78
BAB 1 Oleh : 0327086504_Usman Gultom, S. Kom, M. Kom PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada awalnya pertukaran informasi antar bagian pada KANTOR PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN BARAT masih bersifat manual, dimana pola seperti ini masih dapat memenuhi tingkat kebutuhan akan informasi, akan tetapi dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, serta juga semakin tingginya volume permintaan akan layanan informasi oleh pelanggan, pola tersebut sudah dirasa sangat lamban yang dapat mempengaruhi sasaran yang ingin dicapai yaitu memberikan pelayanan sebagai penunjang kegiatan protokoler dan perjalanan dinas bagi pejabat eksekutif, legislatif Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat, khususnya dalam rangka promosi provinsi Kalimantan Barat sesuai dengan visi dan misi yaitu menjadikan Perwakilan sebagai Lembaga Teknis Daerah dalam peningkatan Hubungan Antar Lembaga, Pembinaan, Pelayanan Masyarakat, Promosi dan Informasi. Kantor Perwakilan Daerah Provinsi Kalimantan Barat memiliki peran dan fungsi yang cukup besar. Hal tersebut dapat dilihat dari tugas - tugas yang diembannya yaitu sebagai penghubung antara Pemerintah Provinsi dengan lembaga - lembaga lainnya se - Jawa dan memfasilitasi pembinaan masyarakat Kalbar se  - Jawa, mengelola Anjungan Daerah Kalimantan Barat TMII di Jakarta dan pelaksanaan promosi daerah menuju era globalisasi, semuanya itu dapat dicapai dengan layanan informasi yang memadai. Mengacu pada pola pertukaran informasi yang ada pada saat ini, pencapaian sasaran yang dicanangkan akan sulit untuk direalisasikan. Adapun bagian yang terdapat pada KANTOR PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN BARAT yaitu Kepala Kantor, Bagian Tata Uasaha, Bagian Hubungan Antar Lembaga, Bagian Pelayanan dan Bagian Promosi Daerah. Penulis akan menyajikan arsitektur pertukaran informasi antar bagian pada KANTOR PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN BARAT. 1

Pemanfaatan Jaringan Komputer Dalam Percepatan Pertukaran Informasi Pada Kantor Perwakilan Daerah Provinsi Kalimantan Barat

Embed Size (px)

Citation preview

BAB 1

Oleh : 0327086504_Usman Gultom, S. Kom, M. Kom

PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pada awalnya pertukaran informasi antar bagian pada KANTOR PERWAKILAN

DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN BARAT masih bersifat manual, dimana pola

seperti ini masih dapat memenuhi tingkat kebutuhan akan informasi, akan tetapi dengan

semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, serta juga semakin tingginya

volume permintaan akan layanan informasi oleh pelanggan, pola tersebut sudah dirasa

sangat lamban yang dapat mempengaruhi sasaran yang ingin dicapai yaitu memberikan

pelayanan sebagai penunjang kegiatan protokoler dan perjalanan dinas bagi pejabat

eksekutif, legislatif Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat, khususnya dalam

rangka promosi provinsi Kalimantan Barat sesuai dengan visi dan misi yaitu menjadikan

Perwakilan sebagai Lembaga Teknis Daerah dalam peningkatan Hubungan Antar

Lembaga, Pembinaan, Pelayanan Masyarakat, Promosi dan Informasi.

Kantor Perwakilan Daerah Provinsi Kalimantan Barat memiliki peran dan fungsi

yang cukup besar. Hal tersebut dapat dilihat dari tugas - tugas yang diembannya yaitu

sebagai penghubung antara Pemerintah Provinsi dengan lembaga - lembaga lainnya se -

Jawa dan memfasilitasi pembinaan masyarakat Kalbar se  - Jawa, mengelola Anjungan

Daerah Kalimantan Barat TMII di Jakarta dan pelaksanaan promosi daerah menuju era

globalisasi, semuanya itu dapat dicapai dengan layanan informasi yang memadai.

Mengacu pada pola pertukaran informasi yang ada pada saat ini, pencapaian sasaran yang

dicanangkan akan sulit untuk direalisasikan. Adapun bagian yang terdapat pada

KANTOR PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN BARAT yaitu

Kepala Kantor, Bagian Tata Uasaha, Bagian Hubungan Antar Lembaga, Bagian

Pelayanan dan Bagian Promosi Daerah. Penulis akan menyajikan arsitektur pertukaran

informasi antar bagian pada KANTOR PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI

KALIMANTAN BARAT.

1

1.2 Kondisi Sistem Komputer Saat Ini ( Sebelum Jaringan Komputer Dibangun ).

Bagaimana pola pertukaran informasi yang sedang berjalan dengan model sistem

komputer stand alone pada saat ini sebelum dibangunnya jaringan komputer seperti

terlihat pada gambar di bawah ini.

Ka. Kantor Bagian TU Hub Antar Lembaga Bag Pelayanan Bag Promosi Daerah

Gambar 1 Sistem Komputer Stand Alone

Dari tampilan diatas yang menggambarkan bagaimana kondiri real dari sistem

komputer saat sebelum dibangunnya jaringan komputer yang pada fungsinya berdiri

sendiri atau stand alone, sudah dapat dibayangkan bagaimana lambatnya proses

pertukaran informasi antar bagian berlangsung secara manual menggunakan media

penyimpanan sekunder sperti flash disk, CD, dan floppy disk, serta penggunaan perangkat

keras yang tidak efisien serta pemanfaatan layanan internet yang tidak shareable.

Berangkat dari permasalahan yang telah diuraikan di atas, sangat diperlukan suatu sistem

yang dapat mendukung pertukaran informasi yang cepat dan akurat, penggunaan

perangkat keras yang efiesien serta pemanfaatn layan internet yang shareable yaitu

dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer.

1.3 Perumusan Masalah

Permasalahan inti atau core issues dari penelitian (research) yang dilakukan

adalah :

“ Membangun jaringan komputer yang dapat mendukung proses pertukaran

informasi, penggunaan nternet yang shareable serta pemanfaatan secara bersama

sumber daya yang dalam jaringan “

1.4 Batasan Masalah

2

Penelitian dilakukan oleh penulis dengan dibatasi oleh beberapa hal, yakni :

1. Membangun jaringan komputer dengan mengoptimalkan perangkat-perangkat

yang sudah ada.

2. Membangun Jaringan Komputer dapat mendukung pemanfaatan layanan internet

secara bersama.

3. Jaringan Komputer mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah dalam rangka pencarian kelemahan

sistem yang sedang berjalan dari sisi pelaksanaan pertukaran informasi serta pemanfaatan

sumberdaya yanga ada yang disesuaikan dengan kondisi saat ini, serta pembuatan solusi

atas permasalahan yang ditemukan sehingga dapat dikembangkan/dihasilkan satu sistem

yang lebih baik dan tingkat pencapaian sasaran yang dapat memenuhi harapan.

Dan manfaat yang dapat diperoleh yaitu :

Pertukaran informasi antar bagian menggunakan jaringan dapat dilakukan

dengan cepat dan akurat.

Dapat mendukung penggunaan layanan internet melalui server

Pengaturan jalur komunikasi dalam jaringan

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gamabaran yang jelas dan singkat, penelitian ini dibagi dalam

lima bab, dimana secara garis besar bab per bab disusun dengan struktur sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini dengan muatan tentang, latar belakang masalah, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN

3

Bab ini berisi mengenai tinjauan literature yang merupakan rangkuman kritis atas

semua literature yang menunjang proses dalam melakukan telaah atas masalah yang

diteliti

BAB III METODE PENELITIAN

Menguraikan rangkaian metode / prosedur yang dilakukan dalam rangka

mendapatkan penyelesaian atas pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN TEMUAN

Bab ini menguraikan hasil pengolahan data atau teori / model yang dibangun

dengan cara sedemikian rupahingga makna dan kontribusi penelitian disajikan dan

dirumuskan denga jelas.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari masalah yang sedang diteliti, serta

implikasi dari temuan tersebut bagi perkembangan konsep dan atau penerapan untuk ilmu

pengetahuan.

4

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 JARINGAN KOMPUTER KLIEN SERVER LOKAL AREA NET

Jaringan komputer merupakan model teknologi informasi yang memungkinkan

beberapa pengguna sistem dapat bertukar informasi secara cepat, tepat dan akurat.

Jaringan komputer yang merupakan sekelompok komputer otonom yang saling

berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi

melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program,

dan menggunakan bersama perangkat keras. Kualitas Perangkat-perangkat yang

digunakan dalam membangun sistem jaringan kompuetr sangat mempengaruhi kualitas

kerja dari jaringan khususnya dalam hal kecepatan komunikasi data. Secara umum ada

berbagai macam model jaringan komputer, ada jaringan komputer berdasarkan fungsi

( Client server dan Workgroup ), jaringan komputer berdasarkan geografis (LAN, MAN,

MAN), jaringan komputer berdasarkan topologi ( star, bus, tree, ring, mesh, linier), dan

jaringan komputer berdasarkan media transmisi data ( jaringan komputer berkabel dan

jaringan komputer nir kabel ).

Dari beberapa model jaringan komputer yang telah diuraikan di atas, salah satu

model jaringan komputer yang menjadi materi pengembangan sistem jaringan

komputer pada KANTOR PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI

KALIMANTAN BARAT yang diambil penulis adalah jaringan komputer klien server

geografis Lokal Area Net (LAN) dengan sistem operasi windows 2003 Server

menggunakan topologi star dengan media transmisi data berkabel dan nirkabel. Klien-

server atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang

merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien

dan pihak server, dimana pihak klien adalah pihak yang dilayani dan pihak server adalah

pihak yang melayani. Secara umum membangun dan mengembangkan sistem jaringan

komputer klien server memerlukan tiga komponen dasar yaitu klien, middleware, server

dengan kondisi membangun dan mengembangkannya harus mengacu pada permasalahan

5

yang dihadapi dalam sistem yang sedang berjalan dan menjadi objek penelitian yang

sedang dilakukan.

Arsitektur Jaringan Komputer Klien Server.

++++++f

Gambar 2. Arsitektur Jaringan Client Server

2.2 Arsitektur Client Server

Kita tahu bahwa perkembangan teknologi kini telah banyak membuat perubahan

pada cara berpikir kita (manusia). Dengan laju pertumbuhan teknologi yang makin cepat,

kebutuhan akan informasi dari hari ke hari meningkat sehingga menuntut kelancaran, dan

kecepatan proses distribusi informasi.

Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan

yang membedakan fungsi komputer sebagai klien dan server. Arsitektur ini menempatkan

sebuah komputer sebagai server. Dimana server ini yang bertugas memberikan pelayanan

kepada terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam sistem jaringan atau yang kita

sebut klien. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas

(file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi). Pada model

arsitektur ini, klien tidak dapat berfungsi sebagai server, tetapi server dapat berfungsi

menjadi klien (server non-dedicated). Prinsip kerja pada arsitektur ini sangat sederhana,

dimana server akan menunggu permintaan dari client, memproses dan memberikan hasil

6

kepada client, sedangkan client akan mengirimkan permintaan ke server, menunggu

proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya.

Sistem client server ini tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan jaringan

komputer skala luas, juga untuk jaringan komputer skala menengah dan kecil. Sistem ini

menggunakan protokol utama Transmision Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP),

sedangkam sistem operasi yang digunakan antara lain Unix, Linux dan Windows NT.

Dalam membangun dan pengembangan jaringan komputer pada Kantor Perwakilan Daerah

Provinsi Kalimantan Barat ini penulis akan menggunakan sistem operasi jaringan yang

mudah dalam pengembangan serta pengoperasiannya.

2.3 Sistem Operasi

Sebagai program yang berfungsi mengendalikan dan mengatur lalu lintas jaringan

sekaligus menyediakan sarana-sarana yang diperlukan oleh client dalam pemrosesan data.

Sistem operasi jaringan berbasis server yang saat ini popular yakni :

1. Microsoft Windows NT Server

2. Linux

3. Unix

4. Novell Netware

2.3.1 Microsoft Windows NT Server

Merupakan sistem operasi yang dikembangkan oleh Microsoft dengan dukungan

operasi 32 bit. Windows NT ditulis dalam bahasa pemrograman C dan C++, dan dengan

demikian Windows NT pun bersifat portable. Beberapa dukungan yang dimiliki oleh

sistem operasi Windows NT yaitu :

a) Dukungan penuh untuk prosesor 32-bit

b) Dukungan aplikasi

c) Keamanan

d) Dukungan Sistem Berkas

e) Desain Full GUI

7

2.3.1a Dukungan Penuh Untuk Prosesor 31-Bit

Bahwa semua fitur yang ditawarkan oleh mikroprosesor Intel 386DX ke atas

(prosesor 32-bit) dapat digunakan oleh Windows NT, seperti penggunaan modus

terproteksi (protected mode), 32-bit flat linear address yang mampu mengalamati

memori hingga 4 GB, dan beberapa fitur lainnya. Dukungan untuk prosesor lainnya pun

disuplai dengan menambahkan sebuah lapisan perantara di bawah kernel untuk

berkomunikasi dengan perangkat keras. Lapisan perantara tersebut dinamakan dengan

Hardware Abstraction Layer (HAL).

2.3.1b Dukungan Aplikasi

Windows NT mampu mendukung aplikasi yang didesain khusus untuk sistem

operasi terdahulu, seperti aplikasi MS-DOS (kecuali game MS-DOS), Windows 16-bit,

dan OS/2. Selain ketiga subsistem tersebut, Windows NT juga mendukung aplikasi

POSIX, yang telah dikompilasi ulang untuk Win32 API. Semua itu dapat dilakukan

karena Windows NT mengimplementasikan sebuah lapisan subsistem (subsystem layer)

dan menghubungkan semua subsistem tersebut ke subsistem resmi milik Windows NT,

subsistem Win32.

2.3.1c Dukungan Keamanan

Windows NT mengimplementasikan fitur keamanan yang lebih canggih

dibandingkan dengan sistem operasi MS-DOS, Windows 9x, atau IBM OS/2. Meskipun

begitu, sistem operasi Windows NT sendiri tidak bebas dari virus komputer (seperti yang

diklaim oleh para pengguna sistem operasi Macintosh dan GNU/Linux). Fitur keamanan

diimplementasikan sedemikian rupa sehingga Windows NT dapat digunakan dalam

lingkungan korporat, seperti halnya pengaturan akses secara diskret (discretionary access

control), penggunaan SID (Security Identifier yang menjamin bahwa setiap akun

pengguna berbeda dengan akun lainnya, seperti halnya UID (User Identifier) pada sistem

operasi keturunan UNIX). Setiap akun pengguna akan divalidasi dengan menggunakan

proses logon, dan akan diberikan sebuah kunci atau tiket yang disebut dengan access

token.

8

2.3.1d Dukungan Sistem Berkas

Windows NT mendukung beberapa sistem berkas (file system) yang saat itu

banyak digunakan, seperti FAT16 (sistem berkas milik MS-DOS), HPFS (sistem berkas

milik IBM OS/2), dan NTFS (sistem berkas milik Windows NT sendiri). Dukungan

HPFS dicabut dari Windows NT, saat Microsoft merilis Windows NT 4.0, dan dukungan

untuk FAT32 ditambahkan pada Windows 2000. Sistem berkas NTFS menawarkan

semua fitur yang dimiliki oleh Windows NT, seperti halnya pengaturan akses secara

diskret, kepemilikan berkas (file/folder ownership), hingga pada enkripsi yang

ditawarkan pada NTFS versi baru (NTFS versi 3.1).

2.3.1e Dukungan Deain Full GUI

Tidak seperti Windows 3.x yang berbasis MS-DOS, Windows NT didesain

dengan menggunakan GUI (Graphical User Interface atau antarmuka grafis) secara

penuh. Hal ini dilakukan dengan mengintegrasikan komponen grafis (GDI, Graphics

Device Interface) secara integral ke dalam komponen sistem operasi. Tidak seperti sistem

operasi GNU/Linux, yang memisahkan antarmuka grafis (X Window) dari sistem operasi.

Meskipun hal ini dapat menjadi masalah saat subsistem grafis mengalami kegagalan,

penggunaan Full GUI dapat mempermudah administrasi dan penggunaan sistem operasi,

maka tak salah, Windows menawarkan fitur yang ramah pengguna atau user-friendly.

Beberapa versi sistem operasi Windows Server :

Windows NT versi 3.50 Windows NT versi 4.0 Windows NT versi 5.0 dikenal dengan Windows 2000

Server Windows NT versi 5.2 dikenal dengan Windows 2003

Server Windows NT versi 6.1 dikenal dengan Windows 2008

Server

9

2.3.2 Kelebihan dan kekurangan Sistem Operasi Windows Server

2.3.2.1 Kelebihan Sistem Operasi Windows Server :

a) Peningkatan kapasitas server untuk melayani lebih simultan koneksinya.

b) Driver disk yang fault tolerance yang mendukung disk mirroring dan disk stripping dengan parity (RAID 1 dan RAID 5)

c) Bebas dari kode 16 Bit milik MS-DOS, mendukung operasi 32 bit dan semua Fitur yang ditawarkan oleh mikroprosesor 32 bit seperti dapat mengamati memori hingga 4 GB dan terproteksi.

d) Didesain agar kompatibel dengan sistem operasi terdahulu seperti MS-DOS, IBM OS/2.

e) Peningkatan kemampuan layanan server TCP/IP seperti DHCP,WNS dan DNS.

f) Tool untuk mengintegrasikan Netware dan memonitoring Jaringan.

g) Model keamanan berbasis Domain penuh.h) Terdapat layanan untuk Macintosh.i) Bisa membooting jarak jauh untuk client.j) Terintegrasi Paket Back Office.k) Terdapat Network Client Administrator.

2.3.2.2 Kekurangan Sistem Operasi Windows Server :

a) Browser yang digunakan sebagai sistem dasar pada sistem perangkat bantu administrasi banyak menggunakan Javascript dan Active X, ternyata mengakibatkan proses

10

sangat lambat. Hal yang sama dengan PC yang menggunakan processor 300 MHz AMD dan 128 MB SDRAM serta 100 MHz Bus tidak bisa diharapkan bekerja dengan lancar seperti yang diharapkan.

b) Pengubahan konfigurasi yang mendasar jarang dapat dilakukan dengan berhasil. Hal ini berlaku untuk nilai default, Format file Log yang bersifat proprietary dan juga pilihan default-indeks, yang kesemuanya secara standar selalu harus disimpan pada drive C. Administrator dalam hal ini harus melakukan pekerjaan yang tak perlu, hingga sistem keseluruhan berjalan sebagaimana mestinya, sebelum dapat melakukan perubahan.

c) Dokumentasi online, yang praktis tidak diperlukan, ketika sistem keamanan tertinggi Active X telah dipilih menyebabkan strategi keamanan yang kurang baik pada IIS.

d) Dari kasus tersebut di atas, maka dibutuhkan pengubahan konfigurasi yang sangat kompleks untuk ISS Server, yang dapat dikatakan sangat sulit dan merepotkan sekali. Dari pihak administrator berpendapat kegiatan perubahan file Registry adalah pekerjaan yang relatif berat untuk sistem yang menggunakan Windows NT sebagai sistem operasinya.

11

Windows Server 2003 adalah sebuah sistem operasi / operating system dari

Microsoft yang serba guna dengan dukungan baik terhadap client/server maupun peer-to-

peer network. Produk dari Windows server family dirancang untuk meningkatkan

reliability, availability dan scalability. Sistem operasi ini adalah untuk menyempurnakan

serta merupakan kelanjutan dari sistem Windows 2000 Server. Mengacu pada

permasalahan yang ada dalam sistem jaringan komputer yang sedang berjalan, penulis

berkeyakinan sistem operasi ini mampu memberikan penyelesaian terhadap permasalahan

yang ada.

2.4 Protokol Jaringan Komputer

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan

terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik

komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau

kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan

koneksi perangkat keras. Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis,

untuk menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau menghubungkan peralatan

perangkat keras. Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-time dimana

standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka

panjang. Agar protokol dapat dipakai untuk komunikasi diberbagai pembuat perangkat

maka dibutuhkan standardisasi protokol. Beberapa jenis protokol jaringan yang sering

digunakan untuk mengimplementasikan sebuah jaringan adalah:

TCP/IP

Transmission Control Protokol/Internet Protokol  (TCP / IP),merupakan protokol

yang digunakan untuk membangun jaringan Internet.Protokol ini tidak hanya

digunakan pada sistem operasi Windows,karena sistem operasi yang berbasis unix

pun (contoh : linux)juga menggunakan Protokol Jaringan jenis ini,yaitu TCP / IP

IPX atau SPX

12

IPX ( Internetwork Packet eXchange ) atau SPX ( Sequence Packet eXchange )

merupakan jenis protocol jaringan yang digunakan oleh Novell Netware yang

pengaplikasiannya sering digunakan untuk multiplayer game.Ada

kalanya,multiplayer game juga menggunakan DCC ( Direct Cable Connection)

NetBios

Atau Network Basic Input Output System,merupakan jenis protokol jaringan

yang digunakan oleh Microsoft untuk mengimplementasikan Local Area Network

(LAN) manager.

Berhubung pengembangan jaringan komputer yang dilakukan berbasis pada produk

Microsoft dalam hal ini windows 2003 server, penulis dominan menggunakan protocol

TCP / IP.

2.5 Tologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara

unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan

dapat dibagi menjadi 5 kategori utama seperti di bawah ini.

Topologi bintang

Topologi cincin

Topologi bus

Topologi mesh

Topologi pohon

Topologi linier

Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan,

pemilihan topologi didalam membangun / mengembangkan jaringan komputer

didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan topologi star.

2.6 Media Transmisi

13

Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan

informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat

menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakai sebagai

media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media transmisi

(pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti

harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada atau tidaknya medium tersebut.

Dalam jaringan komputer secara garis besar dikenal dua model media transmisi yaitu

media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga atau biasa disebut dengan media

transmisi dengan kabel juga dikenal dengan istilah media transmisi terpandu (Guided

transmission media) dan media transmisi tanpa kabel, model ini adalah merupakan

jaringan komputer yang menggunakan sistem gelombang atau dikenal istilah media

transmisi tidak terpandu (Unguided Transmission Media)

1. Karakteristik Media Transmisi :

a. Jenis alat elektronika

b. Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut

c. Tingkat keefektifan dalam pengiriman data

d. Ukuran data yang dikirimkan

2. Kegunaan Media transmisi yaitu digunakan untuk mengirimkan informasi

dari suatu tempat ke tempat lain.

2.7 Data atau Informasi

Yang menjadi topik utama dalam sistem jaringan yang berjalan adalah bagaimana

pemrosesan data menjadi informasi berlangsung. Dalam teknologi informasi data adalah

fakta berupa angka, karakter, simbol, gambar, tanda-tanda, isyarat, tulisan, suara, bunyi

yang merepresentasikan keadaan sebenarnya yang selanjutnya digunakan sebagai

masukan suatu Sistem Informasi. Sedangkan Informasi adalah merupakan hasil dari

pengolahan data dalam suatu bentuk yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian

(event) yang nyata (fact) dengan lebih berguna dan lebih berarti “.

14

15

BAB 3

ANALISA PERANCANGAN JARINGAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode rekayasa sistem informasi System

Development Life Cycle ( SDLC ) yang didalamnya terdapat perancangan, analisa, desain,

dan implementasi. Dan penelitian ini pada tahap implementasi akan dilakukan dimana

penelitian ini dilakukan yaitu pada Kantor Perwakilan Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

3.2 Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian adalah sebuah sistem jaringan lokal yang akan

dikembangkan untuk kepentingan bidang layanan berbasis client server, dengan

teknologi terminal services dengan sasaran akhir yakni menghasilkan satu sistem jaringan

yang mampu mendukung pertukaran data/informasi secara cepat dan akurat serta

pemanfaatn sumber daya secara bersama atau shareable resources.

3.3 Data Penelitian

Data penelitian terdiri dari data primer dan sekunder.

a. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung baik dari interview

dengan perusahaan atau organisasi-organisasi lainnya yang sudah lebih dahulu

16

menerapkan teknologi jaringan kompter, serta yang diperoleh dari observasi

uji coba langsung membangun jaringan komputer dengan mengadopsi

teknologi jaringan komputer.

b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, seperti studi

kepustakaan, maupun hasil pencarian dari internet dan sumber-sumber

lainnya.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Wawancara : Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan

mengadakan tanya jawab secara langsung pada pihak perusahaan, badan

atau organisasi yang telah berpengalaman menerapkan teknologi jaringan.

Pertanyaan dilakukan dengan sifat terbuka, dimana peneliti mendapatkan

informasi rinci dari nara sumber tanpa membatasi jawaban yang diberikan

oleh nara sumber.

3.4.2 Studi Kepustakaan : Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan

data dengan cara mempelajari literatur – literature yang relevan dengan

penelitian guna memperoleh gambaran teoritis mengenai konsep

pemanfaatan teknologi jaringan komputer.

3.5 Metode Pengembangan

Untuk merancang dan mengembangkan sistem jaringan berbasis client server,

penulis menggunakan metode prototyping sebagai alat Bantu dalam pengembangan

sistem.

17

Gambar3. Metode Prototyping

3.6 Arsitektur Penggunaan Teknologi

Dibawah ini menjelaskan arsitektural pemanfaatan teknologi jaringan dalam

membangun jaringan komputer pada Kantor Perwakilan Daerah Provinsi Kalimantan

Barat.

18

Gambar 4 Arsitektur Jaringan LAN

Dari arsitektur jaringan yang akan dibangun terlihat bagaimana pemanfaatan sumberdaya yang terdapat dalam jaringan dilakukan melalui server, serta pemanfaatan layanan internet juga hanya dapat dilakukan melalui server. Dan untuk memudahkan client yang menggunakan media transmisi non cable akan disiapkan fasilitas hotspot.

3.7 Penjadwalan Penelitian Untuk Penelitian yang dilakukan, penjadwalan pelaksanaan

project penelitian dapat digambarkan pada table berikut ini :Tabel 2 : Penjadwalan PenelitianJadwal Project April 2013 Mei 2013 Juni 2013 Juli 2013 Agustus20

13Konsep & AnalisaPersiapan ServerInstal Kabel

Persiapan KlienTransfer Data server to new Server Implementasi & Uji Coba

19

BAB 4ANALISIS DAN PEMODELAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem BerjalanSistem pengolahan data dan pelayanan informasi yang saat

ini berjalan pada KANTOR PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI

KALIMANTAN BARAT masih bersifat manual dan belum menjadi satu kesatuan

pengolahan data. Pada awalnya pola ini masih dapat memenuhi kebutuhan akan

layanan informasi, akan tetapi dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi

informasi, serta juga semakin tingginya volume permintaan akan layanan informasi

oleh masyarakat, pola tersebut sudah dirasa sangat lamban. Oleh sebab itu melalui penelitian yang bertujuan membangun sebuah sistem pengolahan data serta layanan informasi yang mampu memberikan suatu penyelesaian pada masalah yang dihadapi yaitu pertukaran informasi antar bagian yang lamban, penggunaan perangkat yang tidak efisien, pemanfaatan layanan internet yang kurang maksimal

20

serta data yang belum terintegrasi (pengolahan data berbasis file), adapun system yang akan dibangun adalah jaringan komputer lokal berbasis client server. Dengan membangun dan mengembangkan sebuah sitem jaringan, ini merupakan suatu langkah yang harus ditempuh dalam rangka bagaimana menciptakan suatu proses pengolahan data dalam bentuk pola pengolahan data yang terintegrasi sehingga keluar masuknya data dari sistem dapat dimonitor dengan baik. Pengolahan data terintegrasi merupakan suatu model pengolahan data yang dilakukan dalam satu program aplikasi dan disimpan secara terintegrasi dengan sistem keamanan yang lebih baik serta menjamin setiap aplikasi yang dijalankan oleh pemakai (Sudantha W. 2003).

Pesatnya perkembangan teknologi informasi sekarang ini dirasakan sangat besar pengaruhnya terhadap berbagai sisi kehidupan, terlebih pengaruhnya pada format data yang ada, disertai semakin tingginya tuntutan untuk terciptanya pertukaran informasi yang cepat, tepat, serta akurat, hal tersebut juga berpengaruh terhadap adanya perubahan format data yang masuk serta data keluar di lingkungan pengolahan data KANTOR

PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN BARAT. Dari hasil wawancara langsung dengan para pengguna sistem yang sedang berjalan, serta hasil pengamatan yang dilakukan penulis saat berlangsung pengolahan data, serta yang menjadi dasar untuk membangun sebuah sistem jaringan komputer pada KANTOR

PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN BARAT. Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan data saat ini yaitu :

Pertukaran informasi antar bagian sangat lamban (dilakukan secara manual melalui media penyimpanan seperti flash disk).

21

Penggunaan perangkat keras dan lunak yang tidak efisien (menyediakan printer untuk setiap PC).

Pemanfaatan layanan internet kurang optimal. Data tidak terintegrasi.

Berikut ini penulis menyajikan hasil wawancara dengan bagian (Kepala Kantor, Bagian Tata Usaha, Bagian Hubungan Antar Lembaga, Bagian

Pelayanan dan Bagian Promosi Daerah) mengenai perlu tidaknya membangun sistem jaringan komputer untuk meningkatkan pelayanan informasi pada KANTOR PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN BARAT, yang disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Ka Kan

tor

Bag TU

Bag Antar

Lembaga

Bag Promosi

Layan

an M

asyara

kat

0

5

10

15

Tidak PerluSangat PerluPerlu

Gambar 4.1 Prosentasi Kebutuhan Membangun Sistem Jaringan Komputer.

Dari grafik di atas dapat dilihat tingginya prosentase permintaan untuk membangun satu sistem yang dapat mendukung pertukaran data atau informasi yang cepat, tepat akurat dan efisien dalam hal ini jaringan komputer.

4.2 Implementasi Sistem Yang BaruMengacu pada masalah – masalah yang ada, yang mana hal

tersebut mempengaruhi pada terjadinya perubahan pada pencapaian

22

sasaran awal penggunaan sistem komputer personal. Agar sasaran tersebut dapat tercapai kembali serta permasalahan di lingkungan sistem yang ada pada saat ini dapat teratasi, penulis mengajukan suatu solusi dengan mengimplementasikan satu sistem jaringan komputer yakni membangun jaringan komputer lokal berbasis client server pada KANTOR PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN

BARAT. Dengan membangun sebuah sistem jaringan komputer, segala

aspek proses pengolahan data yang ada didalamnya akan mendapatkan manfaat teknologi informasi secara optimal, meningkatkan efisiensi kerja, efektivitas serta tingkat integrasi data yang lebih baik sehingga sistem jaringan, diharapkan semua kendala-kendala yang dihadapi oleh sistem yang lama dapat diatasi. Adapun sasaran yang akan dicapai dengan membangun sistem jaringan adalah sebagai berikut :

Pertukaran informasi antar bagian dapat dilakukan dengan cepat.

Penggunaan perangkat keras dan lunak dapat dilakukan secara efisien.

Mendukung manajemen jalur komunikasi dengan penggunaan kartu jaringan lebih dari satu.

Dapat dilakukan penggunaan layanan internet secara maksimal.

Integrasi data lebih terjamin. Monitoring data yang masuk dan keluar dari sistem dapat

dilakukan.Kemampuan Sistem jaringan dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul selama ini dapat dilihat pada sajian tabel berikut.

Tabel 3 Komparasi sistem Lama Dengan Sistem Jaringan Komputer

23

NO Jenis Data / Proses Detil Proses Sistem Lama Jaringan Komputer 1 Akses Internet Download Single user Multi user2 Perangkat Lunak Ms. Office 2007 Single user Multi user3 Umum Pertukaran Lamban Cepat4 Manajemen Data Keluar dan

masuk dataTidak

termonitorDapat dimonitor

5 Pencetakan Cetak Data Tersendiri Pakai Bersama

Dari table di atas, lima aktifitasyang jadi contoh perbandingan antara pengolahan data model personal komputer dengan sistem jaringan komputer dapat dilakukan yaitu :Untuk perbandingan efisiensi dapat kita lihat pada table di atas dengan kesimpulan sebagai berikut :

Menggunakan sistem yang lama = tidak efisien Menggunakan sistem jaringan komputer = Efisien

4.2.1Kebutuhan Perangkat KerasDalam rangka meningkatkan kinerja sistem jaringan yang ada,

diperlukan perangkat keras jaringan yang berkualitas, setiap perangkat jaringan harus dapat saling menunjang dalam hal kecepatan dalam mengolah dan mentransmisikan data. Peralatan jaringan yang diperlukan yaitu :

a. Serverb. Terminal ( Station )c. Media Transmisid. Switche. Printerf. Kartu Jaringan

4.2.1a Server

24

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat didalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan. Dilihat dari fungsinya, server bisa di kategorikan dalam beberapa jenis yaitu :

Server aplikasi (application server) adalah server yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat diakses oleh client.

Server data (data server) adalah server digunakan untuk menyimpan data baik yang digunakan client secara langsung maupun data yang diproses oleh server aplikasi.

Server proxy (proxy server) adalah server yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proxy atau server yang bertindak sebagai gateway terhadap dunia internet untuk setiap komputer klien. Proxy server bekerja dengan menjembatani komputer ke Internet. Program Internet seperti browser, download manager dan lain-lain berhubungan dengan proxy server, dan proxy server tersebut yang akan berkomunikasi dengan server lain di Internet (Arnold. 2010)

Akan tetapi dalam kenyataan di lapangan yang ditemui oleh penulis, fungsi sebuah server selain sebagai server aplikasi juga berfungsi sebagai server data dan server proxy, yang mana hal tersebut berdampak pada tingginya beban kerja yang diemban oleh sebuah

25

server, yang mengakibatkan lambatnya server dalam melakukan proses.

Untuk mendapatkan sebuah jaringan komputer yang handal, sebaiknya perlu membuat server sesuai dengan fungsi dari masing-masing server seperti diuraikan di atas, agar pengelolaan data juga dapat dengan mudah dilakukan, serta beban kerja setiap server dapat dibagi sesuai dengan fungsi dari setiap server. Untuk membangun / meningkatkan kemampuan sebuah jaringan komputer dengan membuat server sesuai dengan fungsi masing-masing server, diperlukan dukungan finansial total dari pihak manajemen karena projek tersebut memerlukan biaya relative sangat tinggi (Joko IM 2005

Model jaringan yang akan dikembangkan adalah jaringan komputer model Client Server, dimana dalam model jaringan client server semua proses berpusat pada server, karena itu diperlukan perangkat keras yang memadai sebagai Server. Adapun perangkat-perangkat yang diperlukan dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 4 Spesifikasi Perangkat Keras Komputer ServerNO Peralatan Kategori/ Tipe Produsen1 Mainboard TUF SABERTOOTH X79 ASUS2 Processor Pentium IV 3 Ghz Intel3 RAM / Memory 16

GBDDR3 Kingston

4 Hard Disk 160 GB ST3160215A Seagate5 Display Card Geforce Nvidia Cardex Pro6 DVD RW External DVD LG7 Monitor LCD 17 Inch LG 8 Kartu Jaringan PCI RTL

4.2.1b Terminal ( Client )Untuk menunjang penyelesaian beban kerja yang semakin

meningkat pada KANTOR PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI

26

KALIMANTAN BARAT, penulis menyarankan penambahan beberapa terminal dengan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut :

Tabel 5 Spesifikasi Perangkat Keras Komputer TerminalNO Peralatan Kategori/ Tipe Produsen1 Mainboard P4 M800 Pro ECS2 Processor Pentium IV 3 Ghz Intel 3 RAM / Memory 2 GB DDR2 Kingston4 Hard Disk 80 GB ST380215A Seagate5 Display Card Geforce Nvidia Cardex Pro6 DVD RW External DVD LG7 Monitor LCD 17 Inch LG 8 Kartu Jaringan PCI RTL

Diharapkan dengan peningkatan kemampuan jaringan komputer serta penambahan jumlah klien pada setiap bagian semakin meningkatkan kualitas pelayan kepada pelanggan.

4.2.3 Kebutuhan Perangkat Lunak ( Software )Kebutuhan perangkat lunak dalam membangun jaringan

komputer pada KANTOR PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN

BARAT, khusus untuk sistem operasi dapat dikategorikan dalam 2 kategori yaitu sistem operasi untuk server dan sistem operasi untuk terminal. Sistem operasi jaringan untuk server ada beberapa pilihan seperti diuraikan pada bab 2.3, mengacu pada semua keunggulan dan kelemahan setiap sistem operasi jaringan yang ada, penulis memilih untuk menggunakan sistem operasi Server Produksi Microsoft yakni Windows 2003 Server. Selain beberapa pertimbangan yang telah disebutkan, penggunaan windows 2003 server juga adalah untuk

27

memudahkan dalam migrasi sistem yang akan dilakukan. Perangkat lunak yang diperlukan adalah sebagai berikut :

Windows 2003 ServerSistem operasi yang akan digunakan untuk server

Windows XP professional dan linux Mandrake 10.00Sistem operasi untuk terminal

Ms. Office 2007 Perangkat Lunak Design Grafis dan Multi Media

4.2.4 InstalasiUntuk proses instalasi server, Proses ini dilakukan melalui dua

tahapan yaitu instalasi perangkat keras dan instalasi perangkat lunak. Instalasi perangkat keras harus dilakukan dengan hati-hati dan baik, karena kualitas instalasi akan berpengaruh pada kinerja perangkat keras tersebut. Instalasi perangkat lunak juga melalui dua tahapan proses yaitu instalasi sistem operasi dan instalasi perangkat lunak aplikasi dan pemrograman. Proses instalasi sistem operasi server perlu dipersiapkan dengan baik serta dilakukan dengan data-data yang akurat yaitu terkait dengan data keorganisasian mengenai terdapat berapa bagian dalam organisasi, ada berapa pengguna atau user setiap bagian, semua ini bertujuan agar kita dapat mengelola setiap sumber daya yang terdapat pada server sesuai dengan data-data organisasi.

4.2.4a Instalasi Sistem Operasi Windows 2003 Server.http://id.scribd.com/doc/8794625/Instalasi-Windows-Server-2003

Instalasi Windows Server 2003 mengggunakan master CD Windows Server 2003 sebagai berikut :

Berhubung instalasi dilakukan menggunakan media CD, oleh karena itu perlu dipastikan komputer sudah terpasang CD-ROM dan booting awal komputer tersebut dimulai melalui CD-ROM..

28

Hidupkan Komputer Server, masukan master CD Windows Server 2003 ke dalam CD-ROM kemudian komputer akan melakukan proses booting melalui CD-ROM yang telah berisi CD maters Windows Server 2003, Sesaat kemudian Komputer server akan melakukan loading file instalasi hingga layar monitor menampilkan seperti tampak pada gambar di bawah ini

Gambar 4.2.4i Windows Setup

Sesaat kemudian Windows Server 2003 akan menampilkan tampilan selamatdatang seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

29

Gambar.4.2.4ii Menu Mode Instalasi Tekan tombol Enter untuk Setup Windows Server 2003. Maka

akan keluar tampilanWindows Licencing Agreement.

Gambar 4.2.4iii Menu Lisensi Untuk melanjutkan klik tombol F8, hasil proses berikutnya seperti

nampak pada gambar berikut, menu menampilkan informasi tempat penyimpanan yang ada.

30

Gambar 4.2.4iv Menu Partisi Storage Pada Menu ini kita dapat melakukan pengelolaan tempat

penyimpanan, melakukan partisi hard disk sesuai kebutuhan kita.

Setelah Pembagian partisi dilakukan, selanjutnya klik enter untuk melanjutkan proses instalasi yang akan menampilkan menu seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.4v Menu Format storage

31

Pilih tipe file system untuk proses format hard disk, dalam hal ini penulis memilih NTFS file sistem kemudian klik enter untuk melakukan format, seperti ditampilkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.4vi Menu Proses Format Setelah proses format complete, proses instalasi akan

dilanjutkan pada mengkopi file-file utilitas server, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

32

Gambar 4.2.4vii Menu Instalasi Pnegkopian File-file utilitas server

Setelah mengkopi semua file-file instalasi berakhir, komputer akan melakukan restart, kemudian instalasi server berlanjut seperti tampilan gambar dibawah ini.

Gambar 4.2.4viii Menu instalasi lanjutan Setelah proses ini berakhir, instalasi masuk pada

pengaturan regional. Windows Server 2003 menampilkan jendela pengaturan Regional

andLanguage Options seperti terlihat pada gambar di bawah.

33

Gambar 4.2.4ix Regional and Language Option Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Personalized Your

Software.

Gambar 4.2.4x Menu Personalisasi Server Klik tombol Next, maka akan muncul jendela your product key.

34

Gambar 4.2.4xi Menu Memasukan serial Number Masukan Product Key Windows 2003 server yang tertera

pada CD Instalasi, kemudian pilih licensing mode yang akan digunakan, seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.4xii Menu Model Lisensi Setelah Proses menentukan model lisensi selesai,

berikutnya sistem instalasi masuk pada menu penamaan

35

komputer server dan membuat password administrator seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 4.2.4xiii Menu Penamaan server Kemudian klik next untuk melanjutkan instalasi, kemudian

masuk pada menu time zone, setting waktu ( tanggal, bulan, tahun ) serta jam.

Gambar 4.2.4xiv Menu Setting Waktu Setelah setting waktu dan time zone sudah selesai klik

next untuk melanjutkan instalasi, proses selanjutnya menampilkan menu untuk kartu jaringan.

36

untuk kartu jaringan.

Gambar 4.2.4xv konfigurasi kartu jaringan Pilih typical setting kemudian klik next untuk melanjutkan

instalasi, setelah proses ini berakhir, komputer akan melakukan restart dengan tampilan selanjutnya seperti tampilan dibawah ini.

Gambar 4.2.4xvi Menu untuk Login

Tekan tombol key + alt + delete untuk login, kemudian masukan nama dan password, seperti gambar dibawah ini.

37

Gambar 4.2.4xvii Menu menampilkan user yang akan login ke server.

Masukan nama user ( Administrator ) serta password kemudian klik ok, setelah itu permintaan akan diproses, hasil dari proses dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.2.4xviii Menu Awal Server Login Sebagai Administrator.

38

4.2.5Mengoptimalkan Server Sebagai File ServerSetelah proses instalasi dasar server dengan sistem operasi

Windows 2003 Server, langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi server dengan beberapa tahapan, agar server dapat berfungsi secara optimal. Adapun langkah – langkah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Klik tombol Start2. Klik Administrative Tools3. Klik Manage Your Server, hasilnya akan menampilkan jendela Configure Your Server seperti tampak pada gamabar di bawah ini.

Gambar 4.2.5a Menu Untuk Konfigurasi Server

39

4. Klik Add or remove a role pada menu Managing Your Server RolesMaka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard - Preliminary Steps seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.5b Preliminary Steps5. Klik tombol Next.

Kemudian terjadi proses Windows Server 2003 akan mendeksi Network Settings yang dilakukan .

Kemudian akan muncul jendela proses Configure Server Wizard - Server Role

40

Gambar 4.2.5c Menampilkan Status Server

4.2.5.1 Mengaktifkan File ServerLangkah mengaktifkan file server adalah sebagai berikut :

Klik File Server, kemudian klik tombol Next maka akan muncul jendela ConfigureYour Server Wizard - File Server Indexing Service

Gambar 4.2.5.1a Configure File server

41

Pilih No, leave Indexing Service turned off. Kemudian Klik tombol Next maka akanmuncul jendela Configure Your Server Wizard - Summary of Selections

Gambar 4.2.5.1b Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Share a Folder Wizard

42

Gambar 4.2.5.1c Menu Share Folder Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Share a Folder

Wizard - Folder Path

Gambar 4.2.5.1d Penentuan Folder Sharing

Tentukan Folder yang akan disharing. Misalnya C:\Data Karyawan (apabila tidak hafal letak dari folder tersebut, bisa menggunakan tombol Browse untuk mencarinya).

Klik tombol next untuk melanjutkan pada menu berikut.

43

Gambar 4.2.5.1e Membuat Nama folder sharing

Isikan Share name, Descriptions pada kolom yang telah disiapkan dan klik tombolNext. Maka akan muncul jendela Share a Folder Wizard - Permissions.

Gambar 4.2.5.1f Menetukan Model Permision

44

Setelah model Permision dari Folder telah ditentukan, klik tombol finish, selanjutnya Windows 2003 Server akan menampilkan jendela sharing was succesfull.

Gambar 4.2.5.1g Proses sharing folder dan aktif file server sukses.

Klik tombol close, Selanjutnya sistem menampilkan tampilan berikut.

45

Gambar 4.2.5.1h Menampilkan Akhir dari proses mengaktifkan File Server.

Klik tombol Finish.

Gambar 4.2.5.1i Menampilkan Menu Server Role, Status File Server Sudah Aktif

46

4.2.5.2 Mengaktifkan Printer ServerAgar fasilitas layanan printer jaringan dapat digunakan, untuk itu tersebut

perlu diaktifkan, langkah untuk mengaktifkannya adalah sebagai berikut : Masuk ke Menu Server Role, seperti gambar berikut:

Gambar 4.2.5.2a Menu Server Role Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Configur Your Server Wizard

- Printersand Printers Drivers.

Gambar 4.2.5.2b Konfigurasi Printer Server47

Pilih Windows 200 and Windows XP Clients only, jika anda hanya menginginkankomputer client menggunakan Sistem Operasi Windows 2000 dan Windows XP sajaatau All Windows clients jika anada menginginkan semua Sistem Operasi Windowsdapat menggunakan Print Server pada Windows Server 2003 ini.

Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard -Summary of Selections.

Gambar 4.2.5.2c Menu Summary Of Selection Printer Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Add Printer Wizard

48

Gambar 4.2.5.2d Menu add Printer wizard. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Add Printer Wizard

Gambar 4.2.5.2e Menu memilih model printer yang akan digunakan Pilih local printer attched to this computer, kemudian berikan tanda cek

list pada pilihan automatically detect and install my Plug and Play Printer apabila andamenginginkan Windows Server 2003 otomatis mendeteksi keberadaan printer yangterhubung langsung dengan komputer server.

Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Add a Printer Wizard - Select a PrinterPort

49

Gambar 4.2.5.2f Menu Untuk memilih Port Printer

Pada tampilan gambar di atas tentukan printer yang ada terhubung ke port apa dikomputer server. (Biasanya adalah LPT 1 atau USB), kemudian klik tombol next, maka akan muncul jendela add Printer Wizard - Install PrinterSoftware.

Gambar 4.2.5.2g Menu Memilih Jenis Printer

50

Pilih nama pabrik pembuat printer pada kolom Manufacture dan tipe printer yangakan digunakan pada kolom Printer. Misalnya Pabrik pembuatnya adalah HP dan tipe printernya adalah Laserjet 6L, kemudian klik tombol next, maka akan muncul jendela Add Printer Wizard - Name YourPrinter

Gambar 4.2.5.2h Menampilkan Jenis Printer yang dipilih Masukan nama printer yang diinginkan kemudian klik tombol Next. Jika

akan menggunakan name printer standar yang diberikan oleh Windows Server2003, dapat langsung mengklik tombol Next kemudian akan muncul jendela Add Printer Wizard - Printer Sharing

Gambar 4.2.5.2i Penamaan printer share

51

Ketikan nama shaing printer yang akan digunakan, misalnya kita mengambil nama dari contoh pada gambar di atas yaitu “Laserjet6L”, kemudian klik next untuk melanjutkan proses instalasi printer server dan berikutnya masuk pada menu seperti ditampilkan dalam gambar dibawah ini.

Gambar 2.5.2j Lokasi File Printer Server Tentukan lokasi printer server dalam gambar di atas lokasinya

yaitu pada Main Server of Pemda_Kalbar, kemudian kolom comment diisi dengan Print Server Windows 2003 Server Pemda_Kalbar, klik next untuk menjalankan lanjutan instalasi, hasil proses masuk pada menu print test seperti Nampak pada gamabr di bawah.

52

Gambar 2.5.2k Menu Print Test Pilih No kemudian klik next untuk melanjutkan proses, masuk

pada menu berikut.

Gambar 2.5.2l Proses instalasi printer selesai

Klik Finish untuk mengakhiri proses, selanjutnya sistem instalasi menampilkan seperti gambar di bawah ini.

53

Gambar 2.5.2m Menampikan Server sudah aktif sebagai print Server

Klik finish untuk keluar dari sistem instalasi, dengan ini proses konfigurasi printer server sudah selesai.

4.2.5.3 Membuat Group, Folder Kerja dan Pengguna Jaringan

4.2.5.31 Group Pengguna JaringanRepresentasi seorang pengguna dalam sebuah jaringan adalah

user account, sebuah account biasanya diberi nama sesuai dengan nama pengguna yang akan mengakses fasilitas dalam jaringan atau nama khusus sesuai dengan tujuan pembuatan account tersebut. Beberapa account dapat digabungkan dalam satu atau beberapa group, dalam hal ini fungsi group adalah menggolongkan account ke dalam kelompok – kelompok tertentu. Pada KANTOR PERWAKILAN

DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN BARAT, group – group pengguna jaringan adalah sebagai berikut :

o Kepala Kantor o Bagian Tata Uasaha

54

o Bagian Hubungan Antar Lembaga o Bagian Pelayanan

o Bagian Promosi Daerah Berikut ini langkah – langkah untuk membuat group yang ada pada lingkungan PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN BARAT

adalah sebagai berikut : klik startmenu - all programs - administrative tool - active

directory user and computers,hasil prosesnya akan muncul jendela Active Directory Users and Computers.

Gambar 4.2.5.31a Active Directory Users and Computers.

 

55

Gambar 4.2.5.31b Menu Pembuatan Group Klik kanan di user kemudian pilih new – group, seperti terlihat

pada gambar di atas, kemudian masuk pada menu pengsisian nama group dan masukan nama group seperti yang sudah disebutkan di atas yaitu “ Ka Kantor “, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.5.31c Menu Penamaan Group

Setelah nama group sudah dibuat kemudian klik ok untuk konfirmasi permintaan, berikutnya akan kembali pada menu pembuatan group, seperti tampak pada gambar di bawah ini.

56

Gambar 4.2.5.3d Menu Awal membuat Group

Klik kanan User > New > Group untuk menambahkan group Tata Usaha

Gambar 4.2.5.3e Menu New Object Group Tata Usaha

Setelah penamaan group “Tata Usaha” sudah sempurna klik ok untuk melanjutkan proses, dimana hasil proses kembali ke menu pembuatan group.

57

Gambar 4.2.5.3f Menampilkan Group yang sudah dibuat. Kemudian untuk menambah group yang lain klik kanan user >

New > Group seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.5.3g Menu Pembuatan Group.

Selanjutnya masuk pada menu pengisian nama group, masukan nama group yang diinginkan dalam hal ini Nama Group yang akan dibuat adalah “Hub Antar Lembaga” seperti tampak pada gambar di bawah ini.

58

Gambar 4.2.5.3h Pembuatan Group Hub Antar Lembaga. Lakukan langkah pembuatan group di atas hingga semua nama

group di lingkungan PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI

KALIMANTAN BARAT terdaftar dalam Server sebagai Group, seperti tampak dalam gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.5.3i Menampilkan Semua Group yang ada

59

Dengan berakhirnya langkah ini, pembuatan group dilingkungan PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN BARAT telah selesai, selanjutnya akan dibuat pengguna yang sesuai dengan bagian-bagian yang terdapat pada PERWAKILAN DAERAH

PROPVINSI KALIMANTAN BARAT.

4.2.5.32 Pengguna JaringanPengguna jaringan adalah subjek yang turut serta dalam proses

pengolahan data di lingkungan sistem PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI

KALIMANTAN BARAT, oleh sebab itu pembuatan pengguna atau user dalam server harus mengacu pada kebutuhan setiap pengguna terhadap fasilitas yng terdapat dalam server, serta pengklasifikasian pengguna pada setiap group yang sudah dibuat dalam sistem jaringan. Dengan mangacu pada kondisi tersebut di atas, penulis akan menguraikan tahapan-tahapan pembuatan user atau pengguna dalam server. Group yang dibuat berdasarkan bagian yang ada di lingkungan sistem PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN BARAT memiliki nama pengguna atau user untuk login sebagai berikut :

Ka Kantor dengan nama pengguna Ka Kantor1, Asisten Tata Usaha dengan nama pengguna TU1, TU2 dan TU3 Hub Antar Lembaga dengan nama pengguna : Hal1, Hal2, Hal3

dan Hal4 Pelayanan dengan nama pengguna : Pel1 dan Pel2 Promosi Daerah dengan nama pengguna : Promo1, Promo2 dan

Promo3Dalam pembuatan pengguna atau user jaringan, akan dibuatkan setiap bagian dengan satu pengguna, adapun langkah pembuatannya adalah sebagai berikut.

Login dengan user administrator atau dengan yang selevel, kemudian klik OK

60

Gambar 4.2.5.32a Tampilan awal Windows Server 2003

Sistem server memproses permintaan kemudian hasil proses akan menampilkan menu awal server, selanjutnya klik < start < Pograms < Administrative Tools < Active Directory Users and Compters, seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.5.32b Menu Utama Server

Hasil dari proses permintaan di atas selanjutnya akan masuk pada menu pembuatan pengguna jaringan.

61

Gambar 4.2.5.32c Menu Active Directory Users and

Computers Klik kanan < Users < New < Users kemudian klik ganda pada

users seperti tampak pada gambar di bawh ini.

Gambar 4.2.5.32d Menu pembuatan user Setelah itu sistem server melanjutkan proses, dimana hasil

prosesnya adalah masuk pada menu seperti tampilan gambar di bawah ini

62

Gambar 2.5.32e Menu untuk memasukan nama yang akan dibuat

Dalam menu diatas kita memasukan nama yang akan dibuat, serta nama yang akan digunakan pada saat login, setelah pengisian nama sudah lengkap, kemudian klik next untuk melanjutkan, berikutnya masuk pada tampilan seperti tampak dalam gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.5.32f Memastikan Status Password Setelah membuat password selesai klik next untuk melanjutkan

proses, dan hasilnya adalah tampilan gambar di bawah ini.

63

Gambar4.2.5.32g Menampilkan setting user Klik finish untuk mengakhiri proses pembuatan pengguna atas

nama “Ka Kantor1”, untuk menambahkan pengguna yang lain dengan melakukan langkah-langkah tersebut diatas, sampai seluruh pengguna jaringan di lingkungan PERWAKILAN DAERAH

PROPVINSI KALIMANTAN BARAT masuk ke dalam Server Windows 2003, yang mana hal tersebut sudah dilakukan oleh penulis seperti terlihat dalam gambar di bawah ini, bahwa semua pengguna jaringan pada jaringan komputer PERWAKILAN

DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN BARAT telah tedaftar dalam Server Pemda_Kalbar.Loc.

Gambar 4.2.5.32h Menampilkan semua user

64

4.2.5.33 Folder KerjaWilayah kerja atau folder kerja setiap pemakai jaringan sangat

penting dalam pengolahan data dalam lingkungan yang berbasis jaringan, hal ini sangat erat kaitannya dengan keamanan data, lingkup data, serta pemakai yang berhak dalam mengakses data. Karena itu proses pembuatan dan peng elolaan folder kerja jaringan dalam server akan mengacu dengan kondisi tersebut diatas. Untuk itu tahap awal pembuatan folder kerja adalah dengan membuat folder kerja berdasarkan group yang ada pada lingkungan PERWAKILAN DAERAH

PROPVINSI KALIMANTAN BARAT STMIK Jayakarta yakni : Ka Kantor, Tata Usaha, Hubungan Antar Lembaga, Pelayanan , Promosi Daerah dan Umum. Khusus untuk folder Umum, ini adalah folder kerja yang dapat digunakan secara bersama-sama dimana kegunaannya agar setiap unit dapat menyimpan data dimana sifat data tersebut adalah umum. Langkah membuat wilayah kerja berdasarkan group adalah sebagai berikut :

Login sebagai user administrator atau yang setingkat administrator, kemudian klik <start < my computer, kemudian pilih dan klik drive yang akan dibuat folder group, dalam drive terpilih klik kanan pilih< new<folder, setelah itu buat nama folder kerja group dalam hal ini nama foldernya adalah Ka Kantor.

65

Gambar 4.2.5.33a Menampilkan Folder “ Ka Kantor “Lakukan langkah-langkah tersebut di atas untuk membuat folder group yang lainnya, sampai keseluruhan folder group terbuat.

Selanjutnya membuat wilayah kerja pengguna jaringan berdasarkan group, adapun langkahnya adalah sebagai berikut :

Pilih drive< folder group, dalam hal ini drive D:\Ka Kantor\ dalam folder Ka Kantor klik kanan<new <folder kemudian masukan nama folder kerja user Ka Kantor1, seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.

Gambar 4.2.533b Menampilkan folder user group Ka Kantor1

4.3 Pemindahan Data dari semua komputer ke Server Jaringan.

66

Sebagai langkah persiapan untuk mengaktifkan server, terlebih dahulu data dari setiap komputer dipindahkan ke server. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pemindahan data, bisa menggunakan software Ghost atau bisa secara manual yaitu dengan menggandengkan tempat penyimpanan data atau storage masing-masing PC yang ada ke server yang dibangun, kemudian fungsikan server sebagai server kemudian login sebagai administrator, setelah proses login berhasil klik <Start <My Computer selanjutnya pilih drive dimana storage dari PC di petakan atau map, lalu pilih dan klik folder <group<user dan pada menu folder pilih edit <select all dan klik copy, dilanjutkan dengan klik <start < My Computer pilih dan klik drive dan folder group\user yang menjadi tujuan, di dalam folder tujuan lakukan klik kanan kemudian pilih paste, setelah itu proses pemindahan data langsung dilaksanakan. Lakukan langkah seperti di atas untuk memindahkan semua data dari semua PC ke server, hingga semua data yang ada dalam folder group dan user terkopi secara total, setelah proses pemindahan semua data dari setiap komputer ke server sudah selesai dilakukan dengan ini server siap untuk digunakan.4.4 Setting Koneksi Internet Dalam jaringan

Dari beberapa sasaran yang ingin dicapai dalam membangun jaringan, salah satunya adalah penggunaan layanan internet yang shareable (penggunanaan secara bersama). Peralatan utama yang diperlukan dalam melakukan setting layanan internet adalah modem. Adapun langkah – langkah yang dilakukan dalam melakukan setting internet dalam jaringan dalam hal ini pada komputer server adalah sebagai berikut :

1. Hubungkan modem menggunakan kabel jaringan UTP RJ 45 dengan kartu jaringan yang telah diset untuk layanan internet pada komputer server.

67

2. Kemudian Configurasi Modem Pada Server, sesuai dengan modem yang digunakan serta Set IP pada kartu jaringan server mengacu pada IP pada Modem (sebagai IP Default Gateway).

3. Setelah Setting Modem Pada Server sudah selesai, kemudian coba koneksi ke internet melalui browser.

4. Kemudian gunakan fasilitas Remote Desktop Connection pada terminal untuk menghubungkan / login ke server, setelah terminal terhubung/login ke server, terminal sudah siap untuk menggunakan layanan internet pada server.

4.5 Menguji Sistem Jaringan.Tahap pengujian sistem merupakan tahapan yang bertujuan untuk

menghasilkan satu system yang bebas dari kesalahan. Sasaran pengujian sistem adalah menemukan kesalahan dalam bentuk sekecil mungkin dalam usaha yang dapat dikelola dalam rentang waktu yang realistis. Metode pengujian sistem merupakan proses mempelajari dan menganalisa masalah yang diteliti guna membuat suatu pemecahan masalah atas perkembangan yang ada. Beberapa metode yang umum digunakan dalam pengujian sistem yaitu metode White Box dan Metode Black Box.

Dasar – dasar pengujian sistemPengujian mengharuskan pengembangmembuang pemikiran –

pemikiran sebelumnya mengenai “kebenaran” system yang baru saja dikembangkan dan mengatasi konflik minat yang terjadi pada saat kesalahan ditemukna.

Sasaran Pengujian1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu sistem dengan maksud

menemukan kesalahan.

68

2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probalitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkapkan semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Prinsip Pengujian1. Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan

pengguna..2. Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian dimulai.3. Prinsip pareto berlaku untuk pengujian system.4. Pengujian harus mulai “ dari yang kecil “ berkembang menjadi pengujian

“ yang besar “.5. Pengujian yang mendalam tidak mungkin.6. Untuk menjadi yang efektif pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga

yang independen.

Kraketristik yang membawa sistem dapat diuji :1. Operabilitas, semakin baik dia bekerja, semakin efisien dai dapt diuji.2. Obsaikervabilitas, “ Apa yang dilihat adalah apa yang diuji ”3. Kontalabilitas, “ Semakin baik kita dapat mengontrol system, semakin

banyak pengujian yang dapat diotomasisasi dan dioptimalkan “.4. Dekomposabilitas, “ Dengan mengontrol ruang lingkup pengujian, kita

dapat dengan lebih cepat dapat mengisolasi masalah dan melakukan pengujian kembali secara lebih halus “.

5. Kesederhanaan, “Semakin sedikit yang kita uji, semakin cepat kita dapat mengujinya”.

6. Stabilitas, “Semakin sedikit perubahan, semakin sedikit gangguan dalam pengujian”.

7. Kemampuan untuk dapat dipahami, “Semakin banyak informasi yang kita miliki, semakin halus pengujian yang akan dilakukan”.

69

Atribut – atribut pengujian yang baik :1. Pengujian yang baik memiliki probabilitasyang tinggi untuk menemukan

kesalahan.2. Pengujian yang baik tidak redudan.3. Pengujian yang baik seharusnya “jenis terbaik”4. Pengujian tidak boleh terlalu sederhana atau terlalu kompleks.

4.5.1Tehnik Pengujian White-BoxAdalah metode yang berfokus pada struktur control program.

Test case dilakukan untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis telah diuji. Pengujian basic path, tehnik pengujian white-box, menggunakan grafik (matriks grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang independent secara linear yang akan memastikan cakupan. Pengujian aliran data dan kondisi lebih lanjut menggunakan logika program dan pengujian loop menyempurnakan tehnik white-box yang lain dengan memberikan sebuah prosedur untuk menguji loop dari tingkat kompleksitas yang bervariasi. Pengujian black-box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program(Bagus.A Juni2010 ).

4.5.2Tehnik Pengujian Black-Box Metode ini berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak,

dengan melakukan test case dengan mempartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam. Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah laku objek-objek program. Partisi ekuivalensi membagi domain input ke dalam kelas data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai batas memeriksa kemampuan program untuk menangani data pada batas

70

yang dapat diterima. Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client atau server, dokumentasi dan fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan pedoman dan tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak ( Bagus. A, Juni 2010 ).

Dari uraian tehnik serta objek pengujian yang dilakukan dua metode pengujian yang telah diuraikan di atas, penulis menggunakan tehnik pengujian Black-Box dalam menguji sistem jaringan PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI

KALIMANTAN BARAT. Adapun objek yang diuji dapat diilihat pada table di bawah ini.

A. Penguji Sistem Jaringan Tabel. 6 Pengujian Sistem Jaringan Komputer PERWAKILAN DAERAH

PROPVINSI KALIMANTAN BARAT Objek Yang Diuji Detil UjiInternet / Sharing Akses Perangkat Lunak Penggunaan Bersama Perangkat LunakPenggunaan Hardware Pemakaian bersama PrinterPertukaran Data Pertukaran Data antar Bagian

Kasus dan Hasil Pengujian.1. Pengujian Penggunaan Jaringan Internet Tabel Pengujian Akses Internet

User/Data Input

Proses Awal

Proses Lanjutan Sharing Stand Alone

Respon

Keterangan

KaKantor . Keyboard

/ Mouse

Run Internet Eksplorer

Buka www.google.co.id √ x [ √ ] Sukses

[ ] Gagal

Speed OK (32 Kbs)

TU1 Keyboard Mouse

Run Internet Eksplorer

Open http://download.cnet.com/3055-2085_410908738.html?&tag=pdl-redir

√ x [√ ] Sukses

[ ]Gagal

Download Sukses

71

2. Pengujian Penggunaan Perangkat Lunak

Tabel Pengujian Sharing Perangkat Lunak Aplikasi

User/ Alat

Masukan

Proses

Awal

Proses Sharing Standalone Respon Keterangan

HAL1 Mouses /

Keyboard

Running MS.

Office

Excel2007 √ x [ √ ] Sukses

[ ] Gagal

Akses OK

Hal2 Keyboard/

Mouse

Hal3

Keyboard /

mouse

Running MS.

Office

(Excel2007

Running VLC

Media Player

Excel2007

Data Movie

X

x

[ √ ] Sukses

[ ] Gagal

[ √ ] Sukses

[ ] Gagal

Akses OK

Akses OK

3. Pengujian Penggunaan Perangkat KerasTabel Pengujian Sharing PrinterUser/Alat Masukan

Proses Awal

Proses Sharing

Standalone

Respon Keterangan

Pel1

Mouse/keyboard

Run Data

Excel

Cetak Ke Printer

√ x [ √ ]

Sukses

[ ]

Gagal

Cetak OK

Pel2

Mouse/keyboard

Run Data

Word

Cetak ke printer

√ x [ √ ]

Sukses

[ ]

Gagal

Cetak OK

4. Pengujian Pertukaran Data / Informasi

Tabel Pengujian Pertukaran Data Antar BagianUser/Alat Masukan

Proses Awal

Proses Sharing

Stanalone

Respon Keterangan

TU1 Keyboard dan Mouse

Copy data

Send to umum

√ x [ √ ]

Sukses

[ ]

Gagal

Cepat

Promo2 Keyboard/Mouse

Copy Data

Take data From Umum

√ x [ √ ]

Sukses

[ ]

Gagal

Cepat

72

B. Pengujian Non Jaringan (PC)

1. Tabel Pengujian Penggunaan Jaringan Internet User Alat Masukan

Proses Awal

Proses Sharing

Stand

aloneRespon

Keterangan

SingleuserKeyboard dan Mouse

Run Internet Eksplorer

Buka www.google.co.id

x √ [ √ ]

Sukses

[ ]

Gagal

OK

2. Pengujian Pengunaan Perangkat Lunak

Tabel Pengujian Sharing Perangkat Lunak Aplikasi

Alat Masukan Proses Awal

Proses Stand Alone

Sharing

Respon Keterangan

Single user Keyboard dan MouseData Multi Media

Run Data Excel

Run Data Movie

Exel

VCL Player

X

x

[ √ ]

Sukses

[ x ]

Gagal

[ √ ]

[ x ]

Gagal

OK

3. Pengujian Penggunaan Perangkat KerasTabel Pengujian Sharing PrinterAlat Masukan Proses

Awal Proses Stan

d Alone

Sharing

Respon

Keterangan

SingleuserKeyboard dan Mouse

Run Ms. Office Eksplorer

Cetak Ke Printer

√ x [ √ ]

Sukses

[ ]

Gagal

OK

4. Pengujian Pertukaran Data / Informasi

Tabel Pengujian Pertukaran Data Antar Bagian Alat Masukan Proses

Awal Proses Stan

d Sharing

Respon

Keterangan

73

Alone

SingleuserKeyboard dan Mouse

Pertukaran Data antar bagian

Copy Data To Media Penyimpanan

√ x [ √ ]

Sukses

[ ]

Gagal

Proses Lamban

Dari tabel perbandingan di atas terlihat dengan jelas perbedaan pengolahan data standalone dengan pengolahan data menggunakan jaringan komputer, baik dari segi efisiensi maupun cepatnya pertukaran data atau informasi yang dilakukan. 4.6 Implementasi Dan Pemeliharaan Sistem4.6.1 Implementasi

Setelah proses pengujian sistem sudah selesai dilakukan dengan hasil – hasil penemuan kelemahan serta mengambil tindakan penyelesaian terhadap kelemahan, sehingga terbentuk sebuah sistem yang layak untuk diterapkan. Setelah kondisi tersebut dapat dipenuhi selanjutnya adalah persiapan untuk memfungsikan sistem jaringan dalam proses pengolahan data di lingkungan PERWAKILAN DAERAH

PROPVINSI KALIMANTAN BARAT. Pada tahap ini perlu dipastikan bahwa semua perangkat jaringan yaitu : Switch, Media transmisi, Alat pencetakan, serta keseluruhan terminal yang akan digunakan sudah terinstal dan dapat bekerja dengan baik. Dalam implementasi sistem jaringan, penulis menganut model perubahan sistem secara parallel yaitu sistem jaringan dijalankan bersama-sama dengan sistem pengolahan data standalone (sistem lama), dengan kondisi jika sistem jaringan sudah berajalan dengan stabil, sistem pengolahan data standalone atau yang lama dihentikan pemakaiannnya

74

4.6.2 Pemeliharaan SistemPada tahap ini, dimana sistem jaringan yang baru sudah

berfungsi sesuai dengan kebutuhan organisasi. Selama sistem digunakan, secara periodik sistem akan ditinjau, perubahan bisa dilakukan bila timbul masalah atau ada kebutuhan baru.

Langka-langkah pemeliharaan sistem terdiri atas :1. Penggunaan Sistem

Yaitu menggunakan sistem sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing bagian.

2. Audit SistemMelakukan penggunaan dan penelitian formal untuk menentukan seberapa baik sistem jaringan yang baru dapat memenuhi kriteria kinerja. Hal semacam ini disebut penelahaan setelah penerapan dan dapat dilakukan oleh seorang auditor internal.

3. Penjagaan SistemYaitu melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin sehingga sistem tetap beroperasi dengan baik. Selain itu juga untuk menjaga kemutakhiran sistem bila sewaktu-waktu terjadi perubahan dilingkungan sistem atau adanya perubahan perangkat lunak.

4. Peningkatan Sistem yaitu melakukan modifikasi terhadap sistem setelah sistem beroperasi beberapa waktu.

5. Melakukan BackupPerlu melakukan backup, dimana proses backup dilakukan dengan fola : backup sistem secara total dan backup data secara seleksi yaitu menentukan folder data yang akan di backup. Tindakan ini dilakukan untuk mengantisifasi terjadinya gangguan terhadap sistem.

Demikian penelitian yang dilakukan mengenai peningkatan system dari model stand alone ke model jaringan komputer lokal, semua

75

dilakukan dalam upaya pencapaian sasaran maksimal organisasi yang sesuai dengan prinsif .

BAB 5PENUTUP

5.1 Kesimpulan 1. Upaya meningkatkan percepatan pertukaran data / informasi

serta pengguana sumber daya secara bersama dan penggunan layanan internet yang share able telah berhasil dilakukan yakni dengan membangun sebuah sistem pada PERWAKILAN DAERAH

PROPVINSI KALIMANTAN BARAT yaitu dengan mengimplementasikan jaringan komputer berbasis client server dengan windows 2003 server. Dengan pengimplementasian sistem jaringan komputer juga dapat mendukung upaya peningkatan kinerja serta efisiensi sistem pada kantor PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN BARAT.

2. Peningkatan kinerja serta efsiensi yang dimaksud adalah :a. Pertukaran data / informasi antar bagian dapat dilakukan

dengan cepatb. Penggunan internet dapat dilakukan secara bersama.c. Efisiensi Penggunaan Perangkat Keras dapat dilakukan.

76

d. Penggunaan Media Penyimpanan Sekunder dalam pelaksanaan pertukaran data / informasi dapat diminimalkan

5.2 Saran1. PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI KALIMANTAN BARAT Sebagai

sebuah instansi pemerintah, perlu meningkatkan kemampuan sistem yang dapat diakses oleh jaringan luas yaitu dengan model Web Server.

2. Layanan informasi mengenai PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI

KALIMANTAN BARAT dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.

3. Membuat layanan dengan desain interface yang lebih menarik.4. Untuk menghasilkan sebuah jaringan komputer yang handal

sangat diperlukan dukungan total dari Governance dalam pengembangan serta peningkatan kemampuan jaringan komputer enterprise PERWAKILAN DAERAH PROPVINSI

KALIMANTAN BARAT dengan beberapa server, yang disesuaikan menurut fungsi setiap server yaitu: server aplikasi, server data dan proxy server.

77

78