View
2.470
Download
3
Category
Preview:
DESCRIPTION
Seminar Nasional 55 Tahun FE Universitas Lambung Mangkurat di Aria Barito Hotel-Banjarmasin, 28 November 2013
Citation preview
dadang-solihin.blogspot.com 2
dadang-solihin.blogspot.com 3
Materi
• Perencanaan Strategik
– Pengertian Strategi
– Berpikir Strategik
– Hirarki dari Visi ke Program
– SPPN
• Akuntabilitas Kinerja
– Pengertian
– Pergeseran Paradigma: From Government
to Governance
– Pelaku Pembangunan:
Paradigma Governance
– Model Governance
• Sektor Publik
– Kinerja Sektor Publik
– Potret Pelayanan
– Kualitas Pelayanan
4 dadang-solihin.blogspot.com
Tujuan
dadang-solihin.blogspot.com 5
• Memberikan kesadaran akan
pentingnya proses perencanaan
strategik yang benar,
• Pemahaman proses
perencanaan yang baik bagi
organisasi sektor publik
khususnya pemerintah provinsi
dan kabupaten/kota di
Kalimantan Selatan.
dadang-solihin.blogspot.com 6
Pengertian
• Rencana Strategis adalah:
– Kerangka atau rencana skala besar yang mengintegrasikan
tujuan-tujuan kebijakan dan tindakan/program organisasi
(termasuk lingkungan),
– Rencana tentang apa yang ingin dicapai atau hendak menjadi
apa suatu organisasi di masa datang,
– Pola tindakan dan alokasi sumber daya yang dirancang untuk
mencapai tujuan,
– Pilihan tentang apa yg ingin dicapai (tujuan) dan bagaimana
cara mencapainya.
dadang-solihin.blogspot.com 7
Berpikir Strategik
• Where were we? Yang menjawab jejak rekam
organisasi dalam batasan kinerja, proses dan
luaran.
• Where and what are we? Yang menjawab
pentingnya keberadaan misi dalam organisasi
dan dapat dirinci atas Where do we want to
be? atau
dadang-solihin.blogspot.com 8
• Where are we going? Menegaskan peramalan masa depan dan
What do we want to be? atau Where do we want to go?
Menunjukkan pengembangan alternatif masa depan.
• Where should we go? Menjelaskan pilihan dari arah terbaik yang
dapat diambil dan Where can we go? Menunjukkan analisis dari
alternatif masa depan dan seleksi realistik dari masa depan yang
dapat diciptakan.
Strategi
• Strategi adalah langkah-langkah yang berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
• Rumusan Strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana
tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas
dengan serangkaian arah kebijakan
• Langkah-Langkah dalam merumuskan Strategi:
1. Menyusun alternatif pilihan langkah yang dinilai realistis dan dapat
mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
2. Menetukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan
ketidakberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan
untuk setiap langkah yang akan dipilih.
3. Melakukan evaluasi untuk menentukan langkah yang paling tepat
antara lain menggunakan metode SWOT.
9 dadang-solihin.blogspot.com
IMPACT
Indikator Kinerja
dan Log-Frame
dadang-solihin.blogspot.com 10
ABK
AT
KPJM
OUTPUT INPUT OUTCOME INPUT OUTPUT OUTCOME
Alur Pikir Logic Model
11
Hasil pembangunan yang
diperoleh dari pencapaian
outcome
Apa yang ingin
diubah IMPACTS
Manfaat yang diperoleh dalam
jangka menengah untuk
beneficieries tertentu sebagai
hasil dari output
Apa yang ingin
dicapai OUTCOMES
Produk/barang/jasa akhir
yang dihasilkan
Apa yang dihasilkan
(barang) atau
dilayani (jasa)
OUTPUTS
Proses/kegiatan
menggunakan input
menghasilkan output yang
diinginkan
Apa yang
dikerjakan ACTIVITIES
Sumberdaya yang
memberikan kontribusi dalam
menghasilkan output
Apa yang
digunakan dalam
bekerja INPUTS
Metode
Pelaksanaan
Me
tod
e P
en
yu
su
na
n
Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007
dadang-solihin.blogspot.com
Hirarki dari Visi ke Program
Visi
Misi
Strategi
Kebijakan
Program
• Rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan.
• Rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi.
• Langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi.
• Arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk
mencapai tujuan.
• Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai
sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan
masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
Tujuan/
Sasaran
• Penjabaran visi yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya
mewujudkan visi dan misi
dadang-solihin.blogspot.com 12
Visi Misi Sasaran Strategi Kebijakan Program KINERJA
PRIMA
Keselarasan Kebijakan dan Pelaksanaan Program (Mengacu pada Struktur UU 25/2004)
Kebingungan X Misi Sasaran Strategi Kebijakan Program
Visi X Frustrasi Sasaran Strategi Kebijakan Program
Tidak
Terarah Visi Misi X Strategi Kebijakan Program
Visi Misi Sasaran Tidak
Efektif X Kebijakan Program
Strategi Program Salah
Langkah X Visi Misi Sasaran
Kebijakan Tidak
Efisien X Strategi Visi Misi Sasaran
dadang-solihin.blogspot.com 13
Apa itu SPPN
SPPN adalah
Satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan
Untuk menghasilkan rencana-
rencana pembangunan dalam
jangka panjang, jangka
menengah, dan tahunan
Yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat pusat dan
daerah.
14 dadang-solihin.blogspot.com
*) SPPN = UU 25/2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Tujuan SPPN
1. Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik antar-Daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi
pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
15 dadang-solihin.blogspot.com
Proses Perencanaan
Pendekatan Politik:
Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana
pembangunan hasil proses politik (public choice theory of
planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam
RPJM/D.
Proses Teknokratik:
Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh
lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas
untuk itu.
Partisipatif:
Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara
lain melalui Musrenbang.
Proses top-down dan bottom-up:
Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
16 dadang-solihin.blogspot.com
NASIONAL DAERAH
Dokumen Penetapan Dokumen Penetapan
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional
(RPJP-Nasional)
UU
(Ps. 13 Ayat 1)
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah
(RPJP-Daerah)
Perda
(Ps. 13 Ayat 2)
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional
(RPJM-Nasional)
Per Pres
(Ps. 19 Ayat 1)
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah
(RPJM-Daerah)
Peraturan KDH
(Ps. 19 Ayat 3)
Renstra Kementerian /
Lembaga (Renstra KL)
Peraturan
Pimpinan KL
(Ps. 19 Ayat 2)
Renstra Satuan Kerja
Perangkat Daerah
(Renstra SKPD)
Peraturan
Pimpinan SKPD
(Ps. 19 Ayat 4)
Rencana Kerja Pemerintah
(RKP)
Per Pres
(Ps. 26 Ayat 1)
Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD)
Peraturan KDH
(Ps. 26 Ayat 2)
Rencana Kerja
Kementerian / Lembaga
(Renja KL)
Peraturan
Pimpinan KL
(Ps. 21 Ayat 1)
Rencana Kerja Satuan
Kerja Perangkat Daerah
(Renja SKPD)
Peraturan
Pimpinan SKPD
( Ps. 21 Ayat 3)
17 dadang-solihin.blogspot.com
Status Hukum Dokumen Perencanaan
dadang-solihin.blogspot.com 18
PEMBANGUNAN DAERAH
Upaya terencana untuk
meningkatkan kapasitas
Pemerintahan Daerah
PEMBANGUNAN DI DAERAH
Memberikan pelayanan kepada
masyarakat,
Mengelola sumber daya
ekonomi daerah.
Upaya untuk memberdayakan
masyarakat di seluruh daerah
Sehingga tercipta suatu
kemampuan yang andal dan
profesional dalam:
Sehingga tercipta suatu
lingkungan yang memungkinkan
masyarakat untuk:
Menikmati kualitas kehidupan
yang lebih baik, maju, dan
tenteram,
Peningkatan harkat, martabat,
dan harga diri.
SPECIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi
MEASUREABLE-dapat diukur (“What gets measured gets managed”)
ACHIEVABLE-dapat dicapai (reasonable cost using and appropriate collection method)
RELEVANT (information needs of the people who will use the data)
TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right time to influence many manage decision)
dadang-solihin.blogspot.com 19
Persyaratan Dokumen Perencanaan:
SMART
Syarat Perencanaan
Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:
1. Tujuan akhir yang dikehendaki.
2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang
mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).
3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.
4. Masalah-masalah yang dihadapi.
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya.
6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.
8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan
pelaksanaannya.
20 dadang-solihin.blogspot.com
• Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat
dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya.
• Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti
pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin
adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan
jangan sampai terjadi kemunduran.
• Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan
pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau
sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam
keutuhan konsep secara keseluruhan.
• Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and
adaptive system).
• Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).
21 dadang-solihin.blogspot.com
Perencanaan yang Ideal
Fungsi/Manfaat Perencanaan
• Sebagai alat koordinasi
seluruh stakeholders
• Sebagai penuntun arah
• Minimalisasi ketidakpastian
• Minimalisasi inefisiensi
sumberdaya
• Penetapan standar dan
pengawasan kualitas
22 dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 23
Pengertian Indikator
• Akuntabilitas adalah kemampuan menjawab
(answerability) dan menerima konsekuensi
(consequences) atas kinerja seluruh proses
kebijakan publik.
• Kemampuan menjawab berhubungan dengan
tuntutan bagi para aparat untuk menjawab dan
menerangkan secara periodik setiap pertanyaan-
pertanyaan dan komplain yang berhubungan
dengan:
• Bagaimana mereka menggunakan wewenang
mereka,
• Kemana sumber daya telah dipergunakan, dan
• Apa yang telah dicapai dengan menggunakan
sumber daya tersebut.
• Konsekuensinya adalah adanya mekanisme
pertanggungjawaban jika indikator dan target
kinerja tidak terpenuhi.
• Adanya mekanisme komplain dan
respons;
• Adanya mekanisme
pertanggungjawaban kegiatan;
• Adanya indikator kinerja.
24 dadang-solihin.blogspot.com
1/2 Akuntabilitas
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
• Adanya kesesuaian antara
pelaksanaan dengan standar
prosedur pelaksanaan;
• Adanya sanksi yang ditetapkan atas
kesalahan atau kelalaian dalam
pelaksanaan kegiatan;
• Adanya output dan outcome yang
terukur.
• Adanya Standard Operating Procedure
(SOP) dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan atau dalam penyelenggaraan
kewenangan/ pelaksanaan kebijakan;
• Mekanisme pertanggungjawaban;
• Laporan tahunan;
• Laporan pertanggungjawaban;
• Sistem pemantauan kinerja penyelenggara
negara;
• Sistem pengawasan;
• Mekanisme reward dan punishment.
25 dadang-solihin.blogspot.com
2/2 Akuntabilitas
Pergeseran Paradigma: From Government to Governance
Government Governance
Memberikan hak ekslusif bagi
negara untuk mengatur hal-hal
publik,
Aktor di luarnya hanya dapat
disertakan sejauh negara
mengijinkannya.
Persoalan-persoalan publik
adalah urusan bersama
pemerintah, civil society dan
dunia usaha sebagai tiga aktor
utama.
26 dadang-solihin.blogspot.com
Pelaku Pembangunan:
Paradigma Governance Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat
yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.
Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan Good.
Dunia Usaha Swasta
Pemerintah Masyarakat
Nilai
Pertumbuhan
Redistibusi
Melalui Pelayanan
Pasar
Kontrol Kontrol
Tenaga Kerja
27 dadang-solihin.blogspot.com
Model Governance
GOVERNANCE
Perusahaan
transnasional
Organisasi
Antar Pemerintah
LSM
Internasional
Perusahaan
Lokal
Pemerintah
Lokal
LSM Lokal
Perusahaan
Nasional
Ormas/LSM
Nasional
Sektor Swasta Sektor Publik Sektor Ketiga
Tingkat
Supranasional
Tingkat
Nasional
Tingkat
Subnasional
(Kamarack and Nye Jr., 2002)
28 dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 29
• Organisasi sektor publik mencapai kinerja (hasil) pada nilai yang
terbaik (best value performance), dengan mensinergikan positioning
(warganegara, pasar dan konsumen) dengan core competenece
yang dimilikinya, sehingga fungsi, peran dan tanggungjawab
menjadi penting didalam desain pekerjaan di organisasi publik
• Pada sektor publik, Nilai (value) sebagai prinsip/keyakinan
diasosiasikan dengan proses penciptaan produk dan jasa (output)
yang diikuti dampak (outcome) pada sosial ekonomi masyarakat
pada umumnya (tujuan dan sasaran jangka panjang), atau diartikan
sebagai nilai sosial dan norma yang tertuang pada konstitusi atau
pernyataan kebijakan anggaran tahunan.
Kinerja Sektor Publik
dadang-solihin.blogspot.com 30
Indikator Kinerja Sektor Publik
dadang-solihin.blogspot.com 31
Potret Pelayanan
• Baru sebagian kecil dari keseluruhan instansi yang wajib
menyediakan pelayanan yang memiliki prosedur yang jelas.
– Sementara banyak instansi penanggungjawab dan pemberi
pelayanan yang tidak memiliki prosedur yang jelas dalam
menyediakan pelayanan.
• Waktu pelayanan umumnya tidak efisien dan merugikan masyarakat
yang sedang membutuhkan pelayanan.
• Keterampilan petugas pelayanan rata-rata masih rendah dan tidak
sesuai untuk pekerjaan yang memberikan pelayanan yang baik;
1/3
32 dadang-solihin.blogspot.com
Potret Pelayanan
• Masih banyak petugas menunjukkan sikap, cara berbicara,
memanggil, atau memberitahukan sesuatu yang tidak ramah dan
santun.
– Sebagian ada yang merasa berada pada posisi superior dan
arogan.
• Masih ada instansi-instansi pemberi pelayanan yang belum
menggunakan prasarana dan sarana yang layak dan sesuai
perkembangan jaman, seperti sistem komputer, internet/website, dll.
2/3
33 dadang-solihin.blogspot.com
Potret Pelayanan
• Sudah ada beberapa instansi yang memiliki sistem informasi
pelayanan yang berisi informasi tentang prosedur, biaya, waktu, dan
sebagainya.
– Tetapi, jumlah yang belum menerapkan sistem informasi yang
baik lebih banyak lagi.
• Sistem penampungan pengaduan dan tindak lanjut pengaduan
merupakan unsur standar pelayanan yang paling sedikit ditemukan
di instansi-instansi pelayanan publik.
• Tidak banyaknya perubahan dalam waktu sekian tahun juga
mengindikasikan tidak ada sistem monitoring, evaluasi, dan
perencanaan yang baik yang dilakukan oleh instansi-instansi
penanggungjawab dan penyedia pelayanan publik.
3/3
34 dadang-solihin.blogspot.com
Kualitas Pelayanan
• Mutu layanan dibentuk melalui tiga indikator:
– Kecepatan dan keakuratan kinerja layanan,
– Kecepatan dan keakuratan dalam merespon dan menyelesaikan
komplain dari pelanggan, serta
– Reputasi kualitas.
• Dengan kata lain, kenali customer pada jenis pelayanan apa yang
dapat diberikan dan service level mana yang harus diberikan.
disamping juga memberikan arahan perbaikan terhadap pelayanan
• Dalam hal ini dipersyaratkan pentingnya penerapan prinsip-prinsip
good govenance : transparansi, partisipasi masyarakat,
akuntabilitas, tegaknya supremasi hukum, kesetaraan, daya
tanggap kepada stakeholders, berorientasi kepada visi dan misi,
akuntabilitas, pengawasan, efektivitas dan efisiensi, serta
profesionalisme.
dadang-solihin.blogspot.com 35
Mengapa Pelayanan Publik Masih Buruk?
• Aparat Pemerintah dan Anggota DPR/D kurang memahami filosofi
bernegara (tujuan bernegara, guna mandat politik, hak warga
negara, kewajiban pemerintah, dsb);
• Budaya birokrasi, kualitas dan mentalitas SDM, dan organisasi
birokrasi belum mengalami perubahan berarti (tetap korup dan tidak
berkualitas);
• Reformasi birokrasi belum tuntas dan konsep reformasi
pemerintahan (Otda) yang diterapkan juga bermasalah;
• Kesadaran menjadikan pelayanan publik sebagai agenda politik
oleh unsur-unsur masyarakat masih rendah, termasuk dari media
massa;
36 dadang-solihin.blogspot.com
Asas Pelayanan Publik
1. Transparansi: Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh
semua pihak, disediakan secara memadai dan mudah dimengerti.
2. Akuntabilitas: Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Kondisional: sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan
penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip
efisiensi & efektivitas
4. Partisipasi: Mendorong peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan, dan harapan masyarakat.
5. Kesamaan hak: Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan
suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi.
6. Keseimbangan hak & kewajiban: Pemberi dan penerima pelayanan
publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.
dadang-solihin.blogspot.com 37
Prinsip Pelayanan Publik
1. Kesederhanaan: prosedur pelayanan tidak berbelit, mudah
dipahami dan mudah dilaksanakan
2. Kejelasan:
a. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik
b. Unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab
dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian
keluhan/sengketa
c. Rincian biaya dan tata cara pembayaran
3. Kepastian waktu: pelaksanaan pelayanan dapat diselesaikan
dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
4. Akurasi: produk layanan publik diterima dengan benar, tepat, dan
sah
5. Keamanan: proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa
aman dan kepastian hukum
1/2
dadang-solihin.blogspot.com 38
Prinsip Pelayanan Publik
6. Tanggung jawab: Pimpinan penyelenggara pelayanan publik
atau pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas pelyanan dan
penyelesaian keluha/sengketa.
7. Kelengkapan sarana dan prasarana: Sarana dan prasarana
kerja dan pendukung lainnya yang memadahi termasuk sistem T I.
8. Kemudahan akses: Tempat dan lokasi pelayanan mudah
dijangkau dan mudah dalam memanfaatkan sistem T I.
9. Kedisiplinan: Pemberi pelayanan harus disiplin, sopan, dan
ramah.
10. Kenyamanan: Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur,
disediakan ruang tunggu yang nyaman yang dilengkapi sarana
pendukung pelayanan seperti parkir, kamar mandi, dll.
2/2
dadang-solihin.blogspot.com 39
UU No. 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik
• Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk
untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya.
• Pelayanan (pengadaan dan penyaluran) barang, jasa, dan
administrasi publik dilakukan oleh instansi pemerintah atau oleh suatu
badan usaha.
• Biaya/tarif pelayanan publik pada dasarnya merupakan tanggung
jawab Negara dan/atau masyarakat.
– Biaya/tarif dibebankan kepada negara apabila diwajibkan dalam
peraturan per-UU-an a.l. KTP & Akta Kelahiran
– Biaya/tarif selain yang diwajibkan oleh per-UU-an tsb dibebankan
kepada penerima pelayanan publik.
• Penentuan biaya/tarif pelayanan publik ditetapkan dengan persetujuan
DPR, DPRD Prov, DPRD Kab/Kota dan berdasarkan peraturan per-
UU-an.
40 dadang-solihin.blogspot.com
Indikator Pelayanan Publik
1. Prosedur pelayanan;
2. Waktu yang dijalani pengguna pelayanan;
3. Kompetensi dan sikap petugas pelayanan;
4. Prasarana dan sarana yang disiapkan instansi pemberi pelayanan;
5. Sistem informasi pelayanan,
6. Mekanisme penampungan dan tindak lanjut pengaduan dari
pengguna pelayanan; dan
7. Sistem evaluasi dan perencanaan kebijakan.
41 dadang-solihin.blogspot.com
Bidang Pelayanan
Bidang pelayanan publik mencapai jumlah sekitar 40 Bidang, yaitu:
1. Ketertiban umum;
2. Kepolisian;
3. Pertahanan dan keamanan;
4. Sanitasi;
5. Pengelolaan sampah;
6. Penerangan listrik di tempat
umum;
7. Air baku bersih;
8. Saluran air buangan (drainase);
9. Pembangunan dan
pemeliharaan jalan;
10. Rumah sakit dan klinik berobat
umum;
11. Prasarana dan sarana
transportasi massal;
12. Rumah sakit khusus;
13. Informasi pemerintahan;
14. Pengolahan air limbah;
15. Penanggulangan darurat
bencana alam;
16. WC umum;
17. Pengolahan air limbah;
18. Trotoar dan jembatan
penyeberangan;
19. Kendaraan dan peralatan
pemadam kebakaran;
20. Sarana pembasmi wabah
penyakit menular;
42 dadang-solihin.blogspot.com
1/2
Bidang Pelayanan 21. Sarana olah raga, kesenian dan
rekreasi;
22. Penjara dan panti rehabilitasi;
23. Prasrana dan sarana pengaturan
lalu lintas;
24. Pengendalian polusi udara;
25. Sentra-sentra penujualan barang-
barang kebutuhan pokok;
26. Alun-alun dan lapangan terbuka;
27. Taman dan kawasan paru-paru
kota;
28. Pelayanan fakir miskin dan orang
cacad;
29. Pelayanan surat-surat identitas
dan pengesahan (KTP, SIM,
Aktaakta, Pasport, Surat
Keterangan, dll);
30. Pelayanan surat ijin;
31. Lahan pemakaman;
32. Ambulan dan mobil derek;
33. Perpustakaan umum;
34. Museum;
35. Pendidikan dasar dan umum;
36. Gedung pementasan;
37. Balai latihan kerja;
38. Prasarana ibadah;
39. Terminal terpadu;
40. Dan lain-lain….
Bayangkan jika semua bidang pelayanan di atas tersedia dengan baik,
atau sebagian besar tersedia dengan baik
43 dadang-solihin.blogspot.com
2/2
44 dadang-solihin.blogspot.com
Recommended