26
1. DEFINISI Adalah suatu tindakan untuk mengalirkan udara, cairan secara bertahap dari rongga pleura, dengan cara memasukkan pipa/ selang WSD. 2. ETIOLOGI Membuang udara, cairan atau darah dari area pleura. Mengembalikan tekanan negatif pada area pleura. Mengembangkan kembali paru yang kolaps/ kolaps sebagian. Mencegah reflux drainase kembali ke dalam dada. 3. SISTEM DRAINASE SELANG DADA a. Satu Botol Keuntungan: - Penyusunan sederhana. - Mudah untuk klien yang dapat jalan. Kerugian: - Saat drainase dada mengisi botol lebih banyak kekuatan diperlukan untuk memungkinkan udara dan cairan pleural untuk keluar dari dada masuk ke botol. - Campuran darah drainase dan udara menimbulkan campuran busa dalam botol yang membatasi garis permukaan drainase. - Untuk terjadinya aliran, tekanan pleura harus lebih tinggi dari tekanan botol. b. Dua Botol Keuntungan: - Mempertahankan unit water seal pada tingkat konstan. - Memungkinkan observasi dan pengukuran drainase yang lebih baik. Kerugian: - Menambah area mati pada sistem drainase yang mempunyai potensial untuk masuk ke dalam area pleura. - Untuk terjadinya aliran, tekanan pleura harus lebih tinggi dari tekanan botol.

Makalah dewi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah dewi

1. DEFINISIAdalah suatu tindakan untuk mengalirkan udara, cairan secara bertahap dari rongga pleura, dengan cara memasukkan pipa/ selang WSD.

2. ETIOLOGIMembuang udara, cairan atau darah dari area pleura.Mengembalikan tekanan negatif pada area pleura.Mengembangkan kembali paru yang kolaps/ kolaps sebagian.Mencegah reflux drainase kembali ke dalam dada.

3. SISTEM DRAINASE SELANG DADAa. Satu BotolKeuntungan:- Penyusunan sederhana.- Mudah untuk klien yang dapat jalan.Kerugian:- Saat drainase dada mengisi botol lebih banyak kekuatan diperlukan untuk memungkinkan udara dan cairan pleural untuk keluar dari dada masuk ke botol.- Campuran darah drainase dan udara menimbulkan campuran busa dalam botol yang membatasi garis permukaan drainase.- Untuk terjadinya aliran, tekanan pleura harus lebih tinggi dari tekanan botol.

b. Dua BotolKeuntungan:- Mempertahankan unit water seal pada tingkat konstan.- Memungkinkan observasi dan pengukuran drainase yang lebih baik.Kerugian:- Menambah area mati pada sistem drainase yang mempunyai potensial untuk masuk ke dalam area pleura.- Untuk terjadinya aliran, tekanan pleura harus lebih tinggi dari tekanan botol.- Mempunyai batas kelebihan kapasitas aliran udara pada adanya kebocoran pleura.

c. Tiga BotolKeuntungan:- Sistem paling aman untuk mengatur penghisapan.Kerugian:- Lebih kompleks.- Lebih banyak kesempatan untuk terjadinya kesalahan dalam perakitan dan pemeliharaan.

Page 2: Makalah dewi

d. Unit Water Seal Sekali PakaiKeuntungan:- Plastik dan tidak mudah pecah seperti botol.Kerugian:- Mahal.- Kehilangan water seal dan keakuratan pengukuran drainase ba unit terbalik.

4. INDIKASI PEMASANGAN SELANG DADAa) Hemotoraks, yang disebabkan oleh:• Trauma dada.• Neoplasma.• Robekan pleura.• Kelebihan antikoagulan.• Pasca bedah toraks.

b) Pnemotoraks• Spontan: > 20% (klien simtomatik, adanya penyakit paru).Yang disebabkan oleh:Ruptur bleb

c) 1. Desakan:Yang disebabkan oleh• Ventilasi mekanis.• Luka tusuk tembus.• Klem selang dada terlalu dalam.• Kerusakan segel pada sistem drainase selang dada.2. Desakan Fistula BronkopleuralYang disebabkan oleh• Kerusakan jaringan.• Tumor.• Aspirasi bahan mekanik toksik.

d) Efusi pleura.1) Perapnemonia terkomplikasiPus banyak (empiema)Pewarnaan gram positif/ kultur bakteri.Glukosa < 40 mg/dl pH < 7,0 pH 7,0 – 7,2 dan LDH > /L1000 iYang disebabkan oleh Penyakit kardiopulmoner serius. Kondisi implamasi.2) Chilotoraks.Yang disebabkan oleh

Page 3: Makalah dewi

Trauma. Malignasi. Abnormalitas kongenital.

5. INDIKASI PENGANGKATAN SELANG DADA• 1 hari setelah berhentinya kebocoran udara.• Drainase < 50 – 100 cc cairan /hari.• 1 – 3 hari pasca bedah jantung.• 2 – 6 hari pasca bedah toraks.• Obliterasi rongga empiema.• Drainase serosanguinosa dari sekitar sisi pemasangan selang dada.

2. http://khaidirmuhaj.blogspot.com/2010/08/asuhan-keperawatan-klien-dengan.html 3. WSD ( Water Seal Drainage ) 4. WSD ( Water Seal Drainage )

Pengertian :Merupakan tindakan invasif yang dialakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari rongga pleura, rongga thoraks, dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung.

Indikasi dan tujuan pemasangan WSD1. Indikasi : Pneumotoraks, hemotoraks, empyema Bedah paru : - karena ruptur pleura udara dapat masuk ke dalam rongga pleura- reseksi segmental msalnya pada tumor, TBC- lobectomy, misal pada tumor, abses, TBC2. Tujuan pemasangan WSD Memungkinkan cairan ( darah, pus, efusi pleura ) keluar dari rongga pleura Memungkinkan udara keluar dari rongga pleura Mencegah udara masuk kembali ke rongga pleura yang dapat menyebabkan pneumotoraks Mempertahankan agar paru tetap mengembang dengan jalan mempertahankan tekanan negatif pada intra pleura.

Prinsip kerja WSD1. Gravitasi : Udara dan cairan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah.2. Tekanan positif : Udara dan cairan dalam kavum pleura ( + 763 mmHg atau lebih ). Akhir pipa WSD menghasilkan tekanan WSD sedikit ( + 761 mmHg )3. Suction

Jenis WSD1. Satu botolSistem ini terdiri dari satu botol dengan penutup segel. Penutup mempunyai dua lobang,

Page 4: Makalah dewi

satu untuk ventilasi udara dan lainnya memungkinkan selang masuk hampir ke dasar botol. Keuntungannya adalah :- Penyusunannya sederhana - Mudah untuk pasien yang berjalanKerugiannya adalah :- Saat drainase dada mengisi botol lebih banyak kekuatan yang diperlukan- Untuk terjadinya aliran tekanan pleura harus lebih tinggi dari tekanan botol- Campuran darah dan drainase menimbulkan busa dalam botol yang membatasi garis pengukuran drainase2. Dua botolPada sistem dua botol, botol pertama adalah sebagai botol penampung dan yang kedua bekerja sebagai water seal. Pada sistem dua botol, penghisapan dapat dilakukan pada segel botol dalam air dengan menghubungkannya ke ventilasi udara.Keuntungan :- Mempertahankan water seal pada tingkat konstan- Memungkinkan observasi dan pengukuran drainage yang lebih baik

Kerugian :- Menambah areal mati pada sistem drainage yang potensial untuk masuk ke dalam area pleura.- Untuk terjadinya aliran, tekanan pleura harus lebih tinggi dari tekanan botol.- Mempunyai batas kelebihan kapasitas aliran udara pada kebocoran udara.

3. Tiga botolPada sistem tiga botol, botol kontrol penghisap ditambahkan ke sistem dua botol. Botol ketiga disusun mirip dengan botol segel dalam air. Pada sistem ini yang terpenting adalah kedalaman selang di bawah air pada botol ketiga dan bukan jumlah penghisap di dinding yang menentukan jumlah penghisapan yang diberikan pada selang dada. Jumlah penghisap di dinding yang diberikan pada botol ketiga harus cukup unutk menciptakan putaran-putaran lembut gelembung dalam botol. Gelembung kasar menyebabkan kehilangan air, mengubah tekanan penghisap dan meningkatkan tingkat kebisingan dalam unit pasien. Untuk memeriksa patensi selang dada dan fluktuasi siklus pernafasan, penghisap harus dilepaskan saat itu juga.Keuntungan :- sistem paling aman untuk mengatur pengisapan.Kerugian :- Lebih kompleks, lebih banyak kesempatan untuk terjadinya kesalahan dalam perakitan dan pemeliharaan.- Sulit dan kaku untuk bergerak / ambulansi

4. Unit drainage sekali pakai Pompa penghisap Pleural EmersonMerupakan pompa penghisap yang umum digunakan sebagai pengganti penghisap di dinding. Pompa Penghisap Emerson ini dapat dirangkai menggunakan sistem dua atau tiga botol. Keuntungan :

Page 5: Makalah dewi

- Plastik dan tidak mudah pecahKerugian :- Mahal- Kehilangan water seal dan keakuratan pengukuran drainage bila unit terbalik. Fluther valveKeuntungan :- Ideal untuk transport karena segel air dipertahankan bila unit terbalik- Kurang satu ruang untuk mengisi- Tidak ada masalah dengan penguapan air- Penurunan kadar kebisinganKerugian :- Mahal- Katup berkipas tidak memberikan informasi visual pada tekanan intra pleural karena tidak adanya fluktuasi air pada ruang water seal. Calibrated spring mechanismKeuntungan :- Idem- Mampu mengatasi volume yang besarKerugian- Mahal

Tempat pemasangan WSD1. Bagian apeks paru ( apikal )2. Anterolateral interkosta ke 1- 2 untuk mengeluarkan udara bagian basal3. Posterolateral interkosta ke 8 – 9 untuk mengeluarkan cairan ( darah, pus ).

Persiapan pemasangan WSD Perawatan pra bedah 1. Menentukan pengetahuan pasien mengenai prosedur.2. Menerangkan tindakan-tindakan pasca bedah termasuk letak incisi, oksigen dan pipa dada, posisi tubuh pada saat tindakan dan selama terpasangnya WSD, posisi jangan sampai selang tertarik oleh pasien dengan catatan jangan sampai rata/ miring yang akan mempengaruhi tekanan.3. Memberikan kesempatan bagi pasien untuk bertanya atau mengemukakan keprihatinannya mengenai diagnosa dan hasil pembedahan.4. Mengajari pasien bagaimana cara batuk dan menerangkan batuk serta pernafasan dalam yang rutin pasca bedah.5. Mengajari pasien latihan lengan dan menerangkan hasil yang diharapkan pada pasca bedah setelah melakukan latihan lengan.

Persiapan alat1. Sistem drainase tertutup2. Motor suction3. Selang penghubung steril4. Cairan steril : NaCl, Aquades

Page 6: Makalah dewi

5. Botol berwarna bening dengan kapasitas 2 liter6. Kassa steril 7. Pisau jaringan8. Trocart9. Benang catgut dan jarumnya10. Sarung tangan 11. Duk bolong12. Spuit 10 cc dan 50 cc13. Obat anestesi : lidocain, xylocain14. Masker

Perawatan pasca bedahPerawatan setelah prosedur pemasangan WSD antara lain :1. Perhatikan undulasi pada selang WSD 2. Observasi tanda-tanda vital : pernafasan, nadi, setiap 15 menit pada 1 jam pertama3. Monitor pendarahan atau empisema subkutan pada luka operasi4. Anjurkan pasien untuk memilih posisi yang nyaman dengan memperhatikan jangan sampai selang terlipat5. Anjurkan pasien untuk memegang selang apabila akan mengubah posisi6. Beri tanda pada batas cairan setiap hari, catat tanggal dan waktu7. Ganti botol WSD setiap tiga hari dan bila sudah penuh, catat jumlah cairan yang dibuang8. Lakukan pemijatan pada selang untuk melancarkan aliran9. Observasi dengan ketat tanda-tanda kesulitan bernafas, cynosis, empisema.10. Anjurkan pasiuen untuk menarik nafas dalam dan bimbing cara batuk yang efektif11. Botol WSD harus selalu lebih rendah dari tubuh

Bila undulasi tidak ada, ini mempunyai makna yang sangat penting karena beberapa kondisi dapat terjadi antara lain : 1. Motor suction tidak jalan 2. Selang tersumbat atau terlipat3. Paru-paru telah mengembangOleh karena itu harus yakin apa yang menjadi penyebab, segera periksa kondisi sistem drainase, amati tanda-tanda kesulitan bernafas.

Cara mengganti botol WSD1. Siapkan set yang baru. Botol yang berisi aguades ditambah desinfektan.2. Selang WSD diklem dulu3. Ganti botol WSD dan lepas kembali klem4. Amati undulasi dalam selang WSD.

Indikasi pengangkatan WSD1. Paru-paru sudah reekspansi yang ditandai dengan : - Tidak ada undulasi- Tidak ada cairan yang keluar

Page 7: Makalah dewi

- Tidak ada gelembung udara yang keluar- Tidak ada kesulitan bernafas- Dari rontgen foto tidak ada cairan atau udara2. Selang WSD tersumbat dan tidak dapat diatasi dengan spooling atau pengurutan pada selang.

Perawatan WSD

PRINSIP-PRINSIP PERAWATAN SELANG DADA

INDIKASI :

* Pneumotoraks <20%>* Pneumotoraks >20%* Hematotoraks* Hematopneumotoraks* Empyema toraks* Fluidotoraks yang tak bisa diatasi dengan pungsi

KEGUNAAN

Terapi : drenase cairan rongga pleura.Pemantauan : untuk mengetahui ada/tidaknya tindakan lebih lanjut (torakotomi).

MACAM :

Sistem 1 botolSistem 2 botolSistem 3 botol

dengan/tanpa Continuous suction

Teknik PemasanganPersiapanDuk sterilAlkohol dan betadinLidocaine 2%Jarum suntik + spetnyaBenang silk no 1 + jarumKlem toraks (Rumel)GuntingNeedle holderForceps jaringan

Page 8: Makalah dewi

Pisau operasi no 15Slang dada (dren toraks)Sarung tanganPersetujuan operasi

Teknik Pemasangan :Pada spatium inter costal IV / V di Linea axillaris anterior.Disinfeksi medan operasi dengan alkohol dan betadin.Tutup dengan duk steril.Dilakukan lokal anestesi.Insisi kulit di atas costa V atau VI di l. axillaris anterior.Melalui insisi, dinding toraks ditembus dengan klem dengan cara menyusuri margo superior costa sampai ke cavum pleura.Dren toraks dipasang dan dilakukan fiksasi dengan jahitan matras yang telah disiapkan.Tutup luka operasi dengan kasa steril.Dren toraks dihubungkan dengan botol WSD, memakai slang transparan.

Operasi selesai.

Perawatan WSD :Posisi pasien ½ duduk (+ 300)Letakkan botol WSD pada posisi yang mudah diamati.Letak slang WSD dibuat rapi dan jangan menyilang badan. Slang harus bersih dari kotoran/debris.Ujung slang harus terendam dalam air (sistem 1 botol).

Fungsi WSD baik bila:Sistem 1 botol: adanya undulasi di slang WSD yg sesuai dengan gerak pernafasan.Sistem continuous suction : ada gelembung2 udara pada botol kontrol tekanan.Awasi produksi dren setiap jam pada 3 jam pertama, setelah itu tiap 24 jam dan harus dicatat dan cairan dibuang, serta botol WSD dicuci dengan savlon

Kapan WSD dicabut ?TergantungIndikasi Pemasangan

HEMATOTORAKS :Produksi dren 100 cc/24 jam dan warna cairan serohemoragis.Paru mengembang penuh baik klinis maupun radiologis.

PNEUMOTORAKS :Paru mengembang penuh baik secaraklinis maupun radiologis

Page 9: Makalah dewi

Slang WSD diklem > 12 jamSecara klinis/radiologis,paru tetap mengembang penuh

CabutPermasalahan2 yang sering timbul :Waktu mobilisasi ke tempat lain, mis. Ke ruang foto toraksApabila WSD tak berfungsiWaktu Mobilisasi ke Tempat Lain :Hematotoraks / empyema toraks:Dren toraks diklemLepaskan sambungan antara dren toraks dan slang WSD.Ujung dren toraks bungkus dengan kasa steril.Pneumotoraks Sebaiknya dengan WSD 1 botol.WSD tak berfungsi :Cek sambungan2 mungkin ada yang bocor.Pada sistem continuous suction mungkin tutup botol tidak rapat.

http://bedah46.blogspot.com/2009/05/prinsip-prinsip-perawatan-selang-dada.html

PERAWATAN TORAKS KATETER / WSD

SMF : PARU

Pemasangan kateter toraks merupakan prosedur drainase udara dan cairan dalam kavum pleura dengan pipa (kateter) melalui sela antar iga kedalam kavum pleura. Saat ini pemasangan kateter toraks telah digunakan secara luas pada penderita dengan trauma toraks, pneumotoraks, empiema, efusi pleura masif dan kilotoraks.

Perlu diketahui bahwa tindakan ini tetap merupakan yang relatif invasif, dapat menyebabkan beberapa komplikasi serta memerlukan perawatan dan pemantauan harian paska pemasangan supaya tujuan pemasangan tercapai dengan baik. Pemasangan kateter toraks perlu dibantu perawat yang terampil dalam persiapan, pemasangan dan perawatan paska pemasangan toraks kateter/WSD, serta mengikuti prosedur tetap yang berlaku.

Pelatihan ini akan memberikan masukan bagi peserta didik sehingga menghasilkan keluaran yang cukup andal dan aman sehingga dapat melakukan tindakan keperawatan dalam hal persiapan, pemasangan dan pasca pemasangan toraks kateter/WSD.

 

A.   TUJUAN

Page 10: Makalah dewi

a. Umum.

-     Peserta pelatihan dapat melakukan perawatan pemasangan kateter toraks-WSD.

b.   Khusus.

1.   Dapat mengetahui dan menjelaskan indikasi, prosedur tetap dan komplikasi pemasangan kateter toraks-WSD, serta perawatan paska pemasangan.

2.   Dapat melakukan persiapan alat dan ruangan, perawatan saat      pemasangan dan paska  pemasangan kateter toraks dan WSD.

 

B. GARIS BESAR MATERI

1. Anatomi - Fisiologi Paru.

2. Pengantar pemasangan kateter toraks-WSD.

3. Indikasi - kontra indikasi.

4. Persiapan, Pelaksanaan, Perawatan Paska pemasangan kateter Toraks-WSD.

5. Perawatan Alat.

6. Praktek Lapangan.

 

C. INSTRUKTUR.

-     Dr. Spesialis Paru dan Tim Perawat ruang tindakan paru.

 

D.  METODE

-     Magang  (diskusi dan praktek).

 

E. PESERTA

Page 11: Makalah dewi

-     Perawat/D3 Keperawatan.

 

F. LAMA PELATIHAN

-     44 hari efektif /2 (dua) bulan.

-     6 x50 menit/hari (setara 3 jam  x 44= 132 jam pelajaran)

WSD ( Water Seal Drainage )

WSD ( Water Seal Drainage )

Pengertian :Merupakan tindakan invasif yang dialakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari rongga pleura, rongga thoraks, dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung.

Indikasi dan tujuan pemasangan WSD1. Indikasi : Pneumotoraks, hemotoraks, empyema Bedah paru : - karena ruptur pleura udara dapat masuk ke dalam rongga pleura- reseksi segmental msalnya pada tumor, TBC- lobectomy, misal pada tumor, abses, TBC2. Tujuan pemasangan WSD Memungkinkan cairan ( darah, pus, efusi pleura ) keluar dari rongga pleura Memungkinkan udara keluar dari rongga pleura Mencegah udara masuk kembali ke rongga pleura yang dapat menyebabkan pneumotoraks Mempertahankan agar paru tetap mengembang dengan jalan mempertahankan tekanan negatif pada intra pleura.

Prinsip kerja WSD1. Gravitasi : Udara dan cairan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah.2. Tekanan positif : Udara dan cairan dalam kavum pleura ( + 763 mmHg atau lebih ). Akhir pipa WSD menghasilkan tekanan WSD sedikit ( + 761 mmHg )3. Suction

Jenis WSD1. Satu botolSistem ini terdiri dari satu botol dengan penutup segel. Penutup mempunyai dua lobang, satu untuk ventilasi udara dan lainnya memungkinkan selang masuk hampir ke dasar botol. Keuntungannya adalah :- Penyusunannya sederhana

Page 12: Makalah dewi

- Mudah untuk pasien yang berjalanKerugiannya adalah :- Saat drainase dada mengisi botol lebih banyak kekuatan yang diperlukan- Untuk terjadinya aliran tekanan pleura harus lebih tinggi dari tekanan botol- Campuran darah dan drainase menimbulkan busa dalam botol yang membatasi garis pengukuran drainase2. Dua botolPada sistem dua botol, botol pertama adalah sebagai botol penampung dan yang kedua bekerja sebagai water seal. Pada sistem dua botol, penghisapan dapat dilakukan pada segel botol dalam air dengan menghubungkannya ke ventilasi udara.Keuntungan :- Mempertahankan water seal pada tingkat konstan- Memungkinkan observasi dan pengukuran drainage yang lebih baik

Kerugian :- Menambah areal mati pada sistem drainage yang potensial untuk masuk ke dalam area pleura.- Untuk terjadinya aliran, tekanan pleura harus lebih tinggi dari tekanan botol.- Mempunyai batas kelebihan kapasitas aliran udara pada kebocoran udara.

3. Tiga botolPada sistem tiga botol, botol kontrol penghisap ditambahkan ke sistem dua botol. Botol ketiga disusun mirip dengan botol segel dalam air. Pada sistem ini yang terpenting adalah kedalaman selang di bawah air pada botol ketiga dan bukan jumlah penghisap di dinding yang menentukan jumlah penghisapan yang diberikan pada selang dada. Jumlah penghisap di dinding yang diberikan pada botol ketiga harus cukup unutk menciptakan putaran-putaran lembut gelembung dalam botol. Gelembung kasar menyebabkan kehilangan air, mengubah tekanan penghisap dan meningkatkan tingkat kebisingan dalam unit pasien. Untuk memeriksa patensi selang dada dan fluktuasi siklus pernafasan, penghisap harus dilepaskan saat itu juga.Keuntungan :- sistem paling aman untuk mengatur pengisapan.Kerugian :- Lebih kompleks, lebih banyak kesempatan untuk terjadinya kesalahan dalam perakitan dan pemeliharaan.- Sulit dan kaku untuk bergerak / ambulansi

4. Unit drainage sekali pakai Pompa penghisap Pleural EmersonMerupakan pompa penghisap yang umum digunakan sebagai pengganti penghisap di dinding. Pompa Penghisap Emerson ini dapat dirangkai menggunakan sistem dua atau tiga botol. Keuntungan :- Plastik dan tidak mudah pecahKerugian :- Mahal- Kehilangan water seal dan keakuratan pengukuran drainage bila unit terbalik. Fluther valveKeuntungan :

Page 13: Makalah dewi

- Ideal untuk transport karena segel air dipertahankan bila unit terbalik- Kurang satu ruang untuk mengisi- Tidak ada masalah dengan penguapan air- Penurunan kadar kebisinganKerugian :- Mahal- Katup berkipas tidak memberikan informasi visual pada tekanan intra pleural karena tidak adanya fluktuasi air pada ruang water seal. Calibrated spring mechanismKeuntungan :- Idem- Mampu mengatasi volume yang besarKerugian- Mahal

Tempat pemasangan WSD1. Bagian apeks paru ( apikal )2. Anterolateral interkosta ke 1- 2 untuk mengeluarkan udara bagian basal3. Posterolateral interkosta ke 8 – 9 untuk mengeluarkan cairan ( darah, pus ).

Persiapan pemasangan WSD Perawatan pra bedah 1. Menentukan pengetahuan pasien mengenai prosedur.2. Menerangkan tindakan-tindakan pasca bedah termasuk letak incisi, oksigen dan pipa dada, posisi tubuh pada saat tindakan dan selama terpasangnya WSD, posisi jangan sampai selang tertarik oleh pasien dengan catatan jangan sampai rata/ miring yang akan mempengaruhi tekanan.3. Memberikan kesempatan bagi pasien untuk bertanya atau mengemukakan keprihatinannya mengenai diagnosa dan hasil pembedahan.4. Mengajari pasien bagaimana cara batuk dan menerangkan batuk serta pernafasan dalam yang rutin pasca bedah.5. Mengajari pasien latihan lengan dan menerangkan hasil yang diharapkan pada pasca bedah setelah melakukan latihan lengan.

Persiapan alat1. Sistem drainase tertutup2. Motor suction3. Selang penghubung steril4. Cairan steril : NaCl, Aquades5. Botol berwarna bening dengan kapasitas 2 liter6. Kassa steril 7. Pisau jaringan8. Trocart9. Benang catgut dan jarumnya10. Sarung tangan

Page 14: Makalah dewi

11. Duk bolong12. Spuit 10 cc dan 50 cc13. Obat anestesi : lidocain, xylocain14. Masker

Perawatan pasca bedahPerawatan setelah prosedur pemasangan WSD antara lain :1. Perhatikan undulasi pada selang WSD 2. Observasi tanda-tanda vital : pernafasan, nadi, setiap 15 menit pada 1 jam pertama3. Monitor pendarahan atau empisema subkutan pada luka operasi4. Anjurkan pasien untuk memilih posisi yang nyaman dengan memperhatikan jangan sampai selang terlipat5. Anjurkan pasien untuk memegang selang apabila akan mengubah posisi6. Beri tanda pada batas cairan setiap hari, catat tanggal dan waktu7. Ganti botol WSD setiap tiga hari dan bila sudah penuh, catat jumlah cairan yang dibuang8. Lakukan pemijatan pada selang untuk melancarkan aliran9. Observasi dengan ketat tanda-tanda kesulitan bernafas, cynosis, empisema.10. Anjurkan pasiuen untuk menarik nafas dalam dan bimbing cara batuk yang efektif11. Botol WSD harus selalu lebih rendah dari tubuh

Bila undulasi tidak ada, ini mempunyai makna yang sangat penting karena beberapa kondisi dapat terjadi antara lain : 1. Motor suction tidak jalan 2. Selang tersumbat atau terlipat3. Paru-paru telah mengembangOleh karena itu harus yakin apa yang menjadi penyebab, segera periksa kondisi sistem drainase, amati tanda-tanda kesulitan bernafas.

Cara mengganti botol WSD1. Siapkan set yang baru. Botol yang berisi aguades ditambah desinfektan.2. Selang WSD diklem dulu3. Ganti botol WSD dan lepas kembali klem4. Amati undulasi dalam selang WSD.

Indikasi pengangkatan WSD1. Paru-paru sudah reekspansi yang ditandai dengan : - Tidak ada undulasi- Tidak ada cairan yang keluar- Tidak ada gelembung udara yang keluar- Tidak ada kesulitan bernafas- Dari rontgen foto tidak ada cairan atau udara2. Selang WSD tersumbat dan tidak dapat diatasi dengan spooling atau pengurutan pada selang. WATER SEAL DRAINAGE (WSD) 1. Bullow Drainage / WSD

Page 15: Makalah dewi

Pada trauma toraks, WSD dapat berarti :a. Diagnostik :Menentukan perdarahan dari pembuluh darah besar atau kecil, sehingga dapatditentukan perlu operasi torakotomi atau tidak, sebelum penderita jatuh dalamshoks.

b. Terapi :

Mengeluarkan darah atau udara yang terkumpul di rongga pleura.Mengembalikan tekanan rongga pleura sehingga “mechanis of breathing” dapatkembali seperti yang seharusnya.

c. Preventive : Mengeluarkan udaran atau darah yang masuk ke rongga pleura sehingga “mechanis of breathing” tetap baik.

2. Perawatan WSD dan pedoman latihanya :a. Mencegah infeksi di bagian masuknya slang.Mendeteksi di bagian dimana masuknya slang, dan pengganti verband 2 hari sekali,dan perlu diperhatikan agar kain kassa yang menutup bagian masuknya slang dantube tidak boleh dikotori waktu menyeka tubuh pasien.

b. Mengurangi rasa sakit dibagian masuknya slang. Untuk rasa sakit yang hebat akandiberi analgetik oleh dokter.Dalam perawatan yang harus diperhatikan :- Penetapan slang.Slang diatur se-nyaman mungkin, sehingga slang yang dimasukkan tidak terganggudengan bergeraknya pasien, sehingga rasa sakit di bagian masuknya slang dapatdikurangi.- Pergantian posisi badan.Usahakan agar pasien dapat merasa enak dengan memasang bantal kecil dibelakang,

Page 16: Makalah dewi

atau memberi tahanan pada slang, melakukan pernapasan perut, merubah

tubuh sambil mengangkat badan, atau menaruh bantal di bawah lengan atas yang cedera. c. Mendorong berkembangnya paru-paru. Dengan WSD/Bullow drainage diharapkan paru mengembang. Latihan napas dalam. Latihan batuk yang efisien : batuk dengan posisi duduk, jangan batuk waktu slang diklem. Kontrol dengan pemeriksaan fisik dan radiologi

Page 17: Makalah dewi

PengertianWSD merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan(darah,pus) dari rongga pleura, rongga thorax; dan mediastinum dengan menggunakan pipapenghubung.Indikasia. Pneumothoraks :- Spontan > 20% oleh karena rupture bleb

- Luka tusuk tembus- Klem dada yang terlalu lama- Kerusakan selang dada pada sistem drainaseb. Hemothoraks :- Robekan pleura- Kelebihan antikoagulan- Pasca bedah thoraksc. Thorakotomy :- Lobektomy- Pneumoktomyd. Efusi pleura : Post operasi jantunge. Emfiema :- Penyakit paru serius- Kondisi inflamsi

Tujuan

· Mengeluarkan cairan atau darah, udara dari rongga pleura dan rongga thorak· Mengembalikan tekanan negative pada rongga pleura· Mengembangkan kembali paru yang kolaps· Mencegah refluks drainage kembali ke dalam rongga dadaTempat Pemasangan WSDa. Bagian apex paru (apical)- anterolateral interkosta ke 1-2- fungsi : untuk mengeluarkan udara dari rongga pleurab. Bagian basal- postero lateral interkosta ke 8-9- fungsi : untuk mengeluarkan cairan (darah, pus) dari rongga pleuraJenis-jenis WSDa. WSD dengan sistem satu botol- Sistem yang paling sederhana dan sering digunakan pada pasien simple pneumothoraks- Terdiri dari botol dengan penutup segel yang mempunyai 2 lubang selang yaitu 1 untukventilasi dan 1 lagi masuk ke dalam botol- Air steril dimasukan ke dalam botol sampai ujung selang terendam 2cm untuk mencegahmasuknya udara ke dalam tabung yang menyebabkan kolaps paru

Page 18: Makalah dewi

- Selang untuk ventilasi dalam botol dibiarkan terbuka untuk memfasilitasi udara dari rongga pleura keluar

Drainage tergantung dari mekanisme pernafasan dan gravitasi- Undulasi pada selang cairan mengikuti irama pernafasan :· Inspirasi akan meningkat· Ekpirasi menurunb. WSD dengan sistem 2 botol- Digunakan 2 botol ; 1 botol mengumpulkan cairan drainage dan botol ke-2 botol water seal- Botol 1 dihubungkan dengan selang drainage yang awalnya kosong dan hampa udara, selangpendek pada botol 1 dihubungkan dengan selang di botol 2 yang berisi water seal- Cairan drainase dari rongga pleura masuk ke botol 1 dan udara dari rongga pleura masuk kewater seal botol 2- Prinsip kerjasama dengan sistem 1 botol yaitu udara dan cairan mengalir dari rongga pleura kebotol WSD dan udara dipompakan keluar melalui selang masuk ke WSD- Bisasanya digunakan untuk mengatasi hemothoraks, hemopneumothoraks, efusi peuralc. WSD dengan sistem 3 botol- Sama dengan sistem 2 botol, ditambah 1 botol untuk mengontrol jumlah hisapan yangdigunakan- Paling aman untuk mengatur jumlah hisapan- Yang terpenting adalah kedalaman selang di bawah air pada botol ke-3. Jumlah hisapantergantung pada kedalaman ujung selang yang tertanam dalam air botol WSD- Drainage tergantung gravitasi dan jumlah hisapan yang ditambahkan- Botol ke-3 mempunyai 3 selang :· Tube pendek diatas batas air dihubungkan dengan tube pada botol ke dua· Tube pendek lain dihubungkan dengan suction· Tube di tengah yang panjang sampai di batas permukaan air dan terbuka ke atmosferKomplikasi Pemasangan WSDa. Komplikasi primer : perdarahan, edema paru, tension pneumothoraks, atrial aritmiab. Komplikasi sekunder : infeksi, emfiema

Prosedur pemasangan WSD

a. Pengkajian- Memeriksa kembali instruksi dokter- Mencek inform consent- Mengkaji status pasien; TTV, status pernafasanb. Persiapan pasien- Siapkan pasien- Memberi penjelasan kepada pasien mencakup :· Tujuan tindakan· Posisi tubuh saat tindakan dan selama terpasang WSD. Posisi klien dapat duduk atau berbaring· Upaya-upaya untuk mengurangi rangsangan nyeri seperti nafas dalam, distraksi

Page 19: Makalah dewi

· Latihan rentang sendi (ROM) pada sendi bahu sisi yang terkenac. Persiapan alat· Sistem drainage tertutup· Motor suction· Slang penghubung steril· Botol berwarna putih/bening dengan kapasitas 2 liter, gas, pisau jaringan/silet, trokart, cairan

antiseptic, benang catgut dan jarumnya, duk bolong, sarung tangan , spuit 10cc dan 50cc, kassa,NACl 0,9%, konektor, set balutan, obat anestesi (lidokain, xylokain), maskerd. PelaksanaanProsedur ini dilakukan oleh dokter. Perawat membantu agar prosedur dapat dilaksanakan denganbaik , dan perawat member dukungan moril pada pasiene. Tindakan setelah prosedur· Perhatikan undulasi pada sleng WSDBila undulasi tidak ada, berbagai kondisi dapat terjadi antara lain :- Motor suction tidak berjalan- Slang tersumbat- Slang terlipat- Paru-paru telah mengembangOleh karena itu, yakinkan apa yang menjadi penyebab, segera periksa kondisi sistem drainage,amati tanda-tanda kesulitan bernafas· Cek ruang control suction untuk mengetahui jumlah cairan yang keluar· Cek batas cairan dari botol WSD, pertahankan dan tentukan batas yang telah ditetapkan sertapastikan ujung pipa berada 2cm di bawah air· Catat jumlah cairan yg keluar dari botol WSD tiap jam untuk mengetahui jumlah cairan ygkeluar· Observasi pernafasan, nadi setiap 15 menit pada 1 jam pertama· Perhatikan balutan pada insisi, apakah ada perdarahan· Anjurkan pasien memilih posisi yg nyaman dengan memperhatikan jangan sampai slang terlipat· Anjurkan pasien untuk memegang slang apabila akan merubah posisi· Beri tanda pada batas cairan setiap hari, catat tanggal dan waktu· Ganti botol WSD setiap 3 hari dan bila sudah penuh. Catat jumlah cairan yang dibuang· Lakukan pemijatan pada slang untuk melancarkan aliran· Observasi dengan ketat tanda-tanda kesulitan bernafas, sianosis, emphysema subkutan· Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam dan bimbing cara batuk efektif· Botol WSD harus selalu lebih rendah dari tubuh· Yakinkan bahwa selang tidak kaku dan menggantung di atas WSD· Latih dan anjurkan klien untuk secara rutin 2-3 kali sehari melakukan latihan gerak padapersendian bahu daerah pemasangan WSDPerawatan pada klien yang menggunakan WSDa. Kaji adanya distress pernafasan & nyeri dada, bunyi nafas di daerah paru yg terkena & TTVstabil

Page 20: Makalah dewi

b. Observasi adanya distress pernafasanc. Observasi :- Pembalut selang dada- Observasi selang untuk melihat adanya lekukan, lekukan yang menggantung, bekuan darah- Sistem drainage dada- Segel air untuk melihat fluktuasi inspirasi dan ekspirasi klien- Gelembung udara di botol air bersegel atau ruang- Tipe & jumlah drainase cairan. Catat warna & jumlah drainase, TTV & warna kulit- Gelembung udara dalam ruang pengontrol penghisapan ketika penghisap digunakand. Posisikan klien :- Semi fowler sampai fowler tinggi untuk mengeluarkan udara (pneumothorak)

. WSD dengan dua botol• Botol pertama sebagai penampung / drainase• Botol kedua sebagai water seal• Keuntungannya adalah water seal tetap pada satu level.• Dapat dihubungkan sengan suction control

3. WSD dengan 3 botol• Botol pertama sebagai penampung / drainase• Botol kedua sebagai water seal• Botol ke tiga sebagai suction kontrol, tekanan dikontrol dengan manometer