Upload
independent
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS BESAR
METODA NUMERIK
OLEH :
KELOMPOK 5
1. DIVA SEPTIAN JONES (1110952049)
2. RAMA DANIL FITRA (1110952017)
3. WAHYU PRABOWO JM (1110951009)
DOSEN :
HERU DIBYO LAKSONO,ST, MT
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2013
1 . AKAR-AKAR PERSAMAAN
A. Metode Tertutup
1 . Metode grafik
Metode yang sederhana untuk memperoleh taksiran
atas akar persamaan f (x) = 0 adalah membuat gambar
grafik fungsi dan mengamati di mana ia memotong
sumbu x. Titik ini, yang mewakili nilai x untuk mana
f (x) = 0,
memberikan aproksimasi (hampiran) kasar dari akar.
Nilai praktis dari teknik-teknik grafis sangat
terbatas karena kurang tepat. Namun, metode grafis
dapat dimanfaakan untuk memperoleh taksiran kasar
dari akar.Taksiran-taksiran ini dapat diterapkan
sebagai terkaan
awal untuk metode numerik yang di bahas di sini dan
bab berikutnya. Misalnya perangkat lunak komputer
TOOLKIT Elektronik yang menyertai naskah ini
memperbolehkan anda untuk menggambarkan fungsi pada
suatu rentang tertentu. Gambaran ini dapat
digunakan untuk memilih terkaan yang mengurung akar
sebelum mengimplementasikan metode numerik. Pilihan
penggambaran akan sangat meningkatkan kegunaan
perangkat lunak tersebut. Selain menyediakan
terkaan kasar untuk akar, taksiran grafis merupakan
sarana yang penting untuk memahami sifat-sifat
fungsi dan mengantisipasi kesukarankesukaran yang
tersembunyi dari metodemetode numerik
SOAL
- Tentukan akar-akar nyata dari :
Dengan batas atas = 2, batas bawah = -1, selang 0,25
Penyelesaian : (oleh Wahyu Prabowo)
x = -1
x = -0,75
x = -0,5
x = -0,25
x = 0
x = 0,25
x = 0,5
x = 0,75
1,251,51,752
Dengan menggunakan metode grafik, nilai akar-akar yang
diperoleh adalah xr = -0,5 dengan f(x) = 3,0948
- Diketahuisebuahpersamaan dengannilai
batasbawah = -1 danbatasatas = 1, selang = 0.3
Penyelesaian : (oleh Wahyu Prabowo)
Untuk x = -1
Untuk x= -0.7
Dari
nilaidiatasditemukannilaisalahsatuakarakarpersamaan
yaitu,
X = -0.7
2. Metode Bagi Dua
Diketahui f(x) = 0 dan f(x) fungsi kontinu pada
interval [a,b]. Anggap terdapat dua angka x1 dan x2
dimana a<=x1<x2<=b sedemikian hingga f(x1) dan f(x2)
mempunyai tanda yang berbeda. Kondisi ini minimal
akan memberikan satu solusi untuk f(x)=0 pada
interval [x1,x2] (Churchhouse, 1981). Jika x1 dan x2
merupakan aproksimasi maka untuk menentukan x3
metode Bisection menggunakan :
x3 = ½(x1 + x2)
Aproksimasi dianggap cukup jika
|f(x3)| <
Jika tidak untuk menentukan aproksimasi berikutnya
menggunakan aturan sebagai berikut:
x4 = ½(x1 + x3) , jika f(x3) f(x1) <0
x4 = ½(x2 + x3) , jika f(x3) f(x2) <0
SOAL
SUMBER: http://teoriMENUM/Metode%20BagiDua%20(Bisection
%20Method)%20_%20Math%20IS%20Beautiful.htm
- Tentukan akar-akar nyata dari :
menggunakan metode bagi dua
untuk mendapatkan akar terendah, lakukan tebakan awal
dengan dengan nilai adalah 6%.
Penyelesaian : (oleh Diva Septian Jones)
f(xi) x f(xr)> 0, xr = xi baru maka xr = xi baru
iterasi 3.
Karena harga εttelah kecil maka dapat dihentikan
iterasi dengan mengambil akarnya:
xr = 0.475
- Diketahui suatu persamaan : (oleh Diva Septian
Jones)
Xu = 4
Xi = 3,5
Penyelesaian :
Iterasi 1
Xu = 4
Xi = 3,5
Iterasi 2
f(Xi) = 19(3,5)4 + 26(3,5)3+5(3,5)2+ 21(3,5) + 52 =
4152,68
f(Xr) = 19(3,75)4 + 26(3,75)3+ 5(3,75)2 + 21(3,75) +
52 = 5329,48
f(Xi) .f(Xr) 0
Xi = Xr = 3,75
Xu = Xu = 4
Iterasi 3
f(Xi) = 19(3,75)4 + 26(3,75)3+ 5(3,75)2 + 21(3,75) +
52 = 5329,48
f(Xr) = 19(3,875)4 + 26(3,875)3+ 5(3,875)2 +
21(3,875) + 52 = 6005,18
f(Xi) .f(Xr) 0
Xi = Xr = 3,875
Xu = Xu = 4
Iterasi 4
f(Xi) = 19(3,875)4 + 26(3,875)3+ 5(3,875)2 +
21(3,875) + 52 = 6005,18
f(Xr) = 19(3,9375)4 + 26(3,9375)3+ 5(3,9375)2 +
21(3,9375) + 52 = 6366,47
f(Xi) .f(Xr) 0
Xi = Xr = 3,9375
Xu = Xu = 4
Iterasi 5
f(Xi) = 19(3,9375)4 + 26(3,9375)3+ 5(3,9375)2 +
21(3,9375) + 52 = 6366,47
f(Xr) = 19(3,96875)4 + 26(3,96875)3+ 5(3,96875)2 +
21(3,968375) + 52 = 6553,17
f(Xi) .f(Xr) 0
Xi = Xr = 3,96875
Xu = Xu = 4
Iterasi 6
f(Xi) = 19(3,96875)4 + 26(3,96875)3+ 5(3,96875)2 +
21(3,968375) + 52 = 6553,17
f(Xr) = 19( )4 + 26( )3+ 5( )2 + 21(
) + 52 = 6647,61
f(Xi) .f(Xr) 0
Xi = Xr =
Xu = Xu = 4
Iterasi 7
f(Xi) = 19( )4 + 26( )3+ 5( )2 + 21(
) + 52 = 6647,61
f(Xr) = 19( )4 + 26( )3+ 5( )2 + 21( ) +
52 = 6694,75
f(Xi) .f(Xr) 0
Xi = Xr = 3,992
Xu = Xu = 4
Akar dari persamaan tersebut adalah : Xr = 3,996
3.Metode Posisi Palsu
Pada metode Bisection konvergensi akan dicapai
dengan jumlah iterasi yang besar. Untuk itu metode
False Pisition memberikan metode untuk mencari
aproksimasi berikutnya dari dua nilai awal yang
diketahui yakni:
x3=x1f(x2 )−x2f(x1)f(x2 )−f(x1)
Sedangkan untuk menentukan x4 digunakan menggunakan
rumusan yang sama namun x1 dan x2 diganti dengan :
x3 dan x1 jika f(x3) f(x1) <0
x3 dan x2 jika f(x3) f(x2) <0
SOAL
- Tentukan akar – akar nyata dari
dengan menggunakan metode posisi palsu dengan
maka
Sehingga akar f(x) adalah 0.3885.
- Diketahui persamaan :
Xi = 1
Xu = 2,5
ε = 0.5 %
Penyelesaian : (oleh Rama Danil Fitra)
Iterasi 1
Xi = 1
Xu = 2,5
Iterasi 2
f(Xi) .f(Xr) 0
Xi = Xr = 1,74
Xu = Xu = 2,5
Iterasi 3
f(Xi) .f(Xr) 0
Xi = Xr = 1,766
Xu = Xu = 2,5
Iterasi 4
f(Xi) .f(Xr) < 0
Xi = Xi = 1,766
Xu = Xr = 1,777
Iterasi 5
f(Xi) .f(Xr) < 0
Xi = Xi = 1,766
Xu = Xr = 1,7675
-
B. Metode Terbuka
1. Metode Satu Titik Sederhana
Metode iterasi sederhana adalah metode yang
memisahkan x dengan sebagian x yang lain sehingga
diperoleh : x = g(x).dikenal juga sebagai metode x
= g(x)Bentuk iterasi satu titik ini dapat
dituliskan
dalam bentuk x(n+1)=g(xn) Dimana n=0,1,2,3,....
SOAL
- Diketahui fungsi yaitu .
Tentukanlah akar riil dari persamaan tersebut
dengan metode iterasi satu titik sederhana,
dimana nilai minimum adalah 5%
Penyelesaian: (oleh Wahyu Prabowo)
Iterasi pertama
Iterasi Kedua
Iterasi Ketiga
Iterasi Keempat
- Tentukan akar-akar persamaan dari
dengan menggunakan metode iterasi satu titik
sederhana. Dimana diketahui x0 = 0 dan ε = 0,5
%
Penyelesaian : (oleh Wahyu Prabowo)
X* X2 X1 X0
f
f’(x0)
f’ (x1)
Pandang f(x) = 0 sebagai persamaan non linear,
diberikan titik (x0,y0) = (x0 , f(x0)), sehingga
didapat :
x1 x0 - (
1slope
) y0 = x0 -
f(x0)f'(x0 )
Gambar 2.1
Ilustrasi proses iterasi pada Metode Newton
Pada setiap level iterasi m dilakukan apoksimasi
grafik f di dekat xm dengan garis lurus yang
melalui titik (xm , f(xm)) dan mempunyai slope
f’(xm). Sedangkan xm+1 := xm - f(xm)f'(xm) dari
aproksimasi fungsi tersebut menjadi nilai untuk
iterasi berikutnya.
SOAL
-Tentukan akar-akar dari dengan
menggunakan metode newton raphson dimana, tebakan
awal dan
Penyelesaian : (oleh Diva Septian Jones)
dan
Iterasi 1
Iterasi 2
Dari table dapat dilihat bahwa nilai kesalahan ( )
telah kecil dari yang ditentukan, maka didapat akar
dari persamaan adalah 3
-Tentukan akar-akar nyata dari persamaan berikut, f(x)
= -0.9x2 + 1.7x + 2.5 !
Penyelesaian: (oleh Diva Septian Jones)
Dimana Tebakan awal x0 = 3.1 dan ε = 0.01
xr+1=xr−f(x)f'(x)
ε=|xr+1−xrxr+1
|×100%
Iterasi 1
f'(x)=−1.8x+1.7
f(3.1)=(−0.9⋅3.12 )+(1.7⋅3.1)+2.5=−0.879f'(3.1)=(−1.8⋅3.1)+1.7=−3.88
xr+1=3.1−(−0.879−3.88 ) ε1=|2.8735−3.1
2.8735|=0.0788
=3.1−0.2265
=2.8735
Iterasi 2
f(2.8735 )=(−0.9⋅2.87352)+(1.7⋅2.8735 )+2.5=−0.0464
f'(2.8735 )=(−1.8⋅2.8735)+1.7=−3.4723
xr+1=2.8735−(−0.0464−3.4723) ε2=|
2.8601−2.87352.8601
|=0.00469
=2.8735−0.0134
=2.8601
Karena harga kesalahan (ε) nya telah kecil dari yang
ditentukan maka proses iterasi berhenti, dan didapatkan
akarnya:
xr+1 = 2.8601
3.MetodeSecant
Hambatan utama dari pemakaian metode Newton adalah
diperlukannya turunan pertama (differensial) dari
f(x) dalam perhitungan. Kadang-kadang sulit untuk
mendeferensialkan persamaan yang diselesaikan.
Untuk itu maka bentuk diferensial didekati dengan
nilai perkiraan berdasarkan diferensial beda
hingga.
Dalam pembahasan berikut kita dapat menggunakan
metode Secant ,
diperbandingkan Gambar.3.3 dengan Gambar.3.2 , akan
terlihat bahwa tangen di P dalam Gambar.3.2
ditempatkan lagi dalam Gambar.3.3 dengan
menghubungkan dua titik P dan Q. Jika P dan Q
semakin dekat keduanya, maka garis akan berbeda
sedikit dari tangennya. Sebenarnya, P dan Q
adalah titik-titik dengan koordinat (xr , f(xr)) dan
(xr-1 , f(xr-1)). Garis yang menghubungkan P dan Q
memotong sumbu x di titik T, memberikan pendekatan
berikutnya xr+1 dengan segitiga yang sama ;
Dengan demikian :
xr+1 = xr -TM = xr - { } f (xr)
(3.4)
Ini merupakan rumusan dasar untuk metoda Secant.
Disini membutuhkan dua nilai awal x0 , x1 untuk
memulai prosesnya.
SOAL
- Diketahui Persamaan ,
tentukanlah akar persamaan tersebut dengan metodesecant
dimana nilai minimal adalah 5%. Nilai tebakn awal
adalah .
Penyelesaian : (oleh Rama Danil Fitra)
Dari persamaan dapat ditentukan:
Iterasi Pertama
Iterasi kedua
Karena nilai telah lebih kkecil dari 5%, maka, akar
riil adri persamaan adalah 2.622
- Tentukan akar-akar dari dengan
menggunakan metode secant dimana, tebakan awal
, , dan
Penyelesaian : (oleh Rama Danil Fitra)
dan
Iterasi 1
Iterasi 2
Iterasi 3
iter
asi1 2.9 3.1 3.04 0.062 3.1 3.04 3.049 0.0090273 3.04 3.04
9
3.049094 0.000094
1Dari table dapat dilihat bahwa nilai kesalahan ( )
telah kecil dari yang ditentukan, maka didapat akar
dari persamaan adalah 3.049049
SISTEM PERSAMAAN ALJABAR LINEAR
A. Metode Eliminasi Gauss
Hambatan utama dari pemakaian metode Newton adalah
diperlukannya turunan pertama (differensial) dari
f(x) dalam perhitungan. Kadang-kadang sulit untuk
mendeferensialkan persamaan yang diselesaikan.
Untuk itu maka bentuk diferensial didekati dengan
nilai perkiraan berdasarkan diferensial beda
hingga.
Dalam pembahasan berikut kita dapat menggunakan
metode Secant ,
diperbandingkan Gambar.3.3 dengan Gambar.3.2 , akan
terlihat bahwa tangen di P dalam Gambar.3.2
ditempatkan lagi dalam Gambar.3.3 dengan
menghubungkan dua titik P dan Q. Jika P dan Q
semakin dekat keduanya, maka garis akan berbeda
sedikit dari tangennya. Sebenarnya, P dan Q
adalah titik-titik dengan koordinat (xr , f(xr)) dan
(xr-1 , f(xr-1)). Garis yang menghubungkan P dan Q
memotong sumbu x di titik T, memberikan pendekatan
berikutnya xr+1 dengan segitiga yang sama ;
Dengan demikian :
xr+1 = xr -TM = xr - { } f (xr)
(3.4)
Ini merupakan rumusan dasar untuk metoda Secant.
Disini membutuhkan dua nilai awal x0 , x1 untuk
memulai prosesnya.
SOAL
- Tentukanlah nilai dari persamaan
berikut ini dengan menggunakan metode gauss
1 2 3
1 2 3
1 2 3
2 6 20 2010 22 5 602 20 15 100
x x xx x x
x x x
Penyelesaian : (oleh Wahyu Prabowo)
untuk membuat 10 menjadi 0
maka dibuat pengali =5
menjadikan 2 pada sudut kiri
bawah, maka dibuat pengali =-1
jadikan kolom 2 baris ke 3 =0
Maka didapatkan nilai :
Jadi , didapatkan hasil yaitu :
- Diketahui sistem persamaan linier sebagai
berikut.
2x + 4y - 2z = 12
x + 5y + 3z = 8
-3x + y + 3z = -4
Penyelesaian : (oleh Wahyu Prabowo)
matriks augmentasi :
[ 2 41 5
−3 1
−2 123 83 −4]
Kalikan baris pertama dengan 0.5
a11'=a11x0,5
= 2 x 0,5 = 1
a12'=a12x0,5
= 4 x 0,5 = 2
a13'=a13x0,5
= -2 x 0,5 = -1
b1'=b1x0,5
= 12 x 0,5 = 6
[ 1 21 5
−3 1
−1 63 83 −4]
Tambahkan baris kedua dengan (-1) kali baris
pertama
a21'=a21+(−1)a11
= 1 + (-1)1 = 0
a22'=a22+(−1)a12
= 5 + (-1)2 = 3
a23'=a23+(−1)a13
= 3 + (-1)(-1) = 4
b2'=b2+(−1 )b1
= 8 + (-1)6 = 2
[ 1 20 3
−3 1
−1 64 23 −4]
Tambahkan baris ketiga dengan 3 kali baris pertama
a31'=a31+3.a11
= -3 + 3.1 = 0
a32'=a32+3.a12
= 1 + 3.2 = 7
a33'=a33+3.a13
= 3 + 3.(-1) = 0
b3'=b3+3.b1
= -4 + 3.6 = 14
[1 20 30 7
−1 64 20 14]
Kalikan baris kedua dengan 1/3
a21'=
13a21
¿13.0=0
a22'=1
3a22
¿13.3=1
a23'=
13a23
¿13.4=1.33
b2'=
13b2
¿13.2=0.67
[1 20 10 7
−1 61.33 0.670 14 ]
Tambahkan baris pertama dengan (-2) kali baris
kedua
a11'=a11+(−2).a21
= 1 + (-2).0 = 1
a12'=a12+(−2).a22
= 2 + (-2).1 = 0
a13'=a13+(−2).a2
= -1 + (-2).1.33 = -3.67
b1'=b1+(−2).b2
= 6 + (-2).0.67 = 4.67
[1 00 10 7
−3.67 4.671.33 0.670 14 ]
Tambahkan baris ketiga dengan (-7) kali baris
kedua
a31'=a31+(−7).a21
= 0 + (-7).0 = 0
a32'=a32+(−7).a22
= 7 + (-7).1 = 0
a33'=a33+(−7).a23
= 0 + (-7).1,33 = -9,33
b3'=b3+(−7).b2
= 14 + (-7).0,67 = 9,33
[1 00 10 0
−0.36 4.671.33 0.67
−9.33 9.33 ] Kalikan baris ketiga dengan -1/9.33
a31'= −1
9,33a31
¿−1
9.333.0=0
a32'= −1
9,33a32
¿−1
9.333.0=0
a33'=
−19,33
a33
¿− 19.333
.−9,33=1
b3'=
−19,33
b3
¿−1
9.333.9,33=−1
[1 00 10 0
−.367 4.671.33 0.671 −1 ]
Dari matrix diatas, didapat persamaan sebagai
berikut :
x−3,67z=4,67
y+1,33z=0,67
z=−1
x=4,67+3,67 (−1)
x=1
y=0,67−1,33 (−1 )=2
Jadi, nilai x = 1, y = 2 dan z = -1
clcclear allclose all%disp('Matrik A')A = [2 4 -2;1 5 3;-3 1 3]%disp('Matrik b')b = [12 ; 8 ; -4]%n = size(A,1);A = [A,b];%for i = 1:n-1p = i;for j = i+1:nif abs(A(j,i)) > abs(A(i,i))U = A(i,:);A(i,:) = A(j,:);A(j,:) = U;endendwhile A(p,i) == 0 & p <= np = p+1;endif p == n+1disp('Tidak Ada Solusi Unik');break elseif p ~= iT = A(i,:);A(i,:) = A(p,:);A(p,:) = T;endendfor j = i+1:nm = A(j,i)/A(i,i);for k = i+1:n+1A(j,k) = A(j,k) -m*A(i,k);endendend%if A(n,n) == 0disp('Tiddak Ada Solusi Unik');returnend%x(n) = A(n,n+1)/A(n,n);
for i = n - 1:-1:1sumax = 0;for j = i +1:nsumax = sumax + A(i,j)*x(j);endx(i) = (A(i,n+1) - sumax)/A(i,i);enddisp('Nilai x:')X1 = x'
Matrik A
A =
2 4 -2
1 5 3
-3 1 3
Matrik b
b =
12
8
-4
Nilai x:
X1 =
1.0000
2.0000
-1.0000
B. Gauss Jordan
Metode lain untuk menyelesaikan sistim persamaan
linier adalah dengan metode Gauss-Jordan, metode
ini merupakan variasi dari metode eliminasi Gauss,
tetapi dalam metode Gauss Jordan ini menghasilkan
matrix kesatuan sehingga tidak perlu penerapan back
subtitusion untuk menyelesaikannya.
Prinsip eliminasi Gauss-Jordan :
sehingga : x1 = b’1
x2 = b’2
x3 = b’3
Didalam metode ini dipilih secara berurutan setiap
baris sebagai baris pivot, dengan pivotnya adalah
elemen pertama yang tidak nol dari baris tersebut.
Contoh :
3 x1 - 0,1 x2 - 0,2 x3 = 7,85
0,1 x1 + 7 x2 - 0,3 x3 = -19,3
(4.18)
0,3 x1 - 0,2 x2 + 10 x3 = 71,4
dalam bentuk matrix :
Tahap 1. Baris pertama dibagi dengan elemen pivot
a11 yaitu 3 .
Tahap 2. Suku x1 pada baris kedua dan ketiga
dieliminasi menjadi nol
Tahap 3. Baris kedua dibagi dengan elemen pivot a22
yaitu 7,0333.
Tahap 4. Mereduksi suku-suku x2 dari baris kesatu
dan ketiga.
Tahap 5. Baris ketiga dinormalkan dengan cara
membagi dengan elemen pivot a33 yaitu 10,0120
Tahap 6. mereduksi suku-suku x3 dari baris pertama
dan kedua
Maka hasilnya :
x1 = 3
x2 = -2,5
x3 = 7
SOAL
SUMBER:
http://asimtot.files.wordpress.com/2010/06/sistem-
persamaan-aljabar-linear-metode-gauss-jordan.pdf
- Selesaikan sistem persamaan berikut dengan
metode Gauss-Jordan: 3x + y – z = 54
x + 7y – 3z = 20 2x – 2y + 5z = 10
Penyelesaian: (oleh Diva Septian Jones)
Sistem persamaan diatas ditulis dalam bentuk matriks
sebagai berikut:
Baris pertama dari persamaan (c2) dibagi dengan
elemen pertama dari persamaan (c1.a) yaitu 3,
sehingga persamaan menjadi:
Pertama membuat nilai dari kolom dan baris satu
bernilai 1. Sehingga,
Lalu, kedua dari kolom kedua bernilai 0 menjadi,
Lalu baris ke tiga kolom pertama dijadikan 0,
Lalu baris kedua dan pertama kolom ke dua. Sehingga,
Selanjudnya menjadikan baris ketiga kolom ketiga
bernilai 1,
Dan yang terakhir untuk kolom tiga baris satu dan
dua,
Dari sistem persamaan diatas, didapat nilai x, y dan
z berikut ini:
x = 1,5061; y = 3,1324 dan z = 2,6505
Hasil simulasi MATLAB
clcclear allclose all%disp('Matrik A')A = [3 1 -1;1 7 -3;2 -2 5]%disp('Matrik b')b = [54 ; 20 ; 10]%disp('Matrik Diperluas')C = [A b]%disp('Nilai x')x = rref(C)
Matrik A
A =
3 1 -1
4 7 -3
2 -2 5
Matrik b
1.0000 0 0 1.5060
0 1.0000 0 3.1325
0 0 1.0000 2.6506
SUMBER:
http://asimtot.files.wordpress.com/2010/06/sistem-
persamaan-aljabar-linear-metode-gauss-jordan.pdf
- Selesaikan persamaan berikut dengan metode
Eleminasi Gauss-Jordan!
Penyelesaian : (oleh Diva Septian Jones)
Matrik dari persamaan diatas :
Maka :
clcclear allclose all%disp('Matrik A')A = [-2 1 7;10 2 0.8;-3 4 -1]%disp('Matrik b')b = [0.5 ; 3 ; 6]%disp('Matrik Diperluas')C = [A b]%disp('Nilai x')x = rref(C)
Matrik A
A =
-2.0000 1.0000 7.0000
10.0000 2.0000 0.8000
-3.5000 4.0000 -1.0000
Matrik b
b =
0.5000
3.0000
6.0000
Matrik Diperluas
C =
-2.0000 1.0000 7.0000 0.5000
10.0000 2.0000 0.8000 3.0000
-3.5000 4.0000 -1.0000 6.0000
Nilai x
x =
1.0000 0 0 0.0150
0 1.0000 0 1.4792
0 0 1.0000 -0.1356
C. Gauss Seidel
Suatu sistem persamaan linier terdiri atas
sejumlah berhingga persamaan linear dalam sejumlah
berhingga variabel. Menyelesaikan suatu sistem
persamaan linier adalah mencari nilai-nilai
variabel yang belum diketahui yang memenuhi semua
persamaan linier yang diberikan.
Rumus iterasi untuk hampiran ke-k pada metode
iterasi Gauss-Seidel adalah sebagai berikut.
Untuk i = 1, 2, …, n dan k = 1, 2, 3, …,
SOAL
SUMBER:
http://syaifulhamzah.files.wordpress.com/2012/12/soal-
latihan-persiapan-uas-metode-numerik.pdf
Selesaikanlah persamaan berikut dengan menggunaan
metode gauss seidel, dimana nilai adalah 2%
Penyelesaian : (oleh Rama Danil Fitra)
Bentuk matrik :
Asumsikan :
Iterasi 1
Persentasi errornya :
Belum berada di bawah 2 %.
Iterasi 4
Persentasi errornya :
Belum berada di bawah 2 %.
Iterasi 5
1
28
76
Proses Iterasi
K =
1.0000 0.0833 5.5833 2.8205
2.0000 -0.1373 3.9351 3.7589
3.0000 0.6658 3.2115 3.9632
4.0000 0.9318 3.0357 3.9965
5.0000 0.9896 3.0042 4.0002
6.0000 0.9990 3.0001 4.0002
7.0000 1.0000 2.9999 4.0000
8.0000 1.0000 3.0000 4.0000
Jumlah Iterasi : 8
Tingkat Presisi :
Error_eval =
1.0e-004 *
SUMBER:
http://syaifulhamzah.files.wordpress.com/2012/12/soal-
latihan-persiapan-uas-metode-numerik.pdf
- selesaikan Sistem Persamaan Linear berikut
dengan metoda gauss seidel :
Penyelesaian : (oleh Rama Danil Fitra)
Sistem Persamaan Linear diatas dapat ditulis ulang dlm
bentuk:
4x1 – x2 + x4 = 100 (a)
-x1 + 4x2 – x3 + x5 = 100 (b)
-x2 + 4x3 - x4 = 100 (c)
x1 – x3 + 4x4 - x5 = 100 (d)
x2 - x4 + 4x5 =100 (e)
Sehingga dapat ditulis untuk menyelesaikan masing-
masing variabel x: 424
15
53141
4
4241
3
53141
2
4241
1
100100100100100
xxxxxxx
xxxxxxx
xxx
[ 4 −1 0 1 0−1 4 −1 0 10 −1 4 −1 01 0 −1 4 −10 1 0 −1 4
] [x1x2x3x4x5
]=[100100100100100
]
Misalnya diambil tebakan awal x(0)T = (0 0 0 0 0)
Tingkat ketelitian yang diinginkan sampai 0,000001
(toleransi konvergensi)
Iterasi I
Masukkan nilai tebakan awal ini ke pers (f):
Iterasi 2
Masukkan hasil iterasi 1 ke pers (f), Hasil utk iterasi
2 dst seperti tabel berikut :
Iterasi x1 x2 x3 x4 x5
x1=14 (100+0−0 )=25
x2=14 (100+25+0−0)=31,25
x3=14 (100+31,25+0 )=32,8125
x4=14 (100−25+32,8125+0 )=26,953125
x5=14 (100−31,25+26,953125)=23,925781
(k)
2 26,07421
9
33,7402
34
40,17334
0
34,5062
26
25,19149
8
3 24,80850
2
34,9475
86
42,36345
3
35,6866
12
25,18475
7
: : : : : :
14 25,00000
1
35,7142
86
42,85714
3
35,7142
85
25,00000
0
15 25,00000
0
35,7142
86
42,85714
3
35,7142
85
25,00000
0
Perhitungan konvergen sampai iterasi ke 15, karena beda
nilai xi masing-masingnya ≤ 0,000001
C.Metoda Inversi
Δx1=|x1(15 )−x1
(14 )|=25,000000−25,000001=0,000001Δx2=|x2
(15 )−x2(14 )|=35,714286−35,714286=0
Δx3=|x3(15 )−x3
(14 )|=0Δx4=|x4
(15)−x4(14 )|=0,000001
Δx5=|x5(15 )−x5
(14 )|=0
Jika A dan B matriks bujur sangkar sedemikian rupa
sehingga A B = B A = I maka B disebut
balikan atau invers dari A dan dapat dituliskan B = A-
1 (B sama dengan Ivers dari A)Matriks B juga mempunyai
invers yaitu A maka dapat dituliskan A = B-1 jika
tidak ditemukan matriks B maka A dikatakan matriks
tunggal (singular) jika matriks B dan C adalah invers
dari A maka B = C
Apabila A dan B matriks seordo dan memiliki
balikan maka AB dapat diinver dan (AB)-1 = B-1
A-1
SOAL
SUMBER:
http://syaifulhamzah.files.wordpress.com/2012/12/soal-
latihan-persiapan-uas-metode-numerik.pdf
x =
x1=-0,356(23,4) + 0,34(37,8) + 0,208(61,7) = 17,35
x2 = 0,17(23,4) + 0,079(37,8) + 0,018(61,7) = 8,0748
x3 = -0,468(23,4) - 0,44(37,8) - 0,79(61,7) = -
76,3262
- Tentukanlah x1,x2,x3 dari persamaan di bawah
ini dengan menggunakan metode inverse.
Penyelesaian : (oleh Wahyu Prabowo)
Dibagi 2 baris pertama
Dikali 1
Dikali -3
Dibagi baris ke-2
Dikali
Dibagi -4 baris ke-3
Dikali 2/11
Dikali -4
Dikali
Sehingga untuk mencari nilai x maka digunakan
rumus :
Jadi diperolehlah nilai dari akar- akar x ;
D.Dekomposisi LU
1. Metode crout
Crout mentransformasikan koefisien matriks A,
menjadi hasil dari dua matriks, L dan U, di
mana U memiliki satu pada diagonal utamanya.
Teknik ini berbeda dari metode bagian
sebelumnya di mana L memiliki satu pada
diagonalnya. Sebelumnya kami telah melihat
bahwa sebuah matriks yang telah mengalami
triangularisasi dan dikombinasikan dengan
matriks segitita bawah membentuk sebuah
pasangan LU. Tetapi pasangan LU mengambil
banyak bentuk lain.Pada kenyataannya, matriks
tertentu yang memiliki semua elemen diagonal
nonzero bisa ditulis sebagai sebuah hasil dari
matriks segitiga bawah dan matriks segitiga
atas dengan cara tak terhingga.
Dari keseluruhan susunan LU yang hasilnya
sama dengan matriks A, pada metode Crout
dipilih pasangan di mana U hanya memiliki
satu pada diagonalnya, seperti pada pasangan
pertama di atas.Didapatkan aturan untuk
dekomposisi LU semacam itu dari hubungan
tertentu sehingga LU = A. Pada kasus matriks 4
x 4:
Dengan mengalikan baris L pada kolom pertama
U, kita dapatkan
SOAL
-Tentukan nilai masing-masing komponen berikut dengan
metode Dekomposisi LU Crout.
Penyelesaian : (oleh Diva Septian Jones)
Dapat ditentukan matrik yaitu
Sifat dari dekomposisi LU adalah :
Sehingga dapat ditentukan:
Sehingga Matrik dekomposisi LU adalah
Sifat untuk matrik L adalah :
Untuk menentukan nilai komponen matrik x maka
digunakan sifat:
Jadi, nilai masing- masing komponen x dari persaman
diatas adalah
clcclear allclose all%disp('Matrik A')A = [2 -5 1;-1 3 -1;3 -4 2]%disp('Vektor B')B = [12 ; -8 ; 16]%%%%%%%% Inputs %%%%%%%%% A : state matrix% B : input vector%%%%%%%% Outputs %%%%%%%%% x_soln : solution vector to U*x_soln=xstar_soln% xstar_soln: solution vector to L*xstar_soln=b% L : Lower triangular matrix% U : Upper triangular matrix%n=rank (A);% Initialize L and U matrixL=zeros (n);U=eye (n);for s=1:nj=s;for i=j:nL(i,j)=A(i,j)-L(i,1:(j-1))*U(1:(j-1),j);endi=s;U(i,i)=1;for j=i+1:nU(i,j)=(A(i,j)-L(i,1:(i-1))*U(1:(i-1),j))/(L(i,i));endend%disp(' ')disp('Periksa Matrik A')check=int8 (L*U)if check==Adisp(sprintf ('Matrik L*U=A Benar'))elsedisp(sprintf ('Ada Kesalahan'))end%xstar_soln(n)=0;xstar_soln=xstar_soln';xstar_soln(1)=B(1)/L(1,1);for i=2:nxstar_soln(i)=(B(i,1)-L(i,1:i-1)*xstar_soln(1:i-1))/L(i,i);end
%x_soln(n)=0;x_soln=x_soln';x_soln(n)=xstar_soln(n);i=n-1;%while i>0x_soln(i)=xstar_soln(i)-U(i,i+1:n)*x_soln(i+1:n);i=i-1;enddisp(' ')disp('Matrik Segitiga Bawah')Ldisp('Matrik Segitiga Atas')Udisp('Nilai x')x=x_soln
Matrik A
A =
2 -5 1
-1 3 -1
3 -4 2
Vektor B
B =
12
-8
16
Periksa Matrik A
check =
2 -5 1
-1 3 -1
3 -4 2
Matrik L*U=A Benar
Matrik Segitiga Bawah
L =
2.0000 0 0
-1.0000 0.5000 0
3.0000 3.5000 4.0000
Matrik Segitiga Atas
U =
1.0000 -2.5000 0.5000
0 1.0000 -1.0000
0 0 1.0000
Nilai x
x =
2
-1
3
- Tentukan x1,x2,x3 dengan menggunakan metode
dekomposisi LU dengan metode Crout dari
persamaan berikut ini;
Penyelesaian : (oleh Wahyu Prabowo)
L. U = A
Sedangkan untuk menentukan nilai akar – akar nya
(x) ;
Sehingga diperoleh nilai akar akarnya ,
clcclear allclose all%disp('Matrik A')A = [2 -5 4;1 7 5;3 2 -1]%disp('Vektor B')B = [20 ; 15 ; 30]%%%%%%%% Inputs %%%%%%%%% A : state matrix% B : input vector%%%%%%%% Outputs %%%%%%%%% x_soln : solution vector to U*x_soln=xstar_soln% xstar_soln: solution vector to L*xstar_soln=b
% L : Lower triangular matrix% U : Upper triangular matrix%n=rank (A);% Initialize L and U matrixL=zeros (n);U=eye (n);for s=1:nj=s;for i=j:nL(i,j)=A(i,j)-L(i,1:(j-1))*U(1:(j-1),j);endi=s;U(i,i)=1;for j=i+1:nU(i,j)=(A(i,j)-L(i,1:(i-1))*U(1:(i-1),j))/(L(i,i));endend%disp(' ')disp('Periksa Matrik A')check=int8 (L*U)if check==Adisp(sprintf ('Matrik L*U=A Benar'))elsedisp(sprintf ('Ada Kesalahan'))end%xstar_soln(n)=0;xstar_soln=xstar_soln';xstar_soln(1)=B(1)/L(1,1);for i=2:nxstar_soln(i)=(B(i,1)-L(i,1:i-1)*xstar_soln(1:i-1))/L(i,i);end%x_soln(n)=0;x_soln=x_soln';x_soln(n)=xstar_soln(n);i=n-1;%while i>0x_soln(i)=xstar_soln(i)-U(i,i+1:n)*x_soln(i+1:n);i=i-1;enddisp(' ')disp('Matrik Segitiga Bawah')Ldisp('Matrik Segitiga Atas')U
Matrik Segitiga Bawah
L =
2.0000 0 0
1.0000 9.5000 0
3.0000 9.5000 -10.0000
Matrik Segitiga Atas
U =
1.0000 -2.5000 2.0000
2. Metode Doo-little
Algoritma Doolittle adalah sebagai berikut:
0. Langkah awal: k : = 1,
untuk j = 1, 2, ..., n, kerjakan
u1j : = a1j
j1 : = aj1/u11
1. Untuk langkah k = 2, 3, ... (n-1), kerjakan
:
Untuk j = k, k+1, k+2, ... , n, kerjakan:
ukj : = akj-
jk : = (ajk - ) /ukk
Langkah terakhir, k = n, kerjakan:
unn: = ann -
Untuk mendemonstrasikan kebenaran algoritma ini,
tinjaulah relasi A = LU. Kalikan vektor baris
dengan ruas kiri dan kanan tanda =, lalu hasilnya
kalikan dengan vektor kolomej.
Ruas kiri tanda = adalah akj, sedang ruas kanan
adalah
Sesudah digabungkan kembali dan ditata letaknya,
karena kk = 1, diperoleh
yang merupakan rumus untuk menghitung elemen-elemen
baris k dari U.
Rumus untuk menghitung elemen-elemen kolom k dari
matrix L dapat dijabarkan pula. Untuk sembarang
elemen pada baris I,
SOAL
Diketahui persamaan berikut:
Tentukanlah nilai-nilai dari dengan metode
dekomposisi LU Doolittle
Penyelesaian : (oleh Rama Danil Fitra)
Dari persamaan dapat ditentukan :
Sehingga didapatkan matrik LU:
%clcclearclc%A=[7 2 -5;1 5 -3;2 -1 -9]%[m,n]=size(A);if m~=ndisp('Matrix Harus Bujursangkar')beepbreakendU=zeros(m);L=zeros(m);for j=1:mL(j,j)=1;endfor j=1:mU(1,j)=A(1,j);endfor i=2:mfor j=1:mfor k=1:i-1s1=0;if k==1s1=0;elsefor p=1:k-1s1=s1+L(i,p)*U(p,k);endendL(i,k)=(A(i,k)-s1)/U(k,k);endfor k=i:m
s2=0for p=1:i-1s2=s2+L(i,p)*U(p,k);endU(i,k)=A(i,k)-s2;endendenddisp('Matrik Dekomposisi')Adisp('Matrik Segitiga Bawah')Ldisp('Matrik Segitiga Atas')U
A =
7 2 -5
1 5 -3
2 -1 -9
s2 =
0
s2 =
0
s2 =
0
s2 =
0
s2 =
0
s2 =
0
s2 =
0
s2 =
0
s2 =
0
Matrik Dekomposisi
A =
7 2 -5
1 5 -3
2 -1 -9
Matrik Segitiga Bawah
L =
1.0000 0 0
0.1429 1.0000 0
0.2857 -0.3333 1.0000
Matrik Segitiga Atas
U =
7.0000 2.0000 -5.0000
0 4.7143 -2.2857
0 0 -8.3333
>>
Dimana diketahui persamaan bahwa :
Untuk menentukan nilai dari komponen x adalah :
Jadi nilai masing-masing komponen x dari persamaan
diatas adalah
- Tentukan nilai x1,x2,x3 dengan metoda
dekomposisi L.U doolite
Penyelesaian : (oleh Rama Danil Fitra)
Sehingga diperolehlah nilai akar-akar x sebagai
berikut :
3.Metode Cholensky
Pada aljabar linear segitiga cholensky diubah dari
hermitian ,matrik pembagi yan positif ke
suatu hasil berupa matrik segitiga dan memiliki
hubungan trnasponse,hal ini ditemukan oleh Andre Louis
Choleky untuk matrik yang real,Ketika digunakan
metoda cholensky 2 kali lebih efisien dari pada metode
LU untuk menyelesaikan system persamaan aljabar
linier.
SOAL
- Tentukan Nilai Matrik A dengan dekomposisi
cholensky
Penyelesaian : (oleh Wahyu Prabowo)
ljj=√ajj−∑k=1
j−1ljk2
lij=aij−∑
k=1
j−1lik ljk
ljj; untuk i>j
- Tentukanlan nilai dari persamaan
dibawah ini dengan menggunakan metode
chollensky.
- Berikut adalah data Biaya Promosi dan Volume
Penjualan PT BIMOIL perusahaan Minyak Goreng
Tahu
n
x
Biaya
Promosi
(Juta
Rupiah)
y
Volume
Penjualan
(Ratusan
Juta
Liter)
xy x² y²
1992 2 5 10 4 25 1993 4 6 24 16 36 1994 5 8 40 25 64 1995 7 10 70 49 100 1996 8 11 88 64 121 Σ Σx = 26 Σy = 40 Σxy =
232
Σx²
=158
Σy² =
346
Penyelesaian : (oleh Diva Septian Jones)
bentuk umum persaman regresi linier sederhana :
Y = a + b X, n = 5
Y = a + b x → Y = 2.5244 + 1.053 x
- Diketahui data penjualan iklan adalah sebagai
berikut :
Biaya periklanan (x) Tingkat penjualan
(y)
50 40
51 46
52 44
53 55
54 49
Tentukan persamaan regresinya !
Penyelesaian : (oleh Diva Septian Jones)
Persamaaan Regresi :
Dimana
No X Y x.y
1 50 40 2000 2500 16002 51 46 2346 2601 21163 52 44 2288 2704 19364 53 55 2915 2809 30255 54 49 2646 2916 2401
260 234 12195 13530 11078
Maka dari persamaan didapatkan persamaan regresi yaitu:
2. Regresi Polinomial
- Berikut adalah data Volume Penjualan (juta
unit) Mobil dihubungkan dengan variabel biaya
promosi (X1 dalam juta rupiah/tahun) dan
variabel biaya penambahan asesoris (X2 dalam
ratusan ribu rupiah/unit).
x1 x2 y x1
x2
x1y x2y x1² x2² y²
2 3 4 6 8 12 4 9 16 3 4 5 12 15 20 9 16 25 5 6 8 30 40 48 25 36 64 6 8 10 48 60 80 36 64 1007 9 11 63 77 99 49 81 1218 10 12 80 96 120 64 100 144xΣ
1
=3
1
xΣ2
=
40
yΣ
=50
xxΣ12
=239
xyΣ1
=
296
xyΣ2
=
379
xΣ12
=
187
xΣ22
=
306
yΣ2
=
470
Penyelesaian : (oleh Rama Danil Fitra)
Tetapkan Persamaan Regresi Linier Berganda = a + b1
X1 + b2 X2 , n = 6
Masukkan notasi-notasi ini dalam ketiga persamaan
normal,
Sehingga didapatkan tiga persamaan berikut:
(i) 6a + 31 b1 + 40 b2 = 50
(ii) 31 a + 187 b1 + 239 b2 = 296
(iii) 40 a + 239 b1 + 306 b2 = 379
Lakukan Eliminasi, untuk menghilangkan (a)
Lalu:
Selanjutnya, eliminasi (b1) dan dapatkan nilai (b2)
Dapatkan Nilai (b1) dan nilai (a) dengan melakukan
substitusi, sehingga:
(v) 194 b1 + 236 b2 = 274
Perhatikan b2 = 0.75
(i) 6a + 31 b1 + 40 b2 = 50
Perhatikan b1 = 0.50 dan b2 = 0.75
Sehingga Persamaan Regresi Berganda:
a + b1 X1 + b2 X2 dapat ditulis sebagai
0.75 + 0.50 X1 + 0.75X2
- Seorang manajer pemasaran diberikan data
promosi dan harga berpengaruh terhadap
keputusan konsumen membeli produknya.Datanya
sebagai berikut
No
Promosi
(X1)
Harga(X
2)
Keputusan
Konsumen (Y)
1 10 7 23
2 2 3 73 4 2 154 6 4 175 8 6 236 7 5 227 4 3 108 6 3 149 7 4 2010 6 3 19Jumla
h 60 40 170Tentukan persamaan regresi linear ganda dari data
diatas.
Penyelesaian : (oleh Rama Danil Fitra)
Tabel pembantu
No X1 X2 Y X1Y X2Y X1X2
1 10 7 23 230 161 70 100 492 2 3 7 14 21 6 4 93 4 2 15 60 30 8 16 44 6 4 17 102 68 24 36 165 8 6 23 184 138 48 64 366 7 5 22 154 110 35 49 257 4 3 10 40 30 12 16 98 6 3 14 84 42 18 36 99 7 4 20 140 80 28 49 1610 6 3 19 114 57 18 36 9
60 40 170 1122 737 267 406 182Persamaan regresi linear ganda :
Dimana
Masukkan parameter yang diketahui ke dalam persamaan
Persamaan (1) dikalikan 6, persamaan (2) dikalikan 1:
Persamaan (1) dikalikan 4, persamaan (3) dikalikan 1:
Persamaan (4) dikalikan 27, persamaan (5) dikalikan 46:
Harga b2 dimasukkan ke dalam salah satu persamaan (4)
atau (5):
Harga b1 dan b2 dimasukkan ke dalam persamaaan :
Jadi
Persamaan Regresi Linear Ganda :
-
B.Interpolasi
1. Interpolasi Linier
Interpolasi linear adalah interpolasi dua buah
titik dengan sebuah garis lurus. Misalkan dua buah
titik, ( , ) 0 0 x y dan ( , ) 1 1 x y . Polinom yang
menginterpolasi kedua titik itu adalah persamaan
garis lurus.
SOAL
SUMBER:
http://saifoemk.lecture.ub.ac.id/files/2012/08/Metnum4-
Pencocokan-Kurva-Interpolasi.pdf
Dari data ln(7.8)=2.0541, ln (8.6)=2.1517, tentukan
ln(8.0) dengan interpolasi linear.
Penyelesaian: (oleh Wahyu Prabowo)
Jadi, nilai dari ln(8.0) adalah 2.0785
- Diketahui kecepatam suatu kelereng terhadap
waktu sebagai berikut ;
Tentukan interpolasi linier dari persamaan di atas
ketika x bernilai 75
Penyelesaian : (oleh Wahyu Prabowo)
Jadi interpolasi linier pada saat x = 75 adalah 0
.Interpolasi Kuadratik
Misalkan diberikan tiga buah titik data ( , ) 0 0 x
y , ( , ) 1 1 x y dan ( , ) 2 2 x y .Polinom yang
menginterpolasi ketiga buah titik berupa polinom
kuadratik yang persamaannya adalah:
p (x) = a + a x + a x ……...
SOAL
SUMBER:
http://syaifulhamzah.files.wordpress.com/2012/12/soal-
latihan-persiapan-uas-metode-numerik.pdf
- Diketahui tiga buah titik sebagai berikut ;
Tentukan interpolasi yang terjadi jika diketahui
nilai x = 8
Penyelesaian : (oleh Diva Septian Jones)
Eliminasi pers (1) dan Pers (2)
Eliminasi pers (1) dan Pers (3)
Eliminasi pers (4) dan Pers (5)
Subtitusi ke pers (4)
Subtitusi dan ke pers (2)
Maka untuk interpolasi yang terjadi jika nilai x
=8
Jadi interpolasi yangterjadi pada saat x = 8
adalah
-Dari data ln(5.7)=1.7404, ln(6.7)=1.9021, dan
ln(7.7)=2.0412. Tentukan nilai ln(8.7) dengan
menggunakan metode interpolasi kuadratik.
Penyelesaian: (oleh Diva Septian Jones)
Selesaikan persamaan diatas dengan metode Eliminasi
gauss;
3.Interpolasi Polinom
Diberikan (n+1) buah titik yang berbeda, yaitu
( , ) 0 0 x y , ( , ) 1 1 x y …( , ) n n x y .Akan
ditentukan polinom p (x) n yang menginterpolasi
(melewati) semua titik-titik tersebut sedemikian
rupa sehingga, ( ) i n i y = p x , untuk i = 0,1,2,3...,n
Nilai i y dapat berasal dari fungsi matematika f (x) ,
misalkan f (x) = ln x , f (x) = Sin x , fungsi Bessel
dan sebagainya yang menyebabkan ( ) i i y = f x atau i y
diperoleh secara empirik (hasil dari pengamatan
eksperimen di laboratorium).
SOAL
SUMBER:
http://syaifulhamzah.files.wordpress.com/2012/12/soal-
latihan-persiapan-uas-metode-numerik.pdf
- Dicari nilai ln 2 dengan metode interpolasi
polinomial berdasar data ln 1 = 0 dan ln 6 =
1,7917595. Hitung juga nilai tersebut berdasar
data ln 1 dan ln 4 = 1,3862944. Untuk
membandingkan hasil yang diperoleh, dihitung
besar kesalahan (diketahui nilai eksak dari ln
2 = 0,69314718).
Penyelesaian :(oleh Rama Danil Fitra)
Dengan menggunakan persamaan (1.2), dihitung dengan
interpolasi linier nilai ln pada x = 2 berdasar
nilai ln di x0 = 1 dan x1 = 6.
f1(2) = 0 + (2 1) = 0,3583519.
Besar kesalahan adalah: Et =
100 % = 48,3 %.
Apabila digunakan interval yang lebih kecil, yaitu
nilai x0 = 1 dan x1 = 4, maka:
f1(2) = 0 + (2 1) = 0,46209813.
Besar kesalahan adalah: 100 %
= 33,3 %.
- Diberikan empat buah titik data yaitu ln(1.5)=
0.4054, ln(2)= 0.6931, ln(4)= 1.3862, ln(5)=
1.6094. Tentukan nilai ln(5.5) menggunakan
metode interpolasi kubik.
Penyelesaian: (oleh Rama Danil Fitra)
Selesaikan persamaan diatas dengan metode Eliminasi
gauss;
Didapat nilai a0 = -0.9052, a1= 1.1407, a2 = -0.1996, a3
= 0.0144 Polinom kubiknya adalah
INTEGRASI NUMERIK
A.Formulasi Integrasi Newton Cotes
1. Aturan Trapesium
Polinom interpolasi Newton-Gregory derajat 1 yang
melalui kedua buah titik itu adalah
Integrasikan p1(x) di dalam selang [0,1]:
Kaidah trapesium untuk integrasi dalam selang [0,
h] kita perluas untuk menghitung
SOAL
- Diketahui f(x) = x+1. Carilah integrasinya dengan
batas bawah = 0, batas atas = 5 serta 5 sub-interval,
menggunakan metode trapesium. Tentukan error dengan
membandingkan secara analitik .
Penyelesaian : (oleh Diva Septian Jones)
h = (5-0)/5=1
(x+1) dx = 1[f(0) + 2f(0+1) + 2f(0+2) +2f(0+3) +
2f(0+4)+ f(5)]/2
= [1+2(2)+2(3)+2(4)+2(5)+6]/2=35/2=17,5
secara analitik:
(x+1) dx = ((1/2) x^2) + x = (1/2 (5)^2) + 5 = 17,5
Error = metode numerik - analitik=17,5-
17,5=0
- Sebuah benda putar, diperlihatkan pada gambar
4.3, dibentuk dengan memutar kurvay=1+(x/2)2,
0<=x<= 2, disekitar sumbu x. Hitunglah volume
menggunakanperluasan aturan trapesium dengan
N=2,4,8,16,32,64 dan 128. Nilai benar
adalahI=11,7286. Evaluasi kesalahan pada setiap
N.
Penyelesaian : (oleh Wahyu Prabowo)
Volume diberikan oleh persamaan:
Dimana :
Kalkulasi untuk N=2 dan 4 ditunjukkan sebagai berikut:
Integrasi dengan N yang lain memberikan hasil sebagai
berikut:
2. Aturan Simpson
Hampiran nilai integras yang lebih baik dapat
ditingkatkan dengan mengunakan polinom interpolasi
berderajat yang lebih tinggi.
Misalkan fungsi f(x) dihampiri dengan polinom
interpolasi derajat 2 yang grafiknya berbentuk
parabola. Luas daerah yang dihitung sebagai hampiran
nilai integrasi adalah daerah di bawah parabola. Untuk
itu, dibutuhkan 3 buah titik data, misalkan (0, f(0)),
(h, f(h)), dan (2h, f(2h)).
Polinom interpolasi Newton-Gregory derajat 2 yang
melalui ketiga buah titik tersebut adalah
Integrasikan p2(x) di dalam selang [0, 2h]:
Penggunaan kaidah 1/3 Simpson mensyaratkan jumlah
upaselang (n) harus genap.
Ini berbeda dengan kaidah trapesium yang tidak
mempunyaipersyaratan mengenai jumlah selang.
Galat Kaidah Simpson 1/3
Galat kaidah Simpson 1/3 untuk dua pasang upaselang
adalah
Uraikan f(x), f1, dan f2 masing-masing ke dalam deret
Sulihkan persamaan (P.6.30), (P.6.31), (P.6.32) ke
dalam persamaan (P.6.29):
Jadi, kaidah Simpson 1/3 untuk sepasang upaselang
ditambah dengan galatnya dapat dinyatakan sebagai
Galat untuk n/2 pasang upaselang adalah
Jadi, kaidah Simpson 1/3 gabungan ditambah dengan
galatnya dapat dinyatakan
sebagai,
dengan kata lain, kaidah Simpson 1/3 gabungan berorde 4
Dibandingkan dengan kaidah trapesium gabungan, hasil
integrasi
Dengan kaidah Simpson gabungan jauh lebih baik, karena
orde galatnya lebih tinggi.
Tapi ada kelemahannya, yaitu kaidah Simpson 1/3
tidak dapat diterapkan bila jumlah upaselang
(n) ganjil
-
SOAL
- Hitunglah volume sebuah benda putar, pada
contoh 4.3 menggunakan perluasanaturan Simpson
1/3 dengan N=2,4,8,16,32,64. Nilai benar adalah
I=11,7286.
-
Penyelesaian : (oleh Diva Septian Jones)
Kalkulasi untuk N=2 dan 4 ditunjukkan sebagai berikut:
Integrasi dengan N yang lain memberikan hasil sebagai
berikut:
- Tentukan ,gunakan aturan simpson n=4.
Penyelesaian : (oleh Diva Septian Jones)
Jadi,
B.Integrasi Romberg dan Kuadratur Gauss
1.Integrasi Romberg
Metode ini digunakan untuk memperbaiki hasil
pendekatan integrasi metode trapesium, karena
kesalahan metode trapesium “cukup” besar untuk
polinom pangkat tinggi dan fungsi transeden.
Caranya, hitung integral tertentu dengan metode
trapesium untuk sejumlah nilai h yang berbeda.
Misalkan hasilnya I(h), I(½h), I(¼h), dan
I(⅛h); cantumkan pada kolom pertama
tabel.Untuk kolom kedua, hitunglah I(h, ½h),
I(½h, ¼h), I( ¼h, ⅛h) dengan formula :
I(9h, ½h)= ⅓.[4.I(½h)-I(h)],
I(½h, ¼h)= ⅓.[4.I( ¼h)-I(½h)],
I( ¼h, ⅛h)= ⅓.[4.I( ⅛h)-I( ¼h)],
Lanjutkan pola serupa untuk kolom ketiga dan
seterusnya.
SOAL
- Hitunglah dengan metode Romberg bentuk :
Penyelesaian: (oleh Rama Danil Fitra)
Untuk n=2, diperoleh h=2, dan dengan metode trapesium
diperoleh hasil = 320
Untuk n=4, diperoleh h=1, dan dengan metode trapesium
diperoleh hasil = 272
Untuk n=8, diperoleh h=0,5, dan dengan metode trapesium
diperoleh hasil = 260.
kolom kedua :
kolom ketiga :
Hasil terakhir adalah 256.
3.Kuadratur Gauss
Dengan metode ini bentuk
diubah menjadi
melalui transformasi :
Kuadratur Gauss 2 titik :
Kuadratur Gauss 3 titik :
Metode ini mempunyai kesalahan
pemotongan :
-Kuadratur Gauss 2 titik :
-Kuadratur Gauss 3 titik :
Metode in tepat untuk polinom
ordo 3.
SOAL
- Diketahui Carilah integrasinya dengan batas
bawah = 0, batas atas =1½, menggunakan metode :
a. Kuadrat Gauss 2 titik
b. Kuadrat Gauss 3 titik
Penyelesaian : (oleh Wahyu Prabowo)
ditransformasikan dengan
Menjadi :
Sehingga
Jadi,
-Kuadratur Gauss 2 titik menghasilkan nilai 0,8907.
-Kuadratur Gauss 3 titik menghasilkan nilai 0,8906
SUMBER TEORI DAN SOAL
http://lecturer.eepis-its.edu.
http://saifoemk.lecture.ub.ac.id/files/2012/08/Metnum4-
Pencocokan-Kurva-Interpolasi.pdf
http://saifoemk.lecture.ub.ac.id/files/2012/08/Metnum4-
Pencocokan-Kurva-Regresi.pdf
http://saifoemk.lecture.ub.ac.id/files/2012/08/Metnum5-
Integral-Numerik.pdf
http://marzukisilalahi.blog.esaunggul.ac.id/files/
2012/04/Pertemuan-11_Integrasi-Numerik.pdf
http://ivanky.files.wordpress.com/2013/02/
scientific_software_modul5.pdf
http://asimtot.files.wordpress.com/2010/06/sistem-
persamaan-aljabar-linear-metode-gauss-jordan.pdf
http://syaifulhamzah.files.wordpress.com/2012/12/soal-
latihan-persiapan-uas-metode-numerik.pdf
http://teoriMENUM/Saifoe%20%20Manajemen%20Konstruksi
%20»%20Metode%20Numerik.htm
http://teoriMENUM/Metode%20BagiDua%20(Bisection
%20Method)%20_%20Math%20IS%20Beautiful.htm