24
PERCOBAAN I PEMISAHAN CAMPURAN 1. Pendahuluan Campuran terdiri atas dua atau lebih zat tunggal. Pemisahan campuran dapat dilakukan melalui cara-cara fisika. Pemisahan campuran didasrkan pada satu perbedaan sifat komponen campuran, seperti perbedaan ukuran partikel, perbedaan titik didih, perbedaan kelarutan, perbedaan kecepatan perembesan dan lain- lain. Pada kegiatan ini anda akan melakukan pemisahan campuran meliputi penyaringan dan pengkristalan. 2. Alat dan Bahan Alat : Gelas kimia 100 ml : 1 buah Gelas Elenmeyer 100 ml : 2 buah Gelas Ukur 100 ml : 1 buah Corong dan Kertas Saring Kaki Tiga : 1 buah Pembakar Spiritus : 1 buah Batang Pengaduk : 2 buah Cawan Porselin (Pinggan Penguapan) : 1 buah Bahan : Kristal Garam dapur kotor Pasir 1

Materi praktikum kimia dasar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Praktikum Kimia Dasar

Citation preview

Page 1: Materi praktikum kimia dasar

PERCOBAAN I

PEMISAHAN CAMPURAN

1. Pendahuluan

Campuran terdiri atas dua atau lebih zat tunggal. Pemisahan campuran

dapat dilakukan melalui cara-cara fisika. Pemisahan campuran didasrkan pada

satu perbedaan sifat komponen campuran, seperti perbedaan ukuran partikel,

perbedaan titik didih, perbedaan kelarutan, perbedaan kecepatan perembesan dan

lain-lain. Pada kegiatan ini anda akan melakukan pemisahan campuran meliputi

penyaringan dan pengkristalan.

2. Alat dan Bahan

Alat :

Gelas kimia 100 ml : 1 buah

Gelas Elenmeyer 100 ml : 2 buah

Gelas Ukur 100 ml : 1 buah

Corong dan Kertas Saring

Kaki Tiga : 1 buah

Pembakar Spiritus : 1 buah

Batang Pengaduk : 2 buah

Cawan Porselin (Pinggan Penguapan) : 1 buah

Bahan :

Kristal Garam dapur kotor

Pasir

Air

3. Cara Kerja

1. Campur kira-kira 2 gram garam dapur kotor dengan 1 gram pasir dalam

gelas kimia kemudian tambahkan air 10 ml, aduk hingga semua garam

terlarut.

2. Lipat kertas saring kemudian masukkan ke dalam corong.

1

Page 2: Materi praktikum kimia dasar

3. Saringlah campuran pada langkah (1) dan tampung filternya dalam gelas

elenmeyer. Perhatikan filtrat diperoleh, jernih atau keruh (catat).

4. Tuangkan kira-kira 5 ml filtrat yang didapat pada langkah (3) kedalam

pinggan penguapan kemudian panaskan dengan pembakar spiritus hingga

hampir kering, kemudian biarkan dan diangin-anginkan. Apakah yang

diperoleh dari percobaan 4 (catat).

LEMBAR KERJA

Percobaan I

1. Hasil Percobaan

Percobaan Volume / Berat warna

1

2

3

2. Pertanyaan :

a. Mengapa garam tidak dapat dipisahkan dari larutannya dengan cara

menyaring ?

b. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan diatas ?

2

Page 3: Materi praktikum kimia dasar

PERCOBAAN II

PELARUTAN MATERI

1. Pendahuluan

Larutan adalah campuran homogen. Suatu campuran dikatakan homogen

jika antar komponennya tidak terdapat bidang batas sehingga tidak terbedakan

lagi walaupun menggunakan mikroskop yang sama pada setiap bagiannya.

Komponen larutan dibedakan atas pelarut dan zat pelarut. Biasanya komonen

yang berjumlah terbanyaklah yang dianggap sebagai komponen pelarut. Larutan

dapat berupa padatan, cairan, dan gas.

2. Alat dan Bahan

Alat :

Gelas Kimia 100 ml : 1 buah

Gelas Ukur 50 ml : 1 buah

Gelas Ukur 100 ml : 1 buah

Lumpang dan Alu : 1 set

Termometer : 1 buah

Sendok Kecil : 1 buah

Lampu Spiritus : 1 buah

Tungku : 1 buah

Kasa : 1 buah

Stopwatch : 1 buah

Bahan :

Air

Gula Pasir 3 sendok kecil

3. Cara Kerja

1. Isilah gelas kimia dengan air sampai 50 ml, kemudian tambahkan 1 sendok

kecil gula pasir. Biarkan melarut tanpa di aduk. Hitung aktu yang

diperlukan sejak gula pasir ditambahkan hingga semua melarut.

3

Page 4: Materi praktikum kimia dasar

2. Ulangi prosedur percobaan 1 diatas, akan tetapi pada percobaan ini

campuran gula dan air diaduk.

3. Ulangi prosedur percobaan 1 diatas, akan tetapi air yang digunakan mula-

mula dipanaskan hingga mencapai suhu 50oC.

4. Ulangi prosedur percobaan 1 diatas, akan tetapi gula yang digunakan lebih

dahulu digerus hingga halus.

LEMBAR KERJA

Pecobaan II

1. Hasil Percobaan

Percobaan Campuran Waktu Pelarutan

1

2

3

4

2. Pertanyaan

a. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelarutan !

b. Kondisi bagaimanakah yang menyebabkan proses pelarutan paling cepat ?

c. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan di atas ?

4

Page 5: Materi praktikum kimia dasar

PERCOBAAN III

PERUBAHAN MATERI

1. Pendahuluan

Perubahan materi dibedakan atas perubahan fisik dan perubahan kimia.

Pada perubahan kimia terbentk zat baru, sedangkan pada perubahan fisik hanya

merupakan perubahan bentuk atau perubahan wujud. Materi yang kita temukan

dalam kehidupan sehari-hari ada yang berupa zat murni tetapi lebih banyak berupa

campuran. Zat murni atau zat tunggal terdiri atas sejenis materi saja, sedangkan

campuran terdiri dari dua atau lebih jenis materi.

2. Alat dan Bahan

Alat :

Tabung Reaksi : 4 buah

Rak Tabung : 1 buah

Pembakar Spiritus : 1 buah

Besi / Logam : 1 buah

Penepit Tabung : 1 buah

Pengaduk Kaca : 2 buah

Bahan :

Kawat Nikrom

Lilin

Serbuk Belerang

Gula Pasir

5

Page 6: Materi praktikum kimia dasar

3. Cara Kerja

1. Nyalakan lilin dan amati lilin yang menyala itu, apakah lilin yang menyala

itu menyerap atau membebaskan kalor. Masukan spatula baja / besi

kedalam nyala lilin selama 6 detik. Amatilah spatula / besi itu apakah

terbentuk zat baru pada lilin yang menyala.

2. Masukkan kira-kira 2 gram potongan-potongan lilin kedalam sebuah

tabung reaksi. Dengan menggunakan penjepit tabung panaskanlah tabung

itu hingga lilin didalamnya meleleh. Kemudian biarkan tabung beserta

isinya menjadi dingin. Apakah lilin yang meleleh menghasilkan zat baru.

3. Lakukan seperti percobaan 2 diatas dengan

a. Serbuk Belerang

b. Gula Pasir

4. Ambillah sedikit serbuk belerang dengan pengaduk kaca, kemudian bakar

(tetap pada pengaduk kaca). Perhatikan belerang yang terbakar itu. Cium

bau gas yang terbentuk apakah belerang yang terbakar menghasilkan zat

baru.

5. Panaskan kawat nikrom pada nyala spiritus hingga berpijar, kemudian

biarkan menjadi dingin. Periksalah apakah kawat nikrom berubah menjadi

zat lain.

6

Page 7: Materi praktikum kimia dasar

LEMBAR KERJA

Percobaan III

1. Hasil Percobaan

Percobaan Terjadi Reaksi Baru keterangan

1

2

3.a

3.b

4.

5.

6.

7

Page 8: Materi praktikum kimia dasar

PERCOBAAN IV

KROMATOGRAFI KERTAS

1. Pendahuluan

Kromatografi adalah pemisahan campuran berdasarkan perbedaan

lecepatan perembesan atau perbedaan koefisien difusi. Komponen-komponen

yang dipisahkan akan didistribusikan antara dua fase, salah satunya merupakan

fase stasioner (tetap) dan yang berupa fase mobil (fase bergerak).

Fase mobil dialirkan menembus sepanjang fase stasioner, fase stasioner

cenderung menahan komponen campuran sedangkan fase mobil menghanyutkan

campuran. Berdasarkan perbedaan terikatnya suatu komponen pada fase stasioner

dan perbedaan kelarutan pada fase mobil, komponen-komponen suatu campuran

dapat dipisahkan. Komponen yang kurang larut dalam fase mobil aatu lebih kuat

terjerap (beradsorbsi) pada fase stasioner akan tertinggal, sedangkan komponen

yang lebih larut akan kurang terjerap dan akan bergerak lebih cepat.

2. Alat dan Bahan

Alat :

Gelas Pembiak (gelas yang agak tinggi) : 3 buah

Kertas saring (kertas tisyu) : 4 buah

Lidi : 3 batang

Air : Secukupnya

Bahan :

Tinta yang Larut dalam air (merah hitam, biru)

3. Cara Kerja

1. Siapkan kertas saring (kertas tisyu) dengan ukuran 4x14 cm2.

2. Tarik satu garis dengan pensil kira-kira 1 cm dari salah satu ujungnya

3. Buat noda dengan tinta hitam pada garis itu lalu biarkan mengering

4. Gantungkan kertas itu dengan sebatang lidi pada gelas pembiak atur

ketinggian kertas saring sehingga ujungnya tidak mengenai dasar gelas.

8

Page 9: Materi praktikum kimia dasar

5. Isilah gelas pembiak dengan air kira-kira setinggi 1 cm (permukaan air

tidak boleh mengenai noda tinta). Air akan merambat naik dan

menguraikan zat-zat warna tinta. Keluarkan kertas saring (tisyu)nitu dari

gelas pembiak jika air sudah sampai keujung kertas bagian atas (lidi) dan

biarkan mengering. Berapa jenis warna yang terdapat pada tinta hitam itu

(catat).

6. Lakukan prosedur yang sama dengan tinta berwarna biru dan merah.

LEMBAR KERJA

Percobaan IV

1. Hasil Percobaan

Percobaan Warna Tinta Waktu keterangan

1

2

3

2. Pertanyaan

a. Jelaskan mengapa zat-zat warna dalam tinta terpisah pada kromatografi !

b. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan di atas ?

9

Page 10: Materi praktikum kimia dasar

PERCOBAAN V

KLASIFIKASI MATERI

1. Pendahuluan

Materi dapat terdiri dari unsur, senyawa, dan campuran. Unsur dan

senyawa tergolong zat tunggal dan homogen. Campuran terdiri atas dua jenis zat

atau lebih zat tunggal. Unsur tidak dapat di uraikan secara kimia menjadi zat-zat

lainnya sedangkan senyawa dapat di uraikan menjadi unsur lainnya.

2. Alat dan Bahan

Alat :

Peralatan tulis

Bahan :

Bahan dapat dilihat disekitar lingkungan kampus.

3. Cara Kerja

Dengan kegiatan ini anda akan mencatat minimal 30 jenis materi yang

biasa anda temukan dalam kehidupan sehari – hari, kemudian kelompokkan

kedalam 3 bagian yaitu unsur, senyawa dan campuran. Berikan penjelasan yang

cukup mengenai pengelompokan itu.

4. Pertanyaan

a. Apa dasar anda mengelompokkan benda-benda tersebut ke dalam unsur,

senyawa, dan campuran ?

b. Apa yang dapat anda simpilkan dari percobaan ini ?

10

Page 11: Materi praktikum kimia dasar

LEMBAR KERJA

Percobaan V

No Jenis Materi Unsur senyawa campuran keterangan

11

Page 12: Materi praktikum kimia dasar

PERCOBAAN VI

MENGUKUR pH TANAH DAN AIR

1. Pendahuluan

pH didefinisikan sebagai Logaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang

terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental,

sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala

absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya

ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. pH adalah tingkat keasaman

atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0

hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 6 dan sifat basa mempunyai

nilai pH 8 hingga 14, sedangkan pH 7 adalah netral .

Pengukuran pH baik tanah maupun air bisa dilakukan dengan beberapa

cara yaitu dengan kertas lakmus, pH indikator, dan pH meter. Pengukuran yang

paling akurat adalah menggunakan pH meter.

2. Alat dan Bahan:

1. Kertas lakmus atau pH indikator

2. Gelas Elenmeyer

3. Gelas kimia

4. Sendok teh

5. Air Aqua

6. Sampel tanah (cara mengambil sample tanah : ambil tanah kering dari

empat ujung dan tengah-tengah lahan kita, campurkan secara merata,

jemur beberapa jam supaya kering. Ini bertujuan agar tanah yang akan

diukur pHnya merupakan bagian yang rata dari lahan kita).

7. Sampel air (air PDAM, Air Sungai, Air Asam Tambang)

3. a. Cara Kerja Mengukur pH Tanah :

1. Ambil sedikit sample tanah dan air aqua secukupnya (perbandingan 1 : 1)

12

Page 13: Materi praktikum kimia dasar

2. Masukkan dalam gelas kimia atau gelas elenmeyer

3. Aduk - aduk hingga benar - benar homogen (merata)

4. Biarkan beberapa menit hingga campuran air dan tanah tadi memisah

(tanahnya mengendap)

5. Setelah airnya terlihat agak jernih masukkan ujung kertas lakmus atau pH

Indikator kedalam campuran tadi (sekitar 1 menit) tetapi jangan sampai

mengenai tanahnya.

6. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah

warnanya.

7. Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh kertas

lakmus atau pH indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya dan catat

berapa nilainya.

3.b. Cara Kerja Mengukur pH air :

1. Masukkan air PDAM ke dalam gelas kimia ± 50 ml

2. Masukkan ujung kertas lakmus atau pH Indikator kedalam air tersebut

(sekitar 1 menit)

3. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah

warnanya.

4. Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh kertas

lakmus atau pH indikator tadi dengan bagan warna petunjuknya dan catat

berapa nilainya.

5. Lakukan percobaan di atas (1 – 4) dengan sample berupa air sungai dan

Air Asam Tambang

13

Page 14: Materi praktikum kimia dasar

LEMBAR KERJA

Percobaan VI

1. Hasil Percobaan

Percobaa

n Sampel pH Warna Keterangan

1

2

3

4

2. Pertanyaan

a. Sebutkan fungsi atau kegunaan pengukuran pH tanah dan air pada bidang

pertambangan !

b. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan di atas !

14

Page 15: Materi praktikum kimia dasar

PERCOBAAN VII

MENGHITUNG MASSA JENIS ZAT (DENSITY)

1. Pendahuluan

Selain memiliki massa, zat juga memiliki massa jenis. Massa jenis atau

disebut juga dengan istilah rapat massa adalah perbandingan antara massa suatu

zat dengan vulumenya. Massa jenis merupakan ciri khas setiap zat, oleh karena itu

zat yang berbeda jenisnya pasti memiliki massa jenis yang berbeda pula. Massa

jenis zat tidak dipengaruhi oleh bentuk dan volume. Massa jenis zat dapat diukur

dengan percobaan. Secara matematis, massa jenis zat dinyatakan dengan rumus

sebagai berikut :

ρ = m/V atau m = ρ x V  atau V = m/ρ

Dengan :

ρ  = Massa jenis zat atau density (kg/L atau g/mL)

m = Massa benda (kg atau g)

V  = Volume air (L atau ml)

2. Alat dan Bahan

1. Gelas kimia : 2 buah

2. Gelas Ukur : 1 buah

3. Neraca (Timbangan) : 1 buah

4. Mistar (penggaris) : 1 buah

5. Air

6. Sampel Batuan (Batubara, Batulempung, Batupasir) harus dalam kondisi

masih segar.

15

Page 16: Materi praktikum kimia dasar

3. Cara Kerja :

1. Ambil sampel yang masih segar dengan cara masukkan ke dalam kantong

plastik lalu diikat (tidak terkontaminasi dengan udara).

2. Timbang sampel batubara dengan menggunakan neraca (timbangan) dan

catat berapa massanya sebagai (m)

3. Masukkan air ± 100 mL (secukupnya) ke dalam gelas kimia dan catat

volumenya sebagai (V1)

4. Masukkan batubara ke dalam gelas kimia yang sudah terisi air tersebut dan

diamankan beberapa saat (sampai kondisi stabil).

5. Baca diukuran gelas tersebut (dengan menggunakan penggaris) dan Catat

volume air tersebut sebagai (V2).

6. untuk mendapatkan volume kenaikan airnya maka harus dikurangkan dulu

antara volume akhir dengan volume awal (V2 – V1).

7. hitunglah berapa massa jenis batubara tersebut dengan menggunakan rumus

di atas.

8. Lakukan percobaan tersebut di atas dengan sampel berupa batulempung dan

batupasir.

16

Page 17: Materi praktikum kimia dasar

LEMBAR KERJA

Percobaan VII

1. Hasil Percobaan

Percobaan Sampel V1 V2Massa Jenis

(Density)Keterangan

1

2

3

2. Pertanyaan

a. Dalam kondisi bagaimanakah sebaiknya sample batuan tersebut dilakukan

percobaan dan mengapa ?

17

Page 18: Materi praktikum kimia dasar

b. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan di atas ?

DAFTAR PUSTAKA

Asikin, Z., (1988), Penuntun Belajar Kimia, Widjaya Jakarta, Jakarta.

Cotton, F.A, And G. Wilkinson, (1976), Basic Inorganic Chemistry, John Willey and Sons, New York.

Petrucci, R.H., (1990), Collier Chemistry, Prinsiples and Modern Aplication Fourth Edition, Collier Macmillan Inc, New York.

Tety Elida, S., (1992), Pengantar Kimia, Gunadarma, Jakarta.

18