Upload
khangminh22
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLEMENTASI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU
(PKWT) BESERTA AKIBAT HUKUM JIKA TERJADI
WANPRESTASI
(Studi Kasus di PT Panen Mas Jogja)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Jurusan Hukum Fakultas Hukum
Oleh:
ADI YUWANA YOGA PRATAMA
C100170156
PROGRAM STUDI HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
1
IMPLEMENTASI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT)
BESERTA AKIBAT HUKUM JIKA TERJADI WANPRESTASI
(Studi Kasus di PT Panen Mas Jogja)
Abstrak
Pelaksanaan perjanjian kontrak kerja terjadi antara perusahaan dan pekerja baik
secara tulis dan secara langsung sehingga menimbulkan kesepakatan kontrak
kerja. Dalam hal ini perusahaan sebagai pemberi pekerjaan dan pekerja sebagai
pelaksanaan pekerjaan seperti halnya hubungan perusahaan dan pekerja yang
terjadi di PT.Panen Mas Jogja. Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan
penelitian di PT. Panen Mas Jogja dengan rumusan masalah seperti berikut
yaitu:1) Bagaimana implementasi perjanjian kerja waktu tertentu antara pekerja
dengan PT Panen Mas Jogja? 2) Bagaimana akibat dan tanggung jawab hukum
apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi? Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian yuridis empiris. Jenis penelitian yang
digunakan adalah jenis penelitian hukum empiris. Sumber data meliputi data
primer yaitu wawancara dan data sekunder meliputi sumber hukum primer dan
sekunder. Metode pengumpulan data dengan studi kepustakaan dan wawancara.
Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Dari hasil
pembahasan dan penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1)
pelaksanaan perjanjian kontrak kerja waktu tertentu di PT. Panen Mas Jogja telah
sesuai dengan Undang-undang yang berlaku walaupun terkait dengan jaminan
kesehatan yang tidak dicantumkan dalam kontrak kerja.2) Akibat dan Tanggung
Jawab hukum dari perbuatan wanprestasi yang dilakukan pekerja maupun
perusahaan dapat diberlakukannya pertanggung jawaban secara hukum dan
mendapatkan sanksi ganti kerugian bagi pihak yang melakukan wanprestasi.
Kata Kunci: perjanjian kerja waktu tertentu, perusahaan, pekerja
Abstract
Implementation of work contracts that occur between the company and workers
both in writing and directly, giving rise to an employment contract agreement. In
this case the company as the employer and the worker as the implementation of
the work as well as the relationship between the company and workers that
occurred at PT.Panen Mas Jogja. Therefore the authors are interested in
conducting research at PT. Panen Mas Jogja with the formulation of the problem
as follows: 1) How is the implementation of a certain time work agreement
between workers and PT Panen Mas Jogja? 2) What are the consequences and
legal responsibilities if one of the parties defaults? The research method used is an
empirical juridical research method. The type of research used is the type of
empirical legal research. Sources of data include primary data, namely interviews
and secondary data include primary and secondary legal sources. Methods of data
collection by literature study and interviews. The data analysis technique used a
qualitative descriptive technique. From the results of the discussion and research,
the following conclusions can be drawn: 1) implementation of a certain time
contract agreement at PT. Panen Mas Jogja is in accordance with the applicable
law, even though it is related to health insurance which is not included in the
2
employment contract. 2) Legal consequences and responsibilities of defaults by
workers and companies can be held legally responsible and get compensation for
damages. party that defaults.
Keywords: fixed time employment agreement, company, workers
1. PENDAHULUAN
Pekerja/buruh ialah sumber daya manusia dan aset perusahaan yang menjamin
kelangsungan usaha. Hubungan pekerja dan pengusaha yang terjalin haruslah
dengan suasana hubungan industri yang memiliki nilai yang adil, harmoni serta
menjunjung tinggi martabat.”Pengusaha dan pekerja memulai sebuah hubungan
diawali dengan adanya suatu perjanjian. Pengusaha atau pemilik perusahaan akan
memberikan perlakuan seperti memberi perintah, disaat sudah terjalin hubungan
kerjasama dibawah perjanjian. Hal ini mengakibatkan pekerja harus tunduk pada
perintah orang lain tersebut.”Hubungan antara atasan dan pekerja ini merupakan
hubungan hukum antar orang tersebut.”Hubungan hukum ini terjadi karena
adanya interaksi antara pihak yang menyebabkan terjadinya hak dan
kewajiban.”Maka dari itu timbulah hubungan hukum yang terjadi sehingga
mengakibatkan suatu perbuatan perjanjian (Asikin, 2012).
Dalam lingkup ketenagakerjaan. Ketenagakerjaan merupakan lingkup
yang harus memberikan suatu perlindungan hukum dari pemerintah. Hal ini
dikarenakan tingkatan pekerja yang dibawah dari pengusaha. Perlindungan hukum
bagi pekerja bertujuan supaya ikatan kerja bisa terjamin dengan terdapatnya suatu
keadilan maupun perlindungan terhadap pekerja sehigga mendapatkan kepastian
hukum (Shalihah, 2016).
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
kemudian Undan-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja adalah
salah satu undang-undang yang mengatur mengenai masalah ketenagakerjaan
yang memliki prinsip untuk membangun suatu ketenagakerjaan untuk memenuhi
hak pekerja serta mendapatkannya suatu kesejahteraan yang berupa, jaminan
Kesehatan, upah kerja, serta perlindungan,”Undang-undang ini mengatur cara
membuat suatu perjanjian kerja,”seperti Perjanjian Kerja untuk Waktu Tertentu
(PKWT) dan mengetahui tentang implikasi pelaksanaan perjanjian kerja waktu
3
tertentu antara perusahaan dengan pekerja serta mengetahui akibat hukum apabila
salah satu pihak melakukan wanprestasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian
yang berjudul: “IMPLEMENTASI PERJANJIAN KERJA WAKTU
TERTENTU (PKWT) BESERTA AKIBAT HUKUM JIKA TERJADI
WANPRESTASI (Studi Kasus di PT Panen Mas Jogja)”
Berkaitan dengan rumusan masalah pertama dalam penelitian ini adalah
Bagaimana implementasi perjanjian kerja waktu tertentu antara pekerja dengan PT
Panen Mas Jogja dan rumusan yang kedua adalah Bagaimana akibat dan tanggung
jawab hukum apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi?
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah yang pertama untuk
mengetahui pelaksanaan perjanjian kontrak kerja waktu tertentu antara pekerja
dengan perusahaan PT. Panen Mas Jogja terkait sesuai atau tidaknya dengan
Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan sebagaimana
telah diperbaharui menjadi Undang-Undang no 11 Tahun 2020 Tentang Cipta
Kerja. Kedua, untuk mengetahui akibat dan tanggung jawab hukum apabila salah
satu pihak apabila melakukan tindakan wanprestasi di PT.Panen Mas Jogja. Dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan
manfaat praktis dan teoritis, baik itu bagi pengembangan ilmu hukum maupun
dapat menjadi informasi bagi perusahaan dan pekerja untuk diterapkan.
Dalam menjabarkan kerangka pemikiran penelitian ini, penulis memulai
dengan menjelaskan implementasi pelaksanaan perjanjian kerja waktu tertentu di
PT.Panen Mas Jogja dan tanggung jawab hukum bagi pihak-pihak yang
melakukan wanprestasi. Dalam perjanjian kontrak kerja tersebut diatur mengenai
peraturan yang ada diperusahaan yang terkait dengan, jam kerja, upah kerja,
tunjangan kerja, dan sanksi baik yang merupakan hak dan kewajiban perusahaan
maupun pekerja. Adanya suatu perjanjian kontrak kerja ditandai dengan adanya
pekerjaan, adanya unsur di bawah perintah, adanya upah kerja dan adanya waktu.
2. METODE
Untuk memahami dan mendekati objek dalam melakukan penelitian ini
menggunakan pendekatan yuridis empiris.”Pendektan yuridis empiris yaitu dalam
4
dalam menganalisis permasalahan dilakukan dengan cara memadukan bahan-
bahan hukum data sekunder dan primer yang diperoleh di lapangan yang akan
dilakukan dalam penelitian ini.”Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian hukum empiris. Sumber data meliputi data primer yaitu wawancara dan
data sekunder meliputi sumber hukum primer dan sekunder. Metode pengumpulan
data dengan studi kepustakaan dan wawancara dengan pihak Perusahaan PT.
Panen Mas Jogja dan pekerja yang kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif
kualitatif.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Bagaimana implementasi perjanjian kerja waktu tertentu antara pekerja
dengan PT Panen Mas Jogja
Implementasi perjanjian kerja terdapat beberapa unsur seperti, subjek hukum
perjanjian kerja, obyek hukum perjanjian, hak dan kewajiban para pihak, dan
mengatur tentang akibat hukum mengenai wanprestasi, dalam studi kasus ini
penulis memilih penelitian antara PT. Panen Mas Jogja dengan pekerja, terkait hal
tersebut maka dapat dijelaskan mengenai, subjek hukum perjanjian kerja yaitu
para pihak di dalam perjanjian kerja. Kepada para pihak inilah diletakkan hak dan
kewajiban. Dengan pengertian ini maka subjek perjanjian kerja merupakan
pengusaha dan pekerja/ buruh. Subjek hukum dalam perjanjian kerja pada
hakikatnya adalah subjek hukum dalam hubungan kerja (Asyhadie, 2007). Terkait
subjek perjanjian kerja dengan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan serta Undang-Undang nomor 11 tahun 2020 tentang
cipta telah sesuai dengan isi subjek kontrak perjanjian. Kemudian Dalam
melaksanakan suatu perjanjian kerja selain adanya subjek hukum haruslah ada
suatu objek dalam perjanjian kerja tersebut. Objek perjanjian kerja adalah isi dari
perjanjian itu, yang menyangkut hak-hak dan kewajiban para pihak yang membuat
perjanjian itu. pada diri pekerja. Atas dasar tenaga telah dikeluarkan oleh pekerja/
buruh maka ia akan mendapatkan upah (Wijayanti, 2010). Terkait dengan objek
telah sesuai dengan doktrin dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan serta Undang-Undang nomor 11 tahun 2020 tentang cipta.
Dalam kaitannya hak dan kewajiban para pihak telah sesuai dengan Undang
5
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan serta Undang-Undang nomor 11
tahun 2020 tentang cipta walaupun terkait dengan upah lembur yang di ganti
dengan tabungan jam dan perlindungan mengenai kesehatan tidak dijelaskan
dalam kontrak kerja. Dalam suatu pelaksanaan perjanjian kerja, ada terdapat
perbuatan wanprestasi. Wanprestasi dalam perjanjian kerja adalah tidak
dilakukannya perbuatan sebagaimana ditentuan dalam perjanjian tersebut.
Perbuatan yang dimaksud adalah pekerja atau pihak perusahaan tidak memenuhi
isi perjanjian yang telah disepakati bersama (Manulang, 2014). Terkait dengan
aturan yang ada di dalam perjanjian kontrak kerja di PT. Panen Mas telah sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan serta
Undang-Undang nomor 11 tahun 2020 tentang cipta.
3.2 Bagaimana akibat dan tanggung jawab hukum apabila salah satu pihak
melakukan wanprestasi?
Keadaan perekonomian masyarakat sekarang mengalami kondisi yang kurang
baik, taraf ekonomi dan penghasilan masyarakat mengalami banyak penurunan
yang signifikan akibat terjadi pandemi, serta menyebabkan dampak yang begitu
besar baik bagi pengusaha dan pekerja. Pada studi kasus ini penulis melakukan
wawancara langsung kepada para pihak baik dari perusahaan maupun dari
pekerja, dari hasil wawancara tersebut terdapat informasi yaitu seperti peraturan-
peraturan yang ada diperusahaan, pelaksanaan pekerjaan secara langsung,
terutama dari pekerja yang mengeluhkan mengenai pembayaran gaji sering
terlambat, kemudian pekerja yang penulis wawancarai tidak mendapatkan jaminan
Kesehatan, tidak mendapatkan upah lembur di ganti dengan (tabungan jam),
tabungan jam sendiri merupakan tabungan sebagai pengganti jika pekerja tidak
dapat masuk kerja. Selain itu pekerja juga memberikan penjelasan mengenai
pemberian kontrak yaitu sebelum pandemi biasanya kontrak diperpanjang setiap 1
tahun sekali, akan tetapi setelah pandemi melanda kontrak diperpanjang menjadi 3
bulan sekali.
Kemudian terkait dengan demo yang terjadi di PT. Panen Panen Mas Jogja
terkait THR yang belum dibayarkan oleh pihak perusahaan memberikan
penjelasan dan pertanggung jawaban terkait pembayaran THR yang belum
terselesaikan, pihak perusahaan menjelaskan bahwa, perusahaan itu bukan tidak
6
membayarkan THR, akan tetapi belum membayarkan dengan alasan pandemi
yang melanda mempengaruhi keuangan perusahaan, solusi yang ditawarkan pihak
perusahaan terhadap tuntutan yang diberikan oleh pekerja selain terkait THR yaitu
tanggung jawab hukum pihak perusahaan berikan kepada pekerja seperti
pemberian gaji agar tepat waktu, pemberian upah lembur dan jaminan kesehatan,
kemudian terkait dengan pemberian THR pihak perusahaan akan melakukan rapat
dengan pihak internal manajemen, pihak perusahaan harus membayarkan THR
kepada pekerja, Seperti halnya menurut hasil wawancara yang penulis dapat
bahwa menurut pengalaman pekerja saat bekerja di perusahaan tersebut pernah
terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja, yaitu tindakan pencurian,
tindakan tersebut merupakan berbuatan yang melawan hukum, maka dari itu
akibat hukum tindakan pencurian mendapatkan sanksi dari perusahaan adalah
pemecatan atau PHK, kemudian perbuatan wanprestasi oleh pekerja yang tidak
masuk kerja selama 1 bulan dan akhirnya di PHK yang mengakibatkan tidak
terpenuhinya kewajiban dari perusahaan. Berdasarkan hasil tersebut secara jelas
pekerja telah melanggar pasal 154 huruf A Undang-undang Nomor 11 Tahun
2020 Tentang cipta kerja yang mengatur tentang pemutusan hubungan kerja.
kemudian terkait permasalahan diatas seperti tidak diberikannya jaminan
kesehatan, upah lembur (diganti tabungan jam), dan belum dilunasinya THR yang
merugikan pekerja. terkait dengan kasus diatas dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum, dan bertentangan dengan pasal 86 ayat (1), pasal 87 ayat (1), pasal
88 A ayat (3) dan pasal 156 UU No 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Terkait dengan isi perjanjian kontrak kerja waktu tertentu antara PT. Panen Mas
Jogja dan pekerja telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Akan tetapi menurut hasil wawancara penulis dengan pekerja bahwa
terdapat berbagai masalah yang pekerja peroleh seperti pelaksanaan kerja
diperusahaan di PT. Panen Mas Jogja seperti tidak diberikannya upah lembur
diganti tabungan jam dan tidak mendapatkan jaminan kesehatan, merasa dirugikan
sering pulang malam tetapi tidak mendapatkan upah lembur. Terkait dengan demo
7
yang terjadi pihak perusahaan memberikan solusi akan tetapi belum terlaksanakan
akibat pandemi yang sangat mempengaruhi kondisi manajemen kuangan
diperusahaan, terkait dengan hal itu pihak perusahaan juga berjanji akan
melakukan tanggung jawab sesuai dengan janji yang diberikan perusahaan.
Terkait dengan akibat dan tanggung jawab hukum dalam perjanjian
kontrak kerja waktu tertentu antara PT.Panen Mas Jogja dengan pekerja bahwa
pada dasarnya kesalahan didalam pelaksanaan perjanjian kerja yang dilakukan
salah satu pihak dapat menimbulkan permasalahan apabila terdapat kelalaian
didalam pelaksanaannya karena tidak memenuhi kewajibannya dalam perjanjian
kerja/perjanjian kerja waktu maka harus dilaksanakannya tanggung jawab hukum
yang dibebankan atas perbuatan wanprestasi. Mengenai kasus wanprestasi yang
terjadi di PT. Panen Mas Jogja dapat dilakukan pertanggung jawaban berupa PHK
bagi pekerja, dan bagi perusahaan yang tidak dapat memberikan kewajiban
kepada pekerja serta dalam penyelesainnya tidak dapat melalui musyawarah maka
salah satu pihak dapat menuntut ke pengadilan.
4.2 Saran
Bagi pekerja dalam kaitannya sebagai pelaksana pekerjaan mengingat kondisi
sekarang dalam memilih perusahaan yang akan dilamar agar untuk melihat latar
belakang dan kondisi perusahaan yang akan dituju untuk bekerja, agar
mendapatkan perusahaan yang sesuai dengan yang diharapkan, dan setidaknya
memberikan jaminan seperti jaminan kesehatan, upah sesuai perjanjian, upah
lembur, agar tidak terjadi lagi pekerja yang mengeluhkan terkait hal tersebut,
mengingat dengan kebutuhan sehari-hari pekerja yang semakin meningkat maka
dari itu lebih bekerja keras dan giat agar dapat mendapatkan hasil yang baik dalam
berupa di perusahaan maupun dalam melaksanakan pekerjaan.
Bagi Perusahaan agar lebih dapat bersaing dan memberikan inovatif
kedepan, selain tugas perusahaan yaitu mendapatkan laba, tetapi tidak
memungkiri juga memperhatikan kesejahteraan, keselamatan pekerja, dengan
memberikan setidaknya jaminan Kesehatan yang sangat berguna bagi pekerja,
sehingga terciptanya manajemen yang sehat antara perusahaan dan pekerja, dan
supaya pekerja yang bekerja diperusahaan tersebut semakin bekerja keras untuk
melaksanakan tugasnya sebagai pelaksana pekerjaan dengan meningkatkan skil
8
mereka yang dapat mempengaruhi kualitas, kuantitas produk perusahaan dan
mendapatkan hasil yang menyebabkan peningkatan laba yang diterima oleh
perusahaan semakin meningkat dan semakin maju kedepan.
Bagi Pemerintah juga terkait pembaharuan peraturan mengenai kebijakan
tentang pelaksanaan perjanjian kerja yang diatur dalam Undang-Undang No.13
Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang diperbaharui menjadi Undang-Undang
No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja PP No. 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat dan
Pemutusan Hubungan Kerja, yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas
dalam mengatur ketenagakerjaan yang ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Asikin, Zainal. (2012). Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Asyhadie, Zaeni. (2007). Hukum Kerja Hukum Ketenagakerjaan Bidang
Hubungan Kerja,. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Manulang, Sandjun. (2014). “Wanprestasi Tenaga Kerja Indonesia Dlama
Perjanjian Kerja”. Jurnal, Vol. 2 No. 11
Shalihah, Fitriatus. (2016). “ Implementasi Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(PKWT) Dalam Hubungan Kerja di Indonesia”. Jurnal, Vol. 4 No. 1
Wijayanti, Asri. (2010). Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi. Jakarta :
Sinar Grafika