Upload
universitasnegerimakassar
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROPOSAL SISTEM PAKAR
SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA
PENYAKIT GASTRITIS
OLEH :
Suryanti
Nurhidayatullah
Ade Irma sulfaida
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI PEND. TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gastritis berasal dari dua kata yaitu gaster yang berarti lambung, dan itis
berarti peradangan atau pembengkakan. Gastritis atau yang sering dikenal dengan
penyakit maag adalah suatu inflamasi yang terjadi didaerah mukosa lambung yang
disebabkan oleh kuman, dimana bisa terjadi secara akut dan kronis, dengan gejala
utamanya adalah nyeri pada ulu hati. Gastritis sering dianggap penyakit ringan,
namun jika tidak dideteksi secara dini dan cepat maka, penyakit ini dapat
menimbulkan perdarahan (Hemorha Gastritis) sehingga banyak darah yang
berkumpul di lambung, selain itu juga dapat menimbulkan tukak lambung, dan
kanker lambung, sehingga dapat menyebabkan kematian.
Salah satu masalah kesehatan yang paling sering dihadapi sekarang adalah
penyakit saluran pencernaan seperti gastritis. Masyarakat pada umumnya mengenal
penyakit gastritis (maag) yaitu penyakit yang menurut mereka bukan suatu masalah
yang besar. Penyebab utama gastritis adalah iritasi lambung misalnya oleh makanan
yang merangsang asam lambung, alkohol, obat atau stress. Pada keadaan ini terjadi
gangguan tidak keseimbangan antara produksi asam lambung dan daya tahan mukosa.
gastritis juga dapat terjadi akibat dari diet yang tidak sehat seperti makan makanan
yang berbumbu, atau yang mengandung mikroorganisme serta makan yang terlalu
cepat atau banyak dapat menyebabkan mukosa menjadi gangren atau perforasi.
Membran mukosa lambung menjadi edeman dan hiperemik (kongesti dengan
jaringan, cairan, dan darah) dan mengalami erosi, bagian ini mensekresi sejumlah
getah lambung, yang mengandung sangat sedikit asam tetapi banyak mukus.
Sehingga penderita mengalami ketidak nyamanan, sakit kepala, mual dan anoreksia
yang sering disertai dengan muntah dan cegukan. Gejala penderita gastritis
bermacam-macam, tergantung kepada jenis gastritisnya, biasanya penderita gastritis
mengalami gangguan pencernaan (Indigesti) dan rasa tidak nyaman di perut sebelah
atas.
Angka penderita penyakit gastritis semakin meningkat hingga secara diam-
diam dapat menyebabkan banyak orang tak menyadari bahwa dirinya sudah berada
dalam kondisi yang sudah sangat parah. Dikarenakan kurangnya pengetahuan dari
gejala yang ditimbulkan dan fasilitas kesehatan yang masih terbatas khususnya
yang menangani penyakit ini, misalnya masih menggunakan alat tulis-menulis dalam
mengetahui gejala dan mendiagnosa penyakit serta informasi data riwayat penyakit
pasien khusus untuk penyakit gastritis, sehingga apabila data tersebut diperlukan
akan banyak waktu yang dibutuhkan dalam proses pencarian data tersebut. Sehingga
dalam bidang kesehatan juga membutuhkan teknologi komputer, karena memiliki
kemampuan untuk mengingat dan memyimpan informasi khususnya mengenai
masalah penyakit gastritis.
Sistem yang perlu dibangun adalah sistem pakar yang diimplementasikan
pada bidang kesehatan. Salah satunya adalah untuk mendiagnosa penyakit gastritis.
Sistem pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah
seperti yang dilakukan oleh para ahli. Atau dengan kata lain sistem pakar adalah
sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemograman
tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan para ahli. Dimana
sistem yang digunakan sebagai asisten yang berpengalaman. Sistem yang akan dibuat
bukan bertujuan sebagai pengganti posisi seorang dokter atau seorang pakar dalam
bidang tertentu, melainkan sebagai alat pelengkap atau alat bantu yang bisa
digunakan oleh seorang dokter dan memberikan suatu pengetahuan atau
penatalaksanaan mengenai penyakit ini secara umum yang berorientasi pada
masyarakat umum.
Dengan itu, penulis mencoba merancang sebuah sistem pakar mendiagnosa
penyakit gastritis dengan menggunakan Visual Basic 6.0. Aplikasi ini menyajikan
berbagai metode dan solusi tentang diagnosa penyakit dengan tampilan yang mudah
dimengerti. Aplikasi ini dikemas dengan benar-benar User Friendly sehingga sangat
mudah digunakan. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis mengangkat judul
Sistem Pakar “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Gastritis Pada Tubuh
Manusia Menggunakan Metode Forward Chaining Pada Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar”.
1.2 Pokok Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan pokok permasalahan
yang dihadapi sebagai berikut:
1. Rendahnya pengetahuan masyarakat akan dunia kesehatan sehingga penderita
tidak menyadari bahwa dirinya sudah terserang penyakit gastritis serta sudah
berada dalam kondisi yang cukup parah.
2. Sistem yang berjalan saat ini masih kurang efisien khususnya dalam membantu
kinerja dokter dalam memberikan pelayanan dan mendiagnosa penyakit terhadap
pasien.
3. Meningkatnya jumlah pasien dari penderita penyakit gastritis, sehingga
memerlukan indikasi penanganan pasien terhadap penyakit gastritis.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka pada perancangan tugas
akhir ini,hal yang ditekankan adalah :
1. Pengidentifikasian penyakit yang dilakukan khusus pada penyakit gastritis
dengan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh pasien.
2. Merancang suatu sistem pakar dengan menggunakan Visual Basic 6.0.
3. Inference Engine menggunakan Forward Chaining
1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan proposal ini ialah :
1. Untuk memperoleh informasi mengenai gejala-gejala yang menyertai suatu
penyakit gastritis dari dokter ahli.
2. Merancang suatu sistem pakar yang dapat menjadi alat bantu dalam
mendiagnosa penyakit gastritis sehingga nantinya dapat memberikan informasi
kemungkinan penyakit yang diderita oleh pasien.
3. Dengan adanya sistem pakar ini, akan membantu seorang dokter dalam
melayani dan mendiagnosa seorang pasien.
1.4.2 Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi penulis
Memberikan pengalaman bagi penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang
selama ini diperoleh pada perkuliahan serta dapat menambah wawasan dalam
membuat diagnosa penyakit gastritis yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur
kemampuan penulis dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi.
2. Manfaat bagi Organisasi
Hasil Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan referensi dan
informasi bagi pihak Rumah Sakit Bhayangkara dalam tingkat pelayanan dan
penanganan diagnosa penyakit gastritis.
3. Manfaat Ilmiah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan untuk
mahasiswa secara umum, dan mahasiswa Universitas Negeri Makassar secara
khusus sebagai salah satu acuan untuk mengetahui apa sebenarnya sistem
pakar, serta bagaimana sistem pakar bekerja dalam pendekatan sistem
komputerisasi dan ilmu kesehatan.
Gastritis atau yang sering dikenal dengan penyakit maag adalah salah satu penyakit pada lambung dengan gejala utamanya adalah nyeri pada ulu hati.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Pikir
Kerangka pikir aplikasi disajikan dalam bentuk diagram, yang akan
menjelaskan bagaimana cara aplikasi bekerja agar menghasilkan suatu program
yang diharapkan.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Diperlukan suatu sistem yang dapat membantu kinerja seorang dokter untuk memberikan diagnosa penyakit terhadap pasien serta penyimpulan dari ahli pakar dalam menangani penderita penyakit dalam program sistem penanganan pasien.
Kemampuan dari sistem pakar dapat menyimpan sebuah data, sebagai database yang diinput melalui komputer kemudian diproses pada mesin (Inferensi Engine) untuk memilih atau memberikan solusi cerdas (hasil diagnosa)
Program ini diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi seorang dokter dalam mendiagnosa dan menangani penyakit gastritis pada pasien. Kelebihan dari sistem pakar ini dapat bekerja secara cepat,tepat,akurat serta mudah dimengerti oleh semua kalangan.
2.2 Kerangka Teoritis
2.2.1 Visual Basic 6.0
Menurut (Handoko Budisetyo, 2010 :86), Visual Basic adalah bahasa
pemrograman event-driven yang berasal dari Basic. Event driven artinya
pemrograman menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa kejadian
tertentu, misalnya tombol diklik, atau menu dipilih. Ketika event terdeteksi, even
yang berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang diberikan.
Ada 3 edisi Visual Basic pada umumnya yaitu:
1. Standard edition edisi ini di sediakan bagi pemula yang belajar Visual
Basic 6.0
2. Profesional edition sesuai dengan namanya, edidi ini umumnya digunakan oleh
profesional yang sudah cukup mahir dalm pemrograman ini.
3. Enterprise edition edisi ini lebih dikhususkan untuk aplikasi server based.
2.2.2 Microsoft Acces
Microsoft Access 2007 atau lebih dikenal dengan sebutan Access 2007
merupakan salah satu perangkat lunak yang diperuntukan untuk mengolah databases
dibawah sistem windows. Dengan menggunakan Microsoft Access 2007, seseorang
dapat merancang, membuat, dan mengelola databases dengan mudah dan cepat.
Access 2007 merupakan pengembangan dari Access 2003, 2010 maupun versi-versi
sebelumnya dengan harapan program database ini lebih mudah dipakai, mudah di
integrasikan dengan program aplikasi Microsoft Office 2007 lainnya.
2.2.3 Pengertian Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent)
Menurut T.Sutejo, Edy Mulyanto dan Vincent Suhartono (2011:1):
Kecerdasan buatan berasal dari bahasa Inggris “Artificial Intelligent” atau disingkat AI, yaitu intelligent adalah kata sifat yang berarti cerdas, sedangkan artificial artinya buatan. Kecerdasan buatan yang dimaksud disini merujuk pada mesin yang mampu berpikir, menimbang tindakan yang akan diambil, dan mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan manusia.
2.2.4 Lingkup Utama dari Aplikasi Artificial Intelligence (AI)
Menurut (Sri Kusumadewi, 2003:8) Adanya irisan kecerdasan buatan di
berbagai disiplin ilmu, menyebabkan cukup rumitnya untuk mengklasifikasikan
kecerdasan buatan menurut disiplin ilmu yang menggunakannya.
Untuk memudahkan hal tersebut, maka pengklasifikasian lingkup kecerdasan
buatan didasarkan pada output yang diberikan yaitu pada aplikasi komersial
(meskipun sebenarnya kecerdasan buatan itu sendiri bukan merupakan medan
komersial).
Lingkup utama dalam kecerdasan buatan adalah :
1. Sistem pakar (Expert Sistem). Disini komputer digunakan sebagai sarana untuk
menyimpan pengetahuan para pakar. Dengan demikian komputer akan memiliki
keahlian untuk menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang
dimiliki oleh pakar.
2. Pengolahan bahasa alami (Natural Language Processing). Denganpengolahan
bahasa alami ini diharapkan user dapat berkomunikasi dengankomputer
denganmenggunakan bahasa sehari-hari.
3. Pengenalan ucapan (Speech Recognation). Melalui pengenalan ucapan
diharapkan manusia dapat berkomunikasi pada komputer dengan menggunakan
suara.
4. Robotika & Sistem Sensor (Robotics dan Sensory Sistems).
5. Komputer Vision, mencoba untuk dapat menginterpretasikan gambar atau obyek-
obyek tampak melalui komputer.
6. Intelligent Computer-aided Instruction.Komputer dapat digunakan sebagai tutor
yang dapat melatih dan mengajar.
2.2.5 Sistem Pakar
Menurut Anita Desiani dan Muhammad Arhami (2006:1) Sistem Pakar
(Expert Sistem) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke
komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh
para ahli.
Sistem pakar akan memberikan solusi yang memuaskan layaknya seorang
pakar.Selain itu sistem pakar juga dapat memberikan penjelasan terhadap langkah
yang diambil dan memberikan alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukan.
Sistem pakar menggabungkan pengetahuan dan penelusuran , fakta dan
teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang secara normal memerlukan
kekeahlian manusia dan hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang
tersebut. Tujuan dari sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran
manusia tetapi untuk mensubtitusikan pengetahuan manusia kedalam bentuk sistem
sehingga dapat dipergunakan oleh orang banyak.
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas
pemecahan masalah.Aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud antara
lain :pembuatan masalah (decesion making), pemaduan pengetahuan (knowledge
fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraaan
(forecasting)dan pelatihan (tutoring). Knowledge Base pada umumnya berisi
permasalahan yang spesifik pada ruang lingkup tertentu. Dengan adanya knowledge
base maka sistem pakar dapat memecahkan suatu permasalahan dan mengambil
suatu penyelesaian (baik sebagai decision support maupun decision marker).
2.2.6 Ciri-Ciri Sistem Pakar
Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
1. Terbatas pada bidang spesifik
2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti.
3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikan dengan cara yang dapat
dipahami.
4. Berdasarkan rule atau kaidah tertentu.
5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6. Output bersifat nasihat atau anjuran.
7. Output tergantung dari dialog dengan user.
8. Knowledge Base Inferensi Engine terpisah.
9. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
2.2.7 Keuntungan Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya
sistem pakar, antara lain :
1. Waktu kerja menjadi lebih hemat
2. Pekerjaan menjadi lebih sederhana.
3. Menjadikan seorang yang masih awam dapat bekerja layaknya seorang pakar.
4. Arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian tertentu, sehingga bagi pemakai
sistem pakar seolah-olah berkonsultasi atau berkomunikasi langsung dengan sang
pakar.
5. Produktivitas menjadi meningkat akibat meningkatnya kualitas hasil
pekerjaan/produksi, meningkatnya hal itu karena meningkatnya efisiensi kerja.
2.2.8 Kelemahan Sistem Pakar
Disamping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki
beberapa kelemahan antara lain :
1. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan di mana pengetahuan tidak selalu
bisa didapatkan dengan mudah, karena kadangkala pakar dari masalah yang kita
buat tidak ada, dan kalaupun ada kadang-kadang pendekatan yang dimiliki oleh
pakar berbeda-beda.
2. Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi
sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengembangan
dan pemeliharaannya.
3. Boleh jadi sistem tak dapat membuat keputusan.
4. Sistem pakar tidaklah 100 % menguntungkan, walaupun seorang tetap tidak
sempurna atau tidak selalu benar. Oleh kerana itu perlu diuji ulang secara teliti
sebelum digunakan.Dalam hal ini peran manusia tetap merupakan factor
dominan.
Menurut Kusrini (2006:19) terdapat empat orang yang terlibat dalam lingkungan
sistem pkar yaitu :
1. Pakar
Pakar adalah seorang ahli yang dapat menyelesaikan masalah yang sedang
diusahakan untuk dipecahkan oleh sistem.
2. Perekayasaan Sistem (Knowledge Engineer)
Knowledge Engineer merupakan seorang yang menerjemahkan pengetahuan
seorang pakar dalam bentuk deklaratif sehingga dapat digunakan oleh sistem
pakar.
3. Pengguna (User)
Seseorang yang berkonsultasi dengan sistem untuk mendapatkan saran yang
disediakan oleh pakar.
4. Pembangun Sistem
Seseorang yang membuat antarmuka pengguna, merancang basis pengetahuan
secara deklaratif dan mengimplementasikan mesin inferensi.
2.2.9 Struktur Sistem Pakar
Menurut T.Sutejo, Edy Mulyanto dan Vincent Suhartono(2011:166):
Ada dua bagian penting dari sistem pakar,yaitu lingkungan pengembangan (development enviorenment) dan lingkup konsultasi (consultation enviorenment), lingkungan pengembangan digunakan oleh pembuat sistem pakar untuk membangun komponen-komponennya dan memperkenalkan pengetahuan ke dalam knowledge base (basis pengetahuan). Lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna untuk berkonsultasi sehingga pengguna mendapatkan pengetahuan dan nasihat dari sistem pakar layaknya berkonsultasi dengan seorang pakar.
Komponen yang penting pada sebuah sistem pakar sebagai berikut :
1. Akuisi pengetahuan, subsistem ini digunakan untuk memasukkan pengetahuan
dari seorang pakar dengan cara merekayasa pengetahuan agar mampu diproses
oleh komputer dan menaruhnya ke dalam basis pengetahuan dengan format
tertentu (dalam bentuk representasi pengetahuan).
2. Basis pengetahuan (Knowledge Base), komponen yang mengandung
pengetahuan yang diperlukan untuk memahami, memformulasikan, dan
menyelesaikan masalah.
3. Mesin inferensi (Inference Engine), adalah sebuah program yang berfungsi
untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi berdasarkan pada
basis pengetahuan yang ada, manipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan
fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan untuk mencapai solusi atau
kesimpulan. Ada dua teknik penalaran yang digunakan yaitu :
a. Pelacakan kedepan (Forward Chaining).
Pelacakan kedepan berarti pendekatan yang dimotori data (data-driven).
Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan
selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan kedepan
mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN.
Fakta E
Gambar 2.2 Diagram Pelacakan Maju (Forward Chaining)Sumber: Muhammad Arhami (2005:20)
Alasan penggunaan forward chaining dalam proses pelacakan premis
untuk menemukan solusi, karena sangat cocok digunakan untuk proses
diagnosis, karena memiliki cara kerja yang mirip dengan seorang pakar,
yaitu dimulai dengan pengumpulan data gejala-gejala terlebih dahulu
menuju ke suatu konklusi. Hal ini juga dilakukan seorang pakar, yaitu
melakukan anamnesa terlebih dahulu kemudian menyimpulkan hasilnya
untuk pengambilan keputusan. Pada sistem forward chaining, fakta-fakta
dalam sistem disimpan dalam memori kerja. Aturan dalam sistem
merepsentasikan aksi-aksi yang harus diambil apabila terdapat suatu
Observasi A Aturan R1 Fakta C Kesimpulan 1
Aturan R3
Kesimpulan 2
Observasi B Aturan R2 Fakta D
Aturan R2
kondisi khusus pada item-item dalam memori kerja, sering disebut aturan
kondisi-aksi. Kondisi biasanya berupa pola yang cocok dengan item yang
ada didalam memori kerja, sementara aksi biasanya berupa penambahan
atau penghapusan item dalam memori kerja. Aktivitas sistem dilakukan
berdasarkan siklus. Mula-mula, sistem mencari semua aturan yang
kondisinya terdapat di memori kerja, kemudian memilih salah satunya dan
menjalankan aksi yang bersesuaian dengan aturan tersebut. Pemilihan
aturan yang akan dijalankan berdasarkan strategi tetap yang disebut strategi
penyelesaina konflik. Aksi tersebut menghasilkan memori kerja baru, dan
siklus diulangi lagi sampai tidak ada aturan yang dapat dipicu, atau goal
(tujuan) yang dikehendaki sudah terpenuhi.
b. Pelacakan kebelakang (backward chaining)
Pelacakan kebelakang adalah pendekatan yang dimotori tujuan (goal-
driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya
dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulnnya.
Selanjutnya proses pelacakan menggunakan premis untuk aturan tersebut
sebagai tujuan baru dan mencari aturan ini dengan tujuan baru sebagai
kesimpulannya. Proses berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan
Observasi A Aturan R1 Fakta C
Aturan R3
Observasi B Aturan R2 Fakta D Tujuan 1 (kesimpulan)
Aturan R2
Gambar 2.3 Diagram Runut balik ( Backward Chaining ) Sumber: Muhammad Arhami (2005:19)
4. Fasilitas penjelasan sistem yaitu komponen yang berfungsi memberikan
penjelasan kepada pengguna, bagaimana suatu kesimpulan dapat diambil.
Kemampuan ini sangat penting bagi pengguna untuk mengetahui proses
pemindahan keahlian pakar maupun dalam pemecahan masalah.
5. Fasilitas belajar mandiri adalah komponen yang berfungsi untuk mendukung
sistem pakar sebagai suatu kecerdasan buatan tingkat lanjut.
Adapun komponen-komponen dari struktur sistem pakar seperti gambar di
bawah ini:
Gambar 2.4 Struktur Sistem PakarSumber: Andi (2003:11)
2.2.10 Kategori Masalah Sistem Pakar
Menurut Muhammad Arhami (2005:23) Sistem pakar saat ini telah dibuat
untuk memecahkan berbagai macam permasalahan dalam berbagai bidang.
Secara umum, ada beberapa kategori dan area permasalahan sistem pakar
yaitu:
1. Interpretasi yaitu pengambilan keputusan atau deskripsi tingkat tinggi dari
sekumpulan data mentah. Termasuk diantaranya juga pengawasan, pengenalan
ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal dan beberapa analisis kecerdasan.
2. Proyeksi, yaitu memprediksi akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi
tertentu, diantaranya peramalan, prediksi demografis, peramalan ekonomi,
prediksi lalu lintas, estimasi hasil, militer, pemasaran, atau peramalan keuangan.
3. Diagnosis, yaitu menentukan sebab fungsi dalam situasi kompleks
yangdidasarkan pada gejala-gejalayang teramatidiantaranya medis, elektronis,
mekanis dan diagnosis perangkat lunak.
4. Desain, yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok
dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu.
5. Perencanaan, yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang dapat mencapai
sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu, diantaranya adalah perencanaan
keuangan, komunikasi, militer, pengembangan produk, routing, dan manajemen
proyek.
6. Monitoring, yaitu membandingkan antara tingkah laku suatu system yang
teramati dengan tingkah laku yang diharapkan darinya, misalnya adalah
Komputer Aided Monitoring Sistem.
7. Debugging dan repair, yaitu menentukan dan mengimplementasikan cara-cara
untuk mengatasi malfungsi, diantaranya memberikan resep obat terhadap suatu
kegagalan.
8. Instruksi, yaitu mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain
subjek, diantaranya melakukan instruksi untuk diagnosis, debugging dan
perbaikan kinerja.
9. Pengendalian, yaitu mengatur tingkah laku suatu enviroment yang kompleks
seperti kontrol terhadap interpretasi-interpretasi, prediksi, perbaikan dan
monitoring kelakuan sistem.
10. Seleksi, yaitu mengidentifikasi pilihan terbaikdari beberapa pilihan kemungkinan
solusi. Biasanya sistem mengidentifikasikan permasalahan secara spesifik,
kemudian mencoba untuk menemukan solusi yang paling mendekati kebenaran.
11. Simulasi, yaitu pemodelan interaksi antara komponen-komponen sistem. Sistem
ini memproses dari beberapa variasi kondisi yang ada dan menampilkannya
dalam bentuk simulasi.
2.3 Sekilas Singkat tentang Penyakit Gastritis
Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu
gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan.
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung . Gastritis adalah segala radang
mukosa lambung (Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah ,Edisi Kedelapan hal
1062). Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau local.
Lambung merupakan suatu organ yang terletak antara esophagus dengan
duodenum, terletak pada region epigastrium dan merupakan organ intraperitonel.
Berbentuk menyerupai huruf J dan terdiri dari fundus, corpus dan pylorus. Memiliki
2 buah permukaan yaitu permukan anterior dan posterior serta memiliki 2 buah
kurvatura yaitu mayor dan minor. Lambung memiliki dua buah orifisium yaitu
orifisium kardia dan pilori. Permukaan anterior lambung berhubungan dengan
diafragma, lobus kiri dari hepar serta dinding anterior abdomen. Permukaan posterior
berbatasan dengan aorta, pancreas, limpa, ginjal kiri, kelenjar supra renal serta
mesokolon transversum.
2.3.1 Mengenali Penyebab dan Akibat Penyakit Gastritis
Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya gastritis antara
lain :
1. Infeksi bakteri. Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri H. Pylori
yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung.
Walaupun tidak sepenuhnya dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat
ditularkan, namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau
akibat memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini.
Infeksi H. pylori sering terjadi pada masa kanak – kanak dan dapat bertahan
seumur hidup jika tidak dilakukan perawatan. Infeksi H. pylori ini sekarang
diketahui sebagai penyebab utama terjadinya peptic ulcer dan penyebab terserang
terjadinya gastritis. Infeksi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan
peradangan menyebar yang kemudian mengakibatkan perubahan pada lapisan
pelindung dinding lambung. Salah satu perubahan itu adalah atrophic gastritis,
sebuah keadaan dimana kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung secara
perlahan rusak. Peneliti menyimpulkan bahwa tingkat asam lambung yang
rendah dapat mengakibatkan racun-racun yang dihasilkan oleh kanker tidak dapat
dihancurkan atau dikeluarkan secara sempurna dari lambung sehingga
meningkatkan resiko (tingkat bahaya) dari kanker lambung.
2. Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus. Obat analgesik anti
inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat
menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi prostaglandin
yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika pemakaian obat – obat tersebut
hanya sesekali maka kemungkinan terjadinya masalah lambung akan kecil. Tapi
jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus atau pemakaian yang
berlebihan dapat mengakibatkan gastritis dan peptic ulcer.
3. Penggunaan alkohol secara berlebihan. Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis
mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan
terhadap asam lambung walaupun pada kondisi normal.
4. Penggunaan kokain. Kokain dapat merusak lambung dan menyebabkan
pendarahan dan peradangan pada lambung
5. Stress fisik. Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau
infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan juga borok serta pendarahan pada
lambung.
6. Kelainan autoimmune. Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem
kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat yang berada dalam dinding lambung.
Hal ini mengakibatkan peradangan dan secara bertahap menipiskan dinding
lambung, menghancurkan kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung dan
menganggu produksi faktor Intrinsic (yaitu sebuah zat yang membantu tubuh
mengabsorbsi vitamin B-12). Kekurangan B-12, akhirnya, dapat mengakibatkan
pernicious anemia, sebuah konsisi serius yang jika tidak dirawat dapat
mempengaruhi seluruh sistem dalam tubuh. Autoimmune atrophic gastritis
terjadi terutama pada orang tua.
7. Radiasi dan kemoterapi. Perawatan terhadap kanker seperti kemoterapi dan
radiasi dapat mengakibatkan peradangan pada dinding lambung yang selanjutnya
dapat berkembang menjadi gastritis dan peptic ulcer. Ketika tubuh terkena
sejumlah kecil radiasi, kerusakan yang terjadi biasanya sementara, tapi dalam
dosis besar akan mengakibatkan kerusakan tersebut menjadi permanen dan dapat
mengikis dinding lambung serta merusak kelenjar-kelenjar penghasil asam
lambung.
8. Penyakit bile reflux. Bile (empedu) adalah cairan yang membantu mencerna
lemak-lemak dalam tubuh. Cairan ini diproduksi oleh hati. Ketika dilepaskan,
empedu akan melewati serangkaian saluran kecil dan menuju ke usus kecil.
Dalam kondisi normal, sebuah otot sphincter yang berbentuk seperti cincin
(pyloric valve) akan mencegah empedu mengalir balik ke dalam lambung. Tapi
jika katup ini tidak bekerja dengan benar, maka empedu akan masuk ke dalam
lambung dan mengakibatkan peradangan pada lambung.
2.3.3 Jenis-jenis Gastritis
Gastritis menurut jenisnya terbagi menjadi 2, yaitu gastritis akut dan gastritis
kronis.
1. Gastritis akut, disebabkan oleh mencerna asam atau alkali kuat yang dapat
menyebabkan mukosa menjadi gangren atau perforasi. Gastritis akut sering
disebabkan akibat diet yang tidak benar, alcohol, aspirin, refluks empedu atau
terapi radiasi.
Berikut gejala-gejala dari penyakit gastritis akut yakni :
a. Mual, kembung, muntah merupakan salah satu keluhan yang sering muncul.
Hal ini disebabkan karena adanya regenerasi oleh mukosa lambung sehingga
terjadi peningkatan asam lambung yang mengakibatkan mual hingga muntah.
b. Kadang penderita berkeringat, gelisah, sakit perut, dan kadang disertai panas.
c. Perasaan seperti terbakar pada epigastrium
d. Nyeri hebat mendadak pada epigastrium
e. Panas tinggi dan lemas
f. Lidah kering sedikit ekterik
g. Diare
2. Gastritis kronis, Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus
benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory (H.
Pylory).
Berikut gejala-gejala dari penyakit gastritis kronis yakni :
a. Rasa tertekan yng sama pada epigastrium
b. Penurunan BB
c. Kembung / rasa penuh pada epigastrium
d. Rasa perih sebelum dan sesudah makan
e. Terasa pusing
f. Mulut dan tenggorokkan terasa kering.
g. Nyeri pada epigastrium setelah minum susu.
h. Nyeri biasanya timbul pada malam hari.
Gastritis kronis dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B.
Dikatakan gastritis kronik tipe A jika mampu menghasilkan imun sendiri. Tipe ini
dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa. Penurunan
pada sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia pernisiosa
berkembang pada proses ini. Gastritis kronik tipe B lebih lazim. Tipe ini dikaitkan
dengan infeksi helicobacter pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung.
Penderita gastritis kronik tipe B mengeluh anoreksia (nafsu makan buruk), nyeri ulu
hati setelah makan, kembung, rasa asam dimulut, atau mual dan muntah.
2.4 Alat perancangan Sistem
2.4.1 FlowChart
Menurut Suarga (2006:6) FlowChart adalah suatu teknik untuk menyusun
rencana program yang telah diperkenalkan dan dipergunakan oleh kalangan
programmer komputer sebelum algoritma menjadi popular yaitu flowcharting.
Flowchart berupa untaian symbol gambar (chart) yang menunjukkan aliran (flow)
dari proses terhadap data.
Flowchart juga biasa dikatakan instruksi yang digambarkan dalam kode
atau simbol tertentu, dimana aliran instruksi tersebut menunjukkan logika si
pembuat program.
Program flowchart adalah diagram yang memperlihatkan hubungan antara
dengan variabel atau konstanta dalam penyusunan sebuah program.
Tabel 2.1 Simbol-simbol flowchart
No Simbol Keterangan
1Simbol Dokumen, menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.
2Simbol Manual, menunjukkan kegiatan manual atau menyatakan tindakan atau proses yang tidak dilakukan oleh computer.
3Simbol Terminal, menunjukkan kegiatan awal atau akhir suatu program.
4Simbol Proses, menunjukkan kegitan proses dari operasi program computer.
5Simbol decision atau logika, menyatakan suatu kondisi yang akan menyebabkan dua kemungkinan jawaban, ya/tidak, benar/salah, true/false.
No Simbol Keterangan
6Simbol Input-Output, menyatakan proses input atau proses output tanpa tergantung dari jenis media input atau output.
7Simbol Proses, digunakan untuk menunjukan suatu operasi yang rinciannya ditujukan di tempat lain.
8Simbol OffLine Conector, menyatakan sambungan suatu proses ke proses lainnya dalam halaman atau lembar yang berbeda.
9Simbol Conector, menunjukkan penghubung dari suatu proses ke proses lainnya dari halaman/lembar yang sama
10Menunjukkan input atau output menggunakan harddisk (penyimpanan/pengambilan data ke/dari disket)
11 Simbol Arus Data atau Flow, menyatakan jalannya suatu proses
12 File non-komputer yang diarsip untuk angka (numeric)
Sumber: Jogiyanto (2005:796)
2.4.2 Unified Modeling Language
Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2011:118), UML singkatan dari
Unified Modeling Language yaitu suatu standarisasi bahasa pemodelan untuk
pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik
pemrograman berorientasi objek. UML didefenisikan beberapa diagram untuk
memodelkan perangkat lunak aplikasi berorientasi objek yaitu :
1. Use Case Diagram
N
Use Case Diagram merupakan bagian pemodelan dari behavior sistem
informasi yang akan dibuat. Use Case Diagram digunakan untuk memodelkan
proses pengolahan data akademik berdasarkan perspektif pengguna sistem. Ada dua
hal utama pada use case yaitu pendefinisian yang disebut actor dan Use Case. Actor
mempresentasikan sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan
dibuat di luar sistem informasi, dan use case mempresentasikan sistem sebagai unit-
unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor.
Tabel 2.2 Simbol-simbol Use Case Diagram
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
1 ActorMenspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.
3 Generalization
Hubungan generalisasi dn spesialisasi ( umum ke khusus ) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya.
4 Include
Hubungan use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case in.
5 Extend
Hubungan use case tambahan ke sebuah use case dimana use case ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu.
6 Association
Komunikasi antara actor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan actor.
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
7 Use CaseFungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor
Sumber: Rosa A.S dan M.Shalahuddin ( 2011:131 )
2. Activity Diagram
Activity Diagram atau diagram aktivitas menggambarkan workflow (aliran kerja)
atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan adalah
bahwa activity diagram menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan
aktor, melainkan aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Berikut adalah simbol-
simbol yang ada pada diagram aktivitas:
Tabel 2.3 Simbol-simbol Activity Diagram
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
1 Actifity Aktivitas yang dilakukan sistem,aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja
3 Initial NodeStatus awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal
4 Actifity Final Node
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.
Sumber: Rosa A.S dan M.Shalahuddin ( 2011:134 )
3. Class Diagram
Class Diagram atau diagram kelas menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Susunan kelas
juga dapat ditambahkan kelas untilitasseperti Koneksi ke basis data, membaca file
teks, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan
Tabel 2.4 Simbol-simbol Class DiagramNO GAMBAR NAMA KETERANGAN
1 GeneralizationHubungan antar kelas dengan makna generalisasi – spesialisasi ( umum – khusus )
2 Class Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
3 Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
4 Association
Hubungan antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multicity
4. Sequence Diagram
Sequence Diagram atau diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada
use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan
dan diterima antar objek. Diagram ini bersifat dinamis dan biasa dilihat pada objek-
objek dan pesan-pesan.Objek ini berperan dalam aliran diperlihatkan pada kotak
persegi panjang yang melintas pada bagian atas diagram. Berikut adalah simbol-
simbol yang ada pada digram sekuen :
Tabel 2.5 Simbol-simbol Sequence Diagram
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
1 LifeLine
Menyatakan objek yang saling berinteraksi pesan
2 Message tipe destroy
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaliknya jika ada create maka ada destroy
3 Message tipe create
Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat
Sumber: Rosa A.S dan M.Shalahuddin ( 2011:138 )
2.4.3 Entitas Relatoinship Diagram
Menurut Edy Winarko (2006:13) Entity Relationship Diagram (ER-Diagram)
adalah sebuah diagram yang menggambarkan hubungan atau relasi antar entitas
(Entity), setiap entity terdiri atas satu atau lebih atribut yang mempresentasikan
seluruh kondisi atau fakta dari dunia nyata yang ditinjau. Dengan ER-Diagram untuk
mentransformasikan keadaan dari dunia nyata ke dalam bentuk basis data.
ERD akan menghubungkan setiap entitas yang terdiri atas satu atau lebih
atribut dan mempresentasikan seluruh kondisi atau fakta dari dunia nyata yang
ditinjau.Berikut adalah beberapa simbol-simbol yang digunakan pada ERD :
Tabel 2.6 Simbol-simbol Entity Relationship Diagram
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
1 Entitas/Entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan
nama_entitas
2 Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas
3Atribut
multinilai/multivalue
Filed atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu
4 RelasiRelasi yang menghubungkan antar relasi, biasanya diawali dengan kata kerja
5 Asosiasi/association
Penghubung antara relasi dan entitas dimana kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian
Sumber: Rosa A.S dan M.Shalahuddin ( 2011:49 )
2.4.4 Metode White Box
Menurut Hanif Al Fatta (2007:172), white Box testing adalah cara pengujian
dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan
menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada yang mengahasilkan output
yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program,
variabel, dan parameter yang terlibat akan dicek satu per satu dan diperbaiki.
Dengan teknik pengujian white box dapat melakukan test case yaitu :
1. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modul telah
digunakan paling tidak satu kali.
2. Mengerjakan semua keputusan logis pada sisi true dan false.
3. Mengeksekusi semua loop pada batasanny dan pada operasionalnya.
4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya.
Nama_atribut
Nama_atribut
Nama_relasi
Teknik pengujian white box pada perancangan system ini digunakan
pengujian basis path. Metode basis path ini digunakan untuk menentukan ukuran
kompleksitas logika (logical complexity masure) dari suatu desain. Ukuran
kompleksitas dari suatu logika berguna untuk menjamin semua jalur yang diuji
setidaknya sekali.
Dalam pengujian white box ini dikenal beberapa istilah sebagai berikut :
1. Node yaitu lingkaran pada flowgraph yang menggambarkan salah satu atau lebih
perintah procedural. Urutan proses dan keputusan dapat dipetakan dalam satu
node.
2. Edge yaitu tanda panah yang menggambarkan aliran control. Setiap node harus
mempunyai tujuan kode.
3. Region yaitu daerah yang dibatasi oleh node dan edge. Untuk menghitung region
maka daerah diluar flowgraph dihitung sebagai satu region.
4. Predicate node yaitu kondisi yang terdapat pada node mempunyai karakteristik
dua atau lebih edge darinya.
5. Cylometic complexity yaitu metric perangkat lunak yang menyediakan ukuran
kuantitatif dari kekompleksan logical suatu program. Cylometic complexity
digunakan untuk mencari jumlah path dalam suatu flowgraph.
6. Independent path yaitu jalur yang melintasi atau melalui program dimana
sekurang-kurangnya terdapat proses perintah yang baru, atau kondisi yang baru.
Dalam istilah flowgraph, Independent path harus bergerak sekurang-kurangnya
pada suatu edge yang akan dilewati edge sebelum jalur tersebut didefinisikan.
Langka-langkah dari teknik pengujian basis path sebagai berikut :
1. Perancangan procedural dengan menggambarkan flowgraph.
Perangcangan ini diberi nomor untuk memudahkan pembuatan pada flowgraph.
2. Tentukan Cylometic complexity untuk flowgraph yang telah dibuat.
Terdapat tiga cara yang dapat digunakan, yaitu :
a. Jumlah region (R) grafik ali (flowgraph) sama dengan kompleksitas
siklomatis.
b. Kompleksitas siklomatis, V(G), untuk grafik alir G ditentukan sebagai V(G) =
E – N + 2, dimana E adalah jumlah edge grafik alir dan N adalah jumlah node
pada flowgraph.
c. Kompleksitas siklomatis, V(G), utuk grafik alir G juga ditentukan sebagai
V(G) = P + 1, dimana P adalah jumlah simpul predikat yang diisikan dalam
grafik alir G.
Case Sequence if while until
Gambar 2.5 FlowgraphSumber: Hanif Al Fatta (2007:174)
Keterangan :
1. Node (N), yaitu symbol yang mewakili suatu proses pada setiap
flowchart.
2. Edge (E), yaitu garis-garis yang menghubungkan node satu dengan
node yang lainnya pada flowchart.
3. predikat (p), yaitu node yang mempunyai minimal duat buah edge.
4. Region (R), yaitu suatu wilayah tertutup yang
BAB III
METODOLAGI PENELITIAN
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,maka penulis
mengadakan penelitan pada Rumah Sakit Bhayangkara Makassar yang berlokasi di
Jalan Mapaoddang Makassar pada bulan Desember sampai denga bulan Februari
2013.
4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini
adalah :
1. Kepustakaan ( library research )
yaitu pengumpulan beberapa data baik tertulis dari buku , literature, dan
tutorial-tutorial dari internet, sebagai bahan referensi penyusunan skripsi,
kemudian mencocokkan dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam
penyelesaian masalah.
2. Penelitian Lapangan
yaitu penelitian yang digunakan untuk menentukan masing-masing titik
keputusan yang akan diteliti mengunakan teknik wawancara dan observasi
4.3 Alat dan Bahan Penelitian
3.3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam merancang sistem berupa:
1. Perangkat Lunak yang digunakan yaitu :
a. Sistem Operasi yang digunakan adalah Windows 7 Home premium
b. Bahasa pemograman visual basic 6.0
2. Perangkat Keras
Adapun spesifikasi perangakat keras ( hardware ) laptop yang digunakan adalah
sebagai berikut :
a. Prosesor Intel Pentium P6200
b. Memory 1 GB DDR3
c. Harddisk 500 GB
3. Alat Perancangan
a. UML
b. Entity Relational Diagram
c. Bagan Sistem Pakar
3.3.2 Bahan
Adapun bahan penelitian yang telah digunakan meliputi :
1. Data jenis penyakit Gastritis
2. Data gejala-gejala seputar penyakit Gastritis
3. Data penanganan seputar penyakit Gastritis
4.4 Metode Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian dimksudkan untuk mengetahui apakah perangkat lunak yang
dibuat telah memenuhi dari perancangan perangkat lunak itu sendiri dan
menunjukkan bahwa aplikasi yang dirancang memiliki kualitas yang baik apabila,
tidak ditemukan lagi kesalahan dan sesuai dengan harapan perancangan dan
kebutuhab user.Rancangan aplikasi yang telah dibuat diuji dengan menggunakan
teknik pengujian White Box pada flowchart.
Menurut Roger S.Pressman (2012:553) pengujian white box, yang kadang-
kadang disebut pengujian glass-box adalah metode desain test case yang
menggunakan struktur control desain procedural untuk memperoleh test case.
Secara singkat Test White Box dapat disimpulkan :
1. Petunjuk untuk mendapatkan program 100 % benar.
2. Semua test dilakukan dengan jalur logika
3. Mengembngkan test case untuk mengerjakan program
Adapun tujuan test white box adalah :
1. Menjalin seluruh jalur independent didalam modul yang telah digunakan paling
tidak satu kali
2. Menggunakan seluruh jalur keputusan logis pada sisi true dan false
3. Mengerjakan seluruh keputusan looping sesuai dengan batasnya
4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya.
Program dikatakan berhasil jika pada pengujian tersebut ditemukan
kesalaha-kesalahan pada software yang diuji dengan waktu dan tenaga semaksimal
mungkin.
4.5 Tahapan dan Jadwal Penelitian
3.5.1 Tahapan penelitian
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yaitu mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan
penelitian penulis.
2. Analisis Sistem
Analisis Sistem adalah yang paling penting dalam penelitian karena jika terjadi
kesalahan pada tahap ini maka akan menyebabkan kesalahan pada tahap
selanjutnya.
3. Desain Sistem
Desain sistem merupakan tahap perancangan sistem yang akan dibandingkan.
4. Pengujian Sistem
Pengujian sistem merupakan tahap pengimplementasian terhadap sistem yang
telah dibuat serta menguji apakah sistem telah sempurna atau perlu perbaikan.
5. Implementasi
Implementasi adalah tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah
selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan
permintaan user.
3.5.2 Jadwal Penelitian
Tahapan yang dilakukan bersama dengan jadwal pelaksanaan penelitian