157
Efek Brand Ambassador dan Label Halal Terhadap Brand Image Serta Dampaknya Terhadap Minat Beli Nameera Aquatic Botanical SKRIPSI Disusun Oleh : Deandra Faren Saskia 11160810000085 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021

Efek Brand Ambassador dan Label Halal Terhadap Brand

Embed Size (px)

Citation preview

Efek Brand Ambassador dan Label Halal Terhadap

Brand Image Serta Dampaknya Terhadap Minat Beli

Nameera Aquatic Botanical

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Deandra Faren Saskia

11160810000085

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Efek Brand Ambassador dan Label Halal Terhadap

Brand Image Serta Dampaknya Terhadap Minat Beli

Nameera Aquatic Botanical

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Deandra Faren Saskia

11160810000085

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing 1

Ade Suherlan, SE, MM., MBA

198005252009121001

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, 11 Agustus 2020 telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Deandra Faren Saskia

2. NIM : 11160810000085

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Efek Brand Ambassador dan Label Halal Terhadap Brand

Image Serta Dampaknya Terhadap Minat Beli Nameera

Aquatic Botanical

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan

mahasiswa yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan

bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Agustus 2020

1. Dr. M. Jasin, MM., MH

NIP : 195806141985031013

2. Leis Suzanawati, SE, M. Si (___________________)

NIP : 197208092005012004 (Penguji II)

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 23 Februari 2021 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Deandra Faren Saskia

2. NIM : 11160810000085

3. Jurusan : Manajemen (Pemasaran)

4. Judul Skripsi : Efek Brand Ambassador dan Label Halal Terhadap

Brand Image Serta Dampaknya Terhadap Minat Beli

Nameera Aquatic Botanical.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di

atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 Februari 2021

1. Murdiyah Hayati, S.Kom., M.M.

NIP. 197410032003122001 Ketua

2. Ade Suherlan, SE, MM., MBA (____________________)

NIP. 198005252009121001 Pembimbing

3. Dr. Mochammad Jasin, M.M, M.H

NIP. 195806141985031013

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Deandra Faren Saskia

NIM : 11160810000085

Jurusan : Manajemen (Pemasaran)

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 28 Januari 2021

Yang Menyatakan

(Deandra Faren Saskia)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama : Deandra Faren Saskia

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 19 Mei 1998

Agama : Islam

Alamat : Jl. Citarum Raya RT.002/RW.03 NO.12B

Cipayung-Ciputat

Ayah : Dwie Darmawan

Ibu : Yuyun Yuliana

No. Telp : 085156722848

No. WA : 087882865552

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

2004-2010 : SDN CIPUTAT IX, Tangerang Selatan

2010-2013 : SMPN 3 Kota Tangerang Selatan

2013-2016 : SMAN 10 Kota Tangerang Selatan

2016-2021 : Program Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Organisasi

2010-2013 : Anggota OSIS Seksi Bidang Apresiasi (SMP)

2013-2016 : Ketua Seksi Bidang Apresiasi, OSIS (SMA)

2016-2017 : Anggota Seksi Bidang Seni Budaya Himpunan

Mahasiswa Jurusan Manajemen FEB UIN Jakarta

vii

ABSTRACT

The purpose of the research is to analyze the effects of brand ambassadors and

halal labels on brand image and their impact on purchase intention in the Nameera

Aquatic Botanical. This type of research is quantitative. The data source of this

research is primary data derived from samples, namely Indonesian citizens who are

consumers or visitors to the Nameera Aquatic Botanical online store on the

Instagram Social Media Application. The sampling technique in this study used

nonprobability sampling and used a purposive sampling method which was

distributed to 100 respondents, This research uses Path Analysis method. The

results of this study indicate that Brand Ambassador and Halal Label have partially

and simultaneously significant effect on Brand Image and purchase intention.

Keywords: Brand Ambassador, Halal Label, Brand Image, Purchase Intention

viii

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Efek Brand Ambassador dan

Label Halal Terhadap Brand Image Serta Dampaknya Terhadap Minat Beli

Nameera Aquatic Botanical. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Sumber data

penelitian ini merupakan data primer yang berasal dari sampel, yaitu Warga Negara

Indonesia yang menjadi konsumen atau pengunjung online store Nameera Aquatic

Botanical di Aplikasi Social Media Instagram. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan nonprobability sampling dan menggunakan metode

purposive sampling yang disebar kepada 100 responden. Penelitian ini

menggunakan metode Analisis Jalur. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa

Brand Ambassador dan Label Halal berpengaruh signifikan secara parsial dan

simultan terhadap Brand Image dan Minat Beli.

Kata Kunci: Brand Ambassador, Label Halal, Brand Image, Minat Beli

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya berupa nikmat

iman dan sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurah pada nabi besar Muhammad SAW,

seluruh keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman yang telah

membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman terang benderang seperti

sekarang ini hingga Insyaa Allah kita dapat syafaatnya di yaumil akhir kelak.

Aamiin.

Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Strata Satu Sarjana Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan judul “Efek Brand Ambassador dan Label Halal

terhadap Brand Image Serta Dampaknya Terhadap Minat Beli Nameera Aquatic

Botanical”.

Perjuangan yang tiada henti penulis lakukan agar dapat menyelesaikan

skripsi ini, dipenuhi dengan banyak tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu,

penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Kedua Orang tua tercinta, Papa Dwie Darmawan dan Mama Yuyun Yuliana

yang telah merawat, mendidik, dan mendoakan penulis dengan penuh kasih

sayang untuk memberikan yang terbaik agar anaknya meraih cita-cita. Serta

Adik Sultan Alif Rajavi yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam

perjuangan menempuh perjalanan perkuliahan ini.

2. Seluruh Keluarga Besar Asnawi family, Abu Bakar family, dan KeHaTi yang

telah memberikan doa serta dukungan dalam perjuangan menempuh

perjalanan perkuliahan hingga menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, M.A selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E.Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

x

5. Ibu Murdiyah Hayati, S. Kom., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Amalia, M.S.M selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Ade Suherlan, SE., MM., MBA. selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk membimbing

dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini serta memberikan

motivasi yang begitu besar kepada penulis.

8. Bapak Bahrul Yaman, S.Sos. selaku Dosen Penasehat Akademik yang selalu

memberikan arahan kepada penulis.

9. Seluruh Dosen Jurusan Manajemen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

ilmu dan bantuan yang bermanfaat.

10. Teman seperjuanganku Veroza yang menemani, mendukung, memotivasi

penulis dari awal masuk perkuliahan hingga mendapat gelar sarjana.

Terimakasih sudah sabar mendukung penulis dan mau menjadi tumpahan

keluh kesah penulis. Sukses untuk kita kedepannya.

11. Bang Danang yang membantu mengarahkan dan membimbing penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini, terimakasih.

12. Teman-teman Business Woman (Adel, Nadifa, Balqis) terimakasih karena

telah menjadi tempat bertumbuh penulis dan semoga bisnis kita terwujud

dengan baik, aamiin. Sukses untuk kita semuanya.

13. Teman-teman Alfamarketing khususnya Tim Missha (Winda, Aldi, Adit)

terimakasih telah memberi arahan dan membantu penulis menyelesaikan

skripsi ini. Serta teman-teman Alfamarketing lainnya terimakasih sudah

menyemangati penulis melwati hari-hari perkuliahan. See u on Top guyss.

14. Teman-teman KKN 155 Rasa Jiwa sukses untuk kita semua.

15. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga kalian semua

selalu diberikan kebahagiaan dan rezeki oleh Allah SWT pada jalannya

masing-masing.

xi

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan, waktu, maupun pengalaman yang

dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis berharap segala bentuk kritik dan saran

yang membangun untuk pencapaian yang lebih baik lagi.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... vi

ABSTRACT....................................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

BAB I .................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 12

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 13

BAB II .............................................................................................................. 14

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 14

A. Landasan Teori ................................................................................................ 14

1. Merek (Brand) ................................................................................................. 14

2. Brand Ambassador........................................................................................ 15

3. Label Halal ................................................................................................... 19

5. Brand Image ................................................................................................. 24

6. Minat Beli ..................................................................................................... 27

xiii

B. Hubungan Antar Variabel .............................................................................. 31

C. Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 33

D. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 42

E. Hipotesis ........................................................................................................... 43

BAB III ............................................................................................................. 46

METODE PENELITIAN ................................................................................ 46

A. Populasi dan Sampel........................................................................................ 46

1. Populasi ........................................................................................................ 46

2. Sampel .......................................................................................................... 46

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 48

C. Data dan Sumber Data .................................................................................... 48

D. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 48

E. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 49

F. Metode Analisis Data ....................................................................................... 50

1. Uji Kualitas Data ......................................................................................... 51

2. Path Analysis ................................................................................................ 54

G. Definisi Operasional Variabel ..................................................................... 61

BAB IV ............................................................................................................. 69

ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................................. 69

A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian ........................................................ 69

B. Temuan Hasil Penelitian ................................................................................. 73

1. Karakteristik Responden ............................................................................. 73

2. Distribusi Jawaban Responden ................................................................... 74

C. Pembahasan ..................................................................................................... 83

1. Hasil Uji Kualitas Data ................................................................................ 83

2. Hasil Uji Path Analysis ................................................................................. 88

3. Uji Korelasi .................................................................................................. 92

4. Uji Koefisien Determinasi (R2).................................................................... 93

5. Hasil Uji Perhitungan Pengaruh ................................................................. 94

6. Uji Simultan (Uji F) ..................................................................................... 95

7. Uji Parsial (Uji T) ........................................................................................ 96

8. Hasil Uji Sobel.............................................................................................. 97

xiv

9. Hasil Hipotesis ........................................................................................... 100

BAB V ............................................................................................................. 103

SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 103

A. Simpulan ........................................................................................................ 103

B. Saran .............................................................................................................. 104

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 108

LAMPIRAN ................................................................................................... 116

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 33

Tabel 3. 1 Skala Likert Pernyataan Bobot Skor .................................................. 50

Tabel 3. 2 Interpretasi Koefisien Korelasi .......................................................... 57

Tabel 3. 3 Operasional Variabel Penelitian ......................................................... 62

Tabel 4. 1 Data Statistik Karakteristik Responden .............................................. 73

Tabel 4. 2 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Brand Ambassador ........... 75

Tabel 4. 3 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Label Halal ....................... 78

Tabel 4. 4 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Brand Image ..................... 80

Tabel 4. 5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Minat Beli ........................ 81

Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Brand Ambassador ............... 83

Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Label Halal ........................... 84

Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Brand Image ......................... 85

Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Minat Beli ............................. 85

Tabel 4. 10 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 86

Tabel 4. 11 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 87

Tabel 4. 12 Hasil Uji Struktur I Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y ..................... 88

Tabel 4. 13 Model Summary I ............................................................................ 89

Tabel 4. 14 Hasil Uji Struktur II Pengaruh X1 , X2 , dan Y Terhadap Z ............. 90

Tabel 4. 15 Model Summary II .......................................................................... 91

Tabel 4. 16 Interpretasi Koefisien Korelasi ........................................................ 92

Tabel 4. 17 Hasil Uji F ....................................................................................... 95

Tabel 4. 18 Hasil Uji T Pengaruh X1 , X2 , dan Y Terhadap Z ........................... 96

Tabel 4. 19 Hasil Uji Sobel Pertama ................................................................... 98

Tabel 4. 20 Hasil Uji Sobel Kedua ..................................................................... 99

Tabel 4. 21 Ringkasan Hasil Uji Mediasi ........................................................... 99

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Faktor-faktor Membeli produk Kosmetik/Skincare tahun 2017 ........ 8

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 42

Gambar 3. 1 Model Struktur Path Analysis ........................................................ 50

Gambar 3. 2 Sub Struktur-1 Hubungan Sub Struktur X1 dan X2 terhadap Y ...... 51

Gambar 3. 3 Sub Struktur-2 Hubungan Sub Struktur X1, X2 dan Y terhadap Z .. 51

Gambar 4. 1 Logo Nameera Aquatic Botanical .................................................. 70

Gambar 4. 2 Rangkaian Produk Nameera Aquatic Botanical .............................. 72

Gambar 4. 3 Model Analisis Jalur ...................................................................... 92

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Wanita sangat identik dengan kecantikan dan kecantikan selalu melekat

kepada wanita. Untuk mendapatkan wajah yang cantik alami seorang wanita

harus melakukan perawatan wajah. Berbagai hal dilakukan untuk

mempercantik diri dari melakukan hal ekstrem seperti operasi plastik dan

suntik silikon. Namun setiap wanita memiliki kebutuhan yang berbeda, terlebih

untuk tampil menarik dengan menggunakan berbagai macam skincare.

Kebutuhan tersebut merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan

dasar yang dirasakan atau disadari.

Skincare merupakan produk yang unik karena selain memiliki

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mendasar wanita akan kecantikan,

sering kali menjadi sarana bagi penggunanya untuk memperjelas indentitas

dirinya secara sosial di mata masyarakat. Seiring perkembangan jaman

skincare seolah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian kaum wanita. Masih

banyak wanita yang mempercantik diri dengan cara yang biasa seperti

olahraga, menggunakan/mengkonsumsi bahan alami (sayur dan buah) serta

menggunakan produk skincare. Hal ini yang kemudian membuat banyak

produk skincare mulai bermunculan seperti Wardah, Garnier, Nivea, Emina,

The Body Shop, Inisfree, MS Glow, Mazaya, Aishaderm, Nature Republic,

Mineral Botanica, SK-II, Laneige, Zalfa dan NAMEERA Aquatic Botanical.

2

Nameera Aquatic Botanical yaitu salah satu produk Personal Care Unilever,

milik PT Unilever Indonesia, Tbk. Seperti yang kita ketahui PT Unilever

Indonesia, Tbk., adalah salah satu perusahaan yang mempunyai pangsa pasar

yang luas di Indonesia. PT Unilever Indonesia, Tbk., membuat dan menjual

lebih dari 400 Brand di seluruh dunia. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

penyediaan consumer product yaitu Home and Personal Care, Food and Ice

Cream, serta Water Purifier di Indonesia. Terdiri dari 19 rangkaian produk

Personal Care Unilever Indonesia mencakup brand-brand ternama yang

terkenal di dunia. Di dalam rangkaian produk Personal Care Unilever memiliki

6 produk skincare ternama yang sudah terkenal yaitu POND’S, Vaseline, Citra,

Fair & Lovely, LAKME dan NAMEERA Aquatic Botanical.

Dalam proses pembelian suatu produk tentunya seorang konsumen

mempunyai minat dalam membeli terlebih dahulu. Minat Beli merupakan jenis

pengambilan keputusan yang mempelajari alasan untuk membeli brand tertentu

dengan konsumen. Pentingnya Minat Beli dalam jangka waktu panjang

terutama di masa depan, peningkatan yang dirasakan dalam Minat Beli dapat

digunakan oleh praktisi bisnis sebagai barometer pengukur bisnis atas

kelangsungan hidup dimasa depan dan prospek profitabilitas.

Konsumen juga menjadikan Brand sebagai salah satu pertimbangan

penting ketika ingin membeli suatu produk. Pertimbangan tersebut didasari oleh

banyak aspek, baik aspek rasional, finansial, maupun aspek emosional. Secara

rasional, konsumen percaya bahwa Brand tertentu bisa memberikan jaminan

3

kualitas, dan secara emosional Brand tersebut di anggap menjaga atau

meningkatkan Image dan gengsi penggunanya.

Dari survei terbaru yang dilakukan pada Agustus 2018 oleh ZAP Clinic

dan MarkPlus Inc. terhadap 17.889 wanita Indonesia, pasar kecantikan

Indonesia dianggap sebagai bidang yang cukup kompetitif. Karena ada sedikit

perbedaan dalam jumlah persentase antara pengguna brand dan pemain brand.

Studi ini juga melaporkan enam brand skincare wanita Indonesia yang paling

populer didominasi oleh brand asing yaitu SK II, Laneige, The Body Shop,

Innisfree, Nature Republic dan Wardah.

Dalam strategi pemasarannya peroduk ini memiliki strategi yang cukup

unik dengan melakukan promosi untuk menarik perhatian konsumen agar

tertarik dengan produknya dengan cara beriklan. Nameera Aquatic Botanical

menggunakan beberapa selebriti Indonesia sebagai Brand Ambassador dalam

iklan produk yang ditayangkan.

Brand Ambassador adalah ikon budaya atau identitas, dimana mereka

bertindak sebagai alat pemasaran yang mewakili pencapaian individiualisme

kejayaan manusia serta komodifikasi dan komersialisasi suatu produk. Brand

Ambassador dapat diukur dari dimensi visibility, credibility, attraction, power.

(Percy & Rossiter 1997)

Brand Ambassador merupakan orang yang di kenal dekat dengan suatu

Brand, berbicara terbuka dan positif tentang Brand tersebut, dan seseorang yang

di percaya untuk mewakili produk tersebut. Penggunaan Brand Ambassador

4

dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi atau mengajak konsumen

untuk menggunakan sebuah produk, dimana pemilihan Brand Ambassador

biasanya merupakan seorang selebriti atau public figure yang terkenal

dikalangan masyarakat atau konsumen dan penggunaan selebriti tentu memiliki

keuntungannya sendiri.

Arti dan Lili (2017) menyatakan bahwa, penunjukan Brand Ambassador

sendiri biasanya diwakili oleh sosok celebrity yang menjadi panutan atau idola

dari masyarakat luas. Karena penggunaan celeberity kerap mepresentasikan

produk secara keseluruhan, hal ini di karenakan daya tarik yang dimiliki oleh

celebrity serta citra positif yang dimilikinya.

Brand Image suatu produk kecantikan harus di jaga dengan sebaik

mungkin, karena konsumen saat ini sangat selektif dalam membelanjakan

uangnya, terutama untuk membeli skincare. Hanya produk yang berkualitas dan

memiliki Brand Image baik, merupakan faktor penting yang akan menentukan

Minat Beli konsumen. Oleh karena itu, suatu Brand Image yang di kenal oleh

konsumen akan menimbulkan minatnya untuk membeli produk tersebut. Jadi,

jika sebuah Brand Image sudah di kenal dan kemudian dalam benak konsumen

ada asosiasi tertentu terhadap sebuah Brand Image, sehingga Brand Image

tersebut dapat dibedakan dengan Brand Image yang lain, kemudian dalam

benak konsumen Brand Image tersebut dipersepsikan memiliki kualitas yang

tinggi.

5

Dalam kaitannya dengan Brand Image yang ditunjukan untuk

membentuk citra yang positif dimata konsumen, perusahaan kerap kali

menggunakan strategi dalam pemasaran produknya yang dianggap efektif bagi

perusahaan. Perusahaan berharap dengan menerapkan strategi pemasaran yang

tepat, maka value perusahaan akan tersampaikan kepada konsumen. Sama

halnya dengan Nameera Aquatic Botanical menggunakan celebrity sebagai

Brand Ambassador salah satunya adalah Laudya Cynthia Bella atau yang sering

disapa Bella. Bella merupakan sosok wanita muslimah modern yang di kenal

berhasil memancarkan inspirasi cantiknya fitrah, karena meski sering

berhadapan dengan berbagai tekanan yang sangat tinggi dalam menjalani

profesinya sebagai celebrity dan public figure, Bella selalu bersyukur dengan

menjaga kesehatan dan kecantikan kulitnya untuk tampil percaya diri tanpa

pulasan makeup berlebihan. Bella berhasil menjadi inspirasi bagi muslimah

modern yang berprestasi dan mengikuti perkembangan terkini, namun tetap

berpegang kuat kepada hakikat Islam. Kecantikan fitrah yang terpancar dalam

diri Bella didapatkannya lewat ritual perawatan menggunakan Nameera

Aquatic Botanical. Bella bisa tampil percaya diri memancarkan beauty in

modesty yang sesuai dengan fitrah kecantikan seorang muslimah.

Bella mempunyai popularitas yang tinggi dengan jumlah followers

(pengikut) pada akun Instagramnya adalah 32,9Juta. Pada akun Instagram Bella

mempunyai jumlah engagement rate yang cukup tinggi yaitu 0.35% dari total

jumlah pengikutnya. Kebanyakan followers Bella mengikuti akun pribadinya

karena tertarik dengan konten fashion & beauty yang dipasarkan oleh Bella.

6

Sekitar 67% dari pengikutnya menyukai konten fashion & beauty yang

diunggah oleh Bella. Dari tahun ke tahun followers Bella selalu naik, setiap

bulan bertambah sekitar 0.51% atau sekitar 169,467 followers. Setiap unggahan

Bella mendapatkan jangkauan yang cukup tinggi untuk mempengaruhi para

pengikutnya untuk meniru atau membeli apa yang Bella gunakan, terutama

seperti fashion & beauty. Setiap unggahannya memiliki rata-rata likes sekitar

114,7Ribu akun dan rata-rata komentarnya sekitar 447 komentar, angka ini

cukup baik mempengaruhi pengikutnya untuk meniru (membeli dan

menggunakan) apa yang Bella gunakan (data pendukung, hypeauditor.com).

Brand Ambassador ini diharapkan dapat menarik perhatian konsumen dan

meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk dan Brand Nameera

Aquatic Botanical itu sendiri, serta bisa menimbulkan Minat Beli dari

masyarakat. Minat Beli dari masyarakat juga dipengaruhi oleh Brand Image

suatu produk.

Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam juga

memerlukan produk yang bersertifikat Halal. Sertifikat Halal merupakan syarat

untuk mencantumkan Label Halal. Tujuan pelaksaan sertifikasi Halal pada

produk pangan, obat-obatan, dan kosmetik adalah untuk membuktikan kepada

masyarakat bahwa dimana sebuah Brand yang sudah memiliki sertifikat Halal

secara proses dan kandungannya telah lulus uji pemeriksaan dan terbebas dari

unsur - unsur yang dilarang oleh ajaran Islam (Nur Muslimah, dkk, 2018).

7

Kehalalan suatu produk juga menjadi salah satu pengaruh besar terhadap

Brand Image suatu produk yang menjadi pengaruh juga terhadap Minat Beli.

Pada produk kosmetik, Label Halal menandakan sebuah prosuk terbuat dari

bahan-bahan yang tak mengandung unsur haram. Bahan-bahan yang seringkali

dicurigai mengandung unsur haram dalam produk kosmetik adalah elastin,

ekstrak plasenta, hingga kolagen. Hal ini dikarenakan bahan-bahan tersebut bisa

saja berasal dari bahan atau bagian hewan yang dikategorikan haram dalam

agama Islam. Kehalalan produk kosmetik juga ditentukan dari proses

pembuatannya. Meski menggunakan bagian hewan yang dikategorikan Halal,

hewan tersebut harus dipastikan telah diproses dengan syariat Islam. Begitu

juga dengan pengujian produknya. Jika dilakukan pada hewan, produk kosmetik

dinyatakan Halal jika pengujiannya tidak dilakukan dengan maksud menyakiti

dan membunuh. Dalam Islam, segala bentuk penyiksaan terhadap hewan itu

diharamkan. Di Indonesia, Label Halal pada kosmetik dikeluarkan oleh Majelis

Ulama Indonesia (MUI) melalui Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan,

dan Kosmetika MUI (LPPOMUI). Lembaga inilah yang bekerjasama dengan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) milik pemerintah.

Dari penelitian yang dilakukan Sigma Research Indonesia kepada 1200

perempuan Indonesia dengan segmen usia 15-55 tahun. Dari penelitian tersebut

terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan perempuan dalam

membeli produk kosmetik atau skincare sebagai berikut:

8

Gambar 1. 1 Faktor-faktor Membeli produk Kosmetik/Skincare

tahun 2017

(Sumber : Sigma Research Marketing & Sosial Research Agency)

Dapat di lihat pada gambar di atas, faktor yang paling besar

presentasenya adalah kecocokan formula pada kulit wajah (79,4%), kemudian

diikuti oleh produk yang tahan lama (67,4%), formula ringan (62,2%), serta

pemilihan warna, Halal, harga dengan persentase masing-masing di atas 50%.

Faktor Halal memiliki presentase di atas 50%, ini membuktikan Halal

merupakan faktor yang cukup penting dalam pertimbangan perempuan untuk

membeli produk skincare (sigmaresearch.co.id 2017). Hal ini menjadi

pertimbangan untuk menciptakan produk kosmetik skincare yang halal untuk

memenangkan pasar.

Dari pemaparan diatas bahwa tingkat hubungan antara Brand

Ambassador dan Label Halal dengan Brand Image termasuk dalam katergori

yang kuat. Keberadaan merek menjadi salah satu aset berharga yang akan

membawa sebuah perusahaan menuju puncak kesusksesannya. Karena dari

kuatnya suatu Brand Image akan memberikan daya tarik atau minat beli

tersendiri bagi para konsumen, perusahaan akan lebih mudah mendapatkan

9

loyalitas pelanggan. Brand Image juga menjadi kunci utama bagi para

konsumen untuk membedakan produk perusahaan dengan milik para pesaing.

Brand Image dibentuk dengan memberikan kualitas agar para konsumen tetap

percaya dengan produk yang di pasarkan. Dengan produk yang berkualitas dan

tidak membahayakan konsumen serta terus menerus melakukan promosi di

akun sosial media akan membuat konsumen semakin tertarik dalam

mengunakan Nameera Aquatic Botanical.

Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan sampel penelitian

pada Warga Negara Indonesia yang menjadi konsumen online store di akun

Instagram resmi Nameera Aquatic Botanical. Akun resmi Nameera Aquatic

Botanical di Instagram memiliki jumlah followers (pengikut) sebanyak

101Ribu. Banyak konsumen yang melakukan transaksi pembelian pada online

store tersebut. Peneliti akan meninjau lebih dalam untuk mengetahui Minat

untuk membeli produk skincare Nameera Aquatic Botanical dari pada produk

skincare lain, apakah dari Brand Image yang dilihat, atau dari penggunaan

Brand Ambassador pada skincare Nameera Aquatic Botanical dan juga dari

Label Halal yang terdapat pada skincare Nameera Aquatic Botanical.

Aulia & Wardhana (2018) menyatakan Brand Ambassador memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Brand Image Mamahke Jogja. Masyita

(2017) menyatakan bahwa Brand Ambassador mempunyai pengaruh yang

positif terhadap Brand Image Produk Make Up L’oreal Paris.

10

Berdasarkan hasil penelitian dari Ghina (2017) menghasilkan bahwa

Label Halal tidak berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen. Hasil ini tidak

sejalan dengan penelitian Yuli (2012) yaitu Label Halal berpengaruh terhadap

Minat Beli Konsumen.

Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan yang telah

diuraikan di atas, maka penelitian ini akan memfokuskan pada elemen-elemen

Brand Ambassador, Brand Image, Labelisasi Halal, dan Minat Beli Konsumen.

Oleh karena itu, penelitian ini mengambil judul “Efek Brand Ambassador dan

Label Halal Terhadap Brand Image Serta Dampaknya Terhadap Minat

Beli Nameera Aquatic Botanical”.

11

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat diketahui berbagai permasalahan

seperti pengaruh penggunaan Brand Ambassador dan pengaruh penggunaan

Label Halal dalam produk skincare, apakah akan benar-benar mempengaruhi

Brand Image produk skincare tersebut, serta bagaimana dampaknya terhadap

Minat Beli produk skincare tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Apakah terdapat pengaruh langsung antara variabel Brand Ambassador

terhadap Brand Image skincare Nameera Aquatic Botanical?

b. Apakah terdapat pengaruh langsung antara variabel Label Halal terhadap

Brand Image skincare Nameera Aquatic Botanical?

c. Apakah terdapat pengaruh langsung antara variabel Minat Beli terhadap

Brand Image skincare Nameera Aquatic Botanical?

d. Apakah terdapat pengaruh langsung antara variabel Brand Ambassador

terhadap Minat Beli skincare Nameera Aquatic Botanical?

e. Apakah terdapat pengaruh langsung antara variabel Label Halal terhadap

Minat Beli skincare Nameera Aquatic Botanical?

f. Apakah terdapat pengaruh langsung antara variabel Brand Ambassador

terhadap Brand Image melalui variabel Minat Beli sebagai variabel

Intervening skincare Nameera Aquatic Botanical?

12

g. Apakah terdapat pengaruh langsung antara variabel Label Halal terhadap

Brand Image melalui variabel Minat Beli sebagai variabel Intervening

skincare Nameera Aquatic Botanical?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan dari

penelitian ini sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pengaruh langsung variabel Brand Ambassador

terhadap Brand Image skincare Nameera Aquatic Botanical

b. Untuk mengetahui pengaruh langsung variabel Label Halal terhadap

Brand Image skincare Nameera Aquatic Botanical

c. Untuk mengetahui pengaruh langsung variabel Minat Beli terhadap Brand

Image skincare Nameera Aquatic Botanical

d. Untuk mengetahui pengaruh langsung variabel Brand Ambassador

terhadap Minat Beli skincare Nameera Aquatic Botanical

e. Untuk mengetahui pengaruh langsung variabel Label Halal terhadap Minat

Beli skincare Nameera Aquatic Botanical

f. Untuk mengetahui pengaruh langsung variabel Brand Ambassador

terhadap Brand Image variabel Minat Beli sebagai variabel Intervening

skincare Nameera Aquatic Botanical

g. Untuk mengetahui pengaruh langsung variabel Label Halal terhadap

Brand Image melalui variabel Minat Beli sebagai variabel Intervening

skincare Nameera Aquatic Botanical

13

D. Manfaat Penelitian

Adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat:

1. Bagi penulis

Sebagai alat untuk mempraktikkan teori-teori yang telah diperoleh selama

menempuh pembelajaran dalam perkuliahan, sehingga penulis dapat

menambah pengetahuan secara praktis tentang masalah masalah yang

dihadapi perusahaan.

2. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi

perusahaan dalam menentukan kebijakan dan strategi di bidang pemasaran

untuk pengembangan usaha bisnis.

3. Bagi pihak lain

Penelitian ini dapat digunakan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang

dimiliki dalam menganalisis suatu permasalahan yang ada di lapangan

sesuai dengan ilmu yang dipelajari dan menambah ilmu pengetahuan

khususnya tentang kegiatan pemasaran.

4. Bagi akademik

Penelitian ini dapat menjadi referensi dan dapat memberikan kontribusi

pada pengembangan studi mengenai pemasaran dan dapat digunakan

sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya mengenai tema yang sama.

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Merek (Brand)

Bauran pemasaran merupakan bagian dari konsep pemasaran yang

mempunyai peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi konsumen

untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Bauran pemasaran

didefinisikan oleh Kotler dan Armstrong (2018) sebagai berikut, Marketing

mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to produce the

response it wants in the target market. Selain itu menurut Tjiptono (2015)

bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar

untuk membentuk karakteristik produk atau jasa yang ditawarkan kepada

pelanggan.

Menurut Kotler & Keller (2016) setiap perusahaan harus

memutuskan sejauh mana menyesuaikan strategi pemasarannya dengan

kondisi – kondisi yang ada. Pada sisi yang satu terdapat perusahaan –

perusahaan yang menggunakan marketing mix yang terstandarisasi secara

global di seluruh dunia. Standarisasi tersebut adalah produk, iklan, distribusi

dan biaya rendah. Pada sisi lainnya terdapat penyesuaian pada marketing

mix, di mana produsen tersebut menyesuikan elemen – elemen marketing

mix untuk masing– masing pasar sasaran.

Berdasarkan teori diatas dapat diartikan bahwa bauran pemasaran

adalah sebuah alat yang digunakan pemasar untuk memasarkan suatu

15

produk barang atau jasa yang digunakan oleh para produsen atau pelaku

usaha untuk sampai langsung ke tangan konsumen.

Kotler dan Armstrong (2016) membagi menjadi empat kelompok

unsur-unsur bauran pemasaran yang dapat didefinisikan oleh sebagai

berikut :

a. Produk merupakan kombinasi antara barang dan jasa perusahaan

menawarkan dua target pasar.

b. Harga adalah jumlah yang harus dibayarkan konsumen untuk dapat

memperoleh produk.

c. Tempat yaitu menganai keputusan distribusi menyangkut

kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial.

d. Promosi yaitu meliputi berbagai macam kegiatan untuk

mengkomunikasikan manfaat produk atau jasa kepada pelanggan

potensial.

2. Brand Ambassador

Brand Ambassador ialah seseorang yang mampu mewakili

perusahaan atau produk dan dapat berbicara banyak mengenai produk yang

diwakilinya sehingga berdampak pada meningkatnya penjualan produk.

Menurut Rossiter dan Percy dalam Royan (2005), Brand Ambassador

memiliki empat atribut yang harus disesuaikan dengan communication

objective. Atribut tersebut adalah:

a. Visibility

16

Memiliki dimensi seberapa jauh popularitas seorang selebriti.

Apabila dihubungkan dalam popularitas, maka dapat ditentukan dengan

seberapa banyak penggemar yang dimiliki oleh seorang Brand

Ambassador (Popularity) dan bagaimana tingkat keseringan tampilnya

di depan khalayak (Appearances).

b. Credibility

Kredibilitas merupakan masalah persepsi, sehingga kredibilitas bisa

berubah tergantung pada pelaku persepsi (komunikator), pemakaian

selebriti atau tokoh terkenal membuat iklan lebih mendapat perhatian

dari konsumen, tetapi jika kredibilitas selebriti atau tokoh itu dinilai

tidak atau layak, maka tujuan pesan tidak tercapai.

Kredibilitas selebriti menurut Shimp (2003) adalah bisa dipercaya

dan keunggulan selebriti dalam menyampaikan suatu produk dengan

kekuatan daya tariknya merupakan alasan utama untuk memilih

selebriti sebagai pendukung periklanan.

Kredibilitas seorang selebriti lebih banyak berhubungan dengan dua

hal, yaitu keahlian dan objektivitas. Keahlian ini akan bersangkut paut

pada pengetahuan selebriti tentang produk yang diiklankan. Sedangkan

objektivitas lebih merujuk pada kemampuan selebriti untuk memberi

keyakinan atau percaya diri pada konsumen suatu produk. Selebriti

yang memiliki kemampuan yang sudah dipercaya kredibilitasnya akan

mewakili merek yang diiklankan. Produk yang diiklankan pun akan

17

menjadi pas dengan persepsi yang diinginkan oleh audience.

Credibility terdiri dari atribut-atribut sebagai berikut:

1) Expertise (Keahlian), yaitu tingkatan pengetahuan atau keahlian

yang dimiliki selebriti dalam bidangnya.

Keahlian adalah kesan yang dibentuk oleh konsumen tentang

kemampuan dan pengetahuan selebriti atau model dalam

hubunganya dengan produk. Jika konsumen menganggap bahwa

selebriti atau model memiliki kecerdasan, pengetahuan dan

pemahaman yang baik maka konsumen cenderung untuk

menerimanya. Selain itu, faktor kharisma juga berperan dalam

menilai seseorang ahli atau bukan.

2) Objectivity (Objektivitas), yaitu persepsi konsumen mengenai

reputasi selebriti

3) Trustworthiness (Kepercayaan), yaitu kemauan presenter untuk

membuat pernyataan yang jujur. Khalayak menganggap klaim

yang disampaikan iklan hanya untuk meningkatkan penjualan,

untuk itu perlu seorang selebriti yang dipersepsikan khalayak

jujur dalam memberikan pendapatnya.

Kepercayaan adalah kesan konsumen tentang presenter atau

model yang berkaitan dengan wataknya. Menurut Rossiter dan

Percy (1997), trustworthiness menyangkut seberapa besar

presenter atau model ini dipersepsikan dapat dipercaya oleh

konsumen.

18

c. Attraction

Pada dasarnya individu cenderung menyukai orang-orang yang

mereka senangi, cantik atau tampan dan yang banyak memiliki

kesamaan. Menurut Shimp (2003), menjelaskan bahwa pendukung

secara fisik yang menarik akan menghasilkan evaluasi iklan dan produk

yang lebih menyenangkan daripada iklan yang menggunakan

komunikator yang kurang menarik. Tetapi, bukti empiris menunjukan

bahwa pendukung yang menarik lebih efektif jika citra pendukung

sesuai dengan sifat produk yang didukung.

Penerimaan pesan tergantung pada daya tarik pendukung.

Pendukung akan berhasil merubah opini dan perilaku konsumen

melalui mekanisme daya tarik, merasa selebriti memiliki sesuatu yang

ingin mereka miliki sehingga mereka bersedia taat pada isi pesan. Daya

tarik Brand Ambassador memiliki atribut sebagai berikut:

1) Physical Likeability, adalah persepsi khalayak berkenaan dengan

penampilan fisik pendukung yang dianggap menarik. Likeability

berkenaan dengan suatu cara untuk menggunakan seseorang yang

menarik agar orang lain mau melakukan apa yang dikatakan

orang tersebut. Pada umumnya khalayak menyukai pendukung

yang memiliki kesempurnaan fisik seperti cantik, tampan,

berbadan ideal, dan lain-lain.

2) Non-Physical likeability, adalah persepsi khalayak berkenaan

dengan penampilan non-fisik atau kepribadian pendukung. Pada

19

umumnya khalayak menyukai pendukung yang terbuka, penuh

canda, dan alami.

3) Similarity, adalah persepsi khalayak berkenaan dengan kesamaan

yang dimilikinya dengan pendukung. Baik itu dari faktor usia,

hobi, aktivitas yang dijalani, maupun masalah yang dihadapi

sebagaimana yang ditampilan pada pemasarannya.

d. Power

Power adalah kharisma yang dipancarkan oleh seorang Brand

Ambassador untuk dapat mempengaruhi konsumen sehingga konsumen

terpengaruh untuk membeli ataupun menggunakan merek yang

didukung oleh Brand Ambassador.

Menurut Rossiter dan Percy (1997), “Power merupakan

kemampuan untuk menimbulkan pengaruh dan mengikuti apa yang

ditampilkan oleh komunikator”. Menurut Royan (2005), “Power adalah

kemampuan selebriti dalam menarik konsumen untuk membeli”. Model

yang digunakan harus memiliki kekuatan untuk mempengaruhi target

audience. Power yang dimaksud bukan harus memunculkan orang yang

kuat dalam fisik tetapi pada kepribadianya apakah presenter atau model.

3. Label Halal

Label Halal merupakan pemberian tanda tertulis atau bukti tertulis guna

menjamin suatu produk sebagai produk Halal dengan tulisan Halal dengan

huruf Arab, dan juga nomer kode tertentu dari menteri yang dikeluarkan

setelah pemeriksaan Halal dari lembaga pengawasan yang dibentuk oleh

20

MUI, fatwa Halal, dan sertifikat Halal dari MUI sebagai jaminan yang sah

bahwa suatu produk telah di uji kehalalnya untuk di konsumsi atau

digunakan oleh masyarakat sesuai dengan ketentuan syariah.

Label Halal pada produk, bertujuan untuk memberikan informasi atau

keterangan bahwa produk tersebut sudah lulus uji kehalalan oleh lembaga

yang berwenang untuk melakukan uji kehalalan tersebut. Sedangkan

lembaga yang berwenang melakukan uji kehalalan produk adalah, LPPOM

MUI yaitu Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika

Majelis Ulama Indonesia.

Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun

2014 Tentang Jaminan Produk Halal Bab I Ketentuan Umum. Produk

barang atau jasa yang terkait dengan makan, minuman, obat, kosmetik,

produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, serta barang

gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan.

Produk Halal adalah produk yang tidak mengandung unsur atau bahan

yang haram, baik yang menyangkut pangan maupun kosmetik, atau bahan-

bahan penolong lainnya yang melalui proses genetika dan iradiasi,

pengelolaannya harus sesuai dengan ketentuan Agama Islam.

Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun

2014 Tentang Kehalalan Produk Pasal 33. Penetapan kehalalan produk

dilakukan oleh MUI. Penetapan kehalalan produk sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan dalam sidang Fatwa Halal. Pada ayat (2) mengikut

sertakan pakar, unsur kementerian, lembaga dan instasi terkait.

21

Pasal 1 (3) dari PP No. 69 Tahun 1999 menentukan bahwa yang

dimaksud dengan Label pangan dan obat, serta kosmetik adalah: setiap

keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi

keduanya atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke

dalam, ditempelkan pada atau merupakan bagian kemasan pangan.

Pengertian yang sama juga ada dalam ketentuan Pasal 1 Angka 15 UU No.

7 Tahun 1996.

Menurut Kusumawati dan Herlena (2014) Bagi konsumen muslim,

produk yang belum berlogo Halal dinilai masih syubhat atau ada keraguan.

Keraguan tersebut ada antara bahan yang dipakai atau proses yang

dilakukan. Dalam hukum islam (Q.S. Al-Baqarah: 168; 172-173). Al-

Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 168 yang berbunyi:

Artinya:

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang

terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;

karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 172-173 yang berbunyi:

22

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik

yang Kami berian kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-

benar kepada-Nya kamu menyembah (172). Sesungguhnya Allah hanya

mengharamkan bagimu bangkai, darah babi, dan binatang yang (ketika

disembelih) disebut (nama) selain Allah (173).

Diterangkan bahwa haram hukumnya produk yang mengandung daging,

minyak, dan lemak yang berasal dari babi dan bintang lain yang diharamkan

dalam islam, oleh sebab itu kehalalan suatu produk menjadi hal yang

penting untuk diperhatikan konsumen muslim dalam proses pengambilan

keputusan pembelian suatu produk (Kusumawati dan Herlena, 2014).

Lembaga Pengkaji Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama

Indonesia atau yang disingkat LPPOM MUI adalah lembaga yang bertugas

untuk meneliti, mengkaji dan menganalisa untuk memutuskan apakah

produk-produk baik pangan dan turunannya, obat-obatan dan kosmetika

apakah aman dikonsumsi baik dari sisi kesehatan dan dari segi Agama

Islam. Yakni Halal atau boleh dan baik dikonsumsi bagi umat Islam. selain

itu berbagai rekomendasi dan merumuskan ketentuan dan bimbingan pada

masyarakat. Lembaga ini didirikan atas keputusan Majelis Ulama Indonesia

23

(MUI) berdasarkan Surat Keputusan Nomor 081/1989, pada tanggal 26

Jumadil Awal 1409 Hijriah atau 6 januari 1989.

Labelisasi Halal merupakan perijinan pemasangan Logo Halal pada

kemasan produk pangan oleh Badan POM yang didasarkan pada sertifikasi

Halal yang dikeluarkan komisi Fatwa MUI. Sertifikat berlaku selama 2

tahun dan dapat diperpanjang kembali dengan ketentuan-ketentuan yang

berlaku, saat ini pemerintah memberikan kewenangan kepada Majelis

Ulama Indonesia (MUI) untuk memberikan sertifikasi Halal pada produk

makanan dan minuman, kosmetik yang beredar di Indonesia.

Dengan adanya Logo Halal atau Label Halal yang tercantum didalam

kemasan produk., maka secara langsung akan memberikan pengaruh bagi

konsumen untuk menilai citra (image) produk tersebut.

Jagdish Sheth (1999) mengukur persepsi label halal menggunakan

empat indikator, antara lain:

1. Keamanan (safety)

Sebuah proses di mana individu (konsumen muslim) memilih,

mengatur, dan menafsirkan informasi tentang produk makanan halal

memiliki aspek keselamatan, dari sisi sumber/ bahan baku maupun

proses.

2. Nilai keagamaan (religious value)

Sebuah proses di mana individu (konsumen muslim) memilih,

mengatur, dan menafsirkan informasi tentang produk makanan halal

memiliki aspek nilai – nilai agama.

24

3. Kesehatan (health)

Sebuah proses di mana individu (konsumen muslim) memilih,

mengatur, dan menafsirkan informasi tentang produk makanan halal

memiliki aspek kesehatan.

4. Kekhususan (exclusivity)

Sebuah proses di mana individu (konsumen muslim) memilih,

mengatur, dan menafsirkan informasi tentang produk makanan halal

memiliki aspek keeksklusifan, dimana produk makanan halal harus

dipisah dari produk makanan haram. Upaya pemisahan ini dilakukan

untuk menghindari kontak langsung dengan produk haram,

menghindari resiko kontaminasi, dan memastikan bahwa pengelolaan

produk makanan halal sesuai dengan persepsi konsumen muslim.

5. Brand Image

a. Pengertian Brand Image

Menurut penuturan Sangadji dan Sopiah (2013) “Brand Image

(Citra Merek) dapat disebut sebagai jenis asosiasi yang timbul dibenak

konsumen saat mengingat sebuah merek tertentu”.

Menurut penuturan Rangkuti (2004) “Brand Image (Citra Merek)

adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk didalam ingatan

konsumen baik yang positif maupun negatif”.

Keller (2008) menyatakan pengukuran Brand Image dapat

dilakukan berdasarkan pada indikator sebuah Brand, yaitu:

1) Kekuatan (Strengthness)

25

Kekuatan dapat mengacu pada atribut-atribut fisik dari Brand

tersebut sehingga dapat disebut sebagai sebuah kelebihan yang

tidak dimiliki merek lain atau Brand pesaing. Yang termasuk

dalam kelompok kekuatan (strength) ini adalah penampilan fisik

produk, kegunaan semua fasilitas produk, harga produk, maupun

penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut.

2) Keunikan (Uniqueness)

Keunikan adalah kemampuan untuk membedakan sebuah

Brand diantara Brand lainnya. Keunikan ini timbul dari atribut

produk yang menjadi kesan unik atau diferensiasi antara produk

satu dengan produk lainnya yang memberikan alasan bagi

konsumen bahwa mereka harus membeli produk tersebut.

3) Kesukaan (Favorable)

Kesukaan untuk memilih mana yang disukai dan unik yang

berhubungan dengan Brand, pemasar harus menganalisis dengan

teliti mengenai konsumen dan kompetisi untuk memutuskan

posisi terbaik bagi Brand tersebut. Kesukaan (favorable)

mengarah pada kemampuan Brand tersebut supaya mudah diingat

oleh konsumen. Yang termasuk dalam kategori favorable ini

antara lain kemudahan Brand produk untuk diucapkan,

kemampuan Brand untuk tetap diingat oleh konsumen,

kemudahan menggunakan produk, kecocokan konsumen dengan

produk, serta kesesuaian antara kesan Brand dibenak pelanggan

26

dengan Image yang diinginkan perusahaan atas Brand

bersangkutan.

Menurut Simamora (2002) Komponen - komponen dalam

Brand Image terdiri dari 3 bagian:

a) Citra korporasi (corporate image), “sekumpulan asosiasi

yang dipersepsikan terhadap perusahaan yang membuat

suatu barang atau jasa”.

b) Citra pemakai (user image), “sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan terhadap pemakai yang menggunakan suatu

barang atau jasa”.

c) Citra produk (product image), “sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan terhadap suatu barang atau jasa”.

b. Dimensi Brand Image

Davidson (1998) menerangkan dimensi Brand Image terdiri dari:

1) Reputation (nama baik), tingkat atau status yang cukup tinggi dari

sebuah Brand produk tertentu.

2) Recognition (pengenalan), yaitu tingkat dikenalnya sebuah Brand

oleh konsumen. Jika sebuah Brand tidak dikenal, maka produk

dengan Brand tersebut harus dijual dengan mengandalkan harga

yang murah.

3) Affinity (hubungan emosional), hubungan emosional yang terjadi

antar Brand dengan pelanggan. Yaitu suatu emotional

relationship yang timbul antara sebuah merek dengan

27

konsumennya. Sebuah produk dengan Brand yang disukai oleh

konsumen akan lebih mudah dijual dan sebuah produk yang

dipersepsikan memiliki kualitas yang tinggi akan memiliki

reputasi yang baik. Affinity ini berparalel dengan positive

association yang membuat konsumen menyukai suatu produk.

4) Brand Loyalty (kesetiaan merek), seberapa jauh kesetiaan

konsumen menggunakan produk dengan brand tertentu.

6. Minat Beli

Assael (2001) menerangkan Minat Beli merupakan suatu

kecendrungan seseorang (konsumen) dalam membeli suatu merek atau

mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang dapat

diukur melalui tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.

Menurut Ferdinand (2002) Minat Beli adalah ungkapan mental dari

diri konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk

dengan merek tertentu.

Menurut Kotler (2008) Minat Beli adalah sesuatu yang timbul

setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul

ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul

keinginan untuk membeli agar dapat memilikinya.

Kotler dan Keller (2009) Minat Beli adalah perilaku konsumen yang

muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan

seseorang untuk melakukan pembelian.

28

Sedangkan Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) Minat Beli adalah

suatu model sikap seseorang terhadap objek barang yang sangat cocok

dalam mengukur sikap terhadap golongan produk, jasa, atau merek tertentu.

Ada beberapa aspek Minat Beli pada konsumen, diantaranya yaitu:

a. Tertarik untuk mencari informasi tentang produk

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk

mencari informasi yang lebih banyak. Ada 2 (dua) level rangsangan

atau stimulan kebutuhan konsumen, yaitu level pencarian informasi

yang lebih ringan atau penguatan perhatian dan level aktif mencari

informasi yaitu dengan mencari bahan bacaan, bertanya pada teman

atau mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.

b. Mempertimbangkan untuk membeli

Berdasarkan pengumpulan informasi, konsumen mempelajari merek

yang bersaing dan juga fitur merek tersebut. Melakukan evaluasi

terhadap pilihan dan mulai mempertimbangkan untuk membeli produk.

c. Tertarik untuk mencoba

Setelah konsumen berusaha memenuhi kebutuhan, mempelajari merek

yang bersaing dan juga fitur merek tersebut, konsumen akan mencari

manfaat tertentu dari solusi produk dan melakukan evaluasi terhadap

produk tersebut. Evaluasi ini dianggap sebagai proses yang berorientasi

kognitif. Maksudnya, konsumen dianggap menilai suatu produk secara

sangat sadar dan rasional hingga mengakibatkan ketertarikan untuk

mencoba.

29

d. Ingin mengetahui produk

Setelah memiliki ketertarikan untuk mencoba suatu produk, konsumen

akan memiliki keinginan untuk mengetahui produk. Konsumen akan

memandang produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan

yang berbeda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk

memuaskan kebutuhan.

e. Ingin memiliki produk

Para konsumen akan memberikan perhatian besar terhadap atribut yang

memberikan manfaat yang dicarinya. Kemudian akhirnya konsumen

akan mengambil sikap (keputusan, preferensi) terhadap produk melalui

evaluasi atribut dan membentuk niat untuk membeli atau memiliki

produk yang disukai.

Menurut Ferdinand (2002), terdapat beberapa dimensi Minat Beli

konsumen, diantaranya yaitu:

a. Minat transaksional, yakni kecenderungan seseorang untuk membeli

produk. Maksudnya, konsumen telah memiliki minat untuk melakukan

pembelian suatu produk tertentu yang ia inginkan.

b. Minat referensial, yakni kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan produk kepada orang lain. Maksudnya, seorang

konsumen yang telah memiliki minat untuk membeli akan

menyarankan orang terdekatnya untuk juga melakukan pembelian

produk yang sama.

30

c. Minat preferensial, yakni minat yang menggambarkan perilaku

seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.

Preferensi ini hanya bisa diganti apabila terjadi sesuatu dengan produk

preferensinya.

d. Minat eksploratif, yakni menggambarkan perilaku seseorang yang

selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan

mencari informasi untuk mendukung sifat positif dari produk tersebut.

Terdapat 4 (empat) tahapan produsen dalam menentukan Minat Beli

atau menentukan dorongan konsumen dalam melakukan pembelian terhadap

produk atau jasa yang ditawarkan (Kotler, 2008), diantaranya yaitu:

a. Attention

Ini merupakan tahap awal dalam menilai suatu produk atau jasa

sesuai dengan kebutuhan calon pelanggan, selain itu calon pelanggan

juga mempelajari produk atau jasa yang ditawarkan.

b. Interest

Pada tahap ini, calon pelanggan mulai tertarik untuk membeli

produk atau jasa yang ditawarkan, setelah mendapatkan informasi yang

lebih rinci mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.

c. Desire

Calon pelanggan mulai memikirkan dan berdiskusi mengenai

produk atau jasa yang ditawarkan, karena hasrat dan keinginan untuk

membeli mulai muncul. Pada tahap ini, calon pelanggan sudah mulai

berminat terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Tahap ini ditandai

31

dengan munculnya minat yang kuat dari calon pelanggan untuk

membeli dan mencoba produk atau jasa yang ditawarkan.

d. Action

Pada tahap ini, calon pelanggan telah memiliki kemantapan yang

tinggi untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa yang

ditawarkan.

B. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan Brand Ambassador terhadap Brand Image

Pemilihan Brand Ambassador yang akan dijadikan bintang

iklan atau muka dari sebuah produk harus diperhatikan dengan detail

sebab Brand Ambassador tersebut nantinya akan mempengaruhi

banyak hal. Brand Ambassador yang tepat adalah Brand

Ambassador yang mampu menarik, kredibel, populer, memiliki

pengetahuan yang berhubungan dengan produk yang diklankan, dan

memiliki citra yang baik di mata masyarakat. Citra pribadi seorang

Brand Ambassador yang baik di mata masyarakat nantinya akan

menular kepada Brand Image yang diiklankannya, dan sebaliknya.

2. Hubungan Label Halal terhadap Brand Image

Agama menjadi pertimbangan yang sangat penting bagi

konsumen karena agama telah memberi aturan yang jelas terkait

segala sesuatu yang boleh dan tidak boleh untuk dikonsumsi. Label

Halal telah menjadi pelengkap bagi sebuah produk sekaligus

32

memberikan sinyal bagi konsumen atas jaminan keamanan, kualitas,

dan kehalalan yang dimiliki produk tersebut.

Sebuah produk yang telah berlabel Halal menunjukkan

bahwa produk tersebut memiliki kekuatan dan keunggulan

dibandingkan dengan produk yang lain. Kekuatan dan keunggulan

akan membangun Brand Image yang positif. Label Halal dapat

meningkatkan kepercayaan konsumen atas produk yang ditawarkan.

3. Hubungan Brand Ambassador terhadap Minat Beli

Brand Ambassador adalah seseorang yang dipercaya untuk

mewakili produk tertentu (Yogi, dkk. 2012). Pengunaan Brand

Ambassador dilakukukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi

atau mengajak konsumen untuk menggunakan sebuah produk dan

menciptakan Minat Beli.

4. Hubungan Label Halal terhadap Minat Beli

Label dipengaruhi beberapa hal diantaranya penetapan harga,

masa kadaluarsa, sertifikasi Halal serta pencantuman nilai gizi yang

terkandung di dalam suatu produk. Sebuah produk yang telah

berlabel Halal menunjukkan bahwa produk tersebut memiliki

kekuatan dan keunggulan dibandingkan dengan produk yang lain.

Pada peelitian sebelumnya yang dilakukan Yuli dan Syaad

(2012) dengan judul ”Pengaruh Pencantuman Label Halal Pada

Kemasan Mie Instan Terhadap Minat Pembelian Masyarakat

Muslim (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Al-Washliyah,

33

Medan)” Berdasarkan hasil perhitungan Analisis Korelasi Product

Moment, diketahui bahwa pencantuman Label Halal pada kemasan

mie instan berpengaruh sangat signifikan terhadap Minat Beli.

5. Hubungan Brand Image terhadap Minat Beli

Minat Beli konsumen dapat timbul dari seberapa banyak

informasi yang didapat dan berbagai faktor yang mempengaruhi

pengetahuan konsumen tentang produk yang akan dibeli. Produk

yang memiliki Brand Image yang kuat dalam benak konsumen akan

menjadi faktor yang mempengaruhi konsumen untuk melakukan

pembelian. Konsumen cenderung akan lebih sering membeli produk

yang memiliki merek terkenal karena merasa nyaman dengan hal-

hal yang sudah terkenal. Adanya pendapat bahwa merek yang

terkenal akan lebih dapat diandalkan, selalu tersedia, mudah dicari,

dan memiliki kualitas yang terpercaya.

C. Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No. Judul Penulis

(Tahun) Hasil Persamaan Perbedaan

1. Pengaruh

Brand

Ambassador

Dian Sastro

Widoyo

Terhadap

Brand Image

Masyita (2017) Hubungan kedua

variabel tersebut

searah, artinya

Brand Ambassador

mempunyai

pengaruh yang

positif terhadap

Meneliti

Pengaruh

Brand

Ambassador

terhadap

Brand

Image

Tehnik

Analisis

Regresi

Linier

Sederhana.

Objek

penelitian

34

Produk

MakeUp

L’oreal Paris.

JRAMB,

Prodi

Akuntansi,

Fakultas

Ekonomi,

UMB

Yogyakarta.

Vol 3 (1).

ISSN : 2460-

1233.

Brand Image,

dimana para

konsumen memiliki

ketertarikan untuk

menggunakan

produk MakeUp

L’oreal Indonesia.

MakeUp

L’oreal

Paris

2. Pengaruh

Brand

Ambassador

terhadap

Brand Image

pada

Mamahke

Jogja. e-

Proceeding

of

Management

: Vol.5, No.2.

ISSN : 2355-

9357.

Aulia dan

Wardhana

(2018)

Brand Ambassador

memiliki pengaruh

yang signifikan

terhadap Brand

Image Mamahke

Jogja. Brand

Ambassador

mempunyai

pengaruh yang

searah dengan Brand

Image Mamahke

Jogja. Dalam

hal ini, semakin

tinggi Brand

Ambassador, maka

akan semakin tinggi

pula Brand Image

Mamahke Jogja.

Meneliti

pengaruh

Brand

Ambassador

terhadap

Brand

Image

Tehnik

Analisis

deskriptif

dan Analisis

Regresi

Linier

Sederhana.

Objek yang

diteliti yaitu

makanan

Mamahke

Jogja

35

3. Pengaruh

Brand

Ambassador

Terhadap

Minat Beli

Konsumen

Md Clinic By

Lazeta.

Bisnis dan

Iptek Vol.9

No.2. ISSN :

2502-1559.

Ningrum

(2016)

Brand Ambassador

Terbukti

berpengaruh

signifikan terhadap

Minat Beli

konsumen MD

Clinic by Lazeta

Meneliti

pengaruh

Brand

Ambassador

terhadap

Minat Beli

Tehnik

Analisis

Deskriptif.

Objek

penelitian

MD Clinic

by

LAZETA

4. Analisis

Pengaruh

Brand

Ambassador,

Kualitas

Produk Dan

Harga

Terhadap

Brand Image

Serta

Dampaknya

Terhadap

Keputusan

Pembelian

(Studi Kasus

Pada

Konsumen

Face Care

Garnier Di

Rizki dan

Mudiantono

(2016)

Hasil analisis

menunjukkan bahwa

Brand Ambassador

berpengaruh poositif

terhadap

Brand Image

face care Garnier.

Meneliti

pengaruh

Brand

Ambassador

terhadap

Brand

Image

Tehnik

Analisis

dengan

metode

Structural

Equation

Modelling

(SEM).

Objek

penelitian

Face Care

Garnier Di

Kota

Semarang

36

Kota

Semarang).

DIPONEGO

RO

JOURNAL

OF

MANAGEME

NT. Vol.5,

No.2. ISSN

(Online):

2337-3792.

5. Pengaruh

Labelisasi

Halal Dan

Brand Image

Terhadap

Keputusan

Pembelian

Melalui

Minat Beli.

Jurnal Ilmu

dan Riset

Manajemen

Vol.6, No.2.

e-ISSN :

2461-0593.

Kamilah dan

Wahyuati

(2017)

Labelisasi Halal

tidak terbukti

berpengaruh

signifikan terhadap

Minat Beli, dan

Brand Image

terbukti berpengaruh

signifikan dan positif

terhadap Minat Beli.

Meneliti

Label Halal,

Brand

Image

melalui

Minat Beli.

Tehnik

Analisis

Jalur (Path

Analysis)

Objek

penelitian

Wardah di

Surabaya

6. Pengaruh

Pencantuman

Label Halal

Pada

Rambe dan

Afifuddin

(2012)

Berdasarkan hasil

perhitungan Analisis

Korelasi Product

Meneliti

Label Halal

terhadap

Minat Beli.

Objek

penelitian

Mie Instan.

37

Kemasan Mie

Instan

Terhadap

Minat

Pembelian

Masyarakat

Muslim

(Studi Kasus

Pada

Mahasiswa

Universitas

Al-

Washliyah,

Medan).

Jurnal

Ekonomi dan

Keuangan,

Vol. 1, No. 1.

Moment, diketahui

bahwa

pencantuman Label

Halal pada kemasan

mie instan

berpengaruh sangat

signifikan terhadap

minat pembelian

mahasiswa.

Tehnik

Analisis

Deskriptif

dan Statistik

Regresi.

7. Pengaruh

Label Halal,

Kesadaran

Halal, Iklan,

dan Celebrity

Endorser

terhadap

Minat

Pembelian

kosmetik

melalui

variabel

Persepsi

Widyaningrum

(2019)

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

penggunaan Label

Halal, Kesadaran

Halal, Iklan, dan

Celebrity Endroser

secara tepat, efektif

dan efisien akan

memberikan

stimulus yang besar

pada Persepsi

konsumen dalam

Meneliti

Label Halal

terhadap

Minat Beli.

Objek

penelitian

wardah.

Tehnik

Generalized

Structured

Component

Analysis

(GSCA)

38

sebagai

mediasi

(Studi Pada

Civitas

Akademika

Universitas

Muhammadi

yah

Ponorogo).

JURNAL

EKONOMI

DAN

MANAJEME

N.

CAPITAL,

Vol.2, No.2.

P-ISSN:

2598-9022/

E-ISSN:

2598-9618.

Minat Pembelian

kosmetik

8. Pengaruh

Brand

Ambassador

Terhadap

Brand Image

Serta

Dampaknya

Terhadap

Keputusan

Pembelian

Putra, dkk

(2014)

Variabel Brand

Ambassador

berpengaruh

signifikan

terhadap Brand

Image

Meneliti

pengaruh

Brand

Ambassador

terhadap

Brand

Image

Metode

penelitian

penjelasan

(explanator

y research).

Objek

penelitian

LINE.

39

(Survey Pada

Pengguna

Line Di

Asia). Jurnal

Administrasi

Bisnis (JAB).

Vol.12 No.1.

9. THE

INFLUENCE

OF BRAND

AMBASSAD

OR ON

BRAND

IMAGE AND

CONSUMER

PURCHASIN

G

DECISION:

A CASE OF

TOUS LES

JOURS IN

INDONESIA.

International

Conference

on

Entrepreneur

ship.

Felicia Wang,

Evo Sampetua

Hariandja

(2016)

Variabel Brand

Ambassador

berpengaruh

signifikan terhadap

Brand Image dan

perilaku pembelian

konsumen Tous Les

di Indonesia dan

menunjukkan

efektivitas Kim Soo

Hyun sebagai

Brand Ambassador.

Meneliti

pengaruh

Brand

Ambassador

terhadap

Brand

Image.

Metode

penelitian

SEM. Objek

penelitian

Tous Les

Jours.

10. THE

EFFECT OF

Nitasri,

dkk (2020)

Brand Image

berpengaruh

terhadap Kepuasan

Meneliti

variabel

Brand

Objek

penelitian

pengguna

40

BRAND

IMAGE AND

PRODUCT

QUALITY

ON RE-

PURCHASE

INTENTION

WITH

CUSTOMER

SATISFACTI

ON AS

INTERVENI

NG

VARIABLES

IN

CONSUMER

S OF

SKINCARE

ORIFLAME

USERS – A

STUDY

ON

STUDENTS

OF NORTH

SUMATRA

UNIVERSITY

,

FACULTY

OF

ECONOMIC

S AND

Konsumen. Kualitas

Produk berpengaruh

terhadap Kepuasan

konsumen. Brand

Image berpengaruh

terhadap

Minat Beli. Kualitas

Produk

mempengaruhi

Minat Beli.

Kepuasan Pelanggan

berpengaruh

terhadap Minat Beli.

Image

terhadap

Minat Beli.

skincare

Oriflame.

Metode

penelitian

kuantitatif

dengan

pendekatan

deskriptif.

41

BUSINESS.

European

Journal of

Management

and

Marketing

Studies. Vol.5

(1). ISSN :

2501-9988.

11. THE

EFFECT OF

BRAND

AMBASSAD

OR, BRAND

IMAGE,

PRODUCT

QUALITY,

AND PRICE

ON

PURCHASE

INTENTION.

Osly Usman

dan Yenni

Aryani. (2019)

Variabel Brand

Image, Kualitas

Produk dan Harga

berpengaruh

signifikan terhadap

Minat Beli.

Sedangkan variabel

Brand Ambassador

memiliki dampak

rendah terhadap

Minat Beli.

Meneliti

variabel

Brand

Ambassador

dan Brand

Image

terhadap

Minat beli.

Metode

penelitian

SEM.

42

D. Kerangka Pemikiran

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

Brand Ambassador

(X1)

Label Halal

(X2)

Brand Image

(Y)

Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

2. Uji Reabilitas

3. Uji Normalitas

Uji Sobel

Hasil

Kesimpulan dan Saran

MInat Beli

(Z)

Path Analysis

Analisis Korelasi, Koefisien Determinasi (R2),

Perhitungan Pengaruh

Uji Hipotesis : Uji Simultan (Uji F) & Uji Parsial (Uji t)

43

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian (Sugiyono, 2014). Berdasarkan tinjauan pustaka dan tujuan

penelitian, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Persamaan Struktur I

a) Hipotesis 1

H0 : Diduga Brand Ambassador tidak terdapat pengaruh langsung

terhadap Brand Image skincare Nameera Aquatic Botanical.

HA : Diduga Brand Ambassador terdapat pengaruh langsung terhadap

Brand Image skincare Nameera Aquatic Botanical.

b) Hipotesis 2

H0 : Diduga Label Halal tidak terdapat pengaruh langsung terhadap

Brand Image skincare Nameera Aquatic Botanical.

HA : Diduga Label Halal terdapat pengaruh langsung terhadap Brand

Image skincare Nameera Aquatic Botanical.

c) Hipotesis 3

H0 : Diduga Brand Ambassador dan Label Halal tidak terdapat

pengaruh langsung terhadap Brand Image skincare Nameera Aquatic

Botanical.

HA : Diduga Brand Ambassador dan Label Halal terdapat pengaruh

langsung terhadap Brand Image skincare Nameera Aquatic Botanical.

44

2. Persamaan Struktur II

a) Hipotesis 4

H0 : Diduga Brand Ambassador tidak terdapat pengaruh langsung

terhadap Minat Beli skincare Nameera Aquatic Botanical.

HA : Diduga Brand Ambassador terdapat pengaruh langsung terhadap

Minat Beli skincare Nameera Aquatic Botanical.

b) Hipotesis 5

H0 : Diduga Label Halal tidak terdapat pengaruh langsung terhadap

Minat Beli skincare Nameera Aquatic Botanical.

HA : Diduga Label Halal terdapat pengaruh langsung terhadap MInat

Beli skincare Nameera Aquatic Botanical.

c) Hipotesis 6

H0 : Diduga Brand Image tidak terdapat pengaruh langsung terhadap

Minat Beli skincare Nameera Aquatic Botanical.

HA : Diduga Brand Image terdapat pengaruh langsung terhadap Minat

Beli skincare Nameera Aquatic Botanical.

d) Hipotesis 7

H0 : Diduga Brand Ambassador, Label Halal dan Brand Image tidak

terdapat pengaruh langsung terhadap Minat Beli skincare Nameera

Aquatic Botanical.

HA : Diduga Brand Ambassador, Label Halal dan Brand Image terdapat

pengaruh langsung terhadap Minat Beli skincare Nameera Aquatic

Botanical.

45

e) Hipotesis 7

H0 : Diduga Brand Ambassador tidak terdapat pengaruh langsung

terhadap Minat Beli melalui Brand Image skincare Nameera Aquatic

Botanical.

HA : Diduga Brand Ambassador terdapat pengaruh langsung terhadap

Minat Beli melalui Brand Image skincare Nameera Aquatic Botanical.

f) Hipotesis 7

H0 : Diduga Label Halal tidak terdapat pengaruh langsung terhadap

Minat Beli melalui Brand Image skincare Nameera Aquatic Botanical.

HA : Diduga Label Halal terdapat pengaruh langsung terhadap Minat

Beli melalui Brand Image skincare Nameera Aquatic Botanical.

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2014) Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

Warga Negara Indonesia yang menjadi konsumen atau pengunjung online

store pada official account Instagram Nameera Aquatic Botnical yang

sudah maupun yang belum menggunakan skincare Nameera Aquatic

Botanical.

2. Sampel

Menurut (Sugiyono, 2014) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling.

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penelitian ini menggunakan

metode Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014).

Pertimbangan kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah konsumen atau pengunjung online store pada official account

47

Instagram Nameera Aquatic Botanical yang sudah maupun yang belum

menggunakan skincare Nameera Aquatic Botanical. Penulis mengambil

sampel dari konsumen atau pengunjung online store pada Official Account

Instagram Nameera Aquatic Botanical.

Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan rumus

yang dikutip Umar (2014) dikarenakan jumlah populasi tidak diketahui

dengan rumus sebagai berikut:

n = ((Zα/2 . σ)/e) 2

Keterangan:

n = jumlah sampel

Zα = ukuran tingkat kepercayaan, dengan α = 0,05 (tingkat kepercayaan

95% berarti Z1/2 . 95% = Z 0,475 dan dalam tabel ditemukan 1,96)

σ = standar deviasi dapat didekati dengan range (R) yaitu selisih data

terbesar (p) dan terkecil (q). Jika p dan q tidak diketahui maka dapat

diganti dengan 0,25 sebagai perkalian antara 0,5 x 0,5

e = margin of error atau kesalahan yang dapat di toleransi sebesar 5%

atau 0,05

Jadi, besar sampel dapat dihitung sebagai berikut:

n = (((1,96).(0,25))/0,05) 2 = 96,04

48

Jumlah sampel yang didapat yaitu 96,04 responden untuk

membulatkan jumlah responden peneliti menerapkan sampel menjadi 100

responden. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa jumlah sampel

yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 100 responden.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada Warga Negara Indonesia yang

menjadi konsumen atau pengunjung online store yaitu di official account

Instagram Nameera Aquatic Botanical. Melalui aplikasi google form dengan

penyebaran kuesionernya melalui tools direct message akun Instagram

Nameera Aquatic Botanical dan juga melalui share pada akun social media

peneliti. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan November 2020 hingga

Januari 2021.

C. Data dan Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah Warga Negara Indonesia yang

menjadi konsumen atau pengunjung online store atau para pengikut akun

Instagram Nameera Aquatic Botanical yang belum maupun yang sudah

membeli produk skincare Nameera Aquatic Botanical melalui official

account Instagram Nameera Aquatic Botanical.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti manggunakan instrumen berupa

kuesioner penelitian untuk memperoleh data. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan sekumpulan

49

pernyataan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab dan

kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti

mengetahui dengan benar variabel yang akan diukur dan mengetahui apa

yang dapat diperoleh dari responden (Sugiyono, 2018).

E. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang berasal dari sumber asli atau

tangan pertama. Data ini dapat dicari melalui narasumber atau bisa

disebut dengan responden, yaitu orang yang dijadikan objek penelitian

atau orang yang dijadikan sebagai sarana memperoleh informasi

maupun data (Sarwono, 2013). Data primer yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data dari hasil penyebaran kuesioner. Dalam

pelaksanaan penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data

primer dengan cara survei menggunakan kuesioner pada aplikasi

Google Form.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah siap dipublikasikan

oleh pihak atau instansi terkait dan bisa langsung digunakan oleh

peneliti (Tanjung dan Devi, 2013). Yang termasuk data sekunder adalah

data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal, dan sumber bacaan lain

yang memiliki relevansi dengan objek yang diteliti. Untuk data

50

sekunder, peneliti mengumpulkannya dengan Library Research yaitu

melalui buku, jurnal, catatan kuliah, dan internet yang berkaitan dengan

topik penelitian.

F. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif.

Metode kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif, yaitu jenis penelitian yang menggunakan analisis data yang

berbentuk numerik atau angka. Tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk

mengembangkan dan menggunakan model matematis, teori dan atau

hipotesis yang berkaitan dengan fenomena yang diselidiki oleh peneliti

(Suryani dan Hendryadi, 2015).

Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis dengan menggunakan

analisis Path. Penelitian ini menggunakan ngan skala Likert yaitu skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang variabel penelitian (Sugiyono, 2018). Skala likert

adalah lima pilihan jawaban dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat

setuju yang merupakan sikap atau persepsi seseorang atas suatu kejadian

atau pernyataan yang diberikan dalam kuesioner (Suryani dan Hendryani,

2015).

Tabel 3. 1 Skala Likert Pernyataan Bobot Skor

Penyataan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

51

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2018)

1. Uji Kualitas Data

Setelah ditemukan hasil dari perhitungan kuesioner yang sudah

terkumpul, pengolahan data kuantitatif yang didapat mengenai Brand

Ambassador, Label Halal, Brand Image dan Minat Beli dapat dilakukan

pengujian statistik regresi dan analisis koefisien korelasi menggunakan

program SPSS for windows.

Dalam pengukuran data dikenal beberapa uji untuk menyatakan

sebuah penelitian sistematik atau tidaknya, yaitu :

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid (sah) tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut (Ghazali, 2016).

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur

dengan konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa

yang seharusnya diukur. Pada data yang sudah diuji validitas

menggunakan SPSS, akan muncul output pada SPSS berupa kolom

Correlations yang terdapat didalamnya nilai signifikan. Jika nilai

sig < 0,05 berarti data yang diperoleh dapat dikatakan valid. Ada

52

pula pengukuran menggunakan perbandingan nilai r-hitung dengan

r-tabel. Apabila r-hitung > r-tabel maka data yang diperoleh juga

dikatakan valid. (Nurhasanah, 2016).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu (Ghazali, 2016).

Uji Reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat

ketepatan alat pengumpul data (instrument) yang digunakan. Uji

reabilitas instrument dilakukan dengan rumus alpha. Metode

mencari reabilitas internal yaitu menganalisis reabilitas alat ukur

dari satu kali pengukuran. Untuk mengetahui koefisien korelasinya

signifikan atau tidak digunakan distribusi (Tabel r) untuk alpha

0.05 dengan degree of freedom (df=n-2). Kemudian membuat

keputusan membandingkan r11 dengan r table. Adapun kaidah

keputusan : Jika r11> r table berarti reliabel dan r11 < r table berarti

tidak reliabel. Pengukuran realibillitas menurut Ghozali (2011)

dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1) Repeated measure atau pengukuran ulang.

2) One shot atau pengukuran sekali saja.

53

Kriteria peniliaian uji reliabilitas menurut Ghozali (2016)

adalah jika Cronbach Alpha (α) memberikan nilai > 0.70 maka

instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel.

c. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah salah satu bagian dari uji persyaratan

analisis data (Nurhasanah, 2016). Uji normalitas dilakukan

sebelum peneliti mengolah data berdasarkan uji hipotesis dan uji

yang lainnya. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah

data empiris yang didapatkan dari lapangan sesuai dengan

distribusi teoritis tertentu dan data yang diperoleh berasal dari

populasi yang terdistribusi normal. Data yang terdistribusi normal

artinya data tersebut mempunyai sebaran yang merata, sehingga

data yang didapat benar-benar bisa mewakili populasi yang ada.

Terdapat banyak teknik pengujian normalitas suatu distribusi

data yang telah dikembangkan oleh para ahli. Beberapa teknik yang

dapat kita gunakan untuk menguji normalitas data adalah rumus

Lilliefors, Kolmogorov-Smirnov, dan secara deskriptif melalui

grafik Q-Q Plot, Box Plot, Histogram, Kurtosis, dan Skewness.

Dari sekian banyak metode yang dapat digunakan untuk

membuktikan normalitas sebuah data, metode Kolmogorov-

Smirnov merupakan pengujian normalitas yang paling sering

digunakan. Kelebihan metode kolmogorov-smirnov adalah lebih

sederhana pengolahannya dan tidak menimbulkan perbedaan

54

persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain yang

sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik, oleh

karenanya peneliti melakukan uji normalitas dengan metode

kolmogorov-smirnov. Kriteria uji kolmogorov-smirnov (Ghazali,

2011) adalah sebagai berikut :

1) Data terdistribusi secara normal apabila nilai probabilitas

signifikan > 0,05

2) Data tidak terdistribusi secara normal apabila nilai probabilitas

signifikan > 0,05.

2. Path Analysis

Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode

analisis uji jalur. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis

dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu

Sewall Wright (Joreskog & Sorbom, 1996; Johnson & Wichern, 1992).

Path Analysis Menurut Rutherford (Sarwono, 2007) ialah suatu teknik

untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi

berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung

baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sedangkan tujuan

utama path analysys adalah a method of measuring the direct influence

along each separate path in such a system and thus of finding the degree

to which variation of a given effect is determined by each particular

cause. The method depend on the combination of knowledge of the

55

degree of correlation among the variables in a system with such

knowledge as may possessed of the causal relations (Maruyama, 1998).

Jadi, model path analysys digunakan untuk menganalisis pola

hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh

langsung maupun tidak langsung seperangkat dan menganalisis

hubungan sebab akibat yang terjadi antar variabel. Teknik analisis jalur

ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi)

yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur

hubungan kausal antara variabel X1 dan X2 terhadap Y serta

dampaknya kepada Z.

Gambar 3. 1 Model Struktur Path Analysis

ɛ1 ɛ2

ρZX1

ρZY

r ρYX1

ρZX2

ρZX2

Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008)

Keterangan : Diagram path diatas mempunyai 2 variabel eksogen (X1

dan X2) dan 2 variabel endogen (Y dan Z). Berdasarkan model

Brand

Ambassador

X1

Label Halal

X2

Brand Image

Y

Minat Beli

Z

56

hipotesis yang diajukan, maka dibuatlah sub struktur yang tujuannya

untuk menjelaskan dan mempermudah perhitungan sebagai berikut:

Sub Struktur – 1 Hipotesis – 1

Gambar 3. 2 Sub Struktur-1 Hubungan Sub Struktur X1 dan

X2 terhadap Y

ρYX1

r

ρYX2

Keterangan : Variabel endogen (Y) dan variable eksogen (X1 dan

X2), memiliki persamaan struktur Y = ρYX1 X1 + ρYX2 X2 + Є1

Sub Struktur – 2 Hipotesis – 2

Gambar 3. 3 Sub Struktur-2 Hubungan Sub Struktur X1, X2

dan Y terhadap Z

ρzx1 Є2

r

ρzx2x

Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2017)

Label Halal

X2

Brand Image

Y

Brand Ambassador

X1

Label Halal

X2

Brand Image

Y

Minat Beli

Z

Brand Ambassador

X1

ε1

57

Keterangan : Variabel endogen (Z) dan variabel eksogen (X1, X2,

dan Y), memiliki persamaan struktur Z = ρZX1 X1 + ρZX2 X2 + ρZY Y

+ Є2

Dari perhitungan program SPSS nanti, akan diperoleh hasil

dari Analisis Korelasi, Koefisien Determinasi (R2), Perhitungan

Pegaruh, Uji Simultan (Uji F) dan Uji Parsial (Uji t).

a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi merupakan analisis yang digunakan untuk

mengetahui seberapa besar korelasi yang ditimbulkan antar

variabel. Analisis ini dapat kita lihat pada kolom Correlations

dengan ktiteria sebagai berikut :

Tabel 3. 2 Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80-1,000 Sangat Kuat

0,60-0,799 Kuat

0,40-0,599 Cukup Kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00-1,99 Sangat Rendah

Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008)

b. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi

variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Semakin tinggi

koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas

58

dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel

tergantungnya (Pardede dan manurung, 2014). Hasil output SPSS

pada model summary khususnya, angka yang terdapat pada

kolom R Square digunakan untuk melihat besarnya pengaruh

variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan cara

menghitung koefisien (KD) dengan menggunakan rumus sebagai

berikut (Sarwono, 2007) : KD = r2 x 100%. Cara menghitung

standar error adalah є : √(1-R2)

c. Perhitungan Pegaruh

1) Pengaruh langsung (Direct Effect atau DE)

2) Pengaruh tidak langsung (Indirect Efferct atau IE)

3) Pengaruh Total (Total Effect atau TE)

d. Uji Simultan (Uji F)

Untuk melihat pengaruh variabel secara simultan, pertama-

tama kita akan melihat hasil perhitungan dalam model summary

khususnya angka R Square pada hasil output program SPSS.

Angka yang terdapat pada kolom R Square digunakan untuk

melihat besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel

endogen dengan cara menghitung koefisien (KD) dengan

menggunakan rumus sebagai berikut (Sarwono, 2007) :

KD = r2 x 100%

Langkah selanjutnya pengujian untuk mengetahui pengaruh

secara keseluruhan (uji simultan) dapat dilakukan dengan cara

59

membandingkan angka taraf signifikan (sig) hasil penghitungan

dengan taraf signifikansi 0,05 (5%) dan derajat kebebasan = (k-

1)(n-k). Kriterianya sebagai berikut (Riduwan dan Kuncoro,

2008) :

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan

nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima

dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan atau Jika F hitung

> F table maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan

nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 diolak

dan Ha diterima, artinya signifikan atau jika F hitung <

F table maka Ho diterima dan Ha ditolak.

e. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik yang digunakan untuk pengujian secara

individual yaitu dengan cara menghitung besarnya angka table t

dengan ketentuan sebagai berikut (Sarwono, 2007) :

1) Taraf signifikansi 0,05

2) Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan DK = n – 2.

Selanjutnnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur

bandingkan dengan nilai probabilitas 0,05 dengan nilai

probabilitas Sig. dengan dasar pengambilan keputusan sebagai

berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2008) :

60

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan

nilai probabilitas Sig. atau [0.05 ≤ Sig], maka H0

diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak signifikan

atau jika t hitung > t table maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan

nilai probabilitas Sig. atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak

dan Ha diterima, yang artinya signifikan atau jika t

hitung < t tabel Ho diterima dan Ha ditolak.

3. Uji Sobel

Di dalam penelitian ini terdapat variabel intervening yaitu

keputusan pembelian. Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam Ghozali

(2011) suatu variabel disebut variabel intervening jika variabel tersebut

ikut mempengaruhi hubungan antara variabel prediktor (independen)

dan variabel kriterion (dependen). Pengujian hipotesis mediasi dapat

dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982),

dikenal dengan uji sobel (Sobel test). Uji sobel dilakukan dengan cara

menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel independen (X) ke

variabel dependen (Y) melalui variabel intervening (M). Besarnya

standar error pengaruh tidak langsung (indirect effect) Sp2p3 dihitung

dengan rumus dibawah ini :

Sp2p3 = √p32Sp22+p22 Sp32+Sp22Sp32

Keterangan :

61

p2 : Unstandardized coefficient beta variabel independen

p3 : Unstandardized coefficient beta variabel intervening

Sp2 : Standar error independen

Sp3 : Standar error intervening

Kemudian untuk mencari nilai t statistic pengaruh mediasi dengan

rumus sebagai berikut :

t : p2p3

Sp2p3

Setelah mendapatkan hasil t hitung pada uji sobel test, maka peneliti

harus membandingkan nilai t hitung sobel test dengan t tabel.

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

G. Definisi Operasional Variabel

Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah

dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan

pengukurannya. Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan

pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang

didefinisikan (Sarwono, 2006). Operasional variabel dari penelitian ini

adalah sebagai berikut

62

Tabel 3. 3 Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Dimensi Indikator Butir Pernyataan Skala

1. Brand

Ambassador

Menurut

Rositter dan

Percy dalam

Royan (2005)

Model

VISCAP

1. Vissibility

(Popularity) :

Popularitas

Brand

Ambassador.

1. Saya tertarik dengan

Nameera Aquatic Botanical

karena Selebriti Laudya

Cynthia Bella menjadi

Brand Ambassador dari

produk ini.

Likert

(Appearances) :

Tingkat

keseringan

tampilnya Brand

Ambassador di

depan khalayak.

2. Saya sering melihat

Laudya Cynthia Bella

membintangi iklan dari

produk skincare Nameera

Aquatic Botanical.

2. Credibility

Expertise

(Keahlian) :

Tingkatan

pengetahuan

atau keahlian

yang dimiliki

selebriti dalam

bidangnya.

3. Saya tertarik dengan

Nameera Aquatic Botanical

karena Brand Ambassador

memahami dan

mengiklankan produk

dengan baik.

63

Objectivity

(Objektivitas) :

Reputasi

selebriti yang

digunaxkan

sebagai Brand

Ambassador.

4. Saya tertarik dengan

Nameera Aquatic Botanical

karena Brand Ambassador

memiliki Image yang baik.

Trustworthiness

(Kepercayaan) :

Besarnya

persepsi selebriti

yang dijadikan

Brand

Ambassador

dipercaya oleh

konsumen.

5. Saya tertarik dengan

Nameera Aquatic Botanical

karena Brand Ambassador

mampu membuat Saya

percaya untuk menggunakan

skincare tersebut.

3. Attraction

Physical

Likeability :

Menariknya

penampilan fisik

selebriti yang

dijadikan Brand

Ambassador.

6. Saya tertarik dengan

Nameera Aquatic Botanical

karena Brand Ambassador

memiliki daya tarik secara

penampilan dan gaya

hidupnya sebagai seorang

muslimah.

64

Non-Physical

likeability :

Penampilan

non-fisik atau

kepribadian

selebriti

tersebut.

7. Saya tertarik dengan

Nameera Aquatic Botanical

karena Brand Ambassador

memiliki kepribadian yang

baik sebagai seorang

mulimah.

Similarity :

Persamaan yang

dimiliki selebriti

tersebut dengan

para khalayak

konsumen.

8. Saya tertarik dengan

Nameera Aquatic Botanical

karena Brand Ambassador

memiliki banyak persamaan

dengan diri Saya.

4. Power Kharisma yang

dipancarkan

oleh seorang

Brand

Ambassador.

9. Saya tertarik dengan

Nameera Aquatic Botanical

karena Brand Ambassador

mampu memancarkan inner

beauty dirinya.

2. Label Halal

Menurut

Jagdish Sheth

(1999)

1. Safety

Produk yang

aman untuk

dikonsumsi

masyarakat.

10. Skincare Nameera

Aquatic Botanical terbuat

dari bahan-bahan yang

aman dan Halal untuk

digunakan.

Likert

65

11. Dengan adanya Label

Halal pada skincare

Nameera Aquatic Botanical,

Saya yakin bahwa proses

pembuatannya Halal.

2. Religious

Value

Nilai keagamaan

dari produk

tersebut dimata

masyarakat.

12. Saya akan memilih

produk skincare

berdasarkan adanya Label

Halal pada kemasan.

3. Health

Produk tersebut

memiliki fungsi

kesehatan bagi

konsumen

13. Saya percaya bahwa

kandungan pada skincare

Nameera Aquatic Botanical

aman untuk digunakan

karena adanya Label Halal

pada kemasan.

4. Exclusivity

Produk tersebut

memiliki nilai

khusus dimata

masyarakat

14. Saya percaya terhadap

kebersihan dan bahan-bahan

yang digunakan dalam

skincare Nameera Aquatic

Botanical adalah Halal.

66

3. Brand Image

Menurut

Keller (2008)

Davidson

(1998)

Reputation,

Recognition,

Affinity, Brand

Loyalty.

1. Strengthness

Kekuatan yang

dimiliki produk

tersebut.

15. Merek Nameera Aquatic

Botanical adalah merek

yang dapat dipercaya dan

digunakan oleh orang-orang

terdekat Saya.

Likert

2. Uniqueness

Keunikan brand

tersebut

dibandingkan

dengan brand

lainnya.

16. Merek Nameera Aquatic

Botanical merupakan merek

yang sudah popular dengan

mengusung kembali pada

cantik yang fitrah.

3. Favorable

Mudahnya

brand tersebut

diingat dalam

benak

masyarakat.

17. Merek Nameera Aquatic

Botanical adalah merek

yang mudah diingat dan

mudah ditemukan.

4. Minat Beli

Menurut

Ferdinand

(2002)

1. Minat

Transaksional.

Konsumen telah

memiliki minat

untuk

melakukan

pembelian

produk tersebut

18. Saya akan membeli

skincare merek Nameera

Aquatic Botanical dalam

waktu dekat. Likert

67

2. Minat

Referensial.

Konsumen yang

telah memiliki

minat untuk

membeli akan

menyarankan

orang

terdekatnya

untuk

melakukan

pembelian juga

terhadap produk

tersebut.

19. Saya akan

merekomendasikan merek

Nameera Aquatic Botanical

pada kerabat dekat saat

ingin membeli skincare.

3. Minat

Preferensial

Gambaran

perilaku

konsumen yang

memiliki

preferensi utama

pada produk

tersebut.

20. Merek Nameera Aquatic

Botanical akan menjadi

pilihan utama Saya saat

ingin membeli skincare baru

dibandingkan dengan merek

lain.

21. Saya yakin skincare

Nameera Aquatic Botanical

tidak akan mengecewakan.

4. Minat

Eksploratif.

Konsumen

selalu mencari

22. Saya telah mempelajari

detail tentang kandungan

68

informasi

mengenai

produk tersebut

dan mencari

informasi untuk

mendukung sifat

positif dari

produk tersebut.

dan manfaat dari skincare

Nameera Aquatic Botanical

yang akan Saya beli.

23. Saya telah mempelajari

detail tentang kandungan

dan manfaat dari skincare

Nameera Aquatic Botanical

yang akan Saya beli.

69

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian

1. Profil PT Unilever Indonesia, Tbk. (Brand Nameera Aquatic

Botanical)

PT. Unilever Indonesia, Tbk., berdiri di Indonesia pada 5

Desember 1933, dan telah tumbuh hingga kini menjadi salah satu

perseroan terdepan untuk kategori Fast Moving Consumer Goods di

Indonesia. Awalnya bernama Lever’s Zeepfabrieken NV yang

beroperasikan di Batavia dan merubah nama menjadi PT. Unilever

Indonesia, Tbk. Pada tahun 1980 dan go public, menjual sahamnya pada

Bursa Efek Indonesia pada tahun 1981. Perusahaan ini bergerak dalam

bidang penyediaan consumer products yaitu Home and Personal Care,

Foods & Ice Cream, serta Water Purifier di Indonesia. Rangkaian

produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang

terkenal di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk,

Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band,

Royco, Bango, dan lain-lain.

Terdiri dari 19 rangkaian produk Personal Care Unilever

Indonesia mencakup brand-brand ternama yang terkenal di dunia. Di

dalam rangkaian produk Personal Care Unilever memiliki 6 produk

skincare ternama yang sudah terkenal yaitu POND’S, Vaseline, Citra,

Fair & Lovely, LAKME dan NAMEERA Aquatic Botanical.

2. Produk Perusahaan (Nameera Aquatic Botanical)

70

PT Unilever Indonesia, Tbk., pertama kali meluncurkan produk

skincare dengan Label Halal yaitu Nameera Aquatic Botanical.

Nameera Aquatic Botanical adalah salah satu produk skincare pertama

di Indonesia yang menggunakan HydRadiance di dalam formulanya,

Nameera Aquatic Botanical hadir untuk menjawab kebutuhan para

muslimah modern Indonesia yang mendambakan produk yang mampu

mengembalikan kemurnian kulit wajah untuk “Cantik yang

Fitrah”. Nameera Aquatic Botanical hadir sebagai produk skincare

Halal di Indonesia yang baru diluncurkan pada tanggal 31 Januari 2019

di Jakarta.

Dengan peluncuran Nameera Aquatic Botanical PT Unilever

Indonesia Tbk., berharap dapat menginspirasi sebanyak mungkin

muslimah modern Indonesia untuk menjadi diri sendiri dan menemukan

Cantiknya Fitrah yang modest dan autentik tanpa perlu menggunakan

makeup yang berlebihan.

Gambar 4. 1 Logo Nameera Aquatic Botanical

Sumber : www.nameera.co.id

71

a. Brand Philosophy (NAMEERA Aquatic Botanical)

Menurut Brand Nameera, kecantikan yang seutuhnya adalah

kecantikan alami yang berasal dari dalam hati yang kemudian

terpancar keluar “Powerful Beauty in Authenticity & Modesty”.

Kecantikan yang autentik dan modest ini, dapat menjadi

kekuatan baru pada jaman yang penuh dengan filter. Produk

kecantikan Nameera membantu memancarkan kecantikan alami

seorang konsumen dengan mengutamakan perawatan kulit agar

konsumen dapat selalu tampil cantik alami (no filter). “Live Pure,

Live Beautiful! Skin so good, Makeup is optional!”

(www.nameera.co.id)

b. Rangkaian Produk NAMEERA Aquatic Botanical

Nameera Aquatic Botanical menghadirkan rangkaian produk

skincare Halal dengan kekuatan bahan natural, diperkaya dengan

HydRadiance sinergi dari Purity of Water (proses permurnian air)

dan Potency of Aquatic Botanical (berupa Sacred Lotus Essence

yang merupakan simbol dari kemurnian) di dalam formulanya,

untuk mengembalikan kemurnian kulit wajah. Kandungan ini sangat

tercermin dari nama Nameera, yang berarti ‘air murni yang penuh

manfaat’.

Kandungan Nameera Aquatic Botanical diformulasikan

secara khusus untuk melembabkan dan menutrisi kulit, sesuai

72

dengan berbagai kebutuhan kulit para muslimah. Rangkaian produk

Nameera Aquatic Botanical terdiri dari regime skincare yang dibagi

atas tiga bagian, yaitu:

1) Purifying Cleansing untuk membersihkan kulit secara

menyeluruh dan mempersiapkan kulit untuk langkah

selanjutnya.

2) Potent Hydration untuk menutrisi, melembapkan dan

mengembalikan kemurnian pada kulit.

3) Perfect Glow berupa BB Cushion & Lipstick yang akan

memberikan sapuan makeup yang begitu natural.

Gambar 4. 2 Rangkaian Produk Nameera Aquatic Botanical

Sumber : www.nameera.co.id

73

B. Temuan Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Tabel 4. 1 Data Statistik Karakteristik Responden

No. Keterangan Jumlah Presentase

1. Pekerjaan

Pelajar/Mahasiswa 53 53%

Pegawai Swasta 17 17%

PNS 12 12%

Wiraswasta 7 7%

Lainnya 11 11%

Total 100 100%

2. Usia

< 20 tahun 6 6%

20 – 25 Tahun 63 63%

26 – 30 Tahun 28 28%

> 30 Tahun 3 3%

Total 100 100%

3. Pendapatan Perbulan

< Rp 1.000.000 2 2%

Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000 56 56%

Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000 34 34%

> Rp 5.000.000 8 8%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer yang Diolah (2020)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa data

responden berdasarkan pekerjaan dibagi menjadi lima kelompok,

responden dengan pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak

53 orang atau sebesar 53%. Responden dengan pekerjaan sebagai

74

pegawai swasta sebanyak 17 orang atau sebesar 17%. Responden

dengan pekerjaan sebagai PNS sebanyak 12 orang atau sebesar 12%.

Responden dengan pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 7 orang

atau sebesar 7%. Dan untuk responden yang memiliki jenis

perkerjaan lainnya sebanyak 11 orang atau sebesar 11%.

Data responden berdasarkan usia dibagi menjadi empat

kelompok, responden dengan usia < 20 tahun sebanyak 6 orang atau

sebesar 6%. Responden dengan usia 20 – 25 tahun sebanyak 63

orang atau sebesar 63%. Responden dengan usia 26 – 30 tahun

sebanyak 28 orang atau sebesar 28%. Dan responden dengan usia >

30 tahun sebanyak 3 orang atau sebesar 3%.

Data responden berdasarkan pendapatan perbulan dibagi

menjadi empat kelompok, responden dengan pendapatan < Rp

1.000.000 sebanyak 2 orang atau sebesar 2%. Responden dengan

pendapatan Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000 sebanyak 56 orang atau

sebesar 56%. Responden dengan pendapatan Rp 3.000.000 – Rp

5.000.000 sebanyak 34 orang atau sebesar 34%. Responden dengan

pendapatan > Rp. 5.000.000 sebanyak 8 orang atau sebesar 8%.

2. Distribusi Jawaban Responden

a. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Brand Ambassador

(X1)

75

Variabel X1 dalam penelitian ini adalah Brand Ambassador,

yang diukur melalui sembilan pernyataan yang disebarkan ke 100

responden. Hasil tanggapan terhadap Brand Ambassador dijelaskan

sebagai berikut.

Tabel 4. 2 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Brand

Ambassador

No. Pernyataan STS TS KS S SS Total

1.

Saya tertarik

dengan Nameera

Aquatic Botanical

karena Selebriti

Laudya Cynthia

Bella menjadi

Brand Ambassador

dari produk ini.

0% 4% 18% 48% 30% 100%

2.

Saya sering melihat

Laudya Cynthia

Bella membintangi

iklan dari produk

skincare Nameera

Aquatic Botanical.

0% 1% 9% 59% 31% 100%

3.

Saya tertarik

dengan Nameera

Aquatic Botanical

karena Brand

Ambassador

0% 0% 13% 56% 31% 100%

76

mengiklankan

produk dengan

baik.

4.

Saya tertarik

dengan Nameera

Aquatic Botanical

karena Brand

Ambassador

memiliki Image

yang baik.

0% 0% 7% 55% 38% 100%

5.

Saya tertarik

dengan Nameera

Aquatic Botanical

karena Brand

Ambassador

mampu membuat

Saya percaya untuk

menggunakan

skincare tersebut.

0% 0% 21% 58% 21% 100%

6.

Saya tertarik

dengan Nameera

Aquatic Botanical

karena Brand

Ambassador

memiliki daya tarik

secara penampilan

dan gaya hidupnya

sebagai seorang

muslimah.

1% 0% 6% 49% 44% 100%

77

7.

Saya tertarik

dengan Nameera

Aquatic Botanical

karena Brand

Ambassador

memiliki

kepribadian yang

baik sebagai

seorang mulimah.

0% 2% 9% 52% 37% 100%

8.

Saya tertarik

dengan Nameera

Aquatic Botanical

karena Brand

Ambassador

memiliki banyak

persamaan dengan

diri Saya.

2% 8% 27% 49% 14% 100%

9.

Saya tertarik

dengan Nameera

Aquatic Botanical

karena Brand

Ambassador

mampu

memancarkan inner

beauty dirinya.

1% 2% 8% 45% 44% 100%

Mean 0,4% 1,8% 13,1% 52,3% 32,2% 100%

Sumber : Data Primer yang Diolah (2020)

78

Tabel 4.2 menampilkan variabel Brand Ambassador (X1)

mayoritas menjawab “Setuju (S)” sebesar 52,3%. Dari 9 poin

pernyataan yang paling mendapatkan respon positif adalah

pernyataan nomer dua “Setuju (S)” sebesar 59%.

b. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Label Halal (X2)

Variabel X2 dalam penelitian ini adalah Label Halal, yang

diukur melalui lima pernyataan yang disebarkan ke 100 responden.

Hasil tanggapan terhadap Label Halal dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 4. 3 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Label Halal

No. Pernyataan STS TS KS S SS Total

1.

Skincare Nameera

Aquatic Botanical

terbuat dari bahan-

bahan yang aman dan

Halal untuk digunakan.

0% 0% 2% 51% 47% 100%

2.

Dengan adanya Label

Halal pada skincare

Nameera Aquatic

Botanical, Saya yakin

bahwa proses

pembuatannya Halal.

0% 1% 3% 40% 56% 100%

3.

Saya akan memilih

produk skincare

berdasarkan adanya

0% 1% 11% 35% 53% 100%

79

Label Halal pada

kemasan.

4.

Saya percaya bahwa

kandungan pada

skincare Nameera

Aquatic Botanical aman

untuk digunakan karena

adanya Label Halal

pada kemasan.

0% 0% 4% 42% 54% 100%

5.

Saya percaya terhadap

kebersihan dan bahan-

bahan yang digunakan

dalam skincare

Nameera Aquatic

Botanical adalah Halal.

0% 3% 0% 50% 47% 100%

Mean 0% 1% 4% 43,6% 51,4% 100%

Sumber : Data Primer yang Diolah (2020)

Tabel 4.3 menampilkan variabel Label Halal (X2) mayoritas

menjawab “Sangat Setuju (SS)” sebesar 51,4%. Dari 5 poin

pernyataan yang paling mendapatkan respon positif adalah

pernyataan nomer dua “Sangat Setuju (SS)” sebesar 56%.

c. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Brand Image (Y)

Variabel Y dalam penelitian ini adalah Brand Image, yang

diukur melalui tiga pernyataan yang disebarkan ke 100 responden.

Hasil tanggapan terhadap Brand Image dijelaskan sebagai berikut.

80

Tabel 4. 4 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Brand Image

No. Pernyataan STS TS KS S SS Total

1.

Merek Nameera

Aquatic Botanical

adalah merek yang

dapat dipercaya dan

digunakan oleh

orang-orang terdekat

Saya.

0% 0% 20% 63% 17% 100%

2.

Merek Nameera

Aquatic Botanical

merupakan merek

yang sudah popular

dengan mengusung

kembali pada cantik

yang fitrah.

0% 1% 15% 62% 22% 100%

3.

Merek Nameera

Aquatic Botanical

adalah merek yang

mudah diingat dan

mudah ditemukan.

1% 1% 17% 60% 21% 100%

Mean 0,3% 0,6% 17,3% 61,6% 20% 100%

Sumber : Data Primer yang Diolah (2020)

Tabel 4.4 menampilkan variabel Brand Image (Y) mayoritas

menjawab “Setuju (S)” sebesar 61,6%. Dari 3 poin pernyataan yang

81

paling mendapatkan respon positif adalah pernyataan nomer satu

“Setuju (S)” sebesar 63%.

d. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Minat Beli (Z)

Variabel Z dalam penelitian ini adalah Minat Beli, yang

diukur melalui enam pernyataan yang disebarkan ke 100 responden.

Hasil tanggapan terhadap Minat Beli dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 4. 5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Minat Beli

No. Pernyataan STS TS KS S SS Total

1.

Saya akan membeli

skincare merek

Nameera Aquatic

Botanical dalam

waktu dekat.

2% 3% 30% 51% 14% 100%

2.

Saya akan

merekomendasikan

merek Nameera

Aquatic Botanical

pada kerabat dekat

saat ingin membeli

skincare.

2% 1% 17% 57% 23% 100%

3.

Merek Nameera

Aquatic Botanical

akan menjadi

pilihan utama Saya

saat ingin membeli

4% 6% 42% 31% 17% 100%

82

skincare baru

dibandingkan

dengan merek lain.

4.

Saya yakin skincare

Nameera Aquatic

Botanical tidak

akan

mengecewakan.

0% 0% 16% 64% 20% 100%

5.

Saya telah

mempelajari detail

tentang kandungan

dan manfaat dari

skincare Nameera

Aquatic Botanical

yang akan Saya

beli.

1% 3% 25% 51% 20% 100%

6.

Saya telah

mengumpulkan

informasi sebanyak

mungkin sebelum

membeli skincare

Nameera Aquatic

Botanical.

1% 1% 13% 57% 28% 100%

Mean 1,6% 2,3% 23,8% 51,8% 20,3% 100%

Sumber : Data Primer yang Diolah (2020)

Tabel 4.5 menampilkan variabel Minat Beli (Z) mayoritas

menjawab “Setuju (S)” sebesar 51,8%. Dari 6 poin pernyataan yang

83

paling mendapatkan respon positif adalah pernyataan nomer empat

“Setuju (S)” sebesar 64%.

C. Pembahasan

1. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur

dengan konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang

seharusnya diukur. Pada data yang sudah diuji validitas menggunakan

SPSS, akan muncul output pada SPSS berupa kolom Correlations yang

terdapat didalamnya nilai signifikan. Jika nilai sig < 0,05 berarti data

yang diperoleh dapat dikatakan valid. Ada pula pengukuran

menggunakan perbandingan nilai r-hitung dengan r-tabel. Apabila r-

hitung > r-tabel maka data yang diperoleh juga dikatakan valid. (Nur-

hasanah, 2016).

Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Brand

Ambassador

Butir Pernyataan Pearson Correlation R Tabel Keterangan

X1_p1 0,628 0,196 Valid

X1_p2 0,700 0,196 Valid

X1_p3 0,698 0,196 Valid

X1_p4 0,693 0,196 Valid

X1_p5 0,724 0,196 Valid

X1_p6 0,755 0,196 Valid

84

X1_p7 0,762 0,196 Valid

X1_p8 0,749 0,196 Valid

X1_p9 0,802 0,196 Valid

Sumber : Data Primer yang Diolah (2020)

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap variabel

Brand Ambassador yang terdiri dari 9 butir pernyataan dapat diketahui

bahwa semua butir pernyataan dinyatakan valid karena sesuai dengan

kriteria r hitung lebih besar dari r tabel (0,196). Semua butir pernyataan

dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Label Halal

Butir Pernyataan Pearson Correlation R Tabel Keterangan

X2_p1 0,776 0,196 Valid

X2_p2 0,848 0,196 Valid

X2_p3 0,840 0,196 Valid

X2_p4 0,817 0,196 Valid

X2_p5 0,828 0,196 Valid

Sumber : Data Primer yang Diolah (2020)

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap variabel

Label Halal yang terdiri dari 5 butir pernyataan dapat diketahui bahwa

semua butir pernyataan dinyatakan valid karena sesuai dengan kriteria r

hitung lebih besar dari r tabel (0,196). Semua butir pernyataan dapat

digunakan dalam penelitian.

85

Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Brand Image

Butir Pernyataan Pearson Correlation R Tabel Keterangan

Y_p1 0,803 0,196 Valid

Y_p2 0,869 0,196 Valid

Y_p3 0,837 0,196 Valid

Sumber : Data Primer yang Diolah (2020)

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap variabel

Brand Image yang terdiri dari 3 butir pernyataan dapat diketahui bahwa

semua butir pernyataan dinyatakan valid karena sesuai dengan kriteria r

hitung lebih besar dari r tabel (0,196). Semua butir pernyataan dapat

digunakan dalam penelitian.

Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Minat Beli

Butir Pernyataan Pearson Correlation R Tabel Keterangan

Z_p1 0,877 0,196 Valid

Z_p2 0,818 0,196 Valid

Z_p3 0,806 0,196 Valid

Z_p4 0,796 0,196 Valid

Z_p5 0,872 0,196 Valid

Z_p6 0,639 0,196 Valid

Sumber : Data Primer yang Diolah (2020)

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap variabel

Minat Beli yang terdiri dari 6 butir pernyataan dapat diketahui bahwa

semua butir pernyataan dinyatakan valid karena sesuai dengan kriteria r

86

hitung lebih besar dari r tabel (0,196). Semua butir pernyataan dapat

digunakan dalam penelitian.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Kriteria peniliaian uji reliabilitas menurut Ghozali (2016) adalah

jika Cronbach’s Alpha (α) memberikan nilai > 0.70 maka instrumen

penelitian dapat dikatakan reliabel. Berikut adalah hasil uji reliabilitas

dari variabel Brand Ambassador (X1), Label Halal (X2), Brand Image

(Y), dan Minat Beli (Z) studi kasus skincare Nameera Aquatic

Botanical.

Tabel 4. 10 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Tabel Keterangan

Brand Ambassador (X1) 0,883 0,700 Reliabel

Label Halal (X2) 0,878 0,700 Reliabel

Brand Image (Y) 0,783 0,700 Reliabel

Minat Beli (Z) 0,885 0,700 Reliabel

Sumber : Data Primer yang Diolah (2020)

Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukan bahwa variabel Brand

Ambassador (X1) mendapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,883.

Variabel Label Halal (X2) mendapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar

0,878. Variabel Brand Image (Y) mendapat nilai Cronbach’s Alpha

sebesar 0,783. Variabel Minat Beli (Z) mendapat nilai Cronbach’s

Alpha sebesar 0,885. Sehingga, dapat disimpulkan pernyataan dalam

87

kuesioner ini, reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih

besar dari 0,700.

c. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi, terdapat distribusi normal antara variabel terikat dan variabel

bebas. Apabila distribusi data normal atau mendekati normal, berarti

model regresi adalah baik. Pengujian untuk menentukan data

terdistribusi normal atau tidak, digunakan cara uji statistik non-

parametrik. Uji statistik non-parametrik yang digunakan adalah uji

One-Sample Kolmogorov-Smirnov (1-Sample K-S). Apabila hasilnya

menunjukan nilai probabilitas signifikan di atas 0,05, maka variabel

terdistribusi normal. Hasilnya sebagai berikut :

Tabel 4. 11 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,33821138

Most Extreme

Differences

Absolute ,122

Positive ,096

Negative -,122

Test Statistic ,122

Asymp. Sig. (2-tailed) ,001c

Monte Carlo Sig. (2-

tailed)

Sig. ,090d

99% Confidence

Interval

Lower

Bound ,083

Upper

Bound ,098

a. Test distribution is Normal.

88

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.

Sumber: Data Primer yang Diolah SPSS (2020)

Dari hasil uji data SPSS di atas dapat dilihat bahwa nilai

Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sebesar 0,098 lebih besar dari 0,05

sehingga data dapat dikatakan bahwa data yang dimiliki peneliti

terdistribusi normal.

2. Hasil Uji Path Analysis

a. Output Struktur Pertama

Tabel 4. 12 Hasil Uji Struktur I Pengaruh X1 dan X2

Terhadap Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,015 1,147 -013 ,990

Total_X1 ,138 ,027 ,387 5,070 ,000

Total_X2 ,308 ,049 ,478 6,257 ,000

Sumber: Data Primer Yang Diolah SPSS (2020)

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat besar nilai signifikan

Brand Ambassador (X1) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 berarti

H1 diterima terhadap pengaruh secara positif (nilai constan 0,138

) Brand Ambassador terhadap Brand Image (Y)

Besar nilai signifikan Label Halal (X2) sebesar 0,000 lebih

kecil dari 0,05 berarti H1 diterima terhadap pengaruh secara positif

(nilai constan 0,308 ) Label Halal terhadap Brand Image (Y)

89

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat besar pegaruh angka

standardized coeffients, besar pengaruh Brand Ambassador (X1)

terhadap Brand Image (Y) sebesar 0,387 atau 38,7% untuk Label

Halal (X2) terhadap Brand Image (Y) sebesar 0,478 atau 47,8%

Tabel 4. 13 Model Summary I

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,730a ,532 ,523 1,13887

a. Predictors: (Constant), Total_X2, Total_X1

Sumber: Data Primer Yang Diolah SPSS (2020)

Berdasarkan tabel 4.13 besarnya angka R Square adalah

0,532. Angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya

kontribusi variabel Brand Ambassador (X1) dan Label Halal (X2)

terhadap Brand Image (Y) dengan cara menghitung koefisien

determinasi (KD) menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = R Square x 100%

KD = 0,532 x 100%

KD = 53,2%

Angka tersebut menjelaskan Brand Ambassador (X1) dan

Label Halal (X2) terhadap Brand Image (Y) sebesar 53,2%

sedangkan sisanya sebesar 46,8% (100% - 53,2%) dipengaruhi

oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabel Brand Image yang

dapat diterangkan dengan menggunakan variabel Brand

Ambassador dan Label Halal sebesar 53,2%

90

b. Output Struktur Kedua

Tabel 4.14. Hasil Uji Struktur II Pengaruh X1 , X2 , dan Y Terhadap Z

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -4,587 2,392 -1,917 ,058

Total_X1 ,204 ,064 ,248 3,191 ,002

Total_X2 ,379 ,122 ,255 3,121 ,002

Total_Y ,980 ,212 ,425 4,627 ,000

a. Dependent Variable: Total_Z

Sumber: Data Primer Yang Diolah SPSS (2020)

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat besar nilai signifikan

Brand Ambassador (X1) sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05 berarti

H1 diterima terhadap pengaruh secara positif (nilai constan 0,248)

Brand Ambassador terhadap Minat Beli (Z)

Besar nilai signifikan Label Halal (X2) sebesar 0,002 lebih

besar dari 0,05 berarti H1 ditolak terhadap pengaruh secara negatif

(nilai constan 0,225 ) Label Halal terhadap Minat Beli (Z)

Besar nilai signifikan Brand Image (Y) sebesar 0,000 lebih

kecil dari 0,05 berarti H1 diterima terhadap pengaruh secara positif

(nilai constan 0,425 ) Brand Image terhadap Minat Beli (Z)

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat besar pegaruh angka

standardized coeffients, besar pengaruh Brand Ambassador (X1)

terhadap Minat Beli (Z) sebesar 0,248 atau 24,8% untuk Label

Halal (X2) terhadap Minat Beli (Z) sebesar 0,225 atau 22,5 % untuk

91

Brand Image (Y) terhadap Minat Beli (Z) Sebesar 0,425 atau

42,5%

Tabel 4.15. Model Summary II

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,788a ,622 ,610 2,37446

Berdasarkan tabel 4.15 besarnya angka R Square adalah

0,622. Angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya

kontribusi variabel Brand Ambassador (X1), Label Halal (X2), dan

Brand Image (Y) terhadap Minat Beli (Z) dengan cara menghitung

koefisien determinasi (KD) menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = R Square x 100%

KD = 0,622 x 100%

KD = 62,2%

Angka tersebut menjelaskan Brand Ambassador (X1), Label

Halal (X2), dan Brand Image (Y) terhadap Minat Beli (Z) secara

gabungan sebesar 62,2% sedangkan sisanya sebesar 37,8% (100%

- 62,2%) dipengaruhi oleh faktor lain atau nilai eror.

Untuk mencari nilai eror nilai e1 dan e2 menggunakan rumus

e = √(1- R2) :

e1 = √(1- 0,532) = 0,684 atau sebesar 68,4%

e2 = √(1- 0,622) = 0,614 atau sebesar 61,4%

92

Bedasarkan hasil yang telah didapat maka akan menghasilkan model

analisis jalur seperti dibawah ini :

Gambar 4. 3 Model Analisis Jalur

3. Uji Korelasi

Analisis korelasi merupakan analisis yang digunakan untuk

mengetahui seberapa besar korelasi yang ditimbulkan antar variabel.

Analisis ini dapat kita lihat pada kolom Correlations dengan kriteria sebagai

berikut :

Tabel 4. 16 Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80-1,000 Sangat Kuat

0,60-0,799 Kuat

0,40-0,599 Cukup Kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00-1,99 Sangat Rendah

Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008)

Brand Ambassador

(X1)

Label Halal

(X2)

Brand Image

(Y) Minat Beli

(Z)

0,387

0,478

0,255

0,425

0,248

e1 0,684 e2 0,614

93

1) Dari hasil Struktural I di dapatkan Hubungan antara Brand

Ambassador (X1) dan Label Halal (X2) secara gabungan terhadap

Brand Image (Y) memiliki nilai Korelasi 0,730. Hal ini berarti

hubungan antara Variabel Brand Ambassador (X1) dan Label Halal

(X2) secara gabungan terhadap Brand Image (Y) memiliki hubungan

yang kuat.

2) Dari hasil Struktural II didapatkan Hubungan antara Brand

Ambassador (X1), Label Halal (X2), dan Brand Image (Y) secara

gabungan terhadap Minat Beli (Z) memiliki nilai Korelasi 0,788.

Hal ini berarti Hubungan antara Brand Ambassador (X1), Label

Halal (X2), dan Brand Image (Y) secara gabungan terhadap Minat

Beli (Z) memiliki nilai Korelasi kuat.

4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

1) Output Struktural I

Dari tabel 4.13 diatas terlihat nilai R Square 0,532 Angka tersebut

menunjukan besar pengaruh Brand Ambassador (X1),dan Label Halal

(X2), terhadap Brand Image (Y) berkontribusi sebesar 53,2%

sementara sisanya 46,8% merupakan kontribusi dari variabel lain.

Sementara itu, untuk nilai e1 adalah sebagai berikut = √(1- 0,532)

sebesar 0,684

2) Output Struktural II

94

Dari tabel 4.15 diatas terlihat nilai R Square 0,622 atau 62,2%. Angka

tersebut menunjukan besar pengaruh Brand Ambassador (X1), Label

Halal (X2), dan Brand Image (Y) terhadap Minat Beli (Z) secara

gabungan, sebesar 62,2% sedangkan sisanya 37,8% dipengaruhi oleh

faktor lain sementara nilai eror e2 = √1-0,622 = 0,614

5. Hasil Uji Perhitungan Pengaruh

Berdasarkan data pada tabel 4.12 dan tabel 4.14 didapatkan hasil

uji perhitungan total pengaruh dari pengaruh langsung dan pengaruh

tidak langsung, yaitu :

a. Pengaruh Langsung

1) Pengaruh Brand Ambassador (X1) terhadap Brand Image (Y)

sebesar 0,387 atau 38,7%

2) Pengaruh Label Halal (X2) terhadap Brand Image (Y) sebesar

0,478 atau 47,8%

3) Pengaruh Brand Ambassador (X1) terhadap Minat Beli (Z)

sebesar 0,248 atau 24,8%

4) Pengaruh Label Halal (X2) terhadap Minat Beli (Z) sebesar

0,255 atau 22,5%

5) Pengaruh Brand Image (Y) terhadap Minat Beli (Z) Sebesar

0,425 atau 42,5%

b. Pengaruh Tidak Langsung

1) Pengaruh Brand Ambassador (X1) melalui Brand Image (Y)

terhadap Minat Beli (Z) adalah dengan perkalian nilai beta

95

Brand Ambassador (X1) terhadap Brand Image (Y) dengan nilai

Beta Brand Image (Y) dengan Minat Beli (Z). = 0,387 x 0,425

= 0,1644 atau 16,44%

2) Pengaruh Label Halal (X2) melalui Brand Image (Y) terhadap

Minat Beli (Z) adalah dengan perkalian nilai beta Label Halal

(X2) terhadap Brand Image (Y) dengan nilai Beta Brand Image

(Y) dengan Minat Beli (Z). = 0,478 x 0,425 = 0,2031 atau

20,31%

c. Total Pengaruh

1) Jadi pengaruh total X1 melalui Y Terhadap Z adalah Pengaruh

langsung + Pengaruh tidak langsung = 38,7% + 16,44% =

51,14%

2) Jadi pengaruh total X2 melalui Y Terhadap Z adalah Pengaruh

langsung + Pengaruh tidak langsung = 47,8% + 20,31% =

68,11%

6. Uji Simultan (Uji F)

Tabel 4. 17 Hasil Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 889,334 3 296,455 52,579 ,000b

Residual 541,256 96 5,638

Total 1430.590 99

a. Dependent Variable: Total_Z

b. Predictors: (Constant), Total_Y, Total_X2, Total_X1

Sumber : Data Primer yang Diolah SPSS (2020)

96

Berdasarkan tabel 4.17 didapatkan hasil Uji F untuk pengujian

Brand Ambassador (X1) dan Label Halal (X2) terhadap Brand Image

(Y) memiliki nilai Koefisien sebesar 52,579 dengan taraf signifikan

0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya Brand Ambassador (X1), Label

Halal (X2), dan Brand Image (Y) secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap Minat Beli (Z)

7. Uji Parsial (Uji T)

Tabel 4.18 Hasil Uji T Pengaruh X1 , X2 , dan Y Terhadap Z

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -4,587 2,392 -1,917 ,058

Total_X1 ,204 ,064 ,248 3,191 ,002

Total_X2 ,379 ,122 ,255 3,121 ,002

Total_Y ,980 ,212 ,425 4,627 ,000

a. Dependent Variable: Total_Z

Sumber : Data Primer yang Diolah SPSS (2020)

Berdasarkan tabel 4.18 diperoleh model persamaan regresi

sebagai berikut :

Z = βο + β1X1 + β2X2 + β4Z + e

Z = -4,587+0,204X1+0,379X2+0,980Y+e

Dari model persamaan regresi tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa :

a. Konstanta -4,587 mengandung arti apabila variabel Brand

Ambassador (X1), Label Halal (X2), dan Brand Image (Y)

97

Konstan atau tidak ada nilai nol (0), maka keputusan akan

mengalami penurunan sebesar -4,587 atau -4,59%

b. Koefisien Brand Ambassador (X1) sebesar 0,204

mengandung arti bahwa setiap tambahan satu poin Brand

Ambassador (X1) akan meningkatkan Minat Beli (Z) sebesar

0,204 atau 2,04%. Dapat disimpulkan bahwa Brand

Ambassador (X1) berpengaruh positif terhadap Minat Beli

(Z).

c. Koefisien Label Halal (X2) sebesar 0,379 mengandung arti

bahwa setiap tambahan atau poin X2 akan meningkatkan

Minat Beli sebesar 0,379 atau 3,79%. Dapat disimpulkan

bahwa Label Halal berpengaruh positif terhadap Minat Beli

(Z).

d. Koefisien Brand Image (Y) sebesar 0,980 mengandung arti

bahwa setiap tambahan atau poin Y akan meningkatkan

Minat Beli sebesar 0,980 atau 9,80%. Dapat disimpulkan

bahwa Brand Image (Y) berpengaruh positif terhadap Minat

Beli (Z).

8. Hasil Uji Sobel

Di dalam penelitian ini terdapat variabel intervening yaitu Minat

Beli. Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam Ghozali (2011) suatu

variabel disebut variabel intervening jika variabel tersebut ikut

mempengaruhi hubungan antara variabel prediktor (independen) dan

98

variabel kriterion (dependen). Pengujian hipotesis mediasi dapat

dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dalam

Kenny (2014), dikenal dengan uji sobel (Sobel test). Uji sobel dilakukan

dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel

independen (X) ke variabel dependen (Y) melalui variabel intervening

(Z). Besarnya standar error pengaruh tidak langsung (indirect effect)

Sp2p3 dihitung dengan rumus dibawah ini :

Sp2p3 = √p32Sp22+p22 Sp32+Sp22Sp32

Keterangan :

p2 : Unstandardized coefficient beta variabel independen

p3 : Unstandardized coefficient beta variabel intervening

Sp2 : Standar error independen

Sp3 : Standar error intervening

a. Pengaruh Brand Ambassador (X1) melalui Brand Image (Y)

Terhadap Minat Beli (Z)

Tabel 4. 19 Hasil Uji Sobel Pertama

Hasil dari tabel Uji Sobel diatas mendapatkan t hitung =

3,428 lebih besar dari t tabel = 1,984. Maka dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh mediasi. Artinya Brand Image dapat

memediasi Brand Ambassador terhadap Minat Beli

99

b. Pengaruh Label Halal (X2) melalui Brand Image (Y)

Terhadap Minat Beli (Z)

Tabel 4. 20 Hasil Uji Sobel Kedua

Hasil dari tabel Uji Sobel diatas mendapatkan t hitung =

3,724 lebih besar dari t tabel = 1,984. Maka dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh mediasi. Artinya Brand Image dapat

memediasi Label Halal terhadap Minat Beli.

Tabel 4. 21 Ringkasan Hasil Uji Mediasi

No. Variable

Derect

Effect

Unstandardized

Std.

Error

T t Tabel Sig<0,05

Df= n-k

1. X1 Y 0,387 0,138 (a1)

0,027

(Sa1)

5,070 1,984 Sig

2. X2 Y 0,478 0,308 (a2)

0,049

(Sa2)

6,257 1,984 Sig

3. X1 Z 0,248 0,204 0,064 3,191 1,984 Sig

4. X2 Z 0,255 0,379 0,122 3,121 1,984 Sig

5. Y Z 0,425 0,980 (b)

0,212

(Sb)

4,627 1,984 Sig

100

6.

X1 Y

Z

0,387 x

0,425 =

0,1644

0,039 3,428 1,984 Sig

7.

X2 Y

Z

0,478 x

0,425 =

0,2031

0,081 3,724 1,984 Sig

Sumber : Data Primer Diolah (2020)

9. Hasil Hipotesis

a. Pengaruh Brand Ambassador (X1) terhadap Brand Image (Y)

Berdasarkan ringkasan hasil uji mediasi pada tabel 4.18 nilai

koefisien sebesar 5,070 dengan tingkat signifikan 0,000 lebih kecil

dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa Brand Ambassador

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image, sehingga

H1 diterima.

b. Pengaruh Label Halal (X2) terhadap Brand Image (Y)

Berdasarkan ringkasan hasil uji mediasi pada tabel 4.18 nilai

koefisien sebesar 6,257 dengan tingkat signifikan 0,000 lebih kecil

dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa Label Halal berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Brand Image, sehingga H2 diterima.

c. Pengaruh Brand Ambassador (X1) terhadap Minat Beli (Z)

Berdasarkan ringkasan hasil uji mediasi pada tabel 4.18 nilai

koefisien sebesar 3,191 dengan tingkat signifikan 0,004 lebih kecil

101

dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa Brand Ambassador

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli, sehingga H3

diterima.

d. Pengaruh Label Halal (X2) terhadap Minat Beli (Z)

Berdasarkan ringkasan hasil uji mediasi pada tabel 4.18 nilai

koefisien sebesar 3,121 dengan tingkat signifikan 0,001 lebih kecil

dari 0,05. Hal ini menunjukan Label Halal berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Minat Beli, sehingga H4 diterima.

e. Pengaruh Brand Image (Y) terhadap Minat Beli (Z)

Berdasarkan ringkasan hasil uji mediasi pada tabel 4.18 nilai

koefisien sebesar 4,627 dengan tingkat signifikan 0,000 lebih kecil

dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa Brand Image berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Minat Beli, sehingga H5 diterima.

f. Pengaruh Brand Ambassador (X1) terhadap Minat Beli (Z)

dengan dimediasi Brand Image (Y)

Bedasarkan Pengujian Path Analysis, di peroleh t hitung

sebesar 3,428 lebih besar dari t tabel = 1,984 maka dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh mediasi. Dengan demikian Brand

Image dapat memediasi pengaruh Brand Ambassador terhadap

Minat Beli, jadi H6 iterima.

102

g. Pengaruh Brand Image (Y) terhadap Minat Beli (Z) dengan

dimediasi Brand Image (Y)

Bedasarkan Pengujian Path Analysis, di peroleh t hitung

sebesar 3,724 lebih besar dari t tabel = 1,984 maka dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh mediasi. Dengan demikian Brand

Image dapat memediasi pengaruh Label Halal terhadap Minat Beli,

jadi H7 diterima.

103

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

pengaruh Brand Ambassador, Label Halal terhadap Brand Image dengan

Minat Beli sebagai variabel Intervening dan telah dilakukan pengujian terhadap

permasalahan dengan menggunakan model analisis jalur, maka kesimpulan

yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Brand Ambassador berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand

Image Produk Skincare Nameera Aquatic Botanical.

2. Label Halal berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image

Produk Skincare Nameera Aquatic Botanical.

3. Brand Ambassador berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli

Produk Skincare Nameera Aquatic Botanical.

4. Label Halal berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli Produk

Skincare Nameera Aquatic Botanical.

5. Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli

Produk Skincare Nameera Aquatic Botanical.

6. Brand Image dapat menjadi mediator Brand Ambassador berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Minat Beli Produk Skincare Nameera

Aquatic Botanical.

104

7. Brand Image dapat menjadi mediator Label Halal berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Minat Beli Produk Skincare Nameera Aquatic

Botanical.

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan, hal ini dapat menjelaskan

bahwa Brand Ambassador dan Label Halal berpengaruh positif dan signifikan

kepada Minat Beli melalui Brand Image. Hasil penelitian ini diharapkan

mampu mempertahankan dan meningkatkan Brand Image dimata masyarakat

luas dan kehalalan produk sehingga dapat meningkatkan minat pembelian

produk skincare Nameera Aquatic Botanical.

B. Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti lain diharapkan dapat menambahkan variabel di luar

variabel yang telah diteliti, misalnya persepsi harga, fitur produk, brand

awareness, brand association, dan kualitas layanan agar diperoleh hasil

yang lebih bervariatif yang dapat memengaruhi Minat Beli, Produk

Nameera Aquatic Botanical.

2. Bagi Nameera Aquatic Botanical, PT Unilever Indonesia Tbk.

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan di bab

empat dan kesimpulan yang dilakukan di bab lima, ada beberapa saran

yang penulis buat dalam penelitian ini, diantaranya adalah:

a. Brand Ambassador

Brand Ambassador adalah bagian penting dalam strategi

pemasaran yang dilakukan Nameera Aquatic Botanical, diharapkan

105

promosi menggunakan Brand Ambassador dapat menarik perhatian

konsumen agar tertarik dengan produk Nameera Aquatic Botanical.

Brand Ambassador dapat diukur dari dimensi visibility, credibility,

attraction, dan power. Brand Ambassador Laudya Cynthia Bella

sudah cukup baik mempengaruhi Brand Image maupun Minat Beli

masyarakat dalam Official Store Instagram. Hal ini juga dipertegas

pada respon terhadap pernyataan nomer dua “Saya sering melihat

Laudya Cynthia Bella membintangi iklan dari produk skincare

Nameera Aquatic Botanical” yang paling mendapatkan respon

positif dengan menjawab “Setuju (S)” sebesar 59%. Namun

Nameera Aquatic Botanical harus tetap mempertahankan

pencapaian tersebut, maka pemilihan Brand Ambassador untuk

selanjutnya menjadi salah satu faktor yang perlu di perhatikan sesuai

dengan tagline Nameera sendiri (Cantiknya Fitrah) dengan

memperhatikan visibility (popularitas) yang lebih tinggi lagi.

Sehingga mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan

pengaruh terhadap Brand Image maupun Minat Beli oleh konsumen.

b. Label Halal

Label Halal suatu produk juga menjadi salah satu pengaruh

besar terhadap Brand Image suatu produk yang menjadi pengaruh

juga terhadap Minat Beli. Hal tersebut membuktikan bahwa

keberadaan Label Halal pada produk Skincare Nameera Aquatic

Botanical memberikan nilai positif yang memiliki peluang besar

106

dalam mempengaruhi Minat Beli konsumen. Keputusan pembelian

diambil dari persepsi terlebih dahulu dimana orang akan memilih,

mengatur dan mempertimbangkan produk-produk yang akan

dikonsumsi. Perusahan harus bekerja sama dengan LPPOM MUI

dan pakar-pakar kesehatan untuk mendidik masyarakat tentang

pentingnya kosmetik sehat dan suci. Pendidikan tersebut sebaiknya

dilakukan di wilayah dengan tingkat pengetahuan dan kesadaran

yang masih rendah.

c. Brand Image

Nameera Aquatic Botanical memperlihatkan bahwa Brand

Image yang baik dan positif dapat membentuk Minat Beli

konsumen. Hal ini perlu dipertahankan agar penerapan Brand Image

bisa lebih baik lagi. Perusahaan dapat memperhatikan penampilan

yang dimiliki produk Nameera agar dapat menciptakan image

skincare Halal yang modern di mata konsumen dengan

menggunakan dan memilih warna kemasan yang unik dan menarik.

Image skincare Halal yang modern ini bisa didapat dari packaging

yang memberi kesan cantik, religious dan up to date. Perusahaan

juga dapat mengadakan event-event untuk mengenalkan lebih luas

lagi produk Nameera adalah skincare Halal untuk meningkatkan

Brand Image dimata konsumen atau masyarakat luas. Selain itu juga

untuk menunjukan kualitas dan keunggulan yang dimiliki Nameera

Aquatic Botanical.

107

d. Minat Beli

Agar Minat Beli tetap tinggi, maka perusahaan harus tetap

mempertahankan atau dapat meningkatkan dengan memperhatikan

kualitas produknya agar nyaman dan aman ketika digunakan

terutama dengan memperhitungkan aspek Label Halal yang harus di

pertanggung jawabkan di dunia maupun kelak di akhirat, selain itu

meningkatkan kualitas layanan penjualan pada setiap outletnya

terutama pada online store melalui social media Instagram. Kualitas

produk juga harus diperhatikan, mulai dari ingredients, packaging,

dan beragam inovasi variasi produk yang dibutuhkan para wanita

terutama wanita muslimah untuk meningkatkan Minat Beli.

108

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

A, Shimp,Terence. 2003. Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran. Terpadu, Jilid I (edisi 5), Jakarta: Erlangga.

Aaker, David. 2001. Marketing Research. Seventh Edition. USA: John Wiley &

Sons, Ind.

Assael, Henry. 2001. Consumer Behavior. Edisi keenam. New York: Thomson

Learning.

Davidson, William. R., et, al. 1998. Retailing Management. Sixth Edition, John

Willey & Sons, New York.

Ferdinand. 2002. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman penelitian untuk

Skripsi, Tesis, dan Desertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi

Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS

23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Husein Umar. 2014. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi-2.

Cetakan ke-13. Jakarta: Rajawali Pers.

Johnson, R. A. dan Wichern. 1992. Applied Multivatiate Staticstical Analysis.

109

Prentice hall: New Jersey.

Joreskog, K. G. dan Sorbom, D. 1996. Lisril 8. User’s Reference Buide,

Scientific Software International. Inc: Chicago.

Keller, Kevin Lane. 2008. Strategic Brand Management: Building, Measuring, and

Managing Brand Equity. Third Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall,

Inc.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13 Jilid

Satu. Erlangga: Jakarta

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13 Jilid

Dua. Erlangga: Jakarta.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2016. Marketing Management. 15th Edition,

Harlow: Pearson Education Limited.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi 10. PT. Ikrar Mandiri abadi:

Jakarta.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Analisis Perencanaan, Pengendalian.

Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip, Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi ke-12.

Jilid ke-1. Jakarta: Erlangga.

Kotler dan Gary Amstrong. 2016. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Ke-9. Jilid ke-1.

Jakarta: Erlangga.

Maruyama, G. M. 1998. “Basic of Structural Equation Modeling”. Thousand

Oaks: Sage Publications.

110

Nurhasanah, S. 2016a. Praktikum Statistika 1 untuk Ekonomi dan Bisnis Aplikasi

dengan Ms Excel dan SPSS. Penerbit Salemba Empat.

Nurhasanah, S. 2016b. Praktikum Statistika 2 untuk Ekonomi dan Bisnis Aplikasi

dengan Ms Excel dan SPSS. Penerbit Salemba Empat.

Pardede Ratlan dan Manurung Reinhard. 2014. Analisis Jalur (path Analysis) Teori

dan Aplikasi dalam Riset Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Rangkuti, Freddy. 2004. Flexible Marketing. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. 2008. Cara Menggunakan dan Memaknai

Analisis Jalur (Path Analysis). Cetakan Ketiga. Bandung: Alfabeta.

Riduwan, & Kuncoro, E. A. 2017. Cara Menggunakan dan Memaknai Path

Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta

Rossiter, John. R And Larry Percy. 1997. Advertising And Promotion Management.

Mc- Graw-Hill Inc. Alright All Reserved Printed In The United States Of

America.

Royan. 2005. Marketing Celebrities. Jilid 1, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sangadji, E.M., dan Sopiah. 2013. Prilaku Konsumen: Pendekatan Praktis

Disertai: Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sarwono, Jonathan. 2007. Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS.

Yogyakarta: Penerbit Andi

111

Sarwono, Jonathan. 2013. “Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi”.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Schiffman, Leon.G. dan Leslie Lazar Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Edisi Ke-

7. Diterjemahkan oleh Zoelkifli Kasip. PT. Indeks, Jakarta.

Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk. 2010. Perilaku Konsumen. Edisi 10.

Pearson Education.

Sheth, Jagdish, N., Mittal, Banwari., Newman, Bruce, I. 1999. Customer Behavior:

Customer Behavior and Beyond. The Dryden Press. Orlando United States

of America: Harcourt Brace College Publishers.

Simamora, Bilson. 2002. Aura Merek (Tujuh Langkah Membangun Merek Yang

Kuat). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sobel, M. E. 1982. Asymptotic Confidence Intervals for Indirect Effects in

Structural Eequation Models. In S. Leinhardt (Ed.), Sociological

Methodology. Washington DC: American Sociological Association.

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung, CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: CV Alfabeta.

Suryani & Hendryadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada

Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenada Media

Group.

Tanjung, H. dan Devi, A. 2013. Metode Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta:

Gramata Publishing

112

Tjiptono, Fandi. 1995. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandi. 2015. Strategi Pemasaran. Edisi 4: Andi

William J. Stanton. 2004. Prinsip Pemasaran. Edisi Ketujuh Jilid Kesatu. Jakarta:

Erlangga.

Jurnal:

Ash-shiddieq, Fahri N. T. 2014. Pengaruh Celebrity Endorser Valentino Rossi

terhadap Brandimage Sepeda Motor Yamaha: Studi Pada Mahasiswa

Fakultas Komunikasi Dan Bisnis, Universitas Telkom. Jurnal Universitas

Telkom.

Aulia, Muhamad Khoirul dan Wardhana, Aditya. 2018. Pengaruh Brand

Ambassador Terhadap Brand Image Pada MAMAHKE JOGJA. e-

Proceeding of Management, Vol.5 (2), 2569.

Dyah S. A. 2014. Studi Elaboration Likelihood Model Pada Pengaruh Selebgram

(Selebriti Endorser Instagram) Terhadap Minat Pembelian Dalam Media

Sosial Instagram. Jurnal Universitas Brawijaya.

Kamilah, Ghina dan Wahyuati, Aniek. 2017. Pengaruh Labelisasi Halal Dan Brand

Image Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat

Beli. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol.6 (2).

Kusumawati, Y., & Herlena, B. 2014. Hubungan antara persepsi terhadap

kelompok referensi dengan pengambilan keputusan membeli produk

kosmetik tanpa label halal pada mahasiswa Muslim. Jurnal Psikologi

Integratif. Vol. 2 (1).

113

Masyita, Dina Arti dan Yuli, Ai Lili. 2017. Pengaruh Brand Ambassador Dian

Sastrowardoyo Terhadap Brand Image Produk MakeUp L’OREAL PARIS

(Studi Pada Konsumen L’oreal Kota Bandung). JRAMB, Prodi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi, UMB Yogyakarta, Volume 3 (1).

Mudiantono, Shinta Pamudyaning Rizki. 2016. Analisis Pengaruh Brand

Ambassador, Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Brand Image Serta

Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Konsume

Face Care Garnier Di Kota Semarang). Diponegoro Journal Of

Management, Vo..5 (2), 1-12).

Nitasari, dkk. (2020). THE EFFECT OF BRAND IMAGE AND PRODUCT

QUALITY ON RE-PURCHASE INTENTION WITH CUSTOMER

SATISFACTION AS INTERVENING VARIABLES IN CONSUMERS

OF SKINCARE ORIFLAME USERS – A STUDY ON STUDENTS OF

NORTH SUMATRA UNIVERSITY, FACULTY OF ECONOMICS AND

BUSINESS. European Journal of Management and Marketing Studies.

Vol. 5 (1).

Ningrum, Nurvita Septya. 2016. Pengaruh Brand Ambassador Terhadap Minat Beli

Konsumen MD CLINIC By Lazeta. Bisnis dan Iptek, Vol.9 (2), 141-152.

Prabowo, Yanuar Widi., Suharyono, dan Sunarti. 2014. Pengaruh Celebrity

Endorser terhadap Minat Beli: Survei pada Pengunjung 3Second Store di

Jalan Soekarno Hatta Malang. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 14.

Putra, Muhammad Ikhsan., Suharyono dan Abdilah, Yusri. 2014. Pengaruh Brand

Ambassador Terhadap Brand Image Serta Dampaknya Terhadap Keputusan

114

Pembelian (Survey pada pengguna LINE di Asia). Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB), Vol. 12 (1).

Rambe, Yuli Mutiah dan Afifuddi, Syaad. 2012. Pengaruh Pencantuman Label

Halal Pada Kemasan Mie Instan Terhadap Minat Pembelian Masyarakat

Muslim. (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Al-Washliyah, Medan).

Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol. 1 (1).

Usman, Osly dan Aryani, Yenni. (2019). THE EFFECT OF BRAND

AMBASSADOR, BRAND IMAGE, PRODUCT QUALITY, AND PRICE

ON PURCHASE INTENTION.

Wang, Felicia dan Hariandja, Evo Sampetua. 2016. THE INFLUENCE OF

BRAND AMBASSADOR ON BRAND IMAGE AND CONSUMER

PURCHASING DECISION: A CASE OF TOUS LES JOURS IN

INDONESIA. International Conference on Entrepreneurship.

Widyaningrum, Premi Wahyu. 2019. Pengaruh Label Halal, Kesadaran Halal,

Iklan, dan Celebrity Endorser terhadap Minat Pembelian kosmetik melalui

variabel Persepsi sebagai mediasi (Studi Pada Civitas Akademika

Universitas Muhammadiyah Ponorogo). Jurnal Ekonomi Manajemen,

CAPITAL, Vol 2 (2).

Website

https://www.unilever.co.id/news/press-releases/2019/nameera-aquatic-

botanical.html

https://www.nameera.co.id/

https://www.unilever.co.id/

115

https://xwww.gomuslim.co.id/

https://www.fimela.com/beauty-health/read/3916735/laudya-cynthia-bella-

menginspirasi-wanita-modern-temukan-cantiknyafitrah

http://www.halalmui.org/images/stories/pdf/SK%20Direktur%20LPPOM%20MU

I%20tentang%20Logo%20Halal.pdf

https://kemenag.go.id/berita/read/505865/bpjph-diresmikan--menag--peran-mui-

tetap-penting

http://sigmaresearch.co.id/tren-dan-perilaku-pasar-kosmetik-indonesia-tahun-

2017/

116

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Perkenalkan nama saya Deandra Faren Saskia, Mahasiswi Prodi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta, yang

saat ini sedang menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi dengan judul “Efek Brand

Ambassador dan Label Halal Terhadap Brand Image Serta Dampaknya

Terhadap Minat Beli Nameera Aquatic Botanical”

Oleh karena itu, saya mohon kesediaan ibu/saudari meluangkan waktunya

untuk berkenan mengisi secara lengkap kolom yang sudah disediakan berdasarkan

pertanyaan-pertanyaan yang telah tersedia.

A. Pertanyaan Screening

1. Apakah Anda mengetahui skincare Nameera Aquatic Botanical?

a. Ya

b. Tidak (Anda dapat berhenti mengisi kuesioner ini)

2. Apakah Anda mengikuti (follow) official account Nameera Aquatic

Botanical pada Instagram anda?

a. Ya

b. Tidak (Anda dapat berhenti mengisi kuesioner ini)

B. Identitas Responden

1. Nama : ……………………. (boleh tidak diisi)

2. Pekerjaan : …………………….

3. Usia :

117

a. < 20 tahun c. 26 – 30 tahun

b. 20 – 25 tahun d. > 30 tahun

4. Pendapatan perbulan :

a. < Rp 1.000.000 c. Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000

b. Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000 d. > Rp 5.000.000

C. Petunjuk Pengisian

Jawablah pernyataan di bawah ini sesuai dengan pengalaman Anda

mengenai skincare Nameera Aquatic Botanical dengan memberikan tanda (√)

pada salah satu kolom jawaban yang tersedia, dengan keterangan:

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

KS : Kurang Setuju

D. Pernyataan

No Pernyataan SS S KS TS STS

Brand Ambassador (X1)

1 Saya tertarik dengan Nameera

Aquatic Botanical karena Selebriti

Laudya Cynthia Bella menjadi Brand

Ambassador dari produk ini.

2 Saya sering melihat Laudya Cynthia

Bella membintangi iklan dari produk

skincare Nameera Aquatic Botanical.

118

3 Saya tertarik dengan Nameera

Aquatic Botanical karena Brand

Ambassador mengiklankan produk

dengan baik.

4 Saya tertarik dengan Nameera

Aquatic Botanical karena Brand

Ambassador memiliki Image yang

baik.

5. Saya tertarik dengan Nameera

Aquatic Botanical karena Brand

Ambassador mampu membuat Saya

percaya untuk menggunakan skincare

tersebut.

6. Saya tertarik dengan Nameera

Aquatic Botanical karena Brand

Ambassador memiliki daya tarik

secara penampilan dan gaya hidupnya

sebagai seorang muslimah.

7. Saya tertarik dengan Nameera

Aquatic Botanical karena Brand

Ambassador memiliki kepribadian

yang baik sebagai seorang mulimah.

119

8. Saya tertarik dengan Nameera

Aquatic Botanical karena Brand

Ambassador memiliki banyak

persamaan dengan diri Saya.

9. Saya tertarik dengan Nameera

Aquatic Botanical karena Brand

Ambassador mampu memancarkan

inner beauty dirinya.

Label Halal (X2)

10 Skincare Nameera Aquatic Botanical

terbuat dari bahan-bahan yang aman

dan Halal untuk digunakan.

11 Dengan adanya Label Halal pada

skincare Nameera Aquatic Botanical,

Saya yakin bahwa proses

pembuatannya Halal.

12 Saya akan memilih produk skincare

berdasarkan adanya Label Halal pada

kemasan.

13 Saya percaya bahwa kandungan pada

skincare Nameera Aquatic Botanical

aman untuk digunakan karena adanya

Label Halal pada kemasan.

120

14 Saya percaya terhadap kebersihan dan

bahan-bahan yang digunakan dalam

skincare Nameera Aquatic Botanical

adalah Halal.

Brand Image (Y)

15 Merek Nameera Aquatic Botanical

adalah merek yang dapat dipercaya

dan digunakan oleh orang-orang

terdekat Saya.

16 Merek Nameera Aquatic Botanical

merupakan merek yang sudah popular

dengan mengusung kembali pada

cantik yang fitrah.

17 Merek Nameera Aquatic Botanical

adalah merek yang mudah diingat dan

mudah ditemukan.

Minat Beli (Z)

18 Saya akan membeli skincare merek

Nameera Aquatic Botanical dalam

waktu dekat.

19 Saya akan merekomendasikan merek

Nameera Aquatic Botanical pada

121

kerabat dekat saat ingin membeli

skincare.

20 Merek Nameera Aquatic Botanical

akan menjadi pilihan utama Saya saat

ingin membeli skincare baru

dibandingkan dengan merek lain.

21 Saya yakin skincare Nameera Aquatic

Botanical tidak akan mengecewakan.

22 Saya telah mempelajari detail tentang

kandungan dan manfaat dari skincare

Nameera Aquatic Botanical yang

akan Saya beli.

23 Saya telah mengumpulkan informasi

sebanyak mungkin sebelum membeli

skincare Nameera Aquatic Botanical.

122

Lampiran 2 Data Distribusi Jawaban Responden

Hasil Pernyataan

NO Brand Ambassador Label Halal Brand Image Minat Beli

1 3 3 3 3 3 1 3 3 2 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4

2 5 3 3 3 3 3 3 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5

3 4 4 3 4 3 5 3 3 3 5 5 5 5 5 4 3 4 3 5 3 4 3 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 4

5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4

6 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

7 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4

9 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5

10 4 5 3 4 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4

123

11 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 5 5 5

12 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

13 2 4 5 5 3 5 5 2 5 4 2 3 5 2 4 4 4 1 1 2 3 2 5

14 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4

15 5 4 4 5 4 5 4 3 5 4 4 2 4 2 4 3 4 3 3 1 3 3 3

16 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

17 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3

18 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3

20 3 3 5 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 2 3 5 5

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

22 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

23 4 2 3 4 3 4 3 2 2 4 4 3 3 2 3 4 1 3 3 1 3 1 1

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

124

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

26 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4

28 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

29 4 5 4 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 5 5 5

30 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5 4 3 3 3 3 4 3 3 3 5

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

32 2 4 5 5 3 5 5 2 5 3 3 3 3 4 4 2 2 1 1 1 3 2 5

33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

34 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 4 2 5 5 4 2 4

35 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3

36 4 3 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 3 3

37 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4

38 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

125

39 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 3 5 3 5 3 4 5 5

40 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4

41 3 4 4 5 5 4 2 3 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 3 3

42 3 4 4 5 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4

43 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5

46 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4

47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

48 2 5 4 5 3 4 4 2 4 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 3 4 3 4

49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4

50 4 4 4 4 3 4 4 2 5 5 5 5 5 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4

51 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4

52 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4

126

53 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

54 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3

55 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 3 4 3 4 4 3

56 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 4 4

57 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5

58 3 5 4 4 5 4 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5

59 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4

60 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

61 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5

62 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4

63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

64 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4

65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

127

67 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

68 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 4 4 5 4 5 3 5 4 4

69 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5

70 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

71 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

72 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 3 4 3 4

73 5 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5

74 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4

75 3 4 4 4 4 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 4 4 3 4 2 4 3 4

76 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5

77 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4

78 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

79 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5

80 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4

128

81 4 3 3 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 3 3 3 1 4 3 3

82 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

84 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

85 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4

86 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4

87 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

88 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4

89 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4

90 4 4 4 5 4 5 5 3 5 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3

91 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

92 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4

93 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 5

94 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

129

95 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 2 3 3 3

96 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

97 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5

98 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3

99 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4

100 5 4 5 4 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5

130

Lampiran 3 Hasil Data Uji Validitas

A. Brand Ambassador

Correlations

X1_P1 X1_P2 X1_P3 X1_P4 X1_P5 X1_P6 X1_P7 X1_P8 X1_P9 Total_X1

X1_P1 Pearson Correlation 1 ,301** ,339** ,332** ,483** ,340** ,361** ,513** ,303** ,628**

Sig. (2-tailed) ,002 ,001 ,001 ,000 ,001 ,000 ,000 ,002 ,000

N

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1_P2 Pearson Correlation ,301** 1 ,480** ,420** ,464** ,416** ,483** ,535** ,512** ,700**

Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1_P3 Pearson Correlation ,339** ,480** 1 ,459** ,363** ,451** ,466** ,500** ,539** ,698**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

131

X1_P4 Pearson Correlation ,332** ,420** ,459** 1 ,467** ,520** ,546** ,300** ,605** ,693**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000

N

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1_P5 Pearson Correlation ,483** ,464** ,363** ,467** 1 ,496** ,378** ,539** ,535** ,724**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1_P6 Pearson Correlation ,340** ,416** ,451** ,520** ,496** 1 ,665** ,433** ,636** ,755**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1_P7 Pearson Correlation ,361** ,483** ,466** ,546** ,378** ,665** 1 ,445** ,648** ,762**

Sig. (2-tailed)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1_P8 Pearson Correlation ,513** ,535** ,500** ,300** ,539** ,433** ,445** 1 ,465** ,749**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

132

X1_P9 Pearson Correlation ,303** ,512** ,539** ,605** ,535** ,636** ,648** ,465** 1 ,802**

Sig. (2-tailed)

,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Total_X1 Pearson Correlation ,628** ,700** ,698** ,693** ,724** ,755** ,762** ,749** ,802** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

133

B. Label Halal

Correlations

X2_P1 X2_P2 X2_P3 X2_P4 X2_P5 Total_X2

X2_P1 Pearson Correlation 1 ,645** ,543** ,601** ,475** ,776**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

X2_P2 Pearson Correlation ,645** 1 ,607** ,587** ,660** ,848**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

X2_P3 Pearson Correlation ,543** ,607** 1 ,604** ,632** ,840**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

X2_P4 Pearson Correlation ,601** ,587** ,604** 1 ,603** ,817**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

X2_P5 Pearson Correlation ,475** ,660** ,632** ,603** 1 ,828**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Total_X2 Pearson Correlation ,776** ,848** ,840** ,817** ,828** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

134

C. Brand Image

Correlations

Y_P1 Y_P2 Y_P3 Total_Y

Y_P1 Pearson Correlation 1 ,597** ,460** ,803**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

Y_P2 Pearson Correlation ,597** 1 ,593** ,869**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

Y_P3 Pearson Correlation ,460** ,593** 1 ,837**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

Total_Y Pearson Correlation ,803** ,869** ,837** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

135

D. Minat Beli

E.

Correlations

z1 z2 z3 z4 z5 z6 total

Z_P1 Pearson Correlation 1 ,741** ,622** ,680** ,769** ,402** ,877**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

Z_P2 Pearson Correlation ,741** 1 ,626** ,681** ,599** ,283** ,818**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

Z_P3 Pearson Correlation ,622** ,626** 1 ,531** ,579** ,407** ,806**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

Z_P4 Pearson Correlation ,680** ,681** ,531** 1 ,638** ,404** ,796**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

Z_P5 Pearson Correlation ,769** ,599** ,579** ,638** 1 ,625** ,872**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

Z_P6 Pearson Correlation ,402** ,283** ,407** ,404** ,625** 1 ,639**

Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

Total_Z Pearson Correlation ,877** ,818** ,806** ,796** ,872** ,639** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

136

Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas

A. Brand Ambassador

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,883 9

B. Label Halal

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,878 5

C. Brand Image

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,783 3

D. Minat Beli

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,885 6

137

Lampiran 5 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,33821138

Most Extreme

Differences

Absolute ,122

Positive ,096

Negative -,122

Test Statistic ,122

Asymp. Sig. (2-tailed) ,001c

Monte Carlo Sig. (2-

tailed)

Sig. ,190d

99% Confidence

Interval

Lower

Bound ,183

Upper

Bound ,198

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.

138

Lampiran 6 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Struktur I

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,730a ,532 ,523 1,13887

a. Predictors: (Constant), Total_X2, Total_X1

Struktur II

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,788a ,622 ,610 2,37446

139

Lampiran 7 Hasil Uji F

Struktur I

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 143,179 2 71,589 55,195 ,000b

Residual 125,811 97 1,297

Total 268,990 99

a. Dependent Variable: Total_Y

b. Predictors: (Constant), Total_X2, Total_X1

Struktur II

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 889,334 3 296,445 52,579 ,000b

Residual 541,256 96 5,638

Total 1430,590 99

a. Dependent Variable: Total_Z

b. Predictors: (Constant), Total_Y, Total_X1, Total_X2

140

Lampiran 8 Hasil Uji T

Struktur I

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,015 1,147 ,013 ,990

Total_X1 ,138 ,027 ,387 5,070 ,000

Total_X2 ,308 ,049 ,478 6,257 ,000

a. Dependent Variable: Total_Y

Struktur II

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -4,587 2,392 -1,917 ,058

Total_X1 ,204 ,064 ,248 3,191 ,002

Total_X2 ,379 ,122 ,255 3,121 ,002

Total_Y ,980 ,212 ,425 4,627 ,000

a. Dependent Variable: Total_Z

141

Lampiran 9 Hasil Uji Sobel

Hasil Uji Sobel I

Hasil Uji Sobel II