35
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN Christian 1411060079 Elin Indah 1411060080 Ivan Vandi Hutapea 1411060081 Tantan Heryana 1411060082 Reza Heidar 1411060083 Muhammad Muhrom 1411060084 Bintang Bayanrini 1411060085 Rahmat Hadiwijaya 1411060086 Kelompok 3 ABFI INSTITUTE PERBANAS

AUDIT SIKLUS PENGAJIAN KELOMPOK 3

Embed Size (px)

Citation preview

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN

KEPEGAWAIANChristian 1411060079Elin Indah 1411060080Ivan Vandi Hutapea1411060081Tantan Heryana 1411060082Reza Heidar 1411060083Muhammad Muhrom 1411060084Bintang Bayanrini 1411060085Rahmat Hadiwijaya 1411060086

Kelompok 3

ABFI INSTITUTEPERBANAS

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

Audit Penggajian dan Kepegawaian meliputi :

• Perolehan pemahaman atas pengendalian intern• Penetapan resiko pengendalian• Pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas

transaksi• Prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo

Perbedaan penting antara siklus pengkajian dan kepegawaian dan siklus lain pada audit yang umum:

•Hanya ada satu golongan transaksiuntuk • pengkajian.•Transaksi – transaksi lebih signifikan dari pada • akun-akun neraca terkait.•Pengendalian interen atas pengkajian pada • kebanyakan perusahaan umumnya efektif, bahkan • pada perusahaan kecil sekalipun.

Secara keseluruhan tujuan didalam audit penggajian dan kepewaian yaitu untuk mengevaluasi saldo akun yang dipengaruhi siklus itu dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Dua tujuan Audit utama terkait saldo dalam pengujian hutang penggajian adalah :

1.Yang masih terutang dalam neraca saldo dinyatakan dengan jumlah yang benar (keakuratan) dan

2.Transaksi dalam siklus penggajian dan kepegawaian dibukukan dalam priode yang benar (Pisah Batas)

Dokumen dan catatan-catatan untuk menilai resiko pengendalian dan mendesain pengujian pengendalian dan pengujian substantive terhadap transaksi :•Catatan Kepegawaian (Personal Recard)•Formulir Otoritas Pengurangan (Deduction Authorization Form) •Formulir Otoritas Tarif (Rate

Authorization Form)•Pencatatan Waktu dan Penyiapan Pembayaran Gaji (Timekeeping & Payroll Preparation)•Kartu Absen (Time Cards)

•Tiket Waktu Kerja (Job Time Ticket)•Berkas Transaksi Gaji (Payroll Transaktion

File)•Jurnal/Daftar Gaji (Payroll Journal/Listing)•Berkas Induk Gaji (Payroll Master File)•Pembayaran Gaji (Payment Payroll)•Cek Gaji (Payroll Check)•Rekonsiliasi Akun Bank Gaji•Rekonsiliasi Surat Pemberitahuan Pajak Gaji dan Pembayaran Pajak•Formulir W-2

Pengendalian-pengendalian kunci untuk siklus penggajian dan kepegawaian guna mengestimasi pengendalian resiko :

•Pemisahan Tugas yang Memadai•Otoritas yang Tepat•Dokumen dan Catatan yang memadai•Pengendalian Fisik terhadap Aktiva dan Catatan•Pemeriksaan Independent terhadap Kinerja•Penyusunan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan•Pembayaran Pemotongan Pajak Penghasilan dan Pemotongan Lain Tepat Waktu

•Hubungan antara Gaji dan Penilaian Persediaan•Pengujian Penggajian Fiktif

Prosedur Analitik Kemungkinan Salah Saji

Bandingkan saldo akun beban pengajian dengan tahun lalu (sesuaikan jika ada peningkatan tariff dan volume karyawan)

Salah saji atas Beban Gaji

Bandingkan tenaga kerja kerja langsung dengan penjualan dengan tahun lalu

Salah saji tenaga kerja dan persediaan

Bandingkan Beban komisi sebagai presentase dari penjualan dengan tahun lalu

Salah saji beban komisi dan hutang komisi

Bandingkan Beban PPh 21 sebagai presentase dari gaji dengan tahun lalu (sesuiakan jika ada perubahan tariff PPh 21)

Salah saji beban pajak penghasilan pegawai dan hutang pajak penghasilan pegawai

Bandingkan akun beban pajak penghasilan pegawai yang terhutang dengan tahun lalu

Salah saji beban pajak penghasilan dan pajak penghasilan yang terhutang

Tujuan audit siklus jasa personalia, yaitu untuk mendapatkan keyakinan atas :

1. Asersi keberadaan dan keterjadian2. Asersi kelengkapan3. Asersi hak dan kewajiban4. Asersi penilaian dan pengalokasian5. Asersi pelaporan dan pengungkapan

apakah seluruh saldo biaya gaji, utang gaji, tunjangan, dan saldo rekening lain yang terkait benar-benar ada pada tanggal neraca dan tidak ada transaksi pembayaran gaji fiktif.

Asersi keberadaan dan keterjadian

Transaksi biaya gaji tercatat menggambarkan kompensasi atas jasa yang dihasilkan pegawai dalam suatu periode, dan seperti yang tercantum dalam laporan rugi laba.

Asersi keberadaan dan keterjadian

Pajak penghasilan gaji tercatat menggambarkan pajak penghasilan yang harus dipotong dan dibayarkan sesuai jumlah kompensasi yang diterima pegawai dalam suatu periode.

Asersi keberadaan dan keterjadian

Saldo utang gaji dan utang pajak menggambarkan jumlah yang harus dibayar entitas pada tanggal neraca.

Asersi keberadaan dan keterjadian

Apakah seluruh transaksi dan saldo yang semestinya tercantum dalam laporan keuangan, sudah benar-benar dicatat dan disajikan.

Auditor akan mencoba mendeteksi apakah ada transaksi pembayaran gaji yang belum tercatat.

Asersi Kelengkapan

Biaya gaji, dan pajak penghasilan pegawai, yang tercatat, meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan sebagai imbalan atas jasa pegawai selama satu periode

Asersi Kelengkapan

Pajak penghasilan gaji tercatat meliputi seluruh pajak penghasilan pegawai yang harus dipotong dan dibayarkan atas seluruh kompensasi yang diterima pegawai dalam suatu periode.

Asersi Kelengkapan

Saldo utang gaji, dan pajak penghasilan, yang tercatat, meliputi semua jumlah yang menjadi kewajiban entitas pada tanggal neraca.

Asersi Kelengkapan

oMemastikan apakah entitas mempunyai kewajiban legal atas biaya gaji, utang gaji, dan pajak penghasilan pegawai.

oTujuan asersi hak dan kewajiban adalah bahwa utang gaji, serta pajak penghasilan yang dibebankan merupakan kewajiban legal entitas pada tanggal neraca.

Asersi Hak dan Kewajiban

•Berkaitan dengan asersi penilaian, auditor akan berusaha memperolen bukti mengenai apakah saldo biaya gaji, tunjangan, utang gaji, dan pajak penghasilan pegawai telah disajikan dalam laporan keuangan pada jumlah yang tepat. Auditor akan memastikan apakah saldo tersebut diperoleh melalui penilaian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Asersi penilaian dan pengalokasian

Berikut rincian tujuan audit asersi penilaian atau pengalokasian:

Biaya gaji merupakan ringkasan jumlah akurat dari penerimaan bruto pegawai yang dihitung secara tepat untuk setiap periode pembayaran.

Biaya pajak penghasilan pegawai telah dihitung secara tepat dengan menggunakan tarif pajak penghasilan yang tepat.

Utang biaya gaji, dan biaya pajak penghasilan pada tanggal neraca telah ditentukan secara tepat

Asersi penilaian dan pengalokasian

Selain memperoleh bukti mengenai keempat asersi tersebut di atas, auditor periu menghimpun bukti mengenai apakah transaksi dan saldo yang tercatat telah tepat diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan dalam neraca.

Asersi pelaporan dan pengungkapan

Berikut rincian tujuan audit asersi pelaporan dan pengungkapan:

Biaya gaji, pajak penghasilan pegawai, telah diidentifikasikan dan dikelompokkan secara tepat dalam laporan rugi laba

Rekening utang biaya gaji, dan utang pajak penghasilan pegawai telah diidentifikasikan dan dikelompokkan secara tepat dalam neraca sebagai utang lancar.

Asersi pelaporan dan pengungkapan

Pengujian Subtantif Saldo Jasa Personalia

Tentukan tingkat resiko deteksi yang diterima untuk masing-masing asersi terkait signifikan. Tinggi rendahnya resiko deteksi tergantung pada besarnya resiko audit yang ditetapkan, resiko bawaan, dan resiko pengendalian.

MATERIALITAS, RESIKO DAN STRATEGI AUDIT

Komponen biaya operasi terbesar.

Resiko bawaan asersi penilaian mungkin saja tinggi karena kompleksitas perhitungan biaya gaji.

Kebanyakan organisasi memperluas struktur pengendalian intern atas transaksi gaji. Saldo utang gaji akhir tahun sering tidak material. Oleh karena itu, auditor menerapkan pendekatan tingkat resiko kontrol yang ditetapkan lebih rendah untuk beberapa asersi.

Pemahaman SPI SiklusJasa Personalia

• Review pendahuluan

• Dokumentasi sistem

• Menganalisa alur transaksi

• Identifikasi pengendalian untuk memperoleh keyakinan

PERTIMBANGAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

•Pemahaman struktur pengendalian siklus jasa personalia meliputi pertimbangan lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian.

Lingkungan pengendalian meliputi beberapa faktor lingkungan pengendalian yaitu:

Pertanggungjawaban urusan pegawai ada pada kepala bagian personalia

Metode pengendalian manajemen termasuk penggunaan biaya standard dan anggaran serta perhitungan varians

Adanya internal auditor Praktik dan kebijakan ketenagakerjaan

• Otorisasi yang sehat

• Pemisahan tugas yang memadai

• Penggunaan dokumen dan catatan yang memadai

• Pengendalian atas akses

• Pelaksanaan pemeriksaan independent

Prosedur pengendalian

PENETAPAN RESIKO PENGENDALIAN

•Proses pengevaluasian efektivitas kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern

•Mencegah dan mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan.

Identifikasi salah saji potensial, pengendalian yang perlu, dan pengujian pengendalian yang mungkin dilakukan.

Salah saji dan pengendalian yang perlu dikembangkan auditor berdasar pengetahuannya atas pengolahan transaksi pembelian atau checklist standar milik kantor akuntan publiknya. Melalui pemahaman struktur pengendalian intern klien, auditor dapat mengetahui apakah pengendalian yang diperlukan, telah dirancang dan dijalankan oleh klien

Pengujian pengendalian yang dilakukan dapat menghasilkan bukti mengenai efektivitas rancangan dan operasi pengendalian dalam transaksi pembelian. Bukti tersebut kemudian digunakan untuk menetapkan risiko pengendalian untuk setiap asersi yang signifikan yang terkait dengan transaksi investasi.

Dalam primarily substantive approach, pemahaman struktur pengendalian intern dipakai untuk perencanaan audit dan perancangan pengujian subtantif. Auditor menggunakan pemahaman yang diperoleh untuk mengidentifikasi salah saji yang potensial. Pengidentifikasian salah saji tersebut digunakan untuk merancang pengujian subtantif.