Upload
independent
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan
“WIYATA BAKTI” merupakan sekolah menengah kejuruan di
bidang peternakan, seiring dengan permintaan
kebutuhan daging, susu, dan, telur yang terus
meningkat disetiap tahunnya maka dari itu sekolah SMK
PP “WIYATA BAKTI” Sengkaling Malang ingin menyiapkan
tenaga yang terampil dibidang peternakan dengan
mengadakan kegiatan Praktik Kerja Industri yang
diadakan di beberapa tempat agar tercapainya sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam bidang
peternakan. Dengan berkembangnya peternakan dan
didukung kemajuan teknologi maka semakin banyak pada
sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang disediakan
oleh SMK PP “WIYATA BAKTI” Sengkaling.
1.2 Tujuan PRAKERIN
1. untuk meningkatkan kompetensi penguasaan ilmu
peternakan
2. memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengaplikasikan ilmu secara aktual
3. untuk menambah pengetahuan sikap, ketrampilan
dalam bidang peternakan
1.3 Manfaat PRAKERIN
2
1. untuk menambah pengetahuan para siswa dalam
bidang peternakan
2. menambah wawasan tentang peternakan dengan baik
3. menambah pengalaman dalam bidang peternakan
1.4 Alasan Pemilihan judul
Seiring berkembang peternakan di Indonesia yang
tumbuh pesat, maka dari itu saya ingin memberi tahu
kepada masyarakat bagaimana cara beternak dengan baik
melalui laporan yang saya susun ini.
BAB II
PERSIAPAN
2.1 Rencana kegiatan
1. Labolatorium Lapang FaPet UB
-Pemeliharaan Sapi potong
-Pemeliharaan Sapi perah
-Pemeliharaan kambing boer
-Pengambilan Semen
2. koperasi’’SAE” Pujon Malang
-UNIT REARING
-UNIT SAPRONAK
-UNIT PRODUKSI
-UNIT PETERNAKAN
3 PS Morodadi farm Srengat Blitar
-Pemeliharaan ayam fase Starter
3
-Pemeliharaan ayam fase Grower
-Pemeliharaan ayam fase Layer
2.2 Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan selama pelaksanaan PRAKERIN
sebagai berikut :
a. 17-03 Maret 2014 : Pembekalan
b. 10 Maret – 10 Mei 2014 : Kegiatan
Prakerin
c. 15 Mei- 31Mei 2014 : Penyusunan laporan
d. 02-04 Juni 2014 : Pengumpulan
laporan uuntuk ujian
e. 06-07 Juni 2014 : Seminar hasil
lapoaran Prakerin
f. 09-13 juni 2014 : Ujian laporan
Prakerin
g. 17-19 juni 2014 : revisi dan
pengumpulan laporan
Prakerin
2.3 Potensi Wilayah
Batasan wilayah
Sebelah Barat : Kota batu
Sebelah Timur : Kabupaten Lumajang
Sebelah Selatan : Kabupaten Blitar
4
Sebelah Utara : Kabupaten Pasuruan
Berada di Jl raya Apel no 54 Sumber Sekar dan
berada di 505 dari permukiman air laut dengan
temperatur suhu padi 26.810C siang 27.050C dan sore
270C-310C sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman
jeruk dan lahan pertanian maka tidak salah apabila
banyak dijumpai kebun jeruk dan lahan pertanian yang
cukup luas di daerah ini yang berkembang dengan baik
dan di dukung dengan SDA(Sumber Daya Alam) yang
sangat baik
5
BAB III
PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan lokasi
Waktu / tanggal Lokasi10 Maret 29 Maret 2014
1 April 19 April 2014
22 April 10 Mei 2014
Koperasi Pujon
Malang”SAE”Pujon
Lab. FAPET Universitas
Brawijaya
Morodadi Farm Srengat Blitar
3.2 Kegiatan Produksi
3.2.1 Pemeliharaan Cempe
1. Kegiatan pra partus
Kambing yang bunting tua atau akan
melahirkan harus diisolasi pada kandang
khusus syarat kandang isolasi:
- Kandang tidak panggung
- lantai dilapisi dengan papan kayu dan
anyamanan bambu dengan jarak 2-3 cm dan
dilengkapi tempat minum
Pemberian pakan dan air minum
Pemberian pakan dan minum cukup untuk
persiapan partus dengan kandungan protein 18-
20% Imbangan protein 1:3 2 minggu menjelang
partus dilakukan stiming up pakan ditambah
seperempat dari biasanya air minum disediakan
6
adlibitum (terus menerus).Pemberian DCP die
calcium phospat
Menyiapkan alat dan bahan untuk proses
partus
Alat
Gunting
Spuit
Tisu
Kain
Bahan
Vaseline putih steril
Betadine
Hormon oxytocin 1 ml per 25 kg
berat badan
Akohol 70%
Vitamin
Antibiotik
Pengamatan proses kelahiran
A. Tanda – tanda ternak akan melahirkan
- Anoreksia (nafsu makan menurun)
- Tulang pelvis pada daerah pangkal ekor
akan cenderung
cekung
- Ambing dan putting akan membesar dan
kencang
2. Kegiatan Partus
Partus adalah proses pengeluaran
foetus dari tubuh induknya
B. Proses kelahiran
- Servic akan membuka 3-6 jam sebelum
partus
7
- Selaput amnion yang berisi cairan
ketuban bersama kedua
kaki depan dan moncong serta anggota
tubuh yang lain
akan keluar
- Setelah 4-6 jam terjadi postpartus
plastena akan keluar
dengan sendirinya partus (kelahiran)
partus adalah proses
pengeluaran dari tubuh induknya
Pertolongan apabila terjadi kesulitan
dalam partus
Pada saat moncong dan kaki depan
mulai keluar kira-kira 10 cm
- Pada saat moncong dan kaki depan mulai
keluar kira-kira 10 cm maka kita bantu
untuk mengeluarkannya dengan cara menarik
foetus sesuai dengan rejaan induk. Jika
fotus sudah keluar bersihkan lendir pada
daerah mulut dan hidung agar foetus dapat
segera bernafas
- Jika terjadi kesulitan pernafasan maka
angkat kaki belakang foetus diurut pada
bagian abdominal atau perut menuju ke
leher
- Kemudian potong tali pusar 5-10 cm dari
pangkalnya
- Setelah itu diberi anti septik maupun
yodium tintur atau betadine
- Sedangkan untuk induk diberi anti
biotik dan vitamin untuk mengeluarkan
plasenta
8
- Apabila plasenta tidak keluar dari 1x24
jam maka disuntikkan hormon oxitoxin
Kegiatan Post Partus
- Kambing disendirikan pada kandang
khusus
- Cempe didekatkan pada induk untuk melatih
sifat ke ibuan (Mothering ability)
- Beberapa menit kemudian cempe akan
menyusu sendiri pada induknya
- Jika induk tidak memproduksi air susu
atau kolostrum maka harus dibuatkan
kolostrum buatan dengan komposisi sebagai
berikut
- Air susu sapi 500 ml
- Kuning telur 2 butir
- Minyak ikan 1 sendok teh
- Madu 1 sendok makan
Semua bahan dicampur
- Cara Pemberian
Umur 0-3 hari diberikan setiap 2 jam
sekali
Umur 3 hari diberikan 2 kali sehari
maksimal 10 % dari Berat Badan
- Kandungan kolostrum
- Protein yang tinggi
- Imunogoblin atau anti bodi
- Laxantia atau mengeluarkan mukomum (tai
gagak)
- Mengandung 10 kali lipat vitamin A dari
air susu biasa
Model Kandang
9
Cempe dan induk ditempatkan pada kandang
group pents ukuran kandang
- Panjang : 200 cm
- Lebar :
140 cm
- Tinggi : 150 cm
- Panjang tempat pakan :
140 cm
- Lebar tempat pakan :
40 cm
- Kedalam tempat pakan :
20 cm
Keterangan Model kandang dapat
dilihat
Pada lampiran hal…..
4.Pemberian pakan dan air minum
- Makanan pokok cempe adalah air susu
murni umur 0-3
- Hijauan di berikan pada saat cempe umur
2 minggu sedikit
demi sedikit
- Air minum diberikan secara
adlibitum(terus menerus)
5. Perawatan rutin
Terpisah dengan induk
- Menjaga kesehatan dengan cara pemberian
vitamin A setiap 1 minggu sekali selama 3
bulan
- pemberian air susu ditambah 1%
dari biasanya
- sanitasi kandang dilakukan
setiap hari
10
- pemberian vaksin dilakukan sejak
umur 8 bulan dengan vaksin sebagai berikut
- brucellosis 1 ml setiap 25 kg
Berat Badan diberikan secara IM
(Intra Muscular)
- pneumoni (radang paru) 1 ml
setiap 25 kg Berat
Badan diberikan secara IM
(Innra Muscular)
- deworning (cacingan) setiap 3
bulan sekali menggunakan obat
kalbasen 0,2 ml setiap 10 kg
Berat Badan pengobatan
diberikan secara per.Os
dovenix 1 ml setiap 25 kg Berat
Badan pengobatan secara di
berikan secara SC (Sub Cutan)
Satu populasi dengan induk
- menjaga kesehatan dengan cara
pemberian
vitamin A setiap satu minggu
selama 3 bulan
- sanitasi kandang dilakukan
setiap ha
- pemberian vaksin dilakukan sejak
umur 8 bulan dengan
vaksin sebagai berikut
- brucellosis 1 ml per 25 kg BB
secara IM
- pneumoni (radang paru) 1 ml per
25 kg BB
11
secara IM
- deworning (cacingan) setiap 3
bulan sekali
menggunakan obat
-kalbasen 0,2 ml setiap 10 kg Berat
Badan pengobatan
dilakukan secara per Os
-dovenik 1 ml setiap 25 kg Berat
Badan pengobatan
dilakukan secara SC (Sub Cutan)
6.Penanganan penyakit
- tempatkan ternak pada kandang
isolasi apabila di
jumpai
ternak yang sakit
- lakukan pemeriksaan dan beri
perlakuan sesuai dengan
statusnya ( stadium selanjutnya)
suhu tubuh, denyut
jantung
- setelah sembuh kembalikan ternak
ke tempat semula dan beri perlakuan
khusus
- apabila dijumpai kematian
(ternak mati) lakukan patologi (bedah
bangkai) untuk diambil preparat
(sampel) untuk di uji dilabolatorium
3.2.2 Pemeliharaan Kambing
Dara
Kambing dara adalah kambing yang
lepas sapih umur 3 bulan sampai
beranak pertama kali
12
1. Tujuan pemeliharaan kambing dara
- menyiapkan calon induk yang
produktif
- mempunyai daya tahan tubuh yang
sangat kuat
- untuk memiliki sifat Mothering
ability (sifat ke ibuan)
Dewasa kelamin umur 6-8 bulan
saat tepat untuk dikawinkan pada umur
12-14 bulan
Dewasa tubuh 10-12 bulan 7
sampai 9 jam setelah tanda-tanda
birahi saat yang tepat untuk di IB
2. Pemberian pakan dan minum
-pakan diberikan sesuai dengan Berat
Badan ternak dan status ternak
(cempe, dara atau induk)
- kambing dara hijauan yang
diberikan adalah 7-8 % dari Berat
Badan ternak
- konsentrat yang diberikan adalah
1-2 % dari Berat Badan ternak dengan
kandungan protein 18-20 %
- Air minum diberikan secara
Adlibitum (terus- menerus)
3. Model kandang
Kandang yang digunakan adalah
group pen atau kelompok dengan
kapasitas 7-8 ekor dengan ukuran
sebagai berikut :
Panjang : 460 cm
Lebar : 140 cm
13
Tinggi : 118 cm
Panjang tempat pakan : 46 cm
Lembar tempat pakan : 130 cm
Kedalaman tempat pakan : 19 cm
Model kandang dapat dilihat pada
gambar lampiran
.hal
Keuntungan menggunakan kandang
group pents
- menghemat biaya dan tenaga kerja
- menghemat waktu
Kerugian menggunakan kandang
group pent
- sering terjadi kompetisi pakan
- penyebaran penyakit lebih banyak
atau cepat
- sulit melakukan pengontrolan
- grafik pertumbuhan ternak tidak
merasa
- sanitasi
4. Recording
Recording adalah kegiatan mencatat
segala sesuatu yang berhubungan
dengan ternak
Tujuan recording
-memudahkan perkembangan dibidang
breeding
- memberikan informasi kepada
petani atau peternak
- mencegah terjadinya inbreeding
- Macam-macam recording
14
recording reproduksi
- tanggal kelahiran
- tanggal perkawinan
-tanggal PKB (Pemeriksaan
Kebuntingan) 40 hari post konsepsien
recording produksi
- tanggal partus
- tanggal mulai diperah
- tanggal kawin lagi
- tanggal kering kandang (30-45
hari)
- produksi setiap hari
recording individu
- nama ternak
- jenis kelamin ternak
- tanggal lahir
- nomor register
- ciri khas ternak
- catatan Tetua (sil-sila)
-recording pertumbuhan
- parameter (kegiatan keseluruhan)
- berat lahir
- berat sapih
- grafik pertumbuhan
5. Sinkronisasi Birahi
- Sinkronisasi birahi ada 2 macam
I penyuntikan hormon hari ke 1
kemudian di IB pada
hari
ke 4
15
II penyuntikan hormon hari ke 1
kemudian di ulang pada hari ke 11 dan
di IB pada hari ke 14
hormon yang disuntikkan
-Lute Lyse 1 ml per 40-50 kg darri
berat badan secara
IM (Intra Muscular)
hal-hal yang harus diperhatikan pada
saat sinkronisasi
- hindarkan ternak dari pejantan
- berikan Die calcium pospat (DCP)
- Hindarkan hijauan dengan kadar
air yang tinggi
- ciptakan suasana yang tenang
(comfor leasure)
- jika foetus tidak di inginkan
dapat di sinkronisasi
kelebihan sinkronisasi
- dapat menyerempakan birahi dalam
satu waktu
- dapat menentukan kapan saat yang
tepat untuk di IB
- Sinkronisasi dilakukan atau
direkomendasi untuk program
penelitian dan risert
kekurangan sinkronisasi
- dapat merusak siklar birahi
ternak
- jika dilakukan dalam waktu yang
lama akan merusak organ reproduksi
- dapat mengakibatkan kemandulan
6. IB (Inseminasi Buatan)
16
IB adalah mendeposisikan semen
didalam servic untuk
terjadiny
a ovulasi atau conception, vertilisasi
pertimbangan dalam melakukan IB
- jenis ternak
- bangsa dan tipe ternak
- fase estrus
- bibit yang di inseminasikan unggul
- aspek ekonomis (muroh, terjangkau)
Alat :
inseminasi gun
Plastik sheet
Container
Gunting
Pinset
Speculum
Headlem atau senter
Bahan :
N2 cair
Vaseline putih steril
Tisu
Prosen semen atau straw
Air untuk thowing
Langkah kerja
- amati kondisi ternak (estrus
atau tidak estrus)
- melakukan anamnese (menanyakan
riwayat)
- melakukan tindakan IB
- handling ternak kambing yang
birahi
17
- angkat kaki bagian belakang
keatas
- masukan speculum arah vertikal
- amati posisi servic searah jarum
jam yang sudah diolesi Vaseline
- kemudian lakukan thowing selama
10-15 detik
- pasang straw pada IB gun
- gunting ujung straw 1-2 cm
- masukan plastik sheet dan kunci
- diposisikan ujung gun pada
servic pada posisi 3
- rapikan alat dan bahan yang
digunakan
- lakukan pencatatan
7. Deteksi birahi dan kebuntingan
deteksi birahi
Waktu yang tepat untuk melaksanakan
waktu pemeriksaan birahi
1.pagi hari sebelum ada aktivitas
perlakuan kepada
trnak
2.sore hari sebelum atau sesudah ada
aktivitas di
kandang
3.malam hari pada pukul 22.00
cara yang digunakan untuk mendeteksi
birahi
- mengamati tanda-tanda dan
tingkah laku ternak
18
- menggunakan kalender linier atau
sirkuler
- menggunakan pejantan pengusik
atau tiser
- menggunakan zat warna yang
ditempel pada pangkal
ekor
- menggunakan dremeski (alat untuk
mendeteksi birahi
dengan PH) apabila PH 300
normal.>300 birahi >400
bunting
- periode dan tanda-tanda birahi
pre heat (pro estrus)
- berusaha mencium dan menaiki
ternak yang lainnya
- mau dinaiki temannya
- kelihatan gelisah atau
menghendaki perhatian
- vulva membengkok dan berwarna
merah
heat (estrus)
- vulva membengkok dan
mengeluarkan cairan berwarna bening
- suhu tubuh akan naik
- telinga aktif penuh perhatian
- Nafsu makan menurun (Anoreksia)
- produksi menurun
post heat (estrus)
Ekor Nampak kotor dan dijumpai
cairan yang sudah
mengering
19
Tidak mau dinaik ternak
lain
Alat kelamin
sedikit mengelurkan darah
lama birahi dan siklus birahi
Birahi muncul pada 3-5 minggu post
partus
Lama birahi sekitar 6-36 jam (rata-
rata 18 jm)
Ternak normal siklus birahi 17-21
hari (rata-rat 20
hari)
kelainan birahi
An estrus (tidak birahi)
Disebabkan karena ovarium yang tidak
berkembang
Karena faktor genetik
Manajemen pakan yang tidak benar
Cara mengatasi: injeksi hormon
gonadotropin dengan dosis 1 ml setiap
40-50 berat badan diberikan secara IM
(Intra Muscular)
Pemberian pakan yang bagus
- birahi tidak teratur
tidak normal biasanya terjadi pada
sapi yang masih
muda
- birahi tenang (silent head)
20
Sekitar 15-26% kambing mengalami
birahi tenang tetapi jika dikawinkan
terjadi fertilisasi
KEBUNTINGAN (PREGNANCY)
Saat sel telur dibuahi oleh sperma
didalam rahim menjadi rahim sampai
waktu melahirkan lama kebuntingan
ternak kambing 150 hari (5 bulan)
lama kebuntingan di pengaruhi oleh
beberapa factor
- bangsa
- umur
- frekuensi beranak
- jenis kelamin foetus
2. Tanda-tanda bunting
- tidak muncul birahi lagi
- terjadi perubahan perilaku
(tempranen yang tinggi)
- suka menyendiri
- berat badan meningkat
- perut sebelah kanan membesar
- ambing semakin membesar
- nafsu makan meningkat
8.Perawatan rutin
Pemberian pakan
Beberapa pertimbangan dalam
pemberian pakan
- ekonomis (harga terjangkau)
- mudah didapat (ketersediaan
cukup)
- memenuhi zat yang dibutuhkan
oleh tubuh
21
- pakan digunakan untuk mentenen
(pokok hidup)
- basal metabolis (kecernaan
didalam rumen)
- regulasi suhu tubuh
- memenuhi kebutuhan untuk
produksi dan reproduksi (kebuntingan,
produksi air susu dan siklus birahi)
memandikan ternak
- mandi basah menggunakan sabun
atau desifektan
- mandi kering dengan cara
memotong bulu yang kotor ataupun
menyikat bulu yang kotor
tujuan memandikan ternak
- menjaga kesehatan ternk
- menghindari dari kontammasi
feses dan urine
- menjaga produktifitas
- supaya peredaran darah luncar
- produksi cenderung meningkat
potong kuku
Potong kuku dilakukan setiap satu
bulan sekali dengan menggunakan
gunting kuku
pengobatan ternak (vaksinasi)
Deworning dilakukan setiap 3 bulan
sekali
Vitamin AD3E dilakukan setiap 2
minggu sekali
Vaksinasi rutin (antrax dan pneumoni
setiap 1tahun sekali)
22
9. Penanganan penyak
- Tempatkan ternak pada kandang
isolasi bila dijumpai
ternak
yang sakit
- Lakukan pemeriksaan dan beri
perlakuan sesuai
dengan status (stadium sakitnya)
sampai sembuh
- Setelah ternak berhasil sembuh
kembalikan ke tempat semula dan beri
perlakuan khusus
- Jika dijumpai kematian kematian
lakukan patologi (bedah bangkai)
untuk diambil preparat (sampel)
3.2.3 Pemeliharaan Kambing Induk
Kambing induk adalah kambing
yang melahirkan pertama kali sampai
ternak tersebut diafkir
1.Tujuan pemeliharaan kambing induk
- sebagai generasi penerus untuk
memperoleh keturunan yang unggul
- untuk menghasilkan daging terutama
induk yang diafkir
- kotoran sebagai pupuk
2. Pemberian pakan dan minum
- pemberian pakan diberikan seperti
biasanya dan ditambah ¼ bagian dari
jumlah biasanya (stiming up)
- konsentrat diberikan seperti
biasanya dengan kadar protein 18-19%
23
- air minum diberikan secara Adlibitum
(terus-menerus)
3. Model kandang
Kandang yang digunakan untuk kambing
induk adalah group pent dengan
ukuran kandang :
Panjang : 386 cm
Lebar : 300 cm
Tinggi : 150 cm
Panjang tempat pakan : 300 cm
Lebar tempat pakan : 30 cm
Kedalaman : 20
Model dan gambar kandang dapat
dilihat pada lampiran hal….
Kapasitas kandang 6-8 ekor
Menggunakan model atap monitor
3.2.4 Pemeliharaan Kambing Pejantan
1 tujuan pemeliharaan kambing
pejantan :
- untuk memperoleh keturunan yang
terbaik sebagai generasi penerus
- memperoleh bibit yang unnggul (frozen
semen)
- sebagai perbaikan mutu genetik ternak
lokal dengan program greeding up
(kawin silang)
2 pemberian pakan dan minum
Pemberian pakan pada kambing Boer
harus sesuai dengan kebutuhan (daya
cerna) dengan imbangan protein 1:3
Pemberian konsentrat harus dengan
kadar protein minimal 18%-20% jika
24
lebih dari 20% maka dapat menimbulkan
obesitas overviding juga bisa
mengakibatkan diare
Serat kasar hijauan tidak boleh lebih
dari 18% apabila lebih dari 18% akan
terjadi potbeli.kebutuhan energi
metabolis 2.020ko/kalori per hari
Pemberian hijauan yang ideal 5-7%
dari berat badan sedangkan konsentrat
1-2% dari berat badan
Air minum di sediakan secara Ad
libitum (terus menerus) di gsnti
setiap pagi dan sore hari
3 Model Kandang
Kandang yang di gunakan untuk
kambing pejantan adalah panngung
dengan sistim singgel pent dengan
ukuran
panjang
:463 cm
lebar
:140 cm
tinggi
:118 cm
panjang tempat pakan :130
cm
lebar tempat pakan :46
cm
jarak kandang dengan lantai :40 cm
kedalaman tempat pakan :19 cm
model atap
: monitor
25
arah
kandang :
barat timur
model kandang dapat di lihat pada
lampiran hal........
4 Recording
Tujuan recording kesehatan
Untuk mengetahui keadaan ternak
Hal yang perlu perhatikan dalam
recording kesehatan:
perawatan rutin
progam berkala vaksinasi meliputi :
- ATS (Anti Tetanus Serum ) setiap
1 tahun sekali
- pneumoni setiap 1 tahun sekali
- pemberian vitamin setiap 2 minggu
sekali
- sanitasi kandang setiap hari
5 PERAWATAN RUTIN
Pemberian pakan
Beberapa pertimbangan dalam
Pemberian pakan
murah(ekonomis)
mudah di dapat
memenuhi zat yang di butuhkan oleh
tubuh
pakan di gunakan untuk
mentenen(pokok hidup)
basal metabolis (kecernaan di dalam
rumen)
regulasi suhu tubuh
26
memenuhi kebutuhan reproduksi dan
produksi
Memandikan ternak :
Mandi basah yaitu mandi yang
menggunakan sabun
Mandi kering yaitu dengan cara
memotong bulu yang kotor atau
menyikat bulu yang kotor
Tujuan memandikan ternak :
menjaga kesehatan ternak
menghindari kontaminasi feses dan
urine
menjaga produktifitas
melancarkan peredaran darah
meningkatkan produksi
Potong kuku :
Potong kuku di lakukan setiap satu
bulan sekali menggunakan gunting kuku
Pengobatan penyakit (vaksinasi) :
Deworning di lakukan setiap 3 bulan
sekali dengan dosis 1 ml per 25 kg
BB secara SC
Vitamin AD3E setaip 2 minngu sekali
dengan dosis 200 ml per 40 kg BB Per
OS
Vaksinasi rutin (Anthrax dan
pneumoni) setiap 1 tahun sekali
dengan dosis 1 ml per 25 kg BB
secara IM
6.Penanganan Penyakit
27
Tempatkan ternak pada kandang
isolasi apabila di jumpai ternak
yang sakit
lakukan pemeriksaan dan beri
perlakuan sesuai dengan status
(stadium sakitnya)
setelah ternak berhasil sembuh
kembalikan ternak pada tempat semula
dan beri
perlakuan khusus apabila di jumpai
kematian lakukan patologi (bedah
bangkai)
untuk di ambil preparat (sampel)
untuk di uji di labolatorium
3.2.5 Penanganan Semen di Labolatorium Lapang
1. Persiapan alat dan bahan
menyiapkan betina penampung dalam
kondisi estrus
menyiapkan pejantan yang akan di
tampung
membuat pengencer(aquadest) dengan
perbandingan 1:4 yaitu 1 andromad
sama dengan 4 aquadest
2. Proses penampungan
Hal-hal yang harus di perhatikan
pada saat proses penampungan, 4 tahapan
yang harus di perhatikan pada saat
proses penampungan semen
Flehmen
28
tindakan mencium dan menggerakan
kaki depan
Dribling
mengeluarkan cairan dari penis yang
berfungsi untuk membersihkan kotoran
Monthing
tindakan menaiki betina dengan
menjepit ke dua kaki depan untuk
mencari posisi yang tepat untuk
mendeposisikan semen
Ejakulasi atau penetrasi
tindakan mengeluarkan sperma
3 Pemreiksaan dan pengenceran semen
Pemeriksaan secara mikroskopis
meliputi :
Volume
Warna
Konsistensi
PH
Pemeriksaan semen secara Mikroskopis
meliputi :
Mortalitas massa
Mortalitas iandividu
Viabilitas (hidup atau mati sperma)
Konsistensi
Abnormalitas
Konsistensi
4. Pengenceran semen
Di lakukan dengan menghitung konsistensi
dengan cara mengambil sampel sperma
29
menggunakan pipet eritrosit sebanyak 0,5
ml kemudian ditambahkan Nacl 3% sampel
endomen nya 1,01 ml lalu di homogenkan
membentuk angka 8 selama kurang lebih 1
menit buang 4 tetes pertama tutup
dengan caver slip atau caver glass
kemudian di amati di bawah mikroskop
dengan pembesaran 400 kali hitung 5
kotak dari 25 kotak yang ada
Rumus pengenceran semen
Vs1xMmx107xVs2konsentrasi
=jumlahpengencersp″rma
Keterangan :
Vs1=volume sperma tertampung
mm=mortilitas massa
107=perjuta
Vs2=volume dalam mini straw
4. Pembuatan straw
Setelah pengenceran selesai straw di
masukan ke dalam elenmeyer kemudian beri
label tulis kode pejantan dan jam masuk
cool pop (equibrasi) selama 2-3 jam dengan
suhu 50C setelah 2 jam ambil sampel
menggunakan ose teteskan di atas deglas
tutup dengan caverslip (caver glass) lalu
amati di bawah mikroskop dengan pembesaran
100 kali lakukan sealing atau pengisian
menggunakan micropipet dan minitube
sebanyak 0,25 ml setelah straw terisi
kemudian tutup ujung staw menggunakan pipet
30
yang telah di panaskan di atas pembakar
buncen selama 2-4 detik
3.2.6 Cara Inseminasi Buatan pada Kambing
1. Pertimbangan dalm melakukan Inseminasi
Buatan
jenis ternak
bangsa dan tipe ternak
fase estrus
bibit yang di inseminasikan unggul
aspek ekonomis
Alat
Inseminasi Gun
plastik sheet
container
gunting
pinset
speculum
head lem atau senter
Bahan
N2 cair
vaseline putih steril
tisu
prozen semen atau straw
air untuk thawing
LANGKAH KERJA
amati kondisi ternak (estrus atau
tidak )
melakukan anamnese (menanyakan riwayat)
melakukan tindakan IB
handling ternak yang birahi
masukan speculum secara vertikal
31
amati posisi servic se arah jarum jam
lakukan thowing selama 10-15 detik
pasang straw pada IB Gun
gunting ujung straw 1-2 cm
masukan plastik sheet dan kunci
deposisikan ujung Gun pada servic posisi
3
buka kunci dan tarik speculum dari
vagina
rapikan alat dan dan bahan yang sudah di
gunakan
lakukan pencatatan
3.3Analisa usaha tani
Nama peternak :Lab LAPANG FAPET UB
Alamat :Jl raya Apel no 54 Sumber
Sekar Dau Malang
Di ketahui jumlah ternak Jantan 16 ekor
Betina 12 ekor
Dara 20 ekor
Cempe 20 ekor
NO Nama Barang jumlah NB NS UE1 Kandang 4 15 000 000 30% 52 Coper 2 3 000 000 40% 5
32
3 Mixer pakan 1 10 000 000 50% 104 Mesin jahit
karung
1 1 000 000 20% 10
5 Pompa air 2 5 000 000 20% 5
B Sapronak
- Obat-obatan Rp 750 000/bulan
- Listrik Rp 400 000/bulan
- Lain-lain Rp 300 000/bulan
C Input variabel
Hijauan
Kebutuhan hijauan per hari per ekor
- Jantan 2kg x Rp 400 =800
- Betina 1,5kg x Rp 400 =600
- Dara 1,5 kg x Rp 400 =600
Cempe 1kg x Rp 400 =400
Rp 2400
Konsentrat
Kebutuhan konsentrat per ekor per hari
Jantan 1,6 kg x Rp 2500 = 4 000
Betina 0,8 kg x Rp 2500 = 2 000
Dara 0,6 kg x Rp 2500 = 1 500
Cempe 0,3 kg x Rp 2500 = 750+
Rp8250
D Tenaga kerja
9 TKSP @ 1.400.000/Bulan
OUTPUT
Penjualan straw 75.000x550 = 41.250.000
33
Penjualan feses =
1.500.000
biogas =
1.000.000 +
R
p 43.750.000
Nilai ternak awal tahun
jantan 16 ekor @ 40.000.000 = 640.000.000
betina 12 ekor @ 30.000.000 = 360.000.000+
Rp
1.000.000.000
Nilai ternak akhir tahun
Jantan 16 ekor @ 45.000.000 = 720.000.000
Betina 12 ekor @ 35.000.000 =
420.000.000
Dara 20 ekor @ 5.000.000 =
100.000.000
Cempe 20 ekor @ 2.500.000 = 50.000.000+
Rp 1.290.000.000
Input tetap
1 kandang
NS=30X15.000.000=4.500.000x4=18.000.000
100
Penyusutan 60.000.000-18.000.000x 1=300.000
5
12
2 coper NS=40X3.000.000=1.200.000x2=2.400.000
100
Penyusutan =6.000.000-2.400.000x1=60.000
34
5
12
3 mixer pakan NS=50x10.000.000=5.000.000
100
Penyusutan =10.000.000-5.000.000 x1=42.000
10
12 4 mesin jahit NS=20x1.000.000=200.000
100
Penyusutan=1.000.000-200.000 x1=67.000
10
12
5 pompa air
NS=20x5.000.000=1.000.000x2=2.000.000
100
Penyusutan=10.000.000-2.000.000x 1=133.000
5
12
Total input tetap
Kandang = 300.000
Coper = 60.000
Mixer pakan = 42.000
Mesin jahit = 67.000
Pompa air = 133.000
Tenaga kerja 9 x 1.400.000= 12.600.000+
Rp 13.202.000
Input variabel
Rumput
Jantan 16x2x400x30 = 384.000
35
Betina 6x1,5x400x30 = 108.000
Dara 20x1,5x400x30 = 360.000
Cempe 20x1x400x30 = 240.000+
Rp 1.092.000
Konsentrat
Jantan 16x1,6x2500x30 = 1.092.000
Betina 6x0,8x2500x30 = 362.000
Dara 20x0,6x2500x30 = 900.000
Cempe 20x0,3x2500x30 = 450.000+
Rp 3.630.000
Saprohapak
Obat-obatan = Rp 750.000
Listrik = Rp 400.000
Lain-lain = Rp 300.000+
Rp
1.450.000
Total input variabel
Rumput = Rp 1.092.000
Konsentrat = Rp 3.630.000
Saprohapak = Rp 1.450.000+
Rp 6.172.000
Total input = Rp 13.202.000+Rp 6.172.000= Rp
19.374.000
Anwas
Nilai ternak awal tahun
Jantan 16 ekor @ 40.000.000 =640.000.000
Betina 12 ekor @ 30.000.000 =360.000.000+
Rp1.000.000.000
Nilai ternak akhir tahun
Jantan 16 ekor @ 45.000.000 =720.000.000
36
Betina 12 ekor @ 35.000.000 =420.000.000
Dara 20 ekor @ 5.000.000 =100.000.000
Cempe 20 ekor @ 2.500.00 = 50.000.000+
Rp1.290.000.000
Total output
Penjualan straw 75.000x550 = Rp 41.250.000
Penjualan feses = Rp
1.500.000
Biogas =Rp
1.000.000+
RP
43.000.000
PENDAPATAN PENGELOLA
Tital output – Total input
Rp 43.750.000-Rp 19.374.000 = Rp 24.376.000
37
Kegiatan di Koperasi”SAE” Pujon
3.1 Kegiatan Produksi
3.2. Kegiatan penampungan dan laboratrium susu
A. Uji organoleptik
Uji warna :
Air susu langsung dilihat di dalam
milk can pada saat berada di pos
penampungan
Hasil apabila warna susu terlalu bening
maka peternak ditegur
Uji bau :
Ambil air susu pada telapak tangan
Cium baunya
Hasil apabila bau susu harum maka air
susu tersebut murni
Uji rasa :
Ambil sedikit air susu pada telapak
tangan
Setelah itu air susu di cicipi
Hasil apabila ada penyimpangan peternak
ditegur dan di beri peringatan
Uji kekentalan :
Masukan susu kedalam tabung reaksi
Kemudian tabung reaksi digoyang –
goyangkan
Amati dinding tabung reaksi bekas air
susu
Hasil apabila bekas air susu pada dinding
tabung cepat menurunnya berarti terjadi
penyimpangan
B. Uji Akohol
38
Alat : testergun
Bahan : air susu
Akohol 70%
Cara : masukkan akohol 70%
terlebih dahulu kedalam testergun tutup
bagian bawah testergun menggunakan ibu jari
kemudian ambil air susu menggunakan yang
ujung testergan kemudian testergun di kocok
dan diamati
Hasil apabila air susu menggumpal maka
air susu dinyatakan pecah (+)
tidak pecah (-)
C.Uji berat jenis
Alat : gelas ukur
Lakto densimeter
Bahan : air susu
Cara : ambil sampel air susu
terlebih dahulu dan ditaruh di gelas kaca
susu dihomogenkan dahulu dan diukur suhunya
setelah itu air susu dituangkan ke dalam
gelas ukur masukkan laktodesnsimeter
Hasil :
D.Uji lemak
Alat : gelas kecil
Hiluen
Cara : susu dihomegenkan terlebih
dahulu kemudian ukur suhu air (270) masukkan
air susu kedalam gelas kecil bawa susu ke
milkcotester yang sudah berisi cairan hiluen
39
tekan tombol milk in siapkan gelas kecil yang
kosong tekan tombol milk out maka air susu
akan keluar dan sudah dicampur dengan cairan
hiluen putar pompa sebanyak 3 kali hasil uji
lemak akan keluar dengan otomatis.
Hasil : 4,0%-4,4%
Uji reduktase
Alat : tabung reaksi
Penutup
Waterbath
Bahan : air susu
Methilin blue
Cara : ambil susu terlebih dahulu
masukkan kedalam tabung reaksi tambahkan
metilin blue sebanyak 0.5 ml kedalam tabung
reaksi kemudian tutup tabung reaksi
menggunakan penutup karet kocok pelan – pelan
sampai methilin blue tercampur dengan air
susu masukkan kedalam waterbath yang sudah
berisi air bersuhu 370 C kemudian catat waktu
yang diperlukan untuk merubah warna biru
menjadi putih
Hasil Uji reduktase
WaktuJumlah mikro
organisme/Ml73,5 jam <500.0002-3,5 jam 500.000-4.000.000
40
20 menit – 2 jam 4.000.000-20.000.000<20 menit >20.000.000
Uji antibiotik
Alat : test strips
Incubator
Bahan : betastar 25
Air susu
Cara : masukkan air susu sebanyak
0.2 ml kedalam betastar 25 kocok sampai
merata setelah itu masukkan test strips ke
dalam beta star 25 yang sudah berisi air susu
masukkan kedalam incubator tunggu sampai 3
menit lihat dan amati
Hasil : apabila lebih tebal bagian atas pada test
strips maka hasilnya postif
3.2.3 Kegiatan di Rearing
A. Pemeliharaan Pedet
- Sebelum kelahiran (past partus)
Ternak yang akan melahirkan atau bunting
tua harus dipisahkan dari ternak lain ternak
harus diletakkan jauh dari kelompok yang lain
atau ternak dikandangkan sendiri
- Persiapan saat ternak akan melahirkan
(partus)
Ternak harus diberi pakan konsentrat yang
lebih dari biasanya agar ternak tidak
terjadi milkfever
41
- Pertolongan yang dilakukan pada saat proses
kelahiran
Saat ternak akan melahirkan dilihat dari
tulang legok lapar, apabila tulang legok
lapar semakin dalam maka ternak tersebut akan
melahirkan
- Pertolongan pada saat melahirkan
Apabila partus berjalan normal maka
ternak dibiarkan saja, bila kesulitan pada
saat partus maka dilakukan pertolongan dengan
cara menarik kaki foetus yang akan keluar.
Apabila tidak berhasil di palpasi kemudian
dimasukkan tali yang diikatkan pada kaki
pedet kemudian di tarik.
Kegiatan past partus (setelah kelahiran)
- Pembersihan lendir
Sebaiknya daerah mulut dan hidung segera di
bersihkan agar pedet bisa bernafas setelah
itu lendir yang menempel pada pedet akan
dijilati oleh induk tidak mau menjilati maka
dilakukan pembersihan dengan disiram air
kemudian disikat.
- Pemotongan tali pusar
Tali pusar pada pedet biasanya dibiarkan saja
oleh peternak dan menunggu tali pusar sampai
kering maka akan putus dengan sendirinya.
Untuk lebih baiknya ada perlakuan tali pusar
dipotong minimal 5 cm pangkal dan diberi
betadine/ yodium tinture
- Pemberian kolostrum
Kolostrum / air susu murni diberikan pada
pedet sampai umur 7 hari pada saat umur 2
42
bulan ke atas diberi susu skim sebanyak 10
liter perhari
- Pemberian ransum
Pada umur 1,5 bulan pedet akan diajari
mengkonsumsi hijauan. Pemberian ransum atau
konsentrat dilakukan pada umur 1 tahun ke
atas
- Penyakit yang sering diderita pedet
KEMBUNG
penyebab hijauan terlalu basah,
Pengobatan permenthy 5 Ml dicampur air
secara per 05
Pencegahan hijauan yang diberikan kering,
kandang tidak terlalu basah
LUKA
Penyebab kandang terlalu licin
Pengobatan diberi obat spray atau lokal
setempat (limoxin 25
spray)
Pencegahan kadang bersih dan kering
Perkandangan
Pedet di taruh pada kandang box sampai umur
4 bulan
dengan Ukuran kandang:
Panjang :125 cm
Lebar :108 cm
Tinggi :82 cm
Model dan ukuran kandang di lihat pada …..
hal ….
- Kegiatan sanitasi kandang
43
Sanitasi kandang dilakukan setiap pagi
dan sore hari sebelum dilakukan pemerahan
- Penyakit yang sering diderita sapi dara
KEMBUNGpenyebab hijauan terlalu basah,
kadang basah
Pengobatan permenthy 5 Ml dicampur air secara
per 05
Pencegahan hijauan yang diberikan kering,
kadang tidak terlalu basah
Perkandangan
Ternak ditaruh dalam kandang box sampai umur
4 bulan
Dengan Ukuran
Panjang :125 cm
Lebar :108 cm
Tinggi :82 cm
Untuk lebih jelasnya gambar kandang dapat
dilihat pada gambar …. Hal …
B. Pemeliharaan Sapi Dara
Tujuan pemeliharaan sapi dara
- Untuk menyediakan calon induk yang baik
dan unggul
- Sebagai calon induk yang memiliki kualitas
susu terbaik
- Sebagai bibit yang berkualitas dan memiliki
produksi fungsi
Pemberian hijauan dan kosentrat
Hijauan yang diberikan setiap hari
sebanyak 10 kg diberikan pada pagi dan siang
dan untuk konsentrat tidak diberikan
Birahi dan kebuntingan
44
tanda – tanda birahi
- Vulva berubah warna merah dan bengkak
- suhu pada vulva akan meningkat
- Akan keluar lendir yang berwarna bening
- Ternak gelisah (bengeh atau berteriak-
teriak)
Sebaiknya ternak dikawinkan 6 jam setelah
terjadi tanda – tanda birahi
Ciri – ciri kebuntingan
- Tidak akan muncul birahi lagi
- Perut sebelah kanan membesar
- Nafsu makan meningkat
- Ambing dan puting menurun
Kegiatan sanitasi kandang
kotoran disiram menggunakan air dan
kemudian didorong menggunakan sorokan
C. Pemeliharaan sapi perah
- pemberian pakan
Hijauan yang diberikan sebanyak 15 kg tiap
ekor dengan cara hijauan dicampur dahulu
untuk menunggu konsentrat yang diberikan tiap
ekor sapi adala 5 kg perhari
Pemerahan
Pembersihan kandang
Pembersihan kandang dilakukan dengan cara
memasukkan kotoran kedalam selokan yang
berada dibelakang sapi menggunakan sorok
setelah itu lantai disiram dengan air sampai
bersih selanjutnya pintu pada selokan dibuka
Pembersihan sapi
45
Sapi di siram dengan air kemudian sapi
disikat sampai bersih tidak lupa ambing juga
dicuci sampai bersih
Peralatan yang digunakan
Milk can
Ember
Kaleng
Saringan
Sikat
Tali
Minyak ikan
Tempat duduk
Pelaksanaan pemerahan
Kaki dan ekor bagian belakang diikat
menggunakan tali
Ambing dan putting di cuci sampa
Pemeriksaan pancaran pertama kemudian
dibuang
untuk mengetahui susu terkena
mastitis atau tidak
Pemerahan dilakukan menggunakan
metode whole
hand
Ambing dibersihkan
Pengakhiran pemerhanan
Susu dimasukkan kedalam milk can
dengan cara
disaring dahulu menggunakan
saringan santan
Susu dibiarkan beberapa menit atau
dihomogen agar
46
susu tidak terlalu panas ataupun
banyak busa
Setelah itu susu disetorkan ke pos
penampungan
Setelah selesai menyetorkan milkan
segera dibersihkan
menggunakan sabun dan air hangat
Milk can yang digunakan di taruh
dengan posisi
terbalik agar bakteri mati atau
mengurangi
pertumbuhan bakteri
Penyakit yang sering diderita
Mastitis ciri – ciri
Susu yang diperah menggumpal berwarna
kuning
Suhu ambing dan putting akan
meningkat terasa hangat
Warna ambing merah
Ambing rusak
Penanganan
Dilakukan dipping setiap sebelum dan
sesudah
memerah
Pemerahan rutin setiap hari
Pencegahan
Pada saat memerah harus dituntaskan
Pemerahan rutin setiap hari
Pengobatan
Antibiotik pensillin 20cc secara IM
dexametazone 15
cc secara IM
47
Scabies
Terdapat benjolan seperti brokoli
disekitar rambing
Pengobatan
dibiarkan sampai kering
Pencegahan
kandang harus bersih diberiobat anti
kutu
Kegiatan kering kandang
Kering kandang terjadi pada saat umur
kandungan 7 bulan sampai menjelang kelahiran
pada saat kering kandang ternak tidak
diperah dan ternak diberi konsentrat lebih
banyak dengan tujuan agar ternak tidak sakit
atau ternak tidak lemah ataupun milk (roboh)
Recording kesehatan dan pengendalian
penyakit
- Memandikan sapi
Memandikan sapi dilakukan setiap hari 2
kali pada saat sebelum memerah
- Potong kuku
Potong kuku dilakukan sekali setiap tahun
- Vaksinasi
Untuk sapi perah tidak dilakukan vaksinasi
- Penyakit yang sering muncul di rearing
Sering terjadi luka – luka pengobatan
disemprotkan obat Immoxin 25 spray
- Penanganan limbah ternak
48
Penanganan limbah ternak dibuat untuk biogas
yang digunakan kebutuhan memasak setiap
harinya oleh petugas
- Kandang
Menggunakan model tell to tell model atap
monitor ukuran
Kegiatan di keswan dan IB
A. Inseminasi buatan
Alat:
Ember
Insemination Gun
Charter
Plastik glove
Thermos yang berisi N2 cair
Pinset
Bahan :
Straw
Sabun
Air
Cara:
isi ember dengan air ambil straw termos
menggunakan pinset taruh di dalam ember yang
berisi air tunggu kira – kira 15 detik
masukkan straw ke dalam insemination gun
potong ujung straw ke dalam menggunakan
charter dan bungkus dengan plastik pasang
plastik glove olesi dengan sabun kemudian
49
palpasi melalui rectum masukkan gun melalui
vulva hingga ujungnya masuk kecalam carpus
utheri kemudian terkanlah ganggang gun agar
semen keluar
B. PKB (pemeriksaan kebuntingan)
Bahan
Air
Sabun
Cara :
Cucilah tangan menggunakan air besih
Kemudian olesi tangan menggunakan sabun
Pegang ekor sapi menggunakan tangan kiri
Pespasi menggunakan tangan kanan sampar
ke rectum hingga
tempat diatas foetus
Rebahlah besarnya faetusr dengan hati –
hati
Hasil Ukuran sebesar Bola kasti Foetus berumur 2 bulan
C. Kesehatan Hewan
- Fotus prematur atau foetus mati
- Faktor pakan yang busuk sapi dalam keadaan
sakit jatuh atau terpeleset
- Gejala mengeluarkan darah terus menerus
pada saat sapi bunting
- Pertolongan sapi di palpasi cari foetus
terlebih dahulu kemudian ikatkan tali pada
leher kaki foetus ditarik sekuat tenaga
sampai foetus keluar
50
- Pengobatan antibiotik uteri 10 butir
antibiotik penstrep 20 ml secara intra
mucular
- Faktor kuku yang terlalu panjang kuku bisa
menjadi busuk karena kandang becek
- Gejala kaki sapi pincang
- Pertolongangan dilakukan pemotongan kuku
- Pengobatan antibiotik 20 ml secara intra
muscular vitamin B complek 20 ml secara
intra muscular
3.2.4 Kegiatan di SAPRONAK
Pembuatan saeprofeed
Saeprofeed adalah konsentrat untuk sapi perah
yang di buat dari bahan yang berkulitas
Kandungan nutrisi saprofeed
Kadar air
Kadar susu
Protein kasar
Lemak kasar
Serat kasar
TDN
CA
P
Vitamin, A, D, E
14%
10%
16%
7%
18
62%
0.8%-12%
0.6%-0.8%
Sesuai kebutuhan
Manfaat saeprofeed
Dapat meningkatkan produksi air susu
Dapat meningkatkan kualitas air susu
Dapat meningkatkan kesehatan susu
Aturan pakai
Sapi produksi setiap 2 liter air susu diberikan
1 kg kosentrat
51
Sapi kering berikan 2-4 kg per hari
Pedet berikan 1% dari berat badan
Kandungan air
Nama sample atau nama
bahan pakan
%
Kulit kacang
Pollard NE
Limbah ulat
White pollard
PJP
Bekatul
Promix
27.6%
10.2%
18.4%
10%
10.2%
18.6%
Uji kadar protein
Bahan:
Sample pakai 1 gr
Kjeltabs 1 butir
H2SO4 15 ml
HCL
Akal
Asam borax
H2O
Alat
Tabung reaksi
52
Digister
Foss (alat untuk distilasi)
Cara :
Timbang sampel pakan yang akan diuji
kadar protein sebanyak 1 gram setelah
itu sampel dihaluskan dengan cara
dibelender haruskan sampel dimasukkan
kedalam tabung reaksi yang sudah diisi
dengan tablet 1 butir tambahkan H2O
sebanyak 15 ml kocok sampel yang
berada di dalam tabung reaksi sampai
tercampur rata setelah itu masukkan
reaksi kedalam mesin diogister dan
tutup tunggu minimal 30 menit sampai
reaksi sempurna kemudian tabung reaksi
dimasukkan kedalam fors untuk
distelarsi yang sudah berisi cairan
Setelah distelasi di tambah beberapa
tetes HCL atau filtrasi lihat dan
amati reaksi sampai sempurna agak
kemerahan
Baca hasil
Rumus untuk mencari kadar protein
14.01x6.25 (sampel−tetraTiblanko)10
NHCl0.2%
Uji kadar abu
Bahan :sampel 3 gr
Alat :
Cawan
Tutup cawan
53
Tanur
Timbangan
Cara
Haluskan sampel terlebih dahulu menggunakan
eye lotee
Panaskan tanur sampai suhu 600 c
Kemudian timbang sampel yang akan diuji abu
Setelah itu tabung cawan yang telah berisi
sampel
Masukkan sampel kedalam tanur yang bersuhu
600 C
Kemudaina tutup cawan dan tanur
Tunggu selama 4 jam
Setelah digunakan selama 4 jam
Timbang cawan kembali untuk mengetahui kadar
abu
Uji kadar lemak
Bahan:
Sampel 1 gr
Detyl eter 75 ml
Air mengalir
Alat extrotiion iup
Soxtec
Kertas saring
Cara
Haluskan sampel terlebih dahulu menggunakan
cyclotev kemudian sampel ditimbang sebanyak 1
gr timbang extrorion iup kosong bungkus
sampel menggunakan kertas saring kemudian
masukkan sampel yang sudah halus ke dalam
extrortiion cup lalu masukkan kedalam mesin
54
soxtec lakukan proses boiling selama 20 menit
lakukan proses finising atau pembilasan
selama 30 menit tutup kran calf valve
condenses salam 10 menit tambah air tunggu
selama 5 menit angkat extortion cup kemudian
masukkan kedalam oven selama 30 menit
Hasil uji kadar lemak
Nama pakan atau
sampel pakan
%
SAEPRO I A
SAEPRO IIB
3.0
7
33.
33
Pembuatan mineral
Bahan :
Calcium karbonat 100 KG
Calsium pospat 25 kg
Vitamin AD3E 4500 gr
Cara :
Masukkan calsium kabornat dan pospat kedalam
mixer kemudian tambah vitamin AD3E sebanyak
4500 gr. kemudian mixer selama 5 menit setiap
pembuatan mineral sebanyak 300 kg
3.4 Kegiatan di PS Morodadi farm Srengat Blitar
A. Pemeliharaan ayam petelur fase starter
1. Perkandangan
Kandang digunakan adalah kandang clouse
house dengan tipe atap semi dengan lantai
dilapisi dengan litter (sekam)
Ukuran kandang
55
Panjang :100 M
Lebar :8 M
Tinggi :2.5 M
- Menyiapkan broder atau box indukan
Sanitasi
Litter disemprot menggunakan insektisida
(TH4) yang berfungsi untuk membunuh bakteri
Litter
Perlakuan litter
litter disemprot menggunakan larutan
formalin 35-37% dengan dosis 5-10 cc/ litter
air
Pemanas
Pemanas yang digunakan pada kandang clouse
house adalah hitter setiap satu box
indukan berisi 1 litter dengan suhu 32-33 c
2 Identifikasi bibit
Bibit menggunakan jenis stren hysex
Ciri – ciri fisik
Berat lebih tinggi
Pada bagian punggung terdapat warna coklat
dapat dilihat saat DOC
Rata – rata berat awal 36gr-38gr
3. Seleksi
Cara mengatasi ternak yaitu ternak ditangkap
menggunakan kedua
tangan kemudian diamati
Bagian yang diamati :
- Bentuk fisik
- Kloaka basah
- Kaki kuning
56
- Mata bulat bersinar
- Jengger berwarna merah
4. Recording
Pencatatan yang dilakukan meliputi :
Jumlah awal ternak atau DOC yang masak
Jumlah akhir ternak
Mortalitas
Penggunaan makanan
Produksi
mengamati kondisi indukan
Tabel: suhu di Broder
Umur (hari) Temperatur1-3 31-330C4-7 31-320C8-14 28-300C
15 seterusnya 28-290C
Kelembapan dalam kandang harus sesuai dengan kenyamanan
ternak
5. pemberian pakan
Jenis
Jenis pakan yang digunakan dalam fase starter
adalah crumble (butiran)
Keuntungan menggunakan pakan crumble
- Lebih cepat habis sehingga pakan tidak
berjemur
- Protein lebih tinggi
- Tidak mudah tercecer
Kerugian
- Tidak ekonomis (harga yang terlalu mahal)
57
- Menyulitkan ternak dalam pencernaan
karena pakan tidak mudah diserap oleh
usus
Pemberian pakan
Diberikan secara adlibitum (tidak terbatas)
pada minggu I dan pada minggu ke II sampai
seterusnya pakan diatur dengan feeding
program umur 0-3 hari pakan diterbar dikoran
sebanyak 50% dari total pakan yang diberikan
pada umur 4-21 hari pakan diberikan pada
nampan – nampan dan setiap hari dibersihkan
umur 14 hari mulai dilakukan pengenalan
temapt pakan secar bertahap
Bentuk tempat pakan
Bentuk tempat pakan berbentuk nampan
Pemberian minum
Air minum diberikan secara ad libitum dengan
frekuensi pemberian 2 kali sehari dalam
sehari dengan suhu 19-240C tempat yang
digunakan adalah Nipple
6. Culling
- Keuntungan culling
Meningkatkan produksi
Memutus penghubung penyakit
Lebih efisien tenaga dan waktu
- Saat melakukan culling
Setiap saat
Pada saat DOC datang
Pada saat masa pertumbuhan adanya
penyakit
58
Ciri – ciri ayam yang di culling
Kloaka kering
Kaki putih
Jengger mengkerut
Tulang sipit jari
Bentuk badan dari atas segitiga
Tabel Pemberian penerangan
Umur Duras
i
Pemadama
n0-3
hari
0-7
hari
8-14
hari
15
hari
keata
s
24
jam
23
jam
21
jam
21
jam
24.00-
01.00
24.00-
03.00
18.00-
05.00
Keterangan
Apabila pada umur 14 hari berat badan belum
standart maka program gelap 3 jam boleh
dilanjutkan maksimal 3 minggu dan pada minggu
keempat harus gelap total selama 12 jam
59
Pencegahan dan pengobatan penyakit
Di lakukan vaksinasi seperti
ND KILL secara IM (Intra Muscular) dosis 0,5
ml per ekor
AI (Afian Influenza ) secara IM(Intra
Muscular) dosis 0,5 ml per ekor
Sanitasi kandang setiap hari menggunakan obat
sebagai berikut :
TH4 dengan dosis 300 ml TH4 di tambah dengan
160 L air
Biocyd dengan dosis 375 ml Biocyd di tambah
dengan 160 L air
B. Pemeliharaan ayam petelur fase grower
1. Perkandangan
Atap kandang utama pada pemeliharaan fase
grower adalah tipe atap monitor di dalam
kandang utama terdapat kandang battrey
dan diberi alas karet plastik dengan
kapasitas 2880 ekor tiap 1 kandang battery
terdiri atas 3 box kandang battler setiap 1
box kandang berisi 2-3 ekor ayam ukuran
kandang utama :
- Panjang : 80 meter
- Lebar :6 meter
- Tinggi :3 meter
Ukuran kandang battrey per boxnya
- Panjang :60 cm
- Lebar :30 cm
60
- Tinggi :30 cm
Keuntungan menggunakan kandang battrey
- kandang tetap bersih
- Mencegah kanibalisme dan kompetisi pakan
- Telur tetap bersih
- Kandang bersih
Kekurangan menggunakan kandang battrey
Biaya lebih banyak
2. Recording produksi
- Populasi ternak
- Feed intake (konsumsi pakan)
- Water intake (untuk mengetahui konsumsi
air yang benar – benar di minum ayam)
- ID pakan (identitas pakan)
- Mortalitas (perawatan kematian)
3. Pemberian pakan
Pakan uang diberikan pada umur 0-13 minggu
adalah all mash sedangkan pada umur 13-15
minggu adalah crumble dengan kadar protein
18-22% frekuensi pemberian 2 kali tiap hari
pagi dan sore
Umur (hari) Pakan Ratio0-14 hari
15-21 hari
22-28 hari
29-31 hari’
510
510-
520
510-
520
100%
75%-25%
50%-50%
25%-75%
61
32-34 hari
35-37 hari
38-40 hari
41-43 hari
43 hari
510-
520
520
GT
G-T2
G-T3
G12-
II
100%
100%
100%
100%
100%
Makanan tambahan
makanan tambahan yang digunakan berupa
great
4. Pemberian air minum
Air minum diberikan secara terus menerus
(adlibituan) air minum diberikan menggunakan
Nipple
Pemberian supplement yaitu berupa
vitamin yang ciampur dengan pakan (dikocor)
5. Program pengurangan pencahayaan (lighting
program)
Tujuan
- Memacu proses pembentukan hormon
- Untuk mengurangi stress dan memperbaiki
respons imuinitas
Tabel Jadwal pengurangan pencahhayaan
Umur Durasi0-3 hari 24 jam
62
4-7 jam
8-14 jam
15 hari
23 jam
21 jam
12 am
6. pencegahan dan pengobatan penyakit
Untuk pencegahan penyakit dilakukan
kegiatan
Penyemprotan battery 3 kali sehari
Penyemprotan lingkungan 2 kali setiap minggu
Pembersihan peralatan seperti nipple, tempat
pakan drip cup
Vaksinasi
Tujuan
- mencegah ternak terserang penyakit
- Membermtuk kekebalan tubuh
C. Pemeliharaan ayam petelur periode layer
1. Perkandangan
Menggunakan model kandang battery dengan di
isi 2 ekor setiap
Box battery dan kandang utama menggunakan
Tipe atap monitor
Ukuran kandang
Panjang kandang battery :45 m
Lebar kandang battery :6.5 m
Tinggi kandang battery :6.5 m
Panjang tempat pakan
Kedalaman tempat pakan
Keuntungan kandang battery
Telur lebih bersih
Mencegah penyebaran penyakit
63
Tidak terjadi kompetisi pakan
Kandang tetap bersih
Mencegah terjadinya kanibalisme (ternak
memakan ternak yang lain)
2. Recording
Recording produksi
Jumlah telur normal maupun abnormal
Jumlah telur retak maupun lembek
Produksi telur setiap hari
Recording kesehatan
Pemberian vitamin
Penambahan supplement
3. Pemberian pakan
Jenis ransum
Jenis pakan yang digunakan pada fase layer
adalah all mash (tepung)
Bentuk fisik
All mash (tepung)
Keuntungan menggunakan pakan all mash
Pakan tidak mudah tumpah
Mudah dicerna oleh ternak
Lebih efisien
Kerugian menggunakan pakan all mash
Lebih lama habis karena berbentuk tepung
Kualitas
Protein tinggi
Kuantitas
Pemberian pakan setiap hari adalah 116
gr/ekor/hari
Cara penyajian /penempatan (frekuensi)
64
Pakan ditaruh pada tempat yang terbuat dari
pipa yang sudah dibelah menjadi 2 pakan
ditaruh menggunakan gayung
Makanan tambahan dan feed supplement
Makanan tambahan adalah makanan yang
diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
ternak. antara lain pakan tambahan yang
diberikan adalah greet dan vitamin yang
dicampur pada pakan ternak
Bentuk tempat pakan
Bentuk tempat pakan adalah cekung yang
terbuat dari pipa bentuk tempat pakan cekung
supaya pakan tidak tumpah
4. Pemberian minum
Frekuensi pemberian
Pemberian air minum diberikan secara
adlibitium (terus menerus)
Feed supplement
Penambahan supplement supaya ternak tetap
sehat dan kebutuhan nutrisi terpenuhi
- vitamin dengan dosis 100 gr vitamin
ditambah dengan 1500 ml air untuk 900 ekor
ayam diberikan secara per OS dengan dicampur
pada pakan ternak (di kocor)
5. Culling
Manfaat dan keuntungan culling
Produktifitas stabil
Mencegah Penularan penyakit
Pengobatan pada ternak sakit lebih mudah
Saat melakukan culling
Pada umur 1 hari
Pada saat – saat tertentu (setiap hari)
65
Pada saat adanya gejala penyakit yang
menyerang
Pada saat produksi menurun sekitar 75%
6. Pencegahan dan pengobatan penyakit
Umur 25 minggu di beri Vaksin ND AVINEW
secara spray (semprot) pada bagian semua
lubang
umur 28 minggu diberi vaksin ND KILL secara
IM (intra Muscular)
pemberian antibiotik dengan dosis 0,5 ml
disuntikan pada daerah paha IM(Intra
Muscular)
Pengobatan penyakit
Apabila ternak sakit maka diberi Antibiotik
secara IM
7. Replacement (peremajaan)
Di PS morodadi farm tidak dilakukan
peremajaan karena ternak yang tidak produktif
langsung dilakukan culling
Ciri – ciri ayam yang culling produksi
menurun
Warna paruh kuning
pial dan jengger mengkerut
Bentuk badan dilihat dari atas segitiga
Tulang supit hanya selebar jari
Kloca kering
8. Pemungutan produksi
Frekuensi pengambilan telur (waktu)
66
Pengambilan telur 2 kali setiap hari yaitu
pagi pada pukul 09.00 dan sore hari pada
pukul 15.00
Tujuan pengambilan telur 2 kali adalah :
Agar telur tetap bersih
Mencegah telur di makan oleh induk
Untuk menghindari telur menumpuk
Karena jam menelur setiap ternak berbeda
Cara penyimpanan telur / kemasan
Telur yang sudah diambil di taruh pada extray
plastik kemudian dipindah pada extray karton
dan disimpan dalam gudang telur
10. Pemasaran hasil
Pemasaran telur di PS Morodadi farm dilakukan
setiap hari dengan menggunakan truck
pemasaran telur di lakukan diluar kota Blitar
seperti Jakarta , Papua
Tujuan pemasaran telur setiap hari
Menghindari penumpukan telur di gudang
telur
Supaya telur tidak membusuk karena
pemasaran dilakukan di luar kota
Produk di jual dalam bentuk telur utuh
Pemasaran hasil dan metode penjualan
Telur dijual di luar kota Blitar seperti
Jakarta papua
Metode penjualan
Telur ditaruh pada extray plastik kemudian
dipindahkan pada extray karton kemudian
dipindah pada poultry farm (tempat pemasaran)
lalu telur di pasarkan
11. Sanitasi dan penanganan limbah
67
Sanitasi kandang dilakukan setiap 3 kali
menggunakan obat
TH4 300 ml TH 4 dicampur dengan 160 L air
Blocyd 375 ml biocyd dicampur dengan 160 L
air
Frekuensi pengambilan limbah kotoran ayam
Pengambilan kotoran ayam menentu menunggu
kotoran ayam menumpuk
Pemanfaatan kotoran ayam
Pemanfaatan kotoran ayam sebagai pupuk
pertanian
Penyakit yang sering menyerang
Berak hijau
Cirri-ciri :
- warna feses hijau
- Ternak lemas
Pengobatan menggunakan antibiotik
LA dengan dosis 0,5 ml per ekor
68
BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHANNYA
MASALAH
1. Kurangnya sanitasi sehingga banyak dijumpai ternak
yang terkena scabir
2. Jumlah konsentrat yang diberikan kurang
PEMECAHAN
1. Ternak yang terkena scabies disendirikan kemudian
diberi obat. Sanitasi kandang dan ternak lebih
ditingkatkan dengan cara ternak dimandikan
menggunakan desinfektan (Akodan dan Indodan)
2. kosentrat di tambah dengan bungkil kedelai
69
BAB V
POSPEK PENGEMBANGAN USAHA
Usaha peternakan kambing di Indonesia sangat
bagus untuk dikembangkan karena didukung oleh
beberapa faktor antara lain :
1. tersedianya tenaga kerja yang sangat banyak
70
2. adanya tenaga kerja yang berkualitas
3. persaingan di dunia bisnis masih sedikit
4. peternakan kambing boer sangat dibutuhkan dalam
waktu kedepan seiring
dengan permintaan daging
5. Mudahnya perawatan kambing boer
Dari faktor pendukung tersebut. Usaha peternakan
kambing boer lebih baik prospek pengembangan usaha
kambing boer sangat baik karena pemeliharaannya yang
mudah pertumbuhan berat badan yang baik dan didukung
dengan harga daging yang tinggi sehingga keuntungan
peternak lebih banyak.
71
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pemeliharaan kambing boer dipengaruhi faktor yaitu
breeding, feeding manajemen apabila 3 faktor tersebut
diperhatikan maka akan banyak sekali peternakan di
Indonesia yang maju dan berkembang dengan baik.
kesimpulan yang didapat dari kegiatan praktik kerja
industri di FAPET UNIBRAW yaitu:
1. Mendapatkan ilmu dan pengalaman yang baru
2. pemeliharaan kambing boer dengan baik
3. hasil keturunan yang baik setelah di IB
72
BAB VII
LAPIRAN – LAMPIRAN
1. Kodestraw
Tanggal Petug
as
Wilayah Pabrik Kode
bill
Kode
beth
Nama
bull20.03.2
014
Tato
k
Pujon
kidul
BBIB
Singos
ari
30664
30664
30664
30664
LL001
LL034
LL034
LL034
Hostoms
y
Hostoms
y
Hostoms
y
Hostoms
y
2. Sejarah singkat fakultas peternakan
brawijaya (FAPET)
Laboratorium fakultas brawijaya berdiri
pada tahun 1988 yang dahulunya diberi nama
Reset taman ternak sumber sekar yang menkalin
hubungan kerjasama dengan NUFICK Belanda dengan
fasilitas sebagai berikut:
1 unit garasi
73
1 unit kantor
1 unit green house
1 unit kandang unggas
1 unit kandang sapi perah yang direnovasi pada
tahun 2005
1 unit kandang metabolise
1 unit prosesing pakan ternak
1 unit kandang kamnbing dan domba
1 listrik 3 fase 6600 watt
Perawat telepon kantor depan 462930 dan kantor
belakang 5312925
Pada tahun 1992-1993 kanotr fakultas peternakan
brawijaya (FAPET) mendapat bantuan dari IOM
(Ikatan Orangtua Mahasiswa) berupa:
Pintu gerbang
Pavingstone
Drainase air
Pada tahun 2002-2003 mendapat bantuan dari
Dispet tingkat JATIM berupa 10 ekor sapi perah
ANALISA USAHA TANI SAPI PERAH
Di ketahui ternak Dewasa 5 ekor @ 12.000.000
Ternak Kering 1 ekor @
10.000.000
Anak Jantan 1 ekor @
6.000.0000
SAPROTALA
74
NO NAMA BARANG JUMLAH HARGA SATUAN UE NS1 Kandang 1 25.000.000 30
tahun
25%
2 Milkcan 3 500.000 10
tahun
25%
3 Sabit 1 30.000 1
tahun
2%
SAPROHAPAK
NO NAMA BARANG JUMLAH HARGA SATUAN UE1 Kaleng 2 7.000 2 bulan2 Bak 1 12.000 2 bulan3 Saringan 1 2.000 2 bulan4 Sikat 1 2.000 2 bulan
Pakan untuk 1 hari
-runput Gajah 2 bentel @ 15.000
Sewa tanah untuk penanaman rumput Gajah Rp
60.000 per tahun
-tebon atau jagung 3 bentel @ 5.000
-Gamblong 20 kg @ 1.750
-Saepro 50 kg @ 2.400
-dedak 3 kg @ 2.000
Air susu 50 Liter per hari @ 4.200
Pupuk 500.000
INPUT TETAP
Kandang NS=20%x25.000.000= 5.000.000 100
Penyusutan =25.000.000-5.000.000x1=55.555,54 3012Milkcan NS=25%x500.000=125.000 100
75
Penyusutan =500.000-125.000x1=3.125x3=9375 1012
Sabit NS=2%x30.000=6.000 100Penyusutan = 30.000-6.000x1=2.000
1 12Sewa tanah 60.000 per tahun=5.000 per bulan
Total input tetap
Kandang = 55.555,54
Milkcan = 9.375
Sabit = 2.000
Sewa tanah = 5.000+
Rp 71.9350,54
Input variabel
Rumput Gajah 30x2x15.000= 900.000
Tebon 30x2x5.000 = 450.000
Saepro 30x50x2.400 =3.600.000
Dedak 30x3x2.000 = 180.000
Gamblong 30x20x1.750 = 1.050.000
Bak 1x12.000:2 =
6.000
Saringan 1x2.000:2 = 1.000
Kaleng 2x7.000:2 =
7.000
Sikat 1x2.000:2 = 1.000+
Rp
6.195.000
Output
Air susu 30x50Lx4.200 =6.300.000
Pupuk = 500.000+
Rp6.800.000