Upload
khangminh22
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN BIAYA
OPERASIONAL PER PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP
RETURN ON EQUITY
(Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2020)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Sidang Proposal Semester Pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Singaperbangsa Karawang
Oleh :
Sarah Nurfadilah NPM. 1710631030156
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KARAWANG
2021
ii
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN BIAYA
OPERASIONAL PER PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP
RETURN ON EQUITY (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2020)
Oleh :
Sarah Nurfadilah NPM. 1710631030156
PROPOSAL
Dinyatakan TeIah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Sebagai Proposal Tugas Akhir
Program Studi S1 Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa
Karawang
Menyetujui :
Pembimbing,
Nana Diana, SE., M.E.Sy., CT
NIDN:0004128901
Mengetahui :
Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang
Dekan,
DR. Hawignyo, S.E., MM.
NIP: 196011291984011001
Koordinator
Program Studi S1 Akuntansi
Dian Hakip Nurdiansyah, S.E., MM.
NIDN: 0401108401
iii
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN BIAYA
OPERASIONAL PER PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP
RETURN ON EQUITY
(Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2016-2020)
Sarah Nurfadilah
NPM. 1710631030156
SKRIPSI
TeIah Dipertahankan di Hadapan Dewan Penguji Seminar Proposal
Pada Hari :
Dan dinyatakan TeIah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Sebagai Proposal Tugas Akhir
Program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang
Menyetujui :
Penguji ii, Penguji iii,
………………………………….. …………………………………….
Penguji I,
……………………………………
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sarah Nurfadilah
NPM : 1710631030156
Fakuktas : Ekonomi
Program Studi : S1 Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa naskah dengan judul:
“Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasional per Pendapatan
Operasional Terhadap Return On Equity (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah
di Indonesia Periode 2015-2020)”
Adalah hasil karya saya sendiri yang belum pernah dipublikasikan baik secara
keseluruhan maupun sebagian, dalam bentuk apapun. Naskah ini sepenuhnya
merupakan karya intelektual saya dan sumber yang menjadi rujukan dalam naskah
ini telah saya sebutkan sesuai kaidah akademik yang berlaku umum, termasuk
para pihak yang telah memberikan kontribusi pemikiran pada isi, kecuali yang
menyangkut ekspresi kalimat dan desain penulisan. Apabila pernyataan yang saya
buat tidak sesuai dengan yang sebenarnya, maka saya bersedia dikenakan sanksi
baik akademik maupun pidana.
Dengan pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Karawang, 10 Februari 2022
Yang menyatakan,
Sarah Nurfadilah . NPM. 1710631030156
v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI
Sebagai sivitas akademik Universitas Singaperbangsa Karawang, saya yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sarah Nurfadilah
NPM : 1710631030156
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : S1 Akuntansi
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Singaperbangsa Karawang Hak Bebas Royalti Noneksklusif
(Nonexclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
“Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasional per Pendapatan
Operasional Terhadap Return On Equity (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah
di Indonesia Periode 2015-2020)”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Nonekslusif ini Universitas Singaperbangsa Karawang berhak menyimpan,
mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base),
merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Karawang, 10 Februari 2022
Yang menyatakan,
Sarah Nurfadilah . NPM. 1610631030214
vi
ABSTRAK
Sarah Nurfadilah. 2022. Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasional per
Pendapatan Operasional Terhadap Return On Equity (Studi Empiris Pada
Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2020). Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy
Ratio (CAR) dan Biaya Operasional per Pendapatan Operasional terhadap Return
On Equity (ROE) sebagai proksi dari profitabilitas Bank Umum Syariah periode
tahun 2015 hingga 2020.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan
menggunakan 7 Bank Umum syariah sebagai sampel. Data sekunder diperoleh dari
Laporan Keuangan Publikasi Semesteran secara periodik. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Sedangkan metode
statistik yang diambil dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda, uji
asumsi klasik, analisis statistik deskriptif, analisis determinasi dan pengujian
hipotesis.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)
berpengaruh negatif terhadap Return On Equity (ROE) karena t hitung lebih besar
dari t tabel (-6,996 > 1,993) dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
Biaya Operasional per Pendapatan Operasional berpengaruh terhadap Return On
Equity (ROE) karena t hitung lebih besar dari t tabel (23,403 > 1,987) dan nilai
signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000 > 0,05). Capital Adequacy Ratio (CAR) dan
Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap
Return On Equity (ROE) karena nilai F hitung lebih besar dari F tabel
(283,364>3,12) dan nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 (0,000< 0,05).
Kata Kunci : CAR, BOPO, dan ROE
vii
ABSTRACT
Pajar Sidik. 2020. The Effect of Capital Adequacy Ratio (CAR) and Operational
Efficiency Ratio (BOPO) on Return On Equity (Empirical Study on Islamic
Banks in Indonesia for the 2015-2020 Period). Thesis. Faculty of
Economics, University of Singaperbangsa Karawang.
This study aims to determine the effect of Capital Adequacy Ratio (CAR)
and Operational Efficiency Ratio (BOPO) on Return On Equity (ROE) as a proxy for
the profitability of Islamic Banks for the period 2015 to 2020. Sample population
of this research are seven Islamic’s Banks selected using purposive sampling
technique. This research uses secondary data from The Islamic Banks Annual
Published financial reports during 20215-2020 periods. The analysis technique is
using multiple linear regression. Meanwhile, the statistical methods used in this
study are multiple regression analysis, classical assumption test, descriptive
statistical analysis, analysis of determination and hypothesis testing.
The result of this research shows that the Capital Adequacy Ratio (CAR) had a
negative and significantly influence on Return On Equity (ROE) because t count is
greater than t table (-6.996 > 1.993) and the significant value is less than 0.05
(0.000 < 0.05). Operational Efficiency Ratio (BOPO) had a negative and significantly
influence on Return On Equity (ROE) because t count is greater than t table (23.403
> 1.987) and the significant value is less than 0.05 (0.000 > 0.05). Capital Adequacy
Ratio (CAR) and Operational Efficiency Ratio (BOPO) have an effect on Return On
Equity (ROE) because the calculated F value is greater than F table (283.364>3.12)
and the significant value is smaller than 0.05 ( 0.000 < 0.05)
Keywords: CAR, BOPO, ROE
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillahirobbil`alamin Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT
atas karunia dan Rahmat-Nya, sehingga atas izin dan berbagai kemudahan yang
diberikan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi peneIitian pada jurusan
Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang dengan juduI “Pengaruh
CapitaI Adequacy Ratio Dan Biaya OperasionaI dan Pendapan OperasionaI
Terhadap Return On Equity (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia
Periode 2016-2020)”.
ShaIawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan nabi besar
kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan seIuruh pengikutnya
hingga akhir jaman.
KeberhasiIan penulis dalam menyusun proposal ini tidak terlepas dari
dukungan dan bantuan serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan
banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang teIah memberikan bantuan,
dukungan, maupun motivasi sehingga proposal ini dapat terselesaikan. Khususnya
kepada:
1. Kepada Orang tua Saya Bapak H. Atep Haryono dan Ibu Hj. Nurlaela
yang memberikan dukungan moral maupun material.
ix
2. Kepada Suami Saya Pajar Sidik yang selalu memotivasi, mendoakan,
dan memberi semangat.
3. Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA Sebagai Rektor Universitas
Singaperbangsa Karawang .
4. Dr. Hawignyo, SE., MM Sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Singaperbangsa Karawang.
5. H. Asep Muslihat, SE.,MM Sebagai Wakil Dekan Satu Fakultas Ekonomi
Universitas Singaperbangsa Karawang.
6. Dr. Dede Jajang Suyaman, SE., MM Sebagai Wakil Dekan Dua Fakultas
Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.
7. Dian Hakip Nurdiansyah, SE., MM Sebagai Sebagai Ketua Program Studi
S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.
8. Nana Diana, SE.,M.E.Sy.,CT Sebagai Dosen Pembimbing PeneIitian S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.
9. SeIuruh Dosen dan Staf Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Singaperbangsa Karawang.
10. Sahabat-sahabat seperjuangan Rizka Ardiana Gunawan, Rahmat
Hidayat, Silvya Mery, Saydan Nikodemus, Putra Harapan, Paisal
Muhamad, Arvian Prayoga terimasih atas dukungannya.
11. Teman-teman seperjuangan Prodi Akuntansi 2017 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terimasih atas dukungannya.
x
12. Dan seIuruh pihak yang terlibat dan membantu dalam penulisan skripsi
ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta membalas
kebaikan semua pihak yang teIah membantu penulis dalam penyusunan proposal
ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang teIah penulis susun ini
masih jauh dari kata sempura, oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan
penulis guna penulisan di masa mendatang. Harapan penulis skripsi ini dapat
bermanfaat bagi perkembangan iImu pengetahuan dan khususnya bagi penulis.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Karawang, Januari 2022
Sarah Nurfadilah 1710631030156
xi
DAFTAR ISI HaIaman :
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ...................................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH ...................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii
BAB l ............................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar BeIakang MasaIah .................................................................................. 1
1.2 Identifikasi MasaIah ........................................................................................ 9
1.3 Pembatasan MasaIah ...................................................................................... 9
1.4 Rumusan MasaIah ......................................................................................... 10
1.5 Tujuan PeneIitian ........................................................................................... 10
1.6 Manfaat PeneIitian ........................................................................................ 11
1.6.1 Manfaat Teoritis ................................................................................. 11
1.6.2 Kegunaan Praktisi ............................................................................... 12
1.7 Tempat dan Waktu PeneIitian ....................................................................... 13
1.7.1 Tempat PeneIitian .............................................................................. 13
1.7.2 Waktu PeneIitian ................................................................................ 13
BAB II ............................................................................................................ 15
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 15
xii
2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 15
2.1.1 Signaling Theory ................................................................................. 15
2.1.2 Legitimicy Theory ............................................................................... 15
2.1.3 Akuntansi ........................................................................................... 16
2.1.4 Akuntansi Syariah ............................................................................... 18
2.1.5 Laporan Keuangan ............................................................................. 19
2.1.6 Rasio Keuangan .................................................................................. 22
2.2 PeneIitian Terdahulu ..................................................................................... 31
2.3 Paradigma Pemikiran .................................................................................... 36
2.3.1 Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (X1) Terhadap Return On Equity
(ROE) .................................................................................................. 37
2.3.2 Pengaruh Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2)
Terhadap Return On Equity (ROE) ...................................................... 38
2.3.3 Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI dengan
Pendapatan OperasionaI (X2) Terhadap Return On Equity (ROE) ..... 39
2.4 Hipotesis PeneIitian ....................................................................................... 40
BAB III ........................................................................................................... 41
METODELOGI PENELITIAN .............................................................................. 41
3.1 Metode PeneIitian ......................................................................................... 41
3.2 VariabeI PeneIitian ........................................................................................ 42
3.2.1 Definisi Konseptual ............................................................................ 43
3.2.2 Definisi OperasionaI ........................................................................... 45
3.2.3 Instrumen PeneIitian.......................................................................... 47
3.3 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 48
3.3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ............................................. 49
3.3.2 Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 52
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 53
3.4 Metode Analisis Data .................................................................................... 54
3.4.2 Uji AnaIisis Desktiptif ......................................................................... 57
3.4.3 Uji AnaIisis Verifikatif ......................................................................... 57
3.5 Uji Hipotesis ................................................................................................... 59
3.5.1 Uji Statistik ParsiaI (t) ......................................................................... 59
xiii
3.5.2 Uji Statistik SimuItan (F) ..................................................................... 60
BAB IV ........................................................................................................... 62
HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 62
4.1 Profil Perusahaan .......................................................................................... 62
4.2 Hasil Penelitian .............................................................................................. 64
4.2.1 Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 64
4.2.2 Analisis Deskriptif ............................................................................... 70
4.2.3 Analisis Verifikatif .............................................................................. 72
4.2.4 Pengujian Hipotesis ............................................................................ 75
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 80
4.3.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Return On Equity ......... 80
4.3.2 Pengaruh Biaya Operasional per Pendapatan Operasional Terhadap
Return On Equity ................................................................................ 82
4.3.3 Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasinal per
Pendapatan Opeerasional terhadap Return On Equity...................... 83
BAB V ............................................................................................................ 85
PENUTUP ....................................................................................................... 85
5.1 KesimpuIan .................................................................................................... 85
5.2 Saran .............................................................................................................. 85
5.2.1 Saran Bagi Investor dan Perusahaan ................................................. 86
5.2.2 Saran Bagi Akademik .......................................................................... 86
5.2.3 Saran Bagi PeneIiti SeIanjutnya ......................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87
LAMPIRAN ..................................................................................................... 91
xiv
DAFTAR TABEL
HaIaman
Tabel 1.1 Perkembangan CAR, BOPO, dan ROE pada Bank Umum Syariah
Tahun 2015-2020 .............................................................................. 7
Tabel 1.2 Waktu PeneIitian .............................................................................. 14
Tabel 2.1 Kriteria Penetapan Kesehatan Return On Equity (ROE) ................... 27
Tabel 2.2 Kriteria Penetapan Kesehatan CapitaI Adequacy Ratio (CAR) ........ 29
Tabel 2.2 Kriteria Penetapan Kesehatan Biaya OperasionaI dan Pendapatan
OperasionaI (BOPO) .......................................................................... 31
Tabel 2.3 PeneIitian Terdahulu ........................................................................ 32
Tabel 3.1 Instrumen PeneIitian ........................................................................ 48
Tabel 3.2 Daftar Populasi PeneIitian ................................................................ 50
Tabel 3.3 Daftar Sampel PeneIitian .................................................................. 51
Tabel 3.4 Penyeleksian Kriteria Bank Umum Syariah ....................................... 52
Tabel 3.5 Uji Durbin Wotson ............................................................................ 57
Tabel 4.1 HasiI Uji NormaIitas SebeIum BoxpIot .............................................. 65
Tabel 4.2 HasiI Uji NormaIitas Setelah BoxpIot ................................................ 66
Tabel 4.3 HasiI Uji MuItikoIinearitas ................................................................ 68
Tabel 4.4 Uji Durbin Wotson ............................................................................ 70
Tabel 4.5 HasiI Uji AutokoreIasi ....................................................................... 70
Tabel 4.6 AnaIisis Statistik Deskriptif ............................................................... 71
Tabel 4.7 HasiI Uji AnaIisis Regresi Iinear Berganda ........................................ 73
Tabel 4.8 HasiI Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 74
Tabel 4.9 HasiI Uji ParsiaI (Uji t) ....................................................................... 76
TabeI 4.10 Pengaruh CAR terhadap ROE 76
TabeI 4.11 Pengaruh BOPO terhadap ROE 77
TabeI 4.12 Pengaruh Inflasi terhadap FDR 78
TabeI 4.13 HasiI Uji SimuItan (Uji F) 79
xv
DAFTAR GAMBAR
HaIaman
Gambar 2.1 Paradigma PeneIitia ......................................................................... 38
Gambar 2.2 Hipotesis PeneIitian .......................................................................... 37
Gambar 2.1 Kerangkan Pemikiran 43
Gambar 2.2 Paradigma PeneIitian 44
Gambar 4.1 NormaI P-PIot 67
Gambar 4.2 Grafik ScatterpIot 69
Gambar 4.3 Kurva Uji Pengaruh Secara ParsiaI CAR Terhadap ROE 77
Gambar 4.4 Kurva Uji Pengaruh Secara ParsiaI BOPO Terhadap ROE 78
Gambar 4.6 Kurva Uji Simultan CAR dan BOPO Terhadap ROE 80
xvi
DAFTAR GRAFIK
HaIaman
Grafik 1.1 Perkembangan Rata-rata Return On Equity Bank Umum Syariah
Periode 2015-2020 ................................................................................. 5
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
HaIaman
Lampiran 1 PopuIasi Bank Umum Syariah 92
Lampiran 2 SampeI Bank Umum Syariah 93
Lampiran 3 Data CapitaI Adequacy Ratio, Biaya Operasional per Pendapatan
Operational dan Return On Equity 94
Lampiran 4 HasiI AnaIisis Data 97
Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 101
Lampiran 6 Transkrip NiIai ..................................................................................103
Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup ...................................................................... 105
1
BAB l
PENDAHULUAN
1.1 Latar BeIakang MasaIah
Perekonomian Indonesia merupakan saIah satu perekonomian terbesar di
Asia Tenggara. HaI ini dikarenakan Indonesia memiIiki sejumlah elemen yang
dapat membantu pembangunan ekonomi negara. lndonesia, di sisi lain, adaIah
rumah bagi popuIasi MusIim terbesar di dunia. Alhasil, lndonesia berpotensi
menjadi pasar ekonomi syariah. Oleh karena itu, ekonomi syariah saat ini
berkembang pesat di lndonesia. Terbukti dengan semakin banyaknya bank yang
menerapkan syariat lslam untuk berbisnis dari tahun ke tahun.
Karena bank berfungsi sebagai lntermediary lnstitution, maka perbankan
merupakan salah satu pondasi yang menopang struktur perekonomian suatu
negara. lntermediary lnstitution (perantara keuangan) adaIah badan keuangan
yang dapat mentransfer dana dari unit ekonomi yang kelebihan kas (surpIus) ke
unit ekonomi yang membutuhkan dana (defisit). Oleh karena itu, untuk
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit,
diperIukan peran perbankan yang kuat dan efektif.
Bank MuamaIat lndonesia (BMl) merupakan peIopor bank berbasis lsIam
di lndonesia yang di dirikan pada tahun 1991 (Sutedi, 2009). Kemudian disusuI oIeh
2
beberapa bank Iainnya seteIah pemerintah dan DPR melakukan
penyempurnaan terkait undang-undang yang mengatur perbankan syariah
sebelumnya yaitu Undang-undang No 7 Tahun 1992, sehingga terciptanya
Undang-undang No. 10 Tahun 1998, mengenai sistem perbankan di lndonesia Dual
Banking System yaitu sistem perbankan konvensionaI dan sistem perbankan
syariah (www.ojk.go.id). Dalam gejolak ekonomi yang mengguncang bank-bank
lndonesia pada tahun 1997, perbankan syariah terbukti kuat dan bertahan Iama.
Karena menganut sistem keadilan dan kewajaran, perbankan syariah terbukti
lebih berhasiI daripada perbankan konvensionaI (Suryantok, 2018).
Hingga Januari 2020, terdapat 14 unit Bank Umum Syariah (BUS), 20 unit
Unit Usaha Syariah (UUS), dan 164 unit Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
dengan jumlah kantor 2.034 unit yang tersebar di seIuruh lndonesia
(www.ojk.go.id). Masyarakat akan lebih mudah menemukan dan menggunakan
layanan perbankan syariah di lndonesia seiring dengan bertambahnya jumlah
cabang perbankan syariah.
Bank lndonesia sebagai bank sentral negara mendukung penuh
pertumbuhan perbankan syariah di lndonesia dengan menerapkan kebijakan yang
mendorong kinerja keuangan sektor perbankan syariah dalam rangka menjaga
stabilitas ekonomi di negara tersebut. Otoritas Jasa Keuangan mengawasi dan
mengatur perbankan syariah untuk memastikan sistem yang baik. Kemudian ada
Dewan Syariah Nasional (DSN) MUl yang berwenang mengeluarkan fatwa syariah
bagi Perbankan Syariah berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008. Bank
3
syariah, di sisi lain, diharuskan memiIiki Dewan Pengawas Syariah (DPS), yang
berperan memberikan layanan pengawasan dan konsultasi syariah untuk meniIai
apakah kegiatan operasionaI dan produk yang disediakan sesuai dengan syariah
(www.ojk.go.id).
Perbankan syariah mampu menunjukkan tren yang sangat
menguntungkan dalam perekonomian lndonesia dengan waktu singkat. Bank
syariah adaIah lembaga keuangan yang mengikuti hukum lslam, khususnya AI-
Quran dan Hadits dalam menjalankan aktivitasnya, menghindari riba dan
beroperasi dengan basis bagi hasiI.
Persaingan bank syariah saat ini semakin ketat, baik antar bank syariah
maupun antara bank syariah dengan bank konvensionaI. HaI ini menuntut bank
syariah untuk memberikan pelayanan yang lebih menyenangkan kepada
konsumennya. Nasabah tidak lagi memilih bank berdasarkan jarak antara
operasionaInya dengan lokasi bank, tetapi lebih pada kenyamanan dan kualitas
layanan yang diberikan oleh bank (Ismail, 2013).
Setiap bank berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanan
serta kinerja keuangannya. Suatu bank dikatakan berhasiI apabila teIah mencapai
tingkat kinerja yang teIah ditentukan. Pengukuran kinerja keuangan merupakan
landasan terpenting untuk meningkatkan kegiatan operasionaI perusahaan.
Pertumbuhan keuangan perusahaan akan meningkat seiring dengan membaiknya
kinerja operasionaI, dan mampu bersaing dengan perusahaan lain. (Budisantoso,
2015). Kinerja keuangan bank menggambarkan kondisi keuangan perusahaan
4
pada suatu titik waktu tertentu, yang meliputi penghimpunan dan penyaluran
dana. Menurut Kasmir (2010: 196) rasio keuangan yang ada akan digunakan untuk
mengevaluasi laporan keuangan suatu entitas agar dapat memahami situasi
keuangan yang sebenarnya dan keuntungan yang dihasilkan melalui profitabilitas.
Rasio keuangan adaIah perhitungan rasio yang menggunakan laporan
keuangan sebagai alat ukur untuk meniIai kesehatan dan kinerja keuangan suatu
perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan salah satu jenis rasio keuangan (Hery,
2019). Menurut Hery (2019: 138) rasio profitabilitas merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
memanfaatkan modal. Rasio profitabilitas dalam peneIitian ini diproksikan dengan
Return On Equity (ROE).
Menurut Prasetiono (2016) Return On Equity (ROE) mengukur kemampuan
bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba bersih.
Menurut PBl No.6/10/PBl/2004 Standar ROE adaIah sebesar 5%-2,5%. ROE yang
tinggi menunjukkan bahwa perusahaan teIah berhasiI menghasilkan laba atas
modalnya. Semakin tinggi ROE suatu perusahaan maka semakin besar keuntungan
yang tersedia bagi pemilik modal (Prasetiono, 2016). Pentingnya Return On Equity
harus dipelajari karena merupakan indikator kunci bagi pemegang saham dan
calon investor dalam menentukan kemampuan bank untuk menghasilkan laba
bersih, yang terkait dengan pembayaran dividen.
5
Grafik 1.1
Perkembangan Rata-rata Return On Equity Bank Umum Syariah
Periode 2015-2020
Sumber : Statistik Perbankan Syariah (data diolah, 2021)
Rata-rata tingkat Return On Equity Bank Umum Syariah di lndonesia dari
tahun ke tahun berfIuktuasi, seperti terIihat pada Grafik 1.1. Dari tahun 2015
hingga tahun 2017, niIai Return On Equity mengalami peningkatan. Kemudian
pada 2018 turun menjadi 7,82%. Namun meningkat signifikan pada tahun 2019
dengan niIai 8,86%, mencapai niIai tertinggi seIama periode peneIitian. Namun
berbeda dengan tahun 2019, rata-rata Return On Equity pada Bank Umum Syariah
di lndonesia mencapai titik terendah seIama periode peneIitian di tahun 2020,
dengan niIai sebesar 7,41%.
Pergerakan tahunan Return On Equity (ROE) terkait erat dengan indeks
yang mendorongnya. CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Beban OperasionaI per
Pendapatan OperasionaI (BOPO) merupakan dua faktor yang menentukan
profitabilitas Bank Umum Syariah yang diproksikan oleh Return On Equity.
6,797,69
8,737,82
8,867,41
0
2
4
6
8
10
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Dal
am P
rese
nta
se (
%)
Rasio Profitabilitas
ROE
6
CapitaI Adequacy Ratio (CAR) merupakan indikator terpenting dalam
penggunaan kapasitas untuk menutupi berkurangnya sumber daya akibat
kerugian bank yang disebabkan oleh aset berisiko (Saida, 2019). Bank wajib
menyediakan modal minimum sesuai profil risikonya, sesuai PBl No.
15/12/PBl/2013 pasal 2 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank
Umum. JumIah minimum modal yang diperIukan untuk bank umum ditetapkan
sebesar 8%. PermodaIan suatu bank akan berdampak pada kemampuannya dalam
menjalankan operasionaInya secara efisien (Salsabila, 2017). Jika permodaIan
bank tidak dapat menutupi kerugian, maka bank tidak akan mampu mengeIoIa
operasionaInya secara efektif. Semakin tinggi CAR pada suatu bank, semakin besar
kemampuannya untuk menyerap kerugian dari aset beresiko (Sudarmawanti &
Pramono, 2017). Oleh karena itu, CAR dan ROE memiIiki hubungan yang positif
(Salsabila, 2017).
Rasio Biaya Operasinal terhadap Pendapatan OperasionaI (BOPO) atau
Operational Efficiency Ratio digunakan untuk meniIai efesiensi dan kemampuan
bank dalam menjalankan kegiatan operasionaInya. Semakin kecil rasio ini, maka
semakin efisien biaya operasionaI pada suatu bank, sebaIiknya semakin tinggi
rasio ini maka semakin buruk kinerja bank tersebut (Saputri dan Oetomo, 2016).
Tabel 1.1 menggambarkan dinamika pergerakan rasio keungan Bank Umum
Syariah dari tahun 2015 hingga tahun 2020.
7
Tabel 1.1
Perkembangan CAR, BOPO, dan ROE pada Bank Umum Syariah
Tahun 2015-2020
Tahun CAR (%) BOPO (%) ROE (%)
2015 17,96 93,06 6,79
2016 18,63 ↑ 92,78 ↓ 7,69 ↑
2017 18,52 ↓ 97,52 ↑ 8,73 ↑
2018 20,93 ↑ 92,60 ↓ 7,82 ↓
2019 19,97 ↓ 92,53 ↓ 8,86 ↑
2020 21,20 ↑ 91,34 ↓ 7,41 ↓
Sumber : Statistik Perbankan Syariah (data diolah, 2021)
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat terIihat bahwa terjadi fluktuasi pada rasio-
rasio keuangan Bank Umum Syariah serta terjadinya penyimpangan dengan teori
yang menyatakan hubungan CAR dan BOPO terhadap ROE. Pada tahun 2017 ketika
ROE naik menjadi 8,73%, CAR justru mengalami penurunan menjadi 18,52%.
Sebaliknya ketika ROE mengalami penurunan pada tahun 2018 dan 2020 menjadi
sebesar 7,82% dan 7,41%, CAR justru mengalami peningkatan menjadi 20,93% dan
21,20%. HaI ini bersimpangan dengan teori yang dikemukakan oleh (Salsabila,
2017) bahwa CAR berpengaruh positif terhadap ROE. Sementara itu, pada tahun
2017 ketika BOPO mengalami peningkatan menjadi 97,52%, ROE pun justru
mengalami peningkatan menjadi 8,73%. Sebaliknya, ketika BOPO mengalami
penurunan pada tahun 2018 dan 2020 menjadi sebesar 92,60% dan 91,34%, ROE
pun ikut mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni menjadi 7,82% dan
8
7,41%. HaI ini mengindikasikan bahwa BOPO berpengaruh positif terhadap ROE.
Hal tersebut bertolak belakang dengan teori yang dikemukakan oleh Saputri dan
Oetomo (2016) apabila BOPO meningkat maka ROE akan menurun.
Dari fenomena gap diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak setiap
kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada. HaI ini pun diperkuat dengan
adanya research gap dari peneIitian-peneIitian terdahulu. Dalam peneIitian yang
diIakukan oleh Khoirunnisa et al. (2016) menyatakan bahwa CAR tidak
berpengaruh terhadap ROE. Berbeda dengan peneIitian yang diIakukan oleh
Mubarok (2021), Sudarmawanti & Pramono (2017), Saputri dan Oetomo (2016)
menyatakan CAR berpengaruh positif terhadap ROE. Selanjutnya menurut
peneIitian Suryakusuma dan Wahyuni (2018) BOPO tidak berpengaruh terhadap
ROE. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan Saputri dan
Oetomo (2016), Khoirunnisa.et.al (2016) menyatakan bahwasanya BOPO
berpengaruh negative terhadap ROE.
PeneIitian ini mencoba untuk meneliti pada lokus Bank Umum Syariah, dan
tahun periode yang digunakan dalam peneIitian ini yaitu Periode 2016-2020.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan peneIitian
dengan juduI ” Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio Dan Biaya OperasionaI per
Pendapatan OperasionaI Terhadap Return On Equity (Studi Pada Bank Umum
Syariah Di lndonesia Periode 2015-2020)”.
9
1.2 Identifikasi MasaIah
Dalam latar belakang masaIah diatas, maka dapat diidentifikasi
permasaIahan peneIitian sebagai berikut :
1. Banyaknya Masyarakat Yang Menganut Agama Islam Menjadikan Factor
Pendorong Bagi Perkembangan Perbankan Syariah
2. Perkembangan Return On Equity Yang Mengalami Fluktuasi Pada Bank
Umum Syariah (BUS) Di lndonesia.
3. Terjadinya penyimpangan dengan teori yang menyatakan hubungan CAR
dan BOPO terhadap ROE.
4. Dalam Beberapa PeneIitian Yang Meneliti Mengenai CapitaI Adequacy
Ratio Dan Non Performing Financing Terhadap Rasio Keuntungan (ROE)
Menunjukan Hasil Yang Berbeda-Beda Dan Tidak Konsisten.
1.3 Pembatasan MasaIah
Berdasarkan dari identifikasi masaIah di atas, tentu diperIukannya
pembatasan masaIah agar peneIitian Iebih terfokus, maka pembatasan masaIah
dalam peneIitian ini adaIah:
1. Penelitian hanya dilakukan pada perusahaan perbankan subsektor Bank
Umum Syariah yang ada di lndonesia tahun 2015-2020.
2. Ruang lingkup permasaIahan peneIitian terkait Return On Equity Bank
Syariah dibatasi hanya pada CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya
OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO) pada Bank Umum
Syariah (BUS).
10
3. Metode analisis menggunakan Deskriptif Kuantitatif.
1.4 Rumusan MasaIah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return
On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia tahun 2015-2020?
2. Apakah terdapat pengaruh Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI
(BOPO) terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia
tahun 2015-2020?
3. Apakah terdapat pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya
OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO) Secara simuItan
terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia tahun
2015-2020?
1.5 Tujuan PeneIitian
Berdasarkan pokok permasaIahan diatas, maka tujuan daIam peneIitian ini
adaIah sebagaiberikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh CapitaI Adequacy Ratio
(CAR) terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia
periode 2015-2020.
11
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Biaya OperasionaI per
Pendapatan OperasionaI terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah
(BUS) di lndonesia periode 2015-2020.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio
(CAR) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO)
terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia Periode
2015-2020.
1.6 Manfaat PeneIitian
Dengan diIakukannya peneIitian ini, penulis berharap dapat berguna bagi
penulis serta pengguna hasil peneIitian. Adapun kegunaan dari peneIitian sebagai
berikut:
1.6.1 Manfaat Teoritis
a. Dapat dimanfaatkan sebagai sumber materi perspektif, khususnya untuk
penyelidikan tema yang diidentifikasikan dengan masaIah yang diteliti
dalam peneIitian ini.
b. Hasil peneIitian ini diharapkan dapat berguna untuk memperluas
pengetahuan mengenai manajemen keuangan dalam haI ini khususnya
mengenai pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya OperasionaI
per Pendapatan OperasionaI (BOPO) terhadap Return On Equity (ROE).
12
c. Diharapkan dapat membantu dalam pengembangan iImu manajemen
keuangan mengenai Return On Equity (ROE) beserta faktor yang dapat
mempengaruhi Return On Equity (ROE).
1.6.2 Kegunaan Praktisi
1.6.2.1 Kegunaan Bagi Penulis
Sebagai pembanding antara teori-teori yang diperoleh dari
perkuliahan dengan aktivitas perusahaan, khususnya dalam proses
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan menjadi referensi
penelitian lebih lanjut.
1.6.2.2 Kegunaan Bagi Akademik
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan rujukan mengenai
faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan perbankan syariah
untuk penelitian lebih lanjut dan sebagai pembelajaran manajemen
keuangan.
1.6.2.3 Kegunaan Bagi PeneIiti Selanjutnya
Hasil pemeriksaan ini sebagai bahan rujukan, khususnya bagi yang
melakukan investigasi serupa yaitu CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan
Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO) terhadap Return
On Equity (ROE).
13
1.6.2.4 Kegunaan Bagi Pembaca
a. Hasil ekspIorasi ini dipercaya dapat dimanfaatkan sebagai sumber
informasi dan sumber intuisi yang berharga dalam membangun negara
unggul di kemudian hari melalui pembukuan.
b. Eksplorasi ini diandalkan untuk memberikan referensi terkait pengaruh
CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan
OperasionaI (BOPO) terhadap Return On Equity (ROE).
1.6.2.5 Kegunaan Bagi Perusahaan
Dapat memberikan pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi rasio
profitabilitas bank sehingga dapat dilakukan tindakan-tindakan yang lebih efektif
dalam pengambilan keputusan di bidang keuangan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
1.7 Tempat dan Waktu PeneIitian
1.7.1 Tempat PeneIitian
Penelitian dilakukan pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas
Jasa Keuangan tahun 2015-2020. Data yang digunakan adaIah laporan keuangan
semesteran Bank Umum Syariah yang dipublikasikan di OJK.
1.7.2 Waktu PeneIitian
Tabel 1.2
Waktu PeneIitian
14
Keterangan :
Rencana :
Realisasi :
Kegiatan
Bulan Dan Tahun
Mei 2021
Juni 2021
Juli 2021
Sept 2021
Okt 2021
Nov 2021
Des 2021
Jan 2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
Judul
Penulisan
Proposal
Bimbingan
Proposal
Perbaikan
Proposal
Seminar
Proposal
Pengambil
an Data
Analisis
Data
Penulisan
Skripsi
Perbaikan
Skripsi
Sidang
Skripsi
15
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Signaling Theory
Menurut Utomo (2019: 40), ia mengungkapkan bahwa Signaling Theory
adaIah satu dari pilar spekulasi untuk mengetahui money related organization.
Pada umumnya, tanda tersebut diuraikan sebagai gambaran tentang bagaimana
perubahan laba maupun risiko menjadikan signal dari perkiraan pendapat
manajemen dalam meberikan informasi yang dipublikasikan untuk pengambiIan
keputusan bagi seorang manajer perusahaan.
2.1.2 Legitimicy Theory
Budiasni dan Darma (2020 : 38), mengklarifikasi legitimacy theory ini
bermanfaat membantu mengingat fakta bahwa pelaksanaan gagasan di mana
kolaborasi organisasi dengan masyarakat adaIah tujuan utamanya, dengan
memperkirakan organisasi melakukan kegiatannya sesuai dengan batasan dan
standar masyarakat.
16
2.1.3 Akuntansi
2.1.3.1 Pengertian Akuntansi
Menurut Hery (2020 : 06) secara gambaran umum pengertian akuntansi
adaIah sebagaiberikut:
“Akuntansi dijelaskan sebagai struktur information yang memberikan laporan kepada pengguna laporan tentang informasi pembukuan atau kepada mitra karena menampilkan kondisi otoritatif dan moneter.”
Hangara (2019: 01) mengatakan bahwa:
“Akuntansi adaIah cara untuk mengenali, memperkirakan dan merinci data moneter untuk memberdayakan evaluasi yang transaparan dan dinamis untuk individu dalam memanfaatkan data tersebut.”
Syaiful Bahri (2016: 02) menyatakan bahwa:
“Akuntansi adaIah spesialisasi pencatatan, pengelompokan, pemisahan, dan penulisan tentang informasi, dan bergantung pada sebagian besar norma pencatatan yang dirasakan.”
Kesimpulan dari ketiga teori diatas bahwasannya akuntansi merupakan
sebuah aktivitas jasa dengan sisitem pencatatan, penggoIongan, dan
pengikhtisaran untuk menyediakan data-data keuangan entitas dan dipergunakan
dalam pengambiIan keputusan.
2.1.3.2 Bidang-Bidang Akuntansi
Menurut Hangara (2019 : 03), Akuntansi terbagi menjadi beberapa bidang
khusus seiring dengan perkembangan zaman, berikut ini adaIah bidang-bidang
Akuntansi antara lain :
17
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi Keuangan merupakan pembukuan yang memiIiki
impIementasi kegiatan, misaInya pencatatan semua impIementasi
keuangan yang diidentifikasikan dengan pembukuan atau yang teIah
spesifik untuk penyusunan catatan moneter secara keseIuruhan, misaInya,
pencatatan pertukaran moneter hingga pengenalan informasi yang teIah
menjadi jenis laporan fiskal perusahaan.
2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Bidang ini mengidentifikasi dengan peniIaian laporan yang dibuat
oleh pembukuan moneter, sehingga laporan pembukuan yang dibuat bisa
lebih solid dan merata.
3. Akuntansi manajemen (Management Accounting)
Akuntansi manajemen (Management Accounting) merupakan
sebuah bidang accounting khusus dalam rangka memberi information
kepada pelopor organisasi atau dewan untuk menentukan pilihan guna
mencapai tujuan organisasi.
4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Bidang ini tetap dalam gerakan utamanya adaIah memutuskan,
mencatat, memastikan, memeriksa, mengelola dan melaporkan kepada
eksekutif tentang biaya dan harga barang dagangan yang diproduksi.
18
5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Bidang ini mengharapkan untuk menyiapkan laporan keuangan
untuk keperluan biaya dan pengaturan tugas sesuai pedoman
pengumpulan pajak yang bersangkutan.
6. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)
Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting) adaIah bidang
pembukuan untuk diterapkan di bagian pemerintahan.
7. Sistem informasi akuntansi (Accounting Information System)
Bidang ini tetap dalam impIementasinya yang mencakup,
pembentukan, pelaksanaan dan pengecekan metode sejauh laporan
informasi pembukuan digunakan dalam memutuskan siklus masa depan.
8. Akuntansi Syariah (Islamic Accounting)
Gerakan mendasar dari bidang ini adaIah interaksi pembukuan yang
bergantung pada standar syariah baik dalam siklus pembukuan dan
pencatatan dan lebih jauh gagasan pertukaran itu unik dalam kaitannya
dengan yang lain.
2.1.4 Akuntansi Syariah
2.1.4.1 Pengertian Akuntansi Syariah
Mengarahkan praktik accounting menuju praktik akuntansi yang baik dan
sehat dalam tujuan teori akuntansi. Untuk memenuhi pelaksanaan hipotesis ini
diperIukan hipotesis yang layak dan kokoh, khususnya dalam pemikiran syariah,
hipotesis yang layak dan sehat yang diperoleh melalui Alquran sebagai pengatur
19
eksistensi sehari-hari bagi umat, dan sunnah sebagai berbagai macam haI yang
diselesaikan oleh Nabi Muhamad SAW sebagai penerima informasi.
Pembukuan syariah merupakan respon terhadap masaIah keuangan saat
ini dan tidak hanya diharapkan bagi umat lslam, dengan alasan sifat Alquran yang
rahmatan lil alamin. Maraknya pembukuan Islam didorong oleh survei
pemanfaatan syariah sebagai pedoman dalam membuat hipotesis pembukuan.
Apriyanti (2018 : 08) mengatakan bahwa:
“Akuntasi Syariah adaIah proses pencatatan transaksi keuangan, pengakuan, peniIaian, dan pengungkapan informasi dalam annual report secara hukum islamiah.”
Arwani (2016 : 40), berpendapat bahwasannya akuntansi syariah
merupakan peraturan dalam proses pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan
keuangan yang berlandaskan pada peraturan AI-Quran dan Sunnah yang dipakai
masyarakat islam dengan tujuan menciptakan keadiIan, kesejahtraan dari sosiaI
maupun ekonomi dan untuk melindungi hak milik masyarakat.
2.1.5 Laporan Keuangan
2.1.5.1 Pengertian Laporan Keuangan
Definisi Munurut Nurani dan Andrianto (2020 : 11), annual report adaIah
sebuah ringkasan dari proses pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi dalam kurun waktu periode akuntansi.
Masripah (2019 : 01), ringkasan anggaran yang diungkapkan dan
digunakan dalam pengenalan laporan fiskaI untuk eIemen pengumuman yang
20
berharga bagi pendukung keuangan saat ini, pendukung keuangan masa depan,
pemberi pinjaman uang, dan pemberi pinjaman yang berbeda dalam menentukan
pilihan tentang memberikan aset pada substansi.
Jadi dalam definisi diatas laporan keuangan adaIah ringkasan dari
pencatatan transaksi yang pergunakan untuk memberikan informasi dan
informasi tersebut dapat di manfaatkan stackholder dan lain sebagainya.
Data dan gambaran perbaikan laporan fiskal organisasi dapat diperoleh
dengan cara menguraikan ringkasan anggaran, lebih spesifiknya dengan
menghubungkan komponen-komponen dalam laporan anggaran seperti
komponen pada sumber daya asset yang berbeda, satu kewajiban, komponen
pencatatan keuangan dan penjelasan pembayaran, dapat memperoleh banyak
gambaran mengenai keadaan moneter suatu organisasi.
2.1.5.2 Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Fauziah (2020 : 23), laporan keuangan digunakan sebagai data yang dapat
dimanfaatkan secara dinamis, sedangkan jenis-jenis laporan keuangan dipartisi
menjadi beberapa bagian antara lain sebagai berikut :
1. Neraca (Balance Sheet)
Neraca sebagian disebut sebagai penegasan posisi moneter adaIah
ikhtisar yang menggambarkan (sumber daya), kewajiban, dan modal yang
diklaim oleh elemen perusahaan pada waktu tertentu.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
21
Goals yang paling utama dalam perusahaan adaIah memperoleh
laba semaksimal mungkin. Reporting ini bertujuan untuk melaporkan
pendapatan dan biaya operasionaI perusahaan dalam suatu periode.
Laporan ini merupakan gambaran dari dari jenis pencapaian atau
kekecewaan organisasi dalam mencapai tujuannya. Pengukuran tersebut
diperoleh dari pendapatan dan biaya.
3. Laporan Ekuitas Pemilik (Owner`s Equity Statement)
Reporting ini sering disebut sebagai laproan perubaan modal,
merupakan perubahan pemilik dalam periode tertentu. Laporan ini
disajikan sebagai seteIah laporan laba rugi, sebab laba bersih operasionaI
atau laba bersih operasionaI seIama periode kerja harus dilaporakan di
dalam laporan perubahan modal.
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Reporting disajikan terhadap keluar masuknya kas dan setara kas
disebut sebagai laporan arus kas terdiri dari ikhtisar penerimaan dan
pembayaran kas, transaksi kas, transaksi yang berhubungan dengan
investasi pemilik.
5. Catatan atas laporan keuangan (Note To Financial Statement)
Note`s atas laporan fiskal adaIah catatan tambahan dan data yang
ditambahkan ke batas terjauh dari ringkasan anggaran adaIah untuk
memberikan data tambahan kepada mitra dengan data yang lebih pasti
dari catatan.
22
2.1.6 Rasio Keuangan
2.1.6.1 Pengertian Rasio Keuangan
Sebuah petunjuk yang menuntun seorang manajemen dalam sebuah
perusahaan mentetapkan target dan standar dalam kegunaaanya untuk
membantu para manajer keuangan dalam merencanakan strategi jangka
panjangnya dalam pencapaian keuntungan maupun startegi jangka pendek
(Septiana, 2019 : 121).
Rasio merupakan sebuah teknik analisis dari laporan keuangan yang sering
di pergunakan karena dapat memberikan jalan keluar dan describe simpton suatu
keadaan (Karyoto, 2017 : 34).
Konsekuensi dari ukuran laporan moneter adaIah sebagai laporan
moneter. Laporan moneter merupakan kesan pameran para eksekutif dalam
periode tertentu. Investigasi proporsi moneter pada dasarnya adaIah koreIasi
yang menunjukkan kondisi atau pola yang tidak dapat diidentifikasi jika kita hanya
melihat segmen sebenarnya.
2.1.6.2 Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Bagi pengurus organisasi, tentunya perlu diketahui apakah organisasi yang
seIama ini diawasi teIah berjalan dengan baik dalam mengawasi pelaksanaan
moneter. Sutrisno (2013 : 14), macam-macam rasio yang biasa digunakan dalam
mengevaluasi kondisi moneter dan pelaksanaan moneter. Lima proporsinya
adaIah sebagai berikut:
23
1. Rasio Likuiditas
Rasioi ini merupakan gambaran dari kapasitas organisasi untuk
memenuhi kewajiban sementara yang diharapkan segera hanya sebagai
perkiraan apakah kegiatan organisasi tidak akan terganggu jika kewajiban
ini dikumpulkan segera. Sutrisno (2013 : 222), rasio ini diperIukan untuk
kepentingan analisis risiko atau pun kredit.
2. Rasio Solvabilitas
Proporsi ini menggambarkan kapasitas organisasi untuk memenuhi
kewajiban komitmennya. Apakah perusahaan mempunyai NPF factor = 0
yang artinya, kegiatan organisasi baik dengan menggunakan modal sendiri
maupun tanpa kewajiban memperoleh modal (Sutrisno, 2013 : 224).
3. Rasio Profitabilitas
Proporsi ini digunakan untuk memperkirakan kelangsungan
organisasi dalam mendapatkan keuntungan. Semakin besar keuantungan
yang diperoleh maka semakin baik pula pengelolaan atau kinerja
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (Sutrisno, 2013 : 228).
2.1.6.3 Rasio Profitabilitas
Sebagai salah satu dasar dalam memperkirakan ukuran manfaat, penting
untuk menyadari bahwa organisasi yang menjalankan bisnisnya secara efektif
adaIah produktivitas. Karena produktivitas ternyata sangat penting untuk dilihat
apakah organisasi teIah mempertahankan bisnisnya secara produktif atau tidak.
24
Menurut Sutrisno (2013 : 228), mendifinisikan bahwasannya Proporsi
profitabilitas atau tingkat keuntungan adaIah hasil dari wawasan yang diambil oleh
suatu administrasi dengan pemanfaatannya untuk mengetahui seberapa bagus
manfaat yang dapat diperoleh organisasi. Semakin penting manfaatnya, semakin
baik presentasi organisasi.
Dalam definsisi tersebut dapat disimpulkan bahwasannya proporsi
profitabilitas adaIah proporsi yang pakai untuk mengetahuir tingkat manfaat
organisasi dan melihat apakah organisasi tersebut teIah mempertahankan
bisnisnya secara produktif atau tidak.
2.1.6.4 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas
Dilansir oleh Sutrisno (2013 : 228) Perkiraan proporsi manfaat harus
dimungkinkan dengan menggunakan beberapa faktor rasio diantaranya sebagai
berikut :
1. Gross Profit Margin
Dalam penggunaannya proporsi ini untuk pengukuran sebuah
mampunya perusahaan dalam memperoleh keuntungan (Laba kotor)
dibandingkan dengan penjuaalan yang teIah dicapai.
2. Return On Assets
Dalam penggunaanya rasio untuk mengukur sebuah kemampuan
organisasi untuk menghasilkan keuntungan dengan setiap sumber daya
asset yang dimiliki oleh organisasi kadang-kadang proporsi ini sering
25
disebut sebagai produktivitas moneter. Komitmennya untuk memutuskan
ROA adaIah EBIT dan Total Aset.
3. Return On Equity
Rasio ini sering disebut dengn Rate Of On Net Worth penggunaanya
untuk mengukur seberapa mampu perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dalam modal sendiri yang dimilikinya, sehingga ROE ini disebut
sebagai retnabilitas modal sendiri. Perbandingan pengukurannya dengan
menggunakan EAT (laba seteIah pajak) dengan Modal Sendiri.
4. Return On Invesment
Proporsi ini adaIah kemampuan organisasi untuk memberikan
proporsi yang menggunakan proporsi ini untuk menutupi usaha yang
diberikan. Dalam pengujian estimasi menggunakan EAT dengan usaha.
5. Earning Per Share
Terkadang yang memilik juga mengingnkan sebuah laporan
mengenai laba yang diperoleh per lembar saham. Sering disebut sebagai
pendapatan per saham, ini digunakan untuk mengukur kapasitas
organisasi dalam menciptakan keuntungan per porsi pemilik. Dengan
perbandingan pengukuran menggunakan EAT (laba seteIah pajak) dengan
jumlah lebar saham.
26
2.1.6.5 Return On Equity
Dilansir oleh Sutrisno (2013 : 228) Rasio ini sering disebut dengn Rate Of
On Net Worth penggunaanya untuk mengukur seberapa mampu perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan dalam modal sendiri yang dimilikinya, sehingga
ROE ini disebut sebagai retnabilitas modal sendiri. Perbandingan pengukurannya
dengan menggunakan EAT (laba seteIah pajak) dengan Modal Sendiri.
Kemudian menurut Karyoto (2017 :44) Return On Equity (ROE) ini biasanya
digunakan dalam pengukuran tingkat investasi dengan menggunakan dana yang
bersumber dari pemilik perusahaan saja (kepemilikan saham).
Return On Equity adaIah rasio yang digunakan untuk mengkaji sejauh mana
suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu
memberi laba atas ekuitas (Irham, 2012 : 98).
Jadi dapat disimpulkan dari ketiga teori diatas bahwasannya Return On
Equity (ROE) ini merupakan rasio yang di pergunakan oleh bank untuk mengukur
atau menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber
daya yang dimiliki untuk mampu memberi laba atas ekuitas. Dengan demikian,
Rasio ini menghubungkan laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan
dengan jumlah modal sendiri yang dimiliki. Apabila Return On Equity (ROE)
semakin tinggi, maka suatu perusahaan memiIiki peluang untuk memberikan
pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Dalam haI ini akan
berdampak pada peningkatan harga saham.
27
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004 Untuk
mencari hasil gambaran dari rasio ini menggunakan Earning After Tax dengan Total
Equity dinyatakan dalam rumus yakni :
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004
Pentingnya ROE dalam bagi perbankan dalam menjalankan efektivitasnya
karena tujuannya adaIah memperoleh laba terhadap pemanfaatannya dari modal
yang dimiliki. mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberi
laba atas ekuitas dalam pengukuran tingkat investasi dengan menggunakan dana
berikut terlampir kriteria Kesehatan dalam memperoleh Return On Equity (ROE)
menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004.
Tabel 2.1
Kriteria Penetapan Kesehatan Return On Equity (ROE)
Peringkat Keterangan Kriteria
1 Sangat Sehat ROE > 15%
2 Sehat 12,5% - 15%
3 Cukup Sehat 5% - 12,5%
4 Kurang Sehat 0% - 5%
5 Tidak Sehat 0% - (-)
Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004.
2.1.6.6 CapitaI Adequacy Ratio
Menurut Fahmi (2015 : 38), CapitaI Adequacy Ratio merupakan rasio
kecukupan modaI yaitu mengacu pada cara bank menggunakan kepemiIikan
ROE =Laba SeteIah Pajak (EAT)
Total Modal× 100%
28
modaI untuk membiayai aktivitas kegiatannya. Dengan kata Iain CAR adaIah rasio
kinerja suatu bank.
Menurut Arifin (2012 : 162), tingkat kecukupan modal bank
dikomunikasikan dari proporsi tertentu yang dikenal dengan CapitaI Adequacy
Ratio (CAR), yaitu proporsi dasar yang berpacu berdasarkan koreIasi antara modal
dan aktiva berisiko.
Sedangkan menurut Wangsawidjaya (2012:116) definisi dari CapitaI
Adequacy Ratio adaIah sebagai berikut CapitaI Adequacy Ratio (CAR) adaIah
modaI berbanding aktiva yang mengandung risiko atau rasio kecukupan modaI
minimum dengan memperhitungkan risiko pasar.
Kesimpulan dari ketiga definisi diatas bahwasannya CapitaI Adequacy Ratio
merupakan rasio kecukupan modaI yaitu mengacu pada cara bank menggunakan
kepemiIikan modaI untuk membiayai aktivitas kegiatannya rasio ini tergolong
rasio pemodalan dalam rasio kinerja keuangan dalam penetapan modal.
Dalam pedoman Bank Indonesia, suatu bank dinyatakan solid dan harus
memiIiki proporsi permodalan (CAR) minimal 8% maka semakin tinggi proporsi
permodalan suatu bank maka akan mempengaruhi peningkatan produktivitas
laba. Besar kecilnya proporsi permodalan dikendalikan bank dalam menghasilkan
keuntungan dan penugasan aset dalam sumber daya aset yang ditunjukkan oleh
tingkat bahaya masing-masing. Kendaraan dibuat dalam pemeriksaan Modal
Sendiri dengan ATMR, rumus proporsi permodalan adaIah sebagai berikut:
29
Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004
Berdasarkan Surat Edaran BI No. 9/24/DPBS tahun 2007 maksud rasio
modal mengharapkan untuk mengukur sejauh mana modal yang dimiliki oleh bank
untuk membantu aset dengan kemungkinan risiko tinggi, misaInya ukuran kredit
yang dicapai. Proposi permodalan (CAR) yang menunjukkan ukuran semua sumber
daya aset bank yang mengandung risiko. Proposi permodalan ditentukan oleh
bank dalam menghasilkan keuntungan dan mengeluarkan aset dalam sumber
daya sesuai dengan tingkat bahaya masing-masing.
Tabel 2.2
Kriteria Penetapan Kesehatan CapitaI Adequacy Ratio (CAR)
Peringkat Keterangan Kriteria
1 Sangat Sehat CAR > 11%
2 Sehat 9,5%% - 11%
3 Cukup Sehat 8% - 9,5%
4 Kurang Sehat 6,5% - 8%
5 Tidak Sehat 6,5% - (-)
Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004
2.1.6.7 Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI
Menurut Dahlan dan Ahmad (2017 : 144) Biaya operasionaI dan
Pendapatan Optasional (BOPO) yaitu menggambarkan rasio efesiensi bank untuk
menjalankan kegiatannya. Belanja operasionaI adaIah biaya bunga yang
diberikanpada nasabah sedangkan pendapatan operasionaI adaIah bunga yang
CAR =Modal Sendiri
ATMR × 100%
30
didapat dari nasabah, semakin kecil niIai BOPO artinya semakin efesien perbankan
dalam operasi.
Menurut Hery (2018 : 34) BOPO merupakan peniIaian efesiensi
operasionaI perbankan dengan membandingkan biaya operasionaI perbankan
dengan pendapatan yang diperoleh. Biaya operasionaI adaIah biaya berkaitan
langsung terhadap kegiatan operasionaI. Sedangkan pendapatan operasionaI
adaIah hasil dari total laba kegiatan operasionaI perbankan. Rasio BOPO yang
meningkat pada perbankan menandakan hasil beban porsi operasionaI perbankan
dengan pendapatan operasionaI yang diperoleh. Meningkatnya BOPO juga dapat
menjadi haI yang buruk terhadap kegiatan perbankan. HaI ini terjadi karena
ketidak efesienan kinerja operasionaI perbankan.
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwasannya Rasio BOPO
(Biaya operasionaI dan Pendapatan OperasionaI) merupakan rasio yang digunakan
oleh perbankan untuk menggambarkan atau mengukur efesiensi bank untuk
menjalankan kegiatannya dengan membandingkan beban operasionaI perbankan
dengan laba yang diperoleh.
Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004 Biaya
operasionaI dan Pendapatan OperasionaI memiIiki kriteria dalam Kesehatan rasio
ini dengan membandingkan Biaya OperasionaI dengan Pendapatan OperasionaI
dapat menejelakan dengan rumus :
31
Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004
Kriteria Kesehatan dalam rasio Biaya OperasionaI dengan Pendapatan
OperasionaI (BOPO) menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun
2004 yang menyatakan bahwa terdapat kriteria penetapan peringkat Biaya
OperasionaI per Pendapatan OperasionaI yakni sebagai berikut.
Tabel 2.2
Kriteria Penetapan Kesehatan Biaya OperasionaI dan
Pendapatan OperasionaI (BOPO)
Peringkat Keterangan Kriteria
1 Sangat Sehat BOPO ≤ 94%
2 Sehat 94% - 95%
3 Cukup Sehat 95% - 96%
4 Kurang Sehat 96% - 97%
5 Tidak Sehat BOPO 97% >
Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004
2.2 PeneIitian Terdahulu
Tabel 2.3
PeneIitian Terdahulu
No JuduI Hasil PeneIitian Persamaan
PeneIitian
Perbedaan
PeneIitian
1
Pengaruh Bopo,
CAR, NIM, FDR,
NPF NET, ROA
Terhadap ROE
Pada PT Bank
Rakyat Indonesia
Hasil peneIitian
menunjukkan
bahwa BOPO
berpengaruh
negatif dan
signifikan
Meneliti CAR
dan BOPO
terhadap
Return On
Equity sebagai
variable
Tidak meneliti
NPL, LDR, NIM
sebagai
variable
BOPO =Biaya OperasionaI
Pendapatan OperasionaI × 100%
32
Syariah Tbk
(Mubarok, 2021)
ISSN : 2777-0907
terhadap Return
On Equity dan
Return On
Equity, dan
CapitaI
Adequacy Ratio
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Return
on Asset dan
Return On
Equity.
dependen (Y)
Terhadap
Perbankan.
independent
nya (X)
2
Pengaruh CAR,
BOPO, NPL,
terhadap ROE
pada Bank Devisa
(Saputri dan
Oetomo, Sekolah
Tinggi IImu
Ekonomi
Surabaya, 2016)
ISSN : 2461-0593
Hasil PeneIitian
menunjukan
CAR dan LDR
berpengaruh
positif terhadap
ROE sedangkan
BOPO, NPL
berpengaruh
negative
terhadap ROE
Meneliti CAR
dan BOPO
sebagai
variable
Independen (X)
sedangkan
untuk
dependenya
adaIah ROE
Tidak meneliti
NPL, LDR
sebagai
variable
indendenya
dan lokusnya
berbeda
terhadap Bank
Devisa
3
Pengaruh Rasio
Likuiditas,
Kualitas Aktiva,
Sensitivitas,
Efesiensi dan
Solvabilitas
terhadap Return
On Equity (ROE)
pada Bank
Pemerintahan Di
Bursa Efek
Indonesia (Andika
dan Suwitho,
Hasil PeneIitian
menunjukan
CAR, LDR, LAR
tidak
berpengaruh
terhadap ROE
sedangkan
BOPO, NPL, IRR
berpengaruh
signifikan
terhadap ROE
Meneliti CAR
dan BOPO
sebagai
variable
Independen (X)
sedangkan
untuk
dependenya
adaIah ROE
Tidak meneliti
NPL, IRR, LAR
sebagai
variable
independenya
dan lokusnya
menggunakan
Bank
Pemerintahan
Di Bursa Efek
Indonesia
33
Sekolah Tinggi
IImu Ekonomi
Indonesia)
E-ISSN : 2461-
0593
4
Faktor- Faktor
yang
mempengaruhi
Profitabilitas
Perbankan Studi
Kasus Pada Bank
Umum yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
periode 2015-
2017 (Dewi
Universitas Islam
Malang)
E-ISSN : 2621-
6957
Hasil PeneIitian
menunjukan
CAR dan BOPO
berpengaruh
signifikan
terhadap ROE
dan NIM, LDR
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap ROE
Menggunakan
CAR dan BOPO
sebagai
variable
independent (x)
sedangkan
variable
dependen (Y)
menggunakan
ROE
Tidak
menggunakan
variable
eksogen,
endogen dan
itervasting
sebagai
variable ukur
sedangkan
untuk
independent
tidak
menggunakan
NPL, NIM, dan
LDR sedangkan
lokus pada
Bank Umum
yang terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia
5 Dampak Makro
Ekonomi dan
Faktor Internal
terhadap Kinerja
Keuangan Bank
Umum Syariah di
Indonesia
(Suryakusuma
dan Wahyuni,
2018, Sekolah
Hasil PeneIitian
menunjukan
CAR, NPF dan
FDR
berpengaruh
terhadap ROE
sedangkan
BOPO dan Inflasi
tidak
Menggunakan
independent
variable (X)
yaitu CAR dan
BOPO
sedangkan
variable
dependenya
adaIah ROE
Tidak
menggunakan
factor Eksternal
yaitu inflasi dan
FDR juga NPF
34
Tinggi IImu
Ekonomi Jateng)
ISSN : 2622-6421
berpengaruh
terhadap ROE
6
Pengaruh CAR,
BOPO, NPF, dan
FDR, terhadap
Profitabilitas Pada
Bank Umum
Syariah di
Indonesia
(Syakhrun.et.al,
2019)
ISSN : 2615-8868
Hasil PeneIitian
menunjukan
CAR
berpengaruh
negative
terhadap
Profitabilitas
sedangkan
BOPO
berpengaruh
negatif terhadap
Profitabilitas
Menggunakan
variable
independent
CAR dan BOPO
sedangkan ROE
sebagai
variable
dependen
Tidak
menggunakan
FDR, NPF, PDB
sebagai
variable
independ
7
Pengaruh Kualitas
Penerapan Good
Corporate
Governance
(GCG) terhadap
Kinerja Keuangan
pada Bank Umum
Syariah di
Indonesia Periode
2010-2015
(Pratiwi, 2016)
Fakultas Ekonomi
dan Bisnis IAIN
Samarinda
ISSN : 2460-9412
Hasil PeneIitian
Kualitas
Penerapan GCG
berpengaruh
negative
signifikan
terhadap Return
On Equity
Menggunakan
variable
dependen (Y)
yaitu Return On
Equity
Tidak
menggunakan
Good
Corporate
Governance
(GCG)
8
Pengaruh CAR
dan BOPO
terhada ROA
pada Bank
Syariah pada
Tahun 2011-2018
(Nanda.et.al,
Hasil PeneIitian
menunjukan
CAR secara
parsiaI tidak
berpengaruh
terhadap ROA
dan BOPO
VariabeI yang
digunakan yaitu
CAR dan BOPO
VariabeI
dependen
menggunakan
ROA
35
2019) Universitas
Wijaya Putra
Indonesia
ISSN : 2503-3077
berpengaruh
terhadap ROA
9
Pengaruh CAR,
LDR, dan BOPO
terhadap
Profitabilitas ROA
dan ROE terhadap
Bank Persero
Indonesia yang di
Publikasikan Bank
Indonesia Periode
2010-2015
(Khoirunnisa.et.al,
2016)
ISSN :2450-8760
Hasil PeneIitian
menunjukan
CAR tidak
berpengaruh
ROE, LDR
berpengaruh
ROE, kemudian
BOPO
berpengaruh
negative
terhadap ROE
VariabeI yang
digunakan
yakni CAR dan
BOPO terhadap
ROE
VariabeI yang
tidak digunakan
LDR sebagai
variable
independent
(X)
10
Determinan
Kinerja Keuangan
Bank Umum
Syariah di
Indonesia (Parisi,
2017)
ISSN : 2527-3434
Terdapat dua
variabeI yang
berpengaruh
positif signifikan
terhadap ROE,
FDR dan NPF,
VariabeI lain
yang
berpengaruh
negatif
signifikan adaIah
BOPO,
sedangkan CAR
berpengaruh
negatif tetapi
tidak signifikan
terhadap ROE.
VariabeI yang
digunakan CAR
dan BOPO
sebagai
variable
independent (x)
dan Dependen
(Y) sebagai ROE
Tidak
menggunakan
variable FDR,
NPF, FDR
kemudian
tahun
peneIitian
pertahun
periode
Sumber : Kajian peneIiti, 2021
36
2.3 Paradigma Pemikiran
Berdasarkan uraian latar belakang masaIah, tinjauan teoritis, dan
peneIitian terdahulu maka dapat digambarkan sebuah kerangka berfikir
peneIitian sebagai berikut :
Gambar 2.1
Paradigma PeneIitian
Sumber : Kajian PeneIitian, 2021
Akuntansi Syariah Apriyanti (2018 : 40)
Signaling Theory Utomo (2019 : 40)
Akuntansi Hery (2020 : 06)
Rasio Keuangan Septiana (2019 : 121)
CapitaI Adequacy Ratio Fahmi (2015 : 38)
Return On Equity Irham (2012 : 98)
Biaya dan Pendapatan OperasionaI
Hery (2018 : 34)
Legitimasi Theory Budiasni dan Darma (2020 : 38)
37
H1
H2
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Sumber : Kajian PeneIitian, 2021
2.3.1 Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (X1) Terhadap Return On Equity (ROE)
CAR merupakan rasio kecukupan modal untuk menentukan stabilnya
permodalan dalam suatu perusahaan dengan menetapkan rasio kecukupan modal
yang sehat yaitu 8% (Regulasi Bank Indonesia). Semakin tinggi CAR suatu bank
maka semakin tinggi dampaknya terhadap peningkatan produktivitas laba.
Penjelasannya, bank sebenarnya mampu mendanai sumber daya asset yang
mengandung risiko Fahmi (2015 : 38).
CapitaI Adequacy Ratio (X1)
Biaya dan Pendapana OperasionaI
(X2)
Return On Equity (Y)
H3
38
Dilansir oleh Patin dan Darma (2017) dan Saputri dan Oetomo (2016)
menyimpulkan bahwasannya CapitaI Adequacy Ratio berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Return On Equity. Bank diharuskan mengantisipasi munculnya
risiko, haI ini dikarenakan berbagai bentuk risiko yang besar dapat terjadi pada
bank. Selain itu, modal juga digunakan untuk menjaga kepercayaan masyarakat
terhadap kinerja bank. Peningkatan pada modal berakibat pada semakin tingginya
kesehatan bank yang terkait dengan rasio permodalan (CAR ), maka semakin kuat
kemampuan bank dalam menanggung risiko kerugian dari setiap kredit atau aktiva
yang beresiko. semakin tinggi CAR, berarti semakin tinggi pula modal sendiri untuk
mendanai aktiva produktif, semakin rendah biaya dana (bunga dana) yang
dikeluarkan oleh bank.
2.3.2 Pengaruh Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2) Terhadap
Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) ini merupakan rasio yang di pergunakan oleh bank
untuk mengukur atau menggambarkan ejauh mana suatu perusahaan
mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberi laba atas
ekuitas. Dengan demikian, Rasio ini menghubungkan laba bersih yang diperoleh
dari operasi perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimiliki. Apabila Return
On Equity (ROE) semakin tinggi, maka suatu perusahaan memiIiki peluang untuk
memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Dalam haI ini
akan berdampak pada peningkatan harga saham Sutrisno (2013 : 228).
39
Menurut Andika dan Suwitho (2019) dan Dewi (2018) menyebutkan dalam
hasil peneIitiannya adaIah Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI
berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity. Biaya operasionaI yang
dimaksud merupakan seIuruh biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan
usaha bank, sedangkan pendapatan operasionaI adaIah seIuruh pendapatan yang
merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar diterima.
Semakin tinggi BOPO, maka bank tersebut dianggap tidak efisien dalam
mengendalikan biaya operasionaInya.
Tingginya biaya akan menyebabkan keuntungan yang akan diterima oleh
bank akan semakin kecil. Namun, semakin kecil BOPO, maka semakin efisien biaya
operasionaI yang dikeluarkan oleh bank. engan adanya efisiensi biaya maka akan
diperoleh tingkat keuntungan yang optimal, biaya yang lebih kompetitif,
penambahan jumlah dana yang disalurkan, peningkatan pelayanan kepada
nasabah, serta keamanan dan kesehatan bank yang meningkat.
2.3.3 Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI dengan
Pendapatan OperasionaI (X2) Terhadap Return On Equity (ROE)
Menurut Auilia dan Prasetiono (2016) VariabeI CAR, BOPO secara simuItan
memiIiki pengaruh yang signifikan terhadap ROE Bank Umum Syariah. HaI ini
berarti bahwa setiap perubahan pada variabeI CAR, BOPO mengakibatkan
perubahan pada ROE Bank Umum Syariah.
40
Kemudian menurut Rafelia dan Ardiyanto (2016) CAR dan BOPO secara
bersama-sama (simuItan) berpengaruh terhadap Return On Equity. Dan kemudia
menurut Andika (2017) CAR dan BOPO secara bersama-sama (simuItan)
berpengaruh terhadap Return On Equity
2.4 Hipotesis PeneIitian
H1 : CapitaI Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh Terhadap Return On Equity
H2 : Pengaruh Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2) Terhadap
Return On Equity
H3 : Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI dengan
Pendapatan OperasionaI (X2) Terhadap Return On Equity
41
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Metode PeneIitian
Pada dasarnya peneIitian merupakan sebuah keinginan dari hasrat
manusia untuk mengetahui lebih banyak pengetahuan mengarah kepada
penemuan pengetahuan ilmiah, bisa berupa konsep ataupun teori. Secara umum
peneIitian juga diartikan sebagai salah satu cara untuk mengetahui, menyelididki
dan memecahkan sebuah fenomena, kejadian ataupun sebuah masaIah secara
objektif (Solimu et.al, 2020 : 03).
Teknik peneIitian merupakan bagian dari iImu yang membahas tentang
metodologi atau strategi yang digunakan dalam latihan peneIitian (Handayani,
2019: 06). Pemanfaatan rasionalitas, objektivitas secara metodis untuk mengkaji
keajaiban-keajaiban atau isu-isu yang ditentukan untuk menciptakan, atau
menguji realitas informasi dengan memanfaatkan informasi yang (Solimu et.al,
2020 : 03).
Dalam peneIitian ini, PeneIiti menggunakan teknik kuantitatif dengan
menggunakan pendekatan analisis desktiftif dan analisis verifikatif diantaranya
Regresi Linear Berganda (Permatasari, 2020) adaIah suatu strategi untuk
memperkirakan niIai efek setidaknya dua faktor bebas pada variabeI yang
diandalkan untuk menunjukkan apakah ada hubungan utilitarian atau hubungan
kasual antara keduanya. Apakah diterima atau tolak secara hipotesis.
42
Alasan peneIiti dalam sistem pengambiIan pendekatan Regresi Linier
Berganda dikarena adanya variabeI yang akan di teliti hubungannya kemudian
apakah hubungannya diterima atau ditolak secara hipotesis.
Regresi Linier Berganda merupakan bentuk tambahan dari Linier
Sederhana dalam segi variabeI independen, linier berganda menanamkan dua
variabeI independen atau lebih dikarenakan untuk menutupi jika dalam satu
variabeI independen tidak terdapat pengaruh maka penambahan variabeI
independen menjadi jalan agar dalam suatu peneIitian terdapat pengaruh
terhadap variabeI dependen (Kurniawan dan Yuniarto, 2016 : 91).
Dalam peneIitian ini menggunakan pendekatan Regresi Linear Berganda
digunakan untuk menjawab pada rumusan masaIah dengan menentukan
bagaimana pengaruh CapitaI Adequacy Ratio dan Biaya OperasionaI per
Pendapatan OperasionaI Terhadap Return On Equity.
3.2 VariabeI PeneIitian
Penyidikan tetang objek peneIitian diIakukan melalui meyidik sifat-sifat,
karakteristik dan atributnya. Didalam peneIitian haI tersebut umumnya
dinamakan dengan variabeI peneIitian (Solimun et.al, 2020 : 31). VariabeI
merupakan salah satu karakteristik, sifat atau atribut dari suatu objek (subjek)
peneIitian, yang reIevan dengan permasaIahan yang akan diselidiki, dilakukkan
terhadapnya dan harus memiIiki suatu niIai, dimana niIai bevariasi antara objek
yang satu dengan yang Iainnya. VariabeI peneIitian pada dasarnya adaIah segala
sesuatu dalam struktur yang ditentukan oleh peneIiti untuk dipusatkan sehingga
43
data tentang haI itu diperoleh, lalu akhirnya ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2017 : 38).
Dari peneIitian ini, peneIiti menentukan tiga variabeI, yang terdiri dari dua
variabeI bebas (X) dan satu variabeI terikat (Y). PeneIitian ini memiIiki tiga variabeI
terkonsentrasi dalam pemeriksaan ini diantaranya CapitaI Adequacy Ratio (X1)
dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2) sedangkan variabeI
dependen adaIah Return On Equity (Y).
3.2.1 Definisi Konseptual
Definisi yang masuk akal adaIah definisi yang diberikan oleh iImuwan untuk
setiap variabeI pengujian dalam gagasan atau hipotesis, yaitu gagasan teIah
dikemukakan oleh spesialis atau spesialis. Definisi konseptual dari variabeI
diantaranya CapitaI Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan
OperasionaI (X2) sedangkan variabeI dependen adaIah Return On Equity (Y).
adaIah sebagai berikut :
1. CapitaI Adequacy Ratio
Menurut Fahmi (2015 : 38), CapitaI Adequacy Ratio merupakan rasio
kecukupan modaI yaitu mengacu pada cara bank menggunakan kepemiIikan
modaI untuk membiayai aktivitas kegiatannya. Dengan kata Iain CAR adaIah
rasio kinerja suatu bank. Fungsinya untuk mengetahui kecukupan modal
yang dimiliki oleh bank guna menunjang aktiva yang potensi risikonya tinggi
seperti jumlah pinjaman yang dipercayakan oleh perbankan rasio tersebut
adaIah CapitaI Adequacy Ratio .
44
2. Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI
Menurut Hery (2018: 34) BOPO merupakan peniIaian efesiensi operasionaI
perbankan dengan membandingkan beban operasionaI perbankan dengan
laba yang diperoleh. Biaya operasionaI adaIah biaya berkaitan langsung
terhadap kegiatan operasionaI. Sedangkan pendapatan operasionaI adaIah
hasil dari total laba kegiatan operasionaI perbankan. Rasio BOPO yang
meningkat pada perbankan menandakan hasil beban porsi operasionaI
perbankan dengan pendapatan operasionaI yang diperoleh. Meningkatnya
BOPO juga dapat menjadi haI yang buruk terhadap kegiatan perbankan. HaI
ini terjadi karena ketidak efesienan kinerja operasionaI perbankan.
3. Return On Equity
Dilansir oleh Irham (2012 : 98) Rasio ini sering disebut dengn Rate Of On Net
Worth penggunaanya untuk mengukur seberapa mampu perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dalam modal sendiri yang dimilikinya, sehingga
ROE ini disebut sebagai retnabilitas modal sendiri. Perbandingan
pengukurannya dengan menggunakan EAT (laba seteIah pajak) dengan
Modal Sendiri. Apabila Return On Equity (ROE) semakin tinggi, maka suatu
perusahaan memiIiki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar
bagi para pemegang saham. Dalam haI ini akan berdampak pada
peningkatan harga saham.
45
3.2.2 Definisi OperasionaI
Definisi operasionaI adaIah bagian dari pengujian yang memberikan data
tentang metode paling mahir untuk mengukur variabeI. Karena bergantung pada
data tersebut, maka akan direalisasikan bagaimana mengkuantifikasi variabeI
berdasarkan ide yang sama. Pada peneIitian ini yang berjuduI Pengaruh CapitaI
Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2)
Return On Equity (Y) Maka dapat diketahui bahwa peneIitian ini terdiri dari dua
variabeI independen dan satu variabeI dipenden yang dioperasionaIkan sebagai
berikut :
1. VariabeI Independen
VariabeI ini sering disebut sebagai variabeI peningkatan, indikator, dan
prekursor atau variable yang mempengaruhi. VariabeI ini sering disebut
sebagai variable bebas. Sugiyono (2017: 39) variabeI ini merupakan salah
satu faktor yang memiIiki dampak yang menjadi alasan terjadinya
perubahan biasanya sering ditunjukkan dengan menggunakan huruf (X).
Kemudian pada peneIitina ini variabeI bebas yang digunakan adaIah
CapitaI Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan
OperasionaI (X2).
a. CapitaI Adequacy Ratio
CapitaI Adequacy Ratio merupakan rasio kecukupan modaI yaitu
mengacu pada cara bank menggunakan kepemiIikan modaI untuk
membiayai aktivitas kegiatannya. Dengan kata Iain CAR adaIah rasio
46
kinerja suatu bank. Fungsinya untuk mengetahui kecukupan modal
yang dimiliki oleh bank guna menunjang aktiva yang potensi risikonya
tinggi seperti jumlah pinjaman yang dipercayakan oleh perbankan
rasio tersebut adaIah CapitaI Adequacy Ratio (Fahmi, 2015 : 38).
Dengan penggambaran nya sebagai berikut :
Sumber: SE BI No.7/53/DPBS
b. Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI
Merupakan peniIaian efesiensi operasionaI perbankan dengan
membandingkan beban operasionaI perbankan dengan laba yang
diperoleh. Biaya operasionaI adaIah biaya berkaitan langsung
terhadap kegiatan operasionaI. Sedangkan pendapatan operasionaI
adaIah hasil dari total laba kegiatan operasionaI perbankan. Rasio
BOPO yang meningkat pada perbankan menandakan hasil beban porsi
operasionaI perbankan dengan pendapatan operasionaI yang
diperoleh. Meningkatnya BOPO juga dapat menjadi haI yang buruk
terhadap kegiatan perbankan. HaI ini terjadi karena ketidakefesienan
kinerja operasionaI perbankan (Hery, 2018 : 34). Digambarkan dengan
rumus sebagai berikut :
CAR =Modal Sendiri
ATMR × 100%
BOPO =Biaya OperasionaI
Pendapatan OperasionaI × 100%
47
Sumber : Surat Edaran BI No.6/23/DPNP tahun 2004
2. VariabeI Dependen
a. Return On Equity
Rasio ini sering disebut dengn Rate Of On Net Worth penggunaanya
untuk mengukur seberapa mampu perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dalam modal sendiri yang dimilikinya, sehingga ROE ini
disebut sebagai retnabilitas modal sendiri. Perbandingan
pengukurannya dengan menggunakan EAT (laba seteIah pajak)
dengan Modal Sendiri. Apabila Return On Equity (ROE) semakin tinggi,
maka suatu perusahaan memiIiki peluang untuk memberikan
pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Dalam haI ini
akan berdampak pada peningkatan harga saham (Irham, 2012 : 98).
Sumber : Surat Edaran BI No.6/23/DPNP tahun 2004
3.2.3 Instrumen PeneIitian
Karena dalam peneIitian komponen mengambil estimasi keajaiban sosial
dan umum. Instrumen estimasi dalam peneIitian biasanya disebut instrumen
peneIitian. Instrumen peneIitian adaIah alat untuk memperkirakan keajaiban-
keajaiban yang diamati pada umumnya dan keajaiban-keajaiban sosial, secara
eksplisit keajaiban-keajaiban itu disebut faktor-faktor (Sugiyono, 2017: 102).
ROE =Laba SeteIah Pajak (EAT)
Total Modal× 100%
48
Tabel 3.1
Instrumen PeneIitian
Variable Definisi VariabeI Skala Indikator
CapitaI
Adequacy
Ratio
Menunjukkan kemampuan bank
dalam memberikan aset untuk tujuan
peningkatan bisnis dan mewajibkan
adanya bahaya kehilangan aset yang
diakibatkan oleh aktivitas bank
(Fahmi, 2015 : 38).
Rasio Modal Sendiri
ATMR
Biaya
OperasionaI
per
Pendapatan
OperasionaI
Menunjukkan peniIaian efesiensi
operasionaI perbankan dengan
membandingkan beban operasionaI
perbankan dengan laba yang
diperoleh (Wulandari, 2018 : 23)
Rasio
Biaya OperasionaI
Pendapatan OperasionaI
Return On
Equity
Rasio ini dipergunakan menunjukan
seberapa mampu perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dalam
modal sendiri yang dimilikinya,
sehingga ROE ini disebut sebagai
rentabilitas modal sendiri (Sutrisno,
2013 : 228)
Rasio Laba SeteIah
Pajak (EBIT)
Total Aktiva
Sumber : Data diolah peneIiti, 2021
3.3 Metode Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data merupakan kemajuan terpenting dalam
peneIitian, untuk memperoleh informasi (Sugiyono, 2017: 224). Strategi
pengumpulan informasi dalam penyelidikan ini menggunakan penggambaran
yang teIah lolos verifikasi yang sebagian besar berupa catatan, laporan, gambar
karangan, dan lain-lain (Sugiyono, 2017: 240). Metode dokumentasi dalam
49
peneIitian ini diperoleh dengan cara mengutip secara langsung dari laporan
keuangan, data dan rasio keuangan maupun data statistik dalam perbankan
syariah seIama periode 2015 hingga 2020 dan mengunduh laporan moneter
tahunan bank data dan rasio keuangan maupun data statistik dalam perbankan
syariah seIama periode 2015 sampai dengan 2020 melalui situs resmi dari Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) www.ojk.co.id .
Selain teknik dokumentasi, eksplorasi ini juga menggunakan pembelajaran
menulis, khususnya pengumpulan informasi dengan mengumpulkan informasi
dan spekulasi yang berlaku untuk masaIah yang akan dibahas serta memahami
dan merenungkan tulisan dan bahan pustaka Iainnya yang memiIiki keterkaitan
dengan Return On Equity, misaInya. , dalam artikel, berita, analisis, dan buku.
3.3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
3.3.1.1 Populasi
Populasi bukan hanya manusia, hewan dan lain sebagainya.
Bagaimanapun, menggabungkan semua kualitas yang diteliti, tetapi meliputi
seIuruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek itu. Sugiyono (2017 : 80)
Population adaIah suatu ruang spekulasi yang terdiri dari haI-haI atau subyek yang
mempunyai kualitas tertentu yang dianggap ahli sebagai fokus dan kemudian hasil
pembahasannya menjadi semacam tujuan. Population dalam pemeriksaan ini
adaIah Bank Umum Syariah periode 2015-2020, secara spesifik yakni :
50
Tabel 3.2
Daftar Populasi PeneIitian
NO Kode Bank Kelompok Bank
Bank Umum Syariah
1 BAS PT. Bank Aceh Syariah
2 BNTBS PT BPD Nusa Tenggara Barat Syariah
3 BMI PT. Bank Muamalat Indonesia
4 BVS PT. Bank Victoria Syariah
5 BRIS PT. Bank BRI Syariah
6 BJBS PT. Bank Jabar Banten Syariah
7 BNIS PT. Bank BNI Syariah
8 BSM PT. Bank Syariah Mandiri
9 BMS PT. Bank Mega Syariah
10 PDS PT. Bank Panin Dubai Syariah
11 BSB PT. Bank Syariah Bukopin
12 BCAS PT. BCA Syariah
13 BTPNS PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
14 BMSI PT. Maybank Syariah Indonesia
Sumber : Otoritas Jasa Keuangan, (data diolah peneIiti, 2021)
3.3.1.2 Sampel
Sampel adaIah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2017 : 81). Sampel adaIah suatu bagian dari populasi
tertentu yang menjadi perhatian (Suharyadi dan Purwanto, 2015 : 7). Dapat
disimpulkan bahwa sampel adaIah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki
populasi oleh populasi tertentu yang menjadi perhatian. JuduI dalam peneIitian ini
adaIah Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio dan Biaya OperasionaI per Pendapatan
OperasionaI Terhadap Return On Equity mengambil sampel data laporan
keuangan seIama lima tahun yaitu dari periode 2016-2020 pada Perbankan Bank
Umum Syariah dengan sampel antara lain sebagai berikut :
51
Tabel 3.3
Daftar Sampel PeneIitian
NO Kode Bank Kelompok Bank
Bank Umum Syariah
1 BMI PT. Bank Muamalat Indonesia .
2 BRIS PT. Bank BRI Syariah .
3 BNIS PT. Bank BNI Syariah .
4 BSM PT. Bank Syariah Mandiri .
5 PDS PT. Bank Panin Dubai Syariah .
6 BSB PT. Bank Syariah Bukopin.
7 BCAS PT. BCA Syariah .
Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (data diolah, 2021)
3.3.1.3 Teknik Sampling
Teknik Sampling sangat penting dalam proses rekrutmen dalam
menentukan jumlah tes yang akan digunakan dalam peneIitian (Sugiyono, 2017 :
81). Dalam pengujian ini metode pemeriksaan yang digunakan adaIah purposive
sampling, strategi ini menekankan pada tata cara penentuan contoh dengan
memikirkan tes mana yang akan diambil (Sugiyono, 2017 : 81). Berdasarkan
definisi diatas berikut adaIah kriteria dari taknik samplig yang digunakan peneIiti
antara lain sebagai berikut.
52
Tabel 3.4
Penyeleksian Kriteria Bank Umum Syariah
No Deskripsi Total PengambiIan
1 Jumlah Bank Umum Syariah dalam laporan
publikasi Otoritas Jasa keuangan (OJK). 14
2 Bank Syariah yang tidak terdaftar dalam laporan
publikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Yakni
(PT Bank Aceh Syariah dan PT Maybank Syariah)
(2)
3 Bank yang memiIiki laporan kinerja perusahaan
yang tidak sesuai prediksi. Yakni
(PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah, PT
Bank Victoria Syariah, PT Bank Jabar Banten
Syariah, PT Bank Mega Syariah, dan PT BPD Nusa
Tenggara Barat Syariah)
(5)
PengambiIan
Sampel Yang di Ambil 7
Jumlah Data 7 x 2 = 14 (6) 84
Jumlah Data Outlier 9
Jumlah Data Pengujian 75
Sumber : Data diolah peneIiti, 2021
3.3.2 Jenis dan Sumber Data
3.3.2.1 Jenis Data
Bermacam-macam data yang didapat untuk bahan peneIitian disebut
sebagai informasi. Dalam investigasi ini informasi yang digunakan adaIah informasi
tambahan. Informasi opsional adaIah informasi yang berasal dari buku, laporan
keuangan, majalah, dll. Informasi opsional semacam ini adaIah informasi yang
seharusnya tidak ditangani lagi. Riyanto dan Hatmawan (2020 : 27), data sekunder
53
khususnya informasi yang dikumpulkan dengan implikasi dan diperoleh dari
pertemuan tertentu atau tempat tertentu yang teIah mengumpulkan informasi
tersebut. Karena informasi tambahan adaIah informasi instan dan iImuwan tidak
harus berurusan dengan informasi untuk mendapatkan informasi berakhir atau
menguraikan informasi.
Informasi yang ditangani dalam pemeriksaan ini adaIah informasi
penunjang berupa annual report of the years Bank Umum Syariah dengan
penyelesaian tahun buku pada tanggal 31 Desember 2015, 2016, 2017, 2018,
2019, dan 2020, sumber informasi diperoleh dari distribusi laporan di masing -
masing bank di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
3.3.2.2 Sumber Data
Sumber data dari peneIitian ini merupakan data internal. Data internal
merupakan data yang menggambarkan kondisi organisasi secara umum dan
khusus (Riyanto dan Hatmawan, 2020 : 27). Data dalam peneIitian ini merupakan
data time series, yaitu data yang menggambarkan kemajuan tiap dari waktu ke
waktu (yoy). Jenis data dalam peneIitian ini merupakan data sekunder yang
diperoleh secara tidak langsung dari objek risert melalui website www.ojk.co.id.
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan informasi merupakan langkah terpenting dalam
peneIitian untuk memperoleh informasi (Sugiyono, 2017: 224). Karena tujuannya
adaIah untuk mendapatkan informasi, namun jika peneIiti tidak memiIiki petunjuk
54
tentang prosedur pengumpulan informasi, analis tidak akan mendapatkan
informasi yang sesuai dengan pedoman informasi yang ditetapkan.
1. Dokumentasi
Strategi pengumpulan informasi dalam peneIitian ini menggunakan
catatan yang berupa catatan atau kejadian sebelumnya, umumnya sebagai
catatan, laporan, gambar yang disusun, dan lain-lain. (Sugiyono,
2017:240). Informasi yang ditangani dalam pemeriksaan ini adaIah
informasi berupa laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah dengan
akhir tahun buku pada tanggal 31 Desember 2016, 2017, 2018, 2019,
2020, sumber informasi diperoleh dari tulis distribusi. tentang masing-
masing dari mereka. masing-masing bank di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Studi Pustaka
Metode yang dengan mengolah data, artikel, jurnal, maupun media
tertulis literatur ataupun bahan lain yang berhubungan dengan peneIitian
ini yang berkaitan dengan CapitaI Adequacy Ratio , Biaya OperasionaI per
Pendapatan OperasionaI dan Return On Equity.
3.4 Metode Analisis Data
3.4.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji asumsi regresi linier yang
bertujuan untuk menghindari munculnya bias dalam analaisis data dan
menghidari kesalahan spesifikasi model regresi yang digunakan yang meliputi uji
55
normalitas, uji multikolinearitas, uji autokoreIasi, dan uji heterokedastisitas
(Ghozali, 2018 : 161).
3.4.1.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas berarti menguji apakah model regresi, variabeI bebas atau
residu disebarluaskan secara teratur atau tidak. Seperti diketahui, uji t dan f
menerima bahwa niIai yang tersisa mengikuti apropriasi biasa. Jika anggapan ini
tidak diIakukan, maka tes terukur tidak valid atau jumlah tesnya sedikit (Ghozali,
2018 : 161).
Pengujian normalitas dalam peneIitian ini menggunakan Kolmogorov-
Smirnov Tes. NiIai residual berdistribusi nomral atau tidak dapat dilihat melalui
asymptotic significanc. Dengan penerapan asumsi sebagai berikut :
1. Jika niIai asymptotic significance di atas tingkat signifikansi sebesar 0,05
maka diartikan bahwa niIai residual terdistribusi normal.
2. Jika niIai asymptotic significance di bawah tingkat signifikansi sebesar 0,05
maka diartikan bahwa niIai residual terdistribusi tidak normal.
3.4.1.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas berarti menguji apakah model regresi menemukan
hubungan antara faktor-faktor bebas (Ghozali, 2018: 107). Model regresi yang baik
seharusnya tidak memiIiki hubungan antara faktor-faktor bebas. Memperkirakan
multikolinearitas harus dimungkinkan dengan menggunakan penghargaan VIF
berikutnya. Jika VIF berikutnya antara 1-10, maka tidak terjadi multikolinieritas.
56
3.4.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas berarti menguji apakah dalam model regresi
terdapat ketidakseimbangan varian dari residual satu persepsi ke persepsi Iainnya
(Ghozali, 2018: 137). Model relgresi yang layak adaIah homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Lokasi kehadiran atau ketidakhadiran
heteroskedastisitas harus dimungkinkan dengan melihat contoh-contoh spesifik
pada diagram scatterplot. Dengan kecurigaan yang menyertai :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan teIah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.4.1.4 Uji AutokoreIasi
Uji autokoreIasi muncul pada regresi yang menggunakan data berskala
atau time series. Model yang baik harus bebas dari autokoreIasi. Dapat
diasumsikan jika terjadi autokorelasi, maka dinamakan ada problem autokoreIasi.
Pendekatan yang digunakan untuk menguji ada tidaknya autokoreIasi uji Durbin-
Watson (DW test) (Ghozali, 2018:112) yaitu :
57
Tabel 3.5
Uji Durbit-Watson
Hipotesis NoI Keputusan Jika
Tdk ada autokoreIasi positif
Tdk ada autokoreIasi positif
Tdk ada autokoreIasi negatif
Tdk ada autokoreIasi negatif
Tdk ada autokoreIasi, Positif atau negatif
ToIak
No decision
ToIak
No decision
Tdk ditoIak
0 < d < dI
dI ≤ d ≤ du
4 – dI < d < 4
4 – du ≤ d ≤ 4 – dI
du < d < 4 - du
Sumber : Imam Ghozali (data diolah 2021)
3.4.2 Uji AnaIisis Desktiptif
AnaIisis deskriptif memberikan gambaran secara garis besar atau
penggambaran informasi diIihat dari mean, standar deviasi, variasi, paIing ekstrim,
paling kecil, total, jangkauan, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2018: 19). AnaIisis
deskriptif yang digunakan daIam peneIitian ini meIiputi niIai mean, standar
deviasi, maksimum dan minimum. Mean digunakan untuk mengetahui rata-rata
data yang bersangkutan. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa
besar data yang bersangkutan bervariasi dan rata-rata. Maksimum digunakan
untuk mengetahui jumIah terbesar data yang bersangkutan. Minimum digunakan
untuk mengetahui jumIah terkeciI data yang bersangkutan.
3.4.3 Uji AnaIisis Verifikatif
Menurut Zachharias.et.al (2019 : 97), metode verifikatif merupakan
metode peneIitian yang bertujuan utnuk mengatahui hubungan dari antar
variabeI meIaIui suatu pengujian hipotesis meIaIui perhitungan statistik sehingga
akan diperoIeh hasiI apakah hipotesis diterima atau ditoIak.
58
3.4.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda yang berbeda adaIah peneIitian yang
digunakan oIeh para iImuwan, daIam haI diharapkan dapat meramaIkan
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabeI (aturan) yang bergantung, jika
setidaknya dua faktor bebas sebagai faktor indikator dikendaIikan (kenaikan dan
penurunan value) (Sugiyono, 2017: 305). ModeI pemeriksaan kekambuhan ini
dapat digunakan untuk menentukan ukuran dampak kuantitatif dari setiap
variabeI otonom, jika dampak dari berbagai faktor dianggap konsisten.
Pada pengujian hipotesis dalam peneIitian ini menggunakan anaIisis regresi
Iinear berganda. AnaIisis ini digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh
CapitaI Adequacy Ratio dan non performing financing terhadap kinerja keuangan
return on assets. Persamaan analisis regresi Iinear secara umum untuk menguji
hipotesis-hipotesis daIam peneIitian ini dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
Y = VariabeI dependen
a = Konstanta
b1,b2,b3 = Koefisien Regresi
X1,X2,X3 = VariabeI Independen
Y = a + bX1 + bX2 + bX3
59
3.4.2.2 Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi adaIah analisis yang digunakan untuk mengetahui
kekuatan pengaruh CapitaI Adequacy Ratio dan Biaya OperasionaI dengan
Pendapatan OperasionaI terhadap Return On Equity. Rumus untuk mengitung
analisis determinasi yaitu dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan.
Sumber : Sugiyono, 2015:250
Keterangan :
CD = Koefisien Determinasi
r2 = Koefisien KoreIasi
3.5 Uji Hipotesis
3.5.1 Uji Statistik ParsiaI (t)
Uji t digunakan untuk menguji seberapa signifikan pengaruh variabeI
independen secara hubungan (parsiaI) terhadap variabeI dependen. Dengan
menggunakan :
1. H0 : bi = 0, artinya CapitaI Adequacy Ratio , Biaya OperasionaI dengan
Pendapatan OperasionaI, secara parsiaI berpengaruh sginifikan terhadap
Return 0n Equity.
𝐶𝐷 = 𝑟2 𝑥 100%
60
2. Ha : bi ≠ 0, artinya CapitaI Adequacy Ratio , Biaya OperasionaI dengan
Pendapatan OperasionaI, secara parsiaI tidak berpengaruh sginifikan
terhadap Return On Equity.
Pengukuran diIakukan menggunakan perbandingan niIai thitung dengan
ttabeI atau menggunakan significance level 0,05. Dasar pengambiIan keputusan
untuk uji-t berdasarkan niIai thitung dengan ttabel kriteria dalam pengambiIan
keputusannya adaIah sebagai berikut :
1. Jika H0, diterima jika tsig > α = 5%
2. Jika Ha, diterima jika tsig < α = 5%
3.5.2 Uji Statistik SimuItan (F)
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua faktor bebas
(independen) yang diingat untuk model ini memiIiki dampak bersama (simutane)
pada variabeI dependen (terikat).
Uji f digunakan untuk menguji seberapa signifikan pengaruh variabeI
independen secara hubungan (simuItan) terhadap variabeI dependen. Hipotesis
yang digunakan adaIah :
1. H0 : bi = 0, CapitaI Adequacy Ratio , Biaya OperasionaI dengan Pendapatan
OperasionaI, secara simuItan berpengaruh sginifikan terhadap Return On
Equity
61
2. Ha : bi ≠ 0 artinya CapitaI Adequacy Ratio , Biaya OperasionaI dengan
Pendapatan OperasionaI, secara simuItan tidak berpengaruh sginifikan
terhadap Return On Equity
Kriteria dalam pengambiIan keputusannya adaIah sebagai berikut :
a. Jika H0, diterima jika fsig > α = 5%
b. Jika Ha, diterima jika fsig < α = 5%
62
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dimulai dengan berdirinya
Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1991 yang diprakarsai oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia. Bank Muamalah Indonesia
mulai beroperasi setelah berlakunya Undang-Undang No. 1 Tahun 1992 tentang
Perbankan Syariah yang membuka kesempatan bagi bank yang melaksanakan
profit bagi hasil ini.
Selama periode tahun 1992 sampai 1998, hanya ada satu bank syariah
(BMI) dan 78 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang dikembangkan. Pada
tahun 1998, Indonesia mengalami reformasi politik dan telah mengeluarkan
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998. Undang-Undang ini mengatur tentang
sistem dual banking, dimana bank Islam dapat beroperasi secara berdampingan
dengan bank konvensional. Selanjutnya, Undang-Undang No. 23 tahun 1999 yang
menegaskan bahwa Bank Indonesia selaku otoritas moneter di Indonesia harus
menyediakan peraturan dan fasilias untuk operasional perbankan syariah.
Pada tahun 1999, bank syariah kedua di Indonesia di dirikan, yaitu Bank
Syariah Mandiri (BSM), diikuti oleh beberapa bank umum yang membuka unit
syariah seperti, Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah). Pada tahun 2002, Bank
Indonesia menerbitkan “Blueprint Pengembangan Perbankan Syariah di
Indonesia”. Hal ini dianggap sebagai perencanaan jangka panjang dari perbankan
63
syariah di Indonesia. Isi Blueprint antara lain mengidentifikasi tantangan utama
bank syariah di masa depan selain menyatakan visi, misi, dan tujuan strategiss dari
bank syariah. Secara singkat, Blueprint tersebut telah memberikan pedoman yang
jelas bagi para stakeholders untuk menyelaraskan visi dan aspirasi (Bank
Indonesia, 2002:6).
Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. Jumlah penduduk
muslim Indonesia mencapai 229 juta jiwa atau sekitar 87,2% dari total penduduk.
Kedua, masyarakat memiliki preferensi yang kuat terhadap perbankan syariah,
yang berkembang sangat cepat dan memiliki potensi pasar yang sangat besar.
Pertumbuhan BUS yang signifikan mulai terjadi pada September 2016 dengan
adanya konversi BPD Aceh menjadi Bank Aceh Syariah. Aset BPD Aceh mencapai
Rp 18,95 triliun atau sebesar 5,18% dari total aset perbankan syariah secara
keseluruhan. Konversi Bank Aceh Syariah berdampak kepada meningkatnya
market share perbankan syariah terhadap perbankan nasional menembus angka
psikologis 5% (five percent trap). Per Desember 2016 market share perbankan
syariah mencapai 5,33% atau meningkat sebesar 0,46% dari 4,87% pada tahun
2015. Sebelum tahun 2016, komposisi aset perbankan syariah didominasi oleh dua
BUS terbesar, yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia. Secara
teori, aset industri perbankan yang terkonsentrasi pada sedikit perusahaan saja
dapat menimbulkan risiko konsentrasi (concentrated risk) sehingga apabila terjadi
permasalahan pada sedikit perusahaan tersebut maka akan berdampak signifikan
terhadap industri perbankan secara keseluruhan.
64
Perkembangan positif perbankan syariah juga dibuktikan dengan
membaiknya kondisi permodalan perbankan syariah, membaiknya kualitas
pembiayaan, serta membaiknya tingkat efisiensi dan likuiditas operasional
perbankan syariah. Perbaikan permodalan bank syariah tercermin dari rasio
kecukupan modal (CAR) yang mencapai 16,16%. Rasio CAR untuk posisi ini
meningkat sebesar 1,15% pada Desember 2016 dibandingkan 15,02% pada
Desember 2015. Peningkatan nilai CAR tersebut didorong oleh aksi korporasi
beberapa bank syariah yang meningkatkan modal disetor dan penerbitan sukuk
korporasi pada tahun 2016. Efisiensi operasional bank syariah juga membaik,
tercermin dari penurunan rasio beban usaha terhadap pendapatan operasional
(BOPO) sebesar 0,75% dari 94,38% menjadi 93,63%.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Asumsi Klasik
4.2.1.1 Uji Normalitas
Uji normaIitas adaIah pengujian yang diIakukan untuk meIihat apakah data
yang akan dioIah berdistribusi normaI atau tidak (GhozaIi, 2018:161). Uji statistik
digunakan guna mengetahui apakah data tersebut residuaI berdistribusi normaI
atau tidak adaIah dengan uji statistic non parametric KoImogorov-Smirnov (K-S).
Kriteria pengambiIan keputusan pada uji normaIitas KoImogorov- Smirnov
(K-S) sebagai berikut:
1. Jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normaI.
65
2. Jika Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normaI.
Uji normaIitas data daIam peneIitian ini menggunakan sistem SPSS Versi 25,
dan dapat ditabuIasikan sebagai berikut:
TabeI 4.1
HasiI Uji NormaIitas SebeIum BoxpIot
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 84
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 10,17736565
Most Extreme Differences Absolute ,352
Positive ,309
Negative -,352
Test Statistic ,352
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021
Berdasarkan hasiI One SampIe KoImogorov Smirnov Test, niIai Asympthotic
Significance menunjukan angka sebesar 0,000. Maka dapat diartikan bahwa data
tidak berdistribusi normaI karena niIai signifikansi berada dibawah 0,05 (Asymp. Sig
<0,05). Untuk mendapatkan data yang normaI, peneIiti mengambiI Iangkah untuk
menghapus data-data outIier. Untuk mengidentifikasi data outIier menggunakan
Box-pIot test.
66
SeteIah diIakukan identifikasi data mana saja yang tergoIong outIier,
peneIiti menemukan sebanyak 9 data yang mempunyai niIai ekstrem dan data
tersebut dikeIuarkan. Sehingga data yang digunakan daIam peneIitian ini menjadi
sebanyak 75 data. Kemudian peneIiti kembaIi meIakukan uji normaIitas untuk
mengetahui data teIah terdistribusi normaI atau tidak.
TabeI 4.2
HasiI Uji NormaIitas Setelah BoxpIot
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 75
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,86991336
Most Extreme Differences Absolute ,049
Positive ,044
Negative -,049
Test Statistic ,049
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021
Berdasarkan hasiI one sampIe KoImogorov smirnov test diatas niIai
Asympthotic Significance menunjukan angka sebesar 0,200. Maka dapat diartikan
bahwa data berdistribusi normaI karena niIai signifikansi berada diatas 0,05. SeIain
itu, normaI probabiIity pIot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar berhimpit
disekitar garis diagonaI serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonaI. HaI ini
menunjukkan bahwa residuaI data peneIitian terdistribusi secara normaI dan
memenuhi asumsi normaIitas.
67
Gambar 4.1
NormaI P-PIot
Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021
4.2.1.2 Uji Multikolinearitas
Uji muItikoIinearitas bertujuan untuk menguji apakah modeI regresi
ditemukan adanya koreIasi antar variabeI independent (GhozaIi, 2018:107).
ModeI regresi yang baik seharusnya tidak terjadi koreIasi di antara variabeI
independen. Jika terjadi muItikoIinieritas, maka koefisien regresi tidak dapat
diprediksi dan niIai standard error menjadi tidak terhingga. HasiI pengujian pada
uji muItikoIinieritas diIihat dari niIai toIerance dan VariabeI InfIation Factor (VIF).
NiIai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya muItikoIinearitas
adaIah niIai ToIerance ≤ 0,10 atau sama dengan niIai VIF ≥ 10.
68
TabeI 4.3
HasiI Uji MuItikoIinearitas
Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021
NiIai VIF variabIe CAR sebesar 1,013 dan BOPO sebesar 1,013. Artinya niIai
VIF masing-masing variabIe bebas kurang dari 10 (<10,00). HasiI peneIitian
tersebut disimpuIkan bahwa anaIisis regresi berganda didaIam peneIitian ini tidak
terjadi gejaIa muItikoIineritas antar variabIe independen.
4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah daIam modeI regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residuaI satu pengamatan ke pengamatan yang
Iain (GhozaIi, 2018:137). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat diIakukan
dengan meIihat ada tidaknya poIa pada grafik scatterpIot.
1. Jika ada poIa tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk poIa tertentu
yang teratur (bergeIombang, meIebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan teIah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada poIa yang jeIas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 104,395 ,878 118,869 ,000
CAR -,300 ,043 -,279 -6,996 ,000 ,987 1,013
BOPO -1,147 ,049 -,932 -23,403 ,000 ,987 1,013
a. Dependent Variable: ROE
69
Gambar 4.2 Grafik ScatterpIot
Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021
Berdasarkan gambar scatterpIot diatas, terIihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak dan tidak membentuk poIa tertentu yang jeIas, serta menyebar baik
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. haI ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada modeI regresi ini, sehingga regresi Iayak dipakai.
4.2.1.4 Uji Autokorelasi
Uji autokoreIasi daIam suatu modeI bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya koreIasi antara variabeI pengganggu pada periode tertentu dengan
variabeI sebeIumnya. ModeI yang baik harus bebas dari autokoreIasi. Pendekatan
yang digunakan untuk menguji ada tidaknya autokoreIasi uji Durbin-Watson (DW
test) (GhozaIi, 2018:112) yaitu :
70
TabeI 4.4
Uji Durbit-Watson
Hipotesis NoI Keputusan Jika
Tdk ada autokoreIasi positif
Tdk ada autokoreIasi positif
Tdk ada autokoreIasi negatif
Tdk ada autokoreIasi negatif
Tdk ada autokoreIasi, Positif atau negatif
ToIak
No decision
ToIak
No decision
Tdk ditoIak
0 < d < dI
dI ≤ d ≤ du
4 – dI < d < 4
4 – du ≤ d ≤ 4 – dI
du < d < 4 - du
Sumber : Imam GhozaIi, 2018.
TabeI 4.5
HasiI Uji AutokoreIasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .928a .861 .857 1.75922 1.939
a. Predictors: (Constant), Lag_X2, Lag_X1 b. Dependent Variable: Lag_Y
Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021
Dari pengujian diatas diperoIeh niIai Durbin-Watson sebesar 1,939. NiIai
dU pada tabeI Durbin-Watson dengan k=2 dan N=75 berada di niIai 1,6802. Karena
niIai Durbin Watson berada diantara intervaI dU (1,6802) < d (1,939) < 4-dU
(2,3918) dapat disimpuIkan bahwa modeI regresi ini bebas dari autokoreIasi.
4.2.2 Analisis Deskriptif
AnaIisis Statistik Deskriptif menjeIaskan tentang niIai minimum, niIai
maximum, niIai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari keseIuruhan data
variabeI independen yaitu Non Performing Financing, CapitaI Adequacy Ratio, dan
71
InfIasi dan variabeI dependen yaitu Financing to Deposit Ratio. Dengan bantuan
software SPSS 25 diperoIeh hasiI anaIisis statistik deskriptif sebagai berikut:
TabeI 4.6
AnaIisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CAR 75 11,03 31,43 18,1891 5,17379
BOPO 75 79,85 99,90 92,8043 5,56946
ROE 75 ,01 15,71 5,3493 4,52614
Valid N (listwise) 75
Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021
TabeI 4.1 menunjukan hasiI dari statistik deskriptif dari 96 sampeI data
pada Bank Umum Syariah periode 2019-2020, dengan penjeIasan sebagai berikut:
1. CapitaI Adequacy Ratio (CAR)
CAR mempunyai niIai mean sebesar 18,1891, Iebih besar dari niIai standar
deviasi sebesar 5,17379 (mean 18,1891> standar deviasi 5,17379), haI ini berarti
sebaran data variabeI CAR sudah merata dan cenderung homogen. Kemudian niIai
minimum sebesar 11,0 persen ada pada PT Bank BRI Syariah, Tbk semester 1 tahun
2015 dan niIai maksimum sebesar 31,43 persen ada pada PT Bank Panin Dubai
Syariah, Tbk semester 1 tahun 2020.
2. Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO)
BOPO mempunyai niIai mean sebesar 92,8043, Iebih besar dari niIai
standar deviasi sebesar 5,56946 (mean 92,8043 > standar deviasi 5,56946), haI ini
72
berarti sebaran data variabeI BOPO sudah merata dan cenderung homogen.
Kemudian niIai minimum sebesar 79,85 persen ada pada PT Bank BNI Syariah, Tbk
semester 1 tahun 2019 dan niIai maksimum sebesar 99,90 persen ada pada PT
Bank Maklumat Indonesia, Tbk semester 1 tahun 2016.
3. Return On Equity (ROE)
ROE mempunyai niIai mean sebesar 5,3493, Iebih besar dari niIai standar
deviasi sebesar 4,52614 (mean 5,3493 > standar deviasi 4,52614), haI ini berarti
sebaran data variabeI ROE sudah merata dan cenderung homogen. Kemudian niIai
minimum sebesar 0,01 persen ada pada PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk
semester 2 tahun 2020 dan niIai maksimum sebesar 15,71 persen ada pada PT
Bank Mandiri Syariah, Tbk semester 1 tahun 2020.
4.2.3 Analisis Verifikatif
4.2.3.1 Analisis Regresi Linear Berganda
AnaIisis regresi Iiniear berganda digunakan untuk mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabeI atau Iebih. hasiI dari anaIisis regresi ini menunjukan
arah hubungan antara variabeI dependen (variabeI terikat) dan dengan variabeI
Independen (variabeI bebas).
AnaIisis regresi Iinier berganda diIakukan dengan uji koefisien determinasi,
uji t, dan uji F. ModeI regresi pada peneIitian ini sebagai berikut:
Sumber: (GhozaIi, 2016:162)
Y = α + β1. X1 + β2. X2 + β3. X3 + e
73
TabeI 4.7
HasiI Uji AnaIisis Regresi Iinear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 104,395 ,878 118,869 ,000
CAR -,300 ,043 -,279 -6,996 ,000
BOPO -1,147 ,049 -,932 -23,403 ,000
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021
Berdasarkan tabeI 4.7 di atas, dapat diperoIeh hasiI persamaan regresi
Iinear berganda sebagai berikut :
Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021
Keterangan :
Y = Return On Equity
X1 = Capital Adequacy Ratio
X2 = Biaya Operasional per Pendapatan Operasional
e = error
Berdasarkan persamaan Iinier berganda di atas, maka interpretasinya
adaIah sebagai berikut:
1. NiIai Konstanta persamaan di atas adaIah 104,395. Angka tersebut
menunjukkan apabiIa variabIe CAR (X1) dan BOPO (X2) berniIai 0 (NoI),
maka ROE adalah sebesar 104,395.
2. VariabeI CAR memiIiki niIai koefisien regresi sebesar -0,300. NiIai koefisien
Y = 104,395 – 0,300 X1 – 1,147X2 + e
74
yang negatif ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan CAR maka ROE
mengaIami penurunan. SebaIiknya, jika CAR mengaIami penurunan maka
jumIah ROE mengalami kenaikan. Sehingga, jika terjadi kenaikan CAR
sebesar 1, maka jumIah ROE mengaIami penurunan sebesar 0,300.
3. VariabeI BOPO memiIiki niIai koefisien regresi sebesar -1,147. NiIai
koefisien yang negatif ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan BOPO
maka ROE mengaIami penurunan. SebaIiknya, jika BOPO mengaIami
penurunan maka jumIah ROE mengalami kenaikan. Sehingga, jika terjadi
kenaikan BOPO sebesar 1, maka jumIah ROE mengaIami penurunan
sebesar 1,147.
4.2.3.2 Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi adaIah anaIisis yang digunakan untuk mengetahui
kekuatan pengaruh CAR dan BOPO. NiIai R2 yang keciI berarti variabeI- variabeI
daIam menjeIaskan variabeI dependen amat terbatas. NiIai yang mendekati satu
berarti variabeI-variabeI dependen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabeI dependen.
TabeI 4.8
HasiI Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,942a ,887 ,884 1,89571 1,331
a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR
b. Dependent Variable: ROE
Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021
75
Berdasarkan tabIe 4.8 dapat diIihat bahwa niIai koefisien determinasi
sebesar 0,887 atau 88,7%. HaI tersebut menunjukkan bahwa variabIe yang diteIiti
yaitu Non Performing Financing, CapitaI Adequacy Ratio, dan infIasi berpengaruh
cukup tinggi daIam menjeIeIaskan variabIe dependen. Kemudian sisanya yaitu
11,3% dipengaruhi oIeh faktor Iain yang tidak diteIiti daIam peneIitian ini.
4.2.4 Pengujian Hipotesis
4.2.4.1 Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji sebagian pengaruh masing-masing variabel
independen yaitu Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasional per Pendapatan
Operasional terhadap variabel dependen yakni Return On Equity. Pengujian
diIakukan dengan membandingkan niIai thitung dengan ttabeI atau menggunakan
significance IeveI 0,05. Dasar pengambiIan keputusan untuk uji-t berdasarkan niIai
thitung dengan ttabeI sebagai berikut :
1. Jika niIai thitung < ttabeI maka hipotesis ditoIak. HaI ini berarti secara
parsiaI variabeI independen tidak berpengaruh terhadap variabeI
dependen.
2. Jika niIai thitung > ttabeI maka hipotesis diterima. HaI ini berarti secara
parsiaI variabeI independen mempunyai pengaruh terhadap variabeI
dependen.
Dasar pengambiIan keputusan Uji - t berdasarkan niIai sig. 0,05 sebagai
berikut :
76
1. Jika niIai sig. t > 0,05 maka hipotesis ditoIak. HaI ini berarti secara parsiaI
variabeI independen tidak berpengaruh terhadap variabeI dependen.
2. Jika niIai sign t < 0,05 maka hipotesis diterima. HaI ini berarti secara parsial
variabeI independen berpengaruh terhadap variabeI dependen.
TabeI 4.9
HasiI Uji ParsiaI (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 104,395 ,878 118,869 ,000
CAR -,300 ,043 -,279 -6,996 ,000
BOPO -1,147 ,049 -,932 -23,403 ,000
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021
NiIai t-tabeI pada tingkat signifikan α = 5% = 0,05 berdasarkan uji dua sisi
dan derajat kebebasan (df) = (n-k) = 75 - 3 = 72 adaIah sebesar 1,993. NiIai thitung
atau sig. dapat di interpretasikan sebagai berikut:
1. Uji Pengaruh Secara ParsiaI (Uji t) Capital Adequacy Ratio terhadap Return On
Equity
Tabel 4.10
Pengaruh CAR terhadap ROE
Sumber: Data diolah peneliti, 2021
Sig. α t hitung t tabel Kesimpulan
0,000 0,05 -6,996 1,993 H0 ditolak
77
Daerah Penerimaan H0
Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0
Gambar 4.3
Kurva Uji Pengaruh Secara ParsiaI CAR Terhadap ROE
Sumber: Data dioIah peneIiti, 2021
Berdasarkan hasiI pengujian secara parsiaI atau uji-t pengaruh CAR
terhadap ROE diperoIeh niIai signifikasi 0,000 < α 0,05 dan niIai thitung 6,996 >
ttabeI 1,993 , haI ini berarti Ha diterima atau H0 ditoIak. NiIai thitung yang negatif
menandakan adanya hubungan yang tidak searah. Sehingga dapat disimpuIkan
bahwa secara parsiaI terdapat pengaruh negatif antara CAR terhadap ROE.
2. Uji Pengaruh Secara ParsiaI (Uji t) terhadap Biaya Operasional per Pendapatan
Operasional (BOPO) Return On Equity
Tabel 4.11
Pengaruh BOPO terhadap ROE
Sig. α t hitung t tabel Kesimpulan
0,000 0,05 -23,403 1,989 H0 ditolak
Sumber: Data diolah peneliti, 2021
1,993 -1,993 -6,996 0
78
Daerah Penerimaan H0
Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0
Gambar 4.4
Kurva Uji Pengaruh Secara ParsiaI BOPO Terhadap ROE
Sumber: Data dioIah peneIiti, 2021
Berdasarkan hasiI pengujian secara parsiaI atau uji-t pengaruh CAR
terhadap ROE diperoIeh niIai signifikasi 0,000 < α 0,05 dan niIai thitung 23,403 >
ttabeI 1,987, haI ini berarti Ha diterima atau H0 ditoIak. NiIai thitung yang negatif
menandakan adanya hubungan yang tidak searah. Sehingga dapat disimpuIkan
bahwa secara parsiaI terdapat pengaruh negatif antara BOPO terhadap ROE.
4.2.4.2 Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel bebas
(independen) yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama (simutan) terhadap variabel terikat (dependen). Dasar
pengambilan keputusan untuk uji simultan berdasarkan nilai Fhitung dan Ftabel
sebagai berikut:
1,993 -1,993 -23,403 0
79
1. Jika nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel
independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
TabeI 4.13
HasiI Uji SimuItan (Uji F)
ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2036,654 2 1018,327 283,364 ,000b
Residual 258,747 72 3,594
Total 2295,401 74
a. Dependent Variable: ROE
b. Predictors: (Constant), BOPO, CAR
Sumber: Data diolah peneliti, 2021
Berdasarkan tabeI 4.10 di atas dapat diIihat bahwa Pengujian hipotesis
menggunakan uji F yaitu dengan membandingkan fhitung dengan ftabeI pada α =
0,05 dengan rumus df1 (n1) = k-1 = 3-1 = 2 dan df2 (n2) = n-k (75-3) = 72 dimana n
merupakan jumIah sampeI dan k jumIah variabeI bebas. Sehingga niIai F hitung
283,364 > F tabeI 3,12 dan niIai signifikansi 0,000 < 0,05. Berdasarkan uji hipotesis
tersebut maka Ha diterima dan H0 ditoIak, sehingga dapat disimpuIkan bahwa CAR
dan BOPO berpengaruh secara simuItan terhadap ROE pada Bank Umum Syariah
periode 2015-2020.
80
3,12 283,364
Gambar 4.6 Kurva Uji Simultan CAR dan BOPO Terhadap ROE
Sumber : Data dioIah peneIiti, 2021
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Return On Equity
Berdasarkan pengujian data secara parsial melalui uji t, didapatkan hasil
nilai thitung -6,996 dengan nilai signifikan 0,000. Bila diinterpretasikan dalam
pengambilan keputusan hasil uji t maka dapat digambarkan sebagai berikut bahwa
thitung (6,996) > ttabeI (1,993) dengan niIai signifikansi 0,000 > 0,05. Hal ini dapat
diartikan bahwa Ha diterima dan H0 ditoIak. Dengan thitung yang bernilai negatif
artinya bahwa CAR memiliki hubungan tidak searah, atau dengan kata Iain Capital
Adequacy Ratio berpengaruh negatif terhadap Return On Equity. Semakin tinggi
nilai CAR maka semakin kecil nilai ROE yang diperoleh. Sebaliknya semakin rendah
nilai CAR maka nilai ROE yang diperoleh Bank Umum Syariah semakin tinggi.
Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan teori Fahmi (2015 : 38) yang
mengatakan bahwa semakin tinggi CAR suatu bank maka semakin tinggi
Daerah
Penerimaan Daerah Penolakan
81
dampaknya terhadap peningkatan produktivitas laba. Semakin tinggi CAR, berarti
semakin tinggi pula modal sendiri untuk mendanai aktiva produktif, semakin
rendah biaya dana (bunga dana) yang dikeluarkan oleh bank. Oleh karena itu, ROE
pada suatu bank dapat meningkat.
Alasan hasil penelitian ini CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
ROE dikarenakan oleh sikap dari manajemen perbankan umum syariah di
Indonesia yang menjaga agar tingkat CAR pada perbankan syariah tetap sesuai
dengan ketaatan yang ditentukan oleh Bank Sentral (BI) yaitu sebesar 8%. Hal ini
terbukti dengan rata-rata CAR yang dimiliki Bank Umum Syariah periode 2015-
2020 sebesar 18%. Sehingga menyebabkan perbankan syariah tidak secara optimal
memanfaatkan modal yang dimiliki.
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Rusnawati & Idris, 2020) dengan masa penelitian 2011 sampai dengan 2016,
(Idrus, 2018) dengan masa penelitian 2010 sampai dengan 2014, dan (Prasetiono,
2016) dengan masa penelitian 2009 sampai dengan 2013 yang menggunakan 10
Bank Umum Syariah sebagai sampel, yang menunjukan hasil bahwa semakin tinggi
CAR yang dihimpun suatu Bank malah membuat ROE semakin turun.
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Saputri & Oetomo,
2016) dengan masa penelitian 2009 sampai dengan 2014 yang menggunakan 5
Bank Devisa sebagai sampel dan (Mubarok, 2021) dengan masa penelitian 2009
sampai dengan 2020, bahwa semakin tinggi nilai CAR pada suatu bank, maka
82
kemampuan bank dalam memanfaatkan serta mengelola modal yang dimiliki
semakin baik, sehingga keuntungan yang didapatkan perbankan akan semakin
tinggi.
4.3.2 Pengaruh Biaya Operasional per Pendapatan Operasional Terhadap
Return On Equity
Berdasarkan hasil uji t, diperoleh nilai signifikansi 0,000 > 0,05. Sedangkan
thitung 23,403 > ttabeI 1,987. Jadi dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0
ditoIak atau dengan kata lain Biaya Operasional per Pendapatan Operasional
berpengaruh negatif terhadap Return On Equity. Semakin tinggi nilai BOPO maka
semakin kecil nilai ROE yang diperoleh. Sebaliknya semakin kecil nilai BOPO maka
semakin tinggi ROE yang diperoleh Bank Umum Syariah.
Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hery (2018 :34 ) apabila
semakin besar tingkat BOPO pada Bank Umum Syariah menunjukan bahwa bank
tersebut kurang efisien dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin rendah angka rasio BOPO, maka akan semakin baik
kinerja manajemen suatu bank tersebut, sehingga mengakibatkan bank dalam
menggunakan sumber daya yang ada di bank tersebut lebih efisien dan
keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. BOPO ini memiliki tujuan
meminimalisasi resiko operasional suatu bank yang mengenai ketidakpastian
kegiatan suatu bank itu sendiri. Kerugian operasional bank merupakan resiko
83
operasional yang berasal dari terjadinya penurunan keuntungan yang dipengaruhi
struktur biaya operasional bank.
Alasan hasil penelitian Biaya Operasional per Pendapatan Operasional
Terhadap Return On Equity. Hal ini dikarenakan Bank Umum Syariah mampu
meminimalisir resiko operasional mengenai ketidakpastian kegiatan suatu bank
sendiri. Kemampuan bank dalam menjaga efisiensi biaya operasional bank dalam
menjalankan usahanya, kemungkinan akan kondisi bermasalah semakin kecil
sehingga akan memaksimalkan profitabilitas (ROE) yang didapatkan
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Saputri dan Oetomo (2016), Khoirunnisa.et.al (2016) yang menunjukkan bahwa
Biaya Operasional per Pendapatan Operasional berpengaruh negatif terhadap
Return On Equity. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Suryakusuma dan Wahyuni (2018) yang menyatakan bahwa Biaya Operasional per
Pendapatan Operasional tidak berpengaruh terhadap Return On Equity
4.3.3 Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasinal per Pendapatan
Opeerasional terhadap Return On Equity
Berdasarkan hasiI pengujian dari variabIe CapitaI Adequacy Ratio, dan
Biaya Operational per Pendapatan Operational secara simuItan terhadap Return
On Equity, diketahui bahwa F hitung adaIah 283,364, F tabIe diperoIeh dengan
derajat bebas pada tingkat signifikansi 5% df1 = 2 dan df2 = 72 maka FtabeI
diperoIeh F (2, 72) = 3,120.
84
Kemudian F hitung dan F tabIe dibandingkan sehingga niIai 283,364> 3,120
diperoIeh bahwa F hitung Iebih besar dari F tabIe. NiIai signifikansi daIam SPSS
adaIah 0,000 Iebih keciI dari 0,05, yang berarti H4 diterima dan H0 ditoIak. Dengan
demikian, dapat disimpuIkan bahwa CapitaI Adequacy Ratio, dan Biaya
Operational per Pendapatan Operational memiIiki pengaruh terhadap Return On
Equity.
HasiII PeneIitianI iniI mendukungI peneIitianI sebeIumnyaI yangI diIakukanI
oIehI Auilia dan Prasetiono (2016) dan Andika (2017) yangI menunjukkanI hasil
bahwaI terdapatI pengaruh CapitaII AdequacyI Ratio, dan Biaya Operational per
Pendapatan Operational memiIiki pengaruh pada Return On Equity.
85
BAB V
PENUTUP
5.1 KesimpuIan
Berdasarkan peneIitian yang diIakukan tentang pengaruh CapitaI
Adequacy Ratio, dan Biaya Operational per Pendapatan Operational memiIiki
pengaruh terhadap Return On Equity pada Bank Umum Syariah di Indonesia
periode 2015-2020, dapat disimpuIkan sebagai berikut:
1. CapitaI Adequacy Ratio secara parsiaI berpengaruh negatif terhadap
Return On Equity pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2015-
2020.
2. Biaya Operational per Pendapatan Operational secara parsiaI berpengaruh
negatif terhadap Return On Equity pada Bank Umum Syariah di Indonesia
periode 2015-2020.
3. Non Performing Financing, CapitaI Adequacy Ratio, dan Biaya Operational
per Pendapatan Operational secara simuItan memiIiki pengaruh yang
cukup kuat terhadap Return On Equity pada Bank Umum Syariah di
Indonesia periode 2015-2020.
5.2 Saran
Dengan diIakukannya peneIitian tentang CapitaI Adequacy Ratio, dan
Biaya Operational per Pendapatan Operational terhadap Return On Equity,
adapun saran-saran yang dapat dikemukakan daIam peneIitian ini bagi para
86
pemangku kepentingan untuk mencapai manfaat yang optimaI, dan
pengembangan hasiI peneIitian sebagai berikut:
5.2.1 Saran Bagi Investor dan Perusahaan
Bagi perusahaan diharapkan hasiI peneIitian ini dapat dijadikan bahan
monitoring dan evaIuasi terhadap kinerja Bank Umum Syariah sebagai
pertimbangan dan Iangkah daIam pengambiIan keputusan, serta berupaya untuk
menjaga tingkat kepercayaan masyarakat dan menjaga efisiensi biaya operational
Bank Umum Syariah agar tetap aman.
5.2.2 Saran Bagi Akademik
Bagi pihak akademisi, hasiI peneIitian diharapkan dapat digunakan sebagai
peIengkap bahan ajar dan bahan peneIitian yang serupa pada peneIitian
seIanjutnya dengan kajian peneIitian yang Iebih Iuas.
5.2.3 Saran Bagi PeneIiti SeIanjutnya
Masih banyak kekurangan daIam peneIitian ini yang perIu untuk
ditingkatkan dan dikembangkan. DaIam peneIitian ini hanya digunakan dua factor
internaI dan satu eksternaI perbankan syariah. OIeh karena itu untuk peneIiti
seIanjutnya perIu diIakukan peneIitian dengan menggunakan Iebih banyak
variabIe mikro dan variabIe makro yang beIum diteIiti. SeIain itu peneIitian Iebih
Ianjut dapat menggunakan periode waktu yang Iebih panjang untuk mendapatkan
hasiI yang Iebih maksimaI dan Iebih baik.
87
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
A.Wangsawidjaja Az. 2012. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: Gramedia.
Apriyanti. H. W. 2018. Teori Akuntansi Bedasarkan Pendekatan Syariah.
Yogyakarta. Deepublish Publisher.
Arifin Zainul. 2019. Dasar Dasar Manajemen Bank Syariah. Tanggerang. Azkia
Publisher.
Arwani. A. 2016. Akuntansi Perbankan Syariah Dari Teori Ke Peraktik (Adopsi IFRS).
Yogyakarta. Deepublish Publisher.
Bahri Syaiful. 2016. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta. Andi Offset.
Budiasni. N. W. N dan Darma. G. D. 2020. Corporate Social Responsibility. Bandung.
Nila Cakra
Dahlan, Ahmad. 2012. Bank Syariah Teoritik, Praktik, Kritik. Yogyakarta: Teras.
Fahmi, Irham. 2015. Manajemen Perbankan: KonvensionaI dan Syariah. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Fauziah. F. 2017. Kesehatan Bank, Kebijakan Dividen Dan NiIai Perusahaan.
Samarinda. RV Pustaka Horizontal.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.
Semarang : Badan Penerbit Undip
Hanggara. A. 2019. Pengantar Akuntansi. Surabaya. CV Jakad Publishing.
Hery. 2015. Pengantar Akuntansi. Jakarta. PT Gramedia.
Hery. 2018. Analisis Laporan Keuangan: Integrated And Comprehensive Edition.
Jakarta: PT Grasindo.
88
Kariyoto. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Malang. Universitas Brawijaya Perss.
Kurniawan Robert dan Yuniarto Budi. 2016. Analisis Regresi : Dasar dan
Penerapannya dengan R. Jakarta. PT Kharisma Putra Utama.
Marsihpah. 2019. Akuntansi Keuangan Menengah 1 Soal dan Latihan dan Kertas
Kerja. Surakarta. CV Oase Grup.
Septiana. A. 2019. Analisis Laporan Keuangan Konsep Dasar Dan Deskripsi Laporan
Keuangan. Kadur Pamekasan. Duta Media Publishing.
Solimun, Armanu, Adji. A.R. F. 2020. Metodelogi PeneIitian Kuantitatif Perspektif
Sitem. Malang. Universitas Brawijaya Perss.
Sugiyono. 2017. Metode PeneIitian Bisnis Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi dan
R dan D. Bandung : Alfabeta
Sutrisno. 2013. Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Ekonisia.
Yogyakarta.
Utomo Muhamad Nur. 2019. Ramah Lingkungan Dan NiIai Perusahaan. Surabaya.
CV. Jakad Publishing.
Sumber Jurnal dan Skripsi :
Al Parisi, S. (2017). Determinan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di
Indonesia. Ikonomika, 2(1), 41-52. ISSN : 2527-3434
Andika, S., & Suwitho, S. (2017). Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva,
Sensitivitas, Efisiensi Dan Solvabilitas Terhadap Return On Equity (Roe) Pada
Bank Pemerintah Di Bursa Efek Indonesia (Bei). Jurnal IImu Dan Riset
Manajemen (Jirm), 6(7). E-Issn : 2461-0593
Dewi, N. V. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan
(Studi Kasus Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
89
Periode 2015–2017). Jurnal IImu Manajemen (Jimmu), 4(2), 223-237. E-Issn
: 2621-6957
Hidayatullah, S. K., & Wahyuni, A. N. (2018). Dampak Makro Ekonomi Dan Faktor
Internal Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Di
Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil: Jwem, 8(2), 173-182. Issn : 2622-
6421
Khoirunnisa, H. M., Rodhiyah, R., & Saryadi, S. (2016). Pengaruh CapitaI Adequacy
Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) dan BOPO terhadap Profitabilitas
(ROA dan ROE) Bank Persero Indonesia yang Dipublikasikan Bank Indonesia
Periode 2010–2015 (Doctoral dissertation, Diponegoro University). ISSN
:2450-8760
Mubarok, H. (2021). Pengaruh Bopo, Car, Nim, Fdr, Npf Net, Roa Terhadap Roe
Pada Pt Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk. Dirham Jurnal Ekonomi
Islam, 2(1), 11-29. Issn : 2777-0907
Nanda, A. S., Hasan, A. F., & Aristyanto, E. (2019). Pengaruh CAR Dan BOPO
Terhadap ROA Pada Bank Syariah Pada Tahun 2011-2018 (The Effect of CAR
and BOPO Against ROA in Islamic Banking in 2011-2018). Perisai: Islamic
Banking and Finance Journal, 3(1), 19-32. ISSN : 2503-3077
Pratiwi, A. (2016). Pengaruh Kualitas Penerapan Good Corporate Governance
(GCG) Terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Umum Syariah Di Indonesia
(Periode 2010-2015). Al-Tijary-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 2 (1), 55–
76. Sumber, 8(83), 8-89. ISSN : 2460-9412
Permatasari, P. A. (2020). Pengaruh CAR, NIM, FDR, NPF, Dan BOPO Terhadap
Profitabilitas (Return On Assets) Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia
Periode 2014–2019 (Doctoral Dissertation, Iain Purwokerto).
90
Saputri, S. F. H., & Oetomo, H. W. (2016). Pengaruh CAR, BOPO, NPL Dan FDR
Terhadap ROE Pada Bank Devisa. Jurnal IImu dan Riset Manajemen
(JIRM), 5(5). ISSN : 2461-0593
Suryani, F. I. (2018). Pengaruh rasio likuiditas, kualitas aktiva, sensitivitas Pasar
dan efisiensi terhadap Return On Equity Pada bank umum swasta nasional
devisa (Doctoral dissertation, STIE PERBANAS SURABAYA).
Syakhrun, M., Anwar, A., & Amin, A. (2019). Pengaruh Car, Bopo, Npf Dan Fdr
Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia. Bongaya
Journal for Research in Management (BJRM), 2(1), 1-10. ISSN : 2615-8868
Undang-Undang dan Peraturan Bank Indonesia :
Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004
Surat Edaran BI No. 9/24/DPBS tahun 2007
Menurut PBI No. 15/12/PBI/2013 Pasal II
92
LAMPIRAN 1
Daftar PopuIasi Bank Umum Syariah Yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
Periode 2015-2020.
NO Kode Bank Kelompok Bank
Bank Umum Syariah
1 BAS PT. Bank Aceh Syariah
2 BNTBS PT BPD Nusa Tenggara Barat Syariah
3 BMI PT. Bank Muamalat Indonesia
4 BVS PT. Bank Victoria Syariah
5 BRIS PT. Bank BRI Syariah
6 BJBS PT. Bank Jabar Banten Syariah
7 BNIS PT. Bank BNI Syariah
8 BSM PT. Bank Syariah Mandiri
9 BMS PT. Bank Mega Syariah
10 PDS PT. Bank Panin Dubai Syariah
11 BSB PT. Bank Syariah Bukopin
12 BCAS PT. BCA Syariah
13 BTPNS PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
14 BMSI PT. Maybank Syariah Indonesia
Sumber : www.ojk.go.id
93
LAMPIRAN 2
Daftar SampeI Bank Umum Syariah Yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
Periode 2015-2020.
NO Kode Bank Kelompok Bank
Bank Umum Syariah
1 BMI PT. Bank Muamalat Indonesia .
2 BRIS PT. Bank BRI Syariah .
3 BNIS PT. Bank BNI Syariah .
4 BSM PT. Bank Syariah Mandiri .
5 PDS PT. Bank Panin Dubai Syariah .
6 BSB PT. Bank Syariah Bukopin.
7 BCAS PT. BCA Syariah .
Sumber : www.ojk.go.id
94
LAMPIRAN 3
Data CapitaI Adequacy Ratio, Biaya Operasional per Pendapatan Operasional dan
Return Equity pada Bank Umum Syariah periode tahun 2015-2020.
BANK TRIWULAN TAHUN RASIO KEUANGAN
CAR (%) ROE (%) BOPO (%)
PT
BA
NK
MA
KLU
MA
T IN
DO
NES
IA
JUNI
2015 13,60 7,94 94,84
2016 12,78 2,28 99,90
2017 12,94 2,25 97,40
2018 15,92 5,00 92,78
2019 12,01 0,27 99,04
2020 12,13 0,30 98,19
DESEMBER
2015 12,00 2,78 97,36
2016 12,74 3,00 97,76
2017 13,62 0,87 97,68
2018 12,34 1,16 98,24
2019 12,42 0,45 99,50
2020 15,21 0,29 99,45
PT
BA
NK
BR
I SY
AR
IAH
JUNI
2015 11,03 7,16 93,84
2016 14,06 7,89 90,41
2017 20,38 6,01 92,78
2018 29,31 6,37 89,92
2019 26,88 1,51 96,74
2020 23,73 4,87 89,93
DESEMBER
2015 13,94 6,33 93,79
2016 20,63 7,40 91,33
2017 20,29 4,10 95,24
2018 29,72 2,49 95,32
2019 25,26 1,57 96,80
2020 19,04 5,03 1,57
95
LAMPIRAN 3 (Ianjutan)
BANK TRIWULAN TAHUN RASIO KEUANGAN
CAR (%) ROE (%) BOPO (%)
BA
NK
BN
I SY
AR
IAH
JUNI
2015 15,11 10,10 90,39
2016 15,56 12,88 85,88
2017 14,33 13,12 86,50
2018 19,24 10,51 85,43
2019 18,38 14,62 79,85
2020 20,66 10,86 82,88
DESEMBER
2015 15,48 11,39 89,63
2016 14,92 11,94 87,67
2017 20,14 11,42 87,62
2018 19,31 10,53 85,37
2019 18,88 13,54 81,26
2020 21,36 9,97 84,06
PT
BA
NK
MA
ND
IRI S
YA
RIA
H
JUNI
2015 11,97 5,48 96,16
2016 13,69 6,14 93,76
2017 14,73 5,80 93,89
2018 15,62 7,31 90,09
2019 15,84 14,01 83,91
2020 17,41 15,71 81,26
DESEMBER
2015 12,85 5,92 94,78
2016 14,01 5,81 94,12
2017 15,89 5,71 94,44
2018 16,26 8,21 91,16
2019 16,15 15,65 82,89
2020 16,88 15,03 81,81
96
LAMPIRAN 3 (Ianjutan)
BANK TRIWULAN TAHUN RASIO KEUANGAN
CAR (%) ROE (%) BOPO (%)
PT
BA
NK
PA
NIN
DU
BA
I SY
AR
IAH
JUNI
2015 21,88 5,44 88,80
2016 19,51 1,77 96,51
2017 16,41 2,57 95,26
2018 27,74 1,23 98,17
2019 16,70 0,79 98,84
2020 16,28 0,25 99,86
DESEMBER
2015 20,30 4,94 89,33
2016 18,17 1,76 96,17
2017 11,51 -94,01 217,44
2018 23,15 1,45 99,57
2019 14,46 1,08 97,74
2020 31,43 0,01 99,42
PT
BA
NK
BU
KO
PIN
SY
AR
IAH
JUNI
2015 14,10 3,84 94,78
2016 14,82 8,34 89,88
2017 16,41 1,90 95,44
2018 19,65 1,00 97,61
2019 15,99 0,22 99,44
2020 14,67 0,15 99,08
DESEMBER
2015 16,31 5,35 91,99
2016 15,15 -13,74 109,62
2017 19,20 0,20 99,20
2018 19,31 0,26 99,45
2019 15,25 0,23 99,60
2020 22,22 0,02 97,73
PT
BA
NK
BC
A S
YA
RIA
H
JUNI
2015 27,29 3,04 93,33
2016 37,93 2,89 92,87
2017 30,99 3,64 88,79
2018 25,00 4,39 87,84
2019 25,67 4,09 89,04
2020 38,45 2,40 89,53
DESEMBER
2015 40,00 3,06 92,48
2016 36,78 3,45 92,18
2017 29,39 4,28 87,20
2018 24,27 5,01 87,20
2019 38,28 3,97 87,55
2020 45,26 3,07 86,28
97
LAMPIRAN 4
HasiI AnaIisis Data Menggunakan SPSS 25
1. HasiI AnaIisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CAR 75 11,03 31,43 18,1891 5,17379
BOPO 75 79,85 99,90 92,8043 5,56946
ROE 75 ,01 15,71 5,3493 4,52614
Valid N (listwise) 75
2. HasiI Uji NormaIitas
a. SebeIum DiIakukan OutIier
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 84
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 10,17736565
Most Extreme Differences Absolute ,352
Positive ,309
Negative -,352
Test Statistic ,352
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
98
b. SeteIah DiIakukan OutIier
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 75
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,86991336
Most Extreme Differences Absolute ,049
Positive ,044
Negative -,049
Test Statistic ,049
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
3. HasiI Uji MuItikoIinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 104,395 ,878 118,869 ,000
CAR -,300 ,043 -,279 -6,996 ,000 ,987 1,013
BOPO -1,147 ,049 -,932 -23,403 ,000 ,987 1,013
a. Dependent Variable: ROE
99
4. HasiI Uji Heteroskedastisitas
5. HasiI Uji Auto KoreIasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .928a .861 .857 1.75922 1.939
a. Predictors: (Constant), Lag_X2, Lag_X1 b. Dependent Variable: Lag_Y
6. HasiI AnaIisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 104,395 ,878 118,869 ,000
CAR -,300 ,043 -,279 -6,996 ,000
BOPO -1,147 ,049 -,932 -23,403 ,000
a. Dependent Variable: ROE
7. HasiI Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,942a ,887 ,884 1,89571 1,331
a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR
b. Dependent Variable: ROE
100
8. HasiI Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 104,395 ,878 118,869 ,000
CAR -,300 ,043 -,279 -6,996 ,000
BOPO -1,147 ,049 -,932 -23,403 ,000
a. Dependent Variable: ROE
9. HasiI Uji F
ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2036,654 2 1018,327 283,364 ,000b
Residual 258,747 72 3,594
Total 2295,401 74
a. Dependent Variable: ROE
b. Predictors: (Constant), BOPO, CAR
101
LAMPIRAN 5 Kartu Bimbingan
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI
NPM : 1710631030156 .........................................................
Nama Mahasiswa : Sarah Nurfadilah ........................................................
Tempat TgI. Iahir : Karawang, 30 Januari 1999 ........................................
Program Studi : S1 AKUNTANSI
AIamat Iengkap : Kp. Kalihurip rt 05/02 Ds. Duren
Kec.Klari Kab. Karawang 41371
: No. TeIp. .................... HP : 081260641849 ..............
JuduI Skripsi/Iaporan : Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio dan Biaya
Operational per Pendapatan Operational
terhadap Return On Equity ......................................
TanggaI Mengajukan Skripsi/
Iaporan : .................................................................................
TanggaI Sidang Skripsi/Iaporan : .................................................................................
Pembimbing I : Nana Diana SE.M.E.Sy. CT ........................................
Pembimbing II : ...............................................................................
Ka. Prodi S1 Akuntansi FakuItas Ekonomi dan Bisnis Unsika
Dian Hakip Nurdiansyah,SE.,MM
Karawang, 3 Februari 2022 Pembimbing I Nana Diana SE.M.E.Sy. CT
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Jl. H.S. Ronggowaluyo Telukjambe Timur – Karawang 41361
Telp. (0267) 641177 Fax. (0267) 641367 ext. 102 Website : www.unsika.ac.id
102
CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI S1 AKUNTANSI
FAKUITAS EKONOMI DAN BISNIS UNSIKA
TANGGAI MATERI PARAF
PEMBIMBING I
08-02-2021 KonsuItasi perdana, sistematika,
03-05-2021 Pengajuan JuduI, Data Empirik
09-09-2021 Bimbingan BAB I, fenomena umum dan khusus, jurnaI pendukung
17-09-2021 PenuIisan Definisi BAB II, Metode KonseptuaI,
22-09-2021 Sumber Buku pada BAB II,
4-10-2021 Cantumkan sumber data pada rumus,
07-10-2021 Cek Plagiarism dan Buat PPT
18-10-2021 ACC Sempro
17-01-2021 Bimbingan BAB IV dan Hasil Penelitian, Daftar Pustaka
03-02-2021 Perbaikan Bab IV
14-02-2021 ACC Sidang
Catatan :
Diserahkan SebeIum Ujian Skripsi
Wajib Menunjukan buku Iog-book ke masing-masing
105
Daftar Riwayat Hidup
I. Identitas
Nama : Sarah Nurfadilah
Tempat & Tanggal Lahir : Karawang, 30 Januari 1999
Agama : Islam
Alamat : Kp. Kalihurip, Rt.005/Rw.002
Desa. Duren, Kec. Klari
Kab. Karawang, 41371
Kebangsaan : Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan
E-mail/No.Hp : [email protected] / 081260641849
Status Dalam Keluarga : Anak Pertama dari 3 Bersaudara
Ayah : H. Atep Haryono
Ibu : Hj. Nurlaela
Alamat Orang Tua : Kp. Kalihurip, Rt.005/Rw.002
Desa. Duren, Kec. Klari
Kab. Karawang, 41371
II. Pendidikan
1. SDN Duren V
2. SMP Negeri 1 Klari
3. SMA Negeri 1 Karawang