123
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN BIAYA OPERASIONAL PER PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP RETURN ON EQUITY (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2020) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Sidang Proposal Semester Pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang Oleh : Sarah Nurfadilah NPM. 1710631030156 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG KARAWANG 2021

pengaruh capital adequacy ratio dan biaya operasional per

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN BIAYA

OPERASIONAL PER PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP

RETURN ON EQUITY

(Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2020)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Sidang Proposal Semester Pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Singaperbangsa Karawang

Oleh :

Sarah Nurfadilah NPM. 1710631030156

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

KARAWANG

2021

ii

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN BIAYA

OPERASIONAL PER PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP

RETURN ON EQUITY (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2020)

Oleh :

Sarah Nurfadilah NPM. 1710631030156

PROPOSAL

Dinyatakan TeIah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Sebagai Proposal Tugas Akhir

Program Studi S1 Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa

Karawang

Menyetujui :

Pembimbing,

Nana Diana, SE., M.E.Sy., CT

NIDN:0004128901

Mengetahui :

Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang

Dekan,

DR. Hawignyo, S.E., MM.

NIP: 196011291984011001

Koordinator

Program Studi S1 Akuntansi

Dian Hakip Nurdiansyah, S.E., MM.

NIDN: 0401108401

iii

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN BIAYA

OPERASIONAL PER PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP

RETURN ON EQUITY

(Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2016-2020)

Sarah Nurfadilah

NPM. 1710631030156

SKRIPSI

TeIah Dipertahankan di Hadapan Dewan Penguji Seminar Proposal

Pada Hari :

Dan dinyatakan TeIah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Sebagai Proposal Tugas Akhir

Program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang

Menyetujui :

Penguji ii, Penguji iii,

………………………………….. …………………………………….

Penguji I,

……………………………………

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sarah Nurfadilah

NPM : 1710631030156

Fakuktas : Ekonomi

Program Studi : S1 Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa naskah dengan judul:

“Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasional per Pendapatan

Operasional Terhadap Return On Equity (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah

di Indonesia Periode 2015-2020)”

Adalah hasil karya saya sendiri yang belum pernah dipublikasikan baik secara

keseluruhan maupun sebagian, dalam bentuk apapun. Naskah ini sepenuhnya

merupakan karya intelektual saya dan sumber yang menjadi rujukan dalam naskah

ini telah saya sebutkan sesuai kaidah akademik yang berlaku umum, termasuk

para pihak yang telah memberikan kontribusi pemikiran pada isi, kecuali yang

menyangkut ekspresi kalimat dan desain penulisan. Apabila pernyataan yang saya

buat tidak sesuai dengan yang sebenarnya, maka saya bersedia dikenakan sanksi

baik akademik maupun pidana.

Dengan pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya agar dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Karawang, 10 Februari 2022

Yang menyatakan,

Sarah Nurfadilah . NPM. 1710631030156

v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI

Sebagai sivitas akademik Universitas Singaperbangsa Karawang, saya yang

bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sarah Nurfadilah

NPM : 1710631030156

Fakultas : Ekonomi

Program Studi : S1 Akuntansi

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Singaperbangsa Karawang Hak Bebas Royalti Noneksklusif

(Nonexclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

“Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasional per Pendapatan

Operasional Terhadap Return On Equity (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah

di Indonesia Periode 2015-2020)”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Nonekslusif ini Universitas Singaperbangsa Karawang berhak menyimpan,

mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base),

merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Karawang, 10 Februari 2022

Yang menyatakan,

Sarah Nurfadilah . NPM. 1610631030214

vi

ABSTRAK

Sarah Nurfadilah. 2022. Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasional per

Pendapatan Operasional Terhadap Return On Equity (Studi Empiris Pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2020). Skripsi. Fakultas

Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy

Ratio (CAR) dan Biaya Operasional per Pendapatan Operasional terhadap Return

On Equity (ROE) sebagai proksi dari profitabilitas Bank Umum Syariah periode

tahun 2015 hingga 2020.

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan

menggunakan 7 Bank Umum syariah sebagai sampel. Data sekunder diperoleh dari

Laporan Keuangan Publikasi Semesteran secara periodik. Teknik analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Sedangkan metode

statistik yang diambil dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda, uji

asumsi klasik, analisis statistik deskriptif, analisis determinasi dan pengujian

hipotesis.

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)

berpengaruh negatif terhadap Return On Equity (ROE) karena t hitung lebih besar

dari t tabel (-6,996 > 1,993) dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).

Biaya Operasional per Pendapatan Operasional berpengaruh terhadap Return On

Equity (ROE) karena t hitung lebih besar dari t tabel (23,403 > 1,987) dan nilai

signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,000 > 0,05). Capital Adequacy Ratio (CAR) dan

Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap

Return On Equity (ROE) karena nilai F hitung lebih besar dari F tabel

(283,364>3,12) dan nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 (0,000< 0,05).

Kata Kunci : CAR, BOPO, dan ROE

vii

ABSTRACT

Pajar Sidik. 2020. The Effect of Capital Adequacy Ratio (CAR) and Operational

Efficiency Ratio (BOPO) on Return On Equity (Empirical Study on Islamic

Banks in Indonesia for the 2015-2020 Period). Thesis. Faculty of

Economics, University of Singaperbangsa Karawang.

This study aims to determine the effect of Capital Adequacy Ratio (CAR)

and Operational Efficiency Ratio (BOPO) on Return On Equity (ROE) as a proxy for

the profitability of Islamic Banks for the period 2015 to 2020. Sample population

of this research are seven Islamic’s Banks selected using purposive sampling

technique. This research uses secondary data from The Islamic Banks Annual

Published financial reports during 20215-2020 periods. The analysis technique is

using multiple linear regression. Meanwhile, the statistical methods used in this

study are multiple regression analysis, classical assumption test, descriptive

statistical analysis, analysis of determination and hypothesis testing.

The result of this research shows that the Capital Adequacy Ratio (CAR) had a

negative and significantly influence on Return On Equity (ROE) because t count is

greater than t table (-6.996 > 1.993) and the significant value is less than 0.05

(0.000 < 0.05). Operational Efficiency Ratio (BOPO) had a negative and significantly

influence on Return On Equity (ROE) because t count is greater than t table (23.403

> 1.987) and the significant value is less than 0.05 (0.000 > 0.05). Capital Adequacy

Ratio (CAR) and Operational Efficiency Ratio (BOPO) have an effect on Return On

Equity (ROE) because the calculated F value is greater than F table (283.364>3.12)

and the significant value is smaller than 0.05 ( 0.000 < 0.05)

Keywords: CAR, BOPO, ROE

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirobbil`alamin Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT

atas karunia dan Rahmat-Nya, sehingga atas izin dan berbagai kemudahan yang

diberikan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi peneIitian pada jurusan

Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang dengan juduI “Pengaruh

CapitaI Adequacy Ratio Dan Biaya OperasionaI dan Pendapan OperasionaI

Terhadap Return On Equity (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Periode 2016-2020)”.

ShaIawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan nabi besar

kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan seIuruh pengikutnya

hingga akhir jaman.

KeberhasiIan penulis dalam menyusun proposal ini tidak terlepas dari

dukungan dan bantuan serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan

banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang teIah memberikan bantuan,

dukungan, maupun motivasi sehingga proposal ini dapat terselesaikan. Khususnya

kepada:

1. Kepada Orang tua Saya Bapak H. Atep Haryono dan Ibu Hj. Nurlaela

yang memberikan dukungan moral maupun material.

ix

2. Kepada Suami Saya Pajar Sidik yang selalu memotivasi, mendoakan,

dan memberi semangat.

3. Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA Sebagai Rektor Universitas

Singaperbangsa Karawang .

4. Dr. Hawignyo, SE., MM Sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Singaperbangsa Karawang.

5. H. Asep Muslihat, SE.,MM Sebagai Wakil Dekan Satu Fakultas Ekonomi

Universitas Singaperbangsa Karawang.

6. Dr. Dede Jajang Suyaman, SE., MM Sebagai Wakil Dekan Dua Fakultas

Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.

7. Dian Hakip Nurdiansyah, SE., MM Sebagai Sebagai Ketua Program Studi

S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.

8. Nana Diana, SE.,M.E.Sy.,CT Sebagai Dosen Pembimbing PeneIitian S1

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.

9. SeIuruh Dosen dan Staf Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Singaperbangsa Karawang.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan Rizka Ardiana Gunawan, Rahmat

Hidayat, Silvya Mery, Saydan Nikodemus, Putra Harapan, Paisal

Muhamad, Arvian Prayoga terimasih atas dukungannya.

11. Teman-teman seperjuangan Prodi Akuntansi 2017 yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, terimasih atas dukungannya.

x

12. Dan seIuruh pihak yang terlibat dan membantu dalam penulisan skripsi

ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta membalas

kebaikan semua pihak yang teIah membantu penulis dalam penyusunan proposal

ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang teIah penulis susun ini

masih jauh dari kata sempura, oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan

penulis guna penulisan di masa mendatang. Harapan penulis skripsi ini dapat

bermanfaat bagi perkembangan iImu pengetahuan dan khususnya bagi penulis.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Karawang, Januari 2022

Sarah Nurfadilah 1710631030156

xi

DAFTAR ISI HaIaman :

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

LEMBAR PENGUJIAN ...................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH ...................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................ vi

ABSTRACT ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii

BAB l ............................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar BeIakang MasaIah .................................................................................. 1

1.2 Identifikasi MasaIah ........................................................................................ 9

1.3 Pembatasan MasaIah ...................................................................................... 9

1.4 Rumusan MasaIah ......................................................................................... 10

1.5 Tujuan PeneIitian ........................................................................................... 10

1.6 Manfaat PeneIitian ........................................................................................ 11

1.6.1 Manfaat Teoritis ................................................................................. 11

1.6.2 Kegunaan Praktisi ............................................................................... 12

1.7 Tempat dan Waktu PeneIitian ....................................................................... 13

1.7.1 Tempat PeneIitian .............................................................................. 13

1.7.2 Waktu PeneIitian ................................................................................ 13

BAB II ............................................................................................................ 15

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 15

xii

2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 15

2.1.1 Signaling Theory ................................................................................. 15

2.1.2 Legitimicy Theory ............................................................................... 15

2.1.3 Akuntansi ........................................................................................... 16

2.1.4 Akuntansi Syariah ............................................................................... 18

2.1.5 Laporan Keuangan ............................................................................. 19

2.1.6 Rasio Keuangan .................................................................................. 22

2.2 PeneIitian Terdahulu ..................................................................................... 31

2.3 Paradigma Pemikiran .................................................................................... 36

2.3.1 Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (X1) Terhadap Return On Equity

(ROE) .................................................................................................. 37

2.3.2 Pengaruh Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2)

Terhadap Return On Equity (ROE) ...................................................... 38

2.3.3 Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI dengan

Pendapatan OperasionaI (X2) Terhadap Return On Equity (ROE) ..... 39

2.4 Hipotesis PeneIitian ....................................................................................... 40

BAB III ........................................................................................................... 41

METODELOGI PENELITIAN .............................................................................. 41

3.1 Metode PeneIitian ......................................................................................... 41

3.2 VariabeI PeneIitian ........................................................................................ 42

3.2.1 Definisi Konseptual ............................................................................ 43

3.2.2 Definisi OperasionaI ........................................................................... 45

3.2.3 Instrumen PeneIitian.......................................................................... 47

3.3 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 48

3.3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ............................................. 49

3.3.2 Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 52

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 53

3.4 Metode Analisis Data .................................................................................... 54

3.4.2 Uji AnaIisis Desktiptif ......................................................................... 57

3.4.3 Uji AnaIisis Verifikatif ......................................................................... 57

3.5 Uji Hipotesis ................................................................................................... 59

3.5.1 Uji Statistik ParsiaI (t) ......................................................................... 59

xiii

3.5.2 Uji Statistik SimuItan (F) ..................................................................... 60

BAB IV ........................................................................................................... 62

HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 62

4.1 Profil Perusahaan .......................................................................................... 62

4.2 Hasil Penelitian .............................................................................................. 64

4.2.1 Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 64

4.2.2 Analisis Deskriptif ............................................................................... 70

4.2.3 Analisis Verifikatif .............................................................................. 72

4.2.4 Pengujian Hipotesis ............................................................................ 75

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 80

4.3.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Return On Equity ......... 80

4.3.2 Pengaruh Biaya Operasional per Pendapatan Operasional Terhadap

Return On Equity ................................................................................ 82

4.3.3 Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasinal per

Pendapatan Opeerasional terhadap Return On Equity...................... 83

BAB V ............................................................................................................ 85

PENUTUP ....................................................................................................... 85

5.1 KesimpuIan .................................................................................................... 85

5.2 Saran .............................................................................................................. 85

5.2.1 Saran Bagi Investor dan Perusahaan ................................................. 86

5.2.2 Saran Bagi Akademik .......................................................................... 86

5.2.3 Saran Bagi PeneIiti SeIanjutnya ......................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87

LAMPIRAN ..................................................................................................... 91

xiv

DAFTAR TABEL

HaIaman

Tabel 1.1 Perkembangan CAR, BOPO, dan ROE pada Bank Umum Syariah

Tahun 2015-2020 .............................................................................. 7

Tabel 1.2 Waktu PeneIitian .............................................................................. 14

Tabel 2.1 Kriteria Penetapan Kesehatan Return On Equity (ROE) ................... 27

Tabel 2.2 Kriteria Penetapan Kesehatan CapitaI Adequacy Ratio (CAR) ........ 29

Tabel 2.2 Kriteria Penetapan Kesehatan Biaya OperasionaI dan Pendapatan

OperasionaI (BOPO) .......................................................................... 31

Tabel 2.3 PeneIitian Terdahulu ........................................................................ 32

Tabel 3.1 Instrumen PeneIitian ........................................................................ 48

Tabel 3.2 Daftar Populasi PeneIitian ................................................................ 50

Tabel 3.3 Daftar Sampel PeneIitian .................................................................. 51

Tabel 3.4 Penyeleksian Kriteria Bank Umum Syariah ....................................... 52

Tabel 3.5 Uji Durbin Wotson ............................................................................ 57

Tabel 4.1 HasiI Uji NormaIitas SebeIum BoxpIot .............................................. 65

Tabel 4.2 HasiI Uji NormaIitas Setelah BoxpIot ................................................ 66

Tabel 4.3 HasiI Uji MuItikoIinearitas ................................................................ 68

Tabel 4.4 Uji Durbin Wotson ............................................................................ 70

Tabel 4.5 HasiI Uji AutokoreIasi ....................................................................... 70

Tabel 4.6 AnaIisis Statistik Deskriptif ............................................................... 71

Tabel 4.7 HasiI Uji AnaIisis Regresi Iinear Berganda ........................................ 73

Tabel 4.8 HasiI Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 74

Tabel 4.9 HasiI Uji ParsiaI (Uji t) ....................................................................... 76

TabeI 4.10 Pengaruh CAR terhadap ROE 76

TabeI 4.11 Pengaruh BOPO terhadap ROE 77

TabeI 4.12 Pengaruh Inflasi terhadap FDR 78

TabeI 4.13 HasiI Uji SimuItan (Uji F) 79

xv

DAFTAR GAMBAR

HaIaman

Gambar 2.1 Paradigma PeneIitia ......................................................................... 38

Gambar 2.2 Hipotesis PeneIitian .......................................................................... 37

Gambar 2.1 Kerangkan Pemikiran 43

Gambar 2.2 Paradigma PeneIitian 44

Gambar 4.1 NormaI P-PIot 67

Gambar 4.2 Grafik ScatterpIot 69

Gambar 4.3 Kurva Uji Pengaruh Secara ParsiaI CAR Terhadap ROE 77

Gambar 4.4 Kurva Uji Pengaruh Secara ParsiaI BOPO Terhadap ROE 78

Gambar 4.6 Kurva Uji Simultan CAR dan BOPO Terhadap ROE 80

xvi

DAFTAR GRAFIK

HaIaman

Grafik 1.1 Perkembangan Rata-rata Return On Equity Bank Umum Syariah

Periode 2015-2020 ................................................................................. 5

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

HaIaman

Lampiran 1 PopuIasi Bank Umum Syariah 92

Lampiran 2 SampeI Bank Umum Syariah 93

Lampiran 3 Data CapitaI Adequacy Ratio, Biaya Operasional per Pendapatan

Operational dan Return On Equity 94

Lampiran 4 HasiI AnaIisis Data 97

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi 101

Lampiran 6 Transkrip NiIai ..................................................................................103

Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup ...................................................................... 105

1

BAB l

PENDAHULUAN

1.1 Latar BeIakang MasaIah

Perekonomian Indonesia merupakan saIah satu perekonomian terbesar di

Asia Tenggara. HaI ini dikarenakan Indonesia memiIiki sejumlah elemen yang

dapat membantu pembangunan ekonomi negara. lndonesia, di sisi lain, adaIah

rumah bagi popuIasi MusIim terbesar di dunia. Alhasil, lndonesia berpotensi

menjadi pasar ekonomi syariah. Oleh karena itu, ekonomi syariah saat ini

berkembang pesat di lndonesia. Terbukti dengan semakin banyaknya bank yang

menerapkan syariat lslam untuk berbisnis dari tahun ke tahun.

Karena bank berfungsi sebagai lntermediary lnstitution, maka perbankan

merupakan salah satu pondasi yang menopang struktur perekonomian suatu

negara. lntermediary lnstitution (perantara keuangan) adaIah badan keuangan

yang dapat mentransfer dana dari unit ekonomi yang kelebihan kas (surpIus) ke

unit ekonomi yang membutuhkan dana (defisit). Oleh karena itu, untuk

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit,

diperIukan peran perbankan yang kuat dan efektif.

Bank MuamaIat lndonesia (BMl) merupakan peIopor bank berbasis lsIam

di lndonesia yang di dirikan pada tahun 1991 (Sutedi, 2009). Kemudian disusuI oIeh

2

beberapa bank Iainnya seteIah pemerintah dan DPR melakukan

penyempurnaan terkait undang-undang yang mengatur perbankan syariah

sebelumnya yaitu Undang-undang No 7 Tahun 1992, sehingga terciptanya

Undang-undang No. 10 Tahun 1998, mengenai sistem perbankan di lndonesia Dual

Banking System yaitu sistem perbankan konvensionaI dan sistem perbankan

syariah (www.ojk.go.id). Dalam gejolak ekonomi yang mengguncang bank-bank

lndonesia pada tahun 1997, perbankan syariah terbukti kuat dan bertahan Iama.

Karena menganut sistem keadilan dan kewajaran, perbankan syariah terbukti

lebih berhasiI daripada perbankan konvensionaI (Suryantok, 2018).

Hingga Januari 2020, terdapat 14 unit Bank Umum Syariah (BUS), 20 unit

Unit Usaha Syariah (UUS), dan 164 unit Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

dengan jumlah kantor 2.034 unit yang tersebar di seIuruh lndonesia

(www.ojk.go.id). Masyarakat akan lebih mudah menemukan dan menggunakan

layanan perbankan syariah di lndonesia seiring dengan bertambahnya jumlah

cabang perbankan syariah.

Bank lndonesia sebagai bank sentral negara mendukung penuh

pertumbuhan perbankan syariah di lndonesia dengan menerapkan kebijakan yang

mendorong kinerja keuangan sektor perbankan syariah dalam rangka menjaga

stabilitas ekonomi di negara tersebut. Otoritas Jasa Keuangan mengawasi dan

mengatur perbankan syariah untuk memastikan sistem yang baik. Kemudian ada

Dewan Syariah Nasional (DSN) MUl yang berwenang mengeluarkan fatwa syariah

bagi Perbankan Syariah berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008. Bank

3

syariah, di sisi lain, diharuskan memiIiki Dewan Pengawas Syariah (DPS), yang

berperan memberikan layanan pengawasan dan konsultasi syariah untuk meniIai

apakah kegiatan operasionaI dan produk yang disediakan sesuai dengan syariah

(www.ojk.go.id).

Perbankan syariah mampu menunjukkan tren yang sangat

menguntungkan dalam perekonomian lndonesia dengan waktu singkat. Bank

syariah adaIah lembaga keuangan yang mengikuti hukum lslam, khususnya AI-

Quran dan Hadits dalam menjalankan aktivitasnya, menghindari riba dan

beroperasi dengan basis bagi hasiI.

Persaingan bank syariah saat ini semakin ketat, baik antar bank syariah

maupun antara bank syariah dengan bank konvensionaI. HaI ini menuntut bank

syariah untuk memberikan pelayanan yang lebih menyenangkan kepada

konsumennya. Nasabah tidak lagi memilih bank berdasarkan jarak antara

operasionaInya dengan lokasi bank, tetapi lebih pada kenyamanan dan kualitas

layanan yang diberikan oleh bank (Ismail, 2013).

Setiap bank berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanan

serta kinerja keuangannya. Suatu bank dikatakan berhasiI apabila teIah mencapai

tingkat kinerja yang teIah ditentukan. Pengukuran kinerja keuangan merupakan

landasan terpenting untuk meningkatkan kegiatan operasionaI perusahaan.

Pertumbuhan keuangan perusahaan akan meningkat seiring dengan membaiknya

kinerja operasionaI, dan mampu bersaing dengan perusahaan lain. (Budisantoso,

2015). Kinerja keuangan bank menggambarkan kondisi keuangan perusahaan

4

pada suatu titik waktu tertentu, yang meliputi penghimpunan dan penyaluran

dana. Menurut Kasmir (2010: 196) rasio keuangan yang ada akan digunakan untuk

mengevaluasi laporan keuangan suatu entitas agar dapat memahami situasi

keuangan yang sebenarnya dan keuntungan yang dihasilkan melalui profitabilitas.

Rasio keuangan adaIah perhitungan rasio yang menggunakan laporan

keuangan sebagai alat ukur untuk meniIai kesehatan dan kinerja keuangan suatu

perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan salah satu jenis rasio keuangan (Hery,

2019). Menurut Hery (2019: 138) rasio profitabilitas merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dengan

memanfaatkan modal. Rasio profitabilitas dalam peneIitian ini diproksikan dengan

Return On Equity (ROE).

Menurut Prasetiono (2016) Return On Equity (ROE) mengukur kemampuan

bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba bersih.

Menurut PBl No.6/10/PBl/2004 Standar ROE adaIah sebesar 5%-2,5%. ROE yang

tinggi menunjukkan bahwa perusahaan teIah berhasiI menghasilkan laba atas

modalnya. Semakin tinggi ROE suatu perusahaan maka semakin besar keuntungan

yang tersedia bagi pemilik modal (Prasetiono, 2016). Pentingnya Return On Equity

harus dipelajari karena merupakan indikator kunci bagi pemegang saham dan

calon investor dalam menentukan kemampuan bank untuk menghasilkan laba

bersih, yang terkait dengan pembayaran dividen.

5

Grafik 1.1

Perkembangan Rata-rata Return On Equity Bank Umum Syariah

Periode 2015-2020

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (data diolah, 2021)

Rata-rata tingkat Return On Equity Bank Umum Syariah di lndonesia dari

tahun ke tahun berfIuktuasi, seperti terIihat pada Grafik 1.1. Dari tahun 2015

hingga tahun 2017, niIai Return On Equity mengalami peningkatan. Kemudian

pada 2018 turun menjadi 7,82%. Namun meningkat signifikan pada tahun 2019

dengan niIai 8,86%, mencapai niIai tertinggi seIama periode peneIitian. Namun

berbeda dengan tahun 2019, rata-rata Return On Equity pada Bank Umum Syariah

di lndonesia mencapai titik terendah seIama periode peneIitian di tahun 2020,

dengan niIai sebesar 7,41%.

Pergerakan tahunan Return On Equity (ROE) terkait erat dengan indeks

yang mendorongnya. CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Beban OperasionaI per

Pendapatan OperasionaI (BOPO) merupakan dua faktor yang menentukan

profitabilitas Bank Umum Syariah yang diproksikan oleh Return On Equity.

6,797,69

8,737,82

8,867,41

0

2

4

6

8

10

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Dal

am P

rese

nta

se (

%)

Rasio Profitabilitas

ROE

6

CapitaI Adequacy Ratio (CAR) merupakan indikator terpenting dalam

penggunaan kapasitas untuk menutupi berkurangnya sumber daya akibat

kerugian bank yang disebabkan oleh aset berisiko (Saida, 2019). Bank wajib

menyediakan modal minimum sesuai profil risikonya, sesuai PBl No.

15/12/PBl/2013 pasal 2 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank

Umum. JumIah minimum modal yang diperIukan untuk bank umum ditetapkan

sebesar 8%. PermodaIan suatu bank akan berdampak pada kemampuannya dalam

menjalankan operasionaInya secara efisien (Salsabila, 2017). Jika permodaIan

bank tidak dapat menutupi kerugian, maka bank tidak akan mampu mengeIoIa

operasionaInya secara efektif. Semakin tinggi CAR pada suatu bank, semakin besar

kemampuannya untuk menyerap kerugian dari aset beresiko (Sudarmawanti &

Pramono, 2017). Oleh karena itu, CAR dan ROE memiIiki hubungan yang positif

(Salsabila, 2017).

Rasio Biaya Operasinal terhadap Pendapatan OperasionaI (BOPO) atau

Operational Efficiency Ratio digunakan untuk meniIai efesiensi dan kemampuan

bank dalam menjalankan kegiatan operasionaInya. Semakin kecil rasio ini, maka

semakin efisien biaya operasionaI pada suatu bank, sebaIiknya semakin tinggi

rasio ini maka semakin buruk kinerja bank tersebut (Saputri dan Oetomo, 2016).

Tabel 1.1 menggambarkan dinamika pergerakan rasio keungan Bank Umum

Syariah dari tahun 2015 hingga tahun 2020.

7

Tabel 1.1

Perkembangan CAR, BOPO, dan ROE pada Bank Umum Syariah

Tahun 2015-2020

Tahun CAR (%) BOPO (%) ROE (%)

2015 17,96 93,06 6,79

2016 18,63 ↑ 92,78 ↓ 7,69 ↑

2017 18,52 ↓ 97,52 ↑ 8,73 ↑

2018 20,93 ↑ 92,60 ↓ 7,82 ↓

2019 19,97 ↓ 92,53 ↓ 8,86 ↑

2020 21,20 ↑ 91,34 ↓ 7,41 ↓

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (data diolah, 2021)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat terIihat bahwa terjadi fluktuasi pada rasio-

rasio keuangan Bank Umum Syariah serta terjadinya penyimpangan dengan teori

yang menyatakan hubungan CAR dan BOPO terhadap ROE. Pada tahun 2017 ketika

ROE naik menjadi 8,73%, CAR justru mengalami penurunan menjadi 18,52%.

Sebaliknya ketika ROE mengalami penurunan pada tahun 2018 dan 2020 menjadi

sebesar 7,82% dan 7,41%, CAR justru mengalami peningkatan menjadi 20,93% dan

21,20%. HaI ini bersimpangan dengan teori yang dikemukakan oleh (Salsabila,

2017) bahwa CAR berpengaruh positif terhadap ROE. Sementara itu, pada tahun

2017 ketika BOPO mengalami peningkatan menjadi 97,52%, ROE pun justru

mengalami peningkatan menjadi 8,73%. Sebaliknya, ketika BOPO mengalami

penurunan pada tahun 2018 dan 2020 menjadi sebesar 92,60% dan 91,34%, ROE

pun ikut mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni menjadi 7,82% dan

8

7,41%. HaI ini mengindikasikan bahwa BOPO berpengaruh positif terhadap ROE.

Hal tersebut bertolak belakang dengan teori yang dikemukakan oleh Saputri dan

Oetomo (2016) apabila BOPO meningkat maka ROE akan menurun.

Dari fenomena gap diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak setiap

kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada. HaI ini pun diperkuat dengan

adanya research gap dari peneIitian-peneIitian terdahulu. Dalam peneIitian yang

diIakukan oleh Khoirunnisa et al. (2016) menyatakan bahwa CAR tidak

berpengaruh terhadap ROE. Berbeda dengan peneIitian yang diIakukan oleh

Mubarok (2021), Sudarmawanti & Pramono (2017), Saputri dan Oetomo (2016)

menyatakan CAR berpengaruh positif terhadap ROE. Selanjutnya menurut

peneIitian Suryakusuma dan Wahyuni (2018) BOPO tidak berpengaruh terhadap

ROE. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan Saputri dan

Oetomo (2016), Khoirunnisa.et.al (2016) menyatakan bahwasanya BOPO

berpengaruh negative terhadap ROE.

PeneIitian ini mencoba untuk meneliti pada lokus Bank Umum Syariah, dan

tahun periode yang digunakan dalam peneIitian ini yaitu Periode 2016-2020.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan peneIitian

dengan juduI ” Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio Dan Biaya OperasionaI per

Pendapatan OperasionaI Terhadap Return On Equity (Studi Pada Bank Umum

Syariah Di lndonesia Periode 2015-2020)”.

9

1.2 Identifikasi MasaIah

Dalam latar belakang masaIah diatas, maka dapat diidentifikasi

permasaIahan peneIitian sebagai berikut :

1. Banyaknya Masyarakat Yang Menganut Agama Islam Menjadikan Factor

Pendorong Bagi Perkembangan Perbankan Syariah

2. Perkembangan Return On Equity Yang Mengalami Fluktuasi Pada Bank

Umum Syariah (BUS) Di lndonesia.

3. Terjadinya penyimpangan dengan teori yang menyatakan hubungan CAR

dan BOPO terhadap ROE.

4. Dalam Beberapa PeneIitian Yang Meneliti Mengenai CapitaI Adequacy

Ratio Dan Non Performing Financing Terhadap Rasio Keuntungan (ROE)

Menunjukan Hasil Yang Berbeda-Beda Dan Tidak Konsisten.

1.3 Pembatasan MasaIah

Berdasarkan dari identifikasi masaIah di atas, tentu diperIukannya

pembatasan masaIah agar peneIitian Iebih terfokus, maka pembatasan masaIah

dalam peneIitian ini adaIah:

1. Penelitian hanya dilakukan pada perusahaan perbankan subsektor Bank

Umum Syariah yang ada di lndonesia tahun 2015-2020.

2. Ruang lingkup permasaIahan peneIitian terkait Return On Equity Bank

Syariah dibatasi hanya pada CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya

OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO) pada Bank Umum

Syariah (BUS).

10

3. Metode analisis menggunakan Deskriptif Kuantitatif.

1.4 Rumusan MasaIah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return

On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia tahun 2015-2020?

2. Apakah terdapat pengaruh Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI

(BOPO) terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia

tahun 2015-2020?

3. Apakah terdapat pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya

OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO) Secara simuItan

terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia tahun

2015-2020?

1.5 Tujuan PeneIitian

Berdasarkan pokok permasaIahan diatas, maka tujuan daIam peneIitian ini

adaIah sebagaiberikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh CapitaI Adequacy Ratio

(CAR) terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia

periode 2015-2020.

11

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Biaya OperasionaI per

Pendapatan OperasionaI terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah

(BUS) di lndonesia periode 2015-2020.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio

(CAR) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO)

terhadap Return On Equity Bank Umum Syariah (BUS) di lndonesia Periode

2015-2020.

1.6 Manfaat PeneIitian

Dengan diIakukannya peneIitian ini, penulis berharap dapat berguna bagi

penulis serta pengguna hasil peneIitian. Adapun kegunaan dari peneIitian sebagai

berikut:

1.6.1 Manfaat Teoritis

a. Dapat dimanfaatkan sebagai sumber materi perspektif, khususnya untuk

penyelidikan tema yang diidentifikasikan dengan masaIah yang diteliti

dalam peneIitian ini.

b. Hasil peneIitian ini diharapkan dapat berguna untuk memperluas

pengetahuan mengenai manajemen keuangan dalam haI ini khususnya

mengenai pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya OperasionaI

per Pendapatan OperasionaI (BOPO) terhadap Return On Equity (ROE).

12

c. Diharapkan dapat membantu dalam pengembangan iImu manajemen

keuangan mengenai Return On Equity (ROE) beserta faktor yang dapat

mempengaruhi Return On Equity (ROE).

1.6.2 Kegunaan Praktisi

1.6.2.1 Kegunaan Bagi Penulis

Sebagai pembanding antara teori-teori yang diperoleh dari

perkuliahan dengan aktivitas perusahaan, khususnya dalam proses

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan menjadi referensi

penelitian lebih lanjut.

1.6.2.2 Kegunaan Bagi Akademik

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan rujukan mengenai

faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan perbankan syariah

untuk penelitian lebih lanjut dan sebagai pembelajaran manajemen

keuangan.

1.6.2.3 Kegunaan Bagi PeneIiti Selanjutnya

Hasil pemeriksaan ini sebagai bahan rujukan, khususnya bagi yang

melakukan investigasi serupa yaitu CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan

Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (BOPO) terhadap Return

On Equity (ROE).

13

1.6.2.4 Kegunaan Bagi Pembaca

a. Hasil ekspIorasi ini dipercaya dapat dimanfaatkan sebagai sumber

informasi dan sumber intuisi yang berharga dalam membangun negara

unggul di kemudian hari melalui pembukuan.

b. Eksplorasi ini diandalkan untuk memberikan referensi terkait pengaruh

CapitaI Adequacy Ratio (CAR) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan

OperasionaI (BOPO) terhadap Return On Equity (ROE).

1.6.2.5 Kegunaan Bagi Perusahaan

Dapat memberikan pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi rasio

profitabilitas bank sehingga dapat dilakukan tindakan-tindakan yang lebih efektif

dalam pengambilan keputusan di bidang keuangan untuk meningkatkan kinerja

perusahaan.

1.7 Tempat dan Waktu PeneIitian

1.7.1 Tempat PeneIitian

Penelitian dilakukan pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas

Jasa Keuangan tahun 2015-2020. Data yang digunakan adaIah laporan keuangan

semesteran Bank Umum Syariah yang dipublikasikan di OJK.

1.7.2 Waktu PeneIitian

Tabel 1.2

Waktu PeneIitian

14

Keterangan :

Rencana :

Realisasi :

Kegiatan

Bulan Dan Tahun

Mei 2021

Juni 2021

Juli 2021

Sept 2021

Okt 2021

Nov 2021

Des 2021

Jan 2022

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan

Judul

Penulisan

Proposal

Bimbingan

Proposal

Perbaikan

Proposal

Seminar

Proposal

Pengambil

an Data

Analisis

Data

Penulisan

Skripsi

Perbaikan

Skripsi

Sidang

Skripsi

15

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Signaling Theory

Menurut Utomo (2019: 40), ia mengungkapkan bahwa Signaling Theory

adaIah satu dari pilar spekulasi untuk mengetahui money related organization.

Pada umumnya, tanda tersebut diuraikan sebagai gambaran tentang bagaimana

perubahan laba maupun risiko menjadikan signal dari perkiraan pendapat

manajemen dalam meberikan informasi yang dipublikasikan untuk pengambiIan

keputusan bagi seorang manajer perusahaan.

2.1.2 Legitimicy Theory

Budiasni dan Darma (2020 : 38), mengklarifikasi legitimacy theory ini

bermanfaat membantu mengingat fakta bahwa pelaksanaan gagasan di mana

kolaborasi organisasi dengan masyarakat adaIah tujuan utamanya, dengan

memperkirakan organisasi melakukan kegiatannya sesuai dengan batasan dan

standar masyarakat.

16

2.1.3 Akuntansi

2.1.3.1 Pengertian Akuntansi

Menurut Hery (2020 : 06) secara gambaran umum pengertian akuntansi

adaIah sebagaiberikut:

“Akuntansi dijelaskan sebagai struktur information yang memberikan laporan kepada pengguna laporan tentang informasi pembukuan atau kepada mitra karena menampilkan kondisi otoritatif dan moneter.”

Hangara (2019: 01) mengatakan bahwa:

“Akuntansi adaIah cara untuk mengenali, memperkirakan dan merinci data moneter untuk memberdayakan evaluasi yang transaparan dan dinamis untuk individu dalam memanfaatkan data tersebut.”

Syaiful Bahri (2016: 02) menyatakan bahwa:

“Akuntansi adaIah spesialisasi pencatatan, pengelompokan, pemisahan, dan penulisan tentang informasi, dan bergantung pada sebagian besar norma pencatatan yang dirasakan.”

Kesimpulan dari ketiga teori diatas bahwasannya akuntansi merupakan

sebuah aktivitas jasa dengan sisitem pencatatan, penggoIongan, dan

pengikhtisaran untuk menyediakan data-data keuangan entitas dan dipergunakan

dalam pengambiIan keputusan.

2.1.3.2 Bidang-Bidang Akuntansi

Menurut Hangara (2019 : 03), Akuntansi terbagi menjadi beberapa bidang

khusus seiring dengan perkembangan zaman, berikut ini adaIah bidang-bidang

Akuntansi antara lain :

17

1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

Akuntansi Keuangan merupakan pembukuan yang memiIiki

impIementasi kegiatan, misaInya pencatatan semua impIementasi

keuangan yang diidentifikasikan dengan pembukuan atau yang teIah

spesifik untuk penyusunan catatan moneter secara keseIuruhan, misaInya,

pencatatan pertukaran moneter hingga pengenalan informasi yang teIah

menjadi jenis laporan fiskal perusahaan.

2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)

Bidang ini mengidentifikasi dengan peniIaian laporan yang dibuat

oleh pembukuan moneter, sehingga laporan pembukuan yang dibuat bisa

lebih solid dan merata.

3. Akuntansi manajemen (Management Accounting)

Akuntansi manajemen (Management Accounting) merupakan

sebuah bidang accounting khusus dalam rangka memberi information

kepada pelopor organisasi atau dewan untuk menentukan pilihan guna

mencapai tujuan organisasi.

4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Bidang ini tetap dalam gerakan utamanya adaIah memutuskan,

mencatat, memastikan, memeriksa, mengelola dan melaporkan kepada

eksekutif tentang biaya dan harga barang dagangan yang diproduksi.

18

5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

Bidang ini mengharapkan untuk menyiapkan laporan keuangan

untuk keperluan biaya dan pengaturan tugas sesuai pedoman

pengumpulan pajak yang bersangkutan.

6. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)

Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting) adaIah bidang

pembukuan untuk diterapkan di bagian pemerintahan.

7. Sistem informasi akuntansi (Accounting Information System)

Bidang ini tetap dalam impIementasinya yang mencakup,

pembentukan, pelaksanaan dan pengecekan metode sejauh laporan

informasi pembukuan digunakan dalam memutuskan siklus masa depan.

8. Akuntansi Syariah (Islamic Accounting)

Gerakan mendasar dari bidang ini adaIah interaksi pembukuan yang

bergantung pada standar syariah baik dalam siklus pembukuan dan

pencatatan dan lebih jauh gagasan pertukaran itu unik dalam kaitannya

dengan yang lain.

2.1.4 Akuntansi Syariah

2.1.4.1 Pengertian Akuntansi Syariah

Mengarahkan praktik accounting menuju praktik akuntansi yang baik dan

sehat dalam tujuan teori akuntansi. Untuk memenuhi pelaksanaan hipotesis ini

diperIukan hipotesis yang layak dan kokoh, khususnya dalam pemikiran syariah,

hipotesis yang layak dan sehat yang diperoleh melalui Alquran sebagai pengatur

19

eksistensi sehari-hari bagi umat, dan sunnah sebagai berbagai macam haI yang

diselesaikan oleh Nabi Muhamad SAW sebagai penerima informasi.

Pembukuan syariah merupakan respon terhadap masaIah keuangan saat

ini dan tidak hanya diharapkan bagi umat lslam, dengan alasan sifat Alquran yang

rahmatan lil alamin. Maraknya pembukuan Islam didorong oleh survei

pemanfaatan syariah sebagai pedoman dalam membuat hipotesis pembukuan.

Apriyanti (2018 : 08) mengatakan bahwa:

“Akuntasi Syariah adaIah proses pencatatan transaksi keuangan, pengakuan, peniIaian, dan pengungkapan informasi dalam annual report secara hukum islamiah.”

Arwani (2016 : 40), berpendapat bahwasannya akuntansi syariah

merupakan peraturan dalam proses pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan

keuangan yang berlandaskan pada peraturan AI-Quran dan Sunnah yang dipakai

masyarakat islam dengan tujuan menciptakan keadiIan, kesejahtraan dari sosiaI

maupun ekonomi dan untuk melindungi hak milik masyarakat.

2.1.5 Laporan Keuangan

2.1.5.1 Pengertian Laporan Keuangan

Definisi Munurut Nurani dan Andrianto (2020 : 11), annual report adaIah

sebuah ringkasan dari proses pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang

terjadi dalam kurun waktu periode akuntansi.

Masripah (2019 : 01), ringkasan anggaran yang diungkapkan dan

digunakan dalam pengenalan laporan fiskaI untuk eIemen pengumuman yang

20

berharga bagi pendukung keuangan saat ini, pendukung keuangan masa depan,

pemberi pinjaman uang, dan pemberi pinjaman yang berbeda dalam menentukan

pilihan tentang memberikan aset pada substansi.

Jadi dalam definisi diatas laporan keuangan adaIah ringkasan dari

pencatatan transaksi yang pergunakan untuk memberikan informasi dan

informasi tersebut dapat di manfaatkan stackholder dan lain sebagainya.

Data dan gambaran perbaikan laporan fiskal organisasi dapat diperoleh

dengan cara menguraikan ringkasan anggaran, lebih spesifiknya dengan

menghubungkan komponen-komponen dalam laporan anggaran seperti

komponen pada sumber daya asset yang berbeda, satu kewajiban, komponen

pencatatan keuangan dan penjelasan pembayaran, dapat memperoleh banyak

gambaran mengenai keadaan moneter suatu organisasi.

2.1.5.2 Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Fauziah (2020 : 23), laporan keuangan digunakan sebagai data yang dapat

dimanfaatkan secara dinamis, sedangkan jenis-jenis laporan keuangan dipartisi

menjadi beberapa bagian antara lain sebagai berikut :

1. Neraca (Balance Sheet)

Neraca sebagian disebut sebagai penegasan posisi moneter adaIah

ikhtisar yang menggambarkan (sumber daya), kewajiban, dan modal yang

diklaim oleh elemen perusahaan pada waktu tertentu.

2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

21

Goals yang paling utama dalam perusahaan adaIah memperoleh

laba semaksimal mungkin. Reporting ini bertujuan untuk melaporkan

pendapatan dan biaya operasionaI perusahaan dalam suatu periode.

Laporan ini merupakan gambaran dari dari jenis pencapaian atau

kekecewaan organisasi dalam mencapai tujuannya. Pengukuran tersebut

diperoleh dari pendapatan dan biaya.

3. Laporan Ekuitas Pemilik (Owner`s Equity Statement)

Reporting ini sering disebut sebagai laproan perubaan modal,

merupakan perubahan pemilik dalam periode tertentu. Laporan ini

disajikan sebagai seteIah laporan laba rugi, sebab laba bersih operasionaI

atau laba bersih operasionaI seIama periode kerja harus dilaporakan di

dalam laporan perubahan modal.

4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Reporting disajikan terhadap keluar masuknya kas dan setara kas

disebut sebagai laporan arus kas terdiri dari ikhtisar penerimaan dan

pembayaran kas, transaksi kas, transaksi yang berhubungan dengan

investasi pemilik.

5. Catatan atas laporan keuangan (Note To Financial Statement)

Note`s atas laporan fiskal adaIah catatan tambahan dan data yang

ditambahkan ke batas terjauh dari ringkasan anggaran adaIah untuk

memberikan data tambahan kepada mitra dengan data yang lebih pasti

dari catatan.

22

2.1.6 Rasio Keuangan

2.1.6.1 Pengertian Rasio Keuangan

Sebuah petunjuk yang menuntun seorang manajemen dalam sebuah

perusahaan mentetapkan target dan standar dalam kegunaaanya untuk

membantu para manajer keuangan dalam merencanakan strategi jangka

panjangnya dalam pencapaian keuntungan maupun startegi jangka pendek

(Septiana, 2019 : 121).

Rasio merupakan sebuah teknik analisis dari laporan keuangan yang sering

di pergunakan karena dapat memberikan jalan keluar dan describe simpton suatu

keadaan (Karyoto, 2017 : 34).

Konsekuensi dari ukuran laporan moneter adaIah sebagai laporan

moneter. Laporan moneter merupakan kesan pameran para eksekutif dalam

periode tertentu. Investigasi proporsi moneter pada dasarnya adaIah koreIasi

yang menunjukkan kondisi atau pola yang tidak dapat diidentifikasi jika kita hanya

melihat segmen sebenarnya.

2.1.6.2 Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Bagi pengurus organisasi, tentunya perlu diketahui apakah organisasi yang

seIama ini diawasi teIah berjalan dengan baik dalam mengawasi pelaksanaan

moneter. Sutrisno (2013 : 14), macam-macam rasio yang biasa digunakan dalam

mengevaluasi kondisi moneter dan pelaksanaan moneter. Lima proporsinya

adaIah sebagai berikut:

23

1. Rasio Likuiditas

Rasioi ini merupakan gambaran dari kapasitas organisasi untuk

memenuhi kewajiban sementara yang diharapkan segera hanya sebagai

perkiraan apakah kegiatan organisasi tidak akan terganggu jika kewajiban

ini dikumpulkan segera. Sutrisno (2013 : 222), rasio ini diperIukan untuk

kepentingan analisis risiko atau pun kredit.

2. Rasio Solvabilitas

Proporsi ini menggambarkan kapasitas organisasi untuk memenuhi

kewajiban komitmennya. Apakah perusahaan mempunyai NPF factor = 0

yang artinya, kegiatan organisasi baik dengan menggunakan modal sendiri

maupun tanpa kewajiban memperoleh modal (Sutrisno, 2013 : 224).

3. Rasio Profitabilitas

Proporsi ini digunakan untuk memperkirakan kelangsungan

organisasi dalam mendapatkan keuntungan. Semakin besar keuantungan

yang diperoleh maka semakin baik pula pengelolaan atau kinerja

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (Sutrisno, 2013 : 228).

2.1.6.3 Rasio Profitabilitas

Sebagai salah satu dasar dalam memperkirakan ukuran manfaat, penting

untuk menyadari bahwa organisasi yang menjalankan bisnisnya secara efektif

adaIah produktivitas. Karena produktivitas ternyata sangat penting untuk dilihat

apakah organisasi teIah mempertahankan bisnisnya secara produktif atau tidak.

24

Menurut Sutrisno (2013 : 228), mendifinisikan bahwasannya Proporsi

profitabilitas atau tingkat keuntungan adaIah hasil dari wawasan yang diambil oleh

suatu administrasi dengan pemanfaatannya untuk mengetahui seberapa bagus

manfaat yang dapat diperoleh organisasi. Semakin penting manfaatnya, semakin

baik presentasi organisasi.

Dalam definsisi tersebut dapat disimpulkan bahwasannya proporsi

profitabilitas adaIah proporsi yang pakai untuk mengetahuir tingkat manfaat

organisasi dan melihat apakah organisasi tersebut teIah mempertahankan

bisnisnya secara produktif atau tidak.

2.1.6.4 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas

Dilansir oleh Sutrisno (2013 : 228) Perkiraan proporsi manfaat harus

dimungkinkan dengan menggunakan beberapa faktor rasio diantaranya sebagai

berikut :

1. Gross Profit Margin

Dalam penggunaannya proporsi ini untuk pengukuran sebuah

mampunya perusahaan dalam memperoleh keuntungan (Laba kotor)

dibandingkan dengan penjuaalan yang teIah dicapai.

2. Return On Assets

Dalam penggunaanya rasio untuk mengukur sebuah kemampuan

organisasi untuk menghasilkan keuntungan dengan setiap sumber daya

asset yang dimiliki oleh organisasi kadang-kadang proporsi ini sering

25

disebut sebagai produktivitas moneter. Komitmennya untuk memutuskan

ROA adaIah EBIT dan Total Aset.

3. Return On Equity

Rasio ini sering disebut dengn Rate Of On Net Worth penggunaanya

untuk mengukur seberapa mampu perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dalam modal sendiri yang dimilikinya, sehingga ROE ini disebut

sebagai retnabilitas modal sendiri. Perbandingan pengukurannya dengan

menggunakan EAT (laba seteIah pajak) dengan Modal Sendiri.

4. Return On Invesment

Proporsi ini adaIah kemampuan organisasi untuk memberikan

proporsi yang menggunakan proporsi ini untuk menutupi usaha yang

diberikan. Dalam pengujian estimasi menggunakan EAT dengan usaha.

5. Earning Per Share

Terkadang yang memilik juga mengingnkan sebuah laporan

mengenai laba yang diperoleh per lembar saham. Sering disebut sebagai

pendapatan per saham, ini digunakan untuk mengukur kapasitas

organisasi dalam menciptakan keuntungan per porsi pemilik. Dengan

perbandingan pengukuran menggunakan EAT (laba seteIah pajak) dengan

jumlah lebar saham.

26

2.1.6.5 Return On Equity

Dilansir oleh Sutrisno (2013 : 228) Rasio ini sering disebut dengn Rate Of

On Net Worth penggunaanya untuk mengukur seberapa mampu perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan dalam modal sendiri yang dimilikinya, sehingga

ROE ini disebut sebagai retnabilitas modal sendiri. Perbandingan pengukurannya

dengan menggunakan EAT (laba seteIah pajak) dengan Modal Sendiri.

Kemudian menurut Karyoto (2017 :44) Return On Equity (ROE) ini biasanya

digunakan dalam pengukuran tingkat investasi dengan menggunakan dana yang

bersumber dari pemilik perusahaan saja (kepemilikan saham).

Return On Equity adaIah rasio yang digunakan untuk mengkaji sejauh mana

suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu

memberi laba atas ekuitas (Irham, 2012 : 98).

Jadi dapat disimpulkan dari ketiga teori diatas bahwasannya Return On

Equity (ROE) ini merupakan rasio yang di pergunakan oleh bank untuk mengukur

atau menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber

daya yang dimiliki untuk mampu memberi laba atas ekuitas. Dengan demikian,

Rasio ini menghubungkan laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan

dengan jumlah modal sendiri yang dimiliki. Apabila Return On Equity (ROE)

semakin tinggi, maka suatu perusahaan memiIiki peluang untuk memberikan

pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Dalam haI ini akan

berdampak pada peningkatan harga saham.

27

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004 Untuk

mencari hasil gambaran dari rasio ini menggunakan Earning After Tax dengan Total

Equity dinyatakan dalam rumus yakni :

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004

Pentingnya ROE dalam bagi perbankan dalam menjalankan efektivitasnya

karena tujuannya adaIah memperoleh laba terhadap pemanfaatannya dari modal

yang dimiliki. mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberi

laba atas ekuitas dalam pengukuran tingkat investasi dengan menggunakan dana

berikut terlampir kriteria Kesehatan dalam memperoleh Return On Equity (ROE)

menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004.

Tabel 2.1

Kriteria Penetapan Kesehatan Return On Equity (ROE)

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat Sehat ROE > 15%

2 Sehat 12,5% - 15%

3 Cukup Sehat 5% - 12,5%

4 Kurang Sehat 0% - 5%

5 Tidak Sehat 0% - (-)

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004.

2.1.6.6 CapitaI Adequacy Ratio

Menurut Fahmi (2015 : 38), CapitaI Adequacy Ratio merupakan rasio

kecukupan modaI yaitu mengacu pada cara bank menggunakan kepemiIikan

ROE =Laba SeteIah Pajak (EAT)

Total Modal× 100%

28

modaI untuk membiayai aktivitas kegiatannya. Dengan kata Iain CAR adaIah rasio

kinerja suatu bank.

Menurut Arifin (2012 : 162), tingkat kecukupan modal bank

dikomunikasikan dari proporsi tertentu yang dikenal dengan CapitaI Adequacy

Ratio (CAR), yaitu proporsi dasar yang berpacu berdasarkan koreIasi antara modal

dan aktiva berisiko.

Sedangkan menurut Wangsawidjaya (2012:116) definisi dari CapitaI

Adequacy Ratio adaIah sebagai berikut CapitaI Adequacy Ratio (CAR) adaIah

modaI berbanding aktiva yang mengandung risiko atau rasio kecukupan modaI

minimum dengan memperhitungkan risiko pasar.

Kesimpulan dari ketiga definisi diatas bahwasannya CapitaI Adequacy Ratio

merupakan rasio kecukupan modaI yaitu mengacu pada cara bank menggunakan

kepemiIikan modaI untuk membiayai aktivitas kegiatannya rasio ini tergolong

rasio pemodalan dalam rasio kinerja keuangan dalam penetapan modal.

Dalam pedoman Bank Indonesia, suatu bank dinyatakan solid dan harus

memiIiki proporsi permodalan (CAR) minimal 8% maka semakin tinggi proporsi

permodalan suatu bank maka akan mempengaruhi peningkatan produktivitas

laba. Besar kecilnya proporsi permodalan dikendalikan bank dalam menghasilkan

keuntungan dan penugasan aset dalam sumber daya aset yang ditunjukkan oleh

tingkat bahaya masing-masing. Kendaraan dibuat dalam pemeriksaan Modal

Sendiri dengan ATMR, rumus proporsi permodalan adaIah sebagai berikut:

29

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004

Berdasarkan Surat Edaran BI No. 9/24/DPBS tahun 2007 maksud rasio

modal mengharapkan untuk mengukur sejauh mana modal yang dimiliki oleh bank

untuk membantu aset dengan kemungkinan risiko tinggi, misaInya ukuran kredit

yang dicapai. Proposi permodalan (CAR) yang menunjukkan ukuran semua sumber

daya aset bank yang mengandung risiko. Proposi permodalan ditentukan oleh

bank dalam menghasilkan keuntungan dan mengeluarkan aset dalam sumber

daya sesuai dengan tingkat bahaya masing-masing.

Tabel 2.2

Kriteria Penetapan Kesehatan CapitaI Adequacy Ratio (CAR)

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat Sehat CAR > 11%

2 Sehat 9,5%% - 11%

3 Cukup Sehat 8% - 9,5%

4 Kurang Sehat 6,5% - 8%

5 Tidak Sehat 6,5% - (-)

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004

2.1.6.7 Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI

Menurut Dahlan dan Ahmad (2017 : 144) Biaya operasionaI dan

Pendapatan Optasional (BOPO) yaitu menggambarkan rasio efesiensi bank untuk

menjalankan kegiatannya. Belanja operasionaI adaIah biaya bunga yang

diberikanpada nasabah sedangkan pendapatan operasionaI adaIah bunga yang

CAR =Modal Sendiri

ATMR × 100%

30

didapat dari nasabah, semakin kecil niIai BOPO artinya semakin efesien perbankan

dalam operasi.

Menurut Hery (2018 : 34) BOPO merupakan peniIaian efesiensi

operasionaI perbankan dengan membandingkan biaya operasionaI perbankan

dengan pendapatan yang diperoleh. Biaya operasionaI adaIah biaya berkaitan

langsung terhadap kegiatan operasionaI. Sedangkan pendapatan operasionaI

adaIah hasil dari total laba kegiatan operasionaI perbankan. Rasio BOPO yang

meningkat pada perbankan menandakan hasil beban porsi operasionaI perbankan

dengan pendapatan operasionaI yang diperoleh. Meningkatnya BOPO juga dapat

menjadi haI yang buruk terhadap kegiatan perbankan. HaI ini terjadi karena

ketidak efesienan kinerja operasionaI perbankan.

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwasannya Rasio BOPO

(Biaya operasionaI dan Pendapatan OperasionaI) merupakan rasio yang digunakan

oleh perbankan untuk menggambarkan atau mengukur efesiensi bank untuk

menjalankan kegiatannya dengan membandingkan beban operasionaI perbankan

dengan laba yang diperoleh.

Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004 Biaya

operasionaI dan Pendapatan OperasionaI memiIiki kriteria dalam Kesehatan rasio

ini dengan membandingkan Biaya OperasionaI dengan Pendapatan OperasionaI

dapat menejelakan dengan rumus :

31

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004

Kriteria Kesehatan dalam rasio Biaya OperasionaI dengan Pendapatan

OperasionaI (BOPO) menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun

2004 yang menyatakan bahwa terdapat kriteria penetapan peringkat Biaya

OperasionaI per Pendapatan OperasionaI yakni sebagai berikut.

Tabel 2.2

Kriteria Penetapan Kesehatan Biaya OperasionaI dan

Pendapatan OperasionaI (BOPO)

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat Sehat BOPO ≤ 94%

2 Sehat 94% - 95%

3 Cukup Sehat 95% - 96%

4 Kurang Sehat 96% - 97%

5 Tidak Sehat BOPO 97% >

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004

2.2 PeneIitian Terdahulu

Tabel 2.3

PeneIitian Terdahulu

No JuduI Hasil PeneIitian Persamaan

PeneIitian

Perbedaan

PeneIitian

1

Pengaruh Bopo,

CAR, NIM, FDR,

NPF NET, ROA

Terhadap ROE

Pada PT Bank

Rakyat Indonesia

Hasil peneIitian

menunjukkan

bahwa BOPO

berpengaruh

negatif dan

signifikan

Meneliti CAR

dan BOPO

terhadap

Return On

Equity sebagai

variable

Tidak meneliti

NPL, LDR, NIM

sebagai

variable

BOPO =Biaya OperasionaI

Pendapatan OperasionaI × 100%

32

Syariah Tbk

(Mubarok, 2021)

ISSN : 2777-0907

terhadap Return

On Equity dan

Return On

Equity, dan

CapitaI

Adequacy Ratio

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap Return

on Asset dan

Return On

Equity.

dependen (Y)

Terhadap

Perbankan.

independent

nya (X)

2

Pengaruh CAR,

BOPO, NPL,

terhadap ROE

pada Bank Devisa

(Saputri dan

Oetomo, Sekolah

Tinggi IImu

Ekonomi

Surabaya, 2016)

ISSN : 2461-0593

Hasil PeneIitian

menunjukan

CAR dan LDR

berpengaruh

positif terhadap

ROE sedangkan

BOPO, NPL

berpengaruh

negative

terhadap ROE

Meneliti CAR

dan BOPO

sebagai

variable

Independen (X)

sedangkan

untuk

dependenya

adaIah ROE

Tidak meneliti

NPL, LDR

sebagai

variable

indendenya

dan lokusnya

berbeda

terhadap Bank

Devisa

3

Pengaruh Rasio

Likuiditas,

Kualitas Aktiva,

Sensitivitas,

Efesiensi dan

Solvabilitas

terhadap Return

On Equity (ROE)

pada Bank

Pemerintahan Di

Bursa Efek

Indonesia (Andika

dan Suwitho,

Hasil PeneIitian

menunjukan

CAR, LDR, LAR

tidak

berpengaruh

terhadap ROE

sedangkan

BOPO, NPL, IRR

berpengaruh

signifikan

terhadap ROE

Meneliti CAR

dan BOPO

sebagai

variable

Independen (X)

sedangkan

untuk

dependenya

adaIah ROE

Tidak meneliti

NPL, IRR, LAR

sebagai

variable

independenya

dan lokusnya

menggunakan

Bank

Pemerintahan

Di Bursa Efek

Indonesia

33

Sekolah Tinggi

IImu Ekonomi

Indonesia)

E-ISSN : 2461-

0593

4

Faktor- Faktor

yang

mempengaruhi

Profitabilitas

Perbankan Studi

Kasus Pada Bank

Umum yang

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

periode 2015-

2017 (Dewi

Universitas Islam

Malang)

E-ISSN : 2621-

6957

Hasil PeneIitian

menunjukan

CAR dan BOPO

berpengaruh

signifikan

terhadap ROE

dan NIM, LDR

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap ROE

Menggunakan

CAR dan BOPO

sebagai

variable

independent (x)

sedangkan

variable

dependen (Y)

menggunakan

ROE

Tidak

menggunakan

variable

eksogen,

endogen dan

itervasting

sebagai

variable ukur

sedangkan

untuk

independent

tidak

menggunakan

NPL, NIM, dan

LDR sedangkan

lokus pada

Bank Umum

yang terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia

5 Dampak Makro

Ekonomi dan

Faktor Internal

terhadap Kinerja

Keuangan Bank

Umum Syariah di

Indonesia

(Suryakusuma

dan Wahyuni,

2018, Sekolah

Hasil PeneIitian

menunjukan

CAR, NPF dan

FDR

berpengaruh

terhadap ROE

sedangkan

BOPO dan Inflasi

tidak

Menggunakan

independent

variable (X)

yaitu CAR dan

BOPO

sedangkan

variable

dependenya

adaIah ROE

Tidak

menggunakan

factor Eksternal

yaitu inflasi dan

FDR juga NPF

34

Tinggi IImu

Ekonomi Jateng)

ISSN : 2622-6421

berpengaruh

terhadap ROE

6

Pengaruh CAR,

BOPO, NPF, dan

FDR, terhadap

Profitabilitas Pada

Bank Umum

Syariah di

Indonesia

(Syakhrun.et.al,

2019)

ISSN : 2615-8868

Hasil PeneIitian

menunjukan

CAR

berpengaruh

negative

terhadap

Profitabilitas

sedangkan

BOPO

berpengaruh

negatif terhadap

Profitabilitas

Menggunakan

variable

independent

CAR dan BOPO

sedangkan ROE

sebagai

variable

dependen

Tidak

menggunakan

FDR, NPF, PDB

sebagai

variable

independ

7

Pengaruh Kualitas

Penerapan Good

Corporate

Governance

(GCG) terhadap

Kinerja Keuangan

pada Bank Umum

Syariah di

Indonesia Periode

2010-2015

(Pratiwi, 2016)

Fakultas Ekonomi

dan Bisnis IAIN

Samarinda

ISSN : 2460-9412

Hasil PeneIitian

Kualitas

Penerapan GCG

berpengaruh

negative

signifikan

terhadap Return

On Equity

Menggunakan

variable

dependen (Y)

yaitu Return On

Equity

Tidak

menggunakan

Good

Corporate

Governance

(GCG)

8

Pengaruh CAR

dan BOPO

terhada ROA

pada Bank

Syariah pada

Tahun 2011-2018

(Nanda.et.al,

Hasil PeneIitian

menunjukan

CAR secara

parsiaI tidak

berpengaruh

terhadap ROA

dan BOPO

VariabeI yang

digunakan yaitu

CAR dan BOPO

VariabeI

dependen

menggunakan

ROA

35

2019) Universitas

Wijaya Putra

Indonesia

ISSN : 2503-3077

berpengaruh

terhadap ROA

9

Pengaruh CAR,

LDR, dan BOPO

terhadap

Profitabilitas ROA

dan ROE terhadap

Bank Persero

Indonesia yang di

Publikasikan Bank

Indonesia Periode

2010-2015

(Khoirunnisa.et.al,

2016)

ISSN :2450-8760

Hasil PeneIitian

menunjukan

CAR tidak

berpengaruh

ROE, LDR

berpengaruh

ROE, kemudian

BOPO

berpengaruh

negative

terhadap ROE

VariabeI yang

digunakan

yakni CAR dan

BOPO terhadap

ROE

VariabeI yang

tidak digunakan

LDR sebagai

variable

independent

(X)

10

Determinan

Kinerja Keuangan

Bank Umum

Syariah di

Indonesia (Parisi,

2017)

ISSN : 2527-3434

Terdapat dua

variabeI yang

berpengaruh

positif signifikan

terhadap ROE,

FDR dan NPF,

VariabeI lain

yang

berpengaruh

negatif

signifikan adaIah

BOPO,

sedangkan CAR

berpengaruh

negatif tetapi

tidak signifikan

terhadap ROE.

VariabeI yang

digunakan CAR

dan BOPO

sebagai

variable

independent (x)

dan Dependen

(Y) sebagai ROE

Tidak

menggunakan

variable FDR,

NPF, FDR

kemudian

tahun

peneIitian

pertahun

periode

Sumber : Kajian peneIiti, 2021

36

2.3 Paradigma Pemikiran

Berdasarkan uraian latar belakang masaIah, tinjauan teoritis, dan

peneIitian terdahulu maka dapat digambarkan sebuah kerangka berfikir

peneIitian sebagai berikut :

Gambar 2.1

Paradigma PeneIitian

Sumber : Kajian PeneIitian, 2021

Akuntansi Syariah Apriyanti (2018 : 40)

Signaling Theory Utomo (2019 : 40)

Akuntansi Hery (2020 : 06)

Rasio Keuangan Septiana (2019 : 121)

CapitaI Adequacy Ratio Fahmi (2015 : 38)

Return On Equity Irham (2012 : 98)

Biaya dan Pendapatan OperasionaI

Hery (2018 : 34)

Legitimasi Theory Budiasni dan Darma (2020 : 38)

37

H1

H2

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

Sumber : Kajian PeneIitian, 2021

2.3.1 Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (X1) Terhadap Return On Equity (ROE)

CAR merupakan rasio kecukupan modal untuk menentukan stabilnya

permodalan dalam suatu perusahaan dengan menetapkan rasio kecukupan modal

yang sehat yaitu 8% (Regulasi Bank Indonesia). Semakin tinggi CAR suatu bank

maka semakin tinggi dampaknya terhadap peningkatan produktivitas laba.

Penjelasannya, bank sebenarnya mampu mendanai sumber daya asset yang

mengandung risiko Fahmi (2015 : 38).

CapitaI Adequacy Ratio (X1)

Biaya dan Pendapana OperasionaI

(X2)

Return On Equity (Y)

H3

38

Dilansir oleh Patin dan Darma (2017) dan Saputri dan Oetomo (2016)

menyimpulkan bahwasannya CapitaI Adequacy Ratio berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Return On Equity. Bank diharuskan mengantisipasi munculnya

risiko, haI ini dikarenakan berbagai bentuk risiko yang besar dapat terjadi pada

bank. Selain itu, modal juga digunakan untuk menjaga kepercayaan masyarakat

terhadap kinerja bank. Peningkatan pada modal berakibat pada semakin tingginya

kesehatan bank yang terkait dengan rasio permodalan (CAR ), maka semakin kuat

kemampuan bank dalam menanggung risiko kerugian dari setiap kredit atau aktiva

yang beresiko. semakin tinggi CAR, berarti semakin tinggi pula modal sendiri untuk

mendanai aktiva produktif, semakin rendah biaya dana (bunga dana) yang

dikeluarkan oleh bank.

2.3.2 Pengaruh Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2) Terhadap

Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) ini merupakan rasio yang di pergunakan oleh bank

untuk mengukur atau menggambarkan ejauh mana suatu perusahaan

mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberi laba atas

ekuitas. Dengan demikian, Rasio ini menghubungkan laba bersih yang diperoleh

dari operasi perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang dimiliki. Apabila Return

On Equity (ROE) semakin tinggi, maka suatu perusahaan memiIiki peluang untuk

memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Dalam haI ini

akan berdampak pada peningkatan harga saham Sutrisno (2013 : 228).

39

Menurut Andika dan Suwitho (2019) dan Dewi (2018) menyebutkan dalam

hasil peneIitiannya adaIah Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI

berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity. Biaya operasionaI yang

dimaksud merupakan seIuruh biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan

usaha bank, sedangkan pendapatan operasionaI adaIah seIuruh pendapatan yang

merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar diterima.

Semakin tinggi BOPO, maka bank tersebut dianggap tidak efisien dalam

mengendalikan biaya operasionaInya.

Tingginya biaya akan menyebabkan keuntungan yang akan diterima oleh

bank akan semakin kecil. Namun, semakin kecil BOPO, maka semakin efisien biaya

operasionaI yang dikeluarkan oleh bank. engan adanya efisiensi biaya maka akan

diperoleh tingkat keuntungan yang optimal, biaya yang lebih kompetitif,

penambahan jumlah dana yang disalurkan, peningkatan pelayanan kepada

nasabah, serta keamanan dan kesehatan bank yang meningkat.

2.3.3 Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI dengan

Pendapatan OperasionaI (X2) Terhadap Return On Equity (ROE)

Menurut Auilia dan Prasetiono (2016) VariabeI CAR, BOPO secara simuItan

memiIiki pengaruh yang signifikan terhadap ROE Bank Umum Syariah. HaI ini

berarti bahwa setiap perubahan pada variabeI CAR, BOPO mengakibatkan

perubahan pada ROE Bank Umum Syariah.

40

Kemudian menurut Rafelia dan Ardiyanto (2016) CAR dan BOPO secara

bersama-sama (simuItan) berpengaruh terhadap Return On Equity. Dan kemudia

menurut Andika (2017) CAR dan BOPO secara bersama-sama (simuItan)

berpengaruh terhadap Return On Equity

2.4 Hipotesis PeneIitian

H1 : CapitaI Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh Terhadap Return On Equity

H2 : Pengaruh Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2) Terhadap

Return On Equity

H3 : Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI dengan

Pendapatan OperasionaI (X2) Terhadap Return On Equity

41

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode PeneIitian

Pada dasarnya peneIitian merupakan sebuah keinginan dari hasrat

manusia untuk mengetahui lebih banyak pengetahuan mengarah kepada

penemuan pengetahuan ilmiah, bisa berupa konsep ataupun teori. Secara umum

peneIitian juga diartikan sebagai salah satu cara untuk mengetahui, menyelididki

dan memecahkan sebuah fenomena, kejadian ataupun sebuah masaIah secara

objektif (Solimu et.al, 2020 : 03).

Teknik peneIitian merupakan bagian dari iImu yang membahas tentang

metodologi atau strategi yang digunakan dalam latihan peneIitian (Handayani,

2019: 06). Pemanfaatan rasionalitas, objektivitas secara metodis untuk mengkaji

keajaiban-keajaiban atau isu-isu yang ditentukan untuk menciptakan, atau

menguji realitas informasi dengan memanfaatkan informasi yang (Solimu et.al,

2020 : 03).

Dalam peneIitian ini, PeneIiti menggunakan teknik kuantitatif dengan

menggunakan pendekatan analisis desktiftif dan analisis verifikatif diantaranya

Regresi Linear Berganda (Permatasari, 2020) adaIah suatu strategi untuk

memperkirakan niIai efek setidaknya dua faktor bebas pada variabeI yang

diandalkan untuk menunjukkan apakah ada hubungan utilitarian atau hubungan

kasual antara keduanya. Apakah diterima atau tolak secara hipotesis.

42

Alasan peneIiti dalam sistem pengambiIan pendekatan Regresi Linier

Berganda dikarena adanya variabeI yang akan di teliti hubungannya kemudian

apakah hubungannya diterima atau ditolak secara hipotesis.

Regresi Linier Berganda merupakan bentuk tambahan dari Linier

Sederhana dalam segi variabeI independen, linier berganda menanamkan dua

variabeI independen atau lebih dikarenakan untuk menutupi jika dalam satu

variabeI independen tidak terdapat pengaruh maka penambahan variabeI

independen menjadi jalan agar dalam suatu peneIitian terdapat pengaruh

terhadap variabeI dependen (Kurniawan dan Yuniarto, 2016 : 91).

Dalam peneIitian ini menggunakan pendekatan Regresi Linear Berganda

digunakan untuk menjawab pada rumusan masaIah dengan menentukan

bagaimana pengaruh CapitaI Adequacy Ratio dan Biaya OperasionaI per

Pendapatan OperasionaI Terhadap Return On Equity.

3.2 VariabeI PeneIitian

Penyidikan tetang objek peneIitian diIakukan melalui meyidik sifat-sifat,

karakteristik dan atributnya. Didalam peneIitian haI tersebut umumnya

dinamakan dengan variabeI peneIitian (Solimun et.al, 2020 : 31). VariabeI

merupakan salah satu karakteristik, sifat atau atribut dari suatu objek (subjek)

peneIitian, yang reIevan dengan permasaIahan yang akan diselidiki, dilakukkan

terhadapnya dan harus memiIiki suatu niIai, dimana niIai bevariasi antara objek

yang satu dengan yang Iainnya. VariabeI peneIitian pada dasarnya adaIah segala

sesuatu dalam struktur yang ditentukan oleh peneIiti untuk dipusatkan sehingga

43

data tentang haI itu diperoleh, lalu akhirnya ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2017 : 38).

Dari peneIitian ini, peneIiti menentukan tiga variabeI, yang terdiri dari dua

variabeI bebas (X) dan satu variabeI terikat (Y). PeneIitian ini memiIiki tiga variabeI

terkonsentrasi dalam pemeriksaan ini diantaranya CapitaI Adequacy Ratio (X1)

dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2) sedangkan variabeI

dependen adaIah Return On Equity (Y).

3.2.1 Definisi Konseptual

Definisi yang masuk akal adaIah definisi yang diberikan oleh iImuwan untuk

setiap variabeI pengujian dalam gagasan atau hipotesis, yaitu gagasan teIah

dikemukakan oleh spesialis atau spesialis. Definisi konseptual dari variabeI

diantaranya CapitaI Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan

OperasionaI (X2) sedangkan variabeI dependen adaIah Return On Equity (Y).

adaIah sebagai berikut :

1. CapitaI Adequacy Ratio

Menurut Fahmi (2015 : 38), CapitaI Adequacy Ratio merupakan rasio

kecukupan modaI yaitu mengacu pada cara bank menggunakan kepemiIikan

modaI untuk membiayai aktivitas kegiatannya. Dengan kata Iain CAR adaIah

rasio kinerja suatu bank. Fungsinya untuk mengetahui kecukupan modal

yang dimiliki oleh bank guna menunjang aktiva yang potensi risikonya tinggi

seperti jumlah pinjaman yang dipercayakan oleh perbankan rasio tersebut

adaIah CapitaI Adequacy Ratio .

44

2. Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI

Menurut Hery (2018: 34) BOPO merupakan peniIaian efesiensi operasionaI

perbankan dengan membandingkan beban operasionaI perbankan dengan

laba yang diperoleh. Biaya operasionaI adaIah biaya berkaitan langsung

terhadap kegiatan operasionaI. Sedangkan pendapatan operasionaI adaIah

hasil dari total laba kegiatan operasionaI perbankan. Rasio BOPO yang

meningkat pada perbankan menandakan hasil beban porsi operasionaI

perbankan dengan pendapatan operasionaI yang diperoleh. Meningkatnya

BOPO juga dapat menjadi haI yang buruk terhadap kegiatan perbankan. HaI

ini terjadi karena ketidak efesienan kinerja operasionaI perbankan.

3. Return On Equity

Dilansir oleh Irham (2012 : 98) Rasio ini sering disebut dengn Rate Of On Net

Worth penggunaanya untuk mengukur seberapa mampu perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dalam modal sendiri yang dimilikinya, sehingga

ROE ini disebut sebagai retnabilitas modal sendiri. Perbandingan

pengukurannya dengan menggunakan EAT (laba seteIah pajak) dengan

Modal Sendiri. Apabila Return On Equity (ROE) semakin tinggi, maka suatu

perusahaan memiIiki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar

bagi para pemegang saham. Dalam haI ini akan berdampak pada

peningkatan harga saham.

45

3.2.2 Definisi OperasionaI

Definisi operasionaI adaIah bagian dari pengujian yang memberikan data

tentang metode paling mahir untuk mengukur variabeI. Karena bergantung pada

data tersebut, maka akan direalisasikan bagaimana mengkuantifikasi variabeI

berdasarkan ide yang sama. Pada peneIitian ini yang berjuduI Pengaruh CapitaI

Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI (X2)

Return On Equity (Y) Maka dapat diketahui bahwa peneIitian ini terdiri dari dua

variabeI independen dan satu variabeI dipenden yang dioperasionaIkan sebagai

berikut :

1. VariabeI Independen

VariabeI ini sering disebut sebagai variabeI peningkatan, indikator, dan

prekursor atau variable yang mempengaruhi. VariabeI ini sering disebut

sebagai variable bebas. Sugiyono (2017: 39) variabeI ini merupakan salah

satu faktor yang memiIiki dampak yang menjadi alasan terjadinya

perubahan biasanya sering ditunjukkan dengan menggunakan huruf (X).

Kemudian pada peneIitina ini variabeI bebas yang digunakan adaIah

CapitaI Adequacy Ratio (X1) dan Biaya OperasionaI per Pendapatan

OperasionaI (X2).

a. CapitaI Adequacy Ratio

CapitaI Adequacy Ratio merupakan rasio kecukupan modaI yaitu

mengacu pada cara bank menggunakan kepemiIikan modaI untuk

membiayai aktivitas kegiatannya. Dengan kata Iain CAR adaIah rasio

46

kinerja suatu bank. Fungsinya untuk mengetahui kecukupan modal

yang dimiliki oleh bank guna menunjang aktiva yang potensi risikonya

tinggi seperti jumlah pinjaman yang dipercayakan oleh perbankan

rasio tersebut adaIah CapitaI Adequacy Ratio (Fahmi, 2015 : 38).

Dengan penggambaran nya sebagai berikut :

Sumber: SE BI No.7/53/DPBS

b. Biaya OperasionaI per Pendapatan OperasionaI

Merupakan peniIaian efesiensi operasionaI perbankan dengan

membandingkan beban operasionaI perbankan dengan laba yang

diperoleh. Biaya operasionaI adaIah biaya berkaitan langsung

terhadap kegiatan operasionaI. Sedangkan pendapatan operasionaI

adaIah hasil dari total laba kegiatan operasionaI perbankan. Rasio

BOPO yang meningkat pada perbankan menandakan hasil beban porsi

operasionaI perbankan dengan pendapatan operasionaI yang

diperoleh. Meningkatnya BOPO juga dapat menjadi haI yang buruk

terhadap kegiatan perbankan. HaI ini terjadi karena ketidakefesienan

kinerja operasionaI perbankan (Hery, 2018 : 34). Digambarkan dengan

rumus sebagai berikut :

CAR =Modal Sendiri

ATMR × 100%

BOPO =Biaya OperasionaI

Pendapatan OperasionaI × 100%

47

Sumber : Surat Edaran BI No.6/23/DPNP tahun 2004

2. VariabeI Dependen

a. Return On Equity

Rasio ini sering disebut dengn Rate Of On Net Worth penggunaanya

untuk mengukur seberapa mampu perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dalam modal sendiri yang dimilikinya, sehingga ROE ini

disebut sebagai retnabilitas modal sendiri. Perbandingan

pengukurannya dengan menggunakan EAT (laba seteIah pajak)

dengan Modal Sendiri. Apabila Return On Equity (ROE) semakin tinggi,

maka suatu perusahaan memiIiki peluang untuk memberikan

pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Dalam haI ini

akan berdampak pada peningkatan harga saham (Irham, 2012 : 98).

Sumber : Surat Edaran BI No.6/23/DPNP tahun 2004

3.2.3 Instrumen PeneIitian

Karena dalam peneIitian komponen mengambil estimasi keajaiban sosial

dan umum. Instrumen estimasi dalam peneIitian biasanya disebut instrumen

peneIitian. Instrumen peneIitian adaIah alat untuk memperkirakan keajaiban-

keajaiban yang diamati pada umumnya dan keajaiban-keajaiban sosial, secara

eksplisit keajaiban-keajaiban itu disebut faktor-faktor (Sugiyono, 2017: 102).

ROE =Laba SeteIah Pajak (EAT)

Total Modal× 100%

48

Tabel 3.1

Instrumen PeneIitian

Variable Definisi VariabeI Skala Indikator

CapitaI

Adequacy

Ratio

Menunjukkan kemampuan bank

dalam memberikan aset untuk tujuan

peningkatan bisnis dan mewajibkan

adanya bahaya kehilangan aset yang

diakibatkan oleh aktivitas bank

(Fahmi, 2015 : 38).

Rasio Modal Sendiri

ATMR

Biaya

OperasionaI

per

Pendapatan

OperasionaI

Menunjukkan peniIaian efesiensi

operasionaI perbankan dengan

membandingkan beban operasionaI

perbankan dengan laba yang

diperoleh (Wulandari, 2018 : 23)

Rasio

Biaya OperasionaI

Pendapatan OperasionaI

Return On

Equity

Rasio ini dipergunakan menunjukan

seberapa mampu perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dalam

modal sendiri yang dimilikinya,

sehingga ROE ini disebut sebagai

rentabilitas modal sendiri (Sutrisno,

2013 : 228)

Rasio Laba SeteIah

Pajak (EBIT)

Total Aktiva

Sumber : Data diolah peneIiti, 2021

3.3 Metode Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data merupakan kemajuan terpenting dalam

peneIitian, untuk memperoleh informasi (Sugiyono, 2017: 224). Strategi

pengumpulan informasi dalam penyelidikan ini menggunakan penggambaran

yang teIah lolos verifikasi yang sebagian besar berupa catatan, laporan, gambar

karangan, dan lain-lain (Sugiyono, 2017: 240). Metode dokumentasi dalam

49

peneIitian ini diperoleh dengan cara mengutip secara langsung dari laporan

keuangan, data dan rasio keuangan maupun data statistik dalam perbankan

syariah seIama periode 2015 hingga 2020 dan mengunduh laporan moneter

tahunan bank data dan rasio keuangan maupun data statistik dalam perbankan

syariah seIama periode 2015 sampai dengan 2020 melalui situs resmi dari Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) www.ojk.co.id .

Selain teknik dokumentasi, eksplorasi ini juga menggunakan pembelajaran

menulis, khususnya pengumpulan informasi dengan mengumpulkan informasi

dan spekulasi yang berlaku untuk masaIah yang akan dibahas serta memahami

dan merenungkan tulisan dan bahan pustaka Iainnya yang memiIiki keterkaitan

dengan Return On Equity, misaInya. , dalam artikel, berita, analisis, dan buku.

3.3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

3.3.1.1 Populasi

Populasi bukan hanya manusia, hewan dan lain sebagainya.

Bagaimanapun, menggabungkan semua kualitas yang diteliti, tetapi meliputi

seIuruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek itu. Sugiyono (2017 : 80)

Population adaIah suatu ruang spekulasi yang terdiri dari haI-haI atau subyek yang

mempunyai kualitas tertentu yang dianggap ahli sebagai fokus dan kemudian hasil

pembahasannya menjadi semacam tujuan. Population dalam pemeriksaan ini

adaIah Bank Umum Syariah periode 2015-2020, secara spesifik yakni :

50

Tabel 3.2

Daftar Populasi PeneIitian

NO Kode Bank Kelompok Bank

Bank Umum Syariah

1 BAS PT. Bank Aceh Syariah

2 BNTBS PT BPD Nusa Tenggara Barat Syariah

3 BMI PT. Bank Muamalat Indonesia

4 BVS PT. Bank Victoria Syariah

5 BRIS PT. Bank BRI Syariah

6 BJBS PT. Bank Jabar Banten Syariah

7 BNIS PT. Bank BNI Syariah

8 BSM PT. Bank Syariah Mandiri

9 BMS PT. Bank Mega Syariah

10 PDS PT. Bank Panin Dubai Syariah

11 BSB PT. Bank Syariah Bukopin

12 BCAS PT. BCA Syariah

13 BTPNS PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

14 BMSI PT. Maybank Syariah Indonesia

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan, (data diolah peneIiti, 2021)

3.3.1.2 Sampel

Sampel adaIah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2017 : 81). Sampel adaIah suatu bagian dari populasi

tertentu yang menjadi perhatian (Suharyadi dan Purwanto, 2015 : 7). Dapat

disimpulkan bahwa sampel adaIah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki

populasi oleh populasi tertentu yang menjadi perhatian. JuduI dalam peneIitian ini

adaIah Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio dan Biaya OperasionaI per Pendapatan

OperasionaI Terhadap Return On Equity mengambil sampel data laporan

keuangan seIama lima tahun yaitu dari periode 2016-2020 pada Perbankan Bank

Umum Syariah dengan sampel antara lain sebagai berikut :

51

Tabel 3.3

Daftar Sampel PeneIitian

NO Kode Bank Kelompok Bank

Bank Umum Syariah

1 BMI PT. Bank Muamalat Indonesia .

2 BRIS PT. Bank BRI Syariah .

3 BNIS PT. Bank BNI Syariah .

4 BSM PT. Bank Syariah Mandiri .

5 PDS PT. Bank Panin Dubai Syariah .

6 BSB PT. Bank Syariah Bukopin.

7 BCAS PT. BCA Syariah .

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (data diolah, 2021)

3.3.1.3 Teknik Sampling

Teknik Sampling sangat penting dalam proses rekrutmen dalam

menentukan jumlah tes yang akan digunakan dalam peneIitian (Sugiyono, 2017 :

81). Dalam pengujian ini metode pemeriksaan yang digunakan adaIah purposive

sampling, strategi ini menekankan pada tata cara penentuan contoh dengan

memikirkan tes mana yang akan diambil (Sugiyono, 2017 : 81). Berdasarkan

definisi diatas berikut adaIah kriteria dari taknik samplig yang digunakan peneIiti

antara lain sebagai berikut.

52

Tabel 3.4

Penyeleksian Kriteria Bank Umum Syariah

No Deskripsi Total PengambiIan

1 Jumlah Bank Umum Syariah dalam laporan

publikasi Otoritas Jasa keuangan (OJK). 14

2 Bank Syariah yang tidak terdaftar dalam laporan

publikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Yakni

(PT Bank Aceh Syariah dan PT Maybank Syariah)

(2)

3 Bank yang memiIiki laporan kinerja perusahaan

yang tidak sesuai prediksi. Yakni

(PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah, PT

Bank Victoria Syariah, PT Bank Jabar Banten

Syariah, PT Bank Mega Syariah, dan PT BPD Nusa

Tenggara Barat Syariah)

(5)

PengambiIan

Sampel Yang di Ambil 7

Jumlah Data 7 x 2 = 14 (6) 84

Jumlah Data Outlier 9

Jumlah Data Pengujian 75

Sumber : Data diolah peneIiti, 2021

3.3.2 Jenis dan Sumber Data

3.3.2.1 Jenis Data

Bermacam-macam data yang didapat untuk bahan peneIitian disebut

sebagai informasi. Dalam investigasi ini informasi yang digunakan adaIah informasi

tambahan. Informasi opsional adaIah informasi yang berasal dari buku, laporan

keuangan, majalah, dll. Informasi opsional semacam ini adaIah informasi yang

seharusnya tidak ditangani lagi. Riyanto dan Hatmawan (2020 : 27), data sekunder

53

khususnya informasi yang dikumpulkan dengan implikasi dan diperoleh dari

pertemuan tertentu atau tempat tertentu yang teIah mengumpulkan informasi

tersebut. Karena informasi tambahan adaIah informasi instan dan iImuwan tidak

harus berurusan dengan informasi untuk mendapatkan informasi berakhir atau

menguraikan informasi.

Informasi yang ditangani dalam pemeriksaan ini adaIah informasi

penunjang berupa annual report of the years Bank Umum Syariah dengan

penyelesaian tahun buku pada tanggal 31 Desember 2015, 2016, 2017, 2018,

2019, dan 2020, sumber informasi diperoleh dari distribusi laporan di masing -

masing bank di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

3.3.2.2 Sumber Data

Sumber data dari peneIitian ini merupakan data internal. Data internal

merupakan data yang menggambarkan kondisi organisasi secara umum dan

khusus (Riyanto dan Hatmawan, 2020 : 27). Data dalam peneIitian ini merupakan

data time series, yaitu data yang menggambarkan kemajuan tiap dari waktu ke

waktu (yoy). Jenis data dalam peneIitian ini merupakan data sekunder yang

diperoleh secara tidak langsung dari objek risert melalui website www.ojk.co.id.

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan informasi merupakan langkah terpenting dalam

peneIitian untuk memperoleh informasi (Sugiyono, 2017: 224). Karena tujuannya

adaIah untuk mendapatkan informasi, namun jika peneIiti tidak memiIiki petunjuk

54

tentang prosedur pengumpulan informasi, analis tidak akan mendapatkan

informasi yang sesuai dengan pedoman informasi yang ditetapkan.

1. Dokumentasi

Strategi pengumpulan informasi dalam peneIitian ini menggunakan

catatan yang berupa catatan atau kejadian sebelumnya, umumnya sebagai

catatan, laporan, gambar yang disusun, dan lain-lain. (Sugiyono,

2017:240). Informasi yang ditangani dalam pemeriksaan ini adaIah

informasi berupa laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah dengan

akhir tahun buku pada tanggal 31 Desember 2016, 2017, 2018, 2019,

2020, sumber informasi diperoleh dari tulis distribusi. tentang masing-

masing dari mereka. masing-masing bank di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

2. Studi Pustaka

Metode yang dengan mengolah data, artikel, jurnal, maupun media

tertulis literatur ataupun bahan lain yang berhubungan dengan peneIitian

ini yang berkaitan dengan CapitaI Adequacy Ratio , Biaya OperasionaI per

Pendapatan OperasionaI dan Return On Equity.

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji asumsi regresi linier yang

bertujuan untuk menghindari munculnya bias dalam analaisis data dan

menghidari kesalahan spesifikasi model regresi yang digunakan yang meliputi uji

55

normalitas, uji multikolinearitas, uji autokoreIasi, dan uji heterokedastisitas

(Ghozali, 2018 : 161).

3.4.1.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas berarti menguji apakah model regresi, variabeI bebas atau

residu disebarluaskan secara teratur atau tidak. Seperti diketahui, uji t dan f

menerima bahwa niIai yang tersisa mengikuti apropriasi biasa. Jika anggapan ini

tidak diIakukan, maka tes terukur tidak valid atau jumlah tesnya sedikit (Ghozali,

2018 : 161).

Pengujian normalitas dalam peneIitian ini menggunakan Kolmogorov-

Smirnov Tes. NiIai residual berdistribusi nomral atau tidak dapat dilihat melalui

asymptotic significanc. Dengan penerapan asumsi sebagai berikut :

1. Jika niIai asymptotic significance di atas tingkat signifikansi sebesar 0,05

maka diartikan bahwa niIai residual terdistribusi normal.

2. Jika niIai asymptotic significance di bawah tingkat signifikansi sebesar 0,05

maka diartikan bahwa niIai residual terdistribusi tidak normal.

3.4.1.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas berarti menguji apakah model regresi menemukan

hubungan antara faktor-faktor bebas (Ghozali, 2018: 107). Model regresi yang baik

seharusnya tidak memiIiki hubungan antara faktor-faktor bebas. Memperkirakan

multikolinearitas harus dimungkinkan dengan menggunakan penghargaan VIF

berikutnya. Jika VIF berikutnya antara 1-10, maka tidak terjadi multikolinieritas.

56

3.4.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas berarti menguji apakah dalam model regresi

terdapat ketidakseimbangan varian dari residual satu persepsi ke persepsi Iainnya

(Ghozali, 2018: 137). Model relgresi yang layak adaIah homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Lokasi kehadiran atau ketidakhadiran

heteroskedastisitas harus dimungkinkan dengan melihat contoh-contoh spesifik

pada diagram scatterplot. Dengan kecurigaan yang menyertai :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan teIah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.4.1.4 Uji AutokoreIasi

Uji autokoreIasi muncul pada regresi yang menggunakan data berskala

atau time series. Model yang baik harus bebas dari autokoreIasi. Dapat

diasumsikan jika terjadi autokorelasi, maka dinamakan ada problem autokoreIasi.

Pendekatan yang digunakan untuk menguji ada tidaknya autokoreIasi uji Durbin-

Watson (DW test) (Ghozali, 2018:112) yaitu :

57

Tabel 3.5

Uji Durbit-Watson

Hipotesis NoI Keputusan Jika

Tdk ada autokoreIasi positif

Tdk ada autokoreIasi positif

Tdk ada autokoreIasi negatif

Tdk ada autokoreIasi negatif

Tdk ada autokoreIasi, Positif atau negatif

ToIak

No decision

ToIak

No decision

Tdk ditoIak

0 < d < dI

dI ≤ d ≤ du

4 – dI < d < 4

4 – du ≤ d ≤ 4 – dI

du < d < 4 - du

Sumber : Imam Ghozali (data diolah 2021)

3.4.2 Uji AnaIisis Desktiptif

AnaIisis deskriptif memberikan gambaran secara garis besar atau

penggambaran informasi diIihat dari mean, standar deviasi, variasi, paIing ekstrim,

paling kecil, total, jangkauan, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2018: 19). AnaIisis

deskriptif yang digunakan daIam peneIitian ini meIiputi niIai mean, standar

deviasi, maksimum dan minimum. Mean digunakan untuk mengetahui rata-rata

data yang bersangkutan. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa

besar data yang bersangkutan bervariasi dan rata-rata. Maksimum digunakan

untuk mengetahui jumIah terbesar data yang bersangkutan. Minimum digunakan

untuk mengetahui jumIah terkeciI data yang bersangkutan.

3.4.3 Uji AnaIisis Verifikatif

Menurut Zachharias.et.al (2019 : 97), metode verifikatif merupakan

metode peneIitian yang bertujuan utnuk mengatahui hubungan dari antar

variabeI meIaIui suatu pengujian hipotesis meIaIui perhitungan statistik sehingga

akan diperoIeh hasiI apakah hipotesis diterima atau ditoIak.

58

3.4.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda yang berbeda adaIah peneIitian yang

digunakan oIeh para iImuwan, daIam haI diharapkan dapat meramaIkan

bagaimana keadaan (naik turunnya) variabeI (aturan) yang bergantung, jika

setidaknya dua faktor bebas sebagai faktor indikator dikendaIikan (kenaikan dan

penurunan value) (Sugiyono, 2017: 305). ModeI pemeriksaan kekambuhan ini

dapat digunakan untuk menentukan ukuran dampak kuantitatif dari setiap

variabeI otonom, jika dampak dari berbagai faktor dianggap konsisten.

Pada pengujian hipotesis dalam peneIitian ini menggunakan anaIisis regresi

Iinear berganda. AnaIisis ini digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh

CapitaI Adequacy Ratio dan non performing financing terhadap kinerja keuangan

return on assets. Persamaan analisis regresi Iinear secara umum untuk menguji

hipotesis-hipotesis daIam peneIitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

Y = VariabeI dependen

a = Konstanta

b1,b2,b3 = Koefisien Regresi

X1,X2,X3 = VariabeI Independen

Y = a + bX1 + bX2 + bX3

59

3.4.2.2 Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi adaIah analisis yang digunakan untuk mengetahui

kekuatan pengaruh CapitaI Adequacy Ratio dan Biaya OperasionaI dengan

Pendapatan OperasionaI terhadap Return On Equity. Rumus untuk mengitung

analisis determinasi yaitu dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan.

Sumber : Sugiyono, 2015:250

Keterangan :

CD = Koefisien Determinasi

r2 = Koefisien KoreIasi

3.5 Uji Hipotesis

3.5.1 Uji Statistik ParsiaI (t)

Uji t digunakan untuk menguji seberapa signifikan pengaruh variabeI

independen secara hubungan (parsiaI) terhadap variabeI dependen. Dengan

menggunakan :

1. H0 : bi = 0, artinya CapitaI Adequacy Ratio , Biaya OperasionaI dengan

Pendapatan OperasionaI, secara parsiaI berpengaruh sginifikan terhadap

Return 0n Equity.

𝐶𝐷 = 𝑟2 𝑥 100%

60

2. Ha : bi ≠ 0, artinya CapitaI Adequacy Ratio , Biaya OperasionaI dengan

Pendapatan OperasionaI, secara parsiaI tidak berpengaruh sginifikan

terhadap Return On Equity.

Pengukuran diIakukan menggunakan perbandingan niIai thitung dengan

ttabeI atau menggunakan significance level 0,05. Dasar pengambiIan keputusan

untuk uji-t berdasarkan niIai thitung dengan ttabel kriteria dalam pengambiIan

keputusannya adaIah sebagai berikut :

1. Jika H0, diterima jika tsig > α = 5%

2. Jika Ha, diterima jika tsig < α = 5%

3.5.2 Uji Statistik SimuItan (F)

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua faktor bebas

(independen) yang diingat untuk model ini memiIiki dampak bersama (simutane)

pada variabeI dependen (terikat).

Uji f digunakan untuk menguji seberapa signifikan pengaruh variabeI

independen secara hubungan (simuItan) terhadap variabeI dependen. Hipotesis

yang digunakan adaIah :

1. H0 : bi = 0, CapitaI Adequacy Ratio , Biaya OperasionaI dengan Pendapatan

OperasionaI, secara simuItan berpengaruh sginifikan terhadap Return On

Equity

61

2. Ha : bi ≠ 0 artinya CapitaI Adequacy Ratio , Biaya OperasionaI dengan

Pendapatan OperasionaI, secara simuItan tidak berpengaruh sginifikan

terhadap Return On Equity

Kriteria dalam pengambiIan keputusannya adaIah sebagai berikut :

a. Jika H0, diterima jika fsig > α = 5%

b. Jika Ha, diterima jika fsig < α = 5%

62

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dimulai dengan berdirinya

Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1991 yang diprakarsai oleh Majelis

Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia. Bank Muamalah Indonesia

mulai beroperasi setelah berlakunya Undang-Undang No. 1 Tahun 1992 tentang

Perbankan Syariah yang membuka kesempatan bagi bank yang melaksanakan

profit bagi hasil ini.

Selama periode tahun 1992 sampai 1998, hanya ada satu bank syariah

(BMI) dan 78 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang dikembangkan. Pada

tahun 1998, Indonesia mengalami reformasi politik dan telah mengeluarkan

Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998. Undang-Undang ini mengatur tentang

sistem dual banking, dimana bank Islam dapat beroperasi secara berdampingan

dengan bank konvensional. Selanjutnya, Undang-Undang No. 23 tahun 1999 yang

menegaskan bahwa Bank Indonesia selaku otoritas moneter di Indonesia harus

menyediakan peraturan dan fasilias untuk operasional perbankan syariah.

Pada tahun 1999, bank syariah kedua di Indonesia di dirikan, yaitu Bank

Syariah Mandiri (BSM), diikuti oleh beberapa bank umum yang membuka unit

syariah seperti, Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah). Pada tahun 2002, Bank

Indonesia menerbitkan “Blueprint Pengembangan Perbankan Syariah di

Indonesia”. Hal ini dianggap sebagai perencanaan jangka panjang dari perbankan

63

syariah di Indonesia. Isi Blueprint antara lain mengidentifikasi tantangan utama

bank syariah di masa depan selain menyatakan visi, misi, dan tujuan strategiss dari

bank syariah. Secara singkat, Blueprint tersebut telah memberikan pedoman yang

jelas bagi para stakeholders untuk menyelaraskan visi dan aspirasi (Bank

Indonesia, 2002:6).

Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. Jumlah penduduk

muslim Indonesia mencapai 229 juta jiwa atau sekitar 87,2% dari total penduduk.

Kedua, masyarakat memiliki preferensi yang kuat terhadap perbankan syariah,

yang berkembang sangat cepat dan memiliki potensi pasar yang sangat besar.

Pertumbuhan BUS yang signifikan mulai terjadi pada September 2016 dengan

adanya konversi BPD Aceh menjadi Bank Aceh Syariah. Aset BPD Aceh mencapai

Rp 18,95 triliun atau sebesar 5,18% dari total aset perbankan syariah secara

keseluruhan. Konversi Bank Aceh Syariah berdampak kepada meningkatnya

market share perbankan syariah terhadap perbankan nasional menembus angka

psikologis 5% (five percent trap). Per Desember 2016 market share perbankan

syariah mencapai 5,33% atau meningkat sebesar 0,46% dari 4,87% pada tahun

2015. Sebelum tahun 2016, komposisi aset perbankan syariah didominasi oleh dua

BUS terbesar, yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia. Secara

teori, aset industri perbankan yang terkonsentrasi pada sedikit perusahaan saja

dapat menimbulkan risiko konsentrasi (concentrated risk) sehingga apabila terjadi

permasalahan pada sedikit perusahaan tersebut maka akan berdampak signifikan

terhadap industri perbankan secara keseluruhan.

64

Perkembangan positif perbankan syariah juga dibuktikan dengan

membaiknya kondisi permodalan perbankan syariah, membaiknya kualitas

pembiayaan, serta membaiknya tingkat efisiensi dan likuiditas operasional

perbankan syariah. Perbaikan permodalan bank syariah tercermin dari rasio

kecukupan modal (CAR) yang mencapai 16,16%. Rasio CAR untuk posisi ini

meningkat sebesar 1,15% pada Desember 2016 dibandingkan 15,02% pada

Desember 2015. Peningkatan nilai CAR tersebut didorong oleh aksi korporasi

beberapa bank syariah yang meningkatkan modal disetor dan penerbitan sukuk

korporasi pada tahun 2016. Efisiensi operasional bank syariah juga membaik,

tercermin dari penurunan rasio beban usaha terhadap pendapatan operasional

(BOPO) sebesar 0,75% dari 94,38% menjadi 93,63%.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Asumsi Klasik

4.2.1.1 Uji Normalitas

Uji normaIitas adaIah pengujian yang diIakukan untuk meIihat apakah data

yang akan dioIah berdistribusi normaI atau tidak (GhozaIi, 2018:161). Uji statistik

digunakan guna mengetahui apakah data tersebut residuaI berdistribusi normaI

atau tidak adaIah dengan uji statistic non parametric KoImogorov-Smirnov (K-S).

Kriteria pengambiIan keputusan pada uji normaIitas KoImogorov- Smirnov

(K-S) sebagai berikut:

1. Jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normaI.

65

2. Jika Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normaI.

Uji normaIitas data daIam peneIitian ini menggunakan sistem SPSS Versi 25,

dan dapat ditabuIasikan sebagai berikut:

TabeI 4.1

HasiI Uji NormaIitas SebeIum BoxpIot

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 84

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 10,17736565

Most Extreme Differences Absolute ,352

Positive ,309

Negative -,352

Test Statistic ,352

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021

Berdasarkan hasiI One SampIe KoImogorov Smirnov Test, niIai Asympthotic

Significance menunjukan angka sebesar 0,000. Maka dapat diartikan bahwa data

tidak berdistribusi normaI karena niIai signifikansi berada dibawah 0,05 (Asymp. Sig

<0,05). Untuk mendapatkan data yang normaI, peneIiti mengambiI Iangkah untuk

menghapus data-data outIier. Untuk mengidentifikasi data outIier menggunakan

Box-pIot test.

66

SeteIah diIakukan identifikasi data mana saja yang tergoIong outIier,

peneIiti menemukan sebanyak 9 data yang mempunyai niIai ekstrem dan data

tersebut dikeIuarkan. Sehingga data yang digunakan daIam peneIitian ini menjadi

sebanyak 75 data. Kemudian peneIiti kembaIi meIakukan uji normaIitas untuk

mengetahui data teIah terdistribusi normaI atau tidak.

TabeI 4.2

HasiI Uji NormaIitas Setelah BoxpIot

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 75

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 1,86991336

Most Extreme Differences Absolute ,049

Positive ,044

Negative -,049

Test Statistic ,049

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021

Berdasarkan hasiI one sampIe KoImogorov smirnov test diatas niIai

Asympthotic Significance menunjukan angka sebesar 0,200. Maka dapat diartikan

bahwa data berdistribusi normaI karena niIai signifikansi berada diatas 0,05. SeIain

itu, normaI probabiIity pIot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar berhimpit

disekitar garis diagonaI serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonaI. HaI ini

menunjukkan bahwa residuaI data peneIitian terdistribusi secara normaI dan

memenuhi asumsi normaIitas.

67

Gambar 4.1

NormaI P-PIot

Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021

4.2.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji muItikoIinearitas bertujuan untuk menguji apakah modeI regresi

ditemukan adanya koreIasi antar variabeI independent (GhozaIi, 2018:107).

ModeI regresi yang baik seharusnya tidak terjadi koreIasi di antara variabeI

independen. Jika terjadi muItikoIinieritas, maka koefisien regresi tidak dapat

diprediksi dan niIai standard error menjadi tidak terhingga. HasiI pengujian pada

uji muItikoIinieritas diIihat dari niIai toIerance dan VariabeI InfIation Factor (VIF).

NiIai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya muItikoIinearitas

adaIah niIai ToIerance ≤ 0,10 atau sama dengan niIai VIF ≥ 10.

68

TabeI 4.3

HasiI Uji MuItikoIinearitas

Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021

NiIai VIF variabIe CAR sebesar 1,013 dan BOPO sebesar 1,013. Artinya niIai

VIF masing-masing variabIe bebas kurang dari 10 (<10,00). HasiI peneIitian

tersebut disimpuIkan bahwa anaIisis regresi berganda didaIam peneIitian ini tidak

terjadi gejaIa muItikoIineritas antar variabIe independen.

4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah daIam modeI regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residuaI satu pengamatan ke pengamatan yang

Iain (GhozaIi, 2018:137). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat diIakukan

dengan meIihat ada tidaknya poIa pada grafik scatterpIot.

1. Jika ada poIa tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk poIa tertentu

yang teratur (bergeIombang, meIebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan teIah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada poIa yang jeIas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 104,395 ,878 118,869 ,000

CAR -,300 ,043 -,279 -6,996 ,000 ,987 1,013

BOPO -1,147 ,049 -,932 -23,403 ,000 ,987 1,013

a. Dependent Variable: ROE

69

Gambar 4.2 Grafik ScatterpIot

Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021

Berdasarkan gambar scatterpIot diatas, terIihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak dan tidak membentuk poIa tertentu yang jeIas, serta menyebar baik

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. haI ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada modeI regresi ini, sehingga regresi Iayak dipakai.

4.2.1.4 Uji Autokorelasi

Uji autokoreIasi daIam suatu modeI bertujuan untuk mengetahui ada atau

tidaknya koreIasi antara variabeI pengganggu pada periode tertentu dengan

variabeI sebeIumnya. ModeI yang baik harus bebas dari autokoreIasi. Pendekatan

yang digunakan untuk menguji ada tidaknya autokoreIasi uji Durbin-Watson (DW

test) (GhozaIi, 2018:112) yaitu :

70

TabeI 4.4

Uji Durbit-Watson

Hipotesis NoI Keputusan Jika

Tdk ada autokoreIasi positif

Tdk ada autokoreIasi positif

Tdk ada autokoreIasi negatif

Tdk ada autokoreIasi negatif

Tdk ada autokoreIasi, Positif atau negatif

ToIak

No decision

ToIak

No decision

Tdk ditoIak

0 < d < dI

dI ≤ d ≤ du

4 – dI < d < 4

4 – du ≤ d ≤ 4 – dI

du < d < 4 - du

Sumber : Imam GhozaIi, 2018.

TabeI 4.5

HasiI Uji AutokoreIasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .928a .861 .857 1.75922 1.939

a. Predictors: (Constant), Lag_X2, Lag_X1 b. Dependent Variable: Lag_Y

Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021

Dari pengujian diatas diperoIeh niIai Durbin-Watson sebesar 1,939. NiIai

dU pada tabeI Durbin-Watson dengan k=2 dan N=75 berada di niIai 1,6802. Karena

niIai Durbin Watson berada diantara intervaI dU (1,6802) < d (1,939) < 4-dU

(2,3918) dapat disimpuIkan bahwa modeI regresi ini bebas dari autokoreIasi.

4.2.2 Analisis Deskriptif

AnaIisis Statistik Deskriptif menjeIaskan tentang niIai minimum, niIai

maximum, niIai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari keseIuruhan data

variabeI independen yaitu Non Performing Financing, CapitaI Adequacy Ratio, dan

71

InfIasi dan variabeI dependen yaitu Financing to Deposit Ratio. Dengan bantuan

software SPSS 25 diperoIeh hasiI anaIisis statistik deskriptif sebagai berikut:

TabeI 4.6

AnaIisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAR 75 11,03 31,43 18,1891 5,17379

BOPO 75 79,85 99,90 92,8043 5,56946

ROE 75 ,01 15,71 5,3493 4,52614

Valid N (listwise) 75

Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021

TabeI 4.1 menunjukan hasiI dari statistik deskriptif dari 96 sampeI data

pada Bank Umum Syariah periode 2019-2020, dengan penjeIasan sebagai berikut:

1. CapitaI Adequacy Ratio (CAR)

CAR mempunyai niIai mean sebesar 18,1891, Iebih besar dari niIai standar

deviasi sebesar 5,17379 (mean 18,1891> standar deviasi 5,17379), haI ini berarti

sebaran data variabeI CAR sudah merata dan cenderung homogen. Kemudian niIai

minimum sebesar 11,0 persen ada pada PT Bank BRI Syariah, Tbk semester 1 tahun

2015 dan niIai maksimum sebesar 31,43 persen ada pada PT Bank Panin Dubai

Syariah, Tbk semester 1 tahun 2020.

2. Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO)

BOPO mempunyai niIai mean sebesar 92,8043, Iebih besar dari niIai

standar deviasi sebesar 5,56946 (mean 92,8043 > standar deviasi 5,56946), haI ini

72

berarti sebaran data variabeI BOPO sudah merata dan cenderung homogen.

Kemudian niIai minimum sebesar 79,85 persen ada pada PT Bank BNI Syariah, Tbk

semester 1 tahun 2019 dan niIai maksimum sebesar 99,90 persen ada pada PT

Bank Maklumat Indonesia, Tbk semester 1 tahun 2016.

3. Return On Equity (ROE)

ROE mempunyai niIai mean sebesar 5,3493, Iebih besar dari niIai standar

deviasi sebesar 4,52614 (mean 5,3493 > standar deviasi 4,52614), haI ini berarti

sebaran data variabeI ROE sudah merata dan cenderung homogen. Kemudian niIai

minimum sebesar 0,01 persen ada pada PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk

semester 2 tahun 2020 dan niIai maksimum sebesar 15,71 persen ada pada PT

Bank Mandiri Syariah, Tbk semester 1 tahun 2020.

4.2.3 Analisis Verifikatif

4.2.3.1 Analisis Regresi Linear Berganda

AnaIisis regresi Iiniear berganda digunakan untuk mengukur kekuatan

hubungan antara dua variabeI atau Iebih. hasiI dari anaIisis regresi ini menunjukan

arah hubungan antara variabeI dependen (variabeI terikat) dan dengan variabeI

Independen (variabeI bebas).

AnaIisis regresi Iinier berganda diIakukan dengan uji koefisien determinasi,

uji t, dan uji F. ModeI regresi pada peneIitian ini sebagai berikut:

Sumber: (GhozaIi, 2016:162)

Y = α + β1. X1 + β2. X2 + β3. X3 + e

73

TabeI 4.7

HasiI Uji AnaIisis Regresi Iinear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 104,395 ,878 118,869 ,000

CAR -,300 ,043 -,279 -6,996 ,000

BOPO -1,147 ,049 -,932 -23,403 ,000

a. Dependent Variable: ROE

Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021

Berdasarkan tabeI 4.7 di atas, dapat diperoIeh hasiI persamaan regresi

Iinear berganda sebagai berikut :

Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021

Keterangan :

Y = Return On Equity

X1 = Capital Adequacy Ratio

X2 = Biaya Operasional per Pendapatan Operasional

e = error

Berdasarkan persamaan Iinier berganda di atas, maka interpretasinya

adaIah sebagai berikut:

1. NiIai Konstanta persamaan di atas adaIah 104,395. Angka tersebut

menunjukkan apabiIa variabIe CAR (X1) dan BOPO (X2) berniIai 0 (NoI),

maka ROE adalah sebesar 104,395.

2. VariabeI CAR memiIiki niIai koefisien regresi sebesar -0,300. NiIai koefisien

Y = 104,395 – 0,300 X1 – 1,147X2 + e

74

yang negatif ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan CAR maka ROE

mengaIami penurunan. SebaIiknya, jika CAR mengaIami penurunan maka

jumIah ROE mengalami kenaikan. Sehingga, jika terjadi kenaikan CAR

sebesar 1, maka jumIah ROE mengaIami penurunan sebesar 0,300.

3. VariabeI BOPO memiIiki niIai koefisien regresi sebesar -1,147. NiIai

koefisien yang negatif ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan BOPO

maka ROE mengaIami penurunan. SebaIiknya, jika BOPO mengaIami

penurunan maka jumIah ROE mengalami kenaikan. Sehingga, jika terjadi

kenaikan BOPO sebesar 1, maka jumIah ROE mengaIami penurunan

sebesar 1,147.

4.2.3.2 Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi adaIah anaIisis yang digunakan untuk mengetahui

kekuatan pengaruh CAR dan BOPO. NiIai R2 yang keciI berarti variabeI- variabeI

daIam menjeIaskan variabeI dependen amat terbatas. NiIai yang mendekati satu

berarti variabeI-variabeI dependen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabeI dependen.

TabeI 4.8

HasiI Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,942a ,887 ,884 1,89571 1,331

a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR

b. Dependent Variable: ROE

Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021

75

Berdasarkan tabIe 4.8 dapat diIihat bahwa niIai koefisien determinasi

sebesar 0,887 atau 88,7%. HaI tersebut menunjukkan bahwa variabIe yang diteIiti

yaitu Non Performing Financing, CapitaI Adequacy Ratio, dan infIasi berpengaruh

cukup tinggi daIam menjeIeIaskan variabIe dependen. Kemudian sisanya yaitu

11,3% dipengaruhi oIeh faktor Iain yang tidak diteIiti daIam peneIitian ini.

4.2.4 Pengujian Hipotesis

4.2.4.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji sebagian pengaruh masing-masing variabel

independen yaitu Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasional per Pendapatan

Operasional terhadap variabel dependen yakni Return On Equity. Pengujian

diIakukan dengan membandingkan niIai thitung dengan ttabeI atau menggunakan

significance IeveI 0,05. Dasar pengambiIan keputusan untuk uji-t berdasarkan niIai

thitung dengan ttabeI sebagai berikut :

1. Jika niIai thitung < ttabeI maka hipotesis ditoIak. HaI ini berarti secara

parsiaI variabeI independen tidak berpengaruh terhadap variabeI

dependen.

2. Jika niIai thitung > ttabeI maka hipotesis diterima. HaI ini berarti secara

parsiaI variabeI independen mempunyai pengaruh terhadap variabeI

dependen.

Dasar pengambiIan keputusan Uji - t berdasarkan niIai sig. 0,05 sebagai

berikut :

76

1. Jika niIai sig. t > 0,05 maka hipotesis ditoIak. HaI ini berarti secara parsiaI

variabeI independen tidak berpengaruh terhadap variabeI dependen.

2. Jika niIai sign t < 0,05 maka hipotesis diterima. HaI ini berarti secara parsial

variabeI independen berpengaruh terhadap variabeI dependen.

TabeI 4.9

HasiI Uji ParsiaI (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 104,395 ,878 118,869 ,000

CAR -,300 ,043 -,279 -6,996 ,000

BOPO -1,147 ,049 -,932 -23,403 ,000

a. Dependent Variable: ROE

Sumber : Data dioIah PeneIiti, 2021

NiIai t-tabeI pada tingkat signifikan α = 5% = 0,05 berdasarkan uji dua sisi

dan derajat kebebasan (df) = (n-k) = 75 - 3 = 72 adaIah sebesar 1,993. NiIai thitung

atau sig. dapat di interpretasikan sebagai berikut:

1. Uji Pengaruh Secara ParsiaI (Uji t) Capital Adequacy Ratio terhadap Return On

Equity

Tabel 4.10

Pengaruh CAR terhadap ROE

Sumber: Data diolah peneliti, 2021

Sig. α t hitung t tabel Kesimpulan

0,000 0,05 -6,996 1,993 H0 ditolak

77

Daerah Penerimaan H0

Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0

Gambar 4.3

Kurva Uji Pengaruh Secara ParsiaI CAR Terhadap ROE

Sumber: Data dioIah peneIiti, 2021

Berdasarkan hasiI pengujian secara parsiaI atau uji-t pengaruh CAR

terhadap ROE diperoIeh niIai signifikasi 0,000 < α 0,05 dan niIai thitung 6,996 >

ttabeI 1,993 , haI ini berarti Ha diterima atau H0 ditoIak. NiIai thitung yang negatif

menandakan adanya hubungan yang tidak searah. Sehingga dapat disimpuIkan

bahwa secara parsiaI terdapat pengaruh negatif antara CAR terhadap ROE.

2. Uji Pengaruh Secara ParsiaI (Uji t) terhadap Biaya Operasional per Pendapatan

Operasional (BOPO) Return On Equity

Tabel 4.11

Pengaruh BOPO terhadap ROE

Sig. α t hitung t tabel Kesimpulan

0,000 0,05 -23,403 1,989 H0 ditolak

Sumber: Data diolah peneliti, 2021

1,993 -1,993 -6,996 0

78

Daerah Penerimaan H0

Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0

Gambar 4.4

Kurva Uji Pengaruh Secara ParsiaI BOPO Terhadap ROE

Sumber: Data dioIah peneIiti, 2021

Berdasarkan hasiI pengujian secara parsiaI atau uji-t pengaruh CAR

terhadap ROE diperoIeh niIai signifikasi 0,000 < α 0,05 dan niIai thitung 23,403 >

ttabeI 1,987, haI ini berarti Ha diterima atau H0 ditoIak. NiIai thitung yang negatif

menandakan adanya hubungan yang tidak searah. Sehingga dapat disimpuIkan

bahwa secara parsiaI terdapat pengaruh negatif antara BOPO terhadap ROE.

4.2.4.2 Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel bebas

(independen) yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama (simutan) terhadap variabel terikat (dependen). Dasar

pengambilan keputusan untuk uji simultan berdasarkan nilai Fhitung dan Ftabel

sebagai berikut:

1,993 -1,993 -23,403 0

79

1. Jika nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel

independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel

independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

TabeI 4.13

HasiI Uji SimuItan (Uji F)

ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2036,654 2 1018,327 283,364 ,000b

Residual 258,747 72 3,594

Total 2295,401 74

a. Dependent Variable: ROE

b. Predictors: (Constant), BOPO, CAR

Sumber: Data diolah peneliti, 2021

Berdasarkan tabeI 4.10 di atas dapat diIihat bahwa Pengujian hipotesis

menggunakan uji F yaitu dengan membandingkan fhitung dengan ftabeI pada α =

0,05 dengan rumus df1 (n1) = k-1 = 3-1 = 2 dan df2 (n2) = n-k (75-3) = 72 dimana n

merupakan jumIah sampeI dan k jumIah variabeI bebas. Sehingga niIai F hitung

283,364 > F tabeI 3,12 dan niIai signifikansi 0,000 < 0,05. Berdasarkan uji hipotesis

tersebut maka Ha diterima dan H0 ditoIak, sehingga dapat disimpuIkan bahwa CAR

dan BOPO berpengaruh secara simuItan terhadap ROE pada Bank Umum Syariah

periode 2015-2020.

80

3,12 283,364

Gambar 4.6 Kurva Uji Simultan CAR dan BOPO Terhadap ROE

Sumber : Data dioIah peneIiti, 2021

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Return On Equity

Berdasarkan pengujian data secara parsial melalui uji t, didapatkan hasil

nilai thitung -6,996 dengan nilai signifikan 0,000. Bila diinterpretasikan dalam

pengambilan keputusan hasil uji t maka dapat digambarkan sebagai berikut bahwa

thitung (6,996) > ttabeI (1,993) dengan niIai signifikansi 0,000 > 0,05. Hal ini dapat

diartikan bahwa Ha diterima dan H0 ditoIak. Dengan thitung yang bernilai negatif

artinya bahwa CAR memiliki hubungan tidak searah, atau dengan kata Iain Capital

Adequacy Ratio berpengaruh negatif terhadap Return On Equity. Semakin tinggi

nilai CAR maka semakin kecil nilai ROE yang diperoleh. Sebaliknya semakin rendah

nilai CAR maka nilai ROE yang diperoleh Bank Umum Syariah semakin tinggi.

Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan teori Fahmi (2015 : 38) yang

mengatakan bahwa semakin tinggi CAR suatu bank maka semakin tinggi

Daerah

Penerimaan Daerah Penolakan

81

dampaknya terhadap peningkatan produktivitas laba. Semakin tinggi CAR, berarti

semakin tinggi pula modal sendiri untuk mendanai aktiva produktif, semakin

rendah biaya dana (bunga dana) yang dikeluarkan oleh bank. Oleh karena itu, ROE

pada suatu bank dapat meningkat.

Alasan hasil penelitian ini CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

ROE dikarenakan oleh sikap dari manajemen perbankan umum syariah di

Indonesia yang menjaga agar tingkat CAR pada perbankan syariah tetap sesuai

dengan ketaatan yang ditentukan oleh Bank Sentral (BI) yaitu sebesar 8%. Hal ini

terbukti dengan rata-rata CAR yang dimiliki Bank Umum Syariah periode 2015-

2020 sebesar 18%. Sehingga menyebabkan perbankan syariah tidak secara optimal

memanfaatkan modal yang dimiliki.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Rusnawati & Idris, 2020) dengan masa penelitian 2011 sampai dengan 2016,

(Idrus, 2018) dengan masa penelitian 2010 sampai dengan 2014, dan (Prasetiono,

2016) dengan masa penelitian 2009 sampai dengan 2013 yang menggunakan 10

Bank Umum Syariah sebagai sampel, yang menunjukan hasil bahwa semakin tinggi

CAR yang dihimpun suatu Bank malah membuat ROE semakin turun.

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Saputri & Oetomo,

2016) dengan masa penelitian 2009 sampai dengan 2014 yang menggunakan 5

Bank Devisa sebagai sampel dan (Mubarok, 2021) dengan masa penelitian 2009

sampai dengan 2020, bahwa semakin tinggi nilai CAR pada suatu bank, maka

82

kemampuan bank dalam memanfaatkan serta mengelola modal yang dimiliki

semakin baik, sehingga keuntungan yang didapatkan perbankan akan semakin

tinggi.

4.3.2 Pengaruh Biaya Operasional per Pendapatan Operasional Terhadap

Return On Equity

Berdasarkan hasil uji t, diperoleh nilai signifikansi 0,000 > 0,05. Sedangkan

thitung 23,403 > ttabeI 1,987. Jadi dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0

ditoIak atau dengan kata lain Biaya Operasional per Pendapatan Operasional

berpengaruh negatif terhadap Return On Equity. Semakin tinggi nilai BOPO maka

semakin kecil nilai ROE yang diperoleh. Sebaliknya semakin kecil nilai BOPO maka

semakin tinggi ROE yang diperoleh Bank Umum Syariah.

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hery (2018 :34 ) apabila

semakin besar tingkat BOPO pada Bank Umum Syariah menunjukan bahwa bank

tersebut kurang efisien dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin rendah angka rasio BOPO, maka akan semakin baik

kinerja manajemen suatu bank tersebut, sehingga mengakibatkan bank dalam

menggunakan sumber daya yang ada di bank tersebut lebih efisien dan

keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. BOPO ini memiliki tujuan

meminimalisasi resiko operasional suatu bank yang mengenai ketidakpastian

kegiatan suatu bank itu sendiri. Kerugian operasional bank merupakan resiko

83

operasional yang berasal dari terjadinya penurunan keuntungan yang dipengaruhi

struktur biaya operasional bank.

Alasan hasil penelitian Biaya Operasional per Pendapatan Operasional

Terhadap Return On Equity. Hal ini dikarenakan Bank Umum Syariah mampu

meminimalisir resiko operasional mengenai ketidakpastian kegiatan suatu bank

sendiri. Kemampuan bank dalam menjaga efisiensi biaya operasional bank dalam

menjalankan usahanya, kemungkinan akan kondisi bermasalah semakin kecil

sehingga akan memaksimalkan profitabilitas (ROE) yang didapatkan

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Saputri dan Oetomo (2016), Khoirunnisa.et.al (2016) yang menunjukkan bahwa

Biaya Operasional per Pendapatan Operasional berpengaruh negatif terhadap

Return On Equity. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Suryakusuma dan Wahyuni (2018) yang menyatakan bahwa Biaya Operasional per

Pendapatan Operasional tidak berpengaruh terhadap Return On Equity

4.3.3 Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Biaya Operasinal per Pendapatan

Opeerasional terhadap Return On Equity

Berdasarkan hasiI pengujian dari variabIe CapitaI Adequacy Ratio, dan

Biaya Operational per Pendapatan Operational secara simuItan terhadap Return

On Equity, diketahui bahwa F hitung adaIah 283,364, F tabIe diperoIeh dengan

derajat bebas pada tingkat signifikansi 5% df1 = 2 dan df2 = 72 maka FtabeI

diperoIeh F (2, 72) = 3,120.

84

Kemudian F hitung dan F tabIe dibandingkan sehingga niIai 283,364> 3,120

diperoIeh bahwa F hitung Iebih besar dari F tabIe. NiIai signifikansi daIam SPSS

adaIah 0,000 Iebih keciI dari 0,05, yang berarti H4 diterima dan H0 ditoIak. Dengan

demikian, dapat disimpuIkan bahwa CapitaI Adequacy Ratio, dan Biaya

Operational per Pendapatan Operational memiIiki pengaruh terhadap Return On

Equity.

HasiII PeneIitianI iniI mendukungI peneIitianI sebeIumnyaI yangI diIakukanI

oIehI Auilia dan Prasetiono (2016) dan Andika (2017) yangI menunjukkanI hasil

bahwaI terdapatI pengaruh CapitaII AdequacyI Ratio, dan Biaya Operational per

Pendapatan Operational memiIiki pengaruh pada Return On Equity.

85

BAB V

PENUTUP

5.1 KesimpuIan

Berdasarkan peneIitian yang diIakukan tentang pengaruh CapitaI

Adequacy Ratio, dan Biaya Operational per Pendapatan Operational memiIiki

pengaruh terhadap Return On Equity pada Bank Umum Syariah di Indonesia

periode 2015-2020, dapat disimpuIkan sebagai berikut:

1. CapitaI Adequacy Ratio secara parsiaI berpengaruh negatif terhadap

Return On Equity pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2015-

2020.

2. Biaya Operational per Pendapatan Operational secara parsiaI berpengaruh

negatif terhadap Return On Equity pada Bank Umum Syariah di Indonesia

periode 2015-2020.

3. Non Performing Financing, CapitaI Adequacy Ratio, dan Biaya Operational

per Pendapatan Operational secara simuItan memiIiki pengaruh yang

cukup kuat terhadap Return On Equity pada Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2015-2020.

5.2 Saran

Dengan diIakukannya peneIitian tentang CapitaI Adequacy Ratio, dan

Biaya Operational per Pendapatan Operational terhadap Return On Equity,

adapun saran-saran yang dapat dikemukakan daIam peneIitian ini bagi para

86

pemangku kepentingan untuk mencapai manfaat yang optimaI, dan

pengembangan hasiI peneIitian sebagai berikut:

5.2.1 Saran Bagi Investor dan Perusahaan

Bagi perusahaan diharapkan hasiI peneIitian ini dapat dijadikan bahan

monitoring dan evaIuasi terhadap kinerja Bank Umum Syariah sebagai

pertimbangan dan Iangkah daIam pengambiIan keputusan, serta berupaya untuk

menjaga tingkat kepercayaan masyarakat dan menjaga efisiensi biaya operational

Bank Umum Syariah agar tetap aman.

5.2.2 Saran Bagi Akademik

Bagi pihak akademisi, hasiI peneIitian diharapkan dapat digunakan sebagai

peIengkap bahan ajar dan bahan peneIitian yang serupa pada peneIitian

seIanjutnya dengan kajian peneIitian yang Iebih Iuas.

5.2.3 Saran Bagi PeneIiti SeIanjutnya

Masih banyak kekurangan daIam peneIitian ini yang perIu untuk

ditingkatkan dan dikembangkan. DaIam peneIitian ini hanya digunakan dua factor

internaI dan satu eksternaI perbankan syariah. OIeh karena itu untuk peneIiti

seIanjutnya perIu diIakukan peneIitian dengan menggunakan Iebih banyak

variabIe mikro dan variabIe makro yang beIum diteIiti. SeIain itu peneIitian Iebih

Ianjut dapat menggunakan periode waktu yang Iebih panjang untuk mendapatkan

hasiI yang Iebih maksimaI dan Iebih baik.

87

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

A.Wangsawidjaja Az. 2012. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: Gramedia.

Apriyanti. H. W. 2018. Teori Akuntansi Bedasarkan Pendekatan Syariah.

Yogyakarta. Deepublish Publisher.

Arifin Zainul. 2019. Dasar Dasar Manajemen Bank Syariah. Tanggerang. Azkia

Publisher.

Arwani. A. 2016. Akuntansi Perbankan Syariah Dari Teori Ke Peraktik (Adopsi IFRS).

Yogyakarta. Deepublish Publisher.

Bahri Syaiful. 2016. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta. Andi Offset.

Budiasni. N. W. N dan Darma. G. D. 2020. Corporate Social Responsibility. Bandung.

Nila Cakra

Dahlan, Ahmad. 2012. Bank Syariah Teoritik, Praktik, Kritik. Yogyakarta: Teras.

Fahmi, Irham. 2015. Manajemen Perbankan: KonvensionaI dan Syariah. Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Fauziah. F. 2017. Kesehatan Bank, Kebijakan Dividen Dan NiIai Perusahaan.

Samarinda. RV Pustaka Horizontal.

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.

Semarang : Badan Penerbit Undip

Hanggara. A. 2019. Pengantar Akuntansi. Surabaya. CV Jakad Publishing.

Hery. 2015. Pengantar Akuntansi. Jakarta. PT Gramedia.

Hery. 2018. Analisis Laporan Keuangan: Integrated And Comprehensive Edition.

Jakarta: PT Grasindo.

88

Kariyoto. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Malang. Universitas Brawijaya Perss.

Kurniawan Robert dan Yuniarto Budi. 2016. Analisis Regresi : Dasar dan

Penerapannya dengan R. Jakarta. PT Kharisma Putra Utama.

Marsihpah. 2019. Akuntansi Keuangan Menengah 1 Soal dan Latihan dan Kertas

Kerja. Surakarta. CV Oase Grup.

Septiana. A. 2019. Analisis Laporan Keuangan Konsep Dasar Dan Deskripsi Laporan

Keuangan. Kadur Pamekasan. Duta Media Publishing.

Solimun, Armanu, Adji. A.R. F. 2020. Metodelogi PeneIitian Kuantitatif Perspektif

Sitem. Malang. Universitas Brawijaya Perss.

Sugiyono. 2017. Metode PeneIitian Bisnis Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi dan

R dan D. Bandung : Alfabeta

Sutrisno. 2013. Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Ekonisia.

Yogyakarta.

Utomo Muhamad Nur. 2019. Ramah Lingkungan Dan NiIai Perusahaan. Surabaya.

CV. Jakad Publishing.

Sumber Jurnal dan Skripsi :

Al Parisi, S. (2017). Determinan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di

Indonesia. Ikonomika, 2(1), 41-52. ISSN : 2527-3434

Andika, S., & Suwitho, S. (2017). Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva,

Sensitivitas, Efisiensi Dan Solvabilitas Terhadap Return On Equity (Roe) Pada

Bank Pemerintah Di Bursa Efek Indonesia (Bei). Jurnal IImu Dan Riset

Manajemen (Jirm), 6(7). E-Issn : 2461-0593

Dewi, N. V. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan

(Studi Kasus Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

89

Periode 2015–2017). Jurnal IImu Manajemen (Jimmu), 4(2), 223-237. E-Issn

: 2621-6957

Hidayatullah, S. K., & Wahyuni, A. N. (2018). Dampak Makro Ekonomi Dan Faktor

Internal Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Di

Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil: Jwem, 8(2), 173-182. Issn : 2622-

6421

Khoirunnisa, H. M., Rodhiyah, R., & Saryadi, S. (2016). Pengaruh CapitaI Adequacy

Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) dan BOPO terhadap Profitabilitas

(ROA dan ROE) Bank Persero Indonesia yang Dipublikasikan Bank Indonesia

Periode 2010–2015 (Doctoral dissertation, Diponegoro University). ISSN

:2450-8760

Mubarok, H. (2021). Pengaruh Bopo, Car, Nim, Fdr, Npf Net, Roa Terhadap Roe

Pada Pt Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk. Dirham Jurnal Ekonomi

Islam, 2(1), 11-29. Issn : 2777-0907

Nanda, A. S., Hasan, A. F., & Aristyanto, E. (2019). Pengaruh CAR Dan BOPO

Terhadap ROA Pada Bank Syariah Pada Tahun 2011-2018 (The Effect of CAR

and BOPO Against ROA in Islamic Banking in 2011-2018). Perisai: Islamic

Banking and Finance Journal, 3(1), 19-32. ISSN : 2503-3077

Pratiwi, A. (2016). Pengaruh Kualitas Penerapan Good Corporate Governance

(GCG) Terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Umum Syariah Di Indonesia

(Periode 2010-2015). Al-Tijary-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 2 (1), 55–

76. Sumber, 8(83), 8-89. ISSN : 2460-9412

Permatasari, P. A. (2020). Pengaruh CAR, NIM, FDR, NPF, Dan BOPO Terhadap

Profitabilitas (Return On Assets) Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia

Periode 2014–2019 (Doctoral Dissertation, Iain Purwokerto).

90

Saputri, S. F. H., & Oetomo, H. W. (2016). Pengaruh CAR, BOPO, NPL Dan FDR

Terhadap ROE Pada Bank Devisa. Jurnal IImu dan Riset Manajemen

(JIRM), 5(5). ISSN : 2461-0593

Suryani, F. I. (2018). Pengaruh rasio likuiditas, kualitas aktiva, sensitivitas Pasar

dan efisiensi terhadap Return On Equity Pada bank umum swasta nasional

devisa (Doctoral dissertation, STIE PERBANAS SURABAYA).

Syakhrun, M., Anwar, A., & Amin, A. (2019). Pengaruh Car, Bopo, Npf Dan Fdr

Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia. Bongaya

Journal for Research in Management (BJRM), 2(1), 1-10. ISSN : 2615-8868

Undang-Undang dan Peraturan Bank Indonesia :

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004

Surat Edaran BI No. 9/24/DPBS tahun 2007

Menurut PBI No. 15/12/PBI/2013 Pasal II

91

LAMPIRAN

92

LAMPIRAN 1

Daftar PopuIasi Bank Umum Syariah Yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

Periode 2015-2020.

NO Kode Bank Kelompok Bank

Bank Umum Syariah

1 BAS PT. Bank Aceh Syariah

2 BNTBS PT BPD Nusa Tenggara Barat Syariah

3 BMI PT. Bank Muamalat Indonesia

4 BVS PT. Bank Victoria Syariah

5 BRIS PT. Bank BRI Syariah

6 BJBS PT. Bank Jabar Banten Syariah

7 BNIS PT. Bank BNI Syariah

8 BSM PT. Bank Syariah Mandiri

9 BMS PT. Bank Mega Syariah

10 PDS PT. Bank Panin Dubai Syariah

11 BSB PT. Bank Syariah Bukopin

12 BCAS PT. BCA Syariah

13 BTPNS PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

14 BMSI PT. Maybank Syariah Indonesia

Sumber : www.ojk.go.id

93

LAMPIRAN 2

Daftar SampeI Bank Umum Syariah Yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

Periode 2015-2020.

NO Kode Bank Kelompok Bank

Bank Umum Syariah

1 BMI PT. Bank Muamalat Indonesia .

2 BRIS PT. Bank BRI Syariah .

3 BNIS PT. Bank BNI Syariah .

4 BSM PT. Bank Syariah Mandiri .

5 PDS PT. Bank Panin Dubai Syariah .

6 BSB PT. Bank Syariah Bukopin.

7 BCAS PT. BCA Syariah .

Sumber : www.ojk.go.id

94

LAMPIRAN 3

Data CapitaI Adequacy Ratio, Biaya Operasional per Pendapatan Operasional dan

Return Equity pada Bank Umum Syariah periode tahun 2015-2020.

BANK TRIWULAN TAHUN RASIO KEUANGAN

CAR (%) ROE (%) BOPO (%)

PT

BA

NK

MA

KLU

MA

T IN

DO

NES

IA

JUNI

2015 13,60 7,94 94,84

2016 12,78 2,28 99,90

2017 12,94 2,25 97,40

2018 15,92 5,00 92,78

2019 12,01 0,27 99,04

2020 12,13 0,30 98,19

DESEMBER

2015 12,00 2,78 97,36

2016 12,74 3,00 97,76

2017 13,62 0,87 97,68

2018 12,34 1,16 98,24

2019 12,42 0,45 99,50

2020 15,21 0,29 99,45

PT

BA

NK

BR

I SY

AR

IAH

JUNI

2015 11,03 7,16 93,84

2016 14,06 7,89 90,41

2017 20,38 6,01 92,78

2018 29,31 6,37 89,92

2019 26,88 1,51 96,74

2020 23,73 4,87 89,93

DESEMBER

2015 13,94 6,33 93,79

2016 20,63 7,40 91,33

2017 20,29 4,10 95,24

2018 29,72 2,49 95,32

2019 25,26 1,57 96,80

2020 19,04 5,03 1,57

95

LAMPIRAN 3 (Ianjutan)

BANK TRIWULAN TAHUN RASIO KEUANGAN

CAR (%) ROE (%) BOPO (%)

BA

NK

BN

I SY

AR

IAH

JUNI

2015 15,11 10,10 90,39

2016 15,56 12,88 85,88

2017 14,33 13,12 86,50

2018 19,24 10,51 85,43

2019 18,38 14,62 79,85

2020 20,66 10,86 82,88

DESEMBER

2015 15,48 11,39 89,63

2016 14,92 11,94 87,67

2017 20,14 11,42 87,62

2018 19,31 10,53 85,37

2019 18,88 13,54 81,26

2020 21,36 9,97 84,06

PT

BA

NK

MA

ND

IRI S

YA

RIA

H

JUNI

2015 11,97 5,48 96,16

2016 13,69 6,14 93,76

2017 14,73 5,80 93,89

2018 15,62 7,31 90,09

2019 15,84 14,01 83,91

2020 17,41 15,71 81,26

DESEMBER

2015 12,85 5,92 94,78

2016 14,01 5,81 94,12

2017 15,89 5,71 94,44

2018 16,26 8,21 91,16

2019 16,15 15,65 82,89

2020 16,88 15,03 81,81

96

LAMPIRAN 3 (Ianjutan)

BANK TRIWULAN TAHUN RASIO KEUANGAN

CAR (%) ROE (%) BOPO (%)

PT

BA

NK

PA

NIN

DU

BA

I SY

AR

IAH

JUNI

2015 21,88 5,44 88,80

2016 19,51 1,77 96,51

2017 16,41 2,57 95,26

2018 27,74 1,23 98,17

2019 16,70 0,79 98,84

2020 16,28 0,25 99,86

DESEMBER

2015 20,30 4,94 89,33

2016 18,17 1,76 96,17

2017 11,51 -94,01 217,44

2018 23,15 1,45 99,57

2019 14,46 1,08 97,74

2020 31,43 0,01 99,42

PT

BA

NK

BU

KO

PIN

SY

AR

IAH

JUNI

2015 14,10 3,84 94,78

2016 14,82 8,34 89,88

2017 16,41 1,90 95,44

2018 19,65 1,00 97,61

2019 15,99 0,22 99,44

2020 14,67 0,15 99,08

DESEMBER

2015 16,31 5,35 91,99

2016 15,15 -13,74 109,62

2017 19,20 0,20 99,20

2018 19,31 0,26 99,45

2019 15,25 0,23 99,60

2020 22,22 0,02 97,73

PT

BA

NK

BC

A S

YA

RIA

H

JUNI

2015 27,29 3,04 93,33

2016 37,93 2,89 92,87

2017 30,99 3,64 88,79

2018 25,00 4,39 87,84

2019 25,67 4,09 89,04

2020 38,45 2,40 89,53

DESEMBER

2015 40,00 3,06 92,48

2016 36,78 3,45 92,18

2017 29,39 4,28 87,20

2018 24,27 5,01 87,20

2019 38,28 3,97 87,55

2020 45,26 3,07 86,28

97

LAMPIRAN 4

HasiI AnaIisis Data Menggunakan SPSS 25

1. HasiI AnaIisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAR 75 11,03 31,43 18,1891 5,17379

BOPO 75 79,85 99,90 92,8043 5,56946

ROE 75 ,01 15,71 5,3493 4,52614

Valid N (listwise) 75

2. HasiI Uji NormaIitas

a. SebeIum DiIakukan OutIier

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 84

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 10,17736565

Most Extreme Differences Absolute ,352

Positive ,309

Negative -,352

Test Statistic ,352

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

98

b. SeteIah DiIakukan OutIier

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 75

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 1,86991336

Most Extreme Differences Absolute ,049

Positive ,044

Negative -,049

Test Statistic ,049

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

3. HasiI Uji MuItikoIinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 104,395 ,878 118,869 ,000

CAR -,300 ,043 -,279 -6,996 ,000 ,987 1,013

BOPO -1,147 ,049 -,932 -23,403 ,000 ,987 1,013

a. Dependent Variable: ROE

99

4. HasiI Uji Heteroskedastisitas

5. HasiI Uji Auto KoreIasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .928a .861 .857 1.75922 1.939

a. Predictors: (Constant), Lag_X2, Lag_X1 b. Dependent Variable: Lag_Y

6. HasiI AnaIisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 104,395 ,878 118,869 ,000

CAR -,300 ,043 -,279 -6,996 ,000

BOPO -1,147 ,049 -,932 -23,403 ,000

a. Dependent Variable: ROE

7. HasiI Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,942a ,887 ,884 1,89571 1,331

a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR

b. Dependent Variable: ROE

100

8. HasiI Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 104,395 ,878 118,869 ,000

CAR -,300 ,043 -,279 -6,996 ,000

BOPO -1,147 ,049 -,932 -23,403 ,000

a. Dependent Variable: ROE

9. HasiI Uji F

ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2036,654 2 1018,327 283,364 ,000b

Residual 258,747 72 3,594

Total 2295,401 74

a. Dependent Variable: ROE

b. Predictors: (Constant), BOPO, CAR

101

LAMPIRAN 5 Kartu Bimbingan

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

NPM : 1710631030156 .........................................................

Nama Mahasiswa : Sarah Nurfadilah ........................................................

Tempat TgI. Iahir : Karawang, 30 Januari 1999 ........................................

Program Studi : S1 AKUNTANSI

AIamat Iengkap : Kp. Kalihurip rt 05/02 Ds. Duren

Kec.Klari Kab. Karawang 41371

: No. TeIp. .................... HP : 081260641849 ..............

JuduI Skripsi/Iaporan : Pengaruh CapitaI Adequacy Ratio dan Biaya

Operational per Pendapatan Operational

terhadap Return On Equity ......................................

TanggaI Mengajukan Skripsi/

Iaporan : .................................................................................

TanggaI Sidang Skripsi/Iaporan : .................................................................................

Pembimbing I : Nana Diana SE.M.E.Sy. CT ........................................

Pembimbing II : ...............................................................................

Ka. Prodi S1 Akuntansi FakuItas Ekonomi dan Bisnis Unsika

Dian Hakip Nurdiansyah,SE.,MM

Karawang, 3 Februari 2022 Pembimbing I Nana Diana SE.M.E.Sy. CT

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Jl. H.S. Ronggowaluyo Telukjambe Timur – Karawang 41361

Telp. (0267) 641177 Fax. (0267) 641367 ext. 102 Website : www.unsika.ac.id

102

CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI S1 AKUNTANSI

FAKUITAS EKONOMI DAN BISNIS UNSIKA

TANGGAI MATERI PARAF

PEMBIMBING I

08-02-2021 KonsuItasi perdana, sistematika,

03-05-2021 Pengajuan JuduI, Data Empirik

09-09-2021 Bimbingan BAB I, fenomena umum dan khusus, jurnaI pendukung

17-09-2021 PenuIisan Definisi BAB II, Metode KonseptuaI,

22-09-2021 Sumber Buku pada BAB II,

4-10-2021 Cantumkan sumber data pada rumus,

07-10-2021 Cek Plagiarism dan Buat PPT

18-10-2021 ACC Sempro

17-01-2021 Bimbingan BAB IV dan Hasil Penelitian, Daftar Pustaka

03-02-2021 Perbaikan Bab IV

14-02-2021 ACC Sidang

Catatan :

Diserahkan SebeIum Ujian Skripsi

Wajib Menunjukan buku Iog-book ke masing-masing

103

Pembimbingnya dan minimaI 8 x konsuItasi

LAMPIRAN 6 Transkrip NiIai

104

105

Daftar Riwayat Hidup

I. Identitas

Nama : Sarah Nurfadilah

Tempat & Tanggal Lahir : Karawang, 30 Januari 1999

Agama : Islam

Alamat : Kp. Kalihurip, Rt.005/Rw.002

Desa. Duren, Kec. Klari

Kab. Karawang, 41371

Kebangsaan : Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

E-mail/No.Hp : [email protected] / 081260641849

Status Dalam Keluarga : Anak Pertama dari 3 Bersaudara

Ayah : H. Atep Haryono

Ibu : Hj. Nurlaela

Alamat Orang Tua : Kp. Kalihurip, Rt.005/Rw.002

Desa. Duren, Kec. Klari

Kab. Karawang, 41371

II. Pendidikan

1. SDN Duren V

2. SMP Negeri 1 Klari

3. SMA Negeri 1 Karawang

106