8
PELESTARIAN UDARA Cutter ((dalam Fandeli, 2004)dalam Basri,2010) mengklasifikasikan udara sebagai sumberdaya alam yang kehadirannya atau suplainya konstan/relatif konstan berapapun jumlahnya dimanfaatkan, walaupun selalu tersedia udara merupakan sumberdaya yang sangat penting artinya. Sementara itu, dapatkah kita bayangkan jika kita kehilangan udara ? Meningkatnya pembangunan serta terusnya bertambah jumlah penduduk dengan segala aktifitas serta mobilitas mengakibatkan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap penurunan kualitas lingkungan, yakni pencemaran udara. Dhamono (2004)( dalam basri,2010) dalam sebuah tulisannya yang berjudul Polusi Udara menyebutkan bahwa terdapat lima unsur-unsur kimia berbahaya sebagai pencemar udara yang penting, yaitu : 1) Ozone (O 3 ) , 2) Oksida Karbon (CO dan CO 2 ), 3) Oksida Belerang (SO 2 dan SO 3 ), 4) Oksida Nitrogen (NO,NO 2 , dan N2 O ), 5) Partikel Mokuler (debu, asam, pestisida, dll). Kegiatan industri dan transportasi yang merupakan bagian kegiatan pembangunan yang menjadi sumber pencemaran udara dan paling dominan dewasa disamping sumber lainnya seperti kebakaran hutan. Hal ini menjadi masalah bagi kehidupan manusia, terutama yang tinggal kota-kota besar yang banyak industri dan padat transportasi bermotor yang kesemuanya mengeluarkan gas atau partikel yang dapat menyebabkan pencemaran udara. . Pencemaran udara terjadi akibat dilepaskannya zat pencemar dari berbagai sumber ke udara. Sumber-sumber pencemaran udara dapat bersifat alami ataupun dapat pula antropogenik (aktifitas manusia). Peraturan pemerintah mengenai pengelolaan udara di Indonesia pada PP No. 41/1999 mendefinisikan sumber pencemaran udara sebagai setiap usaha dan atau kegiatan yang mengeluarkan bahan pencemar ke udara dengan menyebabkan udara tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dan kemudian peraturan pemerintah ini menggolongkan sumber pencemaran udara atas lima, yakni : 1) Sumber bergerak : sumber emisi yang bergerak atau tetap pada suatu tempat yang berasal dari kendaraan bermotor 2) Sumber bergerak spesifik : serupa dengan sumber bergerak namun berasal dari kereta api, pesawat terbang, kapal, laut dan kendaraan berat lainnya. 3) Sumber tidak bergerak : sumber emisi yang tetap pada suatu tempat. 4) Sumber tidak bergerak spesifik : serupa dengan sumber tidak bergerak namun berasal dari kebakaran hutan dan pembakaran sampah. 5) Sumber gangguan : sumber pencemar yang menggunakan media udara atau padat untuk penyebarannya, sumber ini berupa dari kebisingan, getaran, kebauan dan gangguan lain. Nurdin, et.al (2004)( dalam basri 2010)bahwa pengklasifikasian atau penggolongan pencemaran udara atas sumber tidak bergerak, sumber bergerak dan sumber dalam ruangan. Gas dalam udara berasal dari berbagai sumber, dekomposisi bahan organik menghasilkan berbagi gas karena kondisi sanitasi lingkungan hidup kita belum baik. Pencemaran udara, dapat diakibatkan oleh :

Pelestarian Udara Husna

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hhdferyeqkh

Citation preview

Page 1: Pelestarian Udara Husna

PELESTARIAN UDARA

Cutter ((dalam Fandeli, 2004)dalam Basri,2010) mengklasifikasikan udara sebagai sumberdaya alam yang kehadirannya atau suplainya konstan/relatif konstan berapapun jumlahnya dimanfaatkan, walaupun selalu tersedia udara merupakan sumberdaya yang sangat penting artinya. Sementara itu, dapatkah kita bayangkan jika kita kehilangan udara ? Meningkatnya pembangunan  serta terusnya bertambah jumlah penduduk dengan segala aktifitas serta mobilitas mengakibatkan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap penurunan kualitas lingkungan, yakni pencemaran udara. Dhamono (2004)( dalam basri,2010) dalam sebuah tulisannya yang berjudul Polusi Udara menyebutkan bahwa terdapat lima unsur-unsur kimia berbahaya sebagai pencemar udara yang penting, yaitu :1) Ozone (O3) ,2) Oksida Karbon (CO dan CO2),3) Oksida Belerang (SO2 dan SO3),4) Oksida Nitrogen (NO,NO2, dan N2O),5) Partikel Mokuler (debu, asam, pestisida, dll).

Kegiatan industri dan transportasi yang merupakan bagian kegiatan pembangunan yang menjadi sumber pencemaran udara dan paling dominan dewasa disamping sumber lainnya seperti kebakaran hutan. Hal ini menjadi masalah bagi kehidupan manusia, terutama yang tinggal kota-kota besar yang banyak industri dan padat transportasi bermotor yang kesemuanya mengeluarkan gas atau partikel yang dapat menyebabkan pencemaran udara.

.Pencemaran udara terjadi akibat dilepaskannya zat pencemar dari berbagai sumber ke udara. Sumber-sumber pencemaran udara dapat bersifat alami ataupun dapat pula antropogenik (aktifitas manusia). Peraturan pemerintah mengenai pengelolaan udara di Indonesia pada PP No. 41/1999 mendefinisikan sumber pencemaran udara sebagai setiap usaha dan atau kegiatan yang mengeluarkan bahan pencemar ke udara dengan menyebabkan udara tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dan kemudian peraturan pemerintah ini menggolongkan sumber pencemaran udara atas lima, yakni :

1) Sumber bergerak : sumber emisi yang bergerak atau tetap pada suatu tempat yang berasal dari kendaraan bermotor2) Sumber bergerak spesifik : serupa dengan sumber bergerak namun berasal dari kereta api, pesawat terbang, kapal, laut dan

kendaraan berat lainnya.3) Sumber tidak bergerak : sumber emisi yang tetap pada suatu tempat.4) Sumber tidak bergerak spesifik : serupa dengan sumber tidak bergerak namun berasal dari kebakaran hutan dan pembakaran

sampah.5) Sumber gangguan : sumber pencemar yang menggunakan media udara atau padat untuk penyebarannya, sumber ini berupa

dari kebisingan, getaran, kebauan dan gangguan lain.

Nurdin, et.al (2004)( dalam basri 2010)bahwa pengklasifikasian atau penggolongan pencemaran udara atas sumber tidak  bergerak, sumber bergerak dan sumber dalam ruangan. Gas dalam udara berasal dari berbagai sumber, dekomposisi bahan organik menghasilkan berbagi gas karena kondisi sanitasi lingkungan hidup kita belum baik.Pencemaran udara, dapat diakibatkan oleh :

1. Gas hasil pembakaran, meningkatnya karbondioksida di udara dapat menyebabkan efek rumah kaca, yang kemudian dapat mengakibatkan pemanasan global.Meningkatnya belerag dioksida dapat mengakibatkan hujan asam, sebab gas tersbut bereaksi dengan air membentuk asam sulfat.

2. Gas CFC (chlorofluorocarbon), gas ini banyak digunakan untuk gas pengembang busa, AC dan lemari es. CFC dapat bereaksi dengan ozon, sehingga ozon dapat berkurang.Upaya penanggulangan pencemaran udara berupa :

1. Ditingkat rumah tangga --> dapat berupa tidak membakar sampah di pekarangan, tidak menggunakan lemari es, tidak merokok di dalam ruangan.

2. Ditingkat wilayah --> dapat berupa reboisasi, memelihara tanaman kota, tidak menebang hutan secara liar.

Page 2: Pelestarian Udara Husna

3. Ditingkat nasional, dapat berupa larangan insektisida berbahaya, keharusan membuat cerobong asap pada pabrik, lokasi industri yang jauh dari lingkunganDAFTAR PUSTAKA

1.      PP No. 41/19992.      Basri,(2010) Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 2, Mei 2010: 120 - 129 Pencemaran Udara dalam Antisipasi Teknis

Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan

3.    MOCHAMMAD AMRON, Workshop Reformasi Kebijakan Sektor Pengairan dan Irigasi : Prinsip dan Kerangka Implementasi ProgramPERKEMBANGAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR  DI

INDONESIA:PENGALAMAN PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI1

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Page 3: Pelestarian Udara Husna
Page 4: Pelestarian Udara Husna
Page 5: Pelestarian Udara Husna
Page 6: Pelestarian Udara Husna
Page 7: Pelestarian Udara Husna
Page 8: Pelestarian Udara Husna