39
i LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING POTENSI KANDUNGAN TOTAL FLAVONOID DAN FENOL KULIT BATANG GAYAM (Inocarpus fagiferus Fosb) SEBAGAI ANTIOKSIDAN MELALUI PENURUNAN KADAR MDA DAN PERBAIKAN PROFIL LIPID PADA TIKUS ATEROSKLEROSIS HIPERKOLESTEROLAMIA TIM PENGUSUL SRI RAHAYU SANTI, S.Si., M.Si (00-1711-6802) Drs. I MADE SUKADANA, M.Si (00-0405-6806) UNIVERSITAS UDAYANA APRIL, 2014 Kode/Nama Rumpun Ilmu: 112/ Kimia

POTENSI KANDUNGAN TOTAL FLAVONOID DAN FENOL

Embed Size (px)

Citation preview

i

LAPORAN

PENELITIAN HIBAH BERSAING

POTENSI KANDUNGAN TOTAL FLAVONOID DAN

FENOL KULIT BATANG GAYAM (Inocarpus fagiferus

Fosb) SEBAGAI ANTIOKSIDAN MELALUI

PENURUNAN KADAR MDA DAN PERBAIKAN

PROFIL LIPID PADA TIKUS ATEROSKLEROSIS

HIPERKOLESTEROLAMIA

TIM PENGUSUL

SRI RAHAYU SANTI, S.Si., M.Si (00-1711-6802)

Drs. I MADE SUKADANA, M.Si (00-0405-6806)

UNIVERSITAS UDAYANA

APRIL, 2014

Kode/Nama Rumpun Ilmu: 112/ Kimia

KESEHATAN DAN OBAT-OBATAN

ii

iii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul…………………………………………………………….. i

Halaman Pengesahan………………………………………………………… ii

Daftar Isi……………………………………………………………………... iii

Ringkasan……………………………………………………………………. 1

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………... 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………. 3

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………….. 4

1.3.1 Tujuan umum……………………………………………….. 4

1.3.2 Tujuan khusus………………………………………………. 4

1.4 Urgensi Penelitian…………………………………………………. 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………….. 5

2.1 Aterosklerosis……………………………………………………… 5

2.2 Stres Oksidatif dan Mekanisme pada Aterosklerosis……………… 5

2.3 Senyawa Antioksidan dan Radikal Bebas…………………………. 7

2.4 Tinjauan Tentang Fenol dan Flavonoid…………………………… 8

2.5 Tinjauan Tentang Tumbuhan Gayam……………………………… 9

BAB 3 METODE PENELITIAN……………………………………………. 11

3.1 Rancangan Penelitian……………………………………………… 11

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………. 12

3.3 Bahan Penelitian…………………………………………………… 12

3.4 Instrumen Penelitian………………………………………………. 13

3.5 Prosedur Penelitian………………………………………………… 13

3.5.1 Penyiapan sampel……………………………………………. 13

3.5.2 Besar sampel perlakuan……………………………………… 13

3.5.3 Ekstraksi senyawa flavonoid pada kulit batang gayam……… 14

3.5.4 Penentuan kandungan total fenol……………………………. 14

3.5.5 Penentuan kandungan total flavonoid……………………….. 15

3.5.6 Penentuan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH……... 15

3.5.7 Penentuan aktivitas antioksidan dengan metode diena

terkonjugasi…………………………………………………. 15

3.5.8 Penentuan kadar malondialdehida…………………………… 16

3.5.9 Penentuan kadar kolest-HDL………………………………... 16

3.5.10 Penentuan kadar kolest-LDL………………………………. 17

3.5.11 Penentuan kadar serum trigliserida………………………… 17

3.5.12 Penentuan total kolesterol………………………………….. 17

3.6 Analisis Statistik…………………………………………………… 17

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN……………………………. 19 4.1 Anggaran Biaya……………………………………………………. 19

4.2 Jadwal Penelitian………………………………………………….. 19

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 19

LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………... 23

iv

RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan total flavonoid, total

fenol dan aktivitas antioksidan dari setiap ekstrak kulit batang gayam (Inocarpus

fagiferus Fosb) secara in vitro serta membuktikan potensi kandungan total

flavonoid dan total fenol tersebut dalam mencegah aterosklerosis melalui

penurunan kadar MDA, total kolesterol, trigliserida, kolest-LDL, serta

peningkatan kadar kolest-HDL pada tikus wistar hiperkolesterolamia.

Untuk mencapai tujuan penelitian ini digunakan dua rancangan penelitian

yaitu deskriptif eksplorasi untuk melakukan ekstraksi kulit batang gayam

(Inocarpus fagiferus Fosb), menentukan total fenol, total flavonoid, dan

penentuan aktivitas antioksidan dengan DPPH dan diena terkonjugasi (Penelitian

Tahun I), serta rancangan kedua menggunakan posttest only control group design untuk menguji apakah pemberian ekstrak kulit batang gayam dapat mencegah

aterosklerosis melalui penurunan kadar MDA, total kolesterol, trigliserida, kolest-

LDL, dan peningkatan kadar kolest-HDL pada tikus Wistar yang diberi pakan diet

tinggi lemak (high fat diet) atau kondisi hiperkolesterolamia (Penelitian Tahun II).

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aterosklerosis secara umum merupakan suatu penyakit penebalan dinding

arteri yang ditandai dengan akumulasi endapan kolesterol LDL (kolest-LDL)

dalam makrofag. Akumulasi endapan kolesterol ini menyebabkan proliferasi sel

tertentu/ lesi di dalam dinding arteri intima yang secara bertahap akan menimpa

pembuluh lumen sehingga menghambat aliran darah. Lesi aterosklerosis ini dapat

berkembang dan rentan pecah sehingga dapat memicu serangan jantung dan

stroke. Salah satu mekanisme aterosklerosis adalah modifikasi oksidatif atau

dipicu oleh stres oksidatif dari reactive oxygen species (ROS). Molekul ROS ini

selanjutnya mengoksidasi kolest-LDL melalui peningkatan substrat dan

perubahan konformasi kolest-LDL sebagai tahap awal pengembangan

aterosklerosis (Prasad and Kalra, 1993; Prasad et al., 1992; Pignol et al., 1987;

Bonavida et al., 1989). Tahap awal aterosklerosis ini dapat dicegah menggunakan

senyawa antioksidan atau suatu zat yang dapat melindungi molekul target dari

serangan ROS. Tubuh sesungguhnya menghasilkan senyawa antioksidan endogen

seperti SOD (Superoxide Dismutase), Gpx (Glutation peroxidase), dan catalase

yang berperan dalam menjaga kesehatan endotel pembuluh darah dari serangan

radikal bebas. Namun tubuh manusia mempunyai cadangan antioksidan dalam

jumlah terbatas, sehingga dalam keadaan tertentu tubuh akan membutuhkan

v

asupan antioksidan dari luar (antioksidan eksogen) yang dapat berasal dari

antioksidan alami dan antioksidan sintetik bila terjadi paparan radikal dalam

jumlah yang berlebih. Antioksidan sintetik dilaporkan memiliki efek samping

yang dapat membahayakan kesehatan manusia karena memberikian resiko

munculnya penyakit hati dan karsinogenesis. Kekhawatiran akan efek samping

dari antioksidan sintetik menyebabkan pemanfaatan antioksidan alami menjadi

salah satu alternatif yang sangat dibutuhkan karena lebih efektif dan kurang

toksik (Gao et al., 1999; Willliams et al., 1999; Osawa and Namki, 1981).

Tumbuhan obat adalah salah satu sumber antioksidan alami yang dapat

meningkatkan kapasitas antioksidannya dalam plasma sehingga dapat mengurangi

resiko penyakit tertentu seperti: kanker, penyakit hati, penyakit neurodegeneratif,

stroke, inflamasi, dan asteroklerosis (Tang, 2004; Cai, 2004)). Metabolit sekunder

seperti fenol dan flavanoid yang tersebar pada famili liliaceae, moraceae,

astaceae, leguminosae dan ditemukan pada semua bagian tumbuhan seperti: daun,

buah, biji, akar, dan kulit batang sangat potensial digunakan sebagai antioksidan

untuk menangkap radikal bebas (Zhang, 2011; Cai, 2004; Hendra, 2011).

Kapasitas flavonoid dan fenol sebagai antioksidan tergantung pada jumlah dan

posisi gugus hidroksi serta adanya gugus 4-okso dalam cincin C sehingga dapat

memutus rantai antioksidan dalam membran makrosomal (Rice-Evans, 1996;

Heim, 2002; Harborne and Williams, 2000). Kemampuannya sebagai antioksidan

menyebabkan flavonoid dan fenol dapat mencegah teroksidasinya LDL yang

berperan penting terjadinya aterosklerosis. Beberapa senyawa flavonoid

terprenilasi seperti prenilkalkon dan prenilflavon, serta proantosianidin terbukti

efektif dalam mencegah oksidasi LDL pada dinding arteri (Johanna et al., 1999).

Gayam (Inocarpus Fagiferus Fosb) atau di Bali dikenal dengan nama

gatep adalah salah satu tumbuhan dari famili fabacea yang hidup pada dataran

rendah sampai menengah yaitu pada ketinggian 800 m di atas permukaan laut.

Hasil uji fitokimia menunjukkan kulit batangnya diketahui mengandung senyawa

triterpenoid, antrakuinon, steroid, dan flavanoid serta fenol sebagai kandungan

utama, dan uji aktivitas antioksidan secara in vitro menunjukkan bahwa ekstrak

etanol kulit batang gayam dapat menangkap radikal bebas 1,1-difenil-2-pikril-

hidrazil (DPPH) dengan nilai IC50 200 ppm (Santi, 2012). Adanya keterkaitan

vi

antara struktur senyawa flavonoid dan fenol dengan aktivitasnya sebagai

antioksidan menyebabkan dilakukannya penelitian ini dengan metode ekstraksi

pada berbagai pelarut dengan polaritas yang berbeda dan menentukan kandungan

total fenol dan flavonoid pada setiap ekstrak untuk melihat potensinya sebagai

antioksidan karena terdapat kontribusi yang linier antara kandungan total

flavonoid dan fenol dengan aktivitasnya sebagai antioksidan. Aktivitas

antioksidan secara in vitro dilakukan dengan metode DPPH dan diena

terkonjugasi. Metode DPPH didasarkan pada kemampuannya menangkap radikal

bebas untuk mereduksi larutan radikal bebas DPPH, ditunjukkan dengan

menurunnya absorbansi DPPH pada panjang gelombang maksimum 516 nm

(Vani et al., 1997; Navarro, 1993). Metode diena terkonjugasi merupakan hasil

awal dari oksidasi Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) yang didasarkan pada

perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan rangkap terkonjugasi dari asam linoleat

selama proses oksidasi (Jacob and Michael, 1999; David et al., 2000).

Aktivitas antioksidan secara in vivo dilakukan dengan menentukan kadar

malondialdehid (MDA) pada tikus wistar yang diberi diet tinggi lemak atau high

fat diet (hiperkolesterolamia), dan efeknya di lihat profil lipid dengan menentukan

total kolesterol, trigliserida, kolesterol LDL (kolest-LDL) dan kolesterol HDL

(kolest-HDL) terhadap tingkat keparahan aterosklerosis (Carpenter et al., 1995;

Upston et al., 2002). Dengan demikian penentuan kadar profil lipid ini dapat

digunakan sebagai marker tidak langsung dari produk oksidasi asam lemak,

sedangkan pengukuran MDA dapat digunakan sebagai marker ekstensif untuk

peroksidasi lipid (Stocker and John, 2004) sehingga dapat digunakan sebagai

indeks tidak langsung dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh peroksidasi

lipid (Stefan et al., 1996; Ahmed, 2001; Han et al., 2002).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan maka rumusan

masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Berapakah total flavonoid dan fenol dari setiap ekstrak kulit batang gayam

(Inocarpus fagiferus Fosb) serta kapasitas antioksidannya secara in vitro?

2. Apakah pemberian ekstrak kulit batang gayam (Inocarpus fagiferus Fosb)

dengan kandungan total flavonoid dan fenol serta kapasitas antioksidan

vii

terbesar dapat mencegah aterosklerosis dengan menurunkan kadar MDA, total

kolesterol, trigliserida, kolest-LDL, serta meningkatkan kadar kolest-HDL

pada tikus wistar aterosklerosis hiperkolesterolamia ?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui potensi kandungan total flavonoid dan fenol sebagai obat

herbal untuk mencegah terjadinya aterosklerosis melalui penurunan kadar MDA

dan perbaikan profil lipid pada tikus wistar hiperkolesterolamia.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengetahui kandungan total flavonoid dan fenol dari setiap ekstrak kulit

batang gayam (Inocarpus fagiferus Fosb) serta aktivitas antioksidannya

secara in vitro

2. Membuktikan pemberian ekstrak kulit batang gayam (Inocarpus fegiferus

Fosb) dengan kandungan total flavonoid dan fenol terbesar dapat mencegah

aterosklerosis melalui penurunan kadar MDA, total kolesterol, trigliserida,

kolest-LDL, serta peningkatan kadar kolest-HDL pada tikus wistar

aterosklerosis hiperkolesterolamia.

1.4 Urgensi Penelitian

Peran antioksidan adalah mencegah teroksidasinya LDL sebagai tahap

awal terjadinya aterosklerosis. Terbatasnya cadangan antioksidan dalam tubuh

manusia menyebabkan diperlukannya asupan antioksidan dari luar yang salah

satunya dapat bersumber pada antioksidan alami, dan tumbuhan merupakan salah

satu sumber penting antioksidan. Metabolit sekunder seperti fenol dan flavonoid

yang terkandung dalam tumbuhan merupakan salah satu sumber penting

antioksidan alami karena dalam strrukturnya terdapat gugus hidroksi dan gugus 4-

okso pada cincin C sehingga berpotensi dapat memutus rantai antioksidan

sehingga dapat mencegah teroksidasinya LDL, suatu spesi yang berperan penting

dalam proses pembentukan aterosklerosis. Adanya kontribusi yang linier antara

kandungan total flavonoid dan fenol dengan aktivitasnya sebagai antioksidan

menyebabkan pentingnya penelitian ini dilakukan.

viii

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aterosklerosis

Aterosklerosis yang juga dikenal sebagai penyakit vascular

arteriosclerotic atau ASV adalah suatu keadaan mengerasnya dinding arteri

karena terbentuknya plak kolesterol. Penyakit ini dapat mempengaruhi pembuluh

darah arteri sebagai respon peradangan kronis karena akumulasi makrofag sel

darah putih yang dipicu dengan kolest-LDL dengan membawa lemak dan

kolesterol dari makrofag sebagai fungsi dari kolest-HDL (Ross, 1993). Dua

kategori plak aterosklerosis yaitu plak stabil yang cenderung asimptomatik dan

kaya dengan matriks ekstraselular sel-sel otot polos, sedangkan plak tidak stabil

kaya dengan makrofag, sel-sel busa dan matriks ekstraselular yang memisahkan

lesi dari lumen arteri (tutup fibrosa) yang biasanya lemah dan mudah pecah (Ross,

1999). Bila fibrosa pecah, tutup fibrosa akan mengeluarkan materi thrombogenic

berupa kolagen yang bersirkulasi dan menyebabkan terbentuknya thrombus dalam

lumen. Trombi intraluminal dapat menutup jalan arteri (koroner) sehingga

menyebabkan terjadinya tromboemboli (stroke). Komplikasi aterosklerosis yang

kronis menyebabkan suplai darah ke jaringan hilir tidak mencukupi sehingga

mengakibatkan iskemia (Finn et al., 2010; Didangelos et al., 2009).

Perkembangan lesi aterosklerosis dapat dijelaskan melalui konsep the

response-to-injury (desquamation atau disfungsi endotel), the response-to-

retention (pembentukan mikroaggregat kolest-LDL yang kemudian diambil oleh

makrofag dan sel otot polos untuk membentuk sel busa) (Camejo et al., 1993;

Proctor et al., 2002; Viayagopal et al., 1992), dan oxidative modification

(teroksidasinya kolest-LDL yang melintas pada subendotel dinding arteri (Stocker

and John, 2004). Ketiga konsep diatas melibatkan kolest-LDL sebagai elemen

sentral, yang mana oksidasi LDL (ox-LDL) merupakan spesi penting dalam

proses aterosklerosis karena mendukung pembentukan sel busa.

2.2 Stres Oksidatif dan Mekanisme pada Aterosklerosis

Stres oksidatif adalah suatu keadaan tidak seimbangnya antara produk

spesies oksigen reaktif (ROS) dengan kapasitas antioksidan untuk mencegah

terjadinya komplikasi stres oksidatif. Stress oksidatif menyebabkan kerusakan

oksidatif mulai dari tingkat sel, jaringan hingga ke organ tubuh. Kondisi sel-sel

ix

yang rusak inilah yang akhirnya bermanifestasi menjadi penyakit aterosklerosis

dan proses penuaan sel menjadi lebih cepat (premature aging) (Ross, 1999).

Stres oksidatif dapat dipicu oleh beberapa kondisi, namun stres oksidatif

terjadi akibat adanya ketidakseimbangan antara molekul radikal bebas dan

penetralisirnya (antioksidan). Penyebabnya bisa dikarenakan kurangnya

antioksidan atau kelebihan produksi radikal bebas oleh tubuh. Ion superoksida

yang dihasilkan pada berbagai penyakit merupakan faktor kunci dari proses

proliferasi dan disfungsi endotel, sehingga stres oksidatif merupakan penyebab

penting terjadinya penyakit pada manusia seperti: aterosklerosis, penyakit

neurodegeneratif, keganasan, fibrosis paru, proses penuaan dan lain sebagainya.

Peningkatan stres oksidatif karena ketidakseimbangan antara jenis oksigen

reaktif (termasuk anion superoksida, dan radikal hidroksil) dan mekanisme

pertahanan antioksidan dalam tubuh. Ketidakseimbangan dapat menyebabkan

efek hilangnya fungsi endotel termasuk dalam patogenesis dan progesifitas dalam

gagal jantung. Stres oksidatif dapat merusak protein selular dan menyebabkan

apoptosis miosit dan nekrosis. Pada disfungsi endotel, yang terjadi melalui

pengurangan aktivitas sintesis nitrit oksida termasuk inaktivasi dari nitrit oksida.

Aktivasi imun dan inflamasi, aktivasi dari sistem RAA dan sistem saraf simpatis

dan peningkatan kadar sirkulasi katekolamin yang terbentuk dari interaksi anion

superoksida dan nitrit oksida semuanya dapat meningkatkan stres oksidatif.

Stres oksidatif menginduksi peroksidasi membran lipid sehingga

menimbulkan kerusakan atau perubahan struktur biologis membran, serta dapat

menonaktifkan ikatan membran dengan reseptor, atau dapat mengganggu fungsi

normal sel. Selain itu peroksidasi lipid memberikan kontribusi serta memperbesar

kerusakan sel yang berasal dari produk hasil peroksidasi (Ross, 1999).

Salah satu mekanisme pathogenesis aterosklerosis adalah terjadinya

modifikasi kolest-LDL akibat dilepaskannya radikal-radikal bebas oleh sel endotel

dan sel otot polos dinding vaskuler. Kolest-LDL teroksidasi membentuk ox-LDL

(toksik LDL). Mekanisme ini diawali dengan pembentukan plak pada arteri akibat

disfungsi endotel, radang vaskuler, pembentukan lipid, akumulasi kolesterol dan

substansi lain. Mulai dari arteri dan bersamaan dengan akumulasi sel (terutama

leukosit seperti monosit yang merupakan turunan makrofag) serta dimodifikasi

x

oleh lipoprotein, peradangan memicu pembentukan plak artheroma di dalam arteri

intima, suatu daerah pada dinding sel yang terletak antara endothelium, media,

dan adventitia. Penempelan endotel ini diperantarai oleh beberapa molekul adesi

pada permukaan sel endotel, yaitu intercellular cell adhesion molecule-1 (ICAM-

1), endotelial leucocyte adhesion molecule (ECAM-1) dan vaskular cell adhesion

molecule-1 (VCAM-1). Molekul-molekul adesi ini diatur oleh sejumlah faktor

yaitu prostaglandin, sitokin bahkan bakteri lipopolisakarida.

2.3 Senyawa Antioksidan dan Radikal Bebas

Antioksidan adalah molekul yang berkemampuan memperlambat atau

mencegah reaksi oksidasi molekul lain. Oksidasi merupakan suatu reaksi kimia

yang mentransfer elektron dari satu zat ke oksidator. Reaksi ini dapat

menghasilkan radikal bebas dan memicu reaksi rantai, dan menyebabkan

kerusakan sel tubuh. Antioksidan dapat menghentikan reaksi berantai dengan

melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas dan menghambat

reaksi oksidasi lainnnya, oleh karena itu antioksidan seringkali merupakan

reduktor (Bjelakovic et al., 2007).

Antioksidan terdapat dua macam yaitu enzimatik dan non enzimatik,

antioksidan enzimatik antara lain adalah superoksida dismutase (SOD), gluthation

peroksidase (Gpx), dan enzim katalase (Cat). Untuk antioksidan non enzimatik

dapat berupa mikronutrien berupa vitamin antara lain, vitamin C, E dan karoten.

Vitamin-vitamin ini banyak terkandung dalam bahan makanan seperti sayuran dan

buah-buahan yang kaya akan vitamin untuk melindungi tubuh dari stres oksidatif,

karena antioksidan bereaksi dengan radikal bebas (Edyson, 2003).

Tumbuhan dan hewan memiliki berbagai jenis antioksidan dalam

tubuhnya, seperti glutation, vitamin C, dan vitamin E beserta enzim-enzim seperti

katalase, superoksida dismutase, dan peroksidase-peroksidase lainnya. Kandungan

antioksidan yang rendah dapat menyebabkan stres oksidatif dan merusak sel-sel

tubuh. Secara umum antioksidan dapat menunda atau menghambat stres oksidatif

pada molekul target seperti lemak, protein, dan asam nukleat (Halliwell and

Gutteridge, 2007). Di samping itu antioksidan melindungi molekul target radikal

bebas melalui pengambilan oxygen derived species, ini dilakukan dengan

xi

menggunakan protein katalis seperti enzim atau secara langsung melalui reaksi

kimia, mengikat ion logam yang diperlukan untuk membentuk radikal bebas yang

lebih reaktif seperti radikal hidroksil dan memperbaiki kerusakan sel-sel tubuh.

Radikal bebas adalah molekul atau senyawa tidak stabil yang mempunyai

satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbit terluarnya. Elektron ini

cendrung menarik elektron dari molekul lain dan mengubah molekul tersebut

menjadi radikal bebas atau merusak struktur kimianya (Arief, 2006). Reaksi

radikal bebas lebih cendrung bereaksi dengan molekul nonradikal daripada

dengan sesama molekul radikal. Jika radikal bebas bereaksi dengan molekul

nonradikal, maka radikal bebas akan memberikan elektron tidak berpasangan

miliknya atau justru mengambil elektron dari molekul nonradikal, sehingga

elektron pada orbit terluar molekul nonradikal tersebut menjadi tidak berpasangan

dan menjadi tidak stabil (Halliwell and Gutterridge, 2007). Hal ini dapat

mengakibatkan reaksi berantai dan menyebabkan efek biologis yang jauh dari

tempat asal pembentukan radikal bebas tersebut. Ketika dua radikal bebas

bertemu, elektron yang tidak berpasangan dari masing-masing radikal bebas dapat

bergabung membentuk suatu ikatan dan menghentikan reaksi berantai (Halliwell

and Gutterridge, 2007). Peningkatan aktivitas radikal bebas mengakibatkan stress

oksidatif, di mana terjadi ketidakseimbangan prooksidan dan antioksidan yang

menyebabkan antioksidan tidak dapat menetralisir reaksi radikal bebas. Stres

oksidatif dapat memicu terjadinya peroksidasi lemak, denaturasi protein, bahkan

kerusakan DNA (Silalahi, 2001).

Pengukuran radikal bebas di dalam tubuh sulit dilakukan karena radikal

bebas bereaksi sangat cepat sehingga seringkali dilakukan pengukuran tidak

langsung melalui produk turunannya yaitu malondialdehida (MDA), karena MDA

sering digunakan untuk pengukuran radikal bebas lipid (Grundy, 1990).

2.4 Tinjauan Tentang Fenol dan Flavonoid

Senyawa fenol adalah salah satu senyawa alami dimana kerangka dasarnya

mempunyai cincin aromatik dan gugus hidroksil sehingga mudah larut dalam air

karena sering sekali berikatan dengan gula sebagai glikosida.

Flavonoid adalah golongan senyawa fenol alam terbesar dengan kerangka

dasar yang terdiri dari 15 atom karbon membentuk susunan C6-C3-C6, yaitu dua

xii

cincin aromatik yang dihubungkan oleh tiga atom karbon yang dapat atau tidak

dapat membentuk cincin ketiga. Di alam flavonoid ditemukan tersebar pada

tumbuhan rendah dan tinggi terutama pada Angiospermae khususnya pada famili

liliaceae, moraceae, astaceae, dan leguminosae (Markham, 1988). Pada tumbuhan

flavonoid dapat dalam bentuk bebas dan terikat sebagai glikosida sehingga

mudah larut dalam pelarut polar seperti metanol, etanol, n-butanol, dan aseton,

sedangkan flavonoid bebas lebih mudah larut dalam pelarut semi polar seperti

eter, kloroform, dan etil asetat (Markham, 1988)

Flavonoid berdasarkan kerangka dasarnya dibedakan menjadi beberapa

golongan yaitu: khalkon, auron, flavanon, isoflavon, flavon, dihidroflavonol,

flavonol, antosianin, katekin, flavan 3,4-diol, dan proantosianidin. Flavonoid

mempunyai spektrum aktivitas yang luas seperti antibakteri, anti HIV, antikanker,

dan antioksidan. Quersetin, xanthotumol (khalkon terprenilasi), Genistein adalah

beberapa contoh senyawa flavonoid bersifat sebagai antioksidan, sedangkan

senyawa flavonoid terprenilasi seperti prenilkalkon dan prenilflavon, serta

proantosianidin terbukti efektif dalam mencegah oksidasi LDL pada dinding arteri

(Johanna et al., 1999). Kemampuan flavonoid sebagai antioksidan dikarenakan

adanya gugus hidroksi dan gugus 4-oxo dalam kerangka dasarnya, dan

aktivitasnya sebagai penangkap radikal bebas salah satunya dipengaruhi oleh

kandungan total senyawa fenol dan flavonoid oleh karena senyawa flavonoid

memiliki struktur kimia yang ideal untuk menangkap radikal bebas, sehingga

kandungan total flavonoid juga menggambarkan kemampuannya menangkap

semua spesies oksigen reaktif (ROS). Sifat antioksidan flavonoid terjadi melalui

beberapa mekanisme seperti penangkapan radikal bebas, pengkhelatan dengan ion

logam seperti besi dan tembaga, dan menghambat enzim yang bertanggungjawab

terhadap terbentuknya turunan radikal bebas (Robak and Gryglewski, 1998)

2.5 Tinjauan Tentang Tumbuhan Gayam

Tumbuhan gayam (Inocarpus fagiferus Fosb) adalah tumbuhan yang

tumbuh pada ketinggian 0 sampai dengan 800 m di atas permukaan laut dengan

curah hujan yang tinggi. Kulit batangnya berwarna coklat gelap kehijauan,

daunnya berbentuk elips memanjang, bunganya berukuran kecil dengan kelopak

putih dan tumbuh di ketiak daun pada ujung ranting, buahnya bulat agak pipih

xiii

berwarna hijau, dan bijinya berbentuk bulat pipih berwarna coklat. Dalam sistem

klasifikasi tumbuhan gayam termasuk dalam:

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Resales

Suku : Fabaceae

Marga : Inocarpus

Jenis : Inocarpus fageferu Fosb

Gayam berkembang biak hanya secara generatif dari biji dan merupakan satu-

satunya spesies dari genus inocarpus famili Fabaceae.

Tumbuhan gayam secara tradisional dapat digunakan sebagai obat. Bagian

dari tumbuhan ini yang sudah dimanfaatkan sebagai obat adalah kulit batangnya

sebagai obat disentri, obat infeksi saluran kencing, dan pembengkakan akibat

gigitan serangga (Pauku, 2006). Bijinya berpotensi mencegah penyakit

aterosklerosis dan jantung koroner (Sotheeswaran dan Sharif, 1994). Daunnya

diketahui mengandung total nitrogen, gula pereduksi, pati karoten, tiamin, asam

askorbat, dan asam-asam amino (Peter, 1995). Bijinya mengandung fitosterol,

diasilgliserol, α-tokoferol, dan asam lemak linoleat sebagai komponen utama

(Sotheeswaran dan Sharif, 1994). Hasil uji fitokimia yang telah dilakukan

menunjukkan kulit batang gayam mengandung senyawa golongan triterpenoid,

steroid, antrakuinon, flavonoid dan fenol sebagai kandungan utama. Senyawa

flavonoid dan fenol terdapat pada ekstrak etanol, diklorometan, etil asetat, n-

butanol, dan air (Santi, 2000), sedangkan aktivitas antioksidan dengan metode

DPPH baru dilakukan pada ekstrak etanol dengan nilai IC50 sebesar 200 ppm

(Santi, 2012). Penelitian selanjutnya ingin mengetahui kandungan total fenol dan

flavonoid pada setiap ekstrak dan menguji aktivitas antioksidan secara in vitro

dari setiap ekstrak menggunakan metode DPPH untuk mengetahui

kemampuannya dalam menangkap radikal bebas. Potensi flavonoid dan fenol

dalam mencegah teroksidasinya LDL sebagai salah satu penyebab aterosklerosis

dilakukan dengan metode diena terkonjugasi. Aktivitas antioksidan secara in vivo

dilakukan dengan melihat profil lipid dan menentukan kadar malondialdehida

xiv

(MDA) pada tikus wistar yang diberi diet tinggi lemak atau high fat diet

(hiperkolesterolamia). Profil lipdnya dilihat dengan menentukan total kolesterol,

trigliserida, kolesterol LDL (kolest-LDL) dan kolesterol HDL (kolest-HDL)

terhadap tingkat keparahan aterosklerosis.

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan selama 2 tahun dengan menggunakan dua

rancangan penelitian yaitu:

Tahun I : Deskriptif eksplorasi untuk melakukan ekstraksi kulit batang gayam

(Inocarpus fagiferus Fosb), menentukan total fenol, total flavonoid,

penentuan aktivitas antioksidan dengan DPPH dan diena

terkonjugasi seperti yang dipaparkan pada subbab 3.4.1-3.4.6

Tahun II : Rancangan eksperimental sesungguhnya (true experimental) yaitu

rancangan Posttest only control group design (Pocock, 2008),

digunakan untuk menguji apakah pemberian ekstrak kulit batang

gayam dapat mencegah aterosklerosis dengan menurunkan kadar

MDA, total kolesterol, trigliserida, kolest-LDL, dan meningkatkan

kadar kolest-HDL pada tikus Wistar yang diberi pakan diet tinggi

lemak (high fat diet) atau kondisi hiperkolesterolamia.

Bagan rancangan penelitian dipaparkan pada Gambar 3.1

P0 O1

random random P1 O2 sampling alokasi

P2 O3

P3 O4

SAMPEL

Tikus Wistar POPULASI

Tikus Wistar

Gambar 3.1

Bagan Rancangan Penelitian Keterangan :

P0 = kelompok tikus Wistar diberi pakan high fat diet selama 16 minggu (kelompok

kontrol) P1 = kelompok tikus Wistar diberi pakan high fat diet dan ekstrak EtOH kulit batang

gayam dengan dosis 300 mg/kg bb selama 16 minggu P2 = kelompok tikus Wistar diberi pakan high fat diet dan ekstrak EtOH kulit batang

gayam dengan dosis 600 mg/kg bb selama 16 minggu P3 = kelompok tikus Wistar diberi pakan high fat diet selama 16 minggu kemudian

diberi ekstrak EtOH kulit batang gayam dengan dosis 600 mg/kg bb selama 8

minggu O1 = Data sesudah perlakuan pada kelompok kontrol O2 = Data sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan I O3 = Data sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan II O4 = Data sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan III

xv

Tahap awal adalah membuat kondisi tikus Wistar adaptasi maka semua

tikus coba (24 ekor, lihat sub subbab 3.4.2 Besar Sampel Perlakuan) diberikan

pakan diet standar (Lampros et al, 2012) dan minum yang sama selama tujuh hari.

Setelah satu minggu, semua tikus coba dibuat kondisi yang seragam (homogen)

dengan memberikan pakan diet standar dan minum yang sama hingga umur tikus

mencapai 10 minggu dengan berat berkisar 220-300 g (Lampros et al., 2012).

Setelah umur tikus 10 minggu semua tikus coba dibagi menjadi empat kelompok

dengan alokasi random. Satu kelompok tikus kontrol (P0) dan tiga kelompok tikus

perlakuan (P1, P2, dan P3). Kelompok kontrol (P0) diberi diet tinggi lemak (high

fat diet) selama 16 minggu (Lampros et al, 2012), kelompok perlakuan P1 dan P2

diberi pakan diet tinggi lemak dan ekstrak EtOH masing-masing dengan dosis 300

mg/kg bb dan 600 mg/kg bb selama 16 minggu, sedangkan kelompok perlakuan

P3 diberi pakan diet tinggi lemak selama 16 minggu kemudian diberi ekstrak

EtOH dengan dosis 600 mg/kg bb selama 8 minggu. Setelah kurun waktu 16

minggu untuk kelompok kontrol (P0), kelompok perlakuan P1 dan P2, serta 24

minggu untuk kelompok perlakuan P3, kadar MDA, total kolesterol, trigliserida,

kolest-LDL dan kolest-HDL pada serum lipid ditentukan untuk mendapatkan O1,

O2, O3, dan O4 (data postest).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Persiapan tikus coba dilakukan di Center Study of Animal Diseases

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Persiapan dan pembuatan

ekstrak kulit batang gayam dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Bahan

Alam Jurusan Kimia Universitas Udayana. Penelitian ini juga dilakukan di UPT

Laboratorium Analitik Universitas Udayana untuk melakukan pemeriksaan kadar

MDA, total kolesterol, trigliserida, kolest-LDL dan kolest-HDL. Penelitian

berlangsung selama 8 bulan termasuk analisis data dan penulisan hasil.

3.3 Bahan Penelitian

Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit batang

gayam yang diperoleh dari daerah Tabanan Bali dan telah dideterminasi.

Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol (teknis

dan p.a), kloroform (teknis dan p.a), etil asetat (teknis dan p.a), n-butanol,

xvi

pereaksi Folin-Ciocateu, aluminium klorida, asam linoleat, dan buffer sodium

fosfat. Bahan penelitian yang lain adalah darah tikus coba yang diambil dari retro-

orbital plexus menggunakan syringe ukuran 5 mL. Selanjutnya bahan-bahan

kimia yang diperlukan untuk pemeriksaan MDA adalah asam sulfat, asam

fosfotungstat 10 %, reagen TBA (campuran asam tiobarbiturat dengan asam

asetat), etanol 96%, dietil eter, dan n-butilalkohol. Sedangkan bahan untuk

analisis kolest-LDL adalah asam fosfotungstat, dan ion magnesium. Untuk

analisis kolest-HDL ditentukan secara enzimatik menggunakan metode kolesterol

oksidase peroksidase-amidopyrine (kit Biosis), dan serum trigliserida diukur

menggunakan metode enzimatik gliserol-3-fosfat-oksidase peroksidase-

amidopyrine (kit Biosis, Athens, Greece). Bahan-bahan lain yang digunakan

adalah kertas saring Whatman No.1, akuades, HCl 0,25 N, TCA 15%, TBA

0,38%, BHT 0,5%, TEP (tetraetoksipropana), dan tikus Wistar jantan. Semua

tikus coba diperlakukan sesuai dengan aturan etical clerence dari Komisi Etik

Penelitian Pengunaan Hewan percobaan (KEPPH) LP2M Unud.

3.4 Instrumen Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat

gelas, blender, ayakan, ekstraktor, rotary vacum evaporator, sentrifuge, neraca

analitik, termometer, pH meter, pipet mikro, pipet tetes, labu ukur, sonde

lambung, syringe, alat-alat bedah tikus, spektrofotometer UV-vis dan Elisa reader.

3.5 Prosedur Penelitian

3.5.1 Penyiapan sampel

Kulit batang tumbuhan gayam dikumpulkan, dibersihkan, dan dikeringkan

tanpa terkena sinar matahari secara langsung, kemudian dihaluskan sehingga

menjadi serbuk.

3.5.2 Besar sampel perlakuan

Besar sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini disesuaikan

dengan prosedur baku dalam penetapan jumlah sampel menggunakan binatang

tikus sebagai subjek penelitian. Pada penelitian ini digunakan tikus Wistar jantan

dengan jumlah tiap ulangan 1 (satu) ekor. Besarnya jumlah pengulangan untuk

mendapatkan data yang tepat dapat dihitung menggunakan rumus Federer (1977)

dalam Rochiman (1989) sebagai berikut:

xvii

( t – 1 ) ( n – 1 ) 15 ; dimana: t = banyaknya perlakuan n = banyaknya ulangan

Banyaknya perlakuan (t) dalam penelitian adalah empat seperti yang dipaparkan

dalam Gambar 3.1, mencakup kontrol (P0) serta perlakuan P1, P2, dan P3.

Kemudian dengan memasukan t = 4 dalam persamaan di atas: ( 4 -1 ) ( n – 1 )

15 maka diperoleh nilai n = 6. Dengan demikian besar sampel penelitian yang

mencakup keseluruhan dari pengulangan dan perlakuan adalah 24 ekor tikus yang

dipaparkan pada Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Pemberian Perlakuan pada Tikus Wistar

Ulangan

Perlakuan I II III IV V VI

P0 1 ekor 1 ekor 1 ekor 1 ekor 1 ekor 1 ekor

P1 1 ekor 1 ekor 1 ekor 1 ekor 1 ekor 1 ekor

P2 1 ekor 1 ekor 1 ekor 1 ekor 1 ekor 1 ekor

P3 1 ekor 1 ekor 1 ekor 1 ekor 1 ekor 1 ekor

3.5.3 Ekstraksi senyawa flavonoid pada kulit batang gayam

Sebanyak 1 kg serbuk kering kulit batang gayam dimaserasi dengan etanol

selama 24 jam. Ekstraknya disaring, sedangkan ampasnya dimaserasi kembali

dengan etanol sampai senyawa yang terkandung didalamnya terekstrak habis.

Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan rotary vacum evaporator sehingga

diperoleh ekstrak pekat etanol. Ekstrak pekat etanol selanjutnya dilarutkan dengan

campuran etanol-air (7:3) kemudian dipartisi berturut-turut dengan kloroform,

etilasetat, dan n-butanol. Ekstrak yang diperoleh diuapkan, ditimbang, ditentukan

kandungan total fenol dan flavonoidnya, serta diuji aktivitas antioksidannya

secara in vitro (metode DPPH dan metode diena terkonjugasi).

3.5.4 Penentuan kandungan total fenol

Sebanyak 0,5 g ekstrak (ekstrak kloroform, etilasetat, dan n-butanol) dan

0,1 mL reagen Folin-Ciocalteu dicampur , diinkubasi pada suhu kamar selama 15

menit. Sodium karbonat sebanyak 2,5 mL ditambahkan dan diinkubasi kembali

selama 30 menit, kemudian ditentukan serapannya dengan spektroskopi UV-vis

pada 760 nm. Asam galat dengan konsentrasi 25 - 300 g/mL dibuat sebagai

kurva kalibrasi, dan sampel dianalisis duplo (Diaz et al., 2012).

xviii

3.5.5 Penentuan kandungan total flavonoid

Kandungan total flavonoid ditentukan dengan metode aluminium klorida.

Sebanyak 0,5 mL sampel dan 300 L NaNO2 dikocok selama 10 detik dan

dibiarkan pada temperatur kamar selama 10 detrik. Selanjutnya 300 L AlCl3, 2

mL NaOH 1 M, dan 1,9 mL akuades ditambahkan pada campuran reaksi

kemudian dikocok selama 10 detik dan diukur serapannya pada panjang

gelombang 510 nm. Kuersetin dengan range konsentrasi 0 - 1200 g/mL

digunakan sebagai kurva kalibrasi standar, dan sampel dianalisis dengan dua kali

pengulangan pengulangan (Patricia Diaz et al., 2012).

3.5.6 Penentuan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH

Dibuat seri konsentrasi sampel dengan mengambil 50L, 250L, 500L

dan 1000L larutan sampel 1000 ppm dimasukan ke dalam labu ukur 10 mL. Ke

dalam tiap labu ditambahkan 1,0 mL DPPH 1 mM dan diencerkan dengan etanol

sampa tanda batas, sehingga diperoleh seri konsentrasi 10, 50, 100, dan 200 ppm.

Larutan diinkubasi selama 30 menit dalam gelap pada suhu 37C, dan diukur

serapannya pada panjang gelombang 516 nm. Persentase daya hambat dihitung

dengan menggunakan persamaan: (Chandra and Dave, 2009).

% Daya Hambat = (Ao-At/Ao) x 100

3.5.7 Penentuan aktivitas antioksidan dengan metode diena terkonjugasi

Masing-masing ekstrak dengan konsentrasi antara 0,1 mg/mL - 20 mg/mL

dalam etanol dicampur dengan 2,0 mL asam linoleat 10 mM yang diemulsikan

dalam 0,2 M buffer sodium fosfat, disimpan dalam gelap pada suhu 37oC untuk

mempercepat oksidasi. Setelah diinkubasi selama 15 jam, sebanyak 0,1 mL dari

campuran reaksi ditambahkan dengan 7,0 mL etanol 80% dalam akuades,

kemudian diukur serapannya pada 234 nm (Chandra and Dave, 2009).

Ekstrak dengan kandungan total fenol dan flavonoid terbesar serta

aktivitas antioksidan yang tinggi dilanjutkan dengan penggujian secara in vivo

(Penelitian Tahun II) untuk membuktikan potensinya dapat mencegah

aterosklerosis melalui penurunan kadar MDA, total kolesterol, trigliserida, kolest-

LDL, serta peningkatan kadar kolest-HDL pada tikus wistar hiperkolesterolamia

seperti yang dipaparkan pada Rancangan Penelitian Sub bab 3.1.

xix

3.5.8 Penentuan kadar malodialdehida

Penentuan kadar malodialdehida dalam darah tikus dilakukan dengan

metode Espinosa Mansila dalam satuan m/L. Pengukurannya berdasarkan jumlah

malondialdehida yang bereaksi dengan reagen asam tribarbiturat. Kadar yang

diperoleh dianggap sama dengan konsentrasi peroksidasi plasma dengan cara sbb:

1. Pembuatan kurva baku

Larutan baku malondialdehida dibuat dengan mereaksikan larutan TEP

(1,1,3,3-tetraetoksi propana) dengan HCl 12 mol/L. Dimasukan aliquot larutan

1,1,3,3-tetraetoksi propana yang setara dengan 1,25 L malondialdehida, 1 mL

HCl (12 mol/L), 12 mL larutan asam tiobarbiturat (0,03 mol/L) kedalam labu ukur

25 mL dan ditambah air demineralisasi sampai garis batas. Sampel dipanaskan

pada suhu 60C selama 60 menit pada penangas air yang dilengkapi dengan

termostat, kemudian diamati serapan pada 530 nm. Dihitung persamaan garis

regresi yang menyatakan hubungan antara konsentrasi MDA dengan serapannya.

2. Deproteinasi

Sebanyak 2,5 mL TCA (asam tribarbiturat) dicampur homogen dengan 0,5

mL plasma dan dipusingkan selama 10 menit. Supernatan disaring dengan kertas

saring (0,4 L). Filtrat dibuang, cuci dengan H2SO4 0,05 N dipusingkan lagi

selama 10 menit, filtrat dibuang + 2,5 mL H2SO4 0,05 M + 3 mL TBA 200 mg

dipusingkan lagi selama 30 menit pada suhu 100 C kemudian didinginkan + 4

mL butanol dipusingkan, baca dengan spektrofotometer pada 530 nm.

3.5.9 Penentuan kadar kolest-HDL

Penentuan kadar kolest-HDL secara enzimatik dengan metode kolesterol

oksidase peroksidase-amidopyrine (kit Biosis) dengan satuan mg/dL.

Ambil 500 L reagen dicampur dengan 200 L sampel, kemudian diinkubasi

selama 10 menit pada suhu kamar dan dipusingkan pada 4000 rpm selama 10

menit. Sejumlah 100 L supernatan diambil dan ditambah 1000 L reagen

CHOD-PAP. Blanko da;lam penentuan ini dipakai 100L akuades ditambah

1000L reagen CHOD-PAP. Kedua tabung diinkubasi selama 10 menit pada suhu

kamar dan kemudian serapannya dibaca dengan spektrofotometer pada 500 nm.

xx

3.5.10 Penentuan kadar kolest-LDL

Penentuan kadar kolest-LDL dilakukan dengan menambahkan asam

fosfotungstat dan ion magnesium dalam sampel dengan satuan mg/dL. Sebanyak

500 L reagen presipitasi dicampur dengan 100 L diinkubasikan selama 15

menit pada suhu kamar dipusingkan 1500 rpm selama 15 menit. Sebanyak 50 L

supernatan ditambah 2000 L reagen CHOD-PAP, blanko dipakai 50L akuades

ditambah 2000L reagen CHOD-PAP. Kedua tabung reaksi yang berisi sampel

dan blanko diinkubasi selama 10 menit pada suhu kamar, kemudian dibaca

serapannya menggunakan spektrofotometer pada 500 nm.

3.5.11 Penentuan kadar serum trigliserida

Penentuan serum trigliserida diukur menggunakan metode enzimatik

gliserol-3-fosfat-oksidase peroksidase-amidopyrine (kit Biosis, Athens, Greece)

dengan satuan mg/dl.

3.5.12 Penentuan total kolesterol

Penentuan total kolesterol dengan satuan mg/dl dapat dihitung

menggunakan rumus (Lampros et al., 2012):

Kolest-LDL = total kolesterol – (kolest-HDL + trigliserida/5)

3.6 Analisis Statistik

Perbedaan penurunan kadar MDA, total kolesterol, trigliserida, kolest-LDL

dan peningkatan kolest-HDL pada tikus coba antara kelompok kontrol (P0)

dengan kelompok perlakuan (P1, P2, dan P3) dilakukan analisis statistik One way

anova dan Post Hoc Test menggunakan program SPSS for Windows versi 19.

Bagan alir penelitian (fishbone diagram) untuk 2 tahun dipaparkan pada

Gambar 3.2 dan Gambar 3.3 sebagai berikut:

xxi

SUDAH DILAKSANAKAN

PENELITIAN TAHUN I

Batas

HASIL PENELITIAN

TAHUN I

Dipartisi dengan

etilasetat

Lapisan H2O

Diuapkan

Partisi dengan kloroform

Dilarutkan dalam campuran

etanol akuades (7:3)

Etanol diuapkan

Diuapkan

Dimaserasi dgn Etanol 96%

Disaring

Serbuk Kering

Kulit Batang Gayam

Residu/ Ampas

Ekstrak Etanol

Ektrak pekat etanol

Ekstrak akuades

Lapisan kloroform

Lapisan

H2O

Ektrak pekat

CHCl3

Ektrak pekat

n-butanol

Ektrak pekat

etilasetat

Diuji fitokimia

Diuji DPPH

Lapisan H2O

Lapisan etilasetat

Diuapkan

Dipartisi dengan

n-butanol

Lapisan n-butanol

Diuapkan

Ditimbang

tentukan total fenol

tentukan total flavonoid

aktivitas antioksidan DPPH

aktivitas antioksidan diena terkonjugasi

Ekstrak pekat antioksidan

dengan total fenol dan

flavonoid terbesar

Gambar 3.2

Bagan alir penelitian Tahun I

Hasil penelitian Tahun I berupa ekstrak pekat aktif antioksidan dengan kandungan

total fenol dan total flavonoid terbesar diaplikasikan dalam perlakuan (P1, P2, dan

P3) secara in vivo (Penelitian Tahun II) untuk membuktikan potensinya mencegah

dan mengobati aterosklerosis hiperkolesterolamia pada tikus wistar seperti

dipaparkan pada Gambar 3.3 berikut:

Dilakukan pengukuran

berat badan

dibagi 4 kelompok

Pemeriksaan untuk data postest

Analisis Statistik

Tikus Wistar jantan (24 ekor)

umur 10 minggu

Simpulan Penelitian

Po P1

P3

Kadar MDA, total kolesterol, trigliserida,

kolest-LDL dan kolest-HDL

Tikus Wistar homogen

P2

Gambar 3.3 Bagan alir penelitian Tahun II

xxii

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Biaya

Rincian rencana pengalokasian anggaran penelitian sebagai berikut:

No. Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp)

Tahun I Tahun II

1. Gaji dan Upah (Maks. 30%) 18.080.000 18.080.000

2. Bahan habis pakai dan peralatan (30-

40%)

31.846.400 28.795.000

3. Perjalanan (15-25%) 5.100.000 9.300.000

4. Lain-lain: publikasi, seminar, laporan,

lainnya sebutkan (maks. 15%)

3.400.000 7.900.000

Jumlah 58.426.400 64.075.000

Total anggaran untuk pelaksanaan penelitian ini sebesar Rp 122.501.400,-

(seratus duapuluh dua juta limaratus satu ribu empat ratus rupiah), sesuai

justifikasi dan rincian anggaran pada Lampiran 1.

4.2 Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan Tahun I Tahun II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

11

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan bahan, alat-alat, dan

hewan coba penelitian

2 Preparasi sampel

3 Ekstraksi

4 Penentuan total fenol

5 Penentuan total flavonoid

6 Uji aktivitas antioksidan

DPPH

7 Uji aktivitas antioksidan

Diena terkonjugasi

8 Perlakuan dengan hewan coba

9 Pengambilan sampel darah

hewan coba

10 Penentuan kadar MDA

11 Penentuan Kadar Total

kolesterol

12 Penentuan Trigliserida

13 Penentuan kolest-LDL

14 Penentuan kolest-HDL

15 Analisis Data

16 Seminar dan Penyusunan

Laporan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, E. 2001. Immune Mechanism in Atherosclerosis. Dissertation, ISSBN:

91-628-4612-4, Konferensrummet, Centrum for Molekular Medicin,

Karolinska Sjukhuset

Arief, S. 2006. Radikal Bebas. Surabaya: SMF Ilmu Kesehatan Anak FK

Unair/RSU Dr. Soetomo

Bjelakovic, G. et al. 2007. Mortality in Randomized Trials of Antoxidant

Supplements for Primary and Secondary Prevention: Systematic Review

and Meta-analysis. JAMA, 297. 8: 842-57

xxiii

Bonavida, B., Mencia-Huerta, J.M., Braquet, P. 1989.Effect of Platelet-activating

Factor on Monocyte Activation and Production of Tumor Necrosis

Factor. Int Arch Allergy Appl Immunol, 88: 157– 60

Cai, Y., Luo, Q., Sun, M., Corke, H. 2004. Atioxidant Activity and Phenolic

Compound of 112 Traditional Chinese Medicine Plants Associated with

Anticancer. Life Sci, 74: 2157-84

Camejo, G., Fager, G., Rosengren, B., Hurt-Camejo, E., and Bondjers, G. 1993.

Binding of Low Density Lipoproteins by Proteoglycans Synthesized by

Proliferating and Quiescent Human Arterial Smooth Muscle Cells. J Biol

Chem, 26. 8: 14131–37

Carpenter, K.L., Taylor, S.E., van der Veen, C., Williamson, B.K., Ballantine,

J.A., and Mitchinson, M.J. 1995. Lipids and Oxidised Lipids in Human

Atherosclerotic Lesions at Different Stages of Development. Biochim

Biophys Acta, 1256: 141–50

Chandra, S., and Dave R. 2009, In Vitro Models for Antioxidant Activyty and

Some Medicinal Plants Possessing Antioxidant Properties. 3, 13: 981-99

David, G.B., Erik, E.A., Rohini, S., and Alfins. 2000. Antioxidant Enzyme

Expression and ROS Damage in Prostatic Intraephitelial Neoplasia and

cancer. Cancer, 89: 124-34

Diaz, P., Jeong, S.C., Lee, S., Khoo, C., Koyyalamudi, S.R. 2012. Antioxidant

and Anti-inflammatory Activities of Selected Medicinal Plants and

Fungi Containing Phenolic and Flavonoid Compounds. Chinese

Medicine, 7: 26

Didangelos, A., Simpe,r D, Monaco, C., Mayr, M. 2009. Proteomics of Acute

Coronary Syndromes. Current atherosclerosis reports, 11. 3: 188–95

Edyson. 2003. Pengaruh Pemberian Vitamin C dan E Terhadap Aktivitas Kadar

MDA pada Eritrosit Rattus Novergicus Galur Wistar yang diinduksi L-

tiroksin. Surabaya: Unair

Federer. 1977. Experimental Design Theory and Application. Third Ed. New

Delhi Bombay Calcuta : Oxford and IBH Publshing Co

Finn, A.V., Nakano, M., Narula ,J., Kolodgie, F.D., Virmani, R.. 2010. Concept

of Vulnerable/Unstable Plaque. Arterioscler Thromb Vasc Biol, 30. 7:

1282-92

Gao, J.J., Igalashi, K., Nukina, M. 1999. Radical Scavenging Activity of

Phenylpropanoid Glycosides in Caryopteris incana. Biosci. Biotechnol.

Biochem, 63: 983-88

Grundy, S.M. 1990. Cholesterol and Coronary Heart Disease. JAMA, 264: 3053-

59

Halliwell, B., Gutterige, J.M.C. 2007. Free Radical in Biology and Medicine, 3rd

edition. London: Oxford University Press

Han, S.N., Leka, L.S., Lichtenstein, A.H., Ausman, L.M., Schaefer, E.J., and

Meydani, S.N. 2002. Effect of Hydrogenated and Saturated, Relative to

Polyunsaturated, Fat on Immune and Inflammatory Responses os adults with Moderate Hypercholesterolemia. Journal of Lipid Reasearh, 43, 3:

445-52

Harborne, J. B. 1995. Metode Fitokimia: Penuntun cara Modern Menganalisa

Tumbuhan. edisi Kedua, a.b. Fadmawinata, K. dan Soediro, I. Bandung:

Penerbit ITB

xxiv

Harborne, J. B.; Williams, C. A. 2000. Advances in Flavonoid Research Since

1992. Phytochem, 55: 481-04

Heim, K. E.; Tagliaferro, A. R.; Bobilya D. J. 2002. Flavonoid Antioxidants:

Chemistry, Metabolism and Sructure-Activity Relationships. J. Nutr.

Biochem, 13: 572-84

Hendra, R., Ahmad, S., Oskoueian, E., Sukari, A., Shukor, M.Y. 2011.

Antioxidant Antiinflammatory and Cytotoxicity of Phaleria macrocarpa

(Boerl.). Scheff Fruit BMC Complem Altern M, 11:110

Jacob, V., and Michael, A. 1999. Nutritional Antioxidant: mechanism of Action,

Analyses of Activities and Medical Applications. Nutrition, 49: 1-7

Johanna, M., Geleijnse, Lenore, J., Launer, Albert, H.M.D, Huibert, A. P., Pols,

M.D., Jacqueline, C. M., Witteman. 1999. Arch Intern Med, 159, 18:

2170-74

Lampros, F., Georgios, A., Ioannis, S.V., Alkistis, P., Angeliki, M., Maria, K.,

Christos, V., Dimitrios, T., Dimitri, P.M., and Despina, P. 2012.

Intercellular Adhesion Molecule (ICAM)-1 and Vascular Cell Adhesion

Molecule (VCAM)-1 at the Early Stages of Atherosclerosis in a Rat

Model. in vivo, 26: 243-50

Markham, K.R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid, a.b. Kosasih

Padmawinata, Bandung, ITB, 1-103

Navarro, M.C. 1993. Free radical Scavenger and Anti Hepatotoxic Activity of

Rosmarinus tomentosus. Plantamedica, 59: 312-14

Osawa, T., and Namiki, M. 1981. A Novel Type of antioxidant Isolated from Leaf

Waxof Eucalyptus Leaves. Agric. Biol.Chem, 45: 735-39

Pauku, R.L. 2006. Inocarpus fagifer (Tahitian chestnut), Species Profiles for

Pacific Island Agroforestry, www.traditionaltree.org., 1-18

Peter, F.E. 1995. Chemical Composition of Some South Pasific Foods. Quatlitas

Plant Etmateriae Vegetabiles, 5: 313-314; Chem.Abstr. 1960. 54. 3769f

Pignol, B., Henane, S., Mencia-Huerta, J.M., Rola-Pleszczynski, M., Braquet, P.

1987. Effect of Platelet-activating Factor (PAF-acether) and its Specific

Receptor Antagonist, BN 52021, on Interleukin 1 (IL1) Release and

Synthesis by Rat Spleen Adherent Monocytes. Prostaglandins, 33: 931–

39

Pocock, S.J. 2008. Clinical Trial a Practical Approach. Chichester-New York,

Singapore: Jon Wiley & Son Ltd.

Prasad, K., Kalra, J. 1993. Oxygen Free Radicals and Hypercholesterolemic

Atherosclerosis: Effect of Vitamin E. Am Heart J, 125: 958 –73

Prasad, K., Kalra, J., Lee, P. 1994. Oxygen Free Radicals as a Mechanism of

Hypercholesterolemic Atherosclerosis: Effects of Probucol. Int J Angiol,

3: 100 –12

Proctor, S.D., Vine, D.F., and Mamo, J.C. 2002. Arterial Retention of

Apolipoprotein B-containing Lipoproteins in Atherogenesis. Curr Opin

Lipidol, 13: 461–70 Rice-Evans, C. A.; Miller, N. J.; Paganga, G. 1996. Structure Antioxidant Activity

Relationships of Flavonoids and Phenolic Acids. Free. Rad. Biol. Med,

20: 933-56

Robak, J., and Gryglewski, R.J. 1998. Flavonoids are Scavengers of Superoxide

Anions. Biochem. Pharmacol, 37: 837-41

xxv

Rochiman. 1989. Dasar Perancangan Percobaan dan Rancangan Acak Lengkap.

Surabaya: Universitas Airlangga

Ross R. 1999. Atherosclerosis: An Inflammatory Disease. New England Journal

of Medicine, 340. 2: 115–26

Ross, R. 1993. The Pathogenesis of Atherosclerosis: a Perspective for the 1990s".

Nature, 362. 6423: 801–09

Santi, S.R. 2000. Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Flavonoid dari Kulit Batang

Gayam (Inocarpus fagiferus Fosb), Tesis, Pascasarjana Unpad, Bandung

Santi, S.R. 2012. Studi Pendahuluan Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan

terhadap DPPH Ekstrak Etanol Kulit Batang Gayam (Inocarpus

fagiferus Fosb), Unpublish, 1-3

Silalahi, J. 2001. Free Radicals and Antioxidant Vitamins in Degenerative

Disease. The Journal of Indonesia Medical Association (JIMA), 1-13

Sotheeswaran, S., Sharif, M.R. 1994. Lipids from the Seeds of Seven Fijian Plant

Species. Food Chemistry, 49: 11-13

Stefan, J., Mikko, P.SA., Bengt, K., and Jan-Nilsson. 1996. Human Monocytes/

Macrophages Release TNF- in Response to Ox-LDL, Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology, 16: 1573-79

Stocker, R., and John, F.K.JR. 2004. Role of Oxidative Modifications in

Atherosclerosis. Physiol.Rev, 84: 1381-78

Tang, S.Y., Whitemen, M., Peng, Z.F., Jenner, A., Yong, E.L, Halliwell. 2004.

Characeization of Antioxidant and Antiglycation Properties and

Asolation of Active Ingredient from Traditional Chinese Medicine. Free

Radioc Biol Med, 36: 1575-87

Upston, J.M., Niu, X., Brown, A.J., Mashima, R., Wang, H., Senthilmohan, R.,

Kettle, A.J., Dean, R.T., and Stocker, R. 2002. Disease Stage-dependent

Accumulation of Lipid and Protein Oxidation Products in Human

Atherosclerosis. Am J Pathol, 160: 701–10

Vani, T., Rajani, M., Sarkar, S., and Shishoo, C.J. 1997. Antioxidant Properties of

the Ayuevedic Formulation Triphala and its Constituents. Inter. J.

Pharmacognosy, 35: 313-17

Viayagopal, P., Srinivasan, S.R., Radhakrishnamurthy, B., and Berenson, G.S.

1992. Lipoprotein-proteoglycan Complexes from Atherosclerotic

Lesions Promote Cholesteryl Ester Accumulation in Human

Monocytes/Macrophages. Arterioscl Thromb, 12: 237 –49

Williams, G.M., Latropoulus, M.J., Whysner, J. 1999. Safety Assessment of

Butylated Hydroxyanisole and Butylated Hydroxyltoluene as

Antioxidant Food Additives. Food Chem.Toxicol, 37: 1027-38

Zhang, L., Ravipati, A.S., Koyyalamudi, S.R., Jeong, S.C., Reddy, N., Smith,

P.T., Bartlett, J., Shanmugan, K., Unch, D.G., Wu, M.J. 2011.

Antioxidant and Anti-inflammatory Activities of Selected Medicinal

Plants Containing Phenolic and Flavonoid Compounds. J Agr Food

Food Chem, 59: 12361-67

xxvi

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian

1. Honor

Honor/Jam Waktu Honor per Tahun

Honor (Rp) (jam/miggu) Minggu (Rp)

Tahun I Tahun II

Ketua 8.500 40 32 10.880.000 10.880.000

Anggota 1 7.500 40 24 7.200.000 7.200.000

SUB TOTAL (Rp) 18.080.000 18.080.000

2. Peralatan Penunjang

Justifikasi Harga Harga Peralatan

Material Pemakaian Kuantitas Satuan Penunjang (Rp)

(Rp) Tahun I Tahun II

ekstraktor maserasi 2 bh 250.000 500.000

Blender preparasi 1 bh 450.000 450.000

Ayakan preparasi 1 bh 50.000 50.000

Gelas ukur 1L maserasi 2 bh 350.000 700.000

Glas ukur 500 preparasi 5 bh 175.000 875.000 875.000

Plastik rap preparasi 1 bh 35.000 35.000 35.000

Alumn. foil preparasi 1 bh 20.000 20.000 20.000

Whatman No1 maserasi 1 box 65.000 65.000

Sonde lmbung perlakuan 4 bh 120.000 480.000

Pipet tetes Uji/tes 10 bh 2000 20.000 20.000

Pipet mikro preparasi 1 bh 1.500.000 1.500.000

Labu ukr 10mL preparasi 10 bh 60.000 600.000

Kandang tikus Perlakuan 24 bh 35.000 840.000

SUB TOTAL (Rp) 3.315.000 3.770.000

3. Bahan Habis Pakai

Justifikasi Harga Biaya per Tahun

Material Pemakaian Kuantitas Satuan (Rp)

(Rp) Tahun I Tahun II

Kulit b gayam sampel 5 kg 100.000 500.000

Tikus wistar percobaan 24 ekor 40.000 960.000

Etanol p.a maserasi 5 L 459.000 2.295.000

Etanol teknis pereaksi 1 L 55.000 55.000

Etanol 98% pereaksi 1 L 45.000 45.000

Etanol 80% pereaksi 1 L 38.000 38.000

CHCl3 p.a partisi 5 L 1.755.000 8.775.000

CHCl3 teknis pereaksi 1 L 155.000 155.000

Etilasetat maserasi 5 L 1.198.000 5.990.000

Etilasetat tekn Pereaksi 1 L 65.000 65.000

n-butanol p.a maserasi 5 L 879.000 4.395.000

AlCl3 pereaksi 100 g 450.000 450.000

Folin Ciocalteu pereaksi 10 mL 150.000 150.000

As. linoleat pereaksi 10 mL 200.000 200.000

Asam galat pereaksi 10 mL 175.000 175.000

As. fosfotungst pereaksi 10 mL 200.000 200.000

xxvii

Asam asetat pereaksi 100 mL 769.000 76.900

DPPH pereaksi 5 g 500.000 500.000

NaCO3 pereaksi 100 g 679.000 67.900

NaNO2 pereaksi 100 g 815.000 81.500

Buff. Na fosfat pereaksi 100 mL 350.000 350.000

NaOH pereaksi 100 g 395.000 39.500

TBA pereaksi 100 g 1.500.000 1.500.000

BHT pereaksi 100 g 1.350.000 1.350.000

dietileter pereaksi 1 L 765.000 765.000

MgSO4 pereaksi 100 g 610.000 61.000

H2SO4 pekat pereaksi 100 mL 320.000 32.000

HCl pereaksi 100 mL 396.000 39.600

Pereaksi fitoki pereaksi 100 mL 100.000 100.000

MDA standar pereaksi 10 mL 2.500.000 2.500.000

CHOD-PAP pereaksi 100 mL 450.000 450.000

Kit Biosis

kolest-LDL

Uji kolest-

LDL

1 set 3.500.000 3.500.000

Kit Biosis

kolest-HDL

Uji kolest-

HDL

1 set 4.500.000 4.500.000

Kit Biosis

trigliserida

Uji

trigliserida

1 set 4.500.000 4.500.000

Marker MDA Uji MDA 1 set 8.500.000 8.500.000

akuades preparasi 10 L 4000 40.000 40.000

akuademineral pereaksi 5 L 15.000 75.000

SUB TOTAL (Rp) 28.531.400 25.025.000

4. Perjalanan

Justifikasi Harga Biaya per Tahun

Material Pemakaian Kuantitas Satuan (Rp)

(Rp) Tahun I Tahun II

Perjalanan ke

Tabanan

Sampel

tumbuhan 3 kali 100.000 300.000

Perjalanan ke

Surabaya

Beli Tikus

wistar 2 bh 650.000 1.300.000

akomodasi 2 hari 300.000 600.000

Lumpsum 2 hari 400.000 800.000

Perjalanan

Denpasar -Lab

Ke Lab dan

beli bahan 25 hari 100.000 2.500.000 2.500.000

Perjalanan ke

Malang

Seminar

Nasional 2 bh 650.000 1.300.000

akomodasi 2 hari 300.000 600.000

Lumpsum 2 hari 400.000 400.000

Perjalanan ke

Yogyakarta

Seminar

Internasional 2 bh 850.000 1.700.000

akomodasi 3 hari 400.000 1.200.000

Lumpsum 3 hari 400.000 1.200.000 SUB TOTAL (Rp) 5.100.000 9.300.000

xxviii

5. Lain-lain

Justifikasi Harga Biaya per Tahun

Kegiatan Pemakaian Kuantitas Satuan (Rp)

(Rp) Tahun I Tahun II

Literatur searching 8 paket

unlimited

100.000 800.000 800.000

Administrasi ATK dan

ekspedisi 1 100.000 100.000 100.000

Penggandaan

laporan

Laporan 10 eksp 150.000 1.500.000 1.500.000

Seminar Biaya Semi-

nar Nasional 1 kali 600.000 600.000

Biaya Sem.

Internasional 1 kali 1.000.000 1.000.000

Publikasi Publikasi

Jurnal

Nasional

terakreditasi

1 Jurnal 400.000 400.000

Publikasi

Jurnal

Internasional

1 Jurnal 4.500.000 4.500.000

SUB TOTAL (Rp) 3.400.000 7.900.000

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN Tahun I Tahun II

(Rp) 58.426.400 64.075.000

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp) 122.501.400,-

xxix

Lampiran 2. Preparasi Sampel Batang Gayam (Inocarpus fagiferus Fosb)

xxx

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No. Nama/ NIDN Instansi

Asal

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1. Sri Rahayu Santi, S.Si.,

M.Si/

00-1711-6812

Kimia

FMIPA

Unud

Kimia 40 Bertanggung

jawab terhadap

seluruh

penelitian,

melaksanakan

penelitian

mulai

preparasi

sampai analsis

data pada

Penelitian

Tahun I dan

Tahun II.

2. Drs. I Made Sukadana,

M.Si/

00-0405-6806

Kimia

FMIPA

Unud

Kimia 40 Bertanggung

jawab terhadap

seluruh

penelitian,

melaksanakan

penelitian

mulai

preparasi

sampai analsis

data pada

Penelitian

Tahun I dan

Tahun II.

xxxi

Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota

A. Identitas Diri Ketua Peneliti

1. Nama Lengkap (dengan gelar) : Sri Rahayu Santi, S.Si., M.Si L/P

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

4. NIP/NIK/Identitas lainnya : 196811171994032003/ 5103060405680009

5. NIDN : 00-1711-6802

6. Tempat dan Tanggal Lahir : Tabanan, 17 Nopember1968

7. E-mail : [email protected]

8. Nomor Telepon//HP : 03617895807/ 081999939620

9. Alamat Kantor : Jur. Kimia FMIPA Kampus Bukit Jimbaran

10. Nomor Telepon/Faks : 0361701954 Ext. 235

11. Lulusan yang telah dihasilkan

S-1= 13 orang; S-2= 1 Orang; S-3= …Orang

12. Mata Kuliah yg diampu 1. Kimia Organik Bahan Alam

2. Fitokimia

3. Pestisida Nabati

4. Obat Tradisional

5. Kimia Organik I

B. Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Universitas

Udayana

Universitas

Padjadjaran

Bidang Ilmu Kimia Kimia

Tahun Masuk-Lulus 1987-1993 1997-2000

Judul Skripsi/Thesis/Disertasi Studi Pendahulu-

an Sapogenin

Steroid dari

Kulit Batang

Ceremai

(Phyllantus

acidus Skell)

Isolasi dan Ka-

rakterisasi Se-

nyawa Flavo-

noid dari Kulit

Batang Gayam

(Inocarpus

fagiferus Fosb)

Nama Pembimbing/Promotor Drs. K. Dharma

Putra, M.Sc

Prof. Dr. Ponis

Tarigan, Apt

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber *) Jml (Juta Rp.)

1. 2008 Penelusuran Senyawa Sitotoksik pada Kulit

Biji Nyamplung (Calophyllum

inophyllum L.) dan

DIPA 4.000.000

xxxii

Kemungkinan Korelasinya

sebagai Antikanker

2. 2008 Isolasi Senyawa Sitotoksik

dari Daun Andong (Cordyline

terminalis Kunth)

Dosen Muda 7.000.000

3. 2011 Pemanfaatan Kulit Biji

Tumbuhan Nyamplung

(Calophyllum Inophyllum L)

Sebagai Agen Antikanker Sel

HeLa Secara Invitro

Fundamental 36.000.000

*) Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari

sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber *) Jml (Juta Rp.)

1. 2009 Pembuatan Sabun Mandi

Antimikroba Alami

dari Daun dan Minyak Biji

Mimba

(Azadiracha Indica A.Juss)

dengan Teknik Formulasi

Sederhana

IPTEKS 7.500.000

2. 2010 Pelatihan Singkat Cara Membuat

Sabun Mandi Antibakteri Alami

Dari Daun Mimba (Azadirachta

Indica A.Juss) Di Desa

Penarukan Kecamatan

Kerambitan Kabupaten Tabanan

DIPA

U

n

u

d

2.000.000

3. 2010 Pelatihan Singkat Meramu

Cairan Pembasmi Jentik

Nyamuk Dari Daun Sirih (Piper

Betle L.) Di Desa Tibubiu

Kecamatan Kerambitan

Kabupaten Tabanan

DIPA

U

n

u

d

2.000.000

*) Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari

sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal

1. Aktivitas Antibakteri Senyawa

Golongan Triterpenoid dari Biji

Pepaya (Carica papaya L)

Vol. 2, No.1,

2008

Jurnal Nimia

(ISSN. 1907-9850)

xxxiii

2. Penelusuran Senyawa Sitotoksik

pada Kulit Biji Nyamplung

(Calophyllum inophyllum L) dan

Kemungkinan Korelasinya

Sebagai Antikanker

Vol. 3, No.2

2009

Jurnal Nimia

(ISSN. 1907-9850)

3. Senyawa Aktif Antimakan dari

Umbi Gadung (Dioscorea hispida

Dennst)

Vol. 4, No.1

2010

Jurnal Nimia

(ISSN. 1907-9850)

4. Senyawa Antibakteri Bis(2-

etilheksil) ester dan Triterpenoid

dalam Ekstrak n-Heksana Daun

Tempuyung (Sonchus arvensis L)

Vol. 16, No. 1,

Januari-April

2011

MAJALAH OBAT

TRADISIONAL

(ISSN 1410-5918)

5. Senyawa Antimakan Triterpenoid

Aldehid dalam Biji Sirsak

(Anonna muricata Linn)

Vol. 5, No. 2, Juli

2011

Jurnal Nimia

(ISSN. 1907-9850)

6. Pelatihan Membuat Sabun mandi

Antibakteri Alami dari daun

Mimba (Azadirachta indica

A.Juss) Di Desa Penarukan

Kerambitan Tabanan

Volume 10,

Nomor 2, 2011

UDAYANA

MENGABDI

(ISSN 1412-0925)

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan

ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1. Seminar HKI Penelusuran Senyawa Anti-

bakteri pada Daun Tempuyung

(Sonchus Arvensis L.)

2008 Unud

Denpasar

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

1.

2.

H. Perolehan HKI dalam 5 – 10 Tahun Terakhir

No. Judul/Thema HKI Tahun Jenis No.P/ID

1.

2.

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya

dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa

Sosial Lainnya yang Telah

Diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respon

Masyara

kat

1.

2.

xxxiv

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun

1.

2.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan penelitian : Hibah Bersaing

Denpasar, 22 April 2013

Pengusul,

(Sri Rahayu Santi, S.Si., M.Si)

A. Identitas Diri Anngota Peneliti I

1. Nama Lengkap (dengan gelar) : Drs. I Made Sukadana, M.Si

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

4. NIP/NIK/No.Identitas lainnya : 196805041994021001/ 5103060405680009

5. NIDN : 00-0405-6806

6. Tempat dan Tanggal Lahir : Surabaya, 4 Mei 1968

7. E-mail : [email protected]

8. Nomor Telepon/Faks /HP : 03617895807/ 081999939620

9. Alamat Kantor : Jur. Kimia FMIPA Kampus Bukit Jimbaran

10. Nomor Telepon/Faks : 0361701954 Ext. 235

11. Lulusan yang telah dihasilkan

S-1= 15 orang; S-2= 2 Orang; S-3= …Orang

12. Mata Kuliah yg diampu 1. Kimia Organik Bahan Alam

2. Fitokimia

3. Pestisida Nabati

4. Obat Tradisional

5. Kimia Organik III

xxxv

B. Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Universitas

Brawijaya

Malang

Universitas

Padjadjaran

Bandung

Bidang Ilmu Kimia Kimia

Tahun Masuk-Lulus 1987-1992 1997-2000

Judul Skripsi/Thesis/Disertasi Studi Perban-

dingan Sintesis

Vani-llin Asetat

dengan NaOH

dan CH3COONa

sebagai Pemben-

tuk Natrium

Vanillat

Isolasi dan

Identifikasi

Senyawa Alka-

loid dari Kulit

Akar Awar-

awar (Ficus

septica Burm F)

Nama Pembimbing/Promotor Drs. Soebianto,

M.Sc

Prof. Dr. Ponis

Tarigan, Apt

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber *) Jml (Juta Rp.)

1. 2008 Penelusuran Senyawa Sitotoksik pada Kulit

Biji Nyamplung (Calophyllum

inophyllum L.) dan

Kemungkinan Korelasinya

sebagai Antikanker

DIPA 4.000.000

2. 2011 Pemanfaatan Kulit Biji

Tumbuhan Nyamplung

(Calophyllum Inophyllum L)

Sebagai Agen Antikanker Sel

HeLa Secara Invitro

Fundamental 36.000.000

*) Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari

sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber *) Jml (Juta Rp.)

1. 2009 Pembuatan Sabun Mandi

Antimikroba Alami dari Daun

dan Minyak Biji Mimba

(Azadiracha Indica A.Juss)

dengan Teknik Formulasi

Sederhana

IPTEKS 7.500.000

xxxvi

2. 2010 Pelatihan Singkat Cara Membuat

Sabun Mandi Antibakteri Alami

Dari Daun Mimba (Azadirachta

Indica A.Juss) Di Desa

Penarukan Kecamatan

Kerambitan Kabupaten Tabanan

DIPA

U

n

u

d

2.000.000

3. 2010 Pelatihan Singkat Meramu

Cairan Pembasmi Jentik

Nyamuk Dari Daun Sirih (Piper

Betle L.) Di Desa Tibubiu

Kecamatan Kerambitan

Kabupaten Tabanan

DIPA

U

n

u

d

2.000.000

*) Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari

sumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal

1. Aktivitas Antibakteri Senyawa

Golongan Triterpenoid dari Biji

Pepaya (Carica papaya L)

Vol. 2, No.1,

2008

Jurnal Nimia

(ISSN. 1907-9850)

2. Senyawa Antibakteri Golongan

Flavonoid dari Buah Belimbing

Manis (Averrhoa carambola

Linn.L)

Vol. 3, No.2

2009

Jurnal Nimia

(ISSN. 1907-9850)

3. Senyawa Antibakteri Bis(2-

etilheksil) ester dan Triterpenoid

dalam Ekstrak n-Heksana Daun

Tempuyung (Sonchus arvensis L)

Vol. 16, No. 1,

Januari-April

2011

MAJALAH OBAT

TRADISIONAL

(ISSN 1410-5918)

4. Kandungan Senyawa Steroid-Alkaloid pada

Ekstrak n-Heksana Daun

Beringin (Ficus benjamina L)

Vol. 5, No. 2, Juli

2011

Jurnal Nimia

(ISSN. 1907-9850)

5. Pelatihan Membuat Sabun mandi

Antibakteri Alami dari daun

Mimba (Azadirachta indica

A.Juss) Di Desa Penarukan

Kerambitan Tabanan

Volume 10,

Nomor 2, 2011

UDAYANA

MENGABDI

(ISSN 1412-0925)

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan

ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1. Seminar HKI Penelusuran Senyawa Anti-

bakteri pada Daun Tempuyung

(Sonchus Arvensis L.)

2008 Unud

Denpasar

xxxvii

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

1.

2.

H. Perolehan HKI dalam 5 – 10 Tahun Terakhir

No. Judul/Thema HKI Tahun Jenis No.P/ID

1.

2.

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya

dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa

Sosial Lainnya yang Telah

Diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respon

Masyara

kat

1.

2.

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun

1.

2.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan penelitian : Hibah Bersaing

Denpasar, 22 April 2013

Anggota Peneliti I,

(Drs. I Made Sukadana, M.Si)

xxxviii

Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua peneliti

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS UDAYANA

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kampus Bukit Jimbaran 80361, Badung Bali Telp..(Fax) (0361) 704622, 703367

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sri Rahayu Santi, S.Si., M.Si

NIDN : 00-1711-6812 Pangkat/ Golongan : Pembina Tk.I/ IVa

Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul: Potensi Kandungan Total Flavonoid dan Fenol Kulit Batang Gayam (Inocarpus fagiferus

Fosb) Sebagai Antioksidan Melalui Penurunan Kadar MDA dan Perbaikan Propil Lipid

pada Tikus Aterosklerosis Hiperkolesterolamia yang diusulkan dalam skema Hibah

Bersaing untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh

lembaga/ sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,

maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku

dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-

benarnya.

Denpasar, 22 April 2013

Mengetahui, Yang Menyatakan,

Ketua Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat Unud

Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan, MT. Sri Rahayu Santi, S.Si., M.Si

NIP 19640717 198903 1 001 NIP. 196811171994032003

xxxix

Lampiran 6. Hasil Uji Fitokimia Flavonoid

No. Ekstrak Pereaksi Perubahan Warna Keterangan

1. Etanol Mg-HCl Kuning menjadi Merah marun + Flavonoid

H2SO4 Kuning menjadi Jingga + Flavonoid

FeCl3 Kuning menjadi Biru kehitaman + Flavonoid

2. CHCl3 Mg-HCl Kuning menjadi kuning bening - Flavonoid

H2SO4 Kuning menjadi kuning bening - Flavonoid

FeCl3 Kuning menjadi Biru kehitaman + Flavonoid

3. Akuades Mg-HCl Jingga menjadi Merah marun + Flavonoid

H2SO4 Jingga menjadi Merah Bata + Flavonoid

FeCl3 Jingga menjadi Biru kehitaman + Flavonoid

4. n-butanol Mg-HCl Kuning menjadi Jingga + Flavonoid

H2SO4 Kuning menjadi Jingga

Kemerahan

+ Flavonoid

FeCl3 Kuning menjadi Biru kehitaman + Flavonoid

Uji Flavonoid Ekstrak Etanol Uji Flavonoid Ekstrak CHCl3

Uji Flavonoid Ekstrak Akuades Uji Flavonoid Ekstrak n-butanol