Upload
batanghari
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (kuncoro). Elemen adalah unit dimanan data yang
diperlukan akan dikumpulkan.
Elemen dapat dianalogikan sebagai unit analisis.
1
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan Kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono)
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga
obyek dan benda benda alam yang lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari tetapi meliputi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh
subyek/obyek itu.
2
CONTOH : Semua angkatan kerja yang bekerja di PT X Semua pemilih yang tercatat di kecamatan X Semua mobil yang diproduksi di PT X Semua stock suku cadang yang dimiliki PT X Semua jaringan outlet penjualan yang dimiliki PT X Semua kecelakaan yang terjadi di jalan raya kota X Motivasi kerja karyawan PT X Disiplin kerja karyawan PT X Prosedur kerja di PT X
Satu orangpun dapat digunakan sebagai
populasi, karena satu orang itu mempunyai
berbagai karakteristik, misalnya cara bicaranya,
disiplin pribadi, hobi, cara bergaul, dll
3
Jenis Populasi;
–Populasi Target.
• Populasi Target adalah seluruh populasi yang ada di alam ini, jumlahnya tak terbatas, karena tidak dibatasi oleh tempat dan waktu.
–Populasi terjangkau.
• Populasi Terjangkau adalah populasi yang terukur karena dibatasi oleh tempat dan waktu. Misalnya jumlah orang yg melahirkan di RSU Jambi tahun 2010.
Populasi Target.
Populasi terjangkau
sampel
Sampel yg benar diteliti
Drop out Subjek terpilih
Di seluruh dunia atau negara.
Disuatu tempat & waktu tertentu.
Minimal sampel
Batasan Populasi 1. Dimensi ruang 2. Dimensi ketercakupan 3. Dimensi Waktu Dapat salah satu, atau kombinasi diantara kedua atau ketiganya
Contoh: • Topik: Penelitian ingin mengetahui pengaruh
disiplin terhdap kinerja UKM di Provinsi Jambi. • Populasi terjangkau : Seluruh UKM yang berada di
Provinsi Jambi. • Populasi target : Seluruh UKM yang berada di
Pulau Sumatera atau bahkan di Seluruh Indonesia.
Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro). Sebagai contoh misalkan suatu perusahaan
sedang diaudit tingkat kesalahan dalam pencatatan rekening,
daripada mengamati semua rekening yang jumlahnya banyak,
maka diambil sebagian saja sebagai sampel.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (sugiyono). Bila populasi besar, maka peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan
dana, tenaga, dan waktu maka dapat diambil sampel dari populasi itu. Apa
yang dipelajari dari sampel tersebut kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.
Dalam penelitian, seorang peneliti seringkali menggunakan sampel
dengan beberapa pertimbangan. Inilah yang disebut dengan
sampling, yaitu proses memilih sejumlah elemen dari populasi yang
mencukupi umtuk mempelajari sampel dan memahami karakteristik
elemen populasi.
8
Mengapa melakukan penarikan sampel? • Bilamana populasi (relatif) besar
• Satu kasus susah digunakan sebagai basis generalisasi karena banyaknya variasi dalam suatu populasi. Contoh: persepsi tiga orang buta yang memegang gajah.
• Bilamana penelitian terhadap populasi membutuhkan biaya yang besar, dengan sampel dapat mengurangi biaya;
• Bilamana penelitian terhadap populasi membutuhkan waktu yang lama; dengan sampel waktu penelitian dapat dipercepat;
• Bilamana penelitian terhadap populasi membutuhkan tenaga yang banyak; dengan sampel tenaga yang terlibat lebih sedikit;
• Pada intinya penarikan sampel dilakukan untuk menjamin
fisibilitas
ALASAN PEMILIHAN SAMPEL : 1. Kendala sumberdaya; kendala waktu, dana, dan
sumberdaya lain yang terbatas jumlahnya. Penggunaan
sampel akan menghemat sumberdaya untuk menghasilkan
penelitian yang lebih dapat dipercaya dari pada sensus.
2. Ketepatan; melalui pemilihan desain sampel yang baik,
peneliti akan memperoleh data yang akurat, dengan tingkat
kesalahan yang relatif rendah.
3. Pengukuran destruktif; kadang kadang pengukuran yang
dilakukan merupakan pengukuran destruktif. Ex:
Perusahaan ban harus menguji kemampuan ban dalam
menyimpan udara dengan meniup setiap ban sampai
meletus, maka perusahaan tersebut tidak memiliki lagi ban
yang akan dijual.
10
KARAKTERISTIK SAMPEL YANG BAIK : Memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh jawaban yang dikehendaki.
Mengidentifikasi probabilitas dari setiap unit analisis untuk menjadi sampel
Memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruh (ex. Kesalahan) dalam pemilihan sampel dari pada harus melakukan sensus.
Memungkinkan peneliti menghitung derajat kepercayaan yang diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel statistika.
11
Istilah di dalam Metode Sampling
• Sampling unit (unit sampel) adalah suatu satuan (terdiri dari satu atau lebih elements) dan digunakan sebagai dasar penarikan sampel.
• Sampling frame (kerangka sampel) adalah daftar dari unit sampel yang berada dalam populasi yang akan dipakai sebagai dasar penarikan sampel.
• Unit observasi adalah unit yang dipergunakan sebagai sumber data, umumnya di dalam penelitian kuantitatif dinamakan responden dan di dalam penelitian kualitatif disebut informan.
Example :
• Judul Penelitian: Pengaruh disiplin terhadap kinerja
karyawan
• Elements : Karyawan
• Unit sampel : Karyawan
• Populasi : Seluruh karyawan pada perusahaan.
• Kerangka Sampel: Daftar seluruh karyawan, yang berisi nama dan keterangan lainnya.
• Unit observasi: Karyawan (sebagai responden atau informan).
Tehnik sampling merupakan tehnik pengambilan sampel.
Dua cara tehnik sampling yaitu : 1. Probability sampling 2. Nonprobability sampling
Probability sampling merupakan tehnik pengambilan sampel yang memberikan Peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
Tehnik / Metode sampling
14
Probability sampling terdiri dari : 1. Simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena
pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Disini populasi homogen dan sampel yang diambil sebaiknya yang refresentatif.
15
Simple random sampling
• Digunakan bilamana populasinya
homogen.
• Tersedia kerangka sampel (sampling
frame)
• Setiap anggota populasi mempunyai
kesempatan sama untuk terpilih. Misalnya
mengambil secara acak dari suatu daftar.
• Penarikan sampel tanpa batas: dengan
pengembalian
• Penarikan sampel terbatas: tanpa
pengembalian
Simple random sampling
KEBAIKAN:
• Cara penarikan sampel mudah
dilakukan, dengan cara lotre atau
menggunakan bilangan acak (random)
• Penduga nilai tengah (rata-rata) sampel
tidak bias
• Metode pendugaan sederhana dan
mudah
Simple random sampling KEKURANGAN:
• Sampel yang terpilih bisa berjauhan satu dengan
yang lain, shingga diperlukan biaya dan waktu
tambahan
• Diperlukan kerangka sampel
• Sampel yang terpilih dimungkinkan tidak mewakili
populasi sesungguhnya
PENGGUNAAN:
• Jika populasi tidak terhampar secara luas
berdasarkan geografis
• Jika populasi agak homogen terkait dengan variabel
yang diteliti. 18 [email protected]
2. Sistematic random sampling
• Sampel diambil setiap selang tertentu (k=N/n), di mana pada selang pertama dilakukan pemilihan secara random
• Dapat digunakan pada populasi yang berkaitan dengan dimensi waktu, misal pasien yang datang ke rumah sakit, pengunjung supermaket, penghuni hotel, dll. Pada kondisi ini penentuan besarnya k didasarkan pada fisibilitas pengambilan sampelnya
• Juga dapat digunakan pada populasi yang tersedia kerangka sampel.
Sistematic random sampling
KEBAIKAN:
• Penarikan sampel mudah, terutama pada
populasi yang berkait dengan waktu (pasien,
orang yang belanja, penghuni hotel, dll)
• Sampel yang terpilih terhampar pada seluruh
populasi
• Bisa lebih teliti daripada simple random
sampling
Sistematic random sampling KELEMAHAN:
• Bilamana populasi mempunyai sifat berulang
(musiman atau siklus), maka ketelitiannya akan
rendah
• Kerangka sampel diperlukan
PENGGUNAAN:
• Jika anggota populasi terletak secara teracak
• Jika kerangka sampel tersedia
• Jika populasi berkait dengan dimensi waktu, sehingga
bersifat infinite dan tidak tersedia kerangka sampel
secara lengkap, namun urutan anggota populasi
dapat diidentifikasi. 21 [email protected]
3. Stratified random sampling. Tehnik ini digunakan bila populasi
mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional
22
Stratified random sampling • Populasi dibagi menjadi dua segmen atau lebih yang
mutually exclusive yang disebut strata (lapisan), berdasarkan kategori-kategori dari satu atau lebih variabel yang relevan, baru kemudian dilakukan simple random sampling atau sistematic random sampling pada setiap strata.
• Masing-masing lapisan kondisinya homogen (seragam) dan antar lapisan heterogen
• Strata atau lapisan ini bisa berupa tingkatan (misal pendidikan SD, SLTP, SLTA dan PT) ataupun bukan tingkatan (misal petani, pedagang, pegawai)
Stratified random sampling
KEBAIKAN:
• Pembuatan lapisan terhadap populasi memberikan
jamninan terhadap sampel yang representatif dan
teliti
• Pelaksanaanya mudah dan menyenangkan
KEKURANGAN:
• Kerangka sampel masing-masing lapisan diperlukan
atau harus tersedia urutan dari populasi
• Biaya (transportasi) besar jika populasi terhampar
pada wilayah yang luas
Stratified random sampling PENGGUNAAN:
• Jika populasi heterogen dan dapat dibuat
lapisan, dimana masing-masing lapisan
homogen
• Populasi tidak terhampar secara luas
• Jika persoalan penarikan sampel berbeda
pada setiap lapisan
4. Cluster sampling(area sampling). Digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti sangat luas.
26
Cluster sampling
• Simple random sampling dan stratified random sampling berasumsi ada sampling frame, yaitu daftar lengkap dari anggota populasi. Kalau tidak ada? Cluster sampling bisa digunakan.
• Populasi dibagi-bagi menjadi sekelompok (gerombol) yang disebut clusters, biasanya berdasarkan pembagian alami seperti lokasi, golongan sosioekonomi, dsb.
• masing-masing gerombol dapat menggambarkan keadaan populasi
Cluster sampling • Jika cluster berupa wilayah (area), ada yang
menyebut area sampling
• Berbeda dengan stratified: stratified mengambil sampel dari tiap strata, cluster sampling tidak mengambil sampel dari tiap cluster, tetapi memilih cluster sebagai sampel.
• Jika semua anggota cluster menjadi sampel single-stage cluster sampling. Jika suatu cluster terdiri dari clusters lagi dan sampel diambil dari clusters di bawahnya multistage cluster sampling.
• Primary sampling units secondary sampling units dst.
Cluster sampling • Kurang akurat dibandingkan dengan simple random
sampling atau stratified random sampling untuk jumlah n yang sama.
• Akurasi dapat ditingkatkan dengan mengambil sampel dari cluster-cluster lain.
KEBAIKAN:
• Tidak diperlukan kerangka sampel yang berkait dengan elements, tetapi diperlukan kerangka sampel yang berkait dengan cluster (misal RT, RW, Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi)
• Biaya pendaftaran anggota populasi dapat berkurang
• Biaya transportasi berkurang 29 [email protected]
Cluster sampling
• Kurang akurat dibandingkan dengan simple random sampling atau stratified random sampling untuk jumlah n yang sama.
• Akurasi dapat ditingkatkan dengan mengambil sampel dari cluster-cluster lain.
KEKURANGAN:
• Cara analisis data sukar
• Biaya analisis data bertambah
PENGGUNAAN:
• Populasi dapat membentuk cluster, umunya terkait dengan wilayah administratif atau geografis
• Populasi dibagi menjadi cluster, bila anggota populasi berbeda-beda sifatnya sesuai dengan yang diselidiki.
4. Multi-stage sampling • Penarikan sampel bertahap, pemilihan sampel dilakukan
dua tahap atau lebih.
• Mula-mula populasi dibagi atas unit sampel (umunya berupa cluster) untuk pemilihan tahap pertama
• kemudian satuan- satuan terpilih pada tahap pertama dibagi lagi atas satuan (unit sample) untuk pemilihan tahap kedua, dan seterusnya sampai dengan beberapa tahap penarikan sampel dan kemudian dihentikan.
• Simple random samping atau Cluster Sampling juga bisa diterapkan pada setiap tahap,
• Bahkan nonprobablity sampling khususnya yang tidak pada tahap akhir. Perlu diketahui bahwa untuk setiap tahap bisa menggunakan teknik sampling yang sama, dan juga bisa berbeda
Multi-stage sampling KEBAIKAN:
• (1) Biaya transportasi rendah
• (2) Pelaksanaannya mudah
KEKURANGAN:
• Bila unit-unit tahap pertama (sebelumnya) tidak berukuran sama, maka penggunaannya sukar
• Penarikan sampel ini memerlukan banyak perencanaan yang harus dilakukan sebelumnya.
PENGGUNAAN:
• Jika populasi meliputi wilayah yang luas
• Jika daftar populasi yang terkait dengan elements tidak tersedia secara lengkap dan teliti, dan yang tersedia gugusan (unit) yang lebih besar.
Nonprobability sampling terdiri dari : a. Sampling kuota; Tehnik pengambilan sampel dari populasi yang mem-
punyai ciri ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Ex. Persepsi masya-rakat tentang redoxon ditentukan 200 org, kalau
belum 200 berarti belum selesai. b. Sampling aksidental; Tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan ketemu dan dianggap mewakili Ex. Untuk pengunjung hotel.
Nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
33
Nonprobability sampling terdiri dari : c. Sampling purposive; Tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Ex. Kualitas makanan, maka sampelnya orang yang ahli dibidang makanan. d. Sampling jenuh; Tehnik penentuan sampel bila semua anggota
populasinya digunakan sebagai sampel. Ini sering digunakan kalau populasinya kecil yaitu kurang dari 30 orang.
e. Snowbal sampling; Tehnik penentuan sampel yang mula mula kecil,
kemudian membesar. (ibarat bola salju yang menggelinding) Ex. Mula mula dipilih dua orang, dua org ini diminta mencari dua org lagi, dstnya.
34