76
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan “WIYATA BAKTI” merupakan sekolah menengah kejuruan di bidang peternakan, seiring dengan permintaan kebutuhan daging, susu, dan, telur yang terus meningkat disetiap tahunnya maka dari itu sekolah SMK PP “WIYATA BAKTI” Sengkaling Malang ingin menyiapkan tenaga yang terampil dibidang peternakan dengan mengadakan kegiatan Praktik Kerja Industri yang diadakan di beberapa tempat agar tercapainya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam bidang peternakan. Dengan berkembangnya peternakan dan didukung kemajuan teknologi maka semakin banyak pada sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang disediakan oleh SMK PP “WIYATA BAKTI” Sengkaling. 1.2 Tujuan PRAKERIN 1. untuk meningkatkan kompetensi penguasaan ilmu peternakan 2. memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan ilmu secara aktual 3. untuk menambah pengetahuan sikap, ketrampilan dalam bidang peternakan 1.3 Manfaat PRAKERIN

ARIF KURNIAWAN 1 2

Embed Size (px)

Citation preview

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan

“WIYATA BAKTI” merupakan sekolah menengah kejuruan di

bidang peternakan, seiring dengan permintaan

kebutuhan daging, susu, dan, telur yang terus

meningkat disetiap tahunnya maka dari itu sekolah SMK

PP “WIYATA BAKTI” Sengkaling Malang ingin menyiapkan

tenaga yang terampil dibidang peternakan dengan

mengadakan kegiatan Praktik Kerja Industri yang

diadakan di beberapa tempat agar tercapainya sumber

daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam bidang

peternakan. Dengan berkembangnya peternakan dan

didukung kemajuan teknologi maka semakin banyak pada

sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang disediakan

oleh SMK PP “WIYATA BAKTI” Sengkaling.

1.2 Tujuan PRAKERIN

1. untuk meningkatkan kompetensi penguasaan ilmu

peternakan

2. memberikan kesempatan pada siswa untuk

mengaplikasikan ilmu secara aktual

3. untuk menambah pengetahuan sikap, ketrampilan

dalam bidang peternakan

1.3 Manfaat PRAKERIN

2

1. untuk menambah pengetahuan para siswa dalam

bidang peternakan

2. menambah wawasan tentang peternakan dengan baik

3. menambah pengalaman dalam bidang peternakan

1.4 Alasan Pemilihan judul

Seiring berkembang peternakan di Indonesia yang

tumbuh pesat, maka dari itu saya ingin memberi tahu

kepada masyarakat bagaimana cara beternak dengan baik

melalui laporan yang saya susun ini.

BAB II

PERSIAPAN

2.1 Rencana kegiatan

1. Labolatorium Lapang FaPet UB

-Pemeliharaan Sapi potong

-Pemeliharaan Sapi perah

-Pemeliharaan kambing boer

-Pengambilan Semen

2. koperasi’’SAE” Pujon Malang

-UNIT REARING

-UNIT SAPRONAK

-UNIT PRODUKSI

-UNIT PETERNAKAN

3 PS Morodadi farm Srengat Blitar

-Pemeliharaan ayam fase Starter

3

-Pemeliharaan ayam fase Grower

-Pemeliharaan ayam fase Layer

2.2 Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan selama pelaksanaan PRAKERIN

sebagai berikut :

a. 17-03 Maret 2014 : Pembekalan

b. 10 Maret – 10 Mei 2014 : Kegiatan

Prakerin

c. 15 Mei- 31Mei 2014 : Penyusunan laporan

d. 02-04 Juni 2014 : Pengumpulan

laporan uuntuk ujian

e. 06-07 Juni 2014 : Seminar hasil

lapoaran Prakerin

f. 09-13 juni 2014 : Ujian laporan

Prakerin

g. 17-19 juni 2014 : revisi dan

pengumpulan laporan

Prakerin

2.3 Potensi Wilayah

Batasan wilayah

Sebelah Barat : Kota batu

Sebelah Timur : Kabupaten Lumajang

Sebelah Selatan : Kabupaten Blitar

4

Sebelah Utara : Kabupaten Pasuruan

Berada di Jl raya Apel no 54 Sumber Sekar dan

berada di 505 dari permukiman air laut dengan

temperatur suhu padi 26.810C siang 27.050C dan sore

270C-310C sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman

jeruk dan lahan pertanian maka tidak salah apabila

banyak dijumpai kebun jeruk dan lahan pertanian yang

cukup luas di daerah ini yang berkembang dengan baik

dan di dukung dengan SDA(Sumber Daya Alam) yang

sangat baik

5

BAB III

PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan lokasi

Waktu / tanggal Lokasi10 Maret 29 Maret 2014

1 April 19 April 2014

22 April 10 Mei 2014

Koperasi Pujon

Malang”SAE”Pujon

Lab. FAPET Universitas

Brawijaya

Morodadi Farm Srengat Blitar

3.2 Kegiatan Produksi

3.2.1 Pemeliharaan Cempe

1. Kegiatan pra partus

Kambing yang bunting tua atau akan

melahirkan harus diisolasi pada kandang

khusus syarat kandang isolasi:

- Kandang tidak panggung

- lantai dilapisi dengan papan kayu dan

anyamanan bambu dengan jarak 2-3 cm dan

dilengkapi tempat minum

Pemberian pakan dan air minum

Pemberian pakan dan minum cukup untuk

persiapan partus dengan kandungan protein 18-

20% Imbangan protein 1:3 2 minggu menjelang

partus dilakukan stiming up pakan ditambah

seperempat dari biasanya air minum disediakan

6

adlibitum (terus menerus).Pemberian DCP die

calcium phospat

Menyiapkan alat dan bahan untuk proses

partus

Alat

Gunting

Spuit

Tisu

Kain

Bahan

Vaseline putih steril

Betadine

Hormon oxytocin 1 ml per 25 kg

berat badan

Akohol 70%

Vitamin

Antibiotik

Pengamatan proses kelahiran

A. Tanda – tanda ternak akan melahirkan

- Anoreksia (nafsu makan menurun)

- Tulang pelvis pada daerah pangkal ekor

akan cenderung

cekung

- Ambing dan putting akan membesar dan

kencang

2. Kegiatan Partus

Partus adalah proses pengeluaran

foetus dari tubuh induknya

B. Proses kelahiran

- Servic akan membuka 3-6 jam sebelum

partus

7

- Selaput amnion yang berisi cairan

ketuban bersama kedua

kaki depan dan moncong serta anggota

tubuh yang lain

akan keluar

- Setelah 4-6 jam terjadi postpartus

plastena akan keluar

dengan sendirinya partus (kelahiran)

partus adalah proses

pengeluaran dari tubuh induknya

Pertolongan apabila terjadi kesulitan

dalam partus

Pada saat moncong dan kaki depan

mulai keluar kira-kira 10 cm

- Pada saat moncong dan kaki depan mulai

keluar kira-kira 10 cm maka kita bantu

untuk mengeluarkannya dengan cara menarik

foetus sesuai dengan rejaan induk. Jika

fotus sudah keluar bersihkan lendir pada

daerah mulut dan hidung agar foetus dapat

segera bernafas

- Jika terjadi kesulitan pernafasan maka

angkat kaki belakang foetus diurut pada

bagian abdominal atau perut menuju ke

leher

- Kemudian potong tali pusar 5-10 cm dari

pangkalnya

- Setelah itu diberi anti septik maupun

yodium tintur atau betadine

- Sedangkan untuk induk diberi anti

biotik dan vitamin untuk mengeluarkan

plasenta

8

- Apabila plasenta tidak keluar dari 1x24

jam maka disuntikkan hormon oxitoxin

Kegiatan Post Partus

- Kambing disendirikan pada kandang

khusus

- Cempe didekatkan pada induk untuk melatih

sifat ke ibuan (Mothering ability)

- Beberapa menit kemudian cempe akan

menyusu sendiri pada induknya

- Jika induk tidak memproduksi air susu

atau kolostrum maka harus dibuatkan

kolostrum buatan dengan komposisi sebagai

berikut

- Air susu sapi 500 ml

- Kuning telur 2 butir

- Minyak ikan 1 sendok teh

- Madu 1 sendok makan

Semua bahan dicampur

- Cara Pemberian

Umur 0-3 hari diberikan setiap 2 jam

sekali

Umur 3 hari diberikan 2 kali sehari

maksimal 10 % dari Berat Badan

- Kandungan kolostrum

- Protein yang tinggi

- Imunogoblin atau anti bodi

- Laxantia atau mengeluarkan mukomum (tai

gagak)

- Mengandung 10 kali lipat vitamin A dari

air susu biasa

Model Kandang

9

Cempe dan induk ditempatkan pada kandang

group pents ukuran kandang

- Panjang : 200 cm

- Lebar :

140 cm

- Tinggi : 150 cm

- Panjang tempat pakan :

140 cm

- Lebar tempat pakan :

40 cm

- Kedalam tempat pakan :

20 cm

Keterangan Model kandang dapat

dilihat

Pada lampiran hal…..

4.Pemberian pakan dan air minum

- Makanan pokok cempe adalah air susu

murni umur 0-3

- Hijauan di berikan pada saat cempe umur

2 minggu sedikit

demi sedikit

- Air minum diberikan secara

adlibitum(terus menerus)

5. Perawatan rutin

Terpisah dengan induk

- Menjaga kesehatan dengan cara pemberian

vitamin A setiap 1 minggu sekali selama 3

bulan

- pemberian air susu ditambah 1%

dari biasanya

- sanitasi kandang dilakukan

setiap hari

10

- pemberian vaksin dilakukan sejak

umur 8 bulan dengan vaksin sebagai berikut

- brucellosis 1 ml setiap 25 kg

Berat Badan diberikan secara IM

(Intra Muscular)

- pneumoni (radang paru) 1 ml

setiap 25 kg Berat

Badan diberikan secara IM

(Innra Muscular)

- deworning (cacingan) setiap 3

bulan sekali menggunakan obat

kalbasen 0,2 ml setiap 10 kg

Berat Badan pengobatan

diberikan secara per.Os

dovenix 1 ml setiap 25 kg Berat

Badan pengobatan secara di

berikan secara SC (Sub Cutan)

Satu populasi dengan induk

- menjaga kesehatan dengan cara

pemberian

vitamin A setiap satu minggu

selama 3 bulan

- sanitasi kandang dilakukan

setiap ha

- pemberian vaksin dilakukan sejak

umur 8 bulan dengan

vaksin sebagai berikut

- brucellosis 1 ml per 25 kg BB

secara IM

- pneumoni (radang paru) 1 ml per

25 kg BB

11

secara IM

- deworning (cacingan) setiap 3

bulan sekali

menggunakan obat

-kalbasen 0,2 ml setiap 10 kg Berat

Badan pengobatan

dilakukan secara per Os

-dovenik 1 ml setiap 25 kg Berat

Badan pengobatan

dilakukan secara SC (Sub Cutan)

6.Penanganan penyakit

- tempatkan ternak pada kandang

isolasi apabila di

jumpai

ternak yang sakit

- lakukan pemeriksaan dan beri

perlakuan sesuai dengan

statusnya ( stadium selanjutnya)

suhu tubuh, denyut

jantung

- setelah sembuh kembalikan ternak

ke tempat semula dan beri perlakuan

khusus

- apabila dijumpai kematian

(ternak mati) lakukan patologi (bedah

bangkai) untuk diambil preparat

(sampel) untuk di uji dilabolatorium

3.2.2 Pemeliharaan Kambing

Dara

Kambing dara adalah kambing yang

lepas sapih umur 3 bulan sampai

beranak pertama kali

12

1. Tujuan pemeliharaan kambing dara

- menyiapkan calon induk yang

produktif

- mempunyai daya tahan tubuh yang

sangat kuat

- untuk memiliki sifat Mothering

ability (sifat ke ibuan)

Dewasa kelamin umur 6-8 bulan

saat tepat untuk dikawinkan pada umur

12-14 bulan

Dewasa tubuh 10-12 bulan 7

sampai 9 jam setelah tanda-tanda

birahi saat yang tepat untuk di IB

2. Pemberian pakan dan minum

-pakan diberikan sesuai dengan Berat

Badan ternak dan status ternak

(cempe, dara atau induk)

- kambing dara hijauan yang

diberikan adalah 7-8 % dari Berat

Badan ternak

- konsentrat yang diberikan adalah

1-2 % dari Berat Badan ternak dengan

kandungan protein 18-20 %

- Air minum diberikan secara

Adlibitum (terus- menerus)

3. Model kandang

Kandang yang digunakan adalah

group pen atau kelompok dengan

kapasitas 7-8 ekor dengan ukuran

sebagai berikut :

Panjang : 460 cm

Lebar : 140 cm

13

Tinggi : 118 cm

Panjang tempat pakan : 46 cm

Lembar tempat pakan : 130 cm

Kedalaman tempat pakan : 19 cm

Model kandang dapat dilihat pada

gambar lampiran

.hal

Keuntungan menggunakan kandang

group pents

- menghemat biaya dan tenaga kerja

- menghemat waktu

Kerugian menggunakan kandang

group pent

- sering terjadi kompetisi pakan

- penyebaran penyakit lebih banyak

atau cepat

- sulit melakukan pengontrolan

- grafik pertumbuhan ternak tidak

merasa

- sanitasi

4. Recording

Recording adalah kegiatan mencatat

segala sesuatu yang berhubungan

dengan ternak

Tujuan recording

-memudahkan perkembangan dibidang

breeding

- memberikan informasi kepada

petani atau peternak

- mencegah terjadinya inbreeding

- Macam-macam recording

14

recording reproduksi

- tanggal kelahiran

- tanggal perkawinan

-tanggal PKB (Pemeriksaan

Kebuntingan) 40 hari post konsepsien

recording produksi

- tanggal partus

- tanggal mulai diperah

- tanggal kawin lagi

- tanggal kering kandang (30-45

hari)

- produksi setiap hari

recording individu

- nama ternak

- jenis kelamin ternak

- tanggal lahir

- nomor register

- ciri khas ternak

- catatan Tetua (sil-sila)

-recording pertumbuhan

- parameter (kegiatan keseluruhan)

- berat lahir

- berat sapih

- grafik pertumbuhan

5. Sinkronisasi Birahi

- Sinkronisasi birahi ada 2 macam

I penyuntikan hormon hari ke 1

kemudian di IB pada

hari

ke 4

15

II penyuntikan hormon hari ke 1

kemudian di ulang pada hari ke 11 dan

di IB pada hari ke 14

hormon yang disuntikkan

-Lute Lyse 1 ml per 40-50 kg darri

berat badan secara

IM (Intra Muscular)

hal-hal yang harus diperhatikan pada

saat sinkronisasi

- hindarkan ternak dari pejantan

- berikan Die calcium pospat (DCP)

- Hindarkan hijauan dengan kadar

air yang tinggi

- ciptakan suasana yang tenang

(comfor leasure)

- jika foetus tidak di inginkan

dapat di sinkronisasi

kelebihan sinkronisasi

- dapat menyerempakan birahi dalam

satu waktu

- dapat menentukan kapan saat yang

tepat untuk di IB

- Sinkronisasi dilakukan atau

direkomendasi untuk program

penelitian dan risert

kekurangan sinkronisasi

- dapat merusak siklar birahi

ternak

- jika dilakukan dalam waktu yang

lama akan merusak organ reproduksi

- dapat mengakibatkan kemandulan

6. IB (Inseminasi Buatan)

16

IB adalah mendeposisikan semen

didalam servic untuk

terjadiny

a ovulasi atau conception, vertilisasi

pertimbangan dalam melakukan IB

- jenis ternak

- bangsa dan tipe ternak

- fase estrus

- bibit yang di inseminasikan unggul

- aspek ekonomis (muroh, terjangkau)

Alat :

inseminasi gun

Plastik sheet

Container

Gunting

Pinset

Speculum

Headlem atau senter

Bahan :

N2 cair

Vaseline putih steril

Tisu

Prosen semen atau straw

Air untuk thowing

Langkah kerja

- amati kondisi ternak (estrus

atau tidak estrus)

- melakukan anamnese (menanyakan

riwayat)

- melakukan tindakan IB

- handling ternak kambing yang

birahi

17

- angkat kaki bagian belakang

keatas

- masukan speculum arah vertikal

- amati posisi servic searah jarum

jam yang sudah diolesi Vaseline

- kemudian lakukan thowing selama

10-15 detik

- pasang straw pada IB gun

- gunting ujung straw 1-2 cm

- masukan plastik sheet dan kunci

- diposisikan ujung gun pada

servic pada posisi 3

- rapikan alat dan bahan yang

digunakan

- lakukan pencatatan

7. Deteksi birahi dan kebuntingan

deteksi birahi

Waktu yang tepat untuk melaksanakan

waktu pemeriksaan birahi

1.pagi hari sebelum ada aktivitas

perlakuan kepada

trnak

2.sore hari sebelum atau sesudah ada

aktivitas di

kandang

3.malam hari pada pukul 22.00

cara yang digunakan untuk mendeteksi

birahi

- mengamati tanda-tanda dan

tingkah laku ternak

18

- menggunakan kalender linier atau

sirkuler

- menggunakan pejantan pengusik

atau tiser

- menggunakan zat warna yang

ditempel pada pangkal

ekor

- menggunakan dremeski (alat untuk

mendeteksi birahi

dengan PH) apabila PH 300

normal.>300 birahi >400

bunting

- periode dan tanda-tanda birahi

pre heat (pro estrus)

- berusaha mencium dan menaiki

ternak yang lainnya

- mau dinaiki temannya

- kelihatan gelisah atau

menghendaki perhatian

- vulva membengkok dan berwarna

merah

heat (estrus)

- vulva membengkok dan

mengeluarkan cairan berwarna bening

- suhu tubuh akan naik

- telinga aktif penuh perhatian

- Nafsu makan menurun (Anoreksia)

- produksi menurun

post heat (estrus)

Ekor Nampak kotor dan dijumpai

cairan yang sudah

mengering

19

Tidak mau dinaik ternak

lain

Alat kelamin

sedikit mengelurkan darah

lama birahi dan siklus birahi

Birahi muncul pada 3-5 minggu post

partus

Lama birahi sekitar 6-36 jam (rata-

rata 18 jm)

Ternak normal siklus birahi 17-21

hari (rata-rat 20

hari)

kelainan birahi

An estrus (tidak birahi)

Disebabkan karena ovarium yang tidak

berkembang

Karena faktor genetik

Manajemen pakan yang tidak benar

Cara mengatasi: injeksi hormon

gonadotropin dengan dosis 1 ml setiap

40-50 berat badan diberikan secara IM

(Intra Muscular)

Pemberian pakan yang bagus

- birahi tidak teratur

tidak normal biasanya terjadi pada

sapi yang masih

muda

- birahi tenang (silent head)

20

Sekitar 15-26% kambing mengalami

birahi tenang tetapi jika dikawinkan

terjadi fertilisasi

KEBUNTINGAN (PREGNANCY)

Saat sel telur dibuahi oleh sperma

didalam rahim menjadi rahim sampai

waktu melahirkan lama kebuntingan

ternak kambing 150 hari (5 bulan)

lama kebuntingan di pengaruhi oleh

beberapa factor

- bangsa

- umur

- frekuensi beranak

- jenis kelamin foetus

2. Tanda-tanda bunting

- tidak muncul birahi lagi

- terjadi perubahan perilaku

(tempranen yang tinggi)

- suka menyendiri

- berat badan meningkat

- perut sebelah kanan membesar

- ambing semakin membesar

- nafsu makan meningkat

8.Perawatan rutin

Pemberian pakan

Beberapa pertimbangan dalam

pemberian pakan

- ekonomis (harga terjangkau)

- mudah didapat (ketersediaan

cukup)

- memenuhi zat yang dibutuhkan

oleh tubuh

21

- pakan digunakan untuk mentenen

(pokok hidup)

- basal metabolis (kecernaan

didalam rumen)

- regulasi suhu tubuh

- memenuhi kebutuhan untuk

produksi dan reproduksi (kebuntingan,

produksi air susu dan siklus birahi)

memandikan ternak

- mandi basah menggunakan sabun

atau desifektan

- mandi kering dengan cara

memotong bulu yang kotor ataupun

menyikat bulu yang kotor

tujuan memandikan ternak

- menjaga kesehatan ternk

- menghindari dari kontammasi

feses dan urine

- menjaga produktifitas

- supaya peredaran darah luncar

- produksi cenderung meningkat

potong kuku

Potong kuku dilakukan setiap satu

bulan sekali dengan menggunakan

gunting kuku

pengobatan ternak (vaksinasi)

Deworning dilakukan setiap 3 bulan

sekali

Vitamin AD3E dilakukan setiap 2

minggu sekali

Vaksinasi rutin (antrax dan pneumoni

setiap 1tahun sekali)

22

9. Penanganan penyak

- Tempatkan ternak pada kandang

isolasi bila dijumpai

ternak

yang sakit

- Lakukan pemeriksaan dan beri

perlakuan sesuai

dengan status (stadium sakitnya)

sampai sembuh

- Setelah ternak berhasil sembuh

kembalikan ke tempat semula dan beri

perlakuan khusus

- Jika dijumpai kematian kematian

lakukan patologi (bedah bangkai)

untuk diambil preparat (sampel)

3.2.3 Pemeliharaan Kambing Induk

Kambing induk adalah kambing

yang melahirkan pertama kali sampai

ternak tersebut diafkir

1.Tujuan pemeliharaan kambing induk

- sebagai generasi penerus untuk

memperoleh keturunan yang unggul

- untuk menghasilkan daging terutama

induk yang diafkir

- kotoran sebagai pupuk

2. Pemberian pakan dan minum

- pemberian pakan diberikan seperti

biasanya dan ditambah ¼ bagian dari

jumlah biasanya (stiming up)

- konsentrat diberikan seperti

biasanya dengan kadar protein 18-19%

23

- air minum diberikan secara Adlibitum

(terus-menerus)

3. Model kandang

Kandang yang digunakan untuk kambing

induk adalah group pent dengan

ukuran kandang :

Panjang : 386 cm

Lebar : 300 cm

Tinggi : 150 cm

Panjang tempat pakan : 300 cm

Lebar tempat pakan : 30 cm

Kedalaman : 20

Model dan gambar kandang dapat

dilihat pada lampiran hal….

Kapasitas kandang 6-8 ekor

Menggunakan model atap monitor

3.2.4 Pemeliharaan Kambing Pejantan

1 tujuan pemeliharaan kambing

pejantan :

- untuk memperoleh keturunan yang

terbaik sebagai generasi penerus

- memperoleh bibit yang unnggul (frozen

semen)

- sebagai perbaikan mutu genetik ternak

lokal dengan program greeding up

(kawin silang)

2 pemberian pakan dan minum

Pemberian pakan pada kambing Boer

harus sesuai dengan kebutuhan (daya

cerna) dengan imbangan protein 1:3

Pemberian konsentrat harus dengan

kadar protein minimal 18%-20% jika

24

lebih dari 20% maka dapat menimbulkan

obesitas overviding juga bisa

mengakibatkan diare

Serat kasar hijauan tidak boleh lebih

dari 18% apabila lebih dari 18% akan

terjadi potbeli.kebutuhan energi

metabolis 2.020ko/kalori per hari

Pemberian hijauan yang ideal 5-7%

dari berat badan sedangkan konsentrat

1-2% dari berat badan

Air minum di sediakan secara Ad

libitum (terus menerus) di gsnti

setiap pagi dan sore hari

3 Model Kandang

Kandang yang di gunakan untuk

kambing pejantan adalah panngung

dengan sistim singgel pent dengan

ukuran

panjang

:463 cm

lebar

:140 cm

tinggi

:118 cm

panjang tempat pakan :130

cm

lebar tempat pakan :46

cm

jarak kandang dengan lantai :40 cm

kedalaman tempat pakan :19 cm

model atap

: monitor

25

arah

kandang :

barat timur

model kandang dapat di lihat pada

lampiran hal........

4 Recording

Tujuan recording kesehatan

Untuk mengetahui keadaan ternak

Hal yang perlu perhatikan dalam

recording kesehatan:

perawatan rutin

progam berkala vaksinasi meliputi :

- ATS (Anti Tetanus Serum ) setiap

1 tahun sekali

- pneumoni setiap 1 tahun sekali

- pemberian vitamin setiap 2 minggu

sekali

- sanitasi kandang setiap hari

5 PERAWATAN RUTIN

Pemberian pakan

Beberapa pertimbangan dalam

Pemberian pakan

murah(ekonomis)

mudah di dapat

memenuhi zat yang di butuhkan oleh

tubuh

pakan di gunakan untuk

mentenen(pokok hidup)

basal metabolis (kecernaan di dalam

rumen)

regulasi suhu tubuh

26

memenuhi kebutuhan reproduksi dan

produksi

Memandikan ternak :

Mandi basah yaitu mandi yang

menggunakan sabun

Mandi kering yaitu dengan cara

memotong bulu yang kotor atau

menyikat bulu yang kotor

Tujuan memandikan ternak :

menjaga kesehatan ternak

menghindari kontaminasi feses dan

urine

menjaga produktifitas

melancarkan peredaran darah

meningkatkan produksi

Potong kuku :

Potong kuku di lakukan setiap satu

bulan sekali menggunakan gunting kuku

Pengobatan penyakit (vaksinasi) :

Deworning di lakukan setiap 3 bulan

sekali dengan dosis 1 ml per 25 kg

BB secara SC

Vitamin AD3E setaip 2 minngu sekali

dengan dosis 200 ml per 40 kg BB Per

OS

Vaksinasi rutin (Anthrax dan

pneumoni) setiap 1 tahun sekali

dengan dosis 1 ml per 25 kg BB

secara IM

6.Penanganan Penyakit

27

Tempatkan ternak pada kandang

isolasi apabila di jumpai ternak

yang sakit

lakukan pemeriksaan dan beri

perlakuan sesuai dengan status

(stadium sakitnya)

setelah ternak berhasil sembuh

kembalikan ternak pada tempat semula

dan beri

perlakuan khusus apabila di jumpai

kematian lakukan patologi (bedah

bangkai)

untuk di ambil preparat (sampel)

untuk di uji di labolatorium

3.2.5 Penanganan Semen di Labolatorium Lapang

1. Persiapan alat dan bahan

menyiapkan betina penampung dalam

kondisi estrus

menyiapkan pejantan yang akan di

tampung

membuat pengencer(aquadest) dengan

perbandingan 1:4 yaitu 1 andromad

sama dengan 4 aquadest

2. Proses penampungan

Hal-hal yang harus di perhatikan

pada saat proses penampungan, 4 tahapan

yang harus di perhatikan pada saat

proses penampungan semen

Flehmen

28

tindakan mencium dan menggerakan

kaki depan

Dribling

mengeluarkan cairan dari penis yang

berfungsi untuk membersihkan kotoran

Monthing

tindakan menaiki betina dengan

menjepit ke dua kaki depan untuk

mencari posisi yang tepat untuk

mendeposisikan semen

Ejakulasi atau penetrasi

tindakan mengeluarkan sperma

3 Pemreiksaan dan pengenceran semen

Pemeriksaan secara mikroskopis

meliputi :

Volume

Warna

Konsistensi

PH

Pemeriksaan semen secara Mikroskopis

meliputi :

Mortalitas massa

Mortalitas iandividu

Viabilitas (hidup atau mati sperma)

Konsistensi

Abnormalitas

Konsistensi

4. Pengenceran semen

Di lakukan dengan menghitung konsistensi

dengan cara mengambil sampel sperma

29

menggunakan pipet eritrosit sebanyak 0,5

ml kemudian ditambahkan Nacl 3% sampel

endomen nya 1,01 ml lalu di homogenkan

membentuk angka 8 selama kurang lebih 1

menit buang 4 tetes pertama tutup

dengan caver slip atau caver glass

kemudian di amati di bawah mikroskop

dengan pembesaran 400 kali hitung 5

kotak dari 25 kotak yang ada

Rumus pengenceran semen

Vs1xMmx107xVs2konsentrasi

=jumlahpengencersp″rma

Keterangan :

Vs1=volume sperma tertampung

mm=mortilitas massa

107=perjuta

Vs2=volume dalam mini straw

4. Pembuatan straw

Setelah pengenceran selesai straw di

masukan ke dalam elenmeyer kemudian beri

label tulis kode pejantan dan jam masuk

cool pop (equibrasi) selama 2-3 jam dengan

suhu 50C setelah 2 jam ambil sampel

menggunakan ose teteskan di atas deglas

tutup dengan caverslip (caver glass) lalu

amati di bawah mikroskop dengan pembesaran

100 kali lakukan sealing atau pengisian

menggunakan micropipet dan minitube

sebanyak 0,25 ml setelah straw terisi

kemudian tutup ujung staw menggunakan pipet

30

yang telah di panaskan di atas pembakar

buncen selama 2-4 detik

3.2.6 Cara Inseminasi Buatan pada Kambing

1. Pertimbangan dalm melakukan Inseminasi

Buatan

jenis ternak

bangsa dan tipe ternak

fase estrus

bibit yang di inseminasikan unggul

aspek ekonomis

Alat

Inseminasi Gun

plastik sheet

container

gunting

pinset

speculum

head lem atau senter

Bahan

N2 cair

vaseline putih steril

tisu

prozen semen atau straw

air untuk thawing

LANGKAH KERJA

amati kondisi ternak (estrus atau

tidak )

melakukan anamnese (menanyakan riwayat)

melakukan tindakan IB

handling ternak yang birahi

masukan speculum secara vertikal

31

amati posisi servic se arah jarum jam

lakukan thowing selama 10-15 detik

pasang straw pada IB Gun

gunting ujung straw 1-2 cm

masukan plastik sheet dan kunci

deposisikan ujung Gun pada servic posisi

3

buka kunci dan tarik speculum dari

vagina

rapikan alat dan dan bahan yang sudah di

gunakan

lakukan pencatatan

3.3Analisa usaha tani

Nama peternak :Lab LAPANG FAPET UB

Alamat :Jl raya Apel no 54 Sumber

Sekar Dau Malang

Di ketahui jumlah ternak Jantan 16 ekor

Betina 12 ekor

Dara 20 ekor

Cempe 20 ekor

NO Nama Barang jumlah NB NS UE1 Kandang 4 15 000 000 30% 52 Coper 2 3 000 000 40% 5

32

3 Mixer pakan 1 10 000 000 50% 104 Mesin jahit

karung

1 1 000 000 20% 10

5 Pompa air 2 5 000 000 20% 5

B Sapronak

- Obat-obatan Rp 750 000/bulan

- Listrik Rp 400 000/bulan

- Lain-lain Rp 300 000/bulan

C Input variabel

Hijauan

Kebutuhan hijauan per hari per ekor

- Jantan 2kg x Rp 400 =800

- Betina 1,5kg x Rp 400 =600

- Dara 1,5 kg x Rp 400 =600

Cempe 1kg x Rp 400 =400

Rp 2400

Konsentrat

Kebutuhan konsentrat per ekor per hari

Jantan 1,6 kg x Rp 2500 = 4 000

Betina 0,8 kg x Rp 2500 = 2 000

Dara 0,6 kg x Rp 2500 = 1 500

Cempe 0,3 kg x Rp 2500 = 750+

Rp8250

D Tenaga kerja

9 TKSP @ 1.400.000/Bulan

OUTPUT

Penjualan straw 75.000x550 = 41.250.000

33

Penjualan feses =

1.500.000

biogas =

1.000.000 +

R

p 43.750.000

Nilai ternak awal tahun

jantan 16 ekor @ 40.000.000 = 640.000.000

betina 12 ekor @ 30.000.000 = 360.000.000+

Rp

1.000.000.000

Nilai ternak akhir tahun

Jantan 16 ekor @ 45.000.000 = 720.000.000

Betina 12 ekor @ 35.000.000 =

420.000.000

Dara 20 ekor @ 5.000.000 =

100.000.000

Cempe 20 ekor @ 2.500.000 = 50.000.000+

Rp 1.290.000.000

Input tetap

1 kandang

NS=30X15.000.000=4.500.000x4=18.000.000

100

Penyusutan 60.000.000-18.000.000x 1=300.000

5

12

2 coper NS=40X3.000.000=1.200.000x2=2.400.000

100

Penyusutan =6.000.000-2.400.000x1=60.000

34

5

12

3 mixer pakan NS=50x10.000.000=5.000.000

100

Penyusutan =10.000.000-5.000.000 x1=42.000

10

12 4 mesin jahit NS=20x1.000.000=200.000

100

Penyusutan=1.000.000-200.000 x1=67.000

10

12

5 pompa air

NS=20x5.000.000=1.000.000x2=2.000.000

100

Penyusutan=10.000.000-2.000.000x 1=133.000

5

12

Total input tetap

Kandang = 300.000

Coper = 60.000

Mixer pakan = 42.000

Mesin jahit = 67.000

Pompa air = 133.000

Tenaga kerja 9 x 1.400.000= 12.600.000+

Rp 13.202.000

Input variabel

Rumput

Jantan 16x2x400x30 = 384.000

35

Betina 6x1,5x400x30 = 108.000

Dara 20x1,5x400x30 = 360.000

Cempe 20x1x400x30 = 240.000+

Rp 1.092.000

Konsentrat

Jantan 16x1,6x2500x30 = 1.092.000

Betina 6x0,8x2500x30 = 362.000

Dara 20x0,6x2500x30 = 900.000

Cempe 20x0,3x2500x30 = 450.000+

Rp 3.630.000

Saprohapak

Obat-obatan = Rp 750.000

Listrik = Rp 400.000

Lain-lain = Rp 300.000+

Rp

1.450.000

Total input variabel

Rumput = Rp 1.092.000

Konsentrat = Rp 3.630.000

Saprohapak = Rp 1.450.000+

Rp 6.172.000

Total input = Rp 13.202.000+Rp 6.172.000= Rp

19.374.000

Anwas

Nilai ternak awal tahun

Jantan 16 ekor @ 40.000.000 =640.000.000

Betina 12 ekor @ 30.000.000 =360.000.000+

Rp1.000.000.000

Nilai ternak akhir tahun

Jantan 16 ekor @ 45.000.000 =720.000.000

36

Betina 12 ekor @ 35.000.000 =420.000.000

Dara 20 ekor @ 5.000.000 =100.000.000

Cempe 20 ekor @ 2.500.00 = 50.000.000+

Rp1.290.000.000

Total output

Penjualan straw 75.000x550 = Rp 41.250.000

Penjualan feses = Rp

1.500.000

Biogas =Rp

1.000.000+

RP

43.000.000

PENDAPATAN PENGELOLA

Tital output – Total input

Rp 43.750.000-Rp 19.374.000 = Rp 24.376.000

37

Kegiatan di Koperasi”SAE” Pujon

3.1 Kegiatan Produksi

3.2. Kegiatan penampungan dan laboratrium susu

A. Uji organoleptik

Uji warna :

Air susu langsung dilihat di dalam

milk can pada saat berada di pos

penampungan

Hasil apabila warna susu terlalu bening

maka peternak ditegur

Uji bau :

Ambil air susu pada telapak tangan

Cium baunya

Hasil apabila bau susu harum maka air

susu tersebut murni

Uji rasa :

Ambil sedikit air susu pada telapak

tangan

Setelah itu air susu di cicipi

Hasil apabila ada penyimpangan peternak

ditegur dan di beri peringatan

Uji kekentalan :

Masukan susu kedalam tabung reaksi

Kemudian tabung reaksi digoyang –

goyangkan

Amati dinding tabung reaksi bekas air

susu

Hasil apabila bekas air susu pada dinding

tabung cepat menurunnya berarti terjadi

penyimpangan

B. Uji Akohol

38

Alat : testergun

Bahan : air susu

Akohol 70%

Cara : masukkan akohol 70%

terlebih dahulu kedalam testergun tutup

bagian bawah testergun menggunakan ibu jari

kemudian ambil air susu menggunakan yang

ujung testergan kemudian testergun di kocok

dan diamati

Hasil apabila air susu menggumpal maka

air susu dinyatakan pecah (+)

tidak pecah (-)

C.Uji berat jenis

Alat : gelas ukur

Lakto densimeter

Bahan : air susu

Cara : ambil sampel air susu

terlebih dahulu dan ditaruh di gelas kaca

susu dihomogenkan dahulu dan diukur suhunya

setelah itu air susu dituangkan ke dalam

gelas ukur masukkan laktodesnsimeter

Hasil :

D.Uji lemak

Alat : gelas kecil

Hiluen

Cara : susu dihomegenkan terlebih

dahulu kemudian ukur suhu air (270) masukkan

air susu kedalam gelas kecil bawa susu ke

milkcotester yang sudah berisi cairan hiluen

39

tekan tombol milk in siapkan gelas kecil yang

kosong tekan tombol milk out maka air susu

akan keluar dan sudah dicampur dengan cairan

hiluen putar pompa sebanyak 3 kali hasil uji

lemak akan keluar dengan otomatis.

Hasil : 4,0%-4,4%

Uji reduktase

Alat : tabung reaksi

Penutup

Waterbath

Bahan : air susu

Methilin blue

Cara : ambil susu terlebih dahulu

masukkan kedalam tabung reaksi tambahkan

metilin blue sebanyak 0.5 ml kedalam tabung

reaksi kemudian tutup tabung reaksi

menggunakan penutup karet kocok pelan – pelan

sampai methilin blue tercampur dengan air

susu masukkan kedalam waterbath yang sudah

berisi air bersuhu 370 C kemudian catat waktu

yang diperlukan untuk merubah warna biru

menjadi putih

Hasil Uji reduktase

WaktuJumlah mikro

organisme/Ml73,5 jam <500.0002-3,5 jam 500.000-4.000.000

40

20 menit – 2 jam 4.000.000-20.000.000<20 menit >20.000.000

Uji antibiotik

Alat : test strips

Incubator

Bahan : betastar 25

Air susu

Cara : masukkan air susu sebanyak

0.2 ml kedalam betastar 25 kocok sampai

merata setelah itu masukkan test strips ke

dalam beta star 25 yang sudah berisi air susu

masukkan kedalam incubator tunggu sampai 3

menit lihat dan amati

Hasil : apabila lebih tebal bagian atas pada test

strips maka hasilnya postif

3.2.3 Kegiatan di Rearing

A. Pemeliharaan Pedet

- Sebelum kelahiran (past partus)

Ternak yang akan melahirkan atau bunting

tua harus dipisahkan dari ternak lain ternak

harus diletakkan jauh dari kelompok yang lain

atau ternak dikandangkan sendiri

- Persiapan saat ternak akan melahirkan

(partus)

Ternak harus diberi pakan konsentrat yang

lebih dari biasanya agar ternak tidak

terjadi milkfever

41

- Pertolongan yang dilakukan pada saat proses

kelahiran

Saat ternak akan melahirkan dilihat dari

tulang legok lapar, apabila tulang legok

lapar semakin dalam maka ternak tersebut akan

melahirkan

- Pertolongan pada saat melahirkan

Apabila partus berjalan normal maka

ternak dibiarkan saja, bila kesulitan pada

saat partus maka dilakukan pertolongan dengan

cara menarik kaki foetus yang akan keluar.

Apabila tidak berhasil di palpasi kemudian

dimasukkan tali yang diikatkan pada kaki

pedet kemudian di tarik.

Kegiatan past partus (setelah kelahiran)

- Pembersihan lendir

Sebaiknya daerah mulut dan hidung segera di

bersihkan agar pedet bisa bernafas setelah

itu lendir yang menempel pada pedet akan

dijilati oleh induk tidak mau menjilati maka

dilakukan pembersihan dengan disiram air

kemudian disikat.

- Pemotongan tali pusar

Tali pusar pada pedet biasanya dibiarkan saja

oleh peternak dan menunggu tali pusar sampai

kering maka akan putus dengan sendirinya.

Untuk lebih baiknya ada perlakuan tali pusar

dipotong minimal 5 cm pangkal dan diberi

betadine/ yodium tinture

- Pemberian kolostrum

Kolostrum / air susu murni diberikan pada

pedet sampai umur 7 hari pada saat umur 2

42

bulan ke atas diberi susu skim sebanyak 10

liter perhari

- Pemberian ransum

Pada umur 1,5 bulan pedet akan diajari

mengkonsumsi hijauan. Pemberian ransum atau

konsentrat dilakukan pada umur 1 tahun ke

atas

- Penyakit yang sering diderita pedet

KEMBUNG

penyebab hijauan terlalu basah,

Pengobatan permenthy 5 Ml dicampur air

secara per 05

Pencegahan hijauan yang diberikan kering,

kandang tidak terlalu basah

LUKA

Penyebab kandang terlalu licin

Pengobatan diberi obat spray atau lokal

setempat (limoxin 25

spray)

Pencegahan kadang bersih dan kering

Perkandangan

Pedet di taruh pada kandang box sampai umur

4 bulan

dengan Ukuran kandang:

Panjang :125 cm

Lebar :108 cm

Tinggi :82 cm

Model dan ukuran kandang di lihat pada …..

hal ….

- Kegiatan sanitasi kandang

43

Sanitasi kandang dilakukan setiap pagi

dan sore hari sebelum dilakukan pemerahan

- Penyakit yang sering diderita sapi dara

KEMBUNGpenyebab hijauan terlalu basah,

kadang basah

Pengobatan permenthy 5 Ml dicampur air secara

per 05

Pencegahan hijauan yang diberikan kering,

kadang tidak terlalu basah

Perkandangan

Ternak ditaruh dalam kandang box sampai umur

4 bulan

Dengan Ukuran

Panjang :125 cm

Lebar :108 cm

Tinggi :82 cm

Untuk lebih jelasnya gambar kandang dapat

dilihat pada gambar …. Hal …

B. Pemeliharaan Sapi Dara

Tujuan pemeliharaan sapi dara

- Untuk menyediakan calon induk yang baik

dan unggul

- Sebagai calon induk yang memiliki kualitas

susu terbaik

- Sebagai bibit yang berkualitas dan memiliki

produksi fungsi

Pemberian hijauan dan kosentrat

Hijauan yang diberikan setiap hari

sebanyak 10 kg diberikan pada pagi dan siang

dan untuk konsentrat tidak diberikan

Birahi dan kebuntingan

44

tanda – tanda birahi

- Vulva berubah warna merah dan bengkak

- suhu pada vulva akan meningkat

- Akan keluar lendir yang berwarna bening

- Ternak gelisah (bengeh atau berteriak-

teriak)

Sebaiknya ternak dikawinkan 6 jam setelah

terjadi tanda – tanda birahi

Ciri – ciri kebuntingan

- Tidak akan muncul birahi lagi

- Perut sebelah kanan membesar

- Nafsu makan meningkat

- Ambing dan puting menurun

Kegiatan sanitasi kandang

kotoran disiram menggunakan air dan

kemudian didorong menggunakan sorokan

C. Pemeliharaan sapi perah

- pemberian pakan

Hijauan yang diberikan sebanyak 15 kg tiap

ekor dengan cara hijauan dicampur dahulu

untuk menunggu konsentrat yang diberikan tiap

ekor sapi adala 5 kg perhari

Pemerahan

Pembersihan kandang

Pembersihan kandang dilakukan dengan cara

memasukkan kotoran kedalam selokan yang

berada dibelakang sapi menggunakan sorok

setelah itu lantai disiram dengan air sampai

bersih selanjutnya pintu pada selokan dibuka

Pembersihan sapi

45

Sapi di siram dengan air kemudian sapi

disikat sampai bersih tidak lupa ambing juga

dicuci sampai bersih

Peralatan yang digunakan

Milk can

Ember

Kaleng

Saringan

Sikat

Tali

Minyak ikan

Tempat duduk

Pelaksanaan pemerahan

Kaki dan ekor bagian belakang diikat

menggunakan tali

Ambing dan putting di cuci sampa

Pemeriksaan pancaran pertama kemudian

dibuang

untuk mengetahui susu terkena

mastitis atau tidak

Pemerahan dilakukan menggunakan

metode whole

hand

Ambing dibersihkan

Pengakhiran pemerhanan

Susu dimasukkan kedalam milk can

dengan cara

disaring dahulu menggunakan

saringan santan

Susu dibiarkan beberapa menit atau

dihomogen agar

46

susu tidak terlalu panas ataupun

banyak busa

Setelah itu susu disetorkan ke pos

penampungan

Setelah selesai menyetorkan milkan

segera dibersihkan

menggunakan sabun dan air hangat

Milk can yang digunakan di taruh

dengan posisi

terbalik agar bakteri mati atau

mengurangi

pertumbuhan bakteri

Penyakit yang sering diderita

Mastitis ciri – ciri

Susu yang diperah menggumpal berwarna

kuning

Suhu ambing dan putting akan

meningkat terasa hangat

Warna ambing merah

Ambing rusak

Penanganan

Dilakukan dipping setiap sebelum dan

sesudah

memerah

Pemerahan rutin setiap hari

Pencegahan

Pada saat memerah harus dituntaskan

Pemerahan rutin setiap hari

Pengobatan

Antibiotik pensillin 20cc secara IM

dexametazone 15

cc secara IM

47

Scabies

Terdapat benjolan seperti brokoli

disekitar rambing

Pengobatan

dibiarkan sampai kering

Pencegahan

kandang harus bersih diberiobat anti

kutu

Kegiatan kering kandang

Kering kandang terjadi pada saat umur

kandungan 7 bulan sampai menjelang kelahiran

pada saat kering kandang ternak tidak

diperah dan ternak diberi konsentrat lebih

banyak dengan tujuan agar ternak tidak sakit

atau ternak tidak lemah ataupun milk (roboh)

Recording kesehatan dan pengendalian

penyakit

- Memandikan sapi

Memandikan sapi dilakukan setiap hari 2

kali pada saat sebelum memerah

- Potong kuku

Potong kuku dilakukan sekali setiap tahun

- Vaksinasi

Untuk sapi perah tidak dilakukan vaksinasi

- Penyakit yang sering muncul di rearing

Sering terjadi luka – luka pengobatan

disemprotkan obat Immoxin 25 spray

- Penanganan limbah ternak

48

Penanganan limbah ternak dibuat untuk biogas

yang digunakan kebutuhan memasak setiap

harinya oleh petugas

- Kandang

Menggunakan model tell to tell model atap

monitor ukuran

Kegiatan di keswan dan IB

A. Inseminasi buatan

Alat:

Ember

Insemination Gun

Charter

Plastik glove

Thermos yang berisi N2 cair

Pinset

Bahan :

Straw

Sabun

Air

Cara:

isi ember dengan air ambil straw termos

menggunakan pinset taruh di dalam ember yang

berisi air tunggu kira – kira 15 detik

masukkan straw ke dalam insemination gun

potong ujung straw ke dalam menggunakan

charter dan bungkus dengan plastik pasang

plastik glove olesi dengan sabun kemudian

49

palpasi melalui rectum masukkan gun melalui

vulva hingga ujungnya masuk kecalam carpus

utheri kemudian terkanlah ganggang gun agar

semen keluar

B. PKB (pemeriksaan kebuntingan)

Bahan

Air

Sabun

Cara :

Cucilah tangan menggunakan air besih

Kemudian olesi tangan menggunakan sabun

Pegang ekor sapi menggunakan tangan kiri

Pespasi menggunakan tangan kanan sampar

ke rectum hingga

tempat diatas foetus

Rebahlah besarnya faetusr dengan hati –

hati

Hasil Ukuran sebesar Bola kasti Foetus berumur 2 bulan

C. Kesehatan Hewan

- Fotus prematur atau foetus mati

- Faktor pakan yang busuk sapi dalam keadaan

sakit jatuh atau terpeleset

- Gejala mengeluarkan darah terus menerus

pada saat sapi bunting

- Pertolongan sapi di palpasi cari foetus

terlebih dahulu kemudian ikatkan tali pada

leher kaki foetus ditarik sekuat tenaga

sampai foetus keluar

50

- Pengobatan antibiotik uteri 10 butir

antibiotik penstrep 20 ml secara intra

mucular

- Faktor kuku yang terlalu panjang kuku bisa

menjadi busuk karena kandang becek

- Gejala kaki sapi pincang

- Pertolongangan dilakukan pemotongan kuku

- Pengobatan antibiotik 20 ml secara intra

muscular vitamin B complek 20 ml secara

intra muscular

3.2.4 Kegiatan di SAPRONAK

Pembuatan saeprofeed

Saeprofeed adalah konsentrat untuk sapi perah

yang di buat dari bahan yang berkulitas

Kandungan nutrisi saprofeed

Kadar air

Kadar susu

Protein kasar

Lemak kasar

Serat kasar

TDN

CA

P

Vitamin, A, D, E

14%

10%

16%

7%

18

62%

0.8%-12%

0.6%-0.8%

Sesuai kebutuhan

Manfaat saeprofeed

Dapat meningkatkan produksi air susu

Dapat meningkatkan kualitas air susu

Dapat meningkatkan kesehatan susu

Aturan pakai

Sapi produksi setiap 2 liter air susu diberikan

1 kg kosentrat

51

Sapi kering berikan 2-4 kg per hari

Pedet berikan 1% dari berat badan

Kandungan air

Nama sample atau nama

bahan pakan

%

Kulit kacang

Pollard NE

Limbah ulat

White pollard

PJP

Bekatul

Promix

27.6%

10.2%

18.4%

10%

10.2%

18.6%

Uji kadar protein

Bahan:

Sample pakai 1 gr

Kjeltabs 1 butir

H2SO4 15 ml

HCL

Akal

Asam borax

H2O

Alat

Tabung reaksi

52

Digister

Foss (alat untuk distilasi)

Cara :

Timbang sampel pakan yang akan diuji

kadar protein sebanyak 1 gram setelah

itu sampel dihaluskan dengan cara

dibelender haruskan sampel dimasukkan

kedalam tabung reaksi yang sudah diisi

dengan tablet 1 butir tambahkan H2O

sebanyak 15 ml kocok sampel yang

berada di dalam tabung reaksi sampai

tercampur rata setelah itu masukkan

reaksi kedalam mesin diogister dan

tutup tunggu minimal 30 menit sampai

reaksi sempurna kemudian tabung reaksi

dimasukkan kedalam fors untuk

distelarsi yang sudah berisi cairan

Setelah distelasi di tambah beberapa

tetes HCL atau filtrasi lihat dan

amati reaksi sampai sempurna agak

kemerahan

Baca hasil

Rumus untuk mencari kadar protein

14.01x6.25 (sampel−tetraTiblanko)10

NHCl0.2%

Uji kadar abu

Bahan :sampel 3 gr

Alat :

Cawan

Tutup cawan

53

Tanur

Timbangan

Cara

Haluskan sampel terlebih dahulu menggunakan

eye lotee

Panaskan tanur sampai suhu 600 c

Kemudian timbang sampel yang akan diuji abu

Setelah itu tabung cawan yang telah berisi

sampel

Masukkan sampel kedalam tanur yang bersuhu

600 C

Kemudaina tutup cawan dan tanur

Tunggu selama 4 jam

Setelah digunakan selama 4 jam

Timbang cawan kembali untuk mengetahui kadar

abu

Uji kadar lemak

Bahan:

Sampel 1 gr

Detyl eter 75 ml

Air mengalir

Alat extrotiion iup

Soxtec

Kertas saring

Cara

Haluskan sampel terlebih dahulu menggunakan

cyclotev kemudian sampel ditimbang sebanyak 1

gr timbang extrorion iup kosong bungkus

sampel menggunakan kertas saring kemudian

masukkan sampel yang sudah halus ke dalam

extrortiion cup lalu masukkan kedalam mesin

54

soxtec lakukan proses boiling selama 20 menit

lakukan proses finising atau pembilasan

selama 30 menit tutup kran calf valve

condenses salam 10 menit tambah air tunggu

selama 5 menit angkat extortion cup kemudian

masukkan kedalam oven selama 30 menit

Hasil uji kadar lemak

Nama pakan atau

sampel pakan

%

SAEPRO I A

SAEPRO IIB

3.0

7

33.

33

Pembuatan mineral

Bahan :

Calcium karbonat 100 KG

Calsium pospat 25 kg

Vitamin AD3E 4500 gr

Cara :

Masukkan calsium kabornat dan pospat kedalam

mixer kemudian tambah vitamin AD3E sebanyak

4500 gr. kemudian mixer selama 5 menit setiap

pembuatan mineral sebanyak 300 kg

3.4 Kegiatan di PS Morodadi farm Srengat Blitar

A. Pemeliharaan ayam petelur fase starter

1. Perkandangan

Kandang digunakan adalah kandang clouse

house dengan tipe atap semi dengan lantai

dilapisi dengan litter (sekam)

Ukuran kandang

55

Panjang :100 M

Lebar :8 M

Tinggi :2.5 M

- Menyiapkan broder atau box indukan

Sanitasi

Litter disemprot menggunakan insektisida

(TH4) yang berfungsi untuk membunuh bakteri

Litter

Perlakuan litter

litter disemprot menggunakan larutan

formalin 35-37% dengan dosis 5-10 cc/ litter

air

Pemanas

Pemanas yang digunakan pada kandang clouse

house adalah hitter setiap satu box

indukan berisi 1 litter dengan suhu 32-33 c

2 Identifikasi bibit

Bibit menggunakan jenis stren hysex

Ciri – ciri fisik

Berat lebih tinggi

Pada bagian punggung terdapat warna coklat

dapat dilihat saat DOC

Rata – rata berat awal 36gr-38gr

3. Seleksi

Cara mengatasi ternak yaitu ternak ditangkap

menggunakan kedua

tangan kemudian diamati

Bagian yang diamati :

- Bentuk fisik

- Kloaka basah

- Kaki kuning

56

- Mata bulat bersinar

- Jengger berwarna merah

4. Recording

Pencatatan yang dilakukan meliputi :

Jumlah awal ternak atau DOC yang masak

Jumlah akhir ternak

Mortalitas

Penggunaan makanan

Produksi

mengamati kondisi indukan

Tabel: suhu di Broder

Umur (hari) Temperatur1-3 31-330C4-7 31-320C8-14 28-300C

15 seterusnya 28-290C

Kelembapan dalam kandang harus sesuai dengan kenyamanan

ternak

5. pemberian pakan

Jenis

Jenis pakan yang digunakan dalam fase starter

adalah crumble (butiran)

Keuntungan menggunakan pakan crumble

- Lebih cepat habis sehingga pakan tidak

berjemur

- Protein lebih tinggi

- Tidak mudah tercecer

Kerugian

- Tidak ekonomis (harga yang terlalu mahal)

57

- Menyulitkan ternak dalam pencernaan

karena pakan tidak mudah diserap oleh

usus

Pemberian pakan

Diberikan secara adlibitum (tidak terbatas)

pada minggu I dan pada minggu ke II sampai

seterusnya pakan diatur dengan feeding

program umur 0-3 hari pakan diterbar dikoran

sebanyak 50% dari total pakan yang diberikan

pada umur 4-21 hari pakan diberikan pada

nampan – nampan dan setiap hari dibersihkan

umur 14 hari mulai dilakukan pengenalan

temapt pakan secar bertahap

Bentuk tempat pakan

Bentuk tempat pakan berbentuk nampan

Pemberian minum

Air minum diberikan secara ad libitum dengan

frekuensi pemberian 2 kali sehari dalam

sehari dengan suhu 19-240C tempat yang

digunakan adalah Nipple

6. Culling

- Keuntungan culling

Meningkatkan produksi

Memutus penghubung penyakit

Lebih efisien tenaga dan waktu

- Saat melakukan culling

Setiap saat

Pada saat DOC datang

Pada saat masa pertumbuhan adanya

penyakit

58

Ciri – ciri ayam yang di culling

Kloaka kering

Kaki putih

Jengger mengkerut

Tulang sipit jari

Bentuk badan dari atas segitiga

Tabel Pemberian penerangan

Umur Duras

i

Pemadama

n0-3

hari

0-7

hari

8-14

hari

15

hari

keata

s

24

jam

23

jam

21

jam

21

jam

24.00-

01.00

24.00-

03.00

18.00-

05.00

Keterangan

Apabila pada umur 14 hari berat badan belum

standart maka program gelap 3 jam boleh

dilanjutkan maksimal 3 minggu dan pada minggu

keempat harus gelap total selama 12 jam

59

Pencegahan dan pengobatan penyakit

Di lakukan vaksinasi seperti

ND KILL secara IM (Intra Muscular) dosis 0,5

ml per ekor

AI (Afian Influenza ) secara IM(Intra

Muscular) dosis 0,5 ml per ekor

Sanitasi kandang setiap hari menggunakan obat

sebagai berikut :

TH4 dengan dosis 300 ml TH4 di tambah dengan

160 L air

Biocyd dengan dosis 375 ml Biocyd di tambah

dengan 160 L air

B. Pemeliharaan ayam petelur fase grower

1. Perkandangan

Atap kandang utama pada pemeliharaan fase

grower adalah tipe atap monitor di dalam

kandang utama terdapat kandang battrey

dan diberi alas karet plastik dengan

kapasitas 2880 ekor tiap 1 kandang battery

terdiri atas 3 box kandang battler setiap 1

box kandang berisi 2-3 ekor ayam ukuran

kandang utama :

- Panjang : 80 meter

- Lebar :6 meter

- Tinggi :3 meter

Ukuran kandang battrey per boxnya

- Panjang :60 cm

- Lebar :30 cm

60

- Tinggi :30 cm

Keuntungan menggunakan kandang battrey

- kandang tetap bersih

- Mencegah kanibalisme dan kompetisi pakan

- Telur tetap bersih

- Kandang bersih

Kekurangan menggunakan kandang battrey

Biaya lebih banyak

2. Recording produksi

- Populasi ternak

- Feed intake (konsumsi pakan)

- Water intake (untuk mengetahui konsumsi

air yang benar – benar di minum ayam)

- ID pakan (identitas pakan)

- Mortalitas (perawatan kematian)

3. Pemberian pakan

Pakan uang diberikan pada umur 0-13 minggu

adalah all mash sedangkan pada umur 13-15

minggu adalah crumble dengan kadar protein

18-22% frekuensi pemberian 2 kali tiap hari

pagi dan sore

Umur (hari) Pakan Ratio0-14 hari

15-21 hari

22-28 hari

29-31 hari’

510

510-

520

510-

520

100%

75%-25%

50%-50%

25%-75%

61

32-34 hari

35-37 hari

38-40 hari

41-43 hari

43 hari

510-

520

520

GT

G-T2

G-T3

G12-

II

100%

100%

100%

100%

100%

Makanan tambahan

makanan tambahan yang digunakan berupa

great

4. Pemberian air minum

Air minum diberikan secara terus menerus

(adlibituan) air minum diberikan menggunakan

Nipple

Pemberian supplement yaitu berupa

vitamin yang ciampur dengan pakan (dikocor)

5. Program pengurangan pencahayaan (lighting

program)

Tujuan

- Memacu proses pembentukan hormon

- Untuk mengurangi stress dan memperbaiki

respons imuinitas

Tabel Jadwal pengurangan pencahhayaan

Umur Durasi0-3 hari 24 jam

62

4-7 jam

8-14 jam

15 hari

23 jam

21 jam

12 am

6. pencegahan dan pengobatan penyakit

Untuk pencegahan penyakit dilakukan

kegiatan

Penyemprotan battery 3 kali sehari

Penyemprotan lingkungan 2 kali setiap minggu

Pembersihan peralatan seperti nipple, tempat

pakan drip cup

Vaksinasi

Tujuan

- mencegah ternak terserang penyakit

- Membermtuk kekebalan tubuh

C. Pemeliharaan ayam petelur periode layer

1. Perkandangan

Menggunakan model kandang battery dengan di

isi 2 ekor setiap

Box battery dan kandang utama menggunakan

Tipe atap monitor

Ukuran kandang

Panjang kandang battery :45 m

Lebar kandang battery :6.5 m

Tinggi kandang battery :6.5 m

Panjang tempat pakan

Kedalaman tempat pakan

Keuntungan kandang battery

Telur lebih bersih

Mencegah penyebaran penyakit

63

Tidak terjadi kompetisi pakan

Kandang tetap bersih

Mencegah terjadinya kanibalisme (ternak

memakan ternak yang lain)

2. Recording

Recording produksi

Jumlah telur normal maupun abnormal

Jumlah telur retak maupun lembek

Produksi telur setiap hari

Recording kesehatan

Pemberian vitamin

Penambahan supplement

3. Pemberian pakan

Jenis ransum

Jenis pakan yang digunakan pada fase layer

adalah all mash (tepung)

Bentuk fisik

All mash (tepung)

Keuntungan menggunakan pakan all mash

Pakan tidak mudah tumpah

Mudah dicerna oleh ternak

Lebih efisien

Kerugian menggunakan pakan all mash

Lebih lama habis karena berbentuk tepung

Kualitas

Protein tinggi

Kuantitas

Pemberian pakan setiap hari adalah 116

gr/ekor/hari

Cara penyajian /penempatan (frekuensi)

64

Pakan ditaruh pada tempat yang terbuat dari

pipa yang sudah dibelah menjadi 2 pakan

ditaruh menggunakan gayung

Makanan tambahan dan feed supplement

Makanan tambahan adalah makanan yang

diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi

ternak. antara lain pakan tambahan yang

diberikan adalah greet dan vitamin yang

dicampur pada pakan ternak

Bentuk tempat pakan

Bentuk tempat pakan adalah cekung yang

terbuat dari pipa bentuk tempat pakan cekung

supaya pakan tidak tumpah

4. Pemberian minum

Frekuensi pemberian

Pemberian air minum diberikan secara

adlibitium (terus menerus)

Feed supplement

Penambahan supplement supaya ternak tetap

sehat dan kebutuhan nutrisi terpenuhi

- vitamin dengan dosis 100 gr vitamin

ditambah dengan 1500 ml air untuk 900 ekor

ayam diberikan secara per OS dengan dicampur

pada pakan ternak (di kocor)

5. Culling

Manfaat dan keuntungan culling

Produktifitas stabil

Mencegah Penularan penyakit

Pengobatan pada ternak sakit lebih mudah

Saat melakukan culling

Pada umur 1 hari

Pada saat – saat tertentu (setiap hari)

65

Pada saat adanya gejala penyakit yang

menyerang

Pada saat produksi menurun sekitar 75%

6. Pencegahan dan pengobatan penyakit

Umur 25 minggu di beri Vaksin ND AVINEW

secara spray (semprot) pada bagian semua

lubang

umur 28 minggu diberi vaksin ND KILL secara

IM (intra Muscular)

pemberian antibiotik dengan dosis 0,5 ml

disuntikan pada daerah paha IM(Intra

Muscular)

Pengobatan penyakit

Apabila ternak sakit maka diberi Antibiotik

secara IM

7. Replacement (peremajaan)

Di PS morodadi farm tidak dilakukan

peremajaan karena ternak yang tidak produktif

langsung dilakukan culling

Ciri – ciri ayam yang culling produksi

menurun

Warna paruh kuning

pial dan jengger mengkerut

Bentuk badan dilihat dari atas segitiga

Tulang supit hanya selebar jari

Kloca kering

8. Pemungutan produksi

Frekuensi pengambilan telur (waktu)

66

Pengambilan telur 2 kali setiap hari yaitu

pagi pada pukul 09.00 dan sore hari pada

pukul 15.00

Tujuan pengambilan telur 2 kali adalah :

Agar telur tetap bersih

Mencegah telur di makan oleh induk

Untuk menghindari telur menumpuk

Karena jam menelur setiap ternak berbeda

Cara penyimpanan telur / kemasan

Telur yang sudah diambil di taruh pada extray

plastik kemudian dipindah pada extray karton

dan disimpan dalam gudang telur

10. Pemasaran hasil

Pemasaran telur di PS Morodadi farm dilakukan

setiap hari dengan menggunakan truck

pemasaran telur di lakukan diluar kota Blitar

seperti Jakarta , Papua

Tujuan pemasaran telur setiap hari

Menghindari penumpukan telur di gudang

telur

Supaya telur tidak membusuk karena

pemasaran dilakukan di luar kota

Produk di jual dalam bentuk telur utuh

Pemasaran hasil dan metode penjualan

Telur dijual di luar kota Blitar seperti

Jakarta papua

Metode penjualan

Telur ditaruh pada extray plastik kemudian

dipindahkan pada extray karton kemudian

dipindah pada poultry farm (tempat pemasaran)

lalu telur di pasarkan

11. Sanitasi dan penanganan limbah

67

Sanitasi kandang dilakukan setiap 3 kali

menggunakan obat

TH4 300 ml TH 4 dicampur dengan 160 L air

Blocyd 375 ml biocyd dicampur dengan 160 L

air

Frekuensi pengambilan limbah kotoran ayam

Pengambilan kotoran ayam menentu menunggu

kotoran ayam menumpuk

Pemanfaatan kotoran ayam

Pemanfaatan kotoran ayam sebagai pupuk

pertanian

Penyakit yang sering menyerang

Berak hijau

Cirri-ciri :

- warna feses hijau

- Ternak lemas

Pengobatan menggunakan antibiotik

LA dengan dosis 0,5 ml per ekor

68

BAB IV

MASALAH DAN PEMECAHANNYA

MASALAH

1. Kurangnya sanitasi sehingga banyak dijumpai ternak

yang terkena scabir

2. Jumlah konsentrat yang diberikan kurang

PEMECAHAN

1. Ternak yang terkena scabies disendirikan kemudian

diberi obat. Sanitasi kandang dan ternak lebih

ditingkatkan dengan cara ternak dimandikan

menggunakan desinfektan (Akodan dan Indodan)

2. kosentrat di tambah dengan bungkil kedelai

69

BAB V

POSPEK PENGEMBANGAN USAHA

Usaha peternakan kambing di Indonesia sangat

bagus untuk dikembangkan karena didukung oleh

beberapa faktor antara lain :

1. tersedianya tenaga kerja yang sangat banyak

70

2. adanya tenaga kerja yang berkualitas

3. persaingan di dunia bisnis masih sedikit

4. peternakan kambing boer sangat dibutuhkan dalam

waktu kedepan seiring

dengan permintaan daging

5. Mudahnya perawatan kambing boer

Dari faktor pendukung tersebut. Usaha peternakan

kambing boer lebih baik prospek pengembangan usaha

kambing boer sangat baik karena pemeliharaannya yang

mudah pertumbuhan berat badan yang baik dan didukung

dengan harga daging yang tinggi sehingga keuntungan

peternak lebih banyak.

71

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pemeliharaan kambing boer dipengaruhi faktor yaitu

breeding, feeding manajemen apabila 3 faktor tersebut

diperhatikan maka akan banyak sekali peternakan di

Indonesia yang maju dan berkembang dengan baik.

kesimpulan yang didapat dari kegiatan praktik kerja

industri di FAPET UNIBRAW yaitu:

1. Mendapatkan ilmu dan pengalaman yang baru

2. pemeliharaan kambing boer dengan baik

3. hasil keturunan yang baik setelah di IB

72

BAB VII

LAPIRAN – LAMPIRAN

1. Kodestraw

Tanggal Petug

as

Wilayah Pabrik Kode

bill

Kode

beth

Nama

bull20.03.2

014

Tato

k

Pujon

kidul

BBIB

Singos

ari

30664

30664

30664

30664

LL001

LL034

LL034

LL034

Hostoms

y

Hostoms

y

Hostoms

y

Hostoms

y

2. Sejarah singkat fakultas peternakan

brawijaya (FAPET)

Laboratorium fakultas brawijaya berdiri

pada tahun 1988 yang dahulunya diberi nama

Reset taman ternak sumber sekar yang menkalin

hubungan kerjasama dengan NUFICK Belanda dengan

fasilitas sebagai berikut:

1 unit garasi

73

1 unit kantor

1 unit green house

1 unit kandang unggas

1 unit kandang sapi perah yang direnovasi pada

tahun 2005

1 unit kandang metabolise

1 unit prosesing pakan ternak

1 unit kandang kamnbing dan domba

1 listrik 3 fase 6600 watt

Perawat telepon kantor depan 462930 dan kantor

belakang 5312925

Pada tahun 1992-1993 kanotr fakultas peternakan

brawijaya (FAPET) mendapat bantuan dari IOM

(Ikatan Orangtua Mahasiswa) berupa:

Pintu gerbang

Pavingstone

Drainase air

Pada tahun 2002-2003 mendapat bantuan dari

Dispet tingkat JATIM berupa 10 ekor sapi perah

ANALISA USAHA TANI SAPI PERAH

Di ketahui ternak Dewasa 5 ekor @ 12.000.000

Ternak Kering 1 ekor @

10.000.000

Anak Jantan 1 ekor @

6.000.0000

SAPROTALA

74

NO NAMA BARANG JUMLAH HARGA SATUAN UE NS1 Kandang 1 25.000.000 30

tahun

25%

2 Milkcan 3 500.000 10

tahun

25%

3 Sabit 1 30.000 1

tahun

2%

SAPROHAPAK

NO NAMA BARANG JUMLAH HARGA SATUAN UE1 Kaleng 2 7.000 2 bulan2 Bak 1 12.000 2 bulan3 Saringan 1 2.000 2 bulan4 Sikat 1 2.000 2 bulan

Pakan untuk 1 hari

-runput Gajah 2 bentel @ 15.000

Sewa tanah untuk penanaman rumput Gajah Rp

60.000 per tahun

-tebon atau jagung 3 bentel @ 5.000

-Gamblong 20 kg @ 1.750

-Saepro 50 kg @ 2.400

-dedak 3 kg @ 2.000

Air susu 50 Liter per hari @ 4.200

Pupuk 500.000

INPUT TETAP

Kandang NS=20%x25.000.000= 5.000.000 100

Penyusutan =25.000.000-5.000.000x1=55.555,54 3012Milkcan NS=25%x500.000=125.000 100

75

Penyusutan =500.000-125.000x1=3.125x3=9375 1012

Sabit NS=2%x30.000=6.000 100Penyusutan = 30.000-6.000x1=2.000

1 12Sewa tanah 60.000 per tahun=5.000 per bulan

Total input tetap

Kandang = 55.555,54

Milkcan = 9.375

Sabit = 2.000

Sewa tanah = 5.000+

Rp 71.9350,54

Input variabel

Rumput Gajah 30x2x15.000= 900.000

Tebon 30x2x5.000 = 450.000

Saepro 30x50x2.400 =3.600.000

Dedak 30x3x2.000 = 180.000

Gamblong 30x20x1.750 = 1.050.000

Bak 1x12.000:2 =

6.000

Saringan 1x2.000:2 = 1.000

Kaleng 2x7.000:2 =

7.000

Sikat 1x2.000:2 = 1.000+

Rp

6.195.000

Output

Air susu 30x50Lx4.200 =6.300.000

Pupuk = 500.000+

Rp6.800.000

76

Analisis pendapatan

Total output =6.800.000

Input - variabel =6.195.000Selisih bruto Rp 605.000

Input tetap Rp 71.9330,54 –

Rp 533.069,46

Pendapatan keluarga somah tani per bulan adalah

Rp 533.069,46