Ppt kajian etnobotani buta buta lalat/ bunga pagoda

Preview:

Citation preview

Buta-buta lalat/ Bunga Pagoda (Clerodendrum

japonicum)

ETNOBOTANI (AKBC 256)

Dosen Pembimbing :Drs. Dharmono, M.Si

Mahruddin, S.Pd, M.PdMaulana Khalid Riefani, S.Si, M.Sc

By: Ida Agustina

Klasifikasi

Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : AsteridaeOrdo : LamialesFamili : Verbenaceae Genus : ClerodendrumSpesies : Clerodendrum japonicumSumber : Tjitrosoepomo, 2000

•Buta-buta lalat/ Bunga Pagoda atau umum juga disebut dengan bunga Senggugu atau Tumbak Raja, •Memiliki warna merah cerah yang sangat menarik perhatian•Bunganya banyak terdiri atas bunga kecil-kecil yang bersusun dan betumpuk menyusun bentuk Pagoda atau Stupa.

Gambaran Umum Buta-buta lalat/ Bunga Pagoda (Clerodendrum japonicum)

Kajian Botani Buta-buta lalat/ Bunga Pagoda (Clerodendrum japonicum)

Dari hasil pengamatan1. Didapatkan pada vegetasi

pemukiman 2. Memiliki bentuk hidup berupa

pohon kecil3. Tipe percabangan pada batang

yaitu monopodial dengan arah tumbuh batang tegak

4. Tinggi ±0,4 m, berdiameter ± 1,5 cm

•Bentuk daun bulat telur,• Tepinya bergerigi, •Ujung yang lancip •Pangkal yang kasap.•Berwarna hijau tua •Tekstur tipis lunak•Permukaannya licin•Urat daunnya menyirip•Panjang daun ± 14,4 cm •Lebar ± 12 cm.

Morfologi daun

Morfologi Akar

Akar buta-buta lalat/ Pagoda berupa akar tunggang berwarna coklat kemerahan dengan sifat geotrofisme artinya selalu menuju ke dalam tanah.

• Pada saat pengambilan sampel, tumbuhan tidak sedang berbunga dan berbuah sehingga tidak diketahui keterangan-keterangan mengenai bunganya dan buahnya

• menurut Tjitrosoepomo (1985) Bunga pagoda merupakan bunga majemuk tak berbatas, memiliki kaliks dan corolla

Morfologi Bunga

Kajian Ekologi Buta-buta lalat/ Bunga Pagoda (Clerodendrum japonicum)

Tanaman pagoda terdapat dikawasan pekarangan.

• Intensitas cahaya berkisar antara 11050 – 12060 Lux,

• suhu udara 310C, • kecepatan angin antara

2.4 – 2.9 m/s, • pH tanah sekitar 6.1 – 6.3.• Tanahnya memiliki

kelembaban 62 – 63 %.

Kajian Farmakologi Buta-buta lalat/ Bunga Pagoda (Clerodendrum japonicum)

Pada tanaman pagoda tidak ada manfaat khusus yang diketahui responden

Menurut Setiwan (2000) :• Akar rasanya pahit, sifatnya dingin. • Akar bunga pagoda berkhasiat antiradang, peluruh kencing

(diuretic), menghilangkan bengkak, dan menghancurkan darah beku.

• Daun rasanya manis, asam, agak kelat, sifatnya netral. • Daun berkhasiatsebagai antiradang dan mengeluarkan nanah.• Bunga rasanya manis, sifatnya hangat, berkhasiat sedative, dan

menghentikan pendarahan (hemostatatis).

Kajian Antropologi Buta-buta lalat/ Bunga Pagoda (Clerodendrum japonicum)

Menurut responden* tidak digunakan bagian-bagian tumbuhan Buta-buta lalat/ Bunga Pagoda sebagai bagian upacara adat dalam pernikahan.

* Bapak Marhasan di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar

Kajian Ekonomi Buta-buta lalat/ Bunga Pagoda (Clerodendrum japonicum)

• Tumbuhan ini didesa tersebut tidak memiliki nilai ekonomis karena buah dari tanaman ini tidak dijual.

Kajian Linguistik Buta-buta lalat/ Bunga Pagoda (Clerodendrum japonicum)

• Tanaman ini memang sudah memiliki nama yang diberikan secara turun temurun dari orang tuanya terdahulu dan sampai sekarang.

Kajian Konservasi Buta-buta lalat/ Bunga Pagoda (Clerodendrum japonicum)

• Dari hasil wawancara dengan warga Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar tanaman pagoda ini tidak ada upaya pelestarian tanaman dan tumbuhan dibiarkan tumbuh liar