31
Tears Film Oleh : Helmina Pembimbing : dr. Dwi Fetnay IR, SpM

Presentation tears film helmina

Embed Size (px)

Citation preview

Tears Film Oleh : Helmina

Pembimbing : dr. Dwi Fetnay IR, SpM

Tears film Definisi

Tears film merupakan komposisi dari sekresi kelenjar lakrimalis mayor dan minor (kelenjar wolfring dan kelenjar Krause), sel-sel goblet, dan kelenjar meiboom.

Tears film Fungsi

1. Membasahi epitel kornea dan konjungtiva

2. Menghambat pertumbuhan mikroorganisme

3. Meratakan permukaan kornea

4. Mencegah kerusakan sel epitel

5. Sumber oksigen terhadap epitel kornea dan konjungtiva

6. Pelicin antara kelopak mata dan permukaan mata

7. Jalur untuk sel–sel lekosit menuju kebagian sentral kornea avaskuler bila terjadi trauma kornea

8. Sebagaiantibakterial

9. Media untuk membuang debris dan sel yang mengalami deskuamasi.

Tears film Terdiri dari:1. Gama globulin: Ig A, Ig G, Ig E

2. Lysozim

3. Glukosa 2,5 mg/dl

4. Urea 0,04 mg/dl

5. K+, Na+, Cl-

6. pH : 7,35

7. Osmolarity : 295-309 m osmol/L

Lapisan tears film

Superficial lipid layer Middle aqueous layer Deep mucinous layer

Lapisan tears film

Anatomi Sistem Lakrimal

Anatomi Sistem Lakrimal

Kelenjar meibomian

Kelenjar meibom merupakan kelenjar sebaceous yang terletak secara parallel pada tarsal plate palpebral superior dan palpebral inferior, terdapat sekitar 30-40 kelenjar pada palpebral superior dan 20-30 pada palpebral inferior.

Anatomi Sistem Lakrimal

Kelenjar Lakrimal

Terdiri dari 2 macam:

1. Kelenjar lakrimal mayor

2. Kelenjar lakrimal minor (kelenjar wolfring & kelenjar krause)

Anatomi Sistem Lakrimal

Sel-sel Goblet

Sel-sel goblet dan sel2 squamous stratified pada konjungtiva dan kornea mensekresikan mucin pada lapisan mucinous tears film

Anatomi Sistem Lakrimal

Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu:

Sistem produksi atau glandula lakrimal. Glandula lakrimal terletak di temporo antero superior rongga orbita

Sistem ekskresi, yang terdiri atas punctum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal dan duktus nasolacrimal. Sakus lakrimal terletak di bagian depan rongga orbita. Air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke dalam rongga hidung di dalam meatus inferior.

Anatomi Sistem Lakrimal

Flow of tears Terjadinya pengaliran air mata ke dalam saluran lakrimalis oleh karena adanya:

1. Daya kapiler dari kanalikuli

2. Pengaruh gaya berat

3. Kedipan kelopak mata sebagai akibat kontraksi m. orbicularis oculi

TEKNIK PEMERIKSAAN TEARS FILM

1.Uji Sekresi Basal2.Uji Schirmer I3.Uji Schirmer II4.Uji Phenol Red Thread (PRT)5.Uji Laboratorium Air Mata6.Uji “Break Up Time”7.Uji Warna Primer

8.Uji Warna Sekunder9.Uji Fluorescein Pada Fungsi Sistem Lakrimal10.Pemeriksaan dengan Sonde 11.Uji Kanalikuli12.Uji Anel13.Dakriosistografi

Uji Schirmer IDasarPemeriksaan ini merupakan hasil kasar produksi air mata.TujuanTes ini merupakan pemeriksaan fungsi sekresi sistem lakrimal. Uji untuk menentukan apakah produksi air mata cukup untuk membasahi mata.Pemeriksaan ini mengukur sekresi basal dan refleks sekresi sistem lakrimal. Refleks sekresi terutama berasal dari kelenjar lakrimal, sedang sekresi basal berasal dari wolfring dan Krause.

Uji Schirmer IAlat Kertas filter whatman 41 (panjang 35 mm dan lebar 5 mm) yang dilipat 5 mm dari ujungnya

Teknik 1. Pasien diperiksa dalam kamar dengan penerangan redup, atau tidak terlalu

terang dan tidak ada sinar langsung ke dalam ruangan.

2. Diperiksa lokal anestesi.

3. Pemeriksaan dilakukan pada kedua mata bersamaan.

4. Lipatan kertas filter diletakkan pada 1/3 lateral forniks inferior, dengan bagian lekukan kertas 5 mm diletakkan di belakang kelopak.

5. Pasien diminta memfiksasikan matanya pada titik di atas bidang horizontal selama 5 menit.

6. Mata diminta tidak berkedip terlalu banyak.

7. Kertas filter diangkat.

8. Dilihat bagian filter yang basah sesudah 5 menit dan diukur dari bagian filter yang dilipat.

Uji Schirmer I InterpretasiApabila filter basah 10-30 mm maka sekresi lakrimal nomal atau ada pseudoepifora.

Nilai normal adalah 10 mm-25 mm.Apabila basah lebih dar 30 mm hal ini tidak ada arti, pasien ini pseudoepifora, hipersekresi, atau normal.

Pada orang tua normal bagian filter basah dapat kurang dari 15 mm.

Apabila kurang dari 15 mm menunjukkan sekresi basal kurang.

Uji Schirmer II

Tujuan

Tes ini untuk menilai refleks sekresi kelenjar lakrimal. Dasar

Rangsangan sekresi kelenjar air mata dapat diberikan dengan merangsang saraf trigeminus, kecuali bila terdapat kegagalan total refleks trigeminus. Rangsangan pada mukosa hidung akan mengakibatkan refleks sekresi sistem lakrimal.

Uji Schirmer IIAlat 1. anestetik lokal.

2. Kertas filter.

Teknik a. Satu mata diberi anestesi local.

b. Diletakkan kertas filter dibelakang kelopak mata yang akan diperiksa yang sudah ditetesi obat anestetik.

c. Pada mukosa hidung sisi mata yang tidak diberi anestetik dirangsang dengan kapas kering, selama 2 menit atau dengan ammonia 10 %.

d. Ditunggu 2-5 menit.

e. Dilihat bagian filter yang basah.

Uji Schirmer II Interpretasi

Bila tidak terdapat bertambahnya pembasahan kertas filter berarti kegagalan total refleks sekresi, bila bertambah berarti refleks sekresi normal.

Bila terjadi kelainan atau penyakit pada apparatus lakrimalis dengan keluhan penderita: Epifora (tearing) Mata kering (dry-eye)

Tearing atau epifora atau hipersekresi dapat terjadi oleh karena: Kelainan pengaliran karena pembuntuan atau dapat juga karena paradoxic lacrimasi.

Penyakit mata seperti konjungtivitis, keratitis, iritis, atau adanya benda asing dalam mata.

Dacryosistitis yaitu infeksi saccus lakrimalis.

Mata kering (dry eyes)

Definisi

Mata kering menggambarkan produksi air mata yang tidak cukup atau ketidaknormalan dari komposisi air mata. gejala

perasaan tidak enak di mata, sensasi adanya benda asing, mata merah, rasa terbakar, dan air mata berlebihan.

Mata kering (dry eyes)

Etiologi1. Adanya masalah mengedip yang dihubungkan dengan

penggunaan komputer.

2. Pemakaian anti histamine, hormonal dan anti-depresan.3. Faktor lingkungan seperti cuaca yang panas.

4. Kehamilan dan merokok.5. Kondisi kesehatan seperti DM, sindrom syogren,

defisiensi vit A dan lain-lain.

6. Pemakaian lensa kontak.

7. Pembedahan refraktif seperti lasik.

Mata kering (dry eyes)

Pengobatan

Bila aqueous defisiensi dapat diberikan artificial tears (air mata buatan), mucin defisiensi dapat diobati dengan serum penderita sendiri, tetes mata atau water soluble polymers.

Lakrimalis Hipersekresi

Penyebabnya:

1. Adanya rangsangan/ stimulasi pada kelenjar lakrimal. Misalnya rasa nyeri, emosi, neurogenic, mata lelah, erosi kornea, benda asing di mata, iritasi syaraf fasialis, atau oleh adanya sinar yang kuat.

2. Kebuntuan apparatus lakrimalis karena oklusi atau eversi pungtum lakrimalis, obstruksi pada canaliculi, ductus nasolacrimalis.

Paradoxic Lacrimasi atau crocodile tears (air mata

buaya) Terjadi unilateral dan adanya excessive tearing waktu mengunyah.

Penyebab: sequallae dari bell’s palsy, regenerasi syaraf fasialis

Bloody Tears (vicarious menses) Selalu berkaitan dengan menstruasi . sekunder oleh karena ruda paksa, blood dyscrasia, tumor saccus lacrimalis.

Pada hypertensi, karena terjadi epistaksis-refluks-bloody tears.

Hipersekresi dan Hiposekresi air mata

Beberapa kondisi hipersekresi akibat stimulus iritatif yang merangsang syaraf trigeminus: trauma, benda asing, penyakit kornea, penyakit konjungtiva dan penyakit mukosa hidung.

Hiposekresi dapat terjadi secara kongenital meskipun jarang. Hiposekresi dapat disebabkan: inflamasi local konjungtiva, sikatrik konjungtiva, inflamasi kronik kelenjar lakrimal dan atrofi senilis kelenjar lakrimal.

Obat-obatan yang mempengaruhi air mata

Produksi air mata dapat dipengaruhi obat-obatan sistemik dan topikal. Obat yang mengurangi produksi air mata : atropine, skopolamin (parasimpatolitik), antihistamin, beta blocker, phenotiazin, diazepam, nitrous oxide dan halothane.

Obat-obatan yang mempengaruhi air

mata Obat-obat yang meningkatkan sekresi air mata seperti: pilokarpin (parasimpatomimetik), metakolin,neostigmine (antikolinesterase), epinefrin, efedrin, fluoracil dan bromhexin.

Terima kasih