21
Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 0 Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku INTERNALISASI MAULID RASULULLAH SAW MELALUI PAMERAN PERADABAN SENI BUDAYA SEBAGAI DESTINASI WISATA KULINER KHAS ISLAM MALUKU

iain ambon

Embed Size (px)

Citation preview

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 0

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

INTERNALISASI MAULID RASULULLAH SAW

MELALUI PAMERAN PERADABAN SENI BUDAYA

SEBAGAI DESTINASI WISATA KULINER

KHAS ISLAM MALUKU

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 1

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

INTERNALISASI MAULID RASULULLAH SAW MELALUI PAMERAN PERADABAN SENI BUDAYA SEBAGAI DESTINASI

WISATA KULINER KHAS ISLAM MALUKU

A. LATAR BELAKANG

Saat ini ada kecenderungan Rasulullah saw yang suci difahami sekedar

seremonial perayaan maulid yang dilakukan setiap tahun dengan biaya yang

cukup mahal karena melibatkan banyak pihak dalam perayaan maulid tersebut.

Tentu sebagai orang Islam yang diberi karunia berpikir yang sehat idealnya setiap

perayaan ada satu hikmah dari perjuangan dan kepribadian Rasulullah saw

diadopsi sebagai rumus dan resep untuk menyelesaikan satu-persatu

problematika kehidupan kita dalam penataan sistem organisasi, berkeluarga, dan

bermasyarakat untuk mencapai sukses di dunia dan sukses di akhirat. Keadaan

ini membutuhkan kreativitas gagasan maulid untuk membukan ruang dan

menampilkan seni budaya dan kuliner Islam Maluku dalam meningkatkan

industri kerakyatan yang selama kurang di maksimalkan.

Kecenderungan seremonialisasi perayaan maulid saat ini kerap kali terbalik

sdari yang sebenarnya. Ada fakta menunjukkan bahwa Rasulullah sebagian orang

sekedar indah dipikiran saat ia diucapkan sebagai utusan Allahurabbul’Alamin

dengan segala mukjizat serta kehebatan Rasulullah saw, dalam berbagai aspek

yang dibaca dalam sejarah tapi sulit diaplikasikan oleh umatnya dalam menata

dan menyelesaikan persoalan-persoalan sosiologis. Terjadinya benturan antar

warga masih sering terjadi di tengah masyarakat.

Keadaan ini menunjukkan bahwa ada kekeliruan menterjemahkan sejarah

kepribadian Rasulullah saw dalam memperbaiki sistem sosial di tengah

masyarakat. Menterjemhakan kepribadian Rasulullah dalam mendesain

peradaban Islam maluku belum dimaksimalkan secara baik sehingga ada

kecerderungan Maulid itu sekedar baca rawi, ceramah dan selesai. Pola ini kurang

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 2

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

memberikan efek domino pada peningkatan budaya, rasa cinta, dan kearifan

sosial secara permanen akibat perayaan Maulid yang tidak pernah berkembang.

Ketika model kecintaan kita hanya sekedar seremonial saja, maka dapat

diprediksikan bahwa kita masih sulit keluar dari lingkaran sistem sosial dan

ancaman tekanan sosial yang tidak berujung disenja. Idealnya perayaan maulid

bukan sekedar ucapan sastra lisan melalui rawi dan tulisan saja, tapi kehebatan

Rasulullah saw yang suci dapat bermanfaat bagi kehidupan kita ketia ia dijadikan

rumus dan resep untuk penataan organisasi, penataan keluarga, dan penataan

masyarakat yang sehat melalui kreatifitas maulid lewat seni budaya Islam Maluku

sebagai wujud cinta kita pada Rasulullah saw.

Ketika pola mencintai Nabi Muhammad saw tidak pernah bergeser maka

dapat dipastikan efektivitas cara mencintai Nabi Muhammad saw setiap tahun

sampai saat kurang berkembang. Keadaan inilah yang menjadi argumentasi dasar

PHBI pentinnya menterjemahkan kembali cara mencintai Rasulullah saw lewat

kreativitas peradaban seni budaya Islam Maluku sesuai kebutuhan masyarakat

saat ini dalam bidang industri seni budaya dan kuliner khas Islam Maluku

sebagin bagian dari rasa cinta kita pada Rasulullah saw.

PHBI perlu mencari pola baru dalam proses pelaksanaan maulid peradaban

Islam Maluku yang berimplikasi tinggi terhadap perubahan kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Adopsi jaran rasulullah saw idealnya ada peningkatan setiap tahun

perayaan maulid dalam aspek rasa cinta sesama, berbagi kebahagiaan, dan

peningkatan rasa persaudaraan untuk bersatu melawan krisis multidimensi yang

dirasakan umat saat ini akibat lemahnya mewarisakan peradaban Rasulullah

dalam bentuk seni budaya Islam untuk merajut harmonisasi sosial yang sehat.

Salah satu krisis multidimensi saat ini akibat tidak menentunya arah dan

haluan sebagian umat Islam mentaati ajaran Rasulullah dalam bentuk kecerdasan

sosial dan kecerdasan dalam membuat peradaban sosial dan peradaban islam

Maluku dalam mencapai kehidupannya sukses di dunia dan sukses di akhirat.

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 3

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

Krisis ini Pemerintah sebagai kekuatan penuh perlu menggerakkan PHBI sebagai

media stakeholder untuk mencerdaskan masyarakat melalui maulid dan

pembinaan aspek jiwa dan raga. Permasalahan terbesar masyarakat saat ini

adalah kesehatan mental (software diri) sebagai biang kerok dan penggerak utama

tingginya prilaku kriminal di tengah masyarakat.

PHBI Provinsi Maluku perlu duduk bermusyawarah untuk mencari solusi

yang persuasif, komunikatif dengan menterjemahkan kembali keteladanan

hikmah-hikmah perjuangan Rasulullah saw, dari aspek penataan keluarga,

masyarakat, dan penataan organisasi yang sehat sebagai penggerak perubahan

sosial dalam dibingkai rahmatali’alamin. Harapan maulid kali ini ada hikmah

maulid yang menjadi visi dan misi PHBI dalam menggerakkan pergerakan sosial

umat Islam di Maluku dalam bentuk pameran Maulid Nabi untuk memberi daya

rekat sosial yang mampu beradabtasi dengan gempa perubahan sosial yang terus

berkembang akibat temuan-temuan peradaban di dunia Global.

Gempa perubahan sosial ini jika tidak dibarengi dengan kecermatan pada

ajaran Rasulullah saw maka dapat berpotensi terjadinya konflik horisontal dan

fertikal yang dapat merugikan semua pihak, akibat kelemahan menata kondisi

sosiologis masyarakat yang berimplikasi pada proses dan regulasi pembangunan

daerah di Provinsi Maluku. Keadaan ini akibat sebagian masyarakat Islam belum

mampu menjadikan Islam sebagai kekuatan dalam menata perbedaan sebagai

budaya menuju masa depan yang sukses di dunia dan sukses di akhirat. Dugaan

ini keluar dari pernyataan K.H. R. Sanusi Imam besar Masjid Al-Fatah Ambon

bahwa umat Islam di Maluku termasuk umat yang tingkat konflik sangat tinggi,

ada kecenderungan bahwa ketika natal dilakukan kondisi Maluku terasa damai,

sementara perayaan idul fitri umat Islam sulit diatur akibat pawai yang kurang

beraturan.

Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian umat Islam belum menjadikan visi

dan misi Rasulullah sebagai uswatun hasanah dalam menata cara berpikir,

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 4

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

berkomunikasi, dan berprilaku yang berakibat retaknya sistem sosial antar umat

Islam di Maluku. Sebagai contoh sampai saat ini antar umat Islam masih terjadi

perkelahian antar kampung misalnya; Iha VS Luhu, Mamala VS Morella, Larike

dan Wakasihu. Sampai saat ini Negeri-negeri Islam belum terselesaikan secara

maksimal persoalan sosiologisnya sehingga keadaan ini membutuhkan tradisi

baru dengan menterjemahkan kembali perayaan maulid Nabi Muhammad saw

yang dilakukan setiap tahun kurang menyentuh rasa seni budaya khas Maluku

sebagi media untuk perekat sosial antar sesama.

Berdasarkan hasil diskusi pengurus dan pemikiran PHBI di Café Mekar

tanggal 2 Januari 2015 bahwa perlu ada cara baru dalam menterjemahkan

persoalan umat di Maluku, untuk mendapatkan model dalam mensosialisasikan

hikmah-hikmah perjuangan Rasulullah saw dalam memperbaiki akhlaq

masyarakat. Hasil diskusi itu melahirkan beberapa pemikiran strategis yang

berbasis local wisdom sebagai model maulid untuk merajut harmonisasi umat

Islam di Maluku dengan Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai

Wujud Merajut Hamonisasi Ukhuah Islamiah lewat pameran peradaban seni

budaya Islam Maluku yang lebih kreatif mencegah keretakan struktur sosial yang

semakin tersegregasi secara sosiologis.

Pesan dalam Al-Quran surah al-Hujurat menunjukkan bahwa dalam merajut

persaudaraan menuju hamonisasi ukhuah Islamiah, belum tampak secara

maksimal di tengah masyarakat, walaupun perayaan maulid Nabi Muhammad

saw setiap tahunnya diselenggarakan oleh PHBI di Maluku tapi belum maksimal

menyuguhkan maulid peradaban kuliner khas Islam Maluku yang dapat

dijadikan sebagai kekuatan-kekuatan baru dalam pencegahan dan

meminimalisasi tingginya benturan peradaban dan keretakan sosiologis antar

warga. Gagasan Maulid peradaban inilah yang akan dijadikan sebagai nuansa

baru dalam mewujudkan kearifan Rasulullah dalam menata sistem sosial di

maluku menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 5

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

Ketika cermati kondisi sosiologis 20 tahun terkahir di Maluku tema-tema

sentral maulid sampai saat ini belum berpindah dari tema “kerukunan dan

persaudaraan” realitas ini menunjukkan bahwa potensi konflik antar warga muslim

dan Kristen di Maluku masih sangat tinggi. Kecenderungan ini akibat lemahnya

pemahaman umat pesan-pesan suci Al-Quran dan Sunnah Rasulullah saw.

Kelemahan memanfaatkan Al-Quran dan Sunnah sebagai suri tauladan dan

panduan memperbaiki moral dalam menata keluarga, masyarakat, dan menata

organisasi pemerintahan masih belum maksimal.

Hal ini menunjukkan bahwa ada kecenderungan grafik pergerakan sosial

kita di Maluku kurang berkembang, sehingga kecepatan perubahan sosial lebih

mendominasi cara beraagama kita. Hal ini menujukkan bahwa kurang

mengeksplorasi seni budaya melaui maulid peradaban sebagai perekat sosial

sebagai panduan sosial dalam memperbaiki moral umat di tengah perubahan

sosial dalam berbangsa, dan bernegara. Keadaan inilah yang membutuhkan

kreativitas budaya melalui eksplorasi akhlaq Rasulullah yang dibingkai dalam

kerangka pikir multikultural yang bersifat ekuitas.

Selain itu Maluku sebagai Provinsi kepulauan belum mampu memanfaatkan

dan meneladani sifat-sifat entrepreneurship Rasulullah sebagai pedagang, birokrasi,

dan penggerak organisasi sosial dengan memanfaatkan karunia Allah swt secara

berjama’ah. Hal ini juga disebabkan kurangnya para Mubalig menggali sifat STAF

(Siddieq, Tbalig, Amanah, dan Fathanah) Rasulullah dalam maulid peradaban

islam Maluku untuk penataan ekonomi kerakyatan dan etika politik yang sehat.

Materi dakwah seni budaya Islam juga kerap kali Mubalig kurang mampu

mengekplorasinya sesuai dengan kebutuhan problematika yang dihadapi umat

saat ini sehingga maulid peradaban perlu dijadikan memoten tahunan untuk

menyatukan dan meratan presepsi budaya Islam Maluku sebagai media

silaturahmi budaya Islam Maluku.

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 6

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

Mubalig lebih orientasi pada akhlaq secara umum, mubalig kurang menggali

pesan-pesan Rasulullah saw secara praktis bagi kebutuhan sosial masyarakat di

Maluku khususnya dalam perayaan maulid. Faktor inilah sehingga perlu metode

maulid baru untuk meningkatkan efektivitasnya perayaan maulid yang dapat

memengaruhi pola pikir dan prilaku dengan meningkatkan pemahaman umat

melalui pesan-pesan Rasulullah dalam menata aqidah, intelektual, syari’ah,

teknologi, dan ekonomi kurang dibahas secara tuntas.

Mencermati kondisi tersebut PHBI Provinsi Maluku berupaya

menterjemahkan kembali

spirit perjuangan

Rasulullah sesuai dengan

kondisi masyarakat di

Maluku. Menurut data

Balai Pusat Statistik

Provinsi Maluku tahun

2010 jumlah anak putus

sekolah sebanyak 11010

yang terdiri dari SD 1887,

SMP 5329, SMU 2243, dan Perguruan Tinggi 651. Data ini menunjukkan bahwa

tingkat keteladanan pada Rasulullah masih sangat lemah sehingga membutuhkan

tafsiran baru terhadap pola perayaan Maulid Nabi Muhammad saw di Maluku.

Berdasarkan hasil diskusi PHBI dengan KH Sanusi bahwa dalam

mensejahterahkan kehidupan ekonomi umat di Maluku ajaran Rasulullah tentang

wisata dan pameran kuliner perlu dijadikan sebagai model tafsiran baru dalam

mewujudkan perjuangan Rasulullah untuk pemenuhan kebutuhan dasar jama’ah

di Maluku. Wisata kuliner, festival naskah kuno, dan irama gambus adalah wadah

yang strategis mempersatukan umat di Maluku dengan menampilkan wisata

kuliner khas Maluku. Wisata kuliner khas Maluku inilah sebagai cikal-bakal

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 7

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

dalam peningkatan industri kuliner di Maluku khususnya di Komunitas Islam

sebagai pilar-pilar ekonomi baru di Maluku.

Menterjemahkan pesan-pesan Nabi Muhammad melalui riwayat hidup

Rasulullah saw untuk menata keruhanian umat Islam dalam berdabtasi dengan

perubahan sosial akibat tingginya migrasi penduduk. Dampak ini dapat

megkonstruksi peradaban Maluku menjadi peradaban global yang berimplikasi

pada dekadensi moral generasi muda lupa pada ajaran Rasulullah sebagai alat

perekat sosial yang supercanggih.

Kondisi ini menunjukkan bahwa umat Islam masih jauh tertinggal dari

berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang membuat umat Islam di Maluku

belum mampu keluar problematika sosial sesuai hasil riset Subair Dosen Sosiologi

Agama IAIN Ambon dalam bukunya Segregasi Sosial Umat di Maluku

menunjukkan bahwa faktor penyebab umat Islam belum mampu keluar dari

ketertinggalannya antara lain adalah sebagai berikut;

1. Lemahnya umat Islam dalam beradabtasi dengan perubahan sosial yang

berimplikasi pada sulitnya menjaga kedamaian sejati di Maluku.

2. Adanya pemahaman yang belum merata dikalangan masyarakat tentang

penataan ruang-ruang sosial secara baik sehingga kecenderungan saling

menyalahkan sangat tinggi sehingga sulit keluarga dari rantai pertikaian.

3. Adanya migrasi penduduk yang berlatarbelakang budaya yang berbeda

sehingga adabtasi secara sosiologis sering terjadi kebuntuan psikologis

yang melahirkan dampak pertiakain fisik.

4. Pertikaian kekuasaan yang semakin tinggi sehingga berdampak pada

retaknya struktur sosial yang berakibat pada benturan sosiologis antar

umat.

5. Pemetaan wilayah kekuasaan (politik) dan imbas media massa yang

mengkonstruksi pemikiran agama masyarakat kurang sesuai dengan

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 8

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

kondisi sosial umat Islam di Maluku sehingga kerap kali terjadi benturan

sosial akibat pemahaman yang berbeda.

B. DASAR NORMATIF

Dasar teologis dan Sunnah dalam kegiatan aktualisasi Maulid Nabi

Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam ini dijelaskan

dalam Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat 10-13. Temuan ini jika dikomunikasikan

dengan term-term Al-Quran dan Sunnah yang dijelaskan dalam Al-Quran Surah

Al-Hujurat ayat 10-13 pemahaman umat Islam masih sangat jauh tertinggal

misalnya dalam Al-Quran dijelaskan bahwa;

1. Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat 10. orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. 11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.

2. Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat 12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

3. Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat 13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. Jangan mencela dirimu sendiri Maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh. Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 9

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan sebagainya.

Pesan Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat sepuluh Allah swt memberi pesan

kepada hambanya bahwa umat Islam itu bersaudara ketika terjadi pertikaian

antar saudara maka damaikanlah. Pesan ayat ini ketika dipercakapakan dengan

kondisi sosiologis kita di Maluku masih sangat jauh karena masih banyak

komunitas-komunitas muslim yang belum aman. Selain itu pesan Al-Quran

Surah Al-Hujurat dalam ayat 12 jauhilah perasangka-perasangka buruk antar

sesama umat Islam. Selain itu informasi Al-Quran surah Al-Hujurat ayat 13

menggambarkan pentingnya menata sistem sosial saling memberi, saling

menghargai perbedaan antar suku, dan saling menghormati antar agama, sesama

belum di wujudkan secara baik sehingga sistem sosial di Maluku belum

terbangun dalam satu sistem sosial yang sehat secara permanen.

Mencapai pembangunan yang majemuk ketika mencermati pesan Al-Quran

dan Sunnah Rasulullah tersebut ketika melihat kondisi di Maluku prasangka-

prasangka antar sesama umat Islam masih sangat tinggi belum ada tradisi saling

mengokohkan antar umat menuju cita-cita besar Maluku yang cinta kedamaian

yang sejati. Selain itu semua pergerakan politik umat Islam belum mengarah pada

haluan yang tepat mencapai puncak kejayaan sehingga membutuhkan

pemahaman yang komprehensip pada tradisi maulid yang dapat mendatangkan

pencerahan untuk merajut harmonisasi yang sejati. Semua problematika ini ketika

tidak dicermati secara baik maka pembangun mental spirituil sulit terwujud

secara baik yang berdampak pada regulasi pembangunan di Maluku.

Dari terjemahan ayat tersebut Nabi Muhammad saw juga mengajarkan lewat

misinya innamal buistu liutammima maqarimal akhlaq (Aku diutus untuk

menyempurnakan akhlaq. Perintah akhlaq yang dimaksudkan dalam hadis

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 10

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

tersebut dirumurkan dalam maqasit Syari’ah AISYATEK antara lain adalah

sebagai berikut;

1. Menata kecerdasan Aqidah

2. Menata kecerdasan Intelektual

3. Menata kecerdasan Sosial dan Syari’ah

4. Menata kecerdasan Teknologi dan Menata kecerdasan Entrepreneurship

Wirausaha.

Penjelasan peningkatan kapasitas SDM tersebut dijelaskan dalam prinsip

AISYATEK adalah sebagai berikut:

Icon Materi Dakwah Maksud Harapan Efek Maulid

A Peningkatan Kecerdasan Aqidah

Adanya keyakinan yang tinggi terhadap kecintaan pada Rasulullah saw dengan memperjuangkan visi dan misinya melalui perjuangnnya menyempurnakan akhlaq sebagai spirit cinta Rasulullah saw.

Jama’ah mendapat pencerahan melalui Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Merajut Hamonisasi Ukhuah Islamiah

Adanya perubahan sikap dari aspek pemikiran, kepekaan sosial, dan prilaku cinta sesama lebih tinggi di bandingkan sebelumnya.

I Peningkatan Kecerdasan Intelektual

Adanya pemahaman abru bagaimana cara mencintai Rasulullah dengan meningkatkan kapasitas pengetehuan umat sebagai tanda cinta Rasulullah saw.

Jama’ah mendapat pencerahan dan pemahaman baru melalui hikmah Maulid sebagai spirit cinta Rasulullah saw.

Adanya perubahan sikap dari aspek pengetahuan cara mencintai Rasulullah sangat universal lebih tinggi di bandingkan sebelumnya.

SYA Peningkatan Kecerdasan Syari’ah

Adanya prilaku secara syari’ah yang dapat memengaruhi asfek afektif kepada menata keluarga, masyarakat, dan negara. sebagai spirit cinta Rasulullah saw.

Umat mendapatkan meningkatkan cara mencinta Rasulullah dengan berupaya disiplin menata keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.

Adanya perubahan sikap dari aspek kedisiplinan melalui hikmah cinta Rasulullah meningkat di bandingkan sebelumnya.

TEK Peningkatan Kecerdasan Teknologi dan entrepreneurship

Adanya sosialisasi kuliner melalui teknologi masak khas Maluku yang dapat dijadikan sebagai model kuliner di Indonesia untuk meningkatkan pendapatan keluarga melalui kuliner sebagai spirit cinta Rasulullah saw.

Jama’ah mendapat pemahaman dan pencerahan baru melalui spiritual wisata kuliner khas Maluku

Adanya perubahan sikap dari aspek keterampilan wirausaha sebagai model untuk cinta Rasulullah saw sesama lebih tinggi di bandingkan sebelumnya.

C. PENERIMA MANFAAT

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 11

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

Manfaat dari kegiatan ini yang bertema; Aktualisasi Maulid Nabi Melalui

Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam adalah Semua unsur

masyarakat Maluku dalam upaya meningkatkan rasa persaudaraan umat Islam

dan mencegah terjadinya pertikaian antar umat Islam di Maluku dalam mencapai

pembangunan Daerah yang lebih santun sesuai perjuangan Rasulullah saw.

Kegiatan aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat

Antar Umat Islam. Selain itu dapat memberikan kontribusi baru dalam

memahami hikmah-hikmah perjuangan Rasulullah saw yang dirincikan sebagai

berikut;

1) Kegiatan Maulid Nabi diharapkan dengan adanya wisata kuliner ini dapat

merekatkan persaudaraan antar umat Islam yang selama ini sulit beradabtasi

dengan perubahan sosial yang berimplikasi pada sulitnya menjaga

kedamaian sejati di Maluku.

2) Kegiatan Maulid Nabi dalam bentuk wisata kuliner ini dapat merekatkan

silaturrahmi antar umat Islam yang selama ini cenderung saling

menyalahkan antar umat Islam yang sangat tinggi sehingga sulit keluar dari

rantai pertikaian.

3) Kegiatan Maulid Nabi akan mendapakan kondisi melalui wisata kuliner ini

dapat merekatkan persaudaraan antar umat Islam yang berlatarbelakang

budaya yang berbeda sehingga adabtasi secara sosiologis sering terjadi

kebuntuan psikologis yang melahirkan dampak pertiakain fisik.

4) Efek Maulid Nabi diharapkan dengan adanya wisata kuliner ini dapat

merekatkan persaudaraan antar umat Islam untuk meredam efek sosial yang

berakibat pada benturan sosiologis antar umat.

5) Dampak kegiatan Maulid Nabi melalui wisata kuliner ini dapat merekatkan

persaudaraan antar umat Islam yang terkena dampak dan imbas media

massa.

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 12

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

D. EFEKTIVITAS KEGIATAN

Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua umat Islam di Maluku yang

datang menyaksikan perayaan maulid Nabi besar Muhammad Saw. Karena

Semakin tinggi tingkat pemahaman terhadap prinsip-prinsip AISYATEK

semakin tinggi pula tingkat Imam, Islam, dan Ihsan seseorang. Ketika nilai

AISYATEK ini dapat berpengaruh secara kognitif, afektif, dan psikomotorik

maka tingkat kecintaan masyarakat Islam dalam memperjuangkan visi dan

misi Rasulullah di Maluku juga semakin tinggi. Inilah harapn besar dari

kegiatan Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud

Merajut Hamonisasi Ukhuah Islamiah di Kota Ambon.

E. LAMA KEGIATAN

Kegiatan ini dilakukan selama 2 hari sehingga kemasan maulib Nabi yang

dikemas melalui wisata kuliner ini sesuai dengan konsep pembangunan Daerah

Maluku sebagai wujud pariwisata spiritual.

F. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Kegiatan maulid Nabi akan dilaksanakan dipelataran masjid Al-Fatah

Ambon melalui wisata kuliner diseputar pagar masjid Al-Fatah Ambon sebagai

media untuk berupaya merekatkan rasa cinta dan persaudaraan antar umat Islam

yang saling bertikai. Kegiatan ini dilakukan selama 2 hari sehingga kemasan

maulis Nabi melalui wisata kuliner ini sesuai dengan konsep pembangunan

Daerah Maluku sebagai wujud pariwisata spiritual.

G. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan kegiatan yang bertema; Aktualisasi Maulid Nabi Melalui

Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam ini akan dilaksanakan akhir

bulan Maulid Nabi yang dilakukan oleh PHBI (Perayaan hari-hari Besar Agama

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 13

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

Islam) Provinsi Maluku. Adapun susunan acara dimaksud dapat dideskripsikan

sebagai berikut; Outline Maulid Peradaban Islam Maluku

Hari Materi Kegiatan mauled Peradaban Islam Maluku

Keterangan Kegiatan

1 Pembukaan Pameran Peradaban Seni Budaya Islam

Masyarakat dan PHBI

2 Pameran Kuliner Pembukaan Pameran Peradaban Seni Budaya Islam sebagai wujud internalisasi perayaan Maulid Nabi Muhammad saw.

Masyarakat dan PHBI

3 Acara Inti Mauli yang akan mengekplorasi kearifan maulid Nabi Besar Muhammad saw dalam perspektif budaya Maluku

Nenowarisman dan Emha Ainun Najib

No Susunan Acara Maulid Wisata Kuliner Waktu

1 Sambutan Ketua PHBI 7 Menit

2 Sambutan Gubenur Maluku 7 Menit

Hikmah Maulid Nabi dengan Tema: Aktualisasi Maulid

Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar

Umat Islam.

20 Menit

3 Pembacaan Rawi antar Kampung dengan menentukan

rawi agar waktu dapat diatur dengan waktu yang

disepakati.

15 Menit

4 Pembacaan Doa 5 menit

5 Hiburan Maulid Gambus 30 Menit

6 Wisata kuliner makanan khas Maluku:

Setiap stan kuliner ada pesan-pesan Spiritual Perjuangan

Rasulullah sebagai model dakwah bi al-Qalam setiap

stan masing-masing.

1 hari

7 Penilaian 1 Jam

8 Pemberian hadian kuliner terbaik 10 Menit

9 Penutupan Maulid Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata

Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam.

7 Menit

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 14

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

H. INDIKATOR KETERCAPAIN KEGIATAN MAULID

1. Output

Output dari Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud

Perekat Antar Umat Islam ini adalah adanya silaturrahmi antar kampung

yang selama ini bertikai untuk merajut perdamaian dengan menanamkan

sifat-sifat perjuangan Rasulullah saw dalam merajut harmonisasi antar

umat Islam di Maluku.

2. Outcame

Outcame dari kegiatan Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai

Wujud Perekat Antar Umat Islam. mendapatkan wawasan baru dalam

mengungkap nilai-nilai pola kehidupan Rasulullah melalui hikmah-

hikmah Maulid melalui rasa cinta sesama umat Islam sebagai karakter

membangun kedamaian, dengan menajdikan suritauladan rasulullah

sebagai panduan dalam menata moral, etika dan akhlaq di Maluku

khususnya menata kelaurga sakinah, lingkungan masyarakat, dan cara

meningkatkan etos kerja di tempat kerja kita masing-masing dengan spirit

perjuangan Rasulullah dalam aspek Aqidah, Syari’ah dan Akhlaq. Dengan

indikator outcame dalam tabel berikut ini;

No Aspek Indikator Pencapaian

1 Aspek Aqidah Peningkatan Kecerdasan Aqidah dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomototik.

2 Aspek Syari’ah Outcome perayaan maulid melalui pameran seni budaya Islam ini akan menjadi wawasan baru dalam peningkatan peradaban industri seni budaya dan kuliner sebagai pilar-pilar ekonomi baru di Maluku.

3 Aspek Akhlaq Adanya sifat kearifan sosial yang tampak dalam sistem sosial antar umat serta budaya saling menghargai perbedaan budaya serta salaing mengokohkan antar sesama menjadi tradisi dalam membangun Maluku emas lewat kecerdasan dalam berpikir, berkomunikasi, dan berprilaku yang tampak dalam aspek menata keluarga, masyarakat, dan organisasi dimana saja kita berada untuk mewujudkan dan menghadirkan spirit Rasulullah saw sebagai uswatun hasanah.

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 15

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

I. RINCIAN BIAYA YANG DIKELUARKAN

Estimasi anggaran yang akan dikeluarkan untuk kegiatan pameran seni

budaya Islam dan Kuliner khas Islam Maluku untuk meningkatkan aktualisasi

peradaban Islam Maluku melalui kegiatan Maulid Nabi untuk meningkatkan Wisata

Kuliner Sebagai Wujud Perekat sosial Antar Umat Islam di maluku menggunakan

biaya sebesar Rp. 181,000,000,- (Seratus Delapanpuluh Satu Juta Rupiah) dengan

rincian sebagai berikut;

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 16

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

J. PENUTUP

Demikian desain program kegiatan maulid nabi yang bertema; Aktualisasi

Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam ini

sebagai acuan dasar untuk pelaksanaan kegiatan Maulid 2015 Provinsi Maluku.

Ambon, 2 januaris 2015,

Lampiran Kegiatan Menjelang Maulid

No Kegiatan Materi Pameran kuliner dan rempah-rempah

1 Stan Kuliner Multazam

2 Stan Kuliner

Muzdhalifah

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 17

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

3 Stan kuliner Hajar Aswat

4 Stan Kuliner Arafah

5

6 Stan Kuliner

Madina

7 Stan Kuliner

Mekah

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 18

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

8 Stan Kuliner Jabal Rahmah

9 Stan Kuliner

Mina

10 Stan Kuliner

Masjid Kuba

11 Stan Kuliner Al-

Haram

12 Stan Kuliner Al-Rahman

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 19

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

13 Stan Kuliner Shafa

14 Stan Kuliner

Ababil

15 Stan Kuliner

16 Stan pameran

rebana dan shalawat Nabi

17 Stan Naskah kuno

Aktualisasi Maulid Nabi Melalui Wisata Kuliner Sebagai Wujud Perekat Antar Umat Islam 20

Aktualisasi perjuangan Rasulullah saw melalui Wisata kuliner khas Islam Maluku

18 Stan Kaligrafi kontemporer

19 Stan pameran

seni budaya

20 Stan Pameran budaya