View
424
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
PelestarianArsitektur
Semester 6 (2014-2015)Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas DiponegoroUniversitas Diponegoro
RUMAH TUA DI JALAN MT. HARYONO
VINISORA SOFRANIA DINI
21020112130004
SAGITA HANAN BARA’AH
21020112130079
RIA ARIYANTI OKTORA
21020112130080
Usia
Penarikan usia objek didasarkan atas:
1. Peta .2. Dokumentasi objek pelestarian dan objek lain di
sekitarnya yang memiliki keterkaitan dengan lokasi.3. Penuturan Narasumber Bp. Wibowo Hadi (Ketua RW 3. Penuturan Narasumber Bp. Wibowo Hadi (Ketua RW
III kelurahan Jomblang, kecamatan Candisari, Kota Semarang).
Usia
Peta Tahun 1909Belum terlihat masa bangunan objekpda peta, masih berupa lahan kosong
Peta Tahun 1917Belum terlihat masa bangunan objek
pada peta, masih berupa lahan kosong
Sumber: KITLV Sumber: KITLV
Sumber: KITLV
Peta Tahun 1921Sudah nampakperwujudan masabangunan objek,Objek terletak antaraStasiun tremDjomblang dan SD Djomblang
Stasiun Djomblang (1915)Terletak di sebelah utara bangunan, yang sekarang sudah tidak
ada dan posisi nya menjadi bangunan Sinus
Sumber: KITLV
Sumber: KITLV Sumber: Oliver Johannes
Gedung NILLMIJ (dulu)SD JOMBLANG 01 - 04 (sekarang)Sekarang berganti namamenjadi SD Candisari 01-04
Peta Tahun1922/1923Sudah terlihat massabangunan objek
Kesimpulan:Peta 1909 - belum adaPeta 1917 - belum adaPeta 1921 - sudah adaPeta 1922 - sudah ada
Sumber: KITLV
Peta 1922 - sudah ada
Bangunan ini mulaidibangun sejak awal tahun1920-an.
Dapat dikatakan bahwa usia bangunan ± 90 tahun (sudah lebih dari 50 tahun) memenuhi kriteria usia objek cagar budaya
Eksterior (Kepala)
NO. BAGIAN BANGUNAN ELEMEN GAYA/CONTOH
1. - Bentuk atapLimasan
Bentuk atapyang sesuaiyang sesuaiuntuk daerahtropis lembab, karenamelindungi daripanas danhujan.
Hotel Selabintana –Sukabumi – Jabar(1918)
NO. BAGIAN BANGUNAN ELEMEN GAYA/CONTOH
1. - Bentuk TritisanLebar
Penggunaantritisan yang
Eksterior (Kepala)
tritisan yang lebar untukmencegah“tempiyas” saathujan
Bangunan rumah dikawasan Menteng tahun1920-2940
NO. BAGIAN BANGUNAN ELEMEN GAYA/CONTOH
1. - Menara/tower
Terdapatmenara/tower
Eksterior (Kepala)
menara/tower pada bangunanini yang menjadidaya tariktersendiri. Adanya menaraini membuatfasad bangunanasimetris
Dakken Coffee and Restorant, De Risol, RestoranRumah Nenek – BANDUNG (1930)
Huis Zuur aan de Sumatrastraat te Bandoeng , 1920
NO. BAGIAN BANGUNAN ELEMEN GAYA/CONTOH
1. - Balkon
Penggunaanbalkon untuktempat bersantai
Eksterior (Badan)
tempat bersantai
Bangunan di Solo tahun 1920
NO. BAGIAN BANGUNAN ELEMEN GAYA/CONTOH
1. - Bentuk ruanglengkung(setengahlingkaran)
Eksterior (Badan)
Bentuk ruanglengkungmemberikankesan bangunanterlihat “luwes” dan terkesan“unik”
Rumah Piet A. Ravelli diPadang, tahun 1923
NO. BAGIAN BANGUNAN ELEMEN GAYA/CONTOH
1. - Bentuk Pintudan Jendela
Bentuk Pintu danJendela
Eksterior (Badan)
Jendelacenderungseragam danberulang. BentukJendela besarmemberi kesan“dingin” padabangunan.
Rumah Piet A. Ravelli diPadang, tahun 1923
NO. BAGIAN BANGUNAN ELEMEN GAYA/CONTOH
1. - Kaca Patri padajendela
Penggunaankaca patri pada
Eksterior (Badan)
kaca patri padajendela denganmotif-motif lengkung dangeometris, mencirikan gayaArt Deco
Art Deco
NO. BAGIAN BANGUNAN ELEMEN GAYA/CONTOH
1. - Pondasi
Penggunaanpelapisan padapondasi dengan
Eksterior (Kaki)
pondasi denganbentuk berulang
Rumah di Kopeng, Salatiga, tahun 1923
NO. BAGIAN BANGUNAN ELEMEN GAYA/CONTOH
1. - Pola RuangSimetris
Bentuk pola tataruang simetris
Interior (Pola Ruang)
ruang simetris(grid) denganlengkungsebagai aksen. Interior Rumah George
Blossom, Chicago, Illinois 1882
NO. BAGIAN BANGUNAN ELEMEN GAYA/CONTOH
1. - Lantai Marmer
Penggunaanlantai marmermembuat
Interior (Lantai)
membuatruangan menjadilebih dingin. Kesan mewahdan mahal jugaakan terlihat.
Lantai marmer padainterior bangunankolonial
NO. BAGIAN BANGUNAN ELEMEN GAYA/CONTOH
1. - Plafond
PenggunaanPlafond dengan
Interior (Lantai)
Plafond denganmotif. Bahanplafond darimetal
Klasik
NO. BAGIAN BANGUNAN ELEMEN GAYA/CONTOH
1. - Keranik padadinding
Penggunaan
Interior (Lantai)
Penggunaankeramik bermotifpada dinding. Terdapat 2 jenismotif, yaknimotif sulur (Art Nouveau) danmotif geometris(Art Deco)
Art Nouveau padakeramik
Kesimpulan
Fasad Asimetris
Adanya Respon Terhadap Iklim Tropis
Terdapat Menara/Tower
Pola Tata Ruang Simetris
Terdapat Lengkung Pada RuangTerdapat Lengkung Pada Ruang
Bentuk Jendela Dan Pintu Seragam Dan Berulang
Banyaknya Bukaan Lebar
Penggunaan Material Pabrikan
Terdapat Ornamen-ornamen Pada Lantai, Dinding Serta Plafond
Kesimpulan
Bila dilihat dari periodesasi langgam arsitektur menurut Helen Jesseup, bangunan ini berada pada periode 1902-1920 dan 1920-1940.
Dapat dikatakan bahwa bangunan ini berada dimasatransisi/perpindahan sehingga terdapat percampuran langgam di
dalamnya atau disebut dengan eklektisisme (gaya campuran)dalamnya atau disebut dengan eklektisisme (gaya campuran)
Dapat disimpulkan bahwa bangunan ini termasuk dalambangunan yang memiliki nilai-nilai arsitektur tersendiri dan dapatdijadikan sebagai bukti maupun contoh lokal di Semarang secarakhusus dan Indonesia secara umum akan adanya perkembangan
langgam arsitektur selama masa Kolonial Belanda
Kesimpulan
Bangunan Rumah tua di Jalan MT Haryono ini layak dijadikan objekcagar budaya, karena memiliki karakter istikobjek cagar budaya. Dilihat dari:
1. Usia
Usia bangunan+ 90 tahun ( usia > 50 tahun)
2. Nilai Sejarah
Bangunan ini satu satunya bangunan tua berupa rumah hunianBangunan ini satu satunya bangunan tua berupa rumah hunianyang tersisa pada kawasan Djomblang. Terdapat satu lagi bangunantua yang tersisa yaitu bangunan SD Djomblang. Bangunan ini terletakdi dekat stasiun trem Djomblang (dahulu). Dimana trem disinimerupakan pemberhentian akhir dari rute
3. Nilai Arsitektur
Dari periodesasi langgam arsitektur menurut Helen Jesseup,bangunan ini berada pada periode 1902-1920 dan 1920-1940.Bangunan ini berada dimasa transisi/perpindahan sehingga terdapatpercampuran langgam di dalamnya atau disebut denganeklektisisme (gaya campuran). Merupakan pelopor (percontohan)bagi gaya arsitektur di periodisasi tahun selanjutnya.
Kesimpulan
Bagian Kerusakan
Eksterior - Plesteran pada dinding- Bahan penutup atap(genteng dan tritisan)- Kusen pintu dan jendelahilang- Kaca di jendela dan pintu- Kaca di jendela dan pintuhilang/pecah- Atap hilang
Interior - Hilangnya bidang penutuplantai- Hialngnya keramik dinding- Hilangnya railing tangga
1. Rumah Tua di Jl. MT. Haryono, Semarang layak untuk dilestarikan karena memilikiSignifikansi Budaya yang berkaitan dengan fakta usia, nilai-nilai estetika(kearsitekturan) dan nilai kesejarahan bagi lingkungan di sekitarnya. (UU No. 11 Tahun 2010)
2. Tindakan pelestarian yang dipilih berdasarkan kondisi objek saat ini berupa:A. Restorasi : returning, recoveringB. Rekonstruksi : rebuild, recreate, repairC. Demolisi: destroy
3. Bagian objek yang dikenakan tindakan terdapat pada:A: Bagian Kepala Bangunan:
bidang penutup atap, dan menaraB: Bagian Badan Bangunan:
selubung bangunan, bukaan-bukaan pada bangunan serta elemen lain yang terdapat pada bagian badan bangunan
C: Bagian Kaki Bangunan: bidang penutup lantai serta pondasi sebagai struktur bangunan.Keilmuanatau Sosial dari masa lampau.
Restorasi
Kegiaan Restorasi dilakukan pada seluruhbangunan berupa pelepasan elemen-elemen
tambahan/baru. Objek bangunan harusdikembalikan pada bentuk seperti awal.
Rekonstruksi
Kegiatan Rekonstruksi paling utama adalahpemasangan bahan baru yang sama atau
serupa (replika) pada bagian bangunan sepertiperbaikan pada bidang penutup atap, elemen
eksterior dan interior, serta perbaikan padabagian bangunan dengan kondisi yang paling
parah yakni bagian belakang bangunan
Demolisi
Kegiatan Demolisi dilakukan padabangunan lain yang berada padalahan yang sama dengan objek yang akan dilestarikan. Demolisi inidilakukan karena bangunan yang dimaksudkan “menganggu” keberadaan dari objek yang akandilestarikan
Jenis Tindakan Sumber Arti Kegiatan
REKONSTRUKSI Burra Charter 1981 Kegiatan untukmengembalikan kondisisebagaimana keadaanawalnya pada sebuahbangunan cagar budayayang telah sangat rusakatau bahkan yang telahhampir punah samasekali.
- Membuat tiruan- Pemasangan bahan
baru dengan material serupa dengan bahan lama
DEMOLISI UU NO. 11 TAHUN 2010 Bagian dari konservasiyang berupa
- Menghancurkan danmenghilangkanyang berupa
penghancuran atauperombakan suatubangunan atau tempatkarena tingkatkerusakannya dianggapmembahayakan ataukarena tingkatperubahannya dianggapsudah tidak sesuai lagi.
menghilangkanbangunan disekitarbangunan cagarbudaya.
Rekonstruksi Bagian yang direkonstruksi :
1. Penutup Atap
2. Daun pintu dan kusen jendela
3. Dinding plester dankeramik
4. Lantai marmer
Melihatdarikondisibangunanyang mengalamicukupbanyak kerusakan, makaperludiambilbeberapatindakanberupa:
1. Rekonstruksi
Rekonstruksidisinidilkukandengancaramengembalikankeadaansuatuobjekyang mengalamikerusakanpadakeadaanawal. Menggantikanmaterial yang rusakatauhilangdenganmaterilalbaruyang sejenis.
2. Demolisi
Demolisi/ penghancurandilakukanpadabangunanlain disekitarobjekyang sudahtidakterpakai(bekaskamarmandipekerjabangunan)
3. Preservasi
Preservasimerupakantindakanperawatanmaupunpemeliharaan. Tindakaninidilakukanapabilamaterilapenggantiobjek yang sejenistidakdapatditemukanpadasaat ini. (sudahtidakdiproduksi). Melakukantindakanpemeliharaanberkalaagar terhindardarikerusakanyang lebihparah.
Jenis Tindakan Sumber Arti Kegiatan
REKONSTRUKSI Widjaja Martokusumo(2005)
Upaya untukmengembalikankeadaan sebuah obyekbangunan, fabric, kawasan, yang telahhilang atau hancurkepada kondisi awal.
- Membuat tiruan- Pemasangan bahan
baru dengan material serupa dengan bahan lama
DEMOLISI UU NO. 11 TAHUN 2010 Bagian dari konservasi yang berupa penghancuran atauperombakan suatubangunan atau tempatkarena tingkat
- Menghancurkan danmenghilangkanbangunan disekitar BCB
karena tingkatkerusakannya dianggapmembahayakan ataukarena tingkatperubahannya dianggapsudah tidak sesuai lagi.
PRESERVASI Burra Charter 1981 pelestarian suatutempat persis sepertikeadaan aslinya tanpaada perubahan, termasuk upayapencegahankehancuran.
-- Pemeliharaan berkala-Pengecatan bangunansecara rutin, biladiperlukan
Rekonstruksi
Bagian yang direkonstruksi:-Railing tangga - Atap dan teritisan - kusen jendela-Dinding bangunan - Pelapis lantai (marmer) dan pintu
Demolisi
- Terdapat bangunan bekas kamar mandi pekerja bangunan.- Karena bangunan yang dihancurkan tidak termasuk bangunan cagarbudaya, tidak memiliki signifiksi nilai cagar budaya. Maka perludilakukan penghancuran pada bangunan di sekitar bangunan cagarbudaya.
Preservasi
Apabila material penggantiunutk merekonstruksi tidak
Pemeliharaan keaslian keramik padadinding bangunan. Karena jenis keramiksudah tidak ditemukan lagi saat ini
unutk merekonstruksi tidakditemukan maka perlu dilakukantindakan perservasi.Dengan mempertahankankeaslian bangunan apa adanya, dan memberikan perawatanagar terhindar dari kerusakan.
Pemeliharaan dan perawatah keasliankeramik pada lantai bangunanbangunan. Kondisinya masih cuku baik.
Pemeliharaan berkala, pengecatanulang dengan warna serupa.
Recommended