Upload
khangminh22
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES
TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN
BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 146/IX
DESA PARIT KABUPATEN MUARO JAMBI
SKRIPSI
FITTRATUN NAFISAH
NIM. TPG 161884
PRODI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES
TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN
BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 146/IX
DESA PARIT KABUPATEN MUARO JAMBI
SKRIPSI
FITTRATUN NAFISAH
NIM. TPG 161884
PRODI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
viii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa puji syukur kepada Allah SWT serta sholawat
kepada Rosulullah Muhammad SAW, ku persembahkan skripsi ini untuk:
Ayahanda tercinta Solihin dan Ibunda tercinta Murjiatun Untuk curahan
do‟a, cinta dan kasih sayang yang tak terhingga serta kakak dan adikku
Muhammad Rofiq dan Syifa Ramadhani. Terimakasih atas semua perhatian
saran dan nasihat selama ini yang teramat sangat berharga
Saudara-saudari ku seiman, Maha suci Allah SWT yang telah
mempertemukan kita di kampus UIN STS JAMBI Yang menjadi kebanggaan
kita, biarlah nama-nama kalian semuanya tertulis dilembaran hati ini, ku
temukan keihklasan perjuangan
Bersama kalian “terimakasih ya Allah SWT atas nikmat persaudaraan
yang kami rasakan hingga hari ini AMIN…
“Allah itu Maha Pengasih Dan Penyayang, Maka Berdo‟a lah Kepada-
NYA, Yakinlah atas Janji Dan Takdir-NYA
ix
MOTTO
مبٱلحسنة ٱلمىعظةوٲلحكمةإلىسبيلرب كبٱدع دله ربكه ىٲلتيوج إنهيأحسه
عهسبيله هتديهوه ىأعلم بۦأعلم بمهضل ٥٢١: ٲلم
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah
(al-hikmah) dan pelajaran yang baik (al-maw‟idzhah al-hasanah) dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik (jadilhum bi al-lati hiya ahsan).
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan dialah orang yang lebih mengetahui 0rang-
orang yang mendapat petunjuk. ( QS. Al-Nahl:125)
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrahim
Ahamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkat Rahmat dan Ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan baik. Pelaksanaan
penulisan ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu (S1) dalam bidang Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, di
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, penelitian ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Teams
Games Tournament Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit Muaro
Jambi”.
Penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat terwujud berkat bantuan
dan jasa dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr.H.Su‟aidi Asy‟ari, MA, Ph.D Sebagai Rektor UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
2. Dr. Rofiqoh Ferawati SE, ME, Sebagai Wakil Rektor I UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
3. Dr. As‟ad Isma, M.Pd, Sebagai Wakil Rektor II UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
4. Dr. Bahrul Ulum, MA, Sebagai Wakil Rektor III UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
5. Dr. Hj. Fadillah, M.Pd, Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
6. Ibu Dr. Ikhtiati, M.Pd, selaku ketua Juruan PGMI.
7. Bapak Dr. Shalahudin, M.Pd.I selaku pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan
xi
penuh keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik
8. Ibu Nasyariah Siregar M.Pd.I selaku pembimbing II yang juga telah
meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan
penuh keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik.
9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahun penulis.
10. Bapak Makhrus S.Pd selaku Plt Kepala Sekolah SDN 146/IX Desa Parit
Kabupaten Muaro Jambi.
11. Ibu Setiawati S.Pd selaku wali kelas IV di SDN 146/IX Desa Parit
Kabupaten Muaro Jambi.
12. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi yang tiada
henti-hentinya hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam
penyelesaian Skripsi ini
13. Sahabat-sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan peneliti,
semangat dan motivasi dari kalian semua sangat membantu penulis
dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini banyak terdapat
kelemahan dan kekurangan, oleh karna itu penulis berharap kepada semua
pihak untuk kiranya memberikan sumbang saran demi kesempurnaan karya
ilmiah ini.
Jambi, 09 Februari 2020
Penulis
Fittratun Nafisah
TPG 161884
xii
ABSTRAK
Nama : Fittratun Nafisah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul :Penerapan Model Pembelajaran Teams Games
Tournament Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah
Dasar Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro
Jambi.
Latar belakang masalah penelitian adalah rendahnya keaktifan belajar siswa dalam
pembelajaran Tematik di kelas IV SDN 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro
Jambi yang disebabkan oleh rendahnya kualitas pembelajaran yang dilakukan
oleh guru, diamana kurangnya metode, model maupun strategi yang digunakan
oleh guru saat proses pembelajaran Tematik ini menimbulkan kebosanan pada
siswa dan menjadi pasif saat pembelajaran berlangsung.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat
deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang diperkuat
dengan pendekatan kuantitatif, dengan mengambil latar di SDN 146/IX Desa Parit
Kabupaten Muaro Jambi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN
146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi, sedangkan objek penelitian ini adalah
penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament untuk meningkatkan
kekatifan belajar siswa pada Tema Cita-Citaku Subtema Giat Meraih Cita-Cita.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan melalui 4 tahapan yang mencakup:
(1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi dan (4) Refleksi. Data diperoleh
melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan analisis kualitatif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan atau verivikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Teams
Games Tournament dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam proses
pembelajaran. Peningkatan aktifitas belajar siswa dapat diukur dari evaluasi siklus
I, dan siklus II. Dengan nilai aktifitas belajar siwa pada siklus I sebesar 63% dan
siklus II 77,5%. Sedangkan peningkatan hasil keaktifan siswa dapat diukur dari
setiap siklusnya, keaktifan siswa pada siklus I sebesar 3,1 dengan kategori
“mendekati aktif” dan keaktifan siswa pada siklus II sebesar 4,1 dengan kategori
“mendekati aktif”. Dengan demikian hasil penelitian di Sekolah Dasar Negeri
146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi telah tercapai dengan baik
Kata Kunci : Keaktifan Belajar, Teams Games Tournament, Pembelajaran
Tematik
xiii
ABSTRACT
Name : Fittratun Nafisah
Departement : Teacher of Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Title : The Application of The Teams Games Tournament
Learning Models to Increase The Learning Activity
of Class IV Student of SDN 146/IX Desa Parit
Kabupaten Muaro Jambi
Background of this research problem is the low activity of student learning in
Thematic learning in class IV SDN 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi
that caused by the low quality of learning that used by teacher, where the lack of
metodhs, models and strategies that used by the teacher during the process of
thematic learning led to boredom on students and become passive during the
learning process.
This research is a Classroom Action Research (PTK) with qualitative descriptive
metodh that using a qualitative approach reinforced by quantitative approach, by
talking the background in SDN 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi, The
subject of this research is the fourth grade students in SDN 146/IX Desa Parit
Kabupaten Muaro Jambi, while the object of this research is the Application of
The Teams Games Tournament Learning Models to Increase The Learning
Activity in Cita-Citaku theme. This research was condudted in two cycles and
through 4 stages including: (1) Planning, (2) Implementation, (3) Observation and
(4) Reflection. The data obtained through observation, interviews, and
documentation. Data analysis is done by using qualitative analysis that consist of
data collection, data reduction, data presentation, conclusionnof verification.
The result of this research indicates that the application of models Teams Games
Touranment can increase students learning activity in learning process. Activity
can be measured from the evaluation cycle I, and cycle II of 63% and 77,5% cycle
II. While the improvement of student activity can be measured from each cycle,
student activity in cycle I is 3,1 with the active approaching category and student
activity in cycle 4,1 with the approaching very active category. Thus the result of
this research in Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi
has been achieved with good.
xiv
Keywords : Activity Learning, Teams Games Tournament, Thematic Learning
DAFTAR ISI
NOTA DINAS ................................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... iv
PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI .................................................... vi
PERNYATAN ORISINALITAS .................................................................. vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
MOTTO .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
ABSTRAK ...................................................................................................... xii
ABTRACT ...................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
B. Fokus Penelitian ....................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori .......................................................................................... 7
1. Model Teams Games Tournament ...................................................... 7
2. Keaktifan Belajar Siswa ...................................................................... 12
3. Pembelajaran Tematik......................................................................... 16
B. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 19
C. Penelitian Relevan .................................................................................... 19
D. Hipotesis tindakan ..................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 25
B. Rancangan Tindakan ................................................................................. 25
xv
C. Desain dan Prosedur Tindakan ................................................................. 27
D. Kriteria Keberhasilan Data........................................................................ 33
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................................ 33
F. Sumber Data .............................................................................................. 44
G. Keabsahan Data......................................................................................... 44
H. Teknik Analisis Data ................................................................................. 45
I. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 50
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................ 52
1. Sejarah Sekolah ................................................................................... 52
2. Data Umum Sekolah ........................................................................... 52
3. Visi dan Misi Sekolah ........................................................................ 53
4. Keadaan guru dan siswa ...................................................................... 53
5. Keadaan Sarana Prasarana .................................................................. 57
B. Temuan Penelitin ...................................................................................... 58
C. Deskripsi Data .......................................................................................... 61
1. Pelaksanaan tindakan siklus I ............................................................. 61
2. Pelaksanaan tindakan siklus II ............................................................ 76
D. Analisis Data .............................................................................................. 89
E. Interprestasi Hasil....................................................................................... 90
F. Pembahasan ................................................................................................ 93
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 96
B. Saran ........................................................................................................ 97
C. Penutup .................................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Indikator Keaktifan siswa ............................................................ 13
Table 3.1 Jadwal Penelitian ......................................................................... 50
Table 4.1 Identitas Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit ..................... 52
Table 4.2 Data Tenaga Edukatif dan Karyawan ......................................... 56
Table 4.3 Data Siswa ................................................................................... 57
Table 4.4 Sarana di Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit .................... 58
Table 4.5 Kondisi Awal Keaktifan Belajar Siswa ....................................... 59
Table 4.6 Jadwal Perencanaan Siklus I ....................................................... 62
Table 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ....................... 69
Table 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I .................... 71
Tabel 4.9 Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus I ...................................... 73
Tabel 4.10 Jadwal Perencanaan Siklus II .................................................... 77
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ................... 83
Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II .................. 85
Tabel 4.13 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus II ................... 87
Tabel 4.14 Persentase Aktivitas Belajar Siswa ........................................... 91
Tabel 4.15 Persentase Aktivitas Guru Mengajar ......................................... 92
Tabel 4.16 Skor Keaktifan Belajar Siswa ................................................... 93
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ..................................................... 19
Gambar 3.1 Desain Model Jhon Elliot ...................................................... 29
Gambar 4.1 Struktur Organiasi Sekolah ................................................... 55
Gambar 4.2 Diagram Aktifitas Siswa ....................................................... 91
Gambar 4.3 Diagram Aktivitas Guru ....................................................... 92
Gambar 4.4 Diagram Skor Keaktifan Belajar Siswa ............................... 93
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian integrasi dalam pengembangan.
Setiap pendidikan itu memiliki tingkatan dasar sesuai dalam peraturan
Pemerintahan Republik Indonesia Nomor. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 26 Ayat 1 pendidikan dasar bertujuan untuk
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Sedangkan manusia yang berkualitas itu dilihat dari segi pendidikan, yang
mana telah terkandung didalam tujuan pendidikan telah kita ketahui
bersama (Hartanto, 2011, hlm.82).
Dalam UU No. 20 tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan nasional
adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. (Fadlillah, 2014, hlm.13).
Tujuan pendidikan akan berhasil atau tidak tergantung bagaimana
proses pembelajaran yang dialami dan dirasakan oleh peserta didik. Oleh
karena itu guru dituntut untuk mampu menyajikan proses pembelajaran
yang efektif, sehingga siswa dapat mengikuti dan melaksanakan
pembelajaran dengan baik. Salah sat faktor yang sangat berpengaruh untuk
dapat meningkatkan kualitas pendidikan dalam kegiatan pembelajaran yaitu
pemilihan model pembelajaran yang dapat diterapkan kepada peserta didik.
Guru adalah salah satu faktor utama dalam keberhasilan suatu
proses belajar mengajar. Guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya
terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam aspeknya,
baik spiritual, emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya
(Suparlan, 2008, hal.12).
2
Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang
memadukan berbagai mata pelajaran kedalam beberapa subtema. Dalam
pembelajaran tematik terpadu, tema yang dipilih berkenaan dengan alam
dan kehidupan manusia. Melalui pembelajaran tematik terpadu peserta
didik dapat mengembangkan kreatifitasnya masing-masing, siswa tidak
hanya bergantung pada penjelasan guru saja tetapi mereka bisa belajar
sendiri untuk memecahkan masalah mereka masing-masing. Selain itu
siswa menjadi lebih aktif tidak terkesan pasif seperti pada kurikulum
sebelumnya. Untuk menciptakan pembelajaran tematik terpadu yang
berhasil maka guru dan siswa harus saling berkesinambungan agar tercipta
tujuan pendidikan yang diinginkan oleh guru dan siswa. (Majid, 2014,
hlm.49).
Saat ini pembelajaran masih belum sempurna dikarenakan
pembelajaran yang masih terfokus kepada guru. Siswa hanya menerima
apa yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu diciptakanlah dan
dikembangkan Kurikulum 2013 atau tematik terpadu yang dapat
membantu para guru dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di Sekolah Dasar
Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi, peneliti melihat
bagaimana proses pembelajaran yang terjadi dikelas IV B. Pada saat
pembelajaran terlihat kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran
tematik, hal ini dapat terlihat dari rata-rata keaktifan siswa yaitu 2 (kategori
kurang). Dimana dalam proses pembelajaran guru terkesan belum
memusatkan siswa sebagai subjek belajar, dimana guru terlihat lebih aktif
dalam proses pembelajaran dan siswa terlihat lebih pasif saat proses
pembelajaran sedang berlangsung. Hal ini akan membuat siswa cenderung
kurang paham akan materi yang akan diajarkan oleh guru yang ada didepan
kelas, sehingga pebelajaran yang didapat siswa terbatas dan tidak bertahan
lama, saat proses pembelajaran siswa pun lebih banyak bermain dan tidak
memperhatikan guru yang mengajar, dalam proses pembelajarannya pun
guru belum memberikan pengalaman langsung kepada siswa, seperti guru
3
belum menggunakan variasi model dan metode, guru hanya menggunakan
metode tanya jawab dan ceramah sehingga siswa merasa jenuh dan bosan
dalam proses pembelajaran. (Observasi, Jum‟at,26 Juli 2019)
Seharusnya guru menekankan suatu model pembelajaran yang lebih
memfokuskan pada keaktifan siswa, sehingga dalam proses pembelajaran
siswa yang aktif, bukan guru aktif dan siswa menjadi pasif. Sesuai dengan
firman Allah yang tercantum dalam QS. Al-Nahl ayat 125 yang berbunyi:
بٱدع رب ك سبيل بٱلحسنة ٱلمىعظةوٲلحكمةإلى م دله ٲلتيوج أحسه هي
عهسبيله ربكه ىأعلم بمهضل هتديهوه ىأعلم بۦإن ٥٢١: ٲلم
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah
(al-hikmah) dan pelajaran yang baik (al-maw‟idzhah al-hasanah) dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik (jadilhum bi al-lati hiya ahsan).
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan dialah orang yang lebih mengetahui 0rang-
orang yang mendapat petunjuk.
Berdasarkan ayat tersebut, aktivitas pendidikan, termasuk di
dalamnya pemilihan metode dan media pembelajaran harus memperhatikan
perkembangan jiwa peserta didikyang berbeda-beda. Ayat tersebut secara
eksplisit menjelaskan tiga segmen audiens atau peserta didik dalam
pembelajaran yang dipahami dari frasa al-hikmah, al-maw‟idzhah al-
hasanah dan wajadilum bi al-lati hiya ahsan.
Mustafa Al-Maragi mengartikan al-hikmah perkataan yang benar
dan tegas dengan dalil yang kuat untuk menjelaskan yang hak dan
melenyapkan yang batil. Kata al-mawidzhah al-hasanah, daoat diartikan
pesan yang baik, berkaitan dengan segala aspek kehidupan, mendidik dan
mempersatukan. Media dalam pelaksanaan pendidikan mengacu pada term
al-hikmah, harus disertai contoh-contoh yang baik sesuai dengan tingkat
pemikiran peserta didik. Berdasarkan pemahaman terhadap ayat tersebut
penggunaan media,model dan metode dalam pembelajaran harus
mempertimbangkan aspek pesan yang disampaikan positif serta bahasa
4
yang santun sebagai sarana penyampaian pesan, dan jika dibantah pun
seorang pendidik harus menjelaskannya dengan bahasa yang logis,agar
peserta didik dapat menerima dengan baik (Karman, hal.219, 2018)
Dari sinilah dengan digunakannya model pembelajaran kooperatif
tipe TGT (Team Games Tournament ). Model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) merupakan model pembelajaran kooperatif. Dimana
aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran
kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks
disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat,
dan keterlibatan belajar.(Shoimin, 2014)
diharapkan pembelajaran akan lebih bermakna dan lebih membuat
siswa aktif mengikuti pembelajaran didalam kelas, sebab seorang guru
dalam mengajar seharusnya hanya berperan sebagai fasilitator dan
mediator, dengan diterapkannya model ini diharapkan siswa memiliki
kemampuan untuk berpikir kritis serta dapat memecahkan masalah dan
secara aktif siswa dapat membangun pengetahuannya.
Dengan diterapkannya model pembelajaran ini diharapkan siswa
memiliki kemampuan untuk berpikir kritis serta dapat memecahkan
masalah dan secara aktif membangun pengetahuannya sendiri sesuai
dengan pengalamannya masing-masing.
Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Keaktifan belajar siswa menggunakan model
pembelajaran Team Games Tournament pada pembelajaran Tematik.
Dengan demikian peneliti mengambil judul “Penerapan Model
Pembelajar Team Games Tournament Untuk Meningkatkan Keaktifan
Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi”
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan masalah di atas, maka peneliti memfokuskan masalah
pada Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games
5
Tournament untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada
Pembelajaran Tematik memfokuskan materi Tema 6 Cita-Citaku Subtema
3 Giat Meraih Cita-cita di kelas IV B Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa
Parit Kabupaten Muaro Jambi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran Tematik kelas IV
B Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi?.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan pada perumusan
masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana keaktifan siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model
pembelajaran Team Games Tournament.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini
adalah :
a. Manfaat Teoritis
Menjadi bahan kajian lebih lanjut mengenai model pembelajaran
Team Games Tournament. Sebagai bahan acuan untuk berbenah
diri dalam menyusun desain model pembelajaran Team Games
Tournament sehingga guru dapat melaksanakan model
pembelajaran Team Games Tournament secara ideal.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Guru : penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
referensi, gambaran, menambah wawasan dan pengalaman
dalam melaksanakan berbagai variasi model-model
6
pembelajaran yang lebih efektif dalam pembelajaran. Sehingga
dengan model yang diterapkan tersebut siswa dapat
menggunakan keaktifan nya dalam menyelesaikan masalah.
2) Bagi Siswa : penelitian ini digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan siswa bisa
mendapatkan pengalaman baru karena melalui pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games
Tournament siswa harus mencari cara tertentu untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
3) Bagi Sekolah : penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi sekolah untuk meningkatkan dan
melaksanakan model-model pembelajaran yang lebih kreatif
dan inovatif untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Games Tournament di Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa
Parit Kabupaten Muaro Jambi.
4) Bagi Penulis : sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
strata 1 (S1) pada Prodi Pendidikan Guru Madarasah
Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Model Pembelajaran Team Games Tournament
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament
Menurut Saco (2006), dalam TGT siswa memainkan permainan
dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim
mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk
kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang
berkaitan dengan kelompok.
TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang
beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis
kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi,
dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing.
Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament
(TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang
mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada
perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan
mengandung unsur permainan dan reinforcement.(Rusman.2016)
Dalam Team Games Tournament (TGT) siswa dibentuk dalam
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari tiga sampai lima siswa yang
heterogen, baik dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras, maupun
etnis. Dalam TGT digunakan turnamen akademik, dimana siswa
berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota tim yang lain
yang mencapai hasil atau prestasi serupa pada waktu yang lalu.
Komponen-komponen dalam Teams Games Tournament (TGT) adalah
8
penyajian materi, tim, game, turnamen, dan penghargaan kelompok.
(Rusman,2016)
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam model
pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT)
memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan
keterlibatan belajar.(Aris Shoimin,2014,hal.204)
Ada lima komponen utama dalam komponen utama dalam model
Penyajian pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT):
1) kelas
Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi dalam
penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau
dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada penyajian kelas,
siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang
disampaikan guru karena akan membantu siswa bekerja lebih baik
pada saat kerja kelompok dan game karena skor game akan
menentukan skor kelompok.
2) Kelompok (teams)
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang
anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin,
dan rasa tau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami
materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus
mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan
optimal pada saat game
3) Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk
menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan
belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-
pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan
mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa
9
yang menjawab benar akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya
dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
4) Tournament
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap
unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah
mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa
kedalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya
dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II, dan
seterusnya.
5) Team Recognize (penghargaan kelompok)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-
masing tim akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata
skor memenuhi kriteria yang ditentukan. (Aris Shoimin,2014,hal.203)
b. Langkah langkah Teams Games Tournament
1) Penyajian Kelas ( Class Presentations )
Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi dalam
penyajian kelas atau sering juga disebut dengan presentasi kelas
(class presentations). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
pokok materi, dan penjelasan singkat tentang LKS yang dibagikan
kepada kelompok. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan
pengajaran langsung atau dengan ceramah yang dipimpin oleh guru.
Pada saat penyajian kelas, peseta didik harus benar-benar
memerhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena
akan membantu peserta didik bekerja lebih baik karena skor game
atau permainan akan menetukan skor kelompok.
2) Belajar dalam kelompok (Teams)
Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
kriteria kemampuan (prestasi) peserta didik dari ulangan harian
sebelumnya, jenis kelamin, etnik, dan ras. Kelompok biasanya terdiri
dari 5 sampai 6 orang peserta didik. Fungsi kelompok adalah untuk
lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya lebih khusus
10
untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik
dan optimal pada saat game atau permainan. Setelah guru
memberikan penyajian kelas, kelompok (tim atau kerja kelompok)
bertugas untuk mempelajari lembar kerja.
Dalam belajar kelompok ini kegiatan peserta didik adalah
mendiskusikan masalah-masalah, membandingkan jawaban,
memeriksa, dan memprbaiki kesalahan-kesalahan konsep temannya
jika satu kelompok melakukan kesalahan.
3) Permainan (Games)
Game atau permainan terdiri dari pernyataan-pernyataan yang
relevan dengan materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan
yang didapat peserta didik dari penyajian kelas dan belajar
kelompok.
Kebanyakan game atau permainan terdiri dari pertanyaan-
pertanyaan sederhana bernomor. Game atau permainan ini dimainkan
pada meja turnamen atau lomba oleh 3 orang peserta didik yang
mewakili tim atau kelompoknya masing-masing. Peserta didik
memilih kartu benrnomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang
sesuai dengan nomor itu. Peserta didik yang menjawab benar akan
mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan untuk turnamen
atau lomba mingguan.
4) Pertandingan atau Lomba (Tournament)
Turnamen atau lomba adalah struktur belajar, dimana game atau
permainan terjadi. Biasanya turnamen atau lomba dilakukan pada
akhir mimggu atau setiap unit setelah guru melakukan presentasi
kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja peserta didik
(LKPD). Pada turnamen atau lomba. Tiga peserta didik tertinggi
prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga peserta didik selanjunya
pada meja II, dan seterusnya.
11
5) Penghargaan Kelompok (Team Recognition)
Setelah turnamen atau lomba berakhir, guru kemudian
mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim atau
kelompok akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor
memenuhi kriteria yang telaj ditentukan. Tim atau kelompok
mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 50 atau lebih,
“Great Team” apabila rata-ratanya 40-50 dan “Good Team” apabila
rata-ratanya 40 kebawah. Hal ini dapat menyenangkan peserta didik
atas prestasi yang telah mereka buat.(Aris Shoimin,2014.hal 205)
c. Kelebihan Team Games Tournamen
1) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Geams Tournamen
(TGT) tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas
(berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol dalam
pembelajaran, tetapi peserta didik yang berkemampuan akademi lebih
rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan penting dalam
kelompoknya.
2) Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa
kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.
3) Dalam model pembelajaran ini, membuat peserta didik lebih
bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran
ini, guru menjanjikan sebuah penghargaan pada peserta didik atau
kelompok terbaik.
4) Dalam pembelajaran ini, membuat peserta didik menjadi lebih senang
dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa
turnamen dalam model ini.
5) Dalam model pembelajaran ini, meningkatkan kebaikan budi,
kepekaan dan toleransi peserta didik.
6) Dalam model pembelajaran ini, siswa berlatih bersosialisasi dengan
orang lain
7) Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka
dalam berpendapat (Susanna,2017)
12
d. Kelemahan Team games Tournamen
1) Membutuhkan waktu yang lama.
2) Guru dituntut untuk pandai memilih materi pelajaran yang cocok
untuk model ini.
3) Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum
diterapkan. Misalnya, membuat soal untuk setiap meja turnamen atau
lomba, dan guru harus tahu urutan akademis peserta didik dari yang
tertinggi hingga terendah (Aris Shoimin,2014.hal.208)
2. Keaktifan Belajar Siswa
a. Pengertian Keaktifan Siswa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aktif berarti giat (bekerja,
berusaha). Keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaan dimana siswa
dapat aktif. Rousseau dalam (Sadirman, 1986,hal.95) menyatakan bahwa
setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktifitas proses
pembelajaran tidak akan terjadi. Thorndike mengemukakan keaktifan
belajar siswa dalam belajar dengan hukum “law of exercise”-nya
menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan dan Mc
Keachie menyatakan berkenaan dengan prinsip keaktifan
mengemukakan bahwa individu merupakan “manusia belajar yang aktif
selalu ingin tahu” (Mudjiono, 2009,hal.45)
Sedangkan belajar merupakan mencari ilmu atau menuntut ilmu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses dasar dari
perkembangan hidup manusia. Dengan belajar manusia melakukan
perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya
berkembang (Soemanto, 2012,hal.104).
Belajar merupakan proses internal yang komplek dimana yang
terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang
meliputi ranah-ranah kognitif, afektif dan ranah psikomotorik. Proses
belajar yang mengaktualisasikan ketiga ranah tersebut tertuju pada
bahan belajar tertentu. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tidak
13
hanya keterlibatan dalam bentuk fisik seperti duduk melingkar,
mengerjakan/melakukan sesuatu, akan tetapi dapat juga dalam bentuk
proses analisis, analogi, komparasi, penghayatan, yang kesemuanya
merupakan keterlibatan siswa dalam hal psikis dan emosi. (Sugandi,
2007,hal.75)
Dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa adalah segala kegiatan
yang melibatkan fisik maupun non fisik yang dilakukan siswa selama
proses pembelajaran yang bernilai positif serta dapat
dipertanggungjawabkan sehingga berdampak baik pada proses
pembelajaran.
b. Indikator Keaktifan Siswa
Menurut Ramadhani (2018, hal 16) suatu keaktifan proses belajar
mengajar yang mampu memperdayakan siswa dikelas, dapat diukur
salah satunya melalui pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam
mengikuti pelajaran dikelas. Adapun indikator keaktifan belajar
meliputi:
1. Aktif belajar yang terjadi dengan proses mengalami
2. Aktif belajar yang terbentuk dalam transakasi/peristiwa belajar aktif
3. Keaktifan belajar terjadi melalui proses mengatasi masalah sehingga
terjadi proses pemecahan masalah
4. Mencoba sendiri konsep-konsep tertentu
Berdasarkan indikator keaktifan siswa yang telah disebutkan diatas
maka diperoleh tabel keaktifan siswa sebagai berikut:
Tabel 2.1 Indikator Keaktifan Siswa
No Indikator yang
diukur
Kegiatan Siswa
1 Proses mengalami a. Berani bertanya
b. Berani menjawab
pertanyaan teman
14
c. Berani mencoba
mempraktekan materi yang
sedang dipelajari
d. Mengeluarkan pendapat
dengan baik dan percaya
diri
2 Proses Transaksi a. Saling membantu
b. Saling memberi pemahaman
c. Saling mengajak
d. Belajar dalam kelompok
3 Proses mengatasi
masalah
a. Mengutamakan ide-ide baru
dalam kelompok
b. Menyelesaikan masalah/soal
yang diberikan guru dalam
berdiskusi
c. Kejelasan dalam berdiskusi
d. Mengembangkan
pemahaman
4 Mencoba sendiri
konsep-konsep
tertentu
a. Aktif dalam menyelasaikan
soal-soal beberapa konsep
tertentu
b. Menggali pengetahuannya
untuk menemukan konsep-
konsep yang sedang
dipelajari
c. Secara aktif terlibat langsung
dalam proses pembelajaran
d. Mampu menghasilkan
sejumlah ide dengan cepat
sesuai dengan fungsinya
15
c. Aspek-aspek Yang Mempengaruhi Keaktifan Siswa
Aspek keaktifan siswa merupakan pusat perhatian dalam
penelitian. Keaktifan siswa dipengaruhi oleh aktivitas siswa dalam
belajar. Dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan adanya
keaktifan siswa untuk terlibat secara aktif, baik secara fisik, mental
maupun sosial dalam proses pembelajaran. Aspek-aspek keaktifan siswa
dalam pembelajaran tersebut meliputi: 1) keberanian, 2) berpartisipasi,
3) kreativitas belajar, 4) kemandirian belajar. (Sari, 2017, hal. 50).
1. Keberanian
Keberanian adalah suatu sikap untuk berbuat sesuatu dengan tidak
terlalu merisaukan kemungkinan-kemungkinan buruk. Adapun ciri-
ciri khusus seseorang yang memiliki keberanian menurut Munawar
(2010), meliputi : a). berpikir secara matang dan teratur sebelum
bertindak, b). mampu memotivasi orang lain, c). selalu tahu diri, d).
bertindak nyata, e). semangat, f). menciptakan kemajuan, g). siap
menanggung resiko dan h). konsisten/istiqomah.
2. Berpartisipasi
Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk
menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.
Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan bisa
dicapai semaksimal mungkin. Menurut Davis (dalam Asrofudin,
2010, hal.79) partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental
dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung
jawab.
3. Kreativitas Belajar.
Munandar mengemukakan kreativitas belajar yang dimiliki siswa
aktif dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut :
a) Rasa ingin tahu tinggi
b) Pantang menyerah
c) Berani mengambil resiko
d) Ingin mencari pengalaman-pengalaman baru
16
e) Optimis
4. Kemandirian belajar
Kemandirian dalam belajar merupakan suatu aktivitas dalam
pembelajaran yang didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri
dan mengatur diri untuk mencapai hasil optimal. Siswa yang aktif
dengan sikap mandiri dengan tidak selalu bergantung dengan orang
lain.
3. Pembelajaran tematik
a. Pengertian Pembelajaran Tematik
(Abdul Majid,2014, hal. 85) Pembelajaran tematik merupakan
suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan
beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Dengan adanya pemanduan itu peserta didik akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga
pembelajaran jadi bermakna bagi peserta didik. Pengertian pembelajaran
tematik dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Pembelajaran yang berangkat dari suatu tema tertentu sebagai pusat
yang digunakan untuk memahami gejala-gejala, dan konsep-konsep,
baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun
bidang studi lainnya.
2) Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai
bidang studi yang mencerminkan dunia rill di sekeliling dan dalam
rentang kemampuan dan perkembangan anak.
3) Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
anak secara simultan
4) Menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang
berbeda dengan harapan anak akan belajar lebih baik dan bermakna
Jadi pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema sebagai pemersatu materi dalam beberapa mata
pelajaran sekaligus dalam satu kali pertemuan
17
b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik
Menurut Latif, dkk (2013) dalam dimyati (2016, hal.10), memberi
penjelasan prinsip-prinsip pembelajaran tematik adalah sebagai berikut :
1) Tema harus berhubungan langsung dengan pengalaman hidup yang
sesungguhnya, dan dibangun dari apa yang mereka sudah tahu.
2) Setiap tema harus mempersentasekan konsep-konsep untuk anak
sehingga anak menemukan lebih lanjut pada tingkat yang lebih
tinggi.
3) Tema harus didukung oleh sumber-sumber yang akurat.
4) Pada setiap tema harus dapat membangun semua kemampuan mental
anak secara terintegrasi yakni attending (perhatian), listening
(mendengarkan), observing (mengamati), remembering (mengingat),
dan recalling (menceritakan kembali)
5) Kegiatan pembelajaran di area melalui pengalaman langsung dengan
objek nyata sehingga anak dapat melakukan percobaan, manipulasi,
serta kerja sama.
6) Kegiatan yang diberikan harus melibatkan semua aspek
perkembengan dan pertumbuhan anak didik.
7) Setiap tema bisa direvisi dan disesuaikan dengan karakteristik anak.
c. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran
tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
1) Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa. Hal ini sesuai dengan
pendekatan pembelajaran modern yang lebih banyak menempatkan
siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan
sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada
siswa untuk melakukan aktivitas belajar
2) Memberikan pengalaman langsung
Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada suatu yang
nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak
18
3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pemebelajaran tematik , pemisah antar mata pelajaran
menjadi tidak begitu jelas
4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata
pelajaran dalam suatu proses pembelajaran
5) Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes, dimana guru dapat mengaitkan
bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya,
bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan
lingkungan dimana sekolah dan siswa berada
6) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
d. Kekuatan dan Keterbatasan Pembelajaran Tematik
Menurut Majid (2014, hal.92), pembelajaran terpadu memliki
kelebihan yaitu sebagai berikut:
1) kelebihan
a) Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan
dengan tingkat perkembangan anak.
b) Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan
kebutuhan peserta didik.
c) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik
sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama.
d) Pembelajaran terpadu menyajikan legiatan yang bersifat
pragmatis, dengan permasalahan yang sering ditemui dalam
kehidupan atau lingkungan nyata peserta didik.
e) Pembelajaran terpadu dirancang bersama dapat meningkatkan
kerja sama antar guru bidang kajian terkait guru dengan peserta
didik atau guru dengan narasumber sehingga belajar lebih
menyenangkan, belajar dalam situasi nyata, dan dalam konteks
yang lebih bermakna.
19
2) Kelemahan
Pembelajaran terpadu memiliki keterbatasan terutama dalam
pelaksanaannya, yaitu pada perancangan dan pelaksanaan evaluasi
yang lebih banyak menuntut guru untuk mengevaluasi proses, dan
tidak hanya evaluasi dampak pembelajaran langsung saja
B. Kerangka Berfikir
Berikut skema kerangka berfikir yang digunakan untuk mempermudah
pemahaman peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir
C. Penelitian Relevan
Sebelum adanya penelitian ini, sudah ada beberapa. Penelitian yang
dilakukan oleh beberapa peneliti yang menerapkan model pembelajaran
Kondisi
Awal
Menggunakan inovasi
model saat
pembelajaran
Tindakan
Kondisi
Akhir
Guru belum menggunakan
Model Pembelajan Teams
Games Tournament
Hasil eaktifan
siswa rendah
dalam
pembelajaran
Siklus II:
penggunaan model
pembelajaran TGT
Siklus I:
penggunaan model
pembelajaran TGT
Melalui penggunaan model TGT
dapat meningkatkan keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran
20
kooperatif tipe Team Games Tournament pada beberapa mata pelajaran yag
berbeda-beda seperti yang dikemukakan oleh :
1. Resi Gustiana dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Team Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Kemampuan
Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas
V Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi. Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran IPA
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT,
mendeskripsikan peningkakatan kemampuan kognitif setelah menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Kesimpulan dari penelitian ini peneliti berhasil meningkatkan
kemampuan kognitif pada mata pelajaran IPA. Pada tindakan proses
belajar mengajar, pada siklus I terlihat bahwa nilai siswa kelas V masih
banyak yang belum tuntas atau dikategorikan banyak yang tidak
memuaskan, dimana nilai siswa pada siklus 1 dengan rata-rata 57,25%
berarti masih dibawah standar yaitu 75 dan persentase ketuntasan belajar
44,44% masih jauh dari 100.
Pada sikus II terlihat bahwa nilai siswa kelas V terjadi peningkatan
dengan rata-rata 69,33% dan prensetase ketuntasan belajar juga meningkat
menjadi 62,96% dan pada siklus III terjadi peningkatan kembali dengan
rata-rata 84,07% dan presentase ketuntasan belajar juga meningkatkan
menjadi 92,59%.
Kita lihat dari penelitian ini ternyata memiliki kesamaan yakni sama-
sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games
Tournament, tetapi dalam penelitian ini lebih memfokuskan dalam
meningkatkan keaktifan kognitif siswa
2. Sri Mulyani dengan judul “Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Games
Tournament Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pelajaran
Matematika Di Kelas IV C Di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kecamatan
Jelutung Kota Jambi. PGMI FITK Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan
21
keaktifan belajar siswa.
Kesimpulan dari penelitian ini peneliti berhasil meningkatkan
keaktifan belajar siswa pada pembelajaran matematika, pengamatan pada
penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan. Pada siklus I siswa belum
mencapai ketuntasan terlihat terdapat banyak kekurangan yang ditemui
oleh peneliti seperti: 1) kerjasama peserta didik dalam kelompok masih
kurang, sehingga kegiatan diskusi belum berjalan sebagaimana mestinya,
2) masih banyak peserta didik yang ramai sendiri dengan cara dengan cara
berbicara dengan teman kelompok lain, banyak peserta didik belum berani
untuk bertanya, aktif mengungkapkan pendapatnya maupun member
komentar terhadap jawaban teman.
Hanya beberapa peseta didik saja yang mulai berani bertanya dan
berpendapat, 3) pengkondisian waktu belum tertata dengan baik, sehingga
peserta didik batas waktuyang diberikan kurang lama. Pada siklus II
peneliti memperbaiki kekurangan pada siklus I. Berdasarkan hasil tes dan
angket pada siklus I dan siklus II, observasi wawancara yang dilakukan
oleh peneliti di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam terlihat bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe team games tournament dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa.
Kita lihat dari penelitian ini ternyata memiliki kesamaan yakni sama-
sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games
Tournament, tetapi dalam penelitian ini lebih memfokuskan dalam
meningkatkan keaktifan belajar siswa.
3. Rizky Amelia dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Minat
Belajar Pada Mata Pelajaran Ibtidaiyyah Negeri Berembang Kecamatan
Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan peningkatan minat belajar siswa.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan model
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan
minat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V. Hal ini terlihat dari
22
peningkatan minat belajar yang di peroleh setiap siklusnya, pada siklus I
masih kurang maksimal karena rata-rata kelas 63,18 dengan jumlah siswa
yang berminat sebanyak 11 orang dengan persentase 50% sedangkan
siswa yang tidak berminat sebanyak 11 orang dengan persentase 50%,
sedangkan pada pada siklus II rata-rata kelas 78,18 dengan jumlah siswa
yang berminat sebanayak 19 orang dengan persentase 85% setelah
mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournament (TGT).
Kita lihat dari penelitian ini ternyata memiliki kesamaan yakni sama-
sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games
Tournament, tetapi dalam penelitian ini lebih memfokuskan dalam
meningkatkan minat belajar siswa.
4. Risnowati dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS” PGSD FKIP Universitas Negeri Surabaya.
Tujuan penelitian imi adalah untuk mendiskripsikan aktivitas guru dan
siswa selama proses pembelajaran IPS dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Mendiskripsikan peningkatan hasil
belajar setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Kesimpulan dari penelitian ini peneliti berhasil meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS, pengamatan pada pelaksanaan penelitian
menunjukkan terjadinya peningkatan rata-rata aktifitas guru pada siklus I
86,25%, dan pada siklus II sebesar 92,50%, aktifitas siswa mengalami
peningkatan dari siklus I sebesar 84,03% menjadi 91,66% pada siklus II.
Pada hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I sebesar
70% dan pada siklus II mencapai mencapai 90% siswa tuntas belajar.
Kita lihat dari penelitian ini ternyata memiliki kesamaan yakni
sama-sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Games Tournament, tetapi dalam penelitian ini lebih memfokuskan dalam
meningkatkan hasil belajar.
23
5. Nurmiyati dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT (Teams Games Tournament) dengan Permainan Puzzle untuk
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIPA 5 SMA
Negeri 1 Kartasura. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis
data menunjukkan terjadi kenaikan terhadap hasil belajar kognitif, afektif
dan psikomotorik selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif TGT (Teams Games Tornament) dengan permainan puzzle.
Hasil belajar kognitif menunjukkan adanya peningkatan persentase
ketuntasan dari 55% di siklus I menjadi 94% di siklus III. Hasil belajar
afektif yang diukur menggunakan lembar observasi untuk aspek teliti dan
kerja sama menunjukkan adanya peningkatan persentase capaian dari siklus
I ke siklus III, hal ini karena selama proses pembelajaran siswa dituntut
aktif bekerjasama dan berdiskusi untuk memperoleh pengetahuan.
Keaktifan dan hasil belajar siswa kelas X MIPA 5 SMA Negeri I Kartasura
Tahun Pelajaran 2017/2018 meningkat melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).
Kita lihat dari penelitian ini ternyata memiliki kesamaan yakni
sama-sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Games Tournament, tetapi dalam penelitian ini lebih memfokuskan dalam
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis diartikan sebagai anggapan sementara yang menjadi landasan
kegiatan yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini yang akan menjadi
hipotesis adalah keaktifan belajar siswa meningkat pada pembelajaran
Tematik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Games Tournament di kelas IV B Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit
Kabupaten Muaro Jambi
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IVB Sekolah Dasar Negeri
146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi, alasan praktis pemilihan
lokasi tersebut juga didasarkan beberapa pertimbangan, yaitu : a).
keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti, baik dari segi tenaga
maupun efisien waktu. b). situasi sosial, sebelum mendapatkan izin
formal untuk memasuki lokasi tersebut peneliti telah mengadakan
komunikasi informal dengan pihak sekolah sehingga mendapatkan izin
secara informal. Pada tahun ajaran 2019/2020 Semester Ganjil.
2. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini di Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa
Parit dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020. Waktu penelitian
mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan
beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif
dikelas.
B. Rancangan Tindakan
Rancangan tindakan adalah semua rencana yang akan dilaksanakan
oleh seorang peneliti untuk menyelesaikan suatu masalah yang sedang
diteliti. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ranncangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action
research. Ruang lingkupnya adalah pembelajaran didalam kelas yang
dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan
berdampak pada peningkatan keaktifan belajar peserta didik. Dalam
konsep PTK terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanakaan,
pengamatan, dan refleksi.
Masalah yang ditemukan akan diatasi dengan melakukan langkah-
langkah perencanaan, yaitu:
1. Menyusun Instrumen penelitian berupa:
a. Pengkajian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan
tujuan pembelajaran yang selanjutnya diajukan secara bersama-sama
dalam bentuk pelaksanaan pembelajaran (RPP), b. mengamati model
pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran, c.
merancang pembelajaran tema 1 perduli terhadap mahluk hidup
subtema 1 hewan dan tumbuhan dilingkungan rumahku sesuai model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament, d. merancang
istrumen penelitian menganilisis kegiatan guru, kegiatan siswa dalam,
keaktifan belajar yaitu: 1). Lembar Observasi, 2). Lembar Wawancara,
3). Dokumentasi.
2. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksaan scenario pembelajaran yang telah
dibuat. Seorang guru yang akan melakukan tindakan harus memahami
secara mendalam tentang scenario pembelajaran langkah-langkah
praktisnya. Lebih jauhnya Arikunto dalam Iskandar dan Narsim (2015)
memaparkan secara rinci hal-hal yang harus diperhatikan guru yaitu
pelaksanaan tindakan pembelajarannya kegiatan terdiri dari, kegiatan
pendahuluan; berdo‟a, absensi, apersepsi, dan penyampaiantujuan
pembelajaran. Kegiatan inti; pelaksanaan kegiatan inti sesuai dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
memulai beberapa tahapan yaitu mendiskusikan materi bersama teman
kelompoknya, menjelaskan hasil diskusi dan evaluasi. Terakhir
dilanjutkan dengan kegiatan penutup; siswa menjawab lembar soal,
lembar evaluasi, guru melakukan refleksi, memberikan penugasan dan
do‟a sebelum pulang.
3. Pengamatan
Pengamatan, observasi atau monitoring dapat dilakukan sendiri
perlu dilakukan sendiri atau berkolaborator, yang memang diberi tugas
untuk hal itu. Pada saat memonitoring pengamat haruslah mencatat
semua peristiwa atau hal yang terjadi didalam kelas penelitian.
Misalnya mengenai kinerja guru, situasi kelas, perilaku dan sikap
siswa, penyajian atau pembahasan materi, pemyerapan siswa terhadap
materi yang diajarkan dan sebagainya (Paizaluddin &
Ernalinda,2016,hal.80)
Ada dua pengamat yaitu peneliti yang melakukan penelitian
tindakan kelas dan pengamatan yang dilakukan oleh orang lain, bisa
oleh guru kelas tersebut atau guru mitra. Kegiatan pengamatan tersebut
tidak hanya menggunakan pengamatan secara langsung saja, untuk
melakukan proses pelaksanaan tindakan yaitu mengamati apa yang
dilakukan oleh guru, siswa maupun peristiwanya, maka pengamatan
harus disertakan dengan menggunakan lembar observasi yang
dibagikan kepada siswa sebagai pengukur keaktifan dalam pelaksanaan
pembelajaran tersebut.
4. Refleksi
Menurut (Paizaluddin & Ernalinda,2012,hal.81), pada prinsipnya
yang dimaksud dengan istilah refleksi adalah perbuatan merenung atau
memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh para
kolaborator atau partisipan yang terkait deangan suatu PTK yang
dilaksanakan. Berdasarakan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan
(Relaining) selanjutnya ditentukan. Refleksi atau dikenal dengan
peristiwa renungan adalah langkah nengingat kembali kegiatan yang
sudah lampau
yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Pada tahap ini hasil yang
diproleh pada tahap observasi akan dievaluasi dan dianalisis
C. Desain dan Prosedur Tindakan
1. Desain Penelitian
Desain penelitian mempunyai dua macam pengertian, yaitu secara
luas dan sempit. Secara luas, desain penelitian adalah semua proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain
penelitian secara sempit adalah sebagai penggambaran secara jelas
tentang hubungan antara bahan, pengumpulan data, dan analisis data.
Desain penelitian yang dibuat secara cermat akan memberikan
gambaran yang lebih jelas dalam kaitannya dengan penyusunan
hipotesis dan tindakan yang akan di ambil dalam proses penelitian
selanjutnya. (Sukardi, 2013, hal. 103-104).
Desain penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau
classroom action research. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian
tindakan yang dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki atau
meningkatkan mutu praktik pembelajaran. PTK berfokus pada kelas atau
pada proses belajar mengajar yang terjadi dikelas. Bukan pada input
kelas (silabus, materi dan lain-lain ) atau output (hasil belajar). PTK
harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi didalam kelas.
(Suharsimi, Suhardjono, Supardi, 2012, hal. 58).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bentuk penelitian
reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk
memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas
secara professional. (Salahudin, 2011, hlm. 227). Menurut Daryanto
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh
guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk
memperbaiki kualitas proses pembelajaran dikelas, sehingga hasil
belajar siswa datap ditingkatkan. Tujuan tindakan ini adalah untuk
meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan
profesinya. Penerapan PTK dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan
yang terdapat didalam kelas.
Dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research. Dari
namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu
sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas. Ada tiga kata yang
membentuk pengertian tersebut, yaitu : Penelitian, Tindakan, dan Kelas
(Rukaesih,2016, hal. 172-173). Ada tiga pengertian yang dapat
diterangkan yaitu :
a. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
b. Tindakan, adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian
siklus kegiatan untuk siswa.
c. Kelas, adalah sekelompok peserta didik yang sedang belajar.
Tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan
permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas. Ada beberapa ahli yang
mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda-
beda, namun secara garus besar terdapat empat tahapan yang lazim
dilalui, yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi.
SIKLUS PELAKSANAAN PTK (Gambar 3.1. Desain model Jhon Elliot)
Pelaksanaan
Perencanaan Pengamatan SIKLUS 1
refleksi
Pelaksanaan
PENGAMATAN SIKLUS 2 PERENCANAAN
REFLEKSI
2. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini didesain untuk II siklus.
Setiap siklus dibagi 3 kali pertemuan. Tiap siklus terdiri dari 4 kegiatan
yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Jumlah
siklus ini bisa berubah dalam artian jika pada siklus I aktivitas belajar
telah meningkat, maka penelitian ini hanya dilakukan I siklus, namun
jika pada siklus ke I aktivitas belajar belum meningkat maka penelitian
dilakukan dengan II siklus, begitu seterusnya sampai aktivitas belajar
meningkat.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang di lakukan guru
didalam kelasnya. Melalui refleksi dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai seorang guru, sehingga pembelajaran tersebut dapat
meningkatkan keaktifan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 146/IX
Desa Parit.
Fungsi dari masing-masing tahapan pada siklus tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Siklus 1
Siklus pertama dalam penelitian kelas ini terdiri dari tiga kali
pertemuan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
atau observasi dan refleksi sebagai berikut :
1) Tahap Perencanaan
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan secara
kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi, perencanaan
merupakan bagian awal dari rancangan penelitian tindakan yang
berisi tentang persiapan yang dilakukan untuk memecahkan
masalah. Adapun tahapannya sebagai berikut :
a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b) Mempersiapkan Lembar Kerja Soal (LKS) yang akan
diberikan kepada peserta didik pada saat pembelajaran.
c) Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
d) Mempersiapkan lembar pengamatan / observasi yang
digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama
proses pembelajaran.
e) Menyiapkan penghargaan untuk setiap kelompok
2) Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan, skenario kerja tindakan
perbaikan dan prosedur tindakan yang diterapkan. Tahap
pelaksanaan merupakan pembelajaran yang telah disiapkan pada
tahap perencanaan. Pada tahap pelaksanaan ini ditetapkan strategi
pembelajaran Model Teams Game Tournament. Pada pertemuan ini
guru menyampaikan kepada peserta didik kriteria kelompok terbaik
nantinya akan jadi kelompok terbaik dan akan mendapatkan
penghargaan dari guru. pertemuan dimulai dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran dan melakukan apresepsi terlebih dahulu
untuk mengingatkan peserta didik mengenai materi yang telah
dipelajari sebelumnya kemudian guru menjelaskan secara garis
besar materi yang akan dipelajari.
3) Tahap Pengamatan
Pengamatan (observasi) terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung di tunjukan untuk mengenali, merekam dan
mendokumentasikan aktivitas yang terjadi apabila masukan baik
atau feedback dilakukan dengan cermat pengamatan yang
dilakukan oleh penelitian adalah: Situasi kegiatan pembelajaran,
Keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran, Hasil belajar
siswa dan Refleksi. Pada tahap ini dilakukan pengamatan atau
observasi tentang aktifitas belajar mengajar antara peserta didik dan
guru, interaksi siswa dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran
atau dalam kerja kelompok, dan nuansa-nuansa lainnya yang terkait
dengan PTK dengan menggunakan lembar observasi dan catatan
lapangan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Observasi ini
dibantu oleh guru
4) Tahap Refleksi
Refleksi adalah memikirkan sesuatu yaitu hasil dari kegiatan
sebelumnya direfleksikan untuk melihat apakah hasil yang
tercapai sudah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian atau
belum. Dan akan dilakukan tindakan perbaikan atas kekurangan-
kekurangan pada siklus selanjutnya. Kegiatan refleksi ini sangat
tepat dilakukan ketika guru pelaksanaan sudah selesai melakukan
tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk
mendiskusikan implementasi rancangan tindakan
b. Siklus II
Pada siklus II ini juga terdiri tiga kali pertemuan melalui tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut :
1) Perencanaan
Setelah merefleksi hasil dari siklus I terdapat kekurangan dalam
keaktifan siswa. Oleh karena itu untuk memperbaiki kekurangan
yang ada pada siklus I maka ditindak lanjuti perencanaan siklus
II, dan kegiatan pada tahap siklus II sebagai berikut:
a) Identifikasi masalah dan observasi masalah berdasarkan
refleksi pada siklus I
b) Merancang kembali pembe;lajaran dengan membentuk
kelompok
c) Mempersiapkan instrument penelitian yang dibutuhkan
2) Pelaksanaan tindakan
Dimana guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana
pembelajaran hasil refleksi berdasarkan siklus pertama dengan
pembelajaran tematik menggunakan model Pembelajaran Teams
Games Tournament.
3) Pengamatan
Dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas
pembelajaran.
4) Refleksi
Refleksi dilakukan dengan menganalisis data siklus I dan siklus
II. Hasil analisis refleksi ini maka diketahui dengan menerapkan
model pembelajaran Teams Games Tournament mampu
meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran tematik
subtema 3
D. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah terdapat
sedikitnya 70% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran. Keberhasilan
atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil tes yang diperoleh siswa.
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang digunakan di Sekolah Dasar
Negeri 146/IX Desa Parit. Siswa di katakan berhasil atau tuntas apabila
setiap siswa mencapai skor 75% - 100% atau nilai 75. Sedangkan KKM
yang digunakan peniliti dalam meningkatkan keaktifan dalam proses
pembelajaran dikatakan berhasil atau tuntas apabila setiap siswa mencapai
skor 75% - 100% atau nilai 75.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah bagian terpenting dalam penelitian. Data
yang valid dan lengkap sangat menentukan kualitas penelitian. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Wawancara, Observasi, dan
Dokumentasi dalam mengumpulkan data yang peneliti cari, berikut
lebih jelas tentang keempat teknik tersebut. Pengumpulan datanya
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
b. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data
dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi
penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian
yang berhubungan dengan kondisi/interaksi belajar-mengajar,
tingkah laku, dan interaksi kelompok. Pengumpulan data tentang
observasi dilakukan melalui pengamatan secara cermat dan teliti.
(M. Ali, M. Asrori, 2014, hlm. 254).
Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui
keterampilan guru dan aktifitas siswa dalam pembelajaran tematik.
Sasaran dalam observasi ini adalah guru dan siswa dengan
menggunakan alat lembar observasi yang bertujuan untuk
mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran
tematik.
c. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti.
Wawancara memiliki sifat yang luas, pertanyaan yang diberikan
dapat disesuaikan dengan subjek, sehingga segala sesuatu yang
ingin diungkap dapat digali dengan baik. Wawancara boleh dibuat
dalam bentuk butir-butir informasi yang ingin dikumpulkan
(pointers) atau daftar pertanyaan. (M. Ali, M. Asrori, 2014, hlm.
252).
Wawancara ini dilakukan kepada wali kelas IVB Sekolah
Dasar Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi, untuk
mengetahui kondisi awal siswa pada proses pembelajaran tematik
dan untuk mengetahui lebih mendalam tentang subyek yang diteliti.
d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu,
dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
documental dari seseorang (Sugiyono,2014, hlm : 329). Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik dokumentasi digunakan
untuk menggambarkan situasi dan kondisi kegiatan pembelajaran
tematik dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
TGT (Teams Games Tournament) berupa foto-foto kegiatan
pelaksanaan tindakan di kelas dari awal pembelajaran sampai akhir
pembelajaran, dokumentasi yang didapat dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), silabus dan dokumen hasil angket siswa.
2. Instrumen Pengumpulan Data
A. Lembar Observasi Siswa
Tema :
Sub tema :
Kelas :
Nama siswa :
Hari dan tanggal :
Jam pelajaran :
Tujuan Observasi :
1. Untuk mengetahui tingkat awal peningkatan keaktifan belajar
siswa dalam proses pembelajaran sebelum menggunakan
model pembelajaran Teams Game Tournament (TGT)
2. Untuk mengetahui apa – apa saja yang menghambat
peningkatan keaktifan belajar siswa dalam proses
pembelajaran.
3. Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan Teams
Game Tournament (TGT) terhadap peningkatan keaktifan
belajar siswa.
Petunjuk :
1. Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu
pembelajaran tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan
yang dilakukan siswa.
2. Observer memberikan skor dengan petunjuk berikut:
Kualitas
Skor Kualitas
1 Sangat Kurang
2 Kurang
3 Cukup
4 Baik
5 Baik Sekali
3. Ceklis pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian
siswa dalam proses pembelajaran.
No. Aktivitas Belajar Siswa Skor
1 2 3 4 5
1
Berbuat seseuatu untuk
memahami materi pelajaran
dengan penuh keyakinan
Berlatih (mencoba sendiri
soal-soal pelajaran dengan
penuh keyakinan)
Berpikir kreatif (misalnya
mencoba memecahkan
masalah-masalah pada
latihan soal yang mempunyai
variasi berbeda dengan
contoh yang diberikan)
Berpikiri kritis (misalnya
mampu menemukan
kejanggalan, kelemahan,
atau kesalahan yang
dilakukan orang lain dalam
menyelesaikan soal atau
tugas)
Mampu mengeluarkan hasil
pikiran dan penemuannya
melalaui penampilannya
didepan kelas.
2
Belajar dalam kelompok
Mengeluarkan pendapat
dengan baik dan percaya
diri.
Mencari tahu tentang materi
pembelajaran yang belum
diketahui oleh kelompoknya
secara kelompok.
Menanggapi materi yang
sedang dipelajari menurut
pemahamannya.
Bekerja sama dalam kelompok
untuk membuat soal dan
mengajukan masalah dan
mendengar pendapat orang lain
3
Mencoba sendiri konsep-konsep
tertentu.
Aktif dalam menyelesaikan
soal-soal.
Menggali pengetahuannya
untuk menemukan konsep-
konsep yang sedang
dipelajari.
Secara aktif terlibat langsung
dalam proses pembelajaran.
Siswa tidak mudah terpengaruh
oleh pendapat orang lain
4
Mengkomunikasikan hasil
pikiran, penemuan dan
penghayatan nilai-nilai secara
lisan atau penampilan.
Siswa mampu mengulas
kembali materi yang sudah
dipelajari dengan baik dan
benar.
Mampu mempersentasikan
secara lantang didepan
kelas.
Membaca dengan aktif
Mampu mengemukakan
pendapatnya didepan teman-
temannya
B. LEMBAR OBSERVASI GURU
No
.
Aktivitas yang
dilakukan Guru
Skor Jumlah Rata –
rata %
P1 P2
1 Guru memasuki
kelas tepat waktu
2
Guru
Mengkondisikan
siswa
(salam, do‟a)
3 Guru melakukan
apersepsi
4 Guru memberikan
motivasi dan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
5 Guru
menyampaikan
materi sesuai
buku panduan
6 Guru menjelaskan
materi terkait
dengan bahan ajar
7 Guru menjelaskan
model
pembelajaran
yang akan
diterapkan
8 Guru
menggunakan
model
pembelajaran
TGT dalam KBM
9 Guru mendorong
siswa untuk
mengumpulkan
informasi yang
relevan
10 Guru menanyakan
kepada siswa
tentang materi
yang belom
paham/kurang
dimengerti
11 Guru memberikan
apreseasi kepada
siswa yang berani
maju kedepan
12 Guru bersama
siswa melakukan
refleksi
13 Guru bersama
siswa
menyimpulkan
pembelajaran
14 Guru bersama
siswa membaca
do‟a
Jumlah
Rata-rata keseluruhan (%)
C. Lembar Wawancara Siswa
Nama siswa :
Kelas :
No. absen :
No. Pertanyaan Jawaban
1
Apakah kamu suka
pembelajaran
menggunakan Tema –
tema ?
Iya, saya suka pelajaran
tema-tema
2
Bagaimana pendapat kamu
tentang pembelajaran
Tematik ?
Pembelajaran tematik itu
seru dan menyenangkan
3
Apakah kamu senang
belajar berkelompok
dalam mengerjakan soal-
soal yang terdapat didalam
buku tematik
Iya, saya senang karena
seru
4
Pernahkah kamu
mendengar atau
mengetahui model
pembelajaran
Iya, saya pernah mendengar
5
Apakah kamu ingin tahu
lebih banyak tentang
model pembelajaran
Teams Game Tournament
(TGT)
Iya, saya ingin tahu
6
Apakah kamu bertanya
kepada guru apabila kamu
belum paham ?
Iya, kalau saya tidak tahu
saya tanya sama guru
7 Apakah kamu senang
dengan model
pembelajaran sekarang ?
Iya, saya senang
8
Apa yang kamu dapat
setelah mempelajari
pembelajaran Tematik
menggunakan model
pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT)
Saya menjadi lebih paham
dan mengerti
9
Bagaimana pendapat kamu
tentang cara mengajar
guru yang digunakan
dalam pembelajaran
selama ini ?
Guru ketika mengajar baik,
dan membuat semua murid
menjadi senang dan mudah
paham
10
Dibanding dengan
pembelajaran sebelumnya
apakah pembelajaran
tematik pada saat ini lebih
menyenangkan
Iya, lebih menyenangkan
D. Lembar Wawancara Guru
Nama guru :
Wali kelas :
Instrument Wawancara dengan Guru Sebelum Pembelajaran
No. Pertanyaan Jawaban
1
Berapa lama ibu mengajar di
SDN 146/IX Desa Parit
Kabupaten Muaro Jambi ?
5 tahun
2 Berapa lama ibu mengajar di
kelas IV ?
Hampir 1 tahun
3
Berapa jumlah peserta didik
yang belajar di kelas ibu saat
ini ?
29 orang
4
Bagaimana cara ibu
menyampaikan materi kepada
siswa ?
Dengan metode ceramah
diskusi dan tanya jawab
5
Bagaimana respon siswa
terhadap pembelajaran ?
Terdapat beberapa siswa
yang aktif bertanya dan
menjawab
6 Metode pembelajaran apakah
yang ibu ketahui ?
Metode ceramah, diskusi,
dan tanya jawab
7
Apa model pembelajaran
yang sering ibu gunakan pada
saat proses pembelajaran ?
Cooperative learning
8
Apakah dalam pembelajaran
ibu pernah menggunakan
model pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT)
Belum pernah
9
Bagaimana respon siswa
terhadap model pembelajaran
yang ibu terapkan pada
pembelajaran tematik ?
Kurang aktif dan siswa
terlihat bosan
10
Bagaimana hasil belajar siswa
dan sikap kerja sama siswa
setelah diterapkannya model
pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT)
Sangat baik dan siswa
cepat menangkap materi
yang disampaikan
Nama guru :
Wali kelas :
Instrument Wawancara dengan Guru Sebelum Pembelajaran
No. Pertanyaan Jawaban
1
Apakah dengan
menggunakan metode
pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT) materi
pembelajaran tematik lebih
mudah untuk dipahami oleh
siswa?
Iya, ternyata siswa lebih
mudah untuk
memahaminya, dan siswa
menjadi tidak bosan
2
Apakah dengan
menggunakan model
pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT) dapat
mengecek pemahaman
masing-masing siswa dalam
diskusi kelompok?
Tentunya, terlihat sekali
siswa yang memahami atau
tidak
3 Apakah dengan
menggunakan model
Iya, karena siswa lebih
tertarik
pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT) dapat
meningkatkan keaktifan
belajar siswa dalam proses
pembelajaran?
4
Apakah dengan
menggunakan model
pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT) siswa
berani mengemukakan
jawabannya?
Iya, siswa lebih
bersemangat untuk
menjawab soal yang
diberikan
5
Bagaimana keaktifan dan
sikap kerja sama siswa
setelah diterapkannya model
pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT)
Sangat baik
F. Sumber data
Dalam penelitian ini sumber data yang didapat ialah guru kelas IV dan
siswa kelas IV disekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten
Muaro Jambi. Hasil wawancara juga akan dideskripsikan untuk ditarik
kesimpulan mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament.
G. Keabsahan Data
Selain menganalisis data, peneliti harus menguji keabsahan data agar
memperoleh data yang valid, pengecekan keabsahan data yang dilakukan
dalam penelitian ini difokuskan pada keaktifan siswa pada tema perduli
terhadap mahluk hidup subtema hewan dan tumbuhan dilingkungan
rumahku, dengan menggunakan teknik pemeriksaan dua cara dari sepuluh
cara yang dikembangkan oleh Moleong, yaitu : ketekunan pengamatan,
dan pengecekan teman sejawat, yang akan diuraikan sebagai berikut :
1. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamat dilakukan dengan cara peneliti mengadakan
pengamatan dengan teliti, rinci, dan terus menerus selama proses
penelitian guna menemukan ciri-ciri atau unsur-unsur dalam situasi
yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari,
kemudian memusatkan diri pada hal tersebut.
2. Pengecekan Teman Sejawat
Teknik ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau
hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan
pembimbing, dan teman sejawat. Hal ini dilakukan dengan harapan
peneliti mendapatkan masukan-masukan baik dari metodologi maupun
konteks penelitian. Disamping. Disamping itu peneliti juga senantiasa
berdiskusi dengan teman sejawat yang sebagai pengamat yang ikut
terlibat dalam pengumpulan data untuk merumuskan kegiatan
pemberian tindakan selanjutnya.
H. Teknik Analisis Data
Pelaksanaan analisis data dilakukan dengan melakukan pengamatan
dan pencatatan terhadap proses belajar mengajar, dalam melaksanakan
penelitian tindakan kelas (PTK) terdapat dua jenis data yang dapat peneliti
kumpulkan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Penelitian kualitatif,
teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk
menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan diproposal.
Sugiyono (2014), mengatakan kualitatif adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis dan diperoleh dari hasil pengamatan
(observasi), wawancara, angket dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data kesintetis, menyusun pola, memilih mana yang
penting dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain.
Dalam penelitian ini data yang dianalisis adalah data kualitatif
yang terdiri atas :
1. Data lembar pengamatan guru dan siswa
Penelitian yang dilakukan setiap pertemuan, yang menjadi observer
adalah guru atau observer, observer mengisi lembar observasi dengan
memberikan tanda ceklis apabila peneliti atau guru melakukan
tindakan sesuai dengan keterlaksanaan model pembelajaran pada
lembar observasi yang telah disediakan.
2. Lembar observasi aktivitas siswa
Dari data hasil tes siswa yang diperoleh dapat dianalisa menggunakan
rata-rata nilai dan kriteria ketuntasan belajar klasikal.
Tahapan setelah pengumpulan data adalah analisis data. Dalam
penelitian ini analisis dilakukan peneliti dari awal pada setiap aspek
kegiatan penelitian. Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses
belajar mengajar juga membutuhkan data yakni hasil, adakah peningkatan
minat masing-masing siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran oleh
peneliti, pada data kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan
Huberman yang terdiri dari beberapa komponen yaitu :
1. Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan, focus,
menyederhanakan, meringkas dan mengubah bentuk data mentah yang
ada dalam catatan lapangan. Dalam proses ini dilakukan penajaman,
pemilihan, pemfokusan, penyelisihan data yang kurang bermakna dan
menatanya sedemikian rupa, sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik
dan diverifikasikan.
2. Penyajian data setelah direduksi, data siap dibeberkan. Artinya
analisis sampai pada pembeberan data, berbagai macam data perlu
diteliti tindakan yang telah direduksikan perlu dibeberkan dengan
tertata rapi dalam bentuk narasi+matrik grafik atau diagram.
3. Penarikan kesimpulan, peningkatan atau perubahan yang terjadi
dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang
ditarik pada akhir siklus 1 dan terevisi pada siklus II dan kesimpulan
akhir pada siklus III. (Sugiyono, 2013, hal. 338-341).
Dalam analisis data ini penulis akan mengambil data tentang hasil
observasi aktifitas siswa pada hasil observasi dapat dihitung melalui :
dengan
=
Dimana : % = Presentase angket
= Rata-rata
Σ = Jumlah Rata-rata
P1 = Pertemuan 1
P2 = Pertemuan 2
Dengan penilaian :
0 – 19 = Tidak aktif
20 – 59 = Kurang aktif
60 – 69 = Cukup aktif
70 – 79 = Aktif
80 – 100 = Aktif sekali
Sedangkan hasil observasi aktivitas guru diberikan nilai sebagai berikut
(Trianto, 2011, hal. 63) :
1 = kurang Aktif
2 = Cukup Aktif
3 = Cukup
4 = Aktif
5 = Aktif Sekali
Data kuantitatif merupakan proses penghitungan keaktifan belajar siswa
pada masing-masing siklus yang dilakukan dengan penghitungan, untuk
menghitung skor rata-rata hasil tes kemampuan keaktifan siswa
menggunakan rumus (Sudijiono, 2012 : 85) :
Keterangan :
Mx = Mean yang kita cari (skor rata-rata)
X = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada
N = Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)
Sedangkan hasil observasi aktivitas guru diberikan nilai sebagai
berikut (Trianto, 2011, hal. 63) :
1 = kurang Aktif
2 = Cukup Aktif
3 = Cukup
4 = Aktif Sekali
Data kuantitatif merupakan proses penghitungan keaktifan belajar
siswa pada masing-masing siklus yang dilakukan dengan penghitungan
(haris, 2008).
Keterangan :
B : jumlah butiran dijawab dengan benar
N : banyak butiran soal nilai rata-rata hasil belajar
Siswa
Nilai rata-rata hasil keaktifan siswa dapat dihitung menggunakan rumus:
Keterangan :
X : nilai rata-rata
∑ : jumlah semua nilai siswa
∑N : jumlah siswa
Analisis hasil tes dilakukan untuk mengukur kemampuan berpikir
kritis siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
metode tematik. Adapun perhitungannya dengan rumus-rumus berikut.
Skor = 𝐵
𝑁 x 100
X = 𝑋
𝑁
Untuk menghitung skor rata-rata hasil tes kemampuan keaktifan siswa
menggunakan rumus (Sudijiono, 2012 : 85) :
Keterangan :
Mx = Mean yang kita cari (skor rata-rata)
Σx Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada
N = Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)
I. Jadwal penelitian
Rencana waktu penelitian akan dilakukan selama 2 bulan yaitu mulai
bulan Januari 2020 sampai Februari 2020. Rencana waktu ini masih
bersifat tentative, artinya dapat berubah berdasarkan situasi dan kondisi
secara teknis administrative maupun kondisi dilapangan
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Jenis
kegiatan
penelitian
TAHUN 2019/2020
Juli
2019
Okt
2019
Nov
2019
Des
2019
Jan
2019
Feb
2020
Mar
2020
1
Pebuatan
proposal
PTK
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
x
2 Pengajuan
proposal
dan penun
jukan dosen
pembimbing
x
3 Bimbingan
proposal
x x x
4
Acc
proposal
x
5 Seminar
Proposal
x X x
dan
perbaikan
hasil
seminar
6 Pengesahan
judul dan
izin riset
x
7 Penulisan
skripsi
x x x x x
√
√
x
8 Bimbingan
skripsi
x x
9 Acc skripsi
dan sidang
Munaqasah
x x
51
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Sekolah
Sekolah Dasar Negeri 146/IX adalah lembaga pendidikan formal
tingkat dasar yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan, dengan
berstatus Negeri. Pada tahun 1985 didirikan Sekolah Dasar Negeri 287/I
Kabupaten Batang Hari, pada tahun 2005 terjadi pemecahan Kabupaten
Batang Hari menjadi Kabupaten Muaro Jambi dan saat itu muncul nama-
nama Sekolah Dasar baru yang masuk kedalam Kabupaten Muaro Jambi
termasuk Sekolah Dasar 146/IX maka pada tahun itu terjadilah pergantian
sekolah.
1) Luas tanah adalah 6260 m2
2) Bentuk bangunan permanen
2. Data Umum Sekolah
Tabel 4.1
Identitas Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit
NO IDENTITAS SEKOLAH
1 Nama Sekolah SDN 146/IX Desa Parit
2 NPSN 10502693
3 Alamat Jln. Jambi-Petaling Km.10
4 Desa Parit
5 Kecamatan Sungai Gelam
6 Kab/Kota Muaro Jambi
7 Provinsi Jambi
8 Kode Pos 36373
9 Status Sekolah Negeri
10 KBM Pagi
11 Sk Pendirian 1985
52
12 Status
Kepemilikan
Pemerintah Pusat
13 NPWP 008207722331000
14 Email [email protected]
Sumber : Bagian TU SDN 146/IX, tentang identitas SDN 146/IX Desa
Parit
3. Visi dan Misi Sekolah
Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit mempunyai visi dan misi yaitu
sebagai berikut :
Visi:
Menjadi sekolah dengan menyiapkan generasi yang berwawasan,
berpengetahuan, berketerampilan, sikap kebangsaan, serta meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan.
Misi:
1. Unggul dalam pencapaian prestasi
2. Unggul dalam bidang keolahragaan
3. Unggul dalam bidang kesenian
4. Unggul dalam bidang keagamaan
5. Unggul dalam bidang sosial
6. Unggul dalam bidang kepramukaan
4. Keadaan Guru dan Siswa
a. Keadaan Guru
Tenaga pengajar di Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit
merupakan tenaga edukatif yang berlangsung berhadapan dengan
siswa yang mempunyai tugas utama mengelola pelajaran untuk
disampaikan kepada siswa. Untuk itu, demi tuntasnya tugas tersebut,
guru harus memiliki pengetahuan yang luas, berkompeten dan loyal
terhadap tugasnya karena berhasil tidaknya proses belajar mengajar
terletak dipundak seorang guru.
53
Adapun guru dan pegawai di Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa
Parit berjumlah 10 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda baik umum maupun agama. (Sumber : Bagian TU SDN 146/IX
Desa Parit tentang keadaan guru).
54
b. Struktur Organisasi Sekolah
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
SEKOLAH DASAR NEGERI 146/IX PARIT
TAHUN 2018
Tata Usaha
Nike Agus Nelsa, S.kom
Guru kelas 1
Rita Defila S.Pd
Guru kelas II A
Zuhrol F, S.Pd.I
Guru kelas III
Marwiyah, S.Pd
Guru kelas IIB
Setyawati S.Pd.I
Guru agama
Siti mufadilah S.Pd.I
Guru kelas IV
Mulyati S.Pd
Guru kelas V A
Makhrus, S.Pd
Guru kelas VI
Suriatis, S.Pd
Guru penjas
Arif Rohman
Siswa
Guru kelas VB
Sri Supa‟ati, S.Pd
Komite Sekolah
subari
Kepala Sekolah
Makhrus, S.Pd
Masyarakat
Kelompok jabatan fungsional/guru
55
Table 4.2 Data Tenaga Edukatif dan Karyawan
DATA TENAGA EDUKATIF DAN KARYAWAN SEKOLAH DASAR
NEGERI 146/IX PARIT
No Nama Guru Tanggal
Lahir
Jabatan Pangkat
/Gol
Pendidikan
1 Makhrus,S.Pd 23-03-1966 Kepala
sekolah/guru kelas
IV A S1 PGSD
2 Rita Defila,S.Pd 18-10-1965 Guru kelas I IV A S1 PGSD
3 Suriatis,S.Pd 20-08-1968 Guru kelas VI III D S1 PGSD
4 Marwiyah, S.Pd.I 27-11-1979 Guru kelas III - S1 PGSD
5 Siti
Mufadilah,S.Pd.I
07-10-1968 Guru agama III B S1 PGSD
6 M.Zuhrol
Fauzi,S.Pd.I
06-09-1988 Guru kelas II A - S1 PAI
7 Sri Supa‟ati,S.Pd. 15-03-1989 Guru kelas II B - S1 PAI
8 Setiawati,S.Pd. 11-10-1985 Guru kelas IV A - S1 PAI
9 Mulyati, S.Pd 21-05-1991 Guru kelas IV B III A S1 PGSD
10 Rohani,S.Pd Guru kelas V A - S1 PGSD
11 Arif Rohman 21-05-1995 Guru PJOK - SMA
12 Nike Agus Nelsa 17-08-1990 Tata Usaha - S1 Kom
Table 1.3 Data Tenaga Edukatif dan Karyawan
c. Keadaan Siswa
Siswa adalah objek pendidikan, dididik, diarahkan, dan diberikan
bermacam-macam ilmu pengetahuan serta berbagai keterampilan. Siswa
merupakan unsur esensial dari pendidikan yang harus ada dalam proses
belajar mengajar. Tanpa adanya siswa tentunya tujuan pembelajaran
tidak akan terlaksana. Siswa Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit
56
berjumlah 221 siswa yang terdiri dari menjadi enam kelas dan 8
rombongan belajar.
Table 4.3
Data Siswa SDN 146/IX Desa Parit Tahun Ajaran 2019/2020
No Kelas L P Jumlah
1 1 12 18
2 2 13 16
3 3A 10 19
4 3B 10 16
5 4 11 20
6 5 12 16
7 6A 10 19
5. Keadaan Sarana dan Prasarana
a. Sarana
Sarana merupakan alat dan fasilitas yang digunakan sehingga
proses pembelajaran dapat berlangsung. Sarana dapat membantu proses
pembelajaran agar berjalan dengan baik.
tabel 4.4
Sarana di SDN 146/IX Desa Parit
No Uraian Jumlah Keterangan
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik
3 Ruang Majelis Guru 1 Baik
4 Ruang Dapur 1 Baik
5 Ruang Kelas 8 Baik
6 WC Guru 1 Baik
57
b. Prasarana
Disamping sarana terdapat pula prasarana yang merupakan fasilitas yang
membantu dan menunjang proses pembelajaran, prasarana yang di maksud
disini adalah sistem kurikulum pembelajaran yang mencakup rancangan
pembelajaran, silabus, program semester, program tahunan, dan ekstrakulikuler
yang mencakup kegiatan pramuka, drumband dan lain sebagainya. (Sumber:
Bagian TU SDN 146/IX Desa Parit, Tentang Sarana dan Prasarana di SDN
146/IX Desa parit).
B. Temuan Penelitian
1. Kondisi Awal Keaktifan Belajar Siswa
Kondisi awal keaktifan belajar siswa kelas IV B di SDN 146/IX Desa
Parit masih rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi awal peneliti
Tabel 4.5
Kondisi Awal Keaktifan Belajar Siswa
No Nama Hasil Observasi
Prasiklus
Kriteria
Keaktifan
Belajar
1 Aditya Ramadhan 1 Sangat Kurang
2 Arif Hanafi 2 Kurang
3 Cici Meisarah 1 Sangat Kurang
4 Erwin Ashar Ardiawan 2 Kurang
5 Fariansyah 2 Kurang
6 Ghea Agustin Rahmadani 2 Kurang
7 WC Siswa 4 Baik
8 Kantin 5 Baik
9 Lapangan Olahraga 3 Baik
10 Ruang UKS 1 Baik
11 Perpustakaan 1 Baik
58
7 Gilang Ramadhany
Pratama Subroto
3 Cukup
8 Halimatul Sakdiyah 1 Sangat Kurang
9 Jaka Saputra 2 Kurang
10 Jihan 1 Sangat Kurang
11 Kurnia Sapitri 2 Kurang
12 M. Rizal 3 Cukup
13 Marcel Candra Winata 2 Kurang
14 Mery Amelia 1 Sangat Kurang
15 Muhammad Supriyanto 2 Kurang
16 Muhammad Al-Fahri 2 Kurang
17 Muhammad Al-Fian 2 Kurang
18 Muhammad Iqbal Hanif 2 Kurang
19 Nazila Amrina Rosyada 2 Kurang
20 Nofrizal 1 Sangat Kurang
21 Novita Putri Lestari 3 Cukup
22 Rafi Ahmad Fauzan 3 Cukup
23 Revina Fidhotul
Khasanah
2 Kurang
23 Rian Wiratama 2 Kurang
25 Rosyida Juanisa 2 Kurang
26 Sigit Pramudika 2 Kurang
27 Syifa Ramadhani 3 Cukup
28 Ulfa Marcella 3 Cukup
29 Yurida Iswatun Ani H 3 Cukup
Jumlah 58 Kurang
Skor rata-rata 2
Dari data tersebut, dapat diperoleh bahwa skor rata-rata keaktifan
siswa adalah 2 (Kurang). Terdapat 6 siswa yang termasuk dalam kategori
59
sangat kurang aktif, 16 siswa yang termasuk dalam kategori kurang aktif, 7
siswa yang termasuk dalam kategori cukup.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa rata-rata keaktifan siswa
kelas IV B SDN 146/I Desa Parit termasuk kedalam kategori “kurang aktif
“. Hasil tersebut disebabkan karena saat proses pembelajaran Tematik guru
masih menggunakan metode maupun model pembelajaran yang terpusat
kepada guru, dimana lebih banyak menggunakan metode ceramah saat
ceramah saat proses pembelajaran, dan guru juga kurang mengkreasikan
penggunaan media maupun strategi pembelajaran yang tepat sebagai alat
pemahaman siswa. Sehingga proses pembelajaran berlangsung secara
monoton dan tidak ada umpan balik. Siswa jarang melakukan proses
pembelajaran yang efektif seperti penggunaan berbagai macam metode
pembelajaran , penggunaan media maupun strategi belajar, sehingga tidak
terlihat proses keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung.
Siswa hanya disuruh mencatat dan mengerjakan tugas-tugas yang
terdapat didalam buku Tematik siswa. Siswa tidak dilibatkan secara langsung
selama proses pembelajaran, sehingga terbangun pengembangan berfikir
siswa. Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran Tematik yang diperoleh
siswa hanya mengikuti apa saja yang diberikan oleh guru, tanpa siswa itu
tahu sendiri seperti apa mendapatkan pengetahuan melalui proses
pembelajaran, karena siswa tidak pernah diajak untuk menemukan konsep
sendiri sesuai pemahaman dan pengetahuan siswa, siswa lebih cenderung
rebut dan berjalan-jalan saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga
keaktifan belajar siswa dalam proses belajar Tematik tidak berlangsung.
Sehingga keaktifan belajar siswa dalam proses belajar Tematik tidak
berlangsung seperti yang diharapkan. Hal ini berdampak pada pemahaman
siswa dan hasil keaktifan belajar siswa.
Oleh karena itu guru harus dapat menerapkan model pembelajaran
yang tepat dan mendesain proses pembelajaran yang efektif dan efesien
secara menarik sehingga akan tercapainya umpan balik dalam proses
pembelajaran. Dengan demikian dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.
60
C. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2020
sampai dengan 18 Maret 2020. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.
Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga pertemuan, dimana dua pertemuan
pemberian tindakan dan satu kali pertemuan tes kemampuan hasil keaktifan
siswa. Pelaksanaan pembelajaran Tematik dengan menggunakan Model
Pembelajaran Teams Games Tournament di kelas IV B Sekolah Dasar Negeri
146/IX Desa Parit dengan jumlah siswa 29 siswa yang terdiri dari 16 siswa
laki-laki dan 13 siswa perempuan.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini melalui empat tahapan yaitu,
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi.
Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut maka diperoleh data-data yang
berkaitan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan keaktifan
belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Teams Games
Tournament di kelas IV B Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit. Sebelum
terjun langsung untuk menerapkan pembelajaran menggunakan Model
Pembelajaran Teams Games Tournament, peneliti terlebih dahulu mengikuti
guru kelas mengajar Tematik selama 1 minggu,, hal ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana cara mengajar, metode, strategi, dan model apa saja
yang digunakannya dan untuk lebih dekat dengan siswa sebelum terjun
langsung menerapkan pembelajaran menggunakan model Teams Games
Touranment.
1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan
pembelajaran yang dimulai pada tanggal 30 Januari 2020, 31 Januari 2020,
dan di akhiri pada tanggal 1 Februari 2020 dengan memberikan tes angket
siklus I kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan
meliputi perencanaan, observasi dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan Siklus I
Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana
61
pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang Tema Cita-Citaku Subtema
Giat Berusaha Meraih Cita-Cita yang akan dipelajari dengan model
pembelajaran Teams Games Tournament, menyususn dan
mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan, menyiapkan media
pembelajaran, mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses
pembelajaran, mempersiapkan angket diakhir siklus I.
Tabel 4.6
Jadwal Perencanaan (Siklus I)
No Hari/tanggal Pertemuan Materi
1 Kamis
30 Januari 2020
Pertemuan I Teks Cerita Fiksi
Puisi “Penajaga Alamku”
2 Jum‟at
31 Januari 2020
Pertemuan II Teks Cerita Fiksi
Puisi “Sahabatku Seorang
Pemulung”
Membuat Kolase
3 Sabtu
01 Februari 2020
Pertemuan III Tes Angket (Siklus 1)
b. Tahap Pelaksanaan Siklus I
Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) tahap pelaksanaan siklus I. Pelaksanaan tindakan
penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan dan
satu kali pertemuan pemberian angket diakhir siklus I untuk mengukur
hasil keaktifan siswa selama proses pembelajaran yang dilakukan selama
4x35 menit pelajaran dengan Tema Cita-Citaku Subtema Giat Berusaha
Meraih Cita-Cita.
62
Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran
Tematik dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games
Tournament.
1) Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus dilaksanakan pada hari Selasa 28 Januari
2020 jam ke 1-4 pada pukul 07:30 – 10.50 WIB. Materi yang akan
disampaikan adalah Bahasa Indonesia (Teks Cerita Fiksi) dan
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan
siswa menjawab salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk
memimpin do‟a bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa
kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa menurut absen.
Sebelum memulai pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa
agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan
menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan
dengan memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan
subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa
dan setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang disajikan
didalam buku siswa. Gambar tersebut menunjukkan kondisi sungai di
Jakarta. Guru dan siswa kemudian membahasnya.
(2) Guru meminta siswa membaca dan mencermati teks bacaan yang
berjudul “Si Pendekar Kali”. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok dan membagikan kepala bernomor struktur untuk masing-
masing kelompok.
(3) Guru meminta masing-masing kelompok untuk mencari apa saja
yang diketahui mengenai Si Pendekar Kali. Guru mendorong siswa
untuk mencari informasi yang sesuai mengenai Si Pendekar Kali
dalam teks bacaan.
63
(4) Guru membimbing diskusi, berjalan keliling dari kelompok satu ke
kelompok lain untuk memastikan bahwa setiap anggota
berpasrtisipasi aktif. Setelah selesai guru meminta siswa untuk
membacakan hasil diskusi secara bergantian.
(5) Guru menjelaskan bahwa cerita Si Pendekar Kali merupakan salah
satu contoh teks fiksi yang berupa cerita.
(6) Selanjutnya, siswa diminta untuk mencari informasi tentang cerita
fiksi dan ciri-cirinya
(7) Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk mencari informasi dari
berbagai sumber, misalnya bertanya kepada orang yang dianggap
tahu. Membaca dari buku-buku diperpustakaan sekolah atau
mengakses informasi dari internet.
(8) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar. Guru mengajukan
pertanyaan kepada siswa , “apa perbedaan sungai yang dahulu
dengan sungai sekarang pada gambar?”
(9) Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru sesuai hasil
pengamatannya. Guru menginformasikan dan mengapresiasi jawaban
siswa, meskipun jika terdapat jawaban menyeleneh.
(10) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa kondisi siswa dahulu dan
sekarang sangatlah beda, kondisi sungai dahulu sangatlah bersih dan
kondisi sungai yang sekarang sangatlah kotor dan tidak terawatt.
(11) Guru mengadakan Tournament, guru membuat meja-meja turnamen
yang terdiri dari perwakilan kelompok dan membagi nomer kepada
siswa.
(12) Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja turnamen 1 untuk
mengambil soal yang telah disiapkan oleh guru sesuai nomor yang
mereka ambil.
(13) Siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomer yang dipakai.
Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah menjawab
soal dengan benar.
64
(14) Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian dengan perwakilan
kelompok keloter 2. Guru menghitung skor tim berdasarkan yang
didapatkan oleh masing-masing kelompok. Setelah itu guru
memberikan reward kepada kelompok yang paling tinggi poinnya.
(15) Selesai kegiatan setiap kelompok diberi kesempatan untuk maju
kedepan untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok nya.
(16) Setiap siswa didalam kelompoknya diberi kesempatan secara
bergantian untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya.
(17) Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil kerjanya guru
memberikan kesempaan kepada kelompok lain dan memberikan
pendapatnya dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya
ketika ada penjelasan yang kurang dimengerti.
c) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang
sudah di pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan
berupa kesimpulan dari hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru dan
siswa berdo‟a bersama-sama dan guru mengucap salam kepada siswa
sebelum keluar kelas. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I,
siswa sudah terlihat menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang
soal yang diajukan oleh guru. Namun masih ada siswa yang terlihat
bingung dan susah mengeluarkan pendapat tentang soal yang diberikan
oleh guru.
2) Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari rabu 28 Januari
2020 jam ke 1-4 pada pukul 07:30 – 10.50 WIB. Materi yang akan
disampaikan adalah Bahasa Indonesia (Teks Cerita Fiksi), SBDP
(Membuat Kolase), IPA (Pelestarian Mahluk Hidup).
a) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan
siswa menjawab salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk
memimpin do‟a bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa
65
kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa menurut absen.
Sebelum memulai pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa
agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan
menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan
dengan memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan
subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa
dan setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan inti
(1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar pada halaman 119.
(2) Guru meminta salah satu siswa untuk membaca teks bacaan tentang
“Aku Sarjana Pemulung” dan siswa yang lain diminta untuk
menyimak.
(3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan membagikan
kepala bernomor struktur untuk masing-masing kelompok.
(4) Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk maju kedepan
dan membacakan puisi yang berjudul “Sahabatku Seorang
Pemulung)
(5) Guru meminta siswa untuk mendiskusikan tentang pelestarian
mahluk hidup yang ada dilingkungan sekitar kita.
(6) Guru membimbing diskusi, berjalan keliling dari kelompok satu ke
kelompok lain untuk memastikan bahwa setiap anggota
berpasrtisipasi aktif.
(7) Siswa diminta menjelaskan bagaimana upaya pelestarian hewan
maupun tumbuhan yang ada di lingkungan kita.
(8) Siswa diminta kembali ke kelompoknya masing-masing. Guru
memberikan petunjuk tata cara turnamen kepada siswa.
(9) Guru mengadakan Tournament, guru membuat meja-meja turnamen
yang terdiri dari perwakilan kelompok dan membagi nomer kepada
siswa.
66
(10) Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja turnamen 1
untuk mengambil soal yang telah disiapkan oleh guru sesuai nomor
yang mereka ambil.
(11) Siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomer yang dipakai.
Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah menjawab
soal dengan benar.
(12) Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian dengan
perwakilan kelompok keloter 2. Guru menghitung skor tim
berdasarkan yang didapatkan oleh masing-masing kelompok.
Setelah itu guru memberikan reward kepada kelompok yang paling
tinggi poinnya.
(13) Selesai kegiatan setiap kelompok diberi kesempatan untuk maju
kedepan untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok nya.
(14) Setiap siswa didalam kelompoknya diberi kesempatan secara
bergantian untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya.
(15) Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil kerjanya guru
memberikan kesempaan kepada kelompok lain dan memberikan
pendapatnya dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya
ketika ada penjelasan yang kurang dimengerti.
d) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang
sudah di pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan
penguatan berupa kesimpulan dari hasil pembelajaran. Sebelum pulang
guru dan siswa berdo‟a bersama-sama dan guru mengucap salam
kepada siswa sebelum keluar kelas. Selama kegiatan berlangsung pada
pertemuan II, siswa sudah terlihat kurang lebih 10 siswa menanggapi
dan mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan oleh guru.
Namun masih ada siswa yang terlihat bingung dan susah mengeluarkan
pendapat tentang soal yang diberikan oleh guru.
67
3) Pertemuan ke III
Pertemuan III pada siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 01 Februari
2020 jam ke 5-6 pada pukul 11.25-12.00 WIB. Pada pertemuan ini guru
mengadakan tes untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa.
a) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.
Selanjutnya guru menginformasi bahwa akan dilaksanakan tes mengisi
lembar angket untuk mengukur keaktifan siswa selama mengikuti proses
pembelajaran.
b) Kegiatan inti
1. Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan
angket dalam mengukur keaktifan belajar siswa akhir siklus I.
2. Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru da mengerjakan
soal dengan jujur dan benar.
3. Siswa mengisi lembar angket siswa.
c) Penutup
Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan lembar
angket dengan tertib dan guru menutup pelajaran.
68
c. Hasil Observasi Siklus I
Table 4.7
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan menggunakan Model
Pembelajaran Teams Games Tournament (Siklus I)
No Indikator atau Aspek yang
dinilai
Skor Jumlah
Rata-
rata % P1 P2
1 Proses Mengalami
Berani bertanya
Berani menjawab
pertanyaan teman
Berani mencoba
mempraktekkan materi
yang sedang dipelajari
Mengeluarkan pendapat
dengan baik dan percaya
diri
4
4
4
5
4
5
9
8
9
7
90
80
90
70 3 4
2 Proses Transaksi
Saling membantu
Saling memberi
pemahaman
Saling mengikuti
Belajar dalam kelompok
3
4
4
3
4
4
4
4
7
8
8
7
70
80
80
70
3 Proses mengatasi masalah
Mengutamakan ide-ide
baru dalam kelompok
Menyesuaikan
masalah/soal yang
diberikan
Kejelasan dalam berdiskusi
3
3
4
4
4
5
7
7
9
70
70
90
69
Mengembangkan
pemahaman
4
4 8 80
4 Mencoba sendiri konsep-konsep
tertentu
Aktif dalam menyelesaikan
soal-soal beberapa konsep
tertentu
Menggali pengetahuannya
untuk menemukan konsep-
konsep yang sedang
dipelajari
Secara aktif terlibat
langsung dalam proses
pembelajaran
Mampu mengahsilkan
sejumlah ide dengan cepat
sesuai dengan fungsinya
4
4
3
4
5
4
4
4
9
8
7
8
90
80
70
80
Jumlah 58 68 126
Rata-rata (%) 58 64 126
Rata-rata Keseluruhan (%) 63%
Keterangan :
1. : Sangat Kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama
2. : Kurang Aktif P2 : Pertemuan Kedua
3. : Cukup Aktif
4. : Aktif
5. : Sangat Aktif
70
Sebagaimana ditunjukkan pada table dapat diketahui bahwa keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran tematik sudah cukup baik yaitu dengan
persentase rata-rata sebesar 63%, masih terdapat beberapa kekurangan yaitu
siswa kurang mampu mencoba memecahkan masalah-masalah pada latihan
soal yang mempunyai variasi berbeda dengan contoh yang diberikan guru,
selain itu siswa juga kurang dalam melakukan pengamatan dan penyelidikan
tentang materi yang sedang diajarakan.
Tabel
Hasil Observasi Aktifitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Teams Games Tournament
No Aktivitas yang dilakukan
Guru
Skor Jumlah Rata-
rata % P1 P2
1 Guru memasuki kelas tepat
waktu
4 5 9 90
2 Guru Mengkondisikan siswa
(salam, doa)
4 5 9 90
3 Guru Melakukan kegiatan
apersepsi
4 4 8 80
4 Guru memberikan motivasi dan
menyampaikan tujuanpembelaj
aran
3 4 7 70
5 Guru menyampaiakan materi
sesuai buku panduan
4 4 8 80
6 Guru menjelaskan materi
terkait dengan bahan ajar
4 4 8 80
7 Guru menjelaskan model
pembelajaran yang akan
diterapkan
3 4 7 70
8 Guru menggunakan model
pembelajaran PBL dalam KBM
4 4 8 80
9 Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
relevan.
3 4 7 70
10 Guru membimbing siswa
melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan
4 4 8 80
71
pemecahan/penjelasan atas
masalah baik secara individu
maupun kelompok
11 Guru menanyakan kepada
siswa tentang materi yang
belum paham/kurang
dimengerti.
4 5 9 90
12 Guru membantu siswa dalam
merumuskan jawaban.
3
5
8
80
13 Guru memberikan apresiasi
kepada siswa yang berani maju
kedepan
4 5 9 90
14 Guru bersama siswa melakukan
refleksi
3 4 7 70
15 Guru bersama siswa
menyimpulkan pembelajaran
3 5 8 80
Jumlah 54 66 60
Rata-rata keseluruhan (%) 60%
Keterangan:
1 : Sangat Baik P1 : Pertemuan Pertama
2 : Kurang P2 : Pertemuan Kedua
3 : Cukup
4 : Baik
5 : Sangat Baik
Sebagaimana ditunjukkan pada table dapat diketahui bahwa aktifitas guru
pada proses pembelajaran tematik pada siklus I sudah cukup baik, hal ini dapat
dilihat dari persentase setiap itemnya. Tetapi masih terdapat item yang
menunjukkan aktivitas mengajar guru dikelas masih rendah, yaitu guru kurang
dapat mendorong siswa untuk melakukan kegiatan pengamatan terhadap
fenomena yang terkait dengan KD yang akan dikembangkan. Hal ini
berdampak pada siswa dalam kegiatan pengamatan terhadap fenomena yang
terkait dengan KD .
72
Table 4.8
Keaktifan Belajar siswa dengan Model Pembelajaran Teams Games Tournament
(Siklus 1)
No Nama Skor Keaktifan
Siklus I
Rata-rata
Skor
Keaktifan
Kriteria
Keaktifan
1 Aditya Ramadan 2 3 2,5 Kurang Aktif
2 Arif Hanafi 3 4 3,5 Cukup Aktif
3 Cici Meisarah 2 3 2,5 Kurang Aktif
4 Erwin Ashar Ardiawan 3 3 3 Cukup Aktif
5 Fariansyah 2 3 2,5 Kurang Aktif
6 Ghea Agustin Rahmadani 3 4 3,5 Cukup Aktif
7 Gilang Ramadhany P.S 4 4 4 Aktif
8 Halimatul Sakdiyah 3 3 3 Cukup Aktif
9 Jaka Saputra 2 3 2,5 Kurang Aktif
10 Jihan 2 3 2,5 Kurang Aktif
11 Kurnia Sapitri 3 3 3 Cukup Aktif
12 M. Rizal 4 4 4 Aktif
13 Marcel Candra Winata 3 3 3 Cukup Aktif
14 Mery Amelia 2 3 2,5 Kurang Aktif
15 Muhammad Supriyanto 3 3 3 Cukup aktif
16 Muhammad Al-fahri 3 3 3 Cukup Aktif
17 Muhammad Al-fian 3 3 3 Cukup Aktif
18 Muhammad Iqbal Hanif 3 4 3,5 Cukup Aktif
19 Nazila Amrina Rosyada 3 4 3,5 Cukup Aktif
20 Nofrizal 3 3 3 Cukup aktif
21 Novita Putri Lestari 3 4 3,5 Cukup Aktif
22 Rafi Ahmad Fauzan 3 4 3,5 Cukup Aktif
23 Revina Fidhotul Khasanah 3 3 3 Cukup Aktif
73
24 Rian Wiratama 3 4 3,5 Cukup Aktif
25 Rosyida Juanisa 3 4 3,5 Cukup Aktif
26 Sigit Pramudika 3 4 3,5 Cukup Aktif
27 Syifa Ramadhani 3 3 3 Cukup Aktif
28 Ulfa Marcella 3 3 3 Cukup Aktif
29 Yurida Iswatun Ani H 4 5 4,5 Aktif
Jumlah 84 100 92 Mendekati
Aktif Rata-rata skor 2,9 3,4 3,1
Adapun hasil keaktifan siswa akhir siklus I dengan Tema Cita-Citaku
dan Subtema Giat Meraih Cita-cita dengan menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tornament terdapat pada table keaktifa belajar
siswa berada pada kategori “mendekati aktif” yaitu dengan skor rata-ratanya
3,1%. Dimana sudah terlihat siswa yang semula sangat kurang aktif dan
sekarang sudah meningkat sedikit dalam kategori kurang aktif, siswa yang
kurang aktif sudah terlihat cukup aktif, siswa yang cukup aktif sudah terlihat
aktif, sedangkan siswa yang aktif sudah bisa terlihat sangat aktif dalam proses
pembelajaran.
Hasil yang diperoleh sebagian besar siswa menunjukkan keaktifan yang
lebih baik dibandingkan dengan keaktifan pada saat observasi melalui model
pembelajaran Teams Games Tournament. Siswa sudah paham bermain
tunamen dan sudah dapat menjawab sesuai dengan kemampuan masing-
masing siswa dalam kelompoknya.
d. Tahap Refleksi
Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan tindakan
dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui
apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah mengalami peningkatan
dibandingkan dengan keaktifan siswa pada saat observasi. Hal ini terlihat dari
keaktifan siswa sudah terlihat memenuhi indikator yang telah ditetapkan,
setelah peneliti dan guru berkolaborasi berdiskusi dengan menggunakan data-
74
data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi,
diketahui hasil keaktifan siswa pada siklus I dalam kategori mendekati aktif,
yaitu sudah mencapai 3,17
Hasil yang diperoleh sebagian besar siswa menunjukkan keaktifan yang
lebih baik dibandingkan dengan keaktifan siswa pada saat observasi. Hal ini
menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada pembelajaran Tematik dikelas IV
meningkat.
Berdasarkan hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran Tematik melalui model pembelajaran Teams Games
Tournament pada siklus I, adalah sebagai berikut :
a) Pada saaat proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan pertama,
sudah sedikit siswa yang tampak berbicara sendiri dengan teman, tidak
menyimak penjelasan guru dan masih tergantung pada teman yang pintar
dalam kelompoknya.
b) Sudah banyak siswa yang mampu mengemukakan suatu permasalahan dan
menjawabnya secara baik sesuai dengan pemahamannya, walaupun masih
terdapat beberapa siswa yang belum mampu menguemukakan suatu
permasalah dan jawabanya dengan baik.
c) Sebagian besar anggota kelompok sudah tampak aktif, namun masih
terdapat 1 kelompok yang terlihat masih pasif (kurang menunjukkan
partisipasinya) dalam kegiatan pembelajaran.
d) Terdapat kelompok yang masih tergesa-gesa dalam mengemukakan
masalah maupun jawaban, sehingga hasil presentasinya kurang baik dan
masih terdapat kesalahan.
Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan
aktivitas mengajar guru masih terlihat adanya beberapa kekurangan.
Dalam proses pembelajaran pada siklus I yaitu :
a) Masih terdapat beberapa siswa dalam kelompok yang kurang
mampu melakukan pengamatan dan menyelesaikan permasalahan
yang diberikan guru dengan baik seperti terlihat dari persentasinya
60%.
75
b) Terlihat beberapa siswa dalam kelompok yang juga masih kurang
mampu mengeluarkan hasil pikiran dan penemuannya melalui
penampilannya didepan kelas terlihat dari persentasinya 63%.
c) Terdapat beberapa siswa dalam kelompok yang masih kurang
mampu dalam menanggapi materi yang sedang dipelajari dan
menyelesikan soal-soal dengan baik terlihat dari persentasinya . Hai
ini dikarenakan guru kurang dapat mendorong siswa untuk
merumuskan suatu masalah terkait dengan fenomena yang
diamatinya (masalah itu dirumuskan berupa pertanyaan yang bersifat
problematis).
Namun mulai terlihat hasil keaktifan siswa selama pembelajaran
kelompok dalam kategori „‟mendekati aktif‟‟, peneliti akan melanjutkan
pada siklus II dimana akan diterapkan pembelajaran Tematik melalui
model pembelajaran Teams Games Tournament secara individu. Disini
yang akan direncanakan adalah merevisi RPP, dengan memperjelas
lembar kegiatan dan belajar secara individu diharapkan siswa akan
lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilakukan selama tiga kali pertemuan
pembelajaran yang dimulai pada tanggal 11 Februari 2020 dan diakhiri
pada tanggal 13 Februari 2020 dengan observasi aktivitas belajar siswa
dari indikator keaktifan. Dalam pelaksanaan siklus II kegiatan yang
dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan Siklus II
Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang Tema Cita-Citaku yang
akan dipelajari dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar yang akan
diajarkan, mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses
pembelajaran, mempersiapkan angket akhir siklus II
76
Tabel 4.9
Jadwal Perencanaan (Siklus II)
No Hari/Tanggal Pertemuan Materi
1 Selasa
11 Februari
2020
Pertemuan I Membaca puisi.
Menuliskan perayaan
agama didaerah tempat
tinggalnya.
Pemanfaatan sumber daya
alam.
2 Rabu
12 Februari
2020
Pertemuan II Mendeklamasi puisi.
Manfaat keberagaman
karakteristik individu
dalam kehidupan sehari-
hari.
Membuat montase.
3 Kamis
13 Februari
2020
Pertemuan III Tes angket (siklus II)
b. Tahap Pelaksanaan Siklus II
Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan
yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) tahap pelaksanaan siklus I. Pelaksanaan tindakan
penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan dan
satu kali pertemuan pemberian angket diakhir siklus I untuk mengukur
hasil keaktifan siswa selama proses pembelajaran yang dilakukan
selama 6 x 35 menit pelajaran dengan Tema Cita-Citaku Subtema Giat
Berusaha Meraih Cita-Cita.
77
Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan
pembelajaran Tematik dengan menggunakan model pembelajaran Teams
Games Tournament.
1) Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus dilaksanakan pada hari Selasa 01 Februari
2020 jam ke 1-4 pada pukul 07:30 – 09:40 WIB. Materi yang akan
disampaikan adalah Bahasa Indonesia (mendeklamasi puisi), PPKn
(keragaman keagamaan disekitarnya), IPS (persebaran sumber daya
hewan dan tumbuhan)
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan
siswa menjawab salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk
memimpin do‟a bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa
kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa menurut absen.
Sebelum memulai pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa
agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan
menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan
dengan memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan
subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa
dan setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar dan teks tentang
cita-cita tak mengenal suku, agama, atau kebangsaan.
(2) Guru memberikan pertanyaan untuk menstimulus ketertarikan siswa
tentang topik cita-citaku.
(3) Siswa membaca dengan cermat sebuah bacaan tentang usaha keras
seseorang yang bercita-cita besar
(4) Setelah memahami isi bacaan, siswa lalu melengkapi diagram yang
terdapat pada buku siswa tentang apa yang dialami oleh tokoh
tersebut.
78
(5) Guru mengadakan Tournament, guru membuat meja-meja turnamen
yang terdiri dari perwakilan kelompok dan membagi nomer kepada
siswa.
(6) Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja turnamen 1
untuk mengambil soal yang telah disiapkan oleh guru sesuai nomor
yang mereka ambil.
(7) Siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomer yang dipakai.
Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah menjawab
soal dengan benar.
(8) Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian dengan perwakilan
kelompok keloter 2. Guru menghitung skor tim berdasarkan yang
didapatkan oleh masing-masing kelompok. Setelah itu guru
memberikan reward kepada kelompok yang paling tinggi poinnya.
(9) Selesai kegiatan setiap kelompok diberi kesempatan untuk maju
kedepan untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok nya.
(10) Setiap siswa didalam kelompoknya diberi kesempatan secara
bergantian untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya.
(11) Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil kerjanya guru
memberikan kesempaan kepada kelompok lain dan memberikan
pendapatnya dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya
ketika ada penjelasan yang kurang dimengerti.
c) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang
sudah di pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan
berupa kesimpulan dari hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru dan
siswa berdo‟a bersama-sama dan guru mengucap salam kepada siswa
sebelum keluar kelas. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I,
siswa sudah terlihat menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang
soal yang diajukan oleh guru. Namun masih ada siswa yang terlihat
bingung dan susah mengeluarkan pendapat tentang soal yang diberikan
oleh guru.
79
2) Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin 03 Februari
2020 jam ke 1-6 pada pukul 07:30 – 12.00 WIB. Materi yang akan
disampaikan adalah Bahasa Indonesia (Mendeklamasi Puisi), SBDP
(Membuat montase), IPS (Manfaat Sumber Daya Alam).
a) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan
siswa menjawab salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk
memimpin do‟a bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa
kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa menurut absen.
Sebelum memulai pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa
agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan
menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan
dengan memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan
subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa
dan setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan inti
(1) Guru membahas tentang cita-cita yang ingin diraih
(2) Guru mengaitkan kegiatan ini dengan judul tema Cita-citaku
(3) Guru meminta siswa membaca sebuah teks bacaan tentang
kesuksesan Andrea Hirata yang merupakan seorang penulis novel
Indonesia.
(4) Setelah memahami informasi pada bacaan teks tersebut, siswa
diminta melengkapi sebuah diagram pada halaman berikutnya
(5) Guru meminta siswa membaca puisi
(6) Siswa menuliskan makna puisi tersebut
(7) Guru meminta siswa mengamati peta daerah persebaran sumber
daya bahan tambang daerah Belitung.
(8) Guru meminta siswa mengisi table yang terdapat pada buku siswa
dengan menuliskan nama-nama barang tambang dan manfaatnya.
80
(9) Siswa menyajikan hasil pengamatannya dengan mengisi tabel
dengan menuliskan nama-nama barang tambang dan manfaatnya
(10) Siswa kembali mengamati peta persebaran sumber daya alam yang
ada di Indonesia
(11) Siswa diminta berkumpul kembali ke klompoknya masing-masing.
(12) Guru mengadakan Tournament, guru membuat meja-meja turnamen
yang terdiri dari perwakilan kelompok dan membagi nomer kepada
siswa.
(13) Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja turnamen 1 untuk
mengambil soal yang telah disiapkan oleh guru sesuai nomor yang
mereka ambil.
(14) Siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomer yang dipakai.
Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah menjawab
soal dengan benar.
(15) Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian dengan perwakilan
kelompok keloter 2. Guru menghitung skor tim berdasarkan yang
didapatkan oleh masing-masing kelompok. Setelah itu guru
memberikan reward kepada kelompok yang paling tinggi poinnya.
(16) Selesai kegiatan setiap kelompok diberi kesempatan untuk maju
kedepan untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok nya.
(17) Setiap siswa didalam kelompoknya diberi kesempatan secara
bergantian untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya.
(18) Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil kerjanya guru
memberikan kesempaan kepada kelompok lain dan memberikan
pendapatnya dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya
ketika ada penjelasan yang kurang dimengerti.
d) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang
sudah di pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan
berupa kesimpulan dari hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru dan
siswa berdo‟a bersama-sama dan guru mengucap salam kepada siswa
81
sebelum keluar kelas. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I,
siswa sudah terlihat menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang
soal yang diajukan oleh guru. Namun masih ada siswa yang terlihat
bingung dan susah mengeluarkan pendapat tentang soal yang diberikan
oleh guru.
3) Pertemuan ke III
Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 13
Februari 2020 jam ke 5-6 pada pukul 10.50-12.00 WIB. Pada pertemuan
ini guru mengadakan tes untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa.
a) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.
Selanjutnya guru menginformasi bahwa akan dilaksanakan tes mengisi
lembar angket untuk mengukur keaktifan siswa selama mengikuti proses
pembelajaran.
b) Kegiatan inti
(1) Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan
angket dalam mengukur keaktifan belajar siswa akhir siklus I
(2) Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru da mengerjakan
soal dengan jujur dan benar.
(3) Siswa mengisi lembar angket siswa
c) Penutup
Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan lembar
angket dengan tertib dan guru menutup pelajaran
82
c. Hasil Observasi Siklus II
Tabel 4.10
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) (Siklus II)
No Indikator atau Aspek yang
dinilai
Skor Jumlah
Rata-
rata % P1 P2
1 Proses Mengalami
Berani bertanya
Berani menjawab
pertanyaan teman
Berani mencoba
mempraktekkan materi
yang sedang dipelajari
Mengeluarkan
pendapat dengan baik
dan percaya diri
5
5
5
4
5
5
5
5
10
10
10
9
100
100
100
90
2 Proses Transaksi
Saling membantu
Saling memberi
pemahaman
Saling mengikuti
Belajar dalam
kelompok
5
4
4
5
5
5
5
5
10
9
9
10
100
90
90
100
3 Proses mengatasi masalah
Mengutamakan ide-ide
baru dalam kelompok
Menyesuaikan
masalah/soal yang
diberikan
Kejelasan dalam
berdiskusi
Mengembangkan
pemahaman
5
5
5
5
5
5
5
5
10
10
10
10
100
100
100
100
83
4 Mencoba sendiri konsep-
konsep tertentu
Aktif dalam
menyelesaikan soal-
soal beberapa konsep
tertentu
Menggali
pengetahuannya untuk
menemukan konsep-
konsep yang sedang
dipelajari
Secara aktif terlibat
langsung dalam proses
pembelajaran
Mampu mengahsilkan
sejumlah ide dengan
cepat sesuai dengan
fungsinya
4
5
4
5
5
5
5
5
9
10
9
10
90
100
90
100
Jumlah 75 80 155
Rata-rata (%) 75 80 155
Rata-rata Keseluruhan (%) 77,5%
Keterangan :
1 : Sangat Kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama
2 : Kurang Aktif P2 : Pertemuan Kedua
3 : Cukup Aktif
4 : Aktif
5 : Sangat Aktif
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa aktivitas
dalam proses pembelajaran Tematik dengan menggunakan model pembelajaran
Teams Games Tournament siswa sudah mengalami peningkatan dari siklus I
84
hal ini dapat dibuktikan persentase rata-rata siklus II sebesar 77,5% dari siklus
I yaitu persentase rata-rata sebesar 63%, upaya peningkatan keaktifan belajar
sudah terlihat walaupun secara keseluruhan belum memuaskan masih terdapat
beberapa kekurangan yaitu siswa sudah baik namun belum keseluruhan siswa
menanggapi masalah atau pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa sudah
baik dalam mengemukakan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
Tabel 4.11
Hasil Observasi Aktifitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Teams Games Tournament
No Aktivitas yang dilakukan
Guru
Skor Jumlah Rata-
rata % P1 P2
1 Guru memasuki kelas tepat
waktu
5 5 10 100
2 Guru Mengkondisikan siswa
(salam, doa)
5 5 10 100
3 Guru Melakukan kegiatan
apersepsi
5 5 10 100
4 Guru memberikan motivasi dan
menyampaikan tujuanpembelaj
aran
5 5 10 100
5 Guru menyampaiakan materi
sesuai buku panduan
5 5 10 90
6 Guru menjelaskan materi
terkait dengan bahan ajar
4 5 9 90
7 Guru menjelaskan model
pembelajaran yang akan
diterapkan
5 5 10 100
8 Guru menggunakan model
pembelajaran TGT dalam
KBM
5 5 10 100
9 Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
relevan.
5 5 10 100
85
10 Guru membimbing siswa
melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan
pemecahan/penjelasan atas
masalah baik secara individu
maupun kelompok
5 5 10 100
11 Guru menanyakan kepada
siswa tentang materi yang
belum paham/kurang
dimengerti.
5 5 10 100
12 Guru membantu siswa dalam
merumuskan jawaban.
5
5
10
100
13 Guru memberikan apresiasi
kepada siswa yang berani maju
kedepan
5 5 10 100
14 Guru bersama siswa melakukan
refleksi
5 5 10 100
15 Guru bersama siswa
menyimpulkan pembelajaran
5 5 10 100
Jumlah 74 76 75
Rata-rata keseluruhan (%) 75%
Keterangan:
1 : Sangat Baik P1 : Pertemuan Pertama
2 : Kurang P2 : Pertemuan Kedua
3 : Cukup
4 : Baik
5 : Sangat Baik
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa aktifitas
guru pada proses pembelajaran tematik pada siklus II mengalami peningkatan
dalam menciptakan suasana belajar yang dapat mengaktifkan siswa, hal ini
dapat dilihat dari persentasenya dari 60% meningkat menjadi 75%. Guru sudah
mengajar dengan baik dengan tahapan pembelajaran model Teams Games
Tournament.
86
Tabel 4.12
Keaktifan Belajar siswa dengan Model Pembelajaran Teams Games Tournament
(Siklus 2)
No Nama Skor Keaktifan
Siklus II
Rata-rata
Skor
Keaktifan
Kriteria
Keaktifan
P1 P2
1 Aditya Ramadan 3 4 3,5 Cukup Aktif
2 Arif Hanafi 4 4 4 Aktif
3 Cici Meisarah 3 4 3,5 Cukup Aktif
4 Erwin Ashar Ardiawan 3 4 3,5 Cukup Aktif
5 Fariansyah 3 4 3,5 Cukup Aktif
6 Ghea Agustin Rahmadani 3 4 3,5 Cukup Aktif
7 Gilang Ramadhany P.S 4 5 4,5 Aktif
8 Halimatul Sakdiyah 3 4 3,5 Cukup Aktif
9 Jaka Saputra 3 4 3,5 Cukup Aktif
10 Jihan 3 4 3,5 Cukup Aktif
11 Kurnia Sapitri 3 4 3,5 Cukup Aktif
12 M. Rizal 4 5 4,5 Aktif
13 Marcel Candra Winata 4 5 4,5 Aktif
14 Mery Amelia 4 4 4 Aktif
15 Muhammad Supriyanto 4 5 4,5 Aktif
16 Muhammad Al-fahri 4 5 4,5 Aktif
17 Muhammad Al-fian 3 4 3,5 Cukup Aktif
18 Muhammad Iqbal Hanif 3 4 3,5 Cukup Aktif
19 Nazila Amrina Rosyada 4 5 4,5 Aktif
20 Nofrizal 3 4 3,5 Cukup Aktif
21 Novita Putri Lestari 4 5 4,5 Aktif
87
No
Nama
Skor Keaktifan
Siklus 1
Rata-rata
Skor
Keaktifan
Kriteria
Keaktifan
P1 P2
22 Rafi Ahmad Fauzan 4 5 4,5 Aktif
23 Revina Fidhotul Khasanah 4 5 4,5 Aktif
24 Rian Wiratama 4 5 4,5 Aktif
25 Rosyida Juanisa 4 5 4,5 Aktif
26 Sigit Pramudika 4 4 4 Aktif
27 Syifa Ramadhani 4 5 4,5 Aktif
28 Ulfa Marcella 4 5 4,5 Aktif
29 Yurida Iswatun Ani H 5 5 5 Sangat Aktif
Jumlah 105 130 117,5 Aktif
Rata-rata skor 3,7 4,4 4,1
Adapun hasil observasi dalam proses pembelajaran siswa akhir
siklus II tentang Tema Cita-Citaku dan Subtema Giat Meraih Cita-cita
dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament.
Pada table skor keaktifan siswa sebesar 117,5 dengan rata-rata 4,1 dan ini
meniningkat secara signifikan dari siklus I dimana jumlah yang diperoleh
sebesar 92 dengan rata-rata skornya 3,1.
d. Tahap Refleksi
Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan
tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah
mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini terlihat dari keaktifan siswa
telah memenuhi indikator yang telah ditetapkan. Setelah peneliti dan guru
88
berkolaborasi dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan
pelaksanaan tindakan dan observasi, diketahui hasil keaktifan siswa pada
siklus II dalam kategori sudah aktif dan mendekati sangat aktif, yaitu
mencapai skor 4,1.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus II
diakatakan sudah berhasil karena sudah memenuhi indikator keberhasilan
tindakan yang telah diterapkan, yaitu adanya peningkatan aktivitas belajar
siswa dan adanya peningkatan keaktifan siswa kedalam kategori
mendekati sangat aktif yaitu dengan skor 4,1. Maka pemberian tindakan
pada penelitian diakhiri pada siklus II.
D. Analisis Data
Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data tersebut
berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi aktivitas
mengajar guru dan tes angket siswa. Hasil data yang diperoleh dari
pengumpulan data dengan teknik observasi adalah sebagai berikut:
1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata
persentase sebesar 63%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata
persentase sebesar 77,5%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran tematik dengan
menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament.
2. Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh dengan rata-
rata persentase 60%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase
sebesar 72%. Hal ini pun menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
guru dalam mengelola kelas maupun meningkatkan keaktifan belajar siswa.
3. Sedangkan hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik
pemberian angket belajar adalah sebagai berikut : perolehan skor keaktifan
belajar siswa pada tes akhir siklus I sebesar 3,1 dengan kategori mendekati
aktif, pada tes akhir siklus II diperoleh skor keaktifan belajar siswa sebesar
4,1 dengan kategori mendekati sangat aktif. Hal ini menunjukkan adanya
89
peningkatan keaktifan siswa pada pembelajaran tematik dengan
menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament.
E. Interprestasi Hasil Analisis Data
Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi bahwa
pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan selama proses
pembelajaran menunjukkan aktivitas belajar dan keaktifan siswa belum begitu
optimal. Namun terjadi peningkatan pada aktivitas belajar dari keaktifan
siswa setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II. Adapun data yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam
melakukan pengamatan terhadap keaktifan belajar siswa dan aktivitas
mengajar guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang
diperoleh dari lembar observasi digunakan peneliti dan observer sebagai
bahan untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah
dilakukan dan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus
selanjutnya. Hasil observasi yang diperoleh pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.13
Persentase Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Teams Games Tournament
Skor
Aktivitas
Pertemuan
I
Pertemuan
II
Rata-rata
Siklus I 58% 68% 63%
Siklus II 75% 80% 77,5%
Peningkatan 17% 12% 14,5%
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel terjadi peningkaan keaktifan belajar
siswa dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran
90
tematik dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament
dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri
146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi selama proses pembelajaran.
Adapun persentase aktifitas belajar siswa pada siklus I dan II disajikan
pada diagram berikut:
Gambar Diagaram Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Teams Games Tournament
Sedangkan hasil observasi aktivitas mengajar guru yang diperoleh pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14
Persentase Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Teams Games Tournament.
Skor
Aktivitas
Pertemuan
I
Pertemuan
II
Rata-rata
Siklus I 54% 66% 60%
Siklus II 74% 76% 75%
Peningkatan 20% 10% 15%
58%
75% 68%
80%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
siklus 1 siklus 2
pertemuan 1 pertemuan 2
91
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel terjadi peningkatan mengajar guru
dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa guru mengalami perbaikan
dalam menciptakan kegiatan pembelajaran tematik dengan menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament sebagai upaya meningkatkan aktivitas
dan keaktifan belajar siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit
Kabupaten Muaro Jambi.
Adapun persentase aktivitas mengajar guru pada siklus I dan siklus II
disajikan pada diagram berikut:
Gambar Diagram Aktivitas Guru mengajar dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Teams Games Tournament.
Sedangkan hasil observasi keaktifan belajar siswa yang diperoleh pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15
Skor Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Teams Games Tournament Berdasarkan Observasi.
Tes Akhir Skor Kriteria
Skor Awal 2 Kurang Aktif
Siklus I 3,1 Mendekati Aktif
Siklus II 4,1 Mendekati Sangat Aktif
54%
74% 66%
76%
0%
20%
40%
60%
80%
Siklus I Siklus II
Pertemuan I Pertemuan II
92
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel dapat dilihat adanya
peningkatan skor keaktifan belajar siswa dari skor awal ke siklus I ke
siklus II dengan peningkatan skor sebesar 2 (skor awal ke siklus I) dan 1
(siklus I ke siklus II). Peningkatan hasil angket ini menunjukkan
tercapainya indikator keberhasilan.
Gambar Diagram Skor Keaktifan Belajar Siswa Menggunakan
Model Pembelajaran Teams Games Tournament
F. Pembahasan
dari hasil penelitian diatas, dapat terlihat hasil sebagai berikut:
1. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan keaktifan belajar siswa menggunakan model pembelajaran
Teams Games Tournament pada kelas IV B di Sekolah Dasar Negeri
146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi. Pembelajaran pada
penelitian ini sudah dilaksanakan dengan mengikuti tahapan model
pembelajaran Teams Games Tournament. Tahapan-tahapan pembelajaran
Teams Games Tournament dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.
Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model Teams Games
Tournament ini telah menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam
pelaksanaan proses pembelajaran tematik di kelas IV B Sekolah Dasar
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Skor Keaktifan
Skor Keaktifan
93
Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi. Hal ini terlihat
adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dan guru dengan
menggunakan model pembelajaran model Teams Games Tournament,
karena proses pembelajaran model Teams Games Tournament ini
menggunakan kerja sama kelompok untuk bersaing sehat kepada
kelompok lain. Proses pembelajaran pada model ini lebih menekankan
kepada keaktifan siswa untuk menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran,
kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar yang berkaitan
dengan materi pembelajaran.
2. Selain itu dari hasil observasi selama penelitian di SDN 146/IX Desa
Parit pada kelas IV B, terlihat sangat jelas bagaimana keaktifan siswa
sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Teams Games
Tournament ini. Seperti terlihat bahwa keaktifan siswa meningkat dari
pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II, hasil aktivitas belajar
siswa pada siklus I mencapai 63% mengalami peningkatan pada siklus II
menjadi 77,5%. Sejalan dengan peningkatan aktivitas belajar siswa
dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament, hal
ini serupa terjadi pada tes keaktifan belajar siswa. Hal ini terbukti
berdasarkan hasil tes keaktifan belajar siswa akhir siklus I diperoleh skor
keaktifan sebesar 3,1 dengan kategori “mendekati Aktif” dan skor
keaktifan siswa meningkat menjadi 4,1 dengan kategori “mendekati
sangat aktif. Berdasarkan analisis hasil tes keaktifan belajar siklus I dan
siklus II, keaktifan belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 146/IX
Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi mengalami peningkatan pada setiap
indikatornya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
Teams Games Tournament dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa
kelas IV B Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro
Jambi.
3. Adapun dampak yang diperoleh siswa dari diterapkannya model
pembelajaran Teams Games Tournament yaitu siswa yang semula tidak
aktif dan malas mengikuti proses pembelajaran kini sudah terlihat aktif
94
saat pembelajaran tematik berlangsung, siswa yang jarang bertanya dan
menjawab pertanyaan dari guru kini sudah berani untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa yang semula malas,
kini siswa tersebut aktif dalam menyelesaikan soal-soal dan terlibat
langsung dalam proses pembelajaran, dan siswa yang semula takut
bahkan malu-malu saat disuruh mempersentasikan hasil diskusi
kelompok maupun individunya kini sudah berani dan percaya diri dalam
mempersentasikan hasil jawabannya. Penggunaan model pembelajaran
Teams Games Tournament ini dapat meningkatkan pembelajaran tematik
di kelas IV B SDN 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi.
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Tematik dengan menggunakan
Model Pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa hal tersebut dapat dilihat pada setiap siklus.
1. Pada pra siklus skor nilia keaktifan siswa sebesar 2 dengan kategori
kurang aktif, dan hanya beberapa siswa saja yang mencapai kategori
cukup aktif dan aktif. Setelah dilakukan tindakan siklus I meningkat
1,1% maka skor nilai keaktifan belajar siswa naik menjadi 3,1 dengan
kategori mendekati aktif, dengan jumlah siswa yang aktif sebanyak 3
siswa, siswa yang cukup aktif sebanyak 20 siswa dan siswa yang
kurang aktif sebanyak 6 siswa. Dan meningkat 1% pada siklus II
dengan skor nilai keaktifan belajae siswa menjadi 4,1 dengan kategori
mendekati sangat aktif, dengan jumlah siswa yang cukup aktif
sebanyak 12 siswa, siswa yang aktif sebanyak 16 siswa dan 1 siswa
yang sangat aktif.
2. Dampak yang diperoleh siswa dari diterapkan model pembelajaran
Teams Games Tournament yaitu siswa yang semula tidak aktif dan
malas mengikuti proses pembelajaran kini sudah terlihat aktif saat
proses pembelajaran tematik berlangsung, siswa yang jarang bertanya
dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa yang semula
malas dalam menyelesaikan soal-soal, siswa kini aktif dalam
menyelesaikan soal-soal dan terlibat langsung dalam proses
pembelajaran dan siswa yang semula takut bahkan nalu-malu saat
disuruh mempersentasikan hasil diskusi kelompok maupun
individunya kini sudah berani dan percaya diri dalam
mempersentasikan hasil jawabannya. Penggunaan model Teams Games
Tournament ini dapat meningkatkan pembelajaran tematik di kelas IV
B SDN 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi.
96
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan saran
kepada guru sebagai berikut:
1. Model pembelajaran Teams Games Tournament pada siswa kelas IV B
di Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa, sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif
dalam pembelajaran tematik. Jadi focus pembelajaran dapat lebih
tertuju kepada siswa untuk memperoleh pengetahuannya secara
langsung melalui pengalaman dan konteks nyata sekitar siswa.
2. Disarankan kepada guru kelas sebelum mengajar terlebih dahulu
menyiapkan rencana pembelajaran, media pembelajaran, metode
maupun model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.
Karena dengan lengkapnya alat pembelajaran tersebut, tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai pun dapat terwujud dengan baik.
3. Penulis manyarankan kepada guru dan siswa hendaknya menyadari
bahwa setiap siswa mempunyai keaktifan yang berbeda yang
diharapkan keaktifan itu untuk dapat diasah terus agar dapat
ditingkatkan. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
C. Penutup
Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada
Allah SWT, bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ini, namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih
terdapat kekurangan, baik dalam sistematika penulisan maupun bentuk
kata-kata.
Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia
memberikan bantuan kepada penulis dalam penulisan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para guru di Sekolah Dasar
Negeri 146/IX Desa Parit.
97
DAFTAR PUSTAKA
Amelia. Rizky. 2016. Skripsi. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Minat
Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas
V Madrasah Ibtidaiyyah Negeri Berembang Kecamatan Sekernan
Kabupaten Muaro Jambi. IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Aqid, Zainal dan Murtadlo, Ali. 2016. Kumpulan Metode Pembelajaran
Kreatif dan Inovatif. Bandung: Satu Nusa
Aris, Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz
Dimyati, J. (2016). Pembelajaran Terpadu (1st ed). Jakarta: PT Kharisma
Putra Utama.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta
Fadlilah.(2014). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran
SD/MI, SD/MTS, dan SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Gustiana Resi. 2017. Skripsi. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Teams Games Tournament Untuk Meningkatkan Kemampuan
Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) Kelas V Madrasah ibtidaiyyah Salamah Kota Jambi. UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
https://id.123dok.com/document/zlem756q.Penerapan-model-
pembelajaran-teams-game-tournament-tgt-dalam-meningkatkan-
hasil-belajar-siswa-pada-kelas-v-di-mi-al-fajar-pringsewu-tahun-
ajaran-2016-1017-raden-intan-repository.html di akses pada pukul
20:00 WIB
karman. (2018). Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan. Bandung: Rosdakarya
Majid. Abdul. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja
Rosdakarya
98
Maolani. Rukaesih A. (2016). Metodologi Penelitian Pendidikan. Depok:
Rajawali Pers
Muhammad Ali dan Muhammad Asrori. (2014). Metodologi dan Aplikasi
Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Mulyani. Sri. 2017. Skripsi. Penerapan Model Kooperatif Tipe Team
Games Tournament Untuk Menciptakan Keaktifan Belajar Siswa
Pada Pelajaran Matematika Di Kelas IV C di Madrasah
Ibtidaiyyah Darussalam Kecamatan Jelutung Kota Jambi. UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Nurmiyati. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
(Teams Games Tournament) Dengan Permainan Puzzle untuk
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIPA 5
SMA Negeri 1 Kartasura.18(1),146-152
Paizaluddin, & Ermalinda. (2016). Penelitian Tindakan Kelas (classroom
action research) panduan teoritis dan praktis (3rd
ed). Bandung:
ALFABETA
Rusman.2012.Model-model Pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Soemanto. Wasty. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. (2013). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: ALFABETA.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran.
Surabaya: Refika Aditama
Sukardi. (2013). “Metode Penelitian Tindakan Kelas : Implementasi dan
Pengembangannya”. Jakarta : Bumi Aksara
Tim Penyusun. (2017). Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN STS Jambi
Lampiran 1 : Instrumen Pengumpulan Data
b) Lembar Observasi Siswa
Tema :
Sub tema :
Kelas :
Nama siswa :
Hari dan tanggal :
Jam pelajaran :
4. Untuk mengetahui tingkat awal peningkatan keaktifan belajar siswa dalam
proses pembelajaran sebelum menggunakan model pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT)
5. Untuk mengetahui apa – apa saja yang menghambat peningkatan keaktifan
belajar siswa dalam proses pembelajaran.
6. Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan Teams Game Tournament
(TGT) terhadap peningkatan keaktifan belajar siswa.
Petunjuk :
4. Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran
tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa.
5. Observer memberikan skor dengan petunjuk berikut:
Kualitas
Skor Kualitas
1 Sangat Kurang
2 Kurang
3 Cukup
4 Baik
5 Baik Sekali
6. Ceklis pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian siswa dalam
proses pembelajaran.
No. Aktivitas Belajar Siswa
Skor
1 2 3 4 5
1
Proses Mengalami
Berani bertanya
Berani menjawab pertanyaan teman
Berani mencoba mempraktekkan materi
yang sedang dipelajari
Mengeluarkan pendapat dengan baik dan
percaya diri
2
Proses Transaksi
Saling membantu
Saling memberi pemahaman
Saling mengikuti
Belajar dalam kelompok
3
Proses mengatasi masalah
Mengutamakan ide-ide baru dalam
kelompok
Menyesuaikan masalah/soal yang
diberikan
Kejelasan dalam berdiskusi
Mengembangkan pemahaman
4
Mencoba sendiri konsep-konsep tertentu
Aktif dalam menyelesaikan soal-soal
beberapa konsep tertentu
Menggali pengetahuannya untuk
menemukan konsep-konsep yang
sedang dipelajari
Secara aktif terlibat langsung dalam
proses pembelajaran
Mampu mengahsilkan sejumlah ide dengan
cepat sesuai dengan fungsinya
c) LEMBAR OBSERVASI GURU
No
. Aktivitas yang dilakukan Guru
Skor Jumlah
Rata
– rata
%
P1 P2
1 Guru memasuki kelas tepat waktu
2
Guru Mengkondisikan siswa
(salam, do‟a)
3 Guru melakukan apersepsi
4 Guru memberikan motivasi dan
menyampaikan tujuan
pembelajaran
5 Guru menyampaikan materi
sesuai buku panduan
6 Guru menjelaskan materi terkait
dengan bahan ajar
7 Guru menjelaskan model
pembelajaran yang akan
diterapkan
8 Guru menggunakan model
pembelajaran TGT dalam KBM
9 Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
relevan
10 Guru menanyakan kepada siswa
tentang materi yang belom
paham/kurang dimengerti
11 Guru memberikan apreseasi
kepada siswa yang berani maju
kedepan
12 Guru bersama siswa melakukan
refleksi
13 Guru bersama siswa
menyimpulkan pembelajaran
14 Guru bersama siswa membaca
do‟a
Jumlah
Rata-rata keseluruhan (%)
d) Lembar Wawancara Siswa
Nama siswa :
Kelas :
No. absen :
No. Pertanyaan Jawaban
1
Apakah kamu suka
pembelajaran menggunakan
Tema – tema ?
Iya, saya suka pelajaran tema-tema
2
Bagaimana pendapat kamu
tentang pembelajaran
Tematik ?
Pembelajaran tematik itu seru dan
menyenangkan
3
Apakah kamu senang belajar
berkelompok dalam
mengerjakan soal-soal yang
terdapat didalam buku
tematik
Iya, saya senang karena seru
4
Pernahkah kamu mendengar
atau mengetahui model
pembelajaran
Iya, saya pernah mendengar
5
Apakah kamu ingin tahu
lebih banyak tentang model
pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT)
Iya, saya ingin tahu
6
Apakah kamu bertanya
kepada guru apabila kamu
belum paham ?
Iya, kalau saya tidak tahu saya tanya sama
guru
7 Apakah kamu senang dengan
model pembelajaran
sekarang ?
Iya, saya senang
8 Apa yang kamu dapat setelah Saya menjadi lebih paham dan mengerti
mempelajari pembelajaran
Tematik menggunakan
model pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT)
9
Bagaimana pendapat kamu
tentang cara mengajar guru
yang digunakan dalam
pembelajaran selama ini ?
Guru ketika mengajar baik, dan membuat
semua murid menjadi senang dan mudah
paham
10
Dibanding dengan
pembelajaran sebelumnya
apakah pembelajaran tematik
pada saat ini lebih
menyenangkan
Iya, lebih menyenangkan
e) Lembar Wawancara Guru
Nama guru : Mulyati, S.Pd
Wali kelas : IVB
Instrument Wawancara dengan Guru Sebelum Pembelajaran
No. Pertanyaan Jawaban
1
Berapa lama ibu mengajar di
SDN 146/IX Desa Parit
Kabupaten Muaro Jambi ?
11 tahun
2 Berapa lama ibu mengajar di
kelas IV ?
Hampir 2 tahun
3 Berapa jumlah peserta didik yang
belajar di kelas ibu saat ini ?
29 orang
4
Bagaimana cara ibu
menyampaikan materi kepada
siswa ?
Dengan metode ceramah diskusi dan
tanya jawab
5 Bagaimana respon siswa terhadap
pembelajaran ?
Terdapat beberapa siswa yang aktif
bertanya dan menjawab
6 Metode pembelajaran apakah
yang ibu ketahui ?
Metode ceramah, diskusi, dan tanya
jawab
7
Apa model pembelajaran yang
sering ibu gunakan pada saat
proses pembelajaran ?
Cooperative learning
8
Apakah dalam pembelajaran ibu
pernah menggunakan model
pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT)
Belum pernah
9
Bagaimana respon siswa terhadap
model pembelajaran yang ibu
terapkan pada pembelajaran
tematik ?
Kurang aktif dan siswa terlihat bosan
10
Bagaimana hasil belajar siswa dan
sikap kerja sama siswa setelah
diterapkannya model
pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT)
Sangat baik dan siswa cepat
menangkap materi yang disampaikan
Nama guru : Syifa Ramdahani
Wali kelas : Mulyati, S.Pd
Instrument Wawancara dengan Guru Sebelum Pembelajaran
No. Pertanyaan Jawaban
1
Apakah dengan menggunakan
metode pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT) materi
pembelajaran tematik lebih
mudah untuk dipahami oleh
siswa?
Iya, ternyata siswa lebih mudah untuk
memahaminya, dan siswa menjadi
tidak bosan
2
Apakah dengan menggunakan
model pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT) dapat
mengecek pemahaman masing-
masing siswa dalam diskusi
kelompok?
Tentunya, terlihat sekali siswa yang
memahami atau tidak
3
Apakah dengan menggunakan
model pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT) dapat
meningkatkan keaktifan belajar
siswa dalam proses
pembelajaran?
Iya, karena siswa lebih tertarik
4
Apakah dengan menggunakan
model pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT) siswa berani
mengemukakan jawabannya?
Iya, siswa lebih bersemangat untuk
menjawab soal yang diberikan
5
Bagaimana keaktifan dan sikap
kerja sama siswa setelah
diterapkannya model
pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT)
Sangat baik
f) Angket
Nama :
Kelas :
No. absen :
Berilah tanda Check List (√) sesuai dengan pilihan sikapmu terhadap pernyataan
dibawah ini !!
Ket: Ya (Setuju) dan Tidak (Tidak Setuju)
No. Pertanyaan Pilihan Sikap
Ya Tidak
1 Cara belajar yang baru saja berlangsung sangat menarik.
2 Kesempatan berdiskusi dalam pembelajaran ini, membuat
saya lebih berani mengemukakan pendapat.
3 Dengan cara belajar seperti ini, membuat saya lebih
menghargai pendapat orang lain.
4 Saya lebih mudah mengerjakan soal pada pembelajaran
tematik dengan cara belajar seperti ini (TGT).
5 Saya ingin topik lain diajarkan seperti ini.
6 Saya lebih suka belajar kelompok daripada belajar sendiri
– sendiri.
7 Cara belajar seperti ini, menjadikan saya senang belajar.
8 Cara belajar seperti ini, membuat saya berani mengajukan
pertanyaan pada guru maupun teman.
9 Belajar kelompok membuat saya lebih mudah
mengerjakan soal – soal.
10 Cara belajar seperti ini, menumbuhkan sikap kritis,
berfikir ilmiah dan kerja sama.
Nama siswa :
Kelas :
Petunjuk pengisian :
Tulislah nama dan nomor absen kalian ditempat yang sudah disediakan
Berilah tanda silang pada jawaban yang sesuai dengan pilihan kalian
Jawablah pertanyaan dengan benar dan jujur Jangan lupa berdoa sebelum
menjawab pertanyaan
1. Saya …………. Membantu teman yang belum paham.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
2. Saya ……….. ikut berpartisipasi dalam belajar kelompok.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
3. Saya……….. mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
4. Saya ………. Mengeluarkan pendapat saat pembelajaran berlangsung.
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
5. Saya …………merasa malas saat untuk mencatat materi yang sedang
diajarkan
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
6. Saya ……….. lebih suka diam saat berdiskusi dalam kelompok
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
7. Saya …………. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru maupun
teman
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
8. Saya …………….. bosan dengan model pembelajaran kelompok
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
9. Saya ……………. Bertanya kepada guru jika ada materi yang belum jelas
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
10. Saya ………….. mendengarkan pendapat teman yang sedang berbicara
didepan kelas
a. Selalu
b. Kadang
c. Tidak pernah
Lampiran II : Silabus
Tema 6 : Cita - citaku
Alokasi Waktu : 96 jam pelajaran
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
1.1 Menerima makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
2.1 Menerima makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
3.1 Mengasosiasikan makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Menceritakan makna hubungan simbol dengan sila-
sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
Hubungan simbol dengan sila – sila Pancasila dalam kehidupan sehari – hari
Menceritakan makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
Subtema 1: Aku dan cita - citaku(32 jam pelajaran)
Bermain kartu kata dan kartu gambar tentang simbol dan sila-sila Pancasila serta maknanya
Menyimak cerita/mengamati video/film/ gambar tentang berbagai macam profesi dikaitkan dengan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Menggali informasi melalui wawancara di rumah tentang berbagai macam profesi orang tua masing-masing
Menuliskan hasil wawancara dengan bahasa sendiri, dapat dilengkapi dengan foto/video, dan
lainnya dikaitkan dengan sila-sila dalam Pancasila
Membaca teks fiksi dengan tema cita-cita dan profesi
Menuliskan isi dan menceritakan dengan bahasa sendiri tentang tokoh dan watak dalam teks fiksi
Menuliskan peta pikiran tentang kesukaan diri dan cita-cita, dalam bentuk tulisan dan gambar, kemudian dipajang di kelas
Bahasa Indonesia 3.9 Mencermati tokoh-
tokoh yang terdapat pada teks fiksi
4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tentang yang ingin diperjuangkan atau dipertentangkan antartokoh pada
Teks fiksi
Membandingkan tokoh dan watak teks fiksi
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
cerita fiksi 3.10 Membandingkan
watak masing-masing tokoh pada teks fiksi
4.10 Menyajikan cara-cara yang
dilakukan oleh tokoh cerita fiksi dalam memperjuangkan atau mempertentangkan hal-hal yang diinginkan
Wawancara untuk mendapatkan data tentang cita-cita teman-teman di lingkungan sekolah
Menyajikan hasil laporan wawancara tentang cita-cita dalam bentuk diagram batang
Membawa mainan dari rumah/yang ada di lingkungan sekolah, bermain bersama dan mengidentifikasi berbagai macam gaya yang didapatkan dari permainan tersebut. Misalnya : mobil-mobilan menghasilkan gaya dorong
Menuliskan hasil identifikasi, benda (dari mainan yang dimainkan) dan gaya yang dihasilkan
Mengumpulkan data identifikasi, menuliskan kembali di papan tulis dan mempresentasikan hasil temuan dalam bentuk tabel data
Menyimpulkan bahwa gaya terjadi antara dua benda.
Mengamati gambar/foto/video/ teks bacaan tentang: berbagai profesi dan kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat
Menghadirkan orang tua/beberapa narasumber yang mempunyai profesi tertentu untuk menceritakan tentang kegiatan ekonomi yang dilakukannya
Berdiskusi dengan orang tua/beberapa narasumber
Matematika 3.11 Menjelaskan data
diri peserta didik dan lingkungannya yang disajikan dalam bentuk diagram batang
4.11 Membaca data diri peserta didik dan lingkungannya yang disajikan dalam bentuk diagram batang
Data dan pengukuran
Ilmu Pengetahuan Alam 3.3 Memahami macam-
macam gaya, antara lain gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan
4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan
Gaya dan manfaatnya
Pengertian gaya
Macam-macam gaya
Manfaat gaya
Ilmu Pengetahuan
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Sosial 3.3 Mengidentifikasi
kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat di
bidang pekerjaan, sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi
4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat di bidang pekerjaan, sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi
Ketersediaan sumber-sumber ekonomi
Kegiatan ekonomi dan lapangan kerja (produksi, distribusi, konsumsi)
Lembaga ekonomi
Perniagaan untuk mening-katkan kesejahteraan
tentang bagaimana pengelolaan kegiatan ekonominya
Membat kesimpulan sderhana terkait sumber-sumber ekonomi dari hasil wawancara dengan orang tua atau beberapa narasumber
Mengamati gambar/video/contoh dari guru, tentang bentuk-bentuk gambar tiga dimensi
Menggambar bentuk tiga dimensi yang berkaitan cita-cita diri dengan teknik bebas
Membaca cerita tentang “ayo bermain bola”
Mempraktikkan variasi pola dasar jalan, lari, lompat, dan lempar melalui bermain bola
Subtema 2: Hebatnya cita – citaku (32 jam pelajaran)
Menggali informasi melalui wawancara tentang cita-cita yang sudah dicapai dengan orang-orang di
lingkungan sekolah/diluar sekolah
Menuliskan hasil laporan wawancara tentang “hebatnya cita-cita” dikaitkan dengan sila-sila dalam Pancasila
Menceritakan tentang hebatnya cita-cita diri dengan bahasa sederhana
Membaca teks tentang tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi dengan tema hebatnya cita-cita
Membandingkan watak masing-masing tokoh pada
Seni Budaya dan Prakarya 3.1 Mengetahui gambar
dan bentuk tiga dimensi dimensi
4.1 Menggambar dan membentuk tiga dimensi
Gambar tiga dimensi
Gambar bentuk dan membentuk berdasarkan objek
Proses pembuatan bentuk dan tiga dimensi berdasarkan objek
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3.3 Memahami
prosedur variasi gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar melalui permainan/olahraga yang dimodifikasi dan atau olahraga
Variasi pola gerak dasar pembelajaran atletik jalan cepat
Start
Gerakan jalan
Finish
Variasi pola greak dasar
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
tradisional 4.3 Mempraktikkan
variasi pola dasar jalan, lari, lompat, dan lempar melalui permainan/olahraga yang dimodifikasi
dan atau olahraga tradisional
3.6 Menerapkan prosedur variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai
4.6 Mempraktikkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai
pembelajaran atletik jarak pendek
Posisi badan/togok
Ayunan lengan
Ayunan langkah kaki
Mendarat
Memasuki garis finish
teks fiksi dan menuliskan temuan watak/karakter tokoh di kertas yang di tempel di mading
Misalnya : malas, pekerja keras, giat belajar, bersungguh-sungguh
Membaca bersama data cita-cita teman di sekolah yang disajikan dalam bentuk diagram batang
Mengamati gambar/ kejadian nyata yang ada di sekitarnya atau melakukan demonstrasi tentang gaya. Contoh: mendorong kursi, mengerek bendera, mainan magnet, menjatuhkan bola, mainan mobil bergerak di atas permukaan kasar dan licin, dan lain-lain.
• Melaporkan hasil identifikasi gaya yang sudah dipraktekkan. gaya otot, gaya pegas, gaya listrik dengan benda-benda yang ada di sekitarnya
Mengumpulkan data/wawancara dengan beberapa narasumber (lembaga atau perorangan)
tentang kegiatan ekonominya untuk meningkatkan kehidupan masyarakat sekitar
Menyajikan secara lisan maupun tertulis hasil identifikasi tentang: kegiatan ekonomi dan perniagaan, lapangan kerja, lembaga ekonomi
Mengamati gambar/ video tentang sketsa gambar bentuk hasil karya seniman, kemudian mengamati benda-benda 3 dimensi yang ada
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
dilingkungan kelas
Membuat gambar bentuk dengan memasukkan unsur nilai estetis, proporsi, gelap terang, dan komposi pada gambar
Model gambar bentuk, misalnya : benda-benda 3 dimensi yang ada di dalam kelas, mainan dengan bentuk sederhana
Mempraktikkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor,) dalam aktivitas senam lantai
Subtema 3 : Giat berusaha meraih cita – cita (32 jam pelajaran)
Membaca teks singkat dan mengamati gambar orang-orang sukses, kemudian mendiskusikan bersama tentang karakter-karakter positif yang diperlukan dalam meraih cita-cita dikaitkan dengan sila-sila dalam Pancasila
Membaca teks tentang cerita petualangan dalam meraih cita-cita, mengidentifikasi karakter/watak dalam teks dengan tulisan/bahasa sederhana
Bermain peran tentang teks cerita petualangan dalam meraih cita-cita dengan menggunakan kosakata baku dengan benar.
Membuat daftar cita-cita dan usaha yang perlu diraih untuk mencapainya
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
dengan benar dalam bentuk diagram
Mendemonstrasikan dan mengidentifikasi manfaat gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
Membuat karya 3 dimensi dari bahan limbah (bahan daur ulang yang ada di sekitar sekolah), yang dikaitkan dengan atribut sesuai cita-cita kemudian dipajang di depan kelas, diapresiasi bersama
Mempraktikkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai
Lampiran III : RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 146/IX Desa Parit
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2
Tema 6 : Cita-Citaku
Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan.
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
Indikator :
Mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi.
IPA
3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta
mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di
lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.
Indikator :
Membuat poster tentang pentingnya pelestarian makhluk hidup bagi
lingkungan sekitar.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan berlatih membaca puisi, siswa mampu
mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar.
2. Melalui kegiatan membuat poster siswa mengetahui pentingnya
pelestarian makhluk hidup bagi lingkungan sekitar dengan tepat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Membaca puisi dan mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi
Membuat poster tentang pentingnya pelestarian makhluk hidup bagi
lingkungan sekitar
E. PENDEKATAN, METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
dan ceramah
Model : Kooperatif (Teams Game Tournament)
F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).
Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013).
Buku Teks, gambar-gambar contoh poster , contoh-contoh puisi,
lingkungan sekitar
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa
berdo‟a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Cita-Citaku”.
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab yang
berkaitan dengan subtema yang akan diajarkan untuk
menggali pengetahuan siswa
10 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti Mengamati
Guru meminta siswa mengamati gambar yang
disajikan di Buku Siswa, Gambar tersebut
menunjukkan kondisi sungai di Jakarta. Guru
memberikan beberapa pertanyaan pancingan : Apa
yang kamu lihat pada gambar tersebut? Dapatkah kamu
menemukan persamaan dari kedua gambar tersebut?
Apa persamaan yang kamu temukan? Bagaiamana
dengan perbedaaannya? Apakah kamu bisa
menemukan perbedaaanya? Mana kondisi sungai yang
lebih kamu sukai? Mengapa?
Guru meminta siswa membaca dan mencermati teks
bacaan yang berjudul “ Si Pendekar Kali
Pesanggrahan”. Siswa menggaris bawahi informasi-
informasi penting yang ia dapatkan dari bacaan,
informasi penting bisa berupa informasi yang berkaitan
dengan pelestarian lingkungan, kepedulian seseorang
dalam melestarikan lingkungan atau upaya-upaya
yang dilakukan oleh seseorang untuk mewujudkan
impian dan cita-citannya.
Guru menggunakankan teks bacaan ini untuk
menginspirasi siswa tentang pentingnya pelestarian
lingkungan dan gigihnya usaha seseorang dalam
mewujudkan keinginan dan cita-citanya.
rintangan-rintangan yang ditemukan untuk
mewujudkan keinginan dan cita-citanya
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan
35 Menit
X 6 JP
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
membagikan kepala bernomor struktur untuk masing-
masing kelompok
Menanya
Guru meminta masing-masing kelompok
menyimpulkan terhadap usaha yang dilakukan bang
idin untuk meraih cita-citanya.
Guru meminta perwakilan kelompok untuk
menjelaskan mengenai usaha yang dilakukan bang idin
untuk meraih cita-citanya.
Guru memberikan penguatan dan evaluasi dari
pelajaran mengenai usaha bang idin untuk meraih cita-
citanya.
Mengeksplorasi
Guru melanjutkan kegiatan dengan menunjuk satu
siswa untuk membacakan puisi ”Penjaga Alamku”.
Guru mengajukan pertanyaan kepada “siswa apa
maksud dari puisi tersebut?”
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
sesuai hasil kelompoknya.
Mengasosiasi
Siswa diminta kembali berkumpul dengan
kelompoknya masing-masing.
Guru memberikan petunjuk tata cara tournament
kepada siswa.
Guru mengadakan tournament, guru membuat meja-
meja tournament yang terdiri dari perwakilan
kelompok dan membagi nomor kepada siswa.
Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja
turnamen 1 untuk mengambil soal yang sudah
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
disiapkan oleh guru sesuai nomor yang mereka ambil.
siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomor
yang dipakai.
Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah
menjawab soal dengan benar.
Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian
dengan perwakilan kelompok kloter 2
Guru mengitung skor tim berdasarkan yang didapatkan
oleh masing-masing kelompok.
Guru memberikan reward kepada kelompok yang
paling tinggi poinnya.
Mengkomunikasi
selesai kegiatan kelompok, perwakilan diberi
kesempatan untuk maju kedepan mempersentasekan
hasil kerja kelompoknya.
Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil
kerjanya guru memberikan kesempatan pendapatnya
dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya
ketika ada penjelasan yang kurang di mengerti.
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo‟a menurut agama dan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Penilaian Sikap
No Nama
Perubanan Tingkah Laku
Teliti Cermat Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
dst
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
1. Menjelaskan Penting Pelestarian Makhluk Hidup yang Ada di Sekitar Kita
Bentuk penilaian: Tertulis
Instrumen Penilaian: Kunci Jawaban
KD IPA 3.2
Tujuan Kegiatan Penilaian : Mengukur kemampuan siswa dalam menjelaskan
pentingnya pelestarian alam.
Jawaban siswa bisa bervariasi, hal-hal pokok yang digunakan untuk menilai
jawaban siswa adalah :
- Kejelasan jawban yang diberikan oleh siswa
- Siswa menyebutkan lebih dari dua usaha yang harus dilakukan
- Jawaban siswa masuk akal dan mungkin untuk dilakukan
2. Mendeklamasikan Puisi
Bentuk penilaian: Praktek
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD Bahasa Indonesia 3.6 dan 4.6
Tujuan Kegiatan Penilaian: Mengukur kemampuan dan keterampilan siswa
dalam mendeklamasikan puisi
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup
Perlu
Pendampingan
4 3 2 1
Mimik Muka Siswa
membacakan
puisi dengan
mimik muka
yang sangat
ekspresif dari
awal sampai
akhir
Siswa
membacakan
puisi dengan
mimik muka
yang ekspresif
Siswa
membacakan
puisi dengan
mimik muka yang
ekspresif , namun
tidak konsisten
Siswa
membacakan
puisi dengan
mimik muka yang
kurang ekspresif ,
dari awal sampai
akhir
Intonasi Siswa
menggunakan
intonasi suara
yang sangat tepat
dan mampu
memberikan
penekanan pada
bagian-bagian
tertentu
Siswa
menggunakan
intonasi suara
yang tepat dan
mampu
memberikan
penekanan pada
bagian-bagian
tertentu
Siswa
menggunakan
intonasi suara
yang beragam
namun kadang
kurang tepat
Siswa
membacakan
puisi dengan
suara yang datar
tanpa
membedakan
intonasi
Penguasaan
Materi Puisi
Siswa hapal
semua kalimat
dalam puisi dan
mampu
menyampaikann
ya dengan lancar
Siswa hapal
sebagian besar
kalimat dalam
puisi dan
mampu
menyampaikann
ya dengan lancar
Siswa hapal
sebagian besar
kalimat dalam
puisi namun
kurang lancar
dalam
menyampaikanny
a
Siswa tidak hapal
seluruh kalimat
dalam puisi
3. Membuat Poster Tentang Pentingnya
Pelestarian Makhluk Hidup Bagi Lingkungan
Sekitar
Bentuk penilaian: Praktek
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD IPA 3.2 dan 4.2
Tujuan Kegiatan Penilaian: Mengukur kemampuan dan keterampilan siswa
membuat poster tentang pentingnya pelestarian makhluk hidup bagi lingkungan
sekitar.
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup
Perlu
Pendampingan
4 3 2 1
Isi Poster Isi poster sangat
sesuai dengan
tema poster
(semua kalimat
dan gambar
menyampaikan
Isi poster sesuai
dengan tema
(sebagian besar
kalimat dan
gambar
menyampaikan
Isi poster sesuai
dengan tema
namun ada
beberapa
kalimat/ gambar
yang tidak
Isi poster tidak
sesuai dengan tema
pesan tema
poster dengan
konsisten)
pesan poster) sesuai dengan
tema
Keterbacaan
Poster
Komposisi dan
ukuran tulisan
dan gambar
sangat
proporsional,
kata kunci pada
poster mudah
terlihat
Komposisi dan
ukuran tulisan
dan gambar
semua
proporsional,
namun kata
kunci kurang
terlihat
Komposisi dan
ukuran tulisan
dan gambar
sebagian besar
proporsional dan
kata kunci
kurang terlihat
Komposisi dan
ukuran tulisan tidak
proporsional dan
kata kunci tidak
terlihat jelas
Kelengkapan
Informasi
Poster
Poster yang
dibuat
menyampaikan
informasi yang
lengkap dan
mudah dipahami
Poster berisi
informasi yang
cukup lengkap
Poster berisi
informasi yang
cukup lengkap
namun ada
beberapa hal
yang sulit untuk
dipahami
Poster hanya berisi
gambar tanpa
kalimat atau
sebaliknya
Mengetahui Jambi, Februari 2020
Kepala Sekolah Guru Kelas Peneliti
Makhrus, S.Pd Setiawati, S.Pd Fittratun Nafisah
NIP.196603231993031006 TPG.161884
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 146/IX Desa Parit
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2
Tema 6 : Cita-Citaku
Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Pembelajaran : 2
Alokasi Waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan.
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
Indikator :
Mendeklamasikan puisi dengan lafal dan intonasi
SBdP
3.4 Mengetahui karya seni rupa teknik tempel.
4.4 Membuat karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik.
Indikator :
Menjelaskan dan membuat karya seni aplikasi dengan teknik yang
benar sesuai contoh
IPA
3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta
mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di
lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.
Indikator :
Menjelaskan dan mempresentasikan cara pelestarian makhluk hidup
yang ada di lingkungan sekitar
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan membaca puisi, siswa mampu mendeklamasikan puisi
dengan lafal dn intonasi yang benar.
2. Melalui kegiatan membuat kolase, siswa mampu menjelaskan dan
membuat karya seni aplikasi dengan teknik yang benar sesuai contoh.
3. Melalui kegiatan mencari informasi dan berdiskusi dengan
kelompoknya, siswa mampu menjelaskan dan mempresentasikan cara
pelestarian makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Mendeklamasikan puisi dengan lafal dan intonasi.
Membuat kolase dan membuat karya seni aplikasi dengan teknik yang
benar sesuai contoh.
Menjelaskan dan mempresentasikan cara pelestarian makhluk hidup
yang ada di lingkungan sekitar.
E. PENDEKATAN, METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
dan ceramah
Model : Kooperatif (Teams Game Tourament)
F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).
Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013).
Buku Teks, gambar lingkungan dan makhluk hidup, contoh-contoh puisi,
lingkungan sekitar, gambar-gambar untuk kolse, contoh kolase
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa
berdo‟a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat
dalam mengikuti pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Cita-Citaku”.
Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab yang
berkaitan dengan subtema yang akan diajarkan untuk
menggali pengetahuan awal siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
10 menit
Inti Mengamati
Guru meminta siswa untuk mengamati gambar pada
halaman 119
Guru meminta siswa membaca teks bacaan tentang
Aku Sarjana Pemulung.
Guru meminta siswa menuangkan pemahamannya
dengan mengisi diagram yang disedikan di Buku
Siswa.
Siswa menyimpulkan isi bacaan dan mencari makna
dari bacaan tersebut. Guru membantu dengan meminta
siswa dengan mengaitkannya dengan tema Cita-Cita
dan usaha apa yang akan siswa lakukan untuk
35 Menit
X 6 JP
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
menggapai cita-cita tersebut.
Siswa menyimpulkan isi bacaan dan mencari makna
dari bacaan tersebut. Guru membantu dengan meminta
siswa dengan engaitkannya dengan tema Cita-Cita dan
usaha apa yang akan siswa lakukan untuk menggapai
cita-cita tersebut.
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan
membagikan kepala bernomor struktur untuk masing-
masing kelompok
Menanya
Guru meminta masing-masing kelompok untuk
menyimpulkan cerita tersebut.
Siswa diminta menjelaskan hasil diskusinya.
Mengeksplorasi
Guru melanjutkan kegiatan dengan menunjuk satu
siswa untuk membacakan puisi “Sahabatku Seorang
Pemulung)
Siswa dikenalkan dengan karya seni yang disebut
dengan kolase, guru menjelaskan apa itu kolase dan
memberikan contoh karyakarya kolase.
Siswa menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan
untuk membuat kolase (lembar kertas karton atau
kertas gambar, lem, gunting, koran bekas dan gambar)
Siswa mengikuti langkah-langkah membuat kolase:
1. Siapkan gambar pola pada selembar kertas
2. Potong bahan-bahan (koran bekas) menjadi
3. potongan-potongan kecil
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
4. Tempelkan potongan-potongan kecil tersebut ke
permukaan gambar yang telah disediakan
Siswa membaca teks informasi tentang upaya-upaya
pelestarian hewan dan tumbuhan, siswa mencermati
teks informasi tersebut dan menggarisbawahi informasi
informasi penting yang berkaitan dengan topik upaya
pelestarian lingkungan.
Bacaan ini digunakan untuk memberikan pemahaman
kepada siswa tentang cara pelestarian makhluk hidup
yang ada di lingkungan sekitar kita.
Siswa bersama dengan kelompoknya mengikuti
petunjuk kegiatan untuk menyelesaikan penugasan
membuat poster yang diberikan.
Siswa mencari informasi tentang upaya pelestarian
hewan ataupun tumbuhan yang ada di lingkungan
sekitarnya, siswa merincikan informasi tentang
kegiatan yang telah dilakukan, jenis hewan atau
tumbuhan yang dilestarikan, cara melestarikannya dan
kapan kegiatan tersebut dimulai atau didirikan (IPA 3.2
dan 4.2)
Mengasosiasi
Siswa diminta kembali berkumpul dengan
kelompoknya masing-masing.
Guru memberikan petunjuk tata cara tournament
kepada siswa.
Guru mengadakan tournament, guru membuat meja-
meja tournament yang terdiri dari perwakilan
kelompok dan membagi nomor kepada siswa.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja
turnamen 1 untuk mengambil soal yang sudah
disiapkan oleh guru sesuai nomor yang mereka ambil.
siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomor
yang dipakai.
Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah
menjawab soal dengan benar.
Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian
dengan perwakilan kelompok kloter 2
Guru mengitung skor tim berdasarkan yang didapatkan
oleh masing-masing kelompok.
Guru memberikan reward kepada kelompok yang
paling tinggi poinnya.
Mengkomunikasi
selesai kegiatan kelompok, perwakilan diberi
kesempatan untuk maju kedepan mempersentasekan
hasil kerja kelompoknya.
Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil
kerjanya guru memberikan kesempatan pendapatnya
dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya
ketika ada penjelasan yang kurang di mengerti.
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo‟a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Penilaian Sikap
No Nama
Perubanan Tingkah Laku
Teliti Cermat Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 …………….
2 …………….
3 ……………..
dst ……………..
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
1. Mendeklamasikan Puisi
Bentuk penilaian: Praktek
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD Bahasa Indonesia 3.6 dan 4.6
Tujuan Kegiatan Penilaian: mengukur keterampilan siswa dalam
mendeklamasikan puisi
Kriteria yang digunakan sebagai acuan dalam penilaian: Pelafalan puisi,
intonasi suara, mimik muka, dan ekspresi.
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu
Pendampingan
4 3 2 1
Pelafalan Siswa membaca
puisi dengan
pelafalan yang
tepat kata
perkata
Siswa membaca
puisi dengan
pelafalan yang
tepat di hampir
semua kata
dalam puisi
Siswa membaca
puisi dengan
pelafalan yang
tepat di sebagian
besar kata dalam
puisi
Siswa membaca
puisi dengan
pelafalan yang
tepat namun
sebagian masih
salah
Intonasi Tinggi dan
rendahnya
intonasi yang
digunakan siswa
dalam membaca
puisi tepat dan
sesuai dengan
penekanan
kalimat puisi ,
Tinggi
rendahnya
intonasi yang
digunakan siswa
dalam membaca
puisi tepat
namun kurang
sesuai dengan
penekanan
kalimat puisi
Tinggi rendahnya
intonasi yang
digunakan siswa
dalam membaca
puisi kurang tepat
dan tepat namun
kurang sesuai
dengan
penekanan
kalimat puisi
Siswa tidak
menggunakan
intonasi dalam
membaca puisi
Penempatan
Jeda
Siswa
menggunakan
jeda dengan
tepat dalam
membaca
seluruh kalimat
Siswa
menggunakan
jeda yang tepat
pada sebagian
besar kalimat
dalam puisi
Siswa
menggunakan
jeda walau ada
beberapa yang
penempatannya
kurang tepat
Siswa tidak
menggunakan
jeda dalam
membaca seluruh
kaimat dalam
puisi
dalam puisi
Ekspresi Ekspresi wajah
dan gerak tubuh
sangat sesuai
dengan tema dan
jenis puisi yang
dibacakan
Ekspresi wajah
sesuai dengan
tema dan jenis
puisi namun
gerak tubuh
kurang sesuai
Ekspresi wajah
dan gerak tubuh
kurang sesuai
dengan tema dan
jenis puisi
Tidak
menunjukan
ekspresi dan tidak
menggunakan
gerak tubuh
2. Berkreasi Membuat Kolase
Bentuk penilaian: Praktek
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD SBDP 3.4 dan 4.4
Tujuan Kegiatan Penilaian: Mengukur keterampilan siswa dalam membuat
karya seni aplikasi dengan teknik yang benar sesuai contoh
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu
Pendampingan
4 3 2 1
Kelengkapan
bahan
Bahan-bahan
yang digunakan
untuk membuat
kolse lengkap
(5 bahan dasar)
Menyiapkan 3
sampai 4 bahan yang
dibutuhkan untuk
membuat kolase
Menyiapkan
kurang dari 3
bahan yang
dibutuhkan
untuk membuat
kolase
Tidak
menyiapkan
bahan
Langkah dasar
pembuatan
kolase
Mengikuti tiga
langkah dasar
dalam membuat
kolase secara
Mengikuti 3 langkah
dasar dalam
membuat kolase
namun tidak urut
Mengikuti
kurang dari tiga
langkah dasar
dalam membuat
Tidak mengikuti
langkah dasar
dalam membuat
kolase
urut kolase
Estetika Kolase yang
dibuat
menampilkan
komposisi
warna yang
menarik dan
rapih
Kolase yang dibuat
menampilkan
komposisi warna
yang menarik namun
kurang rapih
Kolase yang
dibuat
menampilkan
komposisi
warna yang
kurang menarik
dan kurang rapih
Kolase yang
dibuat hanya
menampilkan
potongan-
potongan kertas
tanpa
memperhatikan
komposisi warna
dan kerapihan
3. Mempresentasikan Informasi tentang Cara-Cara Pelestarian Makhluk
Hidup
Bentuk penilaian: Penugasan
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD IPA 3.2 dan 4.2
Tujuan Kegiatan Penilaian: Mengukur pemahaman siswa tentang upaya
pelestarian hewan dan tumbuhan, mengukur keterampilan siswa dalam
mempresentasikan cara pelestarian Hewan dan tumbuhan di lingkungan
sekitarnya.
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu
Pendampingan
4 3 2 1
Kelengkapan
Informasi
Informasi yang
dikumpulkan
mencakup jenis
upaya pelesatarian
Mengumpulka
n 3 informasi
dari yang
ditargetkan
Mengumpulkan 2
informasi dari
yang ditargetkan
Mengumpulkan 1
informasi dari yang
ditargetkan
hewan dan
tumbuhan, jenis
hewan/tumbuhan
yang dilestarikan,
cara melestarikan,
kapan dimulai
atau didirikan (4
informasi)
Penyajian
Informasi
Informasi yang
diperoleh
disajikan dalam
bentuk poster
yang sesuai,
menarik dan
mudah dipahami
baik kalimatnya
atupun gambarnya
Informasi yang
diperoleh
disajikan
dalam bentuk
poster yang
sesuai,
menarik
namun kurang
mudah untuk
dipahami baik
kalimatnya
atupun
gambarnya
Informasi yang
diperoleh
disajikan dalam
bentuk poster
yang sesuai,
namun kurang
menarik dan
kurang mudah
dipahami baik
kalimatnya
atupun
gambarnya
Informasi yang
diperoleh disajikan
dalam bentuk
poster yang kurang
sesuai dengan
informasi yang
didapat
Keterampilan
Presentasi
Presentasi
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar, suara yang
lantang dan
percaya diri tanpa
bantuan guru
Presentasi
menggunakan
bahasa
Indonesia yang
baik dan benar,
suara yang
lantang dan
percaya diri
dengan sedikit
Presentasi
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar, namun
suara yang kurang
lantang dan
percaya diri
Presentasi
menggunakan
bahasa Indonesia
yang non baku,
suara kurang
lantang dan
percaya diri
bantuan guru
Mengetahui Jambi, Februari 2020
Kepala Sekolah Guru Kelas Peneliti
Makhrus, S.Pd Setiawati, S.Pd Fittratun Nafisah
NIP.196603231993031006 TPG.161884
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 146/IX Desa Parit
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2
Tema 6 : Cita-Citaku
Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Pembelajaran : 3
Alokasi Waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan.
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
Indikator :
Membaca puisi
Mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
PPKn
1.3 Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat
dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.
3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari.
4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari.
Indikator :
Menuliskan satu perayaan keagamaan yang paling diketahuinya
Mengidentifikasikan keragaman keagamaan yang terdapat di sekitarnya
IPS
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam
untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/
kabupaten sampai tingkat provinsi.
Indikator :
Membuat peta persebaran sumber daya hewan atau tumbuhan yang ada
di daerahnya,
Mencari informasi tentang karakteristik lingkungan di provinsi tempat
tinggal dan sumber daya
Menjelaskan persebaran sumber daya hewan atau tumbuhan yang ada di
daerahnya
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati siswa mampu mengidentifikasikan
keragaman keagamaan yang terdapat di sekitarnya.
2. Melalui kegiatan membuat peta persebaran sumber daya hewan atau
tumbuhan yang ada di daerahnya, siswa mampu mencari informasi
tentang karakteristik lingkungan di provinsi tempat tinggal dan sumber
daya.
3. Melalui kegiatan membuat kesimpulan, siswa mampu menjelaskan
persebaran sumber daya hewan atau tumbuhan yang ada di daerahnya.
4. Melalui kegiatan membaca puisi kembali, siswa mampu
mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar
D. MATERI PEMBELAJARAN
Menuliskan satu perayaan keagamaan yang paling diketahuinya yang
dilakukan masyarakat di daerah tempat tinggalnya.
Mengidentifikasikan keragaman keagamaan yang terdapat di
sekitarnya.
Membuat peta persebaran sumber daya hewan atau tumbuhan yang
ada di daerahnya, dan mencari informasi tentang karakteristik
lingkungan di provinsi tempat tinggal dan sumber daya
Menjelaskan persebaran sumber daya hewan atau tumbuhan yang ada
di daerahnya.
E. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
dan ceramah
Model : Kooperatif (Teams Games Tournament)
F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).
Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013).
Buku Teks, gambar peta dan rumah ibadah, teks informasi seorang
arsitek, lingkungan sekitar.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa
berdo‟a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Cita-Citaku”.
Guru memberi motivasi terhadap siswa
10 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
Guru melakukan aperseosi melalui tanya jawab yang
berkaitan dengan subtema yang akan diajarkanuntuk
menggali pengetahuan awal siswa
Inti Siswa mengamati gambar dan teks yang terdapat pada
halaman satu tentang cita-cita tak mengenal suku,
agama, atau kebangsaan. Semua orang dapat
menempatkan cita-citanya setinggi langit. Tetapi setiap
orang harus berusaha keras untuk mencapainya.
Guru mengaitkan kegiatan ini dengan judul tema Cita-
Citaku dan judul Subtema Giat Berusaha Meraih Cita-
Cita.
Guru dapat memberikan beberapa pertanyaan untuk
menstimulus ketertarikan siswa tentang topik Cita-
Citaku pertanyaan :
- Apakah semua orang berhak mempunyai cita-cita?
- Apa yang bisa kamu lakukan untuk menggapai
cita-citamu?
Siswa membaca dengan cermat sebuah bacaan tentang
usaha keras seseorang yang bercita-cita besar. Dengan
bimbingan guru, siswa lalu membahas tentang seorang
arsitek ternama Indonesia. Siswa juga membahas
tentang kegigihan tokoh tersebut dalam meraih cita-
citanya.
Setelah memahami isi bacaan, siswa lalu melengkapi
diagram yang terdapat pada buku siswa tentang apa
yang dialami oleh tokoh tersebut. Siswa juga
menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
35 Menit
X 6 JP
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
bacaan tersebut. Siswa mengamati lima buah gambar
Siswa diminta kembali berkumpul ke kelompoknya
masing-masing.
Guru memberikan petunjuk tata cara turnamen kepada
siswa
Guru mengadakan Tournament. Guru membuat meja-
meja turnamen yang terdiri dari perwakilan kelompok
dan membagi nomer kepada siswa
mengambil soal yang sudah disiapkan oleh guru sesuai
nomer yang diambil
Siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomer
yang dipakai Setiap perwakilan kelompok kloter 1
maju ke meja turnamen 1 untuk
Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah
menjawab soal dengan benar
Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian
kelompok kloter 2
Guru menghitung skor tim berdasarkan yang
didapatkan kepada kelompok yang paling tinggi
poinnya.
Selesai kegiatan kelompok, perwakilan diberi
kesempatan untuk maju kedepan mempersentasekan
hasil kerja kelompoknya.
Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil
kerjanya guru memberikan kesempatan pendapatnya
dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya
ketika ada penjelasan yang kurang di mengerti.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo‟a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
15 menit
LAMPIRAN 1
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Penilaian Sikap
No Nama
Perubanan Tingkah Laku
Teliti Cermat Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
dst
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
1. Membuat Informasi Tentang Rumah Ibadah
Bentuk penilaian: Penugasan
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD PPKN 3.3 dan 4.3
Tujuan Kegiatan Penilaian:
- Mengukur pemahaman siswa dalam mengidentifikasikan rumah ibadah
yang terdapat di sekitarnya
- Mengukur keterampilan siswa dalam membuat kesimpulan dari hasil
pencarian
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu
Pendampingan
4 3 2 1
Kemampuan
mencari
informasi
tentang 2
rumah ibadah
yang terdapat
di sekitar
Terdapat 2
rumah ibadah
berbeda, semua
informasi
sangat lengkap,
jelas, dan rinci.
Terdapat
2rumah ibadah,
sebagian besar
informasi cukup
lengkap, jelas,
dan cukup rinci.
Hanya terdapat
1 rumah ibadah
dengan beberapa
informasi yang
cukup lengkap,
namun kurang
jelas, dan
kurang rinci.
Siswa harus
berlatih lagi dalam
mencari informasi
yang lengkap, jelas,
dan rinci.
Keterampilan
menulis
kesimpulan:
Terdapat
Kesimpulan
ditulis dengan
sangat lengkap,
jelas, dan rinci.
Kesimpulan
ditulis dengan
cukup lengkap,
jelas, dan cukup
Kesimpulan
ditulis dengan
cukup lengkap,
namun kurang
Siswa perlu
berlatih lagi dalam
membuat
kesimpulan yang
informasi
tentang 2
rumah ibadah
mengenai
fungsi dan
kegunaannya
selain untuk
beribadah
umatnya.
rinci. jelas, dan
kurang rinci.
lengkap, jelas, dan
rinci.
2. Membuat Peta Persebaran Sumber Daya Alam
Bentuk penilaian: Penugasan
Instrumen Penilaian : daftar periksa/rubrik
KD IPS 3.1 dan 4.1
Tujuan Kegiatan Penilaian:
- Mengukur pemahaman siswa dalam membuat peta persebaran sumber
daya hewan atau tumbuhan yang ada di daerahnya.
- Mengukur pengetahuan siswa tentang sumber daya tumbuhan atau hewan
yang paling banyak dihasilkan di daerahnya.
- Mengukur keterampilan siswa dalam membuat peta.
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu
Pendampingan
4 3 2 1
Pengetahuan
tentang sumber
daya tumbuhan
Semua informasi
dituangkan
secara lengkap,
Hampir semua
informasi
dituangkan
Beberapa
informasi
dituangkan
Informasi tidak
lengkap, tidak
jelas, dan tidak
atau hewan
yang paling
banyak
dihasilkan di
daerahnya serta
manfaatnya
bagi
masyarakat.
jelas, dan sangat
rinci.
secara lengkap,
jelas, dan rinci.
secara lengkap,
namun kurang
jelas, dan
kurang rinci.
rinci.
Keterampilan
menulis
kesimpulan:
Terdapat
manfaat setiap
sumber daya
alam tumbuhan
atau hewan
terhadap
masyarakat
yang tinggal di
wilayahnya
Seluruh isi
kesimpulan
lengkap, jelas,
dan sangat rinci.
Hampir seluruh
isi kesimpulan
lengkap, cukup
jelas, dan cukup
rinci.
Sebagian isi
kesimpulan
cukup lengkap,
namun kurang
jelas, dan tidak
rinci.
Seluruh isi
kesimpulan tidak
lengkap, tidak
jelas, dan tidak
rinci.
Mengetahui Jambi, Februari 2020
Kepala Sekolah Guru Kelas Peneliti
Makhrus, S.Pd Setiawati, S.Pd Fittratun Nafisah
NIP.196603231993031006 TPG.161884
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 146/IX Desa Parit
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2
Tema 6 : Cita-Citaku
Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Pembelajaran : 4
Alokasi Waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan.
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
Indikator :
Menuliskan makna sebuah puisi
PPKn
1.3 Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat
dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.
3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari.
4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari.
Indikator :
Menuliskan satu perayaan keagamaan
IPS
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam
untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/kabupaten sampai tingkat provinsi.
Indikator :
Mengidentifikasi sumber daya alam yang terdapat di daerahnya.
Mengidentifikasi barang-barang tambang yang terdapat di wilayah
Indonesia.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati siswa mampu menuliskan makna sebuah
puisi dengan benar.
2. Melalui kegiatan mengamati siswa mampu mengidentifikasi sumber
daya alam yang terdapat di daerahnya dengan rinci.
3. Melalui kegiatan mengamati peta, siswa mampu mengidentifikasi
barang-barang tambang yang terdapat di wilayah Indonesia dengan
rinci.
4. Melalui kegiatan mengamati, siswa mampu menuliskan satu perayaan
keagamaan yang paling diketahuinya yang dilakukan masyarakat di
daerah tempat tinggalnya dengan tepat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Mendeklamasikan puisi
Manfaat keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari-
hari
Membuat montase, dan membuat karya seni aplikasi dengan teknik
yang benar sesuai contoh
G. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
dan ceramah
Model : Koperatif (Teams Games Tournament)
F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).
Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013).
Buku Teks dan gambar
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa
berdo‟a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Cita-Citaku”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
10 menit
Inti Dengan bimbingan guru, siswa membahas tentang cita-
cita yang juga dapat disamakan dengan mimpi yang
ingin diraih.
Guru mengaitkan kegiatan ini dengan judul tema Cita-
Citaku dan judul Subtema Giat berusaha Meraih Cita-
Cita.
35 Menit
X 6 JP
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
Guru dapat memberikan beberapa pertanyaan untuk
menstimulus ketertarikan siswa tentang topik Cita-
Citaku pertanyaan :
- Apakah mimpi besarmu?
- Apakah yang sudah kamu lakukan untuk
menggapai cita-citamu tersebut?
Siswa membaca sebuah teks bacaan tentang
kesuksesan Andrea Hirata yang merupakan seorang
penulis novel Indonesia yang terkenal dengan judul
novel Laskar Pelangi. Karyanya tiba-tiba menjadi
pembicaraan di mana-mana, terlebih dunia sastra.
Dengan bimbingan guru, siswa membahas hasil karya
Andrea Hirata yang dianggap sangat mewakili
kehidupan anak-anak di Indonesia, karena novel ini
diangkat dari kisah nyata sang penulis.
Setelah memahami informasi pada teks bacaan
tersebut, siswa lalu melengkapi sebuah diagram pada
halaman berikutnya berdasarkan teks bacaan tersebut.
Pada halaman ini siswa membaca puisi dalam hati
dengan saksama. Siswa mencoba memahami arti dan
maknanya.
Setelah membaca puisi tersebut, siswa lalu menulis
makna puisi tersebut dengan mengikuti langkah-
langkah berikut ini:
1. Tuliskanlah makna puisi di atas di dalam buku
catatanmu.
2. Tandailah kalimat-kalimat dalam baris puisi di
atas dengan meletakkan tanda jeda dan tekanan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
yang telah kamu pelajari sebelumnya.
3. Baca kembali beberapa kali hingga kamu mantap
dengan intonasi dan pemenggalannya.
4. Hafalkan puisi tersebut termasuk kapan kamu
berhenti dan memberikan tekanan sesuai tanda
yang telah kamu buat.
5. Bacakanlah puisi tersebut dengan percaya diri di
depan kelas.
Siswa menyajikan hasil pemahamannya dengan
menuliskan makna puisi tersebut. Siswa juga
membacakan puisi tersebut dengan memperhatikan
intonasi dan pemenggalannya.
Kegiatan ini digunakan sebagai kegiatan untuk
memahamkan kepada siswa tentang menggali makna
dan cara mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang benar (Bahasa Indonesia KD 3.6 dan
4.6)
Dengan bimbingan guru, siswa mengamati peta daerah
persebaran sumber daya bahan tambang daerah
Belitung. Berdasarkan peta sumber daya alam barang
tambang tersebut, siswa mengamati berbagai barang
tambang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Barang-barang tambang yang terdapat di wilayah
Indonesia antara lain berupa minyak bumi, batubara,
tembaga, besi, timah, kapur, yodium, asbes, marmer,
dan belerang.
Siswa kemudian mengisi tabel yang terdapat pada buku
siswa dengan menuliskan nama-nama barang tambang
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
dan manfaatnya.
Kemudian berdasarkan tabel dan peta sumber daya
alam tersebut, siswa menjawab beberapa pertanyaan
berikut ini.
a. Barang tambang apa saja yang terdapat di provinsi
tempat kamu tinggal?
b. Barang tambang apa saja yang tidak dimiliki oleh
daerah provinsi tempat kamu tinggal?
c. Digunakan untuk apa sajakah barang tambang
yang ada di daerahmu?
Siswa menyajikan hasil pengamatannya dengan
mengisi tabel dengan menuliskan nama-nama barang
tambang dan manfaatnya.
Kegiatan ini digunakan sebagai kegiatan untuk
memahamkan kepada siswa tentang menyajikan hasil
identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari
tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi (IPS
KD 3.1 dan 4.1)
Siswa mengamati kembali peta persebaran sumber
daya alam yang ada di Indonesia, dengan bimbingan
guru, siswa mencoba memberikan kesimpulan. Siswa
lalu membahas tentang daerah-daerah di Indonesia
yang menghasilkan sumber daya alam yang berbeda-
beda.
Siswa melengkapi tabel pada halaman ini dengan
menggunakan berbagai sumber informasi. Siswa
menjelaskan tujuan perayaan keagamaan dan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
bagaimana masyarakat di daerahnya merayakannya.
Siswa diminta kembali berkumpul ke kelompoknya
masing-masing.
Guru memberikan petunjuk tata cara turnamen kepada
siswa
Guru mengadakan Tournament. Guru membuat meja-
meja turnamen yang terdiri dari perwakilan kelompok
dan membagi nomer kepada siswa
Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja
turnamen 1 untuk mengambil soal yang sudah
disiapkan oleh guru sesuai nomer yang diambil
Siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomer
yang dipakai Setiap perwakilan kelompok kloter 1
maju ke meja turnamen 1 untuk
Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah
menjawab soal dengan benar
Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian
kelompok kloter 2
Guru menghitung skor tim berdasarkan yang
didapatkan kepada kelompok yang paling tinggi
poinnya.
Selesai kegiatan kelompok, perwakilan diberi
kesempatan untuk maju kedepan mempersentasekan
hasil kerja kelompoknya.
Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil
kerjanya guru memberikan kesempatan pendapatnya
dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya
ketika ada penjelasan yang kurang di mengerti.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo‟a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
15 menit
LAMPIRAN 1
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Penilaian Sikap
No Nama
Perubanan Tingkah Laku
Teliti Cermat Percaya Diri
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
dst
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
1. Menuliskan Makna Sebuah Puisi
Bentuk penilaian: Penugasan
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD Bahasa Indonesia 3.6 dan 4.6
Tujuan Kegiatan Penilaian:
- Mengukur pemahaman siswa dalam mengidentifikasi makna sebuah puisi.
- Menumbuhkan keterampilan siswa dalam menandai baris puisi dengan
meletakkan tanda jeda dan tekanan.
- Mengukur keterampilan siswa dalam membacakan puisi dengan dengan
intonasi dan pemenggalan yang tepat.
Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu
Pendampingan
4 3 2 1
Kemampuan
mengomunikas
ikan
Seluruh puisi
dibacakan dengan
intonasi dan
pemenggalan yang
benar, dengan
suara lantang dan
sangat jelas.
Hampir seluruh
puisi dibacakan
dengan intonasi
dan
pemenggalan
yang benar,
dengan suara
lantang dan
cukup jelas.
Hanya
beberapa
bagian puisi
yang
dibacakan
dengan
intonasi dan
pemenggalan
yang benar,
namun suara
kurang lantang
dan kurang
jelas.
Siswa harus berlatih
lagi dalam
membacakan puisi
yang sesuai dengan
intonasi dan
pemenggalan yang
benar, dengan suara
lantang dan sangat
jelas.
Keterampilan
menulis
kesimpulan
makna puisi
Siswa mampu
menuliskan makna
puisi dengan
lengkap, jelas dan
rinci.
Siswa cukup
mampu
menuliskan
makna puisi
dengan lengkap,
cukup jelas dan
cukup rinci.
Siswa kurang
mampu
menuliskan
makna puisi
dengan
lengkap, jelas
dan rinci.
Siswa harus berlatih
lagi untuk dapat
menuliskan makna
puisi dengan
lengkap, jelas dan
rinci
2. Melengkapi Tabel Informasi
Bentuk penilaian: Penugasan
Instrumen Penilaian: Rubrik
KD IPS 3.1 dan 4.1
Tujuan Kegiatan Penilaian:
- Mengukur kemampuan siswa dalam mengidentifikasi barang tambang apa
saja yang terdapat di provinsi tempat tinggalnya.
- Mengukur pemahaman siswa tentang manfaat barang tambang yang ada di
daerahnya.
Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu
Pendampingan
4 3 2 1
Pengetahuan
tentang jenis-
jenis barang
tambang yang
terdapat di
daerah tempat
tinggal siswa
Siswa mampu
mengisi seluruh
tabel dengan
informasi yang
lengkap, jelas, dan
rinci
Siswa mampu
mengisi
hampir seluruh
tabel dengan
informasi yang
lengkap, cukup
jelas, dan
cukup rinci
Siswa mampu
mengisi hanya
sebagian tabel
dengan
informasi yang
kurang
lengkap,
kurang jelas,
Siswa perlu
berlatih lagi untuk
dapat mengisi tabel
dengan lengkap,
jelas, dan rinci.
dan kurang
rinci
Ketrampilan
menuliskan
manfaat sumber
daya alam yang
terdapat di
daerahnya
Siswa menuliskan
manfaat sumber
daya alam yang
terdapat di
daerahnya dengan
sangat jelas.
Siswa
menuliskan
manfaat
sumber daya
alam yang
terdapat di
daerahnya
dengan jelas.
Siswa
menuliskan
manfaat
sumber daya
alam yang
terdapat di
daerahnya
dengan cukup
jelas.
Siswa kurang jelas
dalam menuliskan
manfaat sumber
daya alam yang
terdapat di
daerahnya.
Mengetahui Jambi, Februari 2020
Kepala Sekolah Guru Kelas Peneliti
Makhrus, S.Pd Setiawati, S.Pd Fittratun Nafisah
NIP.196603231993031006 TPG.161884
Lampiran IV : Dokumentasi Peneleitian
Dokumentasi Penelitian di SDN 146/IX Desa Parit
Kabupaten Muaro jambi
Foto saat menjelaskan pembelajaran Foto saat menjelaskan tujuan
pembelajaran
Foto saat kegiatan belajar mengajar Foto kelompok saat membuat kolase
Foto kelompok saat melakukan
turnamen
Foto saat siswa mengambil kartu
bernomor
Foto siswa mengisi angket Foto guru kelas saat menjadi observer
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)
Nama : Fittratun Nafisah
Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 29 Oktober 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Sekarang : JL. KM 10 Petaling Desa Parit Kecamatan
Sungai
Gelam Kabupaten Muaro Jambi
Alamat Email : [email protected]
No Kontak : 082181180667
Pendidikan Formal :
1. TK Nurul Iman (2003-2004)
2. SDN 146/IX Desa Parit Muaro Jambi (2004-2010)
3. SMPS Darul Qur‟an Almaftuh Muaro Jambi (2010-2013)
4. SMAN 10 Muaro Jambi (2013-2016)
Moto Hidup : “ Sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia lain ”