185
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 146/IX DESA PARIT KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI FITTRATUN NAFISAH NIM. TPG 161884 PRODI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES

Embed Size (px)

Citation preview

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES

TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN

BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 146/IX

DESA PARIT KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

FITTRATUN NAFISAH

NIM. TPG 161884

PRODI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES

TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN

BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 146/IX

DESA PARIT KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

FITTRATUN NAFISAH

NIM. TPG 161884

PRODI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap rasa puji syukur kepada Allah SWT serta sholawat

kepada Rosulullah Muhammad SAW, ku persembahkan skripsi ini untuk:

Ayahanda tercinta Solihin dan Ibunda tercinta Murjiatun Untuk curahan

do‟a, cinta dan kasih sayang yang tak terhingga serta kakak dan adikku

Muhammad Rofiq dan Syifa Ramadhani. Terimakasih atas semua perhatian

saran dan nasihat selama ini yang teramat sangat berharga

Saudara-saudari ku seiman, Maha suci Allah SWT yang telah

mempertemukan kita di kampus UIN STS JAMBI Yang menjadi kebanggaan

kita, biarlah nama-nama kalian semuanya tertulis dilembaran hati ini, ku

temukan keihklasan perjuangan

Bersama kalian “terimakasih ya Allah SWT atas nikmat persaudaraan

yang kami rasakan hingga hari ini AMIN…

“Allah itu Maha Pengasih Dan Penyayang, Maka Berdo‟a lah Kepada-

NYA, Yakinlah atas Janji Dan Takdir-NYA

ix

MOTTO

مبٱلحسنة ٱلمىعظةوٲلحكمةإلىسبيلرب كبٱدع دله ربكه ىٲلتيوج إنهيأحسه

عهسبيله هتديهوه ىأعلم بۦأعلم بمهضل ٥٢١: ٲلم

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah

(al-hikmah) dan pelajaran yang baik (al-maw‟idzhah al-hasanah) dan

bantahlah mereka dengan cara yang baik (jadilhum bi al-lati hiya ahsan).

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan dialah orang yang lebih mengetahui 0rang-

orang yang mendapat petunjuk. ( QS. Al-Nahl:125)

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrahim

Ahamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

berkat Rahmat dan Ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan baik. Pelaksanaan

penulisan ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Strata Satu (S1) dalam bidang Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, di

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi, penelitian ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Teams

Games Tournament Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada

Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit Muaro

Jambi”.

Penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat terwujud berkat bantuan

dan jasa dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr.H.Su‟aidi Asy‟ari, MA, Ph.D Sebagai Rektor UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi

2. Dr. Rofiqoh Ferawati SE, ME, Sebagai Wakil Rektor I UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi

3. Dr. As‟ad Isma, M.Pd, Sebagai Wakil Rektor II UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

4. Dr. Bahrul Ulum, MA, Sebagai Wakil Rektor III UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

5. Dr. Hj. Fadillah, M.Pd, Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

6. Ibu Dr. Ikhtiati, M.Pd, selaku ketua Juruan PGMI.

7. Bapak Dr. Shalahudin, M.Pd.I selaku pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan

xi

penuh keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan dengan baik

8. Ibu Nasyariah Siregar M.Pd.I selaku pembimbing II yang juga telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan

penuh keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik.

9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahun penulis.

10. Bapak Makhrus S.Pd selaku Plt Kepala Sekolah SDN 146/IX Desa Parit

Kabupaten Muaro Jambi.

11. Ibu Setiawati S.Pd selaku wali kelas IV di SDN 146/IX Desa Parit

Kabupaten Muaro Jambi.

12. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi yang tiada

henti-hentinya hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam

penyelesaian Skripsi ini

13. Sahabat-sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan peneliti,

semangat dan motivasi dari kalian semua sangat membantu penulis

dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini banyak terdapat

kelemahan dan kekurangan, oleh karna itu penulis berharap kepada semua

pihak untuk kiranya memberikan sumbang saran demi kesempurnaan karya

ilmiah ini.

Jambi, 09 Februari 2020

Penulis

Fittratun Nafisah

TPG 161884

xii

ABSTRAK

Nama : Fittratun Nafisah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul :Penerapan Model Pembelajaran Teams Games

Tournament Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar

Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah

Dasar Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro

Jambi.

Latar belakang masalah penelitian adalah rendahnya keaktifan belajar siswa dalam

pembelajaran Tematik di kelas IV SDN 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro

Jambi yang disebabkan oleh rendahnya kualitas pembelajaran yang dilakukan

oleh guru, diamana kurangnya metode, model maupun strategi yang digunakan

oleh guru saat proses pembelajaran Tematik ini menimbulkan kebosanan pada

siswa dan menjadi pasif saat pembelajaran berlangsung.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat

deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang diperkuat

dengan pendekatan kuantitatif, dengan mengambil latar di SDN 146/IX Desa Parit

Kabupaten Muaro Jambi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN

146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi, sedangkan objek penelitian ini adalah

penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament untuk meningkatkan

kekatifan belajar siswa pada Tema Cita-Citaku Subtema Giat Meraih Cita-Cita.

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan melalui 4 tahapan yang mencakup:

(1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi dan (4) Refleksi. Data diperoleh

melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan

menggunakan analisis kualitatif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data, penarikan kesimpulan atau verivikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Teams

Games Tournament dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam proses

pembelajaran. Peningkatan aktifitas belajar siswa dapat diukur dari evaluasi siklus

I, dan siklus II. Dengan nilai aktifitas belajar siwa pada siklus I sebesar 63% dan

siklus II 77,5%. Sedangkan peningkatan hasil keaktifan siswa dapat diukur dari

setiap siklusnya, keaktifan siswa pada siklus I sebesar 3,1 dengan kategori

“mendekati aktif” dan keaktifan siswa pada siklus II sebesar 4,1 dengan kategori

“mendekati aktif”. Dengan demikian hasil penelitian di Sekolah Dasar Negeri

146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi telah tercapai dengan baik

Kata Kunci : Keaktifan Belajar, Teams Games Tournament, Pembelajaran

Tematik

xiii

ABSTRACT

Name : Fittratun Nafisah

Departement : Teacher of Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Title : The Application of The Teams Games Tournament

Learning Models to Increase The Learning Activity

of Class IV Student of SDN 146/IX Desa Parit

Kabupaten Muaro Jambi

Background of this research problem is the low activity of student learning in

Thematic learning in class IV SDN 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi

that caused by the low quality of learning that used by teacher, where the lack of

metodhs, models and strategies that used by the teacher during the process of

thematic learning led to boredom on students and become passive during the

learning process.

This research is a Classroom Action Research (PTK) with qualitative descriptive

metodh that using a qualitative approach reinforced by quantitative approach, by

talking the background in SDN 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi, The

subject of this research is the fourth grade students in SDN 146/IX Desa Parit

Kabupaten Muaro Jambi, while the object of this research is the Application of

The Teams Games Tournament Learning Models to Increase The Learning

Activity in Cita-Citaku theme. This research was condudted in two cycles and

through 4 stages including: (1) Planning, (2) Implementation, (3) Observation and

(4) Reflection. The data obtained through observation, interviews, and

documentation. Data analysis is done by using qualitative analysis that consist of

data collection, data reduction, data presentation, conclusionnof verification.

The result of this research indicates that the application of models Teams Games

Touranment can increase students learning activity in learning process. Activity

can be measured from the evaluation cycle I, and cycle II of 63% and 77,5% cycle

II. While the improvement of student activity can be measured from each cycle,

student activity in cycle I is 3,1 with the active approaching category and student

activity in cycle 4,1 with the approaching very active category. Thus the result of

this research in Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi

has been achieved with good.

xiv

Keywords : Activity Learning, Teams Games Tournament, Thematic Learning

DAFTAR ISI

NOTA DINAS ................................................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... iv

PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI .................................................... vi

PERNYATAN ORISINALITAS .................................................................. vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

MOTTO .......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

ABSTRAK ...................................................................................................... xii

ABTRACT ...................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1

B. Fokus Penelitian ....................................................................................... 4

C. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................. 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori .......................................................................................... 7

1. Model Teams Games Tournament ...................................................... 7

2. Keaktifan Belajar Siswa ...................................................................... 12

3. Pembelajaran Tematik......................................................................... 16

B. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 19

C. Penelitian Relevan .................................................................................... 19

D. Hipotesis tindakan ..................................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 25

B. Rancangan Tindakan ................................................................................. 25

xv

C. Desain dan Prosedur Tindakan ................................................................. 27

D. Kriteria Keberhasilan Data........................................................................ 33

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................................ 33

F. Sumber Data .............................................................................................. 44

G. Keabsahan Data......................................................................................... 44

H. Teknik Analisis Data ................................................................................. 45

I. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 50

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................ 52

1. Sejarah Sekolah ................................................................................... 52

2. Data Umum Sekolah ........................................................................... 52

3. Visi dan Misi Sekolah ........................................................................ 53

4. Keadaan guru dan siswa ...................................................................... 53

5. Keadaan Sarana Prasarana .................................................................. 57

B. Temuan Penelitin ...................................................................................... 58

C. Deskripsi Data .......................................................................................... 61

1. Pelaksanaan tindakan siklus I ............................................................. 61

2. Pelaksanaan tindakan siklus II ............................................................ 76

D. Analisis Data .............................................................................................. 89

E. Interprestasi Hasil....................................................................................... 90

F. Pembahasan ................................................................................................ 93

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 96

B. Saran ........................................................................................................ 97

C. Penutup .................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Indikator Keaktifan siswa ............................................................ 13

Table 3.1 Jadwal Penelitian ......................................................................... 50

Table 4.1 Identitas Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit ..................... 52

Table 4.2 Data Tenaga Edukatif dan Karyawan ......................................... 56

Table 4.3 Data Siswa ................................................................................... 57

Table 4.4 Sarana di Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit .................... 58

Table 4.5 Kondisi Awal Keaktifan Belajar Siswa ....................................... 59

Table 4.6 Jadwal Perencanaan Siklus I ....................................................... 62

Table 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ....................... 69

Table 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I .................... 71

Tabel 4.9 Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus I ...................................... 73

Tabel 4.10 Jadwal Perencanaan Siklus II .................................................... 77

Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ................... 83

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II .................. 85

Tabel 4.13 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus II ................... 87

Tabel 4.14 Persentase Aktivitas Belajar Siswa ........................................... 91

Tabel 4.15 Persentase Aktivitas Guru Mengajar ......................................... 92

Tabel 4.16 Skor Keaktifan Belajar Siswa ................................................... 93

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ..................................................... 19

Gambar 3.1 Desain Model Jhon Elliot ...................................................... 29

Gambar 4.1 Struktur Organiasi Sekolah ................................................... 55

Gambar 4.2 Diagram Aktifitas Siswa ....................................................... 91

Gambar 4.3 Diagram Aktivitas Guru ....................................................... 92

Gambar 4.4 Diagram Skor Keaktifan Belajar Siswa ............................... 93

xviii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian integrasi dalam pengembangan.

Setiap pendidikan itu memiliki tingkatan dasar sesuai dalam peraturan

Pemerintahan Republik Indonesia Nomor. 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan pasal 26 Ayat 1 pendidikan dasar bertujuan untuk

meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Sedangkan manusia yang berkualitas itu dilihat dari segi pendidikan, yang

mana telah terkandung didalam tujuan pendidikan telah kita ketahui

bersama (Hartanto, 2011, hlm.82).

Dalam UU No. 20 tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan nasional

adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. (Fadlillah, 2014, hlm.13).

Tujuan pendidikan akan berhasil atau tidak tergantung bagaimana

proses pembelajaran yang dialami dan dirasakan oleh peserta didik. Oleh

karena itu guru dituntut untuk mampu menyajikan proses pembelajaran

yang efektif, sehingga siswa dapat mengikuti dan melaksanakan

pembelajaran dengan baik. Salah sat faktor yang sangat berpengaruh untuk

dapat meningkatkan kualitas pendidikan dalam kegiatan pembelajaran yaitu

pemilihan model pembelajaran yang dapat diterapkan kepada peserta didik.

Guru adalah salah satu faktor utama dalam keberhasilan suatu

proses belajar mengajar. Guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya

terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam aspeknya,

baik spiritual, emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya

(Suparlan, 2008, hal.12).

2

Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang

memadukan berbagai mata pelajaran kedalam beberapa subtema. Dalam

pembelajaran tematik terpadu, tema yang dipilih berkenaan dengan alam

dan kehidupan manusia. Melalui pembelajaran tematik terpadu peserta

didik dapat mengembangkan kreatifitasnya masing-masing, siswa tidak

hanya bergantung pada penjelasan guru saja tetapi mereka bisa belajar

sendiri untuk memecahkan masalah mereka masing-masing. Selain itu

siswa menjadi lebih aktif tidak terkesan pasif seperti pada kurikulum

sebelumnya. Untuk menciptakan pembelajaran tematik terpadu yang

berhasil maka guru dan siswa harus saling berkesinambungan agar tercipta

tujuan pendidikan yang diinginkan oleh guru dan siswa. (Majid, 2014,

hlm.49).

Saat ini pembelajaran masih belum sempurna dikarenakan

pembelajaran yang masih terfokus kepada guru. Siswa hanya menerima

apa yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu diciptakanlah dan

dikembangkan Kurikulum 2013 atau tematik terpadu yang dapat

membantu para guru dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di Sekolah Dasar

Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi, peneliti melihat

bagaimana proses pembelajaran yang terjadi dikelas IV B. Pada saat

pembelajaran terlihat kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran

tematik, hal ini dapat terlihat dari rata-rata keaktifan siswa yaitu 2 (kategori

kurang). Dimana dalam proses pembelajaran guru terkesan belum

memusatkan siswa sebagai subjek belajar, dimana guru terlihat lebih aktif

dalam proses pembelajaran dan siswa terlihat lebih pasif saat proses

pembelajaran sedang berlangsung. Hal ini akan membuat siswa cenderung

kurang paham akan materi yang akan diajarkan oleh guru yang ada didepan

kelas, sehingga pebelajaran yang didapat siswa terbatas dan tidak bertahan

lama, saat proses pembelajaran siswa pun lebih banyak bermain dan tidak

memperhatikan guru yang mengajar, dalam proses pembelajarannya pun

guru belum memberikan pengalaman langsung kepada siswa, seperti guru

3

belum menggunakan variasi model dan metode, guru hanya menggunakan

metode tanya jawab dan ceramah sehingga siswa merasa jenuh dan bosan

dalam proses pembelajaran. (Observasi, Jum‟at,26 Juli 2019)

Seharusnya guru menekankan suatu model pembelajaran yang lebih

memfokuskan pada keaktifan siswa, sehingga dalam proses pembelajaran

siswa yang aktif, bukan guru aktif dan siswa menjadi pasif. Sesuai dengan

firman Allah yang tercantum dalam QS. Al-Nahl ayat 125 yang berbunyi:

بٱدع رب ك سبيل بٱلحسنة ٱلمىعظةوٲلحكمةإلى م دله ٲلتيوج أحسه هي

عهسبيله ربكه ىأعلم بمهضل هتديهوه ىأعلم بۦإن ٥٢١: ٲلم

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah

(al-hikmah) dan pelajaran yang baik (al-maw‟idzhah al-hasanah) dan

bantahlah mereka dengan cara yang baik (jadilhum bi al-lati hiya ahsan).

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan dialah orang yang lebih mengetahui 0rang-

orang yang mendapat petunjuk.

Berdasarkan ayat tersebut, aktivitas pendidikan, termasuk di

dalamnya pemilihan metode dan media pembelajaran harus memperhatikan

perkembangan jiwa peserta didikyang berbeda-beda. Ayat tersebut secara

eksplisit menjelaskan tiga segmen audiens atau peserta didik dalam

pembelajaran yang dipahami dari frasa al-hikmah, al-maw‟idzhah al-

hasanah dan wajadilum bi al-lati hiya ahsan.

Mustafa Al-Maragi mengartikan al-hikmah perkataan yang benar

dan tegas dengan dalil yang kuat untuk menjelaskan yang hak dan

melenyapkan yang batil. Kata al-mawidzhah al-hasanah, daoat diartikan

pesan yang baik, berkaitan dengan segala aspek kehidupan, mendidik dan

mempersatukan. Media dalam pelaksanaan pendidikan mengacu pada term

al-hikmah, harus disertai contoh-contoh yang baik sesuai dengan tingkat

pemikiran peserta didik. Berdasarkan pemahaman terhadap ayat tersebut

penggunaan media,model dan metode dalam pembelajaran harus

mempertimbangkan aspek pesan yang disampaikan positif serta bahasa

4

yang santun sebagai sarana penyampaian pesan, dan jika dibantah pun

seorang pendidik harus menjelaskannya dengan bahasa yang logis,agar

peserta didik dapat menerima dengan baik (Karman, hal.219, 2018)

Dari sinilah dengan digunakannya model pembelajaran kooperatif

tipe TGT (Team Games Tournament ). Model pembelajaran Teams Games

Tournament (TGT) merupakan model pembelajaran kooperatif. Dimana

aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran

kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks

disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat,

dan keterlibatan belajar.(Shoimin, 2014)

diharapkan pembelajaran akan lebih bermakna dan lebih membuat

siswa aktif mengikuti pembelajaran didalam kelas, sebab seorang guru

dalam mengajar seharusnya hanya berperan sebagai fasilitator dan

mediator, dengan diterapkannya model ini diharapkan siswa memiliki

kemampuan untuk berpikir kritis serta dapat memecahkan masalah dan

secara aktif siswa dapat membangun pengetahuannya.

Dengan diterapkannya model pembelajaran ini diharapkan siswa

memiliki kemampuan untuk berpikir kritis serta dapat memecahkan

masalah dan secara aktif membangun pengetahuannya sendiri sesuai

dengan pengalamannya masing-masing.

Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang Keaktifan belajar siswa menggunakan model

pembelajaran Team Games Tournament pada pembelajaran Tematik.

Dengan demikian peneliti mengambil judul “Penerapan Model

Pembelajar Team Games Tournament Untuk Meningkatkan Keaktifan

Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi”

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan masalah di atas, maka peneliti memfokuskan masalah

pada Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games

5

Tournament untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada

Pembelajaran Tematik memfokuskan materi Tema 6 Cita-Citaku Subtema

3 Giat Meraih Cita-cita di kelas IV B Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa

Parit Kabupaten Muaro Jambi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament dapat

meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran Tematik kelas IV

B Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi?.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan pada perumusan

masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana keaktifan siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model

pembelajaran Team Games Tournament.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini

adalah :

a. Manfaat Teoritis

Menjadi bahan kajian lebih lanjut mengenai model pembelajaran

Team Games Tournament. Sebagai bahan acuan untuk berbenah

diri dalam menyusun desain model pembelajaran Team Games

Tournament sehingga guru dapat melaksanakan model

pembelajaran Team Games Tournament secara ideal.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi Guru : penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi, gambaran, menambah wawasan dan pengalaman

dalam melaksanakan berbagai variasi model-model

6

pembelajaran yang lebih efektif dalam pembelajaran. Sehingga

dengan model yang diterapkan tersebut siswa dapat

menggunakan keaktifan nya dalam menyelesaikan masalah.

2) Bagi Siswa : penelitian ini digunakan sebagai pedoman dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan siswa bisa

mendapatkan pengalaman baru karena melalui pembelajaran

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournament siswa harus mencari cara tertentu untuk

menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

3) Bagi Sekolah : penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi sekolah untuk meningkatkan dan

melaksanakan model-model pembelajaran yang lebih kreatif

dan inovatif untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Games Tournament di Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa

Parit Kabupaten Muaro Jambi.

4) Bagi Penulis : sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar

strata 1 (S1) pada Prodi Pendidikan Guru Madarasah

Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Model Pembelajaran Team Games Tournament

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

Tournament

Menurut Saco (2006), dalam TGT siswa memainkan permainan

dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim

mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk

kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi

pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang

berkaitan dengan kelompok.

TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang

beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis

kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi,

dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing.

Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament

(TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang

mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada

perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan

mengandung unsur permainan dan reinforcement.(Rusman.2016)

Dalam Team Games Tournament (TGT) siswa dibentuk dalam

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari tiga sampai lima siswa yang

heterogen, baik dalam prestasi akademik, jenis kelamin, ras, maupun

etnis. Dalam TGT digunakan turnamen akademik, dimana siswa

berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota tim yang lain

yang mencapai hasil atau prestasi serupa pada waktu yang lalu.

Komponen-komponen dalam Teams Games Tournament (TGT) adalah

8

penyajian materi, tim, game, turnamen, dan penghargaan kelompok.

(Rusman,2016)

Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam model

pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT)

memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping

menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan

keterlibatan belajar.(Aris Shoimin,2014,hal.204)

Ada lima komponen utama dalam komponen utama dalam model

Penyajian pembelajaran tipe Team Games Tournament (TGT):

1) kelas

Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi dalam

penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau

dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada penyajian kelas,

siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang

disampaikan guru karena akan membantu siswa bekerja lebih baik

pada saat kerja kelompok dan game karena skor game akan

menentukan skor kelompok.

2) Kelompok (teams)

Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang

anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin,

dan rasa tau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami

materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus

mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan

optimal pada saat game

3) Game

Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk

menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan

belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-

pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan

mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa

9

yang menjawab benar akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya

dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.

4) Tournament

Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap

unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah

mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa

kedalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya

dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II, dan

seterusnya.

5) Team Recognize (penghargaan kelompok)

Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-

masing tim akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata

skor memenuhi kriteria yang ditentukan. (Aris Shoimin,2014,hal.203)

b. Langkah langkah Teams Games Tournament

1) Penyajian Kelas ( Class Presentations )

Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi dalam

penyajian kelas atau sering juga disebut dengan presentasi kelas

(class presentations). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,

pokok materi, dan penjelasan singkat tentang LKS yang dibagikan

kepada kelompok. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan

pengajaran langsung atau dengan ceramah yang dipimpin oleh guru.

Pada saat penyajian kelas, peseta didik harus benar-benar

memerhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena

akan membantu peserta didik bekerja lebih baik karena skor game

atau permainan akan menetukan skor kelompok.

2) Belajar dalam kelompok (Teams)

Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok berdasarkan

kriteria kemampuan (prestasi) peserta didik dari ulangan harian

sebelumnya, jenis kelamin, etnik, dan ras. Kelompok biasanya terdiri

dari 5 sampai 6 orang peserta didik. Fungsi kelompok adalah untuk

lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya lebih khusus

10

untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik

dan optimal pada saat game atau permainan. Setelah guru

memberikan penyajian kelas, kelompok (tim atau kerja kelompok)

bertugas untuk mempelajari lembar kerja.

Dalam belajar kelompok ini kegiatan peserta didik adalah

mendiskusikan masalah-masalah, membandingkan jawaban,

memeriksa, dan memprbaiki kesalahan-kesalahan konsep temannya

jika satu kelompok melakukan kesalahan.

3) Permainan (Games)

Game atau permainan terdiri dari pernyataan-pernyataan yang

relevan dengan materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan

yang didapat peserta didik dari penyajian kelas dan belajar

kelompok.

Kebanyakan game atau permainan terdiri dari pertanyaan-

pertanyaan sederhana bernomor. Game atau permainan ini dimainkan

pada meja turnamen atau lomba oleh 3 orang peserta didik yang

mewakili tim atau kelompoknya masing-masing. Peserta didik

memilih kartu benrnomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang

sesuai dengan nomor itu. Peserta didik yang menjawab benar akan

mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan untuk turnamen

atau lomba mingguan.

4) Pertandingan atau Lomba (Tournament)

Turnamen atau lomba adalah struktur belajar, dimana game atau

permainan terjadi. Biasanya turnamen atau lomba dilakukan pada

akhir mimggu atau setiap unit setelah guru melakukan presentasi

kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja peserta didik

(LKPD). Pada turnamen atau lomba. Tiga peserta didik tertinggi

prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga peserta didik selanjunya

pada meja II, dan seterusnya.

11

5) Penghargaan Kelompok (Team Recognition)

Setelah turnamen atau lomba berakhir, guru kemudian

mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim atau

kelompok akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor

memenuhi kriteria yang telaj ditentukan. Tim atau kelompok

mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 50 atau lebih,

“Great Team” apabila rata-ratanya 40-50 dan “Good Team” apabila

rata-ratanya 40 kebawah. Hal ini dapat menyenangkan peserta didik

atas prestasi yang telah mereka buat.(Aris Shoimin,2014.hal 205)

c. Kelebihan Team Games Tournamen

1) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Geams Tournamen

(TGT) tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas

(berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol dalam

pembelajaran, tetapi peserta didik yang berkemampuan akademi lebih

rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan penting dalam

kelompoknya.

2) Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa

kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.

3) Dalam model pembelajaran ini, membuat peserta didik lebih

bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran

ini, guru menjanjikan sebuah penghargaan pada peserta didik atau

kelompok terbaik.

4) Dalam pembelajaran ini, membuat peserta didik menjadi lebih senang

dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa

turnamen dalam model ini.

5) Dalam model pembelajaran ini, meningkatkan kebaikan budi,

kepekaan dan toleransi peserta didik.

6) Dalam model pembelajaran ini, siswa berlatih bersosialisasi dengan

orang lain

7) Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka

dalam berpendapat (Susanna,2017)

12

d. Kelemahan Team games Tournamen

1) Membutuhkan waktu yang lama.

2) Guru dituntut untuk pandai memilih materi pelajaran yang cocok

untuk model ini.

3) Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum

diterapkan. Misalnya, membuat soal untuk setiap meja turnamen atau

lomba, dan guru harus tahu urutan akademis peserta didik dari yang

tertinggi hingga terendah (Aris Shoimin,2014.hal.208)

2. Keaktifan Belajar Siswa

a. Pengertian Keaktifan Siswa

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aktif berarti giat (bekerja,

berusaha). Keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaan dimana siswa

dapat aktif. Rousseau dalam (Sadirman, 1986,hal.95) menyatakan bahwa

setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktifitas proses

pembelajaran tidak akan terjadi. Thorndike mengemukakan keaktifan

belajar siswa dalam belajar dengan hukum “law of exercise”-nya

menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan dan Mc

Keachie menyatakan berkenaan dengan prinsip keaktifan

mengemukakan bahwa individu merupakan “manusia belajar yang aktif

selalu ingin tahu” (Mudjiono, 2009,hal.45)

Sedangkan belajar merupakan mencari ilmu atau menuntut ilmu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses dasar dari

perkembangan hidup manusia. Dengan belajar manusia melakukan

perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya

berkembang (Soemanto, 2012,hal.104).

Belajar merupakan proses internal yang komplek dimana yang

terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang

meliputi ranah-ranah kognitif, afektif dan ranah psikomotorik. Proses

belajar yang mengaktualisasikan ketiga ranah tersebut tertuju pada

bahan belajar tertentu. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tidak

13

hanya keterlibatan dalam bentuk fisik seperti duduk melingkar,

mengerjakan/melakukan sesuatu, akan tetapi dapat juga dalam bentuk

proses analisis, analogi, komparasi, penghayatan, yang kesemuanya

merupakan keterlibatan siswa dalam hal psikis dan emosi. (Sugandi,

2007,hal.75)

Dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa adalah segala kegiatan

yang melibatkan fisik maupun non fisik yang dilakukan siswa selama

proses pembelajaran yang bernilai positif serta dapat

dipertanggungjawabkan sehingga berdampak baik pada proses

pembelajaran.

b. Indikator Keaktifan Siswa

Menurut Ramadhani (2018, hal 16) suatu keaktifan proses belajar

mengajar yang mampu memperdayakan siswa dikelas, dapat diukur

salah satunya melalui pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam

mengikuti pelajaran dikelas. Adapun indikator keaktifan belajar

meliputi:

1. Aktif belajar yang terjadi dengan proses mengalami

2. Aktif belajar yang terbentuk dalam transakasi/peristiwa belajar aktif

3. Keaktifan belajar terjadi melalui proses mengatasi masalah sehingga

terjadi proses pemecahan masalah

4. Mencoba sendiri konsep-konsep tertentu

Berdasarkan indikator keaktifan siswa yang telah disebutkan diatas

maka diperoleh tabel keaktifan siswa sebagai berikut:

Tabel 2.1 Indikator Keaktifan Siswa

No Indikator yang

diukur

Kegiatan Siswa

1 Proses mengalami a. Berani bertanya

b. Berani menjawab

pertanyaan teman

14

c. Berani mencoba

mempraktekan materi yang

sedang dipelajari

d. Mengeluarkan pendapat

dengan baik dan percaya

diri

2 Proses Transaksi a. Saling membantu

b. Saling memberi pemahaman

c. Saling mengajak

d. Belajar dalam kelompok

3 Proses mengatasi

masalah

a. Mengutamakan ide-ide baru

dalam kelompok

b. Menyelesaikan masalah/soal

yang diberikan guru dalam

berdiskusi

c. Kejelasan dalam berdiskusi

d. Mengembangkan

pemahaman

4 Mencoba sendiri

konsep-konsep

tertentu

a. Aktif dalam menyelasaikan

soal-soal beberapa konsep

tertentu

b. Menggali pengetahuannya

untuk menemukan konsep-

konsep yang sedang

dipelajari

c. Secara aktif terlibat langsung

dalam proses pembelajaran

d. Mampu menghasilkan

sejumlah ide dengan cepat

sesuai dengan fungsinya

15

c. Aspek-aspek Yang Mempengaruhi Keaktifan Siswa

Aspek keaktifan siswa merupakan pusat perhatian dalam

penelitian. Keaktifan siswa dipengaruhi oleh aktivitas siswa dalam

belajar. Dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan adanya

keaktifan siswa untuk terlibat secara aktif, baik secara fisik, mental

maupun sosial dalam proses pembelajaran. Aspek-aspek keaktifan siswa

dalam pembelajaran tersebut meliputi: 1) keberanian, 2) berpartisipasi,

3) kreativitas belajar, 4) kemandirian belajar. (Sari, 2017, hal. 50).

1. Keberanian

Keberanian adalah suatu sikap untuk berbuat sesuatu dengan tidak

terlalu merisaukan kemungkinan-kemungkinan buruk. Adapun ciri-

ciri khusus seseorang yang memiliki keberanian menurut Munawar

(2010), meliputi : a). berpikir secara matang dan teratur sebelum

bertindak, b). mampu memotivasi orang lain, c). selalu tahu diri, d).

bertindak nyata, e). semangat, f). menciptakan kemajuan, g). siap

menanggung resiko dan h). konsisten/istiqomah.

2. Berpartisipasi

Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk

menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan bisa

dicapai semaksimal mungkin. Menurut Davis (dalam Asrofudin,

2010, hal.79) partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental

dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung

jawab.

3. Kreativitas Belajar.

Munandar mengemukakan kreativitas belajar yang dimiliki siswa

aktif dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut :

a) Rasa ingin tahu tinggi

b) Pantang menyerah

c) Berani mengambil resiko

d) Ingin mencari pengalaman-pengalaman baru

16

e) Optimis

4. Kemandirian belajar

Kemandirian dalam belajar merupakan suatu aktivitas dalam

pembelajaran yang didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri

dan mengatur diri untuk mencapai hasil optimal. Siswa yang aktif

dengan sikap mandiri dengan tidak selalu bergantung dengan orang

lain.

3. Pembelajaran tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

(Abdul Majid,2014, hal. 85) Pembelajaran tematik merupakan

suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan

beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata

pelajaran. Dengan adanya pemanduan itu peserta didik akan

memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga

pembelajaran jadi bermakna bagi peserta didik. Pengertian pembelajaran

tematik dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Pembelajaran yang berangkat dari suatu tema tertentu sebagai pusat

yang digunakan untuk memahami gejala-gejala, dan konsep-konsep,

baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun

bidang studi lainnya.

2) Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai

bidang studi yang mencerminkan dunia rill di sekeliling dan dalam

rentang kemampuan dan perkembangan anak.

3) Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan

anak secara simultan

4) Menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang

berbeda dengan harapan anak akan belajar lebih baik dan bermakna

Jadi pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema sebagai pemersatu materi dalam beberapa mata

pelajaran sekaligus dalam satu kali pertemuan

17

b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik

Menurut Latif, dkk (2013) dalam dimyati (2016, hal.10), memberi

penjelasan prinsip-prinsip pembelajaran tematik adalah sebagai berikut :

1) Tema harus berhubungan langsung dengan pengalaman hidup yang

sesungguhnya, dan dibangun dari apa yang mereka sudah tahu.

2) Setiap tema harus mempersentasekan konsep-konsep untuk anak

sehingga anak menemukan lebih lanjut pada tingkat yang lebih

tinggi.

3) Tema harus didukung oleh sumber-sumber yang akurat.

4) Pada setiap tema harus dapat membangun semua kemampuan mental

anak secara terintegrasi yakni attending (perhatian), listening

(mendengarkan), observing (mengamati), remembering (mengingat),

dan recalling (menceritakan kembali)

5) Kegiatan pembelajaran di area melalui pengalaman langsung dengan

objek nyata sehingga anak dapat melakukan percobaan, manipulasi,

serta kerja sama.

6) Kegiatan yang diberikan harus melibatkan semua aspek

perkembengan dan pertumbuhan anak didik.

7) Setiap tema bisa direvisi dan disesuaikan dengan karakteristik anak.

c. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran

tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :

1) Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa. Hal ini sesuai dengan

pendekatan pembelajaran modern yang lebih banyak menempatkan

siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan

sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada

siswa untuk melakukan aktivitas belajar

2) Memberikan pengalaman langsung

Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada suatu yang

nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak

18

3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Dalam pemebelajaran tematik , pemisah antar mata pelajaran

menjadi tidak begitu jelas

4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata

pelajaran dalam suatu proses pembelajaran

5) Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes, dimana guru dapat mengaitkan

bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya,

bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan

lingkungan dimana sekolah dan siswa berada

6) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

d. Kekuatan dan Keterbatasan Pembelajaran Tematik

Menurut Majid (2014, hal.92), pembelajaran terpadu memliki

kelebihan yaitu sebagai berikut:

1) kelebihan

a) Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan

dengan tingkat perkembangan anak.

b) Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan

kebutuhan peserta didik.

c) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik

sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama.

d) Pembelajaran terpadu menyajikan legiatan yang bersifat

pragmatis, dengan permasalahan yang sering ditemui dalam

kehidupan atau lingkungan nyata peserta didik.

e) Pembelajaran terpadu dirancang bersama dapat meningkatkan

kerja sama antar guru bidang kajian terkait guru dengan peserta

didik atau guru dengan narasumber sehingga belajar lebih

menyenangkan, belajar dalam situasi nyata, dan dalam konteks

yang lebih bermakna.

19

2) Kelemahan

Pembelajaran terpadu memiliki keterbatasan terutama dalam

pelaksanaannya, yaitu pada perancangan dan pelaksanaan evaluasi

yang lebih banyak menuntut guru untuk mengevaluasi proses, dan

tidak hanya evaluasi dampak pembelajaran langsung saja

B. Kerangka Berfikir

Berikut skema kerangka berfikir yang digunakan untuk mempermudah

pemahaman peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir

C. Penelitian Relevan

Sebelum adanya penelitian ini, sudah ada beberapa. Penelitian yang

dilakukan oleh beberapa peneliti yang menerapkan model pembelajaran

Kondisi

Awal

Menggunakan inovasi

model saat

pembelajaran

Tindakan

Kondisi

Akhir

Guru belum menggunakan

Model Pembelajan Teams

Games Tournament

Hasil eaktifan

siswa rendah

dalam

pembelajaran

Siklus II:

penggunaan model

pembelajaran TGT

Siklus I:

penggunaan model

pembelajaran TGT

Melalui penggunaan model TGT

dapat meningkatkan keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran

20

kooperatif tipe Team Games Tournament pada beberapa mata pelajaran yag

berbeda-beda seperti yang dikemukakan oleh :

1. Resi Gustiana dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Team Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Kemampuan

Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas

V Madrasah Ibtidaiyah Salamah Kota Jambi. Tujuan penelitian ini adalah

mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran IPA

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT,

mendeskripsikan peningkakatan kemampuan kognitif setelah menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Kesimpulan dari penelitian ini peneliti berhasil meningkatkan

kemampuan kognitif pada mata pelajaran IPA. Pada tindakan proses

belajar mengajar, pada siklus I terlihat bahwa nilai siswa kelas V masih

banyak yang belum tuntas atau dikategorikan banyak yang tidak

memuaskan, dimana nilai siswa pada siklus 1 dengan rata-rata 57,25%

berarti masih dibawah standar yaitu 75 dan persentase ketuntasan belajar

44,44% masih jauh dari 100.

Pada sikus II terlihat bahwa nilai siswa kelas V terjadi peningkatan

dengan rata-rata 69,33% dan prensetase ketuntasan belajar juga meningkat

menjadi 62,96% dan pada siklus III terjadi peningkatan kembali dengan

rata-rata 84,07% dan presentase ketuntasan belajar juga meningkatkan

menjadi 92,59%.

Kita lihat dari penelitian ini ternyata memiliki kesamaan yakni sama-

sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournament, tetapi dalam penelitian ini lebih memfokuskan dalam

meningkatkan keaktifan kognitif siswa

2. Sri Mulyani dengan judul “Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Games

Tournament Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pelajaran

Matematika Di Kelas IV C Di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kecamatan

Jelutung Kota Jambi. PGMI FITK Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan

21

keaktifan belajar siswa.

Kesimpulan dari penelitian ini peneliti berhasil meningkatkan

keaktifan belajar siswa pada pembelajaran matematika, pengamatan pada

penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan. Pada siklus I siswa belum

mencapai ketuntasan terlihat terdapat banyak kekurangan yang ditemui

oleh peneliti seperti: 1) kerjasama peserta didik dalam kelompok masih

kurang, sehingga kegiatan diskusi belum berjalan sebagaimana mestinya,

2) masih banyak peserta didik yang ramai sendiri dengan cara dengan cara

berbicara dengan teman kelompok lain, banyak peserta didik belum berani

untuk bertanya, aktif mengungkapkan pendapatnya maupun member

komentar terhadap jawaban teman.

Hanya beberapa peseta didik saja yang mulai berani bertanya dan

berpendapat, 3) pengkondisian waktu belum tertata dengan baik, sehingga

peserta didik batas waktuyang diberikan kurang lama. Pada siklus II

peneliti memperbaiki kekurangan pada siklus I. Berdasarkan hasil tes dan

angket pada siklus I dan siklus II, observasi wawancara yang dilakukan

oleh peneliti di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam terlihat bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe team games tournament dapat meningkatkan

keaktifan belajar siswa.

Kita lihat dari penelitian ini ternyata memiliki kesamaan yakni sama-

sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournament, tetapi dalam penelitian ini lebih memfokuskan dalam

meningkatkan keaktifan belajar siswa.

3. Rizky Amelia dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Minat

Belajar Pada Mata Pelajaran Ibtidaiyyah Negeri Berembang Kecamatan

Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Tujuan penelitian ini adalah

mendeskripsikan peningkatan minat belajar siswa.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan model

Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan

minat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V. Hal ini terlihat dari

22

peningkatan minat belajar yang di peroleh setiap siklusnya, pada siklus I

masih kurang maksimal karena rata-rata kelas 63,18 dengan jumlah siswa

yang berminat sebanyak 11 orang dengan persentase 50% sedangkan

siswa yang tidak berminat sebanyak 11 orang dengan persentase 50%,

sedangkan pada pada siklus II rata-rata kelas 78,18 dengan jumlah siswa

yang berminat sebanayak 19 orang dengan persentase 85% setelah

mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif

Tipe Teams Games Tournament (TGT).

Kita lihat dari penelitian ini ternyata memiliki kesamaan yakni sama-

sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournament, tetapi dalam penelitian ini lebih memfokuskan dalam

meningkatkan minat belajar siswa.

4. Risnowati dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran IPS” PGSD FKIP Universitas Negeri Surabaya.

Tujuan penelitian imi adalah untuk mendiskripsikan aktivitas guru dan

siswa selama proses pembelajaran IPS dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT. Mendiskripsikan peningkatan hasil

belajar setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Kesimpulan dari penelitian ini peneliti berhasil meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS, pengamatan pada pelaksanaan penelitian

menunjukkan terjadinya peningkatan rata-rata aktifitas guru pada siklus I

86,25%, dan pada siklus II sebesar 92,50%, aktifitas siswa mengalami

peningkatan dari siklus I sebesar 84,03% menjadi 91,66% pada siklus II.

Pada hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I sebesar

70% dan pada siklus II mencapai mencapai 90% siswa tuntas belajar.

Kita lihat dari penelitian ini ternyata memiliki kesamaan yakni

sama-sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Games Tournament, tetapi dalam penelitian ini lebih memfokuskan dalam

meningkatkan hasil belajar.

23

5. Nurmiyati dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT (Teams Games Tournament) dengan Permainan Puzzle untuk

Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIPA 5 SMA

Negeri 1 Kartasura. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis

data menunjukkan terjadi kenaikan terhadap hasil belajar kognitif, afektif

dan psikomotorik selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran

kooperatif TGT (Teams Games Tornament) dengan permainan puzzle.

Hasil belajar kognitif menunjukkan adanya peningkatan persentase

ketuntasan dari 55% di siklus I menjadi 94% di siklus III. Hasil belajar

afektif yang diukur menggunakan lembar observasi untuk aspek teliti dan

kerja sama menunjukkan adanya peningkatan persentase capaian dari siklus

I ke siklus III, hal ini karena selama proses pembelajaran siswa dituntut

aktif bekerjasama dan berdiskusi untuk memperoleh pengetahuan.

Keaktifan dan hasil belajar siswa kelas X MIPA 5 SMA Negeri I Kartasura

Tahun Pelajaran 2017/2018 meningkat melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).

Kita lihat dari penelitian ini ternyata memiliki kesamaan yakni

sama-sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Games Tournament, tetapi dalam penelitian ini lebih memfokuskan dalam

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis diartikan sebagai anggapan sementara yang menjadi landasan

kegiatan yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini yang akan menjadi

hipotesis adalah keaktifan belajar siswa meningkat pada pembelajaran

Tematik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Games Tournament di kelas IV B Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit

Kabupaten Muaro Jambi

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IVB Sekolah Dasar Negeri

146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi, alasan praktis pemilihan

lokasi tersebut juga didasarkan beberapa pertimbangan, yaitu : a).

keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti, baik dari segi tenaga

maupun efisien waktu. b). situasi sosial, sebelum mendapatkan izin

formal untuk memasuki lokasi tersebut peneliti telah mengadakan

komunikasi informal dengan pihak sekolah sehingga mendapatkan izin

secara informal. Pada tahun ajaran 2019/2020 Semester Ganjil.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini di Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa

Parit dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020. Waktu penelitian

mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan

beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif

dikelas.

B. Rancangan Tindakan

Rancangan tindakan adalah semua rencana yang akan dilaksanakan

oleh seorang peneliti untuk menyelesaikan suatu masalah yang sedang

diteliti. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

ranncangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action

research. Ruang lingkupnya adalah pembelajaran didalam kelas yang

dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan

berdampak pada peningkatan keaktifan belajar peserta didik. Dalam

konsep PTK terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanakaan,

pengamatan, dan refleksi.

Masalah yang ditemukan akan diatasi dengan melakukan langkah-

langkah perencanaan, yaitu:

1. Menyusun Instrumen penelitian berupa:

a. Pengkajian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan

tujuan pembelajaran yang selanjutnya diajukan secara bersama-sama

dalam bentuk pelaksanaan pembelajaran (RPP), b. mengamati model

pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran, c.

merancang pembelajaran tema 1 perduli terhadap mahluk hidup

subtema 1 hewan dan tumbuhan dilingkungan rumahku sesuai model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament, d. merancang

istrumen penelitian menganilisis kegiatan guru, kegiatan siswa dalam,

keaktifan belajar yaitu: 1). Lembar Observasi, 2). Lembar Wawancara,

3). Dokumentasi.

2. Pelaksanaan

Tahap ini merupakan pelaksaan scenario pembelajaran yang telah

dibuat. Seorang guru yang akan melakukan tindakan harus memahami

secara mendalam tentang scenario pembelajaran langkah-langkah

praktisnya. Lebih jauhnya Arikunto dalam Iskandar dan Narsim (2015)

memaparkan secara rinci hal-hal yang harus diperhatikan guru yaitu

pelaksanaan tindakan pembelajarannya kegiatan terdiri dari, kegiatan

pendahuluan; berdo‟a, absensi, apersepsi, dan penyampaiantujuan

pembelajaran. Kegiatan inti; pelaksanaan kegiatan inti sesuai dengan

model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

memulai beberapa tahapan yaitu mendiskusikan materi bersama teman

kelompoknya, menjelaskan hasil diskusi dan evaluasi. Terakhir

dilanjutkan dengan kegiatan penutup; siswa menjawab lembar soal,

lembar evaluasi, guru melakukan refleksi, memberikan penugasan dan

do‟a sebelum pulang.

3. Pengamatan

Pengamatan, observasi atau monitoring dapat dilakukan sendiri

perlu dilakukan sendiri atau berkolaborator, yang memang diberi tugas

untuk hal itu. Pada saat memonitoring pengamat haruslah mencatat

semua peristiwa atau hal yang terjadi didalam kelas penelitian.

Misalnya mengenai kinerja guru, situasi kelas, perilaku dan sikap

siswa, penyajian atau pembahasan materi, pemyerapan siswa terhadap

materi yang diajarkan dan sebagainya (Paizaluddin &

Ernalinda,2016,hal.80)

Ada dua pengamat yaitu peneliti yang melakukan penelitian

tindakan kelas dan pengamatan yang dilakukan oleh orang lain, bisa

oleh guru kelas tersebut atau guru mitra. Kegiatan pengamatan tersebut

tidak hanya menggunakan pengamatan secara langsung saja, untuk

melakukan proses pelaksanaan tindakan yaitu mengamati apa yang

dilakukan oleh guru, siswa maupun peristiwanya, maka pengamatan

harus disertakan dengan menggunakan lembar observasi yang

dibagikan kepada siswa sebagai pengukur keaktifan dalam pelaksanaan

pembelajaran tersebut.

4. Refleksi

Menurut (Paizaluddin & Ernalinda,2012,hal.81), pada prinsipnya

yang dimaksud dengan istilah refleksi adalah perbuatan merenung atau

memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh para

kolaborator atau partisipan yang terkait deangan suatu PTK yang

dilaksanakan. Berdasarakan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan

(Relaining) selanjutnya ditentukan. Refleksi atau dikenal dengan

peristiwa renungan adalah langkah nengingat kembali kegiatan yang

sudah lampau

yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Pada tahap ini hasil yang

diproleh pada tahap observasi akan dievaluasi dan dianalisis

C. Desain dan Prosedur Tindakan

1. Desain Penelitian

Desain penelitian mempunyai dua macam pengertian, yaitu secara

luas dan sempit. Secara luas, desain penelitian adalah semua proses yang

diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain

penelitian secara sempit adalah sebagai penggambaran secara jelas

tentang hubungan antara bahan, pengumpulan data, dan analisis data.

Desain penelitian yang dibuat secara cermat akan memberikan

gambaran yang lebih jelas dalam kaitannya dengan penyusunan

hipotesis dan tindakan yang akan di ambil dalam proses penelitian

selanjutnya. (Sukardi, 2013, hal. 103-104).

Desain penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau

classroom action research. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

tindakan yang dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki atau

meningkatkan mutu praktik pembelajaran. PTK berfokus pada kelas atau

pada proses belajar mengajar yang terjadi dikelas. Bukan pada input

kelas (silabus, materi dan lain-lain ) atau output (hasil belajar). PTK

harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi didalam kelas.

(Suharsimi, Suhardjono, Supardi, 2012, hal. 58).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bentuk penelitian

reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk

memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas

secara professional. (Salahudin, 2011, hlm. 227). Menurut Daryanto

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh

guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk

memperbaiki kualitas proses pembelajaran dikelas, sehingga hasil

belajar siswa datap ditingkatkan. Tujuan tindakan ini adalah untuk

meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan

profesinya. Penerapan PTK dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan

yang terdapat didalam kelas.

Dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research. Dari

namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu

sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas. Ada tiga kata yang

membentuk pengertian tersebut, yaitu : Penelitian, Tindakan, dan Kelas

(Rukaesih,2016, hal. 172-173). Ada tiga pengertian yang dapat

diterangkan yaitu :

a. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam

meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi

peneliti.

b. Tindakan, adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian

siklus kegiatan untuk siswa.

c. Kelas, adalah sekelompok peserta didik yang sedang belajar.

Tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan

permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas. Ada beberapa ahli yang

mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda-

beda, namun secara garus besar terdapat empat tahapan yang lazim

dilalui, yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi.

SIKLUS PELAKSANAAN PTK (Gambar 3.1. Desain model Jhon Elliot)

Pelaksanaan

Perencanaan Pengamatan SIKLUS 1

refleksi

Pelaksanaan

PENGAMATAN SIKLUS 2 PERENCANAAN

REFLEKSI

2. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini didesain untuk II siklus.

Setiap siklus dibagi 3 kali pertemuan. Tiap siklus terdiri dari 4 kegiatan

yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Jumlah

siklus ini bisa berubah dalam artian jika pada siklus I aktivitas belajar

telah meningkat, maka penelitian ini hanya dilakukan I siklus, namun

jika pada siklus ke I aktivitas belajar belum meningkat maka penelitian

dilakukan dengan II siklus, begitu seterusnya sampai aktivitas belajar

meningkat.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang di lakukan guru

didalam kelasnya. Melalui refleksi dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sebagai seorang guru, sehingga pembelajaran tersebut dapat

meningkatkan keaktifan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 146/IX

Desa Parit.

Fungsi dari masing-masing tahapan pada siklus tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Siklus 1

Siklus pertama dalam penelitian kelas ini terdiri dari tiga kali

pertemuan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan

atau observasi dan refleksi sebagai berikut :

1) Tahap Perencanaan

Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan secara

kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi, perencanaan

merupakan bagian awal dari rancangan penelitian tindakan yang

berisi tentang persiapan yang dilakukan untuk memecahkan

masalah. Adapun tahapannya sebagai berikut :

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b) Mempersiapkan Lembar Kerja Soal (LKS) yang akan

diberikan kepada peserta didik pada saat pembelajaran.

c) Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok

d) Mempersiapkan lembar pengamatan / observasi yang

digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran.

e) Menyiapkan penghargaan untuk setiap kelompok

2) Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan, skenario kerja tindakan

perbaikan dan prosedur tindakan yang diterapkan. Tahap

pelaksanaan merupakan pembelajaran yang telah disiapkan pada

tahap perencanaan. Pada tahap pelaksanaan ini ditetapkan strategi

pembelajaran Model Teams Game Tournament. Pada pertemuan ini

guru menyampaikan kepada peserta didik kriteria kelompok terbaik

nantinya akan jadi kelompok terbaik dan akan mendapatkan

penghargaan dari guru. pertemuan dimulai dengan menyampaikan

tujuan pembelajaran dan melakukan apresepsi terlebih dahulu

untuk mengingatkan peserta didik mengenai materi yang telah

dipelajari sebelumnya kemudian guru menjelaskan secara garis

besar materi yang akan dipelajari.

3) Tahap Pengamatan

Pengamatan (observasi) terhadap pembelajaran yang sedang

berlangsung di tunjukan untuk mengenali, merekam dan

mendokumentasikan aktivitas yang terjadi apabila masukan baik

atau feedback dilakukan dengan cermat pengamatan yang

dilakukan oleh penelitian adalah: Situasi kegiatan pembelajaran,

Keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran, Hasil belajar

siswa dan Refleksi. Pada tahap ini dilakukan pengamatan atau

observasi tentang aktifitas belajar mengajar antara peserta didik dan

guru, interaksi siswa dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran

atau dalam kerja kelompok, dan nuansa-nuansa lainnya yang terkait

dengan PTK dengan menggunakan lembar observasi dan catatan

lapangan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Observasi ini

dibantu oleh guru

4) Tahap Refleksi

Refleksi adalah memikirkan sesuatu yaitu hasil dari kegiatan

sebelumnya direfleksikan untuk melihat apakah hasil yang

tercapai sudah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian atau

belum. Dan akan dilakukan tindakan perbaikan atas kekurangan-

kekurangan pada siklus selanjutnya. Kegiatan refleksi ini sangat

tepat dilakukan ketika guru pelaksanaan sudah selesai melakukan

tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk

mendiskusikan implementasi rancangan tindakan

b. Siklus II

Pada siklus II ini juga terdiri tiga kali pertemuan melalui tahap

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut :

1) Perencanaan

Setelah merefleksi hasil dari siklus I terdapat kekurangan dalam

keaktifan siswa. Oleh karena itu untuk memperbaiki kekurangan

yang ada pada siklus I maka ditindak lanjuti perencanaan siklus

II, dan kegiatan pada tahap siklus II sebagai berikut:

a) Identifikasi masalah dan observasi masalah berdasarkan

refleksi pada siklus I

b) Merancang kembali pembe;lajaran dengan membentuk

kelompok

c) Mempersiapkan instrument penelitian yang dibutuhkan

2) Pelaksanaan tindakan

Dimana guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana

pembelajaran hasil refleksi berdasarkan siklus pertama dengan

pembelajaran tematik menggunakan model Pembelajaran Teams

Games Tournament.

3) Pengamatan

Dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas

pembelajaran.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan dengan menganalisis data siklus I dan siklus

II. Hasil analisis refleksi ini maka diketahui dengan menerapkan

model pembelajaran Teams Games Tournament mampu

meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran tematik

subtema 3

D. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah terdapat

sedikitnya 70% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran. Keberhasilan

atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil tes yang diperoleh siswa.

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang digunakan di Sekolah Dasar

Negeri 146/IX Desa Parit. Siswa di katakan berhasil atau tuntas apabila

setiap siswa mencapai skor 75% - 100% atau nilai 75. Sedangkan KKM

yang digunakan peniliti dalam meningkatkan keaktifan dalam proses

pembelajaran dikatakan berhasil atau tuntas apabila setiap siswa mencapai

skor 75% - 100% atau nilai 75.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah bagian terpenting dalam penelitian. Data

yang valid dan lengkap sangat menentukan kualitas penelitian. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Wawancara, Observasi, dan

Dokumentasi dalam mengumpulkan data yang peneliti cari, berikut

lebih jelas tentang keempat teknik tersebut. Pengumpulan datanya

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

b. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data

dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi

penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian

yang berhubungan dengan kondisi/interaksi belajar-mengajar,

tingkah laku, dan interaksi kelompok. Pengumpulan data tentang

observasi dilakukan melalui pengamatan secara cermat dan teliti.

(M. Ali, M. Asrori, 2014, hlm. 254).

Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui

keterampilan guru dan aktifitas siswa dalam pembelajaran tematik.

Sasaran dalam observasi ini adalah guru dan siswa dengan

menggunakan alat lembar observasi yang bertujuan untuk

mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran

tematik.

c. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti.

Wawancara memiliki sifat yang luas, pertanyaan yang diberikan

dapat disesuaikan dengan subjek, sehingga segala sesuatu yang

ingin diungkap dapat digali dengan baik. Wawancara boleh dibuat

dalam bentuk butir-butir informasi yang ingin dikumpulkan

(pointers) atau daftar pertanyaan. (M. Ali, M. Asrori, 2014, hlm.

252).

Wawancara ini dilakukan kepada wali kelas IVB Sekolah

Dasar Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi, untuk

mengetahui kondisi awal siswa pada proses pembelajaran tematik

dan untuk mengetahui lebih mendalam tentang subyek yang diteliti.

d. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu,

dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya

documental dari seseorang (Sugiyono,2014, hlm : 329). Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan teknik dokumentasi digunakan

untuk menggambarkan situasi dan kondisi kegiatan pembelajaran

tematik dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

TGT (Teams Games Tournament) berupa foto-foto kegiatan

pelaksanaan tindakan di kelas dari awal pembelajaran sampai akhir

pembelajaran, dokumentasi yang didapat dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), silabus dan dokumen hasil angket siswa.

2. Instrumen Pengumpulan Data

A. Lembar Observasi Siswa

Tema :

Sub tema :

Kelas :

Nama siswa :

Hari dan tanggal :

Jam pelajaran :

Tujuan Observasi :

1. Untuk mengetahui tingkat awal peningkatan keaktifan belajar

siswa dalam proses pembelajaran sebelum menggunakan

model pembelajaran Teams Game Tournament (TGT)

2. Untuk mengetahui apa – apa saja yang menghambat

peningkatan keaktifan belajar siswa dalam proses

pembelajaran.

3. Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan Teams

Game Tournament (TGT) terhadap peningkatan keaktifan

belajar siswa.

Petunjuk :

1. Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu

pembelajaran tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan

yang dilakukan siswa.

2. Observer memberikan skor dengan petunjuk berikut:

Kualitas

Skor Kualitas

1 Sangat Kurang

2 Kurang

3 Cukup

4 Baik

5 Baik Sekali

3. Ceklis pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian

siswa dalam proses pembelajaran.

No. Aktivitas Belajar Siswa Skor

1 2 3 4 5

1

Berbuat seseuatu untuk

memahami materi pelajaran

dengan penuh keyakinan

Berlatih (mencoba sendiri

soal-soal pelajaran dengan

penuh keyakinan)

Berpikir kreatif (misalnya

mencoba memecahkan

masalah-masalah pada

latihan soal yang mempunyai

variasi berbeda dengan

contoh yang diberikan)

Berpikiri kritis (misalnya

mampu menemukan

kejanggalan, kelemahan,

atau kesalahan yang

dilakukan orang lain dalam

menyelesaikan soal atau

tugas)

Mampu mengeluarkan hasil

pikiran dan penemuannya

melalaui penampilannya

didepan kelas.

2

Belajar dalam kelompok

Mengeluarkan pendapat

dengan baik dan percaya

diri.

Mencari tahu tentang materi

pembelajaran yang belum

diketahui oleh kelompoknya

secara kelompok.

Menanggapi materi yang

sedang dipelajari menurut

pemahamannya.

Bekerja sama dalam kelompok

untuk membuat soal dan

mengajukan masalah dan

mendengar pendapat orang lain

3

Mencoba sendiri konsep-konsep

tertentu.

Aktif dalam menyelesaikan

soal-soal.

Menggali pengetahuannya

untuk menemukan konsep-

konsep yang sedang

dipelajari.

Secara aktif terlibat langsung

dalam proses pembelajaran.

Siswa tidak mudah terpengaruh

oleh pendapat orang lain

4

Mengkomunikasikan hasil

pikiran, penemuan dan

penghayatan nilai-nilai secara

lisan atau penampilan.

Siswa mampu mengulas

kembali materi yang sudah

dipelajari dengan baik dan

benar.

Mampu mempersentasikan

secara lantang didepan

kelas.

Membaca dengan aktif

Mampu mengemukakan

pendapatnya didepan teman-

temannya

B. LEMBAR OBSERVASI GURU

No

.

Aktivitas yang

dilakukan Guru

Skor Jumlah Rata –

rata %

P1 P2

1 Guru memasuki

kelas tepat waktu

2

Guru

Mengkondisikan

siswa

(salam, do‟a)

3 Guru melakukan

apersepsi

4 Guru memberikan

motivasi dan

menyampaikan

tujuan

pembelajaran

5 Guru

menyampaikan

materi sesuai

buku panduan

6 Guru menjelaskan

materi terkait

dengan bahan ajar

7 Guru menjelaskan

model

pembelajaran

yang akan

diterapkan

8 Guru

menggunakan

model

pembelajaran

TGT dalam KBM

9 Guru mendorong

siswa untuk

mengumpulkan

informasi yang

relevan

10 Guru menanyakan

kepada siswa

tentang materi

yang belom

paham/kurang

dimengerti

11 Guru memberikan

apreseasi kepada

siswa yang berani

maju kedepan

12 Guru bersama

siswa melakukan

refleksi

13 Guru bersama

siswa

menyimpulkan

pembelajaran

14 Guru bersama

siswa membaca

do‟a

Jumlah

Rata-rata keseluruhan (%)

C. Lembar Wawancara Siswa

Nama siswa :

Kelas :

No. absen :

No. Pertanyaan Jawaban

1

Apakah kamu suka

pembelajaran

menggunakan Tema –

tema ?

Iya, saya suka pelajaran

tema-tema

2

Bagaimana pendapat kamu

tentang pembelajaran

Tematik ?

Pembelajaran tematik itu

seru dan menyenangkan

3

Apakah kamu senang

belajar berkelompok

dalam mengerjakan soal-

soal yang terdapat didalam

buku tematik

Iya, saya senang karena

seru

4

Pernahkah kamu

mendengar atau

mengetahui model

pembelajaran

Iya, saya pernah mendengar

5

Apakah kamu ingin tahu

lebih banyak tentang

model pembelajaran

Teams Game Tournament

(TGT)

Iya, saya ingin tahu

6

Apakah kamu bertanya

kepada guru apabila kamu

belum paham ?

Iya, kalau saya tidak tahu

saya tanya sama guru

7 Apakah kamu senang

dengan model

pembelajaran sekarang ?

Iya, saya senang

8

Apa yang kamu dapat

setelah mempelajari

pembelajaran Tematik

menggunakan model

pembelajaran Teams Game

Tournament (TGT)

Saya menjadi lebih paham

dan mengerti

9

Bagaimana pendapat kamu

tentang cara mengajar

guru yang digunakan

dalam pembelajaran

selama ini ?

Guru ketika mengajar baik,

dan membuat semua murid

menjadi senang dan mudah

paham

10

Dibanding dengan

pembelajaran sebelumnya

apakah pembelajaran

tematik pada saat ini lebih

menyenangkan

Iya, lebih menyenangkan

D. Lembar Wawancara Guru

Nama guru :

Wali kelas :

Instrument Wawancara dengan Guru Sebelum Pembelajaran

No. Pertanyaan Jawaban

1

Berapa lama ibu mengajar di

SDN 146/IX Desa Parit

Kabupaten Muaro Jambi ?

5 tahun

2 Berapa lama ibu mengajar di

kelas IV ?

Hampir 1 tahun

3

Berapa jumlah peserta didik

yang belajar di kelas ibu saat

ini ?

29 orang

4

Bagaimana cara ibu

menyampaikan materi kepada

siswa ?

Dengan metode ceramah

diskusi dan tanya jawab

5

Bagaimana respon siswa

terhadap pembelajaran ?

Terdapat beberapa siswa

yang aktif bertanya dan

menjawab

6 Metode pembelajaran apakah

yang ibu ketahui ?

Metode ceramah, diskusi,

dan tanya jawab

7

Apa model pembelajaran

yang sering ibu gunakan pada

saat proses pembelajaran ?

Cooperative learning

8

Apakah dalam pembelajaran

ibu pernah menggunakan

model pembelajaran Teams

Game Tournament (TGT)

Belum pernah

9

Bagaimana respon siswa

terhadap model pembelajaran

yang ibu terapkan pada

pembelajaran tematik ?

Kurang aktif dan siswa

terlihat bosan

10

Bagaimana hasil belajar siswa

dan sikap kerja sama siswa

setelah diterapkannya model

pembelajaran Teams Game

Tournament (TGT)

Sangat baik dan siswa

cepat menangkap materi

yang disampaikan

Nama guru :

Wali kelas :

Instrument Wawancara dengan Guru Sebelum Pembelajaran

No. Pertanyaan Jawaban

1

Apakah dengan

menggunakan metode

pembelajaran Teams Game

Tournament (TGT) materi

pembelajaran tematik lebih

mudah untuk dipahami oleh

siswa?

Iya, ternyata siswa lebih

mudah untuk

memahaminya, dan siswa

menjadi tidak bosan

2

Apakah dengan

menggunakan model

pembelajaran Teams Game

Tournament (TGT) dapat

mengecek pemahaman

masing-masing siswa dalam

diskusi kelompok?

Tentunya, terlihat sekali

siswa yang memahami atau

tidak

3 Apakah dengan

menggunakan model

Iya, karena siswa lebih

tertarik

pembelajaran Teams Game

Tournament (TGT) dapat

meningkatkan keaktifan

belajar siswa dalam proses

pembelajaran?

4

Apakah dengan

menggunakan model

pembelajaran Teams Game

Tournament (TGT) siswa

berani mengemukakan

jawabannya?

Iya, siswa lebih

bersemangat untuk

menjawab soal yang

diberikan

5

Bagaimana keaktifan dan

sikap kerja sama siswa

setelah diterapkannya model

pembelajaran Teams Game

Tournament (TGT)

Sangat baik

F. Sumber data

Dalam penelitian ini sumber data yang didapat ialah guru kelas IV dan

siswa kelas IV disekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten

Muaro Jambi. Hasil wawancara juga akan dideskripsikan untuk ditarik

kesimpulan mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament.

G. Keabsahan Data

Selain menganalisis data, peneliti harus menguji keabsahan data agar

memperoleh data yang valid, pengecekan keabsahan data yang dilakukan

dalam penelitian ini difokuskan pada keaktifan siswa pada tema perduli

terhadap mahluk hidup subtema hewan dan tumbuhan dilingkungan

rumahku, dengan menggunakan teknik pemeriksaan dua cara dari sepuluh

cara yang dikembangkan oleh Moleong, yaitu : ketekunan pengamatan,

dan pengecekan teman sejawat, yang akan diuraikan sebagai berikut :

1. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamat dilakukan dengan cara peneliti mengadakan

pengamatan dengan teliti, rinci, dan terus menerus selama proses

penelitian guna menemukan ciri-ciri atau unsur-unsur dalam situasi

yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari,

kemudian memusatkan diri pada hal tersebut.

2. Pengecekan Teman Sejawat

Teknik ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau

hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan

pembimbing, dan teman sejawat. Hal ini dilakukan dengan harapan

peneliti mendapatkan masukan-masukan baik dari metodologi maupun

konteks penelitian. Disamping. Disamping itu peneliti juga senantiasa

berdiskusi dengan teman sejawat yang sebagai pengamat yang ikut

terlibat dalam pengumpulan data untuk merumuskan kegiatan

pemberian tindakan selanjutnya.

H. Teknik Analisis Data

Pelaksanaan analisis data dilakukan dengan melakukan pengamatan

dan pencatatan terhadap proses belajar mengajar, dalam melaksanakan

penelitian tindakan kelas (PTK) terdapat dua jenis data yang dapat peneliti

kumpulkan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Penelitian kualitatif,

teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk

menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan diproposal.

Sugiyono (2014), mengatakan kualitatif adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis dan diperoleh dari hasil pengamatan

(observasi), wawancara, angket dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data kesintetis, menyusun pola, memilih mana yang

penting dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri maupun orang lain.

Dalam penelitian ini data yang dianalisis adalah data kualitatif

yang terdiri atas :

1. Data lembar pengamatan guru dan siswa

Penelitian yang dilakukan setiap pertemuan, yang menjadi observer

adalah guru atau observer, observer mengisi lembar observasi dengan

memberikan tanda ceklis apabila peneliti atau guru melakukan

tindakan sesuai dengan keterlaksanaan model pembelajaran pada

lembar observasi yang telah disediakan.

2. Lembar observasi aktivitas siswa

Dari data hasil tes siswa yang diperoleh dapat dianalisa menggunakan

rata-rata nilai dan kriteria ketuntasan belajar klasikal.

Tahapan setelah pengumpulan data adalah analisis data. Dalam

penelitian ini analisis dilakukan peneliti dari awal pada setiap aspek

kegiatan penelitian. Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses

belajar mengajar juga membutuhkan data yakni hasil, adakah peningkatan

minat masing-masing siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran oleh

peneliti, pada data kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan

Huberman yang terdiri dari beberapa komponen yaitu :

1. Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan, focus,

menyederhanakan, meringkas dan mengubah bentuk data mentah yang

ada dalam catatan lapangan. Dalam proses ini dilakukan penajaman,

pemilihan, pemfokusan, penyelisihan data yang kurang bermakna dan

menatanya sedemikian rupa, sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik

dan diverifikasikan.

2. Penyajian data setelah direduksi, data siap dibeberkan. Artinya

analisis sampai pada pembeberan data, berbagai macam data perlu

diteliti tindakan yang telah direduksikan perlu dibeberkan dengan

tertata rapi dalam bentuk narasi+matrik grafik atau diagram.

3. Penarikan kesimpulan, peningkatan atau perubahan yang terjadi

dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang

ditarik pada akhir siklus 1 dan terevisi pada siklus II dan kesimpulan

akhir pada siklus III. (Sugiyono, 2013, hal. 338-341).

Dalam analisis data ini penulis akan mengambil data tentang hasil

observasi aktifitas siswa pada hasil observasi dapat dihitung melalui :

dengan

=

Dimana : % = Presentase angket

= Rata-rata

Σ = Jumlah Rata-rata

P1 = Pertemuan 1

P2 = Pertemuan 2

Dengan penilaian :

0 – 19 = Tidak aktif

20 – 59 = Kurang aktif

60 – 69 = Cukup aktif

70 – 79 = Aktif

80 – 100 = Aktif sekali

Sedangkan hasil observasi aktivitas guru diberikan nilai sebagai berikut

(Trianto, 2011, hal. 63) :

1 = kurang Aktif

2 = Cukup Aktif

3 = Cukup

4 = Aktif

5 = Aktif Sekali

Data kuantitatif merupakan proses penghitungan keaktifan belajar siswa

pada masing-masing siklus yang dilakukan dengan penghitungan, untuk

menghitung skor rata-rata hasil tes kemampuan keaktifan siswa

menggunakan rumus (Sudijiono, 2012 : 85) :

Keterangan :

Mx = Mean yang kita cari (skor rata-rata)

X = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada

N = Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)

Sedangkan hasil observasi aktivitas guru diberikan nilai sebagai

berikut (Trianto, 2011, hal. 63) :

1 = kurang Aktif

2 = Cukup Aktif

3 = Cukup

4 = Aktif Sekali

Data kuantitatif merupakan proses penghitungan keaktifan belajar

siswa pada masing-masing siklus yang dilakukan dengan penghitungan

(haris, 2008).

Keterangan :

B : jumlah butiran dijawab dengan benar

N : banyak butiran soal nilai rata-rata hasil belajar

Siswa

Nilai rata-rata hasil keaktifan siswa dapat dihitung menggunakan rumus:

Keterangan :

X : nilai rata-rata

∑ : jumlah semua nilai siswa

∑N : jumlah siswa

Analisis hasil tes dilakukan untuk mengukur kemampuan berpikir

kritis siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

metode tematik. Adapun perhitungannya dengan rumus-rumus berikut.

Skor = 𝐵

𝑁 x 100

X = 𝑋

𝑁

Untuk menghitung skor rata-rata hasil tes kemampuan keaktifan siswa

menggunakan rumus (Sudijiono, 2012 : 85) :

Keterangan :

Mx = Mean yang kita cari (skor rata-rata)

Σx Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada

N = Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)

I. Jadwal penelitian

Rencana waktu penelitian akan dilakukan selama 2 bulan yaitu mulai

bulan Januari 2020 sampai Februari 2020. Rencana waktu ini masih

bersifat tentative, artinya dapat berubah berdasarkan situasi dan kondisi

secara teknis administrative maupun kondisi dilapangan

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Jenis

kegiatan

penelitian

TAHUN 2019/2020

Juli

2019

Okt

2019

Nov

2019

Des

2019

Jan

2019

Feb

2020

Mar

2020

1

Pebuatan

proposal

PTK

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

x

2 Pengajuan

proposal

dan penun

jukan dosen

pembimbing

x

3 Bimbingan

proposal

x x x

4

Acc

proposal

x

5 Seminar

Proposal

x X x

dan

perbaikan

hasil

seminar

6 Pengesahan

judul dan

izin riset

x

7 Penulisan

skripsi

x x x x x

x

8 Bimbingan

skripsi

x x

9 Acc skripsi

dan sidang

Munaqasah

x x

51

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Sekolah

Sekolah Dasar Negeri 146/IX adalah lembaga pendidikan formal

tingkat dasar yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan, dengan

berstatus Negeri. Pada tahun 1985 didirikan Sekolah Dasar Negeri 287/I

Kabupaten Batang Hari, pada tahun 2005 terjadi pemecahan Kabupaten

Batang Hari menjadi Kabupaten Muaro Jambi dan saat itu muncul nama-

nama Sekolah Dasar baru yang masuk kedalam Kabupaten Muaro Jambi

termasuk Sekolah Dasar 146/IX maka pada tahun itu terjadilah pergantian

sekolah.

1) Luas tanah adalah 6260 m2

2) Bentuk bangunan permanen

2. Data Umum Sekolah

Tabel 4.1

Identitas Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit

NO IDENTITAS SEKOLAH

1 Nama Sekolah SDN 146/IX Desa Parit

2 NPSN 10502693

3 Alamat Jln. Jambi-Petaling Km.10

4 Desa Parit

5 Kecamatan Sungai Gelam

6 Kab/Kota Muaro Jambi

7 Provinsi Jambi

8 Kode Pos 36373

9 Status Sekolah Negeri

10 KBM Pagi

11 Sk Pendirian 1985

52

12 Status

Kepemilikan

Pemerintah Pusat

13 NPWP 008207722331000

14 Email [email protected]

Sumber : Bagian TU SDN 146/IX, tentang identitas SDN 146/IX Desa

Parit

3. Visi dan Misi Sekolah

Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit mempunyai visi dan misi yaitu

sebagai berikut :

Visi:

Menjadi sekolah dengan menyiapkan generasi yang berwawasan,

berpengetahuan, berketerampilan, sikap kebangsaan, serta meningkatkan

keimanan dan ketaqwaan.

Misi:

1. Unggul dalam pencapaian prestasi

2. Unggul dalam bidang keolahragaan

3. Unggul dalam bidang kesenian

4. Unggul dalam bidang keagamaan

5. Unggul dalam bidang sosial

6. Unggul dalam bidang kepramukaan

4. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Tenaga pengajar di Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit

merupakan tenaga edukatif yang berlangsung berhadapan dengan

siswa yang mempunyai tugas utama mengelola pelajaran untuk

disampaikan kepada siswa. Untuk itu, demi tuntasnya tugas tersebut,

guru harus memiliki pengetahuan yang luas, berkompeten dan loyal

terhadap tugasnya karena berhasil tidaknya proses belajar mengajar

terletak dipundak seorang guru.

53

Adapun guru dan pegawai di Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa

Parit berjumlah 10 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda baik umum maupun agama. (Sumber : Bagian TU SDN 146/IX

Desa Parit tentang keadaan guru).

54

b. Struktur Organisasi Sekolah

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

SEKOLAH DASAR NEGERI 146/IX PARIT

TAHUN 2018

Tata Usaha

Nike Agus Nelsa, S.kom

Guru kelas 1

Rita Defila S.Pd

Guru kelas II A

Zuhrol F, S.Pd.I

Guru kelas III

Marwiyah, S.Pd

Guru kelas IIB

Setyawati S.Pd.I

Guru agama

Siti mufadilah S.Pd.I

Guru kelas IV

Mulyati S.Pd

Guru kelas V A

Makhrus, S.Pd

Guru kelas VI

Suriatis, S.Pd

Guru penjas

Arif Rohman

Siswa

Guru kelas VB

Sri Supa‟ati, S.Pd

Komite Sekolah

subari

Kepala Sekolah

Makhrus, S.Pd

Masyarakat

Kelompok jabatan fungsional/guru

55

Table 4.2 Data Tenaga Edukatif dan Karyawan

DATA TENAGA EDUKATIF DAN KARYAWAN SEKOLAH DASAR

NEGERI 146/IX PARIT

No Nama Guru Tanggal

Lahir

Jabatan Pangkat

/Gol

Pendidikan

1 Makhrus,S.Pd 23-03-1966 Kepala

sekolah/guru kelas

IV A S1 PGSD

2 Rita Defila,S.Pd 18-10-1965 Guru kelas I IV A S1 PGSD

3 Suriatis,S.Pd 20-08-1968 Guru kelas VI III D S1 PGSD

4 Marwiyah, S.Pd.I 27-11-1979 Guru kelas III - S1 PGSD

5 Siti

Mufadilah,S.Pd.I

07-10-1968 Guru agama III B S1 PGSD

6 M.Zuhrol

Fauzi,S.Pd.I

06-09-1988 Guru kelas II A - S1 PAI

7 Sri Supa‟ati,S.Pd. 15-03-1989 Guru kelas II B - S1 PAI

8 Setiawati,S.Pd. 11-10-1985 Guru kelas IV A - S1 PAI

9 Mulyati, S.Pd 21-05-1991 Guru kelas IV B III A S1 PGSD

10 Rohani,S.Pd Guru kelas V A - S1 PGSD

11 Arif Rohman 21-05-1995 Guru PJOK - SMA

12 Nike Agus Nelsa 17-08-1990 Tata Usaha - S1 Kom

Table 1.3 Data Tenaga Edukatif dan Karyawan

c. Keadaan Siswa

Siswa adalah objek pendidikan, dididik, diarahkan, dan diberikan

bermacam-macam ilmu pengetahuan serta berbagai keterampilan. Siswa

merupakan unsur esensial dari pendidikan yang harus ada dalam proses

belajar mengajar. Tanpa adanya siswa tentunya tujuan pembelajaran

tidak akan terlaksana. Siswa Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit

56

berjumlah 221 siswa yang terdiri dari menjadi enam kelas dan 8

rombongan belajar.

Table 4.3

Data Siswa SDN 146/IX Desa Parit Tahun Ajaran 2019/2020

No Kelas L P Jumlah

1 1 12 18

2 2 13 16

3 3A 10 19

4 3B 10 16

5 4 11 20

6 5 12 16

7 6A 10 19

5. Keadaan Sarana dan Prasarana

a. Sarana

Sarana merupakan alat dan fasilitas yang digunakan sehingga

proses pembelajaran dapat berlangsung. Sarana dapat membantu proses

pembelajaran agar berjalan dengan baik.

tabel 4.4

Sarana di SDN 146/IX Desa Parit

No Uraian Jumlah Keterangan

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Majelis Guru 1 Baik

4 Ruang Dapur 1 Baik

5 Ruang Kelas 8 Baik

6 WC Guru 1 Baik

57

b. Prasarana

Disamping sarana terdapat pula prasarana yang merupakan fasilitas yang

membantu dan menunjang proses pembelajaran, prasarana yang di maksud

disini adalah sistem kurikulum pembelajaran yang mencakup rancangan

pembelajaran, silabus, program semester, program tahunan, dan ekstrakulikuler

yang mencakup kegiatan pramuka, drumband dan lain sebagainya. (Sumber:

Bagian TU SDN 146/IX Desa Parit, Tentang Sarana dan Prasarana di SDN

146/IX Desa parit).

B. Temuan Penelitian

1. Kondisi Awal Keaktifan Belajar Siswa

Kondisi awal keaktifan belajar siswa kelas IV B di SDN 146/IX Desa

Parit masih rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi awal peneliti

Tabel 4.5

Kondisi Awal Keaktifan Belajar Siswa

No Nama Hasil Observasi

Prasiklus

Kriteria

Keaktifan

Belajar

1 Aditya Ramadhan 1 Sangat Kurang

2 Arif Hanafi 2 Kurang

3 Cici Meisarah 1 Sangat Kurang

4 Erwin Ashar Ardiawan 2 Kurang

5 Fariansyah 2 Kurang

6 Ghea Agustin Rahmadani 2 Kurang

7 WC Siswa 4 Baik

8 Kantin 5 Baik

9 Lapangan Olahraga 3 Baik

10 Ruang UKS 1 Baik

11 Perpustakaan 1 Baik

58

7 Gilang Ramadhany

Pratama Subroto

3 Cukup

8 Halimatul Sakdiyah 1 Sangat Kurang

9 Jaka Saputra 2 Kurang

10 Jihan 1 Sangat Kurang

11 Kurnia Sapitri 2 Kurang

12 M. Rizal 3 Cukup

13 Marcel Candra Winata 2 Kurang

14 Mery Amelia 1 Sangat Kurang

15 Muhammad Supriyanto 2 Kurang

16 Muhammad Al-Fahri 2 Kurang

17 Muhammad Al-Fian 2 Kurang

18 Muhammad Iqbal Hanif 2 Kurang

19 Nazila Amrina Rosyada 2 Kurang

20 Nofrizal 1 Sangat Kurang

21 Novita Putri Lestari 3 Cukup

22 Rafi Ahmad Fauzan 3 Cukup

23 Revina Fidhotul

Khasanah

2 Kurang

23 Rian Wiratama 2 Kurang

25 Rosyida Juanisa 2 Kurang

26 Sigit Pramudika 2 Kurang

27 Syifa Ramadhani 3 Cukup

28 Ulfa Marcella 3 Cukup

29 Yurida Iswatun Ani H 3 Cukup

Jumlah 58 Kurang

Skor rata-rata 2

Dari data tersebut, dapat diperoleh bahwa skor rata-rata keaktifan

siswa adalah 2 (Kurang). Terdapat 6 siswa yang termasuk dalam kategori

59

sangat kurang aktif, 16 siswa yang termasuk dalam kategori kurang aktif, 7

siswa yang termasuk dalam kategori cukup.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa rata-rata keaktifan siswa

kelas IV B SDN 146/I Desa Parit termasuk kedalam kategori “kurang aktif

“. Hasil tersebut disebabkan karena saat proses pembelajaran Tematik guru

masih menggunakan metode maupun model pembelajaran yang terpusat

kepada guru, dimana lebih banyak menggunakan metode ceramah saat

ceramah saat proses pembelajaran, dan guru juga kurang mengkreasikan

penggunaan media maupun strategi pembelajaran yang tepat sebagai alat

pemahaman siswa. Sehingga proses pembelajaran berlangsung secara

monoton dan tidak ada umpan balik. Siswa jarang melakukan proses

pembelajaran yang efektif seperti penggunaan berbagai macam metode

pembelajaran , penggunaan media maupun strategi belajar, sehingga tidak

terlihat proses keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung.

Siswa hanya disuruh mencatat dan mengerjakan tugas-tugas yang

terdapat didalam buku Tematik siswa. Siswa tidak dilibatkan secara langsung

selama proses pembelajaran, sehingga terbangun pengembangan berfikir

siswa. Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran Tematik yang diperoleh

siswa hanya mengikuti apa saja yang diberikan oleh guru, tanpa siswa itu

tahu sendiri seperti apa mendapatkan pengetahuan melalui proses

pembelajaran, karena siswa tidak pernah diajak untuk menemukan konsep

sendiri sesuai pemahaman dan pengetahuan siswa, siswa lebih cenderung

rebut dan berjalan-jalan saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga

keaktifan belajar siswa dalam proses belajar Tematik tidak berlangsung.

Sehingga keaktifan belajar siswa dalam proses belajar Tematik tidak

berlangsung seperti yang diharapkan. Hal ini berdampak pada pemahaman

siswa dan hasil keaktifan belajar siswa.

Oleh karena itu guru harus dapat menerapkan model pembelajaran

yang tepat dan mendesain proses pembelajaran yang efektif dan efesien

secara menarik sehingga akan tercapainya umpan balik dalam proses

pembelajaran. Dengan demikian dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.

60

C. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2020

sampai dengan 18 Maret 2020. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.

Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga pertemuan, dimana dua pertemuan

pemberian tindakan dan satu kali pertemuan tes kemampuan hasil keaktifan

siswa. Pelaksanaan pembelajaran Tematik dengan menggunakan Model

Pembelajaran Teams Games Tournament di kelas IV B Sekolah Dasar Negeri

146/IX Desa Parit dengan jumlah siswa 29 siswa yang terdiri dari 16 siswa

laki-laki dan 13 siswa perempuan.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini melalui empat tahapan yaitu,

tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi.

Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut maka diperoleh data-data yang

berkaitan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan keaktifan

belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Teams Games

Tournament di kelas IV B Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit. Sebelum

terjun langsung untuk menerapkan pembelajaran menggunakan Model

Pembelajaran Teams Games Tournament, peneliti terlebih dahulu mengikuti

guru kelas mengajar Tematik selama 1 minggu,, hal ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana cara mengajar, metode, strategi, dan model apa saja

yang digunakannya dan untuk lebih dekat dengan siswa sebelum terjun

langsung menerapkan pembelajaran menggunakan model Teams Games

Touranment.

1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan

pembelajaran yang dimulai pada tanggal 30 Januari 2020, 31 Januari 2020,

dan di akhiri pada tanggal 1 Februari 2020 dengan memberikan tes angket

siklus I kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan

meliputi perencanaan, observasi dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan Siklus I

Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun

rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana

61

pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang Tema Cita-Citaku Subtema

Giat Berusaha Meraih Cita-Cita yang akan dipelajari dengan model

pembelajaran Teams Games Tournament, menyususn dan

mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan, menyiapkan media

pembelajaran, mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses

pembelajaran, mempersiapkan angket diakhir siklus I.

Tabel 4.6

Jadwal Perencanaan (Siklus I)

No Hari/tanggal Pertemuan Materi

1 Kamis

30 Januari 2020

Pertemuan I Teks Cerita Fiksi

Puisi “Penajaga Alamku”

2 Jum‟at

31 Januari 2020

Pertemuan II Teks Cerita Fiksi

Puisi “Sahabatku Seorang

Pemulung”

Membuat Kolase

3 Sabtu

01 Februari 2020

Pertemuan III Tes Angket (Siklus 1)

b. Tahap Pelaksanaan Siklus I

Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun

rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) tahap pelaksanaan siklus I. Pelaksanaan tindakan

penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan dan

satu kali pertemuan pemberian angket diakhir siklus I untuk mengukur

hasil keaktifan siswa selama proses pembelajaran yang dilakukan selama

4x35 menit pelajaran dengan Tema Cita-Citaku Subtema Giat Berusaha

Meraih Cita-Cita.

62

Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran

Tematik dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games

Tournament.

1) Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus dilaksanakan pada hari Selasa 28 Januari

2020 jam ke 1-4 pada pukul 07:30 – 10.50 WIB. Materi yang akan

disampaikan adalah Bahasa Indonesia (Teks Cerita Fiksi) dan

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan

siswa menjawab salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk

memimpin do‟a bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa

kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa menurut absen.

Sebelum memulai pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa

agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu dengan

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan

menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan

dengan memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan

subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa

dan setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

(1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang disajikan

didalam buku siswa. Gambar tersebut menunjukkan kondisi sungai di

Jakarta. Guru dan siswa kemudian membahasnya.

(2) Guru meminta siswa membaca dan mencermati teks bacaan yang

berjudul “Si Pendekar Kali”. Guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok dan membagikan kepala bernomor struktur untuk masing-

masing kelompok.

(3) Guru meminta masing-masing kelompok untuk mencari apa saja

yang diketahui mengenai Si Pendekar Kali. Guru mendorong siswa

untuk mencari informasi yang sesuai mengenai Si Pendekar Kali

dalam teks bacaan.

63

(4) Guru membimbing diskusi, berjalan keliling dari kelompok satu ke

kelompok lain untuk memastikan bahwa setiap anggota

berpasrtisipasi aktif. Setelah selesai guru meminta siswa untuk

membacakan hasil diskusi secara bergantian.

(5) Guru menjelaskan bahwa cerita Si Pendekar Kali merupakan salah

satu contoh teks fiksi yang berupa cerita.

(6) Selanjutnya, siswa diminta untuk mencari informasi tentang cerita

fiksi dan ciri-cirinya

(7) Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk mencari informasi dari

berbagai sumber, misalnya bertanya kepada orang yang dianggap

tahu. Membaca dari buku-buku diperpustakaan sekolah atau

mengakses informasi dari internet.

(8) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar. Guru mengajukan

pertanyaan kepada siswa , “apa perbedaan sungai yang dahulu

dengan sungai sekarang pada gambar?”

(9) Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru sesuai hasil

pengamatannya. Guru menginformasikan dan mengapresiasi jawaban

siswa, meskipun jika terdapat jawaban menyeleneh.

(10) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa kondisi siswa dahulu dan

sekarang sangatlah beda, kondisi sungai dahulu sangatlah bersih dan

kondisi sungai yang sekarang sangatlah kotor dan tidak terawatt.

(11) Guru mengadakan Tournament, guru membuat meja-meja turnamen

yang terdiri dari perwakilan kelompok dan membagi nomer kepada

siswa.

(12) Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja turnamen 1 untuk

mengambil soal yang telah disiapkan oleh guru sesuai nomor yang

mereka ambil.

(13) Siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomer yang dipakai.

Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah menjawab

soal dengan benar.

64

(14) Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian dengan perwakilan

kelompok keloter 2. Guru menghitung skor tim berdasarkan yang

didapatkan oleh masing-masing kelompok. Setelah itu guru

memberikan reward kepada kelompok yang paling tinggi poinnya.

(15) Selesai kegiatan setiap kelompok diberi kesempatan untuk maju

kedepan untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok nya.

(16) Setiap siswa didalam kelompoknya diberi kesempatan secara

bergantian untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya.

(17) Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil kerjanya guru

memberikan kesempaan kepada kelompok lain dan memberikan

pendapatnya dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya

ketika ada penjelasan yang kurang dimengerti.

c) Penutup

Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang

sudah di pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan

berupa kesimpulan dari hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru dan

siswa berdo‟a bersama-sama dan guru mengucap salam kepada siswa

sebelum keluar kelas. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I,

siswa sudah terlihat menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang

soal yang diajukan oleh guru. Namun masih ada siswa yang terlihat

bingung dan susah mengeluarkan pendapat tentang soal yang diberikan

oleh guru.

2) Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari rabu 28 Januari

2020 jam ke 1-4 pada pukul 07:30 – 10.50 WIB. Materi yang akan

disampaikan adalah Bahasa Indonesia (Teks Cerita Fiksi), SBDP

(Membuat Kolase), IPA (Pelestarian Mahluk Hidup).

a) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan

siswa menjawab salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk

memimpin do‟a bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa

65

kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa menurut absen.

Sebelum memulai pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa

agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu dengan

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan

menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan

dengan memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan

subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa

dan setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan inti

(1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar pada halaman 119.

(2) Guru meminta salah satu siswa untuk membaca teks bacaan tentang

“Aku Sarjana Pemulung” dan siswa yang lain diminta untuk

menyimak.

(3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan membagikan

kepala bernomor struktur untuk masing-masing kelompok.

(4) Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk maju kedepan

dan membacakan puisi yang berjudul “Sahabatku Seorang

Pemulung)

(5) Guru meminta siswa untuk mendiskusikan tentang pelestarian

mahluk hidup yang ada dilingkungan sekitar kita.

(6) Guru membimbing diskusi, berjalan keliling dari kelompok satu ke

kelompok lain untuk memastikan bahwa setiap anggota

berpasrtisipasi aktif.

(7) Siswa diminta menjelaskan bagaimana upaya pelestarian hewan

maupun tumbuhan yang ada di lingkungan kita.

(8) Siswa diminta kembali ke kelompoknya masing-masing. Guru

memberikan petunjuk tata cara turnamen kepada siswa.

(9) Guru mengadakan Tournament, guru membuat meja-meja turnamen

yang terdiri dari perwakilan kelompok dan membagi nomer kepada

siswa.

66

(10) Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja turnamen 1

untuk mengambil soal yang telah disiapkan oleh guru sesuai nomor

yang mereka ambil.

(11) Siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomer yang dipakai.

Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah menjawab

soal dengan benar.

(12) Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian dengan

perwakilan kelompok keloter 2. Guru menghitung skor tim

berdasarkan yang didapatkan oleh masing-masing kelompok.

Setelah itu guru memberikan reward kepada kelompok yang paling

tinggi poinnya.

(13) Selesai kegiatan setiap kelompok diberi kesempatan untuk maju

kedepan untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok nya.

(14) Setiap siswa didalam kelompoknya diberi kesempatan secara

bergantian untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya.

(15) Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil kerjanya guru

memberikan kesempaan kepada kelompok lain dan memberikan

pendapatnya dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya

ketika ada penjelasan yang kurang dimengerti.

d) Penutup

Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang

sudah di pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan

penguatan berupa kesimpulan dari hasil pembelajaran. Sebelum pulang

guru dan siswa berdo‟a bersama-sama dan guru mengucap salam

kepada siswa sebelum keluar kelas. Selama kegiatan berlangsung pada

pertemuan II, siswa sudah terlihat kurang lebih 10 siswa menanggapi

dan mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan oleh guru.

Namun masih ada siswa yang terlihat bingung dan susah mengeluarkan

pendapat tentang soal yang diberikan oleh guru.

67

3) Pertemuan ke III

Pertemuan III pada siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 01 Februari

2020 jam ke 5-6 pada pukul 11.25-12.00 WIB. Pada pertemuan ini guru

mengadakan tes untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa.

a) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.

Selanjutnya guru menginformasi bahwa akan dilaksanakan tes mengisi

lembar angket untuk mengukur keaktifan siswa selama mengikuti proses

pembelajaran.

b) Kegiatan inti

1. Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan

angket dalam mengukur keaktifan belajar siswa akhir siklus I.

2. Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru da mengerjakan

soal dengan jujur dan benar.

3. Siswa mengisi lembar angket siswa.

c) Penutup

Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan lembar

angket dengan tertib dan guru menutup pelajaran.

68

c. Hasil Observasi Siklus I

Table 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan menggunakan Model

Pembelajaran Teams Games Tournament (Siklus I)

No Indikator atau Aspek yang

dinilai

Skor Jumlah

Rata-

rata % P1 P2

1 Proses Mengalami

Berani bertanya

Berani menjawab

pertanyaan teman

Berani mencoba

mempraktekkan materi

yang sedang dipelajari

Mengeluarkan pendapat

dengan baik dan percaya

diri

4

4

4

5

4

5

9

8

9

7

90

80

90

70 3 4

2 Proses Transaksi

Saling membantu

Saling memberi

pemahaman

Saling mengikuti

Belajar dalam kelompok

3

4

4

3

4

4

4

4

7

8

8

7

70

80

80

70

3 Proses mengatasi masalah

Mengutamakan ide-ide

baru dalam kelompok

Menyesuaikan

masalah/soal yang

diberikan

Kejelasan dalam berdiskusi

3

3

4

4

4

5

7

7

9

70

70

90

69

Mengembangkan

pemahaman

4

4 8 80

4 Mencoba sendiri konsep-konsep

tertentu

Aktif dalam menyelesaikan

soal-soal beberapa konsep

tertentu

Menggali pengetahuannya

untuk menemukan konsep-

konsep yang sedang

dipelajari

Secara aktif terlibat

langsung dalam proses

pembelajaran

Mampu mengahsilkan

sejumlah ide dengan cepat

sesuai dengan fungsinya

4

4

3

4

5

4

4

4

9

8

7

8

90

80

70

80

Jumlah 58 68 126

Rata-rata (%) 58 64 126

Rata-rata Keseluruhan (%) 63%

Keterangan :

1. : Sangat Kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama

2. : Kurang Aktif P2 : Pertemuan Kedua

3. : Cukup Aktif

4. : Aktif

5. : Sangat Aktif

70

Sebagaimana ditunjukkan pada table dapat diketahui bahwa keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran tematik sudah cukup baik yaitu dengan

persentase rata-rata sebesar 63%, masih terdapat beberapa kekurangan yaitu

siswa kurang mampu mencoba memecahkan masalah-masalah pada latihan

soal yang mempunyai variasi berbeda dengan contoh yang diberikan guru,

selain itu siswa juga kurang dalam melakukan pengamatan dan penyelidikan

tentang materi yang sedang diajarakan.

Tabel

Hasil Observasi Aktifitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Teams Games Tournament

No Aktivitas yang dilakukan

Guru

Skor Jumlah Rata-

rata % P1 P2

1 Guru memasuki kelas tepat

waktu

4 5 9 90

2 Guru Mengkondisikan siswa

(salam, doa)

4 5 9 90

3 Guru Melakukan kegiatan

apersepsi

4 4 8 80

4 Guru memberikan motivasi dan

menyampaikan tujuanpembelaj

aran

3 4 7 70

5 Guru menyampaiakan materi

sesuai buku panduan

4 4 8 80

6 Guru menjelaskan materi

terkait dengan bahan ajar

4 4 8 80

7 Guru menjelaskan model

pembelajaran yang akan

diterapkan

3 4 7 70

8 Guru menggunakan model

pembelajaran PBL dalam KBM

4 4 8 80

9 Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang

relevan.

3 4 7 70

10 Guru membimbing siswa

melaksanakan eksperimen

untuk mendapatkan

4 4 8 80

71

pemecahan/penjelasan atas

masalah baik secara individu

maupun kelompok

11 Guru menanyakan kepada

siswa tentang materi yang

belum paham/kurang

dimengerti.

4 5 9 90

12 Guru membantu siswa dalam

merumuskan jawaban.

3

5

8

80

13 Guru memberikan apresiasi

kepada siswa yang berani maju

kedepan

4 5 9 90

14 Guru bersama siswa melakukan

refleksi

3 4 7 70

15 Guru bersama siswa

menyimpulkan pembelajaran

3 5 8 80

Jumlah 54 66 60

Rata-rata keseluruhan (%) 60%

Keterangan:

1 : Sangat Baik P1 : Pertemuan Pertama

2 : Kurang P2 : Pertemuan Kedua

3 : Cukup

4 : Baik

5 : Sangat Baik

Sebagaimana ditunjukkan pada table dapat diketahui bahwa aktifitas guru

pada proses pembelajaran tematik pada siklus I sudah cukup baik, hal ini dapat

dilihat dari persentase setiap itemnya. Tetapi masih terdapat item yang

menunjukkan aktivitas mengajar guru dikelas masih rendah, yaitu guru kurang

dapat mendorong siswa untuk melakukan kegiatan pengamatan terhadap

fenomena yang terkait dengan KD yang akan dikembangkan. Hal ini

berdampak pada siswa dalam kegiatan pengamatan terhadap fenomena yang

terkait dengan KD .

72

Table 4.8

Keaktifan Belajar siswa dengan Model Pembelajaran Teams Games Tournament

(Siklus 1)

No Nama Skor Keaktifan

Siklus I

Rata-rata

Skor

Keaktifan

Kriteria

Keaktifan

1 Aditya Ramadan 2 3 2,5 Kurang Aktif

2 Arif Hanafi 3 4 3,5 Cukup Aktif

3 Cici Meisarah 2 3 2,5 Kurang Aktif

4 Erwin Ashar Ardiawan 3 3 3 Cukup Aktif

5 Fariansyah 2 3 2,5 Kurang Aktif

6 Ghea Agustin Rahmadani 3 4 3,5 Cukup Aktif

7 Gilang Ramadhany P.S 4 4 4 Aktif

8 Halimatul Sakdiyah 3 3 3 Cukup Aktif

9 Jaka Saputra 2 3 2,5 Kurang Aktif

10 Jihan 2 3 2,5 Kurang Aktif

11 Kurnia Sapitri 3 3 3 Cukup Aktif

12 M. Rizal 4 4 4 Aktif

13 Marcel Candra Winata 3 3 3 Cukup Aktif

14 Mery Amelia 2 3 2,5 Kurang Aktif

15 Muhammad Supriyanto 3 3 3 Cukup aktif

16 Muhammad Al-fahri 3 3 3 Cukup Aktif

17 Muhammad Al-fian 3 3 3 Cukup Aktif

18 Muhammad Iqbal Hanif 3 4 3,5 Cukup Aktif

19 Nazila Amrina Rosyada 3 4 3,5 Cukup Aktif

20 Nofrizal 3 3 3 Cukup aktif

21 Novita Putri Lestari 3 4 3,5 Cukup Aktif

22 Rafi Ahmad Fauzan 3 4 3,5 Cukup Aktif

23 Revina Fidhotul Khasanah 3 3 3 Cukup Aktif

73

24 Rian Wiratama 3 4 3,5 Cukup Aktif

25 Rosyida Juanisa 3 4 3,5 Cukup Aktif

26 Sigit Pramudika 3 4 3,5 Cukup Aktif

27 Syifa Ramadhani 3 3 3 Cukup Aktif

28 Ulfa Marcella 3 3 3 Cukup Aktif

29 Yurida Iswatun Ani H 4 5 4,5 Aktif

Jumlah 84 100 92 Mendekati

Aktif Rata-rata skor 2,9 3,4 3,1

Adapun hasil keaktifan siswa akhir siklus I dengan Tema Cita-Citaku

dan Subtema Giat Meraih Cita-cita dengan menggunakan model

pembelajaran Teams Games Tornament terdapat pada table keaktifa belajar

siswa berada pada kategori “mendekati aktif” yaitu dengan skor rata-ratanya

3,1%. Dimana sudah terlihat siswa yang semula sangat kurang aktif dan

sekarang sudah meningkat sedikit dalam kategori kurang aktif, siswa yang

kurang aktif sudah terlihat cukup aktif, siswa yang cukup aktif sudah terlihat

aktif, sedangkan siswa yang aktif sudah bisa terlihat sangat aktif dalam proses

pembelajaran.

Hasil yang diperoleh sebagian besar siswa menunjukkan keaktifan yang

lebih baik dibandingkan dengan keaktifan pada saat observasi melalui model

pembelajaran Teams Games Tournament. Siswa sudah paham bermain

tunamen dan sudah dapat menjawab sesuai dengan kemampuan masing-

masing siswa dalam kelompoknya.

d. Tahap Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan tindakan

dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui

apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah mengalami peningkatan

dibandingkan dengan keaktifan siswa pada saat observasi. Hal ini terlihat dari

keaktifan siswa sudah terlihat memenuhi indikator yang telah ditetapkan,

setelah peneliti dan guru berkolaborasi berdiskusi dengan menggunakan data-

74

data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi,

diketahui hasil keaktifan siswa pada siklus I dalam kategori mendekati aktif,

yaitu sudah mencapai 3,17

Hasil yang diperoleh sebagian besar siswa menunjukkan keaktifan yang

lebih baik dibandingkan dengan keaktifan siswa pada saat observasi. Hal ini

menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada pembelajaran Tematik dikelas IV

meningkat.

Berdasarkan hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran Tematik melalui model pembelajaran Teams Games

Tournament pada siklus I, adalah sebagai berikut :

a) Pada saaat proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan pertama,

sudah sedikit siswa yang tampak berbicara sendiri dengan teman, tidak

menyimak penjelasan guru dan masih tergantung pada teman yang pintar

dalam kelompoknya.

b) Sudah banyak siswa yang mampu mengemukakan suatu permasalahan dan

menjawabnya secara baik sesuai dengan pemahamannya, walaupun masih

terdapat beberapa siswa yang belum mampu menguemukakan suatu

permasalah dan jawabanya dengan baik.

c) Sebagian besar anggota kelompok sudah tampak aktif, namun masih

terdapat 1 kelompok yang terlihat masih pasif (kurang menunjukkan

partisipasinya) dalam kegiatan pembelajaran.

d) Terdapat kelompok yang masih tergesa-gesa dalam mengemukakan

masalah maupun jawaban, sehingga hasil presentasinya kurang baik dan

masih terdapat kesalahan.

Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan

aktivitas mengajar guru masih terlihat adanya beberapa kekurangan.

Dalam proses pembelajaran pada siklus I yaitu :

a) Masih terdapat beberapa siswa dalam kelompok yang kurang

mampu melakukan pengamatan dan menyelesaikan permasalahan

yang diberikan guru dengan baik seperti terlihat dari persentasinya

60%.

75

b) Terlihat beberapa siswa dalam kelompok yang juga masih kurang

mampu mengeluarkan hasil pikiran dan penemuannya melalui

penampilannya didepan kelas terlihat dari persentasinya 63%.

c) Terdapat beberapa siswa dalam kelompok yang masih kurang

mampu dalam menanggapi materi yang sedang dipelajari dan

menyelesikan soal-soal dengan baik terlihat dari persentasinya . Hai

ini dikarenakan guru kurang dapat mendorong siswa untuk

merumuskan suatu masalah terkait dengan fenomena yang

diamatinya (masalah itu dirumuskan berupa pertanyaan yang bersifat

problematis).

Namun mulai terlihat hasil keaktifan siswa selama pembelajaran

kelompok dalam kategori „‟mendekati aktif‟‟, peneliti akan melanjutkan

pada siklus II dimana akan diterapkan pembelajaran Tematik melalui

model pembelajaran Teams Games Tournament secara individu. Disini

yang akan direncanakan adalah merevisi RPP, dengan memperjelas

lembar kegiatan dan belajar secara individu diharapkan siswa akan

lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilakukan selama tiga kali pertemuan

pembelajaran yang dimulai pada tanggal 11 Februari 2020 dan diakhiri

pada tanggal 13 Februari 2020 dengan observasi aktivitas belajar siswa

dari indikator keaktifan. Dalam pelaksanaan siklus II kegiatan yang

dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan Siklus II

Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun

rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang Tema Cita-Citaku yang

akan dipelajari dengan model pembelajaran Teams Games

Tournament, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar yang akan

diajarkan, mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses

pembelajaran, mempersiapkan angket akhir siklus II

76

Tabel 4.9

Jadwal Perencanaan (Siklus II)

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1 Selasa

11 Februari

2020

Pertemuan I Membaca puisi.

Menuliskan perayaan

agama didaerah tempat

tinggalnya.

Pemanfaatan sumber daya

alam.

2 Rabu

12 Februari

2020

Pertemuan II Mendeklamasi puisi.

Manfaat keberagaman

karakteristik individu

dalam kehidupan sehari-

hari.

Membuat montase.

3 Kamis

13 Februari

2020

Pertemuan III Tes angket (siklus II)

b. Tahap Pelaksanaan Siklus II

Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan

yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) tahap pelaksanaan siklus I. Pelaksanaan tindakan

penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan dan

satu kali pertemuan pemberian angket diakhir siklus I untuk mengukur

hasil keaktifan siswa selama proses pembelajaran yang dilakukan

selama 6 x 35 menit pelajaran dengan Tema Cita-Citaku Subtema Giat

Berusaha Meraih Cita-Cita.

77

Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan

pembelajaran Tematik dengan menggunakan model pembelajaran Teams

Games Tournament.

1) Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus dilaksanakan pada hari Selasa 01 Februari

2020 jam ke 1-4 pada pukul 07:30 – 09:40 WIB. Materi yang akan

disampaikan adalah Bahasa Indonesia (mendeklamasi puisi), PPKn

(keragaman keagamaan disekitarnya), IPS (persebaran sumber daya

hewan dan tumbuhan)

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan

siswa menjawab salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk

memimpin do‟a bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa

kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa menurut absen.

Sebelum memulai pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa

agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu dengan

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan

menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan

dengan memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan

subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa

dan setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

(1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar dan teks tentang

cita-cita tak mengenal suku, agama, atau kebangsaan.

(2) Guru memberikan pertanyaan untuk menstimulus ketertarikan siswa

tentang topik cita-citaku.

(3) Siswa membaca dengan cermat sebuah bacaan tentang usaha keras

seseorang yang bercita-cita besar

(4) Setelah memahami isi bacaan, siswa lalu melengkapi diagram yang

terdapat pada buku siswa tentang apa yang dialami oleh tokoh

tersebut.

78

(5) Guru mengadakan Tournament, guru membuat meja-meja turnamen

yang terdiri dari perwakilan kelompok dan membagi nomer kepada

siswa.

(6) Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja turnamen 1

untuk mengambil soal yang telah disiapkan oleh guru sesuai nomor

yang mereka ambil.

(7) Siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomer yang dipakai.

Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah menjawab

soal dengan benar.

(8) Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian dengan perwakilan

kelompok keloter 2. Guru menghitung skor tim berdasarkan yang

didapatkan oleh masing-masing kelompok. Setelah itu guru

memberikan reward kepada kelompok yang paling tinggi poinnya.

(9) Selesai kegiatan setiap kelompok diberi kesempatan untuk maju

kedepan untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok nya.

(10) Setiap siswa didalam kelompoknya diberi kesempatan secara

bergantian untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya.

(11) Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil kerjanya guru

memberikan kesempaan kepada kelompok lain dan memberikan

pendapatnya dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya

ketika ada penjelasan yang kurang dimengerti.

c) Penutup

Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang

sudah di pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan

berupa kesimpulan dari hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru dan

siswa berdo‟a bersama-sama dan guru mengucap salam kepada siswa

sebelum keluar kelas. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I,

siswa sudah terlihat menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang

soal yang diajukan oleh guru. Namun masih ada siswa yang terlihat

bingung dan susah mengeluarkan pendapat tentang soal yang diberikan

oleh guru.

79

2) Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin 03 Februari

2020 jam ke 1-6 pada pukul 07:30 – 12.00 WIB. Materi yang akan

disampaikan adalah Bahasa Indonesia (Mendeklamasi Puisi), SBDP

(Membuat montase), IPS (Manfaat Sumber Daya Alam).

a) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan

siswa menjawab salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk

memimpin do‟a bersama sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa

kehadiran siswa dengan memanggil nama-nama siswa menurut absen.

Sebelum memulai pembelajaran guru memberi motivasi kepada siswa

agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu dengan

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan

menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan

dengan memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan

subtema yang akan diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa

dan setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan inti

(1) Guru membahas tentang cita-cita yang ingin diraih

(2) Guru mengaitkan kegiatan ini dengan judul tema Cita-citaku

(3) Guru meminta siswa membaca sebuah teks bacaan tentang

kesuksesan Andrea Hirata yang merupakan seorang penulis novel

Indonesia.

(4) Setelah memahami informasi pada bacaan teks tersebut, siswa

diminta melengkapi sebuah diagram pada halaman berikutnya

(5) Guru meminta siswa membaca puisi

(6) Siswa menuliskan makna puisi tersebut

(7) Guru meminta siswa mengamati peta daerah persebaran sumber

daya bahan tambang daerah Belitung.

(8) Guru meminta siswa mengisi table yang terdapat pada buku siswa

dengan menuliskan nama-nama barang tambang dan manfaatnya.

80

(9) Siswa menyajikan hasil pengamatannya dengan mengisi tabel

dengan menuliskan nama-nama barang tambang dan manfaatnya

(10) Siswa kembali mengamati peta persebaran sumber daya alam yang

ada di Indonesia

(11) Siswa diminta berkumpul kembali ke klompoknya masing-masing.

(12) Guru mengadakan Tournament, guru membuat meja-meja turnamen

yang terdiri dari perwakilan kelompok dan membagi nomer kepada

siswa.

(13) Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja turnamen 1 untuk

mengambil soal yang telah disiapkan oleh guru sesuai nomor yang

mereka ambil.

(14) Siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomer yang dipakai.

Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah menjawab

soal dengan benar.

(15) Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian dengan perwakilan

kelompok keloter 2. Guru menghitung skor tim berdasarkan yang

didapatkan oleh masing-masing kelompok. Setelah itu guru

memberikan reward kepada kelompok yang paling tinggi poinnya.

(16) Selesai kegiatan setiap kelompok diberi kesempatan untuk maju

kedepan untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok nya.

(17) Setiap siswa didalam kelompoknya diberi kesempatan secara

bergantian untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya.

(18) Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil kerjanya guru

memberikan kesempaan kepada kelompok lain dan memberikan

pendapatnya dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya

ketika ada penjelasan yang kurang dimengerti.

d) Penutup

Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang

sudah di pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan

berupa kesimpulan dari hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru dan

siswa berdo‟a bersama-sama dan guru mengucap salam kepada siswa

81

sebelum keluar kelas. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I,

siswa sudah terlihat menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang

soal yang diajukan oleh guru. Namun masih ada siswa yang terlihat

bingung dan susah mengeluarkan pendapat tentang soal yang diberikan

oleh guru.

3) Pertemuan ke III

Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 13

Februari 2020 jam ke 5-6 pada pukul 10.50-12.00 WIB. Pada pertemuan

ini guru mengadakan tes untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa.

a) Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa.

Selanjutnya guru menginformasi bahwa akan dilaksanakan tes mengisi

lembar angket untuk mengukur keaktifan siswa selama mengikuti proses

pembelajaran.

b) Kegiatan inti

(1) Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan

angket dalam mengukur keaktifan belajar siswa akhir siklus I

(2) Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru da mengerjakan

soal dengan jujur dan benar.

(3) Siswa mengisi lembar angket siswa

c) Penutup

Guru memberi intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan lembar

angket dengan tertib dan guru menutup pelajaran

82

c. Hasil Observasi Siklus II

Tabel 4.10

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) (Siklus II)

No Indikator atau Aspek yang

dinilai

Skor Jumlah

Rata-

rata % P1 P2

1 Proses Mengalami

Berani bertanya

Berani menjawab

pertanyaan teman

Berani mencoba

mempraktekkan materi

yang sedang dipelajari

Mengeluarkan

pendapat dengan baik

dan percaya diri

5

5

5

4

5

5

5

5

10

10

10

9

100

100

100

90

2 Proses Transaksi

Saling membantu

Saling memberi

pemahaman

Saling mengikuti

Belajar dalam

kelompok

5

4

4

5

5

5

5

5

10

9

9

10

100

90

90

100

3 Proses mengatasi masalah

Mengutamakan ide-ide

baru dalam kelompok

Menyesuaikan

masalah/soal yang

diberikan

Kejelasan dalam

berdiskusi

Mengembangkan

pemahaman

5

5

5

5

5

5

5

5

10

10

10

10

100

100

100

100

83

4 Mencoba sendiri konsep-

konsep tertentu

Aktif dalam

menyelesaikan soal-

soal beberapa konsep

tertentu

Menggali

pengetahuannya untuk

menemukan konsep-

konsep yang sedang

dipelajari

Secara aktif terlibat

langsung dalam proses

pembelajaran

Mampu mengahsilkan

sejumlah ide dengan

cepat sesuai dengan

fungsinya

4

5

4

5

5

5

5

5

9

10

9

10

90

100

90

100

Jumlah 75 80 155

Rata-rata (%) 75 80 155

Rata-rata Keseluruhan (%) 77,5%

Keterangan :

1 : Sangat Kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama

2 : Kurang Aktif P2 : Pertemuan Kedua

3 : Cukup Aktif

4 : Aktif

5 : Sangat Aktif

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa aktivitas

dalam proses pembelajaran Tematik dengan menggunakan model pembelajaran

Teams Games Tournament siswa sudah mengalami peningkatan dari siklus I

84

hal ini dapat dibuktikan persentase rata-rata siklus II sebesar 77,5% dari siklus

I yaitu persentase rata-rata sebesar 63%, upaya peningkatan keaktifan belajar

sudah terlihat walaupun secara keseluruhan belum memuaskan masih terdapat

beberapa kekurangan yaitu siswa sudah baik namun belum keseluruhan siswa

menanggapi masalah atau pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa sudah

baik dalam mengemukakan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan yang

diajukan oleh guru.

Tabel 4.11

Hasil Observasi Aktifitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Teams Games Tournament

No Aktivitas yang dilakukan

Guru

Skor Jumlah Rata-

rata % P1 P2

1 Guru memasuki kelas tepat

waktu

5 5 10 100

2 Guru Mengkondisikan siswa

(salam, doa)

5 5 10 100

3 Guru Melakukan kegiatan

apersepsi

5 5 10 100

4 Guru memberikan motivasi dan

menyampaikan tujuanpembelaj

aran

5 5 10 100

5 Guru menyampaiakan materi

sesuai buku panduan

5 5 10 90

6 Guru menjelaskan materi

terkait dengan bahan ajar

4 5 9 90

7 Guru menjelaskan model

pembelajaran yang akan

diterapkan

5 5 10 100

8 Guru menggunakan model

pembelajaran TGT dalam

KBM

5 5 10 100

9 Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang

relevan.

5 5 10 100

85

10 Guru membimbing siswa

melaksanakan eksperimen

untuk mendapatkan

pemecahan/penjelasan atas

masalah baik secara individu

maupun kelompok

5 5 10 100

11 Guru menanyakan kepada

siswa tentang materi yang

belum paham/kurang

dimengerti.

5 5 10 100

12 Guru membantu siswa dalam

merumuskan jawaban.

5

5

10

100

13 Guru memberikan apresiasi

kepada siswa yang berani maju

kedepan

5 5 10 100

14 Guru bersama siswa melakukan

refleksi

5 5 10 100

15 Guru bersama siswa

menyimpulkan pembelajaran

5 5 10 100

Jumlah 74 76 75

Rata-rata keseluruhan (%) 75%

Keterangan:

1 : Sangat Baik P1 : Pertemuan Pertama

2 : Kurang P2 : Pertemuan Kedua

3 : Cukup

4 : Baik

5 : Sangat Baik

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa aktifitas

guru pada proses pembelajaran tematik pada siklus II mengalami peningkatan

dalam menciptakan suasana belajar yang dapat mengaktifkan siswa, hal ini

dapat dilihat dari persentasenya dari 60% meningkat menjadi 75%. Guru sudah

mengajar dengan baik dengan tahapan pembelajaran model Teams Games

Tournament.

86

Tabel 4.12

Keaktifan Belajar siswa dengan Model Pembelajaran Teams Games Tournament

(Siklus 2)

No Nama Skor Keaktifan

Siklus II

Rata-rata

Skor

Keaktifan

Kriteria

Keaktifan

P1 P2

1 Aditya Ramadan 3 4 3,5 Cukup Aktif

2 Arif Hanafi 4 4 4 Aktif

3 Cici Meisarah 3 4 3,5 Cukup Aktif

4 Erwin Ashar Ardiawan 3 4 3,5 Cukup Aktif

5 Fariansyah 3 4 3,5 Cukup Aktif

6 Ghea Agustin Rahmadani 3 4 3,5 Cukup Aktif

7 Gilang Ramadhany P.S 4 5 4,5 Aktif

8 Halimatul Sakdiyah 3 4 3,5 Cukup Aktif

9 Jaka Saputra 3 4 3,5 Cukup Aktif

10 Jihan 3 4 3,5 Cukup Aktif

11 Kurnia Sapitri 3 4 3,5 Cukup Aktif

12 M. Rizal 4 5 4,5 Aktif

13 Marcel Candra Winata 4 5 4,5 Aktif

14 Mery Amelia 4 4 4 Aktif

15 Muhammad Supriyanto 4 5 4,5 Aktif

16 Muhammad Al-fahri 4 5 4,5 Aktif

17 Muhammad Al-fian 3 4 3,5 Cukup Aktif

18 Muhammad Iqbal Hanif 3 4 3,5 Cukup Aktif

19 Nazila Amrina Rosyada 4 5 4,5 Aktif

20 Nofrizal 3 4 3,5 Cukup Aktif

21 Novita Putri Lestari 4 5 4,5 Aktif

87

No

Nama

Skor Keaktifan

Siklus 1

Rata-rata

Skor

Keaktifan

Kriteria

Keaktifan

P1 P2

22 Rafi Ahmad Fauzan 4 5 4,5 Aktif

23 Revina Fidhotul Khasanah 4 5 4,5 Aktif

24 Rian Wiratama 4 5 4,5 Aktif

25 Rosyida Juanisa 4 5 4,5 Aktif

26 Sigit Pramudika 4 4 4 Aktif

27 Syifa Ramadhani 4 5 4,5 Aktif

28 Ulfa Marcella 4 5 4,5 Aktif

29 Yurida Iswatun Ani H 5 5 5 Sangat Aktif

Jumlah 105 130 117,5 Aktif

Rata-rata skor 3,7 4,4 4,1

Adapun hasil observasi dalam proses pembelajaran siswa akhir

siklus II tentang Tema Cita-Citaku dan Subtema Giat Meraih Cita-cita

dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament.

Pada table skor keaktifan siswa sebesar 117,5 dengan rata-rata 4,1 dan ini

meniningkat secara signifikan dari siklus I dimana jumlah yang diperoleh

sebesar 92 dengan rata-rata skornya 3,1.

d. Tahap Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan

tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk

mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah

mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini terlihat dari keaktifan siswa

telah memenuhi indikator yang telah ditetapkan. Setelah peneliti dan guru

88

berkolaborasi dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan

pelaksanaan tindakan dan observasi, diketahui hasil keaktifan siswa pada

siklus II dalam kategori sudah aktif dan mendekati sangat aktif, yaitu

mencapai skor 4,1.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus II

diakatakan sudah berhasil karena sudah memenuhi indikator keberhasilan

tindakan yang telah diterapkan, yaitu adanya peningkatan aktivitas belajar

siswa dan adanya peningkatan keaktifan siswa kedalam kategori

mendekati sangat aktif yaitu dengan skor 4,1. Maka pemberian tindakan

pada penelitian diakhiri pada siklus II.

D. Analisis Data

Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data tersebut

berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi aktivitas

mengajar guru dan tes angket siswa. Hasil data yang diperoleh dari

pengumpulan data dengan teknik observasi adalah sebagai berikut:

1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata

persentase sebesar 63%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata

persentase sebesar 77,5%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran tematik dengan

menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament.

2. Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh dengan rata-

rata persentase 60%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase

sebesar 72%. Hal ini pun menunjukkan adanya peningkatan kemampuan

guru dalam mengelola kelas maupun meningkatkan keaktifan belajar siswa.

3. Sedangkan hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik

pemberian angket belajar adalah sebagai berikut : perolehan skor keaktifan

belajar siswa pada tes akhir siklus I sebesar 3,1 dengan kategori mendekati

aktif, pada tes akhir siklus II diperoleh skor keaktifan belajar siswa sebesar

4,1 dengan kategori mendekati sangat aktif. Hal ini menunjukkan adanya

89

peningkatan keaktifan siswa pada pembelajaran tematik dengan

menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament.

E. Interprestasi Hasil Analisis Data

Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi bahwa

pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan selama proses

pembelajaran menunjukkan aktivitas belajar dan keaktifan siswa belum begitu

optimal. Namun terjadi peningkatan pada aktivitas belajar dari keaktifan

siswa setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II. Adapun data yang

diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam

melakukan pengamatan terhadap keaktifan belajar siswa dan aktivitas

mengajar guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang

diperoleh dari lembar observasi digunakan peneliti dan observer sebagai

bahan untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah

dilakukan dan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus

selanjutnya. Hasil observasi yang diperoleh pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.13

Persentase Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Teams Games Tournament

Skor

Aktivitas

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Rata-rata

Siklus I 58% 68% 63%

Siklus II 75% 80% 77,5%

Peningkatan 17% 12% 14,5%

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel terjadi peningkaan keaktifan belajar

siswa dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran

90

tematik dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament

dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri

146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi selama proses pembelajaran.

Adapun persentase aktifitas belajar siswa pada siklus I dan II disajikan

pada diagram berikut:

Gambar Diagaram Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Teams Games Tournament

Sedangkan hasil observasi aktivitas mengajar guru yang diperoleh pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14

Persentase Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Teams Games Tournament.

Skor

Aktivitas

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Rata-rata

Siklus I 54% 66% 60%

Siklus II 74% 76% 75%

Peningkatan 20% 10% 15%

58%

75% 68%

80%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

siklus 1 siklus 2

pertemuan 1 pertemuan 2

91

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel terjadi peningkatan mengajar guru

dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa guru mengalami perbaikan

dalam menciptakan kegiatan pembelajaran tematik dengan menggunakan model

pembelajaran Teams Games Tournament sebagai upaya meningkatkan aktivitas

dan keaktifan belajar siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit

Kabupaten Muaro Jambi.

Adapun persentase aktivitas mengajar guru pada siklus I dan siklus II

disajikan pada diagram berikut:

Gambar Diagram Aktivitas Guru mengajar dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Teams Games Tournament.

Sedangkan hasil observasi keaktifan belajar siswa yang diperoleh pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15

Skor Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Teams Games Tournament Berdasarkan Observasi.

Tes Akhir Skor Kriteria

Skor Awal 2 Kurang Aktif

Siklus I 3,1 Mendekati Aktif

Siklus II 4,1 Mendekati Sangat Aktif

54%

74% 66%

76%

0%

20%

40%

60%

80%

Siklus I Siklus II

Pertemuan I Pertemuan II

92

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel dapat dilihat adanya

peningkatan skor keaktifan belajar siswa dari skor awal ke siklus I ke

siklus II dengan peningkatan skor sebesar 2 (skor awal ke siklus I) dan 1

(siklus I ke siklus II). Peningkatan hasil angket ini menunjukkan

tercapainya indikator keberhasilan.

Gambar Diagram Skor Keaktifan Belajar Siswa Menggunakan

Model Pembelajaran Teams Games Tournament

F. Pembahasan

dari hasil penelitian diatas, dapat terlihat hasil sebagai berikut:

1. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk

meningkatkan keaktifan belajar siswa menggunakan model pembelajaran

Teams Games Tournament pada kelas IV B di Sekolah Dasar Negeri

146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi. Pembelajaran pada

penelitian ini sudah dilaksanakan dengan mengikuti tahapan model

pembelajaran Teams Games Tournament. Tahapan-tahapan pembelajaran

Teams Games Tournament dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.

Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model Teams Games

Tournament ini telah menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam

pelaksanaan proses pembelajaran tematik di kelas IV B Sekolah Dasar

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Skor Keaktifan

Skor Keaktifan

93

Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi. Hal ini terlihat

adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dan guru dengan

menggunakan model pembelajaran model Teams Games Tournament,

karena proses pembelajaran model Teams Games Tournament ini

menggunakan kerja sama kelompok untuk bersaing sehat kepada

kelompok lain. Proses pembelajaran pada model ini lebih menekankan

kepada keaktifan siswa untuk menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran,

kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar yang berkaitan

dengan materi pembelajaran.

2. Selain itu dari hasil observasi selama penelitian di SDN 146/IX Desa

Parit pada kelas IV B, terlihat sangat jelas bagaimana keaktifan siswa

sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Teams Games

Tournament ini. Seperti terlihat bahwa keaktifan siswa meningkat dari

pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II, hasil aktivitas belajar

siswa pada siklus I mencapai 63% mengalami peningkatan pada siklus II

menjadi 77,5%. Sejalan dengan peningkatan aktivitas belajar siswa

dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament, hal

ini serupa terjadi pada tes keaktifan belajar siswa. Hal ini terbukti

berdasarkan hasil tes keaktifan belajar siswa akhir siklus I diperoleh skor

keaktifan sebesar 3,1 dengan kategori “mendekati Aktif” dan skor

keaktifan siswa meningkat menjadi 4,1 dengan kategori “mendekati

sangat aktif. Berdasarkan analisis hasil tes keaktifan belajar siklus I dan

siklus II, keaktifan belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 146/IX

Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi mengalami peningkatan pada setiap

indikatornya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

Teams Games Tournament dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa

kelas IV B Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro

Jambi.

3. Adapun dampak yang diperoleh siswa dari diterapkannya model

pembelajaran Teams Games Tournament yaitu siswa yang semula tidak

aktif dan malas mengikuti proses pembelajaran kini sudah terlihat aktif

94

saat pembelajaran tematik berlangsung, siswa yang jarang bertanya dan

menjawab pertanyaan dari guru kini sudah berani untuk bertanya dan

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa yang semula malas,

kini siswa tersebut aktif dalam menyelesaikan soal-soal dan terlibat

langsung dalam proses pembelajaran, dan siswa yang semula takut

bahkan malu-malu saat disuruh mempersentasikan hasil diskusi

kelompok maupun individunya kini sudah berani dan percaya diri dalam

mempersentasikan hasil jawabannya. Penggunaan model pembelajaran

Teams Games Tournament ini dapat meningkatkan pembelajaran tematik

di kelas IV B SDN 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi.

95

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Tematik dengan menggunakan

Model Pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan

keaktifan belajar siswa hal tersebut dapat dilihat pada setiap siklus.

1. Pada pra siklus skor nilia keaktifan siswa sebesar 2 dengan kategori

kurang aktif, dan hanya beberapa siswa saja yang mencapai kategori

cukup aktif dan aktif. Setelah dilakukan tindakan siklus I meningkat

1,1% maka skor nilai keaktifan belajar siswa naik menjadi 3,1 dengan

kategori mendekati aktif, dengan jumlah siswa yang aktif sebanyak 3

siswa, siswa yang cukup aktif sebanyak 20 siswa dan siswa yang

kurang aktif sebanyak 6 siswa. Dan meningkat 1% pada siklus II

dengan skor nilai keaktifan belajae siswa menjadi 4,1 dengan kategori

mendekati sangat aktif, dengan jumlah siswa yang cukup aktif

sebanyak 12 siswa, siswa yang aktif sebanyak 16 siswa dan 1 siswa

yang sangat aktif.

2. Dampak yang diperoleh siswa dari diterapkan model pembelajaran

Teams Games Tournament yaitu siswa yang semula tidak aktif dan

malas mengikuti proses pembelajaran kini sudah terlihat aktif saat

proses pembelajaran tematik berlangsung, siswa yang jarang bertanya

dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa yang semula

malas dalam menyelesaikan soal-soal, siswa kini aktif dalam

menyelesaikan soal-soal dan terlibat langsung dalam proses

pembelajaran dan siswa yang semula takut bahkan nalu-malu saat

disuruh mempersentasikan hasil diskusi kelompok maupun

individunya kini sudah berani dan percaya diri dalam

mempersentasikan hasil jawabannya. Penggunaan model Teams Games

Tournament ini dapat meningkatkan pembelajaran tematik di kelas IV

B SDN 146/IX Desa Parit Kabupaten Muaro Jambi.

96

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan saran

kepada guru sebagai berikut:

1. Model pembelajaran Teams Games Tournament pada siswa kelas IV B

di Sekolah Dasar Negeri 146/IX Desa Parit dapat meningkatkan

keaktifan belajar siswa, sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif

dalam pembelajaran tematik. Jadi focus pembelajaran dapat lebih

tertuju kepada siswa untuk memperoleh pengetahuannya secara

langsung melalui pengalaman dan konteks nyata sekitar siswa.

2. Disarankan kepada guru kelas sebelum mengajar terlebih dahulu

menyiapkan rencana pembelajaran, media pembelajaran, metode

maupun model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.

Karena dengan lengkapnya alat pembelajaran tersebut, tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pun dapat terwujud dengan baik.

3. Penulis manyarankan kepada guru dan siswa hendaknya menyadari

bahwa setiap siswa mempunyai keaktifan yang berbeda yang

diharapkan keaktifan itu untuk dapat diasah terus agar dapat

ditingkatkan. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada

Allah SWT, bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) ini, namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih

terdapat kekurangan, baik dalam sistematika penulisan maupun bentuk

kata-kata.

Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia

memberikan bantuan kepada penulis dalam penulisan karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para guru di Sekolah Dasar

Negeri 146/IX Desa Parit.

97

DAFTAR PUSTAKA

Amelia. Rizky. 2016. Skripsi. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Minat

Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas

V Madrasah Ibtidaiyyah Negeri Berembang Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi. IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Aqid, Zainal dan Murtadlo, Ali. 2016. Kumpulan Metode Pembelajaran

Kreatif dan Inovatif. Bandung: Satu Nusa

Aris, Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz

Dimyati, J. (2016). Pembelajaran Terpadu (1st ed). Jakarta: PT Kharisma

Putra Utama.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka

Cipta

Fadlilah.(2014). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran

SD/MI, SD/MTS, dan SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Gustiana Resi. 2017. Skripsi. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Teams Games Tournament Untuk Meningkatkan Kemampuan

Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) Kelas V Madrasah ibtidaiyyah Salamah Kota Jambi. UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

https://id.123dok.com/document/zlem756q.Penerapan-model-

pembelajaran-teams-game-tournament-tgt-dalam-meningkatkan-

hasil-belajar-siswa-pada-kelas-v-di-mi-al-fajar-pringsewu-tahun-

ajaran-2016-1017-raden-intan-repository.html di akses pada pukul

20:00 WIB

karman. (2018). Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Majid. Abdul. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja

Rosdakarya

98

Maolani. Rukaesih A. (2016). Metodologi Penelitian Pendidikan. Depok:

Rajawali Pers

Muhammad Ali dan Muhammad Asrori. (2014). Metodologi dan Aplikasi

Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Mulyani. Sri. 2017. Skripsi. Penerapan Model Kooperatif Tipe Team

Games Tournament Untuk Menciptakan Keaktifan Belajar Siswa

Pada Pelajaran Matematika Di Kelas IV C di Madrasah

Ibtidaiyyah Darussalam Kecamatan Jelutung Kota Jambi. UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Nurmiyati. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

(Teams Games Tournament) Dengan Permainan Puzzle untuk

Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIPA 5

SMA Negeri 1 Kartasura.18(1),146-152

Paizaluddin, & Ermalinda. (2016). Penelitian Tindakan Kelas (classroom

action research) panduan teoritis dan praktis (3rd

ed). Bandung:

ALFABETA

Rusman.2012.Model-model Pembelajaran: Mengembangkan

Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Soemanto. Wasty. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. (2013). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran.

Surabaya: Refika Aditama

Sukardi. (2013). “Metode Penelitian Tindakan Kelas : Implementasi dan

Pengembangannya”. Jakarta : Bumi Aksara

Tim Penyusun. (2017). Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran 1 : Instrumen Pengumpulan Data

b) Lembar Observasi Siswa

Tema :

Sub tema :

Kelas :

Nama siswa :

Hari dan tanggal :

Jam pelajaran :

4. Untuk mengetahui tingkat awal peningkatan keaktifan belajar siswa dalam

proses pembelajaran sebelum menggunakan model pembelajaran Teams

Game Tournament (TGT)

5. Untuk mengetahui apa – apa saja yang menghambat peningkatan keaktifan

belajar siswa dalam proses pembelajaran.

6. Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan Teams Game Tournament

(TGT) terhadap peningkatan keaktifan belajar siswa.

Petunjuk :

4. Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran

tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa.

5. Observer memberikan skor dengan petunjuk berikut:

Kualitas

Skor Kualitas

1 Sangat Kurang

2 Kurang

3 Cukup

4 Baik

5 Baik Sekali

6. Ceklis pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian siswa dalam

proses pembelajaran.

No. Aktivitas Belajar Siswa

Skor

1 2 3 4 5

1

Proses Mengalami

Berani bertanya

Berani menjawab pertanyaan teman

Berani mencoba mempraktekkan materi

yang sedang dipelajari

Mengeluarkan pendapat dengan baik dan

percaya diri

2

Proses Transaksi

Saling membantu

Saling memberi pemahaman

Saling mengikuti

Belajar dalam kelompok

3

Proses mengatasi masalah

Mengutamakan ide-ide baru dalam

kelompok

Menyesuaikan masalah/soal yang

diberikan

Kejelasan dalam berdiskusi

Mengembangkan pemahaman

4

Mencoba sendiri konsep-konsep tertentu

Aktif dalam menyelesaikan soal-soal

beberapa konsep tertentu

Menggali pengetahuannya untuk

menemukan konsep-konsep yang

sedang dipelajari

Secara aktif terlibat langsung dalam

proses pembelajaran

Mampu mengahsilkan sejumlah ide dengan

cepat sesuai dengan fungsinya

c) LEMBAR OBSERVASI GURU

No

. Aktivitas yang dilakukan Guru

Skor Jumlah

Rata

– rata

%

P1 P2

1 Guru memasuki kelas tepat waktu

2

Guru Mengkondisikan siswa

(salam, do‟a)

3 Guru melakukan apersepsi

4 Guru memberikan motivasi dan

menyampaikan tujuan

pembelajaran

5 Guru menyampaikan materi

sesuai buku panduan

6 Guru menjelaskan materi terkait

dengan bahan ajar

7 Guru menjelaskan model

pembelajaran yang akan

diterapkan

8 Guru menggunakan model

pembelajaran TGT dalam KBM

9 Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang

relevan

10 Guru menanyakan kepada siswa

tentang materi yang belom

paham/kurang dimengerti

11 Guru memberikan apreseasi

kepada siswa yang berani maju

kedepan

12 Guru bersama siswa melakukan

refleksi

13 Guru bersama siswa

menyimpulkan pembelajaran

14 Guru bersama siswa membaca

do‟a

Jumlah

Rata-rata keseluruhan (%)

d) Lembar Wawancara Siswa

Nama siswa :

Kelas :

No. absen :

No. Pertanyaan Jawaban

1

Apakah kamu suka

pembelajaran menggunakan

Tema – tema ?

Iya, saya suka pelajaran tema-tema

2

Bagaimana pendapat kamu

tentang pembelajaran

Tematik ?

Pembelajaran tematik itu seru dan

menyenangkan

3

Apakah kamu senang belajar

berkelompok dalam

mengerjakan soal-soal yang

terdapat didalam buku

tematik

Iya, saya senang karena seru

4

Pernahkah kamu mendengar

atau mengetahui model

pembelajaran

Iya, saya pernah mendengar

5

Apakah kamu ingin tahu

lebih banyak tentang model

pembelajaran Teams Game

Tournament (TGT)

Iya, saya ingin tahu

6

Apakah kamu bertanya

kepada guru apabila kamu

belum paham ?

Iya, kalau saya tidak tahu saya tanya sama

guru

7 Apakah kamu senang dengan

model pembelajaran

sekarang ?

Iya, saya senang

8 Apa yang kamu dapat setelah Saya menjadi lebih paham dan mengerti

mempelajari pembelajaran

Tematik menggunakan

model pembelajaran Teams

Game Tournament (TGT)

9

Bagaimana pendapat kamu

tentang cara mengajar guru

yang digunakan dalam

pembelajaran selama ini ?

Guru ketika mengajar baik, dan membuat

semua murid menjadi senang dan mudah

paham

10

Dibanding dengan

pembelajaran sebelumnya

apakah pembelajaran tematik

pada saat ini lebih

menyenangkan

Iya, lebih menyenangkan

e) Lembar Wawancara Guru

Nama guru : Mulyati, S.Pd

Wali kelas : IVB

Instrument Wawancara dengan Guru Sebelum Pembelajaran

No. Pertanyaan Jawaban

1

Berapa lama ibu mengajar di

SDN 146/IX Desa Parit

Kabupaten Muaro Jambi ?

11 tahun

2 Berapa lama ibu mengajar di

kelas IV ?

Hampir 2 tahun

3 Berapa jumlah peserta didik yang

belajar di kelas ibu saat ini ?

29 orang

4

Bagaimana cara ibu

menyampaikan materi kepada

siswa ?

Dengan metode ceramah diskusi dan

tanya jawab

5 Bagaimana respon siswa terhadap

pembelajaran ?

Terdapat beberapa siswa yang aktif

bertanya dan menjawab

6 Metode pembelajaran apakah

yang ibu ketahui ?

Metode ceramah, diskusi, dan tanya

jawab

7

Apa model pembelajaran yang

sering ibu gunakan pada saat

proses pembelajaran ?

Cooperative learning

8

Apakah dalam pembelajaran ibu

pernah menggunakan model

pembelajaran Teams Game

Tournament (TGT)

Belum pernah

9

Bagaimana respon siswa terhadap

model pembelajaran yang ibu

terapkan pada pembelajaran

tematik ?

Kurang aktif dan siswa terlihat bosan

10

Bagaimana hasil belajar siswa dan

sikap kerja sama siswa setelah

diterapkannya model

pembelajaran Teams Game

Tournament (TGT)

Sangat baik dan siswa cepat

menangkap materi yang disampaikan

Nama guru : Syifa Ramdahani

Wali kelas : Mulyati, S.Pd

Instrument Wawancara dengan Guru Sebelum Pembelajaran

No. Pertanyaan Jawaban

1

Apakah dengan menggunakan

metode pembelajaran Teams

Game Tournament (TGT) materi

pembelajaran tematik lebih

mudah untuk dipahami oleh

siswa?

Iya, ternyata siswa lebih mudah untuk

memahaminya, dan siswa menjadi

tidak bosan

2

Apakah dengan menggunakan

model pembelajaran Teams Game

Tournament (TGT) dapat

mengecek pemahaman masing-

masing siswa dalam diskusi

kelompok?

Tentunya, terlihat sekali siswa yang

memahami atau tidak

3

Apakah dengan menggunakan

model pembelajaran Teams Game

Tournament (TGT) dapat

meningkatkan keaktifan belajar

siswa dalam proses

pembelajaran?

Iya, karena siswa lebih tertarik

4

Apakah dengan menggunakan

model pembelajaran Teams Game

Tournament (TGT) siswa berani

mengemukakan jawabannya?

Iya, siswa lebih bersemangat untuk

menjawab soal yang diberikan

5

Bagaimana keaktifan dan sikap

kerja sama siswa setelah

diterapkannya model

pembelajaran Teams Game

Tournament (TGT)

Sangat baik

f) Angket

Nama :

Kelas :

No. absen :

Berilah tanda Check List (√) sesuai dengan pilihan sikapmu terhadap pernyataan

dibawah ini !!

Ket: Ya (Setuju) dan Tidak (Tidak Setuju)

No. Pertanyaan Pilihan Sikap

Ya Tidak

1 Cara belajar yang baru saja berlangsung sangat menarik.

2 Kesempatan berdiskusi dalam pembelajaran ini, membuat

saya lebih berani mengemukakan pendapat.

3 Dengan cara belajar seperti ini, membuat saya lebih

menghargai pendapat orang lain.

4 Saya lebih mudah mengerjakan soal pada pembelajaran

tematik dengan cara belajar seperti ini (TGT).

5 Saya ingin topik lain diajarkan seperti ini.

6 Saya lebih suka belajar kelompok daripada belajar sendiri

– sendiri.

7 Cara belajar seperti ini, menjadikan saya senang belajar.

8 Cara belajar seperti ini, membuat saya berani mengajukan

pertanyaan pada guru maupun teman.

9 Belajar kelompok membuat saya lebih mudah

mengerjakan soal – soal.

10 Cara belajar seperti ini, menumbuhkan sikap kritis,

berfikir ilmiah dan kerja sama.

Nama siswa :

Kelas :

Petunjuk pengisian :

Tulislah nama dan nomor absen kalian ditempat yang sudah disediakan

Berilah tanda silang pada jawaban yang sesuai dengan pilihan kalian

Jawablah pertanyaan dengan benar dan jujur Jangan lupa berdoa sebelum

menjawab pertanyaan

1. Saya …………. Membantu teman yang belum paham.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

2. Saya ……….. ikut berpartisipasi dalam belajar kelompok.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

3. Saya……….. mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

4. Saya ………. Mengeluarkan pendapat saat pembelajaran berlangsung.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

5. Saya …………merasa malas saat untuk mencatat materi yang sedang

diajarkan

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

6. Saya ……….. lebih suka diam saat berdiskusi dalam kelompok

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

7. Saya …………. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru maupun

teman

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

8. Saya …………….. bosan dengan model pembelajaran kelompok

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

9. Saya ……………. Bertanya kepada guru jika ada materi yang belum jelas

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

10. Saya ………….. mendengarkan pendapat teman yang sedang berbicara

didepan kelas

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

Lampiran II : Silabus

Tema 6 : Cita - citaku

Alokasi Waktu : 96 jam pelajaran

Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

1.1 Menerima makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari

2.1 Menerima makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

3.1 Mengasosiasikan makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

4.1 Menceritakan makna hubungan simbol dengan sila-

sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari

Hubungan simbol dengan sila – sila Pancasila dalam kehidupan sehari – hari

Menceritakan makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari

Subtema 1: Aku dan cita - citaku(32 jam pelajaran)

Bermain kartu kata dan kartu gambar tentang simbol dan sila-sila Pancasila serta maknanya

Menyimak cerita/mengamati video/film/ gambar tentang berbagai macam profesi dikaitkan dengan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Menggali informasi melalui wawancara di rumah tentang berbagai macam profesi orang tua masing-masing

Menuliskan hasil wawancara dengan bahasa sendiri, dapat dilengkapi dengan foto/video, dan

lainnya dikaitkan dengan sila-sila dalam Pancasila

Membaca teks fiksi dengan tema cita-cita dan profesi

Menuliskan isi dan menceritakan dengan bahasa sendiri tentang tokoh dan watak dalam teks fiksi

Menuliskan peta pikiran tentang kesukaan diri dan cita-cita, dalam bentuk tulisan dan gambar, kemudian dipajang di kelas

Bahasa Indonesia 3.9 Mencermati tokoh-

tokoh yang terdapat pada teks fiksi

4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tentang yang ingin diperjuangkan atau dipertentangkan antartokoh pada

Teks fiksi

Membandingkan tokoh dan watak teks fiksi

Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

cerita fiksi 3.10 Membandingkan

watak masing-masing tokoh pada teks fiksi

4.10 Menyajikan cara-cara yang

dilakukan oleh tokoh cerita fiksi dalam memperjuangkan atau mempertentangkan hal-hal yang diinginkan

Wawancara untuk mendapatkan data tentang cita-cita teman-teman di lingkungan sekolah

Menyajikan hasil laporan wawancara tentang cita-cita dalam bentuk diagram batang

Membawa mainan dari rumah/yang ada di lingkungan sekolah, bermain bersama dan mengidentifikasi berbagai macam gaya yang didapatkan dari permainan tersebut. Misalnya : mobil-mobilan menghasilkan gaya dorong

Menuliskan hasil identifikasi, benda (dari mainan yang dimainkan) dan gaya yang dihasilkan

Mengumpulkan data identifikasi, menuliskan kembali di papan tulis dan mempresentasikan hasil temuan dalam bentuk tabel data

Menyimpulkan bahwa gaya terjadi antara dua benda.

Mengamati gambar/foto/video/ teks bacaan tentang: berbagai profesi dan kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat

Menghadirkan orang tua/beberapa narasumber yang mempunyai profesi tertentu untuk menceritakan tentang kegiatan ekonomi yang dilakukannya

Berdiskusi dengan orang tua/beberapa narasumber

Matematika 3.11 Menjelaskan data

diri peserta didik dan lingkungannya yang disajikan dalam bentuk diagram batang

4.11 Membaca data diri peserta didik dan lingkungannya yang disajikan dalam bentuk diagram batang

Data dan pengukuran

Ilmu Pengetahuan Alam 3.3 Memahami macam-

macam gaya, antara lain gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan

4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan

Gaya dan manfaatnya

Pengertian gaya

Macam-macam gaya

Manfaat gaya

Ilmu Pengetahuan

Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Sosial 3.3 Mengidentifikasi

kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat di

bidang pekerjaan, sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi

4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat di bidang pekerjaan, sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi

Ketersediaan sumber-sumber ekonomi

Kegiatan ekonomi dan lapangan kerja (produksi, distribusi, konsumsi)

Lembaga ekonomi

Perniagaan untuk mening-katkan kesejahteraan

tentang bagaimana pengelolaan kegiatan ekonominya

Membat kesimpulan sderhana terkait sumber-sumber ekonomi dari hasil wawancara dengan orang tua atau beberapa narasumber

Mengamati gambar/video/contoh dari guru, tentang bentuk-bentuk gambar tiga dimensi

Menggambar bentuk tiga dimensi yang berkaitan cita-cita diri dengan teknik bebas

Membaca cerita tentang “ayo bermain bola”

Mempraktikkan variasi pola dasar jalan, lari, lompat, dan lempar melalui bermain bola

Subtema 2: Hebatnya cita – citaku (32 jam pelajaran)

Menggali informasi melalui wawancara tentang cita-cita yang sudah dicapai dengan orang-orang di

lingkungan sekolah/diluar sekolah

Menuliskan hasil laporan wawancara tentang “hebatnya cita-cita” dikaitkan dengan sila-sila dalam Pancasila

Menceritakan tentang hebatnya cita-cita diri dengan bahasa sederhana

Membaca teks tentang tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi dengan tema hebatnya cita-cita

Membandingkan watak masing-masing tokoh pada

Seni Budaya dan Prakarya 3.1 Mengetahui gambar

dan bentuk tiga dimensi dimensi

4.1 Menggambar dan membentuk tiga dimensi

Gambar tiga dimensi

Gambar bentuk dan membentuk berdasarkan objek

Proses pembuatan bentuk dan tiga dimensi berdasarkan objek

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3.3 Memahami

prosedur variasi gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar melalui permainan/olahraga yang dimodifikasi dan atau olahraga

Variasi pola gerak dasar pembelajaran atletik jalan cepat

Start

Gerakan jalan

Finish

Variasi pola greak dasar

Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

tradisional 4.3 Mempraktikkan

variasi pola dasar jalan, lari, lompat, dan lempar melalui permainan/olahraga yang dimodifikasi

dan atau olahraga tradisional

3.6 Menerapkan prosedur variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai

4.6 Mempraktikkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai

pembelajaran atletik jarak pendek

Posisi badan/togok

Ayunan lengan

Ayunan langkah kaki

Mendarat

Memasuki garis finish

teks fiksi dan menuliskan temuan watak/karakter tokoh di kertas yang di tempel di mading

Misalnya : malas, pekerja keras, giat belajar, bersungguh-sungguh

Membaca bersama data cita-cita teman di sekolah yang disajikan dalam bentuk diagram batang

Mengamati gambar/ kejadian nyata yang ada di sekitarnya atau melakukan demonstrasi tentang gaya. Contoh: mendorong kursi, mengerek bendera, mainan magnet, menjatuhkan bola, mainan mobil bergerak di atas permukaan kasar dan licin, dan lain-lain.

• Melaporkan hasil identifikasi gaya yang sudah dipraktekkan. gaya otot, gaya pegas, gaya listrik dengan benda-benda yang ada di sekitarnya

Mengumpulkan data/wawancara dengan beberapa narasumber (lembaga atau perorangan)

tentang kegiatan ekonominya untuk meningkatkan kehidupan masyarakat sekitar

Menyajikan secara lisan maupun tertulis hasil identifikasi tentang: kegiatan ekonomi dan perniagaan, lapangan kerja, lembaga ekonomi

Mengamati gambar/ video tentang sketsa gambar bentuk hasil karya seniman, kemudian mengamati benda-benda 3 dimensi yang ada

Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

dilingkungan kelas

Membuat gambar bentuk dengan memasukkan unsur nilai estetis, proporsi, gelap terang, dan komposi pada gambar

Model gambar bentuk, misalnya : benda-benda 3 dimensi yang ada di dalam kelas, mainan dengan bentuk sederhana

Mempraktikkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (bertumpu, bergantung, keseimbangan, berpindah/lokomotor,) dalam aktivitas senam lantai

Subtema 3 : Giat berusaha meraih cita – cita (32 jam pelajaran)

Membaca teks singkat dan mengamati gambar orang-orang sukses, kemudian mendiskusikan bersama tentang karakter-karakter positif yang diperlukan dalam meraih cita-cita dikaitkan dengan sila-sila dalam Pancasila

Membaca teks tentang cerita petualangan dalam meraih cita-cita, mengidentifikasi karakter/watak dalam teks dengan tulisan/bahasa sederhana

Bermain peran tentang teks cerita petualangan dalam meraih cita-cita dengan menggunakan kosakata baku dengan benar.

Membuat daftar cita-cita dan usaha yang perlu diraih untuk mencapainya

Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

dengan benar dalam bentuk diagram

Mendemonstrasikan dan mengidentifikasi manfaat gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.

Membuat karya 3 dimensi dari bahan limbah (bahan daur ulang yang ada di sekitar sekolah), yang dikaitkan dengan atribut sesuai cita-cita kemudian dipajang di depan kelas, diapresiasi bersama

Mempraktikkan variasi dan kombinasi berbagai pola gerak dominan (tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai

Lampiran III : RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 146/IX Desa Parit

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema 6 : Cita-Citaku

Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita

Pembelajaran : 1

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,

dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis

dengan tujuan untuk kesenangan.

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi

yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.

Indikator :

Mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi.

IPA

3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta

mengaitkan dengan upaya pelestariannya.

4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di

lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.

Indikator :

Membuat poster tentang pentingnya pelestarian makhluk hidup bagi

lingkungan sekitar.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan berlatih membaca puisi, siswa mampu

mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar.

2. Melalui kegiatan membuat poster siswa mengetahui pentingnya

pelestarian makhluk hidup bagi lingkungan sekitar dengan tepat.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Membaca puisi dan mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi, dan

ekspresi

Membuat poster tentang pentingnya pelestarian makhluk hidup bagi

lingkungan sekitar

E. PENDEKATAN, METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan

dan ceramah

Model : Kooperatif (Teams Game Tournament)

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2013).

Buku Teks, gambar-gambar contoh poster , contoh-contoh puisi,

lingkungan sekitar

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa

berdo‟a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi

dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran.

Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu

tentang ”Cita-Citaku”.

Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab yang

berkaitan dengan subtema yang akan diajarkan untuk

menggali pengetahuan siswa

10 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Inti Mengamati

Guru meminta siswa mengamati gambar yang

disajikan di Buku Siswa, Gambar tersebut

menunjukkan kondisi sungai di Jakarta. Guru

memberikan beberapa pertanyaan pancingan : Apa

yang kamu lihat pada gambar tersebut? Dapatkah kamu

menemukan persamaan dari kedua gambar tersebut?

Apa persamaan yang kamu temukan? Bagaiamana

dengan perbedaaannya? Apakah kamu bisa

menemukan perbedaaanya? Mana kondisi sungai yang

lebih kamu sukai? Mengapa?

Guru meminta siswa membaca dan mencermati teks

bacaan yang berjudul “ Si Pendekar Kali

Pesanggrahan”. Siswa menggaris bawahi informasi-

informasi penting yang ia dapatkan dari bacaan,

informasi penting bisa berupa informasi yang berkaitan

dengan pelestarian lingkungan, kepedulian seseorang

dalam melestarikan lingkungan atau upaya-upaya

yang dilakukan oleh seseorang untuk mewujudkan

impian dan cita-citannya.

Guru menggunakankan teks bacaan ini untuk

menginspirasi siswa tentang pentingnya pelestarian

lingkungan dan gigihnya usaha seseorang dalam

mewujudkan keinginan dan cita-citanya.

rintangan-rintangan yang ditemukan untuk

mewujudkan keinginan dan cita-citanya

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan

35 Menit

X 6 JP

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

membagikan kepala bernomor struktur untuk masing-

masing kelompok

Menanya

Guru meminta masing-masing kelompok

menyimpulkan terhadap usaha yang dilakukan bang

idin untuk meraih cita-citanya.

Guru meminta perwakilan kelompok untuk

menjelaskan mengenai usaha yang dilakukan bang idin

untuk meraih cita-citanya.

Guru memberikan penguatan dan evaluasi dari

pelajaran mengenai usaha bang idin untuk meraih cita-

citanya.

Mengeksplorasi

Guru melanjutkan kegiatan dengan menunjuk satu

siswa untuk membacakan puisi ”Penjaga Alamku”.

Guru mengajukan pertanyaan kepada “siswa apa

maksud dari puisi tersebut?”

Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

sesuai hasil kelompoknya.

Mengasosiasi

Siswa diminta kembali berkumpul dengan

kelompoknya masing-masing.

Guru memberikan petunjuk tata cara tournament

kepada siswa.

Guru mengadakan tournament, guru membuat meja-

meja tournament yang terdiri dari perwakilan

kelompok dan membagi nomor kepada siswa.

Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja

turnamen 1 untuk mengambil soal yang sudah

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

disiapkan oleh guru sesuai nomor yang mereka ambil.

siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomor

yang dipakai.

Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah

menjawab soal dengan benar.

Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian

dengan perwakilan kelompok kloter 2

Guru mengitung skor tim berdasarkan yang didapatkan

oleh masing-masing kelompok.

Guru memberikan reward kepada kelompok yang

paling tinggi poinnya.

Mengkomunikasi

selesai kegiatan kelompok, perwakilan diberi

kesempatan untuk maju kedepan mempersentasekan

hasil kerja kelompoknya.

Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil

kerjanya guru memberikan kesempatan pendapatnya

dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya

ketika ada penjelasan yang kurang di mengerti.

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /

rangkuman hasil belajar selama sehari

Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran

yang telah diikuti.

Melakukan penilaian hasil belajar

Mengajak semua siswa berdo‟a menurut agama dan

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran)

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

1. Penilaian Sikap

No Nama

Perubanan Tingkah Laku

Teliti Cermat Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

dst

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

1. Menjelaskan Penting Pelestarian Makhluk Hidup yang Ada di Sekitar Kita

Bentuk penilaian: Tertulis

Instrumen Penilaian: Kunci Jawaban

KD IPA 3.2

Tujuan Kegiatan Penilaian : Mengukur kemampuan siswa dalam menjelaskan

pentingnya pelestarian alam.

Jawaban siswa bisa bervariasi, hal-hal pokok yang digunakan untuk menilai

jawaban siswa adalah :

- Kejelasan jawban yang diberikan oleh siswa

- Siswa menyebutkan lebih dari dua usaha yang harus dilakukan

- Jawaban siswa masuk akal dan mungkin untuk dilakukan

2. Mendeklamasikan Puisi

Bentuk penilaian: Praktek

Instrumen Penilaian: Rubrik

KD Bahasa Indonesia 3.6 dan 4.6

Tujuan Kegiatan Penilaian: Mengukur kemampuan dan keterampilan siswa

dalam mendeklamasikan puisi

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup

Perlu

Pendampingan

4 3 2 1

Mimik Muka Siswa

membacakan

puisi dengan

mimik muka

yang sangat

ekspresif dari

awal sampai

akhir

Siswa

membacakan

puisi dengan

mimik muka

yang ekspresif

Siswa

membacakan

puisi dengan

mimik muka yang

ekspresif , namun

tidak konsisten

Siswa

membacakan

puisi dengan

mimik muka yang

kurang ekspresif ,

dari awal sampai

akhir

Intonasi Siswa

menggunakan

intonasi suara

yang sangat tepat

dan mampu

memberikan

penekanan pada

bagian-bagian

tertentu

Siswa

menggunakan

intonasi suara

yang tepat dan

mampu

memberikan

penekanan pada

bagian-bagian

tertentu

Siswa

menggunakan

intonasi suara

yang beragam

namun kadang

kurang tepat

Siswa

membacakan

puisi dengan

suara yang datar

tanpa

membedakan

intonasi

Penguasaan

Materi Puisi

Siswa hapal

semua kalimat

dalam puisi dan

mampu

menyampaikann

ya dengan lancar

Siswa hapal

sebagian besar

kalimat dalam

puisi dan

mampu

menyampaikann

ya dengan lancar

Siswa hapal

sebagian besar

kalimat dalam

puisi namun

kurang lancar

dalam

menyampaikanny

a

Siswa tidak hapal

seluruh kalimat

dalam puisi

3. Membuat Poster Tentang Pentingnya

Pelestarian Makhluk Hidup Bagi Lingkungan

Sekitar

Bentuk penilaian: Praktek

Instrumen Penilaian: Rubrik

KD IPA 3.2 dan 4.2

Tujuan Kegiatan Penilaian: Mengukur kemampuan dan keterampilan siswa

membuat poster tentang pentingnya pelestarian makhluk hidup bagi lingkungan

sekitar.

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup

Perlu

Pendampingan

4 3 2 1

Isi Poster Isi poster sangat

sesuai dengan

tema poster

(semua kalimat

dan gambar

menyampaikan

Isi poster sesuai

dengan tema

(sebagian besar

kalimat dan

gambar

menyampaikan

Isi poster sesuai

dengan tema

namun ada

beberapa

kalimat/ gambar

yang tidak

Isi poster tidak

sesuai dengan tema

pesan tema

poster dengan

konsisten)

pesan poster) sesuai dengan

tema

Keterbacaan

Poster

Komposisi dan

ukuran tulisan

dan gambar

sangat

proporsional,

kata kunci pada

poster mudah

terlihat

Komposisi dan

ukuran tulisan

dan gambar

semua

proporsional,

namun kata

kunci kurang

terlihat

Komposisi dan

ukuran tulisan

dan gambar

sebagian besar

proporsional dan

kata kunci

kurang terlihat

Komposisi dan

ukuran tulisan tidak

proporsional dan

kata kunci tidak

terlihat jelas

Kelengkapan

Informasi

Poster

Poster yang

dibuat

menyampaikan

informasi yang

lengkap dan

mudah dipahami

Poster berisi

informasi yang

cukup lengkap

Poster berisi

informasi yang

cukup lengkap

namun ada

beberapa hal

yang sulit untuk

dipahami

Poster hanya berisi

gambar tanpa

kalimat atau

sebaliknya

Mengetahui Jambi, Februari 2020

Kepala Sekolah Guru Kelas Peneliti

Makhrus, S.Pd Setiawati, S.Pd Fittratun Nafisah

NIP.196603231993031006 TPG.161884

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 146/IX Desa Parit

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema 6 : Cita-Citaku

Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita

Pembelajaran : 2

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis

dengan tujuan untuk kesenangan.

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi

yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.

Indikator :

Mendeklamasikan puisi dengan lafal dan intonasi

SBdP

3.4 Mengetahui karya seni rupa teknik tempel.

4.4 Membuat karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik.

Indikator :

Menjelaskan dan membuat karya seni aplikasi dengan teknik yang

benar sesuai contoh

IPA

3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta

mengaitkan dengan upaya pelestariannya.

4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di

lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.

Indikator :

Menjelaskan dan mempresentasikan cara pelestarian makhluk hidup

yang ada di lingkungan sekitar

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan membaca puisi, siswa mampu mendeklamasikan puisi

dengan lafal dn intonasi yang benar.

2. Melalui kegiatan membuat kolase, siswa mampu menjelaskan dan

membuat karya seni aplikasi dengan teknik yang benar sesuai contoh.

3. Melalui kegiatan mencari informasi dan berdiskusi dengan

kelompoknya, siswa mampu menjelaskan dan mempresentasikan cara

pelestarian makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Mendeklamasikan puisi dengan lafal dan intonasi.

Membuat kolase dan membuat karya seni aplikasi dengan teknik yang

benar sesuai contoh.

Menjelaskan dan mempresentasikan cara pelestarian makhluk hidup

yang ada di lingkungan sekitar.

E. PENDEKATAN, METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan

dan ceramah

Model : Kooperatif (Teams Game Tourament)

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2013).

Buku Teks, gambar lingkungan dan makhluk hidup, contoh-contoh puisi,

lingkungan sekitar, gambar-gambar untuk kolse, contoh kolase

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa

berdo‟a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi

dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran.

Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat

dalam mengikuti pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu

tentang ”Cita-Citaku”.

Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab yang

berkaitan dengan subtema yang akan diajarkan untuk

menggali pengetahuan awal siswa.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10 menit

Inti Mengamati

Guru meminta siswa untuk mengamati gambar pada

halaman 119

Guru meminta siswa membaca teks bacaan tentang

Aku Sarjana Pemulung.

Guru meminta siswa menuangkan pemahamannya

dengan mengisi diagram yang disedikan di Buku

Siswa.

Siswa menyimpulkan isi bacaan dan mencari makna

dari bacaan tersebut. Guru membantu dengan meminta

siswa dengan mengaitkannya dengan tema Cita-Cita

dan usaha apa yang akan siswa lakukan untuk

35 Menit

X 6 JP

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

menggapai cita-cita tersebut.

Siswa menyimpulkan isi bacaan dan mencari makna

dari bacaan tersebut. Guru membantu dengan meminta

siswa dengan engaitkannya dengan tema Cita-Cita dan

usaha apa yang akan siswa lakukan untuk menggapai

cita-cita tersebut.

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan

membagikan kepala bernomor struktur untuk masing-

masing kelompok

Menanya

Guru meminta masing-masing kelompok untuk

menyimpulkan cerita tersebut.

Siswa diminta menjelaskan hasil diskusinya.

Mengeksplorasi

Guru melanjutkan kegiatan dengan menunjuk satu

siswa untuk membacakan puisi “Sahabatku Seorang

Pemulung)

Siswa dikenalkan dengan karya seni yang disebut

dengan kolase, guru menjelaskan apa itu kolase dan

memberikan contoh karyakarya kolase.

Siswa menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan

untuk membuat kolase (lembar kertas karton atau

kertas gambar, lem, gunting, koran bekas dan gambar)

Siswa mengikuti langkah-langkah membuat kolase:

1. Siapkan gambar pola pada selembar kertas

2. Potong bahan-bahan (koran bekas) menjadi

3. potongan-potongan kecil

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

4. Tempelkan potongan-potongan kecil tersebut ke

permukaan gambar yang telah disediakan

Siswa membaca teks informasi tentang upaya-upaya

pelestarian hewan dan tumbuhan, siswa mencermati

teks informasi tersebut dan menggarisbawahi informasi

informasi penting yang berkaitan dengan topik upaya

pelestarian lingkungan.

Bacaan ini digunakan untuk memberikan pemahaman

kepada siswa tentang cara pelestarian makhluk hidup

yang ada di lingkungan sekitar kita.

Siswa bersama dengan kelompoknya mengikuti

petunjuk kegiatan untuk menyelesaikan penugasan

membuat poster yang diberikan.

Siswa mencari informasi tentang upaya pelestarian

hewan ataupun tumbuhan yang ada di lingkungan

sekitarnya, siswa merincikan informasi tentang

kegiatan yang telah dilakukan, jenis hewan atau

tumbuhan yang dilestarikan, cara melestarikannya dan

kapan kegiatan tersebut dimulai atau didirikan (IPA 3.2

dan 4.2)

Mengasosiasi

Siswa diminta kembali berkumpul dengan

kelompoknya masing-masing.

Guru memberikan petunjuk tata cara tournament

kepada siswa.

Guru mengadakan tournament, guru membuat meja-

meja tournament yang terdiri dari perwakilan

kelompok dan membagi nomor kepada siswa.

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja

turnamen 1 untuk mengambil soal yang sudah

disiapkan oleh guru sesuai nomor yang mereka ambil.

siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomor

yang dipakai.

Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah

menjawab soal dengan benar.

Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian

dengan perwakilan kelompok kloter 2

Guru mengitung skor tim berdasarkan yang didapatkan

oleh masing-masing kelompok.

Guru memberikan reward kepada kelompok yang

paling tinggi poinnya.

Mengkomunikasi

selesai kegiatan kelompok, perwakilan diberi

kesempatan untuk maju kedepan mempersentasekan

hasil kerja kelompoknya.

Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil

kerjanya guru memberikan kesempatan pendapatnya

dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya

ketika ada penjelasan yang kurang di mengerti.

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /

rangkuman hasil belajar selama sehari

Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran

yang telah diikuti.

15 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

Melakukan penilaian hasil belajar

Mengajak semua siswa berdo‟a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran)

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

1. Penilaian Sikap

No Nama

Perubanan Tingkah Laku

Teliti Cermat Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 …………….

2 …………….

3 ……………..

dst ……………..

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

1. Mendeklamasikan Puisi

Bentuk penilaian: Praktek

Instrumen Penilaian: Rubrik

KD Bahasa Indonesia 3.6 dan 4.6

Tujuan Kegiatan Penilaian: mengukur keterampilan siswa dalam

mendeklamasikan puisi

Kriteria yang digunakan sebagai acuan dalam penilaian: Pelafalan puisi,

intonasi suara, mimik muka, dan ekspresi.

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu

Pendampingan

4 3 2 1

Pelafalan Siswa membaca

puisi dengan

pelafalan yang

tepat kata

perkata

Siswa membaca

puisi dengan

pelafalan yang

tepat di hampir

semua kata

dalam puisi

Siswa membaca

puisi dengan

pelafalan yang

tepat di sebagian

besar kata dalam

puisi

Siswa membaca

puisi dengan

pelafalan yang

tepat namun

sebagian masih

salah

Intonasi Tinggi dan

rendahnya

intonasi yang

digunakan siswa

dalam membaca

puisi tepat dan

sesuai dengan

penekanan

kalimat puisi ,

Tinggi

rendahnya

intonasi yang

digunakan siswa

dalam membaca

puisi tepat

namun kurang

sesuai dengan

penekanan

kalimat puisi

Tinggi rendahnya

intonasi yang

digunakan siswa

dalam membaca

puisi kurang tepat

dan tepat namun

kurang sesuai

dengan

penekanan

kalimat puisi

Siswa tidak

menggunakan

intonasi dalam

membaca puisi

Penempatan

Jeda

Siswa

menggunakan

jeda dengan

tepat dalam

membaca

seluruh kalimat

Siswa

menggunakan

jeda yang tepat

pada sebagian

besar kalimat

dalam puisi

Siswa

menggunakan

jeda walau ada

beberapa yang

penempatannya

kurang tepat

Siswa tidak

menggunakan

jeda dalam

membaca seluruh

kaimat dalam

puisi

dalam puisi

Ekspresi Ekspresi wajah

dan gerak tubuh

sangat sesuai

dengan tema dan

jenis puisi yang

dibacakan

Ekspresi wajah

sesuai dengan

tema dan jenis

puisi namun

gerak tubuh

kurang sesuai

Ekspresi wajah

dan gerak tubuh

kurang sesuai

dengan tema dan

jenis puisi

Tidak

menunjukan

ekspresi dan tidak

menggunakan

gerak tubuh

2. Berkreasi Membuat Kolase

Bentuk penilaian: Praktek

Instrumen Penilaian: Rubrik

KD SBDP 3.4 dan 4.4

Tujuan Kegiatan Penilaian: Mengukur keterampilan siswa dalam membuat

karya seni aplikasi dengan teknik yang benar sesuai contoh

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu

Pendampingan

4 3 2 1

Kelengkapan

bahan

Bahan-bahan

yang digunakan

untuk membuat

kolse lengkap

(5 bahan dasar)

Menyiapkan 3

sampai 4 bahan yang

dibutuhkan untuk

membuat kolase

Menyiapkan

kurang dari 3

bahan yang

dibutuhkan

untuk membuat

kolase

Tidak

menyiapkan

bahan

Langkah dasar

pembuatan

kolase

Mengikuti tiga

langkah dasar

dalam membuat

kolase secara

Mengikuti 3 langkah

dasar dalam

membuat kolase

namun tidak urut

Mengikuti

kurang dari tiga

langkah dasar

dalam membuat

Tidak mengikuti

langkah dasar

dalam membuat

kolase

urut kolase

Estetika Kolase yang

dibuat

menampilkan

komposisi

warna yang

menarik dan

rapih

Kolase yang dibuat

menampilkan

komposisi warna

yang menarik namun

kurang rapih

Kolase yang

dibuat

menampilkan

komposisi

warna yang

kurang menarik

dan kurang rapih

Kolase yang

dibuat hanya

menampilkan

potongan-

potongan kertas

tanpa

memperhatikan

komposisi warna

dan kerapihan

3. Mempresentasikan Informasi tentang Cara-Cara Pelestarian Makhluk

Hidup

Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian: Rubrik

KD IPA 3.2 dan 4.2

Tujuan Kegiatan Penilaian: Mengukur pemahaman siswa tentang upaya

pelestarian hewan dan tumbuhan, mengukur keterampilan siswa dalam

mempresentasikan cara pelestarian Hewan dan tumbuhan di lingkungan

sekitarnya.

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu

Pendampingan

4 3 2 1

Kelengkapan

Informasi

Informasi yang

dikumpulkan

mencakup jenis

upaya pelesatarian

Mengumpulka

n 3 informasi

dari yang

ditargetkan

Mengumpulkan 2

informasi dari

yang ditargetkan

Mengumpulkan 1

informasi dari yang

ditargetkan

hewan dan

tumbuhan, jenis

hewan/tumbuhan

yang dilestarikan,

cara melestarikan,

kapan dimulai

atau didirikan (4

informasi)

Penyajian

Informasi

Informasi yang

diperoleh

disajikan dalam

bentuk poster

yang sesuai,

menarik dan

mudah dipahami

baik kalimatnya

atupun gambarnya

Informasi yang

diperoleh

disajikan

dalam bentuk

poster yang

sesuai,

menarik

namun kurang

mudah untuk

dipahami baik

kalimatnya

atupun

gambarnya

Informasi yang

diperoleh

disajikan dalam

bentuk poster

yang sesuai,

namun kurang

menarik dan

kurang mudah

dipahami baik

kalimatnya

atupun

gambarnya

Informasi yang

diperoleh disajikan

dalam bentuk

poster yang kurang

sesuai dengan

informasi yang

didapat

Keterampilan

Presentasi

Presentasi

menggunakan

bahasa Indonesia

yang baik dan

benar, suara yang

lantang dan

percaya diri tanpa

bantuan guru

Presentasi

menggunakan

bahasa

Indonesia yang

baik dan benar,

suara yang

lantang dan

percaya diri

dengan sedikit

Presentasi

menggunakan

bahasa Indonesia

yang baik dan

benar, namun

suara yang kurang

lantang dan

percaya diri

Presentasi

menggunakan

bahasa Indonesia

yang non baku,

suara kurang

lantang dan

percaya diri

bantuan guru

Mengetahui Jambi, Februari 2020

Kepala Sekolah Guru Kelas Peneliti

Makhrus, S.Pd Setiawati, S.Pd Fittratun Nafisah

NIP.196603231993031006 TPG.161884

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 146/IX Desa Parit

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema 6 : Cita-Citaku

Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita

Pembelajaran : 3

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis

dengan tujuan untuk kesenangan.

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi

yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.

Indikator :

Membaca puisi

Mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi

PPKn

1.3 Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.

2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat

dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.

3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam

kehidupan sehari-hari.

4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam

kehidupan sehari-hari.

Indikator :

Menuliskan satu perayaan keagamaan yang paling diketahuinya

Mengidentifikasikan keragaman keagamaan yang terdapat di sekitarnya

IPS

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam

untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai

tingkat provinsi.

4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan

sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/

kabupaten sampai tingkat provinsi.

Indikator :

Membuat peta persebaran sumber daya hewan atau tumbuhan yang ada

di daerahnya,

Mencari informasi tentang karakteristik lingkungan di provinsi tempat

tinggal dan sumber daya

Menjelaskan persebaran sumber daya hewan atau tumbuhan yang ada di

daerahnya

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan mengamati siswa mampu mengidentifikasikan

keragaman keagamaan yang terdapat di sekitarnya.

2. Melalui kegiatan membuat peta persebaran sumber daya hewan atau

tumbuhan yang ada di daerahnya, siswa mampu mencari informasi

tentang karakteristik lingkungan di provinsi tempat tinggal dan sumber

daya.

3. Melalui kegiatan membuat kesimpulan, siswa mampu menjelaskan

persebaran sumber daya hewan atau tumbuhan yang ada di daerahnya.

4. Melalui kegiatan membaca puisi kembali, siswa mampu

mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar

D. MATERI PEMBELAJARAN

Menuliskan satu perayaan keagamaan yang paling diketahuinya yang

dilakukan masyarakat di daerah tempat tinggalnya.

Mengidentifikasikan keragaman keagamaan yang terdapat di

sekitarnya.

Membuat peta persebaran sumber daya hewan atau tumbuhan yang

ada di daerahnya, dan mencari informasi tentang karakteristik

lingkungan di provinsi tempat tinggal dan sumber daya

Menjelaskan persebaran sumber daya hewan atau tumbuhan yang ada

di daerahnya.

E. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan

dan ceramah

Model : Kooperatif (Teams Games Tournament)

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2013).

Buku Teks, gambar peta dan rumah ibadah, teks informasi seorang

arsitek, lingkungan sekitar.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa

berdo‟a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi

dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran.

Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu

tentang ”Cita-Citaku”.

Guru memberi motivasi terhadap siswa

10 menit

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

Guru melakukan aperseosi melalui tanya jawab yang

berkaitan dengan subtema yang akan diajarkanuntuk

menggali pengetahuan awal siswa

Inti Siswa mengamati gambar dan teks yang terdapat pada

halaman satu tentang cita-cita tak mengenal suku,

agama, atau kebangsaan. Semua orang dapat

menempatkan cita-citanya setinggi langit. Tetapi setiap

orang harus berusaha keras untuk mencapainya.

Guru mengaitkan kegiatan ini dengan judul tema Cita-

Citaku dan judul Subtema Giat Berusaha Meraih Cita-

Cita.

Guru dapat memberikan beberapa pertanyaan untuk

menstimulus ketertarikan siswa tentang topik Cita-

Citaku pertanyaan :

- Apakah semua orang berhak mempunyai cita-cita?

- Apa yang bisa kamu lakukan untuk menggapai

cita-citamu?

Siswa membaca dengan cermat sebuah bacaan tentang

usaha keras seseorang yang bercita-cita besar. Dengan

bimbingan guru, siswa lalu membahas tentang seorang

arsitek ternama Indonesia. Siswa juga membahas

tentang kegigihan tokoh tersebut dalam meraih cita-

citanya.

Setelah memahami isi bacaan, siswa lalu melengkapi

diagram yang terdapat pada buku siswa tentang apa

yang dialami oleh tokoh tersebut. Siswa juga

menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan

35 Menit

X 6 JP

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

bacaan tersebut. Siswa mengamati lima buah gambar

Siswa diminta kembali berkumpul ke kelompoknya

masing-masing.

Guru memberikan petunjuk tata cara turnamen kepada

siswa

Guru mengadakan Tournament. Guru membuat meja-

meja turnamen yang terdiri dari perwakilan kelompok

dan membagi nomer kepada siswa

mengambil soal yang sudah disiapkan oleh guru sesuai

nomer yang diambil

Siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomer

yang dipakai Setiap perwakilan kelompok kloter 1

maju ke meja turnamen 1 untuk

Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah

menjawab soal dengan benar

Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian

kelompok kloter 2

Guru menghitung skor tim berdasarkan yang

didapatkan kepada kelompok yang paling tinggi

poinnya.

Selesai kegiatan kelompok, perwakilan diberi

kesempatan untuk maju kedepan mempersentasekan

hasil kerja kelompoknya.

Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil

kerjanya guru memberikan kesempatan pendapatnya

dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya

ketika ada penjelasan yang kurang di mengerti.

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /

rangkuman hasil belajar selama sehari

Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran

yang telah diikuti.

Melakukan penilaian hasil belajar

Mengajak semua siswa berdo‟a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran)

15 menit

LAMPIRAN 1

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian Sikap

No Nama

Perubanan Tingkah Laku

Teliti Cermat Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

dst

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

1. Membuat Informasi Tentang Rumah Ibadah

Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian: Rubrik

KD PPKN 3.3 dan 4.3

Tujuan Kegiatan Penilaian:

- Mengukur pemahaman siswa dalam mengidentifikasikan rumah ibadah

yang terdapat di sekitarnya

- Mengukur keterampilan siswa dalam membuat kesimpulan dari hasil

pencarian

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu

Pendampingan

4 3 2 1

Kemampuan

mencari

informasi

tentang 2

rumah ibadah

yang terdapat

di sekitar

Terdapat 2

rumah ibadah

berbeda, semua

informasi

sangat lengkap,

jelas, dan rinci.

Terdapat

2rumah ibadah,

sebagian besar

informasi cukup

lengkap, jelas,

dan cukup rinci.

Hanya terdapat

1 rumah ibadah

dengan beberapa

informasi yang

cukup lengkap,

namun kurang

jelas, dan

kurang rinci.

Siswa harus

berlatih lagi dalam

mencari informasi

yang lengkap, jelas,

dan rinci.

Keterampilan

menulis

kesimpulan:

Terdapat

Kesimpulan

ditulis dengan

sangat lengkap,

jelas, dan rinci.

Kesimpulan

ditulis dengan

cukup lengkap,

jelas, dan cukup

Kesimpulan

ditulis dengan

cukup lengkap,

namun kurang

Siswa perlu

berlatih lagi dalam

membuat

kesimpulan yang

informasi

tentang 2

rumah ibadah

mengenai

fungsi dan

kegunaannya

selain untuk

beribadah

umatnya.

rinci. jelas, dan

kurang rinci.

lengkap, jelas, dan

rinci.

2. Membuat Peta Persebaran Sumber Daya Alam

Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian : daftar periksa/rubrik

KD IPS 3.1 dan 4.1

Tujuan Kegiatan Penilaian:

- Mengukur pemahaman siswa dalam membuat peta persebaran sumber

daya hewan atau tumbuhan yang ada di daerahnya.

- Mengukur pengetahuan siswa tentang sumber daya tumbuhan atau hewan

yang paling banyak dihasilkan di daerahnya.

- Mengukur keterampilan siswa dalam membuat peta.

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu

Pendampingan

4 3 2 1

Pengetahuan

tentang sumber

daya tumbuhan

Semua informasi

dituangkan

secara lengkap,

Hampir semua

informasi

dituangkan

Beberapa

informasi

dituangkan

Informasi tidak

lengkap, tidak

jelas, dan tidak

atau hewan

yang paling

banyak

dihasilkan di

daerahnya serta

manfaatnya

bagi

masyarakat.

jelas, dan sangat

rinci.

secara lengkap,

jelas, dan rinci.

secara lengkap,

namun kurang

jelas, dan

kurang rinci.

rinci.

Keterampilan

menulis

kesimpulan:

Terdapat

manfaat setiap

sumber daya

alam tumbuhan

atau hewan

terhadap

masyarakat

yang tinggal di

wilayahnya

Seluruh isi

kesimpulan

lengkap, jelas,

dan sangat rinci.

Hampir seluruh

isi kesimpulan

lengkap, cukup

jelas, dan cukup

rinci.

Sebagian isi

kesimpulan

cukup lengkap,

namun kurang

jelas, dan tidak

rinci.

Seluruh isi

kesimpulan tidak

lengkap, tidak

jelas, dan tidak

rinci.

Mengetahui Jambi, Februari 2020

Kepala Sekolah Guru Kelas Peneliti

Makhrus, S.Pd Setiawati, S.Pd Fittratun Nafisah

NIP.196603231993031006 TPG.161884

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 146/IX Desa Parit

Kelas / Semester : IV (Empat) / 2

Tema 6 : Cita-Citaku

Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita

Pembelajaran : 4

Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

Bahasa Indonesia

3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis

dengan tujuan untuk kesenangan.

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi

yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.

Indikator :

Menuliskan makna sebuah puisi

PPKn

1.3 Mensyukuri keberagaman umat beragama di masyarakat sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.

2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman umat beragama di masyarakat

dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.

3.3 Menjelaskan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam

kehidupan sehari-hari.

4.3 Mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu dalam

kehidupan sehari-hari.

Indikator :

Menuliskan satu perayaan keagamaan

IPS

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam

untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai

tingkat provinsi.

4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan

sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat

kota/kabupaten sampai tingkat provinsi.

Indikator :

Mengidentifikasi sumber daya alam yang terdapat di daerahnya.

Mengidentifikasi barang-barang tambang yang terdapat di wilayah

Indonesia.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan mengamati siswa mampu menuliskan makna sebuah

puisi dengan benar.

2. Melalui kegiatan mengamati siswa mampu mengidentifikasi sumber

daya alam yang terdapat di daerahnya dengan rinci.

3. Melalui kegiatan mengamati peta, siswa mampu mengidentifikasi

barang-barang tambang yang terdapat di wilayah Indonesia dengan

rinci.

4. Melalui kegiatan mengamati, siswa mampu menuliskan satu perayaan

keagamaan yang paling diketahuinya yang dilakukan masyarakat di

daerah tempat tinggalnya dengan tepat.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Mendeklamasikan puisi

Manfaat keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari-

hari

Membuat montase, dan membuat karya seni aplikasi dengan teknik

yang benar sesuai contoh

G. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan

dan ceramah

Model : Koperatif (Teams Games Tournament)

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013).

Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

2013).

Buku Teks dan gambar

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa

berdo‟a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi

dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran.

Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu

tentang ”Cita-Citaku”.

Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi

kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,

mengomunikasikan dan menyimpulkan.

10 menit

Inti Dengan bimbingan guru, siswa membahas tentang cita-

cita yang juga dapat disamakan dengan mimpi yang

ingin diraih.

Guru mengaitkan kegiatan ini dengan judul tema Cita-

Citaku dan judul Subtema Giat berusaha Meraih Cita-

Cita.

35 Menit

X 6 JP

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

Guru dapat memberikan beberapa pertanyaan untuk

menstimulus ketertarikan siswa tentang topik Cita-

Citaku pertanyaan :

- Apakah mimpi besarmu?

- Apakah yang sudah kamu lakukan untuk

menggapai cita-citamu tersebut?

Siswa membaca sebuah teks bacaan tentang

kesuksesan Andrea Hirata yang merupakan seorang

penulis novel Indonesia yang terkenal dengan judul

novel Laskar Pelangi. Karyanya tiba-tiba menjadi

pembicaraan di mana-mana, terlebih dunia sastra.

Dengan bimbingan guru, siswa membahas hasil karya

Andrea Hirata yang dianggap sangat mewakili

kehidupan anak-anak di Indonesia, karena novel ini

diangkat dari kisah nyata sang penulis.

Setelah memahami informasi pada teks bacaan

tersebut, siswa lalu melengkapi sebuah diagram pada

halaman berikutnya berdasarkan teks bacaan tersebut.

Pada halaman ini siswa membaca puisi dalam hati

dengan saksama. Siswa mencoba memahami arti dan

maknanya.

Setelah membaca puisi tersebut, siswa lalu menulis

makna puisi tersebut dengan mengikuti langkah-

langkah berikut ini:

1. Tuliskanlah makna puisi di atas di dalam buku

catatanmu.

2. Tandailah kalimat-kalimat dalam baris puisi di

atas dengan meletakkan tanda jeda dan tekanan

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

yang telah kamu pelajari sebelumnya.

3. Baca kembali beberapa kali hingga kamu mantap

dengan intonasi dan pemenggalannya.

4. Hafalkan puisi tersebut termasuk kapan kamu

berhenti dan memberikan tekanan sesuai tanda

yang telah kamu buat.

5. Bacakanlah puisi tersebut dengan percaya diri di

depan kelas.

Siswa menyajikan hasil pemahamannya dengan

menuliskan makna puisi tersebut. Siswa juga

membacakan puisi tersebut dengan memperhatikan

intonasi dan pemenggalannya.

Kegiatan ini digunakan sebagai kegiatan untuk

memahamkan kepada siswa tentang menggali makna

dan cara mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi,

dan ekspresi yang benar (Bahasa Indonesia KD 3.6 dan

4.6)

Dengan bimbingan guru, siswa mengamati peta daerah

persebaran sumber daya bahan tambang daerah

Belitung. Berdasarkan peta sumber daya alam barang

tambang tersebut, siswa mengamati berbagai barang

tambang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Barang-barang tambang yang terdapat di wilayah

Indonesia antara lain berupa minyak bumi, batubara,

tembaga, besi, timah, kapur, yodium, asbes, marmer,

dan belerang.

Siswa kemudian mengisi tabel yang terdapat pada buku

siswa dengan menuliskan nama-nama barang tambang

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

dan manfaatnya.

Kemudian berdasarkan tabel dan peta sumber daya

alam tersebut, siswa menjawab beberapa pertanyaan

berikut ini.

a. Barang tambang apa saja yang terdapat di provinsi

tempat kamu tinggal?

b. Barang tambang apa saja yang tidak dimiliki oleh

daerah provinsi tempat kamu tinggal?

c. Digunakan untuk apa sajakah barang tambang

yang ada di daerahmu?

Siswa menyajikan hasil pengamatannya dengan

mengisi tabel dengan menuliskan nama-nama barang

tambang dan manfaatnya.

Kegiatan ini digunakan sebagai kegiatan untuk

memahamkan kepada siswa tentang menyajikan hasil

identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan

sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari

tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi (IPS

KD 3.1 dan 4.1)

Siswa mengamati kembali peta persebaran sumber

daya alam yang ada di Indonesia, dengan bimbingan

guru, siswa mencoba memberikan kesimpulan. Siswa

lalu membahas tentang daerah-daerah di Indonesia

yang menghasilkan sumber daya alam yang berbeda-

beda.

Siswa melengkapi tabel pada halaman ini dengan

menggunakan berbagai sumber informasi. Siswa

menjelaskan tujuan perayaan keagamaan dan

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

bagaimana masyarakat di daerahnya merayakannya.

Siswa diminta kembali berkumpul ke kelompoknya

masing-masing.

Guru memberikan petunjuk tata cara turnamen kepada

siswa

Guru mengadakan Tournament. Guru membuat meja-

meja turnamen yang terdiri dari perwakilan kelompok

dan membagi nomer kepada siswa

Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja

turnamen 1 untuk mengambil soal yang sudah

disiapkan oleh guru sesuai nomer yang diambil

Siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomer

yang dipakai Setiap perwakilan kelompok kloter 1

maju ke meja turnamen 1 untuk

Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah

menjawab soal dengan benar

Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian

kelompok kloter 2

Guru menghitung skor tim berdasarkan yang

didapatkan kepada kelompok yang paling tinggi

poinnya.

Selesai kegiatan kelompok, perwakilan diberi

kesempatan untuk maju kedepan mempersentasekan

hasil kerja kelompoknya.

Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil

kerjanya guru memberikan kesempatan pendapatnya

dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya

ketika ada penjelasan yang kurang di mengerti.

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AW

Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /

rangkuman hasil belajar selama sehari

Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran

yang telah diikuti.

Melakukan penilaian hasil belajar

Mengajak semua siswa berdo‟a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran)

15 menit

LAMPIRAN 1

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Penilaian Sikap

No Nama

Perubanan Tingkah Laku

Teliti Cermat Percaya Diri

K C B SB K C B SB K C B SB

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

dst

Keterangan:

K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

1. Menuliskan Makna Sebuah Puisi

Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian: Rubrik

KD Bahasa Indonesia 3.6 dan 4.6

Tujuan Kegiatan Penilaian:

- Mengukur pemahaman siswa dalam mengidentifikasi makna sebuah puisi.

- Menumbuhkan keterampilan siswa dalam menandai baris puisi dengan

meletakkan tanda jeda dan tekanan.

- Mengukur keterampilan siswa dalam membacakan puisi dengan dengan

intonasi dan pemenggalan yang tepat.

Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu

Pendampingan

4 3 2 1

Kemampuan

mengomunikas

ikan

Seluruh puisi

dibacakan dengan

intonasi dan

pemenggalan yang

benar, dengan

suara lantang dan

sangat jelas.

Hampir seluruh

puisi dibacakan

dengan intonasi

dan

pemenggalan

yang benar,

dengan suara

lantang dan

cukup jelas.

Hanya

beberapa

bagian puisi

yang

dibacakan

dengan

intonasi dan

pemenggalan

yang benar,

namun suara

kurang lantang

dan kurang

jelas.

Siswa harus berlatih

lagi dalam

membacakan puisi

yang sesuai dengan

intonasi dan

pemenggalan yang

benar, dengan suara

lantang dan sangat

jelas.

Keterampilan

menulis

kesimpulan

makna puisi

Siswa mampu

menuliskan makna

puisi dengan

lengkap, jelas dan

rinci.

Siswa cukup

mampu

menuliskan

makna puisi

dengan lengkap,

cukup jelas dan

cukup rinci.

Siswa kurang

mampu

menuliskan

makna puisi

dengan

lengkap, jelas

dan rinci.

Siswa harus berlatih

lagi untuk dapat

menuliskan makna

puisi dengan

lengkap, jelas dan

rinci

2. Melengkapi Tabel Informasi

Bentuk penilaian: Penugasan

Instrumen Penilaian: Rubrik

KD IPS 3.1 dan 4.1

Tujuan Kegiatan Penilaian:

- Mengukur kemampuan siswa dalam mengidentifikasi barang tambang apa

saja yang terdapat di provinsi tempat tinggalnya.

- Mengukur pemahaman siswa tentang manfaat barang tambang yang ada di

daerahnya.

Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu

Pendampingan

4 3 2 1

Pengetahuan

tentang jenis-

jenis barang

tambang yang

terdapat di

daerah tempat

tinggal siswa

Siswa mampu

mengisi seluruh

tabel dengan

informasi yang

lengkap, jelas, dan

rinci

Siswa mampu

mengisi

hampir seluruh

tabel dengan

informasi yang

lengkap, cukup

jelas, dan

cukup rinci

Siswa mampu

mengisi hanya

sebagian tabel

dengan

informasi yang

kurang

lengkap,

kurang jelas,

Siswa perlu

berlatih lagi untuk

dapat mengisi tabel

dengan lengkap,

jelas, dan rinci.

dan kurang

rinci

Ketrampilan

menuliskan

manfaat sumber

daya alam yang

terdapat di

daerahnya

Siswa menuliskan

manfaat sumber

daya alam yang

terdapat di

daerahnya dengan

sangat jelas.

Siswa

menuliskan

manfaat

sumber daya

alam yang

terdapat di

daerahnya

dengan jelas.

Siswa

menuliskan

manfaat

sumber daya

alam yang

terdapat di

daerahnya

dengan cukup

jelas.

Siswa kurang jelas

dalam menuliskan

manfaat sumber

daya alam yang

terdapat di

daerahnya.

Mengetahui Jambi, Februari 2020

Kepala Sekolah Guru Kelas Peneliti

Makhrus, S.Pd Setiawati, S.Pd Fittratun Nafisah

NIP.196603231993031006 TPG.161884

Lampiran IV : Dokumentasi Peneleitian

Dokumentasi Penelitian di SDN 146/IX Desa Parit

Kabupaten Muaro jambi

Foto saat menjelaskan pembelajaran Foto saat menjelaskan tujuan

pembelajaran

Foto saat kegiatan belajar mengajar Foto kelompok saat membuat kolase

Foto kelompok saat melakukan

turnamen

Foto saat siswa mengambil kartu

bernomor

Foto siswa mengisi angket Foto guru kelas saat menjadi observer

Foto wawancara siswa Foto wawancara guru

Foto bersama wali kelas IV Foto pemberian reward

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama : Fittratun Nafisah

Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 29 Oktober 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Sekarang : JL. KM 10 Petaling Desa Parit Kecamatan

Sungai

Gelam Kabupaten Muaro Jambi

Alamat Email : [email protected]

No Kontak : 082181180667

Pendidikan Formal :

1. TK Nurul Iman (2003-2004)

2. SDN 146/IX Desa Parit Muaro Jambi (2004-2010)

3. SMPS Darul Qur‟an Almaftuh Muaro Jambi (2010-2013)

4. SMAN 10 Muaro Jambi (2013-2016)

Moto Hidup : “ Sebaik-baik manusia adalah yang paling

bermanfaat bagi manusia lain ”