Upload
independent
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KELOMPOK 7Hadian Candra 113111014
Novia Arviani 113111015
Iwit Pitaloka 113111018
Ian Yuki S 113111030
Indri Citra A 113111037
Ketersediaan SDM & Sarana PrasaranaIndikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana Rumah Sakit (RS) antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah Rumah Sakit dan tempat tidurnya serta rasio terhadap jumlah penduduk.
Ratio Jumlah TT Rumah Sakit Terhadap Jumlah Penduduk
Untuk menggambarkan ketersediaan dan cakupan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat perlu pula disajikan data jumlah tempat tidur rumah sakit dan rasio tempat tidur rumah sakit per 100.000 penduduk. Untuk tahun 2008, jumlah tempat tidur dan rasionya terhadap 100.000 penduduk tercatat sebanyak 4.038 tempat tidur dengan rasio sebesar 51 per 100.000 penduduk atau rata-rata setiap tempat tidur rumah sakit melayani 5.100 penduduk dalam setahun.
(Indikator) Bed Occupancy Rate (BOR): angka penggunaan tempat tidur
BOR digunakan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah
sakit. Angka BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan
fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Angka BOR yang tinggi
(lebih dari 85 %) menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang
tinggi sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat
tidur. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI,
2005).
Rumus :
(jumlah hari perawatan di rumah sakit)
_____________________________________________ × 100%
(jlh tempat tidur × jlh hari dalam satu
periode)
Lanjutan…
Bed Turn Over (BTO): frekuensi penggunaan tempat tidur BTO menurut Huffman (1994) adalah “…the net effect of changed in occupancy rate and length of stay”. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
Rumus : Jumlah pasien dirawat (hidup + mati)___________________________________(jumlah tempat tidur)
Lanjutan…
Turn Over Interval (TOI): interval penggunaan tempat tidurTOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Rumus :(jumlah tempat tidur × Periode) − Hari Perawatan) _______________________________________________________(jlh pasien keluar (hidup + mati))
Lanjutan
Ratio Sarana Penunjang Diagnostik Terhadap Jumlah Pasien
Indikator:
• Jasa Pelayanan RadiologiJumlah Pemeriksaan Radiologi
Avg. Pemeriksaan per Hari = ---------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah Hari
Jumlah Pemeriksaan Thorax
Prosentase Pemeriksaan Thorax = ----------------------------------------------------------------------------
Jumlah Pemeriksaan
Jumlah Pemeriksaan tanpa Kelainan Prosentase Pemeriksaan tanpa Kelainan = -----------------------------------------------------------------------------
Jumlah Pemeriksaan
Jumlah Bahan yang dipakai Pemakaian Bahan Pemeriksaan = ----------------------------------------------------------------------------------
Jumlah Pemeriksaan per Jenis
Jumlah Pemeriksaan dari Luar RS Prosentase Pemeriksaan dari Luar RS = ----------------------------------------------------------------------
Jumlah Pemeriksaan
Lanjutan…
• Jasa Pelayanan Laboratorium
Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Avg. Pemeriksaan per Hari = ---------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah Hari
Jumlah Pemeriksaan Rutin Prosentase Pemeriksaan Rutin = -------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah Pemeriksaan
Jumlah Pemeriksaan tanpa Kelainan Prosentase Pemeriksaan tanpa Kelainan = ------------------------------------------------------------------------. Jumlah Pemeriksaan
Lanjutan…
Jumlah Bahan yang dipakaiPemakaian Bahan Pemeriksaan = -------------------------------------------------------------------------
Jumlah Pemeriksaan per Jenis
Lanjutan…
Jumlah Bahan yang dipakaiPemakaian Bahan Pemeriksaan = -----------------------------------------------------------------------------
Jumlah Pemeriksaan per Jenis
Ratio Jumlah SDM Terhadap Jumlah Pasien
Rasio Sarana dan Tenaga Kesehatan terhadap Penduduk:
Indikator ini menunjukkan tingkat ketersediaan sarana kesehatan (seperti rumah sakit, apotik, dan puskesmas) dan tenaga kesehatan (dokter, bidan, dan perawat) yang melayani kelompok masyarakat. Sebagai konstanta biasanya dipakai angka 10.000 atau tergantung level.
• Cara rasio• Cara Need • Cara Demand• Cara Gillies•Cara Swansburg (1999)• Metoda Formulasi Nina• Metoda hasil Lokakarya Keperawatan• Standar ketenagaan Perawat dan Bidan di Rumah Sakit
CARA MENGHITUNG TENAGA PERAWAT DI RUMAH SAKIT
Metoda Formulasi Nina (Nina 1990 menggunakan lima tahapan dalam menghitung kebutuhan tenaga)
Contoh pengitungannya:Hasil observasi terhadap RS A yang berkapasitas 300 tempat tidur, didapatrkan jumlah rata-rata klien yang dirawat (BOR) 60 %, sedangkan rata-rata jam perawatan adaalah 4 jam perhari. Berdasarkan situasi tersebut maka dapat dihitung jumlah kebutuhan tenaga perawat di ruang tersebut adalah sbb:
Contoh:
• Tahap IDihitung A = jumlah jam perawatan klien dalam 24 jam per klien. Dari contoh diatas A= 4 jam/ hari
• Tahap IIDihitung B= jumlah rata-erata jam perawatan untuk sekuruh klien dalam satu hari.B = A x tempat tidur = 4 x 300 = 1200
• Tahap IIIDihitung C= jumlah jam perawatan seluruh klien selama setahun.C= B x 365 hari = 1200 x 365 = 438000 jam
Lanjutan…
• Tahap IVDihitung D = jumlah perkiraan realistis jam perawatan yang dibutuhkan
selama setahun.
D= C x BOR / 80 = 438000 x 180/ 80 = 985500
Nilai 180 adalah BOR total dari 300 klien, dimana 60% x 300 = 180.
Sedangkan 80 adalah nilai tetap untuk perkiraan realistis jam perawatan.
• Tahap V
Didapat E= jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan.
E= 985500/ 1878 = 524,76 (525 orang)
Angka 1878 didapat dari hari efektif pertahun (365 – 52 hari minggu = 313
hari) dan dikalikan dengan jam kerja efektif perhari (6 jam)
Lanjutan…