Upload
khangminh22
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 1
PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN RUAS JAILOLO β
MATUI PROVINSI MALUKU UTARA
Bagus Nur Handoko1), Puji Wiranto2), Arif Mudianto3)
Abstrak
Alat berat merupakan faktor penting dalam pekerjaan berskala besar. Tujuan penggunaan alat berat
untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan sehingga hasil yang diharapkan akan
tercapai dengan lebih mudah dan lebih cepat. Ruang lingkup penulisan ini hanya dibatasi pada
masalah manajemen peralatan dan perkiraan biaya alat yang berkaitan dengan produktivitas dari
kombinasi alat bulldozer, excavator, dump truck, motor grader dan three wheel rollers. Adapun data
yang telah dihitung ialah produktifitas bulldozer didapat sebesar 339,98 m3/jam, dengan
membutuhkan alat 1 unit selama 42 hari, produktifitas excavator didapat sebesar 86 m3/jam, dengan
membutuhkan alat pada pekerjaan galian tanah 2 unit selama 102 hari, produktifitas dump truck
didapat sebesar 2,584 m3/jam pada pekerjaan galian tanah dan 6,389 m3/jam pada pekerjaan timbunan
tanah, dengan membutuhkan alat 50 unit selama 102 hari pada pekerjaan galian tanah dan pada
pekerjaan timbunan tanah 29 unit selama 30 hari, produktifitas motor grader didapat sebesar 218,25
m3/jam, dengan membutuhkan alat pada pekerjaan timbunan tanah 1 unit selama 24 hari dan pada
pekerjaan penyiapan badan jalan 1 unit selama 15 hari, produktifitas three wheel roller didapat
sebesar 300 m2/jam pada pekerjaan penyiapan badan jalan dan 300 m3/jam pada pekerjaan timbunan
tanah, dengan membutuhkan alat pada pekerjaan penyiapan badan jalan 1 unit selama 43 hari dan
pada pekerjaan timbunan tanah 1 unit selama 24 hari.
Kata kunci : produktifitas pekerjaan tanah, alat berat
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Alat berat merupakan faktor terpenting di
dalam proyek-proyek konstruksi dengan skala
yang besar. Tujuan penggunaan alat berat
tersebut untuk memudahkan manusia dalam
mengerjakan pekerjaan sehingga hasil yang
diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah
dan pada waktu yang relatif lebih singkat.
Alat yang umum dipakai didalam proyek
konstruksi antara lain dozer, alat gali
diantaranya backhoe, front shovell, dumshell,
alat pemuat diantaranya loader, alat
pengangkut seperti truck. Alat pemadat tanah
diantaranya roller, compactor dan lain-lain.
Pemilihan alat berat yang akan dipakai
merupakan faktor terpenting dalam
keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang
dipilih harus tepat sehingga proyek/pekerjaan
berjalan lancar. Kesalahan dalam pemilihan
alat berat dapat mengakibatkan proyek
pekerjaan tidak lancar. Dengan demikian
keterlambatan penyelesaian pekerjaan dapat
terjadi yang menyebabkan biaya akan
menbengkak. Produktivitas yang kecil
sehingga tenggang waktu yang dibutuhkan
untuk pengerjaan menjadi panjang, ini
merupakan hal yang menyebabkan biaya lebih
besar.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah
untuk mengetahui kebutuhan alat berat yang
dipergunakan di lapangan sehingga menjadi
lebih efisien dan ekonomis.
Tujuan adalah untuk mendapatkan hasil
perhitungan produktivitas alat, jumlah alat
yang dibutuhkan, harga biaya alat tersebut
dan menekan biaya operasional alat berat.
1.3. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Ruang lingkup penulisan ini hanya dibatasi
pada masalah manajemen peralatan dan
perkiraan biaya alat yang berkaitan dengan
produktivitas dari kombinasi alat bulldozer,
excavator, dump truck, motor grader dan
three wheel rollers yang dipergunakan pada
proyek/pekerjaan ruas jalan Jailolo-Matui
Provinsi Maluku Utara.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 2
2.1. Umum
Lingkungan kerja desain-engineering terkait
erat dengan lingkup kerja konstruksi, dalam
arti desain-engineering memberikan dan
menentukan berbagai parameter dan produk
yang akan dipakai sebagai dasar pegangan
(referensi) kegiatan konstruksi melaksanakan
apa yang telah digariskan oleh hasil kegiatan
desain-engineering. Sepanjang siklus proyek
dikenal beberapa tahapan desain-engineering
secara konseptual, pendahuluan, dan terinci.
Yang terakhir ini dikerjakan pada tahap
implementasi untuk menyiapakan spesifikasi,
kriteria peralatan dan material yang akan
dibeli, serta gambar cetak biru komponen-
komponen fasilitas yang akan dibangun.
Pekerjaan tersebut melibatkan bermacam-
macam disiplin ilmu teknik.
2.2. Sifat Kembang Susut Tanah
Volume dan kerapatan tanah secara umum
mengalami perubahan-perubahan yang cukup
besar apa bila tanah itu digali, diangkut,
diletakan, dan dipadatkan. Volume pekerjaan
tanah umumnya diukur dalam tiga kondisi:
a. Kondisi asli (Bank Cubic Meter/BCM),
ukuran alam yaitu keadaan tanah yang
masih sesuai dengan kondisi asli
alamnya. Dalam keadaan ini butiran-
butiran tanah masih terkonsolidasi dengan
baik.
b. Kondisi lepas (Loose Cubic Meter/LCM),
yaitu kondisi tanah sesudah mengalami
gangguan atau telah tergali, misalnya
keadaan tanah didepan dozer blade di atas
dump truck dan didalam bucket. Tanah
yang telah tergali dari tempat asalnya ini
akan mengalami perubahan volume, yaitu
ngalami pengembangan. Hal ini
diakibatkan oleh adanya penambahan
rongga udara butir-butir tanah, sehingga
volumenya menjadi besar. Besarnya
penambahan volume tergantung dari
faktor kembang tanah (swelling factor)
yang besarnya dipengaruhi oleh jenis
tanah. Volume dalam keadaan lepas dapat
dihitung dengan persamaan sebagai
berikut: LCM = BCM (SWELL x BCM)............( 1.)
Dengan:
LCM = Volume dalam kondisi lepas (m3)
BCM = Volume dalam kondisi asli (m3)
SWELL = Faktor kembang tanah
c. Kondisi padat (Solid Measure/SM), yaitu
kondisi tanah setelah di timbun kembali
dan diadakan usaha pemadatan.
Perubahan volume pada keadaan ini
terjadi karena adanya penyusutan rongga
udara diantara partikel-partikel tanah
tersebut. Nilai dari faktor-faktor tersebut
dapat dicari dengan menggunakan
persamaan berikut ini
ππ€ = π΅βπΏ
πΏ π₯ 100 %.........................( 2.)
πβ = πΆβπ΅
πΆ π₯ 100 %.........................( 3.)
Dimana:
Sw = faktor kembang (%)
Sh = faktor susut (%)
B = kerapatan tanah asli (kg/m3)
L = kerapatan tanah lepas (kg/m3)
C = kerapatan tanah padat (kg/m3)
2.3. Faktor Konversi Volume Tanah
Volume banyaknya tanah tergantung dari pada
apakah tanah tersebut dalam keadaaan asli
(belum dikerjakan alat berat), apakah telah
lepas karena telah terkena pekerjaan dengan
alat-alat berat, atau apakah telah dipadatkan.
Faktor konversi tergantung dari tipe tanah dan
derajat pengerjaan.
2.4.Produksi dan Durasi Pekerjaan
Dalam menentukan durasi suatu pekerjaan
maka hal-hal yang perlu di ketahui adalah
volume pekerjaan dan Produktivitas alat
tersebut. Produktivitas alat bergantung pada
kapasitas dan waktu siklus alat. Dasar untuk
mencari Produktivitas alat adalah:
Produktivitas =kapasitas
CM ..................( 4.)
Untuk memperoleh cycle time (CM)
diperlukan sebagai berikut:
Cm = TL + TH + TD + TR + TW..........( 5.)
Dimana :
Cm = siklus waktu (cycle time)
TL = waktu pemutaran
TH = waktu pengangkutan
TD = waktu menumpahkan
TR = waktu kembali
TW = waktu menunggu
Untuk menghitung jumlah alat-alat lainnya
menggunakan :
ππ’πππβ ππππ‘ =πππππ’ππ‘ππ£ππ‘ππ π‘πππππ ππ
πππππ’ππ‘ππ£ππ‘ππ ππππ‘........( 6.)
Setelah jumlah masing-masing alat diketahui
maka selanjutnya perlu dihitung durasi
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 3
pekerjaan alat-alat tersebut. Salah satunya cara
dengan menentukan berapa Produktivitas total
alat setelah dikalikan jumlahnya. Kemudian
dengan menggunakan Produktivitas jumlah
alat maka durasi dapat dicari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
ππ’πππ π = π£πππ’ππ πππππππππ
πππππ’ππ‘ππ£ππ‘ππ π‘πππππππ ............... ( 7.)
2.5. Pengenalan Alat Berat
Dalam pelaksanaan pekerjaan dengan
menggunakan alat berat terdapat faktor yang
mempengaruhi Produktivitas alat, yaitu
efisiensi alat. Efektifitas alat bergantung pada
beberapa hal berikut:
1. Kemampuan operator pemakaian alat
2. Pemilihan dan pemeliharaan alat
3. Perencanaan dan pengaturan letak alat
4. Topografi dan volume pekerjaan
5. Kondisi cuaca
6. Metode pelaksanaan alat
Ada beberapa faktor yang dominan
mempengaruhi produksi alat berat. Gaya-gaya
tersebut antara lain :
2.5.1. Tahanan Gelinding (Rolling Resistance)
Tahanan gelinding adalah tenaga yang
menghambat gerakan alat pada alat beroda ban
kerena pengaruh kondisi kontak antara ban
dengan jalan kerja. Tahanan kelandaian atau
tanjakan yang disebut tahanan kemiringan di
sebabkana karena tarikan daya berat alat atau
gaya berat total (daya beban) yang sejajar
dengan permukaan jalan kerja.
Tahanan gelinding (kg) = W x r.............. ( 8.)
Dimana :
W = berat kendaraan (kg)
r = koefisien tahanan gelinding
2.5.2. Pengaruh Kemiringan(Kelandaian)
Medan Kerja
Tahanan kelandaian adalah tahanan yang akan
dialami oleh setiap alat yang mendaki. Ini
timbul karena pengaruh gravitasi bumi.
Tahanan ini akan berubah menjadi bantuan
(bantuan kelandaian) apabila menuruni bukit.
Besarnya tahanan kelandaian ini dapat
dihitung dengan persamaan :
Tahanan kelandaian = W x %k (kg)β¦.......( 9.)
Dimana : W = Berat Kendaraan (kg)
% K = Kelandaian (%)
2.5.3. Koefisien Traksi
Koefisien traksi (KT) adalah faktor yang
menunjukan berapa bagian dari saluran
kendaraan itu pada ban atau track yang dapat
dipakai untuk menarik atau mendarong. Jadi
KT adalah suatu faktor dimana jumlah berat
kendaraan pada ban penggerak itu harus
dikalikan untuk menunjukan Rimpull
maksimum antar ban dengan jalur jalan, tepat
sebelum roda itu selip.
Traksi Kritis (TK)W x ct (kg)................ ( 10.)
Dimana :
W = Berat kendaraan/ alat pada roda
penggeraknya (kg)
ct = Koefisien traksi
2.5.4. Pengaruh Ketinggian Daerah Kerja
(Altitude)
Altitude adalah ketinggian suatu daerah diukur
dari permukaan air laut. Perubahan kadar
oksigen dalam udara akan berpengaruh
terhadap tenaga mesin suatu alat yang
beroperasi pada suatu daerah dengan
ketinggian tertentu.
Diesel 4 tak : alat dengan tenaga diesel
jenis ini, akan mengalami penurunan
tenaga 1% pada setiap 100 meter
kenaikan diatas ketinggian 300 meter dari
permukaan laut.
Diesel 2 tak : alat dengan tenaga diesel
jenis ini, akan mengalami penurunan
tenaga 1% pada setiap 100 meter
kenaikan diatas ketinggian 150 meter dari
permukaan laut.
Turbo Charger : alat dengan tenaga turbo
ini, akan mengalami penurunan tenaga
1% pada setiap 150 meter kenaikan, pada
ketinggian 1500 meter dari permukaan
laut.
2.5.5. Efisiensi Operator
Faktor manusia sebagai operator alat sangat
sukar ditentukan dengan tepat, sebab selalu
berubah-ubah dari waktu ke waktu, bahkan
dari jam ke jam, tergantung pada keadaan
cuaca, kondisi alat yang dikemudikan, suasana
kerja dan lain-lain. Biasanya memberikan
perangsang dalam bentuk bonus dapat
mempertinggi efisiensi operator alat.
2.6. Klasifikasi Alat
Alat berat dapat dikategorikan ke dalam
beberapa klarifikasi. Klarifikasi tersebut
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 4
adalah klarifikasi alat berat dan klarifikasi
operator alat berat.
2.6.1. Klarifikasi Fungsional Alat Berat
Klarifikasi fungsional adalah pembagian alat
berdasarkan fungsi-fungsi utama alat.
Berdasarkan fungsi alat berat dapat dibagi
sebagai berikut:
a. Alat penggali, sepeti excavator, front
shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
b. Alat pengangkut material, seperti balt truck
dan wagon.
c. Alat pemindah material. Seperti loader dan
dozer.
d. Alat pemadat, seperti tamping roller,
pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-
lain.
2.6.2 Klasifikasi Operasional Alat Berat
Alat-alat berat dalam pengoprasiannya dapat
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain
atau tidak dapat digerakan (statis). Jadi
klarifikasi alat berdaasarkan penggerakanya
dapat dibagi menjadi berikut :
Alat dengan penggerak, seperti crawrel atau
roda kelabang dan ban karet.
Alat statis, seperti tower crane, batching plant,
dan crasher plant.
2.7. Efisiensi kerja
Dalam merencanakan suatu proyek,
Produktivitas per jam dari suatu alat yang
diperlukan adalah Produktivitas standar dari
alat tersebut dalam kondisi ideal dikalikan
dengan suatu faktor. Faktor tersebut
dinamakan efisiensi kerja. Efisiensi kerja
tergantung pada banyak faktor seperti:
topografi, keahlian, oprator, pemilihan standar
pemeliharaan dan sebagainya yang
menyangkut operasi alat.
Tabel 1. Efisiensi Kerja Kondis
operasi
alat
Pemeliharaan mesin
Baik
sekali Baik Sedang Buruk
Buruk
sekali
Baik
sekali 0.83 0.81 0.76 0.70 0.63
Baik 0.78 0.75 0.71 0.65 0.60
Sedang 0.72 0.69 0.65 0.60 0.54
Buruk 0.63 0.61 0.57 0.52 0.45
Buruk
sekali 0.52 0.50 0.47 0.42 0.32
Sumber : M. Sjachdirin, dkk, 1998
2.8. Alat Pengerak
Alat pengerak pada alat berat dapat berupa
crawrel atau ban karet. Unuk beberapa jenis
alat berat seperti truk, screper atau motor
greader, alat penggeraknya adalah ban karet.
Untuk alat-alat seperti backhoe, alat
penggeraknya bisa salah satu dari kedua jenis
di atas. Pada tabel berikut terdapat faktor-
faktor yang menjadi dasar pemilihan alat
dengan mengunakan roda ban dan roda
crawrel:
2.9. Alat-alat berat
2.9.1. Bulldozer
Dalam melaksanakan pekerjaan pemindahan
tanah mekanis dengan mengunakan alat-alat
berat. Bulldozer adalah suatu alat dimana
traktor menjadi alat penggerak sekaligus juga
tempat dudukan alatnya. Kadang-kadang
bulldozer juga disebut traktor yang diberikan
suatu alat tambahan yang berupa pisau
pendorong.
Untuk menghitung jumlah produksi per jam
dari bulldozer yang melakukan pekerjaan
secara terus menerus digunakan sebagai
berikut
π = π π₯ π π₯ πΈ = π π₯ 60
πΆπ π₯ πΈ...............( 11.)
Dimana :
Q = produksi perjam dari alat
(m3/jam)
q = produksi (m3) dalam satu
siklus kemampuan alat untuk
memindahkan tanah lepas
N = jumlah siklus dalam satu jam
Dimana : N = 60/Cm
E = efisiensi kerja
Cm = waktu siklus dalam menit
Produksi per siklus
Produksi kerja bulldozer pada saat
penggusuran adalah sebagai berikut :
Produksi (q) = L x HΒ² x a............... ( 12.)
Dimana :
L = lebar blade/ sudu (m/yd)
H = tinggi blade (m)
a = faktor blade
Untuk menghitung Produktivitas standar
dari bulldozer, volume tanah yang
dipindahkan dalam satu siklus dianggap
sama dengan lebar sudu x (tinggi sudu)Β².
Waktu siklus
ππ = π·
πΉ+
π·
π + π β¦ β¦ β¦ β¦ . . ( 13. )
Dimana :
D= jarak angkut/gusur (meter)
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 5
F = kecepatan maju (m/menit)
R = kecepatan mundur (m/menit)
Z = waktu ganti persnelling (menit)
2.9.2. Excavator atau backhoe
Excavator/backhoe termasuk alat penggali
hidraulis memiliki backet yang dipasang di
depannya, yang dimaksud dengan alat
penggali hidraulis adalah alat yang bekerja
karena adanya tekanan hidraulis pada mesin di
dalam pengoprasiannya. Pada perhitungan
dalam mencari Produktivitas backhoe
π = π π₯ 3600 π₯ πΈ
πΆπ .......................... ( 14.)
Dimana :
Q = Produktivitas per jam (m3/jam)
q = Produktivitas per siklus (m3)
q = ql x k ............................................ ( 15.)
q1 = kapasitas penuh backet backhoe (m3)
k = faktor bucket
E = efisiensi kerja
Cm = waktu (detik)
2.9.3. Dump truck
Alat pengangkut atau lebih sering disebut
dump truck mempunyai fungsi untuk
mengangkut material seperti tanah, pasir,
batuan untuk proyek konstruksi. Untuk
menghitung jumlah produksi per jam dari
dump truck yang melakukan pekerjaan secara
terus menerus digunakan sebagai berikut :
π = πΆ π₯ 60 π₯ πΈ
πΆπ.................................( 16.)
Dimana untuk mencari nilai c maka
digunakan:
πΆ = π π₯ π.......................................( 17.)
Keterangan :
Q = Produktivitas (m3/jam)
C = Produktivitas per siklus
E = efisiensi kerja dump truck
M = jumlah dump truck yang bekerja
q = kapasitas bucket
k = faktor bucket
Cm = waktu siklus dump truck (min)
Untuk menghitung cycle time dibutuhkan
beberapa perhitungan terlebih dahulu seperti :
1. Waktu muat (TL)
ππΏ = πΆπ
ππΌ π₯ π π₯ πΆπ.......................( 18.)
Dimana:
Cm = siklus waktu (cycle time)
Cd = kapasitas damp truck (m3)
ql = kapasitas bucket alat pemuat (m3)
K = faktor kapasitas bucket
2. Waktu tempuh
TH = D/V1.................................... ( 19.)
Dimana:
D = jarak angkut (meter)
V1 = kecepatan rata-rata saat muata
penuh (menit)
3. Waktu bongkar muat (TD)
Dimana bisa diperkirakan dan ini
tergantung dari lokasi penumpahan.
4. Waktu untuk kembali (TR)
TH = D/V2.................................... ( 20.)
Dimana:
D = jarak angkut (meter)
V2 = kecepatan kembali saat
muatan kosong (menit)
2.9.4. Motor Grader
Motor grader biasa digunakan sebagai alat
untuk membentuk permukaan tanah sesuai
dengan profil tanah yang dikehendaki,
membuat parit tepi jalan dan perataan tanah.
Untuk menentukan waktu produksi motor
grader dipergunakan rumus seperti :
T = ( df
+ dr
) n
( menit).........( 21.) vf vy E
Dimana :
df = Jarak lurus pergi persiklus (feet)
dr = Jarak kembali dalam grading berikutnya
(feet)
Vf = Kecepatan rata-rata pergi (fee/menit)
Vy= Kecepatan rata-rata kembali (fee/menit)
n = Jumlah pass (lintasan)
E = Efisiensi
Jika jarak pekerjaan terlalu jauh, sehingga
persneling yang dipergunakan tetap sama,
maka kecepatan yang dipergunakan dapat
dipakai kecepatan rata-rata Va, dengan
demikian maka rumus tersebut di atas
menjadi:
T = 2 dn
menit .......................... ( 22.) Va E
Perhitungan luas operasi per-jam
(m2/jam)
QA = V x (Le-Lo) x 1000 x E.......... ( 23.)
Dimana :
QA = Luas operasi perjam (m2/jam)
V = Kecepatan kerja (km/jam)
E = Efisiensi kerja
Perhitungan waktu untuk perapihan
medan
π =ππ₯π·
ππ₯πΈβ¦ β¦ β¦ β¦ β¦ β¦ β¦ . . β¦ . ( 24. )
Dimana :
T = Waktu kerja (jam)
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 6
N = Jumlah trip
D = Jarak kerja (km)
V = Kecepatan kerja (km/jam)
E = Efisiensi kerja
Jumlah (N)
Jika grader bekerja pada suatu site, dengan
jalur-jalur leveling yang sejajar, maka
jumlah trip dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
π =π
πΏπ β πΏππ₯ π β¦ β¦ . . β¦ β¦ . β¦ . ( 25. )
Dimana :
W = Lebar total untuk pekerjaan leveling
(m)
Le = Panjang efektif blade (m)
Lo = Lebar tumpang tindih (m)
n = Jumlah lilitan yang diperlukan untuk
mencapai permukaan yang
dikehendaki
2.9.5. Three wheel rollers
Biasanya Three wheel roller digunakan untuk
memadatkan batuan yang berbutir kasar atau
batuan makadam. Untuk menambah berat
maka biasanya roda-roda besi tersebut diisi
dengan air atau bahkan pasir, sehingga berat
mesin gilas dapat bertambah sekitar 15%
sampai 35% dari berat aslinya, dimana berat
mesin gilas ini biasanya berkisar antara 6
sampai 12 ton tergantung dari tipenya.
Perhitungan produksi mesin gilas
Produktifitas mesin gilas didasarkan atas
volume tanah atau berdasarkan luas tanah
yang dipadatkan. Produksi pemadatan
berdasarkan volume tanah. Rumus yang
digunakan adalah :
Q =ππ₯ππ₯π»π₯1000π₯πΈ
πβ¦ β¦ β¦ . β¦ . . . . ( 26. )
Dimana :
Q = Volume tanah yang dipadatkan jam
(m3/jam)
W = Lebar efektif pemadatan tiap pass (m)
V = Kecepatan operasi (km/jam)
H = Tebal pemadatan efektif untuk setiap
lapis (m)
N = Jumlah pemadatan (Jumlah pass oleh
mesin gilas)
E = Effisiensi kerja dari pass-pass yang
Dilalui
Produksi pemadatan didasarkan pada luas
tanah
Qa =ππ₯ππ₯1000π₯πΈ
πβ¦ β¦ β¦ β¦ . . . β¦ . . ( 27. )
Dimana :
Qa = Luas per jam tanah yang dipadatkan
(m2/jam)
W = Lebar efektif pemadatan (m)
V = Kecepatan operasi (km/jam)
N = Jumlah lintasan pemadatan
E = Effisiensi kerja
2.10. Analisa Biaya
Dalam memperoleh alat berat ada tiga cara
yang umum digunakan yaitu: membeli, sewa
beli (leasing) dan menyewa. Perbedaan
diantara cara-cara tersebut terdapat biaya total
untuk memperoleh alat dan bagaimana cara
pembayaran biaya tersebut selama priode
tertentu.
2.11. Biaya Kepemilikan
Biaya kepemilikan adalah jumlah biaya dalam
rupiah yang harus diterima kembali oleh
pemilik alat karna telah mengeluarkan biaya
untuk pembelian alat, angkutan, pajak,
asuransi, setiap jam selama umur ekonomis
alat. Bunga modal juga harus diterima pemilik
alat setiap jam selama umur ekonomis alat.
Biaya kepemilikan terdiri dari
1. Biaya penyusutan (Depresiasi)
2. Bunga pinjaman bank
Besarnya suku bunga disesuaikan dengan
suku bunga yang berlaku.
Biaya bunga per-jam dihitunng dengan : π (1+π)αΆΊ
(1+π)αΆΊ β1 ..................................... ( 28.)
Dimana :
A = umur ekonomis alat
i = suku bunga bank
3. Asuransi alat-alat berat
Asuransi alat-alat berat dimaksudkan
untuk melindungi terjadinya resiko-resiko
cukup besar, adapun biaya untuk
mengasuransikan peralatan tersebut
diberlakukan sebagai berikut:
π΄π = [π+1
2 π₯ π π₯ πΈ π₯ π΄π] π₯
1
β ............ ( 29.)
Dimana :
Ac = biaya asuransi
N = umur ekonomis alat
E = harga peralatan murni
Ai = bunga asuransi
h = jam kerja peralatan per-jam
karena hanya pembelian, bunga modal,
pajak, asuransi serta umur ekonomis alat
merupakan bilangan tetap/konstan, maka
biaya kepemilikan disebut biaya tetap.
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 7
4. Biaya operasi
Biaya operasi adalah biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk keperluan-keperluan
pengoprasian alat. Untuk mengitung
biaya operasi tersebut adalah
T = F + G + H + J + K.............. .. ( 30.)
Yang terdiri dari biaya-biaya untuk :
a) Bahan bakar dan pelumas (H)
Pengunaan bahan bakar dan pelumas
sangat tergantung dari daya dukung
mesin alat. Bahan bakar dan pelumas
tersebut yang dimaksudkan adalah
biaya untuk fuel dan oil + grease.
Untuk bahan bakar :
Bahan bakar =
(12% - 15%) x Pw x Msβ¦......β¦ ( 31.)
Sedangkan :
Pelumas =
(2,5% - 3%) x Pw x Ms β¦β¦...... ( 32.)
b) Bengkel (G)
Biaya bengkel untuk operasi alat per-
jam efektif dapat dihitung sebagai
berikut
πΊ (6,25% β 8,75%) π₯ π΅
π
ππ‘ππ’ πΊπΉ
2................................... ( 33.)
Dimana :
B = biaya setempat (Rp)
W = jumlah jam kerja yang digunakan
secara efektif setahun (jam)
c) Perawatan dan perbaikan (F)
Biaya perbaikan dapat diperkirakan
sesuai dengan jam penggunaannya.
Tetapi pada umumnya biaya perbaikan
merupakan biaya rata-rata seluruh
total biaya perbaikan selama waktu
tertentu.
πΉ = (12,5% β 17,5%) π₯ π΅
π.............. ( 34.)
Dimana :
B = biaya setempat (Rp)
W = jumlah jam kerja yang
digunakan secara efektif
setahun (jam)
d) Gaji / upah operator / mekanik
Besarnya sangat tergantung dari
tempat /lokasi pelaksanaan pekerjan,
perusahaan yang bersangkutan dan
peraturan peraturan yang ada, yang
berlaku di lokasi tersebut dan yang
berlaku antara operator dan
perusahaan yang bersangkutan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Metodologi penelitian adalah cara-cara yang
dipakai untuk melakukan penelitian hingga
ditemukan kesimpulan. Dalam penentuan
syarat tersebut, ditentukan terlebih dahulu
obyek studi kasus yang akan diteliti untuk
menyesuaikan urutan penelitian yang paling
sesuai dengan objek yang diteliti. Secara
umum, penelitian ini akan dimulai dengan
peninjauan lokasi. Untuk mendapatkan data
dalam penelitian ini dilakukan pengamatan
secara terus menerus di proyek, secara
langsung koreksi data dilakukan selama umur
proyek dan memdapatkan keyakinan antara
kenyataan di lapangan dengan pelaporannya.
Menggunakan data laporan harian, mingguan,
dan bulanan yang terekam dalam laporan
harian dapat dihitung angka produktifitas kerja
alat. Dengan mengunakan perhitungan
aritmatika yang sederhana dan analisa statistik.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan
penelitian ini adalah :
3.2 Data Proyek
1. Nama Proyek : Pembangunan Jalan Ruas
Jailolo β Matui
2. Waktu Pelaksanaan : 240 Hari Kalender
(8 bulan)
3. Lebar Badan Jalan : 7 meter
4. Panjang Jalan : 8107 meter
5. Jam Kerja : 7 jam/hari
3.3. Jenis dan Volume Tanah
Jenis tanah yang terdapat dalam proyek
pembangunan jalan ruas Jailolo - Matui adalah
jenis tanah clay sand. Volume tanah clay sand
yang akan digali 98.117,015 m3 dan volume
timbunan 28.466,1 m3.
3.4. Data Alat Berat
Pada pelaksanaan pekerjaan jalan, digunakan
alat-alat yang mendukung pelaksanaan
pekerjaan tesebut, meliputi :
3.4.1. Alat Pembersih Lapangan atau
Penggusuran
Agar lokasi kerja proyek dapat digunakan,
langkah awal biasanya menggunakan
bulldozer untuk membersihkan lapangan.
Untuk menghitung jumlah produksi per-jam
dari bulldozer yang melakukan pekerjaan
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 8
secara terus menerus, digunakan data sebagai
berikut :
Tipe alat : Bulldozer
Merk alat : Komatsu
Tipe alat : D 65 EX
Tahun alat : 2014
Ukuran blade : H : 1,425 m
L : 3,460 m
Tabel 2. Data waktu siklus bulldozer
3.4.2. Alat Penggali
Pada pekerjaan penggalian tanah dipergunakan
alat bantu excavator, untuk pekerjaan
penggalian dan pemuatan material tanah.
Untuk menghitung jumlah produksi per-jam
dari excavator yang melakukan pekerjaan
secara terus menerus, digunakan data sebagai
berikut :
Tipe alat : Excavator
Merk alat : Komatsu
Tipe alat : PC-200
Tahun alat : 2015
Volume bucket excavator : 0,8 mΒ³
Tabel 3. Data waktu siklus excavator komatsu PC-200
Siklus
Pengamatan
Waktu (detik)
Gali Isi+putar Buang
Putar
(kosong) Total
1. 5 8 4,5 6 23,5
2. 5 7,5 5 5,5 23
3. 5 7 4 5,5 21,5
Rata-
rata 5 7,5 4,5 5,667 22,667
Sumber : PT. Anugrah Adyatama 2016
3.4.3. Alat Pengangkut
Material yang akan dibuang atau didatangkan
ke lokasi proyek dapat diangkut menggunakan
dump truck. Untuk menghitung jumlah
produksi per-jam dari dump truck yang
melakukan pekerjaan secara terus menerus,
digunakan data sebagai berikut :
Tipe alat : Dump truck
Merk alat : Hino
Tipe alat : Dutro 130 HD
Tahun alat : 2014
Kapasitas dump truck : 6 mΒ³
Lokasi pembuangan tanah di desa Todahe
yang berjarak 35 km dari lokasi proyek
pengerjaan jalan.
Tabel 4. Kecepatan laju dump truck
3.4.4. Alat Perata atau Pembuat
Kemiringan Jalan
Untuk meratakan jalan dan membuat
kemiringan jalan dipergunakan alat motor
grader. Untuk menghitung jumlah produksi
per-jam dari motor grader yang melakukan
pekerjaan secara terus menerus, digunakan
data sebagai berikut :
Tipe alat : Motor grader
Merk alat : Komatsu
Tipe alat : GD 555
Tahun alat : 2015
Ukuran blade : H : 0,645 m
L : 3,710 m
3.4.5. Alat Pemadat
Untuk memadatkan tanah atau material yang
akan di gunakan sebagai jalan, dipergunakan
alat three wheel rollers. Untuk menghitung
jumlah produksi per-jam dari three wheel
rollers yang melakukan pekerjaan secara terus
menerus, digunakan data sebagai berikut :
Tipe alat : Three wheel rollers
Merk alat : Sakai
Tipe alat : R2-2
Tahun alat : 2014
Kecepatan maksimal : 10 Km/jam
Lebar roda depan : 0.550 m
Lebar roda belakang : 1 m
Diameter roda : 1,620 m
Siklus
Pengamatan
Waktu (menit)
Kecepatan
rata-rata
maju
(km/jam)
Kecepatan
rata-rata
mundur
(km/jam)
Jarak
gusur
(meter)
Waktu
tukar
persenelling
(menit)
1 3,601 3,412 20 0,067
2 3,421 3,551 20 0,04
3 3 4 20 0,06
Jumlah 10,024 10,963 60 0,167
Rata-
rata 3,341 3,654 20 0,056
Sumber : PT. Anugrah Adyatama 2016
Siklus
Pengamatan
Waktu (menit)
Jarak
(km)
Berangkat
(40km/jam)
Kembali
(60km/jam) Loading
Perjalanan 35 52,5 35 0,25
Sumber : PT. Anugrah Adyatama 2016
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pekerjaan Proyek
Pada pelaksanaan proyek Pembangunan Jalan
Ruas Jailolo β Matui yang berlokasi di
Provinsi Maluku Utara di peroleh data sebagai
berikut :
Volume tanah galian : 98.117,015 m3
Volume timbunan : 28.466,100 m3
Jarak pembuangan tanah : 35 km
Jam kerja/hari : 7 jam/hari
Faktor konversi tanah clay sand :
asli 1,00, lepas 1,25, padat 0,90
Waktu pelaksanaan : 240 hari kerja
kalender
Waktu pelaksanaan pekerjaan galian
tanah : 154 hari kerja kalender
Waktu pelaksanaan pekerjaan timbunan
tanah : 42 hari kerja kalender
Waktu pelaksanaan pekerjaan penyiapan
badan jalan : 91 hari kerja kalender
4.2 Metode Pelaksanaan
a) Galian : Tanah digali dan digusur ke satu
titik oleh bulldozer, dimasukan oleh
excavator kedalam dump truck untuk di
buang ke lokasi pembuangan.
b) Timbunan : Material timbunan diambil
dari hasil galian di sepanjang pekerjaan
jalan. Diangkut oleh dump truck,
dihampar oleh motor grader dan
dipadatkan oleh three wheel roller.
4.3 Analisa Data
4.3.1 Alat Pembersih Lapangan atau
Penggusuran
1 Data alat bulldozer
Tipe Alat : Komatsu D 65 EX
Lebar blade (L) : 3,460 meter
Tinggi blade (H) : 1,425 meter
Faktor blade (a) : 0,80
Status alat : Baik
Kondisi operator : Baik
Efisiensi kerja (E) : 0,75
Jarak angkut/gusur (D) : 20 meter
Kecepatan maju (F) : 3,341 km/jam
Kecepatan mundur (R) : 3,654 km/jam
Waktu ganti persnelling (Z) : 0,056 menit
2 Perhitungan
1) Produksi persiklus
q = lebar blade (L) x (tinggi blade)2(H)2 x
factor blade (a)
= 3,460 x (1,425)2 x 0,8 = 5,621 m3
2) Waktu siklus (Cm)
Kecepatan maju (F) = 3,341 km/jam =
55,683 m/menit
Kecepatan mundur (R) = 3,654 km/jam =
60,9 m/menit
Waktu ganti persnelling (Z) = 0,056
menit
Cm =D
F+
D
R+ Z, menit
Cm = 20
55,683+
20
60,9+ 0,056
Cm = 0,744 menit 3) Produktivitas bulldozer untuk tanah asli
π = π π₯ 60 π₯ πΈ π₯ ππππ‘ππ tanah
Cm
π =5,621 π₯ 60 π₯ 0,75 π₯ 1
0,744
π = 339,98 πΒ³/πππ
4) Produktivitas bulldozer untuk tanah lepas
Q = q x 60 x E x faktor tanah
Cm
Q =5,621 x 60 x 0,75 x 1,25
0,744
Q = 424,975 mΒ³/jam 5) Produksi bulldozer per hari untuk tanah
asli
= 339,98 x 7 jam = 2.379,86 mΒ³/hari 6) Produksi bulldozer per hari untuk tanah
lepas
= 424,975 x 7 = 2.974,825 mΒ³/hari 7) Waktu yang dibutuhkan bulldozer pada
pekerjaan galian
= volume tanah galian
produksi ππ’πππππ§ππ per hari
= 98.117,015
2.379,86= 41,253 β 42 hari
8) Karena waktu pekerjaan galian tanah 147
hari, maka jumlah bulldozer yang
dibutuhkan 1 unit
4.3.2 Alat Penggali
1 Data alat excavator/backhoe
Tipe alat : Komatsu PC 200
Volume bucket : 0,8 mΒ³
Kondisi alat : baik
Faktor Bucket : 90% = 0,9
Efisiensi kerja : 0,75
2 Perhitungan :
1) Volume tanah hasil galian
= 98.117,015 x 1.25 = 122.646,269 mΒ³ 2) Produktivitas per jam :
Q = q x 3600 x E
Cm
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 10
Mencari q : q = ql x k
q = 0,8 x 0,9 = 0,72
Q = 0,72 x 3600 x 0,75
22,667
Q = 85,763 mΒ³/jam β 86 mΒ³/jam
3) Produksi per hari
= produktivitas x jam kerja
= 86 x 7 jam = 602 mΒ³/hari 4) Waktu yang disediakan untuk pekerjaan
galian
= hari kerja x jam kerja
= 154 x 7 = 1.078 jam kerja
5) Waktu yang dibutuhkan untuk tanah
galian, 1 excavator
=volume tanah yang digali
produktivitas
=122.646,269
86= 1.426,119 jam β 1.427
jam
Karena waktu yag dibutuhkan lebih
besar daripada waktu yang disediakan,
maka jumlah excavator harus ditambah.
6) Excavator yang dibutuhkan pada
pekerjaan galian
=Waktu yang dibutuhkan
Waktu yang disediakan
=1.427
1.078= 1,324 β 2 unit
Karena excavator yang digunakan 2
unit, maka waktu yang dibutuhkan
dihitung ulang
7) Waktu yang dibutuhkan untuk tanah
galian, 2 excavator
=volume tanah yang digali
produktivitas
=122.646,269
2 x 86= 713,06 jam β 714 jam
714/7 = 102 hari
8) Site out put per hari
2 unit x 602 = 1.204 m3/hari
4.3.3 Alat Pengangkut
1. Data Alat dump truck
Tipe Alat : Hino Dutro 130 HD
Status alat : Baik
Efisiensi kerja (E) : 0,75
Jarak angkut dump truck : 35 km
Kecepatan rata-rata saat muatan penuh
(V1) : 40 km/jam
Kecepatan kembali saat muatan kosong
(V2) : 60 km/jam
Faktor bucket excavator (K) : 0,90
Kapasitas dump truck (Cd) : 6 mΒ³
Kapasitas bucket excavator (q1) : 0,8 mΒ³
2. Perhitungan
o Pada pekerjaan galian
1) Waktu muat (TL)
TL = cd
q1 x K x Cm
TL =6
0,8 x 0,90 x 22,667
= 153,002 detik = 2,55 menit 2) Waktu pengangkutan
Th = D
VI VI = 40 km/jam =
666,667 meter/menit
Th = 35000
666,667= 52,5 menit
3) Waktu kembali
Tr = D
V2
V2 = 60km
jam= 1000
meter
menit
Tr = 35000
1000= 35 menit
4) Waktu bongkar + waktu muat = 3 menit
5) Waktu bagi dump truck untuk
mengambil posisi muat = 1 menit
6) Waktu siklus dump truck
Cm = 2,55 + 52,5 + 35 + 3 + 1 = 94,05
menit
7) Produksi per siklus
= q x k = 6 x 0,90 = 5,4 m3
8) Produktivitas dump truck
Q = q x 60 x E
Cm
Q =5,4 x 60 x 0,75
94,05= 2,584 mΒ³/jam
9) Produksi dump truck per hari
= 2,584 x 7 jam = 18,088 mΒ³/hari 10) Jumlah dump truck yang dibutuhkan
=site out put ππ₯πππ£ππ‘ππ
produksi per hari ππ’ππ π‘ππ’ππ
= 1.204
18,088= 66,564 unit ~ 67 unit
2 unit untuk cadangan, jadi 69 unit
11) Waktu yang dibutuhkan pada pekerjaan
galian
= vol. tanah galianβvol. timbunan (keadaan lepas)
67 x produksi perhari ππ’ππ π‘ππ’ππ
= (98.117,015 x 1,25)β(28.466,100 x 1,25)
67 x 18,088
= 122.646,269 β 35.582,625
67 x 18,088
= 71,592 hari β 72 hari
karena pekerjaan galian tanah pada
excavator 102 hari, maka dump truck
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 11
juga menyesuaikan. Dan jumlah
kebutuhan dump truck dihitung kembali.
12) Jumlah dump truck yang dibutuhkan =volume tanah galianβvolume timbunan
produksi ππ’ππ π‘ππ’ππ 102 hari
= (98.117,015 x 1,25)β(28.466,100 x 1,25)
102 x 18,088
= 122.646,269 β 35.582,625
102 x 18,088= 47,189 unit ~ 48 unit 2 unit untuk cadangan, jadi 50 unit
o Pada pekerjaan timbunan
1) Waktu muat (TL)
TL = cd
q1 x K x Cm
TL =6
0,8 x 0,90 x 22,667
= 153,002 detik = 2,55 menit 2) Waktu pengangkutan
Th = D
VI VI = 25 km/jam =
416,667 meter/menit
Th = 8107
416,667= 19,457 menit
3) Waktu kembali
Tr = D
V2 V2 = 40 km/jam =
666,667 meter/menit
Tr = 8107
666,667= 12,025 menit
4) Waktu bongkar + waktu muat = 3 menit
5) Waktu bagi dump truck untuk
mengambil posisi muat = 1 menit
6) Waktu siklus dump truck
Cm = 2,55 + 19,457 + 12,025 + 3 + 1
= 38,032 menit
7) Produksi per siklus
= q x k
= 6 x 0,90 = 5,4 mΒ³
8) Produktivitas dump truck
Q = q x 60 x E
Cm
Q =5,4 π₯ 60 π₯ 0,75
38,032 = 6,389 πΒ³/πππ
9) Produksi dump truck per hari
= 6,389 x 7 jam = 44,723 mΒ³/hari 10) Jumlah dump truck yang dibutuhkan
=site out put ππ₯πππ£ππ‘ππ
produksi per hari ππ’ππ π‘ππ’ππ
= 1.204
44,723= 26,921 unit ~ 27 unit
2 unit untuk cadangan, jadi 29 unit
11) Waktu yang dibutuhkan pada pekerjaan
timbunan
= volume tanah timbunan
27 x produksi per hari ππ’ππ π‘ππ’ππ
= 35.582,625
27 x 44,723 = 29,467 hari β 30 hari
4.3.4 Alat Perata atau Pembuat Kemiringan
Jalan 1. Data alat motor grader
Tipe alat : Komatsu GD 555
Kondisi alat : baik
Efisiensi kerja (E) : 0,75
Ukuran blade: H : 0,645m
L: 3,710m
Le-Lo (W) : 2910 mm
Lebar total jalan : 11 meter berikut
bahu jalan
Jarak kerja (D) : 8,1 km
Kecepatan kerja : 1,6 km/jam
Lebar hamparan (t) : 0,25 m
2. Perhitungan
o Pada pekerjaan timbunan
1) Produktivitas per jam
Q = W x V x E x t
N
N = π
LeβLo x n =
11
2,91 x 1
= 3,78 β 4 trip
Q = W x V x E x t
N
= 2,91 x 1,6 x 0,75 x 0,25
4 = 218,25 m3/jam
2) Produktivitas per hari
Q = 218,25 x 7 = 1.527,75 m3/hari
3) Jumlah motor grader yang dibutuhkan
pada pekerjaan timbunan tanah
= Site out put per hari ππ₯πππ£ππ‘ππ
Produktivitas per hari πππ‘ππ ππππππ
= 1.204
1.527,75 = 0,788 β 1 unit
4) Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan
perataan hamparan pada pemadatan tanah
timbunan
= Volume tanah timbunan
produktivitas per hari
= 35.582,625
1.527,75 = 23,29 β 24 hari
o Pada pekerjaan penyiapan badan jalan
1) Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan
penyiapan badan jalan
= Volume tanah pada penyiapan badan jalan
Produktivitas per hari
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 12
= 8107 x 11 x 0,25
1.527,75 =
22.294,25
1.527,75
= 14,593 β 15 hari
2) Jumlah motor grader yang dibutuhkan
pada pekerjaan penyiapan badan jalan 1
unit.
4.3.5 Alat Pemadat
1. Data alat Three wheel rollers
Tipe alat : Sakai R2-2
Kondisi alat : baik
Efisiensi kerja : 0,75
Kecepatan : 2 Km/jam
Lebar pemadatan efektif : 0,8 m
(1 - 0,2)
Jumlah lintasan pemadatan : 4 lintasan
Lebar roda depan : 0,550 m
Lebar roda belakang : 1 m
Diameter roda : 1,620 m
Tebal pemadatan : 1 m
2. Perhitungan
o Pada pekerjaan timbunan tanah
1) Produktivitas per jam
Qa = W x V x 1000 x E x H
N
= 0,8 x 2 x 1000 x 0,75 x 1
4 = 300 m3/jam
2) Produktivitas per hari
Qa = 300 x 7 = 2100 m3/hari
3) Waktu yang dibutuhkan untuk 1 three
wheel rollers
= Volume tanah timbunan
Produktivitas per hari
= 35.582,625
2100 = 16,944 β 17 hari
Karena motor grader membutuhkan
waktu 24 hari pada pekerjaan timbunan
maka three wheel rollers mengikuti.
4) Jumlah three wheel rollers yang
dibutuhkan pada pekerjaan timbunan
tanah 1 unit.
o Pada pekerjaan penyiapan badan jalan
1) Luas per jam tanah yang dipadatkan
Qa = W x V x 1000 x E
N
= 0,8 x 2 x 1000 x 0,75
4 = 300 m2/jam
2) Luas per hari tanah yang dipadatkan
= 300 x 7 = 2.100 m2
3) Luas pemadatan
= 11 x 8107 = 89.177 m2
4) Waktu yang dibutuhkan untuk 1 three
wheel rollers
= Luas pemadatan
Luas pemadatan per hari
= 89.177
2.100 = 42,465 β 43 hari
5) Jumlah three wheel rollers yang
dibutuhkan pada pekerjaan penyiapan
badan jalan 1 unit.
4.4 Analisa biaya
Dari perhitungan analisa alat didapatkan biaya
pasti perjam, dan total biaya alat sebagai
berikut :
1. Bulldozer
Biaya operasi per jam Rp 997.462,60 1
unit 42 hari = 294 jam kerja
Biaya yang dibutuhkan
= Rp 997.462,60 x 294
= Rp 293.254.004,40
2. Excavator
Biaya operasi per jam Rp 849.025,10
2 unit 102 hari = 714 jam kerja
Biaya yang dibutuhkan
= 2 x (Rp 849.025,10 x 714)
= Rp 1.212.407.843,00
3. Dump truck
Biaya operasi per jam Rp 468.964,74)
50 unit 102 hari = 714 jam kerja, pada
pekerjaan galian
Dan 29 unit 30 hari = 210 jam kerja, pada
pekerjaan timbunan
Biaya yang dibutuhkan
= 50 x (Rp 468.964,74 x 714) + 29 x (Rp
468.964,74 x 210)
= Rp 19.598.036.490,00
4. Motor grader
Biaya operasi per jam Rp 711.664,20
1 unit 15 hari, pada pekerjaan penyiapan
badan jalan
Dan 1 unit 24 hari, pada pekerjaan
timbunan
Jumlah jam kerja = 273 jam
Biaya yang dibutuhkan
= Rp 711.664,20 x 273
= Rp 194.284.326,60
5. Three wheel roller
Biaya operasi per jam Rp 436.942,40
1 unit 43 hari = 301 jam kerja, pada
pekerjaan penyiapan badan jalan
dan 1 unit 24 hari = 168 jam kerja, pada
pekerjaan timbunan
Biaya yang dibutuhkan
= (Rp 436.942,40 x 301)
+(Rp 436.942,40 x 168)
= Rp 204.925.985,60
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 13
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1 Produktivitas 1 unit bulldozer didapat
sebesar 339,98 m3/jam untuk tanah asli,
dengan membutuhkan alat 1 unit selama
42 hari, dengan harga sewa Rp
293.254.004,40.
2 Produktivitas 1 unit excavator didapat
sebesar 86 m3/jam, dengan membutuhkan
alat pada pekerjaan galian tanah 2 unit
selama 102 hari. Dengan harga sewa Rp
1.212.407.843,00.
3 Produktivitas 1 unit dump truck didapat
sebesar 2,584 m3/jam pada pekerjaan
galian tanah dan 6,389 m3/jam pada
pekerjaan timbunan tanah, dengan
membutuhkan alat 50 unit selama 102
hari pada pekerjaan galian tanah dan pada
pekerjaan timbunan tanah 29 unit selama
30 hari. Dengan harga sewa Rp
19.598.036.490,00
4 Produktivitas 1 unit motor grader didapat
sebesar 218,25 m3/jam, dengan
membutuhkan alat pada pekerjaan
timbunan tanah 1 unit selama 24 hari dan
pada pekerjaan penyiapan badan jalan 1
unit selama 15 hari. Dengan harga sewa
Rp 194.284.326,60. 5 Produktivitas 1 unit three wheel roller
didapat sebesar 300 m2/jam pada
pekerjaan penyiapan badan jalan dan 300
m3/jam pada pekerjaan timbunan tanah,
dengan membutuhkan alat pada pekerjaan
penyiapan badan jalan 1 unit selama 43
hari dan pada pekerjaan timbunan tanah 1
unit selama 24 hari. Dengan harga sewa
Rp 204.925.985,60.
5.2 Saran
1 Hasil galian sebagian bisa digunakan
untuk timbunan di lokasi sekitar agar
tidak memakan waktu untuk pembuangan
tanah, dengan lokasi yang cukup jauh dari
lokasi pekerjaan.
2 Alat-alat berat yang akan dipakai, harus
diketahui jelas fungsi dari masing-masing
alat, agar efisien dan ekonomis dalam
pekerjaan.
3 Ada baiknya semua alat yang digunakan
ada cadangan unitnya, agar bila terjadi
kerusakan tidak mempengaruhi durasi
pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
1 Buntarto, Alat Berat dan Sistem
Undercarriage, Pustaka baru press,
Yogyakarta, 2016
2 Kholil, A, Alat berat, Bandung, rosda,
2012
3 Rochmanhadi, Alat-alat Berat dan
Penggunaannya, Badan Penerbit
Departemen Pekerjaan Umum,
Jakarta, 1982
4 Rochmanhadi, Perhitungan Biaya
Pelaksanaan Pekerjaan dengan
Menggunakan Alat-alat Berat, Badan
Penerbit Departemen Pekerjaan
Umum, Jakarta, 1984
5 Sjachdirin, M, dkk, Pemindahan
Tanah Mekanis, Bagian Penertbit
Institut Teknologi Nasional, Jakarta,
1998
RIWAYAT PENULIS
1. Bagus Nur Handoko, ST. Alumni (2017)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Pakuan Bogor.
2. Ir. Puji Wiranto, MT. (Pembimbing I)/
Staf dosen Program Studi Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Pakuan
Bogor.
3. Ir. Arif Mudianto, MT. (Pembimbing II)/
Staf dosen Program Studi Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Pakuan
Bogor.
4. Ir. Arif Mudianto, MT. Pembimbing II/ Staf Dosen
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Pakuan Bogor.