Upload
herry-prakoso
View
3.526
Download
27
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pencemaran lingkungan akibat kegiatan industri tembakau - potensi pencemaran dikategorikan dalam limbah cair, limbah/sampah padat, limbah udara dan limbah B3
Citation preview
UKL – UPL PADA INDUSTRI TEMBAKAU
PURWOSARI, 12 APRIL 2012
LATAR BELAKANG
• Adanya pencemaran lingkungan akibat kegiatan industri tembakau
• Potensi pencemaran dikategorikan dalam limbah cair, limbah/sampah padat, limbah udara dan limbah B3
• Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan
DASAR HUKUM• Pasal 34 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib amdal, wajib memiliki UKL-UPL.
• Pasal 35 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur pula bahwa usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL, wajib membuat surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL).
• Pasal 36 ayat (3) UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai UKL-UPL dan SPPL diatur dengan peraturan Menteri.
• Ketentuan UKL/UPL diatur dalam Per.Men LH No. 13 Thn 2010 tentang UKL-UPL dan SPPL
• Penyusunan UKL-UPL diatur dalam Kep.Men LH No. 86 Thn 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan UKL-UPL
UU No. 32 thn 2009 ttg
Perlindungan & Pengelolaan LH
PembangunanBerwawasanLingkungan
Termasuk kedalamKategori Kegiatan
Wajib AMDAL
PP No. 27 thn 1999 ttg
AMDAL
Kep.Men. LH No. 11 thn 2006
Jenis Usaha/KegiatanWajib AMDAL
Semua KegiatanYang menimbulkandampak penting :
harus AMDAL
Tidak Termasuk Kategori Kegiatan
Wajib AMDAL
Penyusunan StudiUKL - UPL
Penyusunan StudiANDAL, RPL, RKL
ImplementasiUPL
ImplementasiUKL
ImplementasiRPL
ImplementasiRKL
PemantauanLingkungan
SecaraPeriodik
PelaksanaanUpaya
PengelolaanLingkungan
PemantauanLingkungan
SecaraPeriodik
Prosedur/SOP/Pedoman
Pengelolaan
UKL - UPLUKL-UPL => PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Setiap jenis rencana kegiatan/usaha yang tidak wajib AMDAL, dan masih memerlukan identifikasi lingkungan sebagai akibat adanya karakteristik tertentu dari suatu rencana kegiatan/usaha wajib dilengkapi UKL-UPL.
UKL-UPL bukan merupakan bagian dari AMDAL, sehingga prosesnya tidak harus dilaksanakan sebagaimana proses AMDAL.
UKL-UPL = SOP (dibuat sebagai pernyataan dari pemrakarsa untuk melaksanakan upaya mitigasi dampak sesuai standar pengelolaan lingkungan yang ada : melalui pengarahan dari instansi yang kompeten).
UKL-UPL merupakan salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi dalam pelaksanaan penerbitan izin lingkungan, sehingga bagi usaha dan/atau kegiatan yang UKL-UPLnya ditolak maka pejabat pemberi izin wajib menolak penerbitan izin bagi usaha dan/atau kegiatan bersangkutan.
UKL-UPL dinyatakan berlaku sepanjang usaha dan/atau kegiatan tidak melakukan perubahan lokasi, desain, proses, bahan baku dan/atau bahan penolong.
SUBSTANSI
1. Identifikasi potensi dampak lingkungan hidup
2. Rencana dan/atau pedoman kerja yang berisi program pengelolaan dan pemantaun lingkungan hidup yang didasarkan pada :
a. Upaya minimalisasi dampak negatif LH dan optimalisasi dampak positif LH
b. Kesesuaian dengan standar-standar pengelolaan dan pemantauan LH tanpa harus mengukur besaran dampak dan menetapkan alternatif mitigasinya
3. Merupakan salah satu instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
POLA PIKIR
Limbah
Sampah
Air Bersih
Air Minum
Sumur Resapan
Penghijauan
CSR
ERP
PetaPemantauan
Izin-izin terkait
KeberhasilanUKL - UPL
LIMBAH
NON B3
CAIR ALI, ALDO
PADAT Sludge, debu
UDARA LK, Ambient, Emisi
B3
CAIR Oli Bekas
PADAT Majun, limbah medis, limbah lab., kemasan bhn kimia
SAMPAH
NON B3
BASAH Daun kering, bekas masakan
KERING Plastik, kertas, kardus, etiket
B3
Lampu TL bekas
Baterai bekas
AIR BERSIH
Parameter yang diuji adalah :Fisika dan KimiaSemua parameter yang diuji memenuhi batas
syarat air bersih sesuai KEP.Men.Kes.RI No. 416/MENKES/PER/IX/90
Air bersih diuji setiap 6 bulan sekali oleh Balai besar tehnik kesehatan lingkungan Prop. Jatim
AIR MINUM I. Parameter yang diuji adalah:
1. Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan, yaitu : kimia anorganik, antara lain : Arsen, Fluorida, Kromium total, Kadmium, Nitrit, Nitrat, Sianida, dan Selenium.
2. Parameter yang berhubungan tidak langsung dengan kesehatan, yaitu : a. Fisik, Bau dan warna. B. Total padatan terlarut (TDS). C. Kekeruhan d. Rasa. e. Suhu.
3. Parameter Kimiawi, al. : Aluminium, besi, kesadahan, klorida, mangaan, PH, seng, sulfat, tembaga.
Parameter yang diuji memenuhi batas syarat air minum sesuai Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010
SUMUR RESAPAN
BIOPORI
PENGHIJAUAN
a. Penyerap debu : Akasia, Kaesan
b. Penyerap CO2 : Kaesan Mangga, Kenanga lokal, Akasia, Gading putih, Palm putri, Cermai, Srikaya, Kapulogo.
c. Penyerap NO2 : Kenanga lokal, Gading putih
d. Pengikat Air Tanah : Kemiri, Gondang, Bambu, Bendo
Contoh CSR :1. Perekrutan karyawan
diprioritaskan dari masyarakat sekitar perusahaan sesuai dgn kompetensinya
2. Pemberian sumbangan kpd warga sktr pada hari raya Idul Fitri
3. Pelaksanaan program posyandu
4. Pemberian air bersih
Adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanam modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat (pasal 15 huruf b UU 25/2007)
ERP (EMERGENCY RESPONSE PLAN)
a.Struktur Organisasi : 1. Penanggung jawab (Sebagai Pembina)2. Koordinator Lapangan (disesuaikan)3. Petugas-petugas lapangan yang terkait contoh : Petugas P3K, PMK, dll.
b.SOP (Standar Operasional Prosedur)c.Pelaksanaan SOP ( Pelatihan dan ujicoba)d.Laporan e.Evaluasi
PETA PEMANTAUAN
IZIN-IZIN TERKAIT
a. Gangguan Lingkungan ( HO)
b. IPLC
c. SIPA
d. IMB
e. LOKASI dll
TERIMA KASIH