192
PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT, KEAHLIAN AUDITOR DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT ATAS SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Auditor Eksternal di Kantor Akuntan Publik Jakarta) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Ali Fahmi 107082003241 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011/1432 H

pengaruh peran komite audit, keahlian auditor dan

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT, KEAHLIAN AUDITOR DAN

PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT ATAS

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER DENGAN TEKNOLOGI

INFORMASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

(Studi Empiris Auditor Eksternal di Kantor Akuntan Publik Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ali Fahmi

107082003241

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011/1432 H

ii

PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT, KEAHLIAN AUDITOR DAN

PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT ATAS

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER DENGAN TEKNOLOGI

INFORMASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

(Studi Empiris Auditor Eksternal di Kantor Akuntan Publik Jakarta)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ali Fahmi NIM 107082003241

Di Bawah Bimbingan

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011/1432 H

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, 15 Maret 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atasmahasiswa :1. Nama : Ali Fahmi

2. NIM : 107082003241

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : “Pengaruh Peran Komite Audit, Keahlian Auditor,Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit AtasSistem Informasi Berbasis Komputer Dengan TeknologiInformasi Sebagai Variabel Moderating" (StudiEmpiris Auditor Eksternal di Kantor Akuntan PublikJakarta).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yangbersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwamahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untukmelanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperolehgelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Maret 2011

1. Rahmawati, SE., MM ( )NIP.19770814 2006404 2 003 Ketua

2. Hepi Prayudiawan, SE., AK., MM ( )NIP. 19720516 200901 1 006 Sekretaris

3. Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA ( )Penguji Ahli

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, 14 Juni 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:1. Nama : Ali Fahmi2. NIM : 1070820032413. Jurusan : Akuntansi Audit5. Judul Skripsi : “Pengaruh Peran Komite Audit, Keahlian Auditor,

Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit AtasSistem Informasi Berbasis Komputer Dengan TeknologiInformasi Sebagai Variabel Moderating" (StudiEmpiris Auditor Eksternal di Kantor Akuntan PublikJakarta).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yangbersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswatersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syaratuntuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 Juni 2011

1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS ( ) NIP. 19570617 198503 1 002 Ketua

2. Rahmawati, SE., MM ( )NIP. 19770814 2006404 2 003 Sekretaris

3. Dr. Amilin SE., Ak., MSi ( )NIP. 19730615200501 1 009 Pembimbing I

4. Atiqah, SE., MSi NIP.19820120 200912 2 004

5. Yessi Fitri, SE., Ak., MSi ( ) NIP. 19760924 200604 2 002 Penguji Ahli

v

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya, yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ali Fahmi

NIM : 107082003241

Jurusan : Akuntansi

Judul Skripsi : Pengaruh Peran Komite Audit, Keahlian Auditor Dan

Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit Atas

Sistem Informasi Berbasis Komputer Dengan Teknologi

Informasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris

Auditor Eksternal Di Kantor Akuntan Publik Jakarta)

Menyatakan bahwa hasil penelitian skripsi yang telah saya buat ini

merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata

dikemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan

terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan

sekaligus menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada unsur

paksaan.

Jakarta, Mei 2011

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

• IDENTITAS PRIBADI

Nama : Ali Fahmi

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta / 03 Mei 1988

Address : Jalan. Andara Dalam Gg. Pribadi I No. 10 Rt. 01/05

Pangkalan Jati Baru, Limo, Depok. 16513

Phone Number : Mobile: 085697520513/02191064188

E-mail : [email protected]

• PENDIDIKAN Jurusan Tahun IPK

SDI Roudlatul Jannah 1994-2000

SMPI Al-Hidayah I 2000-2003

SMAN 97 Jakarta Selatan 2003-2006

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah JakartaAccounting 2007- …… 3.33

• PENGALAMAN ORGANISASIOrganisasi Tahun Posisi Tempat

OSIS SMAN 97 Jakarta 2004-2005 Anggota SMAN 97 Jakarta

KIR (Kelompok Ilmaih Remaja)

SMAN 97 Jakarta

2003-2005 Anggota SMAN 97 Jakarta

BEM FEB UIN Jakarta 2008-2009 Staff Divisi

Kemahasiswaan

UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

BEM FEB UIN Jakarta 2009-2010 SEKUM UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

International Students Organization

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2010- Pengarah UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

vii

• Training/SeminarNo. Training Pelaksana Waktu Tempat

1 MABIMS

Youth Leadership

Training

Kementrian Agama

Republik Indonesia

8 hari Bandung, Jawa Barat

2 Shell Live Wire Shell Indonesia 1 hari Wisma Syahida

3 Workshop Audit

Investigatif

BEMJ Akuntansi UIN

Syarif Hidayatullah

2 hari UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

4. Training of Takling

Disaster Pilot Project

Kementrian Pemuda

dan Olah Raga

Republik Indonesia

5 hari Cianjur, Jawa Barat

5 International Office

(IO)

Volunteer

UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2 tahun UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

• LATAR BELAKANG KELUARGA

Nama Ayah : Udin Zunaidi

Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 12 Agustus 1960

Alamat : Pangkalan Jati Baru, Limo, Depok.

Nama Ibu : Umi Kulsum

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 25 Juni 1963

Alamat : Pangkalan Jati Baru, Limo, Depok

viii

INFLUENCE OF AUDIT COMMITTEE’S ROLE, AUDITOR EXPERTISE,AND AUDITOR PROFESSIONALISM TO QUALITY OF AUDITING OFCOMPUTER-BASED INFORMATION SYSTEM WITH INFORMATION

TECHNOLOGY AS MODERATING VARIABLE

ABSTRACT

This study examines the influence of audit committee’s role, auditor expertise,and auditor profesionalism to quality of auditing of computer-based informationsystem with information technology as moderating variable. Respondents in thisstudy are auditors who worked for Public Accounting Firm in Jakarta. Thenumber of auditor that were visited in this study were 75 auditors from 20 PublicAccounting Firms. The method of determining the sample is by using purposivesampling method, while the data processing methods used by researcher are themultiple regression and absolute gap value analysis.

The result shows the audit committee, auditor expertise, and auditorprofessionalism and simultaneously and significantly influence quality ofauditing of computer-based information system, information technology can be amodertaing variable to auditor expertise, and auditor profesionalism but it cannot be a moderating variable for audit committee.

Keyword: Audit committee, auditor expertise, auditor profesionalism, informationtechnology, quality of auditing of computer-based information system.

ix

PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT, KEAHLIAN AUDITOR, DANPROFESSIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT ATASSISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER DENGAN TEKNOLOGI

INFORMASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

ABSTRAK

Penelitian ini menguji pengaruh peran komite audit, keahlian auditor, danprofesionalisme auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasiskomputer dengan teknologi informasi sebagai variabel moderating. Respondendalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik diJakarta. Jumlah auditor yang menjadi sampel penelitian ini adalah 75 auditor dari20 Kantor Akuntan Publik. Metode penentuan sampel yang digunakan dalampenelitian adalah purposive sampling, sedangkan metode pengolahan data yangdigunakan peneliti adalah analisi regresi berganda dan analisis regresi uji nilaiselisih mutlak.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komite audit, keahlian auditor, danprofesionalisme auditor secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadapkualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer dan teknologi informasimerupakan variabel moderating bagi keahlian auditor, dan profesionalismeauditor tetapi bukanlah variabel moderating bagi komite audit.

Kata kunci: komite audit, keahlian auditor, profesionalisme auditor, teknologiinformasi, kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S. W. T yang telah memberikan rahmat karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Pengaruh Peran Komite Audit, Keahlian Auditor Dan

Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit Atas Sistem Informasi

Berbasis Komputer Dengan Teknologi Informasi Sebagai Variabel

Moderating” (Studi Empiris Auditor Eksternal Di Kantor Akuntan Publik

Jakarta). Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-

syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat serta doa yang tiada henti-

hentinya kepada penulis.

3. Keluargaku yang telah menyemangati dan memberikan banyak inspirasi

dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Rahmawati, SE., MM selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang

telah bersedia memberikan waktunya yang sangat berharga untuk

membimbing penulis selama menyusun skripsi ini.

xi

8. Ibu Atiqah, SE., M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia

memberikan waktunya serta menberikan pengarahan dan bimbingannya dalam

penulisan skripsi ini.

9. Seluruh staff pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

10. Kepada seluruh staff International Office (IO) UIN Jakarta, Ibu Yeni Ratna

Yunigsih, Ph.D, Ibu Elvi Vetrina, MIT, Ibu Cut Erika AF, SE.,MBA, Ibu Julie

Trisnadewi, S.Sn, Ka Iin Handayani, S.Sos, Bapak Willy Oktaviano, Lc., MA,

Bapak Zaenal Muttaqien, MPP, Bapak Ubaid Ridlo, MA yang telah menjadi

orang tua sekaligus sahabat serta rekan kerja yang tiada henti-hentinya

memberikan pelajaran dan support kepada penulis.

11. Kepada seluruh Volunteer International Office (IO) UIN Jakarta (kurcio IO)

dan Student Buddies, Kiki Adrianus, Arief, Ka Ara, Dewi Antariksa, Zaza

yang menjadi teman serta keluarga selama ini.

12. Kepada teman-teman International Students UIN Jakarta (Malaysia,

Singapura, Thailand, Filipina, South Africa, Korea Selatan, Somalia, Syria,

Turki, Iran) yang tidak bisa disebutkan satu persatu, tetap semangat dan

rajinlah dalam menuntut ilmu.

13. Kepada Mr. Saul Allens (Michigan University Researcher) yang telah

memberikan banyak pelajaran dan ilmunya kepada penulis serta

bimbingannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Kepada semua teman-teman “Akuntansi A angkatan 2007” kalian membuat

masa-masa kuliah selama ini menjadi lebih indah dan berwarna.

15. Kepada semua teman-teman Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas

Ekonomi dan Bisnis 2008-2010 terima kasih atas semua bantuan, kerjasama,

support, serta dedikasi kalian dalam memajukan BEM FEB.

xii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.

Oleh, karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan

bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, Mei 2011

(Ali Fahmi)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi............................................................................... ii

Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ........................................................... iii

Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ................................................................... v

Daftar Riwayat Hidup ....................................................................................... vi

Abstract ................................................................................................................ viii

Abstrak ................................................................................................................ ix

Kata Pengantar .................................................................................................. x

Daftar Isi ............................................................................................................. xi

Daftar Tabel......................................................................................................... xii

Daftar Gambar ....................................................................................................xiii

Daftar Lampiran ................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 13

C. Tujuan & Manfaat Penelitian ........................................................... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep dan Ruang Lingkup Auditing ............................................. 17

1. Pengertian Auditing Secara Umum............................................ 17

2. Jenis Audit.................................................................................. 23

a. Manajemen Audit (Operasional Audit) ............................... 23

b. Audit Ketaatan (Compliance Audit)..................................... 23

xiv

c. Audit atas Laporan Keuangan (Finacial Audit) ................... 24

d. Audit Sistem Informasi (Computer Audit)........................... 24

B. Pengertian Sistem Informasi ............................................................26

C. Audit Sistem Informasi ................................................................... 28

1. Pengertian Audit Sistem Informasi ............................................ 28

2. Tujuan Audit Sistem Informasi.................................................. 29

3. Metode Pemprosesan Data......................................................... 30

4. Pendekatan Audit Sistem Informasi (PDE) dengan Komputer.. 33

5. Perbedaan antara Pengolahan Data Elektronik dengan

Pengolahan Data Manual .......................................................... 35

D. Kualitas Audit .................................................................................. 36

E. Komita Audit.................................................................................... 39

F. Keahlian Auditor.............................................................................. 42

G. Profesionalisme Auditor................................................................... 44

1. Pengertian Profesionalisme Auditor .......................................... 44

2. Konsep Profesionalisme............................................................. 46

H. Teknologi Informasi......................................................................... 48

I. Tinjauan Penelitian Terdahulu ......................................................... 51

J. Keterkaitan Antar Variabel .............................................................. 58

1. Hubungan Peran Komite Audit dengan Kualitas Audit atas

Sistem Informasi Berbasis Komputer ....................................... 58

2. Hubungan Keahlian Auditor dengan Kualitas Audit atas Sistem

Informasi Berbasis Komputer .................................................... 59

xv

3. Hubungan Profesionalisme Auditor dengan Kualitas Audit atas

Sistem Informasi Berbasis Komputer ........................................ 60

4. Hubungan Teknologi Informasi dengan Kualitas Audit atas

Sistem Informasi Berbasis Komputer ....................................... 61

K. Model Penelitian .............................................................................. 63

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian................................................................ 66

B. Metode Penentuan Sampel............................................................... 66

1. Populasi dan Sampel .................................................................. 66

2. Metode Penentuan Sampel......................................................... 67

C. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 67

D. Metode Analisis Data....................................................................... 68

1. Uji Kualitas Data........................................................................ 68

a. Uji Validitas ......................................................................... 69

b. Uji Reliabilitas ..................................................................... 69

2. Tahap Persiapan Data................................................................. 70

3. Uji Asumsi Klasik...................................................................... 71

a. Uji Multikolonieritas............................................................ 71

b. Uji Heteroskedastisitas......................................................... 72

c. Uji Normalitas...................................................................... 72

4. Uji Hipotesis .............................................................................. 73

a. Analisis Regresi Berganda ................................................... 73

b. Uji Koefiasien Determinasi (Uji R2) .................................... 75

xvi

c. Uji Statistik t ........................................................................ 76

d. Uji Statistik Signifikan (F) ................................................... 77

E. Operasional Variabel Penelitian....................................................... 77

1. Variabel Independen .................................................................. 77

2. Variabel Moderating .................................................................. 79

3. Variabel Dependen..................................................................... 80

4. Operasional Variabel.................................................................. 81

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN .................................................84

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitan ..................................... 84

1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 84

2. Karakteristik Profil Responden.................................................. 86

B. Hasil Uji Instrumen penelitian ........................................................ 90

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ..................................................... 90

2. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................. 91

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................ 95

4. Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan .......................................100

BAB V PENUTUP ............................................................................................116

A. Kesimpulan .....................................................................................116

B. Implikasi ..........................................................................................118

C. Saran ................................................................................................119

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................121

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 127

xvii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ...................................................52

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian .................................................. 81

4.1 Data Sampel Penelitian ...................................................................... 85

4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian ..................................................... 85

4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............. 87

4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir ............ 87

4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 88

4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ............................. 89

4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja ....... 90

4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 91

4.9 Hasil Uji Validitas Komite Audit ....................................................... 92

4.10 Hasil Uji Validitas Keahlian Auditor ............................................... 92

4.11 Hasil Uji Validitas Professionalisme Auditor .................................... 93

4.12 Hasil Uji Validitas Teknologi Informasi ............................................ 93

xviii

No. Keterangan Halaman

4.13 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit Atas Sistem Informasi Berbasis

Komputer……. ................................................................................ 94

4.14 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 95

4.15 Hasil Uji Multikolonieritas .............................................................. 96

4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Variabel Y, X1, dan X4 ..................................................................... 100

4.17 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1, dan X4 .................................... 101

4.18 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1, dan X4 ..................................... 102

4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Variabel Y, X2, dan X4 ..................................................................... 105

4.20 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X2, dan X4 .................................... 105

4.21 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X2, dan X4 ..................................... 106

4.22 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Variabel Y, X3, dan X4 ..................................................................... 108

4.23 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X3, dan X4 .................................... 109

4.24 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X3, dan X4 ..................................... 110

4.25 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Variabel Y, X1, X2, dan X3 ............................................................... 112

4.26 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1, X2, dan X3 .............................. 113

xix

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Skema Kerangka Pemikiran ................................................... 64

4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ............... 97

4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram ......... 98

4.3 Grafik Scatterplot ................................................................. 99

xx

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Surat Penelitian Skripsi ......................................................... 128

2 Surat Keterangan dari KAP ................................................... 130

3 Kuesioner Penelitian............................................................... 133

4 Daftar Jawaban Responden ................................................... 141

5 Output Hasil Pengujian Data ................................................. 153

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari

profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan

tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan

dalam laporan keuangan. Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk

meningkatkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga

masyarakat memperoleh informasi keuangan yang handal sebagai dasar

pengambilan keputusan.

Informasi keuangan merupakan salah satu informasi yang digunakan untuk

pengambilan keputusan ekonomis. Laporan keuangan perlu diaudit, hal ini

bertujuan untuk memastikan kesesuaian laporan keuangan yang disusun oleh

manajemen dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Dalam perusahaan

publik, pemilik tidak bisa secara langsung melakukan verifikasi terhadap

informasi keuangan yang disajikan oleh manajemen.

Kepercayaan yang besar dari masyarakat serta pemakai laporan keuangan

auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang

akhirnya mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang

dihasilkannya agar tidat terjadi audit failure. Kasus audit failure pernah terjadi

dan menimpa pada sejumlah perusahaan terkemuka seperti Enron, Xerox, Tyco

dan Worldcom yang melibatkan banyak pihak dan berdampak luas

2

(Riyanto,2007:148). Sebagai contoh kasus Enron yang terjadi pada tahun 2000,

yang melibatkan Chief Executive Officier (CEO), komisaris, komite audit,

auditor internal sampai dengan auditor eksternal (Susiana dan Herawati,

2007:1). Skandal Enron berupa perhitungan atas total revenue Enron tahun

2000 dinyatakan sebesar $US 100,8 milyar dan dibenarkan oleh auditor

eksternal Arthur Andersen. Laporan keuangan tersebut diuji kembali oleh

Petroleum Finance Company (PFC) dan ternyata hanya berjumlah $US 9

milyar dan Enron mempunyai utang senilai $US 1,2 milyar yang

disembunyikan dengan teknik off-balance sheet. Hal ini mengakibatkan Enron

pailit, rusaknya citra profesi akuntan, dan kerugian ratusan juta dialami

investor (Riyanto, 2007: 148).

Di Indonesia, kasus audit failure terjadi pada perusahaan Kimia Farma dan

Bank Lippo (Riyanto, 2007:148). Kasus perusahaan Kimia Farma terjadi mark

up terhadap laba tahun 2001 ditulis Rp. 132 milyar padahal sebenarnya hanya

senilai Rp. 99,594 milyar. Sedangkan pada Bank Lippo terjadi pembukuan

ganda pada tahun 2002. Pada tahun tersebut BAPEPAM menemukan adanya

tiga versi laporan keuangan. Laporan yang berbeda itu, pertama, yang

diberikan kepada publik atau diiklankan melalui media massa pada tanggal 28

Nopember 2002. Kedua, laporan ke BEJ pada tanggal 27 Desember 2002, dan

ketiga, laporan yang disampaikan akuntan publik, dalam hal ini kantor akuntan

publik Prasetio, Sarwoko & Sandjaja dengan auditor Ruchjat Kosasih dan

disampaikan kepada manajemen Bank Lippo pada tanggal 6 Januari 2003. Dari

ketiga versi laporan keuangan tersebut yang benar-benar telah diaudit dan

3

mencantumkan “opini wajar tanpa pengecualian” adalah laporan yang

disampaikan pada tanggal 6 Januari 2003. Akibat adanya manipulasi tersebut

maka Bapepam menjatuhkan sanksi denda sebesar Rp. 500.000.000,- kepada

PT. Kimia Farma Tbk dan kepada auditornya sebesar Rp. 100.000.000,-.

Sedangkan untuk Bank Lippo dijatuhkan sanksi sebesar Rp. 2,5 Milyar, karena

pencantuman kata “diaudit” dan “opini wajar tanpa pengecualian” di laporan

keuangan 30 September 2002 yang dipublikasikan pada tanggal 28 Nopember

2002, dan sanksi denda sebesar Rp. 3,5 Milyar juta kepada Ruchjat Kosasih

selaku partner akuntan publik (KAP) Prasetio, Sarwoko & Sandjaja karena

keterlambatan penyampaian informasi penting mengenai penurunan agunan

yang diambil alih (AYDA) Bank Lippo selama 35 hari.

Berdasarkan kasus-kasus audit failures diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa masih rentannya profesi akuntan dalam menghadapi kecurangan

terhadap profesi yang dijalankannya, terlebih pada kualitas audit yang

dihasilkannya sehingga untuk meminimalisasi audit failure tersebut dibutuhkan

independensi, kompetensi serta integritas yang tinggi oleh para auditor.

Penggunaan teknologi serta pendekatan komputerisasi dalam proses

keuangan diyakini menjadi salah satu cara untuk meminimalisasi adanya audit

failure. Kehadiran dan pesatnya perkembangan teknologi informasi dewasa ini

memberikan berbagai kemudahan pada kegiatan bisnis dalam lingkungan yang

semakin penuh ketidakpastian. Peran teknologi informasi sebagai alat bantu

dalam pembuatan keputusan bisnis pada berbagai fungsi maupun peringkat

manajerial, menjadi semakin penting bagi pengelola bisnis karena kemapuan

4

teknologi informasi dalam mengurangi ketidakpastian. Di bidang sistem

informasi, teknologi adalah suatu hal yang menjamah ke segala arah khususnya

dalam rantai nilai, karena setiap aktivitas akan menciptakan nilai dan memakai

informasi (Ekayani, Ghozali, dan Zulaekha, 2005:820).

Teknologi informasi juga dapat membantu meningkatkan sistem informasi

akuntansi. Sistem informasi yang berbasis komputer dapat melakukan

fungsinya secara lebih cepat dan tepat serta pemprosesan datanya akan lebih

murah bila dibandingkan dengan sistem manual. Kebutuhan penggunaan akan

alat bantu dalam pengolahan data sesungguhnya sudah dikenal dari zaman

dahulu. Bangsa Yunani dan Romawi (400 SM) tercatat sebagai bangsa yang

mempopulerkan penggunaan lempengan kayu, tulang, lilin dan lembaga metal

untuk pembuatan catatan dalam perhitungan hutang piutang, pengeluaran, dan

pencatatan harta yang dimiliki pertama kali. Setelah abad 19 terjadi peralihan

dari alat manual ke alat mekanik dan mekanik elektronik.

Pada awalnya, penggunaan teknologi informasi pada akuntansi adalah

untuk mengatasi masalah-masalah yang ada pada akuntansi manual yang

berhubungan dengan kesalahan dan ketidak-efisienan manusia serta

penggunaan kertas. Teknologi informasi membuka peluang untuk mengurangi

kejadian-kejadian dan biaya yang terkait dengan permasalahan tersebut. Disini

dapat dilihat bahwa sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada

awalnya ditujukan untuk mendukung efisiensi operasi perusahaan. Untuk itu

seorang atasan perlu mempunyai ukuran kinerja para karyawan supaya tidak

timbul suatu masalah. Informasi tentang kinerja karyawan juga diperlukan pula

5

bila suatu saat atasan ingin mengubah suatu sistem yang ada. Kita sering

terjebak untuk menilai seseorang berkinerja buruk, padahal sistem atau

peralatan yang digunakan yang tidak memenuhi syarat (Juwono, 2000).

Laporan dan pelaporan keuangan yang merupakan salah satu wujud

pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya perusahaan

kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan selama periode

tertentu. Pelaporan keuangan dengan menggunakan komputer dapat

meningkatkan efektivitas manajemen perusahaan dalam menganalisis,

mensupervisi dan merevisi kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan dalam

perkembangannya selalu berusaha untuk mempertahankan keunggulan dalam

berbisnis dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan

tersebut.

Penggunaan sistem akuntansi berbasis komputer ini didukung karena

memiliki beberapa keunggulan antara lain dapat memproses sejumlah transaksi

dengan cepat dan terintegrasi, dapat menyimpan dan mengambil data dalam

jumlah besar, dapat mengurangi kesalahan matematis, menghasilkan laporan

dengan tepat waktu dalam berbagai bentuk serta dapat menjadi alat bantu

pengambilan keputusan.

Kondisi perusahaan yang telah beralih dari sistem akuntansi manual

menjadi sistem Pengolahan Data Elektronik (PDE), menuntut auditor untuk

melakukan perubahan pada prosedur dan tehnik pengolahan data yang

digunakan dalam melakukan tugas auditnya. Dampak perubahan teknologi

informasi bagi seorang auditor yang dikemukakan oleh Murphy dan Parker

6

(1989) dalam Wibowo dan Hardiningsih (2003), menyatakan bahwa terdapat

perubahan tradisi berkurangnya bukti tertulis dimana auditor harus memahami

akses rutin ke dalam sistem, sistem otorisasi organisasi serta memahami

bagaimana sistem bekerja melakukan perhitungan. Adapun dampak lain yang

ditimbulkan dari penggunaan teknologi informasi berbasis komputer adalah

munculnya perilaku computer anxiety yakni menurut Sudaryono dan Astuti

(2005:896), adalah sebagai suatu kecenderungan seseorang menjadi susah,

khawatir atau ketakutan mengenai penggunaan teknologi informasi (komputer)

pada masa sekarang atau pada masa yang akan datang.

Untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat penggunaan sistem

informasi berbasis komputer di atas, untuk itu perlu adanya pencegahan

terhadap segala bentuk kesalahan dan pengamanan terhadap sistem informasi

berbasis komputer tersebut. Dalam hal ini auditor harus memahami dan dapat

menilai serta menguji rancangan pengendalian intern ketika melaksanakan

audit sistem informasi berbasis komputer. Namun untuk melaksanakan audit

sistem informasi berbasis komputer tentunya seorang auditor sistem informasi

harus memenuhi standar kualitas audit sistem informasi. Karena bagaimana

pun juga peran auditor independen sangat diperlukan sebagai pemberi opini

atas kewajaran dan keyakinan kegiatan operasional suatu perusahan dan

lembaga ekonomi lainnya yang menggunakan sistem akuntansi berbasis

komputer. Dengan demikian peran auditor menjadi suatu hal yang penting bagi

Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk meningkatkan kualitas jasa audit yang

diberikannya.

7

Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa

lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhirnya

mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang

dihasilkannya. Kusharyanti (2003) mendefinisikan kualitas audit sebagai

kemungkinan dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan

pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan dimana

auditor akan menemukan salah saji materil tergantung pada kualitas

pemahaman auditor (kompetensi) sementara tindakan melaporkan salah saji

tergantung pada independensi auditor. Sementara itu AAA Financial

Accounting Committee (2000) dalam Christiawan (2002:83) menyatakan

bahwa “kualitas audit ditentukan oleh dua hal, yaitu kompetensi dan

independensi.” Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas

audit.

Kualitas audit ini sangat penting karena dengan kualitas audit yang tinggi

maka akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar

pengambilan keputusan. Selain itu adanya kekhawatiran akan merebaknya

skandal keuangan, dapat mengikisnya kepercayaan publik terhadap laporan

keuangan auditan dan akuntan publik. Keterlibatan CEO, komisaris, komite

audit, internal auditor, sampai kepada auditor eksternal salah satunya dialami

oleh Enron, cukup membuktikan bahwa kecurangan banyak dilakukan oleh

orang-orang dalam. Terungkapnya skandal-skandal sejenis ini menyebabkan

merosotnya kepercayaan masyarakat khususnya masyarakat keuangan, yang

8

salah satunya ditandai dengan turunnya harga saham secara drastis dari

perusahaan yang terkena kasus.

Keterlibatan komite audit diharapkan mampu meningkatkan kualitas audit.

Urgensi keterlibatan komite audit ada pula kaitannya dengan belum optimalnya

peran pengawasan yang ditanggung dewan komisaris di banyak perusahaan di

negara-negara korban krisis yang lalu. Indonesia khususnya semakin

diperparah dengan adanya karakteristik umum yang melekat pada entitas bisnis

kita berupa pemusatan control atau pengendalian kepemilikan perusahaan di

tangan pihak tertentu atau segelintir pihak saja. Tugas pokok dari komite audit

pada prinsipnya adalah membantu dewan komisaris dalam melakukan fungsi

pengawasan atas kinerja perusahaan. Hal tersebut terutama berkaitan dengan

review sistem pengendaliam intern perusahaan, memastikan kualitas laporan

keuangan, dan meningkatkan efektivitas fungsi audit. Adanya komite audit

diharapkan dapat memberikan rekomendasi akuntan publik, menilai hal-hal

yang menyangkut penugasan akuntan publik (seperti engangement letter dan

estimated fees), menilai kebijakan akuntansi serta pelaksanaanya, dan meneliti

laporan keuangan, termasuk laporan tahunan, laporan auditor dan management

letter.

Keahlian seorang auditor menjadi syarat utama yang harus dimiliki

seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya selain independensi dari seorang

auditor tersebut. Hal ini sama halnya seperti yang ada dalam Pernyataan

Standar Auditing (SPAP, 2001:150.1) bahwa selain independensi persyaratan

utama yang harus dimiliki oleh seorang auditor adalah keahlian dan due

9

professional care. Namun seringkali definisi keahlian dalam bidang auditing

diukur dengan pengalaman (Mayangsari, 2003). Rahmawati dan Winarna

(2002), dalam risetnya menemukan fakta bahwa pada auditor, expectation gap

terjadi karena kurangnya pengalaman kerja dan pengetahuan yang dimiliki

hanya sebatas pada bangku kuliah saja. Padahal auditor ketika mengaudit harus

memiliki keahlian yang meliputi dua hal unsur yaitu, pengetahuan dan

pengalaman. Karena berbagai alasan seperti yang diungkapkan di atas,

pengalaman kerja telah dipandang sebagai suatu faktor penting dalam

memprediksi kinerja akuntan publik, dalam hal ini semakin ahli dan

berpengalaman seorang auditor maka semakin baik dan memadai pula kualitas

audit yang dihasilkan.

Profesionalisme menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi

seorang auditor eksternal. Sebab dengan profesionalisme yang tinggi

kebebasan auditor akan semakin terjamin. Untuk menjalankan peranannya

yang menuntut tanggungjawab yang semakin luas, auditor eksternal harus

memiliki wawasan yang luas tentang kompleksitas organisasi modern.

Gambaran tentang profesionalisme seorang auditor menurut Hall (1968),

tercermin dalam lima hal, yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial,

kemandirian, kepercayaan terhadap peraturan profesi, dan hubungan dengan

sesama rekan seprofesi. Dalam rangka memenuhi persyaratan sebagai seorang

profesional, auditor harus menjalani pelatihan yang cukup. Pelatihan tersebut

berupa kegiatan-kegiatan, seperti seminar, simposium, lokakarya pelatihan itu

sendiri dan kegiatan penunjang keterampilan lainnya.

10

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa penggunaan teknologi informasi

dewasa ini telah banyak berpengaruh besar terhadap perkembangan audit

sistem informasi (Juwono, 2000). Sehingga perubahan dari sistem akuntansi

manual menjadi sistem akuntansi yang didukung oleh teknologi komputer

mengharuskan seorang auditor dalam melakukan auditing mengikuti suatu

jejak elektronik (electronic trail) dan tidak lagi melacak melalui kertas-kertas.

Penelitian mengenai keterkaitan teknologi informasi telah banyak

dilakukan diantaranya Jurnali dan Supomo (2002) yang meneliti tentang

pengaruh faktor kesesuaian tugas teknologi dan pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja akuntan publik. Hasil penelitiannya bahwa

teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja akuntan publik.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sangsoko (2002) tentang audit sistem

informasi: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerapannya

pada kantor akuntan publik di Indonesia. Dari hasil penelitian ini didapat

faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerapan pada akuntan publik

antara lain adalah umur kantor akuntan publik, kebutuhan dan dorongan

kesadaran dari kantor akuntan publik, kemampuan dan pendidikan dari

personalia kantor akuntan publik, adanya petunjuk atau pedoman audit sistem

informasi dan kemampuan teknik-teknik audit sistem informasi. Hasil

penelitian tersebut menyimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut mempunyai

pengaruh yang positif terhadap tingkat penerapan audit sistem informasi.

Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP, 2001), audit

yang dilaksanakan auditor dikatakan berkualitas jika memenuhi ketentuan dan

11

standar pengauditan. Standar pengauditan tersebut mencakup mutu

professional auditor, independensi, pertimbangan yang digunakan dalam

pelaksanaan audit dan penyusunan laporan audit. Jadi seorang auditor dapat

menghasilkan laporan audit yang berkualitas jika auditor tersebut

melaksanakan pekerjaanya secara profesional.

Penelitian mengenai kualitas audit penting bagi KAP dan auditor agar

mereka dapat mengetahui faktor-faktor yang menpengaruhi kualitas audit dan

selanjutnya dapat meningkatkan kualitas audit yang dihasilkannya. Bagi

pemakai jasa audit, penelitian ini penting yakni untuk menilai sejauh mana

akuntan publik dapat konsisten dalam menjaga kualitas audit yang

diberikannya. Pada penelitian kali ini, penulis ingin meneruskan hasil

penelitian dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yunita (2010)

tentang “Pengaruh keterlibatan komite audit, Kompetensi, dan Independensi

terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer” sehingga

penelitian ini mengacu pada hasil penelitian-penelitian sebelumnya.

Pada penelitian Nurchasanah dan Rahmanti (2004) menganalisis faktor-

faktor penentu kualitas audit. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa

faktor pengalaman audit dan faktor keterlibatan pimpinan KAP berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit.

Christina (2007), menyatakan bahwa kualitas audit ditentukan oleh

kompetensi dan independensi. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan

kompetensi dan independensi secara simultan dan parsial berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit pada beberapa KAP di Jawa Tengah.

12

Peneliatian yang dilakukan oleh Yunita (2010), menyatakan bahwa keterlibatan

komite audit, kompetensi, dan independensi auditor berpengaruh signifikan

secara simultan terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer.

Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan antara peneliti ini dengan penelitian

terdahulu adalah pada penelitian ini peneliti mengganti dua variabel

independen dari peneliti terdahulu yakni independensi dan kompetensi dengan

variabel independen (bebas) keahlian auditor dan profesionalisme auditor serta

menambahkan satu variabel independen yaitu teknologi informasi sebagai

variabel moderating. Penggantian dua variabel terdahulu dilakukan karena

sudah seringnya variabel independensi dan kompetensi dijadikan variabel

penelitian terhadap kualitas audit oleh para peneliti serta dua variabel tersebut

sudah terbukti dan teruji berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Berdasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya, terlihat bahwa kualitas

audit tidak bisa diukur secara pasti, sehingga hasil penelitiannya pun berbeda-

beda. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Peran Komite Audit, Keahlian Auditor dan

Profesionalisme Auditior Terhadap Kualitas Audit atas Sistem Informasi

Berbasis Komputer dengan Teknologi Informasi sebagai Variabel

Moderating”.

13

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan sebelumnya, maka

dalam penelitian ini dirumuskan permasalah dalam bentuk pertanyaan sebagai

berikut:

1. Apakah peran komite audit dapat mempengaruhi secara signifikan kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer dengan teknologi informasi

sebagai pemoderasi?

2. Apakah keahlian auditor dapat mempengaruhi secara signifikan kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer dengan teknologi informasi

sebagai pemoderasi?

3. Apakah profesionalisme auditor dapat mempengaruhi secara signifikan

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer dengan teknologi

informasi sebagai pemoderasi?

4. Apakah secara bersama-sama peran komite audit, keahlian auditor, dan

profesionalisme auditor secara simultan mempengaruhi kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer?

14

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan

bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

a. Menganalisis pengaruh peran komite audit terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer dengan teknologi informasi sebagai

pemoderasi.

b. Menganalisis pengaruh keahlian auditor terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer dengan teknologi informasi sebagai

pemoderasi.

c. Menganalisis pengaruh profesionalisme auditor terhadap kualitas audit

atas sistem informasi berbasis komputer dengan teknologi informasi

sebagai pemoderasi.

d. Menganalisis pengaruh peran komite audit, kahlian auditor, dan

profesionalisme auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit atas sitem informasi berbasis komputer.

2. Manfaat Penelitian

a. Kontribusi Teoritis

1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai

bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk

menambah ilmu pengetahuan.

2) Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer serta menambah pengetahuan

15

akuntansi khususnya auditing dan akuntansi keprilakuan dengan

memberikan bukti empiris tentang pengaruh peran komite audit,

keahlian auditor, dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit

atas sistem informasi berbasis komputer dengan teknologi informasi

sebagai pemoderasi.

3) Peneliti berikutnya, Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang

akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.

4) Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta menambah

referensi mengenai auditing, terutama tentang kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer sehingga diharapkan dapat

bermanfaat bagi penulis di masa yang akan datang.

b. Kontribusi Praktis

1) Auditor dan Kantor Akuntan Publik (KAP), sebagai tinjauan yang

diharapkan dapat dijadikan informasi untuk meningkatkan kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer yang didasarkan pada

keterlibatan komite audit, keahlian auditor, profesionalisme auditor

serta pengaruh teknologi informasi.

2) Perusahaan atau User dari jasa KAP, diharapkan dapat meningkatkan

sistem informasi berbasis komputer yang dapat meningkatkan kualitas

laporan keuangan, sehingga laporan keuangan disajikan secara tepat.

3) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi positif sehingga dapat dijadikan dasar

16

pertimbangan dalam pembuatan keputusan yang berkenaan mengenai

kualitas audit sistem informasi berbasis komputer..

4) Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), sebagai tambahan informasi

mengenai peran komite audit, keahlian auditor, profesionalisme

auditor, dan teknologi informasi yang dapat bermanfaat untuk

dijadikan salah satu tinjauan dalam menilai kualitas audit sistem

informasi berbasis komputer.

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep dan Ruang Lingkup Auditing

1. Pengertian Auditing Secara Umum

Auditing adalah jasa yang diberikan oleh auditor dalam memeriksa dan

mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan perusahaan klien.

Pemeriksaan ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan atau

menemukan kecurangan, walaupun dalam pelaksanaanya sangat

memungkinkan ditemukannya kesalahan atau kecurangan. Pemeriksaan atas

laporan keuangan dimaksudkan untuk menilai kewajaran laporan keuangan

berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum di Indonesia

(Agoes, 2007:1-3).

Auditing/pemeriksaan akuntansi bertujuan memberikan nilai tambah

bagi laporan keuangan perusahaan, karena tujuan akhir auditing adalah

memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan suatu

perusahaan. Auditing merupakan salah satu bentuk atestasi. Atestasi dalah

suatu komunikasi tertulis yang menjelaskan suatu kesimpulan dari hasil

suatu pemeriksaan laporan keuangan yang ditujukan untuk para users.

Dari pengertian auditing di atas dapat dikatakan auditing merupakan

suatu bentuk atestasi jasa assurance, yakni suatu jasa dari seseoarang

profesional yang independen untuk meningkatkan kualitas informasi yang

digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis (Agoes, 2007:1). Pengertian

18

auditing juga telah banyak dirumuskan oleh para sarjana di bidang

akuntansi. Konrath (2002:5), mendefinisikan auditing sebagai suatu proses

yang sistematik dalam memperoleh dan mengevaluasi asersi manajemen.

Beliau mengungkapkan :

“Auditing is a systematic process of objectively obtaining andevaluating evidence regarding assertions about economic actions andevents to ascertain the degree of correspondence between those assertionsand established criteria and communicating the result to interested users”.

Artinya auditing adalah suatu proses sistematis untuk secara objektif

mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-

kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat

keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan

mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Sedangkan menurut Agoes (2007:3), auditing didefinisikan sebagai

berikut:

“Pemeriksaan (Auditing) adalah suatu yang dilakukan secara kritis dansistematis, oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yangtelah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan danbukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikanpendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.

Senada dengan pengertian sebelumnya Arens, Beasley, dan Jusuf

(2010:4) mengungkapkan :

“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence aboutinformation to determine and report on the degree of correspondencebetween the information and established criteria. Auditing should be doneby a competence, independent person”.

Artinya auditing adalah suatu proses sistematis untuk menghimpun dan

mengevaluasi bukti-bukti secara objektif mengenai asersi-asersi tentang

19

berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat

kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan

dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.

Sehingga dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

audit adalah suatu proses pengujian (evaluasi, akumulasi, pelaporan) bukti

yang independen, objektif yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan

independen terhadap suatu laporan keuangan perusahaan beserta dengan

bukti-bukti penting yang mendukung serta mengkomunikasikan hasilnya

kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini diarahkan dengan maksud

menyatakan pendapat yang berguna dan dapat dipercaya dalam bentuk

laporan tertulis. Laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan,

kemajuan dari suatu perusahaan secara wajar dan sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku secara umum.

Dari berbagai definisi di atas pula terdapat beberapa karakteristik dalam

pengertian auditing, yaitu:

a. Informasi yang dapat diukur dan kriteria yang telah ditetapkan

Dalam proses pemeriksaan, peran informasi sangat dibutuhkan sehingga

dengan informasi yang cukup dan memadai dapat dijadikan bukti audit

yang kompeten.

b. Entitas Ekonomi (Economy Entity)

Kesatuan ekonomi harus ditetapkan secara jelas sesuai dengan Entity

Theory dalam hal ilmu akuntansi yang menguraikan posisi keuangan

20

suatu perusahaan terpisah secara tegas dengan posisi keuangan pemilik

perusahaan tersebut.

c. Aktivitas Mengumpulkan dan Mengevaluasi Bahan Bukti

Proses pemeriksaan selalu mencakup aktivitas mengumpulkan dan

mengevaluasi bukti yang dianggap kompeten dan relevan dengan proses

pemeriksaan yang sedang dilakukan. Diawali dengan penentuan jumlah

bukti yang diperlukan sampai dengan proses evaluasi kegiatan audit.

d. Independensi dan Kompetensi Auditor Pelaksana

Seorang auditor dalam setiap penugasannya dituntut untuk memberikan

kinerja terbaiknya serta kehandalanya dalam melaksanakan tugasnya.

Pengetahuan yang cukup menjadi faktor pendukung seorang auditor

mampu dalam melaksanakan tugasnya. Agar opini publik tidak bias

maka pihak auditor dituntut untuk bersikap bebas (independen) dari

kepentingan manapun (conflict of interest). Independensi adalah syarat

utama agar laporan audit menjadi objektif.

e. Pelaporan Audit

Hasil akhir dari aktivitas pemeriksaan akan menghasilkan suatu laporan

atestasi yang disebut laporan auditan dimana laporan tersebut merupakan

bentuk komunikasi tertulis kepada para pengguna laporan auditan yang

tentunya tingkat kesesuaian antara informasi yang diperoleh dan

diperiksa telah sesuai dengan aturan yang berlaku secara umum.

21

Guna menunjang profesionalismenya sebagai seorang akuntan publik

maka auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang ditetapkan oleh Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI), yakni: (1) standar umum, (2) standar pekerjangan

lapangan, dan (3) standar pelaporan (SPAP, 2001:150:1). Adapun

penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Standar Umum

a) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

b) Dalam semua hal yang berkaitan dengan perikatan, independensi

dalam sikap mental harus tetap dipertahankan oleh auditor.

c) Dalam audit pelaksanaan dan penyusunannya laporannya, auditor

wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan

seksama.

2. Standar Pekerjaan Lapangan

a) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan

asisten harus disupervisi dengan semestinya.

b) Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus

dapat diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat,

dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.

c) Bukti audit kompeten yang cukup harus dapat diperoleh melalui

inspeksi, pengamatan, pengajuan, pernyataan, dan konfirmasi sebagai

22

dasar yang memadai untuk dapat menyatakan pendapat atas laporan

keuangan auditan.

3. Standar Pelaporan

a) Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum di

Indonesia.

b) Laporan auditor harus menyatakan jika ada ketidak konsistenan

penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan

periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi

tersebut dalam periode sebelumnya.

c) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang

memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

d) Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai laporan

keuangan secara keseluruhan atas suatu asersi.

Sehingga berdasarkan uraian di atas, audit memiliki fungsi sebagai

proses untuk mengurangi ketidak selarasan informasi yang terdapat antara

manajer dan para pemegang saham dengan menggunakan pihak luar untuk

memberikan pengesahan terhadap pelaporan keuangan (Christiawan,

2002:81).

23

2. Jenis Audit

Agoes (2007:9) menyebutkan ada 4 jenis Auditing yang umum

dilaksanakan. Keempat jenis tersebut yakni: (a) manajemen audit

(operational audit); (2) audit ketaatan (compliance audit); (3) audit atas

laporan keuangan (financial audit); dan (4) audit sistem informasi

(computer audit), dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Manajemen Audit (Operational Audit)

Operasional atau management audit merupakan atas semua atau

sebagian prosedur dan metode operasional suatu organisasi untuk menilai

efisiensi, efektifitas, dan ekonomisasinya. Audit operasional dapat

menjadi alat manajemen yang yang efektif dan efisien untuk

meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil dari audit operasioanl berupa

rekomendasi-rekomendasi perbaikan bagi manajemen sehingga audit

jenis ini lebih merupakan konsultasi manajemen.

b. Audit Ketaatan (Compliance Audit)

Compliance audit merupakan pemeriksaan untuk mengetahui apakah

prosedur dan aturan yang telah diterapkan otoritas berwenang sudah

ditaati oleh personel di organisasi tersebut. Compliance audit biasanya

ditugaskan oleh otoritas berwenang yang telah menetapkan

prosedur/peraturan dalam perusahaan sehingga hasil audit jenis ini tidak

untuk dipublikasikan tetapi untuk intern manajemen.

24

c. Audit atas Laporan Keuangan (Finacial Audit)

Pemerikasaan atas laporan keuangan merupakan evaluasi kewajaran

laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen secara keseluruhan

dibandingkan dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku secara

umum. Dalam pengertiannya apakah laporan keuangan secara umum

merupakan informasi yang dapat ditukar dan dapat diverifikasi lalu telah

disajikan sesuai dengan kriteria tertentu. Umumnya kriteria yang

dimaksud adalah standar akuntansi yang berlaku secara umum seperti

prinsip akuntansi yang berterima umum. Hasil audit atas laporan

keuangan adalah opini auditor yaitu Unqualified Opinion, Qualified

Opinion, Disclaimer Opinion dan Adverse Opinion.

d. Audit Sistem Informasi (Computer Audit)

Audit SI sangat diperlukan karena akuntan yang melakukan audit laporan

keuangan harus memahami dan menguji sistem dan pengendalian

internnya (list of control), dan dalam rangka memeriksa data akuntansi

(substantive test). Audit SI adalah merupakan jenis audit terhadap

laporan keuangan yang sistem akuntansinya berbasis teknologi informasi

(hardware, software, netware, infrastructure dan dataware).

Sedangkan berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, audit dibagi 4

jenis yaitu: (1) auditor ekstern; (2) auditor intern; (3) auditor pajak; dan (4)

auditor pemerintah (Suharli, 2005:42). Adapun penjelasannya sebagai

berikut:

25

a. Auditor Ekstern

Auditor ekstern/independen bekerja untuk kantor akuntan publik yang

statusnya berada diluar struktur perusahaan yang mereka audit.

Umumnya auditor ekstern menghasilkan laporan atas financial audit serta

menghasilkan opini audit.

b. Auditor Intern

Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit. Laporan

audit manajemen umumnya berguna bagi manajemen perusahaan yang

diaudit. Oleh karena itu tugas auditor internal biasannya adalah audit

manajemen yang termasuk jenis Compliance Audit.

c. Auditor Pajak

Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib pajak

yang diaudit terhadap undang-undang perpajakan yang berlaku.

d. Auditor Pemerintah

Tugas auditor pemerintah adalah menilai kewajaran informasi keuangan

yang disusun oleh instansi pemerintahan. Disamping itu audit juga

dilakukan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomisasi operasi

program dan penggunaan barang milik pemerintah. Dan sering juga audit

atas ketaatan pada peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Audit yang

dilaksanakan oleh pemerintah dapat dilaksanakan oleh Badan

Pemeriksaan Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa Keuangan dan

Pembangunan (BPKP).

26

Sehingga dapat diketahui bahwa definisi audit tidak hanya menyangkut

dalam bidang akuntansi saja (financial audit), tetapi juga audit dalam

lingkup manajemen, ketaatan/kepatuhan seorang auditor dan KAP serta

audit dalam sistem informasi. Begitu pula terdapat beberapa jenis dari

auditor itu sendiri, hal tersebut didasarkan dari perbedaan lingkup kerja

yang dilakukannya karena setiap lingkup kerja sering kali memiliki

perbedaan cara/peraturan maupun sistem akuntansi yang berbeda sehingga

diperlukan spesifikasi auditor khusus untuk menanganinya.

B. Pengertian Sistem Informasi

Sebelum mendefinisikan pengertian dari audit sistem informasi, ada

baiknya kita mengetahui pengertian dari masing-masing kata yang ada.

Menurut McLeod (2001:9), sistem adalah:

“A system is a group of elements that are integrated with the commonpurpose of achieving a objective”.

Sedangkan menurut pendapat Mukhtar (1999:2), sistem adalah:

“Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponenyang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan”.

Dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok komponen yang saling

berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sama (common

purpose). Serta dalam sistem diperlukan adanya pengguna (users) untuk

menjalankan sistem tersebut.

27

Sehingga dari pengertian dan definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berintegrasi

untuk mencapai tujuan.

2. Sistem mempunyai sasaran yang akan dicapai.

3. Sistem memerlukan pengendalian.

4. Sistem memiliki pengguna (users).

5. Sistem memiliki keterbatasan.

Sedangkan defininisi informasi menurut McLeod(2001:12), “information

is processed data, or meaningful data”. Informasi adalah data yang telah

diproses, atau data yang telah lebih memiliki arti tertentu bagi penggunanya.

Sedangkan menurut Hall (2001:14), “Informasi menyebabkan pemakai

melakukan suatu tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak dilakukan”.

Dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa informasi adalah

merupakan suatu data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna

dan lebih berarti (bermanfaat) bagi penerimanya untuk digunakan dalam

pengambilan keputusan. Dari kedua definisi kata sistem dan informasi di atas

maka dapat disinergikan sistem informasi adalah kumpulan elemen-

elemen/sumber data dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara terpadu

yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan

informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam

organisasi.

28

C. Audit Sistem Informasi

1. Pengertian Audit Sistem Informasi

Pengertian audit sistem informasi, menurut Ron Weber (1999) dalam

Gondodiyoto (2007:442):

“EDP auditing is the process of collecting and evaluation evidence todetermine whether is computer system safeguards assets, maintains dataintegrity, achieves organizational goals effectifely, and consumers resourceseffecienly”.

Dapat diartikan audit sistem informasi adalah suatu proses

mengumpulkan dan mengevaluasi bukti audit yang ada untuk menentukan

keadaan yang bertujuan untuk pengamanan asset,menjaga integritas data,

mencapai tujuan organisasi yang efisien, dan ekonomisasi.

Sedangkan pengertian audit sistem informasi, menurut Sasongko

(2007):

”Sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan danmengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasiberbasis komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapaitujuannya, yaitu: pengamanan atas aktiva, pemeliharaan atas integritas data,peningkatan efektifitas dan efisiensi”.

Berdasarkan dari kedua pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa audit sistem informasi merupakan bagian dari suatu kegiatan audit

laporan keuangan yang sistem akuntansinya berbasis komputer, khususnya

dalam pengujian pengendalian apakah sistem dan program-programnya

sudah benar, atau dalam audit subtantif apakah data/file yang ada pada

sistem komputerisasi sudah benar. Maka dapat disimpulkan seorang auditor

yang sudah terbiasa mengaudit SI akan lebih mudah dan lebih baik hasilnya

29

daripada auditor yang belum pernah mengaudit SI, apalagi kalau

pengalaman tersebut ditunjang dengan pendidikan yang cukup, bahkan

mempunnyai sertifikat CISA (Certified Information System Auditor)

(Sasongko, 2000:21).

2. Tujuan Audit Sistem Informasi

Tujuan audit sistem informasi menurut Gondodiyoto (2007:474), terdiri

dari 5 (lima) tahap, yaitu: (1) pengamanan asset; (2) menjaga integritas data;

(3) efektifitas sistem; (4) efisiensi sistem; dan (5) ekonomis. Adapun

penjelasannya sebagai berikut:

a. Pengamanan Aset

Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware),

perangkat lunak (software), sumber daya manusia, file data harus dijaga

oleh suatu sistem pengendalian intern yang baik agar tidak terjadi

penyalahgunaan asset perusahaan. Dengan demikian pengamanan asset

merupakan hal yang penting yang harus dilakukan perusahaan.

b. Menjaga Integritas Data

Data memiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan, kebenaran

dan keakuratan. Jika integritas data tidak dapat dipelihara, maka suatu

perusahaan tidak akan lagi memiliki hasil atau laporan yang benar

bahkan perusahaan akan mengalami kerugiaan.

c. Efektifitas Sistem

Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi

tersebut telah sesuai dengan kebutuhan pengguna (user).

30

d. Efisien Sistem

Efisisen menjadi hal yang sangat penting ketika waktu komputer tidak

lagi memiliki kepastian yang memadai. Suatu sistem dapat dikatakan

efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan

sumber daya informasi yang minimal.

e. Ekonomis

Ekonomis identik dengan penggunaan sumber daya yang minimal untuk

mendapatkan hasil yang maksimal. Terlihat jelas terdapat kalkulasi

ekonomi (uang) yang berfokus pada keuntungan dan kerugian.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan utama penerapan sistem komputerisasi

dalam suatu organisasi tidak terlepas dari pengamanan atas aktiva,

pemeliharaan atas integritas data, peningkatan efektifitas dan efisiensi

sehingga dapat dipastikan sistem informasi berbasis komputer yang

digunakan oleh organisasi tersebut telah dapat mencapai tujuannya dengan

baik.

3. Metode Pemprosesan Data

Metode pengolahan data berhubungan dengan cara data dimasukan ke

dalam dan diproses ke komputer. Metode pemrosesan data terdiri dari 3

(tiga) jenis (Gondodiyoto, 2007:379), yaitu: (1) batch input and processing;

(2) on line input with batch processing; dan (3) on line input with real

timeprocessing, dapat dijelaskan sebagai berikut:

31

1) Batch Input and Processing

Pada metode ini dokumen dasar dibuat secara manual, dikumpulkan

untuk suatu periode tertentu. Dokumen dikumpulkan dan diproses ke

dalam media yang dapat dibaca komputer dan masih merupakan

transaction file.

2) On Line Input With Batch Processing

Dalam metode ini transaksi tidak dikumpulkan terlebih dahulu. Setiap

transaksi langsung dimasukan ke terminal dan dokuman dasar dapat

digunakan sebagai pemansukan data. Transaksi disimpan secara on-line

dan diproses dalam master file pada interval yang sudah ditentukan.

3) On Line Input with Real TimeProcessing

Dalam metode ini transaksi dimasukan sendiri-sendiri ke terminal dan

master file langsung berubah pada saat transaksi itu dimasukan.

Sedangkan menurut Supriyati (2006:44), sistem komputer on-line dapat

digolongkan menjadi: (1) on-line/real time processing; (2) on-line/batch

processing; (3) on-line/memo update dan on-line input with memo update

processing; (4) on-line/inquiry; dan (5) on-line downloading/uploading.

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1) On-line/real processing

Dalam metode ini transaksi secara individual dientri melalui peralatan

terminal, divalidasi dan digunakan untuk meng-update dengan segera file

komputer.

32

2) On-line/batch processing

Dalam metode ini input dan batch processing transaksi secara individual

dientri melaui peralatan terminal, dilakukan validasi tertentu, dan

ditambahkan ke transaction file yang berisi transaksi lain, lalu dientri ke

sistem secara periodik.

3) On-line/memo update dan On-line input with memo update processing

Dari sudut pandang pemakai, sistem ini tampak tidak berbeda dengan on-

line/real time processing, dimana transaksi dientri secara individual ke

terminal, sehingga hasil pengolahan ini menghasilkan suatu laporan atau

keterangan.

4) On-line /inquiry

Metode ini membatasi pemakai pada peralatan terminal untuk melakukan

permintaan keterangan dari master file. Dalam sistem ini, master file di

update oleh sistem lain berdasarkan batch transaksi.

5) On-line downloading/uploading

Metode ini berkaitan dengan transfer data dari master file ke peralatan

intelligent terminal untuk diolah lebih lanjut oleh pemakai.

Sehingga dapat dijelaskan dalam metode pengolahan data dengan

menggunakan komputer, sistem akan memungkinkan pemakai melakukan

akses ke data dan program secara langsung melalui peralatan terminal/on-

line sehingga sangat memudahkan pemakai dalam mengolah data.

33

4. Pendekatan Audit Sistem Informasi (PDE) dengan komputer

Gondodiyoto (2007:451-459) mengklasifikasikan pendekatan audit

PDE dengan menggunakan komputer ke dalam 3 (tiga) jenis, yaitu: auditing

disekitar komputer (auditing around the computer), auditing melalui

komputer (auditing through the computer), dan auditing dengan komputer

(auditing with computer). Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Auditing Disekitar Komputer (Auditing Around the Computer)

Dalam pendekatan ini auditor dapat melangkah kepada perumusan

pendapat dengan hanya menelaah struktur pengendalian dan

melaksanakan pengujian transaksi dan prosedur verifikasi saldo perkiraan

dengan cara yang sama seperti dalam sistem manual.

Keunggulan dalam metode pendekatan audit ini adalah: 1) sederhana,

dan 2) auditor yang memiliki pengetahuan yang minim di bidang

komputer dapat dilatih dengan mudah untuk melaksanakan audit.

Kelemahanya adalah jika lingkungan berubah, maka kemungkinan sistem

itupun akan berubah, sehingga auditor tidak dapat menilai sistem yang

baik.

b. Auditing Melalui Komputer (Auditing Through the Computer)

Dalam pendekatan audit ke sistem komputer (Auditing Through the

Computer) auditor melakukan pemeriksaan langsung terhadap program-

program dan file-file komputer pada audit SI berbasis komputer. Dalam

pendekatan ini fokus perhatian auditor langsung pada operasi

pemprosesan di dalam sistem komputer.

34

Keunggulan pendekatan audit melalui komputer adalah: 1) auditor

memperoleh kemampuan yang besar dan efektif dalam melakukan

pengujian terhadap sistem komputer, 2) auditor akan lebih merasa yakin

terhadap kebenaran hasil kerjanya, dan 3) auditor dapat menilai

kemampuan sistem komputer tersebut untuk menghadapai perubahan

lingkunagn. Karena pendekatan ini sangat kompleksnya, maka

kelemahan pendekatan ini yaitu memerlukan biaya yang besar dan

dibutuhkan tenaga ahli yang terampil.

c. Auditing dengan Komputer (Auditing with Computer)

Pendekatan audit dengan bantuan komputer merupakan cara yang sangat

bermanfaat selama pengujian subtantif atas fila dan record perusahaan.

Software audit yang digunakan merupakan program komputer yang

dgunakan oleh auditor untuk membantu pengujian dan evaluasi

keandalan record dan file perusahaaan.

Kelemahan utama program komputer yang digeneralisasi adalah biaya

pengembangan pada awalnya besar, dan kecepatan pengolahan relatif

kurang efisien.

Sedangkan menurut Agoes (2007:11), pendekatan audit PDE

diklasifikasikan ke dalam dua jenis saja, yaitu: (1) audit disekitar komputer

(audit around the computer); dan (2) audit melalui komputer (audit through

the computer). Sehinnga dapat ditarik kesimpulan seorang auditor atau KAP

diharapkan mampu dan menguasai teknik akuntansi berbasis komputer

35

tersebut seiring kemajuan teknologi yang ada sekarang ini seperti

memahami software akuntansi, sistem informasi, serta teknik komputer.

5. Perbedaan antara Pengolahan Data Elektronik dengan Pengolahan

Data Manual

Perbedaan antara pengolahan data dengan komputer dengan pengolahan

data secara manual yang berpengaruh terhadap Sistem Pengendalian

Internal (Ismail, 2005:34):

a. Sistem PDE bisa menghasilkan alur transaksi yang tersedia untuk tujuan

audit hanya untuk jangka waktu yang pendek.

b. Dalam sistem komputer hanya terdapat sedikit bukti dokumen yang

dihasilkan dari prosedur pengendalian dibandingkan dengan sistem

manual.

c. Informasi dalam sistem manual dapat dilihat secara nyata, sebaliknya file

dalam sistem PDE hanya bisa dilihat oleh mesin dan tidak bisa dibaca

manusia tanpa bantuan komputer.

d. Laporan akuntansi yang dihasilkan komputer biasanya lebih tepat waktu

sehingga manajemen bisa memperoleh alat bantu yang efektif dalam

melakukan supervisi dan review atas operasi perusahaan.

Dapat disimpulkan penggunaan sistem pengolahan data elektronik

dengan bantuan komputer bertujuan untuk mereview dan mengevaluasi

pengawasan internal yang digunakan untuk menjaga keamanan dan

memeriksa tingkat kepercayaan sistem informasi serta mereview

operasional sistem aplikasi akuntansi yang digunakan.

36

D. Kualitas Audit

Kualitas audit merupakan sesuatu yang abstrak sehingga sulit diukur dan

hanya dapat dirasakan oleh para pengguna jasa audit, sehingga sampai saat ini

tidak ada definisi yang pasti mengenai kualitas audit tersebut. Hal tersebut

dikarenakan belum adanya pemahaman umum mengenai faktor penyusun

kualitas dan sering terjadi konflik peran antara beberapa pengguna laporan

audit (Sutton, 2003) dalam Christina (2007).

DeAngelo (1981:186) mendefinisikan kualitas audit sebagai:

“Market-assessed joint probability that a given auditor will both (a)discover a breach in the client’s accounting system and (b) report thebreach”.

Dapat diartikan juga suatu probabilita (kemungkinan) untuk mendeteksi

dan melaporkan suatu kesalahan materil dalam laporan keuangan. Sedangkan

dalam AAA Financial Acounting committee (2000) serta diperkuat oleh

penelitian (Krishnan dan Schauer, 2000; Kaplan, 1995; dan Lennox, 1999)

dalam Manita et al., (2010:89), menyatakan bahwa “Kualitas audit ditentukan

oleh 2 hal yaitu kompetensi dan independensi. Kedua hal tersebut berpengaruh

langsung terhadap kualitas audit.

Dari pengertian kualitas audit diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas

audit merupakan suatu kemungkinan (probabilita) dimana soerang auditor

dalam melaksanakan tugas auditnya dalam hal menemukan suatu kesalahan

dalam laporan keuangan klienya serta mengkomunikasikan temuanya tersebut

kepada klien dalam bentuk laporan auditan, dimana dalam melaksanakan

37

tugasnya seorang auditor berpedoman pada standar auditing serta kode etik

akuntan publik yang berlaku.

Menurut Cercello, Hermanson, dan McGrath (1992:7-8), kualitas audit

dapat diproksikan melalui beberapa atribut yang secara umum terdiri dari 12

atribut yang lazim digunakan, yaitu: (1) Pemahaman; (2) memahami keahlian

dalam industri klien; (3) responsive terhadap kebutuhan klien; (4) memiliki

kompetensi secara teknis dalam megaplikasikan standar audit; (5) independen;

(6) bersikap hati-hati; (7) berkomitmen kuat terhadap kualitas; (8) melibatkan

rekan/manajer KAP dalam penugasan audit; (9) mengerjakan pekerjaan

lapangan dengan layak; (10) berinteraksi dengan komite audit klien; (11)

mempunyai standar etika yang tinggi serta pengetahuan yang cukup dalam

proses akuntansi dan auditing; dan (12) bersikap skeptis dalam penugasan

audit.

Dilain pihak banyak penelitian empiris yang menggunakan beberapa

dimensi atau atribut sebagai wakil dari kualitas audit tersebut. Beberapa

atribut yang sanga lazim digunakan adalah ukuran KAP (brand name

reputation) (Beck et al., 1998), Lennox (1993), fee audit yang diterima (Davit

et al., 2006; Reynold et al., 2000; Chee-Yeow L dan Hun-Tung T, 2006),

spesifikasi dalam suatu industri (Solomon et al., 1999; Krishnan 2003),

reputasi auditor (McNair, 1991; Cary dan Simmet, 2006) dalam Manita et al.,

(2010:89).

Berbagai penelitian mengenai kualitas audit pernah dilakukan,

diantaranya oleh Deis dan Giroux (1992:462), mereka meneliti faktor penentu

38

kualitas audit di sektor publik dengan menggunakan sampel KAP yang

mengaudit institusi sektor publik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lama

hubungan dengan klien (audit tenure), jumlah klien, telaah dari rekan auditor

(peer review), ukuran dan kesehatan keuangan klien serta jam kerja audit

secara signifikan berpengaruh dengan kualitas audit. Semakin lama hubungan

dengan klien (audit tenure), kualitas audit akan semakin menurun. Sedangkan

kualitas audit akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah

klien, reputasi auditor, kemampuan teknis dan keahlian yang meningkat.

Sedangkan hasil penelitian Behn et al., (1999:602-603) menunjukan 6

atribut kualitas audit (dari 12 atribut) yang berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien, yaitu: pengalaman melakukan audit (klien

experience), memahami industri klien (industry expertise), responsif atas

kebutuhan klien (responsiveness), taat pada standar umum, keterlibatan

pimpinan KAP (excecutive imvolvement), dan keterlibatan komite audit (audit

committee).

Adapun Christina (2007), melakukan penelitian tentang pengaruh

kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit, menyatakan

bahwa kualitas audit ditentukan oleh kompetensi dan independensi. Hasil

penelitian tersebut menyimpulkan kompetensi dan independensi secara

simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada

beberapa KAP di Jawa Tengah.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan Singgih dan Bawono (2010) yang

meneliti pengaruh independensi, pengalaman, due professional care dan

39

akuntabilitas terhadap kualitas audit (studi pada auditor di KAP “Big four” di

Indonesia). Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa independensi,

pengalaman, due professional care dan akuntabilitas secara simultan dan

parsial berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan pengalaman tidak

berpengaruh terhadap kualitas audit.

E. Komite Audit

Konsep Good Corporate Governance (GCG) semakin banyak

dikemukakan oleh para praktisi bisnis sebagai salah satu alat untuk mencegah

terjadinya kasus besar keuangan yang terjadi, misalnya kasus Enron (Alijoya,

2002). Salah satu komponen yang berpengaruh penting dalam proses

penerapan GCG adalah Komite Audit. Terhitung mulai 1 Juli 2001 Bursa Efek

Jakarta (BEJ) mengeluarkan peraturan yang mengatur pembentukan dewan

komisaris independen dan komite audit. Peraturan tersebut mewajibkan semua

perusahaan yang listing di BEJ membentuk komite audit (Suaryana, 2008:1).

Komite audit merupakan suatu badan yang dibentuk oleh dewan komisaris

independen untuk mengaudit operasi dan keadaan. Komite Audit merupakan

suatu badan yang dibentuk di dalam perusahaan klien yang bertugas

memelihara independensi auditor terhadap manajemen (Susiana et al., 2007:7).

Tugas komite audit berhubungan dengan kualitas laporan keuangan,

karena komite audit diharapkan dapat membantu dewan komisaris dalam

pelaksanaan tugas yaitu mengawasi proses pelaporan keuangan oleh

manajemen. Peran komite audit sangat penting karena mempengaruhi kualitas

40

laba perusahaan yang merupakan salah satu informasi penting yang tersedia

untuk publik dan dapat digunakan investor untuk menilai perusahaan. Investor

sebagai pihak luar perusahaan tidak dapat mengamati secara langsung kualitas

sistem informasi perusahaan (Toeh dan Wong, 1993) dalam Suaryana,

(2008:2).

Komite audit dapat bertugas membantu dewan komisaris dalam memonitor

proses laporan keuangan oleh manajemen untuk meningkatkan kredibilitas

laporan keuangan (Bradbury, Mark, dan Tan, 2004). Tugas komite audit

meliputi penelaahan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan,

menilai pengendalian internal, menelaah sistem pelaporan eksternal dan

kepatuhan terhadap peraturan. Di dalam pelaksanaan tugasnya komite

menyediakan komunikasi formal antara dewan, manajemen, auditor eksternal,

dan auditor internal (Bradbury et al., 2004). Adanya komunikasi formal antara

komite audit, auditor internal dan auditor eksternal akan menjamin proses audit

akan berjalan dengan baik. Menurut Anderson, Deli, dan Gillan (2003), proses

audit internal dan eksternal yang baik akan meningkatkan akurasi laporan

keuangan dan kemudian meningkatkan kepercayaan terhadap laporan

keuangan.

Komite Audit berfungsi untuk memberikan pandangan mengenai semua

lingkup operasional perusahaan khususnya keuangan perusahaan (Susiana et

al., 2007:8). Adapun tujuan pembentukan komite audit adalah :

1. Memastikan laporan keuangan yang dikeluarkan tidak menyesatkan dan

sesuai dengan praktik akuntansi yang berlaku umum.

41

2. Memastikan terdapat internal kontrol yang baik.

3. Menindak lanjuti jika ditemukaanya tindak kecurangan yang bersifat materil

dalam bidang keuangan perusahaan.

4. Merekomendasikan seleksi auditor eksternal.

DeZoort et al., (2001) menjelaskan bahwa komite audit yang efektif

ditentukan oleh dua hal, yaitu:

1. Dari sisi input (komposisi dari kualifikasi, kewenangan dan jumlah sumber

daya).

2. Dari sisi proses (harus memiliki etos kerja yang tinggi).

Dari input dan proses tersebut diharapkan komite audit dapat efektif

bekerja sehingga dapat menghasilkan suatu output berupa laporan keuangan,

internal control, dan manajemen resiko yang dapat dipercaya. Sugiartha

(2008:102) menjelaskan bahwa komite audit bertugas untuk mengawasi dan

mengevaluasi kinerja auditor eksternal dan internal. Sedangkan Subur (2003)

dalam Sugiartha (2008:103) berpendapat bahwa komite audit berfungsi untuk

memperkuat peran auditor eksternal dengan menciptakan saluran komunikasi

yang efektif untuk dapat mengemukakan pokok-pokok persoalan yang penting

secara efektif.

Salah satu cara auditor untuk mempertahankan independensinya adalah

dengan membentuk komite audit (Supriyono, 1999). Keahlian dan pengalaman

dari auditor dan komite audit akan memberikan keuntungan kepada klien dan

para stockholder dengan menetapkan dan menyediakan keakuratan laporan

keuangan secara detail dan teruji (Schmidt dan Wilkind, 2011:4). Sesuai

42

dengan fungsi komite audit di atas, sedikit banyak keberadaan komite audit

dalam perusahaan berpengaruh terhadap kualitas audit dan integritas laporan

keuangan yang dihasilkan.

Sehingga dapat dijelaskan bahwa komite audit merupakan suatu badan

pengawas di dalam perusahaan klien yang sengaja dibentuk oleh dewan

komisaris independen yang bertugas mengawasi dan memonitor proses

pelaporan keuangan oleh manajemen serta penelaahan kebijakan akuntansi,

menilai pengendalian intenal perusahaan, menelaah sistem pelaporan eksternal

dan kepatuhan terhadap peraturan yang ada.

F. Keahlian Auditor

Dalam melaksanakan proses audit laporan keuangan suatu perusahaan,

seseorang auditor dituntut untuk dapat menunjukan sikap independensi,

kompetensi serta ahli dalam bidangnya. Hal tersebut dikarenakan hasil auditan

yang dihasilkan tidak hanya dipertanggungjawabkan kepada klien saja tetapi

kepada masyarakat umum yang berkaitan dengan perusahaan tersebut.

Keahlian menurut Bedard et al., (1992:2) didefinisikan sebagai berikut:

“Expertise is a terms of knowledge, decision process, and quality ofjudgment as measured by consensus”. Dapat diartikan juga keahlian adalahsuatu pola berwawasan/berpendidikan, proses pengambilan keputusan, dankualitas pengadilan yang terukur melalui konsensus.

Dalam Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary (1983) yang dikutip

dalam Bedard (1989:114) mendefinisikan keahlian merupakan keterampilan

dari seorang yang ahli. Ahli didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki

tingkat keterampilan (ability) tertentu atau pengetahuan (knowledge) yang

43

tinggi dalam subjek tertentu yang diperoleh dari pelatihan atau pengalaman

(Abdolmohammadi dan Shanteau, 1992:161). Dalam penelitian yang sama

Hayes Roth et al., (1983) mendefinisikan keahlian sebagai keberadaan dari

pengetahuan tentang suatu lingkungan tertentu, pemahaman terhadap masalah-

masalah yang timbul dalam lingkungan tersebut, dan keterampilan dalam

memecahkan permasalahan tersebut.

Sehingga dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa keahlian

merupakan sesuatu kecakapan dan kemampuan seseorang dalam mengerjakan

sesuatu dengan baik dan benar serta mampu dalam memecahkan permasalahan

yang timbul dalam setiap pekerjaan.

Komponen keahlian berdasarkan model yang dikembangkan oleh

Abdolmohammadi et al., (1992:161-162), dapat dibagi menjadi (1) komponen

pengetahuan (knowledge component) yang meliputi komponen seperti

pengetahuan terhadap fakta-fakta, prosedur, dan pengalaman; (2) ciri-ciri

psikologis (pshicological traits) yang ditujukan dalam komunikasi,

kepercayaan, kreativitas, dan kemampuan bekerja dengan orang lain; (3)

kemampuan berpikir untuk mengakumulasikan dan mengolah informasi; (4)

strategi penentuan masalah, baik formal maupun informal; dan (5) analisis

tugas yang dipengaruhi oleh pengalaman audit yang mempunyai pengaruh

terhadap penentuan keputusan.

44

G. Profesionalisme Auditor

1. Pengertian Profesionalisme Auditor

Menurut Kalbers dan Fogarty (1995:72) profesi dan profesionalisme

dapat dibedakan secara konseptual:

“Profesi dan Profesionalisme dapat dibedakan secara konseptual.“Profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria.Sedangkan profesionalisme merupakan suatu atribut individual yang pentingtanpa melihat suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak”.

Sedangkan definisi profesionalisme menurut Kuntjojo (2009) dalam

artikelnya yang berjudul “Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling”

mendefinisikan profesionalisme sebagai berikut:

“Profesionalisme adalah komitmen dari para profesional terhadapprofesinya. Komitmen tersebut ditujukan dengan kebanggaan dirinyasebagai tenaga professional, usaha terus-menerus untuk mengembangkankemampuan profesionalnya”.

Profesionalisme menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin

menjadi seorang auditor eksternal. Sebab dengan profesionalisme yang

tinggi kebebasan auditor semakin terjamin. Sebagai profesional, akuntan

publik mengakui tanggungjawabnya sebagai masyarakat, terhadap klien,

dan terhadap rekan seprofesi (Wahyudi et al., 2006:5). Seseorang dapat

dikatakan dengan profesional jika memenuhi tiga kriteria yaitu: (1)

mempunyai keahlian untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya;

(2) melaksanakan sesuatu tugas atau profesi dengan menetapkan standar

baku dibidang profesi yang bersangkutan; dan (3) menjalankan tugas

profesinya dengan mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan (Hastuti,

Indriarto, dan Susilawati, 2003:15).

45

Sifat dari profesional adalah dimana kondisi-kondisi kesempurnaan

teknik yang dimiliki seseorang melalui pengetahuan yang dimilikinya

disertai dengan latihan dan belajar selama bertahun-tahun yang berguna

untuk mengembangkan teknik tersebut, dan keinginan untuk mencapai

kesempurnaan dan keunggulan dibandingkan dengan rekan sejawatnya

(Prima Consulting Group, 2007).

Untuk dapat mewujutkan profesionalismenya, seorang auditor secara

sendiri-sendiri ataupun bersama-sama harus mempunyai (Prima Consulting

Group, 2007):

a. Pengetahuan yang memadai dalam bidang tugasnya yaitu pengetahuan

mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan.

b. Perilaku yang independen, jujur, objektif, tekun, dan loyal.

c. Kemampuan mempertahankan kualitas profesionalnya melalui

pendidikan profesi lanjutan yang berkesinambungan.

d. Kemampuan melaksanakan kemahirian profesionalnya secara cermat dan

seksama.

e. Kecakapan dalam berinteraksi dan komunikasi baik lisan maupun lisan.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa profesionalisme merupakan

suatu atribut individual dimana dalam pengukurannya tanpa melihat ada

atau tidaknya pekerjaan secara nyata yang dilakukannya, sehingga dari

perilaku tersebut munculah komitmen profesional yang ditunjukan dengan

kerja keras, usaha terus-menerus, serta tanggungjawab yang tinggi dalam

segala hal.

46

2. Konsep Profesionalisme

Menurut hasil penelitian Hall (1968) yang juga diperkuat oleh

penelitian Hastuti et al., (2003), terdapat lima dimensi profesionalisme,

yaitu: pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial, kemandirian,

keyakinan terhadap peraturan profesi, dan hubungan dengan sesama profesi.

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Pengabdian terhadap profesi

Pengabdian terhadap profesi merupakan cerminan keloyalitasan

seseorang terhadap pekerjaannya serta melaksanakan pekerjaan dengan

sepenuh hati dan keahlian maksimal yang dimilikinya.

2. Kewajiban Sosial

Kewajiban sosial adalah pendangan tentang pentingnya peranan profesi

dan manfaat yang diperoleh baik masyarakat maupun professional karena

adanya pekerjaan tersebut.

3. Kemandirian

Kemandirian dimaksudkan perilaku seorang auditor dalam mengambil

dan memutuskan sesuatu tanpa adanya tekanan dari pihak lain.

4. Keyakinan terhadap peraturan profesi

Keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa yang paling

berwenang menilai setiap kegiatan auditor adalah rekan seprofesi, bukan

pihak lain yang tidak berkompeten dan ahli dalam bidang tersebut.

47

5. Hubungan dengan sesama profesi

Hubungan sesama profesi yang baik dapat meningkatkan pengetahuan

terhadap lingkup pekerjaan, hal tersebut didasari oleh ikatan profesi

sebagai acuannya. Melalui ikatan profesi ini para professional

membangun kesadaran profesional.

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (1997),

menyatakan bahwa dimensi dari profesionalisme auditor terdiri dari (1)

dedikasi terhadap profesi; (2) kewajiban sosial; (3) otonomi; (4) keyakinan

terhadap peraturan profesi; (5) afiliasi dengan sesama rekan seprofesi; dan

(6) pendidikan yang mempengaruhi tingkat materialisasi.

Sehingga dapat disimpulkan dimensi dari profesionalisme tidak hanya

dilihat dari aspek keahlian, pengalaman, serta lamanya pendidikan

seseorang saja. Tetapi profesionalisme juga dapat dilihat dari aspek-aspek

sosial seperti yang dijelaskan di atas.

H. Teknologi Informasi

Menurut Gondodiyoto (2007:102) teknologi informasi (information

technology) mengandung pengertian:

“Suatu sistem informasi berbasis teknologi komputasi atau komunikasi danbeserta kultur lingkungan yang kondusif dan sudah sesuai dengan penerapanatau implementasi sistem tersebut”.

Sedangkan menurut Nurfitriana, Chandarin, dan Ismail (2005:19)

teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai:

48

“Suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasukmemproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalamberbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasiyang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,bisnis, dan pemerintahan serta merupakan informasi yang strategis untukpengambilan keputusan”.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa teknologi

informasi merupakan suatu sistem yang dapat mengolah data atau informasi

yang berbasis teknologi dalam penerapannya. Secara garis besar, teknologi

informasi dikelompokan menjadi 2 bagian: perangkat lunak (software) dan

perangkat keras (hardware). Perangkat keras menyangkut pada peralatan-

peralatan yang bersifat fisik, seperti memori, printer dan keyboard. Adapun

perangkat lunak terkait dengan intruksi-intruksi untuk mengatur perangkat

keras agar bekerja sesuai dengan tujuan intruksi-intruksi tersebut.

Haag et al., (2000) dalam Gondodiyoto (2007:126) membagi teknologi

informasi dalam 6 kelompok, yaitu (1) teknologi masukan (input technology);

(2) mesin pemproses (processing machine); (3) teknologi penyimpan (storage

technology); (4) teknologi pengeluaran (output technology); (5) teknologi

perangkat lunak (software technology); (6) teknologi telekomunikasi

(telecommunication technology), dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Teknologi masukan (input technology)

Merupakan teknologi yang berhubungan dengan peralatan untuk

memasukan data ke dalam sistem komputer. Peranti masukan yang lazim

dijumpai dalam sistem komputer berupa keyboard dan mouse.

49

2. Mesin pemproses (processing machine)

Mesin pemproses (processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah

CPU (Central Processing Unit), CPU mikroprosesor, atau prosesor. Contoh

prosesor yang terkenal sekarang ini, antara lain adalah Pentium dan Power

PC. Sesuai dengan namanya, CPU merupakan bagian dalam sistem

komputer yang menjadi pusat pengolah data dengan cara menjalankan

program yang mengatur pengolahan tersebut.

3. Teknologi penyimpan (storage technology)

Teknologi penyimpan (storage technology) dibedakan menjadi dua

kelompok, yaitu memori internal (biasa juga disebut main memory atau

memori utama) berfungsi sebagai pengingat sementara bagi data, program,

maupun informasi ketika proses pengolahannya dilaksanakan oleh CPU.

Dua contoh memori internal yaitu ROM (Read-Only Memory) dan RAM

(Random Access Memory). ROM adalah memori yang hanya bias dibaca,

sedangkan RAM adalah memori yang isinya bias diperbaharui. Penyimpan

eksternal (external storage) dikenal juga dengan sebutan penyimpan

sekunder. Penyimpan eksternal adalah segala peranti yang berfungsi untuk

menyimpan data secara permanen. Pengertian permanen di sini berarti data

yang terdapat pada penyimpan akan tetap terpelihara dengan baik sekalipun

komputer sudah dalam keadaan mati (tidak terdapat aliran listrik). Hard

disk, disket dan USB merupakan contoh penyimpan eksternal.

50

4. Teknologi kelauaran (output technology)

Teknologi keluaran (output technology) adalah teknologi yang berhubungan

dengan segala peranti yang berfungsi untuk menyajikan informasi hasil

pengolahan sistem. Layar atau monitor dan printer merupakan peranti yang

biasa digunakan sebagai peranti keluaran.

5. Teknologi perangkat lunak (software technology)

Teknologi perangkat lunak (software technology) atau dikenal dengan

sebutan program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk

mengendalikan komputer sehingga komputer dapat melakukan tindakan

sesuai dengan yang dikehendaki pembuatnya. Tentu saja untuk mengerjakan

tugas yasng berbeda diperlukan pula perangkat lunak tersendiri. Sebagai

contoh, Microsoft Word merupakan contoh perangkat lunak pengolah kata,

yaitu perangkat lunak yang berguna untuk membuat dokumen, sedangkan

Adobe Photoshop adalah perangkat lunak yang berguna untuk mengolah

gambar.

6. Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology)

Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology) merupakan

teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh. Internet dan ATM

merupakan contoh teknologi yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi.

Sehingga dapat dijelaskan bahwa instrumen dalam teknologi informasi

sangat kompleks dan sistematis, dimana dalam pengolahan data menggunakan

teknologi informasi data awal yang dimasukan melalui beberapa tahapan dari

51

mulai input, mengalami proses pengolahan sampai menghasilkan suatu output

yang memiliki value added.

I. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu

mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel

2.1. Penelitian terdahulu dirasakaan sangat perlu ditampilkan oleh peneliti

sebagai acuan peneliti dalam menarik asumsi dasar dan kesimpulan dalam

penelitian ini. Penelitian terdahulu juga dijadikan perbandingan hasil penelitian

yang didapat oleh peneliti sekarang sehingga mendukung peneliti dalam

menarik kesimpulan hasil yang didapat serta memperkuat argumen dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

52

Tabel 2.1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Metodologi PenelitiaanNo

Peneliti(Tahun) Judul Penelitian

Persamaan PerbedaanHasil Penelitian

1. Carcello etal.,(1992)

Audit Quality Attributes:The Perceptions of AuditPatners, Preparers, andFinancial StatementUsers.

Variabel keahlian serta komiteaudit yang diteliti dalammenentukan pengaruh darikualitas audit.

Objek penelitian, metodepengujian hipotesis sertafokus penelitian ini terletakpada penentuan variabel-variabel penentu kualitasaudit melalui 4 aktifitas ataufaktor penentu kualitas audityang distribusi oleh (1)kualitas audit terhadap timaudit dan pengalamanperusahaan dalam menenganiklien, (2) Responsif terhadapkebutuhan klien, (3)Kepatuhan terhadap standaryang berlaku umum, dan (4)Spesifikasi dalam suatuindustri.

Hasil penelitianmenunjukan terdapat 12atribut variable yangberpengaruh terhadapkualitas audit yakni,pemahaman, memahamikeahlian dalam industriklien, responsive terhadapkebutuhan klien, memilikikompetensi secara teknisdalam mengaplikasi standaraudit, independensi,bersikap hati-hati,komitmen terhadap kualitas,melibatkan tim audit,mengerjakan pekerjaanlapangan dengan baik,berinteraksi dengan komiteaudit, mempunyai standardetika yang tinggi, danskeptisme dalam audit.

Bersambung pada halaman selanjutnya

53

Tabel 2.1 (lanjutan)

Metodologi PenelitiaanNo

Peneliti(Tahun) Judul Penelitian

Persamaan PerbedaanHasil Penelitian

2. Frantz (1999) Auditor’s Skill, AuditingStandard’s, Litigation,and Audit Quality.

Adannya variabel keahlian yangdiproksikan dalam variabelpengalaman auditor selamamelaksanakan audit.

Metode penelitian, objekpenelitian, serta variabel standaraudit dan litigasi dalammenentukan pengaruh kualitasauditdalam penelitian ini.

Kemampuan auditor dalammelaksanakan proses auditserta pemahaman dalamstandar audit yang baikberpengaruh terhadap kualitasaudit. Sedangkan proses litigasiberpengaruh terhadap kualitasaudit hanya jika auditor yangterkena litigasi dikarenakankesalahannya tidak sengajadilakukan.

3. Deis danGiroux (1992)

Determinants of AuditQuality in Audit sector

Variabel profesionalismeauditor, variabel kualitas audit.

Objek penelitiaan, tidakterdapatnya variabel audittenure, peer review, sertaukuran dan kesehatanperusahaan.

Menunjukan bahwa audittenure, peer review, ukurandan kesehatan perusahaan,profesionalisme, jam kerjaaudit, pendidikan danbeban,kerja secara

Bersambung pada halaman selanjutnya

54

Tabel 2.1 (lanjutan)

Metodologi PenelitiaanNo

Peneliti(Tahun) Judul Penelitian

Persamaan PerbedaanHasil Penelitian

signifikan berhubungandengan kualitas audit.

4. Nurchasanahdan Rahmanti(2004)

“Analisis Faktor-faktorpenentu Kualitas Audit”

Variabel keterlibatan komiteaudit, serta variabel kualitas audit.

Metode pengujian hipotesismenggunakan regresi linearberganda. Objekpenelitiaan.

Menemukan adanya pengaruhyang signifikan antarapengalaman audit,keterlibatan komite audit,independensi, komunikasi timaudit dan faktor keterlibatanKAP dengan kualitas audit.

5. Purnomo(2006)

Persepsi AuditorTentang PengaruhFaktor-faktor Keahliandan IndependensiTerhadap Kualitas Audit.

Variabel keahlian diproksikanoleh pengalaman danpengetahuan, alat pengujiananalisis regresi berganda.

Objek penelitian, variabelaudit tenure serta variabeltekanan dari klien.

Menurut persepsi auditorfaktor-faktor keahlian yaitupengalaman dan pengetahuanberpengaruh terhadap kualitasaudit. Sedangkan.menurutpersepsi auditor hanyatakanan dari klien yangberpengaruh terhadap kualitasaudit, sedangkan dua faktorindependensi yang lain tidakberpengaruh terhadap kualitasaudit.

Bersambung pada halaman selanjutnya.

55

Tabel 2.1 (lanjutan)

Metodologi PenelitiaanNo

Peneliti(Tahun) Judul Penelitian

Persamaan PerbedaanHasil Penelitian

6. Christina(2007)

“Pengaruh kompetensidan independensi auditorterhadap Kualitas audit”

Variabel kualitas audit Objek penelitian, metodeanaliais: regresi linearberganda. Tidak adanyavariabel kompetensi danindependensi.

Menemukan adanya pengaruhyang signifikan secara parsialdan simultan antarakompetensi dan independensiauditor dengan kualitas audit.

7. Purwanti,Hapsari danAlim (2007)

“Pengaruh kompetensidan independensiAuditor terhadapkualitas audit denganEtika auditor sebagaivariable Moderasi”

Variabel kualitas audit, adannyavariabel moderating dalampenelitian.

Objek penelitian, metodeanalisis: Regresi moderatetwo way interactions.Variabel etika auditor,kompetensi, independensi.

Kompetensi dan independensiauditor berpengaruh secarasignifikan terhadap kualitasaudit walaupun interaksikompetensi dan etika auditortidak berpengaruh signifikanterhadap kualitas audit.

Bersambung pada halaman selanjutnya.

56

Tabel 2.1 (lanjutan)

Metodologi PenelitiaanNo

Peneliti(Tahun) Judul Penelitian

Persamaan PerbedaanHasil Penelitian

8. Suaryana(2008)

Pengaruh komite auditterhadap kualitas laba.

Variabel kualitas audit, variabelkomite audit.

Objek penelitian, metodeanalisis: FSCM danCRSM. Variabel kualitaslaba.

Bahwa pasar menilai labayang diperoleh olehperusahaan yangmembentuk komite auditmemiliki kualitas audit yanglebih baik daripada labayang dilaporkan olehperusahaan yang tidakmembentuk komite audit.

9. Singgih danBawono(2010)

Pengaruh Independensi,Pengalaman, DueProfessional Care danAkuntabilitas terhadapKualitas Audit (Studipada Auditor di KAP“Big four” diIndonesia)

Metode analisis data regresiberganda. Variabel kualitas auditserta pengalaman yangmerupakan hasil dimensi darikeahlian.

Tidak adanya variabelIndependensi, DueProfessional Care danakuntabilitas.Objek penelitian yanglebih luas.

Independensi, pengalaman, dueprofessional care danakuntabilitas secara simultandan parsial berpengaruhterhadap kualitas audit,sedangkan pengalaman tidakberpengaruh terhadap kualitasaudit.

Bersambung pada halaman selanjutnya.

57

Tabel 2.1 (lanjutan)

Metodologi PenelitiaanNo

Peneliti(Tahun) Judul Penelitian

Persamaan PerbedaanHasil Penelitian

10. Manita danElommal(2010)

The Quality of AuditProcess: An EmpiricalStudy With AuditCommittees.

Variabel komite audit, variabelkualitas audit

Metode pengujian hipotesismenggunakan Multitrait-Multi-Method Matrix(MTMM). Studi empiris,objek penelitiandan lingkuppenelitian yang lebih luas.

Terdapat 7 indikator daridimensi kualitas audit yangmana 4 diantaranyaberpengaruh dalam prosesaudit yakni: pemahamanterhadap perusahaan danlingkungannya, ketepatandalam mengidentifikasiresiko, relevansi terhadapresiko yang ada, serta tingkatkomunikasi dan kolaborasidengan komite audit.Sedangkan 3 indikator yanglain dianggap tidakberpengaruh yakni:independensi dan etika parapendengar, komposisi dankualifikasi dari tim audit,serta aturan dan pengawasanterkait dengan misi dan etika

58

auditor

Sumber: Diperoleh dari berbagai sumber.

59

J. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Hubungan Peran Komite Audit dengan Kualitas Audit atas Sistem

Informasi Berbasis Komputer

Beberapa penelitian terkait tentang komite audit terhadap kualitas

pelaporan keuangan telah banyak dilakukan. Beberapa hasil penelitian

cenderung untuk mendukung keberadaan komite audit karena dapat

meningkatkan kualitas pelaporan keuangan (Klien, 2001; DeFond dan

Jiambalvo, 1991; Beasly dan Salterio, 2001; McMullen dan Raghunandan,

1996) dalam Suaryana (2008:4).

Carcello et al., (1992) meneliti tentang atribut-atribut kualitas audit dari

persepsi patner audit, dan para pengguna laporan keuangan, hasilnya

menunjukan terdapat 12 atribut dari kualitas audit yang berpengaruh

terhadap kualitas audit yang salah satunya adalah keberadaan komite audit

di dalam perusahan klien yang berpengaruh terhadap kualitas audit yang

dihasilkan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Manita et al., (2010),

mengenai kualitas dari proses audit yang merupakan studi empiris dengan

komite audit ditemukan bahwa terdapat 4 indikator yang berpengaruh dalam

proses audit yakni: komunikasi dan kolaborasi dengan komite audit,

pemahaman terhadap lingkup bisnis perusahaan, keandalan dalam

mengidentifikasi resiko, dan relevansi terhadap resiko yang ada.

60

Sehingga dapat dijelaskan perusahaan yang memiliki komite audit

dengan laporan keuangan yang baik atau pengalaman melakukan proses

audit yang baik umumnya memberikan efektivitas dari komite audit tersebut

sehingga menghasilkan kualitas audit yang memadai dibandingkan dengan

komite audit yang tidak memiliki pengalaman serupa (Schmidt et al.,

2011:11). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Carcello et al.,

(1997) dan Manita et al., (2010), maka hipotesis dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

Ha1: Peran komite audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer dengan teknologi informasi

variabel moderating.

2. Hubungan Keahlian Auditor dengan Kualitas Audit atas Sistem

Informasi Berbasis Komputer

Keahlian dalam hal proses audit merupakan kemampuan dari seorang

auditor dalam melaksanakan proses audit dengan baik sesuai dengan

peraturan yang ada. Purnomo (2006) yang meneliti tentang persepsi auditor

tentang pengaruh faktor-faktor keahlian dan independensi terhadap kualitas

audit, menemukan bahwa menurut persepsi auditor yang diteliti faktor

keahlian yang diproksikan oleh pengalaman dan pengetahuan berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit.

Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Carcello et al., (1992) yang

meneliti tentang atribut-atribut kualitas audit dari persepsi patner audit, dan

para pengguna laporan keuangan, hasilnya menunjukan terdapat 12 atribut

61

dari kualitas audit yang berpengaruh terhadap kualitas audit dimana salah

satu dari 12 atribut tersebut keahlian menjadi salah satu atribut yang

berpengaruh dalam kualitas audit.

Sehingga semakin ahli seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya

serta dapat menjunjung tinggi integritas yang dimilikinya semakin baik pula

kualitas audit yang akan dihasilkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Purnomo (2006) dan Carcello et al., (1997), maka hipotesis yang

diajukan dalam penelitiaan ini adalah:

Ha2: Keahlian auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer dengan teknologi informasi

sebagai variabel moderating.

3. Hubungan Profesionalisme Auditor dengan Kualitas Audit atas Sistem

Informasi Berbasis Komputer

Profesionalisme menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin

menjadi seorang auditor eksternal. Sebab dengan profesionalisme yang

tinggi kebebasan auditor semakin terjamin. Sebagai profesional, akuntan

publik mengakui tanggungjawabnya terhadap masyarakat, terhadap klien,

dan terhadap rekan seprofesi, sehingga hasil audit yang didapat pun akan

semakin handal dan berkualitas.

Deis dan Giroux (1992), dalam penelitiaanya yang berjudul

Determinants of Audit Quality in Audit Sector pernah meneliti variabel

penentu kualitas audit dimana hasil penelitiaanya menunjukan bahwa audit

62

tenure, peer review, profesinalisme, pendidikan, dan ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi et al., (2006) yang

meneliti tentang pengaruh profesionalisme auditor terhadap tingkat

materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan, hasil penelitian

menunjukan variabel profesionalisme yang diproksikan kedalam lima

variabel hanya empat variabel yang berpengaruh terhadap tingkat

meterialitas yakni: pengabdian terhadap profesi, kemandirian, kepercayaan

terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama rekan seprofesi. Sedangkan

variabel kewajiban sosial tidak berpengaruh terhadap tingkat materialitas.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Deis dan Giroux

(1992) dan Wahyudi et al., (2006), maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha3: Profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit

atas sistem informasi berbasis komputer dengan teknologi informasi

sebagai variabel moderating.

4. Hubungan Teknologi Informasi dengan Kualitas Audit atas Sistem

Informasi Berbasis Komputer

Teknologi informasi merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk

mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,

menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan

informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat

waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan

63

dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan

(Nurfitriana et al., 2005).

Supriyanti (2006) melakukan penelitian mengenai peranan teknologi

informasi dalam audit sistem informasi komputer akuntansi dimana dalam

penelitianya ingin mengetahui seberapa penting peranan teknologi informasi

dalam dunia akuntansi, hasil penelitianya menunjukan teknologi informasi

sangat berperan dalam proses audit sistem informasi yang berbasis

komputer sehingga kualitas audit yang dihasilkan juga ikut berpengaruh.

Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurfitriana et al.,

(2005) yang meneliti tentang pengaruh teknologi informasi, sistem

pengukuran kinerja dan penghargaan sebagai pemoderasi hubungan antara

TQM dengan kinerja manajerial, dimana hasil penelitianya menujukan

bahwa teknologi informasi sebagai variabel moderating tidak berpengaruh

terhadap hubungan TQM dengan kinerja manajerial.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Supriyanti (2006)

dan Nurfitriana et al., (2005), maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha4: Peran komite audit, keahlian auditor, dan profesionalisme auditor

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit atas sistem informasi

berbasis komputer.

64

K. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini mengkaji pengaruh keterlibatan komite audit (X1), keahlian

auditor (X2), profesionalisme auditor (X3) terhadap kualitas audit sistem

informasi berbasis komputer (Y1) dengan terlebih dahulu dimoderasi oleh

pengaruh teknologi informasi (X4). Tiap variabel dalam model penelitian yang

diteliti dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian terdahulu yang pernah

dilakukan oleh para peneliti yang berkaitan dengan judul penelitian sekarang.

Adapun variabel peran komite audit diadopsi dari penelitian Nurchasanah dan

Rahmanti (2004) dan Manita dan Elommal (2010), sedangkan variabel

keahlian auditor merujuk pada Purnomo (2006), variabel profesionalisme

auditor merujuk pada Deis dan Giroux (1992), dan variabel kualitas audit

peneliti lebih mengacu dari penelitian DeAngelo (1981) serta Carcello et al.,

(1992).

65

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1

2.1.

Gambar 2.1Skema Kerangka Pemikiran

Pengaruh Peran Komite Audit, Kaeahlian Auditor dan Profesionalisme Auditor Terhadap kualitas Audit

atas Sistem informasi Berbasis Komputer dengan Teknologi Informasi Sebagai Variabel Moderating

Kualitas Audit Berbasis Sistem Informasi Teknologi (Komputer)

Auditor Eksternal di Kantor Akuntan Publik Jakarta

Peran Komite Audit

(X1)

Keahlian Auditor

(X2)

Teknologi Informasi

(X4)

Kualitas Audit atas

Sistem Informasi

Berbasis Komputer

(Y)

Variabel Independen Variabel Dependen

Variabel Moderating

Metode Analisis:Regresi

Regresi Berganda

Bersambung pada halaman selanjutnya

Profesionalisme

Auditor

(X3)

66

Gambar 2.1 (lanjutan)

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran

Regresi Moderate

Regresi Berganda

67

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh variabel independen yaitu

peran komite audit, keahlian auditor, dan profesionalisme auditor terhadap

variabel dependen yaitu kualitas audit sistem informasi berbasis komputer

dengan teknologi informasi sebagai variabel pemoderasi.

Sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh auditor independen yang

menjabat di kantor akuntan publik, yaitu: manajer, supervisor, auditor senior,

dan auditor junior. Dengan kriteria pendidikan minimal D3 Akuntansi, auditor

yang bekerja di KAP yang bekerja di wilayah Jakarta. Lokasi ini dipilih

sebagai lokasi penelitian karena lokasi tersebut terdapat banyak kantor akuntan

publik, serta diharapkan dengan menggunakan daerah tersebut sebagai lokasi

penelitian, penulis dapat memperoleh jumlah responden yang lebih banyak,

sehingga kekuatan generalisasinya lebih tinggi.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal

minat yang ingin peneliti investigasi. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh auditor independen yang bekerja di kantor akuntan publik yang

berada di wilayah Jakarta.

68

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Indriantoro dan Supomo, 2002:115). Sampel dalam penelitian ini

adalah: (1) kantor-kantor akuntan publik yang berada di Jakarta Utara,

Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan; (2) auditor yang bekerja

di KAP Jakarta, yang mempunyai Nomor Register Ak maupun tidak, dan

pernah melaksanakan pekerjaan di bidang auditing; dan (3) auditor yang

mempunyai pengalaman kerja minimal satu tahun, hal tersebut diyakini

bahwa seorang auditor sudah memiliki pengalaman untuk beradaptasi serta

menilai kinerja dan kondisi lingkungan kerjanya.

2. Metode Penentuan Sampel

Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

sampel bertujuan (purposive sampling), dengan teknik berdasarkan

pertimbangan (judgment sampling) yang merupakan tipe pemilihan sampel

secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan

pertimbangan tertentu (umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah

penelitian) (Indriantoro dan Supomo, 2002:131).

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan

metode penelitian lapangan (Field Research). Data utama penelitian ini

diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari

pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subyek

penelitian adalah auditor eksternal yang bekerja pada kantor akuntan publik.

69

Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner kepada kantor

akuntan publik secara langsung ataupun melalui perantara. Data primer

diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur

dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari auditor yang berkerja pada

KAP sebagai responden dalam penelitian. Sumber data dalam penelitian ini

adalah skor masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian

kuesinor yang telah dibagikan kepada auditor yang berkerja di KAP sebagai

responden.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan di penelitian ini adalah metode

analisis statistik yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS

versi 17.0. Analisis ini bertujuan untuk menentukan pengaruh antara variabel

peran komite audit (X1), keahlian auditor (X2), profesionalisme auditor (X3),

dan teknologi informasi sebagai variabel moderating (X4), terhadap kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer (Y1).

1. Uji Kualitas Data

Sebelum data diolah untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan

pengujian instrumen penelitian dengan uji validitas dan reliabilitas untuk

melihat apakah data yang diperoleh dari responden dapat menggambarkan

secara tepat konsep yang diuji. Artinya, suatu penelitian akan menghasilkan

kesimpulan yang bias jika datanya kurang reliabel dan valid. Sedangkan,

kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen yang digunakan

70

untuk mengumpulkan data. Dalam pengujian kualitas data peneliti

menggunakan uji statistik validitas dan uji statistik reliabilitas.

a. Uji Validitas

Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut

mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan kata lain, instrumen

tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan oleh

peneliti (Indriantoro dan Supomo, 2002:181-182). Suatu instrumen

penelitian dikatakan valid apabila pertanyaan dalam kuesioner mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tesebut

(Ghozali, 2009:49). Pengujian validitas dalam penelitian ini

menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung

korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila

Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti

data yang diperoleh adalah valid (Ghozali, 2009). Dalam mengukur

validitas ini, peneliti akan menggunakan SPSS versi 17.0.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel suatu construct. Suatu kuesioner

dikatakan reliable atau andal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009:45). Jadi

jika hasil tersebut tidak sama, maka perangkat ukur tersebut tidak

reliabel. Dalam mengukur reliabilitas ini, peneliti menggunakan SPSS

versi 17.0. Pengujian ini menggunakan metode Statistic Cronbach Alpha

71

dengan nilai sebesar 0,6. Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS akan

menghasilkan Cronbach Alpha. Suatu instrument dapat dikatakan

reliable (handal) jika memiliki Cronbach Alpha lebih dari 0,6 (Nunnally,

1960 dalam Ghozali, 2009:46).

2. Tahap Persiapan Data

Peneliti melakukan beberapa persiapan data untuk memudahkan proses

analisis data dan intepretasi hasilnya (Indriantoro dan supomo, 2002:167),

yaitu:

a. Tahap Pengeditan (Editing)

Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang

diperlukan terhadap data penelitian untuk memudahkan proses pemberian

kode dan pemrosesan data dengan teknik statistik (Indriantoro dan

Supomo, 2002). Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan data yang

diperoleh adalah bersih dan lengkap, yaitu data tersebut terisi semua

secara konsisten.

b. Pemberian Kode (Coding)

Pemberian kode merupakan suatu proses penyusunan secara sistematik

data mentah (yang ada dalam kuesioner) ke dalam bentuk yang mudah

dibaca oleh mesin pengolah data seperti komputer (Indriantoro dan

supomo, 2002). Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam

pengolahan data khususnya pada saat memasukkan data.

72

c. Pemrosesan Data (Data Processing)

Memproses data dapat dilakukan dengan melakukan entry data dari

lembaran kuesioner isian ke dalam komputer. Biasanya yang sering

dilakukan dalam pemrosesan data yaitu menggunakan Statistical

Package for the Social Sciences (SPSS).

d. Pembersihan Data (Data Cleaning)

Pembersihan data yaitu memastikan bahwa seluruh data yang telah

dimasukan ke dalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan yang

sebenarnya (Indriantoro dan Supomo, 2002).

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti

melakukan uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.

a. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada

hubungan atau korelasi diantara variebel independen. Uji

Multikolonieritas menyatakan hubungan antara sesama variabel

independen. Dalam penelitian ini uji multikolonieritas digunakan untuk

menguji apakah ada korelasi atau hubungan diantara variabel keterlibatan

komite audit, keahlian auditor dan profesionalisme auditor dengan

adanya variabel teknologi informasi sebagai variabel moderating.

Pedoman suatu model regresi yang ideal adalah tidak terjadi korelasi

antara variabel independen (nilai VIF dan tolerance disekitar angka 1

serta koefisien korelasi antar variabel independen haruslah dibawah 0,5).

73

Jika variabel independen saling berkorelasi, maka varibel-variabel ini

tidak orthogonal yakni variabel orthogonal adalah variabel independen

yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol (Ghozali,2009:95).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

suatu model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang dapat

dilihat dari grafik plot. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada

grafik scaterrplot antar SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y

telah dipredikasi dan sumbu X adalah residual (Y predikasi – Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized.

Jika plot membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika plot tidak membentuk pola tertentu, seperti titik-

titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang

baik adalah plot yang mengindikasiskan homokedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghazali, 2009:125-126).

c. Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal

ataukah tidak. Analisis grafik adalah salah satu cara termudah untuk

74

melihat normalitas data dengan cara membandingkan antara dua

observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal

probability plot. Peneliti menggunakan SPSS versi 17.0.

Deteksi normalitas dapat dilihat dengan kurva Normal P-Plot.

Dengan dasar pengambilan keputusan adalah jika data menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model

regresi mengikuti asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh

dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghazali, 2009:147-149).

4. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Berganda

Dalam pengolahan data, penelitian ini menggunakan metode

analisis regresi berganda (multiple regression) dengan variabel

moderating yang digunakan untuk menguji Ha1, Ha2, Ha3, dan Ha4, serta

untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan

melalui tiga variabel independen dengan satu variabel moderating dan

untuk mengetahui apakah variabel moderating tersebut benar-benar

sebagai variabel yang memperkuat atau memperlemah variabel dependen

atau tidak. Menurut Furcot dan Shearon (1991) dalam Ghozali

(2009:203) untuk menguji analisis regresi dengan variabel moderating

salah satunya dapat diukur menggunakan uji nilai selisih mutlak dari

variabel independen dengan rumus persamaan regresi:

75

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4 |X1-X4| + b5 |X2-X4| + b6 |X3-X4| + e

Keterangan:

Y : Kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer

X1 : Keterlibatan Komite Audit

X2 : Keahlian Auditor

X3 : Profesionalisme Auditor

X4 : Teknologi Informasi

b1 b2…. bn : Parameter Regresi

Menurut Furcot dan Shearon dalam Ghozali (2009:203) interaksi

seperti ini lebih disukai karena ekspektasi sebelumnya berhubungan

dengan kombinasi antara X1 dan X2 dan berpengaruh terhadap Y. Rumus

regresi untuk menguji dimana nilai peran komite audit, keahlian auditor,

profesionalisme auditor dan teknologi informasi adalah standardized

sebagai berikut:

Persamaan 1:

Kualitas = a + b1 komite audit + b4 |komite audit – teknologi informasi|+e

Persamaan 2:

Kualitas = a + b2 keahlian + b5 |keahlian auditor - teknologi informasi|+e

Persamaan 3:

Kualitas = a + b3 profesionalisme + b6 |profesionalisme - teknologi

informasi|+e

Persamaan 4:

Kualitas = a + b1 komite audit + b2 keahlian auditor + profesionalisme+e

76

Setelah diujikan didapatkan rumus baru untuk menguji selisih

mutlak dalam regresi dengan variabel moderating untuk melihat apakah

variabel tersebut merupakan variabel moderating atau bukan dengan

melihat tingkat signifikansi pada uji t.

Y = a + b1 ZXm + b2 ZXn + b2 Absxl_x2 + e

Dimana:

ZXm = standardized variabel independen

ZXn = standardized variabel moderating

Absx1_x2 = |ZXm – ZXn|

e = error

b. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Untuk mengetahui besar atau kecilnya berpengaruh variabel bebas

(X) terhadap variabel terikat (Y) dipergunakan koefisien determinasi.

Nilai R2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Jika nilai R2

bernilai besar (mendekati 1) berarti variabel bebas dapat memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel

dependen. Sedangkan jika R2 bernilai kecil berarti kemampuan variabel

bebas dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas (Ghazali,

2009). Dalam pengujian hipotesis kedua koefisien determinasi dilihat

dari besarnya nilai Adjusted R-Square. Kelemahan mendasar penggunaan

R2 adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukan ke dalam

model.

77

Adapun untuk mengetahui ada tidaknya koefisien determinasi

dipergunakan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

Dimana:

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi

c. Uji Statistik t

Uji statistik t bertujuan untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen yaitu antara peran komite audit, keahlian auditor,

profesionalisme auditor, dan teknologi informasi yang dijadikan variabel

moderating terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer.

Dari persamaan regresi yang didapatkan, akan dilakukan pengujian

apakah nilai konstanta dan koefisien variabel peran komite audit (X1),

keahlian auditor (X2), profesionalisme auditor (X3) serta teknologi

informasi (X4) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer (Y), untuk itu

dilakukan uji parsial (uji t). Pengujian ini dilakukan dengan uji

signifikansi: alpha = 0,05. Berdasarkan hasil probabilitas dengan α = 0,05

(Ghozali, 2009):

• Jika probabilitas > 0,05, maka Ha ditolak

• Jika probabilitas < 0,05, maka Ha diterima

78

d. Uji Statistik Signifikansi (F)

Uji statistik F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-

sama variabel independen (peran komite audit, keahlian auditor,

profesionalisme auditor, dan teknologi informasi yang dijadikan variabel

moderating) terhadap variabel dependen (kualitas audit atas sistem

informasi berbasis komputer). Dengan syarat, jika probabilitas memenuhi

taraf signifikan lebih kecil dari 0,05 atau dapat dilihat dari nilai F hitung

lebih besar dari pada nilai F tabel pada tingkat signifikansi 5% (Ghozali,

2009).

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini merupakan variabel independen (X)

dan variabel dependen (Y). Variabel-variabel tersebut dioperasionalkan sebagai

berikut:

1. Variabel Independen

Adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel

lain, terdiri atas:

a. Variabel Independen: Peran Komite Audit

Komite audit merupakan wakil pemilik (pemegang saham) yang berada

diluar fungsi manajemen. Mereka bertugas melakukan pengawasan

terhadap kinerja manajemen. Bagaimana mereka melakukan

tanggungjawab tersebut, akan memiliki dampak yang besar terhadap

lingkungan pengendalian.

79

Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang digunakan oleh

Sanjaya (2008) dan Suaryana (2008).Variabel ini diukur dengan

menggunakan skala interval yang terdiri dari 5 (lima) item dengan 5

(lima) poin skala likert yang berkaitan dengan lima pilihan, yaitu: 1)

Sangat Tidak Setuju, 2) Tidak setuju, 3) Netral, 4) Setuju, dan 5) Sangat

Setuju.

b. Variabel Independen: Keahlian Auditor

Keahlian merupakan pengetahuan atau keterampilan tertentu yang

dimiliki seseorang dalam memecahkan masalah yang diperoleh dari suatu

pelatihan atau pengalaman dalam suatu lingkungan tertentu. Keahlian

auditor diukur melalui pendapat responden dalam isian kuesioner yang

diberikan kepada auditor. Variabel ini diukur dengan mengadopsi

instrumen yang digunakan oleh Mayangsari (2003). Variabel ini diukur

dengan menggunakan skala interval yang terdiri dari 8 (delapan) item

dengan 5 (lima) poin skala likert yang berkaitan dengan lima pilihan,

yaitu: 1) Sangat Tidak Setuju, 2) Tidak setuju, 3) Netral, 4) Setuju, dan 5)

Sangat Setuju.

c. Variabel Independen: Profesionalisme Auditor

Profesionalisme menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi

seorang auditor eksternal. Sebab dengan profesionalisme yang tinggi

kebebasan auditor semakin terjamin. Sebagai profesional, akuntan publik

mengakui tanggungjawabnya sebagai masyarakat, terhadap klien, dan

terhadap rekan seprofesi.

80

Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang digunakan oleh

Wahyudi et al., (2006).Variabel ini diukur dengan menggunakan skala

interval yang terdiri dari 5 (lima) item dengan 5 (lima) poin skala likert

yang berkaitan dengan lima pilihan, yaitu: 1) Sangat Tidak Setuju, 2)

Tidak setuju, 3) Netral, 4) Setuju, dan 5) Sangat Setuju.

2. Variabel Moderating

Variabel moderating adalah variabel yang dapat memperkuat atau

memperlemah pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Variabel dalam penelitian ini adalah teknologi informasi. Teknologi informasi

merupakan suatu sistem yang dapat mengolah data atau informasi yang

berbasis teknologi dalam penerapannya. Secara garis besar, teknologi informasi

dikelompokkan menjadi 2 bagian: perangkat lunak (software) dan perangkat

keras (hardware). Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang

digunakan oleh Sangsoko (2003). Variabel ini diukur dengan menggunakan

skala interval yang terdiri dari 5 (lima) item dengan 5 (lima) poin skala likert

yang berkaitan dengan lima pilihan, yaitu: 1) Sangat Tidak Setuju, 2) Tidak

setuju, 3) Netral, 4) Setuju, dan 5) Sangat Setuju. Dalam instrumen variabel

teknologi informasi ini terdapat 2 butir nomor pertanyaan bersifat negatif yakni

butir pertanyaan nomor 19 dan butir pertanyaan nomor 22 sehingga dalam

proses input butir pertanyaan tersebut poin jawaban responden harus di balik.

81

3. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

a. Variabel Dependen: Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis

Komputer.

Audit sistem informasi merupakan sebuah proses pengumpulan dan

pengevaluasian bukti-bukti atas operasi dan pengendalian sistem informasi

guna memperoleh keyakinan bahwa sistem informasi yang digunakan dapat

beroperasi secara efisien dan efektif, dapat mengamankan asset dan

keamanan data. Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang

digunakan oleh Yunita (2010). Variabel ini diukur dengan menggunakan

skala interval yang terdiri dari 10 (sepuluh) item dengan 5 (lima) poin skala

likert yang berkaitan dengan lima pilihan, yaitu: 1) Sangat Tidak Setuju, 2)

Tidak setuju, 3) Netral, 4) Setuju, dan 5) Sangat Setuju.

82

4. Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1 berikut ini menyajikan indikator pertanyaan operasionalisasi

varibel dalam penelitian ini.

Tabel 3.1Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator No. ButirPertanyaan

SkalaPengukuran

1. Anggota komite auditmemberikan rekomendasipengangkatan danpemberhentian auditor ekstrnal.

1

2. Anggota komite audit menelitisurat pengangkatan auditor danaudit fee auditor eksternal.

2

3. Meneliti laporan auditor yangsudah dibuat dan managementletter yang di buat oleh auditoreksternal.

3

4. Mengawasi kinerja auditoreksternal dan memastikanbahwa auditor bekerja sesuaistandar professional yangbersangkutan, khususnya dalamhubungan denganprofesionalisme dan keahlianauditor.

4

Peran KomiteAudit(Sanjaya,2008),(Suaryana,2008)

5. Menilai ruang lingkup danperencanaan operasionalperusahaan.

5

Interval

1. Auditor menggunakan segenappengetahuan, dalam prosesaudit.

6

2. Keputusan batin berprofesisebagai auditor.

7

3. Bekerja keras dalammengembangkan pekerjaan.

8

4. Auditor eksternal profesipenting di masyarakat danrawan kecurangan.

9

Profesionalisme Auditor(HendroWahyudi etal., 2006)

5. Auditor eksternal menerima danmengemban tugas didukungmaterial dan SDA yang cukup.

10

Interval

83

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Variabel Indikator No. ButirPertanyaan

SkalaPengukuran

1. Keahlian untuk melaksanakantugas sesuai dengan bidangnya.

11

2. Profesi atau tugas denganmenetapkan standar baku dibidang profesinya.

12

3. Profesi dicerminkan daridedikasi dengan menggunakanpengetahuan dan kecakapan.

13

4. Pengetahuan merupakan faktordalam mendeteksi kekeliruan.

14

5. Pengalaman lebih dari 4 tahun. 15

6. Pelatihan profesi, pemahamankomputer dan sistem informasi.

16

7. Kemampuan bekerja samadengan orang lain.

17

KeahlianAuditor(Mayangsari,2003)

8. Integrasi dan kompetensi 18

Interval

1. Pemanfaatan kinerja komputer. 192. Pemanfaatan software akuntansi

oleh auditor.20

3. Mengaudit sistem informasi,transaksi elektronik, kinerjaefektif dan efisien.

21

4. Meningkatkan kualitas outputauditor.

22

TeknologiInformasi(Sangsoko,2003)

5. Teknologi informasi membuatkinerja audit menjadi lebih baikdi masa datang.

23

Interval

1. Audit SI selalu mengacu padastandar auditing profesionaldalam segala aspek pekerjaanaudit.

24

2. Audit SI perlu menjaga sikapindependensi dalam tingkah lakudan tindakan terhadap pihak-pihak yang terkait dalam audit.

25

Kualitas auditatas sisteminformasiberbasiskomputer(Yunita,2010)

1. Anggota SI mempunyaipengetahuan yang memadaitentang struktur pengendalianinternal sistem Pengolahan DataElektronik (PDE).

26

Interval

Bersambung pada halaman selanjutnya

84

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Variabel Indikator No. ButirPertanyaan

SkalaPengukuran

4.Diperlukan pendidikanberkelanjutan serta sertifikatprofesi dalam melakukan auditSI.

27

5.Jika auditor tidak memilikikompetensi untuk pemeriksaanbidang tertentu, maka auditorsistem informasi memerlukandukungan tenaga ahli.

28

6.Dengan digunakannya teknikaudit berbasis komputer, makadapat meningkatkan efektifitasdan efisiensi prosedur audit.

29

7.Penyusunan prosedur audit sisteminformasi diperlukan untukmemperlancar tugas pemeriksaan.

30

8.Sistem analitis dan programmersebaiknya berada dalampengawasan dan tanggungjawabkepada bagian aplikasi.

31

9.Diperlukan kejelasan tentangpemisahan tugas, antara fungsiotorisasi, fungsi akuntabilitas, danfungsi pelaksanaan operasionalsistem komputerisasi.

32

10.Jika terjadi kesalahan di mediainput, perlu adanya mekanismeuntuk dapat mendeteksi kesalahantersebut.

33

Sumber: Diambil dari berbagai sumber

85

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap akuntan publik (auditor) yang bekerja

di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta baik KAP

yang kecil, menengah, maupun KAP yang berkerjasama dengan pihak

asing. Adapun target auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini

meliputi partner, manajer, supervisor, auditor senior, maupun auditor junior

yang melaksanakan pekerjaan di bidang auditing.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner

penelitian secara langsung seperti dengan cara mendatangi responden,

melalui e-mail, pos, serta secara langsung melalui perantara kepada

responden yang bekarja pada KAP di wilayah Jakarta dan terdaftar dalam

Directory Kantor Akuntan Publik 2010 yang diterbitkan oleh Institut

Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Penyebaran serta pengembalian kuesioner

dilaksanakan mulai tanggal 2 Mei 2011 hingga 20 Mei 2011.

Peneliti mengambil sampel sebanyak 20 KAP dari keseluruhan KAP

yang berada di wilayah Jakarta. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 115

buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 85 kuesioner atau

73,9%. Kuesioner yang tidak kembali adalah sebanyak 30 buah atau 26,1%,

hal ini mungkin dikarenakan waktu penyebaran kuesioner yang kurang tepat

86

bertepatan dengan waktu penugasan kerja auditor. Kuesioner yang dapat

diolah berjumlah 75 buah atau 65,21%, sedangkan kuesioner yang tidak

dapat diolah karena tidak memenuhi kriteria sebagai sampel dan tidak diisi

secara lengkap oleh responden sebanyak 10 kuesioner atau 8,7%. Gambaran

mengenai data sampel disajikan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Persentase1. Jumlah kuesioner yang disebar 115 100%2. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 30 26,1%3. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 10 8,7%4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 75 65,21%

Sumber: Data primer yang diolah

Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat dalam

tabel 4.2.

Tabel 4.2Data Distribusi Sampel Penelitian

No.. Nama Kantor Akuntan Publik Kuesionerdikirim

Kuesionerdikembalikan

1. KAP Rama Wendra (Pusat) 7 72. KAP Peater, Uways & Rekan 7 03. KAP Agus Ubaidillah 3 04. KAP Teguh Heru Irianto 2 15. KAP Doli, Bambang, Sudarmadji &

Dadang (Cab)7 5

6. KAP Trisnawati & Rekan 5 47. KAP Ishak, Saleh Soewondo &

Rekan11 11

8. KAP Adnan Ali 4 29. KAP Hananta Budianto & Rekan

(Pusat)5 5

10. KAP Hasnil, M Yasin & Rekan(Pusat)

5 4

11. KAP Herman Dody, Tanumihardja &Rekan

5 5

Bersambung pada halaman selanjutnya

87

Tabel 4.2 (Lanjutan)

No.. Nama Kantor Akuntan Publik Kuesionerdikirim

Kuesionerdikembalikan

13. KAP Jimmy Budhi 7 514. KAP Usman & Rekan (Pusat) 7 515. KAP Drs. Wirawan & Rekan 7 516. KAP Mulyamin Sensi Suryanto 7 517. KAP Armanda & Ernita (Pusat) 7 518. KAP Tanubrata Sutanto Fahmi &

Rekan4 1

19. KAP Hertanto, Sidik & Rekan 5 520. Ekamasni Bustaman & Rekan 10 10

Jumlah 115 85Sumber: Data Primer

Tabel 4.2 di atas menjelaskan distribusi penyebaran keusioner

penelitian kepada 20 Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jakarta

dengan jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 115 kuesioner serta jumlah

kuesioner yang kembali sebanyak 85 kuesioner.

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP

di Jakarta sesuai dengan Directory Kantor Akuntan Publik 2010 yang

diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), baik yang

mempunyai Nomer Register Ak maupun tidak, serta pernah melaksanakan

pekerjaan di bidang auditing dan telah memiliki pengalaman kerja minimal

satu tahun. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden

penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, posisi terakhir, pendidikan

terakhir, usia, dan pengalaman kerja responden.

88

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.3Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Laki-Laki 40 53.3 53.3 53.3

Perempuan 35 46.7 46.7 100.0

Valid

Total 75 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.3 diatas menjelaskan bahwa sekitar 40 orang atau 53,3%

responden adalah berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebanyak 35

orang atau 46,7% berjenis kelamin perempuan.

b. Deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir

Hasil uji deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir disajikan

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Auditor Junior 48 64.0 64.0 64.0

Auditor Senior 23 30.7 30.7 94.7

Manajer 1 1.3 1.3 96.0

Supervisor 3 4.0 4.0 100.0

Valid

Total 75 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

89

Berdasarkan tabel 4.4 di atas diperoleh informasi bahwa mayoritas

responden sebanyak 48 orang atau sebesar 64,0% menduduki posisi

sebagai auditor junior, sebanyak 23 orang atau sebesar 30,7% menduduki

posisi terakhir sebagai auditor senior. Responden yang menduduki posisi

terakhir sebagai seorang supervisor adalah sebanyak 3 orang atau sebesar

4,0% dan sebanyak satu orang atau sebesar 1,3% menduduki jabatan

sebagai seorang manajer.

c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.5 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan

pendidikan terakhir.

Tabel 4.5Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

D3 1 1.3 1.3 1.3

S1 72 96.0 96.0 97.3

S2 2 2.7 2.7 100.0

Valid

Total 75 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 72

orang responden atau 96,0%. Sisanya sebesar 2,7% atau sebanyak 2

orang responden berpendidikan Strata Dua (S2) dan sebesar 1,3% atau

sebanyak 1 orang berpendidikan terakhir Diploma III (D3).

90

d. Deskripsi responden berdasarkan usia

Tabel 4.6 berikut ini disajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan usia.

Tabel 4.6Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

> 50 Tahun 3 4.0 4.0 4.0

20-30 Tahun 66 88.0 88.0 92.0

31-40 Tahun 4 5.3 5.3 97.3

41-50 Tahun 2 2.7 2.7 100.0

Valid

Total 75 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.6 menunjukan responden yang bekerja pada kantor akuntan

publik sebesar 4,0% atau sebanyak 3 orang diantaranya berusia di atas 50

tahun, sedangkan responden yang berusia antara 41-50 tahun sebesar

2,7% atau sebanyak 2 orang responden. Sedangkan sebesar 5,3% atau

sebanyak 4 orang responden berusia diantara 31-40 tahun. Dan sisanya

sebesar 88% atau sebanyak 66 orang responden yang bekerja di kantor

akuntan publik didominasi antara usia 20-30 tahun.

91

e. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja

Tabel 4.7 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan pengalaman kerja.

Tabel 4.7Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

<1 Tahun 43 57.3 57.3 57.3

>3 Tahun 13 17.3 17.3 74.7

1-3 Tahun 19 25.3 25.3 100.0

Valid

Total 75 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

responden (sebanyak 57,3%) atau sekitar 43 auditor memiliki

pengalaman bekerja kurang dari 1 tahun, sebanyak 25,3% atau sekitar 19

responden memiliki pengalaman bekerja di atas 3 tahun dan sisanya

17,3% atau sekitar 19 responden memiliki pengalaman bekerja antara 1-3

tahun.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi komite audit,

keahlian auditor, profesionalisme auditor, teknologi informasi, dan kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer yang akan di uji secara

statistik deskriptif seperti terlihat dalam tabel 4.8 berikut ini.

92

Tabel 4.8Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TKA 75 14 25 19.63 1.799TK 75 21 39 31.55 3.050TPA 75 14 23 19.72 2.017TTI 75 12 25 18.80 2.651TKS 75 30 49 39.89 3.439Valid N (listwise) 75

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel komite audit jawaban

minimum sebesar 14 dan maksimum sebesar 25 dengan rata-rata total

jawaban 19,63 dan standar deviasi sebesar 1,799. Variabel keahlian auditor

memiliki jawaban minimal sebesar 21 dan jawaban maksimal sebesar 39

dengan rata-rata total jawaban 31,55 dan standar deviasi 3.050. Variabel

profesionalisme auditor memiliki jawaban minimal sebesar 14 dan jawaban

maksimal sebesar 23 dengan rata-rata total jawaban 19,72 dan standar

deviasi 2,017. Variabel teknologi informasi memiliki jawaban minimal

sebesar 12 dan jawaban maksimal sebesar 25 dengan rata-rata total jawaban

18,80 dan standar deviasi 2,651. Variabel kualitas audit atas sistem

informasi berbasis komputer memiliki jawaban minimal sebesar 30 dan

jawaban maksimal sebesar 49 dengan rata-rata total jawaban 39,89 dan

standar deviasi 3.439.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson

93

Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan

valid. Tabel berikut menunjukan hasil uji validitas dari lima variabel

yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu komite audit (KA), keahlian

auditor (K), profesionalisme auditor (PA), teknologi informasi (TI), dan

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer (KS), dengan 75

sampel responden.

Tabel 4.9Hasil Uji Validitas Komite Audit

Nomor ButirPertanyaan

PearsonCorelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

1 (KA1) 0,705** 0,000 Valid2 (KA2) 0,757** 0,000 Valid3 (KA3) 0,719** 0,000 Valid4 (KA4) 0,566** 0,000 Valid5 (KA5) 0,598** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.9 menunjukan variabel komite audit mempunyai kriteria

valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil

dari 0,05.

Tabel 4.10Hasil Uji Validitas Keahlian Auditor

Nomor ButirPertanyaan

PearsonCorelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

1 (K1) 0,446** 0,000 Valid2 (K2) 0,544** 0,000 Valid3 (K3) 0,568** 0,000 Valid4 (K4) 0,662** 0,000 Valid5 (K5) 0,746** 0,000 Valid6 (K5) 0,627** 0,000 Valid7 (K5) 0,464** 0,000 Valid8 (K5) 0,473** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

94

Tabel 4.10 di atas menunjukan variabel keahlian auditor mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05.

Tabel 4.11Hasil Uji Validitas Profesionalisme Auditor

Nomor ButirPertanyaan

PearsonCorelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

1 (PA1) 0,485** 0,000 Valid2 (PA2) 0,518** 0,000 Valid3 (PA3) 0,657** 0,000 Valid4 (PA4) 0,751** 0,000 Valid5 (PA5) 0,672** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.11 menunjukan variabel profesionalisme auditor mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05.

Tabel 4.12Hasil Uji Validitas Teknologi Informasi

Nomor ButirPertanyaan

PearsonCorelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

1 (TI1) 0,683** 0,000 Valid2 (TI2) 0,604** 0,000 Valid3 (TI3) 0,698** 0,000 Valid4 (TI4) 0,654** 0,000 Valid5 (TI5) 0,577** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.12 menunjukan variabel teknologi informasi mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05.

95

Tabel 4.13Hasil Uji Validitas Kualitas Audit Atas Sistem Informasi Berbasis

Komputer

Nomor ButirPertanyaan

PearsonCorelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

1 (KS1) 0,433** 0,000 Valid2 (KS2) 0,537** 0,000 Valid3 (KS3) 0,646** 0,000 Valid4 (KS4) 0,345** 0,000 Valid5 (KS5) 0,551** 0,000 Valid6 (KS5) 0,692** 0,000 Valid7 (KS5) 0,613** 0,000 Valid8 (KS5) 0,479** 0,000 Valid9 (KS5) 0,650** 0,000 Valid10 (KS5) 0,588** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.13 menunjukan variabel kualitas audit atas sistem informasi

berbasis komputer mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan

dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

b. Hasil Uji Realibilitas

Uji realilibilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen

penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha berada di atas 0,6. Tabel 4.14 menunjukan hasil uji

reliabilitas untuk lima variabel penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini.

96

Tabel 4.14Hasil Uji Realibilitas

Variabel Cronbach’sAlpha

Keterangan

Komite audit 0,694 ReliabelKeahlian Auditor 0,690 ReliabelProfesionaliame Auditor 0,617 ReliabelTeknologi Informasi 0,631 ReliabelKualitas audit atas SistemInfomasi Berbasis Komputer

0,737 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.14 menunjukan nilai cronbach’s alpha atas variabel komite

audit sebesar 0,694, keahlian auditor sebesar 0,690, profesionalisme

auditor sebesar 0,617, teknologi informasi sebesar 0,631, dan kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer sebesar 0,737. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini

reliable karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,6. Hal ini

menunjukan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan akan mampu

memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pertanyaan itu

diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan

jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya problem multiko, maka dapat

dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor

(VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.

97

Tabel 4.15Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

CollinearityStatistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

(Constant) 14.016 4.616 3.036 .003

TKA .561 .203 .311 2.767 .007 .753 1.329

TK .437 .116 .388 3.775 .000 .902 1.109

1

TPA .043 .192 .026 .226 .822 .744 1.343a. Dependent Variable: TKSSumber: Data Primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.15 di atas terlihat bahwa nilai tolerance

mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar

angka 1 untuk setiap variabel, yang dijelaskan dimana nilai tolerance

variabel komite audit sebesar 0,753 dengan VIF sebesar 1,329, untuk

variabel keahlian auditor nilai tolerance sebesar 0,902 dengan VIF

sebesar 1,109, dan nilai tolerance variabel profesionalisme auditor

sebesar 0,744 dengan VIF sebesar 1,343. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem

multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

98

b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

distribusi data normal atau mendekati normal.

Gambar 4.1Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber: Data primer yang diolah

99

Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan pada

gambar berikut ini.

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.16 dan 4.17 memperlihatkan penyebaran data yang berada

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini

menunjukan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

100

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas.

Gambar 4.3Grafik Scatterplot

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan bambar 4.18, grafik scatterplot menunjukan bahwa data

menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak

terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini

101

berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model persamaan regresi,

sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer berdasarkan variabel yang

mempengaruhinya, yaitu komite audit, keahlian auditor, dan

profesionalisme auditor.

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis Regresi Uji Nilai Selisih Mutlak

Uji nilai selisih mutlak merupakan aplikasi khusus regresi berganda

linear dimana dalam persamaan regresinya terlihat interaksi antara

variabel independen dengan variabel moderating (Ghozali, 2009:203).

1) Interaksi antara komite audit (X1) dengan teknologi informasi

(X4) mempengaruhi kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer (Y).

a) Uji koefisien determinasi

Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi untuk

variabel Y, X1, X4.

Tabel 4.16Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y, X1, dan X4

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .616a .380 .354 2.765

a. Predictors: (Constant), Absx1_x4, Zscore(TTI), Zscore(TKA)b. Dependent Variable: TKS

Sumber: Data primer yang diolah

102

Tabel 4.16 di atas menunjukan variasi komite audit, teknologi

informasi, dan interaksi antara komite audit dengan teknologi

informasi dapat menjelaskan 35,4% variasi kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer. Sisanya 64,6% dijelaskan oleh

sebab-sebab lain di luar model ini.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Tabel 4.17 menyajikan hasil uji statistik F untuk variabel Y,

X1, dan X4.

Tabel 4.17Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1, dan X4

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 332.354 3 110.785 14.491 .000a

Residual 542.793 71 7.645

1

Total 875.147 74

a. Predictors: (Constant), Absx1_x4, Zscore(TTI), Zscore(TKA)b. Dependent Variable: TKSSumber: Data primer yang diolah

Tabel di atas menunjukan nilai F hitung sebesar 14,491 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh

lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer, atau dapat dikatakan bahwa variabel komite audit,

teknologi informasi, dan interaksi komite audit dengan teknologi

informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit

atas sistem informasi berbasis komputer.

103

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t Statistik )

Tabel 4.18 menyajikan hasil uji statistik t untuk variabel Y, X1,

dan X4.

Tabel 4.18Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1, dan X4

Coefficientsa

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 39.347 .599 65.691 .000

Zscore(TKA) 1.039 .335 .302 3.098 .003

Zscore(TTI) 1.557 .335 .453 4.650 .000

1

Absx1_x4 .543 .503 .101 1.078 .285a. Dependent Variable: TKSSumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.18 menunjukan bahwa komite audit, dan teknologi

informasi secara individual berpengaruh terhadap kualitas audit

atas sistem informasi berbasis komputer, sedangkan interaksi

variabel komite audit dengan teknologi informasi menunjukan

tingkat signifikansi sebesar 0,285. Hal ini berarti menolak Ha1

sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi tidak bisa

menjadi variabel moderating antara komite audit dan kualitas audit

atas sistem informasi berbasis komputer.

Pengaruh interaksi antara komite audit dengan teknologi

Informasi mempengaruhi kualitas audit atas sistem informasi

berbasis komputer.

Hasil uji interaksi menunjukan bahwa variasi variabel komite

audit, teknologi informasi, dan interaksi antara kedua variabel

104

tersebut Absx1_x4 mampu menjelaskan 35,4% variabel kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer sisanya sebesar

64,6% dijelaskan oleh variabel lainnya di luar model seperti

independensi, kompetensi, etika auditor. Dari hasil uji F yang

dilakukan maka terlihat bahwa ketiga variabel tersebut secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit atas sistem

informasi berbasis komputer hal ini terlihat dengan nilai F hitung

sebesar 14,491 dengan tingkat signifikansi 0,000. Akan tetapi

secara individual interaksi antara variabel komite audit dengan

teknologi audit menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,285 lebih

besar dari 0,05 sehingga menandakan bahwa variabel teknologi

informasi bukan merupakan variabel moderating antara komite

audit dengan kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer.

Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Nurfitriana et

al., (2005) yang meneliti tentang pengaruh teknologi informasi,

sistem pengukuran kinerja dan penghargaan. Dimana dalam hasil

penelitiannya menunjukan bahwa teknologi informasi sebagai

variabel moderating tidak berpengaruh terhadap hubungan TQM

dengan kinerja. Akan tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Supriyanti (2006), Juwono (2000), dan Jurnali et

al., (2002) yang menjelaskan bahwa teknologi informasi

105

berpengaruh signifikan tehadap kualitas audit sistem informasi

berbasis komputer.

Tidak mendukungnya hubungan komite audit dengan kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer dengan adannya

variabel teknologi informasi kemungkinan disebakan oleh faktor

komite audit yang secara tidak langsung berhubungan dengan

teknologi informasi dan seperti yang kita ketahui tugas utama dari

komite audit adalah mengawasi dan memonitor proses pelaporan

keuangan dan lingkup operasional perusahaan, sehingga

penguasaan teknologi informasi tidak menjadi tugas utama dari

komte audit karena seperti yang kita ketahui tidak semua orang

dapat mengerti dan memahami teknologi informasi dengan mudah

tanpa melalui proses pendidikan lebih lanjut. Oleh karena itu

disetiap perusahaan diperlukan suatu divisi yang bertanggung

jawab terhadap sistem informasi dan teknologi.

2) Interaksi antara keahlian auditor (X2) dengan teknologi informasi

(X4) mempengaruhi kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer.

a. Uji koefisien determinasi

Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi variabel Y,

X2, dan X4.

106

Tabel 4.19Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y, X2, dan X4

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .687a .472 .449 2.552

a. Predictors: (Constant), Absx2_x4, Zscore(TTI), Zscore(TK)b. Dependent Variable: TKS

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.19 menunjukan variasi keahlian auditor, teknologi

informasi, dan interaksi antara keahlian auditor dengan teknologi

informasi dapat menjelaskan 44,9% variasi kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer. Sisanya 55,1% dijelaskan oleh

sebab-sebab lain di luar model ini.

d. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Tabel 4.20 menyajikan hasil uji statistik F untuk variabel Y,

X2, dan X4.

Tabel 4.20Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X2, dan X4

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 412.643 3 137.548 21.115 .000a

Residual 462.503 71 6.514

1

Total 875.147 74

a. Predictors: (Constant), Absx2_x4, Zscore(TTI), Zscore(TK)b. Dependent Variable: TKS

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel di atas menunjukan nilai F hitung sebesar 21,115 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh

lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk

107

memprediksi kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer, atau dapat dikatakan bahwa variabel keahlian auditor,

teknologi informasi, dan interaksi keahlian auditor dengan

teknologi informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

e. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t Statistik )

Tabel 4.21 menyajikan hasil uji statistik t untuk variabel Y, X2,

dan X4.

Tabel 4.21Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X2, dan X4

Coefficientsa

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

(Constant) 38.463 .523 73.599 .000

Zscore(TK) 1.299 .317 .378 4.099 .000

Zscore(TTI) 1.533 .314 .446 4.875 .000

1

Absx2_x4 1.510 .455 .290 3.315 .001a. Dependent Variable: TKSSumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.21 menunjukan bahwa keahlian auditor, teknologi

informasi, dan interaksi keduanya secara individual berpengaruh

terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

Variabel dari interaksi keahlian auditor dengan teknologi informasi

menunjukan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hal ini berarti

menerima Ha2 sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi

informasi merupakan variabel moderating.

108

Pengaruh interaksi antara keahlian auditor dengan teknologi

Informasi mempengaruhi kualitas audit atas sistem informasi

berbasis komputer.

Analisis uji interaksi keahlian auditor, teknologi informasi,

serta interaksi antara kedua variabel tersebut memiliki nilai

Adjusted Square (R2) sebesar 44,9% untuk menjelaskan variabel

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer. Hasil uji F

sebesar 21,115 dan uji t memiliki nilai yang signifikan sebesar

0,001 sehingga menerima Ha2 dan menjelaskan bahwa teknologi

informasi merupakan variabel moderating antara keahlian auditor

terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Supriyanti (2006) yang menjelaskan teknologi informasi

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit sistem informasi

berbasis komputer. Serta mendukung penelitian oleh Juwono

(2000), dan Jurnali et al., (2002) yang menyatakan bahwa teknologi

informasi mempengaruhi perkembangan dan proses audit sistem

informasi.

Dari hipotesis ini pula dapat diketahui bahwa variabel

teknologi informasi sangat berkaitan dengan erat dengan keahlian

seorang auditor, dimana teknologi informasi hanya dapat dipahami

jika seseorang memiliki keahlian yang cukup serta proses

pendidikan yang khusus. Hal tersebut di perkuat oleh pernyataan

109

Hayes Roth et al., (1983) yang menyatakan bahwa keahlian

merupakan keberadaan dari pengetahuan tentang suatu lingkungan

tertentu, pemahaman terhadap masalah-masalah yang timbul dalam

lingkungan tersebut, dan keterampilan dalam memecahkan

permasalan tersebut, keahlian yang dimaksud adalah keahlian

dalam pengusaan teknologi informasi sebagai salah satu disiplin

ilmu yang ada. Sehingga dari penjelasan di atas sudah semestinya

sekarang ini seorang auditor mempunyai keahlian di bidang sistem

informasi dan teknologi informasi seiring perkembangan zaman

dewasa ini sehingga proses audit menjadi lebih baik dan

berkualitas.

3) Interaksi antara profesionalisme auditor (X3) dengan teknologi

informasi (X4) mempengaruhi kualitas audit atas sistem informasi

berbasis komputer.

a. Uji koefisien determinasi

Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi variabel Y,

X3, dan X4 serta interaksi antara kedua variabel tersebut yakni

profesionalisme dengan teknologi informasi.

Tabel 4.22Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y, X3, dan X4

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .648a .420 .396 2.673

a. Predictors: (Constant), Absx3_x4, Zscore(TPA), Zscore(TTI)b. Dependent Variable: TKS

Sumber: Data primer yang diolah

110

Tabel 4.22 di atas menunjukan variasi profesionalisme auditor,

teknologi informasi, dan interaksi antara profesionalisme auditor

dengan teknologi informasi dapat menjelaskan 39,6% variasi

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer. Sisanya

60,4% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model ini.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Tabel 4.23 menyajikan hasil uji statistik F untuk variabel Y,

X3, dan X4.

Tabel 4.23Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X3, dan X4

ANOVAb

ModelSum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 367.838 3 122.613 17.160 .000a

Residual 507.309 71 7.145

1

Total 875.147 74

a. Predictors: (Constant), Absx3_x4, Zscore(TPA), Zscore(TTI)b. Dependent Variable: TKS

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel di atas menunjukan nilai F hitung sebesar 17,160 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh

lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer, atau dapat dikatakan bahwa variabel profesionalisme

auditor, teknologi informasi, dan interaksi profesionalisme auditor

dengan teknologi informasi secara bersama-sama berpengaruh

terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

111

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t Statistik )

Tabel 4.24 menyajikan hasil uji statistik t untuk variabel Y, X3,

dan X4.

Tabel 4.24Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X3, dan X4

Coefficientsa

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

(Constant) 38.376 .573 66.981 .000

Zscore(TPA) .906 .315 .264 2.877 .005

Zscore(TTI) 2.013 .323 .585 6.240 .000

1

Absx3_x4 1.376 .438 .296 3.144 .002a. Dependent Variable: TKSSumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.24 menunjukan bahwa profesionalisme auditor, dan

teknologi informasi secara individual berpengaruh terhadap

kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer. Variabel

dari interaksi profesionalisme auditor dengan teknologi informasi

menunjukan tingkat signifikansi sebesar 0,002. Hal ini berarti

menerima Ha3 sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi

informasi merupakan variabel moderating antara profesionalisme

auditor dengan kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer.

112

Pengaruh interaksi antara profesionalisme auditor dengan

teknologi Informasi mempengaruhi kualitas audit atas sistem

informasi berbasis komputer.

Hasil uji F menunjukan secara bersama-sama variabel

profesionalisme auditor, teknologi informasi, dan interkasi dari

profesionalisme auditor dengan teknologi informasi menghasilkan

nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai F 17,160 yang berarti

signifikan terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer. Sama halnya pada sata uji t interaksi antara

profesionalisme auditor dengan teknologi informasi menghasilkan

nilai signifikansi sebesar 0,002 yang berarti bahwa teknologi

informasi merupakan variabel moderating antra profesionalisme

auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer.

Hasil penelitian ini tidak relevan dengan penelitian Nurfitriana

et al., (2005) yang menunjukan bahwa teknologi informasi sebagai

variabel moderating tidak berpengaruh terhadap hubungan TQM

dengan kinerja. Tetapi penelitian ini relevan dengan penelitian

Jurnali et al., (2002) yang menyatakan bahwa teknologi informasi

berpengaruh positif terhadap kinerja publik. Serta sesuai dengan

peryataan yang diungkapkan Prima Consulting Group (2007) untuk

dapat mewujudkan profesionalismenya, seorang auditor harus

memiliki pengetahuan yang memadai dalam bidang tugasnya yaitu

113

pengetahuan teknis audit dan disiplin ilmu yang relevan yakni

teknologi informasi.

Dapat disimpulkan teknologi Informasi mempengaruhi kualitas

audit sistem informasi secara signifikan, sehingga sebagai variabel

moderating dapat memperkuat hubungan variabel profesionalisme

auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi dengan baik.

Dalam setiap pekerjaan auditnya seorang auditor dituntut untuk

bersikap profesional, berdedikasi tinggi serta menunjukan loyalitas

yang tinggi sebagai seorang auditor, sehingga hasil yang diberikan

dalam setiap pekerjaanya menjadi maksimal.

4) Komite audit (X1), keahlian auditor (X2) dan profesionalisme

auditor (X3) secara simultan dan signifikan berpengaruh

terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer

(Y).

a) Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.25 menyajikan hasil uji statistik F untuk variabel Y,

X1, X2, dan X3.

Tabel 4.25Hasil Uji Koefisien Detrminasi (R2) Variabel Y, X1, X2, dan X3

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .569a .324 .295 2.887

a. Predictors: (Constant), TPA, TK, TKA

b. Dependent Variable: TKSSumber: Data primer yang diolah

114

Tabel 4.25 menunjukan nilai adjusted square (R2) sebesar

0,295. Hal ini menandakan bahwa variasi variabel komite audit,

keahlian auditor, dan profesionalisme auditor hanya bisa

menjelaskan 29,5% variasi variabel komite audit atas sistem

informasi berbasis komputer. Sedangkan sisanya sebesar 70,5%

dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.

b) Hasil Uji Statistik F

Berikut ini disajikan hasil uji statistik F terhadap variabel Y,

X1, X2, dan X3.

Tabel 4.26Hasil Uji Statisitk F Variabel Y, X1, X2, dan X3

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 283.447 3 94.482 11.337 .000a

Residual 591.699 71 8.334

1

Total 875.147 74

a. Predictors: (Constant), TPA, TK, TKAb. Dependent Variable: TKSSumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.26 menjelaskan bahwa nilai signifikansi uji F sebesar

0,000, hal ini berarti menerima Ha4 sehingga dapat disimpulkan

bahwa komite audit, keahlian auditor, dan profesionalisme auditor

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer.

115

Komite audit, keahlian auditor dan profesionalisme auditor

secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer.

Hasil uji interaksi menghasilkan nilai sebesar 0,295 atau 29,5%

yang berarti bahwa variabel komite audit, keahlian auditor, dan

profesionalisme auditor dapat menjelaskan sebesar 29,5% kualitas

audit atas sistem informasi berbasis komputer. Hasil uji F

menunjkan bahwa variabel komite audit, keahlian auditor, dan

profesionalisme auditor secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit atas sistem

informasi berbasis komputer, hal tersebut ditunjukan dengan nilai F

sebesar 11,337 dengan signifikansi 0,000.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Manita et al., (2010), Nurchasanah et al., (2004), dan Behn et

al., (2002) yang menyatakan keberadaan dan komunikasi dengan

komite audit berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian

Singgih et al., (2010), dan Purnomo (2006) meyatakan bahwa

keahlian yang diproksikan oleh pengalaman dan pengetahuan

berpengaruh signifikan terhadap kuallitas audit. Sedangkan Deis

dan Giroux (1992) dalam penelitiannya yang berjudul

Determinants of Audit Quality in Audit Sector juga menyatakan

bahwa profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit. Serta di perkuat oleh penelitian Wahyudi et al.,

116

(2006), Hastuti et al., (2003), dan Rahmawati (1997) yang

menyatakan profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel komite audit,

keahlian auditor, dan profesionalisme auditor berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer. Sehingga semakin ahli atau semakin terampil (ability)

dan semakin berpengalamannya seorang auditor maka semakin

tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan. Begitu pula dengan

profesionalisme yang menjadi syarat utama bagi seseorang yang

ingin menjadi auditor eksternal. Oleh karena itu, dengan

profesionalisme yang tinggi seorang auditor akan melaksanakan

setiap pekerjaanya dengan tingkat keahlian yang maksimal,

melaksanakan setiap pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar

baku yang ada, serta selalu menjalankan tugas profesinya dengan

selalu mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan. Dengan

demikian kualitas audit yang dihasilkan akan semakin handal dan

berkualitas dengan sendirinya.

117

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas audit,

keahlian auditor, dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit atas

sistem informasi berbasis komputer dengan teknologi informasi sebagai

variabel moderating. Responden pada penelitian ini berjumlah 75 auditor yang

bekerja di 20 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta

dan berdasarkan Directory KAP yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik

Indonesia (IAPI) pada tahun 2010. Berdasarkan pada data yang talah

dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan

dengan menggunakan model regresi uji selisih nilai mutlak dan regresi

berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel teknologi informasi tidak bisa menjadi variabel moderating antara

variabel komite audit dan kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi interaksi Absx1_x4 (X1-X4)

sebesar 0, 285 jauh di atas 0,05. Penelitian ini konsisten dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Nurfitriana et al., (2005) tetapi tidak

konsisten dengan hasil penelitian Supriyanti (2006), Juwono (2000) dan

Jurnali et al., (2002).

118

2. Interaksi antara variabel keahlian auditor dengan teknologi informasi

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit atas sistem informasi

berbasis komputer. Hal ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat

signifikansi variabel moderating sebesar 0,001. Hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian Supriyanti (2006), Juwono (2000) dan Jurnali et

al., (2002) tetapi tidak konsisten dengan penelitian Nurfitriana et al., (2005).

3. Variabel teknologi informasi merupakan variabel moderating antara variabel

profesionalisme auditor dan kualitas audit atas sistem informasi berbasis

komputer. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi interaksi Absx3_x4 (X3-X4)

sebesar 0, 002 jauh di bawah 0,05. Penelitian ini tidak konsisten dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nurfitriana et al., (2005) tetapi

konsisten dengan hasil penelitian Supriyanti (2006), Juwono (2000) dan

Jurnali et al., (2002).

4. Komite audit, keahlian auditor, dan professionalisme auditor berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh

Manita et al., (2010), Purnomo (2006), serta Deis dan Giraux (1992).

119

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, menunjukan bahwa variabel komite audit,

keahlian auditor, dan profesionalisme auditor berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer.

Dalam menjalankan tugas auditnya seorang auditor dituntut agar memberikan

dan menggunakan keahlian, pengalaman, pengetahuan serta profesionalisme

yang paling maksimal agar kualitas audit yang dihasilkan menjadi maksimal

dan handal.

Pengetahuan seorang auditor dalam menggunakan sistem dalam hal ini

teknologi komputer menjadi nilai tambah bagi seorang auditor dalam

menjalankan tugasnya terlebih jika dalam lingkup kerjanya telah beralih

menjadi sistem komputerisasi dalam segala hal sehingga menuntut seorang

auditor juga ikut beralih dalam penguasaan teknologi komputer tersebut.

Kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer ditengarai muncul

akibat beralihnya sistem manual yang biasa digunakan menjadi sistem

komputerisasi. Adanya peran komite audit di dalam setiap perusahaan klien

menjadi hal yang sangat penting dan mendukung agar tercapainya kualitas

audit yang baik, dengan adanya pengawasan dan review atas setiap kebijakan

dalam lingkup perusahan yang dilakukan oleh komite audit menjadikan proses

audit menjadi lebih baik sehingga memberikan kualitas audit yang maksimal.

Variabel teknologi informasi tidak dapat menjadi variabel pemoderasi

antara variabel komite audit dengan kualitas audit atas sistem informasi

berbasis komputer, hal tersebut dimungkinkan bisa saja karena kedua variabel

120

independen tersebut kurang merepresentatifkan variabel dependen sehingga

tidak tercapai tujuan yang ingin dicapai. Dikarenakan luasnya lingkup

teknologi informasi yang ada sehingga memungkinkan menjadi salah satu

faktor penyebab variabel teknologi informasi tidak bisa menjadi variabel

moderating.

C. Saran

Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan

mengenai beberapa hal diantaranya:

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data berupa

wawancara dari beberapa auditor yang menjadi responden penelitian agar

bisa mendapatkan data yang lebih nyata dan bisa keluar dari pertanyaan-

pertanyaan kuesioner yang mungkin terlalu sempit atau kurang

menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel

moderating atau mengganti variabel moderating teknologi informasi dengan

variabel lain yang lebih berpengaruh terhadap kualitas audit atas sistem

informasi berbasis komputer.

3. Penelitian selanjutnya agar lebih memperhatikan karakteristik responden

serta waktu penelitian. Waktu penelitian diharapkan tidak dilakukan pada

waktu auditor melakukan penugasan audit.

121

4. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel-variabel yang

berpengaruh terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer

diantaranya batasan waktu audit, premature sign off, due professional care,

tekanan dari klien, time budget pressure, peer review dan lain-lain.

5. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas daerah survei, sehingga

hasil penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum.

122

DAFTAR PUSTAKA

Abdolmohammadi, M.J, and J. Shanteau. “Personal Attributest of ExpertAuditor”, Organizational Behavior and Human Decision Processes, Vol.53 pp. 158-172, November, 1992.

Agoes, Sukrisno. “Auditing jilid I & II (pemeriksaan akuntan) oleh KantorAkuntan Publik”, Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,2007.

Alim, M. Nizarul, Trisni Hapsari, dan Lilik Purwanti. “Pengaruh Kompetensi danIndependen terhadap Kualita Audit dengan Etika Auditor sebagiaVariabel Moderasi”, Dismapaikan pada Simposium Nasional Akuntansi(SNA) X Makassar, 2007.

Anderson, K. L., Deli, D. N., dan Gillan, S. T. “Board of Directors, AuditCommittee, and the Information Content of Earnings”, Working Paper,2003.

Arens, Alvin A., Randal J.Elder, Mark S.Beasley. “ Auditing and AssuranceServices an Integrated Aproach”, 13th edition, New Jersey: PearsonPrentice Hall International, 2010.

Bedard, Jean. “Expertise in Auditing: Myth or Reality?”. AccountingOrganizations and Society, Vol. 14 pp. 113-131, 1989.

-------------------., Chi Micheline TH, Graham Lynford E, James Shanteau.“Expertise in Auditing”, Auditing, Sarosota: Vol. 12 pp. 21, 1993.

Behn, B.K., J.V. Carcello, D.R. Hermanson, R.H. Hermanson. “The Determinantsof Audit Clients Satisfaction Among Client of Big Six Firms”, AccountingHorizons, Vol. 11 No. 1 pp 7-24, 1997.

Bradbury, M.E., Y.T. Mak, M.S. Tan. “Board Characteristics and AuditCommittee Charactheristics and Abnormal Accruals”, Working Paper,Unitec New Zealand and National University of Singapore, 2004.

Carcello, Joseph., Roger H Hermanson, Neal T McGrath. ”Audit QualityAttributes: The Perceptions of Audit Patners, Preparers, and FinancialStatements Users”, Auditing, Sarosoto: Spring, Vol. 11. Iss.1; pp. 1-15,1992.

-------------------., and Neal T McGrath. “ Audit Committee Compositian and AuditReporting”, The Accounting Review, Vol. 75, No. 4, Oktober, 2000.

123

Christiawan, Yulius Jogi. “Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik:Refleksi Hasil Penelitian Empiris”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan,Vol.4 No.2 Hal. 79-92, November, 2003.

Christina, Eunika Elfarini. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditorterhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada KAP di Jawa Tengah)”,Universitas Negeri Semarang, 2007.

DeAngelo, Linda Elizabeth. “Auditor Size and Audit Quality”, Journal ofAccounting and Economics 3, pp. 183-199, 1981.

Deis, Jr. Donald R., and Gary A Giraux. “Determinants of Audit Quality in ThePublic Sector”, The Accounting Review, Vol. 67, No. 3, July, 1992.

Desyanti, Ni Putu Eka dan Ni Made Dwi Ratnadi. “PengaruhIndependensi,Keahlian Profesional, Pengalaman Kerja Pengawas InternTerhadap Evektivitas Penerapan Stuktur pengendalian intern pada BankPerkreditan Rakyat di Kabupaten Badung”, Jurnal Akuntansi danManajemen, 2005.

DeZoort, F.T, Steven E Salterio. “The Effects of Corporate GovernanceExperience and financial-Reporting and Audit Knowledge on AuditCommittee Member’s Judgments”, Auditing, Sarasota: Vol. 20 Iss. 2; pp.31 18, September, 2001.

Ekayani, Ni NS,, Imam Ghozali, Zulaekha. “Analisis Kontribusi Nilai TeknologiInformasi Terhadap Kinerja Proses Bisnis dan Dinamika Bersaing (StudiEmpiris pada Hotel Berbintang di Bali)”, SNA VIII Solo, 2005.

Frantz, Pascal. “Auditor’s Skill, Auditing Standars, Litigation, and Audit Quality”,British Accounting Review, Vol. 31 pp. 151-183, 1999.

Ghosh, Aloke., dan Doocheol Moon. “Audit Tenure and Perceptions of AuditQuality”, The Accounting Review, Vol. 80 No. 2 pp. 585-612, 2005.

Ghozali, Imam. “Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS”,Semarang: BP UNDIP, 2009.

Gondodiyoto, Sanyoto. “Audit Sistem Informasi Pendekatan CobIT”, Jakarta:Mitra Wacana Media, 2007.

Hamid, Abdul. “Buku Pedoman Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UINSyarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2007.

Hall, J. A. “Sistem Informasi Akuntansi”, Buku ke-1, Edisi ke-1. Terjemahan A.A, Salemba Empat, Jakarta, 2001.

124

Hall, Richard. “Professionalism and Bureaucratization”, American SosiologicalReview, Vol, 33 pp. 92-104, 1968.

Hastuti, T. D., S. L. Indriarto., dan C. Susilawati. “Hubungan AntaraProfesionalisme Dengan Pertimbangan Tingkat Materilialitas DalamProses Pengauditan Laporan Keuangan”, Prosiding SimposiumNasional Akuntansi VI, Oktober, pp. 1206-1220, 2003.

IAI. “Standar Profesional Akuntan Publik”, Jakarta: Salemba Empat, 2009.

Igbara, M dan Parasuraman, S. “Path Analytic Study of IndividualCharacteristics, Computer Anciety, and Attitudes TowardMicrocomputer”, Journal of Management, Vol. 15 No. 3, 1989.

Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. “Metode Penelitian Bisnis untukAkuntansi dan Manajemen Edisi Pertama”, BPFE, Yogyakarta: 2002.

Ismail, Dimas. “Manfaat Pengolahan Data Elektronik (PDE) Penjualan atasPengendalian Penjualan”, Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama,2005.

Jurnali, Teddy, dan Bambang Supomo. “Pengaruh Faktor Keseuaian TugasTeknologi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap KinerjaAkuntan Publik”, Jurnal Riset Akuntansi, Indonesia, Jakarta, 2002.

Juwono, Herman. “Dampak Perkembangan Teknologi Informasi TerhadapOrganisasi dan Instansi”, Jurnal Akuntansi Universitas Tarumanegara,Edisi Februari, 2000.

Kadous, Kathryn. “The Effects of Audit Quality and Consequence Severity onJuror Evaluations of Audit Responsibility for Plaintiff Losses”, TheAccounting Review, Vol. 75 No. 3 pp. 327-341, 2000.

Konrath, Laweey F. “Auditing Concepts and Applications, A Risk-AnalysisApproach”, 15th edition, West Publishing Company, 2002.

Kuntjoyo. “Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling”, Diakses tanggal: 21 April2011, dari http://ebekunt.files.wordpress.com/2009/06/profesionalisasi-bimbingan-dan-konseling.pdf.

Kusharyanti. “Temuan Penelitian mengenai Kualitas Audit dan KemungkinanTopik penelitian di Masa Datang”, Jurnal Akuntansi dan Manajemen,Desember, 2003.

125

Lawrence P, Karbers, and Timothy J Forganty. “Profesionalism and itsConsequences: A Study of Internal Auditor”, Auditing: A Journal ofPractice and Theory, Vol. 14 pp. 64-86, 1995.

Manita, Riadh and Najoua Elommal. “The Quality of Audit Process: AnEmpirical Study With Audit Committees”, International Journal ofBusiness, Vol.15(1), 2010.

Martini, Sri, dan Edi Wijayanto. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi KeahlianAuditor”, JABPI, Jakarta, 2003.

Mayangsari, Sekar. “Audit Firms Tenure and Investor’s Perceptions of AuditQuality”, Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IXPadang, 2006.

-----------------------. “Pengaruh keahlian dan independensi terhadap pendapataudit: Sebuah kuasieksperimen”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.6No.1 (Januari), 2003.

McLeod, Raymond Jr. “Management Information System”, 6th Edition, PrentiseHall inc, New Jersey, Diterjemahkan oleh Hendra Teguh, Jilid I, PT.Pranhallindo, 2001.

Mukhtar, A. M. “Audit Sistem Informasi”, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Mulyadi. “Auditing Pendekatan Terpadu”, Jakarta: Salemba Empat, 2009.

Nurchasanah, Rizmah dan Wiwin Rahmanti. “Analisis faktor-faktor penentukualitas audit”, Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Agustus). Hal.47-60,2004.

Nurfitriana, Ina., Chandarin, Grahita, dan Hanif Ismail. “Teknologi Informasi,Sistem Pengukuran Kinerja dan Penghargaan Sebagai PemoderasiHubungan Antara TQM dengan Kinerja Manajerial”, JurnalAkuntabilitas, Jakarta, 2005.

Prima Consulting Group. “Membangun Profesionalisme Auditor Internal Bank”,Artikel Diakses Tanggal 21 April 2011, dari:http://www.postacomment.com

Purnomo, Adi. 2006. “Persepsi Auditor Tentang Pengaruh Faktor-Faktor Keahliandan Independensi Terhadap Kualitas Audit. Diakses Tanggal 25 Maret2011 tersedia: http://[email protected]

126

Rahmawati. “Hubungan Antara Profesionalisme Internal Auditor DenganKinerja Tugas, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Keinginan UntukPindah”, Thesis S2 Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada,Yogyakarta, 1997.

Riyatno. “Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Earnings ResponseCoefficients”, Jurnal Keuangan dan Bisnis Vol. 5 No. 2, Hal 148-162,Oktober, 2007.

Sangsoko, Nanang. “Audit Sistem Informasi: Analisis Faktor-Faktor yangMempengaruhi Tingkat Penerapannya pada Kantor Akuntan Publik diIndonesia”, Kommit, Jakarta, 2002.

------------------------. “Teknologi Informasi: Kinerja dan Penerapannya TerhadapProfesi Akuntansi”, Jurnal Ilmiah Akuntansi, November, 2003.

Sasongko, Budi. Diakses Tanggal: 20 Maret 2011, darihttp//budi.perbanas.ac.id/2007/09/audit-sistem-informsi-at-a-glance|.com

Schmidt, Jaime, and Mike wilkins. “Bringing Darkness to Light: the Influence ofAudit Quality and Audit Committee Expertise on Financial StatementRestatement Transparency”, International Journal, March, 2011.

Singgih, Elisha Muliani, dan Icuk Rangga Bawono. “ Pengaruh Independensi,Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas TerhadapKualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP “Big Four” di Indonesia)”,Seminar Akuntansi Nasional (SNA) XIII Purwokerto, 2010.

Sugiartha, I Putu Sanjaya. “Auditor Eksternal, Komite Audit, dan manajemenLaba”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 11 No. 1 Hal. 97-116, 1Januari, 2008.

Suharli. “Audit Finansial, Audit Manajeman, dan Sistem Pengendalian Intern”,Skripsi Sarjana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (TidakDipublikasikan). Jakarta, 2000.

Supriyono, R. A. “Pemeriksaan Akuntan (Auditing): Faktor-Faktor YangMempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik”, 1998.

Suryana, Agung. “Pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba”, JurnalKeuangan dan Bisnis, Vol. 6 No. 3, November, 2008.

Susiana, dan Arleen Herawaty. “ Analisis Pengaruh Independensi, MekanismeCorporate Governance, dan Kualitas Audit terhadap Integritas LaporanKeuangan”, Trisakti School of Management, 2009.

127

Sudaryono, Arief, dan Istiati Diah Astuti. “Pengaruh Computer Anxiety terhadapKeahlian Karyawan Bagian Akuntansi dalam menggunakan Komputer”,Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IIIV, Solo,2005.

Wahyudi, Hendro, dan Aida Ainul Mardiyah. “Pengaruh Profesionalisme AuditorTerhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan”,Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX, Padang,2006.

Wibowo dan Hardiningsih. “Pengaruh Faktor Personality dan ProfesionalCommitment terhadap Keahlian Komputer Audit”, Diakses tanggal: 20Januari 2011, dari http://id-jurnal.blogspot.com/2008/04/jurnal-bisnis-dan-ekonomi-maret-2003-4412.html.2003.

Yunita, Alfa. “Pengaruh Keterlibatan Komite Audit, Kompetensi danIndependensi Terhadap Kualitas Audit Atas Sistem Informasi BerbasisKomputer (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)”, SkripsiSarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (TidakDipublikasikan), Jakarta, 2010.

128

LAMPIRAN-LAMPIRAN

129

LAMPIRAN 1SURAT PENELITIAN SKRIPSI

130

131

LAMPIRAN 2SURAT KETERANGAN PENELITIAN

132

133

134

LAMPIRAN 3KUESIONER PENELITIAN

135

KUESIONERPENGARUH KOMITE AUDIT, KEAHLIAN AUDITOR, DAN

PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

ATAS SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER DENGAN

TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

136

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, 21 April 2011

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Sdr/i Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program

Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Ali Fahmi

NIM : 107082003204

Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Ilmu Sosial/Akuntansi/VIII

bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul

“Pengaruh Peran Komite Audit, Keahlian Auditor, dan Profesionalisme

Auditor Terhadap Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis Komputer

Dengan Teknologi Informasi Sebagai Variabel Moderating“.

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk

menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan

sebelumnya saya mohon maaf telah menggangu waktu bekerja Bapak/Ibu/Sdr/i.

Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan

tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja,

sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i merupakan faktor

kunci untuk mengetahui pengaruh komite audit, keahlian dan profesionalisme

auditor terhadap kualitas audit dengan teknologi informasi sebagai pemoderasi.

Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan

menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat

salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku.

Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang

penting memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.

137

Apabila diantara Bapak/Ibu/Sdr/i ada yang membutuhkan hasil penelitian ini,

maka Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya (telpon dan e-mail tertera di

bawah). Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan waktu untuk mengisi dan

menjawab semua pertanyaan dalam eksperimen ini, saya sampaikan terima kasih.

Hormat saya,

Dosen Pembimbing Peneliti

(Dr. Amilin, SE, Ak, M.Si) (Ali Fahmi)

137

Nomor : ……… (diisi oleh peneliti)

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : …………………….

(boleh tidak diisi)

Nama KAP : …………………….

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Umur : ………… tahun

Posisi Terakhir : Partner Manajer Supervisor

Auditor Senior Auditor Junior

Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3

Pengalaman Kerja : < 1 tahun 1-3 tahun > 3 tahun

VARIABEL, SUB VARIABEL, DAN INDIKATOR PENELITIAN

Peran Komite Audit (X1)

Berilah tanda silang (X) pada pertannyaan di bawah ini sesuai dengan penilaian

anda, dimana:

1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)

2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

No. Pertanyaan STS TS N S SS1. Anggota komite audit memberikan rekomendasi tentang

pengangkatan atau penggantian auditor1 2 3 4 5

2. Anggota komite audit meneliti surat pengangkatan auditordan biaya audit (fee) untuk auditor.

1 2 3 4 5

3. Komite audit meneliti laporan audit yang sudah dibuatdan management letters (laporan evaluasi tentangpengawasan internal) yang dibuat oleh auditor eksternal.

1 2 3 4 5

4. Komite audit mengawasi kinerja auditor dan memastikanbahwa auditor bekerja sesuai dengan standar professionalyang bersangkutan, khususnya dalam hubungan dengankompetensi dan independensi.

1 2 3 4 5

5. Komite audit bertugas memberikan pandangan mengenaisemua lingkup operasional perusahaan.

1 2 3 4 5

138

Profesionalisme Auditor (X2)

Berilah tanda silang (X) pada pertannyaan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda,

dimana:

1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)

2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

No. Pertanyaan STS TS N S SS6. Saya mengharapkan segenap pengetahuan,

kemampuan dan pengalaman saya dalammelaksanakan proses pengauditan

1 2 3 4 5

7. Saya mendapatkan kepuasan batin denganberprofesi sebagai auditor

1 2 3 4 5

8. Saya bekerja semampu dan sekuat tenaga saya,dalam mengemban pekerjaan dimana saya bekerja

1 2 3 4 5

9. Profesi eksternal auditor adalah profesi yang rawandengan kecurangan dan kasus litigasi hukum.

1 2 3 4 5

10. Saya menerima penugasan didukung material (fee)dan sumber daya yang cukup untukmelaksanakannya.

1 2 3 4 5

Keahlian Auditor (X3)

Berilah tanda silang (X) pada pertannyaan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda,

dimana:

1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)

2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

No. Pertanyaan STS TS N S SS11. Keahlian yang dilaksanakan seorang auditor harus

sesuai dengan bidang yang ditugasinya.1 2 3 4 5

12. Auditor melaksanakan profesi atau tugas sesuaidengan standar baku dibidang profesinya.

1 2 3 4 5

13. Auditor mencerminkan profesi yang berdedikasisesuai dengan pengetahuan dan kecakapan yangdimilikinya.

1 2 3 4 5

14. Pengetahuan, prosedur dan pengalaman auditormempengaruhi dalam mendeteksi kekeliruan.

1 2 3 4 5

15. Setujuhkan anda bahwa seorang auditor dikatakanahli karena memiliki pengalaman lebih dari 4tahun.

1 2 3 4 5

16. Auditor harus meningkatkan kemampuanya dalampenggunaan komputer serta dalam bidang sisteminformasi dalam menjalankan profesinya.

1 2 3 4 5

17. Kemampuan auditor dalam bekerja sama denganorang

139

No. Pertanyaan STS TS N S SSlain tidak mempengaruhi auditor dalam mendeteksikekeliruan.

1 2 3 4 5

18. Integritas dan kompetensi merupakan faktor yangmendukung kemampuan auditor dalam mendeteksikekeliruan.

1 2 3 4 5

Teknologi Informasi (X4)

Berilah tanda silang (X) pada pertannyaan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda,

dimana:

1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)

2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

No. Pertanyaan STS TS N S SS19. Teknologi informasi tidak sepenuhnya berpengaruh

terhadap aspek kehidupan dunia usaha.1 2 3 4 5

20. Teknologi informasi telah mempengaruhi kinerjaperusahaan

1 2 3 4 5

21. Penggunaan teknologi informasi (komputer)meningkatkan produktifitas auditor

1 2 3 4 5

22. Penggunaan teknologi informasi (komputer) tidakmeningkatkan kualitas output pekerjaan auditor

1 2 3 4 5

23. Pemanfaatan software audit membantu dalammengaudit sistem informasi

1 2 3 4 5

Kualitas Audit atas Sistem Informasi Berbasis Komputer (Y)

Berilah tanda silang (X) pada pertannyaan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda,

dimana:

1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)

2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

No. Pertanyaan STS TS N S SS24. Auditor sistem informasi selalu mengacu pada

standar auditing profesional dalam segala aspekpekerjaan audit.

1 2 3 4 5

25. Audit sistem informasi perlu menjaga sikapindependensi dalam tingkah laku dan tindakanterhadap pihak-pihak yang terkait dalam audit.

1 2 3 4 5

26. Auditor sistem informasi mempunyai pengetahuanyang memadai tentang struktur pengendalianinternal sistem Pengolahan Data Elektronik (PDE). 1 2 3 4 5

140

No. Pertanyaan STS TS N S SS27. Aditor sistem informasi (SI) dikatakan mampu

melaksanakan audit sistem informasi apabilamemiliki sertifikat CISA (Certified InformationSystem Auditor).

1 2 3 4 5

28. Jika auditor tidak memiliki independensi untukpemeriksaan bidang tertentu, maka auditor sisteminformasi memerlukan dukungan tenaga ahli.

1 2 3 4 5

29. Dengan digunakannya teknik audit berbasiskomputer, maka dapat meningkatkan efektifitas danefisiensi prosedur audit.

1 2 3 4 5

30. Penyusunan prosedur audit sistem informasidiperlukan untuk memperlancarkan tugaspemeriksaan.

1 2 3 4 5

31. Sistem analisis dan programmer sebaiknya beradadalam pengawasan dan tanggung jawab kepalabagian aplikasi.

1 2 3 4 5

32. Diperlukan kejelasan tentang pemisahan tugas,antara fungsi otorisasi, fungsi akuntabilitas, danfungsi pelaksanaan operasional sistemkomputerisasi.

1 2 3 4 5

33. Jika terjadi kesalahan di media input, perlu adanyamekanisme untuk dapat mendeteksi kesalahantersebut.

1 2 3 4 5

~(Terimakasih Atas Kesediaan Anda)~

Tanda Tangan

_____________

(Responden)

141

LAMPIRAN 4DAFTAR JAWABAN

RESPONDEN

142

Jawaban Responden Atas Variabel Komite Audit dan Variabel KeahlianAuditor

No. KA 1 KA 2 KA 3 KA 4 KA 5 TKA PA 6 PA7 PA 8 PA 9 PA10 TPA1 5 4 4 5 5 23 5 4 5 3 5 222 3 3 3 4 4 17 4 3 4 4 3 183 3 3 3 4 4 17 4 3 4 4 3 184 4 2 2 4 3 15 5 3 4 3 3 185 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 3 186 4 2 3 3 4 16 4 4 4 3 3 187 4 4 4 4 4 20 5 5 5 3 4 228 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 209 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15

10 4 3 3 4 4 18 4 3 4 4 4 1911 3 4 4 4 4 19 4 3 4 3 4 1812 4 3 4 4 3 18 4 3 4 2 3 1613 5 5 5 4 4 23 5 4 4 3 4 2014 4 4 4 5 4 21 5 4 4 4 3 2015 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 3 2016 4 4 4 4 4 20 5 4 4 2 3 1817 5 5 5 5 5 25 5 3 5 5 4 2218 4 3 5 4 5 21 5 4 5 4 4 2219 3 3 4 4 4 18 4 4 4 2 3 1720 4 4 3 5 4 20 5 5 4 2 4 2021 3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 4 2022 4 5 4 4 4 21 5 4 4 4 4 2123 4 5 4 4 4 21 5 4 4 4 4 2124 4 4 4 4 4 20 4 3 5 4 4 2025 3 3 4 4 4 18 5 4 4 4 4 2126 5 4 5 4 4 22 4 4 4 4 5 2127 3 3 3 3 3 15 3 3 3 2 3 1428 4 4 4 5 4 21 5 2 4 1 3 1529 4 4 5 5 5 23 5 4 5 4 3 2130 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 4 2031 5 5 5 4 4 23 4 4 5 4 4 2132 4 4 4 4 5 21 5 4 5 4 4 2233 5 5 4 4 4 22 4 4 4 4 4 2034 4 4 4 5 4 21 4 4 5 4 5 2235 4 4 4 5 3 20 5 5 4 4 4 2236 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 4 2137 4 3 4 5 4 20 5 3 4 3 3 18

38 4 3 4 3 4 18 5 3 4 4 5 21

39 4 4 5 4 4 21 4 5 5 4 4 2240 5 4 5 5 4 23 5 4 4 4 4 2141 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 5 20

143

Lanjutan

42 4 4 4 4 4 20 5 4 5 4 4 22

43 4 4 4 4 4 20 5 4 5 5 4 23

44 3 4 4 4 4 19 4 4 4 2 2 16

45 4 4 4 4 4 20 5 4 5 5 4 23

46 5 4 4 4 5 22 5 4 4 2 3 18

47 5 5 4 5 4 23 5 3 4 2 2 16

48 4 4 4 4 5 21 4 4 4 3 4 19

49 4 4 4 4 2 18 4 4 4 4 4 20

50 4 4 4 4 4 20 4 4 4 2 2 16

51 4 4 4 4 3 19 4 4 4 3 4 19

52 4 4 4 4 4 20 5 5 4 4 4 22

53 4 4 4 4 4 20 4 3 3 4 3 17

54 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20

55 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20

56 4 4 4 3 4 19 4 4 4 3 3 18

57 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 19

58 4 3 5 4 4 20 5 4 5 4 4 22

59 4 3 4 4 3 18 4 3 4 4 3 18

60 4 5 4 4 4 21 4 4 4 4 3 19

61 4 5 5 4 4 22 5 4 5 4 4 22

62 4 4 4 4 5 21 5 4 5 4 3 21

63 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 5 22

64 4 4 5 3 4 20 5 4 4 3 4 20

65 4 4 3 4 4 19 5 3 4 4 3 19

66 4 4 4 4 3 19 5 3 4 5 4 21

67 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 21

68 4 4 4 4 4 20 5 3 4 4 5 21

69 5 4 4 4 5 22 5 4 4 4 3 20

70 4 4 4 5 5 22 5 4 4 4 5 22

71 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 3 19

72 4 4 4 5 4 21 5 4 4 4 3 20

73 4 3 5 4 4 20 5 4 4 4 4 21

74 5 5 5 4 4 23 4 4 4 4 5 21

75 5 3 4 4 3 19 4 3 4 4 4 19

144

Jawaban Atas Variabel Professionalisme Auditor dan Variabel TeknologiInformasi

No.K11

K12

K13

K14

K15

K16

K17

K18 TK

TI19

TI20

TI21

TI22

TI23 TTI

1 4 4 4 5 5 4 3 4 33 4 5 3 4 4 202 4 4 4 4 3 3 3 4 29 3 4 4 3 3 173 4 4 3 4 3 3 3 4 28 3 3 4 2 3 154 5 5 4 4 4 5 5 5 37 4 4 5 3 4 205 4 4 3 4 3 4 4 4 30 5 5 5 5 5 256 4 3 4 3 3 3 3 3 26 3 4 5 3 4 197 5 5 5 5 4 4 5 5 38 4 5 5 4 5 238 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 4 4 2 4 169 5 4 5 5 4 4 3 4 34 3 3 3 3 3 15

10 4 4 4 4 3 4 4 4 31 3 4 4 4 4 1911 4 4 4 4 4 4 3 4 31 4 4 4 4 4 2012 3 3 4 4 3 4 4 4 29 3 3 4 3 3 1613 4 4 4 5 3 3 2 4 29 4 4 4 3 3 1814 5 4 4 5 4 4 4 4 34 3 4 4 3 4 18

15 5 4 4 5 4 4 4 4 34 3 4 4 3 4 18

16 4 4 5 5 4 4 4 4 34 3 4 4 3 4 18

17 3 4 4 5 5 5 5 5 36 4 5 5 4 5 23

18 4 4 4 5 4 4 4 4 33 3 4 4 4 3 1819 3 4 4 4 3 4 4 4 30 3 4 4 3 4 18

20 4 5 4 5 4 4 4 4 34 3 4 5 4 5 2121 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 4 4 2 4 1622 2 2 4 4 4 4 4 4 28 2 4 4 4 4 1823 2 2 4 4 4 4 4 4 28 2 4 4 4 4 18

24 4 4 4 3 3 4 3 3 28 2 4 3 2 4 15

25 5 5 4 4 4 4 3 4 33 2 4 3 2 4 15

26 4 5 4 4 4 5 3 4 33 2 4 4 2 5 1727 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 3 15

28 4 4 4 4 2 4 3 4 29 4 4 4 3 3 1829 5 4 4 5 4 5 1 4 32 4 5 5 2 5 2130 4 4 4 4 2 4 3 4 29 4 4 4 4 4 2031 5 5 4 4 5 4 2 2 31 2 2 3 4 5 1632 4 4 3 2 1 1 2 4 21 2 4 3 5 2 1633 4 5 5 4 5 4 4 4 35 2 5 3 4 3 17

34 4 4 5 3 2 4 4 3 29 2 5 4 3 4 18

35 4 4 4 4 5 4 4 4 33 4 4 4 1 4 17

36 4 4 4 4 3 4 4 5 32 1 4 3 2 3 1337 4 5 4 5 5 3 4 5 35 4 4 5 5 3 2138 4 3 3 2 3 4 5 4 28 5 4 5 4 3 2139 4 4 4 5 3 4 5 4 33 4 4 5 4 5 2240 4 4 5 4 5 5 5 5 37 4 4 5 2 5 20

41 4 4 5 4 4 5 4 4 34 4 5 4 5 5 23

145

Lanjutan

42 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 5 4 5 5 23

43 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 4 4 2 4 16

44 4 4 4 4 3 4 4 4 31 4 4 4 4 4 20

45 4 4 4 4 5 4 4 4 33 2 5 4 2 5 18

46 4 5 4 5 3 5 3 2 31 4 5 5 2 4 20

47 2 4 4 4 4 4 4 4 30 4 2 4 4 3 17

48 5 5 5 5 5 5 4 5 39 4 5 5 5 3 22

49 4 4 4 4 2 4 2 4 28 2 2 4 2 2 12

50 4 4 4 4 2 4 2 4 28 2 4 4 4 4 18

51 4 4 4 4 4 5 4 4 33 3 4 5 5 5 22

52 4 4 5 5 5 5 4 4 36 2 4 5 5 5 21

53 4 4 3 4 3 4 5 5 32 2 4 5 5 5 21

54 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 3 3 3 3 14

55 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 3 3 3 3 15

56 3 4 4 4 3 4 3 4 29 3 4 4 4 4 19

57 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 5 3 5 21

58 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 20

59 3 3 4 4 3 4 4 4 29 4 3 4 4 3 18

60 4 3 4 3 3 4 4 3 28 4 4 5 4 4 21

61 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 4 4 4 3 19

62 5 5 4 4 5 4 4 4 35 3 4 4 3 4 18

63 4 4 4 4 4 4 5 4 33 2 5 4 2 4 17

64 4 3 4 5 4 4 5 3 32 4 4 4 4 4 20

65 4 5 4 4 3 5 4 4 33 3 5 4 4 3 19

66 3 4 4 4 4 4 4 4 31 3 4 3 3 4 17

67 4 4 4 4 2 4 2 4 28 4 4 4 4 4 20

68 4 3 3 4 3 4 5 4 30 4 4 5 4 3 20

69 4 5 4 5 3 4 3 4 32 4 5 5 5 4 23

70 4 4 4 5 5 4 3 4 33 4 5 3 5 4 21

71 4 4 3 4 3 4 4 4 30 4 5 5 5 5 24

72 5 4 4 5 4 4 4 4 34 3 4 4 5 4 20

73 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 4 4 5 3 20

74 4 5 4 4 4 5 3 4 33 4 4 4 4 5 21

75 4 3 4 4 3 4 4 4 30 4 3 4 4 4 19

146

Jawaban Variabel Kualitas Audit Atas Sistem Informasi Berbasis Komputer

No. KS 24KS25

KS26

KS27

KS28

KS29

KS30

KS31

KS32

KS33 TKS

1 3 3 4 3 3 4 4 5 5 4 382 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 343 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 354 4 3 4 3 5 5 4 4 4 4 405 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 476 5 3 3 4 3 4 4 4 4 3 377 5 5 5 5 2 5 5 3 5 4 448 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 409 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 36

10 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3911 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4012 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3513 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3514 5 5 4 3 5 5 4 4 4 5 4415 5 5 5 3 4 4 5 4 4 5 4416 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4317 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45

18 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3919 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3920 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4121 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3522 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3823 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3824 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 34

25 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 43

26 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4227 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4029 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49

30 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3831 5 4 3 4 4 5 3 2 4 5 3932 5 2 4 4 5 4 4 5 4 4 41

33 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 42

34 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 43

35 4 5 5 4 2 2 4 5 2 5 38

36 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 41

37 4 3 4 4 3 4 5 3 3 4 37

38 5 4 4 3 4 4 3 4 4 5 40

39 4 4 3 4 5 3 4 4 4 5 40

40 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 42

41 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 45

147

Lanjutan

42 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 40

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

44 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41

45 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 42

46 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 42

47 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 38

48 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 46

49 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 34

50 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 36

51 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43

52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

53 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 44

54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

56 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 37

57 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41

58 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

59 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 36

60 5 3 3 4 3 4 4 4 4 3 37

61 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39

62 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 38

63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

64 5 5 5 4 4 5 5 3 4 4 44

65 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 37

66 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39

67 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38

68 5 4 4 3 4 4 3 4 4 5 40

69 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 42

70 3 3 4 3 3 4 4 5 5 4 38

71 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 47

72 5 5 4 3 5 5 4 4 4 5 44

73 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

74 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 42

75 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39

148

Hasil Perhitungna Interaksi Variabel Moderating dengan VariabelIndependen

No. ZTKA ZKT ZTPA ZTTI Absx1_x4 Absx2_x4 Absx3_x4

1 1.55676 0.47643 1.1114 0.45268 1.1 0.02 0.662 -1.58468 -0.83485 -0.8615 -0.67903 0.91 0.16 0.18

3 -1.58468 -1.16267 -0.8615 -1.4335 0.15 0.27 0.57

4 -2.63182 1.78772 -0.8615 0.45268 3.08 1.34 1.31

5 -0.01396 -0.50703 -0.8615 2.33887 2.35 2.85 3.2

6 -2.10825 -1.81831 -0.8615 0.07545 2.18 1.89 0.94

7 -0.01396 2.11554 1.1114 1.5844 1.6 0.53 0.47

8 -0.01396 0.14861 0.12495 -1.05626 1.04 1.2 1.18

9 -2.63182 0.80425 -2.34118 -1.4335 1.2 2.24 0.91

10 -1.06111 -0.17921 -0.36828 0.07545 1.14 0.25 0.44

11 -0.53753 -0.17921 -0.8615 0.45268 0.99 0.63 1.31

12 -1.06111 -0.83485 -1.84795 -1.05626 0 0.22 0.79

13 1.55676 -0.83485 0.12495 -0.30179 1.86 0.53 0.43

14 0.50961 0.80425 0.12495 -0.30179 0.81 1.11 0.43

15 -0.01396 0.80425 0.12495 -0.30179 0.29 1.11 0.43

16 -0.01396 0.80425 -0.8615 -0.30179 0.29 1.11 0.56

17 2.6039 1.4599 1.1114 1.5844 1.02 0.12 0.47

18 0.50961 0.47643 1.1114 -0.30179 0.81 0.78 1.41

19 -1.06111 -0.50703 -1.35473 -0.30179 0.76 0.21 1.05

20 -0.01396 0.80425 0.12495 0.82992 0.84 0.03 0.7

21 -0.53753 0.14861 0.12495 -1.05626 0.52 1.2 1.18

22 0.50961 -1.16267 0.61818 -0.30179 0.81 0.86 0.92

23 0.50961 -1.16267 0.61818 -0.30179 0.81 0.86 0.92

24 -0.01396 -1.16267 0.12495 -1.4335 1.42 0.27 1.56

25 -1.06111 0.47643 0.61818 -1.4335 0.37 1.91 2.05

26 1.03318 0.47643 0.61818 -0.67903 1.71 1.16 1.3

27 -2.63182 -2.47395 -2.8344 -1.4335 1.2 1.04 1.4

28 0.50961 -0.83485 -2.34118 -0.30179 0.81 0.53 2.04

29 1.55676 0.14861 0.61818 0.82992 0.73 0.68 0.21

30 -0.53753 -0.83485 0.12495 0.45268 0.99 1.29 0.33

31 1.55676 -0.17921 0.61818 -1.05626 2.61 0.88 1.67

32 0.50961 -3.45742 1.1114 -1.05626 1.57 2.4 2.17

33 1.03318 1.13207 0.12495 -0.67903 1.71 1.81 0.8

34 0.50961 -0.83485 1.1114 -0.30179 0.81 0.53 1.41

35 -0.01396 0.47643 1.1114 -0.67903 0.67 1.16 1.79

36 -0.01396 0.14861 0.61818 -2.18797 2.17 2.34 2.81

37 -0.01396 1.13207 -0.8615 0.82992 0.84 0.3 1.69

38 -1.06111 -1.16267 0.61818 0.82992 1.89 1.99 0.21

149

Lanjutan

39 0.50961 0.47643 1.1114 1.20716 0.7 0.73 0.1

40 1.55676 1.78772 0.61818 0.45268 1.1 1.34 0.17

41 -0.01396 0.80425 0.12495 1.5844 1.6 0.78 1.46

42 -0.01396 0.14861 1.1114 1.5844 1.6 1.44 0.47

43 -0.01396 0.14861 1.60463 -1.05626 1.04 1.2 2.66

44 -0.53753 -0.17921 -1.84795 0.45268 0.99 0.63 2.3

45 -0.01396 0.47643 1.60463 -0.30179 0.29 0.78 1.91

46 1.03318 -0.17921 -0.8615 0.45268 0.58 0.63 1.31

47 1.55676 -0.50703 -1.84795 -0.67903 2.24 0.17 1.17

48 0.50961 2.44336 -0.36828 1.20716 0.7 1.24 1.58

49 -1.06111 -1.16267 0.12495 -2.56521 1.5 1.4 2.69

50 -0.01396 -1.16267 -1.84795 -0.30179 0.29 0.86 1.55

51 -0.53753 0.47643 -0.36828 1.20716 1.74 0.73 1.58

52 -0.01396 1.4599 1.1114 0.82992 0.84 0.63 0.28

53 -0.01396 0.14861 -1.35473 0.82992 0.84 0.68 2.18

54 -0.01396 0.14861 0.12495 -1.81074 1.8 1.96 1.94

55 -0.01396 0.14861 0.12495 -1.4335 1.42 1.58 1.56

56 -0.53753 -0.83485 -0.8615 0.07545 0.61 0.91 0.94

57 -0.01396 0.14861 -0.36828 0.82992 0.84 0.68 1.2

58 -0.01396 0.47643 1.1114 0.45268 0.47 0.02 0.66

59 -1.06111 -0.83485 -0.8615 -0.30179 0.76 0.53 0.56

60 0.50961 -1.16267 -0.36828 0.82992 0.32 1.99 1.2

61 1.03318 0.47643 1.1114 0.07545 0.96 0.4 1.04

62 0.50961 1.13207 0.61818 -0.30179 0.81 1.43 0.92

63 -0.01396 0.47643 1.1114 -0.67903 0.67 1.16 1.79

64 -0.01396 0.14861 0.12495 0.45268 0.47 0.3 0.33

65 -0.53753 0.47643 -0.36828 0.07545 0.61 0.4 0.44

66 -0.53753 -0.17921 0.61818 -0.67903 0.14 0.5 1.3

67 -0.01396 -1.16267 0.61818 0.45268 0.47 1.62 0.17

68 -0.01396 -0.50703 0.61818 0.45268 0.47 0.96 0.17

69 1.03318 0.14861 0.12495 1.5844 0.55 1.44 1.46

70 1.03318 0.47643 1.1114 0.82992 0.2 0.35 0.28

71 -0.01396 -0.50703 -0.36828 1.96163 1.98 2.47 2.33

72 0.50961 0.80425 0.12495 0.45268 0.06 0.35 0.33

73 -0.01396 0.47643 0.61818 0.45268 0.47 0.02 0.17

74 1.55676 0.47643 0.61818 0.82992 0.73 0.35 0.21

75 -0.53753 -0.50703 -0.36828 0.07545 0.61 0.58 0.44

150

Biodata Responden Auditor Eksternal

No. Jenis Kelamin Usia Posisi Pendidikan Pengalaman1 Laki-Laki 27 Auditor Senior S1 >3 Tahun2 Laki-Laki 24 Auditor Junior S1 <1 Tahun3 Laki-Laki 26 Auditor Senior S1 >3 Tahun4 Laki-Laki 24 Auditor Junior S1 1-3 Tahun5 Perempuan 28 Auditor Senior S1 1-3 Tahun6 Perempuan 22 Auditor Junior S1 <1 Tahun7 Laki-Laki 39 Manajer S1 >3 Tahun8 Perempuan 24 Auditor Junior S1 <1 Tahun9 Perempuan 21 Auditor Junior S1 <1 Tahun

10 Perempuan 22 Auditor Junior S1 <1 Tahun11 Perempuan 24 Auditor Junior S1 <1 Tahun12 Laki-Laki 23 Auditor Junior S1 <1 Tahun13 Perempuan 22 Auditor Junior S1 <1 Tahun14 Perempuan 22 Auditor Junior S1 <1 Tahun15 Laki-Laki 25 Auditor Senior S1 1-3 Tahun16 Laki-Laki 26 Auditor Senior S1 1-3 Tahun17 Laki-Laki 23 Auditor Junior S1 <1 Tahun18 Laki-Laki 32 Auditor Senior S1 1-3 Tahun19 Laki-Laki 59 Supervisor S2 1-3 Tahun20 Perempuan 22 Auditor Junior S1 <1 Tahun21 Laki-Laki 23 Auditor Junior D3 <1 Tahun

22 Perempuan 24 Auditor Junior S1 <1 Tahun

23 Perempuan 22 Auditor Junior S1 <1 Tahun

24 Perempuan 23 Auditor Junior S1 <1 Tahun

25 Perempuan 20 Auditor Junior S1 <1 Tahun

26 Perempuan 20 Auditor Junior S1 <1 Tahun

27 Laki-Laki 25 Auditor Junior S1 1-3 Tahun

28 Perempuan 26 Auditor Senior S1 1-3 Tahun

29 Laki-Laki 25 Auditor Junior S2 <1 Tahun

30 Laki-Laki 26 Auditor Junior S1 1-3 Tahun

31 Perempuan 25 Auditor Senior S1 >3 Tahun

32 Perempuan 23 Auditor Junior S1 <1 Tahun

33 Laki-Laki 24 Auditor Junior S1 1-3 Tahun

34 Perempuan 23 Auditor Junior S1 <1 Tahun

35 Perempuan 25 Auditor Senior S1 >3 Tahun

36 Laki-Laki 24 Auditor Junior S1 1-3 Tahun

37 Laki-Laki 23 Auditor Junior S1 <1 Tahun

38 Laki-Laki 22 Auditor Junior S1 <1 Tahun

39 Laki-Laki 22 Auditor Junior S1 <1 Tahun

40 Laki-Laki 26 Auditor Senior S1 1-3 Tahun

41 Laki-Laki 25 Auditor Senior S1 1-3 Tahun

151

Lanjutan

42 Laki-Laki 22 Auditor Junior S1 <1 Tahun

43 Laki-Laki 24 Auditor Senior S1 1-3 Tahun

44 Laki-Laki 22 Auditor Junior S1 <1 Tahun

45 Laki-Laki 27 Auditor Senior S1 1-3 Tahun

46 Perempuan 23 Auditor Junior S1 <1 Tahun

47 Perempuan 22 Auditor Junior S1 <1 Tahun

48 Perempuan 25 Auditor Senior S1 1-3 Tahun

49 Perempuan 22 Auditor Junior S1 <1 Tahun

50 Perempuan 22 Auditor Junior S1 <1 Tahun

51 Perempuan 21 Auditor Junior S1 <1 Tahun

52 Perempuan 29 Supervisor S1 >3 Tahun

53 Laki-Laki 27 Auditor Junior S1 <1 Tahun

54 Laki-Laki 21 Auditor Junior S1 <1 Tahun

55 Laki-Laki 21 Auditor Junior S1 <1 Tahun

56 Laki-Laki 23 Auditor Junior S1 <1 Tahun

57 Perempuan 25 Auditor Junior S1 <1 Tahun

58 Perempuan 50 Auditor Senior S1 >3 Tahun

59 Laki-Laki 60 Auditor Senior S1 >3 Tahun

60 Laki-Laki 50 Auditor Senior S1 >3 Tahun

61 Perempuan 60 Auditor Senior S1 >3 Tahun

62 Laki-Laki 24 Auditor Junior S1 <1 Tahun

63 Laki-Laki 24 Auditor Junior S1 <1 Tahun

64 Perempuan 23 Auditor Junior S1 <1 Tahun

65 Perempuan 24 Auditor Junior S1 <1 Tahun

66 Perempuan 23 Auditor Junior S1 <1 Tahun

67 Perempuan 26 Auditor Senior S1 1-3 Tahun

68 Laki-Laki 22 Auditor Junior S1 <1 Tahun

69 Perempuan 23 Auditor Junior S1 <1 Tahun

70 Laki-Laki 27 Auditor Senior S1 >3 Tahun

71 Laki-Laki 32 Auditor Senior S1 >3 Tahun

72 Perempuan 38 Supervisor S1 >3 Tahun

73 Laki-Laki 23 Auditor Junior S1 <1 Tahun

74 Laki-Laki 26 Auditor Senior S1 1-3 Tahun

75 Laki-Laki 25 Auditor Senior S1 1-3 Tahun

152

LAMPIRAN 5OUTPUT HASIL PENGUJIAN DATA

153

Hasil Olah Data Primer Uji Validitas Data Menggunakan SPSS

Uji Deskriptive

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TKA 75 14 25 19.63 1.799

TK 75 21 39 31.55 3.050

TPA 75 14 23 19.72 2.017

TTI 75 12 25 18.80 2.651

TKS 75 30 49 39.89 3.439

Valid N (listwise) 75

CORRELATIONS /VARIABLES=KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 TKA/PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

154

Correlations

Uji Validitas Variabel Komite Audit

Correlations

KA 1 KA 2 KA 3 KA 4 KA 5 TKA

Pearson Correlation 1 .440** .433** .292* .227* .705**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .011 .050 .000

KA 1

N 75 75 75 75 75 75

Pearson Correlation .440** 1 .474** .283* .245* .757**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .014 .035 .000

KA 2

N 75 75 75 75 75 75

Pearson Correlation .433** .474** 1 .174 .290* .719**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .135 .012 .000

KA 3

N 75 75 75 75 75 75

Pearson Correlation .292* .283* .174 1 .247* .566**

Sig. (2-tailed) .011 .014 .135 .032 .000

KA 4

N 75 75 75 75 75 75

Pearson Correlation .227* .245* .290* .247* 1 .598**

Sig. (2-tailed) .050 .035 .012 .032 .000

KA 5

N 75 75 75 75 75 75

Pearson Correlation .705** .757** .719** .566** .598** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

TKA

N 75 75 75 75 75 75

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

155

Correlations

Uji Validitas Variabel Keahlian Auditor

Correlations

K 1 K 2 K 3 K 4 K 5 K 6

PearsonCorrelation

1 .559** .179 .233* .149 .109

Sig. (2-tailed) .000 .125 .044 .202 .354

K 1

N 75 75 75 75 75 75PearsonCorrelation

.559** 1 .261* .305** .242* .241*

Sig. (2-tailed) .000 .024 .008 .037 .037

K 2

N 75 75 75 75 75 75PearsonCorrelation

.179 .261* 1 .370** .390** .419**

Sig. (2-tailed) .125 .024 .001 .001 .000

K 3

N 75 75 75 75 75 75PearsonCorrelation

.233* .305** .370** 1 .473** .348**

Sig. (2-tailed) .044 .008 .001 .000 .002

K 4

N 75 75 75 75 75 75PearsonCorrelation

.149 .242* .390** .473** 1 .403**

Sig. (2-tailed) .202 .037 .001 .000 .000

K 5

N 75 75 75 75 75 75PearsonCorrelation

.109 .241* .419** .348** .403** 1

Sig. (2-tailed) .354 .037 .000 .002 .000

K 6

N 75 75 75 75 75 75PearsonCorrelation

-.115 -.140 .076 .073 .321** .260*

Sig. (2-tailed) .328 .231 .517 .531 .005 .024

K 7

N 75 75 75 75 75 75PearsonCorrelation

.037 .154 .105 .235* .202 .127

Sig. (2-tailed) .753 .186 .370 .042 .082 .278

K 8

N 75 75 75 75 75 75PearsonCorrelation

.446** .544** .568** .662** .746** .627**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

TK

N 75 75 75 75 75 75**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

156

Correlations

K 7 K 8 TK

Pearson Correlation -.115 .037 .446**

Sig. (2-tailed) .328 .753 .000

K 1

N 75 75 75

Pearson Correlation -.140 .154 .544**

Sig. (2-tailed) .231 .186 .000K 2

N 75 75 75Pearson Correlation .076 .105 .568**

Sig. (2-tailed) .517 .370 .000K 3

N 75 75 75Pearson Correlation .073 .235* .662**

Sig. (2-tailed) .531 .042 .000K 4

N 75 75 75Pearson Correlation .321** .202 .746**

Sig. (2-tailed) .005 .082 .000K 5

N 75 75 75Pearson Correlation .260* .127 .627**

Sig. (2-tailed) .024 .278 .000K 6

N 75 75 75Pearson Correlation 1 .362** .464**

Sig. (2-tailed) .001 .000K 7

N 75 75 75Pearson Correlation .362** 1 .473**

Sig. (2-tailed) .001 .000K 8

N 75 75 75

Pearson Correlation .464** .473** 1Sig. (2-tailed) .000 .000

TK

N 75 75 75

157

Correlations

Uji Validitas Variabel Professionalisme Auditor

Correlations

PA 1 PA2 PA 3 PA 4 PA 5 TPA

Pearson Correlation 1 .084 .347** .145 .118 .485**

Sig. (2-tailed) .475 .002 .216 .312 .000

PA 1

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .084 1 .290* .190 .116 .518**

Sig. (2-tailed) .475 .012 .103 .321 .000PA2

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .347** .290* 1 .358** .248* .657**

Sig. (2-tailed) .002 .012 .002 .032 .000PA 3

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .145 .190 .358** 1 .437** .751**

Sig. (2-tailed) .216 .103 .002 .000 .000PA 4

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .118 .116 .248* .437** 1 .672**

Sig. (2-tailed) .312 .321 .032 .000 .000PA 5

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .485** .518** .657** .751** .672** 1Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

TPA

N 75 75 75 75 75 75**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

158

Correlations

Uji Validitas Variabel Teknologi Informasi

Correlations

TI 1 TI 2 TI 3 TI 4 TI 5 TTI

Pearson Correlation 1 .198 .453** .364** .104 .683**

Sig. (2-tailed) .089 .000 .001 .376 .000

TI 1

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .198 1 .305** .191 .394** .604**

Sig. (2-tailed) .089 .008 .101 .000 .000TI 2

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .453** .305** 1 .227 .402** .698**

Sig. (2-tailed) .000 .008 .050 .000 .000TI 3

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .364** .191 .227 1 .094 .654**

Sig. (2-tailed) .001 .101 .050 .424 .000TI 4

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .104 .394** .402** .094 1 .577**

Sig. (2-tailed) .376 .000 .000 .424 .000TI 5

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .683** .604** .698** .654** .577** 1Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

TTI

N 75 75 75 75 75 75**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

159

Correlations

Uji Validitas Variabel Kualitas Audit Sistem Informasi BerbasisKomputer

Correlations

KS 1 KS 2 KS 3 KS 4 KS 5 KS 6

Pearson Correlation 1 .281* .215 .027 .226 .289*

Sig. (2-tailed) .015 .063 .818 .052 .012

KS 1

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .281* 1 .399** -.025 .088 .340**

Sig. (2-tailed) .015 .000 .831 .450 .003KS 2

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .215 .399** 1 .197 .131 .280*

Sig. (2-tailed) .063 .000 .090 .262 .015KS 3

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .027 -.025 .197 1 .171 .104Sig. (2-tailed) .818 .831 .090 .142 .374

KS 4

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .226 .088 .131 .171 1 .355**

Sig. (2-tailed) .052 .450 .262 .142 .002KS 5

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .289* .340** .280* .104 .355** 1Sig. (2-tailed) .012 .003 .015 .374 .002

KS 6

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .063 .287* .465** .230* .102 .376**

Sig. (2-tailed) .588 .012 .000 .047 .383 .001KS 7

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .002 .036 .266* -.011 .201 .199Sig. (2-tailed) .985 .759 .021 .927 .083 .087

KS 8

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .120 .274* .321** .060 .309** .580**

Sig. (2-tailed) .305 .017 .005 .609 .007 .000KS 9

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .164 .394** .344** -.053 .343** .302**

Sig. (2-tailed) .159 .000 .002 .651 .003 .008KS 10

N 75 75 75 75 75 75Pearson Correlation .433** .537** .646** .345** .551** .692**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .000TKS

N 75 75 75 75 75 75*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

160

Correlations

KS 7 KS 8 KS 9 KS 10 TKS

Pearson Correlation .063 .002 .120 .164 .433**

Sig. (2-tailed) .588 .985 .305 .159 .000

KS 1

N 75 75 75 75 75Pearson Correlation .287* .036 .274* .394** .537**

Sig. (2-tailed) .012 .759 .017 .000 .000KS 2

N 75 75 75 75 75Pearson Correlation .465** .266* .321** .344** .646**

Sig. (2-tailed) .000 .021 .005 .002 .000KS 3

N 75 75 75 75 75Pearson Correlation .230* -.011 .060 -.053 .345**

Sig. (2-tailed) .047 .927 .609 .651 .002KS 4

N 75 75 75 75 75Pearson Correlation .102 .201 .309** .343** .551**

Sig. (2-tailed) .383 .083 .007 .003 .000KS 5

N 75 75 75 75 75Pearson Correlation .376** .199 .580** .302** .692**

Sig. (2-tailed) .001 .087 .000 .008 .000KS 6

N 75 75 75 75 75Pearson Correlation 1 .282* .380** .321** .613**

Sig. (2-tailed) .014 .001 .005 .000KS 7

N 75 75 75 75 75Pearson Correlation .282* 1 .336** .357** .479**

Sig. (2-tailed) .014 .003 .002 .000KS 8

N 75 75 75 75 75Pearson Correlation .380** .336** 1 .221 .650**

Sig. (2-tailed) .001 .003 .057 .000KS 9

N 75 75 75 75 75Pearson Correlation .321** .357** .221 1 .588**

Sig. (2-tailed) .005 .002 .057 .000KS 10

N 75 75 75 75 75Pearson Correlation .613** .479** .650** .588** 1Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

TKS

N 75 75 75 75 75*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

161

Hasil Olah Data Primer Uji Reliabilitas Menggunakan SPSS

Reliability Variabel Komite Audit

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 75 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 75 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based on

StandardizedItems N of Items

.694 .693 5

Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Variance ifItem Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared MultipleCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

KA 1 15.99 2.500 .516 .287 .619KA 2 16.15 2.181 .534 .316 .606KA 3 15.99 2.392 .513 .310 .617KA 4 15.93 2.820 .347 .142 .684KA 5 16.05 2.673 .350 .132 .686

162

Reliability Variabel Keahlian Auditor

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 75 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 75 100.0a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.

Reliability Statistics

Cronbach's AlphaCronbach's Alpha Basedon Standardized Items N of Items

.690 .702 8

Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Variance ifItem Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared MultipleCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

K 1 27.57 7.978 .257 .324 .686K 2 27.53 7.577 .368 .412 .663K 3 27.53 7.874 .447 .272 .654K 4 27.36 7.044 .508 .331 .630K 5 27.91 6.032 .562 .378 .608K 6 27.51 7.361 .483 .304 .640K 7 27.84 7.623 .204 .308 .713K 8 27.57 8.032 .316 .206 .674

163

Reliability Variabel Professionalisme Auditor

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 75 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 75 100.0a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based on

StandardizedItems N of Items

.617 .628 5

Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Variance ifItem Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared MultipleCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

PA 1 15.27 3.306 .278 .150 .605PA2 15.95 3.267 .251 .093 .618PA 3 15.55 3.089 .497 .271 .523PA 4 16.15 2.370 .443 .265 .526PA 5 16.03 2.594 .443 .259 .522

164

Reliability Variabel Teknologi Informasi

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 75 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 75 100.0a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based on

StandardizedItems N of Items

.631 .653 5

Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Variance ifItem Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared MultipleCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

TI 1 15.59 4.570 .423 .288 .556TI 2 14.76 5.266 .390 .200 .578TI 3 14.69 4.999 .528 .342 .524TI 4 15.27 4.495 .326 .149 .624TI 5 14.89 5.232 .323 .254 .606

165

Reliability Kualitas Audit Sistem Informasi Berbasis Komputer

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 75 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 75 100.0a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.

Reliability Statistics

Cronbach's AlphaCronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.737 .749 10

Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Variance ifItem Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared MultipleCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

KS 1 35.83 10.361 .269 .172 .735KS 2 35.85 9.965 .394 .339 .717KS 3 35.93 9.441 .520 .362 .697KS 4 36.28 10.610 .133 .150 .763KS 5 36.15 9.667 .384 .283 .719KS 6 35.80 9.189 .574 .451 .688KS 7 35.80 9.892 .503 .365 .703KS 8 35.91 10.113 .315 .260 .729KS 9 35.79 9.413 .524 .438 .696KS 10 35.71 9.940 .471 .383 .707

166

Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

(Constant) 14.016 4.616 3.036 .003

TKA .561 .203 .311 2.767 .007 .753 1.329

TK .437 .116 .388 3.775 .000 .902 1.109

1

TPA .043 .192 .026 .226 .822 .744 1.343

a. Dependent Variable: TKS

Coefficient Correlationsa

Model TPA TK TKA

TPA 1.000 -.182 -.439

TK -.182 1.000 -.150

Correlations

TKA -.439 -.150 1.000

TPA .037 -.004 -.017

TK -.004 .013 -.004

1

Covariances

TKA -.017 -.004 .041

a. Dependent Variable: TKS

2. Hasil Uji Normalitas

167

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

168

Hasil Uji Hipotesis

1. Interaksi Antara Komite Audit (X1) dengan Teknologi Informasi (X4)

Mempengaruhi Kualitas Audit Sistem Informasi Berbasis Komputer (Y)

Variables Entered/Removed

ModelVariablesEntered

VariablesRemoved Method

1 Absx1_x4,Zscore(TTI),Zscore(TKA)a

. Enter

a. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .616a .380 .354 2.765a. Predictors: (Constant), Absx1_x4, Zscore(TTI), Zscore(TKA)b. Dependent Variable: TKS

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 332.354 3 110.785 14.491 .000a

Residual 542.793 71 7.645

1

Total 875.147 74

a. Predictors: (Constant), Absx1_x4, Zscore(TTI), Zscore(TKA)b. Dependent Variable: TKS

Coefficientsa

Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 39.347 .599 65.691 .000

Zscore(TKA) 1.039 .335 .302 3.098 .003

Zscore(TTI) 1.557 .335 .453 4.650 .000

1

Absx1_x4 .543 .503 .101 1.078 .285a. Dependent Variable: TKS

169

2. Interaksi Antara Keahlian Auditor (X2) dengan Teknologi Informasi

(X4) Mempengaruhi Kualitas Audit Sistem Informasi Berbasis Komputer

(Y)

Variables Entered/Removed

ModelVariablesEntered

VariablesRemoved Method

1 Absx2_x4,Zscore(TTI),Zscore(TK)a

. Enter

a. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .687a .472 .449 2.552a. Predictors: (Constant), Absx2_x4, Zscore(TTI), Zscore(TK)b. Dependent Variable: TKS

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 412.643 3 137.548 21.115 .000a

Residual 462.503 71 6.514

1

Total 875.147 74

a. Predictors: (Constant), Absx2_x4, Zscore(TTI), Zscore(TK)b. Dependent Variable: TKS

Coefficientsa

Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 38.463 .523 73.599 .000

Zscore(TK) 1.299 .317 .378 4.099 .000

Zscore(TTI) 1.533 .314 .446 4.875 .000

1

Absx2_x4 1.510 .455 .290 3.315 .001a. Dependent Variable: TKS

170

3. Interaksi Antara Profesionalisme Auditor (X4) dengan Teknologi Informasi

(X4) Mempengaruhi Kualitas Audit Sistem Informasi Berbasis Komputer

(Y)

Variables Entered/Removed

ModelVariablesEntered

VariablesRemoved Method

1 Absx3_x4,Zscore(TPA),Zscore(TTI)a

. Enter

a. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .648a .420 .396 2.673a. Predictors: (Constant), Absx3_x4, Zscore(TPA), Zscore(TTI)b. Dependent Variable: TKS

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 367.838 3 122.613 17.160 .000a

Residual 507.309 71 7.145

1

Total 875.147 74

a. Predictors: (Constant), Absx3_x4, Zscore(TPA), Zscore(TTI)b. Dependent Variable: TKS

Coefficientsa

Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 38.376 .573 66.981 .000

Zscore(TPA) .906 .315 .264 2.877 .005

Zscore(TTI) 2.013 .323 .585 6.240 .000

1

Absx3_x4 1.376 .438 .296 3.144 .002a. Dependent Variable: TKS

171

4. Interaksi AntaraKomite Audit (X1), Keahlian Auditor (X2),

Profesionalisme Auditor (X4) Mempengaruhi Kualitas Audit Sistem

Informasi Berbasis Komputer (Y)

Variables Entered/Removed

ModelVariablesEntered

VariablesRemoved Method

1 TPA, TK, TKAa . Entera. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .569a .324 .295 2.887a. Predictors: (Constant), TPA, TK, TKAb. Dependent Variable: TKS

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 283.447 3 94.482 11.337 .000a

Residual 591.699 71 8.334

1

Total 875.147 74

a. Predictors: (Constant), TPA, TK, TKAb. Dependent Variable: TKS

Coefficientsa

Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 14.016 4.616 3.036 .003

TKA .561 .203 .311 2.767 .007

TK .437 .116 .388 3.775 .000

1

TPA .043 .192 .026 .226 .822a. Dependent Variable: TKS