13
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 1 PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN RUAS JAILOLO – MATUI PROVINSI MALUKU UTARA Bagus Nur Handoko 1) , Puji Wiranto 2) , Arif Mudianto 3) Abstrak Alat berat merupakan faktor penting dalam pekerjaan berskala besar. Tujuan penggunaan alat berat untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan sehingga hasil yang diharapkan akan tercapai dengan lebih mudah dan lebih cepat. Ruang lingkup penulisan ini hanya dibatasi pada masalah manajemen peralatan dan perkiraan biaya alat yang berkaitan dengan produktivitas dari kombinasi alat bulldozer, excavator, dump truck, motor grader dan three wheel rollers . Adapun data yang telah dihitung ialah produktifitas bulldozer didapat sebesar 339,98 m 3 /jam, dengan membutuhkan alat 1 unit selama 42 hari, produktifitas excavator didapat sebesar 86 m 3 /jam, dengan membutuhkan alat pada pekerjaan galian tanah 2 unit selama 102 hari, produktifitas dump truck didapat sebesar 2,584 m 3 /jam pada pekerjaan galian tanah dan 6,389 m 3 /jam pada pekerjaan timbunan tanah, dengan membutuhkan alat 50 unit selama 102 hari pada pekerjaan galian tanah dan pada pekerjaan timbunan tanah 29 unit selama 30 hari, produktifitas motor grader didapat sebesar 218,25 m 3 /jam, dengan membutuhkan alat pada pekerjaan timbunan tanah 1 unit selama 24 hari dan pada pekerjaan penyiapan badan jalan 1 unit selama 15 hari, produktifitas three wheel roller didapat sebesar 300 m 2 /jam pada pekerjaan penyiapan badan jalan dan 300 m 3 /jam pada pekerjaan timbunan tanah, dengan membutuhkan alat pada pekerjaan penyiapan badan jalan 1 unit selama 43 hari dan pada pekerjaan timbunan tanah 1 unit selama 24 hari. Kata kunci : produktifitas pekerjaan tanah, alat berat I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Alat berat merupakan faktor terpenting di dalam proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dan pada waktu yang relatif lebih singkat. Alat yang umum dipakai didalam proyek konstruksi antara lain dozer, alat gali diantaranya backhoe, front shovell, dumshell, alat pemuat diantaranya loader, alat pengangkut seperti truck. Alat pemadat tanah diantaranya roller, compactor dan lain-lain. Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan faktor terpenting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih harus tepat sehingga proyek/pekerjaan berjalan lancar. Kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek pekerjaan tidak lancar. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian pekerjaan dapat terjadi yang menyebabkan biaya akan menbengkak. Produktivitas yang kecil sehingga tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan menjadi panjang, ini merupakan hal yang menyebabkan biaya lebih besar. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kebutuhan alat berat yang dipergunakan di lapangan sehingga menjadi lebih efisien dan ekonomis. Tujuan adalah untuk mendapatkan hasil perhitungan produktivitas alat, jumlah alat yang dibutuhkan, harga biaya alat tersebut dan menekan biaya operasional alat berat. 1.3. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Ruang lingkup penulisan ini hanya dibatasi pada masalah manajemen peralatan dan perkiraan biaya alat yang berkaitan dengan produktivitas dari kombinasi alat bulldozer, excavator, dump truck, motor grader dan three wheel rollers yang dipergunakan pada proyek/pekerjaan ruas jalan Jailolo-Matui Provinsi Maluku Utara. II. TINJAUAN PUSTAKA

produktivitas alat berat pada pembangunan jalan ruas jailolo

Embed Size (px)

Citation preview

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 1

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN RUAS JAILOLO –

MATUI PROVINSI MALUKU UTARA

Bagus Nur Handoko1), Puji Wiranto2), Arif Mudianto3)

Abstrak

Alat berat merupakan faktor penting dalam pekerjaan berskala besar. Tujuan penggunaan alat berat

untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan sehingga hasil yang diharapkan akan

tercapai dengan lebih mudah dan lebih cepat. Ruang lingkup penulisan ini hanya dibatasi pada

masalah manajemen peralatan dan perkiraan biaya alat yang berkaitan dengan produktivitas dari

kombinasi alat bulldozer, excavator, dump truck, motor grader dan three wheel rollers. Adapun data

yang telah dihitung ialah produktifitas bulldozer didapat sebesar 339,98 m3/jam, dengan

membutuhkan alat 1 unit selama 42 hari, produktifitas excavator didapat sebesar 86 m3/jam, dengan

membutuhkan alat pada pekerjaan galian tanah 2 unit selama 102 hari, produktifitas dump truck

didapat sebesar 2,584 m3/jam pada pekerjaan galian tanah dan 6,389 m3/jam pada pekerjaan timbunan

tanah, dengan membutuhkan alat 50 unit selama 102 hari pada pekerjaan galian tanah dan pada

pekerjaan timbunan tanah 29 unit selama 30 hari, produktifitas motor grader didapat sebesar 218,25

m3/jam, dengan membutuhkan alat pada pekerjaan timbunan tanah 1 unit selama 24 hari dan pada

pekerjaan penyiapan badan jalan 1 unit selama 15 hari, produktifitas three wheel roller didapat

sebesar 300 m2/jam pada pekerjaan penyiapan badan jalan dan 300 m3/jam pada pekerjaan timbunan

tanah, dengan membutuhkan alat pada pekerjaan penyiapan badan jalan 1 unit selama 43 hari dan

pada pekerjaan timbunan tanah 1 unit selama 24 hari.

Kata kunci : produktifitas pekerjaan tanah, alat berat

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Alat berat merupakan faktor terpenting di

dalam proyek-proyek konstruksi dengan skala

yang besar. Tujuan penggunaan alat berat

tersebut untuk memudahkan manusia dalam

mengerjakan pekerjaan sehingga hasil yang

diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah

dan pada waktu yang relatif lebih singkat.

Alat yang umum dipakai didalam proyek

konstruksi antara lain dozer, alat gali

diantaranya backhoe, front shovell, dumshell,

alat pemuat diantaranya loader, alat

pengangkut seperti truck. Alat pemadat tanah

diantaranya roller, compactor dan lain-lain.

Pemilihan alat berat yang akan dipakai

merupakan faktor terpenting dalam

keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang

dipilih harus tepat sehingga proyek/pekerjaan

berjalan lancar. Kesalahan dalam pemilihan

alat berat dapat mengakibatkan proyek

pekerjaan tidak lancar. Dengan demikian

keterlambatan penyelesaian pekerjaan dapat

terjadi yang menyebabkan biaya akan

menbengkak. Produktivitas yang kecil

sehingga tenggang waktu yang dibutuhkan

untuk pengerjaan menjadi panjang, ini

merupakan hal yang menyebabkan biaya lebih

besar.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah

untuk mengetahui kebutuhan alat berat yang

dipergunakan di lapangan sehingga menjadi

lebih efisien dan ekonomis.

Tujuan adalah untuk mendapatkan hasil

perhitungan produktivitas alat, jumlah alat

yang dibutuhkan, harga biaya alat tersebut

dan menekan biaya operasional alat berat.

1.3. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Ruang lingkup penulisan ini hanya dibatasi

pada masalah manajemen peralatan dan

perkiraan biaya alat yang berkaitan dengan

produktivitas dari kombinasi alat bulldozer,

excavator, dump truck, motor grader dan

three wheel rollers yang dipergunakan pada

proyek/pekerjaan ruas jalan Jailolo-Matui

Provinsi Maluku Utara.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 2

2.1. Umum

Lingkungan kerja desain-engineering terkait

erat dengan lingkup kerja konstruksi, dalam

arti desain-engineering memberikan dan

menentukan berbagai parameter dan produk

yang akan dipakai sebagai dasar pegangan

(referensi) kegiatan konstruksi melaksanakan

apa yang telah digariskan oleh hasil kegiatan

desain-engineering. Sepanjang siklus proyek

dikenal beberapa tahapan desain-engineering

secara konseptual, pendahuluan, dan terinci.

Yang terakhir ini dikerjakan pada tahap

implementasi untuk menyiapakan spesifikasi,

kriteria peralatan dan material yang akan

dibeli, serta gambar cetak biru komponen-

komponen fasilitas yang akan dibangun.

Pekerjaan tersebut melibatkan bermacam-

macam disiplin ilmu teknik.

2.2. Sifat Kembang Susut Tanah

Volume dan kerapatan tanah secara umum

mengalami perubahan-perubahan yang cukup

besar apa bila tanah itu digali, diangkut,

diletakan, dan dipadatkan. Volume pekerjaan

tanah umumnya diukur dalam tiga kondisi:

a. Kondisi asli (Bank Cubic Meter/BCM),

ukuran alam yaitu keadaan tanah yang

masih sesuai dengan kondisi asli

alamnya. Dalam keadaan ini butiran-

butiran tanah masih terkonsolidasi dengan

baik.

b. Kondisi lepas (Loose Cubic Meter/LCM),

yaitu kondisi tanah sesudah mengalami

gangguan atau telah tergali, misalnya

keadaan tanah didepan dozer blade di atas

dump truck dan didalam bucket. Tanah

yang telah tergali dari tempat asalnya ini

akan mengalami perubahan volume, yaitu

ngalami pengembangan. Hal ini

diakibatkan oleh adanya penambahan

rongga udara butir-butir tanah, sehingga

volumenya menjadi besar. Besarnya

penambahan volume tergantung dari

faktor kembang tanah (swelling factor)

yang besarnya dipengaruhi oleh jenis

tanah. Volume dalam keadaan lepas dapat

dihitung dengan persamaan sebagai

berikut: LCM = BCM (SWELL x BCM)............( 1.)

Dengan:

LCM = Volume dalam kondisi lepas (m3)

BCM = Volume dalam kondisi asli (m3)

SWELL = Faktor kembang tanah

c. Kondisi padat (Solid Measure/SM), yaitu

kondisi tanah setelah di timbun kembali

dan diadakan usaha pemadatan.

Perubahan volume pada keadaan ini

terjadi karena adanya penyusutan rongga

udara diantara partikel-partikel tanah

tersebut. Nilai dari faktor-faktor tersebut

dapat dicari dengan menggunakan

persamaan berikut ini

𝑆𝑀 = π΅βˆ’πΏ

𝐿 π‘₯ 100 %.........................( 2.)

π‘†β„Ž = πΆβˆ’π΅

𝐢 π‘₯ 100 %.........................( 3.)

Dimana:

Sw = faktor kembang (%)

Sh = faktor susut (%)

B = kerapatan tanah asli (kg/m3)

L = kerapatan tanah lepas (kg/m3)

C = kerapatan tanah padat (kg/m3)

2.3. Faktor Konversi Volume Tanah

Volume banyaknya tanah tergantung dari pada

apakah tanah tersebut dalam keadaaan asli

(belum dikerjakan alat berat), apakah telah

lepas karena telah terkena pekerjaan dengan

alat-alat berat, atau apakah telah dipadatkan.

Faktor konversi tergantung dari tipe tanah dan

derajat pengerjaan.

2.4.Produksi dan Durasi Pekerjaan

Dalam menentukan durasi suatu pekerjaan

maka hal-hal yang perlu di ketahui adalah

volume pekerjaan dan Produktivitas alat

tersebut. Produktivitas alat bergantung pada

kapasitas dan waktu siklus alat. Dasar untuk

mencari Produktivitas alat adalah:

Produktivitas =kapasitas

CM ..................( 4.)

Untuk memperoleh cycle time (CM)

diperlukan sebagai berikut:

Cm = TL + TH + TD + TR + TW..........( 5.)

Dimana :

Cm = siklus waktu (cycle time)

TL = waktu pemutaran

TH = waktu pengangkutan

TD = waktu menumpahkan

TR = waktu kembali

TW = waktu menunggu

Untuk menghitung jumlah alat-alat lainnya

menggunakan :

π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘Žπ‘™π‘Žπ‘‘ =π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿ

π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘Žπ‘™π‘Žπ‘‘........( 6.)

Setelah jumlah masing-masing alat diketahui

maka selanjutnya perlu dihitung durasi

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 3

pekerjaan alat-alat tersebut. Salah satunya cara

dengan menentukan berapa Produktivitas total

alat setelah dikalikan jumlahnya. Kemudian

dengan menggunakan Produktivitas jumlah

alat maka durasi dapat dicari dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘ π‘– = π‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ π‘π‘’π‘˜π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Žπ‘Žπ‘›

π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘  π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘˜π‘’π‘π‘–π‘™ ............... ( 7.)

2.5. Pengenalan Alat Berat

Dalam pelaksanaan pekerjaan dengan

menggunakan alat berat terdapat faktor yang

mempengaruhi Produktivitas alat, yaitu

efisiensi alat. Efektifitas alat bergantung pada

beberapa hal berikut:

1. Kemampuan operator pemakaian alat

2. Pemilihan dan pemeliharaan alat

3. Perencanaan dan pengaturan letak alat

4. Topografi dan volume pekerjaan

5. Kondisi cuaca

6. Metode pelaksanaan alat

Ada beberapa faktor yang dominan

mempengaruhi produksi alat berat. Gaya-gaya

tersebut antara lain :

2.5.1. Tahanan Gelinding (Rolling Resistance)

Tahanan gelinding adalah tenaga yang

menghambat gerakan alat pada alat beroda ban

kerena pengaruh kondisi kontak antara ban

dengan jalan kerja. Tahanan kelandaian atau

tanjakan yang disebut tahanan kemiringan di

sebabkana karena tarikan daya berat alat atau

gaya berat total (daya beban) yang sejajar

dengan permukaan jalan kerja.

Tahanan gelinding (kg) = W x r.............. ( 8.)

Dimana :

W = berat kendaraan (kg)

r = koefisien tahanan gelinding

2.5.2. Pengaruh Kemiringan(Kelandaian)

Medan Kerja

Tahanan kelandaian adalah tahanan yang akan

dialami oleh setiap alat yang mendaki. Ini

timbul karena pengaruh gravitasi bumi.

Tahanan ini akan berubah menjadi bantuan

(bantuan kelandaian) apabila menuruni bukit.

Besarnya tahanan kelandaian ini dapat

dihitung dengan persamaan :

Tahanan kelandaian = W x %k (kg)….......( 9.)

Dimana : W = Berat Kendaraan (kg)

% K = Kelandaian (%)

2.5.3. Koefisien Traksi

Koefisien traksi (KT) adalah faktor yang

menunjukan berapa bagian dari saluran

kendaraan itu pada ban atau track yang dapat

dipakai untuk menarik atau mendarong. Jadi

KT adalah suatu faktor dimana jumlah berat

kendaraan pada ban penggerak itu harus

dikalikan untuk menunjukan Rimpull

maksimum antar ban dengan jalur jalan, tepat

sebelum roda itu selip.

Traksi Kritis (TK)W x ct (kg)................ ( 10.)

Dimana :

W = Berat kendaraan/ alat pada roda

penggeraknya (kg)

ct = Koefisien traksi

2.5.4. Pengaruh Ketinggian Daerah Kerja

(Altitude)

Altitude adalah ketinggian suatu daerah diukur

dari permukaan air laut. Perubahan kadar

oksigen dalam udara akan berpengaruh

terhadap tenaga mesin suatu alat yang

beroperasi pada suatu daerah dengan

ketinggian tertentu.

Diesel 4 tak : alat dengan tenaga diesel

jenis ini, akan mengalami penurunan

tenaga 1% pada setiap 100 meter

kenaikan diatas ketinggian 300 meter dari

permukaan laut.

Diesel 2 tak : alat dengan tenaga diesel

jenis ini, akan mengalami penurunan

tenaga 1% pada setiap 100 meter

kenaikan diatas ketinggian 150 meter dari

permukaan laut.

Turbo Charger : alat dengan tenaga turbo

ini, akan mengalami penurunan tenaga

1% pada setiap 150 meter kenaikan, pada

ketinggian 1500 meter dari permukaan

laut.

2.5.5. Efisiensi Operator

Faktor manusia sebagai operator alat sangat

sukar ditentukan dengan tepat, sebab selalu

berubah-ubah dari waktu ke waktu, bahkan

dari jam ke jam, tergantung pada keadaan

cuaca, kondisi alat yang dikemudikan, suasana

kerja dan lain-lain. Biasanya memberikan

perangsang dalam bentuk bonus dapat

mempertinggi efisiensi operator alat.

2.6. Klasifikasi Alat

Alat berat dapat dikategorikan ke dalam

beberapa klarifikasi. Klarifikasi tersebut

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 4

adalah klarifikasi alat berat dan klarifikasi

operator alat berat.

2.6.1. Klarifikasi Fungsional Alat Berat

Klarifikasi fungsional adalah pembagian alat

berdasarkan fungsi-fungsi utama alat.

Berdasarkan fungsi alat berat dapat dibagi

sebagai berikut:

a. Alat penggali, sepeti excavator, front

shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

b. Alat pengangkut material, seperti balt truck

dan wagon.

c. Alat pemindah material. Seperti loader dan

dozer.

d. Alat pemadat, seperti tamping roller,

pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-

lain.

2.6.2 Klasifikasi Operasional Alat Berat

Alat-alat berat dalam pengoprasiannya dapat

dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain

atau tidak dapat digerakan (statis). Jadi

klarifikasi alat berdaasarkan penggerakanya

dapat dibagi menjadi berikut :

Alat dengan penggerak, seperti crawrel atau

roda kelabang dan ban karet.

Alat statis, seperti tower crane, batching plant,

dan crasher plant.

2.7. Efisiensi kerja

Dalam merencanakan suatu proyek,

Produktivitas per jam dari suatu alat yang

diperlukan adalah Produktivitas standar dari

alat tersebut dalam kondisi ideal dikalikan

dengan suatu faktor. Faktor tersebut

dinamakan efisiensi kerja. Efisiensi kerja

tergantung pada banyak faktor seperti:

topografi, keahlian, oprator, pemilihan standar

pemeliharaan dan sebagainya yang

menyangkut operasi alat.

Tabel 1. Efisiensi Kerja Kondis

operasi

alat

Pemeliharaan mesin

Baik

sekali Baik Sedang Buruk

Buruk

sekali

Baik

sekali 0.83 0.81 0.76 0.70 0.63

Baik 0.78 0.75 0.71 0.65 0.60

Sedang 0.72 0.69 0.65 0.60 0.54

Buruk 0.63 0.61 0.57 0.52 0.45

Buruk

sekali 0.52 0.50 0.47 0.42 0.32

Sumber : M. Sjachdirin, dkk, 1998

2.8. Alat Pengerak

Alat pengerak pada alat berat dapat berupa

crawrel atau ban karet. Unuk beberapa jenis

alat berat seperti truk, screper atau motor

greader, alat penggeraknya adalah ban karet.

Untuk alat-alat seperti backhoe, alat

penggeraknya bisa salah satu dari kedua jenis

di atas. Pada tabel berikut terdapat faktor-

faktor yang menjadi dasar pemilihan alat

dengan mengunakan roda ban dan roda

crawrel:

2.9. Alat-alat berat

2.9.1. Bulldozer

Dalam melaksanakan pekerjaan pemindahan

tanah mekanis dengan mengunakan alat-alat

berat. Bulldozer adalah suatu alat dimana

traktor menjadi alat penggerak sekaligus juga

tempat dudukan alatnya. Kadang-kadang

bulldozer juga disebut traktor yang diberikan

suatu alat tambahan yang berupa pisau

pendorong.

Untuk menghitung jumlah produksi per jam

dari bulldozer yang melakukan pekerjaan

secara terus menerus digunakan sebagai

berikut

𝑄 = π‘ž π‘₯ 𝑁 π‘₯ 𝐸 = π‘ž π‘₯ 60

πΆπ‘š π‘₯ 𝐸...............( 11.)

Dimana :

Q = produksi perjam dari alat

(m3/jam)

q = produksi (m3) dalam satu

siklus kemampuan alat untuk

memindahkan tanah lepas

N = jumlah siklus dalam satu jam

Dimana : N = 60/Cm

E = efisiensi kerja

Cm = waktu siklus dalam menit

Produksi per siklus

Produksi kerja bulldozer pada saat

penggusuran adalah sebagai berikut :

Produksi (q) = L x HΒ² x a............... ( 12.)

Dimana :

L = lebar blade/ sudu (m/yd)

H = tinggi blade (m)

a = faktor blade

Untuk menghitung Produktivitas standar

dari bulldozer, volume tanah yang

dipindahkan dalam satu siklus dianggap

sama dengan lebar sudu x (tinggi sudu)Β².

Waktu siklus

π‘π‘š = 𝐷

𝐹+

𝐷

𝑅+ 𝑍 … … … … . . ( 13. )

Dimana :

D= jarak angkut/gusur (meter)

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 5

F = kecepatan maju (m/menit)

R = kecepatan mundur (m/menit)

Z = waktu ganti persnelling (menit)

2.9.2. Excavator atau backhoe

Excavator/backhoe termasuk alat penggali

hidraulis memiliki backet yang dipasang di

depannya, yang dimaksud dengan alat

penggali hidraulis adalah alat yang bekerja

karena adanya tekanan hidraulis pada mesin di

dalam pengoprasiannya. Pada perhitungan

dalam mencari Produktivitas backhoe

𝑄 = π‘ž π‘₯ 3600 π‘₯ 𝐸

πΆπ‘š .......................... ( 14.)

Dimana :

Q = Produktivitas per jam (m3/jam)

q = Produktivitas per siklus (m3)

q = ql x k ............................................ ( 15.)

q1 = kapasitas penuh backet backhoe (m3)

k = faktor bucket

E = efisiensi kerja

Cm = waktu (detik)

2.9.3. Dump truck

Alat pengangkut atau lebih sering disebut

dump truck mempunyai fungsi untuk

mengangkut material seperti tanah, pasir,

batuan untuk proyek konstruksi. Untuk

menghitung jumlah produksi per jam dari

dump truck yang melakukan pekerjaan secara

terus menerus digunakan sebagai berikut :

𝑄 = 𝐢 π‘₯ 60 π‘₯ 𝐸

πΆπ‘š.................................( 16.)

Dimana untuk mencari nilai c maka

digunakan:

𝐢 = π‘ž π‘₯ π‘˜.......................................( 17.)

Keterangan :

Q = Produktivitas (m3/jam)

C = Produktivitas per siklus

E = efisiensi kerja dump truck

M = jumlah dump truck yang bekerja

q = kapasitas bucket

k = faktor bucket

Cm = waktu siklus dump truck (min)

Untuk menghitung cycle time dibutuhkan

beberapa perhitungan terlebih dahulu seperti :

1. Waktu muat (TL)

𝑇𝐿 = 𝐢𝑑

π‘žπΌ π‘₯ π‘˜ π‘₯ πΆπ‘š.......................( 18.)

Dimana:

Cm = siklus waktu (cycle time)

Cd = kapasitas damp truck (m3)

ql = kapasitas bucket alat pemuat (m3)

K = faktor kapasitas bucket

2. Waktu tempuh

TH = D/V1.................................... ( 19.)

Dimana:

D = jarak angkut (meter)

V1 = kecepatan rata-rata saat muata

penuh (menit)

3. Waktu bongkar muat (TD)

Dimana bisa diperkirakan dan ini

tergantung dari lokasi penumpahan.

4. Waktu untuk kembali (TR)

TH = D/V2.................................... ( 20.)

Dimana:

D = jarak angkut (meter)

V2 = kecepatan kembali saat

muatan kosong (menit)

2.9.4. Motor Grader

Motor grader biasa digunakan sebagai alat

untuk membentuk permukaan tanah sesuai

dengan profil tanah yang dikehendaki,

membuat parit tepi jalan dan perataan tanah.

Untuk menentukan waktu produksi motor

grader dipergunakan rumus seperti :

T = ( df

+ dr

) n

( menit).........( 21.) vf vy E

Dimana :

df = Jarak lurus pergi persiklus (feet)

dr = Jarak kembali dalam grading berikutnya

(feet)

Vf = Kecepatan rata-rata pergi (fee/menit)

Vy= Kecepatan rata-rata kembali (fee/menit)

n = Jumlah pass (lintasan)

E = Efisiensi

Jika jarak pekerjaan terlalu jauh, sehingga

persneling yang dipergunakan tetap sama,

maka kecepatan yang dipergunakan dapat

dipakai kecepatan rata-rata Va, dengan

demikian maka rumus tersebut di atas

menjadi:

T = 2 dn

menit .......................... ( 22.) Va E

Perhitungan luas operasi per-jam

(m2/jam)

QA = V x (Le-Lo) x 1000 x E.......... ( 23.)

Dimana :

QA = Luas operasi perjam (m2/jam)

V = Kecepatan kerja (km/jam)

E = Efisiensi kerja

Perhitungan waktu untuk perapihan

medan

𝑇 =𝑁π‘₯𝐷

𝑉π‘₯𝐸… … … … … … … . . … . ( 24. )

Dimana :

T = Waktu kerja (jam)

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 6

N = Jumlah trip

D = Jarak kerja (km)

V = Kecepatan kerja (km/jam)

E = Efisiensi kerja

Jumlah (N)

Jika grader bekerja pada suatu site, dengan

jalur-jalur leveling yang sejajar, maka

jumlah trip dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

𝑁 =π‘Š

𝐿𝑒 βˆ’ πΏπ‘œπ‘₯ 𝑛 … … . . … … . … . ( 25. )

Dimana :

W = Lebar total untuk pekerjaan leveling

(m)

Le = Panjang efektif blade (m)

Lo = Lebar tumpang tindih (m)

n = Jumlah lilitan yang diperlukan untuk

mencapai permukaan yang

dikehendaki

2.9.5. Three wheel rollers

Biasanya Three wheel roller digunakan untuk

memadatkan batuan yang berbutir kasar atau

batuan makadam. Untuk menambah berat

maka biasanya roda-roda besi tersebut diisi

dengan air atau bahkan pasir, sehingga berat

mesin gilas dapat bertambah sekitar 15%

sampai 35% dari berat aslinya, dimana berat

mesin gilas ini biasanya berkisar antara 6

sampai 12 ton tergantung dari tipenya.

Perhitungan produksi mesin gilas

Produktifitas mesin gilas didasarkan atas

volume tanah atau berdasarkan luas tanah

yang dipadatkan. Produksi pemadatan

berdasarkan volume tanah. Rumus yang

digunakan adalah :

Q =π‘Šπ‘₯𝑉π‘₯𝐻π‘₯1000π‘₯𝐸

𝑁… … … . … . . . . ( 26. )

Dimana :

Q = Volume tanah yang dipadatkan jam

(m3/jam)

W = Lebar efektif pemadatan tiap pass (m)

V = Kecepatan operasi (km/jam)

H = Tebal pemadatan efektif untuk setiap

lapis (m)

N = Jumlah pemadatan (Jumlah pass oleh

mesin gilas)

E = Effisiensi kerja dari pass-pass yang

Dilalui

Produksi pemadatan didasarkan pada luas

tanah

Qa =π‘Šπ‘₯𝑉π‘₯1000π‘₯𝐸

𝑁… … … … . . . … . . ( 27. )

Dimana :

Qa = Luas per jam tanah yang dipadatkan

(m2/jam)

W = Lebar efektif pemadatan (m)

V = Kecepatan operasi (km/jam)

N = Jumlah lintasan pemadatan

E = Effisiensi kerja

2.10. Analisa Biaya

Dalam memperoleh alat berat ada tiga cara

yang umum digunakan yaitu: membeli, sewa

beli (leasing) dan menyewa. Perbedaan

diantara cara-cara tersebut terdapat biaya total

untuk memperoleh alat dan bagaimana cara

pembayaran biaya tersebut selama priode

tertentu.

2.11. Biaya Kepemilikan

Biaya kepemilikan adalah jumlah biaya dalam

rupiah yang harus diterima kembali oleh

pemilik alat karna telah mengeluarkan biaya

untuk pembelian alat, angkutan, pajak,

asuransi, setiap jam selama umur ekonomis

alat. Bunga modal juga harus diterima pemilik

alat setiap jam selama umur ekonomis alat.

Biaya kepemilikan terdiri dari

1. Biaya penyusutan (Depresiasi)

2. Bunga pinjaman bank

Besarnya suku bunga disesuaikan dengan

suku bunga yang berlaku.

Biaya bunga per-jam dihitunng dengan : 𝑖 (1+𝑖)αΆΊ

(1+𝑖)αΆΊ βˆ’1 ..................................... ( 28.)

Dimana :

A = umur ekonomis alat

i = suku bunga bank

3. Asuransi alat-alat berat

Asuransi alat-alat berat dimaksudkan

untuk melindungi terjadinya resiko-resiko

cukup besar, adapun biaya untuk

mengasuransikan peralatan tersebut

diberlakukan sebagai berikut:

𝐴𝑐 = [𝑁+1

2 π‘₯ 𝑁 π‘₯ 𝐸 π‘₯ 𝐴𝑖] π‘₯

1

β„Ž ............ ( 29.)

Dimana :

Ac = biaya asuransi

N = umur ekonomis alat

E = harga peralatan murni

Ai = bunga asuransi

h = jam kerja peralatan per-jam

karena hanya pembelian, bunga modal,

pajak, asuransi serta umur ekonomis alat

merupakan bilangan tetap/konstan, maka

biaya kepemilikan disebut biaya tetap.

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 7

4. Biaya operasi

Biaya operasi adalah biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk keperluan-keperluan

pengoprasian alat. Untuk mengitung

biaya operasi tersebut adalah

T = F + G + H + J + K.............. .. ( 30.)

Yang terdiri dari biaya-biaya untuk :

a) Bahan bakar dan pelumas (H)

Pengunaan bahan bakar dan pelumas

sangat tergantung dari daya dukung

mesin alat. Bahan bakar dan pelumas

tersebut yang dimaksudkan adalah

biaya untuk fuel dan oil + grease.

Untuk bahan bakar :

Bahan bakar =

(12% - 15%) x Pw x Ms…......… ( 31.)

Sedangkan :

Pelumas =

(2,5% - 3%) x Pw x Ms ……...... ( 32.)

b) Bengkel (G)

Biaya bengkel untuk operasi alat per-

jam efektif dapat dihitung sebagai

berikut

𝐺 (6,25% βˆ’ 8,75%) π‘₯ 𝐡

π‘Š

π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝐺𝐹

2................................... ( 33.)

Dimana :

B = biaya setempat (Rp)

W = jumlah jam kerja yang digunakan

secara efektif setahun (jam)

c) Perawatan dan perbaikan (F)

Biaya perbaikan dapat diperkirakan

sesuai dengan jam penggunaannya.

Tetapi pada umumnya biaya perbaikan

merupakan biaya rata-rata seluruh

total biaya perbaikan selama waktu

tertentu.

𝐹 = (12,5% βˆ’ 17,5%) π‘₯ 𝐡

π‘Š.............. ( 34.)

Dimana :

B = biaya setempat (Rp)

W = jumlah jam kerja yang

digunakan secara efektif

setahun (jam)

d) Gaji / upah operator / mekanik

Besarnya sangat tergantung dari

tempat /lokasi pelaksanaan pekerjan,

perusahaan yang bersangkutan dan

peraturan peraturan yang ada, yang

berlaku di lokasi tersebut dan yang

berlaku antara operator dan

perusahaan yang bersangkutan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Metodologi penelitian adalah cara-cara yang

dipakai untuk melakukan penelitian hingga

ditemukan kesimpulan. Dalam penentuan

syarat tersebut, ditentukan terlebih dahulu

obyek studi kasus yang akan diteliti untuk

menyesuaikan urutan penelitian yang paling

sesuai dengan objek yang diteliti. Secara

umum, penelitian ini akan dimulai dengan

peninjauan lokasi. Untuk mendapatkan data

dalam penelitian ini dilakukan pengamatan

secara terus menerus di proyek, secara

langsung koreksi data dilakukan selama umur

proyek dan memdapatkan keyakinan antara

kenyataan di lapangan dengan pelaporannya.

Menggunakan data laporan harian, mingguan,

dan bulanan yang terekam dalam laporan

harian dapat dihitung angka produktifitas kerja

alat. Dengan mengunakan perhitungan

aritmatika yang sederhana dan analisa statistik.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan

penelitian ini adalah :

3.2 Data Proyek

1. Nama Proyek : Pembangunan Jalan Ruas

Jailolo – Matui

2. Waktu Pelaksanaan : 240 Hari Kalender

(8 bulan)

3. Lebar Badan Jalan : 7 meter

4. Panjang Jalan : 8107 meter

5. Jam Kerja : 7 jam/hari

3.3. Jenis dan Volume Tanah

Jenis tanah yang terdapat dalam proyek

pembangunan jalan ruas Jailolo - Matui adalah

jenis tanah clay sand. Volume tanah clay sand

yang akan digali 98.117,015 m3 dan volume

timbunan 28.466,1 m3.

3.4. Data Alat Berat

Pada pelaksanaan pekerjaan jalan, digunakan

alat-alat yang mendukung pelaksanaan

pekerjaan tesebut, meliputi :

3.4.1. Alat Pembersih Lapangan atau

Penggusuran

Agar lokasi kerja proyek dapat digunakan,

langkah awal biasanya menggunakan

bulldozer untuk membersihkan lapangan.

Untuk menghitung jumlah produksi per-jam

dari bulldozer yang melakukan pekerjaan

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 8

secara terus menerus, digunakan data sebagai

berikut :

Tipe alat : Bulldozer

Merk alat : Komatsu

Tipe alat : D 65 EX

Tahun alat : 2014

Ukuran blade : H : 1,425 m

L : 3,460 m

Tabel 2. Data waktu siklus bulldozer

3.4.2. Alat Penggali

Pada pekerjaan penggalian tanah dipergunakan

alat bantu excavator, untuk pekerjaan

penggalian dan pemuatan material tanah.

Untuk menghitung jumlah produksi per-jam

dari excavator yang melakukan pekerjaan

secara terus menerus, digunakan data sebagai

berikut :

Tipe alat : Excavator

Merk alat : Komatsu

Tipe alat : PC-200

Tahun alat : 2015

Volume bucket excavator : 0,8 mΒ³

Tabel 3. Data waktu siklus excavator komatsu PC-200

Siklus

Pengamatan

Waktu (detik)

Gali Isi+putar Buang

Putar

(kosong) Total

1. 5 8 4,5 6 23,5

2. 5 7,5 5 5,5 23

3. 5 7 4 5,5 21,5

Rata-

rata 5 7,5 4,5 5,667 22,667

Sumber : PT. Anugrah Adyatama 2016

3.4.3. Alat Pengangkut

Material yang akan dibuang atau didatangkan

ke lokasi proyek dapat diangkut menggunakan

dump truck. Untuk menghitung jumlah

produksi per-jam dari dump truck yang

melakukan pekerjaan secara terus menerus,

digunakan data sebagai berikut :

Tipe alat : Dump truck

Merk alat : Hino

Tipe alat : Dutro 130 HD

Tahun alat : 2014

Kapasitas dump truck : 6 mΒ³

Lokasi pembuangan tanah di desa Todahe

yang berjarak 35 km dari lokasi proyek

pengerjaan jalan.

Tabel 4. Kecepatan laju dump truck

3.4.4. Alat Perata atau Pembuat

Kemiringan Jalan

Untuk meratakan jalan dan membuat

kemiringan jalan dipergunakan alat motor

grader. Untuk menghitung jumlah produksi

per-jam dari motor grader yang melakukan

pekerjaan secara terus menerus, digunakan

data sebagai berikut :

Tipe alat : Motor grader

Merk alat : Komatsu

Tipe alat : GD 555

Tahun alat : 2015

Ukuran blade : H : 0,645 m

L : 3,710 m

3.4.5. Alat Pemadat

Untuk memadatkan tanah atau material yang

akan di gunakan sebagai jalan, dipergunakan

alat three wheel rollers. Untuk menghitung

jumlah produksi per-jam dari three wheel

rollers yang melakukan pekerjaan secara terus

menerus, digunakan data sebagai berikut :

Tipe alat : Three wheel rollers

Merk alat : Sakai

Tipe alat : R2-2

Tahun alat : 2014

Kecepatan maksimal : 10 Km/jam

Lebar roda depan : 0.550 m

Lebar roda belakang : 1 m

Diameter roda : 1,620 m

Siklus

Pengamatan

Waktu (menit)

Kecepatan

rata-rata

maju

(km/jam)

Kecepatan

rata-rata

mundur

(km/jam)

Jarak

gusur

(meter)

Waktu

tukar

persenelling

(menit)

1 3,601 3,412 20 0,067

2 3,421 3,551 20 0,04

3 3 4 20 0,06

Jumlah 10,024 10,963 60 0,167

Rata-

rata 3,341 3,654 20 0,056

Sumber : PT. Anugrah Adyatama 2016

Siklus

Pengamatan

Waktu (menit)

Jarak

(km)

Berangkat

(40km/jam)

Kembali

(60km/jam) Loading

Perjalanan 35 52,5 35 0,25

Sumber : PT. Anugrah Adyatama 2016

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 9

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pekerjaan Proyek

Pada pelaksanaan proyek Pembangunan Jalan

Ruas Jailolo – Matui yang berlokasi di

Provinsi Maluku Utara di peroleh data sebagai

berikut :

Volume tanah galian : 98.117,015 m3

Volume timbunan : 28.466,100 m3

Jarak pembuangan tanah : 35 km

Jam kerja/hari : 7 jam/hari

Faktor konversi tanah clay sand :

asli 1,00, lepas 1,25, padat 0,90

Waktu pelaksanaan : 240 hari kerja

kalender

Waktu pelaksanaan pekerjaan galian

tanah : 154 hari kerja kalender

Waktu pelaksanaan pekerjaan timbunan

tanah : 42 hari kerja kalender

Waktu pelaksanaan pekerjaan penyiapan

badan jalan : 91 hari kerja kalender

4.2 Metode Pelaksanaan

a) Galian : Tanah digali dan digusur ke satu

titik oleh bulldozer, dimasukan oleh

excavator kedalam dump truck untuk di

buang ke lokasi pembuangan.

b) Timbunan : Material timbunan diambil

dari hasil galian di sepanjang pekerjaan

jalan. Diangkut oleh dump truck,

dihampar oleh motor grader dan

dipadatkan oleh three wheel roller.

4.3 Analisa Data

4.3.1 Alat Pembersih Lapangan atau

Penggusuran

1 Data alat bulldozer

Tipe Alat : Komatsu D 65 EX

Lebar blade (L) : 3,460 meter

Tinggi blade (H) : 1,425 meter

Faktor blade (a) : 0,80

Status alat : Baik

Kondisi operator : Baik

Efisiensi kerja (E) : 0,75

Jarak angkut/gusur (D) : 20 meter

Kecepatan maju (F) : 3,341 km/jam

Kecepatan mundur (R) : 3,654 km/jam

Waktu ganti persnelling (Z) : 0,056 menit

2 Perhitungan

1) Produksi persiklus

q = lebar blade (L) x (tinggi blade)2(H)2 x

factor blade (a)

= 3,460 x (1,425)2 x 0,8 = 5,621 m3

2) Waktu siklus (Cm)

Kecepatan maju (F) = 3,341 km/jam =

55,683 m/menit

Kecepatan mundur (R) = 3,654 km/jam =

60,9 m/menit

Waktu ganti persnelling (Z) = 0,056

menit

Cm =D

F+

D

R+ Z, menit

Cm = 20

55,683+

20

60,9+ 0,056

Cm = 0,744 menit 3) Produktivitas bulldozer untuk tanah asli

𝑄 = π‘ž π‘₯ 60 π‘₯ 𝐸 π‘₯ π‘“π‘Žπ‘˜π‘‘π‘œπ‘Ÿ tanah

Cm

𝑄 =5,621 π‘₯ 60 π‘₯ 0,75 π‘₯ 1

0,744

𝑄 = 339,98 π‘šΒ³/π‘—π‘Žπ‘š

4) Produktivitas bulldozer untuk tanah lepas

Q = q x 60 x E x faktor tanah

Cm

Q =5,621 x 60 x 0,75 x 1,25

0,744

Q = 424,975 mΒ³/jam 5) Produksi bulldozer per hari untuk tanah

asli

= 339,98 x 7 jam = 2.379,86 mΒ³/hari 6) Produksi bulldozer per hari untuk tanah

lepas

= 424,975 x 7 = 2.974,825 mΒ³/hari 7) Waktu yang dibutuhkan bulldozer pada

pekerjaan galian

= volume tanah galian

produksi π‘π‘’π‘™π‘™π‘‘π‘œπ‘§π‘’π‘Ÿ per hari

= 98.117,015

2.379,86= 41,253 β‰ˆ 42 hari

8) Karena waktu pekerjaan galian tanah 147

hari, maka jumlah bulldozer yang

dibutuhkan 1 unit

4.3.2 Alat Penggali

1 Data alat excavator/backhoe

Tipe alat : Komatsu PC 200

Volume bucket : 0,8 mΒ³

Kondisi alat : baik

Faktor Bucket : 90% = 0,9

Efisiensi kerja : 0,75

2 Perhitungan :

1) Volume tanah hasil galian

= 98.117,015 x 1.25 = 122.646,269 mΒ³ 2) Produktivitas per jam :

Q = q x 3600 x E

Cm

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 10

Mencari q : q = ql x k

q = 0,8 x 0,9 = 0,72

Q = 0,72 x 3600 x 0,75

22,667

Q = 85,763 mΒ³/jam β‰ˆ 86 mΒ³/jam

3) Produksi per hari

= produktivitas x jam kerja

= 86 x 7 jam = 602 mΒ³/hari 4) Waktu yang disediakan untuk pekerjaan

galian

= hari kerja x jam kerja

= 154 x 7 = 1.078 jam kerja

5) Waktu yang dibutuhkan untuk tanah

galian, 1 excavator

=volume tanah yang digali

produktivitas

=122.646,269

86= 1.426,119 jam β‰ˆ 1.427

jam

Karena waktu yag dibutuhkan lebih

besar daripada waktu yang disediakan,

maka jumlah excavator harus ditambah.

6) Excavator yang dibutuhkan pada

pekerjaan galian

=Waktu yang dibutuhkan

Waktu yang disediakan

=1.427

1.078= 1,324 β‰ˆ 2 unit

Karena excavator yang digunakan 2

unit, maka waktu yang dibutuhkan

dihitung ulang

7) Waktu yang dibutuhkan untuk tanah

galian, 2 excavator

=volume tanah yang digali

produktivitas

=122.646,269

2 x 86= 713,06 jam β‰ˆ 714 jam

714/7 = 102 hari

8) Site out put per hari

2 unit x 602 = 1.204 m3/hari

4.3.3 Alat Pengangkut

1. Data Alat dump truck

Tipe Alat : Hino Dutro 130 HD

Status alat : Baik

Efisiensi kerja (E) : 0,75

Jarak angkut dump truck : 35 km

Kecepatan rata-rata saat muatan penuh

(V1) : 40 km/jam

Kecepatan kembali saat muatan kosong

(V2) : 60 km/jam

Faktor bucket excavator (K) : 0,90

Kapasitas dump truck (Cd) : 6 mΒ³

Kapasitas bucket excavator (q1) : 0,8 mΒ³

2. Perhitungan

o Pada pekerjaan galian

1) Waktu muat (TL)

TL = cd

q1 x K x Cm

TL =6

0,8 x 0,90 x 22,667

= 153,002 detik = 2,55 menit 2) Waktu pengangkutan

Th = D

VI VI = 40 km/jam =

666,667 meter/menit

Th = 35000

666,667= 52,5 menit

3) Waktu kembali

Tr = D

V2

V2 = 60km

jam= 1000

meter

menit

Tr = 35000

1000= 35 menit

4) Waktu bongkar + waktu muat = 3 menit

5) Waktu bagi dump truck untuk

mengambil posisi muat = 1 menit

6) Waktu siklus dump truck

Cm = 2,55 + 52,5 + 35 + 3 + 1 = 94,05

menit

7) Produksi per siklus

= q x k = 6 x 0,90 = 5,4 m3

8) Produktivitas dump truck

Q = q x 60 x E

Cm

Q =5,4 x 60 x 0,75

94,05= 2,584 mΒ³/jam

9) Produksi dump truck per hari

= 2,584 x 7 jam = 18,088 mΒ³/hari 10) Jumlah dump truck yang dibutuhkan

=site out put 𝑒π‘₯π‘π‘Žπ‘£π‘Žπ‘‘π‘œπ‘Ÿ

produksi per hari π‘‘π‘’π‘šπ‘ π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘π‘˜

= 1.204

18,088= 66,564 unit ~ 67 unit

2 unit untuk cadangan, jadi 69 unit

11) Waktu yang dibutuhkan pada pekerjaan

galian

= vol. tanah galianβˆ’vol. timbunan (keadaan lepas)

67 x produksi perhari π‘‘π‘’π‘šπ‘ π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘π‘˜

= (98.117,015 x 1,25)βˆ’(28.466,100 x 1,25)

67 x 18,088

= 122.646,269 βˆ’ 35.582,625

67 x 18,088

= 71,592 hari β‰ˆ 72 hari

karena pekerjaan galian tanah pada

excavator 102 hari, maka dump truck

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 11

juga menyesuaikan. Dan jumlah

kebutuhan dump truck dihitung kembali.

12) Jumlah dump truck yang dibutuhkan =volume tanah galianβˆ’volume timbunan

produksi π‘‘π‘’π‘šπ‘ π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘π‘˜ 102 hari

= (98.117,015 x 1,25)βˆ’(28.466,100 x 1,25)

102 x 18,088

= 122.646,269 βˆ’ 35.582,625

102 x 18,088= 47,189 unit ~ 48 unit 2 unit untuk cadangan, jadi 50 unit

o Pada pekerjaan timbunan

1) Waktu muat (TL)

TL = cd

q1 x K x Cm

TL =6

0,8 x 0,90 x 22,667

= 153,002 detik = 2,55 menit 2) Waktu pengangkutan

Th = D

VI VI = 25 km/jam =

416,667 meter/menit

Th = 8107

416,667= 19,457 menit

3) Waktu kembali

Tr = D

V2 V2 = 40 km/jam =

666,667 meter/menit

Tr = 8107

666,667= 12,025 menit

4) Waktu bongkar + waktu muat = 3 menit

5) Waktu bagi dump truck untuk

mengambil posisi muat = 1 menit

6) Waktu siklus dump truck

Cm = 2,55 + 19,457 + 12,025 + 3 + 1

= 38,032 menit

7) Produksi per siklus

= q x k

= 6 x 0,90 = 5,4 mΒ³

8) Produktivitas dump truck

Q = q x 60 x E

Cm

Q =5,4 π‘₯ 60 π‘₯ 0,75

38,032 = 6,389 π‘šΒ³/π‘—π‘Žπ‘š

9) Produksi dump truck per hari

= 6,389 x 7 jam = 44,723 mΒ³/hari 10) Jumlah dump truck yang dibutuhkan

=site out put 𝑒π‘₯π‘π‘Žπ‘£π‘Žπ‘‘π‘œπ‘Ÿ

produksi per hari π‘‘π‘’π‘šπ‘ π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘π‘˜

= 1.204

44,723= 26,921 unit ~ 27 unit

2 unit untuk cadangan, jadi 29 unit

11) Waktu yang dibutuhkan pada pekerjaan

timbunan

= volume tanah timbunan

27 x produksi per hari π‘‘π‘’π‘šπ‘ π‘‘π‘Ÿπ‘’π‘π‘˜

= 35.582,625

27 x 44,723 = 29,467 hari β‰ˆ 30 hari

4.3.4 Alat Perata atau Pembuat Kemiringan

Jalan 1. Data alat motor grader

Tipe alat : Komatsu GD 555

Kondisi alat : baik

Efisiensi kerja (E) : 0,75

Ukuran blade: H : 0,645m

L: 3,710m

Le-Lo (W) : 2910 mm

Lebar total jalan : 11 meter berikut

bahu jalan

Jarak kerja (D) : 8,1 km

Kecepatan kerja : 1,6 km/jam

Lebar hamparan (t) : 0,25 m

2. Perhitungan

o Pada pekerjaan timbunan

1) Produktivitas per jam

Q = W x V x E x t

N

N = π‘Š

Leβˆ’Lo x n =

11

2,91 x 1

= 3,78 β‰ˆ 4 trip

Q = W x V x E x t

N

= 2,91 x 1,6 x 0,75 x 0,25

4 = 218,25 m3/jam

2) Produktivitas per hari

Q = 218,25 x 7 = 1.527,75 m3/hari

3) Jumlah motor grader yang dibutuhkan

pada pekerjaan timbunan tanah

= Site out put per hari 𝑒π‘₯π‘π‘Žπ‘£π‘Žπ‘‘π‘œπ‘Ÿ

Produktivitas per hari π‘šπ‘œπ‘‘π‘œπ‘Ÿ π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘’π‘Ÿ

= 1.204

1.527,75 = 0,788 β‰ˆ 1 unit

4) Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan

perataan hamparan pada pemadatan tanah

timbunan

= Volume tanah timbunan

produktivitas per hari

= 35.582,625

1.527,75 = 23,29 β‰ˆ 24 hari

o Pada pekerjaan penyiapan badan jalan

1) Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan

penyiapan badan jalan

= Volume tanah pada penyiapan badan jalan

Produktivitas per hari

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 12

= 8107 x 11 x 0,25

1.527,75 =

22.294,25

1.527,75

= 14,593 β‰ˆ 15 hari

2) Jumlah motor grader yang dibutuhkan

pada pekerjaan penyiapan badan jalan 1

unit.

4.3.5 Alat Pemadat

1. Data alat Three wheel rollers

Tipe alat : Sakai R2-2

Kondisi alat : baik

Efisiensi kerja : 0,75

Kecepatan : 2 Km/jam

Lebar pemadatan efektif : 0,8 m

(1 - 0,2)

Jumlah lintasan pemadatan : 4 lintasan

Lebar roda depan : 0,550 m

Lebar roda belakang : 1 m

Diameter roda : 1,620 m

Tebal pemadatan : 1 m

2. Perhitungan

o Pada pekerjaan timbunan tanah

1) Produktivitas per jam

Qa = W x V x 1000 x E x H

N

= 0,8 x 2 x 1000 x 0,75 x 1

4 = 300 m3/jam

2) Produktivitas per hari

Qa = 300 x 7 = 2100 m3/hari

3) Waktu yang dibutuhkan untuk 1 three

wheel rollers

= Volume tanah timbunan

Produktivitas per hari

= 35.582,625

2100 = 16,944 β‰ˆ 17 hari

Karena motor grader membutuhkan

waktu 24 hari pada pekerjaan timbunan

maka three wheel rollers mengikuti.

4) Jumlah three wheel rollers yang

dibutuhkan pada pekerjaan timbunan

tanah 1 unit.

o Pada pekerjaan penyiapan badan jalan

1) Luas per jam tanah yang dipadatkan

Qa = W x V x 1000 x E

N

= 0,8 x 2 x 1000 x 0,75

4 = 300 m2/jam

2) Luas per hari tanah yang dipadatkan

= 300 x 7 = 2.100 m2

3) Luas pemadatan

= 11 x 8107 = 89.177 m2

4) Waktu yang dibutuhkan untuk 1 three

wheel rollers

= Luas pemadatan

Luas pemadatan per hari

= 89.177

2.100 = 42,465 β‰ˆ 43 hari

5) Jumlah three wheel rollers yang

dibutuhkan pada pekerjaan penyiapan

badan jalan 1 unit.

4.4 Analisa biaya

Dari perhitungan analisa alat didapatkan biaya

pasti perjam, dan total biaya alat sebagai

berikut :

1. Bulldozer

Biaya operasi per jam Rp 997.462,60 1

unit 42 hari = 294 jam kerja

Biaya yang dibutuhkan

= Rp 997.462,60 x 294

= Rp 293.254.004,40

2. Excavator

Biaya operasi per jam Rp 849.025,10

2 unit 102 hari = 714 jam kerja

Biaya yang dibutuhkan

= 2 x (Rp 849.025,10 x 714)

= Rp 1.212.407.843,00

3. Dump truck

Biaya operasi per jam Rp 468.964,74)

50 unit 102 hari = 714 jam kerja, pada

pekerjaan galian

Dan 29 unit 30 hari = 210 jam kerja, pada

pekerjaan timbunan

Biaya yang dibutuhkan

= 50 x (Rp 468.964,74 x 714) + 29 x (Rp

468.964,74 x 210)

= Rp 19.598.036.490,00

4. Motor grader

Biaya operasi per jam Rp 711.664,20

1 unit 15 hari, pada pekerjaan penyiapan

badan jalan

Dan 1 unit 24 hari, pada pekerjaan

timbunan

Jumlah jam kerja = 273 jam

Biaya yang dibutuhkan

= Rp 711.664,20 x 273

= Rp 194.284.326,60

5. Three wheel roller

Biaya operasi per jam Rp 436.942,40

1 unit 43 hari = 301 jam kerja, pada

pekerjaan penyiapan badan jalan

dan 1 unit 24 hari = 168 jam kerja, pada

pekerjaan timbunan

Biaya yang dibutuhkan

= (Rp 436.942,40 x 301)

+(Rp 436.942,40 x 168)

= Rp 204.925.985,60

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 13

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1 Produktivitas 1 unit bulldozer didapat

sebesar 339,98 m3/jam untuk tanah asli,

dengan membutuhkan alat 1 unit selama

42 hari, dengan harga sewa Rp

293.254.004,40.

2 Produktivitas 1 unit excavator didapat

sebesar 86 m3/jam, dengan membutuhkan

alat pada pekerjaan galian tanah 2 unit

selama 102 hari. Dengan harga sewa Rp

1.212.407.843,00.

3 Produktivitas 1 unit dump truck didapat

sebesar 2,584 m3/jam pada pekerjaan

galian tanah dan 6,389 m3/jam pada

pekerjaan timbunan tanah, dengan

membutuhkan alat 50 unit selama 102

hari pada pekerjaan galian tanah dan pada

pekerjaan timbunan tanah 29 unit selama

30 hari. Dengan harga sewa Rp

19.598.036.490,00

4 Produktivitas 1 unit motor grader didapat

sebesar 218,25 m3/jam, dengan

membutuhkan alat pada pekerjaan

timbunan tanah 1 unit selama 24 hari dan

pada pekerjaan penyiapan badan jalan 1

unit selama 15 hari. Dengan harga sewa

Rp 194.284.326,60. 5 Produktivitas 1 unit three wheel roller

didapat sebesar 300 m2/jam pada

pekerjaan penyiapan badan jalan dan 300

m3/jam pada pekerjaan timbunan tanah,

dengan membutuhkan alat pada pekerjaan

penyiapan badan jalan 1 unit selama 43

hari dan pada pekerjaan timbunan tanah 1

unit selama 24 hari. Dengan harga sewa

Rp 204.925.985,60.

5.2 Saran

1 Hasil galian sebagian bisa digunakan

untuk timbunan di lokasi sekitar agar

tidak memakan waktu untuk pembuangan

tanah, dengan lokasi yang cukup jauh dari

lokasi pekerjaan.

2 Alat-alat berat yang akan dipakai, harus

diketahui jelas fungsi dari masing-masing

alat, agar efisien dan ekonomis dalam

pekerjaan.

3 Ada baiknya semua alat yang digunakan

ada cadangan unitnya, agar bila terjadi

kerusakan tidak mempengaruhi durasi

pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

1 Buntarto, Alat Berat dan Sistem

Undercarriage, Pustaka baru press,

Yogyakarta, 2016

2 Kholil, A, Alat berat, Bandung, rosda,

2012

3 Rochmanhadi, Alat-alat Berat dan

Penggunaannya, Badan Penerbit

Departemen Pekerjaan Umum,

Jakarta, 1982

4 Rochmanhadi, Perhitungan Biaya

Pelaksanaan Pekerjaan dengan

Menggunakan Alat-alat Berat, Badan

Penerbit Departemen Pekerjaan

Umum, Jakarta, 1984

5 Sjachdirin, M, dkk, Pemindahan

Tanah Mekanis, Bagian Penertbit

Institut Teknologi Nasional, Jakarta,

1998

RIWAYAT PENULIS

1. Bagus Nur Handoko, ST. Alumni (2017)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas

Teknik, Universitas Pakuan Bogor.

2. Ir. Puji Wiranto, MT. (Pembimbing I)/

Staf dosen Program Studi Teknik Sipil,

Fakultas Teknik, Universitas Pakuan

Bogor.

3. Ir. Arif Mudianto, MT. (Pembimbing II)/

Staf dosen Program Studi Teknik Sipil,

Fakultas Teknik, Universitas Pakuan

Bogor.

4. Ir. Arif Mudianto, MT. Pembimbing II/ Staf Dosen

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Universitas Pakuan Bogor.