Upload
khangminh22
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Komisi Kejaksaan Republik IndonesiaJl. Rambai No. 1A, Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp. 021-7264253 fax. 021-7265308www.komisi-kejaksaan.go.id
@KomisiKejaksaan Komisi Kejaksaan RI Komisi Kejaksaan RI
i
LAPORAN TAHUNAN
KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2020
KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Rambai No. 1A Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp. (021) 7264253, Fax. (021) 7265308 Website : www.komisi-kejaksaan.go.id
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan ridhoNya, Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (KKRI) dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Tahun 2020 sebagai implementasi
pelaksanaan Peraturan Presiden No.18 Tahun 2011 tentang Komisi Kejaksaan
Republik Indonesia.
Laporan Tahun 2020 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas dan fungsi KKRI yang akan memaparkan pelaksanaan dari
rencana kerja (Renja) sebagaimana yang telah disusun dalam rencana strategis
KKRI Tahun 2020-2024 dan keberhasilan pencapaian sasaran strategis Tahun
2020. Diharapkan laporan Tahun 2020 dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk
perbaikan peningkatan kinerja seluruh jajaran di lingkungan KKRI pada masa
yang akan datang.
Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, KKRI bekerja sama
dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu Kementerian
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko
Polhukam), Kejaksaan Agung beserta Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri di
daerah, Perguruan Tinggi, Lembaga Negara lainnya, serta masyarakat madani
(civil society) yang peduli terhadap peningkatan profesionalitas Kejaksaan.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada
seluruh jajaran Pimpinan dan Staf Sekretariat KKRI, yang telah bekerja dengan
sungguh-sungguh melaksanakan tugas yang dibebankan oleh Pemerintah serta
pimpinan dan jajaran Kemenko Polhukam yang telah memberikan dukungan
anggaran dan sarana prasarana dalam pelaksanaan tugas KKRI. Dengan tekad
dan komitmen yang kuat, dan disertai dengan i’tikad yang baik, mudah-mudahan
pelaksanaan tugas dan fungsi KKRI dalam mendorong peningkatan kualitas
kinerja Kejaksaan akan terwujud.
Jakarta, Januari 2021
Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia
Dr. Barita Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (KKRI) dibentuk berdasarkan Peraturan
Presiden No. 18 Tahun 2011 tentang Komisi Kejaksaan Republik Indonesia sebagai
upaya untuk meningkatkan kualitas kinerja Kejaksaan Republik Indonesia
sebagaimana amanat Pasal 38 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Kejaksaan Republik Indonesia, yang bertugas melakukan pengawasan, pemantauan
dan penilaian terhadap kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau Pegawai Kejaksaan
Republik Indonesia, baik dalam kedinasan maupun diluar kedinasan serta
memberikan penilaian terhadap organisasi, tatakerja, kelengkapan sarana dan
prasarana, serta sumber daya manusia dilingkungan Kejaksaan Republik Indonesia.
KKRI berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat di tengah situasi pandemi COVID-19, dan terus mendukung program
pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Dengan adanya
kebijakan work from home dan pembatasan pertemuan secara fisik, mendong KKRI
melakukan perubahan strategi dalam pelaksanaan tugas dan wewenang dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. KKRI telah mengambil kebijakan
perubahan metode penerimaan laporan pengaduan masyarakat secara daring
melalui e-mail, website dan aplikasi WhatsApp. Kegiatan rapat untuk pengambilan
keputusan pun tetap berjalan berkat bantuan aplikasi video conference. Program
kerja yang telah disusun tetap dapat dilaksanakan, dan pelaksanaanya menerapkan
protokol kesehatan secara ketat.
Laporan Tahun 2020 ini merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja
pencapaian visi, misi dan pelaksanaan program serta kegiatan KKRI dari bulan
Januari sampai dengan Desember 2020 guna memberikan gambaran kinerja KKRI
yang meliputi Bidang Laporan dan Pengaduan Masyarakat, Bidang Pengawasan
Penilaian Kinerja dan Perilaku Jaksa dan /atau Pegawai Kejaksaan, Bidang
Pemantauan Organisasi, Tata Kerja, Kelengkapan Sarana dan Prasarana serta
Sumber Daya Manusia di Lingkungan Kejaksaan, Bidang Hubungan Antar Lembaga
dan Masyarakat yang diharapkan dapat mewujudkan peningkatan kualitas kinerja
Kejaksaan RI yang profesional dan modern.
Adapun Realisasi Anggaran KKRI Tahun Anggaran (TA) 2020 sebesar
Rp. 12.444.116.808,- (dua belas milyar empat ratus empat puluh empat juta seratus
enam belas ribu delapan ratus delapan rupiah) atau tercapai 96,2 % dari pagu
anggaran sebesar sebesar Rp. 12,935,613,000,- (dua belas milyar sembilan ratus
tiga puluh lima enam ratus tiga belas ribu rupiah) yang dipergunakan untuk
menyelenggarakan program dan kegiatan KKRI.
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................ ii Ringkasan Eksekutif ..................................................................................... iii Daftar Isi ........................................................................................................ iv Visi Misi dan Nilai Organisasi .......................................................................
v
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................. B. Tujuan dan Sasaran ....................................................................... C. Perencanaan Kinerja KKRI Tahun 2020 ........................................ D. Arah Kebijakan dan Program .........................................................
1
2
3
5
II. PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG A. Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat ..............................
1. Pengelolaan Laporan Pengaduan Masyarakat berkaitan dengan Protokol COVID-19 dan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ................................................
2. Statistik Pengelolaan Laporan Pengaduan Masyarakat .......... 3. Sebaran Wilayah Pengaduan Masyarakat .............................. 4. Substansi Laporan Pengaduan Masyarakat ............................ 5. Profil Pelapor............................................................................
B. Pengawasan Penilaian Kinerja dan Perilaku Jaksa dan/atau Pegawai Kejaksaan .......................................................................
C. Pemantauan Organisasi, Tata Kerja, Kelengkapan Sarana dan Prasarana Serta Sumber Daya Manusia di Lingkungan Kejaksaan .......................................................................................
D. Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat ...................................
7
7 8
11 13 14
14
19 21
III. PAGU DAN REALISASI ANGGARAN
A. Pagu Anggaran ............................................................................. B. Realisasi Anggaran .......................................................................
42 42
IV. PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... B. Saran..............................................................................................
44 45
v
VISI
“Menjadi Lembaga Mandiri dan Terpercaya yang Bertanggung Jawab Kepada Presiden untuk Kejaksaan RI yang Professional
MISI
1. Melakukan Penguatan Kelembagaan KKRI; 2. Meningkatkan Kinerja Kejaksaan RI yang Profesional dan Modern; dan
3. Meningkatkan Partisipasi dan Kepercayaan Publik.
NILAI-NILAI
Santun
Menyapa setiap orang, memberi salam setiap orang, menyampaikan pendapat dengan cara yang baik, saling menghormati, tahu dan sadar akan posisi masing-masing
Profesional
Bekerja secara konkret dengan tindakan nyata, berani, responsif, kemandirian, terbuka terhadap setiap gagasan, positif
Integritas
“On time”—rapat, memberi laporan, menepati janji, sama antara perkataan dan perbuatan, bertanggung jawab, konsisten, konsekuen, amanah, komitmen, loyal, dedikasi, transparan, tidak menerima sumbangan/hadiah berupa apapun dan dari siapapun
Kebersamaan
Mengerjakan tugas bersama-sama, pengambilan keputusan melalui musyawarah, selalu berusaha mengerti orang lain, dan mendahulukan kepentingan organisasi
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja Kejaksaan Republik
Indonesia, Presiden membentuk Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (KKRI)
berdasarkan Peraturan Presiden No. 18 Tahun 2011 tentang Komisi Kejaksaan
Republik Indonesia sebagaimana tindak lanjut Pasal 38 Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia. KKRI
merupakan lembaga non struktural yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Presiden, yang dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya bersifat mandiri.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2011, KKRI bertugas
melakukan pengawasan, pemantauan dan penilaian terhadap kinerja dan
perilaku Jaksa dan/atau Pegawai Kejaksaan Republik Indonesia, baik dalam
kedinasan maupun diluar kedinasan. KKRI juga bertugas memberikan penilaian
terhadap organisasi, tatakerja, kelengkapan sarana dan prasarana, serta
sumber daya manusia dilingkungan Kejaksaan Republik Indonesia.
Ketentuan pasal 24 Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2011
mewajibkan KKRI menyampaikan Laporan Tahunan kepada Presiden, dan
sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas kinerja KKRI tersebut
maka disusun laporan Tahun 2020 periode bulan Januari s/d Desember 2020
tentang kegiatan dan capaian yang dilakukan KKRI dalam rangka
meningkatkan kualitas kinerja lembaga Kejaksaan. Laporan ini juga diharapkan
dapat menjadi bahan masukan bagi Presiden dalam mengambil kebijakan guna
perbaikan institusi Kejaksaan ke depannya.
Adapun laporan Tahun 2020 secara garis besar menyajikan:
1. Capaian kinerja KKRI yang meliputi:
a. Pengelolaan Laporan dan Pengaduan Masyarakat;
b. Pengawasan, Penilaian Kinerja dan Perilaku Jaksa dan /atau
Pegawai Kejaksaan;
c. Pemantauan Organisasi, Tata Kerja, Kelengkapan Sarana dan
Prasarana serta Sumber Daya Manusia di Lingkungan Kejaksaan;
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
2
d. Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat.
2. Pemberian rekomendasi terkait arah dan kebijakan Kejaksaan;
3. Pelaksanaan manajemen pengelolaan dan keuangan.
B. TUJUAN DAN SASARAN
1. Tujuan
Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi, KKRI menetapkan 3 (tiga)
tujuan yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan, sebagai berikut:
1. Terciptanya KKRI yang kuat;
2. Terwujudnya Kejaksaan RI yang Profesional dan Modern; dan
3. Terjalinnya hubungan dengan masyarakat yang percaya kepada KKRI.
Hal tersebut akan dilaksanakan melalui pelaksanaan tugas dan kewenangan
KKRI dalam melakukan pengawasan, pemantauan, penilaian kinerja dan
perilaku, dengan disertai pemberian penghargaan dan sanksi; pemenuhan
sarana dan prasarana; penyempurnaan organisasi dan tata kerja dalam
rangka penataan organisasi yang efektif dan efisien.
2. Sasaran Strategis
Sasaran yang akan dicapai dalam 4 (empat) tahun ke depan, sebagai
berikut:
1. Terciptanya KKRI yang kuat, yaitu Meningkatnya kualitas tata kelola di
KKRI yang diukur dengan indeks reformasi birokrasi, ketersediaan
anggaran, sarana dan prasarana;
2. Terwujudnya Kejaksaan RI yang profesional dan modern, yaitu
terlaksananya peningkatan profesionalitas Kejaksaan RI yang diukur
dengan rekomendasi terkait pembenahan manajemen SDM yang
ditindaklanjuti oleh Kejaksaan RI, rekomendasi terkait penataan
organisasi yang ditindaklanjuti oleh Kejaksaan RI, rekomendasi terkait
penguatan tata kerja yang ditindaklanjuti oleh Kejaksaan RI,
rekomendasi terkait penanganan lapdu yang ditindaklanjuti oleh
Kejaksaan RI;
3. Terjalinnya hubungan dengan masyarakat yang percaya dengan KKRI,
yaitu meningkatnya dukungan eksternal terhadap KKRI yang diukur
dengan tindak lanjut MoU dan kerja sama dengan pemangku
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
3
kepentingan, pelaporan kinerja tepat waktu, di tingkat kepuasan
pemangku kepentingan.
C. PERENCANAAN KINERJA KKRI TAHUN 2020
Surat Keputusan Ketua KKRI Nomor: KEP-05/KK/11/2019 tentang Pembagian
Bidang Tugas Anggota Komisi Kejaksaan Republik Indonesia Masa Jabatan
2019-2023 menetapkan 4 (empat) Bidang Tugas KKRI sebagai berikut:
a. Bidang Laporan dan Pengaduan Masyarakat;
b. Bidang Pengawasan Penilaian Kinerja dan Perilaku Jaksa dan /atau
Pegawai Kejaksaan;
c. Bidang Pemantauan Organisasi, Tata Kerja, Kelengkapan Sarana dan
Prasarana serta Sumber Daya Manusia di Lingkungan Kejaksaan;
d. Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat.
Adapun perencanaan kinerja KKRI Tahun 2020 sebagai berikut:
a. Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat
1) Menyusun rencana program dan kegiatan Bidang Laporan Pengaduan
Masyarakat;
2) Menyiapkan rekomendasi-rekomendasi hasil pleno;
3) Melaksanakan pemantauan pelaksanaan rekomendasi.
b. Pengawasan, Pemantauan, dan Penilaian terhadap Kinerja Jaksa dan
Pegawai Kejaksaan
1) Menyusun rencana program dan kegiatan Bidang.
2) Menyiapkan rekomendasi pemberian Reward kepada Jaksa/Pegawai
Kejaksaan yang berprestasi.
3) Melaksanakan monitoring/pengawasan di lapangan terhadap kinerja
dan perilaku Jaksa/Pegawai Kejaksaan, kondisi organisasi, dan
kelengkapan sarana prasarana.
4) Melaksanakan pengawasan kasus yang menarik perhatian Publik.
c. Pemantauan Organisasi, Tata Kerja, Kelengkapan Sarana dan
Prasarana serta Sumber Daya Manusia di Lingkungan Kejaksaan
1) Menyusun rencana program dan kegiatan Bidang;
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
4
2) Menyusun sistem dan instrumen pemantauan dan penilaian terkait
kondisi organisasi tata kerja kelengkapan sarana dan prasarana serta
pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Kejaksaan;
3) Menyusun standar-standar yang diperlukan terkait pemantauan dan
penilaian kondisi organisasi, tata kerja kelengkapan sarana dan
prasarana serta sumber daya manusia di lingkungan Kejaksaan;
4) Melaksanakan pemantauan, pengkajian, analisis terhadap hasil
pemantauan dan penilaian serta masukan masyarakat atas kondisi
organisasi, tata kerja kelengkapan sarana dan prasarana serta
pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Kejaksaan;
5) Menyusun dan menyampaikan rekomendasi atas hasil kajian dan
analisis, serta memantau pelaksanaan rekomendasi.
d. Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat
1) Menyusun rencana program dan kegiatan Bidang;
2) Melaksanakan kegiatan hubungan kerjasama dengan instansi
pemerintah dan lembaga terkait lainnya dalam rangka pelaksanaan
tugas dan wewenang Komisi Kejaksaan Republik Indonesia;
3) Melaksanakan pembuatan MoU/Nota Kesepahaman dengan Perguruan
Tinggi dan Organisasi Bantuan Hukum (OBH)/Instansi/
Lembaga/Kementerian dalam rangka pemantauan kinerja
Jaksa/Pegawai Kejaksaan;
4) Melaksanakan penelitian, pengkajian, pengembangan kerjasama
keilmuan dan kegiatan ilmiah lainnya yang berkaitan dengan penilaian
kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau Pegawai Kejaksaan;
5) Melaksanakan evaluasi pelaksanaan hubungan kerjasama dengan
instansi pemerintah dan lembaga terkait lainnya dalam rangka
meningkatkan kinerja Kejaksaan;
6) Melaksanakan kegiatan workshop/pertemuan/FGD Komisi Kejaksaan
Republik Indonesia dengan Lembaga/Instansi/Pakar Hukum;
7) Menyampaikan rekomendasi ke Presiden dan/atau Jaksa Agung
mengenai perbaikan pengelolaan SDM, sarana prasarana, tata kerja,
dan kondisi organisasi;
8) Membuat Laporan Triwulan dan Tahunan ke Presiden.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
5
D. ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM
1. Tugas Pokok dan Wewenang
KKRI dibentuk sebagai pelaksanaan Pasal 38 Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia. Adapun
Tugas KKRI sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor
18 Tahun 2011 tentang Komisi Kejaksaan Republik Indonesia adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan pengawasan, pemantauan dan penilaian terhadap kinerja
dan perilaku Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan dan kode etik;
b. Melakukan pengawasan, pemantauan dan penilaian terhadap perilaku
Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan baik di dalam maupun di luar tugas
kedinasan; dan
c. Melakukan pemantauan dan penilaian atas kondisi organisasi, tata kerja,
kelengkapan sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia di
lingkungan Kejaksaan.
Adapun Kewenangan Komisi Kejaksaan sebagaimana diatur dalam Pasal
4 Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi Kejaksaan RI
adalah sebagai berikut:
a. Menerima dan menindaklanjuti laporan atau pengaduan masyarakat
tentang kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya;
b. Meneruskan laporan atau pengaduan masyarakat kepada Jaksa Agung
untuk ditindaklanjuti oleh aparat pengawas internal Kejaksaan;
c. Meminta tindak lanjut pemeriksaan dari Jaksa Agung terkait laporan
masyarakat tentang kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau pegawai
Kejaksaan;
d. Melakukan pemeriksaan ulang atau pemeriksaan tambahan atas
pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas internal
Kejaksaan;
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
6
e. Mengambil alih pemeriksaan yang telah dilakukan oleh aparat pengawas
internal Kejaksaan; dan
f. Mengusulkan pembentukan Majelis Kode Perilaku Jaksa.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 dan Pasal 4, Komisi Kejaksaan:
a. Berhak mengikuti gelar perkara terhadap kasus-kasus yang menarik
perhatian publik yang dipimpin oleh Jaksa Agung;
b. Berhak mengikuti gelar perkara terhadap kasus-kasus dan/atau perkara
yang dilaporkan masyarakat kepada Komisi Kejaksaan;
c. Dapat diangkat menjadi anggota dalam Majelis Kode Perilaku Jaksa.
2. Arah dan Kebijakan Program 2020-2024
Renstra KKRI 2020-2024 menetapkan arah dan kebijkan program
KKRI tahun 2020 sebagai berikut:
a. Penanganan laporan atau pengaduan masyarakat tentang kinerja dan
perilaku Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan dalam menjalankan tugas
dan wewenangnya;
b. Pengawasan, pemantauan dan penilaian terhadap perilaku Jaksa
dan/atau pegawai Kejaksaan baik di dalam maupun di luar tugas
kedinasan;
c. Pemantauan dan penilaian kinerja organisasi Kejaksaan;
d. Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat;
e. Penguatan Organisasi dan Tata Laksana KKRI.
Output dari program diatas adalah rekomendasi kepada Presiden dan
atau Jaksa Agung berupa:
1. Penyempurnaan organisasi dan tata kerja serta peningkatan kinerja
Kejaksaan.
2. Pemberian penghargaan kepada Jaksa dan atau Pegawai Kejaksaan
yang berprestasi dalam melaksanakan tugas kedinasannya.
3. Pemberian sanksi terhadap Jaksa dan atau Pegawai Kejaksaan sesuai
dengan pelanggaran yang dilakukan.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
7
BAB II
PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG
A. PENANGANAN LAPORAN PENGADUAN MASYARAKAT
1. Pengelolaan Laporan Pengaduan Masyarakat Berkaitan dengan
Protokol COVID-19 dan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB).
Salah satu strategi Pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19
adalah dengan menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB). Pemerintah melalui Kementerian PAN-RB juga memberlakukan
kebijakan work from home (WFH) untuk para aparatur sipil negara, yang
mana menuntut setiap instansi untuk melakukan perubahan strategi dan cara
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. KKRI sebagai lembaga
pemerintah secara sungguh-sungguh mendukung upaya penanggulangan
Pandemi Covid-19, yang mana telah ditetapkan kebijakan WFH bagi
pegawai KKRI sekaligus menetapkan mekanisme penerimaan laporan
pengaduan masyarakat secara online baik memalui e-mail, website
lapor.go.id, dan aplikasi WhatsApp. Hal ini dilakukan agar dua kewajiban
KKRI tetap dapat berjalan secara beriringan, yaitu memberikan pelayanan
kepada masyarakat terkait penerimaan laporan pengaduan dan mendukung
program pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
Rekapitulasi penerimaan laporan pengaduan masyarakat pada Tahun
2020 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 1 Rekapitulasi Penerimaan Laporan Pengaduan Masyarakat
Tahun 2020
No. Cara Penyampaian TW I TW II TW III TW IV TOTAL Prosentase
1 Via Pos 147 148 256 204 757 75%
2 Datang Langsung 40 12 38 42 132 13%
3 Rujukan dari Lembaga Lain
9 5 1 5 20 2%
4 Email 12 19 28 28 87 9%
5 Telepon 0 0 5 7 12 1%
6 Lapor.go.id 1 0 0 0 1 0%
Jumlah 209 184 328 286 1007 100%
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
8
Berdasarkan tabel di atas diketahui pada Tahun 2020, KKRI menerima
laporan pengaduan dengan jumlah 1007 (seribu tujuh) laporan pengaduan
dan sarana penyampaian laporan pengaduan via Pos tetap menjadi pilihan
terbanyak masyarakat untuk menyampaikan laporannya dengan jumlah 757
(tujuh ratus lima puluh tujuh) laporan pengaduan atau sekitar 75% dari
keseluruhan laporan pengaduan yang diterima sebanyak 1007 (seribu tujuh)
laporan pengaduan.
Tindak lanjut dalam rangka penanganan Pengaduan Masyarakat tetap
dilaksanakan sebagaimana mestinya sesuai mekanisme penanganan
Laporan Pengaduan Masyarakat di KKRI.
Adapun untuk Penelaahan laporan pengaduan dilakukan oleh Komisioner
KKRI dengan bantuan penggunaan sarana elektronik berupa email dan
Whatsapp/Whatsapp Group dan dibahas dalam rapat pleno secara zoom
meeting, sehingga seluruh pengaduan masyarakat yang diterima oleh KKRI
dapat dilayani dengan baik walaupun dalam situasi pandemi.
2. Statistik Pengelolaan Laporan Pengaduan Masyarakat
Pada Tahun 2020, KKRI menerima sebanyak 1007 (seribu tujuh) laporan
pengaduan masyarakat, baik yang dikirim melalui pos, telepon, WA, email
ataupun datang langsung ke kantor.
Tabel 2 Penerimaan Laporan Pengaduan Masyarakat
Tahun 2020
Setelah surat pengaduan masyarakat diterima KKRI, kemudian dilakukan
telaah dan diputuskan tindak lanjutnya melalui Rapat Pleno, selanjutnya
0
50
100
150
5781 71 61 57 66
94 99
135106 116
64
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
9
merekomendasikan kepada Jaksa Agung sebanyak 489 (empat ratus
delapan puluh sembilan) rekomendasi dengan kualifikasi untuk dilakukan
klarifikasi sebanyak 128 (seratus dua puluh delapan) pengaduan, dan
sebanyak 361 (tiga ratus enam puluh satu) pengaduan diteruskan untuk
ditindaklanjuti segera. KKRI melakukan klarifikasi ke pelapor sebanyak 66
(enam puluh enam) pengaduan dan KKRI juga meneruskan 21 (dua puluh
satu) pengaduan ke Kompolnas, 2 (dua) pengaduan diteruskan ke Komisi
Yudisial, 2 (dua) pengaduan diteruskan ke Ombudsman, 1 (satu) pengaduan
diteruskan ke Direktur Pelayanan Komunikasi Masyarakat an. Direktur
Jenderal Hak Asasi Manusia Komisi Hukum dan Hak Asasi Manusia, 1 (satu)
pengaduan diteruskan ke Komnas HAM, dan 41 (empat puluh satu)
pengaduan dilakukan klarifikasi lapangan, 54 (lima puluh empat) pengaduan
diarsipkan, 458 (empat ratus lima puluh delapan) pengaduan
monitoring/pemantauan.
Tabel 3
Penerimaan Laporan Pengaduan (2016 - 2020)
Laporan pengaduan yang diterima oleh KKRI pada tahun 2019 sebanyak
872 (delapan ratus tujuh puluh dua) dan laporan pengaduan pada tahun
2020 sebanyak 1007 (seribu tujuh) laporan pengaduan. Jumlah laporan
pengaduan yang diterima oleh Komisi Kejaksaan RI meningkat dari tahun
sebelumnya, hal ini mengindikasikan kepercayaan masyarakat dan
keberadaan KKRI masih diperlukan untuk meningkatkan kualitas kinerja
Kejaksaan RI.
KKRI juga menerima pengaduan dari lembaga lain, misalnya dari Kantor Staf
Kepresidenan (via Lapor), Komisi Yudisial, Ombudsman Republik Indonesia,
Kompolnas, Komnas HAM dan lain sebagainya.
0
200
400
600
800
1000
1200
2016 2017 2018 2019 2020
1048878 888 872
1007
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
10
Tabel 4 Status Tindak Lanjut Laporan
Pengaduan Masyarakat Tahun 2020
No. LaporanPengaduan Jumlah No. Status Laporan Pengaduan Jumlah
1. Sisa Laporan Tahun 2019 (proses telaah dan proses konsep R)
128 1. Diteruskan ke Kejaksaan RI, sebagai berikut:
2. Laporan Pengaduan yang diterima Tahun 2020
1007 a. Untuk dilakukan klarifikasi
128
b. Untuk dilakukan Pemeriksaan -
c. Untuk ditindaklanjuti segera oleh Kejaksaan RI
361
2.
Diteruskan kepada:
a. Pelapor (minta data) 66
b. Komisi Kepolisian Nasional 21
c. Komisi Yudisial 2
d. Ombudsman RI 2
e. Direktur Pelayanan Komunikasi Masyarakat an. Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia Komisi Hukum dan Hak Asasi Manusia
1
f. Komnas HAM 1
4. Klarifikasi lapangan 41
5. Diarsipkan / arsip gabung 54
6. Monitoring / pemantauan 458
Jumlah 1135 Jumlah 1135
Prosentase penanganan laporan pengaduan pada Tahun 2020, dapat dilihat
dalam table berikut :
Tabel 5 Prosentase Tindak Lanjut Laporan Pengaduan
Tahun 2020
Rekomendasi Klarifikasi, 11.28% Rekomendasi
Ditindaklanjuti Segera, 31.81%
Diteruskan ke Pelapor untuk minta data, 5.81%
Diteruskan ke Instansi Lain, 2.38%Klarifikasi Lapangan / Langsung, 3.61%
Diarsipkan/arsip gabung, 4.76%
Monitoring / Pemantauan, 40.35%
Rekomendasi Klarifikasi Rekomendasi Ditindaklanjuti Segera Diteruskan ke Pelapor untuk minta dataDiteruskan ke Instansi Lain Klarifikasi Lapangan / Langsung Diarsipkan/arsip gabungMonitoring / Pemantauan
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
11
3. Sebaran Wilayah Pengaduan Masyarakat
Pengaduan masyarakat yang diterima oleh Komisi Kejaksaan meliputi
pengaduan yang terkait dengan kinerja satuan kerja di lingkungan Kejaksaan
RI, baik di Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri, maupun
Kantor Cabang Kejaksaan Negeri. Kondisi masyarakat dan dinamika lokal
disuatu daerah ikut mempengaruhi kuantitas laporan yang diterima Komisi
Kejaksaan. Untuk daerah-daerah dengan jumlah laporan pengaduan tinggi,
Komisi Kejaksaan melakukan pendekatan khusus sehingga ada perbaikan
dan pembenahan secara sistemik.
Tabel 6 Rekapitulasi Jumlah Laporan Pengaduan
Tahun 2020 Berdasarkan Wilayah Kejaksaan Tinggi
NO. WILAYAH JUMLAH
1 Aceh 12
2 Bali 8
3 Banten 28
4 Bangka Belitung 2
5 Bengkulu 9
6 DKI Jakarta 111
7 Di Yogyakarta 19
8 Gorontalo 5
9 Jambi 17
10 Jawa Barat 91
11 Jawa Tengah 53
12 Jawa Timur 130
13 Kejaksaan Agung 50
14 Kalimantan Barat 11
15 Kalimantan Tengah 4
16 Kalimantan Selatan 18
17 Kalimantan Timur 25
18 Kepulauan Riau 6
19 Lampung 17
20 Maluku 13
21 Maluku Utara 3
22 Nusa Tenggara Barat 5
23 Nusa Tenggara Timur 24
24 Papua** 10
25 Riau 26
26 Sumatera Utara 142
27 Sumatera Barat 38
28 Sumatera Selatan 65
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
12
NO. WILAYAH JUMLAH
29 Sulawesi Utara 8
30 Sulawesi Tengah 10
31 Sulawesi Tenggara 9
32 Sulawesi Selatan* 40 *) Kejati Sulawesi Selatan meliputi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat **) Kejati Papua meliputi Papua dan Papua Barat
Selama periode Tahun 2020 ada 5 wilayah yang mendapatkan pengaduan
cukup banyak, yaitu Sumatera Utara 142 (seratus empat puluh dua)
pengaduan, Jawa Timur 130 (seratus tiga puluh) pengaduan, DKI Jakarta
111 (seratus sebelas) pengaduan, Jawa Barat 91 (Sembilan puluh satu)
pengaduan, Sumatera Selatan 65 (enam puluh lima) pengaduan. Terhadap
wilayah dengan pengaduan tertinggi, KKRI melakukan pendekatan khusus
dan memberikan perhatian serius dengan menelaah secara mendalam
permasalahan yang ada di wilayah tersebut dan memberikan rekomendasi
penyelesaiannya.
Tabel 7 Wilayah dengan Laporan Pengaduan Tertinggi
Tahun 2020
Merespon pengaduan yang cukup tinggi di beberapa wilayah, KKRI
memberikan perhatian khusus terhadap wilayah tersebut dengan
mengamati, mengevaluasi, dan merancang kegiatan untuk perbaikan di
wilayah-wilayah dengan pengaduan tertinggi serta dengan melibatkan
Perguruan Tinggi dan Organisasi Bantuan Hukum (OBH)/Instansi/
Lembaga/Kementerian.
0
50
100
150
SUMATERAUTARA
JAWATIMUR
DKIJAKARTA
JAWABARAT
SUMATERASELATAN
142 130 11191
65
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
13
4. Substansi Laporan Pengaduan Masyarakat
Berdasarkan tabulasi laporan, Subtansi laporan pengaduan masyarakat
kepada Komisi Kejaksaan masih didominasi laporan terkait dengan kinerja
Jaksa. Pada tahun 2020 laporan kinerja yang cukup tinggi dikeluhkan oleh
masyarakat adalah kinerja kejaksaan dalam menangani perkara tindak
pidana korupsi. Berikutnya adalah bolak-baliknya berkas perkara dari
Penyidik ke Jaksa Penuntut Umum dan berlarut-larutnya Jaksa dalam
menangani perkara sehingga tidak segera memberi kepastian hukum, dan
diduga belum melaksanakan putusan pengadilan. Adapun laporan
pengaduan terhadap perilaku pegawai Kejaksaan terkait dengan dugaan
melakukan intimidasi kepada tersangka atau pihak lain.
Tabel 8 Rekapitulasi Laporan Pengaduan Berdasarkan
Kualifikasi Perbuatan Tahun 2020
NO. MATERI LAPORAN PENGADUAN KATEGORI JML
1. Diduga Tidak / lamban / keliru melaksanakan Putusan Pengadilan yang telah mempunyai Kekuatan Hukum Tetap (P-48)/ putusan Praperadilan / Eksekusi putusan terkait masa tahanan telah habis namun sedang upaya hukum
KINERJA 42
2. Diduga tidak Profesional : KINERJA
a. Berpihak kepada Tersangka 11
b. Tidak Prosedural dalam menetapkan kerugian Negara / tidak cermat dalam melakukan penyelidikan atau penyidikan tindak pidana korupsi
28
c. Tidak prosedural dalam melakukan prapenuntutan / P-18,P-19 ( Memberi petunjuk yang berlebihan atau tidak tepat, merekayasa berkas perkara)
45
d. Penanganan perkara yang berlarut-larut 43
e. Tidak cermat dalam membuat surat dakwaan, memberikan turunan surat dakwaan/BAP
8
f. Tidak mengambalikan barang bukti, mengembalikan BB tidak sesuai putusan pengadilan
4
g. Kejati / Kejari tidak menindaklanjuti lapdu / dugaan tipikor / permintaan tindaklanjut lapdu
31
h. sengaja / tidak sengaja menghadirkan saksi 4
i. Tunda sidang / Tuntutan lebih dari 1 (satu) kali / Tuntutan ringan / Surat Tuntutan tidak sesuai dengan fakta persidangan
33
j. Tidak cermat (kurang 2 alat bukti) dalam menyatakan berkas perkara lengkap (P-21)
6
k. Tidak prosedural dalam kegiatan penahanan / penetapan status tahanan terhadap tersangka
7
l. Tidak prosedural dalam kegiatan upaya hukum 4
3. Diduga KKN dengan penegak hukum lain (Polri, Hakim, Pengacara)/ penyalahgunaan wewenang.
KINERJA 12
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
14
NO. MATERI LAPORAN PENGADUAN KATEGORI JML
4. Diduga memaksakan perkara Perdata menjadi Pidana KINERJA 6
5. Diduga deskriminatif / tebang pilih dalam penanganan perkara
KINERJA 29
6. Diduga memeras / meminta uang/ menerima pemberian
PERILAKU 15
7. Kedisiplinan/membolos kerja PERILAKU 0
8. Berselingkuh/ melakukan tindak pidana kesusilaan PERILAKU 4
9. Diduga mengintimidasi/menekan /Arogan terhadap terdakwa atau pelapor (orang lain)
PERILAKU 8
10. Lainnya 264
TOTAL 554
5. Profil Pelapor
Berdasarkan data laporan pengaduan yang diterima, profil pelapor
Pribadi/Perorangan lebih mendominasi dibandingkan dengan profil pelapor
lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 9 Klasifikasi Pelapor
No. KLASIFIKASI PELAPOR TW I TW II TW III TW IV TOTAL PROSENTASE
1 ADVOKAT 56 62 79 84 281 28%
2 LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT 26 23 35 74 158 16%
3 LEMBAGA BANTUAN HUKUM 17 11 36 10 74 7%
4 PRIBADI/PERORANGAN 76 69 138 103 388 38%
5 KEMENTERIAN/LEMBAGA LAIN 20 11 10 9 50 5%
6 MEDIA MASSA 1 0 0 0 1 0%
7 PERUSAHAAN / PT 8 3 12 5 28 3%
8 INTERNAL 4 2 5 1 12 1%
9 ANONIM 1 3 13 0 17 2%
TOTAL 209 184 328 286 1007 100%
B. PENGAWASAN PENILAIAN KINERJA DAN PERILAKU JAKSA DAN/ATAU PEGAWAI KEJAKSAAN
Dalam rangka pelaksanakan tugas pokok dan fungsi KKRI terkait dengan
pengawasan, pemantauan dan penilaian terhadap perilaku Jaksa/Pegawai
Kejaksaan Republik Indonesia, KKRI melakukan beberapa rangkaian kegiatan
yaitu menerima laporan pengaduan masyarakat, melakukan telaah terhadap
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
15
setiap laporan pengaduan yang masuk, melakukan pendalaman terhadap
laporan pengaduan melalui wawancara klarifikasi atau investigasi, meminta
gelar perkara terhadap kasus yang menarik perhatian masyarakat, koordinasi
dengan Pimpinan Kejaksaan RI, dan penyusunan rekomendasi. Selain itu,
KKRI juga melakukan pengawasan, dan pemantauan terhadap perilaku Jaksa
melalui media, bekerjasama dengan lembaga negara pengawas yang lain, dan
melalui lembaga-lembaga mitra.
Selama Tahun 2020, Komisioner KKRI melakukan rangkaian kegiatan
monitoring tindak lanjut laporan pengaduan masyarakat dalam rangka
melakukan pengawasan kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau pegawai
Kejaksaan. Kegiatan dilakukan untuk mengklarifikasi laporan pengaduan
masyarakat terkait kinerja dan perlilaku Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan dan
memastikan perkembangan penanganan laporan pengaduan dilakukan secara
transparan dan akuntabel.
Tabel 10 Pengawasan Penilaian Kinerja dan Perilaku Jaksa dan/atau
Pegawai Kejaksaan Tahun 2020
No Tanggal WIlayah TIM KKRI
1. 6 s/d 8
Januari 2020
Kejati Sumatera Utara,
Kejari Medan dan Kejari
Serdang Bedagai
1. Resi Anna Napitupulu, SH., MH.
2. Murni Yanti, S.H. 3. Riki Handoyo, S.H.
2. 19 s/d 20
Januari 2020
Kejaksaan Tinggi Jambi 1. Babul Khoir, SH., MH.
3. 26 s/d 28
Januari 2020
Tindak Lanjut Laporan
Pengaduan Masyarakat di
Batam
1. Dr, R. M. Ibnu Mazjah, SH., MH.
2. Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.Si., LL.M., Ph.D
3. Johannes Ronald E S.H., M.H.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
16
No Tanggal WIlayah TIM KKRI
4. 27 s/d 28
Januari 2020 Kejari Jakarta Barat dan Kejari Jakarta Timur
1. Babul Khoir, SH., MH. 2. Murni Yanti, S.H. 3. Melany Monica T
5. 04 Februari
2020
Kejaksaan Negeri Jakarta
Utara
1. Babul Khoir H, SH., MH. 2. Murni Yanti, SH 3. Natalia Angkouw, S.H.
6. 05 Februari
2020
Kejaksaan Negeri Jakarta
Selatan
1. Babul Khoir H, SH., MH. 2. Murni Yanti, SH 3. Rizky Mariani, SH.
7. 12 Februari
2020
Kejaksaan Negeri Jakarta
Pusat
1. Babul Khoir H, SH., MH. 2. Murni Yanti, SH 3. Yama Muchti Raharjo, SE
8. 20 Februari
2020
Kejaksaan Negeri
Kabupaten Bogor
1. Babul Khoir H, SH., MH. 2. Murni Yanti, SH 3. Sumiati Sihotang
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
17
No Tanggal WIlayah TIM KKRI
9. 16 s/d 18
Maret 2020
Kejaksaan Tinggi Jawa
Timur
1. Witono, S.H., M.Hum
10. 15 Juni
2020
Kejari Riau 1. Dr. R. M. Ibnu Mazjah,
S.H., M.H
2. Melany Monica Tambunan
3. Sumiati Sihotang
11. 14 s.d 17 Juli
2020 Jawa Tengah Kejati Jawa Tengah, Kejari
Semarang, Kejari Boyolali,
Kejari Demak dan Kejari
Surakarta
1. Babul Khoir H., S.H., M.H.
2. Murni Yanti, S.H. 3. Melany
12. 14 s.d 16 Juli
2020 NTB Kejati NTB, Kejari Mataram dan Kejari Lombok Tengah
1. Dr. R.M. Ibnu Mazjah, S.H., M.H.
2. Hery Purnomo, S.H. 3. Andri
13. 15 s.d 17 Juli
2020 Sulawesi Selatan Kejati Sulawesi Selatan, Kejari Makassar dan Kejari Bone
1. Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.Si., LL.M., PH.D
2. Robbi Ronald, S.H. 3. Binsar, S.H.
14. 15 s.d 17 Juli
2020 Jawa Timur Kejati Jawa Timur, Kejari Bangil
1. Bambang Widarto, S.H., M.H
2. Witono, S.H.,M.Hum 3. Riki Handoyo, S.H.
15. 15 s.d 17 Juli
2020 Jawa Barat Kejati Jawa Barat, Kejari Kota Bandung dan Kejari Kab. Bandung
1. Resi Anna Napitupulu, S.H., M.H.
2. Sri Harijati P., S.H., M.M. 3. Apong Herlina, S.H.,
M.H. 4. Syafrinaldi 5. Sumiati 6. Cony
16. 7 s.d 10
Agustus
2020
Sumatera Utara Kejari Sibolga
1. Babul Khoir H., S.H., M.H.
2. Yama Muchti Raharjo 3. Ichsan
17. 6 s.d 8
Agustus
2020
Sumatera Selatan Kejati Sumatera Selatan
1. Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.Si., LL.M., PH.D
2. Murni Yanti, S.H. 3. M. Fikri
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
18
No Tanggal WIlayah TIM KKRI
18. 8 s.d 11
September
2020
Sumatera Utara Kejati Sumut, Kejari Batu Bara dan Kejari Padangsidimpuan
1. Babul Khoir H., S.H., M.H.
2. Yama Muchti Raharjo, S.E.
19. 14-16
Oktober 2020 Kejati Kalimantan Barat
1. Bambang Widarto, S.H., M.H
2. Sri Harijati P., S.H., M.M. 3. Andri Basuki, S.H.
20. 19 s.d 23
Oktober 2020 Kejati Papua
1. Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.Si., LL.M., PH.D
2. Dr. R.M. Ibnu Mazjah, S.H., M.H.
3. Murni Yanti, S.H.
21. 20 s.d 23
Oktober 2020 Sumatera Utara Kejari Padang Lawas Utara
1. Babul Khoir H., SH.MH 2. Yama Muchti Raharjo,
SE
22. 20 s.d 22
Oktober 2020 Kejati Jawa Barat, Kejari Kab. Bandung dan Kejari Cianjur
1. Babul Khoir H., SH.MH 2. Yama Muchti Raharjo, SE
23. 24-25
November
2020
Kejati Banten
1. Dr. Ibnu Mazjah, S.H., M.H. 2. Resi Anna Napitupulu,
S.H., M.H. 3. Andri Basuki, S.H.
Dalam setiap kegiatan monitoring tindak lanjut laporan pengaduan masyarakat
terkait pengawasan kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan di Kejari
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
19
maupun Kejati, KKRI melakukan pengecekan terhadap tindak lanjut laporan
pengaduan masyarakat, memastikan proses penanganan kasusnya secara
bertanggungjawab, dan memberikan saran atau rekomendasi untuk
penyelesaiannya ke Jaksa Agung RI.
Dari rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Komisioner ke berbagai Kejari dan
Kejati memperoleh gambaran tentang bagaimana perkembangan tindak lanjut
pengaduan masyarakat, dan berbagai permasalahan yang meliputi prosesnya.
KKRI selalu memberikan penekanan terhadap pentingnya merespon dan
menyelesaikan laporan pengaduan secara cepat, baik dan tuntas. Hal itu perlu
dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada institusi
Kejaksaan RI.
C. PEMANTAUAN ORGANISASI, TATA KERJA, KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANA SERTA SUMBER DAYA MANUSIA DI LINGKUNGAN KEJAKSAAN
Peran yang juga penting dilakukan oleh KKRI selain menerima dan
menindaklanjuti laporan pengaduan adalah pemantauan dan penilaian atas
kondisi organisasi sarana prasarana dan SDM di lingkungan Kejaksaan.
Implementasi tugas ini sangat strategis karena pembenahan kelembagaan
dapat berdampak sangat luas, dan mendasar. Salah satu masalah yang
dihadapi oleh Kejaksaan dalam melakukan penegakan hukum disebabkan oleh
kurangnya dukungan sarana prasarana dan sumber daya manusia.
Untuk memperoleh data dan informasi tentang kondisi organisasi Kejaksaan,
KKRI melakukan kunjungan kerja ke Kejaksaan Tinggi maupun Kejaksaan
Negeri dan melakukan dialog secara langsung dengan seluruh jajaran di
Kejaksaan Tinggi maupun Kejaksaan Negeri, serta melakukan workshop
dengan melibatkan Jaksa dan Pegawai Kejaksaan untuk mengidentifikasi
berbagai permasalahan yang terkait kondisi organisasi sarana prasarana dan
SDM di Kejaksaan.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
20
Tabel 11 Kegiatan Pemantauan dan Penilaian Organisasi Kejaksaan
Tahun 2020
No. Tanggal WIlayah TIM KKRI
1. 14 s.d 16
Juli 2020
Kejati NTB, Kejari Mataram
dan Kejari Lombok Tengah
(Praya)
1. Dr. Ibnu Mazjah, S.H., M.H.
2. Hery Purnomo, S.H. 3. Andri Basuki, S.H.
2. 6 s.d 8
Agustus
2020
Kejati Kalimantan Tengah dan Kejari Palangkaraya
1. Dr. Ibnu Mazjah, S.H., M.H.
2. Andri Basuki, S.H. 3. Mariyani, A.Md
3. 6 s.d 8
Agustus
2020
Kejati Lampung, Kejari Lampung Selatan dan Kejari Gunung Sugih
1. Bambang Widarto, S.H., M.H
2. Syafrinaldi 3. Sumiati Sihotang
4. 6 s.d 9
Agustus
2020
Kejaksaan Negeri Manado 1. Dr. Barita Simanjuntak, SH., M.H., CfrA
2. Arichta Tarigan, S.H., M.M.
3. Iwan, S.Kom, S.H. 4. Rudi Pradisetia S.,
SH., M.H. 5. 13 s.d 16
Agustus
2020
Kejari Manggarai Barat /Labuan Bajo
1. Resi Anna Napitupulu, S.H., M.H.
2. Sri Harijati P., S.H., M.M.
3. Apong Herlina, S.H., M.H.
4. Robbi Ronald, S.H.
6. 9 s.d 11
September
2020
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat Kejaksaan Negeri Mamuju,dan Kejaksaan Negeri Majene
1. Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.Si., LL.M., PH.D
2. Melany Monica Tambunan
3. Sumiati Sihotang 4. Natalia Angkouw, S.H.
7. 9 s.d 11
September
2020
Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau Kejaksaan Negeri Batam
1. Dr. Ibnu Mazjah, S.H., M.H.
2. Hery Purnomo, S.H. 3. Andri Basuki, S.H
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
21
No. Tanggal WIlayah TIM KKRI
8. 16 s.d 18
September
2020
Kejaksaan Negeri Surabaya, Kejaksaan Negeri Lamongan, Kejaksaan Negeri Gresik
1. Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.Si., LL.M., PH.D
2. Dr. Ibnu Mazjah, S.H., M.H.
3. Robbi Ronald, S.H.
9. 21 s.d 24
September
2020
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara, Kejaksaan Negeri Kendari, Kejaksaan Negeri Konawe (Unaaha)
1. Apong Herlina, S.H., M.H.
2. Resi Anna Napitupulu, S.H., M.H.
3. Murni Yanti, S.H.
10. 19 s.d 23
Oktober
2020
Papua Barat Kejati Papua Barat dan Kejari Manokwari
1. Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.Si., LL.M., PH.D
2. Dr. R.M. Ibnu Mazjah, S.H., M.H.
3. Murni Yanti, S.H.
D. HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA DAN MASYARAKAT
Hubungan Kelembagaan KKRI dengan instansi lain dilaksanakan dengan
kegiatan kerjasama dengan instansi pemerintah dan lembaga terkait lainnya
dalam rangka pelaksanaan tugas dan wewenang KKRI yang
diimplementasikan dalam penandatanganan MoU/Nota Kesepahaman dengan
Perguruan Tinggi dan Organisasi Bantuan Hukum (OBH)/Instansi/
Lembaga/Kementerian dalam rangka pemantauan kinerja Jaksa/Pegawai
Kejaksaan. Selain itu untuk memberikan rekomendasi kepada Presiden
dan/atau Jaksa Agung dalam rangka peningkatan kualitas kinerja Kejaksaan
RI, KKRI melaksanakan kegiatan penelitian, pengkajian, pengembangan
kerjasama keilmuan, workshop/pertemuan/FGD dan kegiatan ilmiah lainnya.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
22
Adapun kegiatan hubungan kelembagaan KKRI meliputi:
1. Penguatan Kelembagaan
a. Kegiatan Wawancara Calon Anggota Kelompok Kerja Komisi
Kejaksaan RI
Pada tanggal 13 Januari 2020 Komisioner Komisi Kejaksaan RI
melakukan wawancara calon Anggota Kelompok Kerja KKRI yang
dilaksanan di ruang rapat Kantor Komisi Kejaksaan RI.
b. Kegiatan Inhouse Training anggota Kelompok Kerja (POKJA) TA 2020.
Pada tanggal 29 Januari 2020 sampai dengan 31 Januari 2020
Komisioner Komisi Kejaksaan RI beserta Kelompok Kerja Komisi
Kejaksaan RI melaksanakan Inhouse Training anggota Kelompok Kerja
(POKJA) TA 2020 yang diselenggarakan di Hotel Novotel Golf Resort
and Convention Center Bogor, Jawa Barat.
c. Kegiatan Penyusunan RKT Tahun 2020 dan Rencana Kerja Tahun
2021
Pada tanggal 21 Februari 2020 sampai dengan 23 Februari 2020,
Sekretariat Komisi Kejaksaan RI melaksanakan Kegiatan Penyusunan
RKT Tahun 2020 dan Rencana Kerja Tahun 2021 yang dilaksanakan
di Hotel Hotel Salak Bogor.
d. Pada tanggal 15 Mei 2020 Sekretariat Komisi Kejaksaan RI Kasubbag
Keuangan dan Kasubbag TU, Kepegawaian dan Rumah Tangga
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
23
mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi capaian kinerja eselon I
dan eselon II unit kerja lingkungan Kemenko Polhukam triwulan I tahun
2020
e. Pada tanggal 17 Juli 2020 sampai dengan tanggal 19 Juli 2020
Sekretariat Komisi Kejaksaan melaksanakan kegiatan Monitoring
Evaluasi Kinerja Komisi Kejaksaan RI periode sampai dengan triwulan
II tahun 2020 di Aston Sentul Lake Resort, Bogor, Jawa Barat.
f. Pada tanggal 10 Juli 2020 sampai dengan tanggal 12 Juli 2020
Sekretariat Komisi Kejaksaan RI melaksanakan kegiatan perencanaan
terkait pengalihan jabatan di lingkungan SKKRI di Marbella Hotel
Convention & Spa Anyer, Banten.
g. Pada tanggal 20 Juli 2020 Komisioner Komisi Kejaksaan RI dan
Sekretariat Komisi Kejaksaan RI melaksanakan kegiatan Penyusunan
laporan kinerja KKRI Triwulan II Tahun 2020
h. Pada tanggal 16 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 18 Oktober
2020 Sekretariat KKRI melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi
Capaian Anggaran, Output dan Kinerja KKRI di Hotel Marbella Suites,
Bandung.
i. Pada tanggal 23 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 25 Oktober
2020 Sekretariat KKRI melaksanakan kegiatan Perencanaan terkait
penyusunan pohon kinerja dan perjanjian Sekretariat KKRI di The
Mirah Hotel, Bogor, Jawa Barat.
j. Pada tanggal 26 November 2020 sampai dengan tanggal 28 November
2020 Komisioner KKRI dan Sekretariat KKRI melaksanakan kegiatan
rapat kerja teknis KKRI “Memantapkan Konsolidasi & Kapasitas
Kelembagaan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Kinerja KKRI” di
Seruni Hotel The Fountains Hotel, Bogor.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
24
2. Focus Group Discussion (FGD) KKRI
a. Penyusunan Rencana Strategis KKRI TA 2020
Pada tanggal 20 Januari 2020 sampai dengan 22 Januari 2020
Komisioner Komisi Kejaksaan RI beserta Pegawai Sekretariat Komisi
Kejaksaan RI melaksanakan Kegiatan FGD Penyusunan Rencana
Strategis KKRI TA 2020 di Lido Like Tesort Sukabumi Jawa Barat.
b. Pada tanggal 1 Agustus 2020 Ketua Komisi Kejaksaan RI Dr. Barita
Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA menjadi Narasumber pada Focus Group
Discussion dalam acara penandatanganan MoU dan Perjanjian
Kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Sorong.
c. Pada tanggal 4 November 2020 KKRI melaksanakan kegiatan Focus
Group Discussion dengan tema peningkatan kapasitas Jaksa Penuntut
Umum dalam menangani perkara anak berhadapan dengan hukum
(ABH) di Hotel Veranda
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
25
d. Pada tanggal 12 November 2020 KKRI melaksanakan kegiatan Focus
Group Discussion dengan tema peningkatan peran Kejaksaan RI
sebagai dominus litis dalam melaksanakan keadilan restorative
khususnya bagi korban tindak pidana di Hotel Gran Mahakam.
3. Partisipasi sebagai Peserta Yang dilakukan oleh Komisioner KKRI
antara lain:
a. Pada tanggal 15 Mei 2020 Komisioner Komisi Kejaksaan RI Bhatara
Ibnu Reza, S.H., M.Si., LL.M Menghadiri Undangan rapat Advokasi
Penguatan Kelembagaan;
b. Pada tanggal 16 Desember 2020 Ketua KKRI Dr. Barita Simanjuntak,
S.H, M.H.,CFrA menjadi Peserta pada kegiatan Rapat Koordinasi
Kesatuan Bangsa yang diadakan oleh Kemenko Polhukam di Hotel
Four Season Jakarta.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
26
c. Pada tanggal 21 Desember 2020 Ketua KKRI Dr. Barita Simanjuntak,
S.H, M.H.,CFrA menjadi Peserta pada kegiatan apresiasi dan
penganugrahan zona integritas tahun 2020 di hotel Fairmont Jakarta.
4. Penguatan Sinergi dengan Instansi Pemerintah
a. Pada tanggal 31 Januari 2020 Rapat Koordinasi dengan Jaksa Agung
Republik Indonesia yang dihadiri Ketua Komisi Kejaksaan RI Dr. Barita
Simanjuntak, S.H., M.H., CFr.A, Anggota Komisi Kejaksaan RI Dr. R. M. Ibnu
Mazjah, SH.MH dan Bhatara Ibnu Reza, SH., M.SI., LL.M., PH.D.
b. Pada tanggal 2 Februari 2020 Komisi Kejaksaan RI melakukan Rapat
Koordinasi antara Komisi Kejaksaan RI dengan Deputi III Menko Polhukam
dengan tema “Penyelesaian Bolak-Balik Perkara (P-19/P-18) Antara
Penyidik Dengan Penuntut Umum” yang dihadiri oleh para Komisioner
KKRI, Sesjam Pidum, Kabag Visilap Rowassidik, Kaset Komisi Kejaksaan
RI di ruang rapat Sesmenko Polhukam tanggal 2 Februari 2020.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
27
c. Pada tanggal 13 Februari 2020 Rapat Koordinasi tindak lanjut penyelesaian
permasalahan dengan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan
Energi yang dihadiri Ketua Komisi Kejaksaan RI Dr. Barita Simanjuntak,
S.H., M.H., CFr.A yang dilaksanakan di ruang rapat lantai 7, Kemenko
Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jl. M.H Thamrin No 8 Jakarta Pusat
10340.
d. Pada tanggal 30 April 2020 Ketua Komisi Kejaksaan RI menghadiri
musyawarah perencanaan pembangunan nasional (musrenbangnas)
2020, kegiatan tersebut dipimpin oleh presiden RI melalui video
conference zoom meeting.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
28
e. Pada tanggal 29 Mei 2020 Ketua Komisi Kejaksaan RI dan didampingi
oleh kasubbag hubungan antar lembaga dan masyarakat menghadiri
undangan serah terima jabatan eselon II pada lingkungan Kejaksaan
Agung RI.
f. Pada tanggal 9 Juni 2020 Pukul 9.30 WIB Ketua Komisi Kejaksaan RI
Dr. Barita Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA, Wakil Ketua Komisi Kejaksaan
RI Babul Khoir, S.H., M.H., Komisioner Komisi Kejaksaan RI Dr. R. Ibnu
Mazjah, S.H., M.H., Komisioner Komisi Kejaksaan RI Bathara Ibnu Reza,
S.H., LL.M, Ph.D dan Kepala Sekretariat Komisi Kejaksaan RI Tiyas
Widiarto, S.H.,M.H. melakukan pertemuan dengan Jaksa Agung Muda
Bidang Tindak Pidana Khusus Ali Mukartono, S.H., M.H., Direktur
Penyidikan Dr. Febrie Adriansyah, dan Direktur HAM Yusfar, S.H., M.H.
di Kantor Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
29
g. Pada tanggal 9 Juni 2020 Pukul 11.45 WIB Wakil Ketua Komisi
Kejaksaan RI Babul Khoir, S.H., M.H., Komisioner Komisi Kejaksaan RI
Dr. R. Ibnu Mazjah, S.H., M.H., Komisioner Komisi Kejaksaan RI Bathara
Ibnu Reza, S.H., LL.M, Ph.D dan Kepala Sekretariat Komisi Kejaksaan
RI Tiyas Widiarto, S.H.,M.H. melakukan pertemuan dengan Jaksa Agung
Muda Bidang Tindak Pidana Umum Dr. Sunarta, S.H., M.H., dan
Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Umum Sugeng Pudjianto,
S.H., M.H. di Kantor Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum.
h. Pada tanggal 25 juni 2020 Ketua Komisi Kejaksaan RI didampingi oleh
kasubbag Hubungan antar lembaga dan masyarakat, dan kasubbag
dukungan penguatan lembaga menghadiri undangan dari badan ahli
DPR RI terkait dengan perubahan undang-undang no 16 tahun 2004
tentang Kejaksaan RI.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
30
i. Pada tanggal 30 juni 2020 Ketua Komisi Kejaksaan RI didampingi oleh
Kasubbag hubungan antar lembaga dan masyarakat menghadiri
undangan dari Jaksa Agung dalam rangka pelepasan Jaksa Agung Muda
bidang pengawasan yang telah memasuki purna tugas.
j. Pada tanggal 2 Juli 2020 Ketua Komisi Kejaksaan RI dan Komisioner
Komisi Kejaksaan RI Silaturahmi dengan Wakil Jaksa Agung yang baru
di Kantor Kejaksaan RI.
k. Pada tanggal 23 Oktober 2020 Ketua KKRI Dr. Barita Simanjuntak, S.H,
M.H., CFrA mengikuti acara Seminar Kepemudaan dan Deklarasi Anti
Anarkisme yang dipelopori DPD KNPI yang dihadiri Bupati Tapanuli
Selatan H. Syarul M Pasaribu, Kasdim 0212/TS Mayor inf. Dedi Iskandar,
Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Drs. Parulian Nasution,
Ketua Majelis Amanat USU Drs. Penusunan Pasaribu, Ketua MUI
Tapanuli Selatan KH Ahmad Ghozali Siregar, KPU, Bawaslu Tomas dan
Tokoh Pemuda dan Ormas/OKP yang dilaksanakan di aula Kantor Bupati
Tapanuli Selatan.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
31
l. Pada tanggal 4 November 2020 Ketua KKRI Dr. Barita Simanjuntak, S.H.,
M.H., CFrA menjadi Tim Penilai Seleksi Jabatan Kepala Kejaksaan
Tinggi Berkualifikasi Pemantapan.
m. Pada tanggal 2 Desember 2020 Ketua KKRI Dr. Barita Simanjuntak, S.H,
M.H.,CFrA melakukan kegiatan Rapat Koordinasi antara Komisi
Kepolisian Nasional dengan Ombudsman RI, KPK, KKRI, Komnas HAM,
Komisi Yudisial dan LPSK dalam rangka pembaharuan MoU di Hotel
Grand Dhika Jakarta Selatan.
n. Pada tanggal 3 Desember 2020 KKRI melakukan kegiatan Rapat
Koordinasi dengan Jaksa Agung Muda Pengawasan dan Asisten
Pengawasan Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia di Hotel JS Luwansa,
Jakarta.
5. Koordinasi dengan Perguruan Tinggi, LBH/Lembaga Lain dalam rangka
persiapan MoU/Nota Kesepahaman antara KKRI dan Perguruan Tinggi.
a. Pada tanggal 25 s/d 27 Februari 2020 telah diselenggarakan Rapat
Koordinasi dengan Kampus Universitas Mataram bertempat di Mataram,
Nusa Tenggara Barat dengan agenda penjajakan kemungkinan kerja
sama antara Komisi Kejaksaan dengan Universitas Mataram yang
dihadiri oleh Tim KKRI.
b. Pada tanggal 8 Juli 2020 Tim KKRI melaksanakan koordinasi dengan
Fakultas Hukum Universitas Padjajaran dan Fakultas Hukum Universitas
Pasundan.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
32
c. Pada tanggal 15 Juli 2020 Tim KKRI melaksanakan koordinasi dengan
Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung.
d. Pada tanggal 4 September 2020 Tim KKRI melaksanakan koordinasi
dengan Sekolah Tinggi Hukum Galunggung dan Universitas Galuh.
e. Pada tanggal 8 September 2020 sampai dengan 11 September 2020 Tim
Komisi Kejaksaan RI melaksanakan koordinasi dengan Universitas
Negeri Gorontalo.
f. Pada tanggal 12 November 2020 KKRI melaksanakan Focus Group
Discussion dan penandatanganan MoU serta Perjanjian Kerjasama
dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Ikatan
Wartawan Online (IWO) di hotel Gran Mahakam Jakarta Selatan.
g. Pada tanggal 19 November 2020 Ketua KKRI Dr. Barita Simanjuntak,
S.H., M.H., CFrA dan Anggota KKRI Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.Si.,
LL.M., PH.D melakukan melaksanakan Focus Group Discussion dan
penandantangan MoU antara KKRI dengan Universitas Gorontalo di aula
Universitas Gorontalo.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
33
h. Pada tanggal 20 November 2020 Ketua KKRI Dr. Barita Simanjuntak,
S.H., M.H., CFrA dan Anggota KKRI Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.Si.,
LL.M., PH.D melakukan melaksanakan Focus Group Discussion dan
penandantangan MoU antara KKRI dengan Universitas Negeri Gorontalo
di Hotel Aston Gorontalo.
6. Sosialisasi Organisasi dan Tata Kerja (OTK) KKRI
A. Sosialiasi Tentang Penegakan Hukum
a. Pada tanggal 21 Februari 2020 sampai dengan 23 Februari 2020,
Ketua Komisi Kejaksaan RI Dr. Barita Simanjuntak, SH.MH.CfrA
menjadi narasumber pada kegiatan pelantikan Dewan Pimpinan
Daerah Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (DPD PIKI) Provinsi
Jambi periode 2020 – 2024 yang dilaksanakan di Rumah Dinas
Gubernur Jambi pada Pukul 19.00 WIB s/d selesai dan dihadiri oleh
Gubernur Jambi Bapak Dr.Drs H.Fachrori Umar, M.Hum.
b. Pada tanggal 29 Februari 2020, Ketua Komisi Kejaksaan RI Dr. Barita
Simanjuntak, SH.MH.CfrA menjadi narasumber pada kegiatan
Seminar Hukum Nasional “Strategi Efektif Pecegahan Dini Tindak
Pidana Korupsi” dan pelantikan pengurus DPD Mapancas Medan
yang dilaksanakan di LJ Hotel Medan;
c. Pada tanggal 2 April 2020 Ketua Komisi Kejaksaan RI Dr. Barita
Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA menjadi Narasumber dalam diskusi
berjudul "Mitigasi Sub Sistem Peradilan Pidana Terpadu
Menghadapi Kondisi Covid 19";
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
34
d. Pada tanggal 17 Juni 2020 Ketua Komisi Kejaksaan RI menjadi narasumber
pada acara Mata Najwa Trans7 terkait pandangan Komisi Kejaksaan RI soal
tuntutan jaksa yang terlalu ringan;
e. Pada tanggal 19 Juni 2020 Komisioner Komisi Kejaksaan RI Bhatara
Ibnu Reza, S.H., M.Si., LL.M., PH.D menjadi pemateri Diskusi dalam
Bidang Ekonomi pada Kegiatan terbuka dengan tema "Novel dan
Wajah Hukum Indonesia "di selenggarakan oleh BEM FH Univ.
Brawijaya;
f. Pada tanggal 25 Juni 2020 Ketua Komisi Kejaksaan RI
menyampaikan Saran/masukan terhadap perubahan atas undang-
undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan di Badan Keahlian
DPR RI.
g. Pada tanggal 22 Juli 2020 Ketua Komisi Kejaksaan RI menjadi
narasumber pada Stasiun TV TVONE dalam acara Indonesia
Lawyers Club dan dihadiri oleh para narasumber Hotma Sitompul dan
Boyamin Saiman, Johnson Panjaitan, Benny K Harman, Benny
Mamoto, Ahmad Saroni, Otto Hasibuan, serta Junimart Girsang.
h. Pada tanggal 30 Juli 2020 Ketua Komisi Kejaksaan RI menjadi
narasumber pada Stasiun TV TVONE dalam acara Kabar Petang
dengan tema Jaksa tersandung Joko Tjandra dan dihadiri oleh para
narasumber Pakar Hukum Prof. Mudzakir dan Ahli Hukum Johnson
Panjaitan serta Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia
Boyamin Saiman.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
35
i. Pada tanggal 1 Agustus 2020 Ketua Komisi Kejaksaan RI Dr. Barita
Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA menjadi Narasumber pada Focus
Group Discussion dalam acara penandatanganan MoU dan
Perjanjian Kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Sorong.
j. Pada tanggal 12 Agustus 2020 sampai dengan 15 Agustus 2020
Ketua Komisi Kejaksaan RI Dr. Barita Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA
menjadi Narasumber pada Focus Group Discussion dalam acara
Sosialisasi Tugas dan Fungsi Komisi Kejaksaan RI yang dihadiri
Pemerintah Kab. Tapanuli Selatan.
k. Pada tanggal 13 Agustus 2020 Anggota Komisi Kejaksaan RI,
Dr. R.M. Ibnu Mazjah, S.H., M.H. menjadi narasumber pada stasiun
TV TVONE dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
36
l. Pada tanggal 24 Agustus 2020 Ketua Komisi Kejaksaan RI menjadi
narasumber pada Stasiun TV TVONE dalam acara Kabar Petang
dengan tema Investigasi Kebakaran Kejaksaan Agung dan dihadiri
oleh para narasumber Peneliti ICW Kurnia Ramadhana dan
Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia Boyamin Saiman serta
Kapuspenkum Kejaksaan Agung Hari Setiyono.
m. Pada tanggal 27 Agustus 2020 Ketua Komisi Kejaksaan RI menjadi
narasumber pada Stasiun TV Trans7 dalam acara Mata Nazwa
dengan tema Bara Di Markas Jaksa dan dihadiri oleh para
narasumber Peneliti ICW Kurnia Ramadhana dan Koordinator
Masyarakat Antikorupsi Indonesia Boyamin Saiman serta
Kapuspenkum Kejaksaan Agung Hari Setiyono.
n. Pada tanggal 11 September 2020 Ketua Komisi Kejaksaan RI menjadi
narasumber pada Media Tribunnews.com dalam acara Wawancara
Eksklusif dengan tema Jaksa P bukan siapa-siapa tapi bisa temui
Djoko Tjandra.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
37
o. Pada tanggal 3 Desember 2020 Ketua KKRI Dr. Barita Simanjuntak,
S.H, M.H.,CFrA menjadi Narasumber pada kegiatan Rapat Koordinasi
KKRI dengan Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan di Hotel JS
Luwansa, Jakarta.
p. Pada tanggal 2 Desember 2020 Ketua KKRI Dr. Barita Simanjuntak,
S.H, M.H.,CFrA menjadi Narasumber pada kegiatan Rapat Koordinasi
antara Komisi Kepolisian Nasional dengan Ombudsman RI, KPK,
KKRI, Komnas HAM, Komisi Yudisial dan LPSK dalam rangka
pembaharuan MoU di Hotel Grand Dhika Jakarta Selatan.
B. Sosialiasi Tentang Organiasi Tata Kerja (OTK) KKRI
a. Pada tanggal 23 Januari 2020 Komisi Kejaksaan RI menyampaikan
Catatan Awal Tahun sebagai bentuk tanggung jawab publik KKRI yang
dihadiri oleh para Komisioner Komisi Kejaksaan RI dan media pers yang
dilaksanakan di ruang rapat Komisi Kejaksaan RI.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
38
b. Pada tanggal 19 Oktober 2020 sampai dengan 23 Oktober 2020
Komisioner KKRI Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.Si., LL.M., PH.D, Dr.
R.M. Ibnu Mazjah, S.H., M.H., Murni Yanti, S.H. melakukan
sosialisasi tentang Organisasi Tata Kerja (OTK) KKRI kepada
pegawai Kejaksaan Tinggi Papua.
c. Pada tanggal 17 November 2020 sampai dengan 10 November 2020
Komisioner KKRI Bambang Widarto, S.H, M.H., Sri Harijati P., S.H.,
M.M., Apong Herlina, S.H.,M.H. melakukan sosialisasi tentang
Organisasi Tata Kerja (OTK) KKRI kepada pegawai Kejaksaan Tinggi
Jawa Timur, Kejaksaan Negeri Surabaya, Kejaksaan Negeri Tanjung
Perak di Aula Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, dan pada pegawai
Kejaksaan Negeri Malang, Kejaksaan Negeri Batu, Kejaksaan Negeri
Kepanjen di Aula Kejaksaan Negeri Malang.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
39
d. Pada tanggal 21 November 2020 sampai dengan 23 November 2020
Komisioner KKRI Bambang Widarto, S.H, M.H., Witono, S.H.,M.H.,
Resi Napitupulu, S.H.,M.H. Robbi Ronald, S.H. melakukan sosialisasi
tentang Organisasi Tata Kerja (OTK) KKRI kepada pegawai
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan seluruh Kejari wilayah Kejati
Sumatera Utara.
Selama Tahun 2020, KKRI melakukan rangkaian kegiatan Hubungan Antar
Lembaga dan Masyarakat dalam rangka melakukan penguatan kelembagaan
KKRI dan Kejaksaan RI sebagaimana tabel berikut:
Tabel 12 Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat
NO. KEGIATAN JUMLAH
1. Penguatan Kelembagaan 10 Kegiatan
2. Focus Group Discussion (FGD) KKRI 4 Kegiatan
3. Partisipasi sebagai Narasumber dan Peserta Yang dilakukan oleh Komisioner KKRI
3 Kegiatan
4. Penguatan Sinergi dengan Instansi Pemerintah 13 Kegiatan
5. Koordinasi dengan Perguruan Tinggi, LBH/Lembaga Lain dalam rangka persiapan MoU/Nota Kesepahaman antara KKRI dan Perguruan Tinggi.
8 Kegiatan
6. Sosialisasi Organisasi dan Tata Kerja (OTK) KKRI
a. Sosialiasi Tentang Penegakan Hukum 16 Kegiatan
b. Sosialiasi Tentang Organiasi Tata Kerja (OTK) KKRI
4 Kegiatan
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
40
o. Penelitian KKRI
KKRI bekerjasama dengan konsultan melakukan 3 penelitian dengan judul:
a. Pelaksanaan Sistem Peradilan Pidana Anak dalam Tubuh Kejaksaan RI
b. Pelaksanaan Keadilan Restoratif dalam Tubuh Kejaksaan RI
c. Gap Analis Disparitas Penuntutan Jaksa.
p. Rekomendasi KKRI
Sebagai perwujudan dari Pelaksanaan tugas dan wewenangnya dan juga
sesuai Pasal 9 Perpres No. 18 Tahun 2011, maka KKRI menyampaikan
Rekomendasi terkait arah dan kebijakan Kejaksaan kepada Jaksa Agung
sebagai berikut:
Tabel 13 Rekomendasi KKRI Atas Arah dan Kebijakan Kejaksaan RI
NO. REKOMENDASI TINDAK LANJUT
1. Rekomendasi KKRI kepada Presiden melalui Surat Nomor : B-
38/KK/09/2019 tanggal 30 September 2019 perihal Rekomendasi
Penyelesaian Perkara, yang pada pokoknya merekomendasikan bahwa
untuk menghindari bolak baliknya berkas perkara antara penyidik dan
penuntut umum dan berlarut-larutnya penanganan perkara pidana pada
saat prapenuntutan perlu adanya pihak ketiga sebagai penengah untuk
menentukan apakah perkara dihentikan penyidikannya atau
dilimpahkan ke pengadilan sehingga tercipta kepastian hukum bagi
pencari keadilan. Komisi Kejaksaan dapat dilibatkan sebagai penengah
untuk menyelesaikan bolak-baliknya berkas perkara
Rapat Koordinasi antara Komisi
Kejaksaan RI dengan Deputi III Kemenko
Polhukam yang dihadiri oleh para
Komisioner Komisi Kejaksaan, Deputi
Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi
Manusia, Asdep Penegakan Hukum,
Komisioner Kompolnas, Sesjam Pidum,
Kabag Visilap Rowassidik, Kasek Komisi
Kejaksaan RI di ruang rapat Sesmenko
Polhukam tanggal 2 Maret 2020.
2. Rekomendasi KKRI kepada Jaksa Agung RI Surat Nomor: B-
13/KK/12/2019 tanggal 18 Desember 2019 yang pada pokoknya
merekomendasikan agar dalam melaksanakan kegiatan terkait
perayaan (seremonial) serta penyambutan tamu dilaksanakan dengan
sederhana.
Jaksa Agung menerbitkan Instruksi Jaksa
Agung nomor : 02 tahun 2020 tanggal 29
Januari 2020 tentang Penerapan Pola
Hidup Sederhana
3. Rekomendasi Ketua KKRI kepada Jaksa Agung RI No. B-
22/KK.K/01/2020 tanggal 17 Januari 2020 terkait arah Kebijakan terkait
Penuntutan, agar Kejaksaan mengoptimalkan penerapan kewenangan
sesuai asas dominus litis dalam pengendalian penyidikan dengan
mengedepankan prinsip restorative justice serta penggunaan prinsip
hati nurani dalam penanganan perkara;
Peraturan Kejaksaan RI Nomor 15 tahun
2020 tanggal 21 Juli 2020 tentang
Penghentian Penuntutan Berdasarkan
Restoratif
4. Rekomendasi Ketua KKRI kepada Jaksa Agung RI Nomor: B-23/KK/01/
2020 tanggal 21 Januari 2020 tentang Penyelesaian Dugaan
Pelanggaran HAM Berat yang pada pokoknya agar Kejaksaan dan
Komnas HAM duduk bersama untuk mencari jalan keluar terbaik agar
penyelesaian dugaan pelanggaran HAM dapat diselesaikan dengan
cepat.
Rapat koordinasi dengan Jampidsus
tanggal 9 Juni 2020
5. Rekomendasi KKRI kepada Presiden RI No. R- 42/KK/08/2020 Tgl 12
Agustus 2020 yang pada pokoknya merekomendasikan kepada
Presiden RI utk mendorong Kejaksaan agar transparan, profesional,
akuntabel serta melibatkan KPK dalam menangani perkara korupsi atas
nama Pinangki dkk sehingga penegakan hukum dapat berjalan secara
objektif, transparan, dan dapat diterima masyarakat
Dilibatkannya Komisi Kejaksaan, Komisi
Pemberantasan Korupsi dan
Kemenkopolhukam dalam gelar
Perkara/Ekspose perkara an. Pinangki
pada tanggal 8 September 2020 di Gedu
ng Bundar Kejaksaan Agung RI
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
41
E. Komisioner KKRI Periode 2019-2023.
KKRI Periode 2019-2023 siap dengan penuh dedikasi dan integritas bekerja
mewujudkan Visi Misi.
Keterangan :
Duduk dari kiri ke kanan Babul Khoir,S.H., M.H. (Wakil Ketua), Dr. Barita
Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA (Ketua) dan Bambang Widarto,S.H., M.H.
(Sekretaris) berdiri dr kiri Dr. R. M. Ibnu Mazjah, S.H., M.H., Witono, S.H.,
M.Hum., Resi Anna Napitupulu, S.H., M.H., Apong Herlina, S.H., M.H., Sri
Harijati P., S.H., M.M., dan Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.SI., LL.M., Ph.D.
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
42
BAB III
PAGU DAN REALISASI ANGGARAN
A. PAGU ANGGARAN
Besaran Pagu Anggaran KKRI Pada Tahun 2020 sebesar Rp. 12,935,613,000,-
(dua belas milyar Sembilan ratus tiga puluh lima enam ratus tiga belas ribu
rupiah). Anggaran tersebut dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi KKRI, operasional perkantoran sekretariat KKRI
dan kegiatan lainnya.
Tabel 14
Pagu dan Realisasi Anggaran KKRI
Tahun 2016 - 2020
B. REALISASI ANGGARAN
Realisasi Anggaran KKRI Tahun Anggaran (TA) 2020 tercapai sebesar
Rp. 12.444.116.808,- (dua belas milyar empat ratus empat puluh empat juta
seratus enam belas ribu delapan ratus delapan rupiah) atau tercapai 96,2 %.
Anggaran tersebut digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
yang telah disusun. Berikut uraian realiasi kegiatan KKRI berdasarkan uraian
kegiatan.
11,193,201,000
9,940,100,000
9,530,512,000
13,093,348,000
12,935,613,000
9,948,687,976
9,597,189,997
8,734,080,972
12,403,411,514
12,444,116,808
0 5,000,000,000 10,000,000,000 15,000,000,000
2016
2017
2018
2019
2020
Realisasi Pagu
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
43
Tabel 15 Realisasi Anggaran
Program/Kegiatan Dan Anggaran KKRI Berdasarkan Pagu, Realisasi Dan Prosentase Realisasi Tahun 2020
Kode Uraian Pagu Realisasi %
5042 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
12.935.613.000 12.444.116.808 96,2 %
5042.001 Rekomendasi terkait arah kebijakan kejaksaan
2.666.705.000 2.580.504.337 96,7 %
5042.001.001 Penyusunan rekomendasi Komisi Kejaksaan RI terkait kebijakan kejaksaan
2.351.119.000 2.265.171.474 96,3 %
5042.001.002 Pemantauan 315.586.000 315.332.863 99,9 %
5042.002 Dukungan Manajemen 2.127.938.000 2.080.626.070 97,7 %
5042.002.001 Layanan Teknis 317.208.000 308.529.000 97,2 %
5042.002.002 Layanan Hubaga 809.895.000 781.220.121 96,4 %
5042.002.003 Layanan Umum 1.000.835.000 990.876.889 99 %
5042.951 Layanan Sarana dan Prasarana 1.085.854.000 1.053.938.239 97 %
5042.994 Layanan Perkantoran 7.055.116.000 6.729.047.962 95,3 %
001 Gaji dan Tunjangan 3.174.084.000 2.865.362.230
90,2 %
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor
3.881.032.000 3.863.685.732 99,5 %
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
44
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan tugas dan wewenang KKRI telah berjalan sesuai dengan
program kerja KKRI Tahun 2020 meskipun ditengah situasi pandemi covid-
19.
2. Komisi Kejaksaan terus berkomitmen untuk mendukung program
pemerintah memutus masa rantai penyebaran COVID-19 yang salah
satunya dilakukan melakukan perubahan metode pelayanan penerimaan
laporan pengaduan masyarakat dengan mengoptimalkan pengunaan
sarana teknologi informasi secara daring menggunakan e-mail, website
lapor.go.id, dan aplikasi WhatsApp. Hal ini dilakukan agar dua kewajiban
hukum KKRI tetap dapat berjalan secara beriringan, yaitu memberikan
pelayanan kepada masyarakat terkait penerimaan laporan pengaduan dan
mendukung program pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran
virus Covid-19. Penerimaan laporan masyarakat secara daring sudah
berjalan dengan baik, walaupun tetap diperlukan penyempurnaan ke
depannya khususnya berkaitan dengan perubahan standar operasional
prosedur yang mengakomodasi penerimaan laporan dan tindaklanjut
laporan pengaduan secara daring menggunakan sarana teknologi
informasi;
3. Dalam memberikan rekomendasi KKRI tidak hanya berfokus terhadap
penanganan laporan pengaduan, melainkan juga memberikan
rekomendasi terkait arah dan kebijakan untuk meningkatkan kualitas
kinerja Kejaksaan ke depan dan sebagian besar rekomendasi tersebut
ditindaklanjuti oleh Kejaksan RI;
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
45
B. Saran 1. Internal
a. KKRI harus meningkakan sinergitas, koordinasi dan singkronisasi
dengan kejaksaan khususnya dalam penyusunan program kerja dan
kegiatan serta memastikan memastikan tindak lanjut dan penyelesaian
laporan pengaduan masyarakat, baik yang dikirim ke Kejaksaan maupun
ke Komisi Kejaksaan.
b. KKRI dan Jaksa Agung Muda Pengawasan perlu mengembangkan
sistem teknologi informasi penanganan laporan pengaduan berbasis
teknologi informasi sehingga dapat mempermudah penyelesaian tindak
lanjut setiap laporan pengaduan masyarakat baik yang dilaporkan
kepada Komisi Kejaksaan maupun Kejaksaan.
2. Eksternal
a. KKRI bersama Kejaksaan akan mendorong penguatan lembaga
Kejaksaan baik mengenai kedudukan, tugas pokok, fungsi dan
wewenang dalam rencana revisi Undang-Undang Kejaksaan Republik
Indonesia yang telah masuk program legislasi nasional prioritas tahun
2021.
b. KKRI akan mendorong upaya Kejaksaan dalam melakukan
pendampingan dan pengamanan pemulihan ekonomi nasional (PEN)
dalam rangka percepatan pembangunan nasional dan pemulihan
ekonomi karena Pandemi COVID-19.
c. KKRI akan mendorong upaya pengecualian jaksa dari ASN, seperti
pengecualian TNI dan POLRI. Hal ini mengingat Jaksa memiliki
karakteristik khusus berbeda dengan ASN pada umumnya antara lain:
Jaksa merupakan sebuah profesi yang ditandai dengan keberadaan
organisasi profesi Jaksa, baik dalam lingkup nasional yakni Persatuan
Jaksa Indonesia (PJI), maupun global International Association of
Prosecutors (IAP). Jaksa juga memiliki standar yang berlaku secara
internasional, seperti United Nations Guideline on the Role of the
Prosecutor. Jaksa memiliki kode etik profesi. Jaksa memiliki lembaga
pengawas eksternal, yakni Komisi Kejaksaan yang berwenang
“Menjadi Lembaga yang Kredibel Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Kejaksaan”
46
melakukan pengawasan, penilaian dan pemantauan terhadap kinerja
dan perilaku para Jaksa tersebut.
d. KKRI akan mendorong Jaksa sebagai pengendali proses penanganan
perkara pidana termasuk keterlibatan jaksa sejak tahap penyidikan.
Dengan dilibatkannya Jaksa dari penyidikan, maka jaksa dapat
mengarahkan jalannya penyidikan guna menghilangkan bolak-balik
penanganan perkara.
Jakarta, Desember 2020
Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia
Dr. Barita Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA