94
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Metode dakwah Rasulullah SAW pada awalnya dilakukan melalui pendekatan individual ( personal approach) dengan mengumpulkan kaum kerabatnya di bukit Shafa. Kemudian berkembang melalui pendekatan kolektif seperti yang dilakukan saat berdakwah ke Thaif dan pada musim haji. Ada yang berpendapat bahwa berdakwah itu hukumnya fardhu kifayah, dengan menisbatkan pada lokasi-lokasi yang didiami para dai dan muballigh. Artinya. jika pada satu kawasan sudah ada yang melakukan dakwah. maka dakwah ketika itu hukumnya fardhu kifayah. Tetapi jika dalam satu kawasan tidak ada orang yang melakukan dakwah padahal mereka mampu maka seluruh penghuni kawasan itu berdosa di mata Allah. Dengan demikian sebenarnya dakwah merupakan kewajiban dan tugas setiap individu. Hanya dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi di lapangan. Jadi pada dasarnya setiap muslim wajib melaksanakan dakwah Islamiyah (Syukir, 1983 : 27), karena merupakan tugas 'uhudiyah dan bukti keikhlasan kepada Allah SWT. Penyampaian dakwah Islamiyah haruslah disempurnakan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga cahaya hidayah Allah SWT tidak terputus sepanjang masa. Para rasul dan nabi adalah tokoh-tokoh dakwah yang paling terkemuka dalam sejarah umat manusia, karena mereka dibekali wahyu dan tuntunan yang sempurna. Dibanding mereka, kita memang belum apa-apa. Akan tetapi sebagai da'i dan muballigh, kita wajib bersyukur karena telah memilih jalan yang benar, yakni bergabung bersama barisan para rasul dan nabi dalam menjalankan misi 1 S

Aktualisasi Dakwah DPD PAN Kota Medan

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Metode dakwah Rasulullah SAW pada awalnya dilakukanmelalui pendekatan individual (personal approach) denganmengumpulkan kaum kerabatnya di bukit Shafa. Kemudianberkembang melalui pendekatan kolektif seperti yangdilakukan saat berdakwah ke Thaif dan pada musim haji.

Ada yang berpendapat bahwa berdakwah itu hukumnyafardhu kifayah, dengan menisbatkan pada lokasi-lokasiyang didiami para dai dan muballigh. Artinya. jika padasatu kawasan sudah ada yang melakukan dakwah. makadakwah ketika itu hukumnya fardhu kifayah. Tetapi jikadalam satu kawasan tidak ada orang yang melakukan dakwahpadahal mereka mampu maka seluruh penghuni kawasan ituberdosa di mata Allah. Dengan demikian sebenarnya dakwahmerupakan kewajiban dan tugas setiap individu. Hanyadalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan dankondisi di lapangan.

Jadi pada dasarnya setiap muslim wajib melaksanakandakwah Islamiyah (Syukir, 1983 : 27), karena merupakantugas 'uhudiyah dan bukti keikhlasan kepada Allah SWT.Penyampaian dakwah Islamiyah haruslah disempurnakan darisatu generasi ke generasi berikutnya, sehingga cahayahidayah Allah SWT tidak terputus sepanjang masa.

Para rasul dan nabi adalah tokoh-tokoh dakwah yangpaling terkemuka dalam sejarah umat manusia, karenamereka dibekali wahyu dan tuntunan yang sempurna.Dibanding mereka, kita memang belum apa-apa. Akan tetapisebagai da'i dan muballigh, kita wajib bersyukur karenatelah memilih jalan yang benar, yakni bergabung bersamabarisan para rasul dan nabi dalam menjalankan misi

1

1

S

e

risalah Islamiyah. Konsekuensi dari pilihan itu kitaharus senantiasa berusaha mengikuti jejak para nabi danrasul dalam menggerakkan dakwah, amar ma'ruf nahimunkar, dalam kondisi dan situasi bagaimanapun.

Persoalan yang kita hadapi sekarang adalahtantangan dakwah yang semakin hebat, baik yang bersifatinternal maupun eksternal. Tantangan itu muncul dalamberbagai bentuk kegiatan masyarakat modern, sepertiperilaku dalam mendapatkan hiburan (entertainment),kepariwisataan dan seni dalam arti luas, yang semakinmembuka peluang munculnya kerawanan-kerawanan moral danetika.

Kerawanan moral dan etik itu muncul semakintransparan dalam bentuk kemaksiatan karena disokong olehkemajuan alat-alat teknologi informasi mutakhir sepertisiaran televisi, keping-keping VCD, jaringan Internet,dan sebagainya.

Kemaksiatan itu senantiasa mengalami peningkatankualitas dan kuantitas, seperti maraknya perjudian,minum-minuman keras, dan tindakan kriminal, sertamenjamurnya tempat-tempat hiburan, siang atau malam,yang semua itu diawali dengan penjualan dan pendangkalanbudaya moral dan rasa malu.

Tidak asing lagi, akhirnya di negeri yangberbudaya, beradat dan beragama ini, kemaksiatan yangberhubungan dengan apa yang dinamakan sex industri jugamengalami kemajuan, terutama setelah terbukanya turismeinternasional di berbagai kawasan, hingga menjamahwilayah yang semakin luas dan menjarah semakin banyakgenerasi muda dan remaja yang kehilangan jati diri danmiskin iman dan ilmu. Hal yang terakhir ini semakinburuk dan mencemaskan perkembangannya karena hampir-hampir tidak ada lagi batas antara kota dan desa,

2

semuanya telah terkontaminasi dalam eforia kebebasan yangtak kenal batas.

Ledakan-ledakan informasi dan kemajuan teknologidalam berbagai bidang itu tidak boleh kita biarkan lewatbegitu saja. Kita harus berusaha mencegah danwengantisipasi dengan memperkuat benteng pertahananaqidah yang berpadukan ilmu dan teknologi. Tidak sedikitkorban yang berjatuhan yang membuat kemuliaan Islamsemakin terancam dan masa depan generasi muda semaakinsuram. Apabila kita tetap lengah dan terbuai olehkemewahan hidup dengan berbagai fasilitasnya, ketika itupula secara perlahan kita meninggalkan petunjuk-petunjukAllah yang sangat diperlukan bagi hati nurani setiapkita. Disamping itu kelemahan dan ketertinggalan umatIslam dalam mengakses informasi dari waktu ke waktu, padagilirannya .juga akan membuat langkah-langkah dakwah kitasemakin tumpul tak berdaya.

ltulah sekilas tentang kondisi obyektif umat Islamhari ini. Dalam mengatasi masalah-masalah diatas semuapihak harus berperan aktif untuk mempertahankan dakwahIslam. Untuk mengatasi dan membendung kondisis obyektifumat Islam hari ini para pelaku dakwah hendaknyamempertajam pesan-pesan dakwah yang harus disampaikankepada mad`u. dalam ilmu dakwah sangat banyak pesan-pesandakwah yang harus disampaikan kepada mad`u. padadasarnyapesan-pesan dakwah tersebut meliputi mengajakuntuk amar makaruf nahi munkar, meluruskan akidah,membetulkan amal, pembinaan akhlak (moral), penguatanpersaudaraan sesama muslim, menolak dan melawan ateis,memberantas subhat agama. Selain itu pesan-pesan dakwahjuga meliputi pendidikan, peningkatan perekonomian,pembangunan mental, perubahan social, peningkatan SDA danSDM dan lain sebagainya (Abdullah, 2002 : 64)

3

Tanggung jawab dan kewajiban dakwah tidak hanya diberatkan pada setiap individu umat Islam, akan tetapi diwajibkan juga kepada tugas kelompok, tugas lembaga maupuntugas organisasi, baik organisasi massa (Ormas) maupunorganisasi politik (Orpol).

Tugas dan tanggung jawab dakwah kelompok terdapatpada Al-Qur'an Surat Al lmran Ayat 104 : “Dan hendahlahada diantara kami segolongan ummat yang menyeru kepadakebijakan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yangmunkar dan merekalah orang-orang yang beruntung”.

Banyak organisasi kemasyarakatan yang bergerak dalambidang pengemnbangan dakwah Islam seperti Muhammadiyah,Nahdatul Ulama (NU), Persatuan Tarbiyah Islamiyah(PERTI), Al-Wasliyah, Al-Irsyad, Dewan Dakwah dan lainsebagainya. Selain dari ormas ada juga partai yangmengemban visi dan misi dakwah. Salah satu diantaranyaadalah Partai Amanat Nasional (PAN). PAN tidak dapatdipisahkan dengan umat Islam, karena deklataor dan latarbelakang berdirinya tidak bias dipisahkan dari keberadaanMuhammadiyah. Banyak tokoh-tokoh muhammadiyah yang yangsaat itu berharap dan bahkan sampai hari ini agar PANmenjadi partai untuk menampung aspirasi umat Islamkhususnya bagi warga Muhammadiyah dan pada masyarakatIslam keseluruhan pada umumnya.

Partai Amanat Nasional bukanlah partai yangsepenuhnya berasaskan Islam, akan tetapi PAN mempunyaimisi yang sangat tinggi untuk membela kepentingan dakwahIslam. Hal ini dapat dilihat pada Anggaran Dasar (AD)Partai Amanat Nasional (PAN) BAB II, Pasal 3 ayat 2bahwa. Partai Amanat Nasional berasaskan akhlak politikberlandaskan agama yang membawa rahmat bagi sekalian alam(Arif, 2006 : 1). Merujuk pada AD/ART tersebut maka PANharus mampu mencurahkan perhatianya terhadap kondisi umatdan bangsa Indonesia.

4

Adapun pesan-pesan dakwah yang harusdiaktualisasikan dapat dilihat pada Platform Partai.Sesuai dengan platform partai, PAN memperjuangkan banyakhal diantaranya Partai Amanat Nasional (PAN) menentangsegala kediktatoran, totaliterisme, karena bertentangandengan harkat dan martabat manusia, memasung kebebasandan menghancurkan hukum. Partai Amanat Nasional (PAN)menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi untuk mewujudkantatanan social dan politik yang memungkinkan terwujudnyamasyarakat madani yang mengawasi pemerintahan (1998 :114).

Partai Amanat Nasionai berupaya mewujudkankesejahteraan sosial, lewat kemakmuran yang berkeadilan,dengan berlandaskan moralitas serta menjunjung tinggiharkat dan martabat manusia. Pembangunan ekonomi tidakmengenal perbedaan ras, suku dan agama. Partai AmanatNasional memperjuangkan pemberian kesempatan yang sama bagisemua pihak untuk mewujudkan segala potensi yang ada untukkemajuan bersama.

Partai Amanat Nasional menghormati kehidupan beragama_mengembangkan semangat toleransi sesama umat manusia yangberbeda keyakinan. Partai Amanat Nasional sangan menjunjungtinggi nilai-nilai kerukunan antar umat beragama. PartaiAmanat Nasional menentang segaia diskriminasi yangdidasarkan atas agama, suku, ras, bahasa dan latar sosiallainnya.

Partai Amanat Nasional memberikan perhatian yangsungguh terhadap pendidikan agar generasi muda yangberkualitas bermunculan untuk mengemban tanggung jawab masadepan bangsa. Pendidikan di Indonesia harus bisamenciptakan tumbuhnya akhlak yang baik, dan merangsangkemandirian serta kreatifitas.

Partai Amanat Nasional berupaya untuk menciptakanpemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme

5

(KKN) serta efektif dan transparan. Salah satu kuncikepercayaan masyarakat adalah terletak pada kredibilitasdan pertanggung jawaban yang transparan. Partai AmanatNasional juga memperjuangkan terbukanya peluang yangseluas-luasnya bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) untukmenjadi pengusaha-pengusaha yang besar dan handal. Peluanguntuk UKM merupakan bagian dari pemberantasan kemiskinan diIndonesia.

Era Globalisasi merupakan tantangan yang semakinkompleks terhadap tantangan dakwah Islam, perkembanganilmu dan tegnologi, kemajuan dan perkembangan teknologiinformasi dan komunikasi membuat semakin besarnyatantangan dakwah Islam.

Sebenarnya Partai Amanat Nasional (PAN) sudah banyakmelakukan peran dakwahnya, baik skala Nasional maupunSkala lokal. Khususnya di kota Medan Dewan PimpinanDaerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) cukup dibanggakandalam mengemban misi dakwah Islam. Partai Amanat Nasional(PAN) banyak mencurahkan perhatiannya terhadap kandisikeummatan.

Walaupun Partai Amanat Nasional (PAN) kota Medansudah banyak melakukan peran dakwahnya. Dalam menjalankandakwah DPD PAN kota medan memang belum meiliki korfmuballig, akan tetapi dakwah PAN dilakukan oleh bidangkeagamaan dan bidang social DPD PAN kota Medan. Sasarandakwah DPD PAN kota Medan meliputi masyarakat.

Metode dakwah DPD PAN kota Medan, tidak terfokuspada dakwah bil lisan, akan tetapi dakwah DPD PAN kotamedan berbentuk dakwah bil kitabah dan dakwah bil hal.Dakwah bil hal sering diartikan dengan kerja nyata, jadidakwah yang dilalakukan oleh PAN adalah bentuk dakwahdengan kerjanya dan berbuat langsung. DPD PAN kota Medansering mengeluarkan statement di media massa menyangkutkondisi keagamaan dan kebangsaan. Statement tersebut

6

terkadang berisi tentang himbauan, ajakan, tanggapanmaupun kritikan. Dakwah bil hal DPD PAN kota Medan lebihnampak dan terprogram dalam program kerja DPD PAN kotaMedan. Inilah bentuk dakwah yang dilakukan oleh DPD PANkota Medan.

Namun walaupun demikian dakwah DPD PAN kota Medanbelum membawa perobahan yang siknifikan bagi umat Islamdi kota Medan. Hal ini ditandai dengan masih banyaknyapenyimpangan-penyimpangan yang terjadi di masyarakat kotaMedan. Kita lihat masih banyak penganguran, kemiskinanbelum berkurang, ekonomi masih lemah, masih banyaknyapelaku narkoba, sex bebas, dan lain sebagainya.

Dengan permasalahn inilah perlu dikaji, sampai manasebenarnya gerakan dakwah yang dilaksanakan oleh DPD PANkota Medan. Apa sebenarnva yang menjadi hambatan dantantangan dakwah Partai Amanat Nasional (PAN) kota Medandalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada masyarakatdi kota Medan.

Hal inilah kemudian yang menjadi motivasi penulisuntuk membahas masalah ini dalam sebuah karya ilmiahberbentuk Skripsi yang penulis beri judul "AktualisasiDakwah Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPDPAN) Kota Medan Dalam Menyampaikan Pesan–Pesan DakwahKepada Masyarakat di Kota Medan "

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka

masalah yang menarik dan perlu perhatian secara umum

adalah aktualisasi dakwah Dewan Pimpinan Daerah Partai

7

Amanat Nasional (DPD PAN) kota Medan dalam menyampaikan

pesan-pesan dakwah kepada masyarakat di kota Medan.

Sedangkan secara khusus perlu diperhatikan sebagai

berikut :

1. Apa saja yang menjadi pesan-pesan aktualisasi dakwah

Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN)

Kota Medan dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada

masyarakat di kota Medan.

2. Bagaimana cara (metode) dakwah Dewan Pimpinan Daerah

Partai Amanat Nasional (DPD PAN) kota Medan dalam

menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada masyarakat di

kota Medan.

3. Apa saja yang menjadi hambatan dan tantangan dakwah

yang dihadapi Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat

Nasional (DPC) PAN) kota Medan dalam menyampaikan

pesan-pesan dakwah kepada masyarakat di kota Medan

serta bagai mana solusi untuk menghadapi hambatan dan

tantangan dakwah yang di hadapi DPD PAN kota Medan.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

8

1. Untuk mengetahui apa saja pesan-pesan dakwah yang

diaktualisasikan Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat

Nasional (DPD PAN) Kota Medan dalam menyampaikan pesan-

pesan dakwah kepada masyarakat di kota Medan.

2. Untuk mengetahui bagaimana cara (metode) dakwah yang

dilakukan Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional

(DPD PAN) Kota Medan dalam menyampaikan pesan-pesan

dakwah kepada masyarakat di kota Medan.

3. Untuk mengetahui apa yang menjadi hambatan dan

tantangan dakwah Dewan Pirnpinan Daerah Partai Amanat

Nasional (DPD PAN) Kota Medan dalam menyampaikan pesan-

pesan dakwah kepada masyarakat di kota Medan serta

mengetahui solusinya.

Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah :

1. Diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas

tentang aktualisasi dakwah Dewan Pimpinan Daerah Partai

Amanat Nasional (DPD PAN) Kota Medan dalam menyampaikan

pesan-pesan dakwah kepada masyarakat di kota Medan.

2. Diharapkan dapat menjadi motivasi bagi kader-kader

Partai Amanat Nasional kota Medan untuk lebih aktif dan

9

bergerak dalam kegiatan-kegiatan yang bernuansa dakwah

Islam.

3. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi kader-kader

Partai Amanat Nasional kota Medan, terutama dalam

mengembangkan dakwah khususnya di kota Medan.

D. Batasan Istilah

1. Aktualisasi Dakwah

Aktualisasi dakwah berasal dari kata aktualisasi

dan dakwah. Aktualisasi berasal dari kata dasar aktual,

aktual diartikan ; baru. hangat, atau sedang menarik

perhatian orang (Ali : 5 ). Aktualisasi yang penulis

maksud adalah sesuatu hal yang dilakukan, diterapkan dan

dilaksanakan.

Kata dakwah merupakan suatu kata yang sudah sangat

populer dikalangan para mubaligh dan juga masyarakat

khususnya masyarakat Islam. Jika dilihat dari segi

bahasa (etimologi) maka kata dakwah berasal dari bahasa

Arab yaitu dari kata da’a, yad’uw, da’wata. Kata tersebut

mempunyai makna menyeru. memanggil, mengajak, melayani

10

(Djamil. 2002:12). Selain itu juga bermakna mengundang,

menuntun dan menghasung.

Sedangkan secara istilah (terminologi) maka banyak

pendapat tentang defenisi dakwah yaitu antara lain :

menurut Toha Yahya Umar dakwah adalah mengajak manusia

dengan cara yang bijaksana kepada jalan yang benar sesuai

dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan

mereka dunia dan akhirat (Lubis, 1992 : 14).

Menurut Syeikh Ali Mahfudh dakwah adalah mendorong

(memotivasi) manusia untuk melakukan kebaikan dan

mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat ma'ruf dap

mencegah dari perbuatan mungkar agar mereka memperoleh

kebahagiaan dunia dan akhirat (Mahfudh, 1970 : 17).

Menurut HSM Nasarudin latif dalam bukunya teori dan

praktek dakwah lslamiah mendefenisikan dakwah sebagai

setiap usaha atau aktifitas dengan lisan atau tulisan dan

yang lainnya vang bersifat menyeru kepada kebaikan (Latif

: 11).

Menurut M. Quraish Shihab dalam bukunya Membumikan

Al-Qur'an mengemukakan bahwa dakwah adalah merupakan

11

suatu bagian yang pasti ada dalam kehidupan beragama

(1992 : 194). Karena dalam ajaran Islam dakwah merupakan

suatu kewajiban yang mutlak untuk kemaslahatan ummat

manusia. Hal ini sejalan dengan Q. S. Al-Imran : 104,

"Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan ummat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan

mencegah yang munkar dan merekalah orang orang yang

beruntung".

Demikian juga ada kata-kata yang populer yang sama

maksudnya dengan dakwah secara umum. Kata-kata itu adalah

propaganda. Propoganda adalah berasal dari bahasa Yunani

“propogare” yaitu artinya menyebarkan atau meluaskan.

Umpamanya dikatakan : Plato telah melaksnakan propaganda,

artinya menyiarkan ide-idenva yang terkenal melalui

pembujukan lewat syair dan kata-kata sastranya (Omar 1976

: 1-2).

Dari sekian banyak defenisi yang ada maka dapatlah

disimpulkan hahwa kata dakwah mengandung pengertian dan

makna yang sangat luas dan juga mendalam. Jika

disimpulkan, maka secara singkat dapatlah dikatakan bahwa

12

dakwah adalah semua kegiatan atau usaha yang dilakukan

untuk menyeru dan menga.jak manusia untuk mengikuti dan

tunduk pada ajaran Allah SWT untuk memperoleh kebahagiaan

dunia dan akhirat.

Jadi aktualisasi dakwah adalah aktivitas dakwah yang

dilakukan oleh da`I dan menyampaikannya kepada mad`u

sesuai apa yang menjadi kebutuhan mad`u, agar mad`u

mengikuti dan tunduk kepada ajaran Allah Swt untuk

memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Aktualisasi dakwah yang penulis maksud pada skripsi

ini adalah aktifitas atau kegiatan-kegiatan dakwah yang

dilakukan oleh DPD PAN kota Medan dengan mengangkat apa

yang menjadi aspirasi dan kebutuhan masyarakat kota Medan

agar bagaimana masyarakat kota Medan mempeleh

kesejahteraan, kebahagiaan baik dunia maupun akhirat.

Dalam konteks keduniaan kebahagian dapat bersifat

kesejagteran dan kemakmuran masyarakat kota Medan.

2. Pesan-Pesan Dakwah

Dalam kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modrn, kata

pesan diartikan sebagai perintah, nasehat, permintaan,

13

amanat yang harus dilakukan atau harus disampaikan kepada

orang lain, perkataan, wasiat orang meninggal dunia

(Ali : 310).

Pesan dakwah adalah isi atau bahasan yang

disampaikan da`I kepada mad`unya (masyarakat) untuk

dijadikan sebagai bahan referensi oleh mad`u untuk

pedoman dan acuan dalam menjalankan ibadah kepada Allah

Swt demi kebahagian dunia dan akhirat. Adapun pesan-pesan

dakwah tersebut meliputi aqidah, syari`ah dan muamalah.

3. Masyarakat

Banyak para pakar mengungkapkan tentang pengertian

masyarakat. Menurut Muthahhari masyarakat ialah suatu

nyawa sejati, sebagaimana senyawa-senyawa alamiah,

tetapi yang sitesis disi adalah jiwa, pikiran dan

hasrat, sintesis bersifat kebudayaan bukan, fisik

(Muthahhari, 1993 : 21).

Menurut Soerjono Soekanto masyarakat adalah orang-

orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan

(Soekanto, 2000 : 26). Dalam buku Wawasan Dakwah, yang

14

ditulis Abdullah Djamil, beliau mengitip pendapat J.L

Gillin, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang

berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu

yang bersifat kontiniu dan terikat oleh suatu identitas

bersama (Abdullah, 2002 : 104).

Dari segi geografis masyarakat di kelompokkan

kedalam 3 bentuk; masyarakat primitive, masyarakat

pedesaan, masyarakat perkotaan. Sedangkan dari segi

aqidah masyarakat dapat digolongkan kepada dua;

masyarakat muslim dan masyarakat non-muslim. Kalau kita

lihat dari sudut usia, objek dakwah dapat dibedakan

kedalam tiga yaitu dewasa, remaja dan anak-anak,

sedangkan kalau kita klasifikasikan kedalam bentuk

status masyarakat tergolong kepada empat bentuk yaitu

pejabat, rakyat jelata, orang kaya dan miskin (Lubis,

1992 : 44-49).

Masyarakat yang menjadi objek dakwah yang penulis

maksud pada penelitian skripsi ini adalah masyarakat

umum kota Medan, baik masyarakat Islam maupun masyarakat

Non-Islam.

15

E. Sistematika Pembahasan

Sebagai upaya mensistemkan penelitian ini maka

penulis menganggap perlu untuk membuat dan

mengklarifikasikan dalam tiap bab penelitian ini.

Bab pertama berisi tentang latar belakang masalah,

tujuan dan kegunaan penelitian, batasan istilah dan

sistematika pembahasan.

Bab kedua berisi tentang pengertian dan tujuan

dakwah, aktualisasi dakwah rasulullah, dakwah bil hal,

metode dakwah, dakwah Amien Rais merupakan cerminan

dakwah PAN.

Bab ketiga berisi tentang metode penelitian

seperti tempat dan waktu, sumber, data, alat pengumpul

data dan teknik analisa data.

Bab keempat berisi tentang hasil temuan penelitian

yang nantinya akan dijabarkan pada bab selanjutnya yaitu

bab keempat .

16

Bab kelima merupakan penutup, kesimpulan dan saran-

saran.

BAB II

LANDASAN TEORTTIS

A. Aktualisasi Dakwah Rasulullah SAW

Dakwah merupakan usaha merekonstruksi yang berarti

membangun, merubah atau memperbaiki kondisi kehidupan

masyarakat dari yang tidak baik kepada yang lebih baik,

17

61

51

dari yang tahu menjadi tahu. dari unsur-unsur jahili agar

menjadi masyarakat Islami (Rais, 1989 : 24). Sehingga inti

dakwah adalah proses lslamisasi kehidupan manusia.

Islamisasi merupakan proses pembebasan manusia dari segenap

tradisi yang bersifat magis, mitologis, animistis dan

budaya nasional yang irrasional (1989 : 26) .

Sebagai pembawa risalah yang rahmatan lil'alamin nabi

Muhammad Saw merupakan Rasul akhir zaman dan risalahnya

juga merupakan risalah yang terakhir. Dengan risalah yang

dibawa Muhammad Saw yang relatif singkat selama 23 tahun,

Muhammad Saw barhasil dan sukses merekonstruksi kehidupan

masyarakat menjadi lebih baik. Keberhasilan dakwah yang

dilakukan nabi Muhammad Saw didukung oleh metode yang

digunakan terutama metode dakwah amaliyah. kefasihan lidah

yang dimilikinya serta kepribadian yang kuat penuh daya

tarik dan daya pikat, penguasaan terhadap audience, juga

karena sikap mental yang membaja (Rusdi 1986).

Rasulullah Saw berhasil membuat suatu revolusi

kemanusiaan yang total dan prontal, yang sekaligus membuat

suatu perubahan wajah dan bentuk kehidupan manusia di dunia

18

15

ini. Perubahan tersebut adalah merombak sistim kehidupan

bangsa Arab pada masa jahiliyah yang ditanda dengan

berkembangnya kemusyrikan, khurafat dan tahayyul, kemudian

rasulullah Saw membangunnya menjadi masyarakat baru yang

yang melandaskan sikap, pandangan dan tatanan kehidupan di

atas landasan Tauhidiyah dan Taqwallah yang mengangkat

derajat manusia kepada kemuliaan dan peradaban (Noor,

1981 : 72).

Aktualisasi dakwah rasullah tidak hanya berisi

ketauhidan dan ketaqwaan kepada Allah Swt. Al-Qur’an dan

Sunnah menyimpulkan, bahwa dakwah yang dilakukan nabi

Muhammad Saw dan para sahabat, selain bersifat ritual,

spiritual dan moral, nabi Muhammad Saw dan para sahabat

juga melakukan dakwah yang bersifat politik.

Pada sepuluh sampai dua belas tahun aktivitas dakwah

Muhammad Saw berisi tentang pemantapan tauhid, iman dan

aqidah. Ketika nabi Muhammad saw, dituduh oleh kaum Quraisy

bahwa rasul adalah sebagai pembawa aspirasi politik

tertentu. Al-Qur’an memerintahkan untuk menjawab, bahwa ia

hanyalah seorang pemberi peringatan bagi seluruh manusia.

19

Untuk meng-Islamkan masyarakat Arab, nabi Muhammad Saw

melakukan dakwah dengan metode pendekatan politis (Hamid,

1987 : 33). Pendekatan politik yang dilakukan Nabi Muhammad

Saw dalam menjalankan dakwah ternyata membawa dampak yang

sangat positif dan banyak membawa perubahan.

Aktualisasi dakwah rasulullah yang bersifat politik

dapat dilihat pada enam poin. Pertama, Sebelum diangkat

menjadi nabi dan rasul beliau bertahanust di Gua Hira. Pasca

pengangkatannya menjadi rasul, beliau langsung

diperintahkan untuk memberikan peringatan ditengah-tengah

masyarakat mulai dari keluarga terdekat dan para

sahabatnya.

Kedua, Rasulullah melakukan penataan aqidah. Sejak

awal, nabi Muhammad Saw memproklamasikan “La ilaha illa Allah,

Muhammad Rasulullah. Mena’ati Allah SWT hendaknya dengan

mengikuti utusan-Nya, disembah, diibadahi dan dipatuhi.

Ketiga, Dakwah nabi Muhammad Saw, menyerukan

pengurusan masyarakat (ri’ayah syu’un al-ummahi). Ayat-ayat

Makkiyah banyak mengajari akidah seperti takdir, hidayah

dan dhalalah, rezeki, tawakal kepada Allah Swt. Ratusan

20

ayat berbicara tentang Hari Kiamat, tentang pengaturan

akhirat yang berkaitan dengan nasehat dan bimbingan,

membangkitkan rasa takut terhadap azab Allah Swt, serta

memberikan semangat untuk terus beramal demi menggapai

ridha Allah Swt. Selain itu ratusan Ayat Al-Qur’an dan

hadits di Mekah dan Madinah diturunkan Allah kepada Nabi

Muhammad Saw tentang pengaturan masyarakat di dunia.

Keempat, Rasulullah melakukan pergaulan pemikiran.

Pemikiran dan pemahaman bathil masyarakat Arab pada waktu

itu dapat direformasi oleh Nabi Muhammad Saw.

Konsekwensinya, hukum-hukum dan undang-undang yang berlaku

pada waktu itu digantikan dengan pemikiran dan pemahaman

agama Islam.

Rasulullah Saw dalam Al-Qur’an menyerang kekufuran,

syirik, kepercayaan terhadap berhala, ketidak percayaan

dengan hari berbangkit, anggapan nabi Isa sebagai anak

Tuhan, dan lain-lain dengan menggunakan senjata yang sangat

ampuh yaitu dengan menggunakan senjata hikmah, nasehat, dan

debat secara sesehat. Hal ini tertuang pada Qur’an :

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

21

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui

tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang

lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (Q.S.

An-Nahl : 125).

Kelima, Para pembesar Quraisy banyak menzalimi

masyarakat, kasar, menyebarkan fitnah, dan banyak bersumpah

tanpa ditepati. Rasulullah Saw, dengan sangat tegas

menantang dan melawan mereka karena kesombongan mereka dan

penentangan mereka. Rasulullah melakukan penyerangan atas

perintah dari Allah Saw. Disamping memerangi kesombongan

kaum Quraisy, Rasulullah juga menyampaikan wahyu yang

berisi pembongkaran terhadap tipu daya dan kesombongan para

penguasa Quraisy.

Keenam, Nabi Muhammad Saw menentang hubungan-hubungan

yang rusak di masyarakat dan menyerukan Islam sebagai

gantinya. Pada saat itu, kecurangan dalam takaran sudah

merupakan hal yang lumrah dalam jual beli. Banyak

penyimpangan-penyimpangan pada waktu itu, seperti :

pembunuhan anak-anak karena takut miskin, perzinaan

22

merajalela, masyarakat banyak melakukan dosa besar dan yang

lain-lainnya. Pada kondisi ini Rasulullah tampil di tengah-

tengah masyarakat untuk membela kepentingan masyarakat,

menentang aturan dan system yang rusak, serta mendakwahkan

Islam sebagai gantinya.

Ketujuh, Pasca Hijrahnya dari Mekkah ke Madinah, nabi

Muhammad Saw mendirikan institusi politik berupa Negara

Madinah. Setelah itu beliau langsung mengurusi masyarakat.

Dalam mengurusi masyarakat, nabi Muhammad Saw mengawali

langkahnya pertama kali adalah membangun masyarakat.

Setelah mempersaudarakan pengikut dari Mekkah (muhajirin)

dengan pengikut di Madinah (anshor), beliau membangun

masyarakat atas dasar pluralitas baik dari etnis maupun

agama. Disinilah, disamping nabi Muhammad Saw mempraktekkan

dalam kehidupan sehari-hari, nabi juga menyusun dan

sekaligus menjadikannya sebagai landasan masyarakat

madaniah pada waktu itu. Sering dikenal namanya “Konstitusi

madinah” atau “Piagam Madinah”.

Dalam Piagam Madinah : orang-orang yang tinggi di

Madinah, baik Muhajirin, Anshor maupun dari berbagai etnis

23

dan berbagai agama lainnya seperti Yahudi membuat scenario

untuk hidup bersama-sama dengan damai dan sekaligus saling

melindungi dan mengamankan, saling menegakkan hak dan

kewajiban, serta merasa satu nasib (Azizy, 2004 : 154).

Dalam Piagam Madinah semua golongan dan lapisan

masyarakat, sekalipun berbeda etnis maupun agama dianggap

sebagai “ummah wahidah” (ummat masyarakat atau ummat yang

satu) sebagaimana dalam pasal duanya yang berbunyi

“annahum ummatun wahidah min dun al-nas” (mereka adalah ummat

yang satu, terlepas dari manusia) (2004 : 254). Semua

kelompok harus saling menjaga dan saling membela, jika ada

musuh dari luar dan mereka saling mendapat perlindungan

HAM.

Dalam mengurusi masyarakat, nabi Muhammad Saw juga

bergerak dalam peningkatan mutu dan kualitas pendidikan,

dalam memberantas kemiskinan Rasulullah menyediakan modal

dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan,

Rasulullah juga mengeluarkan kebijakan tentang pembagian

saluran air bagi para petani, dan banyak lagi yang lainnya.

24

B. Bentuk-Bentuk dan Metode Dakwah

Pedoman dasar tentang bentuk-bentuk dan metode

dakwah dapat dilihat pada Q. S. An Nahl ayat 125 :

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah

mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu

dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”

Dakwah pada hakekatnya adalah upaya untuk perubahan

masyarakat, kearah yang lebih baik berdsarkan indikasi

yang digariskan oleh Al-Qur`an dan Sunnah. Sisi perubahan

yang dikehendaki masyarakat menyangkut peningktan kadar

keimanan, pengethun, amal shaleh dan peningkasan kualitas

25

hidup. Untuk mencapai ini semua tentu metode dakwah yang

akan dilakukan harus sesuai dengan situasi dan kondisi

masyarakat (mad`u).

Dalam pengembangan masyarakat Islam, untuk menjadi

masyarakat yang mandiri dan sejahtera, harus diperhatikan

segala perioritas, yaitu meningkatkan pengetahuan

masyarakat agar memili pola piker dan wawasan yang

kondusif untuk maju bersama. Untuk pengembangan

masyarakat dan sumber daya manusia, palimg tidk harus di

upayakan memperluas tiga wawasan, yaitu wawasan

keislaman, wawasan keilmuan (modern), serta wawasan

nasionalnya.

Dalam upaya peningkatan pengetahuan keislman

masyarakat, harus pula dengan peningkatan secara

komprehensif, baik yang menyangkut aqidah, sayari`ah,

mu`amalah dan bidang pengetahuan lainnya. Karena itu

peran dakwah bil hal sangat dibutuhkan dalam menyahuti

tuntutan kehidupan masyarakat yang semkin kompleks yang

tidak bisa ditawar-tawar lagi.

26

Melalui ayat di atas bentuk dakwah secara umum

dapat dikelompokkan kepada tiga bagian. Dakwal bil lisan,

dakwah bil kitabah, dan dakwah bil hal.

Dakwah secara lisan dan tulisan merupakan upaya

memperkenalkan Islam kepada ummat agar mereka dapat

menata segala aspek kehidupannya secara Islami, sedangkan

dakwah bil hal adalah lebih menekankan pada pengamalan

atau aktualisasi ajaran Islam untuk pengembangan

masyarakat muslim sesuai dengan cita-cita sosial ajaran

Islam.

Istilah dakwah bil hal menjadi semakin populer

sejak majlis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan Munas pada

tahun 1985, yang salah satu agenda pembahasannya adalah

dakwah bil hal. Kemudian pada rapat MUI pada tahun 1987

dirumuskan bahwa tujuan dakwah bil hal antara lin adalah

untukmeningkatkan harkat dan martabat manusia, terutama

kum dhuafa atau kaum berpenghasilan rendah (Hamka, 1989 :

316).

Dakwah bil hal dalam arti sempit difahami sebagai

dakwah keteladanan, tapi dalam arti luas difahami sebgai

27

dakwah bil mall, dakwah “pembangunan” dan dakwah melalui

aksi sosial. Dengan konsep tersebut sesungguhnya dakwah

bil hal relevan dengan fungsi manusia sebagai khalifah di

muka bumi.

Dakwah bil hal sesungguhnya punya makna yang sangat

luas, juga bidang yang dicakupnya. Dakwah bil hal adalah

identik dengan dakwah pembangunan atau pengembangan

masyarakat muslim (Shihab, 1992 : 398), dakwah bil hal

dapat menunjang segi-segi kehidupan masyarakat, sehingga

pada akhirnya setiap komunitas memiliki kemampuan untuk

megatasi kebutuhan dan kepentingan anggotanya, khususnya

dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan

masyarakat (1992 : 398).

Sejalan dengan pendapat diatas, Ace Partadiredja

mengemukakan bahwa dakwah bil hal lebih efektif dilakukan

melalui pemenuhan enam kebutuhan pokok (basic need) manusia

: pangan (makakan), sandang (pakaian), papan (perumahan),

pendidikan, pekerjaan dan kesehatan. Dengan dakwah

melalui pemenuhan kebutuhan pokok ini akan tercipta pula

perubahan ekonomi dan social, menuju kearah masyarakat

28

yang sejahtera. Secara riil memang mengalami kesulitan

merumuskan dalam kuantitatif, tapi paling tidak dakwah

melalui enam kebutuhan pokok adalah suatu program dakwah

dengan jalan pemenuhan kebutuhan makan sehat dan bergizi,

pakaian yang menutupi aurat, perumahan serta lingkungan

yang bersih dan sehat , pendidikan yang terjamin dan

terjangkau, kesehatan yang terpelihara dan pekerjaan

yang halal, terhormat dan memberikan pendapatan yang

memadai (Ahmad, 1983 : 121).

Basrah Lubis dalam bukunya mengatakan dakwah bil

hal adalah berdakwah dalam bentuk perbuatan, mulai dari

cara berpakaian, bertutur kata, bertindak sampai kepada

bentuk kerja nayata seperti mendirikan mesjid, panti

asuhan anak yatim, menyantuni fakir miskin, mendirikan

sekolah, rumah sakit dan tempat-tempat sosial lainnya

(Lubis, 1992 : 52).

Selain dari tiga bentuk dakwah diatas, dalam

menyampaikan pesan-pesan dakwah juga sangat diperlukan

metode dan cara yang tepat. Seorang dai harus mengetahui

betul teknik maupun metode agar bagaimana pesan-pesan

29

dakwah dapat terterima oleh mad`u/masyarakat dan pesan

tersebut dapat diamalkan. Dalam berdakwah tampa memiliki

metode yang tepat maka kecil kemungkinan pesan-pesan

dakwah dapat terterima oleh mad`u.

Dalam berda`wah ada tiga metode yang sangat ampuh

dan mujarap dilakukan. Hal ini juga terdapat pada ayat

diatas, adapun tiga bentuk dakwah tersebut adalah :

Pertama, Bi al-hikmah. Kata hikmah dalam A1-Qur'an

disebutkan sebanyak 20 kali baik dalam bentuk nakirah

maupun ma'rifah. Toha Yahya Umar mendefenisikan hikmah

adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya dengan berpikir,

berusaha menyusun dan mengatur dengan cara yang sesuai

keadan zaman dengan tidak bertentangan dengan ajaran

Tuhan (Hasanuddin, 1996 :35).

Sebagai metode dakwah, al-Hikmah diartikan

bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang lapang, hati

yang bersih, dan menarik perhatian orang kepada tuhan dan

agama.

Dari pengertian diatas, Hikmah adalah merupakan

kemampuan dan ketepatan dai dalam memilih, memilah dalam

30

menyelaraskan teknik dakwah dengan kondisi objektif

mad'u. Al-Hikmah merupakan kemampuan da`i dalam

menjelaskan doktrin - doktrin Islam serta realitas yang

ada dengan argumen logis dan bahasa yang komunikatif.

Al-Hikmah dalam dalam dunia dakwah mempunyai posisi

yang sangat penting, yaitu dapat menjadi tolak ukur

sukses tidaknya suatu dakwah. Dalam menghadapi mad'u yang

serba beragama, baik tingkat usia, tingkat pengetahuan,

starata sosial, latar belakang budaya, para da'i sangat

memerlukan metode bil Hikmah. Dalam berdakwah seorang

da'I harus faham betul tentang latar belakang dari mad'

u.

Hikmah adalah bekal seorang da'i untuk menuju dakwah

yang sukses. Karunia Allah yang diberikan kepada orang

yang mendapatkan hikmah insya Allah akan berimbas kepada

mad'u, sehingga mad'u termotivasi untuk mengubah diri

dan mengamalkan apa yang disampaikan oleh da'i kepada

mad'u.

Atas dasar itu, maka bil hikmah berjalan pada

metode yang praktis dalam melakukan suatu amalan.

31

Maksudnya ketika seorang da’i memberikan ceramahnya

pada saat tertentu, haruslah memerhatikan realitas yang

terjadi di luar, baik pada tingkat intelektual,

pemikiran, psikologis maupun secara sosial. Semua itu

menjadi keharusan yang harus di pertimbangkan dan

diperhatikan dalam dunia dakwah.

Kedua, al- mau' idza at-hasanah. Secara bahasa,

mau'idzah hasanah terdiri dari dua kta, yaitu mau`idzah

dan hasanah. Kata Mau'idzah berasal dari kata wa'adza,

ya'idzu, wadzan, idzatan yang berarti nasehat, bimbingan,

pendidikan dan peringatan. Sedangkan hasanah artinya

kebaikan (Harjani, 2003 : 15).

Pengertian Mau'idzah hasanah menurut istilah

adalah mengajak kejalan Allah dengan memberikan nasehat

atau membimbing dengan lemah lembut agar mad'u berbuat

kebaikan.

Mau'idzah hasanah dapat diartikan sebagai ungkapan

yang mendukung unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran,

kisah-kisah, berita gembira, peringatan, pesan-pesan

32

positif (wasiat) yang bisa dijadikan pedoman dalam

kehidupan agar mendapat kebahagian dunia dan akhirat.

Mau'idzah hasanah mengandung arti kata-kata yang

masuk kedalam qolbu dengan penuh kasih sayang dan

kedalam perasaan dengan penuh kelembutan, tidak

membongkar atau membeberkan kesalahan orang lain sebab

kelemah lembutan dalam menasehati sering kali dapat

meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan hati yang

liar, ia lebih mudah melahirkan kebaikan dari pada

larangan dan ancaman.

Ketiga, al-mujadalah bi-al-lati hiya ahsan. Dari

segi bahasa lafazh mujadalah terambil dari kata “jadal”

yang bermakna memintal, melilit. Apabila ditambahkan Alif

pada huruf Jim yang mengikuti wazan faa ala, “jaa dala”

dapat bermakna berdebat, dan “mujadalah” perdebatan

(2003 : 17).

Dari segi istilah Al-Mujadalah (al-hiwar), berarti

upaya tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara

sinergis, tanpa adanya suasana yang mengharuskan lahirnya

permusuhan diantara kedunya. Menurut Sayyid Muhammad

33

Thantawi, suatu upaya yang bertujuan untuk mengalahkan

pendapat lawan dengan cara menyajikan argumentasi dan

bukti yang kuat.

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa Al-Mujadalah merupakan tukar pendapat yang

dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, yang tidak

melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima

pendapat yang diajukan dengan memberikan argumentasi dan

bukti yang kuat. Antara satu dengan yang lainnya saling

menghargai dan saling menghormati pendapat keduanya

berpegang kepada kebenaran, mengakui kebenaran pihak lain

dan ikhlas menerima hukuman kebenaran tersebut.

Dari ketiga poin metode dakwah diatas dapat juga

ditarik kesimpulan bahwa metode dakwah termasuk

pendidikan dan pengajaran. Pendidikan dan pengajaran

kedua-duanya menjadi bagian dan cara-cara atau salah satu

alat dalam berdakwah. Metode dakwah dalam bentuk

pendidikan dan pengajaran lebih banyak menekankan agar

orang-orang yang dididik membiasakan diri bersikap

sebagaimana yang telah diajarkan oleh pendidik. Dalam

34

pendidikan dan pengajaran lebih banyak ditekankan kepada

materi ilmiahnya yang memberikan kesempatan lebih banyak

kepadanya untuk mempertimbangkan kebenaran. Kenyataan

memang dalam berdakwah selalu ada unsur mendidik dan

mengajar, baik itu yang disengaja maupun yan tidak

disengaja.

C. Sejarah Berdirinya Partai Amanat Nasional

Pasca reformasi tahun 1998, Amien Rais banyak ditawari

untuk bergabung ke partai politik. Amien Rais yang dikenal

sebagai tokoh reformasi, masyarakat banyak berharap

kepadanya, namun Amien Rais tidak langsung menerima tawaran

untuk bergabung ke partau politik.

Desakan lin juga muncul dari berbagai kalangan,

misalnya dari MARA (majlis Amanat Rakyat), PPSK (Pusat

Pengkajian Strategi Kebijakan), kelompol Tebet Society,

para tokoh Muhammadiyah dan lain-lainnya.

Pada tanggal 5-7 juli 1998 di laksanakan Tanwir

Muhammadiyah di Semarang yang dihadiri oleh jajaran

35

Pimpinan Pusat Muhammadiyah serta utusan tingkat wilayah

(Provinsi) se-Indonesia. Dalam Tanwir tersebut, point

penting keputusan adalah agar Muhammadiyah mendirikan

partai baru sebagai aspirasi bagi warganya. Namun, dalam

keputusan resmi dinyatakan bahwa Muhammadiyah tidak akan

pernah berobah menjadi partai politik, tetapi warga

Muhammadiyah diberikan kebebasan dan keleluasaan untuk

terlibat dalam partai politik sesuai dengan minat dan

potensinya.

Sebelum mematangkan nitnya untuk mendirikan partai

politik, Amien Rais banyak berjumpa dengan berbagai tokoh,

baik dari kalangan partai politik maupun dari tokoh Dewan

Dakwah Islam Indonesia (DDII). Dalam satu kesempatan Amien

Rais berkunjung ke rumah Anwar Harjono. Pada saat itu Anwar

Harjono mengharapkan agar Amien Rais mau memimpin sebuah

partai politik baru yang didirikn oleh tokoh-tokoh DDII.

Bahkan Yusril Ihza Mahendra menyatakan dukungannya kepada

Amien Rais lewat via telepon. Dalam ceramah dan wawancara

dengan para wartawan, Amien Rais juga menyinggung

kemungkinan ia akan mendirikan partai baru bersama Yusril

36

Ihza Mahendra. Namun bersamaan dengan itu, ia selalu

menyebutkan bahwa nama partai yang akan didirikannya itu

adalah Partai Amanat Bangsa (PAB), sebuah partai terbuka

yang akan mengakomodasi seluruh potensi anak bangsa.

Pada tanggal 18 Juli 1998 pagi, Amien Rais kembali

berkunjung kerumah Anwar Harjono dengan di temani oleh

Dawam Raharjo. Saat itu hadir juga tokoh-tokoh teras PPP

seperti Buya Ismail Hasan Meutarum, Aisyah Amini dan Husein

Umar. Saat itu mereka menawarkan kepada Amien Rais untuk

bergabung dengan PPP. Husein Umar mengatakan bahwa bagai

manapun PPP adalah hasil fusi partai-partai Islam. Karena

itu sebagai salah seorang tokoh ummat, Amien Rais mempunyai

kewajiban untuk menyelamatkan ummat dari perpecahan.

Sementara itu Dawam Raharjo menentang keras usulan ini,

bahkan secara tegas mendorong Amien Rais untuk segera

membuat partai baru. Dalam pertemuan tersebut tidak ada

satu keputusan atau kesepakan penting yang diperoleh.

Pada tanggal 22 Juli 1998, Amien Rais mengadiri

pertemuan MARA di Hotel Borobudur. Dalam acara yang

membahas situasi dan kondisi politik yang berkembang, hadir

37

antara lain Gunawan Muhammad, Fikri Jufri, Dawam Rahardjo,

Zumrotin dan Ismed Hadad. Mereka kemudian menyimpulkan

bahwa terombang ambingnya Amien Rais disebabkan karena

kelambanan dan tidak adanya sikap yang tegas dari MARA.

Dari diskusi tersebut, Gunawan Mohammad kemudian

menyimpulkan bahwa disepakati perlunya MARA mempersiapkan

pembentukan partai disamping pungsinya semula sebagai

gerakan moral.

Kemudian pada tanggal 23 Juli 1998, Amien Rais bertemu

dengan tokoh-tokoh PPP dikawasan Pondok Indah Jakarta.

Dalam acara tersebut hadir Bachtiar Chamsyah, Aisyah Amini,

Faisal Baasir, Yusuf Syakir, Fuad Bawazir dan lain-lain.

Dalam pertemun tersebut pokok pembicaraan adalah bagai mana

supaya Amien Rais mau bergabung dengan PPP, bahkan Amien

Rais ditawari ketua PPP dalam muktamar PPP yang akan segera

dipercepat akan tetapi, lagi-lagi Amien Rais belum

memberikan keputusan.

Tanggal 27 Juli, Amien Rais kembali menghadiri

pertemuan MARA di Galeri Cemara, Jakarta. Hadir dalam acara

tersebut antara lain: Goenawan Mohammad, Mukhtar

38

Pabottinggi dan Albert Hasibuan. Selesai pertemuan,

diadakan konferensi pers. Dalam kesempatan ini pak Amien

menyinggung lagi tentang rencana pendirian partai, ia

menyebut bahwa platform partai, saat itu sedang

dipersiapkan lebih lanjut, diutarakan bahwa untuk bidang

politik dipimpin oleh Mukhtar, hukum oleh Albert, sedangkan

Economi oleh Anggito Abimanyu, Faisal Basri. Seusai acara,

Amien menemui Goenawan dan berbicara empat mata. Amien Rais

menceritakan lamaran tokoh-tokoh PPP beberapa hari

sebelumnya. Ternyata Goenawan memberikan respon positif.

Amien Amien kemudian berfikir, bagaimana mengawinkan partai

yang akan dilahirkan MARA dengan PPP yang akan direformasi.

Amien Rais kembali bertemu tokoh di pondok Indah.

Dalam kesempatan ini ia mengutarakan, ia tertarik untuk

bergabung dengan PPP. Namun katanya, ibarat rumah, PPP

perlu banyak kamarnya, diperluas ruang tamunya, diperbesar

dapurnya, karena akan dihadirinya penghuni baru, tanpa

menggusur yang lama. Kalau perlu labelnya diganti, agar

lebih menarik. Menanggapi usulan Amien Amien, Yusuf Syakir

39

sebagai juru bicara PP, menyampakan bahwa teman-temannya

untuk menjadi anggota Majelis Pakar.

Usai pertemuan Amien Rais langsung berangkat menuju

kantornya Amin Aziz di Tebet. Disitu telah menunggu Syafi

Ma’arif, Sutrisno Muhdam, A.M.Fatwa dan Dawam Raharjo.

Mereka mendiskusikan untung dan ruginya membuat partai baru

atau bergabung dengan PPP. Kesimpulannya, baik mendirikan

partai baru maupun bergabung dengan PPP sama-sama memiliki

keunggulan sekaligus kelemahan. Idealnya adalah bila partai

yang akan didirikan MARA dapat merger dengan PPP.

Tanggal 3 Agustus, Amien Rais kembali bertemu tokoh-

tokoh PPP di Pondok Indah. Hadir dalam acara tersebut

antara lain: Yusuf Syakir, Aisyah Amini, Tosari Wijaya,

Bachtiar Hamzah, Ali Hardi Kiay Demak, Faisal Baasir,

Salahuddin Wahid. Sementara Amien Rais ditemani oleh

Sutrisno Bachir. Dalam pertemuan ini, kemungkinan Amien

Rais bergabung dengan PPP semakin kongkrit. Yusuf Syakir

selaku juru bicara, menyampaikan hal-hal yang lebih lebih

kongkrit dibanding pertemuan sebelumnya.

40

Pertama, ia menyatakan bahwa Buya Ismail Hasan

Metarium sudah menyatakan tidak bersedia dicalonkan kembali

sebagai Ketua PPP.

Kedua, masalah nama partai dapat ditinjau kembali,

meskipun mayoritas masih ingin mempertahankan nama PPP.

Ketiga, bersama Amien Rais yang akan diusulkan sebagai

Ketua Majelis Pakar, ada nama-nama seperti : Baharuddin

Lopa, Ahmad Bagja, Fuad Bawazir, Goenawan Mohamad dan

Salahuddin Wahid

Tanggal 5 Agustus 1998, Amien Rais menghadiri

pertemuan yang dilaksanakan di Wisma Tempo, Sirnagalih,

Jawa Barat. Pertemuan ini dihadiri oleh tiga kelompok.

Pertama, PPSK yang diwakili oleh Mohtar Mas’ud, Rizal

Panggabean, Chairil Anwar, dan Machfud. Kedua, kelompok

Tebet diwakili oleh Amin Aziz, Dawam Raharjo, A.M.Fatwa,

Abdillah Toha dan A.M.Lutfi. Ketiga, kelompok MARA diwakili

oleh Goenawan Mohamad, Albert Hasibuan, Zumrotin,

Nusyahbani Kacasungkana dan Ismed Haddad. Amien Rais berada

disini sebentar, karena ia harus segera kebandara Soekarno-

Hatta untuk pergi keluar negeri bersama Syafi’i Ma’arif.

41

Ada dua Agenda besar yang harus dirumuskan dalam

pertemuan ini. Pertama, menyusun platform partai. Kedua,

menyepakati formatur yang akan ditugasi untuk menyusun

kepengurusan. Melalui voting, nama partai kemudian

disepakati sebagai Partai Amanat Nasional (disingkat PAN).

Ketua formatur ditetapkan M.Amien Rais, dengan delapan

anggota, antara lain: Goenawan Mohamad, Zumrotin, Abdillah

Toha, A.M.Lutfi, Ismed Haddad, Albert Hasibuan dan Rizal

Panggabean

Komunikasi yang dilakukan dengan berbagai tokoh

politik dari PPP terus dilakukan oleh Amien Rais. Nampaknya

tidak terdapat kesepakatan Amien Rais dengan PPP maupun

PBB. Dalam suatu kesempatan, Amien Rais muncul di TV

menyampaikan kapada public bahwa ia akan mendirikan sebuah

partai baru. Partai tersebut nantinya adalah partai yang

bersifat terbuka, mandiri yang terdiri dari tokoh kintas

agama, lintas etnis, maupun lintas pemikiran. Partai

tersebut diharapkan bisa dideklarasikan pada tanggal 17

Agustus 1998, bertepatan dengan hari kemerdekaan RI.

42

Maka mulai saat itu semua persoalan menjadi jelas.

Segala spekulasi dan kesimpang siuran berita seputar

rencana Amien Rais mendirikan partai politik baru, dan juga

tarik mernarik antar berbagai kekuatan politik untuk

meminangnya, berakhir sudah. Amien Rais akan tampil dengan

partai baru, baru dalam segala aspeknya, baru lembaganya,

baru orang-orangnya, baru visinya serta baru nama dan

lambang partainya.

Akhirnya dalam rapat pleno PP Muhammadiyah pada

tanggal 22 Agustus 1998 di gedung Dakwah Muhammadiyah

Jakarta, Amien Rais mohon izin untuk mendirikan dan

memimpin partai politik yang diberi nama PAN dan akan

dideklarasikan pada 23 Agustus 1998. Semula deklarasi akan

dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1998, namun karena ada

faktor teknis deklarasi tersebut baru bisa dilaksanakan

pada hari Minggu di Istora Senayan Jakarta yang dihadiri

oleh puluhan ribu massa. Maka secara resmi berdirilah PAN

yang langsung diketuai oleh Amien Rais.

Saat ini PAN sudah berusia sembilan tahun. Dalam usia

belia sudah mampu melalui ujian pertamanya dengan

43

keberhasilannya menempatkan 34 orang kadernya sebagai

anggota DPR RI, sehingga PAN termasuk lima besar pemenang

pemilu 1999. Tahun 2004 juga lima besar dengan 53 anggota.

Ujian berikutnya, bagaimana wakil-wakil PAN berkiprah baik

di DPR RI, DPRD Propinsi atau DPRD Kabupaten/Kota untuk

memperjuangkan aspirasi rakyat sesuai yang dijanjikan

ketika kampanye dulu.

D. Dakwah Amien Rais Merupakan Cerminan Dakwah PAN.

Visi pemikiran dan gagasan dakwah Amien Rais sangat

terasa pengaruhnya, khususnya sejak awal 1990-an. Amien

Rais sejak awal dekade ini merupakan tokoh Muhammadiyah

yang ketika memimpin organisasi itu sangat vokal dan berani

dalam membela kepentingan masyarakat. Konsep dakwah Amin

Rais tidak hanya dilakukan

lewat mimbar, muatan dakwahnya tidak hanya berisi ibadah

ritual dan spritual akan tetapi lebih fokus pada dakwah

sosial.

44

Pendekatan dakwah yang digunakan antara lain dengan

pendekatan hermeneutika sosial. Pendekatan ini merupakan

interpretasi terhadap pribadi manusia dan pemikiran

serta aksi sosialnya.

Pemikiran dakwah Amin Rais merupakan sintesis

positif antar pemikiran sunni dan gagasan individualnya

yang kritis heorientasi kepada kemaslahatan umum.

Amien Rais mendasarkan paradigmanya pada konsep,

tauhid, dimana konsep ini bukan saja mengandung spirit

persamaan dan perbedaan, tetapi juga mengharuskan adanya

peran politik dalam dakwah Islam.

Meskipun Amin Rais menolak syari'ah dijadikan

sebagai konstitusi negara, tetapi lebih menerimanya

sebagai patokan moral-etika kehidupan bernegara, Amien

Rais membela kepentingan masyarakat dengan cara

menentang pemerintah yang sangat diktator dan mengusung

nilai-nilai demokrasi untuk melindungi syari'ah dari

penyelewengan.

Dalam konsep pemikiran yang praktis, Prof. Dr. H.

M. Amien Rais, MA. dalam bukunya Moralitas Politik

45

Muhammadiyah, menawarkan lima ‘Pekerjaan Rumah’ yang

perlu diselesaikan, agar dakwah Islam tetap relevan,

efektif, dan produktif.

Pertama, Perlu ada pengkaderan yang serius antuk

memproduksi juru-juru dakwah dengan pembagian kerja yang

rapi. llmu tabligh belaka tidak cukup untuk mendukung

proses dakwah, melainkan diperlukan pula berbagai

penguasaan dalam ilmu-ilmu teknologi informasi yang

paling mutakhir.

Kedua, Setiap organisasi Islam yang berminat dalam

tugas-tugas dakwah perlu membangun laboratorium dakwah.

Dari hasil "Labda" ini akan dapat diketahui masalah-masalah

riil di lapangan, agar jelas apa yang akan dilakukan.

Ketiga, Proses dakwah tidak boleh lagi terbatas pada

dakwah bil-lisan, tapi harus diperluas dengan dakwah bil-

hal, bil-kitaabah (lewat tulisan), bil-hikmah (dalam arti

politik), bil-iqtishadiyah (ekonomi), dan sebagainya.

Keempat, Media massa cetak dan terutama media

elektronik harus dipikirkan sekarang juga. Media elektronik

yang dapat menjadi wahana atau sarana dakwah perlu dimiliki

46

oleh umat Islam. Bila udara Indonesia di masa depan

dipenuhi oleh pesan pesan agama lain dan sepi dari pesan-

pesan Islami, maka sudah tentu keadaan seperti ini tidak

menguntungkan bagi peningkatan dakwah Islam di tanah air.

Kelima, Merebut remaja Indonesia adalah tugas dakwah

Islam jangka panjang. Anak-anak dan para remaja kita adalah

aset yang tak ternilai. Mereka wajib kita selamatkan dari

pengikisan aqidah yang terjadi akibat 'invasi' nilai-nilai

non Islami ke dalam jantung berbagai komunitas Islam di

Indonesia. Bila anak-anak dan remaja kita memiliki benteng

tangguh (al-husun a1-hammadiyah) dalam era globalisasi dan

infornnasi sekarang ini, insya Allah masa depan dakwah kita

akan tetap ceria.

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Tempat penelitian pada skripsi ini bertempat di Dewan

Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) kota

Medan. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian terhitung

mulai bulan Desember 2007 hingga selesai.

B. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelian ini adalah jenis penelitian

deskriptif. Setelah data-data dikumpulkan maka data-data

tersebut akan dianalisa dalam bentuk deskriptif kemudian

48

35

data yang diperoleh dari lapangan akan disajikan dalam

bentuk deskriptif dengan menggunakan metode induktif

deduktif.

C. Sumber Data

Sumber data primer adalah sumber data pokok yang

diperoleh melalui : wawancara langsung dengan informan.

Adapun informan pada penelitian ini meliputi sejumlah unsur

kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional

(DPD PAN) kota Medan, serta beberapa Pimpinan Cabang yang

berada di bawah naungan DPD PAN kota Medan.

Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh

dari buku-buku serta surat kabar yang dianggap dapat

menjadi bahan rujukan dan dapat mendukung penelian ini.

Adapun data skundernya adalah catatan-catatan penting

kegiatan DPD PAN kota Medan yang dimuat baik dalam bentuk

dokumentasi surat kabar mapun yang di dokumentasikan dalam

bentuk arsip dan pembukuan.

49

35

D. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mengumpul data-data yang diperoleh maka

dipergunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu :

Wawancara yaitu mengadakan serangkaian tanya jawab

langsung dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Partai

Amanat Nasionai (DPD PAN) kota Medan. Sekretaris Umum DPD

PAN kota Medan, Ketua Badan Ortom dan Hubungan Antar

Lembaga Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD

PAN) kota Medan, Sekretaris Badan Ortom dan Hubungan

Antar Lembaga Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat

Nasional (DPD PAN) kota Medan, Ketua Badan Pengembangan

Organisasi dan Keanggotaan Dewan Pimpinan Daerah Partai

Amanat Nasional (DPD PAN) kota Medan, Sekretaris Badan

Pengembangan Organisasi dan Keanggotaan Dewan Pimpinan

Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) kota Medan, Ketua

Badan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan Advokasi DPD PAN

kota Medan.

50

Disamping Wawancara, penelitian ini juga menggunakan

Library riset yakni dengan membaca sejumlah literatur untuk

mendapatkan keterangan para ahli yang dapat mendukung

bahasan ini.

E. Teknik Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisa

dengan menggunakan analisis deskriptif. Dengan teknik

deskriptif metode deduktif induktif, yakni mengambil

kesimpulan dari umum ke khusus.

51

BAB IV

HASIL TEMUAN PENELITIAN

A. Geografi dan Demografi Kota Medan

Koordinat geografis kota Medan adalah 3º 30' - 3º 43'

LU dan 98º 35' - 98º 44' BT. Permukaan tanahnya cenderung

miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 m di

atas permukaan laut.

52

35

Kota Medan dahulu merupakan daerah tingkat II

berstatus kotamadya adalah ibu kota provinsi Sumatra Utara.

Kota yang dinamis ini adalah kota terbesar di Sumatra dan

ketiga terbesar di Indonesia, setelah Jakarta dan Surabaya.

Medan adalah pintu gerbang bagi menuju kota wisata Brastagi

di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata Orangutan di

Langkat, serta Danau Toba, yang terkenal sebagai tempat

wisata.

Kota Medan berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah

utara, sedangkan di sebelah barat, selatan dan timur

berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. Kota Medan

sendiri menjadi kota induk dari beberapa kota satelit di

sekitarnya seperti kota Binjai, Lubuk Pakam, Deli Tua dan

Tebing Tinggi.

Luas Kota Medan saat ini adalah 265,10 km²

Sebelumnya hingga tahun 1972 Medan hanya mempunyai luas

sebesar 51,32 km² namun kemudian diedarkan Peraturan

Pemerintah No. 22 Tahun 1973 yang memperluas wilayah Kota

Medan dengan mengintegrasikan sebagian wilayah Kabupaten

Deli Serdang.

53

Kota Medan lahir pada tanggal 1 Juli 1590, saat ini

kota Medan dipimpin oleh Wali Kota yang bernama Drs.

Abdillah, AK. MBA dengan periode kepemimpinan 2005-2010.

Populasi Medan didominasi beberapa suku : Suku Melayu, Suku

Jawa, Suku Batak, Tionghoa dan India. Pada tahun 2005,

penduduknya berjumlah 2.036.018 jiwa. Pada siang hari,

jumlah ini bisa meningkat hingga sekitar 2,5 juta jiwa

dengan dihitungnya jumlah penglaju (komuter). Sebagian

besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan

20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8% dari total

penduduk).

Kecamatan Medan Deli mempunyai penduduk terbanyak,

disusul kecamatan Medan Helvetia dan Medan Tembung. Jumlah

penduduk yang paling sedikit terdapat di kecamatan Medan

Baru, Medan Maimun dan Medan Polonia. Tingkat kepadatan

penduduk tertinggi diperoleh di kecamatan Medan Perjuangan,

Medan Area dan Medan Timur. Pada tahun 2004, angka harapan

hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita

adalah 71 tahun.

54

38

Secara historis, pada tahun 1918 tercatat Medan dihuni

43.826 jiwa. Dari jumlah tersebut, 409 orang berketurunan

Ras Kaukasoid (Eropa), 35.009 berketurunan Indonesia, 8.269

berketurunan Tionghoa, dan 139 lainnya berasal dari ras

Timur lainnya (www. bainfokomsumut)

B. Partai Amanat Nasional (PAN) Sebagai Alat Dakwah

Metode dakwah dengan menggunakan kerja nyata atau

dakwah bil hal merupakan cara penyampaian dakwah kepublik

secara riil dan realitas. Penggunaan dasar atau prinsib

dakwah bil hal termaktub dalam surat An-Nahl ayat 125,

bahwa dakwah dapat dilakukan melalui hikmah

(kebijaksanaan), Mauidzah hasanah (nasehat-nasehat), dan

Mujadalah (perdebatan dengan cara yang baik).

Selain itu sebuah hadits yang juga dijadikan

sebagai rujukan untuk berdakawah dengan cara kejra nyata

adalah : “Siapa diantara kamu melihat kemungkaran, maka

hendaklah ia merubahnya dengan kekuasaan, jika tidak

sanggup maka dengan nasehat (lisan), jika tidak sanggup

55

juga maka dengan hatinya dan itulah serendah-rendahnya

iman” (HR. Bukhari Muslim).

Prinsip-prinsip dakwah Islam tidak menunjukkan

kekakuan dan tidak terpatok pada satu atau dua cara saja.

Tetapi metode dakwah Islam selalu menampakkan

kefleksibelannya. Namun demikian, perlu juga diperhatikan

faktor-faktor yang mempengaruhi suatu metode tersebut

yaitu ; tujuan dan berbagai jenis pungsinya, sasaran

dakwah (pemerintah, masyarakat, individu dsb) dari

berbagai segi, situasi dan kondisi yang beraneka ragam,

media atau fasilitas yang tersedia dengan berbagai macam

kualitas dan kuantitasnya dan kepribadian dan kemampuan

pemimpin (pemimpin, da`I dan individual).

Tujuan metode dakwah ini adalah untuk menyumbangkan

pendidikan, pembangunan, pereknomian, pemerintahan dsb.

Kendala yang selama ini dihadapi dalam menjalankan dakwah

adalah masalah dana (logistic), keterbatasan fasilitas

dan kurangnya kemampuan pada da`I dan ulama. Tanpa dana

yang cukup dakwah yang dikaukan akan terbatas. Kuranya

56

sarana dan prasarana dalam berdakwah maka pastilah dakwah

kurang berjalan dan tidak obtimal.

Melalui kondisi yang seperti ini tentu saja

membutuhkan adanya suatu organisasi yang mempunyai

gerakan yang teratur yang dilandasi ajaran Islam. Dalam

konteks negara yang menganut konsep demograsi, seperti

kita di Indonesia Partai Politik (parpol) dijadikan

sebagai organisasi atau lembaga yang dianggap dapat

menjalankan metode dan prinsip-prinsip dakwah (Yakan,

1987 : 135).

Pasca reformasi tahun 1998, Amen Rais berkeinginan

untuk mendirikan sebuah partai politik. Keinginan

tersebut juga di dorong oleh beberapa kawan-kawan Amien

Rais seperti Amin Aziz, Dawam Raharjo, A.M Fatwa,

Abdillah Toha dan A.M. Lutfi. Desakan tersebut juga

muncul dari Majlis Amanat Rakyat (MARA), Pusat Pengkajian

Strategi Kebijakan (PPSK), kelompok Tibet Society dan

tokoh-tokoh Muhammadiyah.

Untuk mencapai keinginan tersebut, Amien Rais yang

saat itu juga masih menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan

57

Pusat Muhammadiyah membawa wacana pembentukan partai pada

pada Tanwir Muhammadiyah di Semarang (Bakti, 2007 : 19).

Namun pada akhirnya Tanwir memutuskan, bahwa sampai

kapanpun Muhammadiyah tidak akan menjadi Partai Politik.

Sebelum mematangkan niatnya untuk mendirikan partai

Amien Rais, banyak melakukan pertemuan dengan berbagai

tokoh, baik tokoh politik maupun tokoh agama. pada

tanggal 5 - 6 Agustus 1998, Amien Rais menghadiri

pertemuan yang dilaksanakan di Wisma Tempo Mega Mendung

Bogor (2007 : 19). Pertemuan ini dihadi oleh tiga

kelompok yaitu PPSK, MARA dan Kelompok Tibet Society. Ada

dua agenda besar yang harus dirumuskan, Pertama,

Perumusan Flatporm Partai. Kedua, menyepakati formatur

yang akan bertugas menyusun kepengurusan.

Akhirnya dalam Rapat Pleno PP Muhammadiyah pada

tanggal 2 Agustus 1998 di Gedung dakwah Muhammadiyah

Jakarta, Amien Rais memohon izin untuk mendirikan dan

memimpin partai politik yang diberi nama Partai Amanat

Nasional (PAN) yang akan dideklarasikan pada tanggal 23

agustus 1998.

58

Pasca deklarsi Partai Amanat Nasional (PAN), Partai

Amanat Nasional (PAN) berhadapan dengan berbagai

persoalan kebangsaan dan kondisi keummatan. Yang menjadi

perhatian disisini adalah Partai Amanat Nasional (PAN)

dengan tulus memperjuankan dan mendakwahkan sebuah konsep

perubahan bangsa dan negara menuju perbaikan dimasa yang

akan datang.

Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai alat dakwah

dan memili misi dakwah amar ma`ruf nahi munkar dapat

dilihat pada Anggaran Dasar (AD) Partai Amanat Nasional

(PAN) BAB II, Pasal 3 ayat 2 bahwa. Partai Amanat

Nasional berasaskan akhlak politik berlandaskan agama

yang membawa rahmat bagi sekalian alam (Arif, 2006 : 1).

Dakwah Partai Amanat Nasional (PAN), pada dasarnya

dapat dilihat pada aksi dan peran politik PAN. Gerakan

dakwah PAN tidak dapat dipisahkan dengan seorang pigur

Amien Rais dan bahkan PAN juga erat kaitannya dengan Ormas

Islam Muhammdiyah. Tidak dapat dipungkiri bahwa PAN

merupakan partai yang terlahir dari tokoh-tokoh terkemuka

59

yang pernah memimpin PP Muhammadiyah. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa jelas bahwa PAN memiliki misi dakwah.

Partai Amanat Nasional (PAN) adalah partai politik

yang memperjuangkan kedaulatan rakyat, demokrasi, kemajuan

dan keadilan sosial. Cita-cita partai berakar pada moral

agama, kemanusiaan dan kemajemukan (Amien, 1998 : 113).

Partai Amanat Nasional berpendirian negara wajib

menghormati dan melindungi kehidupan dan martabat warganya.

Pemerintah harus menciptakan prakondisi, dimana warga

negara dapat mengembangkan hak-hak individu dan tangggung

jawab sosial.

Untuk mengupayakan terciptanya masyarakat madani yang

bebas dari kesengsaraan, rasa takut, serta bebas dari

penindasan. penghilangan paksa dan kekerasan Partai Amanat

Nasional (PAN) menghormati hak asasi manusia yang berlaku

universal.

Semenjak awal Partai Amanat Nasionai berdiri pada

tanggal 23 Agustus 1998, Partai Amanat Nasional banyak

mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah. Partai Amanat

Nasional menganggap banyak hal-hal yang tidak sesuai dengan

60

kebijakan kebijakan pemerintah. Kekritisan Partai Amanat

Nasiona (tidak hanya pada kebijakan politik akan tetapi

Partai Amanat Nasional juga peduli terhadap kemiskinan,

perhatian terhadap kaum dua’fa, minimnya lapangan

pekerjaan, rendahnya mutu pendidikan, peduli terhadap

penyakit masyarakat. Partai Amanat Nasianal juga banyak

mencurahkan perhatian terhadap musibah dan bencana yang

terjadi di Indonesia, baik musibah banjir, longsor,

kebakaran, gempa dan bahkan bencana moral. Perhatian

tersebut merupakan aktualisasi dakwah sosial Partai Amanat

Nasional.

Aktualisasi dakwah yang dilakukan PAN merupakan dakwah

sosial untuk kepentingan ummat dan bangsa. Partai Amanat

Nasional mencita-citakan suatu masyarakat Indonesia yang

demokratis, berkeadilan sosial, otonom dan mandiri. Partai

Amanat Nasional menginginkan tatanan yang memungkinkan

setiap manusia dapat mengembangkan kepribadiannya dalam

kebebasan (1998 : 113).

Partai Arnanat Nasionai menentang segala bentuk

kediktatoran, totaliterisme, karena berlawanan dengan

61

harkat dan martabat manusia, memasung kehebasan dan

menghancurkan hukum. Partai Amanat Nasional menjujung

tinggi nilai-nilai demokrasi untuk mewujudkan tatanan

sosial dan politik yang memungkinkan terwuiudnya masyarakat

madanani mengawasi kekuasaan ( 1998 : 114).

Partai Amanat Nasionai berupaya mewujudkan

kesejahteraan sosial, lewat kemakmuran yang berkeadilan,

dengan berlandaskan moralitas serta menjunjung tinggi

harkat dan martabat manusia. Pembangunan ekonomi tidak

mengenal perbedaan ras, suku dan agama. Partai Amanat

Nasional memperjuangkan pemberian kesempatan yang sama bagi

semua pihak untuk mewujudkan segala potensi yang ada untuk

kemajuan bersama.

Partai Amanat Nasional menghormati kehidupan beragama

mengembangkan semangat toleransi sesama umat manusia yang

berbeda keyakinan. Partai Amanat Nasional sangan menjunjung

tinggi nilai-nilai kerukunan antar umat beragama. Partai

Amanat Nasional menentang segaia diskriminasi yang

didasarkan atas agama, suku, ras, bahasa dan latar sosial

lainnya.

62

Partai Amanat Nasional memberikan perhatian yang

sungguh terhadap pendidikan agar generasi muda yang

berkualitas bermunculan untuk mengemban tanggung jawab masa

depan bangsa. Pendidikan di Indonesia harus bisa

menciptakan tumbuhnya akhlak yang baik, dan merangsang

kemandirian serta kreatifitas.

Partai Amanat Nasional berupaya untuk menciptakan

pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme

(KKN) serta efektif dan transparan. Salah satu kunci

kepercayaan masyarakat adalah terletak pada kredibilitas

dan pertanggung jawaban yang transparan. Partai Amanat

Nasional juga memperjuangkan terbukanya peluang yang

seluas-luasnya bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk

menjadi pengusaha-pengusaha yang besar dan handal. Peluang

untuk UKM merupakan bagian dari pemberantasan kemiskinan di

Indonesia.

Dakwah PAN juga dapat dilihat pada sikap politik Amien

Rais. Sikap polik Amien Rais berbeda dengan kebanyakan

orang yang menganggap politik hanya semata “permainan”

menang atau kalah untuk mendapatkan kekuasaan, membangun

63

pengaruh dan kekuatan mengalahkan saingan dengan segala

cara dengan tidak mengindahkan nilai-nilai moralitas

universal, yaitu agama. politik itu baginya suatu amanah

untuk membangun kemaslahatan semua orang dan semua

kalangan, maka berpolitik itu merupakan bagian dari ibadah

yang cara dan tujuan untuk tegaknya nilai-nilai kebenaran

yang diperintahkan Allah SWT. Dikemukakannya : “politik

tentu bukanlah politik sekuler melainkan politik yang penuh

dengan komitmen kepada Allah SWT”.

Karena politik merupakan bagian dari dakwah Islam,

maka segala aturan yang berlaku didalam berdakwah harus

diikuti. Seperti ; jangan memutarbalikan kebenaran, memaksa

atau melakukan kekerasan, melakukan tindakan mengelabui

masyarakat dengan menggunakan induksi-induksi psikoterapi,

kejujuran, keterbukaan, keberanian mengemukakan keberan

sebagai yang benar, kebathilan sebagai yang bathil, serta

penuh rasa tanggung jawab, semua ini harus menjadi ciri

politik (Syam, 2003:187)

64

Menurut tinjauan Islam ada dua jenis politik, yaitu ;

politik kualitas tinggi (high politic) dan politik kualitas

rendah (law politic). Ciri high politik adalah ada tiga :

Pertama, setiap kedudukan politik pada hakekatnya

merupakan amanah dari masyarakat yang harus dipelihara

sebaik-baiknya. Kekuasaan adalah nikmat untuk mengayomi,

menegakkan dan menjunjung tinggi keadilan, tertib social

egalitarian.

Kedua, setiap kedudukan politik mengandung pertanggung

jawaban.

Ketiga, aktivitas politik harus berkaitan dengan

prinsip ukhuwah yakni persaudaran, membangun pengertian,

dan kerja sama menunaikan aktivitas kekhalifahan.

Gagasan high politik Amien Rais pada prinsipnya suatu

politik yang bermoral dengan mengkonvergensikan setiap

aktivitas yang bernuansa politik dengan etika pemahaman

keagaan yang luhur yang dikenal dengan pemahaman keagamaan

mengenai tauhid, tauhid luhur itu merupakan formula

mengenai etika keagamaan yang ditempatkan sebagai basis

politik institusi, system maupu perilaku. High politik Amin

65

Rais merupakan bagian dari dakwah yang di terapkan melalui

gerakan dan aksi-aksi politik lewat Partai Amanat Nasional

(PAN).

C. AKTUALISASI PESAN-PESAN DAKWAH DPD PAN KOTA MEDAN

Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD

PAN) kota Medan merupakan pimpinan tertingi di tingkat

kota Medan. Susunan tingkat Sub Rayon sampai tingkat

Wilayah dan bahkan sampai ke Pimpinan Pusat merupakan

struktur kepemimpinan yang tidak dapat dipisahkan dalam

sebuah partai. Berjalan atau tidaknya visi dan misi

sebuah partai sangat tergantung pada orang-orang yang

duduk dikepengurusan suatu partai. Infrastruktur partai

mulai dari Sub Rayon sampai pada tingkat yang paling

tinggi dapat dilihat pada besar kecilnya sebuah partai.

Besarnya sebuah partai dapat dilihat pada banyaknya

Cabang, Ranting, Rayon dan Sub Rayon, semua struktur ini

harus terbentuk sehingga baru dapat dikatakan bahwa

66

partai tersebut mempunyai massa dan pengurus yang banyak

di masyarakat dan dapat diterima oleh masyarakat.

Data yang diperoleh melalui wawancara dengan

Sekretaris Umum DPD PAN kota Medan, Drs. Aripay Tambunan,

MM, ia mengatakan bahwa sampai saat ini DPD PAN kota

Medan memiliki 21 Dewan Pimpinan Cabang, 21 Dewan

Pimpinan Cabang terbentuk di 21 kecamatan yang ada di

kota Medan. Dibawah Pimpinan Cabang, PAN juga terbentuk

di tingkat kelurahan yang disebut Dewan Pimpinan Ranting

(DPRt). PAN terbentuk di seluruh Kelurahan yang ada

dikota Medan. Jadi Pimpinan Ranting yang ada di kota

Medan berjumlah 151 DPRt. Kedudukan Pimpinan Ranting

berada di tingkat kelurahan/desa. Setiap Dewan Pimpinan

Ranting juga memiliki kepengurusan ditingkat

lingkunkungan yang disebut dengan Pimpinan Rayon,

kedudukan pimpinan ini berada di bawah kelurahan yaitu di

tingkat Lingkungan. Untuk tingkat Rayon DPD PAN kota

Medan memiliki lebih kurang 600 Pimpinan Rayon. Selain

Pimpinan Rayon, PAN juga terbentuk dibawah lingkungan,

kepemimpinan ini disebut dengan Pimpinan Sub Rayon.

67

Pimpinan Sub Rayon yang ada di kota medan berjumlah lebih

kurang 1.000 Sub Rayon. (wawancara Senin, 2 April 2008 di

Sekretariat DPD PAN kota Medan ). Ini membuktikan bahwa

Partai Amanat Nasional cukub besar dan cukup terterima di

masyarakat kota Medan.

Sebagi partai yang terstruktur dari Pimpinan Pusat

sampai kepada pimpinan yang paling bawah (pimpinan sub

rayon), DPD PAN kota Medan menjalankan roda organisasi

sesuai dengan keputusan – keputusan yang telah diatur

pada Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Kebijakan-kebijakan politik DPD PAN kota Medan selalu

mengikuti keputusan yang diturunkan oleh DPP atau DPW.

Secara organisatoris DPD PAN kota Medan bekerja dan

berbuat sesuai dengan koridor – koridor partai, palform

partai, dan garis besar perjuangan partai serta visi dan

misi partai. (wawancara Senin, 2 April 2008 di

Sekretariat DPD PAN kota Medan ).

Secara khusus Partai Amanat Nasional (PAN), bukan

partai yang berasazkan Islam. Namun walaupun demikian PAN

tetap memiliki misi dakwah amar ma`ruf nahi munkar, PAN

68

sangat peduli terhadap kondisi ummat dan bangsa, PAN

banyak berjuang untuk kepentingan bersama dan

memperjuangakan aspirasi ummat Islam ditingkat DPD PAN

maupun ditingkat legislative. Latar belakang berdirinya

PAN juga karena keadaan sejarah bangsa Indonesia yang

saat itu bangsa Indonesia menglami keterpurukan, sehingga

lahirlah PAN untuk memperjuangkan aspirasi umat Islam dan

demi untuk kepentingan semua golongan, tanpa terkecuali.

Perjuangkan PAN bukan hanya untuk kepentingan golonagan

ummat Islam akan tetapi PAN adalah milik semua golongan,

tanpa terkacuali (Arif, 2007:10).

Dilihat secara detail pada Anggaran Dasar (AD) Partai

Amanat Nasional (PAN) BAB II, Pasal 3 ayat 2 bahwa Partai

Amanat Nasional berasaskan akhlak politik berlandaskan

agama yang membawa rahmat bagi sekalian alam. Bentuk

terjemahan akhlak politik yang berlandaskan agama yang

membawa rahmat bagi sekalian alam jelas bahwa Partai

Amanat Nasional memiliki visi dakwah Islam, selain itu

PAN juga milik semua golongan. Statement ini dikatakan

oleh Ketua Umum DPD PAN kota Medan Ahmad Arif yang juga

69

Ketua Fraksi PAN DPRD kota Medan (wawancara, Senin, 2

April 2008 di Sekretariat DPD PAN kota Medan).

Untuk menterjemahkan konsep ini kedalam program dan

kegiatan-kegiatan nyata, DPD PAN kota Medan banyak

berbuat untuk kepentingan umat Islam di kota Medan.

Aktualisasi dakwah DPD PAN kota Medan tidak terlepas dari

apa yang sudah di tegaskan pada platform dan garis

perjuangan partai. Aktualisasi dakwah DPD PAN kota Medan

meliputi beberapa hal seperti penegakan supremasi hukum,

pembangunan ekonomi kerakyatan, pendidikan yang murah,

kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat menengah kebawah,

pembinaan UKK dan UKM secara baik nantinya dapat membantu

taraf hidup masyarakat menengah kebawah, kesejah teraan

masyarakat secara menyeluruh dan kerukunan antar umat

beragama.

1. Penegakan Supremasi hukum.

Dalam menyikapi persoalan carut marutnya persoalan

hukum di Indonesia khususnya di kota Medan DPD PAN kota

Medan sangat menentang. Untuk tegaknya hukum di kota

medan DPD PAN kota Medan selalu menyikapinya baik dalam

70

bentuk satament di media massa maupun ditingkat

legislatif. Dalam menegakkan supremasi hukum DPD PAN kota

Medan hanya memberikan advokasi publik pada masyarakat

melalu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Amanat yang di

koordinir oleh Zulfan Efendi, SH.

2. Pembangunan Perekonomian.

Dalam membangun perekonomian masyatakat kota medan

DPD PAN kota Medan lebih berperan pada tingkat

legislatif. Kader-kader PAN kota Medan yang duduk di DPRD

tingkat II selalu berupaya untuk bagaimana anggaran

Pemerintahan Kota lebih berpihak pada peningkatan

perekonomian rakyat kota Medan.

3. Pendidikan yang murah.

Persoalan pendidikan merupakan hal yang sangat urgen

untuk diperjuangkan, hal ini juga lebih nampak pada

tataran legislatif. Kader-kader PAN kota Medan yang

duduk di DPRD tingkat II kota Medan sudah lama berupaya

supaya anggaran untuk pendidikan itu mencapai 20 % dari

APBD kota Medan. Kalau anggaran 20 % untuk pendidikan

sudah tercapai maka mudah-mudahan pendidikan di kota

71

Medan akan berkualitas dan tenaga pengajarpun akan lebih

sejah tera. Lebih dari itu DPD PAN kota Medan juga

nantinya akan berusaha untuk memperjungkan pendidikan

gratis. Kalau kota Medan sudah sanggup menerapkan

pendidikan gratis, maka tidak ada lagi kita dengar dan

temukan anak-anak yang putus sekolah. Pendidikan yang

murah juga merupakan upaya untuk meminimalisasi

terjadinya anak putus sekolah.

Selain konsen pada persoalan diatas, DPD PAN kota

Medan pernah memberikan beasiswa kepada para siswa/i yang

kurang mampu dan siswa/i yang berprestasi. Beasiswa

tersebut diberikan kepada 1.000 siswa/I dari berbagai

sekolah yang ada dikota Medan. Program beasiswa ini

dilaksanakan pada waktu DPD PAN kota Medan di pimpin oleh

Drs. Adi Munasib, MM.

4. Kesehatan yang terjangkau.

Kesehatan yang terjangkau yang diperjuangkan DPD PAN

kota Medan juga tidak terlepas dari persoalan anggran

untuk kesehatan. Selain konsen pada anggaran DPD PAN kota

72

Medan sering melaksanakan pengobatan gratis dan donor

darah.

5. Pembinaan UKK dan UKM.

Pembinaan UKK dan UKM ini juga tidak terlepas dari

persoalan anggaran. Dalam pembinaan DPD PAN kota Medan

melakukan pendidikan dan pelatihan terhadap pelaku usaha

kecil menengah. Selain itu DPD PAN kota Medan juga

membantu dalam hal pengadaan dana bantuan dengan sifat

partisifatif untuk meringankan dan membantu masyarakat

yang ingin membuat usaha. DPD PAN kota Medan pernah

memberikan bantuan bergulir untuk pedagang kecil dibawah

koordinasi Nazril Bahar, SE yang juga merupakan anggota

fraksi PAN DPR RI.

6. Kerukunan antara umat beragama.

Dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama DPD

PAN kota Medan tidak pernah mengangkat hal yang bersifat

menyudutkan sesuatu agama. Namun yang dilakukan lebih

pada tataran komunikasi yang baik dengan sesuatu agama.

Karna bagaimanapun PAN bukanlah partai yang sepenuhnya

berasaz Islam, akan tetapi PAN adalah partai terbuka

73

untuk semua golongan. (wawancara, Senin, 2 April 2008 di

Sekretariat DPD PAN kota Medan).

Selain itu banyak lagi aktualisasi dakwah DPD PAN

kota Medan, Arif mengatakan kegiatan yang telah dilakukan

mengadakan Tabligh Akbar setiap satu kali dalam setahun,

seperti baru-baru ini kita baru saja melaksanakan Tabligh

Akbar dengan menghadirkan tokoh nasional sekaligus

deklarator Partai Amanat Nasional (PAN) Prof. Dr. H.

Amien Rais dan dengan menghadirkan lebih kurang 2000

massa dari kader partai dan simpatisan. Selain kader

partai dan simpatisan DPD PAN kota Medan juga mengundang

seluruh ormas-ormas Islam dan organisasi kepemudan Islam

(OKI) yang ada di tingkat kota Medan.

Selain Tabligh Akbar DPD PAN kota Medan juga selalu

berusaha untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan dan

aspirasi ummat Islam. Dalam memperjuangkan aspirasi ummat

Islam sering kali dilaksanakan di tingkat legislative.

Anggota legislative DPD PAN kota Medan selalu membela

kepentingan grass-root, menyikapi persoalan-persoalan

keummatan seperti penyakit masyarakat, perkembangan

74

informsi tegnologi yang merusak akhlak dan moral anak-

anak bangsa, menyikapi pergaulan bebas, menyikapi

perilaku-perilku remaja Islam, penganguran, anak jalanan,

gelandangan dan pengemis (gepeng), pakir miskin dan

bahkan sampai kepada musibah baik banjir, maupun

kebakaran yang ada di kota Medan.

Kegiatan dakwah dalam hal menyikapi persoalan

keummatan, DPD PAN kota Medan membawanya ke rapat harian

DPD PAN kota Medan. Atas keputusan rapat, baru setelah

itu DPD PAN kota Medan menyikapinya dalam bentuk

statement di media seperti surat kabar dan televisi

swasta yang ada di kota Medan. Banyak statement DPD PAN

kota Medan yang telah dimuat oleh surat kabar.

Pada dasarnya aktualisasi dakwah DPD PAN kota Medan

lebih pada kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial. Apa

yang tertuang pada platform dan garis perjungan partai

semuanya lebih mengarah pada aksi sosial. Dakwah sosial

yang dialakukan lebih nampak ketika DPD PAN kota Medan

melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial seperti :

mengadakan pegobatan gratis pada keluarga kurang mampu,

75

menyantuni anak yatim, membagi-bagi sembako bagi keluarga

kurang mampu, mengadakan sunatan masal bagi keluarga

kurang mampu, membantu masyarakat yang tertimpa musibah

maupun bencana, dan ini semua riil memang sudah kita

laukan, bahkan sudah sering dengan mengambil tempat-

tempat yang berda ungkap Ahmat Arief.

Aktualisasi dakwah DPD PAN kota Medan menurut Maulana

Malik Siregar, S. Ag, yang juga merupkan Wakil Sekretaris

Bidang Orgnisasi dan Rekrutmen Anggota DPD PAN kota

Medan, disamping itu beliau juga dikenal sebagai

Muballigh DPD PAN kota Medan. Ia mengatakan kegiatan-

kegiatan dakwah DPD PAN kota Medan tidak semuanya

terprogram dalam program kerja, akan tetapi kegiatan

dakwah DPD PAN kota Medan ada yang bersifat rutinitas dan

ada juga yang berifat fartisipatif.

Pertama, Kegiatan dakwah yang bersifat rutinitas.

Kegiatan dakwah rutinitas seperti : Pengajian rutin DPD

PAN kota Medan yang dilaksanakan 1 bulan sekali dengan

menghadirkan tokoh-tohoh agama kota Medan, memberikan

santunan kepada yatim piatu sekali setahun, buka puasa

76

bersama DPD PAN kota Medan yang dilaksankan satu kali

dalam seminggu selama bulan Ramadhan, silaturrahmi

syawalan atau Halal bi Halal DPD PAN kota Medan setiap

bulan syawal, membuka posko buka puasa untuk masyarakat

dilakukan setiap hari bulan Ramadhan selama satu bulan

penuh yang dilaksanakan di pelataran parkir DPD PAN kota

Medan, mengadakan pengobatan gratis bagi warga kurang

mampu, memperingati hari-hari basar Islam, mengadakan

kreatifitas seni dan budaya remaja Isla setiap sekali

dalam setahun, mengadakan Tabligh Akbar sekali dalam

setahun dan melaksanakan sunatan massal bagi keluarga

kurang mampu.

Kedua, Kegiatan Dakwah Partisipatif. Dakwah

partisifati DPD PAN kota Medan berpartisifasi dalam

kegiatan-kegitan Remaja Mesjid, ormas-ormas Islam dan

organisasi kepemudan Islam (OKI). Fartisifasi yang

dilakukan dalam bentuk memberikan sumbangan baik moral

maupun bantuan materil (logistic). Selain itu juga DPD

PAN kota Medan selalu mengirimkan da`inya ke Radio

Simfoni FM, untuk memberikan siraman rohani pada bulan

77

Ramadhan. Ada pun da`i yang di utus adalah Maulana Malik

Siregar, S.Ag (merupakan muballigh PAN kota Medan),

Hasrat Efendi Samosir, S.Ag (merupakan muballigh DPW

Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara), Ustadz Daud Sagita

Putera, S.Ag dan Ustadz Irwan Syah Putera, MA. Adapun

materi dan pesan-pesan dakwah yang disampaikan adalah

berkisar seputar puasa Ramadhan. Selain itu DPD PAN kota

Medan pernah memberikan sumbangan Genset kepada salah

satu mesjid di kecamatan Medan Denai. (wawancara Selasa,

3 April 2008 di Sekretariat DPD PAN kota Medan).

Dalam mengembangkan dakwah Islam DPD PAN kota Medan

juga menjalin hubungan silturrahmi dan hubungan kerja

sama yang baik dengan Ormas Islam dan organisasi

Kepemudan Islam (OKI). Bahkan kegiatan dakwah juga

dilaksanakan dalam bentuk membuat kegiatan dengan bentuk

kerja sama. Melalui kerja sama yang baik dengan ormas

Islam dan OKI, ormas Islam dan OKI dapat memberikan

Sumbangan pemikiran, masukan dan harapan kepada partai.

Begitu juga sebaliknya, sama-sama saling membutuhkan.

Dengan kerja sama yang baik DPD PAN kota Medan dapat

78

mengetahui apa yang terjadi pada diri ummat Islam,

persolan apa yang sedang di hadapi ummat Islam dan apa

saja yang menjadi keluhan, harapan dan aspirasi ummat

Islam kota Medan. Ummat Islam dapat menyalurkan

aspirasinya kepada PAN. Hal ini di ungkapkan Zulkifli

Husein Selaku Ketua Bidang Ortom dan Hubungan antar

Lembaga DPD PAN kota Medan. Setelah menampung keluhan dan

aspirasi ummat Islam, maka nantinya keluhan dan aspirasi

ummat Islam akan kita perjuangkan di tingkat legislative.

(wawancara Rabu 4 April 2008 di secretariat DPD PAN kota

Medan).

Selain itu untuk menunjang dan mendukung kegitan-

kegiatan dakwah DPD PAN kota Medan juga membentuk

lembaga-lembaga yang disebut dengan Organisasi Kemitraan

(ormit). Adapun ormit yang dibentuk seperti : Barisan

Muda Penegak Amanat Nasional (BM-PAN), Ikatan Mahasiswa

Amanat Nasional (IMAN), Persatuan Wanita Amanat Nasional

(PUAN), Korf Muballigh Amanat Nasoinal. Dengan

terbentunya lembaga ini kita berharap gerakan dakwah DPD

PAN kota Medan semakin nampak dan semakin meluas dan

79

semakin dirasakan oleh ummat Islam kota Medan. Hal ini

diungkapkan oleh Nazarudin, S.Ag selaku Skretaris

Eksekutif dan Wakil Sekretaris Bidang Ortom dan Hubungan

Antar Lembaga DPD PAN kota Medan.

Selain membentuk ormit DPD PAN kota Medan juga akan

mengaktifkan kembali buletin Jum`at yang terbit setiap

jum`at pada setiap minggunya. Buletin Jum`at ini di

sumbangkan secara cuma-cuma kepada mesjid-mesjid yang ada

di kota medan. Buletin Jum`at dulu sudah pernah berjalan

namun karena ada kendala akhirnya Buletin jum`at DPD PAN

kota Medan di non-aktifkan untuk sementara. Melalui

bulletin Jum`at DPD PAN kota Medan dapat menyamnpaikan

pesan-pesan dakwahnya kepada masyarakat kota Medan. DPD

PAN kota Medan juga akan meminta tulisan dari tokoh-tokoh

agama, akademisi, tokoh pendidknan, tokoh ormas, tokoh

politik, praktisi, maupun mahasiswa untuk menyumbangkan

tulisanya baik artikel maupun opini. Melalui bulletin ini

juga, nantinya masyarakat dapat menyampaikan sumbangannya

baik saran, kritikan maupun harapan dan aspirasi ummat

80

Islam. (wawancara Kamis 5 April 2008 di Sekretariat DPD

PAN kota Medan).

D. METODE DAKWAH DPD PAN KOTA MEDAN DALAM  MENYAMPAIKAN

PESAN-PESAN DAKWAH KEPADA  MASYARAKAT KOTA MEDAN

Dari program dan aktualisasi dakwah DPD PAN kota

Medan, cara dan metode yang digunakan ada dua hal :

Pertama, dakwah bil hal. Dakwah bil hal DPD PAN kota

Medan dapat dilihat pada kegiatan-kegiatan dakwah yang

dilakukan DPD PAN kota Medan dengan langsung mengadakan

kajian-kajian problema keummatan dengan melibatkan ormas

Islam dan Organisasi Kepemudaan Islam (OKI) serta tokoh-

tokoh agama kota Medan, kegiatan langsung maupun dakwah

yang berbentuk partisiftif. Dakwah bil hal DPD PAN kota

Medan dapat dilihat dari aktivitas dan kegiatan-kegiatan

sosial, aksi sosial yang melibatkan masyarakat banyak dan

juga banyaknya bantuan dan sumbangsih PAN terhadap

kegiatan-kegiatan masyarakat di kota Medan.

81

Kedua, dakwah bil kitabah. Bentuk dakwah bil kitabah

dapat dilihat melalui statement-stament yang dilakukan

oleh DPD PAN kota Medan melalui media baik media massa

maupun media elektronik yang ada di kota Medan. Hal ini

di ungkapkan oleh Muballihg PAN kota Medan, Maulana Malik

Siregar, S.Ag. (wawancara Salasa, 3 April 2008 di

Sekretariat DPD PAN kota Medan).

Dari kegiatan dakwah yang dilaksanakan, tidak banyak

pesan-pesan dakwah yang disampikan. Pada dasarnya pesan-

pesan dakwah yang disampaikan DPD PAN kota Medan kepada

masyarakat adalah banyak yang bersifat pesan-pesan

pembangunan, baik pembangunan mental masyarakat maupun

pembangunan dari segi pendidikan dan peningkatan taraf

hidup masyarakat, kesejteraan dan juga pesan-pesan aqidah

dan moral. (hasil wawancara dengan M. Cipto Siregar Ketua

Badan Kesejah Teraan Rakyat dan Advokasi, Selasa 3 April

2008 di Sekretariat DPD PAN kota Medan)

E. HAMBATAN DAN TANTANGAN DAKWAH DPD PAN KOTA MEDAN SERTA

SOLUSINYA

82

Dalam mengembangkan dakwah Islam tentu saja memiliki

hambatan dan tantangan. Jangankan Partai Amanat

Nasional , nabi Muhammad Saw, sendiri pun dalam

menyampaikan pesan-pasan dakwah kepada bangsa Arab juga

mengalami hambatan dan tantangan, ungkap Ahmad Arif.

Adapun hambatan dan tantangan yang dihadapi DPD PAN kota

Medan dalam menyampikan pesan-pesan dakwah kepada

masyarakat kota Medan adalah :

Pertama, DPD PAN kota Medan tidak banyak memili

muballigh dan ustadz sebagau penyambung dan penyampai

dakwah kepada masyarakat di kota medan.

Kedua, Disamping itu DPD PAN kota Medan terkadang

terhambat oleh anggaran dana dan pendapatan partai. Dalam

mengembangkan dakwah, khususnya lembaga atau partai tidak

terlepas dari anggaran. Anggaran ini sangat di butuhkan

apalagi dalam menjalankan dakwah yang berbentuk dakwah

social dan dakwah yang berbentuk dakwah bil kitabah

seperti penerbitan bulletin yang sebenarnya sudah pernah

diterbitkan, namun terhenti karena minimya anggaran.

83

Ketiga, Kendala yang dihadapi di lapangan adalah

seringkali munculnya opini masyarakat, bahwasanya kalau

partai melaksanakan kegiatan dakwah dengan melibatkan

masyarakat luas, banyak masyarakat yang menganggap

bahwasanya diseleggarakannya kegiatan hanya sebatas

menarik simpati politik masyarakat.

Persoalan hambatan dan tantangan dakwah sebenarnya

semua partai sama, karena memang PAN tidak jauh beda

dengan partai yang lainya, jangankan dalam berdakwah

dalam menjalankan program kerja pun selalu ada hambatan

dan tantangan

Dalam mengatasi beberapa masalah hambatan dan

tantangan dakwah tersebut DPD PAN kota Medan telah

memikirkan beberapasolusi terbaiknya. Dalam mengatasi

hambatan dan tantangan tersebut DPD PAN kota Medan

pertama sekali akan mempersiapan anggaran yang secukupnya

untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat dakwah Islam amar

ma`ruf nahi munkar .

Dalam mengatasi minimnya muballigh yang ada di DPD

PAN kota Medan, DPD PAN kota Medan akan membentuk sebuah

84

lembaga atau korf khusus untuk para mubalihg. Nah korf

inilah kedepan yang akan lebih intens dan aktif dalam

mengaktualisasikan dakwah Islam kepada masyarakat kota

Medan.

Dalam mengatasi oponi dan pendapat miring dari

masyarakat DPD PAN kota Medan akan berusaha mengupayakan

program kerja yang susai dan sejalan dengan kebutuhan,

keinginan dan aspirasi masyarakat kota Medan. DPD PAN

akan memikirkan program yang layak untuk disampaikan

kepada masyarakat (wawancara, Senin, 2 April 2008 di

Sekretariat DPD PAN kota Medan).

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Reformasi merupakan usaha rasionalisasi tuntutan

dinamika tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan politik

secara cultural maupun stuktural yang diinginkan sesuai

85

35

dengan aturan kenegaraan yang diinginkan bersama. Pasca

reformasi, secara cultural dan structural sudah banyak

perobahan yang signifikan adalah terbukanya demokrasi dan

kebebasan berpendapat. Kebebasan demokrasi ini menjadi

latar belakang berdirinya partai-partai reformasi (partai-

partai baru).

Partai yang lahir dari tuntutan reformasi, salah satu

pelopor pendirinya merupakan lokomotif reformasi. Bersama

kalangan reformis lainnya mendirikan partai yang bernama

Partai Amanat Nasional (PAN). Dengan lahirnya PAN

masyarakat banyak menaruh harapan dan masyarakat berharap

agar PAN mampu memperjuankan dan mempertahankan agenda dan

cita-cita besar reformasi.

PAN sebuah partai baru dengan nuansa yang baru

dideklarasikan oleh Amien Rais pada hari Minggu tanggal 23

Agustus 1998 di Istora senayan Jakarta. Berdirinya di

dasari atas pertimbangan-pertimbangan dan ijtihad polititik

dari sang lokomotif reformasi.

Secara umum Partai Amanat Nasional (PAN) kota Medan

tidak banyak berbicara krusial tentang dakwah Islam. Karena

86

59

apa yang menjadi agenda besar PAN untuk kepentingan pada

dasarnya bersifat seperti penegakan supremasi hukum,

pembangunan ekonomi kerakyatan, pendidikan yang murah,

kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat menengah kebawah,

pembinaan UKK dan UKM secara baik nantinya dapat membantu

taraf hidup masyarakat menengah kebawah, kesejah teraan

masyarakat secara menyeluruh dan kerukunan antar umat

beragama. Disamping agenda besar tersebut PAN kota Medan

menyumbangkan perhatinnya kepada kondisi umat Islam di kota

Medan. Dalam menyikapi persoalan keummatan di kota Medan

PAN telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat

aksi social kemasyarakatan. Kegiatan-kegiatan dakwah DPD

PAN kota Medan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan yang

bersifat ritual keagamaan dan bentuk dakwah partisifatif.

Maka dapat disimpulkan bahwa bahwa PAN kota Medan punya

peran dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada

masyarakat di kota Medan.

Dalam penulisan skripsi dengan judul Aktualisasi

Dakwah Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (PAN)

Kota Medan Dalam Menyampaikan Pesan-Pesan Dakwah Kepada

87

Masyarakat Di Kota Medan belum optimal terlaksana

disebabkan minimnya muballigh (da`i) yang aktif dan

berkiprah di DPD PAN kota Medan. Disamping itu juga

minimnya anggaran dan kurangnya saranan dan prasarana untuk

mendukung terlaksananya program dakwah DPD PAN kota Medan.

Namun, DPD PAN kota Medan selalu tetap berusaha untuk

semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan.

Semoga DPD PAN kota Medan tetap konsisten terhadap

perjuangan reformasi dan lebih meningkatkan perhatiannya

terhadap masyarakat khususnya umat Islam di kota Medan.

B. Saran-Saran

Untuk mengakhiri tulisan dalam skripsi ini, penulis

merasa penting untuk sedikit memberikan saran-saran sebagai

berikut :

1. Diharapkan kepada para politisi sebagai perpanjangan

tangan rakyat agar dapat konsisten terhadap perjuangan

88

reformasi, tetap peduli dan perhatiam terhadap kondisi

masyarakat khususnya umat Islam di kota Medan.

2. Diharapkan kepada Partai Amanat Nasional (PAN) agar

senantiasa meningkatkan dan lebih banyak mencurahkan

perhatiannya terhadap kondisi keummatan.

3. Diharapkan kepada masyarakat kampus yang notabenenya

akademisi, khususnya mahasiswa harus jeli dan kritis

dalam melihat fenomena umat Islam, fenomena politik,

dan kebijakan pemerintah yang terkadang tidak berpihak

kepada masyarakat bawah.

4. Partai Amanat Nasional (PAN) harus mampu menunjukkan

partai yang mampu memperjuankan nasib masyarakat,

khususnya umat Islam di kota Medan secara konsisten,

jika hal ini tidak ditingkatkan maka pada pemilu yang

akan datang tidak mustahil masyarakat tidak akan

memilih PAN kembali sebagai menjadi pilihan, karena

bagai manapun masyarakat yang akan menilai dan

masyarakat yang akan menentukan dan memilih.

5. Penulis juga berharap, khusunya kepada DPD PAN kota

Medan agar senantiasa meningkatkan aktivitas dakwah

89

dan aksi socialnya, karna dengan aktivitas yang

bersifat dakwah dan aksi social maka dengan mudah PAN

akan mudah terterima oleh masyarakat Islam di kota

Medan.

6. Penulis menyadari banyak hambatan dan tantangan dalam

penulisan skripsi ini, karena diantaranya banyak buku-

buku partai yang berhubungan dengan dakwah yang tidak

dijumpai. Bagi siapa saja pemikir Islam maupun

mahasiswa yang berminat atau yang ingin berkecimpung

di dunia politik dan partai politik agar mengkaji

kembali buku-buku politik yang berhubungan dengan

politik Islam atau pemikir-pemikir politik Islam.

Demikianlah kesimpulan dan saran-saran yang dapat

penulis perbuat pada penulisan skripsi ini. Semoga ada

manfaatnya dalam menambah khasanah keilmuan bagi para

pembaca khusunya bagi penulis sendiri, dan akhirnya kepada

Allah Swt penulis memohon ampun, dan memohon ma`af kepada

semua pihak atas segala kekhilafan dan tutur kata yang

tidak sesuai pada tempatnya dan mudah-mudahan kita

mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Amiin.

90

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Amrullah. 1983. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial.

Yokyakarta : Prima Duta

Ali, Muhammad. Tth. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern.

Jakarta : Pustaka Amani

Al-Aliyy. 2003. A1-Qur'an Dan Terjemahan Depag RI. Bandung : CV

Diponegoro

Arif, Ahmad. 2006. Anggaran Dasar / Aggaran Rumah Tangga (AD/RT)

Partai Amanat Nasional (Hasil Kongres II Semarang). Medan

91

63

B.

Arif, Ahmad. Rabu 31 Oktober 2007. Halal bi Halal DPD PAN Kota

Medan. Sumut Pos. Medan

Azizy,Qodri.A. 2004. Melawan Globalisasi Reinterpretasi Ajaran Islam.

Yokyakarta : Pustaka Pelajar

Bakti, Anwar. Edisi I/IX, 2007. Menyibak Sejarah Berdirinya

PAN dan Hubungannya Dengan Muhammadiyah. Pos Amanat

Nasional. Medan

Djamil, Abdullah. 2002. Wawasan Dakwah . Medan : IAIN

Press

Hamid, 1987

Hamka, Rusydi, 1989. Islam dan Era Informasi. Jakarta :

Pustaka Panji

Hasanuddin, 1996 :35

Latif, Nasarudin. Teori, dan Praktek Dakwah Islam. Jakarta :

Pirma Darma

Lubis, Basrah. 1992. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta : CV

Tursina

Mahfudh, All Syeikh, 1970. Hidayatul Musyidin Terjeznahan Khadijah

Nasution. Penerbit 3 A.

92

63

B.

Muthahhari, Muthadha, 1993. Masyarakat dan Sejarah.

Bandung : Mizan

Noor, Farid Ma'ruf, 1981. Dinamika, dan Akhlak Dakwah.

Surabaya : PT Bina Ilmu

Omar, Toha Yahya. 1976. Ilmu Dakwah. Jakarta : Widjawa

Rais, Amien, 1998. Melangkah Karena Dipaksa Sejarah.Yokyakarta

: Pustaka Pelajar

________. 1998. Cakrawala Islam Antara Cita, dan Fakta. Bandung :

Mizan

________. 1995. Moralitas Politik Muhammadiyah. Yokyakarta :

Dinamika

Rusdi, Latief. 1986. Retorika, Komunikasi, dan Informasi. Medan :

Rinbow

Shihab, M. Quraish.1992. Membumikan Al-Qur'an. Jakarta :

Mizan

Soekanto, Soerjono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar.

Jakarta : Rajawali Press

Suparta, Munzeir, dan Hefni, Harjani. 2003. Metode Dakwah.

Jakarta : Prenada Media

93

Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-Dasar Strategi Dakwah. Surabaya :

Al-Ikhlas

Syam, Firdaus. 2003. Amien Rais Politisi Yang Merakyat, dan

Intelektual Yang Shaleh. Jakarta : Al-Kautsar

www. Bainfokomsumut. Com

Yakan, Fatih, 1987. Menuju Kepada Islam. Jakarta : Bulan

Bintan

94