35
LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung KELOMPOK 1 KG 2-A | 46 PRAKTIKUM 3.1 LAS GAS 3.1.1 JOB 1. MEMBUAT JALUR LAS TANPA BAHAN TAMBAH/MENCAIRKAN PLAT I. TUJUAN 1. Mahasiswa diharapkan dapat menyetel perlengkapan las gas. 2. Mahasiswa diharapkan dapat mengatur jenis-jenis api untuk las gas. 3. Mahasiswa diharapkan dapat mencairkan benda kerja sebagai dasar awal pengelasan las gas. 4. Mahasiswa diharapkan bisa mempraktekkan teori yang didapat, sehingga bisa memahami tingkat kemudahan dan kesulitan yang ada dalam praktek. II. SYARAT 1. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja. 2. Telah mempelajari teori praktek las gas. 3. Pakailah peralatan sesuai fungsinya. 4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh Instruktur. III. PERALATAN DAN BAHAN a. Peralatan No . Peralatan Gambar Keterangan 1. Pemantik api Untuk menghidupkan nozzle

LABKON LAS - Metoda Pelaksanaan Las Gas dan Las Listrik

  • Upload
    unajni

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 46

PRAKTIKUM

3.1 LAS GAS

3.1.1 JOB 1. MEMBUAT JALUR LAS TANPA BAHAN TAMBAH/MENCAIRKAN

PLAT

I. TUJUAN

1. Mahasiswa diharapkan dapat menyetel perlengkapan las gas.

2. Mahasiswa diharapkan dapat mengatur jenis-jenis api untuk las gas.

3. Mahasiswa diharapkan dapat mencairkan benda kerja sebagai dasar awal

pengelasan las gas.

4. Mahasiswa diharapkan bisa mempraktekkan teori yang didapat, sehingga

bisa memahami tingkat kemudahan dan kesulitan yang ada dalam praktek.

II. SYARAT

1. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Telah mempelajari teori praktek las gas.

3. Pakailah peralatan sesuai fungsinya.

4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh Instruktur.

III. PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

No

. Peralatan Gambar Keterangan

1. Pemantik api

Untuk menghidupkan

nozzle

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 47

2. Tang jepit

Untuk menjepit benda

kerja yang masih

panas

3.

Satu set peralatan las

gas, terdiri dari:

a. Tabung yang berisi

gas oksigen

b. Tabung yang berisi

gas asetilen

c. Regulator oksigen

d. Regulator asetilen

e. Slang dan klem

oksigen

f. Slang dan klem

asetilen

g. Brander las (handle

dan nozzel)

h. Safety valve (katup

pengaman)

i. Kunci pembuka

gas

j. Kunci pas atau

kunci Inggris

Untuk mecairkan pelat

4. Penggaris besi 30 cm

Untuk mengukur

panjang lasan

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 48

5. Kapur

Untuk menandai garis

lasan

6.

Perlengkapan

keselamatan kerja

a. Sepatu kerja dari

kulit

b. Baju kerja

(coverall/jas lab)

c. Pelindung badan

(apron)

d. Kacamata las

e. Sarung tangan

a. Untuk melindungi

kaki dari bahaya

saat praktek (misal

dari bahaya

jatuh/kejatuhan)

b. Untuk melindungi

pakaian kita saat

praktek

c. Untuk melindungi

badan kita saat

praktek

d. Untuk melindungi

mata saat

pengelasan

e. Untuk melindungi

tangan saat

pengelasan

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 49

b. Bahan

1. Plat tipis dengan ukuran 1,5 mm ukuran 100 x 100 mm

IV. LANGKAH KERJA

1. Mempelajari lembar kerja (job sheet).

2. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.

3. Memakai pakaian keselamatan dan kesehatan kerja.

4. Memasang/menyetel perlengkapan las gas (bila belum terpasang) dengan

langkah sebagai berikut :

a. Periksalah dahulu apakah semua peralatan dan sarung tangan bersih dari

minyak atau pelumas lainnya.

b. Tempatkanlah tabung gas oksigen dan asetilen dengan terikat pada

dinding atau pada gerobak dorong di tempat yang aman (atau jauh dari

api).

c. Bersihkanlah lubang tabung gas ataupun peralatan sensitif lainnya dari

debu.

d. Pasanglah regulator pada masing-masing tabung dengan memakai kunci

pas dan perlu diingat regulator oksigen atau peralatan oksigen lainnya

memakai ulir kanan artinya memasang mur searah jarum jam dan

memasang mur asetilen kebalikan dari arah jarum jam (mur untuk asetilen

mempunyai cowakan sebagai tanda ulir kiri).

e. Hubungkan selang pada lubang atau pipa pengeluaran gas regulator (pada

manometer tekanan pengeluaran gas), baik untuk gas oksigen maupun

asetilen dan kencangkan selang tersebut dengan klem oksigen dan klem

asetilen. Untuk peralatan oksigen mempunyai standar internasional yaitu

biru, sedangkan untuk asetilen yaitu merah, kuning, atau putih.

f. Sebelum memasang brander las, selang harus bebas dari debu.

g. Pasanglah selang oksigen dan asetilen pada brander las . Pasanglah

ukuran mulut nozzel yang mempunyai kapasitas untuk mengelas plat 1-

2mm (kapasitas nozzle lihat tulisan yang ada pada nozzle).

h. Setelah memasang brander las maka selanjutnya memeriksa kemungkinan

adanya kebocoran gas dengan langkah sebagai berikut :

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 50

Tutuplah katup gas pada brander.

Bukalah katup kedua gas pada tabung searah jarum jam 1

/4-1/2 putaran

dan lihatlah manometer tekanan isi pada regulator harus menunjukkan

tekanan 150 kg/cm2 untuk manometer oksigen dan 15-20 kg/cm

2 untuk

asetilen berarti isi tabung penuh.

Aturlah katup manometer pengeluaran pada regulator searah jarum

jam. Untuk oksigen tekanan yang dipakai yaitu 2.5-5 kg/cm2 dan untuk

tekanan asetilen yaitu 0.25-0.5 kg/cm2.

Tutup lagi katup pada tabung dan perhatikan jarum pada manometer.

Bila tekanan turun berarti ada kebocoran dan bila tetap berarti tidak ada

kebocoran.

Untuk meyakinkan bocor atau tidaknya instalasi las gas, maka semua

bagian sambungan diolesi dengan air sabun dan apabila ada kebocoran

akan terlihat ada gelembung. Bila ada kebocoran maka perbaikilah

sambungan tersebut dengan memakai seal tape/tread seal dan

kencangkan kembali murnya.

5. Bukalah katup tabung oksigen dan asetilen pada tabung dengan ketentuan yang

telah ditetapkan, katup pada brander dalam kondisi tertutup.

6. Letakkan benda kerja di atas meja kerja yang dialasi dengan batu tahan api atau

batu bata merah.

7. Bukalah katup pada brander, untuk katup oksigen diputar sedikt dan untuk

katup asetilen lebih banyak memutarnya dari pada oksigen dan nyalakan mulut

nozzel tersebut memakai pemantik api. Bila tidak nyala atur kembali

pengeluaran gas hingga nyala.

8. Setelah api las nyala, atur nyala api hingga netral.

9. Peganglah brander pada posisi 60o – 70

o terhadap permukaan benda kerja (arah

maju pengelasan) dan 90o terhadap arah lain seperti yang terlihat pada gambar

kerja

10. Panaskan benda kerja sampai mencair mulai dari tepi kanan dan arahkan inti

nyala api yang berwarna biru pada satu tempat hingga timbul kawah las, dan

atur inti nyala sekitar 2 –3 mm di atas bahan yang akan dicairkan /dilas.

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 51

11. Tunggulah hingga kawah las mencapai diameter 5mm dan doronglah kawah las

tersebut dengan cara memutar-mutar ujung nozzel dengan tujuan untuk

mendapatkan lebar las yang sama.

12. Setelah selesai, langkah berikutnya yaitu meratakan benda kerja yang terkena

deformasi akibat panas (melengkung) dengan cara menjepit benda kerja tersebut

dengan ragum hingga rata. Atau memukul benda kerja tersebut dengan palu besi

di atas landasan baja.

13. Dalam kondisi dingin bersihkan benda kerja dengan sikat kawat dan berilah

identitas yang mengerjakan nomor absen dan kelas dengan memakai stempel

besi dan serahkan kepada pengajar praktek untuk dinilai.

14. Bila sudah selesai praktek semua peralatan dan lokasi kerja dibersihkan, serta

peralatan dikembalikan kepada teknisi dengan kondisi utuh seperti semula.

Catatan :

Untuk membuat garis las pada benda kerja pakailah penggaris besi dan

penggores/kapur.

Bila pada penyalaan las terjadi letupan kecil maka bersihkan lubang nozzel

dengan jarum pembersih dan perbesar gas asetilen hingga tidak terjadi letupan.

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 52

Gambar kerja praktek 4:

10 80 10

25

25

25

25

100

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 53

3.1.2 JOB 2. MEMBUAT JALUR LAS DENGAN BAHAN TAMBAH/MENCAIRKAN

PLAT

I. TUJUAN

1. Mahasiswa diharapkan dapat menyetel perlengkapan las gas.

2. Mahasiswa diharapkan dapat mengatur jenis-jenis api untuk pengelasan las

gas.

3. Mahasiswa diharapkan dapat membuat rigi-rigi las sebagai dasar kedua

pengelasan las gas.

4. Mahasiswa diharapkan bisa mempraktekkan teori yang telah didapat,

sehingga bisa memahami tingkat kemudahan dan kesulitan yang ada dalam

praktek.

5. Mahasiswa dapat membuat suatu rangkaian konstruksi baja.

II. SYARAT

1. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Telah mempelajari teori praktek las gas.

3. Pakailah peralatan sesuai fungsinya.

4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh Instruktur.

III. PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Sama dengan job 1

b. Bahan

1. Plat tipis dengan ukuran 1,5 mm

2. Kawat berdiameter 2-3 mm

IV. LANGKAH KERJA

1. Mempelajari lembar kerja (job sheet).

2. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.

3. Memakai pakaian keselamatan dan kesehatan kerja.

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 54

4. Memasang/menyetel perlengkapan las gas (bila belum terpasang) dengan

langkah sebagai berikut :

a. Periksalah dahulu apakah semua peralatan dan sarung tangan bersih dari

minyak atau pelumas lainnya.

b. Tempatkanlah tabung gas oksigen dan asetilen dengan terikat pada

dinding atau pada gerobak dorong di tempat yang aman (atau jauh dari

api).

c. Bersihkanlah lubang tabung gas ataupun peralatan sensitif lainnya dari

debu.

d. Pasanglah regulator pada masing-masing tabung dengan memakai kunci

pas dan perlu diingat regulator oksigen atau peralatan oksigen lainnya

memakai ulir kanan artinya memasang mur searah jarum jam dan

memasang mur asetilen kebalikan dari arah jarum jam (mur untuk asetilen

mempunyai cowakan sebagai tanda ulir kiri).

e. Hubungkan selang pada lubang atau pipa pengeluaran gas regulator (pada

manometer tekanan pengeluaran gas), baik untuk gas oksigen maupun

asetilen dan kencangkan selang tersebut dengan klem oksigen dan klem

asetilen. Untuk peralatan oksigen mempunyai standar internasional yaitu

biru, sedangkan untuk asetilen yaitu merah, kuning, atau putih.

f. Sebelum memasang brander las, selang harus bebas dari debu.

g. Pasanglah selang oksigen dan asetilen pada brander las . Pasanglah

ukuran mulut nozzel yang mempunyai kapasitas untuk mengelas plat 1-

2mm (kapasitas nozzel lihat tulisan yang ada pada nozzel).

h. Setelah memasang brander las maka selanjutnya memeriksa kemungkinan

adanya kebocoran gas dengan langkah sebagai berikut :

Tutuplah katup gas pada brander.

Bukalah katup kedua gas pada tabung searah jarum jam 1

/4-1/2 putaran

dan lihatlah manometer tekanan isi pada regulator harus menunjukkan

tekanan 150 kg/cm2 untuk manometer oksigen dan 15-20 kg/cm

2 untuk

asetilen berarti isi tabung penuh.

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 55

Aturlah katup manometer pengeluaran pada regulator searah jarum

jam. Untuk oksigen tekanan yang dipakai yaitu 2.5-5 kg/cm2 dan untuk

tekanan asetilen yaitu 0.25-0.5 kg/cm2.

Tutup lagi katup pada tabung dan perhatikan jarum pada manometer.

Bila tekanan turun berarti ada kebocoran dan bila tetap berarti tidak ada

kebocoran.

Untuk meyakinkan bocor atau tidaknya instalasi las gas, maka semua

bagian sambungan diolesi dengan air sabun dan apabila ada kebocoran

akan terlihat ada gelembung. Bila ada kebocoran maka perbaikilah

sambungan tersebut dengan memakai seal tape/tread seal dan

kencangkan kembali murnya.

5. Bukalah katup tabung oksigen dan asetilen pada tabung dengan ketentuan

yang telah ditetapkan, katup pada brander dalam kondisi tertutup.

6. Letakkan benda kerja di atas meja kerja yang dialasi dengan batu tahan api

atau batu bata merah.

7. Bukalah katup pada brander, untuk katup oksigen diputar sedikt dan untuk

katup asetilen lebih banyak memutarnya dari pada oksigen dan nyalakan

mulut nozzel tersebut memakai pemantik api. Bila tidak nyala atur kembali

pengeluaran gas hingga nyala.

8. Setelah api las nyala, atur nyala api hingga netral.

9. Peganglah brander pada posisi 60o – 70

o terhadap permukaan benda kerja

(arah maju pengelasan) dan 90o terhadap arah lain seperti yang terlihat pada

gambar kerja

10. Panaskan benda kerja sampai mencair mulai dari tepi kanan dan arahkan inti

nyala api yang berwarna biru pada satu tempat hingga timbul kawah las, dan

atur inti nyala sekitar 2-3 mm di atas bahan yang akan dicairkan /dilas.

11. Tunggulah hingga kawah las mencapai diameter 5 mm dan doronglah kawah

las tersebut sambil memasukkan bahan tambah berupa kawat berdiameter 2-3

mm pada posisi 30o-40

o terhadap permukaan benda kerja. Putar-putarlah

ujung nozzel secara terus-menerus dengan tujuan untuk mendapatkan lebar

las yang sama.

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 56

12. Setelah selesai, langkah berikutnya yaitu meratakan benda kerja yang terkena

deformasi akibat panas (melengkung) dengan cara menjepit benda kerja

tersebut dengan ragum hingga rata. Atau memukul benda kerja tersebut

dengan palu besi di atas landasan paron.

13. Dalam kondisi dingin bersihkan benda kerja dengan sikat kawat dan berilah

identitas yang mengerjakan nomor absen dan kelas dengan memakai block

lefter dan serahkan kepada pengajar praktek untuk dinilai.

14. Bila sudah selesai praktek semua peralatan dan lokasi kerja dibersihkan, serta

peralatan dikembalikan kepada teknisi dengan kondisi utuh seperti semula.

Catatan :

Untuk membuat garis las pada benda kerja pakailah mistar baja dan

penggores/kapur.

Bila pada penyalaan las terjadi letupan kecil maka bersihkan lubang nozzel

dengan jarum pembersih dan perbesar gas asetilen hingga tidak terjadi letupan.

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 57

Gambar kerja praktek :

100

1.5

25

25

25

25

10

100

8010

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 58

3.1.3 JOB 3. MEMBUAT SAMBUNGAN PELAT DENGAN PELAT

I. TUJUAN

1. Mahasiswa diharapkan dapat menyetel perlengkapan las gas.

2. Mahasiswa diharapkan dapat mengatur jenis-jenis api untuk pengelasan las gas.

3. Mahasiswa diharapkan dapat membuat sambungan plat dengan plat sebagai

dasar ketiga pengelasan las gas.

4. Agar mahasiswa diharapkan bisa mempraktekkan teori yang didapat, sehingga

bisa memahami tingkat kemudahan dan kesulitan yang ada dalam praktek.

II. SYARAT

1. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Telah mempelajari teori praktek las gas.

3. Pakailah peralatan sesuai fungsinya.

4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh Instruktur.

III. PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Sama dengan job 1

b. Bahan

1. Plat tipis dengan ukuran 110mm X 30mm X 2mm.

2. Bahan tambah

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 59

V. LANGKAH KERJA

1. Mempelajari lembar kerja (job sheet).

2. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.

3. Memakai pakaian keselamatan dan kesehatan kerja.

4. Memasang/menyetel perlengkapan las gas seperti pada job 1. Bila sudah

terpasang dilanjutkan ke langkah berikutnya.

5. Bukalah katup tabung oksigen dan asetilin pada tabung dengan ketentuan gas

oksigen 2.5 – 5 kg/cm2 dan asetilin 0.25 – 0.5 kg/cm

2.

6. Letakkan benda kerja di atas meja kerja yang dialasi dengan batu tahan api atau

batu bata merah.

7. Bukalah katup pada brander,untuk katup oksigen diputar sedikt dan untuk katup

asetilin lebih banyak memutarnya dari pada oksigen dan nyalakan mulut nozzel

tersebut memakai pemantik api. Bila tidak nyala atur kembali pengeluaran gas

hingga nyala.

8. Setelah api las nyala,atur nyala api hingga netral.

9. Peganglah brander pada posisi 600 – 70

0 terhadap permukaan benda kerja (arah

maju pengelasan) dan 900 terhadap arah lain seperti yang terlihat pada gambar

kerja.

10. Panaskan benda kerja sampai mencair mulai dari tepi kanan dan arahkan inti

nyala api yang berwarna biru pada satu tempat hingga timbul kawah las,dan atur

inti nyala sekitar 2 –3 mm di atas bahan yang akan dicairkan /dilas.

11. Tunggulah hingga kawah las mencapai diameter 5mm dan doronglah kawah las

tersebut sambil memasukkan bahan tambah berupa kawat berdiameter 2-3 mm

pada posisi 300 –40

0 terhadap permukaan benda kerja, putar–putarlah ujung

nozzel secara kontinyu dengan tujuan untuk mendapatkan lebar las yang sama.

12. Setelah selesai, langkah berikutnya yaitu meratakan benda kerja yang terkena

deformasi akibat panas (melengkung) dengan cara menjepit benda kerja tersebut

dengan ragum hingga rata . Atau memukul benda kerja tersebut dengan palu besi

di atas landasan.

13. Dalam kondisi dingin bersihkan benda kerja dengan sikat kawat dan berilah

identitas yang mengerjakan nomor absen dan kelas dan serahkan kepada

pengajar praktek untuk dinilai.

14. Bila sudah selesai praktek semua peralatan dan lokasi kerja dibersihkan, serta

peralatan dikembalikan kepada teknis dalam kondisi utuh semula.

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 60

Catatan :

Untuk membuat garis las pada benda kerja pakailah meteran plat dan

penggores/blade gergaji bekas.

Bila pada penyalaan las terjadi letupan kecil maka bersihkan lubang nozzel

dengan jarum pembersih dan perbesar gas asetilin hingga tidak terjadi letupan.

Untuk mengurangi deformasi akibat panas maka harus digunakan klem dan las

catat (las pendek).

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 61

Gambar Kerja Job 3

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 62

3.2 Las Listrik

3.2.1 JOB 1. MEMBUAT JALUR LAS LISTRIK PADA PELAT

I. TUJUAN

1. Mahasiswa diharapkan dapat menyetel perlengkapan las listrik.

2. Mahasiswa diharapkan dapat membuat jalur las tanpa ayunan sebagai dasar awal

pengelasan las listrik elektroda terbungkus.

3. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkannya dalam kondisi tertentu pada

konstruksi baja.

4. Mahasiswa diharapkan mengenal tingkat kesulitan pada pekerjaan las sehingga

dapat mengatasi dari kesulitan tersebut dan dapat mengenal las yang baik

maupun yang kurang baik secara pengamatan visual.

II. SYARAT

1. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Telah mempelajari teori praktek las listrik.

3. Pakailah peralatan sesuai fungsinya.

4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh Instruktur.

III. PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

No Nama Alat Gambar Keterangan

1 Mesin las listrik dan

kelengkapannya

Sebagai tempat

kerja

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 63

2 Palu terak

Untuk

membersihkan

terak yang

menempel pada

hasil kerja

4 Tang jepit

Untuk menjepit

pelat

5 Klem

Untuk menjepit

pelat

6 Pahat

Untuk

membersihkan

kotoran yang

menempel pada

hasil kerja

7 Penggaris

Untuk mengukur

8 Palu

Untuk memberi

nama pada hasil

kerja

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 64

9 Ragum Untuk menjepit

plat

10 Cetakan Nama

Untuk mencetak

nama dan kelas

11 Kapur

Untuk memberi

tanda pada hasil

kerja

12

Perlengkapan

keselamatan

kerja

f. Sepatu kerja

dari kulit

g. Baju kerja

(coverall/jas

lab)

h. Pelindung

badan (apron)

i. Kacamata las

j. Sarung tangan

f. Untuk

melindungi

kaki dari

bahaya saat

praktek

(misal dari

bahaya

jatuh/kejatuh

an)

g. Untuk

melindungi

pakaian kita

saat praktek

h. Untuk

melindungi

badan kita

saat praktek

i. Untuk

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 65

b. Bahan

1. Plat tipis ST 37 dengan ukuran 110mm x 100mm x 5mm.

2. Elektroda E6013 diameter 2,6mm dan diameter 3,2 mm

VI. LANGKAH KERJA

1. Mempelajari lembar kerja (job sheet).

2. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.

3. Memakai pakaian keselamatan dan kesehatan kerja.

4. Memasang / menyetel perlengkapan las listrik dengan langkah sebagai berikut :

a Pasang kabel elektroda dan massa pada mesin las, yang mana kabel

elektroda dan massa untuk jenis elektroda yang akan dipakai bisa

dihubungkan pada kutub positif atau negatif (DC±).

b Pasang kabel mesin las pada jaringan yang telah disediakan.

c Tempatkan benda kerja pada meja las yang terbuat dari baja.

d Pasang elektroda pada penjepit elektroda dan pasang klem massa pada meja

las.

5. Atur handle amper yang ada pada mesin las sesuai dengan kebutuhan, dalam

hal ini amper yang akan digunakan antara 70 – 120 Amper. Pengelasan pada

melindungi

tangan saat

pengelasan

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 66

plat tipis yaitu 3mm digunakan amper sekitar 70 – 80 ampere untuk diameter

elektroda 2,6mm dan pada plat tebal yaitu 5mm digunakan ampere sekitar 90 –

120 untuk diameter elektroda 3,2mm.

6. Nyalakan / hidupkan mesin las.

7. Tempatkan elektroda di atas benda kerja sekitar 10mm, dan tutuplah muka

dengan topeng las kemudian mulailah menyalakan elektroda dengan cara

digoreskan atau dihentakan pada daerah benda kerja yang akan dilas.

8. Setelah nyala atur posisi pengelasan 70 – 800 ke arah jalur yang akan dilas

(lihat gambar kerja), dan aturlah jarak busur elektroda terhadap benda kerja

sekitar diameter elektroda yang dipakai. Gerakan ujung elektroda lurus atau

zig-zag. Ukuran lebar manik atau rigi-rigi las sekitar 3 mm.

9. Apabila elektroda habis sebelum jalur las selesai, maka harus diadakan

penyambungan jalur las, maka bersihkan daerah yang akan disambung dari

terak dengan memakai palu terak dan sikat kawat.

10. Bila sudah selesai praktek matikan mesin las dan semua peralatan berikut lokasi

kerja dibersihkan, serta peralatan dikembalikan kepada teknisi dengan kondisi

utuh seperti semula.

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 67

Gambar Kerja Job 1

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 68

3.1.2 JOB 2. MEMBUAT SAMBUNGAN PELAT

I. TUJUAN

1. Mahasiswa diharapkan dapat menyetel perlengkapan las listrik.

2. Mahasiswa diharapkan dapat membuat jalur las tanpa ayunan sebagai

dasar awal pengelasan las listrik elektroda terbungkus.

3. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkannya dalam kondisi tertentu pada

konstruksi baja.

4. Mahasiswa diharapkan mengenal tingkat kesulitan pada pekerjaan las

sehingga dapat mengatasi dari kesulitan tersebut dan dapat mengenal las

yang baik maupun yang kurang baik secara pengamatan visual.

II. SYARAT

1. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Telah mempelajari teori praktek las listrik.

3. Pakailah peralatan sesuai fungsinya.

4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh Instruktur.

III. PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Sama dengan job 1

b. Bahan

a. Plat tipis dengan ukuran 110mm x 30mm x 5mm.

b. Elektroda E6013 diameter 2,6mm dan diameter 3,2 mm

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 69

VII. LANGKAH KERJA

1. Mempelajari lembar kerja (job sheet).

2. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.

3. Memakai pakaian keselamatan dan kesehatan kerja.

4. Memasang/menyetel perlengkapan las listrik dengan langkah sebagai berikut

:

a. Pasang kabel elektroda dan massa pada mesin las,yang mana kabel

elektroda dan massa untuk jenis elektroda yang akan dipakai bisa

dihubungkan pada kutub positif atau negatif (DC±).

b. Pasang kabel mesin las pada jaringan yang telah disediakan.

c. Tempatkan benda kerja pada meja las yang terbuat dari baja.

d. Pasang elektroda pada penjepit elektroda dan pasang klem massa pada meja

las.

5. Atur handle amper yang ada pada mesin las sesuai dengan kebutuhan,dalam hal

ini amper yang akan digunakan antara 70 – 120 Ampere. Pengelasan pada plat

tipis yaitu 3mm digunakan amper sekitar 70 – 80 amper untuk diameter

elektroda 2,6mm.

6. Klem kedua plat yang akan disambung dengan menggunakan alat bantu klem.

7. Nyalakan/ hidupkan mesin las dan tempatkan elektroda di atas benda kerja

sekitar 10mm,dan tutuplah muka dengan topeng las kemudian mulailah

menyalakan elektroda dengan cara digoreskan atau dihentakan pada daerah

benda kerja yang akan dilas.

8. Setelah nyala buat las tepi di kedua sisinya. Atur posisi pengelasan 70 –800 ke

arah jalur yang akan dilas (lihat gambar kerja), dan aturlah jarak busur

elektroda terhadap benda kerja sekitar diameter elektroda yang dipakai.

Gerakan ujung elektroda melingkar atau setengah melingkar. Ukuran lebar

manik atau rigi-rigi las sekitar <3diameter elektroda yang digunakan.

9. Apabila elektroda habis sebelum jalur las selesai, maka harus diadakan

penyambungan jalur las,maka bersihkan daerah yang akan disambung dari terak

dengan memakai palu terak dan sikat kawat.

10.Setelah pengelasan selesai bersihkan kotoran / terak dengan mamakai palu terak

dan sikat kawat kembali.Apabila masih ada kotoran / terak bersihkan kembali

dengan menggunakan pahat dan sikat dengan sikat kawat.

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 70

11.Setelah pelat dibersihkan, beri keterangan nama dan nomor absen pada pelat

tersebut sebelum dikumpulkan.

12. Bila sudah selesai praktek matikan mesin las,dan semua peralatan berikut lokasi

kerja dibersihkan, serta peralatan dikembalikan kepada teknisi dengan kondisi

utuh seperti semula.

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 71

3.1.3 JOB 3. SAMBUNGAN BERIMPIT

I. TUJUAN

1. Mahasiswa diharapkan dapat menyetel perlengkapan las listrik.

2. Mahasiswa diharapkan mengenal tingkat kesulitan pada pekerjaan las

sehingga dapat mengatasi dari kesulitan tersebut dan dapat mengenal las

yang baik maupun yang kurang baik secara pengamatan visual.

3. Mahasiswa diharapkan dapat membuat jalur las tanpa ayunan sebagai dasar

awal pengelasan las listrik elektroda terbungkus.

4. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkannya dalam kondisi tertentu pada

konstruksi baja.

II. SYARAT

1. Telah mempelajari teori keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Telah mempelajari teori praktek las listrik.

3. Pakailah peralatan sesuai fungsinya.

4. Mengikuti arahan yang dijelaskan oleh Instruktur.

III. PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Sama dengan job 1

b. Bahan

a. Plat tipis dengan ukuran 110mm x 30mm x 5mm.

b. Elektroda E6013 diameter 2,6mm dan diameter 3,2 mm

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 72

VIII. LANGKAH KERJA

1. Mempelajari lembar kerja (job sheet).

2. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.

3. Memakai pakaian keselamatan dan kesehatan kerja.

4. Memasang / menyetel perlengkapan las listrik dengan langkah sebagai

berikut :

a. Pasang kabel elektroda dan massa pada mesin las, yang mana kabel

elektroda dan massa untuk jenis elektroda yang akan dipakai bisa

dihubungkan pada kutub positif atau negatif (DC±).

b. Pasang kabel mesin las pada jaringan yang telah disediakan.

c. Tempatkan benda kerja pada meja las yang terbuat dari baja.

d. Pasang elektroda pada penjepit elektroda

5. Atur handle ampere yang ada pada mesin las sesuai dengan

kebutuhan,dalam hal ini ampere yang akan digunakan antara 70 – 120

Ampere. Pengelasan pada plat tipis yaitu 3mm digunakan ampere sekitar

70 – 80 ampere.

6. Nyalakan/ hidupkan mesin las.

7. Jepit benda kerja dengan tang jepit supaya seimbang dan tidak bengkok

dengan klem

8. Untuk penitikan, amper yang digunakan lebih tinggi supaya elektroda

mudah meleleh.

9. Tempatkan elektroda di atas benda kerja sekitar 10mm, dan tutuplah

muka dengan topeng las kemudian mulailah menyalakan elektroda

dengan cara digoreskan atau dihentakan pada daerah benda kerja yang

akan dilas.

10. Setelah nyala atur posisi pengelasan 70 –800 ke arah jalur yang akan

dilas dan aturlah jarak busur elektroda terhadap benda kerja sekitar

diameter elektroda yang dipakai. Gerakan ujung elektroda lurus atau

melingkar. Ukuran lebar manik atau rigi-rigi las sekitar 3mm.

11. Apabila elektroda habis sebelum jalur las selesai harus diadakan

penyambungan jalur las, maka bersihkan daerah yang akan disambung

dari terak dengan memakai palu terak dan sikat kawat.

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 73

12. Bila sudah selesai praktek matikan mesin las dan semua peralatan berikut

lokasi kerja , serta peralatan dikembalikan kepada teknisi dengan kondisi

bersih seperti semula.

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 74

3.3 Aplikasi

I. REFERENSI

Berdasarkan Mata Kuliah Laboratorium Konstruksi Baja mengenai Pekerjaan Pengelasan

Spesifikasi Bahan Bangunan dan cara pengelasan

II. TUJUAN

Membuat rangka atap baja yang menggunakan profil baja 2L.40.40.4 untuk bagian luar

dan profil baja 2L.30.30.4 untuk bagian dalam

III. PERALATAN DAN BAHAN

PERALATAN

No Nama Alat Gambar

1 Mesin las listrik dan

kelengkapannya

2 Palu terak

3 Sikat kawat

4 Klem

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 75

5 Mesin gerinda

6 Penitik

7 Mesin bor

8 Mesin pemotong baja

BAHAN

1 Plat tebal 3mm

2 Profil siku L 30.30.3

Profil siku L 40.40.3

3 Elektroda E6013

diameter 2,6mm dan

diameter 3,2 mm.

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 76

4 Baut Ø10

5 Cat dan Thinner

PERALATAN K3

1 Apron

2 Topeng las

3 Sarung Tangan

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 77

IV. LANGKAH KERJA

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 78

V. GAMBAR KERJA

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 79

VI. KEBUTUHAN BAHAN

No.

Nama

Batang

Panjang

(mm)

Jumlah

(batang)

Panjang Total (mm)

L 40.40.4

1

2

3

4

5

6

7

8

Tiang

HL1

HL2

HL3

HB1

HB2

HB3

PENAHAN

2000

1000

796

796

720

796

796

792

4

2

2

2

2

2

2

2

8000

2000

1592

1592

1440

1592

1592

1592

Jumlah 18100

L.30.30.3

12

13

14

15

16

DL1

DL2

DB1

AH

AV

1087

1087

1193

1000

300

2

2

2

4

2

2174

2174

2286

4000

600

JUMLAH 11234

LABORATORIUM KONSTRUKSI BAJA

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung

KELOMPOK 1 KG 2-A | 80

No.

Nama

Pelat

Kebutuhan Pelat (t=5mm)

Keb. Baut Ø 10

Panjang

(mm)

Lebar

(mm)

Jml Luas

(mm2)

Jml /

1 pelat

Jml

1 2 3

4

5

6

7

P1 P2 P3

P4

P5

P6

Pelat

Landas

145 122 149

146

120

146

120

117 114 119

120

90

120

120

1 1 1

1

1

1

4

16965 13908 17731

17520

10800

17520

57600

4 2 4

4

2

4

4

4 2 4

4

2

4

16

LuasTotal

152044

Jml

Total

36