Upload
eviantis
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP PRESTASIBELAJAR SISWA IPA KELAS V DI SD NEGERI
101767 TEMBUNG KEC. PERCUT SEI TUAN KAB.DELI SERDANG T.A 2015-2016
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan
OLEH:
ANNISA RIZKI UTAMI 1133311020
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN2015
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................... 1
1.2 Identifikasi Masalah..................... 2
1.3 Pembatasan Masalah....................... 2
1.4 Rumusan Masalah.......................... 2
1.5 Tujuan Masalah .......................... 2
1.6 Manfaat Masalah ......................... 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teori ......................2.1.1 Pengertian Media ........................
2.1.2 Pengertian Media Gambar ..................
2.1.3 Jenis-jenis Media .......................
2.1.4 Fungsi Media.............................
2.1.5 Manfaat Media Gambar ....................
2.1.6 Kelebihan dan kekurangan Media Gambar....
2.1.7 Kriteria Pemilihan Media Gambar ........
2.1.8 Hakikat Hasil Belajar ...................
2.1.9 Pengertian Hasil Belajar ................
2.1.10 Faktor-faktor yang mempegaruhi Hasil Belajar
2.1.11 Hakikat Pembelajaran IPA di SD ...........
2.2 Kerangka Konseptual ..........................
2.3 Hipotesis Penelitan .........................
BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada
pengalaman belajar yang menensankan. Pengalaman yang diperoleh
siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang
di perolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuanya
sendiri. Dalam konteks ini siswa mengalami dan melakkannya
sendiri. Proses pembelajaran yang berlangsung melibatkan siswa
sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu konsep. Menurut
kurikulum berbasis kompetensi yang di sempurnakan dalam
Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan tahun 2006 bahwa setiap
individu mempunyai kompetensi yang harus dikembangkan, maka
proses pembelajaran yang cocok adalah menggali potensi anak
untuk sellau kreatif dan berkembang.
Namun kenyataa di lapangan belum menunjukan kea rah
pembelajaran yang bermakna. Para pendidik masih perlu
penyesuaian dengan KTSP. Para guru sendiiri masih belum siap
dengan kondisi yang sedemikian prural sehingga untuk mendesain
pembelajaran yang bermakna masih kesulitan, system
pembelajaran duduk tenang, mendengarkan informasi dan guru
sepertinya sudah membudaykan sejak dulu, sehingga untuk
mengadakan perubahan kea rah pembelajaran yang aktif, kreatif
serta pemanfaatan media yang menyenanhkan agak sulit.
Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses pembelajaaran
IPA di SDN 101767 Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Serdang di peroleh informasi bahwa proses pembelajaran guru
belum memberdayakan seluruh potensi dirinya sehingga sebagian
besar siswa belum belajar sampai pada tingkat pengalaman.
Siswa baru mampu menghapal fakta, konsep, prinsip, dan teori.
Pembelajaran IPA pada dasarnya termaksud pembelajaran yang
tidak mudah namun menarik untuk dipelajari jika guru
menerapkan strategi secara ebnar maka anak akan tetrtarik
untuk mengetahu hal-hal yang belum di ketahui, serta anak
bersemangat untuk mencari tahu tentang yang terjadi sebelumnya
sehingga tujuan dari pembelajaran IPA tercapai.
Namum kenyataannya masih belum terlihat harapan
peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh melalui hasil
tes yang diberikan oleh guru. Maka akhirnya berdampak pada
rendahnya hasil belajar siswa yang terlihat dari data ulangan
siswa pada mata pelajaran IPA yang diperoleh dari guru IPA
tersebut. Dari 35 siswa di kelas tersebut hanya 18 orang
(sekitar 42%) yang bernilainya mencapai Standar ketuntasan
belajar yang telah ditetapkan yaitu 7,00 pada tahun 205/2016
pada mata pelajaran IPA.
Untuk mengatasi masalah ini, maka guru diharapkan dapat
melakukan perbaikan. Penggunaan media gambar gambar
pembelajaran IPA. Media gambar adalah benda yang banyak dan
umum digunakan orang, dengan adanya media gambar akan
mempermudah proses pembelajaran dalam pembelajaran serta untuk
mengatasi menampilkan benda aslinya didalam kelas.
Media gambar yang digunakan dalam penelitian ini adalah
media gambar berupa gambar yang berhubungan dengan
pembelajaran IPA yaitu Gambar Pernapasan Manusia, Panca Indra,
dll. Media gambar dalam pembelajaran sangat minim hal ini
terbukti bahwa masih banyak guru hanya menyampaikan pesan atau
isi pelajaran yang dengan kata kata semata (Verbalisme).
Aktifitas siswa dapat dikatakan penjelasan bagi guru dan
mencatat dianggap penting. Hal ini akan membuat siswa merasa
bosan dan menganggap bahwa pelajaran ini sulit karena
merupakan pelajaran yang berat bagi siswa.
Sebagian besar guru sering kali mengalami kesulitan dalam
mengarahkan perhatian pada siswa sehingga hasil belajar siswa
masih rendah. Media gambar merupakan suatu peranan yag dapat
mempelancar pemahaman dan memperkuat ingatan, untuk itu media
gambar perlu digunakan dalam proses belajar amengajar sehingga
dapat meningkatkan totalitas dan penguasaan siswa terhadap
materi yang telah diajarkan dan mencapai hasil belajar seperti
yang diharapkan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
diatas, maka penulis bermaksud membahas kondisi tersebut dalam
penelitan ini dengan pemilihan judul penelitian ini adalah :
HUBUNGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA IPA
KELAS V DI SD NEGERI 101767 TEMBUNG KEC. PERCUT SEI TUAN KAB.
DELI SERDANG T.A 2015-2016.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas dapat diidentifikasi
beberapa masalah,antara lain:
1. Minimnya Pengaadaan Media gambar ketika pembelajaran
2. Kurangnya perawatan Media Gambar
3. Fasilitas sekolah yang kurang mendukung
4. Media pembelajaran yang banyak rusak
5. Hasil belajar siswa dalam mempelajari pelajaran IPA masihdibawah KKM
6. Materi pembelajaran yang tidak mencapai tujuan pembelajaran
7. Siswa belum mampu mempelajari IPA dengan sungguh-sungguh
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun permasalahan yang diteliti tidak terlalu meluas
perlu dilakukan pembatasan masalaj. Adapun masalah yang akan
diteliti adalah : Hubungan Media Gambar terhadap Hasil Belajar
Siswa IPA Kelas V Di SD Negeri 101767 Tembung Kec. Percut Sei
Tuan Kab. Deli Serdang T.A 2015-2016.
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di SDNegeri 101767 Tembung Kec.Percut Sei Tuan Kab.DeliSerdang ?
2. Bagaimana penggunaan Media Gambar pada pelajaran IPA diSD Negeri 101767 Tembung Kec.Percut Sei Tuan Kab.DeliSerdang ?
3. Apakah dengan penggunaan Media gambar dapat mempengaruhiHasil Belajar Siswa IPA di SD Negeri 101767 TembungKec.Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang T.A 2015-2016 ?
4. Bagaimana hubungan Media gambar terhadap Hasil BelajarSiswa IPA di SD Negeri 101767 Tembung Kec.Percut SeiTuan Kab. Deli Serdang T.A 2015-2016 ?
5. Apakah pengaruh Media gambar terhadap Hasil BelajarSiswa IPA di SD Negeri 101767 Tembung Kec.Percut SeiTuan Kab. Deli Serdang T.A 2015-2016 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan di atas maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pelajaran IPA
di SD Negeri 101767 Tembung Kec.Percut Sei Tuan Kab.Deli
Serdang.
2. Untuk mengetahui penggunaan Media Gambar pada pelajaran
IPA di SD Negeri 101767 Tembung Kec.Percut Sei Tuan
Kab.Deli Serdang.
3. Untuk melihat pengaruh penggunaan Media gambar dengan
Hasil Belajar Siswa IPA di SD Negeri 101767 Tembung
Kec.Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang T.A 2015-2016
4. Untuk mengetahui hubungan penggunaan Media gambar dengan
Hasil Belajar Siswa IPA di SD Negeri 101767 Tembung
Kec.Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang T.A 2015-2016
1.6 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan Penelitian, maka penelitian diharapkan :
1. Bagi Siswa, sebagai bahan informasi
2. Bagi Guru, memberikan sumbangan pikiran menjadi bahan
acuan bagi guru IPA bagaimana memacu untuk mengetahui
hubungan Hasil Belajar Siswa dalam pelajaran IPA dengan
mendesain pembelajaran IPA melalui gambar
3. Bagi Sekolah, untuk memberikan gambaran kepada guru-guru
bagaimana cara untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa
dengan pembelajaran IPA dan masukan bagi kepala sekolah.
4. Bahan masukan bagi peneliti untuk dapat melakukan
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Penggunaan Media
Pembelajaran adalah satu kegiatan belajar mengajar
yang melibatkan siswa dan guru dengan menggunakan
berbagai sumber belajar baik dalam situasi kelas maupun
di luar kelas. Dalam arti media yang digunakan untuk
pembelajaran tidak selalu identic dengan situasi kelas
dalam pola pengajaran konvensional namun proses belajar
tanpa kehadiran guru pun dan lebih mengandalkan media
termaksud dalam kegiatan pembelajara, misalnya e-
learning, pembelajaran individual dengan menggun akan
media gambar diam. Berdasarkan tempat penggunaannya
terdapat beberapa teknik penggunaan media pembelajaran
yaitu : Pengunaan Media di kelas. Pada teknik ini media
dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu
dan penggunaannya dipadukan dengan proses belajar
mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan
pemanfaatan media tersebut guru harus melihat tujuan yang
akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung
tercapainya tujuan tersebut. Media pembelajaran yang
dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal tersebut.
Ketiga hal tersebut ialah tujuan, materi, dan strategi
pembelajaran. Yang terpenting dalam hal ii media tersebut
disajikan di ruang kelas dimana guru dan siswa hadir
bersama-sama berinteraksi secara langsung (Face to face).
Tentu saja media yang dapat digunakan di kelas adalah
yang memungkinkan dilihat dari sisi biaya, berat dan
ukuran kemampuan siswa dan guru untuk menggunakannya. Dan
tidak membahayakan bagi kemampuan siswa dan guru untuk
menggunakannya. Dan tidak membahayakan bagi penggunanya.
Dalam konteks ini media harus praktis, ekonomis, dan
mudah untuk digunakan (User Frendly).
2.1.2 Pengertian Media Gambar
Diantara media pembelajaran, media gambar adalah
media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa
lebih menyukai gambar dari pada tulisan, apalagi gambar
dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik,
sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. Oleh karena itu media memiliki pesan
untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukka
hal-hal yang tersembunyi.
Kata media berasal dari bahasa Latin, medium yang
secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau
“pengantar” atau dengan kata lain media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima
pesan seperti yang di kemukakan leh Gearlach dan Ely 1971
: 65 (dalam Azhar) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau
kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap. Dalam
proses belaja mengajar sangat dibutuhkan media gambar
karena media merupakan suatu pesan yang disampaikan
kepada peserta didik utuk memahami suatu mater yang telah
diajarkan. Dengan demikian media merupakan alat bantu
guru yang diagunakan oleh guru untuk menyalurkan pesan,
merangsang, pemikiran, perasaan, kemauan, siswa, serta
kreatifitas dalam proses pembelajaran sehingga tercipta
suasana belajar yang efektif, menarik dan menyenangkan.
Seperti yang dikemukakan oleh Daryanto (2009:419) bahwa
media merupakan sarana atau alat terjadinya proses
belajar mengajar.
2.1.3 Jenis-jenis Media
Media pembelajaran sangat beraneka ragam.
Pengklasifikasian media pembeajaran hingga sekarang belum
ada pembakua, yaitu : belum adanya kesepakatan atau
ketentuan yang berlaku secara umum atau khusus. Oleh
karena itu pengklasifiksian media pembelajaran yang
beraneka ragam itu hamper semua bermanfaat. Beberapa
keseimpulan(Genelisasi) hasil penelitian para ahli
seperti Dr. William Allen, Universitas California, Dr.
Wilbrun Sehramm, Standfrod University, Dr. Carpenter dan
Dr. Ioran C. TTyford. Departemen pendidikan Negara bagian
New York (1995:160) pada intinya menyatakan bahwa
berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan
sangat besar pembelajaran. Namun demikian peran yang
dimainkan guru itu sendiri juga menentukan terdapat
efektifitas penggunaan media dalam pembelajaran. Peran
ini tercermin dari kemampuan memilih aneka ragam media
sesuai dengan tujuannya. Dilihat dari jenisnya media
dibagi dalam media audio, visual, dan audiko visual.
Dimana media audio adalah media pengajaran yang hanya
mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, tape
recorder, piringan radio. Media visual merupakan media
yang pengajaran yang mengandalkan gambar diam, seperti
film strip (film rangkai), slide (film binkai), foto,
gambar, lukisan dan cetakan. Sedangkan media audio-visual
media media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Jenis
media seperti ini mempunyai kemampuan yang lebih baik
karena meliputi suara dan gambar seperti film bingkai,
ada suaranya dan ada pula gambar yang ditampilkannya.
2.1.4 Fungsi Media
Menurut Hamanik (2001:67) ada dua fungsi utama media
pembelajaran yang perlu kita ketahui :
1. Sebagai alat bantu pelajaran
2. Sebagai media sumber belajar
Penggunaan media pengajaran di dalam proses belajar
mengajar adalah media pengajaran dan memperjelas
penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar
dan meningkatkan proses dan hasil belajar serta dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga
dapat menimbulkan motivasi belajar sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
2.1.5 Manfaat Media Gambar
Susilana (2007) mengatakan bahwa :
Media merupakan pembawa pesan atau informasi kepad
siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respon
siswa sehingga media itu sering disebut media interaktif
pesan dan informasi dibawa oleh media biasanya berupa
pesan yang sederhana. Aan tetapi yang terpenting adalah
media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan
kemmpuan siswa, serta siswa aktif dalam proses belajar
mengajar. Media gambar mempunyai manfaat yang sangat
penting dalam proses belajar mengajar khususnya pelajaran
IPA. Dalam proses pembelajaran kehadiran media mempunyai
arti yang sangat penting, karena ketidak jelasan materi
yang dissampaikan dapat dibantu dengan media sebagai
perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada
anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media.
Dengan begitu, anak didik dapat lebih mudah menerima
pelajaran. Jadi bisa dikatakan bahwa manfaat gambar dalam
pembelajaran adalah sangat penting untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dan sebagai alat bantu dalam
menyampaikan materi pelajaran yang lebih konkrit pada
siswa shingga lebih mudah dipahami oleh siswa.
Oleh sebab itu pesan yang ingin disampaikan benar-
benar dapat mencapai sasaran dan tujuan. Secara umum
media mempunyai kegunaan yaitu :
a. Memperjelas pesan agar tidak selalu verbalistis
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan
dara indera.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih
langsung antara murid dengan sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan
bakat.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan
pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
2.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar
Media gambar adalah media yang sering digunakan untuk
lebih memperjelas atau mengabdikan sebuah peristiwa atau
kejadian bahkan sebuah informasi terasa kurang dan tidak
lengkap jika tidak dilengkapi dengan gambar atau foto.
Adapun kelebihan dan kekurangan media gambar antara
lain :
a. Kelebihan gambar mendukung atau lebih memperjelas dari
pesan yang disampaikan atau tulisan dengan adanya
media gambar. Gambar biasanya lebih menarik daripada
tulisan dan mudah diingat dan dipahami.
b. Sedangakan kekurangan dan kelemahan media yaitu
penggunaan media gambar akan tidak efektif lagi,
apabila terlalu sering dugunakan dalam satu waktu
tertentu. Gambar tidak akan menarik dan tidak akan
terbaca dengan detail jika tidak didukung dengan teks
atau tulisan.
2.1.7 Kriteria Pemilihan Media Gambar
Penggunaan media gambar yang efektif harus mempunyai
kriteria yang jelas dan detail. Dalam hal ini media
gambar yang bisa digunakan adalah media gambar yang ada
hubungannya dengan materi atau pelajaran yang akan
dibahas. Pemilihan media gambar merupakan tahap penting
dalam rangka penggunaan media gambar itu sendiri dalam
pembelajaran. Oleh karena itu contoh dalam pemilihan
media gambar berupa gambar atau foto. Hal ini sangat
perlu diperhatikan dalam pemilihan media gambar yang
tepat agar bisa menarik perhatian siswa pada pembelajaran
khususnya IPA. Pertimbangan dalam pemilihan media adalah
dapat terpenuhinya keutuhan dan tercapainya tujuan
pembelajaran, jika tidak sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan maka media tersebut tidak digunakan. Mc. M. Connel
(1974:69) dengan tegas mengatakan :If the medium fits use
it” , artinya jika media sesuai maka gunakanlah.
Ada beberapa kesesuian yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan media,yaitu :
a. Kesesuaian dengan tujuan.
b. Kesesuaian dengan materi.
c. Kesesuaian dengan teori.
d. Kesesuaian dengan gaya belajar.
e. Kesesuaian dengan karakteristik siswa.
f. Kesesuaian dengan fasilitas.
2.1.8 Hakikat Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana dalam buku kunandar (2010 : 276)
hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar
dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang
disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan
maupun tes perbuatan. Sedangkan menurut S. Nasution
berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan
pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai
pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan dan
penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar.
Hasil belajar tersebut merupakan cerminan dari
keberhasilan peserta didik yang diperoleh dalam proses
pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah
melalui proses belajar. Jika seseorang belajar sesuatu,
sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku
secra menyeluruh dari sikap, keterampilan, pengetahuan
dan sebagainya.
2.1.9 Pengertian Hasil Belajar
Kegiatan belajar merupakan suatu proses yang kompleks
yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidup.
Proses belajar itu terjadi karena adanya proses interaksi
antara seseorang dengan lingkungannya. Setelah mengalami
proses belajar mengajar maka setiap orang akan mengalami
hasil belajar.
Seperti yang dikemukakan oleh Abdurrahman (1999 :
37) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar merupakan
suatu proses dari seorang yang berusaha untuk mendapatkan
suatu bentuk perubahan sikap yang relative menetap dalam
kegiatan belajar mengajar.
2.1.10 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Tu’u (http://id.shvoong.com/social-sciences/1961162-
hasil-belajar) mengemukakan beberapa factor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu :
a. FaktorKecerdasan
Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki seorang
siswa sangat menentukan keberhasilannya mencapai hasil
belajar, termaksud prestasi lain sesuai kecerdasan
yang menonjol yang ada pada dirinya.
b. Faktor Bakat
Bakat adalah kemampuan yang ada pada seorang yang
di bawanya sejak lahir. Ada siswa yang berbakat dalam
bidang sosial, ada yang ilmu pasti. Karena itu
seseorang siswa yang berbakat dalam bidang ilmu sosial
akan sukar berprestasi tinggi di bidang ilmu pasti dan
sebaliknya.
c. Faktor Minat Dan Perhatian
Apabila seorang siswa menaruh minagt pada suatu
belajar tertentu, biasanya cenderung untuk
memperhatikan dengan baik. Minat dan perhatian yang
tinggi pada mata pelajaran akan memberi dampak yang
baik bagi hasil belajar siswa.
d. Faktor Motif
Dalam belajar, jika siswa mempunyai motif yang
baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan
kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang
kehilangan motivasi dalam belajar akan memberi dampak
kurang baik bagi prestasi belajarnya.
e. Faktor Cara Belajar
Keberhasilan studi siswa dipengaruhi juga oleh
siswa belajar, cara belajar yang efisien memungkinkan
mencapai hasil belajar lebih tinggi dibandingkan
dengan cara belajaryang tidak efisien.
f. Faktor Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar
dan positif memberi pengaruh pada hasil belajar siswa.
Maka orang tua sudah sepatutnya mendorong, memberi
semangat, membimbing, dan memberikan teladan atau
contoh yang baik kepada anaknya.
g. Faktor Sekolah
Sekolah adalah lingkungan kedua yang berperan
besar memberi pengaruh pada hasil belajar siswa,
kondisi yang kondusif akan mendukung siswa saling
berkompetensi dalam pembelajaran.
Agar mencapai hasil belajar yang optimal, maka semua
factor – factor diatas benar – benar diperhatikan perubahan
prilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan sengaja dari
individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya
terjadi perubahan, misalnya pengetahuan semakin bertambah
atau keterampilan semakin menungkat dibandingkan sebelum
siswa mengikuti suatu proses belajar.
2.1.11 Hakikat Pembelajaran IPA di SD
Ilmu Pengetahuan Alam berasal dari kata nature science.
Nature artinya alamiah dan berhubungan dengan alam,
sedangkan science artinya ilmu pengetahuan. Jadi secra
harafiah, Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang
mempelajari tentang peristiwa – peristiwa yang terjadi di
alam.
IPA membahas tentang gejala – gejala alam yang
disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil
percobaan dari pengamatan yang dilakukan oleh manusia.
Hasil ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler (dalam
Wina Pura, 2008 : 122) bahwa IPA merupakan ilmu yang
tersusun secara teratur, berlaku umum berupa kumpulan dari
hasil observasi dan eksperimen.
Pendidikan IPA diharapkan dapt menjadi tempat bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari – hari. Proses
pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan potensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara alamiah. Pendidikan IPA
diarahkan untuk berbuat sehingga dapat membuat peserta
didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar.
Dalam pembelajar IPA mencakup semua materi yang
terkait dengan objek alam serta persoalnnya. Ruang IPA
yaitu makhluk hidup, energy dan perubahannya, bumi dan alam
semesta serta proses materi dan sifatny.
Berdasarkan kurikulum IPA SD, pelajar IPA merupakan
cara mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis
untuk menguasai pengetahuan, fakta – fakta, konsep –
konsep, prinsip – prinsip, proses penemuan dan memiliki
sikap alamiah. Pendidikan IPA bermanfaat bagi siswa untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan IPA
meberikan pengalaman langsung dari kegiatan praktis untuk
mengembangkan kompetensi agar siswa memahami alam sekitar
secara alamiah.
Menurut Ali Nugraha (2004 : 29) bahwa dengan
pengajaran IPA diharapkan siswa dapat :
“a). Membantu pemahaman siswa tentang konsep IPA dan
keterkaitan dengan kehidupan sehari – hari, b). Membantu
dalam meletakkan aspek – aspek yang terkait dengan
keterampilan proses IPA sehingga pengetahuan dan gagasan
tentang alam sekitar dalam diri anak menjadi berkembang.
c). Membantu menumbuhkan minat pada siswa untuk mengenal
dan mempelajari benda – benda serta kejadian di luar
lingkungannya, d). Memfasilitasi dan mengembangkan sikap
ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung
jawab, bekerjasama, dan mandiri dalam kehidupannya, e).
Membantu anak agar mampu menerapkan berbagai konsep IPA
untuk menjelaskan gejala – gejala alam dan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari – hari, f). Membantu anak
agar mampu menggunakan tekhnologi sederhana yang dapat
digunakan dalam pemecahan masalah yang ditemukan di dala
kehidupan sehari – hari, g). Membantu anak untuk dapat
mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar,
segingga menyadari kebersaran dan keagungan Tuhan Yang Maha
Esa”
2.2 Kerangka Konseptual
Belajar mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu
system yang tidak terlepas dari komponen – komponen lain yang
saling berinteraksi di dalamnya. Sumber belajar itu tidak lain
adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan belajar
mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian
atau keseluruhan.
Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran IPA dengan
menggunakan media gambar dilakukan tes awal dan tes akhir
sekaligus observasi. Apabila hasil belajar siswa yang telah
mencapai kriteria ketuntasan belajar dari hasil observasi
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar
dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran IPA.
2.3 Hipotesis Penelitian
Dari kajian teori di atas maka hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah : Dengan menggunakan media gambar dalam
pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
V di SD Negeri 101767 Tembung Kec. Percut Sei Tuan Kab . Deli
Serdang.