga dapt menjalankan perintah Allah SWT dan dapt

menjauhi apa yang di larang oleh Allah SWT.

c. Tumbuhnya sikap moral yang memiliki akhlakul karimah, sehingga

daoat menjalin hubungan yang baik antar sesamanya, baik

dilingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat dan

keluarga.

d. Timbulnya sikap hidup yang beriman dan taqwa pada diri siswa,

sehingga pada diri siswa seakan-akan ada yang mengawasi setiap

langkah apa yang dilakukan, mereka berbuat baik walau tanpa

diawasi oleh guru ataupun rang tua.

e. Terwujudnya siswa-siswi yang mampu berkompetensi dalam

menggunakan teknlogi yang semakin pesat perkembangannya,

sehingga mereka dapat memanfaatkan dampak positif dari kemajuan

teknlogi. Dan dapat mengantisipasi dampak negative yang akan

timbul dari kemajuan teknlogi.

f. Terwujudnya hubungan yang lebih harmonis antar warga sekolah,

sehingga warga sekolah merupakan satu kesatuan yang tidak

terpisahkan satu sama lain, saling bahu membahu dalam membina

kemajuan sekolah.

g. Terwujudnya jumlah lulusan yang mempunyai nilai rata-rata minimal

7,0.

Adapun tujuannya yang hendak di capai adalah:

a. Meningkatkan mutu pembelajaran di kelas yaitu melaksanakan

pembelajaran yang berbasis kompetensi dan islami dengan

menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan invatif.

b. Melaksanakan kegiatan les sore pada matapelajaran tertentu.

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Melaksanakan kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

3. Letak Geografis

Madrasah aliyah riyadhul jannah ini terletak di perbatasan simpang tiga

teluk nilaudekat kantor camat Jl.Lintas kualatungkal-jambi, RT6desa bram

itam raya kecamatan bram itam kabupaten tanjung jabung barat.Bila dilihat

dari letak geografisnya sekolah madrasah aliyah riyadhul jannah kecamatan

bram itam terletak di wilayah yang sanag trategis, karena sekolah ini tersebut

terletak dipinggir jalan raya dan tidak jauh dari rumah penduduk.

untuk lebih jelasnya letak sekolah madrasah aliyah kecamatan bram itam

ini dapat dilihat melalui batas-batas berikut ini:

a. Sebelah utara berbatasan dengan kebun warga

b. Sebelah selatan berbatasan dengan masjid barat

d. Sebelah barat berbatasan dengan kebun warga

e. Sebelah timur berbatasan dengan sekolah mts riyadhul jannah

4. Identitas Sekolah

a. Nama sekolah : Sekolah Madrasah Aliyah Riyadhul jannah

b. NSM : 131215060004

c. Tahun didirikan : 1990

d. Jenjangan akreditasi : C

e. Alamat sekolah : Jl. lintas Kuala Tungkal-Jambi Km

15 dusun BumI Suci , RT/RW 6/3

f. Desa : Bram Itam Raya

g. Jalan : Jl. lintas Kuala Tungkal-Jambi, RT 6

h. Kecamatan : Bram Itam

i. Kabupaten : Tanjung Jabung Barat

j. Provinsi : Jambi

k. Kode pos : 36513

l. Luas tanah : 25.000 m2

m. Luas sekolah bangunan : 588 M2

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

5. Identitas Kepala Sekolah

Nama : Drs. Khairul Anwar

Nip : 196912171997032003

Pangkat/ Gol : -

Pendidikan terakhir : S1

Jurusan ijazah : Bahasa Arab

6. Struktur Organisasi

Struktur adalah suatu susunan personil yang tergabung dalam suatu

organisasi.Melalui struktur organisasi inilah maka dapat di lihat tugas,

wewenang bidang kerja yang ada dalam organisasi tersebut.Dengan adanya

struktur organisasi akan memudahkan bagi pemimpin mengadakan

pengawasan, mengkoordinasi dan pengambilan keputusan-keputusan yang

diperlukan dalam organisasi.

Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki berbagai

kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan, untuk mengatur dan

menyusun program kegiatan madrasah agar dapat berjalan dengan lancar dan

terorganisasi.Hal ini diperlukan suatu organisasi untuk pembagian tugas

secara merata dan profesional pengurus sekolah.

Struktur organisasi merupakan tolak ukur dalam suatu organisasi dan

merupakan pendukung dalam pelaksanaan program organisasi.Sebagaimana

sekolah-sekolah lainnya, Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga memiliki struktur organisasi

sebagai wadah memperlancarkan kerja unsur-unsur dalam lembaga

pendidikan.Dengan struktur organisasi inimadrasah Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

memiliki mekanisme organisasi antara kepala sekolah dengan karyawan,

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

majelis guru dan sesama petugas lainnya.Untuk lebih jelas tentang struktur

organisasiMadrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat pada bagan berikut.

Gambar 2.Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Dokumentasi tahun ajaran 2018

Komite Madrasah

ROFIUN

Kepala Madrasah

DRS. KHAIRUL ANWAR

Kepala Tata Usaha

JANNATUL YULIANA (K-TU)

Bendahara Madrasah

JARIAH, S.Pd

Waka Madrasah

Bid. Sarana & Prasarana

M. KHAIRUDDIN

Waka Madrasah

Bid. Kurikulum

SUGENG S.Pd

Waka Madrasah

Bid. Kesiswaan

KHANAFI S.Pd.I

WALI KELAS GURU MATA PELAJARAN

PESERTA DIDIK

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

a) Keadaan guru

Guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar memegang peranan

penting terutama dalam membentuk sumber daya manusia, Selain itu

guru juga merupakan faktor penetu dalam proses pembelajar, dimana

guru bertugas mengajar, mendidik, dan membimbing siswa dalam

mencapai tujuan pendidikan.

Guru profesional sebagai pengendali mutu pendidikan.Peran guru di

ganda memiliki peran ganda, di pundak merekalah terletak mutu

pendidikan. Guru juga seorang managerial yang akan mengelolah

proses pembelajaran, mendesain pembelajaran, melaksanakan aktivitas

pembelajaran bersama siswa dan melakukan pengontrol atas kecakapan

dan prestasi siswa-siswi.

Keadaan guru diMadrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat secara keseluruhan.Dalam

kesempatan ini penulis tertarik membicarakan tentang latar belakang

pendidikan para guru khusunya di madrasah aliyah riyadhul jannah.Jika

dilihat dari latar belakang pendidikan guru Madrasah Aliyah Riyadhul

Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat,

yangmemegang mata pelajaran, ada yang tidak sesui dengan

keahliannya dikarenakan jumlah guru yang kurang memadai.Sehingga

guru yang mengajar harus mampu menyesuikan ilmu yang mereka

miliki dengan bidang studi yang diajarkan. PengajarMadrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung

Barat terdiri dari sarjana Strata Satu (S1).

Kondisi tenaga pengajar dan tenaga pendidik adalah lulusan Strata

satu (S1) 26 lulusan S1, 1 lulusan S2, 1 lulusan D3, 1 lulusan D2 dan

lulusan SMA sederajat dengan rincian 1 orang. Berikut keadaan guru di

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Baratmelalui hasil dokumentasi.

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 3. Keadaan guru dan pegawai di Sekolah Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

No Nama Jk Jabatan Tempat/Tgl lahir Mulai Tugas Ijazah

PDD

JURUSAN

THN

Mengajar Mata

Pelajaran

1. Drs. Khairul Anwar L Kepala Sekolah Sei Saren, 02 April 1966 01 JULI 1995 S1-B.Arab-

1992

PKN

2. Sugeng S, S.Pd L Waka Kesis/Waka

Kuri

Palembang, 17 Juli 1963 01 JULI 1995 S1-MTK-2007 Akuntansi, Bhs.

Indonesia

3. M. Khairuddin L Humas/Sanpras Sei Saren, 02 Maret 1967 01 JULI 1995 SMA-IPA-1987 Matematika,

Geografi

4. Jariah, S.Pd P Bendahara Sei Saren, 04 Januari 1983 01 JULI 2008 S1-B.Ing-2004 Bhs. Inggris

5. Khanafi S.Pd L Ka. Tata Usaha Sei Saren, 28 Juli 1981 01 JULI 2011 S1-MPI-1995 TIK, Akidah

Akhlak

6. Zainuddin simmi L Guru Jambi, 07 Mei 1953 01 JULI 1995 SMA-IPS-2008 Muatan Lokal

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

7. M. Komari, A.Md L Guru Sei Saren, 15 Mei 1951 01 JULI 1995 D3-PAI-1999 Muatan Lokal

8. M. Miftakhul W, S.Pd L Wali Kelas XII IPS 1 Teluk Sialang, 02 Mei 1988 01 JAN 2011 S1-PAI-2011 SKI, Qur’an

Hadits, Aqidah

9. Sanariah S.Pd P Wali Kelas XII IPS 2 S. Tiram 10 Agustus 1984 01 JAN 2011 S1-Sejarah-

2007

Sejarah, Sosiologi

10. Vebrina vera M, S.Pd P Wali Kelas XII IPA Tamiai, 21 Februari 1987 01 JULI 2008 S1-KIMIA-

2009

Kimia, Fisika

11. Dra. Fathonah P Guru Prt 4 Sei Saren, 06 Juli 1962 01 JAN 1995 S1-Per.Ag-1987 Bhs. Indonesia,

Fiqih

12. Rusli tarigan, S.Ag L Guru Bela Rakyat, 29 Nop 1966 01 JULI 2005 S1-Manaj1992 Ekonomi

13. Drs. Syahruddin L Guru Prt 4 Sei Saren, 07 Juni 1967 01 JULI 1995 S1-Akta IV-

1992

Aqidah Akhlak,

Fiqih

14. Yusuf, S.Ag L Guru B.I Kiri, 04 Mei 1973 01 JULI 1995 S1-Akta IV-

1999

Bhs. Arab

15. Zainal ilmi, S.Pd L Guru Jambi, 07 Mei 1987 01 JULI 2011 SI-MTK-2010 Matematika

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

16. Sami’an simmi, A.Ma L Guuru Tungkal, 06 Sep 1950 01 JULI 1995 D2-PAI-1992 Fiqih, SKI

17. Ihsanul arifin, S.Si L Wali Kelas XI IPS Banyuwangi, 11 Nop 1982 01 JULI 2011 S1-Biologi-2010 Sosiologi

18. Anisa, S.Pd P Guru Padang, 18 Februari 1985 01 JULI 2015 S1-Geografi- Geografi

19. Eka wahyuni, S.Pd P Wali Kelas XI IPA Sei Saren, 18 Des 1983 01 JAN 2011 S1-Biologi-2007 Biologi

20. Tarsini, S.Pd P Guru Sei Saren, 15 Maret 1986 01 JAN 2009 S1-PAI-2008 Qur’an Hadits

21. Armi, S.Pd.I L Guru Bukit Tinggi, 21 April 1964 01 JULI 1997 S1-PAI-2010 Seni Budaya

22. Sarjono L Guru Panglong, 08 Feb 1987 01 JULI 2009 SLTA Penjas Porkes

23. Siti nurazizah, s.pd P Wali Kelas X Inti 2 Brebes, 17 April 1987 01 JAN 2013 S1-B.Ing-2010 Bhs. Inggris

24. Nurhasanah, s.pd P Wali Kelas X Inti 1 Sei Saren, 18 Agus 1989 01 JULI 2014 S1-MTK-2013 Matematika

25. Puji astuti, s.pd P Guru Sei Saren, 25 Feb 1992 01 JULI 2015 S1-B.Indo-2014 Bhs. Indonesia

26. Jannatul Yuliana P Tata Usaha Sei Saren, 03 Nov 1991 01 JULI 2014 MA. RJ Tata Usaha

27. Yuli ari rahmawati,

S.Pd

P Pustakawan Sei Sare, 15 Des 1992 01 JULI 2015 S1-Pkn-2015 Pustakawan

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

28. Meliyati, S.E P Guru Palembang, 21 Jan 1977 01 JULI 2014 S1-Ekonomi-

2004

Ekonomi

29. Novita, S.Pd P Guru Sei Saren, 04 Nov 1993 01 JULI 2016 S1-B.Ing-2015 Bahasa Ingris

30. Khoirun ni’mah,

S.Pd

P Guru Parit Tomo, 06 Des 1993 2015 S1-B.Arab-

2015

Bahasa Arab

Dokumentasi tahun ajaran 2018

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

b) Nama Wali Kelas

Tabel 4. Daftar Nama Wali Kelas Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

No. NAMA KELAS

1. Miftakhul Witron, S.Pd Wali Kelas X IPS 1

2. Tarsini, S.Pd Wali Kelas X IPS 2

3. Nurhasanah, S.Pd Wali Kelas X IPA

4. Novita, S.Pd Wali Kelas XI IPS 1

5. Puji Astuti, S.Pd Wali Kelas XI IPS 2

6. Sanariyah Fatmawati, S.Pd Wali Kelas XI IPA

7. Vebrina Vera M, S.Pd, M.Pd Wali Kelas XII IPS 1

8. M. Khairuddin Wali Kelas XII IPS 2

9. Ikhsanul Arifin, S.Pd Wali Kelas XII IPA

c) Keadaan Tenaga Administrasi

Tabel 5: Keadaan tenaga administrasi di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

No. NAMA JABATAN

1. Jannatul Yuliana Tata Usaha

2. Khanafi, S.Pd Ka. Tata Usaha

3. Jariyah, S.Pd Bendahara

4. Yuli ari rahmawati, S.Pd Pustakawan

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

5. M. Khairuddin Humas/Sanpras

6. Drs. Khairul Anwar Penasehat

Dokumentasi tahun ajaran 2018

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

d) Keadaan Siswa

Siswa bagi Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah unsur utama dalam

menyelenggarakan penddikan dan pembelajaran di sekolah.Tanpa siswa

maka penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran tidak akan

terlaksana. Siwa adalah objek tujuan pendidikan dalam proses belajar

mengajaar, siswa dididik dan di bimbing agar menjadi manusia yang

mempunyai tanggung jawab.

Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai keadaan siswa

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat 2017/2018 data penulis terima siswa yang belajar

di sekolah tersebut berjumlah 260 siswa dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 6 : keadaan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

No. KELAS JUMLAH

LK PR JUMLAH

1. X IPA 9 16 25

2. X IPS1

13 18 31

3. X IPS2

14 18 32

4. XI IPA 8 28 36

5. XI IPS1

15 14 29

6. XI IPS2

17 12 29

7. XII IPA 7 18 25

8. XII IPS1

17 10 27

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

9. XII IPS 2

18 8 26

Dokumentasi tahun ajaran 2018

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

7. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan faktor yang secara langsung maupun

tidak langsung ikut menunjang dan menentukan kelancaran kegiatan

pendidikan dan pembelajaran yang pada gilirannya pula mempermudahkan

tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran. Dalam melaksanakan

pendidikan dan pembelajaran, sarana dan prasarana sangat penting, baik

lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal.

Sarana dan prasarana merupakan penunjang bagi pelaksana pendidikan untuk

memajukan dan meningkatkan hasil yang akan dicapai dalam pendidikan dan

pembelajaran tersebut. Karena tanpa adanya sarana dan prasarana, pendidikan

pendidikan pembelajaran tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat sebagai lembaga pendidikan formal tidak terlepas dari

sarana dan prasarana yang dimiliki sebagai pusat pendidikan dan

pembelajaran dimana proses pembelajaran berlangsung.

Sarana dan prasarana yang mendukung lengkap memudahkan proses

pembelajaran, karena kelengkapan yang mendekati maksimal akan memberi

variasi pada proses pembelajaran.Namun di Madrasah Aliyah Riyadhul

Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam hal ini

masih kurang atau belum lengkap.

Sarana dan prasarana dapat berupa gedung beserta segala lainnya,

perpustakaan dan isinya serta sarana dan prasarana kurikuler seperti lapangan

olahraga dan lain-lain. Sarana prasana ini dapat diperoleh dari usaha bersama

dan juga dari bantuan dari pemerintah setempat serta siswanya masyarakat

setempat. Diharapkan sarana dan prasana di Madrasah Aliyah Riyadhul

Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat bisa

dikelolah dengan baik. Untuk lebih jelas mengenai keadaan sarana dan

prasarana yang tersedia di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat pada tabel berikut

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

ini: Di bawah ini penulis mencantumkan sarana dan prasarana yang ada di

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat sebagai berikut:

Tabel 7. Keadaan Sarana dan Prasana Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

No Ruang/Lokal Jumlah Keterangan

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Majelis Guru 1 Baik

3 Ruang Tata Usaha 1 Baik

4 Ruang Belajar 9 Baik

5 Ruang Perpustakaan 1 Rusak Ringan

6 Ruang Osis 1 Rusak Sedang

7 Ruang Ibadah 1 Baik

Dokumentasi tahun ajaran 2018

Sebagaimana telah diketahui bahwa salah satu turut menentu kualitas

madrasah ataupun kelulusan suatu lembaga pendidikan yang kondisi sarana

dan prasarana di madrasah tersebut memadai. Di samping faktor yang

lainnya. Apabila sarana dan prasarana lengkap maka kelulusannya bisa

menjadi baik, jika sangat minim sarana dan prasarananya tidak mengherankan

jika mutunya kurang memuaskan.

Sarana dan prasarana merupakan faktor yang secara berlangsung

maupun tidak langsung ikut menunjang dari menentukan kelancaran kegiatan

pendidikan dan pengajaran di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, yang pada gilirannya pula

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

memudahkan tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di madrasah

tersebut.

Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat dan diketahui keadaan sarana

dan prasarana yang ada di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dikatakan cukp lengkap

dan cukup memadai.

Tabel 8. Fasilitas pendukung PBM dan fasilitas di Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah

No Fasilitas Jumlah Keterangan

1 Buku 560 Baik

2 Papan Tulis 9 Baik

3 Komputer/Laptop 3 Baik

4 Alat Marcing Band 1 Baik

5 Guru 30 Baik

6 Wc Murid dan Guru 5 Rusak Sedang

7 Ruang kelas 9 Baik

8 Sarana Air Bersih 2 Rusak Sedang

9 Perpustakaan 1 Rusak Ringan

10 Ruang TU 1 Baik

11 Ruang UKS 1 Rusak Sedang

12 Lapangan Upacara 1 Baik

13 Lapangan Bola Volly 1 Baik

Dokumentasi tahun ajaran 2018

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel di atas menjelaskan bahwa mengenai sarana dan prasarana yang

tersedia di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kematan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat terdapat bahwa, Hal ini kelihatan dari tabel di atas

dimana tersedia ruang serba guna.

B. Temuan Khusus

1. Bentuk Kenakalan Siswa Di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah tidak semuanya

dapat dikatakan nakal. Sebagian besar masih ada ditemukan siswa yang tidak

melakukakan tindakan-tidakan yang melanggar peraturan Madrasah dan

mengenai hal ini dapat dapat di jelaskan secara lengkap. Berdasarkan hasil

penelitian berupa observasi, wawancara dan dokumentasi di madrasah aliyah

riyadhul jannah. Pelanggaran yang dilakukan siswa di madrasah aliyah

riyadhul jannah terhadap bentuk kenakalan seperti:

a. membolos

b. merokok dilingkungan sekolah

c. membuat keributan di kelas

d. telat datang kesekolah

e. tidak memakain seragam sekolah. (Observasi 24 Aprili 2018)

Berdasrkan analisis hasil transkripsi wawancara di madrasah aliyah

riyadhul jannah kecamatan bram itam kabupaten tanjung jabung barat

merupakanjawaban langsung oleh orang-orang yang terlibat dalam mengatasi

kenakalan siswa seperti siswa, Guru tentang Upaya guru Akidah Akhlak

dalam mengatasi kenakalan siswa. tidak memakai seragam sekolah. dengan

demikian peneliti menemukan jawaban permasalahan tersebut sebagai berikut

:

Sebagaimana telah diketahui bahwa aktifitas belajar mengajar di sekolah

tidak selamanya berlangsung secara efektif.Hal ini dikarenakan adanya

perbedaan tingkah laku anak didik dalam belajar. Madrasah aliyah riyadhul

jannah mempunyai tanggung jawab yang besar tehadap kepribadian siswa,

karena di Madrasah aliyah riyadhul jannah selain memberikan ilmu

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

pengetahuan juga memberikan pendidikan akhlak dan nilai-nilai norma.

Untuk itu madrasah bertugas untuk merealisasikan dari tujuan pendidikan

nasional pada umumnya dan tujuan inturksional pada khususnya.Dalam

rangka mendewasakan siswa dan menjadi sebagai anggota masyarakat yang

berguna bagi dirinya sendiri maupun bagi nusa, bangsa dan agama. Dan

situasi pembelajaran merupakan suatu keadaan tertentu di mana terjadi

interaksi antara guru dengan siswa di dalam terdapat sejumlah komponen-

komponen, unsur-unsur dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran

diri sendiri. (Observasi 24 April 2018)

Dalam kegiatan guru Akidah Akhlak merupakan salah satu faktor yang

sangat mempengaruhi, guru mempunyai peran penting karena tanpa adanya

guru, maka kegiatan membina akhlak siwa tidak mungkin dapat berlangsung

sbagaiman mestinya, Adapun tugas sering guru diantaranya adalah

merencanankan, mengajar dan mengevaluasi terhadap peserta didiknya.

Sebagaimana diketahui bahwa mengajar bukanlah merupakaan pekerjaan

yang mudah, oleh karena itu tugas tersebut memerlukan persiapan yang baik

sebelumnya secara terkonsep atau tertulis. Untuk itu sebelum mengajar guru

harus membuat persiapan terlebih dahulu. agar mempermudahkan guru dalam

mengorganisasi berbagai hal berkaitan kegiatan pembelajaran.

Hasil pengamatan penulis tersebut di atas dapat dapat di pahami guru

akidah ahklah dalam membina akhlak di kelas XI di Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah benar-benar baik ,dalam membina akhlak siswa untuk

merubah karakternya. Sebagaimana diketahui bahwa sekarang ini berlaku

kurikulum 13 di mana kegiatam membina akhlak siswa dituntun berperan

aktif, Sedangkan guru sebagai fasilator yang hanya berlangsung. Dengan

demikian guru tidak lagi dianggap sebagai salah satunya sumber informasi,

karena informasi itu dapat pula berasal dari siswa. (Observasi 24 April 2018)

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannahadalah salah satu sekolah yang

berdomisili di Kecamatan Bram ItamKabupaten Tanjung Jabung Barat, turut

berperan serta bertanggung jawab dalam mengatasi kenakalan siswa.

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan analisis hasil transkripsi wawancara dengan empat orang

informan, yaitu: (1) Guru A, selaku Kepala Sekolah Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat,

(2) Guru B, selaku guru BP/BK, (3) Guru C, selaku guru Pkn, (4) Guru D,

selaku guru Akidah Akhlak. Disamping itu juga hasil wawancara dengan tiga

orang siswa sebagai informan, yaitu: (1) Siswa A, (2) Siswa B dan (3) Siswa

C, serta berdasarkan hasil analisis dokumentasi tentang gambaran bentuk

kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam tiga tahun terakhir (tahun 2015

sampai dengan 2017), sebagaimana dipaparkan berikut ini.

Kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah memang terdapat

beberapa bentuk kenakalan namun tidak semua siswa yang melakukannya

hanya sebagian saja misalnya, bolos sekolah, tidak memakai pakaian

seragam, sering terlambat, merokok, rebut di kelas. (Observasi, 24 April

2018) Dalam kaitannya dengan isu kenakalan siswa dan bentuk kenakalan

yang dilakukannya di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam wawancara dikemukakan

sebagai berikut:

Mengenai isu kenakalan siswa di madrasah ini, ya memang saya rasakan

itu ada, tetapi tidak semua siswa berbuat nakal.Hanya sebagaian kecil

siswa yang ada disini sering membuat kasus-kasus tertentu atau membuat

masalah. Bentuk-bentuk kasus itu, ya…. Bervariasi, seperti: blos sekolah

tanpa seragam, tidak pakai pakaian seragam, sering datang terlambat

disekolah, tidak mengikuti pelajaran dikelas, tidak mengerjakan tugas-

tugas yang diberikan guru, membuat gaduh dikelas, merkok dan kasus-

kasus lainnya. Kasus-kasus yang dilakukan siswa di madrasah dalam

empat tahun terakhir ini, yaitu tahun 2014 sampai tahun 2017 hingga

sekarang tampaknya kasus-kasus itu secara kuantitas maupun kualitas

kecenderungannya menurun. (Wawancara, 24 April 2018)

Untuk melengkapi penjelasan Kepala Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersebut, dan untuk

memperoleh gambaran lebih jelas kaitannya dengan kenakalan siswa di

peroleh penjelasan dari hasil wawancara dengan Guru B selaku guru BP/BK

sebagai berikut:

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Mengenai bentuk kasus kenakalan siswa, dan data jumlah siswa

bermasalah atau memiliki kasus kenakalan dimaksud. Hal ini suadara

dapat melihat catatan dan data-data kasus siswa pada arsip/dokumentasi

yang ada di BP/BK. Sedangkan mengenai proses diperoleh atau

diketahuinya bahwa si “A” atau si “B” melakukan kasus kenakalan di

madrasah adalah berdasar atas laporan dari para guru mata prlajaran,

guru wali kelas, kepala sekolah, guru piket, karyawan maupun juga

berdasar dari pengamatan kami secara langsung dilapangan.

(Wawancara, 25 April 2018)

Begitu juga menurut Guru C selaku guru Pkn, menjelaskan:

Mengenai gambaran kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul

Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah

beragam atau bervariasi, dan terbatas dilakukan oleh siswa tertentu saja,

seperti: terlambat datang ke sekolah atau terlambat mengikuti pelajaran

di kelas, bolos sekolah tanpa izin, tidak memakai pakaian seragam

sekolah, tidak mengikuti upacara bendera, membuat onar atau gaduh saat

pelajaran berlangsung, tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan

guru, tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran, dan

menyontek teman saat ulangan,. Di samping itu masih ada bnetuk

kenakalan lain yang dilakukan siswa yaitu merokok (terutama dilakukan

siswa laki-laki), tidak mengembaikan buku perpustakaan sekolah yang

dipinjam, dan pulang lebih awal dari sekolah sebelum waktunya.

(Wawancara, 26 April 2018)

Selanjutnya disisi lain di peroleh gambaran bentuk kenakalan siswa dari

hasil wawancara dengan tiga orang siswa/klien yang bermasalah atau

melakukan tindak kenakalan, yang secara kebetulan habis dipanggil oleh

Guru D, selaku guru Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk menerima

pembinaan atas pelanggaran perbuatan atau perilakunya di sekolah. Mereka

masing-masing menuturkan tentang kasus atau permasalahannya

sebagaimana dikutip dalam wawancara sebagai berikut:

Riski Adiansyah Siswa D, kelas XI IPS2 menceritakan masalahnya:

Untuk pribadi saya, ada baiknya saya kemukakan mengenai kasus atau

masalah yang menimpa saya sehingga berurusan dengan guru Kimia,

saya sering bolos sekolah tanpa memberitahu, kadang-kadang tidak

mengikuti pelajaran di kelas dan saya sering tidak mengerjakan tugas

yang diberikan guru. Akibat perbuatan saya ini, saya sering diperingatkan

guru yang akhirnya dilaporkan ke Kepala Madrasah. (Wawancara, 28

April 2018).

Lain halnya dengan Siswa E kelas X IPS1 yang mengemukakan, yaitu:

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Sedangkana kasus saya adalah sering terlambat datang kesekolah, tidak

mengerjakan tugas yang di berikan guru, dan ketahuan merokok di

sekolah sehingga diperingatkan guru Kimia dan di laporkan ke Kepala

Madrasah. (Wawancara, 28 April 2018).

Berikutnya di susul Siswa F XI IPS1 menceritakan mengenai kasusnya

sebagai berikut:

Mengenai kasus saya adalah sering tidak masuk sekolah atau bolos,

ketahuan mencoret-coren dinding di kelas, dan sering pulang lebih awal

dari sekolah. (Wawancara, 28 April 2018)

Memperhatikan paparan data dari hasil wawancara dengan para informan

tersebut, dan dari hasil analisis dokumentasi, maka dapat di simpulkan

tenyang bnetuk kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah dapat di

kategorikan hanya sebatas dalam bentuk pelanggaran, yaitu pelanggaran

terhadap peraturan tata tertib sekolah, pelanggaran terhadapkegiatan belajar

mengajar, pelanggaran terhadap ketentraman sekolah, dan pelanggarana

terhadapa etika pergaulan dengan warga sekolah.

2. Faktor-faktor Penyebab Kenakalan siswa di Madrasaha Aliyah

Riyadhul Jannah

Munculnya berbagai bentuk kenakalan yang dilakukan atau terjadi di

kalangan siswa Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah tersebut tentu ada faktor

penyebanya.Faktor-faktor penyebab kenakalan siswa perlu diungkap secara

jelas sehingga memudahkan dalam pembinaan dan pencegahannya. Faktor-

faktor yang memengaruhi siswa sehingga terjadinya kenakalan yaitu:

a) Factor internal pada diri siswa itu sendiri, Faktor internal pada diri siswa

itu bersumber pada kurang disiplinnya diri dan rendahnya motivasi

belajar, serta ketidakmampuan diri dalam memecahkan masalah

(intelegensi).

b) faktor eksternal dalam hal ini lingkungan keluarga, dan faktor

lingkunagn sosial (pergaulan) juga sebagai faktor penyebab atau pemicu

kenakalan siswa. (Observasi, 24 April 2018)

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Dalam hubungan ini perlu dilakukan penelusuran informasi terutama

pada Kepala Madrasah, guru Akidah Akhlak guru BP/BK dan guru Pkn, serta

siswa/klien yang bermasalah terkait dengan tindak kenakalan siswa di

madrasah.

Dari hasil wawancara Kepala Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah, seorang

guru Akidah Akhlak, guru BP/BK dan guru Pkn serta tiga siswa/klien

bermasalah diperoleh sejumlah informasi tentang faktor-faktor penyebab

kenakalan siswa. Seperti dijelaskan oleh Bapak Guru A , selaku Kepala

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat berikut ini.

Mengenai hal ini, menurut informasi yang saya peroleh dari guru Pkn

yang menanganinya bahwa faktor penyebab kasus atau kenakalan yang

dilakukan siswa juga pada dasarnya bervariasi, yaitu ada karena faktor

kurang disiplinnya siswa itu sendiri, karena pengaruh ajakan teman-

temannya (sesama siswa), karena tuntutan orang tua, seperti membantu

pekerjaan orang tuanya dirumah sehingga bolos sekolah atau pulang

lebih awal dari sekolah, dan juga karena faktor kurangnya dorongan atau

motivasi belajar pada dirinya. (Wawancara, 24 April 2018).

Sehubungan dengan penjelasan Kepala Madrasah Aliyah Riyadhul

Jannah tersebut, ditegaskan lagi oleh Guru B, selaku guru BP/BK mengenai

kaitannya dengan faktor-faktor penyebab kenakalan siswa berikut:

Dari apa yang kami ketahui selama ini bahwa faktor penyebab kasus atau

kenakalan siswa, diantaranya adalah faktor kurang disiplinnya siswa itu

sendiri, pengaruh pergaulan dengan temannya, rendahnya minat belajar

atau kurangnya dorongan atau motivasi belajar pada dirinya, dan

disamping itu juga disebabkan karena faktor kondisi sosial ekonomi

orang tua, dimana siswa bersangkutan kerap blos sekolah atau pulang

lebih awal dari sekolah hanya sekedar membantu pekerjaan orang tuanya

di rumah. (Wawancara, 25 April 2018)

Demikian pula pendapat Guru C, selaku gur Pkn sebagai berikut:

Mengenai faktor-faktor penyebab kenakalan siswa yang saya lihat adalah

kurangnya kesadaran siswa itu sendiri, sehingga sering bolos pada saat

jam pelajaran berlangsung dengan alasan: “Permisi”, “pak! saya permisi

ke wc sebentar, bu! Saya permisi keluar sebentar”.Itulah alasan mereka

jika ingin bolos. (Wawancara, 26 April 2018).

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Sementara itu Guru D, selaku guru Akidah Akhlak menjelaskan

mengenai faktor-faktor penyebab kenakalan siswa sebagai berikut:

Dari pengalaman saya mengajar dan menangani siswa-siswa yang bolos

tidak mengikuti pelajaran Akidah Akhlak, dan siswa yang tidak

mengerjakan tugas-tugas pelajaran yang saya berikan, ketika saya Tanya

kepada mereka (siswa) tersebut, dimana jawabannya adalah: “malas

datang ke sekolah”, dan “tidak ada waktu mengerjakan tugas-tugas

pelajaran di rumah, karena membantu orang tua brjualan, panen sawit,

dan lain sebagainya”. Bahkan ada siswa yang pengakuannya karena

“pelajaran membosankan sehingga malas belajar”.Demikianlah sedikit

gambaran faktor-faktor penyebab kenakalan siswa di madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah khususnya di kelas XI. (Wawancara, 26 April).

Lain halnya jika dilihat dari sisi sisw/klien yang terkena kasus kenakalan

di madrasah. Dari hasil wawancara denagn tiga orang siswa/klien di ruang

BP/BK Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah tentang faktor penyebab atau yang

melatarbelakangi dirinya melakukan tindak kenakalan di madrasah sebagai

berikut:

Siswa G seorang siswa kelas X IPS 2 Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

menceritakan permasalahannya, mengapa dirinya sering blos sekolah, kadang

tidak mengikuti pelajaran dikelas dan sering tidak mengerjakan tugas-tugas

yang diberikan guru serta merokok dilingkungan sekolah.

Ia menjelaskan: terus terang saja, bahwa apa yang saya lakukan itu

sebenarnya salah, yaitu melanggar peraturan tata tertib madrasah. Saya

terpaksa melakukan hal itu, seperti bolos sekolah, kadang-kadang tidak

mengikuti pelajaran di kelas, dan tidak mengerjakan tugas-tugas yang

diberikan guru, karena saya dirumah membantu pekerjaan orang tua yaitu

berjualan.Dan kadang-kadang saya ketahuan merokok di lingkungan

sekolah itu sebabnya saya dilarang keras merokok dirumah maupun

diluar rumah sehingga saya lakukan itu disekolah agar orang tua saya

tidak melihat. (Wawancara, 28 April 2018).

Lain lagi halnya dengan Siswa G, siswa kelas IPS 2 dan Sisa H siswa

kelas XI IPA , kedua siswa ini mengatakan hal yang sama:

Saya: mengakui bahwa perbuatan saya itu adalah salah. Perbuatan bolos,

berbuat gaduh di kelas, tidak mengerjakan tugas dan pulang lebih awal

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

dari sekolah karena saya ikut-ikutan teman.Sedangkan perbuatan saya

(Krisna Pradana Santoso) yaitu merokok di sekolah hanya sekedar iseng,

itupun saya lakukan saat jam istirahat. Sama dengan saya (Siswa H),

dimana saya melakukan coret-coret ditembok atau di dinding sekolah itu

juga karena sekedar iseng aja. (Wawancara, 28 April 2018).

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kenakalan

siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat disebabkan atau ditimbulkan oleh dua faktor utama,

yaitu faktor internal pada diri siswa itu sendiri, dan faktor eksternal dalam hal

ini faktor lingkungan keluarga, dan faktor lingkungan sosial (pergaulan).

Faktor internal pada diri siswa itu bersumber pada kurang disiplinnya diri dan

rendahnya motivasi belajar, serta ketidakmampuan diri dalam memecahkan

masalah (intelegensi).Sedangkan faktor eksternal dalam hal ini lingkungan

keluarga, dan faktor lingkunagn sosial (pergaulan) juga sebagai faktor

penyebab atau pemicu kenakalan siswa.Lingkungan keluarga yang paling

menonjol sebagai faktor penyebab kenakalan siswa itu adalah keadaan sosial

ekonomi keluarag (orang tua), yaitu membantu mencari nafkah untuk

kebutuhan ekonomi keluarga sehingga sering bolos sekolah.Begitun juga

pengaruh lingkungan sosial (pergaulan antar siswa), yaitu karena ajakan

teman sesama siswa.

3. Kendala Guru Akidah Akhlah dalam Mengatasi Kenakalan Siswa di

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Berkaitan dengan kendala Guru Akidah Akhlak dalam menanggulangi

kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat, berdasarkan hasil wawancaradengan Guru

A, selaku Kepala Madrasah, dimana beliau menjelaskan berikut ini:

Kendala pihak Madrasah ataupun Guru Akidah Akhlak dalam mengatasi

kenakalan siswa terdapat dua faktor kendala yakni: a) Kendala internal,

Kendala internal ini meliputi, ketidakterbukaan siswa yang bermasalah,

ketetrbatasan dalam memberikan bimbingan. b) Kendala eksternal, kendala

eksternal ini meliputi, rendahnya sosial ekonomi di kalangan orang tua/wali

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

siswa, sehingga siswa terbebani, kondisi lingkungan sekitar sekolah.

(Observasi, 24

Mengenai hal ini, memang ada sejumlah kendala yang di alami dalam

melakukan pembinaan dan pencegahan kenakalan siswa tersebut,

diantaranya, yaitu: lemahnya data-data atau informasi tentang riwayat

hidup siswa/klien yang bermasalah, ketidakterbukaan siswa/klien

mengenai kasus dan permasalahannya, kurangnya keperdulian orang

tua/wali siswa terhadap kasus atau permasalahan yang dialami

putra/putrinya, dan juga kendala keterbatasan guru mata pelajaran dalam

meberikan materi pendidikan karakter dikelas. (Wawancara, 24 April

2018).

Sama halnya dengan penjelasan di atas, di mana dalam wawancara

dengan Guru B, selaku guru BP/BK Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, yang menangani

masalah pembinaan dan pencegahan kenakalan siswa, menjelaskan berikut

ini:

Memang ada sejumlah kendala dalam melaksanakan pembinaan dan

pencegahan kenakalan siswa, yaitu tidak lengkapnya data-data atau

informasi tentang riwayat hidup siswa/klien yang bermasalah,

ketidakterbukaan siswa/klien mengenai kasus dan permasalahannya,

kurangnya keperdulian orang tua/wali siswa terhadap kasus atau

permasalahan yang dialami putra/putrinya, dan juga kendala keterbatasan

guru mata pelajaran dalam meberikan materi pendidikan karakter melalui

kegiatan PBM di kelas karena keterbatasan waktu jam mengajara guru

mata pelajaran. (Wawancara, 25 April 2018).

Adapun Guru B, selaku Guru Pkn, mengemukakan mengenai kendala

sekolah dalam menanggulangi kenakalan siswa adalah:

Kendala sekolah dalam menanggulangi kenakalan siswa memang ada

beberapa kendala salah satunya, seperti: kurangnya kesadaran siswa itu

sendiri sehingga pihak sekolah sulit untuk memberikan bimbingan dan

pembinaan karakter siswa, kurangnya keperdulian orang tua/wali dalam

permasalahan siswa yang dialami. (Wawancara, 26 April 2018)

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Begitu juga penjelasan menurut Guru D, selaku Guru Akidah Akhlak,

mengemukakan mengenai kendala dalam menanggulangi kenakalan siswa

adalah:

Kesulitan bagi para guru mata pelajaran dalam mensinergikan materi

pendidikan karakter dengan materi pelajaran lainnya.Disamping itu juga

kendala dalam hal keterbatasan alokasi waktu untuk memberikan

bimbingan dan pembinaan karakter siswa. Dalam kaitannya dengan

pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak, kendala yang saya alami

adalah menentukan alokasi waktu untuk kegiatan siswa di luar kelas,

karena pelajaran Akidah Akhlak pada dasarnya bersifat kontekstual yaitu

berkaitan dengan kehidupan nyata sehari-hari dimasyarakat.

Pembelajaran Akidah Akhlak berbasis Agama Islam hanya dapat

dilakukan dengan cara nilai-nilai, akhlak, budi pekerti dan moral yang

ada dalam kegiatan ekstra kurikuler yang relevan. Namun kendalanya

adalah dalam menentukan alokasi waktu tersebut. Selain itu juga kendala

yang saya alami dalam menentukan aspek afektif siswa, guna mengetahui

taraf kemajuan hasil pembelajaran Akidah Akhlak khususnya berkaitan

dengan penerapan nilai-nilai, akhlak, moral budi pekerti dan perilaku

siswa dalam kehidupan sehari-hari di luuar kelas. (Wawancara, 26 April

2018).

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa kendala Guru Akidah

Akhlak dan Pihak Madrasah dalam upaya mengatasi kenakalan siswa di

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat adalah dapat dikelompokkan dalam dua faktor kendala,

yaitu: (1) kendala internal sekolah, dan (2) kendala eksternal.

Kendala internal meliputi: (1) keterbatasan dalam memberikan

bimbingan karakter pada siswa saat pembelajaran di sekolah, (2)

ketidakterbukaan siswa yang bermasalah dalam pemberian informasi

mengenai permasalahan yang dialaminya, (3) kendala lain yang selalu

dialami para guru khsusnya guru Akidah Akhlak dalam mengatasi kenakalan

siswa melalui PBM dan kegiatan ekstrakurikuler adalah keterbatasan peluang

bagi siswa dalam mengembangkan bakat dan minatnya di sekolah, karena

keterbatasan alokasi waktu untuk kegiatan tersebut.

Sedangkan kendala dari faktor eksternal, yaitu: (1) kondisi lingkungan

sekitar sekolah, seperti: lokasi sekolah dekat dengan jalan raya, (2) tingkat

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

sosial ekonomi rendah di kalangan orang tua/wali siswa, cenderung memberi

beban atau menekan proses pengembangan individu siswa. Siswa

bersangkutan dihadapkan dengan dua kondisi, yaitu membantu pekerjaan

orang tua mencari nafkah, dan menuntut ilmu di sekolah, sehingga upaya

guru Akidah Akhlak dalam menanggulangi kenakalan siswa tidak dapat

dilaksanakan secara maksimal.

4. Upaya Guru Akidah Akhlak dalam Mengatasi Kenakalan siswa di

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Dalam kaitannya dengan masalah kenakalan siswa di madrasah sudah

semestinya perlu mendapat perhatian dan upaya mengatasinya dari pihak

guru-guru dan pihak madrasah. Hal ini di sebabkan karena madrasah

merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sengaja dirancang untuk

melaksanakan pendidikan, dimana fungsinya diantaranya adalah untuk

mempersiapkan anak didiknya sebagai individu, warga masyarakat, warga

Negara dan warga dunia di masa depan yang berpengalaman, keterampilan

dan berkarakter. Madrasah yang demikianlah yang diharapkan mampu

malaksanakan fungsi pendidikan secara optimal, yaitu membentuk anak didik

menjadi pribadi utuh yang dilandasi akhlak dan budi pekerti luhur.Untuk

itulah perlu upaya guru Akidah Akhlak dan dalam mengatasi kenakalan siswa

secara dini.Upaya yang dilakukan oleh pihak madrasah terutama guru akidah

akhlak ialah dengan cara:

a) Melakukan pengajian di masjid

b) Melakukan pembinaan kegiatan intrakurikuler.

c) Melakukan pengevaluasian setiap tahunnya, program tahunan dalam

bidang akademik atau pengajaran eksrakurikuler dengan penekanan pada

kegiatan-kegiatan berbasis karakter dan Islami.. (Observasi, 24 April

2018)

Dalam kaitan dengan upaya guru Akidah Akhlak dalam mengatasi

kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, berdasarkan hasil wawancara

dengan Guru para guru dan pihak sekolah.Menurut Guru A, selaku Kepala

Madrasah, upaya sekolah dalam mengatasi kenalakan siswa dijelaskan:

Hal ini dilakukan melalui program tahunan sekolah secara

berkelanjutan, yaitu melaksanakan pendidikan karakter. Strategi

pendidikan karakter yang deprogram sekolah dilaksanakan melalui dua

pendekatan yaitu: (1) program sekolah bidang akademik/pengajaran,

dan (2) program sekolah bidang kesiswaan. Dalam program sekolah

bidang akademik/pengajaran, dimana materi pendidikan karakter

diintegrasikan (dipadukan) ke dalam materi pelajaran pada setiap mata

pelajaran sesuai dengan kurikulum sekolah. Sedangkan untuk program

sekolah bidang kesiswaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan karakter yang meliputi: (1) bidang olahraga, (2)

bidang seni, (3) bidang Agama, (4) bidang akademik/karya ilmiah dan

(5) bidang kepramukaan. (Wawancara, 24 April 2018).

Dalam kaitan dengan upaya guru Akidah Akhlak dalam mengatasi

kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat, berdasarkan hasil wawancara dengan Guru

Akidah Akhlak dalam hal ini Guru D, dimana beliau menjelaskan berikut ini.

Upaya dalam mengatasi kenakalan siswa yang saya lakukan tentu

diarahkan atau difokuskan pada pembinaan dan pencegaan kenakalan

siswa melalui pendekatan kepada siswa itu sendiri dan melalui

pendidikan karakter.Hal ini dilakukan dalam bentuk program pembinaan

yang berkelanjutan.Program ini terintegrasi ke dalam program tahunan

sekolah bidang kesiswaan.Operasionalnya dilakukan sejummlah kegiatan

yang dipadukan (terintegrasi) dengan program pengajaran pada setiap

mata pelajaran yang diberikan oleh masng-masing guru

bersangkutan.Disamping itu juga dilakukan kegiatan layanan

permasalahan tertentu.Kegiatan layanan bimbingan dan konseling ini

dilakukan oleh guru BP/BK baik pada siswa/klien secara individu

(perorangan) maupun kelompok. Secara teknis program pendidikan

karakter ini dikoordinir guru Prakarya (Wawancara, 25 April 2018).

Gambaran lebih lanjut mengenai upaya guru Akidah Akhlak dalam

mengatasi kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam wawancara dengan Guru

B, selaku guru BP/BK menjelaskan berikut ini:

Mengenai hal ini, upaya yang dilakukan adalah: (1) membantu

siswa/klien memahami diri dari lingkungannya, (2) membantu

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

siswa/klien agar mampu mencegah atau menghindarkan diri dari

berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya,

(3) membantu siswa/klien mengatasi masalah yang dialaminya, (4)

membantu siswa/klien memelihara dan menumbuhkembangkan berbagai

potensi dan kondisi positif yang dimilkinya, (5) membantu siswa/klien

memperoleh pembelaan atas diri dan atau kepentingan yang kurang

mendapat perhatian. (Wawancara, 25 April 2018).

Sedangkan menurut Guru C selaku guru Pkn, upaya guru Akidah Akhlak

dan pihak madrasah dalam mengatasi kenakalan siswa dijelaskan:

Hal ini dilakukan pendidikan karakter: Strategi pendidikan karakter yang

deprogram disekolah dilaksanakan melalui dua pendekatan yaitu: (1)

program seklah bidang akademik/pengajaran, dan (2) program sekolah

bidang kesiswaan. Dalam program sekolah bidang akademik/pengajaran,

dimana materi pendidikan karakter diintegrasikan (dipadukan) ke dalam

materi pelajaran pada setiap mata pelajaran sesuai dengan kurikulum

sekolah. Sedangkan untuk program sekolah bidang kesiswaan merupakan

kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan karakter yang meliputi:

(1) bidang olahraga, (2) bidang seni, (3) bidang agama, (4) bidang

akademik/karya ilmiah dan (5) bidang kepramukaan. (Wawancara, 28

April 2018).

Jika dilihat dari sisi siswa/klien yang bermasalah berkaitan dengan upaya

guru Akidah Akhlak mengatasi kenalakan siswa di Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

sesuai dengan pengalamannya, menurut pendapata tiga orang siswa, yaitu

Siswa G (kelas XI IPS2, Siswa H kelas XI IPS1, Siswa I kelas XI IPS2,

sebagai berikut:

Siswa G mengemukakan bahwa setiap hari masuk sekolah, saya

diwajibkan mengisi daftar hadir di BP/BK. Kegiatan yang pernah saya

peroleh dari guru Akidah Akhlak adalah berupa nasihat-nasihat yang

berkaitan dengan nilai-nilai sikap, akhlak, moral, dan perilaku, member

dorongan dan motivasi belajar, member pengetahuan yang bermanfaat

bagi saya tentang cara-cara memecahkan masalah atau kesulitan yang

berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru. Melakukan diskusi

dengan topic yang terkait dengan permasalahan yang dialami siswa, dan

membantu kegiatan sosial di sekolah. (Wawancara, 29 April 2018).

Begitu juga dengan siswa/klien yang bernama Siswa H kelas XI IPS2,

dan Siswa I kelas XI IPS2 secara bersama-sama memperkuat penjelasan yang

dikemukakan Siswa F tersebut, yaitu:

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Ya …memang itu kegiatan-kegiatan yang pernah kami peroleh atau kami

alami di sekolah. (Wawancara, 29 April 2018).

Adapun mengenai kesan mereka terhadap pendidikan karakter dan upaya

pembinaan yang di berikan oleh guru Akidah Akhlak dan pihak madrasah

dalam membantu siswa mengatasi kenakalan siswa di Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat,

secara serentak ketiga responden menjawab:

Ya …sangat bermanfaat bagi kami. (Wawancara, 29 April 2018).

Dari paparan diatas dapat data diatas dapat disimpulkan bahwa upaya

guru Akidah Akhlak dalam mengatasi kenakalan siswa melalui pendidikan

karater yang dilakukan oleh guru Akidah Akhlak dan pihak sekolah dalam

bentuk program tahunan Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang meliputi: (1) program tahunan

bidang akademik/pengajaran, dan (2) program tahunan bidang kesiswaan.

Dalam operasionalnya dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler dan

ekstrakurikuler dengan penekanan pada kegiatan-kegiatan berbasis karakter

dan Islam

1

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimulan

Berdasarkana paparan data dan temuan penelitian, serta pembahasan

sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka hasil penelitian dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Bentuk Kenakalan Siswa Di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Menurut observasi dilapangan bentuk kenakalan siswa di madrasah

Aliyah Riyadhul Jannah yaitu para siswa melakukan pelanggaran terhadap

tata tertib sekolah seperti membolos, merokok, di lingkungan sekolah,

membuat keributan dikelas.

2. Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Siswa di Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung

Barat

Faktor-faktor penyebab kenakalan siswa di madrasah Aliyah Riyadhul

Jannah yang terjadi dilapangan terdapat dua faktor, yaitu: Pertama, faktor

internal, faktor ini terdapat pada diri siswa itu sendiri yang bersumber pada

kurang disimplinnya diri dan rendahnya motivasi belajar, serta

ketidakmampuan diri dalam memecahkan masalah. Kedua, faktor eksternal,

dalam hal ini terdapat dilingkungan keluarga, dimana faktor kondisi sosial

ekonomi orang tua yang kurang mampu, siswa bersangkutan merasa

terbebani sehingga kerap bolos sekolah atau pulang lebih awal dari

sekolahnya

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Kendala Guru Akidah Akhlak dalam Menagatasi Kenakalan Siswa Di

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat

Menurut observasi peneliti lakukan kendala guru akidah akhlak dalam

mengatasi kenakalan siswa di madrasah Aliyah Riyadhul Jannah dapat

dikelompokkan menjadi dua faktor kendala, yaitu: pertama, kendala internal

sekolah, dimana adanya ketidakterbukaan siswa yang bermasalah terhadap

guru sehingga pihak sekolah/guru sulit untuk mengatasinya serta kurangnya

komunikasi antara orang tua/wali dan pihak sekolah/guru. Kedua, kendala

eksternal. Kendala eksternal ini meliputi rendahnya sosial ekonomi di

kalangan orang tua/wali siswa, sehingga siswa terbebani, kurangnya

keperdulian orang tua/wali siswa terhadap kasus atau permasalahan yang

dialami putra/putrinya dan kondisi lingkungan sekitar sekolah.

4. Upaya Guru Akidah Akhlak dalam Menagatasi Kenakalan Siswa Di

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat

Upaya yang dilakukan guru akidah akhlak dalam mengatasi kenakalan

siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah ialah dengan cara: pertama,

melakukan pengajian di masjid agar mereka jera atas apa yang mereka

lakukan; kedua, melakukan pembinaan kegiatan intrakurikuler (memberikan

materi pelajaran yang berkarakter kemudian diintegrasikan sesuai kurikulum

sekolah); ketiga, melakukan pengevaluasian pada setiap tahunnya agar

guru/pihak sekolah mengetahui apakah dalam setiap tahunnya mengalami

peningkatan atau sebaliknya.

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Saran

Dari kesimpulanhasilpenelitiandiatas, dapatdiajukanbeberapa saran antara lain:

1. Bagi sekolah, perlu peningkatan dan berkelanjutan tentang sekolah berbasis

karakter dan Islami yang bersifat intrakurikuler maupun ekstrakurikuler

sehingga dapat mengembangkan otensi diri yang dimiliki siswa dalam rangka

membantu proses tugas perkembangan nilai-nilai, akhlak, budi pekerti, sikap

moral, dan perilaku siswa melalui pendidikan karakter yang terintegrasikan

dalam setiap mata pelajaran yang sesuai dengan kurikulum sekolah (KTSP)

2. Bagi guru, hendaknya perlu memahami aspek-aspek psikis dan kepribadian

siswa secara relative dan objektif, sehingga dengan demikian dapat di cegah

kemungkinan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang atau

kenakalan dikalangan siswa, dan memudahkan guru dalam memberikan

pendidikan dan pengajaran karakter pada siswa sesuai dengan tugas

perkembangan usianya. Terlebih lagi guru akidah akhlak dapat berperan aktif

dalam menumbuhkan nilai-nilai karakter siswa dengan melakukan

pembiasaan dalam bentuk perilaku, dan kegiatan yang mencerminkan dari

nilai-nilai pendidikan karakter dan Islam yang menjadi prioritas dari

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah.

3. Bagi orang tua siswa, hendaknya perilaku proaktif dan menjalin kerjasama

yang baik melalui komunikasi yang intensif kepada pihak sekolah dan guru

termasuk guru akidah akhlak, sehingga tiap permasalahan yang muncul pada

diri siswa sdalam hal ini putra-putrinya dapat ditanggulangi secara dini.

Dengan demikian siswa bersangkutan tidak mengalami kesualitan proses

pendidikan di sekolah.

4. Bagi penelitian, perlu adanya penelitian lebih lanjut dan secara mendalam

yang berkaitan dengan temuan penelitian ini sehingga dapat membantu pihak

sekolah dalam upaya mengatasi kenakalan siswa atau perilaku menyimpang

dikalangan siswa.

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rozak, Akidah akhlak. Bandung: CV Pustaka Setia. hal, 205-206

Abdul Wahib, Psikologi pendidika. Jakarta: Rineka Cipta. hal, 138. 2010

Ahmad Tafsir, Ilmu pendidikan dalam perspektif Islam. Bandun: PT Remaja

Rosdakarya, hal. 74. 2011

Akmal Hawi, Strategi pengembangan mutu madrasah. Palembang, IAIN Raden Patah

Press, hal. 159. 2007

Alwan Khoiri, dkk. Akhlak tasawuf. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan

Klijaga, hal. 7. 2005

Anonim, Depag Agama RI, Al-quran dan terjemahannya. Bandung, Penerbit

diponegoro, hal. 560. 2005

Anonim, UU Sistem Pendidikan nasional nomor 20 Tahun 2003, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. 2007

Arief Rachman. Pendidikan agama dan akhlak bagi anak & remaja. Ciputat Indah

Permai: PT. Logos Wacana ilmu, hal. 141-146. 2001

Beni Ahmad Saebani dan Abdul Hamid, Ilmu akhlaq. Bandung: CV Pustaka Setia,

hal. 204. 2010

Dadang Hawari, Pendidikan agama dan akhlak bagi anak & remaja. Ciputat Indah

Permai: PT. Logos Wacana ilmu, hal. 84-87. 2001

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, hal, 250. 2002

E. Mulyasa. Standar kompetensi dan sertifikasi guru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009. Hal. 53-67

Fita Nur Ariah, Menjadi guru teladan, kreatif, inspiratif, motivatif, & professional.

Yogyakarta: Araska Publisher, hal. 18-28. 2016

Kartini Kartono, Patologi sosial 2 kenakalan remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

2008

Kholisin, Akidah akhlak. Sidoarjo: Media ilmu, hal. 2. 2008

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Lexy J Moleong. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

hal. 5. 2011

Made Pidarta, Landasan pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2007. hal, 276

Martimis Yamin. Profesionalisasi guru dan implementasi KTSP. Jakarta: Gaung

Persada Press. 2007. hal, 3

Muhammad Rifa’i, Sosiologi pendidikan.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, hal. 139-140.

2011

Muhktar. Bimbingan skripsi, tesis dan artikel ilmiah. Sulthan Thaha Press: Gaung

Persada Press. hal, 91. 2010

Muhyi Batubara. Sosiologi pendidikan. Jakarta: Ciputat ress, hal. 51-54. 2004

Nasution. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. 1999. hal, 91

Nurdin Mohamad, Belajar dengan pendekatan pailkem. Jakarta: PT Bumi Aksara,

hal. 152-153. 2012

Nurul Zuriah, Pendidikan moral dan budi pekerti dalam persektif perubahan. Jakarta:

Bumi Aksara. 2007. hal, 105-108

Ramayulis, Ilmu pendidikan islam. Jakarta: Kalam Mulia, hal, 27. 2008

Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi remaja. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, hal.

205. 1994

Sugiono. Metode penelitian pendidikan. Bndung: Alfabeta, hal. 138. 2012

Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi.Jakarta: PT Rineka

Cipta, hal. 12. 1990

Tafsir ayat-ayat pendidikan (Tafsir al-ayat al-tarbawiy). Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, hal. 191. 2012

Yumahar Ilyas, Kuliah akhlaq.Yogyakarta: Pustaka Pelajar,hal. 2. 2007

Y. Singgih D. Gunarsa, Psikologi untuk membimbing,Jakarta: BPK Gunung Mulia,

hal. 136. 1995

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

I. Profil Madrasah

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

II. Keadaan Madrasah

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

III. Kenakalan Siswa

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

A. OBSERVASI

1. Mengamati keadaan lokasi penelitian, yaitu terletak batas-batas wilayah

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat

2. Mengamati secara langsung keadaan siswa/i di kelas di Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

3. Mengamati secara lansung peran guru mata pelajaran Akidah Akhlak di

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat

4. Mengamati pola pengajaran yang diterapkan guru akidah akhlak dalam

mengatasi kenakalan siswa/i di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

5. Mengamati kondisi siswa/i di kelas XI dalam proses pembelajaran Akidah

Akhlak di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat

6. Mengamati secara langsung penyebab munculnya masalah kenakalan

siswa/i di kelas` XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

7. Mengamati hasil yang dicapai guru Akidah Akhlak dalam mengatasi

masalah belajar siswa/i di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

8. Mengamati secara lansung proses kerja sama guru Akidah Akhlak dengan

guru mata pelajaran yang lain di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

9. Mengamati suasana dan fasilitas pembelajaran mata pelajaran Akidah

Akhlak di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

10. Mengamati upaya yang di lakukan pihak Madrasah dalam mengatasi

kenakalan siswa di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

B. WAWANCARA

a) KEPALA SEKOLAH

1. Bagaimana bentuk kenakalan siswa/i yang terjadi di kelas XI

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat?

2. Apa faktor-faktor penyebab kenakalan siswa/i di Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung

Barat?

3. Apa kendala Bapak/Ibu dalam mengatasi kenakalan siswa/i di

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat?

4. Bagaimana upaya yang dilakukan Bapak/Ibu dalam mengatasi

kenakalan siswa/i di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

5. Bagaimana menurut Bapak/Ibu batas atau tingkat kenakalan siswa/i

yang terjadi di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini di banding dengan

madrasah lainnya?

6. Sejauh mana pencapaian yang diperoleh dari bentuk metode yang

digunakann?

7. Bagaiman kerja sama antara guru Akidah dengan tenaga pengajar

lain dalam membimbing siswa/i di kelas XI Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung

Barat?

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

8. Bagaimana upaya program pembinaan Akidah Akhlak yang sudah

berjalan di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

9. Bagaimana peran guru Akidah Akhlak dalam mengatasi kenakalan

siwa/i di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

10. Apakah anda memberikan praktek langsung kepada siswa/i setelah

menyampaikan teori di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

b) GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK

1. Bagaimana bentuk kenakalan siswa/i yang terjadi di kelas XI

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat?

2. Apa faktor-faktor penyebab kenakalan siswa/i di Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung

Barat?

3. Apa kendala Bapak/Ibu dalam mengatasi kenakalan siswa/i di

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat?

4. Bagaimana upaya yang dilakukan Bapak/Ibu dalam mengatasi

kenakalan siswa/i di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

5. Bagaimana latar belakang terjadinya kenakalan pada siswa-siswi

yang ada di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

6. Apa saja aturan Madrasah yang berkaitan dengan kenakalan siswa/i

di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

7. Apa saja sanksi yang di berikan kepada siswa/i jika melanggar

peraturan yang ada di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

8. Bagaimana menurut Bapak/Ibu batas atau tingkat kenakalan siswa/i

yang terjadi di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini di banding dengan

madrasah lainnya?

9. Bagaiman kerja sama antara guru Akidah dengan tenaga pengajar

lain dalam mengatasi kenakalan siswa/i di kelas XI Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung

Barat?

10. Bagaimana peran guru Akidah Akhlak dalam mengatasi kenakalan

siwa/i di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

c) Siswa

1. Menurut anda bagaimana guru Akidah Akhlak dalam memberikan

pelajaran di kelas XI di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

2. Bagaima situasi dan kondisi dalam pelaksanaan pembelajaran Akidah

Aklah dikelas di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

3. Apakah anda di dalam proses belajar mengajar melaksanakan praktek

shalat di kelas XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

4. Bagaimana kegiatan ekstrakurikuler di kelas XI Madrasah Aliyah

Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung

Barat?

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

5. Bagaimana sikap anda terhadap guru Akidah Akhlak di kelas XI

Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat?

6. Apakah anda menyukai pelajaran Akidah Akhlak di kelas

XI Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

7. Apakah anda setiap hari membaca do’a dan surah yasin sebelum

memulai pelajaran ?

8. Apa manfaat dari membaca do’a untuk siswa di kelas XI Madrasah

Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung

Jabung Barat?

9. Apakah ada program pembinaan yang dilakukan guru akidah atau

pihak madrasah?

10. Program pembinaan yang seperti apa yang dilakukan guru akidah atau

pihak madrasah?

C. DOKUMENTASI

1. Keadaan guru, karyawan/i siswa/i di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

2. Struktur organisasi di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

3. Keadaan sarana dan prasana di Madrasah Aliyah Riyadhul Jannah

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

4. Kenakalan Siswa

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Riska

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tgl Lahir : Seb. Sanglar. 10 Oktober 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Mendalo Indah, Perum Arza. Blok BK. No.28

Pekerjaan : Mahasiswa

Pendidikan : Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

No Jenis Pendidikan Tempat Tahun

Tamat

1. SDN 082 Sebrang Sanglar, Riau 2008

2. MTS Riyadhul Jannah Bram itam Ka. Tungkal 2011

3. MA Riyadhul Jannah Bram itam Ka. Tungkal 2014

4. S1Pendidikan Agama

Islam

UIN STS JAMBI 2018